OLEH
RAHMATIA
20170205009
POLEWALI
2021
ABSTRAK
sayuran pada sektor Hortikulura yang memiliki nilai ekonomi yang tinggi
tahun 2018 yakni sebesar 131,9 ton. Adapun penghasil bawang merah
modal yang tinggi pula maka biaya produksi pun akan naik. Iklim dan
cuaca merupakan suatu hal yan tidak bisa di cegah oleh manusia,
sehingga pada saat musim penghujan maka banyak bawang merah akan
Mandar”.
Kecamatan Binuang
Batetannga
1.4 Manfaat
sebagai bumbu masak, bawang merah juga dapat dijadikan sebagai obat
tradisional.
memiliki nilai jual yang tinggi sehingga banyak banayak petani yang
memilih untuk menanamnya. Selain karena memiliki nilai jual yang tinggu
tanaman ini juga memiliki umur tanaman yang terbilang pendek sehingga
pula.
2.2 Petani
seorang petani.
Menurut Mosher (dalam Mandru 2018:8) dalam melakukan
pada umumnya.
2.3 Usahatani
sampai daratan tinggi yaitu pada ketinggian 0-900 mdpldengan curah ujan
bawang merah pada ketinggian optimal 250 mdpl, Rahayu dan Nur (dalam
dengan baik serta umbi yang baik pula. Untuk menggemburkann tanah
yang akan ditanami bawang merah, atau dengan cara menggunakan alat
memperbaiki lapisan tanah yang awalnya tidak gembur serta masih rapat
Penyediaan benih ini dapat dilakukan dengan cara membuat beih sendiri
ataupun membeli benih. Kualits umbi bawang merah ini dapat menetukan
hasil produksi yang akan datang. Sehingga umbi yang baik untuk ditanam
berasal dari tanaman yang cukup lama/tua yaitu dengan umur 70-80 hari
setelah tanam.
2.4.4 Penanaman
Setelah lahan dan bibit telah siap maka langkah selanjutnya adalah
tanam 15x15 cm 15x20 cm atau 20x20 cm. Pada lahan di dataran tinggi
tempat umbi/benih akan ditanam, umbi yang akan ditanam terlebih dahulu
masukka umbi ke dalam lubang tanah, dengan posisi ujung umbi agak
2.4.5 Pemupukan
(pupuk kandang) diberikan sekitar 10-20 ton/ha atau 2 kg/m2. Lebih baik
kg/ha, KCL 75 kg/ha dan TSP 250 kg/ha. Umumnya bawang merah
dua kali dan jangan sampai mendekati usia 25-35 hari,Lingga dan
penyemprotan
hujan, akan tetapi tetap membutuhkan air yang banyak. jika pada saat
setiap hari sejak tanam sampai satu minggu sebelum panen. Penyiraman
dapat dilakukan pagi dan sore. Kalaupun sulit untu melakukan penyiraman
pada saat pagi dan sore setiap hari maka setidaknya dilakukan pada pagi
2.4.7 Menyiang
kondisi gulma, penyiangan ini dilakukan pada saat tanaman mulai tumbuh
tanaman.
tanaman bawang merah seperti ulat grayak, ulat daun, ulat tanah,
nematoda, kutu daun, bercak ungu, embun tepung, busuk leher batang,
2.4.9 Panen
bawang merah dapat dipanen jika umurnya sudah cukup tua, pada
2.5 Produksi
dengan cara yang tidak baik maka akan menghasilkan kwalitas yang
kurang baik. Proses yang dilakukan akan mendapatkan timbal balik yang
dapat dilihat dari hasil produksi . semakin baik cara yang dlaukan dalam
proses produksi makan akan semakian baik pula kwalitas yang akan
diperoleh.
merupakan hal yang tidak dapat dihindari dalam melakukan sebiah usaha.
.
2.6 Biaya
tidak akan terhindar dari yang namanya biaya baik itu biaya tetap maupun
produk.
2.6.1 Fix cost yaitu biaya yang diguanakan dalam usahatani namun
produk
2.6.2 Variabel cost yaitu biaya yang digunakan dalam produksi usahatani
2.6.3 Total cost yaitu kesluruhan biaya yang digunakan dalam melakukan
produksi tersebut. Total biaya ini diperoleh dari biaya tetap dijumlahkan
2.8 Pendapatan
pendapatan.
2.9 Kelayakan
kelayakan/efisiannya.
