Anda di halaman 1dari 50

KONSEP DAN

.
PENDEKATAN RUMAH
A. Konsep Rumah
Menurut Keputusan Menteri Kesehatan RI No.829/Menkes/SK/VII/1999, Rumah adalah
bangunan yang berfungsi sebagai tempat tinggal atau hunian dan sarana pembinaan keluarga.

❑ Rumah sebagai pengejawantahan jati diri, dimana rumah sebagai symbol dan
pencerminan tata nilai selera pribadi penghuninya
❑ Rumah sebagai wadah keakraban, rasa memiliki, rasa kebersamaan, kehangatan, rasa
kasih dan rasa aman.
❑ Rumah sebagai tempat menyendiri dan menyepi, tempat melepaskan diri dari dunia luar,
dari tekanan dan ketegangan dari dunia rutin.
❑ Rumah sebagai akar dan kesinambungan.
❑ Rumah sebagi wadah kegiatan utama sehari-hari
❑ Rumah sebagai pusat jaringan social
❑ Rumah sebagai struktur fisik
.
Tidak dapat dipungkiri, dengan segala keterbatasan dan kelebihannya rumah adalah
suatu wadah kehidupan social tedekat anggota keluarga, dimana berlaku norma – norma yang
dianut oleh keluarga tesebut menurut latar belakang budayanya masing masing
B. Masalah Perumahan
Diindonesia
Beberapa masalah pokok dalam bidang perumahan diindonesia :

❖ Perbedaan persepsi tentang rumah layak huni


Masalah rumah dan perumahan sering hanya didekati dengan penyelesaian teknis-ekonomi yang
sepiak tanpa melibatkan Masyarakat pemakai.
❖ Ketidakseimbangan sediaan (supply) dan permintaan (demand)
❖ Keberlanjutan (sustainabiliy) rumah dan perumahan, Belum adanya sitem yang efektif untuk
mengevaluasi perumahan
❖ Ketidakseimbangan Masyarakat terhadap fasilitas pelayanan kota.
❖ Pola Pembangunan perumahan dan pemukiman masih memberikan gambaran bahwa aspek
Kesehatan lingkungan belum dijadikan dasar komponen yang diperlukan dalam perencanaan
teknis.
❖ Masih banyak dijumpai lingkungan pemukiman baru diperkotaan yang tidak menjamin peningkatan
status Kesehatan keluarga
❖ Dipedesaan sering kali tidak memenuhi kondisi Kesehatan lingkungan.
❖ Belum terlaksananya secara optimal fungsi dan peranan sektor yang terkait dalam system
penangan perumahan dan lingkungan
C. Pendekatan Rumah Lestari

Rumah Lestari, adalah segala konsepsi nilai dan norma yang terkait
didalamnya harus tetep terjaga. Hal ini penting demi terjaganya kualitas
kehidupan manusia di dalamnya, yang berhubungan sangat erat dengan
terjaganya kualitas kehidupan suatu bangsa dan umat manusia seluruhnya.
Merumuskan konsepsi rumah Lestari secara holistik dilakukan
dengan memepertimbangkan semua factor, fisik maupun non fisik sebagai
berikut :

1. Rumah Dalam Pendekatan Sosial Budaya


Dalam sudut pandang ini, maka rumah Lestari adalah rumah yang
memberi ruang yang nyaman dan fungsional untuk mengakomodasi
aktvitas penghuni, dengan kata lain kepuasan penghuni harus diutamakan.
2. Rumah dengan Pendekatan Ekologi

Rumah dipandang sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari ekosistem.


Keseluruhan bagian rumah ,mulai dari proses pembuatan, pemakaian,sampai
pembongkarannya akan sangat berpengaruh terhadap keseimbangan alam.

3. Rumah dalam pendekatan teknis


Rumah Lestari yang berorientasi terhadap kepuasan penghuni harus memiliki
struktur dan kontruksi rumah, material bangunan, dan prasarana atau
infrastruktur yang memenuhi standar.

4. Rumah dalam pendekatan ekonomi


5. Rumah dalam pendekatan ekologi
D. Berberapa
strategi pendukung
1. Kebijakan pemerintah untuk mencapai suatu keteraturan dan kualiitas yang baik bagi
rumah dan perumahann layak huni
2. Harus diupayakan tingkat pennerimaan yang wajar terhadap budaya Masyarakat
pada kelas social yang rendah dalam mengatasi masalahan perumahan
3. Perlu lebih ditingkatkan kemitraan antara Lembaga pemerintah-swasta-masyrakat
dalam mewujudkan rumah yang Lestari
4. Harus diupayakan pengembangan teknologi konnstruksi, material dan alat-alat rumah
tangga yang akrab lingkungan.
Rumah adalah bangunan yang berfungsi
sebagai tempat tinggal atau hunian dan sarana
pembinaan keluarga

• sebgai tempat untuk melepas lelah


• sebagai tempat untuk bergaul dengan keluarga
• tempat untuk melindungi diri dari bahaya
• sebagai lambang status sosial yang dimiliki
• tempat menyimpan barang barang berharga

Tempat Berlindung atau bernaung dan tempat


untuk beristirahat, sehingga menumbuhkan
kehidupan yang sempurna baik fisik, rohani
maupun sosial

Komponen rumah sehat


• fondasi yang kuat
• lantai kedap air
• mempunyai jendela dan pintu
• dinding rumah kedap air
• mempunyai langit Langit
• mempunyai atap





Dalam buku "The lexicob Webster Dictionary" pengertian permukiman dapat
dirumuskan sebagai suatu keadaan atau tempat dimana manusia dapat
menetap/tinggal pada kedudukan yang tetap sehingga keluarga dapat berkembang
secara harmonis dalam kondisi yang menguntungkan
Menurut Winslow dan APHA permukiman sehat dirumuskan sebagai suatu tempat
untuk tinggal secara permanen, berfungsi sebagai tempat untuk bermukim,
beristirahat,bereakrasi(bersantai) dan sebagai tempat berlindung dari pengaruh
lingkungan yang memenuhi persyaratan fisiologis, psikologis, bebas dari penularan
penyakit dan kecelakaan.
1.pemukiman/perkampungan tradisional
Perkampungan seperti ini biasanya penduduk atau masyarakat nya masih memegang teguh
tradisi lama.
2.perkampungan darurat
Jenis perkampungan ini biasanya bersifat sementara(darurat) dan timbulnya
perkampungan ini karena adanya bencana alam.
3.perkampungan kumuh(slum area)
Jenis pemukiman ini biasanya timbul akibat adanya urbanisasi yaitu
perpindahan penduduk dari kampung(pedesaan) kekota.
4. Permukiman Transmigrasi.
Jenis permukiman seperti ini direncanakan oleh pemerintah, yaitu suatu
daerah permukiman yang digunakan; untuk tempat penampungan penduduk
yang dipindahkan ditransmigrasikan dari suatu daerah yang padat
penduduknya, ke daerah yang jarang/ kurang penduduknya
5. Perkampungan untuk kelompok-kelompok khusus.
Perkampungan seperti ini biasanya dibangun oleh pemerintah dan diperuntukkan bagi orang- orang atau kelompok-
kelompok orang yang sedang menjalankan tugas tertentu yang telah direncanakan. Penghuninya atau orang-orang yang
menempatinya biasanya bertempat tinggal untuk sementara, selama yang bersangkutan masih menjalankan tugas.
6. Permukiman baru (real estate).
Permukimansemacam ini direncanakan pemerintah dan bekerja sama dengan pihak swasta. Pembangunan tempat
permukiman ini biasanya di lokasi yang sesuai untuk suatu permukiman (kawasan permukiman).
Di Amerikan oleh Committee on the hygiene of housing yang dibentuk oleh Amerika Public Health Associasion dalam
usahanya untuk mengukur kwalitas perumahan telah menetapkan bahwa setiap kondisi berikut ini merupakan suatu
kriteria kekurangan yang dasar, dan bila empat atau lebih dijumpai bersamaan maka perumahan terscbut sudah bisa
digolongkan dalam katagori "extreme- slum"
Kriteria tersebut adalah sebagai berikut:
1. Sumber air minum yang tercemar.
2. Sumber air minum berada di luar daerah perumahan.
3. Jainban digunakan oleh beberapa keluarga dan berada di luar rumah.
4. Kamar mandi digunakan bersama oleh beberapa keluarga dan berada diluar rumah.
5. Rumah dihuni oleh lebih 15 orang dari yang seharusnya.
6. Over crowding pada kamar tidur.
7. Ruang tidur untuk setiap orang kurang dari 40 sq.ft.
8. Fintu darurat setidak-tidaknya dua (khusus untuk perumahan bertingkat tiga ke atas).
9. Alat pemanas tidak mengenai tiga perempat dari ruangan.
10. Tidak ada lampu.
11. Tidak ada jendela kamar.
12. Kerusakan bangunan yang serius.

