Anda di halaman 1dari 103

Pelayanan Kesehatan Kerja

Pengertian
Pengertian

• Kesehatan Kerja adalah upaya yang


ditujukan untuk melindungi setiap orang
yang berada di tempat kerja agar hidup
sehat dan terbebas dari gangguan
kesehatan serta pengaruh buruk yang
diakibatkan dari pekerjaan.
Pelayanan Kesehatan
Kerja
Prinsip Penerapan Norma
Kesehatan Kerja
Prinsip Penerapan Norma
Kesehatan Kerja

1. UU No. 1 Tahun 1970 tentang


Kesehatan Kerja
Prinsip Penerapan Norma
Kesehatan Kerja

2. Permenaker No 5 Tahun 2018 tentang


K3 Lingkungan Kerja (Pengganti
Peraturan Menteri Perburuhan No 7
tahun 1964 tentang Syarat Kesehatan,
Kebersihan, Serta Penerangan Dalam
Tempat Kerja. Dan Permenaker 13
tahun 2011 tentang Faktor Fisika dan
Kimia)
Prinsip Penerapan Norma
Kesehatan Kerja

3. Surat Edaran Menteri Tenaga Kerja No 1


Tahun 1979 tentang Pengadaan Kantin
dan Ruang Makan
Prinsip Penerapan Norma
Kesehatan Kerja

4. Surat Edaran Dirjen Binawas No 86


Tahun 1989 tentang Perusahaan
Catering yang mengelola Makanan bagi
Tenaga Kerja
Prinsip Penerapan Norma
Kesehatan Kerja

5. Permenaker No. 03 Tahun 1982 tentang


Pelayanan Kesehatan Kerja
Prinsip Penerapan Norma
Kesehatan Kerja

6. Permenaker No 15 Tahun 2008 tentang


P3K
Pelayanan Kesehatan Kerja
Pasal 3 UU No. 1 Tahun 1970
Pasal 3 UU No. 1 Tahun 1970 yang
Berkaitan dengan Kesehatan Kerja

1. Memberikan Pertolongan Pertama Pada


Kecelakaan (P3K)
2. Memberikan Alat Pelindung Diri (APD)
Pasal 3 UU No. 1 Tahun 1970 yang
Berkaitan Dengan Kesehatan Kerja

3. Mencegah dan mengendalikan penyakit


akibat kerja
4. Memperoleh penerangan yang cukup dan
sesuai
Pasal 3 UU No. 1 Tahun 1970 yang
Berkaitan Dengan Kesehatan Kerja

5. Menyelenggarakan suhu dan lembab


udara yang baik
6. Menyelenggarakan penyegaran udara
yang cukup
Pasal 3 UU No. 1 Tahun 1970 yang
Berkaitan Dengan Kesehatan Kerja

7. Memelihara kebersihan, kesehatan &


ketertiban
8. Memperoleh keserasian antara tenaga
kerja, lingkungan, cara kerja & proses
kerjanya
Pelayanan Kesehatan
Kerja
Pasal 2 Permenaker no 3 tahun 1982
Pasal 2 Permenaker no 3 tahun
1982

1. Pemeriksaan kesehatan tenaga kerja


(awal, berkala, khusus)
(Permenakertrans Nomor 02 tahun
1980 )
2. Pembinaan & pengawasan atas
penyesuaian pekerjaan terhadap tenaga
kerja
Pasal 2 Permenaker no 3 tahun
1982

3. Pembinaan & pengawasan terhadap


lingkungan kerja
4. Pembinaan & pengawasan
perlengkapan sanitasi air
Pasal 2 Permenaker no 3 tahun
1982

5. Pembinaan & pengawasan


perlengkapan kesehatan tenaga kerja
6. Pencegahan dan pengobatan terhadap
penyakit umum dan akibat kecelakaan
Pasal 2 Permenaker no 3 tahun
1982

