Anda di halaman 1dari 27

Humas Bawaslu & Pemilu

2024:
Diantara Keterbukaan
Informasi Publik &
Kepercayaan Publik
Disampaikan pada :
Rakornas dan Anugerah Kehumasan Bawaslu Tahun 2023
Jakarta, 22 Nopember 2023
Oleh: Siti Khofifah
khofifah@tau.ac.id
Dosen pada Prodi Ilmu Komunikasi Tanri Abeng University
Anggota Bawaslu Provinsi DKI Jakarta 2017-2022
Tim Asistensi Bawaslu RI 2012-2017
1.Regulasi
P E NG A NTA R
2. Keterbukaan Penyamaan
Persepsi
Informasi publik

3. Penguatan Manajemen
(Pengelolaan) Humas
1.Regulasi
 UUD 1945 pasal 28 f
 UU 7 Tahun 2017 Tentang Pemilu • Penetapan PPID BAWASLU RI
 UU No. 14 Tahun 2008 Tentang Keterbukaan Informasi Publik No.0083/BAWASLU/H2PI/HM.00/V/2018
 UU No. 25 Tahun 2009 Tentang Pelayanan Publik
Tentang Klasifikasi Informasi Yang Dikecualikan.
 Perbawaslu Nomor 1 Tahun 2022 Tentang Perubahan Atas
• Penetapan PPID BAWASLU RI Nomor 0999/
Peraturan Badan Pengawas Pemilihan Umum Nomor 10 Tahun BAWASLU/H2PI/HM.00/XII/2019 Tentang
2019 Tentang Pengelolaan Dan Pelayanan Informasi Publik Badan Informasi Seleksi Pengawas Pemilu/Pemilihan
Pengawas Pemilihan Umum, Badan Pengawas Pemilihan Umum
Provinsi, Dan Badan Pengawas Pemilihan Umum Kabupaten/Kota Adhoc yang dikecualikan
 Peraturan Komisi Informasi Nomor 1 Tahun 2021 Tentang Standar • SK Pedoman Pengelolaan Media Sosial
Layanan Informasi Publik Dilingkungan Bawaslu
Nomor:0083/HM.00/K1/03/2022
• SURAT EDARAN Nomor
0645/K.BAWASLU/HM.00/VIII/2018 Tahun
2018 Tentang Optimalisasi Keterbukaan
Informasi Bawaslu Provinsi
Ada apa diantara
Pemilu 2024, Humas
Bawaslu ,
keterbukaan
informasi public &
kepercayaan publik?
Keterbukaan
Informasi Publik
Penyamaan Persepsi
“Setiap orang berhak untuk berkomunikasi dan
memperoleh informasi untuk mengembangkan pribadi
dan lingkungan sosialnya, serta berhak untuk mencari,
memperoleh, memiliki, menyimpan, mengolah dan
menyampaikan informasi dengan menggunakan segala
jenis saluran yang tersedia”
UUD 1945 pasal 28 f
Badan Publik adalah lembaga eksekutif, legislatif, yudikatif, dan badan
lain yang fungsi dan tugas pokoknya berkaitan dengan penyelenggaraan negara,
yang sebagian atau seluruh dananya bersumber dari Anggaran Pendapatan dan
Belanja Negara dan/atau Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah, atau
organisasi nonpemerintah sepanjang sebagian atau seluruh dananya bersumber
dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara dan/atau Anggaran Pendapatan
dan Belanja Daerah, sumbangan masyarakat, dan/atau luar negeri.

Pasal 1 angka 3 UU KIP


LINGKUP BADAN PUBLIK
• Eksekutif, legislatif, yudikatif
• Badan lain yang:
• Fungsi dan tugas pokoknya berkaitan
dengan penyelenggaraan negara,
• Sebagian atau seluruh dananya bersumber
dari APBN dan/atau APBD
• Organisasi nonpemerintah sepanjang
sebagian atau seluruh dananya
bersumber dari:
• APBN dan/atau APBD,
• Sumbangan masyarakat, dan/atau
• Sumbangan luar negeri
HAK BADAN PUBLIK
Secara substansial (1) Badan Publik berhak menolak memberikan informasi
dikeculaikan yang dikecualikan sesuai dengan ketentuan peraturan
---------- perundang­undangan.
Secara substansial (2) Badan Publik berhak menolak memberikan Informasi
terbuka, tapi Publik apabila tidak sesuai dengan ketentuan peraturan
prosedur bersifat perundang­undangan.
khusus
---------- (3) Informasi Publik yang tidak dapat diberikan oleh Badan
Publik, sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah:
a. informasi yang dapat membahayakan negara;
Jenis kerahasiaan b. informasi yang berkaitan dengan kepentingan perlindungan
mendasar: usaha dari persaingan usaha tidak sehat;
rahasia negara, rahasia c. informasi yang berkaitan dengan hak­hak pribadi;
bisnis, rahasia pribad
d. informasi yang berkaitan dengan rahasia jabatan; dan/atau
----------
e. Informasi Publik yang diminta belum dikuasai atau
didokumentasikan.
KEWAJIBAN BADAN PUBLIK

