Anda di halaman 1dari 8

Jurnal Manajemen Ekonomi dan Bisnis

“MODEL PENGUKURAN KUALITAS SISTEM INFORMASI ”

MODEL PENGUKURAN KUALITAS SISTEM INFORMASI

Hartini, M.M
Universitas Teknologi Sumbawa
hartini@uts.ac.id

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran beberapa model yang dapat digunakan di gunakan untuk
mengukur kualitas dari system informasi dalam perusahaan maupun perguruan tinggi. Sistem informasi yang
digunakan di perusahaan maupun perguruan tinggi harus di ukur apakah sesuai dengan operasional perusahaan atau
perguruan tinggi tersebut sehingga perusahaan dapat mengetahui bahwa sistem yang digunakan berhasil ataukah
kurang dalam membantu operasional perusahaan. Selain menerima sistem tersebut pengukuran sistem informasi harus
di lihat pula dari kepuasan pengguna sistem tersebut. Dalam hal ini pengukuran kualitas maupun efektivenes pada
sebuah sistem informasi dapat digolongkan menjadi goal centered view dan system resource view. Beberapa Model
yang di jelaskan dalam artikel ini adalah HOT-Fit (Human Organization Technology), UTAUT (Unified Theory of
Acceptance and Use of Technology ), D&M IS Success Model, Technology Acceptance Model (TAM).Di setiap model
sering dijadikan acuan dalam melakuka penelitian baik itu sistem informasi perusahaan maupun Akademik. Setiap
model bisa di gabungkan atau di modifikasi berdasarkan sistem informasi yang akan di teliti.

Kata kunci : Sistem Informasi, HOT-Fit (Human Organization Technology), UTAUT (Unified Theory of
Acceptance and Use of Technology ), D&M IS Success Model, Technology Acceptance Model (TAM)

Abstract

This study aims to provide an overview of several models that can be used to measure the quality of
information systems in companies and universities. The information system used in a company or university
must be measured whether it is appropriate for the company or university's operations so that the company
can know that the system used is successful or lacks in helping the company's operations. Besides accepting
the system, the measurement of the information system must also be seen from the satisfaction of the user of
the system. In this case the measurement of quality and effectiveness in an information system can be
classified into a goal centered view and resource view system. Some of the models described in this article
are HOT-Fit (Human Organization Technology), UTAUT (Unified Theory of Acceptance and Use of
Technology), D&M IS Success Model, Technology Acceptance Model (TAM). In each model is often used
as a reference in doing research both corporate and Academic information systems. Each model can be
combined or modified based on the information system that will be examined.

Keywords : Information Systems, HOT-Fit (Human Organization Technology), UTAUT (Unified Theory of
Acceptance and Use of Technology), D&M IS Success Model, Technology Acceptance Model (TAM)

I. PENDAHULUAN Menurut Leitch dan Davis dalam Jogiyanto (2005:


33), Sistem informasi adalah suatu sistem didalam suatu
Dalam suatu teknologi terdapat sebuah Sistem organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan
informasi dan software dimana diketahui bahawa transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial
keduanya merupakan dua hal yang sangat berbeda di dan kegiatan strategis dari suatu organisasi dan
karenakan bahwa adanya perbedaan antara sistem menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan
informasi yang dapat berupa software namun dalam yang diperlukan. Informasi dihasilkan oleh suatu proses
setiap software belum tentu merupakan sistem informasi. sistem informasi bertujuan menyediakan informasi dalam
Pengukuran kualitas dalam sebuah software biasanya proses pengambilan keputusan manajemen, operasi
dilihat dari beberapa parameter teknis seperti availability, perusahaan dari hari ke hari dan informasi yang layak
reliability, safety, response time, dll. untuk pihak perusahaan.
1
Jurnal Manajemen Ekonomi dan Bisnis
“MODEL PENGUKURAN KUALITAS SISTEM INFORMASI ”

