BAB IV
yang mencakup Letak Geografis dan administratif, Kondisi iklim dan curah
hujan, kondisi geologi dan jenis tanah, kondisi hidrologi, topografi dan
terkecil adalah Kecamatan Toari dengan luas 71,25 Km2 atau sekitar 1,03 %
Luas
No. Kecamatan %
(Km2)
(1) (2) (3) (4)
1. Watubangga 245,2 3,54
2. Tanggetada 244,26 3,63
3. Pomalaa 373,82 5,4
4. Wundulako 140 2,02
5. Baula 150,47 2,17
6. Ladongi 183 2,65
7. Lambandia 226,57 3,27
8. Tirawuta 381,14 5,51
9. Kolaka 207,25 3
10. Latambaga 308,32 4,46
11. Wolo 730,54 10,56
12. Samaturu 344,69 4,98
13. Mowewe 92,75 1,34
14. Uluiwoi 2.306,58 33,34
15. Tinondo 203,25 2,94
16. Lalolae 81,93 1,18
17. Poli-Polia 162,56 2,35
18. Toari 71,25 1,03
19. Polinggona 151,12 2,18
20. Loea 107,94 1,56
Kabupaten Kolaka 6.712,64 100
Sumber : Kabupaten Kolaka Dalam Angka 2011
2% 2% 4%
2% 1% 7%
1%
3% 5%
2%
2%
3%
3%
33% 6%
3%
4%
1% 5% 11%
Kolaka yaitu :
a. Pulau Padamarang
b. Pulau Lambasina Besar
c. Pulau Lambasina Kecil
d. Pulau Maniang
e. Pulau Buaya
f. Pulau Lemo
g. Pulau Pisang
45
2.
2.
2.
2.
2.
2.
2.
2.
2.
2.
2.
2.
2.
Peta 1, Peta Administrasi Kabupaten Kolaka
2.
2.
2.
2.
2.
2.
2.
Musim Kemarau terjadi antara Bulan Mei dan Oktober, dimana angin
46
Timur yang bertiup dari Australia tidak banyak mengandung uap air,
antara Bulan November dan Maret, dimana angin Barat yang bertiup dari
Benua Asia dan Samudera Pasifik banyak mengandung uap air sehingga
terjadi musim hujan. Khusus pada Bulan April arah angin tidak menentu,
demikian pula curah hujan sehingga pada bulan ini dikenal sebagai musim
pancaroba.
curah hujan menurut bulan dan letak stasiun pengamat. Di wilayah Kolaka,
curah hujan yang lebih dari 2.000 mm pertahun, meliputi wilayah sebelah
kurang dari 2.000 mm pertahun meliputi wilayah selatan dan timur, yaitu
tertinggi di Kabupaten Kolaka terjadi pada bulan Mei yakni 637 mm dengan
jumlah hari hujan sebanyak 23 hari. Sedangkan yang terendah terjadi pada
hari . Lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 8, Jumlah Hari Hujan dan
a. Satuan Geomorfologi
15%.
dari beberapa satuan batuan dari tua ke muda seperti terurai berikut :
Kolaka, yang disusun oleh sekis, genes, filit, kuarsit, dan sedikit
pualam (marmer).
49
aplit kuarsa, andesit, dan latit kuarsa, hanya terdapat berupa spot di
(4) Formasi Tokala berupa susunan batu gamping, kalsilutit, batu pasir,
serpih, napal, dan sedikit batu sabak yang berumur Trias, yang secara
(5) Batuan Formasi Meluhu yang disusun oleh batu pasir, kuarsit, serpih
hitam, serpih merah, filit, batu sabak, batu gamping, dan batu lanau,
(6) Batuan Ofiolit yang terdiri dari kelompok batuan peridotit berupa
(8) Formasi Matano yang berumur Paleosen disusun oleh batu gamping
Utara.
yaitu tanah Podzolik Merah Kuning seluas 59,04 ha (24,17 persen dari luas
G
rafik 3, Grafik Luasan Jenis Tanah
di Kabupaten Kolaka Tahun 2011
4. Kondisi Hidrologi
sebagai sumber energi, untuk kebutuhan industri, rumah tangga, irigasi, dan
pariwisata.
daratan).
rumput, tanah rawa yang tidak dapat ditanami, tanah tambak/kolam/ tebat
53
dan empang, tanah lahan yang sementara tidak diusahakan, lahan tanaman
Kolaka
Perencanaan kota merupakan penjabaran dari keinginan manusia
untuk mencapai suasana / tingkat kehidupan manusia yang lebih baik. Kota
antara kota dan wilayah tersebut memiliki hubungan timbal balik yang
konsep dasarnya.
Perencanaan kota merupakan penjabaran dari keinginan manusia
dimasa yang akan datang, maka jelas semua aspek keginan manusia perlu
aspek miikro wilayah penelitian yang mengkaji tentang aspek fisik dasar potesni
58
sumber daya manusia, potensi sumber daya alam, potensi sumber daya buatan,
berjarak 56,2 Km dari pusat kota Kabupaten Kolaka, dengan luas 244,26
Kecamatan Lambandia.
