JTERA - Jurnal Teknologi Rekayasa, Vol. 2, No. 2, Desember 2017, Hal. 105-116 p-ISSN 2548-737X
e-ISSN 2548-8678
Abstrak
Evaluasi sistem informasi diperlukan untuk mengetahui kesuksesan sistem yang diterapkan, termasuk pada sistem
informasi akademik di Universitas Muhammadiyah Sukabumi. Penelitian ini menggabungkan model penerimaan
teknologi informasi dan model kesuksesan sistem informasi yaitu UTAUT (Unified Theory of Acceptance Technology),
D&M IS Success Model, dan HOT-Fit (Human Organization and Technology Fit) untuk menganalisa kesuksesan sistem
informasi. Penggabungan model dipilih untuk meneliti pengaruh konstruk ke niat keperilakuan (behavioral intention)
dan menghubungkan penggunaan dengan dampaknya. Disamping itu, ditambahkan pula variabel moderator yaitu
gender untuk mengetahui hubungan faktor individu (human context) dengan niat keperilakuan. Model persamaan yang
digunakan dalam penelitian ini adalah Structural Equation Model (SEM) menggunakan SPSS AMOS v.22. Variabel
yang digunakan dalam model terintegrasi ini antara lain faktor manusia, faktor teknologi, faktor organisasi, niat
keperilakuan, kepuasan pengguna, dan manfaat-manfaat bersih. Pengujian yang dilakukan meliputi pengujian
reliabilitas, CFA, teknik Kolmogrov-Smirnov Goodness of Fit Test, hingga pengujian keseluruhan model.
Abstract
Evaluation of information system is needed to know the success of applied system, including at academic
information system at Sukabumi Muhammadiyah University. This research combines the technology acceptance model
of information and information system success models which are UTAUT (Unified Theory of Acceptance Technology),
D&M IS Success Model, and HOT-Fit (Human Organization and Technology Fit) to analyse the success of information
system. Model integration is selected to examine the effect of the construct to behavioral intention and link the use with
its impact. Beside that, also added the moderator variable which is gender to determine the relationship of the
individual factors (human context) with the intention of behavioral intention. The model equation used in this research
is Structural Equation Model (SEM) using AMOS SPSS v.22. Variables used in this integrated model include human
context, technological context, organizational context, behavioral intentions, user satisfaction, and net benefits. Tests
carried out include reliability testing, CFA, Kolmogrov-Smirnov Goodness of Fit Test techniques, until testing the
overall model.
Diterima: 31 Oktober 2017; Direvisi: 1 Desember 2017; Disetujui: 6 Desember 2017 105
JTERA, Vol. 2, No. 2, Desember 2017
© 2017 Jurnal Teknologi Rekayasa, Politeknik Sukabumi
Lani Nurlani, dkk: Analisa Kesuksesan Sistem Informasi Akademik …
HOT-Fit. Penggabungan model dipilih karena didefinisikan sebagai seberapa tinggi seseorang
model UTAUT hanya meneliti pengaruh konstruk percaya bahwa menggunakan suatu sistem akan
ke niat keperilakuan dan belum menghubungkan ke membantu dia mendapatkan keuntungan-
hasil pemakaian, sedangkan model kesuksesan keuntungan kinerja di pekerjaannya [1][5]. Harapan
DeLone dan McLean dan HOT-Fit telah usaha (Effort Expectancy) didefinisikan sebagai
menghubungkan penggunaan dengan dampaknya. tingkat kemudahan yang dihubungkan dengan
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa model kemudahan suatu sistem. Jika sistem mudah
terintegrasi ini menempatkan komponen penting digunakan, maka usaha yang dilakukan tidak akan
dalam tiga faktor sistem informasi yakni manusia terlalu tinggi dan sebaliknya jika suatu sistem sulit
[2], organisasi, dan teknologi, serta adanya digunakan, maka diperlukan usaha yang tinggi
kesesuaian hubungan diantaranya [3]. untuk menggunakan [4][5]. Pengaruh sosial (Social
Influence) didefinisikan sebagi sejauh mana
II. TINJAUAN MODEL KESUKSESAN seseorang individual mempersepsikan kepentingan
SISTEM INFORMASI yang dipercaya oleh orang-orang lain yang akan
mempengaruhinya menggunakan sistem yang baru
A. HOT-Fit (Human Organization Technology) [5]. Kondisi fasiltas (Facilitating Conditions)
Kerangka kerja HOT-Fit mengembangkan didefinisikan sebagai sejauh mana seseorang
model kesukesan sistem informasi yakni faktor percaya bahwa infrastruktur organisasional dan
organisasi, manusia dan teknologi. Seperti teknikal tersedia untuk mendukung sistem [5].
