Anda di halaman 1dari 12

I.

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sektor pertanian di Indonesia merupakan salah satu sektor yang masih

diyakini mampu berperan sangat penting dalam perekonomian nasional dari sisi

pembangunan ekonomi dan menjadi penopang kegiatan ekonomi masyarakat pada

umumnya. Hal tersebut dibuktikan dengan peranannya dalam penghasil devisa

negara, pemenuh kebutuhan pokok dan pangan, sumber pendapatan petani

dipedesaan serta penyedia lapangan pekerjaan. (Septiana, 2019).

Secara umum pertanian sebagai salah satu sektor ekonomi yang sangat

potensial dalam memberikan sumbangan terhadap pertumbuhan dan

pembangunan ekonomi nasional, baik dari segi pendapatan maupun penyerapan

tenaga kerja, sektor pertanian di Indonesia terdiri dari perkebunan, tanaman

hortikultura, kehutanan, perikanan, peternakan serta pangan. Tanaman

hortikultura menjadi subsektor pertanian andalan kedua di Indonesia yang

memiliki kekuatan daya saing setelah tanaman pangan. Hortikultura terdiri dari

tanaman buah-buahan, tanaman sayur-sayuran, tanaman hias dan tanaman

biofarma (obat-obatan), (Mimi, dkk, 2017)

Sektor pertanian jangka panjang sudah tidak dapat diandalkan maka dari

itu pembangunan industri harus dilaksanakan, sebab sektor pertanian yang masih

dipengaruhi oleh sektor alam. Industrialisasi membantu masyarakat dalam

merangsang penduduk pedesaan untuk melepas cara hidup mereka yang

berorientasi pada tradisi, menciptakan nafkah, serta mendorong mereka untuk

berhubungan dengan dunia luar, Selain itu industrialisasi juga membantu

menciptakan pembagian lapangan kerja dikalangan orang desa (Sumarjan, 2010).

1
2

Pertanian merupakan sector yang bertumpu pada aspek biologis dengan

memanfaatkan sumber daya alam dan Sebagian besar ada dipedesaan.

Permasalahan yang sering sekali dihadapi oleh Agroindustri di internalnya pada

basis pertanian adalah mudah rusak karena pada umumnya hanya bisa

menghasilkan produk secara optimal baik kualitas maupun kuantitasnya pada saat

tertentu saja. Satu komoditas akan mempunyai sifat yang berbeda apabila beda

lokasinya. Karakteristik daripada produsen juga harus dipertimbangkan karena

mempunyai keterbatasan berbagai hal seperti manajemen, teknologi dan

keterampilan dan menyebabkan sulitnya mengakses terhadap berbagai aspek yang

terkait dengan bisnis yang dilakukannya.

Usaha-usaha yang dijalankan untuk meningkatkan kesejahteraan baik

material maupun spritual adalah dasar dari Pembangunan yang dilakukan saat ini.

Salah satu bentuk kegiatannya adalah pembangunan industri. Pembangunan

industri dilakukan dalam segala tingkatan, selain itu dilaksanakan diberbagai

daerah di Indonesia. Hal ini menyebabkan daerah yang dahulunya daerah di

Indonesia tidak mengenal industri sebagai lapangan pekerjaan atau kehidupan,

sekarang mempunyai kemungkinan tumbuh untuk menjadi daerah industri dengan

segala sisi positif dan negatifnya, yang kemudian akan membawa suatu

perubahan-perubahan dalam masyarakat tersebut.

Agroindustri mempunyai peranan penting karena mampu menghasilkan

nilai tambah dari produk segar hasil pertanian. Agroindustri di pedesaan yang

berskala Industri rumah tangga memiliki potensi, kedudukan dan peranan, yang

cukup Strategi untuk mewujudkan struktur perekonomian yang mampu

memberikan pelayanan ekonomi, melaksanakan pemerataan dan dapat mendorong


3

pertumbuhan ekonomi serta mewujudkan stabilitas ekonomi. Hal ini berdasarkan

pada saat keadaan krisis atau merosotnya harga Nanas, usaha kecil tetap mampu

bertahan. Pengembangan dan pembinaan yang berkesinambungan diperlukan

guna meningkatkan kemajuan pada Industri tersebut agar mampu mandiri menjadi

usaha yang Tangguh dan juga memiliki keunggulan didalam memberikan

kepuasan konsumen serta dapat menciptakan peluang pasar yang lebih besar

(Khoiriyah, dkk,.2012).