7. Pendidikan kesehatan untuk tenaga


kerja dan latihan untuk petugas P3K
8. Memberikan nasehat mengenai
perencanaan dan pembuatan tempat
kerja, pemilikan alat pelindung diri yang
diperlukan dan gizi serta
penyelenggaraan makan di tempat kerja
Pasal 2 Permenaker no 3 tahun
1982

9. Membantu usaha rehabilitasi akibat


kecelakaan atau penyakit akibat
kecelakaan
10. Pembinaan dan pengawasan terhadap
tenaga kerja yang mempunyai kelainan
tertentu dalam kesehatannya
Pasal 2 Permenaker no 3 tahun
1982

11. Memberikan laporan berkala tentang


PKK kepada pengurus
Pelayanan Kesehatan Kerja
Surat Edaran Menteri Tenaga Kerja
Surat Edaran Menteri Tenaga
Kerja No 1 Tahun 1979

• Pengadaan Kantin dan Ruang Makan

1. Menyediakan ruang makan untuk


perusahaan yang mempekerjakan buruh
antara 50-200 orang
Surat Edaran Menteri Tenaga
Kerja No 1 Tahun 1979

• Pengadaan Kantin dan Ruang Makan

2. Menyediakan kantin untuk perusahaan


yang mempekerjakan lebih dari 200
orang
Pelayanan Kesehatan
Kerja
Surat Edaran Dirjen Binawas
Surat Edaran Dirjen Binawas No. 86
Tahun 1989 Tentang Mengelola
Makanan

1. Setiap perusahaan catering yang


mengelola makanan pada perusahaan-
perusahaan harus terlebih dahulu
mendapatkan rekomendasi dari
Depnaker (Kantor Departemen tenaga
Kerja setempat)
Surat Edaran Dirjen Binawas No. 86
Tahun 1989 Tentang Mengelola
Makanan

2. Rekomendasi diberikan berdasarkan


persyaratan-persyaratan kesehatan,
higiene dan sanitasi
Surat Edaran Dirjen Binawas No. 86
Tahun 1989 Tentang Mengelola
Makanan

3. Setiap Kantor Departemen Tenaga Kerja


agar melaksanakan pembinaan
penataran kepada perusahaan-
perusahaan catering yang beroperasi di
daerahnya, khususnya mengenai
hygiene, sanitasi dan penanggulangan
keracunan.
Surat Edaran Dirjen Binawas No. 86
Tahun 1989 Tentang Mengelola
Makanan

4. Setiap Kantor Departemen Tenaga Kerja


agar memonitor tindak lanjut
perusahaan-perusahaan catering
tersebut di wilayahnya.
Pelayanan Kesehatan Kerja
Penyakit Akibat Kerja
Penyakit Akibat Kerja
(Occupational Diseases)

• ILO (International Labour Organization)


1996 : Penyakit yang diderita sebagai akibat
terpapar dari faktor – faktor risiko yang
timbul dari kegiatan kerja.
Penyakit Akibat Kerja
(Occupational Diseases)

• Permenaker No 1 Tahun 1981 tentang wajib


lapor penyakit akibat kerja : setiap penyakit
yang disebabkan oleh pekerjaan atau
lingkungan kerja.
Pelayanan Kesehatan
Kerja
Upaya Kesehatan Kerja
Program atau kegiatan harus
bersifat komprehensif, meliputi :

1. Pencegahan (Preventif)
2. Pembinaan (Promotif)
3. Pengobatan (Kuratif)
4. Pemulihan (Rehabilitatif)
Upaya Preventif :

• Optimalisasi beban kerja


• Pengendalian lingkungan kerja (teknis,
administratif, APD/PPE)
• Pemeriksaan Kesehatan Tenaga Kerja
(Awal, Berkala, Khusus)
• Pengaturan waktu kerja (rotasi, mutasi,
pengurangan jam kerja terpapar faktor
risiko dll)
Upaya Preventif :

• Penempatan atau pemindahan tenaga


kerja sesuai kondisi kesehatan
• Penerapan higiene dan sanitasi
• Penerapan prinsip ergonomi kerja
• Prosedur kerja aman (SOP)
Upaya Preventif :

