Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH FARMASI KLINIK & RUMAH SAKIT

PENYIMPANAN DAN DISTRIBUSI

Disusun Oleh :
Puspadina Rahmah (18330722)
Siti Darwia Manaf (18330730)
Ari Hidayatullah (17330048)

PROGRAM STUDI FARMASI


FAKULTAS FARMASI
INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI NASIONAL
2020
KATA PENGANTAR
Pertama-tama marilah kita panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT, atas limpahan
rahmat dan karunia-Nya sehingga makalah ini dapat terselesaikan. Makalah ini disusun
berdasarkan pengumpulan dari berbagai sumber, dan untuk memenuhi salah satu tugas mata
kuliahFarmasi Klinik dan RumahSakit yang berjudul “ Penyimpanan dan Distribusi”

Penulis mengucapkan  terimakasih  kepada pihak yang telah membantu dalam


penyelesaian tugas  ini. Semoga tugas yang penulis buat dapat bermanfaat bagi penulis pribadi
maupun pihak yang membaca.

Penulis menyadari bahwa tugas ini sangat jauh dari sempurna, masih banyak kelemahan
dan kekurangan. Setiap saran, kritik, dan komentar yang bersifat membangun dari pembaca
sangat penulis harapkan untuk meningkatkan kualitas dan menyempurnakan tugas ini.

Jakarta,     April 2020
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL................................................................................................i
KATA PENGANTAR..............................................................................................ii
DAFTAR ISI.............................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.....................................................................................................4
B. Rumusan masalah.................................................................................................5
C. Tujuan Pembelajaran............................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN
TINJAUAN PUSTAKA...........................................................................................6
1. Penyimanan............................................................................................................6
2. Distribusi................................................................................................................
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan........................................................................................................... 16
B. Saran.....................................................................................................................16

DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

A. LatarBelakang

Sesuai dengan SK Menkes Nomor 1333/Menkes/SK/XII/1999 tentang standar pelayanan


rumah sakit bahwa sebagian besar rumah sakit di Indonesia belum melakukan kegiatan
pelayanan farmasi seperti yang diharapkan, mengingat beberapa kendala antara lain
kemampuan tenaga farmasi, terbatasnya pengetahuan manajemen rumah sakit akan fungsi
farmasi rumah sakit, kebijakan manajemen rumah sakit, serta terbatasnya pengetahuan
pihak-pihak terkait tentang pelayanan farmasi rumah sakit.

Obat dan bahan kimia yang digunakan untuk mempersiapkan obat diberi label yang
secara jelas terbaca memuat nama, tanggal pertama kemasan dibuka, tanggal kadaluwarsa
dan peringatan khusus. Pengelolaan obat sangat penting untuk menunjang pelayanan
kesehatan pada pasien. Pengelolaan obat salah satu pendukung penting dalam pelayanan
kesehatan hal ini perlu dilakukan agar dapat melakukan perbaikan kualitas dasar.

Penyimpananadalah proses jedasementaraantarapenerimaan dan distribusiberikutnya,


dimanapenyimpanansebenarnyaadalahpengamankebutuhandistribusi, dalam proses
penyimpananharusdipastikandulukeberadaantempatpenyimpanan,
setelahadatempatpenyimpananbarulahkemudiantempatitudibuatsedemikianrupasehinggatem
patitudapatmenjaminkualitas, mutu dan
keamananperbekalanfarmasisesuaidengansyaratfarmasimaupunmasing-
masingperbekalanfarmasi

Pada tahap penyimpanan obat-obatan yang diterima agar aman (tidak hilang), terhindar
dari kerusakan fisik maupun kimia dan mutunya tetap terjamin. Penyimpanan yang tidak
baik dapat menyebabkan kerusakan pada obat dan dapat menyebabkan kerugian pada rumah
sakit.

Sistem distribusi obat mencakup penghantaran sediaan obat yang telah didispensing
instalasi farmasi ke daerah tempat perawatan penderita dengan keamanan dan ketepatan
obat, ketepatan penderita, ketepatan jadwal, tanggal, waktu, metode pemberian, ketepatan
personal pemberi obat kepada penderitasertakeutuhanmutuobat (Febriawati, 2013).

