ABD.GAFFAR
105720372412
ABSTRAK
ABD.GAFFAR2016. Analisis Rasio Keuangan Dalam Mengukur Kinerja
Keuangan pada Perusahaan Daerah Air Minum Kota Makassar, dibimbing oleh
H.Sultan Sarda selaku pembimbing I dan Ismail Rosulong selaku pembimbing II.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pencapaian kinerja keuangan pada
Perusahaan Daerah Air Minum Kota Makassar tahun 2013 – 2015.
Penelitian ini menggunakan populasi semua Laporan Keuangan pada Perusahaan
Daerah Air Minum Kota Makassar dan sampelnya adalah Neraca dan laporan
Laba/Rugi tahun 2013 – 2015. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian
ini adalah analisis rasio yang terdiri dari rasio likuiditas, rasio solvabilitas, rasio
rentabilitas dan rasio efektivitas.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kinerja keuangan Perusahaan Daerah Air
Minum Kota Makassar cukup baik dilihat dari aspek solvabilitas yang ditandai
dengan Total Debt Ratio yang mengalami peningkatan dari tahun ke tahun dan pada
tahun 2015 sebesar 98,6%
Hasil penelitian dilihat dari aspek profitabilitas ditandai dengan adanya penurunan
Rasio Return On Investment dari tahun ke tahun. Dari aspek aktivitas Perusahaan
Daerah Air Minum Kota Makassar cukup baik ditandai dengan perputaran piutang
dibawah 1% per tahun. Efektivitas kinerja keuangannya cukup bagus, namun belum
mencapai maksimal yang ditandai dengan perputaran aktivanya.
iii
KATA PENGANTAR
dan penyelesaian tugas akhir. Tak lupa shalawat beriring salam kepada
kehidupan.
terutama kepada ayahanda Arsyad dan Ibunda Halijah tercinta yang telah
motivasi, saran dan dukungan baik moril dan material dalam kehidupan
iv
1. Bapak Dr. H. Abd. Rahman Rahim SE,MM, selaku Rektor Universitas
Muhammadiyah Makassar.
Makassar.
Terima kasih untuk waktu serta kebersamaan yang telah kalian bagi
persatu. Hal ini tidak mengarungi rasa terima kasihku atas segalan
bantuannya.
v
Akhirnya, Skripsi ini selesai semoga dapat berguna dan bermanfaat
bagi penulis maupun pada orang lain/instansi yang terkait, Insya Allah.
Semoga Tuhan yang Maha Kuasa memberikan pahala yang setimpal kepada
Bapak, Ibu serta Saudara (i) atas segala bantuannya kepada penulis. Amin Ya
Rabbal Alamin.
Penulis
vi
DAFTAR ISI
Halaman
HALAM AN JUDUL ....................................................................................... i
HALAMAN PENGESAHAN ......................................................................... ii
HALAMAN PERSETUJUAN ......................................................................... iii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ................................................................... iv
ABSTRAK .......................................................................................................... v
KATA PENGANTAR ...................................................................................... vi
DAFTAR ISI ..................................................................................................... vii
DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... viii
DAFTAR TABEL .............................................................................................. ix
BAB I. PENDAHULUAN ............................................................................ 1
A. Latar Belakang ............................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ....................................................................... 5
C. Tujuan ........................................................................................... 5
D. Manfaat Penelitian ...................................................................... 6
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA .................................................................... 7
A. Pengertian laporan keuangan ................................................... 7
B. Tujuan laporan keuangan .......................................................... 11
C. Jenis-jenis laporan keuangan ..................................................... 13
D. Pengertian Rasio Keuangan ....................................................... 14
E. Pengertian Kinerja Keuangan.................................................... 23
F. Kerangka Pikir ............................................................................. 24
BAB III. METODE PENELITIAN ................................................................... 27
vii
A. Lokasi dan Waktu Penelitian ..................................................... 27
B. Metode Pengumpulan Data ....................................................... 27
C. Jenis dan Sumber Data ............................................................... 28
D. Populasi dan Sampel .................................................................. 29
E. Defenisi Operasional Variabel ................................................... 30
F. Metode Analisis ........................................................................... 31
BAB IV. GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN ............................... 35
A. Sejarah Singkat PDAM Kota Makassar .................................... 35
B. Visi dan Misi PDAM Kota Makassar ....................................... 37
C. Struktur Organisasi PDAM Kota Makassar dan Uraian Tugas
........................................................................................................39
D. Susunan Organisasi .................................................................... 41
E. Uraian Tugas ................................................................................ 44
BAB V. HASIL PENELITIAN ......................................................................... 54
A. Laporan Keuangan PDAM Kota Makassar ............................. 54
B. Analisis Rasio Keuangan PDAM Kota Makassar .................. 56
BAB VI. PENUTUP .......................................................................................... 80
A. Simpulan ....................................................................................... 80
B. Saran .............................................................................................. 82
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 84
LAMPIRAN
RIWAYAT HIDUP
viii
ix
DAFTAR GAMBAR
Halaman
A. Gambar 2.1 Bagan Kerangka Pikir......................................................... 25
x
DAFTAR TABEL
Halamam
xi
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
subhanahu wa taala”
Kakandaku…
xii
RIWAYAT HIDUP
PALLANGGA.
Hobby : Membaca
xiii
xiv
1
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
tinggi. Olehnya itu setiap perusahaan harus memiliki pengelolaan aktivitas secara
efektif dan efesien untuk pencapaian tujuan (target), hal ini merupakan persyaratan
utama agar perusahaan dapat melakukan pelayanan publik yang efektif. Guna
Suatu kegiatan usaha utamanya pada sektor publik tentulah memiliki visi dan
misi yang ingin dicapai sehingga menciptakan pelayanan yang maksimal kepada
konsumen. Salah satu upaya yang dilakukan oleh pihak perusahaan menginginkan
omset yang optimal pada usaha yang di jalankannya, menginginkan perusahaan untuk
konsumen. Selain itu usaha yang di jalankan akan dapat membuka lapangan kerja
bagi masyarakat guna mengurangi tingkat pengangguran yang ada sekarang ini.
harus dilakukan secara baik dan benar sesuai dengan rencana yang telah disusun. Di
samping itu, manajemen juga harus mampu mengontrol kegiatan usaha yang
1
2
pembukuan, dan laporan terhadap semua kegiatan usahanya dengan baik dalam suatu
periode tertentu.
perusahaan dengan cara membuat laporan keuangan yang sesuai dengan kaidah
keuangan yang berlaku agar mampu menunjukkan kondisi dan posisi keuangan yang
sesungguhnya. Hasil akhir dari proses pencatatan keuangan adalah laporan keuangan.