• Pelaporan data kesehatan kerja,


vaksinasi dll
• Pemberian makanan sesuai kebutuhan
gizi
Upaya Promotif :

• Pembinaan kesehatan kerja


• Pendidikan dan pelatihan bidang
kesehatan kerja
• Perbaikan gizi kerja
• Program olahraga/senam kesegaran
jasmani di tempat kerja
Upaya Promotif :

• Program bebas rokok di tempat kerja


• Penerapan ergonomi kerja
• Pembinaan cara hidup sehat
• Program pencegahan dan
penanggulangan HIV/AIDS dan narkoba
di tempat kerja
Upaya Promotif :

• Penyebarluasan informasi kesehatan


kerja melalui penyuluhan dan media KIE
(Komunikasi, Informasi dan Edukasi),
dengan topik yang relevan.
• Instruksi K3 sebelum mulai bekerja
misalnya safety talk
Upaya Kuratif :

• Pemberian P3K
• Pengobatan, perawatan terhadap
tenaga kerja yang sakit atau cidera
• Tindakan Operasi Dll.
Upaya Rehabilitatif :

• Kompensasi kecelakaan kerja & PAK


• Fisiotherapi
• Konsultasi psikologis, dll.
Pelayanan Kesehatan Kerja
Prinsip- Prinsip Penyelenggaraan
Prinsip- Prinsip Penyelenggaraan
Pelayanan Kesehatan Kerja

1. Pelayanan kesehatan kerja wajib


melaksanakan tugas pokok pelayanan
kesehatan kerja secara menyeluruh dan
terpadu (komperhensif) yang meliputi
upaya kesehatan :
Prinsip- Prinsip Penyelenggaraan
Pelayanan Kesehatan Kerja

• Pencegahan (preventif)
• Pembinaan/peningkatan (promotif)
• Pengobatan (kuratif)
• Pemulihan (rehabilitatif)
Prinsip- Prinsip Penyelenggaraan
Pelayanan Kesehatan Kerja

• Dengan lebih menitik beratkan pada


upaya kesehatan pencegahan dan
pembinaan (preventif dan promotif).
Prinsip- Prinsip Penyelenggaraan
Pelayanan Kesehatan Kerja

2. Penanggung jawab pelayanan kesehatan


kerja adalah dokter pemeriksa kesehatan
tenaga kerja, sedangkan tenaga
pelaksananya dapat terdiri dari :
Prinsip- Prinsip Penyelenggaraan
Pelayanan Kesehatan Kerja

• Dokter pemeriksa kesehatan tenaga kerja


(penanggung jawab merangkap
pelaksana)
• Dokter perusahaan
• Paramedis perusahaan
Prinsip- Prinsip Penyelenggaraan
Pelayanan Kesehatan Kerja

3. Teknis penyelenggaraan program atau


kegiatan pelayanan kesehatan kerja
mengacu pada prinsip-prinsip:
Prinsip- Prinsip Penyelenggaraan
Pelayanan Kesehatan Kerja

• Program atau kegiatan kesehatan kerja


berupa upaya kesehatan secara
menyeluruh dan terpadu, dengan lebih
menitik beratkan pada upaya kesehatan
preventif dan promotif tanpa
mengurangi upaya kesehatan kuratif dan
rehabilitatif.
Prinsip- Prinsip Penyelenggaraan
Pelayanan Kesehatan Kerja

• Upaya kesehatan yang bersifat kuratif


dan rehabilitatif minimal berupa
pelayanan kesehatan kerja yang bersifat
dasar yaitu:
Prinsip- Prinsip Penyelenggaraan
Pelayanan Kesehatan Kerja

• Pemberian Pertolongan Pertama Pada


Kecelakaan (P3K)
• Pengobatan (rawat jalan tingkat pertama)
Prinsip- Prinsip Penyelenggaraan
Pelayanan Kesehatan Kerja

• Perencanaan program dan kegiatan


pelayanan kesehatan kerja dibuat
dengan skala prioritas dan
mempertimbangkan kondisi perusahaan,
permasalahan kesehatan di perusahaan
maupun masalah kesehatan umum
lainnya.
Pelayanan Kesehatan
Kerja
Pelaksanaan Pelayanan
Kesehatan Kerja
Upaya Kesehatan Kerja

• Dilaksanakan melalui Lembaga Kesehatan


Kerja :

• Pelayanan Kesehatan Kerja


• Permenaker No. 03/1982
Upaya Kesehatan Kerja

• PJK3 bidang Kesehatan Kerja


• Permenaker No.04/Men/1995
Jasa pemeriksaan kesehatan tenaga kerja,
pelayanan kesehatan kerja dan pengujian
lingkungan kerja dapat berupa: RS
pemerintah/swasta, Lab. Klinik, Lab
Lingkungan dll. Mendapat Surat Keputusan
Penunjukan (SKP) dari Dirjen Binwasnaker.
Pelayanan Kesehatan Kerja
Bentuk Penyelenggaraan
Bentuk Penyelenggaraan Pelayanan
Kesehatan Kerja
(Permenakertrans no. 03/1982)

• Diselenggarakan sendiri oleh pengurus:


• Poliklinik perusahaan
• Rumah sakit perusahaan
Bentuk Penyelenggaraan Pelayanan
Kesehatan Kerja
(Permenakertrans no. 03/1982)

• Diselenggarakan melalui pengadaan


ikatan/kerja sama dengan dokter atau
pelayanan kesehatan lain:
• Dokter praktek swasta
• Puskesmas
• Poliklinik swasta
• Rumah sakit
Bentuk Penyelenggaraan Pelayanan
Kesehatan Kerja
(Permenakertrans no. 03/1982)

• Diselenggarakan secara bersama antar


beberapa perusahaan :
• Rumah sakit pekerja
• Dan lain-lain
Pelayanan Kesehatan
Kerja
Pelaksana Pelayanan
Kesehatan Kerja
Dilaksanakan oleh SDM yang
memiliki kompetensi kesehatan
kerja

• Dokter kesehatan kerja :


• Permenakertrans No 1 th 1976. Dokter
perusahaan, wajib pelatihan hiperkes &
KK
Dilaksanakan oleh SDM yang
memiliki kompetensi kesehatan
kerja

• UU No. 1/ 1970 pasal 8, Permenakertrans


No. 02/Men/1980. Dokter pemeriksa
kesehatan TK, dibenarkan oleh direktur
mendapat Surat Keputusan Penunjukan
(SKP) dari Dirjen Binwasnaker
Dilaksanakan oleh SDM yang
memiliki kompetensi kesehatan
kerja

• Permenakertrans Per. 03/Men/1982.


Dokter pemeriksa kesehatan TK sebagai
penanggung jawab PKK
Dilaksanakan oleh SDM yang
memiliki kompetensi kesehatan
kerja

• Paramedis Perusahaan :
• Permenaker No. 01/1979. Wajib Latihan
Hyperkes
Dilaksanakan oleh SDM yang
memiliki kompetensi kesehatan
kerja

• Kewajiban Pengurus :
1. Memberikan PKK sesuai kemajuan ilmu
& teknologi
Dilaksanakan oleh SDM yang
memiliki kompetensi kesehatan
kerja

2. Memberikan kebebasan profesional


kepada dokter yang menjalankan
Pelayanan Kesehatan Kerja.
Dilaksanakan oleh SDM yang
memiliki kompetensi kesehatan
kerja

• Dokter dan tenaga kesehatan dalam


melaksanakan Pelayanan Kesehatan Kerja
diberikan kebebasan untuk memasuki
tempat-tempat kerja untuk melakukan
pemeriksaan-pemeriksaan dan mendapatkan
keterangan-keterangan yang diperlukan.
Dilaksanakan oleh SDM yang
memiliki kompetensi kesehatan
kerja

3. Menyampaikan laporan pelaksanaan PKK


secara rutin kepada Dinas Tenaga Kerja
setempat dengan tembusan kepada
Departemen Tenaga Kerja dan
Transmigrasi up. Direktur Pengawasan
Norma K3.
Dilaksanakan oleh SDM yang
memiliki kompetensi kesehatan
kerja

• Kewajiban dokter dan paramedis


perusahaan :
• Memberikan keterangan tentang PKK kepada
Pegawai Pengawas Keselamatan dan
Kesehatan Kerja jika diperlukan.
Pelayanan Kesehatan Kerja
Petunjuk Teknis Penyelenggaraan
Petunjuk Teknis Penyelenggaraan
Pelayanan Kesehatan Kerja

• KepDirjen Binwasnaker Nomor 22 Tahun


2008
• Syarat Lembaga Pelayanan Masyrakat:
1. Memiliki personil kesehatan kerja yang
meliputi :
• Dokter penanggung jawab
pelayanan kesehatan kerja
Petunjuk Teknis Penyelenggaraan
Pelayanan Kesehatan Kerja

• Tenaga pelaksanaan kesehatan kerja


berupa dokter perusahaan dan atau
paramedis perusahaan
• Petugas administrasi atau pencatatan dan
pelaporan pelayanan kesehatan kerja
Petunjuk Teknis Penyelenggaraan
Pelayanan Kesehatan Kerja

2. Memiliki sarana dan prasarana pelayanan


kesehatan kerja
3. Pelayanan kesehatan kerja yang ada di
perusahaan mendapat pengesahan dari
instansi di bidang ketenagakerjaan sesuai
wilayah kewenangannya
Petunjuk Teknis Penyelenggaraan
Pelayanan Kesehatan Kerja

4. Pelayanan kesehatan kerja yang dilaksanakan


oleh pihak di luar perusahaan wajib
dilengkapi dengan Nota Kesepahaman
penyelenggaraan pelayanan kesehatan kerja
antara pengusaha dengan kepala unit
pelayanan kesehatan yang bersangkutan dan
dilaporkan ke instansi di bidang
ketenagakerjaan sesuai wilayah
kewenangannya.
Pelayanan Kesehatan
Kerja
Pengesahan Penyelenggaraan
Pengesahan Penyelenggaraan
Pelayanan Kesehatan Kerja Sesuai
Wilayah Kewenangan

• Lintas Kab/Kota ………… ; oleh Disnaker


Provinsi.
• Lintas Provinsi/Nasional …………… ; oleh
Depnakertrans.
Pelayanan Kesehatan Kerja
Syarat Personil Pelayanan
Kesehatan Kerja
Syarat Personil Pelayanan
Kesehatan Kerja

1. Syarat dokter penanggung jawab


pelayanan kesehatan kerja :
• Ditunjuk oleh pimpinan perusahaan
atau kepala unit/instansi yang
bersangkutan dan dilaporkan ke
instansi ketenagakerjaan sesuai
wilayah kewenangannya
Syarat Personil Pelayanan
Kesehatan Kerja

• Telah mendapatkan Surat Keputusan


Penunjukan (SKP) sebagai dokter pemeriksa
kesehatan tenaga kerja dari Direktur
Jenderal Pembinaan Pengawasan
Ketenagakerjaan, Departemen Tenaga Kerja
dan Transmigrasi; Memiliki sarana dan
prasarana pelayanan kesehatan kerja.
Syarat Personil Pelayanan
Kesehatan Kerja

2. Syarat tenaga pelaksana pelayanan


kesehatan kerja (dokter perusahaan dan
atau paramedis perusahaan) :
Syarat Personil Pelayanan
Kesehatan Kerja

• Memiliki sertifikat pelatihan hiperkes dan


keselamatan kerja (atau sertifikat lainnya)
sesuai peraturan perUndang-Undangan
yang berlaku;
Syarat Personil Pelayanan
Kesehatan Kerja

• Mematuhi etika profesi dokter dan tenaga


kesehatan lainnya sesuai kode etik profesi
dan peraturan perUndang-Undangan yang
berlaku;
Syarat Personil Pelayanan
Kesehatan Kerja

