PENDAHULUAN
2). Pangsa terhadap pendapatan nasional cukup besar, 3). Banyaknya penduduk
yang menggantungkan hidupnya pada sektor ini dan, 4). Menjadi basis
sektor pertanian juga telah menjadi salah satu pembentuk budaya bangsa dan
1
besar komoditas hortikultura terdiri dari kelompok tanaman sayuran (vegetables),
perhatian dari para petani di Kecamatan Kuala Cenaku adalah Nanas. Hal ini
Potensi Nanas di Kecamatan Kuala Cenaku cukup baik tetapi masih belum
selama pandemi Covid-19. Buah yang disarankan salah satunya nanas karena
buah Nanas juga dapat diolah menjadi berbagai produk seperti jus, selai,
sirup dan keripik. Jenis kandungan gizi buah nanas dalam setiap 100 gram. Buah
nanas memiliki berbagai kandungan gizi yaitu vitamin (A, B1,B2 dan C), kalsium,
fosfor dan serat. Buah nanas mengandung air sebanyak 85%,protein 0,4%, gula
14%, lemak 0,1%, serat 0,5%. Selain mengandung berbagai vitamin dan mineral
menghambat pertumbuhan sel kanker. Kandungan serat pada buah nanas dapat
2
mempermudah buang air besar pada penderita sembelit. Nanas juga kaya akan
antioksidan (fenolik dan flavonoid) yaitu zat yang berfungsi menangkal radikal
bebas. Radikal bebas inilah yang menjadi pemicu munculnya beragam penyakit
bahwa orang yang rajin mengonsumsi buah nanas memiliki resiko terinfeksi virus
dan bakteri lebih rendah ketimbang yang tidak rajin mengonsumsi. Selain itu, di
dalam darah orang yang rajin mengonsumsi buah nanas, jumlah granulosit (sel
darah putih yang bertugas melawan penyakit) nya lebih banyak bila dibandingkan
dengan yang tidak rajin mengonsumsi buah nanas. Kandungan vitamin (C),
mineral, antioksidan dan selulose (serat) sangat bermanfaat bagi kesehatan. Selain
diketahui dapat membantu memecah protein dan asam amino. Kulit buah Nanas
dapat diolah menjadi sirup atau diekstraksi cairannya untuk pakan ternak,
sedangkan serat pada daun dapat diolah menjadi kertas dan tekstil (Hadiati dan
Indriyani, 2008).
di Provinsi Riau. Data produksi nanas madu di Provinsi Riau secara rinci
3
Tabel 1. Produksi Nanas Madu di Riau
No Tahun Produksi Nanas Madu Produksi Nanas Madu
(KW) (Ton/ha)
1 2017 473.287 47328.7
2 2018 950.183 95018.3
3 2019 1.325.826 1325826.6
4 2020 2.142.774 214277.4
5 2021 3.373.370 337337
Sumber: BPS Provinsi Riau, 2021
produksi Nanas madu tiap tahun nya di Provinsi Riau, pada tahun 2017
produksi Nanas madu sebesar 47328,7 ton, pada tahun 2018 produksi
Nanas madu meningkat sebesar 95018,3 ton, pada tahun 2019 produksi
Nanas madu meningkat sebesar 1.325.826 ton, pada tahun 2020 produksi
Nanas madu meningkat sebesar 214277,4 ton, dan pada tahun 2021
tersebut berasal dari beberapa daerah sentra produksi yaitu Kampar, Siak, Dumai,
kaya akan hasil pertanian. Hasil pertanian Kabupaten Indragiri Hulu salah satunya
adalah nanas. Nanas selain dikonsumsi dalam bentuk segar, buah Nanas juga
dapat diolah menjadi berbagai produk seperti jus, selai, sirup dan keripik.
4
Untuk mengetahui luas lahan, produksi dan produktivitas nanas di Kabupaten
Indragiri Hulu terus mengalami peningkatan. Pada tahun 2017 luas lahan
Nanas madu di Kabupaten Indragiri Hulu berjumlah 196,8 Ha, pada tahun
penurunan berjumlah 167,6 Ha, pada tahun 2019 luas lahan Nanas madu
136,9 Ha, pada tahun 2020 luas lahan Nanas madu di Kabupaten
tahun 2021 luas lahan Nanas madu di Kabupaten Indragiri Hulu Kembali
Kabupaten Indragiri Hulu tahun 2017 berjumlah 5363,3 ton, pada tahun 2018
produksi Nanas madu Kabupaten Indragiri Hulu meningkat 6177,3 ton, pada
tahun 2019 produksi Nanas madu Kabupaten Indragiri Hulu meningkat 6843,8
ton, pada tahun 2020 produksi Nanas madu Kabupaten Indragiri Hulu meningkat
6882,8 ton dan pada tahun 2021 produksi Nanas madu Kabupaten Indragiri Hulu
5
kembali meningkat 26286,8 ton. Produktivitas Nanas madu Kabupaten Indragiri
Hulu tahun 2017 berjumlah 27,253 ton/ha, pada tahun 2018 produktivitas Nanas
madu Kabupaten Indragiri Hulu meningkat 36,867 ton/ha, pada tahun 2019
pada tahun 2020 produktivitas Nanas madu Kabupaten Indragiri Hulu meningkat
50,202 ton/ha dan pada tahun 2021 produktivitas Nanas madu Kabupaten
usahatani, luas lahan nanas menurut Desa di Kecamatan Kuala Cenaku tahun
Tabel 3. Potensi Budidaya Nanas Madu di Kecamatan Kuala Cenaku Tahun 2021
No Desa Luas (Ha) Produksi (Ton) Produktivitas
(Ton/Ha)
1. Kuala Cenaku 0 0 0
2. Tambak 0 0 0
3. Pulau Gelang 0 0 0
4. Kuala Mulia 0 0 0
5. Tanjung Sari 0 0 0
6. Rawa Sekip 0 0 0
7. Rawa Asri 0 0 0
8. Pulau Jumat 7 840 120
9. Sukajadi 150 18000 120
Sumber: Balai Penyuluhan Pertanian Kec.Kuala Cenaku (BPP), 2021
6
Berdasarkan pada Tabel 3 di atas maka lokasi penelitian direncanakan
akan dilaksanakan di Desa Sukajadi dan Pulau Jumat dengan total luas tanaman
nanas madu 157 Hektar. Dasar pengambilan penelitian ini karena pada dua desa
ini terdapat lahan usahatani nanas madu seluas 7 Hektar di Desa Pulau Jumat dan
pada Tabel 4.
lahan Nanas madu di Kecamatan Kuala Cenaku berjumlah 140 Ha, pada
berjumlah 140 Ha, pada tahun 2019 luas lahan Nanas madu di Kecamatan
Kuala Cenaku berjumlah 140 Ha, pada tahun 2020 luas lahan Nanas
7
madu di Kecamatan Kuala Cenaku mengalami peningkatan berjumlah 150
Ha dan pada tahun 2021 luas lahan Nanas madu di Kecamatan Kuala
Cenaku tahun 2017 berjumlah 1400 ton, pada tahun 2018 produksi Nanas madu
tahun 2019 produksi Nanas madu di Kecamatan Kuala Cenaku 98 ton, pada
berjumlah 120 ton dan pada tahun 2021 produksi Nanas madu di Kecamatan
Cenaku tahun 2017 berjumlah 10 ton/ha, pada tahun 2018 produktivitas Nanas
madu di Kecamatan Kuala Cenaku menurun 0,7 ton/ha, pada tahun 2019
produktivitas Nanas madu di Kecamatan Kuala Cenaku 0,7 ton/ha, pada tahun
ton/ha dan pada tahun 2021 produktivitas nanas madu di Kecamatan Kuala
saat momen-momen tertentu seperti hari raya dan tahun baru. Namun saat panen
Nanas madu melimpah harga cenderung turun, dan petani kurang berminat untuk
menanamnya. Belum ada pola yang efektif dan efisien agar produk nanas madu
ini selalu ada secara kontiniu. Untuk itu usahatani nanas perlu di identifikasi dan
dianalisis secara cermat agar dapat diketahui faktor yang mempengaruhi produksi
8
Strategi merupakan alat untuk mencapai tujuan. Dalam perkembangannya,
konsep mengenai strategis terus berkembang. Hal ini dapat ditunjukkan oleh
komunitas, pemerintah, dan sebagainya, yang baik secara langsung maupun tidak
langsung menerima keuntungan atau biaya yang ditimbulkan oleh semua tindakan
hortikultura.
disusun kebijakan terkait dengan penyediaan nanas madu, baik yang berasal dari
produksi dalam negeri maupun impor, karena dalam pemenuhan kebutuhan kalori,
dan menjadi andalan petani di daerah tersebut. Nanas madu sebagai komoditas
9
hortikultura masih sering dianggap sebagai usaha sampingan sehingga
namun kebutuhan nanas yang terus meningkat. Padahal Kecamatan Kuala Cenaku
1. Potensi sumberdaya alam seperti lahan, iklim curah hujan dan topografi.
unggul karena sebagian besar petani masih menggunakan varietas lokal atau
varietas unggul lama yang petani sukai secara turun temurun meskipun
dilakukan secara sederhana khususnya dalam hal pemupukan dan fluktuasi harga,
petani menjual pada tengkulak dalam bentuk segar karena sifat komoditas nanas
madu yang mudah rusak maka besarnya permintaan dan penawaran sangat
Dari latar belakang di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian
10
comosus (L) merr) di Kecamatan Kuala Cenaku Kabupaten Indragiri Hulu
Provinsi Riau ”.
bibit, pupuk, pestisida dan alat mesin pertanian di Kecamatan Kuala Cenaku
1. Karakteristik Petani Nanas madu, dan Profil Usaha Tani Nanas madu di
11
dan BEP (Break Event Point) di Kecamatan Kuala Cenaku Kabupaten
Indragiri Hulu
Indragiri Hulu
Adapun manfaat dari penelitian ini bagi beberapa pihak adalah sebagai
berikut:
1. Bahan masukan bagi pelaku usaha nanas madu di Kecamatan Kuala Cenaku
nanas.
3. Bahan informasi bagi pihak lain yang berminat untuk usaha nanas madu.
12
Ruang lingkup dari penelitian mengenai “Strategi Pengembangan Usahatani
Nanas madu di Kecamatan Kuala Cenaku dibatasi 4 ruang lingkup penelitian saja
penyediaan bibit, pupuk, pestisida dan alat mesin pertanian. (3) Analisis usahatani
analisis biaya, produksi, pendapatan, efisiensi dan BEP (Break Event Point). (4)
digunakan petani karena produksi panen nya lebih tinggi dan tahan akan penyakit.
13
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
pemeluknya menuju kepada kebahagiaan hidup yang hakiki, oleh karena itu Islam
akhirat, dengan kata lain Islam (dengan segala aturannya) sangat mengharapkan
2001).
Sistem Agribisnis dari perspektif islam adalah suatu konsep yang dapat
berdasarkan kesadaran akan makna penciptaan alam raya sebagai anugerah yang
harus di kelola dengan baik, yaitu secara ekonomi maupun spiritual dalam satu
14
keikhlasan dan ketakwaan terhadap kemahabesaran dan keagungan Allah
Syariat Islam dengan kemaslahatan. Ekonomi Islam yang merupakan salah satu
bagian dari Syariat Islam, tentu mempunyai tujuan yang tidak lepas dari tujuan
utama Syariat Islam. Tujuan utama ekonomi Islam adalah merealisasikan tujuan
manusia untuk mencapai kebahagiaan dunia dan akhirat (falah), serta kehidupan
kesejahteraan dalam pandangan Islam, yang tentu saja berbeda secara mendasar
meningkat, dan ini merupakan salah satu indikator kesejahteraan dalam ekonomi
perhatian serius seperti halnya dalam ekonomi kapitalis, hanya saja dalam
kegagalan sistem ekonomi kapitalis yang didasarkan pada pasar bebas, hal itu
dianggap sebagai proses transisional, sehingga problem itu dipandang akan hilang
kewajiban sosial masyarakat yang telah ditetapkan oleh Allah SWT, jika hal itu
15
tidak dipenuhi, maka kehidupan dunia akan rusak dan kehidupan umat manusia
akan binasa. Selain itu, Al-Ghazali juga merumuskan tiga alasan mengapa
dirinya dan keluarganya dan Ketiga, Untuk membantu orang lain yang sedang
tidak bisa dipisahkan dengan unsur harta, karena harta merupakan salah satu unsur
utama dalam memenuhi kebutuhan pokok, yaitu sandang, pangan dan papan
(Karim, 2008).
ض ٰعفًا خَ افُوْ ا َعلَ ْي ِه ۖ ْم فَ ْليَتَّقُوا هّٰللا َ َو ْليَقُوْ لُوْ ا ْ ش الَّ ِذ ْينَ لَوْ ت ََر ُكوْ ا ِم ْن
ِ ًخَلفِ ِه ْم ُذرِّ يَّة َ َو ْليَ ْخ
Artinya:
16
Berdasarkan ayat diatas, dapat diketahui bahwa sebagai tanggung jawab
sosial maka diperlukan proses pembinaan kepada yang lemah agar sejahtera
syariah yang harus ditaati dalam perdagangan oleh para pedagang muslim dalam
(Qardhawi, 2008).
Dengan mengacu praktek kehidupan pasar pada masa Rasulullah dan para
sahabatnya, Ibnu Taymiyyah menyatakan bahwa ciri khas kehidupan pasar yang
islami adalah:
dagangan
17
e. Adanya homogenitas dan standarisasi produk agar terhindar dari pemalsuan
usaha disertai sejumlah larangan, etika dan norma. Selain beberapa larangan
utama, hukum Islam menetapkan sejumlah batasan dan norma lainnya untuk
utama, termasuk riba, gharar dan perjudian, syari’ah Islam telah mengemukakan
Tujuan akhir ekonomi Islam adalah sebagaimana tujuan dari Syari’at Islam
itu sendiri, yaitu mecapai kebahagiaan di dunia dan akhirat melalui suatu tatanan
18
kehidupan yang baik dan terhormat. Mewujudkan kesejahteraan hakiki bagi
manusia merupakan dasar sekaligus tujuan utama dari syari’at Islam, karenanya
juga merupakan tujuan ekonomi Islam (P3E, 2012). Kegiatan ekonomi itu salah
secara syari’ah yang dapat menjadi panduan bagi para pemasar sebagai berikut
(Juhaya, 2010).
1. Teistis (rabbaniyah)
(suap), korupsi, kolusi, dan wanita. Salah satu ciri khas syariah marketing yang
tidak dimiliki dalam pemasaran konvensional yang dikenal selama ini adalah sifat
yang religius (diniyyah). Kondisi ini tercipta tidak karena keterpaksaan, tetapi
Dari hati yang paling dalam, seorang syariah marketer menyakini bahwa
Allah SWT. Selalu dekat dan mengawasi ketika dia sedang melaksanakan segala
pertanggungjawaban darinya atas pelaksanaan syariat itu pada hari ketika semua
2. Etis (ahlaqi’yyah)
etika, dan moral. Ia mampu menjemput nilai-nilai moral, agar mewarnai budaya
19
marketing yang lebih bermoral, beretika, manusiawi,menjunjung tinggi harkat dan
martabat wanita, tidak menjadikan wanita sebagai objek pemuas nafsu atau
3. Realistis (al-waqi’iyyah)
santun, dan rapi dalam penampilan serta tidak kaku dalam pergaulan. Syariah
adalah para pemasar profesional dengan penampilan yang bersih, rapi, dan
bersahaja, apa pun model atau gaya berpakaian yang dikenakannya. Mereka
4. Humanistis (insaniyyah)
Karakteristik atau identitas petani adalah semua hal yang berkaitan dengan
petani atau pelaku usaha tani nanas. Menurut Soekartawi (2002), aspek yang
20
tanggungan keluarga, penghasilan perbulan, lama pengalaman usaha tani, lama
menjadi anggota kelompok, dan penguasaan lahan yang meliputi luas lahan dan
status kepemilikan lahan. Karakteristik petani atau pelaku usaha tani nanas yang
akan dianalisis adalah umur petani, tingkat pendidikan petani, lama berusaha tani
2.2.1. Umur
lebih matang dalam berpikir dan bekerja dari segi kepercayaan masyarakat yang
lebih dewasa akan lebih percaya dari pada orang yang belum cukup tinggi
kedewasaannya. Hal ini sebagai akibat dari pengalaman jiwa (Nursalam, 2011).
Menurut Wawan dan Dewi (2010), usia adalah umur individu yang
terhitung mulai dari saat dilahirkan sampai berulang tahun. Semakin cukup umur,
tingkat kematangan dan kekuatan seseorang akan lebih matang dalam berpikir dan
yang belum tinggi kedewasaannya. Hal ini akan sebagai dari pengalaman dan
kematangan jiwa.
21
mereka. Menurut Mubyarto (1997), usia produktif berkisar antara 15-55 tahun,
sedangkan usia non produktif adalah 1-14 tahun dan diatas 55 tahun.
faktor yang mempengaruhi waktu kerja kepala rumah tangga. Dimana faktor umur
Dalam kegiatan usahatani umur merupakan salah satu faktor yang penting
Nanas madu. Umur tenaga kerja yang produktif menurut UU tenaga kerja No. 13
Tahun 2003 adalah umur 15 – 64 tahun, tenaga kerja pada umur tersebut masih
memiliki kekuatan fisik yang bagus. Petani yang memiliki umur lebih dari 64
maupun inovasi baru pada usahataninya dalam hal ini adalah usahatani lahan
pekarangan. Umur merupakan salah satu indikator produktif atau tidaknya Petani
dalam mengelola usahanya. Menurut Ranti (2009), usia produktif berkisar antara
usia 15 - 54 tahun.
22
mengahambat perkembangan sikap seseorang terhadap nilai-nilai yang baru
dan peradaban manusia yang terus berkembang. Hal ini sejalan dengan
pembawaan manusia yang memiliki potensi kreatif dan inovatif dalam segala
artinya membawa keluar (sesuatu yang ada di dalam). Dalam bahasa Jerman ada
istilah ziehen yang artinya menarik (lawan dari mendorong). Dalam bahasa
jerman, pendidikan juga disalin dengan istilah erziehung, yang juga berarti
perkembangan peserta didik, tujuan yang akan dicapai dan kemauan yang
perilaku hidup sehat. Tingkat pendidikan yang lebih tinggi akan memudahkan
23
berpikir para petani. Semakin tinggi tingkat pendidikan petani maka semakin
kebenaran pengetahuan. Oleh sebab itu pengalaman pribadi pun dapat dijadikan
sebagai upaya untuk memperoleh pengetahuan. Hal ini dilakukan dengan cara
Ukuran tentang lama waktu atau masa kerja yang telah ditempuh seseorang
baik.
24
c. Penguasaan terhadap pekerjaan dan peralatan
kesempatan kerja yang timbul karena adanya investasi dan usaha untuk
2011).
itu sendiri. Petani nanas madu yang memiliki pengalaman lebih lama mampu
jumlah anggota keluarga yang masih menjadi tanggungan dari keluarga tersebut,
baik itu saudara kandung maupun saudara bukan kandung yang tinggal dalam satu
rumah tapi belum bekerja. Jumlah tanggungan khususnya anak biasanya akan
menjadi harapan bagi sebuah keluarga untuk dapat menyelamatkan mereka dari
tersebut.
25
Hasil penelitian Mahdzan & Peter Victorian (2013) menyatakan bahwa ada
asuransi jiwa, diikuti oleh individu tampa tanggungan, satu tanggungan, dan
Jumlah tanggungan keluarga dapat berperan sebagai tenaga kerja dalam keluarga
maka pengeluaran semakin besar sehingga petani lebih memilih usahatani yang
Ada berbagai pendapat dari para ahli tentang hakikat profil. Profil menurut
Sri Mulyani (1983), profil adalah pandangan sisi, garis besar, atau biografi dari
diri seseorang atau kelompok yang memiliki usia yang sama. Menurut Desi
Susiani (2009), profil merupakan grafik, diagram, atau tulisan yang menjelaskan
suatu keadaan yang mengacu pada data seseorang atau sesuatu. Sedang menurut
seseorang. Menurut Desi Susiani (2009), profil merupakan grafik, diagram, atau
26
tulisan yang menjelaskan suatu keadaan yang mengacu pada data seseorang atau
sesuatu.
oleh para ahli dapat dimengerti bahwa pendapat-pendapat tersebut tidak jauh
berbeda bahwa profil adalah suatu gambaran secara garis besar tergantung dari
segi mana memandangnya. Misalkan dari segi seninya profil dapat diartikan
sebagai gambaran atau sketsa tampang atau wajah seseorang yang dilihat dari
samping. Sedangkan bila dilihat dari segi statistiknya profil adalah sekumpulan
dari samping tentang wajah orang, lukisan gambar orang dari samping, grafik atau
“usaha” adalah kegiatan dengan mengerahkan tenaga dan pikiran. Profil usahatani
2.3.1. Nanas
Nanas merupakan tanaman buah berupa semak yang memiliki nama ilmiah
Ananas comosus L merr. Memiliki nama daerah danas (Sunda) dan naneh atau
27
Kelas : Angiospermae (bebiji tertutup)
Famili : Bromeliaceae
Genus : Ananas
masyarakat sebagai pelengkap makanan empat sehat lima sempurna, komoditas ini
juga sangat potensial dan prospektif untuk diusahakan karena metode pembudidayaan
juga berperan besar dalam peningkatan pendapatan masyarakat, hal ini dikarenakan
komoditas tersebut memiliki nilai komersial yang cukup tinggi dibandingkan dengan
yang batangnya pendek sekali. Daunnya berurat sejajar dan pada tepinya tumbuh
duri yang menghadap keatas (ke arah ujung daun). Duri pada beberapa varietas
nanas mulai lenyap, tetapi pada ujung daunnya sering masih dapat dilihat.
Tanaman nanas berbunga pada ujung batang dan hanya sekali berbunga yang arah
(bertunas anakan), dan pada batangnya atau tangkai bunga sering tumbuh tunas
pula.
Tunas batang disebut sucker, sedangkan tunas tangkai buah disebut slips.
Sebenarnya bunga nanas bersifat majemuk terdiri dari lebih 200 kuntum bunga
28
yang tidak bertangkai, duduk tegak lurus pada tangkai buah utama yang kemudian
mengembang menjadi buah majemuk yang enak dimakan. Buah seperti ini disebut
sinkarpik atau coenocarpium. Daun kelopak dari setiap kuntum bunga, yang
dikenal sebagai mata, masih jelas meninggalkan bekas pada buah tersebut.
mahkota (petalum), enam benang sari, dan sebuah putik dengan stigma yang
bercabang tiga. Di atas buah tumbuh daun-daun pendek yang tersusun seperti
29
2.3.2. Nanas Varietas Queen
Merupakan jenis lama, pada umumnya ditanam di dataran rendah. Jenis ini
banyak di tanam di Australia dan Afrika Selatan. Buahnya lebih kecil dari pada
cayenne. Ukuran buahnya 0,9-1,3 kg. Daunnya berduri tajam, warna buah matang
Kabupaten Indragiri Hulu pada umumnya dibedakan atas Nanas Morris dan Nanas
Nanas Morris merupakan satu varietas nanas yang telah didaftarkan dengan
nomor rujukkan AC1 di Malaysia. Daun nanas moris adalah dominan berwarna
hijau pudar dengan warna dominan pada permukaan atas (adaxial). Sifat pada
margin daun varietas nanas morris adalah berduri (thorny) dibagian tepi kiri dan
kanan daun. Susunan duri pada daun adalah teratur dengan arah duri mengikut
arah sama. Umumnya warna duri sama dengan warna daun. Bagaimana pun jika
diteliti akan kelihatan warna dominan duri yaitu berwarna merah. Ukuran duri
nanas morris dikelaskan sebagai sederhana. Bagian daun juga ada menunjukkan
kepada arah apeks. Didapati sifat mardin dan tepi daun adalah berduri. Durinya
yang berwarna merah ini adalah berwarna merah dengan ukuran duri sederhana.
menggunakan sulur dan keratan batang umbisi. Varietas nanas moris ini kecil
yaitu sekitar 0.8 - 2.0 kg bergantung kepada cara pengurusan tanaman dan faktor
30
yang lain. Nanas morris mempunyai 100 - 200 mata nanas setiap buah. Buah
nanas morris apabila dibelah mempunyai isi berwarna kuning dengan berongga
dan mempunyai tekstur yang rapuh (crunchy). Ukuran empulur nanas ini sekitar 2
cm dimana nanas ini sering digunakan sebagai nanas segar dengan tingkat
harum, warna kulit yang kuning orange dan rasanya manis asam serta biasa
dikonsumsi dalam bentuk buah segar. Nanas mengandung banyak gizi antara lain
penuaan dini, mencegah wasir dan mengurangi serangan jantung. Nanas madu
dapat dibudidayakan pada ketinggian lebih dari 500 mdpl dengan curah hujan
500- 2500 mm/tahun. Tanaman nanas madu memiliki batang berukuran kurang
lebih 20- 25 cm dan beruas-ruas pendek. Fungsi batang tanaman nanas madu
adalah sebagai tempat melekatnya akar, daun bunga, tunas dan buah. Batang
tanaman ini hampir tidak terlihat karena tertutup oleh daun. Daun nanas berbentuk
(Fani, 2018).
Komponen aroma utama buah nanas adalah terpen, keton, aldehid, dan
ester. Seratus gram buah nanas mengandung 52,0 kkal; 13,7 gram karbohidrat;
0,54 gram protein; 130 I.U vitamin A; 24 mg citamin C; dan 150 mg kalium
(Chauliyah & Murbawani 2015). Sibuea (2008) dalam Febriani. dkk (2017)
31
menjelaskan, nanas madu merupakan buah klimaterik yang mengandung vitamin
100 gram bahan. Kedua vitamin tersebut mempunyai aktivitas sebagai antioksidan
merupakan tempat dimana usaha tani dapat dilakukan dan tempat hasil produksi
dikeluarkan karena tanah tempat tumbuh tanaman. Tanah memiliki sifat tidak
sama dengan faktor produksi lain yaitu luas relatif tetap dan permintaan akan
dalam proses produksi ataupun usaha tani dan usaha pertanian. Dalam usaha tani
misalnya pemilikan atau penguasaan lahan sempit sudah pasti kurang efisien
dibanding lahan yang lebih luas. Semakin sempit lahan usaha, semakin tidak
efisien usaha tani dilakukan. Kecuali bila suatu usaha tani dijalankan dengan tertib
dan administrasi yang baik serta teknologi yang tepat. Tingkat efisiensi
sebenarnya terletak pada penerapan teknologi. Karena pada luas lahan yang lebih
dengan konversi luas lahan ke hektar), dan menjadikan usaha tidak efisien
32
seseorang atas tanah atau lahan, yakni hak yang sah untuk menggunakan,
penggarap (owner operator), penyewa (cash tenant) dan penyakap atau bagi hasil
(share tenant). Status penguasaan lahan yang berbeda secara teoritis akan
menentukan tingkat keragaman usaha tani yang berbeda pula. Secara teoritis
keragaan usaha tani, tetapi secara faktual tidaklah tentu demikian yang disebabkan
oleh berbagai faktor yang perlu diteliti lebih lanjut (Mudakir, 2011).
mengatur susunan tata letak dan tata urutan tanaman selama periode waktu
tertentu, termasuk masa pengolahan tanah dan masa bera atau tidak ditanam
polikultur yaitu kelapa, kakao, karet, dan kelapa sawit. Tanaman kelapa sebagai
tanaman utama dapat dipolikulturkan dengan cengkeh, kayu manis, lada, dan
menjadi dua macam yaitu modal tetap dan modal tidak tetap. Perbedaan tersebut
disebabkan karena ciri yang dimiliki oleh model tersebut. Faktor produksi seperti
33
tanah, bangunan, dan mesin-mesin sering dimasukkan dalam kategori modal tetap.
