Anda di halaman 1dari 7

SUBJEKTIF

 Ny. Ek,26 tahun


 Sejak tadi malam, pasien mengamuk tanpa sebab
 Cenderung hiperaktif, berteriak-teriak dalam mobil, penampilan kurang rapi

OBJEKTIF
 Tekanan darah: 110/80 mmHg
 Hemoglobin: 13
 Eritrosit :-
 Leukosit : 8620 (3200 – 10.000/mm3 )
 Kecepatan endap darah : 57 ( <20mm/1 jam)

ASSESMENT
 Dx : Skizofrentidakterinci
 Firstline : diberikan FGA (Lodomer) Dan antipsikotik (diazepam)
 Tujuan terapi ini diberikan pada awal MRS untuk mengurangi agitasi.
 Kemudian selanjutnya diberika obat SGA (Risperidone), karena merupakan drug of
choice, yang relative aman.
 Pasien juga diberikan asam valproat sebagai obat untuk meningkatkan efektivitas dari
SGA.
PROBLEM :
 LED Pasien nilainya tinggi,
Peningkatan LED > 50mm/jam harus diinvestigasi
Interaksi obat :
 Risperidone + asam valproat dapat menyebabkan terjadinya edema perifer.(Medscape)
 Diazepam + haloperidole menyebabkan peningkatan efek dopaminergic gajala
ekstrapiramidal

PLAN
FARMAKOLOGI
 Resperidone
Awalnya 2mg/hari dibagi dalam 1-2 dosis terbagi, dapat ditingkatkan dengan 1-2 mg/
harinya, batas dosis yang direkomendasikan 2-8mg/ hari.(DIH ed22 )
 Asam valproate
Awalnya 15mg/kg/hari, kemudian ditingkatkan 5-10mg/kg/hari sampai efek terapi
tercapai, maximal 60mg/kg/hari.(DIH, ed. 22)
 Peningkatan LED > 50 menurut (pedoman interpretasi data klinik, 2011), perlu dilakukan
investigasi lanjut dengan melaukan pemeriksaan terkait infeksi akut maupun kronis.
Peningkatan LED menyebabkan adanya gangguan autoimun, infeksi berat dan inflamasi.
Gangguan tersebut merupakan mediator umum yang berhubungan dengan peningkatan
resiko skizofrenia, dimana telah dibuktikan bahwa pasien skizofrenia memiliki kelainan
inflamasi dalam darah cairan serebrospinal dan ssp meliputi leukosit dan sitokin.
Dibeberapa jurnal merekomendasikan terapi tambahan NSAID untuk meningkatkan
psikopatologi pada pasien. (miller, et al., 2019)
MONITORING
 Monitoring tanda vital, profil darah dan elektrolit, fungsi hepar dan ginjal, profil gula
darah dan lemak, munculnya efek samping
 Monitoring perkembangan perilaku pasien (agistas, hiperaktif)
 Monitoring terjadinya edema perifer
KIE
KOMUNIKASI
 Terapi pelatihan keterampilan social
 Buka komunikasi positif terhadap pasien
 Dianjurkan melakukan psikoterapi atau konseling umum.
INFORMASI
 Risperidon 2 x 2mg
 Depakote 2 x 250 mg
Jika dalam 12 minggu tidak menunjukkan respon positif dari pasien, maka dianjurkan
untuk mengganti dengan terapi obat golongan lain.
EDUKASI
 Perlu bantuan psikiater atau ahli jiwa dalam melakukan edukasi pada pasien
Edukasi terutama mengenai kepatuhan pasien terhadap regimen terapi dan efeknya bila
pasien tidak patuh pada terapi.
SUBJEKTIF
 Tn. W
 Laki – laki (52th)
 Kelemahan tubuh sebelah kiri. 1 hari sebelum MRS pasien kejatuhan batu bata

