Anda di halaman 1dari 10

TUGAS MAKALAH

SISTEM PENGELOLAAN OBAT DAN ALAT


KESEHATAN DI DEPO FARMASI ICU RSUD DR
ISKAK TULUNGAGUNG

Disusun oleh :

Febrianti Wulan Puspitasari

40121079

PROGRAM STUDI PROFESI APOTEKER


FAKULTAS FARMASI
INSTITUT ILMU KESEHATAN BHAKTI WIYATA
KEDIRI
2022

1
KATA PENGANTAR

Pertama-tama saya panjatkan puja dan puji syukur atas rahmat, hidayat,
dan ridho Allah SWT, karena tanpa rahmat, hidayat, dan ridho-Nya saya tidak
dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu.

Tidak lupa saya ucapkan terimakasih kepada ibu apt. Rahma selaku
Apoteker Penanggung Jawab di Depo Farmasi ICU atas bimbingannya dalam
pelaksanaan kegiatan PKPA Rumah Sakit khusunya terkait pengelolaan obat di
Depo Farmasi ICU. Makalah ini saya buat guna untuk memenuhi tugas diamana
berisi tentang pengelolaan obat dan alat kesehatan di Depo Farmasi ICU.

Mungkin dalam pembuatan makalah ini masih banyak kesalahan yang


saya perbuat. Maka dari itu mohon saran dan kritik dari teman-teman maupum
pembimbing yang membaca makalah ini.

Tulungagung, 12 Agustus 2022

Febrianti Wulan Puspitasari

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................2
DAFTAR ISI............................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................3
1.1 Latar Belakang...............................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah..........................................................................................5
1.3 Tujuan.............................................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................6
2.1 Sistem Pengelolaan Obat dan Alat Kesehatan..........................................6
2.2 Kekurangan, Kelebihan, dan Potensi........................................................9
BAB III PENUTUP...............................................................................................10

3
BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Rumah sakit merupakan bagian integral dari suatu organisasi sosial dan
kesehatan dengan fungsi menyediakan pelayanan paripurna (komprehensif),
penyembuhan penyakit (kuratif) dan pencegahan penyakit (preventif) kepada
masyarakat (WHO, 2016). Berdasarkan data kementerian kesehatan, Indonesia
memiliki Rumah Sakit sebanyak 2.813 unit hingga akhir 2018 (Kemenkes RI,
2018). Pelayanan yang diberikan di rumah sakit diantaranya adalah pelayanan
kritis yang dilakukan di ruang Intensive Care Unit (ICU). Pelayanan ruang ICU di
Rumah Sakit yang dikeluarkan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 1778/MENKES/SK/XII/2010 bahwa ICU merupakan bagian rumah sakit
yang dilengkapi tenaga khusus dan fasilitas yang khusus digunakan untuk
observasi, perawatan dan pengobatan pasien yang sakit, cedera atau penyulit yang
mengancam jiwa atau potensial mengancam jiwa (Kemenkes RI, 2018).

ICU (Intensive Care Unit) adalah ruang rawat di rumah sakit yang
dilengkapi dengan staff dan peralatan khusus untuk merawat dan mengobati
pasien dengan perubahan fisiologi yang cepat memburuk yang mempunyai
intensitas defek fisiologi satu organ ataupun mempengaruhi organ lainnya
sehingga merupakan keadaan kritis yang dapat menyebabkan kematian. Tiap
pasien kritis erat kaitannya dengan perawatan intensif oleh karena memerlukan
pencatatan medis yang berkesinambungan dan monitoring serta dengan cepat
dapat dipantau perubahan yang terjadi atau akibat dari penurunan fungsi organ-
organ tubuh lainnya (Ernawati et al, 2021).

Pelayanan farmasi di unit ICU RSUD dr. Iskak Tulungagung melayani


beberapa ruang yaitu ruang ICU 1, ICU 2, ICU 3, ICCU, dan Pulmonary (RICU
dan Pulmonary). Dimana terdapat 9 tenaga kesehatan diantaranya adalah 1 orang
Apoteker Penanggung Jawab, 1 orang admin, dan 7 orang TTK. Terdapat 4 shift
yang ada di Depo Farmasi ICU yaitu Pagi (07.00 – 14.00), tengah (10.00 – 17.00),
siang (14.00 – 21.00), dan malam (21.00 – 07.00).

