Anda di halaman 1dari 83

i

SKRIPSI

ANALISIS PENINGKATAN SUMBER DAYA MANUSIA


TERHADAP PELAYANAN PROFESIONAL
DI KANTOR UD. BUCKET ELEVATOR
KABUPATEN TANAH BUMBU

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Guna


Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Oleh:
AGUS SETIAWAN
NPM.16.31.0650

FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS ISLAM KALIMANTAN (UNISKA)
MUHAMMAD ARSYAD AL-BANJARI
BANJARMASIN
2018

i
ii
iii
iv

ABSTRAK
Agus Setiawan. NPM 16.31.0650. Analisis Peningkatan Sumber Daya
Manusia Terhadap Pelayanan Profesional Di Kantor UD. Bucket Elevator
Kabupaten Tanah Bumbu. Latar belakang penelitian ini dilakukan, dikarenakan
pimpinan dinilai cukup berhasil dalam memotivasi kerja pegawai di Kantor UD.
Bucket Elevator Kabupaten Tanah Bumbu. Tujuan penelitian ini dimaksudkan
untuk mengetahui bagaimana pimpinan dalam memotivasi kinerja pegawai di
Kantor UD. Bucket Elevator Kabupaten Tanah Bumbu. Manfaat penelitian
diharapkan berguna untuk mengembangkan konsep pimpinan dalam memotivasi
kinerja pegawai di Kantor UD. Bucket Elevator Kabupaten Tanah Bumbu.
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian
deskriptif-korelational. Penelitian deskriptif-korelational artinya peneliti berusaha
menggambarkan dan kemudian mencoba menghubungkan adanya kaitan antara
variabel independen terhadap variabel dependen. Hasil penelitian menemukan
bukti bahwa pimpinan dalam memotivasi kinerja karyawan UD. Bucket Elevator
Kabupaten Tanah Bumbu, cukup signifikan. Hal ini didukung bukti berupa;
partisipasi pimpinan dalam membina dan mengawasi pegawai dapat
meningkatkan kualitas pegawai pada UD. Bucket Elevator Kabupaten Tanah
Bumbu berjalan dengan baik, pembagian bidang tugas dan penempatan kerja,
telah sesuai dengan tingkat kecakapan dan pendidikan pegawai pada UD. Bucket
Elevator Kabupaten Tanah Bumbu, keadilan pimpinan dalam memberikan
kesempatan belajar untuk berkembang dan pemberian penghargaan kepada
karyawan UD. Bucket Elevator Kabupaten Tanah Bumbu, Kemampuan pimpinan
dalam mempengaruhi dan memberikan bimbingan dalam melaksanakan kerja
pada UD. Bucket Elevator Kabupaten Tanah Bumbu, rasa aman terhadap
lingkungan kerja yang diciptakan pimpinan dan pemberian sanksi kepada
karyawan yang melanggar peraturan kerja pada UD. Bucket Elevator Kabupaten
Tanah Bumbu, pemberian motivasi karyawan yang diberikan pimpinan dalam
menyelesaikan tugas dan tanggung jawab pada UD. Bucket Elevator Kabupaten
Tanah Bumbu, pemberian gaji dan insentif yang layak dari pimpinan pada UD.
Bucket Elevator Kabupaten Tanah Bumbu, jabatan berdasarkan tingkat
pendidikan dan pengalaman pada kantor UD. Bucket Elevator Kabupaten Tanah
Bumbu, kemampuan pimpinan dalam meningkatkan kinerja pegawai pada UD.
Bucket Elevator Kabupaten Tanah Bumbu, usaha peningkatan keterampilan dari
pimpinan kepada karyawan di UD. Bucket Elevator Kabupaten Tanah Bumbu,
sudah sangat baik, sehingga memotivasi kinerja karyawan pun di UD. Bucket
Elevator Kabupaten Tanah Bumbu, dapat meningkat pula.
Kata Kunci : Sumber daya manusia, pelayanan profesional
v

KATA PENGANTAR

Segala puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT. yang telah

memberikan bimbingan, taufiq, dan hidayahNya, sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini.

Permasalahan dalam skripsi ini muncul dari hasil pengamatan penulis

terhadap bagaimana “Analisis Peningkatan Sumber Daya Manusia Terhadap

Pelayanan Profesional Di Kantor UD. Bucket Elevator Kabupaten Tanah Bumbu.”

Dalam pelaksanaan penelitian, penulis banyak menghadapi kendala, namun

berkat bantuan dari berbagai pihak, akhirnya skripsi ini dapat terselesaikan tepat

pada waktunya. Berkaitan dengan itu, penulis sangat berterimakasih kepada;

1. Bapak Abdul Malik S.Pt., M.Si., Ph.D., sebagai Rektor Universitas Islam

Kalimantan, Banjarmasin.

2. Ibu Farida Yulianti, SE.,MM., sebagai Dekan Fakultas Ekonomi, Uniska

Banjarmasin.

3. Ibu Farida Yulianti, SE.,MM, sebagai pembimbing I dan Bapak Hairul,

SE,MM sebagai pembimbing II, atas bantuan dan bimbingan yang telah

diberikan mulai dari pengembangan minat terhadap permasalahan penelitian,

sampai dengan penulisan skripsi ini.


vi

4. Seluruh Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Islam Kalimantan (UNISKA)

Muhammad Arsyad Al-Banjari Banjarmasin yang sudah membantu dalam

memberikan arahan dan masukan kepada penulis.

5. Bapak Pimpinan, Staf dan Pegawai Kantor UD. Bucket Elevator Kabupaten

Tanah Bumbu.

6. Terima kasih kepada semua keluarga yang selalu memberikan masukan,

support dan dukungan sepenuh hati, sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini.

7. Ucapan terimakasih, juga penulis sampaikan kepada pihak yang telah

membantu penyusunan skripsi ini, yang tidak dapat penulis sebutkan satu per

satu.

Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pengembangan ilmu pengetahuan di

Fakultas Ekonomi Universitas Islam Kalimantan, Banjarmasin, khususnya juga

bermanfaat bagi peningkatan sumber daya manusia pada perusahaan UD. Bucket

Elevator Kabupaten Tanah Bumbu. Amin ya Robbal ‘Alamin.

Tanah Bumbu, Juni, 2018

Penulis
vii

DAFTAR ISI
Halaman

HALAMAN JUDUL…………………………….……………………….. i
PERSETUJUAN SKRIPSI………………………..................................... ii
LEMBAR PENGESAHAN......................................................................... iii
ABSTRAKSI.............................................................................................. iv
KATA PENGANTAR..…………………………………………………... v
DAFTAR ISI……………………………………………………………... vii
DAFTAR TABEL………………………………………………………... ix
DAFTAR BAGAN………………………………………………………... x
BAB I PENDAHULUAN................................................................... 1
1 Latar Belakang Masalah.................................................. 1
2 Penjelasan Judul............................................................... 4
3 Permasalahan................................................................... 6
4 Perumusan Masalah......................................................... 7
5 Tujuan dan Kegunaan Penelitian..................................... 8
6 Metodologi Penelitian..................................................... 9
7 Analisis Data.................................................................... 11
8 Sistematika Pembahasan........................................ 11
BAB II GAMBARAN KANTOR UD. BUCKET ELEVATOR
KABUPATEN TANAH BUMBU.......................................... 13
1 Sejarah Singkat Kantor UD. Bucket Elevator................. 13
2 Lokasi Penelitian............................................................ 14
3 Struktur Organisasi......................................................... 14
4 Uraian Tugas dan Fungsi Kantor UD. Bucket Elevator. 15
5 Perumusan Kebijakan Organisasi................................... 21
6 Fasilitas Sarana dan Prasana Kantor UD. Bucket
Elevator............................................................................ 23
\BAB III LANDASAN TEORI.............................................................. 26
1 Perencanaan Sumber Daya Manusia .............................. 26
2 Efektivitas Pelayanan...................................................... 33
3 Orientasi Pelayanan ....................................................... 34
4 Pendidikan dan Pelatihan sebagai Pengembangan SDM. 36
5 Manajemen Pelayanan.................................................... 38
viii

6 Pendidikan dan Pelatihan sebagai Pengembangan SDM. 40


7 Citra Pelayanan............................................................... 42
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN........................................ 45
1 Analisis Peranan Sumber Daya Manusia Terhadap
Pelayanan Profesional Di Kantor UD. Bucket Elevator
Kabupaten Tanah Bumbu ............................................... 45
2 Faktor-Faktor Hambatan Peranan Sumber Daya Manusia
Terhadap Pelayanan Profesional di Kantor UD. Bucket
Elevator Kabupaten Tanah Bumbu..................................... 57
3
Faktor-Faktor Pendukung Peranan Sumber Daya
Manusia Terhadap Pelayanan Profesional di Kantor
UD. Bucket Elevator Kabupaten Tanah Bumbu............. 58
BAB V PENUTUP .............................................................................. 62
1. Kesimpulan ..................................................................... 62
2. Saran-saran ...................................................................... 63
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................ 65
LAMPIRAN .............................................................................................. 66
ix

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman
1 Sarana dan Prasaran Kantor UD. Bucket Elevator................... 24
2 Kecakapan pegawai di Kantor UD. Bucket Elevator
Kabupaten Tanah Bumbu......................................................... 47
3 Pelayanan profesional di Kantor UD. Bucket Elevator
Kabupaten Tanah Bumbu, dinilai sudah cukup Efektif............ 48
4 Jumlah pegawai yang memberikan Pelayanan Profesional di
Kantor UD. Bucket Elevator Kabupaten Tanah Bumbu,
dinilai cukup memadai............................................................. 49
5 Tingkat pendidikan pegawai di Kantor UD. Bucket Elevator
Kabupaten Tanah Bumbu, sudah cukup baik........................... 50
6 Sumber Daya Manusia yang baik di Kantor UD. Bucket
Elevator Kabupaten Tanah Bumbu, turut andil tercapainya
efektivitas pelayanan professional............................................ 51
7 Tercapainya efektivitas pelayanan profesional di Kantor UD.
Bucket Elevator Kabupaten Tanah Bumbu, didukung oleh
sarana prasarana yang memadai............................................... 52
8 Kualitas kerja pegawai di Kantor UD. Bucket Elevator
Kabupaten Tanah Bumbu, dapat memberikan pelayanan
professional............................................................................... 53
9 Kualitas SDM yang dimiliki di Kantor UD. Bucket Elevator
Kabupaten Tanah Bumbu, dapat memberikan tertib
administrasi, keamanan dan kenyamanan investor dalam
berinvestasi............................................................................... 54
10 Kualitas SDM yang di miliki di Kantor UD. Bucket Elevator
Kabupaten Tanah Bumbu, dapat meningkatkan kredibilitas
dan kepercayaan masyarakat terhadap kinerja pegawai........... 55
11 Peranan SDM yang berkualitas di Kantor UD. Bucket
Elevator Kabupaten Tanah Bumbu, dapat meningkatkan
pelayanan profesional terhadap masyarakat............................. 56
x

DAFTAR BAGAN

Bagan Halaman
1 STRUKTUR ORGANISASI Perusahaan UD Bucket Elevator
Kabupaten Tanah Bumbu.......................................................... 15
xi
1

BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang Masalah

Berkaitan dengan peningkatan sumber daya manusia, secara umum,

yang memberikan pelayanan secara profesional kepada masyarakat, maka

telah sesuai dengan spirit untuk terciptanya peningkatan pelayanan kepada

masyarakat secara profesional.

Untuk itu, untuk meningkatkan pelayanan profesional tersebut, maka

keperluan pelatihan dan pendidikan menjadi penting. analisis kebutuhan

pelatihan yang dipahami sebagai suatu proses pengumpulan dan analisis data

dalam rangka mengidentifikasi bidang-bidang atau faktor-faktor apa saja yang

ada di dalam perusahaan atau instansi yang perlu ditingkatkan atau diperbaiki

agar kinerja pegawai dan produktivitas perusahaan menjadi meningkat.

Mengingat bahwa pelatihan pada dasarnya diselenggarakan sebagai

sarana untuk menghilangkan atau setidaknya mengurangi gap (kesenjangan)

antara kinerja yang ada saat ini dengan kinerja standard atau yang diharapkan

untuk dilakukan oleh pegawai, maka dalam hal ini analisis kebutuhan pelatihan

merupakan alat untuk mengidentifikasi gap-gap yang ada tersebut dan

melakukan analisis apakah gap-gap tersebut dapat dikurangi atau dihilangkan

melalui suatu pelatihan. Selain itu dengan analisis kebutuhan pelatihan maka

pihak penyelenggara pelatihan (HRD atau Divisi Training) dapat

memperkirakan manfaat-manfaat apa saja yang bisa didapatkan dari suatu

pelatihan, baik bagi partisipan sebagai individu maupun bagi perusahaan.


1
2

Jika ditelaah secara lebih lanjut, maka analisis kebutuhan pelatihan

memiliki beberapa tujuan, yang dapat memberikan solusi terbaik bagi suatu

organisasi atau lembaga dalam memberikan masukan bagi pencapain tujuan

yang telah ditentukan, adapun beberpa tujuan dari pelatihan tersebut

diantaranya adalah; (a) memastikan bahwa pelatihan memang merupakan salah

satu solusi untuk memperbaiki atau meningkatkan kinerja pegawai dan

produktivitas pada organisasi; (b) memastikan bahwa para partisipan yang

mengikuti pelatihan benar-benar orang-orang yang tepat; (c) memastikan

bahwa pengetahuan dan ketrampilan yang diajarkan selama pelatihan benar-

benar sesuai dengan elemen-elemen kerja yang dituntut dalam suatu jabatan

tertentu; (d) mengidentifikasi bahwa jenis pelatihan dan metode yang dipilih

sesuai dengan tema atau materi pelatihan; (e) memastikan bahwa penurunan

kinerja atau pun masalah yang ada adalah disebabkan karena kurangnya

pengetahuan, ketrampilan dan sikap-sikap kerja; bukan oleh alasan-alasan lain

yang tidak bisa diselesaikan melalui pelatihan; (f) memperhitungkan untung-

ruginya melaksanakan pelatihan mengingat bahwa sebuah pelatihan pasti

membutuhkan sejumlah dana.

Sejalan dengan pemikiran tersebut di atas, dewasa ini semakin

disadari oleh semakin banyak pihak, di dalam dan diluar organisasi

pemerintahan, bahwa peningkatan sumber daya manusia merupakan unsur

terpenting, jauh lebih penting dari semua sumber daya dan dana lainnya yang

dimiliki atau mungkin dimiliki oleh organisasi dalam rangka pencapaian tujuan

dan berbagai sasaran yang ingin dicapainya.


3

Oleh karena itu pemahaman berbagai prinsip, teknik dan metode

pengelolaan sumber daya manusia merupakan hal penting dan bahkan mutlak

dalam mengemudikan dan menjalankan roda pelayanan terutama di Kantor

UD. Bucket Elevator di Kabupaten Tanah Bumbu.

Telah umum diketahui bahwa pada hakikatnya perencanaan

merupakan tindakan menajerial untuk memutuskan sekarang hal-hal yang akan

dikerjakan di masa depan dalam rangka pencapaian tujuan dan berbagai

sasaran yang telah ditentukan di Kantor UD. Bucket Elevator Kabupaten Tanah

Bumbu.

Dalam konteks pengelolaan sumber daya manusia, dengan demikian

dapat dikatakan bahwa dasar perencanaan sumber daya manusia adalah upaya

sadar yang dilakukan oleh pimpinan di Kantor UD. Bucket Elevator Kabupaten

Tanah Bumbu untuk memutuskan jumlah dan mutu pegawai yang diperlukan

oleh organisasi tersebuit. Tujuannya ialah agar organisasi memiliki tenaga

kerja atau pegawai yang tidak hanya sesuai dengan kebutuhan organisasi

tersebut dalam menjalankan fungsi dan tugasnya, akan tetapi juga agar para

pegawai yang dipekerjakan itu memahami berbagai persyaratan yang

ditentukan dan dilaksanakannya, guna memberikan pelayanan yang

profesional.

Berkaitan dengan persoalan itulah, pentingnya penelitian ini

dilakukan, dengan mengambil judul “Analisis Peningkatan Sumber Daya

Manusia Terhadap Pelayanan Profesional di Kantor UD. Bucket Elevator

Kabupaten Tanah Bumbu.”


4

2. Penjelasan Judul

Peningkatan Sumber daya manusia merupakan sesuatu yang dianggap

penting dalam menentukan baik dan tidaknya tujuan organisasi berjalan,

terutama apabila dikaitkan dengan ketentuan-ketentuan organisasi yang telah

ditentukan bersama.

Salah satu peningkatan sumber daya manusia tersebut adalah kinerja

karyawan dalam suatu organisasi yang dapat memberikan pelayanan

profesional di kepada pelanggan Kantor UD. Bucket Elevator Kabupaten

Tanah Bumbu.

Karena dengan memberikan pelayanan profesional, maka akan terlihat

dan ternilai bahwa sumber daya manusia di Kantor UD. Bucket Elevator

Kabupaten Tanah Bumbu, akan memberikan kualitasnya kinerjanya dalam

memberikan pelayanan kepada pelanggan atau masyarakat.

Oleh sebab itu, mengapa penulis memilih judul penelitian “Analisis

Peningkatan Sumber Daya Manusia Terhadap Pelayanan Profesional di Kantor

UD. Bucket Elevator Kabupaten Tanah Bumbu.” Karena sumber daya manusia

dianggap hal yang terpenting, diantara alaat-alat lainnya di dalam

menggerakkan suatu organisasi.

Pada bagian kalimat yang pertama analisis peningkatan Sumber Daya

Manusia insentif yaitu menunjukan kalimat yang menyatakan keutamaan dari

berbagai kegiatan yang dilaksanakan oleh karyawan perusahaan UD. Bucket

Elevator Kabupaten Tanah Bumbu, dan pada kalimat bagian kedua adalah
5

palayanan profesional di Kantor UD. Bucket Elevator Kabupaten Tanah

Bumbu

Maksud dari judul skripsi ini, penulis akan menjelaskan suatu persatu

dari kalimat tersebut, seperti :

1) Pengertian Analisis Oleh Kamus Besar Bahasa Indonesia (2002 ;43)

Analisis menurut kamus besar bahasa indonesia adalah penguraian suatu

pokok atas berbagai bagiannya dan penelaahan bagian itu sendiri serta

hubungan antar bagian untuk memperoleh pengertian yang tepat dan

pemahaman arti keseluruhan.

2) Pengertian Sumber Daya Manusia Oleh Achmad S. Ruky (2001)

Pengertian manajemen sumber daya manusia menurut Achmad S. Ruky

adalah aplikasi yang lebih tepat pada efisiensi yang sama dalam

pemanfaatan, akuisisi, pengembangan dan pemeliharaan sumber daya

manusia yang dimiliki oleh organisasi secara efektif untuk mencapai

tingkat optimal dari pemanfaatan sumber daya manusia oleh organisasi

dalam mencapai tujuannya.

3) Pengertian Pelayanan Profesionaal Oleh Muhammad dalam Yuwono

(2011:9)

Pengertian pelayanan profesional adalah memberiksn layanan kepada

bidang tertentu berdasarkan keahlian khusus yang dilakukan secara

bertanggung jawab, dengan tujuan memperoleh penghasilan.”


6

4) UD. Bucket Elevator

Perusahaan dalam memberikan penyedian alat-alat spare part alat berat di

Kabupaten Tanah Bumbu. Dan merupakan obyek penulis dalam

mengambil data penelitian pada pembuatan skripsi ini.

Dalam uraian judul tersebut maka secara ringkas penulis dapat

menyatakan bahwa adanya analsis peningkatan sumber daya manusia dalam

upaya memberikan pelayanan secara profesional di UD. Bucket Elevator

Kabupaten Tanah Bumbu, sehingga karyawan lebih dapat meningkatkan

sumber daya manusianya dalam ikut memberikan pelayanan secara

profesional kepada pelanggan.

3. Permasalahan

Adapun dalam penelitian ini peranan sumber daya manusia dianggap

merupakan sesuatu hal yang sangat penting atau ujung tombak dalam

memberikan pelayanan yang profesional terhadap pelanggan atau masyarakat

di Kantor UD. Bucket Elevator Kabupaten Tanah Bumbu.

Sehingga Memperhatikan dari beberapa uraian latar belakang masalah

diatas kiranya sumber daya manusia mempunyai peran yang penting dalam

memberikan pelayanan profesional, sehingga peningkatan sumber daya

manusia merupakan faktor utama dalam pemberian pelayanan kepada

masyarakat, terutama bagi masyarakat yang datang dan berurusan di Kantor

UD. Bucket Elevator Kabupaten Tanah Bumbu tersebut salah satu faktor utama

adalah pemberian pelayanan yang profesional, adalah untuk memberikan

kemudahan dan profesionalisme kepada masyarakat yang berurusan dengan


7

Kantor tersebut, karena dalam pemberian pelayanan profesional maka harus

dituntut sumber daya manusia yang memadai, dengan demikian dapatlah

diketahui adanya permasalahan yaitu penulis ingin mengatahui bagaimana

menganalisis peranan sumber daya manusia di Kantor UD. Bucket Elevator

Kabupaten Tanah Bumbu, demi untuk memberikan pelayanan profesional, juga

untuk mengetahui apa yang menjadi hambatan dan pendukung dari masalalah

tersebut.

4. Perumusan Masalah

Dengan mempertimbangkan berbagai hal yang berkaitan dengan”

Analisis Peningkatan Sumber Daya Manusia Terhadap Pelayanan Profesional

di Kantor UD. Bucket Elevator Kabupaten Tanah Bumbu seperti tersebut

dalam latar belakang masalah diatas, akhirnya dapat dirumuskan masalahnya

sebagai berikut:

1). Bagaaimana Analisis Peningkatan Sumber Daya Manusia Terhadap

Pelayanan Profesional di Kantor UD. Bucket Elevator Kabupaten Tanah

Bumbu?

2). Faktor yang menjadi hambatan dari Analisis Peningkatan Sumber Daya

Manusia Terhadap Pelayanan Profesional di Kantor UD. Bucket Elevator

Kabupaten Tanah Bumbu?

3). Faktor-faktor apa yang menjadi pendukung peningkatan Sumber Daya

Manusia Terhadap Pelayanan Profesional di Kantor UD. Bucket Elevator

Kabupaten Tanah Bumbu?


8

5. Tujuan dan Kegunaan Penelitian

1). Tujuan Penelitian

Dalam penelitian ini, dapat diperinci beberapa tujuan penelitian

seperti berikut ini:

(1). Untuk mengetahui bagaimana Analisis Peningkatan Sumber Daya

Manusia Terhadap Pelayanan Profesional di Kantor UD. Bucket

Elevator Kabupaten Tanah Bumbu.

(2). Untuk mengetahui faktor-faktor apa yang menjadi hambatan Analisis

Peningkatan Sumber Daya Manusia Terhadap Pelayanan Profesional di

Kantor UD. Bucket Elevator Kabupaten Tanah Bumbu.

(3). Untuk mengetahui faktor-faktor apa yang menjadi pendukung

peningkatan Sumber Daya Manusia Terhadap Pelayanan Profesional di

Kantor UD. Bucket Elevator Kabupaten Tanah Bumbu.

2). Kegunaan Penelitian

Hasil penelitian ini, diharapkan dapat berguna untuk hal-hal sebagai

berikut ini:

(1). Hasil penelitian ini secara teoritis berguna untuk mengembangkan

konsep Analisi Peningkatan Sumber Daya Manusia Terhadap

Pelayanan Profesional di Kantor UD. Bucket Elevator Kabupaten

Tanah Bumbu.

(2). Hasil penelitian ini secara praktis dapat dijadikan pedoman bagi

peningkatan Sumber Daya Manusia Terhadap Pelayanan Profesional di

Kantor UD. Bucket Elevator Kabupaten Tanah Bumbu.


9

(3). Untuk memenuhi syarat dalam memperoleh gelar sarjana strata 1 (S1)

pada Fakultas Ilmu Ekonomi (Fekon) pada Program studi Manajemen

Universitas Islam Kalimantan Muhammad Arsyad Al-Banjari

Banjarmasin.

6. Metodologi Penelitian

1). Metode Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam skripsi ini adalah wawancara

dan angket. Penelitian wawancara dan angket adalah penelitian yang

mengambil sampel dari hasil pendapat dari responden dari jumlah populasi

yang ada dan dengan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpul data

yang pokok. (Masri dkk, 2010 : 3)

(1) Populasi

Yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan di

Kantor UD. Bucket Elevator Kabupaten Tanah Bumbu, yang berjumlah

15 orang dan masyarakat yang mendapatkan pelayanan di Kantor UD.

Bucket Elevator Kabupaten Tanah Bumbu.

(2) Sampel

Pemilihan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah

menggunakan “sampel jenuh” yakni seluruh karyawan di Kantor UD.

Bucket Elevator Kabupaten Tanah Bumbu dijadikan sebagai sampel.

Yakni sebanyak 15 Orang.

Jadi jumlah sampel secara keseluruhan yang dipakai dalam penelitian ini

adalah sebanyak 15 orang atau responden.


10

2). Tipe Penelitian

Penulis dalam penelitian ini menggunakan metode penelitian

deskriptif-korelational. Penelitian deskriptif-korelational artinya peneliti

berusaha menggambarkan dan kemudian mencoba menghubungkan adanya

kaitan antara variabel independen terhadap variabel dependen. (Sugiyono,

2010).

3). Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Kantor UD. Bucket Elevator Kabupaten Tanah

Bumbu, Jalan Raya Serongga Km 5 Rt. 04. Desa Gunung Besar Kecamatan

Simpang Empat Kabupaten Tanah Bumbu. Telpon. (0518) 70664, Fax

(0518) 75264 Kode Pos. 72171 Penelitian dilakukan selama satu semester,

mulai Maret 2018 sampai dengan Juni 2018.

4). Teknik Pengumpulan dan Analisis Data

(1) Pengumpulan data

Pengumpulan data dalam penelitian ini, data dibagi menjadi dua jenis

yaitu kepustakaan (Library Research) dan ( Field Research). Kedua

jenis data tersebut dikumpulkan dengan cara:

(2) Penelitian Kepustakaan (Library Research), yaitu penulis menyimak

dan menelaah buku-buku yang berhubungan dengan obyek penelitian,

yakni yang berkaitan dengan peranan sumber daya manusia terhadap

efektivitas pelayanan prima. Pada akhirnya dapat membantu dalam

penulisan skripsi ini.


11

Penelitian Lapangan (Field Research), yakni penulis dalam melakukan

penelitian ini langsung menggali data-data lapangan penelitian.

7. Analisis Data

Analisis data, dalam rangka memahami hasil data yang dikumpulkan,

maka untuk menganalisis datanya digunakan analisis statistika sederhana yaitu

menggunakan tabel frekuensi, dengan rumus:

f
Rumus: p = x 100
n

Keterangan:

p = persen

f = frekuensi

n = jumlah sampel

Kemudian dari analisis statistik tersebut diatas, diinterpretasikan atau

ditafsirkan sesuai dengan teori-teori yang dikuasai oleh peneliti.

8. Sistematika Pembahasan

Sistematika pembahasan disusun dalam bab-bab adalah sebagai berikut :

BAB I : PENDAHULUAN

Bab ini merupakan bab pendahuluan. Dikemukakan tentang

latar belakang masalah, penjelasan judul, perumusan masalah,

lokasi, tujuan dan kegunaan penelitian, metode penelitian dan

sistematika pembahasan, Visi, Misi, Tujuan & Sasaran, Strategi

& Kebijakan Kantor UD. Bucket Elevator Kabupaten Tanah

Bumbu.
12

BAB II : GAMBARAN KANTOR UD. BUCKET ELEVATOR


KABUPATEN TANAH BUMBU
Bab ini memuat Sejarah Singkat Kantor UD. Bucket Elevator

Kabupaten Tanah Bumbu, Kedudukan, Tugas Pokok dan

Fungsi, Struktur Organisasi, Uraian Tugas dan Fungsi Kantor

UD. Bucket Elevator Kabupaten Tanah Bumbu, Perumusan

Kebijakan Organisasi, Fasilitas Sarana dan Prasana.

BAB III : LANDASAN TEORI

Bab ini berisikan, Peningkatan Sumber Daya Manusia, Fungsi

dan Efektivitas Pelayanan, Orientasi Pelayanan, Pendidikan dan

Pelatihan sebagai Pengembangan SDM, Manajemen Pelayanan,

Pendidikan dan Pelatihan sebagai Pengembangan SDM, Citra

Pelayanan Profesional.

BAB IV : ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Bab ini memuat, Analisis Peningkatan Sumber Daya Manusia

Terhadap Pelayanan Profesional Di Kantor UD. Bucket

Elevator, Faktor Hambatan Peningkatan Sumber Daya Manusia

Pelayanan Profesional Di Kantor UD. Bucket Elevator, dan

Faktor Pendukung Peningkatan Sumber Daya Manusia

Terhadap Pelayanan Profesional Di Kantor UD. Bucket

Elevator.

BAB V : PENUTUP

Yang memuat Kesimpulan dan Saran – saran.


13

BAB II
GAMBARAN KANTOR UD. BUCKET ELEVATOR
KABUPATEN TANAH BUMBU

1. Sejarah Singkat Kantor UD. Bucket Elevator

Pada awalnya Perusahaan UD. Bucket Elevator Kabupaten Tanah

Bumbu merupakan suatu usaha yang dikelola secara tradisional dan

kekeluargaan, kemudian dalam pekerjaannya masih menggunakan sistem

manual, dan dalam menerima pekerjaan perusahaan ini hanya mengerjakan

pesanan dari perusahaan teman dan keluarga yang membutuhkan alat berat.

Dikarenakan tingkat permintaan akan alat berat semakin banyak sampai

kepemerintahan, maka didirikanlah UD Bucket Elevator sekitar 6 tahun yang

lewat tepat pada bulan januari tahun 2012, sehingga resmi menjadi berbadan

hukum, dan pemasaran promosinya pun, siap melayani pesanan dari berbagai

perusahaan, pemerintahan dan intansi lainnya.

Untuk memenuhi permintaan pasar yang semakin banyak jumlahnya

untuk membutuhkan, maka Perusahaan UD Bucket Elevator yang mempunyai

no siup 503/77/140/2012 harus menambahkan modal yang ditanam dalam

perusahaan. Perusahaan UD Bucket Elevator telah mengupayakan penambahan

modal melalui berbagai instansi perbankan akan tetapi dikarenakan tidak

memiliki jaminan yang mencukupi maka Perusahaan UD Bucket Elevator

sudah mendapatkan modal dari perbankan. Sedangkan tahun 2015 tepatnya

bulan Juni 2017 perusahaan mendapat bantuan dari BUMN Sebesar Rp

100.000.000,00 (seraatus juta rupiah) dan pelunasan pinjaman tersebut sampai


14

bulan Desember 2020. Dan rencana setelah sejak tahun 2020 dari itu

perusahaan membiayai sendiri operasional perusahaannya.

2. Lokasi Penelitian

Alamat perusahaan UD Bucket Elevator Kabupaten Tanah Bumbu,

Jalan Raya Serongga Km 5 Rt. 04 Desa Gunung Besar. Kecamatan Simpang

Empat Kabupaten Tanah Bumbu.

3. Struktur Organisasi

Untuk melaksanakan tugas pada organisasi di perusahaan UD Bucket

Elevator, tentang tugas pokok, fungsi dan tata kerja unsur-unsur organisasi di

UD Bucket Elevator Kabupaten Tanah Bumbu, Pimpinan dibantu oleh :

1) Sekretariat,

2) Bidang Pelayanan dan Perizinan,

3) Bidang Pencatatan dan Statistik,

4) Bidang Informasi dan Ketenaga Kerjaan


15

Bagan I
STRUKTUR ORGANISASI
Perusahaan UD Bucket Elevator
Kabupaten Tanah Bumbu

Pimpinan
umum

T.Inform Keuangan Head Sekretaris/


HRD
atika Operation admin

Projek
Sopervisor Staf/
Manager Kpl Gdng
Security/
driver
Sumber : UD. Bucket Elevator, 2018

4. Uraian Tugas dan Fungsi Kantor UD. Bucket Elevator

Tugas dari setiap masing-masing bagian dalam struktur organisasi antara lain:

1). Pimpinan Umum

(1) Memimpin seluruh karyawan dalam menjalankan bisnis perusahaan.

(2) Menetapkan dan merumuskan strategi bisnis prusahaan.

(3) Sebagai koordinator yang mengadakan pengawasan terhadap

pelaksanaan rencana yang telah ditetapkan.

(4) Menyetujui anggaran tahunan perusahaan.

(5) Mengadakan rapat koordinasi yang mengambil keputusan terakhir

dan mempertimbangkan saran dari bawahan.


16

2). HRD (Human Resource Development)

(1) Membuat tata tertib dan peraturan perusahaan untuk seluruh

karyawan.

(2) Pengembangan dan evaluasi karyawan.

(3) Menerima dan menyeleksi calon karyawan.

(4) Pemberian kompensasi dan proteksi pada pegawai.

3). IT (Information Technology)

(1) Mengurus server-server yang digunakan dalam perusahaan.

(2) Melakukan perawatan secara berkala terhadap semua perangkat kerja

yang berupa computer, printer, dan jaringan komputer.

(3) Mengatasi masalah umum yang terjadi pada komputer seperti

instalasi software, perbaikan hardware dan membuat jaringan

komputer.

(4) Mengolah database dari input data permintaan, penjadwalan, laporan

dan keuangan.

4). Finance

(1) Melaksanakan proses pemeriksaan seluruh divisi cabang dan

melaporkannya dalam bentuk laporan audit.

(2) Menjalankan proses audit internal perusahaan secara teknis dan

berkala baik dari segi financial maupun operasional.

(3) Menganalisa dengan akurat serta bisa memberikan gambaran tentang

penyelesaian masalah keuangan.


17

(4) Melakukan monitoring dan evaluasi hasil audit internal serta

menjalin koordinasi dengan pihak terkait untuk menyiapkan solusi

untuk hasil temuan masalah.

(5) Aktif melakukan tugas-tugas lain yang dirasa perlu dalam upaya

mencapai target audit.

5). Operation (Production, Geology and Exsploration, Mine Plan

Development, Geotechnical dan SHE (Safety, Health, and Environment)

(1) Merencanakan langkah strategis perusahaan, mengatur penjadwalan

kunjungan dan target saes untuk pencapaian target penjualan secara

maksimal.

(2) Meminitor dan mengevaluasi pencapaian target penjualan secara

berkelanjutan.

(3) Memantau tugas penagihan kolektor dan tempo pembayaran

customer.

(4) Mereview dan memastikan kesiapan sales order untuk proses

pengiriman barang.

(5) Memonitor dan mengevaluasi pasar dan kompetitor untuk melihat

kedudukan perusahaan dengan pasar sejenis di area yang sama,

menganalisa kebutuhan pasar untuk menyusun dan mengusulkan

strategi penjualan.

(6) Menjalankan tugas-tugas terkait lainnya dalam upaya pencapaian

target perusahaan.
18

(7) Menentukan harga minimum untuk para salesman sesuai batas harga

minimum yang ditetapkan perusahaan.

(8) Menentukan pembagian wilayah para Canvasser dan pengaturan

kerja SDM lainnya.

(9) Mengontrol piutang dan waktu jatuh tempo pembayaran.

6). Admin Channel

(1) Mengawasi fungsi staf dan karyawan sehari-hari dan memastikan

produktivitas dengan inspeksi kualitas kerja.

(2) Melakukan evaluasi dan penilaian secara terus menerus mengenai

kinerja staf karyawan dan membantu proses promosinya.

(3) Mengelola dan menggatur penggajian dan kemudian memastikan

keakuratan waktu dan efisiensi distribusi penggajian karyawan.

(4) Mengeluarkan estimasi pengeluaran tahunan dan menuliskan aturan

belanja perusahaan.

(5) Bertanggung jawab menciptakan dan memelihara data lembar kerja

dan memasukkan informasi ke database perusahaan.

7). SPV (Supervisor)

(1) Mengelola bawahan supaya tetap dalam kondisi prima bekerja dan

menjaga keutuhan tim.

(2) Menyampaikan kebijakan yang disampaikan oleh atasan kepada

bawahan dan tim.

(3) Membuat tugas dan subordinatenya.


19

(4) Membuat rencana jangka pendek untuk tugas yang telah

ditetapkan oleh atasannya.

(5) Memberikan info pada manajemen mengenai kondisi bawahan dan

sekaligus menjadi perantara antara karyawan dengan manajemen.

(6) Memecahkan masalah sehari-hari yang rutin dan melaksanakan

tugas, proyek, dan pekerjaan secara langsung.

8). Warehouse (Gudang)

(1) Menjaga dan memelihara barang persediaan untuk dapat memenuhi

kebutuhan user dan kebutuhan manajemen/perusahaan.

(2) Membuat catatan administrasi persediaan barang, yang meliputi jenis

barang, kode barang dan jumlah barang dengan benar.

(3) Menyiapkan barang yang akan dikirim ke pelanggan berdasarkan

jumlah order yang diterima dari pelanggan atau outlet.

(4) Melakukan perhitungan fisik barang manual setiap hari.

(5) Melakukan koordinasi dengan admin dan sales yang berhubungan

dengan stock barang.

9) Finance (Keuangan)

(1) Melakukan pengaturan keuangan perusahaan.

(2) Melakukan penginputan semua transaksi keuangan kedalam

program/database.

(3) Membuat laporan terkait aktivitas keuangan perusahaan.

(4) Menyiapkan dokumen penagihan kuitansi tagihan beserta

kelengkapannya.
20

10) MDS (Merchandiser)

(1) Menjalankan semua program promosi perusahaan.

(2) Menjelaskan tugas kunjungan ke outlets sesuai dengan rencana kerja.

(3) Memberikan informasi tentang produk baru.

(4) Menyusun display produk, penempelan poster, pemberian

souvenir,dan lain-lain.

11) CSR (Corporate Social Responsibility) Melayani kebutuhan

pelanggan dan memberi solusi, menyelesaikan pemasalahan

pelanggan dengan perusahaan, mencatat pesanan, memberi informasi

berguna yang berhubungan dengan kantor dan lain-lain.

12) PIC (Person In Charge)

(1) Menangani hal pentig dalam aktivitas perusahaan.

(2) Melakukan perencanaan dan pengendalian.

(3) Bertanggung jawab dalam menangani hal-hal tertentu dalam

perusahaan.

13) Canvasser

(1) Menjalin hubungan yang baik terhadap mitra.

(2) Melakukan penjualan ke outlet sesuai dengan daerah yang telah

ditentukan.

(3) Melakukan edukasi produk, promo dan tariff kepada outlet.

(4) Membuat laporan monitoring penjualan di outlet.

14) Security
21

(1) Melakukan penagihan angsuran/tagihan ke outlet-outlet, baik yang

lancar maupun tidak.

(2) Bertanggung jawab terhadap penagihan piutang dan mencari solusi

yang terbaik dalam melakukan penagihan terhadap pelanggan yang

tidak memenuhi kewajibannya, sesuai prosedur yang berlaku.

(3) Menjaga keamanan lingkungan kerja.

5. Perumusan Kebijakan Organisasi

1) Kebijakan Umum

Sejalan dengan semangat otonomi dalam penyelenggaraan

pemerintahan, maka kebijakan pelayanan profesional di Kantor UD. Bucket

Elevator harus senantiasa mencerminkan semangat otonomi. Prinsip

desentralisasi dalam perumusan dari implementasi kebijakan pelayanan

kepada masyarakat harus senantiasa menjadi pedoman dalam pengelolaan

program-program. Sementara itu penyusunan program pelayanan dan

penanaman modal ke depan harus pula mengacu pada prinsip kesesuaian

antara jenis-jenis program dengan kebutuhan objektif dan riil pelaksanaan

tugas dalam unit-unit kerja pada semua level sesuai dengan perinsip

pengembangan organisasi modern, keseimbangan program yang

dipersiapkan bagi jajaran pejabat structural dan jajaran pejabat fungsional

sangat penting untuk diperhatikan. Untuk itu peranan dari semua unit-unit

pananggung jawab pegawai, termasuk lembaga-lembaga pemberi pelayanan

menjadi sangat mendesak untuk ditingkatkan. Peningkatan peran tersebut

pada dasarnya dilakukan dengan mengacu pada prinsip efektivitas dan


22

efesiensi. Oleh karena itu, perangkat pendukung yang ada baik yang

mengatur tentang institusi maupun substansi kewenangan menjadi penting

untuk dilakukan.

2) Kebijakan Penunjang

Mengacu kepada prinsip-prinsip tersebut diatas, maka pengembangan

kebijakan pelayanan perajinan dan penanaman modal pada tahun 2014 –

2019 akan dilakukan dalam arah sebagai berikut :

(1) Bidang Manajemen

a) Meningkatkan upaya-upaya penyiapan kader pemerintahan dalam

rangka memenuhi tuntutan kebutuhan sekarang dan masa yang akan

datang.

b) Mewujudkan sistem satu pintu/terpadu pelayanan profesional di

Kantor UD. Bucket Elevator.

c) Mengembangkan kerjanya dengan baik penegak hukum untuk

mendorong terciptanya kepastian hukum dan keamanan dalam

memberikan pelayanan.

(2) Bidang Teknis

a) Meningkatkan fasilitas kerja yang memadai dan representatif.

b) Meningkatkan kesejahteraan pegawai pemberi pelayanan.

c) Mengembangkan kemampuan dan keahlian pegawai melalui diklat

teknis dan pendidikan kepribadian.


23

d) Mengembangkan strategi tertentu untuk mencegah terjadinya

penyimpanan dalam pelaksanaan pelayanan profesional di Kantor UD.

Bucket Elevator.

e) Mengembangkan strategi tertentu dalam penanganan pengaduan

masyarakat.

f) Malakukan jajak pendapat masyarakat untuk menilai perkembangan

kualitas pelayanan profesional.

(3) Bidang Fungsional

a) Merumuskan dan mematangkan kerangka acuan bagi pengembangan

kualifikasi pejabat fungsional sejalan dengan kebijakan pengelolaan

jabatan fungsional.

b) Melakukan penelitian untuk menjadikan petugas pelayanan menjadi

pejabat fungsional.