3. Syarat dokter perusahaan :


• Memiliki Surat Tanda Registrasi (STR)
dokter, atau sejenisnya sesuai peraturan
perundangan yang berlaku;
Syarat Personil Pelayanan
Kesehatan Kerja

• Surat ijin praktek (SIP) dokter yang masih


berlaku dari instansi yang berwenang.
Pelayanan Kesehatan
Kerja
Syarat Sarana & Prasarana
Syarat Sarana & Prasarana Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan Kerja
Syarat Sarana & Prasarana Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan Kerja
Syarat Sarana & Prasarana Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan Kerja
Syarat Sarana & Prasarana Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan Kerja
Pelayanan Kesehatan Kerja
Mekanisme Pengesahan
Mekanisme Pengesahan Pelayanan
Kesehatan Kerja

1. Pimpinan perusahaan mengajukan ke


instansi bidang ketenagakerjaan
melampirkan :
• Data perusahaan, personil dan sarana PKK
• Struktur Organisasi PKK
Mekanisme Pengesahan Pelayanan
Kesehatan Kerja

• Surat Penunjukan Dokter penanggung


jawab PKK
• Surat pernyataan Dokter PJ di atas materai
• Rencana Program PKK
Mekanisme Pengesahan Pelayanan
Kesehatan Kerja

2. Pegawai pengawas melakukan


pemeriksaan administrasi dan cek
lapangan.
3. Yang memenuhi persyaratan akan
diberikan pengesahaan
Pelayanan Kesehatan
Kerja
Syarat Dokter Penanggung Jawab
Syarat Dokter Penanggung Jawab
Pelayanan Kesehatan Kerja

• Permenakertrans No. 03/1982

1. Ditunjuk oleh pimpinan perusahaan


2. Disetujui oleh Direktur (Dirjen
Binwasnaker)
Syarat Dokter Penanggung Jawab
Pelayanan Kesehatan Kerja

• Telah memiliki Surat Keputusan


Penunjukkan (SKP) Dokter Pemeriksa
Kesehatan Tenaga Kerja dari Dirjen
Binwasnaker (Pembinaan Pengawasan
Ketenagakerjaan) Direktur Pengawasan
Kesehatan Kerja Depnakertrans.
Syarat Dokter Penanggung Jawab
Pelayanan Kesehatan Kerja

Note :
• Untuk perusahaan/instansi yang dokter
perusahaannya lebih dari 1 (satu) orang
yang wajib memiliki SKP cukup 1 orang
(penanggungjawabnya saja), tetapi dokter
perusahaan yang lain wajib memiliki
sertifikat pelatihan hiperkes.
Pelayanan Kesehatan Kerja
Penerbitan SKP Dokter
Penerbitan SKP Dokter Pemeriksa
Kesehatan Tenaga Kerja

• Mengajukan Permohonan Ke Direktur


Pengawasan Norma K3 dengan
melampirkan :
1) Surat penunjukan dari pimpinan
perusahaan atau kepala unit/instansi
2) Surat Pernyataan (sanggup mentaati
peraturan perundang-undangan di
bidang kesehatan kerja)
Penerbitan SKP Dokter Pemeriksa
Kesehatan Tenaga Kerja

3) Salinan Surat Keterangan telah training


Hiperkes bagi dokter perusahaan
4) Salinan Ijasah Dokter
5) Salinan Surat Ijin Dokter/STR
6) Salinan Surat Ijin Praktek
7) Pas foto warna ukuran 3X4 cm = 3 lembar
Penerbitan SKP Dokter Pemeriksa
Kesehatan Tenaga Kerja

• Syarat Dokter Pemeriksa Kesehatan Tenaga


Kerja :
1) Memahami peraturan perundang-
undangan K3 khususnya dibidang
kesehatan kerja
Penerbitan SKP Dokter Pemeriksa
Kesehatan Tenaga Kerja

2) Memenuhi persyaratan profesional yang


disyahkan oleh instansi yang berwenang
(Ijazah dokter, Surat Ijin Dokter/SID atau
STR dan Surat Ijin Praktek/SIP).

Anda mungkin juga menyukai