Anda di halaman 1dari 14

FINAL PROJECT

“Analisis Pengaruh Angka Partisipasi Sekolah (APS) Dan Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja
(TPAK) Terhadap Indeks Pembangunan Manusia (IPM)”

Dosen pengampu :

Dr.Pantun Bukit S.E, M.Si

Disusun Oleh :

Marzuki Agustinus P.N

PRODI EKONOMI PEMBANGUNAN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS BATANGHARI

2022
ii
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah

Pada zaman generasi z, hal yang perlu di lihat pada zaman ini yaitu mengenai kualitas
dari sumber daya manusia. Karna manusia merupakan pelaku dalam kegiatan ekonomi.
Keberadaan manusia berperan penting dalam menentukan keberhasilan ekonomi suatu
negara. Semakin baik kualitas sumber daya manusia akan semakin baik pula
produktivitas di negara tersebut. Modal manusia selain dilihat dari mutu sumber daya
manusia yang wakili oleh indeks pembangunan manusia (IPM) dapat juga dilihat dari
tingkat partisipasi angkatan kerja (TPAK).

IPM merupakan indikator penting untuk mengukur keberhasilan dalam upaya


membangun kualitas hidup manusia(Setiawan & Hakim, 2008). IPM menjelaskan
bagaimana manusia atau masyarakat dapat mengakses hasil pembangunan dalam dimensi
kesehatan, pendidikan dan standar hidup layak. Peningkatan IPM juga dapat
mempengaruhi produktivitas tenaga kerja. Dengan adanya IPM tersebut dapat digunakan
sebagai pengukur kemakmuran suatu wilayah, dimana hal tersebut didorong oleh kualitas
sumber daya manusianya. Hal tersebut berguna untuk menunjang pembangunan yang
dilakukan. IPM dihitung berdasarkan rata-rata geometrik indeks kesehatan, indeks
pengetahuan, dan indeks pengeluaran. Penghitungan ketiga indeks ini dilakukan dengan
melakukan standardisasi dengan nilai minimum dan maksimum masing-masing

komponen indeks.

iii
IPM Provinsi Jambi meningkat dari 66,14 pada tahun 2011 menjadi 71,29 pada tahun
2020. Selama periode tersebut, IPM Provinsi Jambi rata-rata tumbuh sebesar 0,87 persen
per tahun. Kurun waktu 2011 hingga 2020 IPM Provinsi Jambi menunjukkan kemajuan
yang besar. Pada tahun 2018 IPM Provinsi Jambi telah menembus angka 70 poin yang
berarti meningkat dari level “sedang”menjadi “tinggi” dibandingkan dengan tahun 2017.
Hal ini menjadikan kebanggaan tersendiri dimana bisa dikatakan IPM Provinsi Jambi
telah “naik kelas”

Hal yang dapat mempengaruhi indeks pembanguan manusia (IPM) adalah angka
partisipasi sekolah (APS). Semakin tinggi pendidikan seseorang akan berpengaruh
terhadap kesempatan mereka mendapatkan Pendidikan yang lebih baik. Pendidikan yang
lebih baik mendorong penerima kerja lebih mencari tenaga kerja yang pendidikan lebih
tinggi guna mendorong produktivitasnya, sehingga dalam hal ini pencari pekerja akan
mengurangi jumlah pekerja yang tidak produktif. Hal ini berdampak pada berkurangnya
penganguran yang disebabkan sebagian besar angakatan kerja Indonesia bisa dikatakan
memiliki skill rendah. Di provinsi jambi walaupun indeks pembangunan manusia naik
tetapi angka partisipasi sekolah berkurang.

Table 1

Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja didefinisikan sebagai perbandingan antara


angkatan kerja dengan jumlah seluruh penduduk usia kerja (Basuki, 2020). Tingkat

iv
partisipasi angkatan kerja merupakan persentase dari penduduk usia kerja yang menjadi
angkatan kerja (Faelassuffa & Yuliani, 2022).