Nanas merupakan salah satu hasil pertanian yang nilai ekonominya cukup

tinggi. Tanaman yang nilai ekonominya tinggi, biasanya memiliki resiko

kegagalan dalam pemeliharaan tanaman yang tinggi pula (Arief, 2009)

Nanas merupakan salah satu komoditi Indonesia yang termasuk penting.

buah Nanas menjadi komoditi ekspor andalan dalam bentuk jus maupun kalengan

(Rodliyatun dkk, 2019). Buah Nanas juga dapat dikonsumsi oleh masyarakat

dengan cara buahnya dimakan langsung. Alasan masyarakat menyukai buah

Nanas karena buah Nanas mengandung vitamin C dan A sebagai antioksidan,

serta buah Nanas mengandung Kalium, Magnesium, Besi, Fosfor, Natrium,

Kalsium, Sukrosa Dekstrosa, serta Enzim Bromelain.

Berdasarkan hasil observasi yang sudah dilakukan, penulis mendapatkan

beberapa informasi bahwa tanaman Nanas merupakan tanaman yang paling

banyak di budidaya di Kabupaten Muaro Jambi terutama di Kecamatan Sungai

Gelam, Nanas sudah menjadi komoditi andalan hasil pertanian masyarakat

Kecamatan Sungai Gelam dari ciri khasnya yang sudah melekat bahwa

Kecamatan Sungai Gelam merupakan penghasil Nanas terbanyak di Provinsi

Jambi.
4

Provinsi Jambi merupakan salah satu provinsi yang mempunyai potensi

lahan gambut yang cukup baik pada potensi lahan yang dimiliki masih cukup luas

yaitu sekitas 24,15 ribu ha, dan salah satu Kabupaten di Provinsi Jambi yang

memiliki potensi tanah gambut adalah Kabupaten Muaro Jambi. Selama ini lahan

gambut tersebut lebih merupakan lahan tidur yang tidak tergarap. Dengan

demikian pemanfaatan lahan gambut melalui Pengembangan budidaya Nanas

dapat menjadi salah satu upaya penting dalam meningkatkan pendapatan dan

kesejahteraan petani (Amrullah dkk, 2018).

Muaro Jambi merupakan salah satu daerah Kabupaten di Provinsi Jambi

yang memiliki potensi komoditas dibidang holrikultura. Potensi buah Nanas di

Kabupaten Muaro Jambi dimanfaatkan secara optimal. Sebagai gambarannya,

Nanas di Desa Tangkit Baru merupakan salah satu rumpun Nanas yang telah

dianggap sebagai komoditas yang unggul dengan nomor SK :

103/kpts/tp.240/3/2000. Luas wilayah memiliki potensi kurang lebih 800 Ha.

Lahan gambut yang ada di Kabupaten Muaro Jambi, Merupakan lahan yang

potensial untuk mengembangkan budidaya Nanas yang dilakukan oleh masyarakat

Desa Tangkit Baru, Kecamatan Sungai Gelam Kabupaten Muaro Jambi. Berikut

data banyaknya pohon dan Banyak produksi Nanas yang menghasilkan di

Provinsi Jambi tahun 2019.


5

Tabel 1 Produksi dan Banyaknya Pohon Nanas yang menghasilkan di


Provinsi Jambi 2019

Tanaman
Kabupaten/Kota Produksi (Kw/ha)
(pohon)
Kerinci 256,50 17
Merangin 3.580,50 280
Sarolangun 1.579,25 93
Batang Hari 16.650,00 334
Muaro Jambi 12.188.017,75 1.365.018
Tanjung Jabung Timur 94.993,00 1.812
Tanjung Jabung Barat 6.427,75 165
Tebo 843,00 47
Bungo 1.261,67 47
Kota Jambi 163,75 2
Kota Sungai Penuh 117,50 5
Sumber : Badan Statistik Provinsi Jambi, 2020.

Tabel 1 menunjukkan bahwa jumlah tanaman dan dan tingkat Produksi

pada setiap Kabupaten atau kota di Provinsi Jambi yang memiliki jumlah paling

tertinggi diantara Kabupaten atau kota lainya yaitu pada Kabupaten Muaro Jambi

dimana Kabupaten Muaro Jambi memiliki jumlah tanaman Nanas sebanyak

12.188.017,75/pohon dan jumlah produksi yang dihasilkan sebanyak

341.255/Kw/Ha pada tahun 2019.

