BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
pertanian.
kacangan setelah kedelai dan kacang tanah. Kacang hijau dapat dimanfaatkan
sebagai bahan pangan dan pakan ternak. Oleh karena itu peningkatan produksi
pada awal abad ke-17 oleh pedagang Cina dan Portugis. Pusat penyebaran
kacang hijau pada mulanya di Pulau Jawa dan Bali, tetapi pada tahun 1920-an
Timur.
1
2
bubur kacang hijau, isi onde-onde dan lain-lain. Kecambahnya dikenal sebagai
tauge (sayuran).
Pangan fungsional menurut (Suarni dkk. 2011) adalah bahan pangan yang
Tabel 1
Data Luas panen, Produksi dan Rata-Rata Produksi Menurut Jenis Tanaman
Bahan Makanan, 2018.
No Jenis Tanaman Luas Panen Produksi Rata-rata Produksi
Bahan (Ha) (Ton) (Kw/ Ha)
Makanan
2018
daerah Purworejo berada diurutan ke empat dengan luas panen 1.592 ha,
jumlah produksi 2.206 ton dengan rata-rata produksi 13,86 kw/ha setelah padi
sawah, jagung, dan ketela pohon. Tanaman pangan yang paling banyak
3
ditanam dikabupaten Purworejo adalah padi sawah, jagung, ketela pohon dan
kacang hijau. Namun demikian menurut BPS 2018 luas panen kacang hijau
dari tahun ke tahun mengalami penurunan hal ini bisa di sajikan pada Tabel 2
Tabel 2
Data Luas Panen, Poduksi dan Rata-Rata Produksi Kacang Hijau
Menurut Kecamatan di Kabupaten Purworejo, 2018.
Kecamatan Luas Produksi Rata-rata
Panen (Ton) produksi
(Ha) (Kw/Ha)
(1) (2) (3) (4)
Grabag 317 443,10 14,00
Ngombol - - -
Purwodadi - - -
Bagelen - - -
Kaligesing - - -
Purworejo 23 30,29 13,00
Banyuurip 77 107,66 14,00
Bayan 13 18,20 14,00
Kutoarjo - - -
Butuh 114 148,07 13,00
Pituruh 1.022 1.424,47 13,94
Kemiri 25 32,50 13,00
Bruno 1 1,30 13,00
Gebang - - -
Loano - - -
Bener - - -
Jumlah/Total 1.592 2.205,59 13,86
Tahun 2017 691 933,66 13,51
Tahun 2016 253 314,88 12,45
Tahun 2015 160 198,42 12,40
Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Purworejo (2018)
hijau. Luas lahan dan produktivitas kacang hijau di wilayah Purworejo pada
tahun 2015-2017 berfluktuasi secara signifikan. Pada tahun 2015 luas lahan
t/ha (BPS Kabupaten Purworejo, 2017), sebaliknya pada tahun 2017 luas
Tabel 3
Luas Tanam Kacang Hijau Desa di Kecamatan Grabag Tahun 2018.
No Desa Luas Tanam
(ha)
1 Aglik 40
2 Bakurejo -
3 Banyuyoso -
4 Bendungan -
5 Dukukulon -
6 Dukuwetan -
7 Dukuhdungus 5
8 Grabag 51
9 Harjobinangun 6
10 Kalirejo 7
11 Kedung Kamal 33
12 Kertojayan -
13 Kese 21
14 Ketawangrejo -
15 Kumpulrejo 100
16 Munggangsari -
17 Nambangan -
5
18 Pasaranom -
19 Patutrejo -
20 Rejosari -
21 Rowodadi -
22 Roworejo 70
23 Sangubanyu 17
24 Sumberagung -
25 Tunggulrejo 80
26 Tlepok kulon 28
27 Tlepok wetan 21
28 Trimulyo -
29 Tulusrejo -
30 Tunggulrejo -
31 Ukirsan -
32 Wonoenggal 6
Sumber : PPL Grabag (2018)
desa kumpulrejo ada desa Tunggulrejo yang memiliki luas tanam 80ha, desa
lokasi penelitian.
