Anda di halaman 1dari 6

BAB IV

I.

HASIL UJI
1. Uji Sifat Fisis Granul
a. Uji Waktu Alir
Mengetahui sifat alir granul, menggunakan metode langsung (metode
corong). Hasil pengujian waktu alir granul tablet vitamin C dengan bahan
pelicin Mg Stearat dan Talk dapat dilihat pada tabel 4.1.
Replikasi
I
II
III

x
SD

F1 (detik)
3,63
3,91
3,69
11,23
3,73
0,14

F2 (detik)
4,82
4,07
4,57
13,46
4,48
0,38

Tabel 4.1 : Hasil uji waktu alir granul tablet vitamin C dengan bahan pelicin Mg Stearat dan Talk dalam
dua formula.

Berdasarakan tabel 4.1 menunjukkan bahwa granul tablet vitamin C pada


formula I memiliki rata-rata waktu alir 3,73 detik 0,14 detik dan pada formula II
memiliki rata-rata waktu alir 4,48 detik 0,38 detik. Hal ini menunjukkan waktu alir
dari kedua formula memenuhi syarat granul yang baik yaitu maksimal 10 detik untuk
100 g granul. Analisis data dengan statistik T-test didapatkan signifikansi 0,035 dengan
demikian signifikansi < 0,05 yang berarti bahwa formula I dan formula II memiliki
varian yang berbeda. Perbedaan ini dapat disebabkan karena penambahan bahan pelicin
yang berlebih akan mempercepat waktu alir granul
a. Uji Sudut Diam Granul
Sudut diam diartikan sebagai sudut yang terbentuk oleh setumpuk partikel terhadap
bidang datar pada kondisi stabil. sudut diam lebih besar dari 50 maka akan mengalami
kesulitan pada saat pentabletan. Hasil pengujian sudut diam granul tablet vitamin C
dengan bahan pelicin Mg Stearat dan Talk dapat dilihat pada tabel 4.2.

Replikasi

F1 ()

F2 ()

34,2

34,59

II

33,4

35,7

III

33,4

35,3

101

105,9

33,6

35,3

SD

0,46

0,40

Tabel 4.2 : Hasil uji sudut diam granul tablet vitamin C dengan bahan pelicin Mg Stearat dan Talk
dalam dua formula

Berdasarakan tabel 4.2 menunjukkan bahwa granul tablet Vitamin C pada formula I
memiliki rata-rata sudut diam 33,6 0,46 dan pada formula II memiliki rata-rata
sudut diam 35,3 0,40. Hal ini menujukkan sudut diam granul vitamin C yang
dibuat telah memenuhi syarat granul yang baik. Analisis data dengan statistik T-test
didapatkan signifikansi 0,010 dengan demikian signifikansi < 0,05 yang berarti bahwa
formula I dan formula II memiliki varian yang berbeda
b. Uji Pengetapan Granul
Semakin kecil indeks pengetapan (dalam persen) maka semakin baik sifat alirnya.
Hasil pengujian pengetapan granul tablet vitamin C dengan bahan pelicin Mg Stearat
dan Talk dapat dilihat pada tabel 4.3 di bawah ini :
Replikasi

F1 (%)

F2 (%)

12

II

10

13

III

10

14

29

39

9,6

13

SD

0,57

1,00

Tabel 4.3 : Hasil uji pengetapan granul tablet vitamin C dengan bahan pelicin Mg Stearat dan Talk
dalam dua formula.

Berdasarakan tabel 4.3 menunjukkan bahwa granul tablet vitamin C pada formula I
memiliki rata-rata pengetapan 9,6% 0,57% dan pada formula II memiliki rata-rata
pengetapan 13% 1,00%. Granul atau serbuk yang baik mempunyai indeks
pengetapan kurang dari 20% mempunyai sifat alir yang baik. Granul vitamin C yang
dibuat mempunyai indeks pengetapan untuk formula I 9,6% dan untuk formula II
13%. Hai ini menujukkan kedua formula granul vitamin C telah memenuhi standar

yaitu kurang dari 20%. Analisis data dengan statistik T-test didapatkan signifikansi
0,07 dengan demikian signifikansi > 0,05 yang berarti bahwa formula I dan formula II
memiliki varian yang sama.
2. Uji Sifat Fisis Tablet Vitamin C
a. Uji Keseragaman Bobot

Tabel 4.4 : Hasil uji keseragaman tablet vitamin C dengan bahan pelicin Mg Stearat dan Talk
dalam dua formula.

