ABSTRACT
This study aims to determine all production factors of land area, seedlings, labor, NPK
and manure affect the production of dragon fruit farming in Witaponda District, Morowali Regency
in October-November 2020. The determination of respondents in this study was carried out by
using the census method, By taking the total of all dragon fruit farmers as many as 30 farmers. The
analytical tool used is the Cobb-Douglass Production Function. The results showed that the
independent variables used in the production input simultaneously (together) the variable land area
(X1), seeds (X2), labor (X3), NPK (X4) and manure (X5) had a significant effect on production.
lowland rice. Whereas partially the variable land area (X1), seeds (X2), labor (X3) and NPK (X4)
and manure (X5) had a significant effect on dragon fruit farming production in Wita Ponda sub-
district, Morowali regency.
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar faktor-faktor produksi luas lahan,
bibit, tenaga kerja, NPK dan pupuk kandang berpengaruh terhadap produksi usahatani buah naga di
Kecamatan witaponda Kabupaten morowali pada bulan oktober-november 2020. Penentuan
responden dalam penelitian ini dilakukan dengan metode sensus, dengan mengambil keseluruhan
terhadap semua petani buah naga sebanyak 30 orang petani..Alat analisis yang digunakan adalah
Fungsi Produksi Cobb-Douglass. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel bebas yang
digunakan dalam input produksi secara simultan (bersama-sama) variabel luas lahan (X1), bibit
(X2), tenaga kerja (X3), NPK(X4) dan pupuk kandang (X5) berpengaruh nyata terhadap produksi
padi sawah. Sedangkan secara persial variabel luas lahan (X1), bibit (X2), tenaga kerj a(X3) dan
NPK (X4) dan pupuk kandang (X5) berpengaruh nyata terhadap produksiusahatani buah naga di
kecamatan wita ponda kabupaten morowali.
574
PENDAHULUAN setelahmya tepatnya ditahun 2018 luas
panen bertambah menjadi 54 Ha dan
Tanaman buah naga (Hylocereus sp.) produktivitas sebanyak 3,37 Ton/Ha.
atau Dragon Fruit Pitaya adalah jenis Besarnya luas lahan di Kabupaten
kaktus yang awalnya berasal dari Meksiko, Morowali pada tahun 2018 juga
Amerika Tengah dan Amerika Selatan, memberikan peluang cukup besar bagi
kemudian dibawah ke kawasan Indocina petani dalam meningkatkan produktivitasnya.
(Vietnam) sebagai tanaman hias karena Tanaman buah naga merupakan
penampilannya yang unik, berbunga indah, jenis tanaman hortikultura yang dihasilkan
dan berbuah merah mengkilap bersirip di Sulawesi Tengah salah satunya di
dengan iklim tropis yang sesuai. Dewasa ini Kecamatan Wita Ponda Kabupaten
Vietnam dan Thailand merupakan produsen Morowali.Selanjutnya data mengenai luas
terbesar buah naga (Bowman, 2008). panen, produksi dan produktivitas tanaman
Provinsi Sulawesi Tengah buah naga di Kabupaten Morowali per
merupakan salah satu daerah yang Kecamatan.
berpotensi untuk mengembangkan Tabel 2 menunjukkan bahwa
komoditas tanaman hortikultura, salah Kecamatan Wita Ponda merupakan salah
satunya adalah buah naga.Wilayah Sulawesi satu penghasil Buah Naga dengan jumlah
Tengah yang terletak di daerah tropis Produksi sebanyak 140 (Ton).Luas panen,
menjadi pendukung dalam upaya produksi dan produktivitas dari tiap-tiap
mengembangkan sektor pertanian sebagai kecamatan berbeda.Hal ini disebabkan
sumber pencaharian penduduknya, sebagai karena kurangnya minat masyarakat dalam
salah satu daerah pengahasil tanaman buah budidaya buah naga sehingga beberapa
naga di Indonesia.Perkembangan luas kecamatan saja yang bertanam atau
panen, produksi dan produktivitas tanaman membudidayakan tanaman buah naga.
buah naga di Kabupaten Morowali dapat di Kecamatan Wita Ponda merupakan
lihat pada Tabel 1. kecamatan penghasil komoditi buah naga
Tabel 1 menunjukkan bahwa setiap terbanyak di Kabupaten Morowali.
tahunnya luas panen dan produktivitas buah Kecamatan Wita Ponda terdapat 9
naga di Kabupaten Morowali mengalami desa..Adapun desa-desa penghasil buah
peningkatan,. Dimana luas panen dan pada naga di Kecamatan Wita Ponda Kabupaten
tahun 2014 adalah 20 Ha dan produktivitas Morowali dapat terlihat pada Tabel 3.
sebanyak 2,0 Ton/Ha dan empat tahun
Tabel 1. Luas lahan, produksi dan produktivitas buah naga di Kabupaten Morowali Tahun 2019.
