Anda di halaman 1dari 12

JURNAL AKUNTANSI DAN KEUANGAN METHODIST eISSN : 2599-1175

Volume 1, Nomor 1, 2017, 69-80 ISSN : 2599-0136

EFEKTIVITAS DAN KONTRIBUSI PAJAK REKLAME TERHADAP


PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) DI DINAS PENDAPATAN DAERAH KOTA
MEDAN

Sahala Purba

Fakultas Ekonomi, Universitas Methodist Indonesia

ABSTRAK

Tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui efekivitas penerimaan pajak reklame terhadap
pendapan asli daerah kota Medan tahun 2013-2015 dan untuk mengetahui seberapa besar
kontribusi pajak reklame terhadap Pendapatan Asli Daerah Kota Medan pada tahun 2013-
2015. Penelitian menggunakan metode kualitatif yang bersifat deskriptif. Jenis dan sumber
data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Teknik pengumpulan data
dilakukan adalah teknik observasi, wawancara, dokementasi, dan pustaka. Teknik analisa data
adalah merangkum data, penyajian data, menganalisa data, dan kesimpulan awal yang bersifat
sementara. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan tingkat efektivitas tahun 2013-2015 yang
dicapai setiap tahun selalu menurun dan kurang dari 60%, yakni 33,76% untuk tahun 2013;
29,93% untuk tahun 2014; dan 18,38% untuk tahun 2015. Rata-rata efektivitas penerimaan
pajak reklame terhadap PAD selama 3 tahun yaitu 26,69% atau dapat dikategorikan “tidak
efektif”. Kontribusi pajak reklame terhadap Pendapatan Asli Daerah pada tahun 2013 sampai
dengan tahun 2015 selalu menurun yaitu 2,64% pada tahun 2013, 2,01% pada tahun 2014,
dan 1,45% pada tahun 2015. Rata-rata kontribusi pajak reklame terhadap PAD selama 3
tahun yaitu 2,01% atau dapat dikaegorikan “cukup baik”.
Kata kunci : Efektivitas, Kontribusi, Pendapatan Asli Daerah

PENDAHULUAN Menurut UU No. 33 tahun 2004


Latar Belakang Masalah Pendapatan asli daerah adalah penerimaan
Pemerintah daerah diberi yang diperoleh dari sektor pajak daerah,
kewenangan yang luas untuk mengurus retribusi daerah, hasil perusahaan milik
rumah tangganya sendiri dengan daerah, hasil pengeloalaan kekayaan
sesedikit mungkin campur tangan daerah yang dipisahkan, dan lain-lain
pemerintah pusat. Pemerintah daerah pendapatan asli daerah yang sah. Untuk
mempunyai hak dan kewenangan yang mengurangi dominasi sumbangan
luas untuk menggunakan sumber-sumber pemerintah pusat serta meningkatkan
ekonomi dan keuangan yang dimiliki oleh pembangunan dan memaksimalkan
daerahnya. Hal ini selaras dengan UU No. otonomi daerah, Pemerintah Daerah harus
32 tahun 2004 tentang Pemerintahan lebih meningkatkan Pendapatan Asli
Daerah dan UU No. 33 tahun 2004 Daerah (PAD).
tentang Perimbangan Keuangan antara Pendapatan Asli Daerah menjadi
Pemerintah Pusat dan Daerah. Tapi indikator keberhasilan dalam
pada kenyataannya kontribusi penyelenggaraan otonomi daerah.
Pendapatan Asli Daerah terhadap Semakin tinggi PAD maka semakin tinggi
pendapatan dan belanja daerah masih pula kemampuan pemerintah daerah
kecil. Selama ini dominasi sumbangan untuk membiayai kebutuhannya sendiri.
pemerintah pusat kepada daerah masih Hal ini berarti pemerintah daerah
besar. tersebut telah berhasil dalam
menyelenggarakan otonomi daerah.

