Anda di halaman 1dari 33

Laporan Studi Kasus

PT. ITI
Kelompok A2
Kesehatan dan Ergonomi

Periode 4-9 Juli 2023


Anggota Kelompok
● dr. Fransiska Fortunata Tanuwijaya
● dr. Ghina Efrilia Roza
● dr. Henry Handoko
● dr. Indo Mamesah
● dr. Jefly Mandala Putra, M.M.
● dr. Joshua Bernadi
● dr. Katelino Marpaung
● dr. Khairunnisa
● dr. Kharina Rizki Aulia, M.K.M.
● dr. Lady Aqnes Kurniawati
● dr. M. Novalfi Deswanto
● dr. Made Arlita Dian Septiantari
● dr. Monica Aprillia Pangjaya
● dr. Muhammad Nur Richard Syaimura
● dr. Nabilah Sri Wildansyah
● dr. Nadhila
● dr. Nana
Profil PT. ITI
● Badan Usaha Milik Negara (BUMN)
● Alamat: Jawa Barat
● Jumlah pegawai: 415 orang (397 tetap, 9 tidak tetap, 9 direksi, dewan dan staf komisaris)
● Sektor usaha: bidang industri telekomunikasi, elektronika, kelistrikan/ energi, serta optimalisasi
pemanfaatan sumber daya
● Asuransi pegawai: BPJS Kesehatan dan BPJS-TK
● Kelembagaan P2K3: Tim P2K3 (Panitia Pembina Kesehatan dan Keselamatan Kerja) melalui
Surat Keputusan Direksi dan disahkan oleh Kepala Dinas Transmigrasi dan Tenaga Kerja Kota
Bandung
Sertifikasi Perusahaan
● ISO 9001:2015 Sucofindo International Services QSC 01480,
● ISO 14001:2015 Sucofindo International Certification Services EMS 00270
● OHSAS 18001:2007 Sucofindo International Certification Services OSH 00452,
● CIQS 2000:2009 Telkom Professional Certification Center,
● Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja: Menteri Tenaga Kerja dan
Transmigrasi Bendera Emas
● Penghargaan Kecelakaan Nihil: Menteri Ketenagakerjaan Republik Indonesia
Alur Produksi Tabung LPG 3 kg

Step 1 Step 2 Step 3 Step 4


Pressing Flanging Footring welding Handguard
200 & 250 ton welding

Step 8 Step 7 Step 6 Step 5


Shotblasting Hydrostatic test Circumferential Neckring welding
welding

Step 9 Step 10 Step 11


Pasang valve Leak test Numerator
Fasilitas Pelayanan Kesehatan
● Bekerja sama dengan PT WBI
● Berdasarkan UU No. 24 tahun 2011 dibentuk 2 BPJS → BPJS Kesehatan dan BPJS
Ketenagakerjaan
● Terhitung mulai 1 November 2014 Klinik Pratama WBI resmi menjadi FKTP Program
BPJS Kesehatan dan melayani salah satunya tenaga kerja PT.ITI beserta keluarga
● Sebagai wujud kepedulian terhadap tenaga kerja dan mensukseskan program BPJS
Ketenagakerjaan PT WBI ikut berperan sebagai Lembaga Pelaksana Pelayanan Pengobatan
dan Perawatan Program JKK dengan PKS Nomor : PER/15/012016, Nomor : 121/25/WBI-
USAHA/III/16, tanggal 4 Januari 2015
Program Kesehatan
Promotif Preventif
● Senam pagi ● Edukasi sikap dan posisi kerja
● Pelatihan atau pembinaan di bidang ergonomi
kesehatan kerja ● Edukasi dan penyediaan alat pelindung
● Fasilitas sarana olahraga diri yang sesuai
● Konsumsi makanan bergizi seimbang ● Sosialisasi SOP
difasilitasi dengan tersedianya kantin ● Pemeriksaan kesehatan/medical check
yang memenuhi persyaratan up secara berkala

Kuratif Rehabilitatif
● Memberikan layanan kesehatan ● Bekerja sama dengan layanan
dengan bekerja sama dengan PT WBI rehabilitasi medis untuk pekerja yang
● Instalasi Farmasi mengalami kecelakaan kerja atau
penyakit akibat kerja
Pencegahan HIV/AIDS
Kep 68/MEN/2004 tentang Pencegahan dan Penanggulangan HIV/AIDS di Tempat Kerja

