PROPOSAL SKRIPSI
Disusun Oleh:
dengan ibu kota Tais, kehidupan masyarakatnya terdiri dari berbagai macam suku,
mulai dari suku serawai, Jawa, Bali, Bugis, Batak dan Minang Kabau
tahun 2003 dengan ibu kota Tais. Suku masyarakatnya begitu beraneka ragam mulai
mereka hidup bersama dengan penduduk asli secara rukun dan damai. Selain berbahasa
Beradasarkan data BPS tahun 2021, jumlah penduduk Kabupaten Seluma pada tahun
berjumlah penduduk yang sedikit daerah ini dikategorikan sebagai daerah miskin dan
belum dikembangkannya potensi unggulan didaerah tersebut. Namun pada tahum 2008
semua itu berubah semenjak menanam padi sudah dijadikan potensi unggulan.
pantai seluma dalam sektor perikanan, serta kelapa sawit yang menjadi unggulan di
sektor perkebunan.
tinggi dan juga dikembangkannya teknologi membuat produk dari bahan kelapa sawit
membantu pertumbuhan ekonomi nasional. Sebagai salah satu hasil perkebunan yang
berperan penting dalam perekonomian, kelapa sawit menjadi produk pertanian yang
ada perkebunan milik suasta serta di dukung mengelolaan hasil perkebunan tersebut
oleh pihak suasta (pabrik pengolahan kelapa sawit), kelapa sawit tersebut diproses
meningkatnya permintaan akan minyak sawit. Oleh karena itu pemerintah berupaya
untuk memperluas areal perkebunan kelapa sawit tersebut, dan juga di Kabupaten
Lawang Agung karena mereka bergantung dari perkebunan kelapa sawit. Namun
nyatanya produtivitas perekebunan kelapa sawit di daerah ini masihlah rendah karena
biaya produksi yang tergolong tinggi. Hal ini disebabkan jalan dari lokasi perkebunan
pengangkutan hasil tandan buah sawit segar (TBS) dari lokasi perkebunan ketempat
penjualan , mengakibat rusaknya tandan buah segar (rontok). Belum lagi faktor lain
seperti meningkatnya harga pupuk dan pestisida sehingga menambah biaya operasional
produksi
.Akibatnya rantai suplai produk harus terintegrasi secara vertikal antara produsen
atau pemasok, pengolahan dan pemasaran hasil pertanian, serta masih banyak petani
pengolahan dan pemasaran hasil pertanian, dan banyaknya petani yang masih tidak
melakukan penanaman
secara tidak benar. Sehingga berpengaruh berkurangnya pasokan hasil produksi dari
hulu kehilir
Tabel 1.1 Luas area, Produksi, Produktivitas dan Jumlah Petani Kelapa Sawit
menurut Kabupaten/Kota Di Provinsi Bengkulu tahun 2013
LUAS PRODUKTI JUMLAH
KABUPATEN/ PRODUKSI
NO AREA VITAS PETANI
KOTA (Ton/Tahun)
(Ha) (Kg/Ha) (KK)
1 Kab. Bengkulu Utara 27.843 63.746 3.525 17.160
2 Kab. Mukomuko 103.209 272.932 3.620 48.004
3 Kab. Rejang Lebong 475 368 2.329 230
4 Kab. Kepahiang 132 169 2.522 90
5 Kab. Lebong 490 235 3.133 325
Kab. Bengkulu
6 Selatan 13.730 30.388 2.877 12.148
7 Kab. Seluma 31.354 66.807 3.195 13.573
8 Kab. Kaur 7.978 11.649 3.085 6.609
9 Kota Bengkulu 1.824 6.342 4.050 1.083
Kab. Bengkulu
10 Tengah 7.282 13.580 3.690 6.159
Sumber : BPS Statistik Area and Palm Oil Production of Smallholder by District and Tree Crop
Classfication, 2013
kabupaten yang mendapatkan angka tertinggi pada luas area yaitu 103.209 Ha, pada
produksi yaitu 272.932 Ton/tahun, dan Jumlah petani yaitu 48.004 KK. Namun ternyata
yaitu 3.690 Kg/Ha. padahal selain produktivitas, Bengkulu Tengah mempunyai angka
Kab.Seluma sendiri menempati angka yang cukup tinggi yaitu posisi kedua
didalam Luas area 31.354 Ha, dan produksi 66.807 Ton/tahun. sedangkan posisi kedua
dalam produktivitas yaitu Kab. Bengkulu Utara yaitu 3.525 Kg/Ha dan jumlah petani
