net/publication/342599665
CITATIONS READS
0 1,060
1 author:
SEE PROFILE
All content following this page was uploaded by Heni Nurani Hartikayanti on 01 July 2020.
Heni Nurani H
Abstrak
I. PENDAHULUAN
Untuk menghadapi era globalisasi maka para pengelola perusahaan harus berusaha
untuk menjadikan perusahaan bertahan dalam persaingan. Kondisi persaingan usaha ini
sarat dengan isu persaingan (competition), ketidakpastian (uncertainty), kekacauan
berbagai sektor (chaos), kebaruan (newelity), dan keberanekaragaman (diversity). Inilah
ciri-ciri era globalisasi yang penuh dengan tantangan dan tekanan eksternal (Hana
Permana, 2006).
Dalam rangka pengelolaan organisasi secara sehat, perusahaan memerlukan sistem
informasi yang dirancang untuk membantu organisasi dalam menghadapi persaingan.
Susanto (2008:52) menjelaskan bahwa sistem informasi merupakan kumpulan dari sub
sistem baik phisik maupun non phisik yang saling berhubungan satu sama lain dan
bekerja sama secara harmonis untuk mencapai satu tujuan yaitu mengolah data menjadi
informasi yang berguna. Sebagai salah satu komponen dalam satu perusahaan maka
sistem informasi harus dapat berinteraksi dengan baik dan harmonis dengan berbagai
komponen lain dalam perusahaan. Oleh karena itu perusahaan harus merancang dan
menerapkan sistem informasi sesuai dengan kondisi perusahaan.
Sistem informasi yang dirancang dan diimplementasikan dalam satu perusahaan
belum tentu merupakan sistem informasi yang dapat menunjang perusahaan dalam
1
Portofolio Vol. 8 No. 1 Mei 2011
"Can be any organized combination of people, hardware, software communications networks, data
resources, and policies and procedures that stores, retrieves, transforms, and disseminates
information in an organization.”
Pendapat di atas menyatakan bahwa satu sistem informasi merupakan kombinasi dari
manusia, perangkat keras, perangkat lunak jaringan komunikasi, sumber data kebijakan dan
prosedur yang bertugas untuk menghasilkan informasi pada organisasi. Hal yang sama
dikemukakan oleh Susanto (2008: 52) mengemukakan bahwa sistem informasi adalah kumpulan
dari sub-sub sistem baik phisik maupun non phisik yang saling berhubungan satu sama lain dan
bekerja sama secara harmonis untuk mencapai satu tujuan yaitu mengolah data menjadi informasi
yang berguna “
Peran utama dari sistem informasi sesuai dengan pendapat di atas adalah
menghasilkan informasi. Lebih jauh mengenai peran sistem informasi disampaikan oleh
O’Brien & Marakas (2008: 9) bahwa sistem informasi berperan dalam :
1. Support of business processes and operations
2. Support of decision making by employees and managers
3. Support of strategies for competitive advantage
Untuk mengolah data menjadi informasi maka sistem informasi haruslah
merupakan integrasi bari beberapa komponen yang bertugas untuk menghasilkan informasi
yang dibutuhkan untuk pengambilan keputusan. Laudon & Laudon (2005:11) menyatakan
bahwa :
“Using information systems effectively requires an understanding of
organization, management, and technology shaping the systems. All information systems can
be described as organizational and management solutions to challenges posed by the
environment”
Jika kita berbicara mengenai penerapan sistem informasi yang efektif dalam sebuah
perusahaan maka kita harus memahami organisasi, manajemen dan teknologi yang
membentuk sistem itu Manajer dalam sebuah perusahaan bertugas mengelola
2
Mengukur Efektifitas Implementasi Sistem Informasi Model DeLONE dan McLEAN
3
Portofolio Vol. 8 No. 1 Mei 2011
4
Mengukur Efektifitas Implementasi Sistem Informasi Model DeLONE dan McLEAN
or security, the need to correct or improve efficiency of people and process and the need to
correct or improve service to customers, suppliers, partners, employees, and so on.)
