Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN KEGIATAN USAHA KESEHATAN MASYARAKAT

UPAYA KESEHATAN LINGKUNGAN


MELAKUKAN KUNJUNGAN RUMAH UNTUK MENILAI TEMPAT
TINGGAL
I. LATAR BELAKANG
Rumah merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia

yang

berfungsi sebagai tempat tinggal/hunian yang digunakan untuk berlindung


dari

gangguan

iklim

dan

makhluk

hidup

lainnya,

serta

tempat

pengembangan kehidupan keluarga.


Sanitasi adalah usaha kesehatan masyarakat yang menitikberatkan
pada pengawasan terhadap berbagai faktor lingkungan yang mempengaruhi
derajat kesehatan manusia.Menurut WHO, rumah adalah struktur fisik atau
bangunan untuk tempat berlindung, dimana lingkungan berguna untuk
kesehatan jasmani dan rohani serta keadaan sosialnya baik untuk kesehatan
keluarga dan individu.
Rumah sehat adalah bangunan tempat berlindung dan beristirahat serta
sebagai sarana pembinaan keluarga yang menumbuhkan kehidupan sehat
secara fisik, mental dan sosial, sehingga seluruh anggota keluarga dapat
bekerja secara produktif. Lingkup penilaian rumah sehat dilakukan terhadap
kelompok komponen rumah, sarana sanitasi dan perilaku penghuni, sebagai
berikut:
1. Kelompok komponen rumah, meliputi:
a. Langit-langit
b. Dinding
c. Lantai
d. Jendela kamar tidur
e. Jendela ruang keluarga dan ruang tamu
f. Ventilasi
g. Sarana pembuangan asap dapur
h. Pencahayaan

2. Kelompok sarana sanitasi, meliputi:


a. Sarana Air Bersih
b. Sarana Pembuangan Kotoran
c. Sarana Pembuangan Air Limbah
d. Sarana Pembuangan Sampah
3. Kelompok Perilaku Penghuni
a. Membuka jendela kamar tidur
b. Membuka jendela ruang keluarga
c. Membersihkan rumah dan halaman
d. Membuang tinja bayi dan balita ke jamban
e. Membuang sampah pada tempat sampah
Hasil penilaian rumah = Nilai x Bobot

Keterangan Pembobotan
Pembobotan terhadap kelompok rumah, kelompok sarana sanitasi dan
kelompok

perilaku

penghuni

berdasarkan

teori

Bloom,

dimana

diinterpretasikan terhadap :
a.
b.
c.
d.

Lingkungan
Perilaku
Pelayanan Kesehatan
Keturunan

=
=
=
=

45%
35%
15%
5%

Dalam hal rumah sehat prosentase Pelayanan Kesehatan dan


Keturunan diabaikan, sedangkan untuk penilaian Lingkungan dan Perilaku
dapat dijelaskan sebagai berikut.
Pemberian bobot penilaian rumah diberikan pada masing-masing
indikator :
a. Bobot komponen rumah
b. Bobot Sarana Sanitasi
c. Bobot Perilaku Penghuni

= 31 (25/80 x 100% = 31,25)


= 25 (20/80 x 100% = 25)
= 44 (35/80 x 100% = 43,75)

II. PERMASALAHAN DI MASYARAKAT


Pertumbuhan penduduk yang tidak diikuti pertambahan luas tanah
cenderung menimbulkan masalah kepadatan populasi dan lingkungan
tempat tinggal yang menyebabkan berbagai penyakit serta masalah
kesehatan. Rumah sehat sebagai prasyarat berperilaku sehat memiliki
kriteria yang sulit dapat dipenuhi akibat kepadatan populasi yang tidak
diimbangi ketersediaan lahan perumahan serta kurangnya pemahaman
seseorang terhadap kriteria rumah sehat. Oleh karena itu tidak
mengherankan mengapa prevalensi penyakit infeksi dan menular masih
tinggi jumlahnya di negara kita.
III. PEMILIHAN INTERVENSI
Oleh karena permasalahan yang terjadi di atas, maka diadakan
kunjungan rumah terhadap rumah seorang kader Puskesmas Bangkala untuk
mendiagnosis apakah rumah kader tersebut telah memenuhi kriteria rumah
sehat atau tidak. Alasan rumah tersebut dipilih untuk dinilai adalah seorang
kader harusnya memiliki rumah yang telah memenuhi kriteria rumah sehat
sehingga dapat menjadi bahan percontohan bagi masyarakat disekitarnya.
IV. PELAKSANAAN
Penilaian rumah sehat dilakukan di rumah Tn. S di Dusun Ciniayo,
Kelurahan Pantai Bahari, Kecamatan Bangkala, Kabupaten Jeneponto pada
hari Jumat tanggal 10 September 2013 pukul 14.00.
V. EVALUASI
Berdasaran penilaian yang dilakukan, maka diperoleh hasil sebagai
berikut:
a.

