Anda di halaman 1dari 62

ANALISIS PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA PT.

GRAHA AUTO PRATAMA DESA BAGAN BATU MENURUT


EKONOMI SYARIAH

OLEH:

AULIA INTAN PERWANA

11525203899

PROGRAM S1
JURUSAN EKONOMI SYARIAH
FAKULTAS SYARIAH DAN ILMU HUKUM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAU
T.A 2021
ABSTRAK

Aulia Intan Perwana(2021): Analisis Produktivitas Kerja Karyawan Pada PT.


Graha Auto Pratama Desa Bagan Batu Menurut
Ekonomi Syariah.
Penelitian ini berjudul “Analisis Produktivitas Kerja Karyawan Pada PT.
Graha Auto Pratama Desa Bagan Batu Menurut Ekonomi Syariah”.
Penelitian ini dilatar belakangi oleh rendahnya tingkat kedisiplinan kerja
karyawan dan target penjualan untuk meningkatkan produktivitas. Pihak
Prusahaan sangat memperhatikan produktivitas karyawan agar bisa mencapai
target yang diharapkan dengan melakukan berbagai cara. Namun, pada data
awal didapat fenomena, yang dimana masih banyak target yang belum tercapai
secara maksimal. Maka dirumuskan masalah bagaimana Analisis Produktivitas
Kerja Karyawan Pada PT. Graha Auto Pratama Desa Bagan Batu? Bagaimana
Faktor Penghambat Dalam Produktivitas Kerja Karyawan tersebut? Bagaimana
Tinjauan Ekonomi Syariah Tentang Masalah Tersebut?
Populasi dalam penelitian ini adalah sebanyak 20 orang, yang terdiri dari 1
manager dan 19 karyawan. Dikarenakan populasi sedikit maka seluruh populasi
dijadikan sampel yaitu sebanyak 20 orang dengan metode sensus/Total
Sampling. Teknik pengumpulan data yaitu observasi, wawancara, angket dan
studi pustaka. Analisa penulisan data penelitian dengan menggunakan metode
deskriptif kualitatif.
Hasil penelitian ini adalah Analisis produktivitas kerja karyawan pada PT.
Graha Auto Peratama yakni dari segi pencapaian penjualan belum maksimal
karena masih ada banyak karyawan yang belum mencapai target yang sudah
ditentukan oleh prusahaan, oleh karena itu diperlukan peningkatan produktivitas
kerja dengan cara, meningkatkan kedisplinan kerja dan memberikan promosi
kebanyak daerah disekitarnya maupun ke pedalaman desa yang tersebar
diseluruh kabupaten rokan hilir khususnya desa bagan batu. Faktor penghambat
dalam produkrivitas kerja karyawan pada PT. Graha Auto Pratama karena
kurang disiplinnya karyawan dalam melakukan pekerjaannya, kurang banyak
melakukan promosi dan terkadang adanya kelalaian dalam melakukan
pekerjaannya. Menurut tinjaun Ekonomi Syariah yakni bekerja sebagai
karyawan di PT. Graha Auto Peratama, sudah sesuai dengan Syariah. Namun,
perlu adanya tanggung jawab yang dibuktikan dengan lebih banyak lagi bekerja
keras dan bertanggung jawab dalam bekerja.

Kata kunci : Produktivitas, Kerja, Karyawan/Pekerja.

i
KATA PENGANTAR

Assalamua„laikum warrahmatullah wabarakatuh


Puji syukur kita persembahkan atas kehadirat Allah SWT yang telah

memberikan rahmat dan karuniya-Nya, sehingga saya selaku penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini, tentunya dengan kerja keras serta motivasi dari

keluarga besar, teman-teman maupun dari dosen pembimbing penulis dapat

menyelesaikan tugas akhir ini yang berjudul “Analisis Produktivitas Kerja

Karyawan Pada PT. Graha Auto Peratama Desa Bagan Batu Menurut Ekonomi

Syariah” dan tidak lupa pula shlawat beserta salam kita hadiahkan kepada nabi

Muhammad Rasulullah SAW, yang sudah bersusah payah membawa ummatnya

dengan keteladanan, keberanian dan kesabarannya dan membawa manusia dari

zaman zahiliyah ke zaman yang penuh dengan ilmu pengetahuan seperti

sekaranng ini.

Dalam kesempatan ini penulis akan mengatakan rasa terima kasih yang

sebesar-besarnya terhadap orang-orang yang telah mendukung, memotivasi, serta

memberikan arahan hingga terselesaikanya skripsi ini, terutama kepada yang

teristimewa Atok Siti Aisyah (nenek) yang telah memberikan kasih sayang yang

tak henti-hentinya dan tak pernah lelah dalam memberikan dukungan secara moril

dan materil serta Do’a yang tulus demi menyelesaikan skripsi ini. Kepada yang

tersayang Ayahanda Amir Mahmud (Alm) Ibunda SangapMariana (Almh) serta

adik-adikku Satria Parlindungan dan Muhammad Syafii. Pada kesempatan ini

penulis juga mengucapkan terima kasih kepada:

ii
1. Yang terhormat Bapal Prof. Dr. Khairunnas, M.Ag, selaku rektor
Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau Pekanbaru, beserta
Wakil Rektor I, Wakil Rektor II, dan Wakil Rektor III.
2. Yang terhormat Bapak Dr. Zulkifli, M.Ag, selaku dekan Fakultas Syariah
dan Ilmu Hukum Universitas Sultan Syarif Kasim Riau beserta Wakil
Dekan I, Wakil Dekan II, dan Wakil Dekan III.
3. Yang terhormat Bapak Syahpawi, S.AG, M.sh, selaku ketua jurusan
Ekonomi Islam dan Bapak Syamsulrizal, SE, M.Sc.Ak, selaku Sekretaris
Jurusan Ekonomi Islam beserta staf dan jajaranya.
4. Yang terhormat Bapak Mawardi, S.Ag, M.Si selaku Dosen Penasihat
Akademis penulis, yang selalu memberi nasehat kepada penulis saat
menjalani perkuliahan.
5. Yang terhormat Ibu Nuryanti, S.E.I, ME.Sy selaku dosen pembimbing
skripsi yang telah memberi arahan dan bimbingan kepada penulis dimulai
dari awal menulis proposal dan berakhir menyelesaikan skripsi dengan
baik.
6. Yang terhormat Bapak/Ibu Karyawan Fakultas Syariah dan Hukum beserta
Dosen-dosen yang selama ini telah mengajar dan mendidik penulis dimasa
perkuliahan aktif.
7. Yang terhormat Bapak/Ibu Karyawan Perpustakaan UIN Suska Riau dan
Karyawan Perpustakaan Fakultas Syariah dan Hukum yang telah
membantu dalam meminjamkan buku sebagai refrensi bagi penulis.
8. Yang tersayang keluarga dari pihak ayah dan keluarga dari pihak mama,
terimakasih selama ini selalu mendukung untuk menyelesaikan skripsi dan
berdoa untuk kebaikan penulis dimasa mendatang.
9. Dan terimakasih kepada teman-teman yang selama ini telah mendukung
dan selalu mengingatkan betapa pentingnya mendengarkan nasehat orang
tua untuk menyelesaikan kuliah dengan cepat agar tidak menyesal
dikemudian hari, terimakasih untuk orang-orang yang selalu memberi
nasihat baik, semoga kita semua selalu dalam lindungan Allah SWT.
Aamiinn

iii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL
LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING
ABSTRAK
KATA PENGANTAR .................................................................................... i
DAFTAR ISI ................................................................................................... iii
DAFTAR TABEL .......................................................................................... v
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... vi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ................................................................... 1
B. Batasan Masalah................................................................. 7
C. Rumusan Masalah .............................................................. 8
D. Tujuan dan Kegunaan Penelitian ....................................... 8
E. Metode Penelitian............................................................... 9
F. Penelitian Terdahulu .......................................................... 12
G. Sistematika Penulisan ........................................................ 15

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN DAN


SEJARAH PT. GRAHA AUTO PRATAMA
A. Letak Geografis .................................................................. 17
B. Sejarah Singkat PT.Graha Auto Pratama ........................... 19
C. Visi dan Misi Perusahaan ................................................... 21
D. Struktur Organisasi Perusahaan ......................................... 21

BAB III TELAAH PUSTAKA


A. Pengertian Produktivitas .................................................... 25
B. Analisis Produktivitas Kerja .............................................. 28
C. Pengukuran Produktivitas Kerja Karyawan ....................... 30
D. Peningkatan Produktivitas.................................................. 34
E. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Produktivitas Kerja .. 38
F. Konsep Bekerja Dalam Islam............................................. 41

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN


A. Analisis Produktivitas Kerja Karyawan pada PT. Graha
Auto Pratama...................................................................... 47
B. Faktor Penghambat Produktivitas Kerja Karyawan Pada
PT Graha Auto Pratama ..................................................... 50

iv
C. Tinjauan Ekonomi Syariah Mengenai Produktivitas
Kerja Karyawan ................................................................. 58

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN


A. Kesimpulan ........................................................................ 64
B. Saran ................................................................................... 64

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

v
DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Target Penjualan dan Pencapaian Penjualan ............................... 6

Tabel 1.2 Persamaan dan Perbedaan Penelitian .......................................... 14

Tabel 4.1 Total Penjualan Sepeda Motor Pada Pt Graha Auto Pratama
Periode Januari – September 2020.............................................. 48

Tabel 4.2. Keadaan karyawan yang bekerja di PT. Graha Auto Pratama
Menurut Tingkat Pendidikan ...................................................... 49

Tabel4.3 Latar Belakang Pendidikan yang di Perlukan Karyawan di


PT. Graha Auto Pratama ............................................................. 50

Tabel 4.4 Disipin Kerja yang Baik Harus di Terapkan di PT. Graha
Auto Pratama .............................................................................. 51

Tabel 4.5 Karyawan PT. Graha Auto Pratama Selalu Bertanggung


Jawab Atas Keputusannya .......................................................... 52

Tabel 4.6 Lingkungan Kerja yang Nyaman Dapat Meningkatkan


Produktivitas ............................................................................... 53

Tabel 4.7 Kompensasi yang diterima Sudah Sesuai Dengan Pekerjaan


yang di Berikan ........................................................................... 54

Tabel 4.8 Saya Mampu Bekerja Sesuai Dengan Target Perusahaan .......... 54

Tabel 4.9 Saya Mampu Menyelesaikan Pekerjaan Tepat Pada


Waktunya .................................................................................... 55

Tabel 4.10 Saya Sering Terlambat Masuk Kerja .......................................... 56

Tabel 4.11 Target Kerja Tidak Penting, Yang Penting Pekerjaan Selesai .... 57

Tabel 4.12 Saya Belum Mampu Memenuhi Target Penjualan


Perusahaan .................................................................................. 57

vi
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Struktur Organisasi Pt Graha Auto Pratama Desa Bagan Batu
Kabupaten Rokan Hilir ............................................................ 23

vii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Persaingan bisnis di Indonesia saat ini telah mengalami kemajuan pesat

semakin bertambahnya jumlah perusahaan baru dari hari ke hari membuat

persaingan di Indonesia semakin ketat. Perusahaan-perusahaan yang bergerak

baik di bidang jasa, manufaktur, maupun dagang saling bersaing untuk dapat

bertahan dan menjadi yang terbaik, sehingga perusahaan perlu meningkatkan

performance disegala bidang baik dalam hal peningkatan persaingan financial,

sumber daya alam, teknologi, sumber daya manusia.

Salah satu masalah utama dalam ketenagakerjaan di Indonesia adalah

produktivitas kerja yang rendah, Indonesia perlu mengembangkan keunggulan

komparatif yang dinamis yakni sumber daya manusia yang berkualitas,

produktif dan profesional. Produktivitas kerja adalah rasio dari hasil kerja

dengan waktu yang dibutuhkan untuk menghasilkan produk dari seorang

tenaga kerja.1

Meski sebuah perusahaan telah memiliki financial yang kuat, bahan

baku yang tersedia, memiliki teknologi yang canggih serta ditunjang dengan

sistem manajemen yang baik, jika sumber daya manusianya tidak memadai

maka seluruh faktor tersebut tidak dapat menunjang tercapainya tujuan

perusahaan. Manajemen sumber daya manusia merupakan proses penarikan,

1
Edi Sutrisno,MenajemenSumberdayaManusia, (Jakarta: Pernada Media, 2009), h. 4

1
seleksi, pengembangan, pemeliharaan dan penggunaan sumber daya manusia

dalam rangka untuk mencapai tujuan organisasi secara efektif dan efisien.2

Produktivitas yang tinggi dalam industri mencerminkan keadaan dari

pekerja yang dapat bekerja dengan baik dan penuh konsentrasi, serta punya

motivasi yang tinggi untuk bekerja dan juga pekerja yang baik harus bekerja

sesuai bidang atau keahlian masing-masing, jika tidak sesuai maka pekerja

tidak bisa melakukan pekerjaan dengan optimal dan dari pekerjaan yang

dikerjakan tenaga kerja juga harus memperoleh upah atau gaji yang sesuai

dengan pekerjaan yang dilakukan.

Produktivitas kerja merupakan tingkat keunggulan yang diharapkan

dan pengendalian atas tingkat keunggulan untuk memenuhi keinginan

konsumen. Produktivitas menunjukkan bahwa individu merupakan

perbandingan diri efektivitas keluaran pencapaian untuk kerja maksimal

dengan efisiensi dalam satu masukan (tenaga kerja) yang mencakup kualitas,
3
kuantitas dalam waktu tertentu. Produktivitas dimulai dari kebutuhan

pelanggan dan berakhir pada persepsi pelanggan. Hal ini dapat

diimplementasikan interaksi antara tenaga kerja dan pelanggan yang

mencakup :

a) Ketepatan waktu : berkaitan dengan kecepatan memberikan tanggapan

terhadap keperluan pelanggan.

2
Wahibur Rokhman, Manajemen Sumber Daya Manusia, (Kudus: Nora MediaEnterprise,
2011), h. 23
3
Sadarmayanti,SumberDayaManusia dan Produktivitas, (Bandung:C.V Mandar Maju,
2009), h. 38

2
b) Penampilan tenaga kerja : berkaitan dengan kebersihan dan kecocokan

dalam berpakaian.

c) Kesopanan dan tanggapan terhadap keluhan : berkaitan dengan bantuan

yang diberikan dalam menyelesaikan masalah-masalah yang diajukan

pelanggan.

Produktivitas memiliki dua dimensi, pertama efektivitas yang

mengarah kepada pencapaian untuk kerja yang maksimal yaitu pencapaian

target yang berkaitan dengan kualitas, kuantitas, dan waktu. Kedua yaitu

efesiensi yang berkaitan dengan upaya membandingkan input dengan realisasi

penggunaanya atau bagaimana pekerjaan tersebut dilaksanakan. 4 Efisiensi

menganggap bahwa tujuan-tujuan yang benar telah ditentukan dan berusaha

untuk mencari cara-cara yang paling baik untuk mencapai tujuan-tujuan

tersebut. Efisiensi hanya dapat dievaluasi dengan penilaian-penilaian relatif,

membandingkan antara masukan dan keluaran yang diterima. Input bisa

mencakup biaya produksi (production cost) dan biaya peralatan (equipment

cost).Sedangkan output bisa terdiri dari penjualan (sales), earnings

(pendapatan), market share dan kerusakan (defects).

Wujud dari efisiensi dan efektivitas kerja pada umumnya tercermin

pada tingkat produktivitas kerja, yaitu adanya hasil yang dicapai sebanding

dengan proses-proses kegiatan yang dilakukan, dimana terdapat rasio antara

4
Prathama rahardja, Mandala manurung, Teori Ekonomi Makro suatu pengantar, (Jakarta:
Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi UI, 2010), h. 260

3
output dengan input. 5 Produktivitas mengandung pengertian sikap mental

yang selalu mempunyai pandangan “mutu kehidupan hari ini harus lebih baik

dari kemarin dan hari esok lebih baik dari hari ini”. Pengertian ini mempunyai

makna bahwa kita harus melakukan perbaikan. Dalam suatu perusahaan,

manajemen harus terus-menerus melakukan perbaikan proses produksi, sistem

kerja, lingkungan kerja, teknologi dan lain-lain.6

Penjualan memasarkan konsep yang pada akhirnya membawa kita

kepada pengertian produktivitas tenaga kerja.Dalam proses penjualan, penjual

atau penyedia barang dan jasa memberikan kepemilikan suatu komoditas

kepada pembeli untuk suatu harga tertentu. Sarana pemasaran bekerjasama

dengan pasar untuk menciptakan pertukaran dengan maksud agar memenuhi

kebutuhan dan keinginan manusia. 7 Maka dari itu kita kembali ke konsep

sebagai kegiatan manusia yang diarahkan untuk memenuhi kebutuhan dan

keinginan melalui proses pertukaran.

Dalam pemasaran harus memiliki kemampuan menciptakan adanya

kreativitas dan inovatif. Karena kreativitas yakni mampu menangkap dan

menciptakan peluang-peluang bisnis yang bisa dikembangkan. Sedangkan

inovasi adalah mampu melakukan pembaruan-pembaruan dalam menangani

bisnis yang digelutinya. Sifat inovatif ini akan mendorong bangkitnya kembali

5
Prathama rahardja, Mandala manurung, Teori Ekonomi Makro suatu pengantar,
(Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi UI, 2010), h. 261
6
Sadarmayanti,SumberDayaManusia dan Produktivitas, (Bandung:C.V Mandar Maju,
2009), h. 39
7
FrancisTantri, Pengantar Bisnis, (Jakarta: Rajawali Pers, 2009), h. 10

4
kegairahan untuk meraih kemajuan dalam berbisnis. 8 Khususnya, penjual

mempelajari bagaimana menjadi lebih profesional dalam hal manajemen

pemasaran mereka.

Penjualan merupakan sebuah proses dimana kebutuhan pembeli dan

kebutuhan penjual dipenuhi, melalui antar pertukaran dan kepentingan. Bahwa

sales adalah marchandise (Something to be shold) plus service,Kecakapan

seorang sales dalam menjual yang meliputi proses dalam penjualan yang

dimulai dari langkah pertama sampai dengan terlaksananya suatu penjualan.

Dalam memasarkan barang penjual mampu menjaga keseimbangan yakni

orang yang berbisnis harus menjaga kelangsungan alam, tidak merusak

lingkungan.9

Ukuran produktivitas yang paling terkenal berkaitan dengan tenaga

kerja yang dapat dihitung dengan membagi pengeluaran oleh jumlah yang

digunakan atau jam-jam kerja orang 10 . Salah satu usaha yang bergerak di

bidang penjualan sepeda motor yaitu PT. Graha Auto Pratama beralamat

dijalan lintas Riau-Sumut km 4, berdiri dari tahun 2010. Layanan utama yang

diberikan kepada komsumen adalah menjual sepeda motor sesuai harga yang

beredar resmi dipasaran, kemudahan dalam pembayaran menggunakan jasa

kredit leasing, danmenyediakan service motor.11

8
Ma’ruf Abdullah, Wirausaha Berbasis Syariah, (Banjarmasin: Antasari Press, 2011), h.
8
9
Veithzal Rivai, Islamic Marketing, (Jakarta: Gramedia pustaka utama), h. 49
10
Drs. Muchdarsyah Sinungan, Produktivitas Apa dan Bagaimana, ( Jakarta: PT Bumi
Aksara, 2009), h. 12.
11
Manager, Wawancara, (Bagan Batu: PT Graha Auto Pratama, 2020)

5
Berdasarkan wawancara awal kepada pihak PT. Graha Auto Pratama

mereka mengatakan bahwa sangat memperhatikan produktivitas kerja

karyawan. Maka mereka harus memperhatikan dengan cara menseleksi

dengan sebaik mungkin untuk menerima pekerja, dengan skill yang bagus,

tingkat pendidikan yang bagus, keterampilan, disiplin dan sikap yang ramah.

Ini bertujuan agar tenaga kerja yang baik bisa mencapai target yang hendak

dicapai, karena rata-rata setiap karyawan diwajibkan bisa menjual produk

motor setiap pertiga bulan itu sebanyak 5 sampai 10 unit.12

Adapun data awal yang penulis dapat dilapangan berdasarkan

observasi dan wawancara pada tahun 2019 dapat dilihat dengan tabel sebagai

berikut:

Tabel 1.1.

Target penjualan dan pencapaian penjualan

No. Bulan Target Jual Baru Tercapai P(%)


1 Januari 10 Unit 4 Unit 40.0
2 Februari 10 Unit 8 Unit 80.0
3 Maret 10 Unit 3 Unit 30.0
4 April 8 Unit 5 Unit 65.0
5 Mei 9 Unit 6 Unit 70.0
6 Juni 10 Unit 3 Unit 30.0
7 Juli 9 Unit 3 Unit 35.0
8 Agustus 9 Unit 3 Unit 35.0
9 September 8 Unit 2 Unit 30.0
10 Oktober 9 Unit 5 Unit 55.0
11 November 10 Unit 6 Unit 60.0
12 Desember 10 Unit 6 Unit 60.0
Total 112 Unit 54 Unit 45%
Sumber : Data Olahan 2019

12
Manager, Wawancara, (Bagan Batu: PT. Graha Auto Pratama, 2019)

6
Berdasarkan data tabel diatas dapat dianalisa bahwa kenyatannya

masih banyak yang belum mencapai target penjualan atau data setiap bulannya

mengalami fluktuatif. Dapat disimpulkan bahwa total penjualan tidak setara

dengan target penjualan sepeda motor setiap bulannya yang sudah ditentukan

PT. Graha Auto Pratama.

Produktivitas kerja bisa ditingkatkan, jika pekerja dalam bekerja

bersungguh-sungguh maka layak bagi perusahaan memberikan upah dalam

bentuk apapun. Setelah apa yang diharapkan tercapai, maka sebagai balas

jasa/imbalan yang diberikan kepada pekerja adalah upah atau gaji.

Kemampuan dari tenaga kerja yang disebabkan oleh beberapa faktor, baik

yang berhubungan dengan tenaga kerja itu sendiri maupun faktor lainnya

seperti pendidikan, keterampilan, disiplin, sikap, kesempatan kerja dan

prestasi.13

Kinerja seorang karyawan merupakan salah satu faktor yang

mempengaruhi pelaksanaan sebuah usaha. Berdasarkan keterangan tersebut

maka penulis tertarik untuk meneliti tentang usaha sepeda motor dan

mengangkat dalam bentuk skripsi dengan judul: “Analisis Produktivitas

Kerja karyawan Pada PT. Graha Auto Peratama Desa Bagan Batu

Menurut Ekonomi Syariah”.

B. Batasan Masalah

13
Buchari Alma, ManajemenBisnisSyariah, (Bandung: Alfabeta, 2009), h. 5

7
Agar penelitian ini lebih terarah dan tidak menyimpang dari topik yang

dibahas, maka penulis membatasi permasalahan ini dengan memfokuskan

analisis produktivitas kerja karyawan pada PT. Graha Auto Pratama desa

Bagan Batu ditinjau Menurut Ekonomi Syariah.

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas,

dapat dirumuskan pokok permasalahan dalam penelitian ini yaitu:

1. Bagaimana analisis produktivitas kerja karyawan pada PT. Graha Auto

Pratama Desa Bagan Batu ?

2. Bagaimana faktor penghambat dalam produktivitas kerja karyawan di PT.

Graha Auto PratamaDesa Bagan Batu?

3. Bagaimana tinjauan Ekonomi Syariah mengenai produktivitas kerja

karyawan pada PT. Graha Auto PratamaDesa Bagan Batu ?

D. Tujuan dan Kegunaan Penelitian

1. Tujuan Penelitian

a. Untuk mengetahui bagaimana analisis produktivitas kerja karyawan

pada PT. Graha Auto Pratama Desa Bagan Batu.

b. Untuk mengetahui bagaimana faktor penghambat dalam produktivitas

kerja karyawan pada PT. Graha Auto Pratama Desa Bagan Batu .

c. Untuk mengetahui bagaimana tinjauan Ekonomi Syariah mengenai

produktivitas kerja pada PT. Graha Auto Pratama Desa Bagan Batu .

8
2. Kegunaan Penelitian

a. Sebagai syarat bagi penulis dalam menyelesaikan studi, guna

memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Syariah (SE) pada Fakultas

Syariah dan Hukum jurusan Ekonomi Syariah

b. Sebagai sumbangan pemikiran dalam khasanah ilmu pengetahuan, dan

hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah literatur skripsi

tentang Ekonomi Islam di Perpustakaan Uin Suska Riau.

c. Untuk mengembangkan dan mengaplikasikan ilmu pengetahuan yang

telah penulis terima dalam perkuliahan.

E. Metode Penelitian

1. Lokasi Penelitian

Untuk melakukan Penelitian ini penulis mengambil lokasi di PT

Graha Auto Pratama Kecamatan Bagan Sinembah Kabupaten Rokan Hilir

yang berada di Jalan lintas Riau-Sumut km 4.

2. Subjek dan Objek Penelitian

Sebagai subjek dalam penelitian ini adalah pengelola usaha

penjualan sepeda motor PT Graha Auto Pratama di Desa Bagan Batu yaitu

mulai dari pimpinan dan seluruh tenaga kerjanya, sedangkan yang menjadi

objeknya adalah produktivitas kerja pada PT. Graha Auto Pratama di Desa

Bagan Batu.

9
3. Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah 20 orang yang terdiri dari 1

manager dan 19 orang karyawan. Sedangkan untuk sample, penelitian

dapat meneliti seluruh elemen populasi yang di sebut dengan sensus atau

meneliti sebagian dari elemen-elemen populasi disebut dengan penelitian

sampel, 14 dikarenakan populasi sedikit maka seluruh populasi dijadikan

sample yaitu sebanyak 20 orang dengan metode Sensus / Total Sampling.

4. Sumber Data

a. Data Primer yaitu data yang diperoleh langsung dari responden,

melalui observasi, wawancara, dan angket kepada tenaga kerja yang

terkait pada usaha penjualan sepeda motor di Kecamatan Bagan

Sinembah.

b. Data Sekunder adalah data yang telah lebih dahulu dikumpulkan dan

dilaporkan oleh orang atau instansi diluar dari penelitian sendiri,

walaupun yang dikumpulkan itu sesungguhnya adalah data yang asli.

Data sekunder ini bisa diperoleh dari instansi-instansi, perpustakaan

maupun dari pihak lainnya yang terkait dengan permasalahan

penelitian yang sedang diteliti atau sedang diuji.

5. Metode Pengumpulan Data

Adapun beberapa metode yang digunakan dalam mengumpulkan

data untuk menunjang penelitinan ini yaitu:

14
H. MohSidikPriadana, SaludinMuis, MetodologiPenelitianEkonomidanBisnis,
(Yogyakarta: GrahaIlmu, 2009), h. 103

10
a. Observasi

Observasi atau pengamatan merupakan aktivitas pencatatan

fenomena yang dilakukan secara sistematis. 15 Maksudnya dengan

mengamati langsung ke lapangan untuk mendapatkan gambaran secara

nyata tentang bagaimana meningkatkan Produktivitas tenaga kerja

dalam memenuhi target penjualan sepeda motor di Kecamatan Bagan

Sinembah.

b. Wawancara

Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data

apabila peneliti ingin melakukan study pendahuluan untuk menemukan

permasalahan yang harus diteliti, tetapi apabila peneliti juga ingin

mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam. 16 Yaitu

penulis melakukan wawancara secara langsung kepada pengelola

usaha dan tenaga kerja yang berkerja pada usaha penjualan sepeda

motor di Kecamatan Bagan Sinembah.

c. Angket

Yaitu merupakan teknik yang dilakukan dengan cara

memberikan daftar pertanyaan kepada responden dengan memilih

salah satu jawaban yang telah disediakan dalam daftar pertanyaan.

d. Studi pustaka

Yaitu penulis mengambil data yang bersumber dari buku-buku

yang berhubungan dengan masalah yang diteliti.

15
Muhammad Idrus, MetodePenelitianIlmuSosial, ( Yogyakarta: UII, 2009 ), h. 101
16
Sugiyono, MemahamiPenelitianKualitatif, (Bandung: Alfabeta, 2014), h. 72

11
6. Metode Analisa Data

Metode Analisis Data yang penulis gunakan dalam penelitian ini

adalah analisa kualitatif yaitu analisa dengan jalan mengelompokkan data-

data berdasarkan kategori-kategori atas dasar persamaan jenis dari data-

data yang ada,kemudian data tersebut diuraikan sedemikian rupa sehingga

diperoleh gambaran yang utuh tentang masalah yang akan diteliti.

7. Metode Penulisan

Dalam penulisan ilmiah ini, yaitu menggunakan metode-metode

yang terdiri dari:

a. Deduktif yaitu menggunakan kaedah umum yang ada kaitannya

dengan tulisan ini kemudian dianalisa dan diambil kesimpulan secara

khusus.

b. Induktif yaitu menggunakan kaedah khusus yang ada kaitannya dengan

tulisan ini kemudian dianalisa dan diambil kesimpulan secara umum.

c. Diskriptif yaitu mengemukakan data-data dan keterangan yang

diperoleh untuk dipaparkan dan analisa.

F. Penelitian Terdahulu

Maksud dari penelitian terdahulu ini untuk suatu kebutuhan ilmiah

yang berguna yang dapat memberikan kejelasan dan batasan posisi yang

dilakukan oleh penulis dalam melakukan penelitiannya terhadap penelitian

yang dilakukan peneliti sebelumnya. Dalam hal ini, beberpa penelitian yang

sudah dilakukan oleh peneliti lain yang berkaitan dengan judul “Analisis

Produkitvitas kerja pada PT. Graha auto pratama desa bagan batu menurut

12
ekonomi syariah.” Dengan mengetahui penelitian terdahulu, maka penelitian

ini menjadi jelas.

Penelitian terdahulu yang berkaitan dengan produktivitas tenaga kerja

penah dilakukan oleh Rika Andriani dengan judul, “Produktivitas tenaga kerja

pada usaha furniture di kecamatan simpang alahan mati Kabupaten pasaman

ditinjau Menurut ekonomi islam” 17 , penelitian ini menggunakan bentuk

penelitian kualitatif. Hasil dari penelitian ini adalah, (1.) Upaya untuk

meningkatkan produktivitas tenaga kerja pada usaha furniture di Kecamatan

Simpang Alahan Mati Kabupaten Pasaman dengan cara pendidikan dan

pelatihan, pemberian motivasi, pengawasan disiplin kerja, tanggung jawab,

meningkatkan sarana pendukung meliputi lingkungan kerja, upah dan

kompensasi. (2.) Dari hasil penelitian ini yang penulis lakukan bahwa

produktivitas tenaga kerja pada usaha furniture di Kecamatan Simpang Alahan

Mati Kabupaten Pasaman sudah sesuai dengan ekonomi Islam hal ini dapat

dibuktikan dengan pemberian upah, kompensasi, motivasi dan semangat kerja

yang diberikan pengusaha terhadap tenaga kerjanya.

Penelitian yang terakhir adalah penelitian yang dilakukan oleh Khairul

Anwar dengan judul “faktor-faktor yang mempengaruhi semangat kerja

Karyawan pada pt. Adira finance bagan batu Kecamatan bagan senembah

Rokan hilir”18, penelitian ini menggunakan bentuk penelitian kuantitatif. Hasil

17
Rika Andriani, “Produktivitas tenaga kerja pada usaha furniture di kecamatan simpang
alahan mati Kabupaten pasaman ditinjau Menurut ekonomi islam”, Skripsi, Pekanbaru: UIN SUSK
RIAU, 2012; t.d.
18
Khairul Anwar, “faktor-faktor yang mempengaruhisemangatkerjaKaryawanpada pt.
Adira finance baganbatuKecamatanbagansenembahRokanhilir”, Skripsi, Pekanbaru: UIN SUSKA
RIAU, 2012; t.d.

13
dari penelitian ini adalah (1.) Semangat kerja yang rendah akan berpengaruh

terhadap produktivitas kerjakaryawan sehingga akan bisa merugikan

perusahaan tersebut. (2.) Kompensasi yang kurang memuaskan yang diberikan

oleh perusahaan kepada

karyawannya akan berpengaruh terhadap semangat kerja karyawan dan akan

mengalami penurunan hasil kerja. (3.) Kurangnya motivasi atau dorongan

yang diberikan oleh perusahaan terhadap karyawannya bisa menimbulkan

dampak yang tidak baik bagi perusahaan tersebut yang mana nantinya akan

merugikan perusahaan itu sendiri. (4.) Lingkungan kerja yang kurang baik

akan bisa membuat semangat kerja karyawan menurun.

Untuk memudahkan dalam membedakan penelitian penulis dengan

para peneliti terdahulu dapat dilihat dalam tabel berikut ini:

Tabel. 1.2.
Persamaan dan Perbedaan Penelitian

No. Nama peneliti, Judul Persamaan Perbedaan


Penelitian dan Tahun
1. Rika Andriani, Sama-sama Penelitian yang
Produktivitas tenaga meneliti tentang dilakukan oleh Rika
kerja pada usaha produktivitas Andriani ini adalah
furniture di kecamatan tenaga kerja pada meneliti karyawan
simpang alahan mati sebuah usaha disebuah usaha furniture
Kabupaten pasaman sedangkan peneliti
ditinjau Menurut disebuah usaha jual beli
ekonomi islam, 2012 sepeda motor
2. Khairul Anwar, Sama-sama Penelitian yang
faktor-faktor yang meneliti tentang dilakukan oleh Khairul
mempengaruhi kinerja seorang Anwar ini adalah faktor
semangat kerja karyawan di apa yang mempengaruhi
Karyawan pada pt. sebuah pt. semangat kerja,
Adira finance bagan sedangkan peneliti
batu Kecamatan bagan meneliti tentang faktor

14
senembah Rokan hilir yang memperngaruhi
tingkat penjualan
menurun

G. Sistematika Penulisan

Untuk lebih memudahkan pembaca dalam memahami dan menelusuri

dari tulisan ini, maka penulis menyusun sistematika penulisan dalam beberapa

bab dan sub-sub bab sebagai berikut:

BAB I : PENDAHULUAN

Merupakan Bab Pendahuluan Yang Berisikan Latar Belakang

Masalah, Batasan Masalah, Rumusan Masalah, Tujuan dan

Kegunaan Penelitian Dan Sistematika Penulisan.

BAB II : GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

Gambaran umum tentang lokasi penelitian yang berisikan

gambaran umum lokasi penelitian yakni desa Bagan Batu

Kecamatan Bagan Sinembah, sejarah berdirinya PT Graha Auto

Pratama, visi dan misi, serta struktur organisasi perusahaan.

BAB III : TELAAH PUSTAKA

Dalam bab ini membahas tentang teori yang berkaitan tentang

produktivitas tenaga kerja, program peningkatan produktivitas,

15
faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas tenaga kerja, dan

konsep bekerja dalam Islam.

BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Dalam bab ini merupakan hasil penelitian tentang analisis

produktivitas kerja karyawan pada PT. Graha Auto Pratama desa

bagan batu tinjauan Ekonomi Syariah.

BAB V : PENUTUP

Pada bab ini penulis memberikan kesimpulan dari hasil penelitian

dan selanjutnya memberikan saran-saran yang ditujukan untuk

perbaikan kondisi penulisan yang akan datang.

16
BAB II

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN DAN SEJARAH

PT. GRAHA AUTO PRATAMA

A. LETAK GEOGRAFIS

Penelitian ini dilakukan tepatnya di Kabupaten Rokan hilir yang

daerahnya merupakan hasil pemekaran kabupaten Bengkalis dengan undang-

undang no 53 tahun 1999. Wilayah ini terletak dibagian paling utara dari

Propinsi Riau atau pada pesisir Timur pulau sumatra, yaitu antara 14’-2’30’

lintang utara dan 100’-16’-101’-21’ bujur timur. Berdasarkan letak georafis

ini, Kabupaten Rokan hilir berada pada posisi yang strategis, yaitu jalur

pelayaran internasional selat malaka. Hal ini menempatkannya menjadi salah

satu lintas gerbang regional bagi Propinsi Riau. Disamping itu Kabupaten

Rokan Hilir mempunyai keunggulan, dengan dekatnya wilayah administrasi

dan aksesibilitas yang baik dengan kota dumai yang salah satu fungsi

utamanya sebagai pusat kegiatan ahli muat angkutan Nasional dan

Internasional.

Penelitian ini tepatnya dilakukan di desa Bagan Batu Kecamatan

Bagan Sinembah Kabupaten Rokan Hilir. Desa bagan batu merupakan sebuah

kelurahan yang terletak di Kecamatan Bagan Sinembah Kabupaten Rokan

Hilir. Kepenghuluan Balam Sempurna baru dikenal pada tahun 1988 M yang

juga merupakan desa Transmigrasi pada program pemerintah Orde Baru.

Bagan Batu merupakan Ibu Kota dari Kecamatan Bagan Sinembah yang

termasuk kedalam Kabupaten Rokan Hilir. Kecamatan Bagan Sinembah

17
mempunyai wilayah seluas 847,35 Km, sedangkan Kota Bagan Batu

mempunyai wilayah seluas 99,99 Km, dengan bentuk topografi tanah

berbentuk daratan. Kecamatan Bagan Sinembah berbatasan dengan wilayah

sebagai berikut :

1. Sebelah Utara berbatasan langsung dengan Kecamatan Simpang Kanan

2. Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Pujud

3. Sebelah Barat berbatasan dengan Propinsi Sumatra Utara

4. Sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Bangko Pusako Bagan Batu

terletak pada 50m di atas Permukaan laut. Jarak Bagan Batu dengan ibu

kota Kabupaten yaitu Bagan Siapiapi adalah 68.00 Km.

Kegiatan mata pencarian masyarakat Kecamatan Bagan Sinembah

terbagi beberapa bagian seperti petani, pegawai, pedagang, buruh dan lain-

lainya. Dilihat dari lokasi wilayah desa di Kecamatan Bagan Sinembah

bertofografi dataran rendah/hamparan dengan struktur tanah pada umumnya

terdiri dari tanah podsolik merah kuning dari batuan dan alluvial serta tanah

organosol dan gley humus dalam bentuk rawa-rawa atau tanah basah. Dengan

tofografi dataran rendah atau hamparan kecamatan Bagan Sinembah

merupakan daerah lintas Sumatera yang ramai dilalui kendaraan, selain itu

didaerah ini juga banyak terdapat perkebunan kelapa sawit yang dikelola oleh

swasta.19

Struktur tanah berupa rawa dan gambut dengan ketebalan 75 sampai

300 Centimeter. Mengandung keasaman yang cukup tinggi yaitu antara 4

19
http://docplayer-info.cdn.ampproject.org/v/s/docplayer.info/amp/72778329-Bab-ii-
gambaran-umum-lokasi-penelitian-a-letak-geograsfis-kecamatan-bagan -sinembah.html?....

18
sampai 5 namun tanahnya sangatsubur Tanahnya cocok untuk tanaman

pangan, pertanian, daerah ini tidak memerlukan pupuk buatan yang banyak,

sebaliknya cukup menggunakan kapur pertanian. Lalu lintas antar desa

maupun dari Desa ke pusat Kecamatan cukup lancar, dimana 10 Desa

dijangkau dengan kendaraan beroda empat.

B. Sejarah Singkat PT. Graha Auto Pratama

PT Graha Auto Pratama atau yang lebih di kenal sebagai Graha

Yamaha, didirikan pada tanggal 20 maret 2010. Graha Yamaha merupakan

satu diantara dealer resmi Yamaha di pulau Batam yang didirikan pada tanggal

20 Maret 2007. 20Semangat dan komitmen yang sudah ditanamkan sejak awal

adalah menjadikannya sebagai sebuah dialer yang besar dan terpercaya dalam

3 aspek yaitu :

a. Aspek kepercayaan,

Aspek kepercayaan atau keyakinan adalah suatu sikap yang

ditunjukkan oleh manusia saat ia merasa cukup tahu dan menyimpulkan

bahwa dirinya telah mencapai kebenaran. Karena keyakinan merupakan

sikap, maka keyakinan seorang tidak selalu benar atau keyakinan semata

bukanlah jaminan kebenaran.

b. Aspek loyalitas dan

Aspek loyalitas merupakan suatu hal yang bersifat emosional.

Untuk mendapatkan suatu sikap loyal sesorang, terdapat banyak faktor

20
KhairulBahri, Wawancara, BaganBatu , 11 November 2019.

19
yang akan mempengaruhinya. Loyalitas juga merupakan kondisi psikologi

seorang karyawan dan perusahaanya.

c. Aspek kekeluargaan.

Aspek kekeluargaan merupakan suatu hal yang membuat para

pekerja didalam sebuah perusahaan merasa nyaman saat bekerja di

perusahaan yang orang –orang didalam nya menganggap satu sama lain

sebagai suatu keluarga.

Graha Yamaha selama dalam perjalanan 3 tahun sebagai rookie di

pulau Batam, banyak hal yang sudah dilalui sebagai wujud komitmen kami

kepada keluarga besar Yamaha yang dimana salah satunya adalah menjadi

sumbangsih terbesar terhadap kontribusi penjualan dengan selalu

menempatkan Yamaha di atas kompetitor lainnya. Harapan besar PT. adalah

Graha Yamaha dapat terus memberikan kontribusi yang positif kepada

keluarga besar Yamaha, baik saat ini maupun di masa yang akan datang.

Dengan berlandaskan kebersamaan, bisnis dimulai dengan kondisi

yang sehat dan dengan strategi yang jelas dan merupakan mainbisnis yang

selalu dikedepankan pada awal pembentukan dan sampai saat ini, komposisi

kepemilikan saham adalah 80% dimiliki oleh eddy haryanto selaku direktur

dan 20% dimiliki oleh eddy hasan selaku komisaris.

Sebelum graha yamaha ini didirikan, jauh kebelakang bisnis yang

sudah digeluti adalah showroom sepeda motor bekas yang saat ini masih eksis.

20
Kami selalu berkomitmen untuk terus memajukan yamaha, baik saat ini

maupun dimasa yang akan datang.

C. Visi dan Misi Perusahaan

a. Visi Perusahaan

1. Eksistensi

2. Terbesar

3. Terpercaya

Mengedepankan penyelenggaraan perusahaan dengan sistem

manajemen yang bermutu dan pembinaan sdm yang handal, berwawasan

luas, yang siap untuk menghadapi persaingan dalam satu kesatuan untuk

menjadikan graha yamaha sebagai dialer besar dan terpercaya.

b. Misi Perusahaan

1. Kreatif

2. Pelayanan Maksimum

Menciptakan penjualan yang sehat melalui pendekatan marketing

yang kreatif dan berkesinambungan dengan mengedepankan persaingan

yang sehat serta pelayanan purna penjualan yang maksimum sebagai

langkah-langkah menjadi dialer pilihan.

D. Struktur Organisasi Perusahaan

Untuk lebih lancarnya suatu kegiatan perusahaan, demi tercapainya

suatu tujuan yang memerlukan beberapa sarana. Salah satu sarana yang

21
dibutuhkan tersebut adalah organisasi yang peorganisasiannya telah terstruktur

dengan baik. Organisasi merupakan proses kerja sama antara dua orang atau

lebih untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Sedangkan organisasi

perusahaan adalah suatu organisasi yang meliputi berbagai fungsi

dikoordinasikan untuk memproduksi sebagian barang dan jasa tertentu dan

tujuan ekonominya tergantung pada perbandingan kekuasaan dalam organisasi

tersebut. Struktur organisasi akan menggambarkan pembagian-pembagian

tugas menurut fungsi-fungsi yang ada dalam organisasi, dan dapat pula

dijadikan sebagai sarana untuk bisa mengendalikan agar para pekerja mau

bekerja dengan baik.

Gambar 2.1

Struktur Organisai Pt. Graha Auto Pratama

Desa Bagan Batu Kabupaten Rokan Hilir.

OWNER

MANAGER

COUNTER SALES
CHIEF ADH
HEAD SUPERVISOR
MEKANIK

-MEKANIK ADMIN -COUNTER KOORDINATOR


-SERVICE & SALES MARKETING
COUNTER FINANCE -DELIVERY
-PART KEEPER MAN
PDI MAN MARKETING

22
1. Struktur Organisasi

1) Owner : Seseorang atau kelompok yang menjadi pemilik dari usaha

ini, biasanya ada investasi dari beberapa investor namun pemilik usaha

tetap jadi owner dan investor bisa dikatakan owner.

2) Manager : Seseorang yang mengawasi penuh jalannya usaha di

perusahaan ini, melihat jalan atau tidaknya penjualan motor di pt ini,

yang mendapat perintah langsung oleh pemilik.

3) Chief Mekanik : Sebagai kepala mekanik, yang memberikan

pembagian tugas kerja kepada mekanik atas dasar kaahlian, hasil kerja

dan mengawasi kerja mekanik

a. Mekanik : Para ahli mesin yang memperbaiki motor yang rusak.

b. Service Counter : tempat pengaduan bagian mana dalam motor

yang harus diperbaiki.

4) ADH : Administration Departemen Head yaitu orang yang mengatur,

mengelola dan menjadi kepala atas penjualan motor

a. Admin & Finance : Seseorang yang bertugas untuk mengurusi hak

yang berkaitan tentang administrator yang bekerja dengan

computer maupun buku.

5) Counter Head : Tugasnya menjadi pengawas atas penjualan yang

ditawarkan counter sales

a. Counter Sales : yang bertugas menjual dan mempromosikan

produk-produk yang ada di counter, dan yang memberikan

pelayanan yang baik terhadap konsumen.

23
b. Delivery Man : yang bertugas mengantar motor yang sudah

berhasil dijual

c. PDI Man : seseorang yang melakukan prosuder wajib di dialer,

saat meneriman barang dari pabrik masuk ke dialer harus meliputi

penyetelan mesin sesuai dengan spek, pengisian bahan bakan,

tekanan angin, serta laporan cacat blemish di cat goresan dan

lainya.

6) Sales Supervisor : Seseorang yang memimpin team sales atau tim

penjualan dalam penjualan motor

a. Koordinator marketing : Orang yang menjadi pengawas langsung

dalam penjualan dan yang meberikan tugas sesuai dengan

kemampuan pekerjanya agar mencapai target.

b. Marketing : Seseorang yang diharapkan dari perusahaan agar dapat

menjadikan perusahaan meraih kesuksesan ataupun kemunduran.

Tugas utama seorang marketing adalah menjual produk atau jasa

dari perusahaan yang mempunya target pasar dalam penjualan

produk.

24
BAB III

TELAAH PUSTAKA

A. Pengertian Produktivitas

Produktivitas berasal dari kata “produktiv” artinya sesuatu yang

mengandung potensi untuk digali, sehingga produktivitas dapatlah dikatakan

suatu proses kegiatan yang terstruktur guna menggali potensi yang ada dalam

sebuah objek. Filosofi produktivitas sebenarnya dapat mengandung arti

keinginan dan usaha dari setiap individu atau kelompok untuk selalu

meningkatkan mutu kehidupannya dan penghidupannya. Pada dasarnya

produktivitas adalah sikap seorang patriok yang secara otomatis memandang

hari depan dengan pikiran yang berakar pada keyakinan diri bahwa kehidupan

hari ini adalah lebih baik dari hari kemarin dan hari esok lebih baik dari hari

ini.

Selain itu produktivitas kerja yang tidak sesuai dapat disebabkan oleh

kelelahan kerja pada tenaga kerja yang dapat mempengaruhi produktivitas

kerja itu sendiri. Kelelahan mental dan fisik merupakan hal yang sangat

penting untuk menjadi perhatian, sebab keadaan mental dan fisik yang lelah

mempunyai hubungan yang erat dengan produktivitas kerja. Semakin tinggi

tingkat kelelahan kerja fisik dan mental maka semakin dapat menurunkan

produktivitas kerja.21

21
Suma’mur P.K, Higiene Perusahaan dan Kesehatan Kerja, (Jakarta: Sagung Seto,
2009), h. 359.

25
Secara istilah produktivitas adalah sesuatu yang digunakan untuk

mengukur kemampuan pruduksi suatu usaha atau suatu faktor produksi.

Pengukuran ini diperlukan untuk banyak hal dalam rangka pengebangan

bisnis. Misalnya informasi produktivitas, diperlukan untuk perbandingan,

untuk evaluasi, untuk perencanaan dan sebagainya. Produktivitas diukur

dengan rasio antara output dengan input, semakin tinggi rasio tersebut,

semakin tinggi produktivitas, dan sebaliknya.

Produktivitas juga merupakan suatu pendekatan interdisipliner dengan

tujuan untuk mencapai target yang diinginkan dengan cara pembuatan rencana

dan aplikasi penggunaan sumber daya secara efisien tanpa menurunkan

kualitas produksi. Produktivitas dari tenaga kerja dapat ditunjukkan sebagai

rasio dari jumlah keluaran yang dihasilkan per total tenaga kerja yang

dipekerjakan. Tenaga kerja yang dipekerjakan dapat terdiri dari tenaga kerja

langsung ataupun tidak langsung, akan tetapi biasanya meliputi keduanya.

Seseorang dapat dikatakan bekerja dengan produktif jika ia telah menunjukkan

output kerja yang paling tidak telah mencapai ketentuan minimal. Ketentuan

ini didasarkan atas besarnya keluaran yang dihasilkan secara normal dan

diselesaikan dalam jangka waktu sesuai dengan yang telah disepakati sehingga

pengukuran produktivitas dapat digunakan sebagai acuan untuk menilai dan

meningkatkan efisiensi produksi perusahaan.22

Produktivitas adalah suatu pendekatan interdisipliner untuk

menentukan tujuan yang efektif, pembuatan rencana, aplikasi penggunaan cara

22
Arif Budi,P,Implementasi safety punishment systemuntuk meningkatkan produktivitas
kerja. Higeia Journal Of Public Health Research And Development,1(2), (2017), h. 12.

26
yang produktif untuk menggunakan sumber-sumber secara efisien, dan tetap

menjaga adanya kualitas yang tinggi. Produktivitas adalah9 interaksi terpadu

antara tiga faktor yang mendasar, yaitu investasi, manajemen, dan tenga

kerja.23

1. Investasi

Komponen pokok dari investasi ialah modal, karena modal

merupakan landasan gerak suatu usaha, namun modal saja tidaklah cukup,

untuk itu harus ditambahkan dengan komponen teknologi. Untuk

berkembang menjadi bangsa yang maju, kita harus dapat menguasai

teknologi yang memberi dukungan kepada kemajuan pembangunan

nasional, ditingkat mikro tentunya teknologi yang mampu mendukung

kemajuan usaha atau perusahaan.

2. Manajemen

Kelompok manajemen dalam organisasi bertugas pokok

menggerakan orang-oranglain untuk bekerja sedemikian rupa sehingga

tujuan tercapai denganbaik. Hal-hal yang kita hadapi dalam manajemen,

terutama dalam organisasimodern, ialah semakin cepatnya cara kerja

sebagai pengaruh langsung darikemajuan-kemajuan yang diperoleh dalam

bidang ilmu pengetahuan danteknologi yang mempengaruhiseluruh aspek

organisasi seperti prosesproduksi, distribusi, pemasaran dan lain-lain.

Kemajuan teknologi yangberjalan cepat harus diimbangi dengan proses

yang terus-menerus melaluipengembangan sumber daya manusia, yakni

23
Drs. Muchdarsyah Sinungan, Produktivitas Apa dan Bagaimana, ( Jakarta: PT Bumi
Aksara, 2009), h. 17-18

27
melalui pendidikan danpengembangan. Dari pendidikan, latihan dan

pengembangan tersebut makaantara lain akan menghasilkan tenaga skill

yang mengusai aspek-aspek teknisdan aspek-aspek manajerial.

3. Tenaga Kerja

Hal-hal yang harus diperhatikan dalam kaitannya dengan tujuan

dan kinerja tenagakerja ialah :

a. Meningkatkan saling pengertian antara karyawan tentang

persyaratankinerja.

b. Mencatat dan mengakui hasil kerja seorang karyawan, sehinggamereka

termotivasi untuk berbuat yang lebih baik, atau sekurang-

kurangnyaberprestasi sama dengan prestasi yang terdahulu.

c. Memberikan peluang kepada karyawan untuk mendiskusikankeinginan

dan aspirasinya dan meningkatkan kepedulian terhadapterhadap karir

atau terhadap pekerjaan yang diemban sekarang.

d. Mendefinisikan atau merumuskan kembali sasaran masa

depan,sehingga karyawan termotivasi untuk berprestasi sesuai

denganpotensinya.24

B. Analisis Produktivitas Kerja

Produktivitas tenaga kerja mengandung pengertian yaitu perbandingan

antara yang dicapai dengan peran, serta tenaga kerja persatuan waktu.

Produktivitas merupakan salah satu tolak ukur apakah para pekerja tersebut

24
Anwar Prabu Mangkunegara, Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan
(Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2014), h. 10-11

28
menggunakan waktu secara efisien atau efektif. 25 Suatu perusahaan atau

organisasi tidak dapat mencapai tujuannya secara efisien atau efektif bila

produktivitas kerja tenaga kerjanya rendah, oleh sebab itu manusia sebagai

tenaga kerja merupakan unsur yang sangat penting dan pemegang peranan

utama dalam mencapai tujuan suatu usaha, maka diperlukan suatu cara untuk

dapat meningkatkan produktivitas kerja sehingga diperoleh hasil yang

diinginkan.

Efisiensi adalah istilah yang digunakan untuk mengukur kemampuan

pengelolaan atau pemanfaatan aset produksi. Oleh karena itu, efisiensi ini

berkaitan dengan bagaimana selayaknya suatu aset dikelola. Pengukuran ini

diperlukan untuk banyak hal dalam rangka pengembangan bisnis. Efisiensi

diukur dengan bagaimana selayaknya, atau bagaimana idealnya penggunaan

aset atau input dalam bereproduksi. Semakin mendekati ideal, dikatakan

semakin efisien, dan sebaliknya. Efisiensi ini hakikatnya adalah membatasi

pengeluaran yang tidak perlu atau membatasi hal-hal yang mubazir. Oleh

karena itu, efisiensi ini berkaitan dengan rantai nilai (value chain), yaitu

berkaitan antar aktivitas yang dilakukan dalam menciptakan barang dan jasa.26

Jadi produktivitas kerja merupakan salah satu alat ukur perusahaan

dalam menilai prestasi kerja para tenaga kerja, karena bila produktivitas

tenaga kerja mengalami penurunan maka tingkat output yang dihasilkan oleh

25
Bambang Kusriyanto,Meningkatkan Produktivitas Karyawan, ( Jakarta:Pustaka Binaan
Pressindo, 2013), h. 4
26
Henru Faizal Nur, Ekonomi Manajerial, (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2011), h.
399

29
perusahaan akan menurun pula. Hal yang penting didalam pengukuran

produktivitas baik input maupun output keduanya harus dapat diukur.27

1) Ukuran output dapat dinyatakan dalam bentuk antara lain:

a. Jumlah satuan fisik produk/ jasa

b. Nilai rupiah produk/ jasa

c. Nilai tambah

d. Jumlah pekerjaan

e. Jumlah laba kotor

2) Ukuran input dapat dinyatakan dalam bentuk anatara lain:

a. Jumlah waktu

b. Jumlah tenaga kerja

c. Jumlah jam-orang

d. Jumlah biaya tenaga kerja

e. Jumlah biaya penyusutan dan perawatan mesin

f. Jumlah seluruh usaha, dll.

C. Pengukuran Produktivitas Kerja Karyawan

Pengukuran produktivitas merupakan suatu alat manajemen yang

penting disemua tingkatan ekonomi. Di beberapa negara maupun perusahaan

pada akhir-akhir ini telah terjadi kenaikan minat pada pengukuran

produktivitas. Karena itu sudah saatnya kita membicarakan alasan mengapa

kita harus mengukur produktivitas.

27
Faustino Cardoso Gomes, Menajemen Sumber Daya Manusia,( Yogyakarta: CV. Andi
Offset, 2009), h. 159-160

30
Selama pekerja sedang dinilai keproduktifanya saat sedang bekerja

maka pekerjaannya harus diukur dengan hasil-hasil yang sudah dicapainya

untuk dibandingkan dengan perencanaan semula. Manager disini bertugas

penuh dalam mengawas para pekerjanya agar bekerja sesuai dengan aturan

agar pekerjaan berlangsung dengan baik.

Produktivitas tenaga kerja merupakan hal yang sangat menarik, sebab

mengukur hasil-hasil tenaga kerja manusia dengan segala masalah-masalah

yang bervariasi khususnya pada kasus di negara-negara berkembang atau pada

semua organisasi selama priode antara perubahan-perubahan besar pada

formasi modal.28

Secara umum pengukuran produktivitas berarti perbandingan yang

dapat dibedakan dalam tiga jenis yang sangat berbeda.

1) Perbandingan-perbandingan antara pelaksanaan sekarang dengan

pelaksanaan secara historis yang tidak menunjukkan apakah

pelaksanaan sekarang ini memuaskan namun hanya mengetengahkan

apakah meningkat atau berkurang serta tingkatannya.

2) Perbandingan pelaksanaan antara satu unit (perorangan tugas, seksi,

proses) dengan lainnya. Pengukuran seperti itu menunjukkan

pencapaian relatif.

3) Perbandingan pelaksanaan sekarang dengan targetnya dan inilah yang

tebaik sebagai memusatkan perhatian pada saran/tujuan.

28
Drs. Muchdarsyah Sinungan, Produktivitas Apa dan Bagaimana, ( Jakarta: PT Bumi
Aksara, 2009), h. 24

31
Untuk menyusun perbandingan-perbandingan ini perlulah

mempertimbangkan tingkatan daftar susunan dan perbandingan

pengukuran produktivitas. Paling sedikit ada 2 jenis tingkat produktivitas

yang berbeda, yakni produktivitas total dan produktivitas parsial.29

Total produktivitas = hasil total


masukkan total

Produktivitas pasial = hasil persial


Masukan total

Agar susunan daftar produktivitas dari waktu ke waktu sebanding,

setiap susunan daftar harus disesuaikan dengan nilai waktu dasar yang

menggunakan harga-harga paten. Oleh karena itu, melalui pengukuran

produktivitas kita dapat menghitung tenaga kerja, modal serta faktor-faktor

produktivitas lainnya. Akibatnya produktivitas faktor total merupakan rata-

rata tenaga kerja dan produktivitas modal yang diukur.

Pengukuran produktivitas tenaga kerja menurut sistem pemasukan

fisik perorangan/per-orangan/per-jam kerja orang diterima secara luas,

namun dari sudut pandangan/pengawasan harian, pengukuran-pengukuran

tersebut pada umumnya tidak memuaskan, dikarenakan adanya variasi

dalam jumlah yang diperlukan untuk memproduksi satu unit produk yang

berbeda. Oleh karena itu, digunakan metode pengukuran waktu tenaga

kerja (jam, hari atau tahun). Pengeluaran diubah kedalam unit-unit pekerja

yang biasanya diartikan sebagai jumlah kerja yang dapat dilakukan dalam

29
Drs. Muchdarsyah Sinungan, Produktivitas Apa dan Bagaimana, ( Jakarta: PT Bumi
Aksara, 2009), h. 23

32
satu jam oleh pekerja yang terpercaya yang bekerja menurut pelaksanaan

standar.

Mengukur produktivitas kerja karyawan merupakan hal penting

bagi perusahaan. 30

1. Produktivitas bagian

Produktivitas merupakan suatu pernyataan mengenai

perbandingan keluaran (output) dengan satu masukan (input),

misalanya:

a) Produktivitas Tenaga Kerja

Rumus:

Tenaga Kerja = Produktivitas Jumlah Produksi/Penjualan


Jumlah Tenaga Kerja

b) Produktivitas Modal

Rumus: Produktivitas

Modal = Jumlah Produksi/Penjualan


Jumlah Modal Kerja

c) Produktivitas Total

Menyatakan perbandingan keluaran bersih dengan jumlah

faktor masukan tenaga kerja dan modal.

Rumus:

Produktiv = Keluaran Neto


Total Jml. Tenaga Kerja & Modal Kerja
Semua Faktor Input

30
WilsonBangun, Manajemen Sumber Daya Manusia, ( Jakarta: Erlangga, 2012)h.156.

33
Ada dua cara utama pengukuran produktivitas total, yakni: Waktu

tenaga kerja dan keuangan tenaga kerja.

a. Metode Waktu Tenaga Kerja

Semua material, penyusutan jasa-jasa dan produk akhir yang

mengandung/menyangkut tenaga kerja dapat diubah kedalam ekuivalen

sumber tenaga kerja dengan (melalui) membagi hasil (output), masukkan

(input) menurut perhitungan keuangan dengan upah tahunan rata-rata

sekarang dari semua sumber tenaga kerja. Dalam hal ini disarankan bahwa

tenaga kerja pada para pekerja akan ditambahkan kedalam ekuivalen tenaga

kerja perlengkapan modal, jasa serta material yang dibeli.

b. Metode Finansial

Dalam beberapa kasus, indeks produktivitas dapat dikembangkan

dengan suatu metode langsung. Pada situasi seperti ini masalah pengukuran

produktivitas sering dilakukan dengan menggunakan perbandingan

finansial.

D. Peningkatan Produktivitas

Dalam mempromosikan barang yang akan dijual, karyawan adalah

salah satu sumber daya yang menjadi penentu keberhasilan penjualan. Jenis

dan intensitas bagian penjualan berbeda-beda sesuai dengan keahlian mereka

dibidangnya, sehingga penyediaan jumlah pekerja harus mengikuti tuntutan

perubahan kegiatan yang sedang berlangsung apabila dibutuhkan maupun

kekurangan pekerja.31

31
Wibowo, Manajemen Kinerja., ( Jakarta: Rajawali Pers. 2013), h. 12

34
Beralih dari kenyataan tersebut, maka suatu perencanaan karyawan PT.

Graha Auto Pratama yang menyeluruh dan terprinci harus meliputi perkiraan

jenis dan kapan karyawan PT. tersebut dibutuhkan. Dengan mengetahui

perkiraan penjualan perharinya dan waktu yang dibutuhkan, maka dapat

dimulai kegiatan pengumpulan karyawan dan motor yang berkualitas dan

banyak diminati.

Salah satu cara potensial tertinggi dalam peningkatan produktivitas

adalah mengurangi jam kerja yang tidak effektif. Kesempatan utama dalam

meningkatkan produktivitas manusia terletak pada kemampuan individu, sikap

individu dalam bekerja serta manajemen maupun organisasi kerja. Setiap

tindakan perencanaan peningkatan produktivitas individual paling sedikit

mencakup tiga tahap berikut :32

1. Mengenai faktor makro utama bagi peningkatan produktivitas.

2. Mengukur pentingnya setiap faktor dan menentukan prioritasnya.

3. Merencanakan system tahap-tahap untuk meningkatkan kemampuan

pekerja dan memperbaiki sikap mereka sebagai sumber utama

produktivitas.

PT Graha Auto Pratama mempunyai Kebijakan kesempatan kerja

efektif yang dimana itu merupakan salah satu faktor penting bagi peningkatan

produktivitas nasional karena produktivitas ekonomi nasional semata-mata

harus dipandang dari sudut pandang pendayagunaan yang dimana semua

pekerja berkemauan cukup tinggi.

32
Drs. Muchdarsyah Sinungan, Produktivitas Apa dan Bagaimana, ( Jakarta: PT Bumi
Aksara, 2009), h. 64-67

35
Dalam setiap perusahaan, karyawan yang bekerja didalamnya memiliki

jabatannya masing-masing yang sesuai dengan keahlian yang dimiliki. Salah

satu tanggung jawab manajer adalah meningkatkan produktivitas kerjanya,

supaya mereka dapat bekerja lebih efisien dan produktif. Karena kualitas

pelayanan dibangun atas adanya perbandingan dua faktor utama, yaitu jika

kenyataan lebih dari yang diharapkan, maka layanan dapat dikatakan bermutu,

sedangkan jika kenyataan kurang dari yang diharapkan, maka layanan

dikatakan tidak bermutu, dan apabila kenyataan sama dengan harapan, maka

layanan tersebut memuaskan.33

Tingkat produktivitas kerja digambarkan dari rasio PDB (Produk

Domestik Bruto) terhadap jumlah pekerja. Secara nasional, produktivitas

sektor umum (atau termasuk minyak bumi dan gas/migas) lebih besar dari

pada produktivitas sektor non-migas. Ini berarti nila output yang di hasilkan

oleh sektor migas lebih tinggi dibandingkan sengan sektor non-migas.34

Untuk meningkatkan Produktivitas secara umum dapat dicapai dalam

bentuk:

a. Jumlah produksi yang lebih besar dapat diperoleh dengan menggunakan

sumber daya yang sedikit.

b. Jumlah tenaga kerja yang sama dapat diperoleh dengan menggunakan

yang sedikit

33
Ririn Tri Ratnasari dan Mastuti Aksa, Teori dan Kasus Manajemen Jasa, cet 1 (Bogor:
Ghalia Indonesia, 2011), h. 103
34
Mulyadi S., Ekonomi Sumber Daya Manusia-Dalam Perspektif Pembangunan, (Jakarta:
Rajawali Pers, 2012), h. 66

36
c. Jumlah produksi yang lebih besar dapat diperoleh dengan menggunakan

sumber daya yang sama.

d. Jumlah produksi yang jauh lebih besar dapat diperoleh dengan

pertumbuhan sumber daya yang relatif kecil.35

Produktivitas tenaga kerja dapat diukur dengan kemampuan tenaga

kerja dalam menciptakan nilai tambah (Value added) yang merupakan


36
komponen dari pertumbuhan ekonomi atau PDB. Dengan demikian

produktivitas kerja dapat dirumuskan sebagai berikut:

Produktivitas kerja = Keluaran output X 100%

Masukan input.37

Berdasarkan rumusan diatas maka produktivitas kerja dinyatakan

berkurang apabila:

1. Volume produksi berkurang sedangkan penggunaan adalah sama.

2. Volume produksi tetap sedangkan penggunaan jumlah pekerja lebih

banyak. Sebaliknya Produtivitas dinyatakan meningkat apabila:

3. Volume produksi bertambah sedangkan penggunaan jumlah pekerja

adalah sama.

4. Volume produksi tetap, sedangkan penggunaan jumlah tenaga kerja

berkurang atau lebih.38

35
Sondang P. Siagian, Manajemen Sumber Daya Manusia, (Jakarta: Bumi Aksara,
2014),h. 38
36
Muhammad Faisal Amir, Memahami Evaluasi Kinerja Karyawan : Konsep dan
Penelitian Kinerja di Perusahaan,(Jakarta: Mitra Wacana Media, 2015), h. 182.
37
Taliziduhu Ndara, Pengantar Teori Pengembangan Sumber Daya Manusia, ( Jakarta:
PT Rineka Cipta, 2009), h. 44
38
Henry Simamora,Manajemen Sumber Daya Manusia, (Yogyakarta, STIEYKPN, 2014),
h. 38.

37
E. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Produktivitas Kerja

Hasil observasi yang telah dilakukan menunjukkan bahwa disiplin

kerja dan penjualan yang menjadi dua faktor tertinggi. Dari beberapa literatur

disebutkan bahwa banyak faktor yang dapat mempengaruhi produktivitas

karyawan. Namun dalam penelitian ini hanya fokus pada variabel disiplin

kerja dan penjualan, karena disiplin kerja merupakan seseorang yang akan

melaksanakan tugasnya dengan baik dan penuh rasa tanggung jawab bila

karyawan tersebut memiliki disiplin kerja yang tinggi, sehingga dapat

mempengaruhi produktivitas kerja. Dipilihnya variabel penjualan karena

apabila penjualan meningkat maka produktivitas meningkat juga, menandakan

bahwa tenaga kerja tersebut produktif.

a. Pengaruh Disiplin Kerja

Disiplin berasal dari bahasa latin( Discipline) yang berarti latihan

atau pendidikan kesopanan dan kerohanian serta pengembangan tabiat.

Dari pengertian tersebut, arah tujuan disiplin sebenarnya adalah

keharmonisan dan kewajaran kehidupan kelompok atau organisasi, baik

formal maupun non formal.39

Disiplin kerja adalah suatu alat yang digunakan para manajer untuk

mengubah suatu perilaku serta sebagai suatu upaya untuk meningkatkan

kesadaran dan kesediaan seseorang mentaati semua peraturan perusahaan

dan norma-norma sosial yang berlaku. Indikator disiplin kerja yaitu:

39
Marwansyah, Manajemen Sumber Daya Manusia,(Alfabeta: Bandung, 2010),h.70-71.

38
Kriteria Berdasarkan Sikap, Kriteria Berdasarkan Norma, dan Kriteria

Berdasarkan Tanggung jawab.

Disiplin kerja merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi

produktivitas kerja, maka keberadaan disiplin kerja sangat diperlukan oleh

PT. Graha Auto Pratama, karena dalam suasana disiplinlah karyawan

dapat melaksanakan program-program kerjanya untuk mencapai sasaran

yang telah ditetapkan. Dalam kenyataannya disiplin kerja PT. Graha Auto

Pratama masih rendah, dimana masih terdapat beberapa karyawan yang

datang terlambat, sering absen, dan pulang lebih awal. Dalam usaha

meningkatkan produktivitas kerja karyawan PT. Graha Auto Pratama salah

satu cara yang dapat dilakukan yaitu dengan memperhatikan disiplin kerja

karyawan.

Disiplin kerja karyawan PT. Graha Auto Pratama dapat terwujud

apabila karyawan PT. Graha Auto Pratama bersikap sadar atau memiliki

kerelaan dalam melaksanakan tugas dan peraturan perusahaaan, mematuhi

norma-norma yang berlaku tentang peraturan apa yang boleh dan apa yang

tidak boleh dilakukan oleh para karyawan selama dalam perusahaan dan

sebagai acuan dalam bersikap, dan bertanggungjawab kemampuan dalam

menjalankan tugas dan peraturan dalam perusahaan. Seseorang akan

melaksanakan tugasnya dengan baik dan penuh rasa tanggung jawab bila

karyawan PT. Graha Auto Pratama tersebut memiliki disiplin kerja yang

tinggi.

39
Untuk mengusahakan selalu terbinanya sikap disiplin kerja yang

tinggi, maka diperlukan peraturan dan hukuman dalam perusahaan

tersebut. Disiplin kerja adalah salah satu syarat untuk dapat membantu

karyawan PT. Graha Auto Pratama bekerja secara produktif yang akan

membantu peningkatan produktivitas kerja.40

b. Pengaruh Target Penjualan

Target penjualan adalah suatu alat yang di gunakan oleh para

manager sebagai pemacu semangat para karyawan dalam melakukan

penjualan agar mendapatkan keuntungan yang mereka harapkan. Setiap

perusahaan dapat menentukan target penjualannya masing-masing. Tidak

ada patokan khusus yang membuat sebuah perusahaan harus memiliki

target penjualan tertentu.

Target penjualan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi

produktivitas kerja, maka keberadaan target penjualan sangat diperlukan

oleh PT. Graha Auto Pratama, karena dalam menentukan target penjualan

karyawan dapat menunjukkan kepada perusahaan penjualan uang dapat

menguntungkan sesuai target perusahaan. Dalam kenyataannya target

penjualan PT. Graha Auto Pratama masih rendah, dimana penjualan masih

belum mencaapai target penjualan. Dalam usaha meningkatkan

produktivitas kerja karyawan PT. Graha Auto Pratama salah satu cara yang

dapat dilakukan yaitu dengan menentukan target penjualan sepeda motor.

40
Safitri Indriyani, Pengaruh Pelatihan Kerja Dan Disiplin Kerja TerhadapProduktivitas
Kerja Karyawan Pada Pt. ParadiseIsland Furniture, The Effect Of Job Training And Work
Discipline On Employee-Productivity In Pt. Paradise Island Furniture, h. 56

40
Penjualan yang memenuhi target penjualan di PT Graha Auto

Pratama dapat tewujud apabali karyawan PT Graha Auto Pratama sangat

aktif dalam melakukan promosi penjualan ke berbagai tempat misalnya

daerah yang jarang dimasuki perusuhaan untuk melakukan promosi,

karena di daerah itu persaingan terhadap perusahaan lain pun jadi semakin

sedikit dan lebih sering melakukan promo yaitu adanya potongan harga

yang dapat membuat calon pembeli tertarik dan akhirnya menjadi pembeli

di PT Graha Auto Pratama.

F. Konsep Bekerja Dalam Islam

Ilmu ekonomi adalah suatu studi bagaimana orang-orang memilih

untuk menggunakan sumber-sumber produktif yang langka atau terbatas

(tanah, tenaga kerja, barang-barang modal seperti mesin, pengetahuan

teknikal) untuk memproduksi beragam komoditas (seperti pakaian, makanan,

mobil, radio, minuman ringan, buku, alat-alat tulis, dan lain-lain, dan

mendisribusikan barang-barang itu kepada anggota masyarakat untuk

konsumsi mereka.41

Secara Epistemologi, ekonomi berasal dari oikonomia (Greek atau

Yunani). Kata oikonomia berasal dari dua kata oikos yang berarti rumah

tangga dan nomosyang berarti aturan. Jadi ilmu ekonomi adalah ilmu

mengatur rumah tangga, yang dalam bahasa inggris disebut sebagai

41
Prof. Dr. Sudarwan Danim, Ekonomi Sumber Daya Manusia, Analisi Ekonomi
Pendidikan, Isu-Isu Ketenagakerjaan, Pembiayaan Investasi, Ekuitas Pendidikan, dan Industri
Pengetahuan, (Bandung: CV Pustaka Setia, 2011), h. 24

41
economics. Secara terminologi, samuelson merumuskan, “ilmu ekonomi

didefenisikan sebagai kajian tentang prilaku manusia dalam hubungan dengan

pemanfaatan sumber-sumber prospektif yang langka untuk memproduksi

barang-barang dan jasa-jasa serta mendistribusikannya untuk dikonsumsi. 42

Ditinjau dari aspek Aksiologi, tujuan ekonomi islam adalah bahwa

setiap kegiatan manusia didasarkan kepada pengabdian kepada Allah dan

dalam rangka melaksanakan tugas dari Allah untuk memakmurkan muka

bumi, maka dalam berekonomi umat islam harus mengutamakan

keharmonisan dan pelestarian alam. Kebahagiaan yang dikerja dalam islam

bukan semata-mata kebahagiaan di dunia saja, tetapi juga kebahagiaan di


43
akhirat. Dengan demikian, ilmu ekonomi islam harus mempunyai sistem

ekonomi yang dapat memakmurkan bumi, mampu membahagiakan manusia

baik selama hidup di dunia maupun di akhirat kelak.

Maka dalam ajaran Islam itu sendiri, begitu banyak kebaikan yang

diajarkan kepada ummat Islam diseluruh muka bumi ini. Islam mewajibkan

setiap ummatnya bekerja untuk mencari rezeki dan pendapatan dalam

menjalani hidupnya. Islam memberi berbagai kemudahan hidup dan jalannya

mendapatkan rezeki dimuka bumi Allah SWT yang penuh dengan segala

nikmat ini. Firman Allah SWT dalam surah Al-A’raf ayat 168:

42
Prathama Rahardja, Mandala Manurung,Teori Ekonomi Mikro;Suatu Pengantar, edisi
keempat,(Jakarta: Universitas Indonesia, 2010), h. 1-3
43
Dr. Akhamd Mujahidin, Ekonomi Islam, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2010), h.
10-12

42




Artinya :“Dan Kami bagi-bagi mereka di dunia ini menjadi beberapa

golongan; di antaranya ada orang-orang yang saleh dan di antaranya ada

yang tidak demikian dan Kami coba mereka dengan (nikmat) yang baik-baik

dan (bencana) yang buruk-buruk, agar mereka kembali (kepada

kebenaran).”44

Dalam Islam bekerja dinilai sebagai suatu kebaikan, dan kemalasan

dinilaisebagai suatu kejahatan. Ibadah yang paling baik adalah bekerja, dan

pada saat yang sama bekerja merupakan hak sekaligus kewajiban. Dan

hendaklah berproduksi dengan cara yang halal terbebas dari unsur riba, gharar,

dan maisir.45

Dalam perspektif ekonomi Islam mengenai bekerja merupakan amalan

yang dipandang sebagai bentuk ibadah kepada Allah. Memenuhi kebutuhan

hidup keluarga, istri dan anak-anak adalah sebuah kewajiban. Dengan

merealisasikan kewajiban ini berarti telah beribadah kepada Allah, dengan

demikian bekerja yang diniatkan untuk melaksanakan perintah allah, maka

bekerja tersebut dapat dikategorikan sebagai ibadah apabila melakukan secara

konsisten. Artinya, pekerja tidak melakukan pekerjaan yang bertentangan

44
Kementerian Agama RI, Al-Qur‟an Tajwid dan Terjemahanya Dilengkapi dengan
Asbabun Nuzul dan Hadits Sahih, (Bandung: Syaamil Quran, 2010), h. 172
45
Mustafa Edwin Nasution,Dkk, Pengenalan Eklusif Ekonomi Islam, ( Jakarta: Kencana,
2010), h. 115

43
dengan ketentuan yang dilarang Allah seperti mengambil barang yang bukan

menjadi hak miliknya.

Islam memandang bisnis sebagai pekerjaan yang menguntungkan dan

menyenangkan. Dalam Al-Qur’an kitab suci umat Islam ini dengan tegas

mendorong para pedagang untuk melakukan sebuah perjalanan yang jauh dan

melakukan bisnis dengan para penduduk di negeri asing. Hal itu bahwa

perdagangan lintas batas atau globalisasi bukanlah sesuatu yang aneh dalam

Al-Quran. Al-Quran sangat menghargai aktivitas bisnis yang selalu

menekankan kejujuran dalam hal berdagang sebagaimana yang di atur dalam

surah Al-Mulk ayat 15 sebagai berikut:



Artinya : “Dialah yang menjadikan bumi itu mudah bagi kamu, Maka

berjalanlah di segala penjurunya dan makanlah sebahagian dari rezki-Nya.

dan hanya kepada-Nya-lah kamu (kembali setelah) dibangkitkan.”46(Al-Mulk

: 15)

Maksud dari ayat tersebut yakni manusia diperintahkan oleh Allah

SWT untuk pergi kemana saja kalian suka di seluruh penjuru bumi, untuk

melakukan berbagai aktivitas dan perdagangan. Dan ketahuilah bahwa segala

kegiatan dan rencana yang dibuat oleh kalian manusia tidak akan pernah

berjalan sesuai keinginan jika Allah tidak berkehendak demikian.

46
Kementerian Agama RI, Al-Qur‟an Tajwid dan Terjemahanya Dilengkapi dengan
Asbabun Nuzul dan Hadits Sahih, (Bandung: Syaamil Quran, 2010), h. 563

44
Agama islam itu sendiri adalah agama yang baik bagi ummatnya,

islam memerintahkan ummatnya agar mereka mencari rezeki yang halal baik

dari segi cara mendapatkan harta tersebut maupun cara mengelolanya karena

sesungguhnya pekerjaan itu bagi umat islam adalah bagai memelihara maruah

dan kehormatan manusia. Dan disebutkan dalam firman Allah SWT yaitu

dalam surah Al-Baqarah ayat 168 :



Artinya : “Hai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa

yang terdapat di bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah

syaitan; karena Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata

bagimu.”47

Maksud dari ayat tersebut bisa disimpulkan bahwa kita sebagai

manusia yang diciptakan oleh Allah SWT, hendaklah mencari pekerjaan yang

halal dan baik, agar hasil dari pekerjaan yang telah kita kerjakan selama ini

akan jadi halal dan baik juga saat akan dipergunakan. Karena sesungguhnya

apa yang kita kerjaakan baik begitu juga hasilnya akan baik pula. Sebaliknya

apabila kita menggunakan cara yang tidak halal untuk mendapatkan sesuatu

maka hasilnya akan berdampak tidak baik juga terhadap diri kita sendiri.

Dengan menggunakan tuntunan syariah dalam bisnis, kita tidak hanya

memperoleh keuntungan materi atau keuntungan duniawi, tetapi juga

47
Kementerian Agama RI, Al-Qur‟an Tajwid dan Terjemahanya Dilengkapi dengan
Asbabun Nuzul dan Hadits Sahih, (Bandung: Syaamil Quran, 2010), h. 25

45
mendapatkan keuntungan ukhrawi. Melakukan bisnis tidak mungkin tanpa

mencari keuntungan. Namun keuntungan yang diraih itulah harus sesuai

dengan tuntunan syariah, ini adalah salah satu yang diajarkan dalam bisnis

syariah keuntungan itu tidak hanya yang bersifat material, tetapi juga non

material.

Dalam menggunakan hartanya, seorang muslim dianjurkan untuk

menyimpan atau menginvestasikan hartanya sesuai dengan petunjuk yang

telah digariskan oleh Al-Quran dan Hadist. Jika ia menyimpan hartanya,

hendaklah ia mengeluarkan zakat dan kewajiban lain yang berhubungan

dengan itu, dan jika ia menginvestasikan hartanya, maka ia harus memilih

bisnis yang halal dan menjauhi bisnis yang diharamkan serta menghindari

transaksi bisnis yang mengandung riba. Seorang muslim diperintahkan

menanamkan modalnya dalam bisnis yang halal, meskipun mungkin akan

menghasilkan keuntungan yang sedikit jika dibandingkan dengan investasi

pada wiayah-wilayah yang haram.

46
BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian diatas, maka penulis menarik kesimpulan

sebagai berikut:

1. Analisis produktivitas kerja karyawan pada PT. Graha Auto Peratama

yakni karyawan kurang disiplin dalam bekerja sehingga mengakibatkan

kurang produktiv dalam bekerja, belum tercapainya target penjualan

yang maksimal karena masih banyak yang belum mencapai target, oleh

karena itu diperlukan peningkatan kedisplinan kerja dan memberikan

promosi kebanyak daerah ke pedalaman desa yang tersebar diseluruh

daerah kabupaten rokan hilir khususnya desa bagan batu.

2. Faktor penghambat dalam produkrivitas kerja karyawan di PT. Graha

Auto Pratama karena kurang disiplinnya karyawan dalam melakukan

pekerjaannya dan terkadang adanya pengiriman lambat kepada

konsumen.

3. Menurut tinjaun dalam Ekonomi Syariah tentang produktivitas kerja

karyawan pada PT. Graha Auto Peratama Desa Bagan Batu, sudah sesuai

dengan Ekonomi Syariah tersebut. Namun, perlu adanya tanggung jawab

yang dibuktikan dengan disiplin kerja.

64
B. Saran

Pada dasarnya penulis melihat bahwa produktivitas tenaga kerja dalam

memenuhi target penjualan sepeda motor diPt. Graha Auto Peratama Desa

Bagan Batu Kabupaten Rokan Hilir masih belum sesuai dengan syariat islam.

Oleh karena itu melalui penelitian ini penulis memberikan saran:

1. Kepada pemerintah Kabupaten Rokan Hilir agar dapat memperhatikan

dan banyak memberikan masukan agar usahanya lebih bisa berkembang.

Mengingat usaha ini bisa menyerap para pekerja lokal sehingga

membuka peluang kerja dan bisa mengurangi tingkat pengangguran.

2. Kepada Pimpinan PT. Graha Auto Peratama agar selalu memberikan

teguran dan peringatan kepada karyawan yang lalai terhadap tugas dan

tanggung jawabnya.

3. Kepada para karyawan, agar selalu memberikan yang terbaik dan hasil

karyanya sesuai yang dinginkan. Dan karyawan harus bekerja dengan

sebaik-baiknya untuk menjalankan amanah pekerjaan secara maksimal.

4. Diharapkan melalui penelitian ini dapat menjadi bahan rujukan untuk

peneliti selanjutnya dengan variabel yang berbeda.

65
DAFTAR PUSTAKA

Abdullah, Ma’ruf, Wirausaha Berbasis Syariah, (Banjarmasin: Antasari Press,

2011).

Alma, Buchari. Manajemen Bisnis Syariah, (Bandung: Alfabeta, 2009).

Bangun, Wilson, Manajemen Sumber Daya Manusia, ( Jakarta: Erlangga, 2012).

Budi, Arif P., Implementasi safety punishment system untuk meningkatkan

produktivitas kerja. Higeia Journal Of Public Health Research And

Development,1(2), (2017).

Cardoso Gomes, Faustino, Menajemen Sumber Daya Manusia,( Yogyakarta: CV.

Andi Offset, 2009).

Danim, Prof. Dr. Sudarwan, Ekonomi Sumber Daya Manusia, Analisi Ekonomi

Pendidikan, Isu-Isu Ketenagakerjaan, Pembiayaan Investasi, Ekuitas

Pendidikan, dan Industri Pengetahuan, (Bandung: CV Pustaka Setia,

2011).

Edwin Nasution, Mustafa, Dkk, Pengenalan Eklusif Ekonomi Islam, (Jakarta:

Kencana, 2010).

Faizal Nur, Henru, Ekonomi Manajerial, (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada,

2011).

H. Moh Sidik Priadana, Saludin Muis, Metodologi Penelitian Ekonomi dan Bisnis,

(Yogyakarta: Graha Ilmu, 2009).


Henry Simamora, Manajemen Sumber Daya Manusia, (Yogyakarta, STIEYKPN,

2014).

http://docplayerinfo.cdn.ampproject.org/v/s/docplayer.info/amp/72778329-Bab-ii-

gambaran-umum-lokasi-penelitian-a-letak-geograsfis-kecamatan-bagan -

sinembah.html?Wibowo, Manajemen Kinerja., ( Jakarta: Rajawali Pers.

2013).

Idrus,Muhammad, Metode Penelitian Ilmu Sosial (Yogyakarta: UII, 2009).

Indriyani, Safitri, Pengaruh Pelatihan Kerja Dan Disiplin Kerja Terhadap

Produktivitas Kerja Karyawan Pada Pt. Paradise Island Furniture, The

Effect Of Job Training And Work Discipline On Employee-Productivity In

Pt. Paradise Island Furniture.

Kementerian Agama RI, Al-Qur‟an Tajwid dan Terjemahanya Dilengkapi dengan

Asbabun Nuzul dan Hadits Sahih, (Bandung: Syaamil Quran, 2010).

Khairul Anwar, “faktor-faktor yang mempengaruhi semangat kerja Karyawan

pada pt. Adira finance bagan batu Kecamatan bagan senembah Rokan

hilir”, Skripsi, Pekanbaru: UIN SUSKA RIAU, 2012; t.d.

Kusriyanto, Bambang,Meningkatkan Produktivitas Karyawan, ( Jakarta:

Pustaka Binaan Pressindo, 2013).

Mangkunegara,Anwar Prabu, Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan

(Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2014).

Marwansyah, Manajemen Sumber Daya Manusia, (Alfabeta: Bandung, 2010).


Mujahidin, Dr. Akhamd, Ekonomi Islam, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada,

2010).

Ndara, Taliziduhu, Pengantar Teori Pengembangan Sumber Daya Manusia, (

Jakarta: PT Rineka Cipta, 2009).

P.K, Suma’mur, Higiene Perusahaan dan Kesehatan Kerja, (Jakarta: Sagung

Seto, 2009).

Rahardja, Prathama, Mandala manurung, Teori Ekonomi Makro suatu pengantar,

(Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi UI, 2010).

Ratnasari, Ririn Tri, dan Mastuti Aksa, Teori dan Kasus Manajemen Jasa, cet 1

(Bogor: Ghalia Indonesia, 2011).

Rika Andriani, “Produktivitas tenaga kerja pada usaha furniture di kecamatan

simpang alahan mati Kabupaten pasaman ditinjau Menurut ekonomi

islam”, Skripsi, Pekanbaru: UIN SUSK RIAU, 2012; t.d.

Rokhman, Wahibur, Manajemen Sumber Daya Manusia, (Kudus: Nora

MediaEnterprise, 2011).

Tantri, Francis, Pengantar Bisnis, (Jakarta: Rajawali Pers, 2009).

S., Mulyadi, Ekonomi Sumber Daya Manusia-Dalam Perspektif Pembangunan,

(Jakarta: Rajawali Pers, 2012).

Sadarmayanti, Sumber Daya Manusia dan Produktivitas, (Bandung: C.V Mandar

Maju, 2009).

Sinungan, Muchdarsyah, Produktivitas Apa dan Bagaimana, ( Jakarta: PT Bumi

Aksara, 2009).
Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif (Bandung: Alfabeta, 2014).

Sutrisno, Edi, Menajemen Sumber daya Manusia, (Jakarta: Pernada Media, 2009).

Anda mungkin juga menyukai