4
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaiman system pengelolaan obat dan alat kesehatan di Depo Farmasi
ICU RSUD dr. Iskak Tulungagung ?
2. Apa kekurangan, kelebihan, dan potensi dari Depo Farmasi ICU RSUD dr.
Iskak Tulungagung ?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui system pengelolaan obat dan alat kesehatan di Depo
Farmasi ICU RSUD dr. Iskak Tulungagung.
2. Untuk mengetahui kekurangan, kelebihan, dan potensi dari Depo Farmasi
ICU RSUD dr. Iskak Tulungagung.

5
BAB II PEMBAHASAN

2.1 Sistem Pengelolaan Obat dan Alat Kesehatan


Pengelolaan obat di rumah sakit merupakan salah satu segi manajemen
rumah sakit yang penting, karena mempunyai tujuan adalah agar obat yang
diperlukan tersedia setiap saat, dalam jumlah yang cukup dan terjamin untuk
mendukung pelayanan yang bermutu.Pengelolaan obat di rumah sakit
merupakan suatu rangkaian kegiatan yang menyangkut fungsi-fungsi
manajemen meliputi perencanaan, pengadaan, penerimaan, penyimpanan,
pelayanan resep, distribusi, dan dokumentasi.

1. Perencanaan
Perencanaan obat meliputi kegiatan untuk menentukan jenis dan jumlah
obat yang diperlukan untuk periode pengadaan yang akan datang.
Perencanaan dapat dilakukan dengan metode komsumsi, metode
epidemiologi dan metode kombinasi. Data yang dipakai untuk
perencanaan di Depo ICU RSUD dr. Iskak Tulungagung adalah rata-rata
pemakaian perhari. Dimana perencanaan dilakukan 2 hari sekali yaitu pada
hari senin, rabu, jumat. Alur perencanaan dilakukan dengan mengamati
jumlah obat secara visual pada kartu stok obat terutama pada obat-obat fast
moving. Obat yang hampir habis dicatat pada buku defecta
2. Pengadaan
Pengadaan adalah suatu proses untuk mendapatkan perbekalan, dalam hal
ini obat/barang farmasi untuk menunjang kegiatan pelayanan rumah sakit
untuk pengadaan pada Depo Farmasi ICU dari rekapan data buku defecta
akan dilakukan pengadaan obat setiap 2 hari sekali, pengadaan dilakukan
dengan cara entry data obat di computer pada system pengadaan obat.
Data yang dimasukan dikirimnkan ke bagian logistic.
3. Penerimaan
Setelah data dikirimkan ke bagian logistic, barang akan segera disiapkan
berdasarkan orderan yang masuk. Setelah barang siap maka bagian logistic
akan menghubungi bagian Depo Farmasi ICU untuk segera mengambil
pesanan obat dan alat kesehatan. Saat mengambil pesanan TTK yang

6
bertugas mengambil akan diberikan Nota Penerimaan Obat. Barang yang
dimasukan kedalam troli harus dicocokan dengan nota penerimaan obat,
beberapa hal yang harus dicocokan yaitu nama obat atau alat kesehatan,
jumlah, dan masa Expired Date. Nota Penerimaan Obat akan
ditandatangani dan bagian Depo Farmasi ICU menerima nota copy warna
merah untuk dokumentasi.
4. Penyimpanan
Penyimpanan merupakan suatu proses kegiatan menempatkan perbekalan
farmasi pada tempat yang dinilai aman dan memenuhi syarat. Setelah
barang diambil dari gudang maka barang akan disimpan pada rak-rak yang
telah disiapkan di Depo Farmasi ICU. Barang akan ditata berdasarkan:
a. Kelas terapi
Obat dikelompokan berdasarkan kelas terapinya misalkan kelompok
antibiotic, kelompok obat cardiovaskuler, kelompok obat saluran
pernapasan, dll.
b. Bentuk sediaan
Obat dikelompokkan berdasarkan tablet, ampul, vial, cairan infus,
sirup, dan alat kesehatan.
c. High Alert
Obat high aler dikelompokan menjadi 3 yaitu obat LASA (Look A
Like Sound A Like), cairan elektrolit konsentrasi tinggi, dan obat
sitostatistik. Obat high aler diberi penandaan khusus agar tidak terjadi
kesalahan dalam pengambilan obat.
d. Berdasarkan suhu
Obat yang harus disimpan pada suhu khusus disimpan pada chiller
yaitu pada suhu 2◦ - 8◦. Contoh meliputi, insulin, suppositoria, serta
sediaan injeksi khusus.
e. Narkotika dan psikotropika
Obat narkotika dan psikotropika disimpan pada lemari kusus
dilengkapi dengan 2 pintu yang harus selalu terkunci. Dan setiap
pengambilan dilakukan pencatatan pada buku laporan harian narkotika
dan psikotropika.

7
5. Pelayanan resep
Resep yang diterima dilakukan telaah resep terlebih dahulu yaitu meliputi
administratif (nama pasien, umur, jenis kelamin, berat badan, alamat
pasien, nama dokter, sip dokter, paraf dokter, tanggal penulisan resep),
farmasetik (bentuk dan kekuatan sediaan, stabilitas, kompatibilitas),
pertimbangan klinis (ketepatan indikasi dan dosis, aturan cara dan nama
penggunaan obat, polifarmasi, efek samping obat, kontraindikasi, dan
interaksi obat). Setelah dilakukan telah resep dilakukan entri kesystem
computer dan cetak etiket, kemudian diambilkan obat bedasarkan resep
dan menulis obat pada kartu stok. Setelah itu dilakukan pemberian etiket
pada masing-masing obat, dan obat siap untuk didistribusikan.
6. Distribusi
System distribusi di Depo Farmasi ICU dibedakan menjadi :
a. Peresepan individual
System ini biasanya digunakan pada saat pasien akan pulang sehingga
diberikan obat sesuai keadaan individu pasien.
b. System ODD (One Daily dose Dispensing)
Obat disiapkan untuk satu hari pemakaian pada pasien, obat yang telah
siap maka dapat didistribusikan ke ruangan untuk diberikan kepada
pasien.
c. System UDD (Unit Dose Dispensing)
Obat disiapkan untuk sekali pakai pada pasien, setelah obat siap maka
obat didistribusikan ke UPF (Unit Produksi Farmasi) untuk
direkonsititusi dan selanjutnya didistribusikan ke ruang untuk
diberikan ke pasien
7. Dokumentasi dan Pelaporan
Dokumentasi diperlukan untuk keamanan apabila terjadi suatu kesalahan,
dokumen disimpan selama 5 tahun dan setelah itu dilakukan penghapusan
dengan cara dibakar. Untuk pelaporan diserahkan kepada pusat instalasi
farmasi RSUD Dr Iskak, meliputi:
a. Stok opname

8
Kegiatan perhitungan jumlah stok persediaan barang secara fisik dan
menyesuaikannya dengan catatan.
b. Narkotika dan psikotropika
c. Obat generik
d. Fornas dan forkit
e. Medication eror
f. Mutu
g. Telaah resep

2.2 Kekurangan, Kelebihan, dan Potensi


a. Kekurangan
- Ruangannya kecil sehingga pengadaan obatnya terbatas, penataan untuk
penyimpanan juga terbatas.
- Terdapat beberapa penamaan obat pada rak dengan isi pada rak berbeda
b. Kelebihan
- Memiliki pelayanan yang cepat
- Obat yang keluar (fast moving) banyak yang sama sehingga
mempermudah saat pengambilan
c. Potensi
- Jika ruang penyimpanan obat terlalu kecil maka terjadi penumpukan
stok dan berpoptensi terjadinya ketercampuran produk besar
- Jika penamaan pada rak dan isi berbeda maka berpotensi untuk terjadi
kesalahan dalam pengambilan obat

9
BAB III PENUTUP

1.1 Kesimpulan
1. Sistem pengelolaan obat di Depo farmasi ICU RSUD Dr Iskak
Tulungagung meliputi: perencanaan, pengadaan, penerimaan,
penyimpanan, pelayanan resep, pistribusi, pokumentasi, pelaporan.
2. Sistem distribusi meliputi peresepan individu, UDD (Unit Dose
Dispensing), ODD (One daily Dose Dispensing).

10

Anda mungkin juga menyukai