Anda di halaman 1dari 8

ANALISIS PENDAPATAN USAHA TANI SAYUR-SAYURAN BERDASARKAN

POLA TANAM DI GAMPONG BARABUNG KECAMATAN


DARUSSALAM KABUPATEN ACEH BESAR

SKRIPSI

Oleh:

NANDA ROSYITA
NIM: 20130004

Skripsi Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh


Gelar Sarjana Pertanian Pada Fakultas Pertaniaan
Universitas Abulyatama

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS


FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS ABULYATAMA
LAMPOH KEDE - ACEH BESAR
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Indonesia merupakan negara yang terkenal sebagai Negara agraris, dimana sebagian besar

masyarakatnya bermata pencaharian sebagai petani (Dekasari, 2016). Sektor pertanian

menjadi salah satu sektor yang berperan penting dalam menopang pembangunan nasional

(Hayati et al., 2017). Hal ini melalui Produk Domestik Bruto (PDB), pendapatan devisa,

penyediaan pangan dan bahan baku bagi industri, pengentasan kemiskinan, penyediaan

lapangan kerja, dan peningkatan pendapatan masyarakat (Kusumaningrum, 2019).

Pertanian merupakan kegiatan dalam usaha mengembangbiakkan (reproduksi) tumbuhan

dan hewan dengan maksud agar menciptakan pertumbuhan yang lebih baik untuk

memenuhi kebutuhan manusia (Sagala et al., 2021). Negara agraris seperti Indonesia,

sektor pertanian merupakan kegiatan ekonomi utama penduduk Indonesia (Afrianto, 2018).

Sektor pertanian memegang peran strategis yang berkontribusi baik terhadap

perekonomian nasional maupun pemenuhan kebutuhan pokok masyarakat (Isbah & Iyan,

2016). Peran strategis pertanian dalam pembangunan ekonomi terlihat dari sumbangan

Produk Domestik Bruto (PDB) sektor pertanian terhadap PDB nasional (Susilo &

Ratnawati, 2016). PDB ini mengalami peningkatan yaitu dari 13,9 persen pada tahun 2004-

2009 menjadi 14,9 persen pada kurun waktu 2010-2013 (Huda, 2019). udidaya tanaman

hortikultura merupakan salah satu andalan bagi sektor pertanian (Nugroho & Waluyati,

2018). Hal ini dapat dilihat dari permintaan tanaman hortikultura yang setiap tahunnya

meningkat (Manik et al., 2020). Seiring dengan meningkatnya taraf hidup masyarakat di

Indonesia maka kebutuhan akan pangan terutama makan pokok seperti buah dan sayuran

akan meningkat (Wahyuni & MP, 2018). Sayuran merupakan bagian dari kelompok
tanaman hortikultura berperan penting sebagai sumber vitamin, mineral, dan serat yang

dibutuhkan oleh masyarakat (Ekawati et al., 2021). Lahan pertanian yang subur dan

pasokan air irigasi yang cukup melimpah menyebabkan sebagian besar masyarakatnya

memiliki peluang yang lebih banyak untuk mengembangkan berbagai jenis sayur-sayuran

semusim. Ketersediaan air irigasi sepanjang musim, usaha budidaya berbagai jenis sayur-

sayuran hijau memiliki potensi untuk dijadikan sebagai tanaman susulan setelah bawang

merah dalam sistem pola tanam bergilir (BPS NTB, 2018). Masyarakat pedesaan masih

mencerminkan budaya atau peradaban masyarakat agraris. Sebagian besar (lebih dari 75%)

penduduk desa bekerja di pertanian (Pranadji, 2016). Risiko produksi pertanian lebih besar

dibandingkan risiko non-pertanian, karena pertanian sangat dipengaruhi oleh alam seperti

cuaca, hama penyakit, suhu, kekeringan, dan banjir. Selain alam, risiko juga dapat

ditimbulkan oleh kegiatan pemasaran.Risiko harga disebabkan karena harga pasar tidak

dapat dikuasai petani.Fluktuasi harga lebih sering terjadi pada hasilhasil pertanian. Besar

kecilnya risiko yang dihadapi oleh petani akan berdampak pada tingkat produksi dan

pendapatan yang diperoleh petani. Adanya risiko tersebut berdampak pada tingkat

pendapatan petani.Semakin tinggi risiko yang dihadapi oleh petani, maka peluang

mengalami kerugian semakin tinggi.Perilaku petani terhadap risiko dipengaruhi oleh

tingkat pendapatan dan variabel-variabel sosial ekonomi (Siahaan, 2016).

Berdasarkan data yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik Provinsi Aceh pada tahun

2017, daerah produksi tanaman sayuran di seluruh kabupaten dengan total sebanyak 23

kabupaten di Provinsi Aceh. Terdapat tiga daerah kabupaten dengan hasil produksi

tanaman sayuran tertinggi. Kabupaten Bener Meriah merupakan daerah pertama

dengan produksi sayuran tertinggi pertama sebesar

78.176 ton di tahun 2017. Peringkat kedua diduduki oleh Kabupaten Aceh Tengah
dengan produksi sebesar 66.829 ton di tahun yang sama. Sedangkan Kabupaten Aceh

Besar berada di peringkat ketiga dengan jumlah produksi di tahun 2017 sebesar

19.387,5 ton. Hal ini menjelaskan bahwa terdapat banyak petani yang memproduksi

tanaman sayuran. Tanaman sayuran merupakan salah satu komoditi tanaman yang

memiliki peluang untuk ditingkatkan produksinya di Kabupaten Aceh Besar. Salah satu

daerah yang merupakan sentra produksi sayuran di Kabupaten Aceh Besar adalah

Kecamatan Darussalam, dimana sebahagian penduduk di Kecamatan Darussalam

bermatapencaharian sebagai petani.

Dapat dilihat dari Tabel 1 bahwa produksi sayuran yang tinggi adalah tanaman sawi

dengan total produksi sebanyak 167,1 ton. Kemudian produksi yang tinggi selanjutnya

adalah tanaman kangkung dengan total produksi sebanyak 94,87 ton dan tanaman bayam

dengan total produksi sebanyak 46,95 ton. Untuk dapat meningkatkan pendapatan

usahatani sayuran di Desa Barabung Kecamatan Darussalam Kabupaten Aceh Besar, yang

dapat mempengaruhinya adalah luas lahan, biaya produksi, serta harga jual produk.

Pendapatan yang tinggi dalam ekonomi pertanian tidak memiliki arti penting apabila harus

didapatkan melalui penggunaan biaya produksi yang tidak sesuai kebutuhan usahatani.

Menurut Idani (2012) diversifikasi pertanian merupakan usaha penganekaragaman jenis usaha

ataupun tanaman pertanian untuk menghindari ketergantungan pada salah satu hasil pertanian

dimana diversifikasi dapat dilakukan melalui dua cara yaitu dengan memperbanyak jenis
tanaman pada suatu lahan. Diversifikasi pertanian dilakukan dengan melalui pengaturan pola

tanam dengan maksud lain adalah dengan memilih kombinasi jenis komoditi sayuran yang

akan diusahakan pada lahan tertentu dengan memanfaatkan sumberdaya yang tersedia.

Sehingga dalam pengaturan pola tanam usahatani, pendapatan yang akan diperoleh petani

sangat dipengaruhi dari pemilihan jenis komoditi yang diusahakan. Kecamatan Darussalam

terbagi atas 29 desa. Sebagian besar masyarakat darussalam bermata pencaharian sebagai

petani baik petani padi maupun petani sayuran hingga peternak. Desa Barabung merupakan

salah satu desa dengan jumlah petani yang banyak termasuk petani sayuran. Jenis sayuran

yang menjadi sayuran utama yang ditanam oleh petani di Desa Barabung adalah sawi, bayam

dan kangkung. Jenis sayuran yang ditanam oleh petani disetiap musimnya menjadi salah satu

faktor yang dapat menentukan pendapatan petani. Penggunaan input produksi seperti pestisida,

benih, pupuk dan biaya lainnya harus dialokasikan dengan baik agar petani mendapatkan

pendapatan yang maksimal.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka masalah penelitian yang dapat

Dirumuskan adalah sebagai berikut:

1) Bagaimanakah pola tanam yang dilakukan oleh petani sayuran di Gampong Barabung
Darussalam Kabupaten Aceh Besar?
2) Bagaimanakah tingkat pendapatan berdasarkan pola tanam usahatani sayuran di
Gampong Barabung Darussalam Kabupaten Aceh Besar
1.3Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang masalah diatas,maka tujuan penelitian adalah sebagai

Berikut:

1) Mengatahui pola tanam usahatani sayuran yang terjadi di Gampong Barabung


Darussalam Kabupaten Aceh Besar.
2) Mengetahui tingkat pendapatan berdasarkan pola tanam usahatani sayuran di Gampong
Barabung Darussalam Kabupaten Aceh Besar

1.4 Kegunaan Penelitian

Kegunaan yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

a.Agar dapat bermanfaat dalam merencanakan pola tanam yang optimal pada

kegiatan usahatani terutama pada tanaman sayuran.

b.Diharapkan dapat berguna sebagai bahan masukan untuk mendapatkan infomasi dari
pihak terkait,baik secara langsung ataupun tidak langsung terhadap pola tanam optimal
pada usahatani sayuran.

c.Agar petani dapat mengetahui pola usahatani yang dapat diaplikasikan untuk
mendapatkan keuntungan yang maksimum.

d.Sebagai salah satu syarat bagi mahasiswa untuk dapat menyelesaikan S1 Agribinis

di fakultas pertanian Universitas Abulyatama

Anda mungkin juga menyukai