1, Maret 2021
Hasil Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat ISSN: 9 7726155 D25DD6
(SEHATI ABDIMAS) Tahun 2020
1
Feby Nopriandy, 2Suhendra
1
Politeknik Negeri Sambas, Jl. Raya Sejangkung, Sambas
1
nofriandifeby@yahoo.co.id, 2aka.suhendra@yahoo.com
ABSTRAK
Mitra dalam kegiatan pengabdian ini adalah kelompok tani Gantang Mas. Kelompok ini didirikan
tahun 2019 dengan jumlah anggota sebanyak 20 orang, beralamat di Jalan Penakalan, Desa
Penakalan, Kecamatan Sejangkung, Kabupaten Sambas. Kelompok ini mengelola lahan pertanian
seluas 20 hektar. Sistem pola tanam yang selama ini dilakukan oleh mitra masih menggunakan pola
tradisional. Satu lahan hanya digunakan untuk menanam satu jenis tanaman sehingga hasil panen
yang diperoleh kurang maksimal. Solusi yang ditawarkan dalam kegiatan pengabdian ini adalah
penerapan teknologi sistem irigasi dan pemupukan otomatis memanfaatkan limbah hasil budidaya
ikan lele untuk tanaman jahe. Kegiatan budidaya lele meliputi pembuatan kolam, penyediaan air,
benih, pakan dan obat-obatan dilakukan oleh kelompok tani. Kegiatan budidaya jahe meliputi
penyiapan lahan, penyediaan bibit dan nutrisi dilakukan oleh tim pelaksanan pengabdian. Kegiatan
pelatihan dilakukan oleh tim pelaksana kepada mitra meliputi pelatihan instalasi perpipaan untuk
sistem irigasi dan pemupukan otomatis, pelatihan pembuatan sistem otomasi, serta pelatihan
pengoperasian dan perawatan sistem irigasi dan pemupukan otomatis. Manfaat yang dapat
diperoleh mitra dari hasil kegiatan ini adalah dapat memanfaatkan limbah hasil budidaya lele
sebagai pupuk organik, mengurangi bau limbah hasil budidaya lele, mempermudah proses
penyiraman dan pemupukan tanaman dan dapat meningkatkan hasil panen tanaman jahe
1. PENDAHULUAN
Pertanian merupakan bagian penting dalam pembangunan perekonomian Indonesia, peran
penting sektor ini adalah sebagai penyediaan pangan, pakan dan energi, serta merupakan mata
pencaharian penduduk utama di pedesaan. Sumbangan sektor pertanian sangat signifikan guna
mendukung Produk Domestik Bruto (PDB), peningkatan devisa dan peningkatan kesejahteraan petani
(DPAI, 2014). Guna mendukung sektor pertanian, penyediaan infrastruktur sangat diperlukan agar
hasil yang diperoleh dari sistem usahatani bisa lebih optimal.
Upaya peningkatan hasil pertanian dapat dilakukan dengan memanfaatkan lahan seoptimal
mungkin. Teknik yang telah banyak diaplikasikan oleh para petani adalah membuat sistem usahatani
terpadu yaitu dengan menggabungkan usaha pertanian dan peternakan dalam satu lahan. Sistem usaha
tani terpadu merupakan metode optimalisasi lahan guna meningkatkan hasil usaha.
Teknik sederhana yang dapat dilakukan petani guna mengoptimalkan lahan yang tersedia adalah
menggabungkan budidaya ikan dan tanaman. Menurut Triyatmo, air limbah kolam dari hasil budidaya
lele adalah sumber nutrisi tanaman. Sistem ini dapat dikembangkan dalam skala kecil-menengah
hingga skala besar pada lahan yang sempit atau luas.
Beberapa penelitian tentang pemanfaatan air dari budidaya ikan untuk tanaman telah dilakukan.
Lelana, dkk (1998), memanfaatkan air budidaya lele dumbo untuk budidaya tanaman sawi. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa panen sawi lebih banyak dengan perlakuan pergantian air pada bak
yang paling sedikit dengan hasil panen setara dengan 82,8% hasil panen dengan sistem pemupukan
187
PROSIDING SEMINAR NASIONAL Vol.3 No.1, Maret 2021
Hasil Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat ISSN: 9 7726155 D25DD6
(SEHATI ABDIMAS) Tahun 2020
secara normal. Baon, (2017), meneliti pengaruh pemberian pupuk organik cair limbah ikan nila
terhadap pertumbuhan kacang panjang. Hasil penelitian menunjukkan konsentrasi pupuk cair limbah
ikan nila signifikan pengaruhnya terhadap pertumbuhan kacang hijau dengan konsentrasi 3%
merupakan konsentrasi paling efektif terhadap pertumbuhan.
Berdasarkan kondisi tersebut, sistem penggabungan budidaya ikan dan tanaman dapat diterapkan
pada pola pertanian masyarakat kita. Berbagai kendala menjadi hambatan sehingga pola pertanian
terpadu budidaya ikan dan tanaman selama ini kurang dilirik petani. Upaya penerapan ilmu
pengetahuan dan teknologi, serta pemahaman terhadap petani perlu dilakukan guna mendukung
berjalannya pola tersebut.
Teknik irigasi atau pengairan yang efisien terhadap tanaman juga perlu diterapkan dalam pola
pertanian terpadu. Pemanfaatan teknologi sangat membantu penerapan sistem irigasi yang efektif.
Menurut DPAI (2014), irigasi merupakan upaya terhadap penyediaan, pengaturan, dan pembuangan
air untuk menunjang pertanian yang jenisnya meliputi irigasi permukaan, irigasi rawa, irigasi air
bawah tanah, irigasi pompa, dan irigasi tambak.
Sistem pertanian di Kabupaten Sambas secara umum masih menerapkan pola tanam secara
tradisional. Sistem tanaman untuk satu lahan hanya ditanami satu jenis tanaman sehingga hasil yang
diperoleh kurang maksimal. Potensi yang dimiliki Kabupaten Sambas dalam bidang pertanian
sebenarnya sangat besar hal ini didukung oleh luasnya lahan pertanian yang tersedia. Berdasarkan
data BPS Kabupaten Sambas (2018), pada tahun 2017 luas panen tanaman padi mencapai 74.030
hektar, luas panen jenis tanaman sayuran mencapai 1.255 hektar dan luas tanaman perkebunan
mencapai 167.440 hektar. Pada sektor perikanan, total produksi perikanan di Kabupaten Sambas
mencapai 13.427,5 ton, terdiri dari perikanan laut sebesar 6.326 ton, produksi ikan yang
dibudidayakan sebesar 6.980 ton dan produksi perikanan umum sebesar 121 ton.
Mitra yang digandeng dalam kegiatan pengabdian ini adalah kelompok tani Gantang Mas.
Kelompok ini didirikan tahun 2019 dengan jumlah anggota sebanyak 20 orang, beralamat di Jalan
Penakalan, Desa Penakalan Kecamatan Sejangkung. Ketua kelompok tani Gantang Mas adalah bapak
Budianto, SP. Kelompok ini mengelola lahan pertanian seluas 20 hektar. Lokasi mitra berjarak sekitar
8,2 km dari Politeknik Negeri Sambas yang dapat ditempuh menggunakan sepeda motor dalam waktu
16 menit. Menurut BPS Kabupaten Sambas, (2018), luas Desa Penakalan adalah 6,5 km2 terdiri dari
Dusun Serunai dan Dusun Parit Arung. Jumlah penduduk di Desa Penakalan sebanyak 1.156 jiwa
dengan sektor pendukung utama perekonomian adalah bidang pertanian.
Sistem pola tanam yang selama ini dilakukan oleh mitra masih menggunakan pola tradisional.
Satu lahan hanya digunakan untuk menanam satu jenis tanaman sehingga hasil panen yang diperoleh
kurang maksimal. Jenis tanaman yang telah diusahakan oleh kelompok tani Gantang Mas adalah
tanaman jagung dengan areal tanam seluas 1 hektar. Luas lahan kelompok tani saat ini yang masih
belum diusahakan adalah sekitar 19 hektar hal ini disebabkan jenis dan pola tanam yang paling efektif
masih belum ditemukan.
Kondisi ini merupakan permasalahan bagi kelompok tani Gantang Mas yang harus segera
diselesaikan. Tim pelaksana pengabdian berupaya menyelesaikan permasalahan tersebut dengan
menjalin kerjasama kelompok tani Gantang Mas. Berdasarkan hasil diskusi, usaha yang dapat
188
PROSIDING SEMINAR NASIONAL Vol.3 No.1, Maret 2021
Hasil Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat ISSN: 9 7726155 D25DD6
(SEHATI ABDIMAS) Tahun 2020
dilakukan untuk menyelesaikan permasalahan tersebut adalah dengan menerapkan sistem pertanian
terpadu budidaya ikan dan tanaman.
Jenis ikan yang dipilih untuk dibudidayakan adalah lele. Ikan lele dipilih karena memiliki nilai
ekonomi yang tinggi, mudah dipelihara dan dapat dipasarkan secara luas. Menurut Suhendra dan
Syahrizal (2017), sebagian daerah masih kekurangan pasokan lele sehingga potensi pasar lele masih
sangat besar. Selain itu, air limbah budidaya lele berpotensi menjadi pupuk organis jika disiramkan
pada tanaman. Menurut Andriyeni, dkk. (2017), kandungan unsur N, P dan K dalam air limbah
budidaya lele lebih tinggi dibandingkan dengan unsur yang terdapat pada pupuk kandang. Kandungan
tersebut dipengaruhi oleh tinggi kandungan bahan organik seperti protein, karbohidrat, lemak dan
bahan anorganik lainnya yang diberikan ke kolam dalam bentuk pakan ikan.
Jenis tanaman yang dipilih untuk diusahakan adalah jahe. Tanaman jahe merupakan jenis
tanaman herbal yang dapat dijadikan obat, bumbu atau untuk konsumsi langsung. Jahe layak
dibudidayakan karena memiliki nilai ekonomi tinggi serta punya peluang pasar yang besar. Menurut
BBPPTP (2008), permintaan pasar untuk jahe dalam negeri untuk berbagai keperluan belum terpenuhi
sehingga Indonesia masih harus mengimpor jahe dari China.
Teknik irigasi yang akan diterapkan dalam budidaya ikan lele dan tanaman jahe menggunakan
irigasi pompa dengan sistem penyiraman otomatis. Teknologi ini memungkinkan penggunaan air
yang lebih efisien karena bekerja sesuai kebutuhan dan penggunaan tenaga manusia dalam proses
penyiraman menjadi lebih hemat. Melalui kegiatan pengabdian ini, tim pelaksana berupaya mengatasi
permasalahan yang dihadapi kelompok tani Gantang Mas di Desa Penakalan dalam menerapkan
sistem pola tanam terpadu yaitu budidaya ikan lele dengan tanaman jahe menggunakan sistem irigasi
pompa yang bekerja secara otomatis.
2. METODE
2.1 Solusi dan Target Kegiatan
Solusi yang ditawarkan dalam kegiatan pengabdian di Desa Penakalan Kecamatan Sejangkung
ini adalah penerapan teknologi sistem irigasi dan pemupukan otomatis memanfaatkan limbah hasil
budidaya ikan lele untuk tanaman jahe. Kegiatan yang akan dilaksanakan meliputi pemasangan
instalasi perpipaan untuk irigasi, penerapan sistem otomasi pada proses irigasi, pembuatan kebun
percontohan dengan menggabungkan budidaya ikan lele dengan kebun jahe. Transfer ilmu
pengetahuan dari pelaksana kegiatan kepada mitra antara lain pelatihan pemasangan instalasi
perpipaan, pelatihan membangun sistem otomasi pada irigasi, pelatihan pengoperasian dan perawatan
terhadap sistem irigasi. Kegiatan ini diharapkan dapat mewujudkan kebun percontohan yang dapat
diterapkan dalam sistem pertanian modern dengan menggabungkan sistem budidaya lele dan tanaman
jahe, sehingga mitra dapat mengoptimalkan luas lahan yang tersedia dengan hasil maksimal.
Target kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat penerapan sistem irigasi dan pemupukan
otomatis memanfaatkan limbah hasil budidaya ikan di Desa Penakalan antara lain :
1. Memanfaatkan limbah hasil budidaya lele sebagai pupuk organik;
2. Mempermudah proses penyiraman dan pemupukan tanaman;
3. Mengurangi bau limbah hasil budidaya lele; dan
4. Meningkatkan hasil panen tanaman jahe.
189
PROSIDING SEMINAR NASIONAL Vol.3 No.1, Maret 2021
Hasil Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat ISSN: 9 7726155 D25DD6
(SEHATI ABDIMAS) Tahun 2020
a. Survei Lapangan
Survei lapangan dilakukan tim pelaksana dengan melihat langsung lahan kelompok tani Gantang
Mas di Desa Penakalan Kecamatan Sejangkung. Lahan yang dikelola masih sangat terbatas, jenis
tanaman yang diusahakan baru tanaman jagung dengan luas sekitar 1 hektar. Sebagian besar lahan
kelompok tani masih belum tergarap. Dalam kegiatan ini, dilakukan diskusi panjang mengenai
permasalahan-permasalahan yang dihadapi kelompok tani dan pemecahan serta solusi yang
diinginkan mitra.
190
PROSIDING SEMINAR NASIONAL Vol.3 No.1, Maret 2021
Hasil Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat ISSN: 9 7726155 D25DD6
(SEHATI ABDIMAS) Tahun 2020
Pembuatan sistem irigasi dan pemupukan otomatis yang telah dilakukan adalah pengeboran pipa
penyiram dan pemasangan rangkaian pada panel box. Pipa penyiraman dibor dengan jarak 20 cm
menggunakan diameter bor 5 mm. Fungsi pembuatan lubang pada pipa penyiraman adalah untuk
menyemperotkan air yang dipompa dari kolam ikan pada tanaman jahe. Panel box dan solar sel
dipasang pada satu tiang terbuat besi hollow persegi. Panel box merupakan tempat pengontrolan
kelistrikan pada sistem penyiraman otomatis dengan sumber energi berupa sinar matahari.
191
PROSIDING SEMINAR NASIONAL Vol.3 No.1, Maret 2021
Hasil Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat ISSN: 9 7726155 D25DD6
(SEHATI ABDIMAS) Tahun 2020
192
PROSIDING SEMINAR NASIONAL Vol.3 No.1, Maret 2021
Hasil Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat ISSN: 9 7726155 D25DD6
(SEHATI ABDIMAS) Tahun 2020
Sistem irigasi juga dapat diatur sesuai dengan kebutuhan waktu dan lama penyiraman yang
diinginkan dengan menekan tombol pada panel box. Instalasi sistem irigasi dan pemupukan otomatis
yang diberikan membuat proses penyiraman tanaman menjadi lebih mudah dan praktis.
193
PROSIDING SEMINAR NASIONAL Vol.3 No.1, Maret 2021
Hasil Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat ISSN: 9 7726155 D25DD6
(SEHATI ABDIMAS) Tahun 2020
4. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil yang telah dicapai, dapat dibuat beberapa kesimpulan sebagai berikut :
1. Kegiatan yang dilaksanakan meliputi bantuan instalasi sistem irigasi dan pemupukan otomatis
memanfaatkan limbah hasil budidaya ikan lele untuk budidaya tanaman jahe.
2. Transfer ipteks pada kegiatan pengabdian ini meliputi kegiatan pendampingan dan pelatihan
pembuatan serta pengoperasian instalasi sistem irigasi dan pemupukan otomatis.
DAFTAR PUSTAKA
Andriyeni, Firman, Nurseha, & Zulkhasyni. (2017). Studi Potensi Hara Makro Air Limbah Budidaya Lele
sebagai Bahan Baku Pupuk Organis. Jurnal Agroqua, 15(1), 71–75.
Baon, Y. K. P. (2017). Pengaruh Pemberian Pupuk Organik Cair Limbah Ikan Nila terhadap Pertumbuhan dan
Produksi Tanaman Kacang Panjang. Program Studi Pendidikan Biologi, Universitas Sanata Dharma.
BBPPTP. (2008). Teknologi Budidaya Jahe. Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian,
Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian.
BPS Kabupaten Sambas. (2018a). Kabupaten Sambas dalam Angka 2018. Sambas: BPS Kabupaten Sambas.
BPS Kabupaten Sambas. (2018b). Kecamatan Sejangkung Dalam Angka 2018. Sambas: BPS Kabupaten
Sambas.
DPAI. (2014). Pedoman Teknis Pengembangan Jaringan Irigasi. Jakarta: Direktorat Pengelolaan Air Irigasi,
Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian, Kementerian Pertanian.
Lelana, I. Y. B., Triyatmo, B., & Nitisapto, M. (1998). Pemanfaatan Air Budidaya Lele Dumbo dengan Perlakuan
Penggantian Air Berbeda untuk Budidaya Tanaman Sawi. Jurnal Ilmu Pertanian, 6(2), 34–39.
Suhendra, & Syahrizal, I. (2017). Teknis Pengolahan Air untuk Budidaya Lele di Kolam Terpal. Pontianak:
IAIN Pontianak Press.
194