Anda di halaman 1dari 383

KUMPULAN ABSTRAK SKRIPSI

FAKULTAS ILMU BUDAYA


PROGRAM STUDI SASTRA DAERAH
TAHUN 2017
819
ADE
l

LIRIK LAGU KARYA ODY MALIK DALAM ALBUM “TANGIH DI BALIAK TARALI”. KAJIAN STRUKTURAL.
Ade Sukma Pratama, 1110741001. Padang. Fakultas Ilmu Budaya Universitas Andalas, 2017. Pembimbing I: Dr. Drs.
Khairil Anwar, M.Si. Pembimbing II: Herry Nur Hidayat, S.S., M.Hum.
ABSTRAK
Lirik lagu merupakan bentuk pengungkapan perasaan seperti halnya puisi, karena kemiripan unsur-unsur pemebentuknya.
Lirik lagu juga menggunakan bahasa yang dipadatkan, diberi irama dengan bunyi yang padu, dan pemilihan kata-kata
imajinatif. Dengan demikian, lirik lagu dapat dikaji menggunakan teori yang digunakan untuk menganalisis ialah teori
strukturalisme. Metode yang dipakai dalam penelitian ini ialah metode penelitian analisis puisi. Penelitian tehadap Lirik Lagu
Karya Ody Malik dalam Album Tangih di Baliak Tarali. Berdasarkan analisis yang dilakukan, tiga lirik lagu tersebut dibangun
dengan unsur-unsur yang terdapat dalam struktur fisik berupa diksi, pengimajian, kata kiasan atau gaya bahasa, sajak,
pengulangan bunyi dan struktur batin berpa tema, perasaan, nada dan suasana, serta amanat. Unsur-unsur tersebut menjelaskan
bahwa ketiga lagu tersebut mengandung rasa sangat penyesalan yang disebabkan oleh terpengaruhnya tehadap pergaulan.
Untuk menganalisis lirik lagu perlu dianalisis struktur yang membangunnya, teori yang digunakan berhubungan denagan unsur
intrinsik yang di kemukakan Waluyo (2005: 28). Motode dan teknik yang dipakai adalah metode kualitatif dengan pendekatan
struktural. Metode yang digunakan melalui tiga tahap yaitu: tahap pengumpulan data, tahap analisis data, tahap penyajian hasil
analisi data.
Kata kunci: Lirik, Album, Struktural, Intrinsik

819
AYU
k
KATA SAPAAN BAHASA MINANGKABAU DI JORONG SIMPANG TIGA ALIN KANAGARIAN MUARA
KIAWAI KECAMATAN GUNUNG TULEH KABUPATEN PASAMAN BARAT.
Ayu Siswari Lubis, 1017. Jurusan Sastra Minangkabau, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Andalas, Padang, 2017.
ABSTRAK
Latar belakang penetilian yang berjudul Kata Sapaan Bahasa Minangkabau di Jorong Simpang Tiga Alin Kanagarian Muara
Kiawai Kecamatan Gunung Tuleh Kabupaten pasamanBarat adanya keunikan bentuk kata sapaan. Status sosialnya
masayarakat di daerah ini berperan membentuk keunikan kata sapaan. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bentuk-
bentuk kata sapaan dan menjelaskan penggunaannya. Dalam penyediaan data penulis menggunakan metode simak dan cakap.
Dalam analisis data, penulis menggunakan metode padan translasional dan padan ortografis. Selanjutnya dalam menyajikan
hasil analisis digunakan metode formal dan informal. Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh empat kelompok kata sapaan.
Keempat kelompok kata sapan tersebut adalah kata sapaan kekerabatan diperoleh 10 bentuk, kata sapaan umum didapat 10
bentuk kata sapaan, kata sapaan adat diperoleh 7 bentuk kata sapaan, dan kata sapaan agama didapat 2 bentuk kata sapaan.
Penggunaan kata sapaan di Jorong Simpang Tiga Alin ditentukan berdasarkan aturan yang berlaku di langgam kata. Apabila
aturan tersebut dilanggar akan mendapat teguran dari pemimpin nagari atau tokoh masyarakat.
Kata kunci: Kata, sapaan, bahasa, penggunaan, dan Minangkabau

819
ADI
k
KONFLIK PERKAWINAN DALAM NOVEL MEMANG JODOH KARYA MARAH ROESLI; TINJAUAN
SOSIOLOGI SASTRA.
Aditya Merdian. 0910742019. Jurusan Satra Daerah Fakultas Ilmu Budaya Universitas Andalas. Padang, 2016.
ABSTRAK
Novel Memang Jodoh karya Marah Roesli merupakan refleksi kondisi sosial masyarakat Minangkabau era 1900-an. Penelitian
ini akan mengungkapkan bagaimana konflik sosial yang terjadi dalam novel Memang Jodoh Karya Marah Roesli serta
Bagaimana relevansi konflik sosial yang terjadi dalam novel Memang Jodoh Karya Marah Roesli dengan realita sosial
masyarakat Minangkabau. Kajian novel ini berdasarkan teori sosiologi sastra. Sosiologi sastra merupakan pendekatan terhadap
karya sastra yang mempertimbangkan segi-segi kemasyarakatan. Sosiologi sastra digunakan untuk melihat, suatu masalah dan
kemungkinannya dalam mencerminkan kehidupan masyarakat, sistem-sistem sosial, politik, hukum dan sebagiannya dalam
karya sastra. Sosiologi sastra dalam pengertian ini mencakup berbagai pendekatan, masing-masing didasarkan pada sikap dan
pandangan teoritis tertentu. Penelitian ini menyimpulkan bahwa novel Memang Jodoh Karya Marah Roesli ini mengangkat
tema permasalahan perkawinan di Minangkabau. Dalam novel tersebut terjadi beberapa konflik sosial yang diakibatkan oleh
pernikahan yang terjadi antara Marah Hamli dengan Din Wati. Peristiwa dan konflik yang terjadi di dalam novel Memang
Jodoh Karya Marah Roesli merupakan refleksi dari kehidupan pengarangnya. Marah Roesli berasal dari Kota Padang yang
kemudian dikucilkan oleh keluarganya karena menikahi seorang wanita yang berasal dari tanah Sunda
Kata Kunci: Novel Memang Jodoh, Konflik Sosial, Sosiologi Sastra
819
CHE
m
METAFORA PADA DESAIN BAJU KAOS PRODUKSI TOKO KAPUYUAK DAN KONCO CLOTHING.
Chesil Rulianty, 2017. Jurusan Sastra Daerah Minangkabau, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Andalas, Padang,
2017.
ABSTRAK
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh banyaknya penggunaan kata-kata yang bermetafora dalam desain produk baju kaos yang
diproduksi oleh toko Kapuyuak dan Konco Clothing. Baju kaos pada kedua toko tersebut banyak mengandung metafora
tentang kehidupan sehari-hari masyarakat Minangkabau. Masalah yang dibahas dalam penelitian ini yaitu bentuk-bentuk
metafora, dan fungsi metafora yang terdapat dalam desain produk baju kaos produksi kedua toko tersebut. Tujuan penelitian ini
yaitu mengkaji penggunaan bahasa metafora dalam desain produk baju kaos produksi toko Kapuyuak dan Konco Clothing
yang berkaitan dengan bentuk dan fungsi metafora. Penelitian ini memakai tiga tahapan strategis yaitu, 1) Tahapan penyediaan
data menggunakan metode simak. Metode simak digunakan untuk menyimak seluruh desain yang ada pada kedua toko tersebut
untuk mendapatkan hasil yang akuratjuga dilakukan wawancara dan teknik catat guna untuk mencatat hasil wawancara
tersebut. 2) Tahapan analisis data menggunakan metode padan dan metode agih. Metode padan yang dipakai adalah metode
padan translasional dan metode padan referensial. Selanjutnya metode agih yang diterapkan melalui teknik dasar.Teknik dasar
metode agih adalah teknik bagi unsur langsung. 3) Tahapan penyajian hasil analisis data,pada tahappenyajian hasil analisis
data menggunakan metode formal dan informal. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori bentuk metafora yang
dikemukakan oleh Stephen Ullman dan teori fungsi yang dikemukkan oleh Geofrey Leech. Hasil dari analisis data ditemukan
bentuk-bentuk metafora dalam desain produk baju kaos produksi toko Kapuyuak dan Konco Clothing yaitu; 6 metafora
antropomorfis, 4 metafora binatang, 7 metafora dari konkret ke abstrak, dan 3 metafora sinaestetik.
Kata kunci: metafora, desain baju kaos, bentuk metafora, fungsi metafora
819
FEB
r
Realita Kawin Terlarang Dalam Novel Kemarau Karya A.A. Navis: Tinjauan Sosiologi Sastra.
Febri Desman, 1210742024
ABSTRAK
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh pemikiran bahwa pada karya sastra diungkapkan suatu permasalahan dan realita yang
terdapat dalam masyarakat yaitu terjadinya perkawinan terlarang antara tokoh Masri dengan Arni. Hal ini menarik untuk
dikaji, karena berhubungan dengan tindakan asusila yang bertentangan dengan adat dan agama yang berlaku di Minangkabau.
Novel Kemarau karya A.A. Navis adalah sebuah karya sastra yang mencerminkan kehidupan sosial masyarakat Minangkabau.
Novel ini lebih menekankan pada perjuangan hidup tokoh yang ada dalam novel tersebut. Selain itu permasalahan perkawinan
yang terjadi kepada tokoh anak di dalam novel tersebut menjadi fokus peneliti untuk mengungkapkan permasalahan dan alasan
terjadinya perkawinan terlarang dalam novel ini. Novel ini akan dianalisis menggunakan teori sosiologi sastra. Sosiologi sastra
digunakan untuk menganalisis kehidupan sosial masyarakat dalam sebuah karya satra kemudian menghubungkannya dengan
realita kehidupan masyarakat saat karya itu lahir dan setelah karya itu ada. Penelitian ini menyimpulkan bahwa novel Kemarau
karya A.A. Navis dapat dijadikan pedoman dan bertujuan untuk memberikan pengajaran bagi pembacanya.
Kata kunci: Kemarau,Sosiologi sastra, Perkawinan terlarang, Minangkabau.
819
FEB
a
ANALISIS HOMONIM BAHASA MINANGKABAU DAN BAHASA JAWA DI KABUPATEN DHARMASRAYA.
Feby Riana Putri, 2017 Jurusan Sastra Daerah Minangkabau, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Andalas Padang,
2017.
ABSTRAK
Penelitian ini menganalisis homonim bahasa Minangkabau dan bahasa Jawa di Dharmasraya bertujuan agar penutur yang
bukan penutur asli bahasa Jawa dan Minangkabau mengetahui apa saja kata-kata yang berbentuk homonim dalam bahasa
Minangkabau dan bahasa Jawa dan bagaimana penggunaan kata yang berhomonim dalam bahasa Minangkabau dan bahasa
Jawa di Kabupaten Dharmasaraya. Dalam penelitian ini menggunakan tiga tahapan yaitu tahap penyediaan data menggunakan
metode simak, analisis data menggunakan metode agih untuk menentukan bentuk homonim, pendekatan semantik untuk
menentukan makna, dan pendekatan konteks struktural untuk menggunakan kata yang berbentuk homonim dalam bahasa
Minangkabau dan bahasa Jawa di Kabupaten Dharmasraya. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa dalam bahasa
Minangkabau dan bahasa Jawa di Kabupaten Dharmasraya banyak terdapat kata-kata yang berbentuk homonim yaitu,
homonim yang homograf dan homonim yang homofon dan homograf. Homonim yang homograf sebanyak 7 kata, sedangkan
homonim yang homofon dan homograf sebanyak 36 kata. Dengan adanya penelitian ini maka dapat dijadikan sebagai pedoman
untuk para penutur yang bukan penutur asli bahasa Minangkabau dan bahasa Jawa di Dharmasraya dalam menggunakan kata-
kata yang berbentuk homonim dalam bahasa Minangkabau dan bahasa Jawa.
Kata kunci: homonim, bahasa Minangkabau dan bahasa Jawa
819
FIT
n
Nama-Nama Tanaman Hias yang dijual di Lubuk Minturun (Leksikosemantik).
Fitria Gusnita, 2017, Jurusan Sastra Minangkabau, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Andalas, Padang 2017.
ABSTRAK
Objek penelitian ini adalah nama-nama tanaman hias yang dijual di Lubuk Minturun (analisis leksikosemantik). Objek
penelitian tersebut selanjutnya dianalisis dengan menggunakan pendekatan leksikologi dan semantik, dengan terlebih dahulu
mengklasifikasi nana-nama tanaman hias ini, lalu dilanjutkan dengan mengidentifikasi serta memadankan ke dalam bahasa
Minang, bahasa Indonesia, dan bahasa Latin. Penelitian ini bertujuan agar pembaca mengetahui nama-nama tanaman hias
tersebut dalam tiga bahasa. Metode dan teknik yang digunakan adalah metode dan tekni yang dikemukan oleh Sudaryanto.
Pertama adalah metode penyediaan data yang terdiri dari metode simak dan metode cakap. Teknik dasar yang digunakan
dalam metode simak adalah teknik sadap, dan teknik lanjutannya adalah teknik simak libat cakap (SLC), teknik simak bebas
libat cakap (SLBC), teknik rekam, dan teknik catat. Teknik dasar yang digunakan dalam metode cakap adalah teknik pancing
dan teknik lanjutannya teknik cakap semuka. Kedua adalah metode dan teknik analisis data yang terdiri dari metode padan dan
metode agih. Metode padan yang dipakai adalah metode padan translasional dan metode padan referensial. Selanjutnya metode
agih yang diterapkan melalui teknik dasar. Teknik dasar metode agih adalah teknik bagi unsur langsung (BUL) dan teknik
lanjutan yang digunakan adalah teknik ganti. Ketiga tahapan penyajian hasil analisis data menggunakan metode informal. Dari
hasil analisis pengumpulan data dan klasifikasi yang telah dilakukan diperoleh dua pengelompokan tanaman hias.
Pengelompokan pertama berdasarkan sifat tumbuhnya juga terdapat beberapa bagian yaitu (a) sekulen 5 v nama-nama tanaman
hias, (b) liana 5 nama-nama tanaman hias, (c) shurb 5 nama-nama tanaman hias, (d) tree 5 nama-nama tanaman hias. Kedua,
berdasarkan manfaat spesifiknya juga terbagi dari beberapa bagian yaitu (a) bunga pot ong terdapat 9 nama-nama tanaman
hias, (b) tanaman bunga dalam pot terdiri dari 3 nama-nama tanaman hias, (c) tanaman hias daun terbagi juga 7 nama-nama
tanaman hias.
Kata kunci: tanaman hias, padanan
819
HID
c
Citra Perempuan Minangkabau dalam Novel Negeri Perempuan Karya Wisran Hadi (Analisis Kritik Sastra Feminis).
Hidayati Sani, 1010742007. Padang. Fakultas Ilmu Budaya Universitas Andalas, 2017. Pembimbing I: Dr. Silvia Rosa,
M.Hum. Pembimbing II: Drs. Wasana, M.Hum.
ABSTRAK
Skripsi ini merupakan hasil penelitian mengenai citra perempuan yang terdapat dalam novel Negeri Perempuan karya Wisran
Hadi. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh adanya peran dan kedudukan perempuan dalam setiap pengambilan keputusan-
keputusan adat. Dengan demikian, penelitian ini menggunakan analisis kritik sastra feminis. Metode yang dipakai dalam
penelitian ini adalah metode kualitatif melalui beberapa tahap yaitu: membaca, merumuskan masalah, studi pustaka,
mengumpulkan data, analisis data dan membuat kesimpulan. Tujuan dari penelitian ini, yaitu mengetahui kehidupan tokoh
perempuan utama dan citra perempuan Minangkabau dalam novel Negeri Perempuan karya Wisran Hadi. Hasil penelitian
menemukan adanya citra perempuan Minangkabau dalam novel Negeri Perempuan karya Wisran Hadi, antara lain: tegas tapi
lembut, teguh pendirian, sopan santun, arif dan bijaksana, serta waspada.
Kata kunci: Negeri Perempuan, citra perempuan, novel, Minangkabau
819
NUR
p
Perbandingan Unsur Intrinsik Antara Naskah Randai Sabai Nan Aluih Karya Wisran Hadi Dengan “Sabai Nan
Haluih” Karya Musra Dahrizal.
Nurul Aini, 1210741002. Padang. Fakultas Ilmu Budaya Universitas Andalas, 2017. Pembimbing I: Herry Nur Hidayat,
S.S., M.Hum. Pembimbing II: Yerri Satria Putra, S.S., M.A.
ABSTRAK
Naskah randai termasuk drama naskah tradisional yang ada di masyarakat Minangkabau. Mengapa dikatakan drama tradisional
karena merakyat dengan publiknya dan menggunakan bahasa daerah sebagai mediumnya (Satoto, 2016: 107). Naskah randai
termasuk pada drama naskah yang lebih ditekankan pada naskah yang ditulis dalam bentuk dialog, yang dapat dinikmati,
dipahami, dan dimengerti dengan membaca naskah saja. Pendekatan penelitian yang digunakan dalam skripsi yaitu pendekatan
struktural. Metode dan teknik yang dipakai adalah metode kualitatif dengan pendekatan struktural. Metode yang digunakan
melalui tiga tahap yaitu: teknik pengumpulan data, teknik analisis, dan teknik penyajian hasil data. Berdasarkan analisis yan g
dilakukan terhadap naskah randai Sabai Nan Aluih karya Wisran Hadi dengan “Sabai Nan Haluih” karya Musra Dahrizal,
kedua naskah randai ini dibangun oleh unsur-unsur yang terdapat pada alur, penokohan dan perwatakan, latar dan tema. Unsur-
unsur tersebut kemudian melihat perbedaan antar tokoh pada kedua naskah. Perbedaan antar tokoh tersebut menjelaskan bahwa
naskah Wisran Hadi berisi tentang penyindiran adat dan sikap orang Minangkabau, sedangkan naskah Musra Dahrizal
memperlihatkan adat dan sikap orang Minangkabau dengan sebenarnya, karena penulis adalah seorang budayawan.
Kata kunci: Naskah Randai, Sabai Nan Aluih, Sabai Nan Haluih, Unsur Intrinsik, Perbendaan Penokohan
819
RAP
a
ANALISIS METAFORA DALAM JAWABAN TEKA-TEKI MINANGKABAU
Rapika Nanda 1310741009
ABSTRAK
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh banyaknya penggunaan kata-kata yang bermetafora dalam teka-teki Minangkabau, teka-teki
ini berisi berbagai persamaan kata sifat, kata benda, dan kata kerja dalam persamaan dan proses kehidupan manusia. Kata- kata
yang keluar dari hasil pemikiran dan ide manusia, maka terbentuklah sebuah teka- teki yang mengandung metafora.
Penggunaan metafora dalam teka-teki Minangkabau sebagai analogi, dan sebagai pembanding dari objek pertama kepada objek
kedua. Masalah yang dibahas dalam penelitian ini yaitu bentuk-bentuk metafora dan makna metafora yang terdapat dalam
jawaban teka-teki Minangkabau. Tujuan penelitian ini yaitu mendeskripsikan penggunaan bahasa metafora dalam teka-teki
Minangkabau yang dikelompokkan ke dalam bentuk dan makna metafora. Ada tiga tahapan strategis dalam sebuah penelitian
yaitu, 1) Tahapan penyediaan data. 2) Tahapan analisis data, dan 3) Tahapan penyajian analisis data. Dalam penyediaan data
digunakan metode simak. Metode simak digunakan untuk menyimak penggunaan bahasa yang ditulis dalam teka-teki
Minangkabau dengan mencatatnya dan kemudian memilih data yang termasuk ke dalam bahasa metafora. Dalam analisis data
digunakan metode agih dan padan. Referensial unsur luar bahasa yang ditunjuk oleh unsur bahasa yang terdapat dalam
jawaban teka-teki Minangkabau yang mengandung metafora, dan padan translasional yang alat penentunya bahasa atau langue
lain. Metode dan teknik penyajian analisis data menggunakan metode informal.
Kata kunci: metafora, teka-teki minangkabau, makna.
819
RAH
p
“Pemetaan Bahasa Minangkabau di Kecamatan Suliki, Kecamatan Gunung Ameh, dan Kecamatan Bukik Barisan”
Rahmida Selviani, 1210742007 Sastra Minangkabau, Fakultas Ilmu Budaya Universitas Andalas.
ABSTRAK
Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Bukik Barisan, Kecamatan Gunuang Ameh, dan Kecamatan Suliki. Sampel dari
penelitian ini adalah tuturan bahasa Minangkabau di enam Nagari, yaitu TP1 Nagari Maek, TP2 Nagari Banja Laweh, TP3
Nagari Koto Tinggi, TP4 Nagari Pandam Gadang, TP5 Nagari Sungai Rimbang, dan TP6 Nagari Limbanang. Penelitian ini
akan diteliti dua aspek kebahasan, yaitu fonologi dan leksikal. Ruang lingkup kajian yang digunakan dalam penelitian adalah
dialektologi. Rumus yang dipakai dikemukakan oleh Jean Seguy. Metode dan teknik yang digunakan dalam penelitian ini
adalah metode yang dikemukakan oleh Sudaryanto. Sudaryanto membagi metode dan teknik ini menjadi tiga tahapan strategis.
Tiga tahapan itu meliputi tahap penyajian data, tahap analisis data, dan tahap penyajian hasil analisis data. Metode dan teknik
yang digunakan pada tahap penyediaan data adalah metode cakap dengan teknik dasar adalah pancing dan teknik lanjutannya
adalah teknik cakap semuka, catat dan rekam. Metode simak juga digunakan dengan teknik dasar sadap dan teknik lanjutan
teknik Simak Libat Cakap (SLC). Sementara metode dan teknik analisis data adalah metode padan translational dan metode
padan artikuatoris dengan teknik dasar adalah teknik Pilah Unsur Penentu (PUP) dan teknik lanjutannya adalah teknik hubung
banding. Selanjutnya, metode dalam menyajikan hasil penelitian digunakan metode formal dan informal. Dari hasil analisis
data ditemukan variasi fonem vokal, konsonan, dan diftong.
Kata Kunci : variasi, dialektologi, fonem, leksikal, bahasa Minangkabau
819
RAT
c
Cindaku Dalam Novel Titisan Cindaku Karya Eni Setiati Dan Novel Cindaku Karya Azwar Sutan Malaka Kajian
Estetika Responsif
Rati Raflis, 1310741012.
ABSTRAK
Skripsi ini membahas tentang perbandingan cindaku dalam novel Titisan Cindaku karya Eni Setiati dan novel Cindaku karya
Azwar Sutan Malaka sebagai respon dari bentuk kepercayaan masyarakat Minangkabau atas keberadaan cindaku. Metode yang
digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan estetika responsif dari Wolfgang Iser. Cara kerja teori ini adalah dengan
menganalisis hubungan tokoh dalam karya dengan bentuk cindaku yang ada di Minangkabau khususnya di daerah Maninjau
dan Kamang Kab. Agam Bukittinggi sebagai sumber respon yang mempengaruhi pengarang dalam membuat karya. Tujuan
dari penelitian ini adalah untuk menjelaskan persamaan, perbedaaan, dan hubungannya antara tokoh cindaku dalam novel
Titisan Cindaku karya Eni Setiati dan novel Cindaku karya Azwar Sutan Malaka dengan bentuk cindaku yang ada di
Minangkabau. Hasil dari penelitian ini ditemukan adanya keterkaitan antara tokoh cindaku dalam novel Titisan Cindaku karya
Eni Setiati dengan kepercayaan masyarakat terhadap keberadaan cindaku di Minangkabau. Tokoh cindaku dalam novel Titisan
Cindaku tersebut merupakan representasi cindaku di Minangkabau. Sedangkan cindaku yang ada dalam novel Cindaku karya
Azwar Sutan Malaka hanya digunakan sebagai latar belakang cerita untuk menceritakan kisah perjuangan pemuda yang tidak
bersuku yang lahir dari seorang ibu yang bukan berdarah Minang, tetapi hidup dalam tradisi Minangkabau. Respon dari kedua
pengarang tersebut merupakan takhayul yang berkembang dalam masyarakat Minangkabau.
Kata kunci: Cindaku, Minangkabau, estetika responsive
819
RIN
p
Peran Mamak dan Uang Jemputan dalam Novel Mahar Cinta Gandoriah: Analisis Intertekstual.
Rina Elvia, 1110742019,
ABSTRAK
Di Pariaman ada sebuah tradisi yang sampai sekarang masih dilakukan oleh masyarakatnya yaitu tradisi memberikan uang
japuik kepada laki-laki. Kebiasaan ini selalu dilaksanakan walaupun terkadang terasa berat karena permintaan uang japuik
yang terlalu tinggi. Namun dengan adanya rundingan dan kesepakatan itu semua bisa dilakukan agar proses ke tahap
selanjutnya berjalan lancar. Uang japuik ini biasanya diberikan dalam bentuk barang/benda, namun ada juga yang memberikan
dengan bentuk uang tunai. Novel Mahar Cinta Gandoriah menceritakan tentang penolakan perjodohan karena uang jemputan
yang terlalu tinggi. Selain itu peran mamak terhadap juga tidak difungsikan sebagaimana mestinya, karena mamak lepas
tangan tanpa memberi solusi untuk kemenakannya. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apa peran mamak serta tradisi
uang jemputan dalam novel Mahar Cinta Gandoriah dengan menggunakan analisis intertekstual. Selain membahas persoalan
didalam novel, analisis juga dilakukan dengan melihat teks lain seperti karya yang telah lebih dahulu terbit. Metode yang
digunakan dalam penelitian ini yaitu metode kualitatif, dapat diartikan sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data
deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan prilaku yang dapat diamati. Dalam menggunakan data
deskriptif, data diperoleh dari kata-kata yang tertulis dang dianalisis dengan tinjauan intertekstual. Analisis yang dihasilkan
pertama melihat peran mamak didalam novel Mahar Cinta Gandoriah, yaitu sebagai berikut: Sebagai mamak kandung,
Mencarikan jodoh, Mempertahankan adat istiadat, Hilangnya tanggung jawab mamak terhadap kemenakan, dan Permintaan
kemenakan terhadap mamak.
Kata Kunci: Mamak, Uang Jemputan, Peran dan, Intertekstual
819
SYA
s
“Slang pada Pengguna Narkoba di Kota Padang”.
Syamsi Nurhasanah, 2017.Jurusan Sastra Daerah Minangkabau, Fakultas Ilmu Budaya. Universitas Andalas, Padang,
2017.
ABSTRAK
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh banyaknya pengguna narkoba di Kota Padang. Mereka menggunakan ragam bahasa sendiri
yang bertujuan untuk merahasiakan pembicaraan mereka. Masalah yang dibahas dalam penelitian ini yaitu apa bentuk satuan
lingual padapengguna narkoba di Kota Padang dan bagaimana pergeseran referen dan makna satuan lingual pada pengguna
narkoba di Kota Padang. Tujuan penelitian ini yaitu mendeskripsikan satuan lingual pada pengguna narkoba di Kota Padang
dan menjelaskan pergeseran referen dan makna satuan lingual pada pengguna narkoba di Kota Padang. Penelitian ini memakai
tiga tahap strategi, yaitu 1) tahapan penyediaan data, 2) tahapan analisis data, dan 3) tahapan penyajian hasil analisis data. Pada
tahapan penyediaan data digunakan metode simak dengan teknik dasar sadap. Penelitian ini menyadap seluruh tuturan yang
dikeluarkan oleh pengguna narkoba. Teknik lanjutnya adalah peneliti menyadap dan catat hasil wawancara tersebut. Pada
tahapan analisis data dengan metode padan translasional dan metode padan referensial dengan teknik dasar teknik pilah unsure
penentu, dan teknik lanjutnya adalah teknik hubung banding. Selanjutnya, pada tahapan penyajian hasila analisis data
digunakan mentode informal dan formal. Adapun teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori dibidang
sosiolinguistik yang dikemukaan oleh Fisman (1982).
Kata kunci: RagamBahasa, Slang, Narkoba, Kata, Abreviasi, Frasa
819
VIN
t
Tradisi Batimbang Salah di Nagari Salimpek: Deskripsi dan Analisis Fungsi.
Vinni Annisa Putri. 2012. Jurusan Satra Daerah Minangkabau Fakultas Ilmu Budaya Universitas Andalas.
Pembimbing I Dr. Silvia Rosa, M.Hum dan pembimbing II M. Yunis, S.S. M.Hum.
ABSTRAK
Penelitian ini merupakan suatu upaya untuk mengkaji fungsi pada tradisi Batimbang Salah di Nagari Salimpek Lembah
Gumanti Kabupaten Solok. Batimbang Salah adalah serangkaian prosesi hukum adat yang dilakukan apabila ada masyarakat
yang melakukan kesalahan menurut adat. Tujuannya adalah untuk memberikan hukuman dan memberikan efek jera kepada
masyarakat Salimpek. Penelitian terhadap tradisi Batimbang Salah dilakukan untuk mengetahui bagaimana proses pelaksanaan
tradisi Batimbang Salah tersebut berlangsung serta bagaimana tradisi Batimbang Salah dalam masyarakat Nagari Salimpek.
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Data dikumpulkan melalui wawancara dengan informan. Tahap analisis
dilakukan dengan cara mendeskripsikan bentuk tradisi Batimbang Salah kemudian menentukan fungsi di dalam tradisi
Batimbang Salah. Penelitian ini menyimpulkan bahwa tradisi Batimbang Salah merupakan bagian dari aplikasi hukum adat
yang terdapat di wilayah Minangkabau, khususnya bagi masyarakat Salimpek. Tradisi ini adalah salah satu bentuk tradisi yang
penting untuk dipelihara. Tradisi Batimbang Salah ini masih relevan untuk dipertahankan eksistensinya dalam kehidupan
masyarakat Minangkabau saat ini.
Kata kunci: Batimbang Salah, hukum adat, Minangkabau, Salimpek.
819
WER
p
Penggunaan Kosa Kata Bahasa Minangkabau oleh Penutur Tua dan Penutur Muda di Kanagarian Gunuang Rajo,
Kecamatan Batipuah, Kabupaten Tanah Datar.
Werni. 2016. Jurusan Sastra Daerah Minangkabau Universitas Andalas, Padang. Pembimbing: Prof. Dr. Oktavianus,
M. Hum. dan Rona Almos, SS, M. Hum.
ABSTRAK
Masalah yang dianalisis dalam penelitian ini adalah kata-kata BMPTPM di Kanagarian Gunuang Rajo yang mengalami
perubahan penggunaan dan faktor penyebabnya. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kata-kata yang mengalami
perubahan pada kosa kata BMPTPM di Kanagarian Gunuang Rajo dan faktor penyebab terjadinya perubahan tersebut. Untuk
menganalisis data digunakan pendekatan sosiolinguistik yang dikemukakan oleh Chaer dan Leonie (2010) dan menganalisis
faktor menggunakan teori Usman dkk (1979). Metode yang digunaka dalam penelitian ini terdiri dari tiga tahap, penyediaan
data, tahap analisis data, dan tahap penyajian hasil analisi data. Metode dan teknik yang digunakan pada tahap penyediaan data
adalah metode cakap dan metode simak. Pada metode cakap digunakan teknik cakap semuka, teknik pancing, teknik catat, dan
teknik rekam, sedangkan pada metode simak digunakan teknik sadap, kemudian dilanjutkan dengan beberapa teknik yaitu
teknik Simak Libat Cakap (SLC) dan teknik Simak Bebas Libat Cakap (SBLC). Dalam analisis data digunakan metode padan
referensial dan translasional dengan teknik dasar, yaitu teknik pilah unsur penentu (PUP). Teknik lanjutannya teknik hubung
berbanding memperbedakan (HBB). Untuk penyajian hasil analisis data digunakan metode informal dan formal. Setelah
dilakukan analisis data dan klasifikasi ditemukan dua bentuk perubahan penggunaan kosa kata BMPTPM di Kanagarian
Gunuang Rajo yaitu 1) Kata-kata yang hilang atau tidak dipakai lagi yang disebabkan oleh faktor internal dan eksternal. Faktor
internal yaitu: pertentangan homonimis. Faktor eksternal yaitu: segi kemasyarakatan, usia, pendidikan dan bahasa asing, 2)
Munculnya kosa kata baru ditemukan hanya berupa kata-kata baru yang dibentuk dari luar BMPTPM di Kanagarian Gunuang
Rajo.
Kata kunci: Perubahan, kosa kata, faktor, penutur tua, dan penutur muda,
819
WIK
l
“Leksikon Tradisi Ka Sawah di Kanagarian Air Dingin Kecamatan Lembah Gumanti Kabupaten Solok”
Wika Kirda Yani, 2013 Prodi Sastra Minangkabau Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Andalas. Padang 2017.
Pembimbing I, Dr. Lindawati, M.Hum dan Pembimbing II Herry Nur Hidayat, S.S.,M.Hum.
ABSTRAK
Objek dari penelitian ini adalah leksikon tradisi ka sawah di kanagarian Air Dingin Kecamatan Lembah Gumanti Kabupaten
Solok. Penelitian ini bertujuan untuk mengklasifikasi dan menjelaskan makna kosakata serta proses morfologis. Teori yang
digunakan dalam penelian ini adalah teori semantik, teori morfologi. Metode dan teknik penelitian adalah metode dan teknik
yang dikemukakan oleh Sudaryanto (1993) yaitu: 1). Metode dan teknik penyedian data yaitu metode simak dan teknik dasar
yang digunakan yaitu teknik sadap dengan teknik lanjutan yaitu (SBLC) dan teknik catat; 2) metode dan teknik analisis data
yaitu metode padan translasional dengan teknik dasar (PUP) dan teknik lanjut yaitu (HBB). Metode agih yang digunakan yaitu
metode referensial dan teknik dasar (BUL) dengan teknik lanjutan yaitu teknik ganti; 3) metode dan teknik penyajian hasil
analisis data yaitu metode informal dan formal. Dari hasil analisis data ditemukan 21 kosakata tahapan ka sawah yaitu turun
kabanda, sumanyan, mambucuik, lambiari, mamangkua, malunyah, mambucuik, malumua, batanam, basiang, manggaro,
manyabik, maangkuik, manambun, mairiak, mangirai, jarami, maangin, maangek, manjamua dan terdapat 185 kosakata yang
mengalami proses morfologis seperti: 1) afiksasi yaitu prefiks {ba-}, {di-}, {mam-}, {maN-}, {mang-}, {many-}, {ma-}, {sa-
}, {ta-}, {paN-}, {pang-}, dan {pa-}; sufiks {-an} dan {-i} konfliks {ba-an}, {ba-i}, {di-an}, {di-i}, {ma-an}, {ma-i}, {mam-
an}, {mam-i}, {maN-an}, {maN-i}, {mang-an}, {many-an}, {many-i}, {ta-an}, dan {ta- i}; 2) pemajemukan; 3) pengulangan
yaitu pengulangan yang berkombinasi dengan pembubuhan afiks {ba-} dan {mam-}.
Kata kunci : leksikon, morfologi, semantik, ka sawah.
KUMPULAN ABSTRAK SKRIPSI
FAKULTAS ILMU BUDAYA
PROGRAM STUDI SASTRA DAERAH
TAHUN 2018
819
ANI
m

Makna Atribut Baju Hitam Anak Daro jo Marapulai Pada Pesta Perkawinan di Nagari Salayo Kecamatan Kubuang
Kabupaten Solok (Kajian Semiotika)
Anisa, 2018, Prodi Sastra Minangkabau Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Andalas
ABSTRAK
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh ketidaktahuan masyarakat mengenai makna pakaian adat tradisional. Yaitu pakaian hitam
anak daro jo marapulai yang dipakai saat pesta perkawinan. Pakaian ini memiliki keunikan dari pakaian tradisional yang ada di
daerah lain, khususnya Sumatera Barat. Keunikan tersebut terletak pada bentuk, warna dan atribut yang dipakai oleh kedua
pengantin. Penelitian ini dilakukan di Nagari Salayo, Kecamatan Kubuang, Kabupaten Solok. Salayo merupakan daerah yang
terkenal dengan sebutan Kubuang XIII dan daerah ini kebanyakan menggunakan warna hitam sebagai warna pakaian adat
tradisional. Tujuan dari penelitian ini yaitu menjelaskan atribut pakaian yang dipakai anak daro dan marapulai serta memaknai
setiap tanda atribut. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analisis. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan
observasi, wawancara, dokumentasi, perekaman dan pencatatan. Teknik analisis data yaitu menjelaskan atribut pakaian serta
memaknai setiap tanda pada atribut menggunakan teori yang dikemukakan oleh Charles Sanders Pierce yaitu Semiotika.
Penelitian ini menghasilkan makna tanda pada pakaian dan atribut yang dipakai oleh pengantin saat pesta perkawinan. Makna-
makna tersebut dikategorikan dalam 4 bagian. Pertama, pakaian dan atribut ini memiliki nilai-nilai kedudukan. Hal itu
tergambar pada bungo sanggua, jalo, kain balapak, baju itam batabua ameh, tanti, galang bapilin, tarompa anak daro, saluak,
baju kemeja putih, baju itam batabua ameh, karih, kaduik yag berantai sagama, kain parangkok, sepatu marapulai. Kedua,
mencerminkan keadaan alam sekitar, seperti bungo sanggua pisang saparak, dukuah rago, dukuah ramo-ramo, tali baju, tabua,
galang munggu, galang daun, sarawa tapak itiak. Ketiga, memegang teguh hubungan sosial dengan kaum dan kerabatnya. Hal
ini tergambar pada atribut cawek, tungkek, sarung songket. Keempat, masyarakat Salayo tidak lupa dengan aturan adat dan
agama, hal ini terlihat pada atribut kopiah, dukuah pinyaram dan kodek
Kata Kunci: Minangkabau, Salayo, Kubuang XIII, Baju hitam, anak daro, marapulai, Semiotika, Charles Sanders
Pierce.

819
ARI
k
KONFLIK SOSIAL DALAM NOVEL MARANSI KARYA A.R. RIZAL: TINJAUAN SOSIOLOGI SASTRA

Arif Rahman Hakim, 1410741005, Prodi Sastra Minangkabau Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Andalas

ABSTRAK

Penelitian ini dilatarbelakangi dari konflik-konflik tokoh yang mengalami pertikaian kondisi sosial di dalam novel Maransi.
Konflik yang dibahas dalam novel ini berupa perkara-perkara rumah gadang, tanah pusaka, gelar pusaka, harga diri dan peran
mamak dalam membimbing kemenakan. Penelitian ini dibatasi pada konflik sosial yang terjadi antara mamak dan kemenakan.
Tujuan penelitian ini menjelaskan bentuk-bentuk konflik sosial yang terjadi antara kemenakan dan mamak di dalam novel.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini ialah metode penelitian sosiologi sastra. Penelitian sosiologi sastra ini adalah
untuk mengungkapkan fenomena sosial, kondisi sosial dan konflik sosial yang terdapat pada karya sastra. Teknik yang dipakai
dalam penelitian berupa teknik pengumpulan data dengan studi kepustakaan. Sehingga memperoleh data yang terdiri dari data
primer berupa teks yang bersumber pada novel Maransi dan data sekunder berupa referensi yang berdekatan dengan objek
penelitian. Teknik analisis data dengan memilah dan memilih konflik-konflik yang menunjukkan permasalahan pada mamak
dan kemenakan. Hasil analisis data dengan menampilkan data berupa konflik-konflik tokoh dan konflik sosial pada novel
Maransi karya A. R. Rizal. Sesuai dengan tujuan penelitian, hasil analisis yang dihasilkan menunjukkan konflik-konflik sosial
berupa pergeseran peran mamak sebagai orang yang dituakan dalam kaum pada pengambilan keputusan mendirikan rumah
gadang. Hilangnya citra kepemimpinan mamak dan datuk di masyarakat Minangkabau yang lebih mengedepankan
kepentingan pribadinya dan mendahulukan kepentingan keluarga dan anaknya. Terjadinya pergeseran peran mamak dalam
mengendalikan harta pusaka dan sako sebagai warisan yang harus diturunkan kepada kemenakan. Kurangnya peran mamak
berupa bimbingan kepada kemenakan. Tidak adanya komunikasi yang kondusif antara mamak dan kemenakan.

Kata kunci: konflik sosial, tokoh, peran, mamak, kemenakan, dan Minangkabau
819
CITN
n
“Nama-Nama Rumah Kos di Kecamatan Pauh” (Tinjauan Semantik).
Citra Kusuma, 2018. Jurusan Sastra Minangkabau, Fakultas Ilmu Budaya. Universitas Andalas, Padang, 2018.

ABSTRAK

Perkembangan zaman saat ini sejalan juga dengan bertambah pesatnya jenis kebutuhan hidup manusia, seperti kebutuhan
primer. Kebutuhan primer adalah kebutuhan yang harus terpenuhi, jika kebutuhan tersebut tidak terpenuhi maka manusia akan
mengalami kesulitan dalam hidupnya. Salah satu kebutuhan primer itu adalah tempat tinggal. Tempat tinggal yang dimaksud
dalam penelitian ini adalah kos. Kos merupakan salah satu tempat tinggal yang biasa ditempati oleh mahasiswa, orang bekerja
dan perantau yang jauh dari kampong halaman. Tujuan dari penelitian ini adalah: 1) Mendeskripsikan latar belakang penamaan
dan motivasi pemberian nama rumah kos di Kecamatan Pauh secara Semantik. 2) Menjelaskan jenis makna yang terkandung
pada nama-nama rumah kos di Kecamatan Pauh secara Semantik. Ada tiga metode dan teknik yang digunakan dalam
penelitian ini, yaitu: 1) metode dan teknik penyediaan data, 2) metode dan teknik analisis data, 3) metode dan teknik penyajian
hasil analisis data. Metode dan teknik penyajian data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode cakap, yang teknik
dasarnya adalah teknik pancing, teknik lanjutannya adalah teknik cakap semuka (CS). Pada metode dan teknik analisis data
digunakan metode padan translasional dan metode padan referensial yang teknik dasarnya adalah teknik pilah unsur penentu
yang bersifat daya pilah mental (PUP) dan teknik lanjutannya adalah teknik hubung banding membedakan (HBB). Pada
metode dan teknik penyajian hasil analisis data digunakan metode informal dan metode formal. Teori yang digunakan dalam
penelitian ini adalah teori semantik. Berdasarkan hasil analisis data, ditemukan latar belakang penamaan rumah kos di
Kecamatan Pauh antara lain terbentuk atas unsur pembuat, tempat asal, penyebutan kekerabatan, nama tumbuhan (flora), dan
pemendekan. Selain yang telah disebutkan di atas, juga terdapat nama-nama rumah kos yang merujuk pada latar belakang
penamaan lain. Jenis makna yang terkandung pada nama-nama rumah kos yang ada di Kecamatan Pauh terdiri atas 3 jenis
yaitu: makna leksikal, makna referensial, dan makna idiomatik.

Kata kunci: Makna, Semantik, Penamaan, dan Kecamatan Pauh

819
DIA
r
Reduplikasi Verba Bahasa Minangkabau di Kanagarian Simpang Tanjuang Nan IV Kecamatan Danau Kembar
Kabupaten Solok
Diana Yuriska Putri Pembimbing 1. Dr. Lindawati, M.Hum, 2. Bahren, S.S., M.A

ABSTRAK

Setiap bahasa itu beragam, baik dalam tataran fonologi, morfologi, sintaksis, maupun pada tataran leksikon. Penelitian ini
dilatarbelakangi oleh reduplikasi verba bahasa Minangkabau di Kanagarian Simpang Tanjuang Nan IV banyak terdapat pada
tataran leksikon yang memiliki makna tersirat yang mengungkapkan makna tertentu. Adanya perbedaan tataran leksikon
bahasa Minangkabau di Nagari Simpang Tanjuang Nan IV dengan bahasa Minangkabau di nagari atau daerah lain di
Kecamatan Danau Kembar Kabupaten Solok. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bentuk dan makna redupliksi
verba bahasa Minangkabau di Kanagarian Simpang Tanjuang Nan IV Kecamatan Danau Kembar Kabupaten Solok. Bentuk
reduplikasi verba dijelaskan dengan menggunakan teori yang dikemukakan Ramlan dan makna reduplikasi verba dijelaskan
dengan menggunakan teori yang dikemukakan Chaer. Sumber data penelitian ini adalah data lisan, yaitu data yang bersumber
dari penutur asli masyarakat di Kanagarian Simpang Tanjuang Nan IV Kecamatan Danau Kembar Kabupaten Solok. Ada tiga
tahapan metode dan teknik yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu 1) metode dan teknik penyediaan data yang
menggunakan metode cakap semuka dan motode simak. Metode cakap semuka dengan teknik dasar teknik pancing dan teknik
lanjutan berupa teknik rekam. Sementara itu, metode simak teknik dasarnya menggunakan teknik sadap dan teknik lanjutan
teknik simak libat cakap; 2) metode dan teknik analisis data yang menggunakan metode padan translational dan metode agih.
Metode padan tranlational dengan teknik dasar teknik pilah unsur penentu, teknik lanjutan berupa teknik hubung banding
membedakan. Adapun metode agih dengan teknik dasar teknik bagi unsur langsung. Selanjutnya teknik lanjutan menggunakan
teknik perluas; dan 3) metode dan teknik penyajian hasil analisis data menggunakan metode formal dan informal. Dari hasil
analisis data ditemukan bentuk reduplikasi verba, yaitu: 1) bentuk pengulangan seluruh, 2) bentuk pengulangan sebagian, 3)
bentuk pengulangan yang berkombinasi dengan proses pembubuhan afiks dan 4) bentuk pengulangan dengan perubahan bunyi.
Pengulangan seluruh ditemukan sebanyak 16 data, pengulangan sebagian ditemukan sebanyak 22 data, pengulangan yang
berkombinasi dengan proses pembubuhan afiks ditemukan sebanyak 15 data dan pengulangan dengan perubahan fonem
ditemukan 1 data. Selanjutnya makna reduplikasi yang ditemukan, yaitu pengulangan bermakna seringkali, pengulangan
bermakna dilakukan tanpa tujuan, pengulangan bermakna pernah atau tidak lagi dan pengulangan bermakna saling berbalasan.

Kata kunci: reduplikasi, verba, dan bahasa Minangkabau di Nagari Simpang Tanjuang Nan IV
819
FAU
l
“Leksikon Pengobatan Tradisional Di Nagari Padang Laweh, Kecamatan Koto VII, Kab. Sijunjung, Sumatera Barat”.
Fauzia Rahmi.1310741024 Prodi Sastra Daerah Minangkabau Fakultas Ilmu Buadaya Universitas Andalas, Padang,
2018.

ABSTRAK

Padang Laweh adalah nagari yang terdapat di Kecamatan Koto VII Kabupaten Sijunjung Provinsi Sumatera Barat. Nagari
Padang Laweh termasuk ke dalam wilayah etnis Minangkabau, yang masih mempercayai sistem pengobatan tradisional dalam
menyembuhkan berbagai penyakit yang diderita oleh masyarakatnya. Pengobatan tradisional di Nagari Padang Laweh masih
menggunakan sistem pengobatan yang diturunkan dari satu generasi ke generasi berikutnya. Masalah dalam penelitian ini ialah
(1) apa saja bentuk satuan lingual leksikon pengobatan tradisional di Nagari Padang Laweh? (2) Bagaimana fungsi dan makna
kultural leksikon pengobatan tradisional di Nagari Padang Laweh? Tujuan dari masalah penelitian ini ialah (1)
Mendeskripsikan dan mengklasifikasi leksikon pengobatan tradisional yang terdapat di Nagari Padang Laweh; (2)
Mendeskripsikan fungsi dan makna kultural leksikon pengobatan tradisional di nagari Padang Laweh; Metode penelitian ini
adalah metode kualitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik yang digunakan ialah teknik observasi, wawancara,
dokumentasi, merekam dan simak. Teknik analisis data dilakukan dengan cara struktural dan etnolinguistik terhadap leksikon
pengobatan yang digunakan di Nagari Padang Laweh. hasil anallisisis leksikon yang masuk kedalam kategori momorfemis
terdapat sebanyak 35 leksikon dan yang termasuk kedalam kategori polimorfemis terdapat sebanyak 29 leksikon. Sementara,
(2) bentuk satuan lingual yang berupa frasa yang berupa nama penyakit terdapat sebanyak 12 leksikon dan nama ramuan obat
terdapat sebanyak 7 leksikon. Fungsi leksikon yang terdapat dalam penelitian ini yakni ada lima yaitu: (1) fungsi individual;
(2) fungsi sosial; (3) fungsi keharmonisan dengan alam; (4) fungsi ekonomis dan (5) fungsi deskriptif. Makna yang dibahas
dalam penelitian ini adalah makna kultural yang dirangkum dari hasil wawancara dengan lima orang narasumber, dari
keseluruh makna yang dikemukakan Makna kultural yang terdapat pada leksikon pengobataan tradisional di Nagari Padang
Laweh tersebut mencerminkan beberapa nilai kultural yang berkembang di tengah-tengah masyarakat Padang Laweh
diantaranya berupa larangan-larangan yang harus dipatuhi oleh setiap orang yang mengalami sakit serta keluarga orang yang
sakit, serta kepercayaan-kepercayaan rakyat yang dipercayai masyarakat Padang Laweh berkenaan dengan penyakit dan
pengobatan tradisional, diantaranya penyakit dapat disebabkan oleh hal yang gaib (hal yang tak kasat mata), dan larangan atau
pantangan pada sesuatu hal. Contohnya, orang yang sakit paromom tidak boleh terkena air mentah, asap minyak dan lain
sebagainya.

Kata kunci : Satuan Lingual, Fungsi, Makna Kultural, antropolinguistik, Pengobatan Tradisional.

819
MUT
t
TRADISI JOJAK TANAH DI KENEGARIAN LUBUK LAYANG KECAMATAN RAO SELATAN
Mutia Faradha, 1310741008, Prodi Sastra Daerah Minangkabau Fakultas Ilmu Buadaya Universitas Andalas, Padang,
2018

ABSTRAK

Skripsi ini menjelaskan tentang tradisi Jojak Tanah di Nagari Lubuk Layang, Kecamatan Rao Selatan, Kabupaten Pasaman.
Tradisi ini merupakan jati diri masyarakat Rao karena tradisi Jojak Tanah merupakan tradisi pelepasan anak keturunan raja dari
pantangan menginjak tanah. Kepercayaan masyarakat Lubuk Layang terhadap tradisi Jojak Tanah masih ada sampai sekarang.
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan teknik pengumpulan data berupa observasi, wawancara, dokumentasi,
dan studi kepustakaan. Dari hasil penelitian ditemukan bahwa fungsi tradisi Jojak Tanah dibagi atas 4, yakni (a) anak sebagai
pelepasan pantangan menginjak tanah dan sat di mana anak akan mendapatkan kebebasan memperoleh haknya sebagai anak
kecil yang sebenarnya; (b) pihak keluarga sebagai tanggung jawab terhadap anak; (c) masyarakat Nagari Lubuk Layang
merupukan perwujudan silaturahmi dan gotong royong antara keturunan raja dan rakyat biasa saat pelaksanaan tradisi Jojak
Tanah; (d) kebudayaan, tradisi Jojak Tanah merupakan kekayaan budaya yang harus terus dilestarikan.

Kata kunci: Tradisi Jojak Tanah, Fungsi, Masyarakat Nagari Lubuk Layang, Kecamatan Rao Selatan.
819
NIN
k
“Konflik Sosial dalam Novel Sengketa Karya Wandi Badindin (Tinjauan Sosiologi Sastra)”.
Nining Yunika. 2018. Jurusan Sastra Minangkabau Fakultas Ilmu Budaya Universitas Andalas Padang.

ABSTRAK

Penelitian terhadap novel Sengketa ini dilatarbelakangi oleh keinginan untuk mengetahui sejarah yang ada di Minangkabau
khususnya Paninggahan pada masa kolonial Hindia-Belanda. Penelitian ini mengungkapkan konflik serta relevansinya dengan
realitas dalam masyarakat Paninggahan. Penelitian ini menggunakan metode penelitian dialektika. Adapun teknik yang
dilakukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Teknik penyedian data, teknik analisis data, teknik hasil analisi data.
Teknik penyedian data dilakukan dengan menggunakan studi kepustakaan. Data yang diperoleh terbagi atas data primer dan
data sekunder. Data primer diperoleh dengan membaca novel Sengketa, sedangkan data sekunder diperoleh dari wawancara
serta studi pustaka. Setelah data tersedia, tahap selanjutnya dilakukan analisis data menggunakan teori Sosiologi Sastra. Data
disajikan secara deskriptif yaitu dengan cara dengan cara mengungkapkan pemahaman terhadap karya sastra sekaligus
hubungannya dengan masyarakat yang melatarbelakangi terutama dalam permasalahan konflik yang ada berdasarkan kata-
kata, menganalisis data dan menginterpretasikannya Penelitian ini menyimpulkan bahwa : Pertama, novel Sengketa karya
Wandi Badindin mengangkat tema sejarah Paninggahan yang dipicu oleh campur tangan pemerintah Hindia-Belanda. Kedua,
ketidaksesuaian perilaku seorang pemimpin dalam masyarakat Minangkabau sebagai petinggi nagari sehingga mempengaruhi
kharisma seorang pemimpin dalam masyarakatnya sendiri. Ketiga, konflik sosial yang terdapat dalam novel Sengketa terdiri
dari: konflik antara Noeroet dengan penghulu, konflik antara adat dan islam, konflik tanah ulayat, konflik dengan kolonial
Belanda, konflik perbedaan kepentingan, konflik terhadap berlakunya kembali penanaman kopi dan konflik dalam
perekonomian.

Kata kunci:Sejarah, Minangkabau, konflik, realitas, sosiologi sastra.

819
NOL
a
“Alih Kode dan Campur Kode dalam Film Tengelamnya Kapal Van Der Wijck”: Tinjauan Sosiolinguistik.
Nola Sari. 1310741018, Jurusan Sastra Daerah Minangkabau Fakultas Ilmu Budaya Universitas Andalas, Padang,
2018.

ABSTRAK

“Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck” merupakan sebuah film drama romantis Indonesia yang berlatar belakang
Minangkabau. Selain bahasa Minangkabau, film ini juga menggunakan bahasa Makassar, Jawa serta bahasa Mancanegara,
yaitu Belanda. Banyaknya bahasa yang digunakan dalam film ini disebabkan karena latar belakang pemeran yang berbeda-
beda. Maka dari itu, penutur seringkali memasukkan unsur bahasa lain sehingga terjadilah alih kode dan campur kode bahasa.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menunjukkan bahasa yang mengalami peralihan dan pencampuran kode,
mendeskripsikan satuan lingual serta faktor penyebab terjadinya Alih kodedan campur kode dalam film “Tenggelamnya Kapal
Van Der Wijck.” Dalam tahap pengumpulan data digunakan metode simak dengan teknik dasar sadap dan teknik simak bebas
libat cakap (SBLC) sebagai teknik lanjutan. Dalam tahap penganalisisan data digunakan metode padan translasional dengan
teknik dasar Pilah Unsur Penentu (PUP), dan teknik lanjutan hubung banding membedakan. Selanjutnya, dalam tahap
penyajian hasil analisis data digunakan metode penyajian formal dan informal. Adapun teori yang digunakan dalam penelitian
adalah teori di bidanng sosiolinguistik, yaitu alih kode, campur kode, faktor situasional, kedwibahasawan, serta satuan lingu al
ujaran. Dari analisis data, pada film TKVDW ini terdapat peristiwa alih kode yang terdiri dari 2 bentuk, yaitu: alih kode bahasa
Minangkabau ke bahasa Indonesia dan alih kode bahasa Makassar kebahasa Indonesia. Dalam peistiwa campur kode terdiri
dari 4 bentuk, yaitu: campur kode bahasa Minangkabau dengan bahasa Indonesia, bahasa Indonesia dengan bahasa
Minangkabau, bahasa Indonesia dengan bahasa Makassar, serta bahasa Indonesia dengan bahasa Belanda. Satuan lingual pada
campur kode terdiri dari: satuan lingual dalam bentuk kata, frasa, klausa, dan kalimat. Selain itu, alih kode dan campur kode
terjadi karena beberapa faktor, alih kode disebabkan oleh penutur, lawan tutur, penutur ketiga, dan topik pembahasan.
Sementaraitu, campur kode disebabkan oleh latar belakang penutur dan latar belakang kebahasaan.

Kata kunci: sosiolinguistik, alih kode, campur kode, satuan lingua


819
RIR
a
ANALISIS TINDAK TUTUR NASIHAT GURU KEPADA MURID (STUDI KASUS SDN 26 VII KOTO SUNGAI
SARIK KABUPATEN PADANG PARIAMAN).
RIRI NOVITA SARI 1310741025, Jurusan Sastra Daerah Minangkabau Fakultas Ilmu Budaya Universitas Andalas,
Padang,

ABSTRAK

Analisis Nasihat Guru Kepada Murid (Studi Kasus SDN 26 VII Koto Sungai Sarik Kabupaten Padang Pariaman), berisikan
nasihat yang diberikan oleh Guru kepada murid . Nasihat itu diberikan agar tidak terjadinya penyimpangan yang dilakukan
murid baik pada proses belajar mengajar maupun selama berada di lingkungan sekolah. Penelitian ini bertujuan untuk
mendeskripsikan bentuk sintaksis dan menjelaskan jenis tindak tutur yang terdapat pada tuturan nasihat yang di berikan oleh
Guru kepada muridnya. Dalam tahap penyediaan data adapun teknik dasar yang digunakan adalah teknik sadap yang kemudian
dilanjutkan dengan teknik catat, yaitu mencatat penggunaan dalam peristiwa tutur, dan teknik simak bebas libat cakap (SBLC)
dimana peneliti tidak terlibat dalam peristiwa tutur dan tidak ikut serta dalam proses pembicaraan penutur dan lawan tutur.
Pada tahapan analisis data ini menggunakan metode padan yang alat penentunya benda di luar, terlepas dan tidak terjadi bagian
dari bahasa yang bersangkutan. Teknik dasar yang dipakai adalah teknik pilah unsur penentu (PUP) yang alatnya adalah daya
pilah yang bersifat mental yang dimiliki oleh penelitiannya, dalam hal ini adalah daya pilih pragmatis. Selanjutnya metode dan
teknik penyajian hasil analisis data yang penelitinya gunakan adalah metode penyajian informal. Metode penyajian informasi
ini memiliki seperangkat teknik, yaitu teknik dasar dan teknik lanjutan. Berdasarkan hasil analisis dari 23 data ditemukan dua
bentuk sintaksis dalam nasihat yang diberikan, yaitu (19) data yang mengandung kalimat perintah dan (4) data yang
mengandung kalimat berita. Kalimat perintah yang dipakai guru mengharapkan tanggapan yang berupa tindakan dari muridnya
karena, sebagai guru menginginkan agar nasihat yang di berikan dapat didengarkan dengan baik dan bisa dilakukan dengan
baik pula oleh muridnya. Selanjutnya jenis tindak tutur yang terdapat dalam Analisis Tindak Tutur Nasihat Guru kepada Murid
terdiri dari 2 jenis tindak tutur , yaitu terdapat ( 21) data yang masuk dalam jenis tindak tutur langsung, dan (2) data yang
masuk dalam jenis tindak tutur literal.

Kata kunci : tindak tutur, nasihat.

819
RAH
k
Kritik Sosial dalam Kumpulan Cerpen Jodoh untuk Juhana Karya A.R.Rizal.
Rahmatul Laila, 1410741015. Jurusan Sastra Minangkabau Fakultas Ilmu Budaya Universitas Andalas. Padang.

ABSTRAK

Penelitian ini membahas tentang persoalan sosial masyarakat di Minangkabau, Khususnya di Padang. Selain itu, penelitian ini
juga mengungkapkan tentang kritik sosial terhadap persoalan-persoalan sosial yang terdapat di dalam masyarakat. Dengan
menggunakan analisis sosiologi sastra, khususnya sosiologi karya yang dikembangkan oleh Soerjono Soekanto. Adapun
metode dalam penelitian ini ialah metode sosiologi sastra yakni menemukan unsur-unsur atau pokok permasalahannya,
kemudian dianalisis dan dihasilkan dalam bentuk data tertulis. Teknik yang digunakan ialah teknik studi pustaka. Melalui
penelitian ini dapat disimpulkan bahwa dalam kumpulan cerpen Jodoh untuk Juhana karya A.R.Rizal, ditemukan beberapa
macam permasalahan sosial yang dihadirkan dalam bentuk kritik sosial melalui pola perilaku tokoh di dalamnya, di antaranya
sebagai berikut: kritikan pengarang terhadap masalah nilai moral (degradasi nilai moral remaja), masalah rumah tangga (sistem
perkawinan di Minangkabau), masalah politik (kekuasaan dan wewenang), masalah religi atau keyakinan, masalah ekonomi
(kemiskinan) dan masalah lingkungan sosial.

Kata Kunci: Kritik, Sosial, Kumpulan, Cerpen, A.R.Rizal


819
RIF
j
JEJAK PERKAWINAN LINTAS BUDAYA ETNIS MINANGKABAU DENGAN ETNIS TIONGHO DALAM FILM
“JANGAN PANGGIL AKU CINA” DAN NOVEL MENGURAI RINDU KARYA NANG SYAMSUDDIN
Rifki Kurniawan, 1210742011. Jurusan Sastra Daerah Minangkabau Fakultas Ilmu Budaya Universitas Andalas,
Padang,

ABSTRAK

Skripsi yang berjudul Jejak Perkawinan Lintas Budaya Etnis Minangkabau dengan Etnis Tionghoa dalam Film “Jangan
Panggil Aku Cina” dan Novel Mengurai Rindu Karya Nang Syamsuddin” Kajian Intertekstual ini berdasarkan anggapan
bahwa karya sastra memiliki hubungan antara satu teks dengan teks lain. Penelitian ini dilakukan dengan cara melakukan
hubungan-hubungan bermakna di antara dua teks atau lebih. Hubungan yang dimaksudkan tidak semata-mata sebagai
persamaan, melainkan juga sebaliknya sebagai pertentangan. Penelitian ini bertujuan untuk menyajikan jejak perkawinan lintas
budaya pada film Jangan Panggil Aku Cina dan novel Mengurai Rindu melalui kajian intertekstual. Objek penelitian ini terbagi
dua yaitu, objek material dan objek formal. Secara material, sumber dan data dalam penelitian ini film Jangan Panggil Aku
Cina yang disutradarai oleh Doddy Djanasdan novel Mengurai Rindu karya Nang Syamsuddin, sedangkan secara formal yang
menjadi inti data dalam penelitian ini adalah telaah intertekstual. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa film Jangan
PanggilAkuCinadan novel Mengurai Rindu melalui kajian intertekstualme memiliki ke-empat rumusan hipogram dari
Pradotokusumo.Keempat rumusan tersebut adalah (1) ekspansi, yang terdapat pada konflik, tokoh, dan keadaan tokoh, (2)
konversi terdapat pada pemeran tokoh etnis Minang dan Etnis Tionghoa, status sosial tokoh utama, (3) Modifikasi atau
perubahan terdapat pada novel MR tentang penolakan mamak Lela atas calon suaminya, dan cara tokoh utama dalam
menghadapi penolakan mamaknya (4) cara tokoh utama dalam menghadapi penolakan mamaknya.

Kata Kunci: Film Jangan Panggil Aku Cina, Novel Mengurai Rindu, Intertekstual.

819
ROS
t
“Tuturan Kiasan tentang Organ dan Anggota Tubuh Manusia dalam Buku Peribahasa Minangkabau Karya Anas
Navis (1996)”.
Rosita Fatma. 2018 Skripsi. Jurusan Sastra Minangkabau. Fakultas Ilmu Budaya Universitas Andalas. Pembimbing: 1.
Bahren, S.S., MA. dan 2. Dr. Lindawati, M.Hum.

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengiventarisasi kosa kata yang berkaitan dengan anggota dan organ tubuh manusia yang
terdapat dalam tuturan kiasan dalam buku Peribahasa Minangkabau karya Anas Navis (1996) dan menjelaskanmakna dan
fungsi tuturan kiasan yang berkaitan dengan anggota dan organ tubuh manusia yang terdapat dalam tuturan kiasan dalam buku
tersebut di atas. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori di bidang semantik dan pragmatik. Metode yang
digunakan dalam penyediaan data adalah metode simak dengan teknik dasar sadap dan teknik lanjutan yaitu teknik Simak
Bebas Libat Cakap (SBLC) dan teknik catat. Metode yang digunakan untuk menganalisis data adalah metode padan
tranlasional dan metode agih.Metode agih diterapkan melalui teknik dasar teknik bagi unsur langsung dan teknik lanjutnya
teknik sisip dan teknik ubah wujud. Selanjutnya, metode penyajian hasil analisis yang digunakan adalah metode informal.
Berdasarkan analisis data ditemukan: 1) lima kata yang berkait dengan organ tubuh dan lima puluh delapan kata yang berkait
dengan anggota tubuh; 2) empat fungsi ilokusi, yaitu asertif, direktif, komisif, dan ekspresif. Pada fungsi asertif ditemukan
makna menyatakan, mengeluh, dan memberitahukan. Pada fungsi direktif ditemukan makna memerintah dan menasehati.
Seterusnya, pada fungsi komisif ditemukan makna menjanjikan. Terakhir, pada fungsi ekspresif ditemukan makna ungkapan
rasa sedih, rasa marah, rasa penyesalan, rasa pesimis, dan pujian.

Kata kunci: tuturan, kiasan, bahasa Minangkabau, anggota dan organ tubuh.
819
RUT
c
CERMINAN BUDAYA PAKIAH DALAM CERPEN KARYA GUS TF SAKAI
Ruth R. Bepinoso, 1410740001. Disusun untuk memenuhi persyaratan guna memperoleh gelar sarjana S1 pada
Jurusan Sastra Minangkabau

ABSTRAK

Penelitian ini tentang analisis sosial yang ada di karya sastra cerpen “Pakiah dari Pariangan” karya Gus tf Sakai. Tujuannya
untuk mendeskripsikan aktivitas dan tindakan pakiah serta menjelaskan kehidupan sosialnya dalam masyarakat. Teori yang
digunakan adalah teori sosiologi sastra dan teori kebudayaan interaksionisme simbolik. Teori sosiologi sastra digunakan untuk
dapat memahami sistem sosial pakiah, kemudian dilanjutkan dengan teori interaksionisme simbolik yang dikemukakan oleh
Herbert Blumer. Dalam metode pengumpulan data menggunakan metode kualitatif berdasarkan metode penelitian kebudayaan
oleh Endraswara (2003:15). Sampel diambil dari Pariangan, informan dan informasi dengan teknik pengamatan dan
wawancara serta data-data tertulis. Data-data tertulis dibaca, dan dicatat. Sementara, data-data hasil penelitian dari lapangan
ditranskripsi, kemudian dihubungkan dengan data-data dari cerpen PDP. Gambaran pakiah yang terdapat dalam cerpen
“Pakiah dari Pariangan” sama dengan orang siak. Orang siak adalah anak-anak laki-laki yang belajar di pesantren tradisional di
surau. Pelajaran orang siak meliputi agama, adat, silat dan sistem kemasyarakatan. Sementara dalam realita pakiah di
Pariangan merupakan suatu gelar kehormatan, seorang ahli hukum fiqih. Cerminan budaya pakiah terlihat dari wujud
kebudayaan yang diinterpretasi oleh masyarakat. Masyarakat bertindak sesuai pengertiannya. Tindakan yang tidak lagi sesuai
latar gagasan pendidikan dan adat yang mendukungnya, malahan mengeks-plorasi dan mengeksploitasinya.

Kata kunci: cerminan, budaya, pakiah, orang siak

819
SIS
b
BUNDO KANDUANG DALAM NOVEL LIMPAPEH KARYA A.R RIZAL TINJAUAN SOSIOLOGI SASTRA
SISKA DESI, 1310741027. Skripsi. Jurusan Sastra Minangkabau. Fakultas Ilmu Budaya Universitas Andalas.

ABSTRAK

Novel Limpapeh menceritakan tentang perempuan bernama tokoh Mandeh yang harus menjadi bundo kanduang untuk rumah
gadang-nya karena tidak ada pilihan lain. Setelah menjadi bundo kanduang Mandeh di hadapakan oleh persoalan-persoalan
yang terjadi dalam kaumnya, ia juga harus juga harus menjalakan perannya sebagai bundo kanduang. Penelitian ini bertujuan
untuk melihat peran bundo kanduang melalui tokoh Piah dalam novel Limpapeh karya A.R Rizal dengan pertama melihat
unsur intrinsiknya yaitu tokoh dan penokohan. kemudian dianalisis dengan menggunkan sosiologi sastra. Metode yang
digunakan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode kualitatif, dapat diartikan sebagai prosedur penelitian yang
menjelaskan data deskriptif berupa kata-kata tertulis. Untuk mepermudah menganalisis pertama peneliti menggunkan unsur
intrinsik yaitu tokoh dan penokohan setelah itu data yang di adapt akan dianalisis dengan tinjauan sosiologi sastra. Analisis
yang dihasilkan yaitu peran bundo kanduang di dalam novel Limpapeh sebagai berikut, Limpapeh rumah nan gadang, Amban
puruak pagangan kunci, Pusek jalo kumpalan tali, Sumarak nagari, Nan gadang basa batuah. Peneliti juga menemukan
permaslahan sosial dalam novel tersebut. Pertama, mamak yang pemicu permaslah dalam kaum. Kedua urang sumando yang
memiliki peran dalam keluarga istrinya. Ketiga, terjadi krisis terhadap penerus atau bundo kanduang dalam senuah kaum.

Kata kunci: Bundo kanduang, Limpapeh, Peran dan sosiologi sastra

819
WIT
t
TRADISI BADANTAM DALAM ALEK PERKAWINAN DI KAMPUNG KANDANG PARIAMAN TIMUR Kajian
Fungsionalime Struktural)
WITA HARMANI, 1410741014. Skripsi. Jurusan Sastra Minangkabau. Fakultas Ilmu Budaya Universitas Andalas.

ABSTRAK

Kajian ini membahas tentang tradisi badantam yang hidup dalam masyarakat Kampung Kandang di Pariaman. Tradisi
badantam merupakan bagian dari tradisi yang hidup dalam masyarakat, salah satunya dalam acara adat perkawinan. Tradisi
badantam bertujuan untuk mengumpulkan dana. Pada tradisi itu orang berlomba dan bersaing untuk memberikan sumbangan
sebanyak-banyaknya. Dalam tradisi itu terdapat nilai-nilai luhur budaya dan fungsinya di dalam masyarakat. Penelitian ini
menggunakan metode kualitatif. Data yang dikumpulkan melalui teknik observasi, studi pustaka, wawancara dan perekaman.
Tahap analisis dilakukan dengan cara mendeskripsikan bentuk tradisi badantam kemudian menentukan fungsi dan makna di
dalam tradisi badantam. Melalui Penelitian ini, ditemukan beberapa kategori fungsi dan makna yang terdapat dalam tradisi
badantam. Fungsi yang terdapat antaranya bagian dari proses upacara adat perkawinan, mengumpulkan uang untuk upacara
adat perkawinan, silaturahmi, persiapan menghadapi alek dan mengukuhkan kebudayaan Minangkabau. Makna dari tradisi
badantam diantaranya harga diri, kontrol sosial masyarakat, mencerminkan karakter Piaman baduya dan kerja sama.
KUMPULAN ABSTRAK SKRIPSI
FAKULTAS ILMU BUDAYA
PROGRAM STUDI SASTRA DAERAH
TAHUN 2019
819
AKB
p
PRESPEKTIF MERANTAU DALAM NOVEL DIJEMPUT MAMAKNYA KARYA HAMKA, TINJAUAN
SOSIOLOGI SASTRA
AKBAR, 1410742006 (Pembimbing I: Drs. Wasana, M. Hum; pembimbing II: Herry Nur Hidayat. S,S. M. Hum)

ABSTRAK

Novel Dijemput Mamaknya merupakan sebuah karya sastra yang merefleksikan fakta kemanusian pengarang terhadap kritikan
lingkungan sosial, adat dan budaya Minangkabau. Dalam penelitian ini akan mengungkap hubungan antara struktur cerita
dengan struktur sosial masyarakat terhadap merantau yang merefleksikan karya sastra tersebut. Selaian itu, penelitian ini juga
akan mengungkap pandangan Hamka terhadap merantau yang tergambar di dalam novel Dijemput Mamaknya. Penelitian
novel Dijemput Mamaknya ini menggunakan tinjauan sosiologi sastra. Sosiologi sastra merupakan sebuah teori yang
menganalisis struktur intrinsik dan ekstrinsik sebagai landasan awal terhadap cerminan pandangan pengarang. Dalam
penelitian ini menggunakan metode dialektik, dimana metode ini mengembangkan konsep pemahaman-penjelasan terhadap
objek, aspek-aspek dan struktur-struktur pembangun objek penelitian, dan kemudian di analisis menggunakan tinjauan
sosiologi sastra. Penelitian ini menyimpulkan prespektif merantau dalam novel Dijemput Mamaknya yang terrefleksi melalui
pandangan pengarang. Pandangan pengarang atau Hamka terhadap sosial masyrakat dan mengenai kritikan-kritikan terhadap
aspek sosial, adat dan budaya masyarakat Minangkabau. Pengarang sebagai subjek kolektif yang mewakili kelompok
intelektual Minangkabau terhadap kritikan perubahan dan perkembangan antara adat, budaya dan sosial masyarakat
Minangkabau.

Kata kunci: Hamka, Novel Dijemput Mamaknya, Sosial Masyarakat Minangkabau, Sosiologi Sastra.

819
ANN
e
“Eksistensi Suku Minangkabau dalam Naskah Randai “Baniah Basisik Jo Ilalang” (Tinjauan Sosiologi Sastra)”.
Annisa Fitri. 2019 Jurusan Sastra Minangkabau Fakultas Ilmu Budaya Universitas Andalas Padang.

ABSTRAK

Penelitian naskah randai “Baniah Basisik Jo Ilalang” dilatarbelakangi oleh keinginan untuk mengetahui kondisi dan realitas
yang ada dalam kehidupan masyarat di Minangkabau. Khususnya tentang suku dalam pandangan masyarakat, pergeseran peran
dan fungsi laki-laki Minangkabau. Penelitian ini menggunakan teori sosiologi sastra.Metode dan teknik penelitian yang
digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif. Teknik yang digunakan yaitu dengan mengumpulkan data dan
menganalisis data. Data yang di angkat berupa kata-kata, kalimat, kelompok paragraf dan ungkapan yang berkaitan dengan
masalah kesukuan dalam masyarakat Minangkabau. Penelitian ini menyimpulkan bahwa Naskah Randai “Baniah Basisik Jo
Ilalang” adalah naskah randai yang menggambarkan realitas dari kondisi masyarakat Minangkabau yang penuh dengan
persoalan dan permasalahan, terutama yang berkaitan dengan pandangan, penyebab dan dampak dari perkawinan keluar suku
Minang.Di dalam penelitian ini berisi informasi dan persoalan yang terjadi di dalam naskah agar bisa dibahas dalam penelitian
selanjutnya.

Kata kunci : Sosiologi Satra, Kesukuan, Masyarakat Minangkabau, Perkawinan

819
ANN
l
Leksikon Peralatan Dapur Tradisional di Minangkabau.
Annisa Ulvia, 1510742022, Prodi Sastra Minangkabau Fakultas Ilmu Budaya Universitas Andalas, Padang, 2019.

ABSTRAK

Penelitian ini mengkaji “Leksikon Peralatan Dapur Tradisional di Minangkabau” yang kemudian dianalisis menggunakan teori
mengenai satuan lingual yang meliputi kata dan frasa, leksikologi dan leksikografi, makna dan metafora. Tujuan dari penelitian
ini adalah (1) mendeskripsikan dan mendokumentasikan istilah yang terdapat dalam peralatan dapur tradisional di
Minangkabau, (2) mendeskripsikan bentuk dan makna dari peralatan dapur tradisional tersebut, dan (3) mendeskripsikan
pembentukan peribahasa dalam leksikon peralatan dapur tradisional. Penelitian ini menggunakan metode dan teknik penelitian
yang dikemukakan oleh Sudaryanto. Penelitian ini dilakukan melalui tiga tahap, yakni (i) tahap pengumpulan data, (ii) tahap
analisis data, (iii) tahap penyajian hasil analisis data. Metode yang digunakan saat penyediaan data adalah metode simak.
Teknik dasar yang digunakan adalah teknik sadap. Teknik lanjutannya yaitu teknik Simak Libat Cakap, teknik Simak Bebas
Libat Cakap dan teknik Catat. Metode yang digunakan dalam proses analisis data adalah metode padan referensial dan metode
padan translasional. Teknik dasar yang digunakan adalah teknik pilah unsur penentu (PUP), dan teknik lanjutannya adalah
teknik Hubung Banding Membedakan (HBB). Dalam hasil analisis data, metode yang digunakan adalah metode penyajian
formal dan informal.
819
ALD
n
“Nama-Nama Tokoh Utama Dalam Kaba-Kaba Minangkabau Karya Syamsuddin ST. Rajo Endah” ( Kajian
Semiotika)
Aldi Fedri Yandra, 2019, Prodi Sastra Minangkabau Fakultas Ilmu Budaya Universitas Andalas, Padang, 2019.

ABSTRAK

Penelitian ini dilatarbelakangi adanya makna tanda yang terdapat pada nama-nama tokoh dalam kaba-kaba Minangkabau.
Faktanya nama-nama tokoh tersebut berhubungan dengan realitas kehidupan masyarakat Minangkabau. Maka dari itu, perlu
dijelaskan makna dari tanda-tanda yang terdapat pada nama-nama tokoh tersebut. Objek yang dijadikan dalam penelitian ini
adalah kaba-kaba yag ditulis oleh Syamsuddin ST. Rajo Endah. Masalah dalam penelitian ini adalah, apa saja bentuk-bentuk
tanda yang ada pada nama-nama tokoh dalam kaba-kaba Minangkabau yang ditulis oleh Syamsuddin ST. Rajo Endah. Tujuan
penelitian ini adalah menjelaskan bagaimana bentuk makna yang ada pada nama-nama tokoh dalam kaba-kaba Minangkabau
yang ditulis oleh Syamsuddin ST. Rajo Endah. Metode dan teknik penelitian yang digunakan, yaitu 1) tahap pengumpulan
data, 2) tahap analisis data, dan 3) tahap penyajian analisis data. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Selanjutnya
dianalisis dengan menggunakan pendekatan semiotika Charles Sander Pierce, yang diawali dengan analisis unsur-unsur
instrinsik, dan dilanjutkan pada pemaknaan denotatif dan konotatif. Analisis semiotika Peirce ini pada akhirnya menghasilkan
makna yang utuh dan mendalam melalui segi tiga makna Peirce. Hasil analisis data disajikan secara deskriptif menggunakan
kutipan-kutipan penunjang dari sumber data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa adanya tanda-tanda yang terdapat pada
nama-nama tokoh utama dalam kaba-kaba Minangkabau yag di tulis oleh yang ditulis oleh Syamsuddin ST. Rajo Endah
berupa tanda indeks, dan tanda simbol. Tanda-tanda yang terdapat pada nama-nama tokoh tersebut mengandung makna
tersirat. Makna denotatif yang terdapat pada nama-nama tokoh dalam kaba-kaba Minangkabau mengandung makna leksikal.
Sedangkan pada makna konotatif pada nama-nama tokoh yang terdapat dalam kaba-kaba Minangkabau mengambarkan sifat
dan karakter yang terdapat dalam diri tokoh.

Kata Kunci : Nama, tokoh, kaba, Minangkabau, simbol, makna.

819
DAH
n
Nilai-Nilai Didaktis Dalam Novel Kutub Tak Bersalju Karya Amika An.
Dahlia Delfitri. 2014. Skripsi. Jurusan Sastra Daerah Minangkabau. Fakultas Ilmu Budaya Universitas Andalas.
Padang. Pembimbing 1 Herry Nur Hidayat, S.S., M.Hum. Pembimbing II Yerri Satria Putra, S.S., M.A.

ABSTRAK

Penelitian ini mengambil novel Kutub Tak Bersalju karya Amika An sebagai objek. Masalah yang diungkapkan dalam
penelitian ini adalah (1) unsur intrinsik yang membangun novel Kutub Tak Bersalju, (2) nilai-nilai didaktis yang ada dalam
novel Kutub Tak Bersalju. Penelitian ini menggunakan teori struktural, yakni berupa unsur intrinsik. Unsur intrinsik yang
dibahas dalam penelitian adalah tokoh dan penokohan, plot (alur), latar, tema, dan amanat. Dari unsur intrinsik tersebut dapat
ditemukan nilai-nilai didaktis yang terdapat dalam novel Kutub Tak Bersalju. Berdasarkan temuan peneliti, maka dapat
disimpulkan bahwa nilai-nilai didaktis dalam novel Kutub Tak Bersalju, antara lain: nilai tauhid yaitu nilai keimanan dan
ketakwaan, kepedulian dan kasih sayang, kegigihan keuletan, kerja keras dan mandiri, kesabaran, cinta damai, dan menghargai
prestasi.

Kata kunci: Novel Kutub Tak Bersalju, unsur intrinsik, nilai-nilai didaktis.
819
CHE
m
METAFORA PADA DESAIN BAJU KAOS PRODUKSI TOKO KAPUYUAK DAN KONCO CLOTHING.
Chesil Rulianty, 2017. Jurusan Sastra Daerah Minangkabau, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Andalas, Padang,
2017.
ABSTRAK
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh banyaknya penggunaan kata-kata yang bermetafora dalam desain produk baju kaos yang
diproduksi oleh toko Kapuyuak dan Konco Clothing. Baju kaos pada kedua toko tersebut banyak mengandung metafora
tentang kehidupan sehari-hari masyarakat Minangkabau. Masalah yang dibahas dalam penelitian ini yaitu bentuk-bentuk
metafora, dan fungsi metafora yang terdapat dalam desain produk baju kaos produksi kedua toko tersebut. Tujuan penelitian ini
yaitu mengkaji penggunaan bahasa metafora dalam desain produk baju kaos produksi toko Kapuyuak dan Konco Clothing
yang berkaitan dengan bentuk dan fungsi metafora. Penelitian ini memakai tiga tahapan strategis yaitu, 1) Tahapan penyediaan
data menggunakan metode simak. Metode simak digunakan untuk menyimak seluruh desain yang ada pada kedua toko tersebut
untuk mendapatkan hasil yang akuratjuga dilakukan wawancara dan teknik catat guna untuk mencatat hasil wawancara
tersebut. 2) Tahapan analisis data menggunakan metode padan dan metode agih. Metode padan yang dipakai adalah metode
padan translasional dan metode padan referensial. Selanjutnya metode agih yang diterapkan melalui teknik dasar.Teknik dasar
metode agih adalah teknik bagi unsur langsung. 3) Tahapan penyajian hasil analisis data,pada tahappenyajian hasil analisis
data menggunakan metode formal dan informal. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori bentuk metafora yang
dikemukakan oleh Stephen Ullman dan teori fungsi yang dikemukkan oleh Geofrey Leech. Hasil dari analisis data ditemukan
bentuk-bentuk metafora dalam desain produk baju kaos produksi toko Kapuyuak dan Konco Clothing yaitu; 6 metafora
antropomorfis, 4 metafora binatang, 7 metafora dari konkret ke abstrak, dan 3 metafora sinaestetik.
Kata kunci: metafora, desain baju kaos, bentuk metafora, fungsi metafora
819
FEB
r
Realita Kawin Terlarang Dalam Novel Kemarau Karya A.A. Navis: Tinjauan Sosiologi Sastra.
Febri Desman, 1210742024
ABSTRAK
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh pemikiran bahwa pada karya sastra diungkapkan suatu permasalahan dan realita yang
terdapat dalam masyarakat yaitu terjadinya perkawinan terlarang antara tokoh Masri dengan Arni. Hal ini menarik untuk
dikaji, karena berhubungan dengan tindakan asusila yang bertentangan dengan adat dan agama yang berlaku di Minangkabau.
Novel Kemarau karya A.A. Navis adalah sebuah karya sastra yang mencerminkan kehidupan sosial masyarakat Minangkabau.
Novel ini lebih menekankan pada perjuangan hidup tokoh yang ada dalam novel tersebut. Selain itu permasalahan perkawinan
yang terjadi kepada tokoh anak di dalam novel tersebut menjadi fokus peneliti untuk mengungkapkan permasalahan dan alasan
terjadinya perkawinan terlarang dalam novel ini. Novel ini akan dianalisis menggunakan teori sosiologi sastra. Sosiologi sastra
digunakan untuk menganalisis kehidupan sosial masyarakat dalam sebuah karya satra kemudian menghubungkannya dengan
realita kehidupan masyarakat saat karya itu lahir dan setelah karya itu ada. Penelitian ini menyimpulkan bahwa novel Kemarau
karya A.A. Navis dapat dijadikan pedoman dan bertujuan untuk memberikan pengajaran bagi pembacanya.
Kata kunci: Kemarau,Sosiologi sastra, Perkawinan terlarang, Minangkabau.
819
FEB
a
ANALISIS HOMONIM BAHASA MINANGKABAU DAN BAHASA JAWA DI KABUPATEN DHARMASRAYA.
Feby Riana Putri, 2017 Jurusan Sastra Daerah Minangkabau, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Andalas Padang,
2017.
ABSTRAK
Penelitian ini menganalisis homonim bahasa Minangkabau dan bahasa Jawa di Dharmasraya bertujuan agar penutur yang
bukan penutur asli bahasa Jawa dan Minangkabau mengetahui apa saja kata-kata yang berbentuk homonim dalam bahasa
Minangkabau dan bahasa Jawa dan bagaimana penggunaan kata yang berhomonim dalam bahasa Minangkabau dan bahasa
Jawa di Kabupaten Dharmasaraya. Dalam penelitian ini menggunakan tiga tahapan yaitu tahap penyediaan data menggunakan
metode simak, analisis data menggunakan metode agih untuk menentukan bentuk homonim, pendekatan semantik untuk
menentukan makna, dan pendekatan konteks struktural untuk menggunakan kata yang berbentuk homonim dalam bahasa
Minangkabau dan bahasa Jawa di Kabupaten Dharmasraya. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa dalam bahasa
Minangkabau dan bahasa Jawa di Kabupaten Dharmasraya banyak terdapat kata-kata yang berbentuk homonim yaitu,
homonim yang homograf dan homonim yang homofon dan homograf. Homonim yang homograf sebanyak 7 kata, sedangkan
homonim yang homofon dan homograf sebanyak 36 kata. Dengan adanya penelitian ini maka dapat dijadikan sebagai pedoman
untuk para penutur yang bukan penutur asli bahasa Minangkabau dan bahasa Jawa di Dharmasraya dalam menggunakan kata-
kata yang berbentuk homonim dalam bahasa Minangkabau dan bahasa Jawa.
Kata kunci: homonim, bahasa Minangkabau dan bahasa Jawa
819
FIT
n
Nama-Nama Tanaman Hias yang dijual di Lubuk Minturun (Leksikosemantik).
Fitria Gusnita, 2017, Jurusan Sastra Minangkabau, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Andalas, Padang 2017.
ABSTRAK
Objek penelitian ini adalah nama-nama tanaman hias yang dijual di Lubuk Minturun (analisis leksikosemantik). Objek
penelitian tersebut selanjutnya dianalisis dengan menggunakan pendekatan leksikologi dan semantik, dengan terlebih dahulu
mengklasifikasi nana-nama tanaman hias ini, lalu dilanjutkan dengan mengidentifikasi serta memadankan ke dalam bahasa
Minang, bahasa Indonesia, dan bahasa Latin. Penelitian ini bertujuan agar pembaca mengetahui nama-nama tanaman hias
tersebut dalam tiga bahasa. Metode dan teknik yang digunakan adalah metode dan tekni yang dikemukan oleh Sudaryanto.
Pertama adalah metode penyediaan data yang terdiri dari metode simak dan metode cakap. Teknik dasar yang digunakan
dalam metode simak adalah teknik sadap, dan teknik lanjutannya adalah teknik simak libat cakap (SLC), teknik simak bebas
libat cakap (SLBC), teknik rekam, dan teknik catat. Teknik dasar yang digunakan dalam metode cakap adalah teknik pancing
dan teknik lanjutannya teknik cakap semuka. Kedua adalah metode dan teknik analisis data yang terdiri dari metode padan dan
metode agih. Metode padan yang dipakai adalah metode padan translasional dan metode padan referensial. Selanjutnya metode
agih yang diterapkan melalui teknik dasar. Teknik dasar metode agih adalah teknik bagi unsur langsung (BUL) dan teknik
lanjutan yang digunakan adalah teknik ganti. Ketiga tahapan penyajian hasil analisis data menggunakan metode informal. Dari
hasil analisis pengumpulan data dan klasifikasi yang telah dilakukan diperoleh dua pengelompokan tanaman hias.
Pengelompokan pertama berdasarkan sifat tumbuhnya juga terdapat beberapa bagian yaitu (a) sekulen 5 v nama-nama tanaman
hias, (b) liana 5 nama-nama tanaman hias, (c) shurb 5 nama-nama tanaman hias, (d) tree 5 nama-nama tanaman hias. Kedua,
berdasarkan manfaat spesifiknya juga terbagi dari beberapa bagian yaitu (a) bunga pot ong terdapat 9 nama-nama tanaman
hias, (b) tanaman bunga dalam pot terdiri dari 3 nama-nama tanaman hias, (c) tanaman hias daun terbagi juga 7 nama-nama
tanaman hias.
Kata kunci: tanaman hias, padanan
819
HID
c
Citra Perempuan Minangkabau dalam Novel Negeri Perempuan Karya Wisran Hadi (Analisis Kritik Sastra Feminis).
Hidayati Sani, 1010742007. Padang. Fakultas Ilmu Budaya Universitas Andalas, 2017. Pembimbing I: Dr. Silvia Rosa,
M.Hum. Pembimbing II: Drs. Wasana, M.Hum.
ABSTRAK
Skripsi ini merupakan hasil penelitian mengenai citra perempuan yang terdapat dalam novel Negeri Perempuan karya Wisran
Hadi. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh adanya peran dan kedudukan perempuan dalam setiap pengambilan keputusan-
keputusan adat. Dengan demikian, penelitian ini menggunakan analisis kritik sastra feminis. Metode yang dipakai dalam
penelitian ini adalah metode kualitatif melalui beberapa tahap yaitu: membaca, merumuskan masalah, studi pustaka,
mengumpulkan data, analisis data dan membuat kesimpulan. Tujuan dari penelitian ini, yaitu mengetahui kehidupan tokoh
perempuan utama dan citra perempuan Minangkabau dalam novel Negeri Perempuan karya Wisran Hadi. Hasil penelitian
menemukan adanya citra perempuan Minangkabau dalam novel Negeri Perempuan karya Wisran Hadi, antara lain: tegas tapi
lembut, teguh pendirian, sopan santun, arif dan bijaksana, serta waspada.
Kata kunci: Negeri Perempuan, citra perempuan, novel, Minangkabau
819
NUR
p
Perbandingan Unsur Intrinsik Antara Naskah Randai Sabai Nan Aluih Karya Wisran Hadi Dengan “Sabai Nan
Haluih” Karya Musra Dahrizal.
Nurul Aini, 1210741002. Padang. Fakultas Ilmu Budaya Universitas Andalas, 2017. Pembimbing I: Herry Nur Hidayat,
S.S., M.Hum. Pembimbing II: Yerri Satria Putra, S.S., M.A.
ABSTRAK
Naskah randai termasuk drama naskah tradisional yang ada di masyarakat Minangkabau. Mengapa dikatakan drama tradisional
karena merakyat dengan publiknya dan menggunakan bahasa daerah sebagai mediumnya (Satoto, 2016: 107). Naskah randai
termasuk pada drama naskah yang lebih ditekankan pada naskah yang ditulis dalam bentuk dialog, yang dapat dinikmati,
dipahami, dan dimengerti dengan membaca naskah saja. Pendekatan penelitian yang digunakan dalam skripsi yaitu pendekatan
struktural. Metode dan teknik yang dipakai adalah metode kualitatif dengan pendekatan struktural. Metode yang digunakan
melalui tiga tahap yaitu: teknik pengumpulan data, teknik analisis, dan teknik penyajian hasil data. Berdasarkan analisis yang
dilakukan terhadap naskah randai Sabai Nan Aluih karya Wisran Hadi dengan “Sabai Nan Haluih” karya Musra Dahrizal,
kedua naskah randai ini dibangun oleh unsur-unsur yang terdapat pada alur, penokohan dan perwatakan, latar dan tema. Unsur-
unsur tersebut kemudian melihat perbedaan antar tokoh pada kedua naskah. Perbedaan antar tokoh tersebut menjelaskan bahwa
naskah Wisran Hadi berisi tentang penyindiran adat dan sikap orang Minangkabau, sedangkan naskah Musra Dahrizal
memperlihatkan adat dan sikap orang Minangkabau dengan sebenarnya, karena penulis adalah seorang budayawan.
Kata kunci: Naskah Randai, Sabai Nan Aluih, Sabai Nan Haluih, Unsur Intrinsik, Perbendaan Penokohan
819
DAR
s
“Sistem Kata Sapaan Kekerabatan di Jorong Ujung Labung Nagari Tiku Limo Jorong Kabupaten Agam”.
Darniati, 1510742028, Prodi Sastra Minangkabau Fakultas Ilmu Budaya Universitas Andalas, Padang, 2019.

ABSTRAK

Skripsi ini membahas tentang bentuk-bentuk kata sapaan kekerabatan yang terdapat di Jorong Ujung Labung, faktor-faktor
yang mempengaruhi perubahan penggunaan sapaan, dan etimologi kata sapaan yang terdapat di Jorong Ujung Labung. Tujuan
dari penelitian ini ialah untuk (1) mendeskripsikan bentuk-bentuk kata sapaan kekerabatan yang terdapat di Jorong Ujung
Labung, (2) mendeskripsikan faktor-faktor perubahan penggunaan sapaan di Jorong Ujung Labung, dan (3) menjelaskan
etimologi kata sapaan yang terdapat di Jorong Ujung Labung. Metode pengumpulan data menggunakan metode simak dengan
teknik dasar teknik sadap, dan teknik lanjutan teknik Simak Libat Cakap ( SLC), Teknik Simak Bebas Libat Cakap (SBLC),
dan Teknik Catat. Metode analisis data menggunakan metode Padan dengan teknik dasar Pilah Unsur Penentu (PUP), dan
teknik lanjutan Hubung Banding Membedakan (HBB). Teori yang digunakan pada penelitian ini, yaitu teori sapaan yang
dikemukakan oleh Chaer dan pendekatan speaking yang dikemukakan oleh Hymes. Pada penelitian ini, hasil analisis data yang
dilakukan ditemukan 75 bentuk variasi kata sapaan kekerabatan yang digunakan oleh masyarakat Jorong Ujung Labung Nagari
Tiku Limo Jorong Kabupaten Agam. Penggunaan kata sapaan di Jorong ini mengalami perubahan. Perubahannya berupa
pergantian penggunaan kata sapaan lama dan penambahan bentuk sapaan- sapaan baru. Kata sapaan yang sudah mengalami
perubahan, yaitu sapaan kepada orang tua laki- laki, orang tua perempuan, nenek, kakek, saudara perempuan ibu, saudara laki-
laki ibu, sapaan kepada saudara laki-laki dan sapaan kepada saudara perempuan. Faktor-faktor yang mempengaruhi penyebab
perubahan penggunaan kata sapaan ialah faktor sosial, yaitu: media sosial, anggapan modernisasi, pendidikan, usia, dan jenis
kelamin. Berdasarkan analisis yang telah dilakukan, terdapat 14 kata sapaan yang dipinjam dari bahasa lain, yaitu 2 sapaan dari
bahasa Cina, 5 sapaan dari bahasa Arab, 4 sapaan dari bahasa Inggris, dan 3 sapaan dari bahasa Belanda.

Kata Kunci: Kata Sapaan, Kata Sapaan Kekerabatan, Jorong Ujung Labung.

819
DES
b
Batimbang Tando dalam Perkawinan di Nagari Koto Tingga Kelurahan Pasar Ambacang Kecamatan Kuranji Kota
Padang.
Desi Amsayani. 1410741003. Jurusan Sastra Minangkabau, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Andalas.

ABSTRAK

Prosesi batimbang tando merupakan sebuah tradisi untuk menentukan waktu pernikahan. Ada beberapa syarat atau
perlengkapan yang harus dibawa dalam prosesi batimbang tando yaitu: silamak, apik ayam, pisang, kue roda, raga-raga, siriah
jo langguai. Jumlah perlengkapan yang dibawa sesuai dengan kesepatakan dan permintaan dari kedua belah pihak.
Perlengkapan yang dibawa memiliki makna yang masih di pakai oleh masyarakat nagari Koto Tingga hingga saat ini. Dalam
melakukan penelitian peneliti menggunakan teori semiotik dan metode etnografi dalam mengumpulkan dan menganalisis data.
Serta buku- buku yang berkaitan dengan penelitian. Selain buku ada juga jurnal maupun browsing internet untuk mendapatan
data. Serta bantuan dari para informan tentang Batimbang tando. Dalam penelitian Batimbang tando peneliti melakukan
penelitian tentang perlengkapan batimbang tando ada makna yang dinilai baik untuk memulai rumah tangga agar menjadi
keluarga yang sakinah madawddah warrahmah. Seperti silamk sebagai tanda keharmonisan dan gadisnya seorang perempuan
yang akan menikah. Selain sebagai makna, prelengkapan batimbang tando juga sebagai buah tangan yang dibawa oleh
keluarga perempuan kepada keluarga laki-laki.

Kata kunci : batimbang tando, perlengkapan, makna, pernikahan.


819
DEW
r
Ronggeng Pasaman Grup Ganto Pasaman di Nagari Ganggo Hilia, Kecamatan Bonjol,Kabupaten Pasaman
(Deskripsi,Transkripsi dan Terjemahan)
Dewiati, 1410741006 Sastra Minangkabau, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Andalas.

ABSTRAK

Penelitian ini dilakukan karena didasari pemikiran bahwa harus segera dilakukan pendokumentasian terhadap kesenian
Ronggeng yang ada di Kecamatan Bonjol, karena pewarisnya hanya tinggal satu grup saja. Dan sangat dikhawatirkan sekali
kesenian tradisi lisan ini akan hilang bersamaan dengan pewarisnya. Untuk itu upaya pelestarian kesenian Minangkabau, hal
ini sangat penting dilakukan. Tujuan penelitian ini adalah mendokumentasikan dan mendeskripsikan serta mentranskripsikan
Ronggeng Pasaman pada grup Ganto Pasaman yang ada di kecamatan Bonjol, metode yang digunakan adalah kualitatif dalam
bentuk dokumentasi dan transkripsi. Data diperoleh melalui wawancara dengan informan, observasi, dan pengamatan lansung
saat pertunjukan. Selain itu data tambahan diperoleh dari buku dan hasil penelitian yag terkait dengan penelitian ini.
Berdasarkan penelitian ini dapat disimpulkan bahwa Ronggeng grup Ganto Pasaman adalah sastra lisan Minangkabau yang
dipertunjukan dengan cara menggabungkan keahlian berpantun dan menari dalam satu pertunjukan dan diiringi oleh musik,
yang dimainkan oleh sepuluh orang. Ronggeng biasanya dipertunjukan dalam acara ulang tahun Kabupaten Pasaman, acara-
acara pemberian gelar, acara perhelatan perkawinan dan lain-lain. Teks yang digunakan adalah pantun, jenis pantun yang
dibawakan adalah pantun muda-mudi, isi pantun biasanya berkaitan dengan perasaan rindu, dendam, kesedihan,
gurauan,pengajaran, norma-norma dan lain-lain.

Kata kunci: Ronggeng, grup Ganto Pasaman, pantun, dokumentasi, transkripsi.

819
DAP
a
Analisis Wacana Pasambahan Batimbang Tando Di Kenagarian Koto Tinggi Kecamatan Baso Analisis Teks dan
Konteks
Dapot Anda Putra. 2018. Jurusan Sastra Minangkabau. Fakultas Ilmu Budaya Universitas Andalas. Pembimbing:
1.Dr. Hasanuddin. M.Si. dan 2.Muchlis Awwali, SS, M.Si.

ABSTRAK

Penelitian ini dilatar belakangi oleh pentingnya menjaga dan menepati sebuah janji dalam batimgang tando. Tujuan penelitian
untuk menjelaskan bentuk dan makna teks pasambahan dari batimbang tando dan menjelaskan konteks sosial dan konteks
budaya perihal batimbang tando.Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori analisis wacana kritis. Metode yang
digunakan adalah metode kualitatif. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan teknik observasi, wawancara, studi pustaka,
dan pencatatan. Teknik analisis data dengan merinci dan memilah data-data berdasarkan unsur-unsur yang terdapat didalam
acara batimbang tando. Teknik penyajian hasil analisis data menggunakan metode formal dan metode informal. Berdasarkan
analisis data terdapat 3 aspek yang tergolong dalam konteks sosial perihal batimbang tando, yaitu: sarana wacana, pelibat
wacana, dan medan wacana. Terdapat 7 nilai yang tergolong dalam konteks budaya perihal batimbang tando, yaitu:
kesantunan, kesabaran, menepati janji, tanggung jawab, cermat, solidaritas, dan rendah hati. Pelaksanaan batimbang tando
dilakukan dengan pasambahan yang diperankan oleh ninik mamak dan urang sumando pihak si alek dan si pangka.
Pasambahan yang terdapat dalam pelaksanaan batimbang tando yaitu: pasambahanbana nan taragak, pasambahan mangunyah
siriah , pasambahan minum, pasambahan manyampaian tujuan, pasambahan maurak selo, dan pidato ikek tando. Tanda yang
disediakan oleh kedua belah pihak untuk saling ditukarkan adalah bareh, jao, kunik, dama untuk anak kemenakan yang
pertama kalinya untuk menikah, dan kain sirah atau kain panjang untuk anak kemenakan yang menikah ke dua kali dan
seterusnya.

Kata kunci:batimbang tando, teks, dan konteks


819
ELS
k
“Kata Penyukat Hasil Pertanian dalam Bahasa Minangkabau di Kecamatan Lembah Gumanti Kabupaten Solok”

Elsa Oktariantika, 2014 Prodi Sastra Minangkabau Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Andalas. Padang 2018.
Pembimbing I Dr. Reniwati, M.Hum. dan Pembimbing II Dr. Lindawati, M.Hum.

ABSTRAK

Objek dari penelitian ini adalah kata penyukat hasil pertanian dalam bahasa Minangkabau yang terdapat di Kecamatan Lembah
Gumanti. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bentuk kata penyukat hasil pertanian dalam bahasa Minangkabau di
Kecamatan Lembah Gumanti dan menjelaskan makna dari masing-masing kata penyukat hasil pertanian dalam bahasa
Minangkabau di Kecamatan Lembah Gumanti. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori morfologi dan makna.
Adapun metode dan teknik penyediaan data yang digunakan adalah metode cakap dengan teknik dasar berupa teknik pancing
dan teknik lanjutan berupa teknik teknik cakap semuka, teknik catat dan teknik rekam. Selanjutnya, metode dan teknik analisis
data digunakan metode agih dan metode padan translational dengan teknik dasar bagi unsur langsung (BUL) dan teknik
lanjutan berupa teknik perluas. Terakhir, metode dan teknik penyajian hasil analisis data yang digunakan adalah metode formal
dan informal. Berdasarkan hasil analisis data ditemukan 32 kata penyukat, yaitu anak liter, baban, barih, batang, bijo, buah,
bungkah, didih, embe, garobak, incek, irok, kabek, kalangan, karanjang, karek, karuang, katidiang, kawik, kotak, liter, lirik,
lubang, pacik, peti, piriang, rangkai, rumpun, sukek, tangkai, tekuang, dan ungguak. Kata penyukat yang dikumpulkan
mempunyai makna leksikal dan makna gramatikal.

Kata kunci : morfologi, kata penyukat, pertanian, Lembah Gumanti

819
FAU
u
UNSUR-UNSUR PEMBANGUN LIRIK LAGU MINANG KARYA IPANK TINJAUAN STRUKTURAL
Fauzana Alhidrah (Pembimbing I: Eka Meigalia, S.Hum., M.Hum; Pembimbing II: Yerri Satria Putra, S.S,. M.A. )

ABSTRAK

Lirik lagu yang menjadi objek penelitian ini ialah lirik lagu karya Ipank dalam album Pop Minang diantaranya “Harok
Dirantau Urang, Rantau Den Pajauah, Mancari Ayah, Den Japuik, Ratok Anak Daro”, dengan kata lain lagu-lagu tersebut
merupakan karya pilihan dari sekian banyak lagu yang pernah diciptakannya. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan
unsur-unsur yang membangun dan makna dari lirik lagu karya Ipank tersebut. Teori yang digunakan untuk menganalisis ialah
teori struktural. metode yang digunakan dalam penelitian ini ialah metode kualitatif dan teknik yang digunakan melalui tiga
tahapan yaitu. Pertama teknik pengumpulan data dilakukan dengan memilih lima buah lirik lagu untuk dijadikan sampel dan
kemudian di terjemahkan kedalam bahasa Indonesia. Kedua tahap analisis dengan menentukan unsur pembangun serta makna
dari tiga lirik lagu tersebut. ketiga tahap penyajian analisis data secara deskriptif, hingga memperoleh kesimpulan. Berdasarkan
analisis yang dilakukan, lima lirik lagu tersebut dibangun dengan unsur-unsur yang terdapat dalam struktur puisi berupa diksi,
gaya bahasa, pengimajian, sajak, pengulangan bunyi. Sehingga secara keseluruhan lirik lagu ini berkisahankan tentang
kesedihan, kasih sayang, perantauan.

Kata kunci:Unsur, Struktural, Lirik Lagu, Minang, Ipank


819
GIT
i
Imajinasi Perempuan: Kajian Ginokritik Terhadap Novel Bias Nuansa Jingga Karya Isty Anindya
Gita Mustika Wari (Pembimbing I: Yerri Satria Putra, S.S,. M.A; Pembimbing II: Eka Meigalia, S.Hum., M.Hum)

ABSTRAK

Novel yang menjadi objek penelitian ini ialah Novel Bias Nuansa Jingga karya Isty Anindya kajian ginokritik dengan kata lain
novel tersebut merupakan karya pilihan dari sekian banyak novel yang pernah dciptakannya. Penelitian ini bertujuan untuk
menjelaskan unsur-unsur yang membangun serta pemikiran perempuan minangkabau yang modern dalam karya novel Isti
Anindya tersebut. Teori yang digunakan untuk menganalisis ialah teori ginokritik. metode yang digunakan dalam penelitian ini
ialah metode deskriptif dan teknik yang digunakan yaitu mencari permasalahan perempuan yang berhubungan dengan aspek-
aspek, psikologi, bahasa dan budaya yang melindungi dan mempengaruhi proses penulisan wanita. Hasil dari penelitian ini
dapat disimpulkan sebagai berikut: (1) perempuan dan laki-laki: gambaran tokoh penokohan, latar dan plot novel Bias Nuansa
Jingga karya Isty Anindya terdiri dari Tokoh dan Penokohan dalam novel Bias Nuansa Jingga adalah terdiri dari Velia, Vemas,
Kahfi, Bunda, Zahra, Ibu Sarah, Fahren, Arin, Qiqhan, Aidha, Kiriena, dan Melifsha. Adapun latar dalam novel Bias Nuansa
Jingga adalah latar waktu ditunjukkan pada prolog dalam novel. Latar tempat ditunjukkan dengan nama-nama daerah Sumatera
Barat. Alur atau plot novel Bias Nuansa Jingga ini adalah plot sorot balik (flesback). Selain itu hasil dari penelitian ini juga
untuk mengetahui bagaimana pengarang perempuan mengambarkan kepribadian perempuan (1) dependen, berwatak mengasuh
dan merawat, (2) mengalah,menyetujui dan menyenangkan orang lain (3) emosi dan mudah menangis. (4) sensitif terhadap
perilaku non verba (5) penakut dan sensitif dan (6) lemah. Serta pemikiran perempuan melalui tokoh perempuan dalam novel
Bias Nuansa Jingga meliputi: keperawanan bukan akhir dunia, menikah lebih dari sekali, dan perempuan dan materi..

Kata kunci: Ginokritik, novel Bias Nuansa Jingga karya Isty Anindya

819
HEL
c
Cerita Rakyat di Kecamatan Kupitan Analisis Teori Fungsi.
Helsi Pratami Putri. 2014. Jurusan Sastra Daerah Minangkabau. Fakultas Ilmu Budaya Universitas Andalas. Padang.
Pembimbing 1 Muchlis Awwali, S.S., M.Si. Pembimbing II Drs. Wasana, M., Hum.

ABSTRAK

Penelitian ini menganalisis tentang cerita rakyat yang terdapat di Kecamatan Kupitan sebagai objek. Masalah yang
diungkapkan dalam penelitian ini adalah (1) Cerita rakyat apa saja yang terdapat di kecamatan kupitan, (2) Bagaimana fungsi
cerita rakyat dalam kehidupan masayarakat di Kecamatan Kupitan. Penelitian ini menggunakan teori fungsi yang dikemukakan
oleh bascom, diantaranya yaitu sebagai sistem proyeksi, sebagai alat pencermin angan-angan suatu kolektif, sebagai
pengesahan pranata-pranata dan lembaga-lembaga kebudayaan, sebagai alat pendidikan anak, sebagai alat pemaksa dan
pengawas agar norma-norma masyarakat selalu dipatuhi anggota kolektifnya. Berdasarkan temuan peneliti, maka dapat
disimpulkan dari 34 cerita rakyat yang peneliti temukan ada 8 cerita rakyat yang masih memenuhi fungsinya dalam kehidupan
masyarakat, cerita rakyat yang masih berfungsi di sebabkan karena masih tingginya apresiasi masyarakat terhadap cerita rakyat
tersebut. sedangkan cerita rakyat yang sudah mulai memudar disebabkan cerita rakyat tersebut sudah hilang fungsinya dalam
masyarakat sehingga tergantikan oleh perkembangan zaman dan teknologi yang semakin maju.

Kata kunci: Cerita Rakyat, Kecamatan Kupitan, Fungsi Cerita Rakyat


819
ISN
k
KATA PENYUKAT DI PASAR SUMPUR KUDUS KABUPATEN SIJUNJUNG
Isneli Darmawati 1510742035, Jurusan Sastra Daerah Minangkabau. Fakultas Ilmu Budaya Universitas Andalas.
Padang.

ABSTRAK

Objek penelitian ini yaitu kata penyukat di Pasar Sumpur Kudus Kabupaten Sijunjung. Tujuan yang diharapkan dari penelitian
ini untuk mendeskripsikan bentuk kata penyukat yang ada di Pasar Sumpur Kudus Kabupaten Sijunjung dan menjelaskan
makna dari setiap kata penyukat di Pasar Sumpur Kudus Kabupaten Sijunjung. Penelitian ini menggunakan teori morfologi,
kata penyukat, dan makna. Selain itu, untuk metode dan teknik penelitian pertama, pada tahap penyedian data digunakan
metode cakap dengan teknik dasar yaitu teknik pancing dan teknik lanjutan yaitu teknik cakap semuka, teknik catat dan teknik
rekam. Kedua, pada analisis data menggunakan metode agih dengan teknik dasar yaitu teknik Bagi Unsur Langsung (BUL)
dan teknik lanjutan berupa teknik perluas. Selain menggunakan metode agih juga menggunakan metode padan translasional.
Terakhir, pada penyajian data menggunakan metode formal dan informal. Dari analisis data yang dilakukan ditemukan
sebanyak 36 kata penyukat yaitu baskom, batang, belek, boto, bungkah, cambuang, cukak, cupak , daun, gale, garobak, goni,
guluang, jinjiang, jowek, kabuang, katidiang, kobek, koran, kowek, lapiek, niwu, olai, onggok, papan, pelang, pinggan,
sampiluang, sikek, sukek, tabuang, talam, tandan, tekong, tungkuih, untai. Dari 36 kata penyukat terdapat 3 kata kerja yaitu
jinjiang, kabuang, dan kowek serta 33 kata penyukat lainnya merupakan kata benda.

Kata kunci: kata penyukat, pasar, Sumpur Kudus, morfologi.

819
ITR
n
“Novel Hidup Adalah Perjuangan Karya Azwar Sutan Malaka Tinjauan Struktural”.
Itriani. 2019. Jurusan Sastra Minangkabau Fakultas Ilmu Budaya Universitas Andalas.

ABSTRAK

Skripsi ini membahas struktur novel Hidup Adalah Perjuangan karya Azwar Sutan Malaka. Penelitian ini dilatar belakangi oleh
pemikiran bahwa dalam novel Hidup Adalah Perjuangan yang bertemakan perjuangan dalam mempertahnkan harta warisan
pusaka tinggi yang berbentuk kompleks bekas Istana. Persoalan warisan harta pusaka tinggi yang diangakat dalam novel ini
merupakan realita sosial masyarakat yang terjadi pada saat itu dan diangakat oleh pengarang dalam karyanya. Penelitian ini
menggunakan analisis Struktural. Analisis stuktural bertujuan untuk melihat unsur-unsur intrinsik novel Hidup Adalah
Perjuangan. Melalui analisis struktural dapat diketahui unsur-unsur intrinsik yang membangun novel. Seperti tema pengarang
mampu menyampaikan tema yang relevan pada kehidupan masyarakat pada saat itu. Alur yang bagus dengan mempertahnkan
ketegangan-ketengan di saat konflik yang dialami oleh tokoh. Latar yang mendukung terjadinya peristiwa, bahkan tokoh yang
menggambarkan karakter yang baik dalam cerita ini, bagaimana seorang Alif ( Raja Muda) bersifat dan berjuang pengarang
berhasil menyampaikan cerita melalui karakter tokoh Alif dan watak tokoh. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan
bahwa pengarang mampu menyampaikan pesan kepada pembaca melalui tokoh Alif dalam memperjuangankan harta warisan
pusaka tinggi (Kompleks Bekas Istana) menurut adat dan nilai-nilai norma yang berlaku pada saat itu, penggarang juga mampu
menyampaikan amanat kepada pembaca untuk menjaga, mengelola, serta melestarikan kebudayaan yang ada oleh masyarakat
maupun pemerintah setempat.

819
HEL
c
Cerita Rakyat di Kecamatan Kupitan Analisis Teori Fungsi.
Helsi Pratami Putri. 2014. Jurusan Sastra Daerah Minangkabau. Fakultas Ilmu Budaya Universitas Andalas. Padang.
Pembimbing 1 Muchlis Awwali, S.S., M.Si. Pembimbing II Drs. Wasana, M., Hum.

ABSTRAK

Penelitian ini menganalisis tentang cerita rakyat yang terdapat di Kecamatan Kupitan sebagai objek. Masalah yang
diungkapkan dalam penelitian ini adalah (1) Cerita rakyat apa saja yang terdapat di kecamatan kupitan, (2) Bagaimana fungsi
cerita rakyat dalam kehidupan masayarakat di Kecamatan Kupitan. Penelitian ini menggunakan teori fungsi yang dikemukakan
oleh bascom, diantaranya yaitu sebagai sistem proyeksi, sebagai alat pencermin angan-angan suatu kolektif, sebagai
pengesahan pranata-pranata dan lembaga-lembaga kebudayaan, sebagai alat pendidikan anak, sebagai alat pemaksa dan
pengawas agar norma-norma masyarakat selalu dipatuhi anggota kolektifnya. Berdasarkan temuan peneliti, maka dapat
disimpulkan dari 34 cerita rakyat yang peneliti temukan ada 8 cerita rakyat yang masih memenuhi fungsinya dalam kehidupan
masyarakat, cerita rakyat yang masih berfungsi di sebabkan karena masih tingginya apresiasi masyarakat terhadap cerita rakyat
tersebut. sedangkan cerita rakyat yang sudah mulai memudar disebabkan cerita rakyat tersebut sudah hilang fungsinya dalam
masyarakat sehingga tergantikan oleh perkembangan zaman dan teknologi yang semakin maju.

Kata kunci: Cerita Rakyat, Kecamatan Kupitan, Fungsi Cerita Rakyat


KUMPULAN ABSTRAK SKRIPSI
FAKULTAS ILMU BUDAYA
PROGRAM STUDI SASTRA DAERAH
TAHUN 2020
819
ARP
k
KEKERASAN TERHADAP PEREMPUAN MINANGKABAU DALAM KUMPULAN CERPEN LELAKI DATANG
MALAM KARYA ARMINI ARBAIN (ANALISIS KRITIK SASTRA FEMINIS)
A.R. Puteri Nur Azizah Pembimbing : Drs. Wasana, M. Hum., Muchlis Awwali, S. S., M. Si.

ABSTRAK

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh pemikiran bahwa sistem kekerabatan matrilineal di Minangkabau menempatkan perempuan
pada posisi yang dimuliakan dan dilindungi oleh kaum kerabat serta suaminya.Namun, dalam kumpulan cerpen yang berjudul
Lelaki Datang Malam karya Armini Arbain ternyata perempuan mengalami tindak kekerasan. Adapun masalah dalam
penelitian ini adalah bentuk kekerasan yang dialami perempuan Minangkabau dalam kumpulan cerpen Lelaki Datang Malam.
Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui bentuk kekerasan terhadap perempuan Minangkabau dan bentuk perjuangan
perempuan tersebut untuk memperoleh hak-hakya dalam kumpulan cerpen Lelaki Datang Malam. Penelitian ini menggunakan
analisis kritik sastra feminis. Metode yang dipakai dalam penelitian ini adalah metode kualitatif. Penelitian ini dimulai dengan
kedudukan dan peranan perempuan menurut adat Minangkabau. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa adanya
kekerasan fisik, psikologis dan ekonomi terhadap perempuan Minangkabau yang terjadi dalam ruang lingkup keluarga.

Kata Kunci : Kekerasan, Perempuan, Cerpen, Feminisme, Minangkabau

819
ADA
p
Pengobatan Melalui Perantara Tawa Sirih Di Kelurahan Batuang Taba Nan XX Kecamatan Lubuk Begalung Kota
Padang Kajian Interaksi Simbolik
Adam Ladito, di bawah bimbingan Dr. Khanizar, M.Si dan Yerri Satria Putra, S.S, M.A Jurusan Sastra Minangkabau
Fakultas Ilmu Budaya Universitas Andalas Padang

ABSTRAK

Penelitian ini membahas tentang pengobatan tawa sirih yang ada di Kelurahan Batuang Taba Kec. Lubuk Begalung Kota
Padang. Pengobatan tawa sirih adalah pengobatan tradisional yang ada di Minangkabau dengan mengunakan sirih sebagai
media pengobatan. Penelitian dilaksanakan dari 3 januari sampai dengan 25 April 2020. Penelitian ini menggunakan teori
interaksi simbolik. Pada penelitian ini mengkaji interaksi simbolik yang terjadi dalam pengobatan tawa sirih seperti antara
dukun dan orang yang berobat, antara manusia dan alam, antara manusia dan manusia, antara manusia dan alam ghaib serta
antara manusia dan tuhan. Data yang didapatkan melalui observasi, wawancara, pencatatan data, dokumentasi serta studi
pustaka. Hasil penelitian ini adalah mengetahui setiap interaksi yang terjadi dalam proses pengobatan. Terdapat beberapa
proses pengobatan tawa sirih yang sarat akan makna simbolik seperti pengobatan tawa sirih damam paneh pada anak, tawa
sirih putuih susu pada anak, tawa sirih kajang-kajang pada anak, tawa sirih pangkasiah. Hasil penelitian ini pengobatan tawa
sirih masih dilakukan sampai sekarang dan menjadi alternatif terutama bagi masyarakat yang kurang mampu

Kata Kunci : Pengobatan tawa sirih, interaksi simbolik.

819
AME
a
Analisis Wacana Kritis terhadap Humor Berbahasa Minang dalam Meme di Instagram.
Amelia Khairunnisa (1610742047). Sastra Minangkabau. Universitas Andalas. Padang. 2020.

ABSTRAK

Meme merupakan salah satu sarana dalam menyampaikan informasi, pendapat atau opini bahkan sebagai sindiran untuk suatu
kebijakan. Hadirnya meme humor menjadi cara kreatif dalam menyuarakan fenomena-fenomena yang terjadi di masyarakat.
Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan meme apa saja yang menampilkan humor berbahasa Minang di Instagram, serta
bagaimana proses dan makna meme tersebut dalam perspektif analisis wacana kritis. Sampel yang digunakan dalam penelitian
ini adalah seratus meme humor berbahasa Minang di media sosial instagram. Analisis wacana kritis yang digunakan dalam
penelitian ini adalah critical discourse analysis dari Norman Fairlough. Fairlough membagi analisis wacana kritis menjadi 3
skala yaitu skala mikro (analisis teks), skala meso (analisis proses) dan skala makro (analisis sosial). Hasilnya, sebuah meme
humor lahir tidak terlepas dari kaitannya dengan ‘teks’ lain seperti komentar warganet, meme lainnya yang memiliki makna
serupa dan fenomena sosial yang melatarbelakangi munculnya meme tersebut. Fenomena-fenomena tersebut berangkat dari
berbagai isu yang terjadi seperti isu budaya, isu politik, isu pendidikan, isu sosial serta isu ekonomi.

Kata kunci: analisis wacana kritis, meme, humor, instagram


819
AND
c
CERITA RAKYAT YANG ADA DIDESA CUBADAK AIA, KECAMATAN PARIAMAN UTARA, KOTA
PARIAMAN
Andre Cahyadi 1610742045 Jurusan Sastra Minangkabau Fakultas Ilmu Budaya Universitas Andalas

ABSTRAK

Penelitian ini tentang cerita rakyat yang berada didesa Cubadak Aia, karena peneliti berasal dari daerah tersebut. Peneliti
mengangkat judul skripsi ini karena dilihat pada saat ini cerita-cerita yang ada didaerah ini sudah tidak dikenal lagi oleh anak-
anak penerus didesa ini. Cerita ini sangat bermanfaat untuk masyarakat, karena didalam cerita yang ada didesa tersebut banyak
mengandung unsurpendidikan. Skripsi ini diteliti dengan menggunakan turun lapangan dan tatap muka bersama informan.
Informan yang akan ditanya adalah yang sudah berusia 50 tahun keatas, warga asli didesa tersebut, tidak pernah merantau.
Penelitian ini menggunakan tinjauan teori fungsi menurut William R.Bascom dalam buku Folklore Indonesia karangan James
Danandjaja, halaman 19. Dalam penelitian ini menggunakan metode dan teknik penelitian. Penelitian ini secara keseluruhan
mengacu kepada dasar penelitian folklore. Penelitian ini dimaksudkan untuk mencapai tjuan dari sebuah penelitian folklore,
siantaranya harus mendapatkan data penelitian, cara mndapatkan data tersebut harus turun kelapangan. Kemudian penentuan
informan, teknik pengambilan data, dan analisis data. Penelitian ini dapat disimpulkan bahwasannya penelitian tentang cerita
ini sangat penting untuk didokumentasikan, karena sudah tidak ada lagi penerus yang mengetahui cerita tersebut. Cerita ini
sangat bermanfaat untuk penerus yang berada didesa tersebut. Kalau cerita ini tidak didokumantasikan, maka folklore yang ada
didesa ini akan hilang.

Kata kunci : Cerita Rakyat, Tempat, Dokumentasi, Fungsionalisme

819
CIC
r
RESISTENSI PEREMPUAN MINANGKABAU DALAM NOVEL PEREMPUAN BATIH KARYA A. R RIZAL
(TINJAUAN SOSIOLOGI SASTRA)
CICI ELIA SARI 1510741018 Pembimbing: Yerri Satria Putra, S.S., M.A. Muchlis Awwali, S.S., M.Si. Jurusan Sastra
Minangkabau Fakultas Ilmu Budaya Universitas Andalas

ABSTRAK

Novel Perempuan Batih karya A.R Rizal, berlatar wilayah Sumatra Barat dalam masyarakat matrilineal Minangkabau.
Menampilkan beberapa tokoh perempuan, mengalami resistensi di tengah-tengah sosial masyarakat. Perempuan Batih,
berkisah tentang tiga tokoh perempuan Minangkabau dalam generasi berbeda yang merupakan satu keluarga penduduk asli
Minangkabau suku Minang yang memiliki akar budaya yang kuat tidak dapat terlepas dari hukum matrilineal yang kental
didalam sosial masyarakatnya. Besar dalam lingkungan yang berbeda dengan latarbelakang budaya yang serupa, ketiga tokoh
perempuan tersebut memiliki ideologi dan upaya sendiri dalam meraih kebebasan pribadi, keinginan pribadi, kesejahteraan diri
dan keadilan sosial secara keseluruhan diwujudkan dalam pemaknaan diri sendiri. Dan penulis memilih novel Perempuan
Batih karya A.R Rizal sebagai objek penelitian. Penelitian terhadap novel Perempuan Batih Karya A.R Rizal ini dianalisis
dengan menggunakan tinjauan sosiologi sastra. Bertolak dari pandangan Ian Watt, Wellek dan Warren, yakni sampai sejauh
mana sastra dapat mencerminkan masyarakatnya. Penelitian ini lebih ditekankan pada sosiologi karya. Dari penelitian yang
telah dilakukan, penulis menyimpulkan dalam novel Perempuan Batih terdapat beberapa resistensi yang terjadi pada tokoh
perempuan yaitu resistensi Gadis, Siti dan Kirai terhadap adat dan budaya matrilineal, juga terdapat peran dan tanggung jawab
perempuan Minangkabau. Terdapat faktor penyebab terjadinya resistensi yaitu faktor globalisasi, faktor modernisasi dan faktor
memperbaiki Kehidupan. Beberapa akibat dari resistensi yang terjadi yaitu ibunya berakhir di panti jompo dan anaknya terjun
ke dunia hitam atau dunia pelacuran.

Kata kunci: Perempuan Batih, Resistensi, Perempuan, Minangkabau


819
DHE
t
Tindak Tutur Direktif dalam Kaba Cindua Mato Karya Syamsuddin St. Rajo Endah
Dhea Pebri Yolanda 1510741020 Dosen Pembimbing : 1. Rona Almos, S.S.,M.Hum. 2. Dr.Reniwati, M. Hum. Jurusan
Sastra Minangkabau Fakultas Ilmu Budaya Universitas Andalas

ABSTRAK

Penelitian ini berjudul “Tindak Tutur Direktif dalam Kaba Cindua Mato karya Syamsuddin St. Rajo Endah”. Masalah yang
dibahas dalam penelitian ini adalah: 1) apa sajakah bentuk tindak tutur direktif yang terdapat dalam Kaba Cindau Mato, 2) apa
sajakah jenis tindak tutur direktif yang terdapat dalam Kaba Cindua Mato. Penelitian ini bertujuan untuk: 1) mendeskripsikan
bentuk tindak tutur direktif yang terdapat dalam Kaba Cindua Mato, 2) mendeskripsikan jenis tindak tutur direktif yang
terdapat dalam Kaba Cindua Mato. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori tindak tutur dan teori jenis-jenis
tindak tutur. Adapun metode dan teknik penyediaan data yang digunakan dalam penelitian ini ialah metode simak dengan
teknik simak bebas libat cakap (SBLC) dan teknik catat. Selanjutnya, metode dan teknik yang digunakan dalam analisis data
ialah metode padan translasional dengan menggunakan teknik dasar pilah unsur penentu. Terakhir, metode dan teknik
penyajian hasil analisis data menggunakan metode informal. Berdasarkan hasil analisis data, ditemukan 5 bentuk tindak tutur
direktif, yaitu tindak tutur memberi perintah, tindak tutur nasihat, tindak tutur menyarankan, tindak tutur meminta, dan tindak
tutur melarang. Dari kelima bentuk tindak tutur direktif tersebut ditemukan sebanyak 86 tuturan direktif. Jenis tindak tutur
yang ditemukan dalam Kaba Cindua Mato karya Syamsuddin St. Rajo Endah adalah jenis tindak tutur langsung, tindak tutur
tidak langsung, tindak tutur literal, tindak tutur langsung literal, dan tindak tutur tidak langsung literal.

Kata kunci : tindak tutur direktif, Kaba Cindua Mato, jenis tindak tutur direktif

819
DIM
j
JARGON PENGENDARA OJEK ONLINE DI KOTA PADANG TINJAUAN SOSIOLINGUISTIK
DIMETRIO IRVIAND ASRIL 1410741018 JURUSAN SASTRA MINANGKABAU FAKULTAS ILMU BUDAYA
UNIVERSITAS ANDALAS

ABSTRAK

Judul dari penelitian ini adalah jargon pengendara ojek online di Kota Padang. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan
bentuk jargon dan menjelaskan makna dari bentuk jargon yang ada dalam tuturan pengendara ojek online di Kota Padang.
Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori sosiolinguistik sebagai teori inti, teori morfologi dan teori semantik
sebagai pendukung. Metode dan teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini ialah metode simak dan metode
cakap. Selanjutnya, metode dan teknik yang digunakan dalam analisis data ialah metode padan translasional. Terakhir, metode
dan teknik penyajian hasil analisis data disusun berdasarkan kelompok data, klasifikasi bentuk kata dan pemaknaan
berdasarkan teori SPEAKING. Berdasarkan hasil penelitian, ditemukan 38 bentuk jargon. Dari ke-38 bentuk jargon tersebut,
terdapat 7 jargon yang merupakan kata kerja, 2 jargon kata sifat, 9 jargon kata benda, 1 jargon kata bilangan, 4 jargon
abreviasi, 13 jargon kata majemuk, dan 3 jargon repitisi. Dari segi makna, bentuk jargon pengendara ojek online ditemukan 4
jenis makna yaitu: (1) makna konotatif, (2) makna leksikal, (3) makna piktorial, (4) dan makna idiom. Peristiwa tutur yang
digunakan oleh pengendara ojek online di Kota Padang yaitu: (1) tempat dan suasana tutur (setting), (2) pihak yang terlibat
dalam peristiwa tutur (participants), (3) tujuan atau maksud tuturan (ends), (4) bentuk dan isi ujaran (act), (5) cara
menyampaikan tuturan (key).

Kata kunci : jargon, sosiolinguistsik, tuturan, pengendara ojek online


891
DIN
m
MAKNA NAMA-NAMA KAMPUNG DI KECAMATAN LENGAYANG KABUPATEN PESISIR SELATAN
(TINJAUAN SEMANTIK)
DINA PERMATA BUNDA 1610742037 Dosen pembimbing: 1. Dr. Diah Noverita, M.Hum Bahren, S.S., M.A Jurusan
Sastra Minangkabau Fakultas Ilmu Budaya Universitas Andalas

ABSTRAK

Penelitian ini berjudul “Makna Nama-Nama Kampung di Kecamatan Lengayang Kabupaten Pesisir Selatan (Tinjauan
Semantik)”. Penelitian ini bertujuan untuk : a) Mendeskripsikan bentuk-bentuk satuan lingual nama-nama kampung di
Kecamatan Lengayang Kabupaten Pesisir Selatan b) Mendokumentasikan dan Mendeskripsikan makna nama-nama kampung
di Kecamatan Lengayang Kabupaten Pesisir Selatan. Pada tahap pengumpulan data dan pemerolehan data peneliti melakukan
wawancara dan menyimak apa yang disampaikan informan. Peneliti juga terlibat aktif dalam percakapan yang dilakukan
bersama dengan narasumber. Setelah peneliti terlibat dalam percakapan, langkah selanjutnya adalah merekam apa yang
disampaikan informan supaya informasinya lebih akurat dengan menggunakan teknik rekam. Selain merekam tuturan peneliti
juga melakukan pencatatan terhadap hal-hal penting yang akan ditranskripsikan dengan menggunakan teknik catat. Data yang
dianalisis ada 50 buah data, dari data yang telah dianalisis diperoleh temuan sebagai berikut: 1) bentuk satuan lingual satu kata
ditemukan sebanyak 15 buah, Satuan lingual yang berupa kata majemuk ditemukan sebanyak 28 buah, kata bilangan
ditemukan sebanyak 2 buah, yang berbentuk frase eksosentrik ditemukan sebanyak 30 buah, yang berbentuk frase endosentrik
ditemukan sebanyak 2 buah. Ditemukan 6 jenis makna yaitu: 1) makna konotasi ditemukan 4 buah, 2) makna metafora
ditemukan 15 buah, 3) makna leksikal ditemukan 37 buah, 5) makna piktorial ditemukan 5 buah, 6) makna ideasional
ditemukan 1 buah, 7) makna Proposisi ditemukan 2, 8) makna emotif ditemukan 1.

819
ENG
m
“Medan Makna Kata Mancaliak ‘Melihat’ di Kenagarian Surantih Kecamatan Sutera Kabupaten Pesisir Selatan
(Kajian Semantik)”.
Enggusrio, 1610742015. Program Studi Sastra Minangkabau Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Andalas, 2020.
Pembimbing I: Dr. Diah Noverita, M.Hum. dan Pembimbing II: Bahren, S.S., M.A.

ABSTRAK

Ada tiga masalah dalam penelitian ini, yaitu (1) apa saja kata-kata yang termasuk medan makna kata mancaliak ‘melihat’ di
KSKSKPS? (2) apa saja komponen makna yang dikandung oleh medan makna kata mancaliak ‘melihat’ di KSKSKPS? (3) apa
saja relasi makna dari medan makna kata mancaliak ‘melihat’ di KSKSKPS?. Tujuan Penelitian ini ada tiga yaitu (1)
mendeskripsikan medan makna mancaliak ‘melihat’ di KSKSKPS. (2) mendeskripsikan komponen makna yang dikandung
oleh medan makna kata mancaliak ‘melihat’ di KSKSKPS. (3) mendeskripsikan relasi makna mancaliak ‘melihat’ di
KSKSKPS. Metode dan teknik yang digunakan dalam pengumpulan data yaitu metode simak dan metode cakap. Pada metode
simak, teknik dasar yang digunakan yaitu teknik sadap. Teknik lanjutan yang digunakan yaitu teknik simak libat cakap, teknik
simak bebas libat cakap dan teknik catat. Pada metode cakap, teknik lanjutan yang digunakan yaitu teknik cakap semuka,
teknik rekam dan teknik catat. Pada proses analisis data, metode yang digunakan yaitu metode padan translasional. Pada
metode padan translasional. teknik dasar yang digunakan yaitu teknik pilah unsur penentu (PUP) dan teknik lanjutan yang
digunakan yaitu teknik hubung banding memperbedakan (HBB). Selanjutnya, pada penyajian hasil analisis data, metode yang
digunakan yaitu metode formal dan metode informal. Pada analisis medan makna peneliti menggunakan teori Harimurti
(dalam Chaer, 1989). Berdasarkan hasil analisis medan makna kata mancaliak ‘melihat’ di KSKSKPS peneliti menemukan 22
data, yaitu: mancaliak, manyilau, manjalang, manjanguak, manyibuak, manenok, maninjau, manyigi, maintip, mancenek,
manconto, mambaco, manonton, mangijok, manarawang, mananuang, manginjua, mancodia, manoɣik, mamparatian,
mamantau, maintai. Analisis komponen makna menggunakan teori yang ditemukan oleh Nida (dalam Elvan, 2015).
Berdasarkan hasil analisis komponen makna sesuai prosedur analisisnya, terdapat tiga prosedur yaitu: (1) Parafrasis (2)
Pengklasifikasian (3) Pendefinisian. Analisis relasi makna peneliti menemukan 4 (empat) relasi yaitu, (1) sinonim cara
kerjanya peneliti menggunakan teori Soedjito (1989) (2) antonim (3) polisemi (4) hiponimi, cara kerjanya menggunakan teori
yang ditemukan oleh Chaer (1989).

Kata Kunci: medan makna, komponen makna, relasi makna


819
FAH
p

Proses Kreatif Terhadap Tema Merantau dalam Dua Naskah Randai: Galombang Dunie dan Bujang Marantau
Tinjauan Sosiologi Pengarang, 2020.

Fahmi Fahrozi, 1610742020. Jurusan Sastra Minangkabau Fakultas Ilmu Budaya Universitas Andalas.

ABSTRAK

Penelitian ini dilakukan untuk menguraikan proses kreatif penggarapan naskah randai yang bertemakan merantau antara dua
orang pengarang yang berbeda domisili. Naskah randai yang dituliskan oleh Jamaluddin Umar yang berjudul Galombang
Dunie dituliskan di daerah asal (kampung) Minangkabau; sedangkan naskah randai yang ditulis Namlani yang berjudul Bujang
Marantau dituliskan di daerah rantau Minangkabau (Denpasar, Bali). Penelitian ini menggunakan metode penelitian sosiologi
sastra. Adapun tahap-tahap dalam penelitian ini adalah tahap pengumpulan data, tahap analisis, dalam penarikan simpulan.
Untuk menganalisis proses kreatif, dalam penelitian ini dilakukan analisis latar belakang sosial, proses kreatif kedua
pengarang, dan faktor pendorong terjadinya proses kreatif. Dari penelitian yang dilakukan, disimpulan bahwa proses kreatif
kedua pengarang dipengaruhi oleh latar belakang keluarga, latar belakang pendidikan dan latar belakang pekerjaan.
Selanjutnya proses kreatif naskah randai Galombang Dunie dan naskah randai Bujang Marantau meliputi proses mendapatkan
ide, proses inkubasi, proses iluminasi, proses verifikasi dan proses publikasi karya. Terakhir, faktor pendorong terjadi proses
kreatif terhadap naskah randai Galombang Dunie dan naskah randai Bujang Marantau. Meliputi pengaruh pengalaman dalam
menentukan tema. Pengaruh psikologis dalam menentukan tema dan hasil kreatifitas dalam menentukan tema.

Kata kunci : proses kreatif, naskah randai, Jamaluddin Umar, Namlani, merantau, sosiologi pengarang

819
FAN
v
VERBA INDERA MATO ‘MATA’ DALAM BAHASA MINANGKABAU DI KOTA PADANG (TINJAUAN
SEMANTIK)
Fanisha Ukhti 1510742010 Sastra Minangkabau Fakultas Ilmu Budaya Universitas Andalas

ABSTRAK

Metode dan teknik yang digunakan dalam pengumpulan data yaitu metode simak. Pada metode simak dan metode cakap,
teknik dasar yang digunakan yaitu teknik sadap. Teknik lanjutan yang digunakan yaitu teknik simak libat cakap. Pada metode
cakap, teknik lanjutan yang digunakan yaitu teknik cakap semuka dan teknik catat. Pada proses analisis data, metode yang
digunakan yaitu metode padan translasional. Pada metode padan translasional, teknik dasar yang digunakan yaitu teknik pilah
unsur penentu (PUP) dan teknik lanjutan yang digunakan yaitu teknik hubung banding memperbedakan (HBB). Selanjutnya
pada penyajian hasil analisis data, metode yang digunakan yaitu metode formal dan metode informal. Teori yang digunakan
untuk menganalisi data adalah semantik yang dijelaskan Djajasudarma(1993), teori morfologi (Kridalaksana, 1982) dan teori
fungsi Halliday, 1973 dalam (Tarigan, 2009 edisi revisi). Penelitian ini menyimpulkan bahwa kata-kata yang termasuk verba
mato ‘mata’ dalam bahasa Minangkabau adalah kata pandang, liek, caliak, tangih, cibuak, cigok, akuak, bulalang, bulancik,
piciang, baco, kijok, kantuak, nyalang, bulaliak, caliek ereng, maliek, maakuak, manangih, mancaliak, mancibuak, mancigok,
mamandang, mambulalang, mambulancik, mambaco, mamiciang, manyalangkan, mangijok, mambulaliak, mangantuak,
tabulalang,tabulaliak, taliek, taakuak. Berdasarkan penganalisisan verba indera mato ‘mata’ yang penulis simpulkan. Pada
verba indera mato ‘mata’ dalam bahasa Minangkabau ada berdasarkan bentuk satuan lingual verba indera mato ‘mata’ yaitu
kata berimbuhan. Fungsi bahasa (Halliday) yaitu (1) fungsi bahasa personal; (2) fungsi bahasa interaksi; (3) fungsi bahasa
informasi; (4) fungsi bahasa heuristik.Verba indera mato ‘mata’ termasuk kepada jenis makna konotatif, makna leksikal, dan
makna gramatikal.

Kata kunci: verba mato ‘mata’, semantik, bahasa Minangkabau


819
FIT
k
KEKERASAN TERHADAP PEREMPUAN DALAM NOVEL PEREMPUAN BATIH KARYA A.R. RIZAL
Fitria 1610742059 Pembimbing Dr. Silvia Rosa, M.Hum, Pramono, M.Si., Ph.D Jurusan Sastra Minangkabau Fakultas
Ilmu Budaya Universitas Andalas

ABSTRAK

Karya sastra menyimpan aneka fakta sosial dan budaya pada saat diciptakan, termasuk masalah perempuan. Akan tetapi, karya
sastra juga dapat memainkan peran sebagai perkiraan fenomena yang akan terjadi dalam suatu masyarakat sesuai estimasi dan
mata batin pengarang. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui fenomena kekerasan terhadap perempuan yang dipotret oleh
A. R. Rizal melalui novelnya yang berjudul Perempuan Batih (2018). Teori yang digunakan untuk membahas dan menganalisis
fenomena kekerasan yang terkandung dalam novel ini adalah teori kritik sastra feminis. Melalui teori ini juga diungkapkan
bagaimana pandangan pengarang terhadap perempuan, terutama melalui tokoh-tokoh perempuan yang diciptakan dalam
Perempuan Batih. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian sastra yang berfokus kepada
pembacaan tekstual. Unit data penelitian berupa kata-kata, kalimat, frasa, dan paragraf yang terdapat dalam novel Perempuan
Batih. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tokoh perempuan dalam novel mengalami kekerasan psikologis dan kekerasan
yang berupa penelantaran rumah tangga. Penelitian ini menyimpulkan bahwa pengarang tidak berupaya mencitrakan
perempuan pada posisi yang relevan dengan struktur sosial dan budaya Minangkabau yang menjadi latar penciptaan novel,
melainkan memosisikan perempuan pada yang tersudutkan atau termarginalkan. Novel Perempuan Batih merupakan bayangan
tentang perempuan Minangkabau jika tidak mentaati ketentuan adat dan budaya Minangkabau yang ideal.

Kata Kunci: kekerasan, perempuan, kritik sastra feminis, Minangkabau

819
GIT
d
DOKUMENTASI DAN FUNGSI CERITA ASAL USUL NAMA TEMPAT MEMAKAI NAMA PARAK DI KOTA
PADANG
Gita Gumala Sari 1610741012 Jurusan Sastra Minangkabau Fakultas Ilmu Budaya Universitas Andalas

ABSTRAK

Skripi ini merupakan hasil penelitian mengenai cerita asal usul nama tempat memakai nama parak di Kota Padang. Cerita asal
usul nama tempat memakai nama parak di Kota Padang ini menarik untuk diteliti mengingat masih banyaknya masyarakat di
daerah tersebut hampir tidak mengetahui cerita tentang asal usul nama daerah parak tersebut yang ditempatinya, dan juga
masih banyaknya perilaku masyarakat di daerah tersebut yang dipengaruhi oleh berbagai cerita asal usul nama tempat
memakai nama parak di Kota Padang tersebut. Tujuan dari penelitian ini adalah mendokumentasikan cerita asal usul nama
tempat memakai nama parak di Kota Padang dan juga menjelaskan fungsi dari cerita asal usul nama tempat memakai nama
parak di Kota Padang dengan menggunakan teori yang dikemukakan oleh Bascom. Penelitian ini menggunakan metode
kualitatif dengan pendekatan folklor, dan menggunakan 3 tahap penelitian, yaitu: pertama teknik pengumpulan data, kedua
teknik analisis data, dan ketiga teknik penyajian data. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan studi lapangan, dan
langkah-langkah observasi, wawancara, pencatatan, serta fungsi dari cerita asal usul nama tempat memakai nama parak di Kota
Padang yang ditulis dalam bentuk skripsi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dari 21 cerita asal usul nama tempat
memakai nama parak di Kota Padang memiliki fungsi sesuai yang diungkapkan Bascom, yaitu: 1) tiga cerita asal usul nama
tempat memakai nama parak di Kota Padang berfungsi sebagai sistem proyeksi angan-angan pemiliknya, 2) lima cerita asal
usul nama tempat memakai nama parak di Kota Padang berfungsi sebagai alat pendidikan, 3) tiga cerita asal usul nama tempat
memakai nama parak di Kota Padang berfungsi sebagai alat pengesah kebudayaan, 4) dua cerita asal usul nama tempat
memakai nama parak di Kota Padang berfungsi sebagai alat pemaksa berlakunya norma-norma sosial, serta sebagai alat
pengendalian sosial.

Kata kunci : Cerita, asal usul, parak, Kota Padang, Folklor, Dokumentasi.
819
IKE
l
LEKSIKON GERAK TARI BUAI-BUAI PAUH DI KOTA PADANG
Ike Efrita 1610742031 Jurusan Sastra Minangkabau Fakultas Ilmu Budaya Universitas Andalas

ABSTRAK

Objek kajian dari penelitian ini adalah gerak tari Buai-buai di Pauh Kota Padang. Penelitian ini bertujuan untuk
mengklasifikasikan bentuk-bentuk satuan linggual leksikon gerak tari buai-buai dan makna leksikon dari nama-nama gerak tari
Buai-buai di Pauh Kota Padang. Dalam penelitian ini digunakan teori Antropolinguistik untuk mempelajari seluk- beluk
bahasa yang kajiannya berkaitan dengan kebudayaan. Berdasarkan hasil analisis data, diperoleh 31 data leksikon satuan
linggual yang berupa kata, frasa dan kalausa sebagai berikut : Leksikon data kata ada 19 data yang terdiri dari, 8 leksikon data
kompleks (Batanam, Buaian, Kudo-kudo, Mairiak, Manyabik, Mambajak, Malenggang, Pitunggua). 11 leksikon data tunggal
(Dama, Galatiak, Garik, Garak,Garinyiak, Gelek, Gonyek, Raso, Sambah, Sandiang, Tapuak).Leksikon frasa terdapat 10 data
terdiri dari, 9 leksikon frasa endosentrik atributif ( Rantak Kudo, Rantak Kudo Ciek, Rantak Kudo Duo, Rantak Kudo
Mereang, Rantak Kudo Luruih, Rantak Kudo Patah, Sambah Bumi, Sambah Tanggan, Saik Galamai. 1 data leksion frsa
endosentrik modifikatif ( Rantak Lansuang Gongkek). Leksikon data klausa ada 3 data yang terdiri dari, 3 data klausa
intransitif (Barabah Pulang Mandi, Mamadek Pamatang, Manampin Padi). Dari seluruh data yang didapat ada yang bermakna
leksikal, gramtikal, kontekstual gerak tari baui-buai di pauh Kota Padang di bagi dalam 2 kelompok, yaitu 8 data gerak yang
menggunakan kaki dan 24 data gerak yang menggunakan tangan.

Kata kunci : leksikon, antropolinguistik, gerak, makna

819
IVO
u
UNGKAPAN PATAH HATI ORANG MINANG DALAM LIRIK LAGU POP MINANG YANG DINYANYIKAN
OLEH BOY SHANDY TINJAUAN STILISTIKA
IVONYLA KRISNA 1610741011, Jurusan Sastra Minangkabau Fakultas Ilmu Budaya Universitas Andalas

ABSTRAK

Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan tema-tema kesedihan dan patah hati dikiaskan melalui majas-majas yang
khas Minangkabau dalam lagu yang dinyanyikan oleh Boy Shandy, serta menjelaskan pemikiran atau gagasan yang
terkandung dibalik penggunaan majas-majas kesedihan dan patah hati tersebut. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif
kualitatif. Data penelitian ini berupa frasa, kata, dan kalimat dalam lirik lagu yang dinyanyikan oleh Boy Shandy. Teknik
pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini dengan cara mengumpulkan lagu Boy Shandy dari akun youtube
miliknya, mendengarkan seluruh lagu yang dinyanyikan Boy Shandy, memilah-milah data yang relevan dengan tujuan
penelitian, mentranskripsi lagu-lagu yang akan diteliti, dan mentransliterasi semua lirik yang akan diteliti. Hasil penelitian
memperlihatkan terdapat tiga macam gaya bahasa yang dipakai untuk mengungkapkan tema kesedihan dalam lagu-lagu yang
dinyanyikan oleh Boy Shandy. Ketiga macam gaya bahasa itu adalah gaya bahasa berdasarkan stuktur kalimat, retoris, dan
gaya bahasa kiasan. Pertama, gaya bahasa berdasarkan struktur kalimat terdapat dalam tiga gaya bahasa yaitu pararelisme,
antitesis, dan repetisi. Gaya bahasa retoris terdapat dalam sebelas gaya bahasa, yaitu gaya bahasa paradoks, asonansi,
hiperbola, eufimisme, litotes, perifrasis, tautologi, apofasis, apostrof, kiasmus, antisipasi. Gaya bahasa kiasan terdapat dalam
tiga gaya bahasa yaitu gaya bahasa metafora, gaya bahasa persamaan atau simile, dan gaya bahasa personifikasi.

kata kunci : lirik lagu, gaya bahasa


819
JAE
d
DIKIA RABANO DALAM BARALEK NIKAH DI NAGARI SIMARASOK KECAMATAN BASO KABUPATEN
AGAM
Jaemmy Alekta Arnoel 1410741016 Dibimbing Oleh Dr. Khainizar, S.Sn., M.Si Dr. Khairil Anwar, M.Si Program
Studi Sastra Minangkabau Fakultas Ilmu Budaya Universitas Andalas

ABSTRAK

Penelitian ini berjudul “Dikia Rabano dalam Baralek Nikah di Nagari Simarasok Kecamatan Baso, Kabupaten Agam”. Dikia
Rabano adalah kesenian urang surau berupa nyanyian vokal yang diiringi oleh rabano sebagai instrumennya. Tujuan dalam
penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan bentuk Dikia Rabano dalam baralek nikah di Nagari Simarasok dan mengetahui
fungsi Dikia Rabano dalam baralek nikah di Nagari Simarasok. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori fungsi
Allan P. Merriam. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode etnografi yang dikemukakan oleh James P.
Spradley. Penelitian ini tidak hanya mempelajari masyarakatnya, tetapi juga belajar dari masyarakatnya. Dalam pengumpulan
data, digunakan teknik observasi, wawancara, studi pustaka, dan teknik analisis data. Secara umum, Dikia Rabano di Nagari
Simarasok di dalam masyarakat pada awalnya sama dengan daerah lainnya, yaitu sebagai media dakwah. Namun untuk saat ini
Dikia Rabano telah berbaur dan mengalami perubahan-perubahan sesuai dengan perkembangan masyarakatnya. Dikia Rabano
di Simarasok beberbeda dengan pertunjukan Dikia Rabano di daerah lain. Selain itu pertunjukan Dikia Rabano di Nagari
Simarrasok masuk ke dalam tatanan adat saling nagari. Hal itu terlihat jelas dalam bentuk Dikia Rabano pada acara baralek
nikah di Nagari Simarasok.

Kata kunci : Bentuk, Dikia Rabano, fungsi, baralek nikah.

819
KUS
i
IMPLIKATUR DALAM TUTURAN MEME DI AKUN INSTAGRAM PATHDAILY_MINANG
Kusuma Wardani 1510741014 Pembimbing: Dr.Reniwati, M.Hum Dan Bahren S.S, M.A. Jurusan Sastra
Minangkabau Fakultas Ilmu Budaya Universitas Andalas

ABSTRAK

Skripsi ini berjudul ”Implikatur dalam Tuturan Meme di Akun Instagram Pathdaily_minang”, dilatarbelakangi oleh kemajuan
teknologi yang ada saat ini. Perkembangan teknologi yang semakin pesat menghasilkan banyaknya media untuk
berkomunikasi. Akun instagram pathdaily_minangmerupakan akun meme berbahasa Minanangkabau yang memiliki kurang
lebih lima ribu pengikut. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan implikatur yang terdapat dalam meme pada akun
instagrampathdaily_minang, kemudian menjelaskan apa saja jenis meme pada akuninstagrampathdaily_minang. Selain itu
dijelaskan juga tujuan penggunaan meme dalam akun instagrampathdaily_minang. Untuk mendeskripsikan implikatur, jenis
tindak tutur, dan tujuan meme pada penelitian ini, digunakan teori yang dikemukakan oleh Levinson dan Searle. Metode
pengumpulan data pada penelitian ini adalah metode simak. Penyimakan itu dilakukan dengan cara membaca tuturan yang
terdapat pada meme. Metode simak diwujudkan dengan bentuk teknik dasar yang berwujud teknik sadap. Teknik dasar sadap
dijabarkan dengan teknik lanjut yaitu teknik catat. Setelah data terkumpul, data-data yang ada kemudian dianalisis, untuk
menganalisis data digunakan metode padan pragmatis dan padan translasional. Metode padan pragmatis digunakan karena
ruang lingkup penelitian ini adalah pragmatik. Metode padan translasional digunakan untuk mengartikan meme yang
berbahasa Minangkabau menjadi bahasa Indonesia. Penyajian data menggunakan metode formal dan informal. Metode formal
adalah metode penyajian menggunakan statistik berupa angka dan tabel. Metode informal adalah perumusan berupa kata-kata
biasa. Dari 36 data meme yang telah dianalisis, diperolehtemuan sebagai berikut: 1) Implikasi pada meme dapat dilihat dalam
masing-masing isi meme, 2) Tujuan tuturan meme ialah untuk memperingatkan, menegur, mengungkapkan kekecewaan,
pernyataan, curahan hati, dan sindiran, 3) Ilokusi pada meme akun instagram pathdaily_minang terbagi atas 3(tiga) jenis isi
tuturan, yaitu asertif, direktif, dan ekspresif, dan 4) Pada meme akun instagram pathdaily_minang, ditemukan tiga jenis
kelompok meme, yaitu nasihat, percintaan, dan nostalgia.

Kata Kunci : Implikatur, Instagram, Meme, Pathdaily_minang


819
ELS
k
“Kata Penyukat Hasil Pertanian dalam Bahasa Minangkabau di Kecamatan Lembah Gumanti Kabupaten Solok”

Elsa Oktariantika, 2014 Prodi Sastra Minangkabau Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Andalas. Padang 2018.
Pembimbing I Dr. Reniwati, M.Hum. dan Pembimbing II Dr. Lindawati, M.Hum.

ABSTRAK

Objek dari penelitian ini adalah kata penyukat hasil pertanian dalam bahasa Minangkabau yang terdapat di Kecamatan Lembah
Gumanti. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bentuk kata penyukat hasil pertanian dalam bahasa Minangkabau di
Kecamatan Lembah Gumanti dan menjelaskan makna dari masing-masing kata penyukat hasil pertanian dalam bahasa
Minangkabau di Kecamatan Lembah Gumanti. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori morfologi dan makna.
Adapun metode dan teknik penyediaan data yang digunakan adalah metode cakap dengan teknik dasar berupa teknik pancing
dan teknik lanjutan berupa teknik teknik cakap semuka, teknik catat dan teknik rekam. Selanjutnya, metode dan teknik analisis
data digunakan metode agih dan metode padan translational dengan teknik dasar bagi unsur langsung (BUL) dan teknik
lanjutan berupa teknik perluas. Terakhir, metode dan teknik penyajian hasil analisis data yang digunakan adalah metode formal
dan informal. Berdasarkan hasil analisis data ditemukan 32 kata penyukat, yaitu anak liter, baban, barih, batang, bijo, buah,
bungkah, didih, embe, garobak, incek, irok, kabek, kalangan, karanjang, karek, karuang, katidiang, kawik, kotak, liter, lirik,
lubang, pacik, peti, piriang, rangkai, rumpun, sukek, tangkai, tekuang, dan ungguak. Kata penyukat yang dikumpulkan
mempunyai makna leksikal dan makna gramatikal.

Kata kunci : morfologi, kata penyukat, pertanian, Lembah Gumanti

819
FAU
u
UNSUR-UNSUR PEMBANGUN LIRIK LAGU MINANG KARYA IPANK TINJAUAN STRUKTURAL
Fauzana Alhidrah (Pembimbing I: Eka Meigalia, S.Hum., M.Hum; Pembimbing II: Yerri Satria Putra, S.S,. M.A. )

ABSTRAK

Lirik lagu yang menjadi objek penelitian ini ialah lirik lagu karya Ipank dalam album Pop Minang diantaranya “Harok
Dirantau Urang, Rantau Den Pajauah, Mancari Ayah, Den Japuik, Ratok Anak Daro”, dengan kata lain lagu-lagu tersebut
merupakan karya pilihan dari sekian banyak lagu yang pernah diciptakannya. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan
unsur-unsur yang membangun dan makna dari lirik lagu karya Ipank tersebut. Teori yang digunakan untuk menganalisis ialah
teori struktural. metode yang digunakan dalam penelitian ini ialah metode kualitatif dan teknik yang digunakan melalui tiga
tahapan yaitu. Pertama teknik pengumpulan data dilakukan dengan memilih lima buah lirik lagu untuk dijadikan sampel dan
kemudian di terjemahkan kedalam bahasa Indonesia. Kedua tahap analisis dengan menentukan unsur pembangun serta makna
dari tiga lirik lagu tersebut. ketiga tahap penyajian analisis data secara deskriptif, hingga memperoleh kesimpulan. Berdasarkan
analisis yang dilakukan, lima lirik lagu tersebut dibangun dengan unsur-unsur yang terdapat dalam struktur puisi berupa diksi,
gaya bahasa, pengimajian, sajak, pengulangan bunyi. Sehingga secara keseluruhan lirik lagu ini berkisahankan tentang
kesedihan, kasih sayang, perantauan.

Kata kunci:Unsur, Struktural, Lirik Lagu, Minang, Ipank


819
GIT
i
Imajinasi Perempuan: Kajian Ginokritik Terhadap Novel Bias Nuansa Jingga Karya Isty Anindya
Gita Mustika Wari (Pembimbing I: Yerri Satria Putra, S.S,. M.A; Pembimbing II: Eka Meigalia, S.Hum., M.Hum)

ABSTRAK

Novel yang menjadi objek penelitian ini ialah Novel Bias Nuansa Jingga karya Isty Anindya kajian ginokritik dengan kata lain
novel tersebut merupakan karya pilihan dari sekian banyak novel yang pernah dciptakannya. Penelitian ini bertujuan untuk
menjelaskan unsur-unsur yang membangun serta pemikiran perempuan minangkabau yang modern dalam karya novel Isti
Anindya tersebut. Teori yang digunakan untuk menganalisis ialah teori ginokritik. metode yang digunakan dalam penelitian ini
ialah metode deskriptif dan teknik yang digunakan yaitu mencari permasalahan perempuan yang berhubungan dengan aspek-
aspek, psikologi, bahasa dan budaya yang melindungi dan mempengaruhi proses penulisan wanita. Hasil dari penelitian ini
dapat disimpulkan sebagai berikut: (1) perempuan dan laki-laki: gambaran tokoh penokohan, latar dan plot novel Bias Nuansa
Jingga karya Isty Anindya terdiri dari Tokoh dan Penokohan dalam novel Bias Nuansa Jingga adalah terdiri dari Velia, Vemas,
Kahfi, Bunda, Zahra, Ibu Sarah, Fahren, Arin, Qiqhan, Aidha, Kiriena, dan Melifsha. Adapun latar dalam novel Bias Nuansa
Jingga adalah latar waktu ditunjukkan pada prolog dalam novel. Latar tempat ditunjukkan dengan nama-nama daerah Sumatera
Barat. Alur atau plot novel Bias Nuansa Jingga ini adalah plot sorot balik (flesback). Selain itu hasil dari penelitian ini juga
untuk mengetahui bagaimana pengarang perempuan mengambarkan kepribadian perempuan (1) dependen, berwatak mengasuh
dan merawat, (2) mengalah,menyetujui dan menyenangkan orang lain (3) emosi dan mudah menangis. (4) sensitif terhadap
perilaku non verba (5) penakut dan sensitif dan (6) lemah. Serta pemikiran perempuan melalui tokoh perempuan dalam novel
Bias Nuansa Jingga meliputi: keperawanan bukan akhir dunia, menikah lebih dari sekali, dan perempuan dan materi..

Kata kunci: Ginokritik, novel Bias Nuansa Jingga karya Isty Anindya

819
HEL
c
Cerita Rakyat di Kecamatan Kupitan Analisis Teori Fungsi.
Helsi Pratami Putri. 2014. Jurusan Sastra Daerah Minangkabau. Fakultas Ilmu Budaya Universitas Andalas. Padang.
Pembimbing 1 Muchlis Awwali, S.S., M.Si. Pembimbing II Drs. Wasana, M., Hum.

ABSTRAK

Penelitian ini menganalisis tentang cerita rakyat yang terdapat di Kecamatan Kupitan sebagai objek. Masalah yang
diungkapkan dalam penelitian ini adalah (1) Cerita rakyat apa saja yang terdapat di kecamatan kupitan, (2) Bagaimana fungsi
cerita rakyat dalam kehidupan masayarakat di Kecamatan Kupitan. Penelitian ini menggunakan teori fungsi yang dikemukakan
oleh bascom, diantaranya yaitu sebagai sistem proyeksi, sebagai alat pencermin angan-angan suatu kolektif, sebagai
pengesahan pranata-pranata dan lembaga-lembaga kebudayaan, sebagai alat pendidikan anak, sebagai alat pemaksa dan
pengawas agar norma-norma masyarakat selalu dipatuhi anggota kolektifnya. Berdasarkan temuan peneliti, maka dapat
disimpulkan dari 34 cerita rakyat yang peneliti temukan ada 8 cerita rakyat yang masih memenuhi fungsinya dalam kehidupan
masyarakat, cerita rakyat yang masih berfungsi di sebabkan karena masih tingginya apresiasi masyarakat terhadap cerita rakyat
tersebut. sedangkan cerita rakyat yang sudah mulai memudar disebabkan cerita rakyat tersebut sudah hilang fungsinya dalam
masyarakat sehingga tergantikan oleh perkembangan zaman dan teknologi yang semakin maju.

Kata kunci: Cerita Rakyat, Kecamatan Kupitan, Fungsi Cerita Rakyat


819
ISN
k
KATA PENYUKAT DI PASAR SUMPUR KUDUS KABUPATEN SIJUNJUNG
Isneli Darmawati 1510742035, Jurusan Sastra Daerah Minangkabau. Fakultas Ilmu Budaya Universitas Andalas.
Padang.

ABSTRAK

Objek penelitian ini yaitu kata penyukat di Pasar Sumpur Kudus Kabupaten Sijunjung. Tujuan yang diharapkan dari penelitian
ini untuk mendeskripsikan bentuk kata penyukat yang ada di Pasar Sumpur Kudus Kabupaten Sijunjung dan menjelaskan
makna dari setiap kata penyukat di Pasar Sumpur Kudus Kabupaten Sijunjung. Penelitian ini menggunakan teori morfologi,
kata penyukat, dan makna. Selain itu, untuk metode dan teknik penelitian pertama, pada tahap penyedian data digunakan
metode cakap dengan teknik dasar yaitu teknik pancing dan teknik lanjutan yaitu teknik cakap semuka, teknik catat dan teknik
rekam. Kedua, pada analisis data menggunakan metode agih dengan teknik dasar yaitu teknik Bagi Unsur Langsung (BUL)
dan teknik lanjutan berupa teknik perluas. Selain menggunakan metode agih juga menggunakan metode padan translasional.
Terakhir, pada penyajian data menggunakan metode formal dan informal. Dari analisis data yang dilakukan ditemukan
sebanyak 36 kata penyukat yaitu baskom, batang, belek, boto, bungkah, cambuang, cukak, cupak , daun, gale, garobak, goni,
guluang, jinjiang, jowek, kabuang, katidiang, kobek, koran, kowek, lapiek, niwu, olai, onggok, papan, pelang, pinggan,
sampiluang, sikek, sukek, tabuang, talam, tandan, tekong, tungkuih, untai. Dari 36 kata penyukat terdapat 3 kata kerja yaitu
jinjiang, kabuang, dan kowek serta 33 kata penyukat lainnya merupakan kata benda.

Kata kunci: kata penyukat, pasar, Sumpur Kudus, morfologi.

819
ITR
n
“Novel Hidup Adalah Perjuangan Karya Azwar Sutan Malaka Tinjauan Struktural”.
Itriani. 2019. Jurusan Sastra Minangkabau Fakultas Ilmu Budaya Universitas Andalas.

ABSTRAK

Skripsi ini membahas struktur novel Hidup Adalah Perjuangan karya Azwar Sutan Malaka. Penelitian ini dilatar belakangi oleh
pemikiran bahwa dalam novel Hidup Adalah Perjuangan yang bertemakan perjuangan dalam mempertahnkan harta warisan
pusaka tinggi yang berbentuk kompleks bekas Istana. Persoalan warisan harta pusaka tinggi yang diangakat dalam novel ini
merupakan realita sosial masyarakat yang terjadi pada saat itu dan diangakat oleh pengarang dalam karyanya. Penelitian ini
menggunakan analisis Struktural. Analisis stuktural bertujuan untuk melihat unsur-unsur intrinsik novel Hidup Adalah
Perjuangan. Melalui analisis struktural dapat diketahui unsur-unsur intrinsik yang membangun novel. Seperti tema pengarang
mampu menyampaikan tema yang relevan pada kehidupan masyarakat pada saat itu. Alur yang bagus dengan mempertahnkan
ketegangan-ketengan di saat konflik yang dialami oleh tokoh. Latar yang mendukung terjadinya peristiwa, bahkan tokoh yang
menggambarkan karakter yang baik dalam cerita ini, bagaimana seorang Alif ( Raja Muda) bersifat dan berjuang pengarang
berhasil menyampaikan cerita melalui karakter tokoh Alif dan watak tokoh. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan
bahwa pengarang mampu menyampaikan pesan kepada pembaca melalui tokoh Alif dalam memperjuangankan harta warisan
pusaka tinggi (Kompleks Bekas Istana) menurut adat dan nilai-nilai norma yang berlaku pada saat itu, penggarang juga mampu
menyampaikan amanat kepada pembaca untuk menjaga, mengelola, serta melestarikan kebudayaan yang ada oleh masyarakat
maupun pemerintah setempat.

819
HEL
c
Cerita Rakyat di Kecamatan Kupitan Analisis Teori Fungsi.
Helsi Pratami Putri. 2014. Jurusan Sastra Daerah Minangkabau. Fakultas Ilmu Budaya Universitas Andalas. Padang.
Pembimbing 1 Muchlis Awwali, S.S., M.Si. Pembimbing II Drs. Wasana, M., Hum.

ABSTRAK

Penelitian ini menganalisis tentang cerita rakyat yang terdapat di Kecamatan Kupitan sebagai objek. Masalah yang
diungkapkan dalam penelitian ini adalah (1) Cerita rakyat apa saja yang terdapat di kecamatan kupitan, (2) Bagaimana fungsi
cerita rakyat dalam kehidupan masayarakat di Kecamatan Kupitan. Penelitian ini menggunakan teori fungsi yang dikemukakan
oleh bascom, diantaranya yaitu sebagai sistem proyeksi, sebagai alat pencermin angan-angan suatu kolektif, sebagai
pengesahan pranata-pranata dan lembaga-lembaga kebudayaan, sebagai alat pendidikan anak, sebagai alat pemaksa dan
pengawas agar norma-norma masyarakat selalu dipatuhi anggota kolektifnya. Berdasarkan temuan peneliti, maka dapat
disimpulkan dari 34 cerita rakyat yang peneliti temukan ada 8 cerita rakyat yang masih memenuhi fungsinya dalam kehidupan
masyarakat, cerita rakyat yang masih berfungsi di sebabkan karena masih tingginya apresiasi masyarakat terhadap cerita rakyat
tersebut. sedangkan cerita rakyat yang sudah mulai memudar disebabkan cerita rakyat tersebut sudah hilang fungsinya dalam
masyarakat sehingga tergantikan oleh perkembangan zaman dan teknologi yang semakin maju.

