Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

ETIKA PROFESI ANALIS KESEHATAN


Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Etika Profesi & Hukum Kesehatan
Dosen Pengampu : Suhardi, AMAK., S.Pd., MM

Oleh : Kelompok 2

1. Elza Yolanda Devitasari (20180101246)

2. Eva Rahmadani (20180101247)

3. Fatma Nur Hidayati (20180101248)

4. Friska Nur Faizah (20180101249)

5. Indah Suryani Putri (20180101251)

6. Irma Melati Alanuansari (20180101252)

AKADEMI ANALIS KESEHATAN DELIMA HUSADA GRESIK

2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga
saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Etika Profesi Analis Kesehatan” ini
tepat pada waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas Bapak
Suhardi., AMAK., S.Pd., MM  pada Mata Kuliah Etika Profesi dan Hukum Kesehatan.
Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan bagi para pembaca dan
juga bagi penulis.

Saya mengucapkan terima kasih kepada Bapak Suhardi., AMAK., S.Pd., MM, selaku dosen
pengampu mata kuliah Etika Profesi dan Hukum Kesehatan yang telah memberikan tugas ini
sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang saya
tekuni.

Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian
pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini.

Saya menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu,
kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi kesempurnaan makalah ini.

Gresik, 30 Desember 2020

Penulis

i
DAFTAR ISI

Cover
Kata pengantar...........................................................................................................
.................................................................................................................................. i
Daftar isi.....................................................................................................................
..................................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.................................................................................................
.............................................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah...........................................................................................
.............................................................................................................................3
1.3 Tujuan..............................................................................................................
.............................................................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Profesi............................................................................................
.............................................................................................................................4
2.2 Pengertian Etika dan Kode Etik......................................................................
.............................................................................................................................4
2.3 Tugas Pokok Analis Kesehatan.......................................................................
.............................................................................................................................5
2.4 Etika Profesi Analis Kesehatan.......................................................................
.............................................................................................................................7
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan......................................................................................................
.............................................................................................................................9
3.2 Saran................................................................................................................
.............................................................................................................................9
Daftar pustaka

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Profesionalisme adalah suatu paham yang mencitakan dilakukannya kegiatan-
kegiatan kerja tertentu dalam masyarakat, berbekalkan keahlian yang tinggi dan
berdasarkan rasa keterpanggilan serta ikrar (fateri/profiteri) untuk menerima panggilan
tersebut untuk dengan semangat pengabdian selalu siap memberikan pertolongan kepada
sesama yang tengah dirundung kesulitan di tengah gelapnya kehidupan (Wignjosoebroto,
1999). Kerja seorang profesional itu harus dilandasi oleh kemahiran teknis yang
berkualitas tinggi yang dicapai melalui proses pendidikan dan/atau pelatihan yang panjang,
ekslusif dan berat; bahwa kerja seorang profesional diukur dengan kualitas teknis dan
kualitas moral harus menundukkan diri pada sebuah mekanisme kontrol berupa kode etik
yang dikembangkan dan disepakati bersama didalam sebuah organisasi profesi.
Ciri-ciri jabatan profesional pekerjaan profesional dituntut berwawasan sosial yang
luas, sehingga pilihan jabatan serta kerjanya di dasari oleh kerangka nilai tertentu, bersikap
(+) terhadap jabatannya dan perannya. Jabatan profesional perlu mendapat pengesahan dari
masyarakat dan atau negaranya. Jabatan dapat ditinjau dari 2 aspek : Jabatan struktural
adalah jabatan yang secara tegas ada dan diatur berjenjang dalam suatu organisasi, Jabatan
fungsional adalah  jabatan yang ditinjau serta dihargai dari aspek fungsinya yang vital
dalam kehidupan bermasyarakat & negara. Analis Kesehatan= Medical Tecnologist =
Laboratory Technologist = Ahli Teknologi Laboratorium Kesehatan Analis Kesehatan (PP
32 ttg tenaga kesehatan, Institusi pendidikan : SMAK/SMK, D III, D IV, Permenkes ttg
Pelayanan Labkes) Analis Medis (Kepdirjen Yanmed No. HK.00.06.3.3.10381 ttg
Pedoman pengelolaan Lab Klinik RS, Program D III Analis Medis UNAIR) Ahli
Teknologi Labkes (Permenkes No : 370/Menkes/SK/III/2007 ttg standar profesi, SI
Teknologi Labkes) Pranata Labkes (Permen PAN No. PER/08/M.PAN/3/2006 : Jabatan
fungsional Pranata Labkes). Jabatan Analis Kesehatan adalah jabatan profesional & Analis
Kesehatan tersebut wajar mendapat tunjangan fungsional persyaratan Analis kesehatan
sebagai jabatan profesional : Memberikan pelayanan yang bersifat khusus (spesialis)
Melalui jenjang pendidikan Diakui oleh masyarakat Punya kewenangan yang disahkan
atau diberikan oleh pemerintah Punya peran & fungsi yg jelas Punya kompetensi yang
jelas & terukur memiliki organisasi profesi memiliki kode etik memiliki etika Analis
Kesehatan memiliki standar profesi. Memiliki standar pendidikan yang mendasari &

1
mengembangkan profesi yang sesuai dengan kebutuhan pelayanan Memiliki standar
pendidikan berkelanjutan sbg wahana pengembangan kompetensi perilaku profesional
Analis Kesehatan.
Dalam melaksanakan tugasnya Analis Kesehatan berpegang teguh pada filosofi
etika profesi & aspek legal Bertanggungjawab dalam keputusan klinis yang dibuatnya
Senantiasa mengikuti perkembangan pengetahuan, teknologi & ketrampilan mutakhir
secara berkala Menggunakan konsultasi & rujukan yang tepat selama memberikan
pelayanan. Perilaku profesional Analis kesehatan menggunakan ketrampilan
berkomunikasi Bekerjasama dengan petugas kesehatan lain untuk meningkatkan pelayanan
kesehatan kepada masyarakat Analis Kesehatan sebagaiprofesi memiliki ciri-ciri :
Mengembangkan pelayanan yang unik/khas kepada masyarakat Anggota-anggotanya
dipersiapkan melalui suatu prog. Pendidikan yang ditujukan untuk profesi ybs. Memiliki
serangkaian pengetahuan Ilmiah Anggota-anggotanya manjalankan tugas profesinya sesuai
dengan kode etik yang berlaku Anggota-anggotanya bebas mengambil keputusan dalam
menjalankan profesinya. Anggota-anggotanya wajar menerima imbalan jasa atas pelayan
yang diberikan.
Memiliki suatu organisasi profesi yang senantiasa meningkatkan kualitas
pelayanan yang diberikan kepada masyarakat bahwa jenis pekerjaan profesional memiliki
ciri tertentu yaitu : memerlukan persiapan atau pendidikan khusus bagi pelakunya
(membutuhkan pendidikan pra jabatan yg relevan), kecakapan seorang pekerja profesional
dituntut memenuhi persyaratan yg telah dibakukan oleh pihak yg berwenang ( mis.
Organisasi profesi & pemerintah) dan jabatan yg mendapat pengakuan dari masy. & atau
negara. prinsip-prinsip Etika Profesi prinsip tanggung jawab terhadap pelaksanaan
pekerjaan dan hasilnya terhadap dampak pekerjaan terhadap orang lain prinsip keadilan,
tidak merugikan; membedakan orang lain, prinsip otonomi, kebebasan sepenuhnya dalam
menjalankan profesinya, tetapi dibatasi tanggungjawab dan komitmen profesional dan
tidak mengganggu kepentingan umum, prinsip integritas moral yang tinggi, komitmen
pribadi menjaga keluhuran profesi, prinsip-prinsip Etika Profesi 3, Kebebasan sepenuhnya
dalam menjalankan profesinya, tetapi dibatasi tanggungjawab dan komitmen profesional
dan tidak mengganggu kepentingan umum. 4. Prinsip integritas moral yang tinggi,
Komitmen pribadi menjaga keluhuran profesi.

2
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa pengertian Etika Profesi Analis Kesehatan?
2. Bagaimana Kode Etik Analis Kesehatan?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui Etika profesi analis kesehatan
2. Untuk mengetahui Kodeetik analis kesehatan

3
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian profesi

Profesi merupakan kelompok lapangan kerja yang khusus melaksanakan kegiatan


yang memerlukan ketrampilan dan keahlian tinggi guna memenuhi kebutuhan yang rumit
dari manusia, di dalamnya pemakaian dengan cara yang benar akan ketrampilan dan
keahlian tinggi, hanya dapat dicapai dengan dimilikinya penguasaan pengetahuan dengan
ruang lingkup yang luas, mencakup sifat manusia, kecenderungan sejarah dan lingkungan
hidupnya; serta adanya disiplin etika yang dikembangkan dan diterapkan oleh kelompok
anggota yang menyandang profesi tersebut.

Adapun Ciri-Ciri Profesi sebagai berikut :

 Sebuah profesi mensyaratkan pelatihan ekstensif sebelum memasuki sebuah profesi


 Pelatihan tersebut meliputi komponen intelektual yang signifikan
 Tenaga yang terlatih mampu memberikan jasa yang penting kepada masyarakat.
 Adanya proses lisensi atau sertifikat
 Adanya organisasi
 Otonomi dalam pekerjaannya

2.2 Pengertian Etika dan kode Etik

Kata etik atau etika berasal dari kata ethos (Yunani) yang berarti karakter, watak
kesusilaan atau adat. Etika berkaitan dengan konsep yang dimiliki oleh individu ataupun
kelompok untuk menilai apakah tindakan-tindakan yang telah dikerjakannya itu salah atau
benar, buruk atau baik.sedangkan itu etika merupakan cerminan dari sebuah mekanisme
kontrol yang dibuat dan diterapkan oleh dan untuk kepentingan suatu kelompok sosial
atau profesi. Kehadiran organisasi profesi dengan kode etik profesi diperlukan untuk
menjaga martabat serta kehormatan profesi, dan di sisi lain melindungi masyarakat dari
segala bentuk penyimpangan maupun penyalahgunaan keahlian.

Kode etik adalah sistem norma, nilai dan aturan profesional tertulis yang secara
tegas menyatakan apa yang benar dan baik, dan apa yang tidak benar dan tidak baik bagi
profesional. Kode etik menyatakan perbuatan apa yang benar atau salah, perbuatan apa

4
yang harus dilakukan dan apa yang harus dihindari. Tujuan kode etik agar profesional
memberikan jasa sebaik-baiknya kepada pemakai jasa. Adanya kode etik akan melindungi
perbuatan yang tidak profesional.Orientasi kode etik hendaknya ditujukan kepada :
profesi, pekerjaan, rekan, pemakai jasa, dan masyarakat.

A. Tujuan Kode Etik profesi


1. Untuk menjunjung tinggi martabat profesi.
2. Untuk menjaga dan memelihara kesejahteraan para anggota.
3. Untuk meningkatkan pengabdian para anggota profesi.
4. Untuk meningkatkan mutu profesi.
5. Untuk meningkatkan mutu organisasi profesi.
6. Meningkatkan layanan di atas keuntungan pribadi.
7. Mempunyai organisasi profesional yang kuat dan terjalin erat.
8. Menentukan baku standarnya sendiri.

B. Fungsi kode Etik profesi


Memberikan pedoman bagi setiap anggota profesi tentang prinsip
profesionalitas yang digariskan. Sebagai sarana kontrol sosial bagi masyarakat atas
profesi yang bersangkutan.Mencegah campur tangan pihak di luar organisasi
profesi tentang hubungan etika dalam keanggotaan profesi. Etika profesi sangatlah
dibutuhkan dlam berbagai bidang. Kode etik yang ada dalam masyarakat Indonesia
cukup banyak dan bervariasi. Umumnya pemilik kode etik adalah organisasi
kemasyarakatan yang bersifat nasional, misalnya Ikatan Penerbit Indonesia
(IKAPI), kode etik Ikatan Penasehat HUKUM Indonesia, Kode Etik Jurnalistik
Indonesia, Kode Etik Advokasi Indonesia dan lain-lain.  Ada sekitar tiga puluh
organisasi kemasyarakatan yang telah memiliki kode etik. Suatu gejala agak baru
adalah bahwa sekarang ini perusahaan-perusahan swasta cenderung membuat kode
etik sendiri.  Rasanya dengan itu mereka ingin memamerkan mutu etisnya dan
sekaligus meningkatkan  kredibilitasnya dan karena itu pada prinsipnya patut
dinilai positif.

2.3 Tugas Pokok Analis Kesehatan

Analis Kesehatan bertugas melaksanakan pelayanan laboratorium kesehatan


meliputi bidang hematologi, kimia klinik, mikrobiologi, imunoserologi, patologi anatomi

5
(histology, histopatologi, imunopatologi, histokimia), toksikologi, kimia lingkungan,
biologi dan fisika. Di dalam pelayanan laboratorium, Analis Kesehatan melakukan
pengujian/analisis terhadap bahan yang berasal dari manusia atau bahan bukan berasal dari
manusia yang tujuannya adalah menentukan jenis penyakit, penyebab penyakit, kondisi
kesehatan dan faktor yang berpengaruh pada kesehatan perorangan atau masyarakat.

Peran Analis Kesehatan :


1. Pelaksanaan teknis dalam pelayanan laboratorium kesehatan
2. Penyelia teknis operasional laboratorium kesehatan
3. Peneliti dalam bidang laboratorium kesehatan
4. Penyuluh dalam bidang laboratorium kesehatan (Promotion Health Laboratory)
5. Analis Kesehatan Sebagai Profesi
 Memberikan pelayanan kepada masyarakat bersifat khusus atau spesialis
 Melalui jenjang pendidikan tinggi.
 Keberadaannya diakui dan diperlukan oleh masyarakat.
 Mempunyai kewenangan yang sah, peran dan fungsi jelas.
 Mempunyai kompetensi jelas dan terukur.
 Memiliki organisasi profesi, kode etik, standar pelayanan, standar praktek,
standar pendidikan.
6. Standar Profesi Analis Kesehatan
Profesionalisme :tuntutan profesi sebagai jawaban memenangkan kompetisi global
7. Standar mutu : berlaku bagi semua Analis Kesehatan di Indonesia
8. Melindungi pasien/klien & masyarakat dari pelayanan yg tidak professional
9. Melindungi Analis Kesehatan dari tuntutan klien
10. Penapisan Ahli Laboratorium asing

Kewajiban Analis Kesehatan :


1. Mengembangkan prosedur untuk mengambil dan memproses specimen
2. Melaksanakan uji analitik terhadap reagen maupun terhadap spesimen, yang
berkisar dari yang sederhana sampai dengan yang kompleks.
3. Mengoperasikan dan memelihara peralatan laboratorium dari yang sederhana
sampai dengan yang canggih.

6
4. Mengevaluasi data laboratorium untuk memastikan akurasi dan prosedur
pengendalian mutu dan mengembangkan pemecahan masalah yang berkaitan
dengan data hasil uji.
5. Mengevaluasi teknik, instrumen dan prosedur baru untuk menentukan manfaat
kepraktisannya.
6. Membantu klinisi dalam pemanfaatan yang benar dari data laboratorium untuk
memastikan seleksi yang efektif dan efisien terhadap uji laboratorium dalam
menginterpretasi hasil uji.
7. Merencanakan, mengatur, melaksanakan dan mengevaluasi kegiatan laboratorium.
8. Membimbing dan membina tenaga kesehatan lain dalam bidang Teknik
kelaboratoriuman.
9. Merancang dan melaksanakan penelitian dalam bidang laboratorium kesehatan.

2.4 Etika Profesi Analis Kesehatan


Etika profesi Analis Kesehatan memiliki tiga dimensi utama, yaitu :
1. Keahlian (pengetahuan, nalar atau kemampuan dalam asosiasi dan terlatih)
2. Keterampilan dalam komunikasi (baik verbal & non verbal)
3. Profesionalisme (tahu apa yang harus dilakukan dan yang sebaiknya dilakukan)

Kewajiban Terhadap Profesi


1. Menjunjung tinggi serta memelihara martabat, kehormatan, profesi, menjaga
integritas dan kejujuran serta dapat dipercaya.
2. Meningkatkan keahlian dan pengetahuannya sesuai dengan perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi.
3. Melakukan pekerjaan profesinya sesuai dengan standar prosedur operasional,
standar keselamatan kerja yang berlaku dan kode etik profesi.
4. Menjaga profesionalisme dalam memenuhi panggilan tugas dan kewajiban profesi.

Kewajiban Terhadap Pekerjaan


1. Bekerja dengan ikhlas dan rasa syukur
2. Amanah serta penuh integritas
3. Bekerja dengan tuntas dan penuh tanggung jawab
4. Penuh semangat dan pengabdian
5. Kreatif dan tekun

7
6. Menjaga harga diri dan jujur
7. Melayani dengan penuh kerendahan hati

Kewajiban Terhadap Pasien


1. Bertanggung jawab dan menjaga kemampuannya dalam memberikan pelayanan
kepada pasien / pemakai jasa secara profesional.
2. Menjaga kerahasiaan informasi dan hasil pemeriksaan pasien / pemakai jasa, serta
hanya memberikan kepada pihak yang berhak.
3. Dapat berkonsultasi / merujuk kepada teman sejawat atau pihak yang lebih ahli
untuk mendapatkan hasil yang akurat

Langkah Menuju Profesional


1. Self comitment (teguh pada tujuan yang ingin dicapai dan berprinsip namun tidak
kaku)
2. Self management (manajemen prioritas dan manajemen waktu)
3. Self awareness (pengelolaan kelemahan dan kelebihan diri)

Harapan Profesionalisme Analis Kesehatan


1. Tangibles (bukti langsung dan nyata) meliputi kemampuan hasil pengujian, dapat
menunjukkan konsep derajat kesehatan pada diri sendiri
2. Reliability (kehandalan), yaitu kemampuan memberikan pelayanan yang dijanjikan
dengan segera dan memuaskan
3. Responsiveness (daya tanggap), yaitu tanggap dalam memberikan pelayanan yang
baik terhadap pemakai jasa (pasien, klinisi, dan profesi lain)
4. Assurance (jaminan), mencakup kemampuan, kesopanan, sifat dapat dipercaya
yang dimiliki Analis Kesehatan dan bebas dari risiko bahaya atau keragu-raguan
5. Emphaty (empati) meliputi kemudahan dalam melakukan hubungan, komunikasi
yang baik dan memahami kebutuhan pemakai jasa (pasien, klinisi, dan profesi lain)

8
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Kode etik merupakan sistem norma, nilai dan aturan profesional tertulis yang
secara tegas menyatakan apa yang benar dan baik, dan apa yang tidak benar dan tidak baik
bagi profesional. Kode etik menyatakan perbuatan apa yang benar atau salah, perbuatan
apa yang harus dilakukan dan apa yang harus dihindari.Ada 3 dimensi utama yang harus
diperhatikan seorang tenaga laboratorium dalam mencangkup  suatu etika profesi yaitu :
1. Keahlian (pengetahuan, nalar atau kemampuan dalam asosiasi dan terlatih)
2. Keterampilan dalam komunikasi (baik verbal & non verbal)
3. Profesionalisme (tahu apa yang harus dilakukan dan yang sebaiknya dilakukan)

3.2 Saran
Dengan adanya penerapan kode etik dalam suatu pekerjaan terutama bagi seorang
analis kesehatan sangad membantu dan sangad berperan penting dalam pemberian
pelayanan laboratorium yang baik dan benar.

9
DAFTAR PUSTAKA

http://depsi.fst.unair.ac.id/wp-content/uploads/2011/04/Etika-Profesi.pdf
http://etikaprofesi-fujiaturriza.blogspot.com/2011/12/tujuan-dan-fungsi-kode-etik.html
http://labkesehatan.blogspot.com/2010/02/eika-profesi-analis-kesehatan.html
http://organisasiku.blogspot.com/2011/04/etika-profesi-analis-kesehatan.html

10

Anda mungkin juga menyukai