(4) Bidang Struktural

a) Mengikutsertakan pegawai dalam program diklat sturktural

b) Mendukung pengembangan karier pegawai yang berprestasi

6. Fasilitas Sarana dan Prasana Kantor UD. Bucket Elevator

Faktor fasilitas sarana dan prasarana merupakan salah satu faktor yang

cukup berpengaruh terhadap peningkatkan pelayanan profesional dari sumber

daya manusia pada Kantor UD. Bucket Elevator Kabupaten Tanah Bumbu,

dalam memberikan pelayanan yang profesional kepada semua lapisan

masyarakat.
24

Tabel.1
Sarana dan Prasaran Kantor UD. Bucket Elevator

No SARANA DAN PRASARANA JUMLAH KETERANGAN


1 Sepeda Motor 6 Buah Baik
2 P.C. Unit 9 Buah Baik
3 Laptop 8 Buah Baik
4 Mesin Calkulator 7 Buah Baik
5 Lemari Kayu 4 Buah Baik
6 Lemari Kaca 2 Buah Baik
7 White Board 5 Buah Baik
8 Over Head Projector 2 Buah Baik
9 Meja Komputer 2 Buah Baik
10 Meja Kerja Pegawai 38 Buah Baik
11 Meja Kerja Pejabat / Pimpinan 4 Buah Baik
12 Meja Receptionis 1 Buah Baik
13 Kursi Kerja Pejabat / Pimpinan 1 Buah Baik
14 Sofa 1 Buah Baik
15 Kursi Lipat 30 Buah Baik
16 Kursi Kayu Pejabat / Pimpinan 3 Buah Baik
17 Kursi Pegawai 12 Buah Baik
18 Jam Elektronik 6 Buah Baik
19 Kompor Gas 1 Buah Baik
20 Tabung Gas 1 Buah Baik
21 Dispenser 1 Buah Baik
22 Televisi 1 Buah Baik
23 Sound Syatem 1 Buah Baik
24 Camera Video 4 Buah Baik
25 Unit Power Supply 9 Buah Baik
26 Kursi Besi 4 Buah Baik
27 Printer 20 Buah Baik
28 Scanner 2 Buah Baik
29 External 2 Buah Baik
30 Pesawat Telephone 1 Buah Baik
31 Facsimle 1 Buah Baik
32 Stronge Modus Disk 9 Buah Baik
33 Serial Pointer 2 Buah Baik
34 Kipas Angin 12 Buah Baik
35 AC. Unit 6 Buah Baik
36 Mesin Ketik Manual 3 Buah Baik
37 Alat Press Laminasi 1 Buah Baik
25

38 Felling Besi / Metal 5 Buah Baik


39 Band Kas 1 Buah Baik
40 Slide Projector 1 Buah Baik
41 Stabilizing Amplifier 1 Buah Baik
42 Camera + Attachmen 2 Buah Baik
43 Internet 1 Buah Baik
44 Portable Generator Set 2 Buah Baik
45 Receiver STL / UHF 1 Buah Baik
46 Mesin Absensi 1 Buah Baik
Sumber : Kantor UD. Bucket Elevator Kabupaten Tanah Bumbu, 2018
26

BAB III

LANDASAN TEORI

1. Perencanaan Sumber Daya Manusia

Suatu organisasi harus memiliki personel yang kualifait dalam jabatan

tertentu pada waktu dan tempat tertentu untuk mencapai tujuannya dengan

efektif dan efisien. Mendapatkan personel yang berkualitas dimungkinkan bila

organisasi melaksanakan perencanaan sumberdaya manusia. Perencanaan

sumberdaya manusia (PSDM) sering juga disebut perencanaan tenaga kerja

atau perencanaan personel. Perencanaan sumberdaya manusia diartikan sebagai

berikut: Human resource planning is the process of systematically reviewing

human resource requirements to ensure that the required number of

employees, with the required skills, are available when they are needed

(Mondy & Noe III, 1993:146 dalam Silalahi, Ulbert. 2007).

PSDM dapat dilakukan dengan tepat jika analisis jabatan dapat

menjelaskan uraian jabatan dan spesifikasi jabatan dengan tepat. PSDM secara

sistematik meramalkan penawaran dan permintaan tenaga kerja suatu

organisasi untuk masa yang akan datang. Jika melalui PSDM dapat

mengestimasi tentang jumlah dan tipe tenaga kerja yang dibutuhkan, hal

tersebut akan membantu dalam menyusun rencana untuk antara lain:

rekrutmen, seleksi serta pelatihan dan pengembangan tenaga kerja. Kegiatan

ini penting sebab permintaan tenaga kerja dipengaruhi oleh sejumlah faktor

yang kadang-kadang sulit diantisipasi seperti: perubahan dalam lingkungan

eksternal (ekonomi, sosial politik, hukum, teknologi, pesaing); perubahan


27

organisasi (rencana strategi, anggaran, ramalan penjualan dan produksi, disain

organisasi dan pekerjaan); dan juga oleh perubahan tenaga kerja itu sendiri

(kematian, turnover dan absensi). Sementara itu suplai SDM berasal dari dua

sumber: internal dan eksternal. Suplai internal berhubungan dengan tenaga

kerja yang sudah ada yang dapat dipromosi, ditransfer atau didemosi.

Sedangkan suplai eksternal berhubungan dengan tenaga kerja yang belum

bekerja dalam organisasi, seperti tenaga kerja organisasi lain atau tenaga kerja

yang berstatus penganggur.

Perencanaan SDM dirancang untuk menjamin agar kebutuhan

persediaan tenaga kerja (manajer dan non manajer) yang dibutuhkan organisasi

terpenuhi secara tetap dengan jumlah dan kualifikasi persyaratan yang tepat.

Dengan kata lain, untuk mendapatkan sumberdaya manusia atau tenaga kerja

yang cakap dan memiliki motivasi kerja yang tinggi pada waktu yang tepat

diperlukan perencanaan tenaga kerja yang cermat untuk mengintegrasikan

berbagai ragam dari sistem tenaga kerja menyeluruh dari organisasi. Sistem

tenaga kerja yang dimaksud ialah proyeksi kebutuhan, analisis pekerjaan,

perekrutan, seleksi, pelatihan dan pengembangan, tangga karier, perpindahan,

pemberhentian sementara dan pengunduran diri. Untuk itu perencanaan SDM

dimulai dengan peramalan tenaga kerja atau sumberdaya manusia (human

resources forecasting) untuk mengestimasi jumlah tenaga kerja yang akan

dibutuhkan akibat pertumbuhan, pengunduran diri, wafat, pensiun promosi ke

luar, pemindahan ke luar, demosi ke luar, pemberhentian dan pemutusan

hubungan kerja (PHK). Ini berarti perlu memusatkan perhatian pada arus
28

tenaga kerja, baik arus tenaga kerja ke dalam, yaitu arus tenaga kerja yang

memasuki organisasi, yang memperoleh promosi dengan berbagai kecepatan,

maupun arus tenaga kerja ke luar, yaitu tenaga kerja yang meninggalkan

organisasi melalui bermacam-macam cara. Analisis arus tenaga kerja atau arus

personalia bisa membantu menjawab pertanyaan seperti di bawah ini (Stoner &

Wankel, 1986:6 dalam Silalahi, Ulbert. 2007).

1) Berapa banyak dan macam karyawan yang mana yang harus kita pekerjakan

selama tiap 5 tahun kemudian?

2) Macam program pelatihan apa saja yang kita perlukan tiap tahun?

3) Dengan adanya kebijakan personalia kita sekarang ini, bagaimana

kemungkinan kita untuk dapat memenuhi tujuan kegiatan kita yang

disetujui?

Manfaat perencanaan SDM mungkin tidak akan segera tampak jika

organisasi tidak mengalami sebab-sebab tersebut. Sebaliknya organisasi yang

tidak merencanakan sumberdaya manusianya sering akan menemukan atau

mengalami kesulitan untuk menyediakan tenaga kerja jika mengalami sebab-

sebab tersebut. Dengan demikian secara ideal semua organisasi harus

meramalkan dan menganalisis dan merencanakan kebutuhan tenaga kerja, baik

untuk jangka pendek, jangka menengah maupun jangka panjang melalui

perencanaan SDM.

Perencanaan sumberdaya manusia dipengaruhi paling sedikit oleh

empat faktor yang perlu dipertimbangkan. Pertama, tujuan-tujuan

keorganisasian dan strategi. Ini berhubungan dengan pengidentifikasian SDM


29

apa yang dibutuhkan organisasi untuk masa yang akan datang, berapa banyak

yang dibutuhkan (meningkat atau menurun), dalam waktu dekat atau jauh, serta

kualifikasi keterampilan dan kemampuan apa yang dibutuhkan akibat adanya

perubahan tujuan-tujuan dan strategi organisasi. Kedua, kecenderungan tenaga

kerja. Dalam hal ini manajer perlu menyadari kecenderungan tertentu dalam

distribusi tenaga kerja, misalnya berdasarkan seks, kelompok usia, tingkat dan

jenis pendidikan.

Ketiga, audit sumberdaya manusia. Pada umumnya pimpinan

mengakui, bahwa manusia mempunyai peranan penting untuk mencapai

kefektifan kegiatan dan pencapaian tujuan suatu organisasi. Pimpinan

menganggap manusia merupakan asset organisasi paling penting dan

karenanya harus diaudit secara terus menerus. Audit sumberdaya manusia

termasuk juga analisis penempatan kembali, merangkum masing-masing

keterampilan dan kemampuan tenaga kerja.

Audit untuk non manajer disebut skills inventories, sedangkan untuk

manajer disebut management inventories. Audit sumberdaya manusia yang

dimaksudkan untuk memperoleh informasi tentang tenaga kerja dapat

dilakukan apabila telah dianalisis kecenderungan tenaga kerja. Audit

sumberdaya manusia bertujuan untuk mengevaluasi kekuatan-kekuatan dan

kelemahan-kelemahan tenaga kerja dalam organisasi yang ada sekarang dan

kemudian mencocokkannya kembali dengan syarat yang dibutuhkan untuk

masa yang akan datang. Ini menyangkut tentang informasi apakah tenaga kerja
30

yang ada memiliki keterampilan yang sesuai dengan pekerjaan yang mereka

kerjakan dan apakah mereka bekerja secara efektif dan produktif.

Jawaban dari kedua pertanyaan ini lebih memungkinkan para

perencana sumberdaya manusia untuk mencocokkan kekuatan dan kelemahan

tenaga kerja yang dimiliki organisasi dengan kebutuhan tenaga kerja untuk

masa yang akan datang. Dalam audit SDM keterampilan dan tampilan kerja

masing-masing tenaga kerja dalam organisasi dinilai. Individu dalam masing-

masing bagian disusun peringkatnya (rangking) menurut kualitas pekerjaan

mereka. Informasi yang didapat akan memberi gambaran tentang efektivitas

tenaga kerja dari tiap-tiap bagian kepada manajer puncak.

Audit yang lebih rinci yang merupakan tambahan atas penilaian

prestasi kerja mencakup data seperti umur dan pendidikan tiap individu yang

diaudit, kemungkinan dipromosikan dan pelatihan tambahan tentang apa yang

diperlukan untuk dapat bekerja lebih produktif baik untuk pekerjaan lamanya

atau untuk jabatan barunya (Stoner & Wankel, 1986:471 dalam Silalahi,

Ulbert. 2007).

Banyak organisasi memberi tekanan khusus pada lokasi keterampilan

dan potensi yang dibutuhkan dari pekerja yang ada dalam organisasi untuk

alasan biaya yang lebih ekonomis sementara moral telah dapat diketahui.

Dengan alasan ini, muncul kecenderungan untuk memilih mengembangkan dan

mempromosikan tenaga kerja dari dalam daripada merekrut, membayar serta

menempatkan dan melatih tenaga kerja dari luar.


31

Meskipun sumberdaya manusia penting diaudit namun dalam praktek

timbul kecenderungan asset manusia baik yang berhubungan dengan nilai

kemampuan produksi manusianya maupun tentang good will para

langganannya jarang ditunjukkan sebagai investasi dalam neraca organisasi.

Padahal telah banyak biaya yang dikeluarkan atau digunakan untuk merekrut,

menseleksi serta melatih dan pengembangkannya menjadi tenaga kerja yang

produktif.

Biasanya organisasi hanya menggambarkan physical assets, seperti

kas, inventory dalam neraca organisasi. Karena itu Rensis Likert (2007)

menganggap perlu mencantumkan perkiraan tentang modal manusia yang

dimiliki organisasi melalui akuntansi modal manusia. Manusia sebagai modal

manusia bagi organisasi dapat digambarkan dengan membayangkan dua

organisasi yang mempunyai jenis usaha yang sama, besarnya sama serta

menggunakan peralatan dan teknologi yang sama pula. Tetapi organisasi yang

satu menghasilkan produksi dan keuntungan yang lebih tinggi dari organisasi

lain.

Hal ini tidak lain disebabkan karyawan atau tenaga dari organisasi

yang mempunyai keuntungan dan produksi yang lebih tinggi itu, memiliki

kelebihan dalam hal-hal berikut:

1) Tingkat kepandaian dan bakat.

2) Tingkat pendidikan.

3) Tingkat sasaran prestasi dan motivasi untuk mencapai sukses organisasi.

4) Mutu kepemimpinan.
32

5) Kemampuan untuk menggunakan perbedaan pendapat untuk maksud-

maksud inovasi dan perbaikan, bukannya membiarkannya berkembang

menjadi perselisihan antara karyawan yang tajam dan tidak dapat

dirujukkan atau didamaikan.

6) Mutu komunikasi ke atas, ke bawah dan ke samping.

7) Mutu pengambilan keputusan

8) Kemampuan untuk mewujudkan kerjasama antar kelompok, sebagai

kebalikan dari persaingan untuk mencapai sukses pribadi dengan

mengorbankan kepentingan organisasi.

9) Mutu proses kontrol dalam organisasi dan besarnya rasa tanggungjawab

yang ada.

10) Kemampuan untuk menjalin koordinasi yang efektif.

11) Kemampuan untuk mnenggunakan pengalaman dan pengukuran sebagai

pedoman keputusan, perbaikan pelaksanaan kegiatan dan memulai inovasi.

Keempat, lingkungan hukum dari sumberdaya manusia. Didasarkan

pada legislasi hak-hak sipil, legal environment telah membuat impak yang

signifikan terhadap aktivitas sumberdaya manusia untuk semua tipe organisasi.

Misal, kesempatan kerja yang adil (Equal Employment Opportunity-EEO)

yang dimaksudkan untuk menghilangkan praktek personalia yang

diskriminatif. Artinya melarang diskriminasi kesempatan kerja atas dasar ras,

jenis kelamin, usia, agama, warna kulit atau asal kebangsaan.

EEO sebagi peraturan tentang perlakuan yang tidak mengenal

diskriminasi diterapkan untuk semua organisasi dan semua lapangan kerja baik
33

di sektor swasta maupun pemerintah. Sehubungan dengan praktek diskriminasi

kerja seperti dikemukakan di atas terdapat dua macam diskriminasi yang

menjadi masalah bagi para manajer: acces discrimination dan treatment

discrimination. Diskriminasi akses mencakup situasi di mana pertimbangan

dan praktek dalam mempekerjakan karyawan (tes masuk yang berbeda, gaji

awal yang lebih rendah) yang tidak berkaitan dengan prestasi kerja saat itu dan

yang akan datang dari karyawan, melainkan didasarkan atas keanggotaan

karyawan-karyawan dalam subkelompok populasi tertentu.

Diskriminasi perlakuan meliputi praktek yang tidak berkaitan dengan

prestasi kerja (penugasan pekerjaan yang kurang disukai, promosi yang lebih

lambat) yang memperlakukan anggota subkelompok tertentu secara berbeda

dengan yang lainnya sekali mereka masuk dalam angkutan kerja (James A.F.

Stoner, 1986:478 dalam Silalahi, Ulbert. 2007).

2. Efektivitas Pelayanan

Telah dikatakan di muka bahwa suatu negara modern sering dikenal

pula sebagai suatu “negara kesejahteraan” (welfare state). Hal ini antara lain

berarti bahwa pemerintahan negara bertanggung jawab untuk meningkatkan

kesejahteraan hidup seluruh rakyatnya.

Upaya meningkatkan kesejahteraan seluruh rakyat itu mengejawantah

dalam bentuk pelayanan aparatur pemerintah kepada para warga yang

memerlukannya. Itulah sebabnya aparatur pemerintah menyelenggarakan

“pelayanan umum” (public service) dan para pegawai negeri dikenal dengan

istilah “abdi masyarakat” (public servants). Bahkan sesungguhnya, fungsi


34

pengaturan yang diselenggarakan oleh aparatur pemerintah merupakan bagian

dari pelayanan umum juga.

3. Orientasi Pelayanan

Dalam memberikan palayanan kepada masyarakat, aparatur

pemerintah seyogyanya berpegang kepada sikap, tindakan serta perilaku yang:

1) Dasar hukumnya jelas,

2) Hak dan kewajiban warga negara yang dilayani dinyatakan secara terbuka,

3) Bentuk akhir pelayanan diketahui dan disepakati bersama,

4) Pelayanan diberikan dengan cermat, akurat dan ramah,

5) Interaksi berlangsung secara rasional dan obyektif.

Dengan perkataan lain, dalam menjalankan tugasnya, aparatur

pemerintah tidak berorientasi kepada kekuasaan karena negara modern dewasa

ini tidak lagi dikenal sebagai negara kekuasaan.

Salah satu masalah yang sering di hadapi oleh masyarakat yang

tingkat kemajuannya masih rendah ialah keterbatasan kemampuan memikirkan

dan melaksanakan hal-hal baru. Mereka sering sudah puas terlibat dalam

berbagai kegiatan dengan cara-cara yang secara tradisional atau turun temurun

dilakukan. Dengan perkataan lain, masyarakat kurang maju sering kurang

mengatahui langkah-langkah apa yang harus ditempuhnya untuk memperbaiki

nasib dan meningkatkan mutu hidupnya. Tegasnya dapat dikatakan kurang

memiliki jiwa kepeloporan.

Aparatur pemerintah akan mampu memainkan peran tersebut apabila

di kalangan mereka sendiri terdapat jiwa kepeloporan. Artinya peranan


35

penting itu dapat dimainkan secara efektif apabila aparatur pemerintah sendiri

tidak puas dengan cara-cara kerja yang rutinistik, mekanistik dan repetitive.

Diperlukan keinginan dan kemajuan untuk selalu mencari teknik, metode dan

cara-cara baru, mulai dengan pelaksanaan tugas sendiri untuk kemudian

ditularkan kapada masyarakat luas.

Jika orang berbicara mengenai keteladanan, yang segera timbul dalam

pikiran ialah sikap, tindak tanduk dan prilaku yang ditunjukkan sedemikian

rupa sehingga pantas dijadikan contoh atau panutan oleh orang lain. Dan

memang demikianlah halnya. Dengan demikian, keteladanan sebagai salah satu

paradigma aparatur pemerintahan negara berarti pola sikap, pola tindak dan

pola prilaku para anggota aparatur negara yang harus dapat menjadi contoh

bagi anggota masyarakat. Hal ini menjadi sangat penting karena menyangkut

berbagai paradigma lainnya yang telah dibahas di muka, seperti orientasi kerja,

loyalitas, kejujuran dan semangat pengabdian.

Telah berulang kali ditekankan bahwa salah satu ciri aparatur

pemerintah ialah hakikat keberadaannya di atas semua golongan karena dalam

menjalankan fungsi dan kegiatannya aparatur pemerintah mengabdikan dirinya

sepenuhnya hanya kepada kepentingan seluruh masyarakat, bangsa dan negara

dan bukan kepada kepentingan diri sendiri, seseorang, satu kelompok atau satu

golongan tertentu. Implikasi paradigma ini antara lain ialah bahwa dalam

menyelenggarakan fungsi dan tugasny, aparatur pemerintah harus bersikap

adil.
36

Telah ditekankan di muka bahwa perubahan merupakan hal yang

selalu terjadi dalam kehidupan masyarakat, berbangsa dan bernegara. Ada

perubahan yang dapat diperhitungkan sebelumnya, meskipun tidak sedikit

perubahan yang terjadi tanpa dapat diperkirakan sebelumnya.

Untuk kepentingan itulah dari aparatur pemerintah diharapkan adanya

sikap yang antisipatif dan proaktif. Artinya melalui analisis yang tepat harus

dapat diantisipasi kecenderungan-kecenderungan atau gejala-gejala yang

timbul sedemikian rupa sehingga sebanyak mungkin perubahan yang akan

terjadi dapat diperhitungkan sebelumnya.

4. Pendidikan dan Pelatihan sebagai Pengembangan SDM

Salah satu langkah penting dalam upaya pengembangan sumber daya

manusia ialah penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan para pegawai, baik

bagi mereka yang melaksanakan tugas yang sifatnya teknikal dan operasional,

fungsional maupun bagi mereka yang menduduki berbagai tingkat jabatan

pimpinan.

Pada umumnya suatu program pendidikan atau pelatihan disusun dan

diselenggarakan apabila :

1) pemantauan menunjukkan bahwa produktivitas kerja para pegawai menurun

atau sering terjadinya kesalahan dalam penyelesaian tugas yang menjadi

tanggung jawab fungsional organisasi yang bersangkutan,

2) ada tugas-tugas baru yang harus dilaksanakan untuk mana pengetahuan dan

ketrampilan para pegawai di pandang tidak memadai lagi,

3) sejumlah pegawai dipersiapkan untuk alih tugas,alih wilayah atau promosi.


37

Dewasa ini dikenal beraneka ragam bentuk pendidikan dan pelatihan

seperti penataran, ceramah, seminar, loka karya. Permainan simulasi dan lain

sebagainya, tehnik mana yang paling tepat digunakan tergantung pada banyak

faktor, seperti :

1) tingkat pendidikan peserta,

2) pangkat para peserta,

3) jabatan para peserta,

4) waktu yang tersedia,

5) alasan mengapa program tersebut diselenggarakan,

6) sasaran yang ingin dicapai.

Metode dan proses belajar mengajar apapun yang dipilih, yang jelas

ialah bahwa program pendidikan dan pelatihan harus direncanakan secara

matang, diselenggarakan secara efektif, serta dinilai secara obyektif. Yang

tidak kalah pentingnya ialah bahwa hasil pendidikan dan pelatihan tersebut

harus dirasakan bukan hanya oleh peserta yang ditugaskan mengikuti program

pendidikan itu, melainkan juga oleh organisasi pengirim. Pada intinya, hasil

tersebut harus tercermin dalam :

1) meningkatnya kemampuan kerja,

2) terwujudnya prilaku yang positif dalam melaksanakan tugas,

3) semakin tangguhnya organisasi dalam mengemban misi yang menjadi

tanggung jawab fungsionalnya.


38

5. Manajemen Pelayanan

Menurut Manullang (2006) mendefenisikan manajemen sebagai :

”Seni dan ilmu perencanaan, pengorganisasian, penyusun, pengarahan dan

pengawasan daripada sumberdaya manusia untuk mencapai tujuan yang telah

ditetapkan terlebih dahulu”. Sementara gibson, Donelly dan Ivancevich (2006 :

4) defenisi manajemen sebagai : ”Suatu proses yang dilakukan oleh satu atau

lebih individu untuk mengkoordinasikan berbagai aktivitas lain untuk

mencapai hasil-hasil yang tidak bisa dicapai apabila satu individu bergerak

sendiri”.

Dua defenisi tersebut di atas kelihatannya berbeda, tetapi apabila

dicermati pada prinsipnya adalah sama. Yang dimaksudkan dengan proses oleh

Gibson, Donelly dan Ivancevich sebenarnya adalah penerapan ilmu dan seni

sebagaimana dimaksudkan oleh Manullang. Sedangkan pengorganisasian,

penyusunan, pengarahan dan pengawasan oleh Gibson dan kawan-kawan

tersebut sebagai mengkoordinasikan berbagai aktivitas lain. Sama halnya

dengan defenisi manajemen, defenisi pelayanan sangat banyak. Defenisi yang

lebih rinci diberikan oleh Gronroos (2008: 27) bahwa : ”Pelayanan adalah

suatu aktivitas atau serangkaian aktivitas yang bersifat tidak kasat mata (tidak

dapat di raba) yang terjadi sebagai akibat adanya interaksi antara konsumen

dengan karyawan atau lain-lain yang disediakan oleh perusahaan yang

dimaksudkan untuk memecahkan permasalahan konsumen atau pelanggan.

Menurut Nurcholish (2005: 178) memberikan pengertian publik

sebagai sejumlah orang yang mempunyai kebersamaan berfikir, perasaan,


39

harapan, sikap dan tindakan yang benar dan baik berdasarkan nilai-nilai norma

yang mereka miliki. Seiring dengan besarnya tuntutan akan penerapan Good

Govermance, tuntutan akan pelayanan publik yang berkualitas juga menjadi

semakin besar. Pemerintah juga telah mengeluarkan berbagai kebijakan dalam

rangka peningkatan pelayanan, seperti misalnya pelayanan prima, dan standar

pelayanan minimal. Akan tetapi perbaikan kualitas masih belum berjalan

sebagaimana yang diharapkan pelayanan untuk mengkaji hal tersebut dan

mengembangkan suatu model manajemen pelayanan yang responsif dan

akuntabel.

Keputusan Menpan Nomor 63 Tahun 2003 menyatakan bahwa

Hakikat pelayanan publik adalah pemberian pelayanan prima kepada

masyarakat yang merupakan perwujudan kewajiban aparatur pemerintah

sebagai abdi masyarakat. Untuk dapat memberikan pelayanan yang

memuaskan bagi pengguna jasa, penyelenggaraan pelayanan harus memenuhi

azas pelayanan sebagai berikut (Keputusan Menpan Nomor 63 Tahun 2003) :

1) Transparansi

Bersifat terbuka, mudah dan dapat diakses oleh semua pihak yang

membutuhkan dan disediakan secara memadai serta mudah dimengerti.

2) Akuntabilitas

Dapat dipertanggungjawabkan sesuai dengan ketentuan peraturan

perundangundangan.
40

3) Kondisional

Sesuai dengan kondisi dan kemampuan pemberi dan penerima pelayanan

dengan tetap berpegang pada prinsip efisiensi dan efektifitas.

4) Partisipatif

Mendorong peran serta masyarakat dalam penyelenggaraan pelayanan

publik dengan memperhatikan aspirasi, kebutuhan dan harapan masyarakat.

5) Kesamaan Hak

Tidak diskriminatif dalam arti tidak membedakan suku, ras, agama,

golongan, gender dan status ekonomi.

6) Keseimbangan Hak dan Kewajiban

Pemberi dan penerima pelayanan publik harus memenuhi hak dan

kewajiban masing-masing pihak.

6. Pendidikan dan Pelatihan sebagai Pengembangan SDM

Salah satu langkah penting dalam upaya pengembangan sumber daya

manusia ialah penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan para pegawai, baik

bagi mereka yang melaksanakan tugas yang sifatnya teknikal dan operasional,

fungsional maupun bagi mereka yang menduduki berbagai tingkat jabatan

pimpinan.

Pada umumnya suatu program pendidikan atau pelatihan disusun dan

diselenggarakan apabila

1) Pemantauan menunjukkan bahwa produktivitas kerja para pegawai menurun

atau sering terjadinya kesalahan dalam penyelesaian tugas yang menjadi

tanggung jawab fungsional organisasi yang bersangkutan,


41

2) Ada tugas-tugas baru yang harus dilaksanakan untuk mana pengetahuan dan

ketrampilan para pegawai di pandang tidak memadai lagi,

3) Sejumlah pegawai dipersiapkan untuk alih tugas,alih wilayah atau promosi.

Dewasa ini dikenal beraneka ragam bentuk pendidikan dan pelatihan

seperti penataran, ceramah, seminar, loka karya. Permainan simulasi dan lain

sebagainya, tehnik mana yang paling tepat digunakan tergantung pada banyak

faktor, seperti :

1) Tingkat pendidikan peserta,

2) Pangkat para peserta,

3) Jabatan para peserta,

4) Waktu yang tersedia,

5) Alasan mengapa program tersebut diselenggarakan,

6) Sasaran yang ingin dicapai.

