I. PENDAHULUAN
devisa, dan mendorong munculnya industri baru. Oleh karena itu, dapat dikatakan
sistematis, mulai dari hulu, on farm, hingga hilir untuk mendapatkan keuntungan
tenaga kerja, pembuka lapangan kerja, dan penyumbang devisa negara yang
Indonesia yaitu, sawit, karet, kelapa, kopi, teh, kakao, kopra, dan kayu manis.
memiliki potensi dan kualitas yang cukup baik untuk dikembangkan serta mudah
potensi yang besar dan juga prospek yang cerah untuk di kembangkan. Indonesia
2
dikenal sebagai penghasil komoditi kayu manis (cinnamon) terbesar di dunia dan
juga memiliki kualitas yang prima di bandingkan dengan negara – negara lain.
termasuk famili Lauraceae yang memiliki nilai ekonomi dan merupakan tanaman
tahunan yang memerlukan waktu yang lama untuk diambil hasilnya. Kayu manis
yang dihasilkan di Indonesia yaitu berupa bahan baku rempah seperti batang ,
daun, ranting serta kulit kayu manis (Cassiavera). Batang kayu manis dapat
dimanfaatkan sebagai bahan baku particle board, daun dan rantingnya dapat
pestisida nabati, sedangkan kulit kayu manis yang merupakan olahan unggulan
dapat digunakan untuk bahan masakan dan minuman serta obat – obatan.
Indonesia, yang terdapat di Kabupaten Kerinci yaitu sebesar 80% dari total
produksi kayu manis Provinsi Jambi (Dinas Perkebunan Provinsi Jambi, 2017).
Kabupaten Kerinci merupakan sentra luas lahan kayu manis terbesar di Provinsi
Jambi yaitu di dengan luas lahan 40.637 ha dengan produksi 53.662 ton dan
tahun 2018 dapat dilihat pada (lampiran 1). Kayu manis Kabupaten Kerinci
Provinsi Jambi mendapatkan pengakuan dari Uni Eropa dan Amerika sebagai
kayu manis dengan kualitas terbaik, dengan pengakuan dari Uni Eropa dan
pemasaran, bahkan bisa dikatakan bahwa kayu manis Kerinci provinsi Jambi
mendapat pengakuan dunia sehingga banyak dari petani yang berminat menanam
kayu manis kembali. Selain itu tanaman kayu manis ini sangat cocok dengan
3
keadaan iklim yang ada di Kabupaten Kerinci oleh sebab itu tak heran bahwa
sepuluh tahun terakhir. Dapat dilihat bahwa perkembangan luas areal Kabupaten
Kerinci cenderung mengalami penurunan sebesar 2,34%, hal ini disebabkan oleh
penanaman kayu manis yang dilakukan merupakan perkebunan rakyat dan juga
adanya produk olahan kayu manis berupa kulit kayu manis yang meningkat pada
4
pasar regional maupun internasional. Ini berarti peluang terhadap usaha kulit kayu
manis memiliki prospek yang baik untuk dapat dikembangkan dan juga dapat
Kulit kayu manis (cassiavera) merupakan hasil olahan kayu manis berupa
rempah di Kabupaten Kerinci, dimana produk ini sangat disukai dan diminati oleh
konsumen dalam negeri bahkan hingga luar negeri, karena memiliki kualitas yang
sangat baik dan memiliki aroma yang sangat spesifik. Kulit kayu manis yang
(IG) dan Organic Sertificated Cassia (Kemenkumham, 2015). Kulit kayu manis
yang dihasikan yaitu berupa gulungan kulit kering kayu manis, kulit kayu manis
pecahan (chip), dan bubuk kayu manis yang digunakan sebagai bahan baku untuk
industri maupun bahan baku makanan (Ragimun, 2012). Harga kulit kayu manis
itu sendiri juga dapat dibedakan menurut kualitas, yaitu kualitas KA, kualitas KB,
dan dan kualitas KC, dan dilihat dari harga pemasaran kayu manis selama periode
kulit kayu manis yaitu, faktor kondisi lingkungan internal dan faktor kondisi
lingkungan eksternal. Faktor kondisi internal terdiri dari kekuatan dan kelemahan
yang terdiri dari : tenaga kerja, modal, teknologi, harga, lokasi, manajemen, dan