69
Oktober 2017 Purba Sahala

Demikian pula sebaliknya, apabila PAD Berbagai upaya dilakukan oleh


yang diperoleh pada daerah tersebut pemerintah daerah untuk dapat
semakin sedikit atau mengalami memaksimalkan potensi penerimaan yang
penurunan, berarti penyelenggaraan nantinya digunakan sebagai sumber
otonomi daerahnya belum maksimal. Hal pembiayaan daerah. Selanjutnya, masing-
ini disebabkan adanya hambatan bagi masing daerah berlomba-lomba menggali
pemerintah daerah dalam rangka potensi penerimaan daerah yang
mengawasi kepatuhan wajib pajak. dimilikinya untuk meningkatkan sumber
Menurut Undang-Undang Nomor pembiayaan pembangunan daerah.
6 Tahun 1983 tentang ketentuan umum Potensi penerimaan daerah ini dapat
dan tata cara perpajakan Indonesia yang bersumber dari pajak daerah, retribusi
telah disempurnakan dengan Undang- daerah, penerimaan dari dinas, laba bersih
Undang Nomor 28 Tahun 2007, pajak dari perusahaan daerah (BUMD) dan
adalah : iuran wajib yang dibayar oleh penerimaan lainnya. Salah satu sumber
wajib pajak berdasarkan norma-norma penerimaan tersebut adalah dari Pajak
hukum untuk membiayai pengeluaran- Reklame.
pengeluaran kolektif guna meningkatkan Dengan seiring berkembangnya
kesejahteraan umum yang balas jasanya zaman dan banyaknya produk barang, jasa
tidak diterima secara langsung. dan kegiatan yang muncul, reklame
Salah satu fungsi pajak digunakan menjadi hal yang sangat penting bagi
sebagai sumber dana pemerintah untuk produsen barang maupun jasa guna
membiayai pengeluaran-pengeluaran. memasarkan produk yang mereka
Menurut lembaga pemungutnya pajak tawarkan, bahkan saat ini hampir di semua
dibagi menjadi pajak pusat dan pajak daerah di Indonesia terdapat reklame baik
daerah. Pajak pusat merupakan pajak yang berbentuk papan, selebaran maupun
dipungut oleh pemerintah pusat dan dengan bentuk–bentuk lain yang telah
digunakan untuk membiayai rumah tangga ditetapkan oleh pemerintah daerah. Begitu
negara yang terdiri dari Pajak Penghasilan, juga di wilayah Kota Medan, dengan
Pajak Pertambahan Nilai dan Pajak adanya reklame yang mereka tempatkan di
Penjualan atas Barang Mewah, Pajak Bumi berbagai tempat yang strategis, secara
dan Bangunan, dan Bea materai. Pajak tidak langsung mereka mengenalkan
daerah adalah pajak yang dipungut oleh masyarakat akan produk yang mereka
Pemerintah Daerah dan digunakan untuk tawarkan. Baik disadari ataupun tidak
membiayai rumah tangga daerahnya reklame sangatlah membantu
sendiri. Pajak daerah bertujuan untuk meningkatkan ketertarikan masyarakat atau
membiayai pembangunan daerah. Tanpa konsumen kepada produk yang mereka
adanya pajak daerah, maka kebutuhan akan tawarkan sehingga masyarakat mulai
dana untuk pembangunan akan sulit mencoba bahkan menyukai produk
dipenuhi. Dari sisi kewenangan tersebut. Itulah nilai penting dari sebuah
pemungutan pajak daerah, pemerintah reklame, oleh karena itu bisnis periklanan
provinsi dan pemerintah kabupaten/ kota atau reklame berkembang dengan pesatnya
memiliki jenis pajak daerah yang berbeda. bahkan di Kota Medan. Dengan alasan
Jenis pajak kabupaten/ kota terdiri dari:(1) itulah penulis mengangkat judul
Pajak Reklame, (2) Pajak Restoran, (3) “Efektivitas dan Kontribusi Pajak
Pajak hiburan, (4) Pajak Hotel, (5) Pajak Reklame Terhadap Pendapatan Asli
Penerangan Jalan, (6) Pajak Pengambilan Daerah (PAD) di Dinas Pendapatan
Bahan Galian Golongan C, (7) Pajak Kota Medan”.
parkir. Dalam hal ini penulis membahas
tentang pajak reklame. Identifikasi Masalah

70
Oktober 2017 Purba Sahala

Identifikasi masalah dalam pokok TINJAUAN PUSTAKA


pembahasan penelitian ini dilakukan dalam Pajak
beberapa aspek, yaitu: Pajak adalah kontribusi wajib kepada
1. Tingkat efektivitas pajak reklame di Negara yang teritang oleh orang pribadi
Kota Medan terhadap Pendapatan Asli atau badan yang bersifat memaksa
Daerah belum efektif. berdasarkan Undang-undang yang tidak
2. Kontribusi pajak reklame di Kota mendapatkan imbalan secara langsung dan
Medan terhadap Pendapatan Asli digunakan untuk keperluan Negara bagi
Daerah belum dilakukan secara optimal. sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.

Pembatasan masalah Pendapatan Asli Daerah


Dikarenakan keterbatasan waktu dan Pendapatan Asli Daerah adalah:
kemampuan penulis, penulis membatasi “Sumber keuangan daerah yang digali
masalah yang berkaitan dengan efektivitas dari dalam wilayah daerah yang
dan kontribusi penerimaan pajak reklame bersangkutan yang terdiri dari hasil
terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) Pajak daerah, hasil retribusi daerah, hasil
antara lain: pengelolaan keuangan daerah yang
1. Efektivitas dan kontribusi penerimaan dipisahkan, dan lain-lain pendapatan asli
pajak daerah kota Medan tentang pajak daerah yang sah”.
reklame.
2. Pengamatan efektivitas dan kontribusi Pajak Daerah
pajak reklame pada tahun 2013-2015 Istilah yang terkait dengan Pajak
pada kota Dinas Pendapatan Kota Daerah yaitu : Daerah Otonom, Pajak
Medan. Daerah, Badan, Subjek Pajak, Wajib
Pajak. Ciri-ciri Pajak Daerah:
Perumusan Masalah 1. Pajak dipungut oleh Negara.
Berdasarkan pemaparan latar 2. Pembayaran pajak harus masuk kepada
belakang diatas, maka dapat dirumuskan kas Negara.
suatu permasalahan penelitian sebagai 3. Dalam pembayaran pajak tidak dapat
berikut : ditunjukkan adanya kontra prestasi
1. Apakah penerimaan pajak reklame individu oleh pemerintah.
tahun 2013-2015 terhadap pendapatan 4. Penyelenggaraan pemerintahan secara
asli daerah kota Medan sudah efektif? umum merupakan manifestasi kontra
2. Seberapa besar kontribusi pajak reklame prestasi dari Negara kepada para
terhadap pendapatan asli daerah kota pembayar pajak.
Medan tahun 2013-2015? 5. Pajak dipungut karena adanya suatu
keadaan, kejadian, dan perbuatan yang
Tujuan Penelitian menurut peraturan perundang-
Dengan rumusan masalah yang ada, undangan pajak dikenakan pajak.
maka dapat ditentukan tujuan penelitian 6. Pajak memiliki sifat dapat dipaksakan.
ini, yaitu antara lain:
1. Untuk mengetahui efekivitas Pajak Reklame
penerimaan pajak reklame terhadap Objek dan Subjek Pajak Reklame
pendapan asli daerah kota Medan tahun Menurut peraturan daerah kota
2013-2015. Medan nomor 11 tahun 2011 tentang pajak
2. Untuk mengetahui seberapa besar reklame bab II pasal 3 dan pasal 4. Objek
kontribusi pajak reklame terhadap Pajak Reklame adalah semua
Pendapatan Asli Daerah Kota Medan penyelenggaraan Reklame.Objek pajak
pada tahun 2013-2015. reklame meliputi:

