Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN PRAKTIKUM FITOKIMIA

ISOLASI, KARAKTERISASI SIFAT FISIKOKIMIA, DAN APLIKASI


PATI JAGUNG DALAM BIDANG FARMASETIK

NAMA : ARI HIDAYATULLAH


NIM : 17330048
KELAS : PRAK. FITOKIMIA D
NAMA DOSEN : HERDINI, Dra.M.Si.

PROGRAM STUDI FARMASI FAKULTAS FARMASI


INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI NASIONAL
JAKARTA
2020

I
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .................................................................................................... I

DAFTAR ISI ................................................................................................................. II

BAB I PENDAHULUAN

I. Tujuan Percobaan ...................................................................................................... 1

II. Prinsip Percobaan ..................................................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN

I. Teori Dasar ................................................................................................................ 2

II. Metode destilasi ......................................................................................................... 2

III. Gambar Rangkaian Alat ........................................................................................... 3

IV. Bahan dan Alat ........................................................................................................ 4

V. Prosedur dan Cara Kerja ........................................................................................... 4

VI. Hasil & Pembahasan ............................................................................................... 5

VII. Kesimpulan ............................................................................................................. 7

BAB III PENUTUP

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................... 8

II
BAB I
PENDAHULUAN

I.) Tujuan Percobaan
 Mahasiswa dapat mengetahui bentuk anatomi amilum secara mikroskopik daribeberapa
sampel tumbuhan (jenis amilum)
 Mahasiswa dapat memastikan keberadaan amilum dalam beberapa sampel

II.) Prinsip Percobaan


Mengidentifikasi pati (Amylum Orizae) secara mikroskopik dengan bantuan alat
mikroskop .

1
BAB II
PEMBAHASAN

I.) Teori Dasar

Pada bidang farmasi, amilum terdiri dari granul-granul yang diisolasi dari Zea mays
Linne (Graminae), Triticum aesticum Linne (Graminae), dan Solanum tuberosum Linne
(Solanaceae). Granul amilum jagung berbentu polygonal, membulat atau sferoidal dam
mempunyai garis tengah 35 mm. Amilum gandum dan kentang mempunyai komposisi yang
kurang seragam, masing-masing mempunyai 2 tipe granul yang berbeda (Gunawan, 2004).

Amilum digunakan sebagai bahan penyusun dalam serbuk dan sebagai bahan pembantu
dalam pembuatan sediaan farmasi yang meliputi bahan pengisi tablet, bahan pengikat, dan bahan
penghancur. Sementara suspensi amilum dapat diberikan secara oral sebagai antidotum terhadap
keracunan iodium dam amilum gliserin biasa digunakan sebagai emolien dan sebagai basis untuk
supositoria (Gunawan, 2004).

Sebagai amilum normal, penggunaanya terbatas dalam industri farmasi. Hal ini
disebabkan karakteristiknya yang tidak mendukung seperti daya alir yang kurang baik, tidak
mempunyai sifat pengikat sehingga hanya digunakan sebagai pengisi tablet bagi bahan obat yang
mempunyai daya alir baik atau sebagai musilago, bahan pengikat dalam pembuatan tablet cara
granulasi basah (Anwar, 2004).

Amilum hidroksi-etil adalah bahan yang semisintetik yang digunakan sebagai pengencer
plasma (dalam larutan 6%). Ini merupakan pengibatan tasmbahan untuk kejutan yang disebabkan
oleh pendarahan, luka terbakar, pembedahan, sepsis, dan trauma lain. Sediaan amilum yang
terdapat dalam pasaran adalah Volex® (Gunawan, 2004).

II.) Metode
 Kupas 250 g bahan, cuci sampai bersih, iris tipis-tipis.
 Masukkan dalam blender + 175 ml NaCl 1%
 Saring bubur yang didapat dengan kain penyaring (flannel).
 Ampas + 40 ml NaCl 1%, saring lagi. Campurkan filtrat yang didapat, diamkan 1 jam
sampai amilum mengendap.

2
 Lakukan dekantasi pelan-pelan.
 Cuci bagian yang mengendap dengan NaCl 1% (3x). NaOH 0,01 M (1x) dan air (1x),
diamkan lagi 30 menit.
 Lakukan dekantasi lagi.
 Amilum yang didapat (bagian yang mengendap) dipindahkan ke kaca arloji, keringkan
dalam oven (50˚c) sampai kering.
 Setelah kering amilum/pati digerus dalam lumpang atau mortir. Ditimbang dan
dimasukkan dalam pot plastik, tutup rapat, beri label, nama kelompok & tanggal
praktikum
 Lakukan identifikasi makroskopik, mikroskopik & kimiawi (reaksi warna).

III.) Gambar Rangkaian Alat

3
IV.) Bahan dan Alat

Alat

• Erlenmeyer

• Stamper

• Mortir

• Pipet tetes

• Preparat

• Objek glass

• Mikroskop

• Plat tetes

• Tissue

• Lap

• Ose tajam

Bahan

• Singkong

• Jagung

• Air

• Larutan I-KI

V.) Prosedur dan Cara Kerja


a. Pengamatan bentuk anatomi amilum sampel secara mikroskopik (jenis amilum)
1. Sampel disiapkan : Singkong, Ubi jalar, Kentang, Beras, Gandum, Air, Larutan I-KI
2. Sampel ditumbuk di dalam mortir dengan menggunakan stamper, sampai agak halus.
Kecuali untuk kentang, tidak ditumbuk, namun langsung diambil menggunakan ose tajam

4
3. Setelah halus, sampel dimasukan ke erlenmeyer dan ditambahkan air secukupnya
4. Sampel dalam bentuk larutan diambil menggunakan pipet tetes, diteteskan ke
preparat dan ditutup dengan objek glass
5. Diamati dibawah mikroskop
b. Uji keberadaan amilum
1. Sampel yang sebelumnya sudah dilarutkan, diambil menggunakan pipet tetes dan
diteteskan ke plat tetes
2. Diteteskan larutan I-KI
3. Diamati Perubahan warna yang terjadi

VI.) Hasil & Pembahasan


.
NO Perlakuan Hasil Keterangan Warna
A m y l u m m a y d i s
Sebelum
Jagung
1 Penetesan Warna Jernih
Jernih
Larutan I-KI
Sebelum
Mengenda
2 Penetesan Warna
p
Larutan I-KI kecoklatan Endapan hitam
yang berupa serbuk sangat halus dan putih. Secara mikroskopik yaitu berupa butir bersegi
banyak, bersudut, ukuran 2 µm sampai 23 µm atau butir bulat dengan diameter 25 µm sampai
32 µm, hilus ditengah berupa rongga yang nyata atau celah berjumlah 2 sampai 5, tidak ada
lamella. Jika diamati dibawah cahaya terpolarisasi, tampak bentuk silang berwarna hitam,
memotong pada hilus
Uji Keberadaan Amilum
Uji ini membutuhkan sampel yang sudah dilarutkan, pada percobaan sebelumnya.
Sampel diambil menggunakan pipet tetes, lalu diteteskan ke plat tetes. Selanjutnya diteteskan
larutan I-KI beberapa tetes, dan diamati perubahan warna yang terjadi.
Proses pelarutan membutuhkan air. Hal ini sesuai dengan Yudistira (2011) yaitu
penambahan aquades pada larutan karohidrat tidak mengakibatkan adanya perubahan. Iodin
ditambahkan dalam sampel dan hasil yang diperoleh dari perlakuan ini adalah larutan berubah
warna. Hal ini sesuai dengan pernyataan Awan (2011) bahwa iodin yang ditambahkan

5
mengakibatkan perubahan warna pada sampel karbohidrat.

Pati jagung memiliki kadar air maksimal 10% sesuai dengan yang ditetapkan oleh SNI
01-3727. Kandungan kadar air yang berbeda dapat disebabkan oleh metode dan lama waktu
pengeringan yang berbeda. Suatu bahan pangan harus memiliki kadar air yang rendah sehingga
dapat disimpan dalam jangka waktu yang relatif lama. Agar dapat disimpan dalam jangka waktu
yang relatif lama, tepung atau pati harus mengandung kadar air dibawah 10% (Aini, et al., 2016).

Berdasarkan tetapan SNI 01-3727 kadar abu pati jagung maksimal sebesar 1.5%.
Sementara kadar protein tepung jagung hampir sama dengan tepung terigu berprotein rendah,
berkisar 8 sampai 11% (Aini, et al., 2016).

Amilosa adalah polimer linier dari α-D glukosa yang dihubungkan dengan ikatan α-(1-
4)-D-glukosa. Jika kadar amilosa yang terkandung dalam pati semakin tinggi, maka produk
yang dibuat akan memiliki tekstur yang semakin padat. Hal ini disebabkan oleh semakin tinggi
kadar amilosa, maka kapasitas penyerapan air dan elastisitas semakin menurun sehingga
kekerasan semakin meningkat (Baik, et al., 2003).

Gambar 1. Hasil Scanning electron micrograph (C) pati jagung PS-43 dan (D) Pati jagung
Shalimar (Ali, et al., 2016).

VII.) Kesimpulan

6
a. Amilum adalah jenis polisakarida yang banyak terdapat dialam, yaitu sebagian besar
tumbuhan terdapat pada umbi, daun, batang, dan biji-bijian. Amilum pada setiap
tumbuhan berbeda jenisnya, Karakteristik dari jenis amilum berbeda-beda.
b. Keberadaan amilum dalam tumbuhan dapat dibuktikan dengan uji larutan I- KI (Iodin).
Dengan adanya perubahan warna, maka membuktikan bahwa sampel tumbuhan tersebut
mengandung amilum.
c. Pati jagung diisolasi dari biji jagung yang dihaluskan menjadi bubur kemudian
diendapkan untuk mendapatkan endapan pati jagung yang selanjutnya akan dikeringkan
menggunakan oven. Karakteristik fisikokimia pati jagung dilakukan dengan pengujian
warna, uji kelarutan, Water absorption capacity (WAC) dan oil absorption capacity
(OAC), Komposisi Kimia, Kandungan Amilosa, Indeks Mengembang dan Kelarutan,
Kerapatan Mampat, dan menggunakan instrument Scanning Electron Microscopy
(SEM). Aplikasi pati jagung dalam bidang Farmasetik dapat digunakan sebagai
pengikat-desintegran tablet, pengikat, dan pengisi sediaan tablet.