kesediaan lahan dan bahan baku. Sedangkan faktor kondisi lingkungan eksternal
terdiri dari peluang dan ancaman, yang antara lain kebijakan pemerintah, pesaing,
penyerapan tenaga kerja, hal ini dapat dikatakan bahwa masyarakat yang bekerja
sebagai petani kayu manis yaitu sebesar 26,93% atau sebanyak 12.594 KK. hal ini
juga dapat dikatakan bahwa hasil dari usahatani kulit kayu manis mampu
meningkatkan pendapatan rumah tangga. Selain itu harga kayu manis juga
meningkat dari tahun sebelumnya, dimana pada tahun 2017 rata – rata harga kayu
manis di tingkat petani yaitu sebesar Rp 21.250/kg. Pada tahun 2018 rata – rata
kayu manis mengalami peningkatan yang cukup baik, hal ini dikarenakan
permintaan terhadap kulit kayu manis pada pasar nasional maupun internasional
mengalami peningkatan yang cukup pesat. Selain itu peningkatan produksi kulit
kayu manis juga disebabkan oleh banyaknya pemintaan terhadap pabrik makanan
dan minuman, farmasi, rokok, dan juga kosmetik yang dijadikan sebagai bahan
baku produk. Oleh karena itu pengembangan kayu manis perlu dilakukan lebih
petani, devisa dan sebagai tanaman tabungan bagi masyarakat. Selain itu, tanaman
lahan, khususnya di tebing-tebing dan kaki pegunungan serta daerah aliran sungai
(Rusli dan Abdullah, 1988). Berdasarkan penjelasan pada latar belakang ini
6
memiliki potensi terhadap tanaman rempah yang dihasilkan, yaitu berupa kulit
kayu manis (Cassiavera). Kulit kayu manis sendiri telah dikenal oleh seluruh
dunia karena memiliki rasa yang khas dan juga kualitas yang sangat baik sehingga
banyaknya permintaan dari konsumen dalam negeri maupun luar negeri. Kulit
kayu manis sendiri telah di ekspor ke berbagai negara di dunia dengan bentuk
Hal ini disebabkan karena usahatani kulit kayu manis masih mengalami beberapa
modal sendiri. Adapun modal yang diberikan oleh pemerintah juga sangat minim.
Hal ini disebabkan oleh dana APBD yang di keluarkan oleh pemerintah
Kabupaten Kerinci yang belum optimal. Selain itu permasalahan juga dihadapi
oleh saluran pemasaran yang panjang. Adanya saluran pemasaran yang panjang
tersebut, sudah tentu sangat besar pengaruhnya terhadap harga yang dapat
diterima oleh setiap pihak yang terkait di dalamnya. Saluran pemasaran yang
panjang ada dampak positifnya dan negatif. Dampak positifnya yaitu dapat
berperan sebagai penyerap tenaga kerja bagi pihak yang terlibat dan dampak
7
Selain itu permasahalah juga dihadapi oleh pengembangan luas areal kayu
manis, dimana luas areal ini merupakan areal perkebunan rakyat. Pemanfaatan
masyarakat (HP3M) dengan luas 33.000 Ha, lahan ini merupakan kawasan yang
sudah lama dimanfaatkan masyarakat (lebih dari 35 tahun). hal ini terjadi karena
belum dilepaskan statusnya sebagai hak milik masyarakat, sedangkan areal ini
memiliki potensi terhadap pengembangan komoditi kayu manis. Oleh karena itu,
baik dari hulu, on farm, hingga hilir, sehingga dapat meningkatkan potensi daerah
faktor yaitu faktor kondisi lingkungan internal dan faktor kondisi lingkungan
eksternal. Guna menjaga volume produksi kayu manis agar tetap mengalami
dan eksternal usahatani kulit kayu manis di Kabupaten Kerinci. Usaha tani kulit
kayu manis ini diharapkan mampu berkembang dan menjadi motor penggerak
Kabupaten Kerinci?
tani kulit kayu manis untuk melihat potensi dan prospek kulit kayu
manis kedepan ?
Kerinci
Jambi
2. Sebagai bahan studi bagi peneliti dan pemikiran serta pihak – pihak
yang membutuhkan.
9
dikenal sejak 2600-2100 SM di Mesir. Kayu manis diimpor dari India dan Ceylon.
Pada tahun 1825 Indonesia Khususnya di Pulau Jawa telah mulai menanam
tanaman kayu manis yakni cinnamon Ceylon zeylanicum. Namun sebelum itu
Sumatera Barat dan Jambi (Kerinci), merupakan tanaman hutan yang sampai saat
ini masih tetap merupakan tanaman penghasil kayu dengan nama “Padang
Kaneel” dan ada pula yang memberi nama Cassiavera, Kayu Manis Darek, atau
Terdapat beberapa spesies tanaman kayu manis yang dikenal dunia yang
ada tiga spesies tanaman kayu manis yang dikenal kepasar dunia antara lain :
cinnamon
Casievera
sintok). Namun, spesies ini tidak pernah dibudidayakan secara massal karena
lawang yang minyak atsirinya dikenal sebagai minyak lawang. Namun, yang
Tanaman kayu manis berupa pohon, tumbuh tegak, dan tinggi tanaman
daun tunggal, berbentuk lanset, ujung dan pangkal meruncing, tepi rata, saat
masih muda berwarna merah tua atau hijau ungu, daun tua berwarna hijau, bunga
majemuk malai, muncul dari ketiak daun, berambut halus, mahkota berwarna
kuning. Buah buni, warna hijau waktu muda dan hitam setelah tua. Biji kecil,
bentuk bulat telur. Kayubatang mengandung dammar, lender, dan minyak asiri
Kayu manis merupakan salah satu komidatas ekspor Indonesia dan juga
sebagai salah satu komoditi ekspor utama Provinsi Jambi. Kabupaten Kerinci
merupakan salah satu daerah yang mengusahakan kayu manis, dan juga
merupakan daerah terbesar penghasil kulit kayu manis di Provinsi Jambi. Dengan
terkenalnya Kabupaten Kerinci sebagai penghasil kayu manis, nama Kerinci pun
menjadi standar produk kayu manis di pasar dunia. Kabupaten Kerinci menerima
hak paten berupa label K (Kerinci) sebagai label produk kayu manis yang
digunakan dalam perdagangan internasional. Harga jual kayu manis cukup tinggi
khususnya di pasar luar negeri, harga jual yang tinggi cukup memberi motivasi
jambi. Namun dalam pengmbangan kayu manis kedepan petani masih terkendala
untuk mendapatkan bibit unggul, maka pada tahun 2017 pemerintah telah
membuat sumber bibit kayu manis untuk kabupaten kerinci sebagai kebun blok
penghasil tinggi (BPT) dan pohon induk terpilih (PIT) berdasarkan kepmentan RI
Indonesia, karena memiliki tekstur tanah dan karakteristik suhu yang ideal.
Dimana kesesuaian syarat tumbuh kayu manis dapat dilihat pada tabel 2.
Tanah yang paling cocok untuk tanaman kayu manis adalah tanah yang
subur, gembur, agak berpasir, dan kaya akan bahan organik. Tanah yang berpasir
membuat kayu manis dapat menghasilkan kulit yang paling harum. Di dataran
rendah tumbuhnya lebih cepat daripada di dataran tinggi, tetapi di dataran yang
rendah kulit yang dihasilkan kurang tebal, dan rasanya juga agak kurang baik. Di
tempat tinggi pertumbuhannya lambat, tetapi kulitnya lebih tebal, dan berkualitas
lebih baik. Tanaman kayu manis banyak dijumpai pada skala perkebunan rakyat
Hampir sebagian masyarakat di Kerinci adalah petani kayu manis. Jumlah petani
kayu manis adalah sekitar 12. 594 kepala keluarga untuk luas lahan 40.637 Ha.
mencakup hampir semua subsistem, baik pada subsistem agribisnis hulu (on form)
produk, antara lain berupa kulit kayu, minyak asiri, oleoresin, dan bubuk kayu
manis.
