Anda di halaman 1dari 30

Arah Kebijakan

Pembinaan Sistem Manajemen Kinerja

disampaikan pada acara Sosialisasi Penyusunan SKP


berdasarkan Peraturan MENPAN dan RB Nomor 8 Tahun 2021
Le Meridien Hotel, 27 s.d. 29 Januari 2022

Biro Organisasi & Kepegawaian


Kementerian Agraria & Tata Ruang/BPN
OUTLINE
1. A R A H K E B I J A K A N D A N S T R AT E G I P E M B A N G U N A N A S N
2. ARAHAN PIMPINAN
3. VISI DAN MISI PRESIDEN RI
4. TA N TA N G A N K E D E PA N
5. TRANSFORMASI PENGELOLAAN SDM
6. PA N D E M I C O V I D S E B A G A I FA K T O R K R U S I A L
7. R O A D M A P K E M E N T E R I A N , T R A N S F O R M A S I D I G I TA L D A N O R G A N I S A S I
K E P E G AWA I A N
8. R E N C A N A S T R AT E G I S D A N C A S C A D I N G N YA
9. D E S A I N P E N G E M B A N G A N A S N - H C D P
10. P E N T I N G N YA M A N A J E M E N K I N E R J A
11. M A N A J E M E N K I N E R J A S E B A G A I B A G I A N P E N T I N G M A N A J E M E N TA L E N TA
12. P E N I L A I A N K I N E R J A D A L A M U U N O . 5 TA H U N 2 0 1 4
13. S I S T E M M A N A J E M E N K I N E R J A D A L A M P P 3 0 TA H U N 2 0 1 9
14. P O T R E T P E N I L A I A N K I N E R J A B E R D A S A R K A N S K P
15. B E N C H M A R K P E N I L A I A N K I N E R J A
Arah Kebijakan dan Tahapan Pembangunan Aparatur Negara
dalam RPJPN 2005-2025

ARAH PEMBANGUNAN:
a. Penuntasan penanggulangan
penyalahgunaan kewenangan dalam
Sasaran RPJPN bidang Aparatur Negara: bentuk KKN;
b. Peningkatan kualitas
“Meningkatnya profesionalisme aparatur negara penyelenggaraan administrasi negara;
pusat dan daerah untuk mewujudkan tata dan
pemerintahan yang baik, bersih, berwibawa dan c. Peningkatan keberdayaan masyarakat
bertanggungjawab, serta profesional yang mampu dalam penyelenggaraan
mendukung pembangunan nasional” pembangunan.

RPJM 2020 - 2024 4


Terwujudnya tata kepemerintahan yang baik, bersih
dan berwibawa yang berdasarkan hukum, serta
birokrasi yang profesional dan netral.
RPJM 2015 - 2019 3
Pemantapan profesionalisme aparatur negara di
pusat dan di daerah guna mendukung pembangunan
RPJM 2010 - 2014 2 nasional.

Pemenuhan SPM di semua tingkatan pemerintah untuk meningkatkan kualitas


RPJM 2005 - 2009 1 pelayanan publik yang murah, cepat, transparan dan akuntabel.

Perbaikan kualitas pelayanan publik seiring meningkatnya penyelenggaraan


desentralisasi dan otonomi daerah, serta tertatanya kelembagaan birokrasi dalam
mendukung terwujudnya tata kepemerintahan yang baik.
Sumber: UU No. 17/2007 tentang RPJPN 2005-2025 3
Arah Kebijakan dan Strategi Aparatur Negara
dalam RPJMN 2020-2024

Program Prioritas Arah Kebijakan Strategi


Reformasi Birokrasi dan Tata Kelola
PENGUATAN •Penerapan manajemen talenta nasional ASN;
IMPLEMENTASI •Peningkatan sistem merit ASN;
MANAJEMEN •Penyederhanaan eselonisasi, dan
ASN •Penataan jabatan fungsional.

PENATAAN
KELEMBAGAAN •Penataan kelembagaan instansi pemerintah; dan
DAN PROSES •Penetapan SPBE terintegrasi.
BISNIS

REFORMASI •Perluasan implementasi sistem integritas,


SISTEM •Penguatan pengelolaan RB dan akuntabilitas kinerja
AKUNTABILITAS organisasi, dan
KINERJA •Reformasi sistem perencanaan dan penganggaran.

•E-services;
TRANSFORMAS •Penguatan pengawasan masyarakat atas kinerja
I PELAYANAN pelayanan publik;
PUBLIK •Penguatan ekosistem inovasi, dan
•Penguatan pelayanan terpadu.

Sumber: Lamp. I - Perpres No. 18/2020 tentang RPJMN Tahun 2020-2024 4


ARAHAN
PIMPINAN

5
Melayani, Profesional, Terpercaya
Visi-Misi Presiden dan Wakil Presiden 2019-2024
Mengembangkan Aparatur Sipil Negara yang Profesional

“ “
Aparatur Sipil Negara yang profesional (smart ASN) dan
bekerja dalam lingkungan kerja yang berbasis teknologi
informasi (smart office)

Meningkatkan sistem rekrutmen ASN yang transparan,


memperhatikan proporsi belanja pegawai, serta Mengembangkan tempat kerja yang berbasis
01 disesuaikan dengan arah pembangunan nasional dan 04 teknologi informasi (smart office)
potensi daerah

Mengembangkan sistem penempatan ASN yang Reformasi sistem remunerasi dan sistem
memperhatikan kepentingan nasional, terutama pensiun ASN yang lebih adil, kompetitif dan
02 pelayanan pemerintahan di wilayah terdepan, terluar,
05 disesuaikan kemampuan keuangan negara
dan tertinggal
Reformasi pendidikan dan pelatihan ASN agar lebih Meningkatkan kesejahteraan ASN dengan
sinergis, menjadi learning governance, bisa sesuai dengan penyediaan rumah/tempat tinggal/hunian yang
03 pencapaian kinerja organisasi serta transformasi ke
06 layak dan terjangkau, dukungan fasilitas yang
knowledge management yang berkelanjutan lengkap dan terintegrasi
6
Indonesia dalam Indeks Global
Tantangan yang Dihadapi

Global Competitiveness Index - Global Talent Government


Special Edition 2020 Competitiveness Index Effectiveness Index
2020 2020
Indikator ‘Public Institutions’
Rank 18 Rank 65 Rank 73
(Skor 58,8) (Skor 41,8) (Skor 65,3)
dari 37 Negara dari 132 Negara dari 214 Negara

Area Perbaikan: Area Perbaikan: Area Perbaikan:

• Penguatan kelembagaan dan SDM; • Keterampilan dan pengetahuan • Kualitas SDM sektor publik;
• Kebijakan dan regulasi bervisi jangka global (global knowledge); • Kualitas pelayanan dan perumusan
panjang; • Keterampilan profesional kebijakan publik;
• Inisiasi framework untuk transformasi (professional skill); • Kredibilitas pemerintah dalam
digital. • Kualitas riset dan inovasi. implementasi kebijakan publik.

