0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
247 tayangan7 halaman
SCM merupakan sebuah mata rantai pasokan mulai dari hulu yang merupakan awal dari sebuah aliran sampai ke hilir yang merupakan tujuan akhir dari sebuah rantai pasokan.
SCM merupakan sebuah mata rantai pasokan mulai dari hulu yang merupakan awal dari sebuah aliran sampai ke hilir yang merupakan tujuan akhir dari sebuah rantai pasokan.
SCM merupakan sebuah mata rantai pasokan mulai dari hulu yang merupakan awal dari sebuah aliran sampai ke hilir yang merupakan tujuan akhir dari sebuah rantai pasokan.
perusahaan biskuit kaleng PT. Fahmi, perusahaan tersebut membutuhkan bahan – bahan baku yang dihasilkan dari perusahaan penghasil bahan baku untuk memproduksi biskuit tersebut, Perusahaan juga membutuhkan kemasan siap pakai dari bahan baku alumunium yang dipasok dari perusahaan kaleng serta kertas dan plastik yang dipasok oleh perusahaan pengemasan. Oleh sebab itu perusahaan harus bekerja sama dengan perusahaan – perusahaan lain untuk memperlancar produksinya. SUPPLY CHAIN MANAGEMENT
SCM merupakan sebuah mata rantai pasokan
mulai dari hulu yang merupakan awal dari sebuah aliran sampai ke hilir yang merupakan tujuan akhir dari sebuah rantai pasokan dalam kasus pabrik biskuit ini,saya menentukan bahwa produsen bahan dasar seperti petani & peternak sebagai hulu dari SCM Biskuit dan konsumen sebagai hilir , berikut ini gambar dari SMC yang saya buat : ALIRAN RANTAI PASOK Gambar di atas merupakan gambar SCM dari proses pembuatan biskuit kaleng. Adapun penjelasan dari tahapan proses tersebut adalah sebagai berikut : 1. Dimulai dari pabrik kaleng biskuit yang bahan dasarnya terbuat dari timah, besi dan bahan-bahan lainnya yang nantinya kaleng tersebut akan digunakan sebagai wadah atau tempat biskuit. 2. Untuk membuat biskuitnya sendiri memerlukan bahan dasar atau bahan baku yang terdiri dari tepung terigu, gula, lemak nabati, susu bubuk, mentega, madu, telur, garam, coklat, selai, dan soda kue masing-masing bahan baku tersebut disupply dari pabrik. 3. Dari pabrik kaleng biskuit dan pabrik bahan baku kemudian dikirim ke pabrik biskuit kaleng.
4. Di pabrik biskuit barulah bahan baku tersebut diproses, setelah
pembuatan biskuit selesai kemudian biskuit dilakukan pengujian makanan untuk menunjukan bahwa biskuit tersebut layak dikonsumsi atau tidak. 5. Setelah layak untuk dikonsumsi, kemudian biskuit tersebut dikirim ke distributor.
6. Dari distributor, biskuit akan dikirim ke supermarket.