Tabel 4
Data Kelompok Tani di Desa Tunggulrejo (2018)
No Nama Jumlah Luas Tanam
POKTAN Petani (ha)
1 Sri Bumi I 56 31,11
2 Sri Bumi II 61 31,51
6
Gapoktan, Sri Bumi II memiliki jumlah 61 petani dengan luas tanam 31,51
ha. Dengan total Petani kacang hijau yang ada di desa Tunggulrejo yakni
B. Identifikasi Masalah
Usahatani kacang hijau memerlukan berbagai macam faktor
produksi seperti luas lahan, benih, pupuk, pestisida dan tenaga kerja.
menujukan usahatani kacang hijau tersebut layak atau tidak layak untuk
beradaptasi dan tumbuh dengan baik didaerah subtropis. Kacang hijau pada
musim kemarau merupakan waktu yang baik un tuk menanam kacang hijau,
karena curah hujan tidak terlalu tinggi dan tanah tidak terlalu gembur.
pendapatan dan keuntungan petani kacang hijau. Kondisi ini dapat dijadikan
7
sebagai alat evaluasi apakah usahatani kacang hijau tersebut layak atau tidak
diantaranya adalah olah tanah yang dilakukan petani tanpa perlakuan yang
lingkungan. Apabila residu tersebut tidak terurai maka akan menjadi racun
tanah dan tanah menjadi sakit. Respon tanaman terhadap pemberian pupuk
akan meningkat bila menggunakan dosis pupuk yang tepat. Setiap tanaman
C. Batasan Masalah
1. Batasan
a. Data yang diambil adalah data kacang hijau satu musim panen
pelaksanaan penelitian
8
2. Asumsi
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah tersebut
kabupaten Purworejo?
Purworejo?
E. Tujuan Penelitian
1. Mengetahui besarnya biaya, pendapatan dan keuntungan usahatani
Purworejo.
F. Manfaat Penelitian
1. Bagi peneliti, dapat dijadikan pengalaman dan pengetahuan, disamping
3. Bagi petani kacang hijau, hasil penelitian ini diharapkan bisa menjadi
4. Bagi pihak lain, diharapkan hasil penelitian ini nantinya dapat berguna
A. Kajian Teori
1. Usahatani
teknologi, pupuk, benih, dan pestisida) dengan efektif, efisien, dan kontinu
usahataninya meningkat
tertentu. Faktor alam adalah penentu dan merupakan sesuatu yang harus
diterima apa adanya. Faktor alam dapat dibedakan menjadi dua yakni
faktor tanah dan lingkungan alam sekitarnya. Faktor tanah misalnya jenis
tanah dan kesuburan. Faktor alam sekitar yakni iklim yang berkaitan
berbagai sifat yang harus diketahui karena usaha pertanian adalah usaha
biaya eksplisit dan biaya implisit. Biaya ekplisit adalah biaya yang
10
11
(fixed cost) dengan biaya tidak tetap (variabel cost), dan dapat
diuraikan dengan
rumus berikut:
TC = FC + VC
Keterangan
3. Permintaan
Jumlah barang atau komoditas yang mampu dibeli oleh seorang
TR = Py. Y
4. Keuntungan Usahatani
𝜋 = NR - TIC
Keterangan:
𝜋 = Keuntungan
tanah. Bila dilihat dari kesesuaian iklim dan kondisi lahan yang dimiliki,
Regnum : Plantae
Divisio : Spermatophyta
Subdivisi : Angiospermae
Class : Dicotyldonae
Ordo : Leguminalae
13
Familia : Leguminosae
Genus : Vigna
nitrogen bebas dari udara. Makin banyak nodul akar, makin tinggi
kesuburan tanah.
majemuk, dengan tiga helai anak daun per tangkai. Helai daun berbentuk
kacang hijau (Vigna radiata L.) terjadi pada malam hari, pada pagi hari
Tiap polong berisi 6 -16 butir biji. Biji kacang hijau berbentuk bulat kecil
dengan bobot (berat) tiap butir 0,5 mg – 0,8 mg atau berat per 1000 butir
14
2. green gramm adalah jenis kacang hijau yang memiliki warna hijau.
B. Tinjauan Pustaka
Priswanto Nahari (2017) berjudul Efisiensi Penggunaan Faktor-Faktor
sampel yang digunakan yaitu metode Simple Random Sampling yaitu proses
mempengaruhi produksi ubi kayu adalah luas lahan, jumlah bibit, pupuk
kandang, pupuk urea, pupuk NPK, tenaga kerja dalam keluarga, tenaga kerja
Faktor produksi yang terdiri dari jumlah benur, luas tambak, pakan,
terhadap produksi udang vannamei yaitu variabel luas tambak, saponin dan
vanemmei.
dan produksi gula kelapa organik didukung oleh mitra. Berdasarkan hasil
non formal, pemasaran, sarana dan prasarana, kemudahan dalam membuat gula
keputusan pengrajin.