OBJEKTIF
Data klinik MRS
 TD : 210/130mmHg
 Nadi x/menit : 88

ASSESMENT
 Hipertensi tidak terkontrol sejak 5 tahun yang lalu
 Dxetiologi: cerebrovascular Accident type Intra Cerebal Haemorrhage (CVA-ICH)
 DxTapis : Sub cortex
 Dxklinis : Hemiplegi sinistra, hemihipestesi sinistra, hemiparese N VII dan N IX sinistra,
vomiting, Chepalgia
ASSESMENT:
 Pertama kali pasien MRS (20/5), Pasien diberikan Nimotop (p.o) untuk terapi neurologic
iskemia, tetapi dilihat dari kondis ipasien, sebaiknya nimotop ini diberikan dalam bentuk
sediaan selain (p.o) agar efektif dalam terapi.
 Pasien mengalami nyeri dikepala, maka diberikan novalgin injeksi, karena novalgin
memiliki efek samping gangguan GI, maka ditambahkan terapi obat ranitidine inj.
 Pasien mengalami hemiplegia & hemi hipestisia sehingga diberikan Neurosanbe injeksi
untuk memlihara kondisi kesehatan syaraf.
 Penggunaan neurosanbe injeksi dihentikan, kemudian dilanjutkan dengan terapi CDP
citicoline untuk meningkatkan kognitif.
 Pasien diberikan ceftriaxone sebagai anti infeksi, karena pasien mengalami pendarahan,
sehingga bias terjadi infeksi.,
 Nacl 50cc + KCL 50meq pada tanggal (23/5) dihentikan karena keseimbangan cairan
sudah terpenuhi.
 Tanggal 23/5 pemberian herbesser inj digantikan dengan farmabes inj yang memiliki
efek terapi sama tetapi dosis diturunkan karena pernafasan pasien membaik, dan pada
tanggal 27/5 dosis kembali dinaikkan, karena RR dari pasien kembali naik.
 Pasien pada tgl 26/5 diberikan amlodipine karena TD meningkat.
 Pada tgl 2/6, dosis farmabes dinaikkan sebagai loading dose ,dan selanjutnya dilakukan
taperring dose.
 Pasien diberikan alinamin F untuk mengatasi kekurangan Vit B
 Lisinopril untuk mengatasi TD
 Diazepam untuk mengatasi insomnia
 Pemberian ceftriaxone kembali diberikan karena pasien mengalami demam yang
kemungkinan terjadi karena infeksi, sehingga setelah diberikan ceftriaxone kurang ada
respon jadi digantikan dengan Fosfomycin.
 Untuk nyeri dan demam diberikan paracetamol yang tidak berpengaruh pada gangguan
GI.

PLAN
FARMAKOLOGI
 Aspirin
 amlodipin
 Citicoline
 Alinamin F
NON FARMAKOLOGI
 Terapi fisioterapi
MONITORING
 Monitoring Efek samping obat
 Monitoring Tanda vital, terutama tekanan darah
 Mointoring pemeriksaan data klinik
KOMUNIKASI
 Menganjurkan melakukan fisoterapi untuk melatih dan memperkuat syaraf
 Menjaga pola makan
 Istirahat yang cukup, dan menghindari aktivitas fisik berat.
INFORMASI
 Aspirin : 80mg / 24 jam
 Amlodipine 10mg / 24 jam
 Alinamin F 1 X 1 tab
 Citicolin 1000mg/12 jam

EDUKASI
Edukasi terutama mengenai kepatuhan pasien terhadap regimen terapi dan efeknya bila
pasien tidak patuh pada terapi.

KASUS

Anak perempuan A BB 14 kg, TB 100 cm


Luas lingkar abdomen 14 cm
Klinis = Demam (380)
Lemak kulit cukup
Hipotrofi
Lab = HB 11,7 g/dl
Leuko 700
TR 37.000

Dintanya : TPN ?

Jawab :
- Kebutuhan kalori (85 kal/kg/hari)
14 x 85 kal = 1.190 kal/kg/hari
- Kebutuhan cairan
1000 x 4 x 50 + 12 % = 1400 ml
- Kebutuhan protein 14 g
Diberikan aminofusin L – 600 = 14/50 x 1000 ml = 280 ml
- Lemak 14 g
Diberikan intralipid 10% = 14/10 x 1000 ml = 140 ml
- Karbohidrat
Jumlah cairan = 1400 – (250 + 100) = 1.050 ml
- Kecepatan infus = 1400 / 24 x 14 = 4 ml/kg/jam
- Tambahan Na = 28 meg/hari
- Tambahkan K = 28 meg / hari
KASUS

Wanita usia 25 tahun


BB 40 kg
3 minggu setelah mebedahan usus halus

Ditanya :
1. Hitung kebutuhan energi perhari?
2. Hitung kebutuhan nitrogen?

Jawab :
1. Kebutuhan energi
(14,8 x 40) + 485 = 1.077 kcal/hari
1.77 + 10% + 10% = 1.07,2 kcal/hari
2. Kebutuhan nitrogen
1g nitrogen = 6,25 g protein
Kebutuhan sehari
6,25g x 25 thn = 156,25 g/hari

KASUS

Pasien x membutuhkan 2200 kcal & 90 g asam amino


KH 75%
Lemak 25%
Bahan yang tersedia = DEX 40%
Lemak 30%
Asam Amino 10%

Ditanya : TPN ?

Jawab :
Asam amino (protein) = 90g x 4 kcal/g = 360 kcal
mlasam amino 10% = 90g / 10 x 100ml = 900 ml

dextrose = (2200 kcal – 360 kcal) x 0,75 = 1380 kcal


gdext = 1380 kcal / 3,4 kcal/g = 406 g
mldext40% = 406g / 40 x 100 ml = 1015 ml

Lemak = (2200 kcal – 360kcal) x 0,25 = 460 kcal


glemak = 460 kcal/g / 9 kcal/g = 51,1 g
mllemak30 % = 51,1 g / 30 x 100ml = 170,3 ml

Total volume = 900 ml + 1015 ml + 170,3 ml = 2085,3 ml

Anda mungkin juga menyukai