Tabel 2 Produksi dan Banyaknya Pohon Nanas yang Menghasilkan di


Kabupaten Muaro Jambi pada Tahun 2016-2020

Tahun Tanaman (pohon) Produksi (Kw/ha)


2016 6.256.071 164.494
2017 8.444.705 109.780
2018 8.993.733 116.918
2019 12.188.017,75 1 365 018
2020 13.273.110,35 1.479.750
Sumber: Badan Statistik Provinsi Jambi, 2020.

Berdasarkan Tabel 2 bahwa pada tahun 2016 sampai 2020 jumlah tanaman

Nanas di Kabupaten Muaro Jambi terus mengalami peningkatan. Namun pada


6

tahun 2017 sampai 2019 produksi tanaman Nanas di Kabupaten Muaro Jambi

mengalami fluktuasi data dan pada tahun 2020 produksi tanaman Nanas

mengalami peningkatan yang sangat tinggi produksinya sebanyak 1.479.750

Kw/ha yang diimbangi dengan jumlah tanaman yang ditanam sebanyak

13.273.110,35 pohon. Dengan informasi data yang menyebabkan produksi

meningkat dikarenakan jumlah tanaman juga meningkat sehingga penunjang

tahun depan diharapkan lebih banyak lagi tanaman Nanas yang dibudidayakan

agar produksi yang dihasilkan meningkat.

Tabel 3 Produksi Tanaman Buah-Buahan Menurut Jenis Tanaman (kw) di


Kecamatan Sungai Gelam Tahun 2020
Jenis Tanaman Produksi (kw/ha)
Alpukat 804
Belimbing 5
Duku 12.108
Durian 22.541
Jambu air 869
Jambu biji 216
Jeruk Besar 2
Jeruk Siam 2.064
Mangga 2.618
Manggis 374
Nangka 4.400
Nanas 1.479.750
Pepaya 6.725
Pisang 41.881
Rambutan 1.810
Sawo 164
Sirsak 50
Sukun 517
Sumber : Badan Pusat Statistik Muaro Jambi, 2020

Tabel 3 memperlihatkan bahwa banyak jenis tanaman holtikultura yang

berada di Kecamatan Sungai Gelam yang memiliki jumlah produk beragam tiap

komoditinya. Namun tabel 3 ini ada salah satu jenis tanaman yang memiliki
7

jumlah produksi tertinggi yaitu Nanas sebanyak 1.479.750 Kw/Ha pada tahun

2020.

Nanas di daerah ini rasanya sangat manis, tekstur buahnya sangat lembut

dan kandungan air yang cukup banyak, serta ukurannya yang besar. hal tersebut

merupakan suatu kelebihan yang dimiliki tanaman Nanas, Nanas yang berukuran

besar atau sedang adalah ukuran Nanas yang banyak dijual. Akan tetapi ada

beberapa petani Nanas yang minatnya berubah akibat harga jual Nanas yang

sangat berfluktuatif, ketika musim panen tiba harga jual Nanas jatuh drastis

karena adanya produksi yang berlebih yang menyebabkan tingginya jumlah Nanas

dipasar. Namun yang membuat miris adalah jika harga Nanas di kota-kota besar

lumayan mahal yaitu Rp.5.000- Rp.15.000/buah tergantung besar kecilnya.

Harga Nanas di Desa Tangkit Baru Kecamatan Sungai Gelam Kabupaten

Muaro Jambi pernah ditemukan di pingir jalan yang menjualnya dengan harga

Rp.10.000 untuk per 5 buah Nanas dan harga Rp. 2.500 untuk per 1 buahnya saat

kondisi Nanas banjir. Di kota-kota besar, Nanas dapat dipasarkan ke supermarket,

pasar sayuran, industri pengolahan minuman, dan pasar lokal. Di kota kecil

mungkin bisa dipasarkan ke pasar lokal dan industri rumah tangga.