Menurut Muttaqien dan Kusmayadi (2012:1.8) megumpulkan data atau sumber yang berhubungan pada
membicarakan informasi pasti tidak terlepas dari sebuah topik tertentu yang bisa didapat dari berbagai
teknologi yang popular disebut IT (Iinformation of sumber seperti jurnal, buku, internet, dan pustaka lain.
Technology). Dengan adanya teknologi informasi setiap
III Pembahasan
data dapat dikelola dengan mudah, cepat dan akurat 1. HOT-Fit (Human Organization Technology)
berkat adanya kecanggihan komputer. Dengan aplikasi Suatu kerangka baru yang digunakan untuk
tertentu (sistem informasi) maka data tersebut dapat melakukan evaluasi system informasi oleh Yusof al.
dijadikan informasi maupun pengetahuan yang berguna (2006) yaitu Kerangka kerja HOT-Fit (Human-
bagi berbagai pihak yang berkepentingan (stakeholder) Organization-technology (HOT) Fit Model). Model
baik itu perusahaan maupun perguruan tinggi. kesukesan sistem informasi yakni komponen
Dengan adanya kemajuan teknologi informasi organisasi, manusia dan teknologi. Seperti
memberikan kemudahan dalam mengembangkan digambarkan pada Gambar 1, model ini tersusun atas
pelayanan terutama dalam layanan informasi bagi hubungan timbal balik antara dimensi kualitas
lembaga maupun perusahaan di bidang pengelolaan informasi (system quality) dan penggunaan sistem,
informasi secara elektronis. Bila dulu perusahaan kualitas informasi dan kepuasan pengguna, struktur
maupun perguruan tinggi lebih mengutamakan pada dan lingkungan, struktur dan net benefit, serta
adanya penyediaan informasi dalam bentuk fisik seperti lingkungan dan net benefit.
dokumen tercetak dan secara manual membuat laporan
dan dalam waktu yang cukup lama sehingga dapat
mengganggu kegiatan operasional yang seharusnya cepat
menjadi sangat lambat karena lamanya menerima
informasi yang diperlukan sehingga dengan
berkembangnya teknologi saat ini maka perusahaan
maupun perguruan tinggi di tuntut untuk dapat
menyediakan infromasi dalam bentuk elektronik maupun
dengan waktu yang cukup singkat. Perkembangan dari
penerapan teknologi informasi bisa kita lihat dari
perkembangan perusahaan maupun perguruan tinggi saat
a. Manusia (Human)
ini.
Komponen Manusia (Human) menilai sistem
Saat ini di setiap kehidupan teknologi informasi dan
informasi dari sisi penggunaan sistem (System
telekomunikasi terus mengalami perubahan menjadi
Use) pada frekuensi dan luasnya fungsi dan
lebih canggih sehingga teknologi menjadi kebutuhan dan
penyelidikan sistem informasi. Selain itu juga
berperan penting dalam setiap bidang seperti bidang
system use berhubungan dengan siapa yang
pendidikan dengan adanya pengajaran jarah jauh dengan
menggunakan (Who Use It), tingkat penggunanya
menggunakan internet, bidang kesehatan yang semakin
(Level of user), pelatihan, pengetahuan, harapan
perkembang dengan ditemukan beberapa alat kesehatan
dan sikap menerima (Acceptance) atau menolak
yang lebih canggih serta dalam bidang pemerintahan.
(resistance) sistem.
Kesuksesan penerapan sistem informasi baik itu di
Selain itu juga komponen ini juga menilai
perusahaan maupun di perguruan tinggi dapat diukur dari
sistem dari aspek kepuasan pengguna (user
beberapa parameter pengukuran kesuksesan dari sistem
satisfaction) dimana kepuasan pengguna adalah
informasi dan bagaimana membuat sistem informasi
keseluruhan evaluasi dari pengalaman pengguna
tersebut sukses di terapkan dalam kegiatan perusahaan
dalam menggunakan system informasi dan
maupun perguruan tinggi.
dampak potensial dari sistem informasi. User
Beberapa model dari kesuksesan sistem
Satisfaction dapat dihubungkan dengan persepsi
informasi telah banyak digunakan dan dikembangkan
oleh pada peneliti tentang bagaimana implementasi manfaat (Usefulness) dan sikap pengguna
sistem informasi dalam perusahaan maupun dalam terhadap sistem informasi yang dipengaruhi oleh
organisasi dan perguruan tinggi yang menggunakan karakteristik personal.
sistem informasi dalam kegiatan operasionalnya apakah b. Organisasi (Organization)
sukses dan dapat diterima oleh para pengguna sistem Komponen Organisasi (organization) menilai
informasi tersebut. sistem dari aspek struktur organisasi dan lingkungan
II Metode Penelitian organisasi tempat sistem teknologi informasi
Dalam penelitian ini menggunakan Literature Review diimplementasikan. Struktur organisasi terdiri dari
atau tinjauan pustaka. Dimana cara yang dipakai untuk tipe, budaya, politik, hirarki, perencanaan dan
2
Jurnal Manajemen Ekonomi dan Bisnis
“MODEL PENGUKURAN KUALITAS SISTEM INFORMASI ”