C. Lingkungan Permukiman.
Pengertian Lingkungan menurut Undang-Undang R.I. No. 4 tahun 1982 tentang Pokok-pokok pengelolaan
lingkungan hidup: "Kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan dan makhluk hidup, termasuk di
dalamnya manusia dan perilakunya yang mempengaruhi kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan
manusia serta makhluk hidup lainnya."
Adapun aspek-aspek lingkungan permukiman yang perlu mendapat perhatian antara lain :
1. Fasilitas lingkungan: adalah kelengkapan yang berupa fasilitas: pendidikan kesehatan, perbelanjaan, rekreasi dan kebudayaa
olah raga dan lapangan terbuka.
2. Prasarana lingkungan: adalah jalan, saluran air minum, saluran air limbah. saluran air hujan, pembuangan sampah dan
jaringan listrik.
Persyaratan Kesehatan perumahan dan pemukiman menurut keputusan Menteri Kesehatan
Nomor; 829/Menkes/SK/VII/1999 meliputi parameter sebagai berikut :
1. Lokasi
a. Tidak terletak pada daerah rawan bencana alam
b. Tidak terletak pada daerah bekas TPA
c. Tidak terletak pada daerah rawan kecelakaan
2. Kualitas udara
Kualitas udara dilingkungan pemukiman harus bebas dari gangguan gas beracun dan
memenuhi syarat baku mutu lingkungan.
3. Kebisingan (45 dBA maksimum 55 dBA) dan getaran (maksimum 10 mm/detik)
4. Kualitas tanah di daerah perumahan dan pemukiman
5. Prasarana dan sarana lingkungan
6. Vektor Penyakit
7. Penghijauan
Kualitas udara dalam ruang sendiri (indoor air quality)
sebenarnya ditentukan secara sengaja ataupun tidak sengaja
oleh penghuni sendiri. Ada gedung yang secara khusus diatur,
baik suhu maupun frekuensi pertukaran udaranya dengan
memakai peralatan ventilasi khusus adapula yang dilakukan
dengan mendayagunakan keadaan cuaca alamiah dengan
mengatur bagian gedung yang dapat dibuka. Kualitas udara
dalam ruangan juga dipengaruhi oleh temperature dan
kelembaban yang dapat mempengaruhi kenyamanan dan
kesehatan penghuninya.
PERENCANAAN
DAN PENATAAN
RUMAH DAN
PEMUKIMAN SEHAT
Kelompok IV
A.STUDI KELAYAKAN
Permasalahan yang dihadapi dalam
mengembangkan perumahan dan
pemukiman adalah bagaimana menekan
dampak negatif kerusakan lingkungan
sekecil mungkin
PERENCANAAN PEMBANGUNAN
1.geologi
Kondisi ini sangat menentukan pertumbuhan kota.
Faktor yang harus diperhatikan :
A.kondisi fisik tanah
- Topografi
- sumber sumber alam
-persyaratan fisik tanah
-memenuhi persyaratan untuk utilitas
B.PETA PETA DASAR
1. Letak geografis
Hal ini penting sekali artinya untuk
pertumbuhan kota
2. aksebilitas
Dengan asanya aksebilitas yang baik akan
mudah berkomunikasi dengan kota kota lain.
3. flexibilitas
4.penggunaan tanah
C.Wilayah pengembangan kota
D. Nilai nilai tanah
2. Meteorologi dan geografis
A. Iklim
B.gempa
B. Kelayakan peletakan perumahan dan permukiman

1. Teknik pelaksanaan
2. Tata guna tanah
3. Kelayakan lokasi
4. Segi politis dan ekonomi
C. KELAYAKAN PENGATURAN DAERAH
PERUMAHAN
Untuk menghindari hal-hal yang negatif akibat penyusunan site planning yanng kurang baik
perlu diperhatikan hal-hal berikut :
1. Jaring-jaring jalan dan lebarnya hedaknya direncanakan sedemikian rupa.
2. Susunan kaveling hendaknya direncanakan sedemikian rupa sehingga kelompok-kelompok
kaveling yang besar dan kecil dapat teratur dalam komposisi yang baik sehingga tidak
menimbulkan masalah yang negatif.
3. Disediakan tanah untuk fasilitas umum yang cukup untuk tempat bermain, penghijauan,
tempat beribadat, sekolah, dll.
4. Saluran drainase, pembuangan air limbah harus sedemikian rupa sehingga lokasi
perumahan bebas dari genangan air dan banjir.
5. Perencanaan suatu daerah permukiman dapat memberikan kemudahan bagi para
penduduk dan dapat menciptakan suatu kesatuan yang baik.
D. KELAYAKAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN
DAN PERUMAHAN
Tidak selalu perlu disusun Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) sesuai
dengan PP No. 27 Tahun 1999. AMDAL dilaksanakan untuk rencana kegiatan yang
diperkirakan menimbulkan dampak penting terhadap lingkungan. Suatu kegiatan
dinyatakan mempunyai dampak penting terhadap lingkungan, ditentukan oleh :
1. Jumlah manusia yang akan terkena dampak
2. Luas penyebaran dampak
3. Lamanya dampak berlangsung
4. Intensitas dampak
5. Banyaknya komponen lingkungan yang akan terkena dampak.
6. Sifat komulatif dampak
7. Berbalik(reversible) atau tidak berbalik (ireversible) nya dampak.
E. RENCANA TATA LETAK PERMUKIMAN
Untuk daerah-daerah / kawasan-kawasan yang mempunyai kepadatan lebih
atau kurang, berlaku sebagai berikut:
a. Untuk kepadatan di atas 5000 orang/ha (500-1000 orang/ha), besaran-besaran
standar yang ada pada buku ini harus dikalikan dengan koefisien 0,75%.
b. Untuk kepadatan antara 100 orang/ha - 250 orang/ha, besaran-besaran standar
yang ada pada buku ini harus dikalikan dengan koefisien 1,5.
c. Kepadatan kurang dari 100 orang/ha, besaran-besaran standar yang ada pada
buku ini harus dikalikan dengan koefisien 1,5.
d. Kepadatan kurang dar! 100 orang/ha, besaran-besaran standar yang ada pada
buku ini harus dikalikan dengankoefisien 2.
F. PRASARANA