71
Oktober 2017 Purba Sahala

1. Reklame papan / billboard / videotron / Daerah wajibmemperoleh izin tertulis


megatron dan sejenisnya. atau pengesahan dari Walikota.
2. Reklame kain. 6. Untuk memperoleh izin sebagaimana
3. Reklame melekat, stiker. dimaksud pada ayat (5),yang
4. Reklame selebaran. bersangkutan harusmengajukan
5. Reklame berjalan, termasuk pada permohonan secara tertulis kepada
kendaraan. Walikota.
6. Reklame udara. 7. Ketentuan lebih lanjut mengenai Tata
7. Reklame apung. Cara dan persyaratan perizinan, diatur
8. Reklame suara. denganPeraturan Walikota.
9. Reklame film/slide.
10. Reklame peragaan. Efektivitas
Efektivitas diukur dengan cara
Tidak Termasuk Objek Pajak Reklame membandingkan realisasi dengan
1. Penyelenggaraan reklame melalui targetnya. Semakin tinggi hasi
internet, televisi, radio, warta berita, perbandingan tersebut maka dikatakan
warta mingguan. semakin efektif.
2. Warta bulanan, dan sejenisnya. Jadi rumus yang diketahui untuk
3. Label/merk produk yang melekat pada efektivitas pajak reklame :
barang yang diperdagangkan, yang Efektivitas
berfungsi untuk. realisasi penerimaan pajak reklame
= 𝑥100%
4. Membedakan dari produk sejenis target pajak reklame
lainnya. Tabel kriteria Efektivitas Pajak Reklame :
5. Nama pengenal usaha atau profesi yang Kriteria
Persentase Efektivitas
efektivitas
dipasang melekat pada bangunan tempat
Diatas 100 % Sangat efektif
usaha atau profesi diselenggarakan
90% - 100 % Efektif
sesuai dengan ketentuan yang mengatur 80% - 90 % Cukup Efektif
nama pengenal. 70% - 80% Kurang Efektif
6. Usaha atau profesi tersebut. Kurang dari 60% Tidak efektif
7. Reklame yang diselenggarakan oleh Sumber : Nurlan (2006:49)
Pemerintah atau Pemerintah Daerah. Kontribusi
Untuk mengetahui kontribusi pajak
Yang termasuk subjek pajak reklame: reklame terhadap Pendapatan Asli Daerah
1. Subjek pajak reklame adalah orang digunakan rumus:
pribadi atau Badan yang menggunakan Kontribusi
reklame. realisasi penerimaan pajak reklame
= 𝑥100%
2. Wajib pajak reklame adalah orang pendapatan asli daerah
pribadi atau Badan yang Kriteria Kontribusi Menurut Halim
menyelenggarakan reklame. Persentase Tingkat Kontribusi Tanda/
Kode
3. Dalam hal reklame diselenggarakan
>4% Dinyatakan bahwa sangat Sangat
sendiri secara langsung oleh orang mempunyai kontribusi Berkontribusi
pribadi atau Badan,wajib pajak reklame 3 % - 3, 9 Dinyatakan bahwa Berkontribusi
adalah orang pribadi atau Badan % mempunyai kontribusi
tersebut. 2 % - 2, 9 Dinyatakan bahwa cukup Cukup
4. Dalam hal reklame diselenggarakan % mempunyai kontribusi Berkontribusi
melalui pihak ketiga, pihak ketiga 1 % - 1, 9 Dinyatakan bahwa kurang Kurang
% mempunyai kontribusi Berkontribusi
tersebut menjadiWajib Pajak Reklame.
0 % - 0, 9 Dinyatakan bahwa tidak Tidak
5. Setiap orang pribadi atau Badan yang % mempunyai kontribusi Berkontribusi
akan menyelenggarakan reklame di
Sumber : Halim (2004: 103

72
Oktober 2017 Purba Sahala

METODE PENELITIAN realisasi dengan targetnya. Semakin


Lokasi Penelitian tinggi hasi perbandingan tersebut maka
Penelitian ini dilakukan di kantor dikatakan semakin efektif.
Dinas Pendapatan Asli Daerah Medan Jadi rumus yang diketahui untuk
yang beralamat H. Abdul Haris Nasution efektivitas pajak reklame:
No. 32, pangkalan Mansyur, Medan Johor, Efektivitas
Kota Medan, Sumatera Utara. realisasi penerimaan pajak reklame
= 𝑥100%
target pajak reklame
Sumber dan Jenis Data 2. Kontribusi adalah iuran atau sumbangan
1. Sumber data yang digunakan dalam atau sesuatu yang diberikan bersama-
penulisan ini adalah data primer dan sama dengan pihak lain untuk tujuan,
data sekunder, yaitu: biaya, atau kerugian tertentu atau
a. Data primer bersama.
Data primer yaitu data yang Untuk mengetahui kontribusi pajak
diperoleh langsung oleh peneliti dari reklame terhadap Pendapatan Asli
objek penelitian yaitu Kantor Dinas Daerah digunakan rumus:
Kontribusi
Pendapatan Asli Daerah Medan yang realisasi penerimaan pajak reklame
diperoleh langsung dengan = 𝑥100%
pendapatan asli daerah
melakukan wawancara kepada pihak
dinas pendapatan daerah Medan yang Teknik Pengumpulan Data
kemudian diolah sehubungan dengan Untuk memperoleh data atau
pokok permasalahan pada keputusan keterangan maupun informasi yang
efektivitas dan kontribusi pajak diperlukan, maka teknik pengumpulan data
reklame. yang digunakan peneliti adalah sebagai
b. Data sekunder berikut:
Data sekunder yaitu sumber data 1. Observasi
yang diperoleh peneliti melalui 2. Wawancara
penelusuran dan pengamatan 3. Studi Kepustakaan
terhadap dokumentasi laporan 4. Media Elektronik
realisasi anggaran pajak reklame.
2. Jenis Data Teknik Analisis Data
Adapun jenis data yang digunakan, Teknik analisis data yang digunakan
yaitu kualitatif. Data kualitatif adalah dalam penelitian ini adalah analisis data
penelitian tentang riset yang bersifat kualitatif yaitu dengan menguraikan serta
deskriptif, dimana data yang diperoleh, menginterpretasikan data yang diperoleh
disajikan, dianalisa, kemudian dilapangan dari para informan secara
disimpulkan. Landasan teori interaktif dan terus menerus hingga data
dimanfaatkan sebagai pemandu agar yang diperoleh lengkap.
fokus penelitian sesuai dengan fakta Aktivitas yang dilakukan peneliti
dilapangan. dalam menganalisa data yaitu:
1. Merangkum data
Variabel Penelitian dan Defenisi 2. Penyajian data
Operasional 3. Menganalisa data
Dalam penelitian ini yang menjadi 4. Kesimpulan
variabel penelitian yang diperlikan dan
defenisi operasionalnya, yaitu: PEMBAHASAN
1. Efektivitas adalah suatu ukuran atau Pajak Reklame kota Medan
kegagalan suatu organisasi dalam Pajak merupakan kontribusi wajib
mencapai suatu tujuan. Efektivitas kepada Negara yang teritang oleh orang
diukur dengan cara membandingkan pribadi atau badan yang bersifat memaksa