pengendalian sistem, strategi, manajemen dan


komunikasi. Kepemimpinan, dukungan dari top
manajemen dan dukungan staf merupakan bagian
yang penting dalam mengukur keberhasilan sistem.
Sedangkan lingkungan organisasi terdiri dari
sumber pembiayaan, pemerintahan, politik,
kompetisi, hubungan interorganisasional dan
komunikasi.
c. Teknologi (Technology)
Menurut Lucas dalam Kadir (2003:13),
teknologi informasi adalah segala bentuk teknologi Model UTAUT dapat dilihat pada Gambar 2.
yang diterapkan untuk memproses dan Harapan kinerja (Performance Expectancy)
mengirimkan informasi dalam bentuk elektronis. didefinisikan sebagai seberapa tinggi seseorang
Komponen teknologi (technology) menilai sistem percaya bahwa menggunakan suatu sistem akan
informasi dari sisi kualitas sistem, kualitas membantu dia mendapatkan keuntungan-keuntungan
informasi, dan kualitas layanan. kinerja di pekerjaannya. Harapan usaha (Effort
Dengan demikian, fit dapat diukur dan dianalisis Expectancy) didefinisikan sebagai tingkat kemudahan
dari beberapa kompatibilitas antara manusia, organisasi yang dihubungkan dengan kemudahan suatu sistem.
dan teknologi (manusia-organisasi, manusia-teknologi, Jika sistem mudah digunakan, maka usaha yang
organisasi-teknologi) menggunakan langkah-langkah dilakukan tidak akan terlalu tinggi dan sebaliknya jika
dalam tiga faktor, termasuk sistem kemudahan suatu sistem sulit digunakan, maka diperlukan usaha
fleksibilitas, sistem penggunaan, sistem kegunaan, yang tinggi untuk menggunakan. Pengaruh sosial
informasi sikap relevansi, pengguna, pelatihan (Social Influence) didefinisikan sebagi sejauh mana
pengguna, kepuasan pengguna, budaya organisasi, seseorang individual mempersepsikan kepentingan
manajemen dan komunikasi. Misalnya, yang dipercaya oleh orang-orang lain yang akan
pengimplentasian Teknologi Informasi dapat dikaitkan mempengaruhinya menggunakan sistem yang baru.
dengan kesesuaian antara ketiganya, baik human, Kondisi fasiltas (Facilitating Conditions)
organization dan technology. didefinisikan sebagai sejauh mana seseorang percaya
bahwa infrastruktur organisasional dan teknikal
2. UTAUT (Unified Theory of Acceptance and tersedia untuk mendukung sistem. Behavioural
Use of Technology ) Intention didefinisikan sebagai ukuran kekuatan niat
UTAUT merupakan salah satu model seseorang untuk melakukan perilaku tertentu.
penerimaan dan penggunaan teknologi terkini yang Terakhir, Use Behaviour didefiniskan sebagai
dikembangkan tahun 2003. Metodologi UTAUT ini perasaan menyeluruh dari individual untuk
sebenarnya merupakan penggabungan dari pada menggukan suatu sistem yang mengarah kepada
elemen-elemen yang terdapat dalam delapan model kesukaan, kesenangan, kebahagiaan seseorang yang
penerimaan teknologi terkemuka lainnya dengan berhubungan dengan penggunaan teknologi.
tujuan mengembangkan sebuah model baru yang Pada model UTAUT terdapat pula empat
terintegrasi. Terdapat delapan model yang dikaji moderator yang diposisikan untuk memoderasi
sebagai acuan metodologi UTAUT adalah sebagai dampak dari empat konstruksi utama pada Behavioral
berikut: Intention dan Use Behavior, yaitu Jenis Kelamin
a. Teori tindakan beralasan (Theory of Reasoned (Gender), Usia (age), Kesukarelaan (Voluntariness),
Action atau TRA). dan Pengalaman (Experiences).
b. Model penerimaan teknologi (Technology Model UTAUT (Venkatesh et al., 2003)
Acceptance Model atau TAM). kemudian mengalami perkembangan dengan
c. Model motivasi (Motivational Model atau MM).
d. Teori perilaku yang direncanakan (Theory of penambahan beberapa variabel (Venkatesh et al.,
Planned Behavior atau TPB) 2012). Model UTAUT lama memiliki empat kunci
e. Model gabungan TAM dan TPB Model konstruksi yaitu: harapan kinerja (performance
Pemanfaatan PC (Model of PC utilization atau expectancy), harapan usaha (effort expectancy),
MPCU) pengaruh sosial (social influence), dan kondisi
f. Teori difusi inovasi (Innovation Diffusion Theory fasilitas (facilitating conditions) yang memiliki
atau IDT)
g. Teori kognitif sosial (Sosial Cognitive Theory atau pengaruh terhadap niat perilaku untuk menggunakan
SCT). teknologi.