17.160 KK.
Tabel 1.2 Luas Areal Tanaman Perkebunan Menurut Kecamatan dan Jenis
Tanaman (hektar) di Kabupaten Seluma tahun 2018
Luas Areal Tanaman Perkebunan Menurut
Kecamatan dan Jenis Tanaman (hektar)
Kecamatan
Kelapa Sawit Kelapa Karet Kopi
2018 2018 2018 2018
Semidang Alas Maras 2287.0 162.0 1058.0 125.0
Semidang Alas 2398.0 195.0 1055.0 1500.0
Talo 1414.0 42.0 1720.0 79.0
Ilir Talo 4079.0 162.0 1214.0 43.0
Talo Kecil 751.0 13.0 587.0 194.0
Ulu Talo 999.0 23.0 487.0 923.0
Seluma 280.0 6.0 484.0 33.0
Seluma Selatan 1737.0 77.0 171.0 36.0
Seluma Barat 2760.0 103.0 2406.0 91.0
Seluma Timur 1351.0 46.0 1567.0 138.0
Seluma Utara 1254.5 52.0 1255.0 1217.0
Sukaraja 8242.5 228.0 6606.0 141.0
Air Periukan 2801.0 85.0 3658.0 51.0
Lubuk Sandi 1091.0 59.0 3794.0 3412.0
Kabupaten Seluma 31445.0 1253.0 26062.0 7983.0
Data. BPS.2018
Berdasarkan table 1.2 dalam tingkat Kecamatan di Kab. Seluma, ternyata Kecamatan
Air periukan mempunyai angka yang cukup tinggi dan menempati posisi tertinggi
ketiga dalam luas area perkebunan kelapa sawit yaitu 2801.0 Ha. Dan angka tertinggi
berada pada Kecamatan Sukaraja yaitu 8242,5 Ha dalam perkebunan Kelapa sawit.
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini
adalah?
Bagaimana pengaruh faktor produksi (luas lahan, pupuk dan tenaga kerja)
terhadap produksi Tandan Buah Segar (TBS) kelapa sawit Desa Lawang Agung
Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah adapun tujuan penelitian ini
adalah :
Pengaruh faktor produksi (luas lahan, pupuk dan tenaga kerja) terhadap produksi
Tandan Buah Segar (TBS) kelapa sawit Desa Lawang Agung Kecamatan Air Periukan
Kabupaten Seluma
produksi tandan buah segar (tbs) kelapa sawit desa lawang agung kecamatan air
a. Bagi peneliti Melalui penelitian ini, penulis dapat menambah ilmu yang
a. Bagi Lingkungan Akademik Hasil penelitian ini dapat menambah manfaat bagi
fakultas program studi atau mahasiswa lain yang ingin melakukan penelitian
lebih lanjut mengenai studi tersebut, serta sebagai bahan bacaan bagi mahasiswa
Universitas Bengkulu.
a.
mengetahui dampak faktor produksi (luas lahan, pupuk dan tenaga kerja)
Sebelum mempelajari kegiatan produksi kita harus memahami apa itu fungsi
produksi. Fungsi produksi itu sendiri adalah hubungan antara faktor-faktor yang
ketergantungan antara tingkat input yang digunakan dalam proses produksi dengan
tingkat output yang dihasilkan. Faktor-faktor produksi dikenal pula dengan istilah input
Definisi yang lain adalah persamaan dari hubungan antara tingkat input yang
digunakan dengan output yang dihasilkan. Input disebut juga dengan faktor-faktor
Q= f (K,L,R,T)
Dimana:
Q = output
R = sumber daya
K = kapita/ modal
T = teknologi
L = tenaga kerja.