Pengembangan sistem informasi suatu perusahaan tentu saja ditujukan untuk
mendapatkan keunggulan kompetitif. Keunggulan kompetitif menurut Porter (1985) dalam
Turban et. al (2002:96) adalah suatu konsep yang luas tentang bagaimana perusahaan
akan bersaing, apa tujuan seharusnya, dan rencana serta kebijakan apa yang dibutuhkan
untuk mencapai tujuan tersebut. Oleh karena itu Porter & Millar dalam Turban (1985)
menyampaikan satu model pencapaian keunggulan bersaing dengan istilah value chain
model. Menurut model ini aktivitas yang ada dalam sebuah perusahaan dibagi dalam 2 (dua)
bagian yaitu aktivitas utama dan aktivitas pendukung.
Menurut value chain model dari Porter (Turban et al, 2002:96) untuk sebuah
perusahaan manufaktur maka aktivitas utamanya adalah :
“1. Inbound logistics (inputs)
2. Operations (manufacturing and testing)
3. Outbound logistics (storage and distribution)
4. Marketing and sale
5. Service”
Porter & Millar dalam Turban et al. (2002:99) menyimpulkan bahwa kompetisi usaha
dipengaruhi oleh teknologi informasi dalam 2 (dua) hal yaitu struktur industri dan aturan
kompetisi berubah. Organisasi telah berubah karena pesaing menggunakan teknologi
informasi dan organisasi harus ditujukan ke bisnis baru dengan menggunakan teknologi
informasi. Oleh karena itulah peranan teknologi informasi, khususnya dalam pengembangan
sistem informasi, saat ini sangat diperlukan untuk menghadapi persaingan usaha.
Untuk mengembangkan sistem informasi berbasis teknologi informasi maka
diperlukan beberapa tahapan pekerjaan. Tahapan-tahapan pengembangan sistem informasi
meliputi setiap aktivitas yang dilakukan untuk membangun sebuah solusi sistem informasi
terhadap permasalahan yang dihadapi organisasi atau terhadap tantangan organisasi (
Laudon & Laudon, 2005:400). Tahapan-tahapan tersebut, menurut Laudon & Laudon
(2005:401) terdiri dari analisis sistem, rancangan sistem, pemograman, pengecek, konversi,
memproduksi dan memelihara.
Bentley & Whitten (2007:30), menyatakan bahwa proses pengembangan sistem yang
sederhana (tahapan klasik) terdiri dari : system initiation, system analysis, system design,
and system implementation. Sementara dalam pengembangan lebih lanjut Bentley & Whitten
(2007:77 - 79) mengemukakan suatu metodologi pengembangan sistem yang lebih luas
yang dikenalkan dengan istilah FAST ( Framework for the Application of Systems Thinking).
Dalam metode pengembangan sistem ini dilakukan langkah-langkah sebagai berikut :
1 Scope definition
2. Problem analysis
3. Requirements analysis
4. Logical design
5. Decision analysis
6. Phisycal design and integration
7. Construction and testing
8. Installation and delivery.
5
Portofolio Vol. 8 No. 1 Mei 2011
Beberapa hal yang harus digaris bawahi dalam pengembangan sistem agar sistem
ini dikembangkan sesuai dengan kebutuhan pengguna di perusahaan, Bentley dan
Whitten (2007:72 – 76) menyatakan terdapat 10 (sepuluh) prinsip umum dalam
metodologi pengembangan sistem yang harus diperhatikan, yaitu :
1. Get the System Users Involved
2. Use a Problem-Solving Approach
3. Establish Phases and Activities
4. Document throughout Development
5. Establish Standards
6. Manage the process and projects
7. Justify Information Systems as Capital Investments
8. Don’t be Afraid to cancel or Revise Scope
9. Divide and Conquer
10. Design Systems for Growth and Change.
6
Mengukur Efektifitas Implementasi Sistem Informasi Model DeLONE dan McLEAN
Kualitas Intensitas
Sistem Penggunaa
Informasi n Sistem
Dampak Dampak
Terhadap Terhadap
Individu Organisasi
Kualitas Kepuasan
Informasi Pengguna
Gambar 2.2. Model Kesuksesan Penerapan Sistem informasi DeLone dan McLean
(1992)
Masing-masing variabel ini merupakan suatu gabungan dari banyak dan macam-
macam gagasan dan ukuran. Kualitas sistem dan kualitas informasi secara sendiri-sendiri
dan secara bersama-sama mempengaruhi penggunaan sistem informasi dan kepuasan
pengguna. Intensitas penggunaan sistem dan kepuasan pengguna merupakan hal yang
menunjukkan bahwa sistem informasi yang ada telah efektif. Intensitas dan kepuasan
pengguna sistem informasi saling berhubungan secara erat. Intensitas penggunaan sistem
harus mendahului kepuasan pengguna dalam arti proses, tetapi pengalaman yang positif
dengan penggunaan akan menghasilkan kepuasan pengguna yang lebih besar. Akibat
sistem informasi yang efektif maka akan berdampak pada individu, dalam hal ini dampak
tersebut dapat berupa dampak terhadap kinerja pengambilan keputusannya ataupun pada
kinerja yang bersangkutan. Sebagai dampak kinerja indivdu yang tinggi maka akan
berdampak langsung terhadap kenaikan kinerja perusahaan/organisasi.
Selain itu, banyaknya penggunaan sistem informasi dapat mempengaruhi tingkat
kepuasan pengguna secara positif atau secara negatif dan sebaliknya. Kepuasan
penggunaan merupakan anteseden langsung dari dampak terhadap individu dan terakhir,
dampak terhadap kemampuan individu ini pada akhirnya akan memberikan dampak
tertentu terhadap organisasi (De Lone & Mc Lean, 1992). Dampak individual yang diukur
dalam model ini terdiri dari dimensi kinerja pegawai, kinerja keputusan, kualitas lingkungan
kerja, efektivitas pekerjaan, dan kualitas kerja. Sementara dampak terhadap organisasi
dilihat dari keuntungan yang diperoleh perusahaan.
Model De Lone dan Mc Lean I (1992) mengisyaratkan beberapa hal yang saling
berhubungan dan menyimpulkan kesimpulan utama bahwa berbagai dimensi dan sifat
keterhubungan antar dimensi meminta perhatian yang hati-hati dalam mendefinisikan dan
mengukur setiap aspek dari variabel. Sangat penting untuk mengukur kemungkinan
interaksi antara dimensi itu agar terlihat pengaruh dari masing-masing variabel. Model ini
perlu terus dikembangkan dan validasi sebelum menetapkan kesuksesan implementasi
sistem informasi.
7
Portofolio Vol. 8 No. 1 Mei 2011
Penelitian terus dilakukan oleh berbagai pihak dan peneliti termasuk De Lone dan
Mc Lean sendiri dengan melakukan modifikasi baru terhadap model yang telah
digambarkan tadi. Pada pengembangan model ini, kualitas memiliki 3 (tiga) dimensi yaitu
kualitas sistem, kualitas pelayanan dan kualitas informasi.
Kualitas sistem dalam model ini digunakan dimensi kemanfaatan, ketersediaaan,
reliabilitas, kemudahan beradaptasi, waktu respon. mudah digunakan, reliabilitas,
fleksibilitas, kualitas data, integrasi, kemudahan untuk dikembangkan, dan pentingnya
sistem.
Kualitas informasi digunakan dimensi lengkap, dan relevan, aman, memperhatikan
personalisasi. akurasi, tepat waktu, kelengkapan, relevansi, dan konsistensi.
Dimensi intensitas penggunaan system yang digunakan dalam model ini adalah
frekwensi penggunaan, waktu penggunaan, banyaknya akses yangd apat dilakukan,
model penggunaan, dan ketergantungan. Sementara untuk kepuasan pengguna
digunakan dimensi membantu, mempermudah tugas dan integrasi dengan system yang
ada.
