.
PENDEKATAN RUMAH
A. Konsep Rumah
Menurut Keputusan Menteri Kesehatan RI No.829/Menkes/SK/VII/1999, Rumah adalah
bangunan yang berfungsi sebagai tempat tinggal atau hunian dan sarana pembinaan keluarga.
❑ Rumah sebagai pengejawantahan jati diri, dimana rumah sebagai symbol dan
pencerminan tata nilai selera pribadi penghuninya
❑ Rumah sebagai wadah keakraban, rasa memiliki, rasa kebersamaan, kehangatan, rasa
kasih dan rasa aman.
❑ Rumah sebagai tempat menyendiri dan menyepi, tempat melepaskan diri dari dunia luar,
dari tekanan dan ketegangan dari dunia rutin.
❑ Rumah sebagai akar dan kesinambungan.
❑ Rumah sebagi wadah kegiatan utama sehari-hari
❑ Rumah sebagai pusat jaringan social
❑ Rumah sebagai struktur fisik
.
Tidak dapat dipungkiri, dengan segala keterbatasan dan kelebihannya rumah adalah
suatu wadah kehidupan social tedekat anggota keluarga, dimana berlaku norma – norma yang
dianut oleh keluarga tesebut menurut latar belakang budayanya masing masing
B. Masalah Perumahan
Diindonesia
Beberapa masalah pokok dalam bidang perumahan diindonesia :
Rumah Lestari, adalah segala konsepsi nilai dan norma yang terkait
didalamnya harus tetep terjaga. Hal ini penting demi terjaganya kualitas
kehidupan manusia di dalamnya, yang berhubungan sangat erat dengan
terjaganya kualitas kehidupan suatu bangsa dan umat manusia seluruhnya.
Merumuskan konsepsi rumah Lestari secara holistik dilakukan
dengan memepertimbangkan semua factor, fisik maupun non fisik sebagai
berikut :
C. Lingkungan Permukiman.
Pengertian Lingkungan menurut Undang-Undang R.I. No. 4 tahun 1982 tentang Pokok-pokok pengelolaan
lingkungan hidup: "Kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan dan makhluk hidup, termasuk di
dalamnya manusia dan perilakunya yang mempengaruhi kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan
manusia serta makhluk hidup lainnya."
Adapun aspek-aspek lingkungan permukiman yang perlu mendapat perhatian antara lain :
1. Fasilitas lingkungan: adalah kelengkapan yang berupa fasilitas: pendidikan kesehatan, perbelanjaan, rekreasi dan kebudayaa
olah raga dan lapangan terbuka.
2. Prasarana lingkungan: adalah jalan, saluran air minum, saluran air limbah. saluran air hujan, pembuangan sampah dan
jaringan listrik.
Persyaratan Kesehatan perumahan dan pemukiman menurut keputusan Menteri Kesehatan
Nomor; 829/Menkes/SK/VII/1999 meliputi parameter sebagai berikut :
1. Lokasi
a. Tidak terletak pada daerah rawan bencana alam
b. Tidak terletak pada daerah bekas TPA
c. Tidak terletak pada daerah rawan kecelakaan
2. Kualitas udara
Kualitas udara dilingkungan pemukiman harus bebas dari gangguan gas beracun dan
memenuhi syarat baku mutu lingkungan.
3. Kebisingan (45 dBA maksimum 55 dBA) dan getaran (maksimum 10 mm/detik)
4. Kualitas tanah di daerah perumahan dan pemukiman
5. Prasarana dan sarana lingkungan
6. Vektor Penyakit
7. Penghijauan
Kualitas udara dalam ruang sendiri (indoor air quality)
sebenarnya ditentukan secara sengaja ataupun tidak sengaja
oleh penghuni sendiri. Ada gedung yang secara khusus diatur,
baik suhu maupun frekuensi pertukaran udaranya dengan
memakai peralatan ventilasi khusus adapula yang dilakukan
dengan mendayagunakan keadaan cuaca alamiah dengan
mengatur bagian gedung yang dapat dibuka. Kualitas udara
dalam ruangan juga dipengaruhi oleh temperature dan
kelembaban yang dapat mempengaruhi kenyamanan dan
kesehatan penghuninya.
PERENCANAAN
DAN PENATAAN
RUMAH DAN
PEMUKIMAN SEHAT
Kelompok IV
A.STUDI KELAYAKAN
Permasalahan yang dihadapi dalam
mengembangkan perumahan dan
pemukiman adalah bagaimana menekan
dampak negatif kerusakan lingkungan
sekecil mungkin
PERENCANAAN PEMBANGUNAN
1.geologi
Kondisi ini sangat menentukan pertumbuhan kota.
Faktor yang harus diperhatikan :
A.kondisi fisik tanah
- Topografi
- sumber sumber alam
-persyaratan fisik tanah
-memenuhi persyaratan untuk utilitas
B.PETA PETA DASAR
1. Letak geografis
Hal ini penting sekali artinya untuk
pertumbuhan kota
2. aksebilitas
Dengan asanya aksebilitas yang baik akan
mudah berkomunikasi dengan kota kota lain.
3. flexibilitas
4.penggunaan tanah
C.Wilayah pengembangan kota
D. Nilai nilai tanah
2. Meteorologi dan geografis
A. Iklim
B.gempa
B. Kelayakan peletakan perumahan dan permukiman
1. Teknik pelaksanaan
2. Tata guna tanah
3. Kelayakan lokasi
4. Segi politis dan ekonomi
C. KELAYAKAN PENGATURAN DAERAH
PERUMAHAN
Untuk menghindari hal-hal yang negatif akibat penyusunan site planning yanng kurang baik
perlu diperhatikan hal-hal berikut :
1. Jaring-jaring jalan dan lebarnya hedaknya direncanakan sedemikian rupa.
2. Susunan kaveling hendaknya direncanakan sedemikian rupa sehingga kelompok-kelompok
kaveling yang besar dan kecil dapat teratur dalam komposisi yang baik sehingga tidak
menimbulkan masalah yang negatif.
3. Disediakan tanah untuk fasilitas umum yang cukup untuk tempat bermain, penghijauan,
tempat beribadat, sekolah, dll.
4. Saluran drainase, pembuangan air limbah harus sedemikian rupa sehingga lokasi
perumahan bebas dari genangan air dan banjir.
5. Perencanaan suatu daerah permukiman dapat memberikan kemudahan bagi para
penduduk dan dapat menciptakan suatu kesatuan yang baik.
D. KELAYAKAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN
DAN PERUMAHAN
Tidak selalu perlu disusun Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) sesuai
dengan PP No. 27 Tahun 1999. AMDAL dilaksanakan untuk rencana kegiatan yang
diperkirakan menimbulkan dampak penting terhadap lingkungan. Suatu kegiatan
dinyatakan mempunyai dampak penting terhadap lingkungan, ditentukan oleh :
1. Jumlah manusia yang akan terkena dampak
2. Luas penyebaran dampak
3. Lamanya dampak berlangsung
4. Intensitas dampak
5. Banyaknya komponen lingkungan yang akan terkena dampak.
6. Sifat komulatif dampak
7. Berbalik(reversible) atau tidak berbalik (ireversible) nya dampak.
E. RENCANA TATA LETAK PERMUKIMAN
Untuk daerah-daerah / kawasan-kawasan yang mempunyai kepadatan lebih
atau kurang, berlaku sebagai berikut:
a. Untuk kepadatan di atas 5000 orang/ha (500-1000 orang/ha), besaran-besaran
standar yang ada pada buku ini harus dikalikan dengan koefisien 0,75%.
b. Untuk kepadatan antara 100 orang/ha - 250 orang/ha, besaran-besaran standar
yang ada pada buku ini harus dikalikan dengan koefisien 1,5.
c. Kepadatan kurang dari 100 orang/ha, besaran-besaran standar yang ada pada
buku ini harus dikalikan dengan koefisien 1,5.
d. Kepadatan kurang dar! 100 orang/ha, besaran-besaran standar yang ada pada
buku ini harus dikalikan dengankoefisien 2.
F. PRASARANA
Sarana perniagaan dan industri merupakan unsur karya dalam perencanaan kota sebagai fasilitas
pembelanjaan dan industri juga merupakan fasilitas kerja bagi kelompok yang lain (sebagai mata
pencaharian)
A. Warung
B. Pertokoaan
C. Pusat pembelanjaan kawasan 30.000p.
D. Pusat pembelanjaan dan niaga kawasan120.000p.
E. Pusat pembelanjaan dan niaga kawasan 480.000p.
6. industri
Industri dibagi menjadi 2 kelompok besar yaitu:
1. Industri yang mengelolah sumber alam
2. Industri yang umum nya lebih berhubungan dengan pemasaran
indusrti yang menegelolah sumber alam harus ditempatkan di daerah industri yang telah
direncanakan atau ditempat yang dekat dengan bahan bakunya. Sedangkan untuk industri lainnya dapat
terletak dipusat kota dengan persyaratan industri tersebut tidak menimbulkan polusi,tidak
membutuhkan area yang luas, yang tidak membahayakan .apabila tidak memenuhi persyaratan diatas
harus diletakkan di area industri.
untuk industri-industri yang mengeluarkan polusi yang mengganggu lingkungan
perumahan,perlu dihindarkan dengan memberi penghalang dengan jalur hijau atau jalaur terbuka serta
memperhatikan arah angin.
7. Sarana Pemerintahan, Pelayanan umum
yang dimaksud dengan sarana tersebut ialah :
1. kantor-kantor administrasi pemerintahan,( eksekutif,legislatif,yudikatif )
2. kantor pemerintahan lainnya seperti :
3. a) kantor polisi
b) kantor pos,telepon,telegram,
c) PLN
d) PAM
e) Pemadam Kebakaran
7. Sarana Kebudayaan Dan Rekreasi
yang dimaksud dengan sarana ini adalah bangunan yang dipergunakan untuk aktivitas
kebudayaan atau rekreasi seperti : gedung-gedung pertemuan,gedung erbaguna,
bioskop,gedung kesenian dll.
jenis dan macam sarana ini sangat tergantung dari tata kehidupan dan struktur sosial
penduduknya
8. Sarana Peribadahan
a. struktur penduduk menurut umur dan jenis kelamin
b. agama atau kepercayaan yang dianut
• Jalan (lokal)
• Air Minum
• Pembuangan Sampah
Agar penghuni rumah dapat terjamin kesehatannya maka
rumah yang dibangun harus dilengkapi dengan sarana-sarana
seperti yang memenuhi syarat kesehatan antara lain:
Sarana penyediaan air minum, sarana pembuangan
kotoran(jamban), sarana pembuangan limbah rumah tangga,
sarana penyimpanan dan pembungan sampah dan sarana
pembunagan air hujan
Pengawasan dan
Pemantauan
Kelompok 6
A. Pengawasan dan Pemantauan
1. Pengawasan dan pemantauan terhadap pemukiman yang akan
dibangun dititik beratkan kepada
a. aspek administratif c. aspek konstruksi
b. aspek perencanaan d. aspek arsitektur
2. Pengawasan dan peraturan terhadap rumah-rumah
(perumahan/pemukiman) yang telah ada telah lama dihuni selain
dititik beratkan pada aspek diatas juga ditujukan untuk upaya
rehabilitasi dan renovasi. adapun kegiatan nya yaitu :
a. melakukan survei terhadap rumah dan lingkungan
D. Ketenagaan
1. Satu pengawas per 10.000 penduduk / satu pengawas untuk 1000 rumah dibawah standar