7
Transformation of Industry Transformation of HRM

https://www.sinergiaconsultant.com/human-resource-management-human-capital-management 8
Faktor Krusial:
Perubahan Organisasi di Masa Pandemi COVID-19
Derajat Perubahan
Aspek Organisasional Minimal Maksimal

Skema kerja jarak jauh sudah Skema kerja jarak jauh telah
berlaku, namun kebanyakan diterapkan maksimal (>25%
Lokasi Para pekerja tetap bekerja di kantor
para pekerja tetap diwajibkan pekerja bekerja secara penuh dari
ke kantor jarak jauh)

Struktur organisasi piramida yang Organisasi dibentuk berbasis


Struktur lebih agile berbasis
Organisasi menggambarkan pelaksanaan fungsi jejaring dan berbasis proyek
proyek
organisasi (project-based)
Konfigurasi
Organisasi

Pengambilan keputusan tersentralisir Penyusunan strategi terkoordinasi,


Pengambilan Pengambilan keputusan mulai
dengan pengaturan ketat (komando, namun pada tataran operasional
Keputusan terdesentralisir pada tim
kontrol) terdesentralisir ke tim

Organisasi terdiri dari pekerja Pekerja penuh waktu hanya <20%


Organisasi terdiri dari pekerja penuh
Pekerja penuh waktu dan paruh dari organisasi, sisanya diisi
waktu (full-time)
waktu/lepas pekerja lepas

Sumber: McKinsey, COVID-19: Briefing Materials, 2020

Pandemi COVID-19 mendorong perubahan besar pengelolaan SDM dan organisasi pada aspek-aspek: (i) struktur yang agile
dan berbasis jejaring; (ii) pengaturan kerja yang fleksibel; (iii) pengambilan keputusan yang terdesentralisir; dan (iv)
9
manajemen talenta yang luwes, yang berdampak pada sistem manajemen kinerja
Faktor Krusial:
Perubahan Budaya Kerja Sebagai Dampak Pandemi COVID-19

Mengacu hasil Sensus


Penduduk 2020 (SP2020),
• Lebih dari 60% GenZ dan Milenial memilih bekerja dari rumah
Generasi Z mendominasi
jumlah penduduk Indonesia secara fleksibel (flexible working arrangement), bahkan setelah
sebesar 27,94% atau 75,49 juta pandemi COVID-19 berakhir;
jiwa, disusul Generasi Milenial
sebanyak 25,87% atau 69,38 juta • Hal tersebut berpengaruh terhadap sistem dan pengukuran
jiwa manajemen kinerja organisasi, tidak hanya di sektor privat tapi
juga dalam birokrasi sektor publik yang perlu menyesuaikan diri
Sumber: BPS, 2021
Sumber: Delloitte, 2020
10
Tantangan:
Permasalahan Umum Implementasi Sistem Merit di K/L/D
No Kriteria Permasalahan

1 Perencanaan Kebutuhan Perencanaan hanya fokus pada kebutuhan akan CPNS

2 Pengadaan Pengaturan hanya untuk penerimaan CPNS dan Pengisian JPT

3 Pengembangan Karier dan 1. Standar Kompetensi belum tersedia atau hanya bersifat umum
Pengembangan Kompetensi 2. Pemetaan kompetensi hanya dilakukan terhadap pegawai yang pernah ikut seleksi JPT saja
3. Belum membuat analisis kesenjangan
4. Pengembangan kompetensi belum didasarkan pada kesenjangan
4 Mutasi/Rotasi, Promosi, Demosi 1. Pola karier belum disusun
2. Talent pool dan rencana suksesi belum terbangun
3. Pengaturan hanya fokus pada pengisian JPT
5 Manajemen Kinerja 1. Penetapan target kinerja belum tajam dan belum didasarkan pada RPJM
2. Metode evaluasi belum obyektif dan/atau belum dilakukan secara berkala
3. Belum ada analisis kesenjangan kinerja
4. Belum ada upaya untuk memperbaiki kinerja yang dibawah target
6 Penggajian, Penghargaan dan 1. Penghasilan belum dikaitkan dengan kinerja
Disiplin 2. Penegakan disiplin lemah
7 Perlindungan dan Pelayanan 1. Kebijakan internal tentang pemberian perlindungan dan bantuan sangat beragam;
2. Pelayanan kepegawaian secara digital belum optimal
8 Sistem Informasi Sistem informasi kepegawaian belum terintegrasi dengan sistem informasi lainnya yang terkait

Sumber: Laporan Capaian Penerapan Sistem Merit Tahun 2020, KASN, diolah
11
ROAD MAP ATR/BPN, Stelsel Positif
TRANSFORMASI DIGITAL, Institusi Berstandar 2024
Institusi Standar
Dunia
ORGANISASI & Dunia 2024 Agile institution
KEPEGAWAIAN Dynamic Governance
2024
Berbasis 2023 Era Informasi
elektronik 2023
Empowering institution
Competitive HR
2023

Berbasis
elektronik 2022
Peningkatan Kualitas
Menuju Transformasi Fully Digital
Digital 2021 2022 Revitalisasi
Peningkatan Layanan Digital Organisasi
2022
Kualitas 2020 Empowering HR
2021
Profesionalisme
ATR/
2020 SDM
BPN Transformasi
2021
Penyederhanaan
TRANSFORMASI Birokrasi
2020
DIGITAL 12
ORPEG
RENCANA STRATEGIS
KEMENTERIAN AGRARIA & TATA
RUANG/BPN
(PERATURAN MENTERI ATR/BPN NO. 27 TAHUN 2020)
Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran Strategis Renstra ATR/BPN 2020-2024
PENGEMBANGAN SDM
berdasarkan Land Management Paradigm (LMP)
Melayani Profesional Terperca
Visi: Pengelolaan Ruang dan Pertanahan yang Terpercaya dan Berstandar Dunia, dalam pelayanan kepada Presiden dan Wakil Presiden untuk mewujudkan Visi dan Misi Presiden dan Wakil Presiden: “Indonesia
Sustainable Development

Maju yang Berdaulat, Mandiri dan berkepribadian berlandaskan Gotong Royong”


Economic, Social &
Environmental

Misi: Misi:
1. Menyelenggarakan Penataan Ruang dan Pengelolaan Pertanahan yang Produktif, Berkelanjutan, dan Berkeadilan. 2. Menyelenggarakan Pelayanan Pertanahan dan
Ruang yang Berstandar Dunia.

Tujuan 2 Tujuan 4
Tujuan 1 Tujuan 3
Menyelenggarakan Penataan Ruang Meningkatkan kualitas pelayanan publik dan tata kelola
Mengatur Penguasaan dan Kepemilikan Tanah Meningkatkan Nilai Ekonomi Pertanahan
yang Adil, Aman, Nyaman, Produktif kepemerintahan yang berdaya saing
yang Berkeadilan bagi Kesejahteraan Masyarakat
dan Berkelanjutan

Sasaran Strategis 4.2


Sasaran Strategis 1.2 Sasaran Strategis 4.1.
Sasaran Strategis 1.1 Terwujudnya tata kelola
Peningkatan Sasaran Strategis 3 Sasaran Strategis 2 Penyediaan Informasi
Peningkatan Manfaat kelembagaan yang kompetitif dan
Kepastian dan Peningkatan Manfaat Ekonomi Pengelolaan Peningkatan Kualitas Tata Ruang Geospatial Tematik
Pengelolaan Reforma berstandar kepemerintahan yang
Perlindungan Hukum Pertanahan dan Tertib Pemanfaatan Ruang Pertanahan dan Ruang
Agraria baik dari aspek manajemen operasi
Hak Atas Tanah Multiguna (GTPR)
dan aspek pengendalian internal
IKSS :
Land 1. Indeks Registering Property (EoDB)
Land Value 2. Indeks Reformasi Birokrasi
Land Tenure (LT) (LV)
Development
Proses Inti

(LD) Land Use (LU)


Pendaftaran Tanah & Reforma Penilaian & Penyediaan &
Agraria Pengembanga Pengembangan Penataan Ruang Program: Dukungan Manajemen dan Tugas Teknis Lainnya
n Ekonomi Tanah untuk
Pertanahan Pembangunan Sasaran Program: Terwujudnya tata kelola kelembagaan
yang kompetitif dan berstandar kepemerintahan yang baik
dari aspek manajemen operasional

IKP :
1. Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM); 2.Persentase penanganan
pengaduan dan pemenuhan permohonan informasi publik;3. Persentase
Kadaster dan Infrastruktur Informasi Pertanahan (KIIP) layanan komunikasi publik; 4. Indeks kepuasan layanan keprotokolan; 5. Nilai
Cadastre and Land Information Infrastructure SAKIP; 6. Nilai laporan kinerja keuangan (Opini BPK); 7. Indeks Reformasi
Birokrasi 7 Area Perubahan; 8. Pengelolaan PNBP yang Optimal; 9. Nilai
(termasuk data fisik, data yuridis, multiguna, pra pendaftaran) penguatan Perundang-Undangan; 10. Indeks Akreditasi Lembaga STPN; 11.
Proses Manajemen

Indeks Profesionalitas ASN; 12. Indeks Sistem Pemerintahan Berbasis


Elektronik (SPBE); 13. Rasio Kebijakan terhadap Rekomendasi Kebijakan
yang diusulkan; 14. Indeks Layanan Internal Kantor Modern; 15. Level
Kematangan UKPBJ; 16. Standarisasi layanan LPSE.

Public Service & Control Function 14 14


Sumber: Biro Perencanaan dan Kerja Sama ATR/BPN
CASCADING TUJUAN 1 SAMPAI DENGAN INDIKATOR KINERJA PROGRAM

Tujuan 1
Pengelolaan Pertanahan untuk Mewujudkan Kesejahteraan Rakyat

Sasaran Strategis 1
Penguasaan, Pemilikan, Penggunaan dan Pemanfaatan Tanah yang Berkepastian Hukum dan Produktif (Aspek Sosial dan Ekonomi)
IKSS:
1. Penurunan Indeks Gini Ketimpangan Pemilikan Tanah (Aspek Sosial)
2. Peningkatan Pendapatan Perkapita Penerima Reforma Agraria (Aspek Ekonomi)
3. Indeks Kepastian dan Perlindungan Hak Atas Tanah (Aspek Sosial)
4. Peningkatan Kemudahan Investasi (Registering Property dalam EoDB) (Aspek Ekonomi)

Program Pengelolan dan Pelayanan Pertanahan

Sasaran Program: IKP:


1. Terwujudnya Ketersediaan Lahan dalam Rangka Pengurangan Tuna Lahan dan 1. Indeks Pengurangan Tuna Lahan dan Peningkatan Produktifitas P4T
Meningkatnya Produktifitas Penguasaan, Pemilikan, Penggunaan dan Pemanfaatan 2.1 Persentase jumlah luas tanah yang diredistribusi dibandingkan dengan target luas
Tanah (P4T) (IKSS 1) yang redistribusi
2.1 Terwujudnya Aset Reform dalam Reforma Agraria (IKSS 1) 2.2 Persentase Jumlah Kepala Keluarga penerima Akses Reform
2.2 Terwujudnya Akses Reform dalam Reforma Agraria (IKSS 2) 3.1. Persentase Jumlah bidang tanah terdaftar nasional.
3. Peningkatan Pendaftaran Tanah untuk Kepastian Hak Atas Tanah dan Ruang (IKSS 3) 3.2. Persentase jumlah bidang tanah bersertipikat yang diperkarakan di pengadilan
4.1. Menurunnya kasus baru sengketa , konflik dan perkara pertanahan (IKSS 3) Tata Usaha Negara maupun Perdata
4.2. Percepatan Penyelesaian Sengketa, Konflik dan Perkara Pertanahan (IKSS 3) 4.1. Persentase penurunan kasus baru sengketa, konflik dan perkara pertanahan
5. Optimalisasi Pemanfaatan Nilai Tanah (IKSS 4) 4.2. Persentase peningkatan penyelesaian kasus sengketa, konflik dan perkara
6. Tersedianya Infrastruktur Geospasial Tematik Pertanahan dan Ruang (IKSS 4) pertanahan
5. Indeks akurasi informasi nilai tanah
6. Indeks Kelengkapan Cakupan dan Informasi serta Reliabilitas Peta Kadastral