35,44 persen produksi kacang hiaju Jawa Tengah. Pada tahun 2014, luas areal
biaya rata-rata pada usahatani jagung olah tanah sebesar Rp 1.437.161,727 dan
bahwa biaya usahatani jagung olah tanah lebih besar olah tanah daripada tanpa
olah tanah. Perbedaan produksi rata-rata pada usahatani jagung olah tanah dan
17
tanpa olah tanah sebesar 1.202 kg dan rata-rata produksi usahatani jagung
tanpa olah tanah 1.147 kg, menunjukan bahwa usahatani jagung lebih besar
olah tanah daripada olah tanah dikarnakan dalam penggunaan saprodi dan
tanpa olah tanah. Berdasarkan analisis fungsi produksi diketahui bahwa faktor
yang pengaruh secara signifikan terhadap produksi jagung olah tanah adalah
benih, luas lahan, pupuk kompos, pestisida furadan, dan pengalaman bertani.
Variabel yang tidak berpengaruh secara signifikan adalah tenaga kerja dalam
keluarga, tenaga kerja luar keluarga, pupuk urea, dan pupuk phonska.
secara signifikan terhadap produksi jagung tanpa olah tanah adalah benih, luas
berpengaruh secara signifikan adalah tenaga kerja dalam keluarga, tenaga kerja
C. Kerangka Pemikiran
Rerata
Penggunaan faktor harga
produksi jual
1. Pupuk kandang
2. pestisida
hijau adalah Luas lahan, Benih, Pupuk kandang, Pestisida, dan Tenaga kerja.
Usahatani kacang hijau selama satu musim tanam menghasilkan total produksi.
dengan total biaya implisit. Penerimaan dan keuntungan usahatani kacang hijau
kacang hijau dikatakan efisien atau tidak efisien secara alokatif tergantung dari
D. Hipotesis
A. Desain Penelitian
teknik pengumpulan data dari sejumlah unit atau individu dalam waktu yang
petani desa Tunggulrejo, Kelompok tani, PPL Grabag, BPS Purworejo dan
kacang hijau.
1. Tempat Penelitian
kabupaten Purworejo.
2. Waktu Penelitian
20
21
No Kegiatan Bulan
terdiri atas sejumlah elemen yang dipilih secara acak. Cara ini dapat
undian yaitu dengan cara membuat kertas lintingan kertas yang berisi
Nama petani yang keluar pertama digunakan sebagai sampel nomer satu
dan seterusnya.
D. Variabel Penelitian
Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang
(Y).
benih (X2), pupuk (X3), pestisida (X4) dan tenaga kerja (X5).
23
E. Definisi Oprasional
sawah selama satu kali musim tanam yaitu pada tahun 2018.
satu kali musim tanam dan dinyatakan dalam satuan kilogram (Kg).
3. Biaya eksplisit adalah total biaya yang dikeluarkan secara tunai untuk
dengan harga kacng hijau per Kg. Dinyatakan dalam satuan rupiah per
musim tanam dengan satuan rupiah per hektar per musim tanam
(Rp/Ha).
8. Harga adalah nilai produksi kacang hijau per satuan kilogram yang
dihasilkan pada satu musim tanam dan pada satuan luas lahan tertentu
9. Luas lahan (X1) adalah luas lahan persawahan petani yang digunakan
untuk usahatani kacang hijau selama satu kali musim tanam dan
10. Benih (X2) adalah benih yang digunakan dalam usahatani kacang hijau
adalah kacang hijau selama satu kali musim tanam dan dinyatakan
(Rp).
11. Pupuk kandang (X3) adalah jumlah pupuk kandang yang digunakan
dalam usahatani kacang hijau selama satu kali musim tanam dan
12. Pestisida (X4) adalah jumlah pestisida yang digunakan dalam usahatani
kacang hijau selama satu kali musim tanam dan dinyatakan dengan
rupiah (Rp).
13. Tenaga kerja (X5) adalah seluruh tenaga kerja yang digunakan dalam
usahatani kacang hijau, selama satu musim tanam baik tenaga kerja
satuan Hari Kerja Orang (HKO). Nilai tenaga kerja berdasarkan upah
F. Pengumpulan Data
1. Sumber data
a. Observasi
indera
b. Kuisioner
(terbuka)
c. Wawancara
26
d. Dokumentasi
e. Kajian Pustaka
G. Instrumen Penelitian
2. Wawancara
3. Kuisioner
H. Analisis Data
a. Biaya Produksi
berikut:
TC = TEC + TIC
Keterangan:
27
1) Penerimaan
TR = Py. Y
2) Pendapatan
NR = Py . Y – TEC
Keterangan:
3) Keuntungan
π = NR – TIC
Keterangan:
π = Keuntungan
28
NR = Pendapatan
Hipotesis
diusahakan.
diusahakan.
R/C ratio
Jumlah Pengeluaran
Ho : R/C ratio ≤ 1
Pengambilan keputusan:
TC
Keterangan:
π = Keuntungan
Produktivitas TK = Penerimaan
tenaga kerja lebih kecil daripada tingkat upah yang berlaku/ HKO.
b. Fungsi Produksi
luas lahan, benih, pupuk kandang, tenaga kerja pria, tenaga kerja wanita
dengan rumus :
Y = b0.X1b2.X2b3.X3b4.X4b5.X5b6.eu
D+u
30
X2 = Bibit (buah)
X4 = Pestisisda
U = Residual
b. Uji F
31
Hipotesis :
Purworejo
Rumus mencari nilai Fhitung dan nilai kritis dan tabel distribusi F.
(1-R2 /(n-k)
Keterangan:
R2 = Koefisien determinasi
K = Jumlah parameter
N = Jumlah sampel
Pengambilan keputusan:
Purworejo
c. Uji t
dengan uji t.
Hipotesis :
thitung = bi
sebi
Keterangan:
bi = koefisien regresi
Pengambilan keputusan :
kacang hijau.
A. Deskripsi Data
1. Keadaan Umum
a. Keadaan umum
yaitu:
Tunggulrejo yaitu
34
35
b. Keadaan Penduduk
2. Mengurus Rumah
Tangga
3. Pelajar/ Mahasiswa
4. Pensiunan 81
6. Tentara Nasiomal 64
Indonesia
7. Kepolisian RI 615
8. Perdagangan
9. Petani 669
10. Peternak
Tangga
15. Guru
16. Bidan
17. Perawat
18. Sopir
20. Wiraswasta
21. Lainnya
Jumlah
Tabel 7
(%)
1. Tidak/Belum
Sekolah
2. Belum Tamat
SD/ Sederajat
3. Tamat SD/
Sederajat
4. SLTP/ Sederajat
6. Diploma I/II
38
7. Diploma 3/ S.
Muda
8. Diploma IV/ 56
Strata I
9. Strata II
Jumlah
Tunggulrejo
Tunggulrejo)
a) Pengolahan Lahan
b) Benih
c) Penanaman
d) Pemupukan
40
B. Analisis Data
1. Identitas Responden
a. Umur Responden
Tabel 8
(Tahun)
41
1. 17-37 1 5,3
(Produktif usia
muda)
2. 38-70 18 94,7
(Produktif usia
tua)
3. >71 (tidak 0 0
produktif)
Jumlah 19 100
dibutuhkan.
b. Pendidikan Responden
Tabel 9
(Orang) (%)
1. SD 7 36,84
2. SMP 6 31,58
3. SMA/SMK 6 31,58
Jumlah 19 100
Tabel 10
. (Orang e (%)
1. Jenis Laki-Laki
Kelamin Perempua
Jumlah
44
2. Tingkat TK
Pendidika SD
n SMP
SMA
Tidak
Sekolah
S1
Jumlah
11.
45
Tabel 11
Desa Tunggu7lrejo
(m2)
1. Sempit 11 57,90
(<800)
2. Sedang 6 31,59
(1.000 –
2.000)
3. Luas 2 10,52
(2.200 –
4.500)
38Jumlah 19 100
C. Hasil Penelitian
Tabel 12
Desa Tunggulrejo
1. Kostanta
26.953 35.760 .754 .464
2. LN_X1 (
Luas
-.036 .104 -.344 .736
Lahan)
47
3. LN_X2 (
16.975 5.823 2.915 .012
Benih)
4. LN_X3
(Pupuk
348.955 135.780 .689 .503
kandang)
5. LN_X4
27.773 14.432 7.082 .000
Pestisida
6. LN_X5
(Tenaga
2.967 10.930 .271 .790
Kerja)
R Square .996
F-hitung 652.519
Keterangan
Keterangan:
X3 : Pupuk (Kg)
X4 : Pestisida (liter)
D1 : Pengalaman Bertani
(≤) 3 tahun
b. Uji F
c. Uji t
tenaga kerja.