Komponen rumah
1) Langit-langit (nilai = 1)
0 = Tidak ada
1 = Ada, kotor dan rawan kecelakaan
2 = Ada, bersih dan tidak rawan kecelakaan
2) Dinding (nilai = 1)

1 = Bukan tembok ( terbuat dari anyaman bambu atau ilalang )


2 = Semi permanen/setengah tembok/pasangan bata atau batu
yang tidak kedap air
3 = Permanen ( tembok, pasangan batu bata atau batu yang
diplester), papan kedap air.
3) Lantai (nilai = 2)
0 = Tanah
1 = Papan/anyaman bambu yang dekat dengan tanah/plesteran

4)
5)
6)

7)

retak
2 = Diplester/ubin/keramik/papan/rumah panggung
Jendela kamar tidur (nilai = 1)
0 = Tidak ada
1 = Ada
Jendela ruang keluarga (nilai = 1)
0 = Tidak ada
1 = Ada
Ventilasi (nilai = 1)
0 = Tidak ada
1 = Ada, tetapi luasnya < 10% luas lantai
2 = Ada, luas ventilasi 10% luas lantai
Sarana pembuangan asap dapur (nilai = 1)
0 = Tidak ada
1 = Ada, luas tabung ventilasi/asap dapur 10% dari luas
lantai dapur
2 = Ada, dengan lubang ventilasi 10% luas lantai dapur
( asap keluar dengan sempurna atau ada exhaust fan atau ada

peralatan lain yang sejenis )


8) Pencahayaan (nilai = 1)
0 = Tidak terang, tidak bisa dipergunakan untuk membaca
1 = Kurang terang, sehingga kurang jelas untuk membaca
normal
2 = Terang dan tidak silau sehingga dapa dipergunakan untuk
membaca dengan normal
b. Sarana Sanitasi
1) Sarana Air Bersih ( SGL/SPT/PP/KU ) (nilai = 3)
0 = Tidak ada
1 = Ada, bukan milik sendiri dan tidak memenuhi syarat
kesehatan
2 = Ada, milik sendiri dan tidak memenuhi syarat kesehatan
3 = Ada, bukan milik sendiri dan memenuhi syarat kesehatan
4 = Ada, milik sendiri dan memenuhi syarat kesehatan
2) Jamban (nilai = 4)
0 = Tidak ada

1 = Ada, bukan leher angsa, tidak ada tutup, disalurkan ke


sungai/kolam
2 = Ada, bukan leher angsa ada tutup ( leher angsa ), disalurkan
ke sungai/kolam
3 = Ada, bukan leher angsa ada tutup, septic tank
4 = Ada, leher angsa, septic tank
3)

Sarana Pembuangan Air Limbah (nilai = 3)


0 = Tidak ada, sehingga tergenang tidak teratur di halaman
rumah
1 = Ada, diresapkan mencemari sumber air ( jarak dengan
sumber air < 10 m)
2 = Ada, dialirkan ke selokan terbuka
3 = Ada, diresapkan dan tidak mencemari sumber air ( jarak
dengan sumber air 10 m)
4 = Ada, dialirkan ke selokan tertutup ( saluran kota ) untuk

diolah lebih lanjut


4) Sarana Pembuangan Sampah (nilai = 1)
0 = Tidak ada
1 = Ada, tetapi tidak kedap air dan tidak ada tutup
2 = Ada, kedap air dan tidak tertutup
3 = Ada, kedap air dan bertutup
c.

Perilaku Penghuni
1) Membuka jendela kamar tidur (nilai = 2)
0 = Tidak pernah dibuka
1 = Kadang-kadang
2 = Setiap hari dibuka
2) Membuka jendela ruang keluarga (nilai = 1)
0 = Tidak pernah dibuka
1 = Kadang-kadang
2 = Setiap hari dibuka
3) Membersihkan rumah dan halaman (nilai = 1)
0 = Tidak pernah
1 = Kadang-kadang
2 = Setiap hari
4) Membuang tinja bayi dan balita ke jamban (nilai = 2)
0 = Dibuang ke sungai / kebun / kolam sembarangan
1 = Kadang-kadang dibuang ke jamban
2 = Setiap hari di buang ke jamban
5) Membuang sampah pada tempat sampah (nilai = 1)
0 = Dibuang ke sungai / kebun / kolam sembarangan
1 = Kadang-kadang dibuang ke tempat sampah
2 = Setiap hari di buang ke tempat sampah

Untuk penilaian total selanjutnya kami uraikan sebagai berikut:


Komponen rumah = 9 x 31 = 279
Sarana sanitasi

= 11 x 25 = 275

Perilaku penghuni = 7 x 44 = 308


Total = 862
Interpretasi : 1. Rumah Sehat
2. Rumah Tidak Sehat

= 1068 1200
= < 1068

VI. KESIMPULAN
Berdasarkan kunjungan dan penilaian yang dilakukan pada rumah
salah seorang kader puskesmas Bangkala, maka dapat disimpulkan bahwa
rumah tersebut belum memenuhi standar kriteria rumah sehat.
VII. SARAN
1. Perlu dilakukan penyuluhan mengenai rumah sehat kepada seluruh
warga agar mereka mengetahui mengenai kriteria rumah sehat dan
dapat membangun rumah sehat tersebut serta mengaplikasikan pola
2.

hidup sehat dalam lingkungan rumah tangga maupun masyarakat.


Penilaian rumah sehat harus dilakukan secara berkesinambungan agar
jumlah rumah sehat dan tidak sehat dapat diketahui sehingga sasaran
penyuluhan dapat ditentukan dengan bijak.

Allu, September 2013


PESERTA

dr. Annisaa Nurfitri MR.

PENDAMPING

dr. Imam Sofingi

Anda mungkin juga menyukai