Berdasarkan penghitungan NBM dari Nanas, penyediaan Nanas tersebut

terutama digunakan untuk bahan makanan (80%), sedangkan 20% sisanya dijual

secara obral saat Nanas panen secara serentak. Peluang bisnis buah Nanas sangat

prospektif untuk dikembangkan, karena sampai saat ini permintaan masyarakat

akan buah Nanas sangat tinggi. Gizi yang terkandung dalam buahnya juga cukup

banyak. Dengan adanya pengolahan Nanas yang menghasilkan berbagai macam


8

produk turunan maka diharapkan akan meningkatkan nilai tambah dan nilai jual

dari produk tersebut.

Pengembangan agroindustri nanas merupakan konsep yang dapat menjadi

pendorong dan merupakan cara dalam rangka meningkatkan luas lahan produksi

dan totaol produksi dengan komdisi lahan yang ada sekarang tentunya dapat

meningkatkan pendapatan petani pada khususnya dan peningkatan perekonomian

pada umumnya.

Selain menyelamatkan hasil panen, pengolahan buah Nanas dapat

memperpanjang umur simpan, diversifikasi pangan dan meningkatkan kualitas

maupun nilai ekonomis buah tersebut. Pengolahan Nanas dilakukan secara home

Industri maupun secara Industri. Pengolahan secara Industri menggunakan system

terpadu, yaitu bahan baku, proses pengolahan, pengemasan, serta olahan akhir

dikerjakan dalam satu tempat terpadu, hingga pemasaran dengan sasaran yang

siap menerima.

Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis tertarik untuk meneliti

tentang “Strategi Pengembangan Agroindustri Nanas di Desa Tangkit Baru

Kecamatan Sungai Gelam Kabupaten Muaro Jambi”.

1.2 Rumusan Masalah

Potensi nanas indonesia cukup baik tetapi belum diupayakan secara

optimal karena tingkat persaingan yang tinggi dengan produk holtikultura lain,

masih rendahnya kualitas dan kuantitas pasokan nanas lokal serta informasi harga

dan pasar masih belum transparan sampai ketingkat petani. Secara umum

permasalahan yang melekat dalam upaya pengembangan agroindustri nanans

adalah pengembangan yang kurang terencana, tidak tersedianya lahan untuk


9

perluasan lahan, fasilitas penunjang yang kurang memadai serta permasalahan lain

yang terkait.

Desa Tangkit Baru Baru Kecamatan Sungai Gelam Kabupaten Muaro

Jambi terdapat home industri Nanas yang sudah berdiri sejak tahun 1990

(Yakmar, 2010:10). Home industri Nanas merupakan industri rumah tangga

dimana hasilnya hanya untuk digunakan dalam memenuhi kebutuhan sendiri.

Pendirian home industri Nanas ini terjadi karena pada tahun 1984 Nanas mulai

menghasilkan lebih kurang 12.000 buah Perharinya, sedangkan harga perbuah Rp.

2.000-2.500. Ada 59 Home Industri yang sudah berdiri di Desa Tangkit Baru

Kecamatan Sungai Gelam Kabupaten Muaro Jambi. Faktor yang mempengaruhi

tingkat harga buah Nanas di Desa Tangkit Baru Kecamatan Sungai Gelam adalah

kondisi cuaca, jika kondisi cuaca dalam keadaan musim hujan maka daya beli

Nanas selama musim hujan akan menurun.

Hasil panen Nanas yang melimpah, pasar-pasar di Kota Jambi juga tidak

sanggup menampung, di pinggir-pinggir jalan juga Nanas menumpuk menunggu

untuk dibawa ke pasar. Sebagian kaum ibu-ibu juga mengolah Nanas menjadi

dodol atau selai Nanas, ada juga sebagian warga mulai membuka toko untuk

menampung pemasaran Nanas ke luar Kota dan berdagang antar Provinsi, antar

Sumatera maupun antar pulau, pedagang-pedagang luar kota dan pedagang buah

antar pulau juga mulai tahu bahwa di daerah Jambi ada desa yang bernama

Tangkit Baru yang menghasilkan Nanas. Dalam perkembangannya home industri

Nanas yang ada di Desa Tangkit Baru ini mengalami perkembangan, dan dapat

terlihat dari banyaknya pendirian home industri Nanas yang ada di Desa Tangkit

Baru (Kemala dan Siti, 2016).