Sebelah timur berbatasan dengan Kecamatan Lambandia dan
Kecamatan Watubangga.
Sebelah barat berbatasan dengan Teluk Bone.
adalah Desa Lamedai dengan Luas 65,80 Km2 atau setara dengan 26,94 %
adalah Desa Petudua dengan luas 0,98 Km2 atau setara dengan 0,40 % dari
dapat dilihat pada tabel 11 yaitu luas wilayah dan presentase menurut
Desa /
Luas (Km) %
Kelurahan
(1) (2) (3)
1. Tondowolio 8,35 3,42
2. Anaiwoi 30,09 12,32
3. Popalia 31,24 12,79
4. Tanggetada
41,52 17,00
5. Rahanggada
6. Pewisoa Jaya 8,79 3,60
7. Lalonggolosua 1,25 0,51
8. Lamedai 26,82 10,98
9. Petudua 65,80 26,94
10. Palewai 0,98 0,40
11. Oneeha 25,75 10,54
12. Puundaipa
2,39 0,98
13. Lamoiko
0,34 0,14
0,98 0,40
Jumlah 244,26 100
Sumber : Kecamatan Tanggetada Dalam Angka 2011
11% 1% 0%0% 3%
12%
0%
13%
27%
17%
11% 1% 4%
Peta 3, Peta Administrasi Kecamatan Tanggetada
61
2.
2.
2.
2.
2.
2.
2.
2.
2.
2.
2.
2.
2.
2.
2.
2.
2.
2.
2.
2.
Kondisi Hidrologi
62
Tanggetada bervariasi mulai dari sumur gali, sumur bor, serta dari Sungai
3. Jenis Tanah
Kecamatan Tanggetada memiliki tiga jenis tanah yaitu podzolik,
brown forest soil, dan alluvial. Jenis tanah podzolik merupakan jenis tanah
yang paling dominan dengan luas keseluruhan seluas 129,34 Km2 atau
sebesar 52,95% dari luas wilayah, kemudian disusul oleh jenis tanah brown
forest soil dengan luas 90,89 Km2 atau sebesar 37,21% dari luas wilayah,
sedangkan jenis tanah alluvial merupakan jenis tanah yang tersempit dengan
luas 24,06 Km2 atau sebesar 9,85%. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada
tabel berikut.
4.
4.
4.
4.
4.
4.
4.
4.
4.
4.
4.
4.
4.
4.
4.
4.
4.
4.
4.
Klimatologi
64
Indonesia, mempunyai dua musim yaitu musim hujan dan musim kemarau.
pada bulan tersebut angin barat yang bertiup dari Asia dan Samudra Pasifik
antara bulan tersebut angin timur yang bertiup dari Australia sifatnya kering
Khusus pada Bulan April arah angin tidak menentu demikian pula
curah hujan sehingga pada bulan ini dikenal sebagai musim pancaroba.
Curah hujan di wilayah ini tidak merata, sedangkan curah hujan termasuk
daerah kering.
Wilayah daerah kering dengan curah hujan kurang dari 2000 mm per
rendahnya suhu udara pada suatu tempat antara lain dipengaruhi oleh posisi
Tanggetada yang berada di pesisir pantai, maka daerah ini termasuk daerah
Kolaka bagian Utara. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 13.
700
637
600
530
497 498
500
400
200
158
100
16 18 14 23 21 18 19
13
5.
5.
5.
5.
5.
5.
5.
5.
5.
5.
5.
5.
Peta 5, Peta Curah Hujan Kecamatan Tanggetada 5.
5.
5.
5.
5.
5.
5.
5.
luas 63,51 Ha atau sebesar 0,26 % dari luas wilayah keseluruhan. Untuk
60
50
40
30
20
10
6.
6.
6.
6.
6.
6.
6.
6.
6.
6.
6.
6.
6.
6.
6.
6.
6.
6.
6.
6.
desa yang termasuk kawasan pesisir pantai. Kelurahan / desa itu adalah
luas keseluruhan seluas 200,72 Km2. untuk lebih jelasnya dapat dilihat
Oneeha
Palewai
Lamedai
Anaiwoi
Tondowolio
0 2,000 4,000
c.
Gbr 2, Kondisi Garis Pantai di Kecamatan Tanggetada
study cukup tipis dan hanya ditemui pada pada beberapa lokasi di
bagian kiri dan kanan sungai yang berada pada kawasan pesisir
7. Sumber Daya
Manusia
a. Gbr 3, Kondisi vegetasi mangrove yang cukup memprihatinkan
di Kecamatan Tanggetada
wilayah.
Penduduk Kecamatan Tanggetada selama periode tahun 2007
13,400
13,300
13,200
13,100
Jiwa 13,000
12,900
12,800
12,700
12,600
2007 2008 2009 2010
78
akhir tahun 2010 adalah 13.310 jiwa dengan luas wilayah 244,26 Km2
Tanggetada relatif tidak berbeda jauh. Pada tahun 2010 tercatat total
laki sebanyak 6.903 jiwa dan penduduk perempuan sebanyak 6.407 jiwa.
Dilihat dari distribusi penduduk menurut jenis kelamin di setiap
Tanggetada).
Untuk lebih jelasnya mengenai penduduk Kecamatan Tanggetada
2008 di dominasi oleh petani dan nelayan yakni sebanyak 1.772 jiwa
petani dan 1.694 jiwa nelayan pada tahun 2007 dan 2.165 jiwa petani dan
1.831 jiwa nelayan. Pada tahun 2009 dan 2010 terjadi perubahan mata
didominasi oleh buruh. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel
berikut.
3000
2500
2000
1500
1000
500
0 2007 2008 2009 2010
sebagai desa yang memiliki luas lahan pertanian tanaman padi terluas di
pangan lainnya, yakni jagung, kacang tanah, ubi kayu, ubi jalar, kedelai,
dari 8 (delapan) jenis tanaman yaitu kelapa, kopi, lada, cengkeh, jambu
produksi yaitu tanaman Jambu Mete yang turun dari 132,75 ton pada
2009 menjadi 0,64 ton pada 2010. Sementara itu, tanaman Panili dan
tabel berikut.
Tabel 21, Luas Panen dan Produksi Tanaman Perkebunan
di Kecamatan Tanggetada 2011
c. Kehutanan
Luas hutan di Kecamatan Tanggetada saat ini mencapai 8.200 Ha
yang terdiri dari hutan rakyat seluas 4.500 Ha dan hutan negara dengan
jenis hasil hutan, yakni kayu rimba logs, kayu rimba gergajian, rotan
Kabupaten Kolaka.
Pada tahun 2010, Kecamatan Tanggetada memproduksi 3.706 ton
ikan yang terdiri atas 2.298 ton dari sektor perikanan laut dan 1.408 ton
e. Peternakan
Jenis populasi ternak yang dikembangkan di Kecamatan
88
Tanggetada terdiri dari ternak besar, ternak kecil dan tenak unggas.
Untuk ternak besar meliputi sapi, kerbau dan kuda sedangkan ternak
kecil adalah kambing dan babi. Untuk ternak unggas meliputi ayam dan
itik. Populasi ternak besar seperti sapi mengalami kenaikan dari 516 ekor
pada tahun 2009 menjadi 541 ekor pada 2010. Kemudian populasi
kerbau pada tahun yang sama mengalami penurunan dari 625 ekor pada
tahun 2009 menjadi 510 ekor pada 2010. Populasi ternak kuda juga
mengalami penurunan dari 160 ekor tahun 2009 menjadi 80 ekor pada
2010.
Untuk ternak kecil seperti populasi kambing mengalami
peningkatan dimana untuk tahun 2009 sebanyak 761 ekor, naik menjadi
913 ekor pada 2010. Untuk ternak unggas juga mengalami peningkatan
dari 179.276 ekor pada tahun 2009 menjadi 268.914 ekor pada 2010.
Demikian halnya untuk ternak itik juga mengalami peningkatan dari 259
ekor pada tahun 2009 menjadi 350 ekor pada 2010 sebagaimana yang
2) Pendidikan
Sebagaimana diamanatkan dalam GBHN dimana sasaran
penduduk.
Fasilitas pendidikan di Kecamatan Tanggetada terdiri dari 6
2,468
607
380
85
6 7 21 5 29
92
3) Kesehatan
94
95
puskesmas, di Kecamatan
merata ditiap desa dan kelurahan sebagaimana yang terlihat pada tabel
berikut.
4) Perkantoran
Fasilitas Perkantoran merupakan sarana untuk melakukan
satu pasar berfungsi sebagai pasar utama dan beroperasi pada hari
99
rabu dan sabtu. Sedangkan pasar yang lainnya berfungsi sebagai pasar
bayangan yang beroperasi setiap sore hari dan hanya menjual ikan,
dan bahan bahan dapur lainnya, kapasitas pasarnya juga lebih kecil
juga terdapat fasilitas perdagangan dan jasa yang lain yakni berupa
rumah makan, warung, dan bank. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat
Warung; 44.44
100
6) Peribadatan
3%
8%
23%
67%
104
Peta 12, Peta Sebaran Fasilitas Peribadatan di Kecamatan Tanggetada
105
106
b.
Utilitas
1) Prasarana Transportasi
a) Prasarana transportasi darat
Tersedianya sarana dan prasarana transportasi merupakan
Tabel 29, Prasarana Jaringan Jalan Menurut Fungsi dan Status Jalan
di Kecamatan Tanggetada 2011
Status Jalan ( m )
Fungsi Jaringan
Jalan Jalan
Jalan Jalan Provinsi
Negara Kabupaten
(1) (2) (3) (4)
Kolektor Primer - 14.573 -
Lokal Primer - - 36.418
Lokal Sekunder - - 52.157
Jumlah - 14.573 88.575
107
menuju ke makassar.
dalam pembangunan
perkotaan keberdaannya
Tanggetada yang mendapat jatah air minum dari PDAM, hanya yang
kebutuhan hidupnya.
3) Prasarana Irigasi / Pengairan
Untuk sarana irigasi atau pengairan dirasakan sudah
cukup baik.
110