BAB III
PENUTUP

7
Daftar Pustaka

Awan, Rry. 2012.Reaksi Uji Karbohidrat (Praktikum Biokimia). Diakses pada tanggal 3
September 2017.
Banker,G.S dan N.R Anderson.1986. The Theory and Practice of Industrial Pharmacy.
Philadelphia : Lea and Febinger.
Fahn, A. 1995. Anatomi Tumbuhan edisi ketiga.Yogyakarta: Gajah Mada University Press.

Gunawan,D.,Mulyani,S. 2004. Ilmu Obat Alam (Farmakognosi) jilid 1. Jakarta : Penebar


Swadaya.

Poedjiadi. 2009. Dasar-dasar Biokimia. Jakarta:Universitas Indonesia Press.

Adebayo, A. S., dan Itiola, O. A. 2011. Evaluation of breadfruit and cocoyam starches as
exodis-integrants in a paracetamol tablet formulation. Pharm. Pharmacol. Commun.,
4: 385-389.

Adetunji, O. A., Odeniyi, M. A, dan Itioala,


O. A. 2006. Compression, Mechanical and Release Properties of Chloroquine
Phosphate Tablets containing corn and Trifoliate Yam Starches as Binders. Tropical
Journal of Pharmaceutical Research. 2: 589- 596.

Aini, N., Wijonarko, G., dan Sustriawan, B. 2016. Sifat Fisik, Kimia, dan Fungsional
Tepung Jagung yang Diproses Melalui Fermentasi. AGRITECH. Vol. 36(2): 161-169.
Ali, A., Wani, T. A., Wani, I. A., dan Masoodi, F.A. 2016. Comparative Study of The
Physico-chemical Properties of Rice and Corn Starches Grown in Indian Temperate
Climate. Journal of the Saudi Society of Agricultural Sciences. 15(1): 75-82.
Baik, B. K., dan Lee, M. R. 2003. Effects of starch amylose content of wheat on textural
properties of white salted noodles. Cereal Chemistry. 80(3): 304-
309.

Cornelia, M., Syarief, R., Effendi, H., dan Nurtama, B. 2011. Pemanfaatan Biji Durian
(Durio zibenthinus Murr.) dan Pati Sagu (Metroxylon sp.) dalam Pembuatan

8
Bioplastik, J. Kimia Kemasan. 35(1): 20-29.
Dressler, J. A., dan Wagner, K. G. A. 2003. Corn Starch/a-Lactose Monohydrate
Compound as a Directly Compressible Excipient. Pharmaceutical Technology Europe.
15(3).

Hasibuan, M. 2009. Pembuatan Film Layak Makan dari Pati Sagu Menggunakan Bahan
Pengisi Serbuk Batang Sagu dan Gliserol Sebagai Plastisiser. Medan: Universitas
Sumatera Utara.

Carbohydrate Polymers. 102: 88– 94.

Priyanta, R. B. S., Arisanti, C. I. S., dan Anton, I. G. N. 2012. Sifat Fisik Granul Amilum
jagung yang Dimodifikasi Secara Enzimatis dengan Lactobacillus acidophilus pada
Berbagai Waktu Fermentasi. Jurnal Farmasi Udayana. 1 (1): 67-74.
Sandhu, K. S., dan Singh, N. 2007. Some properties of corn starches II: physicochemical,
gelatinization, retrogradation, pasting and gel textural properties. Food Chem. 101:
1516–
1524.

Shimelis, E., Meaza, M., Rakshit, S. 2006. Physico-chemical properties, pasting behavior
and functional characteristics of flours and starches from improved bean (Phaseolus
vulgaris L.) varieties grown in East Africa. Agricultural Engineering International:
the CIGR
E.J. Manuscript FP 05 015, VIII. Singh, G. D., Bawa, A. S., Singh, S., dan
Sexena, D. C. 2009. Physicochemical, pasting, thermal and morphological
characteristics of India water chestnut (Trapa natans) starch. Starch/Starke. 61: 35–42.
Soebagio, B., Sriwododo, dan Adhika, A. S. 2009. Uji Sifat Fisikokimia Pati Biji Durian
(Durio Zibethinus Murr) Alami Dan Modifikasi Secara Hidrolisis Asam. Bandung:
Universitas Padjajaran.

Sofi, B. A., Wani, I. A., Masoodi, F. A., Saba, I., dan Muzaffar, S. 2013. 512 Effect of
gamma irradiation on physicochemical properties of broad bean (Vicia faba L.)
starch. LWT Food Sci. Technol. 54: 63– 513.
Soni, P. L., Sharma, H. W., Bisen, S. S., Srivastava, H. C., dan Gharia, M. M. 1987.
9
Unique physicochemical properties of sal (Shorea robusta) starch. Starch. 23: 8–11.

10

Anda mungkin juga menyukai