Intensitas penggunaan sistem dan kepuasan pengguna merupakan hal yang
menunjukkan bahwa sistem informasi yang ada telah efektif. Intensitas dan kepuasan
pengguna sistem informasi saling berhubungan secara erat. Intensitas penggunaan sistem
harus mendahului kepuasan pengguna dalam arti proses, tetapi pengalaman yang positif
dengan penggunaan akan menghasilkan kepuasan pengguna yang lebih besar. Demikian
pula, kepuasan pengguna yang meningkat akan menghasilkan perhatian yang meningkat
kepada penggunaan sistem informasi (De Lone dan Mc Lean,2003). Dimensi yang
digunakan dalam intensitas penggunaan sistem informasi pada model ini adalah sifat
penggunaan, pola navigasi, jumlah kunjungan dan jumlah transaksi yang dapat
diselesaikan. Untuk mengukur kepuasan pengguna dalam mdel ini digunakan dimensi
banyaknya transaksi selesai, kunjungan yang berhasil, dan survey pengguna
Penggunaan sistem informasi dan kepuasan pengguna selanjutnya akan
mempengaruhi kebutuhan individu. Pengaruh terhadap individu dan organisasi
digabungkan pada variabel manfaat bersih. Manfaat bersih dari dampak penerapan
system informasi diukur dengan dimensi penghematan biaya, perluasan pasar,
pertambahan penjualan, pengurangan biaya penelitian dan penghematan waktu.
Penelitian terakhir yang dilakukan oleh Ahmed Elmorshidy (2005), John Jay
Kenagy (2007), variabel manfaat bersih digantikan dengan kinerja organisasi. Model yang
dikembangkan dalam mengukur keberhasilan sistem informasi oleh De Lone dan Mc Lean
(2003) ini dapat digambarkan sebagai berikut :
8
Mengukur Efektifitas Implementasi Sistem Informasi Model DeLONE dan McLEAN
Kualitas Sistem
Informasi
Intensitas
Penggunaan
Sistem
Kualitas
Informasi Net
Benefit
Kepuasan
Pengguna
Kualitas
Pelayanan
Sistem Informasi
Gambar 2.3. Model Kesuksesan Penerapan Sistem Informasi De Lone dan Mc Lean
(2003)
IV. PENUTUP
Pengembangan dan implementasi sistem informasi yang cocok dan efektif
merupakan kebutuhan yang mendesak harus dirancang oleh perusahaan. Setiap investasi
yang telah dikeluarkan dalam merancang sistem informasi harus diukur keberhasilannya
terhadap individu dan organisasi secara keseluruhan. Efektifitas implementasi sistem
informasi diharapkan akan menyebabkan peningkatan efektifan pengelolaan perusahaan
sehingga berdampak kepada kemampuan perusahaan untuk bersaing dan tetap bertahan
dalam persaingan.
DAFTAR PUSTAKA
Alter, Steven. 1992. Information Systems, A Management Perspective. Second Edition,
Cummings Publishing Company Inc, Massachusetts
Azhar Susanto, 2004. Sistem Informasi Manajemen, Edisi 3, Lingga Jaya, Bandung
9
Portofolio Vol. 8 No. 1 Mei 2011
Bentley, Lonnie D. & Whitten, Jeffrey L. 2007. Systems Analysis & Design for the Global
Enterprise. McGraw-Hill Irwin. Seventh Edition, New York
De Lone, WH & Mc Lean, ER. 2003. The DeLone and McLean Model of Information
Systems Success : a ten year Update, Journal of Management Information
Systems, Vol 19 No 4, pp-9-30
Hanna Permana. 2006. Persiapan RSUD Menjadi Badan Layanan Umum Daerah,
Seminar dan Workshop Nasional Badan Layanan Umum, pp. 1-12
Kenagy,John Jay . 2007. Computerized Provider Order Entry In Multi Specialty Ambulatory
care practices : A Quanti09otative Evaluation Of IS Success, Proquest Information
& learning Company, Umi Microform 3277687,disertasi
Kotler, Philip & Keller, Kevin Lane. 2006. Marketing Management, 12 Edition, Pearson
International Edition, New Jersey.
Laudon Kenneth C & Jane P. Laudon, 2005, Management Information Systems : New
Approaches to Organization & Technology, International Edition, Prentice Hall,
New Jersey
Seddon, Peter B, 1997, A Respecification and Extension of the DeLone and McLean
Model of IS Succes, Information Systems Research Vol 8 No 3,pp. 240-253
BIODATA:
Dr. Heni Nurani H. SE., MSi., Ak adalah dosen Jurusan Akuntansi pada Fakultas Ekonomi
UNJANI.
10