Anda di halaman 1dari 24

Disampaikan oleh Kelompok 6:

• HANIFA NURCAHYA - 2019210093


• JIMMY SENTOSA - 2020210007
• MAHARINA - 2020210006
• MARIA MAGDALENA - 2020210044
• MUHAMMAD ABDUL AZIZ - 2020210045

SISTEM INFORMASI KEPRILAKUAN


UPDATE INFORMATION SUCCES MODELS 1992 TO 2003
01 Pendahuluan
Agenda
02 Metodologi Penelitian

03 Analisis & Diskusi

04 Kesimpulan
PENDAHULUAN
PERKEMBANGAN EVALUASI
TEKNOLOGI IMPLEMENTSI SI

MODEL KESUKSESAN
DELONE & MCLEAN
Sejarah Update Information System 1992 to
2003
Dikembangkan tahun 1992
Variabel yang dipakai :
• System Quality,
• Information Quality,
• Use,
• User Satisfaction,
• Individual Impact, Ada Perbedaan pendapat, Use harus
• Organizational Impact. dipisahkan dengan usefulness karena
Tidak adanya faktor service quality
• DELONE & MCLEAN

Revisi model ini menambahkan Service Quality dan mengubah


beberapa variabel untuk menyesuaikan model dengan
perkembangan teknologi. Pada model revisi ini, William H.
DeLone dan Ephraim R. McLean mengatakan bahwa ada 6
variabel yang akan mempengaruhi kesuksesan suatu sistem.
• DELONE & MCLEAN Setelah dilakukan update, variable yang digunakan model
kesuksesan ini menjadi 6:

1. Information Quality /variabel kualitas


Karakteristik dari output yang dihasilkan
2. System Quality / variabel kualitas system
Karakteristik dari sistem informasi yang digunakan
3. Service Quality / variabel kualitas layanan
Kualitas layanan yang diterima oleh pengguna
4. Usage Intentions / variabel tingkat penggunaan
Tingkat2017
& cara dalam memanfaatkan kemampuan system
informasi
5. User Satisfication / variabel kepuasan pengguna
Tanggapan dan kesan pengguna terhadap layanan yang diberikan
6. System Benefit / variabel keuntungan sistem
Dampak, hasil dan manfaat yang diberikan system.
METODE PENELITIAN
Metode Penelitian
Penentuan variable
Variabel yang diambil merupakan
variable interdependent , salah satu
variabel mengalami kegagalan, maka
akan mempengaruhi kesuksesan
suatu sistem
Kualitas Sistem (Systems Quality)
Kemudahan untuk digunakan (Ease of Use)
Kehandalan Sistem (Reliability)
Kecepatan Akses (Response Time)
Fleksibilitas Sistem (Flexibility)
Keamanan Sistem (Security)

Kualitas Informasi (Information Quality)


Kelengkapan (Completenes)
Relevan (Relevance)
Akurat (Accurate)
Ketepatan Waktu (Timeliness)
Metode Penelitian
Kualitas Layanan (Service Quality)
Jaminan (Assurance)
Empati (Empathy)

Penggunaan (Use)
Sifat Penggunaan (Nature of Use)
Relevan (Relevance)
Akurat (Accurate)
Ketepatan Waktu (Timeliness)

Kepuasan Pengguna (User Satisfaction)


Kepuasan Informasi (Repeat Visits)
Kepuasan Menyeluruh (Repeat Purchase)

Manfaat Bersih (Net Benefits)


Meningkatkan Berbagi Pengetahuan
(Improved Knowledge Sharing)
Meningkatkan Berbagi Pengetahuan
(Improved Knowledge Sharing)
ANALISIS & DISKUSI

Dengan metodologi penelitian yang ditetapkan,


kami mengambil contoh dari penelitian terdahulu
dan komparasinya pada tabel berikut ini.
1. Penelitian Chen & Cheng, 2009

Penelitian (Chen & Cheng, 2009) membahas mengenai


respecification dan validasi model DeLone dan McLean pada
fenomena belanja online. Mereka memandang penting
mengetahui prilaku konsumen dalam kegiatan belanja online
dalam era ekonomi baru saat ini. Mereka mengusulkan model
empiris yang komprehensif yang memisahkan konstruksi ‘use’
menjadi ‘intention to use’ dan ‘actual use’. Hasilnya
menunjukkan bahwa niat konsumen untuk menggunakan
cukup penting, dan secara akurat memprediksi perilaku
penggunaan konsumen. Lalu kepuasan konsumen memiliki
pengaruh yang signifikan terhadap niat untuk menggunakan
tetapi tidak ada hubungan kausal langsung dengan penggunaan
yang sebenarnya.
1. Penelitian Chen & Cheng, 2009

Chen&Cheng menemukan bahwa niat untuk


menggunakan diprediksi oleh kualitas informasi
(0,41), kualitas sistem (0,37), kualitas layanan (0,38)
dan kepuasan (0,65).Kepuasan diprediksi oleh kualitas
informasi (0,18), kualitas sistem (0,14), kualitas
layanan (0,13) dan nilai penggunaan (0,57).

