PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Rumah pada dasarnya merupakan tempat hunian yang sangat penting bagi
kehidupan setiap orang. Rumah tidak sekedar sebagaitempat untuk melepas lelah
setelah bekerja seharian, namun didalamnya terkandung arti yang penting sebagai
Rumah yang sehat dan nyaman merupakan dambaan bagi setiap keluarga
Indonesia. Pemenuhan kebutuhan rumah yang sehat dan nyaman tersebut banyak
kendala yang dihadapi, misalnya masalah harga rumah yang semakin hari semakin
mahal, sehingga banyak kita jumpai kondisi rumah yang belum memenuhi syarat
rumah sehat.
Namun rumah yang baik, tidak harus besar dan mewah, tetapi harus
nyaman. Menurut Winslow, rumah sehat memiliki beberapa kriteria, yakni dapat
memperhatikan lokasi, kualitas tanah dan air tanah, kualitas udara ambien,
kebisingan, getaran dan radiasi, sarana dan prasarana lingkungan (saluran air,
terjadinya penularan dan penyebaran penyakit, seperti diare, cacingan, ISPA, TBC,
kecelakaan seperti kebakaran, tertusuk paku atau kaca, terpeleset, terantuk, dan
sebagainya.
maka diperlukan partisipasi kita semua untuk turut memelihara serta menjaga
lingkungan dan rumah supaya tetap bersih dan sehat sehingga menjadi tempat
analisis factor resiko dan penyebab rendahnya kualitas rumah dan permukiman,
permukiman sehat.
B. Tujuan
Mantrijeron.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Rumah
Rumah adalah bangunan yang berfungsi sebagai tempat tinggal atau hunian
dan sarana pembinaan keluarga. (UU No.4 Tahun 1992 tentang Perumahan dan
Permukiman).
Rumah secara umum dapat diartikan sebagai tempat untuk berlindung atau
bernaung dari pengaruh keadaan alam sekitarnya ( Hujan, Matahari, dll ) Serta
hari. Namun, pengertian rumah juga dapat ditinjau lebih jauh secara fisik dan
psikologis.
1. Secara Fisik
Dari segi fisik rumah berarti suatu bangunan tempat kembali dari
2. Secara Psikologis
tinggal dan untuk melakukan hal-hal tersebut di atas, yang tentram, damai,
lebih mengutamakan situasi dan suasana daripada kondisi dan keadaan fisik
Rumah sehat adalah merupakan salah satu sarana untuk mencapai derajat
kesehatan yang optimum. Untuk memperoleh rumah yang sehat ditentukan oleh
Rumah juga merupakan salah satu bangunan tempat tinggal yang harus
penghuninya agar dapat bekerja dengan produktif. Rumah sehat adalah tempat
kehidupan yang sempurna baik fisik rohani maupun sosial (Kasjono, 2011).
kesehatan yaitu rumah yang memiliki jamban yang sehat, sarana air bersih, tempat
kepadatan hunian rumah yang sesuai dan lantai rumah yang tidak terbuat dari tanah
rumah sehingga dikatakan rumah tersebut termasuk rumah sehat, terdapat beberapa
poin penting penilaian sehingga rumah tersebut bisa dikatakan atau dikategorikan
1. Komponen Rumah
a. Langit – langit
sebagai penutup bagian atas ruangan dibawah atap. Pada bagian ini
b. Dinding
atau rumah yang terbuat dari papan, anyaman bambu, tembok, dan
c. Lantai
dari papan, ubin dll. Yang menjadi pokok penilaian pada poin ini
adalah terbuat dari apa lantai ini tanah, papan, atau diplester dan lain
sebagainya.
d. Jendela
penilaian pada bagian ini adalah ada tidaknya jendela pada rumah
tersebut.
f. Ventilasi
masuk secara bebas, dan yang menjadi pokok penilaian ada poin ini
ruangan, dan yang menjadi poin penilaian pada bagian ini adalah ada
h. Pencahayaan
b. Jamban
apakah kedap air atau tidak serta apakah menggunakan penutup atau
tidak.
3. Perilaku Penghuni
diantaranya :
a. Membuka Jendela Kamar Tidur
METODE PELAKSANAAN
Suryodiningratan RW 16.
dan pencahayaan juga kami sertakan dalam melaksanakan kegiatan dengan cara
laporan.
B. Tahap Kegiatan
1. Tahap Persiapan
2. Tahap Pelaksanaan
3. Tahap Akhir
1. Lokasi
2. Waktu
29 Oktober 2019.
a. Langit – langit
b. Dinding
c. Lantai
d. Pintu
f. Ruang keluarga
g. Ventilasi
i. Pencahayaan alamiah
a. Membuka jendela
c. Membuang tinja
d. Membuang sampah
F. Pembobotan
perilaku sebagai faktor dominan yaitu : Lingkungan 45%, perilaku 35%, pelayanan
kesehatan 15% dan keturunan 5%, maka dalam penilaian rumah sehat yang perlu
diperhatikan adalah lingkungan dan perilaku 80%, sehingga bobot nilai sebagai
berikut:
G. Penilaian
Setiap item pada komponen rumah, sarana sanitasi, perilaku dan keberadaan
vector diberikan nilai sesuai hasil observasi. Hasil penilaian merupakan perkalian
Untuk menentukan criteria (keadaan) rumah sehat maka perlu ditetapkan nilai
A. Gambaran Lokasi
dan 76 RT.
penduduk berjumlah 10.196 jiwa. Penduduk berjenis kelamin Laki – laki berjumlah
kelamin Laki –laki berjumlah 5.455 jiwa dan perempuan berjumlah 5.750 jiwa.
1 Rumah Sehat 11 11 %
Dari data diatas, dapat diketahui bahwa 89% rumah dari 100 rumah yang
telah dilakukan survey merupakan rumah tidak sehat. Kondisi tersebut sebagian
Jendela kamar dan lubang asap dapur. Perilaku penghuni rumah yang kurang
Dengan 100 rumah di wilayah yang kami lakukan Survey rumah sehat.
peraturan yang digunakan yaitu Permenkes No. 1077 Tahun 2011 tentang Pedoman
1. Suhu : 18 – 30 ºC
2. Kebisingan : 45 – 55 dB
3. Kelembaban : 40 – 60 %
ambang batas yang telah ditentukan. Kelembaban terdapat 8 rumah yang melebihi
ambang batas yang telah ditentukan. Pencahayaan terdapat 4 rumah yang tidak
a. Langit – langit
b. Dinding
permanen (tembok).
c. Lantai
rumah sehat didapat 30 rumah lantai rumah Plesteran yang retak / tidak
didalam kamar.
f. Ventilasi
Keadaan lubang asap dapur dari 100 rumah yang telah dilakukan
survey rumah sehat terdapat 34 rumah yang tidak mempuyai lubang asap
dapur. 59 rumah lubang ventilasi dapur kurang dari 10% luas lantai dan 7
rumah yang mempunyai ventilasi dapur lebih dari 10% luas lantai.
h. Pencahayaan
Keadaan pencahayaan dari 100 rumah yang telaj dilakukan
terang.
survey rumah sehat didapat data bahwa semua memakai sumur gali
b. Jamban
mempunyai jamban (ada, bukan leher angsa, ditutup dan septic tank)
septic tank).
hari.
e. Membuang sampah
PUSKESMAS MANTRIJERON
A. Kependudukan
Penduduk
Desa / Kelurahan
Laki - laki Perempuan Jumlah
B. Kelompok Umur
0 – 14 Thn 1593 1395 2988 1125 1156 2281 1039 1076 2115 3757 3627 7384
15 – 64 Thn 4806 5076 9882 3927 4088 8015 3463 3667 7130 12196 12831 25027
64 Thn 510 653 1163 391 516 907 371 536 907 1272 1705 2977
Jumlah 6909 7124 14033 5443 5760 11203 4873 5279 10152 17255 18163 35.388
No Pendidikan Banyaknya
4 SMP 4359
5 SMA/SMK/MA 10682
Jumlah 35388
D. Sarana Kesehatan
1 Posyandu 56
2 Puskesmas Pembantu 1
3 Puskesmas 1
4 Rumah Sakit -
5 Dokter Praktik 1
6 Bidan Praktik 1
8 Lain -lain 6
1 TK 16
2 SD 11
3 SMP 5
4 SMA/SMK/MA 6
5 Akademi/PT 3
F. Tempat Ibadah
1 Masjid 31
2 Gereja 4
3 Pura -
1 Pasar 7
2 TTU 119
3 Terminal -
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Sebagian besar yang mengakibatkan rumah tidak sehat adalah Perilaku dari
B. Saran
1. Bagi Puskesmas
2. Bagi Masyarakat
Menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) yang dapat dimulai
https://www.academia.edu/16385679/Laporan_SKP_kel._1_Poltekkes_Kesling
http://nurulfahmikesling.blogspot.com/2015/12/tugas-laporan-penilaian-rumah-
sehat.html
http://cosprhmos.blogspot.com/2017/01/definisi-dan-fungsi-rumah.html
http://seputarpengertian.blogspot.com/2015/10/pengertian-rumah-sehat.html
https://referensi.data.kemdikbud.go.id/index11.php?level=3&kode=046001&id=6