Anda di halaman 1dari 95

1

UPAYA
PENURUNAN

AKB

AKI

Dr.Fion
aliza, MKM
DINKES
UUD 1945

KESEHATAN ADALAH
HAK ASASI MANUSIA

Peningkatan Akses Masyarakat


terhadap
Layanan Kesehatan yang Berkualitas

PENYEDIAAN FASILITAS PENINGKATAN KUANTITAS &


PELAYANAN KESEHATAN KUALITAS SDM KESEHATAN

2
Visi 2025
100 tahun
“Mengangkat Indonesia menjadi negara kemerdekaan
maju dan merupakan kekuatan 12 besar
dunia di tahun 2025 dan 8 besar dunia
pada tahun 2045 melalui pertumbuhan
ekonomi tinggi yang inklusif dan 2045
berkelanjutan” PDB ~US$ 16.6 Trilyun
Prediksi Pendapatan/kapita
2025 ~US$ 46,900
Diprediksi menjadi terbesar
PDB: 3,8 – 4,5 Trilyun US$ ke-7 atau ke-8 dunia*)
Pendapatan/kap:
13.000 – 16.100 US$
Terbesar ke-12 dunia (Sumber: Master Plan
2010 Proyeksi KEN Pendapatan/kapita
Percepatan dan
Perluasan Pembangunan
PDB ~ US$ 700 Milyar ~US$ 14,900 (high income country)
Ekonomi Indonesia 2011
Pendapatan/kap US$ 3,000 (2010) – 2025 )
Terbesar ke-17 besar dunia

Pencapaian Visi 2025 dan 2045 memerlukan penyiapan generasi yang mampu berperan aktif
dalam kegiatan pembangunan. Dan harus dimulai sekarang dan generasi sekarang (PAUD)
3
RPJMN & Renstra 2010-2014
Keputusan Menkes RI No. HK.03.01/160/I/2010 tentang Rencana Strategis Kementerian Kesehatan RI Tahun 2010 - 2014

Prioritas pada
peningkatan AKSES &
8 Fokus Prioritas KUALITAS pelayanan Prioritas Kemkes
Pembangunan kesehatan melalui Reformasi
Kesehatan Kesehatan
1. Peningkatan kesehatan ibu, bayi, 1. Bantuan Operasional Kesehatan
balita dan KB 9 Program Kementerian (BOK)
2. Perbaikan status gizi masyarakat 2. Penangananan Daerah
3. Pengendalian penyakit menular, Kesehatan RI Bermasalah Kesehatan (PDBK)
penyakit tidak menular dan 3. Jaminan Kesehatan Masyarakat
1. Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan
penyehatan lingkungan (Jamkesmas)
Tugas Teknis Lainnya;
4. Pemenuhan pengembangan SDM 4. Pelayanan Kesehatan di Daerah
2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana
Kesehatan Tertinggal Perbatasan dan
Aparatur Kementerian Kesehatan;
5. Peningkatan ketersediaan, Kepulauan (DTPK)
3. Program Peningkatan Pengawasan dan
keterjangkauan, pemerataan, 5. Ketersediaan Obat
Akuntabilitas Aparatur Kementerian Kesehatan;
keamanan, mutu, penggunaan obat 6. Reformasi Birokrasi
4. Program Penelitian dan Pengembangan Kesehatan
dan pengawasan obat dan makanan 7. World Class Hospital
5. Program Bina Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak;
6. Jamkesmas 8. Saintifikasi Jamu
6. Program Pembinaan Upaya Kesehatan;
7. Pemberdayaan masyarakat,
7. Program Pengendalian Penyakit dan Penyehatan
penanggulangan bencana dan krisis
Lingkungan;
kesehatan
8. Program Kefarmasian dan Alat Kesehatan;
8. Peningkatan pelayanan kesehatan
9. Program Pengembangan dan Pemberdayaan
primer, sekunder dan tersier
Sumber Daya Manusia Kesehatan

Peningkatan Mutu 4
Pelayanan Kesehatan
INPRES NO 1 TAHUN 2010 TENTANG INPRES NO 3 TAHUN 2010 TENTANG
PERCEPATAN PELAKSANAAN PROGRAM PEMBANGUNAN YANG
PEMBANGUNAN KESEHATAN THN 2010 BERKEADILAN

1. Persalinan dengan tenaga kesehatan 1. Terlayaninya yankes anak terlantar di


(target 84%) panti asuhan
2. Cakupan kunjungan kehamilan ke 2. Meningkatnya status kesehatan anak
empat (target 84%) berhadapan dengan hukum di lapas
3. Yankes yang memberikan fasilitas anak yang sudah diregistrasi oleh
kesehatan kemenhuk Ham
4. Kunjungan neonatal pertama (target 3. Meningkatnya pembinaan kesehatan
84%) pada anak dengan kecacatan di SLB
5. Semakin besar cakupan yankes bayi melalui program UKS
6. Semakin besar cakupan yankes balita 4. Persentase balita gizi buruk yang
target 78% mendapat perawatan
7. Semakin banyak jumlah pusk yang 5. Persentase balita ditimbang berat
mendapat bantuaan operasional badannya (D/S)
kesehatan dan melaksanakan lokmin 6. Dirumuskan rancangan pemerintah
8. Puskesmas memberikan yankes ttg pemberian ASI secara eksklusif
dasar bagi penduduk miskin 7. Persentase puskesmas rawat inap
yang mampu PONED
SPM Tahun 2015
1. Cakupan kunjungan ibu hamil K4 95%
2. Cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani 80%
3. Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang
memiliki kompetensi kebidanan 90%
4. Cakupan pelayanan nifas 90%
5. Cakupan neonatus dengan komplikasi yang ditangani 80%
6. Cakupan pelayanan kesehatan dasar masyarakat miskin 100%
7. Cakupan pelayanan kesehatan rujukan pasien masyarakat
miskin 100%
8. Cakupan pelayanan gawat darurat level 1 yang harus
diberikan sarana kesehatan (RS) di kab/Kota 100%
9. Penyelidikan epidemiologi dan penanggulangan KLB, Cakupan
Desa/Kel mengalami KLB yang dilakukan penyelidikan
epidemiologi <24 jam 100%
10.Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat
Cakupan Desa Siaga Aktif 80%
VISI

TERWUJUDNYA
PEMERINTAH SUMATERA BARAT
PROVINSI MADANI YANG ADIL,
SUMATERA BARAT SEJAHTERA DAN
(2011-2015 ) BERMARTABAT

TERWUJUDNYA
DINAS KESEHATAN
MASYARAKAT SUMBAR
PROVINSI
PEDULI SEHAT ,
SUMATERA BARAT
MANDIRI, BERKUALITAS
( 2011-2015)
DAN BERKEADILAN
MISI
PEMERINTAH PROVINSI DINAS KESEHATAN
SUMATERA BARAT PROVINSI SUMATERA
1. Mewujudkan tata kehidupan BARAT
masyarakat yang agamais dan
berbudaya berdasarkan “ Adat
1. Meningkatkan Derajat Kesehatan
Basandi Syarak, Syarak Basandi
Masyarakat Melalui
Kitabullah
Pemberdayaan Masyarakat,
2. Mewujudkan tatapemerintahan Termasuk Swasta Dan
yang baik, bersih dan Profesional Masyarakat Madani
3. Mewujudkan SDM yang Cerdas, 2. Melindungi Kesehatan
Beriman, dan berkualitas tinggi Masyarakat Dengan Menjamin
4. Mewujudkan ekonomi Tersedianya Upaya Kesehatan
masyarakat yang sejahtera, Yang Paripurna, Merata, Bermutu
sehat, produktif, berbasis Dan Berkeadilan.
kerakyatan, berdaya saing 3. Menjamin Ketersediaan Dan
regional dan global Pemerataan Sumber Daya
5. Mewujudkan pembangunan yang Kesehatan.
berkelanjutan dan berwawasan 4. Menciptakan Tatakelola
lingkungan Kepemerintahan Yang Baik
PRIORITAS PEMBANGUNAN
1. Peningkatan kesehatan ibu, bayi, balita dan Keluarga Berencana;
2. Perbaikan status gizi masyarakat;
3. Pengendalian penyakit menular serta penyakit tidak menular diikuti
penyehatan lingkungan;
4. Pemenuhan, pengembangan, dan pemberdayaan SDM kesehatan;
5. Peningkatan ketersediaan, keterjangkauan, pemerataan, keamanan,
mutu dan penggunaan obat serta pengawasan obat dan makanan;
6. Pengembangan sistem Jaminan Kesehatan Masyarakat
(Jamkesmas);
7. Pemberdayaan masyarakat dan penanggulangan bencana dan krisis
kesehatan;
8. Peningkatan pelayanan kesehatan primer, sekunder dan tersier.
SASARAN/INDIKATOR 2011-2015
TARGET SUMBAR
No SASARAN/INDIKATOR Satuan 2011 2012 2013 2014 2015
1. Meningkatnya Umur Harapan Hidup % 71.12 71.48 71.84 72.20 72.56
2. Menurunnya Angka Kematian Ibu melahirkan per 100.000
KH 190 166 142 118 102
3. Menurunnya Angka Kematian Bayi per 1.000 per 1.000
kelahiran hidup KH 22 20 18 16 14
4. Angka Gizi Kurang (BB/TB) % 8,2 7,8 7,4 7,0 6,6
5 Penemuan kasus baru Tuberculosis % 55 60 70 80 90
6 Menurunnya kasus Malaria ( Annual Paracite per 1000 2 2 1 1 1
Index-API) pdd
7 Persentase ODHA yang diobati % 90 93 95 100 100
8 Meningkatnya cakupan immunisasi dasar % 80 85 90 95 100
lengkap bayi usia 0-11 bulan
9 Persentase penduduk yang memiliki akses % 64 65 66 67 68
air minum yang berkualitas
10 Persentase penduduk yang menggunakan % 67 70 73 74 75
Jamban Sehat
11 Jaminan pemeliharaan kesehatan (total % 63,8 78,6 91,3 100 100
coverage)
Fasilitas Pelayanan Kesehatan (Fasyankes)
17 kab kota sdh terlatih PPGD
Damasraya dan Mentawai (belum kelapangan)
Puskesmas DTPK 29 unit
Pustu Ambulan di Kab Kota 279 unit Puskel
(907)

Puskesmas
non
perawatan
(164) Puskesmas
Perawatan
(90) Poskesdes
(2379)

Rs swasta
(35)
Jumlah tempat tidur RS Pemerintah 3110 TT RS (25)
Swasta 1696 TT jadi TT mencukupi utk jlh penduduk
CAPAIAN 2007 RPJMN 2010 – 2014 MDG 2015
MDGs 2015 PEPRES No: 5/2010

Tujuan

Menurunnya
34 per AKB menjadi 23 per
Poverty & Hunger Maternal Health

1000 KH 24 per 1000 1000 KH


KH

Menurunnya AKI
CHLD HEALTH
Comm. Diseases
228 per menjadi 118 per 102 per
100.02200 100.000 kh 100.000 KH
KH

Menurunnya
ENVIRONMENT 18,4% prevalensi gizi-
pada anak kurang pada 18,8%
balita anak balita
menjadi 15%.
MILLENIUM DEVELOPMENT GOALS (MDGS)

Terdiri dari 8 goal/tujuan, 18 target dan 48 indikator untuk kurun


waktu 1990-2015

 Goal 1 : Menanggulangi kemiskinan dan kelaparan


 Goal 2 : Mencapai pendidikan dasar untuk semua
 Goal 3 : Mendorong kesetaraan gender dan pemberdayaan
perempuan
 Goal 4 : Menurunkan angka kematian anak
 Goal 5 : Meningkatnya kesehatan ibu
 Goal 6 : Memerangi HIV/AIDS, Malaria serta penyakit menular
lainnya
 Goal 7 : Menjamin kelestarian Lingkungan
 Goal 8 : Membangun kemitraan global untuk pembangunan
TUJUAN 1 :
MENANGGULANGI KEMISKINAN
DAN KELAPARAN

TARGET 1 C :
MENURUNKAN HINGGA
SETENGAHNYA PROPORSI
PENDUDUK YANG MENDERITA
KELAPARAN DALAM
KURUN WAKTU 1990-2015

14
14
GOALs 1
Memberantas Kemiskinan dan Kelaparan

Prevalensi Gizi Kurang (BB/U) di Prevalensi pendek dan sangat


Sumatera Barat pendek di Sumatera Barat

kurang sangat kurang Pendek sangat pendek

2.9 2.2 2.9


11.6 7
12.9

11.8 10 10
18.4 13
16.8

2010 2011 2012 2010 2011 2012


GOALs 1
Memberantas Kemiskinan dan Kelaparan

Prevalensi ASI Eks dan D/S di Persentase cakupan Vit A di


Sumbar Sumatera Barat
ASI ekklusif D/S Vit A bayi Vit A Balita

89.1
74.7
72.9
70.5 69
68
61.2 84.4 83.6
60.2 83.2 83.4
57.7
81.4

76
75.1

2010 2011 2012 2013 2010 2011 2012 2013


TUJUAN :
MENURUNKAN ANGKA KEMATIAN ANAK

TARGET 4A.
MENURUNKAN ANGKA KEMATIAN
BALITA (AKBA) HINGGA DUA PER TIGA
DALAM KURUN WAKTU 1990-2015

 Jumlah kematian Balita per 1.000


kelahiran hidup
 Angka Kematian Bayi (AKB) per
1.000 kelahiran hidup
 Angka Kematian Neonatal per 1.000
kelahiran hidup
 Persentase Anak Usia 1 Tahun yang
diimunisasi campak

17
17
Goal 4 : Menurunkan angka kematian anak

Prevalensi cakupan program anak di Sumatera Barat


KN L cak pel bayi PK neo cak pel balita

95.3
88.4
84.4 84 83 82.5
80
74.1
64.1 66.4
56.8
47.4

22.6
16
10.5 11

2010 2011 2012 2013


GOAL 5 : MENINGKATKAN KESEHATAN IBU

Prevalensi data K1, K4,Fe3, KF, PN. PK di Prop. Sumatera Barat


2010 2011 2012 2013
97 94.9
94
90 86 90 86 88.3
81.5 84.7 80
81.4 80 82
77.9 70
71.6
68.2
63.5
58
54.3 53.7 53
48.1

K1 K4 Fe 3 kunj nifas Persalinan Penangn


3 nks Kompl
GOAL 5 : MENINGKATKAN KESEHATAN IBU

Persentasi CPR di Sumatera Barat

Indikator 2010 2011 2012 2013

CPR 73 73,79 74,90 76,78


(contraceptiv
prevalence
rate)
Jumlah kematian ibu dan anak di
Sumatera Barat

Variabel 2010 2011 2012 2013(Agust)


Kematian ibu 86 129 104 61
Kematian 415 378 643 480
Neonatus 1-7
hr
Kematian 383 129 116 77
neonatus 8-
28 hr
Kematian 29 117 183 252 181
hr sd I th
Kematian 1 th 105 89 102 94
sd 5 tahun
Penyebab Kematian di Sumbar
Tahun 2012

IBU
•Perdarahan: 23,8%
BAYI • Eklamsia: 22,9%
• Infeksi: 3,8%
•ISPA : 17,4%
• Partus macet: 1%
NEONATUS •DIARE: 5,4%
• Abortus: 1%
•DBD : 4,3%
•BBLR: 24,7%
•Asfiksia : 25,7%
•Ikterus: 3,6%
•Sepsis: 2%
•Kel kong: 7,8%
Penyebab Kematian di Sumbar
s/d Agustus 2013

IBU
• Perdarahan: 34,93%
• Eklamsia: 26, 23%
BAYI • Infeksi: 1,84%
• Pneumoni : • Lain : 29,51%
• DIARE:
NEONATUS • Kel Kong
• BBLR: 37,8%
• Asfiksia : 28,9%
• Ikterus: 1,26%
• Sepsis: 2,87%
• Kel kong: 6,28%
• Tetanus: 0,36%
• Lain: 23,16
PENYEBAB TINGGINYA AKB
0 – 28 HARI AKB 1 – 12 BULAN
• BBLR • ISPA
• ASFIKSIA • DIARE
KONDISI IBU: • INFEKSI LAIN Penyebab • PD3I KONDISI BAYI:
• Gizi Langsung
• BBLR
• Kehamilan (4T ) • Perawatan Bayi
• Persalinan • Kesakitan Bayi
• Infeksi UPAYA ==============
=============
YANKES:
YANKESPRO Penyebab YANKES:
Penyebab • Imunisasi
• K1 – K4 tak Langsung tak Langsung • P2 ISPA & Diare
• Lin-Nakes • M.T.B.S.
• Rik – Neonatal • Rujukan
• Kualitas Nakes
Penyebab Mendasar

• Pengetahuan / Perilaku
Ibu tentang kesehatan
• Kemiskinan  tidak
ada dana untuk kese-
hatan dan gizi
• Lingkungan buruk
Determinan Kematian Ibu
Ekonomi
Geografi Gender Budaya
Pendidikan

Terlambat
Merujuk
4 Terlalu
KOMPLIKASI
(Penyebab Lgs)
Gizi -Perdarahan
-Eklampsi Terlambat MATI
BUMIL Penyakit -Infeksi Sampai
Menular -Pertus macet
- Kompl Keguguran
Penyakit
Lain Terlambat
Pertolongan
Tenaga Adekuat Manajerial

Sarana Obat
Tiga Terlambat

1. Terlambat mengenal tanda bahaya


dan mengambil keputusan

2. Terlambat mencapai fasilitas kesehatan

2. Terlambat mendapatkan pertolongan


di fasilitas kesehatan
Empat Terlalu

1. Terlalu muda punya anak (<20 th)


2. Terlalu banyak melahirkan (>3 anak)
3. Terlalu rapat jarak melahirkan (<2 th)
4. Terlalu tua untuk mempunyai
anak (>35 th)
Kebijakan Teknis
Penurunan Angka Kematian Ibu, Bayi & Balita

1) Meningkatkan universal access & coverage


untuk pelayanan KIA termasuk KB
2) Intervensi prioritas untuk mengatasi penyebab
utama kematian ibu, bayi dan balita
3) Mendorong persalinan nakes di fasilitas
kesehatan
4) Meningkatkan akses dan kualitas pelayanan
emergensi PONEK dan PONED
Lanjutan

5) Meningkatkan kualitas in service training & distribusi


tenaga kesehatan: bidan PTT, perawat, dokter PTT
(dr dg kewenangan tambahan), dokter spesialis
(tugas belajar, pengiriman residen, sister hospital)
6) Meningkatkan ketersediaan SD kesehatan: obat
program & BHP, sarana/alat PONED & PONEK
7) Menerapkan standar pelayanan kesehatan di
Poskesdes/Polindes, Pustu, Puskesmas dan RS.
8) Memberdayakan keluarga dam masyarakat dalam
KIA untuk meningkatkan health care seeking
Lanjutan

9) Pengaturan taskshifting dan perlindungan


hukum bagi tenaga kesehatan.
10)Peningkatan pemanfaatan pembiayaan
kesehatan yang ada melalui dana
dekonsentrasi, Tugas Pembantuan, Dana
Alokasi Khusus, Jamkesmas dan Jampersal
11)Penguatan jejaring KIA
12)Peningkatan kerja sama dengan organisasi
profesi, LSM, Perguruan Tinggi dan swasta
Kebijakan operasional
Intervensi
kesehatan & gizi:
Intervensi kesehatan & gizi IMD & ASI Eksklusif
untuk kelangsungan hidup
& pencegahan kecacatan :
Fe, asam folat, Zinc, vit K1 inj

Pemantauan pertumbuhan
& perkembangan, Vit A &
tata laksana balita sakit

Kesehatan Reproduksi

Yankes remaja

Pendidikan perilaku kesehatan & gizi,


pencegahan anemia pada anak usia sekolah
& remaja
KELUARGA MASYARAKAT dan PELAYANAN
LINTAS SEKTOR KESEHATAN

SELURUH KELUARGA Sehat, BB Naik (N),


perkembangan sesuai umur
1. Mempraktekkan:
a.Pemberian ASI eksklusif
serta MP-ASI BGM, Gizi buruk,
b.Pemberian gizi seimbang POSYANDU
c.Pemeliharaan kesehatan mslh perkembangan,
• Penimbangan balita sakit
d.Pola asuh & stimulasi balita (D)
perkembangan
e.Perlindungan anak emua
• Konseling
2. Memantau pertumbuhan dan Balita • Suplementasi Gizi kurang,
perkembangan anak Punya gizi BB Tidak
3. Menggunakan garam Buku • YANKES, naik, perlu
beryodium deteksi Puskesmas
KIA stimulasi
4. Memanfaatan pekarangan intervensi dini
5. Meningkatkan daya beli /KMS perkembangan
RS
KELUARGA MISKIN • PMT pemulihan
6. Menerima bantuan pangan • Stimulasi fisik-
darurat; psikososial
a. PMT balita, ibu hamil
b. Raskin
TFC, TPA, KB, BKB, Post PAUD
comprehensive home care
Pelayanan bagi anak
SMP/A & remaja

Integrasi Gizi & KIA


• Kespro
remaja/PKPR
Pelayanan
• KIE: Gizi
bagi anak SD
HIV/AIDS,
NAPZA dll
Pelayanan • Fe
bagi balita
•Penjaringan
Pelayanan bagi •BIAS
bayi •UKS
Persalinan, nifas •PMT
& neonatal
Pemeriksaan • Pemantauan
kehamilan pertumbuhan &
perkembangan
• ASI eksklusif • PMT
• Imunisasi
•IMD dasar lengkap
•Vit K 1 inj • Pemberian
•Fe & asam folat •Imunisasi Hep B makan
•PMT ibu hamil
•TT ibuhamil
Mengembangkan Standard Pelayanan berdasar
Tempat Pelayanan & sistem rujukan
UK Masyarakat UK Perorangan
Kemkes/ Dinkes Propinsi RSUP/ RS Propinsi
Praktik Spesialis Konsultan
Yankes Tk. 3
Dinkes Kab/ Kota RS Kab/ Kota PONEK
BKPM, BKMM, BKOM, Labkesda BKPM, BKMM, BKOM

Praktik Spesialis
Klinik
Yankes Tk.2
Puskesmas Puskesmas PONED
Pustu, Poskesdes Pustu, Poskesdes

Praktik swasta
Dokter, Bidan
Yankes Tk.1
UK Bersumberdaya Masyarakat Perawatan mandiri
Posyandu, Dasawisma
Masyarakat
Siklus Perjalanan Alamiah Penyakit

• Hulu • Hilir
JAMPERSAL

BOK JAMKESMAS

GIZI &KIA - P2PL – BUK - BINFAR


SASARAN KEGIATAN KIA
No SASARAN Kelompok umur

1. Bayi 0 tahun
2. batita 0- 2 tahun
3. Anak balita 1-4 tahun
4. balita 0-4 tahun
5. Pra sekolah 5-6 tahun
6. Anak kelas 1 SD 7 tahun
7. Anak usia SD 7-12 tahun
8. Ibu hamil
9. Ibu bersalin
8 INDIKATOR PROGRAM
Cakupan Kunjungan Neonatal MDGS, RPJMN 2010-
Pertama (KN1) 2014
continuum of care Cakupan Kunjungan Neonatal
throughout the lifecycle Lengkap (KN lengkap) MDGS

-Peningkatan Cakupan Penanganan


Neonatal Komplikasi MDGS, SPM
kelangsungan hidup Cakupan Pelayanan MDGS, RPJMN 2010-
Kesehatan Bayi 2014 , SPM
- Peningkatan kualitas Cakupan Pelayanan MDGS, RPJMN 2010-
hidup Kesehatan Anak Balita
2014 , SPM
Cakupan SD/MI, SMP, SMA dan SPM BIDANG
- Peningkatan sederajat melaksanakan KESEHATAN
perlindungan kesehatan penjaringan siswa kelas 1
anak % Kab/kota miliki min 4 pusk
mampu laksana PKPR
% Kab/kota miliki min 2 pusk SPM BIDANGPP&PA
mampu tatalaksana kasus KtA
PELAYANAN DALAM UPAYA PENURUNAN ANGKA KEMATIAN ANAK

Saat lahir Hari ke-1 Hari ke-3 8-28 hari Bayi 1 – 11 Anak Usia Remaja Anak
bulan balita 1 – 4 Sekolah 6- 10-18 th Khusus 1-
tahun 8 th 18 th

Petugas: Petugas: Petugas: Petugas: Petugas: Petugas: Usaha Pelayanan Puskesmas


•Manajem • Kunj Neonatal • Kunj •Kunj •Vaksinasi • Vit A Kesehatan Kesehatan Mampu
en Asfiksia 1 Neonata Neonatal 3 lengkap setahun Sekolah Peduli menangani
BBL/Resu menggunakan l 2 menggunaka •Vit A 1 x 2 kali Remaja kekerasan
sitasi MTBM menggu n MTBM umur 6 bln • MTBS -UKS TK/RA (PKPR) terhadap
•Pemeriks • Konseling nakan •Konseling •MTBS • SDIDTK -UKS SD/MI Ank
aan perawatan MTBM perawatan •SDIDTK • AMP -UKS -Kespro (KTA),ESKA
segera bayi baru • Konselin bayi baru •AMP • Penanga SMP/MTs Remaja ,trafiking
setelah lahir, ASI g lahir, ASI •Penanganan nan dan -UKS -Persiapan \
lahir eksklusif perawat eksklusif dan rujukan rujukan SMA/MA Pra Nikah Pembinaan
•Inisiasi • Vit K1 & Hep B an bayi •Penangana kasus kasus Konseling/P kesehatn
menyusu injeksi (utk baru n dan •Pembinaan • Pembina eer Konselor anak oleh
dini bayi lahir bkn lahir, rujukan posyandu an Puskesmas
•Cegah dg nakes) ASI kasus Keluarga: posyand di Lapas,
hipotermi • SHK eksklusif •AMP Buku KIA, u SLB/Panti
•Cegah • Penanganan • Penang Keluarga: ASI eksklusif • Pembina Anak
infeksi dan rujukan anan Buku KIA 6 bln an anak Jalanan,
•Vit K1 kasus dan Perawatan ASI + MPASI prasekol Pekerja
injeksi • AMP rujukan neonatus 6 - 11 bulan ah anak, Anak
•Hep B 1 Keluarga: Buku kasus Perawatan & Keluarga: di daerah
injeksi KIA • SHK stimulasi Buku KIA, konflik/benc
•Penanga Perawatan • AMP tumbuh ASI ana/terpenci
nan gawat neonatus Keluarga: kembang sampai L
darurat Buku KIA 2 tahun
•Rujukan Perawatan Makanan gizi
kasus neonatu seimban
•AMP s g
Keluarga: Perawatan &
Buku KIA stimulasi
tumbuh
kembang
MTBS(Manajemen Terpadu Balita Sakit)/
MTBM (Manajemen Terpadu bayi Muda)

Proses manajemen kasus disajikan dalam bentuk bagan


yang memperlihatkan langkah-langkah:
• Menilai dan membuat klasifikasi anak sakit 2 bulan-5
tahun
• Menentukan tindakan dan memberi pengobatan
• Memberi konseling ibu
• Memberi pelayanan tindak lanjut
• Manajemen terpadu bayi muda 1 hari sampai 2 bulan
SETIAP BALITA DILAKUKAN PENDEKATAN MTBM
(MANAJEMEN TERPADU BALITA MUDA)
DAN BALITA SAKIT DILAKUKAN PENDEKATAN MTBS
(MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT)

0 – 2 BULAN

MTBM
2 bln- 5 th

Kemungkinan yang didapatkan: MTBS


1. Kemungkinan Penyakit Sangat Berat Kemungkinan yang didapatkan:
atau Infeksi Bakteri
2. Diare 1. Batuk atau sukar bernafas,
3. Ikterus (kuning pada bayi ) 2. Diare,
3. Demam kemungkinan Campak, Demam
4. Kemungkinan Berat Badan Rendah Berdarah, Malaria
dan/Atau Masalah pemberian ASI 4. Masalah telinga
5. Status Gizi
6. Anemia
7. Status Imunisasi dan Vitamin A
8. Menilai Masalah/keluhan lain
Manajemen Terpadu Bayi Muda(1hr-2bln)

• Tanya pada ibu tentang masalah yang dihadapi bayi muda


• Memeriksa dan mengkalsifikasi bayi muda untuk:
Kemungkinan penyakit berat /infeksi bakteri, Ikterus, Diare,
kemungkinan berat rendah.
• menentukan status imunisasi
• Menilai masalah/keluhan lain pada bayi muda maupun ibu
• Menentukan tindakan dan memberi pengobatan pada bayi
muda
• Melakukan konseling ibu
• Memberikan pelayanan tindak lanjut pada bayi muda
AUTOPSI VERBAL
• Autopsi verbal anak balita adalah
diagnosis kesakitan anak balita menjelang
kematian berdasar wawancara kepada ibu
atau pengasuh lain.

• Hasil yang diperoleh sangat dibutuhkan


untuk peningkatan derajat kesehatan anak
balita khususnya dan masyarakat pada
umumnya
TUJUAN
Umum :
• Mampu mengumpulkan informasi tentang
gejala pada anak balita menjelang kematian
melalui wawancara yang dilakukan antara 1-6
bulan setelah kematian
• Mampu membuat klasifikasi penyakit yang
diderita anak balita menjelang kematiannya
Khusus :
• Menanyakan kepada ibu atau orang yang paling tahu
tentang permasalahan anak menjelang kematiannya
• Menanyakan kepada atau orang dekat tentang gejala utama
yaitu batuk dan/atau sukar bernapas, diare, muntah,
demam, malnutrisi/anemia, kematian neonatal dan
kecelakaan
• Jika gejala utama ditemukan : menanyakan lebih lanjut
gejala yang menyertai dalam kaitannya dengan gejala utama
yang ditemukan, mengklasifikasikan penyakit yang diderita
anak berdasarkan gejala yang ditemukan melalui wawancara
WAWANCARA
PENGISIAN KUESIONER

KLASIFIKASI/
DATA VALID
“DIAGNOSIS” VALID

• INSTRUMEN :
• KUESIONER
• FORM. PENILAIAN
Pelayanan Kesehatan Ibu

Pemberdayaan Masayarakat :
Lokakarya Mini (LS)
• Kelas Ibu Hamil
• Penyuluhan
• Pembinaan UKBM

Pelayanan keehatan :
• ANC terpadu
Puskesmas • Asuhan Persalinan Normal, MAK III
• Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi Dasar
• Pelayanan KB (MKJP)
• PNC
Pembiayaan :
Manajemen :
• Jamkesmas
• PWS KIA
• Jampersal
• Bikor
Pelayanan Kesehatan Ibu

Pemberdayaan Masayarakat :
Forum Masyarakat Desa
• P4K
• Kelas Ibu Hamil
• Penyuluhan

Pelayanan kesehatan :
• ANC terpadu
Polindes, • Deteksi dini risiko dan komplikasi kehamilan
Poskesdes, • Asuhan Persalinan Normal, MAK III
Pustu • Pelayanan persiapan rujukan komplikasi
• Pelayanan KB
• PNC
Pembiayaan :
Manajemen :
• Jamkesmas
• PWS KIA
• Jampersal
UPAYA PENDEKATAN TERINTEGRASI
• Menerapkan pelayanan integratif dengan
pendekatan continuum of care dalam
pelayanan kesehatan yang berbasis:
– Siklus Hidup
– Perjalanan Alamiah Penyakit
– Sarana Pelayanan

48
Kerangka Konsep Pelayanan Antenatal
Komprehensif dan Terpadu
Anamnesa dan Pemeriksaan Penanganan dan Tinjut

Ibu hamil dengan Rujukan penang


masalah gizi gizi dan tinjutnya

Perencanaan
Ibu hamil 4 T p’salin aman di
faskes
Ibu hamil dgn Penanganan
komplikasi komplikasi dan
kebidanan rujukan
Poli KIA
Persalinan aman
Ibu hamil SEHAT
dan bersih
Bumil ANC
Rujukan penang
Ibu hamil dengan
PTM dan
PTM
tinjutnya

Ibu hamil dgn Rujukan penang


penyakit menular PM dan tinjutnya

Rujukan penang
Ibu hamil dengan
gg jiwa dan
gangguan jiwa 49
tinjutnya
Kontrasepsi

Asuhan
Antenatal

Persalinan
oleh Nakes

Pelayanan
Obstetri
Emergensi

Jalan menuju kematian ibu


Standar Pelayanan Antenatal
1. Identifikasi Ibu Hamil
• Ibu hamil tercatat di kohort
• Ibu hamil mempunyai buku KIA
2. Pemeriksaan dan Pemantauan
Antenatal 1. Timbang Berat
Badan dan ukur tinggi
badann

2. Ukur tekanan darah

3. Ukur Lingkar
Lengan Atas
4. Ukur tinggi
fundus uteri
5. Tentukan presentasi
janin dan denyut jajntung
janin (DJJ)
6. Tetanus Toxoid
7. Tablet zat besi (Fe)
8. Test Laboratorium
(rutin & khusus)
9. Tata Laksana Kasus

10. Temu wicara


(konseling)
Standar Pertolongan Persalinan

Prinsip penolong persalinan :


- Pencegahan Infeksi
Persalinan ditolong oleh
tenaga kesehatan yang - Pertolongan persalinan sesuai
standar
berkompeten yaitu
- Merujuk kasus yang tidak dapat
ditangani ke tingkat pelayanan yang
lebih tinggi
Dokter Spesialis
Kebidanan, Dokter dan - melaksanakan Inisiasi Menyusu
Dini (IMD)
Bidan
- Memberikan Inj. Vit K1 dan salep
mata pada bayi baru lahir
Pelayanan ibu Nifas Lengkap oleh Tenaga Kesehatan

Nifas adalah periode mulai 6 jam sampai


dengan 42 hari pasca persalinan.
Pelayanan nifas sesuai standar adalah Pelayanan Yang Diberikan untuk ibu nifas
pelayanan kepada ibu nifas sedikitnya 3 (KF):
kali : Pemeriksaan Vital Sign ,TFU (Involusi
Kunjungan nifas pertama pada masa 6 Uterus), Lockea dan keluaran pervaginam,
jam sampai dengan 3 hari setelah Periksa payudaradan ASI Eksklusif,
persalinan. mendapat Vit A 200.000 IU dua kali
Kunjungan nifas ke dua dalam waktu (Pertama segera setelah lahir, kedua
hari ke 4 sd hari ke 28 setelah setelah 24 jam pemberian yg pertama),
persalinan. Pelayanan KB Pasca salin
Kunjungan nifas ke tiga dalam waktu
hari ke 29 sampai hari ke 42.
Penanganan Komplikasi Kehamilan
(Pk)
Fasilitas Kesehatan
Adalah kasus PK: HC mampu
komplikasi/kegawatdaru Indikator ini mengukur
ratan kepada ibu (hamil, kemampuan manajemen PONED : HC yang
bersalin, nifas) yang program KIA dalam memiliki
mendapat pelayanan menyelenggarakan kemampuan serta
kesehatan sampai pelayanan kesehatan
selesai (definitif) sesuai secara profesional
fasilitas PONED
standar oleh Nakes kepada ibu (hamil, siap 24 jam dan
Kompeten pada tingkat bersalin, nifas) dengan ada rawatan.
pelayanan dasar dan komplikasi.
rujukan. RS mampu PONEK
yang siap 24 jam.
Kelas ibu
Merupakan penyuluhan kesehatan bagi ibu
hamil, Ibu bersalin, dan ibu balita dalam
bentuk tatap muka dalam kelas yang
bertujuan meningkatkan pengetahuan dan
keterampilan ibu-ibu mengenai kehamilan,
persalinan dan perawatan bayi
Kelas Ibu Hamil
Lembar Balik, Paket
Pegangan Fasilitator, Kelas Ibu Hamil
Pedoman Pelaksanaan
Leaflet
Buku KIA Sarana belajar
Materi
Format P4K kelompok
Kehamilan
Persalinan Stiker P4K RS, RB, Puskesmas,
Perawatan nifas Polindes, Posyandu,
Perawatan BBL Desa, dll

SASARAN Mendorong
*Bumil
*Suami Pencapaian K4

Meningkatkan pengetahuan
Mengubah sikap dan perilaku
Pengertian

• Kelas Ibu Hamil:


merupakan sarana belajar kelompok bagi ibu
hamil, dalam bentuk tatap muka, bertujuan
meningkatkan pengetahuan dan keterampilan
ibu-ibu mengenai kehamilan, persalinan,
perawatan nifas, dan perawatan bayi baru
lahir melalui praktek dengan menggunakan
Buku KIA
Tujuan

• Kelas Ibu Hamil bertujuan:


meningkatkan pengetahuan, mengubah sikap
dan perilaku ibu agar memahami tentang
menjaga kehamilan, persiapan persalinan,
perawatan nifas, dan perawatan bayi baru
lahir dengan menggunakan Buku KIA.
Manfaat
Bagi Ibu dan Keluarga :
1. Sarana untuk mendapat teman, dan bertanya
2. Memperoleh informasi penting
3. Membantu dalam menjalankan kehamilan,
menghadapi persalinan dan nifas dengan
aman, nyaman, sehat dan selamat

Bagi Petugas Kesehatan:Unt


1. Lebih mengetahui masalah kesehatan ibu hamil dan
keluarganya
2. Lebih dekat dengan ibu hamil, keluarganya serta
masyarakat
Konsep
 Bahan Referensi:
Buku KIA adalah referensi utama yang di baca dan
dibahas dalam Kelas Ibu Hamil
 Pendekatan dan Metode Belajar :
 prinsip belajar orang dewasa relevan dan praktis
 partisipatif interaktif disertai praktek, seperti:
ceramah, tanya jawab;
peragaan/praktek (posisi menyusui, senam hamil);
curah pendapat, penugasan dan simulasi
Konsep, lanjutan …

 Materi Pembelajaran
Buku KIA, Stiker P4K, Format P4K, dan Alat Bantu
(lembar balik, peralatan KB, boneka bayi, dll)
 Dari, oleh dan untuk masyarakat
Peran serta seluruh masyarakat di desa, tokoh agama,
tokoh masyarakat dan pemerhati masalah kesehatan ibu
dan anak
 Pelaksanaan
bisa dilakukan di mana-mana:
RS, RB, Puskesmas, Polindes, Posyandu, Desa, dll
sesuai dengan situasi setempat
Indikator

INPUT PROSES OUTPUT

1. % Bumil punya 1. % ibu hamil yang


Buku KIA mengikuti Kelas Ibu 1. Cakupan K1
2. % Pedoman dan Hamil 2. Cakupan K4
Modul Kelas Ibu 2. % suami /anggota 3. % ibu/keluarga dengan
3. % petugas keluarga yang hadir Perencanaan
kesehatan sebagai mengikuti Kelas Ibu Persalinan ol Nakes
fasilitator Kelas Ibu Hamil 4. % cakupan Kf
Hamil 3. % kader yang terlibat 5. % cakupan Kn
4. Tersedianya dalam penyelenggaraan
angaran Kelas Ibu Hamil
pelaksanaan Kelas 4. % Fasilitator: yg
ibu tmelaksanakan kelas ibu
Kelas ibu balita
KELAS IBU BALITA
adalah dimana para ibu yang mempunyai anak
berusia antara 0 sampai 5 tahun secara
bersama-sama belajar dengan panduan satu
atau beberapa orang fasilitator yang terlatih
menggunakan buku KIA
Kelas ibu balita
• Kelas ibu balita bukanlah program baru
merupakan kegiatan kelanjutan untuk
membahas buku KIA pada ibu balita, kegiatan
kelas ibu balita terintegrasi dengan kegiatan
lainnya yang ada di lapangan seperti PAUD,
BKB, Posyandu dll
• Kelas ibu balita dilaksanakan di Puskesmas,
Nagari, jorong, Posyandu, RS, PAUD
TUJUAN UMUM
meningkatkan pengetahuan, sikap dan perilaku ibu, dengan
menggunakan buku KIA dalam mewujudkan tumbuh kembang
balita yang optimal

TUJUAN KHUSUS :
1. Meningkatkan kesadaran pemberian ASI secara Eksklusif
2. Meningkatkan pengetahuan ibu akan pentingnya Imunisasi
pada bayi
3. Meningkatkan keterampilan ibu dalam pemberian MP-ASI dan
gizi seimbang kepada balita
4. Meningkatkan kemampuan ibu memantau pertumbuhan dan
melaksanakan stimulasi perkembangan balita
5. Meningkatkan pengetahuan ibu tentang cara perawatan gigi
balita dan mencuci tangan yang benar
6. Meningkatkan pengetahuan ibu tentang penyakit yang
terbanyak, cara pencegahan dan perawatan balita
DAMPAK KELAS IBU BALITA
• Terjadi peningkatan perubahan perilaku ibu
terhadap kesehatan anak balita
• Ibu menyadari akan kebutuhan serta
kegunaan Buku KIA. Hal ini ditandai dengan
selalu membawa Buku KIA pada kegiatan ke
pelayanan kesehatan dan menjaga buku
tersebut dengan baik

Hasil FGD ,Universitas Andalas th2008


DAMPAK LANJUTAN….

• Pendekatan cara belajar orang dewasa, serta


kegiatan praktek, sangat disenangi oleh ibu-ibu
balita. Ibu balita dapat bertanya langsung kepada
petugas ataupun berbagi pengalaman dengan ibu-ibu
lainnya.
• Ibu dapat bertanya jika ada yang tidak dipahami atau
dimengerti ketika membaca buku atau hal-hal yang
meragukan dalam menjalani atau mengikuti
perkembangan anak.

Hasil FGD, Universitas Andalas th2008


DAMPAK LANJUTAN….

• Penggunaan metode andragogy


memberikan dampak bagi petugas
kesehatan untuk terus belajar dan
bertambah pengetahuan tentang
pengalaman praktis dari ibu-ibu balita.

Hasil FGD, Universitas Andalas th2008


DAMPAK LANJUTAN….

• Kegiatan kelas Ibu balita memberikan


dampak peningkatan cakupan program
kesehatan seperti peningkatan kunjungan
posyandu, peningkatan cakupan imunisasi,
cakupan vitamin A, peningkatan gizi balita dan
lain-lain.

Hasil FGD, Universitas Andalas th2008


DAMPAK LANJUTAN….

• Peningkatan peran suami terhadap kesehatan


istri dalam kehamilan maupun menjaga
kesehatan. Karena ibu-ibu balita di daerah
Tanah Datar merupakan petani dengan
pekerjaan yang cukup berat.
• Penurunan kekerasan dalam rumah tangga

Hasil FGD, Universitas Andalas th2008


DAMPAK LANJUTAN….

• Peningkatan peran keluarga besar dalam


kepedulian kesehatan balita, dengan
terlibatnya ’nenek’ atau ’tante’ bahkan ’bapak’
dalam kegiatan kelas ibu balita, jika ibu
berhalangan datang
• Pengambilan keputusan untuk kesehatan diri
si ibu dan balita sudah ditentukan oleh ibu
sendiri.

Hasil FGD, Universitas Andalas th2008


BUKU KIA
Adalah buku catatan dan informasi tentang
kesehatan ibu dan anak yang merupakan
gabungan beberapa kartu kesehatan dan
kumpulan berbagai materi penyuluhan KIA
Digunakan oleh ibu dan kader untuk
mamantau kesehatan ibu dan anak serta
memeperoleh informasi tentang pelayanan
KIA
Bagi nakes: dpt dipakai sebagai standar
pelayanan, penyuluhan dan konseling
kesehatan, sehingga pelayanan kepada ibu &
anak dpt diberikan scr komprehensif &
berkesinambungan
Buku KIA
Buku KIA dibawa oleh ibu hamil dan balita ( dibawah 5 tahun)
Ke posyandu dan ke seluruh sarana kesehatan oleh ibu hamil/balita

Buku KIA berisikan:


1. Penjelasan tentang ibu hamil
2. Penjelasan tentang ibu bersalin
3. Penjelasan tentang ibu nifas
4. Penjelasan tentang bayi baru lahir
5. Surat keterangan lahir
6. Catatan pelayanan kesehatan ibu
7. Catatan pelayanan kesehatan balita
8. Catatn rujukan ke sarana kesehatan yang lebih tinggi
9. Catatan umpan balik rujukan Nama Ibu :
Taksiran persalinan
10. Kartu menuju sehat (KMS) untuk diisi ketika anak di timbang Penolong persalinan
:
:
- - 200

11. Pemberian Vit.A Tempat persalinan


Pendamping persalinan :
:

12. Anjuran pemberian ransangan perkembangan Transportasi :


Calon pendonor darah :
13. dan nasihat pemberian makanCatatan penyakit
Menuju Persalinan Yang Aman dan Selamat
14. dan masalah perkembangan anak
15. Stiker P4K
BUKU KIA DI INDONESIA SBG ALAT
INTEGRASI YANKES TERMASUK KB & GIZI

SASARAN:
1. Setiap Ibu Hamil
2. Setiap bayi dan Balita
BUKU KIA
DISTRIBUSI BUKU KIA
Pasaman

Psaman Barat

50 KOTA

Agam Bukittinggi Payakumbuh


Solok
Tanah Datar
Pdg Panjang

Pariaman Sawahlunto
Sawahlunto/Sijunjung
Pdg Pariaman
Kab Solok
Dharmasraya
Padang

Mentawai Solok Selatan

Pesisir Selatan

>90%
<81%

Rata-rata Prop. Sumbar 88.8 %


Program Perencanaan Persalinan
dan Pencegahan Komplikasi (P4K)
P4K
(program perencanaan persalinan & pencegahan
komplikasi)
Adalah:
Kegiatan dalam rangka peningkatan peran aktif
keluarga dan masyarakat dalam merencanakan
suatu persalinan yang aman dan persiapan
menghadapi komplikasi bagi ibu hamil
Menggunakan stiker sebagai media notifikasi
sasaran dalam rangka meningkatkan cakupan dan
mutu pelayanan kesehatan bagi ibu hamil dan bayi
baru lahir
Kegiatan P4K
• Melaksanakan pendataan ibu hamil

• Meningkatkan pengetahuan ibu hamil, suami dan keluarganya


tentang semua kehamilan beresiko, bahaya kehamilan, dan
persalinan

• Mengajak ibu hamil, suami, dan keluarganya melakukan


perencanaan untuk tempat persalinan, penolong persalinan,
persiapan transportasi, keuangan

• Membantu menyiapkan calon pendonor darah, memberi


informasi tentang persiapan pakaian bayi, dan ibu hamil
perencanaan KB Salin
Pelaksanaan P4K dalam Kesehatan Ibu dan Anak

• notifikasi
• tabulin
• transport
• donor darah
•Pendamp persaln
•Kunj Neo & Nifas
•ASI Ekslf
• Kesepakatan ber-KB
ANC Nama Ibu

Masyarakat
:
Taksiran persalinan : - - 200
Penolong persalinan :
Tempat persalinan :
Pendamping persalinan :
Transportasi :
Calon pendonor darah :

kemitraan Dukun Menuju Persalinan Yang Aman dan Selamat

bidan
Kader Linakes
P4K
dengan
STIKER
Penanganan Komplikasi

Ibu, suami,
keluarga KB

Peran Suami
P4K: Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi
STIKER P4K

Nama Ibu :
Taksiran persalinan : - - 200
Penolong persalinan :
Tempat persalinan :
Pendamping persalinan :
Transportasi :
Calon pendonor darah :

Menuju Persalinan Yang Aman dan Selamat


Kedudukan P4K dalam Desa Siaga

DESA SIAGA
Surveilans
Wabah/KLB
Siap Antar Jaga:
• notifikasi +
• tabulin
• transport SKPG/
• donor darah + Gizi
Bidan
P4K Ibu, suami, • salin + suami
Kader,
keluarga • KN 1 +
dukun • IMD & ASI Eks
PHBS
Stiker
+
Bencana
P4K  AMANAT
PERSALINAN
AUDIT MATERNAL PERINATAL
(AMP)
• AMP adalah Proses penelaahan bersama kasus kesakitan dan
kematian ibu dan perinatal serta tatalaksananya.
• Menggunakan berbagai informasi & pengalaman dari
kelompok terkait (keluarga, dukun, provider)
• Untuk mendapat input tentang intervensi yang tepat
dilakukan agar kesakitan & kematian dapat dicegah di masa
datang.
Audit Maternal Perinatal di Indonesia
• Telah dilaksanakan sejak tahun 1997, namun
implementasi dari kegiatan ini tidak diikuti dengan
perbaikan pada kesehatan maternal-perinatal
seperti yang diharapkan
• Evaluasi mengungkapkan bbrp masalah, a.l:
– Terjadi : Blaming, shaming, naming
– Pencatatan dan pelaporan yang belum lengkap
– Tindak-lanjut dari rekomendasi yang didapatkan
dari proses AMP, serta keterlibatan lintas sektoral
yang belum memadai
Tujuan AMP :
• Menentukan sebab dan faktor terkait dlm kesakitan dan
kematian ibu dan perinatal (3 terlambat & 4 terlalu)
• Memastikan dimana dan mengapa berbagai sistem &
program gagal dalam mencegah kematian
• Menentukan jenis intervensi & pembinaan yang
diperlukan
Kemitraan Bidan dan Dukun
• Bidan melakukan kemitraan dengan dukun
• Pelayanan kehamilan dilakukan oleh bidan, Dukun tidak boleh
melakukan pemeriksaan kepada ibu hamil
• Pertolongan persalinan oleh Bidan, Dukun tidak boleh
menolong persalinan
• Pelayanan terhadap ibu nifas tentang kesehatan ibu dilakukan
oleh bidan
• Pelayanan tali pusat dan perawatan bayi baru lahir dilakukan
oleh bidan
• Ada pembagian dana antara bidan dan dukun dari hasil
pelayanan persalinan yang diatur oleh pak Camat, walinagari,
Bidan dan dokter Puskesmas
RUMAH TUNGGU KELAHIRAN
• adalah suatu tempat atau ruangan yang berada
dekat fasilitas pelayanan kesehatan (rumah
sakit, Puskesmas, Poskesdes/Polindes), yang
dapat digunakan sebagai tempat tinggal
sementara bagi ibu hamil dan pendampingnya
(suami/kader/dukun atau keluarga) selama
beberapa hari saat menunggu persalinan tiba
hingga beberapa hari setelah melahirkan.
PENGUATAN SISTEM RUJUKAN

Upaya Kes Masyarakat Upaya Kes Perorangan

Dinkes Prov RS Pusat/Provinsi/Regional


TERSIER
GUB UU 32-PP 19
Dinkes Kab/Kota RS Kab/Kota/Swasta
SEKUNDER
(PONEK)
BUPATI OTODA

Puskesmas Puskesmas, (PONED)


(Pustu, Bidan di Desa)
PRIMER Dr/Bd Praktik Mandiri
CAMAT RAKOR-LOKMIN

Poskesdes
Posyandu
MASYARAKAT Selfcare
KADES-LURAH DESA SIAGA
(UKBM)

Penguatan sistem rujukan dari tingkat masyarakat ke RS Kab/Kota


 Perlu penguatan koordinasi dan kerja sama antara Dinkes Kab/Kota dan RS Kab/Kota
Kebijakan memperkuat tata kelola di tingkat
Kabupaten/Kota

DINKES
Bidang Kesga
Rumah Sakit dan Bidang Pelayanan

Data
Based
BOK, DAK, Jampersal, SIKDA
Jamkesmas, Jamkesda, APBD ,
hibah
Masyarakat
Ibu Hamil normal

Ibu Hamil terdeteksi dalam ANC


akan bermasalah di persalinan

Ibu Hamil bermasalah di persalinan


Tapi tidak terdeteksi di ANC
PEMANTAPAN SISTEM RUJUKAN BERJENJANG

RS. RUJUKAN REGIONAL


QUARTERNAIR (TIMUR-TENGAH-BARAT)
D
C

RS. RUJUKAN
B ADINKES WILAYAH
TERTIER ARSADA
PERSI
IDI
IDAI
POGI
IBI
PPNI
SEKUNDER IAKMI RS KAB / KOTA
PAFI
A Dll

PUSKESMAS

PRIMER
M A S Y A R A K AT

Anda mungkin juga menyukai