Anda di halaman 1dari 28

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Rumah pada dasarnya merupakan tempat hunian yang sangat penting bagi

kehidupan setiap orang. Rumah tidak sekedar sebagaitempat untuk melepas lelah

setelah bekerja seharian, namun didalamnya terkandung arti yang penting sebagai

tempat untuk membangun kehidupan keluarga sehat dan sejahtera.

Rumah yang sehat dan nyaman merupakan dambaan bagi setiap keluarga

Indonesia. Pemenuhan kebutuhan rumah yang sehat dan nyaman tersebut banyak

kendala yang dihadapi, misalnya masalah harga rumah yang semakin hari semakin

mahal, sehingga banyak kita jumpai kondisi rumah yang belum memenuhi syarat

rumah sehat.

Namun rumah yang baik, tidak harus besar dan mewah, tetapi harus

memenuhi syarat kesehatan, sehingga para penghuninya dapat beraktivitas dengan

nyaman. Menurut Winslow, rumah sehat memiliki beberapa kriteria, yakni dapat

memenuhi kebutuhan fisiologis dan psikologis, serta dapat menghindarkan

terjadinya ke!elakaan danpenularan penyakit.

Untuk mewujudkan lingkungan perumahan yang sehat harus

memperhatikan lokasi, kualitas tanah dan air tanah, kualitas udara ambien,

kebisingan, getaran dan radiasi, sarana dan prasarana lingkungan (saluran air,

pembuangan sampah, jalan, tempat bermain, dan sebagainya), binatang penular

penyakit (vektor), dan penghijauan.


Bila lingkungan perumahan tidak diperhatikan, maka dapat memudahkan

terjadinya penularan dan penyebaran penyakit, seperti diare, cacingan, ISPA, TBC,

demam berdarah, malaria, typhus, leptospirosis, dan dapat menyebabkan

kecelakaan seperti kebakaran, tertusuk paku atau kaca, terpeleset, terantuk, dan

sebagainya.

Supaya lingkungan rumah kita tidak merupakan sumber penularan penyakit

maka diperlukan partisipasi kita semua untuk turut memelihara serta menjaga

lingkungan dan rumah supaya tetap bersih dan sehat sehingga menjadi tempat

penghunian yang aman dan nyaman.

Mata kuliah “ Penyehatan Lingkungan Permukiman “ melatih mahasiswa

untuk mengenal permasalahan kesehatan rumah dan lingkungan permukiman,

analisis factor resiko dan penyebab rendahnya kualitas rumah dan permukiman,

merumuskan alternatif pemecahan masalah dengan menitik beratkan

pemberdayaan masyarakat dalam menciptakan perumahan sesuai dengan syarat-

syarat kesehatan rumah SK Menkes No. 829/Menkes/SK/VII/1999 dan

permukiman sehat.

B. Tujuan

Untuk mengetahui kondisi santasi dan keadaan rumah penduduk di

Kelurahan Mantrijeron dan Suryodiningratan di wilayah kerja Puskesmas

Mantrijeron.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Rumah

Rumah adalah bangunan yang berfungsi sebagai tempat tinggal atau hunian

dan sarana pembinaan keluarga. (UU No.4 Tahun 1992 tentang Perumahan dan

Permukiman).

Rumah secara umum dapat diartikan sebagai tempat untuk berlindung atau

bernaung dari pengaruh keadaan alam sekitarnya ( Hujan, Matahari, dll ) Serta

merupakan tempat beristirahat setelah bertugas untuk memenuhi kebutuhan sehari-

hari. Namun, pengertian rumah juga dapat ditinjau lebih jauh secara fisik dan

psikologis.

1. Secara Fisik

Dari segi fisik rumah berarti suatu bangunan tempat kembali dari

berpergian, bekerja, tempat tidur dan beristirahat memulihkan kondisi fisik

dan mental yang letih dari melaksanakan tugas sehari-hari.

2. Secara Psikologis

Ditinjau dari segi psikologis rumah berarti suatu tempat untuk

tinggal dan untuk melakukan hal-hal tersebut di atas, yang tentram, damai,

menyenangkan bagi penghuninya. rumah dalam pengertian psikologis ini

lebih mengutamakan situasi dan suasana daripada kondisi dan keadaan fisik

rumah itu sendiri.


B. Rumah Sehat

Rumah sehat adalah merupakan salah satu sarana untuk mencapai derajat

kesehatan yang optimum. Untuk memperoleh rumah yang sehat ditentukan oleh

tersedianya sarana sanitasi perumahan. Sanitasi rumah adalah usaha kesehatan

masyarakat yang menitikberatkan pada pengawasan terhadap struktur fisik

dimana orang menggunakannya untuk tempat tinggal berlindung yang

mempengaruhi derajat kesehatan manusia.

Rumah juga merupakan salah satu bangunan tempat tinggal yang harus

memenuhi kriteria kenyamanan, keamanan dan kesehatan guna mendukung

penghuninya agar dapat bekerja dengan produktif. Rumah sehat adalah tempat

berlindung/bernaung dan tempat untuk beristirahat sehingga menumbuhkan

kehidupan yang sempurna baik fisik rohani maupun sosial (Kasjono, 2011).

Rumah sehat merupakan bangunan tempat tinggal yang memenuhi syarat

kesehatan yaitu rumah yang memiliki jamban yang sehat, sarana air bersih, tempat

pembuangan sampah, sarana pembuangan air limbah, ventilasi yang baik,

kepadatan hunian rumah yang sesuai dan lantai rumah yang tidak terbuat dari tanah

(Depkes RI, 2003).

C. Aspek Penilaian Rumah Sehat

Dalam pemberian kategori dan penilaian hasil observasi terhadap suatu

rumah sehingga dikatakan rumah tersebut termasuk rumah sehat, terdapat beberapa

poin penting penilaian sehingga rumah tersebut bisa dikatakan atau dikategorikan

sebagai rumah yangmemenuhi standar rumah sehat


Dan adapun beberapa komponen penilaian tersebut akan dijelaskan secara

rinci seperti di bawah ini :

1. Komponen Rumah

Dalam penilaian komponen rumah aspek yang menjadi penilaian

adalah bagian dari keseluruhan rumah, diantaranya sebagai berikut :

a. Langit – langit

Langit - langit adalah bagian atas ruangan yang berfungsi

sebagai penutup bagian atas ruangan dibawah atap. Pada bagian ini

yang menjadi penilaian adalah ada tidaknya langit - langit,

kebersihan langit - langit serta kemungkinan kecelakaan yang akan

terjadi karena langit - langit tersebut.

b. Dinding

Dinding merupakan penutup sisi samping suatubangunan

atau rumah yang terbuat dari papan, anyaman bambu, tembok, dan

sebagainya. Yang menjadi penilaian pada dinding ini adalah apakah

dindingnya terbuat dari tembok atau bukan, serta apakah dindingnya

permanen atau semi permanen.

c. Lantai

Lantai merupakan bagian dasar rumah atau bangunan dan terbuat

dari papan, ubin dll. Yang menjadi pokok penilaian pada poin ini

adalah terbuat dari apa lantai ini tanah, papan, atau diplester dan lain

sebagainya.
d. Jendela

Jendela merupakan lubang yang dapat diberi tutup dan

berfungsi sebagai tempat keluar masuk udara. Yang menjadi poin

penilaian pada bagian ini adalah ada tidaknya jendela pada rumah

tersebut.

e. Jendela Ruang Keluarga

Yang menjadi fokus penilaian pada poin ini adalah ada

tidaknya jendela di ruang keluarga pada rumah tersebut.

f. Ventilasi

Bagian bangunan yang menjadi tempat udara dapat keluar

masuk secara bebas, dan yang menjadi pokok penilaian ada poin ini

adalah ada atau tidaknya serta luas ventilasinya.

g. Lubang asap dapur

Lubang asap dapur disini adalah ventilasi pembuangan asap

dibagian dapur sehingga udara hasil pembakaran terbuang keluar

ruangan, dan yang menjadi poin penilaian pada bagian ini adalah ada

tidaknya, serta luas lubang asap tersebut.

h. Pencahayaan

Pencahayaan disini dinilai dari ketersediaan cahayanya, serta

apakah dapat digunakan sebagai media penerangan untuk membaca.


2. Sarana Sanitasi

Pada bagian ini yang menjadi poin penilaian diantaranya :

a. Ketersediaan Sarana Air Bersih

Pada bagian ini yang dinilai adalah ada tidaknya, milik

sendiri atau digunakan bersama serta apakah memenuhi standar

kesehatan atau tidak.

b. Jamban

Yang menjadi penilaian pada poin ini adalah ada tidaknya,

apakah menganut sistem leher angsa, serta penyaluran pembuangan

apakah kesungai, laut, atau menggunakan septictank.

c. Sarana Pembuangan Air Limbah

Yang menjadi poin penilaian pada bagian ini adalah ada

tidaknya serta apakah berpotensi mencemari sumber air.

d. Sarana Pembuangan Sampah

Pada poin ini yang menjadi penilaian adalah ada tidaknya,

apakah kedap air atau tidak serta apakah menggunakan penutup atau

tidak.

3. Perilaku Penghuni

Perilaku penghuni yang dimaksud adalah kesadarannya terhadap

kesehatan lingkungan yang terbagi dalam beberapa poin penilaian

diantaranya :
a. Membuka Jendela Kamar Tidur

Yang menjadi penilaian disini adalah apakah penghuni

rumah pernah membuka jendela kamar tidur, kadang - kadang atau

setiap hari membuka jendela tersebut.

b. Membuka Jendela Ruang Keluarga

Yang menjadi penilaian disini adalah apakah penghuni

rumah pernah membuka jendela ruang keluarga, kadang - kadang

atau setiap hari membuka jendela tersebut.

c. Membersihkan Rumah dan Halaman

Yang menjadi penilaian disini adalah apakah penghuni

rumah pernah membersihkan rumah dan halaman, kadang - kadang

atau setiap hari membersihkan rumah dan halaman.

d. Membuang Tinja Bayi dan Balita Ke Jamban

Yang menjadi penilaian disini adalah apakah penghuni

rumah membuang tinja bayi ke jamban atau ke tempat lain.

e. Membuang Sampah Pada Tempat Sampah

Yang menjadi penilaian disini adalah apakah penghuni

rumah membuangsampah padatempatnya atau tidak.


BAB III

METODE PELAKSANAAN

A. Metode Pengambilan Data

Pengambilan data dilakukan dengan 2 cara yaitu pengambilan data sekunder

dan pengambilan data primer. Pengambilan data sekunder diperoleh dari

Puskesmas Mantrijeron dan pengambilan data primer dilakukan dengan metode

observasi / pengamatan langsung dilapanganrumah ke rumah dengan wawancara

dengan KK menggunakan Kuesioner / Cheklist di wilayah kerja Puskesmas

Mantrijeron tepatnya di Kelurahan Mantrijeron RW 12 dan Kelurahan

Suryodiningratan RW 16.

Pengukuran Lingkungan fisik yang meliputi suhu, kebisingan, kelembaban,

dan pencahayaan juga kami sertakan dalam melaksanakan kegiatan dengan cara

random. Dalam pelaksaaannya disertai dengan dokumentasi dan penyususnan

laporan.

B. Tahap Kegiatan

1. Tahap Persiapan

a. Menentukan lokasi inspeksi sanitasi

b. Menentukan tanggal dan koordinasi dengan Kader RW

c. Mempersiapkan alat dan bahan yang akan digunakan

2. Tahap Pelaksanaan

a. Koordinasi dengan Kader RW mengenai kunjungan ke rumah warga

b. Melakukan observasi dan wawancara kepada pemilik rumah dengan

menggunkan kuesioner dan checklist rumah sehat


c. Melakukan pengukuran lingkungan fisik yang meliputi suhu,

kelembaban, kebisingan dan pencahayaan.

3. Tahap Akhir

a. Memberikan ucapan terima kasih kepada pemilik rumah

b. Pengolahan dan analisis data

c. Penyusunan Laporan rumah sehat

C. Lokasi dan Waktu

1. Lokasi

Lokasi kegiatan inspeksi sanitasi rumah sehat kami melakukan di 2 wilayah

kerja Puskesmas Mantrijeron yaitu di Kelurahan Mantrijeron RW 12 dan

Kelurahan Suryodiningratan RW 16.

2. Waktu

Inspeksi sanitasi rumah sehat kami laksanakan pada tanggal 19 Oktober –

29 Oktober 2019.

D. Alat dan Bahan

1. Penilaian Rumah Sehat

Alat : Pensil / Bolpoin dan Papan

Bahan : Fromulir Inspeksi Sanitasi Rumah Sehat

2. Alat Pengukuran Lingkungan Fisik

a. Suhu : Thermohigrometer, alat tulis

b. Kelembaban : Thermohigrometer, alat tulis

c. Kebisingan : Sound Level Meter, alat tulis

d. Pencahayaan : Lux Meter, alat tulis


E. Parameter Penilaian

Lingkup penilaian rumah sehat dilakukan pada kelompok komponen rumah,

Sarana sanitasi, Perilaku penghuni sebagai berikut :

1. Kelompok Komponen Rumah,

a. Langit – langit

b. Dinding

c. Lantai

d. Pintu

e. Jendela kamar Tidur

f. Ruang keluarga

g. Ventilasi

h. Lubang asap dapur

i. Pencahayaan alamiah

2. Kelompok Sarana Sanitasi

a. Sarana air Bersih

b. Sarana Pembuangan Sampah

c. Saluran Pembuangan limbah

d. Sarana Pembuangan tinja

3. Kelompok Perilaku dan akibat yang timbul (waktu 1 minggu terakhir)

a. Membuka jendela

b. Membersihkan rumah dan halaman

c. Membuang tinja

d. Membuang sampah
F. Pembobotan

Paradigma Kesehatan masyarakat (Teori HL.Blum) yaitu lingkungan dan

perilaku sebagai faktor dominan yaitu : Lingkungan 45%, perilaku 35%, pelayanan

kesehatan 15% dan keturunan 5%, maka dalam penilaian rumah sehat yang perlu

diperhatikan adalah lingkungan dan perilaku 80%, sehingga bobot nilai sebagai

berikut:

1. Komponen rumah : 25/80 x 100% = 31,25 (31)

2. Sarana sanitasi : 20/80 x 100% = 25

3. Perilaku & dampak : 35/80 x 100% = 43,75 (44)

G. Penilaian

Setiap item pada komponen rumah, sarana sanitasi, perilaku dan keberadaan

vector diberikan nilai sesuai hasil observasi. Hasil penilaian merupakan perkalian

antara nilai item dengan bobot yaitu:

Hasil Penilaian = Nilai x Bobot

H. Penentuan Kriteria Rumah

Untuk menentukan criteria (keadaan) rumah sehat maka perlu ditetapkan nilai

minimum dan maksimum yaitu : 1.

1. Rumah Tidak Sehat : < 1.068

2. Rumah Sehat : 1.068-1.200


BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Lokasi

Kelurahan Mantrijeron yang terletak di Kecamatan Mantrijeron, Kota

Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta, Kelurahan Mantrijeron memiliki luas

wilayah 0,86 𝑘𝑚2 . Kelurahan Mantrijeron terdiri dari 4 rukun kampung , 20 RW

dan 76 RT.

Kelurahan Suryodiningratan yang terletak di Kecamatan MAntrijeron, Kota

Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta, Kelurahan Suryodiningratan terdiri dari

3 rukun kampong, 13 RW dan 70 RT

Berdasarkan laporan Demografi Kelurahan Mantrijeron tahun 2018, jumlah

penduduk berjumlah 10.196 jiwa. Penduduk berjenis kelamin Laki – laki berjumlah

4.908 jiwa dan Perempuan berjumlah 5.288 jiwa. Sementara Kelurahan

Suryodiningratan jumlah penduduk berjumlah 11.205 jiwa. Penduduk berjenis

kelamin Laki –laki berjumlah 5.455 jiwa dan perempuan berjumlah 5.750 jiwa.

Berdasarkan arahan dari Sanitarian Puskesmas Mantrijeron, Survey

permukiman 100 rumah dibagi menjadi 2 yaitu 50 rumah di Kelurahan Mantrijeron

dan 50 rumah di Kelurahan Suryodiningratan.


No Nama Alamat Jumlah Keterangan
1 Samsi Mardiyati Mantrijeron RW 12 1092 Rumah Sehat
2 Yasir Arafat Mantrijeron RW 12 961 Rumah Tidak Sehat
3 Zairina Irawati Mantrijeron RW 12 836 Rumah Tidak Sehat
4 Joko Waskito Mantrijeron RW 12 923 Rumah Tidak Sehat
5 Karsit Ikarsih Mantrijeron RW 12 824 Rumah Tidak Sehat
6 H. Setyo Murtjono Mantrijeron Rw 12 948 Rumah Tidak Sehat
7 Sumaryati Mantrijeron RW 12 961 Rumah Tidak Sehat
8 Mulyadi Mantrijeron RW 12 874 Rumah Tidak Sehat
9 Eko Pandoyo Mantrijeron RW 12 942 Rumah Tidak Sehat
10 Darmo Utomo Mantrijeron RW 12 1080 Rumah Sehat
11 Romadhon Mantrijeron RW 12 1111 Rumah Sehat
12 Yeni Astuti Mantrijeron RW 12 967 Rumah Tidak Sehat
13 M Taufik Anes Mantrijeron RW 12 911 Rumah Tidak Sehat
14 Sutomo Mantrijeron RW 12 736 Rumah Tidak Sehat
15 Rien Mantrijeron RW 12 917 Rumah Tidak Sehat
16 Rahayu Mantrijeron RW 12 806 Rumah Tidak Sehat
17 Sudarsono Mantrijeron RW12 768 Rumah Tidak Sehat
18 Mustofa Mantrijeron RW 12 830 Rumah Tidak Sehat
19 Afan Sumarko Mantrijeron RW 12 861 Rumah Tidak Sehat
20 Ta’awud Indrabinawan Mantrijeron RW 12 905 Rumah Tidak Sehat
21 Dorothea Suharyati Mantrijeron RW 12 1136 Rumah Sehat
22 Fx Suryono Mantrijeron RW 12 886 Rumah Tidak Sehat
23 MG. Suratih Mantrijeron RW 12 796 Rumah Tidak Sehat
24 Sumanto Mantrijeron RW 12 864 Rumah Tidak Sehat
25 Sudarto Mantrijeron RW 12 1111 Rumah Tidak Sehat
26 Sri Utami Mantrijeron RW 12 894 Rumah Tidak Sehat
27 Waljinah Mantrijeron RW 12 754 Rumah Tidak Sehat
28 Suprapti Mantrijeron RW 12 861 Rumah Tidak Sehat
29 Fitri Kartika Mantrijeron RW 12 948 Rumah Tidak Sehat
30 Dodi Andrian Mantrijeron RW 12 942 Rumah Tidak Sehat
31 Budi Nugroho Mantrijeron RW 12 955 Rumah Tidak Sehat
32 Hendy Susilo N Mantrijeron RW 12 924 Rumah Tidak Sehat
33 Suherman Mantrijeron RW 12 686 Rumah Tidak Sehat
34 Juriah Mantrijeron RW 12 1105 Rumah Sehat
35 Duriah Mantrijeron RW 12 842 Rumah Tidak Sehat
36 Suratinah Mantrijeron RW 12 880 Rumah Tidak Sehat
37 Purwanto Fajariansyah Mantrijeron RW 12 917 Rumah Tidak Sehat
38 Rohmatun Mantrijeron RW 12 848 Rumah Tidak Sehat
39 Dewi Malika Mantrijeron RW 12 892 Rumah Tidak Sehat
40 Sunarto Mantrijeron RW 12 942 Rumah Tidak Sehat
41 Miyarno Mantrijeron RW 12 1105 Rumah Sehat
42 Indri P Mantrijeron RW 12 986 Rumah Tidak Sehat
43 Sutopo Mantrijeron RW 12 936 Rumah Tidak Sehat
44 Muji Rahayu Mantrijeron RW 12 887 Rumah Tidak Sehat
45 Nur Hidayat Mantrijeron RW 12 949 Rumah Tidak Sehat
46 Harjiyah Mantrijeron RW 12 1093 Rumah Sehat
47 Bambang Sucipto Mantrijeron RW 12 923 Rumah Tidak Sehat
48 Ismail Toha Mantrijeron RW 12 967 Rumah Tidak Sehat
49 Drs. Joko Sulasno Mantrijeron RW 12 1092 Rumah Sehat
50 Siti Aminah Mantrijeron RW 12 911 Rumah Tidak Sehat
51 Agus Polibon Suryodiningratan RW 16 619 Rumah Tidak Sehat
52 Jatmiko Suryodiningratan RW 16 1099 Rumah Sehat
53 Sarjono Suryodiningratan RW 16 812 Rumah Tidak Sehat
54 Jumadimin Suryodiningratan RW 16 861 Rumah Tidak Sehat
55 Yusuf Suryodiningratan RW 16 799 Rumah Tidak Sehat
56 Suparni Suryodiningratan RW 16 644 Rumah Tidak Sehat
57 Agung Sejati Suryodiningratan RW 16 757 Rumah Tidak Sehat
58 Rahmat Patodi Suryodiningratan RW 16 694 Rumah Tidak Sehat
59 Isnawar Suryodiningratan RW 16 644 Rumah Tidak Sehat
60 Subariman Suryodiningratan RW 16 788 Rumah Tidak Sehat
61 Probosuwarno Suryodiningratan RW 16 750 Rumah Tidak Sehat
62 Wahyu Nugroho Suryodiningratan RW 16 775 Rumah Tidak Sehat
63 Wahyu Wahono Suryodiningratan RW 16 719 Rumah Tidak Sehat
64 Marto P Suryodiningratan RW 16 600 Rumah Tidak Sehat
65 Kismoniyono Suryodiningratan RW 16 600 Rumah Tidak Sehat
66 Aep Sobari Suryodiningratan RW 16 812 Rumah Tidak Sehat
67 Ispanjoyo Suryodiningratan RW 16 1099 Rumah Sehat
68 Hanafi Suryodiningratan RW 16 719 Rumah Tidak Sehat
69 Suradi Suryodiningratan RW 16 693 Rumah Tidak Sehat
70 Mufhartono Suryodiningratan RW 16 812 Rumah Tidak Sehat
71 Karim Suryodiningratan RW 16 693 Rumah Tidak Sehat
72 Ahmad Danuji Suryodiningratan RW 16 687 Rumah Tidak Sehat
73 Muntiaston Suryodiningratan RW 16 686 Rumah Tidak Sehat
74 Aminah Suryodiningratan RW 16 417 Rumah Tidak Sehat
75 Prawirotomo Suryodiningratan RW 16 862 Rumah Tidak Sehat
76 Tri Wahono Suryodiningratan RW 16 637 Rumah Tidak Sehat
77 Harjito Suryodiningratan RW 16 730 Rumah Tidak Sehat
78 Narto Utomo Suryodiningratan RW 16 419 Rumah Tidak Sehat
79 Sugiharto Suryodiningratan RW 16 524 Rumah Tidak Sehat
80 Pusdianto Suryodiningratan RW 16 681 Rumah Tidak Sehat
81 Mulatsin Suryodiningratan RW 16 793 Rumah Tidak Sehat
82 Thamrin Suryodiningratan RW 16 819 Rumah Tidak Sehat
83 Suhartono Suryodiningratan RW 16 831 Rumah Tidak Sehat
84 Rahmat Mulyono Suryodiningratan RW 16 545 Rumah Tidak Sehat
85 Budi Raharjo Suryodiningratan RW 16 819 Rumah Tidak Sehat
86 Pawiro Utomo Suryodiningratan RW 16 726 Rumah Tidak Sehat
87 Mardono Suryodiningratan RW 16 819 Rumah Tidak Sehat
88 Eko Suryodiningratan RW 16 868 Rumah Tidak Sehat
89 Joko Suryodiningratan RW 16 819 Rumah Tidak Sehat
90 Suparman Suryodiningratan RW 16 806 Rumah Tidak Sehat
91 Danoyah Suryodiningratan RW 16 654 Rumah Tidak Sehat
92 Ujng Sunoto Suryodiningratan RW 16 1112 Rumah Sehat
93 Suhardi Suryodiningratan RW 16 875 Rumah Tidak Sehat
94 Sri Yanto Suryodiningratan RW 16 800 Rumah Tidak Sehat
95 Kamyo Suryodiningratan RW 16 632 Rumah Tidak Sehat
96 Dwi Kahmid Suryodiningratan RW 16 676 Rumah Tidak Sehat
97 Sumadi Suryodiningratan RW 16 632 Rumah Tidak Sehat
98 Sudiro Suryodiningratan RW 16 676 Rumah Tidak Sehat
99 Sugiono Suryodiningratan RW 16 856 Rumah Tidak Sehat
100 Sudarto Suryodiningratan RW 16 626 Rumah Tidak Sehat

TABEL RUMAH SEHAT PUSKEMAS MANTRIJERON


B. Presentase Penilaian Rumah Sehat

No Kategori Rumah Jumlah Presentase

1 Rumah Sehat 11 11 %

2 Rumah Tidak Sehat 89 89 %

Total 100 100 %

Dari data diatas, dapat diketahui bahwa 89% rumah dari 100 rumah yang

telah dilakukan survey merupakan rumah tidak sehat. Kondisi tersebut sebagian

besar dikarenakan kondisi fisik rumah terutama didaerah Kelurahan

Suryodiningrata yang sebagian besar rumah belum mempunyai langit – langit,

Jendela kamar dan lubang asap dapur. Perilaku penghuni rumah yang kurang

memperhatikan kesehatan di sekelilingnya.

C. Hasil Pengukuran Kualitas Fisik Rumah

Kami melakukan pengukuran kualitas fisik dengan cara menggunakan

sampel random yaitu mengambil 16 rumah dari 100 rumah.

Suhu Kebisingan Kelembaban Pencahyaan


No Nama
ºC dB % Lux

1 Romadhon 32,6 45,4 57,4 158

2 Yeni Astuti 32.3 47,5 58,2 133

3 Sutomo 33,1 57,8 60,5 67


4 Rien 32,4 56,2 58,6 130

5 Rahayu 32,5 53,6 57,3 63

6 Sudarsono 32,5 42,1 57,9 66

7 Mamik 33,3 54,0 63,0 91

8 Widyo 33,5 39,9 53,5 95

9 Setyo Murtjono 31,8 40,7 63,6 98

10 Sumaryati 31,4 57,2 66,0 94,2

11 Mulyadi 31,8 67,8 61,2 57

12 Suparti 32,0 52,2 64,5 50

13 Afan Sasongko 32,3 51,7 62,6 96

14 Budi Nugroho 33,2 66,9 61,8 55

15 Suratinah 33,5 65,8 61,5 46

16 Ta’awud 34,7 59,9 56,8 127

Dengan 100 rumah di wilayah yang kami lakukan Survey rumah sehat.

Kami mengambil 16 rumah secara random sebagai sampel pengukuran kualitas

fisik dengan parameter suhu, kebisingan, kelembaban, pencahayaan. Landasan

peraturan yang digunakan yaitu Permenkes No. 1077 Tahun 2011 tentang Pedoman

Penyehatan Udara Dalam Ruang Rumah, yaitu :

1. Suhu : 18 – 30 ºC

2. Kebisingan : 45 – 55 dB

3. Kelembaban : 40 – 60 %

4. Pencahayaan : Minimal 60 Lux


Diketahui hasil dari analisi data diatas untuk Suhu semuanya melebihi

persyaratan yang telah ditentukan. Kebisingan terdapat 7 rumah yang melebihi

ambang batas yang telah ditentukan. Kelembaban terdapat 8 rumah yang melebihi

ambang batas yang telah ditentukan. Pencahayaan terdapat 4 rumah yang tidak

dapat mecapai ambang batas minimal pencahyaan.

D. Hasil Pemeriksaan Rumah Sehat

1. Kelompok Komponen Rumah,

a. Langit – langit

Keadaan Langit – langit dari 100 rumah yang telah dilakukan

survey didapat 31 rumah tidak terdapat langit – langit. Ada, kotor,

sulit dibersihkan dan rawan kecelakan terdapat 30 rumah. Dan ada,

bersih, dan tidak rawan kecelakan terdapat 39 rumah.

b. Dinding

Keadaan dinding dari 100 rumah yang telah dilakukan

survey didapat 6 rumah yang bukan tembok. Terdapat 23 rumah

yang semi permanen / setengah tembok. Terdapat 71 rumah yang

permanen (tembok).

c. Lantai

Keadaan lantati dari 100 rumah yang telah dilakukan survey

rumah sehat didapat 30 rumah lantai rumah Plesteran yang retak / tidak

rata dan 70 rumah lantainya sudah dikeramik.

d. Jendela kamar Tidur


Keadaan jendela kamar tidur dari 100 rumah yang telah

dilakukan survey rumah sehat terdapat 39 rumah tidak mempunyai

jendela didalam kamar tidur dan 61 ruamh sudah terdapat jendela

didalam kamar.

e. Jendela Ruang keluarga

Keadaan jendela ruang keluarga dari 100 rumah yang telah

dilakukan survey rumah sehat terdapat 22 rumah yang tidak

mempunya jendela di ruang keluarga dan 78 rumah sudah memiliki

jendela di ruang keluarga.

f. Ventilasi

Keadaan ventiasi dari 100 rumah yang telah dilakukan

survey rumah sehat terdapat 3 rumah yang tidak mempunyai

ventilasi. Terdapat 61 rumah yang ventilasinya kurang dari 10% luas

lantai. Dan 36 rumah ventilasinya lebih dari 10% laus lantai.

g. Lubang asap dapur

Keadaan lubang asap dapur dari 100 rumah yang telah dilakukan

survey rumah sehat terdapat 34 rumah yang tidak mempuyai lubang asap

dapur. 59 rumah lubang ventilasi dapur kurang dari 10% luas lantai dan 7

rumah yang mempunyai ventilasi dapur lebih dari 10% luas lantai.

h. Pencahayaan
Keadaan pencahayaan dari 100 rumah yang telaj dilakukan

survey rumah sehat terdapat 10 rumah yang kondisi rumahnya tidak

terang. 57 rumah kondisi kurang terang dan 37 rumah dalam kondisi

terang.

2. Kelompok Sarana Sanitasi

a. Sarana Air Bersih

Sumber air bersih dari 100 rumah yang telah dilakukan

survey rumah sehat didapat data bahwa semua memakai sumur gali

sebagai sumber air bersih.

b. Jamban

Terdapat 3 rumah yang mempunyai jamban (bukan leher

angsa, tidak tertutup, dan disalurkan ke sungai/kolam). Terdapat 30

rumah mempunyai jamban (bukan leher angsa, dan ditutup,

disalurkan ke sungai/kolam). Terdapat 32 rumah rumah yang

mempunyai jamban (ada, bukan leher angsa, ditutup dan septic tank)

dan terdapat 35 rumah mempunyai jamban (ada leher angsa, dan

septic tank).

c. Sarana Pembuangan Sampah

Terdapat 1 rumah yang tidak mempunyai sarana

pembuangan sampah. Terdapat 41 rumah yang mempunyai tempat

pembuangan sampah tetapi tidak kedap air dan tidak ditutup.

Terdapat 20 rumah mempunyai sarana pembuangan sampah, kedap


air dan tidak tertutup. Terdapat 38 rumah yang sudah mempunyai

sara pembungan sampah yang kedap air dan sudah tertutup.

d. Saluran Pembuangan limbah

Terdapat 62 rumah mempunyai sarana pembuangan air

limbah tetapi resapannya mencemari sumber air (jarak dengan

sumur kurang dari 10 meter). Terdapat 11 rumah yang langsung

dialirkan ke selokan. Terdapat 28 rumah yang sudah dialirkan

keselokan tertutup untuk diolah lebih lanjut.

3. Kelompok Perilaku dan akibat yang timbul (waktu 1 minggu terakhir)

a. Membuka jendela kamar

Terdapat 16 rumah yang tidak pernah membuka jendela

kamar setiap hari. Terdapat 58 rumah kadang – kadang membuka

jendela kamar setiap hari. Terdapat 26 rumah yang selalu membuka

jendela kamar setiap harinya.

b. Membuka Jendela Ruang Keluarga

Terdapat 61 rumah yang kadang – kadang membuka jendela

setiap hari. 39 rumah yang membuka jendela ruang keluarga setiap

hari.

c. Membersihkan rumah dan halaman

Terdapat 3 rumah yang tidak pernah membersihkan rumah

dan halamannya, terdapat 21 rumah yang kadang – kadang

membersihkan rumah dan 76 rumah yang setiap hari membersihkan

rumah dan halaman.


d. Membuang tinja

100 rumah sudah membuang tinja ke jamban

e. Membuang sampah

Terdapat 13 rumah yang membuang sampah sembarangan

(sungai, kolam/kebun). Terdapat 33 rumah yang kadang – kadang

membuang sampah ketempatnya. Dan 54 rumah sudah setiap hari

membuang sampah ke tempatnya.


DATA DEMOGRAFI DAN SARANA KESEHATAN WILAYAH KERJA

PUSKESMAS MANTRIJERON

A. Kependudukan

Penduduk
Desa / Kelurahan
Laki - laki Perempuan Jumlah

Gedongkiwo 6.909 7.124 14.033

Suryodiningratan 5.443 5.760 11.203

Mantrijeron 4.873 5.279 10.152

Jumlah 17.225 18.163 35.388

Sumber : Data Statistik D. I. Yogyakarta Kecamatan Mantrijeron Semester I 2019

B. Kelompok Umur

Gedongkiwo Suryodiningratan Mantrijeron Total


Usia
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P

0 – 14 Thn 1593 1395 2988 1125 1156 2281 1039 1076 2115 3757 3627 7384

15 – 64 Thn 4806 5076 9882 3927 4088 8015 3463 3667 7130 12196 12831 25027

64 Thn 510 653 1163 391 516 907 371 536 907 1272 1705 2977

Jumlah 6909 7124 14033 5443 5760 11203 4873 5279 10152 17255 18163 35.388

Sumber : Data Statistik D. I. Yogyakarta Kecamatan Mantrijeron Semester I 2019


C. Tingkat Pendidikan

No Pendidikan Banyaknya

1 Tidak pernah / Tidak lulus SD 5279

2 Belum Tamat SD/MI 3469

3 Tamat SD/MI 3487

4 SMP 4359

5 SMA/SMK/MA 10682

6 Diploma I/II 229

7 Akademi / Sarjana 1744

8 Sarjana I/II/III 6184

Jumlah 35388

Sumber : Data Statistik D. I. Yogyakarta Kecamatan Mantrijeron Semester I 2019

D. Sarana Kesehatan

No Jenis Sarana Banyaknya

1 Posyandu 56

2 Puskesmas Pembantu 1

3 Puskesmas 1

4 Rumah Sakit -

5 Dokter Praktik 1

6 Bidan Praktik 1

7 Kader Kesehatan 232

8 Lain -lain 6

Sumber : Data Profil Puskesmas Mantrijeron 2015


E. Sarana Pendidikan

No Tingkat Pendidikan Banyaknya

1 TK 16

2 SD 11

3 SMP 5

4 SMA/SMK/MA 6

5 Akademi/PT 3

Sumber : Kemendikbud D. I. Yogyakarta

F. Tempat Ibadah

No Jumlah Sarana Banyaknya

1 Masjid 31

2 Gereja 4

3 Pura -

Sumber : Data Profik Puskesmas 2015

G. Sarana Sosial Lain

No Jenis Sarana Banyaknya

1 Pasar 7

2 TTU 119

3 Terminal -
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan survey rumah sehat yang telah dilakukan di wilayah kerja

Puskesmas Mantrijeron yaitu di Kelurahan Mantrijeron RW 12 dan Kelurahan

Suryodiningratan RW 16, didapatkan data sebagai berikut :

1. Total rumah yang diperiksa : 100 rumah

2. Rumah Sehat : 11 rumah

3. Rumah Tidak Sehat : 89 rumah

Sebagian besar yang mengakibatkan rumah tidak sehat adalah Perilaku dari

penghuni rumah dan keadaan kondisi rumah.

B. Saran

1. Bagi Puskesmas

Pihak Puskesmas melakukan promosi kesehatan tentang rumah sehat

dengan melakaukan penyuluhan langsung, berkala, dan konsisten

2. Bagi Masyarakat

Menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) yang dapat dimulai

dari diri sendiri dan keluarga. Mengubah perilaku untuk selalu

memperhatikan kesehatan disekelilingnya.


DAFTAR PUSTAKA

https://www.academia.edu/16385679/Laporan_SKP_kel._1_Poltekkes_Kesling

http://nurulfahmikesling.blogspot.com/2015/12/tugas-laporan-penilaian-rumah-

sehat.html

http://cosprhmos.blogspot.com/2017/01/definisi-dan-fungsi-rumah.html

http://seputarpengertian.blogspot.com/2015/10/pengertian-rumah-sehat.html

https://referensi.data.kemdikbud.go.id/index11.php?level=3&kode=046001&id=6

Anda mungkin juga menyukai