10

Agroindustri Nanas sangat membantu petani, karena jika terjadi penurunan

harga jual Nanas segar di tingkat pedagang pengepul maupun tengkulak dan jika

terdapat Nanas yang kualitasnya rendah, maka petani tidak perlu merasa khawatir

karena petani bisa menjualnya ke petani lain yang mengolah Nanas menjadi

produk olahan, misalnya Nanas yang dijadikan olahan kerupuk Nanas, dodol

Nanas, dan sebagainya. Oleh karena itu, diperlukan suatu Penelitian Startegi

Pengembangan usaha Agroindustri.

Permasalahan yang dihadapi petani Nanas di Desa Tangkit Baru dalam

agribisnis Nanas adalah dimana saat musim buah Nanas berlangsung secara

serentak dan produksi panen meningkat, mengakibatkan harga buah Nanas segar

menurun drastis. Untuk mengatasi hal tersebut para petani Nanas melakukan

pengolahan terhadap buah Nanas guna mendapatkan nilai tambah, diantaranya

adalah mengolah buah Nanas menjadi produk olahan.

Kualitas bahan baku merupakan salah satu faktor terpenting dalam

penentuan bahan baku Agroindustri. Bahan yang memiliki kualitas baik maka

akan menghasilkan produk dengan kulitas baik pula. Nanas dari Desa Tangkit

Baru ini memiliki kualitas buah yang baik untuk dijadikan produk olahan dimana

rasanya manis dan memiliki kandungan air tidak banyak, sehingga apabila

dijadikan produk olahan maka hasilnya akan bagus. Standar buah Nanas yang

dijadikan produk Agroindustri adalah buah Nanas yang masaknya sempurna.

Karena apabila buah Nanas yang digunakan kurang masak atau terlalu masak

maka kualitas produk yang dihasilkan kurang baik.

Prospek buah Nanas sangat besar, terutama bila Nanas diolah menjadi

produk olahan seperti selai Nanas goreng, Nanas goreng, dodol Nanas, kerupuk
11

Nanas, dan lain-lain. Oleh karena itu, petani yang akan menginvestasikan

modalnya dengan menanam Nanas, selain harus memikirkan bagaimana

memproduksi hasil, juga harus berfikir tentang pasar dan usaha lain yang

berhubungan dengan bidang perekonomian. Misalnya penyimpanan hasil panen,

pengangkutan, penentuan harga dan mengetahui saat harga sedang tinggi atau

sedang turun sebelum menanam. Petani harus memikirkan faktor yang

mempengaruhi usaha penanaman agar menghasilkan yang sesuai dengan harapan.

Sebelum menanam, petani harus mampu menentukan berapa jumlah Nanas

yang akan diproduksi, Permintaan pasar juga tidak dapat ditangguhkan. Jika telat

memenuhi permintaan pasar, pasar akan beralih dari substitor lainnya.

Berdasarkan uraian secara ringkas diatas maka perumusan masalah dalam

penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Apa saja faktor yang Mempengaruhi Keberhasilan Pengembangan

Agroindustri Nanas di Desa Tangkit Baru Kecamatan Sungai Gelam

Kabupaten Muaro Jambi ?

2. Bagaimana Alternatif Strategi yang digunakan dalam Pengembangan

Agroindustri Nanas di Desa Tangkit Baru Kecamatan Sungai Gelam

Kabupaten Muaro Jambi ?

1.3 Tujuan Penelitian

1. Untuk mengidentifikasi faktor Apa saja yang Mempengaruhi Keberhasilan

Pengembangan Agroindustri Nanas di Desa Tangkit Baru Kecamatan

Sungai Gelam Kabupaten Muaro Jambi.


12

2. Untuk menyusun dan merumuskan beberapa Alternatif Strategi yang

digunakan dalam Pengembangan Agroindustri Nanas di Desa Tangkit

Baru Kecamatan Sungai Gelam Kabupaten Muaro Jambi

1.4 Manfaat Penelitian

1. Bagi petani, hasil dari penelitian ini dapat memberikan informasi tentang

Strategi Pengembangan Agroindustri di tempat penelitian.

2. Bagi pemerintah, hasil penelitian ini bisa digunakan sebagai bahan

pertimbangan untuk mengembangkan Agroindustri Nanas di tempat

penelitian

3. Bagi peneliti selanjutnya, hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai

bahan informasi dalam melakukan penelitian tentang Strategi

Pengembangan Agroindustri.

Anda mungkin juga menyukai