Kebijakan Perlindungan
Membuat kebijakan terkait penerapan Menjaga kerahasiaan, pemeriksaan
program pencegahan dan HIV/AIDS atas dasar kesukarelaan dan
penanggulangan HIV/AIDS persetujuan tertulis, serta non-
diskriminasi

Pendidikan Prosedur K3 Khusus


Membuat penyuluhan tentang cara Memastikan keselamatan dan kesehatan
penularan dan pencegahan HIV/AIDS lingkungan kerja, terutama jika terdapat
risiko penularan HIV/AIDS
Pencegahan Narkoba
PER. 11 /MEN/VI/2005 tentang Pencegahan, Penanggulangan, Penyalahgunaan dan Peredaran
Gelap Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif Lainnya di Tempat Kerja

Kebijakan Pemeriksaan
Menetapkan kebijakan tentang Melakukan tes kepada tenaga kerja yang
pencegahan, penanggulangan, dan diduga menyalahgunakan narkoba
peredaran gelap narkotika, serta
membentuk unit penanganan terkait

Pendidikan
Membuat penyuluhan tentang
pencegahan, penanggulangan, dan
peredaran gelap narkoba secara rutin
Pemeriksaan Kesehatan Tenaga Kerja
Permenakertrans No. 2 Tahun 1980 tentang Pemeriksaan Kesehatan Kerja

Sebelum Bekerja Berkala Khusus

Bagi calon karyawan, Bagi para karyawan, dilakukan Pemeriksaan kesehatan yang
dilaksanakan MCU. Hal ini MCU berkala yaitu 1 kali dilakukan secara khusus untuk
dilakukan dengan tujuan agar setiap tahun. Hal ini tenaga kerja tertentu.
tenaga kerja masuk dengan dilakukan dengan tujuan untuk
kondisi optimal, dan sebagai mencegah penyakit dan
data medis dasar. mempertahankan kesehatan
karyawan.

Hasil Pengamatan:
PT. ITI melakukan kerja sama dengan PT. WBI untuk melaksanakan MCU
bagi karyawan PT. ITI
Medical Check Up
Dilaksanakan oleh PT. WBI

● Pemeriksaan tekanan darah


● Pemeriksaan tinggi badan & berat badan
● Pemeriksaan fisik
● Pemeriksaan mata & tes buta warna
● Pemeriksaan lab darah, urine, dan
lainnya
● Pemeriksaan Rontgen dada
● Pemeriksaan EKG
● Konsultasi dokter
Kesesuaian Pekerja dengan Alat

Lingkungan Kerja Beban Kerja


● Lingkungan kerja sempit ● Tidak terdapat informasi mengenai
● Ventilasi minimal jadwal dan jam kerja
● Pencahayaan kurang ● Pada perusahaan sejenis jam kerja
● Iklim kerja panas dengan total 8 jam/shift

Aktivitas kerja termasuk dalam beban kerja sedang


Ketentuan Pengadaan
Kantin dan Ruang Makan
Menurut Surat Edaran Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No. SE. 01/Men/1979 tentang
Pengadaan Kantin dan Ruang Makan:
● Semua perusahaan yang mempekerjakan buruh antara 50 sampai 200 orang supaya
menyediakan ruang tempat makan di perusahaan yang bersangkutan
● Semua perusahaan yang mempekerjakan buruh lebih dari 200 orang supaya menyediakan
kantin di perusahaan yang bersangkutan

Hasil Pengamatan:
Kegiatan pemenuhan gizi pekerja PT.ITI telah menyediakan kantin sehat bagi karyawan
(Sumber annual report PT ITI 2020)
Ketentuan Dapur dan Ruang Makan
● Letak :
○ tidak jauh dari ruang makan
○ tidak berhubungan langsung dengan tempat kerja
○ fasilitas dapur dan ruang makan cukup memadai
● Keadaan/kondisi:
○ mudah dibersihkan
○ penerangan cukup
○ ventilasi memadai
○ tidak menyebarkan panas/bau/uap
○ lantai tidak licin
○ ruangan cukup
○ bebas dari serangga dan binatang pengerat.
Ketentuan Dapur dan Ruang Makan

Syarat perusahaan catering yang mengelola makanan bagi tenaga kerja, menurut SE Dirjen Binawas No. SE.
86/BW/1989 tentang perusahaan catering yang mengelola makanan bagi tenaga kerja:

● Setiap perusahaan catering yang mengelola makanan pada perusahaan harus terlebih dahulu
mendapatkan rekomendasi dari Depnaker
● Rekomendasi diberikan berdasarkan persyaratan-persyaratan kesehatan, hygiene dan sanitasi
● Setiap kantor Depnaker agar melaksanakan pembinaan/penataran kepada perusahaan-perusahaan
catering yang beroperasi di daerahnya, khususnya mengenai hygiene, sanitasi dan penanggulangan
keracunan makanan.
Masalah Gizi Rekomendasi solusi masalah gizi pekerja

Pekerja ● Melakukan pengaturan waktu (shift) kerja


● Penyelenggaraan makan di tempat kerja
Faktor risiko masalah
● Penyediaan minum di tempat kerja terutama
gizi pekerja
tempat kerja dengan suhu tinggi
● Jenis kelamin ● Pemberian edukasi gizi pada pekerja
● Usia ● Pemantauan status kesehatan dan status gizi
● Kebiasaan sarapan pekerja terutama untuk pekerja dengan masalah
● Pengaturan jam makan gizi lebih dan gizi kurang.
● Kondisi fisiologis pekerja
Masalah terkait Ergonomi
● Postur Kerja yang tidak ergonomis: Pekerja masih sering melakukan posisi membungkuk dalam proses bekerja
● Kursi yang digunakan memiliki tatakan duduk yang keras dan tanpa sandaran
● Prolonged standing dengan gerakan repetitive
● Stasiun kerja tidak ergonomis: pekerja bekerja di tempat yang sempit
● Tinggi meja tempat kerja terlalu rendah pada pekerja dengan posisi berdiri
● Mengangkat barang tidak dengan Teknik yang benar, Mengangkat benda yang terlalu rendah
REBA

RULA
Pemecahan Masalah terkait Ergonomi
● Disediakan tempat penyimpanan tabung LPG khusus, yang terpisah dengan area kerja
● Penyesuaian tinggi meja dengan pekerja, terdapat injakan meja dan ruang akses kaki pada meja untuk pekerja
yang duduk
● Penyediaan kursi yang sesuai tinggi pekerja dan terdapat sandaran
● Pekerja diberi waktu untuk melakukan stretching untuk mengatasi kelelahan otot setiap 1 jam sekali, selama 5-10
menit
● Ruang lingkup kerja diperluas untuk meningkatkan ruang gerak pekerja
● Jarak antar karyawan yang bekerja diperlebar
● Ditetapkan standar berat beban objek yang diangkut pekerja serta disediakan alat bantu untuk pengangkutan
● Diadakan pelatihan berkala mengenai ergonomi tata cara mengangkut barang yang sesuai standar, posisi duduk
dan berdiri
Penyakit Akibat Kerja (PAK) terkait Ergonomi
1. Tendinitis : gerakan repetitif mempengaruhi tendon
2. Tenosynovitis : gerakan repetitif pada pergelangan tangan
3. Ganglion : Gerakan repetitif pada pergelangan tangan
4. Bursitis : Gerakan sendi bahu atau lutut yg repetitif
5. Epicondylitis : Gerakan repetitif pada siku
6. CTS : Gerakan repetitif pada pergelangan tangan dengan
menggunakan peralatan bergetar
7. Trigger finger : Gerakan berulang, pegangan lama dengan keras dan sering
8. Neck tension : Mempertahankan posisi tegak dalam waktu lama
9. Osteoarticular deviation : postur dan gerakan membungkuk
10. HNP : posisi mengangkat tidak ergonomis
11. LBP : Posisi kerja tidak ergonomis
10 Besar Penyakit pada Pelayanan Kesehatan

Akibat Posisi Kerja dan Lama Berdiri : Akibat Pengelasan :

Myalgia Luka bakar


Low Back Pain Korpus alienum pada mata
Varises
Akibat Pengelasan :

Akibat Pengecatan : Trauma benda tumpul


Carpal tunnel syndrome
Rhinitis alergi
Nausea vomiting dan
Akibat Kebisingan :
dizziness
Dermatitis kontak iritan Noise Induced Hearing Loss
Sarana P3K
Dasar Hukum :

Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No.