digambarkan pada Gambar 1, model ini tersusun Behavioural Intention didefinisikan sebagai ukuran
atas hubungan timbal balik antara dimensi kualitas kekuatan niat seseorang untuk melakukan perilaku
informasi (system quality) dan penggunaan sistem, tertentu [7]. Terakhir, Use Behaviour didefiniskan
kualitas informasi dan kepuasan pengguna, struktur sebagai perasaan menyeluruh dari individual untuk
dan lingkungan, struktur dan net benefit, serta menggukan suatu sistem yang mengarah kepada
lingkungan dan net benefit [3]. kesukaan, kesenangan, kebahagiaan seseorang yang
berhubungan dengan penggunaan teknologi [5].
B. UTAUT (Unified Theory of Acceptance and Pada model UTAUT terdapat pula empat
Use of Technology ) moderator yang diposisikan untuk memoderasi
UTAUT merupakan salah satu model dampak dari empat konstruksi utama pada
penerimaan dan penggunaan teknologi terkini yang Behavioral Intention dan Use Behavior, yaitu Jenis
dikembangkan tahun 2003 [4]. Metodologi UTAUT Kelamin (Gender), Usia (age), Kesukarelaan
ini sebenarnya merupakan penggabungan dari pada (Voluntariness), dan Pengalaman (Experiences).
elemen-elemen yang terdapat dalam delapan model
C. D&M IS Success Model
penerimaan teknologi terkemuka lainnya dengan Model kesuksesan sistem informasi Delone dan
tujuan mengembangkan sebuah model baru yang McLean (D&M IS Success Model) seperti pada
terintegrasi [5]. Terdapat delapan model yang dikaji Gambar 3 didasarkan pada hubungan 6 elemen,
sebagai acuan metodologi UTAUT [6] adalah yaitu kualitas sistem, kualitas informasi,
sebagai berikut: penggunaan, kepuasan pengguna, dampak
1. Teori tindakan beralasan (Theory of Reasoned individual, dan dampak organisasi [14].
Action atau TRA). Net Benefits (manfaat-manfaat bersih) menurut
2. Model penerimaan teknologi (Technology DeLone dan McLean adalah suatu rangkaian
Acceptance Model atau TAM). kesatuan dari entitas individual sampai keseluruhan
3. Model motivasi (Motivational Model atau MM). yang dapat memberikan dampak (impact) bagi
4. Teori perilaku yang direncanakan (Theory of aktivitas sistem informasi. Pemilihan mengenai
Planned Behavior atau TPB) dimana dampak ini harus diukur tergantung kepada
5. Model gabungan TAM dan TPB Model sistem yang akan dievaluasi dan tujuannya. Untuk
Pemanfaatan PC (Model of PC utilization atau menghindari kerumitan dan pemodelan, mereka
MPCU) mengelompokan semua pengukuran mengenai
6. Teori difusi inovasi (Innovation Diffusion impact menjadi satu variabel, yaitu net benefit.
Theory atau IDT) DeLone dan McLean juga memberikan alternatif
7. Teori kognitif sosial (Sosial Cognitive Theory variabel intention to use bagi variabel use, dimana
atau SCT). intention to use merupakan suatu sikap (attitude),
Model UTAUT dapat dilihat pada Gambar 2. sedangkan use menunjukan perilaku (behaviour) [8].