Total biaya
Penerimaan
Pendapatan
III METODE PENELITIAN
populasi digunakan sebagai sampel. Istilah lain dari sampel jenuh adalah
sensus”
akan diambil semua namun bila sujeknya lebih dari 100 orang maka akan
kondisi yang ada di lapangan. Melihat fakta-fakta yang ada pada lapangan
2. Metode wawancara
informasi lainnya.
4. Dokumentasi
yang juga sangat dibutuhkan saat penelitian dengan dokumentasi ini ini
dekskriftif kuantitatif dimana data yang akan diperoleh akan berisi angka-
1. Data primer
langsung oleh peneliti baik itu melalui wawancara mauapun dari kuisioner
berbagai sumber atau pihak dan instansi yang berkaitan dengan penelitian
yang dilakukan. Data-data ini dapat diperoleh dari BPS, serta data dari
digunaka dalam proses produksi baik itu biaya tetap maupun biaya
variabel.
TC = TFC+TVC
Analisis penerimaan ini diperleh dari hasil kali dari harga barang
bawang merah).
Dengan rumus:
TR = PxQ
Keterangan : TR : Total penerimaan (total revenue)
P : Harga (Rp)
Q : Jumlah (Kg)
π =TR−TC
total revenue
R/C Ratio = TR:TC atau R/C Ratio = total cost
Jika nilai R/C Ratio < 1 maka usaha tidak layak dikembangkan
Y=a0+b1X1+b2X2+b3X3+b4X4+b5X5+e
Keterangan :
X1 = Luas lahan
X2 = Bibit
X3 = Tenaga kerja
X4 = pupuk
X5 = pestisida
a = Konstanta
b = Koefisien
e = Galat/residu
uji orde pertama (first order test) (Irfan Arif Firmansya dan Ebban Bagus
1. Uji Hipotesis
Keterangan :
3.5.6 Deskriptif
subjek yang sedang kita teliti. Dengan kuisioner dan sebagainya. Maka
dalam satu suatu ruamh sebagai suatu kesatuan atau manajemen dan
(Rp)
6. Biaya tetap (fix cost) adalah biaya yang dikeluarkan dalam kegiatan
7. Biaya tidak tetap (variable cost) adalah biaya yang dikeluarkan dalam
10. R/C Ratio adalah pengukuran apakah usahatani tersebut layak atau
biaya
IV KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN
jarak dari permukaan air lau dan kantor Kecamatan 1 km serta jarak dari
ibu kota kabupaten sekitar 7 km. Desa Batetangnga terdiri dari 13 dusun.
sebagai berikut:
No
Kondisi Geografis Keterangan
.
3. Pegunungan 3654 ha
4. Keadaan suhu 35 ˚C
5. Dataran 134 ha
1 Petani 59 %
2 Perikanan 5%
3 Industri (pabrik, kerajinan) 2%
4 Jasa 20%
5 Pedagang/wiraswasta 11%
6 Angkutan 2%
7 Lainnya 1%
1 TK/PAUD 5
2 SD/MI 9
3 SMP/MTs 2
4 SMA/MA 2
atas.
Tabel 5 : Keadaan sosial Desa Batetangnga pada bidang keagamaan
1 Mesjid 5
2 Mushollah 19
1 Pustu 1
2 Polindes 2
3 Posyandu 9
4 MCK 7
1 Persawahan 164 ha
2 Perkebunan
1. Kakao 1090 ha
2. Durian 738 ha
3. Langsat 1480 ha
4. Kopi 44.5 ha
5. Kelapa 16,4b ha
dikatakan baik.
1 Pembudidayaan/pembesaran 5 Ha
ikan nila
Jika dilihat dari tabel kodisi keadaan sosial maka dapat dikatakan bahwa
desa terdiri dari Kepala desa sebagai pemimpin tertinggi pada organisasi
desa, sekretaris desa, kasi pemerintahan, kasi, pembangunan, kasi
yang usianya masih muda mereka masih memiliki tenaga yang kuat serta
1. 30-40 4 40
2. 41-50 5 50
3 51-60 1 10
Jumlah 10 100,00
Sumber : data primer setelah diolah, 2021
1 SD/MI 6 60
2 SMP/MTs 3 30
3 SMA/MA 1 10
Jumlah 10 100,00
adalah suami atau istri, anak, saudara kandung serta anggota keluarga
lain yang masih tinggal dalam satu rumah dan masih dalam tanggungan.
semakin banyak pula beban hidup yang harus dipenuhi. Untuk lebih
1 2-3 4 40,00
2 4-5 6 60,00
Jumlah 10 100,00
60,00%.