3
Jurnal Manajemen Ekonomi dan Bisnis
“MODEL PENGUKURAN KUALITAS SISTEM INFORMASI ”

Model UTAUT melihat bahwa performance Net Benefits (manfaat-manfaat bersih) menurut
expectancy, effort expectancy, social influence dan DeLone dan McLean adalah suatu rangkaian kesatuan
facilitating conditions secara teori dan empiris dari entitas individual sampai keseluruhan yang dapat
mempengaruhi niat perilaku (behavioral intention) memberikan dampak (impact) bagi aktivitas sistem
untuk menggunakan suatu sistem/teknologi. informasi. Pemilihan mengenai dimana dampak ini
Sedangkan behavioral intention dan facilitating harus diukur tergantung kepada sistem yang akan
conditions menentukan penggunaan sistem/teknologi dievaluasi dan tujuannya. Untuk menghindari
(use behavior). Selain itu, variabel gender, age, dan kerumitan dan pemodelan, mereka mengelompokan
experience digunakan sebagai variabel pembeda semua pengukuran mengenai impact menjadi satu
individu dalam melihat pengaruh kondisi fasilitas, variabel, yaitu net benefit. DeLone dan McLean juga
price value, dan habit terhadap behavioral intention, memberikan alternatif variabel intention to use bagi
serta experience sebagai pembeda individu untuk variabel use, dimana intention to use merupakan
melihat pengaruh behavioral intention terhadap use suatu sikap (attitude), sedangkan use menunjukan
behavior. perilaku (behaviour).

Gambar 4 Model D&M 2003


Definisi serta indikator masing-masing variabel
adalah sebagai berikut:
Gambar 3 Model UTAUT2 2012 a. Kualitas Sistem
Gambar 3 menunjukkan bahwa UTAUT2 adalah kemampuan atau performa sistem
menghasilkan tiga konstruk baru yang ditambahkan dalam menyediakan informasi sesuai kebutuhan
pada UTAUT lama yaitu: motivasi hedonis (hedonic pengguna (DeLone dan McLean, 1992).
motivation), harga (price value), dan kebiasaan atau Indikatornya adalah kemudahan untuk digunakan
habit (Venkatesh et al., 2012). Hedonic motivation (ease of use), keandalan sistem (reliability),
didefinisikan sebagai hal yang menyenangkan atau kecepatan akses (response time), fleksibilitas sistem
kesenangan yang diperoleh saat menggunakan (flexibility) dan keamanan sistem (security).
teknologi dan telah terbukti memainkan peran penting Menurut Jogiyanto (2007:12) “Kualitas sistem
dalam menentukan penerimaan dan penggunaan digunakan untuk mengukur kualitas sistem
sistem/teknologi (Chang, 2012; Venkatesh et al., teknologi itu sendiri”. Indikator yang digunakan
2012). Price value mengacu pada sejauh mana untuk mengukur kualitas sistem antara lain akurasi
struktur biaya dan harga memiliki dampak signifikan output, ketepatan waktu output, dan relevansi output
terhadap penggunaan sistem/teknologi. Nilai harga (Jogiyanto, 2005: 10).
sebagai prediktor niat perilaku untuk penggunaan b. Kualitas Informasi,
suatu teknologi. Habit adalah sejauh mana individu Merupakan kualitas keluaran (output) berupa
cenderung untuk melakukan perilaku secara otomatis informasi yang dihasilkan oleh sistem informasi
untuk belajar (Chang, 2012). yang digunakan (Rai et al., 2002). Indikator
yang digunakan untuk mengukur kualitas
3. D&M IS Success Model informasi adalah kelengkapan (completeness),
Model kesuksesan sistem informasi Delone penyajian informasi (format), relevan
dan McLean (D&M IS Success Model) seperti pada (relevance), akurat (accurate) dan ketepatan
Gambar 3 didasarkan pada hubungan 6 elemen, yaitu waktu (timeliness).
kualitas sistem, kualitas informasi, penggunaan, Menurut jogiyanto (2007: 15) “Kualitas
kepuasan pengguna, dampak individual, dan dampak informasi mengukur kualitas keluaran dari
organisasi. sistem informasi” Jogiyanto (2005: 10)