Laporan keuangan merupakan cerminan dari prestasi manajemen pada satu periode
elemen-elemen dari berbagai aktiva satu dengan lainnya, elemen-elemen pasiva yang
satu dengan yang lainnya, elemen aktiva dengan pasiva, elemen-elemen neraca
Laporan keuangan ini dibuat sesuai dengan aturan yang berlaku sehingga
mempunyai kinerja yang baik atau tidak dapat diukur dengan kemampuan perusahaan
untuk memenuhi kewajiban (utang) yang akan jatuh tempo (liquidity), kemampuan
perusahaan untuk menyusun struktur pendanaan, yaitu perbandingan antara utang dan
Sugiono, 2009:65). Sedangkan menurut Keown et all (2001:91) tujuan analisis rasio
manajemen dalam menghasilkan laba operasi atas aktiva yang dimiliki perusahaan,
Kesimpulan tujuan analisis rasio keuangan menurut para ahli diatas adalah
perusahaan untuk periode tertentu dalam mengelola asset secara maksimal dengan
kondisi yang serupa yaitu mampu meningkatkan aktivitasnya, namun sebagian besar
modal perusahaan tersebut dalam bentuk piutang, sehingga proporsi keuangan dalam
aktiva lancar perusahaan mempunyai bagian yang cukup besar. Dengan keadaan yang
4
demikian, Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kota Makassar dalam membuat
Berdasarkan dari data sebelumnya oleh Wiwik Sri Sundari (2003) mengenai
analisis laporan keuangan untuk menilai kinerja Perusahaan Daerah Air Minum Kota
aktivitas dalam hal ini diketahui dari hasil perhitungan analisis rasio sebagai
pembanding. Dari hasil data tersebut dapat diketahui jika pihak manajemen
yang menjadi perbedaan antara penelitian sebelumnya dan peneitian sekarang adalah:
. sebelumnya Sekarang
B. Rumusan Masalah
ditinjau dari analisis rasio keuangan selama 3 (tiga) tahun terakhir dari tahun 2013-
2015?
C. Tujuan Penelitian
alat untuk mengukur kinerja keuangan pada Perusahaan Air Minum Kota
Makassar apabila terjadi peningkatan atau penurunan dalam waktu 3 (tiga) tahun
terakhir.
6
D. Manfaat Penelitian
dalam mengukur kinerja keuangan pada Perusahaan Daerah Air Minum Kota
Makassar.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Pada dasarnya laporan keuangan tidak hanya sebagai alat pengujian saja tetapi
juga sebagai dasar untuk dapat menentukan atau menilai posisi keuangan suatu
keuangan suatu perusahaan serta hasil-hasil yang telah dicapai perusahaan tersebut
harus dibuat dan disusun sesuai dengan aturan atau standar yang berlaku, mudah
dibaca dan dimengerti. Laporan keuangan yang dibuat oleh perusahaan sangatlah
“Laporan keuangan pada dasarnya adalah hasil dari proses akuntansi yang dapat
digunakan sebagai alat komunikasi antara data keuangan atau aktivitas suatu
perusahaan dengan pihak yang berkepentingan dengan data atau aktivitas dari
perusahaan tersebut.”
Menurut Munawir (2010:5), pada umumnya laporan keuangan itu terdiri dari
neraca dan perhitungan laba rugi serta laporan perubahan ekuitas. Neraca
7
8
memperlihatkan hasil-hasil yang tealah dicapai oleh perusahaan serta beban yang
terjadi selama periode tertentu, dan lapran perubahan ekuitas menunjukkan sumber
dan peggunaan atau alas an-alasan yang menyebabkan perubahan ekuitas perusahaan.
merupakan pokok atau hasil akhir dari suatu proses akuntansi yang menjadi bahan
informasi bagi para pemakainya sebagai salah satu bahan dalam proses pengambilan
mencapai tujuannya.”
adalah laporan yang berisi informasi keuangan sebuah organisasi. Laporan keuangan
keuangan adalah sebagai alat informasi dalam proses pengambilan keputusan data
akuntansi yang di terbitkan oleh perusahaan terutama kepada pihak eksternal dan
1. Pemegang Saham
modal, hasil, biaya, dan laba. Pemegang saham ingin melihat prestasi perusahaan
deviden yang diterima, jumlah pendapatan per saham, jumlah laba yang ditahan,
2. Investor
Analis pasar modal ingin mengetahui nilai perusahaan, kekuatan dan posisi
keuangan perusahaan.
4. Manajer
memerlukan keputusan cepat dan setiap saat. Untuk sampai pada keputusan yang
baik posisi semua pos neraca, laba/rugi, likuiditas, rentabilitas, solvabilitas, break
apakah ia masih terus bekerja atau pindah dan untuk bisa menilai apakah
6. Instansi Pajak
fund, perusahaan leasing, juga ingin mengetahui informasi tentang situasi dan
kondisi perusahaan baik yang sudah diberi pinjaman maupun yang akan diberi
pinjaman.