Kegunaan dari TPAK adalah untuk mengetahui berapa penduduk yang memiliki
potensi untuk bekerja. Potensi penduduk untuk bekerja akan tinggi jika jumlah angkatan
kerja juga tinggi. Angka TPAK yang rendah menunjukkan kecilnya kesempatan kerja
yang tersedia bagi penduduk usia kerja. Sebaliknya, angka TPAK yang tinggi
menunjukan kesempatan kerja yang tersedia (Faelassuffa & Yuliani, 2022). Di provinsi
jambi sendiri Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) justru mengalami penurunan.

TPAK Provinsi Jambi pada Februari 2020 tercatat sebesar 67,56 persen, turun 0,08
persen poin dibanding setahun yang lalu. Penurunan TPAK memberikan indikasi adanya
penurunan potensi ekonomi dari sisi pasokan (supply), salah satunya sebagai akibat
perpindahan aktifitas dari angkatan kerja menjadi bukan angkatan kerja.

v
1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang sudah dijelaskan diatas, penulis kemudian dapat
mengidentifikasi masalah yang kemudian dijadikan sebgai bahan analisis dalam
penelitian tersebut yaitu sebagai berikut :
1. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja dapat mempengaruhi meningkatnya indeks
pembangunan manusia tetapi di Provinsi Jambi tingkat partisipasi Angkatan kerja
mengalami peurunan dan Indeks Pembanguan Manusia mengalami peningkatan dari
tahun ketahun
2. Di Provinsi Jambi Angka Partisipasi Sekolah mengalami fluktuasi dan Indeks
Pembangunan Manusia semakin meningkat
3. Tingkat partisipasi Angkatan kerja dan angka partisipasi sekolah naik, maka IPM akan
naik. Tetapi di provinsi Jambi tingkat partisipasi Angkatan kerja mengalami
penurunan dan angka partisipasi sekolah mengalami fluktuatif dari tahun ke tahun dan
IPM terus meningkat.

1.3 Perumusan Masalah


Berdasarkan urian latar bellakanh diatas, maka penelitian ini di rumuskan pokok suatu
permasalahan sebagai berikut :
1. Bagaimana pegaruh tingkat partisipasi Angkatan kerja terhadap indeks
pembangunan manusia provinsi jambi priode 2017 – 2020?
2. Bagaimana pengaruh angka partisipasi sekolah terhadap indeks pembangunan
manusia provinsi jambi priode 2017 – 2020?
3. Bagaimana pegaruh tingkat partisipasi Angkatan kerja dan angka partisipasi
sekolah terhadap indeks pembangunan manusia provinsi jambi priode 2017 – 2020?

1.4 Pembatasan Masalah


Untuk menghindari luasnya pokok pembahasan maka masalah pada penelitian ini
dibatasi pada hal – hal berikut:
1. Data yang digunakan adalah data pertumbuhan indeks manusia (IPM) berdasarkan
kabupaten/kota di Provinsi Jambi dari tahun ke tahun, data tingkat partisipasi
Angkatan kerja berdasarkan kabupaten/kota di Provinsi Jambi dari tahun ke tahun,

vi
dan data angka partisipasi sekolah berdasarkan kabupaten/kota di Provinsi Jambi
dari tahun ke tahun yang dipublikasi oleh badan pusat statistic (BPS) Provinsi
Jambi
2. Priode yang diambil adalah tahun 2017-2020

1.5 Tujuan Penelitian


Berdasarkan rumusan masalah yang telah disusun diatas, maka tujuan dari penelitian
ini adalah :
1. Untuk Menganalisis Pengaruh Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja Terhadap Indeks
Pembangunan Manusia Provinsi Jambi Priode 2017 – 2020
2. Untuk Menganalisis Pengaruh Angka Partisipasi Sekolah Terhadap Indeks
Pembangunan Manusia Provinsi Jambi Priode 2017 – 2020
3. Untuk Menganalisis Pegaruh Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja Dan Angka
Partisipasi Sekolah Terhadap Indeks Pembangunan Manusia Provinsi Jambi Priode
2017 – 2020

vii
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Indeks Pembangunan Manusia (IPM)


Indeks Pembangunan Manusia atau Human Development Index (HDI) menurut
United Nations (UN) adalah nilai yang menunjukkan tingkat kemiskinan, kemampuan
baca tulis, pendidikan, harapan hidup, dan faktor-faktor lainnya pada negara-negara di
seluruh dunia. Indeks ini dikembangkan pada tahun 1990 oleh ekonom Pakistan Mahbub
ul Haq, dan telah digunakan sejak tahun 1993 oleh United Nations Development
Programme (UNDP) pada laporan tahunannya. IPM merupakan indikator yang digunakan
untuk melihat perkembangan pembangunan dalam jangka Panjang (BPS Kota Bandung,
2020).

Pembangunan manusia didefinisikan sebagai proses perluasan pilihan bagi


penduduk (enlarging people choice). IPM merupakan indikator penting untuk mengukur
keberhasilan dalam upaya membangun kualitas hidup manusia (masyarakat/penduduk).
IPM menjelaskan bagaimana penduduk dapat mengakses hasil pembangunan dalam
memperoleh pendapatan, kesehatan, pendidikan, dan sebagainya.

Indeks Pembangunan Manusia (IPM) merupakan pengukuran perbandingan dari


harapan hidup, pendidikan, dan standar hidup untuk semua negara. IPM digunakan
sebagai indikator untuk menilai aspek kualitas dari pembangunan dan untuk
mengklasifikasikan apakah sebuah negara termasuk negara maju, negara berkembang,
atau negara terbelakang dan juga untuk mengukur pengaruh dari kebijakan ekonomi
terhadap kualitas hidup. (Direktorat Analisis dan Pengembangan Statistik BPS, 2015)

Komponen yang diukur dalam IPM:


1. Income (pendapatan per kapita)
2. Expectation of life (angka harapan hidup)
3. Years of scholly (pendidikan)

viii
4. Elitaration rate (tingkat buta huruf)

2.2 Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja


Menurut Simanjuntak (1985) Tingkat partisipasi kerja atau Labor Force
Participation Rate (LFPR) adalah perbandingan antara jumlah angkatan kerja dengan
penduduk dalam usia kerja dalam kelompok yang sama. Semakin tinggi Tingkat
Partisipasi Kerja, semakin tinggi jumlah angkatan kerja dalam kelompok yang sama.
Sebaliknya, semakin besar jumlah penduduk yang masih bersekolah dan yang mengurus
rumah tangga, semakin besar jumlah yang tergolong bukan angkatan kerja semakin kecil
jumlah angkatan kerja, dan akibatnya semakin kecil Tingkat Partisipasi Kerja

Menurut Badan Pusat Statistik (2018) Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK)
merupakan angka yang menggambarkan perbandingan angkatan kerja dengan penduduk
dalam usia kerja. Selain itu, TPAK juga merupakan angka yang menggambarkan
penyediaan atau penawaran tenaga kerja. Berikut merupakan rumus perhitungan TPAK
menurut Badan Pusat Statistik, yaitu: Menurut Simanjuntak (1998) terdapat beberapa
faktor yang mempengaruhi Tingkat Partisipasi Angkatan Tenaga Kerja antara lain:
a. Jumlah Penduduk yang masih bersekolah Semakin bertambahnya jumlah
penduduk yang bersekolah, maka jumlah angkatan kerja semakin kecil yang
selanjutnya berdampak pada TPAK yang juga semakin kecil. Penyediaan
fasilitas pendidikan, kondisi dan penghasilan keluarga memberikan pengaruh
pada jumlah penduduk yang memutuskan untuk bersekolah.
b. Jumlah Penduduk yang mengurus rumah tangga Angka TPAK akan semakin
kecil jumlahnya ketika semakin banyak tiap-tiap anggota keluarga yang
mengurus rumah tangga.
c. Umur Penduduk laki-laki terutama yang berumur 25-55 tahun umumnya dituntut
menafkahi keluarganya sehingga TPAK relatif besar. Sedangkan penduduk yang
berusia lebih dari 55 tahun cenderung menurunkan TPAK karena pada usia ini
peroduktivitas kerja menururn dari adanya keputusan untuk pensiun.

ix
d. Tingkat Pendidikan Semakin tinggi kualitas atau jenjang pendidikan individu,
maka akan mebuat kesempatan bekerja semakin luas. Sehingga pada akhirnya
TPAK akan cenderung mengalami kenaikan.
e. Upah Semakin tinggi upah di pasar tenaga kerja, semakin banyak keputusan
anggota yang tertarik masuk pasar kerja.

2.3 Angka Partisipasi Sekolah


Angka Partisipasi Sekolah (APS) adalah perbandingan antara jumlah murid
kelompok usia sekolah tertentu yang bersekolah pada berbagai jenjang pendidikan
dengan penduduk kelompok usia sekolah yang sesuai dan dinyatakan dalam persentase.

Partisipasi berasal dari kata bahasa Inggris “participation” yang berarti pengambilan
bagian, pengikutsertaan (John M. Echols & Hasan Shadily, 2000:419). Partisipasi berarti
peran serta seseorang atau kelompok masyarakat dalam proses pembangunan baik dalam
bentuk pernyataan maupun dalam bentuk kegiatan dengan memberi masukan pikiran,
tenaga, waktu, keahlian, modal dan atau materi, serta ikut memanfaatkan dan menikmati
hasil-hasil pembangunan (I Nyoman Sumaryadi, 2010: 46) Indikator yang digunakan
untuk melihat akses penduduk usia sekolah yang memanfaatkan fasilitas pendidikan
adalah Angka Partisipasi Sekolah (APS).

APS didefinisikan sebagai persentase anak yang masih sekolah terhadap jumlah
penduduk secara keseluruhan tanpa memperhatikan jenjang atau tingkat pendidikan yang
sedang dijalaninya (BPS, 2013: 43). Meningkatnya APS menunjukkan adanya
keberhasilan di bidang pendidikan. Angka partisipasi sekolah (APS) ialah persentase
penduduk yang bersekolah menurut kelompok umur tertentu. APS merupakan ukuran
daya serap sistem pendidikan terhadap penduduk umur sekolah. APS yang tinggi
menunjukkan tingginya partisipasi sekolah dari penduduk umur tertentu. Ukuran yang
banyak digunakan di sektor pendidikan, seperti pertumbuhan jumlah murid, lebih
menunjukkan perubahan jumlah murid yang mampu ditampung oleh setiap jenjang
sekolah (BPS, 2015: 45-46).

APS merupakan indikator dasar yang digunakan untuk melihat akses pada
pendidikan khususnya bagi penduduk umur sekolah. Indikator ini juga dapat digunakan
untuk melihat struktur kegiatan penduduk yang berkaitan dengan sekolah (BPS. 2014:
36). Berikut rumus menghitung angka partisipasi sekolah (APS).

x
xi
BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Waktu dan Tempat Penelitian


Dalam penelitian ini penulis bertujuan melakukan penelitian terhadap pengaruh angka

partisipasi sekolah dan tingkat partisipasi angkatan kerja (TPAK) terhadap Indeks

pembangunan manusia (IPM) Provinsi Jambi dengan lembaga yang berkaitan yaitu badan

pusat statistik (BPS) yang beralamatkan di Jl. A Yani No.4, Telanaipura, Kec.

Telanaipura, Kota Jambi, Jambi 36122.

3.2 Jenis Penelitian dan Sumber Data


3.2.1 Jenis Penelitian
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data skunder. Data

skunder merupakan sumber data penelitian yang diperoleh secara tidak langsung

melalui media perantara. Data skunder adalah data yang diperoleh dari sumber yang

menerbitkan dan bersifat siap pakai. Data skunder umumnya berbentuk catatan atau

laporan data dokumentasi oleh Lembaga tertentu yang di pulikasi.

3.2.2 Sumber Data


Sumber data yang dipakai dalam penelitian ini berasal dari laman website
badan pusat statistic (BPS) Provinsi Jambi. Penelitian ini menggunakan data
panel, dimana data panel adalah data gabungan antara data time series dengan data
cross section.(Ahmaddien & Susanto, 2020)

Data yang diteliti meliputi indeks pembangunan manusia (IPM), angka


partisipasi sekolah (APS), dan tingkat partisipasi angka kerja (TPAK) dengan data
time series tahun 2017-2020. Dan cross section yaitu 9 kabupaten dan 2 kota di
Provinsi Jambi.

xii
3.2.3 Metode Analisis Data
Metode data panel atau pooling adalah data yang merupakan kombinasi dari
data cross section dan data time series yakni sejumlah variabel diobservasi atas
sejumlah kategori dan dikumpulkan dalam suatu jangka waktu tertentu.
Untuk menganalisis kombinasi pada variabel dependent atau variabel yaitu

Indeks Pembangunan Manusia (IPM) (Y) dan data indepent yaitu angka

partisipasi sekolah (ASP) ( X 1 ¿serta tingkat partisipasi Angkatan kerja (TPAK) (

X 2 ¿dengan data time series tahun 2017-2020. Dan cross section yaitu 9

kabupaten dan 2 kota di Provinsi Jambi. menggunakan model data panel dengan

software EViews 10.

3.2.4 Alat Analisis Data


Alat analisis yang digunakan analisis data panel yaitu terdiri atas data runtun

waktu (time series) dari tahun 2017-2020 dan data silang (cross section) yaitu 9

kabupaten dan 2 kota di Provinsi Jambi. Pendekatan yang digunakan dalam

mengestimasi model regresi data panel adalah fixed effect model (CEM).

DAFTAR PUSTAKA

Ahmaddien, I., & Susanto, B. (2020). Eviews 9 : Analisis Regresi Data Panel. Ideas Publishing, 1–95.
Basuki, K. (2020). Estimasi Model Indeks Pembangunan Manusia di Kabupaten/Kota Provinsi Jambi.
ISSN 2502-3632 (Online) ISSN 2356-0304 (Paper) Jurnal Online Internasional & Nasional Vol. 7
No.1, Januari – Juni 2019 Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta, 53(9), 1689–1699.
www.journal.uta45jakarta.ac.id
BPS Kota Bandung. (2020). Berita Resmi Statistik. Bps.Go.Id, 19(27), 1–8.
https://jakarta.bps.go.id/pressrelease/2019/11/01/375/tingkat-penghunian-kamar--tpk--hotel--
berbintang-dki-jakarta-pada-bulan-september-2019-mencapai-58-97-persen.html
Faelassuffa, A., & Yuliani, E. (2022). Kajian Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja Terhadap Indeks
Pembangunan Manusia. Jurnal Kajian Ruang, 1(1), 49. https://doi.org/10.30659/jkr.v1i1.19979

xiii
Setiawan, M. B., & Hakim, A. (2008). Indeks Pembangunan Manusia Manusia. Jurnal Economia, 9(1),
18-26, 9(1), 18–26. Uny.ac.id
https://jambi.bps.go.id/publication/2021/02/26/eb5974fa96bbeeb4f4dac89c/provinsi-jambi-dalam-
angka-2021.html

https://jambi.bps.go.id/publication/2019/08/16/7263a145792b853df6d0581b/provinsi-jambi-dalam-
angka-2019.html

https://jambi.bps.go.id/publication/2018/08/16/463fb7693f6a21782bbe309c/provinsi-jambi-dalam-
angka-2018.html_PROVINSI

https://jambi.bps.go.id/publication/2017/08/11/64e2ccc9c541365b48699aa4/provinsi-jambi-dalam-
angka-2017.html

xiv

Anda mungkin juga menyukai