4
Jurnal Manajemen Ekonomi dan Bisnis
“MODEL PENGUKURAN KUALITAS SISTEM INFORMASI ”

menjelaskan bahwa kualitas informasi terdiri untuk memprediksi penerimaan pengguna terhadap
dari tiga hal, yaitu akurat, tepat pada waktunya teknologi berdasarkan dua variabel, yaitu persepsi
dan relevan. Dari berbagai kelebihan tersebut kemanfaatan (perceived usefulness) dan persepsi
penerapan sistem informasi terkomputerisasi kemudahan penggunaan (perceived ease of use).
juga memberikan perusahaan resiko yang baru Lebih jelasnya seperti pada Gambar 4 berikut:
antara lain perusahaan menjadi bergantung pada
sistem terkomputerisasi dan Perusahaan juga
meghadapi risiko atas akses yang tidak
terotorisasi atas data dan software yang dimiliki
(Arens et al 2001:331).
c. Kualitas Layanan
Merupakan hasil perbandingan antara
persepsi pengguna atas layanan yang mereka
inginkan dan terima (Parasuraman et al., 1988).
Indikator yang digunakan untuk mengukur Gambar 5. Model Technology Acceptance Model (
kualitas sistem adalah kehandalan (service Davis, 1989)
reliability), daya tangkap (responsiveness), Asumsnya ketika pengguna (User) sistem
jaminan (assurance), empati (empathy) dan informasi yang baru diimplementasikan dalam
bukti langsung (tangibles). perusahaan mapun perguruan tinggi maka di dalam
d. Kepuasan Pengguna TAM terdapat 2 (dua) faktor yang mempengaruhinya,
Respon pemakai terhadap penggunaan yaitu:
keluaran sistem informasi (Jogiyanto, 2007:23).
Indikator yang digunakan untuk mengukur a. Persepsi Kemudahan Penggunaan (Ease of Use
kepuasan pengguna adalah kepuasan sistem, Perceived
kepuasan informasi dan kepuasan layanan. Dalam hasil penelitian yang dilakukan oleh
"End-User Satisfaction (EUS) sebagai sikap Davis (1989) menunjukkan bahwa jika persepsi
afektif terhadap perangkat lunak aplikasi kemudahan dapat menjelaskan alasan pengguna
tertentu oleh seseorang yang berinteraksi secara untuk menggunakan sistem dan dapat
langsung dengan komputer" (Doll dan menjelaskan kalau sistem yang baru dapat
Torkzadch dalam Somers el al, 2005:597). Yang diterima oleh pengguna.
artinya adalah bahwa kepuasan muncul karena b. Persepsi Kebermanfaatan (Usefulness Perceived)
sistem yang digunakan dapat digunakan Perceived usefulness didefiniskan sebagai
maksimal dengan cara penggunaan secara sejauh mana seseorang percaya bahwa
langsung computer dengan orang yang menggunakan suatu teknologi akan meningkatkan
menggunakan sistem tersebut kinerja pekerjaanya. Pengguna sistem informasi
Somen et al. (2003:597) menjelaskan bahwa yang mempercayai bahwa sistem informasi yang
ada lima dimensi pengukuran kepuasan digunakannya bermanfaat, maka dia akan
pengguna, antara lain: isi, akurasi, format, menggunakannya. Sebaliknya, jika pengguna
ketepatan waktu, dan mudah digunakan. sistem informasi percaya bahwa sistem informasi
4. Technology Acceptance Model (TAM) kurang berguna maka dia tidak akan
Technology Acceptance Model (TAM) awalnya menggunakannya (Jagiyanto, 2007:114).
dikembangkan Davis (1989) yang merupakan salah Setelah diperkenalkan oleh Davis tahun 1986,
satu model yang paling banyak digunakan dalam model TAM banyak digunakan dan dikembangkan
penelitian sistem informasi karena model ini lebih oleh para peneliti lainnya. Oleh karena itu, dalam
sederhana dan mudah diterapkan. Technology perkembangannya telah mengalami modifikasi,
Acceptance Model (TAM) yang dikembangkan Davis misalnya penelitian yang pernah dilakukan oleh
(1989) lebih spesifik pada Theory of Reasoned Venkatesh dan Davis (1996). Hal ini seperti apa yang
Action (TRA) dalam menerangkan dan memprediksi dikutip oleh Chuttur (2009) modifikasi model TAM
perilaku pengguna teknologi informasi. Model yaitu dengan mengeliminasi variabel sikap terhadap
tersebut kemudian digunakan untuk menjelaskan penggunaan (attitude toward using).
adopsi teknologi pada penggunaan software. Peneliti lainnya yaitu Gahtani (2001) juga
Menurut Davis (1989), Technology Acceptance memodifikasi model TAM dengan menggabungkan
Model (TAM) merupakan model yang digunakan variabel intensitas perilaku penggunaan (behavioural

5
Jurnal Manajemen Ekonomi dan Bisnis
“MODEL PENGUKURAN KUALITAS SISTEM INFORMASI ”

intention to use) dan penggunaan sistem secara aktual Merupakan niat perilaku pengguna untuk
(actual system use) menjadi variabel penerimaan menggunakan sistem informasi, sehingga menjadi
(acceptance).Perubahannya seperti nampak pada kecenderungan perilaku untuk tetap menggunakan
Gambar 5 berikut: sistem informasi tersebut. Inilah yang disebut fase
penerimaan, karena pengguna menunjukkan sikap
penerimaan terhadap penggunaan sistem
informasi perpustakaan.Adanya niat positif
pengguna untuk menggunakan sistem informasi
diyakini akan mampu menggerakkan pengguna
dalam menggunakan sistem informasi
perpustakaan. Tingkat penggunaan sistem
Gambar 6. Modifikasi Model TAM informasi pada pengguna dapat diprediksi dari
sikap perhatiannya terhadap sistem informasi
Jadi untuk menganalisis lebih jauh mengenai tersebut. Jadi ada semacam motivasi
penerimaan sistem informasi dengan model TAM, untukmenggunakan dan keinginan untuk
maka beberapa variabel yang digunakan, antara lain: memotivasi pengguna lainnya yang meliputi
a. Persepsi Kemudahan Penggunaan. aspek seperti: kognitif/cara pandang adanya
Merupakan pernyataan mengenai persepsi ketertarikan terhadap sistem informasi, afektif
pengguna akan kemudahan ataupun kesulitan dari dengan pernyataan pengguna untuk menggunakan
penggunaan sistem informasi perpustakaan. Hal sistem informasi, komponen yang berkaitan
ini bisa diketahui dari berbagai indikator, antara dengan perilaku yaitu adanya keinginan untuk
lain: mudah untuk dipelajari, mudah mencapai tetap menggunakan sistem informasi yang ada.
tujuan, jelas operasionalnya, mudah dipahami, e. Penggunaan Sistem Informasi Secara Aktual
sistem informasi yang fleksibel, bebas dari Dalam Davis (1986) disebutkan bahwa
kesulitan, mudah diakses, mudah mengontrol, “actual use” diartikan sebagai “a person’s
kejelasan pada sistem informasi, mahir bagi performance of specific behaviour”. Artinya
pengguna, adanya penilaian bahwa secara umum kinerja seseorang dari perilaku tertentu. Hal ini
sistem informasi perpustakaan tersebut mudah dapat diketahui melalui kondisi secara nyata
digunakan. penggunaan sistem informasi tersebut, antara lain:
b. Persepsi Kebermanfaatan. intensitas penggunaan sistem informasi, frekuensi
Merupakan pernyataan mengenai persepsi penggunaan menggunakan sistem informasi,
pengguna terhadap kegunaan sistem informasi maupun penggunaan sistem informasi yang
perpustakaan. Indikatornya antara lain: sebenarnya secara terus-menerus di perpustakaan
mempercepat pekerjaan, meningkatkan tersebut.
produktifitas kerja, meningkatkan kinerja, f. Penerimaan
meningkatkan efektifitas tugas, mendapatkan Penerimaan (acceptance) ini sebenarnya
informasi yang dibutuhkan pengguna, adanya meliputi variabel intensitas perilaku penggunaan
kebermanfaatan secara keseluruhan, sistem informasi dan penggunaan sistem
mempermudah pekerjaan, adanya penilaian kalau informasi secara aktual. Untuk mengetahui kalau
sistem informasi yang digunakan bermanfaat bagi teknologi yang dimaksud yaitu sistem informasi
perpustakaan dan pengguna. yang diimplementasikan tersebut benar-benar
c. Sikap Terhadap Penggunaan Sistem Informasi. dapat diterima oleh pengguna, maka dapat
Merupakan sikap pengguna terhadap diketahui dari indikator dimana pengguna selalu
penggunaan sistem informasi yang berbentuk menggunakan, selalu mengakses, maupun tercipta
penerimaan ataupun penolakan. Jadi dalam kepuasan penggunanya.
konteks sikap ini, pengguna akan menunjukkan Model TAM dapat menjelaskan bahwa persepsi
sikapnya apakah ia menerima ataupun menolak pengguna terhadap suatu sistem akan mempengaruhi
terhadap sistem informasi yang sikap penggunanya. Menurut Davis dalam Portner
diimplementasikan dalam perusahaan ataupun dan Donthu (2006), bahwa TAM menunjukkan
perguruan tinggi tersebut. persepsi kemudahan penggunaan dan kebermanfaatan
merupakan suatu kepercayaan terhadap adanya
d. Intensitas Perilaku Penggunaan Sistem Informasi
teknologi baru yang mempengaruhi sikap pengguna
terhadap penggunaan teknologi. Intinya TAM sudah
6
Jurnal Manajemen Ekonomi dan Bisnis
“MODEL PENGUKURAN KUALITAS SISTEM INFORMASI ”