Tabel 3. Luas panen, produksi, dan produktivitas buah naga menurut desa di Kecamatan Wita
Ponda Kabupaten Morowali Tahun 2019.
Tabel 3 menunjukkan luas panen, produksi kepada tanaman agar tanaman tersebut
dan produktivitas dari tiap-tiap desa yang mampu tumbuh dengan baikdan
berbeda.Masing-masing desa mempunyai menghasilkan dengan baik.
luas panen dan produktivitas berbeda-beda Tujuan Penelitian Megetahui besar
hal ini disebabkan karena SDM yang masih pengaruh luas lahan, bibit, tenaga kerja,
rendah dan minat untuk berusahatani buah pupuk (NPK) dan (Pupuk Kandang)
terhadap produksi buah naga di Kecamatan
naga yang masih relatif kurang. Wita Ponda dan mengetahui pendapatan
Faktor produksi sendiri diartikan dari usahatani buah naga di Kecamatan
sebagai semua pengorbanan yang diberikan Wita Ponda.
576
METODE PENELITIAN Secara matematis bentuk persamaan
fungsi produksi Cobb-Douglass dapat
Penelitian ini akan dilaksanakan di ditulis sebagai berikut:
Kecamatan Wita Ponda Kabupaten y= = atau Y =
Morowali. Penentuan lokasi ini dilakukan b0X1b1X2b2X3b3X4b4X5b5
secara sengaja (purposive), dengan
pertimbangan bahwa kecamatan tersebut Persamaan selanjutnya ditransformasikan
merupakan desa dengan produktivitas Buah dalam logaritma natural (Ln), sehingga
Naga tetinggi.Penelitian ini dilaksanakan persamaan menjadi:
dari bulan Desember sampai dengan In Y = In b0 + b1InX1 + b2InX2 + b3InX3 +
Maret 2020. b4InX4 + b5InX5 +
Populasi dalam penelitian ini adalah
semua petani yang berusahatani buah naga Keterangan :
di Kecamatan Wita Ponda.Metode yang Y = Jumlah Produksi buah naga (Kg)
digunakan dalam penelitian ini adalah = Intercept (konstan)
metode sensus, dengan mengambil = Luas Lahan (Ha)
keseluruhan terhadap semua petani buah = Bibit (Kg)
naga sebanyak 30 orang petani.(Supranto, 2008). = Tenaga Kerja (HOK)
Data yang dikumpulkan dalam
penelitian ini berupa data primer dan data = NPK (Kg)
sekunder.Data primer diperoleh dengan X5 = Phonska (Kg)
mengadakan observasi, wawancara langsung b1-b5 = Parameter yang diduga (koefisien
dengan responden dan mengunakan daftar regresi)
pertanyaan (Questionery). Data sekunder = Kesalahan Pengganggu
diperoleh dari dinas Badan Pusat Statistik,
lembaga-lembaga terkait, dan literatur Mengetahui ketepatan model maka
lainnya sebagai pendukung dalam digunakan koefisien determinasi ( ) yang
penyusunan penelitian ini. dirumuskan sebagai berikut:
Berdasarkan masalah dan tujuan
yang ingin dicapai dari penelitian ini, maka =
model analisis data yang digunakan adalah
analisis fungsi Cobb-Douglass dan Analisis Keterangan :
Pendapatan. = Koefisien Determinasi
Analisis Fungsi Cobb-Douglass. Mengetahui pengaruh variabel bebas
Faktor produksi diartikan sebagai unsur- secara bersama-sama terhadap variabel
unsur yang digunakan dalam proses tidak bebas digunakan uji F (Fisher test)
produksi. Faktor-faktor yang umumnya dengan rumus sebagai berikut :
digunakan adalah tenaga kerja dan modal.
Kegiatan produksi adalah kegiatan yang F – hitung =
melakukan proses, pengolahan, dan
mengubah faktor-faktor produksi dari tidak Keterangan :
atau kurang manfaat menjadi memiliki nilai F = Uji Fisher (Fisher test)
manfaat yang lebih (Soekartawi, 1990). KTR = Kuadrat Tengah Regresi
Bentuk matematika sederhana, KTS = Kuadrat Tengah Sisa
hubungan ini dituliskan sebagai berikut:
Bentuk hipotesis :
Y = f (X1, X2, X3, X4, X5,…Xn) = 0 artiya input produksi yang
Keterangan : diamati berpengaruh tidak nyata
Y = Hasil Produksi 0 salah satu tidak sama dengan
F = Fungsi 0 artinya input produksi yang diamati
= Faktor-faktor Produksi berpengaruh nyata.
577
Keterangan : Total biaya dapat dihitung dengan
a. Jika maka ditolak menggunakan rumus sebagai berikut:
artinya secara bersama-sama variasi TC = FC + VC
variabel bebas (X) berpengaruh nyata
Keterangan:
terhdap variabel tidak bebas (Y)
TC = Total Biaya (Rp)
b. Jika maka diterima
FC = Biaya Tetap (Rp)
artinya secara bersama-sama variasi VC = Biaya Variabel (Rp)
variabel bebas (X) berpengaruh tidak
Penerimaan dapat dihitung dengan
nyata terhadap variabel tidak bebas (Y).
menggunakan rumus sebagai berikut :
Mengetahui pengaruh variabel
TR = P . Q
independen (X) terhadap variabel dependen
(Y) secara parsial digunakan uji t (student Keterangan:
test) dengan rumus sebagai berikut : TR = Total Penerimaan (Rp)
Q = Jumlah produk yang dihasilkan
t- hit = dalam suatu usahatani (Kg)
P = Harga Produk (Rp).
Keterangan :
t = Uji t (student test) HASIL DAN PEMBAHASAN
bi = Nilai Koefisien regresi dari
Luas Lahan. Lahan sebagai media
variabel ke-i
pertumbuhan tanaman dan merupakan
=Standard deviasi variabel ke-i
faktor produksi penunjang usahtani. Secara
Keterangan : sederhana dapat dikatakan bahwa semakin
a. Jika maka ditolak sempit usahatani semakin sedikit peluang
pilihan yang tersedia bagi petani, sehingga
artinya secara parsial variasi bebas (X)
petani yang berlahan sempit akan mudah
berpengaruh nyata terhadap variasi
untuk mengolah dibandingkan dengan lahan
variabel tidak bebas (Y) pada tingkat
yang relatif lebih luas (Hernanto, 1989).
kesalahan.
b. Jika maka diterima Penggunaan Bibit. Bibit merupakan salah
artinya secara parsial variasi variabel satu faktor yang dapat menentukan
bebas (X) berpengaruh tidak nyata keberhasilan penanaman buah naga, karena
terhadap variasi variabel tidak bebas (Y) itu perlunya pemulihan dan pemakaian bibit
pada tingkat kesalahan . yang bermutu sangat diperlukan untuk
dapat meningkatkan produksi buah naga.
Analisis Pendapatan Usahatani jumlah bibit yang digunakan petani buah
Soekartawi (2002), menyatakan bahwa naga di Kecamatan Wita Ponda sebesar 750
pendapatan usahatani adalah selisih antara kg per luas lahan 1,00 ha dengan harga rata-
penerimaan (TR) dan semua biaya (TC), rata Rp. 3000/kg perluas lahan 1,00 ha.
dimana penerimaan usahatani adalah Bibit buah naga yang disiapkan
perkalian antara produksi dan harga jual, dengan sangat baik akan menghasilkan
sedangkan biaya adalah semua pengeluaran tanaman buah naga yang sehat serta bisa
yang di gunakan dalam suatu memproduksi yang banyak dan optimal.
usahatani.Rumus pendapatan dapat Penggunaan Tenaga Kerja. Penggunaan
dituliskan sebagai berikut: tenaga kerja yang efektif memiliki
= TR – TC keterampilan dan kemampuan yang
Keterangan: memadai merupakan faktor yang sangat
= Pendapatan (Rp) penting dalam mencapai keberhasilan.
TR = Total Penerimaan (Rp) Pengunaan Pupuk. Pupuk adalah salah
TC = Total biaya (Rp) satu faktor produksi yang dapat
578
meningkatkan hasil tanaman apabila (4,27) (2,50). Berarti hal ini
penggunaanya optimal, yakni dosis pupuk menunjukkan bahwa luas lahan, tiang
NPK sebanyak 233 Kg/1,38ha dan pupuk panjat, tenaga kerja, NPK, dan pupuk
kandang sebanyak 802 Kg/1,38ha. kandang berpengaruh terhadap produksi
Pemberian pupuk yang tepat waktu serta buah naga.
pilihan berbagai macam komposisi pupuk Pengaruh dari masing-masing
berdasarkan dengan zat yang dibutuhkan variabel independen (Luas Lahan, Bibit,
tanah tersebut. Tenaga Kerja, NPK, dan pupuk kandang)
Fungsi produksi Cobb-Douglas terhadap variabel dependen (produksi)
adalah suatu fungsi atau persaamaan yang
secara parsial (terpisah) digunakan Uji-t (t-
melibatkan dua atau lebih variabel, variabel
student).Hasil dari perhitungan uji t terlihat
yang satu disebut dengam variabel
dependen atau yang dijelaskan (Y) dan yang pada Tabel.
lain disebut variabel independen atau yang Tabel menunjukkan bahwa koefisien
menjelaskan (X). Penyelesaian hubungan determinasi ( ) sebesar 89,9% jadi artinya
antara Y dan X biasanya dengan cara besar pengaruh variabel X terhadap variabel
regresi, yaitu variasi dari Y akan Y sebesar 89,9% sisanya dipengaruhi
dipengaruhi oleh variabel dari X. Hasil variabel lain yang tidak dimasukkan dalam
analisis pengaruh faktor-faktor produksi model sebesar 10,1% ini menjelaskan
terhadap produksi buah naga terlihat bahwa model tersebut memiliki kemampuan
pada tabel. prediksi yang tinggi. Selanjutnya untuk
Tabel menunjukkan bahwa secara pengaruh dari masing-masing variabel
simultan (bersama-sama) variabel terhadap produksi buah naga di Kecamatan
independen (luas lahan, benih, tenaga kerja Wita Ponda sebagai berikut :
dan NPK, dan pupuk kandang) berpengaruh
nyata terhadap variabel dependen Y = 4,61 + 0,599 (X1) + 0,072 (X2)+ 0,199 (X3)
(produksi), ini terlihat dari nilai P=0,000 + 0,0331 (X4) + 0,377 (X5).
Tabel 4. Analisis Ragam Usahatani Buah Naga di Kecamatan Wita Ponda, 2019.
Model DF SS MS F P
Regresi 5 0,233 0,046 4,27 0,000
Kesalahan
Regresidual 24 0,026 0,001
Total 29 0,259
Hasil Analisis Data Primer, 2019.
Akbar, K. Budiraharjo dan Mukson. 2017. Analisis Daniel, M. 2004. Pengantar Ekonomi Pertanian.
Faktor-Faktor Yang Memengaruhi Bumi Aksara, Jakarta.
Produktivitas Padi di Kecamatan Kesesi,
Kabupaten Pekalongan. e-Jurnal undip. Dewi Sartika Laurencia Br. Manurung, Siti
Vol. 1 (2) : 99-111 Mardiana, Mitra Musika Lubis2. 2020.
Analisis Pendapatan Petani Penangkar
Antara.M., 2012. Agribisnis dan Penerapan Dalam Benih Padi (Oryza Sativa L.) Di Kabupaten
Penelitian. Edukasi Mitra Grafika. Palu. Simalungun. J. Agroland. Vol. 27 (1) : 60 -67.
Angraeni, D. 2017. Analisis Produksi dan Dornbusch, R. dan Fischer, S. 1997. Revitalisasi
Pendapatan Usahatani Padi Sawah di Desa Perikanan Budidaya 2006-2009.Provinsi
Dolago Kecamatan Parigi Selatan Sulawesi Tengah. Palu
Kabupaten Parigi Moutong.e-Jurnal Mitra
Sains. Vol. 5 (3) : 1-10 Emil., 2011. Untung Berlipat Dari Bisnis Buah
Naga Unggul .Lily Publisher: Yogyakarta.
Arofah, Siti. 2014. Analisis Pemasaran Buah Naga di
Kabupaten Jember. Skripsi Fakultas Gaspersz, V. 1998.Metode Perancangan Percobaan
Pertanian. Jember: Universitas untuk ilmu-ilmu Pertanian dan Ilmu-ilmu
Muhammadiyah Jember Press. Teknik Biologi.C.V Armico, Bandung.