proses produksi yang tidak habis dalam sekali proses produksi tersebut. Peristiwa
ini terjadi dalam waktu relatif pendek dan tidak berlaku untuk jangka yang
Sebaliknya dengan modal yang tidak tetap atau modal variabel adalah
biaya yang dikeluarkan dalam proses produksi dan habis dalam satu kali dalam
modal yang akan di pakai semakin besar skala usaha makin besar pula
adalah penduduk dalam usia kerja, yaitu yang berumur antara 15-64 tahun,
atau jasa. Angkatan kerja (labor force) adalah penduduk yang bekerja dan mereka
yang tidak bekerja, tetapi siap untuk bekerja atau sedang mencari kerja. Sementara
34
yang bukan angkatan kerja (not in the labor force) adalah bagian dari tenaga kerja
yang sesungguhnya tetapi tidak terlibat dalam suatu usaha atau tidak terlibat
dalam suatu kegiatan yang menghasilkan barang atau jasa. Penduduk yang
termasuk kelompok ini adalah orang yang bersekolah, mengurus rumah tangga,
orang jompo, dan atau penyandang cacat. Orang yang bekerja (employed persons)
adalah orang yang melakukan pekerjaan yang menghasilkan barang atau jasa
bekerja penuh (full time) maupun tidak yang bekerja penuh (part time), sementara
yang tidak bekerja dan sedang mencari kerja menurut referensi waktu tertentu,
Dalam usaha tani kebutuhan tenaga kerja yang diperlukan meliputi hampir
seluruh proses produksi berlangsung, kegiatan ini meliputi beberapa jenis tahapan
pekerjaan, antara lain yaitu : (a) persiapan tanaman, (b) pengadaan sarana
air, (e) panen dan pengangkutan hasil, (f) penjualan. (Hernanto, 1996)
sumber daya yang dimiliki pengusaha agar berjalan secara efektif dan efisien dan
35
memanfaatkan sumber daya tersebut agar memperoleh keuntungan yang setinggi
bagaimana seseorang mengalokasikan sumber daya yang ada secara efektif dan
efisien untuk memperoleh keuntungan yang tinggi pada waktu tertentu. Dikatakan
efektif bila petani dapat mengalokasikan sumber daya yang mereka miliki sebaik-
Menurut Adiwilaga (2008), ilmu usaha tani adalah ilmu yang menyelidiki
segala sesuatu yang berhubungan dengan kegiatan orang melakukan pertanian dan
permasalahan yang ditinjau secara khusus dari kedudukan Petaninya sendiri atau
Ilmu usahatani yaitu menyelidiki cara-cara seorang petani sebagai Petani dalam
dari perkataan farm dalam bahasa Inggris. Usaha tani adalah himpunan dari
sumber-sumber alam yang terdapat pada tempat itu yang diperlukan untuk
produksi pertanian seperti tanah dan air, perbaikan- perbaikan yang dilakukan atas
tanah itu, sinar matahari, bangunan-bangunan yang didirikan di atas tanah itu dan
sebagainya.
36
Sedangkan menurut Kadarsan (2009), usahatani adalah suatu tempat dimana
seperti alam, tenaga kerja, modal dan ketrampilan dengan tujuan berproduksi
Sehingga dapat disimpulkan bahwa Ilmu usahatani adalah ilmu terapan yang
dan efektif pada suatu usaha pertanian agar diperoleh hasil maksimal. Sumber
tumbuh dan berproduksi pada lingkungan dimana tanaman pangan yang lain susah
buah dengan baik, nanas madu menghendaki kondisi lingkungan tertentu, baik
tanah. Nanas madu merupakan tanaman tropis. Tanaman Nanas madu dapat
tumbuh dan beradaptasi dengan baik di daerah tropis, yang terletak antara 250
Lintang Utara sampai 250 Lintang Selatan dengan ketinggian tempat 100 m – 800
a. Suhu
Tanaman nanas madu menghendaki suhu antara 21oC – 27oC. Tanaman ini
berhenti tumbuh bila suhu antara 10oC – 16oC dan jika suhu di atas 27oC, maka
37
berlebihan 18o-35oC. Pada suhu di bawah 10oC pertumbuhan tanaman nanas madu
akan terhambat. Kelembaban udara yang dibutuhkan nanas madu adalah 65%
tanaman nanas madu membutuhkan kondisi tertentu, yaitu pada dataran rendah
tropis, dengan ketinggian 150 m di atas permukaan laut (mdpl), dengan suhu rata-
rata antara 25-27oC, tetapi beberapa varietas dapat tumbuh pada ketinggian di atas
b. Curah hujan
Tanaman nanas madu dapat tumbuh pada Curah hujan yang dibutuhkan
yaitu sebesar 1000 mm – 1500 mm per tahun dan kelembaban udara 70% – 80 %.
Tanaman ini untuk tumbuh dengan baik memerlukan tanah lempung berpasir
sampai berpasir, cukup banyak mengandung bahan organik, drainase baik, dan pH
tanah berkisar antara 4,5 – 6,5. Curah hujan terlalu tinggi mengakibatkan
terjadinya serangan jamur dan bakteri pada batang, daun dan akar apabila
drainase kurang baik (Anonim, 2003, dalam Suharno et al., 1999). Penyinaran
c. Tanah
menghindari penggunaan api dan alat berat karena kedua teknik ini dapat
merusak gambut. Dalam riset aksi partisipatif, persiapan lahan budidaya Nanas
38
tunggul tanaman, yang berpotensi mengganggu pertumbuhan tanaman (tebas
Setelah itu, dibuat jalur tanam sesuai dengan pola tanam satu baris atau dua
baris. Menurut Hadiati dan Indriyani (2008), jarak antar jalur dapat dibuat
sekitar 80-100 cm dan jarak antar Nanas madu adalah 35-50 cm.
sedalam 40 cm. Singkirkan kerikil atau batu dan sisa akar tanaman. Gulma yang
Petani pada umumnya memilih tanah atau lahan yang letaknya datar dan
mudah meresap air. Karena pada umumnya lahan datar akan mempengaruhi
dengan mencangkul, membajak dengan ternak dan traktor. Pola tanam yang dapat
digunakan untuk tanaman Nanas madu ini adalah satu baris, dua baris, atau tiga
baris per bedengan. Pola tanam yang digunakan banyak digunakan adalah dua
baris per bedengan. Ukuran bedengan dibuat dengan lebar 1,2 meter, panjang
39
Jarak tanam pada pola tanam satu baris adalah 35 – 50 cm dalam barisan
dan 80 – 100 cm antar barisan. Jika mengunakan pola dua baris, maka jarak dalam
40
V V V
V V V
V V V
V V V
V V V
V V V
V V V
V V V
Keterangan :
Gambar 1. Pola tanam Nanas madu satu baris (Sumber: Balitkabi, 2016)
menggunakan alat bantu sederhana seperti cangkul. Bibit ditanam satu batang per
Sebelum ditanam daun-daun tua yang ada dibersihkan, agar akar yang ada pada
Agar tanaman tidak mudah roboh dan perakarannya dapat mencapai air
tanah, maka tanah sekitar pangkal batang ditekan dan dipadatkan. Selanjutnya
41
tanaman disiram agar lembab. Jika ada tanaman yang mati agar segera disisip,
Pola tanam yang dapat digunakan untuk tanaman Nanas madu ini adalah
satu baris, dua baris, atau tiga baris per bedengan. Pola tanam yang digunakan
banyak digunakan adalah dua baris per bedengan. Ukuran bedengan dibuat
dengan lebar 1 meter, panjang sesuai kondisi lahan dan jarak antar bedengan 35 –
50 cm.
42
2.4.2.4.2. Penggunaan bibit unggul lokal
yang tidak sehat perlu dibuang. Bibit juga perlu dipilih berdasarkan ukuran dan
asal bibit (Hadiati dan Indriyani, 2008). Menurut Cyber Extension Kementerian
Pertanian, bibit dapat berupa mahkota, tunas batang, dan tunas akar. Beberapa
ciri-ciri bibit yang baik: (1) Berasal dari tanaman induk yang normal dan sehat;
dan (2) Jenis bibit seragam atau berasal dari satu jenis. Misalnya tidak
mencampurkan bibit yang berasal dari tunas akar dengan bibit yang berasal
dari mahkota
2.4.2.4.3. Pemupukan
yakni pupuk dasar dan pupuk susulan. Dosis pupuk yang diberikan bergantung
pada kebutuhan tanaman dan kondisi lahan (Hadiati dan Indriyani 2008). Tabel
5 adalah ringkasan pemberian pupuk dasar dan pupuk susulan untuk budidaya
41
tanam
a. Urea 300
b. Terusi/ 5 – 10 Kg
Tembag
c. Sulfat
(CUSO4)
d. TSP Sesuai
keperluan
e. KCL Sesuai
keperluan
4 Pupuk Susulan 9- 10 Bst Bulan
Ketiga setelah
tanam
a. Ethrel atau 150
ZPT
b. Urea 100 kg
5 Pupuk Susulan 11-12 Bst Bulan
Keempat setelah
tanam
a. Urea 250 K
g
b. Terusi/ 5 Kg
Tembaga
Sulfat
(CUSO4)
c. KCL 250 kg
Sumber: Center for International Forestry Research (CIFOR), 2019
2.4.2.4.4. Pemeliharaan
1) Penjarangan
Buah nanas madu yang besar dan bagus dapat dihasilkan melalui
2) Penyiangan
42
Agar hasil panen maksimal, lahan budidaya tanaman nanas madu perlu
disiangi agar bebas dari rumput liar. Penyiangan dapat dilakukan secara berkala
3) Penyiraman
penyiraman nanas madu sampai umur tanaman 1-2 bulan. Apabila kondisi
tanah terlalu kering, maka pertumbuhan nanas madu lambat dan hasil buahnya
sekali.
(Dysmicoccus brevipes), uret (Lepidiota stigma), tikus (Rattus spp.), dan babi
Kutu putih ini hidup pada bagian-bagian tersembunyi dari tanaman nanas
seperti di perakaran, pangkal batang yang tertutup tanah dan buah (mata tangkai
dan daun mahkota buah). Imago D. brevipes berwarna merah jambu dengan
tonjolan lilin yang menutupi tubuhnya berwarna putih. Bentuk badan kutu putih
ini adalah oval dan melebar. Ciri-ciri D. brevipes yaitu tubuh berbentuk oval, 17
pasang serari, antena 8 segmen, dan seta segmen VIII bagian dorsal yang lebih
panjang dari seta dorsal lainnya. Dysmicoccus brevipes (pink mealybug) disebut
43
kutu putih karena tubuhnya dilapisi oleh lilin yang berwarna putih yang
dikeluarkan oleh porus pada kutikula melalui proses sekresi. Kutu putih di Hawaii
mealybug) bereproduksi secara biseksual yang dapat menyebabkan green spot dan
yaitu sel telur berkembang menjadi embrio tanpa mengalami pembuahan. Setiap
sampai 111 hari (Mau dan Kessing 2007). Pengendalian kutu putih secara biologi
44
(b) Uret Lepidiota stigma (Coleoptera: Scarabaeidae)
Larva uret tinggal di sekitar perakaran, merusak leher akar, kulit, cambium
akar, dan akar rambut pada sistem perakaran tanaman muda. Gejala serangan
berupa daun mengering, tanaman kering, jaringan tanaman mati karena tanaman
dirusak oleh uret. Uret memakan akar tanaman dan hanya meninggalkan bagian
pangkal batang saja sehingga tanaman mudah dicabut. Kerusakan akar tanaman
ini menghambat aliran zat hara, melemahkan serta dapat mematikan tanaman
Hama uret disebut kuuk dalam bahasa Sunda (Jawa Barat) oleh petani setempat.
dan berpupa di dalam tanah. L. stigma memerlukan waktu sekitar 12 bulan untuk
lingkungan seperti tanah dan vegetasi, serta iklim (Pramono, 2005). Uret biasanya
ditemukan pada tanah gembur dan ditumbuhi rerumputan. Curah hujan saat
musim hujan membuat tanah lembap. Hal tersebut menentukan imago keluar dari
tanah dan meletakkan telur maka stadia awal larva tidak akan mengalami
45
Pengendalian secara mekanis dilakukan dengan cara pengumpulkan uret
menurunkan serangan uret dari 70% menjadi 10% (Saragih 2009). Pengendalian
lainnya dapat dengan menaburkan campuran detergen (1 kg) dengan kapur barus
Hama tikus menyerang tanaman nanas yang telah berbuah (umur tanaman
lebih dari 12 bulan). Buah nanas yang terserang tikus tidak dapat dijual dan hanya
dibuang saja oleh petani. Gejala serangan berupa bekas gigitan pada buah nanas.
Letak pertanaman nanas yang paling diserang oleh tikus dekat dengan
adanya footpad (tonjolan pada kaki) sehingga tikus mampu menyerang buah
nanas pada bagian ujung batang. Tikus memiliki cakar yang berguna memperkuat
pegangan dan ekor sebagai alat keseimbangan ketika tikus memanjat. Tikus yang
46
Dalam mengenali serangan babi hutan, petani dapat mengidentifikasi
dengan melihat jejak kaki atau kondisi tanaman nanas rusak. Kondisi pertanaman
nanas yang diserang berupa tanaman nanas roboh dan akar tanaman nanas
tercongkel dari dalam tanah. Babi hutan dapat ditemukan pada habitat dengan
penutupan yang rapat seperti hutan alam sampai habitat terbuka yang tidak
tertutup rapat oleh pepohonan. Hal tersebut menunjukan bahwa babi hutan
memiliki kemampuan adaptasi dan penyebaran yang tinggi pada berbagai jenis
habitat. Babi hutan mengganggu dan merusak areal garapan pertanian nanas
areal pertanian milik petani. Petani setempat juga menganggap babi hutan sebagai
(e) Penyakit
tanaman nanas adalah penyakit layu nanas MWP (mealybug wilt of pineapple
berbeda- beda, tergantung pada varietas dan bibit yang digunakan. Tabel 4
menerangkan perkiraan waktu panen berdasarkan jenis bibit yang ditanam atau
47
digunakan. Adapun ciri-ciri Nanas yang sudah siap panen menurut Hadiati dan
Setelah ciri-ciri di atas muncul, pilihlah buah nanas madu yang siap
dipanen. Kemudian, potong miring pangkal tangkai buah dan letakkan buah di
Faktor-faktor produksi dalam usaha tani meliputi faktor alam yaitu tanah
atau lahan usahatani, faktor tenaga kerja dan faktor modal seperti bibit dan
semua masukan atau agar tanaman tersebut mampu tumbuh dan menghasilkan
dengan baik. Faktor produksi dikenal pula dengan istilah input, production factor
48
Faktor produksi memang sangat menentukan basar kecilnya produksi yang
diperoleh (Adiningsih, 2002). Faktor produksi luas lahan, modal untuk membeli
bibit, pupuk, pestisida, tenaga kerja dan skill, faktor produksi yang terpenting
adalah hubungan antara faktor produksi (input) dan produksi (output) biasanya
berkaitan.
1. Lahan Pertanaman
pertanian yaitu tempat dimana produksi berjalan dan dari mana hasil produksi ke
luar. Faktor produksi tanah mempunyai kedudukan paling penting. Hal ini terbukti
dari besarnya balas jasa yang diterima oleh tanah dibandingkan faktor-faktor
dapat memperbaiki tekstur dan struktur tanah, memberantas gulma dan hama
dalam tanah, memperbaiki aerasi dan drainase tanah, mendorong aktivitas mikro
2 Modal Produksi
dua macam yaitu modal tetap dan tidak tetap. Perbedaan tersebut disebabkan
karena ciri yang dimiliki oleh model tersebut. Faktor produksi seperti tanah,
49
bangunan, dan mesin-mesin sering dimasukkan dalam kategori modal tetap.
Dengan demikian modal tetap didefinisikan sebagai biaya yang dikeluarkan dalam
proses produksi yang tidak habis dalam sekali proses produksi tersebut. Peristiwa
ini terjadi dalam waktu yang relative pendek dan tidak berlaku untuk jangka
Sebaliknya dengan modal tidak tetap atau modal variabel adalah biaya yang
dikeluarkan dalam proses produksi dan habis dalam satu kali dalam proses
benih, pupuk, obat-obatan, atau yang dibayarkan untuk pembayaran tenaga kerja.
modal yang dipakai makin besar skala usaha makin besar pula modal yang
dipakai.
Retno, 2007).
Menurut Mubyarto (2001), modal adalah barang atau uang yang bersama-
sama faktor-faktor produksi tanah dan tenaga kerja menghasilkan barang baru
yaitu dalam hal ini hasil pertanian. Dalam modal ini yang yang digunakan oleh
petani untuk menghasilkan adalah (1) bibit, (2) pupuk, dan (3) pestisida.
3. Tenaga Kerja
50
Faktor produksi tenaga kerja, merupakan faktor produksi yang penting dan
perlu diperhitungkan dalam proses produksi dalam jumlah yang cukup bukan saja
dilihat dari ketersediaan, kualitas dan macam tenaga kerja perlu pula diperhatikan.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan pada faktor produksi tenaga kerja adalah :
Jumlah tenaga kerja yang diperlukan perlu disesuaikan dengan kebutuhan sampai
tingkat tertentu sehingga jumlahnya optimal. Jumlah tenaga kerja yang diperlukan
ini memang masih banyak dipengaruhi dan dikaitkan dengan kualitas tenaga kerja,
atau bukan, selalu diperlukan spesialisasi. Persediaan tenaga kerja spesialisasi ini
dan ini tersedianya adalah dalam jumlah yang terbatas. Bila masalah kualitas
tenaga kerja ini tidak diperhatikan, maka akan terjadi kemacetan dalam proses
c. Jenis kelamin
51
Kualitas tenaga kerja juga dipengaruhi oleh jenis kelamin, apalagi dalam
bidang pekerjaan tertentu seperti mengolah tanah, dan tenaga kerja wanita
mengerjakan tanam.
Dalam usahatani sebagian besar tenaga kerja berasal dari keluarga petani
sendiri. Tenaga kerja keluarga ini merupakan sumbangan keluarga pada produksi
pertanian secara keseluruhan dan tidak perlu dinilai dengan uang tetapi terkadang
baik dalam bentuk pekerjaan ternak maupun tenaga kerja langsung sehingga besar
kecilnya upah tenaga kerja ditentukan oleh jenis kelamin. Upah tenaga kerja pria
umumnya lebih tinggi bila dibandingkan dengan upah tenaga kerja wanita. Upah
tenaga kerja ternak umumnya lebih tinggi daripada upah tenaga kerja manusia
(Mubyarto, 2001)
Umur tenaga kerja di pedesaan juga sering menjadi penentu besar kecilnya
upah. Mereka yang tergolong dibawah usia dewasa akan menerima upah yang
juga lebih rendah bila dibandingkan dengan tenaga kerja yang dewasa. Oleh
karena itu penilaian terhadap upah perlu distandarisasi menjadi hari kerja orang
(HKO) atau hari kerja setara pria (HKSP). Lama waktu bekerja juga menentukan
besar kecilnya tenaga kerja makin lama jam kerja, makin tinggi upah yang mereka
52
terima dan begitu pula sebaliknya. Tenaga kerja bukan manusia seperti mesin dan
ternak juga menentukan besar kecilnya upah tenaga kerja. Nilai tenaga kerja
traktor mini akan lebih tinggi bila dibandingkan dengan nilai tenaga kerja orang,
karena kemampuan traktor tersebut dalam mengolah tanah yang relatif lebih
tinggi. Begitu pula halnya tenaga kerja ternak, nilainya lebih tinggi bila
dibandingkan dengan nilai tenaga kerja traktor karena kemampuan yang lebih
usahataninya. Kedua, mendidik para petani agar mampu mangambil sikap atau
suatu keputusan yang tegas dan tepat serta harus didasarkan pada pertimbangan
kebutuhan sarana produksi yang diperlukan seperti bibit unggul, pupuk dan obat-
53
Pengaruh penggunaan faktor produksi dapat dinyatakan dalam 3 (tiga) alternatif
sebagai berikut:
ekonomik yang diperlukan, yang dapat diperkirakan dan dapat diukur untuk
menjadi biaya tetap dan variable, biaya yang dibayarkan dan biaya yang tidak
dibayarkan, biaya langsung dan biaya tidak langsung. Biaya tetap dan biaya
variable. Biaya tetap yaitu biaya yang sifatnya tidak dipengaruhi oleh besarnya
produksi seperti pajak, penyusutan alat produksi, sewa tanah dan lain-lain.
Sedangkan biaya variable adalah biaya yang dipengaruhi besarnya produksi yang
dikehendaki seperti bibit, pakan ternak, biaya pembelian sarana produksi, dan
sebagainya.
Biaya yang dibayarkan dan biaya yang tidak dibayarkan. Biaya-biaya yang
54
dibayarkan adalah biaya yang benar-benar dikeluarkan oleh petani untuk
usahataninya seperti pupuk, pakan ternak, upah tenaga luar keluarga, dan lain-
lain. Sedangkan biaya yang tidak dapat dibayarkan berupa penggunaan tenaga
kerja keluarga, bunga modal sendiri, dan penyusutan modal. Biaya langsung dan
biaya tidak langsung. Biaya langsung adalah biaya yang secara langsung
pajak, upah tenaga kerja luar, makanan ternak, dan makanan tenaga kerja luar.
Biaya langsung adalah biaya yang secara tidak langsung digunakan dalam peroses
peroduksi seperti penyusutan modal tetap dan biaya makan tenaga kerja keluarga.
aktiva yang di pergunakan dan biaya untuk kegiatan pada petani dan upaya tenaga
kerja keluarga sendiri. Biaya mengusahakan adalah biaya alat-alat dari luar di
dalam usahatani. Biaya peroduksi dapat pula dibagi menjadi dua yaitu biaya-biaya
yang berupa uang tunai misalnya yaitu upah tenaga kerja untuk biaya persiapan
atau penggarapan tanah, termasuk untuk upah ternak , biaya untuk membeli pupuk
dan pestisida dan lain-lain. Sedang biaya panen, bagi hasil dan sumbangan di
55
bayar dalam bentuk in-natura. Besar kecilnya bagian biaya produksi yang berupa
tunai yang di miliki petani lebih-lebih masalah kredit tidak ada, sangat
Produksi adalah hasil akhir dari suatu proses produksi adalah produk atau
output. Produk atau produksi dalam bidang pertanian atau lainnya dapat bervariasi
yang antara lain disebabkan karena perbedaan kwalitas. Hal ini dapat di mengerti
karena kwalitas yang baik dihasilkan oleh proses produksi yang baik yang
dilaksanakan dengan baik dan begitu pula sebaliknya, kwalitas produksi menjadi
kurang baik bila usahatani tersebut dilaksanakan dengan kurang baik. Karena nilai
mencerminkan nilai sebenarnya, maka sering nilai produksi tersebut diukur harga
alam, tenaga kerja, modal, yang dikelola oleh petani (manusia). Didalam
faktor-faktor produksi yang digunakan oleh petani. Dalam Petanian usaha taninya
56
dengan faktor produksi luar sehingga tercapainya aktivitas yang dijalankan dalam
dengan tingkat produksi yang diciptakan. produksi dapat dinyatakan dalam bentuk
dikenal pula dengan istilah input, dan jumlah produksi disebut output. Dalam
klasifikasi sumberdaya pertanian adalah aspek alam (tanah), modal dan tenaga
kerja, selain itu juga aspek manajemen. Petanian pertanian selain dikembangkan
pada luas lahan pertanian tertentu. Pentingnya faktor produksi tanah bukan saja
dilihat dari luas atau sempitnya lahan, tetapi juga macam penggunaan tanah (tanah
sawah, tegalan) dan topografi (tanah dataran pantai, dataran rendah, dan atau
dataran tinggi). Dalam proses produksi terdapat tiga tipe reaksi produksi atas input
57
Pendapatan petani dapat diperhitungkan dengan mengurangi pendapatan
kotor dengan biaya alat luar dan dengan modal dari luar. Sedangkan pendapatan
mengusahakan. Biaya mengusahakan biaya alat luar ditambah upah tenaga kerja
luar. Pendapatan dari suatu jenis usahatani merupakan salah satu penilaian
yang dipergunakan untuk membayarkan bunga modal yang dipakai dalam usaha
tani tersebut, baik modal sendiri maupun modal yang di pinjam pihak lain;
kerja petani dan keluarganya yang di pergunakan di dalam usahatani secara layak;
usahatani harus dapat membayar tenaga petani ini sebagai menejer yang harus
biaya dan pendapatan usahatani pada umumnya dibedakan menjadi tiga yaitu
58
Efisiensi merupakan hasil perbandingan antara output fisik dan input fisik.
Semakin tinggi rasio output terhadap input maka semakin tinggi tingkat efisiensi
yang dicapai. Efisiensi juga dijelaskan oleh Yotopoulos dan Nugent dalam
daya tertentu. Jika output yang dihasilkan lebih besar daripada sumber daya yang
digunakan maka semakin tinggi pula tingkat efisiensi yang dicapai.Efisiensi juga
kombinasi antara faktor produksi yanng digunakan dalam kegiatan produksi untuk
Break Even Point (BEP) adalah suatu keadaan dimana perusahaan dalam
operasinya tidak memperoleh laba dan juga tidak menderita kerugian atau dengan
kata lain total biaya sama dengan total penjualan sehingga tidak ada laba dan tidak
ada rugi. Kata lain Break even point adalah suatu teknik atau cara yang digunakan
oleh pihak manajemen perusahaan dalam mencari volume penjualan yang harus
dicapai agar tidak mengalami rugi dan tidak berlaba. Break Even Point adalah
total jumlah biayanya atau besarnya kontribusi margin, sama dengan total biaya
tetap, dengan kata lain perusahaan ini tidak untung dan tidak rugi.
produksi, volume penjualan, harga jual, biaya produksi, biaya variabel, biaya
tetap serta laba dan rugi. Analisa ini juga mempelajari seberapa besar biaya dan
59
volume penjualan akan berpengaruh jika ada kenaikan atau perubahan laba, Salah
satu tujuan perusahaan adalah mencapai laba atau keuntungan sesuai dengan
dikehendaki.
terpisah-pisah karena tiga faktor tersebut mempunyai hubungan yang erat dan
saling berkaitan. Pengaruh salah satu faktor akan membawa akibat terhadap
seluruh kegiatan operasi. Oleh karena itu struktur laba dari sebuah perusahaan
sering dilukiskan dalam Break Even Point, sehingga mudah untuk memahami
penting bagi pimpinan perusahaan untuk mengetahui pada tingkat produksi berapa
jumlah biaya akan sama dengan jumlah penjualan atau dengan kata lain dengan
mengetahui Break Even Point kita akan mengetahui hubungan antara penjualan,
produksi, harga jual, biaya, rugi atau laba, sehingga memudahkan bagi pimpinan
60
Menurut Kasmir (2011), menyatakan kegunaan Break Even Point (BEP):
kerugian.
Menurut Garrison et. al (2006), analisis Break Even Point adalah suatu dari
beberapa alat yang sangat berguna bagi manajer dalam melaksanakan aktivitas
Volume kegiatan. Analisa Break Even Point dapat digunakan untuk berbagai
tujuan terutama bagi perusahaan yang sedang menyusun perencanaan. Break even
point juga dapat digunakan dengan dalam tiga cara terpisah, namun ketiganya
3. Untuk membuat keputusan tentang produk baru yang harus dicapai jika
diusulkan.
1. Volume Produksi
61
Produksi adalah suatu kegiatan yang mengubah input menjadi output.
Kegiatan tersebut dalam ekonomi biasa dinyatakan dalam fungsi produk, Fungsi
Heizer and Render (2011) produksi adalah proses penciptaan barang dan jasa.
Mengubah produksi input menjadi output barang yang memiliki utilitas untuk
memenuhi kebutuhan manusia. Jadi produksi adalah kegiatan untuk membuat atau
menambah bagian atas objek akan ditampilkan untuk memuaskan orang lain
melalui pertukaran.
2. Volume Penjualan
Volume penjualan merupakan hasil akhir yang dicapai perusahaan dari hasil
tidak memisahkan secara tunai maupun kredit tetapi dihitung secara keseluruhan
dari total yang dicapai. Seandainya volume penjualan meningkat dan biaya
sebaliknya bila volume penjualan menurun maka pencapaian laba perusahaan juga
menurun.
Total penjualan yang dinilai dengan unit oleh perusahaan dalam periode
bertujuan untuk melihat peluang pasar apakah dapat memberikan laba yang
62
maksimun. Secara umum mata rantai saluran distribusi yang semakin luas akan
menimbulkan biaya yang lebih besar, tetapi semakin luasnya saluran distribusi
maka produk perusahaan akan semakin dikenal oleh masyarakat luas dan
volume penjualan.
barang atau jasa antara penjual dan pembeli. Kesimpulannya bahwa penjualan
yang telah dihasilkan kepada mereka yang membutuhkan yang telah ditentukan
saluran distribusi yang bertujuan untuk melihat peluang pasar apakah dapat
memberikan laba yang maksimun. Secara umum mata rantai saluran distribusi
yang semakin luas akan menimbulkan biaya yang lebih besar, tetapi semakin
luasnya saluran distribusi maka produk perusahaan akan semakin dikenal oleh
3. Harga Jual
selalu menetapkan harga produknya dengan harapan produk tersebut laku terjual
dan boleh memperoleh laba yang maksimal. Harga adalah suatu elemen bauran
63
pemasaran yang menghasilkan pendapatan, elemen lain menghasilkan biaya.
4. Biaya Produksi
bahan baku menjadi produk jadi biaya produksi merupakan bagian dari harga
produksi adalah biaya-biaya yang terjadi dalam proses pengelolaan bahan baku
menjadi produk jadi yang terdiri dari bahan baku langsung, tenaga kerja langsung,
merupakan salah satu variable yang sangat penting, karena biaya produksi
Merupakan biaya - biaya yang terjadi untuk mengolah bahan baku menjadi
produk jadi yang siap untuk dijual. Contohnya adalah biaya depresiasi mesin dan
equipment, biaya bahan baku, biaya bahan penolong, biaya gaji karyawan yang
bekerja dalam bagian - bagian, baik yang langsung maupun tidak langsung
64
yang dilakukan oleh perusahaan untuk memperoleh faktor-faktor produksi dan
5. Biaya Variabel
Biaya variabel (Variable Cost) adalah biaya yang jumlah totalnya berubah
tinggi volume kegiatan atau aktivitas, maka secara proporsional semakin tinggi
pula total biaya variabel. Semakin rendah volume kegiatan, maka secara
proporsional semakin rendah pula total biaya variabel. Menurut Mulyadi (2012),
memperoleh barang atau jasa yang berguna untuk masa yang akan datang, atau
Biaya tetap (Fixed Cost) adalah biaya yang jumlah totalnya tetap konstan,
tidak dipengaruhi oleh perubahan volume kegiatan atau aktivitas sampai dengan
tingkatan tertentu, biaya tetap per unit berbanding terbalik secara proporsional
kegiatan, maka semakin rendah biaya tetap per unit, semakin rendah tingkat
kegiatan, maka semakin tinggi biaya tetap per unit. Menurut Riwayadi (2014),
Biaya tetap (Fixed Cost) adalah biaya yang totalnya tetap tanpa dipengaruhi oleh
perubahan output aktivitas dalam batas relevan tertentu, sedangkan biaya per unit
65
7. Laba dan Rugi
informasi hasil usaha perusahaan yang isinya terdiri dari pendapatan usaha dan
beban usaha untuk satu periode akuntansi tertentu. Laporan Rugi Laba akan
dalam menjalankan usahanya, serta jenis-jenis biaya yang harus ditanggung oleh
merupakan suatu laporan yang sistematis tentang penghasilan, beban, laba dan
rugi yang diperoleh oleh suatu perusahaan selama periode yang tergambar dari
jumlah pendapatan yang diterima dan biaya yang telah dikeluarkan sehingga dapat
diketahui apakah perusahaan dalam keadaan laba atau rugi. Menurut Kasmir
(2012)
Analisis titik impas adalah teknik seleksi yang bagus dan murah. Analisis
ini dapat membantu untuk menentukan apakah perlu melakukan analisis yang
lebih intensif dan mahal, dengan menggunakan analisis titik impas, kita dapat
terlebih dahulu menguji kelayakan suatu produk baru di atas kertas dari pada
langsung melakukan proses produksi dan pengujian pasar. Analisis titik impas
dapat dijadikan sebagai pengganti untuk meramalkan suatu faktor yang tidak
variabel yang lain yaitu laba dan permintaan bisa bervariasi. Analisis titik Impas
66
memperoleh pendapatan (laba) dan tidak pula menderita kerugian. Artinya dalam
kondisi ini jumlah pendapatan yang diterima sama dengan jumlah biaya yang
Impas (Break Even) adalah keadaan suatu usaha yang tidak memperoleh
laba dan tidak menderita rugi. Usaha dikatakan impas jika jumlah pendapatan
(Revenues) sama dengan jumlah biaya, atau apabila laba kontribusi hanya dapat
digunakan untuk menutup biaya tetap saja. Analisis impas adalah suatu cara untuk
mengetahui volume penjualan minimum agar suatu usaha tidak menderita rugi,
mendapat laba dan juga tidak menderita rugi. Titik impas dapat juga didefinisikan
sebagai titik dimana total penerimaan sama dengan total biaya atau sebagai titik
dimana total marjin kontribusi sama dengan total biaya tetap. Titik impas ini
marjin kontribusi, dan metode grafik, baik dalam hitungan unit penjualan maupun
penjualan dalam satuan mata uang tertentu yang digunakan dalam transaksi bisnis.
Analisis Break Even Point Single produk merupakan analisis untuk menentukan
tingkat penjualan yang harus dicapai oleh perusahaan agar tidak menderita
kerugian, tetapi juga belum memperoleh keuntungan. Analisis ini digunakan pada
perusahaan yang hanya menjual satu jenis produk atau lebih yang biaya - biaya
break even point multi produk digunakan pada perusahaan yang menjual lebih
67
dari satu produk yang biaya - biaya produksi masing - masing produk dapat
dipisahkan. Rumus Analisis Break Even adalah: BEP = Total Fixed Cost /
contribution margin. Contribution margin (CM) ada 2 macam yaitu CM per unit
digunakan untuk menghitung BEP dalam unit dan CM ratio digunakan untuk
menghitung BEP dalam rupiah. Analisis yang digunakan adalah analisis multi
maupun CM ratio.
Freddy (2016) menyatakan bahwa strategi adalah tujuan jangka panjang dari
suatu usaha serta pendayagunaan dan alokasi semua sumber daya yang penting
membutuhkan keputusan tingkat atas dan sumber daya usaha dalam jumlah yang
usaha.
Menururt David (2016), strategi adalah alat untuk mencapai tujuan jangka
68
keputusan manajemen tingkat atas dan sumberdaya suatu usaha dalam jumlah
yang besar.
Menurut Umar (2018), strategi sebagai suatu proses penentuan rencana para
Petani yang berfokus pada tujuan jangka panjang usahanya, disertai penyusunan
suatu cara atau upaya bagaimana agar tujuan usaha tersebut dapat dicapai.strategi
pandang tentang apa yang diharapkan oleh para konsumen di masa depan. Dengan
demikian strategi hampir selalu dimulai dari apa yang dapat terjadi dan bukan
tahapan yang sudah direncanakan untuk mencapai tujuan. Berpikir secara strategi
yang mungkin timbul di masa akan datang. Proses manajemen strategis terdiri atas
tiga tahap:
69
1. Formulasi strategi, antara lain adalah mengembangkan visi dan misi,
dilaksanakan.
strategi adalah alat untuk mendapatkan informasi kapan strategi tidak dapat
internal dan eksternal secara konstan berubah. Tiga aktifitas dasar evaluasi
strategi adalah (1) Meninjau ulang faktor eksternal dan internal yang menjadi
dasar strategi saat ini; (2) Mengukur kinerja; (3) Mengambil tindakan korektif
(Yunus, 2016).
strategi. Tujuan utama dari perencanaan strategi adalah agar perusahaan dapat
melihat secara objektif tentang kondisi-kondisi internal dan eksternal. Oleh karena
70
memiliki produk yang sesuai dengan keinginan konsumen dan dengan dukungan
Para pakar menekankan bahwa salah satu instrument analisis yang dapat
digunakan adalah analisis SWOT yang dengannya dapat diketahui secara jelas dan
mencakup saluran distribusi yang handal, posisi kas organisasi, lokasi yang
sekaligus tepat guna dan struktur atau tipe organisasi yang digunakan. Akan
tetapi, tidak kalah pentingnya untuk diketahui secara tepat adalah berbagai
kelemahan yang mungkin terdapat dalam diri organisasi tersebut (Yunus, 2016).
dari komponen perencanaan strategis dan merupakan suatu proses untuk selalu
akan selalu berada pada posisi yang menguntungkan. Lingkup analisis lingkungan
strategis meliputi:
71
- Analisis Lingkungan Eksternal
Faktor internal yang berasal dari lingkungan dalam suatu usaha yang
terdiri dari kekuatan dan kelemahan yang dimiliki baik dari segi sumber daya fisik
yaitu berupa peralatan atau fasilitas, sarana dan prasarana, kemudian sumber daya
dan kemauan, serta sumber daya organisasi yang meliputi struktur organisasi.
gambaran kondisi internal (kekuatan dan kelemahan) organisasi yang aktual pada
umat manusia, dan sebaliknya pengelolaan sumber daya alam yang tidak baik
akan berdampak buruk. Oleh karena itu, persoalan mendasar sehubungan dengan
pengelolaan sumber daya alam adalah bagaimana mengelola sumber daya alam
tidak mengorbankan kelestarian sumber daya alam itu sendiri (Fauzi, 2004).
dipandang memiliki nilai ekonomi. Dapat juga dikatakan bahwa sumber daya
adalah komponen dari ekosistem yang menyediakan barang dan jasa yang
sumber daya sebagai aset untuk pemenuhan kepuasan dan utilitas manusia. Rees
72
(1990) lebih jauh mengatakan bahwa sesuatu untuk dapat dikatakan sebagai
sumber daya harus memiliki dua kriteria yang pertama yaitu harus ada
kedua adalah harus ada permintaan (demand) terhadap sumber daya tersebut
(Fauzi, 2004).
Dengan demikian dalam pengertian ini definisi sumber daya terkait dengan
kegunaan (usefulness), baik untuk masa kini maupun mendatang bagi umat
manusia. Selain dua kriteria di atas, definisi sumber daya juga terkait pada dua
Pengertian sumber daya pada dasarnya mencakup aspek yang jauh lebih
luas. Dalam literatur sering dinyatakan bahwa sumber daya memiliki nilai
“intrinsic”. 12 Nilai intrinsic adalah nilai yang terkandung dalam sumber daya,
terlepas apakah sumber daya tersebut dikonsumsi atau tidak, atau lebih ekstrem
lagi, terlepas dari apakah manusia ada atau tidak. Dalam ilmu ekonomi
hubungan dan peranan tenaga kerja agar efektif dan efisien membantu
73
terwujudnya tujuan perusahaan. Manajemen yang mengatur unsur manusia ini
diterapkan pada suatu perusahaan untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Berikut
Menurut (Hasibuan, 2016) sumber daya manusia adalah ilmu dan seni
yang mengatur hubungan dan peranan tenaga kerja agar efektif dan efisien
organisasi.
mengurus relasi tenaga kerja, kesehatan dan keselamatan, serta hal-hal yang
sebagai sumber daya manusia yang sangat penting dalam memberi kontribusi bagi
74
tujuan-tujuan organisasi dan menggunakan beberapa fungsi dan kegiatan untuk
memastikan bahwa SDM tersebut digunakan secara efektif dan adil bagi
diatas maka dapat dilihat bahwa Manajemen Sumber Daya Manusia adalah suatu
sumber daya manusia yang ada di dalam perusahaan dan fungsi tersebut
2.5.2.1.3 Tanah
pertanian yaitu tempat dimana produksi berjalan dan darimana hasil produksi ke
luar. Faktor produksi tanah mempunyai kedudukan penting. Hal ini terbukti dari
balas jasa yang diterima oleh tanah dibandingkan faktor produksi lainnya
(Mubyarto, 2001)
gulma dan hama dalam tanah, memperbaiki aerasi dan drainase tanah, mendorong
2.5.2.1.4 Manajemen
manage yang artinya mengatur. Apa yang diatur, apa tujuannya diatur, mengapa
75
harus diatur, siapa yang mengatur, dan bagaimana mengaturnya.
pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber lainnya secara efektif dan efisien
yang sudah ditetapkan dengan bantuan sumber daya organisasi (man, money,
Menurut (Feriyanto. Andri. dan Triana, 2015), manajemen adalah inti dari
sebagai kemampuan untuk mencapai hasil dan tujuan melalui kegiatan orang lain.
76
Berdasarkan beberapa pengertian Manajemen diatas maka dapat dilihat
bahwa manajemen adalah suatu ilmu yang mempelajari tentang proses mengatur
sumber daya manusia dan sumber daya lainnya guna mencapai tujuan secara
merupakan lingkungan yang terdiri dari faktor-faktor yang dapat menjadi peluang
dan ancaman yang berada di luar pengawasan dan kontrol pihak perusahaan.
77
pusat sampai daerah, memiliki wewenang regulasi dalam menciptakan lingkungan
yang lebih jauh dan mendalam. Sementara kebijakan adalah tindakan mencakup
diambil oleh pelaku-pelaku politik dalam rangka memilih tujuan dan cara untuk
tataniaga hasil pertanian yang panjang dan produsen (petani) sering dirugikan,
yaitu pasar yang tidak bekerja secara sempurna, lemahnya informasi pasar,
78
yang baik, serta petani/produsen melakukan usaha taninya tidak didasarkan pada
permintaan pasar.
2.5.2.2.3. Persaingan
Masalah persaingan bukanlah masalah baru dalam dunia usaha, ini dapat
oeleh perusahaan lain untuk menuju kearah yang lebih baik. Setiap perusahaan
tidak dapat menghindari persaingan dari perusahaan lain. Menurut kamus besar
hidup dalam dunia bisnis, sifat, bentuk, dan intensitas persaingan yang terjadi dan
cara yang ditempuh oleh para pengambil keputusan stratejik untuk menghadapi
79
menghasilkan atau menjual barang atau jasa yang sama atau mirip dengan produk
pesaing yang kuat dan pesaing yang lemah atau ada pesaing yang dekat yang
memiliki produk yang sama atau memiliki produk yang mirip.Selanjutnya analisis
Lingkungan jauh eksternal terdiri dari faktor-faktor yang bersumber dari luar
dan biasanya tidak berhubungan dengan situasi operasional usaha yaitu politik,
usaha mencakup keyakinan, nilai, sikap, opini yang berkembang dan gaya
80
lingkungan dan perburuhan, peraturan tentang perdagangan dan kesehatan
pengembangan budidaya nanas (Yunita dkk, 2019). Analisis yang telah dilakukan
keputusan.
81
Matriks ini dapat menghasilkan empat set kemungkinan alternative
strategis, yaitu:
strategi korporat ini, strategi unit bisnis dengan fokus pada distinctive
82
2.6. Penelitian Terdahulu
Tabel 8. Penelitian Terdahulu
Nama dan Metode
No Judul Tujuan Penelitian Hasil Penelitian
Tahun Penelitian
1 Eviana Strategi Mengetahui bagaimana Analisis Hasil penelitian ini
(2017) Pengembangan strategi pengembangan deskriptif menunjukan bahwa (1)
Budidaya Lebah budidaya lebah madu dengan menggunakan berdasarkan posisi pada
Madu di Desa di Desa Buana Sakti Teknik analisis diagram SWOT usaha
Buana Sakti Kecamatan Batang SWOT lebah madu berada pada
Kecamatan Hari, mengingat Desa kuadran II, yakni
Batang Hari Buana Sakti sangat meskipun ada ancaman
Kabupaten berpotensi dalam perusahaan masih
Lampung Timur pengembangan memiliki kekuatan dari
budidaya lebah madu. segi internal. Strategi
yang harus diterapkan
menggunakan kekuatan
untuk memanfaatkan
peluang jangka panjang
dengan cara difersivikasi
produk dan pasar.
Strategi yang dapat
dilakukan dalam usaha
Budidaya Lebah Madu Di
Desa Buana Sakti
83
2.6. Penelitian Terdahulu
Tabel 8. Penelitian Terdahulu
Nama dan Metode
No Judul Tujuan Penelitian Hasil Penelitian
Tahun Penelitian
berdasarkan hasil analisis
SWOT adalah strategi ST
(Strengts-Threats), yang
terletak dikuadran II.
Dimana strategi (S)
terdiri dari kualitas
madu,kemampuan
SDM,informasi
pasar,perawatan
mudah,SDM sudah
mengikuti pelatihan,
harga madu cenderung
stabil dan kemudian untuk
strategi (T) terdiri dari
kenaikan harga sarana
produksi dan BBM,
tingkat pertambahan
penduduk, persaingan,
pengaruh cuaca, keadaan
ekonomi dan pengaruh
84
2.6. Penelitian Terdahulu
Tabel 8. Penelitian Terdahulu
Nama dan Metode
No Judul Tujuan Penelitian Hasil Penelitian
Tahun Penelitian
lingkungan.
2 Kamil Strategi Mengetahui factor Analisis Hasil penelitian dengan
(2019) Pemasaran internal (kekuatan dan Deskriptif dengan judul Strategi Pemasaran
Produk Lebah kelemahan) sebagai menggunakan Teknik Produk Lebah Madu Apis
Madu Apis pertimbangan dalam Analisis Mellifera Di Ternak
Mellifera di menentukan kebijakan SWOT Lebah Natural Dengan
ternak Lebah perusahaan, untuk Pendekatan SWOT
Natural dengan mengetahui factor ( Studi Kasus Ternak
Pendekatan eksternal (peluang dan Lebah Natural Desa
SWOT ancaman) sebagai Podorejo Kec. Ngaliyan
pertimbangan Kota Semarang ) sebagai
perusahaan dalam berikut: a. Analisis
menentukan strategi lingkungan internal Lebah
pemasaran), dan untuk Natural Madu terdiri dari
menentukan strategi Strength (kekuatan),
pemasaran perusahaan produk yang berkualitas
yang didasarkan pada dan unggulan, produk
SWOT pada produk yang beragam, harga yang
lebah Apis Mellifera terjangkau konsumen, dan
Natural Madu. pelayanan yang ramah.
85
2.6. Penelitian Terdahulu
Tabel 8. Penelitian Terdahulu
Nama dan Metode
No Judul Tujuan Penelitian Hasil Penelitian
Tahun Penelitian
Weakness (kelemahan)
adalah minimnya
permodalan, lokasi yang
kurang strategis, peralatan
yang kurang moderen,
panen yang telat
dikarenakan faktor alam
dan masih minimnya
pemasaran, b. Analisis
lingkungan eksternal
Terdiri dari Opportunity
(peluang) meningkatnya
permintaan konsumen,
peluang pasar yang luas,
meningkatkan pemasaran
melalui media sosial,
kualitas produk diakui
konsumen. Threat
(ancaman) adalah pesaing
yang bergerak pada
86
2.6. Penelitian Terdahulu
Tabel 8. Penelitian Terdahulu
Nama dan Metode
No Judul Tujuan Penelitian Hasil Penelitian
Tahun Penelitian
bidang yang sama,
pesaing yang memberikan
harga miring, mulai
tumbuhnya perusahaan
yang baru. c. Strategi
Matriks SWOT Dengan
memperbesar peternakan,
mengintensifkan promosi,
menjaga kualitas produk
yang ditawarkan,
memanfaatkan media
sosial sebagai sarana
promosi, memberikan
kemasan yang menarik
dan aman.
3 Hikmah Analisis Strategi Mengetahui prospek Analisis Hirarki Proses Hasil penelitian
(2017) Pengembangan usaha madu yang (AHP) menyatakan bahwa
Usaha terdapat di Kecamatan strategi pengembangan
Madu Di camba, Kabupaten usaha madu di Kecamatan
Kecamatan Maros Camba terdiri atas strategi
87
2.6. Penelitian Terdahulu
Tabel 8. Penelitian Terdahulu
Nama dan Metode
No Judul Tujuan Penelitian Hasil Penelitian
Tahun Penelitian
Camba, pemasaran sebagai
Kabupaten Maros prioritas pertama dan
strategi pasca panen
sebagai prioritas kedua
dalam pengembangan
usaha madu di Kecamatan
Camba, Kabupaten
Maros.
88
2.6. Penelitian Terdahulu
Tabel 8. Penelitian Terdahulu
Nama dan Metode
No Judul Tujuan Penelitian Hasil Penelitian
Tahun Penelitian
dilakukan dengan cara
tradisional dan manual
yang artinya masih
memakai campur tangan
manusia sehingga hasil
yang didapatkan kurang
maksimal dan Alternatif
strategi pengembangan
usaha
yang dapat diterapkan
oleh Kelompok Tani Setia
Jaya salah satunya adalah
membuat produk madu
yang
berkualitas, menciptakan
produk madu unggulan
dan mempertahankan
keaslian
dan kemurnian madu serta
meningkatkan
89
2.6. Penelitian Terdahulu
Tabel 8. Penelitian Terdahulu
Nama dan Metode
No Judul Tujuan Penelitian Hasil Penelitian
Tahun Penelitian
produktivitas madu agar
meningkatnya loyalitas
konsumen
terhadap kelompok tani.
5 Herlini Pemberdayaan Mengetahui Analisis data yaitu data Pengembangan kelompok
(2020) Peternak Lebah Pemberdayaan Peternak reduction, data display, yang terjadi pada KUBE
Madu Melalui Lebah Madu Melalui dan conclusion drawing Sumber Rezeki I yakni
Pengelolaan Pengelolaan atau verification melalui tahapan forming,
Kelompok Usaha Kelompok Usaha storming, norming,
Bersama (Studi Bersama performing dan gejala
Kasus Kelompok adjourning. Masuknya
Sumber Rezeki I program baru dari Dinas
Dusun Meranti Kehutanan membuat
Belah, Bantan Kelompok Sumber Rezeki
Tengah, Bantan, I saat ini kembali melalui
Bengkalis, Riau) tahap forming dan
Storming
6 Fachrur Rozi, Analisis Potensi Mempelajari peluang Analisis Hasil penelitiannya
Nila P, Budhi dan Kendala dan strategi SWOT menunjukkan bahwa
Santoso R, dan Serta Strategi pengembangan Potensi pengembangan
90
2.6. Penelitian Terdahulu
Tabel 8. Penelitian Terdahulu
Nama dan Metode
No Judul Tujuan Penelitian Hasil Penelitian
Tahun Penelitian
Nasir Saleh Pengembangan Ubi kayu di lahan ubikayu di lahan hutan
(2016) Usahatani hutan. didukung oleh faktor
Ubikayu Di internal (kekuatan), antara
Lahan Hutan lain terbentuknya
kelompok petani dan
LMDH, lahan di bawah
tegakan tersedia cukup
luas untuk usahatani
ubikayu, dan teknologi
ubikayu di lahan hutan
telah tersedia. Faktor
eksternal (peluang) yaitu
tingkat harga dari ubikayu
semakin menarik bagi
petani, dukungan dan
koordinasi kelembagaan
petani yang difasilitasi
oleh Perhutani dan
Pemda, serta permintaan
untuk kebutuhan ubikayu
91
2.6. Penelitian Terdahulu
Tabel 8. Penelitian Terdahulu
Nama dan Metode
No Judul Tujuan Penelitian Hasil Penelitian
Tahun Penelitian
cukup besar untuk bahan
pangan, pakan maupun
energi. Kendala faktor
internal (kelemahan)
adalah tanggung jawab
petani kurang dalam
pemeliharaan lahan hutan,
pengetahuan teknik
usahatani ubikayu di
lahan hutan kurang, dan
pemanfaatan lahan untuk
usahatani ubikayu hanya
bisa dilakukan di bawah
pohon tegakan yang
berumur
7 Mardani Analisis Usaha Menganalisis Metode yang Hasil penelitiannya
(2017) Tani Tanaman pendapatan dan digunakan untuk menunjukan bahwa Hasil
Pangan Jagung Di kelayakan usahatani menganalisis data penelitian menunjukkan
Kecamatan Juli jagung di Kecamatan dalam penelitian ini, bahwa Usahatani jagung
Kabupaten Juli. adalah metode analisis di Kecamatan Juli layak
92
2.6. Penelitian Terdahulu
Tabel 8. Penelitian Terdahulu
Nama dan Metode
No Judul Tujuan Penelitian Hasil Penelitian
Tahun Penelitian
Bireuen kuantatif yaitu data diusahakan karena total
yang di peroleh dari penerimaan petani jagung
penelitian dalam di daerah penelitian
bentuk angka yang sebesar Rp.63.396.79,-
disusun per Ha dan total biaya
dengan tabelaris sebesar Rp. 4.654.321,-
selanjutnya akan per Ha. Sehingga
dibahas dan dianalisis diperoleh total pendapatan
dengan model sebesar Rp. 3.498.335,1,-
persamaanpersamaan per Ha. Berdasarkan
yang telah ditentukan. perhitungan kelayakan
usaha (R/C), yaitu
perbandingan Pendapatan
dengan total biaya
produksi yang lebih besar
dari nol, yaitu memiliki
angka perbandingan 1,36,
atau 1,36 > 1, maka dapat
disimpulkan bahwa Usaha
Tani Jagung Di
93
2.6. Penelitian Terdahulu
Tabel 8. Penelitian Terdahulu
Nama dan Metode
No Judul Tujuan Penelitian Hasil Penelitian
Tahun Penelitian
Kecamatan Juli
Kabupaten Bireuen dapat
dikatakan menguntungkan
dan layak dijalankan
8 Mashuri Faktor-Faktor Mengetahui pengaruh Metode analisis yang Terdapat pengaruh positif
(2019) yang modal, jumlah tenaga digunakan adalah modal terhadap
Mempengaruhi kerja, tingkat analisis regresi linier pendapatan pedagang di
Keberhasilan pendidikan, berganda. pasar Sukaramai
Usaha Pedagang pengalaman, lama jam Bengkalis yang
Pasar Sukaramai kerja, usia para ditunjukan dengan nilai
Di Kecamatan pedagang pasar koefisien standar regresi
Bengkalis terhadap tingkat sebesar 0,673. Terdapat
keberhasilan usaha pengaruh tenaga kerja
para pedagang di pasar dengan nilai koefisien
Sukaramai kecamatan standar regresi sebesar
Bengkalis. Penelitian 0,295, tidak terdapat
ini merupakan pengaruh pendidikan
penelitian inferensial (dummy variable) dan
dengan pendekatan lama usaha (pengalaman)
kuantitatif. Teknik terhadap peningkatan
94
2.6. Penelitian Terdahulu
Tabel 8. Penelitian Terdahulu
Nama dan Metode
No Judul Tujuan Penelitian Hasil Penelitian
Tahun Penelitian
pengambilan sampel pendapatan (keberhasilan
menggunakan simple usaha), terdapat pengaruh
random sampling positif lama jam kerja
jumlah yang digunakan dengan nilai koefisien
sebagai sampel standar regresi sebesar
sebanyak 47 orang 0,229, dan tidak terdapat
pemilik toko (kios). pengaruh usia terhadap
Teknik pengumpulan keberhasilan para
data primer pedagang di pasar
menggunakan Sukaramai kecamatan
kuesioner, wawancara Bengkalis. Sedangkan
serta observasi secara simultan yakni
lapangan. pengaruh modal, jumlah
tenaga kerja, tingkat
pendidikan, pengalaman,
lama jam kerja, usia
terhadap tingkat
keberhasilan pedagang di
pasar Sukaramai
kecamatan Bengkalis
95
2.6. Penelitian Terdahulu
Tabel 8. Penelitian Terdahulu
Nama dan Metode
No Judul Tujuan Penelitian Hasil Penelitian
Tahun Penelitian
sebesar 94,8% sedangkan
sisanya sebesar 5,2%
dijelaskan oleh variabel
lain yang tidak diteliti
dalam penelitian ini
9 Afifah Sari Analisis Strategi Analisis Strategi bersaing yang
(2019) Bersaing Usaha SWOT digunakan Mie Ayam Hot
Kuliner Dalam Plate Ajibarang yaitu
Meningkatkan menggunakan strategi
Omset Penjualan diferensiasi yang
(Studi Kasus: Mie mencakup diferensiasi
Ayam Hot Plate produk, diferensiasi
Ajibarang) pelayanan, diferensiasi
personil, dan diferensiasi
citra, mempunyai dampak
terhadap peningkatan
omset penjualan
10 Ekalinda Karakteristik Mengetahui Penelitian Hasil menunjukkan
(2017) Petani dan karakteristik menggunakan metode bahwa lebih dari 80%
Kelayakan petani,biaya usaha tani survei dengan jumlah petani termasuk dalam
96
2.6. Penelitian Terdahulu
Tabel 8. Penelitian Terdahulu
Nama dan Metode
No Judul Tujuan Penelitian Hasil Penelitian
Tahun Penelitian
Usahatani Nanas nanas moris, 25 responden petani. usia produktif dengan
Moris di pendapatan petani dan tingkat Pendidikan SD
Kabupaten kelayakan usaha tani yang sama sebanyak 36%
Indragiri Hulu Nanas moris dengan pengalaman usaha
Provinsi Riau tani nanas moris kurang
dari 10 tahun atau sekitar
85% responden, total
biaya yang di keluarkan
untuk usaha tani Nanas
per musim tanam Rp
7,403 juta, Pendapatan
kotor petani pada tahun
pertama Rp 9,765 Juta,
tahun kedua Rp
13,662,500 dan tahun
ketiga Rp 9,853 juta.
Secara ekonomi budidaya
nanas moris tidak layak
dengan BCR sebesar 0,78.
Analisis sensitivitas
97
2.6. Penelitian Terdahulu
Tabel 8. Penelitian Terdahulu
Nama dan Metode
No Judul Tujuan Penelitian Hasil Penelitian
Tahun Penelitian
penggunaan lahan
pertanian meningkatkan
produksi sebesar 20%
yang diperoleh perubahan
pendapatan sebesar Rp
25,895,080 dengan nilai
BCR sebesar 2,9.
11 Dita Pratiwi, Analisis Finansial Menganalisis Metode penelitian Secara finansial usahatani
Ali Ibrahim dan Strategi kelayakan finansial yang digunakan adalah nanas madu di
Hasyim, M Pengembangan usahatani metode Lampung Timur layak
Irfan Afandi Nanas Madu di nanas madu di survei. Penelitian untuk dilanjutkan.
( 2016 ) Kabupaten Kabupaten Lampung dilakukan di Desa Pengembangan usahatani
Lampung Timur Timur dan Rajabasa nanas madu dapat
menyusun strategi Lama, Kecamatan dilakukan dengan strategi
pengembangan yang Labuhan Ratu sebagai berikut: (a)
sesuai Kabupaten memanfaatkan lahan yang
untuk keberlanjutan Lampung Timur. subur dan luas untuk
usahatani nanas madu Lokasi penelitian meningkatkan produksi
di ditentukan sehingga mampu
Kabupaten Lampung secara sengaja menguasai pasar, (b)
98
2.6. Penelitian Terdahulu
Tabel 8. Penelitian Terdahulu
Nama dan Metode
No Judul Tujuan Penelitian Hasil Penelitian
Tahun Penelitian
Timur. (purposive) dengan memanfaatkan sarana
pertimbangan produksi yang mudah
bahwa di lokasi didapat dan iklim yang
tersebut merupakan cocok untuk
salah satu meningkatkan produksi,
sentra produksi nanas (c)
madu di Provinsi menghasilkan produk
Lampung. yang berkualitas baik
sehingga mampu
menguasai pasar, (d)
menjadikan
lokasi usahatani sebagai
sentra nanas madu
sehingga dapat menguasai
pasar, dan (e)
menggunakan tenaga
kerja secara efektif dan
memanfaatkan persaingan
yang relatif wajar untuk
meningkatkan mutu dan
99
2.6. Penelitian Terdahulu
Tabel 8. Penelitian Terdahulu
Nama dan Metode
No Judul Tujuan Penelitian Hasil Penelitian
Tahun Penelitian
hasil panen.
12 T.Matouleibi Adaption of Mengetahui adopsi Profesional Randoom Hasil penelitian
Chanu, Pineapple praktek di negara Sampling menunjukkan bahwa
David.J.Baite, Cultivation manifur india. sebagian besar responden
M.Kunjaraj Practices by the memiliki tingkat adopsi
Singh and Farmer in sedang diikuti dengan
D.U.M.Rao Manipur State kategori tinggi dan
( 2014 ) kategori adopsi rendah.
100
2.7. Kerangka Berpikir Penelitian
berdampak pada kesejahteraan petani, yaitu akan memiliki peluang besar untuk
potensi sumberdaya alam yang baik dan sumberdaya manusia yang tersedia juga
madu terbesar di Riau, Kabupaten Bengkalis, Dumai dan Siak. Dan petani belum
Sehingga perlu adanya penerapan usahatani nanas madu yang terdiri dari
beberapa diantaranya:
1. Karakteristik Petani Nanas madu, dan Profil Usaha Tani Nanas madu di
101
dan BEP (Break Event Point) di Kecamatan Kuala Cenaku Kabupaten
Indragiri Hulu
Indragiri Hulu
Dari teori yang mendasari penelitian ini, maka dapat disimpulkan suatu model
102
Potensi:
1. Tersedianya potensi sumber daya alam seperti lahan pertanian, lahan perkebunan, lahan kehutanan, iklim, dan topografi
2. Daerah penelitian merupakan sentra produksi nanas madu di Kabupaten Indragiri Hulu Provinsi Riau
3. Ketersediaan tenaga kerja
4. Prospek pasar yang tersedia
Permasalahan:
1. Tingkat produksi yang masih rendah
2. Teknologi masih sederhana
3. Rendahnya Pengetahuan dan Keterampilan petani
4. Kelangkaan bibit unggul
Analisis
tersebut merupakan sentra usahatani nanas madu dan memiliki produksi dan
usahataninya.
Penelitian ini akan dilakukan selama 6 bulan yaitu dari bulan Mei 2022
(pengumpulan data, tabulasi dan analisis data), perumusan hasil, seminar hasil,
sebanyak 66 orang petani (50%) dari 131 orang populasi petani nanas madu yang
terdapat dalam 2 Desa yaitu: Desa Sukajadi dan Desa Pulau Jum’at, karena kedua
diambil mewakili petani yang lainnya. Jumlah populasi dan responden dapat
104
Tabel 9. Jumlah Populasi dan Sampel Petani Nanas Madu di Kecamatan
Kuala Cenaku Tahun 2022
N Desa Sampel Jumlah Populasi Jumlah Responden (orang)
O (orang) (50%)
1. Desa Sukajadi 71 36
2. Desa Pulau Jum’at 60 30
Jumlah 131 66
Sumber : Balai Penyuluhan Pertanian ( BPP ) Kec. Kuala Cenaku
orang petani, ditentukan secara sengaja atau simple random sampling dikarena
setiap petani memiliki karakteristik yang sama seperti komoditi,lahan dan jenis
Jenis data dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data
105
3.Biaya
4.Produksi
5.Pendapatan
6.Efesiensi
7.Break Event Point
(BEP)
4 Analisis Penyedia 1. Bibit 1. Petani
Sarana Produksi 2. Pupuk
3. Pestisida
4. Alsintan
5 Strategi 1. Lingkungan Internal 1. Petani
Pengembangan a. SDM 2. Pemerintah
Usahatani b. SDA
c. Tanah
d. Manajemen
e. Modal
2. Lingkungan Ekternal
a. Kebijakan
pemerintah
b. Peluang Pasar
c. Pesaing
Sumber : Survei pendahuluan, 2022
kelamin, pendidikan serta jenis pekerjaan), jumlah produksi nanas juga data-data
lain yang mendukung penelitian ini. Untuk data sekunder dapat diperoleh dari
Agar memiliki persepsi yang sama terhadap variabel yang diamati dalam
lain yaitu:
106
1. Karakteristik adalah ciri yang melekat pada responden.
responden (Tahun).
10. Penggunaan sarana produksi adalah seluruh input meliputi: bibit, lahan,
107
menolak, atau membasmi organisme pengganggu
12. Alsintan atau alat mesin pengolahan lahan adalah sebutan untuk semua
(produksi).
14. Biaya tetap merupakan biaya yang tidak habis dipakai dalam satu
periode proses produksi, seperti penyusutan alat dan juga mesin panen.
15. Biaya variabel merupakan biaya yang habis dipakai dalam satu periode
proses produksi, terdiri dari biaya bibit, kotak, pestisida, dan tenaga
kerja.
16. Biaya penyusutan merupakan nilai susut dari alat-alat dan mesin yang
17. Produksi merupakan hasil dari usaha tani nanas yang dibudidayakan
19. Pendapatan kotor merupakan pendapatan yang diperoleh dari hasi kali
108
21. Efisiensi usahatani merupakan perbandingan antara pendapatan kotor
teknologi dalam arti mengubah perilaku sasaran agar tahu, mau dan
kesejahteraan hidup.
24. Modal adalah faktor produksi yang mempunyai pengaruh kuat dalam
25. Strategi adalah alat untuk mencapai tujuan, karena suatu strategi pada
109
digunakan sebagai alternatif untuk menangani dan ancaman.
mengutungkan.
kepemilikan lahan serta pola tanam. Karakteristik petani padi sawah, pelaku
pendidikan, serta jumlah tanggungan keluarga. Dalam hal ini karakteristik petani,
tepat antara lain: tepat waktu, tepat jumlah, tepat harga, tepat jenis dan tepat mutu.
Pada analisis data dilakukan dengan menghitung persentase (%) terhadap jumlah
110
Tabel 11. Persentase Jumlah Petani Nanas Madu dalam Ketepatan Penyediaan
Sarana Produksi.
Ketepatan Penyediaan Sarana Produksi
1 Waktu
2 Jumlah
3 Jenis
4 Mutu
5 Harga
Sumber: Dimodifikasi dari Soekartawi 2002
Terdapat beberapa analisis yang akan dilakukan pada usahatani nanas madu,
kegiatan yang dilakukan dalam usahatani nanas, secara teknis kegiatan yang
111
atau berasal dari satu
jenis
2 Pesiapan lahan - Menghindari
penggunaan api dan
alat berat
- Dibuat jalur tanam
sesuai dengan pola
tanam satu baris atau
dua baris
3 Pemelihara
an: - Pupuk dasar beupa
a.Pemupuk pupuk kandang
an dengan dosis 10
ton/ha
- Pupuk Susulan
pertama: urea
(300kg/ha) dan
CuSO4 sebanyak 5-
10kg saat usia nanas
2-3 bulan
- Pupuk susulan kedua
yaitu urea (300kg/ha),
terusi (5- 10kg/ha),
serta TSP dan KCl
jika diperlukan pada
usia nanas 5-6 bulan
b. Penjarangan - Penjarangan anakan
dengan jumlah
maksimal setiap
rumpun 2 anakan
c. Penyiangan - Penyiangan
dilakukan secara
berkala (2-4) kali
selama masa tanam
d. Penyiraman - Penyiraman
dilakukan sampai
umur tanaman 1-2
bulan dan minimal 1
minggu sekali. JIka
tanaman sudah
dewasa cukup 2
minggu sekali
4 Pengendalian - Menghindari
hama penyakit pemakaian pestisida
dan obat-obatan
112
yang berlebihan
5 Pemanenan - Nana yang siap panen
dipotong miring
pangkal tangkai buah
- Nanas diletakkan di
tempat teduh agar
tidak layu
Sumber: Sumber: Balitkabi,2016 dan Tim Agro Mandiri, 2018
113
(160 cm x 80 cm) dan
baris kedua (80 cm x 80
cm)
Sumber: Sumber: Balitkabi,2016 dan Tim Agro Mandiri, 2018
Analisis penggunaan sarana produksi meliputi: (1) Luas lahan, (2) Benih, (3)
oleh petani nanas selama periode tanam. Biaya produksi terdiri dari biaya tetap
(2002) yaitu:
TC = TFC + TV.....................................................................................................(1)
Keterangan :
X1 = Bibit (Kg/Ha/MT)
X4 = Tenaga Kerja
114
PX1 = Harga Bibit (Kg/Ha/MT)
dipakai untuk satu kali periode produksi (lebih dari satu tahun). Oleh karenanya
maka biaya peralatan dihitung sebagai komponen biaya produksi adalah nilai
NB-NS .................................................................................................................................(3)
D= N
Keterangan :
3.5.3.5. Pendapatan
a. Pendapatan Kotor:
TR = P .Q .................................................................................................(4)
Keterangan :
115
P = Harga Produksi
Q = Total Produksi
b . Pendapatan Bersih
π = TR – TC .................................................................(5)
Keterangan:
P - SV
D = ----------- .................................................................................................(7)
UL
116
Keterangan:
TR
TC
Keterangan:
maka usaha tani nanas madu dalam keadaan impas (Break Even Point); dan RC
Break Even Point ( BEP ) usaha tani nanas madu, dilakukan dengan
117
FC
BEP (Q) = P−VC
di mana :
FC : Biaya tetap
Rupiah.
FC
BEP (Qᵢ) = VC
1−
S
di mana :
FC : Biaya tetap
VC : Biaya variabel
c. Grafik
Break Even Point (BEP) adalah dengan membuat gambar atau grafik break
even. Gambar tersebut akan tampak garis - garis biaya tetap, biaya total yang
menggambarkan jumlah biaya tetap dan biaya variabel, dan garis penghasilan
penjualan.
118
3.5.3. Analisis Strategi Pengembangan Usaha Nanas Madu
a. Analisis SWOT
KELEMAHAN:
1. Pengetahuan ,keterampilan,kompetensi
petani dan penguasaan teknologi masih
kurang
2. Manajemen petani dalan pengolahan
nanas madu lemah
3. Lemahnya dalam permodalan
Skor Kelemahan
Skor Faktor Internal
119
Tabel 14. Eksternal Factor Evaluation
Skor
Faktor-faktor Eksternal Bobot Rating
(Bobot x Rating)
PELUANG:
1. Peluang pasar
2. Potensi kemitraan dengan pelaku usaha
dan pedagang
3. Terbangunnya kemitraan pelaku usaha
nanas dukungan pemda (bantuan alat)
4. Teknologi pemasaran dan ketersediaan
input
5. Kelancaran tranfortasi
6. Kemajuan IT untuk pengolahan
7. Dukungan pemerintah
Skor Peluang
ANCAMAN:
1. Dinamika perubahan selera konsumen
2. Anggapan tanaman boros hara
3. Banyak nya komoditi subtitusi yang lain
seperti cabai,sayuran
4. Masih ada masuknya nanas dari daerah
luar
Skor Ancaman
Skor Faktor Eksternal
dalam kolom 1.
b. Beri bobot masing-masing faktor tersebut dengan skala mulai dari 0,0 (tidak
120
c. Hitung rating (kolom 3) untuk masing-masing faktor dengan memberikan
b. Matrik SWOT
121
usaha nanas dukungan 7. 7.
pemda (bantuan alat) 8. 8.
4. Teknologi pemasaran
dan ketersediaan input
5. Kelancaran tranportasi
6. Kemajuan IT untuk
pengolahan
7. Dukungan pemerintah
ANCAMAN (T): Strategi ST: Strategi WT:
1. Dinamika perubahan 1. 1.
selera konsumen 2. 2.
2. Anggapan tanaman 3. 3.
boros hara 4. 4.
3. Banyak nya komoditi 5. 5.
subtitusi yang lain 6. 6.
seperti cabai,sayuran 7. 7.
4. Masih ada masuknya 8. 8.
nanas dari daerah luar
122
DAFTAR PUSTAKA
A, Pearce, John II, Richard B.Robinson, Jr. 2014. Manajemen strategi. Salemba
Empat, Jakarta.
A. Wawan dan Dewi. 2010. Teori dan Pengukuran Pengetahuan, Sikap dan
Perilaku Manusia. Nuha Medika, Yogyakarta.
Badan Pusat Statistik. 2019. Kabupaten Indragiri Hulu Dalam Angka Tahun 2019,
Indragiri Hulu.
Dewi, dkk. 2021. Faktor-faktor yang Berpengaruh Terhadap Minat Petani Dalam
Melaksanakan usahatani Lebah Madu. Jurnal Ilmiah Mahasiswa
AGROINFO GALUH, 8(1): 207-213.
Ekalinda, Oni. 2017. Karakteristik Petani dan Kelayakan Usahatani Nenas Moris
di Kabupaten Indragiri Hulu Provinsi Riau. Indonesia Journal of
Agricultural Economics. Vol. 8 (2).
Ekowati, T., Sumarjono, D., Setiyawan, H., dan Prasetyo, E. 2014. Buku Ajar
Usahatani. Upt Undip Press Semarang, Semarang.
123
Dede Widiasti, Pengembangan Industri Batik Riau pada Rumah Kreatif Cempaka
di Kecamatan Rumbai Pesisir Kota Pekan Baru. JOM Fekon Universitas
Riau, Vol.4 No.1 (Februari) 2017
Fitria Waluyo, Strategi Pengembangan Usaha Mikro Kecil Dan Menengah (Studi
Kasus: Perkampungan Industri Karanganyar Pesawaran). Fakultas
Ekonomi Dan Bisnis Universitas Lampung Bandar Lampung tahun 2018
Franky Slamet, dkk, Dasar-Dasar Kewirausahaan: Teori dan Praktik (Jakarta: PT.
Indeks, 2018)
Freddy Rangkuti. 2016. Teknik Membedah Kasus Bisnis Analisis SWOT. Edisi
Duapuluh Dua. Cetakan Keduapuluh Dua. PT Gramedia Pustaka Utama,
Jakarta.
Hanafi, B. D., & Yohana, C. 2017. Pengaruh Motivasi, Dan Lingkungan Kerja,
Terhadap Kinerja Karyawan, Dengan Kepuasan Kerja Sebagai Variabel
Mediasi Pada Pt Bni Lifeinsurance. Jurnal Pendidikan Ekonomi Dan Bisnis
(JPEB), 5(1): 72.
Herlini. 2020. Prosiding Peningkatan Daya Saing Melalui Perbaikan Mutu Produk
Dalam Ranngka Pembangunan Pertanian Di Era Industri 4.0. diakses dari
https://seminaragro.mercubuana-yogya.ac.id/wpcontent/uploads/2020/06/
Prosiding-seminar-Agroindustri-2020.pdf.
124
Herawati, Dian. 2012. Analisis Tataniaga Nenas Palembang (Kasus Desa Paya
Besar, Kecamatan Ogan Ilir, Provinsi Sumatera Selatan)., Institusi Pertanian
Bogor.
Herlini. 2020. Prosiding Peningkatan Daya Saing Melalui Perbaikan Mutu Produk
Dalam Ranngka Pembangunan Pertanian Di Era Industri 4.0. diakses dari
https://seminaragro.mercubuana-yogya.ac.id/wpcontent/uploads/2020/06/
Prosiding-seminar-Agroindustri-2020.pdf.
Idris, Amiruddin. 2016. Pengantar Ekonomi Sumber Daya Manusia. Dee Publish,
Yogyakarta.
Idris, Amiruddin. 2016. Pengantar Ekonomi Sumber Daya Manusia. Dee Publish,
Yogyakarta.
Iqbal Fauzi, Strategi Pengembangan Usaha Mikro, kecil dan menengah (umkm)
(studi kasus pada ud. Genteng pres super soka masinal desa pancasan
kecamatan ajibarang kabupaten banyumas). Program Studi Syari’ah
Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Islam Institut Agama Islam Negri (IAIN)
Purwokerto.
Laili Khasanah, Strategi Pemasaran Produk Funding dan Produk Lending Dalam
Meningkatkan Jumlah Pemanfaat di Lembaga Keuangan Mikro (LKM)
Mandiri Sejahtera 01 Kec, Merbau, Skripsi(Bengkalis: STIE, 2011).
125
Lawalata M, Dwidjono HD, dan Slamet H. 2015. Relative Efficiency of Red
Onion Farming in Bantul Regency With Data Envelopment Analysis
(DEA) Approach. Jurnal Ilmu Pertanian, 18(1): 1-8.
M Adib Kamil. 2019. Strategi Pemasaran Produk Nanas Apis Melifera di Ternak
Lebah Natural dengan Pendekatan SWOT. Skripsi. Semarang: UIN
Walisongo.
Manyamsari, Ira. 2014. Karakteristik Petani dan Hubungannya dengan
Kompetensi Petani Lahan Sempit ( Kasus: Di Desa Sinar Sari Kecamatan
Dramaga Kab. Bogor Jawa Barat). Jurnal. Agrisep, 15(2).
Michael A. Hitt, et, al. 1997. Manajemen Strategis Menyongsong Era Prsaingan
dan Globalisasi, Terj. Ahmad Hediyanto, Penerbit Erlangga, Jakarta.
Pratiwi, Dita, Ali Ibrahim Hasyim dan M. Irfan Affandi. 2016. Analisis Finansial
dan Strategi Pengembangan Nanas Madu di Kabupaten Lampung Timur.
JIIA. Vol. 4 No. 1.
Shinta, Agustina. 2011. Ilmu Usahatani. Universitas Brawijaya Press (UB Press),
Malang.
126
Soekartawi. 1994. Teori Ekonomi Produksi dengan Pokok Bahasan Analisis
Fungsi. Cobb-Douglas, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta.
Soekartawi. 2003. Agribisnis Teori dan Aplikasinya. PT. Raja Grafindo Persada,
Jakarta.
Suhardjo, dkk.. 2000. Pangan, Gizi dan Pertanian. Universitas Indonesia, Jakarta
Tulus Tambunan, Usaha Mikro Kecil dan Menengah di Indonesia: Isu- Isu
Penting, Jakarta: LP3ES, 2012)
127
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro,
Kecil dan menengah (Jakarta: Presiden RI, 2018)
128
Lampiran 1. Outline Sementara
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI .
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
129
2.4.2. Teknologi Budidaya ................................................. 35
130
4.1. Letak Geografis dan Topografi
6.1. Kesimpulan
6.2. Saran
DAFTAR PUSTAKA
131
Lampiran 2. Organisasi Penelitian
Pelaksana Penelitian :
NPM : 204222029
Dosen Pembimbing :
Jabatan : Pembimbing I
Jabatan : Pembimbing II
132
Lampiran 3. Jadwal Penelitian
N MEI JUNI JULI AGUSTUS SEPTEMBER
Kegiatan
o 2022 2022 2022 2022 2022
3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Penyusunan
1 Proposal
2 Seminar Proposal
3 Survei lapangan
Pengumpulan
4 Data
5 Pengolahan Data
6 Analisis Data
7 Seminar Hasil
8 Laporan Akhir
Seminar
9 Komprehensif
133
Lampiran 4. Anggaran Biaya
134
Hari/tanggal :
No. Responden :
Lampiran 5.
Identitas Responden
1) Nama :
2) Jenis kelamin : L/P
3) Umur : …………….. Tahun
4) Tingkat pendidikan : Tidak sekolah/ SD/ SLTP/ SLTA/ S1
5) Pengalaman berusahatani : …………….. Tahun
6) Tanggungan keluarga : …………….. Orang
1 Waktu
Keterangan :
Jumla
2 h
Keterangan :
3 Jenis
Keterangan:
4 Mutu
Keterangan:
5 Harga
135
Keterangan:
III. Usaha Tani Nanas Madu
A. Teknis Budidaya
Pengolahan Tanah
Jawab:
b. Apa saja alat yang Bapak/Ibu gunakan dalam poses pengolahan tanah?
Jawab:
Jawab:
Jawab:
136
Penanaman
Jawab:
Jawab:
Jawab:
Jawab:
lahan Bapak/Ibu?
Jawab:
Jawab:
Penyulaman
Jawab:
Jawab:
Jawab:
Jawab:
137
Pemupukan
Jawab:
Jawab:
Jawab:
Jawab:
Jawab:
Jawab:
Jawab:
Penyiangan
Jawab:
Jawab:
Jawab:
138
Jawab:
Jawab:
b. Pestisida apa yang digunakan untuk mengatasi hama penyakit pada tanaman
Nanas Bapak/Ibu?
Jawab:
c. Berapa tenaga kerja yang Bapak/Ibu gunakan dalam proses pengendalian hama
penyakit?
Jawab:
Pemanenan
Jawab:
Jawab:
Jawab:
Jawab:
Jawab:
139
1. Penggunaan Sara Produksi
No Sarana Satua Harga Penggunaan Penggunaan Penggunaan Jumlah
. Produksi n (Rp/Satua bulan 1 (Kg) bulan 2 (Kg) bulan 3 (Kg) (RP)
n)
1. Bibit Batang
2. Pupuk
a. CuSO4
b.Kandan kg
g
c. Urea kg
d. KCL kg
e. SP-36 kg
f. NPK kg
g.Ether
3. Pestisida
a.
b.
c.
d.
2. Penggunaan Alat
Jeni Jumla Harga Usia Diperoleh Secara Diperoleh di
N
s h (Rp/un Ekonom Tuna Kredi Sendi Desa/ Ke Ka
o
Alat (Unit) t) is (Thn) i t ri Kel c b
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
140
C. Tenaga Kerja
Keterangan: TKDK (Tenga Kerja Dalam Keluarga), TKLK (Tenga Kerja Luar
Keluarga), HOK (Hari Orang Kerja), HKM (Hari Kerja Mesin), L (Laki-laki),141
P
(Perempuan)
Pendapatan Harga Jumlah
Bulan 1 Bulan 2 Bulan 3 Total
Uraian (Rp/kg) (Rp)
(Rp/kg) (Rp/ (Rp/ Pendapatan
Kg) Kg) (Rp/Kg)
Produksi
Nanas
V. Pendapatan
1. Hama apa saja yang jadi permasalahan pada usahatani Nanas dan
Jawab : .............................................................................................................
......
...................................................................................................................
2. Jenis penyakit apa saja yang jadi permasalahan pada usahatani Nanas
Jawab :
..............................................................................................................
..............................................................................................................
142
Strategi Pengembangan Usaha Nanas
Berilah tanda ceklis () pada salah satu kolom di sebelah kanan pada
setiap item :
SS = Sangat Setuju
S = Setuju
TS = Tidak Setuju
143
Pemberian Rating Terhadap Faktor-faktor Eksternal (Peluang dan
Ancaman)
1. Pemberian Nilai Rating Terhadap Peluang
N Faktor Eksternal Skala
o (Peluang) SS (4) S (3) TS (2) STS (1)
1 Memiliki peluang pasar
2 Potensi kemitraan dengan pelaku usaha
dan pedagang
3 Terbangunnya kemitraan pelaku usaha
ubi kayu dukungan pemerintah
(bantuan alat)
4 Teknologi pemasaran dan ketersediaan
input
5 Kelancaran transportasi
6 Kemajuan IT untuk pengolahan
7 Dukungan pemerintah
144
Kuisioner Penyuluh/Pemerintah Kabupaten Indragiri Hulu
Hari/Tanggal :
No. Responden :
Desa :
Kecamatan/Kabupaten :
A. Identitas Penyuluh/Pemerintah
No Identitas Responden
1. Nama :
2. Alamat :
3. No. Tlp/Hp :
4. Jenis Kelamin :L/P
5. Umur : …….. tahun
6. Pendidikan Terakhir :
7. Jabatan :
………………………………………………………………………
………………………………………………………………………
.................................................................................................................
145
4. Apakah bantuan pemerintah (khususnya Dinas Pertanian) memberikan
.................................................................................................................
…………………………………………………………………………
kerja?
…………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………
………………………………………………………………………
146
7. Jenis Penelitian/riset apa yang disumbangkan kepada petani?
………………………………………………………………………
………………………………………………………………………
Pekanbaru, 2022
147
Kuisioner Pedagang Nanas Kecamatan Kuala Cenaku
Hari/Tanggal :
No. Responden :
Desa :
Kecamatan/Kabupaten :
A. Identitas Pedagang
No Identitas Responden
1. Nama :
2. Alamat :
3. No. Tlp/Hp :
4. Jenis Kelamin :L/P
5. Umur : …….. tahun
6. Pendidikan Terakhir :
7. Jumlah Anggota Keluarga :
8. Pengalaman Usaha : …….. tahun
.................................................................................................................
148
2. Dimana saja daerah penjualan nanas?
.................................................................................................................
.................................................................................................................
.................................................................................................................
(pesanan/langsung/yang lain)
(tunai/kredit/yang lain)
.................................................................................................................
…………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………
149
12. Berapa biaya pengepakan dan pengemasan pemasaran nanas?
…………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………
Pekanbaru, 2022
150