8. Supplier
perusahaan layak untuk diberikan fasilitas kredit, seberapa lama akan diberikan,
yang merugikan baik dari segi kualitas, kuantitas, harga dan lain sebagainya.
data primer dalam melakukan penelitian terhadap topik tertentu yang berkaitan
Diketahui bahwa setiap laporan keuangan yang dibuat sudah pasti memiliki
perusahaan.
periode;
secara umum ada lima macam jenis laporan keuangan yang biasa disusun yaitu:
1. Neraca
1. Neraca
pada tanggal tertentu. Maksud dari posisi keuangan adalah posisi jumlah dan jenis
aktiva (harta) dan pasiva (kewajiban dan ekuitas) suatu perusahaan. Dalam
dalam suatu periode tertentu. Dalam laporan laba rugi ini tergambar jumlah
tergambar jumlah biaya dan jenis-jenis biaya yang dikeluarkan selama periode
14
tertentu. Dalam praktiknya, laporan laba rugi dapat disusun dalam dua bentuk,
yaitu:
Merupakan laporan yang berisi jumlah dan jenis modal yang dimiliki padaa
saat ini. Kemudian, laporan ini juga menjelaskan perubahan modal dan sebab-
terhadap kas. Laporan arus kas harus disusun berdasarkan konsep kas elama
periode laporan.
Rasio keuangan yang dihitung dan diinterpretasikan secara tepat akan dapat
menunjukkan aspek-aspek mana yang perlu dievaluasi dan dianalisa lebih lanjut.
Rasio keuangan yang dihitung dan informasi yang terdapat dalam laporan keuangan
harus dikaitkan dengan tujuan utama yang hendak dicapai. Melalui penilaian dari
15
analisa rasio keuangan maka pihak yang berkepentingan dapat memahami makna
Menurut Sugiono (2009 : 64) yang dimaksud dengan analisis rasio adalah
suatu angka yang menunjukkan hubungan antar unsur-unsur dalam laporan keuangan.
perhitungan dan interpretasi rasio keuangan untuk menilai kinerja dan status suatu
perusahaan”.
cara, di antaranya :
dengan rasio semacam dari perusahaan lain yang sejenis atau standar industri
waktu yang lalu (rasio historis) atau dengan rasio-rasio yang diperkirakan
16
untuk waktu-waktu yang akan datang dari perusahaan yang sama. Dengan
tersebut dari tahun ke tahun. Kalau diketahui perubahan dari angka rasio
bersangkutan.
semacam dari perusahaan lain yang sejenis atau industri (rasio industri/rasio
standar) untuk waktu yang sama. Dengan cara ini akan dapat diketahui apakah
rata-rata industri, berada pada rata-rata atau terletak dibawah rata-rata industri.
perhitungan rasio, maka diperlukan adanya pembanding. Pada pokoknya ada dua cara
Pembanding antara rasio yang dicapai saat ini dengan rasio-rasio pada masa
kemunduran.
17
Menurut Riyanto (2010:330), apabila dilihat dari sumber darimana rasio ini
1. Rasio neraca (Balance Sheet Ratios), yang digolongkan dalam katagori ini
adalah semua data yag diambil dari atau bersumber dari neraca.
dalam katagori ini adalah semua data yang diambil dari laba-rugi.
katagori ini adalah semua data yang diambil dari neraca dan laporan laba-rugi.
4. Rasio Profitabilitas, adalah rasio yang mengukur hasil akhir dari sejumlah
1. Rasio Likuiditas
mempunyai alat-alat untuk membayar yang berupa aset-aset lancar yang jumlahnya
harus jauh lebih besar dari pada kewajiban-kewajiban yang harus segera dibayar
yang diutarakan, menurut Riyanto (2010: 332), dapat dilihat pada uraian sebagai
berikut :
2:1 atau 200% ini adalah rasio minimum yang akan dipertahankan oleh suatu
memiliki current ratio yang baik adalah dianggap sebagai perusahaan yang
baik dan bagus, namun jika current ratio terlalu tinggi juga dianggap tidak
19
persediaan tersebut atau adanya saldo piutang yang besar yang tak tertagih.
dikatakan bahwa jika suatu perusahaan mempunyai nilai quick ratio sebesar
kurang dari 100% atau 1:1, hal ini dianggap kurang baik tingkat likuiditasnya.
seberapa jauh perusahaan dibiayai oleh kewajiban atau pihak luar dengan
oleh perusahaan akan berpengaruh terhadap rasio dan pengembalian. Rasio ini dapat
rasio leverage sebagaimana yang diutarakan, menurut Riyanto (2010: 333), dapat
aset. Rasio ini menunjukkan sejauh mana kewajiban dapat ditutupi oleh aset.
Menurut Fahmi (2011:63), semakin rendah rasio ini semakin baik karena
Rasio ini merupakan rasio antara utang jangka panjang dengan modal
sendiri. Tujuannya adalah untuk mengukur berapa bagian dan setiap rupiah
membandingkan antara utang jangka panjang dengan modal sendiri yang ada
pada perusahaan.
3. Rasio Aktivitas
penjualan dengan berbagai elemen aset. Elemen aset sebagai pengguna dana
seharusnya bisa dikendalikan agar bisa dimanfaatkan secara optimal. Semakin efektif
dalam memanfaatkan dana semakin cepat perputaran dana tersebut, karena rasio
lama penagihan piutang selama satu periode atau berapa kali dana yang
ditanam dalam piutang ini berputar dalam satu periode. Menurut Harahap
(2009:308),
b. Perputaran Aktiva
dan mengukur berapa jumlah penjualan. Rasio ini mengukur waktu rata-rata
pada langganannya. Di samping itu semakin besar rasio ini bagi suatu
Harahap (2009:309), semakin besar rasio ini semakin baik karena perusahaan
4. Rasio Profitabilitas
sumber yang ada seperti kegiatan penjualan, kas, ekuitas, jumlah karyawan, jumlah
diutarakan, menurut Riyanto (2010: 335), dapat dilihat pada uraian sebagai berikut:
besar rasio ini semakin baik karena dianggap kemampuan perusahaan dalam
mendapatkan laba.
aset. Rasio ini menunjukkan berapa besar laba bersih diperoleh perusahaan
bila diukur dari nilai asetnya. Menurut Harahap (2009:305), semakin besar
Rasio ini mengukur berapa persen diperoleh laba bersih bila diukur dari modal
1. Rasio merupakan angka-angka atau ikhtisar statistik yang lebih mudah dibaca
dan ditafsirkan.