Berdasarakan tabel 4.4 menunjukkan bahwa tablet vitamin C pada


formula I memiliki rata-rata keseragaman bobot 0,20 g 0,00759 g dan pada
formula II memiliki rata-rata keseragaman bobot 0,19 g 0,00641 g. Analisis
data dengan statistik T-test didapatkan signifikansi 0,823 dengan demikian
signifikansi > 0,05 yang berarti bahwa formula I dan formula II memiliki
varian yang sama.
b. Uji Kekerasan Tablet

Hasil pengujian kekerasan tablet vitamin C dengan bahan pelicin Mg


Stearat dan Talk dapat dilihat pada tabel 4.5.

Tabel 4.5 : Hasil uji kekerasan tablet vitamin C dengan bahan pelicin Mg Stearat dan Talk
dalam dua formula.

Tablet yang baik memiliki batas kekerasan tablet berkisar antara 4 6


kg (Parrot dkk, 1997). Berdasarakan tabel 4.5 menunjukkan bahwa tablet
vitamin C pada formula I memiliki rata-rata kekerasan tablet 5,0 kg 0,14 kg
dan pada formula II memiliki rata-rata kekerasan tablet 4,9 kg 0,08 kg. Hal
ini menunjukkan kedua formula mempunyai kekerasan yang memenuhi syarat.
Analisis data dengan statistik T-test didapatkan signifikansi 0,308 dengan
demikian signifikansi > 0,05 yang berarti bahwa formula I dan formula II
memiliki varian yang sama.
c. Uji Kerapuhan Tablet
Pengukuran uji kerapuhan pada penelitian ini dilakukan dengan alat
Friabilator. Hasil pengujian kerapuhan tablet vitamin c dengan bahan pelicin
Mg Stearat dan Talk dapat dilihat pada tabel 4.6.

Replik

F1 (%)

F2 (%)

asi
I

2,21

3,53

II

2,42

3,72

III

2,15

3,26

6,78

10,51

2,26

3,50

SD

0,14

0,23

Tabel 4.6 : Hasil Uji Kerapuhan tablet vitamin C dengan bahan pelicin Mg Stearat
dan Talk dalam dua formula.

Kerapuhan tablet yang baik memiliki batas debu kerapuhan tidak lebih
dari 5% (Voight, 1994).Berdasarakan tabel 4.6 menunjukkan bahwa tablet
vitamin C pada formula I memiliki rata-rata kerapuhan tablet 2,26% 0,14%
dan pada formula II memiliki rata-rata kerapuhan tablet 3,50% 0,23%. Hal
ini menunjukkan kedua formula mempunyai kerapuhan yang memenuhi
standart Analisis data dengan statistik T-test didapatkan signifikansi 0,001
dengan demikian signifikansi < 0,05 yang berarti bahwa formula I dan
formula II memiliki varian yang berbeda
d. Uji Waktu Hancur Tablet
Hasil pengujian waktu hancur tablet vitamin C dengan bahan pelicin
Mg Stearat dan Talk dapat dilihat pada tabel 4.7.

Tabel 4.7 : Hasil uji waktu hancur tablet vitamin C dengan bahan pelicin Mg Stearat
dan Talk dalam dua formula.

Waktu hancur yang baik untuk tablet adalah tidak lebih dari 15 menit
(Ansel, 1989). Berdasarakan tabel 4.7 menunjukkan bahwa tablet vitamin C
pada formula I memiliki rata-rata waktu hancur tablet 4,76 menit 0,55 menit
dan pada formula II memiliki rata-rata waktu hancur tablet 3,26 menit 0,07
menit. Hal ini menunjukkan kedua formula mempunyai waktu hancur yang
memenuhi syarat Analisis data dengan statistik T-test didapatkan signifikansi
0,010 dengan demikian signifikansi < 0,05 yang berarti bahwa formula I dan
formula II memiliki varian yang berbeda.

II.

KESIMPULAN DAN SARAN


A. KESIMPULAN
Dari hasil penelitian Formula I dan formula II dengan bahan pelicin Mg
Stearat dan Talk (1:9) 2% dan 3% terdapat perbedaan yang signifikan pada uji
kerapuhan dan waktu hancur tetapi tidak terdapat perbedaan yang signifikan pada
keseragaman bobot dan kekerasan tablet. Formula I memiliki syarat sebagai mutu
tablet yang lebih baik.
B. SARAN
Perlu mengganti penggunaan bahan zat aktif dengan serbuk vitamin C coated,
perlu dilakukan penyalutan tablet untuk menutupi bercak hitam pada tablet
vitamin C tersebut.

Anda mungkin juga menyukai