Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH ETIKA PROFESI

HIMPUNAN AHLI KESEHATAN LINGKUNGAN INDONESIA (HAKLI)

Dosen Pembimbing :

1. Ferry Kriswandana, SST,MT


2. Hadi Suryono, ST,MPPM

Disusun Oleh :

Firda Yusy Annisa (P27833118060)

KELAS D3-4B

PROGRAM STUDI D-III KAMPUS SURABAYA

KESEHATAN LINGKUNGAN SURABAYA

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURABAYA

TAHUN 2019-2020
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat dan hidayah-Nya
sehingga tugas penyusunan makalah yang berjudul “Makalah Etika Profesi Tentang Himpunan
Ahli Kesehatan Lingkungan Indonesia (HAKLI)”.

Dalam makalah ini penyusun membahas segala sesuatu mengenai Himpunan Ahli
Kesehatan Lingkungan Indonesia (HAKLI). Adapun tujuan penyusunan makalah ini adalah untuk
memenuhi tugas mata kuliah Etika Profesi. Semoga dengan makalah ini dapat menambah ilmu
pengetahuan.

Makalah ini tidak lepas dari kekurangan. Oleh karena itu segala kritik dan saran untuk
penyempurnaan makalah ini di masa yang akan datang sangat penyusun nantikan. Mudah-
mudahan makalah ini dapat bermanfaat bukan hanya bagi kalangan akademis, namun juga bagi
masyarakat pada umumnya yang ingin menambah wawasan pengetahuannya.

Surabaya, 4 April 2020

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................................... ii

DAFTAR ISI................................................................................................................................. iii

BAB I .............................................................................................................................................. 1

PENDAHULUAN ......................................................................................................................... 1

A. Latar Belakang ..................................................................................................................... 1

B. Tujuan .................................................................................................................................. 1

C. Manfaat ................................................................................................................................ 2

BAB II ............................................................................................................................................ 4

ISI ................................................................................................................................................... 4

A. Definisi dari Himpunan Ahli Kesehatan Lingkungan Indonesia (HAKLI) ......................... 4

B. Asas, Sifat, dan Tujuan HAKLI ........................................................................................... 4

C. Fungsi dan Peran dari Himpunan Ahli Kesehatan Lingkungan Indonesia (HAKLI) .......... 5

D. Bidang yang diurus dari Himpunan Ahli Kesehatan Lingkungan Indonesia (HAKLI) ...... 6

E. Struktur organisasi dari Himpunan Ahli Kesehatan Lingkungan Indonesia (HAKLI) ..... 10

F. Pejabat HAKLI saat ini dari Himpunan Ahli Kesehatan Lingkungan Indonesia
(HAKLI) ................................................................................................................................... 12

G. Alat dan Kelengkapan Organisasi HAKLI ........................................................................ 13

BAB III ......................................................................................................................................... 15

PENUTUP .................................................................................................................................... 15

A. Kesimpulan ........................................................................................................................ 15

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................................. 17

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kesehatan merupakan salah satu indikator untuk mengukur tingkat kesejahteraan
masyarakat. Derajat kesehatan masyarakat dipengaruhi oleh 4 faktor utama, yaitu faktor
lingkungan, perilaku, pelayanan kesehatan, dan keturunan. Faktor yang terbesar dan sangat
mempengaruhi kesehatan adalah faktor lingkungan. Upaya kesehatan lingkungan sebagai
bentuk kegiatan preventif ditujukan untuk mewujudkan kualitas lingkungan yang sehat, baik
fisik, kimia, biologi, maupun sosial yang memungkinkan setiap individu atau masyarakat
dapat mencapai derajat kesehatan yang setinggi-tingginya (Undang-Undang Nomor 36
Tahun 2009 tentang Kesehatan).

Upaya perwujudan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi - tingginya, tenaga


kesehatan lingkungan Indonesia memerlukan wadah organisasi untuk meningkatkan dan
mengembangkan pengetahuan dan keterampilan, martabat dan etika profesi, pembinaan dan
pengembangan profesi serta pengamalan dan pengawasan ilmu pengetahuan dan teknologi
kesehatan lingkungan.

Dalam era globalisasi, tuntutan mutu pelayanan kesehatan lingkungan tidak dapat
dielakkan lagi. Peraturan perundang-undangan sudah mulai diarahkan kepada kesiapan
seluruh profesi kesehatan dalam menyongsong era pasar bebas tersebut. Sanitarian/ahli
kesehatan lingkungan harus mampu bersaing dengan profesi sanitarian/ahli kesehatan
lingkungan dari negara lain. Untuk itu diperlukan adanya standar profesi sanitarian/ahli
kesehatan lingkungan sebagai pedoman standarisasi bagi profesi sanitarian/ahli kesehatan
lingkungan. Sanitarian/Ahli Kesehatan Lingkungan adalah tenaga profesional di bidang
kesehatan lingkungan yang memberikan perhatian terhadap aspek kesehatan lingkungan
air,udara, tanah, makanan dan vector penyakit pada kawasan perumahan, tempat-tempat
umum,tempat kerja, industri, transportasi dan matra.

B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Mahasiswa dapat mengetahui mengenai Himpunan Ahli Kesehatan Lingkungan

1
Indonesia (HAKLI)
2. Tujuan Khusus

a. Untuk mengetahui definisi dari Himpunan Ahli Kesehatan Lingkungan Indonesia


(HAKLI)

b. Untuk mengetahui asas, sifat, dan tujuan Himpunan Ahli Kesehatan Lingkungan
Indonesia (HAKLI)

c. Untuk mengetahui tentang fungsi dan peran dari Himpunan Ahli Kesehatan
Lingkungan Indonesia (HAKLI)
d. Untuk mengetahui tentang bidang yang diurus dari Himpunan Ahli Kesehatan
Lingkungan Indonesia (HAKLI)
e. Untuk mengetahui tentang struktur organisasi dari Himpunan Ahli Kesehatan
Lingkungan Indonesia (HAKLI)
f. Untuk mengetahui tentang pejabat HAKLI saat ini dari Himpunan Ahli Kesehatan
Lingkungan Indonesia (HAKLI)
g. Untuk mengetahui tentang alat dan kelengkapan Organisasi HAKLI dari Himpunan
Ahli Kesehatan Lingkungan Indonesia (HAKLI)

C. Manfaat

a. Mahasiswa dapat mengetahui definisi dari Himpunan Ahli Kesehatan Lingkungan


Indonesia (HAKLI)

b. Untuk mengetahui asas, sifat, dan tujuan Himpunan Ahli Kesehatan Lingkungan
Indonesia (HAKLI)
c. Mahasiswa dapat mengetahui fungsi dan peran dari Himpunan Ahli Kesehatan
Lingkungan Indonesia (HAKLI)
d. Mahasiswa dapat mengetahui bidang yang diurus dari Himpunan Ahli Kesehatan
Lingkungan Indonesia (HAKLI)
e. Mahasiswa dapat mengetahui struktur organisasi dari Himpunan Ahli Kesehatan
Lingkungan Indonesia (HAKLI)
f. Mahasiswa dapat mengetahui pejabat HAKLI saat ini dari Himpunan Ahli Kesehatan

2
Lingkungan Indonesia (HAKLI)
g. Mahasiswa dapat mengetahui alat dan kelengkapan Organisasi HAKLI dari Himpunan
Ahli Kesehatan Lingkungan Indonesia (HAKLI)

3
BAB II
ISI

A. Definisi dari Himpunan Ahli Kesehatan Lingkungan Indonesia (HAKLI)

Menurut Ketetapan Musyawarah Nasional Vi Himpunan Ahli Kesehatan


Lingkungan (Hakli) Nomor : Vi/Munas Vi/Hakli/2015 Tentang Anggaran Dasar Himpunan
Ahli Kesehatan Lingkungan Indonesia (HAKLI), Definisi dari Himpunan Ahli Kesehatan
Lingkungan yang selanjutnya disingkat HAKLI adalah organisasi profesi yang menggali,
menghimpun, membina, mengembangkan, menyelenggarakan, menapiskan, dan
mengimplementasikan bidang ilmu dan teknologi kesehatan lingkungan dalam
pembangunan kesehatan guna mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-
tingginya. Organisasi Profesi HAKLI berasaskan Pancasila. Organisasi Profesi HAKLI
merupakan organisasi profesi di bidang Kesehatan Lingkungan yang bersifat terbuka.

Organisasi ini bernama Himpunan Ahli Kesehatan Lingkungan Indonesia disingkat


HAKLI, untuk kebutuhan hubungan internasional diterjemahkan dengan The Indonesian
Association of Environmental Health disingkat IAEH. Organisasi HAKLI didirikan di
Bandung Jawa Barat pada tanggal 12-04 1980 (duabelas bulan April tahun seribu sembilan
ratus delapan puluh) untuk jangka waktu yang tidak di tentukan lamanya.

HAKLI merupakan satu-satunya organisasi profesi kesehatan lingkungan di Indonesia


sebagaimana dimaksud dalam pasal 50 ayat (2) Undang-undang Nomor 36 tahun 2014
tentang Tenaga Kesehatan dan telah disahkan berdasarkan Keputusan Menteri Hukum dan
Hak Azasi Manusia Nomor : AHU – 00005.60.10.3014.

B. Asas, Sifat, dan Tujuan HAKLI

1) Asas

Organisasi Profesi HAKLI berasaskan Pancasila.

2) Sifat

Organisasi Profesi HAKLI merupakan organisasi profesi di bidang Kesehata Lingkungan

4
yang bersifat terbuka.
3) Tujuan

Organisasi Profesi HAKLI bertujuan menggali, menghimpun, membina,


mengembangkan, menyelenggarakan, menapiskan, dan mengimplementasikan bidang
ilmu dan teknologi kesehatan lingkungan dalam pembangunan kesehatan guna mencapai
derajat kesehatan masyarakat yang setinggi- tingginya.

C. Fungsi dan Peran dari Himpunan Ahli Kesehatan Lingkungan Indonesia (HAKLI)

Memiliki visi yaitu Mengembangkan dan mengamalkan profesionalimse kesehatan


lingkungan untuk mencapai lingkungan sehat dan kesejahteraan masyarakat, Sedangkan
misinya yaitu :

1) Memfasilitasi anggota untuk mengembangkan dan mengamalkan profesionalisme


kesehatan lingkungan.
2) Menyelenggarakan standar kompetensi, standar pelayanan dan legislasi profesi di bidang
kesehatan lingkungan bagi anggotanya
3) Mengembangkan kerjasama kemitraan dengan pemerintah, institusi pendidikan dan
organisasi profesi lainnya serta lembaga kemasyarakatan terkait.
4) Melakukan kontrol sosial di bidang kesehatan Lingkungan

5) Melakukan pembinaan, penyuluhan dan pendidikan kesehatan lingkungan kepada


masyarakat dalam mewujudkan lingkungan hidup yang sehat.

HAKLI berfungsi sebagai pemersatu, pemberdaya, pembina, dan pengayom bagi


profesi kesehatan lingkungan di Indonesia serta berperan sebagai advokator, dinamisator,
dan penggerak dalam penyusunan serta penentuan kebijakan pembangunan kesehatan
khususnya dan pembangunan nasional pada umumnya. Organisasi Profesi HAKLI bertujuan
menggali, menghimpun, membina, mengembangkan, menyelenggarakan, menapiskan, dan
mengimplementasikan bidang ilmu dan teknologi kesehatan lingkungan dalam
pembangunan kesehatan guna mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-
tingginya.

Peran HAKLI melakukan beberapa usaha utama yaitu meliputi :


5
1) Menggalang persatuan dan kesatuan semua kompetensi dan potensi professional anggota.
2) Meningkatkan peranan dan pengabdian anggota kepada masyarakat dalam upaya
pelayanan profesi kesehatan lingkungan.
3) Menyelenggarakan penelitian, pengembangan dan peningkatan kompetensi profesional
anggota di bidang IPTEK kesehatan lingkungan.
4) Menggalang dan mengembangkan kemitraan dengan pemerintah, swasta maupun
organisasi kemasyarakatan di bidang kesehatan lingkungan baik di dalam maupun di luar
negeri guna menunjang perwujudan visi dan misi organisasi.
5) Meningkatkan profesionalitas melalui sertifikasi keahlian khusus di bidang kesehatan
lingkungan.
6) Mengembangkan upaya praktek mandiri di bidang kesehatan lingkungan.
7) HAKLI mempunyai peran penting untuk menjaga lingkungan tetap terkontrol akan
kesehatannya. Dalam penyusunan Norma, Standar Persyaratan Kesehatan dan Kriteria
(NSPK). Hakli juga berperan langsung dengan masyarakat antara lain dilakukan melalui
pengabdian masyarakat, yaitu berpartisipasi melakukan pengabdian masyarakat dalam
situasi kedaruratan (Bencana alam) seperti misalnya bencana banjir di Aceh, Sumatera
Barat, dan di daerah lainnya.
8) HAKLI memiliki peran terhadap anggotanya yaitu mempunyai kewajiban melakukan
pembinaan terhadap kompetensi anggota agar mampu bersaing dan melaksanakan
pekerjaannya secara professional.
9) HAKLI berperan sebagai advokator, dinamisator, dan penggerak dalam penyusunan serta
penentuan kebijakan pembangunan kesehatan khususnya dan pembangunan nasional
pada umumnya

D. Bidang yang diurus dari Himpunan Ahli Kesehatan Lingkungan Indonesia (HAKLI)

a. Pengurus Pusat bertugas :

1) Menetapkan rencana strategik HAKLI periode 5 (lima) tahunan;

2) Menyusun rencana penetapan Standar Kompetensi Profesi, Standar

3) Pekerjaan Kesehatan Lingkungan, Standar Pelayanan Minimal Profesi, dan Standar

6
Pendidikan Profesi dengan berpedoman pada hasil Munas;
4) Menetapkan rencana kerja tahunan;

5) Melaksanakan kegiatan organisasi profesi tingkat nasional; dan

6) Melaksanakan kegiatan lain berdasarkan hasil MUNAS

7) Serta membentuk lembaga untuk

a) Pengkajian dan Pengembangan IPTEK dan keprofesian Kesehatan Lingkungan;

b) Pengembangan Sumber Daya Manusia di bidang Kesehatan Lingkungan;

c) Pengembangan kewirausahaan dan penggalangan kemitraan;

d) Pengembangan sertifikasi keahlian dan profesionalisme; dan

e) Pelaksana administrasi harian kesekretariatan.

b. Pengurus Provinsi bertugas :

1) Menetapkan rencana strategik Provinsi periode 5 (lima) tahunan sesuai dengan


karakteristik dan masalah spesifik setempat;
2) Menetapkan rencana kerja tahunan;

3) Melaksanakan kegiatan organisasi profesi tingkat provinsi;

4) Melaksanakan tugas dan kegiatan yang diberikan oleh Pengurus Pusat; dan

5) Melaksanakan kegiatan lain berdasarkan hasil MUSPROV;

c. Pengurus Kabupaten dan/atau Kota bertugas :

1) Menetapkan rencana strategik Kabupaten dan/atau Kota periode 5 (lima) tahunan


sesuai dengan karakteristik dan masalah spesifik setempat;
2) Menetapkan rencana kerja tahunan;

3) Melaksanakan kegiatan organisasi profesi tingkat kabupaten dan/atau kota;

4) Melaksanakan tugas dan kegiatan yang diberikan oleh Pengurus Pusat dan/atau
Pengurus Provinsi; dan Melaksanakan kegiatan lain berdasarkan hasil
MUSKAB/KOTA.
d. Lembaga Tinggi Organisasi terdiri atas:

7
1) Dewan Penasehat;

2) Dewan Pengawas;

3) Komite Etik dan Disiplin;

4) Komite Perlindungan Hukum; dan

5) Kolegium Kesehatan Lingkungan

e. Dewan Penasehat bertugas :

1) Memberikan pengayoman kepada Pengurus; dan

2) Memberikan saran–saran yang berkaitan dengan arah dan tujuan organisasi

f. Dewan Pengawas bertugas :

1) Melakukan pengawasan kinerja Pengurus Pusat;

2) Memberikan saran dan pertimbangan kepada Pengurus Pusat; dan

3) Memberikan penghargaan kepada Pengurus Pusat.

g. Komite Penegak Etik dan Disiplin bertugas :

1) Melaksanakan tugas Penegakan Etik dan Disiplin sesuai dengan Pedoman Penegakan
Etik dan Disiplin.
2) Melaksanakan tugas Penegakan Etik dan Disiplin sesuai dengan Pedoman Penegakan
Etik dan Disiplin.

h. Komite Perlindungan Hukum bertugas :

1) Menyusun Pedoman Perlindungan Hukum; dan

2) Melaksanakan tugas Perlindungan Hukum sesuai dengan Pedoman Perlindungan


Hukum.
i. Kolegium Kesehatan Lingkungan bertugas :

1) Mengembangkan cabang disiplin ilmu dan nomenklatur kesehatan lingkungan;