7. Lebih mudah melihat trend perusahaan serta melakukan prediksi dimasa yang
akan datang.
dan rentabilitas dari kegiatan perusahaan. Kinerja keuangan yaitu alat untuk
Penilaian kinerja perusahaan harus diketahui output maupun inputnya. Output adalah
hasil dari suatu kinerja karyawan atau perusahaan, sedangkan input adalah
Kinerja keuangan merupakan hasil nyata yang dicapai suatu badan usaha
dalam suatu periode tertentu yang dapat mencerminkan tingkat kesehatan keuangan
badan usaha tertentu dan dipergunakan untuk menunjukkan dicapainya hasil yang
positif.
Kinerja keuangan suatu perusahaan dapat dilihat dan diukur dengan cara
keadaan dan perkembangan finansial perusahaan serta hasil-hasil yang telah dicapai
perusahaan dapat diketahui, baik di waktu lampau maupun di waktu yang sedang
F. Kerangka Pikir
Kerangka pikir ini dibuat untuk memberikan gambaran penelitian yang akan
dilakukan yaitu mengenai analisis rasio keuangan sebagai alat untuk mengukur
kinerja keuangan pada Perusahaan Daerah Air Minum Makassar yang digunakan
untuk memberikan penilaian atas kinerja keuangan yang telah dicapai oleh
25
(PDAM)
Perusahaan Daerah Air Minum
Kota Makassar
Laporan Keuangan
Kinerja Keuangan
pada perusahaan di PDAM Makassar selama periode tahun 2012 sampai dengan
tahun 20014 dengan menggunakan rasio likuiditas, rasio leverage, rasio aktivitas, dan
rasio keuangan perusahaan setiap tahunnya yang kemudian diambil suatu kesimpulan.
27
BAB III
METODE PENELITIAN
Penelitian ini dilakukan oleh penulis pada Perusahaan Daerah Air Minum
Kota Makassar yang berlokasi di Jalan Dr. Sam Ratulangi Makassar, sedangkan
waktu pelaksanaan penelitian berlangsung kurang lebih 2 (dua) bulan yaitu bulan
mei-juni.
kasus dan pengumpulan data melalui penelitian lapang (field research) dan penelitian
27
28
mengadakan :
penelitian.
1. Jenis Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis data kuantitatif
peneliti.
2. Sumber Data
Adapun sumber data yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut :
29
a. Data Primer
Sumber data primer menurut Sugiyono (2009:137) yaitu sumber data yang
penelitian ini dikumpulkan secara langsung dari objek yang diteliti yaitu
b. Data Sekunder
Data Sekunder menurut (Nur Indriantoro dan Bambang 2002:46) yaitu sumber
data penelitian yang diperoleh peneliti secara tidak langsung melalui media
prantara (diperoleh dan dicatat oleh pihak lain). Data sekunder diperoleh
1. Populasi Penelitian
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari atas objek atau subyek
2. Sampel Penelitian
30
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
meningkatkan kinerja keuangan pada Perusahaan Daerah Air Minum Kota Makassar
mengukur kemampuan, yaitu rasio lancer (current ratio) dan rasio sangat
Turn Over).
Equity.
tersebut.
F. Metode Analisis
Perusahaan Daerah Air Minum Kota Makassar dalam menggunakan analisis rasio
memenuhi kewajiban finansialnya yang harus dilunasi pada saat jatuh tempo
dipenuhi.
Aktiva Lancar
Hutang Lancar
2) Acid Test Ratio, kemampuan untuk membayar utang yang segera harus
Hutang Lancar
1) Debt Ratio, untuk mengukur perandingan antara total utang dengan total
aktiva.
Total Hutang
Debt Ratio = × 100%
Total Aktiva
2) Long tern debt to equity ratio, membandingkan antara utang jangka panjang
Total Hutang
Long tern debt to equity ratio = × 100%
Total Equity
Penjualan kredit
Rata-rata Piutang
Penjualan bersih
Total aktiva
Total Aktiva
BAB IV
Worken” suatu dinas dari “Gementee Makassar”. Dinas ini didirikan pada masa
penjajahan Belanda. Instansi air minum Kota Makassar pertama kali di bangun
Pada zaman penjajahan Jepang Instalasi Air Minum di Kota Makassar mengalami
penambahan yang dimaksud untuk memenuhi kebutuhan akan air bersih masyarakat
menjadi 100 liter/detik. Pada tahun 1924, untuk pertama kalinya di Kota Makassar
air bersih khususnya untuk penduduk perkotaan. Tahun 1957, pemerintah membentuk
Dinas Air Minum Kotamadya Ujung Pandang. Tahun 1976 berdasarkan Surat
menjadi Perusahaan Daerah Air Minum Kotamadya Ujung Pandang, jadi perusahaan
35
36
Sejalan dengan itu, kebutuhan air bersih penduduk kota semakin meningkat
sejalan dengan bertambahnya jumlah penduduk, untuk itu pada tahun 1977 PDAM
dibangun instalasi II, PDAM KMUP merasa perlu untuk membangun satu instalasi
lagi. Pada tahun 1985 melalui paket pembangunan Perumnas Antang dibangun lagi
semakin meningkat, sehingga pada tahun 1989 kapasitas produksi instalasi Panaikang
ditingkatkan menjadi 1000 liter/detik, kemudian pada tahun 1992 instalasi III Antang
Tahun 1993 dibangun satu instalasi lagi yaitu instalasi IV Maccini Sombala
dengan kapasitas produksi 200 liter/detik. Dan perkembangan terakhir adalah pada
tahun 2001 dibangun sebuah instalasi pengelolaan air bersih yaitu Instalasi V Somba
Opu dengan kapasitas 1000 liter/detik. Hingga saat ini memasuki tahun 2007 terdapat
dua belas instalasi yang hampir semuanya telah berganti nama, kecuali unit I
Ratulangi dengan sumber air bakunya berasal dari sungai Jeneberang, serta unit II
yaitu Panaikang/Panakkukang dengan sumber air bakunya berasal dari dari Sungai
Lekopancing Maros.