teruji sebagai tolok ukur dalam tujuan dan perilaku Pengguna Sistem Informasi Akademik Universitas
pengguna dalam memanfaatkan teknologi. Merdeka Malang. Jurnal Teknologi & Manajemen
Informatika, 3(2).
IV KESIMPULAN [5] Wardhana, G. N., & Astuti, E. S. (2018). Pengaruh
Kesuksesan sistem informasi yang di gunakan dalam Kualitas Sistem, Kualitas Informasi Dan
perusahaan maupun perguruan tinggi saat ini sangat
Kemudahan Pengisian SIAM (Sistem Informasi
diperlukan karena dilihat dari perkembangan teknologi
yang selalu berubah setiap tahunnya membuat perlu Akademik Mahasiswa) Terhadap Kepuasan
adanya suatu metode untuk menilai apakah sistem Mahasiswa Studi Dilakukan Pada Fakultas Ilmu
informasi yang digunakan sesuai dengan jalannya Komputer Universitas Brawijaya Tahun Angkatan
operasional dalam perusahaan tersebut ataukah tidak 2016 – 2017. Jurnal Administrasi Bisnis (JAB),
sesuai sehingga dapat di tanggulangi oleh perusahaan 62(2).
menjadi lebih baik dan nyaman digunakan oleh seluruh [6] Fathya, N. (2018). Pengaruh Kualitas Sistem
operasional perusahaan maupun perguruan tinggi.
Informasi, Perceived Usefulness Dan Kualitas
Setiap model pengukuran sistem informasi yang telah
di sebutkan dalam pembahasan dapat di modifikasi oleh Informasi Terhadap Kepuasan Pengguna Sistem
peneliti yang menggunakan sesuai dengan perusahaan Enterprise Resource Planning (Studi Empiris Pada
ataupun perguruan tinggi. Beberapa penelitian yang PT. Japfa Comfeed Indonesia Tbk Cab. Tanjung
ditemukan terdapat gabungan antara model D & M Morawa Medan). Sarjana, Universitas Sumatera
dengan TAM serta bisa digabungkan dengan model Utara, http://repositori.usu.ac.id.
UTAUT. Hot Fit sendiri di gunakan untuk menilai bukan
[7] Erimalata, S. (2016). Pendekatan Hot-Fit
sistem informasi itu sendiri namun lebih kepada manusia,
organisasi dan juga sistemnya dimana manusia di sini Framework dalam Generalized Structural
adalah pengguna sistem informasi itu sendiri. Masih Component Analysis pada Sistem Informasi
banyak lagi model yang bisa digunakan dalam mengukur Manajemen Barang Milik Daerah: Sebuah
kesuksesan suatu sistem informasi namun kemepat teori Pengujian Efek Resiprokal. Jurnal Akuntansi dan
ini adalah dasar dari teori yang sering digunakan sebagai Investasi, 17(2), 141-157. doi:
acuan model pengukuran kesuksesan dalam 10.18196/jai.2016.0051.141-157
mengimplementasikan sistem informasi. Model TAM
[8] Mahande, R. D., & Malago, J. D. (2017). UTAUT
mengkonsepkan bagaimana pengguna menerima dan
menggunakan teknologi baru. Asalnya dari pendekatan Model: Suatu Pendekatan Evaluasi Penerimaan E-