PER.15/MEN/VIII/2008 tentang Pertolongan Pertama
Pada Kecelakaan di Tempat Kerja

Hasil Pengamatan : Tidak ditemukan sarana terkait P3K


Sarana P3K
● Fasilitas P3K: ● Kotak P3K dari bahan yang kuat dan mudah
○ Ruang P3K dibawa, berwarna putih dengan logo P3K warna
○ Kotak P3K dan isi hijau
○ Alat evakuasi dan alat transportasi ● Penempatan kotak P3K:
(tandu, ambulans) ○ Mudah dilihat dan dijangkau, diberi tanda
○ Fasilitas tambahan (shower) arah yang jelas, cukup cahaya, mudah
● Wajib menyediakan ruang P3K → pekerja diangkat apabila akan digunakan
≥ 100 orang; potensi bahaya tinggi ○ Sesuai jumlah pekerja, jenis dan jumlah
● Rasio petugas P3K dengan jumlah pekerja: kotak P3K
○ Tempat kerja dengan unit kerja berjarak ≥
500 meter → tiap unit kerja harus
menyediakan kotak P3K sesuai jumlah
pekerja
○ Tempat kerja pada lantai yang berbeda di
gedung bertingkat → tiap unit kerja harus
menyediakan kotak P3K sesuai jumlah
pekerja
Sarana P3K
● Jenis dan isi kotak P3K: ● Jumlah pekerja, jenis kotak P3K, dan jumlah
kotak P3K:
Personil Kesehatan
Dokter Kesehatan Paramedis Perusahaan
Kerja ● Permenaker No. 01/ 1979 ttg Kewajiban Latihan
● Hiperkes bagi tenaga Paramedis Perusahaan
UU No.1 / 1970 pasal 8
● Permenaker No. 01/1976
ttg Kewajiban Latihan
Hiperkes Bagi Dokter Ahli K3
Perusahaan; ● Permenaker No. 02/ 1992 ttg Tata cara
● Permenaker No. 02/ 1980 Penunjukan Kewajiban dan wewenang ahli K3
tentang pemeriksaan
Kesehatan Tenaga Kerja
Dalam Penyelenggara Ahli K3 Kimia dan Petugas K3
Keselamatan Kerja
Kimia
● Kepmenaker No. 187/ 1999 ttg Pengendalian
Bahan Kimia Berbahaya di Tempat kerja
Tugas dan Kewajiban Personil Kesehatan

Dokter Perusahaan Paramedis Perusahaan


Dokter yang bekerja di suatu perusahaan Tenaga Paramedis yang ditugaskan untuk
yang bertugas atau bertanggung jawab melaksanakan atau membantu
atas higiene perusahaan keselamatan dan penyelenggaraan tugas higiene perusahaan
kesehatan kerja keselamatan dan kesehatan kerja di
perusahaan atas petunjuk dokter perusahaan
Identifikasi Bahaya
No Proses Fisika Kimia Biologi Ergonomi Psikologi Kemungkinan Kemungkinan
Kerja PAK Kecelakaan
Kerja

1. Pressing Iklim Fume Berdiri lama, gerakan Target Heat cramps, heat Terjepit mesin,
(200 dan kerja membungkuk, rotasi pada produksi exhaustion, heat stroke, terbentur
250 ton) panas, leher dan pinggang, dehidrasi, miliaria, NIHL, badan mesin,
bising gerakan berulang, bursitis, epicondylitis, tertimpa plat
mengangkat beban kerja, ganglion, tendonitis,
tidak menggunakan tenosynovitis, neck tension,
pelindung telinga, trigger finger, osteoarticular
pencahayaan kurang, deviations, HNP, LBP, stress
tidak menggunakan kerja, corpus alienum mata
masker, tidak
menggunakan googles

2 Flanging Iklim Fume Berdiri lama, gerakan Target Heat cramps, heat Terjepit mesin,
kerja berulang, rotasi pada leher produksi exhaustion, heat stroke, Terbentur
panas, dan pinggang, tidak dehidrasi, miliaria, NIHL, badan mesin,
bising menggunakan pelindung bursitis, epicondylitis, tertimpa plat
telinga, tidak menggunakan ganglion, tendonitis,
googles, pencahayaan tenosynovitis, neck tension,
kurang trigger finger,, LBP, stress
kerja, corpus alienum mata
3 Footring Iklim kerja Sinar UV, Berdiri lama, gerakan Target Heat cramps, heat Tersandung kabel
welding, panas, Asap, fume membungkuk, rotasi pada leher produksi exhaustion, heat stroke, mesin las, terjatuh,
Handguard Bising, dan pinggang, gerakan dehidrasi, miliaria, NIHL, terkena percikan
welding, vibrasi, berulang, meja kerja kurang luka bakar, bursitis, CTS, api las, tersengat
neckring korsleting tinggi, tidak menggunakan epicondylitis, ganglion, listrik, ledakan dan
welding, pelindung wajah, telinga, dan tendonitis, tenosynovitis, kebakaran,
circumferential anggota tubuh lainnya neck tension, trigger finger,
welding osteoarticular deviations,
HNP, LBP, penyakit paru,
kanker, penyakit ginjal,
kerusakan sistem saraf

4 Hydrostatic test Iklim kerja Bakteri, Berdiri lama, membungkuk, Target Heat cramps, heat Terjatuh,
panas jamur, virus rotasi pada leher dan pinggang, produksi exhaustion, heat stroke, Terpeselet,
gerakan berulang, tidak dehidrasi, miliaria, tertimpa material
menggunakan pelindung dermatitis, bursitis, CTS,
telinga, pencahayaan kurang, epicondylitis, ganglion,
tidak menggunakan masker, tendonitis, tenosynovitis,
tidak menggunakan sarung neck tension, trigger finger,
tangan, apron, serta boot osteoarticular deviations,
HNP, LBP
5 Shotblasting Iklim Terpapar Berdiri lama, membungkuk, Target Heat cramps, heat Terjatuh, terjepit dan
kerja liquid dan rotasi pada leher dan produksi syncope, heat stroke, terbentur mesin,
panas, terhirup: pinggang, menunduk, posisi heat exhaustion, kejatuhan plat
Bising, HCl, Thinner meja kerja terlalu rendah, dehidrasi, NIHL,
vibrasi A, thinner B, mengangkat tidak stress kerja, miliaria,
timah AZ, ergonomis, gerakan LBP, tendonitis,
dll berulang, tidak tenosynovitis, CTS,
menggunakan pelindung luka akibat zat kimia
telinga

6 Pasang valve Iklim Berdiri lama, membungkuk, Target Heat cramps, heat Terjepit mesin,
kerja rotasi pada leher dan produksi syncope, heat stroke, Terbentur badan
panas pinggang, menunduk, heat exhaustion, mesin, kejatuhan
mengangkat tidak dehidrasi, stress kerja, tabung,
ergonomis, gerakan miliaria, LBP, CTS
berulang, tidak tendonitis,
menggunakan pelindung tenosynovitis
telinga, pencahayaan kurang,
tidak menggunakan masker/
digantungkan di dagu
7 Leak test Iklim kerja Bakteri, Duduk membungkuk, Target Heat cramps, heat Terjatuh,
panas, jamur dan berdiri lama, menunduk, produksi syncope, heat tertimpa
virus gerakan twisting, kesulitan stroke, heat material
menjangkau benda/ exhaustion,
tombol, gerakan berulang, dehidrasi, stress
Tidak menggunakan kerja, miliaria, LBP,
masker, tidak tendonitis,
menggunakan sarung tenosynovitis, CTS,
tangan, apron, dan sepatu dermatitis
boot

8 Numerator Iklim kerja Gerakan twisting, gerakan Target Heat cramps, heat Terjepit mesin,
panas berulang Pencahayaan produksi syncope, heat Terbentur
kurang, Tidak stroke, heat badan mesin,
menggunakan masker exhaustion, tertimpa
dehidrasi, stress tabung
kerja, miliaria, LBP,
tendonitis,
tenosynovitis
Kesimpulan dan Saran
Kesimpulan Saran

● Sudah menjalankan system program Dalam mempertahankan program


Kesehatan kerja yang dibuat bagi pekerja kesehatan kerja yang baik, maka diperlukan beberapa
maupun pengusaha sebagai upaya promotif dan hal sebagai berikut:
preventif terjadinya kecelakaan kerja dan
● Penerapan sistem manajemen keselamatan dan
penyakit akibat kerja sehingga terciptanya
keamanan dan kesehatan fisik, mental, kesehatan kerja dengan benar sesuai
emosional bagi pekerja dan pengusaha perundang-undangan.
● ● Potensi bahaya yang mungkin terjadi di
SOP kerja, prasarana, sistem tanggap darurat
dan pemakaian APD pada perusahaan PT.ITI lingkungan kerja perlu dievaluasi dan
masih memerlukan perbaikan untuk ditindaklanjuti oleh perusahaan.
● Perlu dilakukan pelatihan keterampilan
mencegah terjadinya kecelakaan kerja dan
penyakit akibat kerja. keselamatan kerja
Thank You !

CREDITS: This presentation template was created by


Slidesgo, including icons by Flaticon and infographics
& images by Freepik

Anda mungkin juga menyukai