73
Oktober 2017 Purba Sahala

berdasarkan Undang-undang yang tidak profesi yang dipasang melekat pada


mendapatkan imbalan secara langsung dan bangunantempat usaha atau profesi
digunakan untuk keperluan Negara bagi diselenggarakan sesuai dengan ketentuan
sebesar-besarnya kemakmuran rakyat. yang mengatur nama pengenal usaha atau
Perenan penerimaan pajak daerah banyak profesi tersebut; dan reklame yang
digunakan untuk pembiayaan diselenggarakan oleh Pemerintah atau
pembangunan sarana dan prasarana umum Pemerintah Daerah.
yang tersedia seperti sarana transportasi, Subjek pajak reklame adalah orang
komunikasi, pendidikan, kesehatan, pribadi atau Badan yang menggunakan
keamanan, hukum, dan sarana kegiatan reklame. Wajib pajak reklame adalah
lainnyayang mendukung kegiatan sehari- orang pribadi atau Badan yang
hari. Penggalian sumber-sumber pajak menyelenggarkan reklame. Dasar
yang sangat berpengaruh terhadap pengenaan pajak reklame adalah nilai sewa
pendapatan daerah yang kemudian hasil reklame. Tarif pajak reklame ditetapkan
penerimaan dari sumber pajak tersebut sebesar 25% (dua puluh lima persen).
dapat digunakan untuk pembangunan Besaran pokok pajak reklame yang
fasilitas publik dikelola oleh Dinas terutang dihitung dengan cara mengalikan
Pendapatan Kota Medan. tarif pajak.
Dasar hukum pemungutan pajak
daerah kota Medan ialah peraturan Daerah Target dan Realisasi Pajak Reklame
Nomor 5 Tahun 2011 Tentang Pajak Kota Medan
Reklame. Menurut peraturan tersebut, Penurun penerimaan pajak reklame
pajak reklame adalah pajak atas pelayanan setiap tahunnya, menunjukkan bahwa
yang disediakan oleh reklame. Reklame pemerintah daerah belum bekerja dengan
adalah benda, alat, perbuatan, atau media baik dalam meningkatkan pendapatan
yang bentuk dan corak ragamnya daerahnya demikian juga dengan
dirancang untuk tujuan komersial, pemerintah Kota Medan. Selama kurun
memperkenalkan, menganjurkan, waktu 3 (tiga) tahun, Pemerintah Kota
mempromosikan, atau untuk menarik Medan telah bekerja dan berupaya agar
perhatian umum terhadap barang, jasa penerimaan daerah tetap tercapai sesuai
orang atau badan yang dapat dilihat, target.
dibaca, didengar, dirasakan, dan/atau Realisasi Penerimaan Pajak Reklame
dinikmati oleh umum. dan Target Pajak Reklame di Dinas
Objek pajak reklame adalah semua Pendapatan Kota Medan tahun 2013-2015
penyelenggara reklame. Objek pajak (Dalam Rupiah)
tersebut meliputi reklame papan / billboard
/ videotron / megatron dan sejenisnya, Tahun Target Pajak Realiasi
reklame kain, reklame melekat dan stiker, Anggaran Reklame Penerimaan
Pajak Reklame
reklame selebaran, reklame berjalan
2013 69.161.250.000,00 23.348.045.567,70
termasuk pada kendaraan, reklame udara, 2014 59.161.250.000,00 17.708.560.748,00
reklame apung, reklame suara, reklame 2015 78.352.375.000,00 12.834.133.038,25
film/slide, dan reklame peragaan. Sumber : Dinas Pendapatan Kota Medan
Tidak termasuk objek pajak reklame
adalah penyelenggara reklame melalui Pada tahun 2013, target pajak
internet, televisi, radio, warta berita, warta reklame terhadap Pendapatan Asli Daerah
mingguan, warta bulanan, dan sejenisnya; (PAD) Kota Medan sebesar
label/merk produk yang melekat pada Rp69.161.250.000,00 sedangkan realisasi
barang yang diperdagangkan yang peneriman pajak reklame terhadap
berfungsi untuk membedakan dari produk Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota
jenis lainya; nama pengenal usaha atau Medan sebesar Rp23.348.045.567,70.