teori psikologis untuk menjelaskan pengguna yang Learning pada Program Pascasarjana.Prosiding
mengacu pada kepercayaan, sikap,minat, dan hubungan Seminar Nasional.
perilaku pengguna. Ciri khas dari Model TAM adalah [9] Jogiyanto HM. Analisis dan Desain Sistem
sederhana namun bisa memprediksi penerimaan maupun Informasi: Pendekatan Terstruktur Teori dan
penggunaan teknologi. Praktik Aplikasi Bisnis. Yogyakarta: Andi. 2007.
[10] Muttaqien, M. Zain. Kusmayadi, Eka. Materi
DAFTAR PUSTAKA Pokok Dasar-Dasar Teknologi Informasi. 1-
6/PUST2255/2 sks. Cet. 7. Ed 2. Tanggerang
[1] Wahyudi, R., Astuti, E. S., & Riyadi. (2015|). Selatan: Uiversitas Terbuka. 2012.
Pengaruh Kualitas Sistem, Informasi Dan Pelayanan [11] Musrifah. (2017). Implementasi Teknologi
Siakad Terhadap Kepuasan Mahasiswa (Studi Pada Informasi Menggunakan Human Organization
Mahasiswa Program Sarjana Fakultas Ilmu Technology (Hot) Fit Model Di Perpustakaan
Perguruan Tinggi. JIPI (Jurnal Ilmu Perpustakaan
Administrasi, Universitas Brawijaya). Jurnal
dan Informasi), 2(2).
Administrasi Bisnis (JAB), 23(2). [12] Venkatesh, V dan Davis, Fred D. 1996. “A Model
[2] Sanjaya, I., & S.A, A. F. (2011). Pengukuran of The Perceived Ease of Use: Development and
Kesuksesan Sistem Informasi Manajemen Frekuensi Test.” Decision Sciences, 27 (3), p.451-481.
(Simf) Dengan Model Delone Dan Mclean. Buletin [13] Venkatesh, V., et. al. 2002. “User Acceptance
Post Dan Telekomunikasi, 9(2). Enablers in Individual Decision Making About
[3] Rohani, K., & Hati, S. W. (2018). Mengukur Technology: Towards an Integrated Model.”
Decision Sciences (33), p.297-316.
Kesuksesan Penggunaan Sistem Informasi [14] Davis, Fred D. 1986. “Technology Acceptance
Enterprise Resources Planning (ERP) Terhadap Model for Empirically Testing New End-User
Kepuasan Pengguna Dan Dampaknya Pada Kinerja Information System Theory and Results.”
Karyawan Di PT Unisem Batam. Journal of Applied Dissertation. Massachusetts Institute of Technology
Business Administration, 2(2), 191-205. (MIT).
[4] Utomo, L. T., Ardianto, Y. T., & Sisharini, N. [15] Davis, Fred D. 1989. “Perceived Usefulness,
Perceived Ease of Use, and User Acceptance of
(2017). Pengaruh Kualitas Sistem, Kualitas
Information Technology.” MIS Quarterly,
Informasi, Kualitas Layanan, Terhadap Kepuasan

7
Jurnal Manajemen Ekonomi dan Bisnis
“MODEL PENGUKURAN KUALITAS SISTEM INFORMASI ”

September, Vol.13, No.3, p.319-340 dalam


http://www.jstor.org [diakses 23 Juli 2020].
[16] Davis, Fred D., et. al. 1989. “User Acceptance of
Computer Technology: A Comparison of Two
Theoritical Models.” Management Science, 35 (8),
p.982-1002.

Anda mungkin juga menyukai