I. PENDAHULUAN
yang menjanjikan dan secara langsung terkait dalam usaha pelestarian alam
(Setyamidjaja,1993:5).
perekonomian Indonesia . Dimana pada tahun 2017 luas perkebunan kelapa sawit
rakyat dengan luas 5.697.892 hektar, perkebunan besar negara dengan luas
sedangkan luas lahan karet mencapai 3.659.090 hektar dengan luas perkebunan
rakyat 3.103.523 hektar, perkebunan besar negara dengan luas 233.086 hektar dan
perkebunan besar swasta mencapai 322.733 hektar dan Luas lahan kopi mencapai
negara 22.868 hektar dan perkebunan besar swasta mencapai 24.085 hektar.
minyak industri dan minyak mentah (biodiesel) serta sebagai bahan baku industri
1
2
Euphorbiaceae, yang termasuk kedalam jenis tanaman kayu tropis yang berasal
dari hutan amazon. Terdapat 2.500 spesies tanaman diakui dapat memproduksi
getah (lateks), namun pada saat ini karet merupakan satu-satunya sumber
komersial produksi karet alam. Karet alam mewakili hampir separuh dari total
produksi karet dunia karena sifat unik mekanik, seperti ketahanan sobek
terdiri dari 83% dikelola oleh rakyat (perkebunan rakyat), 8% dalam bentuk
Kopi merupakan salah satu komoditas perkebunan yang penting bagi bangsa
Indonesia. Pada tahun 2013 produksi kopi mencapai 675.881 ton dan volume
tersebut menjadi sumber pendapatan utama bagi sekitar 1,87 juta kepala keluarga
petani (Ferry,2015:1).
Bengkulu. Kelapa sawit, karet dan kopi adalah tiga komoditas perkebunan unggulan
3
provinsi Bengkulu, selain itu terdapat komoditas lain yaitu: kakao, kelapa, lada, cengkeh,
aren, kayu manis, pinang, kapuk, kemiri, panili, pala dan jarak (Badan Pusat Statistik
Provinsi Bengkulu 2018). Luas lahan dan produksi tiga komoditas perkebunan unggulan
Tabel 1. Luas Lahan dan Produksi Kelapa Sawit, Karet dan Kopi Provinsi
Bengkulu Tahun 2016 dan 2017
Luas Lahan (Hektar) Produksi (Ton)
Tahun
Kelapa Sawit Karet Kopi Kelapa Sawit Karet Kopi
2016 285.096 138.606 90.885 737.490 99.927,71 56.955,44
2017 329.913 127.254 87.761 1.014.474 100.908 58.963,34
Sumber: Data Sekunder Badan Pusat Statistik Provinsi Bengkulu 2019
didominasi oleh tanaman kelapa sawit. Pada tahun 2016 luas lahan kelapa sawit
285.096 hektar dengan total produksi 737.490 ton dan pada tahun 2017 luas lahan
Komoditas kedua adalah karet, pada tahun 2016 luas lahan 138.606 hektar dengan
total produksi 99.927,71 ton dan pada tahun 2017 luas lahan menjadi 127.254
hektar dengan total produksi 100.908 ton. Sedangkan luas lahan kopi pada tahun
2016 sebesar 90.885 hektar dengan total produksi 56.955,44 ton dan luas lahan
pada tahun 2017 adalah 87.761 dengan total produksi 58.963,34 ton, dengan
Indikator perkembangan ekonomi suatu daerah dapat dilihat dari produk domestik
regional brutonya. Dapat dilihat pada tabel 2 yang menyajikan data produk domestik
Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa produk domestik regional bruto
Bengkulu. Sedangkan distribusinya pada tahun 2015 sebesar 4,57 %, pada tahun
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas maka peneliti tertarik
Berdasarkan uraian yang telah disampaikan, maka masalah yang dapat dikaji
dalam penelitian ini yaitu apakah luas lahan kelapa sawit, karet dan kopi
Provinsi Bengkulu?
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh luas lahan
kelapa sawit, karet dan kopi terhadap produk domestik regional bruto subsektor
2. Bagi pihak lain, penelitian ini bisa digunakan sebagai bahan referensi bagi
penelitian selanjutnya.