74
Oktober 2017 Purba Sahala

Tahun 2014, target pajak reklame terhadap Pada tahun 2013, target pajak
Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota reklame terhadap Pendapatan Asli Daerah
Medan sebesar Rp59.161.250.000,00 (PAD) Kota Medan sebesar
sedangkan realisasi peneriman pajak Rp69.161.250.000,00 sedangkan realisasi
reklame terhadap Pendapatan Asli Daerah peneriman pajak reklame terhadap
(PAD) Kota Medan sebesar Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota
Rp17.708.560.748,00. Tahun 2014, target Medan sebesar Rp23.348.045.567,70.
pajak reklame terhadap Pendapatan Asli Tahun 2014, target pajak reklame terhadap
Daerah (PAD) Kota Medan sebesar Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota
Rp78.352.375.000,00 sedangkan realisasi Medan sebesar Rp59.161.250.000,00
peneriman pajak reklame terhadap sedangkan realisasi peneriman pajak
Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota reklame terhadap Pendapatan Asli Daerah
Medan sebesar Rp12.834.133.038,25. (PAD) Kota Medan sebesar
Rp17.708.560.748,00. Tahun 2014, target
Pajak Reklame kota Medan pajak reklame terhadap Pendapatan Asli
Subjek pajak reklame adalah orang Daerah (PAD) Kota Medan sebesar
pribadi atau Badan yang menggunakan Rp78.352.375.000,00 sedangkan realisasi
reklame. Wajib pajak reklame adalah peneriman pajak reklame terhadap
orang pribadi atau Badan yang Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota
menyelenggarkan reklame. Dasar Medan sebesar Rp12.834.133.038,25.
pengenaan pajak reklame adalah nilai sewa Target dan Realisasi Pendapatan Asli
reklame. Tarif pajak reklame ditetapkan Daerah (PAD)
sebesar 25% (dua puluh lima persen). Pada tahun 2013, target Pendapatan
Besaran pokok pajak reklame yang Asli Daerah (PAD) Kota Medan sebesar
terutang dihitung dengan cara mengalikan Rp1.578.247.819.724,32 realisasi
tarif pajak. Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota
Target dan Realisasi Pajak Reklame Medan sebesar Rp1.206.169.709.147,43
Kota Medan dan kurang sebesar Rp372.078.110.576,59.
Penurun penerimaan pajak reklame Tahun 2014 target Pendapatan Asli Daerah
setiap tahunnya, menunjukkan bahwa (PAD) Kota Medan sebesar
pemerintah daerah belum bekerja dengan Rp1.678.116.623.125,00 realisasi
baik dalam meningkatkan pendapatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota
daerahnya demikian juga dengan Medan sebesar Rp1.206.169.709.147,43
pemerintah Kota Medan. Selama kurun dan kurang sebesar Rp293.870.508.395,38.
waktu 3 (tiga) tahun, Pemerintah Kota Tahun 2015, target Pendapatan Asli
Medan telah bekerja dan berupaya agar Daerah (PAD) Kota Medan sebesar
penerimaan daerah tetap tercapai sesuai Rp1.794.704.774.012,45 realisasi
target. Dalam tabel berikut: akan disajikan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota
pencapaian target dan realisasi penerimaan Medan sebesar Rp1.413.442.053.247,36
pajak reklame daerah Kota Medan. dan kurang sebesar Rp381.262.720.765,09.
Tabel Realisasi Penerimaan Pajak Reklame Realisasi Pajak Reklame dan
dan Target Pajak Reklame di Dinas Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota
Pendapatan Kota Medan tahun 2013-2015 Medan
(Dalam Rupiah) Dalam rangka menunjang
Tahun Target Pajak Realiasi keberhasilan pengumpulan dan
Anggaran Reklame Penerimaan Pajak pemibiayaan pelaksanaan pembanguna,
Reklame
pemerintah daerah harus berusaha
2013 69.161.250.000,00 23.348.045.567,70
2014 59.161.250.000,00 17.708.560.748,00 menggali dan meningkatkan potensi yang
2015 78.352.375.000,00 12.834.133.038,25 ada disalamnya untuk meningktkan
Sumber : Dinas Pendapatan Kota Medan Pendapatan Asli Daerah (PAD).

75
Oktober 2017 Purba Sahala

Pendapatan Asli Daerah (PAD) adalah sebesar (Rp 4.874.427.709,75) dari tahun
sumber keuangan daerah yang digali 2014 sehingga presentase penerimaan
dari dalam wilayah daerah yang pajak reklame tahun 2015 menurun sebesar
bersangkutan yang terdiri dari hasil 72,47% atau dapat dikatakan penerimaan
Pajak daerah, hasil retribusi daerah, hasil pajak reklame tahun 2015 adalah
pengelolaan keuangan daerah yang penerimaan pajak reklame lebih kecil
dipisahkan, dan lain-lain pendapatan asli dibandingkan dengan tahun 2014 dan
daerah yang sah, yang bertujuan untuk tahun 2015.
memberikan keleluasaan kepada daerah Dengan demikian, berdasarkan tabel
yang menggali dana untuk pelaksanaan rata-rata penurunan realisasi penerimaan
otonomi daerah. Realisasi Penerimaan pajak reklame selama 2 tahun yaitu tahun
Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota 2014 sampai dengan tahun 2015 sebesar
Medan tiap tahunnya meningkat, namun (Rp 5.256.956.265,73) memiliki rata-rata
realisasi penerimaan pajak reklame penurunan presentase sebesar 74,16%.
menurun tiap tahunnya. Untuk mengetahui
realisasi penerimaan pajak reklame dan Efektivitas Penerimaan Pajak Reklame
Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Kota Medan Tahun 2013-2015
Medan dapat dilihat pada tabel berikut ini. Dari tabel dapat dilihat bahwa
Pada tahun 2013, realisasi anggaran pajak reklame yang ditetapkan
penerimaan pajak reklame terhadap oleh pemerintah daerah kota Medan setiap
Pendapatan Asli Daerah Kota Medan tahunnya tidak memenuhi anggaran atau
sebesar Rp23.348.045.567,70 dan realisasi target. Tahun 2013 target penerimaan
Pendapatan Asli Daerah (PAD) sebesar pajak reklame Kota Medan sebesar Rp
Rp1.384.246.114.729,62. Tahun 2014, 69.161.250.000,00 realisasi Penerimaan
realisasi penerimaan pajak reklame sebesar Rp 23.348.045.567,70 dan kurang
terhadap Pendapatan Asli Daerah Kota sebesar (Rp 45.813.204.432,30). Tahun
Medan sebesar Rp17.708.560.748,00 dan 2014 target penerimaan pajak reklame
realisasi Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Medan sebesar Rp 59.161.250.000,00
sebesar Rp1.413.442.053.247,36. Tahun realisasi Penerimaan sebesar
2015, realisasi penerimaan pajak reklame Rp17.708.560.748,00 dan kurang sebesar
terhadap Pendapatan Asli Daerah Kota (Rp 41.452.689.216,00). Tahun 2015 target
Medan sebesar Rp12.834.133.038,25 dan penerimaan pajak reklame Kota Medan
realisasi Pendapatan Asli Daerah (PAD) sebesar Rp 78.352.375.000,00 realisasi
sebesar Rp1.527.631.429.283,54. Penerimaan sebesar Rp 12.834.133.038,25
dan kurang sebesar (Rp
Realisasi Penerimaan Pajak Reklame 65.518241.961,75).
Kota Medan Tahun 2013-2015 Efektivitas diukur dengan cara
Dari tabel tentang analisis realisasi membandingkan realisasi dengan
penerimaan pajak reklame kota Medan targetnya. Semakin tinggi hasi
bahwa realisasi penerimaan pajak reklame perbandingan tersebut maka dikatakan
tahun 2013 sebesar Rp 23.348.045.567,70 semakin efektif. (Halim, 2001:97).
dan realisasi penerimaan pajak reklame Jadi rumus yang diketahui untuk
tahun 2014 sebesar Rp 17.708.560.748,00 efektivitas pajak reklame:
terjadi penurunan sebesar (Rp Efektivitas
5.639.484.819,70) dari tahun 2013 realisasi penerimaan pajak reklame
= 𝑥100%
sehingga presentase penerimaan pajak target pajak reklame
reklame tahun 2014 menurun sebesar
75,85%. Untuk tahun 2015 realisasi Maka perhitungan rasio efektivitas
penerimaan pajak reklame sebesar Rp penerimaan pajak reklame daerah Kota
12.834.133.038,25 terjadi penurunan

76
Oktober 2017 Purba Sahala

Medan dari tahun 2013-2015 adalah Pajak daerah, hasil retribusi daerah, hasil
sebagai berikut : pengelolaan keuangan daerah yang
23.348.045.567,70 dipisahkan, dan lain-lain pendapatan asli
Tahun 2013 = x 100 % daerah yang sah, yang bertujuan untuk
69.161.250.000,00 memberikan keleluasaan kepada daerah
= 33,76% yang menggali dana untuk pelaksanaan
otonomi daerah. Dalam rangka menunjang
17.708.560.748,00 keberhasilan dan pengumpulan dana
Tahun 2014 = X 100 pembiayaan pelaksanaan pembangunan,
% pemerintah daerah harus berusaha untuk
59.161.250.000,00 menggali dan meningkatkan Pendapatan
= 29,93% Asli Daerah (PAD). Pajak daerah terdiri
12.834.133.038,25 dari berbagai jenis pajak, salah satu
Tahun 2015 = X jenisnya yaitu pajak reklame.
100% Perhitungan kontribusi penerimaan
78.352.375.000,00 pajak reklame terhadap PAD adalah sebagai
Dari hasil perhitungan efektivitas berikut :
penerimaan pajak reklame tahun 2013 Realisasi Pajak
sampai dengan 2015 diatas, dapat Kontribusi
Reklame= X100%
disimpulkan bahwa efektivitas penerimaan Realisasi PAD
pajak reklame dearah Kota Medan setiap Maka perhitungan rasio kontribusi
tahunnya mengalami penurunan. Tabel pajak reklame dari tahun 2013-2015 adalah
merupakan tabel analisis Efektivitas sebagai berikut :
penerimaan pajak reklame kota Medan 23.348.045.567,70
tahun 2013-2015. Tahun 2013 = X 100
Tabel menjelaskan bahwa tingkat %
kriteria efektivitas Pajak Reklame di Kota 883.154.897.701,82
Medan selalu menurun atau tidak efektif. = 2,64 %
Untuk tahun 2013, 2014 dan 2015
efektivitas penerimaan pajak reklame 17.708.560.748,00
tidak mencapai target dengan persentase Tahun 2014 = X 100
berturut-turut 33,76%, 29,93%, dan %
16,38% yang dikategorikan “tidak efektif” 883.154.897.701,82
hal ini dikarenakan setiap tahun jumlah = 2,01%
subjek dan objek pajak tidak selalu sama
dan kurangnya kesadaran wajib pajak untuk 12.834.133.038,25
membayar pajak terutangnya. Secara Tahun 2015 = X 100
keseluruhan dari tahun 2013 hingga 2015 %
kinerja pengelolaan Pajak Reklame Kota 883.154.897.701,82
Medan dapat dikategorikan tidak efektif = 1,45%
karena persentase rata-ratanya hanya
sebesar 26,69% atau kurang dari 60%. Berdasarkan perhitungan kontribusi
diatas dan kriteria kontribusi menurut
Kontribusi Penerimaan Pajak Reklame Halim (2004;163), maka dapat disusun
terhadap Pendapatan Asli Daerah analisis kontribusi penerimaan pajak
(PAD) Kota Medan Tahun 2013-2015 reklame terhadap PAD kota medan tahun
Pendapatan Asli Daerah (PAD) 2013 sampai dengan 2015 berikut.
adalah sumber keuangan daerah yang Pada tahun 2013 kontribusi pajak
digali dari dalam wilayah daerah yang reklame secara keseluruhan terhadap PAD
bersangkutan yang terdiri dari hasil adalah 2,64% dan masuk kriteria cukup
berkontribusi terhadap PAD. Pada tahun

77
Oktober 2017 Purba Sahala

2014 terjadi penurunan kontribusi terhadap Kota Medan sebesar Rp 69.161.250.000,00


PAD menjadi sebesar 2,01% namun tetap realisasi Penerimaan sebesar Rp
masih cukup berkontribusi terhadap PAD. 23.348.045.567,70 dan kurang sebesar (Rp
Pada tahun 2015 terjadi penurunan 45.813.204.432,30). Tahun 2014 target
kontribusi pajak reklame secara penerimaan pajak reklame Kota Medan
keseluruhan terhadap PAD yaitu menjadi sebesar Rp 59.161.250.000,00 realisasi
sebesar 1,45% atau masih kurang Penerimaan sebesar Rp17.708.560.748,00
berkontribusi terhadap Pendapatan Asli dan kurang sebesar (Rp
Daerah di Kota Medan. Presentase 41.452.689.216,00). Tahun 2015 target
kontribusi pajak reklame terhadap PAD penerimaan pajak reklame Kota Medan
tahun 2015 adalah yang paling kecil sebesar Rp 78.352.375.000,00 realisasi
selama 3 tahun penelitian. Penerimaan sebesar Rp 12.834.133.038,25
Berdasarkan analisis di atas didapat dan kurang sebesar (Rp
diambil kesimpulan bahwa nilai 65.518241.961,75).
perbandingan antara pajak reklame secara Menurut Badan Penelitian dan
keseluruhan terhadap pendapatan asli Pengembangan Daerah Kota Medan (2011)
daerah pada tahun 2013-2015 adalah rata sesuai tabel kriteria efektivitas, tingkat
rata sebesar 2,03 % yang berarti bahwa kriteria efektivitas Pajak Reklame di Kota
secara keseluruhan penerimaan pajak Medan tidak efektif. Untuk tahun 2013
reklame “cukup berkontribusi” terhadap efektivitas penerimaan pajak reklame
Pendapatan Asli Daerah kota Medan. 33,76% dan dikatgorikan “tidak efektif”.
Sesuai dengan hasil penelitian di Tahun 2014 efektivitas penerimaan pajak
Kota Medan, maka penulis akan membahas reklame 29,93%. Tahun 2015 efektivitas
tentang Pendapatan asli Daerah (PAD) penerimaan pajak reklame 16,38% dan
optimalisasi potensi pajak reklame. pajak dikatgorikan “tidak efektif”.
reklame adalah pajak atas pelayanan yang Berdasarkan analisis data diatas dapat
disediakan oleh reklame. Reklame adalah diambil kesimpulan secara keseluruhan
benda, alat, perbuatan, atau media yang dari tahun 2013 hingga 2015 kinerja
bentuk dan corak ragamnya dirancang pengelolaan Pajak Reklame Kota Medan
untuk tujuan komersial, memperkenalkan, dapat dikategorikan “tidak efektif” karena
menganjurkan, mempromosikan, atau persentase rata-ratanya hanya sebesar
untuk menarik perhatian umum terhadap 26,69% atau kurang dari 60%. Badan
barang, jasa orang atau badan yang dapat Penelitian dan Pengembangan Daerah Kota
dilihat, dibaca, didengar, dirasakan, Medan (2011).
dan/atau dinikmati oleh umum. Sehingga
dalam pelaksanaan dan pemungutannya Kontribusi Penerimaan Pajak Reklame
pemerintah kota Medan telah mengatur terhadap PAD kota Medan Tahun 2013-
kebijakan tersebut dalam Peraturan Daerah 2015
Nomor 5 tahun 2011 tentang Pajak Dari hasil data diatas dapat diketahui
Reklame. tingkat kontribusi penerimaan pajak
reklame terhadap Pendapatan asli Daerah.
Efektivitas Penerimaan Pajak Reklame Tahun 2013, realisasi penerimaan pajak
terhadap PAD kota Medan Tahun 2013- reklame terhadap Pendapatan Asli Daerah
2015 Kota Medan sebesar Rp23.348.045.567,70
Dari hasil data diatas dapat diketahui dan realisasi Pendapatan Asli Daerah
dapat dilihat bahwa anggaran pajak (PAD) sebesar Rp1.384.246.114.729,62.
reklame yang ditetapkan oleh pemerintah Tahun 2014, realisasi penerimaan pajak
daerah kota Medan setiap tahunnya tidak reklame terhadap Pendapatan Asli Daerah
memenuhi anggaran atau target. Tahun Kota Medan sebesar Rp17.708.560.748,00
2013 target penerimaan pajak reklame dan realisasi Pendapatan Asli Daerah

78
Oktober 2017 Purba Sahala

(PAD) sebesar Rp1.413.442.053.247,36. PENUTUP


Tahun 2015, realisasi penerimaan pajak Kesimpulan
reklame terhadap Pendapatan Asli Daerah Berdasarkan hasil penelitian
Kota Medan sebesar Rp12.834.133.038,25 Efektivitas dan Kontribusi Pajak Reklame
dan realisasi Pendapatan Asli Daerah terhadap PAD di kota Medan tahun 2013-
(PAD) sebesar Rp1.527.631.429.283,54. 2015, maka dapat diambil kesimpulan
Menurut Badan Penelitian dan sebagai berikut:
Pengembangan Daerah Kota Medan (2011) 1. Berdasarkan indikator tingkat
sesuai tabel kriteria kontribusi bahwa efektivitas penerimaan pajak reklame
kontribusi penerimaan pajak reklame menurut Nurlan (2006;49) penerimaan
terhadap Pendapatan Asli Daerah Kota pajak reklame pada tahun 2013 sampai
Medan tahun 2013-2015 “cukup dengan 2015 dapat dikatakan tidak
berkontribusi”. Pada tahun 2013 kontribusi efektif, karena tingkat efektivitas yang
pajak reklame terhadap Pendapatan Asli dicapai setiap tahun selalu menurun dan
Daerah (PAD) adalah 2,64%. Pada tahun kurang dari 60%, yakni 33,76% untuk
2014 terjadi penurunan kontribusi terhadap tahun 2013; 29,93% untuk tahun 2014;
Pendapatan asli Daerah (PAD) menjadi dan 18,38% untuk tahun 2015. Rata-rata
sebesar 2,01% namun tetap masih cukup efektivitas penerimaan pajak reklame
berkontribusi terhadap Pendapatan Asli terhadap PAD selama 3 tahun yaitu
Daerah (PAD). Pada tahun 2015 terjadi 26,69% atau dapat dikategorikan “tidak
penurunan kontribusi pajak reklame secara efektif”.
keseluruhan terhadap pendapatan Asli 2. Berdasarkan indikator tingkat kontribusi
Daerah (PAD) yaitu menjadi sebesar penerimaan pajak reklame menurut
1,45% atau masih kurang berkontribusi Halim (2004;103) kontribusi pajak
terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) di reklame terhadap Pendapatan Asli
Kota Medan. Presentase kontribusi pajak Daerah pada tahun 2013 sampai dengan
reklame terhadap Pendapatan Asli Daerah tahun 2015 selalu menurun yaitu 2,64%
(PAD) tahun 2015 adalah yang paling kecil pada tahun 2013, 2,01% pada tahun
selama 3 tahun penelitian. 2014, dan 1,45% pada tahun 2015.
Berdasarkan analisis di atas didapat Rata-rata kontribusi pajak reklame
diambil kesimpulan bahwa rata-rata terhadap PAD selama 3 tahun yaitu
penerimaan pajak reklame secara 2,01% atau dapat dikaegorikan “cukup
keseluruhan terhadap Pendapatan Asli baik”.
Daerah (PAD) pada tahun 2013-2015
sebesar 2,03% yang berarti bahwa secara Saran
keseluruhan penerimaan pajak reklame Dari kesimpulan diatas, penulis
“cukup berkontribusi” terhadap Pendapatan menyarankan :
Asli Daerah (PAD) kota Medan, Badan 1. Meningkatkan kualitas kinerja aparat
Penelitian dan Pengembangan Daerah Kota pemungut dan pengawasan pemungutan
Medan (2011). Hal ini karena masih pajak yang disiplin dan baik, sesuai
kecilnya penerimaan pajak reklame jika dengan Peraturan Daerah yang berlaku
dibandingkan dengan Pendapatan Asli untuk memperoleh informasi keuangan
Daerah (PAD) kota Medan. Ada beberapa wajib pajak yang riil sehingga
hal yang mempengaruhi kecilnya penerimaan pajak reklame lebih efektif.
pendapatan reklame seperti kurangnya 2. Dilakukan koordinasi, pendekatan dan
usaha dari pemerintah untuk menghimbau pendataan dengan baik terhadap wajib
wajib pajak, serta menurunnya kesadaran pajak dan perusahaan reklame agar
wajib pajak untuk melaporkan kewajibanya melaporkan kewajibanya ke Dispenda
ke dispenda sesuai dengan tanggal jatuh sesuai dengan tanggal jatuh tempo yang
tempo. ditetapkan pemerintah kota Medan

79
Oktober 2017 Purba Sahala

untuk mendongkrak Pendapatan Asli Sutrisno, Edy. 2010. Manajemen Sumber


Daerah dari sektor pajak reklame Daya Manusia. Jakarta: Kencana
sehingga pajak reklame mempunyai Predana Media Group
kontribusi dalam menyumbang sumber Wahyudi, Kumorotomo. 2009. Etika
pendapatan Daerah. Administrasi Negara. Jakarta: Raja
Graindo Persada
DAFTAR PUSTAKA Yandianto. Kamus Umum Bahasa
Amri, S. dan Ahmadi K. I. (2010). Proses Indonesia, (Bandung: M2S, 2000. Cet
Pembelajaran Kreatif dan Inovatif. 2).
Jakarra: Prestasi Pustaka Raya Republik Indonesia. 2004. Undang-
Halim, Abdul. 2004. Manajemen undang Nomor 32 Tahun 2004
Keuangan Daerah Edisi Revisi. Perubahan atas Undang- undang
Yogyakarta. Republik Indonesia Nomor 18 Tahun
Khairani, Siti. 2012. Analisis Kontribusi 1997 tentang Pajak Daerah dan
Pajak Reklame Terhadap Pendapatan Retribusi Daerah.
Asli Daerah Kota Palembang.Jurnal. Republik Indonesia. 2004. Undang-
Mahmudi. 2010. Analisis Laporan undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang
Keuangan Pemerintah Daerah. Perimbangan Keuangan antara
Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen. Pemerintah Pusat dan Daerah.
Yogyakarta. Republik Indonesia. 2011. Undang-undang
Mardiasmo. 2013. Otonomi dan Nomor 11 Tahun 2011 Peraturan
Manajemen Keuangan Daerah. Daerah Kota Medan Tentang Pajak
Yogyakarta: Andi Reklame
Mardiasmo dan Makhfatih, Ahmad. 2000. Republik Indonesia. 2007. Undang-undang
Perhitungan Potensi Pajak dan Nomor 28 Tahun 2007 Perubahan atas
Retribusi Daerah di Kabupaten Undang-undang Nomor 6 Tahun 1983
Magelang, Laporan Akhir, Kerjasama tentang Ketentuan Umum dan Tata
Pemerintah Daerah Magelang dengan Cara Perpajakan Indonesia.
PAU-SE UGM, Yogyakarta
Mardiasmo. 2016. Perpajakan.
Yogyakarta:Andi
Pasolong, Harbani. 2010. Teori
Administrasi Publik. Alfabeta, Bandung
Nurlan, Darise. 2006. Pengelolaan
Keuangan Daera. Bandung; PT. Indeks
IKAPI
Robbins, Stephen P. 2010. Manajemen
(edisi kesepuluh). Jakarta: Erlangga
Sondang P. Siagian. 2008. Manajemen
Sumber Daya Manusia. Jakarta: PT.
Bumi Aksara
Sudirman, Rismawati, dan Antong. 2015.
Perpajakan. Yogyakarta: Empat Dua
Siahaan, Marihot P. 2013. Pajak Daerah
dan Retribusi Daerah. Cetakan ketiga.
Rajawali Pers. Jakarta.
Streers, Ricard. M. 2013. Efektivitas
Organisasi Kaidah Perilaku (ahli
Bahasa Magdalena). Jakarta: Erlangga

80

Anda mungkin juga menyukai