PENDAHULUAN
nilai ekonomi tinggi dan dapat menjadi sumber pendapatan bagi masyarakat dan
petani baik skala kecil, skala menengah, maupun skala besar. Hal ini dikarenakan
serapan pasar baik di dalam negeri maupun luar negeri/internasional yang tiap
harinya kian meningkat, sehingga tanaman buah-buahan ini dapat dijadikan salah
Merauke. Salah satu provinsi yang memproduksi buah nanas dalam jumlah besar
adalah Provinsi Jambi. Provinsi yang terletak di pulau Sumatera tersebut memiliki
produksi sebesar 66,094 ton pada tahun 2017 data lengkap dapat dilihat pada
Lampiran 1. Tentunya dapat menjadi bahan baku yang sangat berpotensi untuk
dikembangkan.
Data terinci tentang luas tanaman, produksi dan produktivitas nanas di Kabupaten
1
2
kabupaten/kota lainya dan juga merupakan kabupaten dengan luas panen nanas
Data terinci tentang luas tanaman, produksi dan produktivitas nanas di Kecamatan
produktivitas sebesar 383,49 Ton/Ha dan tabel tersebut juga menunjukan bahwa
dari Kecamatan Jambi Luar kota dan Taman Rajo hanya memiliki luas panen
yang tidak mencapai 1 Ha. Dari beberapa desa yang ada di kecamatan sungai
gelam terdapat satu desa yang berbudidaya nanas, dimana desa tersebut
merupakan sentra produksi buah nanas di Provinsi Jambi yaitu Desa Tangkit
Baru. Desa Tangkit Baru yang sejak tahun 1970-an merupakan sentra tanaman
nanas di Propinsi Jambi tersebut. Hal ini dikarenakan struktur tanah di Desa
Tangkit Baru yang didominasi oleh tanah bergambut yang hanya cocok ditanami
tanaman nanas. Hampir seluruh penduduk desa bermata pencarian sebagai petani
Daya saing produk nanas pada saat ini terletak pada industri hilir, tidak
lagi pada produk primer, dimana nilai tambah dalam negeri yang dapat tercipta
pada produk hilir dapat berlipat ganda dari pada produk primernya. Usaha produk
4
hilir saat ini terus berkembang dan memiliki kelayakan yang tinggi baik untuk
Banyaknya produksi buah nanas di Desa Tangkit Baru, melihat sifat buah
nanas mudah rusak atau busuk, sehingga memerlukan adanya pengolahan produk
agar buah nanas tersebut dapat dinikmati dalam waktu yang lebih lama. Tujuan
pengolahan nanas itu sendiri adalah untuk meningkatkan keawetan nanas itu
sehingga layak dikonsumsi dan agar memperoleh nilai jual yang tinggi dipasaran.
dodol nanas, selai nanas, dan selai nanas goreng. Industri pengolahan nanas
memberikan dampak positif karena dapat mengurangi limbah nanas sebagai hasil
(lampiran 2). Agroindustri ini mulai berdiri pada tahun 1990 yang beralamat
di Jl. Sekh Muh. Said I No. 72 RT. 03/02 Desa Tangkit Baru Kabupaten Muaro
Jambi Provinsi Jambi, agroindustri ini telah berdiri sejak 09 juli 1992. Status
kepemilikan Agroindustri Tulimario yaitu milik pribadi atas nama H. Baso Intang,
5
SE sebagai pemilik, agroindustri ini memiliki tenaga kerja yang awalnya hanya
memiliki 2 orang tenaga kerja, dan sekarang sudah memiliki 8 orang tenaga
khusus. Agroindustri Tulimario mengolah nanas menjadi dodol nanas, selai nanas
dan selai nanas goreng. Produksi dodol nanas dalam satu kali produksi dihasilkan
Bahan baku nanas di peroleh dari daerah sekitar dan dari tanaman
pengumpul nanas namun sering juga para petani nanas mengantar nanas ke
per kg. Agroindustri ini memiliki mesin pengadonan bahan, pemarut dan penirisan
minyak. Untuk kegiatan produksi biasanya dilaksanakan sebanyak 3-6 kali dalam
pengolahan nanas dikarenakan pada saat ini buah nanas mengalami kelangkaan
dalam satu kali produksi dan umumnya dijual dalam bentuk dodol nanas yang
siap di konsumsi dan dapat disimpan dalam jangka waktu 2-4 bulan. Selai nanas
memerlukan waktu 1-2 hari dalan satu kali produksi dan umunya dijual dalam
bentuk siap untuk di konsumsi dan tahan hingga 2-3 bulan. Selai nanas goreng
memerlukan waktu 1-2 hari dalan satu kali produksi dan umumnya dijual dalam
keadaan sudah digoreng dan biasanya tahan hingga 2-5 bulan dalam keadaan
6
kedap udara. Produk hasil olahan nanas yang berupa dodol nanas, selai nanas dan
selai nanas goreng nantinya akan dikirim ke supermarket di daerah kota Jambi,
Pekanbaru dan daerah lainya dengan harga Rp.25.000 – Rp. 60.000/per Kg dan
dijual dalam bentuk kemasan yang siap dikonsumsi dengan harga Rp. 5.000 – Rp
25.000.
suatu proses produksi. Proses produksi dalam memanfaatkan nanas menjadi dodol
nanas, selai nanas goreng dan selai nanas menyebabkan terciptanya nilai tambah,
karena pada dasarnya dalam pengggunaan bahan baku, bahan penolong, peralatan,
teknologi, dan tenaga kerja yang digunakan dalam produksi akan menciptakan
nilai tambah.
istilah nilai yang ditambahkan pada suatu produk karena masuknya unsur
pengolahan menjadi lebih baik. Dengan adanya industri yang mengubah bentuk
primer menjadi produk baru yang lebih tinggi nilai ekonomisnya setelah
melalui proses pengolahan, maka akan dapat memberikan nilai tambah karena
perlu adalah pada penentuan harga jual, karena harga jual suatu barang atau jasa
merupakan salah satu penentu akan permintaan pasar dan harga jual sangat erat
kaitanya dengan persaingan. Dalam keadaan normal harga jual harus dapat
7
menutup semua biaya yang dikeluarkan untuk menghasilkan barang atau jasa.