Fungsi produksi adalah hubungan antara jumlah output maksimum yang dapat
dicapai oleh setiap set input (faktor produksi). Fungsi ini diperbaiki untuk setiap tingkat
Fungsi produksi sangat berhubungan erat oleh teknologi yang ada, yang artinya
hubungan input/output dari setiap sistem produksi merupakan fungsi dari karakteristik
teknologi pabrik, peralatan, tenaga kerja, bahan, dll yang digunakan oleh perusahaan.
Fungsi produksi sangat terkait oleh teknologi yang ada, maksudnya adalah
bahwa input/output dari sistem produksi adalah fungsi dari karakteristik tenaga kerja,
dalam menghasilkan produk, ataupun tenaga kerja yang diberi program pelatihan akan
menambah produktivitas kerja serta mepunyai fungsi produksi baru yang dihasilkan.
Dalam kegiatan produksi ada pengaruh anatara hubungan fungsional diantara dua
variable., yaitu beberapa output yang diproduksi dan dan beberapa input yang
digunakan
Pengertian Luas Lahan menurut Sukirnno adalah tanah yang mencakup bagian
permukaan bumi yang diolah menjadi tempat bercocok tanam dan juga menjadi tempat
Tanah pada bagian permukaan bumi yang dijadikan tempat untuk cocok tanam serta
Tanah adalah faktor produksi karena merupakan pabrik dari produk pertanian dan juga
penananmanan dan menjadi hasil yang akan petani terima. Meningkatnya luas lahan
terpenting karena akan mendapatkan balas jasa yang lebih tinggi disbanding faktor lain.
Luas lahan pertanian mempengaruhi skala usaha tani yang pada akhirnya
Luas lahan mempengaruhi skala usaha tani hingga tingkat efisiensi usaha tani
yang dijalankan
2.1.3 Pupuk
Supaya tanaman menjadi subur dan meningkat produksinya perlu diberi pupuk.
Untuk menanam jenis tanaman apapun pupuk merupakan hal yang harus dilakukan
untuk mencukupi kebutuhannya dan bisa juga untuk meningkatkan kesuburan tanah
agar layak digunakan sebagai _ untuk tanaman. Dengan dimilikinya peran pupuk dalam
Menurut Pinus langar dan Marsono (2019) berdasarkan asal pembuatan pupuk
terdiri dari dua kelompok yaitu pupuk organik dan pupuk anorganik
a. Pupuk organik
Pupuk organic adalah pupuk yang diolah berasal dari hewan dan
b. Pupuk anorganik
Pupuk anorganik dikenal dengan pupuk kimia yang berasal dari bahan
tetapi ada pula berasal langsung sari alam. Misalanya pupuk fosfat atau
organik, seperti bokashi padat dan cair. Cara mendapatkan dua produk
tersebut bisa menggunakan bakteri dari pupuk cair organik, yang mana
d. Kompos
organik. (Yuliprianto,2010).
Menurut Memet Hakim dan Cucu Suherman (2018) pemupukan pada tanaman kelapa
sawit memegang peranan sangat penting lebih dari 50% biaya pemeliharaan tanaman
Pemupukan merupakan faktor penting dalam penanaman kelapa sawit karena lebih dari
Jadi untuk mendapatkan hasil terbaik dari tanaman apapun jenis tanamannya
pemupukan merupakan hal yang sangat penting dilakukan agar kesuburan tanaman
terpenuhi sehingga hasil produksinya meningkat. Disamping itu pupuk juga bisa
Disini tenaga kerja berperan untuk memaksimalkan setiap factor produksi untuk
menghasilkan hal yang bermanfaat. Faktor produksi perlu didukung dengan adanya
tenaga kerja yang terampil, jika kualitas tenaga kerjanya baik maka akan baik juga hasil
mekakukan pekerjaan guna menghasil barang atau jasa baik untuk memenuhi kebutuhan
sendiri maupun masyarakat. Hal ini menunjukkan bahwa tenaga kerja sangatlah penting
dalam kehidupan masyarakat yang mana hasil dari tenaga kerja akan dinikmati oleh
banyak orang.
Ada dua kategori penduduk di suatu Negara yaitu pekerja dan non-pekerja.
Menurut Payaman J. Simanjuntak Penduduk dapat dikatakan tenaga kerja disaat mereka
sedang bekerja atau dalam mencari pekerjaan sambil bersekolah atau mengurus rumah
rumah tangga. Sedangkan jika penduduk tersebut tersebut tidak mampu atau tidak mau
Individu yang berada pada usia kerja dapat dikatakan sebagain tenaga kerja, BPS
Indonesia mengidentifikasi dari 15-64 tahun menjadi usia kerja bagi penduduk. Artinya
seseorang yang berada dibawah usia 15 tahun adalah bukan usia kerja melainkan usia
sekolah dan penduduk diatas usia 64 tahun juga bukanlah usia kerja karena mereka
3. Rerangka Penelitian
Dari permasalahan yang telah dirumuskan, tujuan penelitian, dan landasan teori
tandan buah segar (tbs) kelapa sawit desa lawang agung kecamatan air periukan
kabupaten seluma, Maka disusunlah rerangka berfikir penelitian dalam gambar berikut:
PRODUKSI (Y)
PUPUK (X2)
4. Hipotesis
Hipotesis dari penelitian ini adalah bahwa luas lahan, pupuk, dan tenaga kerja
mempengaruhi produksi tandan buah segar (tbs) kelapa sawit desa lawang agung
dilakukan dengan melihat langsung masalah yang muncul di lokasi penelitian. Metode
ini dapat menjelaskan subjek tertentu didalam jenis penelitian selawa peride tertentu,
atau identifikasi fenomena yang terjadi di suatu tempat yang belum tentu sama pada
Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif yang artinya penelitian ini mearik
kesimpulan dari hipotesis yang diajukan dengan menganalisis data kuantitatif. Metodi
ini berdasar pada filsavat positiveme untuk meneliti sampel tertentu pada populasi,
mengumpulkan data dengan alat penelitian, menganalisis data kuantitatif/statistik
Pengumpulan data dalam penelitian ini meliputi data primer dan sekunder. Data
primer didapat dengan melakukan wawancara dan memberikan kuisoner kepada petani
secara langsung. Sedangkan Data Sekunder didapat dari instansi yang terkait seperti
Penulis menggunakan data BPS dan data dari petani kelapa sawit untuk
Bagaimana pengaruh faktor produksi (luas lahan, pupuk dan tenaga kerja)
terhadap produksi tandan buah segar (TBS) kelapa sawit di desa Lawang Agung
Analisis dari pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat harus dilakukan
untuk menjawab rumus pertanyaan. Oleh karena itu penulis memakai rumus regresi
Dimana :
a = Konstanta Regresi
x2 = Pupuk (Kg)
e = Error
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S. 1993. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Rineka Cipta, Jakarta.
Bisuk, P. 2009. Analisis Tataniaga Dan Elastisitas Transmisi Harga CPO Internasional
Terhadap Harga TBS (Tandan Buah Segar) Kelapa Sawit Di Desa Mananti
Kecamatan Hutaraja Tinggi Kabupaten Padang Lawas. Skripsi Departemen Sosial
Ekonomi Pertaian Universitas Sumatera Utara, Medan.
Kausar, dan Zaman. K. 2011. Analisis Hubungan Patron-Klien Hubungan Toke dan
Petani Sawit Di Kecamatan Tambusai Utara Kabupaten Rokan Hulu, Indonesian
Journal of Agricultural Economics (IJAE), Riau.
Memet Hakim dan Cucu Suherman. 2018. Replanting Kelapa Sawit. Penebar Swadaya.
Jakarta
Lingga Pinus dan Marsono. 2019. Pedoman lengkap memupuk tanaman organic dan
anorganik. Penebar Swadaya. Jakarta
Sastrosayono, S. 2003. Budi Daya Kelapa Sawit. Penerbit AgroMedia Pustaka. Jakarta.
Scott. J. C. (1993). Patron Client Politics and Change In South East Asia. Published by
American Political Science Association.