B. RumusanMasalah
1) Bagaimanapenyimpananobat yang baik
2) Bagaimanasistemdistirbusiobat yang baik

C. TujuanMakalah
1) Memeliharamutusediaanfarmasi
2) Menghindaripenggunaan yang tidakbertanggungjawab
3) Menjagaketersediaan
4) Memudahkanpencarian dan pengawasan
5) Sebagai media informasitentangsistemdistribusiobat
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. PengertianPenyimpanan

Penyimpananadalah proses jedasementaraantarapenerimaan dan distribusiberikutnya,


dimanapenyimpanansebenarnyaadalahpengamankebutuhandistribusi, dalam proses
penyimpananharusdipastikandulukeberadaantempatpenyimpanan,
setelahadatempatpenyimpananbarulahkemudiantempatitudibuatsedemikianrupasehinggatempa
titudapatmenjaminkualitas, mutu dan
keamananperbekalanfarmasisesuaidengansyaratfarmasimaupunmasing-
masingperbekalanfarmasi.

TujuanPenyimpanan:

1. Memeliharamutuobat.
2. Menjagakelangsunganpersediaan.
3. Memudahkanpencarian dan pengawasan. (Depkes RI, 2008)

Dalampenyimpananharusdiperhatikanantara lain :
a. Perbekalanfarmasidiberi label penandakhususnyaobat, bahanobat dan bahankimiaobat,
secarajelasterbaca, dan adatanggalkemasanawaldibuka dan kapan masa
berakhiraktifitasnya (beyond use date)
b. Elektrolitkonsetrasitinggidisimpandifarmasi dan
ruangperawatankhusussajadengandisertaicatatanatauperingatankhusus.
c. Elektrolitkonsetrasitinggi yang disimpan di ruangperawatanselaindiberi label diberitanda
dan pengamankhusussertadiawasi dan dibatasi (restriced) baikaksesmaupunpengambilan,
disinidimaksudkanuntukmencegahpeñatalaksanaan yang kuranghati-hati
d. Perbekalanfarmasi yang dibawa oleh
pasiendarilingkunganluarrumahsakitharusdiidentifikasi, dicatat, dan
dikonsultasikandengandokterpenanggungjawabpasien, bilaperlu dan demi
keamananperbekalanfarmasi yang dibawapasien dan rumahsakit punya persediaannya,
makadigantidenganperbekalanfarmasidarirumahsakit, tetapiituperlukebijakantersendiri
e. Tempatpenyimpananobattidakdipergunakanmenyimpansesuatu yang lain
selainperbekalanfarmasi, bilaperlupisahkanantaraobat, bahanobat, alatkesehatan, dan
jangansimpanbersamaandengansesuatu yang mudahataudapatsalingmengkontaminasi.

Ruangpenyimpananharusmemperhatikankondisi, sanitastemperatur/sinar/cahaya, kelembahan,


fentilasi. Pemisahanuntukmenjaminmutuproduk, Kualitasbarangdapatdipertahankan,
sertabarangterhindardarikerusakanfisik. kegiatanpenyimpananobatmeliputi:

1. Pengaturangudangobat : dalampengaturangudang yang akandipakaiuntukpenyimpanan,


haruslahdapatmenjaga agar obattidakrusaksecarafisik dan kimia. oleh karenaitu,
harusdiperhatikanruangnyatetapkering, adanyaventilasiuntukaliranudara agar tidakpanas,
cahaya yang cukup, gudangharusditataberdasarkansistemaruslurus, arus U, agar
memudahkandalambergerak, dan penempatanrak yang tepatsertapenggunaan Pallet
akandapatmeningkatkansirkukasiuara dan gerakanstokobat.
2. Aman. Agar obattidakhilangmakaperluadanyaruangankhususuntukgudang dan
pelayanan, dan sebaiknyaadalemari/rak yang terkunci,
sertaadalamarilacikhususuntuknarkotika yang selaluterkunci.
Untukmendapatkankemudahandalampenyimpanan, penyusunan, pencarian dan
pengawasanobat-obat, makadiperlukanpengaturan tata ruanggudangdenganbaik.

SistemPenyimpananFarmasidapatmenggunakanbeberapa system location.

1. Fixed Location :
Sisteminisangatmudah di dalammengaturbarang, karenamasing- masing item
persediaanselalu di simpandalamtempat yang sama dan di simpandalamrak yang
spesifik, raktertutupataudalamrakbertingkat. Sisteminidiibaratkansepertirumah,
dimanaseluruhpenghunidapatmengetahuisemualetakbarang.
2. Fluid Location :
Dalamsistemini, penyimpanan di bagimenjadibeberapatempat yang dirancang. Masing-
masingtempatditandaisebuahkode. Setiap item disimpandalamsuatutempat yang disukai
pada waktupengiriman. Sisteminidirancangseperti hotel.
Ruanganditandaihanyaketikabarangdatang.
3. Semi Fluid Location :
Sisteminimerupakankombinasidarisistemkedua di atas.
Setiapbarangselalumendapatkantempat yang sama. Barang yang
khususdiberikantempattersendiri. Dalamsistemini, setiap item
ditandaidenganpenempatanbarang yang
cocoksupayamempermudahdalammengambilstok.
Saatmenyediakanpesanankaryawanharusmengetahui di mana letaksetiap item,
untukmemudahkandalammengingatsetiap item. Untukbarang yang slow moving
perludilakukanpemilihanlokasi dan penataanulang.

Penumpukan stok barang yang kadaluwarsa dan rusak dapat dihindari dengan pengaturan
sistem penyimpananyaitu:
a. Metode FIFO ( First In First Out) atauperbekalanfarmasi yang
diterimapertamamakadidistribusikan yang pertama pula sehingga,
terhindardaripenyimpananbarang yang terlalu lama disimpan,
b. Metode Last in First Out (LIFO)
Sistempenataanobatatauperbekalanfarmasidenganmeletakkanbarangbaru (datangterakhir)
di depan yang datangsebelumnya.
c. Metode FEFO ( First Expire First Out ) atauperbekalanfarmasi yang
mempunyaitanggalkadaluwarsapendekdigunakanlebihdahuludibandingdenganperbekalanf
armasi yang mempunyaitanggalkadaluwarsapanjangatau lama.

Hindaripenyimpananproduk yang
mempunyaikemiripanataukesamanaanataubahkansamadalamnamaobat,
penyebutansertakemasan, mungkin yang di lingkunganrumahsakitsudah familiar dengan
LASA (Look Alike Sound Alike) atau NORUM (Nama Obat, Rupa dan UcapanMirip),
untukmenghidarkandarikesalahanpenyiapan dan
pengambilanmakadibuatcarasedemikianrupaseperti:
a. Memberikanstikerperingatan LASA atau NORUM
b. Meletakkanperbekalan yang mempunyai LASA atau NORUM tidakbersebelahan,
melainkandiberiselaataujedaataudibedakandalamrakataualmari yang berbeda pula
c. Diberiperingatanuntukchekberulang dan pemastianpenyiapanataupengambilanperbekalan
d. Buat daftar perbekalanfarmasi yang masukdalamkatagori LASA atau NORUM dan
sosialisasikanberulang

Permenkes 28/MENKES/PER/I/1978 tentang penyimpanan narkotika disebutkan bahwa RS


harus memiliki tempat khusus untuk menyimpan narkotika, dimana tempat tersebut harus
seluruhnya terbuat dari kayu atau bahan lain yang kuat, selain itu tempat penyimpanan
narkotika tersebut harus mempunyai kunci yang kuat dan tempat penyimpanan terbagi
menjadi 2 bagian masing-masing dengan kunci yang berlainan.

Dalam PERMENKES No 72 tahun 2016 tentangStandarPelayananKefarmasian di


RumahSakitdisebutkanbahwa :
a. Bahan yang mudahterbakar dan dapatmenimbulkankebakarandiberi label dan
ditempatkanterpisahatautersendiri dan ataudisimpan pada tempat yang
tidakmudahterbakar dan diberitandaataustikerkhususbahanberbahayamudahterbakar.
b.  Gas medisbilamasihmenggunakantabungmakadiletakkandalamposisiberdiri
(ujungtempatsaluran gas beradadiatas), terikat
(supayatidakmudahjatuhmenimpabarangsekitarnya, ataupun bocor)
kemudiandiberitandauntukmenghindarikesalahanpengambilan gas medis
(contohtabungberwarnaputihuntukoksigen dan diberitulisan pada badan
tabungtulisanoksigen), tabungkosongdipisahkandengantabung yang masihisi gas,
penyimpanan di ruangandiberipenutup demi keselamatan.
B. Pendistribusian

Distribusiataupenyaluranmerupakankegiatanatauusahauntukmengelolapemindahanbarangdar
isatutempatketempat yang lain (Henni Febriawati:2013:48).
Distribusisediaanfarmasi dan alatkesehatanmerupakan salah
satutugasutamapelayananfarmasidirumahsakit.
Distribusimemegangperananpentingdalampenyerahansediaanfarmasi dan alatkesehatan yang
diperlukanke unit-unit disetiapbagianfarmasirumahsakittermasukkepadapasien.

Tujuanpendistribusian:tersedianyaperbekalanfarmasidiunit-unit
pelayanansecaratepatwaktu, tepatjenis, dan jumlah (Depkes RI,2008).

Farmasirawatinap menjalankankegiatanpendistribusian
perbekalanfarmasiuntukmemenuhikebutuhanpasienrawatinapdi RS, yang
diselenggarakansecarasentralisasi dan ataudesentralisasidengan sistem
persediaanlengkapdiruangan, sistem resepperorangan, sistem unit dosis dan sistem kombinasi
oleh satelitfarmasi.
Ada 4 macam sistem pendistribusian rawat inap, yaitu:
1. Persediaanlengkapataufloor stock, artinya unit yang
akanmenggunakanperbekalanfarmasidiberikanakses yang
luasuntukmenggunakansesuaikebutuhan dan ataukeperluan, ataubiasanya floor stock
digunakan pada unit-unit non perawatanakantetapi unit penunjangmedisseperti,
kamarbedah, ruanggawatdarurat, ruangbersalin, laboratorium, hemodialisa, ruangtindakan
di polirawatjalan, radiologi dan sebagainya.

Sebaiknyadalam system floor stock diterapkanperaturansebagaibeikut :


 Distribusidilakukan dan atausepengetahuaninstalasifarmasi,
dengancaramelaporkanperputaranstok, denganmencatatberapasisastok,
berapapemasukan, berapapenggunaan.
 Persediaan floor stock sudahdiperhitungkandalamhaljenis, jumlah dan
penempatanpenyimpanansertakemudahanakses dan pengawasan. 
 Dalamhaltidakadapetugasfarmasi yang
mengelolanyamakaharusadapendelegasiantugasataupunpelimpahantugaswewenang
dan tanggungjawabpengelolaandarifarmasikepadapetugas unit yang ditetapkan.
 Setiapharidilakukantimbangterimadariruangankepadafarmasi, disertailaporan dan
jumlahpenggantian, sertacatatandokumentasipenggunaanperbekalanfarmasi.
  Farmasikhususnyaapotekerharusmenyediakaninformasiataupunperingatansecukupny
a, bilaterjadiadanyasesuatu pada perbekalanfarmasi yang disediakandalam floor stok,
khususnyainteraksiobat.

2. System resepperorangan, system inibanyakdilakukan pada


pelayananfarmasipolirawatjalan, dimanasetiappasienberkunjungkedokter di
poliklinikrawatjalanmendapatkanresep dan obat yang
diberikandiberikansesuaidenganjumlah yang tertera di resep.
Kalaupunmetodepemberianobatsesuairesepperoranganmakaharusbekerjasamadenganbagi
anperawatbangsaluntukmembagisesuaidenganwaktu yang ditentukan oleh DPJP,
ataupunsecarakonvensional (sudahjarangataupuntidaklagidilakukan)
makaobatdiberikankepadapasiendalambentukpersediaansesuaisaturesep dan
diserahkankepadapasienuntukkemudianpasienmengatursendiri.
3. Syatem unit dosage, system yang kitakenaldengan UDD
iniadalahpendistribusianperbekalanfarmasikhususnyaobatdiberikan pada
pasiensesuaidengan unit sekalikonsumsiatausekalipenggunaan, sehinggaresep yang
diterimafarmasidalambentukresepkemudiandiberlakukandenganmemecahdistribusinyabe
berapa kali pemberiandalamsehari, misalobat A diberikandalam 3 kali sehari 1 tablet,
makaobat A akandiberikansetiap 8 jam setiappemberiannya, ataupunbila 2 kali sehari 1
tablet makaobattersebutdiberikansetiap 12 jam.
4. System kombinasi, system kombinasi yang adasaatini yang seringditemukan di
rumahsakitadalahkombinasiantara floor stock di unit penunjangmedis dan UDD (Uni
Dosage Dispensing) untukbangsalperawatanataubagianmedis,
sedangkansytemresepperorangansekarangmulaisedikit demi sedikitditinggalkan, dan
hanyadilakukan pada poliklinikrawatjalan.

BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
Penyimpananadalahsuatukegiatanmenyimpan dan
memeliharadengancaramenempatkanperbekalanfarmasi yang diterima pada tempat yang
dinilaiamandaripencuriansertagangguandarifisik yang dapatmerusakmutuobat (Dep Kes RI,
2008).

Distribusiataupenyaluranmerupakankegiatanatauusahauntukmengelolapemindahanbarangdari
satutempatketempat yang lain.

Anda mungkin juga menyukai