2) Variabel Pupuk
3) Variabel Pestisida
hijau.
kerja,
hasil produksi.
2) Variabel Pestisida
a. Biaya Produksi
54
tenaga kerja.
Desa Tunggulrejo.
55
2 Pupuk 41,3 12
16.938 699.519
(Kg)
3 Pestisi 38 86,23
133.97 5.024.2
da (Kg) 9 11
Jumlah 100
5.826.3
61
Sumber: Analisis Data Primer 2019
Tunggulrejo.
56
Tabel 14 berikut
Tabel 14
Tunggulrejo
(Tahun)
Tabel 15
(Rp) (Rp)
2 Penanaman 9 50.000
463.158
5 Pemanenan 48 50.000
2.415.789
6 Penjemuran 22 50.000
1.081.579
Jumlah
4.218.421
Rp 4.218.421.
59
implisit
16berikut.
Tabel 16
1 Benih 1.950.00
1.950.00 0
0
2 Pupuk 835.400
835.400
3 Pestisida 2.545.60
2.545.60
0 0
4 Tenaga 80.575.0
80.575.0
Kerja 00 00
5 Penyusut
2.644.96 2.644.96
an Alat 5 5
60
6 Biaya
lain-lain
Jumlah 100
b. Penerimaan
Tabel 17
No Uraian Jumlah
61
c. Pendapatan
Tabel 18
Desa Tunggulrejo
1 Penerimaan 437.988.158
d. Keuntungan
Tabel 19
Desa Tunggulrejo
1 Penerimaan 437.988.158
3 Biaya Implisit 0
Keuntungan 349.437.293
ratio.
R/C ratio
Jumlah Pengeluaran
Ho : R/C ratio ≤ 1
Pengambilan keputusan:
R = 437.988.158
C = 88.550.965
(Ha dierima)
64
BAB V. PENUTUP
A. Simpulan
berikut ;
terdiri dari luas lahan, jumlah benih, pupuk, pestisida, dan jumlah tenaga
hijau adalah luas lahan, jumlah benih, pupuk, pestisida, dan jumlah tenaga
64
65
B. Saran
kacang hijau.
dikurang agar berada pada tingkat efisien alokatif (harga), karena tenaga
Daftar Pustaka
Purwono, 2012. Karakteristik Tanaman Kacang Hijau. Jurnal bahan kajian teori
tanaman kacang hijau.
Soekartawi. A. Soeharjo, J.L. Dillon, dan J.B Hardaker. 1986. Ilmu Usahatani
Untuk Pengembangan Petani Kecil. Jakarta: Universitas Indonesia.
Suarni dan Yasin, 2011. Jagung Sebagai Sumber Pangan Fungsional. Iptek
Tanaman Pangan. Membahas isu pembangunan pertanian tanaman pangan.
ISSN 1907-4263. Vol. 6 No. 1 Mei 2011. Pusat Penelitian dan Pengembangan
Tanaman Pangan. Badan Litbang Pertanian.
Suratiyah, Ken. 2015. Ilmu Usahatani. Jakarta: Penebar Swadaya.
66
67
KIUSIONER
DAFTAR PERTANYAAN
PETANI KACANG HIJAU
DESA TUNGGULREJO
Hormat kami
Budi suprayitno
68
B. Data usahatani
1. Apa alasan Anda untuk bertani kacang hijau? Mengapa Anda tidak
menanam komoditi lain ?
………………………………………………………………………………
……...………
2. Di lahan apa Anda menanam kacang hijau?
………………………………………………………………………………
………………
3. Berapa luas lahan yang Anda miliki untuk menanam kacang hijau?
………………………………………………………………………………
………………
4. Pada bulan berapa dan berapa lama Anda menanam kacang hijau hingga
panen?
………………………………………………………………………………
………………
5. Berapa produksi kacang hijau yang dihasilkan?
………………………………………………………………………………
………………
6. Berapa harga produksi kacang hijau yang dijual per kg nya?
………………………………………………………………………………
………………
7. Berapa jumlah benih yang digunakan per hektar lahan?
………………………………………………………………………………
………
69
Variables Entered/Removedb
Variables Variables
Model Entered Removed Method
1 tenaga kerja,
pestisida, pupuk,
. Enter
benih, luas
lahana
Model Summary
ANOVAb
Total 3027610.526 18
Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients