Agenda
Seminar Rancangan Aktualisasi
Identifikasi Isu Rancangan Aktualisasi
Produk Penutup
3
BAB 1
Latar Belakang
4
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Latar Belakang
Biro Perencanaan
Bertugas melaksanakan penyiapan koordinasi dan sinkronisasi penyusunan, pemantauan dan evaluasi pelaksanaan
kebijakan, rencana, program, kegiatan, dan anggaran serta pembinaan, pengembangan sistem, fasilitasi, evaluasi, dan
pelaporan akuntabilitas kinerja Kementerian dan urusan ketatausahaan Biro.
Visi Misi
Terdepan dalam mewujudkan Meningkatkan kualitas layanan dan tata
perencanaan kebijakan, program dan Kelola Perencanaan Kebijakan, Program
anggaran yang akuntabel, efektif dan dan Anggaran, Pemantauan dan Evaluasi
efisien. serta Akuntabilitas Kinerja Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan.
8
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Identifikasi Isu Pada Biro Perencanaan
Belum optimalnya penggunaan
aplikasi E-Planning dalam Usulan revisi anggaran Belum optimalnya
penyusunan, penelitian, dan tahun 2022 masih belum pemetaan belanja TIK
reviu RKA-K/L terdata dengan baik Kementerian
Dibutuhkan evaluasi pelaksanaan Dalam hal ini, masih kurangnya
Penetapan revisi anggaran dan
penyusunan, penelaahan, dan reviu pagu informasi yang didapatkan oleh
dokumen anggaran perlu dilakukan
kementerian pada aplikasi E-Planning satuan kerja dan kurang
pendataan agar dapat terekam
secara intens dan merata pada pihak-pihak tepatnya pemetaan yang
jejak dengan baik jika sewaktu-
yang terlibat agar penyusunan pagu pada dilakukan oleh satuan kerja di
waktu dibutuhkan.
tahun 2024 dan seterusnya dapat berjalan lingkungan Kemendikbudristek.
lebih baik dan optimal.
01 02 03 04 05
MANAJEMEN ASN
Kondisi Aktual: Mekanisme proses penggunaan e-planning masih belum berjalan secara optimal, masih banyak permasalahan yang
perlu dicari solusinya, namun belum ada platform yang secara intens dan menyeluruh untuk menyampaikan masalah yang ada. Oleh
karena itu, diperlukan evaluasi penggunaan e-planning selama 1 tahun penggunaan agar dalam penyusunan, penelitian, dan reviu
pagu pada tahun 2024 dapat berjalan lebih optimal.
Kondisi Ideal: Dalam penggunaan aplikasi e-planning ini dibutuhkan peran dan kontribusi dari banyak pihak untuk membangun
sistem yang lebih baik lagi sehingga output yang dihasilkan dari aplikasi ini bersifat akuntabel dan dapat dipercaya sehingga
anggaran kementerian dapat berdampak besar bagi masyarakat.
SMART ASN
Literasi Digital Pilar Literasi Digital Implementasi Literasi Digital
• Meringankan pekerjaan pegawai agar lebih • perubahan perilaku pegawai yang tadinya secara • Integerasi antar aplikasi E-Planning dan SAKTI
optimal manual dan berganti menjadi digital belum berjalan dengan baik
• Namun bagi sebagian pegawai, digitalisasi • pegawai juga dituntut untuk melek digitalisasi • Masih banyak keluhan dari satuan kerja
seperti menggunakan aplikasi ini sulit untuk • output pekerjaan dapat tercatat secara digital • Masih banyak permasalahan yang belum
dipahami. dengan baik ditangani
• Sistem digital belum tersosialisasikan dengan
optimal
10
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Identifikasi Isu Pada Biro Perencanaan
Isu 2: Mekanisme dan penyusunan dokumen pendukung pada usulan proyek yang dibiayai melalui pendanaan
SBSN-PBS dan PHLN belum optimal
01 02 03 04 05
MANAJEMEN ASN
Kondisi Aktual:
Belum adanya mekanisme pengusulan yang lebih baik dan masih berbasis manual dan pengusulan juga terhambat oleh adanya
dokumen-dokumen pendukung yang masih tidak sesuai dan belum selesai
Kondisi Ideal:
Mekanisme pengajuan usulan proyek yang dibiayai oleh pendanaan SBSN dan PHLN cukup rumit, oleh karena itu butuh persiapan
yang matang dalam pengajuan usulan. Selain itu, perlu dibangun system yang terintegerasi agar selain untuk meringankan
pekerjaan, sistem ini juga agar proses pengusulan bersifat transparan dan akuntabel.
SMART ASN
Literasi Digital Pilar Literasi Digital Implementasi Literasi Digital
• Perlu dibantu dengan teknologi agar meringankan • pengusulan SBSN dan PHLN sangat terkendala • Belum adanya platform digital sehingga belum
beban pekerjaan dalam hal efektifitas dan efisiensi pekerjaan, adanya implementasi digital, namun saat ini
• Masih belum adanya platform digital untuk apalagi file dokumen pendukung yang kompleks sedang dikembangkan aplikasi E-Planning
memenuhi pengusulan proyek SBSN dan PHLN dan pengusulan masih dilaksanakan dengan SBSN yang terintegerasi dengan aplikasi di
manual menjadi kendala bagi Biro Perencanaan. unit Ditjen Diktiristek dan Ditjen Vokasi sebagai
• Karena kurang melibatkan digitalisasi, hal ini direktorat teknis yang mengapu proyek SBSN
dapat meningkatkan resiko terjadi kesalahan dan PHLN.
(human error) dalam pengusulan proyek.
11
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Identifikasi Isu Pada Biro Perencanaan
Isu 3: Usulan revisi anggaran tahun 2022 masih belum terdata dengan baik
01 02 03 04 05
MANAJEMEN ASN
Kondisi Aktual:
Masih belum terdapat pendataan terkait berapa dan apa saja revisi anggaran pada tahun berjalan yang sudah disetujui oleh
Kementerian Keuangan.
Kondisi Ideal:
Usulan revisi anggaran berjalan merupakan hal yang penting karena anggaran pada DIPA di awal tahun sudah tidak relevan dan
perlu perbaikan, oleh karena itu diperlukannya revisi anggaran pada tahun berjalan. Dalam hal ini, diperlukannya pendataan yang
baik terkait revisi anggaran di masing-masing unit utama.
SMART ASN
Literasi Digital Pilar Literasi Digital Implementasi Literasi Digital
• Dalam mendata revisi anggaran pada tahun • Penggunaan media digital yang universal seperti • Belum memiliki data revisi anggaran secara
berjalan, saat ini belum dilakukan, namun jika microsoft excel tentu mempermudah siapa pun. terinci. Oleh karena itu, perlu data historical
akan dilakukan ada baiknya menggunakan • budaya bermedia digital di Internal Biro revisi anggaran dari DIPA 0 hingga Pagu
platform digital seperti Microsoft Excel, sehingga Perencanaan memang semua pegawai sudah Berjalan di tahun 2022.
unit kerja selaku pengampu anggaran, Biro terbiasa dan cakap menggunakan microsoft excel
Perencanaan belum punya data historical sehingga tidak adanya perubahan perilaku yang
perubahan pagu berjalan per revisi anggaran signifikan terhadap penyesuaian teknologi.
yang terjadi.
12
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Identifikasi Isu Pada Biro Perencanaan
Isu 4: Proses alur dan mekanisme pengajuan usulan revisi masih belum optimal
01 02 03 04 05
MANAJEMEN ASN
Kondisi Aktual:
Alur usulan revisi masih belum berjalan dengan baik, adanya banyak satker yang belum mengerti sepenuhnya alur pengajuan usulan
revisi sesuai dengan SOP dan PMK nomor 199/PMK.02/2021 tentang Tata Cara Revisi Anggaran
Kondisi Ideal:
Dalam mengusulkan revisi anggaran seharusnya mengetahui secara mendalam terkait proses yang harus dilakukan. Proses tersebut
tercantum dalam dokumen legal seperti SOP dan PMK nomor 199/PMK.02/2021 tentang Tata Cara Revisi Anggaran.
SMART ASN
Literasi Digital Pilar Literasi Digital Implementasi Literasi Digital
• Pada isu ini, tidak diperlukannya banyak peran • Untuk mengajukan usulan revisi anggaran • Saat ini masih belum teraturnya proses
digitalisasi karena isu ini bentuknya prosedural diperlukannya dokumen yang diakomodir dengan pengusulan revisi anggaran
yang harus ditaati oleh berbagai pihak, menggunakan google drive, sehingga • Penggunaan google drive juga belum teratur
penerapan SOP dan PMK nomor penggunaan media digital umum seperti google karena harus membuat penempatan folder file
199/PMK.02/2021 yang belum maksimal. Selain drive dapat digunakan oleh siapa pun dengan dokumen pendukung dengan baik.
itu, kurangnya informasi yang didapatkan oleh mudah.
satker dalam proses alur pengajuan usulan revisi
juga menjadi sebab adanya isu ini.
13
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Identifikasi Isu Pada Biro Perencanaan
Isu 5: Belum optimalnya pemetaan belanja TIK Kementerian
01 02 03 04 05
MANAJEMEN ASN
Kondisi Aktual:
Masih banyak unit utama dan satuan kerja yang belum mengetahui lebih mendalam informasi SPBE ini dan memetakan belanja TIK
belum sesuai dengan penempatannya.
Kondisi Ideal:
Karena kebijakan SPBE/Clearance ini masih baru, banyak hal yang perlu dipelajari dan dicari informasinya. Oleh karena itu, sebelum
melakukan pemetaan belanja TIK berdasarkan professional judgement, perlu dipelajari lebih dalam terlebih dahulu agar pemetaan
anggaran belanja TIK tepat dan akuntabel.
SMART ASN
Literasi Digital Pilar Literasi Digital Implementasi Literasi Digital
• Pada isu ini, tidak diperlukannya banyak peran • Untuk mengajukan usulan revisi anggaran • Saat ini masih belum teraturnya proses
digitalisasi karena isu ini bentuknya prosedural diperlukannya dokumen yang diakomodir dengan pengusulan revisi anggaran
yang harus ditaati oleh berbagai pihak, menggunakan google drive, sehingga • Penggunaan google drive juga belum teratur
penerapan SOP dan PMK nomor penggunaan media digital umum seperti google karena harus membuat penempatan folder file
199/PMK.02/2021 yang belum maksimal. Selain drive dapat digunakan oleh siapa pun dengan dokumen pendukung dengan baik.
itu, kurangnya informasi yang didapatkan oleh mudah.
satker dalam proses alur pengajuan usulan revisi
juga menjadi sebab adanya isu ini.
14
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
15
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Puas
43% Kadang-
Kadang- Kadang
Kadang 36%
36%
Tidak ada satupun responden yang tidak Hanya 7% dari 100% peneliti yang tidak pernah
Aplikasi e-planning memang sudah sangat baik menemukan permasalahan pada e-planning, oleh mendapat keluhan dari satuan kerja pengguna e-
dan dapat dimanfaatkan dengan baik, namun karena itu, permasalahan yang timbul harus planning. Dalam hal ini, masih banyak satuan kerja
sebagai pengembang sistem, perlu untuk segera diperbaiki dan dicari solusinya. Jika yang mendapatkan permasalahan pada saat
melakukan perbaikan tiada henti dan cepat permasalahan yang timbul tidak ditindaklanjuti penggunaan aplikasi ini. Oleh karena itu, penanganan
menyesuaikan dengan perubahan dengan tepat, maka akan berpotensi menimbulkan yang tepat dari permasalahan yang timbul dibutuhkan
masalah yang lebih besar. untuk memperbaiki sistem aplikasi ini.
16
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
3. Usulan revisi anggaran tahun 2022 masih belum ✓ x ✓ ✓ Tidak Memenuhi Syarat
terdata dengan baik
Proses alur pengajuan usulan revisi masih belum
4. x ✓ ✓ ✓ Tidak Memenuhi Syarat
optimal
5. Pemetaan belanja TIK Kementerian ✓ x ✓ ✓ Tidak Memenuhi Syarat
No. Indikator Keterangan
Isu yang sedang terjadi atau dalam proses kejadian, sedang hangat dibicarakan di kalangan masyarakat, atau isu yang diperkirakan bakal
1 Aktual (A)
terjadi dalam waktu dekat. jadi bukan isu yang sudah lepas dari perhatian masyarakat atau isu yang sudah basi.
Isu yang menyimpang dari harapan standar, ketentutan yang menimbulkan kegelisahan yang perlu segera dicari penyebab dan
2 Problematik (P)
pemecahannya.
Isu yang secara langsung menyangkut hajat hidup orang banyak, masyarakat pelanggan pada umumnya, dan bukan hanya untuk
3 Kekhalayakan (K)
kepentingan seseorang atau sekelompok kecil orang tertentu saja.
4 Layak (L) Isu yang masuk akal, realistis, relevan, dan dapat dimunculkan inisiatif pemecahan masalahnya.
17
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
SKOR USG
TOTAL
NO. ISU PRIORITAS PRIORITAS
SKOR
U S G
18
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Metode Fishbone Diagram
19
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Isu Gagasan
Belum optimalnya penggunaan Penyusunan Laporan Evaluasi
aplikasi E-Planning dalam mengenai Penelitian dan Reviu
penyusunan, penelitian, dan RKA-K/L Kementerian Pendidikan,
reviu RKA-K/L Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Tahun Anggaran 2023 melalui
Sistem Aplikasi E-Planning
20
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Dampak dari Isu Prioritas
DAMPAK PADA DAMPAK PADA PEMANGKU
DAMPAK PADA ORGANISASI DAMPAK PADA UNIT KERJA
MASYARAKAT KEPENTINGAN
Aplikasi e-planning Evaluasi yang akan dilakukan Output dari aplikasi ini berupa Bagi stakeholder internal
digunakan oleh seluruh oleh penulis juga tentunya CHR yang berperan sebagai seperti tim pengembang e-
verifikator untuk screening dan
satuan kerja di lingkungan berpengaruh kepada Biro planning, evaluasi ini sangat
filtering RKA-K/L yang akan
kemendikbudristek sebagai Perencanaan sehingga direviu lebih lanjut oleh DJA. dibutuhkan untuk
aplikasi untuk menyusun, efektivitas kinerja pegawai Dengan adanya CHR ini, segala pengembangan aplikasi
meneliti, dan mereviu RKA- sebagai peneliti semakin substansi dan dokumen yang lebih baik lagi untuk
K/L. Oleh karena itu, aplikasi meningkat. Di sisi lain, Biro pendukung yang belum lengkap tahun yang akan mendatang
ini berdampak langsung Perencanaan sebagai pun tercantum dalam CHR ini, sehingga para stakeholders
sehingga CHR ini sebagai acuan
pada organisasi. Apabila pengembang dan pendiri external seperti pengguna
agar tidak terjadi permasalahan
terdapat permasalahan yang aplikasi e-planning ini juga di DJA yang dapat berpotensi aplikasi e-planning dapat
terjadi pada aplikasi e- memerlukan masukan dan memblokir anggaran pada RKA- menggunakan aplikasi ini
planning akan berdampak saran dari semua pihak K/L. Jika anggaran terblokir, dengan nyaman sehingga
pada organisasi/ untuk keberlangsungan program-program prioritas yang pekerjaan yang dilakukan
kementerian. pengembangan aplikasi ini. dibiayai anggaran tersebut tidak dapat lebih efektif dan
dapat berjalan dengan
efisien.
sebagaimana mestinya sehingga
masyarakat tidak dapat terpenuhi
kebutuhannya.
21
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
22
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
23
BAB 4
Rancangan Aktualisasi
24
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Kegiatan 1: Melakukan konsultasi dengan mentor, tim pengembang aplikasi E-Planning, dan koordinasi dengan rekan sejawat
pada koordinator fungsi untuk mencari data terkait permasalahan yang timbul saat menggunakan aplikasi E-Planning
Tahapan Kegiatan Manajemen ASN dan SMART ASN
Manajemen ASN SMART ASN
Tahap Menghubungi mentor dan tim pengembang aplikasi Literasi Digital:
E-Planning untuk menentukan jadwal konsultasi
1 secara intens dan terjadwal Penulis memiliki pemahaman terkait penggunaan teknologi dan sudah
Mentor dan tim pengembang berpengalaman dalam penggunaan aplikasi e-planning.
e-planning berperan dalam Pilar Digital:
Tahap Berdiskusi dengan rekan sejawat untuk memberikan informasi dan Dalam pekerjaan, penulis lebih terbiasa dalam menggunakan teknologi
pengetahuan serta sehingga pekerjaan yang dilakukan dari awalnya secara manual namun saat
2 mengumpulkan data permasalahan yang timbul membimbing penulis dalam ini menggunakan aplikasi, menjadi keuntungan bagi penulis. Adapun jika
mengembangkan Langkah- diskusi secara online, penulis dapat menyesuaikan dengan keadaan.
langkah yang harus dilakukan Implementasi Digital:
Tahap Mencatat hasil diskusi yang telah dilakukan sebagai bahan pada isu yang akan diangkat. Diskusi dapat dilakukan menggunakan media digital seperti whatsapp,
3 data untuk pemecahan permasalahan. zoom, dan google meet yang sekaligus dengan membuka aplikasi e-planning
yang akan dibahas lebih lanjut.
Nilai-Nilai BerAKHLAK Output dan Bukti Fisik
25
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Kegiatan 2: Mengumpulkan dan menganalisis permasalahan yang terjadi saat menggunakan aplikasi E-Planning sebagai bahan
untuk menyusun questionnaire survey evaluasi penggunaan aplikasi e-planning
Tahapan Kegiatan Manajemen ASN dan SMART ASN
Manajemen ASN SMART ASN
Tahap Mengumpulkan data terkait permasalahan yang ada Literasi Digital:
1 saat penggunaan aplikasi e-planning. Penulis memiliki pemahaman terkait penggunaan teknologi dan sudah
Penulis mengumpulkan data berpengalaman dalam mengolah data dengan menggunakan media digital
secara akurat dan akuntabel
Pilar Digital:
terkait permasalahan yang
Tahap Bertanya ke mentor dan rekan sejawat terkait sumber lain yang
nantinya dapat dianalisis oleh penulis untuk penyusunan ada yang akan digunakan Dalam menganalisis dan mengolah data, penulis lebih terbiasa dalam
2 questionnaire survey evaluasi penggunaan aplikasi e-planning penulis untuk menyusun menggunakan teknologi sehingga pekerjaan yang dilakukan lebih bersifat
questionnaire survey evaluasi akuntabel dan meminimalisir terjadinya human error.
penggunaan aplikasi e- Implementasi Digital:
planning Pengumpulan data dilakukan dengan berdiskusi dengan pihak terkait secara
Tahap Menganalisis data yang sudah terkumpul untuk penyusunan langsung mapun menggunakan media digital seperti zoom/ google meet,
3 questionnaire
planning
survey evaluasi penggunaan aplikasi e-
serta pengolahan data dilakukan menggunakan Microsoft office
26
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Kegiatan 3: Menyusun draft questionnaire survey evaluasi penggunaan aplikasi E-Planning bagi keempat pihak terkait yaitu
Biro Perencanaan, Unit Utama Eselon I (Bagian Perencanaan), Satuan Kerja di bawah Unit Utama, dan APIP
Tahapan Kegiatan Manajemen ASN dan SMART ASN
Manajemen ASN SMART ASN
Menyusun draft questionnaire survey evaluasi
Tahap penggunaan aplikasi E-Planning yang terdiri dari 4 Literasi Digital:
Penulis menyusun draft
1 (empat) questionnaire questionnaire survey evaluasi
Penulis memiliki pemahaman terkait penggunaan teknologi dan menyusun draft
dengan media digital
penggunaan aplikasi E-Planning
yang dapat menampung aspirasi Pilar Digital:
Tahap Konsultasi dengan mentor, tim pengembang e-planning, dan
rekan sejawat terkait draft questionnaire survey evaluasi
dan pertanyaan atas permasalahan Dalam Menyusun questionnaire survey evaluasi penggunaan aplikasi E-Planning
yang selama ini terjadi, sehingga ini, penulis lebih terbiasa dalam menggunakan teknologi sehingga pekerjaan yang
2 penggunaan aplikasi E-Planning yang telah dibuat oleh penulis seluruh pegawai pada seluruh dilakukan lebih bersifat dapat membantu meringankan pekerjaan penulis. Selain
satuan kerja di lingkungan itu, dalam penyusunan questionnaire ini akan lebih mudah merubah/edit dengan
Kemendikbudristek dapat menggunakan media digital daripada secara manual.