Harapan kinerja (Performance Expectancy)
106
Lani Nurlani, dkk: Analisa Kesuksesan Sistem Informasi Akademik …
Ekspektansi Kinerja
(Performance Expectancy)
Pengaruh Sosial
(Social Influence)
Kondisi-kondisi Fasilitas
(Facilitating Conditions)
Kesukarelaan
Umur Pengalaman
Gender Penggunaan
(Age) (Experience)
(Voluntariness of Use)
Kualitas Informasi
(Information Quality)
Kepuasan Pemakai
(User Satisfaction)
Kualitas Pelayanan
(Service Quality)
107
Lani Nurlani, dkk: Analisa Kesuksesan Sistem Informasi Akademik …
D. Model Terintegrasi Fit, maka dapat menghubungkan penggunaan
Karena model UTAUT hanya dapat digunakan dengan dampaknya. Atas temuan tersebut, model
untuk mengevaluasi penerimaan pengguna terhadap terintegrasi yang dibentuk dapat dilihat pada
sistem informasi [10], maka untuk dapat Gambar 4 merupakan hasil dari penggunaan
mengevaluasi penerimaan dan kesuksesan sebuah konstruk-konstruk pada model penelitian
sistem informasi diperlukan penggabungan antara sebelumnya. Konstruk-konstruk pembentuk dapat
model penerimaan dan kesuksesan. Dengan dilihat pada Tabel 1. Ditambahkan juga variabel
mengintegrasikan model penerimaan UTAUT, moderator gender untuk mengetahui apakah gender
model kesuksesan DeLone dan McLean, dan HOT- berpengaruh terhadap niat keperilakuan.
Moderating Variabels
Gender
Human/Individual/People
H1b
Performance Expectancy
Effort Expectancy
H1a
Social Influence
H8
Information Quality
System Quality H3 H7
H5
H4
Service Quality
User
H9 Satisfaction
Organizational Context
Facilitating Conditions
Organization Support
108
Lani Nurlani, dkk: Analisa Kesuksesan Sistem Informasi Akademik …
109
Lani Nurlani, dkk: Analisa Kesuksesan Sistem Informasi Akademik …
6. Net Benefits 1. Meningkatkan Kompetensi variabel manifest (indikator). Jika nilai p < 0,05 dan
[1], [10] nilai C.R > 1,96, maka indikator dapat dinyatakan
2. Bekerja lebih efektif dan memiliki hubungan yang signifikan dengan
efisien [1], [10], [11], [14] konstruknya.
3. Meningkatkan kinerja [10],
Pengujian Goodness of Fit dilakukan untuk
[11] organisasi
4. Menurunkan tingkat
mengetahui kesesuaian sebuah model. Jika model
kesalahan pemeriksaan [8], belum sesuai, maka model yang diajukan perlu
[10], [11], [14] direvisi sampai mendapatkan model yang sesuai.
Pengujian Goodness of Fit dilakukan pada model
IV. HASIL PENELITIAN penelitian yang dapat dilihat pada Gambar 6. Hasil
pengujian dapat dilihat pada Tabel 5, sedangkan
Dari seluruh uji validitas yang telah dilakukan nilai regression weight dapat dilihat pada Tabel 6.
diperoleh tiga indikator yang tidak dapat digunakan Tabel 3. Indikator dan pernyataan tidak valid
pada kuesioner, sehingga item pernyataan yang
Indikator Pernyataan
akan digunakan pada kuesioner selanjutnya
Memberikan
berjumlah 26 pernyataan yang mewakili 26 kemudahan dalam
SIAK memberikan
indikator yang digunakan. Pernyataan yang tidak kemudahan dalam melakukan
aktivitas (membantu
dapat digunakan kembali dapat dilihat pada Tabel 3. aktifitas akademik.
aktivitas)
Setelah indikator HC2, HC3 dan US2 dihapus maka Saya merasa mudah dalam
dilakukan pengujian reliabilitas untuk 26 indikator Mudah digunakan
menggunakan SIAK
kepada 30 responden. Saya merasa puas dengan
Dari hasil uji reliabilitas yang dilakukan dapat Interface dan fitur tampilan antar muka
dilihat bahwa nilai Croanbach’s alpha adalah 0,900 memuaskan (interface) dan fitur yang
untuk jumlah indikator 26 (N of Items = 6) yang terdapat pada SIAK.
artinya Cronbach’s alpha > 0,600. Dengan
demikian, dapat dinyatakan bahwa kuesioner telah Tabel 4. Rincian kuesioner
reliabel dan dapat disebarkan kepada seluruh
responden. Jumlah kuesioner yang disebarkan untuk Keterangan Jumlah
Kuesioner yang diolah 389
menguji instrumen yang telah valid dan reliabel
Kuesioner tidak kembali 43
adalah sebanyak 460, dengan rincian tersaji pada
Kuesioner tidak diisi 7
Tabel 4. Kuesioner tidak dijawab lengkap 5
Pengujian validasi konstruk penelitian dilakukan Jawaban kuesioner tidak variatif 16
dengan analisis faktor konfirmatori (Confirmatory (semua jawaban sama)
Factor Analysis) yang digunakan untuk mengetahui Total 460
hubungan indikator dengan konstruknya, karena
pembentuk sebuah konstruk adalah sejumlah
110
Lani Nurlani, dkk: Analisa Kesuksesan Sistem Informasi Akademik …
Tabel 5. Hasil uji Goodness of Fit
Selanjutnya, dilakukan uji hipotesis variabel dan dukungan organisasi berpengaruh signifikan
independent dan dependent. Setelah melakukan terhadap behavioral intention (niat perilaku) SIAK.
pengujian structural model menggunakan Amos H5: Behavioral intention (niat perilaku)
diperoleh hasil seperti pada Tabel 7 sebagai berikut. berpengaruh signifikan terhadap user satisfaction
H1a: Human context (faktor manusia/individu) (kepuasan pengguna) pada SIAK. H6: Behavioral
yaitu harapan kinerja, harapan usaha dan pengaruh intention (niat perilaku) berpengaruh signifikan
sosial berpengaruh signifikan terhadap behavioral terhadap net benefits (manfaat-manfaat bersih) pada
intention (niat perilaku) SIAK. H2: Technology SIAK. H7: User satisfaction (kepuasan pengguna)
context (faktor teknologi) yaitu kualitas informasi, berpengaruh signifikan terhadap net benefits
kualitas sistem dan kualitas pelayanan berpengaruh (manfaat-manfaat bersih) pada SIAK.
signifikan terhadap behavioral intention (niat Selain itu dilakukan pengujian hubungan antar
perilaku) SIAK. H3: Technology context (faktor variabel eksogen antara human context dengan
teknologi) yaitu kualitas informasi, kualitas sistem organization context, organization context dengan
dan kualitas pelayanan berpengaruh signifikan technology context, dan human context dengan
terhadap user satisfaction (kepuasan pengguna) technology context. Dari pengujian yang dilakukan
pada SIAK. H4: Organization context (faktor diperoleh hasil pada Tabel 8 berikut.
organisasi) yaitu kondisi fasilitas, dukungan atasan
111
Lani Nurlani, dkk: Analisa Kesuksesan Sistem Informasi Akademik …
Tabel 8. Hubungan antar variabel eksogen
Estimate S.E. C.R. P Label
HC ↔ OC ,051 ,014 3,542 *** par_26
HC ↔ TC ,058 ,016 3,557 *** par_27
OC ↔ TC ,193 ,029 6,666 *** par_28
112
Lani Nurlani, dkk: Analisa Kesuksesan Sistem Informasi Akademik …
Selanjutnya dilakukan pengujian terhadap pendapat sesuai dengan peneliti sebelumnya [3][15]
hipotesis 2. Hipotesis yang akan diuji pada tahap ini kepuasan pengguna merupakan keseluruhan
dapat dilihat pada Tabel 9 dengan nilai regression penilaian dari pengalaman pengguna dalam
weight gender laki-laki dan perempuan berturut- menggunakan sistem informasi dan dampak
turut pada Tabel 10 dan Tabel 11. H8: Terdapat potensialnya. Pengaruh kualitas sistem, kualitas
hubungan kesesuaian yang signifikan antara human informasi, dan kualitas layanan terhadap niat
context (faktor manusia/individu) dan technology penggunaan telah sesuai dengan pendapat beberapa
context (faktor teknologi) pada SIAK. H9: Terdapat penelitian sebelumnya yang menyebutkan bahwa
hubungan kesesuaian yang signifikan antara kualitas sistem dan kualitas pelayanan berpengaruh
technology context (faktor teknologi) dan terhadap kepuasan pengguna [8][12]. Selain itu
organization context (faktor organisasi) pada SIAK. kepuasan pengguna (user satisfaction) dapat
H10: Terdapat hubungan kesesuaian yang dihubungkan dengan persepsi manfaat (net benefits)
signifikan antara organization context (faktor dan sikap pengguna terhadap sistem informasi yang
organisasi) dan human context (faktor dipengaruhi oleh karakteristik personal. Mendukung
manusia/individu) pada SIAK. hipotesis pengaruh kepuasan pengguna (user
Sesuai dengan model penelitian yang diusulkan, satisfaction) terhadap manfaat bersih (net benefits)
maka pengujian selanjutnya adalah menguji sesuai dengan pendapat sebelumnya yang
variabel moderator gender dengan cara memisahkan menyebutkan bahwa kepuasan pengguna
data laki-laki dan perempuan kemudian dilakukan berpengaruh terhadap manfaat bersih [2][12].