Disamping itu harga jual harus dapat menghasilkan laba yang memadai.
Penentuan harga jual produk atau jasa merupakan salah satu keputusan
pada keputusan penetapan harga (pricing). Dalam hal ini biaya produksi, biaya
penjualan, biaya tetap, biaya variable dan sebagainya dihitung terlebih dahulu
baru ditetapkan harga yang diperlukan. Pada pendekatan biaya ini menggunakan
metode cost plus pricing. Cost plus pricing merupakan suatu metode yang
Menurut Garrison dkk (2013:544), cost plus pricing adalah suatu metode
diterapkan untuk suatu dasar harga untuk menentukan harga jual target. Hal
mengetahui lebih lanjut mengenai nilai tambah dari nanas sebagai bahan
baku pembuatan dodol nanas, selai nanas goreng dan selai nanas di Kecamatan
Jambi”.
8
Konsekuensi logis dari hasil olahan yang baik akan menyebabkan total
pengolahan telah diakui sebagai salah satu usaha yang baik dalam meningkatkan
nilai tambah produk hasil pertanian tersebut. Terdapat berbagai jenis produk
olahan nanas yang dapat dikembangkan di pedesaan mulai dari produk setengah
jadi sampai produk siap konsumsi. Produk yang siap dikonsumsi yaitu dodol
nanas, selai nanas dan selai nanas goreng. Salah satunya adalah Agroindustri
investasi yang besar namun tetap memberikan nilai tambah yang lebih baik jika
dibandingkan dengan produk primernya yakni nanas. Hal tersebut sesuai dengan
kondisi pedesaan yang biasanya memiliki tingkat pendidikan rendah, skil yang
rendah hanya akan memberikan kontribusi yang sedikit terhadap peningkatan nilai
tambah. Untuk itu, perlu diketahui apakah nilai tambah yang dihasilkan sudah
setempat.
Pengolahan dodol nanas, selai nanas goreng dan selai nanas adalah jenis
produk olahan yang menggunakan teknologi sederhana. Bahan baku yakni nanas
9
dan bahan penolong yang digunakan seperti tepung, santan, gula dan penyedap
rasa untuk pembuatan dodol nanas. Sedangkan bahan baku untuk pembuatan selai
nanas hanya memakai gula dan selai nanas goreng semua bahan sama, hanya saja
untuk pembuatan selai nanas goreng menggunakan minyak goreng. Semua bahan
yang cenderung normal di pasar. Dodol nanas, selai nanas dan selai nanas goreng
yang dihasilkan di desa Tangkit baru Kecamatan Sungai Gelam Kabupaten Muaro
Jambi memiliki permintaan yang baik dan cukup tinggi di saat-saat tertentu
seperti perayaan hari besar dan keagamaan sehingga memudahkan mereka untuk
dalam kegiatan usaha agroindustri tersebut. Masalah yang pertama yakni bawah
mengetahui proses pembuatan dodol nanas, selai nanas dan selai nanas goreng
mulai dari buah nanas sampai menjadi produk olahannya. Masalah yang ke dua
yakni bahan baku (nanas) dan salah satu bahan penolong dalam pembuatan dodol
nanas, selai nanas dan selai nanas goreng cenderung memiliki harga yang
keputusan untuk berproduksi atau tidak berproduksi dalam waktu tertentu maupun
dalam waktu yang tidak diperkirakan (berhenti memproduksi nanas) karena modal
yang sangat terbatas dan terbatasnya bahan baku. Masalah ketiga bahwa skala
Skala industri umumnya memiliki mangsa pasar yang jauh lebih banyak dari pada
skala yang besar, sebab daya produksi dan daya jangkau pemasaran yang jauh
10
lebih terbatas. Untuk itu perlu diketahui berapa nilai tambah dan keuntungan
usaha terhadap perubahan harga jual, biaya produksi dan produksi yang terjadi
2. Berapa nilai tambah yang dihasilkan akibat dari usaha pengolahan nanas
sampai menjadi dodol nanas, selai nanas dan selai nanas goreng berdasarkan
konsep hayami pada Agroindustri Tulimario?
3. Berapa nilai tambah dan keuntungan pada berbagai skim cost plus pricing
yang diperoleh Agroindustri Tulimario dalam mengolah nanas menjadi dodol
nanas, selai nanas dan selai nanas goreng ?
2. Mengetahui nilai tambah nanas setelah diolah menjadi dodol nanas, selai
nanas dan selai nanas goreng berdasarkan konsep hayami pada Agroindustri
Tulimario.
3. Mengetahui nilai tambah dan keuntungan pada berbagai skim cost plus
pricing yang diperoleh Agroindustri Tulimario dalam mengolah nanas
menjadi dodol nanas, selai nanas dan selai nanas goreng.
11
2. Untuk produsen, dodol nanas, selai nanas dan selai nanas goreng penelitian
ini diharapkan dapat memberikan sumbangan informasi mengenai nilai
tambah yang diperoleh dari usaha yang dijalankan.
3. Untuk pemerintah, dan pihak yang terkait diharapkan penelitian ini dapat
dijadikan bahan pertimbangan dan sumbangn pemikiran dalam menentukan
kebijakan terhadap pengembangan usaha dodol nanas, selai nanas dan selai
nanas goreng.