582
Haris, M. 2007. Belajar Mandiri.: LPP UNS dan Noer Lisda, 2009.Analisis Pendapatan Usahatani dan
UNS Press Surakarta. Pemasaran Semangka di Desa Maranatha
Kecamatan Sigi Biromaru, Kabupaten
Hayatudin , Hadayani, Rustam Abd Rauf. 2020. Sigi.Skripsi Jurusan Agribisnis, Fakultas
Analisis Komparatif Pendapatan Usahatani Pertanian, Universitas Tadulako.
Kakao Fermentasi Dan Non Fermentasi
(Studi Kasus Di Desa Sintuwu Kecamatan Rahazu Puji Astuti, Bambang Mulyatno Setiawan
Palolo Kabupaten Sigi).J. Agroland. Vol. 27 dan Edy Prasetyo. 2020. Analisis
(1) : 12 -24. Komparasi Pendapatan Usahatani Salak
Pondoh Pada Lahan Milik Petani Dengan
Lahan Milik Perhutani Di Desa Kajeksan
Heizer dan J.Render, B. 2005 Operation
Kecamatan Sukoharjo Kabupaten
Management, Ed 7 th, Prentice Hall, New
Wonosobo. J. Agroland. Vol. 27 (1) : 25 -
Jersey. 37.
Joko Adiyanto. 2011. “Strategi Pengebangan Rahim dan Diah, 2008.Ekonometrika Pertanian
Produksi Buah Naga Merah di Kabupaten (Pengantar, Teori dan Kasus). Penebar
Sukoharjo” (Studi Kasus pada KUB Swadaya. Jakarta.
“Pemuda Tani Sukoharjo” di Kecamatan
Bendosari, Kabupaten Sukoharjo). Fakultas Setiawati dan Pajanti: 69-75 Analiisis Efisiensi
Pertanian. Universitas Sebelas Maret. Penggunaan Faktor-Faktor Produksi
Surakarta. Usahatani jagung di Kabupaten Grobongan
tahun 2008, JEJAK, Vol. 4 (1): 10-21 Edisi
Kartasapoetra,. 1998. Pengantar Ekonomi Prduksi. Maret. 2011.
PT. Bina Aksara. Jakarta.
Soekartawi,. 1990. Pertumbuhan dan Produksi
Kristanto Daniel. 2010. BisnisBuah Naga : Rumput Laut pada Kedalaman Penanaman
Pembudidayaan di Pot dan di Kebun. yang berebeda. Lembaga Penerbit
Penebar Swadaya: Depok. Universitas Indonesia. Jakarta.
Mantra IB. 2004.Demografi Umum. Pustaka Pelajar. Seokartawi. 1995. Analisis Usahatani. Universitas
Yogyakarta. Indonesia Press. Jakarta.
Masyhuri. 2007. Dasar-dasar Ekonomi Mikro. Soekartawi,. 2000. Prinsip Dasar Ekonomi
Pertanian. Raja Grafindo Persada, Jakarta.
Prestasi Pustakaraya Jakarta.
Soeharjo, A dan D. Patong. 1994. Sendi-Sendi
Marding, Rustam Abd. Rauf , Christoporus. 2020. Pokok Ilmu Usahatani. Faperta Unhas,
Faktor-Faktor Yang Memengaruhi Produksi Ujung Pandang
Cengkeh Di Kabupaten Tolitoli. J.
Agroland. Vol. 27 (1) : 68-76. Sri Mursiani, A. Jurnal Gamma, ISSN 2086-3071,
Vol. 8 (2); 21-25, Aplikasi Macam dan
Mosher, A. T. 2002.Menggerakkan dan Membangun Dosis Pupuk Kandang Pada Tanaman
Pertanian.Bumi Aksara Jakarta. Kentang
Mulyadi, 2005, “Akuntansi Biaya Edisi 5”, STIE Supranto, J. 2008. Statistik.Teori dan
YKPN : Yogyakarta. Aplikasi.Erlangga. Jakarta.
Mubyarto, 1994.Pengantar Ekonomi Pertanian. Yuliarti, N. 2012.Bisnis Buah Naga. IPB Press.
LP3ES. Jakarta. Bogor. 66 hlm.
583