pengujian kembali. Hasil pengujian dapat dilihat Disebutkan juga bahwa kepuasan merupakan respon
pada Tabel 12. dan umpan balik yang dimunculkan pengguna
Hasil pengujian keseluruhan antar konstruk yang setelah memakai sistem informasi walaupun
tersaji pada Tabel 13 didukung oleh hipotesis pengguna belum tentu mendapatkan manfaat bersih
sebelumnya diantaranya menyebutkan bahwa setelah menggunakan sistem karena tingkat
performance expectancy dan effort expectancy yang kepuasannya yang masih rendah [15]. Sementara
merupakan pembentuk faktor manusia (human untuk hipotesis kesesuaian hubungan konstruk
context) diketahui memberikan pengaruh yang eksogen sesuai dengan pendapat sebelumnya yang
signifikan terhadap behavioral intention [7]. menyebutkan bahwa kesuksesan atau kegagalan
Technology context terbukti tidak berpengaruh sistem informasi sangat tergantung pada kesesuaian
terhadap behavioral intention yang dapat antara tiga tingkat yakni faktor manusia-organisasi-
disebabkan sesuai dengan kondisi yang ada di teknologi [11][15]. Berkaitan dengan konstruk
lapangan. Kualitas sistem, kualitas informasi dan human context berpengaruh terhadap behavioral
kualitas pelayanan tidak cukup mempengaruhi intention dengan dimoderasi gender diterima
pengguna untuk memiliki keinginan menggunakan didukung oleh pendapat yang menyebutkan bahwa
kembali sistem. Hipotesis ini didukung oleh performance expectancy, effort expectancy, dan
penelitian sebelumnya yang menemukan bahwa social influence (yang merupakan pembentuk
kualitas informasi dan kualitas sistem tidak human context) memiliki efek signifikan terhadap
berpengaruh terhadap niat perilaku [9]. behavioral intention konsumen yang dipengaruhi
Organization context terbukti tidak berpengaruh oleh usia, jenis kelamin, dan pengalaman [16].
terhadap behavioral intention dapat disebabkan Pendapat lain menyebutkan karakteristik gender
dukungan atasan, dukungan organisasi dan fasilitas sebagai variabel moderasi memiliki pengruh
yang ada tidak cukup mempengaruhi pengguna terhadap niat perilaku [15]. Setelah dilakukan
untuk memiliki keinginan menggunakan kembali pengujian secara keseluruhan dan melewati proses
sistem. Peneliti sebelumnya membuktikan bahwa revisi model maka diperoleh model akhir yang
kondisi fasilitas tidak berpengaruh signifikan sesuai untuk penelitian ini yang dapat digambarkan
terhadap niat penggunaan karena sudah ditangkap dengan model diagram path pada Gambar 7 dan
oleh harapan usaha [4]. Adanya pengaruh niat model akhir penelitian pada Gambar 8.
perilaku terhadap kepuasan pengguna sesuai dengan
113
Lani Nurlani, dkk: Analisa Kesuksesan Sistem Informasi Akademik …
1.
2. Gambar 7. Model diagram path model akhir penelitian
3.
Moderating Variabels
Gender
Human/Individual/People
Performance Expectancy
Effort Expectancy
Social Influence
Information Quality
System Quality
Organizational Context
Facilitating Conditions
Organization Support
4.
Gambar 8. Model akhir penelitian
114
Lani Nurlani, dkk: Analisa Kesuksesan Sistem Informasi Akademik …
Faktor organization context (faktor organisasi) [5] Jogiyanto, Hartono. 2007. Sistem Informasi Keperilakuan.
Yogyakarta: Andi
terbukti tidak signnifikan terhadap behavioral
[6] Jogiyanto, Hartono. 2007. Model Kesuksesan Sistem
intention (niat perilaku) SIAK. Informasi. Yogyakarta: Andi
Behavioral intention (niat perilaku) terbukti [7] Bendi, R. Kristoforus Jawa dan Sri Andayani, 2013.
secara empiris berpengaruh signifikan terhadap Analisis Perilaku Penggunaan Sistem Informasi
Menggunakan Model UTAUT. Seminar Nasional
user satisfaction (kepuasan pengguna) SIAK.