Tahap Perbaikan dan finalisasi draft questionnaire survey yang menggunakan e-planning pada Implementasi Digital:
telah dikonsultasikan dengan mentor, tim pengembang e- tahun berikutnya dengan nyaman, Dalam penyusunan draft ini, dilakukan dengan berdiskusi dengan pihak terkait
3 planning, dan rekan sejawat. efektif, dan efisien. secara langsung mapun menggunakan media digital seperti zoom/ google meet,
serta menyusun draft dengan menggunakan media digital seperti Microsoft Word
27
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
28
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Kegiatan 5: Membuat draft surat pengumuman untuk mengisi survey evaluasi penggunaan E-Planning dan menyebarkan surat
pengumuman tersebut
Tahapan Kegiatan Manajemen ASN dan SMART ASN
Membuat draft surat pengumuman terkait imbauan Manajemen ASN SMART ASN
Tahap seluruh pihak terkait untuk mengisi survey evaluasi Penulis membuat surat Literasi Digital:
1 penggunaan E-Planning pengumuman terkait questionnaire Penulis memiliki pemahaman terkait penggunaan teknologi dan menyusun surat
survey evaluasi penggunaan pengumuman dengan media digital
aplikasi E-Planning yang ditujukan
bagi 4 (empat) pihak yaitu Biro Pilar Digital:
Tahap Berkonsultasi kepada mentor terkait draft surat pengumuman Perencanaan, Seluruh satuan kerja, Dalam Menyusun surat pengumuman terkait questionnaire survey evaluasi
2 yang sudah dibuat oleh penulis APIP, dan Bagian Perencanaan penggunaan aplikasi E-Planning ini, penulis mengedepankan etika dan perilaku
Eselon I yang diharapkan surat ini dalam penulisan surat yang sesuai sehingga tidak terjadinya kesalahpahaman
secara resmi menginformasikan antara penulis surat dan pembaca surat.
kepada pihak terkait untuk mengisi Implementasi Digital:
Tahap Membuat surat pengumuman tersebut melalui survei dengan melampirkan link FGD akan dilakukan secara langsung agar lebih mudah dipahami, namun jika
3 aplikasi Sinde google form yang telah penulis rekan sejawat tidak dapat secara langsung, maka dapat menggunakan aplikasi
buat. zoom/google meet.
29
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Kegiatan 6: Melakukan Focus Group Discussion (FGD) dengan Biro Perencanaan terkait permasalahan yang terjadi saat
penggunaan E-Planning
Tahapan Kegiatan Manajemen ASN dan SMART ASN
30
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
31
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
32
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Kegiatan 8: Menyusun laporan hasil evaluasi penggunaan aplikasi e-planning yang akan digunakan tim pengembang aplikasi
untuk perbaikan aplikasi di tahun berikutnya
Tahapan Kegiatan Manajemen ASN dan SMART ASN
Manajemen ASN SMART ASN
Tahap Membuat format laporan hasil evaluasi penggunaan Penulis menyusun laporan evaluasi Literasi Digital:
aplikasi e-planning penggunaan aplikasi E-Planning Penulis memiliki pemahaman terkait penggunaan teknologi dan menyusun
1 berdasarkan permasalahan yang laporan dengan media digital
terjadi selama tahun 2022, Dengan
demikian, penulis berharap Pilar Digital:
Tahap Menyusun laporan hasil evaluasi penggunaan aplikasi permasalahan yang selama ini Dalam Menyusun laporan evaluasi penggunaan aplikasi E-Planning ini, penulis
e-planning dari hasil analisis yang telah dilakukan terjadi dapat ditindaklanjuti oleh mengedepankan etika dalam penulisan sehingga apa yang disampaikan dalam
2 tim pengembang e-planning, laporan dapat dimengerti oleh pembaca.
sehingga seluruh pegawai pada Implementasi Digital:
seluruh satuan kerja di lingkungan
Mengirimkan dan mendiskusikan laporan hasil
Tahap Kemendikbudristek dapat
Dalam penyusunan laporan ini, penulis menggunakan media digital seperti
evaluasi penggunaan aplikasi e-planning kepada menggunakan e-planning pada
3 tim pengembang e-planning tahun berikutnya dengan nyaman,
Microsoft Word
efektif, dan efisien.
33
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Jadwal Kegiatan
Bulan
No. Kegiatan November Desember
II III IV I II III
Melakukan konsultasi dengan mentor, tim pengembang aplikasi E-Planning, dan koordinasi
1. dengan rekan sejawat pada koordinator fungsi untuk mencari data terkait permasalahan
yang timbul saat menggunakan aplikasi E-Planning
Mengumpulkan dan menganalisis permasalahan yang terjadi saat menggunakan aplikasi E-
2. Planning sebagai bahan untuk menyusun questionnaire survey evaluasi penggunaan aplikasi
e-planning
Menyusun draft questionnaire survey evaluasi penggunaan aplikasi E-Planning bagi keempat
3. pihak terkait yaitu Biro Perencanaan, Unit Utama Eselon I (Bagian Perencanaan), Satuan
Kerja di bawah Unit Utama, dan APIP (Inspektorat Jenderal)
4. Membuat platform pengisian questionnaire (google form)
Membuat surat dinas pengumuman untuk mengisi survey evaluasi penggunaan E-Planning
5.
dan menyebarkan surat pengumuman tersebut
Melakukan Focus Group Discussion (FGD) dengan Biro Perencanaan terkait permasalahan
6.
yang terjadi saat penggunaan E-Planning
7. Menganalisis hasil FGD dan survey evaluasi penggunaan E-Planning
Menyusun laporan hasil evaluasi penggunaan aplikasi e-planning yang akan digunakan tim
8.
pengembang aplikasi untuk perbaikan aplikasi di tahun berikutnya
34
BAB 5
Produk
35
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Produk Aktualisasi
Penyusunan laporan evaluasi penggunaan aplikasi e-planning selama 1 tahun pemakaian dalam menyusun, meneliti, dan
mereviu RKA-K/L yang akan diserahkan kepada pimpinan dan tim pengembang e-planning sebagai bahan perbaikan sistem
aplikasi untuk penggunaan di tahun berikutnya. Laporan ini berdasarkan survei kepada pihak terkait dan focus groud
discussion (FGD) dengan Tim Biro Perencanaan
36
BAB 6
Penutup
37
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Penutup
Analisis Isu Prioritas Gagasan Isu Output Tahapan Kegiatan
Dilakukan analisis menggunakan Penyusunan Laporan Evaluasi Penyusunan laporan evaluasi 1. Konsultasi dengan mentor, tim
metode APKL, USG, dan Fishbone mengenai Penelitian dan Reviu penggunaan aplikasi e-planning pengembang aplikasi E-
. RKA-K/L Kementerian Pendidikan, selama 1 tahun pemakaian dalam Planning, dan rekan sejawat.
Kebudayaan, Riset, dan Teknologi menyusun, meneliti, dan mereviu 2. Mengumpulkan dan
Tahun Anggaran 2023 melalui RKA-K/L yang akan diserahkan menganalisis permasalahan
Sistem Aplikasi E-Planning kepada pimpinan dan tim yang terjadi pada penggunaan
MAKA DIDAPATKAN pengembang e-planning sebagai aplikasi E-Planning
bahan perbaikan sistem aplikasi
untuk penggunaan di tahun 3. Menyusun draft questionnaire
berikutnya survei evaluasi, membuat google
Isu Prioritas form.
4. Membuat surat pengumuman
Belum optimalnya penggunaan untuk mengisi survei evaluasi.
aplikasi E-Planning dalam
5. Melakukan FGD dengan Biro
penyusunan, penelitian, dan
Perencanaan
reviu RKA-K/L
6. Menganalisis hasil FGD dan
survei evaluasi penggunaan E-
Planning
7. Menyusun laporan hasil evaluasi
38
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Date 39
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Terima Kasih
40