2. SOP harus dapat menjadi pedoman yang terukur baik mengenai norma
waktu, hasil kerja yang tepat dan akurat, maupun rincian biaya pelayanan
dan tatacara pembayaran bila diperlukan adanya biaya pelayanan
3. SOP harus dapat memberikan kejelasan kapan dan siapa yang harus
melaksanakan kegiatan, berapa lama waktu yang dibutuhkan dan sampai
dimana tanggung jawab masing-masing pejabat/pegawai
5. SOP harus dapat menggambarkan alur kegiatan yang mudah ditelusuri jika
terjadi hambatan
1. SOP Teknis (technical SOP)
Adalah Standar prosedur yang sangat rinci dan bersifat teknis.
Setiap prosedur diuraikan dengan sangat teliti sehingga tidak
ada kemungkinan variasi lain.
Pelaksana prosedur (aktor) bersifat tunggal, yaitu satu
orang atau satu kesatuan tim kerja;
Berisi cara melakukan pekerjaan atau langkah rinci
pelaksanaan pekerjaan.
SOP ini biasanya diterapkan dalam penyelenggaraan
kegiatan administrasi, antara lain pada bidang pemeliharaan
sarana dan prasarana, keuangan (auditing), kearsipan,
korespondensi, dokumentasi, pelayanan kepada masyarakat,
dan kepegawaian
2. SOP Administratif (administrative SOP)
Adalah standar prosedur yang disusun bagi jenis pekerjaan yang bersifat
administrative, yaitu pekerjaan yang dilaksanakan oleh lebih dari satu
orang atau pekerjaan yang melibatkan banyak orang, dan bukan
merupakan satu kesatuan yang tunggal (tim, panitia).
Pelaksana prosedur (aktor) berjumlah banyak (lebih dari satu orang)
dan bukan merupakan satu kesatuan yang tunggal;
Berisi tahapan pelaksanaan pekerjaan atau langkah-langkah
pelaksanaan pekerjaan yang bersifat makro ataupun mikro yang
tidak menggambarkan cara melakukan pekerjaan.
Dalam penyelenggaraan pemerintahan, jenis SOP administratif melingkupi pekerjaan
yang bersifat makro dan mikro.
Yang dimaksud dengan SOP administratif makro adalah SOP administrasi yang
menggambarkan pelaksanaan pekerjaan yang bersifat makro yang melingkupi
beberapa pekerjaan yang bersifat mikro yang berisi langkah-langkah pekerjaan yang
lebih rinci, sedangkan SOP administrasi yang bersifat mikro adalah SOP administrasi
yang merupakan bagian dari SOP administrasi makro yang membentuk satu
kesinambungan aktivitas
1. SOP PELAYANAN PROFESI :
SOP YANG BERKAITAN DENGAN ASPEK KEILMUAN :
SOP MENGENAI PROSES KERJA DIAGNOSTIK DAN
TERAPI, PENELITIAN, DSB.
SOP YANG BERKAITAN DENGAN ASPEK
MANAJERIAL : SOP KEWENANGAN.
SOP Pelayanan
SOP Administrasi
Memuat proses kerja yg bersifat keilmuan teknis
tertentu; Penelitian Dosen, Jadwal Mengajar &
profesi lainnya.
Contoh :
SOP pendaftaran Mahasiswa,
SOP petunjuk teknis penyelenggaraan rapat
management, SOP perencanaan program/
proyek/kegiatan,
SOP keuangan (billing sysstem, akutansi,dll)
1. Sesuai dengan Keputusan menteri agama
republik indonesia nomor:168 tahun 2010
MENERIMA SURAT
MENCATAT MENGKLASIFIKASIKAN
MENDISTRIBUSIKAN
1. Format Diagram Alir Bercabang (Branching Flowcharts
SOP yang telah disusun perlu dilengkapi dengan standar-standar mutu, baik dilihat dari
sisi output yang dihasilkan, waktu penyelesaian, kelengkapan, ketepatan, dan
kesesuaian dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku, dan kriteria lainnya.
Untuk setiap aktivitas yang dimuat dalam SOP, pemuatan standar-standar mutu ini
sangat panting, mengingat setiap prosedur harus memiliki kepastian dalam
penyelesaian outputnya dilihat dari kriteria-kriteria sebagaimana disebutkan di atas
1. Halaman Judul
Halaman judul disesuaikan dengan kepentingan satuan organisasi/kerja yang menyusun,
berisi informasi mengenai:
a. Logo/lambang Kementerian Agama/PTAN;
b. Judul dokumen SOP;
c. Satuan Organisasi;
d. Tahun Pembuatan;
e. Informasi lain yang diperlukan
Contoh Halaman Judul Dokumen SOP
LEMBAR PENGESAHAN
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)
KEMENTERIAN AGAMA KABUPATEN BULELENG
Klungkung.......................... 2014
Kepala Kemenag Kabupaten Klungkung
___________________________
2. Penetapan SOP
5. Prosedur-prosedur
Sebagai bagian dari dokumen SOP, sebaiknya SOP dibagi ke dalam jenis
tertentu, sesuai dengan kebutuhan satuan organisasi/kerja
a. Satuan Kerja/Unit Kerja nomenklatur satuan/unit organisasi pembuat
memuat berbagai hal yang perlu didata dan dicatat oleh setiap
pegawai yang berperan dalam pelaksanaan prosedur yang telah
distandarkan. Dalam kaitan ini, perlu dibuat formulir-formulir tertentu
yang akan diisi oleh setiap pegawai yang terlibat dalam proses
(Misalnya formulir yang menunjukkan perjalanan sebuah proses
pengolahan dokumen pelayanan perijinan. Atas dasar formulir ini akan
diketahui apakah prosedur sudah sesuai dengan mutu baku yang
m. Pencatatan & ditetapkan dalam SOP). Setiap pegawai yang ikut berperan dalam
Pendataan proses, diwajibkan untuk mencatat dan mendata apa yang sudah
dilakukannya, dan memberikan pengesahan bahwa langkah yang
ditanganinya dapat dilanjutkan pada langkah selanjutnya. Pendataan
dan pencatatan akan menjadi dokumen yang memberikan informasi
penting mengenai apakah prosedur telah dijalankan dengan
benar.Yang dimaksudkan pencatatan dalam hal ini adalah berupa
dokumen kontrol dari prosedur yang di-SOP-kan, baik buku kontrol,
kartu kendali, formulir pengecekan, ataupun check list (daftar simak),
seperti: Buku Ekspedisi, Buku Log, Buku Dokumen Kegiatan
berupa flowcharts yang menjelaskan
langkah-langkah kegiatan secara terinci
dan sistematis dari prosedur yang
distandarkan, yang berisi:
Nomor kegiatan;
n. Uraian SOP (Prosedur)
Uraian Aktivitas yang berisi kegiatan-
kegiatan;
Pelaksana yang merupakan aktor
kegiatan;
Keterangan
MANUAL SOP: DILAKUKAN SECARA MANUAL
CONTOH: PENYERAHAN SURAT
PELANGGARAN LALU LINTAS, SIDANG
PENGADILAN, PENGURUSAN IJIN, DSB.
COMPUTERISASI: ONLINE/ MENGGUNAKAN
SISTEM SOFTWARE UNTUK MENGATUR
ALUR KERJA
CONTOH: SISTEM OPERATOR TELEPON,
HOTLINE, RESERVASI PENERBANGAN/HOTEL,
PEMBAYARAN VIA CREDIT CARD, DSB
SEMI KOMPUTERISASI : CAMPURAN ANTARA
MANUAL DAN COMPUTERIZED
CONTOH: PELAYANAN KTP/SIM/STNK.
1. Merumuskan tujuan sop/protap
2. Menentukan kebijakan-kebijakan yang
berkaitan dengan sop/protap:
menterjemahkanpolicy/kebijakan
dengan maksud untuk : terjaminnya
suatu kegiatan pelayanan dan
membuat standar kinerja
3. Membuat aliran proses
4. Menyusun prosedur atau pelaksanaan
kegiatan
Ketua tim akreditasi orang yg berwenang
utk mengelola SOP
Hal-hal yang perlu diingat :
Siapa yang menulis
Bagaimana SOP akan direncanakan &
dikembangkan
Bagaimana prosedur dapat dikenali
Bagaimana memperkenalkan prosedur
kepada personil
Bagaimana pengendaliannya (nomor,
revisi, distribusi)
1. Identifikasi kebutuhan apakah yg
digunakan saat ini ada, apakah masih
efektif
2. SOP harus ditulis oleh mereka yg
melakukan pekerjaan bersama dng
pejabat yg memiliki tanggung jawab
utama
3. Komitmen terhadap SOP hanya
diperoleh dng adanya keterlibatan dlm
penyusunan SOP
4. Mencatat proses itu sendiri & orang lain
disuruh memberi tanggapan
5. Prosedur harus jelas ringkas & dpt
dilaksanakan
6. Merupakan flow chart dari suatu kegiatan
Format SOP menggunakan Format Diagram
Alir Bercabang (Branching Flowcharts)
Siapa yang menyusun ?
Tetapkan siapa yang akan menandatangani
dokumen, bila yg menandatangani bukan
Direktur agar dibuatkan SK pelimpahan tugas
Tetapkan siapa yang akan mengecek
dokumen mutu sebelum di tandatangani
pimpinan utk menghindari tumpang tindih
dokumen antar unit kerja
Untuk memperoleh pengertian yg jelas bagi subyek, penulisan
SOP dimulai dng membuat flow chart dari kegiatan yg
dilaksanakan. Caranya adalah membuat diagram kotak
sederhana yg menggambarkan langkah penting dari seluruh
proses.
Penulisan SOP
1. Pada kertas berukuran A4 (210 x 297 mm)
2. Arah kertas (paper orientation) penulisan tegak (portrait)
3. Jenis huruf adalah Arial dengan ukuran disesuaikan
SOP BUKAN PRODUK INDIVIDU TAPI
TIM/KELOMPOK YANG MEWAKILI LEMBAGA
DIBUAT OLEH MEREKA YANG MEMILIKI
PENGETAHUAN DAN KETRAMPILAN YANG CUKUP
DALAM BIDANG PEKERJAAN DI LINGKUNGANNYA.
SOP DIBUAT UNTUK LINGKUNGAN KERJA
TERTENTU.
SOP YANG DIBUAT DI SUATU LEMBAGA AKAN
BERBEDA DENGAN SOP DI LEMBAGA LAIN
Ada staf yg mampu & mau aspek pekerjaan &
aspek psikologis
Ada target waktu target & jadwal agar disusun &
disepakati
Ada komitmen pimpinan dukungan fasilitas &
sumber daya lainnya
Ada anggaran
Ada pemantauan & pelaporan evaluasi kemajuan
penyusunan dokumen
1. Semua SOP harus diberi nomor, tetapkan siapa
yang melakukan penomoran susun tata cara
penomoran