Anda di halaman 1dari 70

41

BAB IV

GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN

A. Aspek Fisik Dasar Kabupaten Kolaka


Sub Pembahasan ini menyajikan ciri utama daerah Kabupaten Kolaka

yang mencakup Letak Geografis dan administratif, Kondisi iklim dan curah

hujan, kondisi geologi dan jenis tanah, kondisi hidrologi, topografi dan

kemiringan lereng, dan pola penggunaan lahan.


1. Letak Geografis dan Administrasi
Kabupaten Kolaka terletak di jazirah Tenggara Pulau Sulawesi. Secara

geografis terletak di bagian barat Provinsi Sulawesi Tenggara, memanjang

dari Utara ke Selatan di antara 200-500 Lintang Selatan dan

membentang dari Barat ke Timur di antara 12045- 12406 Bujur Timur.

Kabupaten Kolaka di sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Kolaka

Utara, sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Bombana, sebelah

Timur berbatasan Kabupaten Konawe & Konawe Selatan, dan sebelah

Barat berbatasan dengan Provinsi Sulawesi Selatan di Teluk Bone.


Sebagian besar wilayah Kolaka merupakan perairan (laut), sekitar

15.000 km2. Sedangkan wilayah daratan 6.712,64 km2. Secara

administrasi Kabupaten Kolaka pada tahun 2010 terdiri atas duapuluh

wilayah kecamatan, yaitu Watubangga, Tanggetada, Pomalaa, Wundulako,

Baula, Ladongi, Lambandia, Tirawuta, Kolaka, Latambaga, Wolo,

Samaturu, Mowewe, Uluiwoi, Tinondo, Lalolae, Poli-Polia, Toari,


42

Polinggona, dan Loea. Kecamatan yang terluas di Kabupaten Kolaka adalah

Kecamatan Uluiwoi dengan luas wilayah mencapai 2.306,58 Km2 atau

sekitar 33,34 % dari luas Kabupaten Kolaka. Sedangkan Kecamatan yang

terkecil adalah Kecamatan Toari dengan luas 71,25 Km2 atau sekitar 1,03 %

dari luas Kabupaten Kolaka, sebagaimana yang terlihat pada tabel 7.

Tabel 7, Luas Kabupaten Kolaka di Rinci


Menurut Kecamatan Tahun 2011

Luas
No. Kecamatan %
(Km2)
(1) (2) (3) (4)
1. Watubangga 245,2 3,54
2. Tanggetada 244,26 3,63
3. Pomalaa 373,82 5,4
4. Wundulako 140 2,02
5. Baula 150,47 2,17
6. Ladongi 183 2,65
7. Lambandia 226,57 3,27
8. Tirawuta 381,14 5,51
9. Kolaka 207,25 3
10. Latambaga 308,32 4,46
11. Wolo 730,54 10,56
12. Samaturu 344,69 4,98
13. Mowewe 92,75 1,34
14. Uluiwoi 2.306,58 33,34
15. Tinondo 203,25 2,94
16. Lalolae 81,93 1,18
17. Poli-Polia 162,56 2,35
18. Toari 71,25 1,03
19. Polinggona 151,12 2,18
20. Loea 107,94 1,56
Kabupaten Kolaka 6.712,64 100
Sumber : Kabupaten Kolaka Dalam Angka 2011

Grafik 1, Perbandingan Luas Wilayah Kecamatan


di Kabupaten Kolaka Tahun 2011
43

2% 2% 4%
2% 1% 7%
1%

3% 5%

2%
2%
3%

3%

33% 6%

3%

4%

1% 5% 11%

Di Kabupaten Kolaka juga terdapat pulau-pulau yang tersebar di


44

masing- masing kecamatan. Pulau-pulau yang terdapat di Kabupaten

Kolaka yaitu :
a. Pulau Padamarang
b. Pulau Lambasina Besar
c. Pulau Lambasina Kecil
d. Pulau Maniang
e. Pulau Buaya
f. Pulau Lemo
g. Pulau Pisang
45

2.

2.

2.

2.

2.

2.

2.

2.

2.

2.

2.

2.

2.
Peta 1, Peta Administrasi Kabupaten Kolaka

2.

2.

2.

2.

2.

2.

2.

Kondisi Iklim dan Curah Hujan


Kolaka memiliki dua musim, yaitu musim kemarau dan penghujan.

Musim Kemarau terjadi antara Bulan Mei dan Oktober, dimana angin
46

Timur yang bertiup dari Australia tidak banyak mengandung uap air,

sehingga mengakibatkan musim kemarau. Sebaliknya Musim Hujan terjadi

antara Bulan November dan Maret, dimana angin Barat yang bertiup dari

Benua Asia dan Samudera Pasifik banyak mengandung uap air sehingga

terjadi musim hujan. Khusus pada Bulan April arah angin tidak menentu,

demikian pula curah hujan sehingga pada bulan ini dikenal sebagai musim

pancaroba.

Curah hujan dipengaruhi oleh perbedaan iklim, orografi dan

perputaran/pertemuan arus udara. Hal ini menimbulkan adanya perbedaan

curah hujan menurut bulan dan letak stasiun pengamat. Di wilayah Kolaka,

curah hujan yang lebih dari 2.000 mm pertahun, meliputi wilayah sebelah

Utara jalur Kolaka, meliputi Kecamatan Kolaka, Latambaga, Wolo,

Samaturu, Mowewe, Uluiwoi, dan Tinondo. Sementara itu, curah hujan

kurang dari 2.000 mm pertahun meliputi wilayah selatan dan timur, yaitu

Watubangga, Toari, Polinggona, Tanggetada, Pomalaa, Baula, Wundulako,

Ladongi, Lambandia, Poli-Polia, Lalolae, Loea, dan Tirawuta. Hujan yang

tertinggi di Kabupaten Kolaka terjadi pada bulan Mei yakni 637 mm dengan

jumlah hari hujan sebanyak 23 hari. Sedangkan yang terendah terjadi pada

bulan November yakni 144,8 mm dengan jumlah hari hujan sebanyak 17

hari . Lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 8, Jumlah Hari Hujan dan

Curah HujanKabupaten Kolaka di Rinci Menurut Bulan Tahun 2011.

Tabel 8, Jumlah Hari Hujan dan Curah HujanKabupaten Kolaka


di Rinci Menurut Bulan Tahun 2011
47

No Bulan Jumlah Hari Hujan Curah Hujan (mm)


.
(1) (2) (3) (4)
1 Januari 16 247
2 Februari 18 497
3 Maret 13 498
4 April 14 530
5 Mei 23 637
6 juni 21 277,7
7 Juli 18 271
8 Agustus 19 158
9 September 23 288,8
10 Oktober 18 182,5
11 November 17 144,8
12 Desember 16 220
Rata - Rata 20 306.18
Sumber : Kabupaten Kolaka Dalam Angka 2011

Grafik 2, Grafik Curah Hujan


di Kabupaten Kolaka Tahun 2011
700
600
500
400
300
Hari Hujan
200 Curah Hujan (mm)
100
0

3. Kondisi Geologi dan Jenis Tanah


48

Tinjauan kondisi geologi di wilayah perencanaan, dalam hal ini dilihat

berdasarkan satuan geomorfologi dan satuan batuan pembentuk.

a. Satuan Geomorfologi

Berdasarkan peta geologi Kabupaten Kolaka dan sekitarnya, maka

wilayah ini dapat dibagi ke dalam beberapa satuan geomorfologinya

secara genetik dan parametris, yakni :

1) Satuan Geomorfologi Lipat - Patahan yang meliputi hampir 80% dari

seluruh wilayah Kabupaten Kolaka.

2) Satuan Morfologi Perbukitan Karst yang tersebar di sebelah Selatan

(dominan), di sebelah Barat memanjang ke arah Utara serta secara

spot-spot di bagian Tengah Kabupaten Kolaka mencakup sekitar

15%.

3) Satuan Dataran Pantai dan Alluvial sekitar 5% yang memanjang

mengikuti pantai Teluk Bone dan lembah sungai yang ada.

b. Satuan Batuan (Litologic Units)

Terbaca dari peta Geologi tampak bahwa Kabupaten Kolaka terdiri

dari beberapa satuan batuan dari tua ke muda seperti terurai berikut :

(1) Batuan Metamorf (Malihan) berumur Paleozoikum yang tersebar

sangat luas dan menutupi hampir seluruh wilayah Kabupaten

Kolaka, yang disusun oleh sekis, genes, filit, kuarsit, dan sedikit

pualam (marmer).
49

(2) Marmer (Batu Pualam) berumur Paleozoikum yang sama umurnya

dengan Batuan Malihan Regional sebelumnya, disusun oleh marmer

dan batu gamping terdaunkan, berada pada bagian Tengah sebelah

Timur Kabupaten Kolaka.

(3) Batuan Terobosan yang mengintrusi/menerobos batuan berumur

Paleozoikum, dimana batuan ini sendiri berumur Trias, tersusun oleh

aplit kuarsa, andesit, dan latit kuarsa, hanya terdapat berupa spot di

wilayah Selatan sebagai indikatif.

(4) Formasi Tokala berupa susunan batu gamping, kalsilutit, batu pasir,

serpih, napal, dan sedikit batu sabak yang berumur Trias, yang secara

morfologis memperlihatkan perbukitan karst dan tersebar di Selatan,

di Barat sepanjang pantai Teluk Bone sampai ke Utara dan sebagian

kecil di Tengah wilayah Kabupaten Kolaka.

(5) Batuan Formasi Meluhu yang disusun oleh batu pasir, kuarsit, serpih

hitam, serpih merah, filit, batu sabak, batu gamping, dan batu lanau,

berumur sama dengan Formasi Tokala (Trias) tersebar di wilayah

Tengah mendekati Utara Kabupaten Kolaka.

(6) Batuan Ofiolit yang terdiri dari kelompok batuan peridotit berupa

harzbugit, dunit, dan seopertinit serta ultra basa (gabbro) merupakan

bagian dari kerak Samudera Pasifik yang menganjak naik ke daratan

Sulawesi bagian Barat, berumur Kapur, tersebar di pantai Barat Daya

dan sebagian besar di wilayah Utara.


50

(7) Formasi Pandua yang berumur Miosen Atas disusun oleh

konglomerat, batu pasir, dan batu lempung yang tersebar sangat

sempit mendekati wilayah sebelah Utara.

(8) Formasi Matano yang berumur Paleosen disusun oleh batu gamping

hablur/kristal, kalsilutit, napal dan serpih, yang tersebar di wilayah

Utara.

Luas Adapun dari


Jenis Tanah %
(Ha)
(1) (2) (3)
jenis tanah,
Podzolik Merah Kuning 59,04 24,17
Podzolik Coklat Kelabu 36,64 15,00 Kabupaten
Lithosol 46,31 18,96
Kolaka Regosol 14,19 5,81 memiliki
Alluvial 19,32 7,91
Rezina 23,74 9,72 sedikitnya
Mediteran Merah
tujuh 45,02 18,34 jenis tanah,
Kuning

yaitu tanah Podzolik Merah Kuning seluas 59,04 ha (24,17 persen dari luas

tanah Kolaka), Podzolik Cokelat Kelabu 36,64 ha (15,00 persen), Lithosol

46,31 ha (18,96 persen), Regosol 14,19 ha (5,81 persen), Alluvial 19,32 ha

(7,91 persen), Rezina 23,74 ha (9,72 persen), Mediteran Merah Kuning

45,02 ha (18,43 persen).

Tabel 9, Kondisi Jenis Tanah Kabupaten Kolaka


di Rinci Menurut Jenis Tanah Tahun 2011

Sumber : Kabupaten Kolaka Dalam Angka 2011


51

Mediteran Merah Kuning; 18%


Rezina; 10% Podzolik Merah Kuning; 24%
Alluvial; 8% Podzolik Coklat Kelabu; 15%
Regosol; 6%
Lithosol; 19%

G
rafik 3, Grafik Luasan Jenis Tanah
di Kabupaten Kolaka Tahun 2011

4. Kondisi Hidrologi

Kabupaten Kolaka memiliki beberapa sungai yang terdapat di 14

kecamatan. Sungai-sungai tersebut pada umumnya potensial untuk dijadikan

sebagai sumber energi, untuk kebutuhan industri, rumah tangga, irigasi, dan

pariwisata.

Adapun sungai yang dimaksud yaitu:

Sungai Wolulu di Watubangga

Sungai Oko-Oko di Tanggetada

Sungai Huko-Huko di Pomalaa

Sungai Baula di Baula


Sungai Lamekongga di Wundulako
Sungai Ladongi di Ladongi
Sungai Simbune di Tirawuta
52

Sungai Balandete dan Kolaka di Kolaka


Sungai Mangolo di Latambaga
Sungai Wolo di Wolo
Sungai Tamboli dan Konaweha di Samaturu
Sungai Mowewe di Mowewe
Sungai Uluiwoi di Konawe
Sungai Andowengga dan Tokai di Poli-Polia
Sungai Lalolae di Lalolae
Sungai Toari di Toari
Sungai Polinggona di Polinggona
Sungai Loea di Loea
5. Topografi dan Kemiringan Lereng

Kabupaten Kolaka umumnya memiliki permukaan tanah yang

bergunung, bergelombang, serta berbukit-bukit. Diantara gunung dan bukit-

bukit, terbentang dataran-dataran yang merupakan daerah potensial untuk

pengembangan sektor pertanian, dengan tingkat kemiringan sebagai berikut:

Antara 0-2 % seluas 102.493 Ha (9,94% dari luas daratan).

Antara 2-15 % seluas 88.051 Ha (8,84% dari luas daratan).

Antara 1 -40 % seluas 206.068 Ha (19,99% dari luas wilayah

daratan).

Antara 40% keatas seluas 634.388 Ha (61,23% dari luas darata

6. Pola Penggunaan Lahan


Secara keseluruhan, luas daratan Kabupaten Kolaka mencapai

688.878 ha, sebagian besar merupakan ( digunakan sebagai ) hutan

negara. Penggunaan lahan diklasifikasikan kedalam 13 kategori yaitu;

sawah, tanah pekarangan / tanah untuk bangunan dan halaman

sekitarnya, tanah tegal / kebun, tanah ladang / huma, tanah padang

rumput, tanah rawa yang tidak dapat ditanami, tanah tambak/kolam/ tebat
53

dan empang, tanah lahan yang sementara tidak diusahakan, lahan tanaman

kayu-kayuan, tanah hutan negara, tanah perkebunan dan tanah lain-lain.

Konversi lahan menunjukkan adanya dinamika pemanfaatan tanah,

dimana telah terjadi peningkatan pemanfaatan.


54

Tabel 10, Penggunaan Lahan (Ha) Kabupaten Kolaka


Penggunaan Watu- Tangge- Poma- Wundu- Lado- Lamban- Tira- Latam- Sama- Mowe- Ului- Tinon- Lalo- Poli-
Baula Kolaka Wolo Toar
Lahan bangga tada laa lako ngi dia wuta baga turu we woi do lae polia
Tanah Sawah 1 1,205 1,288 1,4 1,251 3,2 1,86 508 429 145 1,283 1,516 963 - 979 709 484 5
1,47
Pekarangan 278 2,5 1,025 164 3,45 - 565 3,538 50 2,15 300 320 1,87 505 80 290 41
7
2,49 3,34 - 238 1,368 1,96 245
Tegalan/Kebun 700 - 164 1,12 600 - 788 50 225 25
8 6
1,74
Ladang/huma - - - - 1,45 873 - 850 - 18 - 120 1,738 4 191 10 25
8
Padang Rumput - - - - - 15 100 449 - - - - 25 2,465 12 5 25 2
Sementara tidak
447 985 762 550 - 895 741 - 558 500 2,127 - 40 1,095 250 - 500 2
diusahakan
15,02
Hutan rakyat 750 4,5 270 455 200 730 - - 530 - 360 3,35 375 84 375 100 4
3
31,27 38,14 201,1
Hutan negara 4,433 3,7 33,15 4 5,374 4,725 7,733 5,008 27,657 23,981 4,105 14,316 3,175 12 4,08
4 6 2
27,22
Perkebunan 12,342 27 315 - 718 2,35 10,125 4,959 4,039 2,32 4,262 1,541 2,77 1,321 1,5 2,454 2,0
8
Lain-lain - - - 745 112 330 290 235 4,51 30 - 284 287 633 225 221 150 1
Rawa 60 10 - - 600 35 150 50 467 - 200 - - 923 2 1,471 50 5
Lainnya - 1,5 35 1,208 6,307 - 150 30 - 10 987 197 109 850 352 221 156
Kolam/empang/t
631 400 600 819 157 - 35 42 8 70 555 341 22 11 44 20 12 10
ambak
Jumlah 24,187 42,5 37,445 14 15,047 18,3 22,657 38,112 20,725 30,832 73,054 34,469 9,275 230,458 20,337 8,193 16,256 7,12
di Rinci Menurut Kecamatan Tahun 2011
Sumber : Kabupaten Kolaka Dalam Angka 2011
55

Peta 2, Peta Guna Lahan Eksisting Kabupaten Kolaka


56

B. Tinjauan Kebijakan Pembangunan Kabupaten Kolaka


1. Struktur Ruang dan Bentuk Kebijakan Pengembangan Kabupaten

Kolaka
Perencanaan kota merupakan penjabaran dari keinginan manusia

untuk mencapai suasana / tingkat kehidupan manusia yang lebih baik. Kota

sebagai suatu ruang kehidupan sekelompok manusia, tidak dapat dipisahkan

pengembangannya dari wilayah yang menjadi radius pelayanannya. Karena

antara kota dan wilayah tersebut memiliki hubungan timbal balik yang

saling mempengaruhi. Berbagai pendekatan telah dirumuskan kearah itu,

walaupun ternyata ada perbedaan dalam penentuan kriteria kriteria dan

konsep dasarnya.
Perencanaan kota merupakan penjabaran dari keinginan manusia

dimasa yang akan datang, maka jelas semua aspek keginan manusia perlu

dituangkan dalam pemikiran bentuk kota yang direncanakan, selain aspek

sosial, ekonomi dan fisik. Aspek kebijakanpun perlu dipertimbangkan agar

keserasian pengembangan dapat dicapai. Untuk melihat struktur ruang dan

bentuk kebijakan Kabupaten Kolaka dapat dijelaskan sebagai berikut :


a. Rencana struktur ruang Kabupaten Kolaka terdiri atas tiga bagian yakni,

pusat pusat kegiatan, sistem jaringan prasaranan utama, dan sistem

jaringan prasaranan lainnya.


b. Pusat pusat kegiatan di Kabupaten Kolaka terdiri atas:
1) PKW ( pusat Kegiatan Wilayah ) yang terletak di Kelurahan

Lamokato Kecamatan Kolaka, yang berkembang menjadi pusat

pemerintahan dan harus ditunjang oleh kegiatan yang berskala

lebih besar. PKW berfungsi untuk melayani kegiatan skala provinsi


57

atau beberapa kabupaten yaitu kualitas pendidikan, kesehatan,

peribadatan, perekonomian, untuk skala lokal.


2) PKLp ( Pusat Kegiatan Lokal Promosi ) merupakan pusat

pelayanan umum bagi kecamatan kecamatan yang menjadi

wilayah pengaruhnya, yang terdiri atas


a) Rate rate di Kecamatan Tirawuta, dan
b) Anaiwoi di Kecamatan Taggetada.

PKLp berfungsi sebagai kawasan yang akan dipromosikan sebagai

PKL yaitu fasilitas pendidikan, kesehatan, peribadatan,

perekonomian, untuk skala lokal.

3) PPK ( Pusat Pelayanan Kawasan ) merupakan pusat pelayanan

yang berfungsi untuk melayani kegiatan skala kecamatan atau

beberapa desa yang terdiri atas :


a) Watubangga di Kecamatan Watubangga,
b) Pomalaa di Kecamatan Pomalaa,
c) Atula di Kecamatan Ladongi,
d) Wolo di Kecamatan Wolo.
4) PPL ( Pusat Pelayanan Lingkungan ) berfungsi sebagai pusat

pelayanan kota antar desa yang terdiri dari :


a) Wundulako di Kecamatan Wundulako
b) Puundoho di Kecamatan Baula
c) Penanggo Jaya di Lambandia
d) Mangolo di Kecamatan Latambaga
e) Wolo di kecamatan Wolo
f) Tosiba di Kecamatan Samaturu
g) Inebenggi di Kecamatan Mowewe
h) Sanggona di Kecamatan Uluiwoi
i) Tinondo di Kecamatan Tinondo
j) Lalolae di Kecamatan Lalolae
k) Loea di Kecamatan Loea
l) Poli Polia di Kecamatan Poli Polia
m) Toari di Kecamatan Toari
C. Aspek Fisik Dasar Kecamatan Tanggetada
Kajian potensi Kecamatan Tanggetada dalam penelitian ini termasuk kajian

aspek miikro wilayah penelitian yang mengkaji tentang aspek fisik dasar potesni
58

sumber daya manusia, potensi sumber daya alam, potensi sumber daya buatan,

serta sistem tranportasi.


1. Letak Administrasi dan Geografis

Kecamatan Tanggetada berada di selatan Kabupaten Kolaka yang

berjarak 56,2 Km dari pusat kota Kabupaten Kolaka, dengan luas 244,26

Km2 atau 6,50 % dari luas kesuluruhan Kabupaten Kolaka.

Adapun batasan wilayah Kecamatan Tanggetada adalah :

Sebelah utara berbatasan dengan Kecamatan Pomalaa dan

Kecamatan Lambandia.
Sebelah timur berbatasan dengan Kecamatan Lambandia dan

Kabupaten Konawe Selatan.


Sebelah selatan berbatasan dengan Kecamatan Polinggona dan

Kecamatan Watubangga.
Sebelah barat berbatasan dengan Teluk Bone.

Kecamatan Tanggetada terdiri dari 13 desa/kelurahan dan 46

dusun/lingkungan yang tersebar diseluruh desa. Wilayah desa yang terluas

adalah Desa Lamedai dengan Luas 65,80 Km2 atau setara dengan 26,94 %

dari luas keseluruhan Kecamatan Tanggetada, dan wilayah yang terkecil

adalah Desa Petudua dengan luas 0,98 Km2 atau setara dengan 0,40 % dari

luas keseluruhan Kecamatan Tanggetada. Adapun luas wilayah keseluruhan


59

dapat dilihat pada tabel 11 yaitu luas wilayah dan presentase menurut

kelurahan/desa di Kecamatan Tanggetada.

Tabel 11, Luas Kecamatan Tanggetada


Di Rinci Menurut Desa / Kelurahan Tahun 2011

Desa /
Luas (Km) %
Kelurahan
(1) (2) (3)
1. Tondowolio 8,35 3,42
2. Anaiwoi 30,09 12,32
3. Popalia 31,24 12,79
4. Tanggetada
41,52 17,00
5. Rahanggada
6. Pewisoa Jaya 8,79 3,60
7. Lalonggolosua 1,25 0,51
8. Lamedai 26,82 10,98
9. Petudua 65,80 26,94
10. Palewai 0,98 0,40
11. Oneeha 25,75 10,54
12. Puundaipa
2,39 0,98
13. Lamoiko
0,34 0,14
0,98 0,40
Jumlah 244,26 100
Sumber : Kecamatan Tanggetada Dalam Angka 2011

Grafik 4, Grafik Luas Kecamatan Tanggetada


di Rinci Menuru Desa / Kelurahan Tahun 2011
60

11% 1% 0%0% 3%
12%
0%

13%
27%

17%
11% 1% 4%
Peta 3, Peta Administrasi Kecamatan Tanggetada
61

2.

2.

2.

2.

2.

2.

2.

2.

2.

2.

2.

2.

2.

2.

2.

2.

2.

2.

2.

2.

Kondisi Hidrologi
62

Kebutuhan akan air bersih memaksa manusia untuk terus menggali

potensi hidrologi yang memungkinkan untuk di manfaatkan untuk

menunjang kebutuhan masyarakat akan air bersih. Demikian pula halnya

dengan kondisi di Kecamatan Tanggetada. Sumber air di Kecamatan

Tanggetada bervariasi mulai dari sumur gali, sumur bor, serta dari Sungai

Tondowolio yang sangat berpotensi untuk dijadikan sebagai sumber

pemenuhan kebutuhan rumah tangga dan irigasi.

3. Jenis Tanah
Kecamatan Tanggetada memiliki tiga jenis tanah yaitu podzolik,

brown forest soil, dan alluvial. Jenis tanah podzolik merupakan jenis tanah

yang paling dominan dengan luas keseluruhan seluas 129,34 Km2 atau

sebesar 52,95% dari luas wilayah, kemudian disusul oleh jenis tanah brown

forest soil dengan luas 90,89 Km2 atau sebesar 37,21% dari luas wilayah,

sedangkan jenis tanah alluvial merupakan jenis tanah yang tersempit dengan

luas 24,06 Km2 atau sebesar 9,85%. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada

tabel berikut.

Tabel 12, Luas Kecamatan Tanggetada


Di Rinci Menurut Jenis Tanah Tahun 2011
Jenis Tanah Luas ( Km2 ) %
(1) (2) (3)
Podzolik 129,34 52,95
Brown Forest Soil 90,89 37,21
Alluvial 24,06 9,85
Jumlah 244,26 100
Sumber : Kecamatan Tanggetada Dalam Angka 2011
63

4.

4.

4.

4.

4.

4.

4.

4.

4.

4.

4.

Peta 4, Peta Jenis Tanah Kecamatan Tanggetada 4.

4.

4.

4.

4.

4.

4.

4.

4.

Klimatologi
64

Keadaan musim di daerah ini umumnya sama seperti di daerah lain di

Indonesia, mempunyai dua musim yaitu musim hujan dan musim kemarau.

Musim hujan terjadi antara Bulan November sampai Maret dimana

pada bulan tersebut angin barat yang bertiup dari Asia dan Samudra Pasifik

banyak mengandung uap air.

Musim kemarau terjadi antara Bulan Mei sampai Oktober dimana

antara bulan tersebut angin timur yang bertiup dari Australia sifatnya kering

dan kurang mengandung uap air.

Khusus pada Bulan April arah angin tidak menentu demikian pula

curah hujan sehingga pada bulan ini dikenal sebagai musim pancaroba.

Curah hujan di wilayah ini tidak merata, sedangkan curah hujan termasuk

daerah kering.

Wilayah daerah kering dengan curah hujan kurang dari 2000 mm per

tahun meliputi sekitar daerah wilayah Kecamatan Tanggetada dimana

memiliki lahan basah antara 3 sampai 4 lahan dalam setahun. Tinggi

rendahnya suhu udara pada suatu tempat antara lain dipengaruhi oleh posisi

dan ketinggian tempat dari permukaan laut. Oleh karena Kecamatan

Tanggetada yang berada di pesisir pantai, maka daerah ini termasuk daerah

iklim tropis yang berhawa agak panas dibandingkan dengan Kabupaten

Kolaka bagian Utara. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 13.

Tabel 13, Jumlah Curah Hujan dan Hari Hujan


Di Kecamatan Tanggetada di Rinci Menurut Bulan Tahun 2011
65

Bulan Hari Hujan Curah Hujan ( mm )


(1) (2) (3)
1. Januari 16 247
2. Pebruari 18 497
3. Maret 13 498
4. April
14 530
5. Mei
6. Juni 23 637
7. Juli 21 277,7
8. Agustus 18 271
9. September 19 158
10. Oktober 23 288,8
11. Nopember 18 182,5
12. Desember
17 144,8
16 220
Jumlah 2010 216 3.951,80
2009 182 1.788,70
2008 175 1.844,70
2007 173 285,18
Sumber : Kecamatan Tanggetada Dalam Angka 2011

Grafik 5, Grafik Curah Hujan Kecamatan Tanggetada


Tahun 2011
66

700
637

600

530
497 498
500

400

300 277.7 271


247

200
158

100

16 18 14 23 21 18 19
13

Hari Hujan Curah Hujan


67

5.

5.

5.

5.

5.

5.

5.

5.

5.

5.

5.

5.
Peta 5, Peta Curah Hujan Kecamatan Tanggetada 5.

5.

5.

5.

5.

5.

5.

5.

Pola penggunaan lahan


Pola penggunaan lahan di Kecamatan Tanggetada terdiri dari hutan,

tegal/kebun, sawah, bangunan, dll. Penggunaan lahan yang paling dominan


68

adalah perkebunan dengan luas 13.593,07 Ha atau sebesar 55,65 % dari

luas wilayah keseluruhan , dan yang terkecil adalah tambak/empang dengan

luas 63,51 Ha atau sebesar 0,26 % dari luas wilayah keseluruhan. Untuk

lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 14.

Tabel 14, Luas Penggunaan Lahan di Kecamatan Taggetada


Di Rinci Menurut Jenisnya Tahun 2008 - 2010 ( Ha )

Penggunaan Lahan 2008 % 2009 % 2010 %


(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
1. Tanah sawah 781,63 3,20 718,12 2,94 578,90 2,37
2. Bangunan / pekarangan 1262,82 5,17 1489,99 6,10 1599,90 6,55
3. Tegal / Kebun 1863,70 7,63 417,68 1,71 417,68 1,71
4. Ladang / Huma 1685,39 6,90 1538,84 6,30 1331,22 5,45
5. Padang Rumput 625,31 2,56 464,09 1,90 371,28 1,52
6. Rawa yang tidak ditanami 80,61 0,33 122,13 0,50 217,39 0,89
7. Tambak/Kolam / Empang 85,49 0,35 73,28 0,30 63,51 0,26
8. Lahan yang sementara tidak diusahakan 1079,63 4,42 586,22 2,40 473,86 1,94
9. Hutan Negara 4528,58 18,54 2205,67 9,03 2205,67 9,03
10. Perkebunan 9909,63 40,57 13234,01 54,18 13593,07 55,65
11. Lainnya 1595,02 6,53 893,99 3,66 893,99 3,66
12. Hutan Rakyat 930,63 3,81 2681, 10,98 2681,97 10,98
97
Jumlah 24.426 100 24.426 100 24.426 100
Sumber : Kecamatan Tanggetada Dalam Angka 2011

Grafik 6, Grafik Perubahan Penggunaan Lahan


69

60

50

40

30

20

10

Kecamatan Tanggetada Tahun 2008 - 2010


70

Gbr 1, Penggunaan Lahan di Kecamatan Tanggetada yang


masih di Dominasi oleh kegiatan Non Urban
Peta 6, Peta Penggunaan Lahan Kecamatan Tanggetada
71

6.

6.

6.

6.

6.

6.

6.

6.

6.

6.

6.

6.

6.

6.

6.

6.

6.

6.

6.

6.

Karakteristik Kawasan Pesisir


a. Delineasi kawasan pesisir
72

Delineasi kawasan pesisir atau batas perencanaan pesisir diambil

dari batas desa yang berada di Kecamatan Tanggetada yang berbatasan

langsung dengan laut. Kecamatan Tanggetada memiliki 7 kelurahan /

desa yang termasuk kawasan pesisir pantai. Kelurahan / desa itu adalah

Desa Tondowolio, Kelurahan Anaiwoi, Desa Tanggetada, Desa

Lalonggolusua, Desa Lamedai, Desa Palewai, dan Desa Oneeha dengan

luas keseluruhan seluas 200,72 Km2. untuk lebih jelasnya dapat dilihat

pada tabel berikut.


Tabel 15, Luas Wilayah Pesisir Kecamatan Tanggetada
Di Rinci Menurut Desa Tahun 2011
Kelurahan / Desa Luas ( Km 2 ) %
(1) (2) (3)
Tondowolio 8,35 4,16
Anaiwoi 30,09 14,99
Tanggetada 41,52 20,69
Lalonggolusua 26,82 13,36
Lamedai 65,80 32,78
Palewai 25,75 12,83
Oneeha 2,39 1,19
Jumlah 200,72 100
Sumber : Kantor Kecamatan Tanggetada

Grafik 7, Grafik Luas Kelurahan/Desa Pesisir


Kecamatan Tanggetada Tahun 2011
Peta 7, Delineasi Kawasan Pesisir Kecamatan Tanggetada
73
74

b. Panjang garis pantai


Kecamatan Tenggetada merupakan salah satu kecamatan yang di

Kabupaten Kolaka yang terletak di pesisir pantai. Sebagian besar wilayah

Kecamatan Tanggetada merupakan kawasan pesisir dengan garis pantai

sepanjang 17.068 m atau sepanjang 17,07 Km. Desa atau kelurahan di

Kecamatan Tanggetada yang memiliki garis pantai yang terpanjang

adalah Desa Lalonggolusua dengan garis pantai mencapai 3.770 m,

sedangkan yang garis pantainya terpendek adalah desa oneeha.

Sebagaimana pada tabel berikut.

Tabel 16, Panjang Garis Pantai Menurut Desa / Kelurahan


Di Kecamatan Tanggetada Tahun 2011
Desa / Kelurahan Panjang Garis Pantai (m) %
(1) (2) (3)
Tondowolio 3.051 17,88
Anaiwoi 3.464 20,30
Tanggetada 2.009 11,77
Lalonggolusua 3.770 22,09
Lamedai 3.123 18,30
Palewai 975 5,71
Oneeha 676 3,96
Jumlah 17.068 100
Sumber : Kantor Kecamatan Tanggetada
Grafik 8, Grafik Perbandingan Garis Pantai
Di Kecamatan Tanggetada Tahun 2011
75

Oneeha

Palewai

Lamedai

Lalonggolusua Panjang Garis Pantai


(m)
Tanggetada

Anaiwoi

Tondowolio

0 2,000 4,000

c.
Gbr 2, Kondisi Garis Pantai di Kecamatan Tanggetada

Vegetasi kawasan pesisir


Secara umum, tutupan vegetasi pada daerah pantai pada kawasan

study cukup tipis dan hanya ditemui pada pada beberapa lokasi di

sekitaran kawasan pesisir Kecamatan Tanggetada. Begitu juga pada

bagian kiri dan kanan sungai yang berada pada kawasan pesisir

Kecamatan Tanggetada, hanya ditemui beberapa jenis mangrove yang

berbeda. Spesies mangrove yang dominan ditemui selama melakukan

survey adalah jenis Rhizophora sp., Sonneratia sp.,dan Bruguiera sp.


76

7. Sumber Daya

Manusia
a. Gbr 3, Kondisi vegetasi mangrove yang cukup memprihatinkan
di Kecamatan Tanggetada

Perkembangan jumlah penduduk


Penduduk merupakan sumber daya yang paling utama dalam

pembentukan suatu wilayah baik itu perkotaan maupun pedesaan.

Penduduk sangat berperan penting dalam menentukan berbagai kebijakan

yang akan diambil dalam mendukung perkembangan dan kemajuan suatu

wilayah.
Penduduk Kecamatan Tanggetada selama periode tahun 2007

2010 terus mengalami peningkatan jumlah penduduk dengan rata

peningkatan jumlah penduduk sebanyak 153 jiwa. Peningkatan jumlah

penduduk ini diperkirakan selain diakibatkan oleh proses alamiah

( kelahiran ) juga disebabkan penduduk yang datang untuk mencari kerja

di Kecamatan Tanggetada. Untuk jumlah pertumbuhan dan

perkembangan penduduk dapat dilihat pada tabel 17.

Tabel 17, Jumlah dan Pertumbuhan Penduduk di Kecamatan Tanggetada di


Rinci Menurut Desa/Kelurahan Tahun 2007-2010
2007 2008 2009 2010
Desa/Kelurahan
Jiwa % Jiwa % Jiwa % Jiwa %
Tondowolio 1.451 11,29 1. 607 12,38 1.610 12,29 1.843 13,85
Anaiwoi 3.132 24,37 2.358 18,17 2.359 18,01 2.607 19,59
Popalia 1.053 8,19 1.110 8,55 1.147 8,76 1.294 9,72
Tanggetada 842 6,55 944 7,27 946 7,22 995 7,48
Rahanggada 557 4,33 601 4,63 590 4,51 784 5,89
Pewisoa Jaya 1.110 8,64 1.243 9,58 1.262 9,64 962 7,23
Lalonggolosua 922 7,18 919 7,08 920 7,03 1.018 7,65
77

Lamedai 539 4,19 669 5,15 670 5,12 647 4,86


Petudua 464 3,61 536 4,13 574 4,38 541 4,06
Palewai 925 7,20 975 7,51 976 7,45 1.069 8,03
Oneeha 642 5,00 655 5,05 688 5,25 855 6,42
Puundaipa 611 4,75 654 5,04 673 5,14 336 2,52
Lamoiko 602 4,68 708 5,45 680 5,19 359 2,70
Jumlah 12.850 100 12.979 100 13.095 100 13.310 100
Sumber : Kecamatan Tanggetada Dalam Angka 2011

Grafik 9, Grafik Pertumbuhan Penduduk


Di Kecamatan Tanggetada Tahun 2011

13,400

13,300

13,200

13,100

Jiwa 13,000

12,900

12,800

12,700

12,600
2007 2008 2009 2010
78

b. Distribusi dan kepadatan penduduk


Distribusi penduduk diikuti dengan sebaran permukimannya, bila

dilihat sebaran penduduk di Kecamatan Tanggetada mencirikan adanya

pengelompokan penduduk disepanjang pesisir pantai. Kepadatan

penduduk wilayah diketahui dari perbandingan antara jumlah penduduk

dengan luas wilayah. Jumlah penduduk Kecamatan Tanggetada hingga

akhir tahun 2010 adalah 13.310 jiwa dengan luas wilayah 244,26 Km2

sehingga kepadatan penduduknya adalah 55 Jiwa/Km2.


Bila dirinci hingga tingkat desa/kelurahan, maka yang memiliki

tingkat kepadatan yang tertinggi adalah Desa Puundaipa dengan tingkat

kepadatan penduduk mencapai 988 jiwa/Km2. Sedangkan desa/kelurahan

yang memiliki tingkat kepadatan yang terendah adalah Desa Lamedai

dengan tingkat kepadatan sebanyak 10 jiwa/Km2. Untuk lebih jelasnya

dapat dilihat pada tabel 18.

Tabel 18, Distribusi dan Kepadatan Penduduk di Kecamatan Tanggetada di


Rinci Menurut Desa/ Kelurahan tahun 2011

Jumlah Penduduk Kepadatan


2
Desa/Kelurahan Luas ( Km ) (Jiwa) Penduduk
(Jiwa/Km2)
(1) (2) (3) (4)
79

Tondowolio 8,35 1.843 221


Anaiwoi 30,09 2.607 87
Popalia 31,24 1.294 41
Tanggetada 41,52 995 24
Rahanggada 8,79 784 89
Pewisoa Jaya 1,25 962 770
Lalonggosua 26,82 1.018 38
Lamedai 65,80 647 10
Petudua 0,98 541 552
Palewai 25,75 1.069 42
Oneeha 2,39 855 358
Puundaipa 0,34 336 988
Lamoiko 0,98 359 366
Jumlah 244,26 13.310
Sumber : Kecamatan Tanggetada Dalam Angka 2011

Grafik 10, Grafik Kepadatan Penduduk


Di Kecamatan Tanggetada Tahun 2011
Peta Kepadatan Penduduk Kecamatan Tanggetada 80
Peta 8, Peta Kepadatan Penduduk Kecamatan Tanggetada
81
82

c. Penduduk jenis kelamin


Jika dilihat dari jenis kelamin, terlihat bahwa perbedaan antara

penduduk laki-laki dengan penduduk perempuan di Kecamatan

Tanggetada relatif tidak berbeda jauh. Pada tahun 2010 tercatat total

penduduk kecamatan sebanyak 13.310 jiwa, terbagi atas penduduk laki-

laki sebanyak 6.903 jiwa dan penduduk perempuan sebanyak 6.407 jiwa.
Dilihat dari distribusi penduduk menurut jenis kelamin di setiap

kecamatan di Kecamatan Tanggetada pada tahun 2010, maka di beberapa

kecamatan, jumlah penduduk laki-laki jauh lebih banyak dari pada

jumlah penduduk perempuan-nya (perbandingan antara penduduk laki-

laki dan perempuan di setiap desa / kelurahan yang ada di Kecamatan

Tanggetada).
Untuk lebih jelasnya mengenai penduduk Kecamatan Tanggetada

berdasarkan jenis kelamin dirinci menurut Desa / Kelurahan dapat dilihat

pada tabel 19.

Tabel 19, Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin


Kecamatan Tanggetada di Rinci Menurut Kelurahan/Desa Tahun 2011
Kelurahan / Penduduk Rasio Jenis
Desa Laki - Laki Perempuan Jumlah Kelamin
(1) (2) (3) (4) (5)
Tondowolio 971 872 1.843 111
Anaiwoi 1.325 1.282 2.607 103
Popalia 681 613 1.294 111
Tanggetada 502 493 995 102
Rahanggada 417 367 784 114
83

Pewisoa Jaya 504 458 962 110


Lalonggosua 517 501 1.018 103
Lamedai 342 305 647 112
Petudua 302 239 541 126
Palewai 541 528 1.069 102
Oneeha 433 422 855 103
Puundaipa 185 151 336 123
Lamoiko 183 176 359 104
Jumlah 2010 6.903 6.407 13.310 108
2009 6.653 6.442 13.095 103
2008 6.452 6.527 12.979 98
2007 6.342 6.508 12.850 97
Sumber : Kecamatan Tanggetada Dalam Angka 2011

Grafik 11, Grafik Penduduk Menurut Jenis Kelamin Di Rinci Menurut


Desa/Kelurahan di Kecamatan Tanggetada Tahun 2011
1400
1200
1000
800
600
Laki-laki
400
Perempuan
200
0
84

d. Penduduk menurut mata pencaharian


Mata pencaharian masyarakat tanggetada pada tahun 2007 hingga

2008 di dominasi oleh petani dan nelayan yakni sebanyak 1.772 jiwa

petani dan 1.694 jiwa nelayan pada tahun 2007 dan 2.165 jiwa petani dan

1.831 jiwa nelayan. Pada tahun 2009 dan 2010 terjadi perubahan mata

pencaharian yang awalnya didominasi petani dan nelayan berubah

didominasi oleh buruh. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel

berikut.

Tabel 20, Penduduk Kecamatan Tanggetada di Rinci Menurut Jenis Mata


No Jumlah Tenaga Kerja ( Jiwa )
Jenis Mata Pencaharian
. 2007 2008 2009 2010
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1 Petani 1772 2165 1732 1692
2 Nelayan 1694 1831 1266 1108
3 Buruh 65 74 2610 2866
4 Pegawai Negeri Sipil 893 897 898 898
5 Pedagang 372 388 376 377
6 Peternak 6 7 7 8
7 TNI / POLRI 51 51 52 52
8 Pensiunan 278 278 280 280
9 Karyawan 219 219 863 870
Jumlah 5350 5910 8084 8151
Pencaharian Tahun 2011
Sumber : Kecamatan Tanggetada Dalam Angka 2011

Grafik 12, Grafik Penduduk Kecamatan Tanggetada Di Rinci Menurut Jenis


Mata Pencaharian Tahun 2011
85

3000
2500
2000
1500
1000
500
0 2007 2008 2009 2010

Gbr 3, Aktivitas Masyarakat


Kecamatan Tanggetada

8. Sumber daya alam


a. Tanaman pangan
Tanaman pangan yang dominan di Kecamatan Tanggetada adalah

jenis tanaman padi yang sebagian besar diproduksi di Desa Lamedai

sebagai desa yang memiliki luas lahan pertanian tanaman padi terluas di

Kecamatan Tanggetada. Selain tanaman pangan yang berupa tanaman

padi, di Kecamatan Tanggetada juga terdapat beberapa jenis tanaman


86

pangan lainnya, yakni jagung, kacang tanah, ubi kayu, ubi jalar, kedelai,

dan kacang hijau.


b. Perkebunan
Jenis tanaman perkebunan rakyat di Kecamatan Tanggetada terdiri

dari 8 (delapan) jenis tanaman yaitu kelapa, kopi, lada, cengkeh, jambu

mete, kelapa sawit, panili dan coklat.


Untuk produksi tanaman perkebunan, lima dari enam tanaman

mengalami keniakan produksi, satu tanaman mengalamai penurunan

produksi yaitu tanaman Jambu Mete yang turun dari 132,75 ton pada

2009 menjadi 0,64 ton pada 2010. Sementara itu, tanaman Panili dan

Kelapa Sawit belum berproduksi sebagaimana yang terlihat pada

tabel berikut.
Tabel 21, Luas Panen dan Produksi Tanaman Perkebunan
di Kecamatan Tanggetada 2011

Luas Lahan Produksi Jumlah Produksi


Jenis Tanaman
( Ha ) ( Ton ) (Ton/Ha)
(1) (2) (3) (4)
1. Kelapa 203,25 193,95 0,95
2. Kopi 17,00 13,91 0,82
3. Lada 991,25 338,43 0,34
4. Cengkeh
105,50 6,28 0,06
5. Jambu Mete
6. Coklat 330,00 0,64 0
7. Panili 381,00 142,50 0,37
8. Kelapa Sawit 11,50 0 0
9.575,50 0 0
Sumber : Kecamatan Tanggetada Dalam Angka 2011

Gbr 4, Kondisi Perkebunan Jambu


Mete di Kecamatan Tanggetada
87

c. Kehutanan
Luas hutan di Kecamatan Tanggetada saat ini mencapai 8.200 Ha

yang terdiri dari hutan rakyat seluas 4.500 Ha dan hutan negara dengan

luas 3.700 Ha. Hutan di Kecamatan Tanggetada memproduksi beberapa

jenis hasil hutan, yakni kayu rimba logs, kayu rimba gergajian, rotan

asalan, dan rotan olahan.


d. Perikanan
Kecamatan Tanggetada merupakan salah satu kecamatan di

Kabupaten Kolaka yang memiliki potensi perikanan yang cukup besar.

Dari data yang di peroleh, Kecamatan Tanggetada menempati posisi ke

enam sebagai kecamatan penghasil ikan dari 20 kecamatan yang ada di

Kabupaten Kolaka.
Pada tahun 2010, Kecamatan Tanggetada memproduksi 3.706 ton

ikan yang terdiri atas 2.298 ton dari sektor perikanan laut dan 1.408 ton

dari sektor budidaya perikanan.


Tabel 22, Jumlah Produksi Perikanan Dirinci Menurut Sub Sektor
Perikanan di Kecamatan Tanggetada 2011
Sub Sektor
Produksi (Ton) %
Perikanan
(1) (2) (3)
Perikanan Laut 2.298 62,01
Budidaya Perikanan 1.408 37,99
Jumlah 3.706 100
Sumber : Kabupaten Kolaka Dalam Angka 2011

e. Peternakan
Jenis populasi ternak yang dikembangkan di Kecamatan
88

Tanggetada terdiri dari ternak besar, ternak kecil dan tenak unggas.

Untuk ternak besar meliputi sapi, kerbau dan kuda sedangkan ternak

kecil adalah kambing dan babi. Untuk ternak unggas meliputi ayam dan

itik. Populasi ternak besar seperti sapi mengalami kenaikan dari 516 ekor

pada tahun 2009 menjadi 541 ekor pada 2010. Kemudian populasi

kerbau pada tahun yang sama mengalami penurunan dari 625 ekor pada

tahun 2009 menjadi 510 ekor pada 2010. Populasi ternak kuda juga

mengalami penurunan dari 160 ekor tahun 2009 menjadi 80 ekor pada

2010.
Untuk ternak kecil seperti populasi kambing mengalami

peningkatan dimana untuk tahun 2009 sebanyak 761 ekor, naik menjadi

913 ekor pada 2010. Untuk ternak unggas juga mengalami peningkatan

dari 179.276 ekor pada tahun 2009 menjadi 268.914 ekor pada 2010.

Demikian halnya untuk ternak itik juga mengalami peningkatan dari 259

ekor pada tahun 2009 menjadi 350 ekor pada 2010 sebagaimana yang

terlihat pada tabel 23.

Tabel 23, Populasi Ternak dan Unggas


di Kecamatan Tanggetada 2011 ( Ekor )
89

Ternak/Unggas 2007 2008 2009 2010


(1) (2) (3) (4) (5)
1. Ternak
a. Tern
ak Besar 485 502 516 541
Sapi 619 198 625 510
Kerbau 199 199 160 80
Kuda
b. Ternak 689 723 761 913
Kecil 244 249 264 290
Kambing
Babi
2. Unggas
Ayam 145.160 148.063 179.276 268.914
Itik 244 256 259 350
Sumber : Kecamatan Tanggetada Dalam Angka 2011

9. Sumber daya buatan


a. Sarana / Fasilitas
Sebaran fasilitas di Kecamatan Tanggetada merupakan upaya

pemerintah dan masyarakat dalam melaksanakan pembangunan agar

terciptanya kesejahtraan masyarakat dibidang sosial yang jauh lebih baik.

Usaha tersebut antara lain meliputi kegiatan dalam bidang bidang

pendidikan, kesehatan, perkantoran, perdagangan dan jasa, serta agama.


1) Perumahan
Dari hasil survey, kondisi perumahan masyarakat di Kecamatan

Tanggetada sudah mulai di dominasi oleh perumahan permanen dan

semi permanen. Yang memprihatinkan dari kondisi perumahan

masyarakat di Kecamatan Tanggetada yang berada di pesisir pantai

kecamatan tersebut. Masyarakat pesisir pantai Kecamatan Tanggetada

cenderung membangun rumah mereka tepat pada garis pantai, bahkan

cenderung menjorok kearah laut.


90

Gbr 5, Kondisi Perumahan masyarakat pesisir Kecamatan Tanggetada


yang menjorok kelaut

2) Pendidikan
Sebagaimana diamanatkan dalam GBHN dimana sasaran

pembangunan pendidikan dititikberatkan pada peningkatan mutu dan

perluasan kesempatan belajar pada semua jenjang pendidikan mulai

dari taman kanak-kanak sampai kepada perguruan tinggi.


Upaya peningkatan pendidikan yang ingin dicapai tersebut agar

menghasilkan manusia seutuhnya. sedangkan perluasan

kesempatan belajar dimaksud agar penduduk usia sekolah setiap

tahunnya mengalami peningkatan seiring dengan laju pertumbuhan

penduduk.
Fasilitas pendidikan di Kecamatan Tanggetada terdiri dari 6

Sekolah Taman Kanak kanak ( STK ), 21 Sekolah Dasar ( SD ),

5 Sekolah Menengah Pertama ( SMP ), dan 2 Sekolah Menengah

Atas ( SMA ). Hal ini sesuai pada tabel berikut.

Tabel 24, Jumlah Sekolah, Guru, dan Murid di Kecamatan Tanggetada


Di Rinci Menurut Tingkat Pendidikan Tahun 2011

Tingkat Pendidikan Sekolah Guru Murid


(1) (2) (3)
(4)

Sekolah Taman Kanak - Kanak (STK) 6 7 380


Sekolah Dasar (SD) 21 85 2.468
Sekolah Menengah Pertama (SMP) 5 29 607
Sekolah Menengah Atas (SMA) 2 19 424
Sumber : Kecamatan Tanggetada Dalam Angka 2011
91

Grafik 13, Grafik Jumlah Fasilitas Pendidikan di Kecamatan Tanggetada


Di Rinci Menurut Tingkat Pendidikan Tahun 2011
Sarana Pendidikan Guru Murid

2,468

607

380

85
6 7 21 5 29
92

Gbr 6, Kondisi Fasilitas Pendidikan di


Kecamatan Tanggetada
93
Peta 9, Peta Sebaran Fasilitas Pendidikan di Kecamatan Tanggetada

3) Kesehatan
94
95

Pada Kecamatan Tanggetada terdapat 1 unit puskesmas yang

terletak di Desa Palewai. Selain

puskesmas, di Kecamatan

Tanggetada juga memiliki fasitas

Gbr 7, Kondisi Fasilitas Kesehatan di


kesehatan lain yang berupa puskesmas pembantu atau
Kecamatan Tanggetada
pustu dan pos pelayanan terpadu atau posyandu. Fasilitas

pustu terletak di Desa Popalia, Desa Tanggetada, dan desa Lamedai.

Sedangkan untuk fasilitas kesehatan yang berupa posyandu tersebar

merata ditiap desa dan kelurahan sebagaimana yang terlihat pada tabel

berikut.

Tabel 25, Sebaran Fasilitas Kesehatan di Kecamatan Tanggetada


Di Rinci Menurut Desa/Kelurahan Tahun 2011
Desa/Kelurahan Puskesmas Puskesmas Pembantu Posyandu
(1) (2) (3) (4)
Tondowolio - - 2
Anaiwoi 1 - 2
Popalia - 1 1
Tanggetada - 1 1
Rahanggada - - 1
Pewisoa Jaya - - 1
Lalonggosua - - 2
Lamedai - 1 1
Petudua - - 1
Palewai - - 1
Oneeha - - 1
Puundaipa - - 1
Lamoiko - - 1
Jumlah 1 3 16
Sumber : Kantor Kecamatan Tanggetada
Peta 10, Peta Sebaran Fasilitas Kesehatan di Kecamatan Tanggetada
96
97

4) Perkantoran
Fasilitas Perkantoran merupakan sarana untuk melakukan

kegiatan perkantoran dan pelayanan pemerintahan terhadap

masyarakat. Fasilitas perkantoran yang terdapat di Kecamatan

Tanggetada terdiri dari Kantor Kecamatan, Kantor Desa / Kelurahan,

Kantor Polair, Kantor Pelabuhan, Kantor Pos dan Angkasapura. Untuk

lebih jelasnya dapat di lihat pada tabel berikut.

Tabel 26, Sebaran Fasilitas Perkantoran di Kecamatan Tanggetada


Di Rinci Menurut Jenis Fasilitas Tahun 2011
No. Jenis Fasilitas Jumlah ( unit ) (%)
(1) (2) (3) (4)
1 Kantor Camat 1 5.5
2 Kantor Desa / Kelurahan 13 72.5
3 Kantor Polair 1 5.5
4 Kantor Pelabuhan 1 5.5
5 Kantor Pos 1 5.5
6 Kantor Angkasapura 1 5.5
Jumlah 18 100
Sumber : Kantor Kecamatan Tanggetada

Gbr 8, Beberapa sarana perkantoran di


Kecamatan Tanggetada
98

Peta 11, Peta Sebaran Fasilitas Perkantoran di Kecamatan Tanggetada

5) Perdagangan dan Jasa


Pada Kecamatan Tanggetada, terdapat dua buah pasar. Salah

satu pasar berfungsi sebagai pasar utama dan beroperasi pada hari
99

rabu dan sabtu. Sedangkan pasar yang lainnya berfungsi sebagai pasar

bayangan yang beroperasi setiap sore hari dan hanya menjual ikan,

dan bahan bahan dapur lainnya, kapasitas pasarnya juga lebih kecil

di bandingkan pasar utama. Selain pasar, di Kecamatan Tanggetada

juga terdapat fasilitas perdagangan dan jasa yang lain yakni berupa

rumah makan, warung, dan bank. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat

pada tabel berikut.

Tabel 27, Sebaran Fasilitas Perdagangan dan Jasa di Kecamatan Tanggetada


Di Rinci Menurut Jenis Tahun 2011

No. Jenis Fasilitas Jumlah ( unit ) Persentase ( % )


(1) (2) (3) (4)
1 Pasar 2 7.41
2 Rumah makan 7 25.93
3 Warung 12 44.44
4 Bengkel 5 18.52
5 Bank 1 3.70
Jumlah 27 100
Sumber : Kantor Kecamatan Tanggetada

Grafik 14, Grafik Jumlah Fasilitas Perdagangan dan Jasa di Kecamatan


Tanggetada Di Rinci Menurut Jenis Fasilitas Tahun 2011

Bank; 3.70 Pasar; 7.41


Bengkel; 18.52 Rumah makan; 25.93

Warung; 44.44
100

6) Peribadatan

Fasilitas peribadatan di Kecamatan Tanggetada terdiri dari

masjid, Mushallah, Gereja, Pura / Vihara. Hal ini diperngaruhi oleh

heterogennya masyarakat tanggetada dalam menganut agama dan

kepercayaan. Untuk lebih jelasnya mengenai jumlah faslitas peribatan

di Kecamatan Tanggetada dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 28, Sebaran Fasilitas Peribadatan di Kecamatan Tanggetada


Di Rinci Menurut Jenis Tahun 2011
No Jenis Fasilitas Jumlah ( unit ) Persentase ( % )
.
(1) (2) (3) (4)
1 Masjid 26 66.67
2 Mushallah 9 23.08
3 Gereja 3 7.69
4 Pura / Vihara 1 2.56
Jumlah 39 100
Sumber : Kantor Kecamatan Tanggetada

Grafik 15, Grafik Jumlah Fasilitas Peribadatan di Kecamatan Tanggetada


Di Rinci Menurut Jenis Fasilitas Tahun 2011
101

Gbr 9, Kondisi salah satu fasilitas Peribadatan di


Kecamatan Tanggetada
102
103

3%
8%

23%

67%
104
Peta 12, Peta Sebaran Fasilitas Peribadatan di Kecamatan Tanggetada
105
106

7) Dermaga / Pelabuhan Rakyat


Kecamatan yang berada di pesisir pantai dan memiliki potensi

pesisir, kecamatan Tanggetada memiliki 3 dermaga / pelabuhan

rakyat. Dari ketiga dermaga di kecamatan tersebut, hanya 1 yang saat

ini masih berfungsi sebagaimana layaknya dermaga. Sedangkan

lainnya saat ini sudah tidak difungsikan lagi.

b.

Prasarana / Gbr 10, Kondisi dermaga di


Kecamatan Tanggetada

Utilitas
1) Prasarana Transportasi
a) Prasarana transportasi darat
Tersedianya sarana dan prasarana transportasi merupakan

tolak ukur tumbuh berkembangnya sektor-sektor kegiatan yang

ada pada Kecamatan Tanggetada. Salah satu dari prasarana

transportasi darat yang tersedia di Kecamatan Tanggetada adalah

prasarana jalan yang memiliki peran dan fungsi yang cukup

signifikan dalam memperlancar arus transportasi.

Tabel 29, Prasarana Jaringan Jalan Menurut Fungsi dan Status Jalan
di Kecamatan Tanggetada 2011

Status Jalan ( m )
Fungsi Jaringan
Jalan Jalan
Jalan Jalan Provinsi
Negara Kabupaten
(1) (2) (3) (4)
Kolektor Primer - 14.573 -
Lokal Primer - - 36.418
Lokal Sekunder - - 52.157
Jumlah - 14.573 88.575
107

Sumber : Dinas Bina Marga Kabupaten Kolaka, Tahun 2011

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa jalan kolektor primer

yang berstatus sebagai jalan provinsi adalah sepanjang 14.573 m

atau 14,57 Km. Sedangkan untuk jalan kabupaten, untuk fungsi

jalan lokal primer sepanjang 36.418 m atau 36,42 Km dan jalan

lokal sekunder sepanjang 52.157 m atau 52,16 Km. Jadi total

panjang jalan keseluruhan yang ada di Kecamatan Tanggetada

adalah sepanjang 103.148 m atau 103,145 Km.

Gbr 11, Kondisi Jaringan Jalan


di Kecamatan Tanggetada

b) Prasarana transportasi udara

Kecamatan Tanggetada Merupakan satu satunya

kecamatan di Kabupaten Kolaka yang memiliki bandar udara

atau bandara. Bandara di Kecamatan Tanggetada merupakan

aset yang di bangun secara swadaya oleh masyarakat, swasta

dan pemerintah Kabupaten Kolaka. Bandara ini melayani rute

domestik menuju kota Makassar. Adapun armada pesawat yang


108

beroprasi di Bandara Sangia Nibandera Kecamatan Tanggetada

adalah pesawat dari maskapai wings air. Dalam sehari, Bandara

Sangia Nibandera melayani 3 ( tiga ) kali penerbangan domestik

menuju ke makassar.

Gbr 12, Gerbang Masuk Bandara di


Kecamatan Tanggetada
2) Prasana Air Bersih
Air bersih merupakan kebutuhan yang sangat vital dalam

kehidupan manusia sehingga

dalam pembangunan

perkotaan keberdaannya

memiliki peran yang sangat

strategis. Namun sampai saat ini belum banyak dirasakan oleh

masyarakat Kecamatan Tanggetada. Masyarakat Kecamatan

Tanggetada yang mendapat jatah air minum dari PDAM, hanya yang

berada di sekitaran jalan utama. Selain menggunakan prasarana

PDAM, masyarakat Kecamatan Tanggetada juga menggunakan

sumur, baik sumur dangkal maupun sumur dalam untuk memenuhi

kebutuhan hidupnya.
3) Prasarana Irigasi / Pengairan
Untuk sarana irigasi atau pengairan dirasakan sudah

mencukupi dengan didukung dengan potensi potensi alamiah,


109

yakni cukup banyaknya sebaran sungai kecil yang membelah lahan

pertanian di Kecamatan Tanggetada.


4) Prasarana Listrik
Kebutuhan masyarakat akan tenaga listrik dan penerangan

listrik sebagian besar diperoleh dari perusahaan listrik negara (PLN)

sisanya diperoleh dari penerangan listrik Non PLN atau penerangan

lainnya. Listrik merupakan kebutuhan yang cukup vital bagi

masyarakat pada umumnya dan sektor industri pada khususnya.

Dengan kemampuan penyediaan listrik yang cukup maka kegiatan

masyarakat dan industri akan berjalan dengan lancar, kegiatan

perekonomian sebagai dampak dari kegiatan masyarakat dan

industri yang berjalanpun akan lancar pula sehingga berdampak

pada perekonomian daerah yang baik.


Jumlah pelanggan listrik PLN di kecamatan Tanggetada

sebanyak 2.354 pelanggan dengan menggunakan listrik sebesar

2.265.653 Kwh. Selain menggunakan listrik dari PLN, sebagian

masyarakat tanggetada juga menggunakan listrik tenaga surya

sebagai media pemenuhan kubutuhan akan tenaga listrik.


5) Prasarana Telekomunikasi
Saat ini di Kecamatan Tanggetada baru beroperasi sistem jaringan

telekomunikasi dengan dua provider, yakni telkomsel dan indosat.


Untuk jaringan telkomsel, sudah merata di seluruh wilayah ibukota

kecamatan dengan kondisi jaringan cukup baik. Begitupun halnya

dengan provider indosat, jangkauan jaringannya juga sudah merata

di seluruh kawasan ibu kota kecamatan dengan kondisi jaringan yang

cukup baik.
110

Anda mungkin juga menyukai