Teknologi Informasi dan Komunikasi Terapan, hal 277-
Behavioral intention (niat perilaku) terbukti 282. ISBN : 979-26-0266-2.
secara empiris berpengaruh signifikan terhadap [8] DeLone, W. H and E. R. McLean. The DeLone and
net benefits (manfaat-manfaat bersih) pada SIAK. McLean Model of Information Systems Success: A Ten-
User satisfaction (kepuasan pengguna) terbukti Year Update. Journal of Management Information Systems,
2003.
secara empiris berpengaruh signifikan terhadap [9] Suhari, Yohanes, Dwi Agus, Arif Janato. Pengaruh
net benefits (manfaat-manfaat bersih) pada SIAK. Kualitas Informasi daan Kualitas Sistem pada Perilaku
Terbukti secara empiris adanya hubungan Niat menggunakan Toko Online. Jurnal IC Tech, Vol. 11
No. 1, 2016.
kesesuaian yang signifikan antara human context
[10] Pamugar, Haris, Wing Wahyu Winarno, Warsun Najib.
(faktor manusia) dan technology context (faktor Model Evaluasi Kesuksesan dan Penerimaan Sistem E-
teknologi) pada SIAK. Learning pada Lembaga Diklat Pemerintah. Scientific
Terbukti secara empiris adanya hubungan Journal of Informatics, pp. 13-28, Vol. 1 No. 1 ISSN 2407-
kesesuaian yang signifikan antara technology 7658, 2014.
[11] Mohamadali N.A.K.S and Jonathan M. Garibaldi.
context (faktor teknologi) dan organization Understanding and Addressing the ‘fit’ between User,
context (faktor organisasi) pada SIAK. Technology and Organization in Evaluating User
Terbukti secara empiris adanya hubungan Acceptance of Healthcare Technology. International
kesesuaian yang signifikan antara organization Conference on Health Informatics, pp. 119-124, 2012.
[12] Kodarisman, Raden dan Eko Nugroho. Evaluasi
context (faktor organisasi) dan human context Penerapan Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian
(faktor manusia). (SIMPEG) di Pemerintah Kota Bogor. JNTETI, hal 24-32,
Vol. 2, No. 2. ISSN 2301-4156, 2013.
REFERENSI [13] Widowati, Endah dan Didi. Achjari. 2004. Pengukuran
Konsep Efektivitas Sistem Informasi Penelitian
[1] Ramasya, I Putu. Evaluation Model of Success and Pendahuluan. Seminar Nasional Aplikasi Teknologi
Acceptance of E-Learning. Journal of Theoretical and Informasi. Yogyakarta .
Applied Information Technology, hal 462-469, Vol. 82, [14] Andiono. 2008. Evaluasi Implementasi Sistem Informasi
No. 3, ISSN 1992-8645, 2015. Manajemen Kepegawaian (Simpeg) di Badan
[2] Yusof, M.M., Paul R. J., Stergioulas L. K. Towards a Kepegawaian Daerah Kabupaten Banyumas, UGM,
Framework for Health Information System Evaluation. Yogyakarta.
Proceeding of the 39th Hawaii International Conference on [15] Yuliasari, Erna, Wing Wahyu Winarno dan Bimo Sunarfri
System Sciences, UK, 2006. Hartono. Analisis Faktor Determinan Pengguna Sistem E-
[3] ANDIKA, Erick; DJAJASUKMA, Djajasukma; Government dan Implikasinya terhadap Pengguna.
HERYANTO, Herry. Analisis Manfaat Penerapan Sistem Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia.
Informasi Ujian Online: Studi Kasus SMK Pasim Yogyakarta. 2014.
Plus. JTERA - Jurnal Teknologi Rekayasa, [S.l.], v. 2, n. 1, [16] James Y.L, Thong Viswanath Venkatesh,Xin Xu,Se-Joon
p. 47-54, july 2017. ISSN 2548-8678 Hong, and Kar Yan Tan. Concumer Acceptance of
[4] Venkatesh, M. G. Morris, G. B. Davis and F. D. Davis, Personal Information and Communication Technology
User Acceptance of Information Technology: Toward A Services. IEEE Transactions on Engineering Management,
Unified View, MIS Quarterly, pp. 425-478, 2003. Vol.58, No.4, 2011.
115
Lani Nurlani, dkk: Analisa Kesuksesan Sistem Informasi Akademik …
116