Anda di halaman 1dari 2

Anemia

No. Dokumen :067/UKP.


/2016
No Revisi :00
SOP
Tanggal :
Terbit
Halaman : 1/2
Puskesmas dr. Joko Purnomo Suko
Karanganyar II NIP 197510182008011003
1. Pengertian Stroke adalah defisit neurologis yang terjadi mendadak, lebih dari 24 jam
dan disebabkan oleh faktor vaskuler.
Stroke dibedakan menjadi dua, yaitu:
Stroke hemmoragik, biasanya disertai dengan sakit kepala, muntah,
penurunan kesadaran, tekanan darah tinggi
Stroke non hemoragik, biasanya tidak disertai sakit kepala hebat,
muntah, penurunan kesadaran, dan tekanan darah tidak tinggi.
2. Tujuan Agar petugas dapat memahami dan memberikan penanganan yang tepat
pada pasien luka bakar

3. Kebijakan

4. Referensi
Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter Di Fasilitas Pelayanan Kesehatan
Primer Edisi I, 2013
5. Alat dan Alat : stetoskop, hammer reflek, pen light
Bahan Bahan : alat tulis menulis, status pasien, blanko lab

6. Langkah- a. Petugas menerima pasien


langkah b. Petugas menayakan keluhan utama pada pasien/ keluarga pasien
apakah ada kelumpuhan anggota gerak satu sisi (hemiparesis),
gangguan sensorik satu sisi tubuh, hemianopsi( buta mendadak),
penglihatan ganda (diplopia) , vertigo, susah berbicara (afasia), sulit
menelan (disfagia), pelo (disartria), ataksia, kejang atau penurunan
kesadaran.
c. Petugas menyakan pada pasien/ keluarga pasien apakah pernah
mempunyai riwayat stroke sebelumnya, riwayat hipertensi, riwayat DM,
riwayat dislipedemi, kebiasaan merokok dan konsumsi alcohol.
d. Petugas melakukan cuci tangan sebelum melakukan pemeriksaan pada
pasien
e. Petugas melakukan pemeriksaan keadaan umum, kesadaran dan tanda
vital (nadi, suhu, dan frekuensi pernapasan)
f. Petugas melakukan pemeriksaan fisik dari kepala sampai ujung kaki.
g. Petugas melakukan pemeriksaan neurologis
1) Kesadaran: kualitatif dan kuantitatif (GCS)
2) Tanda rangsang meningeal: kaku kuduk, lasseque, kernig,
brudzinsky
3) Saraf kranialis : saraf I-XII
4) Motorik: kekuatan, tonus, reflex fisiologis, dan reflek patologis
5) Sensorik
6) Pemeriksaan fungsi luhur
7) Pada pasien dengan kesadaran menurun, perlu dilakukan
pemeriksaan reflex batang otak meliputi reflex kornea, reflex pupil
terhadap cahaya, reflex okulosefalik, reflex respirasi.
h. Petugas mencuci tangan setelah melakukan pemeriksaan pasien
i. Petugas menegakkan diagnosa stroke yang didapat dari anamnesa dan
pemeriksaan fisik.
j. Petugas memberikan informed consent untuk tindakan medis yang akan
dilakukan kepada pasien dan ditandatangani oleh pasien atau keluarga
pasien
k. Petugas memberikan terapi untuk pengobatan stroke:
1) Stabilisasi pasien dengan tindakan ABC
2) Pertimbangkan intubasi jika kesadaran stupor, koma, atau gagal
nafas
3) Pasang jalur infuse IV dengan larutan NaCL0,9% dengan kecepatan
20 ml/jam (jangan menggunakan cairan hipotoniss seperti dekstrosa
5% dalam air salin dan SALIN 0,45% karena dapat memperberat
edema otak)
4) Berikan O2 : 2-4 liter/menit via nasal canul
5) Jangan memberikan makanan atau minuman lewat mulut
6) Untuk stroke haemoragik:
a) Menurunkan tekanan darah untuk mencegah perdarahan ulang
pada orang yang dasaranya normotensi diturunkan samapi
sistolik 160 mmHg, pada orang dengan hipertensi sedikit lebih
tinggi
b) Tekanan dalam rongga tengkorak diturunkan dengan cara
meninggikan posisi kepala 15-30% sejajar dengan bahu.
7) Persiapkan pasien untuk dirujuk setelah kondisi lebih stabil
l. Petugas memberikan penjelasan mengenai rencana terapi kepada
keluarga pasien. Petugas memberikan penjelasan bahwa pasien
memerlukan pelayanan kesehatan sekunder yang memiliki dokter
spesialis saraf sehingga setelah pasien dalam keadaan stabil, pasien
akan dirujuk ke pelayanan kesehatan sekunder.
m. Petugas menulis hasil pemeriksaan fisik, laboratorium,diagnose dan
terapi kedalam rekam medic dan petugas menandatangani rekam medic
7. Diagram Alir Petugas menulis Petugas melakukan
etugas menerima
pasien
identitas psn di buku anamnesa
register

Petugas memberikan Petugas mendiagnosis Pemeriksaan vital sign


tatalaksana sesuai pasien sesuai anamnesa dan dan pemeriksaan fisik,
dengan diagnosis pemeriksaan fisik

Petugas merujuk pasien menulis hasil pemeriksaan menulis


setelah ke pelayanan fisik, diagnose dan terapi diagnose ke
kesehatan sekunder setelah buku rgister
kedalam rekam medic
pasien stabil IGD
pasien

8. Hal-hal yang Pasien yang membutuhkan fasilitas rujukan segera di rujuk ke fasiliats
perlu yang lebih tinggi setelah kondisi pasien stabil.
diperhatikan
9. Dokumen Catatan medis
terkait Catatan keperawatan

10. Unit terkait IGD


Rawat Inap
Rawat Jalan
Laboratorium

11. Rekaman No Yang diubah Isi Perubahan Tanggal Mulai diberlakukan


historis
perubahan

Anda mungkin juga menyukai