1. Minyak Atsiri
Minyak atsiri kayu manis merupakan produk sampingan dari tanaman kayu
manis. Minyak ini mengandung bahan kimia organik yang membentuk aroma
khas. Minyak atsiri dapat diperoleh dari daun, buah, biji, akar, dan bunga melalui
proses destilasi. Minyak asiri kayu manis banyak diminta oleh Amerika Serikat
2. Minyak Cassia
13
Minyak cassia adalah minyak atsiri yang berasal dari tanaman kayu manis spesies
Cinnamon aromaticum atau nama lainnya Cinnamon cassia. Spesies ini berasal
dari China
3. Minyak Cinnamon
manisnya, yaitu :
1. True cinnamon berasal dari Cinnamon berasal dari Cinnamomun verum dan
4. Oleoresin
Oleorosin berbentuk cairan kental atau semi padat, yang memiliki aroma
dan rasa seperti bahan asalnya. Oleorosin dalam cassiavera merupakan campuran
resin (sekresi hidrokarbon dari tanaman konifera) dan minyak atsiri. Oleoresin
kayu manis sudah mulai digunakan sejak awal abad ke-19. Kandungan oleoresin
menjadi lebih baik dibanding produk aslinya seperti kulit atau bubuknya.
bagian tanaman dapat dimanfaatkan, volume ekspor berkurang, nilai bisa tetap
atau lebih tinggi karena tidak membutuhkan banyak ruang, kemasannya kecil, sisa
hasil olahannya dapat dimanfaatkan untuk kebutuhan lain seperti pupuk serta
Bubuk kayu manis mempunyai sifat yang sama dengan kulit kayu manis
karena merupakan produk lanjutan dari kulit kayu manis. Bubuk ini mengandung
minyak asiri, berasa pedas dan mengandung bahan mineral, dan kimia organik
seperti protein, karbohidrat, dan lemak. Bubuk kayu manis ini biasanya dikemas
dalam karung.
Kulit kayu manis merupakan hasil utama dari kayu manis. Produk ini
berupa potongan kulit yang dikeringkan. Sampai saat ini kulit kayu manis
dengan India, Srilanka, Vietnam dan RRC. Untuk memenuhi mutu internasional,
pengusaha mengolah kembali (upgrading) kulit kayu manis yang dihasilkan oleh
Kulit kayu manis yang dijual tersebut memiliki beberapa klasifikasi. Klasifikasi
dan spesifikasi dari kulit kayu manis dapat dilihat pada tabel 3.
Minyak
No. Jenis Ketebalan Konten Atsiri Warna
(v / b basis
kering)
1 AA ≈ 1,5 mm min. 2,5% Coklat Muda
Analisis lingkungan internal adalah lebih pada analisis internal usaha dalam
rangka menilai atau mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan dari tiap-tiap divisi
tersebut adalah dua hal yang berbeda. Setiap bisnis harus mengevakuasi kekuatan
organisasi yang berakibat pada pemilikan keunggulan komparatif oleh unit usaha
ancaman) yang berada diluar organisasi dan tidak secara khusus ada dalam
eksternal memiliki dua bagian yaitu lingkungan kerja dan lingkungan sosial
(Hunger dan Wheelen, 2003). Peluang dan ancaman eksternal merujuk pada
merugikan suatu organisasi secara berarti dimasa depan. Peluang dan ancaman
individu dipengaruhi oleh kekuatan eksternal baik terhubung langsung atau tidak
maupun non pemerintah yang dengan sengaja dilakukan untuk mewujudkan suatu
semula belum ada), baik fisik maupun nonfisik sesuai dengan dinamika dari
Berbagai Peluang
(O)
Turn-around Agresif
Kelemahan (W) Kekuatan (S)
Kuadran IV Kuadran II
Defensif
Berbagai Ancaman
(T)
Strategi yang harus diterapkan dalam kondisi ini adalah mendukung kebijakan
18
masih memiliki kekuatan dari segi internal. Strategi yang harus diterapkan
internal usahatani sehingga dapat merebut peluang pasar yang lebih baik.
Kayu Manis di Indonesia”. Dimana dalam penelitian ini dilakukan dengan metode
penulisian deskriptif. Hasil dari penelitian ini yaitu, Prospek tanaman kayumanis
di masa depan akan lebih baik sejalan dengan makin bertambahnya penduduk,
industri farmasi, kosmetika, makanan dan minuman. Permintaan dari Uni Eropa
sebagai bahan alami yang menyehatkan. Selain itu, konsumsi dalam negeri
19
meningkat sebesar 80% dalam kurun waktu 5 tahun terakhir. Konsumsi minuman
internal. Salah satu faktor eksternal yang cukup kuat mempengaruhi volume
Negara Amerika dan Uni Eropa terhadap produk makanan dan bahan baku
akan diekspor berlangsung cepat. Selain itu, penambahan fasilitas dermaga juga
perlu dilakukan. Manfaat kayu manis yang didukung oleh potensi serta prospek
yang digunakan dalam penelitian ini yaitu deskriptif kuantitatif. Teknik yang
digunakan dalam pengumpulan data pada penelitian ini yaitu survey primer dan
agribisnis komoditi kayu manis dapat berjalan dengan baik diharapkan kepada
pemerintah, swasta, dan petani agar dapat saling bekerjasama sehingga dapat
Metode yang digunakan adalah analisis SWOT melalui analisis deskriptif, matriks
IFAS dan EFAS, serta matriks SWOT. Pemilihan lokasi penelitian dilakukan
secara sengaja (purposive) yaitu Desa Siulak Deras Mudik. Responden yang
21
distributor (1 orang), dan pengrajin sirup kulit manis yang masih aktif (5 orang).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa agroindustri sirup kulit manis terletak pada
kekuatan, yaitu modal sendiri, jumlah modal yang terjangkau, lokasi yang
produk lain dan bahan baku yang tersedia, serta kelemahan, yaitu masih
menggunakan teknologi manual, jumlah tenaga kerja sedikit, sistem upah harian,
tenaga kerja dalam keluarga, volume produksi yang berfluktuasi, dan kurangnya
ada pesaing sejenis dan pesaing substitusi, jumlah konsumen pedagang stabil,
harga pada konsumen akhir dan konsumen pedagang meningkat, ada kebijakan
dari jumlah konsumen akhir berfluktuasi, volume permintaan konsumen akhir dan
konsumen pedagang berfluktuasi, akses bantuan dana yang sulit, dan kemasan
belum memadai. Strategi yang dapat dilakukan untuk pengembangan usaha ini
2). Bermitra dengan pemerintah dalam misi mengembangkan usaha sirup kulit
Tebo”. Penelitian ini dilakukan di Kabupaten Tebo, Kecamatan Tebo Ilir pada
22
tahun 2019. Selanjutnya dipilih satu desa secara sengaja (purposive) yaitu
Desa Girinawangun, Desa Sumber Agung dan Desa Karang Dadi dengan
buah naga terluas dan terbanyak dari desa lainnya yang ada di Kecamatan
dengan adalah analisis deskriptif, analisis usaha, dan analisis SWOT. Hasil
Kabupaten Tebo berada pada kuadran 1 dan strategi yang dapat diterapkan
Kayu manis merupakan salah satu komoditi pada sub sektor perkebunan
perkebunan kayu manis terbesar di indonesia, yaitu luas lahan kayu manis
pada saat ini sebesar 40.637 ha dan menghasilkan produksi sebesar 53.662
memiliki karakteristik tanah dan iklam yang sesuai. Perkebunan komoditi ini
juga mampu menyerap tenaga kerja yang cukup banyak, dimana tenaga kerja
KK.
Kulit Kayu manis merupakan salah satu hasil unggulan kayu manis yang
memiliki prospek yang sangat besar untuk di kembangkan, hal ini dilihat
kualitas yang cukup baik dan memiliki rasa yang khas dan juga telah
mendapatkan sertifikat Indikasi Geografis (IG). Pangsa pasar kulit kayu manis
pada pasar regional dan pasar internasional cukup baik, karena kulit kayu
manis ini banyak disukai oleh konsumen yang dimanfaatkan untuk bahan baku
makanan, minuman, obat maupun industri lainnya. Kulit kayu manis memiliki
mengatahui kandungan zat pada kulit kayu manis yang dikonsumsi. Oleh
karena itu, perlu dilakukan pengembangan yang lebih baik lagi terhadap usaha
kulit kayu manis. Namun ada beberpa faktor yang diperhatikan dalam
pengembangan usaha kayu manis, yaitu dilihat dari faktor internal dan faktor
eksternal. Faktor internal terdiri dari kekuatan dan kelemahan yang dibatasi
pada aspek : tenaga kerja, modal, teknologi, harga, lokasi, dan kesediaan lahan
dan bahan baku. Sedangkan faktor eksternal terdiri dari peluang dan ancaman,
eksternal sehingga diperoleh peluang dan kekuatan dalam usaha kulit kayu
metode analisis SWOT melalui model matrik EFAS dan IFAS. Matrik
Hasil penjumlahan perkalian bobot dan rating ini akan menentukan posisi
usaha kulit kayu manis pada diagram analisis SWOT. Diagram analisis
strategi pengembangan yang dapat digunakan agar usaha kulit kayu manis
usaha kulit kayu manis untuk saat ini dan masa yang akan datang. Untuk lebih
Analisis SWOT:
1. Kekuatan
2. Kelemahan
3. Peluang
4. Ancaman
2.7. Hipotesis
yang telah diuraikan sebelumnya, maka dalam penelitian ini dapat diajukan
dikembangkan.
tertinggi di Provinsi Jambi, hal ini dapat dilihat pada (lampiran 2). Objek
dalam penelitian ini adalah lembaga dan petani kayu manis di Kabupaten
kayu manis. Pelaksanaan penelitian ini dilaksanakan pada tanggal ... bulan
berusahatani.
kelemahan).
ancaman).
5. Dan data-data lain yang dianggap perlu dan relevan terhadap penelitian
ini.
28
primer dan data skunder. Data primer dalam penelitian ini diperoleh
mengumpulkan literatur terkait yang bersumber dari jurnal, buku teks, dan
tabel 6.
Jumlah
luas Areal (Ha) Produksi Produktivitas
Kecamatan Petani
(ton) (Kg/Ha)
TBM TM TR Total (KK)
Gunung
Tujuh 1.031 1.124 174 2.329 1.299 1.156 986
Kayu Aro 1.934 1.691 72 3.697 3.002 1.775 1.071
Gunung
Kerinci 713 2.047 28 2.788 1.775 863 1.610
Siulak 461 841 2 1.304 569 676 873
Air Hangat 1.190 140 19 1.349 86 614 1.031
Depati VII 261 30 2 293 19 622 255
Air Hangat
Timur 711 321 1 1.033 764 2.381 737
Sitinjau
Laut 34 38 2 74 26 684 156
Danau
Kerinci 797 395 3 1.195 804 2.036 327
Kelling
Danau 2.605 1.973 38 4.616 3.220 1.632 917
Gunung
Raya 5.908 5.280 36 11.224 14.789 2.801 2.216
Batang
Merangin 416 10.293 26 10.735 27.318 2.654 2.415
Sumber : Dinas Perkebunan Provinsi Jambi 2018
30
adalah salah satu cara yang dapat diandalkan dan sangat bermanfaat dalam
Gunung Raya yang akan dijadikan sampel pada penelitian ini diasumsikan
b. Beri bobot masing – masing faktor dalam kolom 2, mulai dari 1,0
peluang :
(5 - 10)
Ancaman :
( 5 - 10)
Total 1
Sumber: Rangkuti,2005
b. Beri bobot masing – masing faktor tersebut dengan skala mulai dari 1,0
d. Kalikan bobot pada kolom 2 dengan rating pada kolom 3, untuk memperolh
pembobotannya dihitung.
Kekuatan :
(5 - 10)
Kelemahan :
( 5 - 10)
Total 1
Sumber: Rangkuti,2005
kedalam budaya organisasi sedemikian rupa sehingga perusahaan lain tidak murah
dan ancaman dari faktor eksternal yang dihadapi oleh suatu usaha industri
untuk membantu dalam pembangunan empat tipe strategi, yakni 1). Strategi
eksternal.
Matriks SWOT terdiri dari Sembilan sel yaitu sel faktor ( S, W, O dan
T), empat sel alternatif strategi dan satu sel kosong. Terdapat delapan tahap
mendpatkan WT.
berikut :
modal, teknologi, harga, lokasi, manajemen, dan kesediaan lahan dan bahan
baku.
4. Nilai Rating adalah nilai yang diperoleh dengan cara memberikan skala
36
manis.
internal dan eksternal yang telah diidentifikai yaitu dengan skala nilai
6. Skor adalah nilai yang diperoleh dari hasil perkalian antara nilai bobot
oleh suatu usaha, baik dari sumber daya, keterampilan maupun yang
lainnya.
9. Peluang adalah termasuk dalam faktor eksternal yang berarti kondisi dari
strategi.
10. Ancaman termasuk kedalam faktor eksternal yang berarti kondisi dari