2) Mengembangkan standar pendidikan Tenaga Kesehatan Lingkungan.

j. Menurut Laporan Kegiatan Hasil Kerja Pengurus Pusat Hakli Periode April 2015 – Maret

8
2016, Departement yang berhubungan dengan HAKLI berserta perkembangannya adalah:
1) Departemen Pengembangan Organisasi dan Profesi

Telah menyiapkan materi Pedoman Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan


Tenaga Kesehatan Lingkungan (P2KBTKL) yang menjadi dasar untuk proses dan
mekanisme registrasi (STR) bagi anggota HAKLI dan tata cara serta substansi yang
menjadi lingkup Satuan Kredit Profesi (SKP). Di samping itu juga dilakukan
inventarisasi jumlah anggota HAKLI secara nasional untuk pemetaan keanggotaan dan
penyiapan penyusunan pengembangan karier baik di lingkungan Aparatur Sipil Negara
(ASN), TNI/POLRI, BUMN/BUMD, Swasta dan Wiraswasta.
2) Departemen Standarisasi dan Sertifikasi Kompetensi Kerja

Telah menyiapkan langkah-langkah pembentukan dan pengorganisasian lembaga


sertifikasi profesi bagi tenaga kerja di bidang kesehatan lingkungan bekerja sama
dengan Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP).
3) Departemen Riset dan Teknologi

Telah melakukan inventarisasi dan identifikasi untuk bahan kajian pengendalian


faktor risiko dari media lingkungan dan biomarker serta pengembangan dan penapisan
teknologi tepat guna dengan fokus air minum, sanitasi, vektor dan binatang pembawa
penyakit.

4) Departemen Pengembangan Pendidikan dan Pelatihan

Telah menyiapkan modul untuk pelatihan teknis di bidang kesehatan lingkungan


dan telah melaksanakan beberapa pelatihan teknis dalam pengamanan limbah medis
dan pengembangan teknologi tepat guna untuk air minum. Di samping itu sedang
dipersiapkan rancangan pelatihan teknis, manajerial dan sosiokultural untuk anggota
HAKLI yang mengemban tugas di lingkungan ASN sesuai dengan ketentuan
perundang-undangan.
5) Departemen Pengembangan Program dan Pemberdayaan Masyarakat

Telah melaksanakan upaya penguatan regulasi di daerah sebagai landasan hukum


dan landasan kerja dalam penyusunan program peningkatan kesehatan lingkungan di
tingkat provinsi maupun kabupaten/kota. Bekerja sama dengan WHO telah

9
menyelenggarakan lokakarya tingkat nasional dan lokakarya tingkat provinsi pada 3
provinsi yaitu Banten, NTB dan Sulawesi Utara.
6) Departemen Hukum dan Kemitraan

Telah berpartisipasi aktif dalam proses penyusunan rancangan peraturan perundang-


undangan seperti RUU Wabah, RUU Kekarantinaan Kesehatan, Rancangan Peraturan
Presiden tentang Konsil Tenaga Kesehatan, beberapa Rancangan Peraturan Menteri
Kesehatan dan mengkaji kasus hukum yang dialami anggota HAKLI.
7) Departemen Komunikasi dan Publikasi

Telah melakukan desain Website HAKLI sebagai alat komunikasi dan diseminasi
informasi tentang keprofesian Kesehatan lingkungan khususnya dan isu isu kesehatan
pada umumnya.

E. Struktur organisasi dari Himpunan Ahli Kesehatan Lingkungan Indonesia (HAKLI)

Kepengurusan HAKLI terdiri atas Pengurus Pusat, Pengurus Provinsi, dan Pengurus
Kabupaten dan/atau Kota serta Komisariat. Kekuasaan tertinggi di tingkat Nasional adalah
Musyawarah Nasional (MUNAS) yang diselenggarakan setiap 5 (lima) tahun. Kekuasaan
MUNAS meliputi :

a. Merubah, menyusun dan menetapkan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga;

b. Menyusun, membahas, dan mengarahkan pokok-pokok pikiran tentang Standar


Kompetensi Profesi, Standar Pekerjaan Kesehatan Lingkungan, Standar Pelayanan
Minimal Profesi dan Standar Pendidikan Profesi;
c. Membahas, menerima dan mengesahkan atau menolak pertanggungjawaban pelaksanaan
program kerja pengurus lama;
d. Membahas dan menentukan arah terhadap Rencana Strategik HAKLI;

e. Memilih dan menetapkan Ketua Umum dan Sekretaris Jenderal Pengurus Pusat;

f. Penyusunan dan penetapan tata tertib pemilihan dan pelantikan Pengurus Pusat serta
Musyawarah Kerja Nasional;
g. Memberikan pertimbangan personalia Kolegium Kesehatan Lingkungan;

10
h. Menetapkan rencana penyelenggaraan Musyawarah Kerja Nasional (MUKERNAS)
periode berikutnya, yang dilaksanakan sekurang-kurangnya dua kali selama masa bakti
kepengurusan; dan
i. Memberikan pertimbangan penggantian pengurus antar waktu berdasarkan hasil sidang
pleno Pengurus Pusat dalam MUKERNAS sesuai dengan kebutuhan organisasi HAKLI.

Kekuasaan tertinggi di tingkat provinsi adalah Musyawarah Provinsi (MUSPROV)


yang diselenggarakan setiap 5 (lima) tahun sekali, Kekuasannya meliputi :
a. Merumuskan rencana aksi program Provinsi yang berpedoman pada Rencana Strategik
HAKLI Provinsi;
b. Menyusun, membahas, menerima dan mengesahkan atau menolak pertanggung jawaban
pelaksanaan berdasarkan rencana aksi program pengurus lama HAKLI provinsi;
c. Memilih dan menetapkan Ketua dan Sekretaris Pengurus Provinsi serta menyampaikan
hasil MUSPROV ke Pengurus HAKLI Pusat;
d. Menetapkan keputusan–keputusan lainnya sesuai dengan batas wewenang untuk tingkat
provinsi;
e. Penyusunan dan penetapan tata tertib pemilihan dan pelantikan Pengurus Provinsi serta
Musyawarah Kerja Provinsi;
f. Pelantikan Pengurus Provinsi dilakukan oleh Pengurus Pusat; dan

g. Melakukan penggantian pengurus antar waktu berdasarkan hasil sidang pleno Pengurus
Provinsi dalam MUKERDA sesuai dengan kebutuhan organisasi HAKLI Provinsi.

Kekuasaan tertinggi di tingkat Kabupaten/kota adalah Musyawarah Kabupaten/kota


(MUSKAB/KOT) yang diadakan setiap 5 (lima) tahun. Kekuasaannya meliputi :

a. Menyusun rencana strategik kegiatan berdasarkan rencana aksi program Kabupaten


dan/atau Kota;
b. Menyusun dan menetapkan tata tertib pemilihan dan pelantika Pengurus Provinsi serta
Musyawarah Kerja Kabupaten dan/atau Kota;
c. Memilih Pengurus Kabupaten/Kota dan menyampaikan hasil MUSKAB/KOT ke
Pengurus Provinsi untuk di sahkan;
d. Menyelenggarakan acara pelantikan Pengurus Kabupaten/Kota dilakukan oleh Pengurus

11
Provinsi; dan
e. Melakukan penggantian pengurus antar waktu berdasarkan hasil sidang pleno Pengurus
Kabupaten/Kota dalam MUKERKAB/KOTA sesuai dengan kebutuhan organisasi
HAKLI Kabupaten/Kota.
Keanggotaan HAKLI terdiri atas anggota biasa, anggota muda, anggota luar biasa,
dan, dan anggota kehormatan.
a. Anggota Biasa

Merupakan tenaga kesehatan lingkungan Warga Negara Indonesia yang memiliki ijazah
pendidikan tinggi kesehatan lingkungan di bidang sanitasi lingkungan, entomologi
kesehatan, dan mikrobiologi kesehatanserta bekerja dan / atau menekuni pekerjaan di
bidangnya yang diakui oleh Pemerintah Republik Indonesia.
b. Anggota Muda

Merupakan mahasiswa tahun terakhir program studi D3/D4/S1 Kesehatan Lingkungan


dan mahasiswa pendidikan profesi kesehatan lingkungan.

c. Anggota Luar Biasa

Merupakan tenaga asing yang bekerja di bidang sanitasi lingkungan, entomologi


kesehatan, dan mikrobiologi kesehatan yang terdaftar dan diakui oleh Pemerintah
Republik Indonesia serta ditetapkan oleh pengurus
d. Anggota Kehormatan

Merupakan mereka yang diangkat dan ditetapkan oleh pengurus sebagai penghargaan atas
kontribusinya di bidang kesehatan lingkungan yang mencangkup sanitasi lingkungan,
entomologi kesehatan, dan mikrobiologi kesehatan.

F. Pejabat HAKLI saat ini dari Himpunan Ahli Kesehatan Lingkungan Indonesia
(HAKLI)
Dalam Periode tahun 2019 – 2024 berdasarkan hasil Musyawarah Nasional Luar
Biasa (Munaslub) Himpunan Ahli Kesehatan Lingkungan Indonesia (HAKLI) pada tanggal
21 November 2019, telah dipilih dan ditetapkan pengurus pusat HAKLI yaitu sebagai
berikut:

12
a. Ketua Umum HAKLI Pusat : Prof. Dr. H. Arif Sumantri, SKM., M.Kes

b. Sekretaris Jenderal : Bambang Lukisworo, SKM, MM


c. Departement Komunikasi, Publikasi dan Media Informasi

1) Ketua : Hasnawati, SKM., M.Kes

2) Anggota :

a) Asep Zaenal, SKM., M. Epid

b) Jamalul Insan, SKM

c) Lisa Triyanti, SKM

d. Kolegium Kesehatan Lingkungan

1) Ketua : Prof. Dr. Dede Anwar Musadad, SKM., M.Kes

2) Anggota :

a) Prof. Dr. Hj. Lucky Herawati, SKM., M.Sc

b) Prof. Dr. Budi Hariyanto, SKM., M.Sc

c) Dr. Nurzajuli, SKM., M.Kes

d) Dr. Soedjono Soenhaji, SKM

e) Nizwardi Azkha, SKM., MPPM., M.Pd., M.si


e. Komite Etik dan Disiplin

1) Ketua : Siti Kusumawati , SKM., Dipl. IT., MIS

2) Anggota :

a) Soemini Ar, M.Sc

b) Sri Aini, SKM., MKM

G. Alat dan Kelengkapan Organisasi HAKLI


1) Kartu Tanda Anggota (KTA); yaitu diterbitkan oleh Pengurus Pusat dilengkapi dengan
Nama Lengkap, Alamat, Tempat/Tanggal Lahir, Jenis Kelamin, Pendidikan Terakhir,

13
Nomor STRTS, kode provinsi dan kabupaten/kota serta ketentuan lainnya yang
ditentukan oleh Ketua umum pengurus pusat
2) Motto Lembaga/Logo;

3) Mars dan Hymne;

4) Stempel dan Kertas Kop Surat;

5) Pin, Pataka, dan Bendera;

6) Naskah dan Tata Cara Pelantikan Pengurus; dan

7) Alat kelengkapan lain yang di tetapkan dalam Musyawarah Nasional;

14
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Himpunan Ahli Kesehatan Lingkungan (HAKLI) adalah organisasi profesi yang
menggali, menghimpun, membina, mengembangkan, menyelenggarakan, menapiskan, dan
mengimplementasikan bidang ilmu dan teknologi kesehatan lingkungan dalam
pembangunan kesehatan guna mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-
tingginya.

Organisasi Profesi HAKLI berasaskan Pancasila dan memiliki sifat terbuka yang
memiliki tujuan menggali, menghimpun, membina, mengembangkan, menyelenggarakan,
menapiskan, dan mengimplementasikan bidang ilmu dan teknologi kesehatan lingkungan
dalam pembangunan kesehatan guna mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-
tingginya.

HAKLI berfungsi sebagai pemersatu, pemberdaya, pembina, dan pengayom bagi


profesi kesehatan lingkungan di Indonesia serta berperan sebagai advokator, dinamisator,
dan penggerak dalam penyusunan serta penentuan kebijakan pembangunan kesehatan
khususnya dan pembangunan nasional pada umumnya.

Adapun bidang yang diurus HAKLI adalah sesuai dengan kepengurusannya, yaitu
Pengurus Pusat, Pengurus Provinsi, Pengurus Kabupaten dan/atau Kota, Lembaga Tinggi
Organisasi, Dewan Penasehat, Dewan Pengawas, Komite Penegak Etik dan Disiplin, Komite
Perlindungan Hukum, Kolegium Kesehatan Lingkungan, serta lainnya yang sesuai dngan
laporan pada pengurus pusat tahun 2015–2016.

Struktur organisasi HAKLI, yaitu kekuasaan tertinggi di tingkat Nasional adalah


Musyawarah Nasional (MUNAS), Kekuasaan tertinggi di tingkat provinsi adalah
Musyawarah Provinsi (MUSPROV), Kekuasaan tertinggi di tingkat Kabupaten/kota adalah
Musyawarah Kabupaten/kota (MUSKAB/KOT) dan Kekuasaan tertinggi di tingkat
komisariat adalah Musyawarah komisariat (MUSKOM) yang semuanya diadakan setiap 5
(lima) tahun. Lembaga tinggi organisasi terdiriatas dewan penasehat, dewan pengawas,

15
komite etik dan disiplin komite perlindungan hukum dan kolegium kesehatan lingkungan.
Dalam suatu organisasi kepengurusan organisasi anggota hakli terdiri atas anggota biasa,
anggota muda, anggota luar biasa dan anggota kehormatan. Sedangkan kepengurusan
HAKLI terdiri atas Pengurus Pusat, Pengurus Provinsi Pengurus Kabupaten dan/atau Kota
serta Komisariat.

Dalam Periode tahun 2019 – 2024 berdasarkan hasil Musyawarah Nasional Luar
Biasa (Munaslub) Himpunan Ahli Kesehatan Lingkungan Indonesia (HAKLI) pada tanggal
21 November 2019, telah dipilih dan ditetapkan pengurus pusat HAKLI yang terdiri dari:

a. Ketua Umum HAKLI Pusat : Prof. Dr. H. Arif Sumantri, SKM., M.Kes

b. Sekretaris Jenderal : Bambang Lukisworo, SKM, MM


c. Ketua Departement Komunikasi, Publikasi dan Media Informasi : Hasnawati, SKM.,
M.Kes

d. Ketua Kolegium Kesehatan Lingkungan : Prof. Dr. Dede Anwar Musadad, SKM.,
M.Kes
e. Ketua Komite Etik dan Disiplin : Siti Kusumawati , SKM., Dipl. IT., MIS

Alat dan kelengkapan Organisasi HAKLI yaitu Kartu Tanda Anggota (KTA), Motto
Lembaga/Logo, Mars dan Hymne, Stempel dan Kertas Kop Surat, Pin, Pataka, dan Bendera,
Naskah dan Tata Cara Pelantikan Pengurus, dan Alat kelengkapan lain yang di tetapkan
dalam Musyawarah Nasional.

16
DAFTAR PUSTAKA

Berita surat kabar online dengan judul “HAKLI Gelar Munaslub, Prof Dr. Arif Sumantri dan
Bambang Dapat Mandat Sebagai Ketum dan Sekjen” dalam berita yang tertera pada
media online dengan website https://threechannel.co/2019/11/hakli-gelar-munaslub-
prof-dr-arif- sumantri-dan-bambang-dapat-mandat-sebagai-ketum-dan-sekjen/
HAKLI. 2016. Himpunan Ahli Kesehatan Lingkungan Indonesia (HAKLI) Sumatra Utara.

Ketetapan Musyawarah Nasional Vi Himpunan Ahli Kesehatan Lingkungan (Hakli) Nomor


: Vi/Munas Vi/Hakli/2015 Tentang Anggaran Dasar Himpunan Ahli Kesehatan
Lingkungan Indonesia (Hakli)

Keputusan Musyawarah Nasional VI Himpunan hli Kesehatan Lingkungan Indonesia Tahun


2015 Nomor : VI / A / MUNAS VI/ HAKLI/2015 tentang Anggaran Rumah Tangga
Himpunan Ahli Kesehatan Lingkungan Indonesia (HAKLI)

Keputusan Ketua Umum Pengurus Pusat Himpunan Ahli Kesehatan Lingkungan Indonesia
(Hakli) Nomor : 001/Sk/Pp-Hakli/Xi/2019 Tentang Susunan Pengurus Pusat Hakli
Periode Tahun 2019 – 2024

Lagiono ; Qomariah, Nurul. 2017. Bahan Ajar Kesehatan Lingkungan Etika Profesi. Pusat
Pendidikan Sumber Daya Manusia Kesehatan Badan Pengembangan dan
Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Kesehatan

Pengurus Pusat HAKLI. Laporan Kegiatan Hasil Kerja Pengurus Pusat Hakli Periode April
2015– Maret 2016

Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan

Undang Nomor 36 Tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan

17

Anda mungkin juga menyukai