Home
Profile
Sample Page
LATAR BELAKANG
Penggunaan sistem informasi berbasis teknologi (TI) pada berbagai kegiatan usaha maupun
organisasi dewasa ini sangat dibutuhkan untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas
perusahaan sekaligus meningkatkan daya saingnya di era pasar global. Namun perlu
dipahami juga bahwa sistem tersebut hanya akan berjalan efektif manakala dikembangkan
sinergis dengan strategi bisnis perusahaan secara keseluruhan, bukan hanya
sekedar accesoris atau pelengkap belaka. Dengan demikian perusahaan dapat
memanfaatkan sistem informasi tersebut secara optimal untuk meningkatkan efektivitas
dan efisiensi operasionalnya.
Sayangnya implementasi sistem informasi untuk meningkatkan proses bisnis yang berjalan
di suatu perusahaan/organisasi tidak selalu efektif meskipun telah menelan dana investasi
yang sangat besar. Studi yang dilakukan oleh Beynon-Davies dan Lloyd-Williams
menemukan bahwa 60% – 70% software sistem TI gagal beroperasi (dalam Chowdhury et.
al, 2007). Sedangkan Conference Board Survey pada tahun 2001 melaporkan bahwa 40%
proyek TI gagal untuk mencapai tujuannya dalam 1 tahun pertama sesudah implementasi
(IT Cortex dalam Chowdhury et. al, 2007). Meskipun data tersebut sudah
tidak update lagi, namun setidaknya dapat dijadikan bukti bahwa sistem informasi berbasis
teknologi tidak selalu bermanfaat bagi perusahaan/organisasi yang menggunakannya.
Namun hal ini tidak dapat dijadikan alasan untuk menunda atau membatalkan proyek-
proyek TI yang telah direncanakan untuk membantu meningkatkan performa
perusahaan/organisasi yang bersangkutan, karena kegagalan tersebut belum tentu
disebabkan oleh teknologi informasinya itu sendiri. Dengan demikian, penting bagi top
executive perusahaan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan
atau kegagalan implementasi sistem informasi pada suatu perusahaan/organisasi.
RUMUSAN MASALAH
TUJUAN
Melakukan analisis bagaimana faktor-faktor tersebut berkontribusi terhadap kesuksesan penerapan sistem
informasi dalam perusahaan/organisasi
Teknologi komputer dan telekomunikasi telah membawa manusia ke dalam era informasi
yang mengalir tiada batas (Amsyah, 2001). Informasi diperlukan manusia untuk
menyelesaikan berbagai keperluan hidupnya termasuk dalam pekerjaan yang berkaitan
dengan perusahaan/organisasi. Dengan berkembangnya teknologi komputer sebagai alat
pengolah data menjadi informasi, maka pekerjaan informasi yang rumit dalam
perusahaan/organisasi sangat banyak terbantu dan menjadi lebih mudah untuk dilakukan.
Menurut O’Brian dan Marakas (2005), Sistem Informasi dan Teknologi Informasi (TI)
merupakan komponen yang penting bagi keberhasilan usaha, sama pentingnya dengan
manajemen keuangan, manajemen operasional, pemasaran, pengelolaan sumber daya
manusia dan bidang-bidang lainnya penunjang utama dalam fungsi bisnis suatu
perusahaan. Teknologi informasi dinilai mampu membantu semua jenis usaha untuk
meningkatkan efisiensi dan efektivitas pada proses bisnis, manajemen pengambilan
keputusan dan kolaborasi kelompok kerja sekaligus memperkuat daya saing perusahaan
dalam menghadapi perubahan kondisi pasar yang sangat cepat. O’Brien dan Marakas
(2005) merumuskan fungsi sistem informasi di dalam dunia bisnis sebagai berikut :
Mendukung kesuksesan berbagai fungsi utama bisnis seperti akutansi, finance, manajemen operasi,
pemasaran, dan manajemen sumberdaya manusia
Kontributor utama dalam mendukung efisiensi kegiatan operasional, produktivitas dan moral SDM,
pemberian layanan prima pada customer dan kepuasan customer
Sumber informasi utama manajer dalam mendukung proses pengambilan keputusan yang efektif
Bagian yang penting dari sumberdaya organisasi dan biayanya dalam menjalankan bisnis sehingga
memerlukan pengelolaan sumberdaya yang prima
Kesempatan pengembangan karier yang dinamis dan menantang bagi jutaan pria dan wanita
Jadi sesungguhnya aplikasi sistem informasi berbasis teknologi informasi (TI) pada dunia
bisnis saat ini telah melekat pada seluruh aktivitas bisnis yang ada di dalam
perusahaan/organisasi. Sistem informasi atau teknologi informasi tidak dapat lagi
dipandang secara terpisah dari proses bisnis di dalam perusahaan/organisasi, sehingga
aplikasinya harus disesuaikan/sinergis dengan strategi perusahaan secara keseluruhan. Hal
inilah yang harus disadari oleh top manajemen agar aplikasi sistem informasi berbasis TI
yang dikembangkan tersebut dapat dimanfaatkan secara optimal untuk meningkatkan
performa perusahaan.
O’Brien dan Marakas (2005) merumuskan 2 (dua) peran sistem informasi dalam
perusahaan/organisasi, yaitu sebagai Operation Support System (sistem penunjang
aktivitas-aktivitas bisnis) dan Management Support System/Support of Managerial Decision
Making (sistem penunjang dalam proses pengambilan keputusan). Berikut ini disajikan
skema tipe informasi yang dikembangkan oleh O’Brien dan Marakas dari kedua sistem
informasi tersebut.
Dengan memahami tipe-tipe informasi di atas, manajemen dapat lebih mudah menentukan
aplikasi sistem informasi yang tepat untuk mendukung aktivitas bisnis dalam
perusahaan/organisasinya.
Seperti telah diuraikan sebelumnya bahwa meskipun pada dasarnya sistem
informasi berbasis TI bernilai positif bagi perkembangan perusahaan, namun implementasi
yang tidak tepat akan menyebabkan kegagalan untuk memberikan performa yang baik pada
perusahaan/organisasi yang bersangkutan. Sehebat atau secanggih apa pun sistemnya dan
sebesar apa pun harga yang harus dibayar oleh perusahaan/organisasi, tidak menjamin
hasil yang optimal jika pihak top manajemen tidak memperhatikan faktor-faktor yang
berpengaruh pada kesuksesan atau kegagalan penerapan sistem informasi tersebut di
dalam perusahaan/organisasinya. Karena bagaimana pun juga sistem informasi berbasis TI
ini hanyalah alat semata, kunci keberhasilan aplikasinya tetap ada di tangan manusia
sebagai operator sistem tersebut.
Berikut ini akan diuraikan faktor-faktor yang dinilai berpengaruh pada kesuksesan
penerapan sistem informasi dalam perusahaan/organisasi.
1. Keterlibatan End User
Dalam perapan sistem informasi, keterlibatan end user sebagai pengguna dari sistem yang
akan diaplikasikan tersebut sangat penting. Pada hakikatnya sistem informasi digunakan
oleh perusahaan/organisasi untuk meningkatkan proses bisnis yang telah berjalan selama
ini agar lebih efektif dan efisien. Dan yang paling mengetahui proses-proses tersebut
tentunya pihak manajemen perusahaan/organisasi itu sendiri. Oleh karena itu, diperlukan
keterlibatan manajemen perusahaan sebagai end user untuk memberikan informasi secara
jelas mengenai sistem informasi yang dibutuhkan. Sebagian besar kegagalan proyek TI
disebabkan ketidakpedulian pihak manajemen sebagai end user pada sistem informasi yang
akan dikembangkannya. Mereka mengira, bahwa tugas mereka terbatas pada penyediaan
dana saja, sisanya diserahkan sepenuhnya kepada konsultan atau kontraktor TI yang akan
membangun sistem informasi tersebut. Coley Consulting menyatakan bahwa kurangnya
keterlibatan user dan partisipasi dari stakeholder dapat menghambat keberhasilan sistem TI
(Chowdhury, 2007). Keterlibatan yang diharapkan mencakup seluruh struktur hirarki yang
berjalan dalam manajemen perusahaan, karena pada akhirnya mereka semua adalah end
user dari sistem informasi yang dikembangkan tersebut.
2. Dukungan manajemen
Selain keterlibatan dan perhatian pada proses desain sistem informasi yang akan
digunakan, diperlukan juga kepercayaan dari end user bahwa aplikasi sistem informasi ini
dapat menjadi solusi dari permasalahan yang terjadi pada proses bisnis yang telah berjalan
dan akan meningkatkan daya saing perusahaan tersebut terhadap para pesaingnya. Dengan
demikian pihak manajemen akan dapat memberikan dukungan yang penuh, baik dari segi
keuangan maupun pada saat implementasi sistem informasi tersebut di dalam
perusahaan/organisasi. Dukungan manajemen akan memberikan kontribusi yang sangat
besar dalam mempertinggi akurasi penggunaan sistem informasi di dalam menunjang
operasional perusahaan, karena mereka :
paling paham mengenai fungsi-fungsi bisnis di dalam perusahaan/organisasi
dapat membantu untuk memahami bagaimana cara pengguna sistem informasi tersebut berfikir dan
merespon informasi-informasi yang terjadi di sekitarnya
membantu mengenali perlunya sistem informasi untuk memenuhi seluruh kebutuhan perusahaan
Secanggih apa pun teknologi informasi yang digunakan oleh suatu perusahaan tidak akan
berjalan dengan baik tanpa dukungan sumberdaya manusia yang kompeten. Sue Young,
CEO dari ANDA Consulting di Colchester Vt. menyatakan bahwa sebagian besar kegagalan
dalam proyek TI disebabkan oleh faktor manusia (Young, 2003). Meskipun faktor teknis
terkadang juga berkontribusi pada kegagalan tersebut namun pada dasarnya hal itu
disebabkan oleh manusia juga, karena manusialah yang menentukan teknologi yang
digunakan dalam proyek TI tersebut, termasuk hardware dan softwarenya. Jadi, jika terjadi
masalah yang diakibatkan oleh software yang gagal beroperasi, hal itu ditimbulkan oleh
ketidakmampuan SDM yang ada untuk mengantisipasinya. Oleh karena itu, SDM merupakan
faktor penting lainnya yang harus diperhatikan untuk menyukseskan aplikasi sistem
informasi berbasis TI dalam perusahaan/organisasi. Ketersediaan SDM yang kompeten
dalam bidang TI akan membantu perusahaan mengoptimalkan aplikasi sistem informasinya.
Jadi, jika perusahaan tidak mampu menyediakan sendiri tenaga-tenaga terampil dalam
bidang tersebut, manajemen dapat mempertimbangkan untuk menggunakan
jasa outsourcing dari perusahaan lain.
Untuk mendapatkan performa yang baik pada sistem informasi yang dikembangkan perlu
diperhatikan kesesuaiannya dengan kebutuhan dan tujuan perusahaan/organisasi. Dengan
performa yang baik, maka keberhasilan penerapan sistem tersebut akan lebih terjamin.
Kesesuaian yang dimaksud di sini meliputi :
Aplikasi teknologi proven, artinya sistem informasi yang dikembangkan harus menggunakan teknologi yang
telah terbukti secara praktis akan meningkatkan peluang keberhasilan aplikasi sistem TI
Hardware, Software dan sistem penunjang TI lainnya. Sistem informasi dibangun oleh perangkat-perangkat
tersebut, pemilihan perangkat yang tepat akan meningkatkan performa sistem informasi yang
dikembangkan dan memperbesar peluang keberhasilan dalam aplikasinya
Efektivitas dan efisiensi. Sistem informasi yang dikembangkan harus dapat mendukung strategi bisnis
perusahaan, meningkatkan kemampuan, memperbaiki proses bisnis yang ada, meningkatkan struktur dan
budaya bisnis, meningkatkan konsumen serta bisnis value dari perusahaan/organisasi tersebut. Dengan
demikian barulah sistem informasi ini dapat dikatakan efektif dan efisien dalam meningkatkan performa
perusahaan secara keseluruhan untuk menghadapi tantangan persaingan usaha yang dinamis.
7. Kemampuan sistem informasi untuk menjawab tantangan dan persaingan yang dihadapi
perusahaan/organisasi
Pada akhirnya sistem informasi harus dapat menjawab tantangan dan persaingan yang
dihadapi perusahaan/organisasi yaitu :
Mengintegrasikan seluruh proses bisnis agar lebih efektif serta efisien dan memudahkan dalam pengambilan
keputusan
Meningkatkan keuntungan
KESIMPULAN
1. Sistem Informasi dan Teknologi Informasi (TI) merupakan komponen yang penting bagi
keberhasilan suatu usaha. Penggunakan teknologi informasi mampu memperkuat daya saing
perusahaan dengan cara meningkatkan efisiensi dan efektivitas pada proses bisnis, manajemen
pengambilan keputusan dan kolaborasi kelompok kerja.
2. Aplikasi sistem informasi berbasis teknologi informasi (TI) pada dunia bisnis saat ini telah melekat
pada seluruh aktivitas bisnis yang ada di dalam perusahaan/organisasi. Sistem informasi atau
teknologi informasi tidak dapat lagi dipandang secara terpisah dari proses bisnis di dalam
perusahaan/organisasi, sehingga aplikasinya harus disesuaikan/sinergis dengan strategi perusahaan
secara keseluruhan. Hal inilah yang harus disadari oleh top manajemen agar aplikasi sistem
informasi berbasis TI yang dikembangkan tersebut dapat dimanfaatkan secara optimal untuk
meningkatkan performa perusahaan.
3. Keberhasilan penerapan sistem informasi dalam suatu perusahaan/organisasi dipengaruhi oleh
beberapa faktor, yaitu keterlibatan End User, dukungan manajemen, kejelasan aplikasi sistem
informasi yang dibutuhkan oleh perusahaan/organisasi, dukungan SDM yang kompeten, komitmen
dan keterlibatan semua pihak dalam proses adjustment sistem informasi, kesesuaian sistem
informasi yang dikembangkan dengan kebutuhan perusahaan/organisasi dan kemampuan sistem
informasi untuk menjawab tantangan dan persaingan yang dihadapi perusahaan/organisasi. Dengan
memahami faktor-faktor tersebut diharapkan perusahaan dapat mengimplementasikan sistem
informasi berbasis teknologi yang efektif untuk mengelola berbagai sumber daya yang dimiliki
menjadi informasi-informasi yang dapat dijadikan dasar bagi pihak manajemen dalam pengambilan
keputusan-keputusan penting untuk mencapai kemajuan perusahaan/organisasi.
DAFTAR PUSTAKA
Amsyah, Zulkifli. 2001. Manajemen Sistem Informasi. PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
Chowdhury, Rajneesh; Butler, Ruth E dan Clarke, Steve. 2007. Healthcare IT Project Failure
: A System Prespective. Journal of Cases on Information Technology : 9.4.
Gani, Kemal E. 2003. Investasi Rp Triliunan Itu Masih Bisa Diselamatkan…. Swa 02/XIX.
Suroso, Arif I. 2013. Modul Mata Kuliah SIM. Program Pasca Sarjana Manajemen dan Bisnis
IPB, Bogor.