I.
HASIL UJI
1. Uji Sifat Fisis Granul
a. Uji Waktu Alir
Mengetahui sifat alir granul, menggunakan metode langsung (metode
corong). Hasil pengujian waktu alir granul tablet vitamin C dengan bahan
pelicin Mg Stearat dan Talk dapat dilihat pada tabel 4.1.
Replikasi
I
II
III
x
SD
F1 (detik)
3,63
3,91
3,69
11,23
3,73
0,14
F2 (detik)
4,82
4,07
4,57
13,46
4,48
0,38
Tabel 4.1 : Hasil uji waktu alir granul tablet vitamin C dengan bahan pelicin Mg Stearat dan Talk dalam
dua formula.
Replikasi
F1 ()
F2 ()
34,2
34,59
II
33,4
35,7
III
33,4
35,3
101
105,9
33,6
35,3
SD
0,46
0,40
Tabel 4.2 : Hasil uji sudut diam granul tablet vitamin C dengan bahan pelicin Mg Stearat dan Talk
dalam dua formula
Berdasarakan tabel 4.2 menunjukkan bahwa granul tablet Vitamin C pada formula I
memiliki rata-rata sudut diam 33,6 0,46 dan pada formula II memiliki rata-rata
sudut diam 35,3 0,40. Hal ini menujukkan sudut diam granul vitamin C yang
dibuat telah memenuhi syarat granul yang baik. Analisis data dengan statistik T-test
didapatkan signifikansi 0,010 dengan demikian signifikansi < 0,05 yang berarti bahwa
formula I dan formula II memiliki varian yang berbeda
b. Uji Pengetapan Granul
Semakin kecil indeks pengetapan (dalam persen) maka semakin baik sifat alirnya.
Hasil pengujian pengetapan granul tablet vitamin C dengan bahan pelicin Mg Stearat
dan Talk dapat dilihat pada tabel 4.3 di bawah ini :
Replikasi
F1 (%)
F2 (%)
12
II
10
13
III
10
14
29
39
9,6
13
SD
0,57
1,00
Tabel 4.3 : Hasil uji pengetapan granul tablet vitamin C dengan bahan pelicin Mg Stearat dan Talk
dalam dua formula.
Berdasarakan tabel 4.3 menunjukkan bahwa granul tablet vitamin C pada formula I
memiliki rata-rata pengetapan 9,6% 0,57% dan pada formula II memiliki rata-rata
pengetapan 13% 1,00%. Granul atau serbuk yang baik mempunyai indeks
pengetapan kurang dari 20% mempunyai sifat alir yang baik. Granul vitamin C yang
dibuat mempunyai indeks pengetapan untuk formula I 9,6% dan untuk formula II
13%. Hai ini menujukkan kedua formula granul vitamin C telah memenuhi standar
yaitu kurang dari 20%. Analisis data dengan statistik T-test didapatkan signifikansi
0,07 dengan demikian signifikansi > 0,05 yang berarti bahwa formula I dan formula II
memiliki varian yang sama.
2. Uji Sifat Fisis Tablet Vitamin C
a. Uji Keseragaman Bobot
Tabel 4.4 : Hasil uji keseragaman tablet vitamin C dengan bahan pelicin Mg Stearat dan Talk
dalam dua formula.
Tabel 4.5 : Hasil uji kekerasan tablet vitamin C dengan bahan pelicin Mg Stearat dan Talk
dalam dua formula.
Replik
F1 (%)
F2 (%)
asi
I
2,21
3,53
II
2,42
3,72
III
2,15
3,26
6,78
10,51
2,26
3,50
SD
0,14
0,23
Tabel 4.6 : Hasil Uji Kerapuhan tablet vitamin C dengan bahan pelicin Mg Stearat
dan Talk dalam dua formula.
Kerapuhan tablet yang baik memiliki batas debu kerapuhan tidak lebih
dari 5% (Voight, 1994).Berdasarakan tabel 4.6 menunjukkan bahwa tablet
vitamin C pada formula I memiliki rata-rata kerapuhan tablet 2,26% 0,14%
dan pada formula II memiliki rata-rata kerapuhan tablet 3,50% 0,23%. Hal
ini menunjukkan kedua formula mempunyai kerapuhan yang memenuhi
standart Analisis data dengan statistik T-test didapatkan signifikansi 0,001
dengan demikian signifikansi < 0,05 yang berarti bahwa formula I dan
formula II memiliki varian yang berbeda
d. Uji Waktu Hancur Tablet
Hasil pengujian waktu hancur tablet vitamin C dengan bahan pelicin
Mg Stearat dan Talk dapat dilihat pada tabel 4.7.
Tabel 4.7 : Hasil uji waktu hancur tablet vitamin C dengan bahan pelicin Mg Stearat
dan Talk dalam dua formula.
Waktu hancur yang baik untuk tablet adalah tidak lebih dari 15 menit
(Ansel, 1989). Berdasarakan tabel 4.7 menunjukkan bahwa tablet vitamin C
pada formula I memiliki rata-rata waktu hancur tablet 4,76 menit 0,55 menit
dan pada formula II memiliki rata-rata waktu hancur tablet 3,26 menit 0,07
menit. Hal ini menunjukkan kedua formula mempunyai waktu hancur yang
memenuhi syarat Analisis data dengan statistik T-test didapatkan signifikansi
0,010 dengan demikian signifikansi < 0,05 yang berarti bahwa formula I dan
formula II memiliki varian yang berbeda.
II.