PEDOMAN DINAS
Tata Naskah Dinas digunakan sebagai pedoman bagi pejabat di lingkungan Kemenkes
dalam pengelolaan persuratan
Tembusan surat adalah hasil penggandaan dari suatu naskah dinas yang jumlahnya
sesuai dengan jumlah pejabat atau satuan kerja yang dipandang perlu untuk mengetahui isi
surat dan disebut dalam naskah asli sebagai penerima tembusan.
Verbal konsep surat adalah rancangan surat yang ditulis dalam bentuk verbal oleh staf
atau pejabat yang terkait dengan substansi isi surat yang kemudian diperiksa dan
disetujui oleh pejabat yang akan menetapkan dan berwenang menandatangani surat
tersebut.
JENIS DAN FORMAT
NASKAH DINAS
1.
NASKAH DINAS
ARAHAN
A.
NASKAH DINAS
PENGATURAN
a. Peraturan
Pengertian Peraturan adalah naskah dinas yang berlaku
dan mengikat secara umum, bersifat mengatur dan
memuat kebijakan pokok. Yang masuk dalam peraturan
adalah Peraturan Menteri dan Peraturan Pimpinan Unit
Eselon I, termasuk pedoman, petunjuk pelaksanaan,
dan petunjuk teknis.
Keputusan
Keputusan
Yang ditandatangan oleh Pejabat Eselon I a.n. Menteri Yang ditandatangan oleh Pejabat Eselon I
C.
NASKAH DINAS
PENUGASAN
a. Surat Perintah
Surat Perintah adalah naskah dinas yang dibuat oleh atasan atau pejabat
yang berwenang kepada bawahan atau pejabat lain yang diperintah, yang
memuat apa yang harus dilakukan. Surat perintah digunakan untuk
penunjukkan sebagai pejabat pelaksana tugas maupun pelaksana harian.
Surat Perintah
b. Surat Tugas
Surat Tugas dibuat dan ditandatangani oleh atasan atau pejabat yang
berwenang berdasarkan lingkup tugas, wewenang, dan tanggung
jawabnya. Apabila atasan yang berwenang menandatangani lokasinya
terletak jauh, maka dapat menggunakan atas nama pejabat tersebut
Surat Tugas
Surat Tugas Apabila pegawai yang bertugas berkelompok
2.
NASKAH DINAS
KORESPONDENSI
A.
NASKAH DINAS
KORESPONDENSI
INTERNAL
a. Nota Dinas
Nota Dinas adalah naskah dinas intern yang dibuat oleh pejabat dalam melaksanakan
tugas guna menyampaikan laporan pemberitahuan, pernyataan, permintaan, atau
penyampaian kepada pejabat lain. Nota Dinas memuat hal yang bersifat rutin, berupa
catatan ringkas yang tidak memerlukan penjelasan yang panjang, dan dapat langsung
dijawab dengan disposisi oleh pejabat yang dituju.
NASKAH DINAS
PENYUSUNAN KONSEP
Setiap naskah dinas yang akan ditindaklanjuti wajib dilakukan dengan penyusunan konsep
yang harus memenuhi persyaratan sbb:
a. Konsep naskah dinas disusun oleh pejabat dengan menggunakan verbal konsep
b. Setiap verbal konsep yang diajukan kepada pimpinan wajib terlebih dahulu diteliti
oleh pejabat TU mengenai:
Isi, sesuai dengan kebijakan yang digariskan pimpinan dan dapat
dipertanggungjawabkan
Redaksi, sesuai dengan penggunaan bahasa indonesia yang baik dan benar
Bentuk, sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
c. Konsep naskah dinas dicetak di balik verbal , jika konsep naskah dinas lebih dari
satu halaman dapat menggunakan lembar berikutnya.
d. Net dan verbal diarsipkan oleh pejabat yang menandatangani
• Verbal konsep naskah dinas yang berkaitan dengan pembentukan
peraturan terlebih dahulu diajukan dan disetujui oleh Kepala Biro
• Pada setiap lembar draft dan net naskah dinas verbal wajib dibubuhi
paraf oleh pemeriksa di pojok kanan bawah.
• Naskah Dinas yang dikirimkan adalah naskah dinas net yang tidak
ada paraf persetujuan dari pejabat
VERBAL
Naskah Dinas yang
ditandatangani
Menteri Kesehatan
VERBAL
Naskah Dinas yang
ditandatangani
Pejabat Eselon I
VERBAL
Naskah Dinas yang
ditandatangani
Pejabat Eselon II
• Setelah naskah dinas mendapat persetujuan dari pejabat yang
REGISTRASI berwenang, konsep tersebut diregistrasi dan diberi nomor
NASKAH naskah dinas dan tanggal.
}
• Naskah dinas korespondensi
• Naskah dinas khusus menggunakan kertas A4
yang berukuran 297 x 210 mm
• Laporan dan
• Telaahan staf
Jenis Kertas
• Untuk naskah dinas, digunakan jenis kertas HVS putih 80 gram.
PENGETIKAN • Untuk naskah dinas yang ditandatangani oleh menteri menggunakan
kertas Conqueror.
NASKAH
DINAS Bentuk Huruf (fonts)
• Setiap tulisan naskah dinas kecuali pembentukan peraturan perundang-
undangan menggunakan bentuk huruf Arial ukuran 11 (sebelas) atau 12
(dua belas) dan spasi 1 (satu) sampai dengan 1,5 (satu setengah).
• Ruang tepi atas: apabila menggunakan kop naskah dinas, 2 spasi di bawah
kop, dan apabila tanpa kop naskah dinas, sekurang-kurangnya 2 cm dari tepi
atas kertas;
• Ruang tepi bawah : sekurang-kurangnya 2,5 cm dari tepi bawah
kertas;
• Ruang tepi kiri : sekurang-kurangnya 3 cm dari tepi kiri kertas;
• Ruang tepi kanan : sekurang-kurangnya 2 cm dari tepi kanan
kertas.
PEMBUBUHAN Naskah dinas yang ditandatangani oleh Menteri di lingkungan
PARAF
MENTERI KESEHATAN
Sekretariat Jenderal
Sebelum:
Paraf Menteri Kesehatan, Paraf
Sesjen Eselon II
Nila Farid Moeloek
Sesudah:
Paraf Menteri Kesehatan, Paraf
Eselon II Sesjen
Nila Farid Moeloek
* sesuai dengan Perka ANRI No. 2 tahun 2014 tentang Pedoman Tata Naskah Dinas
Naskah dinas yang ditandatangani oleh Menteri di lingkungan
PEMBUBUHAN
Direktorat Jenderal, Inspektorat Jenderal, dan Badan
PARAF
MENTERI KESEHATAN
Sebelum:
Nama Pejabat
NIP
Sesudah:
Nama Pejabat
NIP
Naskah dinas yang ditandatangani oleh pejabat Eselon II di
PEMBUBUHAN
lingkungan Direktorat Jenderal, Inspektorat Jenderal, dan Badan
PARAF Sebelum:
ESELON II Paraf
Es. III
Sekretaris Badan PPSDM Kesehatan, Paraf
Es. IV
Nama Pejabat
NIP
Sesudah:
Paraf Sekretaris Badan PPSDM Kesehatan, Paraf
Es IV Es III
Nama Pejabat
NIP
PENOMORAN
NASKAH Naskah Dinas yang
ditandatangani
Sesudah:
Sebelum: Sesudah:
Yang terhormat, Yth. Kepala Biro Kepegawaian
Kepala Biro Kepegawaian Setjen Kementerian Kesehatan
Setjen Kementerian Kesehatan u.p. Kepala Bagian Mutasi
u.p. Kepala Bagian Mutasi
• Logo adalah tanda pengenal atau identitas berupa simbol atau
LOGO huruf yang digunakan dalam tata naskah dinas instansi pemerintah
sebagai identitas agar publik lebih mudah mengenalnya.
• Logo Kementerian Kesehatan diletakan di sebelah kiri kop surat.
Melambangkan tiga pilar program Indonesia Sehat yaitu Mewakili nilai-nilai Kemenkes yaitu Pro rakyat, Inklusif,
Responsif, Efektif, dan Bersih serta berlandaskan
Penerapan Paradigma Sehat, Penguatan Pelayanan
pancasila
Kesehatan, dan Jaminan Kesehatan Nasional
Palet Warna
Inisial K Biru Turqoise Warna Biru Turqoise:
C: 75 M: 0 Y: 45 K: 0 Melambangkan unsur sehat, kepercayaan, dan integritas
Mewakili betuk sederhana dari singkatan dari kata “kesehatan”,
makna verbal dari bidang yang ditangani oleh institusi Hijau Terang Warna Hijau Terang
Kementerian ini. C: 20 M: 0 Y: 100 K: 0 Memberikan efek ramah, hangat, semangat dalam
melayani.
Hitam
C: 0 M: 0 Y: 0 K:100
Hitam (warna logotype):
Melambangkan makna tegas dan formal selaku badan resmi negara
dalam pembuat regulasi.
• Pada kepala surat dinas kementerian, dicantumkan logo kementerian, nama
kementerian, alamat lengkap tanpa singkatan disertai kode pos, telepon,
KEPALA faksimile, surat elektronik (e-mail) apabila ada, logo germas, serta garis
NASKAH pos, telepon, faksimile, surat elektronik (e-mail), apabila ada, Logo Germas,
serta garis penutup tebal.
DINAS • Surat yang ditandatangani pejabat eselon I atas nama sendiri, pejabat eselon II
atas nama pejabat eselon I dan pejabat eselon II atas nama sendiri
• Nama unit kerja yang dipimpin oleh pejabat eselon II di
CAP
JABATAN
Cap Menteri Kesehatan digunakan hanya untuk
menyertai tanda tangan Menteri Kesehatan atau Menteri
ad. Intern apabila Menteri Kesehatan sedang
berhalangan/tidak ada.
PENGGUNAAN
CAP
INSTANSI
Cap/stempel instansi Kementerian Kesehatan
digunakan untuk menyertai tanda tangan pejabat
eselon I atas nama Menteri Kesehatan.
PENGGUNAAN
CAP
DINAS
Bahasa Inggris
CAP
DINAS
1. Cap Jabatan hanya digunakan untuk menyertai tanda tangan pejabat eselon I yang
bersangkutan dan Pejabat sementara (pjs) yang ditunjuk selama pejabat eselon I yang
bersangkutan sedang berhalangan/tidak ada.
2. Cap Instansi digunakan untuk menyertai tanda tangan pejabat eselon II dan kepala UPT
3. Kepala UPT tidak memiliki cap jabatan tetapi menggunakan cap instansi dari eselon I nya
HALAMAN
NASKAH
DINAS
Catatan :
Untuk Staf Khusus
Menteri, Ketua Komite,
Ketua Komisi dan Ketua
Dewan akan dibuatkan
Surat Keputusan oleh
Sekretaris Jenderal
Pimpinan organisasi instansi pemerintah bertanggung jawab
Penggunaan atas segala kegiatan yang dilakukan di dalam organisasi atau
Garis
Kewenangan
instansinya.
Tanggung jawab tersebut tidak dapat dilimpahkan atau
diserahkan kepada seseorang yang bukan pejabat berwenang.
Garis kewenangan digunakan jika surat dinas ditandatangani
oleh pejabat yang mendapat pelimpahan dari pejabat yang
berwenang.
Bentuk pelimpahan wewenang penandatanganan Naskah dinas adalah sebagai
MATRIKS berikut:
KEWENANGAN
PENANDATANGANAN Atas nama (a.n.)
• Contoh :
a.n. Menteri Kesehatan
Sekretaris Jenderal,
Nama Pejabat
NIP
Untuk beliau (u.b.)
MATRIKS
Untuk beliau yang disingkat (u.b.) digunakan jika pejabat yang diberi kuasa
KEWENANGAN
PENANDATANGANAN memberi mandat kepada bawahannya. Oleh sebab itu, u.b. digunakan setelah
a.n.
Contoh:
a.n. Menteri Kesehatan
Sekretaris Jenderal,
u.b.
Kepala Biro Umum
Nama Pejabat
NIP
MATRIKS Pelaksana Tugas (Plt.)
KEWENANGAN Ketentuan penandatanganan pelaksana tugas yang disingkat (Plt.) adalah sebagai
PENANDATANGANAN
Plt. berikut.
Contoh:
Plt. Kepala Biro Umum,
Nama lengkap
MATRIKS Ketentuan penandatanganan pelaksana harian yang disingkat (Plh.) adalah sebagai
KEWENANGAN berikut:
PENANDATANGANAN
Plh. • Pelaksana harian (Plh.) digunakan apabila pejabat yang berwenang menandatangani
naskah dinas tidak berada di tempat sehingga untuk kelancaran pelaksanaan
pekerjaan sehari-hari perlu ada pejabat sementara yang menggantikannya.
Contoh :
Plh. Kepala Biro Umum,
Nama lengkap
“
Mengelola Arsip
berarti menjaga
sejarah dan
”
menata masa
depan
TERIMA KASIH