Pasal 7
(1) Badan Publik wajib menyediakan, memberikan dan/atau menerbitkan Informasi
Publik yang berada di bawah kewenangannya kepada Pemohon Informasi Publik,
selain informasi yang dikecualikan sesuai dengan ketentuan.
(2) Badan Publik wajib menyediakan Informasi Publik yang akurat, benar, dan tidak
menyesatkan.
(3) Untuk melaksanakan kewajiban sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Badan Publik
harus membangun dan mengembangkan sistem informasi dan dokumentasi untuk
mengelola Informasi Publik secara baik dan efisien sehingga dapat diakses dengan
mudah.
(4) Badan Publik wajib membuat pertimbangan secara tertulis setiap kebijakan yang
diambil untuk memenuhi hak setiap Orang atas Informasi Publik.
(5) Pertimbangan sebagaimana dimaksud pada ayat (4) antara lain memuat
pertimbangan politik, ekonomi, sosial, budaya, dan/atau pertahanan dan
keamanan negara.

Catatan: (6) Dalam rangka memenuhi kewajiban sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sampai
dengan ayat (4) Badan Publik dapat memanfaatkan sarana dan/atau media
Kewajiban Badan elektronik dan nonelektronik.
Publik juga tersebar
Pasal 8
di luar pasal 7 dan
pasal 8 UU KIP. Kewajiban Badan Publik yang berkaitan dengan kearsipan dan pendokumentasian
Informasi Publik dilaksanakan berdasarkan peraturan perundang­undangan.
Pasal 1 (ayat 2) UU KIP:

.
Informasi Publik adalah informasi yang
dihasilkan,disimpan, dikelola, dikirim, dan/atau diterima oleh
suatu badan publik yang berkaitan dengan penyelenggara dan
penyelenggaraan negara dan/atau penyelenggara dan
penyelenggaraan badan public lainnya yang sesuai dengan
Undang-Undang ini serta informasi lain yang berkaitan dengan
kepentingan publik.
Pada dasarnya, semua Informasi Publik bersifat terbuka. Kalau pun ada
yang dikecualikan, pada dasarnya tidak permanen. Masa retensinya jelas,
dan sewaktu-waktu dapat dibuka.

Pasal 2 (ayat 1) UU KIP:


Setiap Informasi Publik bersifat terbuka dan dapat diakses oleh setiap
Pengguna Informasi Publik.

Pasal 2 (ayat 2) UU KIP:


Informasi publik yang dikecualikan bersifat ketat dan terbatas.

Pasal 2 (ayat 3) UU KIP:


Setiap Informasi Publik harus dapat diperoleh setiap Pemohon Informasi
Publik dengan cepat dan
tepat waktu, biaya ringan, dan cara yang sederhana.
JENIS-JENIS INFORMASI

• Informasi Yang Wajib Disediakan


dan Diumumkan Secara Berkala
• Informasi Yang wajib
Diumumkan Secara serta Merta
• Informasi Yang Wajib Tersedia
Setiap Saat
3. Penguatan Manajemen
(Pengelolaan) Humas Penyamaan
Persepsi
HUMAS/PUBLIC RELATIONS

• Public Relations Atau Humas


adalah fungsi manajemen yang
mengidentifikasi, menetapkan PR adalah fungsi manajemen
dan memelihara hubungan yang yang menilai sikap public,
mengidentifikasi kebijaksanaan
menguntungkan antara dan tata Cara seseorang atau
organisasi dan seluruh lapisan organisasi demi kepentingan
masyarakat yang menentukan public, Serta merencanakan
keberhasilan atau kegagalan sebuah program kegiatan untuk
meraih pengertian dan
hubungan dengan masyarakat dukungan public.
(Scoot M. Cutip, H. Center, M. Broom)
TUJUAN UTAMA PR

• Jefkins; 2003:54 • Rosady Ruslan (2001, 246)