1. Jaringan jalan tempat parkir dan terminal


1) Hierarki jalana.
a. Jalan Raya Utama (Arterial roads).
b. Jalan Utama (Mayor roads)
c. Jalan antar lingkungan (Minor roads)
d. Jalan Lingkungan (Streets)
2) Lebar jalan
3) Tempat parkir
2. Assainering
Yaitu membuang / mengolah kotoran cair, air bekas, air tanah dan air
hujan sedemikian rupa sehingga tidak mengganggu lingkungannya.
Bagian dari Assainering yaitu :
Pembuangan air bekas rumah tangga.
Pembuangan kotoran najis (faecal)
Pembuangan air bekas industriPenyaluran air hujan.
3. Air minum
• Syarat fisika : Harus jernih
• Syarat kimia : Tidak boleh ada zat kimia
• Syarat bakteriologis : Tidak boleh ada bakteri
F. PRASARANA
4. Sarana penghunian
Penghunian adalah sebagai salah satu sarana hunian yang sangat erat kaitannya dengan
cara kehidupan masyarakat. Lingkungan perumahan merupakan suatu daerah hunian
yang perlu dilindungi dari gangguan-gangguan misalnya : gangguan suara,kotoran udara,
bau, dll.
Besaran sarana dapat dilihat sbg berikut:
1) Luas perpetaan tanah untuk rumah
2) Lokasi daerah perumahan
a. Tidak terganggu oleh polusi (air, udara, suara)
b. Memberi kemungkinan untuk berkembang
c. Mempunyai aksesbilitas yang baik.
d. Mudah dan aman untuk mencapai tempat kerja.e. Tidak dibawah permukaan air.
3. sarana pendidikan
1. Kebutuhan ruang belajar untuk Sekolah Dasar (SD).
a) Berapa jumlah anak usia SD pada 5 tahun yang akan datang.
b) Berapa anak usia SD yang ada dalam lingkungan permukiman.
c) Berapa unit ruang belajar yang sudah tersedia dan berapa daya tampungnya.
2. Kebutuhan Ruang Belajar Untuk Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama
a) Berapa jumlah lulusan SD dalam lingkungan permukiman (Lsd).
b) Berapa proyeksi lulusar SD selama 5 tahun (Lsd 5)
c) Berapa lulusan SD yang dapat ditampung oleh ruang belajar yang sudah tersedia dalam lingkungan
permukiman (Lsds).
d) Berapa prosentase lulusan SD yang melanjutkan ke SLTP (p%)
3. Kebutuhan ruang belajar Sekolah Menengah Tinggi Atas (SLTA).
a) Berapa jumlah lulusan SLTP dalam lingkungan permukiman (Lslp).
b) Berapa proyeksi lulusan SLTP selama 5 tahun (Lslp 5).
c) Berapa lulusan SLTP yang dapat ditampung pada ruang belajar yang sudah tersedia (Lslps).
d) Berapa presentasi lulusan SLTP yang biasa melanjutkan ke SLTA (a %).
e) Berapa daya tampung satu unit ruang belajar SLTA paling efektif dan efesien berdasarkan situasi dan kondisi
lingkungan permukiman (E).
4. sarana kesehatan
1.Sarana kesehatan bukan saja penting untuk meningkatkan status kesehatan masyarakat,
meliainkan juga tempat pelayanan keluarga berencana dalam mengendalikan
perkembangan /pertumbuhan penduduk.
A. Balai pengobatan(BP)
B. Balai kesejahteraan ibu dan anak dan rumah bersalin(BKIA dan rumah bersalin
C. Puskesmas
D. Rumah sakit wilayah
5. Sarana perniagaan dan industri

Sarana perniagaan dan industri merupakan unsur karya dalam perencanaan kota sebagai fasilitas
pembelanjaan dan industri juga merupakan fasilitas kerja bagi kelompok yang lain (sebagai mata
pencaharian)
A. Warung
B. Pertokoaan
C. Pusat pembelanjaan kawasan 30.000p.
D. Pusat pembelanjaan dan niaga kawasan120.000p.
E. Pusat pembelanjaan dan niaga kawasan 480.000p.
6. industri
Industri dibagi menjadi 2 kelompok besar yaitu:
1. Industri yang mengelolah sumber alam
2. Industri yang umum nya lebih berhubungan dengan pemasaran

indusrti yang menegelolah sumber alam harus ditempatkan di daerah industri yang telah
direncanakan atau ditempat yang dekat dengan bahan bakunya. Sedangkan untuk industri lainnya dapat
terletak dipusat kota dengan persyaratan industri tersebut tidak menimbulkan polusi,tidak
membutuhkan area yang luas, yang tidak membahayakan .apabila tidak memenuhi persyaratan diatas
harus diletakkan di area industri.
untuk industri-industri yang mengeluarkan polusi yang mengganggu lingkungan
perumahan,perlu dihindarkan dengan memberi penghalang dengan jalur hijau atau jalaur terbuka serta
memperhatikan arah angin.
7. Sarana Pemerintahan, Pelayanan umum
yang dimaksud dengan sarana tersebut ialah :
1. kantor-kantor administrasi pemerintahan,( eksekutif,legislatif,yudikatif )
2. kantor pemerintahan lainnya seperti :
3. a) kantor polisi
b) kantor pos,telepon,telegram,
c) PLN
d) PAM
e) Pemadam Kebakaran
7. Sarana Kebudayaan Dan Rekreasi
yang dimaksud dengan sarana ini adalah bangunan yang dipergunakan untuk aktivitas
kebudayaan atau rekreasi seperti : gedung-gedung pertemuan,gedung erbaguna,
bioskop,gedung kesenian dll.
jenis dan macam sarana ini sangat tergantung dari tata kehidupan dan struktur sosial
penduduknya

8. Sarana Peribadahan
a. struktur penduduk menurut umur dan jenis kelamin
b. agama atau kepercayaan yang dianut

9. Sarana Olahraga dan Daerah Terbuka


Kelompok V
Dalam rangka melaksanakan upaya penyehatan rumah dan
pemukiman dapat ditempuh melalui beberapa aspek,
antara lain: aspek teknis, aspek administrasi dan
management, aspek sosial, budaya, ekonomi dan politik.
a. Pemilihan Lokasi
Agar rumah yang dibangun tersebut memenuhi
persyaratan kesehatan, peletakan rumah harus:
• Di atas tanah berpasir dan tidak lembab
• Di tempat terbuka, artinya cukup mendapat cahaya
matahari
• Tanahnya tidak turun naik, sehingga memerlukan
pembuatan saluran air
b. Penetapan Luas Rumah , Jumlah dan Ukuran Ruang
Jumlah dan ukuran ruang disesuaikan dengan data sebagai
berikut:
• Jumlah penghuni
Luas rumah harus disesuaikan dengan standar minimal
yaitu 105 ft m2 (14 m2) luas lantai bagi penghuni pertama
dan 100 ft2 (9 m2) bagi setiap penghuni tambahan :
Contoh; jika calon penghuni rumah ada 5 orang, maka luas
rumah yang akan dibangun minimal harus punya luas:
- Untuk orang pertama: 1 x 14 m2 = 14 m2 ( 150 ft2)
- Untuk 4 orang lainnya : 4 x 9 m2 ( 400 ft2)
• Adat kebiasaan
Jumlah dan ukuran ruang harus disesuaikan dengan adat
kebiasaandan aktifitas dari penghuninya
• Hobi dan selera
Untuk menciptakan rumah yang sehat maka perlu adanya
pengadaan ruang yang disesuaikan dengan hobby dan
seleranya
• Ukuran persil tanah dan dana yang tersedia
Harus diupayakan suatu perencanaan bentuk, ukuran dan
jumlah ruang yang memenuhi syarat kesehatan sekalipun
tersedia ukuran tanah dan dana yang terbatas
c Kontruksi Khusus
• Pondasi yang bebas thermit
• Rat proof dan insect proof
• Spalsh level
• Ergonomi
• Lantai

• Jalan (lokal)
• Air Minum
• Pembuangan Sampah
Agar penghuni rumah dapat terjamin kesehatannya maka
rumah yang dibangun harus dilengkapi dengan sarana-sarana
seperti yang memenuhi syarat kesehatan antara lain:
Sarana penyediaan air minum, sarana pembuangan
kotoran(jamban), sarana pembuangan limbah rumah tangga,
sarana penyimpanan dan pembungan sampah dan sarana
pembunagan air hujan
Pengawasan dan
Pemantauan
Kelompok 6
A. Pengawasan dan Pemantauan
1. Pengawasan dan pemantauan terhadap pemukiman yang akan
dibangun dititik beratkan kepada
a. aspek administratif c. aspek konstruksi
b. aspek perencanaan d. aspek arsitektur
2. Pengawasan dan peraturan terhadap rumah-rumah
(perumahan/pemukiman) yang telah ada telah lama dihuni selain
dititik beratkan pada aspek diatas juga ditujukan untuk upaya
rehabilitasi dan renovasi. adapun kegiatan nya yaitu :
a. melakukan survei terhadap rumah dan lingkungan

b.pemasangan kartu rumah untuk rumah yang telah disurvei

c. melakukan penyuluhan rutin tentang penyehatan rumah


d. mengadakan pemantauan secara rutin
e.memberikan saran saran perbaikan
f. memberikan teguran terhadap penghuni yang tak mematuhi aturan
g. memberikan sanksi pada orang yang tak mematuhi ketentuan
h. membuat laporan hasil pengawasan
B. Parameter dan indikator pengawasan

1. Parameter 2. Indikator Pengawasan

a. parameter dalam pengawasan rumah a. indikator pengawasan rumah

b. parameter pengawasan lingkungan b. indikator pengawasan pemukiman


C. Alat-alat Pemantauan Dan Pengawasan

Alat- Alat yang digunakan untuk pemantauan dan pengawasan yaitu:

1. Alat ukur pencahayaan 4. Alat ukur panas temperatur

2. Alat untuk kebisingan 5. Daftar pertanyaan (Quisioner)

3. Alat ukur kelembapan 5. Camera

D. Ketenagaan

Standar ukuran jumlah tenaga diperhitungkan sebagai berikut:

1. Satu pengawas per 10.000 penduduk / satu pengawas untuk 1000 rumah dibawah standar

2. Satu pengawas untuk 3000 unit rumah standar

3. Satu ahli keuangan untuk 3-4 pengawas perumahan


4. Satu ahli hubungan masyarakat untuk 3-4 pengawas perumahan
5. Satu ahli perbaikan untuk 2-3 pengawas perumaham
6. Satu orang untuk tenaga administrasi untuk 3-5 pengawas perumahan
7. Satu tenaga supervisor untuk 6-8 pengawas perumahan

E. Pencatatan Dan Pelaporan


Didalam pengawasan rumah dan pemukiman dipeelukan alat dan pencatatan, berupa :
1. Kartu rumah
2. Formulir tabulasi data dasar rumah dan lingkungan (tingkat desa)
3. Formulir tabulasi data dasar rumah dan lingkungan (tingkat kecamatan)
4. Formulir penilaian hasil pengamatan dan pengawasan rumah dan pemukiman
5. Buku catatan laporan penghuni, kasus- kasus yang terjadi dll
6. Jadwal dan rute perjalanan pengawasan rumah dan pemukiman
7.Formulir laporan hasil pengamatan dan pengawasan rumah
F. Penilaian
Penilaian terhadap rumah dan pemukiman dimaksudkan untuk menetapkan kondisi suatu rumah dan
pemukiman pada waktu tertentu yaitu:
1. Daerah kumuh 2. Daerah semi kumuh 3. Daerah dibawah standar

G.Masalah Hama Pemukiman Dan Dasar Pengendalian


1. Hama permukiman sebagai masalah
Permasalahan hama pemukiman timbul sebagai resultante dari faktor-faktor yaitu:
a. Tingkat bahaya b. Tingkat populasi c. Tingkat toleransi
2. Populasi hama dan Faktor Pengendalian
3. Pertimbangan dasar pengendalian hama
4. Konsep integratedpest management
5. Penerapan konsep IPM pada lingkungan permukiman

Anda mungkin juga menyukai