37
1. Visi
mendatang.
d. Bentuk pemahaman terhadap peran dan citra diri PDAM sebaga sebuah lembaga
milik daerah yang berfungsi melayani penyediaan salah satu kebutuhan pokok
masyarakat.
e. Cerminan kepekaan perusahaan dalam memahami situasi yang ada saat ini dan
2. Misi
Perusahaan terdepan dalam bidang pelayanan air minum, untuk mewujudkan visi
tersebut PDAM telah menetapkan misinya yaitu memberikan kepuasan pelayanan air
maksimal.
kepada peanggan.
b. Mengembangkan bidang usaha sistem pelayanan air minum yang efisien, efektif
dan tepat guna sehingga produk dan kinerja yang dihasilkan dapat dipasarkan
undang-undang konsumen.
merealisasikan tujuan didalam suatu organisasi perlu disusun terlebih dahulu suatu
menunjukkan:
a. Tanggung jawab
Struktur organisasi yang dianut oleh Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM)
Kota Makassar ini adalah struktur organisasi garis (line organisasi). Struktur
organisasi adalah struktur yang paling lasim dan efektif digunakan oleh perusahaan
yang sederhana dan kecil. Kekuasaan tunggal, segala keputusan dan tanggung jawab
perusahaan.
1. Kedudukan
a) PDAM adalah badan usaha milik daerah yang bergerak dibidang pelayanan air
minum
kesejahteraan masyarakat.
2. Tugas Pokok
3. Fungsi
prasarana.
41
D. Susunan Organisasi
Walikota
a) Dewan Pengawas
1) Direktur utama
2) Direktur Umum
3) Direktur Keuangan
4) Direktur Teknik
a. Seksi Anggaran
b. Seksi Perbendaharaan
a. Seksi Verifikasi
e. Seksi Laboratorium
a. Sekretariat
43
Gambar 4.1
Walikota
Dewan
Pengawas
Direktur
Utama
Kepala bagian
Seksi
Staf
E. Uraian tugas
Adapun mengenai tugas, wewenang dan tanggung jawab dari setiap personil
dalam struktur organisasi PDAM akan di uraikan secara singkat sebagai berikut:
serta kepulauan dalam Lingkungan Daerah Provinsi Sulawesi Selatan dan juga
penggunaan dana, pemanfaatan dan pengamanan air baku untuk jangka pendek
7. Mengadakan penilaian atas prestasi kerja anggota Direksi PDAM atas hasil-
Walikota.
pengamanan kantor
Mengagenda surat masuk yang ditujukan kepada Direksi atau pejabat PDAM
hukum pegawai
kebijakan
kerja PDAM
Plan/Corporate Plan)
Menerima, mencatat hasil penerimaan rekening air, non air dan alat
pelanggan
51
biaya
Membuat gambar detail dan site plan untuk keperluan pemasangan jaringan
oleh, Seksi IPA I dan IPA II, Seksi IPA III, Seksi IPA IV, Seksi IPA V, dan
Seksi Laboratorium.
Membuat laporan produksi air minum secara harian, mingguan, bulanan, dan
Menjaga dan memelihara ketesediaan air baku dan kebersihan instalasi untuk
kualitas air bersih dan air baku pada instalasi produksi termasuk mini plant.
BAB V
HASIL PENELITIAN
ringkasan laporan neraca dan laporan laba rugi selama peride yang bersangkutan.
perusahaan.
tertentu, sehingga dari laporan keuangan tersebut dapat diperoleh informasi tentang
dijadikan sebagai motivasi untuk meningkatkan aktivitas pada periode yang akan
datang.
rasio keuangan. Analisis rasio keuangan digunakan untuk menilai bagaimana kondisi
perlu beberapa tolak ukur yang sering dipakai yaitu rasio likuiditas, rasio solvabilitas,
keuangan yang satu dengan data keuangan lainnya. Dari macam-macam rasio ini
54
55
perusahaan.
1. Laporan Neraca
Tahap-tahap yang perlu dilaksanakan dalam analisis ini adalah membuat neraca
kenaikan dan penurunan pada pos-pos yang tercantum dalam neraca yang
diperbandingkan.
b. Manfaat Neraca
2. Laporan Laba/Rugi
suatu periode tertentu yang tergambar dari jumlah pendapatan yang diterima dan
biaya yang telah dikeluarkan sehingga dapat diketahui apakah perusahaan dalam
3. Peningkatan laba.
waktunya dengan aktiva lancar yang dimilikinya. Yang tergolong dalam rasio
likuiditas adalah :
57
Current Ratio atau Rasio lancar merupakan alat ukur likuiditas yang
Ratio sebesar 200% dan ini sudah dapat dianggap baik. Aktiva yang dapat
dikonversikan menjadi kas dengan ini 100%atau 1:1, ini berarti bahwa aktiva
Tahun 2015
Tahun 2014
=
Tahun 2013
59
bahwa Current Ratio Perusahaan Daerah Air Minum Kota Makassar mengalami
Pada tahun 2013 menunjukkan nilai 44,22% dan pada tahun 2014 menunjukkan
pendapatan menjadi 6,32%. Sedangkan pada tahun 2015 menunjukkan nilai 33,87%
yang berarti perusahaan mengalami penurunan yang sangat drastis menjadi 4,03%.
aktiva lancar yang dimiliki. Dengan demikian aktiva lancar masih di bawah standar
Current Ratio perusahaan yang berarti kinerja perusahaan dinilai kurang baik karena
Acid Test Ratio (Rasio Cepat) dirancang untuk mengukur seberapa baik
adalah 100% dan ini sudah dianggap baik karena semakin besar rasio ini semakin
baik, tetapi seperti halnya Current Ratio, berapa Quick Ratio yang seharusnya,
Tahun Aktiva Lancar (Rp) Persediaan (Rp) Hutang Lancar (Rp) Rasio Lancar
Tahun 2015
Tahun 2014
61
Tahun 2013
dapat diketahui bahwa laporan keuangan Perusahaan Daerah Air Minum Kota
Makassar pada tahun 2013 menunjukkan nilai sebesar 41,08 % dan pada tahun 2014
penurunan pendapatan menjadi 6,7%. Sedangkan pada tahun 2015 menunjukkan nilai
29,87% yang berarti perusahaan mengalami penurunan yang sangat drastis menjadi
4,51%. Kondisi ini menunjukkan bahwa perusahaan tidak mampu menutupi hutang
lancarnya dengan aktiva lancar sehingga keadaan perusahaan dalam keadaan tidak
likuid.
2) Rasio Solvabilitas
dalam memenuhi kewajiban jangka panjangnya. Ada dua rasio yang digunakan untuk
tinggi Debt Ratio semakin besar jumlah modal pinjaman yang digunakan di dalam
Tahun 2015
Tahun 2014
63
Tahun 2013
Berdasarkan hasil perhitungan diatas Total Debt Ratio (Rasio Hutang) terlihat
bahwa pada tahun 2013, Total Debt Ratio menunjukkan nilai sebesar 98,60% dan
pada tahun 2014 menunjukkan nilai sebesar 97,82% maka mengalami penurunan
sebesar 0,78%. Sedangkan pada tahun 2015 menunjukan nilai 87,73% yang berarti
Total aktiva merupakan pendanaan dari hutang, maka dari itu total debt ratio
meningkat karena adanya peningkatan total aktiva walaupun juga total kewajiban
Rasio ini mengukur seberapa jauh perusahaan dibelanjai oleh pihak kreditur.
Semakin tinggi rasio ini berarti semakin besar dana yang diambil dari luar dan
semakin kecil rasio ini berarti semakin besar modal yang berasal dari pemegang
saham sendiri .
64
Tahun 2015
Tahun 2014
Tahun 2013
65
Berdasarkan hasil perhitungan diatas Total Debt to Equity Ratio pada tahun
2013, Total Debt to Equity Ratio adalah sebesar 17,49% dan pada tahun 2014
pada tahun 2015 menunjukkan hasil sebesar 14,85% yang berarti perusahaan
Modal sendiri menjadi jaminan hutang. Dan hal ini menunjukkan tingginya
perusahaan dibelanjai oleh pihak sendiri (modal sendiri). Dan pada tahun ini hutang
lancar masih bisa ditanggung oleh modal sendiri, karena antara total hutang dan
3. Rasio Profibilitas
Tahun 2015
Tahun 2014
Tahun 2013
67
menunjukkan nilai sebesar 9,24% dan pada tahun 2014 menunjukkan nilai 7,46%
tahun 2015 mengalami peningkatan nilai sebesar 11,21% yang berarti bahwa
perusahaan mengalami peningkatan laba bersih dari total aktiva sebesar 3,75%.
aktiva lancar dan adanya kenaikan jumlah aktiva tidak lancar perusahaan.
perusahaan (baik pemegang saham biasa maupun pemegang saham preferend) atas
Tahun 2015
Tahun 2014
Tahun 2013
menunjukkan angka sebesar 164,06% dan pada tahun 2014 menunjukkan nilai
tahun 2015 mengalami peningkatan cukup banyak sebesar 189,97% yang berarti
hutang lancar dan modal sendiri, masih tinggi hutang lancar yang harus dibayar dan
69
biaya-biaya operasional lain yang harus dibayar. Oleh karena itu, untuk melunasi
lancar dan semua biaya-biaya operasional bisa dibayar. Hal ini juga disebabkan oleh
4. Rasio Aktivitas
Rasio Aktivitas merupakan rasio yang mengukur seberapa efektif dan efisien
berapa lama penagihan piutang selama satu periode atau berapa kali dana yang
Tahun 2015
Tahun 2014
Tahun 2013
piutang dari Perusahaan Daerah Air Minum Kota Makassar mengalami peningkatan
selama 3 tahun terakhir. Pada tahun 2013 perputaran piutang yang dicapai oleh
perusahaan adalah sebesar 16,38% yang berarti bahwa dana yang tertanam dalam
piutang berputar 16,38 kali dalam setahun, sedangkan pada tahun 2014 perputaran
piutang yang dicapai oleh perusahaan sebesar 9,02% yang berarti bahwa dana yang
tertanam dalam piutang berputar 9,02 kali dalam setahun. Dan pada tahun 2015
71
perputaran piutang yang dicapai oleh perusahaan menjadi sebesar 9,80% yang berarti
bahwa dana yang tertanam dalam piutang berputar 9,80 kali dalam setahun.
b. Perputaran Aktiva
jumlah.
Tahun Penjualan Bersih (Rp) Total Aktiva (Rp) Total Perputaran Aktiva
Tahun 2015
72
Tahun 2014
Tahun 2013
perputaran aktiva oleh Perusahaan Daerah Air Minum Kota Makassar selama 3 tahun
terakhir mengalami peningkatan. Pada tahun 2013 perputaran aktiva yang dicapai
oleh perusahaan sebesar 74,42% yang berarti bahwa dana yang tertanam dalam aktiva
berputar 74,42% kali dalam setahun, sementara pada tahun 2014 perputaran piutang
yang dicapai oleh perusahaan sebesar 85,14% kali dalam setahun. Sedangkan pada
tahun 2015 perputaran piutang perusahaan sebesar 97,27% yang berarti bahwa dana
Tabel. 9
Perusahaan Daerah Air Minum Kota Makassar
Rasio aktivitas
2013-2015
Berdasarkan tabel di atas kita dapat melihat bahwa perputaran piutang yang
dicapai oleh Perusahaan Daerah Air Minum Kota Makassar selama tiga tahun terakhir
dicapai oleh perusahaan selama tahun 2013 sampai 2015 mengalami peningkatan hal
ini menunjukkan bahwa perputaran piutang pada perusahaan kurang baik karena
tercantum pada tahun 2013 dan 2015 terjadi penurunan sedangkan pada tahun 2014
mengalami peningkatan.
tersebut dapat dibandingkan dengan kinerja keuangan yang baik sesuai dengan
standar yaitu:
74
a. Rasio Likuiditas
Minum Kota Makassar juga menunjukkan tingkat rasio yang berfluktuasi yang berarti
Ketidakstabilan ini disebabkan adanya penurunan nilai rasio likuiditas pada setiap
Penurunan Current Ratio ini disebabkan karena adanya kenaikan pada jumlah
kewajiban lancar setiap tahunnya, naiknya rekening hutang usaha dan rekening biaya
yang masih harus dibayar. Hal ini menunjukkan bahwa kondisi perusahaan selama
periode tahun tersebut kurang stabil atau tidak konsisten. Akan tetapi walaupun
kurang stabil, Current Ratio perusahaan dinilai baik atau bisa untuk melunasi hutang-
Tetapi jika dilihat dari rasio minimalnya, kinerja perusahaan masih di nilai
apalagi perusahaan juga tidak dapat menambah jumlah persediaan. Karena dapat
dilihat dari kondisi riil Current Ratio ada yang jumlahnya lebih besar dari pada rasio
minimal yang harus dimiliki oleh perusahaan. Dan juga ada yang kondisi riil Current
ratio lebih kecil dari rasio minimal perusahaan. Kelebihan dan kekurangan dari aktiva
lancar ini menunjukkan bahwa Perusahaan Daerah Air Minum Kota Makassar kurang
75
efektif dalam mengelola aktivanya, hal ini terbukti dengan masih banyaknya aktiva
yang menganggur dan adanya kekurangan aktiva yang digunakan untuk melunasi
Current Ratio yang tinggi tersebut memang baik dari sudut pandang kreditur,
tetapi dari sudut pandang pemegang saham kurang menguntungkan karena aktiva
lancar tidak digunakan dengan efektif. Akan tetapi Current Ratio yang masih kurang
untuk melunasi hutang itu kurang menguntungkan bagi perusahaan, karena dapat
menyebabkan kerugian.
utang jangka panjang supaya bunga tidak naik. Dan ternyata perusahaan hanya
mampu untuk membayar hutang-hutang lancar perusahaan dan tidak mampu untuk
menambah jumlah persediaan. Akan tetapi untuk kekurangan Current Ratio, maka
perusahaan dapat melakukan Debt to Equity Ratio karena mengingat modal usaha
perusahaan masih lebih tinggi jika dibandingkan dengan hutang lancar perusahaan.
Hal ini dilakukan mengingat Debt to Equity Ratio yang jumlahnya sangat
tinggi. Akan tetapi Quick Ratio selama 3 periode yaitu antara tahun 2013-2015, dapat
diketahui bahwa tingkat Quick Ratio yang telah dimiliki perusahaan sering terjadi
kenaikan dan penurunan. Dan yang lebih banyak adalah kenaikan dan kenaikan yang
Maka hal ini menunjukkan bahwa kinerja perusahaan kurang baik, hal ini
operasional dan juga persediaan. Akan tetapi masih banyak terdapat dana cair yang
menganggur yang dinilai kurang produktif. Maka hal ini menunjukkan bahwa kinerja
perusahaan kurang baik, karena dalam hal ini berarti kinerja manajemen perusahaan
masih dinilai kurang baik. Sebab masih banyak terdapat dana cair yang menganggur
yang dinilai kurang produktif. Dari hasil diatas menunjukkan bahwa adanya aktiva
lancar yang berlebihan. Hal ini dapat dilihat pada kondisi riil Quick Ratio yang
jumlahnya lebih besar dibandingkan dengan Quick Ratio minimal yang harus dimiliki
oleh perusahaan. Kelebihan dari aktiva lancar ini menunjukkan bahwa la aktivanya,
b. Rasio Solvabilitas
Dari tabel rasio keuangan diatas dapat diketahui nilai prosentase rasio
solvabilitas mulai tahun 2013 sampai dengan tahun 2015. Nilai rasio solvabilitas
pada 3 periode tersebut mengalami fluktuasi atau tidak stabil. Akan tetapi
kebanyakan rasio solvabilitas mengalami kenaikan yang sangat besar dari tahun ke
dari 3 periode tersebut semakin bertambah. Pada tahun 2014 nilai rasio solvabilitas
yang dimiliki perusahaan cukup tinggi terutama pada rasio hutang terhadap aktiva,
yang berarti resiko hutang terhadap aktiva yang dimiliki perusahaan juga semakin
Namun pada tahun 2014 mengalami kenaikan dan kenaikan ini disebabkan
oleh adanya kenaikan dari total hutang dan total aktiva. Pada tahun 2015 rasio
solvabilitas mengalami penurunan lagi dengan persentase yang tidak begitu tajam.
Penurunan ini disebabkan oleh adanya penurunan pada total hutang, yang berasal
dari rekening hutang usaha dan hutang pajak serta penurunan dari total hutang
lancar. Pada periode 2013,2014, dan 2015 mengalami kenaikan yang cukup besar
dan sangat drastis. Hal ini dikarenakan oleh adanya kenaikan total hutang dan total
aktiva yang cukup signifikan. Jadi hal ini menunjukkan bahwa perusahaan tersebut
c. Rasio Profitabilitas
Jika dilihat dari tabel angka rasio keuangan maka dapat ditentukan besarnya
tahun 2013 sampai dengan tahun 2015. Nilai dari rasio profitabilitas ini secara
keseluruhan memiliki nilai yang berfluktuasi atau tidak stabil dari tahun ke tahun.