Keterangan:
(dilanjutkan cascading ke dalam Kegiatan, Sasaran Kegiatan 15
- IKSS : Indikator Kinerja Sasaran Strategis
dan Indikator Kinerja Kegiatan (IKK))
- IKP : Indikator Kinerja Program
CASCADING INDIKATOR KINERJA PROGRAM SAMPAI DENGAN INDIKATOR KINERJA KEGIATAN (TUJUAN 1)

Kegiatan, Sasaran Kegiatan dan IKK

IKP 1 IKP (2.1,2.2) IKP (3.1, 3.2) IKP (4.1, 4.2) IKP 5 IKP 6
Kegiatan 1 : Kegiatan 1 : Kegiatan 1 : Kegiatan 1 : Kegiatan 1 : Kegiatan 1 :
Penertiban Penguasaan, Pengaturan Penguasaan, Pemilikan, Penetapan hak tanah dan ruang Penanganan Sengketa Pertanahan Pengadaan Tanah dan Pencadangan Tanah Pengelolaan Infrastruktur Dasar Geospasial
Pemilikan, Penggunaan dan Sasaran Kegiatan: Tematik Pertanahan dan Ruang
Sasaran Kegiatan: Sasaran Kegiatan:
Penggunaan Pemanfaatan Tanah Terselesaikannya sengketa Pertanahan Sasaran Kegiatan:
1.Terwujudnya pengaturan dan penetapan hak atas Terwujudnya Ketersediaan Tanah Bagi
Dan
Sasaran Kegiatan: tanah ruang atas dan ruang bawah untuk badan IKK : Pembangunan Tersedianya Infrastruktur Dasar Geospasial
Pemanfaatan Tematik Pertanahan dan Ruang
Terredistribusikannya tanah objek hukum dan perorangan Jumlah Penyelesaian Sengketa IKK :
Tanah
Reforma Agraria 2.Terwujudnya pengaturan dan penetapan hak atas pertanahan Realisasi Luas Tanah yang disediakan bagi IKK :
Sasaran Kegiatan: tanah ruang atas dan ruang bawah untuk instansi
IKK : pembangunan untuk 1.Cakupan luas Peta Dasar Pertanahan
Terwujudnya Tertib pemerintah, BUMN, dan BUMD Kegiatan 2 :
Jumlah bidang tanah yang Kepentingan Umum dan 2.Surveyor Kadastral berkualitas yang
Penguasaan, Penanganan perkara pertanahan
diredistribusi IKK : Kepentingan Lainnya dihasilkan (termasuk Penata kadastral)
Pemilikan, Sasaran Kegiatan :
1.1.Jumlah kebijakan teknis pengaturan penetapan 3.Panjang Batas Kawasan Hutan dengan
Penggunaan Kegiatan 2 : Terselesaikannya penanganan perkara Kegiatan 2 :
hak atas tanah dan ruang badan hukum dan APL
dan Penanganan Akses Reforma Agraria pertanahan Konsolidasi Tanah dan Pengembangan
perorangan Kegiatan 2 :
Pemanfaatan (Acces Reform) Pertanahan
1.2.Jumlah bidang tanah badan hukum dan IKK :
Tanah Sasaran Kegiatan : Sasaran Kegiatan : Survei dan Pemetaan Tematik
perorangan yang ditetapkan Jumlah penyelesaian penanganan
IKK : Terwujudnya pemberian Akses 2.1. Jumlah kebijakan teknis pengaturan dan Perkara Pertanahan Terwujudnya bidang-bidang tanah yang Sasaran Kegiatan :
Rasio Pengurangan Tuna Reforma Agraria penetapan hak atas tanah instansi pemerintah, tertata pada lokasi konsolidasi Terwujudnya Sistem Informasi Geospasial
Kegiatan 3 : tanah dan peningkatan nilai Tematik Pertanahan dan Ruang
Lahan Hasil IKK : BUMN dan BUMD
Pencegahan dan Penanganan Konflik tanah pada lokasi konsolidasi
Penertiban Jumlah Kepala Keluarga 2.2.Jumlah bidang tanah instansi pemerintah, BUMN IKK :
Pertanahan tanah dan pengembangan
Penguasaan, penerima akses RA dan BUMD yang ditetapkan 4.Cakupan Luas Peta Tematik Pertanahan
Pemilikan, Sasaran Kegiatan : pertanahan dan Ruang
Kegiatan 3 : Kegiatan 2 : 1.Terselesaikannya konflik dan
Penggunan IKK : 5.Cakupan Luas Peta Tematik Kawasan
Penyelenggaraan Penatagunaan Pendaftaran tanah dan ruang kejahatan pertanahan secara holistik
dan 1.Peningkatan nilai tanah pada lokasi 6.Jumlah Tema Informasi Geospasial
Pemanfaatan Tanah Sasaran Kegiatan : antar instansi konsolidasi tanah dan pengembangan Tematik
Tanah Sasaran Kegiatan : Terlaksananya pendaftaran tanah dan pendaftaran 2.Terciptanya pemahaman yang sama pertanahan;
Terwujudnya penggunaan dan ruang bawah tanah dan ruang atas tanah yang dalam masyarakat mengenai Kegiatan 3 :
Kegiatan 2 : 2.Realisasi Bidang Tanah yang ditata di Pengukuran dan Pemetaan Kadaster
pemanfaatan tanah yang berkepastian hukum dan berbasis elektronik pertanahan dan ruang lokasi Konsolidasi Tanah;
Pengendalian dan
optimal dan IKK : IKK : 3.Tingkat keikutsertaan jumlah peserta Sasaran Kegiatan :
Pemantauan
berkelanjutan 3.Jumlah kebijakan teknis terkait pengaturan 3.Jumlah penyelesaian konflik Konsolidasi tanah; Tersedianya Informasi Bidang Tanah dan
Pertanahan
IKK : pendaftaran tanah, pemeliharaan data dan informasi pertanahan secara holistik antar 4.Persentase luas sumbangan tanah Ruang
Sasaran Kegiatan :
Jumlah data dan informasi 4.Jumlah bidang tanah dan ruang yang terdaftar instansi/lembaga konsolidasi tanah dalam penyediaan IKK :
Terkendalinya Hak Atas
spasial yang berbasis Kegiatan 3 : 4.Jumlah penyelesaian kejahatan tanah untuk pembangunan 7.Cakupan luas bidang tanah terpetakan
Tanah/Dasar
wilayah dalam rangka Pengaturan Tanah Komunal , Hubungan Kelembagaan pertanahan pertanahan secara tervalidasi
Penguasaan Kegiatan 3 :
menunjang dan PPAT holistik antar instansi/lembaga 8.Cakupan satuan ruang yang terpetakan
Atas Tanah, Penilaian Tanah dan Ekonomi Pertanahan
penyelenggaraan reforma 5.Penurunan pengaduan masyarakat 9.Jumlah Desa/Kelurahan Lengkap dan
Kepulauan Sasaran Kegiatan : Sasaran Kegiatan :
agraria atas permasalahan sengketa, konflik Informasi Untuk Menunjang Penanganan
dan Wilayah Terwujudnya pengaturan dan pendaftaran tanah Tersedianya informasi nilai tanah, ekonomi
dan perkara pertanahan Sengketa, Permasalahan dan
Tertentu ulayat dan komunal serta terwujudnya kerja sama pertanahan dan Lisensi Penilai Pertanahan Pengendalian Pemanfaatan Ruang
IKK : kelembagaan yang terintegrasi IKK :
Rasio Peningkatan IKK : 5.Peningkatan cakupan informasi nilai
Produktifitas 1. Jumlah kebijakan teknis pengaturan tanah komunal, tanah dan ekonomi pertanahan
P4T Hasil Hak Hubungan Kelembagaan dan KePPATan; 2. Jumlah 6.Presentase Peta Nilai Tanah yang
Atas satker yang menjadi tujuan sosialisasi tanah ulayat; 3. dimanfaatkan
Tanah/Dasar Jumlah Pendaftaran Hak Komunal; 4. Jumlah 7.Jumlah lisensi penilai pertanahan
Penguasaan 16
Atas Tanah,
peningkatan kerja sama lembaga atau instansi yang 16
bermitral;5. Jumlah Lisensi PPAT;6 Jumlah Analis
Alih Fungsi Yuridis berlisensi.
Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran Kementerian ATR/BPN (Tujuan 2)
Tujuan 2
Penataan Ruang yang Adil, Aman, Nyaman, Produktif dan Lingkungan Hidup yang Berkelanjutan

