Puji syukur kehadirat ALLAH S.W.T yang maha Rahman dan Rahim atas
Maluku Tengah”. Proposal ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat
Pada kesempatan ini, Penulis hendak menyampai kepada semua pihak yang
telah memberikan dukungan moril maupun materil sehingga proposal ini dapat
selesai. terima kasih bahwa proposal ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak ,oleh
2. Rasma Tunny, S.Sos selaku ketua yayasan STKes Maluku Husada, yang telah
3. Dr. Sahrir Silehu, S.KM.,M.Kes, selaku Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan
menguji dan telah memberikan saran dan masukan untuk perbaikan proposal saya.
8. Wiwi Rumaolat, S.Pd.,M.Si.,Med selaku dosen penguji II yang telah menguji dan
9. Keluarga tercinta ayahanda bapa Zulkifli Abdullah dan mama Saadiah Hayoto
yang telah banyak memberikan semangat, dukungan dan Doa, serta dorongan
dari program study Farmasi (M.Taip Pattilouw dan Ardi Rumbalifar) dan
Kesehatan Masyarakat yang telah mengisi hari-hariku dengan penuh cinta dan rasa
persaudaraan.
11. Keluarga besar racong squat (Sarda jihan Toyo, Fatmawatti Kumkelo, neneng
sarpa Wakano,Sahmiyani Soa, Rita Hayoto, Amaela Kumkelo dan Mentari Wally)
yang telah memberikan semangat, dukungan dan doa serta dorongan baik material
maupun spiritual.
iv
Akhirnya, peneliti berharap semoga Proposal ini dapat bermanfaat bagi
kepentingan orang banyak. Ucapan dan doa peneliti penjatkan kehadirat Allah
SWT, semoga segala rahmat dan Hidayah-Nya dilimpahkan kepada kita semua.
Peneliti
v
DAFTAR ISI
JUDUL ............................................................................................................i
HALAMAN PENGESAHAN........................................................................ii
KATA PENGANTAR....................................................................................iii
DAFTAR ISI ..................................................................................................vi
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah...........................................................................5
1.3 Tujuan Penelitian............................................................................6
1.3.1 Tujuan umum........................................................................6
1.3.2 Tujuan khusus.......................................................................6
1.4 ManfaatPenelitian...........................................................................6
1.4.1 Manfaat teoritis.....................................................................6
1.4.2 Manfaat praktis.....................................................................7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Tinjauan umum tentang kejadian dermatitis...................................8
2.1.1 Defenisi dermatitis................................................................8
2.1.2 Klasifikasi dermatitis............................................................9
2.1.3 Etiologi .................................................................................11
2.1.4 Gejala klinis..........................................................................11
2.1.5 Pencegahan dermatitis..........................................................13
2.1.6 Pengobatan dermatitis...........................................................14
2.1.7 Faktor-faktor yang mempengaruhi dermatitis......................15
2.2 Tinjauan umum tentan PHBS.........................................................18
2.2.1 Defenisi PHBS......................................................................18
2.2.2 Indikator PHBS.....................................................................19
2.2.3 ManfaatPHBS.......................................................................23
2.3 Keaslian penelitian.........................................................................24
BAB III KERANGKA KONSEPTUAL
3.1 KerangkaKonsep.............................................................................26
3.2 Hipotesis penelitian.........................................................................27
BAB IV METODE PENILITIAN
4.1 Desain Penelitian............................................................................28
4.2 Tempat dan waktu penelitian..........................................................28
4.3 Populasi, sampel dan sampling.......................................................28
4.4 Variabel penelitian..........................................................................30
4.5 Defenisi Operasional.......................................................................31
4.6 Instrumen Penelitian.......................................................................31
4.7 Uji validitas dan uji reliabilittas .....................................................32
4.8 Prose Pengumpulan data ................................................................34
4.9 Analisa Data....................................................................................35
vi
4.10 etika penelitian..............................................................................36
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
vii
BAB I
PENDAHULUAN
yaitu kepanjangan dari Perilaku Hidup Bersih dan Sehat. PHBS dalam
tangga, tatanan institusi pendidikan, tatanan tempat kerja, tatanan tempat umum
dan tatanan fasilitas kesehatan. PHBS adalah suatu kumpulan praktik perilaku
Hingga saat ini perilaku hidup sehat menjadi satu perhatian khusus
terutama bagi pemerintah. Hal ini karena PHBS dijadikan sebagai tolak ukur
jangka pendek di dalam peningkatan kesehatan pada tiga tempat antara lain,
1
2
pada lingkup anggota keluarga, masyarakat umum, serta sekolah (Kemenkes RI,
kesehatan pada khususnya. Untuk mengubah pola pikir dari sudut pandang sakit
menjadi sudut pandang sehat, yang dikenal “paradigma sehat”, wujud dari
paradigma sehat tersebut dalam bentuk Perilku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)
Pola penerapan hidup bersih dan sehat merupakan bentuk dari perilaku
menolong diri sendiri baik pada masalah kesehatan ataupun ikut serta dalam
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) merupakan bentuk dari upaya untuk
memampukan diri pada kelompok masyarakat. Kondisi ini sebagai salah satu
mengenali dan mengetahui serta mengatasi masalah yang terjadi pada individu
dalam tatanan rumah tangga. Tujuannya tidak lain adalah agar terbentuknya
prioritas pemerintah karena buruknya kondisi lingkungan yang belum baik dan
(Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 2006 dalam (Jesika & Hilal, 2016)
respon terhadap pengaruh faktor eksogen dan atau faktor endogen, menyebabkan
tidak selalu terjadi bersamaan, bahkan mungkin hanya satu jenis misalnya berupa
kadang bersisik, berair dan lainnya. Pembentukan lepuh atau gelembung kecil
pada kulit hingga akhirnya pecah dan mengeluarkan cairan. Istilah eksim juga
diambil dari Bahasa Yunani yang berartimendidih atau mengalir keluar. Akibat
4
(faktor eksogen). Namun demikian, untuk terjadinya suatu jenis dermatitis atau
tahun 2013, dermatitis merupakan masalah kulit yang umum dimana terdapat
5,7 juta kunjungan dokter pertahun akibat penyakit dermatitis. Pada umumnya
penyakit dermatitis sering terjadi pada remaja atau dewasa yang berlangsung
tahun, jarang sampai usia pertengahan, hanya sebagian kecil terus berlangsung
Tahun 2014, ditemukan jumlah kasus penyakit kulit dan jaringan subkutan
penyakit kulit di Maluku pada tahun 2013 berada pada urutan kedelapan yaitu
kasus penyakit kulit sebanyak 1587 sedangkan pada tahun 2014 angka kejadian
penyakit kulit mengalami peningkatan dengan jumlah kasus 2.480. keadaan ini
terletak di Kecamatan Telutih dengan jumlah penduduk Desa Laimu pada tahun
2018 sampai dengan 2020 sebanyak 1050 KK, dan di RT 04 sebanyak 115 KK .
kecamatan Telutih, yang menderita penyakit dermatitis 563 orang pada tahun
2018-2020 dan pada tahun 2021 yang menderita penyakit dermatitis sebanyak
36 orang yang terdiri dari bulan januari 12 orang, ferbuari 5 orang, maret 10
ini hanya gatal-gatal biasa, dan bisa hilang dengan sendirinya serta kemerahan
dikulit bisa kering dengan sendirinya tanpa membeli obat atau salep di apotik.
Tengah?
6
1. Mahasiswa
2. Masyarakat
3. Peneliti selanjutnya
penelitian selanjutnya
4. Institusi
1. Masyarakat
2. Puskesmas
3. Peneliti selanjutnya
hasil penelitian ini pula dapat dijadikan acuan dan besed data untuk
TINJAUAN PUSTAKA
Dermatitis adalah peradangan kulit yang ditandai oleh rasa gatal, dapat
kecil pada kulit hingga akhirnya pecah dan mengeluarkan cairan. Istilah
dermatitis,
8
9
daya tahan tubuh penderita. Bisa jadi dampak dari reaksi satu orang
maka pada kulit akan terjadi kelepuhan dan sangat berbahaya bagi kulit.
1. Kontak Dermatitis
yang menempel pada kulit. Ada dua macam jenis dermatitis kontak,
yaitu :
area, luas daerah yang terkena, lama pajanan, oklusi, suhu dan
secara intens).
2. Dermatitis atopik
kronis residif, disertai rasa gatal, dan mengenai bagian tubuh tertentu
gatal, sirkumskrip, ditandai dengan kulit tebal dan garis kulit tampak
ransangan pruritogenik.
11
4. Dermatitis numularis
ditandai dengan lesi berbentuk mata uang (koin) atau agak lonjong,
5. Dermatitis statis
kronis.
2.1.3 Etiologi
tangan, kaki dan berpakaian. Kebersihan diri adalah suatu tindakan untuk
terhadap kebersihan diri akan berkaitan dengan sakit dan penyakit. (Ririn
Stadium tersebut tidak selalu berurutan, bisa saja suatu dermatitis sejak
Kelainan tersebut dapat disertai bula ata pustul, jika disertai infeksi.
13
dengan melakukan :
kulit yang tidak disertai gejala klinik dermatitis kronik akibat kerja
yang baik. Pesonal hyegiene misalnya, cuci tangan, mandi sebelum pulang
kerja, pakaian bersih dan berganti pakaian tiap hari, alat pelindung diri
pencemaran udara dan juga permukaa, cara sehat dan selamat penimbunan
2018).
(Utama, 2018).
1. Sistemik
Pada kasus ringan dapat di berikan antihistamin. Pada kasus akut dan
2. Topikal
sedang pasta pada daerah yang tidak berambut. Pada kelainan yang
1 Umur
(Utama, 2018).
2 Jenis Kelamin
yang sama pada pria dan wanita (Siregar, 2006 dalam (Utama, 2018).
3 Personal hyegiene
16
terjaga baik akan menghindari diri dari penyakit, dengan cuci tangan
dan kaki, ganti pakaian secara rutin dapat terhindar dari penyakit kulit.
4 Masa kerja
pekerja dengan masa kerja pendek. Pada pekerja dengan masa panjang
yang digunakan.
5 Pengetahuan
muka
7 Lama Kontak
akibat kerja. Semakin lama kulit kontak dengan bahan kimia maka
berkontak maka semakin rusaknya sel kulit lapisan yang lebih dalam
8 Ras
Ras merupakan salah satu faktor yang ikut berperan untuk terjadinya
perlindungan dari kulit sidah berkurang akibat dari penyakit kulit yang
(Utama, 2018).
2.2.1 Defenisi
perilaku yang berupa tindakan dan dilakukan atas dasar kesadaran sebagai
memasak, mandi, hingga untuk kebutuha air minum. Air yang tidak
3 Air tidak keruh, harus bebas dari pasir, debu, lumpur, sampah,
4 Air tidak berasa, tidak asin, tidak berasa asam, tidak payau, dan
5 Air tidak berbau seperti bau amis, anyir, busuk atau bau
belerang.
keracunan.
1 Mata air
4 Air hujan
3 Sumur gali, sumur pompa, kran umum dan mata air harus
dibri penutup.
2 Kebersihan pribadi
3 Kebersihan pakaian
Selain itu, pakaian yang baik adalah bersih dari kotoran, kering,
menjadi rapi, bibit penyakit juga akan mati saat pakaian disetrika
Pakaian harus segera diganti minimal sekali dalam sehari. Pakain yang
telah kotor harus segera dicuci, jikapun tidak, harus dipisahkan dari
pakaian bersih.
4 Kebersihan lingkungan
penyakit.
kesehatan.
(Ismayanti,2017).
24
KERANGKA KONSEPTUAL
atau kjaitan antara konsep-konsep atau variabel-variabel yang akan di amati atau
PHBS Kejadian
- kebersihan Dermatitis
pakaian
- sumber dan
kualitas air
Keterangan:
: Variabel Independen
: Variabel Dependen
:Garis hubungan
26
27
sebagai berikut:
RT 04 Desa Laimu
BAB IV
METODE PENELITIAN
4.2.1 Tempat
4.2.2 Waktu
4.3.1 Populasi
4.3.2 Sampel
28
29
dana, tenaga dan waktu, maka peneliti dapat me nggunakan sampel yang di
N
Dengan mengunakan rumus slovin: n=
1+ N ¿ ¿
Keterangan :
N= jumlah populasi
n = jumlah sampel
N 115
n= n=
1+ N ¿ ¿ 1+115 ¿ ¿
115
¿
1+115 (0,0025)
115
¿
1+ 0,28
115
¿
1,28
= 89
4.3.3 Sampling
strata yang ada dalam populasi itu. Penggunaan teknik Simple Ramdom
teknik lainnya.
1 Kriterian Inklusi
dermatitis
2 Kriteria Ekslusi
berubahnya nilai dari variabel terkait. Variabel bebas pada penelitian ini
Variabel terikat adalah variabel yang diduga nilainya akan berubah karena
pengaruh dari variabel bebas. Variabel terikat pada penelitian ini adalah
Kejadian Dermatitis.
dimaksud, atau tentang apa yang diukur oleh variabel yang bersangkutan.Secara
Variabel Independen
dermatitis menggunakan skala Likert yang dapat dibuat dalam bentuk pertanyaan
jawaban, Ya dan Tidak dimana, baik : Jika responden dapat menjawab benar
dengan skor > 4 dari pertanyaan yang diberikan. Kurang baik : Jika responden
mana jawaban responden hanya terbatas 2 jawaban, Ya dan Tidak dimana jika
responden menjawab Ya lebih dari 2 maka responden tersebut bisa dikatakan ada
yang secara prinsip sangat penting yaitu uji validitas, reliabilittas dan ketepatan
fakta atau kenyataan hidup (data) yang dikumpulkan dari alat dan cara
person. Hasil r hitung dibandingkan r tabel dimana df = n-2 dengan sig 5%. Jika r
dermatitis:
Kuesioner diujikan pada kelompok nelayan yang berada pada wilayah desa
pada kuesioner tersebut jika r hitung > r tabel product moment pearson.
2=28 . Dengan taraf signifikansi 5%, maka diketahui bahwa r tabel product
bantuan komputer program SPSS versi 20. Item pertanyaan dinyatakan valid
apabila memiliki nilai rhitung> rtabel. Hasil uji validitas dengan metode
Pearson Correlation diperoleh nilai rhitung dari semua item pada validitas >
variabel kualitas produk, fitur produk, disain produk, harga, merek produk
atau kenyataan hidup tadi diukur atau diamati berkali-kali dalam waktu
35
yang berlainan (Nursalam, 2013). Uji reliabilitas dapat dilihat pada nilai
cronbach alpha, jika nilai alpha > 0,60 maka kontruk pernyataan yang
atau kenyataan hidup tadi diukur atau diamati berkali-kali dalam waktu
yang berlainan (Nursalam, 2013). Uji reliabilitas dapat dilihat pada nilai
cronbach alpha, jika nilai alpha > 0,60 maka kontruk pernyataan yang
yang diuji. Apabila nilai Cronbach's Coefficient Alpha lebih besar dari 0,60,
maka jawaban dari para responden pada kuesioner sebagai alat pengukur
kecil 0,60, maka jawaban dari para responden pada kuesioner sebagai alat
langsung pada subjek sebagai sumber informasi yang dicari (Saryono dan
Sumber data sekunder adalah data yang diperoleh melalui pihak lain, tidak
langsung diperoleh oleh peneliti dan subjek penelitiannya (Saryono dan Mekar
Dwi, 2014).
Analisa data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data
yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan dokumentasi, dengan
melakukan sintesa, menyusun ke dalam pola, memilih nama yang penting dan
37
akan dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh diri
Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Analisis Univariat
dengan uji statistik uji chi square untuk mengetahui hubungan yang
permohonan izin kepada instansi tempat penelitian dalam hal ini pihak
itu peneliti hanya mencantumkan inisial atau kode pada pembahasan atau
hasil penelitian.
4.10.3 Privasy
menginvasi melebihi batas yang diperlukan dan dan privasi subjek tetap
pengetahuan subjek.
39
DAFTAR PUSTAKA
Banun, T. S. (2016). Hubungan antara pengetahuan phbs (perilaku hidup bersih dan
sehat) dengan pola hidup sehat siswa di sd negeri tamanan bantul TA
2015/2016.
Calistus Martinus Ola, Muhammad Azwar, M. R. (2019). Journal Health Community
Empowerment Vol. II No. 1 Edisi Januari 2019 kejadian dermatitis pada
masyarakat nelayan (Study Analitik di Wilayah Kerja Puskesmas Lamaau Desa
Aulesa Kabupaten Lembata Nusa Tenggara Timur Tahun 2018). II, 1.
Dwi, P., Ambar, C., & Ridlo, I. A. (2020). Perilaku Hidup Bersih dan Sehat pada
Masyarakat di Kelurahan Rangkah Kota Surabaya Hygienic and Healthy
Lifestyle in the Urban Village of Rangkah Surabaya. 8(1), 47–58.
Https://doi.org/10.20473/jpk.V8.I1.2020.47-58
Erna Irawati, W. (2016). Gambaran karakteristik keluarga tentang perilaku hidup
bersih dan sehat (phbs) pada tatanan rumah tangga di desa karangasem
wilayah kerja puskesmas tanon ii sragen. 8(2).
Hastuty Milda. (2018). Hubungan personal hygiene dengan kejadian dermatitis
kontak iritan pada pekerja di pt.perindustrian dan perdagangan bangkinang tahun
2016 milda. Jurnal ners, 2, 11–17.
Ismayanti, D. (2017). Gambaran perilaku hidup bersih dan sehat (phbs) rumah
tangga di desa setiawaras kecamatan cibalong kabupaten tasikmalaya tahun
2017. 12, 77.
Jesika, P., & Hilal, N. (2016). Hubungan jenis sumber air dan personal hygiene
dengan kejadian penyakit dermatitis di desa kedungrandu kecamatan patikraja
kabupaten banyumas tahun 2016. 35, 278–386.
Maudani, A. S., Baharuddin, A., Studi, P., Kesehatan, M., Sarjana, P. P., Indonesia,
Permatasari, J., Safitri, D. F., Luthfia, F., & Orlanda, D. (2019). Penyuluhan PHBS
1(1), 18–23.
Dengan hormat,
Sehubungan dengan proses penyelesaian tugas akhir (proposal) program studi
keperawatan Stikes Maluku Husada,dengan ini saya:
Aisya T Abdullah
42
BERSEDIA/TIDAK BERSEDIA
Secara sukarela menjadi responden penelitian dengan penuh kesadaran serta
tanpa paksaan. Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya
tanpa ada tekanan dari pihak manapun
Kairatu, juli,2021
Peneliti responden
Aisya T Abdullah ( )
Npm:1420117016
Saksi
( )
43
Tengah
No. Responden
Hari/tanggal wawancara
A. Identitas Responden
1. Umur :
2. Jenis Kelamin :
a. Laki-laki
b. Perempuan
3. Pendidikan terakhir responden
a. Tidak tamat SD
b. Tamat SD
c. Tamat SLTP
d. Tamat SLTA
e. Akademi/sarjana
I. Pertanyaan yang berhubungan dengan pengalaman terhadap penyakit
dermatitis
Petunjuk : isilah pertanyaan di bawah ini dengan memberi tanda (√) pada
Pertanyaan Jawaban
No
1 Gatal
2 Kulit kemerahan
berwarna kemerahan
45
list (√) pada jawaban yang baru dengan pernyataan yang sama.
selama bekerja
12 Saya memakai
sepatu boot karet
sampai lutut saat
bekerja
Selalu :4
Sering :3
Kadang-kadang :2
Tidak pernah :1
Selalu :1
Sering :2
Kadang-kadang :3
Tidak pernah :4
47
air
a Ya
b Bukan
dan mencuci ?
a Ya
b Tidak
a Ya
b Tidak
48
a Ada
mencuci ?
a Ya
b Tidak
a Ada
b Tidak