1 2 4 40,00
2 3 4 40,00
3 4 2 20,00
Jumlah 10 100,00
Luas lahan garapan seorang petani merupakan salah atu faktor yang
petani tersebut. Hal ini disebabkan karena semakin luas lahan yang
produksi dan pendapatan yang lebih tinggi. Untuk lebih jelasnya dapat
10- 30 4 40,00
31-60 4 40,00
61-100 2 20,00
Jumlah 10 100,00
suatu produk. Dalam biaya usahatani dibagi menjadi dua bagian yaitu
Biaya yang digunakan dala usahatani ada dua yaitu biaya tetap
denga biaya variabel. Pada setiap proses produksi baik itu produksi
jangka pendek maupun produksi jangka panjang akan tetap dipengaruhi
oleh boiaya aik itu biaya tetap maupun biaya tidak tetap. Biaya tetap yaitu
pertanian sedangkan biaya tidak tetap yaitu biaya yang sedikit banyaknya
Sesuai dengan hal di atas, maka untuk mengetahui Fix cost dan
1 Fix Cost
penyusutan
alat 239.750
2 Variable Cost
a. tenaga kerja
-pengolahan
tanah 3 5 HKP 50.000 750.000
-penanaman 20,5 1 HKP 25.000 512.500
c. Pupuk
d. Pestisida
115.00
2,7
Detain Kg 0 310.500
130.00
3,15
Antracol Kg 0 409.500
650.00
0,45
Alika Lliter 0 292.500
540.00
0,35
Prevathon Lliter 0 189.000
e. Komsumsi 300.000
10.974.55 10.974.55
jumlah (2) 0 0
11.226.40
Jumlah (1+2) 0
5.2.2 Produksi
jumlah produksi dengan harga jual yang berlaku. Untuk lebih jelasnnya
produksi dan nilai produksi dapat dilihat pada tabel 10 di bawah ini :
Tabel 15 : rata-rata produksi bawang merah dan nilai produksi (Rp) dalam
satu kali musim panen dengan luas lahan 0,48 Ha. Di Desa
Batengnga Kecamatan Binuang Kabupaten Polewali Mandar
No. Uraian Jumlah
5.2.3 Pendapatan
penerimaan yang diterima oleh petani setiap musim tanam dari hasil
dikeluarkan pada saat proses produksi baik itu biaya tetap maupun biaya
Rp9.773.600.
Jika nilai R/C Ratio < 1 maka usaha tidak layak dikembangkan
lahan, bibit, tenaga kerja, pupuk dan pestisida sedangkan variabel terikat
Coefficientsa
Model Unstandardized Standardize T Sig.
Coefficients d
Coefficients
B Std. Beta
Error
(Constan 4,118 1,217 3,384 ,028
t)
Lahan ,302 ,191 ,256 1,580 ,189
Benih -,048 ,195 -,041 -,247 ,817
1
Tenaga ,159 ,182 ,135 ,869 ,434
Kerja
Pupuk -,902 ,191 -,739 -4,729 ,009
Pestisida ,525 ,169 ,471 3,112 ,036
Sumber : data primer setelah diolah, 2021
a. Variabel luas lahan dengan nilai t hitung 1,580 < 2,776 pada t tabel
Hal ini berarti lahan (X1) tidak berpengaruh nyata terhadap produksi
b. Variabel bibit dengan nilai t hitung 0,247 < 2,776 pada t tabel dengan
signifikansi P = 0,817 > 0,05 maka H0 diterima dan H1 ditolak. Hal ini
merah
c. Variabel tenaga kerja dengan nilai 0,896 < 2,776 pada t tabel dengan
signifikansi P = 0,434 > 0,05 maka H0 diterima dan H1 ditolak. Hal ini
d. Variabel pupuk dengan nilai -4,729 > 2,776 pada t tabel dengan
signifikansi P = 0,009 < 0,05 maka H0 ditolak dan H1 diterima. Hal ini
e. Variabel pestisida dengan nilai 3,112 > 2,776 pada t tabel dengan
signifikansi P = 0,036 < 0,05 maka H0 ditolak dan H1 diterima. Hal ini
independen (X) yang tidak signifikan yaitu lahan (X1), Benih (X2), tenaga
Kerja (X3). Hal ini menunjukkan bahwa lahan, benih serta tenaga kerja
tidak berpengaruh nyata terhadap terhadap produksi bawang merah,