Metode dan proses belajar mengajar apapun yang dipilih, yang jelas

ialah bahwa program pendidikan dan pelatihan harus direncanakan secara

matang, diselenggarakan secara efektif, serta dinilai secara obyektif. Yang

tidak kalah pentingnya ialah bahwa hasil pendidikan dan pelatihan tersebut

harus dirasakan bukan hanya oleh peserta yang ditugaskan mengikuti program

pendidikan itu, melainkan juga oleh organisasi pengirim. Pada intinya, hasil

tersebut harus tercermin dalam :

1) Meningkatnya kemampuan kerja,

2) Terwujudnya prilaku yang positif dalam melaksanakan tugas,


42

semakin tangguhnya organisasi dalam mengemban misi yang menjadi

tanggung jawab fungsionalnya.

7. Citra Pelayanan

Sehubungan dengan itu langkah strategis untuk mendorong upaya

peningkatan penyelenggaraan pelayanan masyarakat antara lain dengan

melakukan stimulasi, merangsang semangat perbaikan dalam bentuk

pemberian penghargaan kepada unit kerja pelayanan yang berhasil dinilai

sebagai Unit Pelayanan profesional.

Untuk menggiatkan upaya tersebut, Pemerintah mengeluarkan

Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 2014 tentang Perbaikan dan Peningkatan

Mutu Pelayanan Aparatur Pemerintah kepada Masyarakat, yang pada intinya

menginstruksikan kepada Men.PAN untuk melakukan koordinasi yangsebaik-

baiknya dengan Departemen/LPND/Pemerintah Daerah/Instansi Pemerintah

lainnya untuk mengambil langkah-langkah perbaikan dan peningkatan kualitas

pelayanan di bidang pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan.

Sejak tahun 2014 kegiatan, dengan nama penghargaan “Citra

Pelayanan”, dilaksankan, selanjutnya tahun 2015 dan tahun 2016. Dengan

dipilihnya sebagai unit pelayanan percontohan diharapkan unit kerja/kantor

pelayanan tersebut dapat terus meningkatkan kualitas kinerja pelayanannya

sehingga benar-benar dapat menjadi contoh bagi unit-unit pelayanan lainnya.

Pemberian penghargaan “Citra Pelayanan” diserahkan oleh Presiden dalam

suatu upacara di Istana Negara pada tanggal 6 September 2014. Momentum ini

merupakan suatu kehormatan untuk semakin memperkuat upaya para


43

penyelenggara pelayanan di masing-masing unit pelayanan agar terus-menerus

memperbaiki kualitas pelayanannya kepada masyarakat luas, serta sebagai

wujud nyata dan kesungguhan pemerintah untuk memberikan penghargaan

bagi unit kerja pelayanan yang telah berhasil mewujudkan kinerja pelayanan

yang terbaik.

Kriteria penilaian dalam rangka pemberian penghargaan Citra

Pelayanan ditetapkan di dalam Surat Keputusan Menteri Pendayagunaan

Aparatur Negara Nomor 58 Tahun 2014 tentang Pedoman Pelaksanaan

Penilaian dan Penghargaan Citra Pelayanan Profesional sebagai Unit Pelayanan

Percontohan, adalah : Kesederhanaan prosedur pelayanan, yang terdiri dari

variable prosedur tetap/standar operasional pelayanan dan persyaratan

pelayanan.

Agar penilaian dapat dilakukan secara lebih obyektif, maka dianggap

perlu untuk menampung kebutuhan dan keinginan masyarakat penerima

pelayanan, oleh karena itu kriteria penilaian mencakup kriteria, sebagai

berikut:

1) Kepastian pelaksanaan pelayanan, dalam arti apakah proses pelayanan di

instansi/kantor dimaksud memperhatikan waktu penyelesaian pelayanan

sesuai dengan jadual, demikian juga yang menyangkut biaya/tarif pelayanan

apakah sesuai dengan aturan yang ditetapkan;

2) Keterbukaan informasi, apakah informasi mengenai prosedur, persyaratan

dan biaya dalam pelayanan dilakukan secara terbuka, dan apakah sikap

petugas dalam memberikan pelayanan/informasi terbuka;


44

3) Kesederhanaan prosedur pelayanan, apakah prosedur dalam proses

pelayanan sangat mudah dan cepat atau berbelit-belit demikian juga untuk

memenuhi persyaratan yang diajukan apakah sulit atau berbelit-belit;

4) Mutu produk dan kerja pelayanan, apakah mutu produk pelayanan sangat

memuaskan, kurang memuaskan, atau tidak memuaskan. Dan apakah

dirasakan adanya kemudahan dalam mengurus pelayanan di kantor

pelayanan dimaksud.

5) Tertib pengelolaan administrasi, bagaimana cara petugas dalam mengelola

administrasi dan penyimpanan dokumen/berkas pelayanan apakah tertib,

kurang tertib atau tidak tertib. Dan apakah tersedia fasilitas yang dapat

menunjang kelancaran/kemudahan dalam pemberian pelayanan misal

telepon, media pengumuman, monitor tv dan lainnya;

6) Sikap dan perilaku petugas, bagaimana sikap dan semangat kerja pada

petugas/pegawainya apakah baik, kurang baik atau tidak baik. Dan apakah

dalam proses pelayanan di unit/kantor pelayanan tersebut dijumpai praktek

pungli;

7) Kondisi/penampilan unit kerja/kantor pelayanan, apakah terasa nyaman atas

fasilitas penunjang pelayanan yang ada seperti ruang tunggu, tempat duduk

dan toilet. Dan bagaimana suasana lingkungan di unit kantor pelayanan

dimaksud.
45

BAB IV

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

1. Analisis Peranan Sumber Daya Manusia Terhadap Pelayanan Profesional

Di Kantor UD. Bucket Elevator Kabupaten Tanah Bumbu

Menganalisis peran sumber daya manusia sebagai unsur penyebab

yang mempengaruhi efektif tidaknya pelayanan profesional, nampaknya kalo

dicermati lebih jauh, sumber daya manusia, yang di dalam organisasi, sering

disebut sebagai pelaksana atau pegawai mempunyai tugas pokok yang penting

dalam mewujudkan pelayanan profesional.

Tugas pokok pegawai sebagai pelaksana kerja pada suatu organisasi

yang di dalam pemerintahan sering disebut sebagai abdi masyarakat, antara

lain tercermin dalam penyelenggaraan tugas umum organiosasi / pemerintahan

dalam melaksanakan kerja suatu organisasi untuk melaksakan pelayanan

kepada masyarakat. Dalam era reformasi dewasa ini, tuntutan masyarakat dan

organisasi terhadap peningkatan kualitas pelayanan semakin kuat.

Masyarakat sebagai pelaku utama dalam pelaksanaan pembangunan

diharapkan dapat berperan aktif. Untuk itu perlu didukung dengan terciptanya

iklim usaha yang kondusif, yang ditandai dengan kondisi pelayanan yang

cepat, pasti, aman, layak dan dapat dipertanggungjawabkan.

Pelayanan kepada masyarakat tercermin dalam berbagai bentuk

kegiatan antara lain dalam rangka pengaturan, pembinaan, bimbingan,

penyediaan fasilitas, jasa yang dilaksanakan oleh aparatur pemerintah kepada

masyarakat (publik) sesuai ketentuan perundang-undangan yang berlaku.


46

Bentuk aktivitas pelayanan dapat bersifat kegiatan administrasi, kegiatan

berupa penyediaan barang ataupun penyediaan jasa. Penyelenggaraan

pelayanan masyarakat merupakan proses pengerahan sumber daya meliputi

sistem manajemen, sarana/prasarana, dan personil.

Pada kenyataannya kondisi pelayanan masyarakat dewasa ini masih

dirasakan banyak kelemahan, banyak dikeluhkan dan masih kurang

memuaskan keinginan masyarakat, misalnya mengenai prosedur yang berbelit-

belit, tidak adanya kepastian waktu dan tarif pelayanan, kurang transparan,

sikap petugas yang kurang responsif dan lain sebagainya.

Lebih lanjut untuk Kantor UD. Bucket Elevator Kabupaten Tanah

Bumbu, yang merupakan hasil dari pemekaran wilayah, yaitu dari Kabupaten

Kotabaru, Pelayanan profesional merupakan salah satu andalan dalam

memberikan pelayanan yang berkualitas untuk mendapatkan simpati dari

seluruh masyarakat dan juga sebagai bentuk pengabdian kepada masyaraakat

dalam ikut mempercepat pelaksanaan pembangunan di daerah. Oleh sebab itu

semua bentuk pelayanan menjadi perioritas utama dalam menciptakan

pembangunan di daerah ini dan juga untuk dapat meningkatkan kesejahteraan

rakyatnya.

Sehingga penulis merasa tertarik untuk mengadakan penelitian

mengenai sejauhmana peranan sumber daya manusia terhadap pelayanan

profesional di Kantor UD. Bucket Elevator Kabupaten Tanah Bumbu, yang

dikumpulkan dari kuesioner yang disebarkan dilapangan, sesuai dengan jumlah


47

sampel yang telah ditetapkan, maka data yang berhasil terkumpul di lapangan

sebanyak 80 responden.

Kemudian, dari jawaban 80 responden tersebut, dihitung, ditabulasi,

dan kemudian dianalisis, yang hasilnya dapat digambarkan dalam beberapa

tabel yang tersebut dibawah ini:

Tabel 2
Kecakapan pegawai di Kantor UD. Bucket Elevator Kabupaten Tanah Bumbu
Alternatif jawaban F %

Setuju 48 60.00
Tidak Setuju 21 26.25
Ragu-ragu 11 13.75
Jumlah 80 100

Sumber: Data Primer Diolah, 2018

Dari tabel 2 tersebut diatas, terlihat ada 60.00 persen responden

menyatakan setuju, bahwa kecakapan pegawai di Kantor UD. Bucket

Elevator Kabupaten Tanah Bumbu, sudah cukup baik.

Kemudian yang 26.25 persen responden menyatakan tidak setuju.

Artinya ada 25.25 persen responden yang menyatakan tidak senang, bahwa

kecakapan pegawai di Kantor UD. Bucket Elevator Kabupaten Tanah Bumbu,

sudah cukup baik.

Kemudian yang menyatakan ragu-ragu, ada 13.75 persen responden.

Artinya ada 13.75 persen responden yang mengatakan bimbang, apakah

kecakapan pegawai di Kantor UD. Bucket Elevator Kabupaten Tanah Bumbu,

sudah cukup baik.

Dari analisis tersebut diatas menunjukkan bahwa sebagian besar

responden yakni 60.00 persen atau lebih dari lebih 50 persen responden,
48

mengakui bahwa kecakapan pegawai di Kantor UD. Bucket Elevator

Kabupaten Tanah Bumbu, sudah cukup baik.

Tabel 3
Pelayanan profesional di Kantor UD. Bucket Elevator Kabupaten Tanah
Bumbu, dinilai sudah cukup Efektif
Alternatif jawaban F %

Setuju 45 56.25
Tidak Setuju 23 28.75
Ragu-ragu 12 15.00
Jumlah 80 100
Sumber: Data Primer Diolah, 2018

Dari tabel 3 tersebut diatas, terlihat ada 56.25 persen responden

menyatakan setuju, apakah pelayanan profesional di Kantor UD. Bucket

Elevator Kabupaten Tanah Bumbu, dinilai cukup Efektif.

Kemudian yang 28.75 persen responden menyatakan tidak setuju.

Artinya ada 28.75 persen responden yang menyatakan tidak senang, bahwa

Pelayanan profesional di Kantor UD. Bucket Elevator Kabupaten Tanah

Bumbu, dinilai sudah cukup Efektif.

Kemudian yang menyatakan ragu-ragu, ada 15.00 persen responden.

Artinya ada 15.00 persen responden yang mengatakan bimbang, apakah

Pelayanan profesional di Kantor UD. Bucket Elevator Kabupaten Tanah

Bumbu, dinilai sudah cukup Efektif.

Dari analisis tersebut diatas menunjukkan bahwa sebagian besar

responden yakni 56.25 persen atau lebih dari lebih 50 persen responden,

mengakui bahwa Pelayanan profesional di Kantor UD. Bucket Elevator

Kabupaten Tanah Bumbu, dinilai sudah cukup Efektif.


49

Tabel 4
Jumlah pegawai yang memberikan Pelayanan Profesional di Kantor UD.
Bucket Elevator Kabupaten Tanah Bumbu, dinilai cukup memadai
Alternatif jawaban F %
Setuju 48 60.00
Tidak Setuju 20 25.00
Ragu-ragu 12 15.00
Jumlah 80 100
Sumber: Data Primer Diolah, 2018

Dari tabel 4 tersebut diatas, terlihat ada 60.00 persen responden

menyatakan setuju, bahwa Jumlah pegawai yang memberikan Pelayanan

Profesional di Kantor UD. Bucket Elevator Kabupaten Tanah Bumbu, dinilai

cukup memadai.

Kemudian yang 25.00 persen responden menyatakan tidak setuju.

Artinya ada 25.00 persen responden yang menyatakan tidak senang, bahwa

Jumlah pegawai yang memberikan Pelayanan Profesional di Kantor UD.

Bucket Elevator Kabupaten Tanah Bumbu, dinilai cukup memadai.

Kemudian yang menyatakan ragu-ragu, ada 15.00 persen responden.

Artinya ada 15.00 persen responden yang mengatakan bimbang, apakah

Jumlah pegawai yang memberikan Pelayanan Profesional di Kantor UD.

Bucket Elevator Kabupaten Tanah Bumbu, dinilai cukup memadai.

Dari analisis tersebut diatas menunjukkan bahwa sebagian besar

responden yakni 60.00 persen atau lebih dari lebih 50 persen responden,

mengakui bahwa Jumlah pegawai yang memberikan Pelayanan Profesional di

Kantor UD. Bucket Elevator Kabupaten Tanah Bumbu, dinilai cukup

memadai.
50

Tabel 5
Tingkat pendidikan pegawai di Kantor UD. Bucket Elevator Kabupaten
Tanah Bumbu, sudah cukup baik
Alternatif jawaban F %

Setuju 46 57.50
Tidak Setuju 18 22.50
Ragu-ragu 16 20.00
Jumlah 80 100

Sumber: Data Primer Diolah, 2018

Dari tabel 5 tersebut diatas, terlihat ada 57.50 persen responden

menyatakan setuju, bahwa Tingkat pendidikan pegawai di Kantor UD. Bucket

Elevator Kabupaten Tanah Bumbu, sudah cukup baik.

Kemudian yang 22.50 persen responden menyatakan tidak setuju.

Artinya ada 22.50 persen responden yang menyatakan tidak setuju, bahwa

Tingkat pendidikan pegawai di Kantor UD. Bucket Elevator Kabupaten

Tanah Bumbu, sudah cukup baik.

Kemudian yang menyatakan ragu-ragu, ada 20.00 persen responden.

Artinya ada 20.00 persen responden yang mengatakan bimbang, apakah

Tingkat pendidikan pegawai di Kantor UD. Bucket Elevator Kabupaten

Tanah Bumbu, sudah cukup baik.

Dari analisis tersebut diatas menunjukkan bahwa sebagian besar

responden yakni 57.50 persen atau lebih dari lebih 50 persen responden,

mengakui bahwa Tingkat pendidikan pegawai di Kantor UD. Bucket Elevator

Kabupaten Tanah Bumbu, sudah cukup baik.


51

Tabel 6
Sumber Daya Manusia yang baik di Kantor UD. Bucket Elevator Kabupaten
Tanah Bumbu, turut andil tercapainya efektivitas pelayanan profesional
Alternatif jawaban F %

Setuju 54 67.50
Tidak Setuju 17 21.25
Ragu-ragu 9 11.25
Jumlah 80 100

Sumber: Data Primer Diolah, 2018

Dari tabel 6 tersebut diatas, terlihat ada 67.50 persen responden

menyatakan setuju, bahwa Sumber Daya Manusia yang baik di Kantor UD.

Bucket Elevator Kabupaten Tanah Bumbu, turut andil tercapainya efektivitas

pelayanan profesional.

Kemudian yang 21.25 persen responden menyatakan tidak setuju.

Artinya ada 21.25 persen responden yang menyatakan tidak setuju, bahwa

Sumber Daya Manusia yang baik di Kantor UD. Bucket Elevator Kabupaten

Tanah Bumbu, turut andil tercapainya efektivitas pelayanan profesional.

Kemudian yang menyatakan ragu-ragu, ada 11.25 persen responden.

Artinya ada 11.25 persen responden yang mengatakan bimbang, apakah

Sumber Daya Manusia yang baik di Kantor UD. Bucket Elevator Kabupaten

Tanah Bumbu, turut andil tercapainya efektivitas pelayanan profesional.

Dari analisis tersebut diatas menunjukkan bahwa sebagian besar

responden yakni 67.50 persen atau lebih dari 50 persen responden, mengakui

bahwa Sumber Daya Manusia yang baik di Kantor UD. Bucket Elevator

Kabupaten Tanah Bumbu, turut andil tercapainya efektivitas pelayanan

profesional.
52

Tabel 7
Tercapainya efektivitas pelayanan profesional di Kantor UD. Bucket Elevator
Kabupaten Tanah Bumbu, didukung oleh sarana prasarana yang memadai
Alternatif jawaban F %
Setuju 44 55.00
Tidak Setuju 15 18.75
Ragu-ragu 21 26.25
Jumlah 80 100

Sumber: Data Primer Diolah, 2018

Dari tabel 7 tersebut diatas, terlihat ada 55.00 persen responden

menyatakan setuju, bahwa tercapainya efektivitas pelayanan profesional di

Kantor UD. Bucket Elevator Kabupaten Tanah Bumbu, didukung oleh sarana

prasarana yang memadai.

Kemudian yang 18.75 persen responden menyatakan tidak setuju.

Artinya ada 18.75 persen responden yang menyatakan tidak setuju, bahwa

tercapainya efektivitas pelayanan profesional di Kantor UD. Bucket Elevator

Kabupaten Tanah Bumbu, didukung oleh sarana prasarana yang memadai.

Kemudian yang menyatakan ragu-ragu, ada 26.25 persen responden.

Artinya ada 26.25 persen responden yang mengatakan bimbang, apakah

tercapainya efektivitas pelayanan profesional di Kantor UD. Bucket Elevator

Kabupaten Tanah Bumbu, didukung oleh sarana prasarana yang memadai.

Dari analisis tersebut diatas menunjukkan bahwa sebagian besar

responden yakni 55.00 persen atau lebih dari 50 persen responden, mengakui

tercapainya efektivitas pelayanan profesional di Kantor UD. Bucket Elevator

Kabupaten Tanah Bumbu, didukung oleh sarana prasarana yang memadai.


53

Tabel 8
Kualitas kerja pegawai di Kantor UD. Bucket Elevator Kabupaten Tanah
Bumbu, dapat memberikan pelayanan profesional
Alternatif jawaban F %
Setuju 49 61.25
Tidak Setuju 15 18.75
Ragu-ragu 16 20.00
Jumlah 80 100

Sumber: Data Primer Diolah, 2018

Dari tabel 8 tersebut diatas, terlihat ada 61.25 persen responden

menyatakan setuju, bahwa Kualitas kerja pegawai di Kantor UD. Bucket

Elevator Kabupaten Tanah Bumbu, dapat memberikan pelayanan profesional,

didukung oleh sarana prasarana yang memadai.

Kemudian yang 18.75 persen responden menyatakan tidak setuju.

Artinya ada 18.75 persen responden yang menyatakan tidak setuju, bahwa

Kualitas kerja pegawai di Kantor UD. Bucket Elevator Kabupaten Tanah

Bumbu, dapat memberikan pelayanan profesional.

Kemudian yang menyatakan ragu-ragu, ada 20.00 persen responden.

Artinya ada 20.00 persen responden yang mengatakan bimbang, apakah

Kualitas kerja pegawai di Kantor UD. Bucket Elevator Kabupaten Tanah

Bumbu, dapat memberikan pelayanan profesional.

Dari analisis tersebut diatas menunjukkan bahwa sebagian besar

responden yakni 61.25 persen atau lebih dari 50 persen responden, mengakui

Kualitas kerja pegawai di Kantor UD. Bucket Elevator Kabupaten Tanah

Bumbu, dapat memberikan pelayanan profesional.


54

Tabel 9
Kualitas SDM yang dimiliki di Kantor UD. Bucket Elevator Kabupaten
Tanah Bumbu, dapat memberikan tertib administrasi, keamanan dan
kenyamanan investor dalam berinvestasi
Alternatif jawaban F %
Setuju 48 60.00
Tidak Setuju 15 18.75
Ragu-ragu 17 21.25
Jumlah 80 100

Sumber: Data Primer Diolah, 2018

Dari tabel 9 tersebut diatas, terlihat ada 60.00 persen responden

menyatakan setuju, bahwa Kualitas SDM yang dimiliki di Kantor UD. Bucket

Elevator Kabupaten Tanah Bumbu, dapat memberikan tertib administrasi,

keamanan dan kenyamanan investor dalam berinvestasi.

Kemudian yang 18.75 persen responden menyatakan tidak setuju.

Artinya ada 18.75 persen responden yang tidak membenarkan bahwa Kualitas

SDM yang dimiliki di Kantor UD. Bucket Elevator Kabupaten Tanah Bumbu,

dapat memberikan tertib administrasi, keamanan dan kenyamanan investor

dalam berinvestasi.

Kemudian yang menyatakan ragu-ragu, ada 21.25 persen responden.

Artinya ada 21.25 persen responden yang mengatakan bimbang, apakah

Kualitas SDM yang dimiliki di Kantor UD. Bucket Elevator Kabupaten

Tanah Bumbu, dapat memberikan tertib administrasi, keamanan dan

kenyamanan investor dalam berinvestasi.

Dari analisis tersebut diatas menunjukkan bahwa sebagian besar

responden yakni 60.00 persen atau lebih dari 50 persen responden, mengakui
55

bahwa Kualitas SDM yang dimiliki di Kantor UD. Bucket Elevator

Kabupaten Tanah Bumbu, dapat memberikan tertib administrasi, keamanan

dan kenyamanan investor dalam berinvestasi.

Tabel 10
Kualitas SDM yang di miliki di Kantor UD. Bucket Elevator Kabupaten
Tanah Bumbu, dapat meningkatkan kredibilitas dan kepercayaan masyarakat
terhadap kinerja pegawai
Alternatif jawaban F %
Setuju 50 65.50
Tidak Setuju 15 18.75
Ragu-ragu 15 18.75
Jumlah 80 100

Sumber: Data Primer Diolah, 2018

Dari tabel 10 tersebut diatas, terlihat ada 65.00 persen responden

menyatakan setuju, bahwa Kualitas SDM yang di miliki di Kantor UD.

Bucket Elevator Kabupaten Tanah Bumbu, dapat meningkatkan kredibilitas

dan kepercayaan masyarakat terhadap kinerja pegawai.

Kemudian yang 18.75 persen responden menyatakan tidak setuju.

Artinya ada 18.75 persen responden yang menyatakan tidak setuju, bahwa

Kualitas SDM yang di miliki di Kantor UD. Bucket Elevator Kabupaten

Tanah Bumbu, dapat meningkatkan kredibilitas dan kepercayaan masyarakat

terhadap kinerja pegawai.

Kemudian yang menyatakan ragu-ragu, ada 18.75 persen responden.

Artinya ada 18.75 persen responden yang mengatakan bimbang, apakah

Kualitas SDM yang di miliki di Kantor UD. Bucket Elevator Kabupaten


56

Tanah Bumbu, dapat meningkatkan kredibilitas dan kepercayaan masyarakat

terhadap kinerja pegawai.

Dari analisis tersebut diatas menunjukkan bahwa sebagian besar

responden yakni 65.00 persen atau lebih dari 50 persen responden, mengakui

Kualitas SDM yang di miliki di Kantor UD. Bucket Elevator Kabupaten

Tanah Bumbu, dapat meningkatkan kredibilitas dan kepercayaan masyarakat

terhadap kinerja pegawai.

Tabel 11
Peranan SDM yang berkualitas di Kantor UD. Bucket Elevator Kabupaten
Tanah Bumbu, dapat meningkatkan pelayanan profesional terhadap
masyarakat
Alternatif jawaban F %
Setuju 65 81.25
Tidak Setuju 10 12.50
Ragu-ragu 5 6.25
Jumlah 80 100

Sumber: Data Primer Diolah, 2018

Dari tabel 11 tersebut diatas, terlihat ada 81.25 persen responden

menyatakan setuju, bahwa peranan SDM yang berkualitas di Kantor UD.

Bucket Elevator Kabupaten Tanah Bumbu, dapat meningkatkan pelayanan

profesional terhadap masyarakat.

Kemudian yang 12.50 persen responden menyatakan tidak setuju.

Artinya ada 12.50 persen responden yang menyatakan tidak setuju, bahwa

peranan SDM yang berkualitas di Kantor UD. Bucket Elevator Kabupaten

Tanah Bumbu, dapat meningkatkan pelayanan profesional terhadap

masyarakat.
57

Kemudian yang menyatakan ragu-ragu, ada 6.25 persen responden.

Artinya ada 6.25 persen responden yang mengatakan bimbang, apakah

peranan SDM yang berkualitas di Kantor UD. Bucket Elevator Kabupaten

Tanah Bumbu, dapat meningkatkan pelayanan profesional terhadap

masyarakat.

Dari analisis tersebut diatas menunjukkan bahwa sebagian besar

responden yakni 81.25 persen atau lebih dari 50 persen responden, mengakui

bahwa peranan SDM yang berkualitas di Kantor UD. Bucket Elevator

Kabupaten Tanah Bumbu, dapat meningkatkan pelayanan profesional

terhadap masyarakat.

2. Faktor-Faktor Hambatan Peranan Sumber Daya Manusia Terhadap


Pelayanan Profesional di Kantor UD. Bucket Elevator Kabupaten Tanah
Bumbu

Hal-hal yang menjadi faktor hambatan peranan sumber daya manusia

terhadap efektivitas pelayanan profesional di Kantor UD. Bucket Elevator

Kabupaten Tanah Bumbu, berkaitan dengan beberapa hasil angket dan

wawancara sebagai berikut:

1) Kualitas kinerja sumber daya manusia dalam memberikan pelayanan yang

profesional masih kurang optimal dilaksanakan, hal ini berkaitan dengan

keluhan banyak masyarakat, merasa tidak diperhatikan dalam mengurus

surat menyurat di Kantor tersebut.


58

2) Masih kurangnya sarana dan prasarana. Sarana dan prasarana yang

dimiliki di Kantor UD. Bucket Elevator Kabupaten Tanah Bumbu

dirasakan masih minim, terutama dalam mendukung kegiatan operasional.

3) Masih kurangnya sistem jaringan internet yang on-line di Kantor UD.

Bucket Elevator Kabupaten Tanah Bumbu, terutama dalam memberikan

pelayanan maksimal dan profesional kepada masyarakat yang sangat

membutuhkan jaringan tersebut.

4) Adanya beberapa bagian tugas yang diberikan tidak sesuai dengan

bidangnya. Hal ini terjadi, seringkali disebabkan kurangnya jumlah

pegawai yang ada. Sehingga banyak yang rangkap jabatan. Juga sebagian

disebabkan antara pendidikan formal yang diperoleh tidak sesuai dengan

tugas yang diberikan oleh pimpinan.

5) dalam beberapa kasus, sering terjadi kurangnya komunikasi antar pegawai.

Hal ini disebabkan adanya perbedaan pandangan yang berbeda antar

pegawai, sehingga seakan akan pegawai bekerja secara sendiri sendiri,

tidak ada pegawai lain yang dapat diajak berdiskusi, memecahkan

persoalan yang terjadi dilapangan.

3. Faktor-Faktor Pendukung Peranan Sumber Daya Manusia Terhadap


Pelayanan Profesional di Kantor UD. Bucket Elevator Kabupaten Tanah
Bumbu

Hal-hal yang menjadi faktor pendukung peranan sumber daya manusia

terhadap efektivitas pelayanan profesional di Kantor UD. Bucket Elevator


59

Kabupaten Tanah Bumbu, berkaitan dengan beberapa hasil angket dan

wawancara adalah sebagai berikut :

1) Diberikannya kesempatan belajar keperguruan-perguruan tinggi, sehingga

dapat meningkatkan kualitas SDM para pegawai di Kantor UD. Bucket

Elevator Kabupaten Tanah Bumbu. Terutama berkaitan dengan adanya

kelonggaran untuk menempuh pendidikan formal sebagai perwujudan

peningkatan kualitas pegawai. Hal ini dapat mendorong pegawai untuk

rajin bekerja, serta mendapatkan kecakapan yang dapat menunjang

pelayanan profesional yang ditargetkan oleh organisasi.

2) Adanya pemberian penghargaan kepada pegawai yang berprestasi. Faktor

ini cukup mendorong pegawai yang bersangkutan untuk lebih giat bekerja

secara profesional. Serta dapat membangkitkan motivasi kepada pegawai

yang lain untuk ikut rajin bekerja. Yang pada akhirnya, faktor ini sangat

berpengaruh terhadap efektif tidaknya pelayanan profesional yang

diberikan oleh di Kantor UD. Bucket Elevator Kabupaten Tanah Bumbu.

3) Adanya penerimaan gaji/honor yang tepat waktu. Faktor ini berkaitan

dengan adanya kesadaran bahwa gaji atau honor yang diterima oleh para

pegawai dapat memberikan ketenangan kepada keluarga yang merasa

kebutuhannya telah tercukupi, sehingga berdampak kepada kenyamanan

dan ketenangan bekerja para pegawai di Kantor UD. Bucket Elevator

Kabupaten Tanah Bumbu.

4) Para pegawai tergolong disiplin, dalam arti mampu dan mau

menyelesaikan tugasnya, meski harus menambah jam kerjanya. Faktor


60

disiplin ini dapat dikatakan sebagai faktor utama dalam pencapaian target

perusahaan yaitu memberikan pelayanan profesional, terutama pada kasus

pelayanan yang langsung berhadapan dengan masyarakat. Ketepatan

waktu menjadi ukuran keberhasilan kinerja pegawainya.

5) Para pegawai tergolong rajin, terutama jika dilihat dari absen datang dan

pulang, juga hasil kerjanya. Faktor ini sangatlah penting, karena dalam

pelayanan profesional kepada masyarakat, yang diperhatikannya pertama

biasanya kehadirian dan hasil kerja para pegawai tersebut dalam

memberikan pelayanan optimal kepada masyarakat.

6) Para pegawai tergolong mempunyai tanggung jawab yang tinggi. Faktor

ini menjadi penting sekali, terutama berkaitan langsung dengan pelayanan

kepada masyarakat. Dengan adanya tanggung jawab yang tinggi ini,

kepercayaan masyarakat akan bertambah tinggi lagi.

7) Para pegawai tergolong jujur. Faktor ini sangatlah membantu dalam proses

pelayanan profesioan ini. Baik dalam hubungannya antara sesama pegawai

maupun dengan kantor lain.

8) Para pegawai tergolong cakap, loyal dan adanya kepedulian terhadap

tugasnya. Faktor ini menjadi unsur utama yang menggerakkan

keberhasilan pelayanan profesional di Kantor UD. Bucket Elevator

Kabupaten Tanah Bumbu.

9) Seringnya komunikasi dua arah antar atasan dan bawahan. Hal ini, dapat

menciptakan iklim kerja yang kondusif dan harmonis, sehingga

meningkatkan kinerja pegawai, yang akhirnya mampu meningkatkan


61

pelayanan profesional di Kantor UD. Bucket Elevator Kabupaten Tanah

Bumbu.
62

BAB V
PENUTUP

1. Kesimpulan

1). Bahwa peranan sumber daya manusia terhadap pelayanan profesional di

Kantor UD. Bucket Elevator Kabupaten Tanah Bumbu, dinilai cukup

signifikan. Hal ini dibuktikan dengan hasil penelitian yang menyatakan,

bahwa kecakapan pegawai sudah cukup baik; Pelayanan profesional dinilai

cukup Efektif; Jumlah pegawai yang memberikan Pelayanan Profesional di

Kantor UD. Bucket Elevator Kabupaten Tanah Bumbu, dinilai cukup

memadai; tingkat pendidikan pegawai di Kantor UD. Bucket Elevator

Kabupaten Tanah Bumbu sudah cukup baik; bahwa Sumber Daya Manusia

yang baik turut andil tercapainya pelayanan profesional; tercapainya

pelayanan profesional didukung oleh sarana prasarana yang memadai;

Kualitas kerja pegawai dapat memberikan pelayanan professional.;

Kualitas SDM yang di miliki dapat meningkatkan kredibilitas dan

kepercayaan masyarakat; dan peranan SDM yang berkualitas dapat

meningkatkan pelayanan profesional terhadap masyarakat.

2). Faktor penghambat peranan sumber daya manusia terhadap pelayanan

profesional di Kantor UD. Bucket Elevator Kabupaten Tanah Bumbu, dari

hasil angket yang disebarkan meliputi hal hal berikut ini; tidak optimalnya

kualitas kerja pegawai dalam memberikan pelayaan; Masih kurangnya

sarana dan prasarana; Masih kurangnya sistem jaringan internet yang on-

line di Kantor UD. Bucket Elevator Kabupaten Tanah Bumbu; Adanya


63

beberapa bagian tugas yang diberikan tidak sesuai dengan bidangnya; dan

kurangnya komunikasi antar pegawai.

3). Faktor pendukung peranan sumber daya manusia terhadap pelayanan

profesional di Kantor UD. Bucket Elevator Kabupaten Tanah Bumbu, dari

hasil angket dan wawancara meliputi hal hal berikut ini; adanya

kesempatan belajar keperguruan-perguruan tinggi, Adanya pemberian

penghargaan kepada pegawai yang berprestasi; Adanya penerimaan

gaji/honor yang tepat waktu; Para pegawai tergolong disiplin dalam

menyelesaikan tugasnya; Para pegawai tergolong rajin dilihat dari absen

datang dan pulang, hasil kerja pegawai tergolong mempunyai tanggung

jawab yang tinggi; Para pegawai tergolong jujur, cakap, loyal dan peduli

terhadap tugasnya; dan komunikasi dua arah antar atasan dan bawahan

berjalan sangat baik.

2. Saran-saran

1) Khusus bagi pegawai di Kantor UD. Bucket Elevator Kabupaten Tanah

Bumbu harus diberi pelatihan dan kursus-kursus yang dapat meningkatkan

kinerja pegawai, khususnya di bagian administrasi dan penerimaan tamu,

supaya dapat memberikan pelayanan profesional kepada masyarakat di

Kabupaten Tanah Bumbu.

2) Adanya faktor penghambat yang dapat mengurangi peranan sumber daya

manusia terhadap pelayanan profesional di Kantor UD. Bucket Elevator

Kabupaten Tanah Bumbu, perlu diperbaiki terutama yang berkaitan dengan,

sarana dan prasarana yang mendukung kelancaran pelayanan, seperti


64

ruangan yang ber AC, kendaraan roda dua, dan kendaraan roda empat, yang

dirasakan masih minim dalam memberikan pelayanan profesional kepada

masyarakat.

3) Sedangkan faktor pendukung peranan sumber daya manusia terhadap

pelayanan profesional di Kantor UD. Bucket Elevator Kabupaten Tanah

Bumbu yang telah disebutkan tadi perlu ditingkatkan lagi, guna memberikan

kualitas pelayanan profesional. Terutama yang berhubugan dengan

pemberian kesempatan belajar keperguruan-perguruan tinggi, kiranya harus

benar-benar direalisasikan, guna memberikan kualitas pegawai dalam

memberikan pelayanan profesional kepada masyarakat.


65

DAFTAR PUSTAKA

Gibson, Donelly dan Ivancevich, Terjemahan Manullang, M. 2008. Dasar-dasar


Manajemen. Jakarta, Ghalia Indonesia.

Gronroos, 2006. Terjemahan Alimuddin Tuwu, Pengantar Metode Penelitian.


Jakarta, Penerbit Universitas Indonesia.

Manullung. 2007. Prinsip-prinsip Manajemen. Jakarta. Bumi Aksara.

Mondy & Noe III, Terjemahan Silalahi, Ulbert, 2007, Administrasi dan Sumber
Daya Manusia. Jakarta: Rineka Cipta.

Nurholish. 2005. Pemahaman Praktis Asas-asas Manajemen. Bandung, Mandar


Maju.

Rensis Linkert, 2007. Pemimpin dan Kepemimpinan, Jakarta, Rajawali.

Siagian, Sondang P, .2006. Fungsi-fungsi Manajerial, Jakarta, Bina Aksara.

Soekarno K. 2006. Dasar-dasar Manajemen. Jakarta, Miswar.

Stoner & Wankel, Terjemahan Silalahi, Ulbert, 2007, Administrasi Negara dan
Masalah Masalah Kenegaraan, Terjemahan, Jakarta, Rajawali.

Suganda, Dann. 2007. Kepemimpinan di dalam Organisasi dan Manajemen.


Bandung. CV Sinar Baru.

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Administrasi. Bandung, Alfabeta.

Keputusan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara (Meneg PAN)


Nomor 63/KEP/M.PAN/7/2003.
66
67

DAFTAR PENELITIAN

Kepada Yth.
Kepala Kantor UD. Bucket Elevator Kabupaten Tanah Bumbu
Di Tempat
Berkaitan dengan tugas kami menyusun skripsi di Fakultas Ekonomi

(FEKON) Universitas Islam Kalimantan Muhammad Arsyad Al’Banjari, yang

berjudul “Analisis Peningkatan Sumber Daya Manusia Terhadap Pelayanan

Profesional Di Kantor UD. Bucket Elevator Kabupaten Tanah Bumbu” Maka

dengan ini, saya memohon ijin kepada Bapak / Ibu / Saudara untuk dapat

menginjinkan mengadakan penelitian dengan mengadakan pertanyaan wawancara

atau angket kepada pegawai dan masyarakat yang mendapat pelayanan di Kantor

ini, atas pemberian ijin dari Bapak / Ibu / Saudara saya mengucapkan banyak

terimakasih.

Tanah Bumbu, Maret, 2018


Hormat kami

Penulis
68

BIODATA RESPONDEN

Nama responden
Jenis kelamin
Pendidikan
Pekerjaan
Jabatan

Daftar Pertanyaan :

1. Tanggapan Responden Terhadap kecakapan pegawai di UD. Bucket Elevator


Kabupaten Tanah Bumbu
a. Setuju
b. Tidak Setuju
c. Ragu-ragu
2. Tanggapan Responden Terhadap Pelayanan profesional di UD. Bucket Elevator
Kabupaten Tanah Bumbu, dinilai sudah cukup Efektif
a. Setuju
b. Tidak Setuju
c. Ragu-ragu
3. Tanggapan Responden Terhadap Jumlah pegawai yang memberikan Pelayanan
Profesional di UD. Bucket Elevator Kabupaten Tanah Bumbu, dinilai cukup
memadai
a. Setuju
b. Tidak Setuju
c. Ragu-ragu
4. Tanggapan Responden Terhadap Tingkat pendidikan pegawai di UD. Bucket
Elevator Kabupaten Tanah Bumbu, sudah cukup baik
a. Setuju
b. Tidak Setuju
c. Ragu-ragu
5. Tanggapan Responden Terhadap Sumber Daya Manusia yang baik di UD.
Bucket Elevator Kabupaten Tanah Bumbu, turut andil tercapainya efektivitas
pelayanan professional
a. Setuju
b. Tidak Setuju
c. Ragu-ragu
6. Tanggapan Responden Terhadap Tercapainya efektivitas pelayanan profesional
di UD. Bucket Elevator Kabupaten Tanah Bumbu, didukung oleh sarana
prasarana yang memadai
69

a. Setuju
b. Tidak Setuju
c. Ragu-ragu
7. Tanggapan Responden Terhadap Kualitas kerja pegawai di UD. Bucket
Elevator Kabupaten Tanah Bumbu, dapat memberikan pelayanan professional
a. Setuju
b. Tidak Setuju
c. Ragu-ragu
8. Tanggapan Responden Terhadap Kualitas SDM yang dimiliki di UD. Bucket
Elevator Kabupaten Tanah Bumbu, dapat memberikan tertib administrasi,
keamanan dan kenyamanan investor dalam berinvestasi
a. Setuju
b. Tidak Setuju
c. Ragu-ragu
9. Tanggapan Responden Terhadap Kualitas SDM yang di miliki di UD. Bucket
Elevator Kabupaten Tanah Bumbu, dapat meningkatkan kredibilitas dan
kepercayaan masyarakat terhadap kinerja pegawai
a. Setuju
b. Tidak Setuju
c. Ragu-ragu
10.Tanggapan Responden Terhadap peranan SDM yang berkualitas di UD.
Bucket Elevator Kabupaten Tanah Bumbu, dapat meningkatkan pelayanan
profesional terhadap masyarakat
a. Setuju
b. Tidak Setuju
c. Ragu-ragu

Atas Perhatian Bapak / Ibu, kami mengucapkan Banyak Terimaksah


Tanah Bumbu, Maret, 2018
Disusun Oleh:

Penulis
70

(Mondy & Noe III, 1993:146 dalam Silalahi, Ulbert. 2007).

(Stoner & Wankel, 1986:6 dalam Silalahi, Ulbert. 2007).

Rensis Likert (1986:147 dalam Silalahi, Ulbert. 2007)

James A.F. Stoner, 1986:478 dalam Silalahi, Ulbert. 2007).

Manullang (1985 : 17) gibson, Donelly dan Ivancevich (2007 : 4)

Gronroos (2006: 27)

Nurcholish (2005: 178)

Keputusan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara (Meneg PAN)

Nomor 63/KEP/M.PAN/7/2003,

Menpan Nomor 63 Tahun 2003 (Keputusan Menpan Nomor 63 Tahun

2003) :

Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 1995

Surat Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 58 Tahun

2005 tentang Pedoman Pelaksanaan Penilaian dan Penghargaan Citra Pelayanan

Profesional sebagai
71
72

Anda mungkin juga menyukai