Pada tahun 2014 ke tahun 2015 mengalami kenaikan, namun dengan tingkat
kenaikan yang tidak terlalu besar atau tergolong lambat. Hal ini disebabkan oleh
Pada periode tahun 2015 mengalami kenaikan dan hal ini disebabkan oleh
rendahnya kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba bersih bila diukur dari
total aktiva yang dimilikinya. Sedangkan pada Ratio Return On Equity (ROE) secara
78
keseluruhan juga menunjukkan nilai yang terus meningkat dari tahun ke tahun. Hal
ini berarti bahwa perusahaan sudah mampu memperoleh laba bersih bila diukur dari
modal pemilik.
d. Rasio Aktivitas
yang berfluktuasi atau tidak stabil. Dan bila mengalami kenaikan itupun juga tidak
terlalu cepat atau lambat, hal ini disebabkan kurang efektifnya dalam
mengalami kenaikan pada rasio perputaran total aktiva, namun kenaikan ini tidak
terlalu besar atau lambat. Kenaikan uang lambat ini disebabkan kurang efektifnya
2015 mengalami penurunan yang juga tidak terlalu drastis atau terbilang lambat.
Dan pada tahun 2014 dan 2015 mengalami kenaikan. Ditinjau dari rasio likuiditas
atau tidak stabil, hal ini menunjukkan kinerja keuangan perusahaan dalam
perusahaan untuk menghasilkan laba kotor dari penjualan kurang begitu baik
meski banyak terjadi kenaikan, sebab kenaikan tersebut terjadi relatif lambat dan
meningkat atau disebut nilai rasio besar dari tahun ke tahun. Hal ini menunjukkan
panjangnya yang dimiliki terhadap modal dan aktiva perusahaan. Dari semua rasio
tersebut dapat disimpulkan bahwa nilai rasio yang dimiliki perusahaan berfluktuasi
atau tidak stabil. Hal ini karena perusahaan masih memerlukan usaha untuk
menjaga dan meningkatkan kinerja keuangan perusahaan agar lebih stabil lagi.
81
BAB VI
A. Simpulan
dengan menggunakan alat berupa rasio yang telah diuraikan pada BAB V yang
meliputi rasio likuiditas, rasio solvabilatas, rasio profitabilitas, dan rasio aktivitas
maka dapat diambil suatu perbandingan rasio keuangan mulai tahun 2013 sampai
1. Rasio Likuiditas
setiap tahunnya. Terlihat dalam pengelolaan Current Ratio (Rasio Lancar) , pada
tahun 2013 sebesar 44,22%, tahun 2014 sebesar 37,90 dan tahun 2015 sebesar
33,87% yang dimana hutang lancar tidak dapat dijamin oleh aktiva lancar dalam
kondisi kurang baik. Acid Test Ratio (Rasio Cepat), pada tahun 2013 sebesar 41,08%,
tahun 2014 sebesar 34,38% dan tahun 2015 sebesar 29,87% yang berarti keadaan
aktiva lancer yang dimiliki. Dengan demikian aktiva lancar masih di bawah standar
Current Ratio perusahaan yang berarti kinerja perusahaan dinilai kurang baik karena
80
81
81
2. Rasio Solvabilitas
sampai dengan tahun 2015 menunjukkan tingkat rasio untuk mengukur Total Debt
Ratio (Rasio Hutang) dengan hasil tahun 2013 menunjukkan nilai sebesar 98,60%,
tahun 2014 sebesar 97,82% dan tahun 2015 sebesar 87,73% dengan tingkat rasionya
dalam hasil yang didapatkan pada tahun 2013 sebesar 17,49%, tahun 2014 sebesar
17,43% dan tahun 2015 sebesar 14,85% menunjukkan bahwa modal sendiri menjadi
jaminan hutang yang berarti tingginya perusahaan dibelanjai oleh pihak sendiri
(modal sendiri).
3. Rasio Profitabilitas
Investment (ROI) Tahun 2013 sebesar 9,2%, tahun 2014 sebesar 7,46% dan tahun
2015 sebesar 11,2% dari hasil tersebut perusahaan PDAM Kota Makassar mengalami
peningkatan total aktiva di tahun 2013 dan 2015, sedangkan tahun 2014 mengalami
kerugian. Akan tetapi dari hasil perhitungan Return On Equity (ROE) pada tahun
2013 sebesar 164,06%, tahun 2014 sebesar 125,58% dan tahun 2015 sebesar
189,97% terjadi penginvestasian terhadap laba yang berarti perusahaan PDAM tidak
biasa menambah hutang jangka panjangnya karena hutang lancar dan modal sendiri
80
82
4. Rasio Aktivitas
dengan hasil tahun 2013 sebesar 16,38% berarti dana yang tertanam piutang berputar
16,38 kali, tahun 2014 sebesar 9,02% yang berputar 9,02 kali dan pada tahun 2015
sebesar 9,80% yang berputar 9,80 kali yang berarti bahwa setiap tahunnya terjadi
perputaran piutang. Sedangkan dalam Perputaran Aktiva dilihat pada tahun 2013
sebesar 74,42% dengan perputaran piutang 74,42 kali setiap tahunnya, tahun 2014
sebesar 85,14% mengalami perputaran piutang perusahaan 85,14 kali dan tahun 2015
sebesar 97,27% dengan perputaran piutang 97,27 kali. Ini berarti perputaran piutang
perusahaan terjadi peningkatan setiap tahunnya. Hal ini menunjukkan bahwa kinerja
B. Saran
likuiditas yang terlalu tinggi menandakan adanya aktiva lancar yang berlebih
meninkatkan laba. Begitu pula sebaliknya bila terlalu rendah maka kurang
perusahaan. Hal ini dapat diketahui karena current ratio selalu berfluktuasi
83
sering meningkat dan menurun. Dan Quick Ratio perusahaan yang juga
selalu berfluktuasi.
Kasmir, MM. 2010. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Kasmir. 2008. Bank & Lembaga Keuangan Lainnya. Jakarta: PT. Raja Grafindo
Persada.
Keown, Martin, Petty, Scott, JR. 2011. Prinsip dan Penerapan Manajemen
Keuangan. Jakarta: PT. Indeks.
Sutrisno, 2009. Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi Pertama. Jakarta: Kencana.
84
85
http://briaklau2.blogspot.co./2013/08/proposal-skripsi-asp-analisis-kinerja.html?m=1.
Diakses 17 Februari 2015.
http://laportadoradesuenos.blogspot.com/2014/12/pengertian-laporan-keuangan-
menurut.html?m-1. Diakses pada tanggal 7 Februari 2015.