Sasaran Strategis 2
Peningkatan Kualitas dan Pemenuhan Rencana Tata Ruang serta Pewujudan Tertib Tata Ruang
(Aspek Lingkungan)

IKSS:
Indeks Penyelenggaraan Penataan Ruang

Program Penyelenggaraan Penataan Ruang

Sasaran Program: IKP:


1. Terwujudnya perencanaan tata ruang dan program pemanfaatan 1. Indeks Perencanaan Tata Ruang dan Pemanfaatan Ruang
ruang yang berkualitas 2. Indeks Kepatuhan Ruang yang Optimal
2. Terwujudnya Implementasi pemanfaatan ruang yang terkendali dan
tertib

(dilanjutkan cascading ke dalam Kegiatan, Sasaran Kegiatan dan


Indikator Kinerja Kegiatan (IKK))

Keterangan:
- IKSS : Indikator Kinerja Sasaran Strategis
- IKP : Indikator Kinerja Program
17
Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran Kementerian ATR/BPN (Tujuan 2)
Kegiatan, Sasaran Kegiatan dan IKK

IKP 1 IKP 2
Kegiatan 1 : Kegiatan 1 :
Perencanaan Tata Ruang Nasional Pengendalian Pemanfaatan Ruang
Sasaran Kegiatan: Sasaran Kegiatan:
Tersedianya rencana tata ruang nasional yang berkualitas Terwujudnya pemanfaatan ruang yang sesuai dengan RTR melalui
IKK : pengendalian pemanfaatan ruang
Rasio pemenuhan rencana tata ruang nasional IKK :
Kegiatan 2 : Rasio Pengendalian Pemanfaatan Ruang
Pembinaan Perencanaan Tata Ruang Daerah Kegiatan 2 :
Sasaran Kegiatan : Penertiban Pemanfaatan Ruang
Tersedianya rencana tata ruang daerah yang berkualitas Sasaran Kegiatan :
IKK : Terwujudnya pemanfaatan ruang yang sesuai dengan RTR melalui penertiban
Rasio pemenuhan rencana tata ruang daerah pemanfaatan ruang
Kegiatan 3 : IKK :
Sinkronisasi Pemanfaatan Ruang Rasio penyelesaian pelanggaran di bidang penataan ruang
Sasaran Kegiatan :
1.Terwujudnya pemanfaatan ruang yang efektif dan efisien
2.Tersedianya NSPK Bidang Tata Ruang
IKK :
3.Persentase Kesesuaian Program Pembangunan Sektor dengan Rencana Tata
Ruang Nasional dan Daerah
4.Persentase Pemenuhan NSPK Bidang Tata Ruang

18
Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran Kementerian ATR/BPN (Tujuan 3)

Visi: Terwujudnya Penataan Ruang dan Pengelolaan Pertanahan yang Terpercaya dan Berstandar Dunia dalam Melayani Masyarakat untuk Mendukung Tercapainya:
“Indonesia Maju yang Berdaulat, Mandiri dan Berkepribadian Berlandaskan Gotong Royong.”

Misi 2:
Menyelenggarakan Pelayanan Pertanahan dan Penataan Ruang yang Berstandar Dunia

Tujuan 3
Menyelenggarakan Pelayanan Publik dan Tata Kelola Kepemerintahan yang Berkualitas dan Berdaya Saing

Sasaran Strategis 3
Terwujudnya Tata kelola kelembagaan yang komprehensif dan berstandar kepemerintahan yang baik
(Aspek Manajemen dan Pengawasan)

IKSS:
Indeks Reformasi Birokrasi

Program Dukungan Manajemen

Sasaran Program: IKP:


1. Terwujudnya tata kelola kelembagaan yang kompetitif dan berstandar 1.1 Indeks Akuntabiltas Kinerja dan Keuangan
kepemerintahan yang baik dari aspek manajemen operasional 1.2 Indeks Pelayanan Publik
2. Terwujudnya tata kelola kelembagaan yang kompetitif dan berstandar 1.3 Indeks Profesionalitas Aparatur Sipil Negara
kepemerintahan yang baik dari aspek pengendalian internal 1.4 Indeks SPBE
1.5 Nilai Penguatan Perundang-undangan
2. Indeks Pengendalian Internal Kementerian ATR/BPN

Keterangan:
- IKSS : Indikator Kinerja Sasaran Strategis
(dilanjutkan cascading ke dalam Kegiatan, Sasaran Kegiatan dan
- IKP : Indikator Kinerja Program 19
Indikator Kinerja Kegiatan (IKK))
Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran Kementerian ATR/BPN (Tujuan 3)
Kegiatan, Sasaran Kegiatan dan IKK

IKP 1.1 IKP 1.2 IKP 1.3 IKP 1.4 IKP 1.5
Kegiatan 1 : Kegiatan 1 : Kegiatan 1 : Kegiatan 1 : Kegiatan 1 :
Perencanaan, Pemantauan dan Evaluasi Program dan Penyelenggaraan tata usaha Pembinaan Organisasi dan Pengelolaan Kepegawaian Pengembangan Data dan Informasi Penataan Peraturan Perundang-
Anggaran serta Administrasi Kerjasama pimpinan dan hubungan Sasaran Kegiatan: Sasaran Kegiatan: undangan dan
masyarakat Terwujudnya Tata Kelola Organisasi dan SDM berstandar dunia 1.Terselenggaranya layanan Kementerian ATR/BPN berbasis elektronik Fasilitasi Bantuan
Sasaran Kegiatan: 2.Terkelolanya sistem teknologi informasi
Terselenggaranya Perencanaan, Pemantauan dan Sasaran Kegiatan: IKK : Hukum
1.Persentase penataan organisasi yang tepat fungsi, ukuran dan proses 3.Persentase Terpenuhinya Layanan Perkantoran
Evaluasi Program dan Anggaran serta Terselenggaranya penata usahaan Sasaran Kegiatan:
2.Persentase pemenuhan ketatalaksaaan organisasi yang transparan IKK :
Administrasi Kerjasama pimpinan dan hubungan dan akuntabel 4.Peningkatan kualitas informasi yang dikelola Pusdatin Terwujudnya peraturan
IKK : masyarakat yang maju 3.Indeks Profesionalitas Aparatur Sipil Negara (ASN) pada dimensi 5.Peningkatan kinerja pengguna sistem informasi yang dikelola Pusdatin perundang-
1.Persentase Kesesuaian Jumlah Output Kegiatan dan dan modern Kualifikasi Pendidikan, Disiplin, dan Kinerja 6.Peningkatan kualitas perencanaan dan pengembangan sistem aplikasi dan undangan dan
Alokasi Anggaran Prioritas Nasional pada DIPA IKK : 4.Penilaian mandiri Penerapan Sistem Merit teknologi informasi fasilitasi bantuan
5.Persentase pengembangan pegawai berbasis pemetaan talenta 7.Peningkatan data dan informasi pertanahan, tata ruang dan kawasan yang hukum yang
terhadap Renstra 1.Persentase Pengelolaan Tindak 6.Persentase penyelesaian layanan kepegawaian berkualitas
2.Persentase revisi pada output kegiatan Lanjut Pengaduan Masyarakat mendukung kegiatan
7.Persentase Terpenuhinya Layanan Perkantoran 8.Peningkatan Tata Kelola dan Dukungan Infrastruktur Teknologi Informasi
3.Persentase jumlah anggaran yang diblokir terhadap 2.Persentase layanan permohonan pertanahan dan
total anggaran informasi publik ruang yang
Kegiatan 2 : Kegiatan 2 : berkualitas
4.Persentase Jumlah anggaran tambahan (berasal 3.Persentase Pelaksanaan 4 (empat) Pengembangan SDM Kajian Kebijakan Agraria, Tata Ruang dan Pertanahan
dari APBN maupun diluar APBN) dari Metode Strategi Komunikasi Publik IKK :
Sasaran Kegiatan : Sasaran Kegiatan :
penyelenggaraan Kerja Sama berbanding dengan 4.Persentase pengelolaan sistem Terselenggaranya Program Pengembangan SDM berbasis Kompetensi Tersedianya rekomendasi berbasis kajian kebijakan dan penerapan inovasi
1.Persentase Penyelesaian Draft
anggaran APBN pelayanan informasi publik Manajerial, Teknis dan Sosio-Kultural Bidang Pertanahan dan Tata RUU, RPP, Rpepres Bidang Tata
IKK :
5.Nilai capaian pada SMART DJA 5.Persentase Pelaksanaan Ruang Ruang dan Pertanahan
9.Jumlah rekomendasi kajian kebijakan yang diimplementasikan
6.Persentase Satker yang mendapatkan nilai LKJ Ketatausahaan dan Operasional IKK : 10.Jumlah rekomendasi kajian penerapan inovasi yang diimplementasikan 2.Persentase Penetapan
Kategori A Pimpinan Kementerian ATR/BPN 8.Persentase jumlah pegawai yang memiliki profil kompetensi untuk 11.Jumlah publikasi hasil litbang dalam publikasi terakreditasi Peraturan Menteri
7.Persentase Terpenuhinya Layanan Perkantoran yang Berbasis Digital sistem merit 12.Jumlah Akses pengguna terhadap Knowledge Management System 3.Persentase pengkajian
6.Persentase Pelayanan keprotokolan 9.Persentase Pemenuhan Standar Kompetensi (AKPK) 13.Persentase Terpenuhinya Layanan Perkantoran peraturan perundang-
Kegiatan 2 : 10.Indeks Profesionalisme Dimensi Kompetensi SDM
bagi unsur pimpinan dan Dukungan Kegiatan 3 : undangan
Pembinaan Pengelolaan Keuangan dan BMN 11.Persentase Terpenuhinya Layanan Perkantoran
Pelaksanaan Program Strategis Pengelolaan Administrasi Umum 4.Persentase Penyelesaian Draft
Sasaran Kegiatan : Nasional Kegiatan 3: Naskah Nota Kesepahaman
Sasaran Kegiatan :
Terwujudnya pengelolaan keuangan dan BMN yang 7.Persentase Terpenuhinya Layanan Penyelenggaraan Pendidikan Vokasi STPN dan Perjanjian Kerjasama
Terkelolanya administrasi umum melalui layanan operasional kantor, pemenuhan
akuntabel Perkantoran Sasaran Kegiatan : sarana prasarana, pengelolaan kearsipan dan persuratan berbasis elektronik, dan 5.Persentase pemberian
IKK : Terselenggaranya pendidikan vokasi dibidang agraria, tata ruang dan pengelolaan pengadaan barang/jasa sesuai standar layanan dalam rangka fasilitasi bantuan hukum dan
8.Pengelolaan Anggaran dan PNBP pertanahan mewujudkan kantor modern pertimbangan/pendapat
9.Persentase Satker yang mengimplementasikan IKK : IKK : hukum
Manajemen Risiko 12.Jumlah Lulusan yang mempunyai kompetensi dibidang agraria, tata 14.Persentase layanan operasional kantor 6.Presentase Terpublikasinya
10.Tingkat Maturitas SPIP ruang dan pertanahan 15.Pemenuhan Sarana Prasarana di Satker Pusat peraturan perundang-
13.Meningkatnya Akreditasi Institusi 16.Pemenuhan Sarana Prasarana Kantor Modern
11.Ketepatan Waktu Penyampaian Laporan undangan yang integratif dan
14.Jumlah hasil penelitian dipublikasikan dalam buku dan jurnal 17.Persentase Terselenggaranya Pengelolaan Arsip dan Persuratan elektronik
Keuangan 15.Jumlah pengabdian pada masyarakat 18.Persentase pengelolaan layanan pengadaan barang dan jasa yang terlaksana
mudah diakses
12.Kualitas RKBMN 16.Persentase Terpenuhinya Layanan Perkantoran secara elektronik 7.Persentase Terpenuhinya
13.Persentase Terpenuhinya Layanan Perkantoran 19.level kematangan UKPBJ Layanan Perkantoran
20.standar layanan LPSE
21.Persentase Terpenuhinya Layanan Perkantoran
20
Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran Kementerian ATR/BPN (Tujuan 3)

Kegiatan, Sasaran Kegiatan dan IKK

IKP (1.1, 1.2, 1.3, 1.4, 1.5) IKP 2


Kegiatan 1 : Kegiatan 1 :
1.Dukungan Manajemen Internal Pengawasan Internal dan Penyelenggaran Manajemen
2.Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Kualitas dan Risiko
Lainnya di Daerah Sasaran Kegiatan:
Terselenggaranya Pengawasan dan Peningkatan
Sasaran Kegiatan: Akuntabilitas paratur Kementerian Agraria dan Tata
3.Terlaksananya kegiatan dan program Eselon 1 Ruang
4.Terlaksananya Dukungan Manajemen dan Tugas Teknis IKK :
lainnya di Daerah 1.Indeks Nilai Reformasi Birokrasi Area Penguatan
IKK : Pengawasan
5.Indeks Akuntabilitas Kinerja (SAKIP) dan Keuangan (IKPA) 2.Indeks Tindaklanjut Evaluasi Akuntabilitas Kinerja
6.Indeks Profesionalitas Aparatur Sipil Negara 3.Indeks Kinerja Hasil Pengawasan
7.Indeks Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) 4.Indeks Maturitas SPIP
8.Nilai Penguatan Perundang-undangan 5.Indeks Kapabilitas APIP
9.Indeks Maturitas SPIP
10.Persentase Terpenuhinya Layanan Perkantoran

21
DISAIN PENGEMBANGAN ASN - HCDP

Transformasi SDM Unggul Berkelas Dunia ATR/BPN


PELAYANAN PUBLIK

with agile organization in dynamic government


STANDAR DUNIA

(7) Manajemen Kinerja & Sistem (6) Program Pengembangan


(8) Merit System (5) Program Pelatihan
Remunerasi Kepemimpinan

PENGUATAN
PER-UU-AN
(2) Sistem Recruitment (4) Sistem Pengembangan
(1) Perencanaan SDM (3) Manajemen Talenta
dan Seleksi Pegawai Kompetensi
DIG
TR
MANAJEMEN

AN Pengembangan SDM (HCDP) ITA


UNGGUL

L
SDM

SF
OR (5) Pengembangan Organisasi

TATALAKSANA
MA

PENATAAN
SI
MANAJEMEN
PERUBAHAN

(2) Desain dan Struktur (3) Nilai dan Budaya (4)Teknologi, Sistem dan Proses

(1) Kompetensi Organisasi

PENGAWASAN
PENGUATAN
Sasaran Objectif
AKUNTABILITAS
PENGUATAN

Sasaran Strategis ATR/BPN

Visi dan Misi ATR/BPN


22
PENGEMBANGAN KARIR PNS
PENTINGNYA MANAJEMEN KINERJA Mutasi, Promosi, Pengembangan
Kompetensi berdasarkan Kinerja

MANAJEMEN TALENTA
Kinerja Pegawai harus menjadi
salah satu dasar penempatan
talent pool

TUNJANGAN KINERJA
Tunjangan kinerja dibayarkan
berdasarkan pencapaian kinerja

Kinerja
PENGHARGAAN
Pegawai
Pemberian Penghargaan digunakan
berdasarkan pada penilaian untuk
kinerja yang obyektif dan
transparan

SANKSI
Penilaian Kinerja PNS yang tidak
mencapai target kinerja
dikenakan sanksi adminitrasi
sampai dengan pemberhentian 23
Manajemen Kinerja
Sebagai Bagian Penting Manajemen Talenta

Manajemen Kinerja merupakan salah satu bagian penting dari


Manajemen Talenta, sebagai proses untuk mengetahui, memetakan,
dan mengelola kapasitas serta daya kerja pegawai dalam mencapai
tujuan organisasi.

Sistem manajemen kinerja yang mumpuni disokong oleh:


1. Tata kelola organisasi secara transparan dan akuntabel;
2. Penetapan target dan penjabarannya dalam cascading yang jelas;
3. Dialog kinerja antar seluruh komponen organisasi;
4. Mekanisme reward and punishment yang adil;
5. Adanya kebijakan untuk menguatkan employee engagement;
6. Sistem informasi yang andal.

Survei KPMG International (2014) menemukan 66% organisasi


melakukan penyusunan strategi pengelolaan SDM menyeluruh
(perencanaan sampai pensiun) yang menyasar seluruh pekerja, sesuai
dengan tujuan serta strategi pengembangan organisasi.
Sumber: KPMG International, 2014; McKinsey, 2017
24
Penilaian Kinerja PNS
dalam UU No. 5/2014 tentang ASN

Penilaian Kinerja bertujuan menjamin objektivitas


pembinaan PNS yang didasarkan sistem prestasi dan
sistem karier (Pasal 75)

Penilaian kinerja PNS dilakukan berdasarkan


perencanaan kinerja pada tingkat individu dan
tingkat unit atau organisasi, dengan memperhatikan IKU unit kerja dan
target, capaian, hasil, dan manfaat yang dicapai, serta SKP PNS
perilaku PNS (Pasal 76 ayat 1)

Penilaian kinerja PNS didelegasikan secara berjenjang


kepada atasan langsung dari PNS maupun Penilaian 360
mempertimbangkan pendapat rekan kerja setingkat derajat
dan bawahannya (Pasal 77 ayat 2 dan 3)
25
Sistem Manajemen Kinerja PNS
dalam PP No. 30/2019 tentang Penilaian Kinerja PNS

Sistem Manajemen Kinerja Penilaian kinerja PNS


1. Indikator kinerja
individu
2. Target
5. Sistem
1. Perencanaan Bobot: Bobot:
Informasi
Kinerja 60%* 40%*
Kinerja PNS 70%** 30%**

Kinerja Utama

PERILAKU
STANDAR
SKP PERILAKU
Kinerja
Tambahan
2. Pelaksanaan,
pemantauan dan
4. Tindak lanjut
pembinaan
kinerja 1. Indikator Kinerja Individu Memperhatikan: Meliputi aspek:
2. Target • Renstra Orientasi Pelayanan
3. Bentuk Tugas Tambahan • Perjanjian Kinerja Komitmen
• SOTK Inisiatif Kerja
3. Penilaian • Uraian Tugas Jabatan Kerjasama
Kinerja • SKP atasan langsung Kepemimpinan

* Untuk instansi yang menerapkan penilaian Perilaku Kerja mempertimbangkan pendapat rekan kerja setingkat dan bawahan langsung
** Untuk instansi yang tidak menerapkan penilaian Perilaku Kerja mempertimbangkan pendapat rekan kerja setingkat dan bawahan langsung
26
Sistem Informasi Kinerja PNS
dalam PP No. 30/2019 tentang Penilaian Kinerja PNS

Pasal 60 Ayat (1) Pasal 60 Ayat (4)


Sistem Informasi Kinerja PNS memuat informasi: Aplikasi informasi kinerja PNS sebagaimana dimaksud pada ayat
a. perencanaan kinerja; (3) dapat dimanfaatkan oleh instansi yang belum
b. pelaksanaan, pemantauan kinerja, dan pembinaan kinerja; mempersiapkan aplikasi informasi kinerja PNS.
c. penilaian kinerja; dan
d. tindak lanjut.
Pasal 60 Ayat (5)
Dokumentasi informasi dan data penilaian kinerja PNS
sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dikelola Badan
Pasal 60 Ayat (2)
Kepegawaian Negara sebagai dasar untuk melaksanakan
Sistem Informasi Kinerja PNS sebagaimana dimaksud pada ayat
evaluasi pelaksanaan penilaian kinerja PNS.
(1) merupakan sarana untuk merencanakan, mengumpulkan,
mengolah, menganalisis, menyajikan, mendokumentasikan
data penilaian kinerja PNS, dan bahan evaluasi kinerja. Pasal 60 Ayat (6)
Dokumen penilaian kinerja PNS merupakan arsip dinamis aktif
berlaku sejak PNS diterima sebagai PNS sampai pensiun.
Pasal 60 Ayat (3)
Kepala Badan Kepegawaian Negara menyiapkan aplikasi
informasi kinerja PNS secara nasional yang dapat
diintegrasikan dengan aplikasi kinerja PNS di Instansi
Pemerintah.
27
Potret Penilaian Kinerja Berdasarkan SKP
Kondisi Ideal (Berdasarkan PP No. 30/2019) Dinamika Implementasi
Kecenderungan memberikan nilai
RPJMN/RPJMD
inkremental naik
Adanya kecenderungan pemberian nilai SKP
Renstra yang cenderung meningkat dengan berbagai
faktor, sehingga menyulitkan identifikasi
pegawai yang benar-benar berkinerja atau
Perjanjian Kinerja tidak berkinerja
Minim dialog dan reviu kinerja
SKP JPT Komunikasi dilakukan sebatas pada
perencanaan kinerja melalui penyusunan
SKP, namun tidak diiringi dengan reviu atas
capaian kinerja, kelebihan, dan kekurangan
SKP Jabatan SKP Jabatan pegawai
Administrato Fungsional Optimalisasi manajemen kinerja
r berbasis IT
● Sasaran Kinerja Pegawai (SKP) memuat kinerja Instansi K/L/D mengembangkan aplikasi
utama individu yang merupakan penjabaran kinerja manajemen kinerja yang belum terintegrasi;
berdasarkan cascading berbasis dialog kinerja; Aplikasi/sistem manajemen kinerja di
● Indikator kinerja memperhatikan kriteria: (i) organisasi bukan menjadi satu-satunya
spesifik; (ii) terukur; (iii) realistis; (iv) memiliki indikator keberhasilan manajemen kinerja.
batas waktu pencapaian; dan (v) menyesuaikan Sumber: Adi J. Mustafa, “Mendobrak Kendala dan Mitos Penilaian Kinerja PNS”, 2020;
kondisi organisasi. Rista Nur F, “PP 30/2019: Mengembalikan Tujuan Penilaian Kinerja, atau Terperangkap dalam Formalitas?”, 2021

28
Praktik Baik (1/2)
Sistem Manajemen Kinerja PNS di Pemprov Jawa Barat
PerGub Jabar No. 75/2019 tentang Sistem Manajemen Kinerja
PNS di Lingkungan Pemprov Jabar
Evaluasi Sistem Penilaian Kinerja
Target Kinerja Orientasi Pelayanan dilakukan terhadap seluruh unsur
Penilaian Kinerja di dalam aplikasi
SKP Indikator Kinerja Perilaku Komitmen
Individu kinerja.
(60%) Pengelolaan
(40%) Inisiatif Kerja
anggaran Kerja sama
Kinerja Tambahan Kepemimpinan
Sistem Informasi Kinerja PNS
1. BKD koordinasi dengan Dinas
Kinerja Tambahan : Gabungan Inovasi Kominfo
1. Kesepakatan antara individu metode Review Diberi tambahan
dan atasan langsung 360 dan Presensi penghasilan sebesar 2. Sistem informasi Kinerja PNS,
2. Diformalkan online 20% dari TPP meliputi :
3. Di luar tugas pokok jabatan - Data PNS;
4. Terkait langsung dengan tugas - Profil dan Pelaporan Kinerja
atau output organisasi Pemeringkatan Kinerja berdasarkan PNS;
capaian kinerja PNS menjadi - Penilaian Kinerja PNS.
Pejabat penilai kinerja PNS pertimbangan dalam prioritas
pengembangan kompetensi

Nilai SKP
29
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai