Anda di halaman 1dari 10

MATA KULIAH : SANITASI PERMUKIMAN

DOSEN PENGAJAR : HADERIAH, SKM.,M.Kes

RANGKUMAN

“RUMAH SEHAT”

OLEH:

NANDA PUTRI ARWINI

PO714221211024

D.IV A TK 3

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MAKASSAR

JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN

PRODI SARJANA

TERAPAN SANITASI

LINGKUNGAN TAHUN 2024


RUMAH SEHAT

Menurut Depkes, rumah sehat adalah bangunan rumah tinggal yang memenuhi
syarat kesehatan, yaitu rumah yang memiliki jamban yang sehat, sarana air bersih,
tempat pembuangan sampah, sarana pembuangan air limbah, ventilasi rumah yang
baik, kepadatan hunian rumah yang sesuai dan lantai rumah yang tidak terbuat dari
tanah.

Menurut Keputusan Menteri Pemukiman dan Prasarana Wilayah No.


403/KPTS/M/2002 tentang Pedoman Teknis Pembangunan Rumah Sederhana Sehat,
dijelaskan bahwa rumah adalah merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia dan
merupakan faktor penting dalam peningkatan harkat dan martabat manusia. Terkait
dengan pengertian rumah sebagai faktor peningkatan harkat dan martabat manusia,
tampak bahwa rumah juga turut menentukan status seseorang.

Sedangkan menurut Deane G. Carter & Keith H, dalam bukunya yang


berjudul Family Housing, rumah sehat dapat didefinisikan sebagai rumah yang dapat
memberikan perlindungan kepada setiap elemen dari penghuni rumah tersebut.
Perlindungan yang dimaksud di sini berarti luas, tidak hanya berarti perlindungan
keamanan tapi juga perlindungan kesehatan, keawetan, dan sebagainya bagi penghuni
rumah tersebut.

Rumah sehat tidak harus mahal tetapi yang terpenting adalah rumah tersebut
menjadi tempat terapi fisik dan mental sehingga penghuni rumah tersebut ikut
menjadi sehat. Selain itu, dengan segala keterbatasan dana, rumah yang akan
dijadikan tempat tinggal seharusnya didesain menjadi rumah yang produktif dan
ramah lingkungan.
Secara umum rumah dikatakan sehat apabila memenuhi kriteria sebagai berikut
: (Pedoman Teknis Penilaian Rumah Sehat, Depkes RI, 2007)

1. Memenuhi kebutuhan fisiologis antara lain pencahayaan, penghawaan dan


ruang gerak yang cukup, terhindar dari kebisingan yang mengganggu
2. Memenuhi kebutuhan psikologis antara lain privacy yang cukup, komunikasi
yang sehat antar anggota keluarga dan penghuni rumah, adanya ruangan
khusus untuk istirahat (ruang tidur), bagi masing-maing penghuni
3. Memenuhi persyaratan pencegahan penularan penyakit antar penghuni rumah
dengan penyediaan air bersih, pengelolaan tinja dan limbah rumah tangga,
bebas vektor penyakit dan tikus, kepadatan hunian yang tidak berlebihan,
cukup sinar matahari pagi, terlindungnya makanan dan minuman dari
pencemaran, disamping pencahayaan dan penghawaan yang cukup
4. Memenuhi persyaratan pencegahan terjadinya kecelakaan baik yang timbul
karena pengaruh luar dan dalam rumah, antara lain persyaratan garis
sempadan jalan, konstruksi bangunan rumah, bahaya kebakaran dan
kecelakaan di dalam rumah

Rumah yang sehat menurut WINSLOW dan APHA (American Public Health
Association) harus memenuhi beberapa syarat antar lain :

1. Memenuhi kebutuhan Physiologis


2. Memenuhi kebutuhan Psychologis
3. Mencegah penularan penyakit
4. Mencegah terjadinya kecelakaan

1. Memenuhi kebutuhan Physiologis


a. Pencahayaan
Pencahayaan yang optimal (cukup baik waktu siang/malam).
Pencahayaan yang diperlukan untuk suatu ruangan di dalam rumah dapat
berbentuk cahaya alami yaitu sinar matahari dan juga cahaya buatan yaitu
sinar lampu. Cahaya yang diperlukan perorang yang tinggal didalamnya.
b. Penghawaan
Penghawaan untuk suatu ruangan di dalam rumah harus
diperhitungkan yaitu aliran udara yang masuk kedalam ruangan serta
jumlah udara yang diperlukan perorang yang tinggal didalamnya
c. Kebisingan
Tidak terdapat gangguan ketenangan akibat adanya kebisingan
baik yang bersumber dari luar maupun dari dalam rumah.
d. Ruangan (space)
Tersedia ruang yang cukup untuk kegiatan bermain bagi anak-
anak, dan untuk belajar, selain itu harus tersedia ruangan utama yaitu
ruang tamu, ruang tidur, ruang makan dan sebagainya.
e. Kebutuhan suhu (suhu ruangan ideal 18-30oC)
f. Ventilasi yang baik (sebagai pertukaran udara agar tidak pengap)
g. Tersedianya ruang yang optimal untuk bermain anak (mencegah
kepadatanpenghuni)

2. Memenuhi Kebutuhan Psychologis


a. Menjamin privacy
Setiap anggota keluarga harus terjamin ketenangan dan
kebebasan dalam hunia, sehingga tidak terganggu baik oleh keluarga yang
lain, tetangga maupun orang yang kebetulan lewat diluar.
b. Tersedianya ruang keluarga.
Ruang keluarga sangat penting untuk saling melepaskan
kerinduan atau malah psikologis yang lain. Ruang keluarga adalah sarana
untuk menjalin hubungan sosial maupun emosional keluarga.
c. Lingkungan yang sesuai
Seseorang akan dapat memilih hunian mana yang sesuai
dengan strata sosial keluarganya. Kesenjangan strata antar penghuni atau
pemukiman akan menimbulkan rasa tidak nyaman.
d. Tersedia sarana yang sifatnya memerlukan “privacy”
Rumah dilengkapi dengan kamar mandi dan kloset sendiri.
Setidaknya harus tersedia sarana tersebut., akan terasa tidak etis bila suatu
anggota keluarga mandi ataupun buang hajat di fasilitas milik tetangganya.
e. Jumlah kamar tidur yang cukup
Jumlah kamar tidur dan pengaturannya disesuaikan dengan
umur dan jenis kelaminnya. Orangtua dan anak dibawah 2 tahun boleh satu
kamar. Anak di atas 10 tahun harus dipisahkan antara laki laki dan
perempuan.
Anak umur 17 tahun ke atas diberi kamar tersendiri, Jarak antara tempat
tidur minimal 90 cm untuk ter jaminnya keleluasaan bergerak, bernafas
dan untuk memudah kan membersihkan lantai. Ukuran ruang tidur anak
yang berumur lebih kurang 5 tahun sebanyak 4% m3, dan yang berumur
lebih dari 5 tahun adalah 9 m3, artinya dalam satu ruangan anak yang
berumur 5 tahun ke bawah diberi kebebasan menggunakan vo lume
ruangan 4% m3 (1½ x 1 x 3 m3), dan di atas 5 tahun meng gunakan
ruangan 9 m3 (3 x 1 x 3 m3).
f. Mempunyai halaman yang dapat ditanami pepohonan atau taman.
Fungsi dari halaman rumah disamping menimbulkan rasa
keindahan bagi penghuninya berfungsi juga untuk membersihkan udara
dan menahan /melindungi pencemaran udara dari luar.
g. Untuk Hewan peliharaan dibuatkan kandang tersendiri yang terpisah dari
rumah. Untuk menghindari tertularnya penyakit zoonosis, ataupun
keributan yang ditimbulkan oleh binatang peliharaan, sebaiknya dibuatkan
kandang terpisah dari ruangan yang biasa dihuni.
h. Tiap anggota keluaga terjamin ketenangannya dan kebebasannya
i. Memenuhi ruang tempat berkumpul keluarga
j. Lingkungan yang sesuai, homogen, tidak terdapat perbedaan tingkat yang
drastis dilingkungannya
k. Jumlah kamar tidur disesuaikan dengan umur dan jenis kelaminnya
l. Mempunyai halaman yang dapat ditanami pohon
m. Mempunyai WC dan kamar mandi
n. Hewan atau ternak peliharaan kandangnya terpisah

3. Mencegah penularan penyakit.


Pada dasarnya persyaratan perumahan harus dipertimbangkan agar tidak
menimbulkan gangguan kesehatan, baik secara jasmani, rohani maupun sosial.
Beberapa persyaratan berikut berkaitan dengan tersedianya fasilitas sanitasi
agar kesehatan penghuninya tetap terhindar dari penyakit, tidak tertular
penyakit infeksi baik antar penghuni maupun dengan kehadiran anggota warga
lain dari sekitar.
a. Tersedianya persediaan air bersih / air minum
Air bersih sangat diperlukan untuk keperluan sehari-hari .
Penyediaan air bersih harus memenuhi syarat kualitas yaitu fisik, kimia,
dan
bakteriogis maupun kuantitas (jumlah).
b. Keadaan rumah maupun halaman serta lingkungannya menjamin tidak
terdapatnya tempat perindukan vektor penyakit. Hal ini terkait dengan
konstruksi maupun keadaan rumah seperti adanya tempat penyimpanan
sampah yang baik, kebersihan yang selalu terjaga dan sebagainya.
c. Tersedianya tempat pembuangan tinja dan air limbah yang memenuhi
syarat sanitasi
d. Luas / ukuran kamar yang tidak menimbulkan suasana kumuh
Luas kamar minimum ukuran 2,5 m2 sampai 3 m2 dengan
ketinggian langit-langit berkisar dari 2,75 m2 sampai 3 m2. Hal ini
khususnya yang menyangkut kepadatan penghuni kamar dan luas jendela
berpengaruh terhadap timbul dan menularnya penyakit saluran pernafasan.
Sekalipun pencahayaan alami juga berperan penting dalam menekan
kejadian penyakit dalam saluran pernafasan. Ruangan terlalu luas akan
menyebabkan masuk angin, dan bila terlalu sempit akan menyesakkan
nafas dan memudahkan penularan penyakit karena terlalu dekat kontak.
e. Fasilitas untuk pengolahan makanan / memasak dan penyimpanan
makanan yang terbebas dari pencemaran maupun jangkauan vektor
maupun binatang pengerat.
f. Tersedia air minum yang cukup dan memenuhi syarat kesehatan
g. Tidak memberi kesempatan nyamuk, lalat, tikus dan binatang lai
bersarang didalam dan di sekitar rumah
h. Pembuangan kotoran / tinja dan air limbah memenuhi syarat kesehatan
i. Pembuangan sampah pada tempatnya
j. Tempat masak, menyimpan makanan hendaknya bebas dari pencemaran/
gangguan serangga

4. Mencegah terjadinya kecelakaan.


a. Cukup ventilasi untuk mengeluarkan gas atau racun dari dalam ruangan
dan menggantinya dengan udara segar.
b. Cukup cahaya dalam ruangan agar tidak terjadi kecelakaan ka- rena
tersandung (terantuk), kepotong/teriris, tertusuk jarum dan lain-lain.
c. Jarak antara ujung atap dengan ujung atap tetangga minimal 3 m. Lebar
halaman antara atap tersebut minimal sama dengan tinggi atap tersebut.
d. Rumah dijauhkan dari pohon-pohon besar yang rapuh/mudah untuh, dan
pohon yang berbuah keras/besar (misalnya kelapa, durian).
e. Jarak rumah dengan jalan harus mengikuti peraturan garis Rooi.
f. Lantai yang selalu basah (kamar mandi, kamar cuci) jangan sampai
licin/lumutan.
g. Didepan pintu utama harus diberi lantai tambahan minimal 60 cm, jangan
langsung terjun untuk mencegah jatuh setelah mem- buka pintu.
h. Bagian bangunan yang dekat api atau pada instalasi listrik harus terbuat
dari bahan tahan api.
i. Untuk rumah yang bertingkat:
1) Tangga jangan tegak lurus, lebar anak tangga minimal 25 cm,
tinggi anak tangga maksimal 17,5 cm.
Tiap kenaikan 2% m harus diberi tempat istirahat (bordes lantai
datar).
2) Gedung lebih dari 3 tingkat harus memakai lift.
3) Pintu di ujung tangga harus memakai kaca untuk mengeta hui
bahwa di depan ada tangga turun.
4) Bahan bangunan untuk rumah bertingkat kekuatannya harus
disesuaikan dengan banyaknya tingkatan.
5) Rumah flat, panjangnya jangan melebihi 40 m untuk ke- amanan
bangunan.
j. Cara mengatur isi ruangan dibuat sedemikian rupa sehingga anak- anak
bebas bergerak (berlari, menari, bermain dalam ruangan), juga untuk ibu
rumah tangga agar mudah lewat tanpa memutar /melingkari karena tidak
terhalang benda-benda besar untuk mencegah kelelahan.
k. Racun serangga, minyak tanah, obat-obatan harus disimpan rapi jangan
sampai terjangkau oleh anak yang belum mengerti.
l. Jangan menaruh benda-benda berat yang mudah terbalik/jatuh di jangkau
oleh anak-anak.
m. Rumah jauh dari lokasi industri yang mencemari lingkungan.
n. Bebas dari banjir, angin ribut dan gangguan lainnya.
o. Terlindung dari bahaya kecelakaan lalu lintas.
Rumah yang tidak memenuhi syarat kesehatan akan terkait erat dengan
penyakit berbasis lingkungan, dimana kecenderungannya semakin meningkat akhir-
akhir ini. Dari sisi epidemiologis, telah terjadi pula transisi yang cukup cepat
terhadap beberapa penyakit menular, seperti penyakit SARS (Severe Acute
Respiratory Syndrome), Flu Burung, Leptospirosis. Demikian pula dengan penyakit
demam berdarah, keracunan makanan dan diare yang mulai mewabah kembali di
beberapa daerah di Tanah Air dan bahkan sampai menyebabkan kematian. Adapun
Contoh penyakit pada lingkungan rumah, karena ventilasi yang kurang sehingga
menyebabkan gangguan kecepatan aliran udara dan dapat menimbulkan
tuberculosis, influenza, pneumonia, cerebrospinal meningitis.

Sedangkan Syarat-syarat Rumah Sehat menurut Dinas Cipta Karya :


1. Mempunyai segi kesehatan
a. Penerangan dan peranginan dalam setiap ruangan harus cukup
b. Penyediaan air bersih
c. Tidak terpengaruh pencemaran seperti bau, rembesan air kotor, udara
kotor
2. Memenuhi segi kekuatan bangunan
a. Konstruksi bangunan cukup kuat, baik untuk menahan beratnya
sendiri maupunpengaruh luar seperi angin hujan, gempa dan lainnya
b. Pemakaian bahan bangunan yang dapat dijamin keawetannya dan
kemudahandalam pemeliharaannya
c. Menggunakan bahan yang tahan api
3. Memperlihatkan segi kenyamanan
a. Penyediaan ruangan yang mencukupi
b. Ukuran ruangan sesuai dengan kegiatan penghuni didalamnya
c. Penataan ruangan yang cukup baik
d. Dekorasi dan warna yang serasi
e. Penghijauan halaman diatur sesuai dengan kebutuhan

Persyaratan untuk rumah yang pantas didiami, dari tahun ke tahun akan
meningkat, sesuai dengan keinginan dan kebutuhan manusia untuk menikmati
ketenangan hidup dan memperoleh kesehatan yang lebih baik. Di Indonesia
kita belum mempunyai standard yang betul-betul telah dituangkan di
dalam
Undang-undang atau Peraturan-peraturan. Pada dasarnya rumah yang baik dan
pantas untuk didiami harus memenuhi persyaratan sebagai berikut:

a. Bebas dari kelembaban.


b. Mudah diadakan perbaikan.
c. Mempunyai cukup akomodasi dan fasilitas untuk mencuci, mandi dan
buang kotoran.
d. Mempunyai fasilitas yang cukup untuk menyimpan, meracik dan
memasak makanan.

Pada tahun 1946 di Inggeris, ada sebuah "Sub Committee on Standards


of Fitness for Habitation" yang membuat rekomendasi terhadap rumah yang
akan didiami, antara lain sebagai berikut:

a. Dalam segala hal harus kering.


b. Dalam keadaan mudah diperbaiki.
c. Tiap kamar mempunyai lampu dan lubang ventilasi.
d. Mempunyai persediaan air yang cukup untuk segala keperluan rumah
tangga.
e. Mempunyai kamar mandi.
f. Mempunyai tempat/kamar cuci, dengan pembuangan air limbah yang
baik.
g. Mempunyai sistem drainase yang baik.
h. Mempunyai jamban yang memenuhi syarat kesehatan (di dalam atau di
luar).
i. Cukup fasilitas untuk menyimpan, meracik dan memasak makanan.
j. Tempat menyimpan makanan harus mempunyai ventilasi yang baik.
k. Jalan masuk ke rumah yang baik.

Penerapan persyaratan-persyaratan tersebut di atas mungkin tidak


mengalami kesulitan, di daerah perkotaan (urban area), tetapi untuk pedesaan
(rural) hal-hal tersebut mungkin tidak praktis.

Untuk Indonesia standard di atas bisa diterapkan kecuali beberapa hal


yang tertentu, misalnya alat pemanas kamar tentu tidak diperlukan. Dalam hal
ini, mengingat daerah tropis selalu panas udaranya, maka yang diperlukan
adalah alat pendingin (Air Condition).

Anda mungkin juga menyukai