Anda di halaman 1dari 40

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,

Riset, dan Teknologi

Penyusunan Laporan Evaluasi mengenai


Penelitian dan Reviu RKA-K/L
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Tahun Anggaran 2023 melalui Sistem Aplikasi
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Ricky Eka Saputra, A.Md.Ak.


NIP : 200009222022011002
Jabatan : Verifikator Keuangan
Instansi : Biro Perencanaan K
Angkatan : CIV
Kelompok :1

Coach Mentor Penguji


Dr. Johan Maulana, S.Pd., M.Pd. Budy, S.E Rusdi Kurniawan, S.Pd.
NIP 196401021987021001 NIP 197310092005011001 NIP 198602182010121004
Latar Belakang Gambaran Umum Unit Kerja

Agenda
Seminar Rancangan Aktualisasi
Identifikasi Isu Rancangan Aktualisasi

Produk Penutup

3
BAB 1
Latar Belakang

4
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Latar Belakang

PP Nomor 17 Tahun 2020 Tentang Surat Edaran Menteri Pendayagunaan


Perubahan Peraturan Pemerintah Aparatur Negara dan Reformasi
Republik Indonesia Nomor 11 Tahun Birokrasi Nomor 20 Tahun 2021 tentang
2017 tentang Manajemen Pegawai Implementasi Core Values dan Employer
Negeri Sipil Branding Aparatur Sipil Negara
Strategi transformasi pengelolaan ASN menuju
Manajemen Pegawai Negeri Sipil adalah pengelolaan
pemerintahan berkelas dunia (world class government)
pegawai negeri sipil untuk menghasilkan pegawai
dan core values (nilai-nilai dasar) ASN BerAKHLAK dan
negeri sipil yang profesional, memiliki nilai dasar,
employer branding ASN "Bangga Melayani Bangsa"
etika profesi, bebas dari intervensi politik, bersih dari
praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme.

Undang-Undang Nomor 5 Keputusan Kepala Lembaga


Tahun 2014 Tentang Aparatur Administrasi Negara Nomor
Sipil Negara 13/K.1/PDP.07/2022 tentang
Pedoman Penyelenggaraan Pelatihan
Aparatur Sipil Negara yang selanjutnya
disingkat ASN adalah profesi bagi pegawai Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil
negeri sipil dan pegawai pemerintah Sebelum pengangkatan PNS, Calon Pegawai Negeri
dengan perjanjian kerja yang bekerja pada Sipil atau biasa disebut CPNS wajib menjalani masa
instansi pemerintah. percobaan selama kurang/lebih 1 tahun, salah satu
prosesnya yaitu mengikuti pelatihan prajabatan
atau pendidikan dan pelatihan terintegrasi
BAB 2
Gambaran Umum
Unit Kerja
6
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Biro Perencanaan
Bertugas melaksanakan penyiapan koordinasi dan sinkronisasi penyusunan, pemantauan dan evaluasi pelaksanaan
kebijakan, rencana, program, kegiatan, dan anggaran serta pembinaan, pengembangan sistem, fasilitasi, evaluasi, dan
pelaporan akuntabilitas kinerja Kementerian dan urusan ketatausahaan Biro.

Visi Misi
Terdepan dalam mewujudkan Meningkatkan kualitas layanan dan tata
perencanaan kebijakan, program dan Kelola Perencanaan Kebijakan, Program
anggaran yang akuntabel, efektif dan dan Anggaran, Pemantauan dan Evaluasi
efisien. serta Akuntabilitas Kinerja Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan.

Date Your Footer Here 7


BAB 3
Identifikasi Isu

8
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Identifikasi Isu Pada Biro Perencanaan
Belum optimalnya penggunaan
aplikasi E-Planning dalam Usulan revisi anggaran Belum optimalnya
penyusunan, penelitian, dan tahun 2022 masih belum pemetaan belanja TIK
reviu RKA-K/L terdata dengan baik Kementerian
Dibutuhkan evaluasi pelaksanaan Dalam hal ini, masih kurangnya
Penetapan revisi anggaran dan
penyusunan, penelaahan, dan reviu pagu informasi yang didapatkan oleh
dokumen anggaran perlu dilakukan
kementerian pada aplikasi E-Planning satuan kerja dan kurang
pendataan agar dapat terekam
secara intens dan merata pada pihak-pihak tepatnya pemetaan yang
jejak dengan baik jika sewaktu-
yang terlibat agar penyusunan pagu pada dilakukan oleh satuan kerja di
waktu dibutuhkan.
tahun 2024 dan seterusnya dapat berjalan lingkungan Kemendikbudristek.
lebih baik dan optimal.

Proses alur dan mekanisme


Mekanisme dan penyusunan pengajuan usulan revisi masih
dokumen pendukung pada belum optimal
usulan proyek yang dibiayai SOP yang sudah ada belum banyak
diketahui oleh banyak pihak, hal inilah
melalui pendanaan SBSN-PBS yang membuat tidak sedikit satker
dan PHLN belum optimal mengajukan revisi tidak sesuai dengan
alurnya dan kurang pahamnya proses
Dibutuhkan sistem mekanisme yang tertata
alur pengajuan usulan revisi anggaran.
dan transparan serta sosialisasi yang
Dengan demikian, perlu dilakukan
mendalam agar pengusul SBSN dan PHLN
sosialisasi pendalaman terkait SOP alur
dapat mempersiapkan dokumen dengan
pengajuan usulan revisi anggaran.
matang.
9
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Identifikasi Isu Pada Biro Perencanaan
Isu 1: Belum optimalnya penggunaan aplikasi E-Planning dalam penyusunan, penelitian, dan reviu RKA-K/L

01 02 03 04 05

MANAJEMEN ASN
Kondisi Aktual: Mekanisme proses penggunaan e-planning masih belum berjalan secara optimal, masih banyak permasalahan yang
perlu dicari solusinya, namun belum ada platform yang secara intens dan menyeluruh untuk menyampaikan masalah yang ada. Oleh
karena itu, diperlukan evaluasi penggunaan e-planning selama 1 tahun penggunaan agar dalam penyusunan, penelitian, dan reviu
pagu pada tahun 2024 dapat berjalan lebih optimal.
Kondisi Ideal: Dalam penggunaan aplikasi e-planning ini dibutuhkan peran dan kontribusi dari banyak pihak untuk membangun
sistem yang lebih baik lagi sehingga output yang dihasilkan dari aplikasi ini bersifat akuntabel dan dapat dipercaya sehingga
anggaran kementerian dapat berdampak besar bagi masyarakat.

SMART ASN
Literasi Digital Pilar Literasi Digital Implementasi Literasi Digital
• Meringankan pekerjaan pegawai agar lebih • perubahan perilaku pegawai yang tadinya secara • Integerasi antar aplikasi E-Planning dan SAKTI
optimal manual dan berganti menjadi digital belum berjalan dengan baik
• Namun bagi sebagian pegawai, digitalisasi • pegawai juga dituntut untuk melek digitalisasi • Masih banyak keluhan dari satuan kerja
seperti menggunakan aplikasi ini sulit untuk • output pekerjaan dapat tercatat secara digital • Masih banyak permasalahan yang belum
dipahami. dengan baik ditangani
• Sistem digital belum tersosialisasikan dengan
optimal

10
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Identifikasi Isu Pada Biro Perencanaan
Isu 2: Mekanisme dan penyusunan dokumen pendukung pada usulan proyek yang dibiayai melalui pendanaan
SBSN-PBS dan PHLN belum optimal

01 02 03 04 05

MANAJEMEN ASN
Kondisi Aktual:
Belum adanya mekanisme pengusulan yang lebih baik dan masih berbasis manual dan pengusulan juga terhambat oleh adanya
dokumen-dokumen pendukung yang masih tidak sesuai dan belum selesai
Kondisi Ideal:
Mekanisme pengajuan usulan proyek yang dibiayai oleh pendanaan SBSN dan PHLN cukup rumit, oleh karena itu butuh persiapan
yang matang dalam pengajuan usulan. Selain itu, perlu dibangun system yang terintegerasi agar selain untuk meringankan
pekerjaan, sistem ini juga agar proses pengusulan bersifat transparan dan akuntabel.

SMART ASN
Literasi Digital Pilar Literasi Digital Implementasi Literasi Digital
• Perlu dibantu dengan teknologi agar meringankan • pengusulan SBSN dan PHLN sangat terkendala • Belum adanya platform digital sehingga belum
beban pekerjaan dalam hal efektifitas dan efisiensi pekerjaan, adanya implementasi digital, namun saat ini
• Masih belum adanya platform digital untuk apalagi file dokumen pendukung yang kompleks sedang dikembangkan aplikasi E-Planning
memenuhi pengusulan proyek SBSN dan PHLN dan pengusulan masih dilaksanakan dengan SBSN yang terintegerasi dengan aplikasi di
manual menjadi kendala bagi Biro Perencanaan. unit Ditjen Diktiristek dan Ditjen Vokasi sebagai
• Karena kurang melibatkan digitalisasi, hal ini direktorat teknis yang mengapu proyek SBSN
dapat meningkatkan resiko terjadi kesalahan dan PHLN.
(human error) dalam pengusulan proyek.
11
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Identifikasi Isu Pada Biro Perencanaan
Isu 3: Usulan revisi anggaran tahun 2022 masih belum terdata dengan baik

01 02 03 04 05

MANAJEMEN ASN
Kondisi Aktual:
Masih belum terdapat pendataan terkait berapa dan apa saja revisi anggaran pada tahun berjalan yang sudah disetujui oleh
Kementerian Keuangan.
Kondisi Ideal:
Usulan revisi anggaran berjalan merupakan hal yang penting karena anggaran pada DIPA di awal tahun sudah tidak relevan dan
perlu perbaikan, oleh karena itu diperlukannya revisi anggaran pada tahun berjalan. Dalam hal ini, diperlukannya pendataan yang
baik terkait revisi anggaran di masing-masing unit utama.

SMART ASN
Literasi Digital Pilar Literasi Digital Implementasi Literasi Digital
• Dalam mendata revisi anggaran pada tahun • Penggunaan media digital yang universal seperti • Belum memiliki data revisi anggaran secara
berjalan, saat ini belum dilakukan, namun jika microsoft excel tentu mempermudah siapa pun. terinci. Oleh karena itu, perlu data historical
akan dilakukan ada baiknya menggunakan • budaya bermedia digital di Internal Biro revisi anggaran dari DIPA 0 hingga Pagu
platform digital seperti Microsoft Excel, sehingga Perencanaan memang semua pegawai sudah Berjalan di tahun 2022.
unit kerja selaku pengampu anggaran, Biro terbiasa dan cakap menggunakan microsoft excel
Perencanaan belum punya data historical sehingga tidak adanya perubahan perilaku yang
perubahan pagu berjalan per revisi anggaran signifikan terhadap penyesuaian teknologi.
yang terjadi.
12
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Identifikasi Isu Pada Biro Perencanaan
Isu 4: Proses alur dan mekanisme pengajuan usulan revisi masih belum optimal

01 02 03 04 05

MANAJEMEN ASN
Kondisi Aktual:
Alur usulan revisi masih belum berjalan dengan baik, adanya banyak satker yang belum mengerti sepenuhnya alur pengajuan usulan
revisi sesuai dengan SOP dan PMK nomor 199/PMK.02/2021 tentang Tata Cara Revisi Anggaran
Kondisi Ideal:
Dalam mengusulkan revisi anggaran seharusnya mengetahui secara mendalam terkait proses yang harus dilakukan. Proses tersebut
tercantum dalam dokumen legal seperti SOP dan PMK nomor 199/PMK.02/2021 tentang Tata Cara Revisi Anggaran.

SMART ASN
Literasi Digital Pilar Literasi Digital Implementasi Literasi Digital
• Pada isu ini, tidak diperlukannya banyak peran • Untuk mengajukan usulan revisi anggaran • Saat ini masih belum teraturnya proses
digitalisasi karena isu ini bentuknya prosedural diperlukannya dokumen yang diakomodir dengan pengusulan revisi anggaran
yang harus ditaati oleh berbagai pihak, menggunakan google drive, sehingga • Penggunaan google drive juga belum teratur
penerapan SOP dan PMK nomor penggunaan media digital umum seperti google karena harus membuat penempatan folder file
199/PMK.02/2021 yang belum maksimal. Selain drive dapat digunakan oleh siapa pun dengan dokumen pendukung dengan baik.
itu, kurangnya informasi yang didapatkan oleh mudah.
satker dalam proses alur pengajuan usulan revisi
juga menjadi sebab adanya isu ini.
13
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Identifikasi Isu Pada Biro Perencanaan
Isu 5: Belum optimalnya pemetaan belanja TIK Kementerian

01 02 03 04 05

MANAJEMEN ASN
Kondisi Aktual:
Masih banyak unit utama dan satuan kerja yang belum mengetahui lebih mendalam informasi SPBE ini dan memetakan belanja TIK
belum sesuai dengan penempatannya.
Kondisi Ideal:
Karena kebijakan SPBE/Clearance ini masih baru, banyak hal yang perlu dipelajari dan dicari informasinya. Oleh karena itu, sebelum
melakukan pemetaan belanja TIK berdasarkan professional judgement, perlu dipelajari lebih dalam terlebih dahulu agar pemetaan
anggaran belanja TIK tepat dan akuntabel.

SMART ASN
Literasi Digital Pilar Literasi Digital Implementasi Literasi Digital
• Pada isu ini, tidak diperlukannya banyak peran • Untuk mengajukan usulan revisi anggaran • Saat ini masih belum teraturnya proses
digitalisasi karena isu ini bentuknya prosedural diperlukannya dokumen yang diakomodir dengan pengusulan revisi anggaran
yang harus ditaati oleh berbagai pihak, menggunakan google drive, sehingga • Penggunaan google drive juga belum teratur
penerapan SOP dan PMK nomor penggunaan media digital umum seperti google karena harus membuat penempatan folder file
199/PMK.02/2021 yang belum maksimal. Selain drive dapat digunakan oleh siapa pun dengan dokumen pendukung dengan baik.
itu, kurangnya informasi yang didapatkan oleh mudah.
satker dalam proses alur pengajuan usulan revisi
juga menjadi sebab adanya isu ini.
14
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

E-Planning Pengguna Aplikasi E-Planning

Seluruh Satuan Kerja Bagian Perencanaan


Unit Utama (approver)

Aplikasi E-Planning merupakan aplikasi perencanaan program


dan anggaran yang terintegerasi dengan aplikasi SAKTI milik
Kementerian Keuangan yang bertujuan sebagai platform
kementerian dalam melakukan penyusunan, penelitian, dan reviu Biro Perencanaan APIP
(Inspektorat Jenderal)
target dan anggaran dalam wujud untuk menghasilkan output (Peneliti)
berupa Catatan Hasil Reviu (CHR)

15
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Latar Belakang Pengangkatan Isu

Permasalahan yang ditemukan pada E- Keluhan dari Satuan Kerja terkait E-


Kepuasan Pengguna Aplikasi E-Planning Planning
Tidak Puas Sangat Tidak
Planning
Sangat Puas 0% Sangat Sering
14% Puas
Sangat Sering Tidak Pernah 0% Tidak Pernah
0%
7% 0% 7%

Sering Jarang Sering Jarang


Sangat Tidak Puas 21% 36% Tidak Pernah 36% 21% Tidak Pernah
Cukup
43% Tidak Puas Jarang Jarang
Cukup Kadang-Kadang Kadang-Kadang
Puas Sering Sering
Sangat Puas Sangat Sering Sangat Sering

Puas
43% Kadang-
Kadang- Kadang
Kadang 36%
36%

Tidak ada satupun responden yang tidak Hanya 7% dari 100% peneliti yang tidak pernah
Aplikasi e-planning memang sudah sangat baik menemukan permasalahan pada e-planning, oleh mendapat keluhan dari satuan kerja pengguna e-
dan dapat dimanfaatkan dengan baik, namun karena itu, permasalahan yang timbul harus planning. Dalam hal ini, masih banyak satuan kerja
sebagai pengembang sistem, perlu untuk segera diperbaiki dan dicari solusinya. Jika yang mendapatkan permasalahan pada saat
melakukan perbaikan tiada henti dan cepat permasalahan yang timbul tidak ditindaklanjuti penggunaan aplikasi ini. Oleh karena itu, penanganan
menyesuaikan dengan perubahan dengan tepat, maka akan berpotensi menimbulkan yang tepat dari permasalahan yang timbul dibutuhkan
masalah yang lebih besar. untuk memperbaiki sistem aplikasi ini.

16
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Metode Aktual, Problematik, Kekhalayakan, dan Kelayakan (APKL)


KRITERIA
NO. IDENTIFIKASI ISU KETERANGAN
A P K L

1. Belum optimalnya penggunaan aplikasi E-Planning ✓ ✓ ✓ ✓ Memenuhi Syarat


dalam penyusunan, penelitian, dan reviu RKA-K/L
Mekanisme dan dokumen pendukung pada usulan
2. proyek yang dibiayai melalui pendanaan SBSN dan ✓ ✓ ✓ ✓ Memenuhi Syarat
PHLN belum optimal

3. Usulan revisi anggaran tahun 2022 masih belum ✓ x ✓ ✓ Tidak Memenuhi Syarat
terdata dengan baik
Proses alur pengajuan usulan revisi masih belum
4. x ✓ ✓ ✓ Tidak Memenuhi Syarat
optimal
5. Pemetaan belanja TIK Kementerian ✓ x ✓ ✓ Tidak Memenuhi Syarat
No. Indikator Keterangan
Isu yang sedang terjadi atau dalam proses kejadian, sedang hangat dibicarakan di kalangan masyarakat, atau isu yang diperkirakan bakal
1 Aktual (A)
terjadi dalam waktu dekat. jadi bukan isu yang sudah lepas dari perhatian masyarakat atau isu yang sudah basi.
Isu yang menyimpang dari harapan standar, ketentutan yang menimbulkan kegelisahan yang perlu segera dicari penyebab dan
2 Problematik (P)
pemecahannya.
Isu yang secara langsung menyangkut hajat hidup orang banyak, masyarakat pelanggan pada umumnya, dan bukan hanya untuk
3 Kekhalayakan (K)
kepentingan seseorang atau sekelompok kecil orang tertentu saja.
4 Layak (L) Isu yang masuk akal, realistis, relevan, dan dapat dimunculkan inisiatif pemecahan masalahnya.

17
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Analisis Metode Urgency, Seriousness, dan Growth (USG)

SKOR USG
TOTAL
NO. ISU PRIORITAS PRIORITAS
SKOR
U S G

Belum optimalnya penggunaan aplikasi E-


1. Planning dalam penyusunan, penelitian, dan 5 5 5 15 Prioritas 1
reviu RKA-K/L
Mekanisme dan dokumen pendukung pada
2. usulan proyek yang dibiayai melalui pendanaan 5 4 4 13 Prioritas 2
SBSN dan PHLN belum optimal
No. Indikator Keterangan
Seberapa mendesak isu tersebut dibahas dikaitkan dengan waktu yang tersedia serta seberapa keras
1 Urgency (U)
tekanan waktu tersebut untuk memecahkan masalah yang menyebab isu.
Seberapa serius isu tersebut perlu dibahas dikaitkan dengan akibat yang timbul dengan penundaan
2 Seriousness (S) pemecahan masalah yang menimbulkan isu tersebut atau akibat yang ditimbulkan masalah-masalah lain
kalau masalah penyebab isu tidak dipecahkan.
Seberapa kemungkinan isu tersebut menjadi berkembang dikaitkan kemungkinan masalah penyebab
3 Growth (G)
isu akan semakin memburuk jika dibiarkan.

18
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Metode Fishbone Diagram

19
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Isu Gagasan
Belum optimalnya penggunaan Penyusunan Laporan Evaluasi
aplikasi E-Planning dalam mengenai Penelitian dan Reviu
penyusunan, penelitian, dan RKA-K/L Kementerian Pendidikan,
reviu RKA-K/L Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Tahun Anggaran 2023 melalui
Sistem Aplikasi E-Planning

20
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Dampak dari Isu Prioritas
DAMPAK PADA DAMPAK PADA PEMANGKU
DAMPAK PADA ORGANISASI DAMPAK PADA UNIT KERJA
MASYARAKAT KEPENTINGAN

Aplikasi e-planning Evaluasi yang akan dilakukan Output dari aplikasi ini berupa Bagi stakeholder internal
digunakan oleh seluruh oleh penulis juga tentunya CHR yang berperan sebagai seperti tim pengembang e-
verifikator untuk screening dan
satuan kerja di lingkungan berpengaruh kepada Biro planning, evaluasi ini sangat
filtering RKA-K/L yang akan
kemendikbudristek sebagai Perencanaan sehingga direviu lebih lanjut oleh DJA. dibutuhkan untuk
aplikasi untuk menyusun, efektivitas kinerja pegawai Dengan adanya CHR ini, segala pengembangan aplikasi
meneliti, dan mereviu RKA- sebagai peneliti semakin substansi dan dokumen yang lebih baik lagi untuk
K/L. Oleh karena itu, aplikasi meningkat. Di sisi lain, Biro pendukung yang belum lengkap tahun yang akan mendatang
ini berdampak langsung Perencanaan sebagai pun tercantum dalam CHR ini, sehingga para stakeholders
sehingga CHR ini sebagai acuan
pada organisasi. Apabila pengembang dan pendiri external seperti pengguna
agar tidak terjadi permasalahan
terdapat permasalahan yang aplikasi e-planning ini juga di DJA yang dapat berpotensi aplikasi e-planning dapat
terjadi pada aplikasi e- memerlukan masukan dan memblokir anggaran pada RKA- menggunakan aplikasi ini
planning akan berdampak saran dari semua pihak K/L. Jika anggaran terblokir, dengan nyaman sehingga
pada organisasi/ untuk keberlangsungan program-program prioritas yang pekerjaan yang dilakukan
kementerian. pengembangan aplikasi ini. dibiayai anggaran tersebut tidak dapat lebih efektif dan
dapat berjalan dengan
efisien.
sebagaimana mestinya sehingga
masyarakat tidak dapat terpenuhi
kebutuhannya.

21
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Matriks Akar Permasalahan dan Gagasan Pemecahan Permasalahan

NO. AKAR PERMASALAHAN GAGASAN KEGIATAN PEMECAHAN MASALAH


1. Melakukan konsultasi dengan mentor, tim pengembang aplikasi E-Planning,
dan koordinasi dengan rekan sejawat pada koordinator fungsi untuk mencari
Sistem pada aplikasi E-Planning masih belum data terkait permasalahan yang timbul saat menggunakan aplikasi E-Planning
1. bisa menjawab beberapa permasalahan 2. Mengumpulkan dan menganalisis permasalahan yang terjadi saat
aktual yang terjadi (Method)
menggunakan aplikasi E-Planning sebagai bahan untuk menyusun
questionnaire survey evaluasi penggunaan aplikasi e-planning
1. Menyusun draft questionnaire survey evaluasi penggunaan aplikasi E-
Belum terakomodir dan belum adanya
Planning bagi keempat pihak terkait yaitu Biro Perencanaan, Unit Utama
platform besar yang menampung
2. Eselon I (Bagian Perencanaan), Satuan Kerja di bawah Unit Utama, dan APIP
permasalahan yang terjadi saat penggunaan
(Inspektorat Jenderal)
aplikasi E-Planning (Process)
2. Membuat platform pengisian questionnaire (google form)
Belum adanya komunikasi yang terarah 1.
Membuat draft surat dinas pengumuman untuk mengisi survey evaluasi
3. antara pihak-pihak terkait untuk pemecahan
penggunaan E-Planning dan menyebarkan surat pengumuman tersebut
masalah yang terjadi (Environment)
1. Melakukan Focus Group Discussion (FGD) dengan Biro Perencanaan terkait
permasalahan yang terjadi saat penggunaan E-Planning
Kurangnya sumber daya yang menggerakkan
2. Menganalisis hasil FGD dan survey evaluasi penggunaan E-Planning
4. dalam menampung dan memecahkan
permasalahan yang terjadi (man)
3. Menyusun laporan hasil evaluasi penggunaan aplikasi e-planning yang akan
digunakan tim pengembang aplikasi untuk perbaikan aplikasi di tahun
berikutnya

22
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Alur Gagasan Kegiatan Pemecahan Masalah


5. Membuat draft surat dinas
3. Menyusun draft questionnaire survey pengumuman untuk mengisi 7. Menganalisis hasil FGD dan
evaluasi penggunaan aplikasi E-Planning bagi survey evaluasi penggunaan E- survey evaluasi penggunaan
keempat pihak terkait yaitu Biro Planning dan menyebarkan surat E-Planning
1. Melakukan konsultasi dengan pengumuman tersebut
Perencanaan, Unit Utama Eselon I (Bagian
mentor, tim pengembang aplikasi
Perencanaan), Satuan Kerja di bawah Unit
E-Planning, dan koordinasi dengan
Utama, dan APIP (Inspektorat Jenderal) 8. Menyusun laporan hasil
rekan sejawat pada koordinator
evaluasi penggunaan aplikasi
fungsi untuk mencari data terkait
e-planning yang akan
permasalahan yang timbul saat
digunakan tim pengembang
menggunakan aplikasi E-Planning
aplikasi untuk perbaikan
aplikasi di tahun berikutnya

2. Mengumpulkan dan menganalisis 6. Melakukan Focus Group


permasalahan yang terjadi saat menggunakan 4. Membuat platform pengisian Discussion (FGD) dengan Biro
aplikasi E-Planning sebagai bahan untuk questionnaire (google form) Perencanaan terkait permasalahan
menyusun questionnaire survey evaluasi yang terjadi saat penggunaan E-
penggunaan aplikasi e-planning Planning

23
BAB 4
Rancangan Aktualisasi

24
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Kegiatan 1: Melakukan konsultasi dengan mentor, tim pengembang aplikasi E-Planning, dan koordinasi dengan rekan sejawat
pada koordinator fungsi untuk mencari data terkait permasalahan yang timbul saat menggunakan aplikasi E-Planning
Tahapan Kegiatan Manajemen ASN dan SMART ASN
Manajemen ASN SMART ASN
Tahap Menghubungi mentor dan tim pengembang aplikasi Literasi Digital:
E-Planning untuk menentukan jadwal konsultasi
1 secara intens dan terjadwal Penulis memiliki pemahaman terkait penggunaan teknologi dan sudah
Mentor dan tim pengembang berpengalaman dalam penggunaan aplikasi e-planning.
e-planning berperan dalam Pilar Digital:
Tahap Berdiskusi dengan rekan sejawat untuk memberikan informasi dan Dalam pekerjaan, penulis lebih terbiasa dalam menggunakan teknologi
pengetahuan serta sehingga pekerjaan yang dilakukan dari awalnya secara manual namun saat
2 mengumpulkan data permasalahan yang timbul membimbing penulis dalam ini menggunakan aplikasi, menjadi keuntungan bagi penulis. Adapun jika
mengembangkan Langkah- diskusi secara online, penulis dapat menyesuaikan dengan keadaan.
langkah yang harus dilakukan Implementasi Digital:
Tahap Mencatat hasil diskusi yang telah dilakukan sebagai bahan pada isu yang akan diangkat. Diskusi dapat dilakukan menggunakan media digital seperti whatsapp,
3 data untuk pemecahan permasalahan. zoom, dan google meet yang sekaligus dengan membuka aplikasi e-planning
yang akan dibahas lebih lanjut.
Nilai-Nilai BerAKHLAK Output dan Bukti Fisik

Output Bukti Fisik


1. Saran dan masukan dari 1. Foto
mentor dan tim pengembang e- 2. Catatan hasil saran
planning terkait solusi untuk dan masukan dari
memecahkan masalah mentor dan tim
2. Hasil diskusi dengan rekan pengembang e-
sejawat terkait Gagasan/ide planning
terkait permasalahan yang 3. Catatan hasil diskusi
terjadi. dengan rekan sejawat

25
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Kegiatan 2: Mengumpulkan dan menganalisis permasalahan yang terjadi saat menggunakan aplikasi E-Planning sebagai bahan
untuk menyusun questionnaire survey evaluasi penggunaan aplikasi e-planning
Tahapan Kegiatan Manajemen ASN dan SMART ASN
Manajemen ASN SMART ASN
Tahap Mengumpulkan data terkait permasalahan yang ada Literasi Digital:
1 saat penggunaan aplikasi e-planning. Penulis memiliki pemahaman terkait penggunaan teknologi dan sudah
Penulis mengumpulkan data berpengalaman dalam mengolah data dengan menggunakan media digital
secara akurat dan akuntabel
Pilar Digital:
terkait permasalahan yang
Tahap Bertanya ke mentor dan rekan sejawat terkait sumber lain yang
nantinya dapat dianalisis oleh penulis untuk penyusunan ada yang akan digunakan Dalam menganalisis dan mengolah data, penulis lebih terbiasa dalam
2 questionnaire survey evaluasi penggunaan aplikasi e-planning penulis untuk menyusun menggunakan teknologi sehingga pekerjaan yang dilakukan lebih bersifat
questionnaire survey evaluasi akuntabel dan meminimalisir terjadinya human error.
penggunaan aplikasi e- Implementasi Digital:
planning Pengumpulan data dilakukan dengan berdiskusi dengan pihak terkait secara
Tahap Menganalisis data yang sudah terkumpul untuk penyusunan langsung mapun menggunakan media digital seperti zoom/ google meet,
3 questionnaire
planning
survey evaluasi penggunaan aplikasi e-
serta pengolahan data dilakukan menggunakan Microsoft office

Nilai-Nilai BerAKHLAK Output dan Bukti Fisik

Output Bukti Fisik


1. Hasil data analisis yang 1. Foto
digunakan untuk penyusunan 2. Data analisis yang
questionnaire survey evaluasi digunakan untuk
penggunaan aplikasi e- penyusunan
planning questionnaire survey

26
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Kegiatan 3: Menyusun draft questionnaire survey evaluasi penggunaan aplikasi E-Planning bagi keempat pihak terkait yaitu
Biro Perencanaan, Unit Utama Eselon I (Bagian Perencanaan), Satuan Kerja di bawah Unit Utama, dan APIP
Tahapan Kegiatan Manajemen ASN dan SMART ASN
Manajemen ASN SMART ASN
Menyusun draft questionnaire survey evaluasi
Tahap penggunaan aplikasi E-Planning yang terdiri dari 4 Literasi Digital:
Penulis menyusun draft
1 (empat) questionnaire questionnaire survey evaluasi
Penulis memiliki pemahaman terkait penggunaan teknologi dan menyusun draft
dengan media digital
penggunaan aplikasi E-Planning
yang dapat menampung aspirasi Pilar Digital:
Tahap Konsultasi dengan mentor, tim pengembang e-planning, dan
rekan sejawat terkait draft questionnaire survey evaluasi
dan pertanyaan atas permasalahan Dalam Menyusun questionnaire survey evaluasi penggunaan aplikasi E-Planning
yang selama ini terjadi, sehingga ini, penulis lebih terbiasa dalam menggunakan teknologi sehingga pekerjaan yang
2 penggunaan aplikasi E-Planning yang telah dibuat oleh penulis seluruh pegawai pada seluruh dilakukan lebih bersifat dapat membantu meringankan pekerjaan penulis. Selain
satuan kerja di lingkungan itu, dalam penyusunan questionnaire ini akan lebih mudah merubah/edit dengan
Kemendikbudristek dapat menggunakan media digital daripada secara manual.
Tahap Perbaikan dan finalisasi draft questionnaire survey yang menggunakan e-planning pada Implementasi Digital:
telah dikonsultasikan dengan mentor, tim pengembang e- tahun berikutnya dengan nyaman, Dalam penyusunan draft ini, dilakukan dengan berdiskusi dengan pihak terkait
3 planning, dan rekan sejawat. efektif, dan efisien. secara langsung mapun menggunakan media digital seperti zoom/ google meet,
serta menyusun draft dengan menggunakan media digital seperti Microsoft Word

Nilai-Nilai BerAKHLAK Output dan Bukti Fisik

Output Bukti Fisik


1. Draft questionnaire survey 1. Foto
evaluasi penggunaan aplikasi e- 2. Catatan hasil konsultasi
planning dengan mentor, tim
pengembang e-planning, dan
rekan sejawat
3. Draft questionnaire survey
evaluasi penggunaan aplikasi
e-planning

27
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Kegiatan 4: Membuat platform pengisian questionnaire (google form)

Tahapan Kegiatan Manajemen ASN dan SMART ASN


Manajemen ASN SMART ASN
Tahap Menyusun draft questionnaire yang telah dibuat oleh Penulis membuat platform untuk Literasi Digital:
1 penulis ke dalam google form pengisian questionnaire yang
Penulis memiliki pemahaman terkait penggunaan teknologi dan membuat
terdiri dari pertanyaan dan polling
questionnaire dengan media digital
dengan menggunakan platform
yang sering digunakan yaitu google Pilar Digital:
Tahap Mengetes google form tersebut apakah sudah siap pakai atau form sehingga memudahkan Dalam Membuat questionnaire survey evaluasi penggunaan aplikasi E-Planning
belum pengguna aplikasi ini dalam mengisi ini, penulis membuat dengan menggunakan google form dimana media digital ini
2 questionnaire yang telah mudah untuk digunakan oleh penulis karena dilengkapi dengan berbagai macam
disediakan penulis. Sehingga fitur yang dapat penulis sesuaikan dengan pertanyaan pada survei. Selain itu,
diharapkan evaluasi ini menjadi pengisi survei juga akan mudah dalam mengakses google form yang telah penulis
Tahap Membuat ringkasan link dengan email domain suatu platform bagi pengguna e- sediakan.
kemendikbud planning untuk menyampaikan Implementasi Digital:
3 aspirasi dan permasalahan yang Dalam pembuatan questionnaire ini, dengan menggunakan media digital google
selama ini terjadi. form yang akan memudahkan pengisi dalam mengisi survei ini.

Nilai-Nilai BerAKHLAK Output dan Bukti Fisik

Output Bukti Fisik


1. Google form questionnaire 1. Google form questionnaire
survei evaluasi penggunaan e- survei evaluasi penggunaan e-
planning planning

28
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Kegiatan 5: Membuat draft surat pengumuman untuk mengisi survey evaluasi penggunaan E-Planning dan menyebarkan surat
pengumuman tersebut
Tahapan Kegiatan Manajemen ASN dan SMART ASN

Membuat draft surat pengumuman terkait imbauan Manajemen ASN SMART ASN
Tahap seluruh pihak terkait untuk mengisi survey evaluasi Penulis membuat surat Literasi Digital:
1 penggunaan E-Planning pengumuman terkait questionnaire Penulis memiliki pemahaman terkait penggunaan teknologi dan menyusun surat
survey evaluasi penggunaan pengumuman dengan media digital
aplikasi E-Planning yang ditujukan
bagi 4 (empat) pihak yaitu Biro Pilar Digital:
Tahap Berkonsultasi kepada mentor terkait draft surat pengumuman Perencanaan, Seluruh satuan kerja, Dalam Menyusun surat pengumuman terkait questionnaire survey evaluasi
2 yang sudah dibuat oleh penulis APIP, dan Bagian Perencanaan penggunaan aplikasi E-Planning ini, penulis mengedepankan etika dan perilaku
Eselon I yang diharapkan surat ini dalam penulisan surat yang sesuai sehingga tidak terjadinya kesalahpahaman
secara resmi menginformasikan antara penulis surat dan pembaca surat.
kepada pihak terkait untuk mengisi Implementasi Digital:
Tahap Membuat surat pengumuman tersebut melalui survei dengan melampirkan link FGD akan dilakukan secara langsung agar lebih mudah dipahami, namun jika
3 aplikasi Sinde google form yang telah penulis rekan sejawat tidak dapat secara langsung, maka dapat menggunakan aplikasi
buat. zoom/google meet.

Nilai-Nilai BerAKHLAK Output dan Bukti Fisik

Output Bukti Fisik


1. Surat pengumuman untuk 1. Surat pengumuman untuk
mengisi survey evaluasi mengisi survey evaluasi
penggunaan E-Planning penggunaan E-Planning

29
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Kegiatan 6: Melakukan Focus Group Discussion (FGD) dengan Biro Perencanaan terkait permasalahan yang terjadi saat
penggunaan E-Planning
Tahapan Kegiatan Manajemen ASN dan SMART ASN

Manajemen ASN SMART ASN


Tahap Menghubungi rekan sejawat Biro Perencanaan untuk
Literasi Digital:
melakukan Focus Group Discussion (FGD) Penulis melakukan Focus Group
1 Discussion (FGD) dengan Biro Dalam FGD ini, tidak diperlukan banyaknya peran digital karena sifatnya
Perencanaan terkait permasalahan substantif
yang terjadi saat penggunaan E- Pilar Digital:
Tahap Melakukan Focus Group Discussion (FGD) terkait permasalahan Planning untuk mengetahui lebih Dalam FGD yang dilakukan penulis dengan rekan sejawat di Biro Perencanaan,
yang terjadi saat penggunaan E-Planning dalam terkait permasalahan yang FGD dilakukan dengan mengedepankan etika secara musyawarah mufakat.
2 terjadi, apakah permasalahan
Implementasi Digital:
tersebut sudah dapat terselesaikan
FGD akan dilakukan secara langsung agar lebih mudah dipahami, namun jika
dan bagaimana permasalahan
rekan sejawat tidak dapat secara langsung, maka dapat menggunakan aplikasi
Tahap Mencatat hasil Focus Group Discussion (FGD) yang tersebut terselesaikan.
zoom/google meet.
3 telah dilakukan

Nilai-Nilai BerAKHLAK Output dan Bukti Fisik

Output Bukti Fisik


1. Catatan Focus Group 1. Foto
Discussion (FGD) dengan Biro 2. Catatan Focus Group
Perencanaan Discussion (FGD) dengan Biro
Perencanaan

30
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Kegiatan 7: Menganalisis hasil FGD dan survey evaluasi penggunaan E-Planning

Tahapan Kegiatan Manajemen ASN dan SMART ASN

Mengumpulkan catatan yang telah dicatat pada saat


Tahap FGD dan menutup questionnaire survei yang telah
Manajemen ASN SMART ASN
Literasi Digital:
1 dilakukan
Penulis menganalisis hasil yang Penulis memiliki pemahaman terkait penggunaan teknologi dan menganalisis
telah di dapat dari FGD dan survei menggunakan berbagai media digital
melalui quietionnaire yang disebar Pilar Digital:
Tahap Menganalisis hasil FGD dan survey evaluasi ke seluruh satuan kerja. Penulis Dalam menganalisis hasil FGD dan questionnaire survey evaluasi penggunaan
2 penggunaan E-Planning berharap hasil yang didapat dari aplikasi E-Planning ini, penulis mengutamakan kehati-hatian dalam menganalisis
kontribusi semua pihak ini dapat banyaknya data yang dari seluruh satuan unit kerja, sehingga hasil yang didapat
menjadi sebuah perubahan besar bersifat akuntabel dan dapat dipertanggungjawabkan.
yang merubah sistem menjadi lebih
Implementasi Digital:
Tahap Mendiskusikan hasil analisis dengan mentor, tim baik dan optimal lagi.
Dalam melakukan analisis, penulis dapat menggunakan media digital seperti
3 pengembang e-planning, dan rekan sejawat Microsoft Excel karena data yang didapat terperinci dan banyak jumlahnya.

Nilai-Nilai BerAKHLAK Output dan Bukti Fisik

Output Bukti Fisik


1. Hasil analisis FGD dan survey 1. Hasil analisis FGD dan
evaluasi penggunaan E-Planning survey evaluasi
penggunaan E-Planning

31
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Kegiatan 7: Menganalisis hasil FGD dan survey evaluasi penggunaan E-Planning

Tahapan Kegiatan Manajemen ASN dan SMART ASN

Mengumpulkan catatan yang telah dicatat pada saat


Tahap FGD dan menutup questionnaire survei yang telah
Manajemen ASN SMART ASN
Literasi Digital:
1 dilakukan
Penulis menganalisis hasil yang Penulis memiliki pemahaman terkait penggunaan teknologi dan menganalisis
telah di dapat dari FGD dan survei menggunakan berbagai media digital
melalui quietionnaire yang disebar Pilar Digital:
Tahap Menganalisis hasil FGD dan survey evaluasi ke seluruh satuan kerja. Penulis Dalam menganalisis hasil FGD dan questionnaire survey evaluasi penggunaan
2 penggunaan E-Planning berharap hasil yang didapat dari aplikasi E-Planning ini, penulis mengutamakan kehati-hatian dalam menganalisis
kontribusi semua pihak ini dapat banyaknya data yang dari seluruh satuan unit kerja, sehingga hasil yang didapat
menjadi sebuah perubahan besar bersifat akuntabel dan dapat dipertanggungjawabkan.
yang merubah sistem menjadi lebih
Implementasi Digital:
Tahap Mendiskusikan hasil analisis dengan mentor, tim baik dan optimal lagi.
Dalam melakukan analisis, penulis dapat menggunakan media digital seperti
3 pengembang e-planning, dan rekan sejawat Microsoft Excel karena data yang didapat terperinci dan banyak jumlahnya.

Nilai-Nilai BerAKHLAK Output dan Bukti Fisik

Output Bukti Fisik


1. Hasil analisis FGD dan survey 1. Hasil analisis FGD dan
evaluasi penggunaan E-Planning survey evaluasi
penggunaan E-Planning

32
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Kegiatan 8: Menyusun laporan hasil evaluasi penggunaan aplikasi e-planning yang akan digunakan tim pengembang aplikasi
untuk perbaikan aplikasi di tahun berikutnya
Tahapan Kegiatan Manajemen ASN dan SMART ASN
Manajemen ASN SMART ASN
Tahap Membuat format laporan hasil evaluasi penggunaan Penulis menyusun laporan evaluasi Literasi Digital:
aplikasi e-planning penggunaan aplikasi E-Planning Penulis memiliki pemahaman terkait penggunaan teknologi dan menyusun
1 berdasarkan permasalahan yang laporan dengan media digital
terjadi selama tahun 2022, Dengan
demikian, penulis berharap Pilar Digital:
Tahap Menyusun laporan hasil evaluasi penggunaan aplikasi permasalahan yang selama ini Dalam Menyusun laporan evaluasi penggunaan aplikasi E-Planning ini, penulis
e-planning dari hasil analisis yang telah dilakukan terjadi dapat ditindaklanjuti oleh mengedepankan etika dalam penulisan sehingga apa yang disampaikan dalam
2 tim pengembang e-planning, laporan dapat dimengerti oleh pembaca.
sehingga seluruh pegawai pada Implementasi Digital:
seluruh satuan kerja di lingkungan
Mengirimkan dan mendiskusikan laporan hasil
Tahap Kemendikbudristek dapat
Dalam penyusunan laporan ini, penulis menggunakan media digital seperti
evaluasi penggunaan aplikasi e-planning kepada menggunakan e-planning pada
3 tim pengembang e-planning tahun berikutnya dengan nyaman,
Microsoft Word
efektif, dan efisien.

Nilai-Nilai BerAKHLAK Output dan Bukti Fisik

Output Bukti Fisik


1. Laporan hasil evaluasi 1. Laporan hasil evaluasi
penggunaan aplikasi e-planning penggunaan aplikasi e-
planning

33
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Jadwal Kegiatan
Bulan
No. Kegiatan November Desember
II III IV I II III
Melakukan konsultasi dengan mentor, tim pengembang aplikasi E-Planning, dan koordinasi
1. dengan rekan sejawat pada koordinator fungsi untuk mencari data terkait permasalahan
yang timbul saat menggunakan aplikasi E-Planning
Mengumpulkan dan menganalisis permasalahan yang terjadi saat menggunakan aplikasi E-
2. Planning sebagai bahan untuk menyusun questionnaire survey evaluasi penggunaan aplikasi
e-planning
Menyusun draft questionnaire survey evaluasi penggunaan aplikasi E-Planning bagi keempat
3. pihak terkait yaitu Biro Perencanaan, Unit Utama Eselon I (Bagian Perencanaan), Satuan
Kerja di bawah Unit Utama, dan APIP (Inspektorat Jenderal)
4. Membuat platform pengisian questionnaire (google form)
Membuat surat dinas pengumuman untuk mengisi survey evaluasi penggunaan E-Planning
5.
dan menyebarkan surat pengumuman tersebut
Melakukan Focus Group Discussion (FGD) dengan Biro Perencanaan terkait permasalahan
6.
yang terjadi saat penggunaan E-Planning
7. Menganalisis hasil FGD dan survey evaluasi penggunaan E-Planning
Menyusun laporan hasil evaluasi penggunaan aplikasi e-planning yang akan digunakan tim
8.
pengembang aplikasi untuk perbaikan aplikasi di tahun berikutnya

34
BAB 5
Produk

35
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Produk Aktualisasi

Penyusunan laporan evaluasi penggunaan aplikasi e-planning selama 1 tahun pemakaian dalam menyusun, meneliti, dan
mereviu RKA-K/L yang akan diserahkan kepada pimpinan dan tim pengembang e-planning sebagai bahan perbaikan sistem
aplikasi untuk penggunaan di tahun berikutnya. Laporan ini berdasarkan survei kepada pihak terkait dan focus groud
discussion (FGD) dengan Tim Biro Perencanaan

36
BAB 6
Penutup

37
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Penutup
Analisis Isu Prioritas Gagasan Isu Output Tahapan Kegiatan

Dilakukan analisis menggunakan Penyusunan Laporan Evaluasi Penyusunan laporan evaluasi 1. Konsultasi dengan mentor, tim
metode APKL, USG, dan Fishbone mengenai Penelitian dan Reviu penggunaan aplikasi e-planning pengembang aplikasi E-
. RKA-K/L Kementerian Pendidikan, selama 1 tahun pemakaian dalam Planning, dan rekan sejawat.
Kebudayaan, Riset, dan Teknologi menyusun, meneliti, dan mereviu 2. Mengumpulkan dan
Tahun Anggaran 2023 melalui RKA-K/L yang akan diserahkan menganalisis permasalahan
Sistem Aplikasi E-Planning kepada pimpinan dan tim yang terjadi pada penggunaan
MAKA DIDAPATKAN pengembang e-planning sebagai aplikasi E-Planning
bahan perbaikan sistem aplikasi
untuk penggunaan di tahun 3. Menyusun draft questionnaire
berikutnya survei evaluasi, membuat google
Isu Prioritas form.
4. Membuat surat pengumuman
Belum optimalnya penggunaan untuk mengisi survei evaluasi.
aplikasi E-Planning dalam
5. Melakukan FGD dengan Biro
penyusunan, penelitian, dan
Perencanaan
reviu RKA-K/L
6. Menganalisis hasil FGD dan
survei evaluasi penggunaan E-
Planning
7. Menyusun laporan hasil evaluasi

38
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Hidup yang tidak dipertaruhkan,


tidak akan pernah dimenangkan.
- Sutan Sjahrir

Date 39
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Terima Kasih

40

Anda mungkin juga menyukai