• Mengubah citra umum di mata • Mengembangkan citra perusahaan
masyarakat melalui kegiatan yang positif kepada publik eksternal
kegiatan yang dilakukan oleh
atau masyarakat dan konsumen
Lembaga
• Mendorong tercapainya saling
• Menyebarluaskan cerita sukses
yang telah dicapai oleh Lembaga pengertian antar masyarakat yang
kepada masyarakat dalam rangka menjadi sasaran lembaga
mendapatkan pengakuan. • Mengembangkan sinergi fungsi
• Mengenalkan Lembaga kepada pemasaran dan Humas
masyarakat.
Function of Public Relations
• Kegiatan yang bertujuan untuk • PR merupakan suatu elemen
memperoleh kepercayaan baik, yang sangat penting dalam suatu
saling pengertian, dan citra baik lembaga dalam mencapai tujuan
di mata masyarakat. tertentu
• Untuk menciptakan opini publik • Menciptakan hubungan yang
yang dapat diterima dan harmonis antara organisasi
bermanfaat bagi seluruh dengan publiknya sekaligus
pemangku kepentingan menciptakan opini publik
sebagai efek yang sangat
berguna sebagai masukan bagi
organisasi.
Function of Public Relations
• Melaksanakan komunikasi timbal
 Membentuk, meningkatkan, serta memelihara
balik antara instansi pemerintah dan
citra dan reputasi positif instansi pemerintah
publik yang terencana untuk
dengan menyediakan informasi tentang
menciptakan saling pengertian
kebijakan, program, dan kegiatan instansi.
dalam mencapai tujuan, demi
 Menciptakan iklim hubungan internal dan
memperoleh manfaat bersama.
eksternal yang kondusif dan dinamis.
• Meningkatkan kelancaran arus
 Menjadi penghubung instansi dengan
informasi yang dapat diakses oleh
publiknya.
publik.
 Melaksanakan fungsi manajemen komunikasi,
• Meningkatkan koordinasi dalam
yang meliputi kegiatan perencanaan,
penyebarluasan informasi tentang
pelaksanaan, pengendalian, dan pemberian
kebijakan pemerintah.
masukan dalam pengelolaan informasi
• Membangun citra dan reputasi
positif.
• Tugas Humas dilaksanakan berdasarkan
asas umum, yaitu: keterbukaan, objektif,
jujur, tepat janji, etis, profesional,
akuntabel, dan integritas. Asas
• Selain itu, Humas juga harus mematuhi Kehumasan
kode etik yang mengacu kepada Kode Etik
Humas Pemerintah.
Branding
Humas Opini Publik
01
Hubungan Media
Massa
Publikasi dan Website
Dokumentasi 02 Media Sosial

Humas Bawaslu PPID


Hubal Kerja sama antar
03 lembaga
Jenis Citra/Image
• Mirror Image atau Citra • Wish Image/ Citra yang diharapkan
Bayangan  Citra yang diinginkan oleh pihak
 Citra yang melekat pada manajemen
anggota organisasi biasanya • Corporate Image/Citra perusahaan
pimpinan tentang tanggapan pihak  Citra perusahaan secara
lunar terhadap organisasinya. keseluruhan
• Current image/ Citra yang • Multiple Image/ Citra majemuk
berlaku banyaknya jumlah pegawai, atau
 Citra atau pandangan orangluar perwakilan organisasi akan
terhadap sebuah organisasi memunculkan persepsi yang beragam
terhadap organisasi.
Kenali:
KLASIFIKASI PUBLIK DALAM PR
• Publik internal dan eksternal
• Proponent (pendukung),
• Publik primer, sekunder dan
marginal opponent (menentang), dan
uncommitted (tidak peduli)
• Publik traditional (pegawai dan
• Silent majority (pembaca pasif)
masyarakat) Dan public masa
depan (pelajar, mahasiswa, Dan vocal minority (eq. penulis
peneliti, dst) di surat kabar)
PERAN HUMAS/PR DALAM
ORGANISASI PEMERINTAH/LEMBAGA
NEGARA
1) MANAJEMEN BERITA: 3) MANAJEMEN KRISIS
a. Membuat dan medistribusikan a. Memberikan pedoman bagi
pesan untuk membanguun Lembaga dalam merespon situasi
publisitas yang yang mendesak
menguntungkan b. Memulihkan citra lembaga dimata
public
b. Membangun dan memelihara
kontak wartawan 4) LOBI
c. Memonitor aktivitas mitra kerja
2) HUBUNGAN KOMUNITAS utama
c. Memelihara hubungan yang d. Memelihara hubungan dengan
baik dengan mitra kerja. mitra kerja
Manfaat Media Sosial dan Website untuk
organisasi
• Menjadikan tujuan
• Membangun interaksi , saling
berbagi, saling memahami, organisasi (visi, misi)
saling terhubung secara kuat
dengan masyarakat menjadi tujuan orang
• Mengenalkan produk Lembaga Banyak
baik berupa kebijakan, program,
kegiatan dan aktifitas lainnya • Meningkatkan sense of
• Produksi konten berdasarkan belonging
riset dan distribusi konten
berdasarkan target
Manfaat Media Sosial dan Website untuk
organisasi
• Menghadirkan organisasi di HP • Membangun budaya digital dan
setiap orang sebanyak 86% kreatif
orang Indonesia mengakes • Memudahkan penyusunan
internet lewat HP (google
laporan kinerja karena data-data
consumer barometer, 2017)
sudah tersedia di media
• Mencegah korupsi  keterbukaan informasi.
imformasi public
• Menghemat waktu dan biaya.
• Memudahkan evaluasi  bisa
dilihat di kotak saran • Monitoring respon masyarakat
terhadap lembaga
• Menjadikan dunia lebih baik
karena jangkauannya luas
INDIKATOR KEBERHASILAN
• PARTISIPASI • PUBLIKASI DAN DOKUMENTASI
Engangement (berapa orang Berapa banyak unggahan,
yang hadir, terlibat Dan turut interaksi, respon, media social
mensosialisasikan) Dan website.
• PENGORGANISASIAN Dokumentasi berupa notulasi,
Kualitas pelayanan dan respon, daftar hadir, data peserta,
time table content dst laporan pertanggungjawaban,
hasil evluasi, review berkala,
album foto, vido kegiatan

Anda mungkin juga menyukai