Akhirnya, penggunaan aktual sangat diprediksi oleh


niat untuk menggunakan (0,77), yang pada gilirannya
memprediksi nilai penggunaan dengan koefisien jalur
0,77.
2. Penelitian Vogelsang, Liere-Netheler, Packmohr, & Hoppe, 2018

Melakukan penelitian memanfaatkan model DeLone dan McLean pada


objek Transformasi Digital (DT). Dimana DT ini merupakan tren populer
bagi perusahaan manufaktur karena digitalisasi adalah rantai nilai yang
mempengaruhi seluruh perusahaan. Penelitian mereka berhasil
menggambarkan tiga dimensi utama pada objek penelitian, yaitu
teknologi, organisasi, dan lingkungan. (Vogelsang et al., 2018)
menyimpulkan bahwa trasformasi digital akan berhasil jika perusahaan
bekerja sama dengan pelanggan, pemasok, dan juga perusahaan lain
dari cabang tersebut. mereka juga mengusulkan perubahan budaya
diperlukan untuk memungkinkan lingkungan kerja yang agile serta
aktivitas yang lebih interdisipliner.
2. Penelitian Vogelsang, Liere-Netheler, Packmohr, & Hoppe, 2018

Sebagai dasar untuk penelitian, (Vogelsang et al., 2018) melakukan wawancara semi-
terstruktur pada langkah pertama. Kedua, secara independen mengkodekan pernyataan
yang menggambarkan faktor keberhasilan. Faktor-faktor dari DeLone dan McLean
digunakan sebagai titik awal di sini untuk desain penelitian abduktif (Timmermans dan
Tavory, 2012) dan dilengkapi dengan faktor-faktor yang baru disimpulkan. Ketika daftar
faktor dari wawancara selesai, pada langkah terakhir, ditetapkan ke dimensi, diperoleh dari
perspektif teknologi, organisasi dan lingkungan yang telah terbukti berguna dalam
penelitian (Baker, 2012; Kuan dan Chau, 2001; Pan dan Jang, 2008; Tornatzky dan
Fleischer, 1990).
2. Penelitian Vogelsang, Liere-Netheler, Packmohr, & Hoppe, 2018

Succes Factor Form Model Delone&Mclean 2003

Pada langkah pertama, (Vogelsang et al., 2018) berorientasi pada model


keberhasilan IS oleh DeLone dan McLean yang mengidentifikasi 13 faktor
keberhasilan dalam studi mereka mengenai sistem e-commerce. Faktor-faktor ini
tetap digunakan sebagai titik awal untuk pengkodean.

Pada peneliltian (Vogelsang et al., 2018) tidak akan memberikan skala atau ukuran
untuk menilai faktor keberhasilan. Tujuan dari studi ini adalah untuk memberikan
informasi rinci tentang sifat keberhasilan DT, wilayah yang dipengaruhi DT dan
dampak yang dirasakan.
2. Penelitian Vogelsang, Liere-Netheler, Packmohr, & Hoppe, 2018

Succes Factor of Digital Transformation

Berikut merupakan hasil pemaparan dari penelitian kualitatif


tersebut. (Vogelsang et al., 2018) menjelaskan faktor-faktor
keberhasilan yang teridentifikasi. Semua faktor keberhasilan
dapat disejajarkan dengan salah satu dari tiga dimensi:
teknologi, lingkungan, dan organisasi.
3. Penelitian Nofikasari, Soedijono, Sunyoto, 2017

Penelitian (Nofikasari & Sunyoto, 2017) memanfaatkan


kombinasi DeLone & McLean, Hot Fit dan UTAUT dalam
melakukan evaluasi keberhasilan sistem informasi STMIK
Duta Bangsa Surakarta. Mereka berhasil menemukan
tingkat keberhasilan penerapan sistem informasi
akademik senilai 50,38%. Dimana tiga variable (kepuasan
pengguna, dukungan organisasi, kualitas informasi)
memiliki pengaruh positif terhadap nilai net benefit yaitu
65,51 %. Dan persentase niat pengguna signifikan
terhadap nilai net benefit yaitu 34,49 % yang berarti
tingkat signifikan sebesar 0,05 (Nofikasari & Sunyoto,
2017)
3. Penelitian Nofikasari, Soedijono, Sunyoto, 2017

Model hipotesis yang dikembangkan untuk evaluasi


penerapan sistem informasi akademik (SIAKAD)
berdasarkan gabungan ketiga model yaitu DeLone
dan McLean, HOT Fit Model dan UTAUT.
3. Penelitian Nofikasari, Soedijono, Sunyoto, 2017

H7 :Kepuasan pengguna SIAKAD berpengaruh terhadap


manfaat bersih (net benefit)
Metode analisis data menggunakan program bantuan SmartPLS
2. Peneliti menyebar 270 kuesioner kepada responden, namun
hanya 239 kuesioner yang dapat diolah. Analisis data statistik
dalam penelitian ini sebagai berikut:

1. Outer Model atau Model Pengukuran Model pengukuran mendefinisikan


bagaimana blok indikator berhubungan dengan variabel latennya
(Ghozali, 2014). Model pengukuran diukur dari convergent validity,
discriminant validity, dan composite reliability pada blok indikatornya.

2. Inner Model atau Model Struktural Model strukturan menggambarkan


hubungan antar kontruk laten. Model structural diukur menggunakan R-
square yang digunakan untuk menguji konstruk dependen, nilai
koefisien pada path yang digunakan untuk mengukur konstruk
independen, dan nilai signifikansi menggunakan uji-t yang digunakan
untuk menerima atau menolak hipotesis yang dibandingkan dengan t-
3. Penelitian Nofikasari, Soedijono, Sunyoto, 2017
tabel.
KESIMPULAN
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai