PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia setiap tahunnya. Sektor pertanian telah
Salah satu subsektor yang memegang peran penting dalam perekonomian nasional
hanya berguna untuk memenuhi kebutuhan pangan, tetapi juga berperan sebagai
menghadapi masalah yang cukup kompleks. Sektor yang identik dengan daerah
pedesaan dengan mata pencarian utama di sektor pertanian sebagian besar masih
di bawah rata-rata nasional. Hal ini bila dibiarkan secara terus menerus akan
1
2
pada akan menjadikan yang kaya semakin kaya dan yang miskin akan menjadi
pembangunan ekonomi masyarakat. Saat ini sektor pertanian berada dalam tahap
masyarakat, Perkebunan Besar Swasta (PBS) maupun Badan Usaha Milik Negara
pembangunan daerah. Hal ini dapat dilihat luas lahan, produksi dan produktivitas
Provinsi Jambi pada tahun 2016-2020 mengalami perubahan. Dapat dilihat dari
luas lahan mengalami peningkatan 13,53% dan produksi kelapa sawit meningkat
sebesar 2,41%. Provinsi Jambi Sebagian besar penduduknya bekerja pada sektor
sawit dan salah satu yang paling berpotensial adalah Kabupaten Muaro Jambi.
Kabupaten Muaro Jambi memiliki luas lahan perkebunan kelapa sawit yang
luas dan produksi yang paling banyak dari komoditi yang lainnya. Hal ini
penyerapan tenaga kerja, maka usahatani perkebunan kelapa sawit ini mampu
sawit.
dengan sebaran luas kebun kelapa sawit di setiap kecamatan. Luas lahan
perkebunan kelapa sawit salah satu terbesar di Kabupaten Muaro Jambi terdapat
di Kecamatan Sungai Gelam sebesar 26.246 ha. Untuk melihat data lengkapnya
terdapat di Tabel 2.
4
Jambi Luar Kota 673 4.363 5.660 10.696 16.360 3.750 4.351
Sekernan 3.477 21.798 2.199 27.474 58.010 2.661 11.749
Kumpeh Ilir 1.159 13.501 372 15.032 27.763 2.056 2.408
Muaro Sebo 3.502 6.301 - 9.803 15.235 2.418 4.724
Mestong 865 379 - 1.244 970 2.559 781
Kumpeh Ulu 245 3.209 - 3.457 6.689 2.084 1.942
Sungai Bahar 1.769 14.075 - 15.844 42.542 3.023 8.666
Sungai Gelam 989 14.670 10.587 26.246 33.689 2.296 12.881
Bahar Selatan 369 2.728 5.827 8.924 7.473 2.739 2.367
Bahar Utara 82 2.361 5.566 8.009 6.225 2.637 2.599
Taman Rajo 428 6.579 1.543 8.550 17.769 2.701 4.374
menghasilkan kelapa sawit sebesar 19,4% dan produksi kelapa sawit sebesar
14,4%, hal ini masih tergolong rendah sehingga petani di Kecamatan sungai
gelam masih terbilang belum sejahtera semakin tinggi luas lahan maka semakin
sawit.
terlepas dari perkembangan harga Tandan Buah Segar (TBS) yang terbilang stabil
luas perkebunan kelapa sawit dan menjadikan penghasilan dari kelapa sawit
menunjukkan tidak semua petani kelapa sawit hidup dalam kondisi yang lebih
baik, banyak diantara mereka tergolong miskin dengan tingkat kesejahteraan yang
masih tergolong rendah. Hal ini disebabkan umur tanaman kelapa sawit yang
masih muda sehingga mempengaruhi harga TBS dan produksi kelapa sawit. Hal
ini membuat pendapatan petani kelapa sawit di Kecamatan Sungai Gelam masih
kecil, sehingga disebabkan hasil produksi kelapa sawit dan harga TBS rendah.
Tabel 3 . Harga Tandan Buah Segar (TBS) Provinsi Jambi Tahun 2016-2020.
Umur Tahun (Rp/Kg)
Tanaman 2016 2017 2018 2019 2020
3 1.003,62 980,59 1.353,02 1.018,36 1.519,92
4 1.069,92 1.024,79 1.450,64 1.085,88 1.611,66
5 1.119,30 1.091,93 1.516,91 1.135,96 1.686,69
6 1.166,16 1.1136,93 1.579,94 1.183,50 1.757,82
7 1.195,60 1.165,67 1.619,73 1.213,38 1.802,31
8 1.220,88 1.190,08 1.654,71 1.239,06 1.839,64
9 1.245,01 1.213,76 1.686,95 1.263,54 1.876,50
10-20 1.244,50 1.250,40 1.689,51 1.302,38 1.932,04
21-24 1.244,50 1.212,23 1.740,58 1.263,11 1.872,27
25 1.187,18 1.155,59 1.614,21 1.204,99 1.783,37
Sumber: Dinas Perkebunan Provinsi Jambi 2021.
mengalami fluktuasi. Umur tanaman di daerah penelitian 3-4 tahun. Harga TBS
0,51% dan pada umur tanaman 4 tahun mengalami peningkatan sebesar 50,6%.
Hal ini masih tergolong rendah dan berdampak terhadap tingkat kesejahteraan
petani Harga tertinggi terdapat pada umur tanaman 10-20 tahun. Semakin tinggi
dapat disebabkan oleh beberapa indikator menurut Badan Pusat Statistik antara
Pusat statistik 2020). Berdasarkan hasil survei awal di Kecamatan Sungai Gelam,
kondisi rumah tangga petani kelapa sawit penghasilannya dari usahatani masih
akses kesehatan dan pendidikan yang masih sulit dikarenakan hanya terdapat satu
puskesmas dan satu SMA di satu yang ada di Kecamatan Sungai Gelam sehingga
masyarakat di desa yang jauh dari ibukota kecamatan membutuhkan waktu yang
lama untuk mendapatkannya. Oleh karena itu, tingkat kesejahteraan petani kelapa
Kecamatan Sungai Gelam antara lain harga TBS, penerimaan dan luas lahan. Luas
lahan yang digarap oleh petani untuk melaksankan usahatani kelapa sawit dimana
Kecamatan Sungai Gelam memiliki lahan yang luas dengan rata-rata setiap
petaninya memiliki lahan sebesar 5 ha, tetapi kesejahteraan petani kelapa sawit
masih sangat kecil yang disebabkan oleh umur tanaman dan harga TBS yang
sebelumnya merupakan petani yang berusahatani karet dan petani kelapa sawit
7
mengubah lahan karet menjadi kelapa sawit tidak secara keseluruhan namun
material, spritual dan sosial warga negara agar dapat hidup layak dan mampu
sebagian besar merupakan petani yang sumber penghasilannya dari bertani baik
(PNS), pekerja harian lepas dan sebagai buruh yang terdiri dari buruh pertanian,
Sungai Gelam.
8
sebanyak 12.510 orang atau 70%. Petani sebagai sumber penghasilan terbanyak di
Kecamatan Sungai Gelam yang berusahatani baik hultikultura yang terdiri dari
Sungai Gelam berpenghasilan dari perkebunan kelapa sawit ada juga petani karet,
kelapa dalam, kakao dan kopi. Sebagian lagi sebagai Pegawai Negeri sipil (PNS),
Pekerja Harian Lepas (PHL) dan buruh. Sehingga menurut Kecamatan Sungai
Sungai Gelam terdapat 11,45% pra sejahtera sedangkan untuk sejahtera I 36,43%,
sejahtera II 4,33%, sejahtera III 12,86% dan sejahtera III+ 8,89%. Artinya di
Kecamatan Sungai Gelam masih tergolong tinggi keluarga yang sudah sejahtera.
keluarga.
Permasalahan yang dihadapi petani kelapa sawit pada saat ini adanya
tolak ukur bagi kesejahteraan dan status sosial masyarakat. Perbedaan yang terjadi
masyarakat pada saat ini menimbulkan dampak positif bagi kesejahteraan petani
kelapa sawit dan stabilnya harga jual Tandan Buah Segar (TBS).
penduduk di Kecamatan Sungai Gelam sudah sejahtera. Tetapi untuk petani tidak
semua berada pada keadaan sejahtera. Masih banyak kebutuhan yang belum
terpenuhi, tak terkecuali petani kelapa sawit dengan harga jual yang dipengaruhi
oleh umur tanaman sehingga petani masih belum semuanya dalam keadan
sejahtera.
11
kelapa sawit di Kecamatan Sungai Gelam maka penulis tertarik untuk melakukan
Muaro Jambi”
potensi besar terhadap tingkat kesejahteraan karena memiliki pasar yang sangat
besar. Selain itu, tanaman kelapa sawit juga dapat berproduksi dalam jangka
waktu yang Panjang. Sehingga memberikan keuntungan yang besar bagi petani
sawit.
yang saling berkaitan satu sama. Berdasarkan hasil uraian latar belakang maka
faktor yang dapat mempengaruhi tingkat kesejahteraan petani kelapa sawit yaitu
Kabupaten Muaro Jambi yang memiliki perkebunan kelapa sawit baik perkebunan
milik perusahaan maupun milik masyaraka. Petani kelapa sawit masih banyak
yang memiliki 1 kebun yang berarti luas lahan perkebunan petani di Kecamatan
Sungai Gelam tergolong masih kecil. Sedangkan penghasilan utama petani berasal
12
kesejahteraan keluarga di Desa Ladang Panjang sebesar 9,2% dari 88,5% yang
sudah sejahtera.
menjadikan harga jual Tandan Buah Segar (TBS) masih rendah. Produktivitas
tanaman kelapa sawit tergantung pada umur tanaman kelapa sawit. Pada tahun ke-
0 sampai ke-3 tanaman kelapa sawit belum menghasilkan, mulai tahun ke-4 kebun
kelapa sawit mulai menghasilkan dan kemudian terus meningkat sampai mencapai
puncak pada tahun ke-14. Produksi kebun mendatar sampai dengan tahun ke-18,
dan setelah itu cenderung menurun sampai dengan tahun ke-25, buah pada tahun
ke-30 produksi kelapa sawit yang rendah sudah tidak dapat mencukupi kebutuhan
hidup petani. Hal ini yang mengakibatkan masih banyak petani kelapa sawit di
1. Bagi mahasiswa, sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana
sawit.