Kata kunci: Cerita Rakyat, Kecamatan Kupitan, Fungsi Cerita Rakyat


819
KIK
d
Dunia Maritim Minangkabau: Dokumentasi dan Klasifikasi Bentuk dan Jenis Folklor Yang Ada Dalam Prosesi
Mambuek Puwau (Nagari Limo Koto, Kabupaten Sijunjung).
Kiki Nofrijum. Jurusan Sastra Minangkabau, Fakultas Ilmu Budaya Universitas Andalas. Padang, 2020.

ABSTRAK

Puwau (perahu tradisional) yang terdapat di Nagari Limo Koto masih digunakan sampai sekarang ini oleh masyarakatnya
sebagai penunjang pekerjaannya. Termasuk juga dalam mempertahankan produksi pembuatan Puwau atau yang dikenal
dengan Mambuek Puwau. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendokumentasikan dan mengklasifikasikan bentuk dan
jenis folklor yang ada dalam prosesi Mambuek Puwau. Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode
etnografi dan folklor yang diperoleh melalui teknik penelitian pendekatan etnografi, kemudian pra wawancara di tempat,
wawancara di tempat dan teknik pengarsipan folklor. Pada prosesi Mambuek Puwau terdapat 7 prosesi yaitu 1) Maniliak, 2)
Manobang, 3) Mambuek Karangko, 4) Maelo/Manuwunan Puwau, 5) Maondom, 6) Mangombang Puwau, dan 7) Masang
Pongge. Adapun bentuk dan jenis folklor yang ada dalam prosesi mambuek Puwau ditemukan beberapa macam dari bentuk
folklor seperti folklor lisan (Sejarah Puwau), folklor setengah lisan (Maniliak, Baimbauan, Manobang Kutiko Kamatian, Patah
Tumbuah Hilang Baganti/Tanam Rantiang, Mandarahi Ayam, dan Pantangan Puwau), dan folklor bukan lisan (Puwau, Kapak
Beliong, Sopik-sopik, Daun Kambie, Pasak Saribu, Lepoh, dan Kulik Kayu dan Aka).

Kata Kunci: Folklor, bentuk dan jenis folklor, prosesi Mambuek Puwau.

819
LOR
a
ANALISIS KONFLIK BATIN TOKOH UTAMA PEREMPUAN DALAM CERITA ORANG LUBUK SIKAPING:
TINJAUAN PSIKOLOGI SASTRA
Lorenza Sefty Prayoga

ABSTRAK

Cerita Orang Lubuk Sikaping menarik untuk di teliti, karena merepresentasikan persoalan psikologis yang dialami oleh
perempuan Minangkabau yang digambarkan dalam karya sastra. tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana
konflik batin yyang dialami oleh tokoh utama perempuan dan menjelaskan faktor-faktor penyebab terjadinya konflik batin
tersebut secara psikologis. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori Psikologi Sastra. metode penelitian bersifat
deskriptif analitis dengan penerapan konsep-konsep yang terdapat dalam teori Psikologi, khususnya yang dikemukakan oleh
Sigmund Freud terkait struktur kepribadian. Penelitian ini menyimpulkan bahwa tokoh utama perempuan dalam Cerita Orang
Lubuk Sikaping mengalami kekerasan psikis dan penelantaran rumah tangga yang berdampak pada situasi batinnya. Ia
mengalami kekecewaan, kesedihan, dan rasa bersalah yang dalam. Secara psikologis, situasi batin yang dialami oleh tokoh
utama perempuan dalam cerita ini menunjukkan pergulatan batin yang terjadi di dalam struktur kepribadiannya, yaitu
pertarungan antara id, ego, dan superego dalam merespon tragedi kehidupan rumah tangga yang dialaminya.

Kata Kunci: konflik, batin, kekerasan psikis, penelantaran rumah tangga, Cerita Orang Lubuk Sikaping.
819
MUH
k
KONSEP KAMPUNG ADAT PADANG RANAH DAN TANAH BATO KABUPATEN SIJUJUNG SEBAGAI
BENTUK PELESTARI ADAT TRADISI MINANGKABAU
Muhammad Hafiz 1310741019

ABSTRAK

Penelitian ini menganalisis fungsi sebuah pemukiman masyarakat jorong Padang Ranah dan Tanah Bato yang mempunyai
tanggung jawab melestarikan nilai-nilai budaya karena sudah ditetapkan sebagai kampung adat dan dalam proses pengajuan
warisan budaya dunia ke UNESCO oleh pemerintah daerah melalui Balai Pelestarian Cagar Budaya Sumatera Barat. Teori
yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori fungsionalisme yang dikemukakan oleh Malinowski sebagaimana yang
disampaikan Endaswara. Dari penelitian ini didapatkan bentuk-bentuk pelestarian budaya yaitu: 1) potensi budaya, 2)
pengembangan potensi budaya, 3) Fungsionalisasi Budaya sebagai daya tarik wisata, 4) dampak pariwisata. Penelitian ini
menemukan bahwa adanya prosesi adat yang masih berlangsung hingga saat ini berupa: a) turun mandi, b) basiriah tando, c)
maanta marapulai, d) manjalang mamak, e) batobo kongsi, f) bakaua adat, g) mambantai adat, h) wirid adat, i) lubuak larangan,
j) galanggang siliah baganti, k) batagak gala, dan l) manujua hari dan manyaratuih. Dari analisis tersebut ditemukan dapat
disimpulkan bahwa masyarakat nagari Sijunjung masih menjaga nilai-nilai luhur sebagai bentuk tanggung jawab masyarakat
akan pelestarian adat dan budaya Minangkabau di nagari Sijunjung. Dengan kata lain, pelekatan nama kampung adat pada
kawasan rumah gadang Padang Ranah dan Tanah Bato tidak hanya sekadar dijadikan destinasi wisata saja, melainkan yang
terpenting bagaimana masyarakat tetap menjaga nilai-nilai luhur tersebut guna menjadi identitas bagi destinasi wisata budaya
rumah gadang Padang Ranah dan Tanah Bato.

Kata Kunci: Kampung adat, wisata budaya, padang ranah, tanah bato

819
NAH
p

PENDOKUMENTASIAN DAN PENGKLASIFIKASIAN TEKA-TEKI MINANGKABAU DI KABUPATEN AGAM


Nahdatul Naumi 1510741013

ABSTRAK

Skripsi ini merupakan hasil penelitian mengenai teka-teki yang ada di Kabupaten Agam, pentingnya pewarisan sejak dini
berguna untuk mempertahankan bahasa daerah maupun kebudayaan setempat. Tujuan dari penelitian ini adalah
mendokumentasikan dan mengklasifikasikan jenis dan ketegori teka-teki yang ada di Kabupaten Agam. Penelitian ini
menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan folklor, dan menggunakan tiga tahap penelitian, yaitu: pertama, tahap
prapenelitian di tempat, kedua tahap penelitian di tempat yang sesungguhnya dan ketiga, cara pembuatan naskah folklore bagi
pengarsipan. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan studi lapangan wawancara, pengujian kebenaran data wawancara
dan alat bantuan bagi daya pengamatan. Dari 80 data tersebut diklasifikasikan berdasarkan sifat ada tujuh kategori umum
yaitu:1) persamaan dengan mahkluk hidup, terdapat 13 data 2) persamaan dengan binatang, terdapat 16 data ditambah 1 data
yang dipersamakan kedalam persamaan dengan manusia, 3) persamaan dengan manusia, terdapat 18 data, ditambah 1 data
yang dipersamakan kedalam persamaan dengan binatang 4) persamaan dengan tanaman, terdapat 4 data dan 5) persamaaan
dengan benda, terdapat 31 data.

Kata kunci : dokumentasi, klasifikasi, teka-teki Kabupaten Agam.


819
PUJ
c
“Campur Kode Bahasa Minangkabau pada Tuturan masyarakat Pondok Kota Padang”
Puji Wulandari. 2020. Jurusan Sastra Minangkabau Fakultas Ilmu Budaya Universitas Andalas, Padang, 2020.
Pembimbing : 1. Bahren, S.S., M.A., 2. Rona Almos, S.S., M.Hum.

ABSTRAK

Campur kode merupakan terjadinya percampuran dua bahasa atau lebih dalam suatu peristiwa tutur. Salah satu daerah di Kota
Padang yang masyarakatnya mengalami campur kode dalam peristiwa tutur yaitu masyarakat Kampung Pondok. Tujuan dari
penelitian ini ialah 1) mendeskripsikan dan menjelaskan campur kode bahasa Minangkabau dengan bahasa yang terdapat di
dalam tuturan masyarakat Kampung Pondok Kota Padang, 2) mendeskripsikan bentuk satuan lingual campur kode yang
terdapat di dalam tuturan masyarakat Kampung Pondok Kota Padang, 3) mendeskripsikan dan menjelaskan faktor yang
mempengaruhi terjadinya campur kode masyarakat Kampung Pondok Kota Padang. Teori-teori yang digunakan dalam
penelitian ini ialah sosiolinguistik, yaitu kedwibahasaan, campur kode, peristiwa tutur, komponen tutur, dan satuan lingual
ujaran. Metode dan teknik yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari tiga tahapan, yaitu tahap penyediaan data, tahap
analisis data, dan tahap penyajian hasil analisis data. Metode dan teknik yang digunakan pada tahap penyediaan data adalah
metode simak, dengan teknik dasar yaitu teknik sadap dan teknik lanjutan ialah teknik Simak Bebas Libat Cakap (SBLC) yang
dilanjutkan dengan teknik rekam dan catat. Sementara itu, metode dan teknik pada tahap analisis data adalah metode padan
translasional dan teknik dasar yaitu teknik Pilah Unsur Penentu (PUP) dan dilanjutkan dengan teknik Hubung Banding
Memperbedakan (HBB). Selanjutnya, metode yang digunakan pada tahap penyajian hasil analisis data adalah metode informal.
Setelah dianalisis terhadap data, maka ditemukan lima bentuk campur kode masyarakat Kampung Pondok Kota Padang
sebagai berikut : campur kode bahasa Minangkabau dengan bahasa Batak, campur kode bahasa Minangkabau dengan bahasa
India, campur kode bahasa Minangkabau dengan bahasa Indonesia dan Cina, campur kode bahasa Minangkabau dengan
Bahasa Nias, dan campur kode bahasa Minangkabau dengan bahasa Indonesia. Selanjutnya, bentuk satuan lingual di dalam
tuturan masyarakat Kampung Pondok Kota Padang berbentuk kata terdiri dari enam puluh satu kata, tataran frasa terdiri dari
tujuh frasa, dua tataran klausa, dan satu tataran kalimat. Terakhir, faktor yang mempengaruhi terjadinya campur kode bahasa
Minangkabau masyarakat Pondok Kota Padang yaitu penutur dan mitra tutur, pokok pembicaraan, tempat bicara, dan situasi
bicara.

Kata Kunci : Bahasa Minang, Campur kode, dan Masyarakat Pondok.

819
SHI
m
MAELO JALUAR DI DESA KOPAH KUANTAN TENGAH SEBAGAI PERMAINAN ANAK NAGARI RANAH
RANTAU MINANGKABAU
SHINTA MAHARANI PUTRI 1610742062

ABSTRAK

Tradisi maelo jaluar merupakan sebuah tradisi yang dilakukan secara turun temurun. Salah satu daerah yang melakukan tradisi
ini adalah Desa Kopah di Kecamatan Kuantan Tengah. Tradisi maelo jaluar biasanya dilaksanakan setahun sekali. Masalah
yang dibahas dalam penelitian ini adalah Bagaimana struktur pelaksanaan maelo jaluar pada masyarakat Desa Kopah?
Bagaimana peranan masyarakat pada pelaksanaan maelo jaluar? Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menjelaskan struktur
pelaksanaan maelo jaluar dan peranan masyarakat di Desa Kopah. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
kualitatif. Dalam metode kualitatif peneliti menanyakan langsung kepada informan mengenai hal yang diteliti. Adapun teknik
yang digunakan dalam penelitian ini yaitu: observasi, wawancara, perekaman, pencatatan, pendokumentasian, dan analisis
pengolahan data. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah mengenai prosesi maelo jaluar dari awal sampai akhir tradisi.
Proses tersebut diawali dengan tukang canang, rapek jalur, mencari kayu jalur, manobang kayu jalur, maelo kayu jalur,
menghaluskan, melayuar jalur, menghias jalur, dan pelaksanaan pacu jalur. Tanpa adanya sruktur pembuatan jaluar maka
jaluar tidak akan jadi dan tidak akan bisa untuk dipacukan digelanggang. Proses tersebut secara terstruktur dan tidak bisa
dirubah atau dihilangkan. Apabila salah satu dari struktur tersebut di hilangkan maka tidak akan maksimal hasilnya dalam
pembuatan jaluar. Peranan masyarakat dalam maelo jaluar ini sangatlah antusias menyaksikan proses demi proses pembuatan
jaluar tersebut. Disaat seperti inilah kekompakan masyarakat di uji. Masyarakat bersama-sama datang untuk menyeret kayu
jaluar, ini juga membuktikan bahwa semangat gotong royong masih tertanam dimasyarakat Kuantan Singingi.

Kata Kunci : Maelo Jaluar, Desa Kopah


819
SUS
u
UJARAN PANTANGAN DALAM PERKAWINAN DI KECAMATAN PARIAMAN UTARA: TINJAUAN
ANTROPOLINGUISTIK
Susi Wahyuni 1510741019

ABSTRAK

Penelitian ini berjudul “Ujaran Pantangan dalam Perkawinan di Kecamatan Pariaman Utara (Tinjauan Antropolinguistik)”.
Masalah yang dibahas dalam penelitian ini adalah: 1) tingkat satuan lingual ujaran pantangan dalam perkawinan yang ada di
Kecamatan Pariaman Utara, 2) makna ujaran pantangan dalam perkawinan yang ada di Kecamatan Pariaman Utara, dan 3)
fungsi ujaran pantangan dalam perkawinan yang ada di Kecamatan Pariaman Utara. Penelitian ini bertujuan untuk: 1)
mendeskripsikan tingkat satuan lingual ujaran pantangan dalam perkawinan yang ada di Kecamatan Pariaman Utara, 2)
mendeskripsikan makna ujaran pantangan dalam perkawinan yang ada di Kecamatan Pariaman Utara, dan 3) menjelaskan
fungsi ujaran pantangan dalam perkawinan yang ada di Kecamatan Pariaman Utara. Teori yang digunakan dalam penelitian ini
adalah Antropolingusitik oleh Sibarani (2004:50), bentuk satuan lingual oleh Ramlan (2005: 18-48) dan teori fungsi oleh
Jakobson (dalam Sibarani, 2004: 45). Metode yang digunakan dalam penyediaan data penelitian ini adalah metode simak
dengan teknik simak libat cakap (SLC) dan teknik catat dan rekam sebagai teknik lanjutannya. metode yang digunakan untuk
menganalisis data adalah metode padan translasional. Teknik dasar yang akan digunakan untuk menganalisis data adalah
teknik pilah unsur penentu (PUP). Pada tahap penyajian hasil analisis data penelitian ini menggunakan metode informal.
Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukakan, bentuk ujaran hanya ditemukan dalam dua bentuk satuan lingual, yakni
klausa dan kalimat. Klausa ditemukan sebanyak 7 ujaran dan kalimat ditemukan sebanyak 14 ujaran. Makna ujaran pantang
ditemukan sesuai dengan nilai budaya masyarakat Pariaman. Fungsi ujaran pantangan hanya ditemukan fungsi direktif yang
terbagi menjadi dua, memerintah dan melarang. Selanjutnya 4 ujaran pantangan ditemukan dalam bentuk memerintah dan 17
ujaran pantangan ditemukan dalam bentuk melarang.

Kata kunci: Ujaran, Pantangan, Perkawinan, Antropolinguistik, Pariaman

819
SEK
l
LEGENDA MALIN KUNDANG DAN MOTIVASI KUNJUNGAN KE OBJEK WISATA PANTAI AIR MANIS
KOTA PADANG (Tinjauan Fungsionalisme Sastra)
Sekar Anjelir 1510741001

ABSTRAK

Masyarakat Minangkabau selalu memliliki keinginan untuk berwisata khususnya wisata Budaya. Buktinya lihatlah betapa
ramai pengunjung di objek wisata Batu Malin Kundang baik hari libur maupun hari biasa. Penelitian ini adalah untuk
membuktikan apakah para wisatawan di Pantai Air Manis memang benar mengunjungi objek wisata untuk melihat Batu Malin
Kundang secara langsung atau hanya ingin berjalan- jalan saja. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif .
Penelitian kualitatif bersifat subjektif dari sudut pandang partisipan secara deskriptif sehingga hasilnya tidak dapat
digeneralisasikan. Dengan kata lain, metode riset ini lebih bersifat memberikan gambaran secara jelas suatu permasalahan
sesuai dengan fakta di lapangan. Hasil dari penelitian ini, dari 100 kuesioner yang peneliti sebarkan di Objek Wisata Pantai Air
Manis yang terdiri dari 70 orang perempuan dan 30 orang laki-laki. Ada 60 orang yang menjawab datang ke Pantai Air Manis
untuk mengunjungi dan melihat langsung keberadaan Batu Malin Kundang dan ingin datang ke Pantai Air Manis dengan
alasan ingin tau tentang Legenda Malin Kundang, 28 orang menjawab datang ke Pantai Air Manis untuk melihat keindahan
Pantai Air Manis, yaitu melihat bukit-bukit yang indah di sekitar Pantai Air Manis. Maka dari itu dapat peneliti simpulkan
bahwa sangat banyak wisatawan yang mengunjungi Pantai Air Manis untuk berwisata budaya, yaitu rasa keingintahuan yang
sangat tinggi tentang Legenda Malin Kundang di Pantai Air Manis.
819
TIW
c
“Campur Kode dalam Tuturan Percakapan di Akun Facebook Online Shop Berbahasa Minangkabau”: Tinjauan
Sosiolinguistik.
Tiwi Amelia Agustina. 1610742053Jurusan Sastra Minangkabau Fakultas Ilmu Budaya Universitas Andalas, Padang,
2020. Pembimbing 1: Dr. Reniwati, M. Hum. Pembimbing 2 : Dr. Lindawati, M. Hum.

ABSTRAK

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh maraknya masyarakat Minangkabau baik muda maupun tua bertransaksi jual beli secara
online. Bahkan, peneliti menemukan adanya bahasa Minangkabau yang digunakan terdapat unsur bahasa lain dalam tuturan
percakapan tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk (1) mendeskripsikan bahasa yang membentuk peristiwa campur kode pada
tuturan penjual dan pembeli online shop dalam akun facebook, (2) mendeskripsikan satuan lingual yang membentuk campur
kode pada tuturan penjual dan pembeli online shop dalam akun facebook, (3) mendeskripsikan penyebab terjadinya campur
kode pada tuturan penjual dan pembeli online shop dalam akun facebook. Populasi pada penelitian ini ialah seluruh tuturan
campur kode pada akun facebook online shop. Sampelnya yaitu tuturan campur kode pada 11 akun facebook online shop.
Adapun teori yang digunakan dalam penelitian ialah sosiolinguistik, yaitu campur kode, penyebab terjadinya campur kode,
peristiwa tutur, komponen tutur, faktor situasional, kedwibahasaan, serta bentuk-bentuk satuan lingual. Metode yang
digunakan dalam penelitian ini ialah metode simak dengan teknik dasar sadap, kemudian dilanjutkan dengan teknik lanjutan
catat. Pada tahap analisis data, peneliti menggunakan metode padan translasional dengan teknik dasar teknik pilah unsur
penentu (teknik PUP) dan teknik lanjutan hubung banding memperbedakan (HBB). Selanjutnya tahap penyajian data,
penyajian data menggunakan metode penyajian formal dan informal. Dari analisis data campur kode pada facebook online
shop berbahasa Minangkabau ditemukan 3 bahasa yang membentuk peristiwa campur kode, yaitu campur kode bahasa
Minangkabau dengan bahasa Indonesia, bahasa Minangkabau dengan bahasa Inggris, dan bahasa Minangkabau dengan bahasa
Indonesia dan bahasa Inggris. Satuan lingual pada campur kode terdiri dari: satuan lingual dalam bentuk kata, frasa, klausa,
dan kalimat. Faktor yang menyebabkan terjadinya campur kode ialah latar belakang penutur, latar belakang kebahasaan
penutur, dan faktor kebutuhan.

Kata kunci: bahasa Minangkabau, campur kode, satuan lingual

819
ULF
k
Konflik Dan Perang Dalam Kaba Cindua Mato Ditulis Oleh Syamsuddin St.Rajo Endah (Analisis Strukturalisme)
Ulfa Putri Aulia

ABSTRAK

Kaba Cindua Mato Ditulis oleh Syamsudin St.Rajo merupakan sebuah karya sastra yang paling popular dari sekian banyak
kaba yang hingga saat ini masih popular di kalangan masyarakat Minangkabau. Kaba Cindua Mato dikenal mengandung cerita
yang menarik di kalangan masyarakat,seperti dalam hal peperangan. Peperangan merupakan bentuk sebuah perlawanan antara
dua manusia atau dua kelompok. Peperangan juga merupakan pertikaian untuk menguasai wilayah atau memperebutkan
wilayah yang dipertentangkan Peperangan dalam kaba cindua mato ini ialah sebuah permasalahan yang dilakukan oleh
pasukan Imbang Jayo dengan Cindua Mato , dan pertentangan antara Cindua Mato dengan Tiang Bungkuak hingga memicu
perang antar kerajaan. Penelitian terhadap kaba Cindua Mato ini dianalisis dengan menggunakan pendekatan teori konflik.
Dengan cara memandang dan memahami kaba cindua mato secara jelas dan teliti untuk mendapatkan gambaran peperangan
yang dilakukan bangsa Minangkabau pada zaman dahulu. dengan cara menganalisis latar,alur dan tokoh akan diperoleh
gambaran peperangan yang dilakukan bangsa Minangkabau pada zaman dahulu Dari penelitian yang telah dilakukan, penulis
menyimpulkan bahwa dalam kaba Cindua Mato menampilkan sebuah perselisihan yang menyebabkan peperangan dengan
menggunakan senjata yang tradisional dan tidak terduga untuk mengelabui musuh perang tersebut, masyarakat Minang sudah
maju khusus nya dalam hal perang serta dalam menyusun strategi perang. Perang tersebut juga berdampak pada tokoh dalam
kaba Cindua Mato diantaranya : kesedihan dan kehilangan.

Kata kunci : kaba, struktur, konflik, dan perang


819
UTA
c
Cerpen Malin Kundang Karya A.A Navis dan Naskah Drama Wisran Hadi Tinjauan Resepsi Sastra”.
Utari Nastiti Ningsih, 1410742010, Jurusan Sastra Minangkabau Fakultas Ilmu Budaya Universitas Andalas, Padang
2020.

ABSTRAK

Penelitian ini di awali oleh pemikiran bahwa pengarang mampu merubah horizon harapan pembaca terhadap sebuah karya
sastra. A.A Navis dan Wisran Hadi melakukan perubahan bahkan pembelokan horizon harapan pembaca melalui cerpen Malin
Kundang dan naskah drama Malin Kundang. Teori yang di pakai dalam penelitian ini adalah resepsi sastra, teknik
pengumpulan data melalui proses studi kepustakaan dan unit data di analisis dengan teori resepsi sastra. Penelitian ini
menyimpulkan bahwa sikap kedurhakaan bagi A.A Navis dapat terjadi pada perempuan, terutama bagi kaum perempuan
Minangkabau tidak mampu menjaga mental dan perilaku generasi muda sehingga terjadinya kebobrokan dalam tatanan
perilaku. Sementara kedurhakaan bagi Wisran Hadi dapat terjadi pada laki-laki Minangkabau yang tidak mampu berperan
sebagai laki-laki ideal (sumando,niniak mamak) dalam lingkungan kerabatnya dan isterinya, serta ditengah masyarakat.

Kata Kunci :cerpen, naskah drama, Malin Kundang, resepsi sastra, kreatifitas

819
WIW
s
SISTEM FONOLOGI BAHASA MINANGKABAU DI KENAGARIAN SUNGAI NANAM, KECAMATAN LEMBAH
GUMANTI
WIWIT LANSANTIKA 1610741015

ABSTRAK

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh perbedaan sistem fonologis bahasa Minangkabau di Kenagarian Sungai Nanam dengan
bahasa Minangkabau di kenagarian lain yang ada di Kecamatan Lembah Gumanti. Tujuan penelitian ini adalah untuk
mendeskripsikan sistem fonologi bahasa Minangkabau di Kenagarian Sungai Nanam Kecamatan Lembah Gumanti. Teori yang
digunakan untuk menganalisis data adalah teori yang berkaitan dengan teori penemuan fonem (Muslich, 2008). Adapun
metode dan teknik yang digunakan dalam penelitian ini ada tiga tahap; 1) tahap pengumpulan data dengan menggunakan
metode simak dan metode cakap; 2) tahap analisis data dengan menggunakan metode padan artikulatoris dan metode padan
translasional; dan 3) tahap penyajian analisis data menggunakan metode formal dan informal. Dari hasil analisis data, simpulan
dari penelitian ini ditemukan: (1) 5 vokal, yaitu /i/, /u/, /e/, /a/, dan /o/. Dari 5 fonem vokal tersebut, 4 fonem vokal memiliki
alofon, yaitu vokal /i/, /u/,/e/ dan /o/. Fonem /i/ mempunyai dua alofon, yaitu alofon [i] dan [I]. Fonem /u/ mempunyai dua
alofon, yaitu alofon [u] dan [U]. Fonem /e/ mempunyai dua alofon [e] dan [ɛ]. Fonem /o/ mempunyai dua alofon, yakni [o] dan
[ᴐ]. Fonem vokal /i/, /u/, /e/, dan /o/ berdistribusi lengkap. Sementara fonem vokal /a/ tidak berdistibusi lengkap. (2) 19
konsonan, yaitu /p/, /b/, /m/, /t/, /d/, /l/, /r/, /n/, /k/, /g/, /c/, /j/, /s/, h/, /ŋ/, /ñ/, /Ɂ/, dan 2 semivokal, /w/, dan /y/. Distribusi
konsonan tidak berdistribusi lengkap, konsonan yang dapat berdistribusi lengkap terbatas pada beberapa fonem saja, yaitu /n/,
/r/, l/, dan /ŋ/. (3) 7 buah diftong, yaitu /aw/, /ay/, /ie/, /ua/, /ia/, /ue/, dan /ui/. Distribusi diftong tidak berdistribusi lengkap,
karena masing-masing diftong hanya dapat menempati posisi di tengah dan akhir saja pada kata dasar.

Kata kunci : fonem, alofon, distribusi, bahasa Minangkabau di Kenagarian Sungai Nanam
819
YOG
s
Sastra Lisan Mantra Pakasiah di Kecamatan Kinali Kenagarian Kinali Kabupaten Pasaman Barat (Deskripsi
Analisis)”.
Yogi Ismanto, Sastra Minangkabau Fakultas Ilmu Budaya Universitas Andalas Padang. dibawah bimbingan Dr.
Hasanuddin, M.Si dan Muchlis Awwali, S.S., M.Si

ABSTRAK

Adapun latar belakang dari penelitian ini adalah masih digunakannya mantra sebagai sarana untuk melanggengkan kasih
sayang, disisi lain belum adanya tulisan yang membahas tentang mantra Pakasiah di Kinali ini. Hal ini penting dilakukan
sebagai dokumentasi dari salah satu tradisi lisan yang ada di masyarakat Kinali. Data dikumpulkan melalui teknik observasi
atau pengamatan, wawancara, perekaman, pencatatan dan dokumentasi. Teks mantra Pakasiah terdiri atas tiga bagian: bagian
pendahuluan, isi, dan penutup. Pendahuluan berupa pengucapan basmalah, sedangkan isi merupakan puji-pujian, serta penutup
berupa pengucapan barakaik kulimah lailahailallah. Dari segi persyaratan dalam proses perwarisan mantra Pakasiah terbagi
dua yaitu, persyaratan dalam perwarisan mantra dan persyaratan dalam memakai mantra. Adapun kesimpulan dari penelitian
ini adalah dari segi tahap pemakaian mantra pakasiah ada beberapa hal yang harus di perhatikan yaitu : cara pemakaian mantra
harus disesuaikan dengan jenis dan fungsinya,waktu pemakaian mantra bebas tidak ada ketetapan waktu dalam membacakan
mantra kapan saja boleh membaca mantra, tempatnya bebas dan pemakaian mantra boleh dimana saja,pada umumnya orang
yang memakai mantra pakasiah adalah orang yang sudah berumur (dewasa), namun siapa saja boleh memakai mantra asal
tidak disalahgunakan, dan dalam memakai mantra, tidak ada ketentuan khusus asal berpakaian sopan dan bersih.

Kata Kunci: Deskripsi Analisis, Mantra, Mantra Pakasiah.

819
YAS
a

AFIKSASI PADA LIRIK PANTUN KIM DALAM ALBUM ‘KALENG KUNCANG’ NEDI GAMPO

Yasin Habibillah Pratama 1610741017

ABSTRAK

Objek dari penelitian ini adalah imbuhan (afiks) yang terdapat pada lirik pantun KIM. Penelitian ini bertujuan untuk
mendeskripsikan bentuk-bentuk afiks, mendeskripsikan proses afiksasi, dan mendeskripsikan makna leksikal yang terdapat
pada lirk pantun KIM dalam Album KIM ‘Kaleng Kuncang’ Nedi Gampo. Teori yang digunakan untuk menganalisis data
adalah morfologi (Kridalaksana, 1982), (Kridalaksana, 2008), (Putrayasa, 2008), dan (Arifin, 2009). Metode dan teknik yang
digunakan dalam penelitian ini adalah metode dan teknik yang digunakan oleh Sudaryanto (1993). Pengumpulan data
menggunakan metode simak. Menganalisis data menggunakan metode agih, dengan teknik dasar berupa Bagi Unsur Langsung
(BUL), dan teknik lanjutan berupa teknik ganti. Untuk penyajian hasil analisis data, digunakan metode formal dan informal.
Simpulan dari penelitian ini yaitu: (1) bentuk-bentuk afiks yang ditemukan Bentuk-bentuk afiks yang ditemukan sebanyak
empat macam, yakni prefiks, sufiks, konfiks, dan kombinasi afiks. Pada prefiks ditemukan 6 macam jenis, yaitu prefiks {maN-
}, prefiks {ba-}, prefiks {di-}, pefiks {sa-}, prefiks {ta-}, dan prefiks {paN- }. Pada sufiks ditemukan 2 macam jenis, yaitu
sufiks {-an} dan sufiks {-kan}. Pada konfiks ditemukan 3 macam jenis, yaitu konfiks {ka-, -an}, konfiks {di-, -kan}, dan
konfiks {ba-, -an}. Pada kombinasi afiks ditemukan 2 macam jenis, yaitu {di-, - kan} dan {per-, -an}. (2) Makna gramatikal
yang ditemukan tergantung pada afiks pada kata dasar yang melekat pada afiks-afiks tersebut, diantaranya (1) prefiks {maN-}
yang melekat pada kata dasar berkelas kata verba, nomina, dan adjektiva. (2) prefiks {ba-} yang melekat pada kata dasar
berkelas kata verba, nomina, dan adjektiva. (3) prefiks {di-} yang melekat pada kata dasar berkelas kata verba, nomina, dan
adjektiva. (4) prefiks {sa-} yang melekat pada kata dasar berkelas kata verba, nomina, adjektiva, dan numeralia. (5) prefiks
{ta-} yang melekat pada kata dasar berkelas kata verba, nomina, dan adjektiva. (6) prefiks {paN-} yang melekat pada kata
dasar berkelas kata verba, nomina, dan adjektiva. (7) sufiks {-an} yang melekat pada kata dasar berkelas kata verba, nomina,
dan adjektiva. (8) sufiks {- kan} yang melekat pada kata dasar berkelas kata verba, nomina, dan adjektiva. (9) konfiks yang
melekat pada kata dasar berkelas kata verba, nomina, dan adjektiva. (10) kombinasi afiks yang melekat pada kata dasar
berkelas kata verba dan adjektiva.

Kata Kunci: KIM, pantun, lirik, afiks, morfologi, makna


819
zam
c

CAMPUR KODE DI KALANGAN SANTRI PONDOK PESANTREN DAR EL IMAN KOTA PADANG

Zamzami Husni 1610741013

ABSTRAK

Campur kode cukup produktif dalam pertuturan sehari-hari. Campur kode berpotensi terjadi pada lembaga pendidikan. Tuturan
yang memuat campur kode ditemukan di Pondok Pesantren Dar El Iman Kota Padang. Pondok Pesantren Dar El Iman
merupakan subuah lembaga pendidikan yang terletak di Jalan Gajah Mada Gang BPKP II Kampuang Olo, Kecamatan
Nanggalo, Kota Padang, Provinsi Sumatera Barat. Adapun bahasa yang digunakan di Pondok Pesantren Dar El Iman Kota
Padang yaitu bahasa Indonesia dan bahasa Arab dan bahasa Minangkabau. Lingkungan penutur yang selalu menuntut untuk
belajar agama islam dan bahasa Arab sehingga mengakibatkan para santri seringkali memasukkan unsur bahasa lain ketika
memakai bahasa tertentu sehingga terjadilah campur kode bahasa. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mendeskripsikan
bentuk-bentuk campur kode di kalangan santri Pondok Pesantren Dar El Iman, mendeskripsikan tataran lingual campur kode di
kalangan santri Pondok Pesantren Dar El iman, dan menjelaskan penyebab terjadinya campur kode di kalangan santri Pondok
Pesantren Dar El Iman. Adapun metode yang digunakan pada tahap pengumpulan data adalah metode simak dengan teknik
sadap dan teknik lanjutannya teknik simak bebas libat cakap (SBLC). Pada tahapan analisis data digunakan metode padan.
Metode padan yang dipakai yaitu metode padan translation dengan teknik dasar teknik pilah unsur penentu dan teknik lanjutan
yaitu teknik hubung banding. Pada penyajian hasil analisis data digunakan metode penyajian informal, perumusan dengan
kata-kata biasa. Adapun teori yang digunakan yakni sosiolinguistik, billingualisme dan multilingualisme, campur kode,
komponen tutur, serta satuan lingual ujaran. Dari analisis data yang peneliti lakukan terdapat peristiwa campur kode yang
terdiri 5 bentuk, yaitu: campur kode bahasa Minangkabau dengan bahasa Indonesia, bahasa Indonesia dengan bahasa
Minangkabau, bahasa Minangkabau dengan bahasa Arab, bahasa Arab dengan bahasa Indonesia, serta bahasa Indonesia
dengan bahasa Arab. Satuan lingual ujaran yaitu pada tataran kata, frasa dan klausa. Adapun yang menyebabkan terjadinya
campur kode yaitu kebiasaan penutur, lingkungan penutur, dan tingkat pendidikan.

Kata kunci: sosiolinguistik, campur kode, santri

819
KIK
d

Dunia Maritim Minangkabau: Dokumentasi dan Klasifikasi Bentuk dan Jenis Folklor Yang Ada Dalam Prosesi
Mambuek Puwau (Nagari Limo Koto, Kabupaten Sijunjung).

Kiki Nofrijum. Jurusan Sastra Minangkabau, Fakultas Ilmu Budaya Universitas Andalas. Padang, 2020.

ABSTRAK

Puwau (perahu tradisional) yang terdapat di Nagari Limo Koto masih digunakan sampai sekarang ini oleh masyarakatnya
sebagai penunjang pekerjaannya. Termasuk juga dalam mempertahankan produksi pembuatan Puwau atau yang dikenal
dengan Mambuek Puwau. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendokumentasikan dan mengklasifikasikan bentuk dan
jenis folklor yang ada dalam prosesi Mambuek Puwau. Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode
etnografi dan folklor yang diperoleh melalui teknik penelitian pendekatan etnografi, kemudian pra wawancara di tempat,
wawancara di tempat dan teknik pengarsipan folklor. Pada prosesi Mambuek Puwau terdapat 7 prosesi yaitu 1) Maniliak, 2)
Manobang, 3) Mambuek Karangko, 4) Maelo/Manuwunan Puwau, 5) Maondom, 6) Mangombang Puwau, dan 7) Masang
Pongge. Adapun bentuk dan jenis folklor yang ada dalam prosesi mambuek Puwau ditemukan beberapa macam dari bentuk
folklor seperti folklor lisan (Sejarah Puwau), folklor setengah lisan (Maniliak, Baimbauan, Manobang Kutiko Kamatian, Patah
Tumbuah Hilang Baganti/Tanam Rantiang, Mandarahi Ayam, dan Pantangan Puwau), dan folklor bukan lisan (Puwau, Kapak
Beliong, Sopik-sopik, Daun Kambie, Pasak Saribu, Lepoh, dan Kulik Kayu dan Aka).

Kata Kunci: Folklor, bentuk dan jenis folklor, prosesi Mambuek Puwau.
819
LOR
a

ANALISIS KONFLIK BATIN TOKOH UTAMA PEREMPUAN DALAM CERITA ORANG LUBUK SIKAPING:
TINJAUAN PSIKOLOGI SASTRA

Lorenza Sefty Prayoga

ABSTRAK

Cerita Orang Lubuk Sikaping menarik untuk di teliti, karena merepresentasikan persoalan psikologis yang dialami oleh
perempuan Minangkabau yang digambarkan dalam karya sastra. tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana
konflik batin yyang dialami oleh tokoh utama perempuan dan menjelaskan faktor-faktor penyebab terjadinya konflik batin
tersebut secara psikologis. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori Psikologi Sastra. metode penelitian bersifat
deskriptif analitis dengan penerapan konsep-konsep yang terdapat dalam teori Psikologi, khususnya yang dikemukakan oleh
Sigmund Freud terkait struktur kepribadian. Penelitian ini menyimpulkan bahwa tokoh utama perempuan dalam Cerita Orang
Lubuk Sikaping mengalami kekerasan psikis dan penelantaran rumah tangga yang berdampak pada situasi batinnya. Ia
mengalami kekecewaan, kesedihan, dan rasa bersalah yang dalam. Secara psikologis, situasi batin yang dialami oleh tokoh
utama perempuan dalam cerita ini menunjukkan pergulatan batin yang terjadi di dalam struktur kepribadiannya, yaitu
pertarungan antara id, ego, dan superego dalam merespon tragedi kehidupan rumah tangga yang dialaminya.

Kata Kunci: konflik, batin, kekerasan psikis, penelantaran rumah tangga, Cerita Orang Lubuk Sikaping.

819
MUH
k

KONSEP KAMPUNG ADAT PADANG RANAH DAN TANAH BATO KABUPATEN SIJUJUNG SEBAGAI
BENTUK PELESTARI ADAT TRADISI MINANGKABAU

Muhammad Hafiz 1310741019

ABSTRAK

Penelitian ini menganalisis fungsi sebuah pemukiman masyarakat jorong Padang Ranah dan Tanah Bato yang mempunyai
tanggung jawab melestarikan nilai-nilai budaya karena sudah ditetapkan sebagai kampung adat dan dalam proses pengajuan
warisan budaya dunia ke UNESCO oleh pemerintah daerah melalui Balai Pelestarian Cagar Budaya Sumatera Barat. Teori
yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori fungsionalisme yang dikemukakan oleh Malinowski sebagaimana yang
disampaikan Endaswara. Dari penelitian ini didapatkan bentuk-bentuk pelestarian budaya yaitu: 1) potensi budaya, 2)
pengembangan potensi budaya, 3) Fungsionalisasi Budaya sebagai daya tarik wisata, 4) dampak pariwisata. Penelitian ini
menemukan bahwa adanya prosesi adat yang masih berlangsung hingga saat ini berupa: a) turun mandi, b) basiriah tando, c)
maanta marapulai, d) manjalang mamak, e) batobo kongsi, f) bakaua adat, g) mambantai adat, h) wirid adat, i) lubuak larangan,
j) galanggang siliah baganti, k) batagak gala, dan l) manujua hari dan manyaratuih. Dari analisis tersebut ditemukan dapat
disimpulkan bahwa masyarakat nagari Sijunjung masih menjaga nilai-nilai luhur sebagai bentuk tanggung jawab masyarakat
akan pelestarian adat dan budaya Minangkabau di nagari Sijunjung. Dengan kata lain, pelekatan nama kampung adat pada
kawasan rumah gadang Padang Ranah dan Tanah Bato tidak hanya sekadar dijadikan destinasi wisata saja, melainkan yang
terpenting bagaimana masyarakat tetap menjaga nilai-nilai luhur tersebut guna menjadi identitas bagi destinasi wisata budaya
rumah gadang Padang Ranah dan Tanah Bato.

Kata Kunci: Kampung adat, wisata budaya, padang ranah, tanah bato
819
NAH
p

PENDOKUMENTASIAN DAN PENGKLASIFIKASIAN TEKA-TEKI MINANGKABAU DI KABUPATEN AGAM

Nahdatul Naumi 1510741013

ABSTRAK

Skripsi ini merupakan hasil penelitian mengenai teka-teki yang ada di Kabupaten Agam, pentingnya pewarisan sejak dini
berguna untuk mempertahankan bahasa daerah maupun kebudayaan setempat. Tujuan dari penelitian ini adalah
mendokumentasikan dan mengklasifikasikan jenis dan ketegori teka-teki yang ada di Kabupaten Agam. Penelitian ini
menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan folklor, dan menggunakan tiga tahap penelitian, yaitu: pertama, tahap
prapenelitian di tempat, kedua tahap penelitian di tempat yang sesungguhnya dan ketiga, cara pembuatan naskah folklore bagi
pengarsipan. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan studi lapangan wawancara, pengujian kebenaran data wawancara
dan alat bantuan bagi daya pengamatan. Dari 80 data tersebut diklasifikasikan berdasarkan sifat ada tujuh kategori umum
yaitu:1) persamaan dengan mahkluk hidup, terdapat 13 data 2) persamaan dengan binatang, terdapat 16 data ditambah 1 data
yang dipersamakan kedalam persamaan dengan manusia, 3) persamaan dengan manusia, terdapat 18 data, ditambah 1 data
yang dipersamakan kedalam persamaan dengan binatang 4) persamaan dengan tanaman, terdapat 4 data dan 5) persamaaan
dengan benda, terdapat 31 data.

Kata kunci : dokumentasi, klasifikasi, teka-teki Kabupaten Agam.

819
PUJ
c

“Campur Kode Bahasa Minangkabau pada Tuturan masyarakat Pondok Kota Padang”

Puji Wulandari. 2020. Jurusan Sastra Minangkabau Fakultas Ilmu Budaya Universitas Andalas, Padang, 2020.
Pembimbing : 1. Bahren, S.S., M.A., 2. Rona Almos, S.S., M.Hum.

ABSTRAK

Campur kode merupakan terjadinya percampuran dua bahasa atau lebih dalam suatu peristiwa tutur. Salah satu daerah di Kota
Padang yang masyarakatnya mengalami campur kode dalam peristiwa tutur yaitu masyarakat Kampung Pondok. Tujuan dari
penelitian ini ialah 1) mendeskripsikan dan menjelaskan campur kode bahasa Minangkabau dengan bahasa yang terdapat di
dalam tuturan masyarakat Kampung Pondok Kota Padang, 2) mendeskripsikan bentuk satuan lingual campur kode yang
terdapat di dalam tuturan masyarakat Kampung Pondok Kota Padang, 3) mendeskripsikan dan menjelaskan faktor yang
mempengaruhi terjadinya campur kode masyarakat Kampung Pondok Kota Padang. Teori-teori yang digunakan dalam
penelitian ini ialah sosiolinguistik, yaitu kedwibahasaan, campur kode, peristiwa tutur, komponen tutur, dan satuan lingual
ujaran. Metode dan teknik yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari tiga tahapan, yaitu tahap penyediaan data, tahap
analisis data, dan tahap penyajian hasil analisis data. Metode dan teknik yang digunakan pada tahap penyediaan data adalah
metode simak, dengan teknik dasar yaitu teknik sadap dan teknik lanjutan ialah teknik Simak Bebas Libat Cakap (SBLC) yang
dilanjutkan dengan teknik rekam dan catat. Sementara itu, metode dan teknik pada tahap analisis data adalah metode padan
translasional dan teknik dasar yaitu teknik Pilah Unsur Penentu (PUP) dan dilanjutkan dengan teknik Hubung Banding
Memperbedakan (HBB). Selanjutnya, metode yang digunakan pada tahap penyajian hasil analisis data adalah metode informal.
Setelah dianalisis terhadap data, maka ditemukan lima bentuk campur kode masyarakat Kampung Pondok Kota Padang
sebagai berikut : campur kode bahasa Minangkabau dengan bahasa Batak, campur kode bahasa Minangkabau dengan bahasa
India, campur kode bahasa Minangkabau dengan bahasa Indonesia dan Cina, campur kode bahasa Minangkabau dengan
Bahasa Nias, dan campur kode bahasa Minangkabau dengan bahasa Indonesia. Selanjutnya, bentuk satuan lingual di dalam
tuturan masyarakat Kampung Pondok Kota Padang berbentuk kata terdiri dari enam puluh satu kata, tataran frasa terdiri dari
tujuh frasa, dua tataran klausa, dan satu tataran kalimat. Terakhir, faktor yang mempengaruhi terjadinya campur kode bahasa
Minangkabau masyarakat Pondok Kota Padang yaitu penutur dan mitra tutur, pokok pembicaraan, tempat bicara, dan situasi
bicara.

Kata Kunci : Bahasa Minang, Campur kode, dan Masyarakat Pondok.


819
SHI
m

MAELO JALUAR DI DESA KOPAH KUANTAN TENGAH SEBAGAI PERMAINAN ANAK NAGARI RANAH
RANTAU MINANGKABAU

SHINTA MAHARANI PUTRI 1610742062

ABSTRAK

Tradisi maelo jaluar merupakan sebuah tradisi yang dilakukan secara turun temurun. Salah satu daerah yang melakukan tradisi
ini adalah Desa Kopah di Kecamatan Kuantan Tengah. Tradisi maelo jaluar biasanya dilaksanakan setahun sekali. Masalah
yang dibahas dalam penelitian ini adalah Bagaimana struktur pelaksanaan maelo jaluar pada masyarakat Desa Kopah?
Bagaimana peranan masyarakat pada pelaksanaan maelo jaluar? Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menjelaskan struktur
pelaksanaan maelo jaluar dan peranan masyarakat di Desa Kopah. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
kualitatif. Dalam metode kualitatif peneliti menanyakan langsung kepada informan mengenai hal yang diteliti. Adapun teknik
yang digunakan dalam penelitian ini yaitu: observasi, wawancara, perekaman, pencatatan, pendokumentasian, dan analisis
pengolahan data. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah mengenai prosesi maelo jaluar dari awal sampai akhir tradisi.
Proses tersebut diawali dengan tukang canang, rapek jalur, mencari kayu jalur, manobang kayu jalur, maelo kayu jalur,
menghaluskan, melayuar jalur, menghias jalur, dan pelaksanaan pacu jalur. Tanpa adanya sruktur pembuatan jaluar maka
jaluar tidak akan jadi dan tidak akan bisa untuk dipacukan digelanggang. Proses tersebut secara terstruktur dan tidak bisa
dirubah atau dihilangkan. Apabila salah satu dari struktur tersebut di hilangkan maka tidak akan maksimal hasilnya dalam
pembuatan jaluar. Peranan masyarakat dalam maelo jaluar ini sangatlah antusias menyaksikan proses demi proses pembuatan
jaluar tersebut. Disaat seperti inilah kekompakan masyarakat di uji. Masyarakat bersama-sama datang untuk menyeret kayu
jaluar, ini juga membuktikan bahwa semangat gotong royong masih tertanam dimasyarakat Kuantan Singingi.

Kata Kunci : Maelo Jaluar, Desa Kopah

819
SUS
u

UJARAN PANTANGAN DALAM PERKAWINAN DI KECAMATAN PARIAMAN UTARA: TINJAUAN


ANTROPOLINGUISTIK

Susi Wahyuni 1510741019

ABSTRAK

Penelitian ini berjudul “Ujaran Pantangan dalam Perkawinan di Kecamatan Pariaman Utara (Tinjauan Antropolinguistik)”.
Masalah yang dibahas dalam penelitian ini adalah: 1) tingkat satuan lingual ujaran pantangan dalam perkawinan yang ada di
Kecamatan Pariaman Utara, 2) makna ujaran pantangan dalam perkawinan yang ada di Kecamatan Pariaman Utara, dan 3)
fungsi ujaran pantangan dalam perkawinan yang ada di Kecamatan Pariaman Utara. Penelitian ini bertujuan untuk: 1)
mendeskripsikan tingkat satuan lingual ujaran pantangan dalam perkawinan yang ada di Kecamatan Pariaman Utara, 2)
mendeskripsikan makna ujaran pantangan dalam perkawinan yang ada di Kecamatan Pariaman Utara, dan 3) menjelaskan
fungsi ujaran pantangan dalam perkawinan yang ada di Kecamatan Pariaman Utara. Teori yang digunakan dalam penelitian ini
adalah Antropolingusitik oleh Sibarani (2004:50), bentuk satuan lingual oleh Ramlan (2005: 18-48) dan teori fungsi oleh
Jakobson (dalam Sibarani, 2004: 45). Metode yang digunakan dalam penyediaan data penelitian ini adalah metode simak
dengan teknik simak libat cakap (SLC) dan teknik catat dan rekam sebagai teknik lanjutannya. metode yang digunakan untuk
menganalisis data adalah metode padan translasional. Teknik dasar yang akan digunakan untuk menganalisis data adalah
teknik pilah unsur penentu (PUP). Pada tahap penyajian hasil analisis data penelitian ini menggunakan metode informal.
Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukakan, bentuk ujaran hanya ditemukan dalam dua bentuk satuan lingual, yakni
klausa dan kalimat. Klausa ditemukan sebanyak 7 ujaran dan kalimat ditemukan sebanyak 14 ujaran. Makna ujaran pantang
ditemukan sesuai dengan nilai budaya masyarakat Pariaman. Fungsi ujaran pantangan hanya ditemukan fungsi direktif yang
terbagi menjadi dua, memerintah dan melarang. Selanjutnya 4 ujaran pantangan ditemukan dalam bentuk memerintah dan 17
ujaran pantangan ditemukan dalam bentuk melarang.

Kata kunci: Ujaran, Pantangan, Perkawinan, Antropolinguistik, Pariaman


KUMPULAN ABSTRAK SKRIPSI
FAKULTAS ILMU BUDAYA
PROGRAM STUDI SASTRA DAERAH
TAHUN 2021
819
YOG
p

PENDOKUMENTASIAN CERITA ASAL-USUL NAMA TEMPAT DI NAGARI LUNTO KECAMATAN LEMBAH


SEGAR KOTA SAWAHLUNTO

Yogi Fauzi Adha 1610742005

ABSTRAK

Penelitian ini dilakukan berdasarkan kenyataan bahwa hanya beberapa orang tua saja yang mengetahui cerita asal usul nama
tempat di Nagari Lunto, sedangkan generasi muda hampir tidak ada yang mengetahuinya. Penelitian ini dapat membantu
berbagai pihak, salah satunya dengan mengumpukan cerita rakyat yang ada di Nagari Lunto dapat di alihkan media digital dan
selanjutnya dapat disebarluaskan melalui media digital tersebut, dan juga dapat dijadikan sumber pengembangan pariwisata
budaya di Nagari Lunto. Tujuan penelitian ini yaitu mendokumentasikan, mengklasifikasikan, dan menganalisis motif cerita
nama tempat di Nagari Lunto. Metode yang digunakan adalah kualitatif dengan pendekatan folklor teori historis geografis.
Data dapat diperoleh melalui teknik observasi, wawancara serta perekaman. Selain itu data tamabahn diperoleh dari buku dan
hasil penelitian yang terkait dengan penelitian ini. Melalui penelitian ini dapat ditemukan 35 cerita asal usul nama tempat. Dari
35 cerita tersebut dapat dikalsifikasikan menjadi 14 motif cerita yaitu berdasarkan topografis dan usia daerah, gabungan
geografis dan topografis, topografis, geografis, nama suku, nama tumbuhan, gabungan geografis dan kata sifat, gabungan
geografis dan tumbuahan, gabungan geografis dan hewan, gabungan topografis dan tindakan masyarakat, gabungan topografis
dan nama orang, gabungan topografis dan nama tumbuhan, tindakan masyarakat, gabungan topografis dan legenda, gabungan
nama benda dan gejala alam.

Kata kunci : folklor, cerita, asal usul, Lunto, motif, klasifikasi

819
MER
c

“Campur Kode dalam Video Instagram Jonan_55”

Meri Putri Andani. 2021. Jurusan Sastra Minangkabau Fakultas Ilmu Budaya Universitas Andalas, Padang, 2021.
Pembimbing: 1. Rona Almos, S.S., M.Hum., 2. Bahren, S.S., M.A.

ABSTAK

Tujuan dari penelitian ini yaitu 1) mendeskripsikan satuan lingual yang membentuk campur kode dalam tuturan video
instagram Jonan_55 dan 2) mendeskripsikan bahasa yang mengalami percampuran kode dalam tuturan video instagram
Jonan_55. Metode dan teknik yang digunakan dalam penelitian ini mempunyai tiga tahapan, yang terdiri dari tahap penyediaan
data dengan metode dan teknik yang menggunakan metode simak dengan teknik dasar sadap, kemudian teknik lanjutan yaitu
simak bebas libat cakap (SBLC) dan teknik catat. Selanjutnya, pada tahap analisis data menggunakan metode padan
translasional dan teknik dasar yaitu teknik pilah unsur penentu (PUP) dan dilanjutkan dengan teknik hubung banding
memperbedakan (HBB). Pada tahap penyajian data ialah menggunakan metode informal. Teori yang digunakan untuk
menganalisis data dalam penelitian ini ialah satuan lingual ujaran, sosiolinguistik, kedwibahasawan, campur kode, peristiwa
tutur, dan komponen tutur. Dari hasil analisis data yang telah dilakukan, ditemukan satuan lingual yang membentuk campur
kode dalam tuturan video instagram Jonan_55 berbentuk kata terdiri dari 32 data, tataran frasa terdiri 3 data, tataran klausa
terdiri dari 1 data, dan tataran kalimat terdiri dari 2 data. Selanjutnya bentuk bahasa yang mengalami percampuran dalam video
instagram Jonan_55 adalah bahasa Minangkabau dengan bahasa Indonesia, bahasa Minangkabau dengan bahasa Indonesia dan
bahasa Inggris, bahasa Indonesia dengan bahasa Minangakabu, dan bahasa Indonesia dengan bahasa Minangkabau dan bahasa
Inggris.

Kata Kunci: Campur kode, Sosiolinguistik, Instagram


819
ANE
t

“ Tindak Tutur Ilokusi Ibu Kepada Anak dalam Bahasa Minangkabau”.

Anesa Putri, 1710741004, Prodi Sastra Minangkabau Fakutlas Ilmu Budaya Universitas Andalas, Padang 2021.

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mendeksripsikan bentuk tindak tutur ilokusi ibu kepada anak dalam bahasa Minangkabau dan
juga untuk mendeskripsikan fungsi tindak tutur ilokusi ibu kepada anak dalam bahasa Minangkabau. Teori yang digunakan
sebagai tuntunan kerja dalam menganalisis data dalam penelitian ini adalah teori yang berhubungan dengan pragmatik. Metode
dan teknik dalam penelitian ini dibagi menjadi beberapa tahap, yaitu (1) tahap pengumpulan data; (2) tahap analisis data; dan
(3) tahap penyajian hasil analisis data .Pada tahap pengumpulan data ini metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah
metode simak dilakukan dengan memperhatikan dan mendengarkan tuturan informan (penutur). Teknik dasar yang digunakan
adalah teknik sadap dan teknik lanjutan yang digunakan yaitu teknik SBLC (simak bebas libat cakap) dan teknik lanjutan yang
kedua yaitu teknik catat. Pada tahap analisis data, metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode padan
translational, dan teknik lanjutan yang digunakan adalah teknik Hubung Banding Persamaan (HBS). Pada tahap penyajian hasil
analisis data, metode yang digunakan adalah metode informal (kata-kata biasa).. Terdapat lima puluh (50) tuturan ibu kepada
anak dalam bahasa Minangkabau yang didapatkan oleh peneliti yang akan diklasifikasikan atau di kelompokkan berdasarkan
jenis tindak tutur representatif, direktif, ekspresif, komisif dan deklarasi. Berdasarkan analisis yang dilakukan, dapat
disimpulkan bahwa ditemukan lima jenis tindak tutur ilokusi ibu kepada anak dalam bahasa Minangkabau yakni : (1)
representatif berupa melaporkan, ditemukan sebanyak 2 buah data, (2) direktif, berupa menyuruh, memohon, menyarankan,
dan menantang sebanyak 18 data, (3) ekspresif berupa, memuji, mengucapkan terima kasih, dan mengkritik ditemukan
sebanyak 10 data, (4) komisif berupa, berjanji, dan mengancam ditemukan sebanyak 6 data,(5) deklarasi berupa, membatalkan,
melarang, mengizinkan ditemukan sebanyak 16 data. Fungsi tindak tutur ilokusi ibu kepada anak dalam bahasa Minangkabau
yang ditemukan pada penelitian ini ada 4 fungsi, (1) kompetitif, sebanyak 5 data, (2) menyenangkan, sebanyak 8 data, (3)
bekerjasama, sebanyak 5 data, (4) bertentangan, sebanyak 22 data.

Kata kunci: Tindak tutur ilokusi, Minangkabau, representatif, direktif, ekspresif, komisif, deklarasi

819
MIY
a

AFIKS DALAM KOMENTAR INSTAGRAM MINANGLIP (TINJAUAN MORFOLOGI)

MIYA ARDINA 1610742004

ABSTRAK

Penelitian ini berjudul “Afiks dalam Komentar Instagram Minanglip (Tinjauan Morfologi). Penelitian ini bertujuan untuk
mendeskripsikan apa saja afiks dan mendeskripsikan makna afiks yang terdapat pada komentar instagram Minanglip. Metode
dan teknik penelitian ini dibagi menjadi beberapa tahap, yaitu 1) metode dan teknik penyediaan data; 2) metode dan teknik
analisis data; 3) metode dan teknik penyajian hasil analisis data. Pada metode penyediaan data, metode yang digunakan ialah
metode simak artinya komentar instagram disimak satu persatu untuk mendapatkan kata-kata yang mengandung afiks. simak
pada penelitian ini berarti, membaca dengan teliti komentar-komentar yang ada di instagram Minanglip. Pada metode dan
teknik analisis data, metode yang digunakan adalah metode agih, dengan teknik dasar berupa Bagi Unsur Langsung (BUL),
dan teknik lanjutan berupa teknik ganti. Untuk penyajian hasil analisis data menggunakan metode formal. Simpulan dari
penelitian ini yaitu: (1) Bentuk-bentuk afiks yang ditemukan yakni 25 buah prefiks {maN-} yang memiliki 5 turunannya
berupa {ma-, man-, mam-, mang-, dan many-}, 18 buah prefiks {ba-}, 1 buah prefiks {pa-}, 9 buah prefiks {di-}, 15 buah
prefiks {ta-}, 9 buah prefiks {sa-}, dan 4 buah sufiks {- an}.(2) Makna afiks yang ditemukan tergantung pada afiks pada kata
dasar yang dilekatinya, yakni (1) prefiks {maN-} yang melekat pada kata dasar berkelas kata verba tidak mengubah kelas kata
yang dilekatinya, prefiks {maN-} yang melekat pada kata dasar berkelas kata nomina mengubah kelas kata yang dilekatinya,
prefiks {maN-} yang melekat pada kata dasar berkelas kata adjektiva mengubah kelas kata yang dilekatinya. (2) prefiks {ba-
}yang melekat pada kata dasar berkelas kata verba tidak mengubah kelas kata yang dilekatiya, prefiks {ba-}yang melekat pada
kata dasar berkelas kata nomina mengubah kelas kata yang dilekatinya, prefiks {ba-}yang melekat pada kata dasar berkelas
kata adjektiva mengubah kelas kata yang dilekatinya. 3) prefiks {paN-} yang melekat pada kata dasar berkelas kata adjektiva
mengubah kelas kata yang dilekatinya (4) prefiks {di-} yang melekat pada kata dasar berkelas kata verba tidak mengubah kelas
kata yang dilekatinya. (5) prefiks {ta-} yang melekat pada kata dasar berkelas kata verba tidak mengubah kelas kata yang
dilekatinya, prefiks {ta-} yang melekat pada kata dasar berkelas kata nomina mengubah kelas kata yang dilekatinya, prefiks
{ta-} yang melekat pada kata dasar berkelas kata adjektiva mengubah kelas kata yang dilekatinya. (6) prefiks {sa-} yang
melekat pada kata dasar berkelas kata nomina tidak mengubah kelas kata yang dilekatinya, prefiks {sa-} yang melekat pada
kata dasar berkelas kata adjektiva tidak mengubah kelas kata yang dilekatinya, prefiks {sa-} yang melekat pada kata dasar
berkelas kata numeralia tidak mengubah kelas kata yang dilekatinya.

Kata Kunci: instagram,minanglip, afiks, morfologi, makna


819
BET
a

“Analisis Tindak Tutur Ilokusi: Pitaruah Ayah untuak Anak Laki-laki Calon Panghulu”

Betria Zaitun (Pemimbing I: Dr. Lindawati, M.Hum, Pemimbing II: Bahren, S,S., M.A.)

ABSTRAK

Pitaruah Ayah untuak Anak Laki-laki Calon Panghulu, berisikan perintah nasihatyang disampaikan ayah kepada anak laki-laki
calon panghulu. Masing-masing data diambil dari tuturan seorang ayah yang disampaikan kepada anak laki-laki calon
panghulu. Sebagai orang tua ayah menginginkan agar anaknya layak menjadi seorang panghulu yang menjalankan amanah
dengan sebaiknya.Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bagian tindak tutur ilokusi dan menjelaskan bentuk sintaksis
yang digunakan dalam tindak tutur ilokusiPitaruah Ayah untuak AnakLaki-laki Calon Panghulu. Berdasarkan cara dan
prosedur analisis data, penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, karena objek yang diteliti adalah kata-kata manusia
yang akan menghasilkan data deskriptif. Data dalam penelitian ini adalah tindak tutur ilokusi dalam Pitaruah Ayah untuak
Anak Laki-laki Calon Panghulu.Data dikumpulkan melalui metode simak.Metode simak diwujudkan lewat teknik dasar dan
teknik lanjutan.Teknik dasar yang digunakan adalah teknik simak bebas libat cakap dan catat.Untuk menganalisis data metode
yang digunakan adalah metode padan, yaitu metode padan translational.Penyajian analisis data dengan metode informal dan
formal.Teori yang dipakai untuk menganalisis data adalah teori tindak tutur. Bagian tindak tutur ilokusi dalam Pitaruah Ayah
untuak Anak Laki-laki Calon Panghulu bagian tindak tutur ilokusi yang dianalisis dengan teori yang dikemukakan oleh Searle
dalam Crystal (1987:121). Analisis bentuk sintaksis pada Pitaruah Ayah untuak Anak Laki-laki Calon Panghulu dengan teori
yang dikemukakan Alwi dkk. (2003:336). Berdasarkan hasil analisis yang ditemukan, pertama berpijak pada hasil analisis data
pada yang terdapat dalam bagian tindak tutur ilokusi ditemukan tindak tutur reperesentatif 20 data, tindak tutur direktif 8 data.
Dari masing-masing data diambil dari tuturan seorang ayah kepada anak laki-laki untuk calon penghulu.Sebagai orang tua,
ayah menginginkan agar anaknya layakmenjadi seorang penghulu yang mengerjakan amanah dengan sebaiknya.Kedua,
berdasarkan bentuk sintaksis dalam Pitaruah Ayah untuak Anak Laki-laki Calon Panghulu ditemukan kalimat berita 19 data,
dan kalimat perintah 5 data, dan kalimat tanya 4 data.

Kata Kunci :Tindak tutur, pitaruah ayah, Balerong Group Jakarta

819
ZIK
g

“Gaya Bahasa Dalam Lirik Lagu Minang Modern Karya Andra Respati Kajian Stilistika Sastra”.

Zikri Chaironi. 1610742027. Jurusan Sastra Minangkabau Fakultas Ilmu Budaya Universitas Andalas 2021.
Pembimbing I.Dr. Khairil Anwar, M. Si.. Pembimbing II. Drs. Wasana, M. Hum..

ABSTRAK

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh banyaknya muncul penggunaan gaya bahasa dan metafora yang dominan muncul dalam
lirik lagu yang diciptakan oleh Andra Respati. Lirik lagu yang diciptakan oleh Andra Respati berisikan tentang percintaan,
kekecewaan dan patah hati, dan merantau. Tujuan dari penelitian ini adalah mengkaji penggunaan gaya bahasa dan bentuk
metafora yang digunakan pencipta lirik lagu Minangkabau yang terdapat dalam empat buah album karya Andra Respati. Teori
yang digunakan untuk menganalisis data adalah stilistika. Metode yang digunakan adalah metode penelitian stilistika terhadap
teks lirik lagu Minang. Data dalam penelitian ini berupa frasa, kata, dan kalimat dalam lirik lagu yang diciptakan oleh Andra
Respati. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini dengan cara mengumpulkan empat album Andra
Respati dari tahun 2017 sampai dengan 2019, lalu mendengarkan lagu-lagu yang telah dipilih serta mentranskripsikan lagu-
lagu yang akan diteliti berdasarkan gaya bahasa ataupun metafora yang muncul. Berdasarkan hasil penelitian, ditemukan gaya
bahasa berdasarkan struktur kalimat: yaitu 5 antitesis dan 10 repetisi; berupa gaya bahasa retoris berupa 1 aliterasi, 4 asonansi,
3 eufemismus, 4 erotesis atau pertanyaan retoris, 3 hiperbola, dan 3 paradoks; berupa gaya kiasan yaitu 1 simile, 5
personifikasi, dan 3 ironi. Adapun metafora yang muncul secara keseluruhan ditemukan sebanyak 19 metafora antropomorfis,
1 metafora binatang, 14 metafora konkret ke abstrak, dan 2 metafora sinaestetik.

Kata kunci : Lirik lagu, gaya bahasa, metafora


819
CIN
t

“Tentang Anggun Nan Tongga: Memahami Puisi-Puisi Esha Tegar Putra Dalam Lipatan Kain”Analisis Intertekstual.

Cintya Cania 1610742025. Jurusan Sastra Minangkabau Fakultas Ilmu Budaya Universitas Andalas Andalas 2021.
Pembimbing I Drs. Wasana, M.Hum,. Pembimbing II Muchlis Awwali, SS,M.Si

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan makna puisi melalui hubungan intertekstual pada puisi Tentang Anggun Nan
Tongga karya Esha Tegar Putra dengan kaba Anggun Nan Tongga karya Ambas Mahkota. Penelitian ini memiliki dua tujuan.
Pertama, menganalisis pemaknaan puisi melalui pembacaan heuristik, pembacaan hermeneutik. Kedua, menjelaskan
bagaimana hubungan intertekstual yang terjadi antara puisi Tentang Anggun Nan Tongga karya Esha Tegar dengan kaba
Anggun Nan Tongga karya Ambas Mahkota. Penelitian ini menggunakan teori intertekstual untuk mengkaji hubungan antara
puisi dengan kaba. Metode yang digunakan dalam penelitian ini ialah metode analisis deskriptif, yakni persoalan dijelaskan
dengan menguraikan suatu pokok permasalahan agar memperoleh pengertian dan pemahaman yang tepat. Dari hasil analisis
pembacaan puisi 10 puisi bagian dari puisi Tentang Anggun Nan Tongga berdasarkan tahap-tahap pemaknaan puisi, maka
dapat dirangkum sebagai berikut bahwa dari ke 10 puisi ini memiliki satu tema yakni realitas kehidupan sosial . tema tersebut
meliputi : perjuangan cinta, perjuangan hidup, dan perselisihan. Hasil dari penelitian yang dilakukan, penulis dapat
menyimpulkan bahwa puisi Tentang Anggun Nan Tongga memiliki kaitan dengan kaba Anggun Nan Tongga karya Ambas
Mahkota. Kaitan tersebut berupa persamaan dan pertentangan. Persamaan berupa penamaan tokoh dan tema pada puisi dan
kaba. Pertentangan gagasan mengenai perjuangan cinta Anggun Nan Tongga dengan Puti Gondan Gondoriah, pertentangan
gagasan tentang karakter kepemimpinan serta pertentangan yang melatarbelakangi perselisihan antara Anggun Nan Tongga
dan Nangkodo Baha. Dari kaitan-kaitan tersebut maka dapat disimpulkan kaba Anggun Nan Tongga karya Ambas Mahkota
merupakan Hipogram puisi Tentang Anggun Nan Tongga karya Esha Tegar Putra.

Kata Kunci : Kaba, Puisi, Intertekstual.

819
CRI
l

LEKSIKON OSONGKAPALI DALAM TRADISI KEMATIAN PENGHULU DI NAGARI SUNGAI PATAI


KECAMATAN SUNGAYANG KABUPATEN TANAH DATAR

Cris Dina Rahmadani 1610742054

ABSTRAK

Objek dari penelitian ini adalah tradisi osongkapali di Nagari Sungai Patai Kecamatan Sungayang Kabupaten Tanah Datar.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengklasifikasikan bentuk dan makna leksikon yang ada pada tradisi osongkapali.
Teori yang dipakai pada penelitian ini adalah teori antropilinguistik sebagai teori utama dan teori linguistik lainnya sebagai
pendukung. Adapun metode dan teknik pengumpulan data pada penelitian ini adalah metode cakap dengan teknik dasar teknik
pancing dan teknik lanjut teknik cakap semuka dan dalam tahap ini juga dipakai teknik rekam dan teknik catat. Selanjutnya,
metode dan teknik yang digunakan dalam menganalisis data adalah metode padan translational dengan menggunakan teknik
dasar pilah unsur penentu. Metode dan teknik penyajian hasil analisis data adalah menggunakan metode informal. Berdasarkan
hasil analisis data yang telah dilakukan, ditemukan leksikon berupa kata, frasa dan klausa. Leksikon osongkapali berjumlah
tiga puluh empat (34) data. Data berupa kata terdiri dari sembilan belas (19), tiga belas (13) berupa kata tunggal, tiga (3) kata
kompleks, dan satu (1) kata majemuk. Data berupa frasa berjumlah enam belas (16) data, terdiri dari empat belas (14) frasa
endosentrik atributif dan tiga (3) frasa koordinatif. Selanjutnya, data berupa klausa sebanyak tiga (3) data. Dari seluruh data
yang didapatkan ada yang bermakna, leksikal, gramatikal, dan kultural.

Kata kunci: leksikon, antropolinguistik, tradisi, osongkapali


819
FIK
i

IMPLIKATUR DI DALAM TEKS "PASAMBAHAN MAANTAAN SIRIAH” DI NAGARI SALIMPAT


KABUPATEN SOLOK TINJAUAN PRAGMATIK

FIKO DESEMBRA 1510742013

ABSTRAK

Penelitian ini berjudul “Implikatur di dalam Teks Pasambahan Maantaan Siriah di Nagari Salimpat Kabupaten Solok (Tinjauan
Pragmatik)”. Penelitian ini bertujuan untuk: a) Mengumpulkan tuturan yang mengandung Implikatur di dalam Teks
Pasambahan Maantaan Siriah di Nagari Salimpat Kabupaten Solok b) Mendeskripsikan makna-makna implikatur di dalam
Teks Pasambahan Maantaan Siriah di Nagari Salimpat Kabupaten Solok c) Mendeskripsikan fungsi bahasa di dalam makna
implikatur Pasambahan Maantaan Siriah di Nagari Salimpat Kabupaten Solok dan Penelitian ini berlokasi di Nagari Salimpat.
Teori yang digunakan untuk menganalisi data adalah pragmatik. Penelitian ini menggunakan tiga tahapan strategi, yaitu tahap
penyediaan data, tahap analisis data, dan tahap penyajian data. Pada tahap penyediaan data digunakan metode simak, dengan
teknik dasar sadap dan teknik lanjutannya yaitu teknik simak libat cakap. Pada tahap analisis data digunakan metode padan,
dengan teknik dasar teknik Pilah Unsur Penentu (PUP), serta teknik lanjutan Teknik Hubung Banding Membedakan (HBB).
Pada tahap penyajian data digunakan metode informal dan nonformal. Data yang dianalisis ada 27 buah data, yang merupakan
bentuk tuturan yang mengandung implikatur di dalamnya. Dari 27 data tersebut, ditemukan 13 makna implikatur, yaitu: (1)
makna memberitahu; (2) makna meminta izin; (3) makna menolak; (4) makna menegaskan; (5) makna menyetujui; (6) makna
meminta maaf; (7) makna meminta maaf; (8) makna menjelaskan; (9) makna menyarankan; (10) makna penghormatan; (11)
makna menyarankan; (12) makna bertanya dan (13) makna menyuruh. Fungsi bahasa pada 27 data tersebut, ditemukan
sebanyak enam (6) data pada fungsi personal, enam (6) data pada fungsi regulator, tiga (3) data pada fungsi interaksional,
empat (4) data pada fungsi informatif, tiga (3) data pada fungsi heuristik, dua (2) data pada fungsi instrumental.

Kata Kunci: pragmatik, implikatur, teks, pasambahan, maantaan siriah, Nagari Salimpat

819
DEV
g

Gaya Bahasa dalam Lirik Lagu Minang Bertema kasih Sayang Sepasang Kekasih Ciptaan Agusli Taher

Devi Naswita 1610742036

ABSTRAK

Agusli Taher merupakan seorang maestro musik lagu Minang yang terkenal. Lagu-lagunya digemari oleh kalangan anak muda
bahkan orang tua, karena lagunya yang penuh dengan makna. Tidak hanya itu dalam lirik lagu Agusli Taher banyak
perumpamaan atau ketidaklangsungan ekspresi yang kadang-kadang tidak dipahami pendengar. Serta pada lirik-lirik lagunya
memiliki banyak kata-kata yang tersirat yang berkaitan dengan kasih sayang. Tujuan penelitian ini adalah untuk menjelaskan
gaya bahasa yang terdapat dalam lirik lagu yang diciptakan oleh Agusli Taher bertemakan tentang kasih sayang sepasang
kekasih. Teori yang digunakan untuk menganalisis data adalah stilistika. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif
kualitatif. Data dalam penelitian ini berupa frasa, kata, dan kalimat dalam lirik lagu yang diciptakan oleh Agusli Taher. Teknik
Pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini dengan cara melihat judul-judul lagu yang diciptakan Agusli Taher,
mencari dan mendengarkan seluruh lagu-lagu yang telah dipilih serta mentranskripsikan dan mentransliterasikan lagu-lagu
yang akan diteliti. Berdasarkan hasil temuan penelitian, menunjukkan bahwa ditemukannya diksi yang berkaitan dengan tema
kasih sayang ciptaan Agusli Taher, diksi yang muncul itu berkaitan dengan rindu dan patah hati. Untuk gaya bahasa, yang
sering muncul dalam lagu-lagu ciptaan Agusli Taher adalah personifikasi, metafora, alegori, dan repetisi. Dari seluruh lagu
yang dianalisis penggunaan personifikasi terdapat dalam 10 lagu, metafora terdapat dalam 11 lagu, alegori terdapat dalam 8
lagu, repetisi terdapat dalam 10 lagu, ironi terdapat dalam 1 lagu, simile terdapat dalam 2 lagu, serta hiperbola terdapat dalam 1
lagu. Adapun citraan yang muncul dalam lagu-lagunya adalah citraan visual, auditif, pendengaran dan penciuman.

Kata kunci : Agusli Taher, lirik lagu, gaya bahasa, stilistika


819
DAN
d

“Dokumentasi dan Klasifikasi Folklor Di Nagari Siguntur Kabupaten Dharmasraya”.

Dandi Irawan 2021 Jurusan Sastra Minangkabau Fakultas Ilmu Budaya Universitas Andalas, Pembimbing I: Eka
Meigalia, S. Hum, M. Hum. Dan Pembimbing II: Muchlis Awwali, S.S., M.Si.

ABSTRAK

Adapun yang melatarbelakangi penelitian ini adalah minimnya pengetahuan dan rasa ingin tahu masyarakat tentang folklor
yang ada di Nagari Siguntur. Padahal wilayah ini mempunyai perjalanan masa lalu yang sangat penting bagi Kabupaten
Dharmasraya. Tujuan peneliti yakni mendokumentasikan folklor yang ada di kenagarian Siguntur. Penelitian ini menggunakan
metode kualitatif dengan pendekatan folklor. Ada 3 tahap dalam penelitian Folklor yakni: pertama, tahap pra penelitian
ditempat, kedua, penelitian ditempat yang sesungguhnya dan ketiga, cara pembuatan naskah Folkor bagi pengarsipan. Teknik
pengumpulan data dilakukan dengan studi lapangan wawancara, pengujian data kebenaran wawancara, dan alat bantuan bagi
daya pengamatan. Berdasarkan penelitian yang dilakukan maka ada tiga bagian folklor yang terdapat di kenagarian Siguntur.
Data diklasifikasikan ke dalam 3 bagian folklor, yaitu: folklor lisan terdapat 12 data, folklor sebagian lisan terdapat 12 data,
dan folklor bukan lisan terdapat 11 data.

Kata kunci: dokumentasi, klasifikasi, Folklor, Padang Roco, Nagari Siguntur Dharmasraya.

819
DES
s

“Struktur Fisik Dan Struktur Batin Dalam Lirik Lagu Pop Minangkabau Ciptaan Sexri Budiman”.

Dessy Ariska. 1610741005. Jurusan Sastra Minangkabau Fakultas Ilmu Budaya Universitas Andalas. 2021.
Pembimbing I. Yerri Satria Putra, S.S., M.A.. Pembimbing II Pramono, M.Si., Ph.D.

ABSTRAK

Lirik lagu yang menjadi objek penelitian ini adalah lirik lagu yang diciptakan oleh Sexri Budiman. Lagu yang diciptakan oleh
Sexri Budiman sekarang banyak dinyanyikan oleh penyanyi pendatang baru dalam dunia permusikan di Minang saat ini.
Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan susunan struktur dalam lirik-lirik lagu ciptaan Sexri Budiman dan
mengklasifikasikan berbagai macam ekspresi yang terkandung dalam lirik-lirik lagu karya Sexri Budiman. Teori yang
digunakan untuk menganalisis lirik lagu ini ialah teori strukturalisme. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalam
metode penelitian analisis puisi dan teknik yang digunakan melalui tiga tahap. Pertama teknik pengumpulan data dilakukan
dengan memilih sepuluh buah lirik lagu untuk dijadikan sampel dan kemudian diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia.
Kedua tahap analisis dengan menentukan unsur pembangun serta makna dari sepuluh lirik lagu tersebut. Ketiga tahap-tahap
penyajian hasil analisis data secara deskriptif, hingga memperoleh makna. Berdasarkan analisis yang dilakukan, sepuluh lirik
lagu tersebut dibangun dengan unsur-unsur yang terdapat dalam struktur fisik berupa diksi, pencitraan, gaya bahasa, sajak,
pengulangan bunyi dan struktur batin berupa tema, perasaan, nada dan suasana, dan amanat. Unsur-unsur tersebut menjelaskan
bahwa kesepuluh lagu tersebut mengandung makna kesedihan dan kekecewaan karena ditinggalkan oleh orang yang sangat
disayanginya.

Kata kunci: Sexri Budiman, struktural, lirik lagu Minang


819
DIO
a

ASAL-USUL NAMA OBJEK WISATA ALAM DI NAGARI SILOKEK KECAMATAN SIJUNJUNG KABUPATEN
SIJUNJUNG

DIO NOVELNA PUTRA 1410742012

ABSTRAK

Penelitian ini dilakukan berdasarkan kenyataan bahwa cerita asal-usul dari penamaan tempat objek wisata alam di Nagari
Silokek sudah banyak masyarakat yang tidak mengetahuinya. Penelitian ini bertujuan mendokumentasikan,
mengklasifikasikan, dan menganalisis motif cerita asal-usul penamaan objek wisata alam di Nagari Silokek. Pendekatan yang
digunakan dalam penelitian ini adalah historis-geografis dan folklor dengan metode penelitian kualitatif. Adapun teknik
pengumpulan data penelitian ini melalui teknik observasi, studi pustaka, wawancara, dan perekaman. Penelitian ini
mengemukakan 9 cerita dan dapat diklasifikasikan menjadi 6 buah motif cerita. Dari 6 motif dari 9 klasifikasi cerita. 1 buah
motif topografi; 2 buah motif gabungan geografis dan nama tumbuhan; 3 buah motif gabungan topografi dan legenda; 1 buah
motif gabungan topografi dan nama binatang; 1 buah motif gabungan topografi dan nama benda; 1 buah motif gabungan
geografis dan nama benda Enam motif tersebut yaitu berdasarkan gabungan topografi dan geografis (Ngalau Talago);
gabungan geografis dan nama tumbuhan (Air Terjun Palange, Air Terjun Batang Taye,; gabungan topografi dan legenda
(Pulau Andam Dewi, Air Terjun Sangkiamo, Ngalau Saribu); gabungan topografi dan nama binatang (Ngarai Cigak););
gabungan geografis dan benda (Pantai pasir putih).

Kata kunci : cerita, asal-usul, tempat wisata, Nagari Silokek, motif, klasifikasi.

819
EGY
t

“Tradisi Bakaua di Tabek Nagari Sijunjung, (Analisis Fungsional).

Egy Aprinata. 2021. Jurusan Sastra Minangkabau. Fakultas Ilmu Budaya. Universitas Andalas, Padang. Pembimbing
I: Dr. Khairil Anwar, M.Si. dan Pembimbing II: Dr. Satya Gayatri, M.Hum.

ABSTRAK

Penelitian ini dilatarbelakangi untuk mengungkap fungsi dari tradisi Bakaua yang terdapat di Tabek Nagari Sijunjung. Tradisi
Bakaua merupakan sebuah tradisi yang dilakukan oleh masyarakat setempat (Tabek) dengan cara makan bersama setelah hasil
panen didapat. Makan bersama dilakukan oleh masyarakat Tabek dan daerah selingkar Nagari Sijunjung. Tradisi Bakaua ini
merupakan salah satu bentuk rasa syukur kepada Allah SWT atas rezeki yang diberikan kepada masyarakat berbentuk panen
padi. Penelitian ini membahas tentang (a)prosesi pelaksanaan Tradisi Bakaua di Tabek Nagari Sijunjung (b)fungsi Tradisi
Bakaua di Tabek Nagari Sijunjung. Teori yang digunakan yaitu teori fungsional yang dikemukakan oleh R. William Bascom.
Informan penelitian dipilih berdasarkan kriteria yang layak. Informan-informan tersebut adalah pemuka masyarakat yang
terdiri dari ninik mamak, alim ulama, cerdik pandai tokoh masyarakat lainnya di Nagari Tabek. Jenis data dari penelitian ini
adalah data primer dan sekunder. Data didapatkan dari wawancara, observasi, studi pustaka/dokumen. Analisis. Analisis data
dilakukan dengan teknik pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan menarik kesimpulan. Dari penelitian ini
ditemukan bahwa tradisi Bakaua di Tabek Nagari Sijunjung merupakan wujud syukur kepada Allah SWT atas limpahan rezeki
dan hasil panen padi yang diperoleh oleh para petani. Tradisi Bakaua dilaksanakan setiap hari Senin setelah sholat Dzuhur.
Renteran prosesi ini adalah musyawarah, gotong royong, membantai kerbau, memasak daging kerbau, randai, arak-arakkan,
tari pasambahan, makan bersama, dan penutupan acara.

Kata Kunci: tradisi lisan, Bakaua, Fungsi, Minangkabau.


819
FAD
p

PENAMAAN KAMPUNG DI KECAMATAN BAYANG KABUPATEN PESISIR SELATAN (KAJIAN ETIMOLOGI)

Fadliyah 1610742014

ABSTRAK

Masalah yang dibahas dalam penelitian ini yakni 1) apa bentuk nama-nama kampung di Kecamatan Bayang Kabupaten Pesisir
Selatan, dan 2) bagaimana asal-usul penamaan kampung di Kecamatan Bayang Kabupaten Pesisir Selatan secara etimologi.
Tujuan dari penelitian ini adalah mendeskripsikan bentuk nama-nama kampung di Kecamatan Bayang Kabupaten Pesisir
Selatan dan menjelaskan asal-usul penamaan kampung di Kecamatan Bayang Kabupaten Pesisir Selatan secara etimologi.
Teori dasar yang digunakan dalam penelitian ini yaitu bentuk satuan lingual kata, satuan lingual frase, etimologi, dan semantik.
Dalam pengumpulan data, peneliti menggunakan metode cakap yang digunakan untuk mendapatkan informasi mengenai asal
usul nama kampung di Kecamatan Bayang Kabupaten Pesisir Selatan. Untuk menjawab rumusan masalah yang pertama, yaitu
bentuk-bentuk nama kampung di Kecamatan Bayang Kabupaten Pesisir Selatan, peneliti menggunakan metode agih yang
digunakan untuk membagi satuan lingual nama-nama kampung di Kecamatan Bayang menjadi beberapa unsur, sehingga
ditemukan bentuk nama-nama kampung berupa satuan lingual kata berdasarkan proses pembentukan katanya dan satuan
lingual frase. Pada rumusan masalah kedua, yaitu asal-usul nama kampung secara etimologi, peneliti menggunakan metode
padan referensial yang digunakan untuk mengetahui unsur yang di acu oleh satuan lingual nama kampung. Selanjutnya,
penyajian hasil analisis data disajikan dengan teknik informal dan formal yaitu menggunakan kata-kata biasa dan
menggunakan tabel dan simbol. Berdasarkan hasil penelitian, ditemukan bentuk nama kampung di Kecamatan Bayang
Kabupaten Pesisir Selatan berupa satuan lingual kata berdasarkan proses pembentukan kata dan satuan lingual frase. Pada
bentuk satuan lingual kata, ditemukan empat dari enam proses pembentukan kata, yaitu (i) derivasi zero, (ii) afiksasi, (iii)
komposisi, dan (iv) abreviasi. Pada bagian satuan lingual frase ditemukan frase endosentris modifikatif yaitu frase dengan inti
nomina. Kemudian, asal usul penamaan kampung secara etimologi diklasifikasikan menjadi tiga, yakni (i) penamaan
berdasarkan unsur alam, (ii) penamaan berdasarkan keadaan dan harapan, (iii) penamaan berdasarkan proses berdirinya.

Kata Kunci: satuan lingual, penamaan, etimologi, semantic

819
FIT
n

NAMA-NAMA HEWAN DALAM BUKU PANTUN MINANG DUA BAHASA GUBAHAN MUSRA DAHRIZAL:
TINJAUAN STILISTIKA

FITRI SRI NENGSIH

ABSTRAK

Masyarakat Minangkabau kaya akan sastra lisan salah satunya adalah pantun. Pantun dalam masyarakat Minangkabau banyak
memakai nama-nama hewan. Ini dapat kita lihat bahwa banyak pantun Minang yang terdapat diksi hewan di dalamnya. Pantun
jenaka merupakan ragam pantun Minangkabau yang menggunakan diksi tentang hewan.Penelitian ini bertujuan untuk
mendeskripsikan dan menjelaskan penggunaan diksi tentang hewan dan gaya bahasa yang diindikasikan melalui penggunaan
diksi tentang hewan dalam pantun-pantun Minangkabau dalam Buku Pantun Gubahan Musra Dahrizal. Metode penelitian yang
digunakan adalah metode penelitian kepustakaan dengan mengaplikasikan teori stilstika dalam analisis data. Sumber data
dikumpulkan melalui proses pembacaan terhadap buku Pantun Mianngkabau Dua bahasa Gubahan Musra dahrizal (2016).
Hasil penelitian menunjukan bahwa pantun jenaka menggunakan beberapa diksi tentang hewan yang dikemas menjadi lima
macam gaya bahasa. Kelima macam gaya bahasa yang muncul adalah repetisi 34%,paradoks 27 %,ironi 21%, sarkasme 13,5%,
dan personifikasi 5%. Temuan ini mengindikasikan bahwa masyarakat Minangkabau cenderung menggunakan bahasa kiasan
dalam kehidupan, khususnya untuk mendeskripsikan tentang sifat-sifat yang kurang positif dalam kehidupan. Namahewan
menjadi kiasan untuk mengiaskan sifat-sifat kurang baik tersebut.

Kata kunci: Kritik Stilistika, Musra dahrizal, Pantun Jenaka, Nama-nama Hewan
819
OKT
a

Analisis Struktural Pantun Rusuah Anam Karat Karya Musra Dahrizal.

Oktavia, Fani. 2021. Program Studi Sastra Minangkabau, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Andalas.

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis struktur fisik dan struktur batin puisi yang terdapat pada pantun rusuah anam karat
karya Musra Dahrizal yang bertemakan tentang percintaan. Manfaat penelitian ini (1) sebagai wujud pelestarian terhadap
pantun berbahasa Minangkabau yang merupakan bentuk ungkapan seseorang dalam berkomunikasi yang baik, (2) sebagai
warisan budaya dunia yang memiliki arti penting bagi masyarakat yang telah diakui oleh UNESCO agar pantun tidak asing
bagi kalangan masyarakat. Landasan teori yang digunakan adalah teori struktur fisik dan struktur batin oleh Herman J.Waluyo.
Penelitian ini menggunakan pendekatan analisis deskriptif untuk analisis unsur fisik dan batin puisi. Untuk mengumpulkan
data digunakan teknik studi pustaka. Dalam penelitian ini sumber data yang digunakan sebagai objek analisis menggunakan
pantun dari kumpulan pantun rusuah anam karat karya Musra Dahrizal. Hasil penelitian yang didapatkan terdapat unsur fisik
dan unsur batin pada kumpulan pantun rusuah anam karat karya Musra Dahrizal. Temuan dari unsur fisik terdapat empat yaitu
(1).Diksi (2).Pengimajian (3).Kata konkret dan (4).Bahasa figuratif. Sedangkan temuan dari unsur batin terdapat empat unsur
yaitu(1).Tema (2).Perasaan (3).Nada dan suasana dan (4).Amanat (pesan). Yang mendominasi dalam temuan penelitian ini
adalah unsur fisik dan batinnya, unsur fisik mendominasikan penggunaan diksi yang digunakan penyair, sedangkan unsur batin
yang mendominisi yaitu rasa dalam pantun bagaimana seorang penyair menyampaikan rasa kepada pembaca melalui tulisan.

Kata Kunci: Pantun, unsur fisik, unsur batin.

819
FIB
p

“Penggunaan Kata Sapaan Kekerabatan di Nagari Ampalu Kecamatan Koto Salak Kabupaten Dharmasraya”.

Fibra Silpajri, 1710743009, Prodi Sastra Minangkabau Fakultas Ilmu Budaya Univesitas Andalas, Padang 2021.

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bentuk-bentuk kata sapaan kekerabatan yang ada di Nagari Ampalu dan
menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi kata sapaan kekerabatan yang ada di Nagari Ampalu. penelitian ini
menggunakan teori sapaan yang dikemukakan oleh Chaer dan pendekatan variasi bahasa dikemukakan oleh Wijana dan
metode yang digunakan yaitu Metode pengumpulan data menggunakan metode cakap dan metode simak, metode cakap
dengan teknik lanjutannya teknik cakap semuka, teknik pancing, teknik rekap dan teknik catat. Dan metode simak dengan
teknik lanjutannya yaitu, teknik sadap dan teknik Simak Bebas LIbat Cakap (SLBC). Metode analisis data menggunakan
metode padan pragmatik dan tranlasional dengan teknik dasar Pilih Unsur Penentu (PUP), dan teknik lanjutan teknik Hubung
Banding Membedakan (HBB) dan teknik Hubung Banding Menyamakan (HBS). Terakhir, didalam menyajikan hasil analisis
digunakan metode informal. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa sistem sapaan di Nagari Ampalu terbagi atas dua,
yaitu sapaan berdasarkan kekerabatan dan nonkekerabatan. Sapaan kekerabatan terdapat 57 sapaan, sapaan nonkekerabatan
terdapat 4 sapaan bidang agama, sapaan bidang adat menggunakan sapaan yang sama seperti kata sapaan kekerabatan yang
digunakan oleh masyarakat Nagari Ampalu untuk menyapa, 13 sapaan umum. Faktor-faktor yang mempengaruhi penggunaan
kata sapaan di Nagari Ampalu ialah Faktor ekonomi.

Kata kunci : kata, sapaan, bahasa, penggunaan.


819
FIK
k

KATA SAPAAN KEKERABATAN BERBAHASA MINANGKABAU DI NAGARI PONDOK PARIAN


KECAMATAN LUNANG KABUPATEN PESISIR SELATAN TINJAUAN: SOSIOLINGUISTIK

FIKA LEONY FERLITA 1710743017

ABSTRAK

Masalah yang akan dijelaskan pada skripsi ini adalah tentang bentuk penggunaan kata sapaan kekerabatan. Tujuan dari
penelitian ini pertama yaitu, mendeskripsikan kata sapaan kekerabatan berbahasa Minangkabau yang digunakan oleh
masyarakat di Nagari Pondok Parian. Kedua yaitu menganalisis fungsi kata sapaan kekerabatan di Nagari Pondok Parian.
Penelitian ini dilakukan dalam tiga tahap yaitu, pertama : pengumpulan data, yang dilakukan menggunakan metode simak dan
metode cakap. Teknik dasar yang digunakan adalah teknik sadap. Dan teknik lanjutannya menggunakan teknik SLC, dan
dilanjutkan menggunakan teknik rekam dan catat. Kedua: analisis data, penelitian ini menggunakan metode menggunakan
metode padan pragmatik dan padan translasional. Dan teknik lanjutannya Teknik Hubung Banding (HBB) dan Teknik Hubung
Banding Menyamakan (HBS), Ketiga: penyajian hasil penelitian, yaitu menggunakan metode informal. Sumber data penelitian
ini adalah masyarakat asli Nagari Pondok Parian Kecamatan Lunang Kabupaten Pesisir Selatan. Ditemukan bentuk kata sapaan
berdasarkan kekerabatan di Nagari Pondok Parian terdapat sebanyak 58 kata, yaitu puyang, nenek, ayek, nun, gaek, ibung,
mak, bunda, amak, mak su, mak tih, mak cik, mak ndah, wan, cu, andung, tih, ngah, udoa, abang, kak lung, buyong, bosu, nen
atau onen, uning, ne, caning, nah, kakak, ayuk, supek, sebut nama, pik, adik, sebut nama, cucong, sebut nama, dai, bak, ayah,
pak aku, apa, etek, uni, mak ngah, mak cik, mak su, mak wo, pak cik, pak dang, pak wo, nak, mantung, sebut nama, pak, bak,
mak, udoa, onang, onen, matuo, etek, dan ante. Sapaan-sapaan dalam tuturan masyarakat Nagari Pondok Parian dipengaruhi
oleh hubungan kekerabatan karena keturunan dan perkawinan.

Kata kunci : Kata sapaan, Hubungan kekerabatan, Nagari Pondok Parian

819
HAM
c
“ Cerita Sakral Di Naari Tanjung Bonai Aur Selatan Analisis Fungsi” .
Hamza Afra Joneidi 2021 Jurusan Sastra Minangkabau Fakultas Ilmu Budaya Universitas Andalas, Pembimbing I:
Drs. Wasana, M. Hum. Dan Pembimbing II: Muchlis Awwali, S.S., M.Si.

ABSTRAK

Penelitian ini memiliki tiga objek yaitu Cerita Orang Bunian, Anak Oteh, dan Si Gorah yang ada di Kenagarian Tanjung Bonai
Aur Selatan. Ketiga Objek ini merupakan bagian dari cerita sakral yang ada di tengah masyarakat Tanjung Bonai Aur Selatan.
Alasannya karena ketiga cerita tersebut masih di anggap nyata dan dipercayai keramat oleh Si Pencerita. Tujuan penelitian ini
adalah memberikan penjelasan tentang bagaimana bentuk dan fungsi dari ketiga cerita tersebut di tengah masyarakat Tanjung
Bonai Aur Selatan. Cerita ini juga dipercayai nyata oleh sebagaian besar masyarakat Tanjung Bonai Aur Selatan. Metode
dalam penelitian ini yaitu metode kualitatif dengan melakukan dokumentasi dan analisis fungsi. Penelitian ini mengangkat
Teori Fungsi dari Bascom sebagai alat untuk menganalisis ketiga cerita tersebut. Hasil dari analisis tersebut menyatakan dua
fungsi dari Bascom tersebut masih hidup dalam ketiga cerita tersebut. Hasil analisis tersebut juga menunjukkan bahwa terdapat
satu fungsi baru pada dua dari ketiga objek tersebut.

Kata Kunci: Foklor, Cerita Sakral, Analisis Fungsi, Tanjung Bonai Aur Selatan.
819
HEN
i
Interpretasi Terhadap penggunaan majas satire pada Novel Salah Pilih karya Nur St Iskandar
Hensi Putri. BP. 1710742022. Jurusan Sastra Minangkabau. Fakultas Ilmu Budaya. Universitas Andalas. Padang 2021

ABSTRAK

Gaya bahasa merupakan unsur yang esensial dalam menyampaikan pikiran dan perasaan pengarang. Melaui gaya bahasa,
pemikiran pengarang dibungkus dengan bahasa yang indah. Satire merupakan salah satu majas yang sering digunakan
pengarang. Digunakannya satire menandakan terdapat pesan atau makna yang tidak bisa diungkapkan secara langsung.
Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan dan memahami pikiran dan perasaan pengarang yang dikemukakan melalui
penggunaan majas satire pada novel Salah Pilih. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah Stilistika. Metode
pengumpulan data dilakukan dengan membaca dan mencatat ungkapan satire yang terdapat dalam novel Salah Pilih. Metode
analisis data dilakukan dengan menafsirkan majas satire bertolak pada konsep bungkus yang membungkus inti pemikiran
sebagaimana dinyatakan dalam teori stilistika. Hasil penelitian menemukan terdapat beberapa kutipan satire yang terdapat
dalam novel Salah Pilih. Penelitian ini menyimpulkan bahwa satire menjadi sarana pengarang untuk mengungkapkan sesuatu
yang tidak bisa diungkapkan secara lugas.

Kata kunci: novel, gaya bahasa, bungkus pemikiran, perlawanan, satire

819
IRW
t
Tradisi Maondang bilalang di Kenagarian Kumanis Kecamatan Sumpur Kudus Kabupaten Sijunjung salah satu
Kearifan Lokal Minangkabau”
Irwandi/1410741022 (Pembimbing I: Dr.Khairil Anwar, S.S, M.Si, Pembimbing II: Muchlis Awwali, S. S, M.Si)

ABSTRAK

Maondang Bilalang adalah salah satu tradisi di daerah Kecamatan Sumpur Kudus khususnya Kumanis dan memiliki nilai-nilai
kearifan lokal pada setiap proses dan bahan-bahan yang terdapat ditradisi merendang belalang. Penelitian juga memaparkan
tentang bagaimana proses pengolahannya belalang menjadi masakan rendang belalang dan olahan lainnya. Berdasarkan cara
dan prosedur analisis data, penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan folklore yang mana objek yang diteliti
adalah sebuah proses dan makna yang terkandung dalam proses tersebut yang akan menghasilkan data deskriptif. Penelitian ini
mendeskripsikan proses pengolahan maondang bilalang dan nilai-nilai yang terkandung dalam proses maondang bilalang di
Kenagarian Kumanis. Partisipan dalam penelitian ini adalah masyarakat Kumanis. Dalam melakukan penelitian, peneliti
menggunakan teknik pengumpulan data yaitu observasi, dokumentasi dan wawancara yang mana instrument yang digunakan
untuk pengumpulan data, yakni lembar wawancara dan kamera handphone. Untuk menguji kebenaran data, peneliti mengambil
beberapa foto dalam setiap proses maondang bilalang. Dari hasil penelitian, ditemukan bahwa banyak nilai-nilai dan manfaat
yang bisa diperoleh dari tradisi maondang bilalang bisa membuat hama sawah bisa dikendalikan, hubungan rendang belalang
dengan islam, belalang makanan solidaritas kelompok dan olahan belalang sebagai ungkapan ikatan sosial.

Kata Kunci : Makanan tradisi, Maondang Bilalang, Kearifan lokal

819
ILH
m
METAFORA DALAM LIRIK LAGU MINANGKABAU CIPTAAN ALKAWI (TINJAUAN STILISTIKA)
Ilham 1610742018

ABSTRAK

Lirik lagu Minangkabau ciptaan Alkawi mengandung metafora-metafora yang khas dalam mengungkapkan tema-tema cinta.
Kekhasan metafora metafora yang dipakai menarik untuk di amati secara kajian stilistika. Objek penelitian ini yaitu lirik lagu
Minangkabau ciptaan Alkawi yang bertemakan cinta. Tujuan penelitian adalah menjelaskan penggunaan metafora pada lirik
lagu Minangkabau ciptaan Alkawi, serta menjelaskan hubungan penggunaan metafora dan ciri pribadi Alkawi. Penelitian ini
menggunakan teori stilistika. Metode yang di pakai pada penelitian ini yaitu metode penelitian stilistika. Teknik pengumpulan
data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu dengan cara mengumpulkan seluruh lirik lagu yang telah ditentukan dari akun
youtube miliknya, mendengarakan seluruh lagu yang diciptkannya, memilah-milah data yang relevan dengan tujuan penelitian,
mentranskripsi lagu-lagu yang akan diteliti, dan mentransliterasi semua lirik lagu yang akan diteliti. Hasil dari penelitian ini
yaitu terdapat 28 gaya bahasa metafora dari 20 lirik lagu bertemakan cinta ciptaan Alkawi. Penelitian ini menyimpulkan bahwa
metafora menjadi ciri khas Alkawi dalam menciptakan lirik lagu.

Kata kunci : lirik lagu, gaya bahasa metafora


819
IKB
k
Kata Sapaan Kekerabatan Dalam Masyarakat Minangkabau di Kecamatan Kamang Baru Kabupaten Sijunjung
Ikbal Raly Puta, Reniwati, Rona Almos

ABSTRAK

Tujuan dari penelitian ini yang pertama yaitu, mendeskripsikan kata sapaan kekerabatan yang digunakan oleh masyarakat di
Kecamatan Kamang Baru. Kedua yaitu, menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi penggunaan kata sapaan kekerabatan
di Kecamatan Kamang Baru. Teori yang digunakan dalam penelitian ini yaitu, teori sapaan yang dikemukakan oleh Chaer dan
pendekatan speaking yang dikemukakan oleh Hymes. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode
gabungan, antara metode simak dengan teknik dasar berupa teknik sadap, dan teknik lanjutan berupa teknik Simak Libat Cakap
(SCL) serta teknik catat. Dan metode cakap dengan teknik dasar berupa teknik pancing, dan teknik lanjutan berupa teknik
cakap semuka. Metode analisis data pada penelitian ini menggunakan metode padan dengan teknik dasar Pilah Unsur Penentu
(PUP), dan teknik lanjutan berupa teknik Hubung Banding Membedakan (HBB). Hasil analisis data pada penelitian ini,
ditemukan enam puluh enam (66) kata sapaan kekerabatan berdasarkan hubungan tali darah pada keluarga luas, yang
digunakan oleh masyarakat Minangkabau di Kecamatan Kamang Baru Kabupaten Sijunjung. Dengan rincian, 10 kata sapaan
digunakan untuk menyapa satu generasi di bawah ego. 4 kata sapaan digunakan untuk menyapa dua generasi di bawah ego.
Setelah itu, 20 kata sapaan digunakan untuk menyapa yang segenerasi dengan ego. Dan selanjutnya, 24 kata sapaan digunakan
untuk menyapa satu generasi di atas ego, sedangkan 8 kata sapaan lagi, digunakan untuk menyapa dua generasi di atas ego.
Terdapat 10 kata sapaan kekerabatan berdasarkan tali darah yang digunakan oleh masyarakat Minagkabau di Kecamatan
Kamang Baru yang memiliki persamaan. Faktor nonlinguistik, yang berupa faktor sosial dan faktor situasional menjaga faktor
utama terjadinya variasi pada kata sapaan yang digunakan masyarakat Minangkabau di Kecamatan Kamang Baru. Faktor
sosial yang mempengaruhi terjadinya variasi pada bentuk penggunaan kata sapaan kekerabatan di Kecamatan Kamang Baru
adalah umur, status sosial, tingkat pendidikan, tingkat ekonomi, serta jenis kelamin. Sementara itu, faktor situasional yang
mempengaruhi terjadinya variasi pada bentuk penggunaan kata sapaan kekerabatan di Kecamatan Kamang Baru adalah, siapa
yang berbicara, kepada siapa, kapan, dimana, dan mengenai masalah apa.

Kata kunci: Sapaan, Bahasa, Padan, Ego, dan faktor.

819
LIA
r
REPRESENTASI BUDAYA MINANGKABAU DALAM NOVELET DIJEMPUT MAMAK KARYA HAMKA:
TINJAUAN ANTROPOLOGI SASTRA
Lia Ovitasari (Pembimbing I: Drs. Wasana, M.Hum ; Pembimbing II: Muchlis Awwali, S.S., M.Si)

ABSTRAK

Novelet Dijemput Mamak merupakan karya sastra yang mengangkat latar budaya Minangkabau. Hamka mencoba memberikan
gambaran tentang kehidupan masyarakat Minangkabau dengan sangat komplek melalui novelet tersebut. Penelitian ini
bertujuan untuk mengungkap seluruh nilai budaya masyarakat Minangkabau yang direpresentasikan oleh Hamka dalam
novelet Dijemput Mamak dengan melakukan pengkajian mendalam. Penelitian terhadap novelet Dijemput Mamak karya
Hamka ini menggunakan tinjauan antropologi sastra. Antropologi sastra merupakan sebuah teori yang memahami sastra dari
sisi keanekaragaman budaya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif yang bersifat deskriptif.
Data-data yang diperoleh berupa kata- kata yang didapatkan dari teks sastra yaitu novelet Dijemput Mamak. Berdasarkan
penelitian yang dilakukan, maka terdapat beberapa bentuk budaya masyarakat Minangkabau yang direpresentasikan oleh
Hamka dalam novelet Dijemput Mamak terutama mengenai peran mamak terhadap kemenakan, hal tersebut terlihat dari
dominannya peran mamak yang dimunculkan dalam cerita, seperti pada saat mamak menjemput Ramah ke rantau untuk
berpisah dengan suaminya. Novel ini juga menggambarkan tentang perkawinan di Minangkabau, kehidupan urang sumando,
hubungan orang tua dan anak, kehidupan suami istri di rantau, musyawarah mufakat, dan budaya merantau yang ada pada
masyarakat Minangkabau.

Kata kunci: Hamka, Novel Dijemput Mamak, Representasi, Antropologi Sastra,Budaya Minangkabau.
819
YAS
p
Pengumpulan Bentuk dan Jenis Folklor di Kanagarian Saniang Baka Kabupaten Solok”
Yashirli Mulyadi (1610743001) Pembimbing I: Yerri Satria Putra, S.S., M.A. Pembimbing II: Eka Meigalia S.Hum,
M.Hum.

ABSTRAK

Skripsi ini merupakan penelitian mengenai bentuk dan jenis folklor yang ada di Kanagarian Saniang Baka Kecamatan X Koto
Singkarak Kabupaten Solok. Penelitian ini penting dilakukan karena narasumber dalam penelitian ini sudah tidak muda lagi.
Tujuan penelitian ini agar generasi muda dapat menjaga kebudayaan agar tidak punah. Metode yang digunakan dalam
penelitian ini adalah metode kualitatif dengan pendekatan folklor. Tahapan yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu dengan
tiga tahap penelitian, yaitu: pertama, tahap prapenelitian di tempat, kedua penelitian di tempat dan ketiga, cara pembuatan
naskah. Cara yang dilakukan untuk memperoleh bahan penelitian yaitu dengan wawancara dan pengamatan, pengujian
kebenaran data wawancara, dan pengumpulan dengan alat bantu rekam. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan 39 folklor
diantaranya : folklor lisan sebanyak 17, folklor setengah lisan sebanyak 13, dan folklor bukan lisan sebanyak 9.

Kata kunci : Folklor, bentuk dan jenis, Saniang Baka

819
MIL
n
NILAI DIDAKTIS TAKHYUL TENTANG WANITA HAMIL DI MINANGKABAU DOKUMENTASI DAN
ANALISIS
MildaYanti, 1710741016 Jurusan Sastra Minangkabau Fakultas Ilmu Budaya Universitas Andalas

ABSTRAK

Skripsi ini merupakan hasil penelitian mengenai takhyul atau kepercayaan rakyat seputar wanita hamil yang ada di Nagari
Alahan Panjang Kecamatan Lembah Gumanti Kabupaten Solok. Kepercayaan rakyat seputar wanita hamil di Nagari Alahan
Panjang ini menarik untuk diteliti mengingat keberadaan takhyul atau kepercayaan rakyat tersebut sudah mulai hilang selain
itu jumlah penutur dari takhyul tersebut sudah mulai berkurang dikarenakan penuturnya hanya orang tua dan minat generasi
muda terhadap takhyul tersebut sangat rendah dikhawatirkan jika tidak ada upaya pendokumentasian takhyul tersebut akan
hilang begitu saja. Tujuan dari penelitian ini adalah mendokumentasikan takhyul wanita hamil di Minangkabau dan melakukan
analisis nilai didaktis terhadap takhyul tersebut dengan menggunakan teori fungsi yang dikemukakan oleh Bascom. Penelitian
ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan folklor, dan melakukan tiga tahapan penelitian, yaitu: pertama pra
penelitian ditempat, kedua penelitian ditempat dan ketiga pembuatan naskah folklor bagi pengarsipan. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa dari 30 kepercayaan rakyat seputar wanita hamil memiliki nilai didaktis seperti nilai pendidikan moral,
nilai pendidikan sosial, dan nilai pendidikan religi.

Kata Kunci: Kepercayaan Rakyat, Nilai Didaktis, Minangkabau, Alahan Panjang.

819
NUR
t
TRADISI MAANTA PADI DALAM UPACARA PERKAWINAN DI NAGARI TARUANG-TARUANG,
KECAMATAN IX KOTO SUNGAI LASI, KABUPATEN SOLOK
NURHAYATI ASMI

ABSTRAK

Tradisi maanta padi yang terdapat di Nagari Taruang-Taruang, masih dipergunakan sampai sekarang ini oleh masyarakat
sebagai pembantu masyarakat yang baru melaksanakan pernikahan atau sebagai modal untuk menjalankan kehidupan baru
berumah tangga. Termasuk juga untuk mempertahankan adat istiadat serta tradisi manta padi yang masih ada di nagari taruang-
taruang sampai saat ini. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mempertahankan tradisi dan adat istiadat yang adadi nagari
taruang-taruang supaya bertahan dan bias dikenal oleh masyarakat luar. Metode yang digunakan adalah observasi mendekatkan
diri kepada informan, kemudian dilakukan penelitian lapangan dengan wawancara dan kemudian melakukan transkripsi dan
pengarsipan data dan menganalisis data yang telah didapat. Hasil dari penelitian ini tradisi manta padi sudah tidak bias
dihilangkan dan pisahkan dari masyarakat Taruang-Taruang, kalau sudah melaksanakan pesta pernikahan bagi yang laki- laki
dan perempuan, berarti si laki-laki akan mengadakan tradisi manta padi karena saat mengadakan pesta perkawinan pada siang
hari, orang yang dating itu membawa padi dan padi yang didapat itu yang akan di antar kepada tempat perempuan.

Kata Kunci: Tradisi, Maanta padi, Taruang-Taruang, Pesta Perkawinan


819
NOV
a
“Analisis Fungsi Terhadap Tradisi Atik Jalan Tolak Bala Di Jorong Koto Tuo, Nagari Siguntur, Kecamatan Sitiung,
Kabupaten Dharmasraya”
Novia Ahni 2021 Jurusan Sastra Minangkbau Fakultas Ilmu Budaya Universitas Andalas. Pembimbing I: Pramono,
M. Si., Ph.D, Pembimbing II: Dr. Khanizar, S.S.n., M.Si.

ABSTRAK

Skripsi ini merupakan hasil penelitian mengenai Atik Jalan Tolak Bala yang ada di Jorong Koto Tuo, Nagari Siguntur,
Kecamatan Sitiung, Kabupaten Dharmasraya, pentingnya pewarisan sejak dini berguna untuk mempertahankan tradisi dan
warisan budaya secara turun temurun didalam kehidupan bermasyarakat. Tujuan dari penelitian ini adalah menjelaskan
bagaimana bentuk dan proses pelaksanaan tradisi atik jalan tolak bala dan menjelaskan bagaimana fungsi tradisi atik jalan tolak
bala bagi masyarakat di Jorong Koto Tuo. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan menggunakan pendekatan
kualitatif, sedangkan tipe penelitian yang digunakan adalah deskriptif. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan
menggunakan teknik observasi, wawancara dan perekaman. Hasil penelitian menujukkan bahwa tradisi atik jalan tolak bala
pada masyarakat sudah menjadi tradisi yang secara turun temurun dipertahankan dari generasi ke generasi di Jorong Koto Tuo.
Bentuk dan proses pelaksanaannya yaitu dengan melakukan ritual yang disertai dengan unsur-unsur yang wajib yaitu obat
berupa daun-daun empat macam (sidingin, cik-koghau, sitawau dan sikumpai). Ritual tersebut dilakukan dengan
menggabungkan unsur-unsur islam yang dipimpin oleh tetua kampung atau dukun kampung. Sedangkan fungsi dari tradisi atik
jala tolak bala sebagai fungsi religus, fungsi sosial, fungsi ekonomi dan sebagai media pengobatan di dalam masyarakat.

Kata kunci: Tradisi, Atik Jalan Tolak Bala

819
PER
k
“Kepercayaan Rakyat Seputar Alam Di Nagari Alahan Panjang Kecamatan Lembah Gumanti Kabupaten Solok”.
Perli Nomanza 2021 Jurusan Sastra Minangkabau Fakultas Ilmu Budaya Universitas Andalas, Pembimbing I: Drs.
Wasana, M. Hum Pembimbing II: Muchlis Awwali, S.S., M. Si.

ABSTRAK

Kepercayaan rakyat merupakan folklor sebagian lisan karena ungkapan kepercayaan rakyat terdiri atas pernyataan yang
bersifat lisan ditambah dengan gerak isyarat yang dianggap mempunyai makna gaib, salah satu bentuk ungkapan kepercayaan
rakyat adalah ungkapan larangan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan menggunakan pendekatan folklor serta
menganalisis menggunakan teori fungsi. Metode ini dilakukan dengan beberapa tahap yakni: pertama pra penelitian ditempat,
kedua penelitian ditempat sesungguhnya, ketiga cara pembuatan naskah folklor bagi pengarsipan dan keempat analisis data.
Penelitian ini juga menggunakan teknik pengumpulan data yang terdiri dari: pengamatan, wawancara, perekaman dan
pencatatan. Hasil didapatkan bahwa peneliti berhasil mengumpulkan 20 (dua puluh) jenis folklor tentang kepercayaan rakyat
seputar alam. Berdasarkan analisis fungsi maka dari 20 data kepercayaan rakyat tersebut terdapat 6 (enam) kepercayaan rakyat
sebagai sistem proyeksi, yakni sebagai alat pencerminan angan-angan suatu kolektif, 13 (tiga belas) kepercayaan rakyat
sebagai alat pendidikan anak, dan 1 (satu) sebagai alat pemaksa dan pengawas agar norma-norma masyarakat selalu dipatuhi
anggota kolektifnya.

Kata kunci: kepercayaan rakyat, dokumentasi, Nagari Alahan Panjang


819
FIL
t
TINDAK TUTUR DIREKTIF DALAM FILM SALISIAH ADAIK TINJAUAN PRAGMATIK
Filla Anggelia Putri 1710742020 Dosen Pembimbing Rona Almos, S.S., M.Hum. Jurusan Sastra Minangkabau Fakultas
Ilmu Budaya Universitas Andalas

ABSTRAK

Penelitian ini berjudul “Tindak Tutur Direktif Dalam Film Salisiah Adaik”. Tindak tutur direktif merupakan jenis tindak tutur
yang dipakai oleh penutur untuk menyuruh orang lain melakukan sesuatu. Adapun hal yang membuat peneliti tertarik untuk
melakukan penelitian ini, karena di dalam film Salisiah Adaik lebih banyak muncul tindak tutur direktif berbahasa
Minangkabau yang dituturkan oleh para pemain film. Perbedaan adat yang bertolak belakang antara adat di daerah
Payakumbuh dengan adat di daerah Pariaman, hal tersebut yang menimbulkan terjadinya tindak tutur direktif. Secara linguistik
tuturan-tuturan dalam film Salisiah Adaik mengandung jenis-jenis kalimat. Penelitian ini bertujuan untuk: 1) Mendeskripsikan
bentuk tindak tutur direktif dalam film Salisiah Adaik, 2) Mendeskripsikan jenis-jenis kalimat dalam tindak tutur direktif
dalam film Salisiah Adaik, 3) Mendeskripsikan fungsi tindak tutur direktif dalam film Salisiah Adaik. Teori yang digunakan
dalam penelitian ini adalah teori pragmatik dan teori sintaksis. Adapun metode dan teknik penyediaan data yang digunakan
dalam penelitian ini ialah metode simak dengan teknik simak bebas libat cakap (SBLC) dan teknik catat. Selanjutnya, metode
dan teknik yang digunakan dalam analisis data ialah metode padan pragmatik dan padan translasional dengan menggunakan
teknik dasar pilah unsur penentu (PUP) dan teknik hubung banding menyamakan (HBS). Terakhir, metode dan teknik
penyajian hasil analisis data menggunakan metode formal dan informal. Berdasarkan hasil analisis data ditemukan 6 bentuk
tindak tutur direktif, yaitu perintah, permintaan, kritikan, ajakan, nasihat dan larangan. Dari keenam bentuk tindak tutut direktif
tersebut ditemukan sebanyak 50 tuturan direktif. Jenis kalimat yang ditemukan dalam film Salisiah Adaik ada 5 jenis, yaitu
kalimat berita, kalimat tanya, kalimat perintah, kalimat langsung dan kalimat tidak langsung. Fungsi tindak tutur direktif yang
ditemukan dalam film Salisiah Adaik ada 10 fungsi, yaitu: 1) memerintah, 2) menyuruh, 3) mencegah, 4) meminta, 5)
mengajak, 6) mengingatkan, 7) menyindir, 8) menegur, 9) marah, dan 10) melarang.

Kata kunci: tindak tutur direktif, film Salisiah Adaik, jenis-jenis kalimat, fungsi tindak tutur direktif.

819
RIS
p
“Pendokumentasian Tradisi Lisan Badabuih Di Kabupaten Pesisir Selatan”.
Risha Syafnur 2021 Jurusan Sastra Minangkabau Fakultas Ilmu Budaya Universitas Andalas. Pembimbing I: Eka
Meigalia, S. Hum., M. Hum., Pembimbing II: Yerri Satria Putra, S. S., M. A.

ABSTRAK

Skripsi ini mengkaji tentang pendokumentasian tradisi lisan Badabuih di daerah Kabupaten Pesisir Selatan. Pentingnya
pewarisan budaya sedari kini sangat berguna untuk mempertahankan warisan budaya lokal agar dapat berkembang dan selalu
dikenal masyarakat. Tujuan penelitian pada skripsi ini berupa 1) Mendeskripsikan tradisi Badabuih di Kabupaten Pesisir
Selatan. 2) Mentranskripsikan tradisi Badabuih di Kabupaten Pesisir Selatan. Penelitian ini menggunakan pendekatan tradisi
lisan, dan menggunakan empat tahap penelitian, yaitu: pertama, prapenelitian di tempat; kedua, penelitian di tempat; ketiga,
identifikasi dan pengelolaan data; keempat, pelaporan. Hasil penelitian ini mendapatkan pendeskripsian dan pendokumentasian
mengenai Badabuih. Badabuih di Kabupaten Pesisir Selatan yang sekarang ada sejak tahun 1922. Badabuih ini merupakan
kesenian yang dari awal nya hadir sampai sekarang tetap masih dilestarikan. Badabuih adalah kesenian tradisional yang
melakukan uji kekebalan tubuh menggunakan benda tajam. Badabuih di Kabupaten Pesisir Selatan memiliki ciri khas sendiri
dari Badabuih di tempat lain. Badabuih disini diringi oleh Indang. Penampil Badabuih dan Indang masih orang yang sama.
Satu kali pertunjukan penampil Badabuih berjumlah 12 orang dan ditambah dengan kulipah 3 orang.

Kata kunci: Badabuih, tradisi lisan, kesenian.


819
RAF
a
ANALISIS SEMIOTIK TERHADAP ILUMINASI NASKAH KHUTBAHKOLEKSI SURAU SYEKH MATO AIA
PAKANDANGAN
Rafiq Gusly Abdul Razak, 1710743001

ABTRAK

Penelitian ini dilatar belakangi oleh ketertarikan penulis terhadap iluminasi yang terdapat pada naskah Khutbah Idulfitri dan
Iduladha yang merupakan salah satu dari naskah yang ada di Surau Syekh Mato Aia Pakandnagan. Naskah Khutbah Idufitri
dan Iduladha koleksi Surau Syekh Mato Aia Pakandangan merupakan naskah terpanjang saat ini dan memiliki iluminasi yang
banyak dan menarik. Permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini adalah apa saja makna yang terkandung di dalam
iluminasi yang terdapat di dalam naskah Khutbah Idufitri dan Iduladha koleksi Surau Syekh Mato Aia Pakandangan. Penelitian
ini bertujuan untuk mengetahui, mendeskripsikan dan menganilisis makna iluminasi yang terapat pada dalam naskah Khutbah
Idulfitri dan Iduladha koleksi Surau Syekh Mato Aia Pakandangan. Dalam pemaknaan simbol-simbol di dalam iluminasi
digunakan teori Semiotika Pierce. Dimana pada teori ini Pierce dengan segitia triadiknya yaitu sebuah trikotomi dasariah
mengenai relasi “menggantikan” di antara tanda dengan objeknya melalui interpretan. Representamen adalah suatu yang
bersifat indrawi atau material yang berfungsi sebagai tanda. Dari penelitian ini dapat disumpulkan bahwa iluminasi pada
naskah Khutbah Idulfitri dan Iduladha koleksi Surau Syekh Mato Aia Pakandangan, terinsipirasi dari ukiran rumah gadang dan
alam. Iluminasi pada pada naskah Khutbah Idulffitri dan Iduladha koleksi Surau Syekh Mato Aia Pakandangan tidak hanya
sebagai penghias belaka melainkan memiliki makna-makna yang memberi pengetahuan dan informasi terkait kehidupan.

Kata Kunci: naskah, iluminasi, Syekh Mato Aia, Semiotika, makna, tanda.

819
RAH
p
PENCITRAAN TOKOH IBU DALAM LIRIK LAGU-LAGU MINANG
Rahmi Livia Putri 1610742022 Jurusan Sastra Minangkabau Fakultas Ilmu Budaya Universitas Andalas

ABSTRAK

Mengenai sosok seorang ibu, di Minangkabau banyak di temukan pada karya sastra puisi berbentuk lirik lagu-lagu Minang.
Saat sekarang ini peran seorang ibu di Minangkabau banyak mengalami perubahan seiring perkembangan zaman. Perubahan
tersebut disampaikan pada lirik-lirik lagu Minang yang membahas tentang sosok seorang ibu. Sehingga tujuan dari penelitian
ini ialah menjelaskan struktur yang terdapat pada lirik lagu Minang yang bertemakan ibu dan menjelaskan bagaimana
pencitraan tokoh ibu pada lirik lagu tersebut. Teori yang digunakan untuk menganalisis data ialah menggunakan teori
struktural dan pencitraan. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Data dalam penelitian ini ialah lirik-lirik
dari lagu minang yang membahas tentang seorang ibu, yang di ambil pada akun-akun Youtube. Teknik pengumpulan data yang
digunakan dalam penelitian ini dengan cara mencari lagu-lagu yang bersangkutan di akun-akun youtube, mendengarkan dan
diterjemahkan kedalam bahasa Indonesia, kemudian di analisis menggunkan teori struktural, dengan menganalisis penokohan
seorang ibu yang terdpat pada liriknya. Dari penelitian ini terdapat dua bentuk struktur di dalamnya yakni batin dan fisik. Pada
aspek diksi, banyak gambaran tentang keadaan yang malang, menderita, dan juga bukti perjuangan. Untuk permajasan yang
sering muncul adalah: metafora, hiperbola, antitesis, personifikasi, alegori, simile, repetisi, dan anafora. Pada struktur batin,
dalam 20 lirik lagu yang diteliti semuanya bertemakan tentang kehidupan sebuah keluarga dan untuk rasa yang sering muncul
ialah rasa sedih dan kekecewaan. Ditemukanlah beberapa pencitraan terhadap tokoh ibu, yaitu sosok yang menderita dan
malang, dibutuhkan dan pelindung untuk anak-anaknya, pejuang untuk keluarganya, keras dalam mengambil keputusan untuk
anaknya, dan berjasa dalam kehidupan seorang anak.

Kata Kunci: Lirik Lagu, Ibu, Struktur, Citra, Perubahan


819
RIK
a
ANALISIS FONOLOGI BAHASA MINANGKABAU DI NAGARI MALORO KECAMATAN KAMANG BARU
KABUPATEN SIJUNJUNG
Riko Nanda Pratama 1610742010 Jurusan Sastra Minangkabau Fakultas Ilmu Budaya Universitas Andalas

ABSTRAK

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kekhasan bahasa Minangkabau di Nagari Maloro yang berbeda dengan bahasa
Minangkabau Umum (BMU). Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan bunyi bahasa Minangkabau di Nagari Maloro dan
mendeskripsikan fonem bahasa Minangkabau di Nagari Maloro. Adapun metode dan teknik yang digunakan dalam penelitian
ini: 1) tahap pengumpulan data menggunakan metode simak dan metode cakap, metode simak memiliki teknik dasar berupa
teknik sadap dan teknik lanjutannya yaitu teknik simak libat cakap, metode cakap mempunyai teknik dasar berupa teknik
pancing dan teknik lanjutannya berupa teknik cakap semuka; 2) tahap analisis data dengan menggunakan metode padan
artikulatoris dan metode padan translasional, dalam metode padan digunakan teknik dasar yaitu teknik pilah unsur penentu dan
teknik lanjutannya berupa hubung banding memperbedakan; 3) metode penyajian hasil analisis data yaitu menggunakan
penyajian formal dan penyajian informal. Dari hasil analisis data, ditemukan sembilan bunyi vokoid yaitu: [a], [i], [I], [u], [U],
[e], [ε], [o], dan [ɔ]; bunyi kontoid ada sembilan belas yaitu: [b], [c], [d], [g], [h], [j], [k], [l], [m], [n], [p], [r], [s], [t], [w], [y],
[ŋ], [ñ], dan [Ɂ]; bunyi diftong ada sembilan [ay], [aw], [oy], [uy], [ae] [ue], [ua], [ie], [ia]. Secara fonemik terdapat lima buah
fonem vokal yaitu: /a/, /i/, /u/, /e/, dan /o/. Semua fonem vokal dalam bahasa Minangkabau di Nagari Maloro berdistribusi
lengkap karena dapat menempati semua posisi pada kata dasar. Fonem vokal [i] mempunyai alofon [i] dan [I]; fonem vokal [u]
mempunyai alofon [u] dan [U]; fonem vokal [e] mempunyai alofon [e] dan [ε]; fonem vokal [o] mempunyai alofon [o] dan [ɔ].
Selanjutnya, fonem konsonan terdiri dari 18 buah yaitu: /b/, /c/, /d/, /g/, /h/, /j/, /k/, /l/, /m/, /n/, /p/, /r/, /s/, /t/, /ŋ/, ñ/, /w/, dan
/y/. Fonem konsonan [k] mempunyai alofon [Ɂ]. Fonem diftong ada sembilan yaitu: /ai/, /au/, /oi/, /ui/, ae/, /ue/, /ua/, /ie/, dan
/ia/. Selanjutnya, dalam bahasa Minangkabau di Nagari Maloro terdapat tidak berdistribusi lengkap.

Kata Kunci : Bahasa, Fonologi, Bunyi dan Fonem

819
SAD
d
DEIKSIS DALAM TEKS PIDATO BATAGAK GALA PANGHULU
Saddan Harun 1610742046 Jurusan Sastra Minangkabau Fakultas Ilmu Budaya Universitas Andalas

ABSTRAK

Penelitian ini berjudul “Deksis dalam Teks Pidato Batagak Gala Panghulu”. Penelitian ini bertujuan untuk (1) mendeskripsikan
jenis-jenis deiksis yang terdapat dalam teks pidato batagak gala panghulu (2) mendeskripsikan makna-makna deiksis yang
terdapat dalam teks pidato batagak gala panghulu. Teori yang digunakan untuk menganalisis data adalah pragmatik (Putrayasa,
2014). Penelitian ini menggunakan tiga tahapan, yaitu tahap penyediaan data, tahap analisis data, dan tahap penyajian data.
Pada tahap penyediaan data menggunakan metode simak dengan teknik dasarnya adalah teknik sadap dan teknik lanjutannya
yaitu teknik simak bebas libat cakap dan teknik catat. Tahap analisis data menggunakan metode padan yaitu padan referensial
dan padan translasional, dengan teknik dasar pilah unsur penentu, serta teknik lanjutan teknik hubung banding membedakan.
Untuk tahap penyajian data digunakan metode informal. Berdasarkan analisis data, ditemukan sebanyak 35 bentuk deiksis
yang diklasifikasikan ke dalam 6 jenis deiksis, yaitu: 2 deiksis persona, 2 deiksis penunjuk, 9 deiksis tempat, 1 deiksis waktu, 2
deiksis wacana, dan 19 deiksis sosial. Makna deiksis yang merupakan wujud dari perumusan acuan atau konteks deiksis yang
terdapat dalam teks pidato batagak gala panghulu dapat dilihat sebagai berikut ini: (1) deiksis persona mengacu terhadap peran
peserta dalam peristiwa bahasa, (2) deiksis penunjuk acuannya terhadap ganti penunjuk atau pronomina penunjuk, (3) deiksis
tempat pemberian bentuk pada lokasi menurut peserta dalam peristiwa bahasa, (4) deiksis waktu mengacu kepada titik atau
jarak waktu dipandang dari saat suatu ujaran terjadi, atau pada saat seorang penutur berujar, (5) deiksis wacana acuannya
kepada bagian-bagian tertentu dalam dalam wacana yang telah diberikan (sebelumnya) dan atau yang sedang dikembangkan
(yang akan terjadi), dan (6) deiksis sosial mengacu kepada aspek-aspek kalimat yang mencerminkan kenyataan- kenyataan
tertentu tentang situasi sosial ketika tindak tutur terjadi.

Kata Kunci: deiksis, teks, pidato


819
SAL
d

DINAMIKA PURUS SEBAGAI KAMPUNG KUMUH DI KOTA PADANG 1980-2020

SALSABILA MISKA AULIA 1610712024

ABSTRAK

Skripsi ini berjudul Dinamika Purus sebagai Kampung Kumuh di Kota Padang Tahun 1980-2020. Penelitian ini untuk melihat
dinamika kehidupan masyarakat yang tinggal di daerah kumuh (slum) di Kelurahan Purus, Kota Padang, sejak tahun 1980
sampai 2020. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses terbentuknya Purus sebagai salah satu daerah kumuh di Kota
Padang, mengkaji dinamika masyarakat Purus selama empat dekade (40 tahun) dan melihat peranan TBM Tanah Ombak
sebagai salah satu komunitas penggerak literasi bagi anak-anak dan remaja di Purus. Penelitian ini menggunakan pendekatan
sejarah dan metode sejarah. Penelitian ini dilakukan melalui studi pustaka dan studi lapangan wawancara. Studi pustaka
dilakukan untuk mengumpulkan sumber-sumber primer dan sekunder berupa data tertulis, arsip pemerintahan, dan koran
online. Adapun studi lapangan dilakukan dengan mewawancarai informan yang terkait dengan objek penelitian dengan
menggunakan metode sejarah lisan. Pada penelitian skripsi ini dapat disimpulkan, bahwa munculnya daerah kumuh di Kota
Padang bukanlah semata-mata disebabkan oleh rendahnya pendidikan dan perekonomian para perantau (urbanist), tetapi juga
karena terbatasnya akses mereka dalam pembangunan. Perhatian yang serius dan terus menerus terhadap masyarakat slum
perkotaan akan memberi ruang bagi mereka untuk meningkatkan taraf hidup dan kehidupan sosial-budaya mereka. Hasil
penelitian ini juga menunjukkan bahwa perkembangan yang dialami masyarakat yang tinggal di wilayah kumuh di Kelurahan
Purus sejak tahun 1980 mengalami perkembangan. Sejak terjadinya peningkatan arus urbanisasi mulai tahun 1980an, yaitu
semakin banyaknya masyarakat yang melakukan perantauan ke Kota Padang. Salah satu dampaknya adalah daerah Purus
menjadi salah satu daerah untuk menetap bagi para perantau yang berada dalam perekonomian dan pendidikan yang relatif
rendah. Kemudian, berkembangnya pantai Purus menjadi tujuan wisata pantai, membuka lapangan usaha baru masyarakat
Purus. Meskipun terjadi peningkatkan pendapatan msayarakat Purus, namun secara signifikan belum dapat merubah
kehidupannya menjadi lebih sejahtera. Seiring dengan itu, kehadiran Tanah Ombak pada tahun 2014 dengan program literasi
dan teaternya mencoba secara perlahan untuk mendisiplinkan anak-anak dan remaja Purus.

Kata Kunci: urbanisasi, kelurahan Purus, daerah kumuh (slum), dan Tanah Ombak.

819
SRI
v

VERBA DALAM PROSESI PERKAWINAN DI KENAGARIAN LIMAU GADANG KABUPATEN PESISIR


SELATAN

Sri Ardila 1610742002

ABSTRAK

Penelitian ini berjudul “verba dalam prosesi perkawinan di Kenagarian Limau Gadang Kabupaten Pesisir Selatan”. Penelitian
ini bertujuan untuk: a) mendeskripsikan jenis-jenis verba dalam prosesi perkawinan di Kenagarian Limau Gadang, b)
mendeskripsikan fungsi afiks pada verba dalam prosesi perkawinan di Kenagarian Limau Gadang, c) mendeskripsikan makna
dari verba dalam prosesi perkawinan di Kenagarian Limau Gadang. Teori yang digunakan dalam penelitian ini yaitu
morfologi. Teori morfologi yang terpakai dalam penelitian ini yaitu verba, seperti: verba bebas, verba berafiks, verba
bereduplikasi, verba intransitif dan verba transitif. Selain verba, fungsi dan makna (makna leksikal dan makna gramatikal) juga
dipakai dalam penelitian ini. Tiga metode dan teknik dalam penelitian ini, yaitu metode dan teknik penyediaan data; metode
cakap dengan teknik dasar pancing dan teknik lanjutan cakap semuka, teknik rekam dan teknik catat. Metode dan teknik
analisis data dalam penelitian ini, yaitu metode padan translational, dengan teknik dasar metode padan : teknik pilah unsur
penentu dan teknik lanjutan hubung banding. Metode penyajian hasil analisis data, yaitu: metode formal dan informal.
Simpulan dari penelitian ini yaitu: (1) ditemukan empat buah verba dasar bebas. Ditemukan lima puluh buah verba berafiks,
yaitu: berprefiks {ba-} sebanyak lima belas buah, yaitu seperti pada data 3) baretong ‘berhitung’, berprefiks {maN-} sebanyak
dua puluh tujuh buah, yaitu seperti pada data 4) maminang ‘meminang’, berjenis konfiks {maN-, -an} sebanyak delapan buah,
yaitu seperti pada data 1) mangabaan ‘mengabarkan’. Verba bereduplikasi berafiks sebanyak satu buah, yaitu berafiks dalam
bentuk prefiks {ba-} pada data 2) bakumpua-kumpua ‘berkumpul-kumpul’. Verba intransitif (tidak didampingi objek)
sebanyak sembilan belas buah yaitu; yaitu: seperti data (2). Verba transitif sebanyak 35, yaitu: seperti data (1). (2) fungsi afiks
yang berfungsi mengubah kelas kata dalam penelitian ini berjumlah 28 buah; (3) Pada penelitian ini ditemukan makna leksikal
sebanyak empat buah, makna gramatikal pada verba berafiks yang berjumlah sebanyak enam puluh empat buah. Masing-
masing afiks yang melekat pada verba tersebut memiliki makna yang berbeda, yaitu: (1) makna melakukan pekerjaan
berjumlah empat puluh tiga buah, (2) makna mengenakan atau memakai berjumlah dua buah, (3) makna menghasilkan atau
membuat berjumlah dua buah, (4) makna menyebabkan atau menjadikan berjumlah dua buah.

Kata Kunci: Kenagarian Limau Gadang, Kabupaten Pesisir Selatan, prosesi, perkawinan, Verba
819
SUS
s

SISTEM PEWARISAN TRADISI LISAN SALAWAT DULANG DARI GRUP SINAR BARAPI KE GRUP CAHAYA
BARAPI

SUSPERMITA AYU 1710742001 Pembimbing I : Eka Meigalia, S. Hum., M. Hum. Pembimbing II : Yerri Satria Putra
S.S., M. A. Jurusan Sastra Minangkabau Fakultas Ilmu Budaya Universitas Andalas

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan proses pewarisan Salawat Dulang dari grup Sinar Barapi ke grup Cahaya Barapi
serta mendeskripsikan formula teks yang diwariskan dari grup Sinar Barapi ke grup Cahaya Barapi. Teori yang digunakan
dalam penelitian ini adalah teori formula oleh Albert B. Lord. Metode yang digunakan adalah kualitatif dengan teknik
pengumpulan data wawancara, rekam dan transkripsi. Data diperoleh melalui wawancara dengan narasumber, perekaman
melalui pengamatan langsung saat pertunjukan dan observasi. Serta perolehan data pendukung mengenai objek yang
bersumber dari buku dan hasil penelitian-penelitian sebelumnya yang berkaitan dengan objek penelitian ini. Berdasarkan
penelitian ini disimpulkan bahwa pewarisan Salawat Dulang ini merupakan pewarisan keluarga dilandasi kemauan sendiri.
Terdapat tiga tahapan belajar, yaitu tahap mendengarkan dan penyerapan, tahap aplikasi, dan tahap tampil di depan audien.
Grup Cahaya Barapi sudah memiliki beberapa hapalan khotbah, buah, dan sedikit kepandaian membuat karangan, namun
belum mampu dalam tanya jawab. Grup Cahaya Barapi menggunkan formula yang sama dengan Sinar Barapi sebagai
panduan. Namun perbedaan yang terdapat pada bunyi filler, serta frasa yang mengiringi formula sebagai variasi, kemudian
penggunaan kosa kata yang berbeda, namun memiliki makna dan tujuan yang sama.

Kata kunci: Salawat Dulang, grup Sinar Barapi, grup Cahaya Barapi, pewarisan, tradisi lisan, transkripsi

819
VIN
k

“Kajian Psikologi Sastra terhadap Sosok laki-laki dalam Novel Sali karya A.R Rizal”

Vini Vionita 2021 Jurusan Sastra Minangkabau, Fakultas Ilmu Budaya Universitas Andalas, Pembimbing I : Pramono,
M.Si., Ph.D. dan Pembimbing II : Drs. Wasana, M.Hum.

ABSTRAK

Laki-laki yang bersikap feminim serta memiliki nafsu untuk sesama jenisnya merupakan bentuk penyimpangan yang salah
dalam norma masyarakat. Tujuan penelitian ini, memberikan penjelasan tentang bagaimana bentuk, dan penyebab serta akibat
yang ditimbulkan dari perilaku menyimpang tokoh utama dalam novel Sali karya A.R Rizal. Menggunakan teori Psikoanalisis
Sigmund Freud. Serta menggunakan metode kualitatif dan disajikan secara deskriptif. Dari penelitian ini penulis menemukan
1) Bentuk penyimpangan yang dilakukan oleh tokoh utama adalah gairahnya terhadap sesama jenis. 2) Penyimpangan
dilakukan dipengaruhi oleh orang tua, dan kondisi sosial. 3) Penyimpangan yang dilakukan tokoh utama tidak hanya
mempengaruih tokoh utama, tetapi juga mempengaruih hubungan orang-orang sekitar. Adanya konflik yang terjadi karena
pengaruh penyimpangan kejiwaan tokoh utama yang dianggap telah menyalahi norma-norma yang ada.

Kata Kunci: laki-laki, Minangkabau, novel, Psikologi sastra, kejiwaan


819
WAL
p

PENOLAKAN BUDAYA PERNIKAHAN DI MINANGKABAU DALAM KUMPULAN CERPEN “JODOH UNTUK


JUHANA” KARYA A.R. RIZAL (TINJAUAN ANTROPOLOGI SASTRA)

Walfajri (Pembimbing Skripsi : Drs. Wasana, M. Hum., Dr. Silvia Rosa, M. Hum.)

ABSTRAK

Karya sastra dapat mengungkapkan tema-tema mengenai keadaan sosial budaya masyarakat dalam kehidupan sehari-hari.
Penelitian ini membahas tentang budaya pernikahan di Minangkabau dalam kumpulan cerpen Jodoh Untuk Juhana karya A.R.
Rizal. Kumpulan cerpen Jodoh Untuk Juhana membicarakan kehidupan sosial, budaya, serta kritik sosial yang di dalamnya
dibalut dengan kisah percintaan. Teori yang digunakan untuk membahas dan menganalisis budaya pernikahan di Minangkabau
dalam kumpulan cerpen Jodoh Untuk Juhana adalah teori antropologi sastra. Data penelitian ini adalah dialog atau narasi yang
mengandung wujud kebudayaan Minangkabau dalam cerpen Jodoh Untuk Juhana karya A.R Rizal. Dan analisis data penelitian
ini berupa analisis dokumen. Berdasarkan hasil analisis yang menggunakan teori antropologi sastra terhadap kumpulan cerpen
Jodoh Untuk Juhana, dapat disimpulkan bahwa budaya pernikahan di Minangkabau, seperti: uang bajapuik, kawin pulang ka
bako, dan usia yang ideal dalam perkawinan di Minangkabau tidak hanya ditolak oleh pengarang tapi juga beberapa
masyarakat di wilayah Minangkabau.

Kata Kunci: Budaya, Pernikahan, Antropologi Sastra, Minangkabau

819
YAK
d

DOKUMENTASI KEPERCAYAAN RAKYAT DAN FUNGSINYA DI KECAMATAN SUNGAYANG

Yakub Akbar 1610741010

ABSTRAK

Penelitian ini mendokumentasikan kepercayaan rakyat dan menentukan fungsi dari kepercayaan rakyat tersebut pada
masyarakat di Kecamatan Sungayang. Kepercayaan rakyat di Kecamatan Sungayang masih diyakini oleh masyarakat dan
mampu memberikan nilai yang positif bagi masyarakatnya pemiliknya. Oleh karena itu penulis ingin meneliti, dan
mendokumentasikan kepercayaan rakyat yang ada di Kecamatan Sungayang Kabupaten Tanah Datar. Dengan dilakukan
penelitian ini, kepercayaan rakyat yang berkembang di Kecamatan Sungayang tidak hilang begitu saja sehingga dapat
diketahui oleh generasi selanjutnya.Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan folklor, dan
menggunakan tiga tahap penelitian, yaitu: pertama pra penelitian di tempat, kedua penelitian ditempat sesungguhnya dan
ketiga cara pembuatan naskah folklor bagi pengarsipan. Dari penelitian ini ditemukan ada 15 kepercayaan rakyat dengan
fungsi sebagai berikut; 1) tujuh kepercayaan rakyat sebagai sistem proyeksi angan-angan pemiliknya, 2) tujuh kepercayaan
rakyat sebagai alat pendidikan, 4) lima kepercayaan rakyat sebagai alat pemaksa berlakunya norma-norma sosial, serta sebagai
alat pengendalian sosial. Dari kepercayaan rakyat tidak ditemukan kepercayaan masyarakat yang fungsi sebagai alat
pengesahan pranata kebudayaan.

Kata Kunci: dokumentasi, fungsi, folklor, kepercayaan rakyat, kecamatan sungayang


819
YUL
u

UMPATAN DALAM BAHASA MINANGKABAU DI KOLOM KOMENTAR AKUN INSTAGRAM


@BARUAKTAMVAN

Yulia Hidayatul Ikhlas, 1710742010 Jurusan Sastra Minangkabau Fakultas Ilmu Budaya Universitas Andalas

ABSTRAK

Penelitian ini berjudul “Umpatan dalam Bahasa Minangkabau di Kolom Komentar Akun Instagram @baruaktamvan”.
Umpatan merupakan contoh dari kata- kata yang memiliki kesan kasar, kotor, merendahkan orang lain, atau bahkan sesuatu
perkataan yang tidak santun atau perkataan yang tidak pantas untuk diucapkan pada orang lain. Tujuan dari penelitian ini
adalah untuk: 1) Mendeskripsikan satuan lingual umpatan dalam bahasa Minangkabau yang terdapat di kolom komentar akun
instagram @baruaktamvan. 2) Mendeskripsikan makna umpatan dalam bahasa Minangkabau yang terdapat di kolom komentar
akun instagram @baruaktamvan. 3) Mendeskripsikan fungsi umpatan dalam bahasa Minangkabau di kolom komentar akun
instagram @baruaktamvan. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori sosiolinguistik dengan beberapa kajian
yang berkaitan yaitu: satuan lingual, jenis-jenis makna, speaking, dan fungsi umpatan. Metode dan teknik dalam penelitian ini
dibagi menjadi tiga tahapan yaitu: 1) metode dan teknik penyediaan data, 2) metode dan teknik analisis data, 3) metode dan
teknik penyajian hasil analisis data. Pada tahap penyediaan data, metode yang digunakan dalam penelitian ini ialah metode
simak dengan teknik dasar sadap dan teknik simak bebas libat cakap (SBLC). Teknik lanjutan pada tahap penyediaan data ini
menggunakan teknik rekam, dan teknik catat. Pada tahap analisis data, metode yang digunakan adalah metode padan
translasional dan metode padan pragmatis, dengan menggunakan teknik dasar pilah unsur penentu (PUP) dan teknik pilah
pragmatis. Teknik lanjutan pada tahap ini menggunakan teknik hubung banding membedakan (HBB). Pada metode dan teknik
penyajian hasil analisis data, metode yang digunakan adalah metode penyajian informal. Berdasarkan hasil analisis data,
bentuk satuan lingual umpatan yang ditemukan dalam kolom komentar akun instagram @baruaktamvan berbentuk kata, frasa,
klausa, dan kalimat. Dari (41) data yang ditemukan, sembilan diantaranya masuk ke dalam kelompok kata, delapan belas
berbentuk frasa, sembilan data selanjutnya berbentuk klausa, dan lima data masuk dalam tataran kalimat. Selanjutnya
ditemukan empat jenis makna yaitu: 1) Makna konseptual ditemukan sebanyak dua puluh empat data, makna konotatif
sebanyak delapan data, makna tematik sebanyak tiga data dan makna afektif sebanyak enam data. Fungsi umpatan yang
ditemukan dalam kolom komentar akun instagram @baruaktamvan ada 6, yaitu: 1) umpatan untuk mengekspresikan perasaan
marah sebanyak sebelas data, 2) untuk mengekspresikan perasaan kesal ditemukan sebanyak sepuluh data, 3) untuk
mengekspresikan perasaan menyesal sebanyak satu data, 4) untuk mengekspresikan perasaan heran sebanyak empat data, 5)
untuk menghina orang lain sebanyak sepuluh data, dan 6) menunjukkan perasaan dekat dalam sebuah hubungan pertemanan
ditemukan sebanyak lima data.

Kata kunci: umpatan, Minangkabau, instagram, @baruaktamvan.


KUMPULAN ABSTRAK SKRIPSI
FAKULTAS ILMU BUDAYA
PROGRAM STUDI SASTRA INDONESIA
TAHUN 2017
810
ADE
p
“Perjuangan Buruh dalam Naskah Drama Marsinah Menggugat Karya Ratna Sarumpaet”.
Ade Nina Wandasari. 1210722019 Jurusan Sastra Indonesia. Fakultas Ilmu Budaya. Universitas Andalas, 2017.
Pembimbing 1. Dr. Syafril, M.Si. dan Pembimbing 2. Dr. Ivan Adilla, M.Hum.
ABSTRAK
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh adanya karya sastra yang menggambarkan realitas kehidupan masyarakat dengan
mengemukakan perjuangan seorang buruh dalam naskah drama Marsinah Menggugat karya Ratna Sarumpaet. Permasalahan yang
diteliti pada naskah drama Marsinah Menggugat karya Ratna Sarumpaet ini adalah bagaimana bentuk perjuangan yang dilakukan
oleh tokoh Marsinah, apa faktor yang menyebabkan tokoh Marsinah melakukan aksi perjuangan, dan apa dampak yang disebabkan
oleh perjuangan yang dilakukan oleh tokoh Marsinah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan mendeskripsikan bentuk
perjuangan yang dilakukan oleh tokoh Marsinah, faktor penyebab tokoh Marsinah melakukan aksi perjuangan, dan apa dampak
yang disebabkan oleh perjuangan tokoh Marsinah. Berdasarkan analisis yang dilakukan dalam penelitian ini, maka dapat
disimpulkan bahwa naskah drama Marsinah Menggugat karya Ratna Sarumpaet merupakan sebuah karya yang mampu
merefleksikan kehidupan buruh pada masa orde baru yang terjadi pada tahun 1993 di Sidoarjo, Jawa Timur. Realitas tersebut
dikemas oleh Ratna Sarumpaet menjadi sebuah naskah drama yang bercerita tentang kehidupan seorang buruh yang kehilangan
nyawa akibat keberaniannya menuntut hak kepada pihak perusahaan.
Kata Kunci :Naskah Drama, Ratna Sarumpaet, PerjuanganBuruh, Sosiologi Sastra

810
ADE
n
Naskah Drama Senandung Semenanjung Karya Wisran Hadi.
Adeyulian Saputri. 1210723007. Jurusan Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Andalas, 2016. Pembimbing
I: Dr. Syafril, M. Si dan Pembimbing II: Dr. Ivan Adilla, M. Hum.
ABSTRAK
Penelitian ini dilatar belakangi oleh keingintahuan peneliti untuk melihat seberapa besar pengaruh tiap-tiap unsur yang membangun
naskah drama Senandung Semenanjung karya Wisran Hadi, serta bagaimana hubungan antarunsur tersebut untuk mencapai
kebulatan makna. Masalah yang ingin diteliti adalah membahas struktur naskah drama Senandung Semenanjung. Pembahasan
mencakup analisis intrinsik terhadap unsur yang membangun serta hubungan antarunsur naskah drama Senandung Semenanjung
sebagai karya sastra. Unsur- unsur yang dianalisis adalah unsur tokoh dan penokohan, alur, latar, konflik, gaya bahasa, dan tema.
Tujuan dari penelitian ini adalah mendeskripsikan unsur intrinsik dan hubungan antarunsur yang membangun naskah drama
tersebut. Penelitian ini menggunakan teori struktural. Metode yang digunakan adalah metode kualitatif. Teknik yang digunakan
dalam penelitian ini adalah teknik pengumpulan data dengan pembacaan tertutup atau cermat, teknik analisis struktur naskah drama
dan analisis data dengan deskriptif kualitatif, teknik penyajian hasil analisis secara nonformal atau naratif. Berdasarkan analisis,
disimpulkan bahwa: 1) tokoh utama adalah Hang II dan Hang I. Hang II digambarkan sebagai sosok yang memiliki watak
pemberontak, penuh ambisi, pemberani, dan pantang menyerah. Hang I digambarkan sebagai sosok yang memiliki watak licik dan
dianggap sebagai putera teladan Melayu. 2) Alur naskah drama berbentuk sorot balik (flashback), didasari dari ungkapan dan
tindakan tokoh Hang II yang mengambilalih kekuasaan dan melakukan pemberontakan. 3) Latar naskah drama menerangkan latar
tempat Semenanjung Melayu Kerajaan Malaka. Latar waktu terjadi pada malam hari. Latar sosial menerangkan masyarakat yang
masih taat pada adat dan tata cara negeri, dan pemerintahan yang masih berpusat pada Raja 4) Konflik dilihat berdasarkan
persoalan-persoalan yang terjadi yaitu, pengambilalihan kekuasaan dan pemberontakan kekuasaan terhadap kelicikan dan
ketidakadilan yang dilakukan oleh pihak-pihak tertentu. Persoalan tersebut mengakibatkan terjadinya konflik. 5) Gaya bahasa yang
dominan adalah gaya bahasa sinisme, sarkasme, dan eufemisme. 6) Tema naskah drama Senandung Semenanjung adalah
pemberontakan kekuasaan. Semua unsur-unsur yang terdapat dalam naskah drama Senandung Semenanjung karya Wisran Hadi
saling berkaitan dan berhubungan sehingga memperoleh makna yang menyeluruh.
Kata Kunci: Senandung Semenanjung, Struktur, Wisran Hadi, Pemberontakan Kekuasaan, Kerajaan, Malaka.
810
AFR
p
Perempuan dalam Kumpulan Cerpen Janda Muda Karya Nh.Dini: Tinjauan Sosiologi Sastra.
Afrina Yuhelen. 2017. Jurusan Sastra Indonesia. Fakultas Ilmu Budaya Universitas Andalas. Padang. Pembimbing I Dr.
Syafril, M.Si. Pembimbing II M. Yunis,SS,. M.Hum.
ABSTRAK
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh adanya karya sastra yang menceritakan penipuan terhadap perempuan dan perjuangan
perempuan. Bertolak dari ini maka dipilihlah kumpulan cerpen Janda Muda karya Nh.Dini sebagai objek penelitian. Penelitian ini
bertujuan untuk kehidupan perempuan yang terdapat dalam buku kumpulan cerita pendek Janda Muda. Pendekatan yang
digunakan dalam penelitian ini adalah sosiologi sastra dan memfokuskan pada sosiologi karya dengan mengacu kepada tokoh-
tokoh utama perempuan dalam setiap cerpen. Setelah melakukan penelitian, dapat disimpulkan bahwa ada lima cerpen yang
memuat permasalahan penipuan terhadap perempuan dan perjuangan perempuan dalam kumpulan cerita pendek Janda Muda karya
Nh. Dini. Penipuan yang terjadi pada tokoh perempuan dalam cerpen Janda Muda memuat dua cerpen, yaitu cerpen Janda Muda
dan cerpen Kebahagiaan. Penipuan yang terdapat pada tokoh Warsiah dalam cerpen Janda Muda yaitu kebohongan status yang
dilakukan oleh sang suami terhadap tokoh Warsiah. Penipuan yang terdapat pada tokoh Aku dalam cerpen Kebahagiaan, yaitu
pengkhiatan yang dilakukan oleh tokoh sang suami terhadap tokoh aku. Selanjutnya, Perjuangan perempuan dalam kumpulan
cerita pendek Janda Muda memuat tiga cerpen, yaitu cerpen Sebuah Teluk, cerpen Perjalanan, dan cerpen Ibu Jeanette. Perempuan
dalam cerpen Sebuah Teluk memperjuangkan kehidupannya untuk menjadi lebih layak dengan menopangkan hidup kepada
mandor pabrik di tempat ia bekerja namun ia tidak dihargai dan hanya dimanfaatkan saja oleh laki-laki tersebut. Tokoh Aku pada
cerpen Perjalanan merupakan seorang pramugari yang berjuang hidup dan menopangkan hidup kepada laki-laki yang bernama
Johan yang berasal dari kampung halamannya juga.
Kata kunci: Perempuan, penipuan, perjuangan.

810
AME
m
“MASALAH SOSIAL DALAM CERPEN - CERPEN DI KOLOM CAGAK PADANG EKSPRES (TINJAUAN
SOSIOLOGI SASTRA)”
Amelia Zulfitri, Jurusan Fakultas Ilmu Budaya Universitas Andalas, 2017. Pembimbing: 1. Drs. M. Yusuf, M.Hum., dan 2.
Reno Wulan Sari, S.S, M.Hum.
ABSTRAK
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh ketertarikan penulis terhadap cerpen-cerpen di kolom Cagak Padang Ekspres yang mengangkat
permasalahan sosial yang terjadi di dalam masyarakat. Permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini adalah apa saja masalah
sosial dan penyebabnya dalam cerpen-cerpen di kolom Cagak Padang Ekspres. Penelitian ini bertujuan untuk menguraikan
masalah sosial dan menjelaskan penyebab timbulnya masalah sosial dalam cerpen-cerpen di kolom Cagak Padang Ekspres.
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan sosiologi sastra, yakni sosiologi karya. Landasan teori yang dipakai
dalam penganalisisan ini adalah teori yang dikemukakan oleh Ian Watt tentang karya sastra sebagai cerminan masyarakat. Adapun
metode dalam penelitian ini adalah metode kualitatif yang menghasilkan data tertulis dari teks yang mengacu pada masalah sosial.
Teknik yang digunakan adalah pengumpulan data, analisis data, dan penyajian hasil analisis data. Setelah melakukan penelitian,
dapat disimpulkan bahwa masalah sosial dalam cerpen- cerpen di kolom Cagak Padang Ekspres adalah permasalahan status sosial,
masalah lingkungan hidup, kekerasan, kemiskinan, alkoholisme, permasalahan sosial budaya, disharmonis keluarga,
perselingkuhan, pencurian, pelanggaran terhadap norma masyarakat, kejahatan, dan nepotisme. Faktor yang menyebabkan
terjadinya masalah sosial tersebut, diantaranya Pandangan masyarakat, keadaan keluarga, keadaan masa lalu, himpitan ekonomi,
pergaulan yang salah, hasutan dan imbalan, pertengkaran keluarga, kenangan masa lalu, kebutuhan hidup, berita yang tidak pasti,
pengalaman masa lalu, dan juga keinginan untuk mensejahterakan kehidupan anggota keluarga.
Kata Kunci: Cagak, Padang Ekspres, Masalah Sosial, Sosiologi Sastra
810
ANU
t

“Tanda dan Makna dalam Logo Organisasi Mahasiswa Institut Agama Islam Negeri Imam Bonjol Padang : Tinjauan
Semiotik”.
Anum Agustin. 2017. Jurusan Sastra Indonesia. Prodi Bahasa dan Sastra Indonesia. Fakultas Ilmu Budaya Universitas
Andalas. Padang. Pembimbing I: Dr. Fajri Usman, M.Hum, dan Pembimbing II: M. Yunis, S.S, M.Hum
ABSTRAK
Masalah yang dibahas dalam penelitian ini ada dua yaitu (1) Apa saja tanda- tanda yang digunakan dalam logo organisasi
mahasiswa di IAIN Imam Bonjol Padang, (2) Apa saja makna tanda-tanda yang terdapat pada logo organisasi mahasiswa di IAIN
Imam Bonjol Padang. Metode dan teknik yang digunakan terdiri atas tiga tahapan yaitu tahap penyediaan data, tahap analisis data,
dan tahap penyajian hasil analisis data. Pada tahap penyediaan data, metode yang digunakan adalah metode simak dengan teknik
dasarnya adalah teknik sadap, dan teknik lanjutannya teknik catat. Pada tahap analisis data digunakan metode padan referensial dan
metode padan pragmatis dengan teknik dasar berupa teknik pilah unsur penentu (PUP). Selanjutnya, pada tahap penyajian hasil
analisis data digunakan metode formal dan informal. Bedasarkan hasil analisis data, tanda-tanda yang terdapat pada (12) logo
organisasi mahasiswa di Institut Agama Islam Negeri Padang berjumlah tiga puluh tujuh (37) dan dua puluh (20) simbol. Beberapa
ikon yang digunakan tersebut, seperti bola dunia, timbangan, padi dan kapas, roda gigi, bintang dan kepalan tangan. Sementara
simbolnya antara lain KSI, UKM, UKO, dan KSR, Akronimnya seperti Kopma, Mapala, dan kata-kata biasa suara kampus,
beladiri tapak suci. Adapun makna-makna dari tanda-tanda misalnya ikon bola dunia sedangkan Interpretasinya (I1) yaitu bola
dunia (globe) pada logo KSI Ulul Albab merupakan organisasi yang mengajarkan bagaiamana cara bermusyawarah
mengamalkan ilmu yang diajarkan ilmu yang diajarkan tidak hanya tentang agama saja, tetapi semua ilmu yang dianggap baik di
dunia ini
Kata kunci : Logo, Ikon, Simbol, Semiotik dan Tanda

810
ARI
k
“Kategori Fatis Bahasa Minangkabau di Kecamatan Pantai Cermin, Kabupaten Solok.”
Ari Wijaya. 2017. Jurusan Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Andalas, Padang. Pembimbing I Dra.
Noviatri, M.Hum. dan Pembimbing II Dra. Efriyades, M.Hum.
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mendeskripsikan kategori fatis yang digunakan dalam Bahasa Minangkabau di Kecamatan
Pantai Cermin dan tataran lingualnya, (2) mendeskripsikan distribusi dan makna masing-masing kategori fatis, dan (3)
mendeskripsikan jenis kalimat yang menggunakan kategori fatis Bahasa Minangkabau di Kecamatan Pantai Cermin, Kabupaten
Solok (BMKPC). Ada tiga metode dan teknik penelitian yang digunakan, yaitu: (1) metode dan teknik penyediaan data, (2) metode
dan teknik analisis data, dan (3) metode dan teknik penyajian hasil analisis data. Dalam penyediaan data, digunakan metode simak
dengan teknik dasarnya teknik sadap dan teknik lanjutannya adalah teknik simak libat cakap (SLC), serta metode cakap dengan
teknik dasarnya teknik pancing, sedangkan teknik lanjutannya adalah teknik cakap semuka (CS). Untuk analisis data, digunakan
metode padan, yaitu padan translasional dengan teknik dasarnya pilah unsur penentu (PUP), dan teknik lanjutannya adalah hubung
banding membedakan (HBB). Dalam metode agih, digunakan teknik bagi unsur langsung (BUL) dan teknik lanjutannya adalah
teknik lesap, perluas, serta teknik balik. Dalam penyajian hasil analisis data, digunakan metode informal dan formal. Berdasarkan
hasil analisis data, ditemukan sebanyak 75 kategori fatis yang digunakan dalam BMKPC. Terdapat tiga tataran lingual kategori
fatis BMKPC, yaitu: tataran satu kata berjumlah 26, tataran dua kata berjumlah 38, dan tataran tiga kata atau lebih berjumlah 11.
Berdasarkan distribusinya, kategori fatis tersebut ada yang berdistribusi di awal, di tengah, dan di akhir kalimat. Ada lima makna
kategori fatis BMKPC, yaitu: (1) mempertegas, (2) menekankan, (3) memperkukuh, (4) memperkuat, dan (5) memperhalus
pertuturan. Ada empat jenis kalimat yang menggunakan kategori fatis, yaitu: kalimat deklaratif, kalimat interogatif, kalimat
imperatif, dan kalimat negasi/sangkalan.
810
ASM
c
Citra Perempuan dalam Kumpulan Cerpen Penjual Bunga Bersyal Merah Karya Yetti A.KA Tinjauan Psikologi Sastra.
Asmaul Usna. 1310721013. Jurusan Sastra Indonesia. Fakultas Ilmu Budaya Universitas Andalas. Padang. 2017.
Pembimbing I Dra. Armini Arbain M.Hum. Pembimbing II Dr. Syafril, M.Si.
ABSTRAK
Penenlitian ini dilakukan terhadap kumpulan cerpen Penjual Bunga Bersyal Merah karya Yetti A.KA dengan tinjauan psikologi
sastra. Penelitian ini merupakan hasil penelitian terhadap citra perempuan yang terdapat dalam kumpulan cerpen Penjual Bunga
Bersyal Merah karya Yetti A.KA, yaitu tentang citra primordial (arketipe) yang terdiri atas aketipe-arketipe seperti persona,
bayangan (shadow), animus, great mother, dan diri (self). Dalam psikologi citra berarti gambaran mental atau kepribadian (persona
image). Citra termasuk ke dalam bidang kajian psikologi sastra. Penelitian ini menggunakan pendekatan psikologi sastra
menggunakan teori Carl Gustav Jung. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif dengan teknik analisis
deskriptif-kualitatif. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara studi kepustakaan. Berdasarkan hasil analisis yang telah
dilakukan dapat disimpulakan bahwa kumpulan cerpen Penjual Bunga Bersyal Merah membahas mengenai perempuan yang telah
berani dalam mengambil keputusannya dan memilih dalam kehidupannya. Perempuan yang selalu ada bagi individu lainnya baik
dalam keluarga maupun dalam kehidupan bermasyarakat.
Kata Kunci: Cerpen, Yetti A.KA, Penjual Bunga Bersyal Merah, Citra Perempuan, Psikologi Sastra.

810
AZU
k
Konflik Batin Tokoh Utama Perempuan Dalam Novel Surga Yang Tak Dirindukan Karya Asma Nadia: Tinjauan
Psikologi Sastra.
Azurah Mardiah. 1210722003. Jurusan Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Andalas, 2016. Pembimbing
I: Dr. Sulastri, M.Hum dan Pembimbing II: Dr. Ivan Adilla, M.Hum.
ABSTRAK
Skripsi ini membahas konflik batin tokoh utama perempuan dalam novel Surga Yang Tak Dirindukan karya Asma Nadia. Novel ini
dipilih karena bercerita tentang kehidupan sehari-hari dalam suatu rumah tangga dan menarik perhatian pembaca sehingga novel
ini telah dicetak lebih dari 20 kali cetakan. Penelitian ini menggunakan pendekatan psikologi sastra dengan teori psikoanalisis
Sigmund Freud, yaitu berdasarkan struktur kepribadian id, ego dan superego. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah
metode kualitatif. Teknik penelitiannya dengan pengumpulan data dan penganalisisan data. Analisis dilakukan dengan pembahasan
terhadap unsur intrinsik, mencakup tokoh dan penokohan, hubungan antar tokoh, latar, alur, dan tema. Pembahasan penelitian ini
fokus pada konflik batin tokoh utama perempuan. Tokoh utama perempuan yang dibahas adalah tokoh Arini dan Mei Rose.
Konflik batin yang dialami oleh Arini antara lain, suami arini menikah lagi, merasa dibohongi, bersedih, menyimpan dendam,
terluka, sakit hati, dan tidak percaya diri. Konflik batin yang dialami Mei Rose antara lain, Mei terhina oleh orang sekitar, merasa
dendam, dan kehilangan kontrol diri. Berdasarkan penelitian yang dilakukan, disimpulkan bahwa novel ini menggambarkan
masalah poligami dan kesabaran seorang istri menerima kenyataan bahwa suaminya melakukan poligami. Novel ini juga
menggambarkan bagaimana kehidupan seorang wanita yang terhina oleh orang sekitarnya mampu untuk bertahan dan melwan
kehidupannya yang kurang beruntung.
Kata Kunci: Surga Yang Tak Dirindukan, Asma Nadia, Psikologi Sastra, Sigmund Freud, Poligami.

810
CIC
p
Proses Penerbitan Karya Sastra dan Ideologi Penerbit Kabarita Padang (Tinjauan Sosiologi Sastra).
Cici Erawati. 1310721022. Jurusan Sastra Indonesia Fakultas Ilmu Budaya Universitas Andalas, 2017. Pembimbing: 1. Dr.
Syafril, M.Si. dan Pembimbing 2. Dr. Ivan Adilla, M.Hum.
ABSTRAK
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh pentingnya peran penerbit terhadap perkembangan ilmu pengetahuan khususnya di bidang
sastra. Penerbit adalah seseorang atau suatu pihak yang bertindak menerbitkan buku, majalah atau jurnal. Permasalahan yang
diteliti dalam penelitian ini adalah bagaimana proses penerbitan karya sastra dan apa ideologi dari Penerbit Kabarita. Pendekatan
yang digunakan dalam penelitian ini adalah sosiologi sastra, khususnya sosiologi sastra yang membahas tentang penerbitan. Untuk
melihat ideologi penerbit menggunakan teori ideologi dengan konsep bahwa konsep menggabungkan pengelakan dan penolakan
terhadap prinsip dan kepercayaan tertentu. Metode yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif dengan menggunkan teknik,
1) studi dokumen, 2) observasi, dan 3) wawancara. Analisis data menghasilkan. Pertama, proses penerbitan karya sastra oleh
penerbit Kabarita mencakup: (a) perolehan naskah dilakukan secara spontan dan secara pesanan, (b) penyeleksian naskah
dilakukan atas rekam jejak penulis dan kualitas karya, (c) pemberian ISBN, (d) mencetak naskah dengan cara mencetak sendiri
dikarena Kabarita memiliki percetakan, (e) pendistribusian dengan cara online dan langsung ke konsumen. Kedua, ideologi
penerbit Kabarita adalah berorientasi pada kemajuan budaya umumnya atau sastra khususnya.
Kata Kunci: Proses penerbitan karya sastra, penerbit, ideologi, sosilogi sastra, buku sastra.
810
DAV
m
Makna Harimau pada Novel Lelaki Harimau Karya Eka Kurniawan Tinjauan Semiotika”.
David Alkhodry Yasin. 2017. “ Jurusan Sastra Indonesia Fakultas Ilmu Budaya Universitas Andalas. Pembimbing I: Dr.
Sulastri M. Hum dan Pembimbing II: Drs. M. Yusuf, M. Hum.
ABSTRAK
Penelitian ini dilatarbelakangi adanya beberapa makna yang terdapat dalam novel Lelaki Harimau karya Eka Kurniawan. Tanda-
tanda yang ada dalam novel tersebut memiliki hubungan erat dengan kehidupan sosial yang ada, oleh sebab itu harus dijelaskan
tanda dan makna dari tanda-tanda tersebut. Permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini adalah apa saja tanda-tanda dan makna
tanda pada harimau dalam novel Lelaki Harimau karya Eka Kurniawan. Tujuan penelitian ini adalah menjelaskan tanda-tanda dan
makna tanda pada harimau dalam novel Lelaki Harimau karya Eka Kurniawan. Eka Kurniawan. Penelitian ini menggunakan
pendekatan semiotika Charles Sanders Pierce. Dalam penelitian ini, peneliti mengkategorikan tanda berdasarkan harimau putih,
tanda berdasarkan harimau jelmaan wanita. Penelitian ini menggunakan trikotomii pertama untuk analisis pencarian tanda; dan
trikotomi kedua untuk mengetahui hubungan antara representamen dan objek tersebut. Berdasarkan analisis tanda-tanda harimau
pada novel Lelaki Harimau karya Eka Kurniawan, dapat diketahui interpretasi atau makna tanda yaitu pertama, makna tanda
berdasarkan trikotomi pertama; dan kedua, makna tanda pada trikotomi kedua. Makna tanda harimau pertama yaitu harimau
dianggap sebagai sosok nenek moyang yang terlebih dahulu bersekutu dengan harimau sehingga mereka menjadi orang yang sakti
menjaga dan melindungi keluarganya Kedua, makna harimau dijadikan sebagai simbol kekuatan dalam kehidupan suatu
bermasyarakat, sehingga orang-orang yang memiliki harimau putih akan menjadi sangat kuat dan kebal terhadap apapun. Ketiga,
makna tanda harimau merupakan bentuk gambaran dari sfat-sifat yang dimiliki oleh seseorang seperti, kemarahan dan perbuatan-
perbuatan yang menyimpang dari nilai-nilai sosial. Dengan demikian dari makna tanda-tan da harimau pada novel Lelaki Harimau
karya Eka Kurniawan, dapat diketahui interpretasi atau makna tanda yaitu pertama, makna tanda berdasarkan trikotomi pertama;
dan kedua, makna tanda pada trikotomi kedua. Makna tanda harimau pertama yaitu harimau dianggap sebagai sosok nenek moyang
yang terlebih dahulu bersekutu dengan harimau sehingga mereka menjadi orang yang sakti menjaga dan melindungi keluarganya
Kedua, makna harimau dijadikan sebagai simbol kekuatan dalam kehidupan suatu bermasyarakat, sehingga orang-orang yang
memiliki harimau putih akan menjadi sangat kuat dan kebal terhadap apapun. Ketiga, makna tanda harimau merupakan bentuk
gambaran dari sfat-sifat yang dimiliki oleh seseorang seperti, kemarahan dan perbuatan-perbuatan yang menyimpang dari nilai-
nilai sosial. Dengan demikian dari makna tanda-tanda tersebut terlihat bahwa harimau dapat mewakili sifat-sifat dan perbuatan-
perbuatan seseorang dalam kehidupan sosial.

810
DIA
g
Gambaran Perjalanan Haji Masa Pemerintahan Hindia Belanda dalam Novel Rindu Karya Tere Liye.
DIANA FITA ARINDA. Jurusan Sastra Indonesia. Fakultas Ilmu Budaya Universitas Andalas. Padang. 2017. Pembimbing
I Dr. Syafril, M.Si. Pembimbing II Dra. Armini Arbain, M. Hum.
ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan gambaran perjalanan haji masa pemerintahan Hindia Belanda, faktor penyebab lama
perjalanan haji, serta dampak bagi masyarakat Indonesia dalam novel Rindu Karya Tere Liye. Penelitian ini menggunakan
pendekatan sosiologi sastra dan teori mimesis. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode kualitatif. Teknik
penelitian terdiri dari pengumpulan data, klasifikasi data, menganalisis data dan menyajikan data. Berdasarkan analisis yang telah
dilakukan, gambaran perjalanan haji masa pemerintahan Hindia Belanda yaitu (1) Berhaji menggunakan kapal uap milik Belanda,
(2) Memakan waktu yang cukup lama, (3) Berada di bawah pengawasan serdadu Belanda, (4) menghadapi ancaman perompak ,
dan (5) Jatuh haru dan berlinang air mata menginjakkan kaki di Mekkah. Faktor penyebab lama perjalanan haji masa pemerintahan
Hindia Belanda adalah (1) Perjalanan haji menggunakan kapal, (2) Seringnya kapal berhenti di setiap pelabuhan untuk menaikkan
calon jamaah haji, (3) Tidak ada cara lain untuk naik haji pada masa itu selain menempuh cara yang ditentukan oleh pihak
Pemerintahan Hindia Belanda. Dampak bagi masyarakat pribumi terhadap perjalanan haji tersebut adalah (1) Jatuh dan berlinang
air mata ketika menginjakkan kaki di Tanah Suci Mekkah, (2) Menciptakan kerinduan yang sangat tinggi pada setiap calon jamaah
haji untuk selamat sampai ke Tanah Suci Mekkah. Berdasarkan analisis yang sudah dilakukan, bahwa novel Rindu karya Tere Liye
merefleksikan perjalanan haji masa penjajahan Belanda.
Kata Kunci : Novel, Tere Liye, Rindu, Gambaran Perjalanan Haji Masa Pemerintahan Hindia Belanda, Sosiologi Sastra.
810
DIA
r
Resepsi Pelajar Tunagrahita Ringan Terhadap Cerita Pendek Anak.
DIANING PRAMESWARI. Jurusan Sastra Indonesia. Fakultas Ilmu Budaya Universitas Andalas. Padang. 2017.
Pembimbing I Dr. Ivan Adilla, M. Hum. Pembimbing II Dr. Gusdi Sastra, M. Hum.
ABSTRAK
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh ketertarikan penulis pada genre sastra anak. Sastra anak memiliki peranan penting dalam
pendidikan anak dan pembentukan karakter anak. Karya sastra juga melatih kemampuan logika dan imajinasi anak-anak. Ketika
karya sastra memiliki peranan penting dalam pendidikan anak-anak, lalu apakah karya sastra juga mampu memberikan pendidikan
pada anak-anak yang mengalami gangguan intelektual. Anak Tunagrahita Ringan pada umumnya anak-anak yang bisa membaca,
tetapi dianggap tidak mampu menyerap, mengingat, dan menyimpulkan bacaan. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan
bagaimana anak tunagrahita ringan meresepsi sebuah bacaan fiksi anak khususnya cerita pendek anak dan apakah amanat di dalam
cerita dapat ditangkap oleh anak tunagrahita ringan. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan resepsi sastra.
Landasan teori yang dipakai dalam penganalisisan ini ialah teori Jeuss tentang bagaimana pembaca memahami sebuah karya
seperti penilaian mereka. Adapun metode dalam penelitian ini ialah metode kualitatif. Setelah melakukan penelitian, dapat
disimpulkan bahwa anak tunagrhita ringan meresepsi bacaan dengan baik. Hal ini dibuktikan dari hasil penelitian yang
memperlihatkan bahwa anak tunagrahita ringan mampu mengingat isi bacaan, memberikan komentar pada bacaan dan menerima
amanat yang ada di dalam cerita. Anak tunagrahita ringan dikatakan sangat sulit mengingat dan menyimpulkan isi bacaan, tetapi
berdasarkan hasil penelitian anak tunagrahita hanya tidak bisa mengungkapkan atau menceritakan kembali hasil bacaan. Mereka
tidak bisa menarasikan kembali isi bacaan yang sudah dibaca, tetapi mereka masih ingat akan hasil bacaan dan mampu menemukan
amanat di dalam bacaan.
Kata Kunci: Resepsi, Anak Tunagrahita Ringan, Cerita Pendek Anak,

810
ELF
c
“Campur Kode yang Digunakan oleh Anggota Forum Studi Islam Fakultas Ilmu Budaya Universitas Andalas.”
Elfia Yusiska, 2017 Jurusan Sastra Indonesia Fakultas Ilmu Budaya Universitas Andalas. Pembimbing 1 Leni Syafyahya,
S.S., M.Hum. dan Pembimbing 2 Dra. Efriyades, M.Hum.
ABSTRAK
Masalah pada penelitian ini, yaitu (1) campur kode apa saja yang digunakan oleh anggota FSI FIB Unand dalam berkomunikasi,
(2) pada tataran lingual apa saja campur kode yang digunakan oleh anggota FSI FIB Unand, dan (3) faktor- faktor apa yang
mempengaruhi terjadinya campur kode yang digunakan oleh anggota FSI FIB Unand. Adapun tujuan penelitian ini, yaitu (1)
menjelaskan campur kode yang digunakan oleh anggota FSI FIB Unand dalam berkomunikasi, (2) menjelaskan tataran lingual
terjadinya campur kode yang digunakan oleh anggota FSI FIB Unand, dan (3) menjelaskan faktor-faktor yang memengaruhi
terjadinya campur kode yang digunakan oleh anggota FSI FIB Unand. Metode dan teknik penyediaan data, digunakan metode
simak dengan teknik dasarnya teknik sadap. Teknik ini dilanjutkan dengan teknik simak bebas libat cakap (SLBC), teknik rekam,
dan tenik catat. Metode dan teknik analisis data, digunakan metode padan referensial, padan traslasional, dan padan pragmatis.
Teknik dasarnya adalah teknik pilah unsur penentu (PUP) dan teknik lanjutannya adalah hubung banding membedakan (HBB).
Selain metode padan, penulis juga menggunakan metode agih dengan teknik dasarnya adalah teknik bagi unsur langsung (BUL)
dan teknik lanjutannya adalah baca markah (BM). Pada tahap penyajian hasil analisis data, digunakan metode informal dan formal.
Campur kode yang digunakan anggota FSI FIB Unand terjadi antara lain, (1) bahasa Minangkabau dengan bahasa Indonesia, (2)
bahasa Minangkabau dengan bahasa Arab, (3) bahasa Minangkabau dengan bahasa Inggris, (4) bahasa Minangkabau dengan
bahasa Jawa, (5) bahasa Minangkabau dengan bahasa Betawi, (6) bahasa Minangkabau dengan bahasa Korea, (7) bahasa
Minangkabau dengan bahasa Sunda, (8) bahasa Indonesia dengan bahasa Arab, (9) bahasa Indonesia dengan bahasa Inggris, (10)
bahasa Indonesia dengan bahasa Jepang, (11) bahasa Indonesia dengan bahasa Korea, (12) bahasa Minangkabau dengan bahasa
Indonesia dan bahasa Arab, (13) bahasa Indonesia dengan bahasa Minangkabau dan bahasa Arab, dengan bahasa Arab dan bahasa
Inggris, (14) bahasa Indonesia dengan bahasa Inggris, dan bahasa Arab, (15) bahasa Minangkabau dengan Bahasa Inggris, dan
bahasa Betawi, dan (16) bahasa Minangkabau dengan bahasa Indonesia, bahasa Arab, dan bahasa Inggris. Tataran lingual
terjadinya campur kode, yaitu kata seperti ana ‘saya’, download ‘unduh’, dan oetteoke ‘aduh’; pada tataran frase, seperti gelis pisan
‘cantik sekali’, duit gue ‘uang saya’, dan long time no see ‘sudah lama tidak berjumpa’; dan pada tataran klausa, seperti kakak
sedang sibuk..., i want to go... ‘ saya mau pergi’, dan i can... ‘saya bisa’. Faktor-faktor yang memengaruhi terjadinya campur kode
adalah setting dan scane, partisipant, key, instrument, norm, dan, genre.
810
FAJ
p
Proses Kreatif Muhammad Ibrahim Ilyas dalam Menciptakan Naskah Drama Cabik, Tinjauan Sosiologi Pengarang.
Fajry Chaniago, 1110723003, Fakultas Ilmu Budaya Universitas Andalas. 2017. Pembimbing I: Dr. Syafril, M.Si.
Pembimbing II: Drs. M. Yusuf, M.Hum.
ABSTRAK
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui dan menguraikan proses kreatif Muhammad Ibrahim Ilyas dalam menciptakan naskah
drama Cabik serta faktor- faktor yang memengaruhi proses kreatifnya dalam menciptakan naskah drama tersebut. Untuk
menganalisis proses kreatif Muhammad Ibrahim Ilyas dalam menciptakan naskah drama Cabik serta faktor-faktor yang
memengaruhi proses kreatifnya dalam menciptakan naskah drama tersebut, dalam penelitian ini dilakukan analisis terhadap unsur
instrinsik naskah drama Cabik. Analisis mengenai unsur instrinsik naskah drama Cabik dijadikan sebagai salah satu acuan untuk
mengetahui proses kreatifnya. Setelah itu dilakukan analisis terhadap proses kreatif serta faktor-faktor yang memengaruhi proses
kreatif Muhammad Ibrahim Ilyas dalam menciptakan naskah drama Cabik. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Adapun
tahap-tahap dalam penelitian ini adalah tahap pengumpulan data, tahap analisis data, dan tahap penyajian analisis data. Dari
penelitian yang dilakukan diperoleh kesimpulan bahwa Muhammad Ibrahim Ilyas sebagai pengarang sangat disiplin dalam
mempersiapkan naskah drama Cabik. Kedisiplinannya dapat dilihat dari target-target yang harus dicapai dan dalam mengendapkan
ide yang didapat, yang kemudian mampu ia ‘aduk- aduk’ dengan baik hingga menjadi sesuatu yang utuh di pikirannya. Sehingga
ketika menuliskannya ia mampu menulis secara rapi dan ‘mengalir’. Proses yang dilalui Muhammad Ibrahim Ilyas dapat dibagi
menjadi lima tahap, yaitu: (1) Tahap Memperoleh Ide, (2) Tahap Inkubasi (Pengendapan), (3) Tahap Penulisan, (4) Tahap
Pengomunikasian (Publikasi), dan (5) Verifikasi (Revisi/Evaluasi). Faktor-faktor yang memengaruhi proses kreatif Muhammad
Ibrahim Ilyas dalam menciptakan naskah drama Cabik dapat disimpulkan menjadi dua bagian: (1) Faktor Internal; mampu
membuatnya tertekan dan kemudian merangsang daya kreatifnya untuk membuat sesuatu yang lebih. (2) Faktor Eksternal; faktor
tersebut terlihat sangat membantu Muhammad Ibrahim Ilyas dalam menciptakan naskah drama Cabik. Faktor eksternal tersebut
memiliki titik fokus kepada pengalaman, sehingga naskah drama Cabik sangat dekat dengan persoalan keseharian yang dialami
oleh masyarakat.
Kata Kunci : proses kreatif, naskah drama, teater, Cabik, Muhammad Ibrahim Ilyas.

810
FER
m
“Makna Binatang Dalam Kumpulan Cerpen Bertanya Kerbau pada Pedati Karya A.A. Navis Tinjauan Semiotika”.
Ferdinal Fajri. 2017, Jurusan Sastra Indonesiaa Fakultas Ilmu Budaya Universitas Andalas. Pembimbing I: Drs. Ivan
Adilla, M.Hum dan Pembimbing II: Dra. Hj. Armini Arbain, M.hum.
ABSTRAK
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh adanya unsur metafora ataupun perumpamaan yang diekspresikan melalui beberapa binatang
dalam kumpulan cerpen Bertanya Kerbau pada Pedati. Penggunaan binatang-binatang dalam kumpulan cerpen ini berkaitan dengan
tingkah laku manusia ataupun suatu kelompok di kehidupan sosial yang menjadi acuan dari permasalahan yang hendak
dikemukakan. Oleh sebab itu, perlu diungkapkan tanda dan makna tanda dari penggunaan binatang yang dijadikan sebagai pelaku
cerita. Permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini adalah binatang sebagai tanda dan makna binatang sebagai tanda dalam
kumpulan cerpen Bertanya Kerbau pada Pedati karya A.A. Navis. Tujuan penelitian ini adalah menguraikan tanda-tanda dan
makna tanda yang terdapat pada tokoh-tokoh binatang dalam kumpulan cerpen ini. Penelitian ini menggunakan pendekatan
semiotika Charles Sanders Peirce. Dalam melakukan penelitian, peneliti menggunakan tipologi hubungan objek dengan tanda
untuk menentukan tanda-tanda dan tipologi hubungan representamen dengan tanda untuk mengetahui representamen dari tanda-
tanda yang terdapat dalam kumpulan cerpen Bertanya Kerbau pada Pedati. Berdasarkan analisis terhadap binatang sebagai tanda
dalam kumpulan cerpen Bertanya Kerbau pada Pedati karya A.A. Navis,dapat diketahui bahwa tanda tersebut mengacu pada pokok
permasalahan tergambarkan melalui beberapa binatang, seperti serigala, kucing, tikus, kuda, kerbau, dan ayam. Interpretasi
ataupun makna dari tanda-tanda tersebut mengacu pada beberapa faktor yang menimbulkan ketidakstabilan dan ketimpangan di
kehidupan sosial masyarakat.
810
FAT
k
Kemiskinan dalam Novel Genduk Karya Sundari Mardjuki.
Fatma Adila. 1210722031. Jurusan Sastra Indonesia Fakultas Ilmu Budaya Universitas Andalas, 2017. Pembimbing 1. Drs.
M. Yusuf, M.Hum. dan Pembimbing 2. Ronidin. S.S., M.A.
ABSTRAK
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh adanya kemiskinan dan perjuangan dalam mengatasi kemiskinan yang terdapat dalam novel
Genduk. Novel ini berkisah tentang kemiskinan dan perjuangan mengatasi kemiskinan yang terjadi di pedesaan. Permasalahan
yang akan di teliti dalam penelitian ini adalah jenis kemiskinan dan bagaimana cara mengatasi kemiskinan dalam novel Genduk.
Tujuan penelitian ini adalah untuk menjelaskan jenis kemiskinan dan cara mengatasi kemiskinan dalam novel Genduk. Dalam
novel Genduk terdapat dua jenis kemiskinan yaitu kemiskinan absolut dan kemiskinan relatif. Sedangkan, cara mengatasi
kemiskinan yang terdapat di dalam novel ini ialah dengan berjuang, bekerja keras, dan sabar. Penelitian ini menggunakan
pendekatan sosiologi sastra, yaitu pemahaman terhadap karya sastra yang mempertimbangkan aspek-aspek kemasyarakatannya.
Metode kualitatif digunakan dalam melakukan proses penyediaan data. Teknik yang digunakan dalam penyediaan data ini adalah
sumber dan jenis data yang di dapat dari kumpulan novel Genduk. Setelah itu , dilakukan pengamatan terhadap data yang telah di
dapat. Analisis data tersebut menghasilkan, (1) novel Genduk berkisah tentang kehidupan keluarga miskin di pedesaan dan
perjuangannya mengatasi kemiskinan.

810
FAU
f
Figur Ibu dalam Kumpulan Cerpen Melukis Wajah Ibu Karya Uda Agus dkk.
Fauziah Agustati. 2017. Jurusan Sastra Indonesia. Fakultas Ilmu Budaya Universitas Andalas. Padang. Pembimbing I Drs.
Muhammad Yusuf, M.Hum. pembimbing II Dra. Armini Arbain, M.Hum.
ABSTRAK
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kerasnya perjuangan ibu dalam menghidupi anak- anaknya. Padahal, menjelang abad 18 bahkan
sebagian dari abad 20, kedudukan perempuan tidak pernah lepas dari kegiatan di rumah menjaga anak, dan mengurus rumah
tangga. Akan tetapi, dalam cerpen-cerpen yang dianalisis, ibu adalah tulang punggung keluarga atau pencarai nafkah. Demi
mewujudkan keinginannya supaya anak-anaknya menadi orang sukses dan dipandang dimasyarakat, ibu bekerja dengan giat
sebagai petani, tenaga kerja Indonesia, biduan, bahkan menjadi seorang pelacur Oleh sebab itu, pengungkapan fiigur serta
perjuangan ibu dalam memenuhi kebutuhan anaknya penting dilakukan. Permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini adalah
figur dan perjuangan ibu dalam kumpulan cerpen Melukis Wajah Ibu karya Uda Agus dkk. Tujuan penelitian ini adalah
menjelaskan figur dan perjuangan ibu dalam kumpulan cerpen Melukis Wajah Ibu karya Uda Agus dkk. Untuk mencapai tujuan
tersebut, peneliti menggunakan pendekatan sosiologi sastra khususnya sosiologi karya. Berdasarkan analisis, perjuangan ibu pada
cerpen-cerpen yang dianalisis memiliki tema yang sama, yaitu perjuangan untuk melanjutkan pendidikan anak-anak mereka. Akan
tetapi, cara ibu dalam berjuang berbeda-beda. Sementara itu, figur ibu dalam kumpulan Cerpen Melukis Wajah Ibu dapat dilihat
dari beberapa sisi, seperti dari sisi ibu sebagai anak, ibu sebagai ibu, ibu sebagai istri, dan ibu sebagai anggota masyarakat.
Kata Kunci: Sosiologi dan Figur

810
FIT
g
Gambaran Praktik Pelacuran pada Masa Penjajahan Jepang dalam Novel Cantik Itu Luka Karya Eka Kurniawan
(Tinjauan Sosiologi Sastra).
Fitri Rahmadani. 1310721018. Jurusan Sastra Indonesia Fakultas Ilmu Budaya Universitas Andalas, 2017. Pembimbing I:
Dr. Syafril, M.Si. Pembimbing II: Reno Wulan Sari, S.S., M.Hum.
ABSTRAK
Skripsi ini merupakan hasil penelitian terhadap masalah sosial yang terdapat dalam novel Cantik Itu Luka karya Eka Kurniawan,
yaitu tentang masalah praktik pelacuran yang terjadi pada masa penjajahan Jepang. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh pikiran
bahwa hal tersebut dapat dipandang sebagai salah satu refleksi sosial yang terjadi di masa penjajahan Jepang. Karya sastra yang
mereflesksikan kondisi suatu masyarakat tertentu pada waktu karya itu lahir. Penelitian ini menggunakan pendekatan sosiologi
sastra dengan teori mimesis. Sedangkan metode penelitian yaitu metode kualitatif dengan teknik analisis deskriptif-kualitatif.
Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara studi kepustakaan. Berdasarkan analisis yang telah dilakukan, dapat disimpulkan
bahwa novel Cantik Itu Luka membahas mengenai bentuk praktik pelacuran di masa penjajahan Jepang. Bentuk-bentuk praktik
pelacuran yang terdapat dalam novel, yaitu penangkapan perempuan Indonesia oleh tentara Jepang, ditempatkan dalam lokalisasi,
dikelola seorang mucikari kaki tangan Jepang, berada di bawa paksaan atau kekuasaan tentara Jepang. Faktor penyebab praktik
pelacuran tersebut, yaitu mulai berkuasa Jepang di Nusantara (Indonesia), pemenuh kebutuhan seks tentara Jepang. Adapun
dampak yang terjadi dari praktik pelacuran tersebut, yaitu merusak kehidupan dan menjatuhkan martabat perempuan di mata
masyarakat.
Kata kunci: Novel, Eka Kurniawan, Cantik Itu Luka, Gambaran Praktik Pelacuran pada Masa Penjajahan Jepang,
Sosiologi Sastra.
810
FEB
t
“Tindak Tutur Guru SLB Negeri 1 Padang dalam Proses Belajar-Mengajar :Tinjauan Pragmatik”.
Febria Rafni. 2017. Jurusan Sastra Indonesia. Prodi Bahasa dan Sastra Indonesia. Fakultas Ilmu BudayaUniversitas
Andalas. Padang. Pembimbing I, LeniSyafyahya, S.S., M. Hum, dan Pembimbing II: Dra. Efriyades, M. Hum.
ABSTRAK
Masalah yang dibahas dalam penelitian ini ada dua yaitu (1) tindak lokusi, ilokusi, dan perlokusi dari tuturan guru SLB Negeri 1
Padang dalam proses belajar- mengajar, (2) apa fungsi tindak tutur yang digunakan guru SLB Negeri 1 Padang dalam proses
belajar-mengajar. Tujuan penelitian ini adalah menjelaskan tindak lokusi, ilokusi, perlokusi dari tuturan guru SLB Negeri 1 Padang
dalam proses belajar-mengajar. Selanjutnya menjelaskan fungsi tindak tutur yang digunakan oleh guru SLB Negeri 1 Padang
dalam proses belajar-mengajar. Metode dan teknik yang digunakan terdiri atas tiga tahapan yaitu tahap penyediaan data, tahap
analisis data, dan tahap penyajian hasil analisis data. Pada tahap penyediaan data, metode yang digunakan adalah metode simak
dengan teknik dasarnya adalah teknik sadap, dan teknik lanjutannya teknik simak bebas libat cakap (SBLC), teknik rekam, dan
teknik catat. Pada tahap analisis data digunakan metode padan translasional, padan referensial dan metode padan pragmatis dengan
teknik dasar berupa teknik pilah unsure penentu (PUP). Selanjutnya, pada tahap penyajian hasil analisis data digunakan metode
informal. Bedasarkan hasil analisis data, digunakan tindak tutur lokusi, ilokusi, dan perlokusi guru SLB Negeri 1 Padang dalam
proses belajar-mengajar. Tindak lokusi yang digunakan pada tuturan guru SLB Negeri 1 padang ada (5) yaitu; menyatakan,
menginformasikan, memberitahu, menjelaskan, dan bertanya. Ada (9) tindaki lokusi yang digunakan pada tuturan guru SLB Negeri
1 Padang yaitu; asertif menyatakan, asertif memberitahu, direktif menanyakan, direktif menasehatkan, direktif melarang, direktif
mengajak, direktif memerintah, direktif memperingatkan, dan ekspresif memuji. Selanjutnya, tindak perlokusi yang digunakan
pada tuturan guru SLB Negeri 1 Padang adalah1) membuat murid memahami ; 2) membuat murid berpikir tentang apa yang telah
diajarkan oleh guru ; 3) guru juga mendorong murid untuk menjawab pertanyaan yang telah diberikan. Fungsi tindak tutur yang
digunakan oleh guru terdapat empat fungsi tindak tutur yaitu 1) fungsi kompetitif terdiri atas memerintah dan meminta, 2) fungsi
konvival terdiri atas menyapa, mengucapkan salam, dan mengucapkan terima kasih, 3) fungsi kolaboratif terdiri atas menuntut,
melaporkan, menjelaskan, dan memerintah. 4) fungsi konfliktif yaitu menyindir.
Kata kunci :Tindak Tutur, Guru SLB, dan Pragmatik.

810
HAL
a
Analisis Struktural Naskah Drama Pekik Sunyi Karya Muhammad Ibrahim Ilyas.
Halvika Padma, 0910722026. Pembimbing I, Dr. Syafril, M.Si. Pembimbing II, Drs. M. Yusuf, M.Hum.
ABSTRAK
Naskah drama merupakan salah satu genre sastra yang memiliki kaidah- kaidah tersendiri dalam penceritaannya. Berbeda halnya
dengan genre-genre sastra lain, naskah drama memiliki fungsi ganda, yaitu, sebagai sebuah karya sastra yang menyaran pada
pembaca, serta sebagai sebuah teks penuntun sebuah pertunjukan yang menyaran pada penonton. Oleh karena itu, naskah drama
ditopang oleh unsur-unsur yang tertentu, yang membuat pembaca sebuah naskah drama membayangkan sebuah panggung ketika
membacanya. Naskah drama Pekik Sunyi sebagai salah satu genre sastra drama juga memiliki kaidah-kaidah tersebut. Naskah
tersebut pada satu sisi banyak berisi petunjuk-petunjuk untuk sebuah pementasan, seperti penataan laku dramatik, penataan
panggung, penataan cahaya, serta penataan suara. Namun pada sisi lain, teks-teks yang berfungsi sebagai rujukan sebuah
pertunjukan tersebut juga mengandung kaidah-kaidah sastra, sehingga harus diinterpretasikan sebagai bagian dari teks sastra.
Tujuan penelitian ini adalah untuk menemukan unsur-unsur pembangun naskah drama Pekik Sunyi, kemudian melihat hubungan
atau keterkaitan antar unsur-unsur tersebut, sehingga makna menyeluruh mengenai naskah tersebut bisa ditemukan. Metode yang
digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis isi. Pertama, menguraikan unsur-unsur pembangun naskah, yang terdiri dari
alur, penokohan, situasi bahasa, serta aneka sarana kesastraan. Selanjutnya akan diidentifikasi dan diuraikan unsur-unsur apa saja
yang memiliki keterkaitan, serta bagaimana hubungan antarunsur tersebut berfungsi untuk memproduksi makna. Kesimpulan yang
diperoleh dalam penelitian ini adalah, pertama, naskah drama Pekik Sunyi ditopang oleh unsur-unsur pembangun seperti alur,
penokohan, situasi bahasa, serta aneka sarana kesastraan. Namun unsur yang paling dominan sebagai penopang naskah ini adalah
unsur alur, sehingga unsur-unsur lain berfungsi sebagai penunjang unsur tersebut. Kedua, unsur-unsur lain dalam naskah memiliki
keterkaitan yang erat dengan alur. Makna atau tema yang diperoleh dari keterkaitan tersebut adalah, bahwa naskah drama Pekik
Sunyi mengisahkan tentang penderitaan setelah perang serta efek-efeknya terhadap kehidupan sebuah keluarga.
Kata kunci: Pekik Sunyi, Naskah Drama, Strukturalisme
810
KHA
p
Proses Kreatif Gus tf Sakai atas Novel Ular Keempat: Tinjauan Sosiologi Pengarang.
Khairy Ra’if Thaib, 1110722003. Fakultas Ilmu Budaya Universitas Andalas. 2017. Pembimbing I: Dr. Syafril, M.Si.
Pembimbing II: Drs. M. Yusuf, M.Hum.
ABSTRAK
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh lahirnya karya sastra diciptakan oleh pengarang. Dalam menciptakan karya sastra pengarang
melakukan serangkaian proses yang disebut dengan proses kreatif. Bertolak dari hal ini maka dipilihlah Gus tf Sakai dan novel
Ular Keempat sebagai objek penelitian. Penelitian ini dilakukan untuk menguraikan proses kreatif yang dilakukan oleh Gus tf
Sakai dalam menciptakan novel Ular Keempat. Penelitian ini menggunakan analisis unsur intrinsik untuk mengetahui unsur-unsur
yang membangun novel Ular Keempat. Unsur intrinsik ini dijadikan pedoman untuk membuat daftar pertanyaan yang akan
ditanyakan kepada Gus tf Sakai melalui teknik wawancara. Dari hasil wawancara tersebut kemudian dilakukan analisis proses
kreatif. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Ada pun tahap-tahap dalam penelitian ini adalah tahap pengumpulan data,
tahap analisis data, dan tahap penyajian analisis data (simpulan). Dari penelitian yang dilakukan, peneliti menyimpulkan bahwa
dalam menciptakan novel Ular Keempat Gus tf Sakai melakukan proses kreatif dalam jangka waktu yang relatif lama, yakni dari
tahun 1985-2005. Proses kreatif tersebut, meliputi: (1) tahap mendapatkan ide, (2) tahap studi, (3) tahap inkubasi, (4) tahap
iluminasi, (5) tahap verifikasi, dan (6) tahap publikasi. Dari proses kreatif tersebut dapat disimpulkan bahwa Gus tf Sakai
merupakan seorang sastrawan perajin karena ia terlebih dahulu mengumpulkan bahan sebelum menulis, mempunyai waktu khusus
untuk menulis, dan ia menulis dengan penuh keterampilan, terlatih, dan bekerja dengan serius, serta penuh tanggung jawab.
Kata kunci: proses kreatif, Gus tf Sakai, Ular Keempat.

810
MIK
m
“Masalah Sosial dalam Novel Harta Pusaka Cinta karya Desni Intan Suri: Tinjauan Sosiologi Sastra”
Miki Maisandi. 2016. Jurusan Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Budaya. Pembimbing I: Dr. Ivan Adilla, M. Hum.
Pembimbing II: Drs. M. Yusuf, M. Hum
ABSTRAK
Skripsi ini membahas tentang masalah sosial dalam novel Harta Pusaka Cinta karya Desni Intan Suri dengan tinjauan Sosiologi
Sastra. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan sosiologi sastra. Tujuan penelitian ini adalah untuk
menderkripsikan masalah sosial serta penyebab terjadinya masalah sosial dalam novel Harta Pusaka Cinta. Pendekatan yang
digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan sosiologi sastra yakni sosiologi karya. Landasan teori yang dipakai dalam
menganalisis adalah teori yang dikemungkakan oleh Ian Wat tentang sastra sebagai cerminan masyarakat. Teknik penelitian yang
digunakan adalah teknik Pengumpulan data, menganalisis data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Pembahasan mencakup
analisis intrinsik terhadap unsur yang membangun novel ini sebagai hasil karya sastra. Unsur yang dianalisis adalah tema, alur,
latar, tokoh dan penokohan. Masalah sosioal serta faktor penyebab terjadinya masalah sosial dalam novel Harta Pusaka Cinta
Berdasarkan analisis, dapat disimpulkan bahwa novel Harta Pusaka Cinta terdapat masalah sosial sebagai berikut; 1) pernikahan
beda etnis budaya, 2) kejahatan sosial, dan 3) perbedaan nilai pernikahan. Faktor penyebab terjadinya masalah sosial adalah gaya
hidup yang keliru dan pernikahan dua budaya yang berbeda.
Kata kunci: Novel, Desni Intan Suri, Pernikahan Beda Agama, Kejahatan Sosial, Perbedaan Nilai Perkawinan.
810
MIS
g
Gangguan Verbal Orang Kekanak-kanakan (Childish): Studi Kasus pada “Fitri Wahyuni” Penderita Retardasi Mental
Sedang Usia 29 Tahun”.
Misa Yumarni. 2017. Jurusan Sastra Indonesia. Fakultas Ilmu Budaya. Universitas Andalas. Pembimbing I: Dr. Gusdi
Sastra, M.Hum. Pembimbing II: Dra Noviatri, M.Hum.
ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah: 1) Mendeskripsikan bentuk-bentuk gangguan verbal orang kekanak-kanakan (childish) dan dalam
tataran apa kesalahan itu terdapat. 2) Mendeskripsikan gambaran intonasi tuturan orang kekanak-kanakan (childish) pada kasus
FW. 3) Mendeskripsikan faktor-faktor penyebab gangguan verbal dan ciri-ciri kekanak-kanakan (childish) yang dialami oleh FW.
Ada tiga metode dan teknik penelitian yang digunakan, yaitu: 1) metode dan teknik penyediaan data, 2) metode dan teknik analisis
data, 3) metode dan teknik penyajian hasil analisis data. Dalam penyediaan data digunakan metode simak dengan teknik dasarnya
teknik sadap dan teknik lanjutannya teknik simak libat cakap (SLC), simak bebas libat cakap (SBLC), catat, dan rekam. Untuk
menganalisis data digunakan metode padan dan metode agih. Metode padan yang digunakan, yaitu padan artikulatoris,
translasional, dan referensial dengan teknik dasarnya teknik pilah unsur penentu (PUP) dan teknik lanjutannya teknik hubung
banding membedakan (HBB). Metode agih yang digunakan, yaitu bahasa yang bersangkutan, dengan teknik dasarnya teknik bagi
unsur langsung (BUL) dan teknik lanjutannya, yaitu teknik perluas dan lesap. Untuk tahap penyajian hasil analisis data digunakan
metode penyajian formal dan informal. Berdasarkan hasil analisis data, bentuk-bentuk gangguan verbal orang kekanak-kanakan
berupa pelesapan fonem, penggantian fonem, penambahan fonem, pelesapan suku kata, penambahan suku kata, dan pelesapan kata.
Pelesapan fonem contohnya pelesapan fonem /m/ pada kata misa, penggantian fonem, contohnya penggantian fonem vokal /i/
menjadi fonem vokal /e/ pada kata tipi, penambahan fonem, contohnya penambahan fonem /w/ pada kata dijua, pelesapan suku
kata, contohnya suku kata sa pada kata sajadah, penambahan suku kata, contohnya penambahan suku kata na pada kata ujuang, dan
pelesapan kata, contohnya pelesapan kata teh pada frasa teh talua. Gangguan verbal tersebut terdapat dalam tataran kata, frasa, dan
klausa. Gambaran intonasi tuturan FW pada tataran kata, frasa, dan klausa cenderung dari nada tingkat rendah ke nada tingkat
tinggi atau mengalami kenaikan. Ada beberapa faktor penyebab gangguan verbal pada FW, yaitu: 1) faktor kesehatan, 2) faktor
intelegensi, 3) faktor hubungan keluarga, dan 4) faktor teman sebaya. Ciri-ciri kekanak-kanakan (childish) yang dialami oleh FW,
yaitu: 1) suka merengek, 2) berkata kasar tanpa memikirkan perasaan orang lain, 3) tidak mau diberikan tanggung jawab, 4) tidak
mau disalahkan dan suka melempar kesalahan kepada orang lain, 5) selalu ingin dilayani, 6) selalu ingin bersenang-senang, 7)
tidak punya pendirian, 8) tidak memiliki target hidup, 9) tidak dapat mengendalikan diri, 10) suka menyapa, dan 11) suka meniru.
Kata kunci: orang childish, gangguan verbal.

810
MUH
k
“KEKERASAN TERHADAP PEREMPUAN DALAM KUMPULAN CERPEN JEJAK LUKA DAN KISAH-KISAH
LAINNYA KARYA AZWAR SUTAN MALAKA (TINJAUAN SOSIOLOGI SASTRA)”
Muhammad Darisman, Jurusan Sastra Indonesia Fakultas Ilmu Budaya Universitas Andalas, 2017. Pembimbing: 1. Dr.
Syafril, M.si. dan 2. Dr. Ivan Adilla, M.Hum.
ABSTRAK
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh ketertarikan penulis terhadap cerpen- cerpen dalam buku kumpulan cerpen Jejak Luka dan
Kisah-Kisah Lainnya karya Azwar Sutan Malaka yang mengangkat persoalan kekerasan terhadap perempuan dalam masyarakat.
Permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini adalah bagaimana bentuk kekerasan terhadap perempuan, apa penyebab serta
dampak kekerasan terhadap perempuan dalam kumpulan cerpen Jejak Luka dan Kisah- Kisah Lainnya karya Azwar Sutan Malaka.
Penelitian ini bertujuan untuk menguraikan bentuk kekerasan terhadap perempuan dan menjelaskan penyebab serta dampak
kekerasan terhadap perempuan dalam kumpulan cerpen Jejak Luka dan Kisah-Kisah Lainnya karya Azwar Sutan Malaka.
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan sosiologi sastra, yakni sosiologi karya. Landasan teori yang dipakai
dalam penganalisisan ini adalah teori Ian Watt tentang karya sastra sebagai cerminan masyarakat. Adapun metode dalam penelitian
ini adalah metode kualitatif yang menghasilkan data tertulis dari teks yang mengacu pada masalah sosial. Teknik yang digunakan
adalah pengumpulan data, analisis data, dan penyajian hasil analisis data. Setelah melakukan penelitian, dapat disimpulkan bahwa
bentuk kekerasan terhadap perempuan di dalam kumpulan cerpen Jejak Luka dan Kisah-Kisah Lainnya karya Azwar Sutan Malaka
secara umum adalah kekerasan fisik, kekerasan seksual, kekerasan psikologi, dan kekerasan ekonomi. Secara khusus adalah
kekerasan dalam area domestik dan publik. Berdasarkan pelaku adalah kekerasan yang dilakukan oleh orang dekat dan orang
asing.penyebabnya adalah kerusuhan Mei 1998, perjodohan, nilai kuliah yang tidak tuntas, watak buruk kepala keluarga, serta
tradisi penculikkan perempuan untuk diperistri. Dampak kekerasan terhadap perempuan adalah menimbulkan masalah sosial
berupa gunjingan dari orang kampung, sangsi sosial berupa hukum rajam, muncul penyakit sosial berupa praktek pelacuran,
rusaknya fungsi lingkungan domestik, serta tradisi menjadi penghambat hak individu.
Kata Kunci: Cerpen, Aswar Sutan Malaka, Kekerasan Terhadap Perempuan, Sosiologi Sastra
810
NAD
a
“Analisis Percakapan dalam Film Tenggelamnya Kapal Van der Wicjk”.
Nadiatul Khairiah. 2017. Jurusan Sastra Indonesia Fakultas Ilmu Budaya Universitas Andalas. Pembimbing I, Dra. Sri
Wahyuni, M.Ed. Pembimbing II, M. Yunis, S.S., M.Hum.
ABSTRAK
Masalah yang dibahas pada penelitian ini adalah terpenuhi atau dilanggarnya prinsip kerja sama serta prinsip kesopanan dan
menemukan berapa banyak tuturan yang memenuhi dan melanggar prinsip kerja sama serta prinsip kesopanan yang terdapat pada
tuturan dalam film Tenggelamnya Kapal Van der Wicjk. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dipenuhi atau
dilanggarnya prinsip kerja sama serta prinsip kesopanan dan menentukan jumlah tuturan yang memenuhi dan melanggar prinsip
kerja sama serta prinsip kesopanan pada tuturan yang terdapat dalam film Tenggelamnya Kapal Van der Wicjk. Langkah dalam
penelitian ini dibagi menjadi tiga tahap, yaitu tahap penyediaan data, tahap analisis data, dan tahap penyajian hasil analisis data.
Pada tahap penyediaan data digunakan metode simak dengan teknik dasar teknik sadap dan teknik lanjutan teknik Simak Bebas
Libat Cakap (SBLC). Pada tahap analisis data digunakan metode padan. Metode padan yang digunakan adalah metode padan
intralingual dan padan ekstralingual sedangkan teknik yang digunakan adalah teknik Hubung Banding Menyamakan (HBS) dan
teknik Hubung Banding Membedakan (HBB). Pada tahap penyajian hasil analisis data digunakan metode informal. Berdasarkan
analisis yang telah dilakukan terhadap tuturan dalam film Tenggelamnya Kapal Van der Wicjk, ditemukan bahwa ada tuturan yang
memenuhi prinsip kerja sama dan prinsip kesopanan dan ada pula beberapa tuturan yang melanggar prinsip kerja sama dan prinsip
kesopanan. Film Tenggelamnya Kapal Van der Wicjk terdiri atas 335 tuturan. Berdasarkan analisis dari 335 tuturan tersebut,
ditemukan 121 tuturan memenuhi prinsip kerja sama, sedangkan 74 tuturan melanggar prinsip kerja sama. Selain itu, dari 335
tuturan terdapat 25 tuturan di antaranya memenuhi prinsip kesopanan, sedangkan 29 tuturan melanggar pri nsip kesopanan.
Meskipun masih terdapat pelanggaran pada prinsip kerja sama dan prinsip kesopanan, tidak berarti bahwa pelanggaran tersebut
mengganggu proses komunikasi. Komunikasi tetap dapat berlangsung dengan baik meskipun telah terjadi pelanggaran pada prinsip
percakapan.
Kata Kunci : Analisis Percakapan, Film Tenggelamnya Kapal Van der Wicjk, dan Pragmatik

810
NES
s
“Sisi Lain Kehidupan Aktivis 1998 dalam Kumpulan Cerpen orang-orang kampus Karya A.M. Lilik Agung: Tinjauan
Struktural”.
NESPORA WINARTA. 2017. Jurusan Sastra Indonesia. Fakultas Ilmu Budaya. Universitas Andalas, 2017. Pembimbing I
Dr. Hj. Sulastri, M.Hum dan Pembimbing II Reno Wulan Sari, S.S., M.Hum
ABSTRAK
Penelitian ini dilatar belakangi oleh adanya karya sastra yang menggambarkan sisi lain kehidupan aktivis mahasiswa tahun 1998,
baik pada masa demontrasi maupun pasca runtuhnya Orde Baru. Oleh sebab itu penelitian terhadap kumpulan cerpen Orang-Orang
Kampus penting dilakukan. Pendekatan yang penulis gunakan dalam penelitian ini yaitu teori Struktural. Struktur yang diteliti
meliputi tokoh dan penokohan, alur, latar, dan tema. Populasi dalam penelitian ini adalah keseluruhan cerpen yang terdapat dalam
kumpulan cerpen Orang-Orang Kampus karya A.M Lilik Agung, sedangkan sampel pada penelitian ini adalah enam cerpen yang
membahas sisi lain kehidupan aktivis mahasiswa. Berdasarkan analisis yang telah dilakukan pada kumpulan cerpen Orang-orang
Kampus karya A.M Lilik Agung, dapat disimpulkan sebagai berikut : Pertama. Terdapat berbagai bentuk aktivitas dilakukan oleh
para aktivis mahasiswa terhadap pemerintah Orde Baru untuk menuntut Reformasi, ada yang dilakukan secara langsung dengan
turun ke jalan seperti demonstrasi dan terlibat kontak fisik dengan aparat, dan ada juga dengan melakukan aksi mogok makan,
diskusi bawah tanah, dan membuat tulisan-tulisan kritis. Kedua. Pasca runtuhnya Orde Baru pada tahun 1998, para mantan aktivis
mahasiswa yang pernah terlibat dalam peristiwa perlawanan tersebut, beberapa diantara mereka ada yang mengalami perubahan
hidup yang lebih baik dan ada pula yang tidak. Ketiga. Dengan membaca novel ini pembaca dapat mengetahui sisi lain kehidupan
aktivis reformasi yang ditulis oleh A.M Lilik Agung, hal itulah yang diananlisis dalam penelitian ini bahwa karya sastra bisa
menjadi catatan sejarah yang ditampilkan dalam bentuk fiksi.
810
OKT
t
Transliterasi dan Analisis Teks Naskah Raboeang Katimboenan (Kajian Filologi).
Oktelia Afdal, 1310721021, Jurusan Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Budaya Universitas Andalas Padang. Pembimbing I:
Drs. M. Yusuf, M. Hum, Pembimbing II: Dr. Ivan Adilla, M. Hum.
ABSTRAK
Naskah Raboeang Katimboenan merupakan sebuah naskah yang ditulis oleh pengarang yang tidak dikenal (anonim). Naskah ini
merupakan koleksi perpustakaan Universitas Bibliotheek Leiden. Sebagai salah satu naskah Minangkabau, naskah Raboeang
Katimboenan sudah terdaftar di dalam Catalogue Of Malay, Minangkabau and South Sumatran manuscripts in the Netherlands
Complied By Teuku Iskandar Voleme One. Dokumentasi Islam Crhistendom. Naskah Raboeang Katimboenan ditulis dalam tulisan
latin menggunakan bahasa Minangkabau bercampur Melayu lama. Sehingga dalam kajian filologi, penelitian ini dilengkapi dengan
transliterasi naskah terlebih dahulu. Transliterasi sangat penting untuk memudahkan pembaca memahami teks yang terkandung di
dalam naskah. Berdasarkan uraian di atas, permasalahan yang diteliti dalam naskah Raboeang Katimboenan ini ialah teks apa yang
terkandung di dalam naskah Raboeang Katimboenan? Tujuan penelitian ini adalah mengetahui apa teks yang terkandung di dalam
naskah Raboeang Katimboenan dengan menggunakan metode filologi secara struktural. Penelitian ini menggunakan metode dan
teknik penelitian filologi. Langkah- langkah pada penelitian ini terbagi atas empat bagian, pertama; penetapan naskah, kedua;
deskripsi naskah, ketiga; transliterasi teks, keempat; penyusunan isi dan analisis naskah yang telah ditransliterasi dengan penelitan
filologi. Berdasarkan hasil analisis, teks naskah Raboeang Katimboenan merupakan sebuah naskah drama yang menceritakan
masalah sosial induk semang dengan anak dagang, juga induk semang (Raka) dengan tokoh Tamin. Tema yang diangkat dalam
naskah drama ini ialah permasalahan induk semang yang kikir.

810
RAT
p
Potret Perjuangan Seorang Perempuan Desa dalam Novel Kubah di Atas Pasir Karya Zhaenal Fanani.
RATNA SARI. Jurusan Sastra Indonesia. Fakultas Ilmu Budaya Universitas Andalas. Padang. 2017. Pembimbing I Drs.
M. Yusuf, M.Hum. pembimbing II Ronidin, S.S., M.A.
ABSTRAK
Fokus penelitian ini adalah mengkaji potret perjuangan perempuan dari desa di berbagai bidang kehidupan, seperti di bidang
ekonomi, pendidikan, sosial, budaya dan lingkungan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan perjuangan perempuan
desa di berbagai bidang kehidupan, yaitu di bidang ekonomi, pendidikan, sosial, budaya dan lingkungan,. Metode penelitian yang
digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan tipe penelitian deskriptif. Data penelitian berupa data primer
dan data sekunder. Data penelitian ini dianalisis melalui pengumpulan data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Berdasarkan
penelitian yang telah dilakukan, hasil penelitian ini mengungkapkan mengenai: 1) Perjuangan perempuan desa di bidang ekonomi
(dalam keluarga). Fatikha mau banting tulang dan kerja keras untuk membantu suaminya dalam mencari nafkah, bahkan semenjak
suaminya meninggal dia menjadi tulang punggung keluarga (dia dan anaknya). 2) Perjuangan perempuan desa di bidang
pendidikan. Fatikha mempunyai kepedulian yang tinggi terhadap pendidikan meskipun dia bukan seseorang yang berpendidikan
tinggi, bahkan dia rela mengajar dengan sukarela tanpa digaji walaupun sesungguhnya dia membutuhkan uang, dan dia ikhlas
bolak-balik dari desa ke kota untuk mengajar ditengah-tengah kesibukannya mencari nafkah dengan menumpangi truk pengangkut
pasir. 3) Perjuangan perempuan desa di bidang sosial (bangkit dari keterpurukan). Fatikha berusaha bangkit dari keterpurukan yang
dialaminya akibat ulah warga desa yang mengkambinghitamkan dan membunuh suaminya serta dia mencoba sabar dan memerima
perlakuan warga yang tidak sewajarnya itu. 4) Perjuangan perempuan di bidang budaya (sebagai seorang ibu). Fatikha
menciptakan sejarah baru di desanya yang berbeda dengan budaya atau kebiasaan warga, dia menyekolahkan anaknya setinggi-
tingginya sesuai kemampuannya membiayai, dan dia rela berpisah dengan anaknya agar anaknya fokus belajar, serta dia tidak
mengekang anaknya agar selalu membantunya mencari nafkah. 5) Perjuangan perempuan desa dalam bidang lingkungan. Fatikha
rela dicemooh, dikucilkan dan dituduh sebagai pemberontak saat memperjuangkan kepeduliannya terhadap lingkungan yang mulai
rusak akibat penambangan pasir yang terus-menerus.
810
RIC
c
“Campur Kode yang Digunakan oleh Masyarakat di Kecamatan Mandau Kabupaten Bengkalis.”
Rice Vebry, 2017 Jurusan Sastra Indonesia Fakultas Ilmu Budaya Universitas Andalas. Pembimbing I Leni Syafyahya,
S.S., M. Hum dan Pembimbing II Dra. Noviatri, M.Hum.
ABSTRAK
Penelitian ini bertjuan untuk : (1) menjelaskan campur kode yang digunakan oleh masyarakat di Kecamantan Mandau Kabupaten
Bengkalis, (2) menjelaskan tataran lingual terjadinya campur kode yang digunakan oleh masyarakat di Kecamantan Mandau
Kabupaten Bengkalis, dan (3) menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya campur kode yang digunakan oleh
masyarakat di Kecamantan Mandau Kabupaten Bengkalis. Ada tiga metode dan teknik penelitian yang digunakan, yakni : (1)
metode dan teknik penyediaan data, (2) metode dan teknik analisis data, dan (3) metode dan teknik penyajian hasil analisis data.
Dalam penyediaan data, digunakan metode simak dengan teknik dasarnya ialah teknik sadap. Teknik ini dilanjutkan dengan teknik
simak bebas libat cakap (SLBC), teknik rekam, dan teknik catat. Metode dan teknik analisis data yang digunakan ialah metode
padan referensial, padan translasional, dan padan pragmatis. Teknik dasarnya ialah teknik pilah unsur penentu (PUP) dan teknik
lanjutannya adalah hubung banding membedakan (HBB). Selain metode padan, penulis juga menggunakan metode agih dengan
teknik dasarnya adalah teknik bagi unsur langsung (BUL) dan teknik lanjutannya adalah baca markah (BM). Metode dan teknik
penyajian hasil analisis data yang digunakan ialah metode formal dan metode informal. Berdasarkan hasil analisis data, campur
kode yang digunakan oleh masyarakat Mandau Kabupaten Bengkalis, yaitu: antara bahasa Indonesia dan bahasa Minangkabau,
antara bahasa Indonesia dan bahasa Melayu, antara bahasa Indonesia dan bahasa Batak, antara bahasa Indonesia dan bahasa Gaul,
antara bahasa Indonesia dan bahasa Tionghoa, antara bahasa Indonesia dan Palembang, antara bahasa Indonesia dan bahasa Jawa,
antara bahasa Indonesia dan bahasa Inggris dan bahasa Melayu, antara bahasa Indonesia dan bahasa Inggris dan bahasa Gaul,
antara bahasa Indonesia dan bahasa Tionghoa dan bahasa Gaul, antara bahasa Indonesia dan bahasa Batak dan bahasa Inggris,
antara bahasa Indonesia dan bahasa Minangkabau dan bahasa Gaul, antara bahasa Indonesia dan bahasa Minangkabau dan bahasa
Jawa, dan antara bahasa Indonesia dan bahasa Gaul, bahasa Minangkabau dan bahasa Inggris. Campur kode terjadi pada tataran
kata, misalnya kancang „kencang‟ dan terjadi pada tataran frase, misalnya idak pacak pegi „tidak bisa pergi‟. Campur kode yang
paling banyak terjadi pada tataran kata. Dalam berkomunikasi, faktor – faktor yang mempengaruhi terjadinya campur kode, yakni
setting and scene, participants, act sequence, key, dan norm of interaction and interpretation.

810
RIT
s
Struktur Novel Di Tanah Lada Karya Ziggy Zezsyazeoviennazabrieskie.
Rita Gusmayeni. 1210723028. Jurusan Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Andalas, 2016. Pembimbing I:
Dr. Sulastri, M. Hum. dan Pembimbing II: Reno Wulan Sari, S.S, M. Hum.
ABSTRAK
Skripsi ini membahas struktur novel Di Tanah Lada karya Ziggy Zezsyazeoviennazabriezkie. Novel Di Tanah Lada bercerita
tentang kekerasan terhadap anak dalam rumah tangga, novel ini menggunakan sudut pandang anak usia enam tahun dalam
penceritaan, dan novel ini juga menjadi salah satu pemenang dalam Sayembara Dewan Kesenian Jakarta tahun 2014, inilah yang
menjadi keunggulan dari novel Di Tanah Lada. Pembahasan mencakup analisis struktur terhadap unsur yang membangun serta
hubungan antarunsur novel ini sebagai karya sastra. Unsur-unsur yang dianalisis adalah tokoh dan penokohan, alur, latar, sudut
pandang, gaya bahasa, dan tema. Analisis struktural untuk mencapai kebulatan makna. Penelitian ini menggunakan metode analisis
deskriptif bersifat kualitatif. Teknik penelitian yang digunakan untuk penelitian adalah teknik pengumpulan data, penganalisisan
data, dan penyajian data, serta penarikan kesimpulan. Berdasarkan analisis, disimpulkan bahwa: 1. Tokoh utama dalam novel Di
Tanah Lada karya Ziggy Zezsyazeoviennazabriezkie adalah Salva. Tokoh ini digambarkan sebagai anak yang lembut dan polos. 2.
Alur novel berbentuk maju, sedangkan benang merah yang mendasari alur adalah peristiwa-peristiwa yang terjadi antara tokoh
utama dengan tokoh tambahan. 3. Latar novel Di Tanah Lada adalah latar tempat di Jakarta, latar waktu yang terjadi sekitar tahun
2013, dan latar sosial novel yaitu masyarakat rusun yang berwatak keras. 4. Sudut pandang yang digunakan adalah sudut pandang
“aku” sebagai tokoh utama. 5. Gaya bahasa yang dominan digunakan dalam novel Di Tanah Lada adalah gaya bahasa repetisi,
aliterasi, dan asonansi. 6. Tema novel Di Tanah Lada adalah kekerasan terhadap anak dalam rumah tangga. Semua unsur-unsur
yang terdapat dalam novel Di Tanah Lada karya Ziggy Zeszyazeovie yang saling berkaitan dan berhubungan memperoleh makna
yang menyeluruh, yaitu mewakili perasaan jutaan anak di dunia, yang mengalami kekerasan dalam rumah tangga.
Kata Kunci: Di Tanah Lada, Struktur, Ziggy Zezsyazeoviennazabrieskie, Kekerasan Terhadap Anak Dalam Rumah
Tangga, Rusun, Jakarta.
810
RIZ
v
“Variasi Fonologis Bahasa yang Digunakan di Kecamatan Kota Mukomuko Tinjauan Dialektologis”.
Rizkan. 2017. Jurusan Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Andalas. Pembimbing: 1. Prof. Nadra, M.S.
dan 2. Dr. Fajri Usman, M.Hum.
ABSTRAK
Penelitian ini berjudul “Variasi Fonologis Bahasa yang Digunakan di Kecamatan Kota Mukomuko Tinjauan Dialektologis”.
Tujuan penelitian ini, yaitu (1) mendeskripsikan variasi fonologis yang terdapat dalam bahasa yang digunakan kedelapan TP di
KKM, (2) memetakan variasi fonologis yang terdapat dalam bahasa yang digunakan kedelapan TP di KKM, dan (3) menentukan
persentase perbedaan/variasi antartitik pengamatan yang terdapat dalam bahasa yang digunakan kedelapan TP di KKM. Jenis
penelitian ini merupakan gabungan penelitian kualitatif dan kuantitatif. Metode yang digunakan dalam penyediaan data adalah
metode simak dan metode cakap. Metode simak menggunakan teknik dasar sadap dan teknik lanjutannya terdiri atas beberapa
teknik, yaitu simak libat cakap (SLC), teknik catat, dan teknik rekam. Pada metode cakap, teknik dasar yang digunakan adalah
teknik pancing dan teknik lanjutannya terdiri atas beberapa teknik, yaitu teknik cakap semuka (CS), teknik catat, dan teknik rekam.
Pada tahap analisis data digunakan metode padan referensial, artikulatoris, dan translasional. Teknik dasar yang digunakan dalam
menganalisis data adalah teknik pilah unsur penentu (PUP) dan teknik lanjutannya menggunakan teknik hubung banding
membedakan (HBB). Pada tahap penyajian hasil analisis data digunakan metode formal dan informal. Data penelitian ini
menggunakan 300 kosakata Swadesh yang terdiri atas berbagai kategori. Hasilnya, ditemukan sebanyak 46 variasi fonologis dan
diperbandingkan dengan 213 peta bahasa. Variasi fonologis yang ditemukan tersebut terdiri atas 12 variasi vokoid, 20 variasi
kontoid, 3 variasi diftong, dan 11 variasi diftong dan monoftong. Data variasi fonologis yang ditemukan pada setiap TP
dipindahkan ke dalam bentuk peta dan letaknya disesuaikan dengan letak TP. Peta dalam penelitian ini menggunakan teknik
lambang. Berdasarkan persentase hasil perhitungan dialektometri antar-TP, dapat disimpulkan bahwa terdapat empat kategori
variasi fonologis bahasa yang digunakan di KKM. Pertama, beda dialek terdapat pada TP 3 – TP 5 (14,5%), TP 4 – TP 5 (14%), TP
5 – TP 6 (15%), dan TP 6 – TP 7 (16%). Kedua, beda subdialek terdapat pada TP 1 – TP 2 dan TP 3 – TP 4 (masing-masing 8%)
serta TP 5 – TP 7 dan TP 5 – TP 8 (masing-masing 11%). Ketiga, beda wicara terdapat pada TP 1 – TP 3 (7%) dan TP 4 – TP 6
(5%). Keempat, tidak ada perbedaan terdapat pada TP 2 – TP 3 (3%) dan TP 7 – TP 8 (1,4%). Berdasarkan hasil penghitungan
dialektometri dapat diketahui bahwa secara fonologis bahasa yang digunakan di KKM memiliki dua dialek. Pertama, dialek yang
digunakan di TP 1, TP 2, TP 3, TP 4, dan TP 6. Kedua, dialek yang digunakan di TP 5, TP 7, dan TP 8.
Kata kunci: variasi, fonologi, bahasa, dialektologi, KKM.

810
SET
c
“Campur Kode yang Digunakan oleh Anggota Trashbag Community Pendaki Gunung di Kabupaten Solok” tinjauan
Sosiolinguistik.
Setria Dona, 2017 Jurusan Sastra Indonesia Fakultas Ilmu Budaya Universitas Andalas. Pembimbing l Leni Syafyahya,
S.S., M.Hum. dan Pembimbing ll Dra. Noviatri, M.Hum.
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk:(1) Menjelaskan campur kode yang digunakanoleh anggota Trashbag Community pendaki gunung di
Kabupaten Solok, (2) Menjelaskan tataran lingual yang mengalami campur kode yang digunakan oleh anggota Trashbag
Community pendaki gunung di Kabupaten Solok, dan (3) Menjelaskan faktor-faktoryang mempengaruhi terjadinya campur kode
oleh anggota Trashbag Community pendaki gunung di Solok. Ada tiga metode dan teknik penelitian yang digunakan, yakni (1)
metode dan teknik penyediaan data, (2) metode dan teknik analisis data, dan (3) metode dan teknik penyajian hasil analisis data.
Metode dan teknik yang digunakan dalam penyediaan data adalah metode simakdengan teknik dasarnya teknik sadap. Teknik
lanjutannya adalah teknik simak bebas libat cakap (SLBC), teknik rekam, dan teknik catat. Metode dan teknik analisis data yang
digunakan ialah metode padan translasional, metode padan referensial, dan metode padan pragmatis. Teknik dasarnya adalah
teknik pilah unsur penentu (PUP) dan teknik lanjutannya adalah hubung banding membedakan (HBB). Selain metode padan,
penulis juga menggunakan metode agih, dengan teknik dasarnya adalah teknik bagi unsur langsung (BUL) dan teknik lanjutannya
adalah baca markah (BM). Sedangkan pada metode dan teknik penyajian hasil analisis yang digunakan ialah metode formal dan
informal. Berdasarkan hasil analisis data, anggota trashbag community pendaki gunung di Kabupaten Solok dalam berkomunikasi
menggunakan campur kode. Campur kode yang digunakan oleh anggota Trashbag Community pendaki gunung di Kabupaten
Solok terjadi antara, bahasa Minangkabau dengan bahasa Indonesia, bahasa Minangkabau dengan bahasa Inggris, bahasa
Minangkabau dengan bahasa Indonesia serta bahasa Inggris, bahasa Minangkabau dengan bahasa Indonesia serta dialek Jakarta,
bahasa Minangkabau dan bahasa Inggris serta dialek Jakarta, dan bahasa Minangkabau dengan bahasa Inggris serta bahasa Arab.
Tataran lingual terjadinya campur kode yaitu pada tataran kata, tataran frase dan pada tataran klausa. Faktor-faktor yang
mempengaruhi terjadinya campur kode oleh anggota trashbag community di Kabupaten Solok, ialahsettingdan scene, participants,
act sequence, dan key.
810
RAI
g
Gaya Bahasa Simile dalam Novel Merantau Ke Deli Karya Hamka : Tinjauan Stilistika.
Raisha Shabrini. 2016. Jurusan Sastra Indonesia. Fakultas Ilmu Budaya Universitas Andalas. Padang. Pembimbing I
Dr.Sulastri, M.Hum dan pembimbing II Reno Wulan Sari, S.S., M.Hum.
ABSTRAK
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh gaya bahasa simile yang ditemukan dalam novel Merantau ke Deli. Gaya bahasa simile
merupakan gaya berbahasa yang digunakan oleh Hamka dalam novel Merantau ke Deli. Permasalahan yang dibahas dalam
penelitian ini adalah, jenis, makna dan konteks gaya bahasa simile dalam novel Merantau ke Deli. Penelitian ini bertujuan untuk
menjelaskan jenis, makna dan konteks gaya bahasa simile yang terdapat dalam novel Merantau Ke Deli. Untuk mencapai tujuan
tersebut, peneliti menggunakan tinjauan stilistika yang dikemukakan oleh Nyoman Kutha Ratna, Atmazaki dan Suwardi
Endaswara. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode kualitatif dengan sumber data deskriptif langkah-langkah
yang dilakukan dalam penelitian. Berdasarkan analisis, penelitian yang telah dilakukan terhadap novel Merantau ke Deli Karya
Hamka, ditemukan 37 gaya bahasa Simile atau perumpamaan. Gaya bahasa ini terdiri dari sebagai, laksana, serupa, seperti, ibar at,
bagaikan, bagai dan penggunaan perumpamaan. Berdasarkan analisis yang telah dilakukan terhadap novel Merantau Ke Deli Karya
Hamka, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: Penggunaan kata “sebagai” pada kalimat “Manusia bukan dipandang
manusia lagi, tetapi dipandang sebagai alat perkakas, sebagai cangkul dan linggis yang mereka pegang di tangan mereka sendiri?”.
Hal yang dibandingkan “Manusia-Alat perkakas”. Penggunaan kata “laksana” pada kalimat “Sebab kehidupan itu adalah laksana
bahtera jua, si suami adalah nachoda, si istri juragan, dengan berdualah selamat pelayaran itu.”. Hal yang dibandingkan
“kehidupan-bahtera”. Penggunaan kata serupa dalam kalimat “Perempuan orang Padang itu bersih-bersih, semuanya serupa haji,
rambutnya tiada pernah terbuka, kainnya bersih-bersih”. Hal yang dibandingkan “Perempuan-Haji.
Kata Kunci : Stilistika, Gaya Bahasa Simile, Merantau Ke Deli, Jenis, Makna danKonteks Gaya Bahasa Simile.

810
SYA
m
Masalah Kepribadian Tokoh Aku dalam Novel Napas Mayat Karya Bagus Dwi Hananto: Tinjauan Psikologi Sastra.
SYAFRINAL. 2017. Jurusan Sastra Indonesia. Fakultas Ilmu Budaya. Universitas Andalas, 2017. Pembimbing I M. Yusuf,
M.Hum. dan Pembimbing II Reno Wulan Sari, S.S. M.Hum.
ABSTRAK
Di antara beberapa karya sastra, terdapat karya yang menceritakan masalah kepribadian tokoh yang disebabkan oleh kondisi
lingkungan sosialnya. Salah satu karya sastra yang bercerita tentang masalah kepribadian tokoh yang dipengaruhi oleh
lingkungannya adalah novel Napas Mayat yang terbit pada tahun 2015 karya Bagus Dwi Hananto. Novel ini bercerita tentang
masalah kepribadian yang dialami oleh tokoh Aku. Bagaimana lingkungan di sekitar tokoh Aku menjadi tempat yang sangat tidak
nyaman, sehingga membuatnya sakit hati yang berujung dendam. Perputaran roda nasib dari seorang yang kaya-raya menjadi jatuh
miskin dan dari seorang yang tampan menjadi seorang pecundang karena kebotakan yang di deritanya. Membawa banyak
perubahan dalam kepribadian tokoh Aku serta lingkungan sosial yang mulai menyingkirkannya dari permukaan. Dari sinilah, tokoh
Aku menyimpan ketidakpercayaan dan sakit hati pada lingkungannya. Penganalisisan novel tersebut dilakukan dengan tinjauan
psikologi sastra, yakni psikologi karya. Pembahasan mengacu pada teks-teks novel yang mengandung masalah kepribadian yang
berhubungan dengan kondisi sosial. Landasan teori yang dipakai dalam penganalisisan ini adalah teori yang dikemukakan oleh
Adler yaitu teori kepribadian. Adapun metode yang dipakai dalam menganalisis novel Napas Mayat karya Bagus Dwi Hananto
adalah studi kepustakaan dengan melakukan pendekatan psikologi sastra, khususnya psikologi karya. Untuk membantu
pengananlisisan dilakukan analisis stuktur. Tujuan dari penelitian ini adalah melihat masalah kepribadian yang dialami oleh tokoh
Aku serta menjelaskan sebab dan akibat yang di timbulkan oleh masalah kepribadian tokoh Aku tersebut. Dari penelitian ini dapat
disimpulkan bahwa, tokoh Aku mengalami masalah kepribadian yaitu perjuangan ke arah superior yang tidak sesuai (salah suai),
kompleks inferioritas, anti sosial. Penyebab masalah kepribadian pada tokoh Aku berdasarkan analisis teori Adler yaitu cacat fisik
yang parah, dimanjakan, dan hidup terabaikan. Akibat dari masalah kepribadian pada tokoh Aku yaitu tidak memiliki teman, tidak
tercapainya keinginan, kemiskinan, tidak memiliki istri dan dijatuhi hukuman mati. Adapun akibat bagi lingkungan tempat tinggal
yaitu dapat mengancam keselamatan orang lain, dendam yang berujung pembunuhan.
810
VIA
n
Nama–Nama dan Latar Belakang Penamaan Kafe di kota Padang.
Via Mai Kurnia. 2016. Jurusan Sastra Indonesia. Fakultas Ilmu Budaya. Universitas Andalas. Pembimbing I: Leni
Syafyahya, S.S., M.Hum, Pembimbing II: Dra. Efriyades, M.Hum.
ABSTRAK
Dalam penelitian ini masalah yang diangkat 1). Apa saja nama–nama kafe di Kota Padang dan apa latar belakang penamaan dari
nama kafe tersebut?, 2). Jenis makna apa sajakah yang terdapat pada nama kafe yang ada di Kota Padang?. Penelitian ini bertujuan
untuk 1). Mendeskripsikan nama kafe yang ada di kota Padang dan menjelaskan latar belakang penamaan dari nama kafe tersebut.
2). Mendeskripsikan jenis makna yang terkandung dalam penamaan nama kafe. Metode dan teknik yang digunakan pada tahap
penyediaan data adalah metode simak. Teknik dasar yang digunakan pada metode ini adalah teknik sadap, yaitu melakukan
penyadapan terhadap penggunaan bahasa tertulis dari nama–nama kafe di kota Padang. Teknik sadap diikuti dengan teknik lanjutan
berupa teknik Simak Libat Cakap (SLC), teknik catat, foto, dan teknik rekam. Pada tahap analisis data, metode yang digunakan
adalah metode padan referensial dan metode padan translasional. Metode padan referensial alat penentunya kenyataan yang
ditunjuk bahasa, sedangkan metode padan translasional alat penentunya bahasa lain. Teknik dasarnya yakni teknik pilah unsur
penentu (PUP) dan teknik lanjutannya teknik hubung banding membedakan (HBB). Pada tahap penyajian hasil analisis data
digunakan metode penyajian informal. Berdasarkan hasil analisis, dapat disimpulkan bahwa latar belakang penamaan kafe di Kota
Padang tergolong atas delapan yaitu peniruan bunyi: Alun-Alun Dam-Dam, penyebutan sifat khas: oishii, pembuat: Yaoma, Pony,
Siska Pastry, alya, zazha, dan Bu Rama, asal daerah: Malioboro, Batavia, FT UNP, Safari, Padang Green Market, Thamrin, dan
Mahakam, bahan: lalidie kafe, karambia kafe, D’ Orange, dan Prof Milk, pemendekan: Alvanza, Yaoma, SGC, SSC, FT UNP,
Kopmil Omping, keserupaan: Rimbun, Pelangi, Ceria, Kubik, Tong Susu, dan Nuansa., dan latar belakang penamaan bahasa yang
digunakan: pertama, bahasa Asing seperti, Trader, Grand, Blasta Korean, Cozy coffee, oishii, Friday, D’Orange, dan Galaxi.
Kedua, bahasa Minang seperti, Onang, Karambia, Lalidie, alun, dan balanjuang.. Berdasarkan analisis makna ditemukan lima jenis
makna. Dalam satu nama kafe memiliki lebih dari satu jenis makna yaitu makna leksikal: 20 nama kafe, makna referensial: 13
nama kafe, makna gramatikal: 11 nama kafe, makna kognitif: 3 nama kafe, makna ideasional: 6 nama kafe.
Kata kunci: nama, kafe, makna, bahasa.

810
WIN
t
“Tanggapan Siswa SMANegeri di Batusangkar Terhadap Novel Laskar Pelangi Karya Andrea Hirata, Tinjauan Resepsi
Sastra”.
Winda Yulia, 1310721019. pembimbing I Dra. Armini Arbain, M.Hum dan pembimbing II Dr. Syafril, M.Si.
ABSTRAK
Penelitian ini mengambil novel Laskar Pelangi karya Andrea Hirata sebagai objeknya.Novel ini mengusung tema seputar
pendidikan.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengungkapkan tanggapan pembaca siswa SMANegeri 1 Batusangkar, SMANegeri
2 Batusangkar, dan SMANegeri 3 Batusangkar.Dari penelitian tersebut, dapat dilihat tanggapan pembaca terhadap narasi dan unsur
instrinsik terhadap novel Laskar Pelangi. Dalam resepsi sastra, penelitian ini tergolong pada pembaca biasa yaitu pembaca yang
sebenarnya yang membaca karya sastra sebagai karya sastra, bukan sebagai penelitian. Pembaca diminta mengisi sejumlah
pertanyaan dalam kuesioner tentang permintaan tanggapan terhadap novelLaskar Pelangi, dan akan dimunculkan interpretasi-
interpretasi dari tanggapan yang muncul. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, kuesioner, dan
wawancara.Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif. Hasil dari penelitian ini yaitu siswa
SMANegeri di Batusangkar telah membaca novel Laskar Pelangi dan menyukai cerita yang dihadirkan pengarang. Hal ini dapat
dilihat mengenai tanggapan terhadap unsur instrinsik dan narasi dalam novel Laskar Pelangi karya Andrea Hirata. Berdasarkan
persentase tertinggi dalam analisis, siswa SMANegeri di Batusangkar memiliki tanggapan yang positif terhadap narasi dan unsur
instrinsik dalam novel Laskar Pelangi, seperti bahasa, watak atau karakter tokoh, latar, alur, dan tema. Pembaca menyatakan bahwa
persoalan yang disampaikan pengarang dalam novel Laskar Pelangi berkualitas, karena yang disampaikan pengarang dalam novel
mengandung nilai pendidikan bagi pembaca.
Kata Kunci : Tanggapan, Novel, Laskar Pelangi, Siswa SMANegeri di Batusangkar
810
YUK
g
Gangguan Verbal Anak Retardasi Mental di Panti Sosial Bina Grahita Kalumbuk Padang; Studi Kasus pada “Mila”.
Yuke Yolanda. 2017. Jurusan Sastra Indonesia. Fakultas Ilmu Budaya. Universitas Andalas. Pembimbing I: Dr. Gusdi
Sastra, M.Hum. Pembimbing II: Leni Syafyahya, S.S., M.Hum.
ABSTRAK
Rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu 1. Apa saja gangguan verbal Mila pada tataran fonologi? 2. Apa saja faktor non
lingistik yang menyebabkan Mila mengalami gangguan berbahasa? Tujuan penelitian ini adalah: 1 Mendeskripsikan gangguan
verbal Mila pada tataran fonologi? 2.Mendeskripsikan faktor non linguistik yang menyebabkan Mila mengalami gangguan
berbahasa? Ada tiga metode dan teknik yang digunakan, yaitu: 1. metode dan teknik penyediaan data, 2. metode dan teknik analisis
data, dan 3. metode dan teknik penyajian hasil analisis data. Dalam penyediaan data, digunakan metode simak dengan teknik
dasarnya teknik sadap dan teknik lanjutan simak libat cakap (SLC), simak bebas libat cakap (SBLC), catat, dan rekam. Untuk
analisis data , digunakan metode padan, Metode padan yang digunakan dalam penganalisisan data adalah metode padan
artikulatoris yang alat penentunya organ pembentuk bahasa atau organ bicara, teknik dasarnya pilah unsur penentu (PUP), dan
teknik lanjutanya teknik hubung banding membedakan (HBB). Dalam penyajian hasil analisis data, digunanakan metode informal
dan formal. Berdasarkan hasil analisis data, ditemukan bahwa bentuk gangguan yang dialami oleh Mila yaitu gangguan secara
fonetis. Bentuk gangguan tersbut dapat dilihat pada kesalahan fonologis terdiri dari, penggantian, penghilangan, penambahan, dan
ketidakteraturan bunyi yang paling banyak ditemukan adalah penghilangan bunyi yaitu sebanyak 53 fonem, Dari 100 daftar kata
yang penulis ujikan kepada anak, terdapat empat belas kata terjadi penggantain fonem, lima puluh tiga kata penghilangan fonem,
lima kata penambahan fonem, dan sepuluh kata ketidakteraturan fonem. Gangguan berbahasa pada Mila disebabkan oleh IQ Mila
di bawah rata-rata berkisar dari 68-61. Faktor non linguistik yang mempengaruhi kemampuan verbal anak, yang terdiri dari : 1.
genetik, 2. kelainan oragan bicara, 3. prematur, 4. rudapaksa, 5. gangguan jiwa berat 6. deprivasi psikososial, 7. alergi makanan, 8.
deprivasi lingkungan, yang ikut andil penyebab anak RM adalah genetic deprivasi psikososial dan deprivasi lingkungan.
Kata kunci: retardasi mental, kemampuan verbal, faktor internal dan eksternal
KUMPULAN ABSTRAK SKRIPSI
FAKULTAS ILMU BUDAYA
PROGRAM STUDI SASTRA INDONESIA
TAHUN 2018
810
ABD
n
“Novel Padusi Karya Ka’bati: Tinjauan Ekokritik Vandana Shiva”
Abdul Frindo Marton. 2018. Jurusan Sastra Indonesia. Fakultas Ilmu Budaya Universitas Andalas. Padang. 2018.
Pembimbing I: Dr. Zurmailis, M.A. Pembimbing II: M. Yunis, S.S, M. Hum.
ABSTRAK
Penelitian ini meneliti tentang eksploitasi terhadap kaum perempuan yang terjadi di Semenanjung Malaysia. Eksploitasi terhadap
kaum perempuan terjadi akibat masuknya sistem kolonial yang telah menggeser peranan perempuan dalam adat, sistem
pemerintahan maupun sebagai pemelihara lingkungan. Di jelaskan juga dalam novel Padusi perubahan-perubahan tersebut memicu
sejumlah perubahan pada watak perempuan dan eksploitasi pada hak-hak telah berlanjut pada eksploitasi tubuh. Banyak
perempuan menjadi pekerja bohsia “pelacur”. Hal ini telah melepaskan perempuan dari perlindungan serta relasi antara alam dan
manusia telah hilang. Akibatnya tokoh-tokoh dalam novel kehilangan hakikat dan terjajah oleh pergeseran sistem yang ada. Dalam
menganalisis novel Padusi digunakan pendekatan ekokritik Vandana Shiva. Ia memaparkan bahwa kapitalis menjadi momok bagi
perkembangan perempuan di semua belahan dunia. Pembangunan ekonomi yang dijalankan oleh kaum kapitalis telah merubah
sistim-sistim yang ada. Pembangunan ekonomi dengan upah yang minimum, perlakuan yang berbeda antara upah buruh
perempuan dan laki- laki, serta lainnya menjadi inti dari teori Vandana Shiva ini. Dalam menganalisis digunakan dua objek
penelitian, yakni objek material dan objek formal dengan mengacu pada kepada cara kerja Vandana Shiva dengan mengaitkan pada
latar budaya dan ekologi dalam novel. Setelah penelitian ini dilakukan, kajian ini menyimpulkan bahwa dalam novel Padusi bahwa
eksploitasi pada kaum perempuan dalam novel Padusi Karya Ka’bati telah terjadi pada segala aspek kehidupan. Segala upaya yang
dilakukan oleh Dinar dan Sahara mulai dari pemberontakan dari sistem adat tak memihak kepada kaum perempuan, penjajahan
terhadap hak-hak perempuan oleh kaum kapitalis membuat posisi perempuan semakin terpojok. Tak ada perlindungan yang pasti
pada hak-hak perempuan. Dari segi pemerintahan pun tak ada kepastian hukum. Luka yang dirasakan oleh Dinar sebagai imbas
dari sistem ini adalah penyakit paru-paru yang ia derita, seperti bumi yang di eksploitasi habis-habisan oleh sistem kolonial
menyebabkan alam kesakitan. Begitu juga dengan perempuan sebagai pemelihara alam.

810
ADI
t
Tindak Tutur Direktif Meme Comic Indonesia dalam Media Sosial Facebook.
Adilla Okta Malina, 10107222003, Fakultas IlmuBudaya Universitas Andalas. 2017. Pembimbing I: Dra. Sri Wahyuni, M.
Ed, Pembimbing II: M. Yunis, S.S, M.Hum.
ABSTRAK
Penelitian ini mengambil objek tindak tutur direktif meme dalam Meme Comic Indonesia (MCI) di media social facebook. Meme
dibuat dengan tujuan untuk menyindir. Isu-isu dan peristiwa yang terjadi pada saat itu dituangkan dalam bentuk meme dan
diunggah oleh creator ke dalam laman MCI dan diposting kembali oleh admin fanpage MCI. Masalah penelitian ini adalah jenis-
jenis dan maksud tindak tutur direktif apa saja yang terdapat dalam MCI di media sosial facebook. Tujuan dilakukannya penelitian
ini adalah untuk menjelaskan jenis-jenis tindak tutur dan maksud direktif yang terdapat dalam konten Meme Comic Indonesia
(MCI) di media social facebook. Ada tiga metode dan teknik penelitian yang digunakan, yaitu (1) metode dan teknik penyediaan
data, (2) metode dan teknik analisis data, dan (3) metode dan teknik penyajian hasil analisis data. Metode dan teknik yang
digunakan dalam penyediaan data adalah metode simak dengan teknik dasarnya adalah teknik sadap dan teknik lanjutannya adalah
teknik simak bebas libat cakap (SBLC) dan teknik catat. Metode yang digunakan adalah metode padan pragmatis dan metode
padan translasional dengan teknik dasar. Teknik dasar adalah teknik pilah unsure penentu (PUP) dan teknik lanjutannya adalah
hubung banding membedakan (HBB). Adapun dalam penyajian hasil analisis data digunakan metode informal. Berdasarkan hasil
analisis data, pada konten MCI di media social facebook, ditemukan 5 jenis tindak tutur direktif, yaitu requestieve, questions
,requirements, prohibitives, dan advisories. Pada tindak tutur direktif requestieve, ditemukan beberapa maksud, yaitu meminta,
memohon, menekan, mengajak dan mendorong. Pada tindak tutur direktif questions ditemukan beberapa maksud, yaitu bertanya
dan menginterogasi. Selanjutnya pada tindak tutur direktif requirements ditemukan maksud; memerintah, menghendaki, menuntut,
menginstruksikan dan mengatur. Pada tindak tutur direktif prohibitive ditemukan maksud; melarang dan membatasi. Tindak tutur
direktif advisories ditemukan beberapa maksud; menasehatkan, menyarankan, memperingatkan, mengusulkan, dan mendorong.
Kata Kunci: MCI, TindakTuturDirektif, Facebook
810
AND
m
Makna Puisi dalam Antologi Badrul Mustafa Badrul Mustafa Badrul Mustafa Karya Heru Joni Putra, Tinjauan Semiotik
Riffaterre.
Andesta Herli Wijaya, 1210722035. Fakultas Ilmu Budaya Universitas Andalas. 2018. Pembimbing I: Dr. Syafril, M.Si.
Pembimbing II: Dr. Zurmailis, M.A.
ABSTRAK
Penelitian ini dilakukan untuk menjelaskan makna lima puisi yang terdapat dalam antologi Badrul Mustafa Badrul Mustafa Badrul
Mustafa karya Heru Joni Putra. Puisi yang dianalisis yaitu Katak di Atas Tempurung, Jenggot Haji Agus Salim, Balada Tunggul
Kayu, Tak Ada Rimba Kota pun Jadi, dan Menumbangkan Pohon Beringin. Analisis makna dalam penelitian ini menggunakan
teori dan kerangka analisis semiotik Riffaterre yang terdiri dari dua tahapan analisisis yaitu heuristik dan hermeneutik. Analisis
pertama dilakukan untuk memahami puisi secara gramatikal dan analisis yang kedua untuk mamahami makna puisi secara
semiotik. Sedangkan dalam hal metode, penelitian ini mengaplikasikan metode penelitian kualitatif-deskriptif dengan tahap-tahap
yang terdiri dari tahap pengumpulan data, tahap analisis data dan tahap penyajian analisis. Dari penelitian yang dilakukan diperoleh
kesimpulan bahwa lima puisi sampel penelitian ini merupakan teks-teks yang merepresentasikan sekaligus merespon secara kritis
sifat atau perilaku manusia dalam relasinya dengan realitas sosial. Representasi dan respon kritis tersebut dikonkretkan dalam
wujud kritik, pembantahan atau lelucon. Untuk menyampaikan respon kritis atas tema tersebut, puisi-puisi sampel ini
menghadirkan representasi manusia yang beragam namun selalu memakai nama Badrul Mustafa, yang mengindikasikan bahwa
nama tersebut merupakan subjek multi-identitas atau subjek tak-terbatas. Selain itu, dalam penelitian ini juga ditemukan adanya
hubungan interertekstualitas puisi dengan teks-teks di luar puisi berupa pepatah, doktrin filsafat, karya sastra dan pesan kebaikan
dalam agama Islam.
Kata kunci: makna, puisi, Badrul Mustafa Badrul Mustafa Badrul Mustafa, Heru Joni Putra semiotik Riffaterre,
heuristik,

810
ANN
r
Respon Anak-anak Komunitas Tanah Ombak Terhadap Bacaan Sastra Anak: Tinjauan Resepsi Sastra.
Annisa Irfayuli, 1310721026. Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Budaya. Universitas Andalas. 2018. Pembimbing I: Dra
Armini Arbain, M.Hum. Pembimbing II: Dr. Zurmailis, M.A.
ABSTRAK
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui dan menguraikan respon yang mampu diberikan oleh anak-anak Tanah Ombak terhadap
buku bacaan sastra anak yang telah mereka baca, selain itu penelitian ini juga memaparkan bentuk kreatifitas anak-anak Tanah
Ombak dalam bidang kesenian yang dipengaruhi melalui sumber buku bacaan. Untuk mengetahui respon tersebut, dalam penelitian
ini dilakukan analisis respon yang merujuk pada buku kontrol yang dinamakan Buku Hebat Catatan Membaca dan juga disertakan
dengan teknik wawancara. Dalam penelitian ini akan diambil respon dari 7 orang anak yang ditinjau melalui buku kontrol yang
dinamakan Buku Hebat Catatan Membaca. Penelitian ini memakai teori resepsi sastra yang dikembangkan oleh Umar Junus. Yang
mana penelitian ini mengacu pada cara kerja yang dipakai oleh Umar Junus. Tiga tahapan kerja yang dilakukan dalam penelitian
ini yaitu tahap klasifikasi bahan bacaan, tahap analisis data dan tahap penyajian data. Serta sifat dari penelitian resepsi ini ialah
sinkronis. Dari penelitian yang dilakukan, peneliti menemukan fakta bahwasanya respon yang mampu diberikan oleh anak-anak
Tanah Ombak beragam. Ada dua klasifikasi respon yang ditemukan, yang pertama ialah respon yang diarahkan oleh pengurus,
kedua respon yang dihasilkan secara spontan atau sifatnya intuisi personal. Keberagaman respon yang dihasilkan ini dilandasi oleh
faktor pendidikan, usia, lingkungan tempat tinggal dan tingkat kesadaran terhadap minat membaca buku. Respon tersebut
ditemukan dalam bentuk penulisan resume, serta respon secara spontan ditemukan pada beberapa anak yang produktif menulis
karya kreatif. Untuk tingkat minat baca anak-anak Tanah Ombak mengalami peningkatan yang signifikan dan kesadaran anak-anak
Tanah Ombak terhadap buku bacaan juga mengalami peningkatan. Selanjutnya yang ditemukan dalam penelitian ini ialah
kesadaran anak-anak Tanah Ombak untuk menemukan referensi bacaan yang berguna untuk menunjuang kreatifitas mereka dalam
kegiatan kesenian. Selain itu, horison harapan yang dimiliki oleh anak-anak Tanah Ombak terhadap buku ialah sarana untuk
merefleksikan diri.
Kata Kunci : Tanah Ombak, kawasan marjinal, literasi, respon, kreatifitas
810
DIT
p

Pandangan Dunia Wisran Hadi dalam Naskah Drama Jalan Lurus Tinjauan Strukturalisme Genetik.
Ditto Aditya, 1210722011. Jurusan Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Andalas, 2018. Pembimbing I: Dr.
Syafril, M. Si dan Pembimbing II: Ronidin, S.S, M.A
ABSTRAK
Penelitin ini dilatarbelakangi oleh karya sastra yang akan mengungkapkan hubungan struktur cerita dengan struktur masyarakat
Indonesia. Selain itu, dalam penelitian ini juga akan dijelaskan pandangan dunia Wisran Hadi yang ada dalam naskah drama Jalan
Lurus tersebut. Penelitian ini dilakukan menggunakan teori struktutalisme genetik. Strukturalisme genetik adalah analisis struktur
yang memberi perhatian terhadap asal-usul karya. Strukturalisme genetik menghubungkan struktur karya sastra dengan realitas
masyarakat yang menghasilkannya. Dalam penelitian ini digunakan metode dialektik, prinsip kerjanya adalah pengetahuan
mengenai fakta- fakta kemanusiaan dihubungkan dengan mengintegrasikannya ke dalam keseluruhan. Langkah kerja dalam
penelitian ini dengan membaca dan memahami objek serta mengumpulkan data-data yang berhubungan dengan objek penelitian,
dan kemudian dianalisis menggunakan teori strukturalisme genetik. Berdasarkan analisis yang dilakukan ada penelitian ini, maka
dapat disimpulkan bahwa pandangan dunia Wisran Hadi dalam naskah drama tersebut mengungkapkan perlawanan terhadap
ideologi dan politik budaya Orde Baru. Dalam naskah tersebut, Wisran memaparkan bagaimana bahwa pemerintahan Orde Baru
menganut sistem otoriter dalam menjalankan kekuasaannya kepada masyarakat Indonesia.
Kata kunci: Jalan Lurus. Wisran Hadi, Otoriter, Orde Baru.

810
DAM
c
“Campur Kode dalam Film Me VS Mami.”
Damel Febra, 2018 Jurusan Sastra Indonesia Fakultas Ilmu Budaya Universitas Andalas. Pembimbing I Dr. Aslinda,
M.Hum. dan Pembimbing II Leni Syafyahya, S.S., M.Hum.
ABSTRAK
Masalah yang dibahas dalam skripsi ini, yaitu (1) Campurkode apa sajakah yang digunakan oleh pemeran dalam film Me VS
Mami, (2) Tataran lingual apa sajakah campur kodedigunakanolehpemeran dalam film Me VS Mami, (3) Faktor-faktorapakah yang
mempengaruhi terjadinya campur kode yang digunakan oleh pemeran dalam film Me VS Mami. Adapun tujuan penelitian ini,
yaitu (1) Menjelaskan campur kode yang digunakan oleh pemeran dalam film Me VS Mami, (2) Menjelaskan tataran lingual
campur kode yang digunakanolehpemeran dalam film Me VS Mami, (3) Menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya
campur kode yang digunakanoleh pemeran dalam film Me VS Mami. Ada tiga metode dan teknik penelitian yang digunakan,
yakni: (1) metode dan teknik penyediaan data, (2) metode dan teknik analisis data, dan (3) metode dan teknik penyajian hasil
analisis data. Dalam teknik penyediaan data, digunakan metode simak dengan teknik dasarnya yaitu teknik sadap. Teknik ini
dilanjutkan dengan teknik simak bebas libat cakap dan teknik catat. Metode dan teknik analisis data yang digunakan ialah metode
padan referensial, translasional dan pragmatis. Teknik dasarnya ialah teknik pilah unsur penentu dan teknik lanjutannya adalah
hubung bandung membedakan (HBB). Selain metode padan, penulis juga menggunakan metode agih, dengan teknik bagi unsur
langsung. Metode dan teknik penyajian hasil analisis data yang digunakan ialah metode formal dan informal. Berdasarkan hasil
analisis data, campur kode yang ditemukan dalam tuturan pemeran film Me VS Mami sangat bervariasi. Ditemukan 22 bentuk
campur kode, yaitu: (1) BI+BM, (2) BI+BM+BI+BM+BI, (3) BI+BM+BI+BM+BI+BM, (4) BM+BI, (5) BI+BIng+BI, (6)
BIng+BI+BIng, (7) BIng+BI+BIng+BI, (8) BI+BIng, (9) BIng+BI, (10) BI+BB+BI, (11) BI+BB+BI+BB, (12)
BI+BB+BI+BI+BB+BI, (13) BM+BI+BM, (14) BI+BM+BI, (15) BI+BIng+BI+BM, (16) BB+BI+BM, (17) BI+BB+BI+BM, (18)
BB+BI+BM+BI+BM, (19) BI+BB+BIng+BI+BB, (20) BI+BB+BI+BIng+BI, (21) BIng+BB+BI+BB+BI+BB+BI, (22)
BB+BI+BIng.Tataran lingual terjadinya campur kode yang terdapat dalam film Me VS Mami yaitu tataran kata, frasa, dan
klausa.Campur kode yang paling banyak terjadi pada tataran kata. Faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya campur kode
adalah setting and scene, participants, key,dan norm of interaction and interpretation.
810
DIG
i
“Interferensi Bahasa Indonesia terhadap Bahasa Minangkabau yang Digunakan oleh Kalangan Pelajar di Pasar Butik
Bukittinggi: Tinjauan Sosiolinguistik”.
Digita Gustia Ningsih. 2018 Jurusan Sastra Indonesia Fakultas Ilmu Budaya Universitas Andalas. Pembimbing l: Leni
Syafyahya, S.S., M.Hum. Pembimbing ll: Dra. Efri Yades, M.Hum.
ABSTRAK
Masalah yang dibahas dalam skripsi ini adalah (1) Apa sajakah bentuk-bentuk interferensi bahasa Indonesia terhadap bahasa
Minangkabau yang digunakan oleh kalangan pelajar di Pasar Butik Bukittinggi, (2) Tataran lingual apa sajakah yang terjadi pada
interferensi bahasa Indonesia terhadap bahasa Minangkabau yang digunakan oleh kalangan pelajar di Pasar Butik Bukittinggi, dan
(3) Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi terjadinya interferensi bahasa Indonesia terhadap bahasa Minangkabau yang
digunakan oleh kalangan pelajar di Pasar Butik Bukittinggi. Metode dan teknik yang digunakan pada penyediaan data adalah
metode simak dan metode cakap. Teknik dasar yang digunakan pada metode simak dengan teknik lanjutan simak bebas libat cakap
(SBLC), simak libat cakap (SLC). Teknik dasar pada metode cakap yaitu teknik pancing. Teknik lanjutannya yaitu teknik cakap
semuka. Pada analisis data, digunakan metode padan dengan teknik dasarnya pilah unsur penentu (PUP), dan teknik lanjutannya
hubung banding membedakan (HBB). Selanjutnya, juga digunakan metode agih dengan teknik dasarnya teknik bagi unsur
langsung (BUL), teknik lanjutannya adalah baca markah (BM). Metode yang digunakan dalam penyajian hasil analisis data adalah
metode formal dan informal. Berdasarkan hasil analisis data, (1) Bentuk-bentuk interferensi yang digunakan oleh kalangan pelajar
di Pasar Butik Bukittingi, yaitu: (a) Interferensi fonologi, contohnya kecek menjadi kecat, (b) Interferensi leksikal, contohnya
kemat, dan (c) Interferensi gramatikal, yakni interferensi morfologi, contohnya tekejuk. (2) Tataran lingual yang terjadi pada
interferensi adalah tataran kata, contohnya kuhur, incat, lisut, gedang, dan kemat. (3) Faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya
interferensi pada kalangan pelajar di pasar Butik Bukittinggi ialah participants, ends dan key.

810
DIA
p
Perbedaan Tanggapan Mahasiswa Universitas Andalas Terhadap Cerpen “JMMDK” Karya Djenar Maesa Ayu, Tinjauan
Resepsi Sastra.
Diana Islamiati, 1410722032. Pembimbing 1 Dr. Zurmailis, M. A dan pembimbing 2 Ronidin, S.S., M. A.
ABSTRAK
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh keingintahuan penulis apakah pembaca yang berlatar belakang ilmu yang berbeda memandang
hal yang sama terhadap cerpen “JMMDK” atau sebaliknya. Masalah yang diteliti adalah perbedaan tanggapan mahasiswa
Universitas Andalas terhadap cerpen “JMMDK” karya Djenar Maesa Ayu, serta repertoire yang mempengaruhi perbedaan
tanggapan mahasiswa Universitas Andalas dalam kajian resepsi sastra. Tujuan penelitian ini adalah mendeskrispsikan tanggapan
mahasiswa Universitas Andalas terhadap cerpen “JMMDK” Karya Djenar Maesa Ayu, serta mendeskrispsikan repertoire yang
mempengaruhi perbedaan tanggapan mahasiswa Unand cerpen “JMMDK” Karya Djenar Maesa Ayu. Penelitian ini dilakukan
dengan menggunakan metode yang dikemukakan oleh Wolfgang Iser. Pertama, pembaca diberikan teks yang diteliti. Kemudian,
pembaca diminta untuk melakukan penafsiran kembali terhadap teks yang menjadi karakter inovatif repertoire melalui wawancara.
Penafsiran tersebut menyebabkan pendapat yang berbeda pada masing-masing kelompok pembaca. Kedua, pembaca memecahkan
kontradiksi sudut pandang yang berkembang dari teks itu atau dengan mengisi “kesenjangan” antara sudut-sudut pandang dengan
bermacam cara, pembaca akan menyerap teks itu ke dalam kesadaran mereka dan membuatnya menjadi pengalaman mereka
sendiri. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa perbedaan tanggapan mahasiswa terhadap cerpen
“JMMDK” sangat beragam, ada yang menyatakan bahwa cerpen tersebut menarik dan adapula yang menyatakan tidak menarik
untuk dibaca, serta adapula mahasiswa yang menyatakan bahwa cerpen tersebut tidak memiliki pesan moral. Perbedaan tanggapan
tersebut dipengaruhi oleh perbedaan repertoire (latar belakang) masing-masing pembaca.
Kata Kunci: resepsi sastra, tanggapan, dan repertoire.
810
FIT
a
“Analisis Tindak Tutur Kondektur Bus Trans Padang Jurusan Lubuk Buaya- Pasar Raya”
Fitri Handayani, 2018 Jurusan Sastra Indonesia Fakultas Ilmu Budaya Universitas Andalas. Pembimbing I Dra. Sri
Wahyuni, M. Ed. dan Pembimbing II Dr. Aslinda, M. Hum.
ABSTRAK
Masalah yang dibahas dalam skripsi ini adalah (1) jenis-jenis tindak tutur apa sajakah yang digunakan oleh kondektur bus Trans
Padang jurusan Lubuk Buaya- Pasar Raya. (2) bagaimanakah modus kalimat pengungkap tindak tutur dalam tuturan kondektur bus
Trans Padang jurusan Lubuk Buaya- Pasar Raya.Tujuan penelitian ini adalah (1) menjelaskan jenis-jenis tindak tutur kondektur bus
Trans Padang jurusan Lubuk Buaya- Pasar Raya. (2) menjelaskan modus kalimat pengungkap tindak tutur dalam tuturan kondektur
bus Trans Padang jurusan Lubuk Buaya- Pasar Raya. Penyediaan data dilakukan dengan menggunakan metode simak dengan
teknik dasarnya adalah teknik sadap dan teknik lanjutannya adalah teknik simak bebas libat cakap (SBLC), teknik rekam dan
teknik catat. Analisis data dilakukan dengan menggunakan metode padan pragmatis dengan teknik dasarnya adalah teknik pilah
unsur penentu (PUP) dan teknik lanjutannya adalah teknik hubung banding memperbedakan (HBB). Penyajian hasil analisis data
dilakukan dengan menggunakan metode penyajian informal. Berdasarkan analisis data ditemukan lima jenis tindak tutur yang
digunakan oleh kondektur bus Trans Padang jurusan Lubuk Buaya- Pasar Raya, yaitu tindak tutur representatif, tindak tutur
komisif, tindak tutur direktif, tindak tutur ekspresif, dan tindak tutur deklaratif. Pada tindak tutur representatif ditemukan dua jenis
tindakan, yaitu melaporkan dan memberitahukan; pada tindak tutur komisif ditemukan satu jenis tindakan, yaitu berjanji; pada
tindak tutur direktif ditemukan lima jenis tindakan, yaitu menyuruh, meminta, mengajak, bertanya, dan menyarankan; pada tindak
tutur ekspresif ditemukan dua jenis tindakan, yaitu meminta maaf dan mengucapkan terima kasih; pada tindak tutur deklaratif
ditemukan satu jenis tindakan, yaitu setuju. Berdasarkan modus kalimat pengungkap tindak tutur dalam tuturan kondektur bus
Trans Padang Jurusan Lubuk Buaya- Pasar Raya ditemukan modus kalimat berita, modus kalimat tanya, dan modus kalimat
perintah. Modus kalimat berita yang ditemukan berfungsi untuk memberitakan dan meminta; modus kalimat tanya yang ditemukan
berfungsi untuk bertanya, menyuruh, meminta, dan mengajak; modus kalimat perintah yang ditemukan berfungsi untuk menyuruh
dan meminta.
Kata Kunci: Tindak Tutur, Kondektur, Trans Padang

810
HEL
a
“Abreviasi yang Digunakan Masyarakat di Kecamatan Kamang Magek Kabupaten Agam”.
Helmiati Husna Efendi. 2018. Jurusan Bahasa dan Satra Indonesia Fakultas Ilmu Budaya Universitas Andalas.
Pembimbing I, Dr. Aslinda, M.Hum. Pembimbing II, Leni Syafyahya, S.S., M.Hum.
ABSTRAK
Penelitian bertujuan untuk mendeskripsikan bentuk dan proses pembentukan tiap-tiap abreviasi yang digunakan masyarakat di
Kecamatan Kamang Magek Kabupaten Agam. Ada tiga metode dan teknik yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu: 1) metode
dan teknik penyediaan data, 2) metode dan teknik analisis data, 3) metode dan teknik penyajian hasil analisis data. Dalam
penyediaan data, digunakan metode simak, dengan teknik sadap sebagai teknik dasar, kemudian menggunakan teknik simak libat
cakap (SLC), teknik simak bebas libat cakap (SBLC), teknik catat, teknik rekam sebagai teknik lanjutan. Dalam menganalisis data,
digunakan metode padan referensial dan metode translasional, dengan teknik pilah unsur penentu (PUP) sebagai teknik dasar, dan
teknik hubung banding membedakan (HBB) sebagai teknik lanjutan. Dalam penyajiaan hasil analisis data disajikan dengan metode
informal. Berdasarkan hasil analisis data, ada empat bentuk abreviasi yang digunakan masyarakat di Kecamatan Kamang Magek
Kabupaten Agam. Tiap-tiap abreviasi yang digunakan masyarakat di Kecamatan Kamang Magek Kabupaten Agam memiliki
proses pembentukan yang berbeda dan di antaranya terdapat adalah proses baru yang ditemukan penulis di luar kaidah yang
dikemukakan Kridalaksana. Singkatan terbentuk melalui 5 (lima) proses, satu proses di antaranya adalah proses baru. Akronim,
terbentuk dengan 17 (tujuh belas) proses, 14 (empat belas) proses di antaranya adalah proses baru. Penggalan, terbentuk dengan 2
(dua) proses, satu proses di antaranya adalah proses baru. 4) Kontraksi, terbentuk satu proses.
Kata Kunci: abreviasi, singkatan, akronim, Kamang Magek, Kamang Mudiak.
810
IGA
p
“Perjuangan Tokoh Alif dalam Novel Negeri 5 Menara: Tinjauan Sosiologi Karya”.
Igara Vanda Arifano. 2018. Jurusan Sastra Indonesia. Prodi Bahasa dan Sastra Indonesia. Fakultas Ilmu Budaya
Universitas Andalas. Padang. Pembimbing I, Dra.Armini Arbain, M. Hum, dan Pembimbing II: Ronidin,S.S,M. Hum.
ABSTRAK
Skripsi ini merupakan hasil penelitian terhadap novel Negeri 5 Menara karya A.Fuadi. Kajian menggunakan pendekatan sosiologi
sastra , dengan menekankan pada sosiologi karya yang menyatakan bahwa karya sastra merupakan cermin kehidupan masyarakat.
Untuk memudahkan penulis menganalisis secara sosiologis, peneliti menggunakan analisis instrinsik yaitu tokoh, alur, latar, dan
tema. Ruang lingkup kajian pada masalah seorang Pemuda yang berasal dari Bayur Sumatera Barat yang merantau ke Jawa Timur
jauh dari orangtua untuk menuntut Ilmu Agama di Pondok madani di Jawa Timur yang diceritakan pada Novel Negeri 5 Menara .
Kajian yang berlatar belakang dari kehidupan pesantren perjuangan menuruti keinginan ibu untuk mendalami ilmu agama, hingga
suka duka yang dialami Alif selama di Pondok Madani di novel Negeri 5 Menara . Dari penelitian yang telah dilakukan, penulis
menyimpulkan bahwa dalam novel Negeri 5 Menara, perjuangan seorang Anak yang menuruti keinginan ibu nya untuk mendalami
ilmu agama walaupun berseberangan dengan keinginananya yang ingin sekolah Umum di Bukittinggi. Dia teringat pesan gurunya
ketika di Madrash Tsanawiyah kalau Surga itu terletak dibawah telapak kaki ibu. Perjuangan yang dilakukan Alif untuk
menyelesaikan apa yang sudah dimulai, Alif diantar Ayahnya menggunakan Bus karena Mahalnya ongkos pesawat. Alif berjuang
bertahan di Pondok Madani sampai alif menyelesaikan selama empat tahun.
Kata kunci : Perjuangan, Sosiologi Karya, Negeri 5 Menara,

810
ICA
n
“Naskah Tambo Adat Koleksi Surau Pondok: Suntingan Teks dan Analisis Konteks”.
Ica Aneka. 1410721022. Jurusan Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Andalas, Padang. Pembimbing I:
Drs. M. Yusuf, M. Hum. dan Pembimbing II: Pramono, Ph.D.
ABSTRAK
Naskah Tambo Adat Koleksi Surau Pondok (TAKSP) merupakan sebuah naskah yang ditulis atau disalin pengarang yang tidak
dikenal (anonim). Naskah ini merupakan salah satu naskah koleksi Surau Pondok yang sudah didigitalisasi oleh Lektur dan
Khazanah Keagamaan Sumatera Barat dengan kode penomoran naskah LKK_SUMBAR2014_ULAKAN 020 pada tahun 2014.
Naskah TAKSP ditulis dalam aksara Arab-Melayu menggunakan bahasa Melayu bercampur dengan bahasa Minangkabau. Oleh
karena itu, perlu dilakukan transliterasi terhadap naskah untuk menyediakan teks terbaca bagi masyarakat luas. Setelah melakukan
transliterasi, akan dilakukan analisis isi dan analisis konteks terhadap naskah TAKSP. Penelitian ini dilakukan dengan
menggunakan metode dan teknik penelitian filologi yang dipadukan dengan penelitian kualitatif. Langkah-langkah yang dilakukan
dalam penelitian ini adalah penentuan teks; inventarisasi naskah; deskripsi naskah; transliterasi; suntingan teks; analisis isi;
wawancara dan studi kepustakaan untuk analisis konteks. Berdasarkan hasil analisis, naskah TAKSP merupakan naskah yang
mengandung teks Undang-undang Minangkabau atau teks Tambo Adat. Berkenaan dengan analisis isi, teks naskah TAKSP
memuat Undang-undang Minangkabau yang sudah dipengaruhi oleh syarak (Islam), tetapi lebih menonjolkan norma adat daripada
norma syarak. Berkenaan dengan konteks, naskah TAKSP merupakan naskah yang disalin dan disimpan di surau, sehingga konteks
dari naskah TAKSP memuat surau sebagai tempat penyalinan dan penyimpanan naskah, hubungan adat dan syarak, serta
kedudukan tambo adat sangat penting dalam masyarakat Minangkabau.
Kata Kunci: naskah Tambo Adat Koleksi Surau Pondok, suntingan teks, analisis konteks
810
IQB
a
Analisis Struktural Novel Rahasia Meede Karya E.S. Ito.
Iqbal Musa. 1110722012. Jurusan Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Andalas, 2018. Pembimbing I: Dr.
Syafril, M.Si. dan Pembimbing II: Ronidin, S.S., M.A.
ABSTRAK
Skripsi ini membahas tentang unsur intrinsic yang terdapat dalam novel Rahasia Meede. Hubungan antartema, antarperistiwa,
antartokoh, dan antarlatar sangat erat hubungannya dan pola perlawanan tersebut sangat terstruktur. Rahasia Meede adalah novel
kedua E.S Ito. Novel ini bercerita mengenai pencarian emas VOC. Ada dua kelompok yang melakukan perburuan terhadap emas
VOC tersebut dengan tujuan yang berbeda, yaitu antara kelompok Jenderal Darmoko dan kelompok Kalek. Jenderal dan
kelompoknya berencana kalau mereka mendapatkan harta peninggalan VOC tersebut, maka mereka akan membuat kelangkaan
terhadap rupiah dan dolar, terjadi ketimpangan ekonomi yang luar biasa. Lalu chaos yang diimpikan akan terjadi. Lalu dengan
mudah kekuasaan akan ditumbangkan. Kudeta terhadap penguasa yang berkuasa akan segera terwujud. Sang Jenderal
memanfaatkan anak-anak buahnya, Intelijen terbaik untuk mewujudkan misi tanpa diketahui anak buahnya. Taktik licik sang
jenderal tercium oleh Attar Malaka alias Kalek, pemuda yang hidup dalam pelarian akibat propoganda negatif yang sengaja
diciptakan sang jenderal untuk membunuh langkahnya. Attar Malaka merupakan perpaduan pemikiran antara Mohammad Hatta
dan Tan Malaka yang dimasukkan ke dalam sebuah karakter oleh E.S Ito. Upaya-upaya perlawanan yang dilakukannya,
kecerdesannya, dan kedisiplinannya merupakan kunci untuk menghancurkan rencana jahat Jenderal dan koloninya. Cathleen
merupakan korban dalam skenario besar tersebut
Kata Kunci: Unsur Intrinsik , Struktural, Kalek, Jenderal Darmoko.

810
IVA
g
“GANGGUAN PSIKOLOGIS PADA TOKOH DALAM KUMPULAN CERPEN PANDUAN MEMBUNUH MASA LALU
KARYA KARTA KUSUMAH (Tinjauan Psikologi Sastra)”.
Ivan Harley. 2018. Pembimbing Dr. Syafril, M. Si selaku pembimbing I danDrs. M. Yusuf, M. Hum selaku pembimbing II.
Skripsi. Jurusan Sastra Indonesia Fakultas Ilmu Budaya Universitas Andalas.
ABSTRAK
Penelitian ini mengangkat masalah gangguan psikologis tokoh-tokoh dalam cerpen-cerpen karya Karta Kusumah dalam kumpulan
Panduan Membunuh Masa Lalu (2016) dengan menggunakan psikologi sastra. Gangguan psikologis tokoh-tokoh dalam cerpen-
cerpen karya Karta Kusumah dilihat dari teori psikologi abnormal Nevid yang sebelumnyadidukung oleh analisis struktur cerpen-
cerpen karya Karta Kusumah dalam kumpulan Panduan Membunuh Masa Lalu yang meliputi tema, alur, tokoh dan penokohan,
dan latar. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan menganalisis dan menghasilkan data
deskriptif berupa kata-kata tertulis. Masalah yang diungkapkan dalam penelitian ini adalah (1) Bagaimana bentuk-bentuk gangguan
psikologis tokoh-tokoh yang ada dalam cerpen-cerpen karya Karta Kusumah yang terhimpun dalam kumpulan Panduan
Membunuh Masa Lalu, (2) Apa-apa saja dorongan yang menyebabkan gangguan psikologis tokoh-tokoh dalam cerpen-cerpen
karya Karta Kusumah yang terhimpun dalam kumpulan Panduan Membunuh Masa Lalu. Penelitian ini memiliki tujuan
mendeskripsikan bentuk-bentuk gangguan psikologis tokoh-tokoh yang ada dalam cerpen-cerpen karya Karta Kusumah yang
terhimpun dalam kumpulan Panduan Membunuh Masa Lalu dan mendeskripsikan dorongan yang menyebabkan gangguan
psikologis tersebut muncul. Dari analisis yang telah dilakukan, ditemukan bahwa tokoh-tokoh dalam kumpulan cerpen Panduan
Membunuh Masa Lalu adalah tokoh-tokoh yang mengalami gangguan psikologis. Gangguan psikologis tersebut lebih didominasi
oleh gangguan depresi dan gangguan aksis IV
810
LID
p
“Persepsi Yang Keliru Terhadap Adat Kawin Bajapuik Dalam Novel Aku Tidak Membeli Cintamu Karya Desni Intan
Suri Tinjauan Sosiologi Sastra”
Lidya Nadianti. 2018. Jurusan Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu budaya Universitas Andalas, Padang, 2018. Pembimbing I:
Dr. Syafril. M.Si. dan Pembimbing II: M. Yunis, S.S. M.Hum.
ABSTRAK
Penelitian ini membicarakan tentang persepsi yang keliru terhadap adat kawin bajapuik dalam Minangkabau daerah Pariaman.
Dalam novel ini tokoh di dalamnya mempersepsikan adat bajapuik secara ekstreem. Ia memberlakukan sistem adat bajapuik itu di
dalam keluarganya. Sehingga bergeserlah peran kepala rumah tangga di dalam keluarga. Penelitian ini bertujuan untuk
menjelaskan bagaimana bentuk persepsi yang keliru terhadap adat bajapuik dalam novel ATMC, menjelaskan dampak yang
ditimbulkan oleh persepsi yang keliru terhadap adat bajapuik yang ada di dalam novel ATMC dan menjelaskan bagaimana tradisi
adat bajapuik yang sesungguhnya di dalam Minangkabau. Dalam menganalisis novel digunakan metode kualitatif. Adapun teknik
yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah teknik pengumpulan data dengan cara studi kepustakaan, analisis deskriptif
terhadap data, dan penyajian hasil analisis secara informal (naratif) dalam bentuk skripsi. Berdasarkan hasil analisis dapat ditarik
kesimpulan bahwa tokoh dalam novel ini telah salah mempersepsikan adat bajapuik. Uang jemputan digunakan oleh tokoh sebagai
ukuran harga diri keluarga atau martabat diri. Jika keluarga seorang wanita mampu mempersiapkan uang jemputan yang tinggi,
maka dalam keluarga barunya ia berhak berkuasa. Karena lelaki yang telah dibeli berada dibawah kekuasaannya.

810
LEO
v
Variasi Leksikal Bahasa Jawa di Kabupaten Dharmasraya.
Leo Nella Rizki N. 1410721010. Jurusan Sastra Indonesia Fakultas Ilmu Budaya Universitas Andalas, 2018. Pembimbing:
1. Prof. Dr. Nadra, M.S. dan 2. Dra. Noviatri, M. Hum.
ABSTRAK
Masalah yang dibahas dalam skripsi ini adalah (1) Apa sajakah variasi leksikal yang terdapat dalam bahasa Jawa di Kabupaten
Dharmasraya, (2) Bagaimanakah peta persebaran variasi leksikal yang ditunjukkan dengan peta data yang terdapat dalam bahasa
Jawa di Kabupaten Dharmasraya, dan (3) Berapakah tingkat presentase perbedaan variasi leksikal antar-TP yang terdapat dalam
bahasa Jawa di Kabupaten Dharmasraya. Penelitian dialektologi ini bersifat sinkronis. Data yang didapat dari penelitian ini berasal
dari 5 TP yang ada di Kabupaten Dharmasraya. Pada proses penyediaan data, metode yang digunakan adalah metode simak dengan
teknik dasar: teknik sadap dan teknik lanjutan yang terdiri atas teknik simak libat cakap, teknik rekam, dan teknik catat. Selain
metode simak, penelitian ini juga menggunakan metode cakap dengan teknik dasar: teknik pancing dan teknik lanjutan yang terdiri
atas teknik cakap semuka, teknik rekam, dan teknik catat. Pada tahap analisis data digunakan metode padan artikulatoris dan
translasional dengan teknik dasar teknik pilah unsur penentu dan teknik hubung banding, serta teknik hubung banding
membedakan sebagai teknik lanjutan. Selanjutnya, metode yang digunakan untuk penyajian hasil analisis data adalah metode
formal dan metode informal. Berdasarkan analisis data yang dilakukan, ditemukan sebanyak 345 data yang bervariasi dari 708
daftar pertanyaan. Keseluruhan beda variasi tersebut digambarkan dalam bentuk peta lambang. Selanjutnya, berdasarkan peta
segitiga antartitik pengamatan didapat tujuh hubungan antartitik pengamatan. Dari hasil penghitungan dialektometri ditemukan
kategori beda dialek dan beda subdialek. Bagian wilayah yang termasuk kategori beda dialek, yaitu: (1) dialek Nagari Tebing
Tinggi (di wilayah TP 1); (2) dialek Nagari Koto Laweh (di wilayah TP 2); (3) dialek Nagari Kurnia Koto Salak (di wilayah TP 4),
dan dialek Sitiung (di wilayah TP 3 dan TP 5). Selanjutnya, bagian wilayah yang termasuk kategori beda subdialek yaitu, TP 3
(Nagari Pulau Mainan) dan TP 5 (Nagari Sitiung).
Kata Kunci: bahasa Jawa , dialektologi , leksikal, variasi.
810
LOR
j
“Jargon Kuli Bangunan di Kota Padang: Tinjauan Sosiolinguistik”.
Lora Anzania, 2018 Pembimbing I: Dr. Aslinda, M.Hum. pembimbing II: Leni Syafyahya, S.S., M.Hum. Jurusan Sastra
Indonesia Fakultas Ilmu Budaya Universitas andalas.
ABSTRAK
Masalah dalam penelitian ini ialah jargon apa saja yang digunakan oleh kuli bangunan di Kota Padang dan faktor situasional apa
yang mempengaruhi penggunaan jargon. Dalam penyediaan data, digunakan metode simak, dengan teknik sadap. Teknik
lanjutannya adalah teknik simak bebas libat cakap (SBLC), dan teknik simak libat cakap (SLC), teknik rekam, serta teknik catat.
Dalam menganalisis data, digunakan metode padan yaitu metode padan referensial dan metode padan pragmatis. Teknik dasarnya
yaitu teknik Pilah Unsur Penentu (PUP), sedangkan teknik lanjutannya adalah teknik hubung banding membedakan (HBB). Dalam
penyajian hasil analisis data, metode yang digunakan adalah metode informal. Berdasarkan analisis data, ditemukan bahwa kuli
bangunan di Kota Padang menggunakan jargon dalam melakukan pekerjaannya. Jargon-jargon tersebut yaitu:pur, batu katampang
dan batu kapasang, kapu, lot, manyandiang, steleang, kalangaia, jelusi, malepoh, plamir, busakayu, sakam basi, sponeang, nat,
baksteang, aci, singok, baling-baling, loteang, konsul, hak angin, tumbuk seng, aia busa, mambegol basi, parabuang, bon-bon,
malambak kayu, koral, tupai-tupai, manariang, dan manyamek kayu. Adapun penggunaan jargon kuli bangunan di Kecamatan
Koto Tangah Kota Padang dipengaruhi oleh faktor situasional: (1) Bahasa yang digunakan, jargon yang digunakan kuli bangunan
ini biasanya menggunakan bahasa daerah Minangkabau dan kadang kala menggunakan bahasa Indonesia. (2) Situasi pembicaraan,
dalam melakukan proses pekerjaannya kuli bangunan menggunakan jargon yang sesuai dengan konteks tuturan pembicaraan. Kuli
bangunan tidak akan menggunakan kosa kata yang tidak ada hubungannya dengan konteks tuturan pembicaraan. (3) Waktu dan
Tempat, dan (4) Pokok Pembicaraan.
Kata kunci: Jargon, kuli bangunan, faktor.

810
LUS
k
“Kepengarangan Azwar Sutan Malaka: Kajian Sosiologi Sastra” 2018.
Lusi Andriani. 1210722023. Pembimbing Dra. Armini Arbain, M. Hum. selaku pembimbing I, dan Ronidin, S.S., M.A.
selaku pembimbing II di Jurusan Sastra Indonesia Fakultas Ilmu Budaya Universitas Andalas.
ABSTRAK
Penelitian ini membahas kepengarangan Azwar Sutan Malaka dengan menggunakan pendekatan sosiologi sastra. Kepengarangan
Azwar Sutan Malaka dilihat dengan sosiologi sastra, khususnya sosiologi pengarang yang dikembangkan oleh Renne Wellek dan
Austin Warren. Adapun metode dalam penelitian ini ialah metode kualitatif yang menghasilkan data tertulis. Teknik yang
digunakan ialah teknik wawancara dan studi pustaka. Melalui penelitian ini dapat disimpulkan bahwa Azwar Sutan Malaka
merupakan pengarang yang sering menghadirkan kisah luka, kemiskinan, perempuan, kearifan lokal, dan mitos dalam karya-karya
Azwar Sutan Malaka. Hal ini karena Azwar Sutan Malaka berasal dari keluarga miskin, religius, dan lingkungan yang
mempercayai mitos. Adapun proses kreatif Azwar Sutan Malaka berawal dari “langang di nan rami” yang dirasanya sewaktu kecil.
Azwar Sutan Malaka kemudian melampiaskan dengan membaca. Lalu, muncullah obsesi menjadi orang hebat dengan menulis.
Namun, barulah pada tahun 2001 setelah Azwar Sutan Malaka kuliah di Jurusan Sastra Indonesia Fakultas Sastra (sekarang
Fakultas Ilmu Budaya) Universitas Andalas obsesi itu bisa terwujud. Azwar Sutan Malaka yang baru mempublikasikan karyanya
pada tahun 2001 dapat dikatakan pengarang yang produktif dan mampu menulis dengan berbagai genre karya sastra.

810
MEC
f
Fungsi dan Makna Bahasa Manto di Kecamatan Bayang (Kajian Antropolinguistik).
Meci Audina Putri. 2018. Jurusan Sastra Indonesia. Fakultas Ilmu Budaya. Universitas Andalas. Pembimbing I: Dr. Fajri
Usman, M.Hum. Pembimbing II: M. Yunis, S.S. M.Hum.
ABSTRAK
Penulisan skripsi ini bertujuan untuk 1) Mendeskripsikan klasifikasi bentuk lingual yang digunakan dalam bahasa manto di
Kecamatan Bayang. 2) Menjelaskan fungsi bahasa manto Kecamatan Bayang. 3) Menjelaskan makna bahasa manto di Kecamatan
Bayang. Metode dan teknik yang digunakan dalam penyediaan data berupa metode simak dan metode cakap. Metode simak dengan
teknik dasar teknik sadap dan teknik lanjutan simak bebas libat cakap (SBLC) serta didukung dengan teknik rekam dan catat.
Metode cakap dengan teknik dasar yang digunakan berupa teknik pancing dan teknik lanjutan berupa teknik cakap semuka, teknik
rekam, teknik catat. Metode dan teknik analisis data yang digunakan metode padan berupa padan translational dan referensial
dengan teknik dasar pilah unsur penentu (PUP) dan teknik lanjutan berupa teknik hubung banding membedakan (HBB). Metode
dan teknik penyajian hasil analisis data berupa metode formal dan informal. Hasil analisis terhadap bahasa manto yang berasal dari
Kecamatan Bayang menunjukkan bahwa bentuk lingual bahasa manto terdiri dari kata dan frasa. Hasil analisis terhadap fungsi
bahasa manto menunjukkan bahwa terdapat lima fungsi berupa fungsi informasional, ekspresif, direktif, estetik, dan fatik. Dalam
pembagian lima fungsi ini, terdapat satu fungsi yang tidak cocok untuk dianalisis yaitu fungsi fatik. Hasil analisis terhadap makna
terdapat beberapa pembagian yaitu konseptual, refleksi, stilistik, konotatif, kolokatif, efektif dan tematik.
810
NIK
b
Bentuk, Makna, dan Fungsi Bahasa Mantra Pengobatan di Kecamatan Lengayang Kabupaten Pesisir Selatan (Kajian
Antropolinguistik).
Niken Pratiwi. 2018. Jurusan Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Budaya Universitas Andalas Padang. Pembimbing I: Dr.
Fajri Usman, M. Hum. Pembimbing II: Leni Syafyahya, S.S., M.Hum.
ABSTRAK
Masalah yang dibahas dalam penelitian ini ada 3, yaitu bentuk lingual apa saja yang terdapat dalam bahasa mantra pengobatan di
Kabupaten Pesisir Selatan?, makna dan fungsi apa saja yang terdapat dalam bahasa mantra pengobatan di Kabupaten Pesisir
Selatan? dan nilai budaya apa saja yang terkandung pada bahasa mantra pengobatan di Kabupaten Pesisir Selatan? Berdasarkan
masalah, tujuan penelitian ini yaitu 1) Mendeskripsikan bentuk lingual yang digunakan dalam bahasa mantra pengobatan di
Kabupaten Pesisir Selatan. 2) Menganalisis makna dan fungsi bahasa mantra pengobatan yang terdapat di Kabupaten Pesisir
Selatan. 3) Menganalisis nilai budaya yang terkandung pada bahasa mantra pengobatan di Kabupaten Pesisir Selatan. Metode dan
teknik yang digunakan dalam penyediaan data berupa metode simak. Teknik dasar yang digunakan berupa teknik sadap.Teknik
lanjutan yang digunakan berupa teknik simak libat cakap (SBLC) selanjutnya menggunakan teknik rekam dan teknik catat. Metode
dan teknik analisis data yang digunakan metode padan translational dan metode padan referensial. Teknik lanjutannya adalah
teknik hubung bading. Metode penyajian data yang digunakan adalah metode penyajian informal berupa kata-kata yang terdapat
dalam bahasa mantra. Berdasarkan hasil analisis terhadap bahasa mantra pengobatan yang terdapat di Kecamatan Lengayang
Kabupaten Pesisir Selatan menunjukkan bahwa bentuk lingual bahasa mantra pengobatan terdiri dari kata, frase, dan klausa.
Makna bahasa mantra pengobatan terdiri dari tujuh makna yaitu makna konseptual, makna konotatif, makna stilistik, makna
afektif, makna refleksi, makna kolokatif, dan makna tematik. Hasil analisis terhadap fungsi bahasa mantra pengobatan terdiri dari
lima fungsi yaitu fungsi informasional, fungsi ekpresif, fungsi direktif, dan fungsi estetik. Hasil analisis nilai budaya yang
terkandung pada bahasa mantra pengobatan terdapat dua nilai yaitu nilai religius dan nilai pengetahuan.
Kata Kunci : mantra, bentuk lingual, fungsi, makna dan nilai budaya

810
NUR
p
“Prefiks {paN-} dalam Bahasa Mandailing Ujung Gading”.
Nurul Ainita. 2018. Jurusan Sastra Indonesia. Fakultas Ilmu Budaya Universitas Andalas: Padang. Pembimbing I: Dra.
Noviatri, M.Hum. Pembimbing II: Dr. Fajri Usman, M.Hum.
ABSTRAK
Adapun tujuan penelitian ini, yaitu: (1) menjelaskan bentuk dasar yang dapat bergabung dengan prefiks {paN-} dalam bahasa
Mandailing Ujung Gading, fungsinya, dan (2) menjelaskan makna gramatikal prefiks {paN-} dalam bahasa Mandailing Ujung
Gading setelah bergabung dengan bentuk dasar. Metode dan teknik penelitian yang digunakan dalam penelitian ini ada tiga, yaitu:
(1) metode dan teknik penyediaan data, (2) metode dan teknik analisis data, (3) metode dan teknik penyajian hasil analisis data.
Pada penyediaan data, metode yang digunakan adalah metode simak dengan seperangkat tekniknya, yaitu teknik dasar dan teknik
lanjutan, teknik dasarnya adalah teknik sadap, teknik lanjutannya adalah teknik (SLC), dan teknik (SLBC), sejalan dengan kedua
teknik tersebut, penulis juga menggunakan teknik rekam dan teknik catat. Pada analisis data, metode yang digunakan adalah
metode padan dan metode agih yang didampingi oleh teknik-tekniknya, yaitu teknik dasar dan teknik lanjutan. Metode yang
digunakan dalam tahap analisis data ini adalah metode padan referensial dan metode padan translasional. Metode padan ada dua
teknik, yaitu teknik dasar dan teknik lanjutan. Teknik dasar metode padan adalah teknik (PUP). Teknik lanjutan metode padan ini
adalah teknik (HBB). Selanjutnya, metode agih memiliki dua teknik, yaitu teknik dasar dan teknik lanjutan. Teknik dasarnya
adalah teknik (BUL). Teknik lanjutannya adalah teknik perluas. Pada penyajian hasil analisis data, metode yang digunakan adalah
metode penyajian formal dan metode penyajian informal. Berdasarkan hasil analisis data, bentuk dasar yang dapat bergabung
dengan prefiks {paN-} dalam bahasa Mandailing Ujung Gading, yaitu: bentuk dasar kata sifat (adjektiva), bentuk dasar kata benda
(nomina), bentuk dasar kata kerja (verba), dan bentuk dasar kata bilangan (numeralia). Fungsi prefiks {paN-} dalam bahasa
Mandailing Ujung Gading setelah bergabung dengan bentuk dasar, yaitu: mengubah kategori kata dan tidak mengubah kategori
kata.Mengubah kategori kata apabila prefiks {paN-} bergabung dengan semua bentuk dasar kata sifat, beberapa bentuk dasar kata
benda, dan beberapa bentuk dasar kata kerja. Selanjutnya, tidak mengubah kategori kata apabila prefiks {paN-} bergabung dengan
beberapa bentuk dasar kata benda, beberapa bentuk dasar kata kerja, dan semua bentuk dasar kata bilangan. Prefiks {paN-} dalam
bahasa Mandailing Ujung Gading setelah bergabung dengan bentuk dasar memiliki beberapa makna gramatikal, yaitu:
‘memerintahkan seseorang untuk melakukan tindakan’, ‘orang yang (biasa) melakukan pekerjaan’,‘alat yang dipakai untuk
melakukan tindakan’, ‘yang mudah cepat/menjadi’, ‘yang memiliki sifat’, ‘gangguan kesehatan pada tubuh’, dan ‘urutan/tingkat’.
810
NAD
k
Kumpulan Cerpen Jodoh untuk Juhana karya A.R. Rizal Tinjauan Struktural.
Nadyah Istiqomah. 1210723014.Jurusan Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Andalas, 2018. Pembimbing
1: Drs. M. Yusuf, M.Hum dan Pembimbing II: Ronidin, S.S., M.A.
ABSTRAK
Skripsi ini membahas struktur kumpulan cerpen Jodoh untuk Juhana karya A.R. Rizal. Pembahasan mencakup analisis instrinsik
terhadap unsur yang membangun serta hubungan antarunsur kumpulan cerpen ini sebagai karya sastra. Unsur-unsur yang dianalisis
adalah tokoh dan penokohan, alur, latar, dan tema. Analisis kumpulan cerpen karya A.R. Rizal menggunakan tinjauan struktural
untuk mencapai kebulatan makna. Penelitian ini menggunakan metode analisis deskriptif kualitatif. Teknik penelitian yang
digunakan untuk penelitian adalah teknik pengumpulan data, penganalisisan data, dan penyajian data. Berdasarkan analisis,
disimpulkan bahwa kumpulan cerpen Jodoh untuk Juhana karya A.R. Rizal, adalah 1) Tokoh Utama yang ada pada kumpulan
cerpen Jodoh untuk Juhana yaitu: Juhana, Kamila, Siti, Pak Burhan dan Rudiah, serta Marni. 2) watak dalam kumpulan cerpen
Jodoh untuk Juhana pada umumnya memiliki sifat yang penyayang, keras kepala, pemberontak, dan pemarah. Hal ini
digambarkkan melalui laukan dan tindakan tokoh dalam cerita. 3) Latar kumpulan cerpen Jodoh untuk Juhana umumnya terjadi di
Sumatera Barat. 4) Tema Kumpulan cerpen Jodoh Untuk Juhana ialah tentang, perjodohan, adat dan tradisi budaya serta hal yang
berbau mistis. 5) Alur yang terdapat pada kumpulan cerpen Jodoh untuk Juhana ialah alur maju, dimana cerita dimulai dari awal
hingga akhir.

810
NAR
p
“Perjuangan Seorang Anak Perempuan Untuk Mempertahankan Kehidupan Keluarganya pada Novel Padang Bulan
Karya Andrea Hirata. Tinjauan Sosiologi Sastra.
Nari Elfia Sari. 2018. jurusan Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Andalas, Padang, Pembimbing I: Dra.
Armini Arbain, M. Hum. dan Pembimbing II: Ronidin, S.S., M.A.
ABSTRAK
Fokus penelitian ini adalah mengkaji perjuangan seorang anak perempuan untuk mempertahankan kehidupan keluarganya.
Perjuangannya menyiratkan kegigihan dan sifat pantang menyerah. Tidak semua anak dapat melakukannya. Hal ini yang membuat
peneliti tertarik untuk melakukan penelitian terhadap perjuangan seorang anak perempuan untuk mempertahankan kehidupan
keluarganya dalam novel Padang Bulan karya Andrea Hirata. Penelitian dilakukan dengan menggunakan teori sosiologi sastra.
Adapun metode yang digunakan adalah metode analisis deskriptif. Langkah kerja yang dilakukan yaitu mengumpulkan data
dengan cara membaca dan memahami novel Padang Bulan karya Andrea Hirata, mencatat data-data yang berhubungan dengan
objek penelitian, kemudian menganalisis data dengan menggunakan teori sosiologi sastra. Berdasarkan penelitian yang telah
dilakukan dapat disimpulkan bahwa, bentuk-bentuk perjuangan yang dilakukan oleh seorang anak perempuan untuk
mempertahankan kehidupan keluarganya dalam novel Padang Bulan karya Andrea Hirata yaitu, mengutamakan kepentingan
keluarga daripada kepentingan pribadi, mencari pekerjaan ke Tanjong Pandan, dan bekerja sebagai pendulang timah. Tantangan
yang dialami saat berjuang adalah jadi bahan cemoohan dan gunjingan oleh sesama pendulang timah serta hampir diperkosa dan
dibunuh di ladang tambang. Hasil dari perjuangannya untuk mempertahankan kehidupan keluarga adalah dapat memenuhi
kebutuhan keluarganya, dapat melanjutkan sekolah ketiga adik-adiknya sampai ke tingkat SMA, dan dapat menabungkan sebagian
uang hasil dari penjualan timah.
Kata kunci: novel Padang Bulan, perjuangan seorang anak, sosiologi sastra
810
NOV
v
“Variasi Leksikal Bahasa Minangkabau di Kabupaten Sijunjung”.
Nova Hernanda. 1410721024, Jurusan Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Andalas, 2018. Pembimbing: 1.
Prof. Dr. Nadra, M.S. dan 2. Dra. Efri Yades, M.Hum.
ABSTRAK
Secara umum, penelitian ini bertujuan untuk menambah hasil penelitian dalam bidang dialektologi dan menginventarisasikan
bahasa Minangkabau. Secara khusus, penelitian ini bertujuan untuk: 1) mendeskripsikan variasi leksikal yang terdapat dalam
bahasa Minangkabau di Kabupaten Sijunjung; 2) memetakan variasi leksikal yang terdapat dalam bahasa Minangkabau di
Kabupaten Sijunjung; dan 3) menghitung persentase variasi leksikal yang terdapat dalam bahasa Minangkabau di Kabupaten
Sjinjung. Proses penyediaan data pada penelitian geografi dialek di Kabupaten sijunjung menggunakan metode simak dan metode
cakap. Teknik dasar yang digunakan adalah teknik pancing dan teknik lanjutan yang terdiri atas teknik simak libat cakap, tekn ik
rekam, dan teknik catat. Pada proses analisis data digunakan metode padan artikulatoris dan translasional dengan teknik dasar pilah
unsur penentu (PUP) dan teknik hubung banding membedakan (HBB) sebagai teknik lanjutan. Selanjutnya, metode yang
digunakan dalam penyajian hasil analisis data adalah metode formal dan informal. Berdasarkan analisis data yang dilakukan,
terdapat tiga ratus sebelas beda leksikal dalam bahasa Minangkabau yang ada di Kabupaten Sijunjung dari enam ratus tujuh puluh
enam daftar pertanyaan yang diajukan. Persebaran variasi leksikal digambarkan ke dalam bentuk peta yang berjumlah tiga ratus
sebelas peta. Berdasarkan hasil penghitungan dialektometri terdapat tiga wilayah dialek yang ada di Kabupaten Sijunjung yaitu,
dialek Aie Amo pada TP 1, dialek Pulasan pada TP 2, dan dialek Sijunjung pada TP 3, 4, dan 5. TP 1 dan TP 2 dikelompokkan ke
dalam beda dialek karena berada di daerah perbatasan, jarak antara TP 1 dan TP 2 yang jauh dan kurangnya mobilitas penduduk
pada TP 1 dan TP 2. TP 3, 4 dan 5 dikelompokkan menjadi satu dialek karena jarak antar TP yang saling berdekatan.
Kata Kunci: bahasa Minangkabau, variasi leksikal, dialek, peta

810
NUR
a
“Afiks Pembentuk Verba dalam Bahasa Indonesia pada Buku Inspirasi Paman Sam (IPS) Karya Budi Waluyo”
Nur Fatimah, 2018. Program Studi Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Budaya. Pembimbing 1: Dra. Noviatri,
M.Hum. Pembimbing II: Dra. Efri Yades, M.Hum.
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan: 1) mendeskripsikan afiks pembentuk verba dan bentuk dasar yang bergabung dengannya. 2) menjelaskan
fungsi dan makna gramatikal afiks pembentuk verba. Ada tiga metode dan teknik yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu: 1)
metode dan teknik penyediaan data, 2) metode dan teknik analisis data, dan 3) metode dan teknik penyajian hasil analisis data.
Dalam penyediaan data, digunakan metode simak. Teknik dasar yang digunakan adalah teknik sadap dan teknik lanjutanya ialah
teknik Simak Bebas Libat Cakap (SBLC) dan teknik catat. Dalam menganalisis data digunakan metode agih. Teknik dasar yang
dipakai adalah teknik Bagi Unsur Langsung (BUL). Untuk menyajikan hasil analisis data digunakan metode formal dan informal.
Berdasarkan analisis data yang telah dilakukan, afiks pembentuk verba dalam buku IPS ada yang berupa prefiks yang terdiri atas
prefiks {meN-}, {ber-}, {ter-}, dan {di-}; konfiks yang terdiri atas {ber-an}; kombinasi afiks yang terdiri afiks {me-i}, {me-kan},
{di-i}, {di-kan}, {ber-an}, {ber-kan}, {memper-}, {memper-kan}, {memper-i}, {diper-}, {diper-i}, dan {diper-kan}; simulfiks
yang terdiri atas {N-}, dan sufiks yang terdiri {-kan} dan {-i}. Dari 20 afiks yang ditemukan, 13 diantaranya sudah dirumuskan
oleh Harimurti Kridalaksana, sementara 7 afiks lain, baru ditemukan dalam buku IPS ini yaitu prefiks {di-}, kombinasi afiks {ber-
an}, kombinasi afiks {di-kan}, kombinasi afiks {memper-i}, kombinasi afiks {diper-i}, sufiks {-i} dan sufiks {-kan}. Afiks
pembentuk verba yang terdapat dalam IPS dapat bergabung dengan beberapa bentuk dasar, yaitu bentuk dasar verba, nomina,
adjektiva, adverbia dan preposisi. Fungsi afiks pembentuk verba ada dua, yaitu afiks derivasional dan afiks infleksional. Ada
beberapa makna gramatikal dalam proses afiksasi pembentuk verba dalam buku IPS, yaitu 1) ‘kegiatan membuat atau melakukan
aktivitas pada kata’ seperti mengakses 2) ‘dalam keadaan’ pada kata mengantuk 3) ‘menjadikan/ membuat’ pada kata
menginspirasi, 4) ‘mempunyai’ pada kata bermukena, 5)‘mengeluarkan hal’ pada kata berbunyi, 6)‘memberi’ pada kata tersenyum.
7)‘ suka akan’ pada kata sukai, 8) ‘menjadikan rasa’ pada kata rasakan, 9)‘mempunyai’ pada kata ngutang,10) ‘membuat jadi’ pada
kata memperkuat, 11)‘merasai pada kata menikmati, 12)‘menyebabkan jadi terang’ pada kata menerangi.
810
RAH
v
“Variasi Leksikal Bahasa Mandailing di Kabupaten Pasaman: Tinjauan Dialektologi”.
Rahma Yenti. 1410721027. Jurusan Sastra Indonesia. Fakultas Ilmu Budaya Universitas Andalas, 2018. Pembimbing: 1.
Prof. Dr. Nadra, M.S. dan 2. Dr. Fajri Usman, M. Hum.
ABSTRAK
Secara umum, penelitian ini bertujuan untuk menambah hasil penelitian dalam bidang dialektologi dan menginventarisasikan
variasi leksikal bahasa Mandailing, sedangkan secara khusus, penelitian ini bertujuan untuk: 1) mendeskripsikan variasi leksikal
yang terdapat dalam bahasa Mandailing di daerah Kabupaten Pasaman. 2) memetakan variasi leksikal yang terdapat dalam bahasa
Mandailing di daerah Kabupaten Pasaman, dan 3) menghitung persentase variasi leksikal yang terdapat dalam bahasa Mandailing
di Kabupaten Pasaman. Pada proses penyediaan data, metode yang digunakan adalah metode cakap dengan teknik dasar: teknik
pancing dan teknik lanjutan yaitu teknik cakap semuka, teknik rekam, dan teknik catat. Pada proses analisis data digunakan metode
padan refensial dan translasional dengan teknik dasar pilah unsur penentu (PUP) dan teknik hubung banding membedakan sebagai
teknik lanjutan. Selanjutnya, metode yang digunakan untuk penyajian hasil analisis data adalah metode formal dan informal.
Berdasarkan analisis data yang dilakukan, terdapat 492 beda leksikal dari 705 daftar pertanyaan yang diajukan. Persebaran variasi
leksikal yang terdapat di masing-masing TP digambarkan dengan peta. Peta variasi leksikal terdapat 492 peta. Peta tersebut
digambarkan menggunakan sistem lambang berdasarkan konsep makna yang berbeda. berdasarkan hasil penghitungan
dialektometri terdapat beda dialek, karena persentase yang ditemukan berkisar antara 58%— 72%. Dialek-dialek tersebut yaitu
dialek Muaro Sibodak (TP 1), dialek Saroha (TP 2), dialek Balimbing (TP 3), dialek Sibodak (TP 4), dan dialek Balimbing
Sibodak (TP 3─4).
Kata Kunci: bahasa Mandailing, dialektologi, leksikal, variasi.

810
RAH
p
Permasalahan Sosial dalam Naskah Drama “Perempuan Salah Langkah” Karya Wisaran Hadi Suatu Tinjauan Sosiologi
Sastra.
RAHMADHIAN. Pembimbing I Dr. Syafril, M.S. pembimbing II Drs. M. Yusuf, M.Hum. Skripsi. Fakultas Ilmu Budaya
Universitas Andalas. Padang. 2018.
ABSTRAK
Naskah ini di tulis oleh Wisran Hadi 2005. Naskah belum pernah dibukukan tetapi telah diposting pada blog pribadi Wisran Hadi
pada tahun 2008 dan di pentaskan oleh mahasiswa prodi teater ISI Padang Panjang tanggal 5 Juni 2018. Penelitian ini
dilatarbelakangi oleh adanya permasalahan sosial yang terdapat pada naskah drama “Perempuan Salah Langkah”. Dalam penelitian
naskah drama “Perempuan Salah Langkah” digunakan tinjauan sosiologi sastra. Tujuannya adalah mengetahui permasalahan sosial
dan permasalahan utama dengan menjabarkan teks-teks yang terdapat dalam naskah drama. Disamping menghadirkan sebuah
tulisan ilmiah yang menghubungkan antara karya sastra dengan pembacanya. Berdasarkan analisis ditemukan, permaslahan sosial
yang terdapat dalam naskah drama “Perempuan Salah Langkah” meliputi: (1) permasalahan gender, (2) permasalahan keluarga, (3)
permasalahan harta warisan, (4) permasalahan silsilah. Permaslahan utama permasalahan sosial yang terjadi dalam naskah drama
“Perempuan Salah Langkah” (1) harta warisan.

810
RIZ
s
“Struktur Novel Lengking Burung Kasuari Karya Nunuk Y. Kusmiana”.
Rizka Oktaviani. 2018Jurusan Sastra Indonesia Fakultas Ilmu Budaya Universitas Andalas. Pembimbing I: Drs. M. Yusuf,
M. Hum dan Pembimbing II: Ronidin, S.S., M.A.
ABSTRAK
Penelitian ini menjelaskan kehidupan sosial tokoh Asih dalam novel Lengking Burung Kasuari karya Nunuk Y. Kusmiana. Tujuan
penelitian ini adalah; (1) menjelaskan struktur novel Lengking Burung Kasuari (2017); (2) menjelaskan hubungan antarunsur
pembentuk novel Lengking Burung Kasuari (2017) karya Nunuk Y. Kusmiana. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan
pendekatan struktural. Pendekatan struktural digunakan untuk menelaah karya sastra berdasarkan struktur pembentuknya. Metode
yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif, melakukan penafsiran dengan menyajikan data dalam bentuk
deskriptif. Adapun teknik yang digunakan, yaitu teknik pengumpulan data, teknik analisis data, dan teknik hasil analisis data.
Skripsi ini menjelaskan bagaimana struktur novel Lengking Burung Kasuari karya Nunuk Y. Kusmiana. Novel Lengking Burung
Kasuari terdiri dari unsur-unsur yang membentuk novel tersebut dari dalam. Hasil dari analisis ini menunjukkan bahwa dalam
novel Lengking Burung Kasuari ini, tokoh Asih merupakan tokoh utama. Tiap-tiap unsur yang membangun novel tersebut dari
dalam memiliki hubungan keterkaitan dan keterjalinan antara satu dengan yang lain. Asih merupakan anak kecil yang masih
berumur tujuh tahun. Ia adalah pendatang dari Jawa yang menetap di Papua mengikuti bapaknya bertugas.
Kata Kunci: struktural, papua irian jaya, nunuk y kusmiana, novel, hubungan antarunsur
810
RAH
n
“Nama-nama Komunitas Teater di Sumatera Barat: Kajian Semantik”.
Rahmawati. 14107210002, Jurusan Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Budaya Universitas Andalas, 2018. Pembimbing: I:
Leni Syafyahya, S.S., M.Hum, Pembimbing II: Dra. Efri Yades, M.Hum.
ABSTRAK
Masalah yang dibahas dalam penelitian ini, yaitu: 1) Apa saja nama-nama komunitas teater di Sumatera Barat dan apa latar
belakang penamaan dari nama komunitas tersebut? 2) Jenis makna apa sajakah yang terdapat pada nama-nama komunitas teater
yang ada di Sumatera Barat? Berdasarkan masalah tersebut, penelitian ini bertujuan untuk 1) Mendeskripsikan nama-nama
komunitas teater di Sumatera Barat dan latar belakang penamaan dari nama komunitas tersebut. 2) Mendeskripsikan jenis makna
yang terdapat pada nama-nama komunitas teater yang ada di Sumatera Barat. Metode dan teknik penelitian yang digunakan adalah
metode dan teknik penyediaan data, metode dan teknik analisis data, dan metode dan teknik penyajian hasil analisis data. Dalam
penyediaan data, digunakan metode simak dengan teknik sadap sebagai teknik dasar, dan teknik Simak Libat Cakap (SLB) dan
teknik catat sebagai teknik lanjutan. Dalam analisis data, digunakan metode padan yaitu metode padan referensial dengan teknik
Pilah Unsur Penentu (PUP) sebagai teknik dasar dan teknik hubung banding membedakan sebagai teknik lanjutannya. Dalam
penyajian hasil analisis data, metode yang digunakan adalah metode informal. Berdasarkan hasil analisis data, ditemukan 31 nama
komunitas Teater di Sumatera Barat di antaranya: Oase, Teater Proklamator, dan Imaji. Adapun latar belakang penamaan
komunitas teater di Sumatera Barat terdiri atas: keserupaan; Rumah Teduh tempat asal; Teater IB, Teater ITP, Teater Senja, dan
Teater Bangsal POA, penyebutan sifat khas; Tambologi , Ruang Bekas, dan Rumah Nan Bapaneh, dan pemendekan; Teater IB,
Teater Sakura, Teater ITP, KSST Noktah, Teater MSKA, Teater Senja, dan Bangsal POA. Selain nama-nama tersebut terdapat
penamaan lain yang tidak berdasarkan teori yang ada di antaranya: Komunitas Seni Kuflet, Old Track Teater, dan Oase. Kemudian
terdapat sebuah temuan baru, yaitu latar belakang penamaan berdasarkan gabungan dua brntuk: gabungan pemendekan dan tempat
asal. Makna nama- nama komunitas teater di Sumatera Barat terdiri atas lima jenis, yaitu makna leksikal, makna gramatikal, makna
ideasional, makna referensial, dan makna kognitif. Beberapa nama komunitas tersebut di antaranya memiliki makna lebih dari satu.
Kata Kunci: nama komunitas teater, makna, bahasa

810
RIN
k
“Kata Sapaan Kekerabatan Bahasa Sindang di Kecamatan Lubuklinggau Utara 1: Tinjauan Sosiolinguistik”.
Rina Sephtiari. 2018. Jurusan Sastra Indonesia Fakultas Ilmu Budaya Universitas Andalas. Pembimbing I Dr. Aslinda,
M.Hum. Pembimbing II Leni Syafyahya, S.S, M. Hum.
ABSTRAK
Masalah yang dibahas dalam skripsi ini ialah (1) Apa saja bentuk kata sapaan kekerabatan bahasa Sindang yang digunakan
masyarakat Kecamatan Lubuklinggau Utara 1 dalam hubungan kekerabatan (2) Apa faktor-faktor yang mempengaruhi penggunaan
kata sapaan tersebut. Tujuan penelitiannya adalah (1) Mendeskripsikan bentuk kata sapaan bahasa Sindang yang digunakan
masyarakat Kecamatan Lubuklinggau Utara 1 dalam hubungan kekerabatan, dan (2) Menjelaskan faktor-faktor yang
mempengaruhi penggunaan kata sapaan yang digunakan masyarakat tersebut. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah
metode yang dikemukakan oleh Sudaryanto (2015: 6) yang dibagi menjadi tiga metode yaitu: metode penyediaan data, metode
analisis data, dan metode penyajian hasil analisis data. Metode yang digunakan pada tahap pengumpulan data adalah metode simak
dan metode cakap. Pada metode simak digunakan teknik sadap sebagai teknik dasar dan teknik Simak Bebas Libat Cakap (SBLC)
sebagai teknik lanjutannya. Selanjutnya dalam metode cakap digunakan teknik dasar yaitu teknik pancing dan teknik lanjutannya
yaitu teknik cakap semuka, catat, dan rekam. Dalam analisis data, digunakan metode padan translasional dan metode padan
pragmatis. Teknik dasar yang digunakan adalah teknik pilah unsur penentu (PUP) dan teknik lanjutannya yaitu teknik Hubung
banding membedakan (HBB). Metode yang digunakan dalam penyajian hasil analisis data adalah metode formal dan informal.
Berdasarkan hasil analisis data, kata sapaan kekerabatan bahasa Sindang yang digunakan oleh masyarakat di Kecamatan
Lubuklinggau Utara 1 terdiri atas tiga bentuk, yaitu sebagai berikut: (1) Kata sapaan kekerabatan bahasa Sindang berdasarkan
hubungan keluarga inti, yaitu Ubak atau Bak, Nok, Mak, Koyong, Kakak, Kopek, Ayuk, Adek, sebut nama + nga, (2) Kata sapan
kekerabatan bahasa Sindang berdasarkan hubungan keluarga luas, yaitu Mak wo, Wak, Wak + nama anak pertama, bibik, bibik +
nama anak pertama, Mak cik, Bak wo, Wak, Mamang, Bak cik, Nek no, Nek nang, Nek jang, Nek gades, (3) Kata sapaan
kekerabatan bahasa Sindang berdasarkan hubungan pertalian perkawinan, yaitu Hoi, Ye, Mak + nama anak pertama, Nek no,
Kakak, Bak + nama anak pertama, Nek nang, Mak, Bapak, Ebak, Kakak, Nyadik, Ayuk + nama anak pertama, Dek nyan, Nama
diri. Faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya penggunaan variasi sapaan adalah sebagai berikut: Participants, Ends, Key dan
Norms.
Kata kunci: kata sapaan kekerabatan, bahasa Sindang
810
RIS
m
“Mitos Cindaku dalam Novel Cindaku Karya Azwar Sutan Malaka Suatu Tinjauan Semiotika”.
Riska Julita. 2018. Jurusan Sastra Indonesia Fakultas Ilmu Budaya Universitas Andalas. Pembimbing I: Dr. Sulastri, M.
Hum dan Pembimbing II: M. Yunis, M. Hum.
ABSTRAK
Skripsi ini membahas tanda dalam teks novel, tanda mitos cindaku pada pemaknaan primer dan bentuk perlawanan mitos cindaku
pada pemaknaan sekunder. Novel cindaku ini merupakan sebuah bentuk kepercayaan pada mitos cindaku. Namun, seberapa
berpengaruhnya kepercayaan terhadap mitos cindaku yang ditanamkan dalam Novel Cindaku, sehingga menghadirkan makna yang
tersirat melalui mitos cindaku, tentu belum pasti. Oleh sebab itu, penelitian terhadap novel Cindaku penting dilakukan. Tujuan
pada penelitian ini adalah untuk menjelaskan tanda mitos cindaku pada pemaknaan primer dan menjelaskan bentuk perlawanan
pada pemaknaan sekunder. Manfaat pada penelitian secara teoritis dan secara praktis. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian
ini adalah pendekatan semiotika yang dikemukakan oleh Roland Barthes dengan cara kerja teori signifikasi mitos. Metode yang
digunakan adalah metode kualitatif. Teknik yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari teknik pengumpulan data,
menganalisis data, dan menyajikan data. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan, bahwa makna yang disampaikan melalui mitos
cindaku adalah perlawanan dan pergeseran makna mitos cindaku yang terjadi dalam masyarakat di dalam novel cindaku karya
Azwar Sutan Malaka, yang didasari oleh percaya dan tidak percayanya terhadap mitos cindaku. Hal itu ditampilkan melalui
pemikiran zaman lama oleh tokoh Sutan Said dan tokoh Pandeka Regeh dengan pemikiran zaman sekarang melalui tokoh Salim.
Melalui pemikiran zaman sekarang cindaku dalam Novel Cindaku dikatakan tidak ada. Hal itu dapat dikemukakan bahwa cindaku
yang tidak dipercayai oleh generasi sekarang dikarenakan cindaku hanya ada dalam pemikiran individual saja, yang digunakan
untuk kepentingan pribadi, seperti pelampiasan dendam, mengambil hak orang lain, serta rahasia dalam hal ini (aib), hal demikian
dapat dikatakan sebagai bentuk dari perluasan makna yang terjadi pada cindaku.
Kata Kunci: Mitos Cindaku, Semiotika, teks.

810
RIZ
k
“Kategori Fatis Bahasa Minangkabau di Kecamatan Sumpur Kudus, Kabupaten Sijunjung.”
Rizka Desri Yusfita. 2018. Jurusan Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Andalas, Padang. Pembimbing I
Dra. Noviatri, M.Hum., dan Pembimbing II Dra. Efri Yades, M.Hum.
ABSTRAK
Secara umum, penelitian ini bertujuan untuk mengiventarisasikan kategori fatis bahasa Minangkabau, sedangkan secara khusus,
penelitian ini bertujuan untuk: (1) mendeskripsikan kategori fatis yang digunakan dalam bahasa Minangkabau di Kecamatan
Sumpur Kudus dan tataran lingualnya, dan (2) mendeskripsikan distribusi dan makna tiap-tiap kategori fatis yang digunakan dalam
bahasa Minangkabau di Kecamatan Sumpur Kudus. Ada tiga metode yang digunakan dalam melakukan penelitian, yaitu (1)
metode dan teknik penyediaan data, (2) metode dan teknik analisis data, dan (3) metode dan teknik penyajian hasil analisis data.
Metode yang digunakan dalam menyediakan data adalah metode simak dengan teknik dasarnya teknik sadap dan teknik
lanjutannya adalah teknik simak libat cakap (SLC), serta metode cakap dengan teknik dasarnya teknik pancing, sedangkan teknik
lanjutannya adalah teknik cakap semuka (CS), teknik rekam, dan teknik catat. Untuk analisis data, digunakan metode padan, yaitu
padan translasional dan referensial dengan teknik dasarnya pilah unsur penentu (PUP), dan teknik lanjutannya adalah hubung
banding membedakan (HBB). Sementara itu, dalam metode agih, digunakan teknik bagi unsur langsung (BUL) dan teknik
lanjutannya adalah teknik lesap, perluas, serta teknik balik. Metode yang digunakan dalam penyajian hasil analisis data adalah
metode informal dan formal. Berdasarkan analisis data yang dilakukan, ditemukan sebanyak 87 kategori fatis yang digunakan
dalam BMKSK. Terdapat tiga bentuk lingual kategori fatis BMKSK, yaitu: bentuk lingual satu kata berjumlah 33, bentuk lingual
dua kata berjumlah 34, dan bentuk lingual tiga kata atau lebih berjumlah 20. Berdasarkan distribusinya, kategori fatis tersebut ada
yang beristribusi di awal, di tengah, dan di akhir kalimat. Ada lima makna utama kategori fatis BMKSK, yaitu: (1) menekankan,
(2) menguatkan, (3) menegaskan, (4) menghaluskan pertuturan, dan (5) mengukuhkan pembicaraan.
Kata Kunci: bahasa Minangkabau, kategori fatis.
810
RIZ
s
“Struktur Novel Lengking Burung Kasuari Karya Nunuk Y. Kusmiana”.
Rizka Oktaviani. 2018Jurusan Sastra Indonesia Fakultas Ilmu Budaya Universitas Andalas. Pembimbing I: Drs. M. Yusuf,
M. Hum dan Pembimbing II: Ronidin, S.S., M.A.
ABSTRAK
Penelitian ini menjelaskan kehidupan sosial tokoh Asih dalam novel Lengking Burung Kasuari karya Nunuk Y. Kusmiana. Tujuan
penelitian ini adalah; (1) menjelaskan struktur novel Lengking Burung Kasuari (2017); (2) menjelaskan hubungan antarunsur
pembentuk novel Lengking Burung Kasuari (2017) karya Nunuk Y. Kusmiana. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan
pendekatan struktural. Pendekatan struktural digunakan untuk menelaah karya sastra berdasarkan struktur pembentuknya. Metode
yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif, melakukan penafsiran dengan menyajikan data dalam bentuk
deskriptif. Adapun teknik yang digunakan, yaitu teknik pengumpulan data, teknik analisis data, dan teknik hasil analisis data.
Skripsi ini menjelaskan bagaimana struktur novel Lengking Burung Kasuari karya Nunuk Y. Kusmiana. Novel Lengking Burung
Kasuari terdiri dari unsur-unsur yang membentuk novel tersebut dari dalam. Hasil dari analisis ini menunjukkan bahwa dalam
novel Lengking Burung Kasuari ini, tokoh Asih merupakan tokoh utama. Tiap-tiap unsur yang membangun novel tersebut dari
dalam memiliki hubungan keterkaitan dan keterjalinan antara satu dengan yang lain. Asih merupakan anak kecil yang masih
berumur tujuh tahun. Ia adalah pendatang dari Jawa yang menetap di Papua mengikuti bapaknya bertugas.
Kata Kunci: struktural, papua irian jaya, nunuk y kusmiana, novel, hubungan antarunsur

810
RIZ
i
Intonasi Tuturan Waria: Studi Kasus HPI dan N.
Rizki Fajri, 2018, Jurusan Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Budaya Universitas Andalas Padang. Pembimbing I: Dr. Gusdi
Sastra, M.Hum, Pembimbing II: Dra. Efri Yades, M.Hum.
ABSTRAK
Rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu 1) Bagaimana intonasi tuturan HPI dan N? 2) Apa saja bunyi bahasa yang dituturkan
HPI dan N? 3) Bagaimana kemampuan verbal HPI dan N pada tataran sintaksis? Tujuan penelitian ini ialah: 1) Mendeskripsikan
intonasi tuturan HPI dan N menggunakan teori utama yaitu, teori intonasi oleh Amran Halim dan dibantu oleh software Audacity
dalam pengukuran gelombang suara. 2) Mendeskripsikan bunyi bahasa yang dituturkan HPI dan N yang didukung dengan teori
fonetik oleh Marsono. 3) Mendeskripsikan kemampuan verbal HPI dan N pada tataran sintaksis dengan menggunakan teori yang
dikemukakan oleh kridalaksana. Penelitian ini merupakan sebuah studi kasus pada dua orang waria di salah satu salon kecantikan
kota Padang. Metode yang digunakan dalam penyedian data adalah metode simak dengan teknik dasar adalah sadap dan teknik
lanjutannya adalah teknik simak bebas libat cakap (SBLC), teknik catat, dan rekam. Metode dan teknik dalam analisis data yang
digunakan metode padan. Metode dan teknik penyajian hasil analisis data adalah informal dan formal. Selain itu juga, peneliti
menggunakan metode Speech Analyzer dengan software Audacity dalam mengumpulkan data. Berdasarkan hasil analisis data,
intonasi tuturan waria menggunakan alat bantu audacity dan instrumen ditemukan rata-rata sebanyak 18.9 dB, sedangkan intonasi
tuturan orang normal berkisar 22,4 dB. Selain itu, Intonasi yang ditangkap oleh alat perekam dan diolah ke sostware Audacity
menunjukkan, intonasi HPI dan N cenderung dari posisi netral, lalu naik dan turun secara perlahan. Bunyi bahasa tuturan HPI dan
N didapatkan bunyi vokoid sebanyak lima buah, yaitu [a], [i], [u], [e], [o], Bunyi kontoid sebanyak sembilan belas buah, terdiri
atas, [b], [c], [d], [g], [h], [j], [k], [l], [y], [m], [n], [p], [r], [s], [t], [w], [?], [ŋ], [ñ], dan diftong yang terdapat pada tuturan HPI dan
N sebanyak lima buah, yaitu: [ai], [ua], [oa], [ui], [ie]. Sedangkan kemampuan verbal HPI dan N pada tataran sintaksis, struktur
kalimat banyak yang terbolak-balik sehingga pola kalimat berubah menjadi menerangkan diterangkan.
Kata kunci: intonasi, bunyi bahasa, sintaksis, dan studi kasus.
810
ROB
p
Proses Kreatif Adri Sandra pada Penciptaan Puisi- Puisi dalam Antalogi Luka Pisau: Tinjauan Psikologi Pengarang.
Roby Satria, 1310722010. Fakultas Ilmu Budaya Universitas Andalas. 2018. Pembimbing I: Dr. Syafril, M.Si. Pembimbing
II: Dra. Armini Arbain, M.Hum.
ABSTRAK
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui dan menguraikan proses kreatif Adri Sandra pada penciptaan puisi-puisi dalam antalogi
Luka Pisau. Untuk menganalisis proses kreatif, dalam penelitian ini dilakukan analisis latar belakang penyair dan proses kreatif
Adri Sandra. Penelitian ini menggunakan pendekatan ekspresif yang dikemukakan oleh M. H Abrams, selanjutnya teori yang
digunakan untuk penelitian ini yaitu teori psikoanalisis Sigmund Freud.Tahap kerja yang dilakukan dengan menerapkan
pendekatan ini ialah melakukan analisis struktur batin dan puisi-puisi traumatis. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif.
Adapun tahap-tahap dalam penelitian ini adalah tahap pengumpulan data, tahap analisis data, dan tahap penyajian analisis data.
Dari penelitian yang dilakukan diperoleh kesimpulan bahwa proses kreatif Adri Sandra dalam penciptaan puisi-puisi dalam
antalogi Luka Pisau meliputi, 1) pengalaman traumatis, 2) menyadari pengalaman traumatis, 3) motif atau dorongan berkarya, 4)
perenungan atau inkubasi, 5) penulisan atau iluminasi, 6) publikasi. Sementara struktur batin puisi Adri Sandra meliputi, (1) tema;
tema perbedaan (2) rasa; rasa kecewa, rasa sedih, rasa rindu (3) nada; menasehati dan (4) amanat.
Kata kunci: proses kreatif, puisi, Adri Sandra, Luka Pisau, psikologi pengarang

810
ROS
b
“Bahasa Tabu dalam Masyarakat Minangkabau di Nagari Pariangan Kecamatan Pariangan Kabupaten Tanah Datar”.
Rossy Pratiwi. 1310721001. Jurusan Sastra Indonesia Fakultas Ilmu Budaya Universitas Andalas, 2018. Pembimbing I: Dr.
Fajri Usman, M.Hum. Pembimbing II: M. Yunis, S.S., M.Hum.
ABSTRAK
Masalah yang dibahas dalam penelitian ini ada 2, yaitu (1) apa saja bentuk dan makna bahasa tabu masyarakat Minangkabau di
Nagari Pariangan? (2) bagaimana sistem nilai yang terkandung pada bahasa tabu masyarakat Minangkabau di Nagari Pariangan?
Berdasarkan masalah, tujuan penelitian ini yaitu mendeskripsikan bentuk bahasa tabu dan maknanya dalam masyarakat
Minangkabau di Nagari Pariangan, selanjutnya menjelaskan nilai budaya yang terkandung pada bahasa tabu dalam masyarakat
Minangkabau di Nagari Pariangan. Ada tiga metode dan teknik yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu: 1) metode dan teknik
penyediaan data, 2) metode dan teknik analisis data, 3) metode dan teknik penyajian hasil analisis data. Metode dan teknik yang
digunakan pada penyediaan data adalah metode simak dan cakap dengan teknik dasar berupa teknik sadap dan teknik lanjutannya
teknik Simak Libat Cakap (SLC), teknik rekam dan teknik catat. Pada analisis data digunakan metode padan dengan teknik dasar
Pilah Unsur Penentu (PUP) dan teknik lanjutan berupa teknik Hubung Banding Membedakan (HBB). Selanjutnya, juga digunakan
Metode agih dengan teknik dasar Bagi Unsur Langsung (BUL) dan teknik lanjutan adalah teknik Baca Markah (BM). Metode yang
digunakan dalam penyajian hasil analisis data adalah metode informal. Berdasarkan analisis data, adapun bentuk lingual bahasa
tabu yang ditemukan berupa bentuk lingual kalimat dan makna yang cenderung ditemukan dari analisis bentuk lingual tersebut
adalah makna situasional seperti yang terdapat pada data 1 indak buliah jalan babaliak-baliak, suruik baliak anak tu lahianyo yang
menggambarkan situasi penggunanya yang sedang dalam keadaan hamil dan makna futuratif yang terdapat pada data 4 indak
buliah basiua di ateh rumah, beko naiak ula yang mengandung harapan agar tidak mengganggu ketenangan orang yang sedang
beristirahat, munculnya bahasa tabu diakibatkan oleh situasi lingkungan sosial penggunanya dan harapan yang terkandung di
dalam penggunaan bahasa tabu. Hasil analisis nilai budaya bahasa tabu menunjukkan bahwa ditemukan enam nilai budaya berupa
nilai ilmu pengetahuan atau nilai teori yang terdapat pada data 7 ndak buliah manggaritiak kaki, banyak utang wak deknyo yang
mengandung informasi mengenai kebiasaan manggaritiak kaki dalam kehidupan masyarakat, selanjutnya nilai ekonomi yang
menentukan utilitas atau kegunaan, nilai kemasyarakatan atau solidaritas, nilai keagamaan atau nilai ketuhanan, dan nilai kesenian.
Nilai budaya yang paling dominan ditemukan berupa nilai ilmu pengetahuan atau nilai teori karena secara umum bahasa tabu
mengandung informasi mengenai latar belakang munculnya larangan tersebut.
Kata Kunci : tabu, bahasa, bentuk dan makna,
810
SHE
k
“Ketidakadilan Gender yang Dialami Srintil dalam Novel Ronggeng Dukuh Paruk” 2018.
Shely Monica. 1310722012. Pembimbingan Dra. Hj. Armini Arbain, M. Hum. selaku pembimbing I, dan Ronidin, S.S.,
M.A. selaku pembimbing II di Jurusan Sastra Indonesia Fakultas Ilmu Budaya Universitas Andalas.
ABSTRAK
Penelitian ini membahas tentang ketidakadilan gender yang dialami Srintil dalam novel Ronggeng Dukuh Paruk karya Ahmad
Tohari dengan menggunakan pendekatan kritik sastra feminis (kritik sastra ideologi). Adapun metode dalam penelitian ini ialah
metode deskriptif analisis yang menghasilkan data tertulis. Teknik yang digunakan ialah dilakukan dengan cara membaca dan
memahami novel Ronggeng Dukuh Paruk karya Ahmad Tohari secara keseluruhan. Kemudian, dikumpulkan data-data berupa
kata, frasa, kalimat dan wacana yang berhubungan dengan ketidakadilan gender yang dialami oleh Srintil dalam novel tersebut.
Melalui penelitian ini dapat disimpulkan bahwa Novel Ronggeng Dukuh Paruk menggambarkan ketidakadilan gender yang dialami
oleh tokoh Srintil. Berdasarkan analisis tersebut, disimpulkan bahwa: tokoh Srintil menyikapi dengan melakukan 1) Srintil
memberikan keperawanannya kepada Rasus, 2) Srintil melakukan pemogokan untuk meronggeng, 3) Keinginan Srintil untuk
menikah yang dilatarbelakangi oleh adanya ketidakadilan gender. Ketidakadilan yang didapat oleh tokoh Srintil meliputi: 1)
ketidakadilan gender dalam memarginalisasikan perempuan, 2) ketidakadilan akibat budaya, 3) kekerasan seksual yang dialami
Srintil.
Kata Kunci: Novel, Ronggeng Dukuh Paruk, Ahmad Tohari.2003. Ketidakadilan Gender

810
SIL
v
“Verbalisasi dalam Bahasa Indonesia pada Kolom Tajuk Rencana Harian Padang Ekspres”.
Silma Desi. 2018, Jurusan Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Budaya.Pembimbing I: Dra. Noviatri, M.Hum. Pembimbing II:
Sri Wahyuni, M.Ed.
ABSTRAK
Masalah yang dibahas dalam penelitian ini adalah bagaimana proses dan apa saja makna gramatikal yang ditimbulkan oleh
verbalisasi dalam bahasa Indonesia yang terdapat pada kolom tajuk rencana harian Padang Ekspres. Penelitian ini bertujuan untuk
mendeskripsikan dan menjelaskan proses dan makna gramatikal yang muncul akibat verbalisasi dalam bahasa Indonesia pada
kolom tajuk rencana harian Padang Ekspres. Ada tiga tahapan metode dan teknik yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu: 1)
tahap penyediaan data, 2) tahap analisis data, dan 3) tahap penyajian hasil analisis data. Dalam penyediaan data, digunakan metode
simak. Teknik dasarnya adalah teknik sadap dan teknik lanjutannya teknik Simak Bebas Libat Cakap (SBLC) dan teknik catat
untuk menganalisis data, digunakan metode agih. Teknik dasar yang digunakan adalah teknik Bagi Unsur Langsung (BUL).
Adapun untuk menyajikan data, digunakan metode formal dan informal. Berdasarkan analisis data yang dilakukan, ada tujuh
verbalisasi dalam bahasa Indonesia yang digunakan dalam kolom tajuk rencana harian Padang Ekspres, yaitu: (1) verbalisasi
nomina, (2)verbalisasi verba (3) verbalisasi ajektiva, (4) verbalisasi adverbia, (5) verbalisasi numeralia, (6) verbalisasi preposisi,
(7) verbalisasi pronomina. Verbalisasi dalam bahasa Indonesia pada kolom tajuk rencana harian Padang Ekspres terjadi melalui
dua proses, yaitu : (2) afiksasi, dan (2) reduplikasi. Makna Gramatikal yang ditemukan dalam proses verbalisasi yang ditemukan
pada penelitian ini, antara lain: (1) ‘menuju ke’ seperti bermuara, (2) ‘mempunyai' seperti berduit, (3)’menggunakan’ seperti
berinternet,(4) ‘menjadi seperti’ seperti menjamur, (5) ‘tidak sengaja’ seperti tereaksi (6) ‘memasukkan ke dalam’ seperti
memenjarakan (7) ‘taksiran’ seperti diperkirakan (8) ‘membuat jadi’ seperti mengelompok (9) berbalasan’ seperti ganti-mengganti,
(10) ‘melakukan dengan alat’ seperti menelepon.
810
SOF
t
“Tindak Tutur pada Slogan dalam Iklan Layanan Masyarakat Antinarkoba BNN di TVRI: Kajian Pragmatik”.
Sofni Awida. 2018. Jurusan Sastra Indonesia. Fakultas Ilmu Budaya Universitas Andalas. Pembimbing I: Dr. Aslinda, M.
Hum., dan Pembimbing II: Dra. Efri Yades, M. Hum.
ABSTRAK
Masalah yang dibahas dalam penelitian ini adalah (1) Apa sajakah jenis tindak tutur pada slogan dalam ILM antinarkoba BNN di
TVRI, (2) Apa sajakah fungsi tindak tutur pada slogan dalam ILM antinarkoba BNN di TVRI, dan (3) Bagaimana konteks situasi
tuturan pada slogan dalam ILM antinarkoba BNN di TVRI. Tujuan penelitian ini adalah (1) Mendeskripsikan jenis tindak tutur
pada slogan dalam ILM antinarkoba BNN di TVRI, (2) Mendeskripsikan fungsi tindak tutur pada slogan dalam ILM antinarkoba
BNN di TVRI, dan (3) Mendeskripsikan konteks situasi tuturan pada slogan dalam ILM antinarkoba BNN di TVRI. Metode yang
digunakan dalam penelitian ini adalah metode yang dikemukakan oleh Sudaryanto (2015) yang dibagi menjadi tiga tahap, yaitu
tahap penyediaan data, tahap analisis data, dan tahap penyajian hasil analisis data. Metode yang digunakan pada tahap penyediaan
data adalah metode simak. Pada metode simak digunakan teknik dasar: teknik sadap dan teknik lanjutan: teknik simak bebas libat
cakap (SBLC). Untuk menganalisis data digunakan metode padan yaitu metode padan referensial dengan teknik dasar: teknik pilah
unsur penentu (PUP) dan teknik lanjutan: teknik hubung banding membedakan (HBB). Metode yang digunakan untuk penyajian
hasil analisis data adalah metode formal dengan menggunakan bentuk tanda berupa tanda kurung biasa (()) dan informal. Dari
analisis data ditemukan 3 hal, yaitu (1) jenis tindak tutur yang terdapat pada slogan dalam ILM antinarkoba BNN di TVRI ada dua,
yaitu: tindak tutur langsung dan tindak tutur tidak langsung. Tindak tutur langsung ditemukan berupa kalimat berita dan kalimat
perintah (suruh). Pada kalimat perintah (suruh) ditemukan, yaitu kalimat suruh sebenarnya, kalimat ajakan, dan kalimat larangan.
Tindak tutur tidak langsung ditemukan berupa kalimat berita yang menyiratkan perintah. (2) Fungsi tindak tutur yang terdapat pada
slogan dalam ILM antinarkoba BNN di TVRI adalah fungsi direktif. Fungsi direktif tersebut yaitu: direktif reguestives mengajak,
direktif advisories menyarankan, mendorong, menasehatkan, dan memperingatkan, direktif prohibitives melarang, dan direktif
requirements memerintah, mengajak, dan menghendaki. (3) Konteks situasi tuturan pada slogan dalam ILM antinarkoba BNN di
TVRI adalah: a) latar atau situasi (setting or situastion), b) penerima (receiver), c) topik (topic), dan d) bentuk pesan (message
form).

810
SUR
p
“Penggunaan Idiom dalam Kolom Tajuk dan Kolom Opini Koran Kompas”
Surti Lara Sakti. Jurusan Sastra Indonesia. Fakultas Ilmu Budaya Universitas Andalas, 2018. Pembimbing: 1. Dra.
Noviatri, M. Hum, dan Pembimbing: 2. Dra. Efri Yades, M. Hum.
ABSTRAK
Tujuan penelitian ini ialah, 1) Mendeskripsikan jenis idiom yang digunakan dalam kolom tajuk dan kolom opini koran Kompas, 2)
Menjelaskan kategori kata unsur-unsur pembentuk masing-masing idiom tersebut, dan mendeskripsikan makna idiom yang
terdapat dalam kolom tajuk dan kolom opini koran Kompas. Metode penelitian yang digunakan adalah metode yang dikemukakan
oleh Sudaryanto, yaitu 1) metode dan teknik penyediaan data, 2) metode dan teknik analisis data, dan 3) metode dan teknik
penyajian hasil analisis data. Dalam penyediaan data, metode yang digunakan adalah metode simak. Teknik dasarnya adalah teknik
sadap. Teknik lanjutannya adalah teknik simak bebas libat cakap (SBLC), dan teknik catat. Untuk analisis data, digunakan metode
padan dan metode agih. Metode padan yang digunakan adalah metode padan referensial. Teknik dasar yang digunakan adalah
teknik pilah unsur penentu (PUP). Teknik lanjutannya adalah teknik hubung banding membedakan (HBB). Untuk metode agih,
teknik dasar yang digunakan adalah teknik bagi unsur langsung (BUL). Teknik lanjutan yang digunakan adalah teknik balik dan
teknik sisip. Berdasarkan analisis data yang dilakukan, terdapat dua jenis idiom yang digunakan dalam kolom tajuk dan kolom
opini koran Kompas, yaitu idiom penuh, di antaranya 1) lubang hitam, 2), burung-burung maya, 3),penyambung lidah, 4)tulang
punggung, dan 5) bola liar, dan idiom sebagian, di antaranya 1) mengguncang hati, 2) bermata dua, 3) bisnis gelap, 4) pasal karet,
dan 5) pasar gelap. Berdasarkan kategori unsur- unsur pembentuknya, idiom tersebut terbentuk dari 5) kelompok kategori yaitu, 1)
KB+KB, 2) KB+KS, 3) KK+KB, 4) KK+KS, dan 5) KS+KB, 6) KB+KK. Berdasarkan maknanya, idiom memiliki makna yang
berbeda dari unsur kata pembentuknya. Makna idiom penuh di atas, yaitu 1) lubang hitam, bermakna ‘kelemahan’, 2) burung-
burung maya, bermakna ‘para pengguna internet’, 3) penyambung lidah, ‘bermakna juru bicara’, 4) tulang punggung, bermakna
‘seseorang atau sesuatu yang menjadi pokok kekuatan’, dan 5) bola liar, bermakna ‘tidak dapat dikendalikan’. Makna idiom
sebagian di atas, yaitu 1) mengguncang hati, bermakna ‘gelisah atau khawatir’, 2) bermata dua, bermakna ‘memiliki keuntungan
kedua belah pihak’, 3) bisnis gelap, bermakna ‘kegiatan transaksi dilarang undang- undang, 4) pasal karet, bermakna ‘undang-
undang yang tidak jelas tolok ukurnya’, dan 5) pasar gelap, bermakna ‘tempat transaksi yang dilarang undang-undang’
810
SYA
p
Pandangan Dunia Pengarang dalam Novel Bulan Terbelah Di Langit Amerika Karya Hanum Salsabiela Rais dan Rangga
Almahendra.
Syahrul Huda. 1210723008. Jurusan Sastra Indonesia. Fakultas Ilmu Budaya. Universitas Andalas. 2018. Pembimbing I :
Dra. Armini Arbain, M. Hum. Pembimbing II : Ronidin, S.S., M. H.A.
ABSTRAK
Skripsi ini membahas tentang Pandangan dunia dalam novel Bulan Terbelah Di Langit Amerika karya Hanum Salsabiela Rais dan
Rangga Almahendra. Tujuan penelitian adalah untuk mendapatkan pemahaman tentang relasi antar unsur dalam karya yang terdiri
dari relasi antar tokoh dan hubungan antar tokoh, latar dan fakta kemanusian. Analisis novel Bulan Terbelah Di Langit Amerika
karya Hanum Salsabiela Rais dan Rangga Almahendra menggunakan tinjauan Strukturalisme Genetik. Penelitian ini menggunakan
metode dialektik yang dikembangkan oleh Lucian Goldmann. Prinsip dasar dari metode dialektik adalah pengetahuannya mengenai
fakto-faktor kemanusiaan yang akan tetap abstrak apabila tidak dibuat konkret dengan mengintegrasikannya ke dalam keseluruhan.
Teknik penelitian yang digunakan adalah teknik pengumpulan data, menganalisis data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.
Analisis dilakukan dengan pembahasan terhadap unsur instrinsik yang mencakup tokoh dan penokohan,latar, tema, relasi antar
unsur, kondisi sosial yang melatar belakangi novel Bulan Terbelah Di Langit Amerika. Untuk merumuskan pandangan dunia
pengarang juga dibahas latar belakang sosial pengarang. Hanum dan Rangga lahir dari keluarga Muhammadiyah, yang memegang
teguh nilai-nilai keislaman. Pandangan dunia yang terdapat pada novel Bulan Terbelah Di Langit Amerika yaitu menentangan
bahwa agama Islam bukan agama teroris, bukan agama yang radikal, agama yang hanya mengajarkan umatnya bom bunuh diri.
Dilihat dari latar belakang pengarang yang memegang teguh nilai-nilai keislaman. Maka, dapat disimpulkan bahwa pandangan
dunia pengarang adalah Islam yang Universal.
Kata kunci: Novel, Hanum Salsabiela Rais dan Rangga Almahendra, Agama Islam, Teoris

810
SIS
n
“Nama-Nama Daerah di Kecamatan Pantai Cermin Kabupaten Solok: Suatu Kajian Antropolinguistik”.
Siska Oktavianti. 2018. Jurusan Sastra Indonesia Fakultas Ilmu Budaya. Pembimbing 1: Dr. Fajri Usman, M.Hum.
Pembimbing II: M. Yunis, S.S., M.Hum.
ABSTRAK
Setiap daerah memiliki nama. Pemberian nama pada tiap daerah bukan hanya sebutan saja. Daerah-daerah diberi nama oleh
masyarakatnya berdasarkan situasi dan kondisi tiap-tiap daerah. Masalah dalam penelitian ini adalah 1) Apa sajakah nama-nama
daerah dan latar belakang penamaan daerah yang ada di Kecamatan Pantai Cermin Kabupaten Solok? 2) Makna apa sajakah yang
terkandung dalam nama-nama daerah yang ada di Kecamatan Pantai Cermin Kabupaten Solok? 3) Nilai-nilai budaya apa sajakah
yang terkandung pada nama- nama daerah di Kecamatan Pantai Cermin?. Penelitian ini dilakukan untuk 1) Mendeskripsikan nama-
nama daerah dan latar belakang pemberian nama yang ada di Kecamatan Pantai Cermin Kabupaten Solok. 2) Menjelaskan makna
yang terkandung pada penamaan daerah di Kecamatan Pantai Cermin Kabupaten Solok. 3) Menjelaskan nilai-nilai budaya yang
terkandung pada nama daerah di Kecamatan Pantai Cermin Kabupaten Solok. Ada tiga metode dan teknik yang digunakan dalam
penelitian ini, yaitu metode dan teknik penyediaan data, metode dan teknik analisis data, dan metode dan teknik penyajian hasil
analisis data. Pada metode dan teknik penyediaan data, digunakan metode simak dan metode cakap. Teknik dasar yang digunakan
dalam metode simak adalah teknik sadap dan teknik lanjutannya adalah Teknik Simak Libat Cakap (SLC) dan teknik catat. Teknik
dasar yang digunakan dalam metode cakap adalah teknik pancing. Teknik lanjutan yang digunakan adalah teknik cakap semuka.
Pada metode dan teknik analisis data, digunakan metode padan ekstralingual dan teknik lanjutannya adalah teknik hubung banding.
Pada metode dan teknik penyajian hasil data, digunakan metode penyajian informal. Berdasarkan hasil analisis data, ditemukan
nama-nama daerah di Kecamatan Pantai Cermin Kabupaten Solok. Nama daerah ini di antaranya nama jorong, nama nagari, dan
nama kecamatan. Pada analisis data, nama daerahyang akan dianalisis adalah 19 nama jorong, 2 nama nagari, dan 1 nama
kecamatan. Latar belakang penamaan dari nama-nama daerah di Kecamatan Pantai Cermin Kabupaten Solok tersebut terbentuk
berdasarkan anomastis. Nilai-nilai budaya yang terdapat pada nama-nama daerah di Kecamatan Pantai Cermin terdiri atas nilai
ekonomi, nilai teori, nilai kuasa, dan nilai seni.
810
TIA
c
”Campur Kode yang Terdapat dalam Ajang Simpony Malam Radio Arbes FM Padang: Tinjauan Sosiolinguistik”
Tiara Yolanda, 2018 Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Ilmu Budaya Universitas Andalas. Pembimbing I Dr.
Aslinda, M. Hum dan Pembimbing II Dra. Efri Yades, M. Hum.
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk : (1) Menjelaskan campur kode yang digunakan oleh penyiar Ajang Simpony Malam Radio Arbes
FM Padang, (2) Menjelaskan tataran lingual terjadinya campur kode yang digunakan oleh penyiar Ajang Simpony Malam Radio
Arbes FM Padang, (3) Menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya campur kode oleh penyiar Ajang Simpony Malam
Radio Arbes FM Padang. Ada tiga metode dan teknik penelitian yang digunakan, yakni: (1) metode dan teknik penyediaan data,
(2) metode dan teknik analisis data, (3) metode dan teknik penyajian hasil analisis data. Dalam penyediaan data digunakan metode
simak dengan teknik dasarnya teknik sadap. Teknik ini dilanjutkan dengan teknik Simak Bebas Libat Cakap (SBLC), teknik
rekam, teknik catat. Metode dan teknik analisis data yang digunakan ialah metode padan. Metode padan yang digunakan yaitu
metode padan referensial dan metode padan translasional. Metode dan teknik penyajian hasil analisis data yang digunakan ialah
metode penyajian informal. Berdasarkan hasil analisis data, ada beberapa campur kode yang digunakan oleh Penyiar Ajang
Simpony Malam Radio Arbes FM Padang, diantaranya: (1) bahasa Indonesia dengan bahasa Inggris, (2) bahasa Indonesia dengan
bahasa Minangkabau, (3) bahasa Indonesia dengan bahasa Korea, bahasa Inggris, dan bahasa Arab, (4) bahasa Indonesia dengan
bahasa Jawa, (5) bahasa Indonesia dengan bahasa Inggris, dan bahasa Minang, (6) bahasa Indonesia dengan bahasa Gaul dan
bahasa Betawi. Tataran lingual yang ditemukan berdasarkan analisis data, yaitu tataran kata, dan tataran frasa. Pada tataran kata,
misalnya shift ‘perubahan/perpindahan’, berantem ‘berkelahi’dan pada tataran frasa, misalnya step by step ‘selangkah demi
selangkah’, alun tantu ‘belum tentu’ Faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya campur kode oleh penyiar Ajang Simpony
Malam Radio Arbes FM Padang yaitu siapa berbicara, menggunakan bahasa apa, kepada siapa, dimana, dan mengenai masalah apa
atau dirumuskan dengan “Who speaks what language whom and when”.

810
TIS
j
“Jargon Komunitas Voli di Pusat Pelatihan Atlet Kabupaten Dharmasraya: tinjauan sosiolinguistik”.
Tiski Pebria Sari. 2018 Jurusan Sastra Indonesia Fakultas Sastra Universitas Andalas Padang. Pembimbing 1: Dr. Aslinda,
M. Hum. Pembimbing 2: Dra. Noviatri, M. Hum.
ABSTRAK
Secara umum, penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan jargon yang digunakan oleh komunitas voli di pusat pelatihan atlet
Kabupaten Dharmasraya dan menjelaskan faktor-faktor situasional yang melatarbelakangi penggunaan jargon oleh komunitas voli
di pusat pelatihan atlet Kabupaten Dharmasraya. Penelitian jargon di pusat pelatihan atlet Kabupaten Dharmasraya pada prosesnya
menggunakan metode simak dengan dua teknik, yaitu teknik dasar dan teknik lanjutan. Teknik dasar yang digunakan adalah teknik
sadap. Teknik lanjutannya adalah teknik simak bebas libat cakap (SBLC), teknik simak libat cakap (SLC), dan teknik catat. Dalam
menganalisis data metode yang digunakan adalah metode padan. Metode padan yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
padan translasional, metode padan referensial dan metode padan pragmatis. Selanjutnya, teknik lanjutan yang digunakan dalam
metode padan adalah teknik hubung banding memperbedakan (HBB). Selanjutnya, metode dan teknik penyajian hasil analisis data.
Metode yang digunakan dalam penyajian hasil analisis data pada penelitian ini adalah metode penyajian informal. Berdasarkan
hasil analisis data yang telah dilakukan, jargon yang digunakan oleh komunitas voli di pusat pelatihan atlet Kabupaten
Dharmasraya adalah jargon yang berbahasa Minangkabau, berbahasa Indonesia, dan berbahasa Inggris. Jargon berbahasa
Minangkabau yaitu, bola cogok, kapalo 50 ribu, nanam jaguang, manunggu dapu, poca, tembak buruang, tukik, duo, lonset; Jargon
berbahasa Indonesia ada pula beberapa data yaitu, lubang, segitiga, seks, tempel, bola tips, silang, libero; Jargon berbahasa Inggris
juga terdiri atas beberapa data yaitu, open back, semi road, back attack, full, all around, center, kaper block, passing, smash, tosser,
block, time out, service, quiker. Ada beberapa faktor situasional yang melatarbelakangi penggunaan jargon dalam komunitas voli
di pusat pelatihan atlet di Kabupaten Dharmasraya di antaranya, bahasa yang digunakan, waktu, tempat, dan pokok pembicaraan.
Adapun pokok pembicaraan tentang penggunaan jargon oleh komunitas voli di pusat pelatihan atlet Kabupaten Dharmasraya
adalah seputar teknik permainan voli, pembicaraan seputar posisi pemain, pembicaraan seputar latihan, dan pembicaraan seputar
tanggapan penonton di luar lapangan permainan.
Kata Kunci: jargon, komunitas voli.
810
UTA
n
Novel Dewi Kawi Karya Arswendo Atmowiloto Tinjauan Psikologi Sastra.
Utari Melani. Jurusan Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Budaya, UniversitasAndalas, 2018. Pembimbing 1: Drs. M. Yusuf,
M. Hum. dan Pembimbing II: Ronidin, SS. MA.
ABSTRAK
Dalam Skripsi ini dibahas novel Dewi Kawi karya Arswendo Atmowiloto tentang psikologi tokoh Eling. Pembahasan mencakup
analisis psikologi sastra. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan (1) bagaimana bentuk konflik-konflik batin yang dialami
oleh tokoh Eling, (2) penyebab konflik batin yang dialami oleh tokoh Eling (3) apa akibat yang ditimbulkan dari konflik batin yang
dialami oleh tokoh Eling (4) Serta solusi yang dilakukan oleh tokoh Eling dalam menyelesaikan konflik yang dialaminya.
Penelitian ini merupakan penelitian yang bersifat deskriptif kualitatif. Subjek penelitian ini adalah novel yang berjudul Dewi Kawi
karya Arswendo Atmowiloto. Penelitian ini difokuskan pada permasalahan yang berkaitan dengan konflik-konflik psikologis yang
dialami oleh tokoh Eling yang dikaji secara psikologi sastra. Hasil penelitian menunjukkan (1) struktur kepribadian tokoh Eling
yang terdiri dari Id, Ego dan Super ego. Id mempengaruhi tokoh Eling untuk memenuhi keinginannya untuk bertemu Kawi kekasih
masa lalunya. Ego tokoh Eling berjalan karena dia mempertahankan kepribadiannya untuk memenuhi keinginan Id. Super ego
tokoh Eling mengendalikan keingunan-keinginannya untuk memenuhi Id. Konflik yang dialami oleh tokoh Eling disebabkan oleh
(1) harapan yang tidak sesuai dengan kenyataan, yaitu keinginan untuk bertemu Kawi belum bisa terpenuhi (2) keraguan Eling
terhadap kenangannya bersama Kawi, apakah benar-benar pernah terjadi atau hanya khayalannya semata (3) kematian Podo yang
membuatnya semakin terpuruk. Karena sejak mereka kecil saling memiliki hubungan yang sangat dekat. Akibat yang ditimbulkan
dari konflik yang dialami tokoh Eling yaitu timbulnya kecemasan pada diri Eling. Solusi konflik batin yang dilakukan oleh tokoh
Eling dalam menyelesaikan masalah yang dialaminya dengan cara melakukan penolakan, pengingkaran diri dan pertahanan diri.
Kata kunci: novel Dewi Kawi, tokoh Eling, konflik psikologis, penyelesaian konflik.

810
WIN
c
Citra Datuk Dalam Novel Maransi Karya A.R Rizal. Jurusan Sastra Indonesia.
Winda Yulia Karilda. 1210721003. Fakultas Ilmu Budaya. Universitas Andalas. 2018. Pembimbing I : Dra. Armini Arbain,
M. Hum. Pembimbing II : Ronidin, S.S., M. A.
ABSTRAK
Skripsi ini membahas tentang citra datuk yang ada dalam novel Maransi karya A.R Rizal. Tujuan penelitian adalah untuk
mengetahui dan mendeskripsikan seperti apa citra datuk yang terdapat dalam novel Maransi karya A.R Rizal. Analisis novel
Maransi Karya A.R Rizal menggunakan tinjauan Sosiologi Sastra. Penelitian ini menggunakan metode Kualitatif yang
dikembangkan oleh Lofland dalam Meleong. Prinsip dasar metode Kualitatif adalah mengamati dan mendeskripsikan secara
sistematis data yang ada dalam novel Maransi karya A.R Rizal yang diterbitkan oleh Angkasa Bandung, pada Januari 2017. Teknik
penelitian yang digunakan dalam proses penelitian ini terdiri atas sumber dan jenis data, serta pengamatan. Teknik yang digunakan
adalan pengumpulan data, menganalisis data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Analisis dilakukan dengan pembahasan
terhadap unsure instrinsik yang mencakup Tokoh dan penokohan, latar, alur, tema, relasi antar unsure, dan kondisi social yang
melatar belakangi novel Maransi karya A.R Rizal. Maransi merupakan sebuah perkampunan kecil. Nama Maransi diambil dari
sebuah sungai yang disebut sungai Batang Maransi. Kampung Maransi masih sangat kental dengan tradisi bagala datuk. Namun,
datuk di Maransi memiliki citra yang buruk yang tidak sesuai dengan ketentuan seorang datuk dalam adat di Minangkabau.
Beragam citra datuk yang buruk yang menonjol dalam novel Maransi diantaranya Tamak, licik, pelit, suka bermain perempuan.
Maka, dapat disimpulkan bahwa citra datuk dalam novel Maransi karya A.R Rizal buruk.
Kata kunci : Novel Maransi Karya A.R. Rizal, Datuk, Mamak, Mandeh, Rumah Gadang, Minangkabau
810
YEF
g
“Gambaran Perempuan Minangkabau Dalam Naskah Drama Nyonya-nyonya Karya Wisran Hadi”.
Yeffy Ramadhani Putri. 1310722006, Jurusan Sastra Indonesia. Fakultas Ilmu Budaya. Universitas Andalas, 2018.
Pembimbing 1. Dr. Syafril, M.Si dan Pembimbing 2. Drs. M.Yusuf, M.Hum.
ABSTRAK
Penelitian ini dilatar belakangi oleh adanya karya sastra yang menggambarkan sebuah permasalahan perempuan Minangkabau.
Permasalahan yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah bagaimana gambaran perempuan Minangkabau dalam naskah drama
Nyonya-nyonya karya Wisran Hadi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan gambaran perempuan Minangkabau
dalam naskah drama Nyonya-nyonya karya Wisran Hadi. Pada penelitian ini digunakan pendekatan sosiologi sastra, yaitu
pemahaman terhadap karya sastra dengan mempertimbangkan aspek-aspek kemasyarakatannya. Metode kualitatif digunakan
dalam melakukan proses penyediaan data. Teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah sumber dan jenis data yang didapat
dari naskah drama Nyonya-nyonya karya Wisran Hadi. Setelah itu, dilakukan pengamatan terhadap data yang telah didapat.
Gambaran perempuan Minangkabau dalam naskah drama Nyonya-nyonya karya Wisran Hadi tergambar sebagai (1) perempuan
yang tidak setia, (2) perempuan materialis, (3) perempuan yang tidak beradat, (4) perempuan yang tidak bisa menjaga harga diri,
(5) perempuan yang melanggar ajaran agama.
Kata Kunci: Perempuan Minangkabau, Gambaran, Tidak Ideal, Wisran Hadi.
KUMPULAN ABSTRAK SKRIPSI
FAKULTAS ILMU BUDAYA
PROGRAM STUDI SASTRA INDONESIA
TAHUN 2019
810
AGN
p
Pandangan Dunia Budi Darma dalam Novel Rafilus Karya Budi Darma Tinjauan Strukturalisme Genetik.
Agnes Aprilia, 1510722019. Jurusan Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Andalas, 2019. Pembimbing I:
Dra. Armini Arbain, M.Hum dan Pembimbing II: Dr. Zurmailis, M.A.
ABSTRAK
Penelitin ini dilatarbelakangi oleh hubungan antara pengarang dengan karya sastra yang akan mengungkapkan struktur sosial
dengan struktur masyarakat Indonesia. Selain itu, dalam penelitian ini juga akan dijelaskan pandangan dunia Budi Darma yang ada
dalam novel Rafilus tersebut. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan teori struktutalisme genetik. Strukturalisme genetik
adalah analisis struktur yang memberi perhatian terhadap asal- usul karya. Strukturalisme genetik menghubungkan struktur karya
sastra dengan realitas masyarakat yang menghasilkannya. Dalam penelitian ini digunakan metode dialektik, prinsip kerjanya adalah
pengetahuan mengenai fakta-fakta kemanusiaan dihubungkan dengan mengintegrasikannya ke dalam keseluruhan. Langkah kerja
dalam penelitian ini dengan membaca dan memahami objek serta mengumpulkan data-data yang berhubungan dengan objek
penelitian, dan kemudian dianalisis menggunakan teori strukturalisme genetik. Berdasarkan analisis yang dilakukan pada penelitian
ini, maka dapat disimpulkan bahwa pandangan dunia Budi Darma dalam novel tersebut mengungkapkan tidak kuasanya manusia
melawan takdir, bentuk permasalahan sosial dan struktur sosial kota Surabaya pada masa Orde Baru.
Kata kunci: Rafilus. Budi Darma, Surabaya, Belanda, Goldmann dan Orde Baru.

810
ALF
p
Proses Kreatif Prel T dalam Menciptakan Naskah Drama Jenjang.
Alfi Syahri. 1210722001 Jurusan Sastra Indonesia. Fakultas Ilmu Budaya. Universitas Andalas, 2019. Pembimbing 1. Dr.
Drs. M. Yusuf, M. Hum. , dan Pembimbing 2. Ronidin , S.S., M.A.
ABSTRAK
Penelitian ini membahas tentang proses kreatif Prel T dalam menciptakan naskah drama Jenjang, . Proses kreatif tersebut dapat
dikelompokkan ke dalam enam tahap. Keenam tahap tersebut adalah: (1) tahap mendapatkan ide, (2) tahap inkubasi, (3) tahap
iluminasi, (4) tahap verifikasi, dan (5) tahap publikasi Dari kelima tahapan tersebut yang menarik dalam proses kreatif Prel T
terjadi pada tahap verifikasi, pada tahapan ini pengeditan dilakukan saat latihan, tanpa membiarkan terlebih dahulu naskah tersebut.
Ketika latihan, bagian naskah yang tidak sesuai dicoret-coret berdasarkan kebutuhan panggung. Kemudian hasil coret-coret
tersebut diperbaiki dirumah oleh Prel T
Kata Kunci: Proses Kreatif, Prel T, Jenjang.

810
AND
r
Runtuhnya Ideologi Patriarki dalam Antologi Cerpen ...Ungu Pernikahan karya Titie Said, dkk: Tinjauan Sosiologi Sastra.
ANDAM SARI MELINDA RAHMAN. 1210723018. Jurusan Sastra Indonesia Fakultas Ilmu Budaya Universitas Andalas.
2019. Pembimbing 1. Dra. Armini Arbain, M.Hum. pembimbing 2. Ronidin, S.S., M.A.
ABSTRAK
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kekerasan terhadap kaum laki-laki di dalam rumah tangga. Dalam penelitian ini kekerasan
terhadap laki-laki terdapat pada dua cerpen dalam antologi cerpen ...Ungu Pernikahan karya Titie Said, dkk. Penelitian ini
bertujuan untuk menguraikan penyebab runtuhnya ideologi patriarki, bentuk kekerasan terhadap kaum laki- laki dan menjelaskan
dampak kekerasan terhadap kaum laki-laki dalam antologi cerpen ...Ungu Pernikahan karya Titie Said, dkk. Penelitian ini
dilakukan dengan menggunakan pendekatan sosiologi sastra, yakni sosiologi karya. Landasan teori yang dipakai dalam
penganalisisan ini adalah teori Ian Watt tentang karya sastra sebagai cerminan masyarakat. Adapun metode dalam penelitian ini
adalah metode kualitatif yang menghasilkan data tertulis dari teks yang mengacu pada masalah sosial. Teknik yang digunakan
adalah pengumpulan data, analisis data, dan penyajian hasil analisis data. Setelah melakukan penelitian, dapat disimpulkan bahwa
runtuhnya ideologi patriarki dalam antologi cerpen ...Ungu Pernikahan karya Titie Said, dkk disebabkan oleh faktor sosial ekonomi
dan eksistensi diri. Sehingga terjadinya kekerasan tehadap laki-laki berupa kekerasan fisik dan kekerasan verbal. Dampak
kekerasan bagi tokoh laki-laki adalah kehilangannya orientasi diri, hilangnya peran sebagai laki-laki pemimpin rumah tangga,
hilangnya harga diri, hilangnya harta benda.
Kata Kunci: Cerpen, Runtuhnya, Ideologi, Patriarki, Sosiologi Sastra
810
ANI
n
“Nama-Nama Orang Jawa di Desa Sidodadi Kecamatan Kinali Kabupaten Pasaman Barat”.
ANITA DWI WAHYUNI. 1510722023. Jurusan Sastra Indonesia. Fakultas Ilmu Budaya Universitas Andalas, Padang.
Pembimbing I Dr. Fajri Usman, M.Hum, dan pembimbing II Dr. Gusdi Sastra, M.Hum.
ABSTRAK
Masalah dalam penelitian ini adalah (1) Apa sajakah nama dan bentuk kata nama-nama orang Jawa di Desa Sidodadi Kecamatan
Kinali Kabupaten Pasaman Barat? (2) Apa saja makna yang terkandung dalam nama orang Jawa di Desa Sidodadi Kecamatan
Kinali Kabupaten Pasaman Barat? Penelitian ini bertujuan untuk (1) mendeskripsikan nama dan bentuk kata nama-nama orang
Jawa di Desa Sidodadi Kecamatan Kinali Kabupaten Pasaman Barat (2) mendeskripsikan makna yang terkandung dalam nama-
nama orang Jawa di Desa Sidodadi Kecamatan Kinali Kabupaten Pasaman Barat. Metode dan teknik yang digunakan dalam
penyediaan data adalah metode simak dan metode cakap. Teknik dasar yang digunakan dalam metode simak ialah teknik sadap,
sedangkan teknik lanjutannya ialah teknik Simak Libat Cakap (SLC), teknik rekam, dan teknik catat. Teknik dasar yang digunakan
dalam metode cakap ialah teknik pancing, sedangkan teknik lanjutannya ialah teknik cakap semuka. Untuk menganalisis data,
digunakan metode padan, yaitu metode padan referensial. Teknik dasar yang digunakan ialah teknik Pilah Unsur Penentu (PUP)
dan teknik lanjutannya ialah Hubung Banding Membedakan (HBB). Metode yang digunakan dalam penyajian hasil analisis data
adalah metode informal. Berdasarkan analisis data yang telah dilakukan, ditemukan nama orang Jawa di Desa Sidodadi Kecamatan
Kinali Kabupaten Pasaman Barat di antaranya: Agus Susanto, Ayu Sekar Sari, Bayu Samudro, Didik, Ponirah, Setu, Slamet,
Sugeng, Susilo, dan Wage. Nama-nama tersebut terbentuk dari kata dasar/ monomorfemis yang terdiri dari satu kata, dua kata, dan
tiga kata. Adapun makna nama yang terkandung dalam nama-nama orang Jawa di Desa Sidodadi Kecamatan Kinali Kabupaten
Pasaman Barat, yaitu makna nama pengharapan futuratif, makna nama pengharapan situasional, dan makna nama kenangan.
Kata Kunci: Nama, Orang Jawa, Makna nama, dan Antropolinguistik.

810
ANN
m
“Medan Makna Peralatan Rumah Tangga di Kota Padang (Tinjauan Semantik)“.
Annisa Istiqa Suwondo, 1510722003, Program Studi Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Ilmu Budaya, Universitas
Andalas, 2019. Pembimbing I: Leni Syafyahya, S.S., M.Hum. dan Pembimbing II: Dra. Efri Yades, M.Hum.
ABSTRAK
Ada dua masalah dalam penelitian ini, yaitu (1) Apa saja kosakata peralatan rumah tangga dalam bahasa Minangkabau di Kota
Padang? (2) Apa saja medan makna dan komponen makna dari kosakata peralatan rumah tangga dalam bahasa Minangkabau di
Kota Padang? Tujuan penelitian ini ada dua, yaitu (1) mendeskripsikan kosakata peralatan rumah tangga dalam bahasa
Minangkabau di Kota Padang, (2) mendeskripsikan medan makna serta komponen makna kosakata peralatan rumah tangga dalam
bahasa Minangkabau di Kota Padang. Metode dan teknik yang digunakan dalam penyediaan data ialah metode cakap dan metode
simak. Dalam metode cakap, teknik dasar yang digunakan ialah teknik pancing dan teknik lanjutan yang digunakan yaitu teknik
cakap semuka, teknik rekam, dan teknik catat. Dalam metode simak, teknik dasar yang digunakan ialah teknik sadap dan teknik
lanjutan yang digunakan, yaitu teknik simak libat cakap, teknik rekam, dan teknik catat. Pada proses analisis data, metode yang
digunakan ialah metode padan referensial. Dalam metode padan referansial, teknik dasar yang digunakan ialah teknik pilah unsur
penentu dan teknik lanjutan yang digunakan ialah teknik hubung banding membedakan. Selanjutnya, pada penyajian hasil analisis
data, metode yang digunakan ialah metode formal dan informal. Berdasarkan hasil analisis data ada beberapa kosakata peralatan
rumah tangga dalam bahasa Minangkabau di Kota Padang, diantaranya: alu, cambuang, garagaji, wareng, balango, layah, dan koi.
Medan makna peralatan rumah tangga dalam bahasa Minangkabau di Kota Padang yang terdapat dalam penelitian iniadalah medan
makna kolokasi. Berdasarkan medan makna kolokasi terdapat komponen makna bahan dan tempat. Komponen makna berdasarkan
bahan dikelompokkan menjadi sembilan, yaitu anyaman, kayu, plastik, kaca, tanah liat, batu, rajutan benang, logam dan tempurung
kelapa. Pada komponen tempat dikelompokkan menjadi tujuh, yaitu dapur, ruang tamu, kamar, kamar mandi, halaman, kolong
rumah, dan gudang.
Kata kunci: medan, komponen, makna, dan semantik.
810
ATI
a
“Abreviasi pada Akun Berita Minangkabau di Instagram”.
Atikah Hidayati, 1410721006. Jurusan Sastra Indonesia Fakultas Ilmu Budaya Universitas Andalas, 2019. Pembimbing I:
Dra. Efri Yades, M.Hum. dan Pembimbing II : Dra. Noviatri, M.Hum.
ABSTRAK
Penelitian ini dilatarbelakangi karena banyaknya penggunaan abreviasi dalam akun berita Minangkabau di Instagram. Ada dua
tujuan penelitian, yaitu (1) Menjelaskan jenis-jenis abreviasi yang digunakan dalam akun berita Minangkabau di instagram dan (2)
Menjelaskan proses pembentukan tiap-tiap abreviasi yang digunakan dalam akun berita Minangkabau di instagram. Pada tahap
penyediaan data, digunakan metode simak dengan teknik dasarnya yaitu teknik sadap. Teknik sadap dilakukan untuk menyadap
semua data abreviasi yang terdapat dalam akun berita Minangkabau di instagram, kemudian dilanjutkan dengan teknik simak bebas
libat cakap (SBLC) dan teknik lanjutan lain yang digunakan adalah teknik catat. Pada tahap analisis data, peneliti menggunakan
metode padan. Metode padan yang digunakan adalah metode padan referensial, alat penentunya adalah kenyataan yang ditunjukan
oleh Bahasa (referen). Teknik dasar yang digunakan Teknik pilah unsur penentu (PUP) dan hubung banding membedakan (HBB).
Pada tahap penyajian hasil analisis data digunakan metode penyajian informal. Berdasarkan hasil analisis data, abreviasi yang
digunakan dalam akun berita di instagram terdiri atas; abreviasi berupa singkatan, akronim, penggalan, dan lambang huruf.
Masing-masing bentuk abreviasi memiliki proses pembentukan yang berbeda. Singkatan terbentuk melalui 6 (enam) proses,
akronim terbentuk dengan 60 (enam puluh) proses. Penggalan terbentuk dengan 3 (tiga) proses, dan lambang huruf terbentuk
dengan 3 (tiga) proses. Dengan demikian, ada 72 (tujuh puluh dua) proses abreviasi yang ditemukan. Dari 72 (tujuh puluh dua)
tersebut ditemukan beberapa proses baru di luar proses yang sudah ada.
Kata kunci: jenis abreviasi, akun berita instagram dan proses pembentukan abreviasi

810
AYU
k
“Kesantunan Tindak Tutur Ekspresif Pengunjung di Pangkalan Palo Koto Tanah Garam Kota Solok”
Ayu Rizki Amalia. 2019, Jurusan Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Andalas, Padang. Pembimbing I Dr.
Aslinda, M.Hum., dan Pembimbing II Dra. Efri Yades, M.Hum.
ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah untuk (1) menjelaskan prinsip kesantunan yang dipatuhi maupun yang dilanggar dari tindak tutur
ekspresif yang digunakan oleh pengunjung di Pangkalan Palo Koto. (2) untuk memaparkan faktor-faktor yang menyebabkan
pengunjung melanggar prinsip kesantunan pada tindak tutur ekspresif. Metode dan teknik yang digunakan dalam penyediaan data
adalah metode simak dengan teknik dasar sadap dan teknik lanjutannya adalah teknik simak bebas libat cakap (SBLC), teknik
rekam, dan teknik catat. Untuk analisis data, digunakan metode padan, yaitu metode padan translasional dan padan pragmatis
dengan teknik dasarnya pilah unsur penentu (PUP), dan teknik lanjutannya adalah teknik hubung banding membedakan (HBB).
Metode yang digunakan dalam penyajian hasil analisis data adalah metode informal. Berdasarkan analisis data yang dilakukan,
ditemukan sebanyak 10 bentuk tindak tutur ekspresif yang digunakan pengunjung di Pangkalan Palo Koto Tanah Garam Kota
Solok. Pada penggunaan tindak tutur ekspresif tersebut, terdapat 5 maksim pada prinsip kesantunan yang selalu dipatuhi oleh
pengunjung, kecuali 1 maksim yaitu maksim kesepakatan, sedangkan prinsip kesantunan yang dilanggar oleh pengunjung terdapat
6 maksim. Pada faktor penentu kesantunan, penulis menemukan 3 dari 4 macam faktor yang menyebabkan pengunjung melanggar
prinsip kesantunan, yaitu faktor pelibat tutur, faktor topik tuturan, dan faktor norma tuturan, sedangkan faktor yang tidak
ditemukan di Pangkalan Palo Koto adalah faktor suasana tutur.
Kata kunci : prinsip kesantunan, maksim, tindak tutur ekspresif
810
BEL
k
Kumpulan Cerpen Anak-Anak Masa Lalu Karya Damhuri Muhammad: Tinjauan Antropologi Sastra.
Bella Dofinsa, 1510721010. Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Budaya. Universitas Andalas. 2019. Pembimbing I: Dr.
Zurmailis, M. A. Pembimbing II: Ronidin, S. S, M. A.
ABSTRAK
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui dan menguraikan struktur mitos masyarakat Minangkabau berdasarkan tradisi dan
kebudayaan dalam kumpulan cerpen Anak-Anak Masa Lalu. Menggunakan tinjauan strukturalisme Levi Strauss sebagai dasar
untuk mengetahui mitos- mitos yang menjadi struktur berfikir manusia. Selain itu, peneletian ini juga memaparkan relevansi tradisi
dan kebudayaan masyarakat Minangkabau menurut Damhuri Muhammad. Sementara itu, tradisi dan kebudayaan dalam mitos
dalam sebuah karya sastra merupakan bagian dari kajian Antropologi Sastra. Menggunakan kajian Antropologi Sastra dengan teori
Strukturalisme Levi Strauss, proses analisis diawali dengan mengumpulkan segmen atau peristiwa. Sementara itu, dalam
penjabaran segmen atau peristiwa, dapat menggunakan istilah episode yang berarti terdiri dari beberapa segmen atau peristiwa.
Selanjutnya, segmen atau peristiwa dikelompokkan menjadi beberapa bagian. Segmen atau peristiwa yang terkumpul akan
memperlihatkan persamaan dan perbedaan yang kemudian menjadi skema kontradiksi yang ditulis Damhuri Muhammad.
Berdasarkan penelitian ini, terlihat struktur mitos berdasarkan tradisi dan kebudayaan masyarakat Minangkabau. Sejak seorang
anak dilahirkan hingga mempunyai seorang anak pula nantinya. Bahwasannya kehidupan masyarakat Minangkabau diikat oleh
adat basandi sara’, sara’ basandi kitabullah. Falsafah ini kemudian melahirkan aturan kehidupan sehingga adanya zat batin dari
Sang Pencipta kepada seorang ibu melalui anak sebagai perantaranya. Aturan dijalankan oleh manusia dengan menjadikan alam
sebagai guru kehidupan. Begitu seterusnya rutinitas rantai kehidupan masyarakat Minangkabau, bergandengan dengan dua dasar
kehidupan agama dan adat yang tidak bisa diganggu gugat. Berdasarkan pola pemikiran tersebut, terlihat bahwa Damhuri
Muhammad memanfaatkan waktu pankronis terhadap peristiwa masa lalu dihadirkan pada masa sekarang dalam karya sastra
modern. Selain itu, mitos-mitos yang diciptakan Damhuri Muhammad dapat menjadi sarana untuk merefleksi kehidupan
berdasarkan tradisi dan kebudayaan masyarakat Minangkabau.
Kata Kunci: Strukturalisme, Miteme, Ceriteme, Segmen, Skema.

810
BEL
a
“Abreviasi yang Digunakan oleh Remaja dalam Media Sosial Facebook.”
Bella olivi sahara putri, 2019, Jurusan Sastra Indonesia Fakultas Ilmu Budaya Universitas Andalas. Pembimbing I Dra.
Noviatri, M.Hum., dan Pembimbing II Leni Syafyahya, S.S., M.Hum.
ABSTRAK
“Ada dua masalah yang dibahas dalam skripsi ini, yaitu: 1) apa saja bentuk abreviasi yang digunakan oleh remaja dalam media
sosial facebook, dan 2) bagaimana proses pembentukan abreviasi yang digunakan oleh remaja dalam media sosial facebook”.
“Adapun tujuan penelitian ini, yaitu: 1) mendeskripsikan bentuk abreviasi yang digunakan oleh remaja dalam media sosial
facebook, dan 2) mendeskripsikan proses pembentukan abreviasi yang digunakan oleh remaja dalam media sosial facebook.” Ada
tiga metode dan teknik penelitian yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu: 1) metode dan teknik penyediaan data, 2) metode dan
teknik analisis data, dan 3) metode dan teknik penyajian hasil analisis data. Dalam penyediaan data, digunakan metode simak
dengan teknik dasarnya yaitu teknik sadap. Teknik ini dilanjutkan dengan teknik simak bebas libat cakap dan teknik catat (SBLC).
Metode dan teknik analisis data yang digunakan ialah metode padan referensial. Teknik dasar metode padan referensial ialah
teknik pilah unsur penentu (PUP) dan teknik lanjutannya ialah hubung banding membedakan (HBB). Berdasarkan hasil analisis
data, abreviasi yang digunakan oleh remaja dalam media sosial facebook terdiri atas beberapa bentuk, yaitu: 1) abreviasi berbentuk
singkatan, 2) akronim, 3) penggalan, dan 4) lambang huruf. Masing-masing bentuk abreviasi memiliki proses pembentukan yang
berbeda. Singkatan terbentuk melalui 33 (tiga puluh tiga) proses pembentukan, 8 (delapan) di antaranya merupakan proses baru
yang ditemukan penulis di luar kaidah yang dikemukakan oleh Kridalaksana, akronim terbentuk dengan 29 (dua puluh sembilan)
proses pembentukan, 16 (enam belas) di antaranya merupakan proses baru, penggalan terbentuk dengan 11 (sebelas) proses
pembentukan, dan lambang huruf terbentuk dengan 2 (dua) proses pembentukan.
810
BRI
p
“POTRET BISSU DALAM MASYARAKAT BUGIS MAKASSAR PADA NOVEL CALABAI: PEREMPUAN DALAM
TUBUH LELAKI KARYA PEPI AL-BAYQUNIE (Tinjauan Sosiologi Sastra)”
BRILYAN CAHAYADI, Jurusan Sastra Indonesia Fakultas Ilmu Budaya Universitas
Andalas,”2019.”Pembimbing”1.”Dr.”Syafril,”M.Si.”dan”2. Ronidin, S.S., M.A.
ABSTRAK
Skripsi ini membahas tentang potret bissu dalam masyarakat Bugis Makassar pada”novel Calabai: Perempuan dalam Tubuh Lelaki
karya Pepi Al- Bayqunie.”Permasalahan”yang”dibahas”dalam penelitian ini”adalah bagaimana potret bissu dalam masyarakat
Bugis Makassar pada”novel Calabai: Perempuan dalam Tubuh Lelaki karya Pepi Al-Bayqunie.”Penelitian ini”bertujuan untuk
menjelaskan potret bissu dalam masyarakat Bugis Makassar pada”novel Calabai: Perempuan dalam Tubuh Lelaki karya Pepi Al-
Bayqunie.” “Penelitian ini dilakukan dengan”menggunankan”pendekatan sosiologi sastra, yakni sosiologi karya.”Landasan teori
yang dipakai dalam penganalisisan ini adalah teori Ian Watt tentang karya sastra sebagai cerminan masyarakat.”Adapun metode
dalam penelitian ini adalah metode kualitatif yang menghasilkan data tertulis dari teks yang mengacu pada masalah sosial.”Teknik
yang digunakan adalah pengumpulan data, analisis data, dan penyajian hasil analisis data.” “Setelah melakukan penelitian,
dapat”disimpulkan”bahwa”potret bissu”dalam”masyarakat Bugis Makassar, yakni tentang bissu sebagai pemimpin spiritual dan
penari sakral. Adapun pergeseran dari fungsi bissu, yaitu bissu jadi seniman dan tari sakral berubah jadi tari profan. Novel Calabai:
Perempuan dalam Tubuh Lelaki bisa dipandang sebagai sebuah refleksi dari potret bissu dalam masyarakat Bugis Makassar.
Kata Kunci: Potret, Bissu, Calabai, Sosiologi Sastra

810
CYN
j
“Jargon Penggemar K-Pop pada Akun fyi.korea di Instagram: Tinjuan Sosiolinguistik”.
Cynthia Rala Buktie, 2019, Jurusan Sastra Indonesia Fakultas Ilmu Budaya Universitas Andalas Padang. Pembimbing I:
Dra. Efri Yades, M.Hum. Pembimbing II: Leni Syafyahya, S.S., M.Hum.
ABSTRAK
Masalah dalam penelitian ini adalah jargon dan makna apa saja yang digunakan oleh penggemar K-Pop pada akun fyi.korea di
instagram dan bagaimanakah kaidah komponen tutur SPEAKING dalam jargon oleh penggemar K-Pop pada akun fyi.korea di
instagram. Adapun tujuan dari penelitian ini untuk mendeskripsikan jargon dan makna yang digunakan oleh penggemar K-Pop
pada akun fyi.korea di instagram dan menjelaskan komponen tutur SPEAKING yang digunakan dalam jargon oleh penggemar K-
Pop pada akun fyi.korea di instagram. Dalam metode dan teknik penyediaan data, digunakan metode simak dengan dua teknik,
yaitu teknik dasar dan teknik lanjutan. Teknik dasar yang digunakan adalah teknik sadap. Teknik lanjutannya adalah teknik Simak
Bebas Libat Cakap (SBLC), teknik Simak Libat Cakap (SLC) dan teknik catat. Pada metode dan teknik analisis data, digunakan
metode padan. Metode padan yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode padan referensial, metode padan translasional,
dan metode padan pragmatis. Teknik dasar yang digunakan adalah teknik Pilah Unsur Penentu (PUP) dan teknik lanjutannya
adalah teknik Hubung Banding Membedakan (HBB). Pada metode dan teknik penyajian hasil analisis data, digunakan metode
penyajian informal. Berdasarkan analisis data, ditemukan beberapa jargon yang digunakan oleh penggemar K-Pop pada akun
fyi.korea di instagram. Jargon-jargon tersebut yaitu: abs, kardus, anak ayam, visual, OT, maknae, giant baby, bias, ship/ shipper,
husband material, fancafe, kapal, cabe, stan, fake maknae, single mother, eye smile, 4D, varietydol, evil maknae, fansite, fandom,
OP, fanchat, double kill, bayi monyet, puppy/anak anjing, dan happy virus. Adapun komponen tutur SPEAKING penggunaan
jargon penggemar K-Pop pada akun fyi.korea di instagram, yaitu setting and scene, participants, ends, dan instrumentalities.
Kata kunci: jargon, penggemar K-Pop, akun fyi.korea
810
DAF
p
“Proses Kreatif Rusli Marzuki Saria Dalam Parewa: Sajak Dalam Lima Kumpulan (1960-1992) Tinjauan Psikologi
Sastra”.
Dafa Anisa Putri. 1510722011. Jurusan Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Andalas, Padang.
Pembimbing I: Dr. Fadlillah, M.Si. dan Pembimbing II: Dr. Zurmailis, M.A.
ABSTRAK
Penelitian ini membahas permasalahan proses kreatif Rusli Marzuki Saria dengan menggunakan teori Psikologi Sastra. Proses
kreatif Rusli Marzuki Saria ini dikaji menggunakan teori Lacan. Dalam penelitian ini penulis ingin mengungkapkan (1) proses
kreatif Rusli Marzuki Saria dalam sastra Indonesia dan (2) gaya Bahasa Rusli Marzuki Saria dalam mengungkapkan pemikiran
bawah sadar melalui karya Parewa: Sajak lima kumpulan (1962-1992). Metode yang digunakan adalah metode psikoanalisis Lacan
yang didukung oleh teknik studi pustaka. Penelitian ini menyimpulkan bahwa pertama Papa Rusli memiliki tahun-tahun produktif
dalam menciptakan karya. Masa produktif tersebut terjadi pada tahun 1960- an, sebanyak 100 puisi dengan tema dominan tentang
penderitaan masyarakat daerah, pada tahun 1970-an ada 9 buah puisi dengan tema dominan tentang kritikan terhadap pemerintahan
dan kritikan terhadap mitos daerah Minangkabau. Pada tahun 1980-an ada sebanyak 2 buah puisi dengan tema dominan peristiwa
PRRI, dan pada tahun 1990- an sebanyak 1 buah puisi dengan tema dominan tentang kritikan terhadap pemerintah pada masa itu.
Itu hanya yang terdapat pada karya Parewa: Sajak Dalam Lima Kumpulan (1960-1992). Kedua, proses psikologi yang terjadi di
dalam diri Papa Rusli berupa Hasrat dalam diri Papa Rusli yang diungkapkan yaitu pertama Hasrat atas identitas Papa Rusli
terletak pada kekonsistensiannya menjadi penyair yang lokalitas dan berdasarkan pengalaman yang pernah Papa Rusli lakukan,
baik pengalaman kerja, pengetahuan dari bacaan yang ia baca, maupun pengalaman akan peristiwa yang pernah dilaluinya. Kedua,
menjadi penyair yang memiliki pemikiran bebas merupakan Hasrat “kebebasan” yang ada dalam diri Papa Rusli.
Kata Kunci: Psikoanalisis, Hasrat, Kebe basan, Lacan, Rusli Marzuki Saria.

810
DAN
m
“MASALAH SOSIAL DALAM KUMPULAN CERPEN KUPU-KUPU BANDA MUA KARYA ELLY DELFIA:
TINJAUAN SOSIOLOGI SASTRA”
Deni Mardiati, Jurusan Sastra Indonesia Fakultas Ilmu Budaya Universitas Andalas, 2019. Pembimbing I. Drs. M. Yusuf,
M.Hum. Pembimbing II . Dr. Fadillah, M.Si.
ABSTRAK
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh konsistennya Elly Delfia dalam menulis cerpen dan masalah yang diangkat dominan dari
permasalahan yang ada di Minangkabau meskipun beberapa cerpennya dibuat di Busan. Penelitian ini bertujuan untuk
menguraikan masalah sosial dan menjelaskan mengapa dan bagaimana masalah sosial itu terjadi dalam kumpulan cerpen Kupu-
kupu Banda Mua karya Elly Delfia. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan sosiologi sastra, yakni
sosiologi karya. Landasan teori yang digunakan dalam analisis ini adalah teori Ian Watt tentang sastra sebagai cerminan
masyarakat dengan metode yang digunakan adalah metode kualitatif yang menghasilkan data tertulis dari teks yang mengarah pada
masalah sosial berdasarkan faktor ekonomi dan faktor kebudayaan. Adapun Teknik yang digunakan adalah pengumpulan data,
analisis data, dan penyajian hasil analisis data secara deskriptif. Setelah melakukan penelitian, maka dapat ditemukan masalah
sosial yang terjadi dalam kumpulan cerpen Kupu-kupu Banda Mua adalah kemiskinan, modernisasi, disorganisasi keluarga,
pengkhianatan, tergerusnya suatu kebudayaan, masalah sosial budaya, dan masalah lingkungan hidup. Faktor yang menyebabkan
terjadinya masalah sosial adalah minimnya penghasilan, teknologi yang semakin canggih, perceraian, perselingkuhan, masuknya
kebudayaan baru, masalah tidak mempunyai anak perempuan, dan kupu-kupu yang merusak ladang semangka.
Kata kunci: Sosiologi Karya, Masalah sosial, Ekonomi, Budaya, Kemiskinan.
810
EFR
p
Perilaku Gay Tokoh Utama dalam Novel Tiba Sebelum Berangkat Karya Faisal (Tinjauan Psikologi Sastra).
Efriadi, 1510722039, Pembimbing I Dr. Zurmailis, M.A. Pembimbing II Ronidin, S.S., M.A. Jurusan Sastra Indonesia
Fakultas Ilmu Budaya Universitas Andalas, 2019.
ABSTRAK
Penelitian ini membahas mengenai perilaku gay yang dialami oleh tokoh utama yang bertujuan untuk menjelaskan perilaku gay,
faktor penyebab terjadinya perilaku dan menjelaskan dampak yang timbul akibat perilaku gay yang terjadi pada tokoh utama dalam
novel Tiba Sebelum Berangkat tersebut. Pada penelitian ini digunakan pendekatan psikologi sastra untuk menganalisis perilaku
gay. Metode yang digunakan adalah metode kualitatif dengan empat langkah kerja. Pertama, data dikumpulkan dengan cara
membaca novel Tiba Sebelum Berangkat karya Faisal Oddang guna memahami novel dan data. kedua, Pengklasifikasian data
dilakukan dengan cara mengklasifikasian data yang berhubungan dengan karya dan data penelitian. Ketiga, Penganalisisan data
dilakukan dengan cara menemukan perilaku gay pada tokoh Mapata dan penyebab terjadinya perilaku gay pada diri tokoh Mapata.
Dan yang ke empat, Hasil analisis dijabarkan secara deskriptif dalam bentuk kata-kata tertulis. Penerapan metode tersebut
menyimpulkan bahwa novel Tiba Sebelum Berangkat karya Faisal Oddang. Masalah yang dikaji dalam penelitian ini ialah
menceritakan tentang perilaku gay tokoh utama yang terjadi pada tokoh bissu, faktor penyebab dan dampak gay yang dialami oleh
tokoh yang ada dalam novel.
Kata Kunci: Perilaku Gay, Tokoh Bissu, Psikologi Sastra, novel Tiba Sebelum Berangka

810
ELS
n
“Novel Orang-Orang Biasa karya Andrea Hirata: Pendekatan Objektif”.
Elsi Refnia, 1510722051. Jurusan Sastra Indonesia. Fakultas Ilmu Budaya Universitas Andalas, 2019. Pembimbing I: Dra.
Armini Arbain, M.Hum., dan Pembimbing II: Drs. M. Yusuf, M.Hum.
ABSTRAK
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh unsur tokoh dan penokohan dalam novel Orang-Orang Biasa karya Andrea Hirata berbeda
dengan novel kebanyakan. Novel tersebut menghadirkan banyak tokoh utama. Namun, tidak mendominasi jalanya cerita. Semua
tokoh hadir dan membentuk cerita yang utuh. Penelitian ini bertujuan untuk menemukan unsur instrinsik dan menemukan relasi
antarunsur dalam novel Orang-Orang Biasa karya Andrea Hirata. Pada penenlitian ini digunakan metode kualitatif yang
menyajikan data penelitian berupa data deskriptif. Teori yang digunakan adalah teori strukturalisme Robert Stanton dan dilengkapi
dengan strukturalisme yang dijelaskan dalam buku Teori Pengkajian Fiksi Nurgiyantoro. Setelah analisis dilakukan disimpulkan
bahwa novel Orang-Orang Biasa karya Andrea Hirata dibangun atas unsur-unsur yang bersistem sehingga jika unsur tersebut
hilang, maka hilang juga keutuhan makna dari novel Orang-Orang Biasa karya Andrea Hirata. Unsur-unsur yang bersistem tersebut
terdiri atas tokoh dan penokohan, latar, alur, tema, judul, sudut pandang, gaya bahasa, dan simbolisme. Unsur instrinsik dalam
novel Orang-Orang Biasa karya Andrea Hirata tersebut saling berkaitan membentuk cerita yang utuh serta makna yang utuh. Relasi
tersebut salah satunya dapat dilihat dari unsur tokoh dan alur. Alur adalah rangkaian peristiwa yang membentuk cerita. Tokoh
menjadi individu rekaan yang diarahkan menjalin rangkaian peristiwa dalam cerita yang membentuk konflik dan peristiwa.
Kata Kunci: Novel Orang-Orang Biasa, struktural, Robert Stanton.

810
EMI
p
Proses Kreatif Iyut Fitra atas Penciptaan Kumpulan Puisi Musim Retak: Tinjauan Sosiologi Pengarang.
Emilia Dwi Cahya, 1310721016. Fakultas Ilmu Budaya Universitas Andalas. 2019. Pembimbing I: Drs. M. Yusuf, M.Hum.
Pembimbing II: Ronidin, SS.MA
ABSTRAK
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh lahirnya karya sastra (puisi) yang diciptakan oleh penyair. Dalam menciptakan puisi penyair
melakukan serangkaian proses yang disebut dengan proses kreatif. Mengacu pada hal tersebut maka dipilihlah Iyut Fitra dengan
Kumpulan Puisi Musim Retak sebagai objek penelitian. Penelitian ini dilakukan untuk menguraikan proses kreatif yang dilakukan
oleh Iyut Fitra atas Penciptaan Kumpulan Puisi Musim Retak. Penelitian ini menggunakan analisis struktur batin puisi dan struktur
fisik puisi untuk mengetahui struktur-struktur yang membangun dalam Kumpulan Puisi Musim Retak. Untuk menganalisis proses
kreatif, dalam penelitian ini dilakukan analisis latar belakang dan proses kreatif Iyut Fitra. Penelitian ini menggunakan metode
kualitatif. Ada pun tahap-tahap dalam penelitian ini adalah tahap pengumpulan data, tahap analisis data, dan tahap penyajian
analisis data. Dari penelitian yang dilakukan, diperoleh kesimpulan bahwa proses kreatif Iyut Fitra dalam kumpulan puisi Musim
Retak, meliputi: (1) proses mendapatkan ide, (2) proses inkubasi, (3) proses iluminasi, (4) proses verifikasi, (5) proses publikasi
karya. Sementara struktur batin puisi, meliputi: (1) tema: prahara dan kematian, percintaan dan kegelisahan. (2) rasa: kekecawaan,
kesakitan dan kegelisahan. (3) nada :mengkritik. (4) amanat. Serta stuktur fisik puisi, meliputi: diksi, kata nyata, majas (metafora,
personifikasi, simile), ritme dan rima.
Kata kunci : proses kreatif, iyut fitra, puisi, Musim Retak, sosiologi pengarang
810
FAT
v
‘Variasi Fonologis dan Variasi Leksikal Bahasa Minangkabau di Kecamatan Payung Sekaki’.
Fatma Darmila. 2018. Jurusan Sastra Indonesia. Fakultas Ilmu Budaya Univversitas Andalas. Pembimbing 1. Prof. Dr.
Nadra, M.S. dan Pembimbing 2. Dr. Aslinda, M.Hum.
ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah: 1) mendeskripsikan variasi fonologis yang terdapat dalam bahasa Minangkabau di Kecamatan Payung
Sekaki, 2) mendeskripsikan variasi leksikal yang terdapat dalam bahasa Minangkabau di Kecamatan Payung Sekaki, 3)
menghitung persentase perbedaan variasi fonologis dan leksikal yang terdapat dalam bahasa Minangkabau di Kecamatan Payung
Sekaki. Penelitian ini menggunakan pendekan kualitatif dan kuantitatif. Metode yang digunakan dalam penyediaan data adalah
metode simak dengan teknik dasar sadap dan teknik lanjut yaitu teknik simak libat cakap (SLC), teknik rekam, dan teknik catat.
Metode yang digunkan untuk menganalisis data yaitu metode padan referensial dan translasional dengan teknik pilah unsur
penentu (PUP) dan teknik lanjut hubung banding membedakan (HBB). Metode yang digunakan untuk penyediaan hasil analisi
data, yaitu metode informal dan metode formal. Berdasarkan analisis data yang dilakukan dari 523 daftar pertanyaan ditemukan 19
variasi fonologis dan 96 variasi leksikal. Berdasarkan penghitungan dialektometri yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa variasi
leksikal di Kecamatan Payung Sekaki Kabupaten Solok terdapat pada kategori tidak ada perbedaan pada setiap titik pengamatan.
Kata Kunci: fonologi, leksikal, dialek, Payung Sekaki

810
FAD
k
Konflik Politik Dalam Novel Tanjung Kemarau karya Royyan Julian : Tinjauan Sosiologi Sastra.
Fadilla. 2019. Jurusan Sastra Indonesia Fakultas Ilmu Budaya Universitas Andalas. Padang 2019. Pembimbing I, Dr.
Syafril, M,Si. Pembimbing II, Dra. Armini Arbain, M.Hum.
ABSTRAK
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh konflik politik yang terjadi pada pemilihan kepala desa yang menjadi salah satu permasalahan
politik yang sering terjadi. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bentuk konflik politik dan mendeskripsikan faktor
penyebab dan dampak terjadinya konflik politik dalam novel Tanjung Kemarau karya Royyan Julian. Analisis yang digunakan
dalam penelitian ini adalah tinjauan sosiologi sastra, yakni sosiologi karya. Teori yang digunakan adalah teori Ian Watt yang
menyatakan bahwa karya sastra sebagai cerminan masyarakat. Metode yang digunakan adalah metode kualitatif yang
menghasilkan kata-kata tertulis mengenai konflik politik. Adapun teknik yang digunakan adalah pengumpulan data, analisis data,
dan penyajian hasil analisis data secara deskriptif. Berdasarkan analisis yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa bentuk
konflik politik dalam novel Tanjung Kemarau adalah kekerasan fisik, politik uang, fitnah antar organisasi atau kelompok,
menghalalkan segala cara, serangan fajar, dan penyamaran. Faktor penyebab terjadinya konflik politik adalah peningkatan citra,
meningkatkan jumlah pemilih, mempertahankan citra masing-masing kelompok, menjatuhkan citra lawan, pemaksaan pilihan, dan
pencitraan. Sedangkan dampak dari konfik politik adalah penjatuhan citra, meningkatnya jumlah pemilih, perkelahian
antarkelompok, banyak terjadi kecurangan, masyarakat menjadi terpaksa memilih, dan salah dalam memilih.
Kata Kunci : Novel Tanjung Kemarau, konflik politik, sosiologi sastra.

810
FIN
a
“Aktualisasi Diri Tokoh Utama dalam Novel Sketsa Rasa Karya Pipiet Senja”.
Fina Hari Syaifer, 1510722047, Jurusan Sastra Indonesia. Fakultas Ilmu Budaya Universitas Andalas, 2019. Pembimbing
I: Dra. Armini Arbain, M.Hum dan Pembimbing II: Drs. M. Yusuf, M.Hum.
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menemukan motivasi dan karakteristik aktualisasi dari tokoh Rahmania dalam novel Sketsa Rasa
Karya Pipiet Senja. Pada penelitian ini digunakan metode kualitatif yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kaya tertulis.
Teori yang digunakan adalah teori Humanistik dari Abraham Maslow. Dari hasil analisis disimpulkan bahwa Rahmania memiliki
tiga motivasi dalam hidupnya yaitu 1) Sanggup menghajikan ibunya, 2) Membiayai kuliah anaknya sampai ke luar negeri, 3)
Menjadi seorang pebisnis. Rahmania mempunyai sebelas karakteristik aktualisasi yaitu 1) Penerimaan akan diri, orang lain dan
hal-hal alamiah, 2)Spontanitas, kesederhanaan dan kealamian, 3) Berpusat pada masalah, 4) Kebutuhan akan privasi 5)
Kemandirian 6) Penghargaan yang selalu baru, 7)Pengalaman puncak, 8)Gemeinsscaftgefuhl, 9) Hubungan Interpersonal yang kuat
10) Struktur karakter demokratis, dan 11) Kreativitas.
Kata Kunci: Aktualisasi diri motivasi Sketsa Rasa, Psikologi sastra.
810
HAI
p
“Perjuangan Perempuan pada Konflik Agama di Maluku dalam Novel Maluku Kobaran Cintaku Karya Ratna Sarumpaet
(Tinjauan Kritik Sastra Feminis)”
Haida Fitri, Jurusan Sastra Indonesia Fakultas Ilmu Budaya Universitas Andalas, 2019. Pembimbing: 1. Dra. Armini
Arbain, M.Hum. dan 2. Dra. Zurmailis, M.A.
ABSTRAK
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh ketertarikan penulis terhadap bentuk kekerasan yang dialami perempuan dalam Novel Maluku
Kobaran Cintaku. Perempuan sering menjadi objek kekerasan oleh kaum laki-laki, seperti yang dialami oleh perempuan dalam
Novel Maluku Kobaran Cintaku, akar dari kekerasan yang dialami perempuan adalah masalah agama dan aturan Pela Gandong.
Penelitian ini bertujuan untuk menguraikan bentuk perjuangan perempuan saat terjadinya konflik, dan dampak konflik terhadap
perempuan dalam Novel Maluku Kobaran Cintaku. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan Kritik Sastra
Feminis dengan teori Sigmund Freud. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Kualitatif. Sedangkan teknik
yang digunakan terdiri dari teknik pengumpulan data, klasifikasi data, menganalisis data, dan menyajikan data. Dari hasil
penelitian disimpulkan bahwa perempuan mengalami berbagai bentuk kekerasan seperti ditendang, ditembak, dicekik, ditampar,
dan lain-lain. Kemudian, perempuan berjuangan melawan ketidakadilan yang mereka alami, seperti memberontak, balik
menendang, dan lain-lain.
Kata Kunci: Novel, Maluku Kobaran Cintaku, Perjuangan Perempuan, Kritik Sastra Feminis.

810
GIT
r
Representasi Kaba Sabai Nan Aluih dalam Novel Senandung Sabai: Cinta dan Luka.
Gita Permata Sari. 1410722006. Jurusan Sastra Indonesia Fakultas Ilmu Budaya Universitas Andalas. 2018. Pembimbing
1. Dr. Sulastri, M.Hum. dan Pembimbing 2. Dra. Armini Arbain, M. Hum.
ABSTRAK
Skripsi ini membahas Representasi kaba Sabai Nan Aluih dalam novel Senandung Sabai: Cinta dan Luka. Penelitian ini
menggunakan teori Resepsi sastra yang dikemukakan oleh Hans Robert Jauss. Dalam teorinya, Jauss menumpuk perhatiannya
kepada bagaimana suatu karya dapat diterima atau horizon tertentu yang diharapkan. Penerimaan suatu karya bisa berupa
penerimaan aktif ataupun penerimaan pasif. Penerimaan aktif tampak ketika orang menciptakan karya baru, sedangkan penerimaan
pasif hanya dengan mengomentari atau mungkin hanya menyukai karya tersebut. Pada penelitian ini terlihat adanya representasi
kaba Sabai Nan Aluih dalam novel Senandung Sabai: Cinta dan Luka. Hal ini ada karena adanya penerimaan aktif dari seorang
pembaca yang kemudian menulis karya baru dengan menjadikan karya sastra yang terlebih dahulu sebagai inspirasi dalam
penciptaan karya baru. Representasi yang ada dalam penelitian ini dibagi menjadi dua yaitu presence (hadir) dan absence (tidak
hadir). Presence dalam kaba dan juga presence dalam novel ini terlihat pada, nama tokoh, tema, tokoh dan penokohan, serta latar.
Kemudian ada absence (tidak hadir) ketidakhadiran ini terjadi karena adanya perbedaan zaman antara kedua karya.
Kata Kunci: resepsi, penerimaan pembaca, representasi

810
GIT
g
Gerakan Mahasiswa Pra Reformasi dalam Novel Laut Bercerita karya Leila S. Chudori: Tinjauan Sosiologi Sastra.
Gita Yulansari. 1410721018. Jurusan Sastra Indonesia Fakultas Ilmu Budaya Universitas Andalas. 2019. Pembimbing 1.
Drs. M. Yusuf, M.Hum. Pembimbing 2. Dr. Syafril, M.Si.
ABSTRAK
Skripsi ini membahas tentang gerakan mahasiswa prareformasi dalam novel Laut Bercerita karya Leila S. Chudori dengan tinjuan
Sosiologi Sastra. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan sosiologi sastra. Tujuan dari penelitian ini
adalah untuk mendeskripsikan gerakan mahasiswa prareformasi serta dampak dari gerakan mahasiswa pra reformasi dalam novel
Laut Bercerita karya Leila S. Chudori. Teori yang digunakan dalam menganalisis novel Laut Bercerita adalah teori yang
dikemukakan oleh Alan Swingewood, salah satu dasar pemikirannya yang menganggap karya sastra sebagai dokumen sosial
budaya yang merefleksikan keadaan sosial budaya pada suatu zaman. Pembahasan mencangkup analisis intrinsik terhadap unsur
yang membangun novel ini sebagai hasil karya sastra. Unsur yang dianalisis adalah tokoh dan penokohan, alur, latar, dan tema.
Bentuk- bentuk gerakan mahasiswa pra reformasi serta dampak dari gerakan mahasiswa prareformasi dalam novel Laut Bercerita
karya Leila S. Chudori. Berdasarkan analisis, dapat disimpulkan bahwa bentuk-bentuk gerakan mahasiswa prareformasi dalam
novel Laut Bercerita karya Leila S. Chudori meliputi; 1) pertemuan antar aktivis mahasiswa, 2) demonstrasi, dan 3) melakukan
pembelaan langsung terhadap petani. Dampak dari gerakan yang dilakukan oleh mahasiswa pra reformasi adalah; 1) penculikan
mahasiswa yang melakukan gerakan, 2) penyiksaan mahasiswa yang melakukan gerakan, dan 3) penghilangan secara paksa.
Kata kunci: refleksi, gerakan, mahasiswa, reformasi, novel Laut Bercerita.
810
END
p
“Penggunaan Konjungsi Bahasa Indonesia dalam Kolom Utama Koran Padang Ekspres”.
Endra Gustami. 1510722027. Jurusan Sastra Indonesia. Fakultas Ilmu Budaya Universitas Andalas, 2019. Pembimbing: 1.
Dra. Noviatri, M.Hum. Pembimbing 2. Dra. Efri Yades, M.Hum.
ABSTRAK
Secara umum, penelitian ini bertujuan untuk menambah hasil penelitian dalam bidang kajian Sintaksis. Secara khusus, penelitian
ini bertujuan untuk mendeskripsikan konjungsi koordinatif dan konjungsi subordinatif bahasa Indonesia yang digunakan dalam
kolom Utama koran Padang Ekspres, dan mendeskripsikan pertalian makna tiap-tiap konjungsi koordinatif dan subordinatif bahasa
Indonesia dalam kolom Utama koran Padang Ekspres. Ada tiga tahap penelitian yang digunakan dalam tulisan ini, yaitu 1) tahap
penyediaan data, 2) tahap analisis data, dan 3) tahap penyajian hasil analisis data. Pada tahap penyediaan data digunakan metode
simak dengan teknik dasar sadap. Teknik lanjutan yang digunakan adalah teknik simak bebas libat cakap (SBLC) dan teknik catat.
Pada tahap analisis data digunakan metode agih. Teknik dasar yang digunakan adalah teknik dasar bagi unsur langsung (BUL).
Teknik lanjutan yang digunakan adalah teknik lesap. Pada tahap penyajian hasil analisis data, digunakan metode informal. Setelah
dilakukan analisis data, didapatkan hasil: 1) ditemukan penggunaan konjungsi koordinatif dan subordinatif dalam kolom Utama
koran Padang Ekspres. Konjungsi koordinatif yang digunakan adalah konjungsi dan, atau, namun, serta, tetapi, tapi, malah,
sedangkan, lalu, bahkan, kemudian, melainkan,dan apalagi. Adapun konjungsi subordinatif yang digunakan adalah konjungsi
karena, yang, kalau, untuk, agar, sambil, hingga, bahwa, sehingga, akibat, bila, setelah, dalam, dengan, supaya, jika, lantaran, saat,
sebelum, selain, apabila, ketika, usai, sewaktu, walaupun, meski, tanpa, seusai, biarpun, demi, guna, sejak, selama, kalaupun, dan
sembari. 2) Ada beberapa pertalian makna penggunaan konjungsi koordinatif dan subordinatif dalam kolom Utama koran Padang
Ekspres. Pertalian makna yang ditandai dalam penggunaan konjungsi koordinatif adalah pertalian makna ‘penjumlahan’,
‘pemilihan’, ‘perurutan’, ‘lebih’, dan ‘perlawanan’. Pertalian makna yang ditandai oleh konjungsi subordinatif adalah pertalian
makna ‘waktu’, ‘sebab’, ‘akibat’, ‘syarat’, ‘harapan’, ‘penerang’, ‘isi’, ‘perlawanan’, ‘penjumlahan’, ‘cara’, ‘kegunaan’ dan
‘tujuan’.
Kata kunci: konjungsi, pertalian makna, utama, Padang Ekspres.

810
HAR
a
“Analisis Ikon pada Permainan Kartu Koa: Tinjauan Semiotik”.
Harry Oktariza Effendi. 2019. Jurusan Sastra Indonesia. Fakultas Ilmu Budaya. Universitas Andalas. Padang.
Pembimbing I: Dr. Fajri Usman, M.Hum, dan Pembimbing II: M. Yunis, S.S, M.Hum.
ABSTRAK
Masalah yang dibahas dalam penelitian ini ada dua, yaitu (1) Apa saja ikon dan nama-nama pada kartu Koa (2) Apa saja makna
ikon berdasarkan denotatum yang terdapat pada kartu Koa. Tujuan dalam penelitian ini ada dua yaitu (1) Mendeskripsikan ikon
dan nama-nama pada kartu Koa (2) Menganalisis makna ikon berdasarkan denotatum yang terdapat pada kartu Koa. Metode dan
teknik yang digunakan terdiri dari tiga tahapan yaitu, tahap penyediaan hasil data, tahap analisis data, dan tahap penyajian hasil
analisis data. Pada tahap penyediaan data, metode yang digunakan adalah metode simak dengan teknik dasarnya adalah teknik
sadap dan teknik lanjutan berupa Teknik Simak Bebas Libat Cakap (SBLC) serta teknik catat. Pada tahap analisis data, digunakan
metode padan referensial dengan teknik dasar berupa teknik Pilah Unsur Penentu (PUP). Selanjutnya, pada tahap penyajian hasil
analisis data digunakan metode formal dan informal. Berdasarkan hasil analisis data, tanda yang terdapat pada tiga puluh (30) kartu
Koa, memiliki tanda berupa ikon. Bahwa terdapat lima puluh sembilan (59) ikon yang terdapat pada kartu Koa. Beberapa ikon
yang digunakan tersebut, seperti babi gadang, babi aluih, babi pusek, tali bulek, tali aluih, tali merah, pacah manih, pacah lapan,
pacah aluih, jarum aluih, jarum wajik, jarum gadang, sisiak bendera, sisiak aluih, sisiak gadang, bengkok itam, bengkok aluih,
bengkok gadang, batuang anam, batuang manih, batuang aluih, suduan gitam, suduang aluih, suduang pinggang, iyu panjang, iyu
kuciang, iyu kasuik, iyu merah, iyu bungo, dan babak. Tanda dan penamaan pada tiap-tiap kartu Koa berasal dari alam dan
kegiatan sehari-hari masyarakat Minangkabau. Bagi masyarakat Minang bahwa alam adalah guru, sesuai dengan falsafah
Minangkabau yaitu alam takambang jadi guru. Adapun makna ikon pada kartu koa babak, representasinya (R1) “b a b a k” adalah
tasimbabak; tasimbah; terpampang jelas, sekaligus dengan warna menyolok. Tababak tababau-babau ‘terbuka lebar dan
mengejutkan’, selain itu babak adalah sebutan untuk satu jenis kartu ceki (koa) yang mudah dikenal dan termasuk dalam kelompok
kartu Yu
Kata kunci: Koa, ikon, semiotik dan tanda
810
HIL
p
Potret Perempuan dalam Novel Mengurai Rindu karya Nang Syamsuddin: Tinjauan Kritik Sastra Feminis.
HILMA AFRIDA. 1410721003. Jurusan Sastra Indonesia Fakultas Ilmu Budaya Universitas Andalas. 2019. Pembimbing 1.
Dr. Zurmailis, M.A. pembimbing 2. Dra. Armini Arbain, M.Hum.
ABSTRAK
Skripsi ini membahas mengenai potret perempuan dalam novel Mengurai Rindu karya Nang Syamsuddin dengan tinjauan Kritik
Sasra Feminis. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan Feministik. Tujuan dari penelitian ini adalah
untuk mengetahui bagaimana potret perempuan yang terdapat dalam novel Mengurai Rindu karya Nang Syamsuddin. Teori yang
digunakan dalam menganalisis novel adalah teori Kritik Ideologis, kritik ini adalah kritik sastra feminis yang melibatkan wanita,
khususnya kaum feminis sebagai pembaca. Yang menjadi pusat perhatian pembaca adalah wanita. Teori ini digunakan untuk
mendeskripsikan bagaimana tokoh dan latar yang terdapat dalam novel Mengurai Rindu, untuk merepresentasikan ideologi tentang
perempuan dalam novel. Berdasarkan analisis, dapat disimpulkan bahwa potret perempuan yang terdapat dalam novel Mengurai
Rindu karya Nang Syamsuddin adalah perempuan karir yang mandiri dan bertanggung jawab. Hal tersebut dalam keseharian
perempuan karir, yaitu; 1) perempuan karir sebagai pribadi, 2) perempuan karir sebagai istri, 3) perempuan karir sebagai ibu, 4)
perempuan karir dan lingkungan pekerjaan. Secara keseluruhan, dapat disimpulkan bahwa potret perempuan dalam novel memilki
ideologi, bahwa perempuan itu tidak harus dibawah laki-laki.

810
IFF
c
“Campur Kode yang Digunakan oleh Masyarakat di Kecamatan Lembah Segar Kota Sawahlunto: Tinjauan
Sosiolinguistik”.
Iffah Zahra, 2019. Jurusan Sastra Indonesia Fakultas Ilmu Budaya Universitas Andalas. Pembimbing I Dra. Noviatri,
M.Hum dan Pembimbing II Leni Syafyahya, S.S., M.Hum.
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk: (1) menjelaskan campur kode yang digunakan oleh masyarakat Kecamatan Lembah Segar Kota
Sawahlunto, (2) menjelaskan tataran lingual terjadinya campur kode oleh bahasa masyarakat Kecamatan Lembah Segar Kota
Sawahlunto, dan (3) menjelaskan faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya campur kode oleh masyarakat Kecamatan Lembah
Segar Kota Sawahlunto. Metode dan teknik penelitian yang digunakan ada tiga, yaitu (1) metode dan teknik penyediaan data, (2)
metode dan teknik analisis data, dan (3) metode dan teknik penyajian hasil analisis data. Metode dan teknik yang digunakan dalam
penyediaan data adalah metode simak dengan teknik dasar yang digunakan oleh peneliti ialah teknik sadap dan teknik lanjutan
yaitu teknik simak bebas libat cakap (SLBC), teknik rekam dan teknik catat. Metode dan teknik yang digunakan dalam analisis
data adalah dengan menggunakan metode padan dan metode agih. Metode padan yang digunakan adalah metode padan pragmatis,
metode padan referensial, dan metode padan translasional. Teknik dasar yang digunakan ialah teknik pilah unsur penentu (PUP),
dan teknik lanjutan yang digunakan ialah teknik hubung banding memperbedakan (HBB). Selanjutnya, metode agih terdiri atas dua
teknik, yaitu teknik dasar dan teknik lanjutan. Teknik dasarnya ialah teknik bagi unsur langsung (BUL) dan teknik lanjutannya
ialah teknik baca markah (BM). Berdasarkan hasil analisis data, campur kode yang digunakan oleh masyarakat Kecamatan Lembah
Segar Kota Sawahlunto, yaitu: bahasa Indonesia dengan bahasa Minangkabau; bahasa Indonesia dengan bahasa Jawa; bahasa
Indonesia dengan bahasa Inggris; bahasa Indonesia dengan bahasa Arab; bahasa Indonesia dengan bahasa Inggris, bahasa Gaul,
dan bahasa Minangkabau; bahasa Indonesia, bahasa Inggris, dan bahasa Minangkabau; bahasa Indonesia dengan bahasa
Minangkabau, dan bahasa Jawa, bahasa Indonesia dengan bahasa Sunda, dan bahasa Jawa; bahasa Indonesia dengan bahasa Batak,
dan bahasa Minangkabau; bahasa Indonesia dengan bahasa Inggris, dan bahasa Gaul; bahasa Indonesia dengan bahasa Inggris, dan
bahasa Jawa; bahasa Indonesia dengan bahasa Minangkabau, bahasa Inggris, dan bahasa Jawa; bahasa Indonesia dengan bahasa
Inggris, bahasa Gaul, dan bahasa Jawa. Berdasarkan tataran lingualnya, campur kode yang digunakan oleh masyarakat Kecamatan
Lembah Segar Kota Sawahlunto terdiri atas dua tataran lingual, yaitu tataran kata dan tataran frasa. Faktor-faktor yang
mempengaruhi terjadinya campur kode ialah setting and scene, participants, act sequence, dan key.
810
IMI
n
“Nama-Nama Datuak di Nagari Lakitan, Kecamatan Lengayang, Kabupaten Pesisir Selatan (Tinjauan
Antropolinguistik)”.
Imil Santika. 2019. Jurusan Sastra Indonesia Fakultas Ilmu Budaya. Pembimbing I: Dr. Fajri Usman, M.Hum.
Pembimbing II: Leni Syafyahya, S.S., M.Hum.
ABSTRAK
Setiap orang memiliki nama, begitu juga dengan datuak di Minangkabau. Nama datuak di Minangkabau merupakan gelar sako
yang diwariskan secara turun temurun dari mamak ke kemenakannya. Masalah dalam penelitian ini adalah 1) Apa saja nama-nama
datuak yang ada di Nagari Lakitan, Kecamatan Lengayang, Kabupaten Pesisir Selatan dan apa latar belakang penamaan dari nama-
nama datuak tersebut? 2) Makna apa sajakah yang terkandung dalam nama-nama datuak di Nagari Lakitan, Kecamatan Lengayang,
Kabupaten Pesisir Selatan secara Antropolinguistik? Penelitian ini bertujuan untuk 1) Mendeskripsikan nama-nama datuak yang
terdapat di Nagari Lakitan, Kecamatan Lengayang, Kabupaten Pesisir Selatan serta latar belakang penamaan dari nama datuak
tersebut. 2) Mendeskripsikan makna nama yang terkandung pada penamaan dalam nama-nama datuak di Nagari Lakitan,
Kecamatan Lengayang, Kabupaten Pesisir Selatan secara Antropolinguistik. Ada tiga metode dan teknik yang penulis gunakan
dalam penelitian ini, yaitu: tahap penyediaan data, tahap analisis data, dan tahap penyajian hasil analisis data. Pada tahap
penyediaan data digunakan metode simak dan metode cakap. Teknik dasar yang digunakan dalam metode simak adalah teknik
sadap dan teknik lanjutannya adalah teknik simak libat cakap dan teknik catat. Teknik dasar yang digunakan dalam metode cakap
adalah teknik pancing. Teknik lanjutannya adalah teknik cakap semuka. Pada tahap analisis data digunakan metode padan
translasional dan referensial. Teknik dasar yang digunakan adalah teknik pilah unsur penentu (PUP) dan teknik lanjutanya adalah
teknik hubung banding membedakan (HBB). Berdasarkan hasil analisis data, ditemukan nama-nama datuak di Nagari Lakitan,
Kecamatan Lengayang, Kabupaten Pesisir Selatan diantaranya: Datuak Rajo Budi Bana, Datuak Bagindo Mudo, Datuak Nan Rang
Batuah, Datuak Jo Nan Gadang, Datuak Rajo Indo, Datuak Pitian Mudo, Datuak Malintang Bumi, Datuak Rajo Sampono, Datuak
Rajo Kayo dan Datuak Malintang Sati. Adapun latar belakang penamaan dari nama-nama datuak di Nagari Lakitan, Kecamatan
Lengayang, Kabupaten Pesisir Selatan antara lain, penyebutan sifat khas, tempat asal, bahan, dan penamaan baru. Makna nama
secara Antropolinguistik yang terdapat dalam nama-nama datuak di Nagari Lakitan, Kecamatan Lengayang, Kabupaten Pesisir
Selatan adalah futuratif, situasional, dan kenangan.
Kata Kunci: Nama-Nama Datuak, Nagari Lakitan, Latar Belakang Penamaan, Makna Nama.

810
IND
t
Tanggapan Siswa SDN 21 Sawah Tangah Terhadap Cerita Anak pada Media Cetak.
Indri Desvina Sari 1510721029. Jurusan Sastra Indonesia Fakultas Ilmu Budaya Universitas Andalas. 2019. Pembimbing 1.
Dra. Armini Arbain, M. Hum dan Pembimbing 2. Dr. Zurmailis, M. A.
ABSTRAK
Skripsi ini membahas tentang bagaimana tanggapan anak sekolah dasar terhadap karya yang telah dilahirkan media cetak pada
koran Padang Ekspres yang terbit pada tahun 2019 pada tiga bulan yaitu Januari, Februari dan Maret. Penelitian ini menggunakan
teori Resepsi Sastra yang dikemukakan oleh Umar Yunus. Umar Yunus berpandangan, sebuah karya menjadi konkret melalui
suatu penerimaan pembacanya, sehingga meninggalkan kesan pada mereka. Pembaca mesti mengkonkretkan dan
merekonstruksinya, tetapi ini tak mungkin dilakukan tanpa imajinasi pembaca, karena pembaca tak akan menemukan rangka itu,
sebab tanpa imajinasi pembaca tidak akan melihat karya tersebut dalam suatu hubungan yang sangat luas. Dari penelitian atas
tanggapan dari anak sekolah dasar tersebut mengenai cerita anak yang dibacanya di koran Padang Ekspres, ditemukan bahwa ada
penerimaan aktif dari seorang pembaca, yang kemudian menulis karya baru dari karya yang telah dibaca. Pada penelitian ini juga
ditemukan bagaimana perubahan sikap anak sekolah dasar tersebut setelah membaca cerita anak.
Kata Kunci: Tanggapan, Cerita Anak, Resepsi
810
IRM
b
Bahasa Djenar Maesa Ayu dalam Kumpulan Cerpen SAIA: Analisis Ginokritik.
Irma Dwi Matlen. 1510722029. Jurusan Sastra Indonesia Fakultas Ilmu Budaya Universitas Andalas. 2019. Pembimbing 1.
Dra. Armini Arbain, M. Hum. dan Pembimbing 2. Ronidin, S.S., M.A.
ABSTRAK
Penelitian ini membahas tentang bahasa yang digunakan Djenar Maesa Ayu dalam kumpulan cerpen SAIA. Penelitian ini
menggunakan analisis ginokritik, dengan menekankan pada kepengarangan perempuan dan bahasa perempuan. Tujuan dari
penelitian ini adalah menganalisis dan menjelaskan kategori bahasa yang digunakan Djenar Maesa Ayu dalam menghasilkan
karya-karyanya. Penelitian ini dilakukan melalui tiga tahap metode, yaitu pengumpulan data, analisis data, dan penyajian hasil
analisis data. Untuk memudahkan menganalisis, peneliti menggunakan analisis unsur intrinsik dengan membatasi relasi antar unsur
dalam struktur yaitu tokoh dan penokohan, latar, konflik, dan gaya bahasa. Ruang lingkup kajian terbatas pada masalah bahasa
Djenar Maesa Ayu dalam kumpulan cerpen SAIA. Bahasa Djenar Maesa Ayu terdiri dari tiga kategori bahasa, yaitu makna tersurat
dan tersirat, bentuk ekspresi tubuh dalam bahasa perempuan, dan unsur multifokal perempuan. Tiga kategori tersebut merupakan
ciri dan bentuk dari kepengarangan perempuan dan bahasa perempuan. Pengarang perempuan menggunakan lambang dan metafora
dalam karyanya yang mengacu pada makna tersurat dan tersirat. Lalu, terdapat beberapa bentuk ekspresi tubuh dalam karya Djenar
Maesa Ayu yang membenarkan bahwa kepengarangan perempuan cenderung menggunakan bahasa yang rapat dengan aspek tubuh
badan perempuan, dari segi pemilihan kata maupun struktur kalimat. Selain itu, unsur multifokal juga merupakan hal identik yang
terdapat dalam kepengarangan perempuan, karena perempuan dikenal memiliki banyak pusat berahi (multifokal). Perempuan
memiliki dasar pemikiran yang banyak dalam satu masalah dan cara penceritaan pengarang perempuan juga tidak fokus dan kabur.
Kata kunci: Cerpen, Djenar Maesa Ayu, Kepengarangan perempuan dan bahasa perempuan, dan Ginokritik.

810
IZA
c
“Campur Kode yang Digunakan dalam Lirik Lagu Berbahasa Minangkabau oleh Penyanyi Upiak Isil.”
Iza Ramadani, 2019 Jurusan Sastra Indonesia Fakultas Ilmu Budaya Universitas Andalas. Pembimbing I Leni Syafyahya,
S.S., M.Hum. dan Pembimbing II Dra. Efri Yades, M.Hum.
ABSTRAK
Tujuan penelitian ini, yaitu (1) Menjelaskan kode bahasa yang dicampurkan dalam lirik lagu berbahasa Minangkabau oleh
penyanyi Upiak Isil, (2) Menjelaskan tataran lingual penggunaan campur kode dalam lirik lagu berbahasa Minangkabau oleh
penyanyi Upiak Isil, dan (3) Menjelaskan penggunaan komponen tutur SPEAKING dalam campur kode lirik lagu berbahasa
Minangkabau oleh penyanyi Upiak Isil. ‘Metode dan teknik ‘penelitian’yang digunakan, ialah (1) metode dan teknik penyediaan
data, (2) ‘metode’ dan teknik analisis’ data, dan (3) ‘metode dan teknik penyajian hasil analisis data. ‘Metode dan teknik yang
digunakan dalam penyediaan data adalah ‘metode simak, teknik ‘dasarnya yaitu teknik’ sadap. Teknik lanjutannya’ adalah teknik
‘simak bebas libat cakap (SBLC) dan ‘teknik catat. Metode dan teknik ‘analisis data yang ‘digunakan adalah ‘metode padan
referensial dan padan ‘translasional. Teknik ‘dasarnya adalah ‘teknik pilah unsur ‘penentu (PUP) dan ‘teknik lanjutannya adalah
hubung banding membedakan (HBB). Selain metode padan, penulis juga menggunakan metode agih, teknik dasarnya adalah teknik
bagi unsur langsung (BUL) dan teknik lanjutan yang digunakan adalah baca markah (BM). Metode dan teknik penyajian hasil
analisis data yang digunakan adalah metode informal. Berdasarkan ‘hasil analisis data, kode bahasa yang dicampurkan dalam lirik
lagu berbahasa Minangkabau oleh penyanyi Upiak Isil, yaitu ‘antara bahasa Minangkabau’ dan bahasa’ Indonesia; antara bahasa
Minangkabau dan bahasa Inggris; antara bahasa Indonesia dan bahasa Minangkabau; antara bahasa Minangkabau, bahasa Gaul,
dan bahasa Indonesia; antara bahasa Minangkabau, bahasa Indonesia, dan bahasa Arab; antara bahasa Minangkabau, bahasa
Indonesia, dan bahasa Betawi; antara bahasa Minangkabau, bahasa Indonesia, dan bahasa Inggris; antara bahasa Minangkabau,
bahasa Inggris, dan bahasa Gaul; antara bahasa Minangkabau, bahasa Indonesia, bahasa Betawi, dan bahasa Melayu; dan antara
bahasa Minangkabau, bahasa Indonesia, bahasa Gaul, dan bahasa Melayu. Tataran lingual penggunaan campur kode, yaitu pada
tataran kata, tataran frase, dan pada tataran klausa. Adapun penggunaan komponen tutur SPEAKING dalam campur kode lirik lagu
berbahasa Minangkabau oleh penyanyi Upiak Isil ialah ends, key, norm of interaction and interpretation, dan Genre.
810
JUN
g
Gambaran Kekerasan Terhadap Perempuan dalam Novel Mei Merah 1998: Kala Arwah Berkisah Karya Naning Pranoto:
Pendekatan Sosiologi Sastra.
JUNITA PUTRI. 1510721025. Jurusan Sastra Indonesia Fakultas Ilmu Budaya Universitas Andalas. 2019. Pembimbing 1.
Dra. Armini Arbain, M.Hum. Pembimbing 2. Ronidin, S.S., M.A.
ABSTRAK
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kekerasan yang terjadi pada perempuan yang menjadi salah satu permasalahan sosial yang
sering terjadi. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bentuk kekerasan terhadap perempuan dan mendeskripsikan faktor
pemicu terjadinya kekerasan terhadap perempuan dalam novel Mei Merah 1998: Kala Arwah Berkisah karya Naning Pranoto.
Penelitian ini dianalisis dengan menggunakan pendekatan sosiologi sastra, yakni sosiologi karya. Teori yang digunakan adalah
teori Ian Watt yang menyatakan bahwa karya sastra sebagai cerminan masyarakat. Ada pun metode yang digunakan adalah metode
kualitatif yang menghasilkan kata-kata tertulis mengenai kekerasan terhadap perempuan dalam novel Mei Merah 1998: Kala
Arwah Berkisah karya Naning Pranoto. Teknik yang digunakan untuk menyimpulkan data adalah teknik pengumpulan data dengan
cara membaca novel Mei Merah 1998: Kala Arwah Berkisah karya Naning Pranoto untuk memahami karya serta data , teknik
pengklasifikasian data yang berkaitan dengan kekerasan terhadap perempuan dalam Mei Merah 1998: Kala Arwah Berkisah karya
Naning Pranoto, teknik analisis data dengan menggunakan pendekatan sosiologi sastra untuk melihat bagaimana bentuk dan
penyebab terjadinya kekerasan terhadap perempuan dalam Mei Merah 1998: Kala Arwah Berkisah karya Naning Pranoto, dan
teknik penyajian hasil analisis data yang akan dijabarkan menggunakan kata- kata tertulis. Setelah dilakukan analisis data, dapat
disimpulkan bahwa kekerasan terhadap perempuan dalam novel Mei Merah 1998: Kala Arwah Berkisah karya Naning Pranoto
berbentuk kekerasan intensional yang terbagi atas kekerasan fisik dan kekerasan seksual serta kekerasan bukan intensional yang
berdampak pada perendahan, pengancaman dan penghancuran terhadap seseorang. Kekerasan tersebut disebabkan karena peristiwa
kerusuhan Mei 1998, perilaku yang memancing nafsu sehingga terjadinya kekerasan, penolakan, dan karena kesibukan dalam
pekerjaan.
Kata kunci: novel, gambaran, kekerasan, perempuan, sosiologi sastra.

810
KOM
m
Masalah Sosial dalam Kumpulan Cerpen SAIA Karya Djenar Maesa Ayu Tinjauan Sosiologi Sastra.
Kommi Putra Juli Permana. 1210723009. Jurusan Sastra Indonesia. Fakultas Ilmu Budaya. Universitas Andalas. Padang.
2019. Pembimbing I Dra. Armini Arbain, M.Hum. Pembimbing II Dr. Syafril, M.Si.
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menemukan masalah sosial yang terdapat di dalam kumpulan cerpen SAIA karya Djenar Maesa
Ayu. Untuk mendapatkan hasil tersebut digunakanlah teori psikologi sastra dengan mengutamakan teori mimesis, bahwasannya
karya sastra merupakan cerminan yang terjadi di dalam masyarakat. Metode penelitian yang penulis pergunakan adalah analisis
deskriptif kualitatif dengan mendeskripsikan data-data yang sudah diidentifikasi lewat proses pembacaan berulang-ulang. Dalam
analisis deskriptif ini, data yang diperoleh dicatat dan dipilih berdasarkan masalah yang akan dibahas. Analisisnya dilakukan
dengan menganalisis dan mendeskripsikan beberapa unsur struktural dalam novel kemudian dilanjutkan dengan menganalisis
masalah sosial yang terdapat di dalam kumpulan cerpen SAIA karya Djenar Maesa Ayu. Menurut teori mimesis dijelaskan bahwa
karya sastra merupakan cerminan masyarakat, maka dari penjelasan tersebut penulis dapat menyimpulkan kejadian- kejadian
seperti yang dikisahkan di dalam kumpulan cerpen SAIA tersebut dapat diterima sebagai cerminan masyarakat. Alasannya
dikarenakan kasus-kasus sex bebas, narkotika, dendam kesumat antara ibu dan anak, serta perjodohan dapat saja terjadi di dunia
nyata. Menurut penulis hal tersebut logis jika dilihat pada kenyataan hidup saat ini. Dari ke empat cerpen yang dipilih dari
kumpulan cerpen SAIA karya Djenar Maesa Ayu, maka didapatkan masalah sosial yang terdapat adalah sebagai berikut: (1)
kekerasan terhadap anak dan disfungsional keluarga (2) perjodohan dan pemaksaan kehendak orang tua (3) sex bebas dan
penyalahgunaan narkotika (4) pelacuran dan human trafficking.
Kata Kunci : Kumpulan Cerpen, SAIA, Djenar Maesa Ayu, 2017, Masalah Sosial
810
LAS
p
Produksi Sastra Di Komunitas Seni Intro Payakumbuh.
Lastry Monika. 1410721012. Jurusan Sastra Indonesia Fakultas Ilmu Budaya Universitas Andalas. 2019. Pembimbing 1.
Dr. Zurmailis, M.A. dan Pembimbing 2. Dra. Armini Arbain, M.Hum.
ABSTRAK
Komunitas sastra merupakan bagian dari arena sastra yang berhubungan dengan aktivitas kepengarangan dan produksi karya
sastra. Penelitian ini menggunakan teori strukturalisme genetik yang dikemukanan oleh Pierre Felix Bourdieu. Dalam teorinya,
Bourdieu berangkat dari konsep habitus dan arena dalam menentukan ruang posisi pengarang dan analisis karya-karyanya dalam
arena sastra. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa posisi Komunitas Seni Intro di Payakumbuh, dalam arena kekuasaan berada
pada posisi otonom dan dominan menempati prinsip hierarki otonom, sehingga cenderung berlawanan atau tidak tunduk pada
hukum yang berlaku dalam arena kekuasaan. Kemudian, struktur Komunitas Seni Intro sebagai arena produksi terbatas meliputi
posisi yang ditempati antaragen sebagai sastrawan dan sebagai pengasuh calon sastrawan, sedangkan pertukaran modal simbolis
antaragen yang telah mapan dengan agen yang baru bergabung terjadi melalui pengakuan yang diberikan secara timbal balik.
Selain itu, habitus antaraindividu memiliki sisi fleksibel untuk berubah sesuai dengan arena yang ditempati. Kemudian, strategi
Komunitas Seni Intro mempertahankan posisi dalam arena sastra dilakukan berdasarkan strategi komunitas yang meliputi praktik
sastra dan penerapan kekerasan simbolik, sedangkan strategi individu didasarkan pada proses kreatif setiap anggota di berbagai
komunitas seni dan sastra yang menaunginya, serta melalui karya sastra yang dihasilkan.
Kata kunci: arena sastra, komunitas, produksi sastra.

810
LOL
P
PROSES KREATIF PESERTA SEKOLAH MENULIS TAHUN 2018 FORUM LINGKAR PENA (FLP) CABANG
PADANG (ANALISIS STRUKTURAL GENETIK)
Loli Rahmana Putri, Jurusan Sastra Indonesia Fakultas Ilmu Budaya Universitas Andalas, 2019.
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses kreatif peserta Sekolah Menulis (Sekmen) tahun 2018 Forum Lingkar Pena (FLP)
Cabang Padang, yang berbeda latar sosial satu sama lainnya. Penelitian ini menggunakan teori Struktural Genetik yang
dikemukakan oleh Piere Bourdieu. Teori yang berangkat dari konsep arena dan habitus ini berfungsi untuk meneliti suatu
organisasi dan posisinya sebagai arena dengan struktur keberfungsiannya. Struktur dalam suatu arena menghasilkan dan
memepertahankan habitus dengan cara memberikan doksa kepada agen-agennya. Pada penelitian ini, FLP merupakan organisasi
kepenulisan sebagai suatu arena yang digerakkan oleh struktrur kepengurusannya. Orang-orang yang tergabung dalam struktur
kepengurusan adalah agen yang memberikan doksa (ideologi) kepada para peserta Sekmen sebagai calon anggota baru FLP.
Mereka yang berbeda Habitus didoksa untuk menyesuaikan habitus mereka dengan habitus FLP agar mampu menghasilkan karya-
karya islami. Latar sosial dapat dikatakan sebagai bagian dari Habitus Hasil penelitian ini menunjukkan beragam habitus para
peserta Sekmen FLP. Setelah para peserta didoksa melalui kegiatan Sekmen, tidak semua peserta Sekmen mampu menyesuaikan
habitus mereka dengan habitus FLP. Peserta yang tidak mampu menyesuaikan habitus mereka dengan habitus FLP rata-rata
memilki alasan tidak mampu membuat cerita fiksi dan sibuk dengan kegiatan masing- masing sehingga tidak memilki waktu untuk
menulis.
Kata Kunci: Proses Kreatif, Arena, Habitus, Agen, Doksa, Karya Islami
810
RIZ
d
Dinamika Kepribadian Tokoh Utama Novel ALIF Karya Taufiqqurrahman Al-Azizy Tinjauan Psikologi Sastra.
M Rizky Ramadhan.1210722005. Sastra Indonesia. Fakultas Ilmu Budaya. Universitas Andalas.2019. Pembimbing I : Drs.
M. Yusuf, M. Hum. Pembimbing II : Dra. Armini Arbain, M. Hum.
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menemukan dinamika kepribadian tokoh utama ALIF karya Taufiqurrahman Al Azizy. Untuk
mendapatkan hasil tersebut digunakan teori psikologi sastra dengan penerapan teori-teori psikoanalisa Sigmund Freud, Metode
penelitian yang dipergunakan adalah analisis deskriptif kualitatif dengan mendeskripsikan data-data yang sudah diidentifikasi lewat
proses pembacaan berulang-ulang. Dalam analisis deskriptif ini, data yang diperoleh dicatat dan dipilih berdasarkan masalah yang
akan dibahas. Analisisnya dilakukan dengan menganalisis dan mendeskripsikan beberapa unsur struktural dalam novel kemudian
dilanjutkan dengan menganalisis dinamika kepribadian yang dialami oleh tokoh utama. Hasil dari penelitian ini adalah sebagai
berikut (1) Wisnu merupakan seorang pemuda yang kehidupannya sedang terpuruk akibat meninggalnya ibu kandungnya,
peristiwa meninggal ibunya tersebut berkaitan ketika dirinya sedang bermimpi dengan ibunya. Hal yang terjadi saat itu, suasana
dan waktu tergambar sesuai dengan mimpinya. Akhirnya, dirinya sebagai tokoh utama menyesali begitu dalam kenapa dirinya
tidak mampu menolong ibunya saat di dalam mimpi, tepat saat itu juga adiknya Zahra mulai membenci Tuhan, tidak cukup dengan
membenci Tuhan adiknya Zahra menyalahkan Wisnu dan pergi dari kehidupan Wisnu. Wisnu pun tinggal sendirian, adik satu-
satunya telah meninggalkannya. (2) Akibat dari kejadian tersebut, terjadilah dinamika kepribadian, yaitu upaya dari id terhindar
dari bahaya, mengakibatkan memunculkan egodari penyaluran energi psikis id, agar ego tidak bebas mengendalikan kepribadian
Wisnu, munculah superego sebagai bentuk aspek kepribadian yang bertugas mengontrol ego. Berdasarkan berbagai konflik dari
tokoh Wisnu, didapatkan bahwa tokoh-tokoh utama memiliki dinamika kepribadian yang terdiri dari aspek naluri kehidupan, naluri
kematian, sublimasi akibat kecemasan moral, serta mekanisme pertahanan ego. Dinamika kepribadian tersebut disebabkan oleh
faktor sosiologis dan faktor religi.
Kata-kata kunci : Dinamika Kepribadian, Tokoh Utama ALIF, Id, Ego, Superego, Neurosis, Sublimasi, Mimpi, Depresi,
Frustasi.

810
MAD
j
Jati diri tokoh Reana Sabai dalam Novel Senandung Sabai karya Vera Yuana: Tinjauan Psikologi Sastra.
Madila Yunita Chandra. 1410721017. Jurusan Sastra Indonesia Fakultas Ilmu Budaya Universitas Andalas. 2019.
Pembimbing 1. Dr. Zurmailis, M.A. dan Pembimbing 2. Dra. Armini Arbain, M.Hum.
ABSTRAK
Skripsi ini membahas tentang jati diri tokoh Reana Sabai dalam novel Senandung Sabai. Penelitian ini menggunakan pendekatan
psikologi sastra, dengan menekankan psikologi perkembangan tokoh dan menjelaskan tentang fase-fase perkembangan dan
pengalaman yang menyertai seseorang hidup sampai rentang kehidupan. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis dan
menjelaskan terbentuknya jati diri digambarkan melalui relasi antar unsur dalam struktur serta perkembangan Reana Sabai dalam
novel Senandung Sabai. Penelitian ini dilakukan melalui tiga tahap metode, yaitu pengumpulan data, analisis data, dan penyajian
hasil analisis data. Untuk memudahkan menganalisis secara psikologi, peneliti menggunakan analisis unsur intrinsik dengan
membatasi relasi antar unsur dalam struktur yaitu latar, alur, serta tokoh dan penokohan. Ruang lingkup kajian terbatas pada
masalah perkembangan tokoh utama dalam novel Senandung Sabai. Jati diri Reana Sabai terbentuk dengan adanya proses
perkembangan dengan fase-fase dan pengalaman yang menyertainya. Dari proses perkembangan inilah yang membentuk jati diri
Reana Sabai menjadi kuat, tegar, dan optimis. Dengan berbagai problema kehidupan yang dialami karena harus kehilangan sang
ayah, perjalanan cinta, dan persoalan pilihan hidup yang harus Reana pertimbangkan. Hal inilah yang menjadikan Reana Sabai
menjadi perempuan yang bersifat matang. Dengan pemahaman psikologis untuk mencapai terbentuknya jati diri.
Kata kunci: jati diri, psikologi, perkembangan
810
MAR
r
‘Register yang digunakan oleh Mahasiswa Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik Universitas Negeri Padang’.
Marissa Fitri, 2018, Pembimbing I: Dr. Aslinda, M.Hum. Pembimbing II: Sonezza Ladyanna, S.S., M.A. Jurusan Bahasa
dan Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Budaya Universitas Andalas.
ABSTRAK
Tujuan penelitian ini yaitu (1) menjelaskan register yang digunakan oleh mahasiswa jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik,
Universitas Negeri Padang dan (2) menjelaskan penggunaan pendekatan SPEAKING dalam register mahasiswa Juusan Teknik
Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Padang. Dalam penyedian data, digunakan metode simak, dengan teknik dasarnya
teknik sadap. Teknik lanjutanya adalah teknik simak bebas libat cakap (SBLC), dan teknik simak libat cakap (SLC). Selain itu,
juga digunakan teknik rekam, kemudian digunakan teknik catat. Untuk menganalisis data, digunakan metode padan, yaitu metode
padan translasional dan metode padan referensial. Teknik dasar yang digunakan yaitu teknik pilah unsur penentu (PUP), sedangkan
teknik lanjutannya adalah teknik hubung banding membedakan (HBB) dan menyamakan (HBS). Untuk penyajian hasil analisis
data, metode yang digunakan adalah metode informal. Berdasarkan analisis data, ditemukan bahwa mahasiswa Jurusan Teknik
Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Padang menggunakan register dalam percakapannya ketika berdiskusi mengenai
Teknik Elektro. Register- register tersebut yaitu, toleransi, flash, artefak, gain, clock, storing, efesien, umpan balik, beban, suntik,
seri, ground, koboi, jumper, sinus, ball, blow, nyolong, red, brick, boot, patching, blue, master, brown, choke, main, write., relay
dan logika. Adapun register mahasiswa Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik, Universitas Negeri Padang digunakan dengan
pendekatan SPEAKING, yaitu setting, participats, ends, dan act sequence.

810
MIF
k
“Kemampuan Membaca Penderita Disleksia Di SLB Muhammadiyah Pauh 9 Padang Studi Kasus:Nesi Viodini”.
Miftahul Khair, 2018, Jurusan Sastra Indonesia Fakultas Ilmu Budaya Universitas Andalas. Pembimbing I Dr. Gusdi
Sastra, M.Hum. dan Pembimbing II Leni Syafyahya, S.S.,M.Hum.
ABSTRAK
Permasalahan dalam penelitian ini adalah: (1) Bagaimanakah kemampuan membaca penderita disleksia pada NV? dan (2) Apakah
jenis disleksia yang dialami oleh NV? Penelitian ini bertujuan untuk: (1) Menjelaskan kemampuan membaca penderita disleksia
pada NV, dan (2) Mengetahui jenis disleksia yang dialami oleh NV. Ada tiga metode dan teknik penelitian yang digunakan, yaitu
(1) metode dan teknik penyediaan data, (2) metode dan teknik analisis data, dan (3) metode dan teknik penyajian hasil analisis data.
Metode dan teknik yang digunakan dalam penyediaan data adalah metode simak dengan teknik dasarnya adalah teknik sadap.
Teknik lanjutannya adalah teknik simak bebas libat cakap (SBLC), teknik catat, dan teknik rekam. Selain itu, penelitian ini juga
menggunakan metode observasi naturalistik (naturalistic observation) untuk penyediaan data. Metode dan teknik analisis data yang
digunakan ialah metode padan. Metode padan yang digunakan dalam analisis data adalah metode padan referensial dan metode
padan artikulatoris dengan teknik dasarnya yaitu teknik pilah unsur penentu (PUP) dan teknik lanjutannya adalah hubung banding
membedakan (HBB). Metode lain yang digunakan yaitu metode agih. Teknik dasarnya adalah teknik bagi unsur langsung (BUL).
Teknik lanjutannya adalah teknik lesap dan teknik baca markah (BM). Adapun dalam penyajian hasil analisis data digunakan
metode informal. Berdasarkan hasil analisis data, NV mengalami kesulitan dalam membaca. Ada enam kesulitan membaca yang
dialami oleh NV yaitu penambahan (additon), penghilangan (ommision), pembalikkan kiri-kanan (inversion), penggantian
(substitusi) yang dibagi menjadi kesulitan pada taraf bunyi dan suku kata.
Kata Kunci : kemampuan membaca, psikolinguistik, disleksia.

810
MIF
p
“Pergeseran Nilai Budaya Minangkabau dalam Kumpulan Cerpen Kaki Yang Terhormat Karya Gus tf Sakai.
Miftahul Usman. 1210722033. Jurusan Sastra Indonesia. Fakultas Ilmu Budaya. Universitas Andalas, 2019. Pembimbing 1.
Dr. Syafril, M.Si, dan Pembimbing 2. Ronidin , S.S., M.A.
ABSTRAK
Penelitian ini membahas tentang pergeseran nilai budaya Minangkabau dalam kumpulan cerpen Kaki Yang Terhormat dengan
menggunakan tinjauan sosiologi sastra. Permasalahan yang diteliti dalam penelitian ini adalah bentuk pergeseran nilai budaya
Minangkabau yang terdapat dalam kumpulan cerpen Kaki Yang Terhormat. Pada kumpulan cerpen ini, penulis memilih dua buah
cerpen yang mewakili pergeseran nilai budaya Minangkabau, yaitu cerpen “Orang Bunian” dan cerpen “Kaki Yang Terhormat”. Di
dalam penelitian ini ditemukan pergeseran terhadap nilai falsafah dan nilai mitos di Minangkabau. Berdasarkan hasil analisis yang
telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa dalam kumpulan cerpen ini terdapat pergeseran nilai budaya Minangkabau yang
diakibatkan oleh perbenturan antara tradisi dengan modernitas. Hadirnya modernitas di tengah kehidupan masyarakat dapat
merubah tatanan nilai budaya dalam kelompok masyarakat.
Kata Kunci: Budaya Minangkabau, Pergeseran Nilai, Kaki Yang Terhormat.
810
NAD
n
“Nama-nama Kedai Kopi di Kota Padang: Tinjauan Semantik”.
Nadia Septy Utari. 1510721001. Jurusan Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Andalas, 2019. Pembimbing
I: Leni Syafyahya, S.S., M.Hum, Pembimbing II: Dra. Noviatri, M.Hum.
ABSTRAK
Masalah yang dibahas dalam penelitian ini yaitu: 1) Apa saja nama-nama kedai kopi di Kota Padang dan apa latar belakang
penamaan dari nama kedai kopi tersebut? 2) Jenis makna apa saja yang terdapat pada nama-nama kedai kopi yang ada di Kota
Padang? Berdasarkan masalah tersebut, penelitian ini bertujuan untuk 1) Mendeskripsikan nama-nama kedai kopi di Kota Padang
dan latar belakang penamaan dari nama kedai kopi tersebut. 2) Mendeskripsikan jenis makna yang terdapat pada nama-nama kedai
kopi yang ada di Kota Padang. Ada tiga tahapan penelitian yang digunakan dalam kerangka pemecahan masalah penelitian, yaitu
1) tahap penyedian data, 2) tahap analisis data, dan 3) tahap penyajian hasil analisis data. Pada tahap penyediaan data, digunakan
metode simak dan metode cakap. Metode simak dengan teknik dasar teknik sadap dan teknik lanjutan teknik simak libat cakap,
teknik rekam, dan teknik catat. Metode cakap dengan teknik dasar teknik pancing dan teknik lanjutan teknik cakap semuka. Pada
tahap analisis data, digunakan metode padan referensial dan metode padan translational dengan teknik dasar teknik pilah unsur
penentu (PUP) dan teknik lanjutan teknik hubung banding membedakan (HBB). Pada tahap penyajian hasil analisis data,
digunakan metode penyajian informal. Berdasarkan hasil analisis data, beberapa nama kedai kopi di Kota Padang di antaranya:
Cikuad Coffee, El’s Coffee, dan Bacarito Kopi. Adapun latar belakang penamaan kedai kopi di Kota Padang terdiri atas: pembuat;
Mama Oky Coffee, Kedai Kopi Opa Mahmud, El’s Coffee, El-Nino Coffee, dan Ina Coffee, tempat asal; Kota Tua Coffee, bahan;
Kopi Gayo dan Kedai Kopi Ebony, keserupaan; Gubuk Coffee, Dua Pintu Coffee,V Coffee, Kopi Jungkir, Pavilon Coffee, Dapue
Kopi,dan Kedai Kopi Palanta, dan pemendekan; El’s Coffee dan Gade Coffee. Selain nama-nama tersebut terdapat penamaan lain
yang tidak berdasarkan teori yang ada di antaranya: Ruang Sempit Coffee, Lekas Ngopi, dan Pointo Coffee. Makna nama-nama
kedai kopi di Kota Padang terdiri atas empat jenis, yaitu makna leksikal, makna gramatikal, makna kognitif, dan makna referensial.
Beberapa nama kedai kopi tersebut memiliki makna lebih dari satu di antaranya: Dapue Kopi, Gubuk Coffee, dan Kedai Kopi
Ebony.
Kata Kunci: nama kedai kopi, makna, dan bahasa.

810
NAT
i
“Interferensi Bahasa Minangkabau terhadap Bahasa Indonesia di Media Sosial Instagram: Tinjauan Sosiolinguistik”.
Natia Nazla Oktafiani, 2019 Pembimbing I: Dr. Aslinda, M.Hum. pembimbing II: Sonezza Ladyanna, S.S., M.A. Jurusan
Sastra Indonesia Fakultas Ilmu Budaya Universitas Andalas.
ABSTRAK
Tujuan penelitian ini ialah mendeskripsikan bentuk-bentuk interferensi dan menjelaskan pendekatan SPEAKING dalam
penggunaan interferensi dalam video di media sosial instagram Anggarita, Minanglipp, Minang Kocak, dan Fujiora. Metode yang
digunakan dalam penelitian ini menyangkut metode penyediaan data, metode penganalisisan data dan metode penyanjian hasil
analisis data. Metode penyediaan data yang digunakan adalah metode simak dengan teknik sadap. Teknik lanjutannya adalah
teknik simak bebas libat cakap (SBLC) dan teknik catat. Dalam menganalisis data, digunakan dua metode, yaitu metode padan dan
metode agih. Metode padan yang digunakan adalah metode padan referensial dan metode padan translasional. Teknik dasarnya
yaitu teknik Pilah Unsur Penentu (PUP) dan teknik lanjutannya adalah teknik hubung banding membedakan (HBB). Metode agih
digunakan dengan memanfaatkan teknik dasar yakni teknik Bagi Unsur Langsung (BUL). Metode penyajian hasil analisis data
yang digunakan adalah metode formal dan informal. Berdasarkan analisis data, bentuk-bentuk interferensi bahasa Minangkabau
terhadap bahasa Indonesia di media sosial instagram terbagi atas, interferensi dalam bidang fonologi, 1) perubahan fonem vokal,
seperti lepar, lada, kecat, ondas-ondas, ika, lingkuas, belada, gedang, kesadanya dan kocak, 2) penghilangan fonem vokal, seperti
pinukut, kerambir dan ikur, 3) perubahan fonem konsonan, seperti cilap, tercirit, lancirit, menggelas dan cigap-cigap. Interferensi
dalam bidang leksikal, picik dan habis. Interferensi dalam bidang morfologi, terbagi atas 1) afiksasi, seperi awalan /ba-/, awalan
/ta-/ dan akhiran /-nyo/, 2) pemajemukan, seperti bersibanak bersipakak. Interferensi dalam bidang sintaksis, terbagi atas kata
tugas, seperti doh mah dan lah. Penggunaan komponen tutur SPEAKING dalam interferensi pada video di media sosial instagram
Anggarita, Minanglipp, dan Fujiora dengan komponen tutur SPEAKING adalah: (1) participants, (2) ends, (3) act squence, (4)
Instrumentalities dan (5) norm of interaction and interpretation.
Kata Kunci: Interferensi, Bahasa Minangkabau, Bahasa Indonesia
810
NIL
k
Konflik Batin Tokoh Utama Novel Titik Balik Karya Rani Rachmani Moediarta Tinjauan Psikologi Sastra.
Nilda Afril Yansa. 1210721001. Jurusan Sastra Indonesia. Fakultas Ilmu Budaya. Universitas Andalas. 2019. Pembimbing I
: Dra. Armini Arbain, M. Hum. Pembimbing II : Drs. M. Yusuf, M. Hum.
ABSTRAK
Novel Titik Balik bercerita tentang konflik batin tokoh utama Rani. Konflik batin tersebut dilatarbelakangi oleh perceraian kedua
orang tuanya. Konflik ini dimulai ketika ia masih kecil hingga dewasa. Ketika duduk di Sekolah Dasar ia sering dititipkan oleh
ibunya kepada sanak saudara dan kepada Pak Manan. Ketika menjadi anak titipan, Rani menjadi anak yang bebas. Setelah tamat
SMP Rani tinggal bersama ayah kandungnya di Jawa. Selama tinggal disana ia merasa tertekan karena tidak bisa mengikuti
peraturan dirumah ayahnya, sedangkan waktu kecil ia terbiasa hidup bebas tanpa aturan. Hal inilah yang membuat Rani mengalami
konflik batin. Penelitian pada novel Titik Balik menggunakan pendekatan psikologi sastra, dan melakukan analisis intrinsik yaitu
alur, tokoh dan penokohan, latar dan tema. Penelitian ini bertujuan (1) Menjelaskan bentuk konflik batin tokoh utama (2)
Menjelaskankan penyebab terjadinya konflik batin tokoh utama. (3) Menjelaskan akibat yang ditimbulkan dari konflik batin
tersebut. (4) Menjelaskan solusi dari konflik batin tersebut. Penelitian ini dilakukan dengan pengumpulan data, analisis data dan
data disajikan secara deskriptif. adalah metode kualitatif, hasil penelitian ini menunjukkan bahwa konflik batin tokoh utama yaitu
larut dalam kesedihan, mengalami ketakutan, pemberontak. Penyebab terjadinya konflik batin tokoh utama yaitu kurangnya kasih
sayang orang tua, menjadi anak titipan, vonis misfit, faktor lingkungan, konflik dengan ayah, masalah dari diri sendiri. Akibatnya
adalah prustasi, depresi, masuk rumah sakit, timbulnya kecemasan, dan timbulnya halusinasi. Solusi dari konflik batin tersebut
adalah berlibur ke pulau kepa, bercerita kepada Avatar, dan meditasi.
Kata Kunci : Tokoh Utama Rani, Konflik Batin, Mimpi, Id, Ego, Superego.

810
NIT
a
“Abreviasi pada Judul Proposal Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) Unand 2017”.
Nite. 2019. Jurusan Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Andalas, Padang. Pembimbing I: Dra. Noviatri,
M.Hum., dan Pembimbing II: Dra. Efri Yades, M.Hum.
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan jenis-jenis abreviasi yang digunakan pada judul proposal PKM Unand 2017 dan
menjelaskan proses-proses pembentukan abreviasi tersebut. Ada tiga tahap metode dan teknik penelitian yang digunakan dalam
penelitian, yaitu (1) tahap penyediaan data, (2) tahap analisis data, dan (3) tahap penyajian hasil analisis data. Pada tahap
penyediaan data digunakan metode simak dengan teknik dasarnya teknik sadap dan teknik lanjutannya ialah teknik Simak Bebas
Libat Cakap (SBLC). Pada tahap analisis data, metode yang digunakan ialah metode padan referensial dengan teknik dasar yang
dipakai ialah teknik pilah unsur penentu (PUP), teknik lanjutannya ialah teknik hubung banding membedakan (HBB). Sementara
itu, pada tahap penyajian hasil analisis data digunakan metode informal. Setelah dilakukan pembahasan terhadap abreviasi ada lima
jenis abreviasi yang digunakan pada judul proposal PKM Unand 2017, yaitu (1) singkatan, (2) akronim, (3) penggalan, (4)
lambang huruf, dan (5) penggabungan atas kependekan. Berdasarkan proses pembentukannya, singkatan terbentuk melalui tiga
proses pembentukan.
Kata Kunci: abreviasi, bentuk, proses, proposal PKM Unand.

810
NUR
e
“Ekranisasi Novel Pesantren Impian Karya Asma Nadia ke Film” 2018.
Nur Khodijah. 1310721003. Pembingan Drs. M. Yusuf, M.Hum. selaku pembimbing I, dan Dra. Armini Arbain, M.Hum.
selaku pembimbing II di Jurusan Sastra Indonesia Fakultas Ilmu Budaya Universitas Andalas.
ABSTRAK
Penelitian ini membahas proses novel Pesantren Impan karya Asma Nadia ke film “Pesantren Impian” yang disutradarai oleh Ifa
Isfansyah dengan menggunakan pendekatan ekranisasi. Terdapat beberapa perubahan dan perbedaan antara novel dan film
Pesantren Impian. Disebabkan perubahan dan perbedaan tersebut banyak penonton yang kecewa dan memberikan penilaian buruk
terhadap filmnya. Perbedaan tersebut terlihat pada tokoh, alur, dan latar. Penelitian dikaji menggunakan ekranisasi. Proses
ekranisasi akan mengakibatkan adanya pengurangan, penambahan, dan perubahan. Hal ini terjadi karena novel dan film
menggunakan media yang berbeda dalam menyampaikan cerita. Novel menggunakan kata-kata sebagai medianya, sedangkan film
menggunkan media audio dan visual. Metode yang digunakan dalam penelitin ini yaitu metode kualitatif dan disajikan secara
deskriptif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ekranisasi yang terjadi pada aspek tokoh, alur, dan latar yaitu adanya penciutan,
penambahan, dan perubahan bervariasi. Penciutan yang dilakukan dalam visualisasi ke bentuk film dikarenakan penghilangan
tokoh, cerita, dan latar diambil pada bagian yang tidak berkaitan dengan film. Penambahan tokoh, cerita, dan latar dalam film
bermaksud untuk membuat film lebih menarik dengan adanya tokoh dan cerita tambahan yang dimunculkan dalam film.
Kata Kunci: Pesantren Impian, Novel, Film, Ekranisasi
810
NUR
p
“Prinsip Kerja Sama dan Prinsip Kesopanan dalam Program Acara Talkshow Brownis”.
Nurul Ganda Putri. 2019, Jurusan Sastra Indonesia Fakultas Ilmu Budaya Universitas Andalas. Pembimbing I, Dra. Sri
Wahyuni, M.Ed. Pembimbing II, Dra. Efri Yades, M.Hum.
ABSTRAK
Masalah yang dibahas pada penelitian ini adalah apa sajakah maksim-maksim pada prinsip kerja sama yang dilanggar dan yang
dipenuhi dalam program acara talkshow Brownis dan apa sajakah maksim-maksim pada prinsip kesopanan yang dilanggar dan
yang dipenuhi dalam program acara talkshow Brownis? Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan maksim-maksim pada prinsip
kerja sama yang dilanggar dan yang dipenuhi dalam program acara talkshow Brownis dan menjelaskan maksim- maksim pada
prinsip kesopanan yang dilanggar dan yang dipenuhi dalam program acara talkshow Brownis. Metode dalam penelitian ini dibagi
menjadi tiga tahap, yaitu tahap penyediaan data, tahap analisis data, dan tahap penyajian hasil analisis data. Pada tahap penyediaan
data, digunakan metode simak dengan teknik dasarnya yaitu teknik sadap dan teknik lanjutannya, yaitu teknik Simak Bebas Libat
Cakap (SBLC). Pada tahap analisis data, digunakan metode padan. Metode padan yang digunakan adalah metode padan
prgamatis.Teknik dasar yang digunakan adalah teknik pilah unsur penentu (PUP) dan teknik lanjutan yang digunakan teknik
Hubung Banding Membedakan (HBB). Pada tahap penyajian hasil analisis data, digunakan metode informal. Berdasarkan analisis
yang telah dilakukan terhadap tuturan dalam program acara talkshow Brownis, ditemukan tuturan yang melanggar prinsip kerja
sama yang mencakup empat maksim, yaitu maksim kuantitas, maksim kualitas, maksim relevansi, dan maksim cara. Sama seperti
yang melanggar, tuturan yang memenuhi prinsip kerja sama dalam program acara talkshow Brownis mencakup empat maksim,
yaitu maksim kuantitas, maksim kualitas, maksim relevansi, dan maksim cara. Selain itu, ditemukan tuturan yang melanggar
prinsip kesopanan yang mencakup enam maksim, yaitu maksim kearifan, maksim kedermawanan, maksim pujian, maksim
kerendahan hati, maksim kesepakatan, dan maksim kesimpatian. Sama seperti yang melanggar, tuturan yang memenuhi prinsip
kesopanan dalam program acara talkshow Brownis juga ditemukan enam maksim, yaitu maksim kearifan, maksim kedermawanan,
maksim pujian, maksim kerendahan hati, maksim kesepakatan, dan maksim kesimpatian.
Kata Kunci: maksim, prinsip kerja sama, prinsip kesopanan.

810
NUR
n
Nama-Nama Makanan Tradisional Minangkabau di Nagari Gurun, Kecamatan Sungai Tarab, Kabupaten Tanah Datar:
Kajian Antropolinguistik.
Nurul Qalby Auliyanita, 1510722049. Jurusan Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Andalas, 2019.
Pembimbing: 1. Prof. Dr. Nadra, M.S. dan 2. Dr. Fajri Usman, M.Hum.
ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah untuk: (1) mendeskripsikan nama-nama makanan tradisional Minangkabau di Nagari Gurun,
Kecamatan Sungai Tarab, Kabupaten Tanah Datar berdasarkan bentuknya; (2) menjelaskan makna nama, fungsi bahasa, dan nilai
budaya pada nama-nama makanan tradisional Minangkabau di Nagari Gurun, Kecamatan Sungai Tarab, Kabupaten Tanah Datar.
Pada proses penyediaan data, metode yang digunakan adalah metode simak dan metode cakap. Pada metode simak, teknik dasar
yang digunakan adalah teknik sadap dan teknik lanjutan yang digunakan adalah teknik simak libat cakap, simak bebas libat cakap,
teknik rekam, dan teknik catat. Pada metode cakap, teknik dasar yang digunakan adalah teknik pancing dan teknik lanjutan yang
digunakan adalah teknik cakap semuka, teknik rekam, dan teknik catat. Pada proses analisis data digunakan metode padan
referensial dan metode padan translasional. Teknik dasar yang digunakan adalah teknik pilah unsur penentu dan teknik lanjutan
yang digunakan adalah teknik hubung banding membedakan. Selanjutnya, pada penyajian hasil analisis data,metode yang
digunakan adalah metode penyajian informal. Berdasarkan hasil analisis data yang dilakukan, terdapat: (1) nama-nama makanan
tradisional Minangkabau di Nagari Gurun berupa bentuk, yaitu dasar kata yang terdiri atas satu kata, dua kata, tiga kata, dan empat
kata; (2) makna pada nama- nama makanan tradisional Minangkabau di Nagari Gurun adalah makna konseptual dan makna
refleksi. Fungsi bahasa yang terdapat pada nama-nama makanan tradisional Minangkabau di Nagari Gurun adalah fungsi
interpersonal, fungsi sosiologis, dan fungsi ideasional. Nilai budaya yang terdapat pada nama-nama makanan tradisional
Minangkabau di Nagari Gurun adalah nilai ekonomi, nilai kemasyarakatan atau solidaritas, nilai teori, nilai agama, dan nilai seni.
Kata kunci: nama, makanan tradisional, Minangkabau, dan antropolinguistik
810
QOR
h
“Hiperealitas Tanda dalam Ramalan Kartu Remi di Kota Padang (Kajian Hipersemiotika)”.
Qori Sri Mulyani, 1510722050. Jurusan Sastra Indonesia Jurusan Sastra Indonesia Fakultas Ilmu Budaya Universitas
Andalas, 2019. Pembimbing 1: M. Yunis, S.S., M.Hum. dan Pembimbing 2. Dr. Fajri Usman, M.Hum.
ABSTRAK
Masalah yang dibahas dalam penelitian ini ada dua, yaitu apa saja makna hiperealitas tanda yang terdapat dalam ramalan kartu
remi di Kota Padang? Apa saja tipologi hiperealitas tanda yang terdapat dalam ramalan kartu remi di Kota Padang? Berdasarkan
masalah, tujuan penelitian ini yaitu mendeskripsikan apa saja makna hiperealitas tanda yang terdapat dalam ramalan kartu remi di
Kota Padang, selanjutnya mendeskripsikan apa saja tipologi hiperealitas tanda yang terdapat dalam ramalan kartu remi di Kota
Padang yang ditemukan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu: metode kualitatif- interpretatif. Untuk penyediaan
data digunakan teknik observasi, teknik wawancara dan teknik catat. Untuk menganalisis data penulis menggunakan teknik analisis
teks secara individual. Untuk menyajikan hasil analisis data menggunakan kata- kata biasa yang di rangkum dalam bentuk laporan
skripsi. Berdasarkan analisis data yang dilakukan, ditemukan empat puluh enam makna hiperealitas tanda yang terdapat pada
ramalan kartu remi di Kota Padang. Tipologi hiperealitas tanda menurut Piliang memiliki enam jenis, dari enam jenis tipologi
tersebut terdapat empat penggunaan tipologi pada ramalan kartu remi di Kota Padang yaitu tanda sebenarnya, tanda dusta, tanda
palsu, dan tanda ekstrim. Tanda sebenarnya pada ramalan ditemukan satu data, Tanda palsu ditemukan dua belas data. Tanda dusta
ditemukan tiga puluh lima data. Tanda ekstrim ditemukan satu data.
Kata kunci: kartu remi, hiperealitas tanda, hipersemiotika, dan makna

810
RIK
v
“Variasi Leksikal Bahasa Mandailing di Kecamatan Ulu Barumun, Kabupaten Padang Lawas, Provinsi Sumatra Utara”.
Rika Erliani Harahap. 1510721026, Jurusan Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Andalas, 2018.
Pembimbing: 1. Prof. Dr. Nadra, M.S. dan 2. Ria Febrina, S.S., M.Hum.
ABSTRAK
Secara umum, penelitian ini bertujuan untuk pemertahanan dan penginventarisasian bahasa Mandailing, sedangkan secara khusus
bertujuan untuk: 1) mendeskripsikan variasi leksikal yang terdapat dalam bahasa Mandailing di Kecamatan Ulu Barumun,
Kabupaten Padang Lawas; 2) memetakan variasi leksikal bahasa Mandailing di Kecamatan Ulu Barumun, Kabupaten Padang
Lawas; 3) menghitung tingkat persentase perbedaan variasi leksikal bahasa Mandailing di Kecamatan Ulu Barumun, Kabupaten
Padang Lawas. Penelitian ini dilakukan melalui tiga tahap, yaitu tahap pengumpulan data, tahap analisis data, dan tahap penyajian
hasil analisis data. Pada tahap pengumpulan data digunakan dua metode, yaitu metode simak dan metode cakap. Metode simak
dilakukan dengan teknik dasar sadap dan teknik lanjutan, yaitu teknik simak bebas libat cakap dan teknik simak libat cakap.
Sementara itu, metode cakap dilakukan dengan teknik dasar, yaitu teknik pancing dan teknik lanjutan, yaitu teknik cakap semuka,
teknik catat, dan teknik rekam. Pada tahap analisis data digunakan metode padan referensial dan metode padan translasional yang
dilakukan dengan teknik dasar, yaitu pilah unsur penentu (PUP) dan teknik lanjutan, yaitu teknik hubung banding membedakan
(HBB). Selanjutnya, pada tahap penyajian hasil analisis data digunakan metode formal dan metode informal. Berdasarkan analisis
data yang dilakukan, ditemukan 350 beda leksikal dari 674 daftar pertanyaan yang diajukan. Semua data yang memiliki variasi
leksikal dipetakan dalam bentuk peta lambang. Tingkat persentase variasi kebahasaan antartitik pengamatan, termasuk dalam
kategori perbedaan subdialek karena persentase yang ditemukan berkisar antara 31%—50%. Jika dikaji berdasarkan letak geografis
di masing-masing TP tidak mendukung untuk saling berkomunikasi, akan tetapi dua kali dalam seminggu, masyarakat mengadakan
pasar, yaitu di Desa Siraisan setiap hari Minggu dan di Desa Paringgonan setiap hari Jumat. Hal tersebut yang memicu terjadinya
komunikasi antar TP sehingga menyebabkan bahasa Mandailing pada penelitian ini, hanya berkategori perbedaan subdialek.
Subdialek tersebut, yaitu subdialek Aek Haruaya (TP 1), subdialek Siraisan (TP 2), subdialek Sibual-buali (TP 3), Subdialek
Paringgonan (TP 4), dan subdialek Pintu Padang (TP5).
Kata Kunci: dialektologi, variasi, leksikal, bahasa Mandailing
810
RAF
j
“Jargon yang Digunakan Komentator Bola pada Liga I Indonesia Tahun 2018: Tinjauan Sosiolinguistik”.
Rafikah Hawari Muhamad, 2018, Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Ilmu Budaya Universitas Andalas
Padang. Pembimbing I: Dr. Aslinda, M.Hum. Pembimbing II: Sonezza Ladyanna, S.S., M.A.
ABSTRAK
Masalah yang dibahas dalam penelitian ini adalah jargon apa saja yang digunakan komentator bola pada liga 1 Indonesia tahun
2018 dan faktor situasional apa saja yang melatarbelakangi penggunaan jargon oleh komentator bola pada Liga 1 Indonesia tahun
2018. Adapun tujuan dari penelitian ini untuk menjelaskan jargon yang digunakan komentator bola pada liga 1 Indonesia tahun
2018 dan menjelaskan faktor situasional yang mempengaruhi penggunaan jargon oleh komentator bola pada Liga 1 Indonesia
tahun 2018. Penelitian ini terdiri dari tiga metode dan teknik, yaitu metode dan teknik penyediaan data, metode dan tekik analisis
data, dan metode dan teknik penyajian hasil analisis data. Pada metode dan teknik penyediaan data, digunakan metode simak
dengan teknik dasar adalah teknik sadap dan teknik lanjutan yang digunakan adalah teknik Simak Bebas Libat Cakap (SBLC),
teknik rekam, dan teknik catat. Pada metode dan teknik analisis data, digunakan metode padan translasional dan metode padan
referensial. Teknik dasar yang digunakan adalah teknik Pilah Unsur Penentu (PUP) dan teknik lanjutannya adalah teknik Hubung
Banding Menyamakan (HBS) dan Hubung Banding Membedakan (HBB). Pada metode dan teknik penyajian hasil analisis, data
digunakan metode informal. Berdasarkan hasil analisis data, jargon yang digunakan oleh komentator bola pada Liga I Indonesia
tahun 2018 adalah panenka, bola kaget, gelandang, motor serangan, ruang tembak, jebret, dipeluk mesra, umpan membelah lautan,
duel udara, umpan-umpan matang, tandem, jantung pertahanan, playmaker, melebar, sepeda kebalik, gol tangan tuhan, palang
pintu, handball, deadlock, teckel, foul, intercept, tendangan penjuru, truepass, pressing, tembakan burung, pedalada, pagar hidup,
dan bek. Faktor situasional yang mempengaruhi penggunaan jargon pada Liga 1 Indonesia tahun 2018 yaitu : (1) Bahasa jargon
yang digunakan adalah bahasa Indonesia, bahasa Inggris, bahasa Jawa (dialek Tegal). (2) Situasi pembicaraan pada pertandingan
bola Liga I 2018 yang sedang berlangsung, komentator menggunakan jargon yang sesuai dengan konteks tuturan pembicaraan.
Komentator tidak menggunakan kosa kata yang tidak ada hubungannya dengan konteks tuturan pembicaraan. (3) Waktu dan
Tempat. (4) Pokok Pembicaraan oleh komentator bola seputar pertandingan bola Liga 1 Indonesia tahun 2018.
Kata kunci: jargon, komentator bola, liga 1 Indonesia tahun 2018

810
RAH
p
Perbedaan Praktik Pelaksanaan Ibadah dalam Novel Kambing & Hujan Karya Mahfud Ikhwan.
Rahma Febria Ulfa. 1210722009. Jurusan Sastra Indonesia. Fakultas Ilmu Budaya. Universitas Andalas. 2019.
Pembimbing I: Drs. M. Yusuf, M. Hum. Pembimbing II: Dr. Syafril, M.Si.
ABSTRAK
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh ketertarikan penulis terhadap novel Kambing & Hujan karya Mahfud Ikhwan yang mengangkat
persoalan perbedaan praktik pelaksanaan ibadah dalam organisasi keagamaan Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah.
Permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini adalah bagaimana bentuk perbedaan praktik pelaksanaan ibadah, apa konflik yang
ditimbulkan serta dampak bagi masyarakat Centong dalam novel Kambing & Hujan karya Mahfud Ikhwan. Penelitian ini bertujuan
untuk menguraikan bentuk perbedaan praktik pelaksanaan ibadah dan menjelaskan konflik yang terjadi serta dampak perbedaan
praktik pelaksanaan ibadah dalam novel Kambing & Hujan Karya Mahfud Ikhwan. Penelitian ini dilakukan denganmenggunakan
tinjauan Sosiologi Sastra. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif yang dikemukakan oleh Nyoman Kutha Ratna. Metode ini
akan menghasilkan data berupa kata-kata dalam bentuk kutipan-kutipan. Teknik penelitian yang digunakan adalah teknik
pengumpulan data, menganalisis data, menyajikan data, dan penarikan kesimpulan. Analisis dilakukan dengan pembahasan
terhadap unsur intrinsik yang mencakup tokoh dan penokohan, latar, alur, dan tema. Setelah melakukan penelitian, dapat
disimpulkan bahwa konflik berawal ketika tokoh yang bernama Cak Ali, Gus Dul dan Lik Manan dituduh menghasut para pemuda
untuk tidak datang pada hajatan desa. Mereka dianggap mengganggu ketentraman karena telah menolak terlibat dalam membantu
penyelenggaraan tayuban di kuburan, sehingga mereka dibawa ke kecamatan oleh polisi. Selain itu, orang-orang mulai menemukan
keanehan yang dilakukan oleh Cak Ali. Cak Ali diketahui tidak membaca ushalli ketika hendak shalat, shalatnya tidak pakai niat
yang diucapkan serta mereka jarang membaca doa qunut saat shalat subuh seperti yang biasa dilakukan oleh jamaah masjid
Selatan. Jamaah masjid Utara juga memiliki pendapat bahwa kebiasaan orang Centong yang mengumandangkan dua kali adzan,
khotbah pakai bahasa Arab yang hanya dihafal, dan khatibnya memegang tongkat seperti raja merupakan suatu kesalahan. Hal
inilah yang menjadi awal terjadinya konflik antara kaum tetua dan perangkat desa dengan kelompok mengaji Cak Ali. Sehingga
pada akhirnya kelompok pengajian Cak Ali memutuskan untuk membangun masjid atau mushallah sendiri. Akhirnya di Centong
terbagi menjadi dua jamaah, yaitu jamaah Masjid Selatan (Nahdlatul Ulama) dan jamaah Masjid Utara (Muhammadiyah).
Kata Kunci : Novel Kambing & Hujan, Sosiologi Sastra, Perbedaan Praktik Pelaksanaan Ibadah, NU & Muhammadiyah
810
RAM
k
KONFLIK BATIN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL HATINYA TERTINGGAL DI GAZA KARYA SASTRI BAKRY
(TINJAUAN PSIKOLOGI SASTRA). Pembimbing I Ronidin, SS, MA. Pembimbing II Dr. Zurmailis, MA.
Rama Mulia Putra. Jurusan Sastra Indonesia Fakultas Ilmu Budaya Universitas Andalas, 2019.
ABSTRAK
Masalah pada penelitian ini mengenai apa konflik batin yang dialami tokoh utama, penyebab konflik batin dan analisis konflik
batin tokoh utama dalam novel Hatinya Tertinggal di Gaza Karya Sastri Bakry. Penelitian ini bertujuan untuk menunjukkan dan
menganalisis konflik batin tokoh utama dalam novel Hatinya Tertinggal di Gaza. Penelitian ini menggunakan pendekatan psikologi
sastra untuk menganalisis konflik batin. Dalam penerapan metode digunakan ialah metode langsung dan tidak langsung yang
dikemukakan oleh Minderop. Metode langsung ini memiliki teknik menganalisis melalui telaah nama tokoh dan telaah melalui
penampilan tokoh. Metode tersebut digunakan untuk menganalisis kepribadian tokoh, sedangkan untuk menganalisis konflik batin
yang dialami tokoh digunakan metode tidak langsung dengan teknik sebagai berikut, telaah melalui dialog, telaah situasi
percakapan, telaah kualitas mental tokoh, telaah nada dan penekanan suara tokoh, dan telaah melalui tindakan tokoh. Penerapan
metode tersebut menghasilkan penelitian yang menunjukkan bahwa tokoh Nadhifah mengalami konflik batin yang menyebabkan ia
menderita depresi, mengalami kebingungan, tekanan batin dan mengalami mimpi yang mendekati kenyataan (closer to realize),
dan penyelesaian konflik batin Nadhifah.
Kata Kunci: Konflik batin, psikologi sastra, kepribadian

810
REH
p
PERMASALAHAN SOSIAL BUDAYA ORANG MINANGKABAU DALAM NOVEL IMAM KARYA WISRAN HADI
(TINJAUAN SOSIOLOGI SASTRA).
Rehana Dzulaicha Jhon. Pembimbing I Dr. Syafril, M.Si. Pembimbing II Ronidin, SS, M.A. Jurusan Sastra Indonesia
Fakultas Ilmu Budaya Universitas Andalas, 2019.
ABSTRAK
Skripsi ini membahas tentang masalah sosial budaya orang Minangkabau dalam novel Imam karya Wisran Hadi dengan tinjauan
sosiologi sastra. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan masalah sosial budaya orang Minangkabau dalam novel
Imam. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh fenomena yang terjadi di dalam masyarakat Minangkabau yang bersifat negatif dan tidak
sesuai dengan norma-norma adat. Dalam penelitian novel Imam karya Wisran Hadi digunakan tinjauan sosiologi sastra. Teori yang
digunakan adalah teori yang dikemukakan oleh Alan Swingewood tentang karya sastra merupakan aspek dokumenter yang
memberi perhatian pada cermin zaman. Metode yang digunakan adalah metode kualitatif. Teknik yang digunakan adalah teknik
pengumpulan data dengan studi teks yang dibaca dan dipahami, menganalisis data, dan penyajian hasil analisis data dalam bentuk
tulisan ilmiah. Berdasarkan analisis yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa novel Imam terdapat masalah sosial budaya
sebagai berikut; 1) Penjualan tanah pusaka kaum yang seharusnya hanya boleh di gadai, 2) Pertentangan cara beribadah ulama tua
dan ulama muda, 3) Kebiasaan mencemooh masyarakat di Padang, 4) Kepercayaan terhadap misktik berupa penyakit kiriman dan
jin, 5) Perebutan harta warisan antara anak dan kemenakan.
Kata kunci: Novel Imam, Wisran Hadi, Sosial Budaya, Minangkabau

810
RIM
k
“Kesantunan Berbahasa Fahri Hamzah pada “Ngopi Bareng Fahri” dalam Chanel youtube Fahri Hamzah Official:
Tinjauan Pragmatik”.
Rima Kurniati, 1510722044. Jurusan Sastra Indonesia Fakultas Ilmu Budaya Universitas Andalas. Pembimbing I, Dr.
Aslinda, M.Hum, Pembimbing II, Alex Darmawan, S.S., M.A.
ABSTRAK
Tujuan penelitian ini ialah (1) mendeskripsikan prinsip kesantunan berbahasa yang dipatuhi FH pada NBF, (2) mendeskripsikan
prinsip kesantunan berbahasa yang dilanggar FH pada NBF, (3) mendeskripsikan faktor yang menyebabkan ketidaksantunan
berbahasa FH pada NBF. Ada tiga tahapan penelitian yang digunakan pada skripsi ini, yaitu tahap penyediaan data, tahap analisis
data, dan tahap penyajian hasil analisis data. Pada tahap penyediaan data digunakan metode simak, dengan teknik dasarnya ialah
teknik sadap dan teknik lanjutan ialah teknik Simak Bebas Libat Cakap (SBLC), dan teknik catat. Pada tahap analisis data
digunakan metode padan. Metode padan yang digunakan adalah metode padan referensial dan metode padan pragmatis. Teknik
dasarnya ialah teknik Pilah Unsur Penentu (PUP), teknik lanjutnya ialah teknik Hubung Banding Membedakan (HBB). Pada tahap
penyajian hasil analisis data digunakan metode informal. Berdasarkan analisis data, bahasa FH pada NBF cenderung tidak santun.
Hal itu berdasarkan lebih banyak jumlah tuturan FH yang melanggar prinsip kesantunan daripada mematuhi prinsip kesantunan.
Adapun prinsip kesantunan yang dipatuhi yaitu, maksim kearifan, maksim kedermawanan, maksim pujian, maksim kerendahan
hati, maksim kesepakatan dan maksim simpati. Prinsip kesantunan yang dilanggar yaitu, maksim kearifan, maksim kedermawanan,
maksim pujian, maksim kerendahan hati, maksim kesepakatan dan maksim simpati.
Kata kunci: prinsip kesantunan, faktor penyebab ketidaksantunan, Fahri Hamzah
810
RIS
k
“Kesantunan Berbahasa Sopir Angkot Trayek Pasar Raya-Teluk Bayur Di Kota Padang”.
Rischa Dwi Pratiwi, No. Bp 1510722032, Jurusan Sastra Indonesia Fakultas Ilmu Budaya Universitas Andalas.
Pembimbing I, Dr. Aslinda, M. Hum, pembimbing II, Alex Darmawan, S.S., M.A.
ABSTRAK
Masalah yang dibahas dalam penelitian ini adalah apa saja prinsip kesantunan yang dipatuhi dan yang dilanggar serta apa saja
pemarkah kesantunan dan ketaksantunan yang digunakan oleh sopir angkot trayek Pasar Raya—Teluk Bayur di Kota Padang?
Penelitian ini bertujuan untuk menguraikan prinsip kesantunan yang dipatuhi dan yang dilanggar dalam tuturan oleh sopir angkot
trayek Pasar Raya— Teluk Bayur di Kota Padang serta mengidentifikasi pemarkah kesantunan dan ketaksantunan yang digunakan
oleh sopir angkot trayek Pasar Raya-Teluk Bayur di Kota Padang. Metode dalam penelitian ini dibagi menjadi tiga tahap, yaitu
tahap penyediaan data, tahap penganalisisan data, dan tahap penyajian hasil analisis data. Pada tahap penyediaan data, metode yang
digunakan adalah metode simak. Teknik dasar yang digunakan yaitu teknik sadap, sedangkan teknik lanjutan yang digunakan yaitu
metode Simak Bebas Libat Cakap (SBLC) dan metode catat. Pada tahap analisis data, metode yang digunakan adalah metode
padan. Metode padan yang digunakan yaitu metode padan translasional, metode padan referensial, dan metode padan pragmatis.
Teknik dasar yang digunakan adalah Teknik Pilah Unsur Penentu (PUP), sedangkan teknik lanjutan yang digunakan adalah teknik
hubung banding membedakan (HBB). Teknik lainnya yang digunakan ialah teknik baca markah. Selanjutnya, pada tahap penyajian
hasil analisis data digunakan metode informal. Berdasarkan analisis yang telah dilakukan, dalam tuturan sopir angkot trayek Pasar
Raya—Teluk Bayur ditemukan tuturan yang melanggar prinsip-prinsip kesantunan sebanyak 27 tuturan dan mematuhi sebanyak 13
tuturan yang mencakup enam maksim, yaitu maksim kebijaksanaan, maksim kedermawanan, maksim pujian, maksim kerendahan
hati, maksim kesepakatan, dan maksim kesimpatisan. Tuturan yang paling banyak dilanggar sebanyak 7 tuturan, terdapat pada
maksim kedermawanan dan tuturan yang paling banyak dipatuhi sebanyak 3 tuturan, terdapat pada maksim kesepakatan.
Selanjutnya, pemarkah kesantunan yang digunakan oleh sopir angkot berupa unsur segmental yang digunakan ialah kata sapaan
Uni “Kakak”, Pak “Bapak, dan Buk “Ibu”, pemarkah toloang, dan partikel dih, ondeh. Pemarkah suprasegmental yang digunakan
oleh sopir angkot ialah intonasi yang rendah. Pemarkah ketaksantunan yang digunakan oleh sopir angkot berupa unsur segmental
yang digunakan ialah partikel ndeh, lah, kata sapaan Kau “Kamu”, Oi, kata makian pantek, tambonsu, anjiang, baruak, babi, cirik,
godok, penggunaan hedges kalau indak “kalau tidak”. Pemarkah suprasegmental yang digunakan ialah intonasi naik dan datar,
ekspresi wajah, dan bahasa tubuh.
Kata Kunci: Kesantunan, bahasa, sopir angkot.

810
SAB
n
“Nama-Nama Gala Sumando di Kecamatan Guguak Panjang Kota Bukittinggi: Tinjauan Antropolinguistik”.
Sabrina Arianita Chairunisya, 1510722005. Jurusan Sastra Indonesia Fakultas Ilmu Budaya Universitas Andalas, 2019.
Pembimbing I: Leni Syafyahya, S.S., M.Hum. Pembimbing II: Dr. Fajri Usman, M.Hum.
ABSTRAK
Masalah dalam penelitian ini yaitu: 1) Apa sajakah nama-nama gala sumando dan bentuknya yang terdapat di Kecamatan Guguak
Panjang Kota Bukittinggi? 2) Makna apa yang terdapat dalam nama-nama gala sumando di Kecamatan Guguak Panjang Kota
Bukittinggi? Adapun tujuan dari penelitian ini yaitu: 1) Mendeskripsikan nama-nama gala sumando dan bentuknya yang terdapat
di Kecamatan Guguak Panjang Kota Bukittinggi. 2) Menjelaskan makna yang terdapat dalam nama gala sumando di Kecamatan
Guguak Panjang Kota Bukittinggi. Metode dan teknik yang digunakan dalam melakukan penelitian ini, yaitu metode dan teknik
penyediaan data, metode dan teknik analisis data, dan metode dan teknik penyajian hasil analisis data. Pada tahap penyediaan data
digunakan metode simak dan metode cakap. Teknik dasar yang digunakan dalam metode simak yaitu metode sadap dan teknik
lanjutannya yaitu simak libat cakap (SLC), teknik catat, dan teknik rekam. Pada tahap analisis data digunakan metode padan
translasional dan padan referensial dengan teknik dasar menggunakan teknik pilah unsur penentu (PUP) dan teknik lanjutan
menggunakan teknik hubung banding membedakan (HBB) serta teknik hubung banding menyamakan (HBS). Pada tahap penyajian
hasil analisis data digunakan metode penyajian informal. Berdasarkan hasil analisis data, nama-nama gala sumando di Kecamatan
Guguak Panjang Kota Bukittinggi, beberapa di antaranya: Sutan Sati, Sutan Batuah, Sutan Marajo, Endah Kayo, Sutan Bagindo,
Sutan Nagari, Sutan Majo Lelo, Sutan Sinaro, Sutan Koto, Sutan Rajo Ameh, Sutan Malano, Sutan Sampono, Sutan Mangkudun,
Sutan Baringin, dan Sutan Menan. Nama-nama gala tersebut terbentuk dari kata dasar/ monomorfemis yang terdiri dari satu kata,
dua kata, dan tiga kata. Adapun makna nama yang terdapat pada nama gala sumando yaitu makna simbolik, makna intensional dan
makna interpretatif.
Kata kunci : nama, gala, sumando, Bukittinggi, dan makna nama.
810
SAN
a
“Abreviasi yang Digunakan dalam Majalah Berita Mingguan Tempo”.
Sandra Gusnila Sari, 1510721032. Jurusan Sastra Indonesia. Fakultas Ilmu Budaya Universitas Andalas, 2019.
Pembimbing I: Dra. Noviatri, M.Hum dan Pembimbing II: Alex Darmawan, S.S., M.A.
ABSTRAK
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh banyaknya penggunaan abreviasi dalam majalah berita mingguan Tempo dengan bentuk dan
proses pembentukan yang beragam. Oleh sebab itu, tujuan penelitian ini ialah menjelaskan bentuk- bentuk abreviasi yang
digunakan dalam majalah berita mingguan Tempo dan menjelaskan proses pembentukan masing-masing abreviasi tersebut. Ada
tiga tahapan penelitian yang digunakan dalam kerangka pemecahan masalah penelitian, yaitu 1) tahap penyediaan data, 2) tahap
analisis data, dan 3) tahap penyajian hasil analisis data. Pada tahap penyediaan data digunakan metode simak dengan teknik dasar
teknik sadap dan teknik lanjutan teknik simak bebas libat cakap (SBLC) dan teknik catat. Pada tahap analisis data digunakan
metode padan referensial dengan teknik dasar teknik pilah unsur penentu (PUP) dan teknik lanjutan teknik hubung banding
membedakan (HBB). Selain metode padan, juga digunakan metode agih. Teknik dasar yang digunakan ialah teknik bagi unsur
langsung (BUL) dan teknik lanjutannya ialah teknik lesap. Pada tahap penyajian hasil analisis data digunakan metode penyajian
informal. Berdasarkan hasil analisis data, ada 5 (lima) bentuk abreviasi yang digunakan dalam majalah berita minguan Tempo,
yaitu: 1) singkatan, 2) akronim, 3) penggalan, 4) lambang huruf, dan 5) penggabungan atas kependekan. Berdasarkan proses
pembentukannya, singkatan terbentuk dengan 4 (empat) proses; akronim terbentuk dengan 39 proses, 33 di antaranya proses baru;
penggalan terbentuk dengan 1 (satu) proses; lambang huruf terbentuk dengan 3 (tiga) proses; dan penggabungan atas kependekan
terbentuk dengan 1 (satu) proses.
Kata Kunci: abreviasi, majalah Tempo, proses pembentukan

810
SAB
t
Transformasi Ideoligi dari Novel Ronggeng Dukuh Paruk Karya Ahmad Tohari ke Film Sang Penari Karya Ifa Ifansyah.
Sabrina Indah Sari, 1310722019, Fakultas Ilmu Budaya Universitas Andalas. 2018. Pemimbing I: Drs. M. Yusuf, M.Hum.
Pembimbing II: Dr. Zurmailis, M.A.
ABSTRAK
Novel Ronggeng Dukuh Parukditerbitkan pertama kali pada tahun 1982. Novel ini merupakan satu dari tiga buku atau yang sering
disebut dengan trilogi, yaitu Catatan Buat Emak, Lintang Kemukus Dini Hari, dan Jantera Bianglala. Pada tahun 2003, trilogi ini
diterbitkan kembali menjadi satu novel dengan judul Ronggeng Dukuh Paruk oleh Gramedia Pustaka Utama. Kemudian ada
asumsi bahwa dalam kegiatan pengadaptasian selalu menghasilkan sesuatu yang berbeda. Pengadaptasian yang dilakukan dari
novel ke film menyebabkan terjadinya perubahan. Perubahan itu menyangkut sejumlah unsur ideologi dari masing-masing karya
tersebut, serta perubahan dari masing-masing karya. Ideologi merupakan suatu sistem yang didalamnya memiliki kepercayaan,
kemudian pemikiran secara keseluruhan. Dari adanya ideologi tersebut maka dari itu munculnya adaptasi. Penelitian ini dilakukan
untuk mengetahui dan menguraikan transformasi ideologi atau perubahan ideologi dari novel Ronggeng Dukuh Paruk karya
Ahmad Tohari ke film Sang Penari karya Ifa Ifansyah. Analisis transformasi ideologi tersebut menggunakan kerangka analisis teori
adaptasi Linda Hutcheon. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Adapun tahap-thap penelitian ini adalah tahap
pengumpulan data, tahap analisis data, dan tahap peyajian data analisis data. Dari penelitian yang dilakukan diperoleh kesimpulan
bahwa terjadinya perubahan, perubahan itu meliputi perubahan tokoh tambahan, perubahan usia tokoh, perubahan simbol
mengenai caping, perubahan awalan pembukaan dan akhir dari kedua media. Perubahan-perubahan ini terjadi karen adanya
degradasi budaya. Dari perubahan yangterjadi, dapat membantu kita menemukan ideologi dari kedua karya.
Kata Kunci: Tranformasi, perubahan, Ideologi, novel, Ronggeng Dukuh Paruk, Film, Sang Penari, teori adaptasi Linda
Hutcheon.
810
SEL
k
Kesantunan Berbahasa Pengelola dan Pedagang kepada Pengunjung di Objek Wisata Hot Water Boom Sapan Maluluang.
Selvera Afrida Yeni, No. Bp 1510722045, Fakultas Ilmu Budaya Universitas Andalas. 2019. Pembimbing I: Dr. Aslinda,
M.Hum, Pembimbing II: Dra. Noviatri, M.Hum.
ABSTRAK
Tujuan penelitian ini ialah 1) mendeskripsikan strategi kesantunan yang digunakan dalam tindak tutur pengelola dan pedagang
kepada pengunjung di objek wisata Hot Water Boom Sapan Maluluang dan 2) mengidentifikasi pemarkah kesantunan yang
digunakan dalam tindak tutur pengelola dan pedagang kepada pengunjung di objek wisata Hot Water Boom Sapan Maluluang. Ada
tiga tahapan penelitian yang digunakan dalam skripsi ini, yaitu (1) tahap penyediaan data, (2) tahap analisis data, dan (3) tahap
penyajian hasil analisis data. Pada tahap penyediaan data digunakan metode simak, dengan teknik dasarnya ialah teknik sadap dan
teknik lanjutannya ialah teknik Simak Libat Cakap (SLC), teknik Simak Bebas Libat Cakap (SBLC) dan teknik catat. Pada tahap
analisis data, metode yang digunakan ialah metode padan, metode agih dan teknik baca markah. Metode padan yang digunakan
ialah metode padan translasional dan metode padan referensial. Teknik dasar yang digunakan ialah teknik Pilah Unsur Penentu
(PUP) dan teknik lanjutannya ialah Hubung Banding Memperbedakan (HBB). Teknik dasar metode agih yang digunakan ialah
teknik Bagi Unsur Langsung (BUL) dan teknik lanjutannya ialah teknik lesap. Teknik lainnya yang digunakan ialah teknik baca
markah. Pada tahap penyajian hasil analisis data digunakan metode informal. Berdasarkan hasil analisis data, ada beberapa strategi
kesantunan yang digunakan oleh pengelola dan pedagang kepada pengunjung di objek wisata Hot Water Boom Sapan Maluluang,
yaitu strategi bertutur terus terang tanpa basa- basi, strategi bertutur terus terang dengan basa-basi kesantunan positif, dan strategi
bertutur terus terang dengan kesantunan negatif. Berdasarkan pemarkah kesantunan, ada beberapa pemarkah kesantunan yang
digunakan oleh pengelola dan pedagang kepada pengunjung, yaitu pemarkah yang berupa unsur segmental dan pemarkah yang
berupa unsur suprasegmental. Pemarkah yang berupa unsur segmental, yaitu pemarkah sapaan, pemarkah toloang, pemarkah
partikel, dan pemarkah pagar. Pemarkah yang berupa unsur suprasegmental ialah pemarkah berupa intonasi.
Kata Kunci: Pengelola dan pedagang, Kesantunan, Wisata, Pemarkah, Strategi

810
SEP
v
“Variasi Leksikal Bahasa Mentawai di Pulau Sipora Kabupaten Kepulauan Mentawai Provinsi Sumatra Barat”.
Septhiana Putri. 1510721030. Jurusan Sastra Indonesia Fakultas Ilmu Budaya Univerasitas Andalas, 2018. Pembimbing: 1.
Prof. Dr. Nadra, M.S. dan 2. Dr. Gusdi Sastra, M. Hum.
ABSTRAK
Penelitian variasi leksikal ini dilatarbelakangi oleh keterbatasan terhadap penelitian bahasa Mentawai, khususnya di Pulau Sipora.
Secara umum, penelitian ini termasuk bidang dialektologi dan bertujuan untuk menginventarisasikan variasi leksikal bahasa
Mentawai yang digunakan di Pulau Sipora. Secara khusus, penelitian ini bertujuan untuk: 1) mendeskripsikan variasi leksikal yang
digunakan di Pulau Sipora Kabupaten Kepulauan Mentawai, 2) memetakan variasi leksikal yang terdapat dalam bahasa Mentawai
di Pulau Sipora Kabupaten Kepulauan Mentawai, dan 3) menghitung persentase variasi leksikal yang terdapat dalam bahasa
Mentawai di Kabupaten Kepulauan Mentawai. Metode dan teknik dalam penyediaan data digunakan metode simak dengan teknik
dasar: teknik sadap dan teknik lanjutan yakni teknik simak libat cakap, teknik rekam, dan teknik catat. Dalam analisis data
digunakan metode padan translasional dan referensial dengan teknik pilah unsur penentu (PUP) sebagai teknik dasar dan Hubung
Banding Membedakan sebagai teknik lanjutan. Selanjutnya, dalam penyajian analis data digunakan metode formal dan informal.
Berdasarkan analisis data yang dilakukan, terdapat 241 beda leksikal dari 673 daftar pertanyaan yang diajukan. Selanjutnya, beda
variasi leksikal yang terdapat di masing-masing TP digambarkan dengan peta. Peta tersebut berisikan lambang untuk menunjukkan
variasi leksikal di setiap konsep makna yang berbeda. Berdasarkan perhitungan dialektometri, hasil persentase hanya menunjukkan
14―23%. Hasil tersebut menunjukkan perbedaan wicara yang terdapat di Desa Mara dan Desa Bosua, sedangkan Desa Tua Pejat,
Desa Sereinu, dan Desa Bosua menunjukkan tidak ada perbedaan. Perhitungan dialektometri yang menunjukkan hasil beda wicara,
yakni Desa Mara dan Desa Bosua dipengaruhi oleh kedatangan masyarakat luar. Selanjutnya, Desa Tua Pejat, Desa Sereinu, dan
Desa Betumonga lebih menjaga keaslian bahasa Mentawai. Selain itu, transportasi yang minim menjadikan masyarakat tersebut
untuk menetap dan hanya berinteraksi di desa masing-masing sehingga hasil persentase di ketiga desa tersebut menunjukkan tidak
ada perbedaan.
Kata Kunci: bahasa Mentawai, dialektologi, leksikal, variasi.
810
SIT
d
“Dua Naskah tentang Hikmah Koleksi Masyarakat Muara Labuh: Suntingan Teks dan Anotasi”.
Siti Maulida. 1410722029. Jurusan Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Andalas, Padang. Pembimbing I:
Drs. M. Yusuf, M.Hum. dan Pembimbing II: Pramono, Ph.D.
ABSTRAK
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh banyaknya naskah di Sumatra Barat, khususnya di Kabupaten Solok Selatan yang belum
ditransliterasikan. Penelitian tersebut diarahkan pada kajian filologis terhadap dua naskah yang berisi tentang hikmah koleksi
masyarakat Muara Labuh. NA dan NB merupakan dua naskah yang masing-masingnya milik Muhamad Ridwan Gelar Khatib
Bidjo dan Ridwan bin Abdul Munaf Gelar Datuk Taw Bidjo. Dua naskah tersebut sudah didigitalisasi oleh Kelompok Kajian
Poetika, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Andalas pada tahun 2007. Naskah tersebut ditulis menggunakan aksara Arab-Melayu.
Oleh karena itu, perlu dilakukan transliterasi agar dapat dipahami oleh masyarakat pada umumnya. Berdasarkan suntingan teks,
NA dan NB memiliki berbagai macam teks tentang ilmu hikmah. Teks tentang ilmu hikmah yang terdapat dalam NA dan NB
diantaranya pembukaan, mantra, azimat, wirid (doa), teks ramuan dan pengobatan, ayat Alquran dan Hadist, dan tata cara salat
hajat. Akan tetapi, teks tentang hikmah di dalam NA dan NB yang mendominasi adalah teks mantra. Mantra dalam NA dan NB
biasanya diawali dengan bismillahirrahmanirrahim dan diakhiri dengan la ilaha ilallah.
Kata Kunci: naskah, ilmu hikmah, suntingan teks, anotasi, Muara Labuh

810
SON
p
Perbandingan Cerita Rakyat “Kuau” dan “Turu Goukgouk”.
Sonia. 1410722031. Jurusan Sastra Indonesia Fakultas Ilmu Budaya Universitas Andalas. 2019. Pembimbing I Dr. Sulastri,
M.Hum. Pembimbing II Dr. Zurmailis, M.A.
ABSTRAK
Objek penelitian ini yaitu cerita rakyat Kuau dan cerita rakyat Turu Goukgouk. Sebuah cerita rakyat memiliki permasamaan dan
kemiripan dengan cerita rakyat lainnya. Penelitian ini menggunakan teori intertekstualitas yang dikemukakan oleh Julia Kristeva,
yang menganggap teks merupakan transformasi dari teks lainnya. Oleh karena itu, di dalam teks terkandung teks teks sosial dan
teks sejarah. Teks adalah permutasi teks-teks, diambil dari teks-teks lain, saling menyilang, menetralisir satu dengan yang lain.
Pertemuan dan persilangan teks pada historikal dan kesejaharan teks disebut dengan ideologeme. Dalam penelitian ini ditemukan
dalamcerita rakyat “Kuau” terdapat teks sosial dan sejarah dari masyarakat Minangkabau, begitupun teks sosial dan sejarah
masyarakat Mentawai terdapat pada cerita rakyat “Turu Goukgouk”. Ada dua langkah dalam menemukan ideologeme melalui
analisis suprasegemental dan intertekstual. Proses reproduksi makna dalam teks terdiri dari oposisi, transformasi, dan transposisi.
Sementara itu, ideologeme atau makna kedua teks yaitu hubungan manusia dengan alam, binatang, dan tumbuhan. Dalam teks
kuau terlihat ketidaksamaan posisi antara manusia, binatang, dan tumbuhan. Terlihat manusia mempunyai kedudukan lebih tinggi
dari mahkluk lain antroposentrisme. Sementara itu teks “Turu Goukgouk” menampilkan kesamaan sifat antara manusia dengan
hewan dan tumbuhan atau antropomorfisme.
Kata kunci: intertekstualitas, cerita rakyat, ideologeme

810
SUS
b
“Bentuk dan Makna Leksikon Pembangunan Rumah di Kecamatan Ulakan Tapakis”.
Susi Rahmadani, 2019. Jurusan Sastra Indonesia. Fakultas Ilmu Budaya Universitas Andalas. Padang. Pembimbing I: Leni
Syafyahya, S.S., M. Hum, dan Pembimbing II: Dra. Efri Yades. M. Hum.
ABSTRAK
Masalah yang dibahas dalam penelitian ini ada dua yaitu: (1) apa saja leksikon dan penulisan kata leksikon pembangunan rumah di
Kecamatan Ulakan Tapakis? (2) Bagaimana pengelompokan makna yang terdapat pada leksikon pembangunan rumah di
Kecamatan Ulakan Tapakis? Tujuan dari penelitian ini ada dua yaitu: (1) untuk mendeskripsikan seluruh leksikon dan penulisan
kata leksikon yang terdapat pada pembangunan rumah di Kecamatan Ulakan Tapakis, (2) mengelompokan makna yang terdapat
pada leksikon pembangunan rumah di Kecamatan Ulakan Tapakis. Metode dan teknik yang digunakan dalam penelitian ini terdiri
atas tiga tahap yaitu: tahap penyediaan data, tahap analisis data dan tahap penyajian hasil analisis data. Pada tahap penyediaan data,
metode yang digunakan adalah metode simak dan metode cakap. Teknik dasar yang digunakan dalam metode simak adalah teknik
sadap dan teknik lanjutannya adalah teknik simak libat cakap (SLC), teknik rekam dan teknik catat. Pada tahap analisis data,
digunakan metode padan. Metode padan yang digunakan adalah metode padan translational. Teknik dasar yang digunakan adalah
teknik pilah unsur penentu (PUP). Teknik lanjutan yang digunakan pada metode ini adalah teknik Hubung Banding Membedakan
(HBB). Selanjutnya, pada tahap penyajian hasil analisis data digunakan metode informal. Berdasarkan analisis data yang telah
dilakukan, dapat disimpulkan leksikon yang terdapat dalam pembangunan rumah di Kecamatan Ulakan Tapakis di antaranya: atok,
garende, bubuangan, malepoh, baliang-baliang, basi boton, dan bengkok sitang,
Kata kunci: leksikon, bentuk, makna, dan pembangunan rumah.
810
SYU
a
“Analisis Tanda pada Logo Instansi Lembaga Pemerintah Di Kota Padang: Kajian Semiotik”.
Syukrani. 2019. Jurusan Sastra Indonesia. Prodi Bahasa dan Sastra Indonesia. Fakultas Ilmu Budaya Universitas Andalas.
Padang. Pembimbing I: Dr. Fajri Usman, M.Hum, dan Pembimbing II: M.Yunis, S.S, M.Hum
ABSTRAK
Masalah yang dibahas dalam penelitian ini ada dua yaitu (1) Apa saja tanda dan denotatum yang terdapat dalam logo instansi
lembaga pemerintah di Kota Padang, (2) Bagaimana makna dari tanda berdasarkan denotatum yang terdapat pada logo instansi
lembaga pemerintah di Kota Padang. Tujuan dalam penelitian ini ada dua yaitu (1) menjelaskan tanda dan denotatum yang terdapat
dalam logo instansi lembaga pemerintah di Kota Padang, (2) menjelaskan makna dari tanda berdasarkan denotatum yang terdapat
pada logo instansi lembaga pemerintah di Kota Padang. Metode dan teknik yang digunakan dalam penelitian terdiri atas tiga
tahapan yaitu tahap penyediaan data, tahap analisis data, dan tahap penyajian hasil analisis data. Pada tahap penyediaan data,
metode yang digunakan adalah metode simak dengan teknik dasarnya adalah teknik sadap, dan teknik lanjutannya teknik simak
libat cakap, teknik rekam dan teknik catat. Pada tahap analisis data, digunakan metode padan referensial dengan teknik dasar teknik
pilah unsur penentu (PUP). Selanjutnya, pada tahap penyajian hasil analisis data digunakan metode formal dan informal.
Berdasarkan hasil analisis data, tanda-tanda yang terdapat pada delapan logo instansi lembaga pemerintah di Kota Padang
berjumlah delapan puluh tiga ikon dan sembilan simbol. Beberapa ikon yang digunakan tersebut seperti burung garuda, jangkar,
padi dan kapas, roda bergigi, perisai dan kepalan tangan. Simbolnya yang terdapat pada logo antara lain BADAN PEMERIKSA
KEUANGAN, Tri Dharma Anthasanthosa, KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG BADAN PERTANAHAN
NASIONAL, BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH, SUMATERA BARAT, IKHLAS BERAMAL,
KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA, KEMENTERIAN PEMUDA DAN OLAHRAGA REPUBLIK
INDONESIA, dan TUAH SAKATO. Adapun makna dalam logo Badan Pemeriksa Keuangan misalnya ikon burung garuda yaitu
lambang negara Indonesia, interpretasinya (I1) yaitu burung garuda pada logo Badan Pemeriksa Keuangan merupakan lembaga
tinggi negara negara Indonesia yang menjunjung tinggi Pancasila sebagai satu-satunya azas serta berkewajiban melestarikan
Pancasila Pancasila sebagai dasar negara menjadi pedoman bagi rakyat.
Kata kunci: Logo, Ikon, Simbol, Semiotik dan Tanda.

810
TES
s
Struktur Novel Gadis Pesisir karya Nunuk Y. Kusmiana: Tinjauan Struktural.
Tesya Lonica Chairani. 2017. Jurusan Sastra Indonesia Fakultas Ilmu Budaya Universitas Andalas. 2019. Pembimbing I:
Dr. Syafril, M.Si dan Pembimbing II: Dr. Zurmailis, M.A.
ABSTRAK
Skripsi ini membahas tentang struktur novel Gadis Pesisir karya Nunuk Y. Kusmiana dengan tinjauan struktural. Pendekatan yang
digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan struktural. Tujuan dari penelitian ini adalah mendeskripsikan unsur-unsur
struktural dan makna yang terdapat dalam novel Gadis Pesisir karya Nunuk Y. Kusmiana. Teori yang digunakan dalam
menganalisis novel Gadis Pesisir adalah teori dikemukakan oleh Stanton. Metode yang digunakan adalah metodeanalisis data
padateorifiksi Robert Stanton. Teknik yang digunakan adalah membangun teori struktur, pembacaan yang cermat, menganalisis
fakta cerita dan sarana sastra, dan menghubungkan antara satu unsure dengan unsur lain supaya terwujud keterpaduan makna
struktur, selanjutnya penafsiran. Berdasarkan analisis dapat disimpulkan bahwa dalam novel Gadis Pesisir, tiap-tiap unsur yang
membangun novel tersebut dari dalam memiliki hubungan keterkaitan dan keterjalinan satu dengan yang lain. Hubungan tiap-tiap
unsure tersebut adalah hubungan antara tokoh, alur, latar, konflik, sudut pandang, gaya bahasa, dan tema, kesemua unsur-unsur
tersebut menjadikan novel Gadis Pesisir sebagai karya yang utuh. Adapun bentuk hubungannya yaitu seperti hubungan unsure
tokoh dengan latar saling terikat. Sifat dan lakuan tokoh dipengaruhi darimana berasalnya tokoh tersebut. Seperti tokoh Halijah
yang kehidupan sehari-hari Halijah merupakan seorang anak yang baru beranjak remaja yang harus menanggung semua beban
keluarga. Jadi bagaimana sifat dan lakuan tokoh dapat dilatari dari mana tokoh itu berasal. Begitu juga dengan unsur-unsur lainnya.
Kata Kunci: struktural, Irianjaya, Nunuk Y. Kusmiana, novel, hubungan antarunsur, makna.
810
TRY
p
Perebutan Jadi Ahli Waris Kerajaan Pagaruyung dalam Novel Generasi Ketujuh karya Wisran Hadi Tinjauan Sosiologi
Sastra.
Try Denita Larasati, 1510721027. Jurusan Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Andalas, 2019.
Pembimbing I: Dr. Syafril, M.Si dan Pembimbing II: Dr.Fadlillah, M.Si.
ABSTRAK
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh fenomena yang terjadi dalam masyarakat Minangkabau tentang keinginan menjadi ahli waris
Kerajaan Pagaruyung. Selain itu, dalam penelitian ini juga dijelaskan upaya-upaya dari orang-orang yang mengaku dan ingin
menjadi ahli waris Kerajaan Pagaruyung. Analisis pada penelitian ini menggunakan tinjauan sosiologi sastra, yakni sosiologi
karya. Landasan teori yang digunakan dalam menganalisis yaitu teori Swingewood, menghubungkan pengalaman karakter-karakter
dan situasi-situasi imajiner penulis dengan iklim hitoris mereka. Adapun teknik yang digunakan adalah pengumpulan data secara
kepustakaan, analisis data secara deskriptif kualitatif, dan penyajian data secara deskriptif. Berdasarkan analisis yang dilakukan
pada penelitian ini, maka dapat ditemukan bentuk perebutan jadi ahli waris Kerajaan Pagaruyung, yaitu memaksa dan mengancam
yang dilakukan Datuk Ganggam Baro, memalsukan sertifikat tanah yang dilakukan oleh Datuk Dipanyambungan, memfitnah
melalui media massa yang dilakukan oleh Datuk Lobak Sungai Rombeng, mengeramatkan keris yang dilakukan oleh Zaitun, serta
menggali harta pusaka yang terkubur dengan hal-hal mistik yang dilakukan oleh Bang Sawan.
Kata kunci: Novel Generasi Ketujuh, ahli waris, kerajaan Pagaruyung sosiologi sastra.

810
ULF
k
“Kesantunan Tindak Tutur Direktif di Kalangan Murid Sekolah Dasar Negeri 12 Tanjung Paku Kota Solok”
Ulfa Yolanda. 2019. Jurusan Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Andalas, Padang. Pembimbing I Dr.
Gusdi Sastra, M.Hum., dan Pembimbing II Alex Darmawan, S.S., M.A.
ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah untuk (1) menjelaskan bentuk-bentuk tindak tutur direktif yang terdapat di kalangan murid SDN 12
Tanjung Paku Kota Solok. (2) menjelaskan prinsip kesantunan tindak tutur direktif yang dipatuhi dan dilanggar oleh murid SDN 12
Tanjung Paku Kota Solok. Metode dan teknik yang digunakan dalam penyediaan data adalah metode simak dengan teknik dasar
sadap dan teknik lanjutannya adalah tenik simak bebas libat cakap (SBLC), teknik rekam, dan teknik catat. Untuk analisis data,
digunakan metode padan, yaitu metode padan translasional dan padan pragmatis dengan teknik dasarnya pilah unsur penentu
(PUP), dan teknik lanjutannya adalah teknik hubung banding membedakan (HBB). Metode yang digunakan dalam penyajian hasil
analisis data adalah metode informal. Berdasarkan analisis data yang dilakukan, ditemukan sebanyak 8 bentuk tindak tutur direktif
yang digunakan di kalangan murid SDN 12 Tanjung Paku Kota Solok. Bentuk tindak tutur direktif tersebut adalah memerintah,
meminta, melarang, menasihati, merekomendasikan, memohon, memesan, dan memberitahukan. Pada penggunaan tindak tutur
direktif tersebut, terdapat 6 maksim pada prinsip kesantunan yang dipatuhi maupun yang dilanggar oleh murid SD. Maksim
tersebut adalah maksim kebijaksanaan, kedermawanan, pujian, kerendahan hati, kesepakatan, dan kesimpatian.
Kata kunci : prinsip kesantunan, maksim, tindak tutur direktif.

810
VEB
r
“Reduplikasi yang Digunakan dalam Novel Ayat-ayat Cinta 2 karya Habiburrahman El Shirazy: Kajian Morfologi”.
Vebi Dwi Nanda. 2019. Jurusan Sastra Indonesia. Fakultas Ilmu Budaya. Universitas Andalas. Padang. Pembimbing I:
Dra. Noviatri, M.Hum. Pembimbing II: Dra. Efri Yades, M.Hum.
ABSTRAK
Tujuan penelitian ini ada tiga, yaitu: 1) Mendeskripsikan jenis reduplikasi, 2) Menjelaskan tipe-tipe reduplikasi, dan 3)
Menjelaskan makna masing-masing reduplikasi yang digunakan dalam novel Ayat-ayat Cinta 2 karya Habiburrahman El Shirazy.
Dalam kerangka pemecahan masalah penelitian, ada tiga tahap metode dan teknik yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu: 1)
tahap penyediaan data, 2) tahap analisis data, dan 3) tahap penyajian hasil analisis data. Pada tahap penyediaan data, digunakan
metode simak dengan teknik dasarnya teknik sadap dan teknik lanjutannya digunakan teknik simak bebas libat cakap (SBLC) dan
teknik catat. Pada tahap analisis data, metode yang digunakan ialah metode padan dan metode agih. Untuk metode padan
digunakan metode padan referensial. Pada teknik dasar digunakan teknik pilah unsur penentu (PUP) dan teknik lanjutannya
digunakan teknik hubung banding membedakan (HBB). Untuk metode agih, teknik dasarnya digunakan teknik bagi unsur langsung
(BUL) dan teknik lanjutannya digunakan teknik ulang dan teknik perluas. Adapun pada tahap menyajian hasil analisis data
digunakan metode penyajian formal dan metode penyajian informal. Setelah data diklasifikasikan dan dianalisis ditemukan empat
jenis reduplikasi dalam novel Ayat-ayat Cinta 2, yaitu: 1) reduplikasi seluruh, 2) reduplikasi dengan perubahan fonem, 3)
reduplikasi yang berkombinasi dengan pembubuhan afiks, dan 4) reduplikasi sebagian. ]
Kata kunci: reduplikasi, novel, jenis, tipe-tipe, makna.
810
VIN
t
“Tindak Ilokusi Siswa di Balai Latihan Kerja (BLK) Padang.”
Vina Aprillicia. 2019, Jurusan Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Andalas, Padang. Pembimbing I Dra.
Noviatri, M. Hum. dan pembimbing II Alex Darmawan, S. S., M. A.
ABSTRAK
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh banyaknya penggunaan tindak ilokusi dalam tuturan siswa di Balai Latihan Kerja (BLK)
Padang. Oleh sebab itu, tujuan penelitian ini ialah: (1) menjelaskan klasifikasi tindak ilokusi dan bentuk-bentuk tuturan, dan
(2)menjelaskan fungsi tindak ilokusi yang digunakan dalam tuturan siswa Balai Latihan Kerja (BLK) Padang. Ada tiga tahapan
strategis dalam menangani permasalahan penelitian ini, yaitu (1) tahap penyediaan data, (2) tahap analisis data, dan (3) tahap
penyajian hasil analisis data. Pada tahap penyediaan data, digunakan metode simak dengan teknik dasar teknik sadap dan teknik
lanjutan teknik Simak Bebas Libat Cakap (SBLC), teknik rekam dan teknik catat. Pada tahap menganalisis data, digunakan metode
padan translasional, pragmatis dan referensial dengan teknik dasar Pilah Unsur Penentu (PUP) dan teknik lanjutan Hubung
Banding Membedakan (HBB). Pada tahap penyajian hasil analisis data digunakan metode penyajian informal. Berdasarkan hasil
analisis data, ada beberapa klasifikasi tindak ilokusi yang digunakan dalam tuturan siswa di Balai Latihan Kerja (BLK) Padang,
yaitu tindak ilokusi asertif, direktif, komisif, ekspresif, dan deklaratif. Berdasarkan bentuk-bentuk tuturan, ada dua bentuk tindak
tutur, yaitu tindak tutur langsung tidak literal dan tindak tutur tidak langsung tidak literal. Berdasarkan fungsinya, ada beberapa
fungsi tindak ilokusi yang digunakan dalam tuturan siswa di Balai Latihan Kerja (BLK) Padang, yaitu kompetitif (competitive),
menyenangkan (convival), bekerjasama (Collaboration) dan bertentangan (conflictive).
Kata Kunci: tindak tutur, bentuk-bentuk tuturan, fungsi tindak ilokusi, pragmatic

810
VIR
i
“Inovasi Bunyi dan Silabe Protobahasa Minangkabau dalam Isolek Sumpur Kudus”.
Vira Fazirah. 1510722053. Jurusan Sastra Indonesia. Fakultas Ilmu Budaya Universitas Andalas, 2019. Pembimbing: 1.
Prof. Dr. Nadra, M.S. dan 2. Dr. Aslinda, M.Hum.
ABSTRAK
Secara umum, penelitian ini bertujuan untuk menambah hasil penelitian dalam bidang dialektologi diakronis dan menjadi
sumbangan dalam kajian linguistik historis komparatif. Secara khusus, penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bentuk-
bentuk inovasi dan jenis perubahan bunyi protobahasa Minangkabau yang terdapat dalam bahasa Minangkabau isolek Sumpur
Kudus serta mendeskripsikan bentuk-bentuk inovasi silabe protobahasa Minangkabau yang terdapat dalam bahasa Minangkabau
isolek Sumpur Kudus. Ada tiga metode yang digunakan dalam memecahkan masalah pada penelitian ini, yaitu metode
pengumpulan data, penganalisisan data, dan penyajian hasil analisis data. Pada proses penyediaan data, metode yang digunakan
adalah metode cakap dengan menggunakan teknik dasar teknik pancing. Kegunaan teknik pancing dalam penelitian ini adalah
untuk memancing informan bertutur. Teknik lanjutan yang digunakan adalah teknik cakap semuka. Teknik cakap semuka berguna
untuk melakukan percakapan langsung dengan informan dalam pengumpulan data. Adapun teknik pendukung yang digunakan
adalah teknik rekam, dan teknik catat. Ketika melakukan pengumpulan data juga dilakukan perekaman dan pencatatan. Pada proses
analisis data, metode yang digunakan adalah metode padan referensial dengan teknik dasar teknik pilah unsur penentu (PUP) dan
teknik lanjutan teknik hubung banding menyamakan (HBS). Data yang didapatakan dipilah-pilah, kemudian dilakukan
pengelompokan untuk pengklasifikasian data. Pada proses penyajian hasil analisis data, metode yang digunakan adalah metode
formal dan informal.
Kata Kunci: inovasi, bunyi, silabe, protobahasa Minangkabau, isolek Sumpur Kudus
810
WID
m
“MASALAH SOSIAL DALAM NOVEL ANAK RANTAU KARYA AHMAD FUADI: TINJAUAN SOSIOLOGI
SASTRA”
WIDYA KURNIAWATI, Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia. Fakultas Ilmu Budaya Universitas Andalas. 2019.
Pembimbing 1. Dr. Syafril, M.Si dan Pembimbing 2. Drs. M. Yusuf, M.Hum
ABSTRAK
Skripsi ini merupakan penelitian terhadap masalah sosial yang terdapat dalam novel Anak Rantau. Pemilihan novel Anak Rantau
ini dilatarbelakangi oleh adanya permasalahan sosial yang sering terjadi dalam masyarakat Minangkabau dan penulis memilih
novel Anak Rantau karya Ahmad Fuadi sebagai objek penelitian. Penelitian terhadap novel Anak Rantau karya Ahmad Fuadi ini
menggunakan pendekatan sosiologi sastra yang bertolak dari pandangan Ian Watt, Wellek dan Warren yang menyatakan bahwa
karya sastra merupakan cermin kehidupan masyarakat, pendekatan ini lebih ditekankan pada sosiologi karya. Untuk memudahkan
dalam menganalisis secara sosiologi penelitian ini menggunakan analisis intirnsik yaitu menganalisis tokoh, latar, alur dan tema.
Dari penelitian yang telah dilakukan, penulis menyimpulkan bahwa dalam novel Anak Rantau terdapat permasalahan sosial yaitu :
disharmonis keluarga, masalah lingkungan hidup, kekerasan, pencurian, pelanggaran terhadap norma masyarakat, masalah
narkoba, kejahatan atau kriminalitas, pendidikan, dan nepotisme. Faktor yang menyebabkan terjadinya masalah sosial tersebut
diantaranya tidak menerima keputusan, cinta tidak direstui, pertengkaran keluarga, keadaan masa lalu, kerusakan alam, menjaga
harga diri, matinya mata pencarian, kehiduapan Pandeka Luko, pergaulan yang salah, melenyapkan saksi mata, dan kurangnya
peranan orangtua.

810
WIN
i
Implikatur Meme di Fanpage “Humor Politik” pada Jejaring Sosial Facebook.
Winna Sartika, No. Bp 1410721028, Fakultas Ilmu Budaya Universitas Andalas 2019. Pembimbing I: Dra. Sri Wahyuni,
M.Ed, Pembimbing II: Sonezza Ladyanna, S.S., M.A.
ABSTRAK
Objek penelitian ini adalah meme di fanpage “Humor Politik” pada Jejaring Sosial facebook. Tuturan dalam meme tersebut
bukanlah maksud yang sebenarnya ingin disampaikan, melainkan ada maksud tersirat dibalik tuturan tersebut. Adanya maksud
yang diimplikasikan dalam meme fanpage „‟Humor Politik‟‟ menandakan adanya maksud tersirat yang ingin disampaikan.
Maksud tersebut di dalam kajian pragmatik disebut dengan implikatur. Masalah penelitian ini adalah apa saja maksud yang
diimplikasikan oleh masing-masing meme yang ada di fanpage „‟Humor Politik‟‟? Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
menjelaskan maksud yang diimplikasikan oleh masing-masing meme di fanpage „‟Humor Politik‟‟ pada jejaring sosial facebook.
Ada tiga metode dan teknik penelitian yang digunakan, yaitu (1) metode dan teknik penyediaan data, (2) metode dan teknik analisis
data, (3) metode dan teknik penyajian hasil analisis data. Metode dan teknik penyediaan data yang digunakan adalah metode simak
dengan menggunakan teknik dasar sadap, dan teknik lanjutannya adalah teknik Simak Bebas Libat Cakap (SBLC) dan teknik catat.
Metode yang digunakan dalam menganalisis data adalah metode padan referensial. Teknik dasar yang digunakan adalah teknik
Pilah Unsur Penentu (PUP) dan teknik lanjutannya adalah teknik Hubung Banding Membedakan (HBB). Adapun dalam penyajian
hasil analisis data digunakan metode informal. Berdasarkan hasil analisis data terhadap meme-meme yang ada di fanpage „‟Humor
Politik‟‟ pada jejaring sosial facebook, ditemukan maksud yang diimplikasikan yaitu menyindir, menanyakan, menyindir dan
menanyakan, menegaskan, dan memprotes.
810
YOG
k
“KONFLIK SOSIAL DALAM NOVEL MENOLAK AYAH KARYA ASHADI SIREGAR (TINJAUAN SOSIOLOGI
SASTRA)”
Yoga Prawita Ningsih S, Jurusan Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Andalas, 2019. Pembimbing 1. Dra.
Hj. Armini Arbain, M.Hum. dan Pembimbing 2. Ronidin, S.S. M.A.
ABSTRAK
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh banyaknya permasalahan sosial yang ditemukan dalam novel Menolak Ayah karya Ashadi
Siregar. Permasalahan sosial yang diangkat berlatar dari kehidupan masyarakat Sumatra (Khususnya masyarakat Batak, Sumatra
Utara) pasca kemerdekaan Indonesia tahun 1950-an. Banyaknya masalah sosial menimbulkan peluang yang besar terjadinya
konflik sosial dalam novel tersebut. Penelitian ini membahas apa saja konflik sosial yang terdapat dalam novel Menolak Ayah
karya Ashadi Siregar, serta apa saja konflik sosial dalam novel yang merepresentasikan fakta kehidupan sosial saat itu. Tujuan
penelitian ini adalah untuk menguraikan konflik sosial yang terdapat dalam novel Menolak Ayah karya Ashadi Siregar dan
menjelaskan apa saja konflik sosial dalam novel yang merepresentasikan kenyataan sosial saat itu. Penelitian ini dilakukan dengan
menggunakan pendekatan sosiologi sastra, yaitu sosiologi karya. Landasan teori yang dipakai dalam penganalisisan ini ialah teori
mimesis bahwa sastra adalah cerminan dari masyarakat. Adapun metode dalam penelitian ini adalah metode kualitatif yang
menghasilkan data tertulis dari teks yang mengacu pada konflik sosial. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan studi
kepustakaan, teknik analisis data dilakukan secara deskriptif kualitatif, dan penyajian hasil analisis berbentuk teks ilmiah skripsi.
Penelitian ini menghasilkan sejumlah konflik sosial seperti, 1) Konflik Antar Individu (Perseteruan akibat perselingkuhan dan
Penelantaran anak). 2) Konflik Destruktif (Pemerkosaan serta kekerasan verbal dan fisik terhadap perempuan). 3) Konflik Vertikal
(Perang Militer Antara Tentara PRRI dan Pemerintah Pusat tahun 1958 di Tapanuli). Konflik sosial yang merepresentasikan realita
adalah konflik vertikal yang terjadi antara tentara PRRI dan Pemerintah Pusat.
Kata Kunci: Novel Menolak Ayah, Sosiologi Sastra, Konflik Sosial, PRRI.
KUMPULAN ABSTRAK SKRIPSI
FAKULTAS ILMU BUDAYA
PROGRAM STUDI SASTRA INDONESIA
TAHUN 2020
AGA
p
Pandangan Dunia Pengarang dalam Naskah Drama Jenjang Karya Prel T Tinjauan Strukturalisme Genetik.
Aga Pratama, 1410722005. Jurusan Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Budaya Universitas Andalas, 2020. Pembimbing I: Dr.
Zurmailis M.A dan Pembimbing II: Dr. Fadhlillah, M.Si.
ABSTRAK
Penelitin ini dilakukan untuk mengetahui pandangan dunia Prel T dan naskah drama Jenjang, yang mengungkapkan hubungan
struktur cerita dengan struktur masyarakat Indonesia. Penelitian ini dilakukan menggunakan teori struktutalisme genetik Lucian
Goldmann. Strukturalisme genetik merupakan analisis struktur yang memberi perhatian terhadap asal-usul karya. Strukturalisme
genetik menghubungkan struktur karya sastra dengan realitas masyarakat yang menghasilkannya. Dalam penelitian ini
menggunakan metode dialektik, prinsip kerjanya adalah pengetahuan mengenai fakta-fakta kemanusiaan yang dihubungkan dengan
mengintegrasikannya ke dalam keseluruhan. Langkah kerja dalam penelitian ini dengan membaca dan memahami objek serta
mengumpulkan data-data yang berhubungan dengan objek penelitian, dan kemudian dianalisis menggunakan teori strukturalisme
genetik. Lahirnya naskah drama Jenjang karya Prel T dipengaruhi oleh beberapa hal kondisi masyarakat. Pertama, kebijakan
Gotong Royong yang buat oleh Presiden Mengawati Soekarnoputri, dengan semangat membangun kembali kebudayaan. Kedua,
Peraturan Daerah tentang kembalinya Sumatera Barat ke sistem nagari yang sebelumnya sistem desa. Oleh karena itu, Prel T
mengungkap hal lain terhadap persoalan kembalinya Sumatera Barat ke sistem nagari menjadi suatu hal yang kemudian
dimanfaatkan oleh tokoh perempuan untuk menipu tokoh laki-laki yang di panggil pulang ke kampung halaman yang dijanjikan
jabatan penting. Hal tersebut dilakukan dengan dasar membangun kembali kebudayaan untuk mendapatkan uang dari tokoh rantau.
Bukan hanya itu, Prel T juga mengkritisi tentang orang-orang rantau yang tidak lagi mengenal budaya nenek moyangnya, dan
bagaimana mereka berbahasa.
Kata kunci: Jenjang. Prel T, kembalinya Sumatera Barat ke Sistem

810
ADE
d
Dampak Perang Saudara Antara PRRI dengan Tentara Pusat Terhadap Kehidupan Masyarakat dalam Novel Bergolak
Karya Armini Arbain dan Ronidin. Pendekatan Sosiologi Sastra.
ADE REVI YANNA HARAHAP. 1510721015. Jurusan Sastra Indonesia Fakultas Ilmu Budaya Universitas Andalas. 2020.
Pembimbing I. Dr. Syafril, M.Si. Pembimbing II. Drs. Fadlillah, M. Si.
ABSTRAK
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh peristiwa PRRI yang terjadi di Sumatra Barat serta menjadi pokok utama yang menimbulkan
dampak terhadap kehidupan masyarakat dalam novel Bergolak. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dampak perang
saudara antara PRRI dengan tentara pusat terhadap kehidupan masyarakat dalam novel Bergolak karya Armini Arbain dan
Ronidin. Penelitian ini dianalisis dengan menggunakan pendekatan sosiologi sastra, yakni sosiologi karya. Teori yang digunakan
adalah teori Laurenson dan Swingewood yang menyatakan karya sastra sebagai manifestasi peristiwa sejarah dan keadaan sosial
budaya. Adapun metode yang digunakan adalah metode kualitatif yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis
mengenai dampak perang saudara antara PRRI dengan tentara pusat dalam novel Bergolak. Teknik yang digunakan untuk
menyimpulkan data adalah teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara membaca novel Bergolak karya Armini Arbain dan
Ronidin untuk memahami karya dan memahami data, teknik pengklasifikasikan data yang berkaitan antara peristiwa PRRI tersebut
dan apa dampaknya terhadap kehidupan masyarakat yang ada dalam novel Bergolak, teknik analisis data yang dilakukan dengan
menggunakan kajian sosiologi sastra untuk melihat bagaiman dampak yang terjadi dalam novel Bergolak karya Armini Arbain dan
Ronidin, dan teknik penyajian hasil analisis data yang dijelaskan secara deskriptif dalam bentuk kata-kata tertulis, serta menarik
kesimpulan dari analisis yang dilakukan. Setelah dilakukan analisis data, dapat disimpulkan bahwa dampak perang saudara antara
PRRI dengan tentara pusat terhadap kehidupan masyarakat dalam novel Bergolak Karya Armini Arbain dan Ronidin yaitu:
peristiwa perang saudara merupakan suatu peristiwa yang sangat menyengsarakan masyarakat sehingga begitu banyak
memunculkan penderitaan terhadap masyarakat sebagai korban selama perang saudara tersebut terjadi. Dampak yang ditimbulkan
dari peristiwa perang saudara tersebut meliputi, banyaknya korban jiwa, terjadi penyiksaan fisik, hilangannya identitas sosial,
rusaknya tatanan kehidupan berkeluarga, memudarnya rasa percaya diri orang Minangkabau, penyalahgunaan wewenang militer,
teror, bangunan dan sekolah-sekolah banyak yang hancur menyebabkan anak-anak harus putus sekolah, penghianatan,
pemerkosaan, poligami, banyak keluarga terpisah dan banyak anak menjadi yatim sampai banyak nyawa menjadi tidak berharga
dan banyak masyarakat yang mati sia-sia.
Kata kunci: Bergolak, PRRI, Dampak, Minangkabau, Sosiologi Sastra.
810
AFI
t
“Tindak Tutur Ilokusi di Rumah Sakit Stroke Nasional Bukittinggi: Tinjauan Pragmatik”.
Afifah Hanum, 161072201. Jurusan Sastra Indonesia Fakultas Ilmu Budaya. Pembimbing I, Sonezza Ladyanna, S.S., M.A.
dan pembimbing II, Alex Darmawan, S.S., M.A.
ABSTRAK
Masalah yang dibahas pada penelitian ini adalah apa saja klasifikasi tindak tutur ilokusi di Rumah Sakit Stroke Nasional
Bukittinggi dan apa fungsi dari tuturan tersebut? Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan klasifikasi dan menjelaskan fungsi
tindak tutur ilokusi di Rumah Sakit Stroke Nasional Bukittinggi. Metode dan teknik yang digunakan dalam penelitian ini mengacu
pada metode dan teknik penelitian yang dikemukakan oleh Sudaryanto. Terdapat tiga tahapan dalam penelitian ini, yaitu (1) tahap
penyediaan data, (2) tahap analisis data, dan (3) tahap penyajian hasil analisis data. Pada tahap penyediaan data, peneliti
menggunakan metode simak dengan teknik dasarnya ialah teknik sadap, sedangkan teknik lanjutan yang digunakan pada penelitian
ini ialah teknik simak bebas libat cakap (SBLC) yang disertai teknik rekam dan teknik catat. Pada tahap analisis data, digunakan
metode padan translasional dan metode padan pragmatis dengan menggunakan teknik dasar yaitu teknik pilah unsur penentu (PUP)
dan teknik lanjutannya ialah teknik hubung banding membedakan (HBB). Selanjutnya, pada tahap penyajian hasil analisis data,
digunakan metode penyajian informal. Berdasarkan hasil analisis data, dapat disimpulkan bahwa klasifikasi tindak tutur ilokusi
yang ditemukan di RSSN Bukittinggi adalah 1) tindak tutur ilokusi asertif, 2) tindak tutur ilokusi direktif, 3) tindak tutur ilokusi
komisif, 4) tindak tutur ilokusi ekspresif, dan 5) tindak tutur ilokusi deklaratif. Merujuk pada teori yang digunakan, terdapat
beberapa temuan pada penelitian ini terkait dengan klasifikasi tindak tutur ilokusi di RSSN Bukittinggi. Temuan tersebut ialah 1)
pada klasifikasi tindak tutur ilokusi direktif, ditemukan tuturan lain yang masuk ke dalam kriteria tindak tutur ilokusi direktif, yaitu
meminta dan mengancam, 2) pada klasifikasi tindak tutur ilokusi ekspresif, juga ditemukan tuturan lain yang dapat dikategorikan
sebagai tindak tutur ilokusi ekspresif, yaitu mengeluh, mengharapkan, dan humor, dan 3) pada penelitian ini tidak ditemukan
tindak tutur deklaratif yang sesuai dengan apa yang dijelaskan pada teori, seperti mengundurkan diri, membaptis, memecat,
memberi nama, menjatuhkan hukuman, mengucilkan dan mengangkat. Akan tetapi, berdasarkan pengertian menganai tindak tutur
ilokusi deklaratif, ditemukan tuturan deklaratif melarang dan memutuskan. Selanjutnya, fungsi tindak tutur ilokusi yang ditemukan
di RSSN Bukittinggi adalah 1) fungsi competitive, 2) fungsi convivial, 3) fungsi collaborative, dan 4) fungsi conflictive.
Kata Kunci: tindak tutur, ilokusi, klasifikasi, dan fungsi.

810
AHM
c
“Campur Kode dan Alih Kode dalam Konten Pacah Paruik pada Channel Youtube PrazTeguh”.
Ahmad Zul Hilmi. 1510721028, Jurusan Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Andalas, 2020. Pembimbing
I Alex Darmawan, S.S., M.A. dan Pembimbing II Sonezza Ladyanna, S.S., M.A.
ABSTRAK
Masalah dalam penelitian ini yaitu: 1) Apa saja campur kode dan alih kode yang terdapat pada peristiwa tutur konten Pacah Paruik.
2) Apa saja faktor yag mempengaruhi terjadinya campur kode pada peristiwa tutur konten Pacah Paruik 3) Apa saja faktor
penyebab terjadinya alih kode pada peristiwa tutur konten Pacah Paruik. Adapun tujuan dari penelitian ini yaitu: 1) Menjelaskan
campur kode dan alih kode yang terdapat pada peristiwa tutur konten Pacah Paruik. 2) Menjelaskan faktor yang mempengaruhi
terjadinya campur kode pada peristiwa tutur konten Pacah Paruik. 3) Menjelaskan faktor penyebab terjadinya alih kode pada
peristiwa tutur konten Pacah Paruik. Metode dan teknik dalam penyediaan data digunakan metode simak dengan teknik dasar:
teknik sadap dan teknik lanjutannya yakni teknik simak bebas libat cakap (SBLC), dan teknik catat. Dalam analisis data, digunakan
metode padan translasional dan referensial dengan teknik dasar pilah unsur penentu (PUP) dan teknik lanjutanya adalah hubung
banding membedakan (HBB). Selanjutnya, dalam penyajian analisis data digunakan metode informal. Berdasarkan analisis data
yang dilakukan, campur kode yang terdapat dalam konten Pacah Paruik adalah campur kode (1) bahasa Minangkabau dengan
bahasa Indonesia, (2) bahasa Minangkabau dengan bahasa Inggris, (3) bahasa Minangkabau, bahasa Inggris dengan bahasa
Indonesia, (4) bahasa Indonesia dengan bahasa minangkabau, (5) bahasa Indonesia, bahasa Minangkabau dengan bahasa Inggris,
(6) bahasa Indonesia, bahasa Inggris dengan bahasa Minangkabau. Alih kode yang terdapat (1) bahasa Indonesia ke bahasa Inggris,
(2) bahasa Indonesia ke bahasa Jawa, (3) bahasa Inggris ke bahasa Minangkabau. Kemudian, faktor penyebab terjadinya campur
kode adalah setting and scene, participants, key,dan norm of interaction and interpretation, dan faktor penyebab terjadinya alih
kode siapa yang berbicara, dengan bahasa apa, kepada siapa, kapan dan dengan tujuan apa.
Kata kunci: tuturan, campur kode, alih kode dan faktor penyebab.
810
ALD
n
“Nama-Nama Gala Datuak di Nagari Tigo Jangko Kecamatan Lintau Buo Kabupaten Tanah Datar (Tinjauan
Antropolinguistik)”.
Alda Oviola Putri. 1610723007. Jurusan Sastra Indonesia Fakultas Ilmu Budaya. Pembimbing I: Dr. Fajri Usman, M.Hum
dan pembimbing II: Dra. Efri Yades, M.Hum.
ABSTRAK
Permasalahan yang dibahas dalam skripsi ini, yaitu (1) Apa saja nama-nama gala datuak dan latar belakang penamaan gala datuak
yang ada di Nagari Tigo Jangko. (2) Apa makna nama dan nilai budaya yang terkandung dalam nama-nama gala datuak dan apa
saja nilai budaya yang terdapat dalam nama-nama gala datuak di Nagari Tigo Jangko. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan
nama-nama gala datuak, latar belakang pemberian nama, makna nama pada gala datuak, dan nilai budaya pada nama-nama gala
datuak di Nagari Tigo Jangko. Pada penelitian ini digunakan metode dan teknik penelitian yang dikemukakan oleh Sudaryanto.
Tahapan dalam penelitian, yaitu: (1) tahap penyediaan data, (2) tahap analisis data, dan (3) tahap penyajian hasil analisis data.
Untuk penyediaan data, digunakan metode simak dan metode cakap. Metode simak dengan teknik dasar yaitu teknik sadap dan
teknik lanjutan yaitu teknik simak libat cakap (SLC), teknik rekam dan catat. Untuk analisis data, digunakan metode padan
translasional dan referensial. Teknik dasar yang digunakan yaitu teknik pilah unsur penentu (PUP) dan teknik lanjutan yang
digunakan yaitu teknik hubung banding memperbedakan. Untuk penyajian analisis data, digunakan metode penyajian informal.
Berdasarkan analisis data, nama-nama gala datuak di Nagari Tigo Jangko di antaranya: Datuak Rajo Boseg, Datuak Rajo Palowan,
Datuak Penghulu Kayo, Datuak Montar, Datuak Incek Manih, Datuak Jo Putieh, Datuak Bijo Kaliang, Datuak Sutan Kampar,
Datuak Rajo Patopang, dan Datuak Majo Indo. Adapun latar belakang penamaan nama-nama gala datuak terdiri atas penyebutan
sifat khas, penemu dan pembuat, tempat asal, keserupaan, dan penamaan baru. Di samping itu, jenis makna nama dalam perspektif
Antropolingustik pada nama-nama gala datuak di Nagari Tigo Jangko Kecamatan Lintau Buo Kabupaten Tanah Datar yaitu makna
pengharapan futuratif, makna pengharapan situasional, dan makna nama kenangan. Nilai Budaya pada nama-nama gala datuak di
Nagari Tigo Jangko Kecamatan Lintau Buo Kabupaten Tanah Datar yaitu nilai politik atau nilai kuasa, nilai kejujuran, nilai
keagamaan atau nilai ketuhanan, nilai kerukunan dan penyelesaian konflik, nilai ilmu pengetahuan atau nilai teori, nilai
kesejahteraan, dan nilai kenangan.
Kata Kunci: nama, gala datuak, makna, dan nilai budaya.

810
ALV
p
Penguatan Karakter Novel Gawang Merah Putih Karya F.X Rudy Gunawan: Tinjauan Struktural.
Alvin Fernando. Jurusan Sastra Indonesia Fakultas ilmu Budaya Universitas Andalas. 2020. Pembimbing I: Dra. Armini
Arbain, M.Hum dan Pembimimbing II: Ronidin,S.S., M.A.
ABSTRAK
Skripsi ini membahas tentang Penguatan Karakter lima tokoh utama dalam novel Gawang Merah Putih karya F.X Rudy Gunawan
dengan tinjauan struktural. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan struktural. Tinjauan dari penelitian
ini adalah mendeskripsikan penguatan karakter yang terdapat pada kelima tokoh utama dan unsur-unsur struktural yang terdapat
dalam novel Gawang Merah Putih karya F.X Rudy Gunawan. Teori yang digunakan dalam menganalisis novel Gawang Merah
Putih adalah teori yang dikemukakan oleh Stanton. Metode yang digunakan adalah metode analisis data pada teori fiksi Robert
Stanton. Teknik yang digunakan adalah membangun teori struktur, pembacaan yang cermat, menganalisis fakta cerita, sarana
sastra, dan menghubungkan antara satu unsur dengan unsur yang lainnya. Berdasarkan analisis dapat disimpulkan bahwa, dalam
novel Gawang Merah Putih, tiap-tiap yang membangun novel tersebut dari dalam memiliki hubungan keterkaitan dan keterjalinan
satu dengan yang lain. Hubungan tiap-tiap unsur tersebut adalah hubungan antara tokoh, alur, latar, konflik sudut pandang, gaya
bahasa dan tema. Kesemua unsur-unsur tersebut menjadikan novel Gawang Merah Putih sebagai karya yang utuh. Adapun bentuk
hubungannya yaitu seperti hubungan unsur tokoh dengan latar saling terikat karena, Pembentukan penguatan karakter lima tokoh
utama dalam novel ini dipengaruhi oleh latar belakang kehidupan masing-masing tokoh.
810
ANI
t
Tanda dan Makna dalam kain ulos Batak Toba
Anita Elisabet Purba, 1610722025. Jurusan Sastra Indonesia Fakultas Ilmu Budaya Universitas Andalas, 2020.
Pembimbing I: Dr. Fajri Usman, M.Hum. Pembimbing II: Leni Syafyahyah, S.S., M.Hum.
ABSTRAK
Masalah dalam penelitian ini, yaitu: 1) Apa saja tanda-tanda yang terdapat dalam Kain Ulos Batak Toba? 2) Apa saja makna tanda
yang terdapat dalam Kain Ulos Batak Toba? Tujuan penelitian ini yaitu: 1) Mendeskripsikan tanda-tanda yang terdapat dalam Kain
Ulos Batak Toba 2) Menjelaskan makna tanda yang terdapat dalam Kain Ulos Batak Toba. Metode dan teknik yang digunakan
dalam penelitian ini, yaitu: 1) Metode dan teknik penyediaan data, 2) Metode dan teknik analisis data, dan 3) Metode dan penyajian
hasil analisis data. Pada metode dan teknik penyediaan data, digunakan metode simak. Teknik lanjutannya menggunakan teknik
simak libat cakap (SLC) dan teknik catat. Pada metode dan teknik analisis data, digunakan metode padan. Metode padan yang
digunakan adalah metode padan translasional dan metode padan referensial. Teknik dasar yang digunakan yaitu teknik pilah unsur
penentu (PUP) dan teknik lanjutannya menggunakan teknik hubung banding membedakan (HBB). Pada metode dan teknik
penyajian hasil analisis data, digunakan metode penyajian formal dan informal. Berdasarkan hasil analisis data, terdapat tanda-
tanda dalam Kain Ulos Batak Toba berupa ikon, indeks, dan simbol. Ikon dalam ulos ragi hotang adalah hotang- hotang, ulu,
gorga, dan sijalo sirat , ikon dalam ulos sadum adalah corak boru, pusoran, tanduk heat, siduruan, dan andor-andor, ikon dalam
ulos sibolang adalah corak runcing, ikon dalam ulos passamot adalah hotang-hotang, anting- anting, sigumang, dan batu ni
ansimun, ikon dalam ulos tumtuman adalah jambar bahir, corak jugia, tuho, dan hotang-hotang, ikon dalam ulos hela adalah
lampu- lampu, hait lengkung, dan gundung pahu, ikon dalam ulos bintang maratur adalah bintang-bintang, corak suksang, ipon-
ipon, dan iran-iran, ikon dalam ulos suri- suri adalah suri-suri gajang, dan ikon dalam ulos mangiring adalah honda. Indeks dalam
Ulos Batak Toba, contohnya: hotang-hotang, mencerminkan orang Batak yang kuat seperti rotan. Simbol dalam Ulos Batak Toba
adalah horas jala gabe, dame ma dihita, Tuhan memberkati, horas ma. Adapun makna tanda dalam Ulos Batak Toba, misalnya
makna tanda pada ulos suri-suri memiliki makna kerapihan dan keteraturan.
Kata kunci: ulos, batak, tanda, dan makna

810
ARI
t
“Tindak Tutur Ilokusi pada Imbauan dan Larangan Membuang Sampah di Kota Padang”.
Arifan, 1610722034. Jurusan Sastra Indonesia Fakultas Ilmu Budaya. Pembimbing I, Dr. Aslinda, M. Hum., dan
Pembimbing II, Sonezza Ladyanna, S.S., M.A.
ABSTRAK
Masalah penelitian ini yaitu apa saja klasifikasi tindak ilokusi yang digunakan pada imbauan dan larangan membuang sampah di
Kota Padang, apa saja jenis tindak tutur imbauan dan larangan membuang sampah di Kota Padang berdasarkan modus
pengungkapannya, dan apa fungsi tindak ilokusi yang digunakan pada imbauan dan larangan membuang sampah di Kota Padang.
Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan klasifikasi tindak ilokusi yang digunakan pada imbauan dan larangan membuang
sampah di Kota Padang, menjelaskan jenis tindak tutur imbauan dan larangan membuang sampah di Kota Padang berdasarkan
modus pengungkapannya, dan menjelaskan fungsi tindak ilokusi yang digunakan pada imbauan dan larangan membuang sampah
di Kota Padang. Metode dan teknik yang digunakan dalam penelitian ini mengacu pada metode dan teknik penelitian yang
dikemukakan oleh Sudaryanto. Terdapat tiga tahapan strategis yang harus ditempuh dalam pemecahan masalah, yaitu (1) tahap
penyediaan data, (2) tahap analisis data, (3) tahap penyajian hasil analisis data. Pada tahap penyediaan data, penelitian
menggunakan metode simak dengan teknik dasarnya teknik sadap. Selanjutnya, teknik lanjutan yang digunakan penelitian ini
adalah teknik SBLC (Simak Bebas Libat Cakap), teknik SLC (Simak Libat Cakap), teknik rekam, dan teknik catat. Pada tahap
analisis data, penelitian menggunakan metode padan referensial, metode padan pragmatis, dan metode padan translasional dengan
menggunakan teknik PUP (pilah unsur penentu) sebagai teknik dasar dan teknik hubung banding membedakan (HBB) sebagai
teknik lanjutan. Selanjutnya, pada tahap penyajian hasil analisis data, digunakan metode penyajian informal. Pada penelitian ini,
disimpulkan klasifikasi tindak ilokusi yang ditemukan dalam imbauan dan larangan membuang sampah di Kota Padang ialah (1)
tindak ilokusi direktif mengajak, meminta, dan memerintah, (2) tindak tutur ilokusi deklaratif melarang, dan (3) tindak tutur ilokusi
komisif mengancam. Lalu, terdapat empat jenis tindak tutur imbauan dan larangan membuang sampah di Kota Padang berdasarkan
modus pengungkapannya, yaitu (1) tindak tutur langsung literal, (2) tindak tutur tidak langsung literal, (3) tindak tutur langsung
tidak literal, dan (4) tindak tutur tidak langsung tidak literal. Selanjutnya, fungsi tindak ilokusi yang ditemukan dalam imbauan dan
larangan membuang sampah di Kota Padang ialah (1) fungsi menyenangkan (convivial), (2) fungsi kompetitif (competitive), dan
(3) fungsi bertentangan (conflictive).
Kata Kunci: , tindak tutur ilokusi, klasifikasi tindak tutur, fungsi tindak tutur
810
ASR
k
Konflik Sosial dalam Novel Kei karya Erni Aladjai Tinjauan Sosiologi Sastra.
ASRIKO BASRI. Jurusan Sastra Indonesia. Fakultas Ilmu Budaya Universitas Andalas. Padang. 2020. Pembimbing 1 Dr.
Syafril, M.Si. Pembimbing II Ronidin, S.S., M.A.
ABSTRAK
Penelitian ini difokuskan pada konflik sosial dalam novel karya Erni Aladjai. Penelitian ini menggunakan pendekatan Sosiologi
Sastra. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode kualitatif, menganalisis data tertulis dari teks yang mengarah
pada konflik sosial dan upaya penyelesaian konflik. Teknik penelitian terdiri dari studi kepustakaan, pengumpulan data,
menganalisis data dan penyajian hasil analisis data secara deskriptif. Berdasarkan analisis yang telah dilakukan pada novel Kei
karya Erni Aladjai dapat disimpulkan terdapat dua macam konflik yaitu konflik sosial non realistis dan konflik sosial realistis.
Konflik non realistis bersifat ideologis yaitu konflik kerusuhan antar agama, antar suku, ras dan etnis. Konflik realistis (1)
Masyarakat Kei hidup dalam pengungsian (2) hubungan cinta beda agama. Upaya masyarakat Kei dalam menyelasikan konflik
yang terjadi di pulau Kei yaitu dengan menjaga persatuan, menerima perbedaan, sikap tolong menolong dan sikap menjunjung
sikap toleransi, semua itu telah tertuang di dalam hukum adat dan ajaran leluhur serta tradisi dan kearifan lokal pulau Kei.
Berdasarkan analisis yang sudah dilakukan, bahwa novel Kei karya Erni Aladjai merefleksikan perang saudara yang terjadi di
pulau Maluku tenggara terutama di pulau Kei.
Kata kunci : Erni Aladjai, Kei, Konflik Sosial, Penyelesain Konflik, Sosiologi Sastra.

810
DEA
a
“Analisis Simbol dalam Tradisi Botatah di Nagari Lansek Kadok Kabupaten Pasaman: Tinjauan Semiotik”.
Dea Lovenda Dwifi, 1610722021, Jurusan Sastra Indonesia. Fakultas Ilmu Budaya. Universitas Andalas. Padang.
Pembimbing I: Dr. Fajri Usman, M. Hum, dan Pembimbing II: M. Yunis, S.S, M. Hum.
ABSTRAK
Masalah yang dibahas dalam penelitian ini, yaitu apa sajakah prosesi- prosesi dan simbol-simbol yang terdapat dalam tradisi
botatah? dan apa sajakah makna simbol-simbol yang terdapat dalam tradisi botatah? Penelitian ini bertujuan untuk
mendeskripsikan simbol-simbol yang terdapat dalam tradisi botatah dan menganalisis makna simbol-simbol dalam tradisi botatah.
Metode dan teknik yang digunakan terdiri dari tiga tahapan, yaitu (1) tahap penyediaan data, (2) tahap analisis data, dan (3) tahap
penyajian hasil analisis data. Dalam tahap penyediaan data, digunakan metode simak dengan teknik dasarnya adalah teknik sadap
dan teknik lanjutannya adalah Teknik Simak Libat Cakap (SCL), teknik rekam, dan teknik catat. Dalam tahap analisis data,
digunakan metode padan referensial dan metode padan translational dengan teknik dasarnya adalah Teknik Pilah Unsur Penentu
(PUP), sedangkan teknik lanjutannya adalah teknik hubung banding membedakan (HBB). Selanjutnya, dalam tahap penyajian hasil
analisis data digunakan metode formal dan informal. Berdasarkan hasil analisis data, terdapat 32 simbol dari 13 prosesi dalam
tradisi botatah. Prosesi-prosesi tersebut diantaranya prosesi boinei, prosesi monyiriah, prosesi mombontang lapiak tatah, prosesi
moombuih, prosesi moota omeh, prosesi bojojak tanah, prosesi monjulang, dan lain-lainnya. Berdasarkan prosesi tersebut, terdapat
simbol-simbol yang dianatarnya daun inai yang dihaluskan, warna merah setelah memakai inai, siriah longkok, lapiak tatah, angka
tujuh pada bungo tujuah rupo, bungo golinggang, bungo koroteh, bungo asoka, bungo kotuak, bungo matahari, betiah, boreh
kuniang, warna merah, warna ungu, warna kuning, dan warna merah muda yang melatarbelakangi bungo 7 rupo, mantra,
menaburkan boreh kuniang, omeh, kata ‘tatah’, angka tujuh prosesi monatah, tanah, bojojak tanah, monjulang anak, makan
sopuluik boreh rondang, dan lain-lainnya. Terdapat makna pada simbol-simbol tersebut, diantaranya pada simbol daun inai yang
dihaluskan bermakna suatu penawar bagi si anak untuk menghilangkan biso (racun) di tanah, simbol omeh bermakna suatu yang
bernilai tinggi, sama halnya dengan keturunana raja yang memiliki derajat tinggi, dan simbol tatah bermakna ajakan untuk belajar
berjalan pada si anak, serta menyampaikan penawar yang bertujuan untuk memindahkan pantangan tanah dan penyakit pada si
anak ke lapiak tatah.
Kata Kunci: tradisi botatah, simbol, semiotik, dan makna.
810
DES
k
“Kesantunan Berbahasa Pengemudi Ojek Online di Pangkalan Driver Online Raden Saleh: Tinjauan Pragmatik”
Desra Soni. 2019Jurusan Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Andalas, Padang, Pembimbing I Dr.
Aslinda, M.Hum., dan Pembimbing II Sonezza Ladyanna, S.S., M.A.
ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah untuk (1) menjelaskan dan menguraikan prinsip kesantunan yang dipatuhi dan dilanggar oleh
pengemudi ojek online, (2) menjelaskan faktor penentu kesantunan berbahasa pengemudi ojek online. Dalam penelitian ini,
digunakan beberapa metode dan teknik, yaitu metode dan teknik penyediaan data, metode dan teknik analisis data, dan metode dan
teknik penyajian hasil analisis data. Metode dan teknik yang digunakan dalam penyediaan data adalah metode simak dengan teknik
dasar sadap dan teknik lanjutannya adalah teknik simak bebas libat cakap, teknik rekam, dan teknik catat. Untuk analisis data,
digunakan metode padan, yaitu metode padan translasional dan metode padan pragmatis dengan teknik dasarnya pilah unsur
penentu (PUP) dan teknik lanjutannya hubung banding membedakan (HBB). Penyajian hasil analisis data metode yang digunakan
adalah metode informal. Berdasarkan analisis data yang dilakukan, ditemukan maksim pada prinsip kesantunan yang dipatuhi oleh
pengemudi ojek online di pangkalan driver online Raden Saleh yaitu maksim kearifan, maksim kedermawanan, maksim pujian,
maksim kerendahan hati, maksim kesepakatan, dan maksim simpati. Lalu maksim pada prinsip kesantunan yang dilanggar oleh
pengemudi ojek online di pangkalan driver online Raden Salah ialah maksim kearifan, maksim kedermawanan, maksim pujian, dan
maksim kerendahan hati. Selanjutnya, juga ditemukan faktor penentu kesantunan berbahasa pada penelitian ini ialah faktor pelibat
tutur, faktor suasana tutur, faktor pokok tuturan, faktor norma tuturan.
Kata kunci: kesantunan, pengemudi ojek online, dan faktor penentu kesantunan

810
ELR
k
“Kesantunan Berbahasa Sopir, Calo, dan Penumpang di Lingkungan Terminal Bus Antarkota di Kabupaten Solok
Selatan”.
Elra Yulia Metri, 1510721013, Jurusan Sastra Indonesia Fakultas Ilmu Budaya. Pembimbing I, Dr. Aslinda, M.Hum dan
pembimbing II, Sonezza Ladyanna, S.S., M.A.
ABSTRAK
Masalah dalam penelitian ini yaitu apa saja prinsip kesantunan yang dipatuhi, apa saja prinsip kesantunan yang dilanggar, dan apa
saja faktor-faktor penyebab munculnya ketidaksantunan berbahasa tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan prinsip
kesantunan yang dipatuhi, prinsip kesantunan yang dilanggar, dan faktor-faktor penyebab terjadinya ketidaksantunan berbahasa di
lingkungan terminal bus di Kabupaten Solok Selatan. Metode dan teknik yang digunakan untuk menjawab permasalahan, yaitu
metode dan teknik yang dikemukakan oleh Sudaryanto. Ada tiga tahap dalam penjelasan metode dan teknik penelitian yang
digunakan, yaitu (1) tahap penyediaan data, (2) tahap analisis data, dan (3) tahap penyajian hasil analisis data. Untuk penyediaan
data, digunakan metode simak dengan teknik dasarnya teknik sadap. Selanjutnya, teknik lanjutan yang digunakan, yaitu teknik
simak bebas libat cakap (SBLC) dan teknik catat. Untuk analisis data, digunakan metode padan translasional dan metode padan
pragmatis dengan teknik dasar adalah teknik pilah unsur penentu (PUP) dan teknik lanjutannya yaitu hubung bnading banding
membedakan (HBB). Selanjutnya, pada tahap penyajian hasil analisis data, digunakan metode penyajian informal. Berdasarkan
analisis data,dapat disimpulkan bahwa prinsip kesantunan yang dipatuhidiantaranya terdapat pada maksim kebijaksanaan, maksim
kedermawanan, maksim pujian, maksim kerendahan hati, maksim kesepakatan, dan maksim kesimpatian. Prinsip kesantunan yang
dilanggarterdapat pada pelanggaran terhadap maksim kebijaksanaan, maksim kedermawanan, maksim pujian, maksim
kesepakatan, dan maksim kesimpatian. Lalu, faktor-faktor penyebab ketidaksantunan berbahasa yaitu kritikan secara langsung,
dorongan rasa emosi penutur, protektif terhadap pendapat, sengaja menuduh lawan tutur, dan sengaja memojokkan lawan tutur.
Kata Kunci: Maksim, Prinsip Kesantunan, dan Faktor-Faktor Penyebab Ketidaksantunan Berbahasa.
810
EGG
k
Konflik Batin Tokoh Sunyi dalam Novel Sunyi di Dada Sumirah Karya Artie Ahmad : Tinjauan Psikologi Sastra.
Eggy Aditya Ramadhana. Jurusan Sastra Indonesia Fakultas Ilmu Budaya Universitas Andalas. Padang 2019.
Pembimbing I Dr. Zurmailis, MA. Pembimbing II Ronidin, SS, MA.
ABSTRAK
Masalah pada penelitian ini mengenai konflik batin yang dialami tokoh Sunyi, bentuk konflik batin dan penyebab terjadinya
konflik batin tokoh Sunyi dalam novel Sunyi di Dada Sumirah Karya Artie Ahmad. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan
bentuk konflik batin dan mendeskripsikan penyebab konflik batin tokoh Sunyi dalam novel Sunyi di Dada Sumirah. Analisis yang
digunakan dalam penelitian ini adalah Psikologi Sastra. Metode yang digunakan adalah metode kualitatif yang menghasilkan kata-
kata tertulis mengenai konflik batin. Adapun teknik yang digunakan adalah pengumpulan data, analisis data dan penyajian hasil
analisis data secara deskriptif Berdasarkan analisis yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa bentuk konflik batin dalam
novel Sunyi di Dada Sumirah karena adanya pertentangan yang timbul dalam diri Sunyi. Seperti pertentangan rasa penyesalan
dengan keadaan, pertentangan rasa kesedihan dengan kebahagiaan, pertentangan rasa kebencian dengan keinginan, dan
pertentangan rasa cinta dengan rasa ingin memiliki. Faktor penyebab konflik batin adalah rasa malu, kesedihan, kebencian dan
cinta.
Kata Kunci : Novel Sunyi di Dada Sumirah, konflik batin, psikologi sastra

810
ALS
a
“Alih Kode dalam Interaksi Jual Beli di Pasar Tradisional Kota Padang Tinjauan: Sosiolinguistik”.
El Shavira Khairunnisa, 1510722013. Jurusan Sastra Indonesia Fakultas Ilmu Budaya Universitas Andalas, 2019.
Pembimbing I: Leni Syafyahya, S.S., M.Hum. Pembimbing II: Sonezza Ladyanna, S.S., M.A.
ABSTRAK
Masalah dalam penelitian ini yaitu: 1)Apa saja alih kode yang terjadi dalam interaksi jual beli di pasar tradisional Kota Padang.
2)Apa saja faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya alih kode dalam interaksi jual beli di pasar tradisional Kota Padang. Adapun
tujuan dari penelitian ini yaitu: 1)Mendeskripsikan alih kode yang terjadi dalam interaksi jual beli di pasar tradisional Kota Padang.
2)Mendeskripsikan faktor-faktor penyebab terjadinya alih kode dalam interaksi jual beli di pasar tradisional Kota Padang. Ada tiga
tahapan penelitian yang digunakan dalam kerangka pemecahan masalah penelitian, yaitu 1)tahap penyediaan data, 2)tahap analisis
data, dan 3)tahap penyajian hasil analisis data. Pada tahap penyediaan data, digunakan metode simak dan metode cakap. Metode
simak dengan teknik dasar teknik sadap dan teknik lanjutan teknik simak bebas libat cakap(SBLC), teknik rekam dan teknik catat.
Metode cakap dengan teknik dasar teknik pancing dan teknik lanjutan teknik cakap semuka. Pada tahap analisis data, digunakan
metode padan translasional dan metode padan pragmatik dengan teknik dasar menggunakan teknik pilah unsur penentu (PUP) dan
teknik lanjutan menggunakan teknik hubung banding memperbedakan (HBB). Pada tahap penyajian hasil analisis data digunakan
metode penyajian informal. Berdasarkan hasil analisis data, alih kode yang terjadi dalam interaksi jual beli di pasar tradisional
Kota Padang yaitu: 1)alih kode dari bahasa Indonesia ke bahasa Batak, 2)alih kode dari bahasa Indonesia ke bahasa Minangkabau,
3)alih kode dari bahasa Indonesia ke bahasa Nias, 4)alih kode dari bahasa Indonesia ke bahasa Sunda, 5)alih kode dari bahasa
Minangkabau ke bahasa Indonesia, 6)alih kode dari bahasa Minangkabau ke bahasa Jawa, 7)alih kode dari bahasa Nias ke bahasa
Indonesia, 8)alih kode dari bahasa Jawa ke bahasa Minangkabau, 9)alih kode dari bahasa Indonesia ke bahasa Minangkabau dan
dari bahasa Minangkabau ke bahasa Jawa. Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya alih kode dalam interaksi jual beli di pasar
tradisional Kota Padang yaitu 1)siapa yang berbicara, 2)dengan bahasa apa, 3)kepada siapa, 4)kapan, dan 5)dengan tujuan apa.
Selain faktor penyebab alih kode berdasarkan teori yang digunakan, di lapangan penulis menemukan faktor lain yang
menyebabkan terjadinya alih kode dalam interaksi jual beli di pasar tradisional Kota Padang yaitu faktor spontanitas.
Kata kunci : alih kode, pasar tradisional, Kota Padang.
810
ELS
t
“Tindak Tutur Ilokusi Direktif Guru dalam Proses Belajar-Mengajar di SLB Negeri 1 Alahan Panjang”
Elsa Nana Rullando. 2020. Jurusan Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Andalas, Padang. Pembimbing I
Dr. Aslinda, M.Hum. dan pembimbing II Alex Darmawan, S.S., M.A.
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk (1) mendeskripsikan jenis tindak tutur ilokusi direktif yang digunakan oleh guru dalam proses
belajar-mengajar di SLB Negeri 1 Alahan Panjang, (2) menjelaskan fungsi tindak tutur ilokusi direktif yang digunakan oleh guru
dalam proses belajar-mengajar di SLB Negeri 1 Alahan Panjang. Metode dan teknik yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu
metode dan teknik yang dikemukakan oleh Sudaryanto. Ada tiga tahapan strategis yang dilakukan dalam penelitian ini, yaitu (1)
tahap penyediaan data, (2) tahap analisis data, dan (3) tahap penyajian hasil analisis data. Pada tahap penyediaan data, metode yang
digunakan adalah metode simak dengan teknik dasarnya teknik sadap dan teknik lanjutan menggunakan teknik Simak Bebas Libat
Cakap (SBLC), teknik rekam, dan teknik catat. Pada tahap analisis data, metode yang digunakan adalah metode padan translasional
dan pragmatis. Teknik dasar yang digunakan adalah teknik Pilah Unsur Penentu (PUP) dan teknik lanjutan Hubung Banding
Membedakan (HBB). Pada tahap penyajian hasil analisis data, metode yang digunakan adalah metode penyajian informal.
Berdasarkan analisis data, ditemukan enam jenis tindak tutur ilokusi direktif yang digunakan guru dalam proses belajar-mengajar,
yaitu permintaan, pertanyaan, perintah, larangan, pemberian izin, dan nasihat. Fungsi tindak tutur ilokusi direktif yang ditemukan,
yaitu requestives (meminta), questions (bertanya), requerements (menuntut, menghendaki, memerintah), prohibitives (larangan),
permissives (membolehkan), dan advisories (menasihati dan memperingatkan). Tindak ilokusi direktif yang sering digunakan oleh
guru dalam proses belajar- mengajar di SLB Negeri 1 Alahan Panjang, yaitu ilokusi direktif perintah dan larangan.
Kata Kunci: tindak tutur ilokusi, direktif, guru SLB

810
GIT
p
“Penggunaan Afiks {ber-} dalam Kumpulan Cerpen Parang Tak Berulu, Karya Raudal Tanjung Banua”.
Gito Aryanto. 2020. Jurusan Sastra Indonesia. Fakultas Ilmu Budaya. Universitas Andalas, Padang. Pembimbing I, Dra.
Noviatri, M.Hum. dan Pembimbing II, Dra. Efri Yades, M.Hum.
ABSTRAK
Masalah dalam penelitian ini ialah kata dasar apa saja yang dapat bergabung dengan afiks {ber-} yang terdapat dalam kumpulan
cerpen Parang Tak Berulu dan apa fungsi afiks {ber-}setelah bergabung dengan kata dasar. Apa makna gramatikal afiks {ber-}
yang terdapat dalam kumpulan cerpen Parang Tak Berulu. Penelitian ini memiliki dua tujuan. Pertama menjelaskan kata dasar yang
dapat bergabung dengan afiks {ber-} yang terdapat dalam kumpulan cerpen Parang Tak Berulu dan fungsi afiks {ber-} setelah
bergabung dengan kata dasar. Kedua menjelaskan makna gramatikal afiks {ber-} yang terdapat dalam kumpulan cerpen Parang
Tak Berulu. Dalam menyediakan data digunakan metode simak dengan teknik dasarnya teknik sadap dan teknik lanjutannya teknik
simak bebas libat cakap dan teknik catat. Dalam menganalisis data digunakan metode agih dengan teknik dasar bagi unsur
langsung dan teknik lanjutannya teknik baca markah, ganti, dan perluas. Dalam penyajian hasil analisis data digunakan metode
formal dan informal. Berdasarkan hasil analisis data, kata dasar yang bergabung dengan afiks {ber-} dalam kumpulan cerpen
Parang Tak Berulu terdiri atas kata benda, kata sifat, kata kerja, kata keterangan, kata bilangan, dan kata tanya. Berdasarkan fungsi
afiks ada dua golongan afiks ber, yaitu afiks derivasional dan afiks infleksional. Berdasarkan maknanya, ada beberapa makna
gramatikal afiks {ber-} dalam kumpulan cerpen Paranng Tak Berulu yaitu: 1) ‘memakai’ seperti berkopiah, bermakna ‘memakai
kopiah’, 2) ‘memiliki’ seperti bernasib, bermakna ‘memiliki nasib’, 3) ‘mengeluarkan’ seperti bernanah, bermakna ‘mengeluarkan
nanah’, 4) ‘dalam jumlah’ seperti berdua, bermakna ‘kumpulan yang terdiri dari dua’, 5) ‘melakukan pekerjaan’ seperti berdayung,
bermakna ‘melakukan pekerjaan berdayung’, 6) ‘sudah’ seperti berpisah, bermakna ‘sudah berpisah’, 7) ‘mempunyai/memiliki’
seperti berjangat, bermakna ‘mempunyai/memliki jangat’, 8) ‘mengucapkan seperti bersumpah, bermakna ‘mengucapkan sumpah’,
9) ‘melakukan aktifitas’ seperti berkeliling, bermakna ‘melakukan aktifitas keliling’, 10) ‘menyatakan’ seperti bersepakat,
bermakna ‘menyatakan sepakat’
Kata kunci : afiks {ber-}, proses merfologi, makna.
810
GIT
n
“Nama-nama Gala Pakiah di Nagari Tanjung Barulak, Kecematan Tanjung Emas, Kabupaten Tanah Datar: Ranah
Kajian Antropolinguistik”.
Gito Putra, 1510722036Jurusan Sastra Indonesia Fakultas Ilmu Budaya Universitas Andalas, 2020. Pembimbing I: Dr.
Fajri Usman, M.Hum. Pembimbing II: Dra. Noviatri, M.Hum
ABSTRAK
Masalah dalam penelitian ini iyalah, (1) Apa saja nama-nama Gala Pakiah dan latar belakang penamaannya di Nagari Tanjung
Barulak, Kecematan Tanjung Emas, Kabupaten Tanah Datar? (2) Apa saja makna yang terdapat dalam nama-nama Gala Pakiah di
Nagari Tanjung Emas, Kecematan Tanjung Emas, Kabupaten Tanah Datar? Tujuan penelitian ini adalah: (1) Mendeskripsikan
nama-nama Gala Pakiah dan latarbelakang penamaan yang terdapat di Nagari Tanjung Barulak, (2) Menjelaskan makna yang
terdapat dalam nama-nama Gala Pakiah yang terdapat di Nagari Tanjung Barulak. Penelitian ini menggunakan pendekatan
kualitatif. Pada tahap pengumpulan data digunakan metode wawancara semi terstruktur, observasi partisipan, dan kajian tertulis.
Pada tahap penyediaan data digunakan metode simak dengan teknik dasar teknik sadap dan tekik lanjutannya teknik simak libat
cakap, tknik catat, dan teknik rekam. Berdasarkan hasil analisis data, nama-nama Pakiah yang digunakan di nagari Tanjung
Barulak adalah: Pakiah Majun, Pakiah Sinaro, Pakiah Bandaro, Pakiah Jo lelo, Pakiah Ibrahim, Mantiko Pakiah, Pakiah Malano,
Pakiah Marajo, Pamenan Duniah, Malin Pakiah, Malano Batuah, Malin Sutan, Malin Karojan dan Pakiah Mustafa. Adapun latar
belakang penamaan dari nama-nama Gala Pakiah di Nagari Tanjung Barulak, Kecematan Tanjung Emas, Kabupaten Tanah Datar
adalah: penyebutan sifat khas dan keserupaan. Makna nama secara Antropolinguistik yang terdapat dalam nama-nama Gala Pakiah
di Nagari Tanjung Barulak, kecematan Tanjung Emas, Kabupaten Tanah Datar adalah makna simbolik, makna nama futuratif, dan
makna nama interperatif.
Kata kunci: nama, gala, Pakieh, Tanjung Barulak, dan Makna.

810
GUS
t
“Tindak Tutur dalam Film Jilbab Traveler Love Sparks in Korea”.
Gusmi Hultri. 2020. Jurusan Sastra Indonesia Fakultas Ilmu Budaya Universitas Andalas. Pembimbing I: Dra. Efri Yades,
M.Hum. dan Pembimbing II: M. Yunis, S.S., M.Hum.
ABSTRAK
Masalah yang dibahas pada penelitian ini adalah (1) Apa saja tindak tutur lokusi yang ada dalam film Jilbab Traveler Love Sparks
in Korea (2) Apa saja tindak tutur ilokusi yang ada dalam film Jilbab Traveler Love Sparks in Korea (3) Apa saja tindak tutur
perlokusi yang ada dalam film Jilbab Traveler Love Sparks in Korea. Penelitian ini bertujuan untuk (1) Menjelaskan tindak tutur
lokusi yang ada dalam film Jilbab Traveler Love Sparks in Korea (2) Menjelaskan tindak tutur ilokusi yang ada dalam film Jilbab
Traveler Love Sparks in Korea (3) Menjelaskan tindak tutur perlokusi yang ada dalam film Jilbab Traveler Love Sparks in Korea.
Metode dalam penelitian ini dibagi menjadi tiga tahap yaitu tahap penyediaan data, tahap analisis data, dan tahap penyajian hasil
analisis data. Pada tahap penyediaan data digunakan metode simak dengan teknik dasarnya yaitu teknik sadap dan teknik
lanjutannya, yaitu teknik Simak Bebas Libat Cakap (SBLC). Pada tahap analisis data digunakan metode padan. Metode padan yang
digunakan adalah metode padan translasional dan metode padan referensial. Teknik dasar yang digunakan adalah teknik pilah
unsur penentu (PUP) dan teknik lanjutan yang digunakan teknik Hubung Banding Memperbedakan (HBB). Pada tahap penyajian
hasil analisis data, digunakan metode informal. Berdasarkan analisis yang telah dilakukan terhadap tuturan dalam film Jilbab
Traveler Love Sparks in Korea,ditemukan dua jenis tindak tutur, yaitu tindak tutur lokusi dan tindak tutur ilokusi. Pada tindak tutur
ilokusi ditemukan lima bentuk tindak tutur, yaitu asertif, direktif, komisif, ekspresif dan deklaratif.
Kata Kunci: Tindak Tutur, Lokusi, Ilokusi, Film, Traveler Love Sparks in Korea.
810
HEN
n
“Nama-Nama Dekorasi Yang Terdapat Pada Pelaminan Pernikahan Adat Minangkabau Di Kota Padang: Ranah Kajian
Antropolinguistik”.
Hendri Dunan, 1520722030. Jurusan Sastra Indonesia Fakultas Ilmu Budaya Universitas Andalas, 2020. Pembimbing I:
Dr. Fajri Usman, M.Hum. Pembimbing II: Dra. Noviatri, M.Hum.
ABSTRAK
Masalah dalam penelitian ini, yaitu (1) apa saja nama-nama dekorasi dan latar belakang penamaan yang terdapat pada pelaminan
pernikahan di Kota Padang? (2) apa saja makna nama dekorasi dan nilai-nilai budaya yan terdapat pada dekorasi pelaminan
pernikahan di Kota Padang? Adapun tujuan dari penelitian ini, yaitu (1) mendeskripsikan nama-nama dekorasi dan latar belakang
penamaan yang terdapat pada pelaminan pernikahan di Kota Padang, (2) menjelaskan makna nama dekorasi dan nilai-nilai budaya
yang terdapat pada dekorasi pelaminan pernikahan di Kota Padang. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Pada tahap
pengumpulan data digunakan metode wawancara semi terstruktur, observasi partisipan, dan kajian tertulis. Pada tahap analisis data
digunakan metode padan translasional dan referensial. Teknik dasar yang digunakan adalah teknik pilah unsur penentu (PUP) dan
teknik lanjutannya adalah teknik hubung banding membedakan (HBB). Selanjutnya, pada tahap penyediaan hasil analisis data
digunakan metode penyajian informal. Berdasarkan hasil penelitian, ditemukan nama-nama dekorasi pelaminan pernikahan adat
Minangkabau di Kota Padang: Banta Gadang, Garedeang, Pancuang, Banta Kopek, Kelambu, Angkin, Kain Bajalin, Tabia, Lidah-
lidah, Puti Manyibuak, Langit-langit, Lansir atau Lansia, Ula Naga atau Sabik, Tirai Awan Bararak, Karamalai, Tonggak Katorok,
Samie, Dulang Bakaki, dan Carano.. Adapun latar belakang penamaan dari nama-nama dekorasi pelaminan pernikahan di Kota
Padang yaitu peniruan bunyi, penyebutan bagian, penyebutan sifat khas, penemu dan pembuat, tempat asal, bahan, keserupaan,
pemendekan, penamaan baru. Makna nama secara antropolinguistik yang terdapat dalam nama-nama dekorasi pelaminan
pernikahan di Kota Padang ialah makna nama simbolik, makna nama intensional, dan makna nama interpretatif. Adapun nilai-nilai
budaya yang terdapat dalam nama-nama dekorasi pelaminan pernikahan di Kota Padang, terdiri atas nilai ilmu pengetahuan atau
nilai teori yang menentukan identis objek, nilai ekonomi yang menentukan berupa utilitas atau kegunaan, nilai politik atau kuasa,
nilai kemasyarakatan atau solidaritas yang diwujudkan dalam cinta, persahabatan, gotong royong, dan lain-lain, nilai keagamaan
atau ketuhanan, dan nilai kesenian.
Kata kunci: nama, dekorasi, Padang, nilai budaya, dan pelaminan.

810
HIS
a
“Analisis Bioakustik Menggunakan Spektogram Speech Analyzer Software untuk Menguji Kapabilitas Verbal
Penyandang Cerebral Palsy: Tinjauan Neurolinguistik”.
Ihsanul Fuadi Yusda. 1610723001. Jurusan Sastra Indonesia Fakultas Ilmu Budaya Universitas Andalas, 2020.
Pembimbing I. Dr. Gusdi Sastra, M.Hum.. Pembimbing II. Dra. Noviatri, M.Hum..
ABSTRAK
Cerebral Palsy menyebabkan terjadinya gangguan pada proses wicara dan kesilapan pada tataran fonologi seseorang saat berujar.
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kapabilitas verbal dan kesilapan fonologi yang diujarkan penyandang cerebral
palsy, pada kasus Fahri yang berstatus sebagai seorang siswa SLB Negeri 1 Padang dengan berdasarkan analisis bioakustik
menggunakan spektogram speech analyzer. Ada tiga tahapan penelitian yang digunakan, yaitu tahap penyediaan data, tahap
analisis data, dan tahap penyajian hasil analisis data. Pada tahap penyediaan data digunakan metode dari Nunan, yaitu metode
pemerhatian dan analitik, metode studi kasus, dan metode observasi alami. Selain itu, untuk mendukung tahapan ini digunakan
juga metode dan teknik yang dikemukakan oleh Sudaryanto, yaitu metode simak dilanjutkan dengan teknik dasar, yaitu teknik
sadap dan teknik lanjutannya ialah teknik Simak Bebas Libat Cakap (SBLC), teknik Simak Libat Cakap (SLC), teknik rekam, dan
teknik catat. Tahapan ini juga didukung dengan teknik yang dikemukakan oleh Arsyad, yaitu teknik kartu gambar (flash card).
Pada tahap analisis data digunakan metode dan teknik yang dikemukakan oleh Sudaryanto, yaitu metode padan artikulatoris
dengan teknik dasarnya teknik pilah unsur penentu (PUP) dan teknik lanjutannya ialah teknik hubung banding membedakan
(HBB). Pada tahap penyajian hasil analisis data digunakan metode penyajian formal dan metode penyajian informal. Berdasarkan
analisis data, kapabalitas verbal penyandang cerebral palsy pada kasus Fahri dengan analisis bioakustik menggunakan spektogram
speech analyzer berada pada kisaran 14,05 dB. Satuan gelombang ini mengindikasikan bahwa F tidak memiliki gangguan lain yang
mempengaruhinya dalam proses wicara. Kesilapan fonologi yang terdapat dalam ujaran F, yakni kesilapan substitusi, kesilapan
omisi, kesilapan adisi, dan kesilapan distorsi. Persentase dari masing-masing kesilapan fonologi tersebut, yaitu kesilapan substitusi
dengan persentase 55,93 %, kesilapan omisi dengan persentase 27,11 %, kesilapan distorsi dengan persentase 13,60 %, dan
kesilapan adisi dengan persentase 3,38 %. Kesilapan yang paling dominan terdapat pada kesilapan substitusi.
Kata Kunci: kapabilitas verbal, cerebral palsy, speech analyzer, kesilapan fonologi, analisis bioakustik
810
INO
k
“KEPRIBADIAN TOKOH “NENEK WU” DALAM NOVEL BASIRAH KARYA YETTI A. KA TINJAUAN
PSIKOLOGI SASTRA”
Inoval Agesly, Jurusan Sastra Indonesia Fakultas Ilmu Budaya Universitas Andalas, 2020. Pembimbing 1. Dr. Syafril,
M.si. dan 2. Drs. M. Yusuf, M. Hum.
ABSTRAK
Penelitian ini dilatar belakangi oleh ketertarikan penulis terhadap novel Basirah karya Yetti A. KA yang mengangkat persoalan
kepribadian terhadap salah satu tokoh “Nenek Wu” permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini adalah bagaimana bentuk dari
kepribadian Nenek Wu yang diungkapkan lebih dalam dan lebih dominan dalam novel Basirah karya Yetti A. KA. Penelitian ini
bertujuan untuk menguraikan bentuk permasalahan kepribadian, dan faktor penyebab yang dialami oleh Nenek Wu dalam novel
Basirah karya Yetti A. KA. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan psikologi sastra, yakni psikologi
kepribadian. Landasan teori yang dipakai dalam penganalisisan ini adalah teori Sigmund Freud tentang kepribadian manusia
disusun oleh tiga system, yaitu id, Ego, dan Superego. Adapun metode dalam penelitian ini adalah metode kualitatif yang
menghasilkan data tertulis dari teks yang mengacu pada permasalahan kepribadian. Teknik yang digunakan adalah membaca serta
memahami dan mengidentifikasi secara langsung Novel Basirah karya Yetti A. KA terutama menyangkut kepribadian tokoh Nenek
Wu dari aspek id, Ego, dan Superego. Setelah melakukan penelitian, dapat disimpulkan bahwa bentuk kepribadian tokoh Nenek
Wu dalam Novel Basriah karya Yetti A. KA secara umum adalah permasalahan psikologi kepribadian yang diungkapkan lebih
dominan dengan dampak negatifnya. Adapun permasalahan tersebut dapat dilihat dari gejala kepribadian Nenek Wu antara lain
anti sosial, traumatis, depresi, dan suka berhalusinasi. Penyebabnya adalah Nenek Wu merasa selama ia hidup, ia tidak pernah
merasakan kebahagiaan, yang terjadi justru hanyalah penderitaan. Nenek Wu lahir sebagai simbol penderitaan dan nasib buruk,
Sewaktu kecil Nenek Wu pernah diperkosa secara bergantian oleh beberapa orang, menjadi pelacur, menganggap semua orang
tidak penting, merasa tidak pernah bahagia, nihil, kosong, dan tidak pernah ada. Dampak dari kepribadian Nenek Wu itulah yang
menimbulkan konflik yang terjadi dalam masyarakat berupa gunjingan dari orang kampung, munculnya penyakit sosial berupa
menghakimi seseorang tanpa adanya musyawarah dan mufakat. Rusaknya fungsi lingkungan domestik.
Kata kunci: Novel Basirah, kepribadian, Sigmund Freud.

810
JOS
p
“Penamaan Daerah di Kecamatan Silaut Kabupaten Pesisir Selatan”.
Jossy Fadilla Putri, 1510722006. Jurusan Sastra Indonesia Fakultas Ilmu Budaya. Pembimbing I, Leni Syafyahya, S.S.,
M.Hum. dan pembimbing II, M.Yunis, M.Hum.
ABSTRAK
Masalah yang dibahas dalam penelitian ini, yaitu: 1)Apa saja nama-nama daerah, bagaimana asal-usul, bagaimana penamaan
daerah di Kecamatan Silaut Kabupaten Pesisir Selatan? 2)Jenis makna apa yang terdapat dalam nama daerah di Kecamatan Silaut
Kabupaten Pesisir Selatan? Berdasarkan masalah tersebut, penelitian ini bertujuan untuk 1)Mendeskripsikan nama-nama daerah,
bagaimana asal-usul, bagaimana penamaan daerah yang ada di Kecamatan Silaut? 2) Mendeskripsikan jenis makna yang terdapat
pada nama-nama daerah yang ada di Kecamatan Silaut Kabupaten Pesisir Selatan. Ada tiga tahapan penelitian yang digunakan
dalam kerangka pemecahan masalah penelitian, yaitu 1)tahap penyediaan data, 2)tahap analisis data, dan 3)tahap penyajian hasil
analisis data. Pada tahap penyediaan data, digunakan metode simak dan metode cakap. Metode Simak dengan teknik dasar teknik
sadap dan teknik lanjutan teknik simak libat cakap (SLC), teknik rekam, dan teknik catat. Metode cakap dengan teknik dasar teknik
pancing dan teknik lanjutan teknik cakap semuka. Pada tahap analisis data, digunakan metode padan referensial dan metode padan
translational dengan teknik dasar menggunakan teknik pilah unsur penentu (PUP) dan teknik lanjutan menggunakan teknik hubung
banding membedakan (HBB). Pada tahap penyajian hasil analisis data, digunakan metode penyajian informal. Berdasarkan hasil
analisis data, ada beberapa nama daerah di Kecamatan Silaut di antaranya: Silaut, Sidomulyo, Sungai Serik, bagaimana asal-
usulnya, dan penamaan daerah di Kecamatan Silaut diklasifikasikan menjadi tiga unsur, yaitu unsur alam; Sungai Serik, Lubuk
Bunta, Pasir Binjai, Talang Binjai, Sungai Pulai, Air Hitam, Sungai Sirah, Sungai Limau, Lb Balam, Pasar Melintang, Rantau
Panjang, Danau Bentung-betung. Penamaan berdasarkan unsur keadaan dan harapan; Suka Maju, Tanah Nago, Sumber Sari,
Legundi, Talang Mandi angin, Tanjung Sari, Tanjung Makmur, Tanjung Pinang, Mekar Sari Mulyo. Dan penamaan berdasarkan
unsur proses berdirinya; Durian Seribu, Sambungo, Durian Api, Dusun Tuo, Pasar Sebelah, Gobah TL Kayu Jao, TSM Silaut II.
Makna nama-nama daerah di Kecamatan Silaut Kabupaten Pesisir Selatan terdiri atas lima jenis, yaitu makna gramatikal, makna
kognitif, makna referensial, makna ideasional, dan makna konotatif.
Kata kunci: etimologi, penamaan, asal-usul, dan jenis makna.
810
LOL
t
“Tindak Tutur Ilokusi Konstatif dalam Debat Capres dan Cawapres Republik Indonesia Tahun 2019”.
Lola Ramadhana, 1610722023. Jurusan Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Andalas. Pembimbing I Dr.
Aslinda, M.Hum., dan Pembimbing II Sonezza Ladyanna, S.S., M.A.
ABSTRAK
Masalah yang dibahas pada penelitian ini, yaitu apa saja jenis tindak tutur ilokusi konstatif dalam Debat Capres dan Cawapres
Republik Indonesia pada Pemilu Tahun 2019 dan apa fungsi ilokusi dari tuturan tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk
mendeskripsikan jenis tuturan ilokusi konstatif yang diucapkan oleh dua kandidat Debat Capres dan Cawapres Republik Indonesia
Tahun 2019 beserta fungsi ilokusinya. Metode dan teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode dan teknik penelitian
yang dikemukakan oleh Sudaryanto. Terdapat tiga tahap dalam penelitian ini, yaitu (1) tahap penyediaan data, (2) tahap analisis
data, dan (3) tahap penyajian hasil analisis data. Dalam tahap penyediaan data, digunakan metode simak dengan teknik dasarnya
teknik sadap. Selanjutnya, teknik lanjutan yang digunakan, yaitu teknik simak bebas libat cakap (SBLC) dan teknik catat. Pada
tahap analisis data, digunakan metode padan pragmatis dan metode padan referensial dengan teknik dasar ialah teknik pilah unsur
penentu (PUP) dan teknik lanjutannya ialah teknik hubung banding menyamakan (HBS). Selanjutnya, dalam tahap penyajian hasil
analisis data, digunakan metode penyajian informal. Berdasarkan analisis data, dapat disimpulkan bahwa jenis tindak tutur ilokusi
konstatif yang ditemukan dalam debat Capres dan Cawapres Republik Indonesia Tahun 2019 adalah asertif, prediktif, retrodiktif,
deskriptif, askriptif, informatif, konfirmatif, konsesif, retraktif, asentif, dissentif, disputatif, responsif, sugestif, dan suppositif.
Selanjutnya, fungsi tindak tutur ilokusi yang ditemukan dalam debat Capres dan Cawapres Republik Indonesia Tahun 2019 adalah
fungsi competitive, fungsi convivial, fungsi collaborative, dan fungsi conflictive. Selain itu, terdapat beberapa temuan lain dari
fungsi tindak tutur ilokusi yang tidak terdapat dalam teori Leech yaitu, menyangkal, menilai, mengonfirmasikan, menyindir, dan
menyanggah.
Kata kunci: Pragmatik, Tindak tutur, Ilokusi

810
LUS
v
“Verba Tindakan Menggunakan Tangan dalam Bahasa Minangkabau di Nagari Manggopoh, Kecamatan Lubuk Basung,
Kabupaten Agam”.
Lusiana Afriani Widia Ningsih. 1510722009. Jurusan Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Andalas. 2020.
Pembimbing I: Dra. Sri Wahyuni, M.Ed. dan Pembimbing II: Ria Febrina, S.S., M.Hum.
ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan verba tindakan yang dilakukan dengan menggunakan tangan dalam bahasa
Minangkabau yang ada di Nagari Manggopoh, Kecamatan Lubuk Basung, Kabupaten Agam dan mendeskripsikan makna leksikal
yang terdapat pada masing-masing verba tindakan yang dilakukan dengan menggunakan tangan dalam bahasa Minangkabau di
Nagari Manggopoh, Kecamatan Lubuk Basung, Kabupaten Agam. Pada penyediaan data, metode yang digunakan adalah metode
simak dan metode cakap. Pada metode simak, teknik dasar yang digunakan adalah teknik sadap dan teknik lanjutan yang
digunakan adalah teknik simak libat cakap (SLC). Pada metode cakap, teknik dasar yang digunakan adalah teknik pancing,
sedangkan teknik lanjutan yang digunakan adalah teknik cakap semuka, teknik catat, dan teknik rekam. Pada metode dan teknik
analisis data, metode yang digunakan adalah metode padan referensial dan metode padan translasional. Teknik yang digunakan
adalah teknik pilah unsur penentu (PUP) dan teknik hubung banding memperbedakan (HBB). Pada penyajian hasil analisis data,
metode yang digunakan adalah metode informal. Berdasarkan klasifikasi dan analisis data yang telah dilakukan, terdapat verba
tindakan menggunakan tangan dalam bentuk kata dasar dan kata berimbuhan. Makna yang digunakan pada data adalah makna
leksikal yang diperoleh berdasarkan wawancara dengan informan. Makna tersebut dikelompokkan berdasarkan bagian tangan yang
digunakan, yaitu 1) verba tindakan menggunakan tangan dengan jari tangan, 2) verba tindakan menggunakan tangan melibatkan
seluruh tangan, dan 3) verba tindakan menggunakan tangan dengan bantuan benda. Verba tindakan menggunakan jari tangan, di
antaranya antak, cukiu, gamuih, dan pighuah. Verba tindakan melibatkan seluruh tangan di antaranya amiu, angkek, ghangkuah,
dan tenteang. Verba tindakan menggunakan tangan dengan bantuan benda, di antaranya cincang, kaik, pakuak, dan sepai.
Kata kunci: verba tindakan, tangan, bahasa Minangkabau
810
MEL
b
“Bahasa Mantra di Kecamatan Batang Anai, Kabupaten Padang Pariaman”
Melani Safira, 1510722018. Jurusan Sastra Indonesia Fakultas Ilmu Budaya. Pembimbing I Dr. Fajri Usman, M.Hum. dan
pembimbing II Dra Noviatri M.Hum.
ABSTRAK
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh fenomena penggunaan mantra yang sering digunakan di luar pengobatan medis dan tidak
terlepas dari kepercayaan yang dianut oleh masyarakat di Kecamatan Batang Anai Kabupaten Padang Pariaman. Adapun tujuan
penelitian ini ialah 1) menjelaskan Fungsi dan Makna bahasa mantra di Kecamatan Batang Anai Kabupaten Padang Pariaman 2)
menjelaskan nilai-nilai budaya yang terkandung dalam bahasa mantra di Kecamatan Batang Anai Kabupaten Padang Pariaman.
Metode dan teknik yang digunakan dalam penyediaan data berupa metode simak dengan teknik dasar yakni teknik sadap dan
teknik lanjutan yakni teknik simak libat cakap, teknik rekam dan teknik catat. Dalam analisis data, digunakan metode padan
referensial dan translasional dengan teknik pilah unsur penentu (PUP) sebagai teknik dasar dan hubung banding membedakan
sebagai teknik lanjutan. Selanjutnya, dalam penyajian hasil analisis data digunakan metode informal. Berdasarkan analisis data, ada
beberapa fungsi bahasa mantra yaitu, 1) fungsi informasional, 2) fungsi ekspresif, 3) fungsi direktif, dan 4) fungsi estetik. Adapun
berdasarkan Maknanya bahasa mantra terdiri atas 1) makna konseptual, 2) makna konotatif, 3) makna stilistik, dan 4) makna
tematik. Nilai budaya bahasa mantra yang ditemukan di Kecamatan Batang Anai Kabupaten Padang Pariaman, yaitu nilai
ketuhanan/nilai keagamaan, nilai pengetahuan dan nilai ekonomi.
Kata Kunci: mantra, bentuk lingual, fungsi, makna, dan nilai budaya

810
MEN
p
“Penyimpangan Prinsip Kesantunan Berbahasa dalam Talkshow “Dua Sisi”.
Mentari Pridayanti. 2020. Jurusan Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Andalas, Padang. Pembimbing I
Dra. Sri Wahyuni, M.Ed. dan Pembimbing II Dr. Aslinda, M.Hum.
ABSTRAK
Masalah yang dibahas dalam skripsi ini adalah (1) maksim apa sajakah yang menyimpang dari prinsip kesantunan berbahasa pada
acara talkshow “Dua Sisi”dan (2) pada jenis tindak tutur ilokusi apa sajakah terjadinya penyimpangan prinsip kesantunan
berbahasa dalam acara talkshow “Dua Sisi”. Tujuan penelitian ini adalah (1) menjelaskan maksim- maksim yang menyimpang dari
prinsip kesantunan berbahasa yang terdapat pada acara talkshow “Dua Sisi” dan (2) menjelaskan jenis-jenis tindak tutur ilokusi
yang terjadi pada penyimpangan prinsip kesantunan berbahasa dalam acara talkshow “Dua Sisi”. Penyediaan data dilakukan
dengan menggunakan metode simak. Pada metode simak teknik dasarnya adalah teknik sadap dan teknik lanjutannya adalah teknik
simak bebas libat cakap (SBLC). Teknik rekam yang dilakukan direalisasikan dengan cara mengunduh video talkshow “Dua Sisi”.
Teknik ini disertai dengan teknik catat. Analisis data dilakukan dengan menggunakan metode padan pragmatis dengan teknik
dasarnya adalah teknik pilah unsur penentu (PUP) dan teknik lanjutannya adalah teknik hubung banding memperbedakan (HBB).
Penyajian hasil analisis data dilakukan dengan menggunakan metode penyajian informal. Berdasarkan analisis data ditemukan
enam maksim prinsip kesantunan bahasa yang menyimpang pada acara talkshow “Dua Sisi”, yaitu maksim kearifan, maksim
kedermawanan, maksim pujian, maksim kerendahan hati, maksim kesepakatan, dan maksim simpati. Berdasarkan jenis-jenis
tindak tutur ilokusi dalam tuturan yang terjadi pada penyimpangan prinsip kesantunan berbahasa dalam acara talkshow “Dua Sisi”
terdapat tiga jenis tindak tutur ilokusi, yaitu asertif, direktif, dan ekspresif. Pada jenis tindak tutur asertif ditemukan dua jenis
tindakan, yaitu mengemukakan pendapat dan melaporkan; pada jenis tindak tutur direktif ditemukan dua jenis tindakan, yaitu
memerintah dan menuntut; dan pada jenis tindak tutur ekspresif ditemukan dua jenis tindakan, yaitu, mengecam dan memuji.
Kata Kunci: maksim, prinsip kesantunan, tindak tutur ilokusi
810
MID
t
“Tindak Tutur Ilokusi dalam Propaganda pada Aksi Demonstrasi Penolakan Pasal-Pasal RUU KUHP oleh Mahasiswa.
Midiawati, 1610723002. Jurusan Sastra Indonesia Fakultas Ilmu Budaya. Pembimbing I, Dr. Aslinda, M. Hum., dan
pembimbing II, Sonezza Ladyanna, S.S., M.A.
ABSTRAK
Masalah yang dibahas pada penelitian ini adalah klasifikasi bentuk tindak tutur ilokusi dalam propaganda pada aksi demonstrasi
penolakan pasal-pasal RUU KUHP oleh mahasiswa dan apa fungsi tindak tutur ilokusi dari tuturan tersebut. Penelitian ini
bertujuan untuk mendeskripsikan klasifikasi bentuk tindak tutur ilokusi dalam propaganda pada aksi demonstrasi penolakan pasal -
pasal RUU KUHP oleh mahasiswa dan menjelaskan fungsi tindak tutur ilokusi dalam propaganda pada aksi demonstrasi penolakan
pasal-pasal RUU KUHP oleh mahasiswa. Metode dan teknik yang digunakan dalam penelitian ini mengacu pada metode dan
teknik penelitian yang dikemukakan oleh Sudaryanto. Terdapat tiga tahapan dalam penelitian ini, yaitu (1) tahap penyediaan data.
(2) tahap analisis data, (3) tahap penyajian hasil analisis data. Pada tahap penyediaan data, peneliti menggunakan metode simak
dengan teknik dasarnya teknik sadap, sedangkkan teknik lanjutan yang digunakan pada penelitian ini ialah teknik simak bebas libat
cakap (SBLC) yang disertai dengan teknik catat. Pada tahap analisis data, digunakan metode padan translasional, metode
referensial, dan metode pada pragmatis dengan menggunakan teknik dasar yaitu teknik pilah unsur penentu (PUP) dan teknik
lanjutannya ialah teknik hubung banding membedakan (HBB). Selanjutnya, pada tahap penyajian hasil analisis data, digunakan
metode penyajian informal. Berdasarkan hasil analisis data, pada penelitian ini ditemukan klasifikasi bentuk tindak tutur ilokusi
dalam propaganda pada aksi demonstrasi penolakan pasal - pasal RUU KUHP oleh mahasiswa. Temuan tersebut ialah 1) pada
klasifikasi bentuk tindak tutur ilokusi asertif, ditemukan tuturan yang masuk ke dalam kriteria tindak tutur ilokusi asertif, yaitu
menyatakan dan mengungkapkan pendapat. 2) pada klasifikasi tindak tutur ilokusi direktif, ditemukan tuturan yang dapat
dikategorikan sebagai tindak tutur ilokusi direktif, yaitu meminta dan memerintah. 3) pada klasifikasi tindak tutur ilokusi ekspresif
, ditemukan tuturan yang dapat dikategorikan sebagai tindak tutur ilokusi ekspresif, yaitu mencemooh. Selanjutnya, fungsi tindak
tutur ilokusi yang ditemukan dalam propaganda pada aksi demonstrasi penolakan pasal - pasal RUU KUHP oleh mahasiswa adalah
1) fungsi kolaboratif, 2) fungsi kompetitif.
Kata Kunci: tindak tutur, ilokusi, klasifikasi, dan fungsi.

810
MUH
k
Kritik Kerusakan Alam Dalam Kumpulan Puisi Kekasih Teluk Karya Saras Dewi.
Muhaimin Nurrizqy, 1310722013, Fakultas Ilmu Budaya Universitas Andalas. 2020. Pembimbing I: Drs. Fadillah, M. Si.
Pembimbing II: Drs. M. Yusuf, M.Hum.
ABSTRAK
Kumpulan puisi Kekasih Teluk merupakan karya Saras Dewi yang diterbitkan pertama kali pada tahun 2017 oleh PBP Publishing.
Kumpulan puisi ini terdiri dari enam puluh puisi yang mengangkat tema tentang alam. Kemudian ada asumsi bahwa di dalam
puisi-puisi yang terdapat dalam kumpulan puisi Kekasih Teluk, ditemukan adanya kritik kerusakan alam. Hal itu dilatarbelakangi
karena adanya penggunaan diksi dan frasa seperti, perkelahian tidak seimbang dengan alam, membunuh ibunya (alam), punah, dan
lain-lain. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kritik kerusakan alam di dalam kumpulan puisi Kekasih Teluk karya Saras
Dewi. Analisis kritik kerusakan alam tersebut menggunakan pertama, kerangka teori strata norma Roman Ingarden untuk
membedah struktur puisi, kemudian kedua menggunakan tinjauan ekokritik Vandana Shiva untuk menemukan kritik kerusakan
alam di dalam data diksi dan frasa yang telah dianalisis sebelumnya. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Adapun tahap-
tahap penelitian ini adalah tahap pengumpulan data, tahap analisis data, dan tahap penyajian analisis data. Dari enam puluh puisi,
penulis mengambil lima puisi berjudul Ibu, Nyanyian Terakhir, Sang Hyang Dedari, Kelahiran Anarki, dan Ritual, yang secara
gamblang menceritakan tentang kerusakan alam. Dari penelitian yang dilakukan, diperoleh kesimpulan bahwa dari kelima puisi
tersebut, kerusakan alam yang digambarkan cukup beragam, seperti perburuan liar, penggusuran tanah, reklamasi Teluk Benoa,
dan lain-lain. Namun secara garis besar bisa ditarik kesimpulan bahwa konflik terjadi karena ulah manusia yang merusak alam.
Kata Kunci: Ekokritik, kerusakan alam, kumpulan puisi, Kekasih Teluk, teori ekokritik Vandana Shiva.
810
MUH
v
“Variasi Leksikal Bahasa Melayu Jambi di Kabupaten Merangin Provinsi Jambi”.
Muhammad Alfikri. 1610723006. Jurusan Sastra Indonesia. Fakultas Ilmu Budaya Universitas Andalas, 2020.
Pembimbing: I. Prof. Dr. Nadra, M.S. dan II. Ria Febrina, S.S., M.Hum..
ABSTRAK
Penelitian variasi leksikal di Kabupaten Merangin Provinsi Jambi ini bertujuan untuk 1) mendeskripsikan variasi leksikal yang
terdapat pada bahasa Melayu Jambi di Kabupaten Merangin; 2) memetakan persebaran variasi leksikal yang terdapat pada bahasa
Melayu Jambi di Kabupaten Merangin; dan 3) menentukan persentase variasi leksikal bahasa Melayu Jambi di Kabupaten
Merangin. Penelitian variasi leksikal bahasa Melayu Jambi di Kabupaten Merangin menggunakan pendekatan kualitatif dan
pendekatan kuantitatif. Populasi penelitian ini ialah variasi leksikal yang terdapat di Kabupaten Merangin. Sampel penelitian ini
ialah variasi leksikal yang terdapat pada titik pengamatan yang dipilih berdasarkan daftar pertanyaan yang diajukan kepada tiga
orang informan pada masing-masing titik pengamatan. Penelitian ini dilakukan melalui tiga tahap, yaitu tahap pengumpulan data,
tahap analisis data, dan tahap penyajian hasil analisis data. Pada tahap pengumpulan data, digunakan metode cakap. Metode cakap
dilakukan dengan teknik dasar, yaitu teknik pancing dan teknik lanjutan, yaitu teknik cakap semuka, teknik rekam, dan teknik
catat. Pada tahap analisis data, digunakan metode padan referensial dan metode padan translasional yang dilakukan dengan teknik
dasar, yaitu pilah unsur penentu (PUP) dan teknik lanjutan, yaitu teknik hubung banding membedakan (HBB). Selanjutnya, pada
tahap penyajian hasil analisis data, digunakan metode formal dan metode informal. Berdasarkan analisis data yang dilakukan,
ditemukan 431 beda leksikal dari 659 daftar pertanyaan yang diajukan. Sebanyak 431 data yang memiliki variasi leksikal tersebut
dipetakan dalam bentuk sistem lambang. Jumlah persentase hasil penghitungan dialektometri berdasarkan analisis data yang telah
dilakukan ialah 24,43%—47,49% dan mengacu pada kategori perbedaan wicara dan perbedaan subdialek. Subdialek yang terdapat
pada bahasa Melayu Jambi di Kabupaten Merangin adalah subdialek Pangkalan Jambu (TP 1), subdialek Jangkat (TP 2), subdialek
Tabir dan Tabir Lintas (TP 3 dan TP 4), subdialek Bangko (TP 5), dan subdialek Pamenang (TP 6). Pada subdialek Tabir dan Tabir
Lintas, terdapat perbedaan wicara, yaitu wicara Tabir (TP 3) dan wicara Tabir Lintas (TP 4).
Kata kunci: variasi, leksikal, bahasa Melayu Jambi, subdialek, beda wicara

810
MUT
p
“Penamaan Objek Wisata Alam dan Budaya di Kabupaten Pasaman Barat: Ranah Kajian Antropolinguistik”.
Mutia Rahmah, 1610722011, Jurusan Sastra Indonesia Fakultas Ilmu Budaya Universitas Andalas, 2020. Pembimbing I:
Dr. Fajri Usman, M.Hum. Pembimbing II: M. Yunis, S.S., M.Hum.
ABSTRAK
Masalah dalam penelitian ini, yaitu (1) apa sajakah nama-nama dan latar belakang penamaan objek wisata alam dan budaya di
Kabupaten Pasaman Barat? (2) apakah makna nama dan nilai-nilai budaya yang terdapat pada nama-nama objek wisata alam dan
budaya di Kabupaten Pasaman Barat? Adapun tujuan dari penelitian ini, yaitu (1) menjelaskan nama-nama dan latar belakang
penamaan objek wisata alam dan budaya di Kabupaten Pasaman Barat, (2) menjelaskan makna nama dan nilai-nilai budaya yang
terdapat pada nama-nama objek wisata alam dan budaya di Kabupaten Pasaman Barat. Penelitian ini menggunakan pendekatan
kualitatif. Pada tahap pengumpulan data digunakan metode wawancara semi terstruktur, observasi partisipan, dan kajian tertulis.
Pada tahap analisis data digunakan metode padan translasional dan referensial. Teknik dasar yang digunakan adalah teknik pilah
unsur penentu (PUP) dan teknik lanjutannya adalah teknik hubung banding membedakan (HBB). Selanjutnya, pada tahap
penyediaan hasil analisis data digunakan metode penyajian informal. Berdasarkan hasil penelitian, ditemukan nama-nama objek
wisata alam dan budaya di Kabupaten Pasaman Barat: Rumah Gadang Tuanku Bosa, Perkampungan Tradisional Tinggam, Ikan
Larangan Lubuak Landua, Aek Milas Sosopan, Gunung Talamau, Surau Buya Sasak, Pantai Muaro Sasak, Pulau Pigago, dan
Pantai Air Bangis. Adapun latar belakang penamaan dari nama- nama objek wisata alam dan budaya di Kabupaten Pasaman Barat
ialah anomatis, penemu dan pembuat, bahan, tempat asal, penyebutan sifat khas, dan keserupaan antropolinguistik yang terdapat
dalam nama-nama objek wisata alam dan budaya di Kabupaten Pasaman Barat ialah makna nama kenangan, makna nama
situasional, dan makna nama sejarah. Adapun nilai-nilai budaya yang terdapat dalam nama-nama objek wisata alam dan budaya di
Kabupaten Pasaman Barat, terdiri atas nilai komitmen, nilai pendidikan, nilai pelestarian dan kreativitas budaya, nilai
kesejahteraan, nilai kesopansantunan, nilai peduli lingkungan, nilai disiplin, nilai kerukunan dan penyelesaian konflik, nilai
perjuangan, nilai sejarah, nilai ekonomi, dan nilai keanekaragaman hayati.
Kata kunci: nama, objek wisata, Pasaman Barat, nilai budaya, dan alam.
810
NAN
t
“Tindak Tutur Ilokusi di Transmart Kota Padang”.
Nando Alfian, 1510721002. Jurusan Sastra Indonesia Fakultas Ilmu Budaya Universitas Andalas, 2020. Pembimbing: 1.
Sonezza Ladyanna, S.S., M.A. dan Pembimbing 2. Alex Darmawan, S.S., M.A.
ABSTRAK
Masalah yang dibahas dalam penelitian ini, adalah apa saja klasifikasi tindak ilokusi yang digunakan dalam tuturan pengunjung
dengan pramuniaga dan pramuniaga dengan pramuniaga di Transmart Kota Padang? dan apa saja jenis tindak tutur pada tindak
ilokusi yang digunakan pengunjung dengan pramuniaga dan pramuniaga dengan pramuniaga di Transmart Kota Padang
berdasarkan modus pengungkapan tuturan? Berdasarkan masalah tersebut, tujuan penelitian ini, yaitu mengklasifikasikan tindak
ilokusi yang digunakan dalam tuturan pengunjung dengan pramuniaga, dan pramuniaga dengan pramuniaga di Transmart Kota
Padang. Selanjutnya, menjelaskan apa saja jenis tindak tutur berdasarkan modus pengungkapan tuturan yang digunakan
pengunjung dengan pramuniaga, dan pramuniaga dengan pramuniaga di Transmart Kota Padang. Ada tiga metode dan teknik yang
digunakan dalam penelitian ini, yaitu: 1) metode dan teknik penyediaan data, 2) metode dan teknik analisis data, 3) metode dan
teknik penyajian hasil analisis. Untuk tahap penyediaan data digunakan metode simak dengan teknik dasar berupa teknik sadap dan
teknik lanjutannya teknik Simak Bebas Libat Cakap (SBLC), teknik catat, dan teknik rekam. Dalam tahap analisis data penulis
menggunakan metode padan translasional dan metode padan pragmatis dengan teknik dasar yaitu teknik Pilah Unsur Penentu
(PUP) dengan alat penentunya daya pilah pragmatis. Teknik lanjutan yang digunakan yaitu teknik Hubung Banding
Memperbedakan (HBB). Selanjutnya, dalam tahap penyajian hasil analisis data digunakan metode informal. Ada lima klasifikasi
tindak ilokusi yang digunakan pada tindak tutur pengunjung dengan pramuniaga dan pramuniaga dengan pramuniaga di Transmart
Kota Padang adalah tindak ilokusi asertif, direktif, komisif, ekspresif, dan deklaratif. Selanjutnya, ada empat jenis tindak tutur
berdasarkan modus pengungkapan tuturan yang, yaitu tindak tutur langsung literal, tindak tutur langsung tidak literal, tindak tutur
tidak langsung literal, dan tindak tutur tidak langsung tidak literal.
Kata kunci: tindak tutur, modus pengungkapan tuturan, pragmatic

810
FEB
p
“Penggunaan Sapaan dalam Ranah Keluarga pada Masyarakat Suku Jawa di Daerah Rantau Kecamatan Pangkalan
Kerinci, Kabupaten Pelalawan, Provinsi Riau: Tinjauan Sosiolinguistik”.
Febriana Ningsih. 1610721014. Jurusan Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Andalas, 2020. Pembimbing I
Dr. Aslinda, M.Hum. dan Pembimbing II Sonezza Ladyanna, S.S., M.A.
ABSTRAK
Masalah yang dibahas dalam penelitian ini, yaitu (1) Apa saja sapaan dalam ranah keluarga yang digunakan masyarakat suku Jawa
di daerah rantau Kecamatan Pangkalan Kerinci, Kabupaten Pelalawan, Provinsi Riau. (2) Apa saja faktor yang melatarbelakangi
atau mempengaruhi terjadinya penggunaan sapaan dalam ranah keluarga yang digunakan masyarakat suku Jawa di daerah rantau
Kecamatan Pangkalan Kerinci, Kabupaten Pelalawan, Provinsi Riau. Adapun tujuan dari penelitian ini, yaitu (1) Menjelaskan
sapaan dalam ranah keluarga yang digunakan masyarakat suku Jawa di daerah rantau Kecamatan Pangkalan Kerinci, Kabupaten
Pelalawan, Provinsi Riau. (2) Menjelaskan faktor yang melatarbelakangi penggunaan sapaan dalam ranah keluarga yang digunakan
masyarakat suku Jawa di daerah rantau Kecamatan Pangkalan Kerinci, Kabupaten Pelalawan, Provinsi Riau. Pada penelitian ini,
digunakan teknik dan metode penelitian yang dikemukakan oleh Sudaryanto. Terdapat tiga bagian strategis yang berurutan dalam
melakukan penelitian, yaitu metode dan teknik penyediaan data, metode dan teknik analisis data, dan metode dan teknik penyajian
hasil analisis data. Dalam tahap penyediaan data, digunakan metode simak yang diwujudkan dengan cara kerja berupa teknik sadap
sebagai teknik dasar dan teknik simak libat cakap, teknik simak bebas libat cakap, teknik rekam, dan teknik catat sebagai teknik
lanjutan, dan metode cakap dalam penelitian ini diwujudkan dengan alat penentu berupa teknik pancing sebagai teknik dasar dan
teknik cakap semuka sebagai teknik lanjutan. Selanjutnya dalam tahap analisis data, digunakan metode agih dengan teknik dasar
yang digunakan adalah teknik bagi unsur langsung (BUL) dan teknik lanjutan yang akan digunakan adalah teknik lesap, dan
metode padan referensial serta metode padan translasional dengan teknik dasar teknik pilah unsur penentu (PUP), dan teknik
lanjutan ialah teknik hubung banding memperbedakan (HBB). Dalam tahap penyajian hasil analisis data, digunakan metode
penyajian informal. Berdasarkan analisis data yang dilakukan, didapatkan kesimpulan bahwa (1) Sapaan dalam ranah keluarga
yang digunakan masyarakat suku Jawa di daerah rantau Kecamatan Pangkalan Kerinci, Kabupaten Pelalawan, Provinsi Riau adalah
Mbakyu, Mas, Mak e, Mbak Nduk, Mbah, Nek, Lek Giyek, Mak, Pak Pen, Mamah, Nok, Pakde, Lek, Nduk, Mbokde, Mbak
Endut, Bulek, Uuiii, Heee, Beb, Yang, Yu, Bu, Le, Wal, Vir, Her, Ka, Ri, Gus, Ning, Wis, Pan, dan Ndi. (2) Faktor yang
melatarbelakangi penggunaan sapaan dalam ranah keluarga yang digunakan masyarakat suku Jawa di daerah rantau adalah faktor
usia, jenis kelamin, hubungan keakraban, dan status sosial bagian pendidikan. Selain itu, juga ditemukan penggunaan sapaan dalam
ranah keluarga pada masyarakat suku Jawa di daerah rantau ada yang mengalami perubahan, hal ini disebabkan hubungan
keakraban antara penutur dan mitra tutur.
Kata Kunci: Sapaan, daerah rantau, ranah keluarga, dan masyarakat suku Jawa.
810
NOV
p
“Penggunaan Idiom pada Akun Media Sosial Instagram @Tempodotco”
Novika sari, Program Studi Bahasa dan Sastra Indonesia. Fakultas Ilmu Budaya Universitas Andalas, 2020. Pembimbing I.
Prof. Dr. Nadra, M.S.. Pembimbing II. Dra. Noviatri, M.Hum..
ABSTRAK
Pada penelitian ini dikaji jenis-jenis idiom, kategori kata unsur pembentuk, dan makna masing-masing idiom yang digunakan
dalam akun media sosial instagram @Tempodotco.Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan jenis-jenis idiom yang
digunakan dalam akun media sosial instagram @Tempodotco, kategori kata unsur pembentuk, dan makna masing-masing idiom
tersebut. Ada tiga metode dan teknik yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu: 1) metode dan teknik penyediaan data, 2) metode
dan teknik analisis data, 3) metode dan teknik penyajian hasil analisis data. Untuk penyediaan data digunakan metode simak
dengan teknik dasar berupa teknik sadap dan teknik lanjutannya Teknik Simak Bebas Libat Cakap (SBLC).Untuk menganalisis
data digunakan metode padan.Teknik dasar yang digunakan adalah teknik pilah unsur penentu (PUP), sedangkan teknik
lanjutannya mennggunakan teknik hubung banding membedakan.Selain itu juga digunakan metode agih dengan teknik dasar teknik
Bagi Unsur Langsung (BUL).Untuk menyajikan hasil analisis data digunakan metode formal dan informal. Berdasarkan hasil
analisis terhadap idiom yang digunakan dalam akun media sosial instagram @Tempodotco, ditemukandua jenis idiom, idiom
penuh dan idiom sebagian.Idiom penuh ada 25 bentuk dan idiom sebagian 21 bentuk. Berdasarkan maknanya, idiom ada yang
bermakna gramatikal dan kontekstual.Berdasarkan kategori kata pembentuk unsur-unsurnya, idiom yang digunakan dalam akun
media sosial instagram @Tempodotco terdiri atas beberapa unsur kategori, yaitu 1) KK+KB, 2) KK+KK, 3) KB+KB, 4)KS+KB,
5) KB+KK, 6) KB+KS, 7) KK+KS, 8) KB+Adj, 9) KK+KK+KB, 10) KK+KBil+KB, dan 11) KK+KB+Adj.
Kata Kunci : idiom, media sosial, kategori kata, dan makna

810
SIS
f
“Frasa Endosentris Atributif yang Digunakan Ustaz Felix Siauw di Channel Youtube”.
Siska Ramadhani, 1510722055. Jurusan Sastra Indonesia Fakultas Ilmu Budaya Universitas Andalas. Pembimbing I, Dra.
Noviatri, M.Hum, dan pembimbing II, Dra. Efri Yades, M.Hum.
ABSTRAK
Tujuan penulisan skripsi ini adalah: (1) Mendeskripsikan frasa endosentris atributif yang digunakan oleh Ustaz Felix Siauw di
channel youtube dan menjelaskan tipe-tipe konstruksinya, (2) Menjelaskan kategori kata pengisi unsur pusat masing-masing frasa
endosentris atributif tersebut. Ada tiga metode dan teknik penelitian yang digunakan dalam skripsi ini, yaitu (1) metode dan teknik
penyediaan data, (2) metode dan teknik analisis data, dan (3) metode dan teknik penyajian hasil analisis data. Dalam penyediaan
data, digunakan metode simak dengan teknik dasarnya, ialah teknik sadap. Seterusnya, teknik lanjutan yang digunakan, yaitu
teknik simak bebas libat cakap (SBLC) dan teknik catat. Dalam analisis data, digunakan metode agih dengan teknik dasarnya
teknik bagi unsur langsung (BUL) dan teknik lanjutan yang digunakan, ialah teknik lesap. Dalam penyajian hasil analisis data,
digunakan metode penyajian formal dan informal. Berdasarkan hasil analisis data ditemukan frasa endosentris atributif yang
digunakan Ustaz Felix Siauw di channel youtube dengan tiga tipe konstruksi, diantaranya: (1) frasa endosentris atributif dengan
tipe konstruksi atribut mendahului pusat, (2) frasa endosentris atributif dengan tipe konstruksi pusat di depan, atribut di belakang,
dan (3) frasa endosentris atributif dengan tipe konstruksi atribut terpisah. Ada lima kategori kata yang mengisi unsur pusat frasa
endosentris atributif yang digunakan Ustaz Felix Siauw di channel youtube, yaitu (1) nomina, (2) verba, (3) numeralia, (4)
adverbia, dan (5) adjektiva.
Kata Kunci: frasa endosentris atributif, tipe konstruksi, kategori kata, unsur pusat.
810
RAN
u
“Umpatan dalam Channel Youtube dengan Konten Mobile Legend: Tinjauan Sosiolinguistik”.
Rani Aprianti. 2020. Jurusan Sastra Indonesia Fakultas Ilmu Budaya Universitas Andalas. Pembimbing I Leni Syafyahya,
S.S, M.Hum. Pembimbing II Dra Efri Yades, M.Hum.
ABSTRAK
Masalah yang dibahas dalam skripsi ini yaitu: (1) apa saja bentuk umpatan dalam channel youtube dengan konten Mobile Legend,
(2) apa saja referensi dan makna dari umpatan yang terdapat dalam channel youtube dengan konten Mobile Legend, (3) apa saja
fungsi umpatan tersebut, dan (4) apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya umpatan tersebut. Tujuan penelitian ini
yaitu: (1) mendeskripsikan bentuk umpatan yang terdapat dalam channel youtube dengan konten Mobile Legend, (2)
mendeskripsikan referensi dan makna umpatan dalam channel youtube dengan konten Mobile Legend, (3) mendeskripsikan fungsi
umpatan dalam channel youtube dengan konten Mobile Legend, dan (4) mendeskripsikan faktor-faktor yang mempengaruhi
terjadinya umpatan dalam channel youtube dengan konten Mobile Legend. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah
metode yang dikemukakan oleh Sudaryanto (2015:6) yang terbagi menjadi tiga tahap yaitu: tahap pengumpulan data, tahap analisis
data, tahap penyajian hasil analisis data. Metode yang digunakan pada tahap pengumpulan data, adalah metode simak. Pada metode
simak, digunakan teknik sadap sebagai teknik dasar, dan teknik Simak Bebas Libat Cakap (SBLC) sebagai teknik lanjutannya.
Pada tahap analisis data, metode yang digunakan adalah metode agih dan metode padan. Pada metode agih, digunakan teknik Bagi
Unsur Langsung (BUL) sebagai teknik dasar, dan teknik ganti sebagai teknik lanjutan. Pada metode padan, digunakan metode
padan referensial dan teknik Pilah Unsur Penentu (PUP) sebagai teknik dasar, teknik Hubung Banding Menyamakan (HBS)
sebagai teknik lanjutannya. Dalam menyajikan hasil analisis data, digunakan metode informal. Berdasarkan hasil anilisis data,
bentuk umpatan dalam channel youtube dengan konten Mobile Legend terdiri atas tiga bentuk sebagai berikut: (a) Umpatan
berbentuk kata, yaitu umpatan berbentuk kata dasar, dan umpatan berbentuk kata jadian, (b) umpatan berbentuk frasa, dan (c)
umpatan berbentuk klausa. Referensi umpatan dalam channel youtube dengan konten Mobile Legend berasal dari keadaan, hewan,
makhluk halus, benda, anggota tubuh, kekerabatan, aktivitas, profesi, dan bahasa asing. Adapun makna dari umpatan yang terdapat
dalam channel youtube dengan konten Mobile Legend merupakan makna leksikal, dan makna referensial. Fungsi umpatan dalam
channel youtube dengan konten Mobile Legend adalah fungsi expletive, fungsi abusive, fungsi humorous, dan fungsi auxiliary.
Faktor-faktor yang mempengarahi terjadinya umpatan adalah sebagai berikut: Scane, Participants, Ends, Act Saquence, Key, dan
Instrumentalities.
Kata kunci: umpatan, Mobile Legend, dan youtube

810
REN
k
“Kebermaknaan Bahasa Verbal Penderita Skizofrenia (Studi Kasus Pada Makwal)”.
Reno Novita Sari, 1610722040. Jurusan Sastra Indonesia Fakultas Ilmu Budaya Universitas Andalas. Pembimbing I, Leni
Syafyahya, S.S., M.Hum. dan pembimbing II, Dra. Efri Yades, M.Hum.
ABSTRAK
Masalah penelitian ini yaitu bagaimana karakteristik bahasa verbal penderita skizofrenia dan bagaimana makna bahasa verbal
penderita skizofrenia. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan karakteristik dan makna bahasa verbal penderita skizofrenia.
Metode dan teknik yang digunakan dalam penelitian ini mengacu pada metode dan teknik penelitian yang dikemukakan oleh
Sudaryanto (2015). Metode dan teknik tersebut, yaitu (1) metode dan teknik penyediaan data, (2) metode dan teknik analisis data,
dan (3) metode dan teknik penyajian hasil analisis data. Pada metode dan teknik penyediaan data digunakan metode simak dan
metode cakap. Teknik dasar yang digunakan pada metode simak ialah teknik sadap dengan teknik lanjutannya yaitu teknik simak
bebas libat cakap (SBLC), teknik rekam, dan teknik catat. Selanjutnya, teknik dasar yang digunakan pada metode cakap ialah
teknik pancing dengan teknik lanjutannya yaitu teknik cakap semuka. Pada metode dan teknik analisis data yang digunakan yaitu
metode padan translasional dan metode padan referensial. Teknik dasar dari metode padan yang digunakan yaitu teknik pilah unsur
penentu (PUP) dan teknik lanjutannya ialah teknik hubung banding membedakan (HBB). Pada metode dan teknik penyajian hasil
analisis data digunakan metode penyajian informal. Berdasarkan analisis data, dapat disimpulkan bahwa karakteristik bahasa
verbal penderita skizofrenia yaitu 1) inkoherensi, 2) neologisme, 3) word salad /gado-gado kata, 4) senyapan, dan 5) repetisi.
Selanjutnya, makna bahasa verbal penderita skizofrenia yaitu 1) pengertian (sense), 2) nada (tone), dan 3) tujuan (intension).
Namun, tidak terdapat perasaan (feelings) dalam penelitian ini karena keterbelahan jiwa yang dialami oleh penderita menyebabkan
apa yang dibicarakan tidak sesuai dengan apa yang dia rasakan.
Kata Kunci: kebermaknaan, bahasa verbal, dan skizofrenia.
810
RIS
t
“Tindak Tutur Ilokusi Pengunjung dan Pengelola di Kawasan Istano Baso Pagaruyuang”.
Risang Saputra, 151072038. Jurusan Sastra Indonesia Fakultas Ilmu Budaya Universitas Andalas, 2020. Pembimbing: 1.
Dr. Aslinda, M.Hum. dan Pembimbing 2. Sonezza Ladyanna, S.S., M.A.
ABSTRAK
Masalah yang dibahas dalam penelitian ini, yaitu apa saja klasifikasi tindak ilokusi yang digunakan pengelola dan
pengunjung,pengunjung dengan pengunjung dan apa saja jenis tindak tutur pada tindak ilokusi yang digunakan berdasarkan modus
pengungkapan tuturan oleh pengelola dan pengunjung, pengunjung dengan pengunjung di kawasan Istano Baso Pagaruyuang Kota
Batusangkar? Berdasarkan masalah tersebut, tujuan penelitian ini, yaitu menjelaskan klasifikasi tindak ilokusi yang digunakan
pengelola dan pengunjung, pengunjung dengan pengunjung dan menjelaskan jenis tindak tutur berdasarkan modus pengungkapan
tuturan yang digunakan pengelola dengan pengunjung, dan pengunjung dengan pengunjung, dan pengelola dengan pengelola di
kawasan Istano Baso Pagaruyuang Kota Batusangkar. Untuk menyelesaikan dua masalah yang telah dirumuskan di atas, Ada tiga
tahapan metode dan teknik yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu: 1) metode dan teknik untuk penyediaan data, 2) metode dan
teknik untuk analisis data, 3) metode dan teknik untuk penyajian hasil analisis data. Untuk penyediaan data digunakan metode
simak dengan teknik dasar berupa teknik sadap dan teknik lanjutannya teknik Simak Bebas Libat Cakap (SBLC), teknik catat, serta
teknik rekam. Dalam tahap analisis data penulis menggunakan metode padan translasional dan metode padan pragmatis dengan
teknik dasar yaitu teknik Pilah Unsur Penentu (PUP) dengan alat penentunya daya pilah pragmatis. Teknik lanjutan yang
digunakan yaitu teknik Hubung Banding Memperbedakan (HBB). Selanjutnya, dalam tahap penyajian hasil analisis data digunakan
metode informal. Berdasarkan analisis data yang dilakukan, ditemukan klasifikasi tindak ilokusi yang digunakan pada tindak tutur
pengelola dan pengunjung di kawasan Istano Baso Pagaruyuang di Kota Batusangakar adalah tindak ilokusi asertif, direktif,
komisif, ekspresif, dan deklaratif. Selanjutnya, ditemukan jenis tindak tutur berdasarkan modus pengungkapan tuturan yang, yaitu
tindak tutur langsung tidak literal, tindak tutur langsung literal, tindak tutur tidak langsung literal, dan tindak tutur tidak langsung
tidak literal.
Kata kunci: tindak tutur, modus pengungkapan tuturan, pragmatic

810
SAB
e
“Eufemisme dalam Pemberitaan Krisis Kemanusiaan Wamena di Media Daring”.
Sabrina Fadilah Az-zahra. 1610723004. Jurusan Sastra Indonesia Fakultas Ilmu Budaya Universitas Andalas, 2020.
Pembimbing I. Prof. Dr. Nadra, M.S.. Pembimbing II. Dra. Noviatri, M.Hum..
ABSTRAK
Eufemisme sebagai bentuk penghalusan akan menyebabkan terjadinya pergeseran atau pergerakan makna. Kajian mengenai
eufemisme membantu menjelaskan makna dari berbagai penggunaan bahasa halus sehingga informasi yang disampaikan dapat
diterima dengan baik. Pada penelitian ini dikaji eufemisme berupa kata yang digunakan dalam pemberitaan krisis kemanusiaan
Wamena di media daring. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan eufemisme yang digunakan dalam pemberitaan krisis
kemanusiaan Wamena di media daring, makna, dan referensi masing-masing eufemisme tersebut. Penyediaan data dilakukan
dengan menggunakan metode simak. Kemudian, dilanjutkan dengan teknik dasar berupa teknik sadap dan teknik lanjutan berupa
teknik Simak Bebas Libat Cakap (SBLC) dan teknik catat. Data yang diambil ialah eufemisme yang digunakan dalam pemberitaan
krisis kemanusiaan Wamena pada rubrik News, Nasional di media daring Kompas.com dan Detik.com. Data dianalisis dengan
menggunakan dua metode yaitu metode padan dan metode agih. Metode padan yang digunakan ialah padan referensial dengan
teknik dasar Pilah Unsur Penentu (PUP) dan teknik lanjutan teknik Hubung Banding Membedakan (HBB). Sementara, metode agih
digunakan dengan teknik dasar teknik Bagi Unsur Langsung (BUL) dan teknik lanjutan tekni ganti dan teknik perluas. Berdasarkan
hasil analisis terhadap eufemisme yang digunakan dalam pemberitaan krisis kemanusiaan Wamena di media daring, ditemukan 37
eufemisme dengan 35 data berbentuk kata dan 2 data berbentuk frasa. Eufemisme berbentuk kata meliputi kata monomorfemis dan
kata polimorfemis. Eufemisme yang berupa kata monomorfemis ada 13 data dan eufemisme yang berupa kata polimorfemis ada 24
data. Ada beberapa makna yang terkandung dalam eufemisme tersebut, yaitu makna leksikal, makna gramatikal, dan makna
kontekstual. Berdasarkan referensi eufemisme, terdapat empat wujud referensi eufemisme yang digunakan, 1) eufemisme yang
berwujud benda dan binatang ada 7 data, 2) eufemisme yang berwujud aktivitas ada 22 data, 3) eufemisme yang berwujud
peristiwa ada 4 data, dan 4) eufemisme yang berwujud keadaan ada 4 data. Namun, referensi eufemisme berwujud bagian tubuh,
profesi, dan penyakit tidak ditemukan karena berhubungan dengan hal yang tidak dibicarakan secara terbuka dan beberapa lainnya
dalam pemberitaan krisis kemanusiaan Wamena di media daring digunakan secara apa adanya tanpa penghalusan.
Kata Kunci: eufemisme, pemberitaan, krisis kemanusiaan, Wamena, media daring
810
SON
n
“Nama-Nama Permainan Tradisional Minangkabau di Kecamatan Sijunjung: Tinjauan Semantik”.
Sona Septiyansya. 1510722016. Jurusan Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Andalas, 2019. Pembimbing
I: Dr. Fajri Usman, M.Hum, Pembimbing II: M. Yunis, S.S., M.Hum.
ABSTRAK
Masalah yang dibahas dalam penelitian ini yaitu: 1)Apa saja nama-nama permainan tradisional Minangkabau yang terdapat di
Kecamatan Sijunjung dan apa latar belakang dari nama-nama permainan tradisional tersebut? 2)Jenis makna apa saja yang terdapat
pada nama-nama permainan tradisional Minangkabau yang ada di Kecamatan Sijunjung? Berdasarkan masalah tersebut, penelitian
ini bertujuan untuk 1)Mendeskripsikan nama-nama permainan tradisional Minangkabau yang terdapat di Kecamatan Sijunjung dan
latar belakang penamaan dari nama-nama permainan tradisional tersebut. 2)Mendeskripsikan makna apa saja yang terdapat pada
nama-nama permainan tradisional Minangkabau di Kecamatan Sijunjung. Ada tiga tahapan penelitian yang digunakan dalam
kerangka pemecahan masalah penelitian, yaitu 1)tahap penyediaan data, 2)tahap analisis data, dan 3)tahap penyajian hasil analisis
data. Pada tahap penyediaan data, digunakan metode simak dan metode cakap. Metode Simak dengan teknik dasar teknik sadap
dan teknik lanjutan teknik simak libat cakap (SLC), teknik rekam, dan teknik catat. Metode cakap dengan teknik dasar teknik
pancing dan teknik lanjutan teknik cakap semuka. Pada tahap analisis data, digunakan metode padan referensial dengan teknik
dasar menggunakan teknik pilah unsur penentu (PUP) dan teknik lanjutan menggunakan teknik hubung banding membedakan
(HBB). Pada tahap penyajian hasil analisis data, digunakan metode penyajian informal. Berdasarkan hasil analisis data, beberapa
nama permainan tradisional Minangkabau di Kecamatan Sijunjung di antaranya: Badia Batuang, Cak Bur, dan Sipak Tekong.
Adapun latar belakang penamaan permainan tradisional Minangkabau di Kecamatan Sijunjung terdiri atas: penyebutan bagian; Cak
Bur, Hompimpa dan Suit, Batu Gunting Kertas, Kotak Pos, dan Ya Oma Ya Oma, penyebutan sifat khas; Semba Lakon, Layang-
Layang, Pijak Bayang, Cik Mancik, Caktum, dan Patok Lele, bahan; Sipak Tekong, Kalereng, Gasiang, Kuciang-Kuciang,
Congkak, Kajai, Gambar, Suruak Lidih, Pacu Upiah, Sepak Takraw, dan Sipak Rago, keserupaan; Sepak Takraw, dan Sipak Rago.
Selain nama-nama di atas terdapat penamaan lain yang tidak berdasarkan teori yang ada di antaranya: Lore. Makna nama-nama
permainan tradisional Minangkabau di Kecamatan Sijunjung terdiri atas empat jenis, yaitu makna leksikal, makna gramatikal,
makna referensial, dan makna kognitif. Beberapa nama komunitas tersebut diataranya memiliki makna lebih dari satu, yaitu: Batu
Gunting Kertas, Kotak Pos, Layang-Layang, Patok Lele, Sipak Tekong, Kalereng, Gasiang, Kuciang-Kuciang, Congkak, Kajai,
Gambar, Suruak Lidih, Pacu Upiah, Sipak Rago.
Kata kunci: nama, permainan tradisional Minangkabau, Sijunjung, makna, dan bahasa.

810
SUC
a
“Aspek- Aspek Religius Islam dalam novel Anak Rantau karya Ahmad Fuadi (Tinjauan Struktural)”.
Suci Rahma Dhani. Jurusan Sastra Indonesia. Fakultas Ilmu Budaya. Universitas Andalas, 2020. Pembimbing 1. Bapak
Drs. M Yusuf, M.Hum. dan Pembimbing 2. Ibu Dra.Armini Arbain M.Hum
ABSTRAK
Penelitian ini dilatar belakangi oleh terpilihnya novel Anak Rantau karya Ahmad Fuadi sebagai fiksi terbaik kategori dewasa dalam
penghargaan Islamic Book Word 2019. Yang bertema religius dan dapat dihubungkan dengan aspek-aspek religius. Pembahasan
mencakup struktur novel Anak Rantau karya Ahmad Fuadi, hubungan unsur-unsur yang membangun struktur dan Mendeskripsikan
aspek-aspek religius yang terdapat pada novel Anak Rantau karya Ahmad Fuadi. Penelitian ini menggunakan metode analisis
deskripstif bersifat kualitatif. Teknik penelitian yang digunakan adalah teknik pengumpulan data, penganalisisan data, dan
penyajian hasil analisis serta penarikan kesimpulan. Berdasarkan analisis yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa: Pertama,
novel Anak Rantau merupakan novel yang terdiri dari unsur-unsur tokoh dan karakter, alur, latar, tema, judul, sudut pandang, gaya
dan tone, simbolisme, dan ironi. Kedua, Alur dari novel Anak Rantau karya Ahmad Fuadi menggunakan alur sorot balik. Ketiga,
latar penceritaan terbagi atas tiga, yaitu latar tempat yaitu di Sumatra Barat dan Jakarta. Latar waktu berkisar tahun 1990an, dan
latar suasana yaitu merantau orang Minangkabau untuk mencari penghidupan dan mendapatkan pengetahuan. Keempat, tema novel
Anak Rantau adalah pemaaf. Hal tersebut telihat dari karakter tokoh utama yaitu Hepi. Kelima, sarana cerita yaitu adanya judul
novel yaitu Anak Rantau, digunakan untuk menandakan bahwa novel karya Ahmad Fuadi bercerita tentang bagaimana seorang
anak perantau yang terlahir dan besar di Jakarta yang kemudian pulang ke kampung halaman ayahnya di ranah Minang. Sudut
pandang orang ketiga tak terbatas. Gaya bahasa yang dominan digunakan penagarang dalam cerita yaitu gaya bahasa Asosiasi. Dan
juga terdapat simbolisme dan ironi dalam cerita pada novel Anak Rantau. Selanjutnya terdapat 5 aspek-aspek religius yaitu aspek
idiologi, aspek, eksperensial, aspek ritualistik, aspek konsekuensial, dan aspek intelektual.
Kata Kunci: Anak Rantau, Ahmad Fuadi, Aspek-aspek religious
810
SUK
k
Kritik Sosial di Toilet dalam Cerpen “Corat- Coret di Toilet” Karya Eka Kurniawan: Tinjauan Sosiologi Satra.
Sukma Hayati, 1610722044. Jurusan Sastra Indonesia Fakultas Ilmu Budaya Universitas Andalas, 2020. Pembimbing I, Dr.
Syafril, M.Si. dan Pembimbing II, Ronidin, S.S., M.A.
ABSTRAK
Masalah yang dibahas pada penelitian ini adalah apa saja kritik sosial di toilet dalam cerpen “Corat-coret di Toilet” dan bagaimana
bentuk-bentuk penyampaian kritik sosial tersebut? Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kritik sosial di toilet dan
menjelaskan bentuk-bentuk penyampaian kritik sosial dalam cerpen “Corat-coret di Toilet” karya Eka Kurniawan. Analisis yang
digunakan dalam penelitian ini adalah tinjauan sosiologi sastra, yakni sosiologi karya. Teori yang digunakan ialah teori Alan
Swingewood yang menyatakan bahwa karya sastra adalah refleksi sosial pada saat karya itu diciptakan. Metode yang digunakan
ialah metode kualitatif yang bersifat deskriptif, yang menghasilkan kata-kata tertulis mengenai kritik sosial dari objek berupa teks.
Adapun teknik yang digunakan adalah pengumpulan data, analisis data dan penyajian data secara deskriptif. Berdasarkan analisis
yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa kritik sosial di toilet dalam cerpen “Corat-coret di Toilet” ialah kritik terhadap
reformasi, kritik terhadap kekotoran di toilet, dan kritik terhadap pemerintah. Sedangkan terdapat dua betuk penyampaian kritik
sosial dalam cerpen “Corat-coret di Toilet” yaitu, bentuk sastra kritik bersifat humor dan bentuk sastra kritik bersifat sinis. Tempat
analisis berlangsung terjadi di toilet kampus yang menjadi media alternatif untuk menyalurkan ekspresi bagi mahasiswa secara
tertulis melalui coretan. Hal tersebut dikarenakan aspirasi yang tersumbat, sehingga memilih media lain untuk menyalurkannya.
Kata Kunci: kritik sosial, bentuk kritik, corat-coret di toilet, mahaiswa dan aspirasi.

810
TES
c
“Campur Tangan Penerbit Bentang Pustaka dalam Menerbitkan Novel Happy Birth-Die Karya Risma Ridha Anissa:
Tinjauan Sosiologi Sastra”.
Tesya Nurul Indah, 1610722003. Jurusan Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Andalas. 2020. Pembimbing
I: Dra. Armini Arbain, M.Hum dan Pembimbing II: Ronidin,S.S., M.A.
ABSTRAK
Skripsi ini, membahas tentang campur tangan penerbit Bentang Pustaka dalam menerbitkan novel Happy Birth-Die karya Risma
Ridha Anissa dengan tinjauan Sosiologi Sastra. Penelitian ini menggunakan pendekatan Sosiologi Sastra yang dikembangkan oleh
Robert Escarpit. Escarpit menjelaskan tentang prinsip dan metode kajian penerbit mengenai produksi, distribusi, dan distribusi
buku sastra. Dalam menganalisis isi novel, peneliti menggunakan analisis unsur instrinsik. Analisis ini bertujuan untuk, melihat
apakah ada perubahan isi cerita terhadap naskah asli novel sebelum diterbitkan dengan novel yang telah diterbitkan. Dalam
menganalisis unsur instrinsik yang terdapat dalam novel, penulis juga menggunakan teori fiksi Robert Stanton. Adapun teknik dan
metode yang digunakan dalam penelian ini, antara lain: Teknik penelitian kualitatif yang digunakan adalah wawancara, membaca
dan memahami isi novel, menganalisis data secara instrinsik menggunakan teori struktural. Sedangkan, untuk melihat prinsip dan
metode kajian penerbit menggunakan pendekatan Sosiologi Sastra yang dikembangkan oleh Robert Escarpit. Berdasarkan hasil
analisis dapat disimpulkan bahwa, (1) penerbit Bentang Pustaka memiliki ketentuan dalam menerbitkan karya, (2) terdapat campur
tangan penerbit Bentang Pustaka dalam menerbitkan novel Happy Birth-Die Karya Risma Ridha Anissa, berupa: a. penambahan
prolog, b. penambahan, penghilangan, dan mengubah bagian dialog dan adegan, c. penambahan part/bagian cerita baru dan
menghilangkan bagian bagian/part cerita pada novel, d. penambahan ilustrasi gambar pada novel Happy Birth-Die karya Risma
Ridha Anissa (3) terdapat beberapa alasan serta tujuan penerbit dalam mengubah naskah asli novel Happy Birth-Die karya Risma
Ridha Anissa, antara lain agar pembaca mendapatkan konteks yang lebih jelas dari isi cerita, untuk merapikan plot dan
membuatnya lebih logis untuk dibaca, serta adanya alasan komersial, agar buku yang diterbitkan lebih laku dipasaran. Dari
berbagai kesimpulan diatas, dapat dikatakan bahwa penerbit telah mencampuri sebagian besar dari novel Happy Birth-Die karya
Risma Ridha Anissa. Karena, bisa dilihat langsung dari berbagai hal yang diubah penerbit, seperti: mengubah, menambah, dan
menghilangkan bagian isi dari novel.
Kata Kunci : Campur tangan penerbit, Bentang Pustaka, Novel.
810
ULF
p
“Perilaku Perempuan Yang Menyimpang Dalam Naskah Perempuan Salah Langkah Karya Wisran Hadi Tinjauan
Sosiologi Sastra”.
Ulfah Syarif. 1610722036. Jurusan Sastra Indonesia. Fakultas Ilmu Budaya. Universitas Andalas, 2020. Pembimbing 1. Dr.
Syafril, M.Si. dan Pembimbing 2. Ronidin, S.S., M.A.
ABSTRAK
Penelitian ini dilatar belakangi oleh adanya karya sastra yang menggambarkan tentang penyimpangan perilaku yang dilakukan oleh
oknum perempuan di Minangkabau. Permasalahan yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah bagaimana bentuk perilaku
perempuan yang menyimpang dalam naskah drama Perempuan Salah Langkah karya Wisran Hadi. Pendekatan yang digunakan
dalam penelitian ini adalah pendekatan sosiologi sastra, yaitu pemahaman terhadap karya sastra dengan mempertimbangkan aspek-
aspek kemasyarakatannya. Metode kualitatif digunakan dalam melakukan proses penyediaan data. Teknik yang digunakan dalam
penelitian ini adalah sumber dan data yang didapat dari naskah drama Perempuan Salah Langkah karya Wisran Hadi.Setelah itu
dilakukan pengamatan terhadap data yang telah didapat. Berdasarkan analisis yang telah dilakukan, ditemukan beberapa bentuk
perilaku perempuan yang menyimpang dalam naskah drama Perempuan Salah Langkah karya Wisran Hadi sebagai berikut: (1)
Tidak memenuhi kewajiban sebagai seorang istri, (2) Bersikap kasar kepada suami, (3) Meninggalkan suaminya sendiri, (4)
Berbuat syirik, (5) Membuang rahim.
Kata Kunci: Perempuan Salah langkah, Wisran Hadi, Perilaku Perempuan yang Menyimpang, Minangkabau.

810
WAR
n
“Nama-Nama Pada Produk Kosmetik Wardah: Kajian Bentuk dan Makna”.
Wardah Septi Weri. 1610722047. Jurusan Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Andalas, 2020.
Pembimbing I: Leni Syafyahya, S.S., M.Hum., Pembimbing II: M. Yunis, S.S., M.Hum.
ABSTRAK
Masalah dalam penelitian ini, yaitu: 1) Apa saja nama-nama dan bagaimana bentuk kata dalam nama produk kosmetik Wardah? 2)
Apa saja jenis makna yang terdapat pada nama produk kosmetik Wardah? Tujuan penelitian ini, yaitu: 1) Mendeskripsikan nama-
nama dan bentuk kata dalam nama produk kosmetik Wardah. 2) Mendeskripsikan makna yang terdapat pada nama produk
kosmetik Wardah. Metode dan teknik yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu: 1) Metode dan teknik penyediaan data, 2)
Metode dan teknik analisis data, dan 3) Metode dan teknik penyajian hasil analisis data. Pada metode dan teknik penyediaan data,
digunakan metode simak. Teknik dasar yang digunakan yaitu teknik sadap, dan teknik lanjutannya menggunakan teknik simak
bebas libat cakap (SBLC) dan teknik catat. Pada metode dan teknik analisis data, digunakan metode padan dan metode agih.
Metode padan yang digunakan adalah metode padan translasional dan metode padan referensial. Teknik dasar yang digunakan
yaitu teknik pilah unsur penentu (PUP), dan teknik lanjutannya menggunakan teknik hubung banding membedakan (HBB).
Selanjutnya, pada metode agih teknik dasarnya adalah teknik bagi unsur langsung (BUL). Pada metode dan teknik penyajian hasil
analisis data, digunakan metode penyajian informal. Berdasarkan hasil analisis data, ditemukan nama-nama produk kosmetik
Wardah, contohnya: Lightening, Renew You, dan Exclusive. Setiap nama-nama tersebut, dibagi menjadi dua bentuk kata, yaitu:
kata monomorfemis, contohnya Exclusive, Purity, dan Bliss, dan kata polimorfemis, contohnya Lightening, Perfect Bright, dan
White Secret. Jenis makna yang terdapat pada nama-nama produk kosmetik Wardah terdiri dari: makna leksikal contohnya
Acnederm, Nutri Shine, dan Daily Fresh. Makna gramatikal contohnya: Moist Plus, Crystallure, dan Instaperfect. Makna
referensial contohnya: Aloe Hydramild, Seaweed, dan Rose. Makna kognitif contohnya: Crystallure. Nama produk kosmetik
Wardah yang memiliki makna lebih dari satu, contohnya: Renew You, Instaperfect, dan Creamy Body Butter.
Kata kunci: produk, wardah, bentuk, dan makna.
810
WID
a
“Alih Kode pada Tuturan yang Digunakan oleh Masyarakat di Kecamatan Silaut, Kabupaten Pesisir Selatan”.
Widya Erfinda. 1510722014. Jurusan Sastra Indonesia Fakultas Ilmu Budaya Universitas Andalas, 2020. Pembimbing I.
Leni Syafyahya, S.S., M. Hum.Pembimbing II. Sonezza Ladyanna, S.S., M.A.
ABSTRAK
Masalah penelitian ini ialah apa saja alih kode yang terjadi pada peristiwa tutur yang digunakan oleh masyarakat di Kecamatan
Silaut, Kabupaten Pesisir Selatan dan apa saja faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya alih kode pada peristiwa tutur yang
digunakan oleh masyarakat di Kecamatan Silaut, Kabupaten Pesisir Selatan.Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan alih kode
yang terjadi di Kecamatan Silaut, Kabupaten Pesisir Selatan dan menjelaskan faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya alih kode
di Kecamatan Silaut, Kabupaten Pesisir Selatan. Metode dan teknik dalam penyediaan data digunakan metode simak dengan teknik
dasar: teknik sadap dan teknik lanjutan yakni teknik simak bebas libat cakap (SBLC), teknik rekam, dan teknik catat. Selanjutnya,
metode dan teknik penyediaan data digunakan metode cakap dengan teknik dasar: teknik pancing dan teknik lanjutannya teknik
cakap semuka. Dalam analisis data, digunakan metode padan translasional dan pragmatis dengan teknik pilah unsur penentu (PUP)
sebagai teknik dasar dan hubung banding membedakan (HBB) sebagai teknik lanjutan. Selanjutnya, dalam penyajian analisis data
digunakan metode formal dan informal. Berdasarkan analisis data yang dilakukan, alih kode yang terjadi dalam tuturan yang
digunakan oleh masyarakat di Kecamatan Silaut, Kabupaten Pesisir Selatan ialah: 1) alih kode dari bahasa Indonesia ke bahasa
Jawa, 2) alih kode dari bahasa Indonesia ke bahasa Sunda, 3) alih kode dari bahasa Minangkabau ke bahasa Indonesia, 4) alih kode
dari bahasa Minangkabau ke bahasa Jawa, 5) alih kode dari bahasa Minangkabau ke bahasa Jawa ke bahasa Sunda, 6) alih kode
dari bahasa Minangkabau ke bahasa Sunda,7) alih kode dari bahasa Minangkabau ke bahasa Sunda ke bahasa Batak, 8) alih kode
dari bahasa Jawa ke bahasa Indonesia, 9) alih kode dari bahasa Jawa ke bahasa Minangkabau, 10) alih kode dari bahasa Jawa ke
bahasa Sunda, 11) alih kode dari bahasa Jawa ke bahasa Batak, 12) alih kode dari bahasa Sunda ke bahasa Indonesia, 13) alih kode
dari bahasa Sunda ke bahasa Minangkabau, 14) alih kode dari bahasa Sunda ke bahasa Jawa, 15) alih kode dari bahasa Batak ke
bahasa Indonesia, 16) alih kode dari bahasa Batak ke bahasa Minangkabau, 17) alih kode dari bahasa Batak ke bahasa Jawa, dan
18) alih kode dari bahasa Batak ke bahasa Jawa ke bahasa Minangkabau.Adapun faktor penyebab alih kode adalah 1) siapa yang
berbicara, 2) dengan bahasa apa, 3) kepada siapa, 4) kapan, dan 5) dengan tujuan apa.
Kata kunci: tuturan, alih kode, dan faktor penyebab

810
WID
p
‘Pelanggaran Prinsip Kesantunan Berbahasa Masyarakat di Daerah Gurun Laweh Nan XX RW 4 Lubuk Begalung
Padang: Tinjauan Pragmatik”.
Widya Glawri Masperi 1610721024. Jurusan Sastra Indonesia Fakultas Ilmu Budaya. Pembimbing I, Dr. Aslinda, M. Hum
dan pembimbing II, Dra. Efri Yades, M. Hum.
ABSTRAK
Permasalahan yang dibahas dalam skripsi ini yaitu (1) apa saja pelanggaran prinsip kesantunan dan (2) apa saja faktor-faktor
penyebab munculnya ketidaksantunan berbahasa pada masyarakat di Daerah Gurun Laweh Nan XX RW 4 Lubuk Begalung
Padang. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan prinsip kesantunan yang dilanggar dan faktor-faktor penyebab terjadinya
ketidaksantunan berbahasa di daerah Gurun Laweh Nan XX RW 4 Lubuk Begalung, Padang. Pada penelitian ini digunakan metode
dan teknik yang dikemukakan oleh Sudaryanto Metode dan teknik penelitian terbagi atas tiga tahapan, yaitu (1) penyediaan data,
(2) analisis data, dan (3) penyajian hasil analisis data. Untuk penyediaan data, digunakan metode simak dengan teknik dasarnya
teknik sadap. Teknik yang digunakan, yaitu teknik simak bebas libat cakap (SBLC), teknik rekam, dan teknik catat. Untuk analisis
data, digunakan metode padan translasional dan metode padan pragmatis dengan teknik dasar adalah teknik pilah unsur penentu
(PUP) dan teknik lanjutannya yaitu hubung banding membedakan (HBB). Selanjutnya, pada tahap penyajian hasil analisis data,
digunakan metode penyajian informal. Berdasarkan analisis data, diperoleh hasil bahwa prinsip kesantunan yang dilanggar di
daerah Gurun Laweh Nan XX RW 4 Lubuk Begalung, Padang diantaranya maksim kebijaksanaan, maksim kedermawanan,
maksim pujian, maksim kesepakatan, maksim kesimpatian, dan maksim kerendahan hati. Faktor-faktor penyebab terjadinya
ketidaksantunan berbahasa yaitu kritikan secara langsung, protektif terhadap pendapat, sengaja menuduh lawan tutur, sengaja
memojokkan lawan tutur, dan dorongan rasa emosi penutur.
Kata Kunci: Maksim, Prinsip Kesantunan, dan Faktor Penyebab
810
YOL
g
“Gaya Bahasa dalam Reality Show Ini Talkshow Tinjauan Stilistika”.
Yola Camelia. 2019. 1510722033. Jurusan Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Andalas, 2019.
Pembimbing I: Drs. Muhammad Yusuf, M.Hum, Pembimbing II: Leni Syafyahya, S.S., M.Hum.
ABSTRAK
Masalah yang dibahas dalam penelitian ini yaitu: 1) Gaya bahasa apa sajakah yang digunakan dalam acara Ini Talkshow ? 2) Efek
apa yang ditimbulkan terhadap makna dalam gaya bahasa pada acara Ini Talkshow? Berdasarkan masalah tersebut, penelitian ini
bertujuan untuk 1) Mendeskripsikan gaya bahasa yang ada dalam acara Ini Talkshow. 2) Mendeskripsikan efek apa yang
ditimbulkan terhadap makna dalam gaya bahasa pada acara Ini Talkshow. Ada tiga tahapan penelitian yang digunakan dalam
kerangka pemecahan masalah penelitian, yaitu: 1) tahap penyedian data, 2) tahap analisis data, dan 3) tahap penyedian hasil
analisis data. Pada tahap penyedian data, digunakan metode simak. Metode simak dengan teknik dasar teknik sadap dan teknik
lanjutan teknik simak bebas libat cakap dan teknik catat. Pada analisis data, digunakan metode agih dengan teknik dasar teknik
bagi unsur langsung (BUL) dan teknik lanjutan teknik ganti. Metode padan dengan teknik dasar teknik pilah unsur penentu (PUP)
dan teknik lanjutan teknik hubung banding membedakan (HBB). Pada tahap penyajian hasil analisis data, digunakan metode
penyajian informal. Berdasarkan hasil analisis data, ada empat jenis gaya bahasa yang digunakan, di antaranya: gaya bahasa retoris,
gaya bahasa anitesis, gaya bahasa koreksio dan gaya bahasa paradoks. Dari keempat jenis gaya tersebut, penutur lebih banyak
menggunakan gaya bahasa retoris. Gaya bahasa retoris merupakan gaya bahasa yang semata-mata menyimpang dari konstruksi
biasa untuk mencampai efek tertentu, jadi dalam acara Ini Talkshow banyak terjadinya penyimpangan dalam berbahasa dan itu
semua dilakukan untuk menarik perhatian penonton. Adapun maksud dari gaya bahasa itu, untuk memperoleh efek tertentu. Efek
yang terjadi itu terdapat pada kata yang diucapkankan oleh penutur sehingga menimbulkan makna yang berbeda. Penutur
membawa penonton ikut masuk dan berpikir, sehingga apa yang diinginkan oleh penutur tersampaikan. Penutur juga melakukan
semua itu untuk membuat penonton terhibur akan gimmick yang dimainkan.
Kata Kunci: Gaya bahasa, penyimpangan, ini talkshow, stilistika

810
YUN
m
“Makian yang Digunakan dalam Kegiatan Jual Beli di Pasar Raya, Kota Padang: Tinjauan Sosiolinguistik”.
Yuni Almayanti. 1610721002 Jurusan Sastra Indonesia Fakultas Ilmu Budaya Universitas Andalas. 2020. Pembimbing I.
Leni Syafyahya, S.S., M.Hum.. Pembimbing II. Dra. Efri Yades, M.Hum..
ABSTRAK
Makian sebagai bentuk ekspresi keakraban dan ketidaksenangan, kebencian, atau ketidakpuasan terhadap situasi yang tengah
dihadapi. Masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah 1) apa saja bentuk makian yang terdapat pada kegiatan jual beli di
Pasar Raya, Kota Padang, 2) apa saja referensi dan makna makian yang terdapat pada kegiatan jual beli di Pasar Raya, Kota
Padang, 3) apa saja fungsi makian yang terdapat pada kegiatan jual beli di Pasar Raya, Kota Padang, dan 4) apa saja faktor yang
mempengaruhi makian pada kegiatan jual beli di Pasar Raya, Kota Padang. Tujuannya ialah untuk mendeskripsikan makian yang
digunakan dalam kegiatan jual beli di Pasar Raya, Kota Padang, dari segi bentuk, referensi, makna, fungsi, serta faktor yang
memengaruhi terjadinya makian. Penyediaan data dilakukan dengan menggunakan metode simak, dengan teknik dasar berupa
teknik sadap dan teknik lanjutan berupa teknik Simak Bebas Libat Cakap (SBLC) dan diiringi teknik rekam dan teknik catat. Data
yang diambil ialah makian yang digunakan dalam kegiatan jual beli di Pasar Raya, Kota Padang. Data dianalisis menggunakan
metode padan dan metode agih. Metode padan yang digunakan yaitu padan referensial, padan translasional, dan padan pragmatis
dengan teknik dasar Pilah Unsur Penentu (PUP) dan teknik lanjutan teknik Hubung Banding Menyamakan (HBS). Sementara,
metode agih digunakan dengan teknik dasar teknik Bagi Unsur Langsung (BUL) dan teknik lanjutan teknik ganti. Berdasarkan
hasil analisis terhadap makian yang digunakan dalam kegiatan jual beli di Pasar Raya, Kota Padang, ditemukan tujuh belas makian
dengan dua belas makian berbentuk kata, empat makian berbentuk frasa, dan satu makian berbentuk klausa. Berdasarkan referensi
makian, terdapat enam referensi makian yang digunakan, 1) makian dengan referensi binatang ditemukan tiga makian, 2) makian
dengan referensi keadaan ditemukan enam makian, 3) makian dengan referensi benda ditemukan dua makian, 4) makian dengan
referensi bagian tubuh ditemukan satu makian, 5) makian dengan referensi kekerabatan ditemukan satu makian, dan 6) makian
dengan referensi penyakit ditemukan satu makian. Namun, makian dengan referensi makhluk halus dan profesi tidak ditemukan
dalam kegiatan jual beli di Pasar Raya, Kota Padang. Berdasarkan fungsinya, terdapat tiga fungsi makian yang digunakan, 1)
fungsi expletive ditemukan tiga belas data, 2) fungsi humorous ditemukan delapan data, dan 3) fungsi auxiliary ditemukan satu
data. Berdasarkan faktor yang mempengaruhi makian, terdapat enam komponen tutur yang mempengaruhi terjadinya makian, yaitu
setting dan scene, participant, ends, act sequences, key, dan instrumentalities.
Kata kunci: makian, jual beli, Pasar Raya, Kota Padang
810
ZUR
n
“Nama-Nama Distro di Kota Bukittinggi: Tinjauan Semantik”.
Zurriati Fadilla. 1610723003. Jurusan Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Andalas, 2020. Pembimbing I:
Leni Syafyahya, S.S., M.Hum, Pembimbing II: Dra. Efri Yades, M.Hum.
ABSTRAK
Masalah dalam penelitian ini yaitu: 1) Apa saja nama-nama distro di Kota Bukittinggi dan apa latar belakang penamaan dari nama
distro tersebut? 2) Jenis-jenis makna apa saja yang terdapat pada nama-nama distro yang ada di Kota Bukittinggi? Tujuan
penelitian ini yaitu: 1) Mendeskripsikan nama-nama distro di Kota Bukittinggi dan latar belakang penamaan dari distro tersebut. 2)
Mendeskripsikan jenis-jenis makna yang terdapat pada nama-nama distro di Kota Bukittinggi. Metode dan teknik yang digunakan
dalam penelitian ini yaitu metode dan teknik penyediaan data, metode dan teknik analisis data, dan metode penyajian hasil analisis
data. Pada metode penyediaan data digunakan metode simak dan metode cakap. Metode simak dengan teknik dasar yaitu teknik
sadap dan teknik lanjutan yaitu Simak Libat Cakap, teknik rekam, dan teknik catat. Metode cakap dengan teknik dasar yang
digunakan yaitu teknik pancing. Teknik lanjutan yang digunakan yaitu teknik cakap semuka. Pada metode analisis data digunakan
metode padan referensial dan metode padan translasional. Teknik dasar yang digunakan yaitu Pilah Unsur Penentu (PUP) dan
teknik lanjutan yang digunakan yaitu teknik Hubung Banding Membedakan (HBB). Metode penyajian hasil analisis data disajikan
penyajian hasil analisis data informal. Berdasarkan hasil analisis data, ditemukan nama-nama distro di Kota Bukittinggi di
antaranya: Strongkeng, Samek, Koa, Kacio, dan Kapuyuak, Adapun latar belakang penamaan distro terdiri atas pemendekan; D&F,
Gets Shop, Camo, Summerch, dan Wrng, penyebutan sifat khas; Strongkeng. tempat asal; Gets Shop, Camo, dan Summerch,
bahan; Kapalo Kombed, dan. Adapun temuan baru penamaan berdasarkan pemendekan dan tempat asal. Disamping itu ada nama-
nama distro yang tidak bisa dikelompokkan berdasarkan teori latar belakang penamaan. Nama-nama distro tersebut dikelompokkan
pada penamaan distro lainnya. Jenis-jenis makna yang ditemukan pada nama-nama distro di Kota Bukittinggi yaitu makna
referensial, makna leksikal, dan makna gramatikal. Adapun nama-nama distro di Kota Bukittinggi yang memiliki makna lebih dari
satu yaitu Gets Shop.
Kata Kunci: nama, penamaan, distro, dan makna.
KUMPULAN ABSTRAK SKRIPSI
FAKULTAS ILMU BUDAYA
PROGRAM STUDI SASTRA INDONESIA
TAHUN 2021
810
AIS
s
“Struktur Novel Hujan Bulan Juni (Tinjauan Struktural)”
Aisyah Aini. Jurusan Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Andalas. Pembimbing I: Drs. M. Yusuf,
M.Hum, Pembimbing II: Dra. Armini Arbain, M.Hum.
ABSTRAK
Skripsi ini membahas tentang struktur novel Hujan Bulan Juni karya Sapardi Djoko Damono dengan tinjauan struktural.
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan struktural. Tujuan dari penelitian ini yaitu mendeskripsikan
struktur novel Hujan Bulan Juni dan menjelaskan hubungan unsur- unsur yang membangun struktur novel Hujan Bulan Juni karya
Sapardi Djoko Damono. Teori yang digunakan dalam menganalisa novel Hujan Bulan Juni adalah teori yang dikemukakan oleh
Stanton. Metode yang digunakan adalah metode analisis data pada teori fiksi Robert Stanton. Teknik yang digunakan adalah
membangun teori struktur, pembaca yang cermat, menganalisis fakta cerita, dan sarana sastra. Berdasarkan analisis dapat
disimpulkan bahwa dalam novel Hujan Bulan Juni, tiap-tiap unsur yang membangun novel tersebut dari dalam memiliki hubungan
keterkaitan dan keterjalinan satu sama lain. Hubungan tiap-tiap unsur adalah hubungan antar tokoh, alur, latar, konfilk, sudut
pandang, gaya bahasa, dan tema, kesemua unsur-unsur tersebut menjadikan novel Hujan Bulan Juni sebagai karya yang utuh.
Adapun bentuk hubungannya yaitu seperti hubungan unsur tokoh dengan latar saling terikat karena tokoh utama, Sarwono
mengalami kecemasan terhadap cintanya, terhadap Pingkan yang mempunyai latar belakang suku, budaya, dan agama yang
berbeda, juga di tentang oleh Tante Henny dan Keke, keluarga dari pihak Ayah Pingkan.
Kata Kunci: Hujan Bulan Juni, Sapardi Djoko Damono, Struktural, Hubungan antar Unsur.

810
AIS
i
Idiom dalam Kolom Esai di Media Online Mojok.co
Aisya Rizano Putri.Program Studi Bahasa dan Sastra Indonesia. Fakultas Ilmu Budaya Universitas Andalas, 2021.
Pembimbing I Leni Syafyahya, S.S., M.Hum,. Pembimbing II Dra. Efri Yades, M.Hum,.
ABSTRAK
Masalah dalam penelitian ini yaitu apa saja jenis idiom yang digunakan dalam kolom esai di media online Mojok.co dan apa saja
kategori kata unsur-unsur pembentuk tiap-tiap idiom? Apa makna dari tiap-tiap idiom yang terdapat dalam kolom esai di media
online Mojok.co? Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan jenis-jenis idiom yang digunakan dalam kolom esai di media
online Mojok.co, kategori kata unsur pembentuk, dan makna tiap-tiap idiom tersebut. Ada tiga metode dan teknik penelitian yang
digunakan dalam penelitian ini, yaitu: 1) metode dan teknik penyediaan data, 2) metode dan teknik analisis data, 3) metode dan
teknik penyajian hasil analisis data. Untuk tahap penyediaan data, digunakan metode simak dengan teknik dasar berupa teknik
sadap dan teknik lanjutannya teknik simak bebas libat cakap (SBLC). Untuk menganalisis data, digunakan metode padan, metode
padan yang digunakan adalah metode padan referensial, yang diwujudkan dengan teknik dasar pilah unsur penentu (PUP). Teknik
lanjutannya menggunakan teknik hubung banding membedakan (HBB). Selain itu, digunakan metode agih dengan teknik dasar
teknik Bagi Unsur Langsung (BUL), untuk menentukan segi kemaknaannya digunakan teknik perluas. Teknik lanjutan
menggunakan teknik sisip dan teknik balik. Untuk menyajikan hasil analisis data digunakan metode informal. Berdasarkan hasil
analisis terhadap idiom yang digunakan dalam kolom esai di media online Mojok.co, ditemukan idiom penuh dan idiom sebagian.
Idiom penuh, contohnya 1) memalingkan muka terbentuk dari kategori kata KK+KB, bermakna ‘tidak peduli’ 2) moncong paku
terbentuk dari kategori kata KB+KB, bermakna’pemerintah’ 3) main kaki dua terbentuk dari kategori kata KK+KBil+KB,
bermakna ‘bisa melakukan banyak hal’, 4) menginjak bumi terbentuk dari kategori kata KK+KB, bermakna ‘tidak sombong’ dan
5) potongan kue terbentuk dari kategori kata KB+KB, bermakna ‘hadiah’. Idiom sebagian, contohnya 1) periode emas terbentuk
dari kategori kata KB+KB, bermakna ‘masa kejayaan’ 2) laku keras terbentuk dari kategori kata KB+KS, bermakna ‘banyak
diminati’ 3) komentar pedas terbentuk dari kategori kata KB+KS, bermakna ’komentar yang dapat menyakiti hati’, 4) buta seni
terbentuk dari kategori kata KS+KB, bermakna ‘tidak memiliki pengetahuan tentang seni’ dan 5) reaksi keruh terbentuk dari
kategori kata KB+KS, bermakna ‘reaksi penolakan dari masyarakat’.
Kata Kunci : idiom, kategori kata, makna dan mojok.co
810
AST
a
“Abreviasi pada Akun “Tanyainrl” dalam Media Sosial Twitter”.
Astari Alamanda, Jurusan Sastra Indonesia. Fakultas Ilmu Budaya. Universitas Andalas, 2021. Pembimbing I Dra.
Noviatri, M.Hum., Pembimbing II Leni Syafyahya, S.S., M.Hum.
ABSTRAK
Penelitian ini dilatarbelakangi karena banyaknya penggunaan abreviasi yang ditemukan pada akun tanyainrl dalam media sosial
twitter. Data yang ditemukan cukup beragam bukan hanya dari bahasa Indonesia saja, melainkan ada dari bahasa Inggris dan
bahasa daerah. Adapun tujuan penelitian ini, yaitu: 1) Mendeskripsikan abreviasi yang digunakan dalam media sosial twitter pada
akun tanyainrl dan topik pembicaraan yang diabreviasikan, dan 2) Menjelaskan proses pembentukan abreviasi yang digunakan
dalam media sosial twitter pada akun tanyainrl. Pada tahap penyediaan data, digunakan metode simak dengan teknik dasarnya yaitu
teknik sadap. Teknik sadap dilakukan untuk menyadap penggunaan abreviasi dalam tweet pada akun tersebut, kemudian
dilanjutkan dengan teknik simak bebas libat cakap (SBLC) dan teknik catat. Pada tahap analisis data digunakan metode padan.
Metode padan yang digunakan adalah metode padan referensial, alat penentunya adalah kenyataan yang ditunjukan oleh Bahasa
(referen). Teknik dasar yang digunakan ialah teknik pilah unsur penentu (PUP) dan hubung banding membedakan (HBB). Pada
tahap penyajian hasil analisis data digunakan metode penyajian informal. Berdasarkan hasil analisis data, abreviasi yang digunakan
pada akun tanyainrl dalam media sosial twitter terdiri atas beberapa jenis, yaitu: 1) singkatan, 2) akronim, 3) penggalan, 4)
lambang huruf, dan 5) gabungan akronim dengan akronim. Dari 5 (lima) jenis abreviasi, ada 10 (sepuluh) topik pembicaraan yang
diabreviasikan, 2 (dua) topik di antaranya merupakan pengelompokan Soegono, yaitu 1) topik sosial, dan 2) topik politik. Lalu, 8
(delapan) topik lainnya merupakan temuan peneliti. Setiap jenis abreviasi memiliki proses pembentukan yang berbeda. Singkatan
terbentuk melalui 4 (empat) proses pembentukan, di antaranya singkatan dengan proses pengekalan huruf pertama komponen
pertama dan pengekalan huruf kedua dan terakhir komponen kedua, proses ini merupakan proses baru di luar kaidah Kridalaksana.
Akronim terbentuk dengan 23 (dua puluh tiga) proses pembentukan, di antaranya akronim dengan proses pengekalan suku kata
pertama komponen pertama dan pengekalan suku kata kedua komponen kedua, 15 (lima belas) di antaranya merupakan proses
baru. Penggalan terbentuk dengan 4 (empat) proses pembentukan, di antaranya penggalan dengan proses pengekalan suku kata
pertama suatu kata. Lambang huruf terbentuk dengan 1 (satu) proses pembentukan, yaitu pengekalan tiga huruf konsonan.
Gabungan akronim dengan akronim terbentuk dengan 3 (tiga) proses pembentukan yang merupakan proses baru, yaitu akronim
melalui proses pengekalan suku kata kedua komponen pertama komponen kedua dengan akronim melalui pengekalan suku kata
pertama komponen ketiga komponen keempat, serta pengekalan empat huruf terakhir komponen terakhir. Dengan demikian, ada
37 (tiga puluh tujuh) proses pembentukan abreviasi yang ditemukan, 19 (sembilan belas) di antaranya merupakan proses baru, di
luar dari proses yang sudah ada.

810
ALF
c
“Campur Kode dalam Video Youtube Channel Keluarga Gen Halilintar.”
Alfany Aulia Syukri, 2021 Jurusan Sastra Indonesia Fakultas Ilmu Budaya Universitas Andalas. Pembimbing I Dr.
Aslinda, M.Hum. dan Pembimbing II Dra. Sri Wahyuni, M.Ed.
ABSTRAK
Masalah yang dibahas dalam skripsi ini ialah campur kode apa sajakah yang digunakan dalam Video Youtube Channel Keluarga
Gen Halilintar dan tataran lingual apa sajakah campur kode yang digunakan dalam Video Youtube Channel Keluarga Gen
Halilintar. Adapun tujuan penelitian adalah mendeskripsikan campur kode yang digunakan dalam Video Youtube Channel
Keluarga Gen Halilintar dan mendeskripsikan tataran lingual campur kode yang digunakan dalam Video Youtube Channel
Keluarga Gen Halilintar. Ada tiga tahapan metode dan teknik penelitian yang dilalui dalam penelitian ini, yaitu: (1) metode dan
teknik penyediaan data, (2) metode dan teknik analisis data, dan (3) metode dan teknik penyajian hasil analisis data. Dalam teknik
penyediaan data digunakan metode simak dengan teknik dasarnya teknik sadap. Teknik ini dilanjutkan dengan teknik simak bebas
libat cakap (SBLC) dan teknik catat. Metode dan teknik analisis data yang digunakan adalah metode padan translasional. Teknik
dasarnya adalah teknik pilah unsur penentu (PUP) dan teknik lanjutannya adalah hubung banding membedakan (HBB). Selain
metode padan, juga digunakan metode agih dengan teknik bagi unsur langsung (BUL) dan teknik lanjutannya adalah teknik baca
markah. Metode dan teknik penyajian hasil analisis data yang digunakan adalah metode formal dan informal. Berdasarkan analisis
data diperoleh hasil campur kode yang ditemukan dalam Video Youtube Channel Keluarga Gen Halilintar sangat bervariasi.
Ditemukan 9 campur kode, yaitu bahasa Indonesia dan bahasa Inggris, bahasa Indonesia dan bahasa Arab, bahasa Indonesia
dengan bahasa Arab dan bahasa Inggris, bahasa Indonesia dan bahasa Korea, bahasa Indonesia dengan bahasa Korea dan bahasa
Inggris, bahasa Indonesia dengan bahasa Melayu dan bahasa Inggris, bahasa Indonesia dengan bahasa Spanyol dan bahasa Inggris,
bahasa Indonesia dan bahasa Jawa, bahasa Indonesia dan bahasa Minangkabau. Tataran lingual terjadinya campur kode yang
terdapat dalam Video Youtube Channel Keluarga Gen Halilintar ialah tataran kata, frasa, klausa, dan kalimat.
Kata Kunci: tuturan, campur kode, Gen Halilintar, youtube
810
ANA
m
“Masalah Kemiskinan dalam Kumpulan Cerpen Emas Sebesar Kuda Karya Ode Barta Ananda Tinjauan Sosiologi Sastra”
Anafia Sakinah. 2021. Jurusan Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Andalas, Padang. Pembimbing I Dr.
Zurmailis, M. A., dan Pembimbing II Dr. ivan Adilla, M.Hum.
ABSTRAK
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh ketertarikan penulis terhadap cerpen-cerpen dalam buku kumpulan cerpen Emas Sebesar Kuda
karya Ode Barta Ananda yang mengangkat permasalahan kemiskinan yang sering terjadi di masyarakat. Permasalahan yang
dibahas dalam penelitian ini adalah permasalahan kemiskinan yang ada di dalam kumpulan cerpen, bagaimana bentuk kemiskinan,
apa penyebabnya serta dampak kemiskinan yang ada di dalam kumpulan cerpen Emas Sebesar Kuda karya Ode Barta Ananda.
Penelitian ini bertujuan untuk mengurai bentuk kemiskinan dan menjelaskan penyebab serta dampak kemiskinan dalam kumpulan
cerpen Emas Sebesar Kuda karya Ode Barta Ananda. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan sosiologi sastra,
yakni sosiologi karya. Landasan teori yang dipakai dalam penganalisisan ini adalah teori Swingewood tentang karya sastra
merupakan cerminan zaman. Adapun metode dalam penelitian ini adalah metode kualitatif yang menghasilkan data tertulis dari
teks yang mengacu pada masalah sosial. Teknik yang digunakan adalah pengumpulan data, analisis data, dan penyajian hasil
analisis data. Setelah melakukan penelitian, dapat disimpulkan bahwa bentuk kemiskinan di dalam kumpulan cerpen Emas Sebesar
Kuda karya Ode Barta Ananda secara umum adalah kemiskinan absolut dan kemiskinan kultural. Kemiskinan absolut merupakan
kondisi ketika pendapatan seseorang atau sekelempok orang berada dibawah rata-rata atau garis kemiskinan sehingga tidak dapat
mencukupi kebutuhan pokok standar untuk sandang, pangan, kesehatan, perumahan dan pendidikan yang dibutuhkan untuk
meningkatkan taraf kualitas hidup. Kemiskinan kultural merupakan bentuk kemiskinan yang terjadi karena adanya sikap dan
kebiasaan seseorang atau masyarakat yang pada umumnya berasal dari budaya atau adati istiadat yang cenderung tidak mau untuk
memperbaiki taraf hidup dengan tata cara modern. Terdapat beberapa faktor penyebab terjadinya masalah kemiskinan berupa taraf
pendidikan yang rendah, kebiasaan buruk masyarakat seperti bermain judi dan kecanduan minum minuman keras, tingkat
pengangguran tinggi karena tidak adanya keahlian individu, dan lapangan pekerjaan yang minim.
Kata Kunci: Cerpen, Ode Barta Ananda, Permasalahan Kemiskinan dalam Kumpulan Cerpen, Sosiologi Sastra

810
ARE
a
“Analisis Hipersemiotika Penamaan Mi Cepat Saji di Kota Padang”.
Areski Saputra, 1510722041. Jurusan Sastra Indonesia. Fakultas Ilmu Budaya Universitas Andalas, 2021. Pembimbing I:
M. Yunis, S.S., M. Hum. dan Pembimbing II: Drs. Fadlillah, M.Si.
ABSTRAK
Dalam penelitian ini dibahas dua hal, yang pertama Apa saja hiperealitas tanda (hiper-sign) yang terdapat dalam penamaan mi
cepat saji di kota Padang? Selanjutnya adalah apa saja tipologi hiperealitas tanda (hiper-sign) yang terdapat pada penamaan mi
cepat saji di Kota Padang? Berdasarkan rumusan masalah penelitian ini bertujuan mendeskripsikan apa saja makna hiperealitas
tanda (hiper- sign) yang terdapat pada penamaan mi cepat saji di Kota Padang dan mendeskripsikan apa saja tipologi hiperealitas
tanda (hiper-sign) yang terdapat pada penamaan mi cepat saji di Kota Padang. Metode yang akan digunakan penulis pada
penelitian ini adalah metode kualitatif-interpretatif (interpretation). Metode kualitatif-interpretatif (interpretation) yaitu sebuah
metode yang memfokuskan dirinya pada tanda dan teks sebagai objek kajiannya, serta bagaimana peneliti menafsirkan dan
memahami kode (decoding) di balik tanda dan teks tersebut. Berdasarkan analisi data yang dilakukan, terdapat 24 (dua puluh
empat) penamaan mi cepat saji yang mengandung hiperealitas tanda. Berdasarkan 24 (dua puluh empat) penamaan tersebut
ditemukan 5 (lima) klasifikasi tipologi tanda pada penamaan mi cepat saji di kota Padang yaitu, tanda sebenarnya, tanda palsu,
tanda dusta, tanda daur ulang, dan tanda ekstrim.
Kata kunci : Mi Cepat Saji, hiperealitas tanda, hipersemiotika, dan makna.
810
ARI
c
“Campur Kode dan Ahli Kode dalam Konten Garundang pada Channel Youtube Garundang Sketsa Komedi Minang”.
Ariseftian Hadi, 1610721017. Jurusan Sastra Inonesia Fakultas Ilmu Budaya Universitas Andalas, 2021. Pembimbing I:
Sonezza Ladyana, S.S., M.A. Pembimbing II: Alex Darmawan, S.S, M.A.
ABSTRAK
Masalah dalam penelitian ini, yaitu (1) Apa saja campur kode dan alih kode yang terdapat pada peristiwa tutur konten Garundang
dalam channel youtube Garundang Sketsa Komedi Minang, (2) Apa saja faktor yang mempengaruhi terjadinya campur kode
peristiwa tutur konten Garundang dalam channel youtube Garundang Sketsa Komedi Minang, (3) Apa saja faktor penyebab
terjadinya alih kode pada peristiwa tutur konten Garundang dalam channel youtube Garundang Sketsa Komedi Minang. Adapun
tujuan dari penelitian ini yaitu: (1) Menjelaskan Campur kode dan alih kode yang terdapat pada peristiwa tutur konten Garundang
dalam channel youtube Garundang Sketsa Komedi Minang. (2) Menjelaskan faktor yang mempengaruhi terjadinya campur kode
peristiwa tutur konten Garundang dalam channel youtube Garundang Sketsa Komedi Minang. (3) Menjelaskan faktor penyebab
terjadinya alih kode pada peristiwa tutur konten Garundang dalam channel youtube Garundang Sketsa Komedi Minang. Metode
dan teknik dalam penyediaan data digunakan metode simak dengan teknik dasar: teknik sadap dan teknik lanjutannya yakni teknik
simak bebas libat cakap (SBLC), dan teknik catat. Dalam analisis data, digunakan metode padan translasional dan referensial
dengan tekni dasar pilah unsur penentu (PUP) dan teknik lanjutannya adalah hubung banding membedakan (HBB). Selanjutnya,
dalam penyajian analisi data digunakan metode informal. Berdasarkan analisis data yang dilakukan, campur kode yang terdapat
dalam konten Garundang adalah campur kode (1) bahasa Minangkabau dengan bahasa Indonesia, (2) bahasa Minangkabau dengan
bahasa Inggris, (3) bahasa Minangkabau, bahasa Inggris dengan bahasa Indonesia, (4) bahasa Indonesia dengan bahasa
Minangkabau. Alih kode yang terdapat (1) alih kode bahasa Indonesia ke bahasa Minangkabau, (2) bahasa Miangkabau ke bahasa
indonesia, (3) bahasa Indonesia ke bahasa Inggris. Kemudian, faktor penyebab terjadinya campur kode adalah (1) setting and
scene, (2) participants, (3) key, dan (4) norm of interaction and interpretation, dan faktor penyebab terjadinya alih kode (1) siapa
yang berbicara, (2) dengan bahasa apa, (3) kepada siapa, (4) kapan dan (5) dengan tujuan apa.
Kata kunci: tuturan, campur kode, alih kode, faktor penyebab.

810
ARN
p
Pandangan Dunia Pengarang dalam Naskah Drama Matrilini Karya Wisran Hadi Tinjauan Strukturalisme Genetik.
Arni Jusmita, 1610721023. Jurusan Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Budaya Universitas Andalas, 2020. Pembimbing I: Dr.
Zurmailis M.A
ABSTRAK
Penelitin ini dilatarbelakangi oleh karya sastra yang akan mengungkapkan hubungan struktur cerita dengan struktur masyarakat
Indonesia. Selain itu, dalam penelitian ini juga akan dijelaskan pandangan dunia Wisran Hadi yang ada dalam naskah drama
Matrilini tersebut. Penelitian ini dilakukan menggunakan teori struktutalisme genetik Goldmann. Strukturalisme genetik
merupakan analisis struktur yang memberi perhatian terhadap asal-usul karya. Dalam penelitian ini menggunakan metode
dialektik, prinsip kerjanya adalah pengetahuan mengenai fakta-fakta kemanusiaan yang dihubungkan dengan mengintegrasikannya
ke dalam keseluruhan. Langkah kerja dalam penelitian ini dengan membaca dan memahami objek serta mengumpulkan data-data
yang berhubungan dengan objek penelitian, dan kemudian dianalisis menggunakan teori strukturalisme genetik. Berdasarkan
penelitian yang dilakukan ini, dapat diketahui bahwa pandangan dunia Wisran Hadi dalam naskah drama Matrilini mengungkapkan
kritikannya terhadap kehidupan masyarakat dari berbagai aspek, serta ketakutannya akan hilangnya generasi penerus
Minangkabau. Baik dalam bentuk fisik, maupun dalam bentuk pemikiran.
Kata kunci: Matrilini. Wisran Hadi, Matrilini, kritikan.
810
ALD
p
“Pemetaan Variasi Leksikal Bahasa Minangkabau di Nagari Tertua dan di Perbatasan Kabupaten Lima Puluh Kota:
Tinjauan Dialektologi”.
Aldrizi Salsabila. 1610721005. Jurusan Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Andalas, 2021. Pembimbing I:
Prof. Dr. Nadra, M.S., Pembimbing II: Ria Febrina, S.S., M.Hum.
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk 1) mendeskripsikan variasi leksikal bahasa Minangkabau di nagari tertua dan di perbatasan
Kabupaten Lima Puluh Kota; 2) memetakan variasi leksikal yang terdapat dalam bahasa Minangkabau di nagari tertua dan di
perbatasan Kabupaten Lima Puluh Kota; 3) menentukan persentase perbedaan variasi leksikal antartitik pengamatan yang terdapat
dalam bahasa Minangkabau di nagari tertua dan di perbatasan Kabupaten Lima Puluh Kota. Penelitian ini menggunakan jenis
pendekatan kualitatif yang menguraikan data secara deskriptif dan pendekatan kuantitatif yang menguraikan data dengan angka.
Populasi penelitian ini ialah semua tuturan leksikal yang diucapkan oleh masyarakat yang berasal dari nagari tertua dan di
perbatasan Kabupaten Lima Puluh Kota. Sampel penelitian ini ialah tuturan yang mengandung variasi leksikal yang disampaikan
informan berdasarkan pertanyaan yang diajukan kepada ketiga informan di tiap titik pengamatan. Penelitian ini dilakukan dalam
tiga tahap, yaitu tahap penyediaan data, tahap analisis data, dan tahap penyajian hasil analisis data. Pada tahap pengumpulan data
digunakan metode simak. Metode simak dilanjutkan dengan teknik dasar, yaitu teknik sadap. Setelah teknik sadap dilanjutkan
dengan teknik lanjutan, yaitu teknik simak libat cakap, teknik rekam, dan teknik catat. Pada tahap analisis data, digunakan metode
padan referensial dan metoden translasional yang dilakukan dengan teknik dasar, yaitu pilah unsur penentu (PUP) dan teknik
lanjutan, yaitu hubung banding membedakan (HBB). Pada tahap penyajian hasil analisis data, digunakan metode formal dan
metode informal. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, (1) variasi leksikal bahasa Minangkabau di nagari tertua dan di
perbatasan Kabupaten Lima Puluh Kota ditemukan 364 variasi leksikal dari 699 data daftar pertanyaan yang diajukan. (2)
Sebanyak 364 data variasi leksikal tersebut dipetakan dalam bentuk sistem lambang. (3) Tingkat persentase variasi kebahasaan
antartitik pengamatan yang ditemukan di daerah penelitian termasuk ke dalam kategori beda subdialek dan beda wicara karena
persentase variasi sebanyak 44,92%¾20,60%. Persentase tertinggi 44,92% terdapat pada TP 1¾6 yaitu Nagari Maek dan Nagari
Galugua, sedangkan persentase terendah 20,60% terdapat pada TP 2¾4 yaitu Nagari Ampalu dan Nagari Situjuah Ladang Laweh.
Dari persentase tersebut, diperoleh dua subdialek di Kabupaten LimaPuluh Kota, yaitu subdialek Maek dan subdialek Galugua.
Kata Kunci: pemetaan, variasi leksikal, bahasa Minangkabau, dialektologi, nagari tertua

810
DAR
m
Masalah Kejiwaan Tokoh Dewa dalam Novel Bidadari Untuk Dewa karya Asma Nadia.
Dara Nelisa Anggraini. 1610722037. Pembimbing I Dr. Syafril, M.Si Pembimbing II Dr. Fadlillah, M.Si,. Jurusan Sastra
Indonesia Fakultas Ilmu Budaya. Universitas Andalas. Padang. 2021.
ABSTRAK
Novel Indonesia yang mengungkapkan masalah kejiwaan diantaranya adalah novel Bidadari Untuk Dewa karya Asma Nadia.
Novel Bidadari Untuk Dewa karya Asma Nadia adalah karya sastra Indonesia yang mengungkapkan bagaimana peran tokoh Dewa
yang terinspirasi dari cerita Yunani . Novel ini diangkat dari kisah nyata seorang pengusaha muda yang banyak mengalami cobaan
dalam kehidupannya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan Problem Kejiwaan tokoh Dewa dalam Novel Bidadari
Untuk Dewa karya Asma Nadia Penelitian ini dilakukan menggunakan pendekatan kualitatif dengan tipe deskriptif. cara
mengumpulkan data dimulai dengan membaca novel Bidadari Untuk Dewa dan setelah itu mengumpulkan semua bahan yang
memiliki kaitan langsung dengan penelitian ini baik berupa tulisan dan buku-buku, situs, maupun studi kepustakaan.
Penganalisisan data menggunakan metode deskriptif analisis yaitu menguraikan memberikan penjelasan mengenai fakta-fakta yang
ada. Hasil Penelitian Menunjukkan bahwa masalah kejiwaan yang terdapat dalam novel Bidadari Untuk Dewa karya asma Nadia
berupa : 1). Mudahnya bertukar suasana hati (Tempramental). 2). Terdapat rasa kecemasan berlebihan. 3). Stres yang terdapat
dalam kutipan novel Bidadari Untuk Dewa karya asma Nadia yaitu terlihat pada saat dewa yang mengetahui dirinya ditipu oleh
rekan bisnisnya. 4) Gangguan kepribadian yang salah satunya yang terdapat di dalam novel Bidadari Untuk Dewa karya asma
Nadia yaitu terkait dengan kondisi Dewa yang seperti bayi yang baru berjalan yang tidak mengerti apa-apa karena kondisi
mentalnya yang belum bisa menerima keadaan setelah dirinya bangkrut dan meninggalkan banyak hutang. Sedangkan penyebab
terjadinya adalah karena 2 faktor yaitu : 1) Faktor Psikologis dan 2) Faktor Sosial.
Kata Kuci : Masalah Kejiwaan, Novel Bidadari Untuk Dewa, Asma Nadia
810
DEO
a
“Afiks pada Caption Akun Lambe Turah di Instagram”.
Deola Indriana Sukmawijaya. 2021. Jurusan Sastra Indonesia. Fakultas Ilmu Budaya. Universitas Andalas, Padang.
Pembimbing I, Prof. Dr. Nadra, M.S., dan pembimbing II, Dra. Sri Wahyuni, M.Ed.
ABSTRAK
Masalah yang dibahas dalam penelitian ini adalah: 1) Apa saja jenis afiks yang terdapat pada caption akun Lambe Turah di
instagram? dan 2) Bagaimana proses pembentukan kata menggunakan afiks dan makna afiks yang terdapat pada caption akun
Lambe Turah di instagram?. Tujuan penelitian ini adalah: 1) Mendeskripsikan jenis afiks yang terdapat pada caption akun Lambe
Turah di instagram dan 2) Menjelaskan proses pembentukan kata menggunakan afiks dan makna afiks yang terdapat pada caption
akun Lambe Turah di instagram. Pada tahap penyediaan data, digunakan metode simak dengan teknik dasar berupa teknik sadap
dan teknik lanjutannya berupa teknik catat dan teknik Simak Bebas Libat Cakap (SBLC). Pada tahap analisis data, digunakan
metode agih dengan teknik dasar berupa teknik Bagi Unsur Langsung (BUL) dan teknik lanjutan berupa teknik ganti dan teknik
perluas. Pada tahap penyajian analisis data, digunakan metode penyajian data secara formal dan informal. Berdasarkan hasil
analisis data, jenis afiks yang terdapat pada caption akun Lambe Turah di instagram terdiri atas prefiks, sufiks, simulfiks, konfiks,
dan kombinasi afiks. Prefiks yang ditemukan pada caption akun Lambe Turah adalah {meN-}, {ter-}, {ber-}, {se-}, {ke-}, dan
{peN-}. Kemudian, sufiks yang ditemukan adalah {-an}, {-in}, {-i}, {-wati}, dan {-wan}. Simulfiks yang ditemukan adalah {N-}.
Konfiks yang ditemukan adalah {ke-an}, {ber-an}, {per- an}, {peN-an}, {per-in}, {peN-in}, dan {di-kan}. Selanjutnya, kombinasi
afiks yang ditemukan adalah {N-in}, {keter-an}, {ter-kan}, {ber-kan}, {diber-kan}, {di-in}, {di-i}, {peN-an}, {meN-i}, dan
{meN-kan}. Dari 29 jenis afiks yang ditemukan, 22 diantaranya merupakan jenis afiks yang sama dengan teori Kridalaksana dan 7
jenis afiks lainnya baru ditemukan pada caption akun Lambe Turah di instagram. Proses pembentukan kata mengunakan afiks yang
terdapat pada caption akun Lambe Turah di instagram, yaitu proses pemunculan fonem, proses pengekalan fonem, proses
pelesapan fonem, dan proses peluluhan fonem. Selain itu, ditemukan beberapa data pada proses pembentukan kata menggunakan
afiks yang berbeda dengan teori Kridalakasana, seperti mempesona, terraba, bepartisipasi, perresmian, mensukseskan,
mengkirimkan, memrioritaskan, penkeepan, ngicipin, dan mempacari. Selanjutnya, makna yang terdapat pada caption akun Lambe
Turah di instagram adalah makna gramatikal.
Kata kunci: afiks, caption, instagram, Lambe Turah, jenis, proses, makna

810
DIE
k
“Kombinasi Afiks dalam Novel Jemput Terbawa Karya Pinto Anugrah”.
Diego Alpadani. 2021. Jurusan Sastra Indonesia. Fakultas Ilmu Budaya. Universitas Andalas, Padang. Pembimbing I Dra.
Noviatri, M. Hum dan pembimbing II Dra. Efri Yades, M.Hum.
ABSTRAK
Masalah yang dibahas dalam penelitian ini adalah 1) Apa saja bentuk, proses pembentukan, dan fungsi kombinasi afiks dalam
novel Jemput Terbawa karya Pinto Anugrah? 2) Apa makna kombinasi afiks dalam novel Jemput Terbawa karya Pinto Anugrah?
Tujuan dari penelitian ini adalah: 1) Menjelaskan bentuk, proses, dan fungsi kombinasi afiks yang terdapat dalam novel Jemput
Terbawa karya Pinto Anugrah. 2) Menjelaskan makna kombinasi afiks yang terdapat dalam novel Jemput Terbawa karya Pinto
Anugrah. Pada tahap penyediaan data digunakan metode simak. Teknik dasar yang digunakan adalah teknik sadap. Teknik
lanjutannya ialah Teknik Simak Bebas Libat Cakap (SBLC) dan Teknik Catat. Pada tahap analisis data, digunakan metode agih
dengan teknik dasar berupa teknik Bagi Unsur Langsung (BUL). Teknik lanjutan yang digunakan adalah Teknik Ganti dan Teknik
Perluas. Sedangkan untuk tahap penyajian hasil analisis data, digunakan metode penyajian secara informal. Berdasarkan hasil
analisis data ditemukan sembilan belas bentuk kombinasi afiks dalam novel Jemput Terbawa, yaitu: {per-kan}, {ter-kan}, {keber-
an}, {meN- kan}, {meN-i}, {memper-kan}, {memper-}, {diper-}, {diperkan-}, {meN-R-Kan}, {meN-R-i}, {ber-R-an}, {di-kan},
{di-i}, {keter-an}, {kese-an}, {berpe-an}, {berper-kan}, dan {berke-an}. Dari sejumlah bentuk ini tiga diantaranya bentuk baru
yang merupakan temuan penulis, yaitu: {berpe-an}, {berper-kan}, dan {berke-an}. Berdasarkan fungsinya, ada dua fungsi
kombinasi afiks yang digunakan dalam novel Jemput Terbawa, yaitu kombinasi afiks yang berfungsi mengubah kategori kata
(derivasional) dan tidak mengubah kategori kata (infleksional). Makna gramatikal yang terdapat dalam novel Jemput Terbawa
karya Pinto Anugrah, yaitu: menyatakan makna ‘perbuatan yang dilakukan berulang-ulang’, menyatakan makna ‘saling’,
menyatakan makna ‘membuat jadi lebih’, menyatakan makna ‘melakukan supaya’, menyatakan makna ‘melakukan jadi’,
menyatakan makna ‘dibuat jadi’, menyatakan makna ‘membuat jadi’, menyatakan makna ‘tinggal di’, menyatakan makna
‘melakukan perbuatan’, dan menyatakan makna ‘dijadikan’.
Kata Kunci: Kombinasi Afiks, Novel, Bentuk, Fungsi, Makna
810
DIN
k
“Kristenisasi dalam Cerpen “Goresan Luka Masa lalu” Karya Ronidin (Tinjauan Sosiologi Sastra)”.
Dinda Lestari, Jurusan Sastra Indonesia. Fakultas Ilmu Budaya. Universitas Andalas, 2021. Pembimbing 1. Bapak
Fadlillah, M.Si. dan Pembimbing 2. Bapak Dr. Syafril, M.Si.
ABSTRAK
Skripsi ini membahas tentang bentuk kristenisasi dalam cerpen “Goresan Luka Masa Lalu” karya Ronidin dengan tinjauan
sosiologi sastra. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan sosiologi sastra. Tujuan dari penelitian ini
adalah mendeskripsikan bentuk-bentuk kristenisai yang terdapat dalam cerpen Goresan Luka Masa Lalu. Teori yang digunakan
dalam menganalisis cerpen Goresan Luka Masa Lalu adalah teori yang dikemukakan oleh Swingewood. Menurut Swingewood ada
tiga persfektif dalam melihat fenomena sosial dalam karya sastra. Pertama persfektif yang paling populer mengambil aspek
dokumenter sastra yang memberikan perhatian pada cermin zaman. Kedua, persfektif tentang sosiologi sastra mengambil cara lain
dengan memberikan penekanan pada bagian produksi dan lebih khusus pada situasi sosial penulis. Ketiga, persfektif ini menuntut
satu keahlian yang lebih tinggi, mencoba melacak bagaimana suatu karya sastra benar-benar diterima oleh masyarakat tertentu dan
pada suatu momen sejarah tertentu. Berdasarkan hasil analisis cerpen dengan pendekatan sosiologi sastra dan teori Swingewood
pada persfektif yang pertama dapat disimpulkan bahwa bentuk kristenisasi yang terdapat dalam cerpen “Goresan Luka Masa Lalu”
karya Ronidin adalah proses kristenisasi yang menyimpang atau tidak sesuai hukum yang berlaku karena prosesnya dilakukan
dalam bentuk penyamaran, penipuan, pemaksaan, dan penyiksaan hingga pemerkosaan, terlihat dalam kutipan- kutipan cerpen
“goresan Luka Masa Lalu” karya Ronidin.
Kata kunci: Cerpen, Kristenisasi.

810
DON
k
Konflik Batin Tokoh Utama dalam Cerpen “Inyik Lunak si Tukang Canang” Karya A.A Navis (Tinjauan Psikologi
Sastra).
Dona Syafira, 1610721016, Pembimbing I Dr. Sulastri, M.Hum. Pembimbing II Dra. Armini Arbain, M.Hum. Jurusan
Sastra Indonesia Fakultas Ilmu Budaya Universitas Andalas, 2021.
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menemukan konflik batin tokoh utama dalam cerpen “Inyik Lunak si Tukang Canang” karya A.A
Navis. Untuk mendapatkan hasil tersebut digunakan teori psikologi sastra dengan penerapan teori-teori psikoanalisa Sigmund
Freud. Metode penelitian yang digunakan analisis deskriptif kualitatif dengan mendeskripsikan data-data yang sudah diidentifikasi
lewat proses pembacaan berulang-ulang. Dalam analisis deskriptif ini, data yang diperoleh dicatat dan dipilih berdasarkan masalah
yang akan dibahas. Analisisnya dilakukan dengan menganalisis dan mendeskripsikan beberapa unsur struktural dalam cerpen
kemudian dilanjutkan dengan menganalisis konflik batin yang dialami oleh tokoh utama. Berdasarkan analisis yang telah
dilakukan, dapat disimpulkan bahwa bentuk konflik batin tokoh utama dalam cerpen “Inyik Lunak si Tukang Canang” terjadi
disebabkan oleh traumatik dan depresi yang dipicu oleh perasaan malu dan terhina, perasaan terkhianati dan kecewa, perasaan
marah dan benci, sehingga menimbulkan trauma mendalam. Hal tersebut menyebabkan tumpang-tindihnya prinsip-prinsip antara
Id, Ego, dan Superego dalam diri tokoh utama.
Kata kunci: Cerpen Inyik Lunak si Tukang Canang, Tokoh Utama Otang, Konflik Batin, Psikologi Sastra, Id, Ego,
Superego, Sigmund Freud.
810
DWI
n
“Nama-Nama Daerah di Nagari Sumpur Kudus, Kecamatan Sumpur Kudus, Kabupaten Sijunjung: Tinjauan
Antropolinguistik”.
Dwi Intan Ariani, 1710723009. Jurusan Sastra Indonesia Fakultas Ilmu Budaya Universitas Andalas, 2021. Pembimbing I:
Dr. Fajri Usman, M.Hum. pembimbing II: Alex Darmawan. S. S, MA.
ABSTRAK
Masalah dalam penelitian ini ialah, (1) Apa sajakah nama-nama daerah dan latar belakang penamaan daerah yang ada di
Kecamatan Sumpur Kudus Kabupaten Sijunjung? (2) Apa sajakah makna dan nilai-nilai budaya yang terkandung dalam nama-
nama daerah yang ada di Kecamatan Sumpur Kudus Kabupaten Sijunjung? Tujuan penelitian ini adalah: (1) Mendeskripsikan
nama-nama daerah dan latar belakang pemberian nama yang ada di Kecamatan Sumpur Kudus Kabupaten Sijunjung, (2)
Mendeskripsikan makna dan nilai-nilai budaya yang terkandung pada penamaan daerah di Kecamatan Sumpur Kudus Kabupaten
Sijunjung. Ada tiga metode dan teknik penelitian yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu metode dan teknik penyediaan data,
metode dan teknik analisis data, dan metode dan teknik penyajian hasil analisis data. Dalam penyediaan data, digunakan metode
simak dan cakap. Teknik dasar yang digunakan dalam metode simak adalah teknik sadap dan teknik lanjutannya adalah teknik
Simak Libat Cakap (SLC) dan teknik catat. Teknik dasar yang digunakan dalam metode cakap adalah teknik pancing. Teknik
lanjutan yang digunakan adalah teknik cakap semuka. Untuk analisis data, digunakan metode padan ekstralingual dan teknik
lanjutannya adalah teknik hubung banding. Dalam hal ini, peneliti menhubungkan antara makna dari nama-nama sesuai dengan
makna yang ada dan membandingkan makna nama dengan yang ada dalam kamus. Pada metode dan teknik penyajian hasil analisis
data, digunakan metode penyajian informal. Berdasarkan hasil analisis data, nama-nama daerah di Nagari Sumpur Kudus
Kecamatan Sumpur Kudus Kabupaten Sijunjung yang digunakan adalah: Lantiak Kuniang, Mengganti, Sumpur Kudus, Talawo,
Uncang Labuah, Sungai Langsek, Siparok, Koto Tuo, Ungan, Silantai, Sungai Kehijauan, dan Tanah Bato. Adapun latar belakang
proses penamaan dari nama-nama daerah di Nagari Sumpur Kudus Kecamatan Sumpur Kudus Kabupaten Sijunjung adalah:
penyebutan bagian yaitu: Sungai Kehijauan, bahan yaitu: Lantiak Kuniang, Sungai Langsek, Sisawah, dan Tanah Bato, keserupaan
yaitu: Koto Tuo dan Silantai, penamaan baru yaitu: Sumpur Kudus, Unggan, Mengganti, Siparok, Uncang Labuah, dan Talawo.
Makna nama secara Antropolinguistik yang terdapat dalam nama-nama daerah di Nagari Sumpur Kudus Kecamatan Sumpur
Kudus Kabupaten Sijunjung adalah: makna simbolik yaitu: Lantiak Kuniang, Sungai Langsek, Tanah Bato, Koto Tuo, Silantai,
Unggan, Sisawah, dan Sungai Kehijauan, makna nama futuratif yaitu: Sumpur Kudus, dan makna nama situasional yaitu:
Mengganti, Uncang Labuah, Talawo dan Siparok.
Kata kunci: nama, daerah, Sumpur Kudus, dan makna.

810
EGI
t
“Tindak Tutur Ilokusi dalam Novel Merantau ke Deli Karya Hamka”.
Egi Pratama, 1710722002. Jurusan Sastra Indonesia Fakultas Ilmu Budaya. Pembimbing 1, Dr. Fajri Usman, M. Hum.,
dan pembimbing II, Sonezza Ladyanna, S.S., M.A.
ABSTRAK
Masalah yang dibahas pada penelitian ini yaitu apa saja klasifikasi tindak tutur ilokusi dalam novel Merantau ke Deli karya Hamka
dan apa fungsi tindak tutur ilokusi dalam novel Merantau ke Deli karya Hamka. Penelitian ini bertujuan untuk mengklasifikasikan
tindak tutur ilokusi dalam novel Merantau ke Deli karya Hamka dan menjelaskan fungsi tindak tutur ilokusi dalam novel Merantau
ke Deli karya Hamka. Metode dan teknik yang digunakan dalam penelitian ini mengacu pada metode dan teknik penelitian yang
dikemukakan oleh Sudaryanto. Terdapat tiga tahapan dalam penelitian ini, yaitu 1) Tahap penyedian data. 2) Tahap analisis data.
3) Tahap penyajian hasil analisis data. Pada tahap penyediaan data, metode yang digunakan adalah metode simak dengan teknik
dasar yang digunakan adalah teknik sadap. selanjutnya teknik lanjutan yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik catat.
Pada tahap analisis data, digunakan metode padan pragmatis, dengan teknik dasarnya ialah teknik Pilah Unsur Penentu (PUP) dan
teknik lanjutannya ialah teknik Hubung Banding Memperbedakan (HBB). Selanjutnya, dalam tahap analisis data, metode yang
digunakan dalam tahap penyajian hasil analisis data adalah metode penyajian informal. Pada penelitian ini, disimpulkan klasifikasi
tindak tutur ilokusi yang ditemukan dalam novel Merantau ke Deli karya Hamka adalah (1) tindak tutur ilokusi asertif dalam
bentuk menyatakan, mengusulkan, mengemukakan pendapat, dan melaporkan, (2) tindak tutur ilokusi direktif dalam bentuk
menuntut dan memberi nasehat, (3) tindak tutur ilokusi ekspresif dalam bentuk memuji dan menuduh, (4) tindak tutur ilokusi
deklarasi dalam bentuk mengucilkan dan menjatuhkan hukuman. Selanjutnya, fungsi tindak tutur ilokusi yang ditemukan dalam
novel Merantau ke Deli karya Hamka adalah 1) fungsi competitive, 2) fungsi convivial, 3) fungsi collaborative, dan 4) fungsi
conflictive.
Kata Kunci: tindak tutur ilokusi, klasifikasi tindak tutur, dan fungsi tindak tutur.
810
ELG
s
Sistem Fonem Bahasa Tansi di Kota Sawahlunto.
Elga Dwi Yunisa Fahmi. 2021. Skripsi ini ditulis di bawah bimbingan Prof. Dr. Nadra, M.S. selaku Pembimbing I dan Ria
Febrina, S.S., M.Hum. selaku Pembimbing II di Jurusan Sastra Indonesia Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Andalas,
Padang.
ABSTRAK
Bahasa Tansi di Kota Sawahlunto merupakan bahasa campuran dari berbagai bahasa, seperti Minangkabau, Jawa, Sunda, Bali,
Madura, Batak, dan Bugis dengan bahasa dasarnya adalah bahasa Melayu. Hal tersebut menciptakan fonem bahasa Tansi berbeda
dengan fonem bahasa Minangkabau yang ada di sekitarnya. Penelitian ini memiliki tiga tujuan. Tujuan pertama, ialah
mendeskripsikan dan mengklasifikasikan bunyi-bunyi dan fonem-fonem yang terdapat dalam bahasa Tansi di Kota Sawahlunto.
Tujuan kedua, ialah mendeskripsikan dan mengklasifikasikan deret vokal dan deret konsonan yang terdapat dalam bahasa Tansi di
Kota Sawahlunto. Tujuan ketiga, ialah mendeskripsikan bentuk pola suku kata dalam bahasa Tansi di Kota Sawahlunto. Dalam
pengumpulan data, digunakan metode cakap dan metode simak dengan teknik dasar adalah teknik pancing, serta teknik lanjutan
adalah teknik cakap semuka (CS). Dalam analisis data digunakan metode padan dengan teknik dasar adalah teknik pilah unsur
penentu (PUP), serta teknik lanjutan adalah teknik hubung banding menyamakan (HBS). Dalam penyajian hasil analisis data
digunakan metode formal dan metode informal. Berdasarkan hasil penelitian ditemukan fonem bahasa Tansi di Kota Sawahlunto
terdiri atas 8 fonem vokal, 16 fonem konsonan, 4 deret vokal, 13 deret konsonan, dan 6 struktur suka kata. Fonem vokal yang
terdapat pada bahasa Tansi di Kota Sawahlunto adalah /a/, /e/, /i/, /o/,/u/, /Ԑ/, /ə/, dan /ͻ/. Fonem konsonan yang ditemukan adalah
/b/, /c/, /d/, /g/, /h/, /j/, /k/, /l/, /m/, /n/, /p/, /r/, /s/, /t/, /ŋ/, dan /?/. Deret vokal yang ditemukan, yaitu /a.e/, /a.u/, /a.Ɛ/, dan /e.o/.
Deret konsonan yang ditemukan adalah /m.b/, /m.p/, /n.c/, /n.d/, /n.j/, /n.t/, /p.t/, /r.b/, /r.g/, /s.k/, /ŋ.g/, /ŋ.k/, dan /ŋ.s/. Kata dalam
bahasa Tansi di Kota Sawahlunto terdiri atas satu suku kata, dua suku kata, tiga suku kata, dan empat suku kata, serta struktur suku
kata yang ditemukan adalah V, KV, VK, KVK, KKV, dan KKVK.
Kata kunci: sistem fonem, bahasa Tansi, Sawahlunto

810
FIT
j
“Jargon Barista Kedai Kopi di Kota Padang: Tinjauan Sosiolinguistik”.
Fitriani 1710723008. Jurusan sastra Indonesia fakultas ilmu budaya universitas andalas: padang. Pembimbing I, Dr.
Aslinda, M.Hum. dan pembimbing II, Sonezza Ladyanna, S.S., M.A.
ABSTRAK
Permasalahan yang dibahas dalam skripsi ini, yaitu: (1) Apa saja jargon yang digunakan oleh barista kedai kopi di Kota Padang?
dan (2) Apa faktor situasional yang mempengaruhi penggunaan jargon oleh barista kedai kopi di Kota Padang? Penelitian ini
bertujuan untuk menjelaskan apa saja jargon yang digunakan oleh barista di Kota Padang dan faktor situasional yang
mempengaruhi penggunaan jargon barista kedai kopi di Kota Padang. Metode dan teknik penelitian yang digunakan dalam
penelitian ini, yaitu metode dan teknik penelitian yang dikemukakan oleh Sudaryanto. Metode dan teknik penelitian terbagi atas
tiga tahapan, yaitu: (1) tahap penyediaan data, (2) tahap analisis data, dan (3) tahap penyediaan hasil analisis data. Untuk tahap
penyediaan data, digunakan metode simak dengan teknik dasarnya teknik sadap. Teknik yang digunakan, yaitu teknik Simak Bebas
Libat Cakap (SBLC) terdiri dari rekam, catat, dan wawancara. Untuk tahap analisis data, digunakan metode padan translasional,
metode padan referensial, dan metode padan pragmatis dengan teknik dasarnya Pilah Unsur Penentu (PUP) dan teknik lanjutannya
yaitu Hubung Banding Perbedaan (HBB). Selanjutnya, pada tahap penyajian hasil analisis data, digunakan metode penyajian
informal. Berdasarkan analisis data, ditemukan jargon-jargon yang digunakan oleh barista kedai kopi di Kota Padang. Jargon yang
ditemukan tersebut adalah: bean, dosing, kalibrasi, blooming, ristretto, yield, tamping, acidity, aftertaste, bitter, sweetness, pouring,
creamy, server, fine, body, steam wand, smokey, aeropress, grind size, filter, cupping, agitasi, dan doppio. Faktor situasional yang
mempengaruhi penggunaan jargon oleh barista kedai kopi di Kota Padang, yaitu: (1) siapa yang berbicara, (2) kepada siapa
berbicara, (3) kapan, (4) di mana, dan (5) mengenai permasalahan apa.
Kata Kunci: jargon, barista, dan kedai kopi
810
ILH
a
“ Alih Kode pada Interaksi Jual Beli di Pasar Tradisional Kecamatan Pasaman Kabupaten Pasaman barat : Tinjauan
Sosiolingusitik”.
Ilham Rahma Esa, 1610722041. Jurusan Sastra Indonesia Fakultas Ilmu Budaya Universitas Andalas, 2021. Pembimbing I
Leni Syafyahya, S.S., M.Hum. Pembimbing II Sonezza Ladyana S.S., M.A.
ABSTRAK
Masalah yang dibahas dalam skripsi ini yaitu: (1) Apa saja alih kode yang terdapat pada interaksi jual beli di pasar Tradisional
Kecamatan Pasaman, Kabupaten Pasaman Barat?, (2) faktor apa saja yang menyebabkan alih kode terjadi pada interaksi jual beli di
pasar Tradisional Kecamatan Pasaman, Kabupaten Pasaman Barat?. Tujuan penelitian ini yaitu : (1) Menjelaskan alih kode yang
terdapat pada interaksi jual beli di pasar Tradisional Kecamatan Pasaman, Kabupaten Pasaman Barat, (2) menjelaskan faktor apa
saja yang menyebabkan terdinya alih kode pada interaksi jual beli di pasar Tradisional Kecamatan Pasaman, Kabupaten Pasaman
Barat. Metode yang digunakan dalam penyediaan data adalah metode simak dengan teknik dasar : teknik sadap dan Teknik lanjtan
yaitu : Teknik. Simak bebas libat cakap (SBLC), teknik rekam, dan teknik catat. Selanjutnya, metode dan teknik penyediaan data
digunakan metode cakap dengan teknik dasar : teknik pancing dan teknik lanjutannya teknik cakap semuka. Dalam analisis data,
digunakan metode padan translasional dan pragmatis dengan teknik pilah unsur penentu (PUP) sebagai teknik dasar dan hubung
banding membedakan (HBB) sebagai teknik lanjutan. Selanjutnya, dalam penyajian analisis data digunakan metode formal dan
informal. Berdasarkan hasil analisis data, alih kode yang terjadi dalam interaksi jual beli di pasar tradisional Kecamatan Pasaman
Kabupaten Pasaman Barat yaitu : (1). Alih kode dari bahasa Indonesia ke bahasa Jawa, (2) alih kode dari bahasa Indonesia ke
bahasa Sunda, (3) alih kode dari bahasa Indonesia ke bahasa Minangkabau, (4) alih kode dari bahasa Indonesia ke bahasa Batak,
(5) alih kode dari bahasa Minangkabau ke bahasa Mandailing, (6) alih kode dari bahasa ke bahasa Indonesia ke bahasa Jawa, dari
bahasa Jawa ke bahasa Minangkabau, (7) alih kode dari bahasa Mandailing ke bahasa Jawa, dari bahasa Jawa ke bahasa Indonesia.
Faktor yang menyebabkan terjadinya alih kode dalam interaksi jual beli di pasar tradisional Kecamatan Pasaman, Kabupaten
Pasaman barat yaitu : (1) Siapa yang berbicara, (2) Dengan bahasa apa, (3) Kepada siapa, (4) Kapan dan, (5) Dengan tujuan apa.
Selain faktor penyebab terjadinya alih kode berdasarkan teori yang digunakan penulis, penulis juga menemukan faktor lain yang
menyebabkan terjadinya alih kode dalam interaksi jual beli di pasar tradisional Kecamatan Pasaman, Kabupaten Pasaman Barat
yaitu faktor spontanitas.
Kata kunci : alih kode, pasar tradisional, Kecamatan Pasaman.

810
IND
c
“Campur Kode Pengunjung dan Pedagang di Objek Wisata Pariaman” Tinjauan Sosiolinguistik.
Indah Sapitri, 1710722008. Jurusan Sastra Indonesia Fakultas Ilmu Budaya Unversitas Andalas, 2021. Pembimbing I: Dra.
Noviatri, M.Hum. Pembimbing II: Alex Darmawan, S.S., M.A.
ABSTRAK
Permasalahan pada penelitian ini, yaitu (1) Kode bahasa apa sajakah yang dicampurkan oleh pengunjung dan pedagang di objek
wisata Pariaman (2) Apa saja bentuk satuan kebahasaan pada campur kode yang digunakan oleh pedagang dan pengunjung di
objek wisata Pariaman (3) Faktor-faktor apa sajakah yang mempengaruhi terjadinya campur kode pada pengunjung dan pedagang
di objek wisata Pariaman. Adapun tujuan penelitian ini, yaitu (1) Mendeskripsikan kode bahasa yang dicampurkan di objek wisata
pariaman. (2) Mendeskripsikan satuan kebahasaan terjadinya campur kode yang digunakan oleh pengunjung dan pedagang di
objek wisata Pariaman. (3) Mendeskripsikan faktor-faktor yang menyebabkan campur kode antara pengunjung dan pedagang di
objek wisata Pariaman. Metode dan teknik yang digunakan pada penelitian ini, yaitu (1) metode dan teknik penyediaan data, (2)
metode dan teknik analisis data, dan (3) metode dan teknik penyajian hasil analisis data. Pada bagian penyediaan data, metode
yang digunakan adalah metode simak dengan tenik dasarnya adalah teknik sadap dan teknik lanjutannya adalah teknik simak bebas
libat cakap (SBLC), teknik rekam, dan teknik catat. Metode dan teknik analisis data, metode yang digunakan yaitu metode padan
dan metode agih. Metode padan yang digunakan adalah metode padan translasional dan metode padan pragmatis. Teknik dasar
yang digunakan adalah teknik pilah unsur penentu (PUP), teknik lanjutannya adalah teknik hubung banding memperbedakan
(HBB). Pada metode agih teknik yang digunakan adalah teknik bagi unsur langsung (BUL), teknik lanjutannya adalah teknik baca
markah (BM). Pada tahap penyajian hasil analisis data, metode yang digunakan adalah metode penyajian informal. Berdasarkan
hasil analisis data, beberapa kode bahasa yang ditemukan di objek wisata Pariaman yaitu (1) bahasa Minangkabau dengan bahasa
Jambi (2) bahasa Minangkabau dengan bahasa Indonesia. (3) bahasa Minangkabau dengan bahasa Inggris (4) bahasa Minangkabau
dengan bahasa Inggris dan bahasa Indonesia (5) bahasa Minangkabau dengan bahasa Indonesia dan bahasa gaul (6) bahasa
Minangkabau dengan bahasa gaul, bahasa Inggris, dan bahasa Indonesia (7) bahasa Minangkabau dengan bahasa Betawi (8) bahasa
Minangkabau dengan bahasa Inggris dan bahasa Indonesia (9) bahasa Minangkabau dengan bahasa Inggris dan bahasa Betawi (10)
bahasa Minangkabau dengan bahasa Jawa (11) bahasa Indonesia dengan bahasa Inggris (12) bahasa Indonesia dengan bahasa
Minangkabau (13) bahasa Indonesia, bahasa Minangkabau, dengan bahasa Jambi (14) bahasa Indonesia dengan bahasa Betawi.
Berdasarkan satuan kebahasaannya, ada tiga satuan kebahasaan campur kode yang terdapat pada tuturan pengunjung dan
pedagang, yaitu satuan kebahasaan berupa kata, frasa, dan klausa. Faktor penyebab terjadinya campur kode adalah setting and
scene, participant, end, dan key.
810
INT
k
“Konflik Yang Terjadi Akibat Tradisi Uang Ilang Dalam Naskah Drama “Uang Hilang” Karya Rafendi Sanjaya Tinjauan
Sosiologi Sastra”
Intan Purbasari. 2021. Jurusan Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Andalas, Padang. Pembimbing I Dr.
Syafril, M.Si. dan Pembimbing II Dra. Zurmailis, M. A.
ABSTRAK
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh ketertarikan penulis terhadap naskah “Uang Hilang” karya Rafendi Sanjaya yang mengangkat
persoalan tradisi pernikahan di salah satu daerah di Minangkabau. Permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini adalah konflik
yang timbul akibat tradisi pernikahan di tengah-tengah masyarakat yang diungkap dalam naskah drama “Uang Hilang” karya
Rafendi Sanjaya. Penelitian ini bertujuan untuk menguraikan konflik yang terjadi dan juga faktor penyebab konflik tersebut terjadi
dalam masyarakat dalam naskah “Uang Hilang” karya Rafendi Sanjaya. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan
sosiologi sastra, yakni sosiologi karya. Landasan teori yang dipakai dalam penganalisisan ini adalah teori Swingewood tentang
karya sastra smerupakan cerminan zaman. Adapun metode dalam penelitian ini adalah metode kualitatif yang menghasilkan data
tertulis dari teks yang mengacu pada masalah sosial. Teknik yang digunakan adalah pengumpulan data, analisis data, dan penyajian
hasil analisis data. Setelah melakukan penelitian, dapat disimpulkan bahwa ditemukan beberapa konflik secara umum berupa
konflik pribadi, sosial, dan konflik politik. Konflik pribadi yang dimaksud yaitu konlik yang dialami tokoh Ajo manih terhadap
dirinya sendiri dengan adik perempuannya. Konflik sosial dalam naskah drama yaitu beberapa tokoh yang terlibat dalam
permaslahan yang sama dan menimbulkan beberapa tindakan yang merugikan. Sementara konflik politik dalam naskah ini
seseorang yang menggunakan jabatannya sebagai penguasa mencoba menutup kebenaran hanya karna uang dan jabatan. Penyebab
konflik terjadi didalam naskah ini adalah tradisi uang hilang yang sudah ada sejak dulu dan masih dipertahankan hingga saat ini.
Sementara dampak tradisi uang hilang dalam naskah ini adalah banyak masyarakat yang terbebani dengan uang yang begitu
banyak diminta sebagi uang hilang dan menimbulkan banyak konflik didalamnya.
Kata Kunci: Naskah Drama, Rafendi Sanjaya, Konflik yang terjadi akibat tradisi uang hilang, Sosiologi Sastra

810
JUN
p
Potret Masyarakat Mentawai dalam Novel Burung Kayu Karya Niduparas Erlang: Tinjauan Sosiologi Sastra Alan
Swingewood.
Juni Fitra Yenti, 1610721021. Jurusan Sastra Indonesia Fakultas Ilmu Budaya Universitas Andalas 2021. Pembimbing 1:
Drs. Fadlillah, M.Si dan Pembimbing II: Drs. M. Yusuf, M.Hum.
ABSTRAK
Skripsi ini membahas potret Masyarakat Mentawai dalam Novel Burung Kayu karya Niduparas Erlang. Hal itu dilatarbelakangi
oleh adanya asumsi bahwa novel tersebut merefleksikan kondisi sosial masyarakat Mentawai ketika masih tinggal di pemukiman
tradisional dan ketika tinggal di pemukiman buatan pemerintah. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui potret masyarakat
Mentawai dalam novel Burung Kayu karya Niduparas Erlang. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori sosiologi
sastra Alan Swingewood perspektif pertama yang mengatakan karya sastra sebagai refleksi sosial atau dokumen sosiobudaya untuk
melihat fenomena dalam masyarakat pada masa tersebut. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif analisis. Data berupa
penggalan kalimat dan paragraf dalam novel. Data dianalisis dengan melihat keterkaitan cerita dalam novel dengan kondisi dan
fakta sosial yang pernah terjadi di Mentawai. Adapun tahap-tahap penelitian ini adalah tahap pengumpulan data, analisis data dan
penyajian data. Dari penelitian yang dilakukan diperoleh kesimpulan bahwa novel Burung Kayu memotret kehidupan masyarakat
Mentawai berupa tradisi dan kepercayaan tradisionalnya, konflik-konflik antar suku dan juga konflik antar anggota dalam sebuah
uma ketika masih tinggal di permukiman tradisional. Kemudian konflik dan permasalahan yang terjadi ketika tinggal di
pemukiman baru buatan pemerintah dengan segala kebijakannya, pelarangan kepercayaan tradisional, konflik dengan korporasi.
Selain itu, potret tentang sikap ambivalensi masyarakat Mentawai dan cara pandang orang Mentawai terhadap kebudayaan
tradisional mereka yang beralih ke kepentingan ekonomi ketika berkembangnya pariwisata di Mentawai. Sebagian masyarakat
Mentawai tidak terlalu mempermasalahkan dijadikan objek wisata, bagi mereka yang penting selama menguntungkan bagi
kehidupan maka akan diterima. Mereka beranggapan bahwa jiwa harus dibahagiakan.
Kata kunci: potret masyarakat Mentawai, novel Burung Kayu, Teori Alan Swingewood, sosiologi sastra
810
KEN
f
“Fakta Cerita Dalam Novel Sepatu Dahlan Karya Khrisna Pabichara Tinjauan Struktural”.
Kenny Adelia Puspa. 2021. Jurusan Sastra Indonesia. Fakultas Ilmu Budaya Universitas Andalas. Padang. Pembimbing 1:
Ibu Dr. Sulastri, M.Hum. Pembimbing II: Ibu Dra. Zurmailis, M.Hum.
ABSTRAK
Skripsi ini membahas mengenai struktur novel dan mengambil novel Sepatu Dahlan Karya Khrisna Pabichara sebagai objek kajian.
Analisis penelitian ini menggunakan pendekatan struktural. Pendekatan struktural meneliti unsur-unsur yang membangun karya
sastra. Metode yang digunakan peneliti dalam menulis penelitian ini menggunakan metode analisis deskriptif yang bersifat
kualitatif, yakni analisis dilakukan dengan cara mendeskripsikan fakta. Teknik penelitian yang digunakan adalah teknik
pengumpulan data, penganalisaan data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil analisis yang ditemukan peneliti dapat
ditarik kesimpulan bahwa novel Sepatu Dahlan karya Khrisna Pabichara terdiri dari tokoh utama bernama Dahlan. Penelitian ini
dianalisis dengan menggunakan teori struktural Robert Stanton. Robert Stanton unsur strukturnya terbagi menjadi 3 bagian : 1)
Fakta cerita mencakup (karakter/tokoh, alur, latar), 2) Sarana-sarana sastra mencakup (judul, sudut pandang, gaya bahasa atau tone,
simbolisme, ironi, 3) Tema. 1) Karakter/tokoh yaitu tokoh utama yang sering ditonjolkan dalam novel ini ialah Dahlan. Alur yang
digunakan dalam novel Sepatu Dahlan adalah alur alur mundur(flash back), Latar di Kebon Dalem. 2) judul, keinginan dan cita-
cita untuk memiliki sepatu dan sepeda. Sudut pandang yang digunakan dalam novel Sepatu Dahlan adalah sudut pandang orang
pertama “aku / saya” menceritakan tentang dirinya. Dalam novel Sepatu Dahlan gaya bahasa yang digunakan adalah bahasa majas.
Novel Sepatu Dahlan Juga terdapat beberapa simbolisme dan ironi. 3) Tema yang terdapat dalam novel Sepatu Dahlan (2012) ini
adalah mengenai kehidupan dan perjuangan seorang anak laki-laki yang hidup dalam kemiskinan dan serba kekurangan
berkeinginan untuk memiliki sepatu dan sepeda.

810
KHA
t
“Tindak Tutur Ilokusi pada Transaksi Jual Beli di Pasar Taluk Kecamatan Batang Kapas Kabupaten Pesisir Selatan:
Tinjauan Pragmatik”.
Kharisma Syahidayanti, 1710721009. Jurusan Sastra Indonesia Fakultas Ilmu Budaya. Pembimbing I, Alex Darmawan,
S.S., M.A. dan pembimbing II, Sonezza Ladyanna, S.S., M.A.
ABSTRAK
Masalah yang dibahas pada penelitian ini adalah apa saja klasifikasi tindak tutur ilokusi pada transaksi jual beli di Pasar Taluk dan
apa fungsi tuturan tersebut? Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan klasifikasi dan fungsi tindak tutur ilokusi pada transaksi
jual beli di Pasar Taluk. Metode dan teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode dan teknik yang dikemukakan oleh
Sudaryanto. Terdapat tiga tahapan dalam penelitian ini, yaitu (1) tahap penyediaan data, (2) tahap analisis data, dan (3) tahap
penyajian hasil analisis data. Pada tahap penyediaan data, digunakan metode simak dengan teknik dasarnya ialah teknik sadap,
teknik lanjutan ialah teknik simak bebas libat cakap (SBLC) yang disertai teknik rekam dan teknik catat. Pada tahap analisis data,
digunakan metode padan translasional dan metode padan pragmatis dengan teknik dasar yaitu teknik pilah unsur penentu (PUP)
dan teknik lanjutannya ialah teknik hubung banding membedakan (HBB). Selanjutnya, pada tahap penyajian hasil analisis data,
digunakan metode penyajian informal. Berdasarkan hasil analisis data, klasifikasi tindak tutur ilokusi pada transaksi jual beli di
Pasar Taluk Kecamatan Batang Kapas Kabupaten Pesisir Selatan yaitu 1) tindak tutur ilokusi asertif, 2) tindak tutur ilokusi direktif,
3) tindak tutur ilokusi komisif, 4) tindak tutur ilokusi ekspresif, dan 5) tindak tutur ilokusi deklaratif. Merujuk pada teori yang
digunakan, terdapat beberapa temuan pada penelitian ini terkait dengan klasifikasi tindak tutur ilokusi pada transaksi jual beli di
Pasar Taluk, Kecamatan Batang Kapas, Kabupaten Pesisir Selatan. Temuan tersebut ialah 1) pada klasifikasi tindak tutur ilokusi
asertif , ditemukan tuturan lain yang termasuk dalam kriteria tindak tutur ilokusi asertif, yaitu memberi tahu, 2) pada klasifikasi
tindak tutur ilokusi direktif, ditemukan tuturan lain yang termasuk dalam kriteria tindak tutur ilokusi direktif, yaitu meminta, 3)
pada klasifikasi tindak tutur ilokusi deklaratif, ditemukan tuturan lain yang termasuk dalam kriteriatindak tutur ilokusi deklaratif,
yaitu menolak dan memutuskan. Selanjutnya, fungsi tindak tutur ilokusi yang ditemukan dalam transaksi jual beli di Pasar Taluk
ialah 1) fungsi competitive, 2) fungsi convivial, 3) fungsi collaborative, dan 4) fungsi conflictive.
Kata Kunci: tindak tutur, ilokusi, klasifikasi, dan fungi.
810
LAT
h
“Hegemoni dalam Novel Lelaki Terindah Karya Andrei Aksana: Kajian Hegemoni Gramsci”
Latifa Fatni. 1710722026. Jurusan Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Andalas. 2021. Pembimbing I:
Dra. Armini, M.Hum dan Pembimbing II: Dr. Zurmailis, M.A.
ABSTRAK
Penelitian ini membahas tentang hegemoni yang terdapat dalam novel Lelaki Terindah karya Andrei Aksana. Teori yang
digunakan dalam penelitian ini adalah teori hegemoni Antonio Gramsci. Penelitian ini bertujuan untuk melihat hegemoni yang
ditampilkan dalam novel Lelaki Terindah serta efek hegemonik yang ditimbulkan pada ruang sosial. Metode penelitian yang
digunakan adalah metode kualitatif-deskriptif. Data diperoleh dari novel Lelaki Terindah dengan menggunakan teknik baca dan
teknik catat. Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa hegemoni ditampilkan dalam novel Lelaki Terindah dalam
bentuk usaha kelompok subordinat mempengaruhi kelompok dominan dan usaha kelompok dominan untuk mempertahankan
dominasinya terhadap kelompok subordinat. Efek hegemonik pada ruang sosial terlihat pada dukungan pengguna internet di media
sosial terhadap kelompok LGBT dengan mengacu pada hak asasi manusia.
Kata kunci: hegemoni, Lelaki Terindah, Antonio Gramsci, homoseksual

810
LIA
v
“Variasi Leksikal Bahasa Jawa di Kecamatan Kinali, Kabupaten Pasaman Barat Provinsi Sumatra Barat”.
Lia Kriswanti. 1710721004. Jurusan Sastra Indonesia Fakultas Ilmu Budaya Univerasitas Andalas, 2021. Pembimbing: 1.
Prof. Dr. Nadra, M.S. dan 2. Dra. Efri Yades, M.Hum.
ABSTRAK
Penelitian variasi leksikal ini dilatarbelakangi oleh keterbatasan terhadap penelitian bahasa Jawa, khususnya di Kecamatan Kinali,
Kabupaten Pasaman Barat. Secara umum, penelitian ini termasuk bidang dialektologi dan bertujuan untuk menginventarisasikan
dan melestarikan variasi leksikal bahasa Jawa yang digunakan di Kecamatan Kinali. Secara khusus, penelitian ini bertujuan untuk:
1) mendeskripsikan variasi leksikal yang digunakan di Kecamatan Kinali Kabupaten Pasaman Barat, 2) memetakan variasi leksikal
yang terdapat dalam bahasa Jawa di Kecamatan Kinali Kabupaten Pasaman Barat, dan 3) menghitung persentase variasi leksikal
yang terdapat dalam bahasa Jawa di Kabupaten Pasaman Barat. Metode dan teknik penyediaan data yang digunakan adalah metode
cakap dengan teknik dasar: teknik cakap dan teknik lanjutan, yakni teknik cakap semuka, teknik rekam, dan teknik catat. Dalam
analisis data digunakan metode padan translasional dan referensial dengan teknik pilah unsur penentu (PUP) sebagai teknik dasar
dan hubung banding membedakan sebagai teknik lanjutan. Selanjutnya, dalam penyajian analisis data digunakan metode formal
dan informal. Berdasarkan analisis data yang dilakukan, terdapat 301 beda leksikal dari 722 daftar pertanyaan yang diajukan. Data
yang berbeda tersebut kemudian dipetakan dalam bentuk peta lambang. Hasil penghitungan dialektometri variasi leksikal bahasa
Jawa yang ditemukan di Kecamatan Kinali termasuk ke dalam kategori beda subdialek, beda wicara, dan tidak ada pembeda,
dengan hasil persentase sebanyak 15,92%―39,05%. Dari hasil presentase tersebut, diperoleh beda subdialek di Jorong Koto
Gadang Jaya, beda wicara di Jorong Alamanda dan Jorong Bangun Rejo dan daerah yang tidak menunjukkan perbedaan, yakni di
Jorong Sidodadi. Tidak terdapatnya perbedaan di Jorong Sidodadi disebabkan oleh masyarakat Jorong Sidodadi hidup
berdampingan dengan masyarakat Jorong Koto Gadang Jaya sehingga bahasa Jawa yang digunakan tidak terlalu banyak memiliki
perbedaan.
Kata Kunci: bahasa Jawa, dialek, leksikal, peta, variasi
810
LIN
s
Semangat Hidup Dalam Kumpulan Puisi Aku Ingin Jadi Peluru Karya Wiji Thukul.
Lina Fitria Sari, 1610721008. Jurusan Sastra Indonesia Fakultas Ilmu Budaya Universitas Andalas, 2021. Pembimbing I,
Dra. Armini Arbain, M. Hum. Dan Pembimbing II, Dr. Ivan Adilla, M. Hum.
ABSTRAK
Permasalahan yang dibahas pada penelitian ini adalah bagaimana semangat hidup dalam kumpulan puisi Aku Ingin Jadi Peluru
karya Wiji Thukul tinjauan strata norma Roman Ingarden?. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan semangat hidup yang
terdapat dalam kumpulan puisi Aku Ingin Jadi Peluru karya Wiji Thukul tinjauan strata norma Roman Ingarden. Analisis yang
digunakan dalam penelitian ini adalah tinjauan strata norma Roman Ingarden. Strata norma Roman Ingarden adalah strategi dalam
menganalisis puisi dengan memandang puisi sebagai sebuah struktur norma yang tidak meninggalkan hakikat puisi yang
disebutkan oleh Pradopo sebagai kepadatan dan ekspresi tidak langsung. Analisis strata norma Roman Ingarden ini menganalisis
lapis-lapis norma, yakni lapis bunyi, lapis arti, lapis objek, lapis dunia dan lapis metafisis. Metode yang digunakan ialah metode
kualitatif yang bersifat deskriptif, yang menghasilkan kata-kata berupa teks. Adapun teknik yang digunakan ialah pengumpulan
data, analisis data dan penyajian hasil analisis. Berdasarkan analisis yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa semangat
hidup dalam kumpulan puisi Aku Ingin Jadi Peluru karya Wiji Thukul tinjauan strata norma Roman Ingarden. Terdapat beberapa
semangat hidup yakni, semangat perlawanan, semangat menuntut ilmu, semangat melawan ketidakadilan sosial, semangat
melawan kemiskinan, dan semangat perlawanan terhadap penindasan hak buruh.
Kata Kunci: Strata norma Roman Ingarden, Aku Ingin Jadi Peluru, Wiji Thukul dan Semangat Hidup.
810
MAH
t
Transformasi Novel Laut Bercerita Karya Leila S. Chudori ke Bentuk Film Laut Bercerita Karya Pritagita Arianegara.
Mahareta Iqbal Jamal, 1410722020, Fakultas Ilmu Budaya Universitas Andalas. 2021. Pemimbing I: Dr. Fadlillah, M.Si
Pembimbing II: Dr. Zurmailis, M.A
ABSTRAK
Masalah pada penelitian ini, yaitu (1) bagaimanakah perubahan unsur-unsur cerita dari adaptasi novel Laut Bercerita karya Leila S.
Chudori ke Film Laut Bercerita karya Pritagita Arianegara, (2) tansformasi ideologi apa yang terjadi dalam adaptasi novel Laut
Bercerita karya Leila S. Chudori ke Film Laut Bercerita karya Pritagita Arianegara. Adapun tujuan dari penelitian ini, yaitu (1)
Menjelaskan bagaimana perubahan dari adaptasi cerita dalam novel Laut Bercerita karya Leila S. Chudori ke film Laut Bercerita
karya Pritagita Arianegara, (2) Menjelaskan perubahan ideologi dari adaptasi novel Laut Bercerita karya Leila S. Chudori ke Film
Laut Bercerita karya Pritagita Arianegara. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan teori adaptasi dari Linda Hutcheon. Teori
ini digunakan untuk menemukan dan menjelaskan dari adaptasi cerita dan transformasi ideologi dari kedua media novel dan film.
Adapun metode dalam penelitian ini adalah metode kualitatif yang menghasilkan data tertulis dari teks yang mengacu pada
permasalahan sosial. Teknik yang digunakan adalah pengumpulan data, analisis data, dan penyajian analisis data. Dari penelitian
yang dilakukan diperoleh kesimpulan bahwa transformasi yang terjadi antara adaptasi dari novel Laut Bercerita ke film Laut
Bercerita adalah perubahan peran tokoh, pengurangan tokoh, menghilangkan banyak peristiwa, perubahan simbol penanda waktu,
penambahan pengadeganan, dan perubahan latar. Sedangkan transformasi ideologinya dalam pembacaan terdapat perbedaan
ideologi antara kedua karya, yang mana novel Laut Bercerita didasarkan pada ideologi sosial dan ideologi politik, sedangkan film
Laut Bercerita didasarkan pada ideologi ekonomi.
Kata Kunci: Adaptasi, Leila S. Chudori, Pritagita Arianegara, novel, film, Laut Bercerita

810
MAU
m
“Makna, Fungsi, dan Nilai Pidato Pakubuan (Pemakaman) di Nagari Sijunjung: Kajian Antropolinguistik”.
Maulidia. 1710721006. Jurusan Sastra Indonesia Fakultas Ilmu Budaya Universitas Andalas: Padang. Pembimbing I, Dr.
Fajri Usman, M.Hum. dan pembimbing II, Alex Darmawan, S.S., M.A.
ABSTRAK
Permasalahan yang dibahas dalam skripsi ini, yaitu; (1) apa saja makna etik dan emik petatah-petitih pada teks pidato pakubuan
(pemakaman) di Nagari Sijunjung? (2) apa saja fungsi bahasa petatah-petitih pada teks pidato pakubuan (pemakaman) di Nagari
Sijunjung? dan (3) apa saja nilai-nilai budaya petatah-petitih pada teks pidato pakubuan (pemakaman) di Nagari Sijunjung?
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan makna etik dan emik petatah-petitih pada teks pidato pakubuan (pemakaman) di
Nagari Sijunjung, mendeskripsikan fungsi bahasa petatah-petitih pada teks pidato pakubuan (pemakaman) di Nagari Sijunjung,
serta mendeskripsikan nilai-nilai budaya petatah-petitih pada teks pidato pakubuan (pemakaman) di Nagari Sijunjung. Metode dan
teknik penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode dan teknik penelitian etnografi oleh James Spradley. Metode
dan teknik penelitian terbagi atas tiga tahapan, yaitu (1) penyediaan data, (2) analisis data, dan (3) penyajian hasil analisis data.
Untuk penyediaan data, digunakan metode menurut James Spradley yaitu metode pengamatan terlibat dengan teknik dasar adalah
teknik obsevasi partisipasi. Teknik lanjutan yang digunakan yaitu teknik rekam, teknik catat, dan teknik wawancara. Untuk analisis
data dan penyajian hasil analisis data digunakan metode menurut Sudaryanto. Untuk analisis data, digunakan metode padan
translasional dan metode padan referensial dengan teknik dasar adalah teknik pilah unsur penentu (PUP) dan teknik lanjutan yaitu
hubung banding membedakan (HBB). Selanjutnya, pada tahap penyajian hasil analisis data digunakan metode penyajian informal.
Berdasarkan analisis data yang telah dilakukan, terdapat beberapa hal yang dapat disimpulkan. Analisis makna etik pidato
pakubuan (pemakaman) di antaranya, galuak iyo kuanpun iyo, babaju selat malako gala di mano ditibokan, datuak iyo tuak
angkupun iyo, sayo pandang elok balako sambah di mano ditibokan berdasarkan performansi, indeksikal, dan partisipasi.
Berdasarkan performansi, yaitu adanya tindakan si pangka (si pangkal) berupa tuturan dalam menyampaikan sambah (sembah)
kepada orang yang dituju, berdasarkan indeksikal adalah mencerminkan kebudayaan masyarakat Minangkabau mengambil
keputusan dengan musyawarah, dan berdasarkan partisipasi yaitu terdapat aktivitas penutur yang diwakili oleh si pangka (si
pangkal) meminta khalayak untuk bermusyawarah dalam memilih orang yang akan menjawab pidato pasambahan (persembahan).
Makna emik dari pidato pakubuan (pemakaman) antara lain pada baris pertama galuak iyo kuanpun iyo adalah tempurung iya
kendi pun iya. Pada baris kedua babaju selat malako gala di mano ditibokan, makna emiknya adalah memakai pakaian melayu
gelar kepada siapa diberikan. Selanjutnya, makna emik baris ketiga datuak iyo tuak angku pun iyo adalah penghulu iya orang siak
pun iya. Makna emik baris keempat sayo pandang elok balako sambah di mano ditibokan adalah saya pandang baik keduanya
sembah di mana akan ditujukan. Fungsi bahasa petatah-petitih pada teks pidato pakubuan (pemakaman) di Nagari Sijunjung, yaitu
informasional, ekspresif, direktif, esetetik, dan fatik. Nilai budaya petatah-petitih pada teks pidato pakubuan (pemakaman) di
Nagari Sijunjung, yaitu pendidikan, kerukunan dan penyelesaian konflik, komitmen, kesehatan, religi, dan kejujuran.
Kata Kunci: pidato pakubuan (pemakaman), makna etik dan emik, fungsi bahasa, dan nilai budaya.
810
MER
k
Kritik Sosial dalam Kumpulan Cerpen Ayah, Anjing Karya Yusrizal KW: Tinjauan Sosiologi Sastra.
Meri Fovasari. 2020. Jurusan Sastra Indonesia Fakultas Ilmu Budaya Universitas Andalas. Padang 2020. Pembimbing I,
Dra. Armini Arbain, M. Hum. Pembimbing II, Sudarmoko, S. S, M.A.
ABSTRAK
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh adanya kritik sosial di dalam kumpulan cerpen Ayah, anjing karya Yusrizal KW. Penelitian ini
bertujuan untuk mendeskripsikan kritik sosial yang terdapat dalam kumpulan cerpen Ayah, Anjing karya Yusrizal KW. Analisis
yang digunakan dalam penelitian ini adalah tinjauan sosiologi sastra. Teori yang digunakan ialah teori Ian Watt yang menyatakan
bahwa sastra sebagai cerminan masyarakat. Metode yang digunakan ialah metode kualitatif yang bersifat deskripstif, menghasilkan
kata-kata tertulis mengenai kritik sosial dari objek. Adapun teknik yang digunakan adalah pengumpulan data, analisis data, dan
penyajian hasil analisis data. Berdasarkan analisis yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa kritik sosial dalam kumpulan
cerpen Ayah, Anjing adalah kritik terhadap masalah moral berupa pelecehan seksual, kritik terhadap disorganisasi dalam keluarga
berupa kurangnya kasih sayang dalam keluarga, pertengkaran suami dan istri dalam rumah tangga, pengkhianatan, dan kurangnya
keharmonisan dalam keluarga, dan kritik terhadap pemerintah sebagai pemegang wewenang dan kekuasaan.
Kata Kunci: Kumpulan Cerpen Ayah, Anjing, Sosiologi Sastra, Kritik Sosial.

810
MEI
n
“Nama-nama Daerah di Nagari Tanjung Barulak Kecamatan Tanjung Emas Kabupaten Tanah Datar: Tinjauan
Antropolinguistik”.
Meigy Armintra, 1610722017. Jurusan Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Andalas, 2021. Pembimbing I:
Dr. Fajri Usman, M.Hum. Pembimbing II: Dra. Noviatri, M.Hum.
ABSTRAK
Masalah dalam penelitian ini adalah: (1) Apa sajakah nama-nama daerah dan latar belakang penamaan daerah yang ada di.Nagari
Tanjung Barulak, Kecamatan Tanjung Emas, Kabupaten Tanah Datar? (2) Apa makna dan nilai budaya yang kandung dalam
nama-nama daerah yang ada di Nagari Tanjung Barulak, Kecamatan Tanjung Emas, Kabupaten Tanah Datar? Tujuan
dari..penelitian ini, yaitu (1) Mendeskripsikan nama dan latar belakang pemberian nama.pada nama-nama.daerah yang ada
di.Nagari Tanjung Barulak, Kecamatan Tanjung Emas, Kabupaten Tanah Datar, (2) Menjelaskan makna dan nilai budaya yang
terkandung dalam nama-nama daerah di.Nagari Tanjung Barulak, Kecamatan Tanjung Emas, Kabupaten Tanah Datar. Ada tiga
metode dan teknik penelitian yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu metode dan teknik penyediaan data, metode dan teknik
analisis data, dan metode dan teknik penyajian hasil analisis data. Dalam penyediaan data, digunakan metode simak dan metode
cakap. Teknik dasar yang digunakan dalam metode simak adalah teknik sadap dan teknik lanjutannya adalah teknik Simak Libat
Cakap (SLC) dan teknik catat. Teknik dasar yang digunakan dalam metode cakap adalah teknik pancing. Teknik lanjutan yang
digunakan adalah teknik cakap semuka. Untuk analisis data, digunakan metode padan ekstraligual dan teknik lanjutannya adalah
teknik hubung banding. Dalam hal ini, peneliti menghubungkan antara makna dari nama-nama tersebut sesuai dengan makna yang
ada dan membandingkan makna nama dengan yang ada dalam kamus. Pada metode dan teknik penyajian hasil analisis data,
digunakan metode penyajian informal. Berdasarkan hasil analisis data, nama-nama daerah di.Nagari Tanjung Barulak, Kecamatan
Tanjung Emas, Kabupaten Tanah Datar yang ditemukan adalah: Sawah Panjang, Lakuak Galundi, Tanah Putiah, Kandang Bendi,
Pinang, Ujuang Pulau, Kubang, Kampuang Baru, Balai Sotu Lamo, Sawah Gadang, Sungai Limau, Tolang, dan Lingkuang Kawek.
Latar belakang penamaan dari nama-nama daerah di Nagari Tanjung Barulak Kecamatan Tanjung Emas Kabupaten Tanah Datar
terbentuk berdasarkan penyebutan sifat khas, tempat asal, bahan, keserupaan, dan anomatis. Makna nama secara antropolinguistik
yang terdapat dalam nama- nama daerah di Nagari Tanjung Barulak ialah.makna.nama situasional dan makna nama kenangan.
Serta nilai budaya yang terdapat dalam nama-nama daerah di Nagari Tanjung Barulak, terdiri atas nilai ekonomi dan nilai teori.
Kata kunci: nama, daerah, Tanjung Barulak, makna, dan nilai budaya.
810
MIR
p
Pola Konflik Tokoh Utama pada Kumpulan Cerita Pendek Di Dalam Lembah Kehidupan Karya Hamka: Tinjauan
Strukturalisme Robert Stanton”
Mira Sintia. 1710723010. Jurusan Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Andalas. 2021. Pembimbing I:
Fadlillah, M.Si dan Pembimbing II: Dr. Zurmailis, M.A
ABSTRAK
Skripsi ini membahas tentang pola konflik tokoh utama pada kumpulan cerita pendek Di Dalam Lembah Kehidupan karya Hamka
dengan tinjauan strukturalisme Robert Stanton. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan strukturalisme.
Tujuan dari penelitian ini untuk mendeskripsikan pola konflik tokoh utama pada kumpulan cerita pendek Di Dalam Lembah
Kehidupan karya Hamka. Teori yang digunakan dalam menganalisis adalah teori dikemukakan oleh Robert Stanton. Stanton
membagi karya sastra yang terdiri dari unsur fakta cerita, tema, dan sarana cerita. Metode yang digunakan yaitu metode analisis
data pada teori fiksi Robert Stanton. Teknik yang digunakan adalah membangun teori struktur, pembacaan yang cermat,
menganalisis fakta cerita, sarana sastra, dan tema serta menganalisis pola konflik tokoh utama pada kumpulan cerita pendek Di
Dalam Lembah Kehidupan karya Hamka, selanjutnya penafsiran. Berdasarkan hasil analisis dapat disimpulkan bahwa: pertama,
konflik internal tokoh utama dalam kumpulan cerpen Di Dalam Lembah Kehidupan karya Hamka yaitu judul cerpen “Encik Utih”,
“Anak yang Ditinggalkan”, dan “Istri Tua” antara lain: perasaan tidak puas, perasaan tidak mampu, patah hati, perasaan sedih,
perasaan takut, perasaan cemas, rasa bersalah, penyesalan, perasaan bimbang, perasaan kecewa dan perasaan cemburu. Kedua,
konflik eksternal tokoh utama dalam kumpulan cerpen Di Dalam Lembah Kehidupan karya Hamka yaitu cerpen yang berjudul
“Encik Utih”, “Anak yang Ditinggalkan”, dan “Istri Tua” yaitu adanya suatu bentuk konflik antara lain berupa konflik dengan
calon suami, dengan orang rumah yang ditumpangi, konflik pertentangan antara istri dan suami, konflik perbedaan pendapat
dengan orangtua, serta konflik percecokan dengan keluarga dan kawan-kawan dari sang suami.
Kata Kunci: Di Dalam Lembah Kehidupan, Strukturalisme, Robert Stanton

810
MUH
t
“Tindak Tutur Ilokusi dalam Percakapan Jual Beli di Pasar Raya Kota Padang”.
Muhammad Adnan Rahman, 1510722004. Jurusan Sastra Indonesia Fakultas Ilmu Budaya. Pembimbing I, Dr. Aslinda,
M.Hum., dan Pembimbing II, Sonezza Ladyanna, S.S., M.A.
ABSTRAK
Masalah penelitian ini yaitu apa saja klasifikasi tindak tutur ilokusi yang digunakan dalam percakapan jual beli di Pasar Raya Kota
Padang dan apa saja fungsi dari tuturan tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan klasifikasi tindak tutur ilokusi dan
menguraikan fungsi dari tindak tutur ilokusi dalam percakapan jual beli di Pasar Raya Kota Padang. Metode dan teknik yang
digunakan dalam penelitian ini, yaitu metode dan teknik penelitian yang dikemukakan oleh Sudaryanto. Ada 3 tahapan kerja dalam
metode dan teknik penelitian yang digunakan, yaitu (1) tahap penyediaan data (2) tahap analisis data (3) tahap penyajian hasil
analisis data. Pada tahap penyediaan data, digunakan metode simak dengan teknik dasarnya teknik sadap. Selanjutnya, teknik
lanjutan yang digunakan, yaitu teknik simak bebas libat cakap (SBLC) dan teknik catat. Pada tahap analisis data, digunakan
metode padan translasional dan metode padan pragmatis dengan teknik dasar yaitu teknik pilah unsur penentu (PUP) dan teknik
lanjutannya hubung banding membedakan (HBB). Selanjutnya, pada tahap penyajian hasil analisis data, digunakan metode
penyajian informal. Pada penelitian ini, didapatkan beberapa klasifikasi tindak tutur ilokusi dalam percakapan jual beli di Pasar
Raya di Kota Padang, yaitu 1) tindak tutur ilokusi asertif, 2) tindak tutur ilokusi direktif, 3) tindak tutur ilokusi komisif, 4) tindak
tutur ilokusi deklaratif, dan 5) tindak tutur ilokusi ekspresif. Dari 5 klasifikasi tindak tutur ilokusi tersebut, tindak tutur ilokusi
direktif adalah klasifikasi yang paling banyak ditemukan. Selanjutnya, fungsi tutur tindak ilokusi yang ditemukan dalam
percakapan jual beli di Pasar Raya Kota Padang adalah 1) fungsi kompetitif (competitive), 2) fungsi menyenangkan (konvivial), 3)
fungsi bekerja sama (collaborativec), dan 4) fungsi bertentangan (conflictive). Dari 4 fungsi tindak tutur ilokusi tersebut, fungsi
bekerja sama (collaborative) adalah fungsi yang paling banyak ditemukan.
Kata Kunci : tindak tutur ilokusi, klasifikasi tindak tutur, fungsi tindak tutur
810
NAD
r
Respons Terhadap Novel Dilan: Dia Adalah Dilanku Tahun 1900 Karya Pidi Baiq, Tinjauan Resepsi Sastra.
Nadya Aisy Hamevta, 1610722019. Pembimbing 1 Dra. Zurmailis, M.Hum dan pembimbing 2 Dr. Ivan Adilla, M.Hum.
ABSTRAK
Masalah yang diteliti adalah respons terhadap novel Dilan: Dia Adalah Dilanku Tahun 1990 Karya Pidi Baiq dan repertoire yang
memungkinkan pembaca dapat menghubungkannya dengan pembaca implisit dalam karya. Penelitian ini juga menghubungkan
cerita yang ada dalam novel Dilan: Dia Adalah Dilanku Tahun 1990 berdasarkan kehidupan nyata ketika dulu berada di Sekolah
Menengah Atas. Manfaat dari penelitian ini secara teoritis, diharapkan dapat menambah daftar penelitian tentang tinjauan resepsi
sastra dan secara praktis, penelitian ini diharapkan bermanfaat untuk menambah ilmu bagi masyarakat biasa terhadap tinjauan
resepsi sastra yang menggunakan analisis Wolfgang Iser. Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan beberapa
tindakannya yaitu : Tindakan pertama, peneliti membaca novel Dilan: Dia Adalah Dilanku Tahun 1990 sehingga, menimbulkan
proses interaksi antara teks dengan pembaca yang akan menghasilkan respons. Respons tersebut menimbulkan perbedaan pendapat
terhadap karya berdasarkan pengalaman yang dimiliki oleh pembaca berdasarkan dari kehidupan pribadi atau melalui pengamatan
yang terjadi pada lingkungan sekitar yang tergambar secara nyata. Ketika itu muncul ide yang dirasakan oleh pembaca yang
menghasilkan strategi yang dapat mengaktualisasikan ‘’gudang pengetahuan’’.Selanjutnya, hasil dari data penelitian yang telah ada
disajikan dalam berbentuk metode kualitatif. Penelitian kualitatif akan menghasilkan data deskriptif yang menghasilkan katat-kata
tertulis. Berdasarkan hasil penelitian ini novel Dilan: Dia Adalah Dilanku Tahun 1990 membuat pembaca menjadi mengingat
kembali masa-masa ketika ada di Sekolah Menengah Atas mulai dari tindakan kenakalan dan kisah cinta. Novel Dilan: Dia Adalah
Dilanku Tahun 1990 tidak bisa dijadikan bahan bacaan oleh anak di bawah umur karena ceritanya tentang anak geng motor. Novel
Dilan ini juga menggunakan kata-kata puitis yang bertujuan untuk menghambil hati Milea.
Kata Kunci : Novel Dilan: Dia Adalah Dilanku Tahun 1990, respons, Wolfgang Iser

810
NUR
t
“Tindak Tutur Ilokusi pada Kanal Youtube Raditya Dika dalam Playlist Cerita Cintaku Show Tinjauan: Pragmatik”.
Nur Azizah Firstri Efendi,1710723013. Jurusan Sastra Indonesia Fakultas Ilmu Budaya. Pembimbing I, Alex Darmawan,
S.S., M.A., dan pembimbing II, Sonezza Ladyanna, S.S., M.A.
ABSTRAK
Masalah yang dibahas pada penelitian ini adalah apa saja klasifikasi tindak tutur ilokusi di pada Kanal Youtube Raditya Dika
dalam Playlist Cerita Cintaku Show dan apa fungsi dari tuturan tersebut? Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan klasifikasi
dan menjelaskan fungsi tindak tutur ilokusi pada Kanal Youtube Raditya Dika dalam Playlist Cerita Cintaku Show. Metode dan
teknik yang digunakan dalam penelitian ini mengacu pada metode dan teknik penelitian yang dikemukakan oleh Sudaryanto.
Terdapat tiga tahapan dalam penelitian ini, yaitu (1) tahap penyediaan data, (2) tahap analisis data, dan (3) tahap penyajian hasil
analisis data. Pada tahap penyediaan data, peneliti menggunakan metode simak dengan teknik dasarnya ialah teknik sadap,
sedangkan teknik lanjutan yang digunakan pada penelitian ini ialah teknik simak bebas libat cakap (SBLC) yang disertai teknik
rekam dan teknik catat. Pada tahap analisis data, digunakan metode padan translasional dan metode padan pragmatis dengan
menggunakan teknik dasar yaitu teknik pilah unsur penentu (PUP) dan teknik lanjutannya ialah teknik hubung banding
membedakan (HBB). Selanjutnya, pada tahap penyajian hasil analisis data, digunakan metode penyajian informal. Berdasarkan
hasil analisis data, dapat disimpulkan bahwa klasifikasi tindak tutur ilokusi yang ditemukan pada Kanal Youtube Raditya Dika
dalam Playlist Cerita Cintaku Show adalah 1) tindak tutur ilokusi asertif, 2) tindak tutur ilokusi direktif, 3) tindak tutur ilokusi
komisif, dan 4) tindak tutur ilokusi ekspresif. Merujuk pada teori yang digunakan, terdapat beberapa temuan pada penelitian ini
terkait dengan klasifikasi tindak tutur ilokusi pada Kanal Youtube Raditya Dika dalam Playlist Cerita Cintaku Show. Temuan
tersebut ialah pada klasifikasi tindak tutur ilokusi ekspresif, ditemukan tuturan lain yang dapat dikategorikan sebagai tindak tutur
ilokusi ekspresif, yaitu membantah, mengejek, dan mengagumi, 3) pada penelitian, ini tidak ditemukan tindak tutur deklaratif yang
sesuai dengan apa yang dijelaskan pada teori, seperti mengundurkan diri, membaptis, memecat, memberi nama, menjatuhkan
hukuman, mengucilkan, dan mengangkat. Selanjutnya, fungsi tindak tutur ilokusi yang ditemukan pada Kanal Youtube Raditya
Dika dalam Playlist Cerita Cintaku Show adalah 1) fungsi competitive, 2) fungsi collaborative, dan 3) fungsi conflictive. Pada
penelitian ini tidak ditemukan fungsi convivial.
Kata Kunci: tindak tutur, ilokusi, klasifikasi, dan fungsi.
810
PING
t
“Transformasi dari Novel Aruna dan Lidahnya Karya Laksmi Pamuntjak ke Film Aruna dan Lidahnya Karya Edwin”
Pungkas Yoga Mukti. 2021. Pembimbing I Dra. Zurmailis, M. A. dan Pembimbing II Drs. Fadlillah, M. Si.
ABSTRAK
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh ketertarikan penulis karena novel ini mengangkat soal kuliner yang ada di Indonesia, memberi
sebuah arti positif mengenai kuliner lokal. Mengungkap fakta sosial budaya dan sejarah lokal dalam segi kuliner, dimana kesan
seseorang tidak lepas dari makanan. Makanan menjadi sebuah paham dalam pemikiran manusia. Serta dibumbui isu-isu politik
dalam penjelajahan kuliner tokoh Aruna. Permasalahan yang di bahas pada skripsi ini bagaimana transformasi ideologi dalam
adaptasi novel Aruna dan Lidahnya karya Laksmi Pamuntjak ke Film Aruna dan Lidahnya karya Edwin. Penelitian ini bertujuan
untuk mengurai bagaimana transformasi ideologi dalam adaptasi novel Aruna dan Lidahnya karya Laksmi Pamuntjak ke Film
Aruna dan Lidahnya karya Edwin. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan teori adaptasi dari Linda Hutcheon. Teori ini
digunakan untuk menemukan dan menjelaskan dari adaptasi cerita dan trasformasi ideologi dari kedua media novel dan film.
Penulis juga menambahkan teori Orientalisme dari Edward W. Said. Teori tersebut digunakan untuk menganalisis ideologi
orientalisme Laksmi dan Edwin dalam menggambarkan kuliner Indonesia (Timur) dan internasional (Barat). Adapun metode
dalam penelitian ini adalah metode kualitatif yang menghasilkan data tertulis dari teks yang mengacu pada masalah sosial. Teknik
yang digunakan adalah pengumpulan data, analisis data, dan penyajian hasil analisis data. Setelah melakukan penelitian, dapat
disimpulkan bahwa Transfromasi yang terjadi antara adaptasi dari novel Aruna dan Lidahnya ke Film Aruna dan Lidahnya adalah
Penokohan, Latar dan Alur Cerita. Sedangkan transformasi ideologinya adalah paham orientalisme dalam penggambaran kuliner
antara novel dan film. Di dalam novel, Laksmi melebihkan kulier luar (Barat) dan cenderung merendahkan kuliner Indonesia
(Timur). Sedangkan di film, paham tersebut dibalikkan. Justru kuliner lokal mendapat porsi yang lebih banyak.
Kata kunci: Adaptasi, Laksmi Pamuntjak, Edwin, novel, film, Aruna dan Lidahnya

810
RAH
u
“Umpatan Warganet dalam Kolom Komentar Kanal Youtube Rosa Meldianti”.
Rahma Amalia Putri. Jurusan Sastra Indonesia. Fakultas Ilmu Budaya Universitas Andalas, 2021. Pembimbing I Leni
Syafyahya, S.S, M.Hum. Pembimbing II Dra. Efri Yades, M.Hum.
ABSTRAK
Masalah yang dibahas dalam skripsi ini yaitu: (1) Apa saja penggolongan referensi umpatan yang digunakan oleh warganet dalam
kolom komentar kanal Youtube Rosa Meldianti? (2) Apakah makna umpatan yang digunakan oleh warganet dalam kolom
komentar kanal Youtube Rosa Meldianti? Tujuan penelitian ini yaitu: (1) Mendeskripsikan penggolongan referensi umpatan yang
digunakan oleh warganet dalam kolom komentar kanal Youtube Rosa Meldianti, (2) Mendeskripsikan makna umpatan yang
digunakan warganet dalam kolom komentar kalan Youtube Rosa Meldianti. Metode yang digunakan pada tahap penyediaan data
adalah metode simak. Pada metode simak digunakan teknik sadap sebagai teknik dasar dan teknik Simak Bebas Libat Cakap
(SBLC) sebagai teknik lanjutannya. Pada tahap analisis data metode yang digunakan adalah metode padan. Metode padan yang
digunakan adalah metode padan referensial dan teknik Pilah Unsur Penentu (PUP) sebagai teknik dasar, teknik Hubung Banding
Membedakan (HBB) sebagai teknik lanjutannya. Dalam menyajikan hasil analisis data, digunakan metode informal. Berdasarkan
hasil analisis data, penggolongan referensi umpatan yang digunakan oleh warganet dalam kolom komentar kanal Youtube Rosa
Meldianti, yaitu: (1) umpatan dengan referensi keadaan contohnya orang gila, goblok, dan sinting. (2) umpatan dengan referensi
binatang contohnya anjing, dugong, dan kunyuk. (3) umpatan dengan referensi makhluk halus contohnya iblis, setan, dan hantu. (4)
umpatan dengan referensi benda-benda contohnya sampah, tahi, dan comberan. (5) umpatan dengan referensi bagian tubuh
contohnya susu, selangkangan, dan kontol. (6) umpatan dengan referensi kekerabatan contohnya bapak kau. (7) umpatan dengan
referensi aktivitas contohnya jancok. (8) umpatan dengan referensi profesi contohnya lonte, PSK, dan pelacur. Adapun makna dari
umpatan warganet yang terdapat dalam kolom komentar kanal Youtube Rosa Meldianti merupakan makna leksikal, makna
konotatif, dan makna kontekstual.
Kata kunci: umpatan, makna, Youtube, dan Rosa Meldianti
810
RAM
p
“Penguasaan Kosakata dan Kategori Kata Bahasa Indonesia pada Anak Usia 4, 5, dan 6 Tahun Pembelajar di Raudhatul
Athfal (RA) Taslim Kota Payakumbuh: Tinjauan Psikolinguistik”.
Ramadanil Fajri. 2021. Jurusan Sastra Indonesia Fakultas Ilmu Budaya Universitas Andalas. Pembimbing: 1. Dra.
Noviatri, M.Hum., 2. Alex Darmawan, S.S, M.A.
ABSTRAK
Tujuan penelitian ini ialah untuk mendeskripsikan penguasaan kosakata dan kategori kata bahasa Indonesia pada anak usia 4, 5,
dan 6 tahun pembelajar di Raudhatul Athfal (RA) Taslim, menghitung persentase penguasaan kosakata dan kategori kata bahasa
Indonesia, serta menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi penguasaan kosakata bahasa Indonesia pada anak RA Taslim.
Metode dan teknik penyediaan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode cakap. Teknik dasarnya pancing dan teknik
lanjutannya teknik cakap semuka, teknik cakap tan semuka, teknik rekam, dan teknik catat. Analisis data menggunakan metode
padan, yaitu padan referensial dan translasional. Teknik dasar yang digunakan ialah teknik Pilah Unsur Penentu (PUP) dan teknik
lanjutannya ialah teknik Hubung Banding Membedakan (HBB). Metode yang digunakan dalam penyajian analisis data ialah
metode penyajian informal dan formal. Berdasarkan hasil analisis data, terdapat perbedaan penguasaan kosakata BI pada anak usia
4, 5, dan 6 tahun. Pada anak usia 4 tahun, AAS menguasai 122 kosakata dengan 8 kategori kata, AKD menguasai 140 kosakata
dengan 11 kategori kata, dan TAD berjumlah 61 kosakata dengan 7 kategori kata. Kemudian, anak usia 5 tahun bernama MR
menguasai sebanyak 203 kosakata dengan 11 kategori kata, JSQ menguasai 216 kosakata dengan 11 kategori kata, CM menguasai
146 kosakata dengan 9 kategori kata, AAR menguasai 155 kosakata dengan 9 kategori kata, AMJ menguasai 185 kosakata dengan
10 kategori kata, dan MKM menguasai 134 kosakata memenuhi 9 kategori kata. Setelahnya, anak usia 6 tahun bernama AH
menguasai 275 kosakata dengan 12 kategori kata, SA menguasai 379 kosakata dengan 11 kategori kata, MMA menguasai 175
kosakata dengan 10 kategori kata, MA menguasai 216 kosakata dengan 12 kategori kata, HL menguasai 214 kosakata dengan 11
kategori kata, dan MGF menguasai 265 kosakata dengan 12 kategori kata. Tingkat persentase penguasaan kosakata dan kategori
kata pada anak berbeda. Anak usia 4 tahun persentase penguasaan kosakatanya 11,20%, usia 5 tahun 36,01%, dan usia 6 tahun
52,79%. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi penguasaan kosakata anak yaitu, faktor motivasi, faktor usia, faktor penyajian
formal, faktor bahasa pertama, dan faktor lingkungan.
Kata Kunci: penguasaan, kosakata, anak, umur, TK

810
REF
c
“Campur Kode Dalam Kolom Komentar Akun Instagram @Minang.Kocak: Tinjauan Sosiolinguistik.”
Refaldo, 2021 Jurusan Sastra Indonesia Fakultas Ilmu Budaya Universitas Andalas. Pembimbing I Dr. Aslinda, M.Hum.
dan Pembimbing II Alex Dermawan, S.S., M.A.
ABSTRAK
Masalah yang dibahas dalam skripsi ini adalah mengenai bentuk-bentuk campur kode dalam kolom komentar akun instagram
@Minang.Kocak, jenis-jenis campur kode dalam kolom komentar akun instagram @Minang.Kocak, dan faktor- faktor yang
menyebakan terjadinya campur kode yang terdapat dalam kolom komentar akun instagram @Minang.Kocak. Adapun tujuan
penelitian adalah mendeskripsikan bentuk-bentuk campur kode dalam kolom komentar akun instagram @Minang.Kocak,
mendeskripsikan jenis-jenis campur kode dalam kolom komentar akun instagram @Minang.Kocak, dan mendeskripsikan faktor-
faktor yang menyebabkan terjadinya campur kode yang terdapat dalam kolom komentar akun instagram @Minang.Kocak. Metode
dan teknik penelitian yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu (1) metode dan teknik penyediaan data, (2) metode dan teknik
analisis data, dan (3) metode dan teknik penyajian hasil analisis data. Dalam teknik penyediaan data digunakan metode simak
dengan teknik dasarnya teknik sadap dan teknik lanjutannya teknik simak bebas libat cakap (SBLC), teknik rekam, dan teknik
catat. Metode dan teknik analisis data yang digunakan adalah metode padan translasional dan metode padan referensial. Teknik
dasarnya adalah teknik pilah unsur penentu (PUP) dan teknik lanjutannya adalah teknik hubung banding membedakan (HBB).
Metode dan teknik penyajian hasil analisis data yang digunakan adalah metode penyajian formal. Analisis data yang ditemukan
lima bentuk-bentuk campur kode di kolom komentar akun instagram @Minang.Kocak, yaitu (1) bentuk penyisipan unsur berwujud
kata, (2) bentuk penyisipan unsur berwujud frasa, (3) bentuk penyisipan unsur berwujud baster, (4) bentuk penyisipan unsur
berwujud pengulangan kata, dan (5) bentuk penyisipan unsur berwujud klausa. Selain itu, ditemukan tiga jenis-jenis campur kode
di dalam kolom komentar akun instagram @Minang.Kocak, yakni campur kode ke dalam, campur kode ke luar, dan campur kode
ke dalam dan ke luar. Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya campur kode yang terdapat dalam kolom komentar akun
instagram @Minang.Kocak yaitu end, key, instruments, dan norms.
Kata kunci: campur kode, @Minang.Kocak, kolom komentar, instagram.
810
RET
p
“Penggunaan Gaya Bahasa Retoris dan Gaya Bahasa Kiasan dalam Interaksi Jual-Beli di Pasar Lubuk Buaya Padang”.
Retno Eka Putri. 2021. Jurusan Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Andalas, Padang. Pembimbing I Leni
Syafyahya, S.S., M. Hum. dan Pembimbing II M. Yunis, S.S., M.Hum.
ABSTRAK
Masalah yang dibahas dalam skripsi ini ialah apa saja gaya bahasa retoris dan gaya bahasa kiasan yang digunakan dalam interaksi
jual-beli di Pasar Lubuk Buaya Padang. Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan gaya bahasa retoris dan gaya bahasa kiasan
yang digunakan dalam interaksi jual-beli di Pasar Lubuk Buaya Padang. Penyediaan data menggunakan metode simak, teknik
dasarnya menggunakan teknik sadap. Sedangkan teknik lanjutan menggunakan teknik simak libat cakap (SLC) dan teknik simak
bebas libat cakap (SBLC). Selanjutnya, teknik ini disertai dengan teknik catat. Analisis data dilakukan dengan menggunakan
metode padan referensial dan translasional. Teknik dasarnya menggunakan teknik pilah unsur penentu (PUP) dan teknik
lanjutannya menggunakan teknik hubung banding memperbedakan (HBB). Penyajian hasil analisis data dilakukan dengan
menggunakan metode penyajian informal. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, ditemukan (1) gaya bahasa retoris, yaitu
asonansi, apofasis atau preterisio, eufemisme, litotes, pleonasme atau tautologi, prolepsis atau antisipasi, koreksio atau epanortosis,
hiperbol, paradoks. (2) gaya bahasa kiasan, yaitu persamaan atau simile, metafora, personifikasi, alusi, eponim, sinekdoke, ironi,
sarkasme, dan satire.
Kata Kunci: gaya bahasa retoris, gaya bahasa kiasan

810
RET
k
Kata Bantu Bilangan Penghitung Bahan- Bahan Masakan dalam Bahasa Minangkabau di Nagari Kapau Alam Pauah Duo
Kabupaten Solok Selatan.
Retno Monica, No. Bp 1510722037, Fakultas Ilmu Budaya Universitas Andalas. 2020. Pembimbing I: Dra. Sri Wahyuni, M.
Ed. Pembimbing II: Sonezza Ladyanna, S.S., M.A.
ABSTRAK
Rumusan masalah dari penelitian ini adalah 1) apa sajakah kata bantu bilangan yang digunakan untuk menghitung bahan-bahan
masakan dalam bahasa Minangkabau di Nagari Kapau Alam Pauah Duo Kabupaten Solok Selatan? 2) bagaimanakah
pengklasifikasian kata bantu bilangan penghitung bahan-bahan masakan dalam bahasa Minangkabau oleh masyarakat di Nagari
Kapau Alam Pauah Duo Kabupaten Solok Selatan?. Tujuan penelitian ini adalah 1) mendeskripsikan kata bantu bilangan yang
digunakan untuk menghitung bahan- bahan masakan dalam bahasa Minangkabau di Nagari Kapau Alam Pauah Duo Kabupaten
Solok Selatan 2) mengklasifikasikan kata bantu bilangan penghitung bahan-bahan masakan dalam bahasa Minangkabau oleh
masyarakat di Nagari Kapau Alam Pauah Duo Kabupaten Solok Selatan. Ada tiga tahapan penelitian yang digunakan dalam skripsi
ini, yaitu (1) tahap penyediaan data, (2) tahap analisis data, dan (3) tahap penyajian hasil analisis data. Pada tahap penyediaan data,
digunakan metode cakap dengan teknik dasarnya adalah teknik pancing dan teknik lanjutannya adalah teknik cakap semuka, teknik
rekam, dan teknik catat. Pada tahap analisis data, metode yang digunakan adalah metode padan. Metode padan yang digunakan
adalah metode padan translasional dan metode padan referensial. Teknik dasar yang digunakan adalah teknik pilah unsur penentu
(PUP) dengan teknik lanjutan menggunakan teknik hubung banding memperbedakan (HBB). Pada tahap penyajian hasil analisis
data, digunakan metode formal dan metode informal. Berdasarkan hasil analisis data, diperoleh (1) dalam bahasa Minangkabau di
Nagari Kapau Alam Pauah Duo Kabupaten Solok Selatan, ditemukan kata bantu bilangan penghitung bahan-bahan masakan, di
antaranya jeghai, kaghek, puyen, puyuak, sayak, peseang, alai, uwe, papan, umpun; (2) Kata bantu bilangan bahasa Minangkabau
di Nagari Kapau Alam Pauah Duo Kabupaten Solok Selatan diklasifikasikan menjadi kata bantu bilangan individual, kata bantu
bilangan kolektif, dan kata bantu bilangan ukuran.
Kata Kunci: Kata Bantu Bilangan, Kata Bantu Bilangan Individual, Kata Bantu Bilangan Kolektif, Kata Bantu Bilangan
Ukuran, Bahan- Bahan Masakan.
810
RIS
c
“Campur Kode dalam Film Liam dan Laila Tinjuan : Sosiolinguistik”.
Riska Asri Nofra, 2021 Jurusan Sastra Indonesia Fakultas Ilmu Budaya. Pembimbing I, Dr. Gusdi Sastra, M. Hum. dan
Pembimbing II, Alex Darmawan, S.S., M.A.
ABSTRAK
Masalah pada penelitian ini, yaitu (1) pada bentuk tataran lingual apa saja campur kode yang terdapat dalam film Liam dan Laila,
(2) jenis-jenis campur kode apa saja yang terdapat dalam film Liam dan Laila, dan (3) faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi
terjadinya campur kode dalam film Liam dan Laila. Adapun tujuan penelitian ini, yaitu (1) menjelaskan bentuk tataran lingual
terjadinya campur kode yang terdapat dalam film Liam dan Laila, (2) menjelaskan jenis-jenis campur kode yang terdapat dalam
film Liam dan Laila, dan (3) menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya campur kode dalam film Liam dan Laila.
Ada tiga metode dan teknik penelitian yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu (1) metode dan teknik penyediaan data, (2)
metode dan teknik analisis data, dan (3) metode dan teknik hasil analisis data. Metode dan teknik yang digunakan dalam
penyediaan data adalah metode simak dengan teknik dasarnya teknik sadap. Teknik lanjutannya adalah teknik bebas libat cakap
(SBLC) dan teknik catat. Metode dan teknik analisis data yang digunakan adalah metode padan translasional dan metode padan
referensial. Teknik dasarnya adalah teknik pilah unsur penentu (PUP) dan teknik lanjutannya ialah teknik hubung banding
membanding (HBB). Selain metode padan, penulis juga menggunakan metode agih dengan teknik teknik bagi unsur langsung
(BUL). Metode dan teknik penyajian hasil analisis data yang digunakan adalah metode informal. Berdasarkan hasil analisis data,
bentuk-bentuk tataran lingual terjadinya campur kode yang terdapat dalam film Liam dan Laila, yaitu (1) kata, (2) frasa, dan (3)
klausa. Campur kode yang paling banyak terjadi pada tataran kata. Jenis- jenis campur kode yang terdapat dalam film Liam dan
Laila, yaitu (1) campur kode ke dalam, (2) campur kode ke luar, dan (3) campur kode campuran. Faktor-faktor yang mempengaruhi
terjadinya campur kode, yaitu setting and scene, participants, end, dan norms.

810
SHI
k
“Kombinasi Afiks dalam Novel Rantau Satu Muara Karya Ahmad Fuadi”.
Shindy Nurul Ikhsan. 2021. Jurusan Sastra Indonesia. Fakultas Ilmu Budaya. Universitas Andalas, Padang. Pembimbing I:
Prof. Dr. Nadra, M.S. dan pembimbing II: Dra. Noviatri, M.Hum.
ABSTRAK
Permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini adalah: 1) Apa saja kombinasi afiks yang terdapat dalam novel Rantau Satu Muara
dan bagaimana proses penggabungan kombinasi afiks tersebut serta fungsinya? 2) Apa makna kombinasi afiks yang digunakan
dalam novel Rantau Satu Muara karya Ahmad Fuadi?. Tujuan penelitian ini adalah: 1) Menjelaskan dan menguraikan kombinasi
afiks yang terdapat dalam novel Rantau Satu Muara karya Ahmad Fuadi dan proses penggabungan kombinasi afiks dalam novel
tersebut serta fungsinya 2) Menjelaskan dan menguraikan makna kombinasi afiks yang digunakan dalam novel Rantau Satu Muara
karya Ahmad Fuadi. Pada tahap penyediaan data digunakan metode simak dengan teknik dasar teknik sadap dan teknik lanjutannya
berupa teknik Simak Bebas Libat Cakap (SBLC) dan teknik catat. Pada tahap analisis data, digunakan metode agih dengan teknik
dasar berupa teknik Bagi Unsur Langsung (BUL) dan teknik lanjutan teknik perluas. Pada tahap penyajian analisis data, digunakan
metode penyajian data secara formal dan informal. Berdasarkan hasil analisis data, variasi kombinasi afiks yang ditemukan dalam
novel Rantau Satu Muara adalah kombinasi afiks {N-in}, {peN-an}, {per- kan}, {ter-kan}, {ber-an}, {ber-R-an}, {keber-an},
{keter-an}, {meN-i}, {meN- kan}, {memper-}, {memper-i}, {memper-kan}, {member-kan}, {meN-R-i}, {meN-R-kan}, {di-kan},
{di-i}, {diper-}, {diper-kan}, {di-R-kan}, dan {di-in}. Beberapa di antaranya ada variasi kombinasi afiks baru yang belum
dirumuskan dalam teori sebelumnya. Dengan demikian, ditemukan beberapa variasi kombinasi afiks baru, yaitu: {berpe-an},
{berse-}, {berse-an}, {berke-an}, {seperse-}, {seter-}, {seke-}, {seke-an}, dan {sepe-an}. Selain itu, ditemukan juga kombinasi
afiks yang bergabung dengan klitik dan kombinasi afiks bahasa Minangkabau. Dalam prosesnya, kombinasi afiks yang bergabung
pada bentuk dasar terdiri atas dua tahap dan tiga tahap. Berdasarkan fungsinya, kombinasi afiks yang digunakan dalam novel
Rantau Satu Muara terdiri atas dua golongan, yaitu: kombinasi afiks derivasional dan infleksional. Makna yang ditemukan dalam
penelitian ini tediri atas makna gramatikal dan makna kontekstual. Makna gramatikal yang terdapat dalam novel Rantau Satu
Muara, adalah: ‘benefaktif’, ‘menyebabkan menjadi lebih’, ‘banyak’, ‘perbuatan tersebut dilakukan berulang- ulang’, ‘suatu
perbuatan pasif atau dibuat jadi lebih’, ‘memberi’, ‘kausatif atau membuat jadi’, ‘saling’, 'hasil perbuatan', ‘suatu abstraksi’ atau
hal’, ‘setelah’, dan ‘yang mempunyai’. Makna kontekstual yang terdapat dalam novel Rantau Satu Muara adalah ‘kena gadai’,
‘dapat bermanfaat’, ‘tidak dapat berkata’, ‘menurut kehendak hati, dan ‘satu’.
Kata kunci: kombinasi afiks, Rantau Satu Muara, fungsi afiks, makna
810
SAR
p
Pelanggaran Prinsip Kesantunan Tuturan dalam Kanal Youtube Deddy Corbuzier: Tinjauan Pragmatik
Sari Huriyah, 1710721003. Jurusan Sastra Indonesia Fakultas Ilmu Budaya. Pembimbing I, Dr. Aslinda M.Hum, dan
pembimbing II, Sonezza Ladyanna, S.S., M.A.
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuaan untuk mendeskripsikan apa saja pelanggran prinsip kesantunan tuturan yang ada dalam kanal Youtube
Deddy Corbuzier, dan mendeskripsikan faktor apa saja yang menyebabkan ketidaksantunan tuturan dalam kanal Youtube Deddy
Corbuzier. Metode dan teknik yang digunakan pada skripsi ini adalah metode yang dikemukakan oleh Sudaryanto, yaitu sesuai
dengan tahapan penelitian 1) tahap penyediaan data 2) tahap analisis data 3) dan tahap penyajian analisis data. Pada tahap
penyediaan data, penelitian menggunakaan metode simak dengan teknik dasarnya teknik sadap. Teknik lanjutan pada penelitian ini
ialah teknik Simak Bebas Libat Cakap (SBLC) dan teknik catat. Pada tahap analisis data digunakan metode padan. Metode padan
yang digunakan metode padan referensial dan metode padan pragmatis dengan menggunakan teknik dasar yaitu teknik Pilah Unsur
Penentu (PUP) dan teknik lanjutan hubung banding membedakan (HBB). Pada tahap penyajian hasil analisis data, digunakan
metode penyajian informal. Berdasarkan hasil analisis data, ditemukan pelanggaran prinsip kesantunan tuturan dalam kanal
Youtube Deddy Corbuzier. Prinsip kesantunan yang dilanggar yaitu, maksim kearifan, maksim kedermawanan, maksim pujian,
maksim kerendahan hati, maksim kesepakatan, dan maksim kecocokan. Pelanggaran tuturan podcast dalam kanal Youtube Deddy
Corbuzier ditemukan 42 data melanggar maksim prinsip kesantunan. Maksim prinsip kesantunan yang dilanggar, yaitu 7
pelanggaran maksim kearifan, 6 pelanggaran maksim kedermawanan, 16 pelanggaran maksim pujian, 6 pelanggaran maksim
kerendahan hati, 4 pelanggaran maksim kesepakatan, 3 pelanggaran maksim simpati. Faktor yang menyebabkan ketidaksantunan
berbahasa pada kanal Youtube Deddy Corbuzier, yaitu kritikan secara langsung dengan menggunakan kata-kata kasar, dorongan
rasa emosi penutur, protektif terhadap pendapat, sengaja menuduh lawan tutur, dan sengaja memojokan lawan tutur.
Kata Kunci: prinsip kesantunan, faktor penyebab ketidaksantunan, podcast Deddy Corbuzier.

810
SOF
a
“Alih kode dalam Konten Vlog and Food pada Kanal Youtube Sunnydahyein: Tinjauan Sosiolinguistik”.
Sofia Lisa, 1710721011. Jurusan Sastra Indonesia Fakultas Ilmu Budaya. Pembimbing 1, Dr. Aslinda, M.Hum. dan
pembimbing 2, Alex Darmawan, S.S., M.A.
ABSTRAK
Masalah yang dibahas pada penelitian ini adalah alih kode apa saja yang terdapat dalam konten Vlog and Food pada kanal Youtube
Sunnydahyein, apa saja jenis-jenis kalimat, dan apa faktor penyebab terjadinya alih kode yang terdapat dalam konten Vlog and
Food pada kanal Youtube Sunnydahyein?. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan alih kode yang terdapat dalam konten Vlog
and Food pada kanal Youtube Sunnydahyein, menjelaskan jenis-jenis kalimat, dan menjelaskan faktor-faktor penyebab terjadinya
alih kode yang terdapat dalam konten Vlog and Food pada kanal Youtube Sunnydahyein. Metode dan teknik yang digunakan
dalam penelitian ini menggunakan metode dan teknik yang dikemukakan oleh Sudaryanto. Terdapat tiga tahapan dalam penelitian
ini, yaitu tahap penyediaan data, tahap analisis data, dan tahap penyajian hasil analisis data. Pada tahap penyediaan data, digunakan
metode simak dengan teknik dasarnya teknik sadap, teknik lanjutan yang digunakan ialah teknik simak bebas libat cakap (SBLC)
dan teknik catat. Pada tahap analisis data, digunakan metode padan translasional dan metode padan referensial dengan teknik dasar
yaitu teknik pilah unsur penentu (PUP) dan teknik lanjutannya ialah teknik hubung banding membedakan (HBB). Selanjutnya,
pada tahap penyajian hasil analisis data, digunakan metode penyajian informal. Berdasarkan hasil analisis data, alih kode yang
terdapat dalam konten Vlog and Food pada kanal Youtube Sunnydahyein, yaitu dari bahasa Indonesia ke bahasa Inggris, alih kode
dari bahasa Inggris ke bahasa Indonesia, alih kode dari bahasa Indonesia ke bahasa Korea, dan alih kode dari bahasa Korea ke
bahasa Indonesia. Jenis-jenis kalimat yang ditemukan adalah kalimat deklaratif, interogatif, imperatif, dan seruan. Faktor-faktor
penyebab terjadinya alih kode yang terdapat dalam konten Vlog and Food pada kanal Youtube Sunnydahyein adalah siapa yang
berbicara, dengan bahasa apa, kepada siapa, kapan, dan dengan tujuan apa.
Kata Kunci: Alih Kode, Penutur, Mitra Tutur, dan Kalimat.
810
TRI
u
“Ujaran Kebencian di Media Sosial: Kajian Linguistik Forensik”.
Tri Fitri Tukma, 2021 Jurusan Sastra Indonesia Fakultas Ilmu Budaya. Pembimbing I, Leni Syafyahya, S.S., M.Hum. dan
Pembimbing II, Dr. Aslinda, M.Hum.
ABSTRAK
Masalah pada penelitian ini ialah apa saja bentuk, makna konseptual, dan makna kontekstual ujaran kebencian di media sosial?
Apa saja satuan bahasa ujaran kebencian di media sosial yang terkait dengan regulasi perundang-undangan? Berdasarkan masalah
tersebut, penelitian ini bertujuan untukmenjelaskan bentuk, makna konseptual, dan makna kontekstual ujaran kebencian di media
sosial, sertamenjelaskansatuan bahasa ujaran kebencian di media sosial yang terkait dengan regulasi perundang-undangan. Ada tiga
tahapan metode dan teknik yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu: 1) tahap penyediaan data, 2) tahap analisis data, dan 3)
tahap penyajian hasil analisis data. Pada tahap penyediaan datadigunakan metode simak dengan dengan teknik dasar sadap, teknik
lanjutan simak bebas libat cakap (SBLC) dan teknik catat. Pada tahap analisis data digunakan metode padan intralingual dan
metode padan ekstralingual dengan teknik hubung- banding menyamakan dan teknik hubung-banding membedakan. Pada tahap
penyajian hasil analisis data digunakan metode informal. Ujaran kebencian berbentuk pencemaran nama baik contohnya
frasabodoh sekali yang secara konseptual bermaknasangat tidak memiliki pengetahuan, secara kontekstual bermakna merendahkah
martabat seseorang..Ujaran kebencian berbentuk menghasut contohnyapadaklausa kita usir sajasecara konseptual bermakna ajakan
untuk mengusir,secara kontekstual bermakna menghasut mengusir dengan paksa,dan dalam bentuk kalimatbanyak cirik belagak
pulasecara konseptual bermakna mempunyai banyak tahi namun sombong, secara kontesktual bermakna menyerang unsur
SARA.Ujaran kebencian berbentuk penistaan contohnya katamiskin secara konseptual bermakna tidak berharta, secara kontekstual
bermakna merendahkan Nabi Muhammad, frasa orang gobloksecara konseptual manusia yang bodoh, secara kontekstual bermakna
merendahkan seseorang, dan klausa tak pernah jumpa kenyangsecara konseptual bermakna tidak pernah merasakan kenyang,
secara kontekstual bermakna merendahkan Nabi Muhammad.Ujaran kebencian berbentuk perbuatan tidak menyenangkan
contohnya katapelakornyasecara konseptual bermakna orang yang merebut suami orang, secara kontekstual bermakna fitnah, frasa
hingga tewasbermakna sampai mati, secara kontekstual bermakna fitnah, dan klausa impatey kuh irembak secara konseptual
bermakna berencana untuk membunuh, secara kontekstual bermakna ancaman. Di samping itu, satuan bahasa yang mengandung
unsur tindak kejahatan ujaran kebencian di media sosial yang berkaitan dengan UU Nomor 11 Tahun 2008 tentang ITE dan KUHP
Pasal 335 ayat (1) dan pasal 156 huruf (a), yaitu pada tataran kata, frasa, klausa, dan kalimat.
Kata kunci:ujarankebenciandimediasosial, linguistikforensik, bentuk, makna

810
ULF
p

“Penggunaan Jargon Oleh Bukittinggi Bonsai Community: Tinjauan Sosiolinguistik”.


Ulfathun Mawaddah, 1710723012. Jurusan Sastra Indonesia Fakultas Ilmu Budaya. Pembimbing I, Alex Dermawan, S.S.,
M.A. dan pembimbing II Leni Syafyahya, S.S., M.Hum.
ABSTRAK
Masalah yang dibahas pada penelitian ini adalah (1) apa saja jargon yang digunakan oleh Bukittinggi Bonsai Community? (2) apa
saja makna yang terkandung dalam jargon yang digunakan oleh Bukittinggi Bonsai Community? dan (3) apa saja faktor situasional
yang melatarbelakangi penggunaan jargon oleh Bukittinggi Bonsai Community?. Adapun tujuan penelitian ini, yaitu: (1)
mendeskripsikan jargon yang digunakan oleh Bukittinggi Bonsai Community, (2) menjelaskan makna yang terkandung dalam
jargon yang digunakan oleh Bukittinggi Bonsai Community, (3) menjelaskan faktor situasional yang melatarbelakangi penggunaan
jargon oleh Bukittinggi Bonsai Community. Ada tiga metode dan teknik penelitian yang digunakan dalam skripsi ini, yakni, (1)
metode dan teknik penyediaan data, (2) metode dan teknik analisis data, dan (3) teknik penyajian hasil analisis data. Metode dan
teknik penyediaan data menggunakan metode simak dengan teknik dasarnya teknik sadap dan teknik lanjutannya yaitu teknik
Simak Bebas Libat Cakap (SBLC), Teknik Simak Libat Cakap (SLC), Teknik Rekam, dan Teknik Catat. Metode dan teknik
analisis data menggunakan metode padan translasional, metode padan referensial, dan metode padan pragmatis dengan teknik
dasarnya teknik Pilah Unsur Penentu (PUP), dan teknik lanjutannya teknik Hubung Banding Membedakan (HBB). Metode dan
teknik penyajian hasil analisis data menggunakan metode penyajian informal. Berdasarkan analisis data, ditemukan jargon-jargon
yang digunakan oleh Bukittinggi Bonsai Community, yaitu: pruning, hunting, terapi duri, geol, bonggol, los, nyalon, macet,
manjujuik, mikro, padiah, ground, aia tajun, neng putri, bendera, kabek bayam, mahkota, angker, tajun kapalo, selendang, dan sapu
terbalik. Makna yang terkandung di dalam jargon yang digunakan Bukittinggi Bonsai Community, di antaranya (1) jargon pruning
bermakna ‘membentuk bonsai’, (2) jargon hunting bermakna ‘mencari bonsai’, (3) jargon geol bermakna ‘lekukan batang dari
bawah melingkar atau berputar’, (4) jargon padiah bermakna ‘istimewa’, dan (5) jargon bendera bermakna ‘penghargaan’. Faktor
situasional yang melatarbelakangi penggunaan jargon oleh Bukittinggi Bonsai Community 3 yaitu: (1) siapa yang berbicara 2)
bahasa apa yang digunakan (3) kepada siapa berbicara, (4) di mana, dan (5) mengenai masalah apa.
Kata Kunci: jargon, komunitas, Bukittinggi Bonsai Community.
810
VIR
c
“Campur Kode dalam Caption Akun Profiler.kdrama di Instagram: Tinjauan Sosiolinguistik”.
Vira Intania Asri, 1710723006, Jurusan Sastra Indonesia Fakultas Ilmu Budaya Universitas Andalas, Padang. Pembimbing
I, Sonezza Ladyanna, S.S., M.A., dan Pembimbing II, Alex Darmawan, S.S., M.A.
ABSTRAK
Permasalahan yang dibahas pada penelitian ini, yaitu: 1) Apa saja campur kode yang terdapat pada caption akun Instagram
Profiler.kdrama? 2) Apa saja faktor yang memengaruhi terjadinya campur kode pada caption akun Instagram Profiler.kdrama?
Tujuan dari penelitian ini, yaitu: 1) Menjelaskan campur kode yang terdapat pada caption akun Instagram Profiler.kdrama. 2)
Menjelaskan faktor yang memengaruhi terjadinya campur kode pada caption akun Instagram Profiler.kdrama. Metode dan teknik
yang digunakan pada penelitian ini, yaitu: metode dan teknik yang dikemukakan oleh Sudaryanto. Sudaryanto mengurai tiga tahap
dalam metode dan teknik penelitian, yaitu: 1) Tahap penyediaan data, 2) Tahap analisis data, 3) Tahap penyajian hasil analisis data.
Pada tahap analisis data, digunakan metode simak dan menggunakan dua teknik, yaitu: teknik dasar yang digunakan adalah teknik
sadap dan teknik lanjutan yang digunakan adalah teknik simak bebas libat cakap dan teknik catat. Pada tahap analisis data,
digunakan metode padan, metode padan yang digunakan adalah metode pada translasional dan metode padan referensial, teknik
dasar yang digunakan adalah teknik pilah unsur penentu, dan teknik lanjutan yang digunakan adalah teknik hubung banding
membedakan. Pada tahap penyajian hasil analisis data digunakan metode formal dan metode informal. Berdasarkan analisis data di
atas, ditemukan campur kode yang digunakan oleh caption admin akun Profiler.kdrama di Instagram. Campur kode yang terdapat
pada caption admin akun Profiler.kdrama, yaitu: (1) bahasa Indonesia dan bahasa Betawi, bahasa Jawa, bahasa Sunda, dan bahasa
gaul, (2) bahasa Indonesia dan bahasa Betawi, bahasa Inggris, dan bahasa Korea, (3) bahasa Indonesia dan bahasa Jawa, bahasa
Korea, bahasa Inggris, dan bahasa gaul, (4) bahasa Indonesia dan bahasa Inggris, bahasa Korea, dan bahasa gaul, (5) bahasa
Indonesia dan bahasa Betawi, bahasa Inggris, bahasa Korea, dan bahasa gaul, dan sebagainya. Faktor yang memengaruhi terjadinya
campur kode pada analisis skripsi, sebagai berikut (1) end, (2) key, dan (3) norms.
Kata kunci: campur kode, caption Instagram, akun Profiler.kdrama

810
WAH
p
“Peran Penerbit Elex Media Komputindo dalam Menerbitkan Novel Teman Tapi Menikah Karya Ayudia Bing Slamet dan
Ditto Percussion: Tinjauan Sosiologi Sastra”.
Wahyu Eka Putra, 1710723002. Jurusan Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Andalas. 2021. Pembimbing
I: Dra. Armini Arbain, M.Hum dan Pembimbing II: Dr. Zurmailis, M.A
ABSTRAK
Skripsi ini membahas mengenai penerbit, peran penerbit dalam menerbitkan novel Teman Tapi Menikah karya Ayudia Bing
Slamet dan Ditto Percussion. Dalam menganalisis isi novel, peneliti menggunakan analisis unsur instrinsik. Analisis ini bertujuan
untuk menghubungkan isi novel dengan ketentuan penerbit Elex Media Komputindo dalam menerima karya yang akan diterbitkan.
Dalam menganalisis unsur instrinsik yang terdapat dalam novel, peneliti menggunakan teori fiksi Robert Stanton. Adapun teknik
dan metode yang digunakan dalam penelitian ini antara lain: teknik penelitian kualitatif yang digunakan adalah wawancara,
membaca, dan memahami isi novel untuk kemudian data yang didapatkan dianalisis menggunakan teori strukturalisme. Dalam
melihat prinsip dan metode kajian penerbit menggunakan pendekatan sosiologi sastra yang dikembangkan oleh Robert Escarpit.
Berdasarkan hasil analisis, dapat disimpulkan bahwa, (1) penerbit Elex Media Komputindo memiliki ketentuan dalam menerbitkan
karya, (2) terdapat peran penerbit dalam menerbitkan novel Teman Tapi Menikah karya Ayudia Bing Slamet dan Ditto Percussion,
berupa: a. ketertarikan editor terhadap cerita Ayudia Bing Slamet dan Ditto Percussion, b. naskah yang diedit/disunting merujuk
kepada gaya bercerita, (3) dalam produksi novel Teman Tapi Menikah karya Ayudia Bing Slamet dan Ditto Percussion, editor
tidak hanya berperan sebagai editor saja, melainkan juga ikut andil pada kegiatan produksi karya. Dari berbagai kesimpulan di atas,
dapat dikatakan bahwa editor telah berperan sebagian besar dari novel Teman Tapi Menikah karya Ayudia Bing Slamet dan Ditto
Percussion. Dapat dilihat langsung dari berbagai hal yang telah dilakukan editor untuk menerbitkan novel bersama penulis novel
Teman Tapi Menikah karya Ayudia Bing Slamet dan Ditto Percussion.
Kata Kunci: Editor, Elex Media Komputindo, Teman Tapi Menikah
810
WHI
k
Konflik Batin Tokoh Utama dalam Novel Dan Hujan Pun Berhenti karya Farida Susanty.
Whiwy Devico Arafat. 1610722005. Pembimbing I Dr. Fadlillah, M.Si, Pembimbing II Dr. Syafril, M.Si. Jurusan Sastra
Indonesia Fakultas Ilmu Budaya. Universitas Andalas. Padang. 2021.
ABSTRAK
Novel Dan Hujan Pun Berhenti menceritakan kisah para tokoh remaja yang dihadapkan dengan permasalahan yang cukup
kompleks dalam hidupnya. Mereka mendapat Tekanan dari masa lalu, sehingga menimbulkan gejolak kejiwaan dalam dirinya.
Pembahasan dalam sebuah penelitian ini yaitu menjelaskan konflik batin tokoh utama dalam novel Dan Hujan Pun Berhenti karya
Farida Susanty ditinjau dari aspek Id, Ego dan Superego dan apa yang menyebabkan konflik batin tokoh utama dalam novel Dan
Hujan Pun Berhenti karya Farida Susanty dengan menggunakan teori Sigmund Freud. Konflik batin yang ada dalam Novel Dan
Hujan Pun Berhenti karya Farida Susanty yaitu keinginan yang tak terpenuhi, yakni keinginan memenuhi agar Id terpenuhi dengan
kuatnya. Keinginan sangat kuat, sehingga menimbulkan stres. Akibat dari keinginan itu ia berusaha menghidupkan kembali sosok
Iris (perempuan yang sudah meninggal) ke dalam diri Spiza. Artinya, tidak mampu lagi membedakan antara imajinasi dengan
realita. Keinginan untuk bertemu, rasa sakit, sakit hati, rasa gelisah, rasa marah, tanggung jawab moral, keinginan untuk
menyelamatkan, dan rasa bersalah. Sedangkan penyebab terjadinya konflik batin yaitu, Leo memiliki keluarga yang yang tidak
harmonis, Leo memiliki tekanan batin karena merasa tidak diterima oleh orang di sekitarnya, dan Leo kehilangan orang yang
dicintainya yaitu Iris dan Ibunya. Penelitian dengan cara mengumpulkan data dimulai dengan membaca novel Dan Hujan Pun
Berhenti karya Farida Susanty dan mengumpulkan bahan- bahan yang memiliki kaitan langsung dengan penelitian ini berupa
tulisan dan buku-buku, situs, maupun studi kepustakaan. Penganalisisan data menggunakan metode deskriptif analisis yaitu
memberikan penjelasan tentang fakta-fakta yang ada.
Kata Kunci : Konflik Batin, Id, Ego, Superego, Novel Dan Hujan Pun Berhenti

810
WID
n
“Nama-Nama Galau (Gala) Datuak di Pasir Talang Kecamatan Sungai Pagu Kabupaten Solok Selatan: Tinjauan
Antropolinguistik”.
Widia Seftila Sari, 1710721018. Jurusan Sastra Indonesia Fakultas Ilmu Budaya Universitas Andalas, 2021. Pembimbing I:
Dr. Fajri Usman, M.Hum. Pembimbing II: Alex Darmawan, S.S., M.A.
ABSTRAK
Permasalahan pada penelitian ini, yaitu: (1) Apa saja nama-nama gala datuak dan latar belakang penamaan gala datuak yang ada di
Pasir Talang, Kecamatan Sungai Pagu, Kabupaten Solok Selatan?, (2) Makna nama dan nilai- nilai budaya apa yang terdapat dalam
nama-nama gala datuak di Pasir Talang, Kecamatan Sungai Pagu, Kabupaten Solok Selatan secara antropolinguistik? Adapun
tujuan penelitiannya, yaitu: (1) Mendeskripsikan nama dan latar belakang pemberian nama pada nama-nama gala datuak di Pasir
Talang, Kecamatan Sungai Pagu, Kabupaten Solok Selatan, (2) Menjelaskan makna nama dan nilai-nilai budaya yang terdapat
pada nama-nama gala datuak di Pasir Talang, Kecamatan Sungai Pagu, Kabupaten Solok Selatan secara antropolinguistik. Metode
dan teknik yang digunakan untuk memecahkan masalah pada penelitian ini yaitu, metode dan teknik penyediaan data, metode dan
teknik analisis data, metode dan teknik penyajian hasil analisis data. Pada bagian penyediaan data, metode yang digunakan adalah
metode simak dan metode cakap. Pada metode simak, teknik yang digunakan ada dua macam yaitu teknik dasar dan teknik
lanjutan. Teknik dasarnya menggunakan teknik sadap, sedangkan teknik lanjutannya menggunakan teknik simak libat cakap
(SLC), teknik rekam, dan teknik catat. Pada tahap analisis data, metode yang digunakan adalah metode padan yaitu metode padan
referensial. Pada tahap penyajian hasil analisis data, metode yang digunakan adalah metode penyajian informal. Berdasarkan hasil
analisis data, nama-nama gala datuak yang ada di Pasir Talang, Kecamatan Sungai Pagu, Kabupaten Solok Selatan antara lain,
yaitu: Datuak Sandi Rumah Gadang, Datuak Rajo Adil, Datuak Rajo Kuaso, Datuak Koto Panjang, Datuak Tare Mambangun,
Datuak Rajo Pandapatan, Datuak Nan Batuah Di Gantiang, Datuak Inyiak Tandilaweh, dan Datuak Mato Basau. Latar belakang
penamaan pada nama-nama gala datuak tersebut terdiri dari 6 jenis, yaitu: (1) berdasarkan sifat khas, (2) berdasarkan penyebutan
bagian, (3) berdasarkan penemu dan pembuat, (4) berdasarkan tempat asal, (5) berdasarkan bahan, dan (6) berdasarkan keserupaan.
Makna nama pada penelitian ini terdiri dari 3 jenis, yaitu: (1) makna futuratif, (2) makna situasional, (3) makna kenangan. Nilai-
nilai budaya pada penelitian ini ada 6 jenis, yaitu: (1) nilai kesejahteraan sosial, (2) nilai kerja keras, (3) nilai pelestarian dan
kreativitas budaya, (4) nilai kejujuran, (5) nilai komitmen, dan (6) nilai kerukunan dan penyelesaian konflik.
Kata kunci : nama, gala, datuak, Solok-Selatan, makna nama, dan nilai budaya.
810
YUD
v
“Variasi Nama Panggilandalam Pergaulan Pemudadi Daerah Tandikek Kabupaten Padang Pariaman: Tinjauan
Sosiolinguistik”.
Yudha Reinaldi. 2021. Jurusan Sastra Indonesia Fakultas Ilmu Budaya Universitas Andalas. Pembimbing I Leni
Syafyahya, S.S., M.Hum. Pembimbing II Dra Efri Yades, M.hum.
ABSTRAK
Masalah yang dibahas dalam skripsi ini yaitu: (1) Apa saja variasi nama panggilan dan latar belakang penamaan yang digunakan
oleh pemuda di daerah Tandikek Kabupaten Padang Pariaman, (2) Apa saja faktor yang memengaruhi variasi nama panggilan yang
ada dalam pergaulan pemuda di daerah Tandikek Kabupaten Padang Pariaman. Tujuan penelitian ini yaitu: (1) Mendeskripsikan
variasi nama panggilan dan latar belakang penamaan yang digunakan oleh pemuda di daerah Tandikek Kabupaten Padang
Pariaman, (2) Mendeskripsikan faktor- faktor yang memengaruhi variasi nama panggilan yang ada dalam pergaulan pemuda di
daerah Tandikek Kabupaten Padang Pariaman. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode yang dikemukakan
oleh Sudaryanto (2015:6) yaitu: tahap pengumpulan data, tahap analisis data, dan tahap penyajian hasil analisis data. Pada tahap
pengumpulan data, digunakan metode simak dengan teknik dasar, teknik sadap, dan teknik simak libat cakap sebagai teknik
lanjutan. Pada tahap analisis data, digunakan metode padan pragmatis dengan teknik pilah unsur penentu sebagai teknik dasar, dan
teknik hubung banding menyamakan (HBS) sebagai teknik lajutan. Pada tahap penyajian hasil analisis data, digunakan metode
informal. Berdasarkan hasil analisis data, variasi nama panggilan pemuda yang ada di daerah Tandikek Kabupaten Padang
Pariaman, yaitu: Dinda, Renal, Zul, Pikek, Da Zal, Bo, Ipul, Ipung, Ijeh, dan Si Il berdasarkan latar belakang pemendekan; Buayo,
Kalek, Kulai, Jangang, Tokong, dan Badagok berdasarkan penyebutan sifat khas; Lexy berdasarkan latar belakang penamaan baru;
Randi, Diki, Iqbal, Ari, Nanda, Dori, Danil, Refi, dan Jefri berdasarkan penyebutan bagian; Ted berdasarkan keserupaan; Pak Guru
dan Katik berdasarkan penyebutan profesi; Kandau dan Jack berdasarkan keserupaan bentuk nama; dan Refi juga LP berdasarkan
penyebutan sifat khas dan pemendekan. Faktor-faktor yang memengaruhi penggunaan nama panggilan pemuda yang ada di daerah
Tandikek Kabupaten Padang Pariaman adalah, Setting and scene, Participants, Key: Tone or Spirit, dan Norm of Interaction and
Interpretation.
Kata kunci: variasi bahasa, variasi nama panggilan,dan pemuda

810
YOG
m
“Mantra Pengobatan Tradisional di Nagari Tarung-Tarung Kecamatan Rao Kabupaten Pasaman: Kajian
Antropolinguistik”.
Yoga Handika. 2020. Jurusan Sastra Indonesia Fakultas Ilmu Budaya Universitas Andalas. Pembimbing I Dr. Fajri
Usman, M.Hum. Pembimbing II M. Yunis, S.S, M.Hum.
ABSTRAK
Masalah yang dibahas dalam skripsi ini adalah (1) makna apa saja yang terdapat dalam bahasa mantra pengobatan di Nagari
Tarung-tarung (2) fungsi apa saja yang terdapat dalam bahasa mantra pengobatan di Nagari Tarung-tarung (3) nilai budaya apa saja
yang terkandung dalam bahasa mantra pengobatan di Nagari Tarung- tarung. Tujuan penelitian ini ialah (1) menganalisis makna
yang terdapat dalam bahasa mantra pengobatan di Nagari Tarung-tarung (2) menganalisis fungsi yang terdapat dalam bahasa
mantra pengobatan di Nagari Tarung-tarung (3) memaparkan nilai budaya yang terkandung dalam bahasa mantra pengobatan di
Nagari Tarung- tarung. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode yang dikemukakan oleh Sudaryanto (1993:5-
8). Terdapat tiga tahapan penelitian yaitu: tahap penyediaan data, tahap analisis data, tahap penyajian hasil analisis data. Pada tahap
penyediaan data, peneliti menggunakan metode simak dengan cara menyimak bahasa mantra di Nagari Tarung-tarung dari
informan dibantu oleh mediator. Teknik yang digunakan berupa simak bebas libat cakap (SBLC). Peneliti juga perlu menggunakan
metode cakap yang berupa percakapan atau kontak langsung antara peneliti dan informan sebagai upaya untuk mendapatkan data.
Teknik dasarnya adalah teknik pancing dengan teknik lanjutannya adalah teknik cakap semuka. Pada tahap analisis data, metode
yang digunakan adalah metode padan translasional dan metode padan referensial. Teknik yang digunakan adalah Pilah Unsur
Penentu (PUP) sebagai teknik dasar, teknik Hubung Banding Membedakan (HBB) sebagai teknik lanjutannya. Dalam menyajikan
hasil analisis data, digunakan metode informal. Berdasarkan hasil analisis data, makna bahasa yang terdapat dalam mantra
pengobatan di Nagari Tarung-tarung terdiri atas empat, yaitu makna konseptual, makna konotatif, makna stilistik, makna tematik.
Untuk fungsi bahasa, terdapat empat fungsi dalam bahasa mantra pengobatan di Nagari Tarung-tarung, yaitu fungsi informasional,
fungsi ekspresif, fungsi direktif, fungsi estetik. Terakhir, nilai budaya yang terkandung di dalam bahasa mantra pengobatan di
Nagari Tarung-tarung terdiri dari nilai ilmu pengetahuan, nilai keagamaan, nilai kesenian.
Kata Kunci: mantra, makna, fungsi, nilai budaya
KUMPULAN ABSTRAK SKRIPSI
FAKULTAS ILMU BUDAYA
PROGRAM STUDI SASTRA INGGRIS
TAHUN 2017
829
ALM
a
ARCHETYPAL IMAGES AND THE JOURNEY TO SELF-PURIFICATION FROM TRAUMATIC PAST IN TONI
MORRISON’S BELOVED
ALMAHERA 1210732016 SUPERVISORS MARLIZA YENI, S.S, M.A DONNY EROS, S.S, M.A ENGLISH
DEPARTMENT – FACULTY OF HUMANITIES ANDALAS UNIVERSITY
ABSTRAK
Skripsi ini memaparkan hasil analisis terhadap novel karya Toni Morrison yang berjudul Beloved dengan menggunakan
pendekatan arketip Carl Gustav Jung tentang ‘Archetypal Symbols’, atau simbol-simbol arketip. Fokus penelitian ini adalah
menganalisis simbol-simbol arketip dan maknanya dalam perjalanan si tokoh utama yang nantinya akan membawa kita pada
kesimpulan tentang proses pemurnian diri dari trauma masa lalu. Pengumpulan data memakai metode studi pustaka untuk
mengumpulkan data utama dari novel dan data sekunder dari buku-buku dan artikel- artikel yang terkait dengan simbol-simbol
arketip. Analisis dipaparkan dengan metode deskripsi. Penelitian ini menghasilkan tiga kesimpulan. Pertama, ada delapan
simbol arketip yang terlibat dalam perjalanan si tokoh utama. Simbol-simbol tersebut adalah “Colour”, “Sun”, “Tree”,
“Number”, “The Archetypal Woman”, “The Wise Old Man”, “Abandoned/Murdered Children” dan “Water”. Kedua, sebagian
besar dari simbol-simbol arketip tersebut memiliki makna melankolis. Ketiga, penulis menyimpulkan bahwa simbol-simbol
tersebut membantu pembaca dalam memahami pemurnian diri atau “self-purification” dari trauma masa lalu si tokoh utama.
Keyword: Toni Morrison, pendekatan arketip, simbol arketip, pemurnian diri

829
ANN
a
An Analysis of Procedures Used in Translating Cultural Words from Four Selected Indonesian Short Stories by Gus
TF Sakai into English
Annisa Wulan Sari 1210733011 Supervisor I Drs. Rumbardi, M.Sc, Supervisor II Drs. Bahrizal, M. Ed. ENGLISH
DEPARTMENT FACULTY OF HUMANITIES ANDALAS UNIVERSITY
ABSTRAK
Skripsi ini mengkaji penerjemahan kata budaya Minangkabau dari empat cerpen karya Gus TF Sakai dalam buku kumpulan
cerpen yang berjudul Laba- Laba dan Kaki yang Terhormat serta terjemahannya Night’s Disappearance. Penelitian ini
bertujuan untuk mengidentifikasi kategori kata budaya dan prosedur penerjemahannya. Metode pengumpulan data
menggunakan teknik catat, dimana unit yang ada dalam bahasa sumber dibandingkan dengan padanananya dalam bahasa
sasaran. Dalam menganilisis data, teori yang digunkan adalah teori Newmark (1988). Selanjutnya hasil analisis disajikan
dengan metode descriptif dan verbal. Hasil penelitian menunjukkan, tiga kategori kata budaya yang terdapat dalam keempat
cerpen karya Gus TF Sakai. Kategori tersebut terdiri dari budaya material, budaya sosial dan organisasi. Dari hasil analisis juga
ditemukan bahwa penerjemah menggunakan prosedur padanan fungsi (functional equivalent), transferensi (trasnference),
padanan deskripsi (descriptive equivalent), kuplet (couplet) padanan budaya (cultural equivalent), dan Naturalisasi
(naturalization).
Kata kunci: kategori kata budaya, prosedur penerjemahan

829
PUS
t
THEMATIC STRUCTURE AND THEMATIC PROGRESSION IN DRAW MY LIFE VIDEOS BY TWO
YOUTOUBERS: A SYSTEMIC FUNCTIONAL LINGUISTICS ANALYSIS
PUSPITA RILLA 1310731032 Supervisors 1. Ayendi, S.S, M.Pd, M.Hum 2. Al Maghvirah Chan , SS, M.Hum
ENGLISH DEPARTMENT- FACULTY OF HUMANITIES ANDALAS UNIVERSITY
ABSTRAK
Skripsi ini membahas tentang struktur tematik (thematic structure) dan pola pengembangan tema (thematic progression) dalam
draw my life video oleh dua orang youtuber terkenal, yaitu PewDiePie dan Ryan Higa. Dengan studi ini, penulis ingin
mengetahui apa saja tipe struktur tematik dan pola pengembangan tema, serta perbandingan struktur tematik dan pola
pengembangan tema dalam draw my life video oleh PewDiePie dan Ryan Higa.Teori yang digunakan dalam penelitian ini
adalah Systemic Functional Linguistics oleh Haliday dan Thematic Progression oleh Danes. Adapun langkah langkah dalam
penelitian ini yaitu, dalam pengumpulan data, penulis menyimak dan mencatat ujaran ujaran kedua youtubers tersebut dan
kemudian ditampilkan dalam bentuk transkrip. Dalam menganalisis data, kedua teks dibagi menjadi bagian yang lebih kecil
yaitu klausa, diikuti dengan tipe struktur tematik dan pola pengembangan tema pada tiap kalusa. Hasil penelitian ditampilkan
dalam bentuk tabel, grafik, serta persentasenya. Temuan penelitian menunjukkan bahwa persentase struktur tematik dan pola
perkembangan tema dalam kedua teks adalah sebagai berikut: untuk struktur tematik dalam kedua teks, tipe dengan persentase
tertinggi adalah experiential theme, 96.15% oleh PewDiePie dan 95.33 % oleh Ryan Higa. Yang kedua adalah textual theme,
dengan persentasi 40% oleh PewDiePe dan 46.69% oleh Ryan Higa. Kemudian tipe dengan persentasi paling kecil adalah
interpersonal theme, 3.07% oleh PewDiePie dan 5.44% oleh Ryan Higa. Berdasarkan pengelompokan struktur tematik dalam
kedua teks, PewDiePie cenderung menyampaikan pesan tentang dirinya (dari sisi positif) pekerjaan, dan kekasihnya.
Sedangkan Ryan lebih cenderung menyampaikan pesan tentang dirinya (dari sisi negatif), keluarga, pekerjaan, dan kisah
cintanya. Untuk pola pengembangan tema dalam kedua teks, constant thematic progression memiliki persentasi tertinggi, yaitu
36.92% oleh PewDiePie dan 31.13% oleh Ryan Higa. Dikuti oleh derived thematic progression 24.62% oleh PewDiePie dan
29.96% oleh Ryan Higa. Selanjutnya, kedua youtubers menggunakan pola yang berbeda. Pada teks pertama, oleh PewDiePie
persentase ruptured thematic progression 21.54% lebih tinggi dari pada linear thematic progression 16.92%.
829
ALF
h
HE HERO’S JOURNEYS OF MALE AND FEMALE CHARACTERS IN FOUR ROALD DAHL’S SELECT
CHILDREN’S NOVELS
ALFA GEBI TIMORA 1210731006 Supervisor I Marliza Yeni, S.S, MA Supervisor II Donny Eros, S.S, MA ENGLISH
DEPARTMENT – FACULTY OF HUMANITIES ANDALAS UNIVERSITY PADANG 2017
ABSTRACT
Skripsi ini memaparkan hasil analisis terhadap empat novel anak karya Roald Dahl yang berjudul The Witches, Danny the
Champion of the World, The BFG, dan Matilda dengan menggunakan pendekatan arketip khususnya teori Joseph Campbell
tentang ‘Hero’s journey’, atau perjalanan kepahlawanan yang disebut dengan “monomyth”. Fokus penelitian ini adalah
menganalisis perjalanan kepahlawanan empat tokoh anak (dua laki – laki dan dua perempuan) yang nantinya akan membawa
kita pada kesimpulan tentang pandangan Roald Dahl terhadap peran gender. Penelitian ini menghasilkan tiga kesimpulan.
Pertama, tokoh anak laki –laki dan anak perempuan melewati tahap perjalanan kepahlawanan yang hampir sama. Mereka
berhasil melewati tiga tahap perjalanan kepahlawanan yaitu ‘departure’, ‘initiation’, dan ‘return’. Kedua, berdasarkan detil
perjalanan mereka dapat disimpulkan bahwa Dahl memberikan peran yang lebih besar untuk tokoh perempuannya. Ketiga,
penulis menyimpulkan bahwa Roald Dahl sebagai penulis laki-laki terbebas dari bias gender.
Keyword: Roald Dahl, pendekatan arketip, monomyth, perjalanan kepahlawanan, peran gender, bias gender

829
AMA
t
THE PROCESS OF ASSIMILATION OF TWO GENERATIONS IN JHUMPA LAHIRI’S SHORT STORIES
COLLECTION INTERPRETER OF MALADIES
AMALIA TIZZANY MUDAYANA 1210733005 Supervisors: Gindho Rizano, S. S, M. Hum Edria Sandika, S. S, M.
Hum ENGLISH DEPARTMENT-FACULTY OF HUMANITIES ANDALAS UNIVERSITY PADANG 2017
ABSTRAK
Skripsi ini memaparkan tentang kehidupan generasi pertama dan kedua keturunan India yang hidup di negara barat dengan
budaya yang sangat berbeda serta bagaimana warga keturunan India mengatasi masalah yang terjadi pada pencampuran budaya
yang mempengaruhi kehidupan mereka. Objek penelitian adalah enam cerita pendek: A Temporary Matter, When Mr. Pirzada
Came to Dine, Interpreter of Maladies, Mrs. Sen’s, This Blessed House, dan The Third and Final Continent yang diambil dari
kompilasi cerita pendek karya penulis keturunan India, Jhumpa Lahiri, berjudul Interpreter of Maladies. Analisis ini
menggunakan pendekatan pascakolonial yang menghubungkan topik dengan teori identitas budaya dari Stuart Hall dan teori
keterasingan dari Aschroft, Griffiths, dan Tiffin. Melalui pendekatan pascakolonial dapat disimpulkan bahwa asimilasi budaya
mempengaruhi imigran India yang hidup di Amerika. Setelah penelitian ini diselesaikan, penulis menemukan bahwa Jhumpa
Lahiri memperlihatkan pandangan bahwa yang mampu bernegoisasi dengan budaya baru akan bisa hidup lebih baik dan
bahagia.
Kata Kunci: pascakolonial, asimilasi budaya, identitas, keterasingan.

829
ANN
i
INDONESIAN – ENGLISH CODE-MIXING AMONG FIVE INDONESIAN BEAUTY VLOGGERS
ANNISA ULHUSNA 1310731012 Supervisors: 1. Dr. Rina Marnita AS, M.A 2. Wulan Fauzanna, S.S, M.EIL
ENGLISH DEPARTMENT - FACULTY OF HUMANITIES ANDALAS UNIVERSITY PADANG 2017
ABSTRAK
Skripsi ini membahas penggunaan campur-kode (code-mixing) oleh lima beauty vlogger Indonesia, yaitu Kiara Leswara, Sarah
Ayu, Linda Kayhz, Stefany Talita Visa, dan Abel Cantika. Kajian ini bertujuan untuk mengidentifikasi tipe- tipe campur kode
yang digunakan oleh kelima beauty vlogger dan menjelaskan bentuk-bentuk dari setiap campur kode yang terdapat pada
tuturan kelima beauty vlogger. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik downloading. Data diperoleh dari 5 video dengan
menggunakan purposive sampling technique. Data dianalisis berdasarkan teori campur kode oleh Muysken (2000) tentang tipe
campur kode dan teori Kolln & Funk (2012) untuk menentukan bentuk campur kode. Hasil analisis disajikan secara deskriptif.
Dari hasil analisis ditemukan 80 kalimat yang terdiri dari 133 ekpresi bahasa Inggris. Kalimat-kalimat tersebut dikelompokkan
kedalam tipe (1) insertion (2) alternation dan (3) congruent lexicalization. Dari 133 English expression ditemukan bentuk
campur kode dalam bentuk kata (words), frase (phrases) dan klausa (clauses). Tipe campur kode yang paling banyak
digunakan adalah (insertion) sebanyak 42 kali (52,5%) dan yang paling sedikit digunakan adalah (alternation) sebanyak 4 kali
(5%). Bentuk campur kode yang paling banyak ditemukan adalah bentuk kata (words) sebanyak 92 kali (69,2%) dan bentuk
campur kode yang paling sedikit ditemukan adalah klausa (clauses) sebanyak 4 kali (5%). Dapat disimpulkan bahwa beauty
vlogger Indonesia cenderung melakukan campur kode dengan tipe insertion. Mereka melakukannya dengan menyisipkan kosa
kata berbahasa Inggris yang berhubungan dengan makeup kedalam tuturan mereka. Kemungkinan, kosa kata bahasa Indonesia
yang ada tidak dapat mengugkapkan maksud dari penutur.
Kata kunci: campur kode, beauty vlogger, tipe campur kode, bentuk campur kode
829
DAR
e
ERRORS IN PRONOUNCING FRICATIVE CONSONANTS COMMITTED BY THE FIRST YEAR STUDENTS OF
ENGLISH DEPARTMENT, ANDALAS UNIVERSITY
DARA JELITA 1310732001 Drs. Zulfakri Dt. Majo Datuk, M.Hum Al Maghvirah Cha, S.S, M.Hum ENGLISH
DEPARTMENT-FACULTY OF HUMANITIES ANDALAS UNIVERSITY 2017
ABSTRAK
Skripsi ini merupakan sebuah kajian salah pengucapan pada bahasa Inggris yang dilakukan oleh mahasiswa tahun pertama
Jurusan Bahasa dan Sastra Inggris Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Andalas. Tujuan penulisan skripsi ini adalah untuk
menemukan bentuk salah pengucapan, serta menjelasakan penyebab dari salah pengucapan tersebut. Dalam penelitian ini,
penulis mengambil data dari mahasiswa Jurusan Bahasa dan Sastra Inggris tahun pertama yang sudah mengambil mata kuliah
pronunciation. Jumlah mahasiswa yang dijadikan sampel penelitian adalah 11 orang dari 36 mahasiswa. Data dikumpulkan
dengan cara merekam mahasiswa tersebut saat membaca cerita pendek yang diberikan oleh penulis. Kemudian penulis
menganalisa data tersebut dengan menggunakan teori Dulay, Burt, and Krashen (dalam Ellis, 2008) untuk menemukan bentuk
salah pengucapan, teori Skandera and Barleigh (2005) untuk menemukan bentuk konsonan pengganti dan untuk menjelaskan
penyebab dari kesalahan tersebut menggunakan teori Richard (dalam Ellis, 2008). Hasil penelitian dari salah pengucapan
menunjukan bahwa ada 3 bentuk konsonan pengganti pada konsonan fricative yaitu stopping, fronting, dan devoicing. Di
antaranya adalah bunyi /f/ menggantikan bunyi /v/, bunyi /s/ menggantikan bunyi /z/ dan /ʃ/, bunyi /t/ menggantikan bunyi /θ/
dan /ð/, bunyi /d/ menggantikan bunyi /ð/, dan terakhir bunyi /ʃ/ menggantikan bunyi /ʒ/. Dari bunyi pengganti tersebut penulis
menemukan ada 3 bentuk salah pengucapan, yaitu addition, omission, dan misinformation. Dari kesemua bentuk salah
pengucapan serta bentuk konsonan pengganti yang dipakai penulis menjelaskan bahwa ada 3 penyebab dari kesalahan
pengucapan tersebut yaitu interference error, intralingual error dan gabungan dari kedua penyebab tersebut.
Kata kunci: error, konsonan fricative, stopping, fronting, devoicing, addition, omission, misinformation, interference
error, intralingual error

829
DES
a
AN ANALYSIS OF DIRECTIVE ILLOCUTIONARY ACTS FOUND IN SELECTED “AVENGERS FEATURING
SPECIAL GUEST STARS NOVA AND TOTALLY AWESOME HULK” COMIC
Desi Reflina Sari 1010733043 PEMBIMBING 1: Dra. Lucy Suraiya, MA PEMBIMBING 2: Ayendi, S.S, M.Pd, M.Hum
ENGLISH DEPARTMENT FACULTY OF HUMANITIES ANDALAS UNIVERSITY PADANG 2017
ABSTRAK
Dalam skripsi ini dibahas tindak ilokusi direktif yang terdapat pada tuturan para tokoh komik “Avenger Featuring Special
Guest – Stars Nova and Totally Awesome Hulk” yang merupakan komik edisi spesial dari penerbit Marvel dan ditulis oleh
Brandon Montclare. Pengumpulan data menggunakan metode obsevarsi dan teknik non partisipasi. Data dianalisis dengan
metode padan pragmatik dan mengaplikasikan teori tipe tindak tutur ilokusi direktif (Leech, 1983) dan teori konteks yang
dikemukakan oleh Schiffrin (1994). Hasil analisis data dipresentasikan secara deskriptif dan eksplanatif serta menampilkan
gambar yang bertujuan untuk menjelaskan konteks yang sedang terjadi pada peristiwa tuturan. Tujuan penelitian direktif ini
juga untuk menunjukan bahwa tindak direktif tidak hanya dalam bentuk lisan tetapi dapat dituangkan dalam bentuk tulisan.
Temuan penelitian menunjukkan bahwa terdapat 12 tindak ilokusi direktif dalam tuturan tokoh komik ini. Konteks yang
diamati berupa gambar dan tuturan lainnya serta berbagai tambahan informasi mengenai komik ini. Temuan penelitian
menunjukkan bahwa tipe-tipe tuturan tindak direktif pada komik “Avengers Featuring Special Guest – Stars Nova and Totally
Awesome Hulk” berupa permintaan, perintah dan anjuran.
Kata kunci: konteks, tindak tutur direktif, komik.

829
DIA
f
FLOUTING OF COOPERATIVE PRINCIPLE AS FOUND IN THE CONVERSATION BETWEEN COLBERT AND
NOAH IN THE LATE SHOW WITH STEPHEN COLBERT (YOUTUBE)
DIAN PRATIWI 1310731029 Supervisors 1. Dr. Ike Revita, M.Hum. 2. Dra. Lucy Suraiya, M.A. ENGLISH
DEPARTMENT FACULTY OF HUMANITIES ANDALAS UNIVERSITY PADANG 2017
ABSTRAK
Penelitian ini membahas percakapan yang tidak memperhatikan prinsip kerjasama yang ditemukan pada The Late Show with
Stephen Colbert. Data diambil dari percakapan antara Stephen Colbert dan Trevor Noah yang terdapat pada The Late Show
with Stephen Colbert. Kemudian ujaran-ujaran yang ada dalam percakapan tersebut ditinjau berdasarkan tipe-tipe maksim
yang dilanggar dengan menggunakan teori Grice (1975) dan teori aspek situasi ujaran Leech (1983) untuk menggambarkan
konteks yang merupakan faktor munculnya pelanggaran maksim. Kemudian hasil analisis disajikan dalam bentuk argumen
yang didukung oleh tabel. Dari hasil analisis, ditemukan 17 data yang tidak memperhatikan semua tipe maksim, diantaranya
(1) maxim of quantity (2) maxim of quality, (3) maxim of relevance (4) maxim of manner. Dari keempat tipe maksim tersebut
maxim of quantity mendominasi frekuensi pelanggaran dalam prinsip kerjasama yakni muncul sebanyak 8 kali. Kemudian
maxim of relevance sebanyak 7 kali, maxim of manner sebanyak 4 kali dan maxim of quality sebanyak 1 kali. Selain itu, faktor
yang paling sering mempengaruhi terjadinya pelanggaran maksim adalah faktor tujuan ujaran yang disampaikan, yang terjadi
sebanyak 10 kali.
Kata Kunci : maksim, pelanggaran maksim, prinsip kerjasama.
829
DWI
t
THE CONTRIBUTION OF AMERICAN SLAVERY CONFLICT TO DEVELOPMENT OFBLACK PEOPLE LIFE
AS REFLECTEDIN TONI MORRISON’S BELOVED
Dwilingga Razanda 1310732011 Supervisors: 1. Dra. Eva Najma M.Hum, 2. Edria Sandika S.S, M.Hum. ENGLISH
DEPARTMENT FACULTY OF HUMANITIES ANDALAS UNIVERSITY 2017
ABSTRAK
Penelitian ini membahas fungsi dari konflik perbudakan di Amerika terhadap perkembangan masyarakat kulit hitam yang
tergambar pada novel Beloved karya Toni Morrison. Penelitian ini menggunakan teori konflik dari Georg Simmel dan
didukung oleh Lewis Coser yang menjelaskan bahwa sebuah ras dan pergerakan hadir karena adanya konflik dan akan
berlangsung berkelanjutan sehingga terjadi perkembangan pada bentuk hubungan antar masyarakat. Penulis menemukan
bahwa konflik perbudakan di Amerika yang tergambar pada novel mempunyai efek positif atau kontribusi terhadap
perkembangan masyarakat kulit hitam, dan bagaimana konflik dapat membuka peluang bagi mereka untuk menjalin hubungan
dengan lingkungan sekitarnya dan masa depannya. Hasil analisis dapat disimpulkan bahwa perbedaan ras tidak akan
selamanya buruk di dalam sebuah hubungan masyarakat dan keberadaan konflik yang tidak ada habisnya juga mempunyai
dampak terhadap perkembangan masyarakat kulit hitam di Amerika dalam pola pemikiran dan kesejahteraanya.
Kata kunci: kontribusi, konflik, perbudakan, perkembangan, kulithitam, Amerika.

829
EGH
a
AN INTERPERSONAL METAFUNCTION ANALYSIS OF MICHELLE OBAMA’S FINAL SPEECH
EGHY ULFA IMIRIA 1310731020 Supervisors 1. Drs. Zulfakhri Dt. Majo Datuk, M. Hum 2. Ayumi, S.S, M.Hum
ENGLISH DEPARTMENT FACULTY OF HUMANITIES PADANG 2017
ABSTRAK
Skripsi ini membahas sistem metafungsi interpersonal bahasa yang terdapat dalam pidato Michelle Obama. Tujuan penulisan
skripsi ini adalah untuk mengetahui sistem metafungsi interpersonal yang ada dalam pidato tersebut dan cara Michelle Obama
berinteraksi dengan pendengar. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah Systemic Functional Linguistics oleh
M.A.K. Halliday. Penulis memperoleh data dari pidato Michelle Obama (Januari, 2017) yang bersumber dari internet. Data
dianalisis dengan metode mengelompokkan ke dalam masing-masing klausa berdasarkan susunan dari unsur pembentuknya;
mood dan residue. Dari analisis ditemukan adanya hubungan interpersonal antara pembicara dan pendengar melalui analisis
Mood, Modality dan Polarity. Analisis Mood menunjukkan klausa yang dominan digunakan dalam pidato tersebut adalah
klausa deklaratif dengan persentase 88,8%, diikuti oleh klausa imperatif 7,3% dan klausa interogatif dengan persentase
terendah 3,9%. Berdasarkan analisis mood, Michelle Obama cenderung menyampaikan pernyataan daripada pertanyaan atau
perintah yang merefleksikan bahwa ia adalah seorang yang sopan dalam bertutur kata. Analisis Modality menunjukkan klausa
yang dominan dalam pidato tersebut mengandung modality tipe modalization yakni; probability dan usuality dengan
persentase 81,8% dan 15,9%. Hal ini membuktikan bahwa Michelle Obama lebih cenderung mengemukakan pemikirannya
daripada memberikan perintah kepada pendengar. Dari analisis pidato tersebut ditemukan bahwa Michelle Obama lebih sering
memberikan pernyataan dalam klausa positif daripada pernyataan dalam klausa negatif yang ditunjukkan dari analisis Polarity
dengan persentase positive polarity 95,3%. Analisis mood, modality dan polarity menunjukkan bahwa interaksi antara
pembicara dan pendengar dalam analisis ini adalah interaksi antara pemberi dan penerima informasi.
Kata kunci: Metafungsi Interpersonal, Mood, Modality, Polarity, Pidato.

829
FAD
a
AMERICAN DREAM IN LANGSTON HUGHES’S SELECTED POEMS: A SOCIOLOGY OF LITERATURE
ANALYSIS
FADILAH 1010733042 Supervisor I Dr. Maizufri, M.S Supervisor II Dra. Eva Najma, M.Hum ENGLISH
DEPARTMENT FACULTY OF HUMANITY ANDALAS UNIVERSITY 2017
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis lima puisi karya Langston Hughes dengan pendekatan Sosiologi Sastra. Penulis
membahas bagaimana kondisi sosial masyarakat di Amerika pada abad kedua puluh dan mimpi masyarakat Afrika-Amerika
dalam puisi-puisi tersebut. Penelitian ini didukung oleh unsur-unsur diluar teks sehingga membangun totalitas makna; antara
lain sejarah, sosiologi, politik, dan ekonomi. Penulis menemukan bahwa puisi-puisi ini menunjukkan bahwa masyarakat
Afrika-Amerika bermimpi agar bisa setara, bebas, bahagia, kaya dan sukses. Melalui penelitian ini, penulis berkesimpulan
bahwa masyarakat Afrika-Amerika telah terdiskriminasi sebelum dan sesudah puisi-puisi ini diterbitkan. Diskriminasi inilah
yang membuat mereka menjadi kesulitan untuk menggapai mimpi-mimpi di negerinya sendiri. Meskipun begitu, mereka tetap
tegar dan percaya bahwa satu hari nanti mimpi mereka akan menjadi kenyataan.
Kata Kunci: Mimpi Amerika, Puisi Langston Hughes, Masyarakat Afrika-Amerika, Sosiologi Sastra, Diskriminasi
829
FAJ
t
THE SLANDER ON A YOUNG BLACK MAN AS REFLECTED IN RALPH ELLISON’S, INVISIBLE MAN; A
STUDY OF AMERICAN DISCRIMINATION ON 1930S
FAJRI KURNIAWAN 1010733020 SUPERVISOR I: Dr. Maizufri, M.S SUPERVISOR II: Seswita, SS, M.Hum
ENGLISH DEPARTMENT – FACULTY OF HUMANITIES ANDALAS UNIVERSITY PADANG 2017
ABSTRAK
Penelitian ini membahas tentang diskriminasi terhadap orang kulit hitam dalam bentuk fitnah yang muncul dalam novel
Invisible Man karya Ralph Ellison. Dalam menemukan dan membahas diskriminasi yang muncul penulis menyesuaikan
dengan keaadan sosial di Amerika pada awal tahun 1930 yang sesuai dengan sejarah Amerika, oleh karena itu pendekatan
sosiologi sastra sudah sesuai digunakan untuk memahami diskriminasi tersebut. Sementara sebagai metode pengumpulan data,
penulis menggunakan metode studi pustaka, sedangkan untuk menganalisa data dipakai metode kualitatif. Setelah
mendapatkan hasil yang sesuai, hasil tersebut kemudian dijabarkan secara deskriptif agar diskriminasi yang muncul dapat lebih
mudah diketahui. Untuk menganalis novel ini, penulis tidak hanya menggunakan buku itu sendiri sebagai sumber utama tetapi
juga sumber-sumber lainnya seperti artikel, internet dan sumber lain yang menunjang analisis penulis. Setelah melakukan
analisis terhadap novel ini, penulis menemukan beberapa diskriminasi terhadap orang kulit hitam yang sesuai dengan sejarah
Amerika. Diskriminasi tersebut diantaranya terdapat pada pendidikan yang ditunjukkan oleh dosen narrator, dunia kerja yang
ditunjukkan oleh bos narrator dan kehidupan bermasyarakat yang ditunjukkan oleh komunitas narrator bernama
“Brotherhood”. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan wacana baru juga sumbangan pada pembaca tentang
masalah diskriminasi didalam kehidupan nyata dan bagaimana hubungannya dengan sebuah karya sastra, khususnya novel.
Kata kunci : Diskriminasi orang kulit hitam, sosiologi sastra, sejarah Amerika, fitnah, slander

829
FAN
a
AN ANALYSIS OF CODE MIXING USED IN ENGLISH CLASS OF SENIOR HIGH SCHOOL NUMBER I
GUNUNG TALANG
FANDY EDWARDO 1010732064 1. Dr. Rina Marnita AS, M.A 2. Novalinda, S.S, M. Hum English Department Faculty
of Humanities Andalas University 2017
ABSTRAK
Skripsi ini membahas tentang proses campur kode (code mixing) yang terdapat pada tuturan para guru kelas bahasa Inggris di
SMA N 1 Gunung Talang Kab. Solok. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bentuk-bentuk campur kode dari dua
atau lebih bahasa yang digunakan dan menganalisa penyebab munculnya campur kode yang digunakan oleh para guru bahasa
Inggris tersebut. Data penelitian ini diperoleh langsung dari tuturan yang digunakan guru saat me di dalam kelas bahasa
Inggris. Dalam pengumpulan data, penulis menggunakan metode observasi non-partisipan yang dikemukakan oleh Sudaryanto.
Pengambilan data dilakukan penulis dengan menghadiri langsung proses belajar mengajar dalam kelas bahasa Inggris pada
bulan Januari 2017. Selanjutnya penulis mendengarkan dan menyalin tuturan-turuan yang mengandung code mixing ke dalam
buku catatan. Data dianalisa dengan menggunakan 2 teori, yaitu; 1) teory yang menjelaskan bentuk-bentuk code mixing yang
dikemukakan Kachru (1989); 2) teori yang menjelaskan hal apa saja yang menjadi pemicu penutur menggunakan campur kode
berdasarkan teori yang dikemukakan oleh Hoffman (1991). Dari hasil analisis, ditemukan lima bentu campur kode, yaitu dalam
bentuk morfem (morpheme), kata (word), frase (phrase), klausa (clausa) dan kalimat (sentence). Namun dalam penelitian ini,
campur kode dalam bentuk klause menjadi bentuk yang paling sedikit jumlah penggunaannya. Selain itu penulis juga
menemukan enam penyebab atau alasan yang membuat penutur menggunakan campur kode, yaitu; kondisi pribadi dari penutur
itu sendiri, ungkapan empati dari si penutur, latar belakang atau identitas penutur, pengulangan ungkapan sebagai penegasan
dari apa yang penutur maksud, kekurangan kosa kata dari penutur dan dalam keinginan si penutur untuk membuat para
pendengar mengerti apa yang dimaksudkan.
Kata kunci: campur kode, bentuk campur kode.

829
FAU
i
IMPOLITENESS OF ERIC CARTMAN UTTERANCES IN SOUTHPARK TELEVISION SERIES
Fauzi 1110733039 Supervisor I : Dra. Lucy Suraiya, M.A Supervisor II : Al Maghvirah Chan SS, M.Hum ENGLISH
DEPARTMENT FACULTY OF HUMANITIES ANDALAS UNIVERSITY PADANG 2017
ABSTRAK
Dalam skripsi ini dibahas tentang kajian ketidaksantunan yang terdapat dalam tuturan tokoh utama Eric Cartman pada televisi
serial“South Park” yang ditulis oleh Trey Parker dan Matt Stone. Penelitian ini dilakukan dengan melakukan langkah- langkah
yaitu mengumpulkan data, menganalisa data dan menyajikan hasil analisis data. Tujuan utama dari studi ini adalah
menemukan tipe- tipe ketidaksantunan dalam tuturan tokoh utama. Data dikumpulkan sebanyak 14 percakapan yang
mengandung masalah moral seperti, anti-Yahudi, Gingger, Hippie, orang Minoritas dan terdapat ketidaksantunan di dalamnya.
Data dianalisis dengan menggunakan teori ketidaksantunan yang dikemukakan oleh Culppeper (1996), dan teori konteks yang
dikemukakan oleh Hymes (1968). Hasil analisis data menunjukkan bahwa strategi yang paling sering muncul adalah
ketidaksantunan positif karena Cartman ingin menekankan ideologinya agar diikuti oleh teman- temannya.
Kata kunci : ketidaksantunan, konteks, tuturan, masalah moral.
829
FAU
p
PRESUPPOSITION OF SLOGAN AS FOUND IN TOYOTA MOTOR COMPANY UNITED STATES
Fudhail Satria P. Arrasuli 1310732008 Supervisor I: Supervisor II: DR.IKE REVITA, M.HUM AYUMI, S.S, M.HUM
English Department Faculty of Humanities Andalas University 2017
ABSTRAK
Skripsi ini merupakan kajian Praanggapan (Presupposition) pada slogan Toyota Motor di Amerika Serikat. Tujuan dari skripsi
ini untuk mendefinisikan jenis praanggapan apa yang terkandung di dalam slogan serta menemukan makna terkait ide dari
pengujar yang memposisikan Toyota Motor sebagi pengujar. Dalam penelitian ini penulis mengambil data dari slogan yang
dibuat oleh Toyota Motor di Amerika Serikat dari periode pertama hingga periode terakhir. Terdapat 8 buah data berupa slogan
yang diambil via internet dan penulis juga menggunakan data pendukung yang mengadopsi artikel dan buku yang juga diambil
melalui internet. Kemudian penulis menganalisa data tersebut menggunakan 6 types of presupposition dari Yule (1996). Hasil
dari penelitian ini menunjukan bahwa hanya terdapat 4 jenis praangapan yang terkandung di dalam seluruh slogan Toyota
Motor di Amerika Serikat. Secara garis besar penulis dapat mengambil kesimpulan bahwa hasil akhir dari penelitian
praanggapan di dalam slogan terbagi menjadi 2 masa; pertama, slogan pada periode 1975 sampai 2004, mereflesikan bahwa
pada masa itu Toyota masih merintis untuk meningkatkan penjualan serta menarik minat pelanggan, itu terbukti dengan
pemilihan bahasa dan frasa yang digunakan Toyota masih bersifat story telling untuk menciptakan slogan yang menarik.
Kedua, periode 2004 sampai saat ini, membuktikan bahwa Toyota tidak terlalu banyak bicara karena Toyota sudah
membuktikan eksistensinya sebagai perusahaan kendaraan berkualitas di dunia, pemilihan bahasa yang digunakan merupakan
wujud dari kejayaan Toyota serta mengimplikasikan mimpi dari Toyota yang ingin selalu eksis di dunia perdagangan.
Kata Kunci: Presupposition, Slogan, Toyota, Types

829
GAB
w
WOMEN’S STRUGGLE AGAINST PATRIARCHAL SOCIETY IN FOUR OF KATE CHOPIN’S SELECTED
SHORT STORIES
GABRIELLA 1210732027 PEMBIMBING 1 : Dr. Ferdinal, M.A PEMBIMBING 2 : Dra. Eva Najma, M.Hum
ENGLISH DEPARTMENT FACULTY OF HUMANITIES ANDALAS UNIVERSITY 2017
ABSTRAK
Skripsi ini memaparkan hasil analisis terhadap empat cerita pendek karya Kate Chopin berjudul “Désirée’s Baby”, “A
Respectable Woman”, “Her Letters”, dan “A Pair of Silk Stockings” dengan menggunakan pendekatan feminis. Fokus
penelitian adalah perjuangan perempuan terhadap sistem patriarki dalam masyarakat Amerika pada pertengahan hingga akhir
abad ke-19 yang digambarkan oleh Chopin pada perempuan dalam empat cerita tersebut. Penelitian ini menggunakan teori
Gynocriticism oleh Elaine Showalter, teori Patriarchal Binary Thought oleh Helene Cixous. Adapun data yang digunakan
dianalisis dengan metode kualitatif dan hasil dari penelitian dipresentasikan dalam metode deskriptif. Data dari penelitian
dikumpulkan dari empat cerita tersebut sebagai sumber data primer bersamaan dengan artikel, modul, jurnal, dan esai yang
berkenaan dengan penelitian. Setelah melakukan analisis, penulis menyimpulkan bahwa Kate Chopin menggambarkan bahwa
masyarakat patriarki di Amerika memposisikan perempuan pada posisi yang lebih rendah dari laki-laki. Kemudian penulis
menemukan dalam empat cerita pendek ini, Chopin mengkritisi sistem patriarki dalam masyarakat Amerika khususnya dalam
bidang Politik, ekonomi, dan sistem pernikahan seperti Women’s voice yang merupakan simbol ketidak mampuan perempuan
dalam memberi hak suaranya, lalu Self Assertion melambangkan perjuangan perempuan dalam sistem ekonomi, dan
Conscience yang melambangkan keterbatasan perempuan dalam sistem pernikahan. Pada akhirnya, Chopin juga menunjukan
bahwa pandangan masyarakat patriarki terhadap wanita akan berbeda jika wanita diberikan kesempatan untuk menjadi diri
sendiri dan diberi kebebasan untuk mengekspresikan dirinya. Hal ini dapat ditunjukan dari perubahan posisi perempuan dalam
Patriarchal Binary Thought setelah mereka melepaskan diri dari sistem patriarki dalam masyarakat.
Kata Kunci: Kate Chopin, Gynocriticism, Patriarchal Binary Thought, perjuangan perempuan, patriarki.
829
IFD
i
IMPLICATURE IN THE SLOGAN OF SPORT SHOES ADVERTISEMENTS
Ifdhal Hafiz 1110733019 Pembimbing 1 : Dra. Lucy Suraiya, M.A Pembimbing 2 : Ayumi, SS, M.hum English
Department Faculty of Humanities-Andalas University Padang 2017
ABSTRAK
Skripsi ini adalah kajian tentang makna dari slogan berbahasa Inggris yang dibuat oleh perusahaan dengan menggunakan teori
implikatur. Implikatur adalah teori yang membahas tentang maksud lain dari slogan, adanya bentuk-bentuk elemen penting
dalam implikatur adalah konteks dan semua bentuk gambar yang ada dalam iklan. Iklan yang diambil adalah 10 merk iklan
sepatu olahraga terlaris di dunia dari dari tahun 2015 hingga 2016. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui makna tersirat
yang terdapat dalam slogan berbahasa Inggris di iklan sepatu olahraga tersebut. Data yang di ambil sebanyak 10 data yang
diambil dari situs internet dengan merek yang berbeda dan terdaftar sebagai 10 merek sepatu olahraga yang terkenal di dunia
dengan penjualan melalui cara pengiklanan. Pengumpulan data, dilakukan dengan metode simak dengan teknik lihat dan catat.
Data kemudian dianalisis menggunakan teori padan pragmatik (Sudaryanto, 1993). Teori yang digunakan untuk analisis data
adalah yang dikemukakan oleh Grice (1968) dan Yule (1996) sebagai referensi konteks. Secara umum terdapat implikatur di
setiap slogan sepatu olahraga yang memiliki tujuan atau maksud yang sama yaitu sebagai salah satu kebutuhan konsumen
untuk menunjang aktivitas mereka dalam aktivitas olahraga. Dari 10 merek terkenal ini terdapat makna secara implisit yaitu
terdapat 3 sepatu yang menunjang kecepatan, (Nike, Puma, Under dan Armour,), 1 keseimbangan dan kenyamanan (Adidas,
Umbro, Asics, Inov8, Pearl Izumi, New Balance, Reebok, dan Umbro).
Kata kunci: Sepatu olahraga, kecepatan, kenyamanan, keseimbangan, tenaga, dan implicature.

829
INT
t
THE ANALYSIS OF ASSERTIVE ILLOCUTIONARY ACTS FOUND IN DONALD TRUMP'S PRESIDENTIAL
DECLARATION SPEECH
INTAN YUNELIA 1010733048 Supervisor: Prof.Dr. Oktavianus, M.Hum Dra. Lucy Suraiya, M.A ENGLISH
DEPARTMENT FACULTY OF HUMANITIES ANDALAS UNIVERSITY PADANG 2017
ABSTRAK
Dalam skripsi ini dibahas tindak tutur ilokusi asertif yang dituturkan oleh Donald Trump yang mengandung kritik terhadap
pemerintahan Presiden Obama pada pidato pencalonan presiden Amerika Serikat. Data diambil dari naskah pidato berjudul
“Our Country Needs a Truly Good Leader” pada tanggal 16 Juni 2015. Tujuan penulisan skripsi ini adalah untuk menjelaskan
tipe tipe tindak ilokusi asertif. Data dianalisis dengan teori tindak tutur ilokusi yang dirumuskan Searle (1969), teori tipe asertif
oleh Chankova (2012), dan teori konteks oleh Leech (1983). Data dikumpulkan dan diseleksi menggunakan metode observasi
dengan teknik catat. Analisis data dilakukan dengan metode padan pragmatik dan dipresentasikan secara deskriptif. Dari 23
data ditemukan 5 tipe tindak tutur ilokusi asertif dalam pidato Donald Trump yaitu judgements ( menghakimi ), conjectures (
perkiraan ), revelatives ( mengungkapkan ), correction ( membetulkan ), testimonies ( kesaksian ). Tindak tutur representatif
bertipe judgements ( menghakimi ) 10 data, conjectures ( perkiraan ) 6 data, revelatives ( mengungkapkan ) 3 data, correction (
membetulkan ) 2 data, testimonies ( kesaksian ) 1 data. Tipe judgements ( menghakimi ) memiliki tingkat kemunculan tertinggi
disebabkan oleh sifat pidato yang bertujuan untuk menilai presiden sebelumnya.
Kata Kunci: Tindak Tutur, Tipe Tindak Tutur Ilokusi Asertif

829
IBR
d
DRUGS ABUSE DURING THE VICTORIAN ERA AS REFLECTED IN THE SIGN OF THE FOUR BY SIR
ARTHUR CONAN DOYLE
IBRAHIM JAISON HAIDIR 1010732035 Supervisors : 1. Dr. Maizufri M.S 2. Gindho Rizano, M.Hum ENGLISH
DEPARTMENT FACULTY OF HUMANITIES ANDALAS UNIVERSITY PADANG 2017
ABSTRAK
Skripsi ini menganalisis kecanduan dan kesalahpahaman tentang obat-obat terlarang serta memaparkan pesan-pesan dan
pandangan Sir Arthur Conan Doyle tentang obat-obat terlarang dalam bukunya yang berjudul The Sign of The Four (1890).
Dalam menganalisis karya tersebut, penulis menggunakan pendekatan “Historical and Biographical Approach” seperti yang
diutarakan oleh Wilfred Guerin. Pengumpulan data menggunakan metode studi kepustakaan. Data utama diperoleh dari buku
novel karya Sir Athur Conan Doyle yang berjudul The Sign of The Four. Data pendukung diperoleh dari berbagai sumber baik
tentang The Sign of The Four, maupun tentang Sir Arthur Conan Doyle dan tentang penyalahangunaan obat-obat terlarang.
Setelah melakukan analisis penulis menyimpulkan bahwa Sir Arthur Conan Doyle melalui karyanya ini banyak menyebarkan
pesan-pesan serta pandangannya tentang penyalahgunaan obat-obat terlarang di Inggris pada zaman Victoria tersebut yang
telah menyadarkan para pembacanya tentang bahaya akan obat-obatan tersebut. Pesan-pesannya banyak mengandung aspek
sosial yang menunjukan kekhawatirannya tentang penggunaan obat-obat terlarang yang mana pada waktu itu diperbolehkan
penggunaannya dan banyak merusak sendi-sendi kehidupan bersosial pada masa itu.
Kata kunci : Sir Arthur Conan Doyle, The Sign of The Four, penyalahgunaan, pesan.
829
IKK
i
IMPLICATURE IN HUMOROUS COMIC STRIPS IN CARBON DATING WEB COMIC
IKKE FERINA 1310731006 Supervisors: 1. Dra. Lucy Suraiya M. A 2. Ayumi. S.S M.Hum English Department
Faculty of Humanities Andalas University 2017
ABSTRAK
Skripsi ini membahas tentang implikatur percakapan yang terdapat pada strip komik Carbon Dating. Tujuan penelitian ini
adalah untuk mencari makna tersirat dalam percakapan antara beberapa karakter yang ada di dalam strip komik tersebut untuk
menganalisis keberadaan humor dan pelanggaran maksim dalam percakapan tersebut sehubungan dengan empat maksim:
kuantitas, kualitas, hubungan, dan cara sesuai dengan prinsip kerjasama. Demikian pula, penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui alasan penggunaan implikatur percakapan dalam komik strip. Penulis menggunakan metode kualitatif dengan studi
pustaka mengenai teori maksim Grice (1989) untuk menganalisis implikatur percakapan, teori dari Ross (1998) untuk
menganalisis keberadaan humor dalam percakapan, dan Leech (1983) untuk menganalisa konteks. Data yang dianalisis adalah
berjumlah 15 buah yang diambil dari chapter 2 dari website resmi komik strip yang berjudul Carbon Dating yang berhubungan
dengan pergaulan anak muda sekarang. Berdasarkan hasil analisa, dapat disimpulkan bahwa 15 komik strip tersebut
menghasilkan implikatur percakapan karena semua karakter melanggar kaidah maksim dan di dalamnya terdapat humor. Hasil
analisis ini menunjukkan bahwa humor yang terdapat di dalam komik tersebut didapat karena adanya pelanggaran maksim
sehingga membuat percakapan di dalam komik tersebut menjadi lucu bagi pembaca.
Kata kunci: implikatur, humor, konteks, strip komik, situs komik.

829
IND
s
STORYTELLING AND WRITING EXPERIENCES AS THE COUNTER – DISCOURSE AGAINST
DISCRIMINATION IN KATHRYN STOCKETT’S THE HELP
INDAH APRIANTI 1110732035 Supervisors: DR. FERDINAL, MA DRA. EVA NAJMA, M. HUM ENGLISH
DEPARTMENT FACULTY OF HUMANITIES ANDALAS UNIVERSITY, 2017
ABSTRAK
Penelitian ini membahas tentang pengalaman wanita kulit hitam, khususnya sebagai pembantu keluarga kulit putih di Jackson,
Mississippi dalam novel The Help karya Kathryn Stockett. Teori yang digunakan untuk menganalisis novel ini adalah
Diskursus oleh Michael Foucault. Dengan menggunakan teori ini, penulis mengidentifikasi bahwa Stockett sebagai wanita
kulit putih berusaha mengungkap pengalaman pembantu (wanita kulit hitam) yang didiskriminasi oleh majikannya (wanita
kulit putih). Hal ini terjadi karena stereotip bahwa kulit hitam membawa penyakit dan juga melakukan tindak kriminal.
Penelitian ini juga menemukan dua upaya yang dilakukan wanita kulit hitam agar dapat menyuarakan keinginan dan harapan
mereka untuk menentang stereotip terhadap mereka, yaitu melalui mendongeng dan menulis. Setelah menganalisis novel ini,
penulis menyimpulkan bahwa Stockett ingin menyampaikan kepada wanita untuk menyuarakan penolakan mereka atas
tindakan yang secara tidak adil mendiskriminasi dan membatasi hak mereka.
Kata kunci: Wanita, Ras, Kelas, Diskursus, Diskriminasi

829
IND
a
AN ANALYSIS OF DIRECTIVE ILLOCUTIONARY ACTS IN DONALD DUCK COMIC
Indri Oktaviora Indratno 1010731003 PEMBIMBING: Dra. Lucy Suraiya, M.A Ayumi, SS, M.Hum English
Department -Faculty of Humanities Andalas University, 2017
ABSTRAK
Dalam skripsi ini dibahastindak tutur direktif pada tuturan tokoh-tokoh dalam komik Donal Bebek edisi The Avenger I (2015).
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menemukan tipe-tipe direktif speech act dalam komik. Data yang dikumpulkan
sebanyak 22 tuturan. Tindak tutur direftif dianalisis dengan menggunakan teoritipe-tipe tindak tutur direktif (Leech, 1983) dan
teori konteks (Leech, 1983). Data dianalisis dengan cara menentukan tipe-tipe tindak tutur direktif yang ditemukan dalam
ujaran tokoh-tokoh dalam komik dan dihubungkan dengan faktor konteks yang mempengaruhi penggunaan tipe tindak tutur
direktif tersebut. Hasil analisis data menunjukkan bahwa tidak semua tipe tindak tutur direktif ditemukan di dalam komik
Donal Bebek. Tipe tindak tutur direktif yang ditemukan adalah perintah, ajakan, permohonan, saran, permintaan, dan
penawaran. Tindak tutur direktif yang paling dominan dalam bentuk perintah. Selain itu, tidak semua faktor konteks yang
dikemukan oleh Leech (1983) manjadi faktor yang mempengaruhi penggunaan tindak tutur direktif di dalam komik tersebut.
Berdasarkan konteks, faktor yang mempengaruhi penggunaan tindak tutur direktif dalam komik Donal Bebek adalah
pembicara dan pendengar serta tujuan dari ujaran.
Kata kunci : pragmatic, speech act,directive speech act, contextual factor, comic.
829
JAR
s
STRATEGIES IN TRANSLATING ENGLISH IDIOMS INTO INDONESIAN FOUND IN SILICON VALLEY TV
SERIES
JAROD SURYA PUTRA 1210732032 ENGLISH DEPARTMENT FACULTY OF HUMANITIES ANDALAS
UNIVERSITY PADANG 2017
ABSTRAK
Dalam kebahasa Indonesia. Data berasal dari serial TV yang berjudul Silicon Valley, namun data yang diambil hanya pada sesi
pertama Silicon Valley, yang terdiri dari 8 episode. Pengumpulan data skripsi ini dibahas strategi penerjemah yang digunakan
dalam menerjemahkan idiom berbahasa inggris dilakukan dengan menggunakan metode simak dan teknik catat (Sudaryanto,
1988) dan data analisis mengunakan teori padan translational (Sudaryanto, 1993) yang membandingkan bahasa sumber dengan
bahasa sasaran. Seluruh idiom dikategorikan kedalam 8 tipe menggunakan teori McCarthy and O’Dell (2002) dan
menganalisis strategi penerjemah menggunakan teori Nida And Taber (1974) dan Mona Baker (1992). Dari 18 data yang
dianalisis terdapat idiom-idiom yang terdiri dari 5 tipe verb + object/complement (and/or adverbial), 3 tipe prepositional
phrase, 3 tipe Compound, 1 tipe simile, 1 tipe binomial, 4 tipe whole clause or sentence dan 1 tipe exclamation or saying.
Untuk keseluruh data analisis ditemukan 5 idiom menggunakan strategi penerjemah idiom to idiom dan 13 idiom
menggunakan strategi penerjemah idiom to non idiom berdasarkan teori Nida dan Taber (1974), kemudian berdasarkan teori
Mona Baker (1992) ditemukan 5 idiom menggunakan using an idiom with similar meaning but dissimilar form dan 13 idiom
menggunakan paraphrase. Dari keseluruhan strategi penulis menemukan strategi penerjemahan yang dominan yaitu idiom to
non idiom dan paraphrase dan juga 2 strategi yang tidak digunakan oleh penerjemah yaitu non idiom to idiom, using similar
meaning and form dan omission.
Kata kunci: Idiom, tipe idiom dan strategi penerjemah

829
JES
t
THE NOUN PHRASE STRUCTURE OF MENU LIST IN RESTAURANTS OR CAFES IN 'PONDOK' AREA,
SOUTH PADANG
JESSICA CINDY WILIANDA 1310731030 SUPERVISOR I: SUPERVISOR II: Dr. Rina Marnita. AS, M.A Ayendi,
SS, M.Pd, M.Hum. ENGLISH DEPARTMENT- FACULTY OF HUMANITIES ANDALAS UNIVERSITY PADANG
2017
ABSTRAK
Skripsi ini membahas tentang struktur dan kelas frasa daftar menu yang digunakan oleh pemilik restoran dan kafe di daerah
Pondok, kota Padang pada daftar menu dari restoran dan kafe. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan
mengidentifikasi struktur dan kelas frasa yang digunakan di dalam daftar menu tersebut. Untuk menentukan struktur dan kelas
frasa dari daftar menu tersebut digunakan teori dari Noel Burton (2013) dan Peter Collins (2000). Untuk menentukan fungsi
kepala di dalam struktur dan kelas frasa akan digunakan teknik lesap dari Sudaryanto (1993).Data dikumpulkan melalui
observasi dan wawancara dari 10 restoran dan kafe berbeda yang ada di kota Padang. Penelitian ini menganalisis dari 103
struktur frasa di dalam menu makanan, 97 di minuman dan 9 di hidangan penutup. Total struktur frasa untuk keseluruhan menu
adalah 209 data dan dibagi ke dalam 34 tipe struktur frasa yang berbeda. Tipe yang paling banyak di dalam menu ialah kata
benda + kata benda. Dan tipe terbanyak yang kedua ialah kata sifat + kata benda. Maka dapat ditarik kesimpulan yakni,
sebagian besar daftar menu adalah menu makan dan tipe yang paling banyak digunakan di restoran ialah kata benda + kata
benda.
Kata kunci: struktur frasa, Pondok, Padang

829
KHA
m
MARRIED WOMAN’S REPRESSION IN THE SELECTED SHORT STORIES OF ALICE MUNRO’S HATESHIP,
FRIENDSHIP, COURTSHIP, LOVESHIP, MARRIAGE
KHAIRANI FAUZANA 1310731015 Supervisors: Marliza Yeni, S.S, M.A Seswita, S.S, M.Hum ENGLISH
DEPARTMENT - FACULTY OF HUMANITIES ANDALAS UNIVERSITY PADANG 2017
ABSTRAK
Penelitian ini membahas tentang represi yang dialami oleh wanita menikah, sebagaimana tergambar dari toko-tokoh utama
wanita dalam lima cerpen karya Alice Munro dalam kumpulan cerpennya yang berjudul Hateship, Friendship, Courtship,
Loveship, Marriage. Kelima cerpen tersebut mengangkat isu mengenai kompleksitas kepribadian seorang wanita yang telah
menikah. Penulis menemukan bahwa ketumpang- tindihan id, ego, dan super-ego mereka yang memicu represi tersebut sangat
erat hubungannya dengan status mereka sebagai seorang istri. Status tersebut telah membelenggu penyaluran represi mereka.
Namun cepat atau lambat, represi yang telah mereka pendam akan tersalurkan. Penelitian dalam skripsi ini menggunakan
pendekatan psikoanalisis yang difokuskan pada teori tentang represi oleh Sigmund Freud. Hasil dari analisis masing-masing
karakter utama wanita ini menunjukkan bahwa dua diantara meraka membiarkan diri mereka dikendalikan oleh desakan id-
nya hingga akhirnya mereka mengabaikan norma-norma pernikahan pada super-egonya, dua karakter lainnya akhirnya berhasil
mengikuti super- egonya setelah mendapati diri mereka dikendalikan oleh desakan id-nya, sementara salah satu karakter
lainnya telah berhasil menangani represinya dengan mengikuti super-egonya dari awal pernikahannya.
Kata kunci: psikoanalisis, represi, hasrat, konflik batin, wanita menikah
829
KUR
t
TRANSLATOR’S STRATEGIES IN TRANSLATING MINANGKABAU CULTURAL PHRASES AND WORDS IN
THE NOVEL “NEGERI 5 MENARA” TRANSLATED INTO THE LAND OF FIVE TOWERBY ANGIE KILBANE
Kurnia Tri Indah Sari, 1210733006. Pembimbing I Drs. Rumbardi, M.Sc. Pembimbiong II Novalinda, S.S, M.Hum.
English Department Faculty of Humanities Andalas University 2017
ABSTRAK
Dalam skripsi ini dibahas tentang penerjemahan frasa dan kata-kata budaya Minangkabau yang ditemukan didalam Novel yang
berjudul Negeri 5 Menara oleh Ahmad Fuadi yang telah diterjemahkan dengan judul The Land of Five Tower oleh Angie
Kilbane. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi kategori kata budaya Minangkabau yang terdapat didalam
Novel dan menganalis apa saja upaya yang dilakukan oleh penterjemah dalam menerjemahkan kata budaya Minangkabau yang
terdapat pada bahasa sumber. Data diperoleh dari versi asli dari Novel Negeri 5 Menara beserta versi bahasa Inggris yang telah
diterjemahkan oleh Angie Kilbane kedalam The Land of Five Towers. Dalam pengumpulan data peneliti menggunakan metode
non-partisipan dan teknik catat. Penelitian ini dilakukan menggunakan teknik deskriptif analisis dalam menganalisis data yang
telah diperoleh. Dari hasil penelitian ditemukan 14 data dari kata budaya Minangkabau. Dari data yang telah ditemukan dapat
diklasifikasikan kedalam 4 kategori budaya berdasarkan teori yang dikemukakan oleh Newmark (1988). Di dalam melakukan
penerjemahan terdapat 4 strategi yang digunakan oleh penterjemah, yaitu: penggunaan kata pinjaman, penggunaan kata dan
penjelasan yang lebih umum penerjemahan dengan menghilangkan kata dan penggunakan kata pinjaman yang disertakan
penjelasan dari kata tersebut. Dari keempat strategi yang digunakan oleh perterjemah, strategi yang paling banyak digunakan
adalah dengan menggunakan kata pinjaman.
Kata kunci : Kata budaya, Penerjemahan, Negeri 5 Menara

829
LAI
t
THE UNREALISTIC DREAM: AN ANALYSIS OF PSYCHOLOGICAL PROBLEM OF A BLACK TEEN IN TONI
MORRISON’S NOVEL THE BLUEST EYE
LAILA RAHMA SARI 1210731002 Supervisors : Dr. Maizufri, M.S Dra. Eva Najma, M.Hum ENGLISH
DEPARTMENT - FACULTY OF HUMANITIES ANDALAS UNIVERSITY PADANG 2017
ABSTRAK
Skripsi ini memaparkan hasil analisis terhadap novel karya Toni Morrison yang berjudul The Bluest Eye dengan menggunakan
pendekatan psikoanalisis khususnya teori Alfred Adler yaitu Individual Psychology. Fokus penelitian ini adalah menganalisis
masalah psikologis yang membuat tokoh Pecola Breedlove memiliki mimpi yang tidak realistis. Penelitian ini juga
menganalisis faktor-faktor yang mendukung munculnya masalah psikologis dalam diri Pecola Breedlove. Penelitian ini akan
membawa kita pada kesimpulan mengenai perkembangan kepribadian tokoh Pecola Breedlove. Penelitian ini menghasilkan
dua kesimpulan. Pertama, terdapat dua masalah psikologis yang menyebabkan Pecola Breedlove memiliki mimpi yang tidak
realistis yaitu Inferiority complex dan Superiority complex. Masalah psikologis ini mempengaruhi perkembangan kepribadian
tokoh Pecola Breedlove. Kedua, berdasarkan detil perjalanan hidup Pecola Breedlove, terdapat dua faktor pendukung yang
menyebabkan munculnya masalah psikologis pada tokoh Pecola Breedlove, yaitu faktor ekonomi dan diskriminasi.
Keyword: Inferiority complex, superiority complex, faktor ekonomi, diskriminasi

829
MUT
a
AN ANALYSIS OF FIGURATIVE LANGUAGE IN “OWL CITY” SONG LYRICS
MUTIA SARI 1010733033 Pembimbing 1 : dr. Ike Revita, M.Hum Pembimbing 2 : Novalinda, SS, M.Hum ENGLISH
DEPARTMENT FACULTY OF HUMANITY ANDALAS UNIVERSITY 2017
ABSTRAK
Dalam skripsi ini penulis membahas tentang jenis bahasa kiasan yang terdapat dalam beberapaa lirik lagu Owl City. Tujuan
penelitian ini adalah untuk mengetahui tipe dari jenis kiasan tersebut. Disamping itu, kemunculan majas/kiasan yang paling
dominan dari semua jenis kiasan tersebut dibahas pula didalamnya. Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode
penelitian kualitatif yang dikemukakan oleh Sudaryanto yakni tahap pengumpulan data, analisis, dan penyajian hasil analisis.
Data diambil dari beberapa lirik lagu Owl City dari Album Ocean Eyes yang dirilis pada tahun 2009 dan All Things Bright
And Beautiful yang dirilis pada tahun 2011. Penulis menggunakan teori gaya bahasa yang dikemukakan oleh Beekman and
Callow (1974), Perrine (1983), dan Carter (2003). Berdasarkan hasil analisisini, ditemukan dalam penggunaan kiasan
personifikasi, hiperbola, metafora, metonimia dan simili berpotensi menciptakan makna yang dalam dan lebih menarik
dibandingkan dengan lirik lagu lain yang tidak menggunakan bahasa kiasan dalam lirik lagunya. Selain itu, bahasa kiasan
hiperbola dan pesonifikasi lebih banyak digunakan daripada penggunaan bahasa kiasan lainnya. Penulis menemukan 10
(sepuluh) bentuk hiperbola, 9 (sembilan) bentuk personifikasi, 2 (dua) bentuk simili, 1 (satu) bentuk metafora dan 1 (satu)
bentuk metonimia. Hasil analisis juga menunjukan bahwa hiperbola adalah jenis bahasa kiasan yang paling banyak muncul
dalam lirik lagu Owl City.
829
MEL
a
AN ANALYSIS OF PHOTOGRAPHIC JARGON IN AMATEUR PHOTOGRAPHER MAGAZINE
MELANIE SAWITRI W. 1310732007. Supervisor 1: Dr. Rina Marnita AS, M.A Supervisor 2: Novalinda, S.S, M.Hum.
ENGLISH DEPARTMENT - FACULTY OF HUMANITIES ANDALAS UNIVERSITY PADANG 2017
ABSTRAK
Skripsi ini membahas tentang bentuk kata (linguistic form) dan makna serta kelas kata jargon fotografis yang terdapat dalam
majalah Amateur Photographer. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi jargon fotografis dan maknanya serta
kelas kata dari jargon tersebut. Untuk menentukan makna jargon fotografis tersebut digunakan kamus jargon fotografis oleh
Lynch John & Perkins (2008) dan kamus Oxford dan untuk menentukan bentuk kata ditentukan berdasarkan teori kelas kata
oleh Kaplan (1989). Data dikumpulkan dari majalah bulanan, Amateur Photographer edisi 13 Mei 2017 yang tersebar di dunia
online yang diunduh pada 28 Juni 2017 dari situs www.emagazinepdf.com. Penulis mengidentifikasi jargon fotografis
berdasarkan teori Language Variation oleh Wardhaugh (1998). Berdasarkan teori Wardhaugh ditemukan 7 jargon yang
berbentuk kata, 33 jargon yang berbentuk frasa, dan 7 jargon dalam bentuk gabungan. Maka dapat ditarik kesimpulan yakni
sebagian besar jargon fotografis berbentuk frasa karena jargon fotografis berupa penjelasan dari sebuah teknik yang tidak bisa
dijelaskan dengan satu kata dan makna yang lebih dominan dalam penelitian ini adalah makna fotografis.
Kata kunci: Jargon, Linguistic Form, Amateur Photographer magazine

829
MUH
i
Impoliteness Strategies Used by Donald Trump in Fox News Republican Presidential Debate at March 3, 2016
Muhammad Irka Fajar 1110733044 Supervisor: Dra. Lucy Suraiya, MA Co-Supervisor: Novalinda, SS, M. Hum
ENGLISH DEPARTMENT - FACULTY OF HUMANITIES ANDALAS UNIVERSITY PADANG 2017
ABSTRAK
This research analyzes the application of impoliteness strategy used by Donald Trump in Fox News Republican presidential
debate at March 3, 2016. The purpose of this research is to investigate the types of impoliteness strategy used by Trump in his
utterances. The data is collected by utilizing observational method and analyzing the types by using pragmatic identity method.
The investigation uses the theory of impoliteness strategy by Culpeper and the theory of SPEAKING by Hymes. As the result
of the analysis, there are 14 conversation of Trump containing 40 impoliteness strategies. The negative impoliteness strategy
appears dominantly in 36 times (90%), followed by positive impoliteness strategy 2 times (5%), and sarcasm or mock
politeness strategy 2 times (5%). The percentages show that the negative impoliteness strategy has an important role in the
debate where Trump gets many critics and attacks from other candidates. This strategy is used by Trump to create a tough
character as a true leader who can leads America great again.
Key word: pragmatics, impoliteness strategy, context, presidential debate.

829
MUK
p
PERSON DEIXIS USED BY THE MAIN CHARACTER IN THE HATEFUL EIGHT MOVIE
Mukhtia Ayesa 1110732011 Supervisor I Prof. Dr. Oktavianus, M.Hum Supervisor II Al Maghvirah Chan, S.S, M.Hum
English Department Faculty of Humanities-Andalas University Padang 2017
ABSTRAK
Skripsi ini adalah kajian tentang deiksis persona yang digunakan oleh karakter utama dalam film The Hateful Eight. Deiksis
persona adalah kata atau frasa yang rujukannya kepada orang atau sesuatu dalam peristiwa berbahasa. Tujuan skripsi ini adalah
untuk mengetahui tipe deiksis persona yang terdapat dalam ujaran karakter utama dan untuk mengetahui referensi dari deiksis
persona tersebut. Data diambil dari ujaran karater utama di film The Hateful Eight dengan menggunakan metode observasi dan
teknik simak bebas libat cakap dan dianalisis menggunakan metode padan referensial. Teori yang digunakan adalah teori
deiksis persona dari Levinson. Dalam penyajian hasil analisis data digunakan metode formal dan informal. Dari hasil analisis
ditemukan 14 tipe deiksis persona yang digunakan oleh karakter utama dalam film The Hateful Eight yaitu: deiksis persona
orang pertama (I’, ‘my’, ‘me’, ‘we’), deiksis persona orang kedua (‘you’ (plural and sigular), ‘your’, ‘yourself’) dan deiksis
persona orang ketiga (‘she’, ‘he’, ‘her’, ‘him’, ‘them’, ‘they’, dan ‘theirself’). Referensi deiksis persona yang digunakan oleh
karakter utama dalam film tersebut tergantung pada konteks dari dialog. Deiksis persona yang sama belum tentu mempunyai
referensi orang yang sama. Penulis juga menemukan bahwa karakter utama mempunyai gaya bahasa sendiri dalam memakai
deiksis persona.
829
NAB
a
AN ANALYSIS OF INTERLINGUAL SUBTITLING STRATEGIES FROM ENGLISH TO INDONESIAN IN
ANIMATION MOVIE ZOOTOPIA
NABILA PUTRI YAYU 1310731008 Supervisors: 1. Drs. Rumbardi, M.Sc 2. Drs. Bahrizal, M.Ed ENGLISH
DEPARTMENT - FACULTY OF HUMANITIES ANDALAS UNIVERSITY PADANG 2017
ABSTRAK
Skripsi ini membahas tentang strategi penerjemahan pada ujaran para tokoh yang digunakan dalam film berbahasa Inggris
yang diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia dalam bentuk subtitle. Dengan studi ini, penulis ingin mengetahui apa saja dan
bagaimana pengaplikasian strategi penerjemahan pada subtitle film serta teknik penerjemahan yang diterapkan pada kata-kata
ataupun phrasa-phrasa tertentu yang terdapat di dalam ujaran tokoh dalam film ini. Dalam pengumpulan data, penulis
menggunakan teknik pengamatan dan teknik catat. Ujaran-ujaran para tokoh dicatat dan ditampilkan dalam bentuk tabel.
Analisis data menggunakan strategi penerjemahan subtitle yang diajukan oleh Henrik Gottlieb, yang terdiri dari strategi
expansion, paraphrase, transfer, imitation, transcription, dislocation, condensation, decimation, deletion dan resignation. Selain
itu, untuk kata-kata dan phrasa-phrasa tertentu yang tidak diterjemahkan secara literal oleh penerjemah akan dianalisa
menggunakan teknik penerjemahan oleh Vinay dan Darbelnet yang terdiri dari borrowing, calque, literal translation,
transposition, modulation, equivalence dan adaptation. Data yang dianalisa diambil dari ujaran-ujaran para tokoh pada film
animasi Zootopia dalam bentuk DVD. Pada analisis data, penulis menjelaskan strategi serta teknik penerjemahan yang
digunakan penerjemah dalam menerjemahkan subtitle film, klasifikasi serta asumsi mengapa strategi dan teknik tersebut
digunakan. Data analisis berjumlah 80 ujaran para tokoh karakter film Zootopia. Dari hasil analisis ditemukan bahwa
penerjemah hanya menggunakan 8 dari 10 jenis strategi penerjemahan yang diajukan oleh Henrik Gottlieb. Pada sebuah
ujaran, penerjemah bisa menerapkan lebih dari satu strategi penerjemahan. Bukan hanya itu, penerjemah juga hanya
menggunakan 6 dari 7 teknik penerjemahan yang diajukan oleh Vinay dan Darbelnet.
Kata kunci: subtitle, subtitling, translation, subtitling strategies, translation techniques

829
NOB
i
INDONESIAN - ENGLISH CODE MIXING IN THE FOOD AND DRINK SUBCATEGORY OF ONLINE SHOP
OLX INDONESIA ADVERTISEMENTS
NOBEL DILAVENNA SURYA 1310731001 Supervisors 1. Hanafi, S.S, M.App.Ling, Ph.D 2. Drs. Josefino S, M.Si
ENGLISH DEPARTMENT FACULTY OF HUMANITIES ANDALAS UNIVERSITY PADANG 2017
ABSTRAK
Skripsi ini membahas tentang penggunaan campur kode (code mixing) di iklan subkategori makanan dan minuman yang ada di
online shop OLX Indonesia. Kajian ini bertujuan untuk mengidentifikasi tipe-tipe campur kode dan mendeskripsikan fungsi
campur kode yang ditemukan di iklan subkategori makanan dan minuman di online shop OLX Indonesia. Pengumpulan data
dilakukan selama satu hari pada tanggal 23 Maret 2017. Data dianalisis berdasarkan teori campur kode oleh Muysken (2000)
tentang tipe campur kode dan teori Hoffman (1991) dan Saville-Troike (2003) untuk fungsi campur kode. Dari hasil analisis
ditemukan 48 data yang mengandung campur kode. Tipe campur kode yang ditemukan di penelitian ini adalah insertion dan
congruent lexicalization. Insertion ditemukan sebanyak 32 kali (66,67%) sedangkan congruent lexicalization ditemukan
sebnyak 16 kali (33,33%). Kemudian, fungsi campur kode yang ditemukan di iklan adalah talking about particular topic,
interjection, repetition used for clarification, dan because of real lexical need. Talking about particular topic ditemukan
sebanyak 44 kali (81,26%), interjection ditemukan sebanyak 1 kali (2,08%), repetition used for clarification ditemukan
sebanyak 3 kali (6,25%), dan because of real lexical need ditemukan sebanyak 5 kali (10,41%).
Kata kunci : code mixing, advertisements, types of code mixing, functions of code mixing

829
RAF
a
AMBIVALENT WOMAN’S CHARACTERISTICS IN A BRIEF HISTORY OF SEVEN KILLINGS BY MARLON
JAMES
RAFIKA MAYASARI 1310732016 Supervisor I : Marliza Yeni, S. S., M. A. Supervisor II: Gindho Rizano, M. Hum.
ENGLISH DEPARTMENT FACULTY OF HUMANITIES ANDALAS UNIVERSITY PADANG 2017
ABSTRAK
Penelitian ini merupakan kritik sastra feminis terhadap novel kontemporer karya Marlon James yang berjudul A Brief History
of Seven Killings (2014). Melalui analisis terhadap narasi-narasi yang disajikan, tokoh utama perempuan dalam novel ini
diperkirakan memiliki karakteristik yang ambivalent atau bertentangan. Si tokoh utama perempuan ternyata tidak hanya
memiliki karakter ‘feminine’ saja, melainkan juga karakter ‘masculine’ yang kerap dimiliki oleh laki-laki, seperti yang
dijelaskan Hélène Cixous dalam teori ‘Patriarchal Binary Thought’-nya. Ambivalent juga mengacu pada novel ini yang tidak
dapat dikategorikan sebagai novel yang mendukung ide feminis atau patriarki, dengan menggunakan teori ‘Prescriptive
Criticism’ oleh Cheri Register. Hal ini menunjukkan bahwa seiring berkembangnya zaman, tokoh perempuan dalam sebuah
karya sastra tidak lagi digambarkan dengan karakter yang klise, melainkan juga mengalami perkembangan kepribadian.
Kata kunci: perempuan, karakteristik, ambivalent/ bertentangan.
829
RAH
l
LINGUISTIC FEATURES USED BY AMERICAN FAMOUS TRANSGENDER WOMEN
RAHMAYULIANTI 1310732012. ENGLISH DEPARTMENT FACULTY OF HUMANITIES ANDALAS
UNIVERSITY PADANG 2017
ABSTRAK
Skripsi ini membahas kajian sosiolinguistik tentang fitur-fitur bahasa perempuan yang digunakan oleh dua orang transgender
perempuan terkenal Amerika, yaitu Caitlyn Jenner dan Laverne Cox di sebuah talk show terkenal Amerika bernama The Ellen
DeGeneres Show. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi fitur-fitur bahasa yang mereka tuturkan dan
menjelaskan fungsi- fungsi setiap fitur-fitur bahasa tersebut. Data diperoleh dari percakapan Caitlyn Jenner dan Laverne Cox
dalam talk show The Ellen DeGeneres Show. Pengumpulan data dilakukan dengan metode simak, teknik simak bebas libat
cakap dan catat. Data dianalisis menggunakan metode referensial. Teori yang digunakan adalah teori Lakoff (1975) tentang
fitur-fitur bahasa perempuan dan teori Holmes (2013) tentang fungsi fitur-fitur bahasa perempuan. Hasil analisis
dipresentasikan dengan menggunakan metode formal dan informal. Dari hasil analisis 127 data ditemukan 4 fitur bahasa yang
dituturkan oleh transgender perempuan terkenal Amerika dalam The Ellen DeGeneres Show, yaitu (1) Lexical Hegdes, (2)
Emphatic Stress, (3) Intensifiers dan (4) Empty Adjectives. Fitur bahasa yang paling banyak dituturkan adalah Lexical Hedges
karena mereka banyak melemahkan maksud ujarannya kepada pendengar. Disamping itu di temukan juga 2 fungsi fitur bahasa
perempuan, yaitu untuk (1) menguatkan maksud tuturan dan (2) melemahkan maksud tuturan. Fungsi yang paling banyak
muncul adalah untuk melemahkan maksud tuturan. Hal ini diasumsikan bahwa dua orang transgender perempuan di dalam The
Ellen DeGeneres Show ini melemahkan maksud tuturannya dalam berbagi cerita tentang kehidupan mereka kepada orang lain.
Kata kunci: fitur-fitur bahasa, transdgender perempuan, bahasa perempuan, sosiolinguistik.

829
RIA
v
VIOLATION OF MAXIM COOPERATIVE PRINCIPLE BY HILARY CLINTON AND DONALD TRUMP IN THE
PRESIDENTIAL DEBATE OF UNITED STATES 2016
RIANDA ILFANDI 1310731028 Supervisors: 1. Dr. Ike Revita, M. Hum 2. Ayumi, S.S, M. Hum ENGLISH
DEPARTMENT – FACULTY OF HUMANITIES ANDALAS UNIVERSITY PADANG 2017
ABSTRAK
Dalam skripsi ini dibahas pelanggaran terhadap Maksim Prinsip Kerjasama yang dilakukan oleh dua orang kandidat di dalam
acara debat pertama Presiden Amerika Serikat tahun 2016. Kedua calon Presiden ini mempunyai latar belakang pekerjaan yang
berbeda satu sama lain. Tujuan penelitian ini adalah untuk menemukan pelanggaran-pelanggaran terhadap ketentuan maksim
yang terjadi di dalam debat. Penelitian ini juga menunjukan faktor-faktor yang mempengaruhi pelanggaran tersebut. Setelah
melakukan pengumpulan data, terdapat 16 percakapan yang mengindikasikan pelanggaran terhadap maksim. Data yang
didapat kemudian dianalisis menggunakan teori Grice (1975) tentang pelanggaran terhadap maxim. Faktor yang
mempengaruhi pelanggaran terhadap maksim kemudian dianalisis dengan menggunakan teori Jia (2008) tentang faktor yang
penyebab pelanggaran terhadap maxim dalam suatu komunikasi. Pelanggaran yang dilakukan oleh Hilary Clinton adalah 1)
maksim kualitas sebanyak dua pelanggaran, 2) maksim kuantitas sebanyak dua pelanggaran, 3) maksim relevansi sebanyak
empat pelanggaran, 4) maksim pelaksanaan sebanyak satu pelanggaran sedangkan pelanggaran yang dilakukan oleh Donald
Trump adalah 1) maksim kualitas sebanyak lima pelanggaran, 2) maksim kuantitas tidak ada pelanggaran, 3) maksim relevansi
sebanyak tiga pelanggaran, 4) maksim pelaksanaan sebanyak satu peanggaran. Faktor yang paling dominan penyebab
terjadinya pelanggaran yang dilakukan oleh Clinton dan Trump adalah memberikan kesan baik bagi mereka sebagai calon
presiden Amerika Serikat untuk memenangkan pemilihan presiden.
Kata kunci: prinsip kerjasama, maksim, pelanggaran maksim, faktor pelangaran maksim.

829
RIF
t
THE UTOPIAN IMPULSES DURING THE GREAT DEPRESSION IN FRAN STRIKER’S THE LONE RANGER
RIDES
RIFKI HARDIAN 1010732018 Supervisor: 1. Gindho Rizano, S.S, M.Hum 2. Marliza Yeni, S.S, M.A ENGLISH
DEPARTMENT FACULTY OF HUMANITIES ANDALAS UNIVERSITY 2017
ABSTRAK
The Lone Ranger Rides karya Fran Striker diadaptasi dari skrip radio dan dijadikan novel pada tahun 1941. Novel ini bercerita
tentang seorang anggota pasukan keamanan Texas yang mencoba memberantas kejahatan di daerahnya bersama seorang
Indian bernama Tonto. Penulis menemukan dalam novel ini terdapat cerminan masalah-masalah yang terjadi pada masyarakat
Amerika pasca Perang Dunia pertama di era Depresi Besar. Untuk menganalisis novel ini, penulis memakai teori Marxis dari
Karl Marx dan Utopia dari Fredric Jameson. Penulis menemukan bahwa karya ini mendeskripsikan prasangka rasial terhadap
kaum Indian; sekaligus sebagai ras yang termarjinalkan di tengah masyarakat Amerika pasca Perang Dunia pertama. Selain
masalah tersebut, Mimpi Amerika yang secara tidak langsung mendukung kapitalisme juga menginspirasi masyarakat Amerika
pada zaman itu untuk menjadi lebih individualis. Terakhir, novel ini juga memberikan solusi imajiner atas prasangka rasial dan
sifat individualistis tersebut untuk menghasilkan masyarakat yang sempurna.
Kata Kunci: Utopia, Prasangka Rasial, Mimpi Amerika, Marxist.
829
RIR
a
AN ANALYSIS OF CODE SWITCHING AS A SOCIOLINGUISTIC DEVICE IN ANTOLOGI RASA NOVEL
Riri Dwi Hernanda 1210733044 Dr. Rina Marnita. AS, M.A Ayendi, SS, M.Pd, M.Hum English Department - Faculty
of Humanities Andalas University Padang 2017
ABSTRAK
Dalam skripsi ini dibahas tentang alih kode yang digunakan oleh tokoh dalam novel Antologi Rasa karangan Ika Natassa.
Tujuan penelitian ini untuk menemukan tipe-tipe alih kode, fungsi, dan faktor sosial yang mempengaruhi terjadinya alih kode.
Dalam mengumpulkan data, penulis menggunakan teknik purposive sampling dan systematic random sampling. 22 data
dianalisis menggunakan teori Gumperz (1982) tentang tipe-tipe alih kode and fungsi alih kode dan teori Crystal (1987), serta
didukung dengan teori Ansori (2009) tentang faktor sosial yang mempengaruhi terjadinya alih kode. Hasil analisis data
menunjukkan bahwa tipe alih kode yang ditemukan dalam novel ini adalah metaforikal. Tidak ditemukan satu data pun yang
termasuk dalam tipe situasional. Selain itu, penulis menemukan 5 fungsi alih kode dalam novel ini, yaitu interjection yang
muncul sebanyak 1 kali, reiteration sebanyak 1 kali, message qualification sebanyak 11 kali, objectivization 1 kali, dan
personalization sebanyak 8 kali. Faktor sosial yang mempengaruhi tokoh dalam novel ini untuk alih kode adalah stratifikasi
sosial dan solidaritas sosial. Tokoh novel ini berasal dari kelas menengah dan memiliki hubungan yang dekat.
Kata kunci: alih kode, tipe alih kode, fungsi alih kode, faktor sosial

829
SAN
a
AN IDEATIONAL METAFUNCTION ANALYSIS OF DONALD JOHN TRUMP'S PRESIDENTIAL
INAUGURATION SPEECH
SANTIKA MUTIA ARRA 1310731021 Supervisors 1. Dr. Sawirman, M. Hum. 2. Ayendi, S.S., M.Pd., M. Hum.
ENGLISH DEPARTMENT FACULTY OF HUMANITIES PADANG 2017
ABSTRAK
Skripsi ini membahas makna ideasional pada teks pidato pelantikan presiden Amerika yang ke 45, Donald John Trump, dengan
mengaplikasikan teori dari Halliday yang bernama Linguistik Fungsional Sistemik (LFS). Melalui sebuah sistem yang bernama
transitifitas, makna ideasional dapat diungkap dengan mengidentifikasi elemen-elemen dari klausa. Makna ideasional adalah
satu dari tiga makna dalam LFS yang mana dapat mengungkap fungsi bahasa yang dibutuhkan manusia untuk menggambarkan
pengalamannya (diluar linguistik) menjadi pengalaman linguistik. Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan kualitatif yang
dibantu dengan metode statistik deskriptif untuk melihat penyebaran dan fungsi-fungsi dari elemen-elemen transitifitas yang
ada di dalam pidato. Untuk menganalisis teks berdasarkan teori transitifitas, teks di bagi per klausa (berdasarkan tipe proses),
kemudian dihitung persentase masing-masing unsur. Berdasarkan hasil perhitungan inilah analisis dibuat. Berdasarkan hasil
dari penelitian menunjukan bahwa dari 194 total proses yang ditemukan, proses material (59,79%) adalah proses yang paling
mendominasi dalam pidato pelantikan presiden Donald John Trump diikuti proses relasional (15,98%), proses mental
(11,34%), proses verbal (6,19%), proses tingkah laku (3,61%) dan proses wujud (3,09%). Elemen transitifitas berikutnya yang
mendominasi adalah Aktor (24,47%) dan Gol (29,08%). Tempat dan waktu adalah sirkumstan yang paling sering muncul di
dalam pidato pelantikan presiden Donald John Trump dengan persentase masing-masing 23,68 % dan 13,15% dari keseluruhan
sirkumstan. Berdasarkan perhitungan penyebaran elemen trasitifitas dalam pidato, makna ideasional yang dapat diungkap
melalui penelitian ini adalah Donald John Trump, sebagai presiden baru Amerika lebih berorientasi kepada tindakan nyata
untuk mengubah dan memperbaiki Amerika. Proses material yang mendominasi juga sebagai kritik tehadap pihak-pihak yang
dirasa bertanggung jawab atas keterpurukan Amerika.
Kata Kunci: Makna Ideasional, Transitifitas, Proses, Partisipan, Sirkumstan, Donal John Trump.

829
SAR
a
AN ANALYSIS OF TRANSLATION OF SWEAR WORDS IN J.D SALINGER’S THE CATCHER IN THE RYE
FROM ENGLISH TO INDONESIAN
SARAH SEPTIRIZAL 1110732044. Supervisors 1. Novalinda, S.S, M.Hum 2. Dr. Hanafi, M.App.Ling ENGLISH
DEPARTMENT FACULTY OF HUMANITIES PADANG 2017
ABSTRAK
Skripsi ini membahas kata umpatan dan terjemahannya yang terdapat dalam novel The Catcher in the Rye. Tujuan penulisan
skripsi ini adalah untuk mengetahui tipe kata umpatan yang mucul dalam bahasa sumber dan bagaimana penerjemah
mentransfer kata-kata tersebut ke dalam bahasa sasaran. Teori yang digunakan adalah teori Ljung (2011) dan Molina dan Albir
(2002) untuk teknik penerjemahan. Data dianalisis dengan metode deskriptif. Kata-kata umpatan yang muncul dalam bahasa
sumber, ditandai dan dikelompokkan berdasarkan teori Ljung. Kemudian kata umpatan tersebut ditandai dalam bahasa sumber
untuk mengetahui teknik penerjemahannya berdasarkan teori Molina dan Albir. Dari total 355 kali kemunculan kata umpatan,
terpilih 30 data untuk dianalisis. 30 data tersebut dipilih berdasarkan variasi penerjemahan kata umpatan yang muncul.
Berdasarkan hasil analisis, ditemukan empat tipe kata umpatan yang muncul yaitu religious, scatological, sex activities dan
mother. Tipe religious adalah tipe yang sering muncul dengan persentase sebesar 46,7%. Sementara untuk teknik
penerjemahan, ditemukan hanya tujuh dari 18 teknik, yaitu established equivalent, particularization, modulation,
generalization, compensation, reduction dan adaptation. Established equivalent sebagai teknik yang paling sering digunakan
oleh penerjemah dalam menerjemahkan kata umpatan ke dalam bahasa sasaran dengan persentase 30% dari total data.
Kata kunci: kata umpatan, jenis kata umpatan, teknik penerjemahan.
829
SAR
s
SPATIAL AND TEMPORAL DEIXIS USED BY HILLARY CLINTON AND DONALD TRUMP IN THE FIRST
PRESIDENTIAL DEBATE 2016 ON NBC NEWS
SARI NAGOCI NIFEN 1210733016 Supervisor: 1. Dr. Hanafi, SS, M.App.Ling 2. Al Maghvirah Chan, S.S, M.Hum
ENGLISH DEPARTMENT FACULTY OF HUMANITIES ANDALAS UNIVERSITY PADANG 2017
ABSTRAK
Dalam skripsi ini, penulis mengkaji deiksis tempat dan waktu dalam debat calon presiden Amerika Serikat. Tujuan penelitian
ini adalah untuk mengetahui jenis – jenis deiksis tempat dan deiksis waktu yang digunakan oleh Hillary Clinton dan Donald
Trump dan mengetahui bagaimana deiksis tempat dan deiksis waktu berfungsi di dalam konteks pada ujaran Hillary Clinton
dan Donald Trump di debat pertama presiden 2016 di NBC News. Teori yang digunakan untuk menganalisis data adalah teori
deiksis Yule (1996). Selain itu penelitian ini menggunakan teori konteks dari Cutting (2002). Data dikumpulkan dengan cara
mengelompokkan sub kategori deiksis tempat dan deiksis waktu yang digunakan oleh Hillary Clinton dan Donald Trump.
Setelah itu, data dianalisis dengan mengidentifikasi data untuk menentukan jenis deiksis tempat dan deiksis waktu. Lalu
mendeskripsikan data dengan merujuk kepada konteks deiksis tempat dan deiksis waktu. Dari hasil penelitian, ditemukan
jenis-jenis deiksis tempat dan deiksis waktu. Deiksis tempat memiliki dua jenis sub kategori yaitu kata penunjuk keterangan
‘here’ dan ‘there’ dan kata kerja isyarat perpindahan ‘go’ dan ‘come’. Ekspresi penunjuk keterangan ‘here’ dan ‘there’ banyak
digunakan Hillary Clinton untuk menunjuk sebuah lokasi yaitu Amerika dan Iraq. Bagi Donald Trump, ekspresi penunjuk
keterangan ‘here’ dan ‘there’, banyak digunakan untuk New York dan Chicago. Kemudian, ekspresi penunjuk kata kerja
isyarat perpindahan ‘go’ banyak digunakan Hillary Clinton dan Donald Trump untuk menunjuk sebuah lokasi yaitu Iraq dan
Afghanistan. Selain itu, deiksis waktu meliputi tiga masa yaitu masa saat ini ‘now’, today dan‘right now’ (present time), masa
lalu ‘then, ago, and last’ (past time), dan masa yang akan datang ‘then’ (future time). Bagi Hillary Clinton, kata penunjuk
waktu yang sering digunakan adalah masa yang akan datang (future time). Masa saat ini (present time) dan masa lalu (past
time) adalah kata penunjuk waktu yang sering digunakan oleh Donald Trump. Lalu, dengan mengidentifikasi dan menerangkan
sub kategori dari masing-masing deiksis tempat dan deiksis waktu yang digunakan oleh Hillary Clinton dan Donald Trump tiap
ujaran adalah cara deiksis tempat dan deiksis waktu berfungsi di dalam konteks. Deiksis tempat dan deiksis waktu dapat
menentukan apakah deiksis tersebut sebagai penunjuk sebuah lokasi atau deiksis waktu dimana berfungsi untuk
menginformasikan, menyerang, mengekspresikan ataupun menekankan sebuah penunjuk lokasi maupun waktu peristiwa dari
tuturan kandidat calon debat.
Kata Kunci : Debat presiden, deiksis tempat, deiksis waktu.

829
SIT
t
THE STUDY OF UNIQUENESS AND GYNOCRITICISM IN GILLIAN FLYNN’S NOVELS ENTITLED GONE
GIRL AND DARK PLACES
Siti Alifah Tamir 1210732020 SUPERVISOR Dra. Diah Tyahaya Iman, M.Litt, Ph.D Seswita, S.S, M.Hum ENGLISH
DEPARTMENT - FACULTY OF HUMANITIES ANDALAS UNIVERSITY 2017
ABSTRAK
Penelitian ini membahas elemen ‘unik’ dalam sastra dan ginokritik sebagai identitas kepenulisan Gillian Flynn yang terdapat
pada dua novel berjudul Dark Places (2009) dan Gone Girl (2012). Penelitian ini dilakukan dalam upaya untuk mengkritisi
karya sastra perempuan dalam kontribusinya terhadap pengembangan sastra kanon perempuan. Konsep Ginokritik dari Elaine
Showalter digunakan sebagai teori utama dalam penelitian ini. Selain itu, konsep antihero juga diaplikasikan untuk mendukung
analisis utama. Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakter perempuan utama; Amy Dunne pada Gone Girl dan Libby Day
pada Dark Places dapat digolongkan sebagai antiheroine. Dari aspek jalan cerita, Flynn mengeksplorasi teknik plot-twist
sebagai perjalanan balasan dendam Amy dan penebusan dosa oleh Libby sebagai misi antiheroine. Pada novel Gone Girl,
Flynn mengeksploitasi mitos-mitos seksualitas perempuan, tabu kehamilan dan kekerasan rumah tangga sebagai senjata utama
antiheroine. Pada novel Dark Places, Flynn memanfaatkan self-destruction sebagai senjata pamungkas untuk menghadapi
beratnya tuntuan kehidupan. Terakhir, Flynn juga membuat persinggungan nilai-nilai moral dengan cinta di kedua novel ini
sebagai konflik dilematis dan subjektif. Kedua novel tersebut memperlihatkan cara penulisan Flynn yang berbeda dari
pengarang wanita lainnya dengan mengangkat unsur wanita sebagai titik utama dalam segala tindakan dan keputusan yang
diambil dapat mempengaruhi keputusan para pembacanya.
Kata kunci: Ginokritik, Sastra Perempuan, Antiheroine, Gillian Flynn
829
SUC
g
GRAMMATICAL FEATURES OF 1876 YORKSHIRE DIALECT AS FOUND IN JOHN HARTLEY’S YORKSHER
PUDDIN’
SUCI RAHMADINI 1310731010 Supervisors 1. Dr. Rina Marnita AS, M.A. 2. Wulan Fauzanna, S.S., M.EIL.
ENGLISH DEPARTMENT FACULTY OF HUMANITIES ANDALAS UNIVERSITY, 2017
ABSTRAK
Skripsi ini membahas kajian sosiolinguistik tentang fitur-fitur tata bahasa dalam dialek Yorkshire yang terdapat dalam
Kumpulan cerita pendek Yorksher Puddin’ karya John Hartley. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi fitur-fitur
tata bahasa yang digunakan di dalam karya tersebut dan menjelaskan perbedaan setiap fitur-fitur tata bahasa dengan bahasa
Inggris baku yang di pakai di Inggris. Data diperoleh dari kalimat-kalimat yang terdapat dalam kumpulan cerita pendek
Yorksher Puddin’. Pengumpulan data dilakukan dengan mencatat semua fitur-fitur tata bahasa dialek Yorkshire yang
ditemukan berbeda dengan bahasa Inggris baku. Data dianalisis dengan menggunakan teori yang dikemukakan oleh Petyt
(1985) mengenai fitur-fitur tata bahasa dialek Yorkshire Barat. Dari hasil analisis 93 data, 11 fitur-fitur tata bahasa dalam
Kumpulan cerita pendek Yorkshire puddin’ karya John Hartley ditemukan berbeda dengan bahasa Inggris baku. Perbedaan
tersebut dapat dilihat secara morfologis and sintaksis. Secara morfologi, perbedaan yang terjadi terdapat pada kategori (1)
Nouns, (2) Pronouns, (3) Verbs dan (4) Prepositions. Kategori yang paling banyak muncul pada sumber data adalah Verbs.
Sedangkan secara sintaksis, perbedaan tata bahasa terjadi pada struktur (1) Noun Phrases, (2) Verb phrases, (3) Prepositional
phrases, (4) Conjunctions, (5) Concords, (6) Double negatives, (7) Relative clauses dan (8) Tags. Fitur tata bahasa yang paling
banyak ditemukan berbeda dengan bahasa Inggris baku terjadi dalam kategori Concords.
Kata kunci: grammatical features, West Yorkshire dialect, Standard English

829
SYA
n
Nature and Morality of Post-Pastoral World as Seen in Cormac McCarthy’s The Road: An Ecocritical Reading
Syafira Asmaradhika 1310731040 Supervisors: Gindho Rizano, M.Hum Edria Sandika, M.Hum ENGLISH
DEPARTMENT FACULTY OF HUMANITIES ANDALAS UNIVERSITY PADANG 2017
ABSTRAK
Skripsi ini bertujuan untuk memaparkan hubungan manusia dan alam yang tergambar dalam novel The Road ditulis oleh
Cormac McCarthy. Penelitian ini menggunakan pendekatan ekologi dengan keyakinan bahwa dunia manusia berhubungan
dengan alam, mempengaruhi dan dipengaruhi olehnya. Berdasarkan pada konsep Space, Place dan dunia Post-Pastoral , hasil
analisis menunjukkan bahwa situasi alam di The Road sudah berubah menjadi sesuatu yang tidak lagi berarti dimana alam
tidak bisa menyokong kehidupan. Perubahan pada kondisi alam tersebut mempengaruhi moralitas manusia dari sisi negatif
baik terhadap sesama maupun terhadap alam itu sendiri.
Kata kunci: The Road, Cormac McCarthy, Ekologi, Post-Pastoral, Moralitas

829
SYA
l
LONELINESS AS THE PATH TO HAPPINESS IN ALICE MUNRO’S FOUR SELECTED SHORT STORIES IN
HATESHIP, FRIENDSHIP, COURTHSIP, LOVESHIP, MARRIAGE: A STUCTURAL ANALYSIS
Syafira Noviyanti 1310732031 Supervisors: Edria Sandika, S.S, M. Hum Donny Eros, S.S, MA ENGLISH
DEPARTMENT FACULTY OF HUMANITIES ANDALAS UNIVERSITY PADANG 2017
ABSTRAK
Penelitian ini membahas tentang perasaan kesepian yang dialami oleh empat tokoh utama wanita yang tergambar dalam
kumpulan cerpen karya Alice Munro yang berjudul Hateship, Friendship, Courtship, Loveship, Marriage. Empat dari Sembilan
cerpen terpilih adalah Queenie, Floating Bridge, Hateship, Friendship, Courtship, Loveship, Marriage, dan Comfort. Keempat
cerita pendek tersebut ditemukan adanya perasaan kesepian yang dialami oleh tokoh utama wanita. Penulis menemukan bahwa
adanya kemiripan dalam struktur narasi didalam empat cerita pendek tersebut. Keempat struktur narasi menjelaskan adanya
perasaan kesepian yang dialami oleh tokoh utama wanita yang nantinya akan berujung pada pesaraan bahagia. Penelitian
skripsi ini menggunakan pendekatan strukturalisme yang berfokus pada teori Narratology yang diciptakan dan dikembangkan
oleh Tzvetan Todorov yang berfokus pada proposisi and sekuens. Hasil dari keempat cerita pendek tersebut menjelaskan
bahwa adanya kemiripan struktur narasi yang menunjukkan bahwa kesepian yang dialami oleh tokoh utama wanita nantinya
akan berujung pada kebahagiaan yang diimpikan.
Kata kunci: strukturalisme, struktur narasi, kesepian, kebahagiaan, wanita
829
SYA
t
THE IMPACTS OF HUMANS’ BEHAVIOR ON NATURE AS REFLECTED IN THE CHRONICLES OF NARNIA:
THE MAGICIAN’S NEPHEW BY C.S. LEWIS: AN ECOCRITICAL READING
SYAKINAH 1310731026 Supervisors: Edria Sandika, S. S, M. Hum Dra. Eva Najma, M. Hum ENGLISH
DEPARTMENT FACULTY OF HUMANITIES ANDALAS UNIVERSITY PADANG 2017
ABSTRAK
Penelitian ini menganalisis dampak perilaku manusia terhadap alam, dilihat dari dua sikap manusia dalam memperlakukan
alam, sebagai pelindung atau penghancur. Menggunakan pendekatan ekokritik, perilaku manusia dibagi menjadi biophilic dan
ecophobic, dan perilaku-perilaku ini mengarahkan empat karakter manusia dalam memperlakukan alam di novel The
Chronicles of Narnia: The Magician’s Nephew karya C. S. Lewis. Hasil penelitian ini menjelaskan bahwa sifat manusia yang
tergambar didalam novel merupakan cerminan dari kehidupan nyata. Selain itu, penelitian ini mengungkapkan pesan-pesan
dari C. S. Lewis mengenai pentingnya peranan manusia dalam menjaga keberlangsungan dan keseimbangan alam. Penelitian
ini juga menunjukkan bahwa karya sastra ini merupakan salah satu novel yang menunjukan penentangan terhadap eksploitasi
alam dan perilaku-perilaku negatif manusia dalam memperlakukan alam.
Kata kunci: ekokritik, biophilic, ecophobic, pelindung, penghancur.

829
SYI
d
DISNEY ADAPTATION OF THE HUNCHBACK OF NOTRE DAME (1996) : THE DIFFERENCES BETWEEN
CHARACTERS IN NOVEL AND FILM
SYIFA FAUZIAH 1110733020. Pembimbing : 1. Dra.Eva Najma,M.Hum 2. Donny Eros ,S.S.M.A ENGLISH
DEPARTMENT FACULTY OF HUMANITIES ANDALAS UNIVERSITY PADANG 2017
ABSTRAK
Penelitian ini membahas tentang perbedaan karakter yang ditunjukkan oleh film dan novel The Hunchback of Notre Dame
karya Victor Hugo. Teori yang digunakan untuk menganalisis novel ini adalah teori Adaptasi oleh Linda Hutcheon. Dengan
menggunakan teori ini, penulis mengidentifikasi bahwa film cenderung merubah atau menghilangkan apa yang ada didalam
novel meskipun perubahan tersebut belum tentu mencerminkan pesan yang sebenarnya ingin disampaikan oleh novel. Hal
yang menjadi objek utama perubahan ialah karakter dimana karakter memegang peran penting baik didalam novel maupun
film. Karakter menggambarkan bagaimana jalan cerita terjadi dan menjelaskan pesan yang sebenarnya ingin disampaikan oleh
karya sastra tersebut namun tidak tersampaikan dalam film adaptasi. Penelitian ini menganalisis karya dalam dua metode yaitu
menganalisis perbedaan apa saja yang ada dalam film dengan novel dan mencari tahu apakah pesan yang sebenarnya ingin
disampaikan dalam film, apakah pesannya masih sama dengan pesan novel atau tidak. Setelah menganalisis novel dan film,
penulis menyimpulkan bahwa film cenderung mengubah atau menghilangkan apa yang sebenarnya ingin digambarkan dalam
novel walaupun itu sedikit.
Kata kunci : Film, Intertextuality,karakter dan adaptasi.

829
TES
a
A CASE STUDY OF THE LANGUAGE OF THREE AMERICAN GAY ENTERTAINERS IN INSTAGRAM’S
CAPTIONS
TESSA QURRATA AINI 1310731004 Supervisors: Dr. Rina Marnita AS, M.A Wulan Fauzanna, S.S, M.EIL
ENGLISH DEPARTMENT FACULTY OF HUMANITIES ANDALAS UNIVERSITY 2017
ABSTRAK
Skripsi ini membahas penggunaan fitur bahasa perempuan pada tiga orang selebriti Amerika yang mengaku gay, yaitu William
Jardell, Cory Wade, dan Lance Bass dalam keterangan foto akun Instagram mereka. Kajian ini dilakukan untuk
mengidentifikasi fitur-fitur bahasa perempuan serta menentukan fungsi fitur tersebut yang digunakan oleh ketiga selebriti
Amerika yang mengaku gay dalam keterangan foto Instagram. Analisis dilakukan dengan menerapkan teori fitur bahasa
perempuan yang dikemukakan oleh Lakoff (1975) dan fungsi fitur bahasa perempuan yang dikemukakan oleh Holmes (2013).
Dari 95 keterangan foto yang dianalisis, ditemukan 27 data yang memuat 39 kali fitur bahasa perempuan yang tersebar pada:
lexical hedges sebanyak 3 kali (3,15%); intensifiers sebanyak 15 kali (15,75%); ‘empty’ adjectives sebanyak 6 kali (6,3%); dan
emphatic stress sebanyak 15 kali (15,75%). Persentase penggunaan fitur bahasa perempuan oleh ketiga selebriti tersebut adalah
40,95%. Selanjutnya, fungsi fitur-fitur bahasa yang ditemukan yakni fungsi hedging terdapat dalam 2 data (7,4%) yang
memuat lexical hedges. Sedangkan fungsi boosting terdapat dalam 25 data yang tersebar pada: intensifiers dalam 10 data
(37%); ‘empty’ adjectives dalam 4 data (14,8%); emphatic stress dalam 11 data (40,7%). Dapat disimpulkan bahwa, tiga orang
selebriti Amerika yang mengaku gay itu cenderung menggunakan fitur-fitur bahasa perempuan dibandingkan bahasa gay yang
spesifik dalam keterangan foto Instagram. Hal ini dikarenakan mereka harus mempertegas segala pernyataan untuk
mendapatkan perhatian publik. Meski Amerika telah melegalkan LGBT, namun mereka masih kurang percaya diri
mengungkapkan jati diri sebagai gay dan memilih memakai bahasa perempuan.
Kata kunci: Gender, Gay, Keterangan Foto, Instagram
829
TIA
t
THE DEPICTION OF THE TALIBAN OCCUPATION AND ITS IMPACTS ON THE SOCIAL CONDITION OF
AFGHANS SEEN IN KHALED HOSSEINI’S THE KITE RUNNER AND A THOUSAND SPLENDID SUNS
TIARA SASMITA 1010733058 Supervisors: Seswita, S.S., M.Hum Edria Sandika, S.S., M.Hum ENGLISH
DEPARTMENT FACULTY OF HUMANITY ANDALAS UNIVERSITY 2017
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dua novel Khaled Hosseini dengan pendekatan Sosiologi Sastra. Penulis membahas
konsisi sosial masyarakat di Afghanistan pada era sebelum dan selama Taliban berkuasa dari dua novelnya yang berjudul The
Kite Runner dan A Thousand Splendid Suns. Penelitian ini didukung oleh unsur-unsur di luar teks sehingga membangun
totalitas makna; antara lain sejarah, pola masyarakat dan fakta-fakta mengenai Taliban. penulis menemukan bahwa adanya
perbedaan yang terjadi pada kondisi sosial masyarakat di Afghanistan pada waktu itu. Perbedaan tersebut terjadi karena adanya
peraturan yang ditetapka oleh Taliban yang membuat hidup masyarakat di Afghanistan sengsara. Penulis juga menjelaskan
pandangan sang pengarang terhadap situasi yang terjadi di Afghanistan itu sendiri. Dengan membahas dua novel dari Khaled
Hosseini dengan pendekatan Sosiologi Sastra, penulis berkesimpulan bahwa masyarakat Afghanistan telah diperlakukan secara
tidak baik oleh Taliban. Dalam dua judul novelnya, si pengarang juga mengingatkan kembali kepada pembaca untuk
mengingat budaya lama di Afghanistan yang telah mengalami perubahan bahkan dihilangkan oleh Taliban itu sendiri.
Kata Kunci: Khaled Hosseini , Afghanistan, Taliban, aturan Taliban, kondisi sosial, budaya Afghanistan

829
WEL
i
INDIRECT REFUSAL STRATEGIES AS FOUND IN YOUTUBE VLOG CHANNEL AreWeFamousNow”
Wella Praditha Sari 1210732015 Pembimbing: 1. Dr. Sawirman, M.Hum 2. ayendi, S.S, M.Pd, M.Hum English
Department Faculty of Humanities Andalas University 2017
ABSTRAK
Penelitian ini membahas tentang strategi penolakan tidak langsung yang ditemukan dalam percakapan pada empat video blog
(Vlog YouTube) AreWeFamousNow (Dating Rejection Prank, Sex before Marriage Prank Gone wrong, Homeless Salesman,
dan Woman Proposing Experiment). Penelitian ini dilakukan untuk mengidentifikasi strategi penolakan tidak langsung yang
dilakukan oleh penolak (penutur) serta mengetahui kecenderungan strategi penolakan tidak langsung yang digunakan oleh
penolak (penutur). Penelitian dilakukan melalui beberapa tahap, yaitu pengumpulan data, penganalisisan data dan penyajian
hasil analisis. Metode yang dilakukan yaitu metode kualitatif dengan teknik purposive sampling. Teori Beebe, Takahashi, dan
Uliss-Weltz (1990), Gass dan Houck (1999) dan Leech (1983) digunakan dalam menganalisis data penelitian ini. Penelitian ini
menemukan bahwa terdapat 7 dari 11 strategi penolakan tidak langsung yang muncul pada 12 percakapan yaitu usaha untuk
membujuk mitra tutur untuk tidak melakukan sesuatu (N=15), pernyataan penyesalan (N=9), penghindaran (N=8), penjelasan
(N=3), penyataan alternatif (N=3), set kondisi penerimaan masa depan atau masa lalu (N=1),dan menyatakan prinsip (N=1).
Hasil penelitian ini menyatakan bahwa strategi yang paling banyak dipakai oleh penolak (penutur) yaitu usaha untuk
membujuk mitra tutur untuk tidak melakukan sesuatu.
Kata kunci: penolakan, Vlog, AreWeFamousNow

829
WID
c
CODE SWITCHING IN CRITICAL ELEVEN NOVEL BY IKA NATASSA
Widya Trilisya 1310732026 Supervisor I: DR.IKE REVITA, M.HUM Supervisor II: AYUMI, S.S, M.HUM English
Department Faculty of Humanities Andalas University 2017
ABSTRAK
Skripsi ini membahas tentang alih kode yang digunakan oleh tokoh di dalam novel Critical Eleven karangan Ika Natassa.
Tokoh di dalam novel ini berasal dari kelas menengah dan memiliki hubungan yang dekat. Penelitian ini bertujuan untuk
menemukan tipe-tipe alih kode dan fungsi alih kode didalam novel Critical Eleven. Setelah melakukan pengumpulan data
terdapat 43 data alih bahasa dan semua data dianalisis menggunakan teori Gumperz (1982) tentang tipe-tipe alih kode and
fungsi alih kode. Hasil analisis data menunjukkan bahwa tipe alih kode yang ditemukan dalam novel ini adalah 43 metaforikal
dan tidak menemukan tipe situational. Tipe yang paling dominan adalah metaforikal karena alih bahasa terjadi dipengaruhi
oleh penutur sendiri dan tidak ada perubahan situasi atau penutur. Selain itu, penulis hanya menemukan 5 fungsi alih kode
dalam novel ini, yaitu 2 quotation, 10 interjection, 3 reiteration, 18 message qualification dan 10 personalization vs
objectivization. Fungsi yang paling dominan adalah message qualification karena untuk menjelaskan kalimat pertama
dibutuhkan kalimat kedua untuk mendukung kalimat pertama dan penutur memilih untuk melakukan alih bahasa untuk
mendukung kalimat pertama.
Kata kunci: alih kode, tipe alih kode, fungsi alih kode
829
YUZ
a
ARCHETYPAL SYMBOLS OF COLOR IN SYLVIA PLATH’S JUVENILIA
YUZI SYAFITRI 1110732039 SUPERVISORS DR. FERDINAL, M.A DRA. EVA NAJMA, M.HUM ENGLISH
DEPARTMENT - FACULTY OF HUMANITIES ANDALAS UNIVERSITY PADANG 2017
ABSTRAK
Penelitian ini membahas simbol warna arketip pada enam puisi pilihan dalam koleksi puisi Juvenilia karya Sylvia Plath.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi makna arketip dari lima simbol warna dominan yang ditemukan serta
menjelaskan peran dari lima simbol tersebut. Penelitian ini dilakukan menggunakan dua langkah: pengumpulan data, dan
analisis data. Dalam pengumpulan data, penulis menyaring enam dari lima puluh puisi Juvenilia sebagai data utama yaitu
“April Aubade”, “Midsummer Mobile”, “Black Pine Tree in an Orange Light”, “Love is a Parallax”, “Aerialist” dan “Morning
in the Hospital Solarium”. Simbol warna yang dianalisis dari enam puisi ini adalah hijau, merah muda, biru, putih, dan hitam.
Pada analisis data selanjutnya lima simbol warna tersebut dianalisis dengan menggunakan pendekatan arketipal. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa lima simbol warna merepresentasikan makna yang berbeda dalam tiap puisi, yaitu (1) Hijau
dan merah muda bermakna pembaharuan-percintaan (“April Aubade”) dan harapan-ketenangan (“Morning in the Hospital
Solarium”), (2) biru dan putih bermakna ketenangan-kemurnian (“Midsummer Mobile”) dan percaya- keyakinan (“Love is a
Parallax”), dan (3) hitam merepresentasikan kesedihan (“Black Pine Tree in an Orange Light”) dan ketakutan (“Aerialist”).
Selanjutnya dengan mengidentifikasi fungsi simbolik dari simbol-simbol warna tersebut kemudian terlihat peran simbol dalam
tiap-tiap puisi, yaitu sebagai subjek utama puisi, latar puisi, serta sebagai penanda plot dan nuansa puisi.
Kata kunci: arketip, simbol, warna, peran.
KUMPULAN ABSTRAK SKRIPSI
FAKULTAS ILMU BUDAYA
PROGRAM STUDI SASTRA INGGRIS
TAHUN 2018
829
AHM
u

UNRESOLVE PSYCHOLOGICAL PROBLEM IN DENNIS LEHANE’S SHUTTER ISLAND


AHMAD LUTHFI 1410732009 NAMA PEMBIMBING: Gindho Rizano, S.S, M.Hum Rika Handayani, S.S, M.AAPD,
M.Hum ENGLISH DEPARTMENT FACULTY OF HUMANITIES ANDALAS UNIVERSITY PADANG 2018
ABSTRAK
Skripsi ini menjelaskan masalah halusinasi Andrew Laeddis yang tergambar dalam novel yang berjudul Shutter Island karya
Dennis Lehane. Dalam skripsi ini, penulis menganalisis halusinasi yang dialami oleh Andrew Laeddis dan bagaimana ia dapat
sembuh dari permasalahan psikologi tersebut. Untuk menganalisis permasalahan tersebut, digunakan teori psikologi sastra oleh
Sigmund Freud (theory of psychoanalysis) dan teori mekanisme pertahanan diri oleh Anna Freud. Berdasarkan hasil analisis
yang dilakukan, penulis menyimpulkan bahwa Andrew Laeddis mengalami tiga tipe halusinasi, yaitu: halusinasi penglihatan,
halusinasi pendengaran dan temporal illusion (tidak dapat membedakan waktu dan tempat). Andrew juga mengembangkan dua
mekanisme pertahanan diri, yakni, denial of reality dan regression, karena id yang dimiliki oleh Andrew Laeddis begitu
mendominasi dan ego yang sangat lemah, membuat dokter-dokter di Shutter Island gagal mengobati Andrew Laeddis. Dengan
kata lain Andrew Laeedis tidak bisa kembali lagi menjadi orang normal karena gagal mengatasi halusinasi yang dialaminya.
Kata kunci: Halusinasi, Mekanisme Pertahanan Diri, Trauma, Psikoanalisis, Shutter Island.

829
ALD
a
AN ANALYSIS OF STRATEGIES USED IN TRANSLATING SLANG WORDS INTO INDONESIAN AS FOUND IN
NOVEL THE CATCHER IN THE RYE BY J.D SALINGER
ALDA YAZMIN HUTAMI 1410731016 NAMA PEMBIMBING: Drs. Rumbardi, M.Sc Novalinda S.S, M.Hum
ENGLISH DEPARTMENT ANDALAS UNIVERSITY PADANG 2018
ABSTRAK
Skripsi ini membahas tentang strategi penerjemahan yang digunakan untuk menerjemahkan kata slang yang ada dalam novel
The Catcher in the Rye karya J.D Salinger dan terjemahannya oleh Gita Widya Laksmini. Pengumpulan data dilakukan dengan
metode observasi dan teknik catat. Kemudian data dianalisis menggunakan metode padan translasional yang dikemukakan oleh
Sudaryanto (1993), dimana kata dalam bahasa sumber dibandingkan dengan terjemahannya dalam bahasa sasaran. Dalam
menganalisa data, teori yang digunakan untuk mengidentifikasi klasifikasi slang adalah teori yang dikemukakan Elisa Mattiello
dalam bukunya An Introduction to English Slang dan teori untuk stategi penerjemahan adalah teori yang dikemukakan oleh
Mona Baker dalam bukunya In Other Words. Hasil analisis dari tujuh belas data menunjukkan ada sembilan data teridentifkasi
sebagai kata slang yang spesifik, dan delapan data teridentifikasi sebagai kata slang yang umum. Penerjemah novel ini
menggunakan tiga strategi dalam menerjemahkan slang, yaitu strategi penerjemahan menggunakan kata yang lebih umum,
strategi penerjemahan menggunakan paraphrase dengan kata yang berhubungan, dan strategi penerjemahan menggunakan
paraphrase dengan kata yang tidak berhubungan. Sebagai hasil dari penerjemahan kata slang, ada lima data yang
diterjemahkan kedalam slang bahasa target, dan dua belas data yang tidak diterjemahkan kedalam slang bahasa target.
Kata Kunci: Terjemahan, Slang, Strategi Penerjemahan, Bahasa Sumber, Bahasa Target, Novel

829
ARD
w
WHITE SUPREMACY AS REFLECTED IN DANIEL DEFOE’S ROBINSON CRUSOE
ARDYAL AGUSRI 1310732023 SUPERVISED BY: GINDHO RIZANO. S.S, M.Hum. SESWITA. S.S, M.HUM.
ENGLISH DEPARTMENT FACULTY OF HUMANITIES ANDALAS UNIVERSITY 2018
ABSTRAK
Skripsi ini membahas wacana/diskursus yang terdapat dalam novel Robinson Crusoe karya Daniel Defoe. Novel ini
menceritakan tentang Robinson Crusoe, seorang kulit putih yang bertahan hidup sendirian di pulau terpencil selama lebih dari
28 tahun. Dalam novel ini, penulis menganalisa gambaran bahwa orang- orang kulit putih selalu berada di atas ras lain, baik
dari segi Pendidikan, maupun kebudayaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan bagaimana wacana white supremacy
yang terdapat dalam novel Robinson Crusoe bisa membenarkan tindakan ekspansi atau perluasan wilayah oleh orang orang
Eropa. Dalam menganalisis novel ini penulis menggunakan teori discourse yang dikembangkan oleh Michel Foucault. Teori ini
melihat bagaimana sebuah teks dapat digunakan sebagai alat untuk menghasilkan kekuasaan dan bahwa kebenaran dapat
diciptakan untuk menghasilkan kekuasaan demi kepentingan-kepentingan tertentu. Wacana dalam novel Robinson Crusoe ini
memperlihatkan bahwa orang orang Eropa selalu mempunyai kedudukan yang lebih tinggi terhadap ras lain, baik dari segi
pendidikan maupun budaya. Dengan terciptanya wacana seperti ini, maka orang- orang Eropa bisa dengan mudah melakukan
perluasan daerah dengan dalih untuk membuat tras lain lebih beradab.
Kata Kunci: White Supremacy, Civilizing mission
829
ASS
s
Spatial and Temporal Deixes in the National News Column of The Jakarta Post
ASSELYNA 1410731010 Dosen Pembimbing: 1. Dr.Ike Revita, M.Hum 2. Ayumi, S.S, M.Hum ENGLISH
DEPARTMENT – FACULTY OF HUMANITIES ANDALAS UNIVERSITY PADANG 2018
ABSTRAK
Skripsi ini membahas kajian pragmatic tentang deiksis tempat dan waktu dalam lima artikel yang terdapat pada kolom berita
nasional di Jakarta Post. Lima artikel ini berkaitan dengan acara pernikahan putrid Presiden Joko Widodo. Tujuan penelitian
ini adalah untuk menemukan kategori dari deiksis tempat dan deiksis waktu yang digunakan dalam lima artikel tersebut dan
menganalisis makna dari deiksis tempat dan deiksis waktu yang terdapat di dalamnya. Data diperoleh dari lima artikel yang
berkaitan dengan pernikahan putri Presiden Joko Widodo dalam berita nasional di Jakarta Post. Pengumpulan data dilakukan
dengan metode padan pragmatic dan teknik pilah unsur penentu, yaitu dengan cara mengkategorikan data tersebut ke dalam
deiksis tempat dan deiksis waktu. Setelah itu, data dianalisis dengan cara mengidentifikasi dan mendeskripsikan data tersebut
dalam deiksis tempat dan waktu dengan menggunakan teori Cruse (2000) dan teori meaning dari Ogden and Richard (1946).
Setelah menganalisis lima artikel yang berkaitan dengan acara pernikahan putrid Presiden Joko Widodo penulis menemukan
34 deiksis pada lima artikel tersebut. Ada 14 deiksis yang termasuk ke dalam deiksis tempat dan ada 20 yang termasuk ke
dalam deiksis waktu. Deiksis waktu terdiri dari dua sub kategori. Pertama, istilah proksimal yang ditemukan dalam satu deiksis
. Penggunaan istilah proksimal dalam lima artikel tersebut diwakili oleh penggunaan deiksis This. Deiksis This digunakan
sebanyak dua kali dalam lima artikel tersebut. Kedua, istilah lokasi tertentu yang ditemukan dalam tiga buah deiksis.
Penggunaan istilah lokasi tertentu dalam lima artikel tersebut diwakili oleh penggunaan deiksis “In front of, In, and On”.
Deiksis tempat terdiri dari dua sub kategori. Yang Pertama, kata kerja yang dibagi dalam tiga masa yaitu masa saatini (present
time), masa lalu (past time), dan masa yang akan datang (future time). Bentuk masa kini (present time) ditemukan dalam satu
deiksis. Bentuk masa lalu (past time) ditemukan dalam satu deiksis, dan bentuk masa yang akan datang (future time)
ditemukan dalam enam deiksis. Yang Kedua, dalam bentuk kalender dibagi dalam tiga deiksis. Penggunaan bentuk kalender
dalam artikel tersebut diwakili oleh penggunaan deiksis “On November, On Tuesday, On Wednesday”. Hasil dari penelitian ini
menemukan bahwa kategori dari deiksis waktu lebih banyak digunakan dari pada kategori deiksis tempat. Hal ini dikarenakan
bahasa jurnalistik yang bersifat objektif dan netral maka penulis berita artikel tersebut lebih menggunakan deiksis waktu untuk
menunjukkan pada waktu-waktu penting yang terdapat di dalam isi berita tersebut seperti tanggal, hari, dan bulan yang
terdapat dalam prosesi pernikahan putrid Presiden Jokowi tersebut.
Kata kunci: deiksis, spatial deiksis, temporal deiksis, meaning

829
ADE
t
THE ANALYSIS OF THE HIDDEN PARTS OF SENTENCES AS FOUND IN “THE RON CLARK STORY” MOVIE
BY USING TRANSFORMATIONAL GENERATIVE GRAMMAR
Ade Fitri 1210733020 Supervisors: 1. Drs. Rumbardi, M.Sc. 2. Ayendi, S.S. M.Pd.M.Hum. ENGLISH DEPARTMENT
FACULTY OF HUMANITIES ANDALAS UNIVERSITY PADANG 2018
ABSTRAK
Skripsi ini membahas tentang frase tersembunyi yang terdapat di dalam kalimat pada percakapan tokoh utama dalam film The
Ron Clark dengan menggunakan pendekatan tata bahasa Transformational Generative Grammar. Tujuan dari analisis ini
adalah untuk mengetahui letak kata atau frase yang tersembunyi di dalam kalimat dan menghadirkan kata yang tepat untuk
melengkapi kalimat tersebut berdasarkan konteks linguistik. Selain itu analisis ini bertujuan untuk menjelaskan proses
(transformational process) yang terjadi di dalam kalimat dengan kata atau frase dimaksud. Dalam penelitian ini Penulis
menggunakan metode distribusi yang merujuk pada teori Rodney Huddleston (1976) and Noel Robert (2011). Penulis
menganalisis delapan belas kalimat yang memiliki kata atau frase yang tersembunyi dalam percakapan tokoh utama yang
terdalam dalam film The Rock Clark. Hasil analisis data, dengan menggunakan Deep Structure dapat ditemukan kata dan frase
yang tersembunyi di dalam kalimat tersebut terletak pada konstituen Noun Phrase maupun Verb Phrase. Kemudian dengan
menggunakan proses transformasi, maka akan didapatkan Surface Structure dari kalimat tersebut. Analisis ini akhirnya
diharapkan dapat membantu pemahaman tentang kalimat yang memiliki kata atau frase yang tersembunyi.
Kata kunci: Percakapan, konteks, struktur tata bahasa, kata atau frase yang tersembunyi, Transformasi.
829
AHM
i
INDONESIAN – ENGLISH CODE SWITCHING USED BY BILINGUAL DAILY VLOGGERS
AHMAD TAUFIK 1210733047 Supervisors: Dr. Ike Revita, M.Hum Al Maghvirah Chan, SS. M.Hum ENGLISH
DEPARTMENT – FACULTY OF HUMANITIES ANDALAS UNIVERSITY PADANG 2018
ABSTRAK
Skripsi ini membahas tentang alih kode yang digunakan oleh tiga Youtube vlogger bernama Sacha Stevenson, Nessie Judge
dan Marv Jo. Mereka adalah bilingual vlogger. Penelitian ini bertujuan untuk menemukan tipe-tipe alih kode dan fungsi alih
kode didalam video blog mereka di Youtube. Dalam mengumpulkan data, penulis mengunduh tiga video kemudian penulis
menonton berkali-kali video dari para bilingual vlogger tersebut. Setelah itu, penulis mencatat kalimat yang mengandung alih
kode. Setelah data dikumpulkan, penulis mengidentifikasi tipe dan fungsi alih kode berdasarkan teori Bloom dan Gumperz.
Hasil analisis data menunjukkan bahwa tipe alih kode yang ditemukan dalam vlog ini adalah 19 metaforikal dan 1 situational.
Dapat disimpulkan bahwa vlogger cendrung melakukan alih kode dengan tipe metaforikal, karena vlog lebih cendrung
berkomunikasi satu arah tanpa adanya partisipan dan situasi yang tidak berubah. Setelah melakukan analisis data, penulis
menemukan bahwa semua fungsi alih kode yang muncul adalah personalization 20 data, fungsi personalization vs
objectivization fungsi ini dominan didalam video blog karena para vlogger mengungkapkan pendapat maupun pemikiran
mereka untuk menjelaskan kegiatan yang dilakukannya atau fenomena yang terjadi di dalam kehidupan sehari-hari mereka.
Kata kunci: alih kode, tipe alih kode, fungsi alih kode.

829
AND
f
FIGURATIVE LANGUAGE IN SONG LYRICS OF DISNEY’S MOVIE ENTITLED “MULAN”
ANDINA YULIA RAHMI 1410731026 Supervisors: 1. Prof. Dr. Oktavianus, M.Hum 2. Ayumi, S.S, M.Hum ENGLISH
DEPARTMENT - FACULTY OF HUMANITIES ANDALAS UNIVERSITY PADANG 2018
ABSTRAK
Skripsi ini membahas tipe-tipe bahasa kiasan (figurative language) dan mengidentifikasi fungsi bahasa yang digunakan dalam
lirik-lirik lagu dalam sebuah film berjudul Mulan dari Disney. Penelitian ini menggunakan metode penelitian yang
dikemukakan oleh Sudaryanto (1993). Data dikumpulkan dengan menggunakan metode simak dengan teknik simak bebas libat
cakap. Selain itu, juga diterapkan teknik catat. Untuk menganalisis data, dipakai metode agih dengan teknik ganti dan
dihubungkan dengan teori bahasa kiasan yang dikemukakan oleh Perrine (1993), serta teori fungsi bahasa yang dikemukakan
oleh Leech (1981). Dari hasil analisis data, hanya ditemukan lima tipe dari sebelas tipe yang dikemukakan oleh Perrine, terdiri
dari 9 (sembilan) bentuk simile, 3 (tiga) bentuk hyperbole, 3 (tiga) bentuk personifikasi, 1 (satu) bentuk metaphor, dan 1 (satu)
bentuk irony. Pemakaian jenis bahasa kiasan yang paling banyak ditemukan dalam lirik-lirik lagu tersebut adalah simile. Hal
ini dikarenakan film ini ditujukan untuk anak-anak sehingga lebih mudah untuk diidentifikasi. Selanjutnya, ditemukan tiga
fungsi bahasa, yaitu fungsi informatif, ekspresif dan direktif. Fungsi bahasa yang paling banyak ditemukan adalah fungsi
ekspresif karena berguna untuk menunjukkan perasaan si penulis lagu.
Kata kunci: bahasa kiasan, lirik, Perrine

829
AND
g
GRAMMATICAL ERRORS AND MISTAKES IN COMPOSITIONS MADE BY THE FIRST YEAR STUDENTS AT
ACCOUNTING DEPARTMENT IN ECONOMICS FACULTY OF ANDALAS UNIVERSITY
Andre Septiawan 1310731038 Supervisor I: DRS. ZULFAKHRI DT. MAJODATUK, M.HUM Supervisor II: AYENDI,
S.S, M.PD, M.HUM. English Department Faculty of Humanities Andalas University 2017
ABSTRAK
Penulis dalam pelitian ini menganalisis dan mengidentifikasi tipe-tipe grammatical error beserta dengan penyebab-
penyebabnya yang ditemukan pada komposisi yang dibuat oleh 40 orang mahasiswa jurusan akuntansi Universitas Andalas
angkatan 2017.Dalam mengkaji penelitian ini, penulis mengaplikasikan teorisurface strategy taxonomy Dulay, Burt and
Krashen (1982) dan didukung oleh teori Politzer and Ramirez (in Dulay et al 1982).Dalam mengkaji penelitian ini, penulis
menggunakan metode descriptive qualitative. Data yang telah dikumpulkan kemudian diidentifikasi dan dikelompokkan
berdasarkan tipe-tipe error yang sama. Kemudian masing-masing data dianalisis dan dijabarkan analisanya dalam bentuk
paragraph dan kemudian dilengkapi dengan kalimat rekonstruksi.Hasil temuan dari penelitian ini menunjukkan bahwa dari
seluruh komposisi yang dianalisa, misinformation nmenjadi grammatical error yang paling sering ditemukan dengan 56 error
ditemukan atau 44,44 %. Kemudian diikuti oleh omission dengan 44 temuan atau 34,92% dan addition dengan21 temuan atau
16,66%, masing-masing menempati urutan kedua dan ketiga. Sedangkan misordering menjadi grammatical error dengan
temuan paling sedikit yaitu sebanyak 5 temuan or 3,96%.Sedangkan factor penyebab terbesar terjadinya grammatical error
tersebut adalah intralingual factor(learning strategy) dengan 78 temuan error atau 61,90% dan diikuti oleh interlingual factor
(mother tongue interference) dengan 48 temuan error atau 39,66%.
Kata kunci :grammatical error, error analysis, intralingual, interlingual
829
ANN
t
THE GOLD CAN STAY: THE MEANING TRANSFORMATION OF THE WORD ‘GOLD’ IN ROBERT FROST’S
NOTHING GOLD CAN STAY AND S.E HINTON’S THE OUTSIDERS
ANNE LISA PERTIWI 1410731005 Dosen Pembimbing: 1. Marliza Yeni, S.S, M.A 2. Edria Sandika, S.S, M.Hum
ENGLISH DEPARTMENT - FACULTY OF HUMANITIES ANDALAS UNIVERSITY PADANG 2018
ABSTRAK
Penelitian ini menganalisis transformasi makna ‘emas’ dari puisi ‘’Nothing Gold Can Stay’’ oleh Robert Frost dan makna dari
frase ‘’stay gold’’ yang terdapat dalam novel The Outsiders yang mempengaruhi kehidupan karakter secara signifikan dan
mengubah cara pandang mereka dalam melihat kehidupan. Penelitian ini menerapkan teori oleh Cleanth Brook yaitu New
Criticism yang menjelaskan unsur- unsur intrinsik sebuah karya sastra guna mendapatkan makna dari masing-masing karya.
Dari hasil analisis terhadap dua karya ini, penulis menemukan bahwa makna dari ‘’Nothing Gold Can Stay’’ ialah nuansa
pesimistik dan materialistis sementara frase ‘’stay gold’’ dalam novel The Outsiders muncul dengan semangat optimistis dan
spiritualistis. Perubahan makna ini mempengaruhi Ponyboy selaku karakter utama di dalam novel menjadi seseorang dengan
pribadi yang baru dan berhasil mendapatkan kehidupan yang lebih baik.
Kata Kunci: Gold, transformasi makna, New Criticism

829
ARI
c
COMPARISON OF GENDER ROLES SHOWN IN JHUMPA LAHIRI’S INTERPRETER OF MALADIES AND
THE LOWLAND
ARI SURAHMAN KURNIANSAH 1110732037 SUPERVISOR Dra. Diah Tyahaya Iman, M.Litt, Ph.D Marliza Yeni,
S.S, M.A ENGLISH DEPARTMENT - FACULTY OF HUMANITIES ANDALAS UNIVERSITY PADANG 2018
ABSTRAK
Penelitian ini menjabarkan perubahan dan pengembangan sikap tokoh laki-laki dan perempuan dalam dua novel karya Jhumpa
Lahiri yang berjudul Interpreter of Maladies dan The Lowland. Penulis menggunakan kritik sastra feminis ‘patriarchal binary
thought’ oleh Helene Cixous untuk membedakan antara peran gender tradisional dan modern yang tergambar dalam kedua
buku tersebut. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode kualitatif deskriptif. Peneliti menemukan adanya
perubahan peran gender yang ditampilkan melalui tokoh laki-laki dan perempuan dalam novel The Lowland yang bertentangan
dengan peran tokoh-tokoh dalam Interpreter of Maladies. Penulis berpendapat bahwa adanya perubahan peran dari sifat
tradisional ke sifat modern terjadi dikarenakan konstruksi sosial di negara baru lebih bebas dibandingkan negara asal, sehingga
memberi lebih banyak kesempatan kepada laki-laki dan perempuan untuk memutuskan bagaimana kehidupan mereka nantinya.
Kata kunci: patriarki, feminisme, peran gender, oposisi biner

829
RIO
t
The Utopian Spirit and Social Gap between Proletariats and Bourgeoisie in Dahl’s Charlie and The Chocolate Factory:
A Marxist Study
Rio Armansah 1110732025 Dosen Pembimbing: 1. Gindho Rizano, S.S., M.Hum. 2. Seswita, S.S., M.Hum. ENGLISH
DEPARTMENT FACULTY OF HUMANITIES ANDALAS UNIVERSITY 2018
ABSTRAK
Skripsi ini memaparkan hasil analisis dari novel anak karya Roald Dahl yang berjudul Charlie and the Chocolate Factory.
Fokus dari penelitian ini adalah bagaimana tokoh utama, Charlie Bucket, membawa sebuah semangat utopis terhadap dunia.
Meskipun hidup dalam kondisi yang serba sulit Charlie tetap semangat menjalani hari-harinya. Penelitian ini dibuat dengan
menggunakan pendekatan Marxisme, khususnya teori Fredric Jameson tentang Political Unconscious dengan penekanan pada
utopian criticism. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa tokoh utama dalam cerita, Charlie Bucket, menunjukkan nilai-nilai
kehidupan yang berbeda dibandingkan dengan tokoh anak lainnya. Hal ini tergambar dalam hubungannya dalam keluarganya
sendiri dan caranya dalam memandang dunia. Penelitian ini juga mencoba menjelaskan perbedaan mendasar pada nilai-nilai
kehidupan antara kelas pekerja (proletar) dan kapitalis (borjuis). Selain itu, penindasan kaum borjuis terhadap kaum proletar
dan rasisme yang terjadi dalam dunia kerja juga dipaparkan dalam penelitian ini.
Kata kunci: kritik utopia, marxisme, penindasan, rasisme, borjuis, proletar.
829
BAY
a
A STUDY OF WOMEN’S LANGUAGE FEATURES AND FUNCTIONS IN THE JIMMY FALLON’S TONIGHT
SHOW
BAYU TRIONA ASRI 1010732009 Supervisors: Dr. Rina Marnita AS, M. A. Ayendi, S. S., M. Pd., M. Hum ENGLISH
DEPARTMENT FACULTY OF HUMANITIES ANDALAS UNIVERSITY PADANG 2018
ABSTRAK
Skripsi ini membahas penggunaan fitur bahasa perempuan pada tiga orang selebriti bintang tamu The Jimmy Fallon’s Tonight
Show, yaitu Hailee Steinfeld, Rebel Wilson, dan Cardi B dalam sesi interview mereka. Kajian ini dilakukan untuk
mengidentifikasi fitur-fitur bahasa perempuan serta menentukan fungsi tersebut yang digunakan oleh ketiga selebriti tersebut
dalam sesi interview mereka dengan Jimmy Fallon. Analisis dilakukan dengan menerapkan teori fitur bahasa perempuan yang
dikemukakan oleh Lakoff (1975) dan fungsi fitur bahasa perempuan yang dikemukakan oleh Holmes (2013). Dari 83 potongan
percakapan yang dianalisis, ditemukan 23 data yang memuat 30 kali fitur bahasa perempuan yang tersebar pada: lexical hedges
sebanyak 18 kali; intensifier sebanyak 6 kali; ‘empty’ adjective sebanyak 5 kali; dan avoidance of strong swear word sebanyak
1 kali. Selanjutnya, fungsi fitur-fitur bahasa yang ditemukan yakni hedging yang terdapat dalam 5 data yang tersebar pada:
lexical hedges sebanyak 4 data dan avoidance of strong swear word sebanyak 1 data. Sedangkan fungsi boosting terdapat
dalam terdapat dalam 10 data yang tersebar pada: intensifiers dalam 6 data, dan ‘Empty’ adjectives dalam 4 data.
Kata Kunci: Language and Gender, Talkshow, YouTube, Women’s Language.

829
BOB
t
The Study of Impoliteness Strategiesas FoundIn Boris Johnson’s Speech on the European UnionReferendum
Bob Shandi Anugrah 1110733011 Dosen Pembimbing: 1. Dr.Rina Marnita AS,M.A 2. Ayumi, S.S, M.Hum English
Department Faculty of Humanities Andalas University 2018
ABSTRAK
Skripsi ini adalah kajian ketidaksantunan dalam Bahasa Inggris yang digunakan oleh Boris Jonson yang merupakan sekretaris
luar negeri Inggris. Di dalam pidatonya terkait pemungutan suara kembali di Inggris terkait keluar atau menetapnya Inggris
sebagai anggota dari EU. Tujuan dari pemilihan skripsi ini adalah untuk mengetahui tipe strategi ketidaksantunan oleh Boris
Johnson dalam pidatonya. Data diambil dengan menggunakan metode observasi yang dianalisis menggunakan motode padan
pragmatik. Teori yang digunakan adalah teori ketidaksantunan oleh Culpeper. Dari hasil analis iterdapat 13 ujaran Boris
Johnson yang mengandung 32 strategi ketidaksantunan. Dari 32 strategi tersebut ditemukan bahwa ketidaksantunan negative
mendominasi sebanyak (90%) disusul ketidaksantunan sindiran sebanyak (10%). Ketidaksantunan memiliki peran penting
dalam pidato Boris Johnson dimana beliau merupakan orang yang paling aktif dalam menyuarakan kepada masyarakat Inggris
untuk keluar dari anggota EU.
Kata kunci: pragmatik, konteks ketidaksantunan, pidato pengambilan suara

829
BRI
t
THE ANALYSIS OF THE MAIN CHARACTER’S RESISTANCE AGAINST TRAUMATIC EXPERIENCE AS
SEEN IN FRANCES HUDGSON BURNETT’S THE SECRET GARDEN : FREUD’S TRIPARTITE MODEL
ANALYSIS
BRIAN CESAR 1310731017 Supervisors : Gindho Rizano, S.S, M.Hum Marliza Yeni, SS, MA. ENGLISH
DEPARTMENT FACULTY OF HUMANITIES ANDALAS UNIVERSITY PADANG 2018
ABSTRAK
Skripsi ini membahas dampak yang ditimbulkan oleh penolakan orang tua terhadap pertumbuhan anak sebagaimana
diceritakan dalam novel The Secret Garden karya Francis Hudgson Burnett. Tokoh utama, Mary Lennox, dibiarkan hidup
tanpa mendapat kasih sayang dan perhatian dari orang tuanya. Hal ini memberikan dampak besar terhadap perkembangan
Mary, baik secara mental maupun fisik. Peran ‘taman rahasia’ serta beberapa karakter yang muncul dalam cerita, memberi
kontribusi besar dalam perkembangan Mary untuk menjadi pribadi yang lebih baik dibantu dengan teori dari Sigmund Freud
tentang “id, ego dan superego” atau lebih dikenal dengan istilah “teori tripartite”. Hasil penelitian ini adalah bagaimana
kontribusi dari taman rahasia untuk membantu Mary menjadi pribadi yang lebih baik. Taman rahasia memiliki peran utama
dalam membantu Mary untuk memahami dirinya sendiri, ditunjang dengan bantuan karakter lain yang memunculkan dorongan
dari “id” dan “superego”nya Mary.
Kata Kunci: penolakan orang tua, pengalaman traumatis, teori tripartite.
829
DIL
a
AN ANALYSIS OF CODE MIXING APPLIED BY THREE INDONESIAN INTERNATIONAL STUDENT
VLOGGERS ON YOUTUBE A Thesis Submitted in Partial Fulfilment of the Requirements for the Degree of Sarjana
Humaniora By
DILLA KOBELCO DASMIRANTI 1410731017 Dosen Pembimbing 1. Dr. Rina Marnita AS, M.A 2. Ayumi, S.S,
M.Hum ENGLISH DEPARTMENT - FACULTY OF HUMANITIES ANDALAS UNIVERSITY PADANG 2018
ABSTRAK
Skripsi ini membahas penggunaan campur kode oleh tiga Indonesian International Student Vloggers, yaitu Maudy Ayunda,
Tasya Kamila dan Chand Spenser dalam tiga video mereka di Youtube. Kajian ini bertujuan untuk mengidentifikasi tipe-tipe
dan mendeskripsikan fungsi-fungsi campur kode yang mereka tuturkan. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik
pengunduhan. Data dianalisis berdasarkan teori campur kode oleh Muysken (2000) tentang tipe campur kode dan teori
Hoffman (1991) dan Saville-Troike (2003) untuk menentukan fungsi campur kode. Dari hasil analisis ditemukan 65 kalimat
yang mengandung campur kode. Kalimat-kalimat tersebut kemudian dikelompokkan berdasarkan tipe: (1) insertion, (2)
alternation, dan (3) congruent lexicalization. Tipe campur kode yang paling banyak digunakan adalah insertion (58,5%)
sebanyak 38 data, kemudian diikuti oleh tipe congruent lexicalization (29,2%) sebanyak 19 data, dan yang paling sedikit
adalah tipe alternation (12,3%) sebanyak 8 data. Kemudian, fungsi campur kode yang ditemukan adalah talking about
particular topic, interjection, repetition used for clarification, dan because of real lexical need. Fungsi campur kode yang paling
banyak digunakan adalah talking about particular topic (75,3%) sebanyak 49 data, kemudian diikuti oleh because of lexical
need (12,3%) sebanyak 8 data, repetition for clarification (6,2%) sebanyak 4 data, dan interjection (inserting sentence fillers or
sentence connectors) (6,2%) juga sebanyak 4 data. Dapat disimpulkan bahwa mereka cenderung melakukan campur kode
dengan tipe insertion.
Kata kunci: campur kode, Indonesian international student vloggers, tipe campur kode, fungsi campur kode

829
DOL
d
DEIXIS ANALYSIS IN THE HUNGER GAMES FIRST SERIES MOVIE
DOLLY WIJAYA DIANTO 1110732034 Dosen Pembimbing: 1. Dra. Lucy Suraiya, MA 2. Al Maqhvirah Chan,
M.Hum ENGLISH DEPARTMENT FACULTY OF HUMANITIES ANDALAS UNIVERSITY 2018
ABSTRAK
Skripsi ini adalah kajian tentang deiksis yang digunakan dalam film The Hunger games. Tujuan skripsi ini adalah untuk
mengetahui tipe deiksis yang terdapat dalam film dan untuk mengetahui referensi dari deiksis tersebut. Deiksis dibagi menjadi
tiga bagian. Yaitu, deiksis orang atau persona, deiksis waktu dan deiksis tempat. Deiksis persona adalah kata atau frasa yang
rujukannya kepada orang atau sesuatu dalam peristiwa berbahasa. Deiksis waktu adalah kata atau frasa yang rujukannya
kepada titik atau jarak waktu dalam peristiwa berbahasa. Deiksis tempat adalah kata atau frasa yang rujukannya kepada lokasi
ruang atau tempat dalam peristiwa berbahasa. Data diambil dari beberapa scene di film The Hunger games dengan
menggunakan metode observasi dan dianalisis menggunakan metode pragmatis. Teori yang digunakan dalam analisis adalah
teori deiksis dari Yule. Dalam penyajian hasil analisis data digunakan metode formal dan informal. Dari hasil analisis,
ditemukan 8 deiksis persona, 4 deiksis tempat dan 3 deiksis waktu yang ditemukan di film The Hunger games. Dalam deiksis
persona terdapat kata ours, us, we, you, it, them, they, their. Dalam deiksis tempat terdapat kata here, this, dan there dalam
deikis waktu terdapat kata now, then, dan years.
Kata kunci: deiksis persona, deiksis waktu, deiksis tempat, konteks.

829
ELS
f
FROM WATCHING TO READING: A STUDY ON FILM ADAPTATION OF ANTOINE DE SAINT EXUPERY’S
THE LITTLE PRINCE
ELSA RAHMADANI 1310731014 Supervisors: 1. Donny Eros, S.S, M.A 2. Edria Sandika, S.S, M.Hum ENGLISH
DEPARTMENT FACULTY OF HUMANITIES ANDALAS UNIVERSITY PADANG 2018
ABSTRAK
Skripsi ini membahas kemampuan film adaptasi The Little Prince yang disutradarai Mark Osborne (2015) sebagai sebuah
strategi literasi. Dalam menganalisis adaptasi tersebut, penulis menggunakan teori adaptasi yang diperkenalkan oleh Linda
Hutcheon. Dengan membandingkan buku The Little Prince oleh Antoine De Saint Exupery yang diterjemahkan oleh Robert
Howard ke dalam Bahasa Inggris (2015) dan film The Little Prince yang disutradarai oleh Mark Osborne (2015), ditemukan
penambahan karakter, perbedaan sudut pandang, serta perubahan pada latar dan tema. Penulis menjelaskan bahwa film dan
buku The Little Prince adalah dua media yang saling mengisi. Hal itu dapat dilihat dari beberapa potongan adegan film yang
memberikan ruang kepada penonton untuk menimbulkan rasa ingin tahu terhadap bukunya. Penelitian ini diteruskan dengan
penyebaran kuesioner terhadap empat puluh lima mahasiswa tahun pertama Sastra Inggris Universitas Andalas yang belum
pernah membaca buku The Little Prince tetapi sudah menonton film adaptasinya. Penulis merujuk pada penyusunan skala
Likert untuk mengetahui kadar pemahaman, efek terhadap diri penonton, dan ketertarikan serta keinginan setelah menonton
film The Little Prince (2015). 78 % dari responden mempunyai keinginan untuk membaca cerita The Little Prince setelah
menonton film adaptasinya. Dari hasil analisis ini penulis menyimpulkan bahwa film adaptasi The Little Prince (2015)
mempunyai indikasi sebagai salah satu strategi untuk menarik pembaca baru terhadap buku The Little Prince (2015).
Kata kunci: Adaptasi, Strategi Literasi, The Little Prince, Media, Respon penonton
829
ELV
n
NEWS STRUCTURE AND ITS ELEMENTS IN FOUR NEWS ARTICLES DESCRIBING DONALD TRUMP’S
DECISION OF JERUSALEM: A CRITICAL DISCOURSE ANALYSIS
ELVIANDO 1410732030 Supervisors: 1. Ayendi, S.S, M.Pd, M.Hum 2. Al Maghvirah Chan, S.S, M.Hum ENGLISH
DEPARTMENT FACULTY OF HUMANITIES ANDALAS UNIVERSITY PADANG 2018
ABSTRAK
Skripsi in membahas tentang struktur berita dalam empat berita yang masing-masingnya diambil dari empat situs koran online.
Koran tersebut berasal dari Timur Tengah (Asharq Al-Awsat), Israel (Israel Today), Palestina (Maan News Agency), dan
Global (The New York Times). Keempat berita tersebut membahas topik yang sama, yaitu keputusan Presiden Donald Trump
terhadap kota Jerusalem. Tujuan penelitian ini adalah membandingkan struktur berita yang dianggap sebagai strategi dalam
menyampaikan maksud sebuah berita. Skripsi ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif dengan pendekatan
analisis wacana kritis. Teori yang digunakan dalam menganalisis data adalah teori analisis wacana Van Dijk yang membahas
enam elemen berita, yaitu tematik, skematik, semantik, sintaksis, stilistik, dan retoris. Model perbandingan digunakan dalam
menampilkan analisis untuk setiap elemen berita. Dari hasil data yang telah dianalisis, keempat berita menunjukkan perbedaan
satu sama lain. Berita pertama dari koran Asharq Al-Awsat, menunjukan penolakan terhadap keputusan Donald Trump dengan
mengusung tema protes keras dari Arab dan Internasional. Sementara itu, berita kedua dari koran Israel Today, setuju dengan
keputusan Donald Trump dengan usungan tema kejelasan status Jerusalem terhadap Israel. Berita ketiga, Maan News Agency,
tidak menunjukkan mosi setuju dengan keputusan Donal Trump karena mengusung tema perubahan drastis atas status
Jerusalem dengan pemaparan negative terhadap Donald Trump dan Israel.
Kata Kunci: Analisis Wacana Kritis, Struktur Berita, Van Dijk, Donald Trump, Jerusalem

829
FAL
d
DIRECTIVE SPEECH ACTS AS FOUND IN BRITISH CHILDREN’S TELEVISION SERIES - JUNGLE RUN
(SEASON 8)
FALENCIA DELFI AUDIA 1410731014 Supervisors: 1. Dr. Ike Revita, M.Hum 2. Dhiant Asri, S.S., M.Hum
ENGLISH DEPARTMENT- FACULTY OF HUMANITIES ANDALAS UNIVERSITY PADANG 2018
ABSTRAK
Dalam skripsi ini dibahas tipe-tipe tindak tutur direktif dan faktor yang mempengaruhinya yang terdapat dalam TV Series yang
berjudul “Jungle Run” yang di publikasikan tahun 1999 dan berakhir ditahun 2006. Tujuan penelitian ini adalah untuk
mengidentifikasi dan menganalisis tipe- tipe tindak tutur (types of speeh acts) dan faktor yang mempengaruhi penutur
mengujarkannya. Data penelitian ini diambil dari tuturan pemain yang ada dalam TV Series Jungle Run tersebut. Dalam
penelitian ini, penulis menggunakan teori tindak tutur direktif yang dikemukakan oleh Kreidler (1998) untuk mengidentifikasi
ujaran-ujaran tindak tutur direktif yang digunakan oleh pemain dalam TV Series Jungle Run tersebut. Penulis juga
menggunakan teori Thomas (1995) untuk mengidentifikasi faktor yang mempengaruhi ujaran tersebut. Penulis menggunakan
teori konteks yang dikemukakan oleh Leech (1983). Langkah-langkah pengumpulan data dilakukan dengan metode observasi,
data diunduh dari youtube kemudian didengar dan dilihat. Data ditranskip untuk selanjutnya dianalisis. Data dianalisis
menggunakan metode padan pragmatik untuk merumuskan tipe tuturan direktif dan faktor-faktor yang mempengaruhi tuturan
tersebut. Faktor- faktor tersebut yang pertama adalah Power of Speaker yang terbagi atas tiga yaitu Legitimate power, Referent
power dan Expert power.

829
FAD
l
LOUISA’S WOMEN SPEECH FEATURES IN THE MOVIE “ME BEFORE YOU”
FADHILA SYUKRA 1110732013 Supervisor 1 : Rina Marnita AS, M.A Supervisor 2 : Ayendi, SS, M.Hum ENGLISH
DEPARTMENT FACULTY OF HUMANITIES ANDALAS UNIVERSITY PADANG 2018
ABSTRAK
Dalam skripsi ini dibahas kajian sosiolinguistik tentang fitur-fitur bahasa wanita yang diucapkan oleh Louisa di dalam film
yang berjudul “Me Before You”. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi fitur-fitur bahasa yang dituturkan oleh
satu tokoh utama perempuan dan menjelaskan fungsi-fungsi dari setiap fitur-fitur bahasa tersebut. Data diperoleh dari
percakapan yang dituturkan oleh satu tokoh utama perempuan dalam film yang berjudul “Me Before You”. Pengumpulan data
dilakukan dengan menggunakan metode simak, teknik simak bebas libat cakap dan catat. Data dianalisis menggunakan teori
Lakoff (1975) yang dihubungkan dengan teori Homes (1992) dan teori konteks SPEAKING oleh Hymes (1986). Hasil analisis
dijelaskan secara naratif. Dari hasil analisis 30 dialog ditemukan 5 fitur bahasa yang sering dituturkan oleh satu tokoh utama
perempuan dalam “Me Before You”, yaitu (1) Lexical Hedges and fillers, (2) Rising intonation or Declaration, (3) Intensifier,
(4) Empty Adjectives dan (5) Superpolite Form. Fitur bahasa yang paling banyak digunakan adalah Lexical hedges karena di
dalam film ini karakter pemeran perempuan utama banyak menggunakan frasa yang muncul sebagai jeda dalam sebuah
percakapan dan juga bentuk ketidakyakinan atas apa yang diucapkannya. Di samping itu, ditemukan juga 3 fungsi bahasa fitur
bahasa perempuan, yaitu untuk (1) menguatkan maksud tuturan, (2) melemahkan maksud tuturan dan (3) permintaan
tanggapan. Fungsi yang paling banyak muncul adalah melemahkan maksud tuturan.
Kata kunci : fitur-fitur bahasa, bahasa perempuan, sosiolinguistik
829
FEB
t
THE PRAGMA- STYLISTIC ANALYSIS OF SPEECH ACTS AS DEVICE OF THE CHARACTERIZATION OF
THE TRAITS OF THE MAIN CHARACTER AS FOUND IN I, FRANKENSTEIN MOVIE
FEBI WIFIA NOSA 1310731011 Dibimbing Oleh : 1. Ayendi, S.S, M.Pd, M.Hum 2. Ayumi, S.S, M.Hum ENGLISH
DEPARTMENT- FACULTY OF HUMANITIES ANDALAS UNIVERSITY PADANG 2018
ABSTRAK
Skripsi ini membahas tindak tutur di dalam film yang berjudul “I, Frankenstein”. Penelitian ini bertujuan untuk menemukan
karakterisasi pada sifat Adam yang berperan sebagai pemeran utama yang terdapat didalam percakapan dan mengidentifikasi
tipe khas dari tipe–tipe tindak tutur percakapan yang terdapat di dalam percakapan pada film “I, Frankenstein” berdasarkan
Ateori Searle (1969) dan Austin (1962), yaitu tindak ujar dan karakterisasi. Penelitian ini mengikuti tahap–tahap sebagai
berikut, yakni pengumpulan data, membuat transkrip dari dialog dalm film, analisis data dengan menggunakan teori pragmatik
stylistik yang dikemukakan oleh Verdonk (2002:4), berdasarkan teori yang dikemukakan oleh Searle (1969), yaitu expressive
dalam ujaran pemeran utama yang mengandung tindak tutur dalam film “I, Frankenstein”, yaitu (1) keluhan secara langsung,
(2) pertentangan, (3) ekspresi dukacita dan penderitaan, (4) keinginan, (5) ungkapan berterimakasih, (6) ungkapan maaf.
Disamping itu, dari 80 tindak tutur, diidentifikasi sebanyak 21 bentuk tindak tutur representative (26,25%), 6 bentuk tindak
tuturdirective (7,5%), 3 bentuk tindak tutur commissive (3), dan 50 bentuk tindak tuturexpressive (62,5%), sehingga expressive
menjadi tipe dominan dan ditemukan berbagai tipe expressive, yaitu sebanyak 12 expressive pertentangan terhadap situasi
yang dihadapi pemeran utama dan terhadap ajakan yang ditujukan kepada pemeran utama (24%), 3 expressive keinginan
pemeran dan hal yang dituju oleh pemeran utama (6%), 1 expressive berterimakasih terhadap kebaikan yang diterima oleh
pemeran utama (2%), 1 expressive ungkapan maaf dan rasa penyesalan terhadap kesalahan yang dilakukan oleh pemeran
utama (2%), 24 expressive keluhan secara langsung dalam kemarahan, kebencian dan emosi yang dirasakan oleh pemeran
utama (48%), dan 9 expressive dukacita dan penderitaan dalam masalah yang dihadapi pemeran utama (18%).

829
FER
a
AN ANALYSIS OF ILLOCUTIONARY ACT FOUND IN DONALD TRUMP’S SPEECH ABOUT JERUSALEM
FERLINA FITRAH YULIANTI 1310731007 SUPERVISOR I: Prof. Dr. Oktavianus, M.Hum SUPERVISOR II: Dra.
Lucy Suraiya, MA ENGLISH DEPARTMENT FACULTY OF HUMANITIES ANDALAS UNIVERSITY 2018
ABSTRAK
Dalam penelitian ini dibahas tindak ilokusi yang dituturkan oleh Presiden Amerika Serikat, Donald Trump pada sebuah pidato
tentang pengakuan Jerusalem sebagai ibukota Israel yang disampaikan pada tanggal 6 Desember 2017 dan berlokasi di Gedung
Putih. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan tipe-tipe tindak tutur ilokusi yang digunakan oleh karakter dan untuk
mengetahui tindak ilokusi dominan. Pengumpulan data dilakukan dengan mengunduh video dari YouTube, memahami dan
membaca teks pidato Presiden Trump secara berulang, kemudian penulis mengidentifikasi dan menggarisbawahi setiap
tuturan. Setelah itu data dianalisis dengan metode padan pragmatik (Sudaryanto, 1993). Teori yang digunakan adalah teori
Searle (1969) dan Leech (1983). Hasil analisis disajikan dengan menggunakan metode formal dan informal. Temuan penelitian
menunjukkan bahwa terdapat lima tipe tindak tutur ilokusi yang digunakan oleh Presiden Trump., yaitu; (1) assertif, (2)
direktif, (3) komisif, (4) ekspresif, dan (5) deklaratif. Tindak assertif banyak digunakan oleh Presiden Trump karena Presiden
Trump banyak menampilkan fakta, opini, dan penilaian-penilaian pada pidatonya tentang pengakuan Jerusalem sebagai
Ibukota Israel dan rencana pemindahan kedutaan Amerika dari Tel Aviv ke Jerusalem.
Kata kunci: tindak tutur, ilokusi, pidato.

829
FIR
a
AN ANALYSIS OF TRANSLATION PROCEDURES USED IN TRANSLATING PHRASAL VERBS INTO
INDONESIAN AS FOUND IN NOVEL THE MURDER OF ROGER ACKROYD BY AGATHA CHRISTIE
FIRSTY DEWI SYOFYANA 1410732028 Dosen Pembimbing: 1. Drs. Rumbardi, M.Sc 2. Novalinda, S.S, M.Hum
ENGLISH DEPARTMENT FACULTY OF HUMANITIES ANDALAS UNIVERSITY PADANG 2018
ABSTRAK
Skripsi ini membahas tentang prosedur terjemahan frasa verba yang terdapat di dalam novel karya Agatha Christie yang
berjudul The Murder of Roger Ackroyd. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui prosedur yang digunakan penerjemah
dalam menerjemahkan kata kerja frasal dari bahasa Inggris ke bahasa Indonesia dan jenis hasil terjemahan yang dihasilkan
penerjemah. Ada beberapa langkah yang dilakukan di dalam penelitian ini, yaitu mengumpulkan data, menganalisis data, dan
menampilkan hasil analisis. Data diambil dari novel The Murder of Roger Ackroyd karya Agatha Christie dan terjemahannya
dalam bahasa Indonesia oleh Maria Regina. Metode yang digunakan untuk menganalisis data adalah metode padan
translasional. Teori yang digunakan untuk menganalisis data adalah teori Newmark (1988b). Sedangkan untuk menganalisis
jenis hasil terjemahan, teori yang digunakan yaitu teori Larson (1984). Lalu, metode yang digunakan untuk menampilkan hasil
analisis adalah metode formal dan informal. Hasil dari analisis menunjukkan bahwa ada dua prosedur yang digunakan oleh
penerjemah dalam menterjemahkan kata kerja frasal dari bahasa Inggris ke Indonesia, yaitu prosedur modulasi dan prosedur
terjemahan literal. Sedangkan jenis hasil terjemahan yang dihasilkan oleh penerjemah untuk semua data adalah terjemahan
idiomatik.
Kata Kunci: Terjemahan, Bahasa sumber, Bahasa sasaran, Frasa verba.
829
FIT
e
EXPLOITATION OF RELIGION IN VLADIMIR BARTOL’S ALAMUT
FITRAH FEBI MASSOFIA 1410732016 Pembimbing Edria Sandika, S.S, M. Hum Rika Handayani, S.S, M.AAPD,
M.Hum ENGLISH DEPARTMENT FACULTY OF HUMANITIES ANDALAS UNIVERSITY PADANG 2018
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji secara mendalam tentang eksploitasi agama dalam novel karangan Vladimir Bartol
yang berjudul Alamut, serta penerapan sistem totalitarian dengan analisa menggunakan teori diskursus oleh Michel Foucault.
Alamut terkenal akan motto Ismailiyah-nya yaitu “tidak ada larangan, semua diperbolehkan”. Dengan menggunakan metode
analisis deskriptif, penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat beberapa ajaran Islam aliran Ismailiyah di novel Alamut yang
telah dimodifikasi untuk kemudian dieksploitasi, yaitu; mengangkat diri sendiri sebagai nabi, menghalalkan narkoba dan
alkohol, surga dunia, dan pembenaran akan kekerasan termasuk serangan bunuh diri. Ajaran-ajaran tersebut menggambarkan
motto jemaah Ismaliyiah dalam novel tersebut, dan khusus untuk poin terakhir, merupakan pemicu stereotipe terhadap muslim
di seluruh dunia, yang mana membuat kajian ini dapat digunakan untuk penelitian di masa yang akan datang dengan topik
yang sama.
Kata kunci: eksploitasi, diskursus, motto Ismailiyah, ajaran agama

829
HES
t
THE INFLUENCES OF READING J.K. ROWLING’S HARRY POTTER SERIES TO THE LIFE OF THE
INDONESIAN READERS: A READER RESPONSE ANALYSIS
HESTI KURNIAWATY 1410732014 Supervisors: 1. Donny Eros, S.S, M.A 2. Gindho Rizano, S.S, M.Hum ENGLISH
DEPARTMENT FACULTY OF HUMANITIES ANDALAS UNIVERSITY PADANG 2018
ABSTRAK
Skripsi ini mengungkapkan tentang pengaruh membaca novel serial Harry Potter terhadap generasi Harry Potter, generasi yang
mengalami masa remaja dari tahun 2000 hingga 2010. Fokus dari penelitian ini adalah untuk melihat pengaruh yang muncul
secara langsung atau tidak langsung terhadap pembaca serial ini dari sudut pandang pembaca. Objek dari penelitian ini adalah
novel fantasi Harry Potter seri pertama hingga ke-empat karya J.K. Rowling dan pembaca novel serial ini di Indonesia.
Penelitian ini menggunakan teori reader-response transaksional oleh Louise Rosenblatt yang mencakup konsep pembacaan
eferen dan estetis. Terdapat 25 responden secara keseluruhan yang berpartisipasi pada penelitian ini, 4 responden diantaranya
bersedia menjadi narasumber untuk wawancara mendalam. Responden merupakan: 1) Potterhead, pembaca yang
mengategorikan diri mereka sebagai penggemar berat novel serial ini dan tergabung kedalam setidaknya satu komunitas
penyuka Harry Potter di Indonesia, serta 2) Influencer atau orang yang berprofesi sebagai pemberi pengaruh, pembaca yang
telah memiliki pencapaian pribadi dan mampu memberikan pengaruh serta dampak kepada masyarakat. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa hampir semua reponden memperlihatkan pengaruh positif yang didapatkan selama membaca dan tumbuh
bersama serial ini. Salah satu pengaruh yang terlihat adalah pembaca serial ini tumbuh dengan nilai-nilai positif yang ada
didalam cerita Harry Potter dan menjadikannya sebagai panduan hidup mereka. Hal tersebut juga memberi motivasi dan
pengaruh yang baik dalam mewujudkan cita-cita serta keinginan jangka panjang pembaca tersebut. Selain itu, penulis juga
menemukan bahwa novel serial ini dapat meningkatkan minat baca yang signifikan terhadap karya sastra terutama karya sastra
Inggris.
Kata kunci: Dampak membaca, Generasi Harry Potter, Teori reader-response transaksional, Respon pembaca,
Indonesia.

829
RIF
a
ANALYSIS OF JARGON USED BY DRUM COMMUNITIES AS SEEN IN THREE DRUM MAGAZINES
RIFKI HAMDANI 1110733015 ENGLISH DEPARTMENT FACULTY OF HUMANITIES ANDALAS UNIVERSITY
2018
ABSTRAK
Skripsi ini membahas tentang bentuk kelas dan makna jargon yang digunakan komunitas drum yang terdapat dalam tiga
majalah drum. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi jargon komunitas drum dan maknanya serta kelas kata dari
jargon tersebut. Untuk menentukan makna jargon komunitas drum tersebut digunakan glosari istilah drum dari website drum
www.drumglossary.com dan kamus Oxford. Kemudian untuk menentukan bentuk kata ditentukan berdasarkan teori kelas kata
oleh Kaplan (1998). Data dikumpulkan dari majalah drum tentang pengenlan alat dan pembahasan teknik permainan drum.
Penulis mengidentifikasi jargon yang digunakan komunitas drum sebagaimana yang ditemukan dalam tiga majalah drum, dan
menganalisisnya menggunakan teori Language Variation oleh Wardhaugh (1998). Berdasarkan teori tersebut ditemukan 19
jargon yang berbentuk kata, 14 berbentuk frasa, dan 6 dalam bentuk frasa nomina. Maka dapat ditarik kesimpulan yakni
sebagian besar jargon komunitas drum berbentuk kata yang berupa penjelasan dari penamaan peralatan dan teknik memainkan.
Kata kunci: Jargon, Linguistic Form.
829
HEN
a
ANALYSIS OF STRATEGIES USED BY THE TRANSLATOR TO TRANSLATE IDIOMS FROM ENGLISH INTO
BAHASA INDONESIA FROM THE NOVEL THE CATCHER IN THE RYE
HENDRA ASRI PUTRA 1410732006 Dosen Pembimbing: 1. Novalinda, SS. M.Hum 2. Ayendi SS. M.Pd. M.Hum
ENGLISH DEPARTMENT – FACULTY OF HUMANITIES ANDALAS UNIVERSITY 2018
ABSTRAK
Ungkapan merupakan susunan kata-kata yang berbeda dari makna aslinya yang ada pada sebuah kalimat. Ungkapan tidak bisa
dipahami secara harfiah meskipun seseorang mengerti arti bahasa dan tata bahasa pada ungkapan tersebut. Hampir seluruh
bahasa di dunia ini memiliki ungkapan-ungkapan tersendiri yang menjadi cerminan bangsa mereka. Oleh karena nya, skripsi
ini bertujuan untuk menganalisa salah satu terjemahan ungkapan-ungkapan dari bahasa yang ada di dunia ini yaituungkapan
dalam Bahasa Inggris ke dalam Bahasa Indonesia. Untuk melakukan analisa tersebut, penulis berpedoman pada teori yang
dikemukakan oleh Mona Baker, Vinay dan Darbelnet mengenai strategi dan teknik penerjemahan. Ungkapan yang akan
dianalisa bersumber dari sebuah novel terkenal dari Amerika yang berjudul The Catcher in the Rye yang ditulis oleh J. D.
Salinger dan dirilis pada tahun 1951. Sementara, sumber terjemahan versi Bahasa Indonesia nya diterjemahkan oleh Gita
Widya Laksmini yang dirilis pada tahun 2015. Dalam melakukan analisa ini, langkah pertama yang dilakukan penulis yaitu
mengelompokkan ungkapan-ungkapan yang ada pada novel tersebut. Ungkapan-ungkapan tersebut akan dikelompokkan
menurut kelompoknya masing-masing yang ada dalam Bahasa Inggris dan dalam Bahasa Indonesia. Setelah semua ungkapan
tersebut dikelompokkan, langkah terakhir yang dilakukan penulis adalah membandingkannya. Penulis membandingkan versi
ungkapan dalam Bahasa Inggris yangditerjemahkanke dalam Bahasa Indonesia untuk mecaritahu strategi apa yang digunakan
oleh penerjemah dalam menerjemahkan ungkapan-ungakapan tersebut. Perbandingan di antara ke-dua ungkapan Bahasa ini
dilakukan dengan berpedoman kepada kamus-kamus dan buku-buku ungkapan Bahasa Inggris dan Bahasa Indonesia.
Kata kunci: terjemahan,ungkapan, kelompok-kelompok ungkapan, strategi penerjemahan ungkapan.

829
REN
c
CRIMES IN OF MICE AND MEN BY JOHN STEINBECK
RENALDO HIDAYAT 1310732021 Supervisors: 1. Dr. Ferdinal, M.A 2. Rika Handayani, S.S, M.AAPD, M.Hum
ENGLISH DEPARTMENT FACULTY OF HUMANITIES ANDALAS UNIVERSITY 2018
ABSTRAK
Penelitian ini berfokus pada tindak kejahatan dalam karya John Steinbeck Of Mice and Men dalam konteks era Great
Depression di Amerika Serikat tahun 1930an. Untuk itu, penelitian ini menggunakan pendekatan sosiologi sastra dan didukung
oleh teori ketegangan Robert K. Merton, teori yang kemudian dikembangkan oleh Robert Agnew. Penelitian ini menggunakan
metode kualitatif dimana data dianalisis bukan dalam bentuk angka tapi paragraf. Hasilnya, Saya melihat kecendrungan orang
kulit putih yang melakukan tindak kejahatan dikarenakan oleh tekanan ekspetasi sosial pada masa itu. Sebaliknya, orang
Afrika Amerika digambarkan cenderung mampu beradaptasi dengan keadaan tersebut.
Kata Kunci : Great Depression, Tindak Kejahatan, Ekspetasi Sosial, Sosiologi Sastra, Of Mice and Men.

829
HIL
i
IDENTITY CRISIS AND ITS FORMATION TO A THIRD CULTURE KID AS DEPICTED IN RUTH OZEKI’S A
TALE FOR THE TIME BEING
Hilda Adawiyah 1110733016 1. Edria Sandika, S.S, S.Hum 2. Seswita, S.S, S.Hum ENGLISH DEPARTMENT
FACULTY OF HUMANITIES UNIVERSITY OF ANDALAS PADANG 2018
ABSTRAK
This thesis discusses the factors thatcausedidentity crisis and its formation to Third Culture Kids as depicted in A Tale for the
Time Being written by Ruth Ozekithrough its main character named Naoko Yasutani. The factors that caused identity crisis
and its formation through the main character are the encounter of two different cultures, America and Japan, liminal state and
being marginalized by teacher andher classmates—in term of bullying—which she experienced when she repatriated to her
homeland in Japan. In this research, the writer uses the concepts from post-colonial criticism which are hybridity, liminality
and cultural identity from Homi K. Bhaba and Stuart Hall. Hence, from this research the writer finds that these factors that
caused the identity crisis which experienced by the main character who depicts the third culture kids’ identity dilemma brought
her to dilemmatic state toward her cultural identity. Lastly, because of those factors the protagonist chooses not to go back to
her host country as well as her home country to stay.
Key words: identity crisis, expatriate, repatriate, third culture kids, bullying, hybridity, liminality, marginality, cultural
identity.
829
IND
p
PAKISTANI WOMEN’S DIGNITY IN PATRIARCHAL CULTURE REFLECTED IN QAISRA SHAHRAZ’S: A
PAIR OF JEANS & OTHER STORIES
INDRI OCTARINANDA 1110733031 Supervisor I : Dra. Eva Najma, M.Hum Supervisor II : Seswita, S.S, M.Hum
ENGLISH DEPARMENT FACULTY OF HUMANITIES ANDALAS UNIVERSITY 2019
ABSTRAK
Penelitian ini membahas masalah yang dihadapi oleh karakter utama perempuan serta martabat yang mereka miliki untuk
bertahan dalam dominasi lingkungan budaya patriarki. Penelitian ini menggunakan kritik preskriptif dari Cheri Register untuk
mengkritisi cerita pendek berjudul Zemindar’s Wife, A Pair of Jeans dan The Elopement oleh Qaisra Shahraz. Konsep kritik
preskriptif dari Cheri Register mempunyai empat kriteria yang harus dimiliki oleh karya sastra yaitu ‘serves as a forum for
women, help to achieve cultural androgyny, provide role- models, promote sisterhood and augment consciousness-raising’.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakter perempuan utama; Noor, Miriam dan Rubiya bisa bertahan dilingkungan budaya
patriarkal yang dominan. Dalam ketiga cerita tersebut mereka juga bisa bertahan dengan martabat yang mereka miliki. Ketiga
karakter ini memiliki sifat yang berani. Pada ketiga cerita ini pun dengan sukses membawakan empat kriteria kritik preskriptif
yang diperlukan untuk menganalisa sebuah karya sastra. Terakhir cerita Zemindar’s Wife, A Pair of Jeans dan The Elopement
ini termasuk salah satu cerita feminis.
Kata kunci : dignity, budaya patriarkal, Pakistan, kritik preskriptif.

829
INT
f
FILM ADAPTATION OF MARKUS ZUSAK’S THE BOOK THIEF: THE EXPOSITION OF ANTI-SEMITISM AND
HUMANKINDNESS
Intan Pertiwi 1410731008 Supervisors: 1. Dra. Diah Tyahaya Iman, M.Litt, Ph.D 2. Dra. Eva Najma, M.Hum
Submitted for Partial Fulfillment of the Requirement for Sarjana Humaniora Degree ENGLISH DEPARTMENT
FACULTY OF HUMANITIES ANDALAS UNIVERSITY PADANG 2018
ABSTRAK
Skripsi ini menganalisis dan membandingkan The Book Thief karya Markus Zusak (2005) dan film adaptasinya. Fokus
penelitian adalah elemen sinematik yang digunakan untuk menyampaikan isi dari novel The Book Thief. Skripsi ini juga
menjabarkan perbedaan penggambaran kapital budaya dan kondisi sosial di dalam The Book Thief. Penelitian ini
menggunakan beberapa pendekatan teori adaptasi, mise-en-scene, dan strukturalisme genetik. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa dalam pembuatan film The Book Thief, Brian Percival sebagai sutradara memiliki tiga motivasi, yaitu dorongan
ekonomi, kultural kapital, dan motif pribadi dan politik. Percival lebih mengeksplorasi nilai-nilai kekeluargaan daripada
konflik- konflik di masa Holocaust. Percival menampilkan peristiwa sejarah anti-Semitisme seperti Pembakaran Buku, Malam
Kaca Pecah, dan Program Pemuda Hitler sebagai informasi pendidikan bagi penonton. Perubahan-perubahan yang terjadi di
dalam film The Book Thief mengakibatkan penggambaran kekejaman periode Nazi tidak sekejam deskripsi dalam novel.
Kata Kunci: Film Adaptasi, Nazi, Anti-Semitism, Holocaust Literatur

829
ILH
f
FIGURATIVE LANGUAGES ON LYRIC OF MUSE’S ALBUM BLACK HOLES AND REVELATIONS
ILHAM NASURA 1110732026 Dosen Pembimbing: 1. Dra. Lucy Suraiya, M.A 2. Novalinda, S.S, M.Hum ENGLISH
DEPARTMENT FACULTY OF HUMANITIES ANDALAS UNIVERSITY PADANG 2018
ABSTRAK
Di dalam skripsi ini, penulis membahas tentang macam-macam bahasa kiasan atau majas- majas yang terdapat di dalam lirik
lagu band Muse yang fokus pada album “Black Holes and Revelations”. Lirik lagu merupakan salah satu wadah berekspresi
sekaligus sarana penyampaian pesan dan opini kepada masyarakat luas. Opini dan pesan yang terkandung dalam lirik lagu
dapat dipahami melalui gaya bahasa yang dipilih oleh pencipta lirik. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menjelaskan
macam-macam gaya bahasa atau majas yang digunakan oleh pencipta lirik. Gaya bahasa merupakan bagian dari semantik.
Sebagaimana kita tahu dengan semantik kita dapat mengetahui makna di dalam lirik lagu. Gaya bahasa adalah bahasa yang
memiliki bermacam-macam majas. Hasil analisis disajikan dengan metode formal dan metode informal. Dari hasil analisis 32
data lirik, ditemukan 11 macam majas, yaitu repetisi, idiom, hiperbola, simbol, metafora, paradox, personifikasi, ironi,
oxymoron, sarkastik dan parallelism. Majas yang paling banyak ditemukan adalah majas repetisi yaitu sebanyak 10 buah,
hiperbola sebanyak 5 buah, dan metafora sebanyak 9 buah. Temuan penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar lirik Muse
dalam album “Black Holes and Revelations” lebih mengarah ke tema politik yang mengkritik tentang kebijakan pemerintah.
Kata kunci: bahasa kiasan, jenis majas, lirik, pengertian kontekstual, Muse’s Black Holes and Revelations, figurative
language.
829
INE
t
THE IRONY OF MODERN LIFE AS SEEN IN WE WERE LIARS BY EMILY LOCKHART : A POSTMODERNIST
Ineke Muthia Fitri 1210732007 Nama Pembimbing Pembimbing 1 : Gindho Rizano, S.S, M.Hum Pembimbing 2 :
Marliza Yeni, S.S, M.A ENGLISH DEPARTMENT – FACULTY OF HUMANITIES ANDALAS UNIVERSITY
PADANG 2018
ABSTRAK
Penelitian ini membahas pengaruh estetika Postmodernisme di dalam kepenulisan karya sastra kontemporer Amerika berjudul
We Were Liars yang dikarang oleh Emily Lockhart. Pembahasan mengenai penerapan gaya Postmodernisme di dalam novel
We Were Liars dilihat dari dua aspek, yaitu : 1) aspek bentuk (forms) dan 2) aspek makna (contents). Kajian ini menerapkan
pendekatan Postmodernisme dalam penelitian sastra dan filosofi Postmodernisme untuk menjawab permasalahan. Penelitian
mengenai gaya Postmodernisme yang terdapat di dalam novel We Were Liars ini difokuskan pada fitur Pastiche sebagai fitur
Postmodern paling dominan yang terdapat di dalam novel. Hasil analisis memperlihatkan bahwa fitur Pastiche di dalam novel
We Were Liars diwujudkan dalam dua tipe, yaitu : 1) berupa alusi/rujukan terhadap ide dari karya klasik di masa lalu, 2)
berupa pencampuran genre (interstyle) memasukkan elemen puisi di dalam narasi novel. Pada aspek makna, didapatkan dua
pesan ironi yang mengkritik cara hidup modern keluarga Sinclair. Pertama, manusia tidak bisa mewujudkan hidup yang statis
dengan menerapkan sebuah aturan dan pola hidup sama dari waktu ke waktu. Yang kedua ialah hakikat kebenaran yang sulit
dibedakan dengan keinginan/ khayalan sebagaimana keluarga Sinclair selalu berusaha menampilkan image lebih dari
kenyataan sebenarnya tentang mereka.
Kata kunci : posmodernisme, pastiche, keluarga Sinclair, bentuk, ironi.

829
LAT
k
KEPRIBADIAN AMBIVALEN BERDASARKAN INSTING KEHIDUPAN DAN KEMATIAN DI NOVEL THE
STRANGER KARYA ALBERT CAMUS : PSIKOANALISIS FREUD
Latifa, Maizufri, Liza
ABSTRAK
Penelitian ini membahas tentang kepribadian ambivalen yang dialami oleh karakter utama dalam novel The Stranger karya
Albert Camus. Dalam menganalisis konflik tersebut, penulis menggunakan teori analisa Psikologi Freud untuk memaparkan
eksistensi eros (insting kehidupan) dan thanatos (insting kematian) dalam diri Meursault. Penulis menjelaskan efek gangguan
psikologis Meursault yang berkaitan dengan insting kehidupan dan insting kematian yang merupakan energi bagi id-nya
melalui perilaku yang ambivalen. Dari hasil analisis ini, penulis menyimpulkan bahwa konflik psikologis yang dialami
Meursault berawal dari kematian ayah dan ibunya. Ketidakpuasan akan takdir hidup dan kesedihan yang mendalam, akhirrnya
membuat insting kematiannya mendominasi alam bawah sadarnya. Hal ini mendekatkannya pada kematian dengan kasus
pembunuhan yang dilakukannya. Buah dari aksi pembunuhannya tersebut adalah hukuman yang berujung pada kematian
Meursault sendiri.
Kata kunci: Psikologi Freud, ambivalen, insting kehidupan, insting kematian.

829
LUC
p
PROCEDURE OF TRANSLATING CULTURAL WORDS IN MARAH RUSLI KASIH TAK SAMPAI INTO ITS
ENGLISH VERSION A LOVE UNREALIZED BY GEORGE A. FOWLLER
Lucia Pratama 1210733003 Supervisors: 1. Novalinda, S.S, M.Hum 2. Al Maghvirah Chan, S.S, M.Hum ENGLISH
DEPARTMENT - FACULTY OF HUMANITIES ANDALAS UNIVERSITY PADANG 2018
ABSTRAK
Dalam skripsi ini dibahas tentang prosedur perjemahan kata-kata budaya Minangkabau yang terdapat di dalam novel karya
Marah Rusli yang berjudul Siti Nurbaya (Kasih Tak Sampai), yang diterjemahkan oleh George A. Fowller dengan judul Siti
Nurbaya (A Love Unrealized). Tujuan pertama dari penelitian ini adalah untuk mengkaji dan mendeskripsikan prosedur
penerjemahan yang digunakan oleh George A.Fowller dalam menerjemahkan kata – kata budaya Minangkabau dari bahasa
Indonesia ke bahasa Inggris dengan merujuk pada teori Newmark (1988). Tujuan kedua adalah untuk mengidentifikasi dan
membandingkan komponen - komponen makna dari kata-kata budaya yang terdapat pada bahasa sumber dengan
terjemahannya dalam bahasa sasaran (bahasa Inggris) dilakukan untuk mengetahui apakah kesesuaian atau ketidaksesuaian
antara komponen- komponen makna tersebut. Data dikumpulkan dengan menggunakan metode observasi dan teknik catat. Dan
dianalisis menggunakan metode padan translasional (Surdayanto, 1993). Dalam hal ini unit yang ada dalam bahasa sumber
(bahasa indonesia) dibandingkan dengan padanannya dalam bahasa sasaran (bahasa inggris). Hasil analisis menemukan 5
prosedur penerjemahan yang digunakan oleh penerjemah dalam menerjemahkan kata budaya, yaitu cultural equivalent,
transference, generalization, literal translation dan definition. Dan terdapat 3 kategori kata budaya dalam novel yaitu : material
culture, social culture, dan organization. Adapun kata –kata yang tergolong dalam material culture tiga, social culture tiga
belas, dan organization dua. Tipe social culture terdapat pada permainan, kegiatan, nama-nama panggilan. Material culture
terdapat alat transportasi dan pakaian Selanjutnya, tipe organization ditemukan untuk nama sebuah artistik dan tempat ibadah.
Kata Kunci : kata budaya, prosedur terjemahan
829
MFA
w
WORD FORMATION OF NEW WORDS AS FOUND IN ONLINE OXFORD ENGLISH DICTIONARY
M.FAUZI 1110733032 Pembimbing 1 Dr. Rina Marnita AS, M.A., Pembimbing II Ayendi, S. S., M. Pd., M. Hum.
ENGLISH DEPARTMENT-FACULTY OF HUMANITIES ANDALAS UNIVERSITY PADANG 2018
ABSTRAK
Skripsi ini membahas tentang pembentukan kata baru yang ditemukan pada kamus Online Oxford English Dictionary di
website public Oxford English Dictionary pada tahun 2017. Pembimbing 1 Dr. Rina Marnita AS, M.A., Pembimbing II
Ayendi, S. S., M. Pd., M. Hum. Kajian ini bertujuan untuk menganalisis tipe-tipe formasi kata dan mendeskripsikan proses dari
pembentukan kata baru berdasarkan tipe dari formasi kata. Kata yang di kaji adalah di ambil sebanyak 15% atau 80 kata dari
total 535 kata baru yang diterbitkan pada tahun 2017. Dari 15%, data diambil secara alfabetikal. Dari hasil analisis ditemukan
80 yang mengandung tipe-tipe dari formasi kata itu sendiri. Dari 9 tipe formasi kata yang dikemukakan oleh George yule. Ada
7 tipe formasi kata yang ditemukan. Tipe formasi kata tersebut adalah: coinage, borrowing, compounding, clipping,
conversion, acronym dan derivation. Dari 7 tipe formasi kata yang terdapat pada analisis data, ditemukan coinage sebanyak 10
(12.5%) , borrowing sebanyak 37 (46.25%), compounding sebanyak 6 (7.5%), clipping sebanyak 2 (2.5%), conversion
sebanyak 10 (12.5%), acronym sebanyak 1 (1.25%), dan derivation sebanyak 14 (17.5%).
Kata kunci : Word Formation, new words, word formation types, dictionary.

829
MIL
e
EXPRESSIVE UTTERANCES AS FOUND IN ZACH SANG SHOW ON YOUTUBE
MILA FITRIA 1410731022 Dosen Pembimbing: 1. Dr.Ike Revita, M.Hum 2. Dhiant Asri, S.S, M.Hum ENGLISH
DEPARTMENT - FACULTY OF HUMANITIES ANDALAS UNIVERSITY PADANG 2018
ABSTRAK
Skripsi ini membahas tentang tuturan ekspresif yang ditemukan dalam video interview Zach Sang Show di YouTube.Video ini
merupakan wawancara yang dilakukan oleh Zach Sang and the Gang pada Selena Gomez sebagai bintang tamunya.Tujuan
penelitian ini adalah untuk menganalisis tipe-tipe tuturan ekspresif dan mengidentifikasi fungsi-fungsi dari tuturan ekspresif
yang ditemukan dalam wawancara tersebut. Data dikumpulkan dengan menggunakan metode observasi dan teknik catat. Data
yang telah dikumpulkan selanjutnya dianalisis dengan menggunakan metode padan pragmatik. Teori yang digunakan dalam
menganalisis data adalah teori tipe- tipe tuturan ekspresif yang dirumuskan oleh Ronan (2015) dan teori fungsi-fungsi dari
tindak tutur ekspresif yang disampaikan oleh Searle dan Venderveken (1985). Data selanjutnya dipresentasikan dalam bentuk
narasi dan tabel. Tuturan ekspresif yang ditemukan dalam video interview adalah berjumlah 87 tuturan. Penulis menemukan 10
tipe tuturan ekspresif diantaranya persetujuan, kemauan, ketidaksetujuan, pujian, kebanggaan, mengungkapkan kesedihan,
berterima kasih, sapaan, keluhan yang tidak diarahkan dalam seruan, dan meminta maaf. Tipe tuturan ekspresif yang paling
dominan muncul adalah tipe persetujuan. Hal ini menunjukkan adanya persamaan persepsi antara pembicara dengan lawan
bicaranya. Penulis menemukan 14 fungsi tuturan ekspresif diantaranyauntuk menyenangkan, berkeinginan, untuk menyetujui,
untuk tidak menyetujui, untuk memuji, untuk membanggakan, untuk meratapi, untuk berterima kasih, untuk menyapa, untuk
mengeluh, untuk memberi kejutan, untuk meminta maaf, mengucapkan selamat, untuk menyanjung. Fungsi tuturan ekspresif
yang paling dominan adalah untuk menyenangkan. Hal ini menunjukkan adanya perasaan kepuasan, kesenangan dan
kenyamanan terhadap sesuatu.
Kata kunci : tuturan ekspresif, tipe tuturan ekspresif, fungsi tuturan ekspresif, Zach Sang

829
MUH
i
IMPOLITENESS STRATEGIES USED BY THE MAIN CHARACTER, PATRICK KENZIE IN GONE BABY GONE
MOVIE
MUHAMAD IFFANSAH 1210733046 Supervisor : 1. Dr. Ike Revita, M.Hum 2. Ayumi, S.S, M.Hum ENGLISH
DEPARTMENT FACULTY OF HUMANITIES ANDALAS UNIVERSITY 2018
ABSTRAK
Strategi ketidaksantunan yang digunakan oleh pemeran utama, Patrick Kenzie di dalam film Gone Baby Gone dibahas dalam
penelitian ini, bertujuan untuk mengidentifikasi strategi ketidaksantunan yang digunakan oleh pemeran utama didalam
percakapan. Data diambil berdasarkan kriteria ketidaksantunan yang dikemukakan oleh Culpeper (1996). Data dianalisis
dengan mengidentifikasi masing-masing bentuk strategi ketidaksantunan yang ditemukan di dalam film dan ditentukan dengan
menggunakan konteks. Hasil analisis disajikan dalam bentuk secara deskriptif yang didukung oleh table. Setelah menganalisis
data, ditemukan empat jenis ketidaksantunan, yaitu (a) ketidaksantunan secara langsung (bald on record impoliteness) muncul
sebanyak tiga kali, (b) ketidaksantunan positif (positive impoliteness) muncul sebanyak dua belas kali, (c) ketidaksantunan
negatif (negative impoliteness) muncul sebanyak lima kali, dan (d) ketidaksantunan semu (mock impoliteness) muncul
sebanyak satu kali. Berdasarkan empat jenis ketidaksantunan ini, ketidaksantunan positif paling sering muncul diantara
ketidaksantunan lainnya yaitu sebanyak dua belas kali. Hal ini menunjukan bahwa pemeran utama dalam film Gone Baby
Gone sering menggunakan strategi ketidaksantunan positif untuk merusak wajah positif dari lawan bicara di dalam percakapan.
Strategi ketidaksantunan yang tidak ditemukan di semua data adalah withhold impoliteness. ini terjadi karena pemeran utama
mempunyai wewenang paling besar sebagai seorang detektif, apalagi saat menginterogasi tersangka. Tidak ada tuntutan
baginya berlaku sopan saat bertugas.
Keyword: tuturan, ketidaksantunan, strategi ketidaksantunan, konteks.
829
MUZ
t
The Study of the Language of Michelle Obama and Oprah Winfrey in Youtube Channel The Obama White House
from Language and Gender Perspective
MUZILATUL 1410731031 Supervisors: 1. Dr. Ike Revita, M.Hum 2. Ayumi, S.S., M.Hum ENGLISH DEPARTMENT
- FACULTY OF HUMANITIES ANDALAS UNIVERSITY PADANG 2018
ABSTRAK
Dalam skripsi ini dibahas penggunaan fitur-fitur bahasa perempuan pada dua orang tokoh Amerika. Mereka adalah Michelle
Obama dan Oprah Winfrey. Kajian ini dilakukan untuk mengidentifikasi fitur-fitur bahasa perempuan dan menjelaskan fungsi-
fungsi dari setiap fitur-fitur bahasa tersebut. Data dalam penelitian ini adalah tuturan dari Michelle dan Oprah yang diperoleh
dari percakapan mereka di United State of Women Summit. Data dikumpulkan melalui beberapa tahap; pertama, video di
unduh dari youtube, kemudian di tonton beberapa kali untuk memastikan transkip sesuai dengan video, dan kemudian
mengidentifikasi fitur-fitur bahasa perempuan dengan metode catat. Data dianalsis dengan teori fitur bahasa perempuan yang
dikemukan Lakoff (1975) dan fungsi fitur bahasa perempuan yang dikemukan oleh Holmes (2013). Hasil analisis
dipresentasikan dengan metode formal dan informal. Dari hasil analisis 28 data didalam 10 dialog ditemukan 4 fitur bahasa
yang dituturkan oleh Michelle dan Oprah, yaitu (1) lexical hedges and fillers, (2) tag questions, (3) rising intonation on
declaratives, dan (4) intensifiers. Fitur bahsa yang paling banyak dituturkan adalah intensifiers karena didalam percakapannya,
Michelle dan Oprah banyak mempertegas ujarannya kepada pendengar. Selanjutnya fungsi fitur-fitur bahasa yang ditemukan
adalah untuk (1) menguatkan maksud tuturan (2) melemahkan maksud tutran, dan (3) permintaan tangapan. Funsi yang paling
banyak ditemukan adalah untuk menguatkan maksud tuturan. Hal ini disimpulkan bahwa, dalam membahas hal yang sangat
penting tentang perempuan Michelle dan Oprah menguatkan tuturan mereka , dan walaupun Michelle dan Oprah adalah tokok-
tokoh yang terkenal di Amerika, mereka tetap menguatkan tuturannya untuk mendapat perhatian publik.
Kata kunci: fitur-fitur bahasa, bahasa perempuan, sosiolinguistik.

829
DAN
e
EFEK DARI PERKEMBANGAN TEKNOLOGI TERHADAP MASYARAKAT AMERIKA DALAM NOVEL
DANDELION WINE KARYA RAY BRADBURY
Nadia, Donny, Seswita
ABSTRAK
Skripsi ini menganalisis gambaran dampak perkembangan teknologi terhadap masyarakat Amerika di awal abad ke-20 dalam
novel Dandelion Wine (1957) karya Ray Bradbury. Penelitian ini menggunakan pendekatan sosiologi sastra oleh Alan
Swingewood dengan konsep dimana produksi sebuah karya sastra tak terlepas dari situasi sosial dari pengarang karya tersebut.
Novel Dandelion Wine mendeskripsikan bagaimana perkembangan teknologi di Amerika muncul dan dampaknya terhadap
masyarakat pada tahun 1920an. Novel ini juga merupakan kritik dan pandangan Bradbury terhadap perkembangan teknologi di
Amerika 1920an. Penulis menghubungkan deskripsi dan dampak yang dijabarkan oleh pengarang dengan konteks sejarah
Amerika pada tahun 1920an. Hasil analisis menemukan bahwa masyarakat Amerika mengalami beberapa perubahan sosial saat
melalui perkembangan teknologi yakni: konsumerisme, memiliki gaya hidup yang instan (yang mana nantinya mengarah
kepada kehidupan yang monoton) dan perubahan cara menikmati hiburan.
Kata kunci: teknologi, sosiologi sastra, konsumerisme.

829
NIA
p
POLITENESS STRATEGIES FOUND AT ‘NIGHT AT THE MUSEUM (2006)’ MOVIE
NIA MULTIA ARIESTA 1110733025. Supervisor I: Dr. Ike Revita, M.Hum Supervisor II: Ayumi, S.S, M. Hum NIA
MULTIA ARIESTA 1110733025 ENGLISH DEPARTMENT FACULTY OF HUMANITY ANDALAS UNIVERSITY
2018
ABSTRAK
Dalam skripsi ini dibahas kesantunan yang berkaitan dengan empat strategi kesantunan dalam dialok-dialok yang digunakan
dalam karakter film ‘Night at the Museum (2006)’ yang disutradarai oleh Shawn Levy. Tujuan skripsi ini sendiri adalah untuk
menjabarkan strategi kesantunan yang digunakan berdasarkan teori menurut Brown dan Levinson (1987) mengenai empat
strategi kesantunan dalam ilmu pragmatik dan Yule (1996) dengan teorinya mengenai public self-image. Penulis menemukan
empat strategi kesantunan yang telah digunakan oleh karakter dalam film ini yaitu, positive politeness, bald on-record, negative
politeness dan bald-on record. Keseluruhan data diambil dari semua dialok film dengan menggunakan metode observasi dan
teknik simak analisis dan metode padan pragmatik dan disajikan dengan dua metode yaitu, formal dan informal. Dari hasil
akhir, penulis menemukan empat strategi kesantunan yaitu, 5 dialok yang berkaitan dengan positive politeness, 4 dialok yang
berkaitan dengan bald on-record, 9 dialok yang berkaitan dengan negative politeness dan 12 dialok yang berkaitan dengan bald
off-record.
Key words:Pragmatik, empat strategi kesantunan, Night at the Museum (2006)
829
NOV
o
ONTOLOGICAL METAPHOR IN JAKARTA POST
NOVITANIA PUTRI 1410731036 Pembimbing: 1. Prof. Dr. Oktavianus, M.Hum 2. Al Maghvirah Chan, S.S, M.Hum
ENGLISH DEPARTMENT FACULTY OF HUMANITIES ANDALAS UNIVERSITY PADANG 2018
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan metafora ontologis yang digunakan di Jakarta Post. Terdapat dua tujuan dalam
penelitian ini. Tujuan yang pertama adalah mengidentifikasi tipe-tipe dari metafora ontologis yang digunakan dalam Jakarta
Post. Metafora ontologis sendiri terdiri dari tiga tipe, yaitu metafora entitas, metafora kontainer, dan personifikasi. Tujuan yang
kedua adalah mendeskripsikan apa makna yang terdapat dalam metafora ontologis yang digunakan di Jakarta Post. Sumber
data utama dalam penelitian ini diambil dari berita ekspor-impor dan finansial di Indonesia yang diterbitkan dari Agustus 2017
ssmpai Februari 2018. Berita-berita ini diambil dari Koran online Jakarta Post. Penelitian ini menggunakan metode simak
dengan teknik simak bebas libat cakap dan teknik catat untuk mengumpulkan data. Metode agih dengan teknik ganti digunakan
untuk menganalisis data. Teori metafora dari Lakoff dan Johnson juga digunakan untuk menganalisis metafora yang terdapat
dalam data. Terakhir, metode formal dan informal digunakan dalam penyajian hasil penelitian. Penelitian ini menemukan dua
tipe metafora ontologis yang umumnya terdapat dalam berita ekonomi tentang ekspor-impor dan financial di Indonesia dalam
tiga artikel Jakarta Post, yaitu metafora entitas dan personifikasi. Di antara metafora-metafora tersebut, metafora entitas yang
paling banyak digunakan.Metafora container tidak ditemukan data tersebut. Metafora entitas banyak digunakan karena dalam
berita ekonomi terdapat banyak istilah-istilah.
Kata Kunci: Ontologi metafora, berita ekonomi, Jakarta Post.

829
PIN
f
FIGURATIVE LANGUAGE IN SONG LYRICS OF COLDPLAY’S ALBUM ENTITLED VIVA LA VIDA OR
DEATH AND ALL HIS FRIENDS
Pino Mulya Nengsih 1410731032 Supervisor I: Supervisor II: Prof. Dr. Oktavianus, M.Hum Novalinda, S.S, M.Hum
ENGLISH DEPARTMENT FACULTY OF HUMANITIES ANDALAS UNIVERSITY 2018
ABSTRAK
Dalam skripsi ini dibahas tipe-tipe bahasa kiasan (figurative language) dan maknanya dalam lirik-lirik lagu sebuah album yang
berjudul Viva la Vida dari Coldplay. Penelitian ini menggunakan metode penelitian yang dikemukakan oleh Sudaryanto
(1993). Data dikumpulkan dengan menggunakan metode simak dengan teknik simak bebas libat cakap. Selain itu, juga
diterapkan teknik catat. Untuk menganalisis data, dipakai metode agih dengan teknik ganti dan dihubungkan dengan teori
bahasa kiasan yang dikemukakan oleh Perrine (1973). Dari hasil analisis data, peneliti menemukan enam tipe dari 12 tipe yang
dikemukakan oleh Perrine, terdiri dari 5 (lima) bentuk hiperbola, 4 (empat) bentuk apostrof, 2 (dua) bentuk metafora, 2 (dua)
bentuk ironi, 1 (satu) bentuk metonimia, dan 1 (satu) bentuk simbolik. Pemakaian jenis bahasa kiasan yang paling banyak
ditemukan dalam lirik-lirik lagu tersebut adalah hiperbola. Hal ini berguna untuk memberikan penekanan pada makna dari
lagu-lagu tersebut.
Kata kunci: bahasa kiasan, lirik, Perrine

829
POL
t
THE CHANGES OF IGNORANT HUMANS TO NATURE LOVERS IN DANIEL DEFOE’S ROBINSON CRUSOE
POLINDO C. G. SIMORANGKIR 1410732003 Submitted in Partial Fulfillment to the Requirement for the Degree of
Sarjana Humaniora Dosen Pembimbing: 1. Dra. Eva Najma M.Hum 2. Marliza Yeni, S.S, M.A ENGLISH
DEPARTMENT FACULTY OF HUMANITIES ANDALAS UNIVERSITY PADANG 2018
ABSTRAK
Penelitian ini menganalisis hubungan antara manusia dan ketidakperduli terhadap alam yang mana pada akhirnya akan
membawa kesadaran, dan kecintaan pada alam dalam novel Robinson Crusoe karya Daniel Defoe. Permasalahan ini
merefleksikan kejadian sosial manusia dan peradaban Inggris pada abad 17 dan 18. Penulis menggunakan teori mimetik dari
M. H. Abrams untuk mengkaji kejadian nyata yang terjadi pada abad tersebut serta teori ekokritik dalam menyambungkan ide
tentang kepedulian terhadap alam yang disampaikan oleh Defoe. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif.
Penulis menemukan bahwa Daniel Defoe menggambarkan hubungan Crusoe secara kronologis terhadap manusia dan alam.
Dimana menampilkan pandangan Defoe terhadap hubungan awal manusia dan alam dalam hal ketidakpedulian terhadap alam
merupakan permasalahan yang akan membawa exploitasi berlebihan terhadap alam, dan pada akhirnya akan membawa
kesadaran akan pentingnya alam untuk kelangsungan hidup manusia.
Kata kunci: Daniel Defoe, Robinson Crusoe, hubungan manusia dan alam, over exploitasi alam
829
PUT
t
THE LEXICO – GRAMMATICAL FEATURES OF THE AFRICAN AMERICAN MOVIE IN LUMET’S THE WIZ:
A STYLISTIC ANALYSIS
PUTRI EKA ENOVA 1410731025 Dosen Pembimbing: 1. Ayendi, S.S, M.Pd, M.Hum 2. Al Maghvirah Chan, S.S,
M.Hum ENGLISH DEPARTMENT – FACULTY OF HUMANITIES ANDALAS UNIVERSITY PADANG 2018
ABSTRAK
Skripsi ini menjelaskan elemen – elemen leksikal dan gramatikal yang ada di film berjudul The Wiz dan juga efeknya terhadap
film tersebut. Aspek kebudayaaan pada film ini didominasi oleh kebudayaan orang Afrika – Amerika, yang pada tahun tersebut
masih dipandang sebelah mata oleh orang lain. Sumber utama dalam studi ini adalah film The Wiz sedangkan sumber
pendukung diambil dari sumber-sumber yang mendukung dan sesuai. Metode penelitian yang digunakan adalah non-
participant observational method. Dalam menganalisis dialog yang ada pada film, penulis menggunakan teori analisis stilistika
dari Leech dan Short (2007), figurative language dari Leech (1991), dan teori grammatical features of AAVE dari Green
(2002) dan juga Rickford (1999). Hasil analisis menunjukkan bahwa ada 76 figurative language yang dipakai oleh penulis
naskah dan masing – masingnya mempunyai peranan dalam menambah makna film tersebut. Efek yang paling dominan dari
penggunaan figurative language adalah untuk memperkuat karakter tokoh – tokoh minor. Selanjutnya, ada 20 fitur gramatikal
orang Afrika – Amerika yang ditemukan dalam film. Penggunaan fitur AAVE yang sedikit ini, menunjukkan bahwa penulis
naskah mempunyai tujuan untuk memperlihatkan bahwa orang Afrika –Amerika pada saat itu tidak bisa bebas berekspresi dan
memperlihatkan aspek kebudayaan mereka di hadapan orang lain.
Kata Kunci: African – American Vernacular English (AAVE), figurative language, fitur leksikal-gramatikal, stilistika,
The Wiz

829
RIZ
t
THE MAIN CHARACTER’S LOSS, EMPTINESS AND OBJECT OF DESIRE IN MARKUS ZUSAK’S THE BOOK
THIEF
RIZKA MERDIFA 1310731031 Supervisors: Marliza Yeni, S.S, M.A. Seswita, S.S, M. Hum. ENGLISH
DEPARTMENT FACULTY OF HUMANITIES ANDALAS UNIVERSITY PADANG 2018
ABSTRAK
Skripsi ini memaparkan hasil analisis terhadap novel karya Markus Zusak yang berjudul The Book Thief dengan menggunakan
pendekatan psikoanalisis. Fokus penelitian ini adalah kepribadian tokoh utama perempuan dalam novel tersebut, Liesel
Meminger, yang diasumsikan mengalami trauma dan ansietas setelah kehilangan orang-orang terpenting dalam hidupnya.
Penelitian ini memakai teori psikoanalisis oleh Jacques Lacan tentang zona “real”, “symbolic”dan“imaginary” manusia, dan
teoriansietas oleh Sigmund Freud. Penelitian ini menghasilkan kesimpulan bahwa Liesel mengalami trauma dan ansietas yang
ditandai oleh beberapa gejala terkait yang ditemukan pada dirinya disebabkan oleh kehilangan orang tua dan saudaranya pada
usia yang masih muda. Kehilangan ini menciptakan sebuah keadaan dimana Liesel merasakan sebuah kekosongan sehingga
secara tidak sadar Liesel berhasrat untuk memenuhi kekosongan tersebut. Sebuah buku yang dicuri Liesel di pemakamam
saudara laki-lakinya memberikan dampak yang signifikan terhadap Liesel pada tatanan simbolik untuk memenuhi hasrat Liesel
dalam mengisi kekosongan dan kekurangan yang diarasakan namun juga menyebabkan dia terjebak pada tatanan imaginer,
hingga akhirnya Liesel menemukan kesadaran diri dan berhasil sembuh dari traumanya.
Kata kunci: trauma, ansietas, imaginer, simbolik, hasrat.

829
RAF
b
BLACK WOMEN SUFFERING AS SLAVES IN ANTEBELLUM AMERICA AS PORTRAYED IN OCTAVIA
BUTLER’S KINDRED
Rafina Nasution 1310731041 Supervisors: 1. Dra. Diah Tyahaya Iman, M.Litt., Ph.D 2. Dra. Eva Najma, M.Hum
ENGLISH DEPARTMENT FACULTY OF HUMANITIES ANDALAS UNIVERSITY PADANG 2018
ABSTRAK
Skripsi ini membahas refleksi perbudakan pada jaman pra-Civil War di Amerika hitam pada novel berjudul Kindred yang
ditulis oleh Octavia Butler. Penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana perempuan kulit hitam ditekan oleh orang kulit
putih melalui perbudakan secara ras dan gender, serta melihat bagaimana rekleksi sejarah perbudakan di antebellum Amerika
tergambar melalui karya sastra tersebut. Penelitian ini menggunakan pendekatan kritik sejarah dan teori Intersectionality.
Melalui novel Kindred ini, Octavia Butler membuktikan bahwa budak perempuan kulit hitam lebih menderita daripada budak
laki-laki kulit hitam, hal ini dikarenakan perempuan kulit hitam mengalami kekerasan fisik dan mental lebih banyak dari pada
laki-laki kulit hitam. Budak perempuan kulit hitam mengalami penyiksaan, pengembiakan budak, pelecehan seksual dan
pemerkosaan. Hal ini dapat terlihat melalui gambaran yang jelas dan detail mengenai kejadian-kejadian personal yang dialami
oleh budak perempuan kulit hitam di jaman antebellum tersebut.
Kata Kunci: Perbudakan, Pendekatan Sejarah, Intersectionality, Octavia Butler, Kindred, Ras, Gender
829
RAH
a
AN ANALYSIS OF WOMEN’S LINGUISTIC FEATURES USED BY THREE BRITISH FEMALE BEAUTY
YOUTUBERS
RAHMA AULIA INDRA 1410731021 Supervisors: 1. Dr. Rina Marnita AS, M.A 2. Ayumi, S.S, M.Hum ENGLISH
DEPARTMENT - FACULTY OF HUMANITIES ANDALAS UNIVERSITY PADANG 2018
ABSTRAK
Skripsi ini membahas kajian sosiolinguistik tentang fitur-fitur bahasa perempuan yang digunakan oleh tiga beauty YouTuber
wanita Inggris, yaitu Zoella Sugg, Tanya Burr, dan Patricia Bright dalam tiga video mereka di YouTube. Penelitian ini
bertujuan untuk mengidentifikasi fitur-fitur bahasa perempuan dan menganalisis fungsi dari tiap-tiap fitur yang mereka
tuturkan di tiga video mereka di YouTube. Data penelitian kualitatif ini adalah ujaran-ujaran tiga beauty YouTuber yang
mengandung fitur-fitur bahasa perempuan dalam tiga video mereka di YouTube. Data diperoleh dengan melakukan
pengamatan terhadap bahasa yang mereka gunakan dalam video mereka dan kemudian dianalisis dengan mengaplikasikan dua
teori yaitu teori fitur bahasa perempuan yang dikemukakan oleh Lakoff (1975) dan teori fungsi fitur bahasa perempuan yang
dikemukakan oleh Holmes (2013). Kemudian, hasil analisis disajikan secara deskriptif. Penulis menemukan 287 ujaran yang
memuat 520 fitur-fitur bahasa perempuan yang dapat dikelompokkan menjadi 7 tipe: (1) lexical hedges or fillers, (2) tag
questions, (3) ‘empty’ adjectives, (4) precise color terms, (5) intensifiers, (6) ‘superpolite’ forms, dan (7) emphatic stress. Fitur
yang dominan adalah intensifiers yang dituturkan sebanyak 218 kali (41,92%) karena para beauty YouTuber sering
menekankan pernyataan mereka untuk mengekspresikan perasaan dan menguatkan maksud ujarannya kepada penonton.
Kemudian, ditemukan juga 2 fungsi dari fitur-fitur bahasa perempuan, yaitu fungsi hedging sebanyak 227 kali (43,65%) dan
fungsi boosting sebanyak 293 kali (56,34%). Fungsi yang paling banyak muncul adalah boosting yang digunakan untuk
memperkuat pernyataan. Dapat disimpulkan bahwa tiga beauty YouTuber wanita Inggris cenderung memperkuat maksud
ujaran mereka untuk menarik perhatian penonton dengan menggunakan intensifiers dan fungsi boosting. Para beauty
YouTuber tampaknya merasa tidak yakin bahwa penonton akan memperhatikan apa yang mereka katakan sehingga mereka
sering menekankan pernyataannya.
Kata kunci: fitur-fitur bahasa perempuan, beauty YouTuber, sosiolinguistik.

829
REN
p
POLITENESS STRATEGIES FOUND IN THE AMERICAN SITUATIONAL COMEDY HOW I MET YOUR
MOTHER
RENDY 1110732017 Supervisors: 1. Dr. Ike Revita, M.Hum 2. Dhiant Asri, S.S., M.Hum ENGLISH DEPARTMENT
FACULTY OF HUMANITIES ANDALAS UNIVERSITY 2018
ABSTRAK
Di dalam skripsi ini, penulis membahas tentang tipe-tipe dari strategi kesantunan yang terjadi di dalam acara TV sitcom
Amerika “How I Met Your Mother”. Tujuan dari penelitian ini adalah mengidentifikasi kesantunan yang digunakan oleh
karakter dalam percakapan dan mengetahui tipe-tipe kesantunan yang digunakan tersebut. Data diambil dari percakapan dalam
acara TV sitcom Amerika “How I Met Your Mother” dengan menggunakan metode observasi dan teknik simak dan dianalisis
dengan menggunakan metode padan pragmatik. Analisis dilakukan terkait dengan teori kesantunan yang dirumuskan oleh
Brown and Levinson (1987, p.87). Hasil analisis disajikan dengan metode formal dan metode informal. Dari hasil analisis 22
data percakapan, ditemukan 4 strategi kesantunan, yaitu bald-on record, off-record, positive politeness, dan negative
politeness. Strategi kesantunan yang paling sering digunakan ialah positive politeness yaitu sebanyak 17 kali, off-record -
sebanyak 4 kali, dan bald-on record dan negative politeness yaitu sama-sama muncul sebanyak 3 kali. Temuan penelitian
menunjukkan bahwa strategi yang digunakan karakter dalam film ini berhubungan dengan solidaritas dan jarak hubungan
antara pembicara dan pendengar. Dari hasil penelitian ditemukan bahwa strategi kesantunan positive politeness sering
digunakan oleh karakter yang memiliki rasa solidaritas tang tinggi serta memiliki hubungan yang cukup dekat dengan lawan
bicaranya.
Kata kunci :Pragmatik, Strategi kesantunan, How I Met Your Mother, positive politeness, negative politeness, bald-on
record, off-record.
829
RES
t
THE ANALYSIS OF TEENAGER’S INDIVIDUATION AS A JOURNEY INTO MATURITY AS SEEN IN S.E.
HINTON’S THE OUTSIDERS
RESTI HELMI 1410731023 Dosen Pembimbing : 1. Marliza Yeni, S.S., M.A 2. Rika Handayani, S.S, M.AAPD M.Hum
ENGLISH DEPARTMENT - FACULTY OF HUMANITIES ANDALAS UNIVERSITY PADANG 2018
ABSTRAK
Skripsi ini membahas novel S.E.Hinton yang berjudul The Outsiders. Tujuan penulis menganalisis novel ini adalah untuk
menginterpretasikan perjalanan dua karakter dari The Outsiders; Ponyboy Curtis dan Johnny Cade menuju kedewasaan dengan
menggunakan empat elemen arketip individuasi dari Kesadaran Kolektif; Persona, Bayangan, Anima dan Self (Diri). Untuk
menganalisis permasalahan tersebut, penulis menggunakan teori sastra psikoanalisis oleh Carl Gustav Jung. Dalam
pengumpulan data dan referensi, baik itu data primer maupun data sekunder, penulis menggunakan metode kepustakaan.
Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan objektif dengan metode deskriptif. Teori yang digunakan dalam penelitian ini
adalah teori individuasi oleh Carl Gustav Jung. Hasil penelitian menunjukkan bahwa individuasi seseorang sangat dipengaruhi
oleh masalah yang dihadapinya dalam keluarga dan sosial. Masalah ini menjadi pengalaman berharga yang menentukan
perjalanan seseorang menuju kedewasaan. Pengalaman tersebut akan membawa mereka untuk mengenali Persona, Bayangan,
dan Anima yang menjadikan mereka siapa Diri mereka (Self). Karena Ponyboy dan Johnny masih remaja, individuasi mereka
terbentuk sampai mereka menjadi remaja yang matang. Mereka siap untuk melangkah dari paruh pertama kehidupan menuju
tahap kehidupan berikutnya (paruh kedua kehidupan); masa dewasa.
Kata kunci: personalitas, individuasi, arketip, perjalanan menuju kedewasaan, remaja

829
RES
s
SOCIETY’S CONTRIBUTION TO SILENT TENDENCY OF SEXUALLY ASSAULTED CHILD AS REFLECTED
IN LAURIE HALSE ANDERSON’S SPEAK
Resty Maudina Septiani, Eva, Rika
ABSTRAK
Penelitian ini menganalisis kecenderungan anak untuk diam ketika menjadi korban pelecehan seksual dalam karya Laurie
Halse Anderson berjudul Speak. Permasalahan ini merefleksikan satu isu sosial di Amerika tahun 1999. Penulis menggunakan
teori sosiologi sastra dari Alan Swingewood untuk mengkaji refleksi isu sosial masyarakat Amerika. Penelitian ini
menggunakan metode deskriptif kualitatif. Peneliti menemukan bahwa Laurie Halse Anderson menggambarkan
kecenderungan Melinda untuk tetap diam dipengaruhi oleh orang-orang disekitarnya. Kecenderungan anak yang dilecehkaan
untuk tidak melaporkan ini merefleksikan permasalahan sosial yang terjadi di Amerika tahun 1999.
Kata kunci: Laurie Halse Anderson, Speak, korban pelecehan seksual, kecenderungan diam

829
PAG
a
AN ANALYSIS OF TRANSLATION PROCEDURES OF TWITTER EXPRESSIONS AS FOUND IN TWITTER
PAGES FROM ENGLISH INTO BAHASA INDONESIA
Rinal Dianto, Novalinda, Ayumi
ABSTRAK
Dalam skripsi ini dibahas prosedur penerjemahan kata, frasa, dan kalimat yang ada pada halaman situs Twitter. Data diambil
dari situs Twitter yaitu www.twitter.com (versi bahasa inggris) dan terjemahanya yang berbahasa indonesia dengan mengubah
pengaturan bahasa yang bisa dilakukan dari pengaturan Twitter. Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan
teori Sudaryanto (1993) yaitu metode observasi non partisipan (non participial observational method) dan teknik catat.
Maksudnya bahwa penulis tidak terlibat langsung dalam pengambilan data dan hanya mengamati aktifitas dan tidak ikut
terlibat di dalamnya. Untuk menganalisis data digunakan metode padan translasional (translational identity) dan data
ditampilkan dalam bentuk lisan dan tulisan. Data dianalisi menggunakan teori Newmark (1988) untuk menemukan proses
penerjemahan kata, frasa dan kalimat yang ditemukan dalam situs Twitter. Dan hasil penelitian ditemukan lima prosedur
penerjemahan yang digunakan dalam menerjemahan kata, frasa dan kalimat dalam halaman Twitter yaitu 1) Literal translation,
2) Reduction and Expansion, 3) Transference, 4) shift or Transposition dan 5) Naturalization
Kata kunci : Twitter, Proses penerjemahan, Penerjemahan
829
RIN
s
SLANG IN RAPPERS’ INSTAGRAM COMMENTS
RINANTI CHANIA SYARA 1410731003 Supervisors: 1. Dr. Rina Marnita AS, M.A. 2. Dhiant Asri, S.S., M.Hum.
ENGLISH DEPARTMENT – FACULTY OF HUMANITIES ANDALAS UNIVERSITY PADANG 2018
ABSTRAK
Skripsi ini membahas tentang slang yang ditemukan dalam komen pengikut di Instagram rapper Amerika Drake, Snoop Dog,
dan Wiz Khalifa. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis tipe slang berdasarkan maknanya dan mengidentifikasi
fungsi slang yang ditemukan dalam komen- komen tersebut. Data dikumpulkan dengan menangkap layar (screenshot) komen-
komen di Instagram rapper dan menulis ulang data yang ditemukan pada komen-komen tersebut sesuai aslinya. Data yang
sudah dikumpulkan selanjutnya dianalisis dengan menggunakan teori tipe slang yang dirumuskan oleh Eric Partridge (1954)
dan teori fungsi bahasa yang digagas oleh Geoffrey Leech (1981). Dari penelitian ini ditemukan 37 data yang dikategorikan
sebagai slang. Penulis menemukan 27 slang untuk tipe masyarakat (society), 5 slang untuk tipe rumah publik (public house),
dan 5 slang untuk tipe publisitas (publicity). Tipe slang yang paling dominan digunakan adalah tipe masyakat (society). Hal
tersebut menunjukkan kepedulian pengikut pada kehidupan sosial repper tersebut. Penulis menemukan ada tiga fungsi dalam
penggunaan slang, yaitu fungsi ekspresif, informatif, dan direktif. Fungsi yang paling dominan digunakan oleh pengikut adalah
fungsi ekspresif. Hal ini dapat diartikan bahwa pengikut cenderung untuk mengekspresikan opini mereka terhadap kegiatan
para rapper yang mereka idolakan.
Kata kunci : slang, tipe slang, fungsi slang

829
RIZ
a
AN ANALYSIS OF ONTOLOGICAL METAPHOR IN BOB DYLAN’S SONGS
RIZKA GUSNAYONITA 1310732033 Pembingbing I: Ayendi, S.S, M.Pd, M.Hum Pembimbing II: Dra. Lucy Suraiya,
M.A. ENGLISH DEPARTMENT – FACULTY OF HUMANITIES ANDALAS UNIVERSITY PADANG 2018
ABSTRAK
Skripsi ini membahas tentang penggunaan metafora yang ditemukan di dalam album “Time Out Of Mind” yang dinyanyikan
oleh Bob Dylan. Penelitian ini bertujuan untuk menemukan tipe-tipe metafora ontologis yang digunakan dalam lirik lagu
tersebut beserta maknanya. Dalam pengumpulan data penulis menggunakan teori metafora yang dikemukakan oleh Lakoff dan
Johsen (2003). Metode yang digunakan dalam pengumpulan data yaitu metode observasi dengan menggunakan teknik catat.
Untuk menganalisis data, metode yang digunakan adalah metode distribusi dengan menggunakan teknik ganti. Dalam
penyajian data menggunakan metode formal dan informal. Dari hasil analisis data dalam album Bob Dylan didapatkan
penggunaan metafora bertujuan untuk mengungkapkan perasaan maupun keadaan. Hasil analisis data menunjukkan bahwa tipe
metafora ontologis dalam album ini adalah 29 data yaitu entity and substance 2 data, land areas 4 data, the visual field 11 data
dan personification 12 data. Dari hasil analisis metaphor dalam lagu Bob Dylan menunjukkan bahwa penggunaan metafora
akan memberikan makna yang lebih dalam.
Kata kunci: metafora ontologis, lirik lagu, tipe metafora ontologies, makna metafora ontologis.

829
RON
d
DYSPHEMISM IN GUARDIAN OF THE GALAXY MOVIE
RONNI RAMDHANI 1210732039 First Supervisor : Prof. Dr. Oktavianus, M.Hum Second Supervisor : Drs. Lucy
Suraiya, M.A English Department Faculty of Humanity Andalas University Padang 2018
ABSTRAK
Penelitian ini membahas tentang disfemisme dalam film Guardian of the Galaxy (2014). Menggunakan pendekatan semantik-
pragmatik penelitian ini memaparkan bentuk, fungsi, dan konteks dari pengkasaran makna pada percakapan-percakapan dalam
film Guardian of the Galaxy. Menggunakan metode deskriptif, data didapatkan dari observasi penggunaan Bahasa dalam
percakapan di film tersebut, kemudian data dianalisis dengan cara: (1) mengelompokkan disfemisme berdasarkan bentuk (2)
menentukan fungsi dari disfemisme (3) menafsirkan makna dari disfemisme tersebut. Terdapat 73 ungkapan disfemisme dari
35 percakapan yang ditemukan di film tersebut. Hasil temuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: (1) berdasarkan
bentuknya disfemisme terbagi dalam bentuk kata, prasa, idiom, dan ekspresi. (2) berdasasarkan cara dari diutarakan,
disfemisme dibagi dua: disfemisme lansung dan disfemisme tidak lansung (3) berdasarkan fungsinya disfemisme dibagi
sepuluh, lima fungsi pada disfemisme lansung: untuk menghina, menunjukkan kemarahan, mengolok, sumpah
serapah/makian/menyalahkan, untuk mengintimidasi. Lima fungsi lagi pada disfemisme tidak lansung: sebagai sarkasme,
untuk merendahkan, melebih-lebihkan sesuatu, menunjukkan keterkejutan, mengekspresikan emosi.
Keyword: Disfemisme, Guardian of the Galaxy, Semantik-Pragmatik, Deskriptif, Observasi
829
RUL
i
IMPOLITENESS STRATEGIES USED BY DETRACTORS OF DONALD TRUMP IN THEIR COMMENTS ON
TWITTER ABOUT OBAMACARE ON JULY 18th, 2017.
Rully Nugraha 1110733017 Dosen Pembimbing: 1. Dr. Ike Revita, M.Hum 2. Dhiant Asri, S.S., M.Hum ENGLISH
DEPARTMENT FACULTY OF HUMANITIES ANDALAS UNIVERSITY 2018
ABSTRAK
Dalam skripsi ini dibahas kajian strategi ketidaksantunan yang digunakan oleh pengkritik Donald Trump dalam komentar
mereka di Twitter mengenai ObamaCare pada 18 Juli 2017. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui strategi
ketidaksantunan yang digunakan oleh pengkritik dalam mengomentari sebuah postingan Donald Trump. Metode observasi
dengan pencatatan digunakan untuk mengumpulkan data. Analisis dilakukan dengan metode padan pragmatik yang terkait
dengan konsep ketidaksantunan yang dirumuskan oleh Culpeper (1996) dan teori konteks yang dijabarkan oleh Leech (1983).
Selanjutnya data disajikan dengan menggunakan metode formal dan informal. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa
ada empat macam strategi ketidaksantunan yang digunakan oleh para pengkritik Trump, yaitu (a) ketidaksantunan negatif, (b)
ketidaksantunan secara langsung, (c) ketidaksantunan positif, dan (d) sindiran. Ketidaksantunan negatif merupakan tipe strategi
ketidaksantunan yang paling banyak digunakan. Hal ini dikarenakan pengkritik Trump lebih menyukai penggunaan kalimat
cemoohan atau ejekan dalam komentar mereka.
Kata kunci: pragmatik, strategi ketidaksantunan, konteks, dan twitter.

829
SIL
t
TIPE –TIPE TINDAK TUTUR DIREKTIF DALAM CHANNEL YOUTUBE ZOELLA
Silmi, Ike, Nova
ABSTRAK
Skripsi ini membahas tipe-tipe tindak tutur direktif yang digunakan oleh salah satu YouTubers dari beauty vloggers yaitu
Zoella. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi dan menganalisis tipe-tipe tindak tutur direktif yang ditemukan
dalam ujaran Zoella. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan teori yang dikemukakan oleh Kreidler (1998) untuk
mengidentifikasi tipe-tipe ujaran tindak tutur direktif yang digunakan oleh Zoella dalam saluran YouTube-nya. Penulis juga
menggunakan teori konteks yang dikemukakan oleh Yule (2010) untuk mengetahui situasi dan mengerti ujaran yang diucapkan
oleh penutur. Sumber data di dalam penelitian ini berupa tuturan direktif yang diujarkan oleh Zoella. Langkah-langkah penulis
dalam melakukan penelitian ini adalah mengumpulkan data, menganalisis data, dan menampilkan hasil analisis data. Dalam
menggumpullkan data, peneliti menggunakan metode observasi dan teknik catat. Metode yang digunakan dalam menganalisis
data adalah padan pragmatik,yaitu tuturan-tuturan yang diucapkan penutur dijelaskan dan dijabarkan dengan mengamati
konteksnya.Selanjutnya data disajikan dengan menggunakan metode formal dan informal. Dari hasil analisis terhadap sejumlah
15 data berupa ujaran tindak tutur direktif, penulis menemukan 3 tipe tindak tutur, yaitu Perintah (Command), Permintaan
(Request) dan Saran (Suggestion). TindaktuturPerintah (Command) digunakansebanyak 6 kali (40 %), Permintaan (Request)
digunakansebanyak 5 kali (33,3 %), dan Saran (Suggestion) digunakansebanyak 4 kali (26,7 %). TindaktuturPerintah
(Command) merupakantipetindaktutur yang paling banyakdigunakan, karenaZoellamerupakanseorangperias professional di
dalamsaluran YouTube-nya. Sehingga dia mempunyai kekuasaan dalam memberikan perintah di dalam saluran YouTube-nya.
Kata kunci: tindak tutur direktif, tipe-tipe tindak tutur direktif, konteks

829
DAN
p
PENGARUH BEBERAPA DOSIS FUNGI MIKORIZA ARBUSKULA UNTUK PENGEMBANGAN BIBIT
TANAMAN KARET PADA TANAH BEKAS TAMBANG BATUBARA
DANIEL MAY SAPUTRA S 1410241027
ABSTRAK
Penelitian tentang pengaruh beberapa dosis fungi mikoriza arbuskula (FMA) untuk pengembangan bibit tanaman karet pada
tanah bekas tambang batubara, telah dilaksanakan dikebun percobaan dan laboratorium Kampus III Universitas Andalas
Dharmasraya. Penelitian ini dimulai dari bulan Februari sampai bulan Juni 2018. Tujuan dari penelitian antara lain untuk
mengetahui berapa dosis FMA yang terbaik digunakan pada tanah bekas tambang batubara. Penelitian ini menggunakan
percobaan dalam Rancangan Acak Lengkap yang terdiri dari 5 taraf perlakuan 3 ulangan dan diperoleh 15 unit percobaan,
setiap unit percobaan terdiri dari 3 bibit karet sehingga bibit tanaman karet yang digunakan berjumlah 45 tanaman. Perlakuan
yang diberikan berupa FMA dengan dosis yang digunakan 0 g, 7,5 g, 15 g, 22,5 g dan 30 g terhadap pertumbuhan dari bibit
tanaman karet hasil okulasi klon IRR 112. Hasil analisis ragam menunjukkan bahwa pemberian FMA pada bibit tanaman karet
ditanah bekas tambang batubara belum memberikan pengaruh pertambahan yang maksimal terhadap variabel yang diamati.
Kata kunci : pengaruh, karet, tambang, tanah. FMA.
829
TIA
c
CONVERSATIONAL IMPLICATURE IN BEAUTY AND THE BEAST MOVIE
TIARA 1210733041 Dosen Pembibing : 1. Dr. Ike Revita, M. Hum 2. Ayumi, S. S, M. Hum ENGLISH DEPARTMENT
FACULTY OF HUMANITIES ANDALAS UNIVERSITY PADANG 2018
ABSTRAK
Dalam skripsi ini dibahas tentang jenis-jenis implikatur percakapan yang terdapat dalam sebuah film yang berjudul Beauty and
the Beast. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bentuk dan jenis dari implikatur percakapan tersebut. Pengumpulan
data dilakukan dengan menggunakan metode observasi dan teknik catat. Data kemudian dianalisis dengan menggunakan teori
implikatur percakapan oleh Grice (1975) dan didukung juga dengan teori implikatur percakapan oleh Levinson (1983).
Sedangkan makna tersirat dari masing-masing tipe conversational implicature tersebut ditentukan berdasarkan konteks
situasinya. Setelah pengumpulan data, penulis menemukan 25 conversation dalam film berjudul Beauty and the Beast dengan
rincian: 17 implikatur percakapan umum dan 8 implikatur percakapan khusus. Berdasarkan hasil penelitian tersebut
menunjukkan bahwa jenis-jenis implikatur percakapan yang paling sering muncul pada film berjudul Beauty and the Beast
adalah implikatur percakapan umum karena dalam suatu kelompok sosial tertentu terdapat berbagai faktor yang
memungkinkan adanya suatu implikatur dalam proses komunikasi yang terjadi.
Kata kunci : Implikatur Percakapan, Beauty and the Beast, Movie.

829
VEL
a
AN ANALYSIS OF SLANG FOUND IN BLACK EYED PEAS’SONG LYRICS
Vella Helnisza 1310732006 Supervisor 1: Dr. Ike Revita, M.Hum Supervisor 2: Dra. Lucy Suraiya, M.A ENGLISH
DEPARTMENT FACULTY OF HUMANITIES ANDALAS UNIVERSITY PADANG 2018
ABSTRAK
Dalam skripsi ini dibahas enam belas lagu lirik lagu penyanyi grup Hip-Hop, Black Eyed Peas di album “Behind The Front”
yang mempunyai slang. Tujuan penelitian ini untuk mengkategorikan jenis word formation (proses pembentukan kata) dari
slang yang digunakan oleh Black Eyed Peas di lirik lagunya. Dalam pengumpulan data penulis menggunakan metode observasi
yaitu mendengar lagu mereka beberapa kali, menyalin lirik lagu mereka, kemudian membaca dan mengerti liriknya. Kemudian
data dianalisis dengan menggunakan metode distribusi serta mengaplikasikan teori slang menurut George Yule (2010) dan
Meri Marttinen (2010). Hasil analisis disajikan dengan menggunakan metode informal dan formal. Temuan penelitian
menunjukkan bahwa terdapat enam macam word formation of slang yang digunakanoleh Black Eyed Peas di liriklagunya,
yaitu; (1)etymology, (2) coinage, (3) compounding, (4) blending, (5) clipping,dan (6)acronyms. Blending dan coinage banyak
digunakan oleh Black Eyed Peas karena mereka banyak menggunakan slang dalam lirik lagunya. Disini penulis menilai bahwa
status sosial mempengaruhi bahasa termasuk slang, seperti kelas social, usia, jenis kelamin, rap, dan orang Afrika Amerika.
Slang pertama kali diciptakan dan hanya dimengerti oleh orang berkulit hitam Afrika.
Kata kunci: slang, black eyed peas, lirik lagu, word formation, status sosial.

829
WID
p
POSITIVE POLITENESS STRATEGIES AS USED BY JUDGES IN MASTERCHEF US COMPETITION SHOW
WIDYA RATNA SARI 1310731002 Supervisors: 1. Dra. Lucy Suraiya, M.A 2. Ayumi, S.S, M.Hum ENGLISH
DEPARTMENT – FACULTY OF HUMANITIES ANDALAS UNIVERSITY PADANG 2018
ABSTRAK
Di dalam skripsi ini dibahas tentang strategi kesantunan positif yang dipakai oleh para juri dalam kompetisi masak Masterchef
US. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan gambaran tentang penggunaan strategi kesantunan positif dalam
berkomentar yang diaplikasikan juri dalam ujarannya dan menentukan strategi yang paling sering digunakan. Data dalam
penelitian ini dikumpulkan dengan metode observasi dan teknik simak bebas libat cakap (SBLC), yaitu dengan menonton
siaran tersebut beberapa kali, mencatat percakapan, mencari sumber-sumber dan referensi percakapan dan menyajikan dalam
bentuk beberapa percakapan serta klasifikasi strateginya. Dalam menganalisis data, penulis menggunakan teori Brown and
Levinson (1987) tentang strategi kesantunan positif yang terdiri dari lima belas strategi dan teori Yule (1998) sebagai acuan
dalam menganalisis konteks. Hasil analisis dipaparkan secara formal dan informal. Dalam penelitian ditemukan bahwa para
juri menggunakan 5 strategi kesantunan positif dalam menuturkan komentar, yaitu; strategi 1 notice, attend to hearer
ditemukan sebanyak 4 kali, strategi 2 exaggerate sebanyak 10 kali, strategi 3 intensify interest to hearer sebanyak 1 kali,
strategi 6 avoid disagrement sebanyak 1 kali, dan strategi 13 give reason sebanyak 2 kali. Secara garis besar hasil analisis
menunjukkan strategi 2 exaggerate merupakan strategi yang paling sering digunakan. Ini menunjukkan bahwa dalam
menggunakan strategi kesantunan positif, para juri menggunakan bahasa yang berlebihan untuk memperhalus ucapannya dan
membuat kontestan merasa dihargai.
Kata kunci : Kesantunan, kesantunan positif, strategi kesantunan berbahasa. Masterchef US
829
YOL
s
SPEECH ACT OF REQUEST AS FOUND IN THREE VIDEOS OF LEARN AMERICAN ENGLISH
CONVERSATION-FUNNY TV SHOW ON YOUTUBE
YOLA MARISKA 1410731029 Supervisors: 1. Dr. Ike Revita, M.Hum 2. Dhiant Asri, S.S., M.Hum ENGLISH
DEPARTMENT - FACULTY OF HUMANITIES ANDALAS UNIVERSITY PADANG 2018
ABSTRAK
Penelitian dalam skripsi ini membahas tentang bentuk-bentuk tuturan permintaan dan faktor-faktor yang mempengaruhi
penutur mengujarkannya. Data penelitian ini diambil dari tuturan permintaan dalam percakapan antara para karakter yang
terlibat pada tiga video komedi Learn American English Conversation-Funny TV Show di YouTube. Video edukasi ini
ditayangkan pada bulan Juni, September, dan November 2017. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode
observasi. Data diunduh dari YouTube, kemudian didengarkan dan dilihat. Data ditranskrip untuk selanjutnya dianalisis. Data
dianalisis dengan menggunakan metode padan pragmatik untuk merumuskan bentuk tuturan permintaan dan faktor-faktor yang
mempengaruhi tuturan tersebut. Penelitian ini mengacu kepada teori yang dirumuskan oleh Yule (1996) dan Thomas (1995).
Hasil analisis disajikan dalam bentuk tabel dan narasi. Berdasarkan teori Yule (1996), ada tiga bentuk tuturan permintaan yaitu
bentuk deklaratif, interogatif, dan imperatif. Tindak tutur deklaratif merupakan bentuk tuturan permintaan berupa pernyataan.
Tindak tutur deklaratif merupakan bentuk tuturan permintaan berupa pertanyaan, sedangkan bentuk imperatif merupakan
bentuk permintaan berupa perintah. Tindak tutur yang paling dominan digunakan adalah bentuk interogatif karena merupakan
bentuk tuturan permintaan yang paling sopan. Berdasarkan teori Thomas (1995), ada empat faktor yang mempengaruhi
seseorang dalam mengujarkan tuturan permintaan yaitu power, social distance, size of imposition, and right and obligation.
Faktor power digunakan ketika seseorang memiliki peran yang lebih berpengaruh atau memiliki kedudukan lebih tinggi dari
orang lain. Faktor social distance digunakan ketika seseorang memiliki hubungan tertentu baik itu dari segi umur, jabatan,
status, atau seseorang mengenal orang lain dengan baik. Faktor size of imposition digunakan ketika seseorang meminta sesuatu
yang sangat dia inginkan tuturan yang diujarkannya diujarkan dengan bentuk yang paling baik. Faktor right and obligation
digunakan ketika seseorang mengujarkan permintaa n dengan maksud untuk meminta orang lain agar paham antara hak dan
kewajiban mereka masing- masing. Faktor yang paling dominan mempengaruhi karakter dalam penggunaan tindak tutur
permintaan adalah power. Hal ini dikarenakan konteks di dalam tiga video tersebut menampilkan sebuah perusahaan yang
terdiri dari seorang atasan, beberapa orang bawahan dan beberapa orang pelanggan. Tuturan permintaan dalam bentuk
interogatif lebih sering dituturkan oleh atasan kepada bawahannya sehingga secara tidak langsung memperlihatkan faktor
power yang muncul paling dominan.
Kata kunci: tindak tutur, tuturan permintaan, konteks

829
YUL
n
NEGATIVE POLITENESS STRATEGIES USED BY AN INTERVIEWER IN PERSONAL COLUMN IN
PSYCHOLOGY TODAY MAGAZINE
YULISTYA SULIVANI GULTOM 1110733010 Pembimbing1: Dr. Ike Revita S.S, M.Hum Pembimbing 2: Ayumi S.S,
M.Hum ENGLISH DEPARTMENT FACULTY OF HUMANITIES ANDALAS UNIVERSITY PADANG 2018
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menemukan strategi kesantunan negatif yang digunakan oleh jurnalis dalam kolum personality di
majalah Psychology Today.Dalam mengumpulkan data, penelitian ini menggunakan metode simak (Sudaryanto 1988) dekat
teknik simak libat cakap dan teknik catat. Teknik libat cakap digunakan karena penulis tidak ikut serta dalam percakapan,
sedangkan teknik catat digunakan untuk mencatat percakapan yang termasuk kedalam tipe kesantunan negatif. Data dianalisis
dengan menggunakan metode padan pragmatik dan metode referential. Metode padan pragmatik dihubungkan dengan teori
kesantunan Brown and Levinson sedangkan metode referential dihubungkan dengan teori aspek situasi ujaran Leech (1983)
dan teori karakter konteks By Hymes (1972). Hasil analisis dipaparkan dengan menggunkan metode informal dan formal. Dari
hasil analisis yang ditemukan sembilan strategi kesantunan negatif yang digunakan penutur dalam majalah Psychology Today
dengan dua edisi yang berbeda.Strategi kesantunan negatif itu adalah yaitu (1)Be Conventionally Indirect di gunakan satu
kali,(2)Minimize the imposition digunakan satu kali, (3)Give Deference digunakan tiga kali, (4)Apologizel di gunakan satu
kali, (5)FTa as General Rule digunakan empat kali,(6)Impersonal S and H digunakan dua kali, (7) Question Hedge digunakan
tiga kali, (8) Be Pessimistic muncul satu kali. Strategi yang paling sering digunakan adalah Fta as General Rule dan Question
hedge. Hal ini di pengaruhi oleh Kontekstual.
Kata Kunci: Politeness, Negative Politeness, Negative Face, Personality,
829
MUH
i

IMPLICATURE FOUND IN THE SLOGAN OFTOP 5 TYRE COMPANY ADVERTISEMENTS IN INDONESIA


MUHAMMAD ZULFIKAR 1110733023 Dosen Pembimbing: 1. Prof. Dr. Oktavianus, M.Hum 2. Ayumi. SS. M.Hum
ENGLISH DEPARTMENT – FACULTY OF HUMANITY ANDALAS UNIVERSITY 2018
ABSTRAK
Dengan mengaplikasikan methoda analisis deskriptif, analisis ini bertujuan untuk mengidentifikasi fungsi dari prinsip koperatif
Gricean serta mengobservasi empat maxim yang terdapat pada iklan ban berbahasa inggris pada perusahaan ternama
diindonesia. Iklan yang dianalisis adalah 10 iklan dari 5 perusahaan ban mobil terlaris di Indonesia. Tujuan penelitian ini juga
untuk memahami makna yang sesungguhnya maupun yang tersirat yang disampaikan oleh advertiser dengan menganalisa
pripsip maksim yang terjadi pada iklan tersebut. Pengambilan data dilakukan dengan cara mengunduh 10 iklan yang
mengandung gambar dan slogan di website resmi dengan merek yang berbeda dan terdaftar sebagai 5 merek terlaris diindonesi
dengan penjualan melalui cara pengiklanan. Dalam pengumpulan data, penulis menggunakan metode observasi non-partisipan,
dengan metoda simak dengan teknik lihat dan catat. Data kemudian dianalisis menggunakan teori padan pragmatic
(Sudaryanto, 1993). Adapun teori yang digunakan sebagai landasan analisis adalah pripsis kerjasama yang dikemukakan oleh
Grice (1975) sebagai referensi konteks. Dari 10 merek ini ditemukan banyak terjadi keselahan maksim baik dari maksim
quality, quantity, manner, maupun relevance.
Kata kunci: prinsip kerjasama, maxim,iklan, komersial
KUMPULAN ABSTRAK SKRIPSI
FAKULTAS ILMU BUDAYA
PROGRAM STUDI SASTRA INGGRIS
TAHUN 2019
829
SEP
t
THE USE OF CODE MIXING BY INDONESIAN YOUTUBERS LIVING IN GERMANY
SEPTYANA MANSYUR 1510731010 DOSEN PEMBIMBING Dr. Ike Revita, M.Hum ENGLISH DEPARTMENT
FACULTY OF HUMANITIES ANDALAS UNIVERSITY 2019
ABSTRAK
Dalam skripsi ini dibahas tentang campur kode yang terjadi di dua video youtube dari kanal Gita Savitri Devi dan Sarrah
Nurul. Mereka adalah mahasiswa Indonesia yang sedang menempuh kuliah atau tinggal di Jerman. Tujuan penelitian ini adalah
untuk menemukan tipe dan alasan campur kode. Data penelitian ini diperoleh dari tuturan dua youtouber pada masing-masing
video yaitu berupa tuturan dalam Bahasa Indonesia yang dicampur kode dengan Bahasa Inggris. Dalam mengumpulkan data,
penulis menggunakan metode observasi dengan teknikmenyimak tanpa terlibat dengan objek penelitian. Pengambilan data
dilakukan penulis dengan mengunduh 2 video dari youtube dan kemudian mencatat tipe campur kode yang muncul dan
alasannya. Penulis menganalisis data yang berkaitan dengan tipe-tipe campur kode ke dari teori Pieter Musyken (2000:3) dan
alasan melakukan campur kode berdasarkan teori yang diajukan oleh Hoffmann (2014). Dari hasil analisis ditemukan 3 tipe
campur kode yaitu (1) penyisipan, (2) alternasi, (3) leksikalisasi kongruen. Dari ketiga campur kode tersebut, tipe campur kode
yang paling sering muncul adalah leksikalisasi kongruen karena penutur acap kali mengucapkan kalimat dalam tata bahasa
Indonesia atau Inggris lalu mencampur kodenya dengan tak beraturan. Ada 6 alasan campur kode yaitu (1) untuk
mengklarifikasi konten pembicaraan (2) membicarakan topik tertentu (3) mengutip (4) pengulangan untuk klarifikasi (5)
menununjukan empati (6) untuk menyatakan identitas grup.. Alasan yang paling sering muncul adalah untuk membahas topik
tertentu. Penutur lebih suka menyebutkan suatu topik pembicaraan dalam Bahasa Indonesia karena banyak kosa kata dalam
Bahasa Inggris yang sudah lazim di pakai dalam kehidupan sehari-hari yang bisa dipahami masyarakat penutur berbahasa
Indonesia.
Kata Kunci : campur kode, tipe, alas an

829
AIS
l
LANGUAGE ATTITUDES OF TWELFTH GRADE STUDENTS OF SMAN 9 PADANG TOWARD THE USE OF
ENGLISH IN CAFÉ’S MENU BOOK
Aisyah 1410732032 Dosen Pembimbing: Dr. Rina Marnita AS, M.A. Ayendi, S.S., M.Pd., M.Hum. ENGLISH
DEPARTMENT FACULTY OF HUMANITIES ANDALAS UNIVERSITY PADANG 2019
ABSTRAK
Skripsi ini menjelaskan sikap bahasasejumlah siswa kelas 12 di SMAN 9 Padang terhadap penggunaan Bahasa Inggris pada
buku menu di kafe-kafedan faktor yang mempengaruhi sikap tersebut. Pengumpulan data menggunakan metode survey melalui
penyebaran angket (kuesioner) kepada 51 orang responden yang berasal dari siswa kelas 12 SMAN 9 Padang. Hasil analsisis
dari data kuesioner menunjukkan bahwa sebanyak 71.56% dari responden menunjukkan sikap positif, 22.35% menunjukkan
sikap netral, dan sisanya sebanyak 6.08% menunjukkan sikap negatif terhadap penggunaan Bahasa Inggris pada buku menu di
kafe-kafe. Hasil analisis data kuesionerjuga menunjukkan bahwa faktor yang mempengaruhi sikap bahasa dari remaja tersebut
adalah faktor wibawa dan kekuatan bahasa.
Kata kunci : sikap bahasa, siswa SMA, menu kafe.

829
ALF
t
THE TRANSLATION OF EXPRESSIVE UTTERANCE FOUND IN THE NOVEL “NEGERI 5 MENARA” INTO
ENGLISH
Alfian Falaakh 1510731021 Supervisor: Novalinda, S.S., M.Hum ENGLISH DEPARTMENT - FACULTY OF
HUMANITIES ANDALAS UNIVERSITY PADANG 2019
ABSTRAK
Skripsi ini membahas tentang penerjemahan ungkapan ekspresif (expressive utterances) yang terdapat dalam novel “Negeri 5
Menara” karya Ahmad Fuadi ke dalam Bahasa Inggris. Data dalam skripsi ini merupakan semua ungkapan ekspresif yang
terdapat dalam novel tersebut. Penulis menganalisis sebanyak 122 ungkapan yang dapat dikategorikan sebagai ungkapan
ekspresif dan menampilkan secara detail sebanyak 35 data pada Bab 3. Untuk mengkategorikan ungkapan ekspresif digunakan
teori (Searle, 1985) dan Austin dalam Kent Bach (1979). Untuk menganalisis prosedur penerjemahan digunakan teori prosedur
penerjemahan oleh Newmark (1998). Penulis menemukan 13 jenis ungkapan ekspresif dalam novel bahasa sumber yaitu
berharap, berterima kasih, memberi selamat, meminta maaf, simpati, mengeluh, menyapa, menyesal, protes, membual,
menyanjung, persetujuan, dan seruan. Dari 122 data yang di analisis, ditemukan 10 prosedur penerjemahan dari 18 prosedur
yang dikemukakan oleh Newmark (1998) yaitu terjemahan harfiah, pemindahan, padanan budaya, persamaan, transposisi,
modulasi, pengurangan, penambahan, couplets dan catatan. Prosedur penerjemahan yang paling sering digunakan adalah
penerjemahan harfiah.
Kata kunci : pragmatik, tindak tutur ekspresif, prosedur penerjemahan, negeri 5 menara.
829
TIM
t
THE STUDY OF INDONESIAN-ENGLISH CODE-SWITCHING IN CHEF’S UTTERANCES ON NET.TV CHEF’S
TABLE PROGRAM
Timang Raysa Anasti 1510731030 Supervisor: Dr. Rina Marnita AS, M.A. ENGLISH DEPARTMENT - FACULTY
OF HUMANITIES ANDALAS UNIVERSITY 2019
ABSTRAK
Penelitian ini adalah kajian tentang penggunaan bahasa Inggris yang terjadi dalam ujaran-ujaran tiga orang koki di program
televisi Chef’s Table di Net.tv yang di upload ulang di Youtube. Tujuan penelitian ini adalah untuk menemukan tipe-tipe alih
kode dan kemungkinan alasan atau sebab terjadinya alih kode. Data dikumpulkan menggunakan metode observasi yang
didukung dengan teknik simak tanpa libat cakap (Sudaryanto (1988)). Data dianalisis menggunakan teori Hoffman (1991)
yang menyebutkan adanya tiga tipe alih kode dan tujuh jenis alasan seseorang beralih kode. Untuk menganalisis alasan alih
kode, tujuh teori pendukung juga digunakan (Crystal (1987), Malik (1994), Anderson (2006), and Muthusamy (2009)). Data
analisis menunjukkan adanya dua tipe alih kode yang digunakan oleh para koki yaitu alih kode jenis dalam kalimat atau intra-
sentential dan alih kode jenis antar kalimat atau inter-sentential. Sementara, alasan para koki melakukan alih kode dapat
dikategorikan atas sebelas jenis. Hanya empat diantaranya yang termasuk kategori Hoffman (1991). Sementara tujuh lainnya
termasuk ke dalam kategori lain. Hasil data analisis disajikan dengan metode formal dan informal. Hasil penelitian ini juga
menunjukkan bahwa alih kode banyak ditemukan ketika penutur memasak makanan yang berasal dari luar negri.
Kata Kunci: alih kode, inter-sentential dan intra-sentenial.

829
ANN
a
ANALYSIS OF TRANSLATION PROCEDURES OF METAPHORS FOUND IN THE FALL OF HOUSE OF USHER
SHORT STORY
Anneza Febrian, Rumbardi
ABSTRAK
Dalam skripsi ini penulis membahas tentang tipe-tipe metafora dan prosedur penerjemahannya yang terdapat dalam cerita
pendek berbahasa Inggris yang berjudul The Fall of House of UsherkaryaEdgar Allan Poe, yang telah diterjemahkan kedalam
bahasaIndonesia oleh Diyan Yulianto dan Slamat P. Sinambela dan diterbitkan dalam sebuah buku kumpulan cerita pendek 7
Kisah Klasik Edgar Allan Poe oleh DIVA Press. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tipe-tipe metafora yang terdapat
dalam cerita pendek danmengetahui prosedur- prosedur yang digunakan penerjemah untuk menerjemahkannya kedalam bahasa
Indonesia. Metode yang diterapkan dalam pengumpulan data menggunakan metode observasi dan teknik catat (Sudaryanto,
1988). Penganalisaan data menggunakan metode padan translational (Sudaryanto, 1993), yaitu dengan membandingkan bahasa
sumber dengan bahasa target. Dalam menganalisis data, penulis merujuk kepada teori Lakoff dan Johnson (2003) untuk
mengidentifikasikan tipe-tipe metafora dan teori Newmark (1988) untuk menganalisis prosedur penerjemahannya. Dari hasil
pengumpulan data, penulis menemukan 96 metafora lalu memilih 15 data metafora yang mewakili semua tipe metafora dan
prosedur penerjemahan yang dapat ditemukan di dalam cerita pendek tersebut. Kemudian 15 data tersebut dianalisis; penulis
menemukan 7 prosedur penerjemahan yang digunakan penerjemahdari 18 prosedur yang dikemukakan oleh Newmark; yaitu
literal translation, Couplets, Modulation, Synonymy, Transposition, Reduction and Expansion, dan Descriptive
Equivalent.Penulis juga menemukan semua tipe metaphor yang dikemukakan oleh Lakoff dan Johnson. 5 tipe tersebut adalah
structtural metaphor, orientational metaphor, dan ontological metaphor (entity and Subtance metaphor, container metaphor,
dan personifications).
Keyword: Metaphor, types of metaphor, translationprocedure, translatingmetaphor.

829
APS
i
IDENTITAS, SEKSUALITAS DAN IDEOLOGI FEMINISME DALAM HERLAND KARYA CHARLOTTE
PERKINS GILMAN DAN SAMAN KARYA AYU UTAMI
Apsyah Imelda, Diah Tyahaya Iman, Maizufri
ABSTRAK
Skripsi ini membandingkan karya penulis Amerika dan Indonesia, Herland karya Charlotte Perkins Gilman (1979) dengan
Saman karya Ayu Utami (1998). Fokus penelitian adalah bagaimana pengarang menggambarkan perubahan stereotip
penokohan laki-laki dan perempuan berdasarkan biner patriarki oleh Cixous. Skripsi ini menganalisis indentitas, seksualitas
dan peran dalam ideologi perbedaan gender yang digambarkan dalam kedua novel ini. Penelitian ini menggunakan pendekatan
feminisme; gynocriticism dan biner patriarki oleh Helen Cixous. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kedua penulis
memindahkan nilai-nilai positif tradisional yang dimiliki laki-laki kepada perempuan, Gilman merefleksikan feminisme radikal
dengan menghapus sistem patriarki dan menawarkan sistem matriarki dan Utami marefleksikan liberal feminisme dengan
menciptakan kesempatan yang seimbang bagi laki-laki dan perempuan dalam semua aspek baik dalam kategori domestik
maupun publik.
Kata Kunci: Identitas, Seksualitas, Peran Gender, Feminisme Liberal, Feminisme Radikal
829
ARD
l
Loss and Gain in the Translation of O. Henry’s “The Count and the Wedding Guest” from English into Indonesian by
Anton Kurnia
Ardia Pramesti Nurfahmi 1510731036 Supervisor: Novalinda, S.S., M.Hum ENGLISH DEPARTMENT FACULTY
OF HUMANITIES ANDALAS UNIVERSITY 2019
ABSTRAK
Skripsi ini mengkaji pengurangan dan penambahan makna (Loss dan Gain) pada terjemahan cerita pendek karya O. Henry
yang berjudul “The Count and Wedding Guest“ yang di terjemahkan ke Bahasa Indonesia oleh Anton Kurnia dengan judul
“Tamu Pernikahan”. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi bentuk bentuk pengurangan (loss) dan penambahan
makna (gain), serta tipe-tipe makna yang dikurangi dan ditambahkan. Metode pengumpulan data menggunakan padan
terjemahan dengan teknik catat. Dalam menganalisis data, teori yang digunakan adalah teori pengurangan dan penambahan
makna yang di kemukan oleh Bassnet (1991) dan Soemarno (1999) untuk mengidentifikasi tipe-tipe makna yang dikurangi dan
ditambahkan. Hasil analisis disajikan dengan metode deskriptif dan verbal. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa
pengurangan makna terjadi dalam bentuk kata, prasa, klausa, dan kalimat, pada penambahan makna terjadi dalam bentuk kata,
prasa, dan klausa. Dari hasil analisis peneliti menemukan 60 data dan menganalisa 20 dari data tersebut. terdiri dari 36
pengurangan makna dan 24 penambahan makna. Dari 36 pengurangan makna tersebut terdapat dalam bentuk 18 kata, 9 frasa, 3
klausa, dan 4 kalimat. Sedangkan jumlah penambahan makna lebih sedikit, dari 24 penambahan makna terdapat dalam bentuk
10 kata, 12 frasa, dan 2 klausa. Tipe- tipe penambahan dan pengurangan makna antara lain, leksikal, grammatical, tekstual,
sosiokultural, situasional atau kontekstual, dan makna implisit.
Kata kunci: pengurangan makna, penambahan makna, jenis-jenis makna.

829
AUL
t
THE NARCISSISTIC PERSONALITY OF JEAN-BAPTISTE CLAMENCE IN THE NOVEL THE FALL BY
ALBERT CAMUS
AULIA HUSNA 1510732020 Dosen Pembimbing: Gindho Rizano., S.S., M.Hum ENGLISH DEPARTMENT
FACULTY OF HUMANITIES ANDALAS UNIVERSITY PADANG 2019
ABSTRAK
Penelitian ini menyajikan hasil analisis terhadap novel karya Albert Camus yang berjudul The Fall. Tujuan dari analisa ini
adalah untuk mengetahui tentang masalah kepribadian yang dimiliki oleh seseorang lewat sebuah karakter yang ada di dalam
novel ini yaitu Jean-Baptiste Clamence. Teori yang digunakan oleh penulis dalam menganalisis novel ini adalah Narcissism
oleh Sigmund Freud. Teori ini bertujuan untuk mencari tahu pesan yang disampaikan oleh pengarang tentang maksud dan
tujuannya dalam menjelaskan kepribadian pada karakter yang ada di novel ini. Ada beberapa langkah yang dilakukan penulis
dalam penelitian ini, yaitu: pertama, menemukan peristiwa-peristiwa yang menggambarkan karakteristik dari kepribadian Jean-
Baptiste Clamence yang merujuk pada kepribadian narsis hingga proses perubahan kepribadiannya dan hubungannya dengan
perasaan bersalah dan pengakuan dosa yang dilakukannya. Kedua, penulis mengelompokkan segmen-segmen tersebut menjadi
struktur cerita yang menghasilkan satu kesimpulan dari hasil penelitian ini. Setelah menganalisis novel ini, penulis
mendapatkan hasil bahwa Albert Camus sebagai pengarang dari novel ini menggambarkan masalah kepribadian narsis melalui
karakter Jean- Baptiste Clamence yang selalu ingin menjadi pusat perhatian di lingkungannya. Seseorang dengan kepribadian
narsis yang berlebihan akan sulit untuk merubah kebiasaan-kebiasaannya karena dorongan tersembunyi untuk selalu menjadi
lebih dari orang lain.
Kata Kunci: Kepribadian Narsis, Mencintai Diri Sendiri, Dosa, Pengakuan Dosa.

829
DHE
t
TRACY LETTS’ POST TRAUMATIC STRESS DISORDER AS REFLECTED IN HIS PLAY AUGUST: OSAGE
COUNTY
Dheo Harfi, Maizufri, Marliza Yeni
ABSTRAK
Skripsi ini membahas masalah psikologis yang dialami oleh Tracy Letts sebagai penulis drama August: Osage County.
Masalah yang dialami Tracy Letts adalah pikirannya selalu dihantui dengan kejadian masa lalu bunuh diri kakeknya. Oleh
karena itu, Tracy Letts mengalami mimpi buruk, dia pergi meninggalkan kampungnya, menjadi mudah marah, dan
penyalahgunaan alcohol dan obat-obat terlarang. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengungkapkan penyakit psikologi dari
Tracy Letts. Dalam menganalisis skripsi ini penulis menggunakan teori ekspresif oleh Abrams yaitu hubungan antara
pengarang dengan karyanya, didukung oleh pendekatan biografi sebagai pemahaman kehidupan si pengarang, pendekatan
psikologis, dan diagnosis post-traumatic stress disorder. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif karena menggunakan
metode deskriptif sebagai metode penyajian data. Dari penelitian ini, penulis menyimpulkan secara umum bahwa Tracy Letts
penderita post-traumatic stress disorder dan August: Osage County adalah refleksi dari post-traumatic stress disorder Tracy
Letts yang terdapat pada beberapa karakter di dalam drama. Lalu secara khusus, karakter Barbara dapat dikatakan sebagai
gambaran dari Tracy Letts sebagai seorang penderita post-traumatic stress disorder karena memiliki sifat dan gejala post-
traumatic stress disorder yang hampir persis dengan Tracy Letts.
Kata kunci : Teori ekspresif, pendekatan biografi, psikologi sastra, post- traumatic stress disorder, Tracy Letts.
829
COR
t
THE ACQUISITION OF EMAIL WRITING SKILL AND ENGLISH ADDRESS TERM BY SOPHOMORES OF
ENGLISH DEPARTMENT AT ANDALAS UNIVERSITY
Cori Resonia 1410732023 Supervisor: Hanafi, S.S., M.App.Ling, Ph.D Drs. Rumbardi, M.Sc ENGLISH
DEPARTMENT – FACULTY OF HUMANITIES ANDALAS UNIVERSITY PADANG 2019
ABSTRAK
Penelitian ini membahas pemerolehan keterampilan menulis email dengan benar dan menggunakan English address term oleh
mahasiswa tingkat dua jurusan Sastra Inggris di Universitas Andalas. Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat pemerolehan
oleh mahasiswa tingkat dua dalam menulis email dengan benar berdasarkan usulan format standar penulisan email dari Hodges
(2013) dan Menlo College (2015). Penelitian ini juga dilakukan untuk melihat variasi bentuk kata sapaan dalam bahasa Inggris
saat menulis email berdasarkan teori Wardhaugh (2006). Penggunaan kata sapaan pada email dihubungkan dengan social
factor seperti power, social distance, dan degree of imposition berdasarkan teori Leech (1989). Pengumpulan data dilakukan
dengan mengidentifikasi email yang ditulis mahasiswa tingkat dua pada tahun 2016, 2017, dan 2018 yang dikirim kepada salah
seorang dosen Academic Writing untuk melihat variasi komponen email yang tidak lengkap dan beragam bentuk kata sapaan
dalam bahasa Inggris yang digunakan pada salam, kalimat pembuka, dan kalimat penutup pada email. Komponen email yang
tidak lengkap dan bentuk kata sapaan yang ditemukan pada email dari setiap generasi dikalkulasikan untuk mendapatkan
frekuensi dari setiap penggunaannya. Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat lima variasi komponen email yang tidak
lengkap yang ditemukan pada email yang ditulis mahasiswa tingkat dua yaitu (a) tanpa salam, (b) tanpa kalimat pembuka, (c)
tanpa kalimat penutup, (d) tanpa salam penutup, dan (e) tanpa identifikasi diri. Dari tiga generasi, mahasiswa tingkat dua di
tahun 2017 merupakan mahasiswa yang terampil dalam membuat email dengan benar. Dalam penelitian ini juga ditemukan
beragam bentuk kata sapaan pada: (a) salam, (b) kalimat pembuka, (c) kalimat penutup.
Kata kunci: Kata sapaan, email, kesopanan

829
FAU
c
CODE MIXING IN JALAN2MEN! TRAVEL SERIES
Fauzan, Ike Revita
ABSTRAK
Skripsi ini membahas penggunaan campur kode oleh 2 pembawa acara dalam Jalan2Men! Travel Show, yaitu Jebraw (Petra
Gabriel Michael) dan Naya (Naya Andita) dalam video Jalan-Jalan Men! musim ke-2. Kajian ini bertujuan untuk
mengidentifikasi tipe-tipe dan dan mendeskripsikan fungsi- fungsi campur kode yang mereka tuturkan. Pengumpulan data
dilakukan dengan teknik pengunduhan. Data dianalisis berdasarkan teori campur kode oleh Muysken (2000) tentang tipe
campur kode dan teori Hoffman (1991) dan Saville-Troike (2003) untuk menentukan fungsi campur kode. Dari hasil data
ditemukan 58 kalimat yang mengandung campur kode. Kalimat-kalimat tersebut kemudian dikelompokkan berdasarkan tipe-
tipe (1) insertion, (2) alternation, dan (3) congruent lexicalization.Tipe campur kode yang paling banyak digunakan adalah
insertion sebanyak 25 data (43,1%), kemudian diikuti oleh tipe alternation sebanyak 24 data (41,4%), dan yang paling sedikit
adalah tipe congruent lexicalization sebanyak 9 data (15,5%). Fungsi campur kode yang paling banyak digunakan adalah (1)
talking about particular topic (70,7%) sebanyak 41 data, kemudian diikuti oleh (2) because of lexical need (10,3%) sebanyak 6
data, (3) to soften and strengthen request or command (8,6%) sebanyak 5 data, (4) repetition for clarification (6,9%) sebanyak
4 data, dan (5) interjection (inserting sentence fillers or sentence connectors) (3,5%) sebanyak 2 data. Dapat disimpulkan
bahwa mereka cenderung melakukan campur kode dengan tipe insertion. Mereka menyisipkan kosakata Bahasa Inggris dalam
tuturan di video, sedangkan, talking about particular topic menjadi fungsi yang paling banyak digunakan karena latar belakang
masing masing penutur yang pernah tinggal dan belajar bahasa Inggris di luar negri, mereka merasa lebih nyaman
menggunakan bahasa Inggris dalam menyampaikan beberapa tuturan.
Kata kunci: campur kode, Jalan-Jalan Men!, Jalan2Men!, tipe campur kode, fungsi campur kode

829
HAM
t
THE ALLEGORY OF BRITISH COLONIZATION IN THE RELATIONSHIP OF OVID AND TOMIS PEOPLE IN
DAVID MALOUF’S AN IMAGINARY LIFE
HAMID RAHIM 1210731005 Supervisors : 1. Marliza Yeni, S.S., M.A. 2. Seswita, S.S., M.Hum. ENGLISH
DEPARTMENT FACULTY OF HUMANITIES ANDALAS UNIVERSITY PADANG
ABSTRAK
Skripsi ini memaparkan hasil analisis novel yang berjudul An Imaginary Life karya David Malouf. Fokus penelitian ini adalah
menganalisis alegori dan makna yang terkandung dalam perjalanan si tokoh utama dalam pengasingannya di kampung Tomis.
Pengumpulan data memakai metode studi pustaka untuk mengumpulkan data utama dari novel dan data sekunder dari buku-
buku dan artikel-artikel yang terkait dengan pemaknaan alegori. Analisis dipaparkan dengan metode deskripsi. Penelitian ini
menghasilkan dua kesimpulan. Pertama, karakter dalam novel merupakan representasi dari orang Inggris awal yang datang ke
Australia dan orang pribumi Australia. Kedua, penduduk “Tomis” ialah “yang lain” nya Ovid. Penulis menyimpulkan bahwa
dua poin tersebut berperan sebagai bukti bahwa David Malouf menggambarkan sejarah penjajahan oleh Kerajaan Inggris di
Australia melalui novel An Imaginary Life.
Keyword: David Malouf, pendekatan postkolonialisme, alegori. Kerajaan Inggris, Australia.
829
GEM
i
Implicature in the Slogan of Best Cosmetic Advertisements on Trendrr.net
Gema Dwi Nanda 1410731033 Supervisor : 1. Dr. Ike Revita, S.S, M.Hum 2. Drs. Z. Dt. Majo Datuk, M.Hum English
Departement Faculty of Humanities-Andalas University Padang 2019
ABSTRAK
Skripsi ini merupakan kajian tentang makna tidak langsung yang terdapat pada slogan iklan perusahaan kosmetik berbahasa
inggris dengan menggunakan teori implikatur. Implikatur adalah konsep tentang tambahan makna atau maksud lain dari
slogan. Elemen pendukung lain dalam implikatur adalah konteks dan semua gambar yang ada pada iklan. Iklan yang diambil
adalah 9 iklan dari merk kosmetik terlaris di dunia pada akhir tahun 2018 hingga awal tahun 2019 menurut www.trendrr.net,
yaitu Maybelline, Urban Decay, CoverGirl, Avon, Revlon, Neutrogena, MAC, L’Oreal dan Clinique. Tujuan dari penelitian ini
adalah untuk mengetahui implikatur atau makna tersirat yang terdapat dalam slogan berbahasa Inggris di iklan kosmetik dan
mengategorikan macam-macam jenis implikatur dalam slogan. Data yang diambil sebanyak 12 data yang diambil dari situs
internet dan terdaftar sebagai 9 merk kosmetik terlaris di dunia yang mengeluarkan iklan produk kecantikan pada akhir tahun
2018 sampai awal tahun 2019. Dalam penelitian ini menggunakan teori dari Grice (1989) dan Mey (1993) tentang implikatur,
serta menggunakan teori dari Yule (1996) tentang konteks. Pengumpulan data dilakukan dengan metode simak dengan teknik
lihat dan catat. Data kemudian dianalisis dengan cara menggambarkan arti atau makna tersirat, serta mengategorikan macam-
macam jenis implikatur dalam slogan. Dari hasil analisa data ditemukan bahwa setiap merk kosmetik yang mengiklankan
produknya dengan menggunakan slogan, selalu menggunakan implikatur pada kalimat dalam slogan iklan tersebut. Penelitian
ini juga menemukan jenis implikatur yaitu conversational implicature sebanyak 12 data dan tidak menemukan conventional
implicature pada data. Dari 12 conversational implicature tersebut, terdiri dari 5 generalized conversational implicature, 7
particuralized conversational implicature dan tidak menemukan scalar implicature
Kata kunci: Implikatur, konvensional dan konfersasional implikatur, iklan kosmetik, dan konteks.

829
GIT
r
REFUSAL STRATEGIES IN ENGLISH AS ACQUIRED BY FOURTH-YEAR STUDENTS OF INTERNATIONAL
ACCOUNTING DEPARTMENT OF ANDALAS UNIVERSITY IN 2019
GITA LESTARI 1510731020 DOSEN PEMBIMBING: Hanafi, S.S., M.App.Ling., Ph.D. ENGLISH DEPARTMENT -
FACULTY OF HUMANITIES ANDALAS UNIVERSITY PADANG 2019
ABSTRAK
Skripsi ini membahas bentuk dan strategi penolakan dalam bahasa Inggris yang digunakan oleh mahasiswa tahun ke empat
Jurusan Akutansi Internasional di Universitas Andalas. Studi ini bertujuan untuk mengetahui klasifikasi bentuk dan strategi
penolakan yang dipengaruhi faktor sosial seperti tingkat kekuasaan, keakraban, dan imposisi dalam tindakan penolakan.
Sebanyak 23 mahasiswa Akutansi Internasional tahun ke empat di Universitas Andalas bersedia untuk menjadi responden pada
penelitian ini. Studi ini menggunakan DCT (Discourse Completion Test) sebagai instrumen pengumpulan data di mana peserta
diberi 12 situasi dalam bentuk tertulis yang berkaitan dengan aktitifitas seorang mahasiswa. Setiap situasi dirancang
berdasarkan faktor sosial yang berbeda seperti tingkat kekuasaan, keakraban, dan juga imposisi. Kemudian, peserta menjawab
situasi tersebut dengan kalimat penolakan. Peneliti menemukan bahwa responden menggunakan tiga bagian dari urutan
penolakan dalam menolak sesuatu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa responden menggunakan bentuk penyesalan (‘Regret’
form) sebagai prapenolakan (Pre-refusal), bentuk alasan (‘Reason’ form) sebagai penolakan utama (Head acts), dan bentuk
penjelasan (‘Explanation’ form) sebagai pascapenolakan (Post-refusal). Berdasarkan penjelasan bentuk penolakan di atas
menunjukkan bahwa responden cenderung menggunakan strategi tidak langsung (Indirect strategy) yang muncul sebanyak 183
kali. Selain itu, responden menggunakan strategi tidak langsung tersebut kepada semua orang, terlepas dari tingkat
kekuasannya, keakrabannya, dan juga imposisinya yang bertujuan untuk menunjukkan kesopanan.
Kata kunci: Penolakan dalam Bahasa Inggris, Strategi Penolakan, Faktor Sosial, Interlanguage Pragmatics

829
HAN
t
THE IMAGES OF WOMEN AND MEN’S DOMINATIONS AS SEEN IN EUGENE O’NEILL’S LONG DAY’S
JOURNEY INTO NIGHT
HANIFA AULIA WARDHANI 1310731016 Supervisor: Gindho Rizano, S.S, M.Hum. Rika Handayani, S.S, M. AAPD,
M. Hum English Department-Faculty of Humanity Andalas University Padang 2019
ABSTRAK
Penelitian ini membahas bagaimana tokoh perempuan dan laki-laki digambarkan dalam drama Long Day’s Journey into Night
yang ditulis oleh Eugene O’neill. Penelitian ini menerapkan kritik sastra feminis yang difokuskan pada teori Sexual Politics
oleh Kate Millett, untuk melihat bagaimana penulis laki-laki menggambarkan tokoh perempuan dalam karyanya. Hal ini
tergambar dari dua tokoh perempuan yaitu Mary Tyrone dan Cathleen. Penulis menemukan bagaimana Mary dalam drama ini
digambarkan sebagai seorang perempuan yang patuh, pecandu dan juga sebagai seorang yang emosional. Sedangkan Cathleen,
seorang pelayan yang direndahkan oleh sesama tokoh perempuan dan laki-laki. Selain itu penulis juga menemukan bagaimana
tokoh laki-laki dalam drama ini mendominasi tokoh perempuan yang semakin memperlihatkan perbedaan penggambaran tokoh
dalam drama ini. Hasil dari penelitian ini penulis menemukan bahwa Eugene O’neill sebagai penulis laki-laki menggambarkan
tokoh perempuan dalam dramanya secara negatif untuk mempertahankan nilai-nilai patriarki. terhadap wanita
Kata kunci: perempuan, citra negatif, sexual politics, dominasi pria
829
HAR
t
THE ANALYSIS OF HERO’S JOURNEY IN J.R.R TOLKIEN’S THE HOBBIT AND THE LORD OF THE RING;
FELLOWSHIP OF THE RING
Hardian Saputra 1210732024 Supervisor I: Dra. Diah Tjahaya Iman, M.Litt., Ph.D. Supervisor II: Donny Eros S.S. M.
A ENGLISH DEPARTMENT – FACULTY OF HUMANITIES ANDALAS UNIVERSITY PADANG 2019
ABSTRAK
Skripsi ini memaparkan hasil analisis dari dua novel bergenre fantasi karangan J.R.R Tolkien yang berjudul The Hobbit dan
The Lord of the Ring: Fellowship of the Ring. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis unsur-unsur kepahlawanan
dalam perjalanan menyelesaikan misinya dan juga mengidentifikasi tipe pahlawanan dari Frodo dan Bilbo berdasarkan
deskripsi cerita. Penelitian ini menggunakan pendekatan arketip yang dikembangkan oleh Joseph Campbell tentang monomyth
cycles. Fokus penelitian ini adalah menganalisis perjalanan kepahlawanan dua tokoh yang nantinya akan menggambarkan
tentang pandangan J.R.R Tolkien terhadap tipe dan karakter pahlawan. Kesimpulan dari penelitian ini adalah tokoh utama dari
kedua novel berhasil melalui semua tahapan inti perjalanan kepahlawanan. Mereka berhasil melewati tiga tahap perjalanan
kepahlawanan yaitu ‘departure’, ‘initiation’, dan ‘return’. Selain itu, dari detil perjalanan mereka dapat disimpulkan bahwa
jenis tipe pahlawan dari Bilbo adalah ‘warrior’ untuk Frodo adalah ‘world redeemer’. Penulis menyimpulkan bahwa
penggambaran pahlawan sebagai orang biasa yang memiliki niat dan tekad yang baik untuk kepentingan bersama serta mau
menempa dirinya untuk menjadi lebih baik.
Kata kunci: pahlawan, tipe pahlawan, arketip, monomyth.

829
IGN
t
THE MUTUAL RELATIONSHIP BETWEEN HUMAN AND NATURE ON THE SECRET GARDEN AND
SARONGGE: AN ECOCRITICAL READING
IGNADHITYA HERDIANA 1510731015 DOSEN PEMBIMBING Dra. Eva Najma, M.Hum ENGLISH
DEPARTMENT FACULTY OF HUMANITIES ANDALAS UNIVERSITY PADANG 2019
ABSTRAK
Penelitian ini menganalisis hubungan timbal balik antara manusia dan alam pada novel The Secret Garden oleh Frances
Hudgson Burnett dan Sarongge oleh Tosca Santoso. Fokus penelitian ini adalah pengaruh hubungan timbal balik antara
manusia dan alam yang dapat mempengaruhi kesehatan mental dan fisik manusia. Penelitian ini juga menjabarkan kaitannya
antara kedua novel dengan realitas sosial dan keadaan lingkungan pada peradaban Inggris awal abad 20 dan Indonesia awal
abad 20. Penulis menggunakan metode kualitatif dan menerapkan teori sastra dan sosial dari Rene Wellek dan Austin Warren
dan juga teori eko-kritik sastra oleh Lawrence Buell, Cheryl Glotfelty dan Harold Fromm. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa kedua novel merepresentasikan alam sebagai media penyembuh pada penyakit mental dan fisik manusia. Burnett dan
Santoso menunjukkan sisi baik dari hubungan timbal balik dengan penggambaran pada karakter yang bertransformasi dari
sakit menjadi sehat pada mental dan fisiknya dengan bantuan alam. Penulis juga menemukan bahwa kedua novel tidak
merepresentasikan realitas sosial dan keadaan lingkungan pada awal abad 20 di Inggris dan awal abad 21 di Indonesia yang
mengalami eksploitasi alam yang berlebihan dan mengakibatkan hal buruk pada kesehatan manusia. Representasi hubungan
timbal balik yang saling menguntungkan dalam kedua novel ini membangun kesadaran pembaca bahwa pentingnya alam untuk
kelangsungan hidup manusia, terutama pada kesehatan mental dan fisik.
Kata kunci: hubungan timbal balik, alam, kekuatan penyembuhan, mental, fisik, eko- kritik sastra.

829
ILH
t
“THERE IS NO GOOD WAR”: THE FIREBOMBING OF DRESDEN AND KURT VONNEGUT’S VIEW
TOWARDS WORLD WAR II IN SLAUGHTERHOUSE-FIVE
ILHAMDI HAFIZ SOFYAN 1410731012 NAMA PEMBIMBING: Gindho Rizano, S.S., M.Hum. Seswita, S.S., M.Hum.
ENGLISH DEPARTMENT FACULTY OF HUMANITIES ANDALAS UNIVERSITY 2019
ABSTRAK
Penelitian ini membahas tentang pandangan Kurt Vonnegut terhadap perang yang terefleksikan di dalam novelnya yang
berjudul Slaughterhouse-Five dan juga upayanya dalam menyampaikan pandangannya tersebut melalui novelnya. Novel ini
didasarkan pada pengalaman Kurt Vonnegut selama Perang Dunia II ketika dia dipenjara di sebuah kota di Jerman bernama
Dresden dan menyaksikan kehancuran kota tersebut pada tanggal 13 Februari 1945 di dalam sebuah operasi pengeboman oleh
Sekutu. Di dalam novel, Vonnegut menuliskan kembali pengalamannya tersebut dalam bentuk cerita fiksi. Dalam membahas
karya sastra ini, saya menggunakan teori ekspresif oleh M. H. Abrams yang didukung dengan pendekatan sejarah dan
biografis. Dalam menganalisis karya sastra ini, saya mengambil kutipan dari novel Slaughterhouse-Five sebagai data utama
dan juga oleh data lainnya sebagai data sekunder, seperti biografi dari sang pengarang, wawancara-wawancara dengan sang
pengarang yang diambil dari berbagai sumber, dan juga tulisan-tulisan mengenai pengarang yang relevan dengan pembahasan
di dalam penelitian ini. Setelah menganalisis novel ini, saya menemukan bahwa kejadian pengeboman kota Dresden membuat
Kurt Vonnegut memandang perang sebagai sesuatu yang sama sekali tidak bermakna dan hanya menyebabkan kehancuran dan
kematian bagi penduduk yang tidak bersalah. Saya juga menemukan bahwa penggambaran yang memuja Perang Dunia II di
buku- buku dan film-film membuat Kurt Vonnegut menolak gagasan tentang Perang Dunia II sebagai “perang yang baik”.
Kata Kunci: Perang Dunia II, pembantaian, Slaughterhouse-Five, anti- perang, pendekatan biografis
829
IND
c
CODE MIXING IN THE INTERVIEW VIDEOS OF THREE INDONESIAN STARTUP CO-FOUNDERS ON
YOUTUBE
INDAH APRILIA 1510731034 Supervisor : Dr. Rina Marnita AS, M.A ENGLISH DEPARTMENT - FACULTY OF
HUMANITIES ANDALAS UNIVERSITY PADANG 2019
ABSTRAK
Skripsi ini adalah kajian sosiolinguistik tentang penggunaan campur kode oleh tiga orang pendiri perusahaan startup di
Indonesia dalam tiga video wawancara mereka di YouTube. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi tipe-tipe campur
kode dan fungsi-fungsi campur kode yang ditemukan dalam tuturan mereka. Pengumpulan data dilakukan dengan metode
observasi yang didukung dengan teknik pengunduhan dan transkripsi. Data dianalisis menggunakan pragmatics identity
method yang didukung oleh teknis substitusi untuk menentukan bentuk-bentuk lingual yang diperkirakan merupakan bentuk
bahasa Inggris atau bukan. Analisis tipe- tipe campur kode menggunakan teori Muysken (2000). Sementara analisis fungsi
campur kode menggunakan teori Hoffman (1991) dan teori Saville-Troike (2003). Dari hasil analisis data ditemukan 57
kalimat yang mengandung campur kode. Berdasarkan tipe terdapat, (1) penyisipan, (2) Alternasi, dan (3) leksikalisasi
kongruen. Tipe campur kode yang paling sering igunakan adalah leksikalisasi kongruen sebanyak 31 data (54.4%), kemudian
diikuti oleh tipe penyisipan sebanyak 25 data (43.2%), dan yang paling sedikit digunakan yaitu alternasi sebanyak 1 data
(1.7%). Kemudian, dari 10 fungsi campur kode, terdapat 3 fungsi campur kode yang ditemukan yaitu (1) berbicara tentang
topik tertentu, (2) pengulangan digunakan untuk klarifikasi, dan (3) karena kebutuhan leksikal nyata. Fungsi campur kode yang
sering digunakan adalah berbicara tentang topik tertentu sebanyak 44 data (77.1%), kemudian diikuti fungsi karena kebutuhan
leksikal nyata sebanyak 11 data (19.%), dan fungsi yang paling sedikit digunakan yaitu pengulangan digunakan untuk
klarifikasi sebanyak 2 data (3.6%). Dapat disimpulkan bahwa tiga penemu perusahaan startup cenderung melakukan campur
kode dengan tipe leksikalisasi kongruen dan fungsi berbicara tentang topik tertentu dalam video interview mereka tentang
pengalaman serta tantangan dalam membangun perusahaan startup.
Kata kunci: campur kode, tipe campur kode, fungsi campur kode, penemu perusahaan startup, YouTube

829
JES
c
CODE SWITCHING USED BY ENGLISH TEACHERS AT THREE SENIOR HIGH SCHOOLS IN TEBING
TINGGI
JESSIKA DEVINTA SARI 1410731019 Dosen Pembimbing: 1. Dr. Rina Marnita, AS, M.A 2. Ayumi, S.S., M.hum
ENGLISH DEPARTMENT FACULTY OF HUMANITIES ANDALAS UNIVERSITY PADANG 2019
ABSTRAK
Skripsi ini dibahas tentang alih kode yang digunakan oleh guru Bahasa Inggris Sekolah Menengah Atas. Penelitian ini
bertujuan untuk mengidentifikasi tipe-tipe alih kode yang digunakan oleh guru Bahasa Inggris dan mendeskripsikan fungsi-
fungsi dari tiap-tiap alih kode yang mereka tuturkan. Data penelitian kualitatif ini adalah ujaran-ujaran dari guru Bahasa
Inggris yang mengandung tipe dan fungsi alih kode ketika mereka berkomunikasi dengan murid didalam dikelas. Data
diperoleh dengan melakukan perekaman dan pengamatan ketika mereka sedang belajar dan mengajar di dalam kelas.
Kemudian data tersebut dianalisis dengan mengaplikasikan dua teori yaitu teori tipe alih kode yang dikemukakan oleh Poplack
(1988) dan teori fungsi alih kode yang dikemukakan oleh Mattson and Barenhult (1999). Kemudian, hasil analisis disajikan
secara deskriptif. Dari hasil analisis ditemukan 56 kalimat yang mengandung alih kode yang terdiri dari 45 menit rekaman.
Kalimat-kalimat tersebut kemudian dikelompokkan berdasarkan tipe. Tipe alih kode yang paling banyak digunakan adalah
intra- sentensial switching (46,4%) sebanyak 26 data, kemudian diikuti oleh tipe inter-sentensial switching (44,6%) sebanyak
25 data, dan yang paling sedikit adalah tipe tag switching (8,9%) sebanyak 5 data. Fungsi alih kode yang paling banyak
digunakan adalah topic switch (53,5%) sebanyak 30 data, kemudian diikuti oleh repetitive function (28,5%) sebanyak 16 data
dan yang paling sedikit ditemukan adalah affective function (17,8%) sebanyak 10 data. Dapat disimpulkan bahwa mereka
cenderung melakukan alih kode dengan tipe topic switch.
Kata Kunci: alih kode, tipe alih kode, fungsi alih kode.
829
LED
a
AN ANALYSIS OF PROCEDURES USED IN TRANSLATING CULTURAL WORDS AND THEIR MEANING
SHIFTS AS FOUND IN OKKY MADASARI’S NOVEL PASUNG JIWA INTO ENGLISH BY NURHAYAT
INDRIYATNO MOHAMED
LEDYAN OKTAVIA VINANDA 1410731028 Supervisors 1. Drs. Rumbardi, M.S.c 2. Novalinda, SS, M.Hum
ENGLISH DEPARTMENT-FACULTY OF HUMANITIES ANDALAS UNIVERSITY PADANG 2019
ABSTRAK
Skripsi ini membahas tentang kata-kata yang mengandung elemen budaya yang terdapat di dalam novel Okky Madasari,
Pasung Jiwa, dan terjemahannya, Bound yang diterjemahkan oleh Nurhayat Indriyatno Mohamed. Penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui kategori dan prosedur yang digunakan oleh penerjemah dan mempelajari pergeseran makna yang terjadi
dalam proses penerjemahan. Data dikumpulkan dengan menggunakan metode observasi dan teknik catat. Metode yang
digunakan dalam menganalisis adalah metode padan translational (1993), yang membandingkan bahasa sumber dan bahasa
target dengan metode formal dan informal (Sudaryanto, 1988). Dalam menganalisa data, teori yang digunakan adalah teori
Newmark (1988), Geoffrey Leech (1981) dan didukung oleh Nida dan Taber (1969). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa
terdapat lima kategori kata budaya yang terdapat dalam novel Pasung Jiwa. Kategori tersebut terdiri dari ekologi, budaya
material, budaya sosial, organisasi, dan gestur. Dari hasil analisis juga ditemukan bahwa penerjemah cenderung menggunakan
prosedur kesepadanan budaya dalam proses penerjemahan. Selain itu juga ditemukan sebanyak sepuluh kata yang mengandung
elemen budaya yang mengalami pergeseran makna dalam proses penerjemahan dalam bahasa sumber kebaha sasasaran.
Kata kunci : kata budaya, prosedur penerjemahan, pergeseran makna.

829
LEO
t
THE IMAGES OF MARIE’S SURVIVAL IN ANTHONY DOERR’S ALL THE LIGHT WE CANNOT SEE: AN
ARCHETYPAL ANALYSIS
LEO WALDI 1510731031 SUPERVISOR EDRIA SANDIKA, S.S, M.Hum. ENGLISH DEPARTMENT FACULTY OF
HUMANITIES ANDALAS UNIVERSITY PADANG 2019
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran perjuangan hidup Marie dalam novel All The Light We Cannot See karya
Anthony Doerr. Fokus penelitian ini adalah menganalisis simbol-simbol arketip dan karakter-karakter arketip yang
berpengaruh terhadap perjuangan hidup Marie. Penelitian ini mengaplikasikan kritik arketip yang dikembangkan oleh Carl
Gustav Jung dan Joseph Campbell. Analisis dipaparkan dengan metode deskriptif. Hasil penenelitian ini menemukan bahwa
ada sembilan simbol arketip, empat sifat arketip berdasasarkan Jungian Individuasi, dan dua karakter arketip yang terdapat di
dalam novel. Penulis menyimpulkan, simbol- simbol arketip dan karakter-karakter arketip yang terdapat di dalam novel
memberikan pengaruh positif di dalam perjuangan hidup Marie.
Kata Kunci: Anthony Doerr, Simbol Arketip, Individuasi, Karakter Arketip, Perjuangan Hidup.

829
LIS
r
RESPONSIBILITY, OBLIGATION, AND CONSCIENCE IN LUCY MAUD MONTGOMERY’S ANNE OF GREEN
GABLES
Lisabrina Sari 1210732033 Supervisor: Dra. Eva Najma, M.Hum ENGLISH DEPARTMENT – FACULTY OF
HUMANITIES ANDALAS UNIVERSITY PADANG 2019
ABSTRAK
Skripsi ini menganalisis sebuah karya dari Lucy Maud Montgomery berjudul Anne of Green Gables menggunakan pendekatan
kritik moral dan neo humanisme oleh Irving Babbitt. Penelitian ini juga menggunakan tiga karakteristik nilai moral oleh K.
Bertens yaitu: Tanggung Jawab, Kewajiban dan Hati Nurani. Fokus penelitian ini adalah bagaimana tokoh utama dari novel ini
merefleksikan nilai- nilai moral terkait tiga karakteristik dari nilai moral melalui kejadian- kejadian yang dianggap krisis dalam
kehidupannya. Data pada penelitian ini dikumpulkan menggunakan dengan metode kualitatif, dan hasil dari penelitian ini
dipaparkan melalui metode deskriptif. Data primer dari penelitian ini berasal dari novel Anne of Green Gables, sedangkan data
sekunder penelitian ini bersal dari buku- buku, artikel, jurnal yang berkaitan dengan topik penelitian. Sebagai hasil dari
penelitian ini, penulis menyimpulkan bahwa tokoh utama dalam cerita memperlihatkan tiga karakteristik nilai moral dan
merefleksikannya dalam menjalani kehidupannya terutama dalam mengambil keputusan. Tokoh utama dalam cerita adalah
seorang yang: 1. Bertanggung jawab, 2. Selalu berusaha memenuhi kewajibannya dan 3. Cenderung mendengarkan hati
nuraninya saat bertindak dan mengambil keputusan.
Kata Kunci: Lucy Maud Montgomery, Anne of Green Gables, karakteristik moral, kritik moral.
829
FAU
s
SELF DEFENSE MECHANISM IN THE MAIN CHARACTER OF EMMA DONOGHUE’S ROOM M.
fauzan, Maizufri, Donny
ABSTRAK
Skripsi ini membahas tentang metode pertahan diri yang diambil untuk mengatasi konflik dari kondisi psikologi karakter
dalam karya sastra. Konflik tersebut dipengaruhi oleh pembentukan elemen-elemen pikiran yaitu id, ego, dan superego.
Analisa yang dihadirkan dalam skripsi ini dimaksudkan untuk melihat gejala-gejalan depresi yang memberi dampak terhadap
kehidupan karakter. Hal ini menyebabkan karakter melakukan mekanisme pertahanan diri, baik secara sengaja ataupun tidak.
Dalam menganalisa masalah tersebut penulis menggunakan pendekatan psikologis dan mengaplikasikan teori psikoanalitik
Sigmund Freud tentang mekanisme pertahanan diri. Penulis juga mengaplikasikan teori Sigmund Freud lainnya tentang id,
ego, dan superego dan juga Mourning and Melancolia. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, untuk memaparkan hasil
analisa penulis menggunakan metode deskriptif. Dari hasil analisa novel ini, penulis menyimpulkan bahwa terdapat beberapa
faktor penyebab timbulnya gejala-gejala depresi yang dialami oleh karakter utama. Depresi tersebut tidak berlangsung dalam
jangka waktu yang lama karena Ma, sebagai karakter utama mampu menekan depresi tersebut dengan menggunakan
mekanisme pertahanan diri.
Kata kunci: Depresi, Psikoanalisis, mekanisme pertahanan diri, Mourning and Melancholia.

829
MAH
t
THE RELATIONSHIP BETWEEN NARCISSISTIC PERSONALITY AND VIOLENT BEHAVIOUR AS
REPRESENTED IN WILLIAM GOLDING’S LORD OF THE FLIES
MAHWA SAID 1310732014 PEMBIMBING: Gindho Rizano, S.S, M.Hum Rika Handayani, S.S, M.AAPD, M.Hum
ENGLISH DEPARTMENT FACULTY OF HUMANITIES ANDALAS UNIVERSITY PADANG 2019
ABSTRAK
skripsi ini membahas perilaku kekerasan Jack Merridew yang digambarkan oleh William Golding dalam novelnya Lord of the
Flies. Dalam skripsi ini penulis menganalisa gangguan kepribadian narsis, dan juga mekanisme pertahanan diri, untuk
mengungkapkan motif dibalik perilaku kekerasan Jack Merridew. Untuk membahas masalah tesebut penulis menerapkan teori
psikoanalisis oleh Sigmud Freud dan teori pertahanan diri oleh Sigmund dan Anna Freud. Penulis juga menerapkan teori oleh
beberapa ahli psikologi untuk membantu memahami lebih dalam dan menganalisa masalah psikologi yang ada dalam novel.
Penulis menyimpulkan bahwa gangguan kepribadian narsis, mekanisme pertahanan diri, dan perilaku kekerasan dari Jack
Merridew saling berhubungan.
Kata kunci: Gangguan Kepribadian Narsis, Mekanisme Pertahanan Diri, Perilaku kekerasan, Psikoanalisis.

829
MAI
a
AN ANALYSIS OF UNCONSCIOUS MOTIVES BEHIND JACQUELINE’S FRUSTRATION IN DEATH ON THE
NILE BY AGATHA CHRISTIE
MAIMUNAH 1510732030 SUPERVISOR Edria Sandika, S.S., M.Hum ENGLISH DEPARTMENT FACULTY OF
HUMANITIES ANDALAS UNIVERSITY PADANG 2019
ABSTRAK
Skripsi ini menganalisis karya Agatha Christie yang berjudul Death on the Nile dan dilihat dari pendekatan psikoanalisis
dengan masalah yang dialami karakter utama yang bernama Jacqueline. Analisis skripsi ini bertujuan untuk menemukan tipe
frustrasi yang dialami Jacqueline dan menemukan apa saja motif tidak sadar yang membuatnya frustrasi. Penulis menggunakan
teori psikoanalisis oleh Sigmund Freud dan teori frustrasi dari Floyd L. Ruch. Hasil analisis menyatakan bahwa tipe frustrasi
yang dialami Jacqueline yaitu personal frustration dan conflict frustration serta motif bawah sadarnya yang menginginkan figur
ayah dan keinginan menjadi pahlawan.
Kata kunci: Psikoanalisis, Frustrasi, dan Motif tak sadar.
829
MIF
a
AN ANALYSIS OF ILLOCUTIONARY ACT FOUND IN KENDALL JENNER’S CAPTIONS IN INSTAGRAM
MIFTA ARDILA 1410731020. Supervisor I: Dr. Ike Revita M.Hum Supervisor II: Al Magvirah Chan, S.S., M.Hum
ENGLISH DEPARTMENT – FACULTY OF HUMANITIES ANDALAS UNIVERSITY PADANG 2019
ABSTRAK
Dalam skripsi ini dibahas tindak ilokusi yang ditemukan di keterangan foto di Instagram Kendall Jenner. Tujuan dari penelitian
ini adalah untuk menganalisis tipe tindak ilokusi dan fungsi ilokusi yang disampaikan Kendall Jenner kepada pengikutnya di
Instagramnya. Data dipilih dari keterangan foto di Instagram Kendall Jenner dari Januari hingga Desember 2017. Selanjutnya,
data tersebut dicatat ulang dan diamati keterangan foto yang ada di Instagram Kendall Jenner. Data yang sudah dikumpulkan
selanjutnya dianalisis dengan teori tipe tindak ilokusi yang dicetuskan oleh Jhon R. Searle (1979) dan teori fungsi ilokusi yang
digagas oleh Geoffrey Leech (1989). Hasil penelitian menunjukkan ada 129 data tindak ilokusi. Pada penelitian ditemukan tipe
tindak ilokusi yaitu tipe asertif (assertive), tipe direktif (directive), tipe komisif (commissive), tipe ekspresif (expressive) dan
tipe deklarasi (declaratives) serta fungsi ilokusi yaitu fungsi kerjasama (collaborative), fungsi bersaing (competitive), fungsi
menyenangkan (convivial), dan fungsi bertentangan (conflict). Kesimpulannya, Jenner lebih banyak menggunakan jenis
tindakan ilokusi yang asertif. Tipe ini ditemukan sebanyak 57 kali dari 129 data. Dia jarang menggunakan jenis komisif dan
deklaratif karena tipe ini ditemukan sebanyak 3 kali dari 129 data. Jenner lebih sering mengunggah keterangan foto tentang
opininya di dunia permodelan. Selain itu, hasil penelitian menunjukkan fungsi kerjasama banyak digunakan oleh Jenner.
Fungsi ini ditemukan sebanyak 79 kali. Fungsi kerjasama sering ia gunakan untuk melaporkan serta memberitahu kegiatannya
kepada pengikutnya.
Kata kunci : Tindak Ilokusi, Tipe Tindak Ilokusi, Fungsi Ilokusi, Instagram

829
MIF
a
AN ANALYSIS OF POLITENESS PRINCIPLE FOUND IN ELLEN DEGENERES SHOW
MIFTAHUR RAHMI 1510731011 Dosen Pembimbing: Dr. Ike Revita, M.Hum ENGLISH DEPARTMENT FACULTY
OF HUMANITIES ANDALAS UNIVERSITY 2019
ABSTRAK
Dalam skripsi ini dibahas tentang prinsip kesantunan yang digunakan oleh Ellen saat mewawancarai George W. Bush di acara
“Ellen DeGeneres Show”. George sebagai bintang tamu dan Ellen sebagai pembawa acara. Penyediaan data menggunakan
metode simak dengan teknik simak bebas libat cakap. Untuk analisis data dipakai teori prinsip kesantunan yang dikemukakan
oleh Leech (1983) dan teori fungsi bahasa yang dikemukakan oleh Leech (1974). Penyajian hasil analisis dilakukan secara
deskrriptif. Dari 47 data percakapan antara Ellen dan George ditemukan 1) 15 percakapan menggunakan maksim penghargaan
(31.9%), 2) 11 percakapan menggunakan maksim kecocokan (23.4%), 3) 9 percakapan menggunakan maksim kesimpatian
(19.1%), 4) 5 percakapan menggunakan maksim kesederhanaan (10.7%), 5) 4 percakapan menggunakan maksim
kebijaksanaan (8.5%), dan 6) 3 percakapan menggunakan maksim kedermawanan (6.4%). Dari keenam maksim yang
ditemukan, maksim penghargaan adalah maksim yang paling sering muncul. Hal ini terjadi karena saat mewawancarai George
berusaha menyampaikan sikap kesantunan Ellen. Fungsi penggunaan maksim dari prinsip kesantunan adalah 1) 21 percakapan
yang menggunakan fungsi fatik (53.8%), 2) 13 percakapan yang menggunakan fungsi ekspresif (33.4%), 3) 2 percakapan yang
menggunakan fungsi informasi (5.1%), 4) 2 percakapan yang menggunakan fungsi estetika (5.1%), dan 5) 1 percakapan yang
menggunakan fungsi direktif (2.6%). Fungsi fatik paling sering muncul dengan tujuan untuk menjaga sikap kesantunan Ellen
terhadap George saat berkomunikasi agar komunikasi berjalan efektif.
Kata kunci: Fungsi Bahasa, Kesantunan, Maksim, Percakapan, Prinsip Kesopanan

829
MIR
t
THE EFFECT OF INTERCULTURAL MARRIAGE IN EDWARD MORGAN FORSTER’S WHERE ANGELS
FEAR TO TREAD
Mirna Devi 1410732033 Dosen Pembimbing: Dr. Ferdinal, M.A Dra. Isramirawati, M. Litt ENGLISH DEPARTMENT
FACULTY OF HUMANITIES ANDALAS UNIVERSITY PADANG 2019
ABSTRAK
Skripsi ini menganalisis tentang efek dari pernikahan lintas budaya antara orang Inggris dan orang Italia yang terdapat di
dalam novel Where Angels Fear to Tread (1905) novel pertama Edward Morgan Forster. Efek dari pernikahan lintas budaya
yang ditemukan didalam novel ini adalah konflik keluarga dan konflik masyarakat antara orang Inggris dan Italia. Skripsi ini
juga menjelaskan bagaimana pandangan Forster yang orang Inggris terhadap pernikahan lintas budaya antara orang Inggris dan
orang Italia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kerugian yang diakibatkan oleh pernikahan lintas budaya merusak
kehidupan pernikahan, merusak nilai serta moral dalam berkeluarga dan bermasyarakat. Ini diketahui melalui efek pernikahan
beda status sosial yang digambarkan didalam novel Where Angels Fear to Tread. Penelitian ini menggunakan Sociology of
Literature dan Towards Building a Conceptual Framework on Intermarriage.
Kata Kunci: Sosiologi Sastra, Pernikahan, Konflik Sosial, Konflik Keluarga
829
RIZ
a
AN ANALYSIS OF ONTOLOGICAL METAPHOR IN BOB DYLAN’S SONGS
RIZKA GUSNAYONITA 1310732033 Pembingbing I: Ayendi, S.S, M.Pd, M.Hum Pembimbing II: Dra. Lucy Suraiya,
M.A. ENGLISH DEPARTMENT – FACULTY OF HUMANITIES ANDALAS UNIVERSITY PADANG 2018
ABSTRAK
Skripsi ini membahas tentang penggunaan metafora yang ditemukan di dalam album “Time Out Of Mind” yang dinyanyikan
oleh Bob Dylan. Penelitian ini bertujuan untuk menemukan tipe-tipe metafora ontologis yang digunakan dalam lirik lagu
tersebut beserta maknanya. Dalam pengumpulan data penulis menggunakan teori metafora yang dikemukakan oleh Lakoff dan
Johsen (2003). Metode yang digunakan dalam pengumpulan data yaitu metode observasi dengan menggunakan teknik catat.
Untuk menganalisis data, metode yang digunakan adalah metode distribusi dengan menggunakan teknik ganti. Dalam
penyajian data menggunakan metode formal dan informal. Dari hasil analisis data dalam album Bob Dylan didapatkan
penggunaan metafora bertujuan untuk mengungkapkan perasaan maupun keadaan. Hasil analisis data menunjukkan bahwa tipe
metafora ontologis dalam album ini adalah 29 data yaitu entity and substance 2 data, land areas 4 data, the visual field 11 data
dan personification 12 data. Dari hasil analisis metaphor dalam lagu Bob Dylan menunjukkan bahwa penggunaan metafora
akan memberikan makna yang lebih dalam.
Kata kunci: metafora ontologis, lirik lagu, tipe metafora ontologies, makna metafora ontologis.

829
RON
d
DYSPHEMISM IN GUARDIAN OF THE GALAXY MOVIE
RONNI RAMDHANI 1210732039 First Supervisor : Prof. Dr. Oktavianus, M.Hum Second Supervisor : Drs. Lucy
Suraiya, M.A English Department Faculty of Humanity Andalas University Padang 2018
ABSTRAK
Penelitian ini membahas tentang disfemisme dalam film Guardian of the Galaxy (2014). Menggunakan pendekatan semantik-
pragmatik penelitian ini memaparkan bentuk, fungsi, dan konteks dari pengkasaran makna pada percakapan-percakapan dalam
film Guardian of the Galaxy. Menggunakan metode deskriptif, data didapatkan dari observasi penggunaan Bahasa dalam
percakapan di film tersebut, kemudian data dianalisis dengan cara: (1) mengelompokkan disfemisme berdasarkan bentuk (2)
menentukan fungsi dari disfemisme (3) menafsirkan makna dari disfemisme tersebut. Terdapat 73 ungkapan disfemisme dari
35 percakapan yang ditemukan di film tersebut. Hasil temuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: (1) berdasarkan
bentuknya disfemisme terbagi dalam bentuk kata, prasa, idiom, dan ekspresi. (2) berdasasarkan cara dari diutarakan,
disfemisme dibagi dua: disfemisme lansung dan disfemisme tidak lansung (3) berdasarkan fungsinya disfemisme dibagi
sepuluh, lima fungsi pada disfemisme lansung: untuk menghina, menunjukkan kemarahan, mengolok, sumpah
serapah/makian/menyalahkan, untuk mengintimidasi. Lima fungsi lagi pada disfemisme tidak lansung: sebagai sarkasme,
untuk merendahkan, melebih-lebihkan sesuatu, menunjukkan keterkejutan, mengekspresikan emosi.
Keyword: Disfemisme, Guardian of the Galaxy, Semantik-Pragmatik, Deskriptif, Observasi

829
RUL
i
IMPOLITENESS STRATEGIES USED BY DETRACTORS OF DONALD TRUMP IN THEIR COMMENTS ON
TWITTER ABOUT OBAMACARE ON JULY 18th, 2017.
Rully Nugraha 1110733017 Dosen Pembimbing: 1. Dr. Ike Revita, M.Hum 2. Dhiant Asri, S.S., M.Hum ENGLISH
DEPARTMENT FACULTY OF HUMANITIES ANDALAS UNIVERSITY 2018
ABSTRAK
Dalam skripsi ini dibahas kajian strategi ketidaksantunan yang digunakan oleh pengkritik Donald Trump dalam komentar
mereka di Twitter mengenai ObamaCare pada 18 Juli 2017. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui strategi
ketidaksantunan yang digunakan oleh pengkritik dalam mengomentari sebuah postingan Donald Trump. Metode observasi
dengan pencatatan digunakan untuk mengumpulkan data. Analisis dilakukan dengan metode padan pragmatik yang terkait
dengan konsep ketidaksantunan yang dirumuskan oleh Culpeper (1996) dan teori konteks yang dijabarkan oleh Leech (1983).
Selanjutnya data disajikan dengan menggunakan metode formal dan informal. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa
ada empat macam strategi ketidaksantunan yang digunakan oleh para pengkritik Trump, yaitu (a) ketidaksantunan negatif, (b)
ketidaksantunan secara langsung, (c) ketidaksantunan positif, dan (d) sindiran. Ketidaksantunan negatif merupakan tipe strategi
ketidaksantunan yang paling banyak digunakan. Hal ini dikarenakan pengkritik Trump lebih menyukai penggunaan kalimat
cemoohan atau ejekan dalam komentar mereka.
Kata kunci: pragmatik, strategi ketidaksantunan, konteks, dan twitter.
829
SIL
t
TIPE –TIPE TINDAK TUTUR DIREKTIF DALAM CHANNEL YOUTUBE ZOELLA
Silmi, Ike, Nova
ABSTRAK
Skripsi ini membahas tipe-tipe tindak tutur direktif yang digunakan oleh salah satu YouTubers dari beauty vloggers yaitu
Zoella. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi dan menganalisis tipe-tipe tindak tutur direktif yang ditemukan
dalam ujaran Zoella. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan teori yang dikemukakan oleh Kreidler (1998) untuk
mengidentifikasi tipe-tipe ujaran tindak tutur direktif yang digunakan oleh Zoella dalam saluran YouTube-nya. Penulis juga
menggunakan teori konteks yang dikemukakan oleh Yule (2010) untuk mengetahui situasi dan mengerti ujaran yang diucapkan
oleh penutur. Sumber data di dalam penelitian ini berupa tuturan direktif yang diujarkan oleh Zoella. Langkah-langkah penulis
dalam melakukan penelitian ini adalah mengumpulkan data, menganalisis data, dan menampilkan hasil analisis data. Dalam
menggumpullkan data, peneliti menggunakan metode observasi dan teknik catat. Metode yang digunakan dalam menganalisis
data adalah padan pragmatik,yaitu tuturan-tuturan yang diucapkan penutur dijelaskan dan dijabarkan dengan mengamati
konteksnya.Selanjutnya data disajikan dengan menggunakan metode formal dan informal. Dari hasil analisis terhadap sejumlah
15 data berupa ujaran tindak tutur direktif, penulis menemukan 3 tipe tindak tutur, yaitu Perintah (Command), Permintaan
(Request) dan Saran (Suggestion). TindaktuturPerintah (Command) digunakansebanyak 6 kali (40 %), Permintaan (Request)
digunakansebanyak 5 kali (33,3 %), dan Saran (Suggestion) digunakansebanyak 4 kali (26,7 %). TindaktuturPerintah
(Command) merupakantipetindaktutur yang paling banyakdigunakan, karenaZoellamerupakanseorangperias professional di
dalamsaluran YouTube-nya. Sehingga dia mempunyai kekuasaan dalam memberikan perintah di dalam saluran YouTube-nya.
Kata kunci: tindak tutur direktif, tipe-tipe tindak tutur direktif, konteks

829
DAN
p
PENGARUH BEBERAPA DOSIS FUNGI MIKORIZA ARBUSKULA UNTUK PENGEMBANGAN BIBIT
TANAMAN KARET PADA TANAH BEKAS TAMBANG BATUBARA
DANIEL MAY SAPUTRA S 1410241027
ABSTRAK
Penelitian tentang pengaruh beberapa dosis fungi mikoriza arbuskula (FMA) untuk pengembangan bibit tanaman karet pada
tanah bekas tambang batubara, telah dilaksanakan dikebun percobaan dan laboratorium Kampus III Universitas Andalas
Dharmasraya. Penelitian ini dimulai dari bulan Februari sampai bulan Juni 2018. Tujuan dari penelitian antara lain untuk
mengetahui berapa dosis FMA yang terbaik digunakan pada tanah bekas tambang batubara. Penelitian ini menggunakan
percobaan dalam Rancangan Acak Lengkap yang terdiri dari 5 taraf perlakuan 3 ulangan dan diperoleh 15 unit percobaan,
setiap unit percobaan terdiri dari 3 bibit karet sehingga bibit tanaman karet yang digunakan berjumlah 45 tanaman. Perlakuan
yang diberikan berupa FMA dengan dosis yang digunakan 0 g, 7,5 g, 15 g, 22,5 g dan 30 g terhadap pertumbuhan dari bibit
tanaman karet hasil okulasi klon IRR 112. Hasil analisis ragam menunjukkan bahwa pemberian FMA pada bibit tanaman karet
ditanah bekas tambang batubara belum memberikan pengaruh pertambahan yang maksimal terhadap variabel yang diamati.
Kata kunci : pengaruh, karet, tambang, tanah. FMA.

829
TIA
c
CONVERSATIONAL IMPLICATURE IN BEAUTY AND THE BEAST MOVIE
TIARA 1210733041 Dosen Pembibing : 1. Dr. Ike Revita, M. Hum 2. Ayumi, S. S, M. Hum ENGLISH DEPARTMENT
FACULTY OF HUMANITIES ANDALAS UNIVERSITY PADANG 2018
ABSTRAK
Dalam skripsi ini dibahas tentang jenis-jenis implikatur percakapan yang terdapat dalam sebuah film yang berjudul Beauty and
the Beast. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bentuk dan jenis dari implikatur percakapan tersebut. Pengumpulan
data dilakukan dengan menggunakan metode observasi dan teknik catat. Data kemudian dianalisis dengan menggunakan teori
implikatur percakapan oleh Grice (1975) dan didukung juga dengan teori implikatur percakapan oleh Levinson (1983).
Sedangkan makna tersirat dari masing-masing tipe conversational implicature tersebut ditentukan berdasarkan konteks
situasinya. Setelah pengumpulan data, penulis menemukan 25 conversation dalam film berjudul Beauty and the Beast dengan
rincian: 17 implikatur percakapan umum dan 8 implikatur percakapan khusus. Berdasarkan hasil penelitian tersebut
menunjukkan bahwa jenis-jenis implikatur percakapan yang paling sering muncul pada film berjudul Beauty and the Beast
adalah implikatur percakapan umum karena dalam suatu kelompok sosial tertentu terdapat berbagai faktor yang
memungkinkan adanya suatu implikatur dalam proses komunikasi yang terjadi.
Kata kunci : Implikatur Percakapan, Beauty and the Beast, Movie.
829
VEL
a
AN ANALYSIS OF SLANG FOUND IN BLACK EYED PEAS’SONG LYRICS
Vella Helnisza 1310732006 Supervisor 1: Dr. Ike Revita, M.Hum Supervisor 2: Dra. Lucy Suraiya, M.A ENGLISH
DEPARTMENT FACULTY OF HUMANITIES ANDALAS UNIVERSITY PADANG 2018
ABSTRAK
Dalam skripsi ini dibahas enam belas lagu lirik lagu penyanyi grup Hip-Hop, Black Eyed Peas di album “Behind The Front”
yang mempunyai slang. Tujuan penelitian ini untuk mengkategorikan jenis word formation (proses pembentukan kata) dari
slang yang digunakan oleh Black Eyed Peas di lirik lagunya. Dalam pengumpulan data penulis menggunakan metode observasi
yaitu mendengar lagu mereka beberapa kali, menyalin lirik lagu mereka, kemudian membaca dan mengerti liriknya. Kemudian
data dianalisis dengan menggunakan metode distribusi serta mengaplikasikan teori slang menurut George Yule (2010) dan
Meri Marttinen (2010). Hasil analisis disajikan dengan menggunakan metode informal dan formal. Temuan penelitian
menunjukkan bahwa terdapat enam macam word formation of slang yang digunakanoleh Black Eyed Peas di liriklagunya,
yaitu; (1)etymology, (2) coinage, (3) compounding, (4) blending, (5) clipping,dan (6)acronyms. Blending dan coinage banyak
digunakan oleh Black Eyed Peas karena mereka banyak menggunakan slang dalam lirik lagunya. Disini penulis menilai bahwa
status sosial mempengaruhi bahasa termasuk slang, seperti kelas social, usia, jenis kelamin, rap, dan orang Afrika Amerika.
Slang pertama kali diciptakan dan hanya dimengerti oleh orang berkulit hitam Afrika.
Kata kunci: slang, black eyed peas, lirik lagu, word formation, status sosial.

829
WID
p
POSITIVE POLITENESS STRATEGIES AS USED BY JUDGES IN MASTERCHEF US COMPETITION SHOW
WIDYA RATNA SARI 1310731002 Supervisors: 1. Dra. Lucy Suraiya, M.A 2. Ayumi, S.S, M.Hum ENGLISH
DEPARTMENT – FACULTY OF HUMANITIES ANDALAS UNIVERSITY PADANG 2018
ABSTRAK
Di dalam skripsi ini dibahas tentang strategi kesantunan positif yang dipakai oleh para juri dalam kompetisi masak Masterchef
US. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan gambaran tentang penggunaan strategi kesantunan positif dalam
berkomentar yang diaplikasikan juri dalam ujarannya dan menentukan strategi yang paling sering digunakan. Data dalam
penelitian ini dikumpulkan dengan metode observasi dan teknik simak bebas libat cakap (SBLC), yaitu dengan menonton
siaran tersebut beberapa kali, mencatat percakapan, mencari sumber-sumber dan referensi percakapan dan menyajikan dalam
bentuk beberapa percakapan serta klasifikasi strateginya. Dalam menganalisis data, penulis menggunakan teori Brown and
Levinson (1987) tentang strategi kesantunan positif yang terdiri dari lima belas strategi dan teori Yule (1998) sebagai acuan
dalam menganalisis konteks. Hasil analisis dipaparkan secara formal dan informal. Dalam penelitian ditemukan bahwa para
juri menggunakan 5 strategi kesantunan positif dalam menuturkan komentar, yaitu; strategi 1 notice, attend to hearer
ditemukan sebanyak 4 kali, strategi 2 exaggerate sebanyak 10 kali, strategi 3 intensify interest to hearer sebanyak 1 kali,
strategi 6 avoid disagrement sebanyak 1 kali, dan strategi 13 give reason sebanyak 2 kali. Secara garis besar hasil analisis
menunjukkan strategi 2 exaggerate merupakan strategi yang paling sering digunakan. Ini menunjukkan bahwa dalam
menggunakan strategi kesantunan positif, para juri menggunakan bahasa yang berlebihan untuk memperhalus ucapannya dan
membuat kontestan merasa dihargai.
Kata kunci : Kesantunan, kesantunan positif, strategi kesantunan berbahasa. Masterchef US

829
YUL
n
NEGATIVE POLITENESS STRATEGIES USED BY AN INTERVIEWER IN PERSONAL COLUMN IN
PSYCHOLOGY TODAY MAGAZINE
YULISTYA SULIVANI GULTOM 1110733010 Pembimbing1: Dr. Ike Revita S.S, M.Hum Pembimbing 2: Ayumi S.S,
M.Hum ENGLISH DEPARTMENT FACULTY OF HUMANITIES ANDALAS UNIVERSITY PADANG 2018
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menemukan strategi kesantunan negatif yang digunakan oleh jurnalis dalam kolum personality di
majalah Psychology Today.Dalam mengumpulkan data, penelitian ini menggunakan metode simak (Sudaryanto 1988) dekat
teknik simak libat cakap dan teknik catat. Teknik libat cakap digunakan karena penulis tidak ikut serta dalam percakapan,
sedangkan teknik catat digunakan untuk mencatat percakapan yang termasuk kedalam tipe kesantunan negatif. Data dianalisis
dengan menggunakan metode padan pragmatik dan metode referential. Metode padan pragmatik dihubungkan dengan teori
kesantunan Brown and Levinson sedangkan metode referential dihubungkan dengan teori aspek situasi ujaran Leech (1983)
dan teori karakter konteks By Hymes (1972). Hasil analisis dipaparkan dengan menggunkan metode informal dan formal. Dari
hasil analisis yang ditemukan sembilan strategi kesantunan negatif yang digunakan penutur dalam majalah Psychology Today
dengan dua edisi yang berbeda.Strategi kesantunan negatif itu adalah yaitu (1)Be Conventionally Indirect di gunakan satu
kali,(2)Minimize the imposition digunakan satu kali, (3)Give Deference digunakan tiga kali, (4)Apologizel di gunakan satu
kali, (5)FTa as General Rule digunakan empat kali,(6)Impersonal S and H digunakan dua kali, (7) Question Hedge digunakan
tiga kali, (8) Be Pessimistic muncul satu kali. Strategi yang paling sering digunakan adalah Fta as General Rule dan Question
hedge. Hal ini di pengaruhi oleh Kontekstual.
Kata Kunci: Politeness, Negative Politeness, Negative Face, Personality,
829
YOL
s
SPEECH ACT OF REQUEST AS FOUND IN THREE VIDEOS OF LEARN AMERICAN ENGLISH
CONVERSATION-FUNNY TV SHOW ON YOUTUBE
YOLA MARISKA 1410731029 Supervisors: 1. Dr. Ike Revita, M.Hum 2. Dhiant Asri, S.S., M.Hum ENGLISH
DEPARTMENT - FACULTY OF HUMANITIES ANDALAS UNIVERSITY PADANG 2018
ABSTRAK
Penelitian dalam skripsi ini membahas tentang bentuk-bentuk tuturan permintaan dan faktor-faktor yang mempengaruhi
penutur mengujarkannya. Data penelitian ini diambil dari tuturan permintaan dalam percakapan antara para karakter yang
terlibat pada tiga video komedi Learn American English Conversation-Funny TV Show di YouTube. Video edukasi ini
ditayangkan pada bulan Juni, September, dan November 2017. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode
observasi. Data diunduh dari YouTube, kemudian didengarkan dan dilihat. Data ditranskrip untuk selanjutnya dianalisis. Data
dianalisis dengan menggunakan metode padan pragmatik untuk merumuskan bentuk tuturan permintaan dan faktor-faktor yang
mempengaruhi tuturan tersebut. Penelitian ini mengacu kepada teori yang dirumuskan oleh Yule (1996) dan Thomas (1995).
Hasil analisis disajikan dalam bentuk tabel dan narasi. Berdasarkan teori Yule (1996), ada tiga bentuk tuturan permintaan yaitu
bentuk deklaratif, interogatif, dan imperatif. Tindak tutur deklaratif merupakan bentuk tuturan permintaan berupa pernyataan.
Tindak tutur deklaratif merupakan bentuk tuturan permintaan berupa pertanyaan, sedangkan bentuk imperatif merupakan
bentuk permintaan berupa perintah. Tindak tutur yang paling dominan digunakan adalah bentuk interogatif karena merupakan
bentuk tuturan permintaan yang paling sopan. Berdasarkan teori Thomas (1995), ada empat faktor yang mempengaruhi
seseorang dalam mengujarkan tuturan permintaan yaitu power, social distance, size of imposition, and right and obligation.
Faktor power digunakan ketika seseorang memiliki peran yang lebih berpengaruh atau memiliki kedudukan lebih tinggi dari
orang lain. Faktor social distance digunakan ketika seseorang memiliki hubungan tertentu baik itu dari segi umur, jabatan,
status, atau seseorang mengenal orang lain dengan baik. Faktor size of imposition digunakan ketika seseorang meminta sesuatu
yang sangat dia inginkan tuturan yang diujarkannya diujarkan dengan bentuk yang paling baik. Faktor right and obligation
digunakan ketika seseorang mengujarkan permintaa n dengan maksud untuk meminta orang lain agar paham antara hak dan
kewajiban mereka masing- masing. Faktor yang paling dominan mempengaruhi karakter dalam penggunaan tindak tutur
permintaan adalah power. Hal ini dikarenakan konteks di dalam tiga video tersebut menampilkan sebuah perusahaan yang
terdiri dari seorang atasan, beberapa orang bawahan dan beberapa orang pelanggan. Tuturan permintaan dalam bentuk
interogatif lebih sering dituturkan oleh atasan kepada bawahannya sehingga secara tidak langsung memperlihatkan faktor
power yang muncul paling dominan.
Kata kunci: tindak tutur, tuturan permintaan, konteks

829
YUL
n
NEGATIVE POLITENESS STRATEGIES USED BY AN INTERVIEWER IN PERSONAL COLUMN IN
PSYCHOLOGY TODAY MAGAZINE
YULISTYA SULIVANI GULTOM 1110733010 Pembimbing1: Dr. Ike Revita S.S, M.Hum Pembimbing 2: Ayumi S.S,
M.Hum ENGLISH DEPARTMENT FACULTY OF HUMANITIES ANDALAS UNIVERSITY PADANG 2018
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menemukan strategi kesantunan negatif yang digunakan oleh jurnalis dalam kolum personality di
majalah Psychology Today.Dalam mengumpulkan data, penelitian ini menggunakan metode simak (Sudaryanto 1988) dekat
teknik simak libat cakap dan teknik catat. Teknik libat cakap digunakan karena penulis tidak ikut serta dalam percakapan,
sedangkan teknik catat digunakan untuk mencatat percakapan yang termasuk kedalam tipe kesantunan negatif. Data dianalisis
dengan menggunakan metode padan pragmatik dan metode referential. Metode padan pragmatik dihubungkan dengan teori
kesantunan Brown and Levinson sedangkan metode referential dihubungkan dengan teori aspek situasi ujaran Leech (1983)
dan teori karakter konteks By Hymes (1972). Hasil analisis dipaparkan dengan menggunkan metode informal dan formal. Dari
hasil analisis yang ditemukan sembilan strategi kesantunan negatif yang digunakan penutur dalam majalah Psychology Today
dengan dua edisi yang berbeda.Strategi kesantunan negatif itu adalah yaitu (1)Be Conventionally Indirect di gunakan satu
kali,(2)Minimize the imposition digunakan satu kali, (3)Give Deference digunakan tiga kali, (4)Apologizel di gunakan satu
kali, (5)FTa as General Rule digunakan empat kali,(6)Impersonal S and H digunakan dua kali, (7) Question Hedge digunakan
tiga kali, (8) Be Pessimistic muncul satu kali. Strategi yang paling sering digunakan adalah Fta as General Rule dan Question
hedge. Hal ini di pengaruhi oleh Kontekstual.
Kata Kunci: Politeness, Negative Politeness, Negative Face, Personality,
829
NUR
e
EXPERIENCES AROUND THE CLAUSES: A TRANSITIVITY ANALYSIS OF THREE FAMOUS PEOPLE’S
SUICIDE NOTES A
NURUL HUDA RIDHWANI 1510731035 Supervisor: Dr. Sawirman, M.Hum ENGLISH DEPARTMENT FACULTY
OF HUMANITIES ANDALAS UNIVERSITY 2019
ABSTRAK
Empat surat bunuh diri yang ditulis oleh tiga orang terkenal, Jiah Khan, Kevin Carter, dan Virginia Woolf, dianalisis dalam
skripsi ini. Teori Linguistik Fungsional Sistemik terutama mengenai transitifitas yang dikembangkan oleh Halliday digunakan
untuk melihat makna ideasional keempat surat bunuh diri dengan mengidentifikasi elemen-elemen per-klausa. Penelitian ini
dilakukan dengan pendekatan kualitatif yang dibantu metode statistik deskriptif untuk melihat penyebaran dan fungsi dari
elemen transitifitas di dalam surat bunuh diri. Untuk menganalisis teks berdasarkan teori transitifitas, teks dibagi per-klausa
berdasarkan tipe proses, lalu masing-masing unsur proses, partisipan, dan elemen keadaan yang ada dihitung persentasenya.
Hasil penelitian menunjukan bahwa dari 170 total proses yang ditemukan, proses material (42.94%) adalah proses yang paling
mendominasi, diikuti proses mental (28.82%), proses relasional (19.41%), proses verbal (5.29%), proses tingkah laku (2.94%),
dan proses wujud (0.59%). Berbanding lurus dengan tipe proses, dari kedua tipe partisipan (yang secara langsung terlibat dan
secara tidak langsung terlibat) yang ada, aktor (22.88%) dan scope (15.36%) yang merupakan partisipan dari proses material
adalah yang paling mendominasi. Sedangkan eksisten (0.31%) yang merupakan partisipan dari proses wujud memiliki
frekuensi kemunculan yang paling rendah. Untuk elemen keadaan, lokasi yang terdiri atas tempat dan waktu adalah yang
paling mendominasi. Lokasi memiliki persentase sebesar 44% dari keseluruhan elemen keadaan yang ada. Lebih lanjut, surat
bunuh diri Jiah Khan dengan proses material sebagai proses yang paling dominan menggambarkan perilaku tidak
menyenangkan yang dial aminya, yang kemudian berujung kepada pengkhianatan, pengorbanan, kehancuran diri, kehilangan,
dan kesepian. Sedangkan surat bunuh diri Kevin Carter dengan proses relasional atributif sebagai proses paling dominan
menggambarkan penyesalan, tekanan, dan keputusasaan. Lalu, kedua surat bunuh diri Virginia Woolf sama-sama
menunjukkan bagaimana ia menyalahkan diri sendiri atas apa yang terjadi meskipun proses dominan antara kedua surat bunuh
dirinya berbeda.
Kata Kunci: transitifitas, makna ideasional, surat bunuh diri, proses, partisipan, sirkumstan.

829
POP
a
A STUDY OF CODE-MIXING AS FOUND ON INSTAGRAM ENDORSEMENT CAPTIONS BY THREE
INDONESIAN CELEBRITIES ON INSTAGRAM ( CELEBGRAM)
POPI ANGELA 1410731007 Supervisors: 1. Dr. Rina Marnita AS, MA 2. Al Maghvirah Chan, S.S, M. Hum ENGLISH
DEPARTMENT – FACULTY OF HUMANITIES ANDALAS UNIVERSITY PADANG 2019
ABSTRAK
Dalam skripsi ini dibahas tentang penggunaan campur kode (code-mixing) Indonesia- Inggris oleh tiga selebgram Indonesia
dalam unggahan endorsement mereka pada akun instagram. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi bentuk
campur kode yang digunakan berdasarkan kelas kata dalam Bahasa Inggris dan menentukan tipe campur kode yang digunakan.
Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode observasi dengan cara menangkap layar (screenshot) unggahan
endorsement dan menulis ulang data yang ditemukan pada unggahan setiap selebgram sesuai aslinya. Selanjutnya, data yang
sudah dikumpulkan dianalisis menggunakan teori Kolln & Funk (2012) untuk menentukan bentuk campur kode dan teori
Pieter Muysken (2000) untuk menentukan tipe campur kode. Hasil analisis ditemukan 92 kalimat Bahasa ndonesia yang
mengandung kata bahasa inggris. Bentuk campur kode kata Bahasa Inggris itu adalah kata dan frasa. Bentuk kata Bahasa
Inggris yang ditemukan terdiri atas: 1.) kata benda (noun); 2.) kata kerja (verb); 3.) kata sifat (adjective); 4.) kata keterangan
(adverb); dan 5.) Gabungan kata benda (compound noun). Sementara itu, bentuk frasa yang ditemukan adalah 1. frasa kata
benda (noun phrase), 2. frasa kata kerja (verb phrase); 3.) frasa kata sifat (adjective phrase); dan 4.) frasa preposisisi
(prepositional phrase). Bentuk campur kode yang paling banyak digunakan adalah bentuk kata benda (noun) yaitu 77 buah (49,
35%) dan frasa kata kerja (verb phrase) sebanyak 7 buah (4, 5%). Kemudian, bentuk campur kode yang paling sedikit
digunakan selain bentuk kata dan frasa adalah bentuk singkatan (0, 67%) dan ekslamasi (exclamation) 0, 67%. Selanjutnya,
hanya 2 dari 3 jenis campur kode Muysken yang ditemukan dalam penelitian ini yaitu insertion (64,1%) dengan diikuti 55 data
dan congruent lexicalization (35,9) dengan data sebanyak 33 data. Berdasarkan hal ini dapat disimpulkan bahwa ketiga
selebgram sering mencampur kode dalam bentuk kata benda (noun) bahasa inggris dan mereka juga cenderung melakukan
campur kode dalam bentuk insertion. Kosakata Bahasa Inggris yang digunakan dalam unggahan Endorsement mereka
merupakan kata-kata sederhana yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari.
Kata kunci: Campur kode, 3 selebgram Indonesia, bentuk campur kode, tipe campur kode.
829
RAN
o
OPRESSION AND ITS IMPACT ON INDIAN WOMEN AS REFLECTED IN THE TRAIL OF BROKEN WINGS BY
SEJAL BADANI
RANI SYAWALIAH FAHMI 1510731032 Supervisor I : Marliza Yeni, S.S, M.A Supervisor II : Seswita, S.Hum,
M.Hum ENGLISH DEPARTMENT FACULTY OF HUMANITIES – ANDALAS UNIVERSITY PADANG 2019
ABSTRAK
Skripsi ini membahas novel karya Sejal Badani yang berjudul The Trail of Broken Wings. Dalam novel ini penulis
menganalisis mengenai kekerasan tehadap perempuan India dan dampak yang ditimbulkan oleh tindakan kekerasan tersebut
terhadap psikologi perempuan. Dalam menganalisis novel ini, penulis menggunakan kritik sastra psikologi feminis yaitu teori
yang dipelopori oleh Karen Horney, Feminine Psychology. Dengan pendekatan yang digunakan dapat diperlihatkan bagaimana
kekerasan terhadap perempuan dan dampaknya terhadap psikologi perempuan dalam sebuah karya sastra yang mengusung
konsep budaya patriarki. Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode ekspresif yang berfokus pada sudut pandang
pengarang. Berdasarkan hasil dari analisis terhadap karya maka penulis menyimpulkan bahwa budaya patriarki menjadi
sumber terjadinya kekerasan terhadap perempuan dan tindakan kekerasan terhadap anak-anak memberikan dampak buruk
terhadap perkembangan psikologis anak saat tumbuh dewasa. Ranee, Marin, Sonya dan Trisha mengalami tindakan kekerasan
saat masih kecil sehingga saat tumbuh dewasa mereka berkembang dengan psikologis yang tidak normal. Hal ini diteliti
melalui 3 tipe pergerakan psikologis yaitu moving towards people, moving against people dan moving away from people.
Kata Kunci: Women, Oppression, Depression, India

829
JOS
p
PERJALANAN KEPAHLAWANAN DUA KEMBAR DALAM NOVEL MICHAEL SCOTT THE ALCHEMYST:
THE SECRETS OF IMMORTAL NICHOLAS FLAMEL: PENELITIAN DENGAN TEORI MONOMYTH CYCLE
JOSEPH CAMBELL
Ravi Friandika, Diah Tyahaya Iman, Marliza Yeni
ABSTRAK
Skripsi ini memaparkan hasil analisis dua orang tokoh kembar dalam novel bergenre fantasi karangan Michael Scott yang
berjudul The Alchemyst: The Secrets of Immortal Nicholas Flamel. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis tahapan
perjalanan kepahlawanan dua orang kembar yang berbeda jenis kelamin dan juga bagaimana Michael Scott menggambarkan
tokoh minornya dalam perspektif pemikiran biner patriarki. Penelitian ini menggunakan pendekatan arketip yang
dikembangkan oleh Joseph Campbell tentang monomyth cycle dan pemikiran biner patriarki oleh Hélène Cixous. Kesimpulan
dari penelitian ini adalah pengarang menggambarkan kedua tokoh utama melewati semua tahapan inti perjalanan
kepahlawanan, yaitu departure, initiation, dan return. Selain itu selama dalam perjalanan mereka berdua, Scott menggambarkan
bahwa karakter utama maupun minor melawan nilai-nilai tradisional dari pemikiran biner patriarki yang diusung oleh Hélène
Cixous.
Kata kunci: arketip, monomyth, pahlawan, pemikiran biner patriarki.

829
SHA
c
CULTURAL HEGEMONY IN J. K. ROWLING’S HARRY POTTER SERIES: A MARXIST READING
SHALIH DZAKIYYAH FARDA 1510731005 Supervisors: 1. Gindho Rizano, S.S, M.Hum 2. Edria Sandika, S.S,
M.Hum ENGLISH DEPARTMENT FACULTY OF HUMANITIES ANDALAS UNIVERSITY PADANG 2019
ABSTRAK
Skripsi ini membahas isu-isu politik dan hegemoni dalam seri Harry Potter, novel fantasi karya penulis Inggris, J. K. Rowling.
Terdapat dua kubu secara garis besar di dalam karya tersebut, yaitu golongan borjuis yang direpresentasikan oleh Kementrian
Sihir dan kaum darah-murni, serta golongan proletar yakni masyarakat dengan status darah beragam. Representasi ini secara
tidak langsung menjadi cerminan dari kehidupan nyata masyarakat Inggris. Serial ini dianalisis melalui perspektif Marxis
menggunakan teori hegemoni dari Antonio Gramsci, dilanjutkan lebih jauh dengan teori political unconscious dari Fredric
Jameson. Gramsci membahas bagaimana ideologi mampu mengontrol dan memengaruhi kehidupan masyarakat, sedangkan
Jameson menunjukkan bagaimana suatu karya dapat mengungkap “sejarah” dengan mengeksplorasi isu- isu dibalik teks
terkait. Penulis menemukan bahwa adanya ideologi mengenai keagungan darah-murni menyebabkan munculnya prasangka
terhadap kaum proletar, sehingga menimbulkan konflik kelas dan perlawanan dari golongan proletar. Kritik yang disampaikan
Rowling sebagai pengarang juga menunjukkan indikasi impuls-impuls utopia, yang memunculkan dualisme dalam diri Harry
Potter sebagai karakter utama sekaligus simbol perlawanan golongan proletar. Layaknya kondisi dalam serial ini, penulis juga
menemukan bahwa masyarakat Inggris memiliki isu yang persis: adanya sikap kebanggan terhadap keturunan dan
kebangsawanan dalam masyarakat kelas atas di Inggris yang menjadi landasan munculnya hegemoni yang menargetkan
masyarakat kelas pekerja.
Kata kunci: hegemoni, ideologi, perlawanan, konflik kelas.
829
SRI
f
FEMINIST MESSAGES: WOMEN’S OPPRESSIONS, EMPOWERMENT, AND IDENTITY AS SEEN IN HALF OF
YELLOW SUN BY CHIMAMANDA NGOZI ADICHIE
SRI WAHYUNI 1510732029 Supervisor: Dra. DIah Thayaya Iman, M.Litt., Ph.D ENGLISH DEPARTMENT
FACULTY OF HUMANITIES ANDALAS UNIVERSITY 2019
ABSTRAK
Skripsi ini memaparkan hasil analisis tentang tekanan yang dialami oleh tokoh utama perempuan, usaha-usaha yang dilakukan
untuk melawan tekanan yang dialami oleh tokoh utama perempuan tersebut, dan konflik-konflik yang dihadapi oleh
perempuan modern dan berpendidikan, seperti yang tergambar dalam novel Half of Yellow Sun karangan Chimamanda Ngozi
Adichie. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan mendeskripsikan tekanan-tekanan yang dialami oleh tokoh
utama perempuan, usaha-usaha yang dilakukan untuk melawan tekanan yang dialami oleh tokoh utama perempuan tersebut,
dan konflik-konflik yang dihadapi oleh perempuan modern dan berpendidikan di dalam novel. Penulis menggunakan teori
kritik sastra feminis dengan menerapkan perspektif Jane Freedman tentang pembebasan diri perempuan dari dominasi
patriarki. Kesimpulan dari penelitian ini adalah cara pengarang menggabarkan tokoh utama perempuan dalam menghadappi
tekanan-tekanan, usaha-usaha yang dilakukan untuk melawan, dan konflik yang dihadapi oleh tokoh utama perempuan modern
dan berpendidikan terhadap budaya tradisi Igbo.
Kata kunci: perempuan, tekanan, perlawanan, identitas, feminism

829
SUH
w
WOMEN’S LANGUAGE FEATURES FOUND IN HILLARY CLINTON’S SECOND PRESIDENTIAL DEBATE
VIDEO IN 2016
SUHAYZIL AZNI 1510731019 Supervisor: Dr. Rina Marnita AS. M.A. ENGLISH DEPARTMENT FACULTY OF
HUMANITIES ANDALAS UNIVERSITY PADANG 2019
ABSTRAK
Kajian fitur-fitur bahasa perempuan yang digunakan Hillary Clinton dalam merespon pertanyaan penonton dan lawan debatnya
dalam video debat presiden dibahas dalam penelitian ini. Penelitian ini bertujuan untuk menemukan fitur-fitur bahasa
perempuan dan fungsi dari fitur tersebut. Data dikumpulkan dengan menggunakan metode observasi yang didukung dengan
teknik simak bebas libat cakap (Sudaryanto, 1988). Teori fitur bahasa perempuan yang dikembangkan oleh Lakoff dan teori
fungsi penggunaan fitur bahasa perempuan yang dikembangkan oleh Holmes digunakan dalam penelitian ini. Hasil analisis di
sajikan dengan metode formal dan informal. Hasil analisis menunjukkan bahwa dalam merespon pertanyaan penonton dan
lawan debatnya Hillary Clinton menggunakan delapan fitur bahasa perempuan, yaitu lexical hedges (31,76%), tag questions
(0,58%), rising intonations (0,58%), empty adjectives (3,52%), intensifiers ( 36,47%), hypercorrect grammar (4,11%),
superpoltite forms (4,11%), dan emphatic stress (18,82%). Penelitian menunjukkan bahwa fitur bahasa perempuan yang paling
banyak digunakan oleh Hillary Clinton adalah intensifiers (36,47%). Sedangkan, ditemukan juga dua fungsi dari penggunaan
bahasa perempuan yaitu fungsi hedging (37,03%) dan fungsi boosting (62,97%). Fungsi yang paling sering muncul dalam
penelitian ini adalah fungsi boosting (62,97%). Dapat disimpulkan bahwa Hillary cenderung memperkuat ujarannya dengan
menggunakan intensifiers dan fungsi boosting untuk meyakinkan penonton dan rakyat Amerika bahwa ia pantas untuk dipilih
sebagai presiden.
Kata kunci: debat presiden, fitur-fitur bahasa perempuan, ujaran Hillary Clinton
829
SYA
p
PRONUNCIATION ERRORS COMMITTED BY TEN STUDENTS OF CLASS 2015 AT ENGLISH DEPARTMENT
OF ANDALAS UNIVERSITY
SYAHRUL RAMADHAN 1510732028 DOSEN PEMBIMBING Drs. Zulfakhri Dt. Majo Datuk, M.Hum Al Maghvirah
Chan, S.S, M.Hum ENGLISH DEPARTMENT FACULTY OF HUMANITIES ANDALAS UNIVERSITY 2019
ABSTRAK
Dalam skripsi ini dibahas tentang kesilapan dalam pelafalan bahasa Inggris yang dilakukan oleh 10 mahasiswa Sastra Inggris,
Universitas Andalas. Tujuan penulisan skripsi ini adalah untuk menemukan bentuk-bentuk kesilapan dalam pelafalan,
menjelaskan penyebab kesalahan tersebut serta mengukur kesadaran mahasiswa terhadap fonologi bahasa Inggris. Sumber data
penelitian ini adalah mahasiswa jurusan Sastra Inggris semester 7 angkatan 2015. Jumlah mahasiswa yang diuji dalam
penelitian ini adalah 10 mahasiswa. Cara pengumpulan data dalam penelitian ini adalah meminta mahasiswa tersebut untuk
membaca daftar kosakata bahasa Inggris lalu suara mereka direkam. Untuk mengetahui penyebab kesilapan dalam pelafalan
dan mengukur kesadaran mereka terhadap fonologi bahasa Inggris dan mahasiswa tersebut diberi sejumlah pertanyaan yang
dijawab secara langsung. Data skripsi ini dianalisis dengan menggunakan teori Dulay, Burt dan Krashen (1982) untuk
menemukan bentuk kesilapan dalam pelafalan, teori Ulrike Gut (2005) dan Peter Ladefoged (1993) untuk menjelaskan bentuk-
bentuk bunyi konsonan, teori Crystal (1995) untuk mejelaskan bentuk-bentuk bunyi vokal dan teori Tunmer dan Rohl (1991)
untuk mengukur tingkat kesadaran fonologi bahasa Inggris. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada 65 bentuk kesilapan
dalam pelafalan bahasa Inggris yang mana 30 bentuk kesalahan pada bunyi konsonan dan 35 bentuk kesilapan dalam pelafalan
pada bunyi vokal. 65 bentuk kesilapan dalam pelafalan tersebut diklasifikasikan ke dalam 3 tipe yaitu keterangan yang salah,
penghilangan dan penambahan. Seluruh kesilapan dalam pelafalan tersebut disebabkan oleh 3 jenis penyebab yait yaitu
kesalahan intralingual, pengaruh bahasa pertama dan gabungan kedua bentuk penyebab tersebut.
Kata Kunci: kesilapan dalam pelafalan, bunyi konsonan, bunyi vokal.
829
TIR
w
WOMEN AS PERPETRATORS OF CRIME IN MURDER ON THE ORIENT EXPRESS AND OUT
Tira Aprillivia
ABSTRAK
Skripsi ini memaparkan hasil analisis terhadap dua novel bergenre criminal yakni Murder on the Orient Express karya Agatha
Christie dan Out karya Natsuo Kirino. Fokus penelitian ini adalah bagaimana pengarang menggambarkan keterlibatan
perempuan dalam tindak kejahatan. Perempuan dalam novel ini digambarkan sebagai sosok yang tidak lagi pasif dan menjadi
objek laki laki dan berani melakukan tindak kejahatan. Penyebab dari mereka melakukan tindak kejahatan tidak terlepas dari
persoalan sosial yang mereka hadapi. Mereka melakukan kejahatan untuk melawan ancaman, tekanan, bahkan kekerasan dari
laki-laki dan masyarakat.Dalam menganalisis kedua novel tersebut, penulis menggunakan pendekatan sosiologi sastra untuk
mengkaji kondisi sosial dalam kedua novel tersebut dan didukung oleh Gynocrticism dari Elaine Showalter untuk mengungkap
pandangan Christie dan Kirino sebagai penulis perempuan dalam menggambarkan perempuan yang terlibat dalam aksi
kejahatan. Serta, teori ketegangan umum dari Robert Agnew dan Lisa Broidy untuk mengkaji penyebab perempuan melakukan
aksi kejahatan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kebanyakan dari perempuan melakukan tindak kejahatan secara
berkelompok dan melakukan tindakan manipulatif. Kehilangan seseorang, kebencian, balas dendam, tindak kekerasan, serta
faktor ekonomi merupakan penyebab perempuan melakukan tindak kriminal. Didalam novel Murder on the Orient Express,
balas dendam merupakan motif utama dari pelaku melakukan tindak kejahatan sedangkan dalam Out, faktor ekonomi
merupakan motif utama perempuan melakukan tindak kejahatan.
Kata Kunci: Perempuan, Kejahatan, Agatha Christie, Natsuo Kirino

829
TIT
i
Indonesian-English Code Mixing Used By Four Broadcasters On Prambors Radio Station
TITIK LESTARI 1410731039 Supervisors: Dr. Rina Marnita AS, M.A Drs. Josefino S, M.Si ENGLISH
DEPARTMENT FACULTY OF HUMANITIES ANDALAS UNIVERSITY PADANG 2019
ABSTRAK
Skripsi ini membahas penggunaan campur kode oleh penyiar radio Prambors. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui
bentuk dan tipe campur kode yang digunakan oleh keempat penyiar Prambors radio ditiga seksi yang berbeda. Data diambil
dari siaran radio Prambors yang terdapat pada website www.prambors.com. Penelitian ini dikategorikan sebagai penelitian
descriptive. penelitian dilakukan dengan cara menganalisis dan mengindentifikasi data yang terkait dengan penggunaan bentuk
campur kode yang dirumuskan oleh Suwito (1985) dan tipe campur kode yang dikemukakan oleh Muysken (2000). Hasil dari
penelitian ini menunjukan bahwa ada empat macam bentuk campur kode yang digunakan oleh keempat penyiar yaitu (a)
bentuk kata, (b) bentuk frasa, (c) bentuk klausa dan (d) bentuk hibrida. Bentuk kata merupakan bentuk campur kode yang
paling banyak digunkan oleh penyiar radio Prambors. Dalam penelitian ini juga ditemukan ditemukan 3 tipe campur kode yaitu
(a) sisipan (b) alternasi (c) leksikalisasi congruen. Dari ketiga macam tipe ini, tipe sisipan merupakan tipe yang paling banyak
digunakan radio Prambors.
Kata kunci: campur kode, bentuk kode, tipe campur kode, radio dan penyiar.

829
WAH
t
TRAUMATIC LOSS IN HERO’S JOURNEY IN RICK RIORDAN’S NOVEL PERCY JACKSON AND THE
OLYMPIAN: THE LIGHTNING THIEF
WAHYU GUSRIZAL 1410732019. Dosen Pembimbing: 1. Edria Sandika, S.S, M.Hum 2. Drs. Bahrizal, M.A.
ENGLISH DEPARTMENT FACULTY OF HUMANITIES ANDALAS UNIVERSITY 2019
ABSTRAK
Skripsi ini mengungkapkan bagaimana tokoh Percy Jackson didalam novel Percy Jackson and The Olympian: The Lightning
Thief karya Rick Riordan mengatasi masalah kehilangan traumatis. Kehilangan traumatis tersebut terjadi sebagai sebuah
permasalahan dalam perjalanan kepahlawanan Percy. Data diambil dari novel Percy Jackson and The Olympian: The
Lightning Thief dan dianalisa menggunakan metode analisis deskriptif. Teori Monomyth yang dikemukakan oleh Joseph
Campbell digunakan untuk menganalisis masalah yang ditemukan pada objek penelitian. Dari penelitian ini, ditemukan bahwa
Percy Jackson mengikuti tahap-tahap dari pola teori Monomyth dalam perjalanan kepahlawanannya. Penelitian ini juga
menemukan bahwa pengalaman menyakitkan berupa kehilangan traumatis menjadi pemicu bagi Percy untuk memulai
perjalanannya. Belajar dari pengalaman tersebut, Percy kemudian perlahan-lahan berubah menjadi anak yang memiliki intuisi
heroik serta mampu mengatasi masalah kehilangan traumatis yang mengganggunya diawal perjalanannya.
Kata Kunci: Monomyth, Kehilangan Traumatis, Rick Riordan, Perkembangan Mental
829
WIN
p
PRESUPPOSITION IN THE NOVEL THE BOOK THIEF
Winy Prima Linur
ABSTRACK
In this thesis discusses presuppositions in a novel titled The Book Thief written by Markus Zusak. The purpose of this research
is to reveal the type and meaning of presuppositions in utterances by the main characters in the novel. Data is collected by
reading the novel first, then marking the speech suspected of containing presuppositions. Then, the data is analyzed by using
the presupposition theory proposed by Yule. The results of the analysis are presented in the appendix. From the results of the
analysis, 30 presuppositions were told by the main characters in The Book Thief novel. Then, all types of types proposed by
Yule can be found in this study. All types are divided into 6 types: (1) Existential Presupposition as much as 6 data, (2) Lexical
Presupposition as much as 6 data, (3) Factive Presupposition as much as 5 data, (4) Counterfactual Presupposition as much as
5 data, (5) Non-factive Presupposition as much as 4 data, and (6) Structural Presupposition as much as 4 data. The type of
presupposition that is commonly found is Existential presupposition and Lexical presupposition. The presuppositions of the
utterances of the main characters can be expressed by taking into account the existing context. It can be concluded that
presuppositions can reveal the truth of the information contained in speech speakers.
Keywords: presuppositions, novels.

829
YES
m
MYTH VERSUS TECHNOLOGY IN ANTHONY DOERR’S ALL THE LIGHT WE CANNOT SEE
Supervisors: Marliza Yeni, S.S., M.A Seswita, S.S., M.Hum YESSI DWI PUTRI LISWADI 151073202323 ENGLISH
DEPARTMENT FACULTY OF HUMANITIES ANDALAS UNIVERSITY PADANG 2019
ABSTRAK
Penelitian ini menyajikan hasil analisis terhadap novel karya Anthony Doerr yang berjudul All The Light We Cannot See.
Dalam novelnya, Doerr menggunakan mitos sebagai elemen pembangun cerita. Di sisi lain ia juga menggunakan teknologi
sebagai elemen pembanding. Tujuan dari analisis ini adalah untuk mengetahui maksud dan tujuan dari upaya Doerr dalam
memaknai dua elemen berlawanan ini (mitos dan teknologi). Teori yang digunakan oleh penulis dalam menganalisis novel ini
adalah Structuralism oleh Levi-Strauss. Teori ini bertujuan untuk mencari tahu pesan yang disampaikan oleh pengarang
tentang maksud dan tujuannya dalam memaknai mitos dan teknologi. Ada beberapa langkah yang dilakukan penulis dalam
penelitian ini, yaitu: pertama, mencari segmen-segmen atau peristiwa-peristiwa dalam novel yang menggambarkan bagaimana
mitos dan teknologi ditampilkan dalam novel (miteme). Kedua, penulis mengelompokkan segmen-segmen tersebut menjadi
struktur cerita yang ditampilkan dalam bentuk tabel dan kemudian menghasilkan satu skema besar dari hasil penelitian ini.
Setelah menganalisis novel ini, penulis mendapatkan hasil bahwa Doerr sebagai pengarang berusaha meruntuhkan fungsi mitos
yang ia tampilkan dalam cerita. Peruntuhan ini dilakukan oleh teknologi yang ia gunakan sebagai elemen pembanding.
Penelitian ini membenarkan bahwa pernyataan Levi-Strauss bahwa mitos hanyalah sekadar dongeng. Sementara itu, teknologi
adalah hal yang lebih patut untuk dipercayai.
Kata kunci: strukturalisme, Levi-Strauss, miteme, mitos, teknologi

829
YES
j
JORDAN PETERSON’S IMPOLITENESS STRATEGIES AS FOUND ON CHANNEL 4 NEWS’S INTERVIEW
YESSY AGUSTIN 1410731018 Supervisors: 1. Hanafi, S.S., M.App. Ling,Ph.D. 2. Ayumi, S.S, M.Hum ENGLISH
DEPARTMENT FACULTY OF HUMANITIES ANDALAS UNIVERSITY PADANG
ABSTRAK
Skripsi ini membahas strategi ketidaksantunan yang digunakan oleh seorang akademisi, Jordan Peterson dalam sebuah acara
wawancara di Channel 4 News. Tujuan penelitian ini adalah untuk menegetahui tipe strategi ketidaksantunan berbahasa dan
fungsi ketidaksantunan yang digunakan oleh Jordan Peterson dalam acara tersebut. Data diambil dari dialog wawancara di
Chanel 4 News yang terdapat pada website scrapsfromtheloft.com. Penelitian ini di kategorikan sebagai penelitian descriptive.
Analisis dilakukan dengan cara mengidentifikasi dan mengategorikan data yang terkait dengan konsep ketidaksantunan yang
dirumuskan oleh Culpeper (1996), Fungsi ketidaksantunan yang dikemukakan oleh Culpeper (2011), dan teori konteks yang
dijabarkan oleh Leech (1983). Selanjutnya data disajikan dalam bentuk penjelasan yang bersifat deskriprif. Hasil dari
penelitian ini menunjukkan bahwa ada empat macam strategi ketidaksantunan yang digunakan oleh Jordan Peterson, yaitu (a)
ketidaksantunan Positif, (b) ketidaksantunan Negatif, (c) sindiran, dan (d). Ketidaksantunan secara langsung. Ketidaksantunan
Positif merupakan tipe strategi ketidaksantunan yang paling banyak digunakan. Dalam penelitian ini juga ditemukan ada tiga
macam fungsi dari penggunaan ketidaksantunan oleh Jordan Peterson, yaitu yaitu (a) ketidaksantunan Afektif, (b)
ketidaksantunan Koersif, dan (c) Ketidaksantunan menghibur. Dari ketiga macam fungsi ini, Ketidaksantunan Afektif
merupakan fungsi ketidaksantuanan yang paling banyak digunakan oleh Jordan Peterson. Ketidaksantunan ini digunakan untuk
menunjukan emosi yang disebabkan oleh lawan tuturnya.
Kata kunci: Strategi ketidaksantunan , konteks, dan Youtube
829
YOL
t
THE PROCEDURES USED IN TRANSLATING INDONESIAN FIGURATIVE LANGUAGE INTO ENGLISH AS
FOUND IN CLARA ATAWA WANITA YANG DIPERKOSA BY SENO GUMIRA AJIDARMA
Yolanda Sary 1210733029 SUPERVISOR: 1. Dr. Rumbardi, M.Sc 2. Dr. Josefino S, M.Si ENGLISH DEPARTMENT
FACULTY OF HUMANITIES ANDALAS UNIVERSITY PADANG 2019
ABSTRAK
Penelitian ini mengkaji tentang terjemahan majas dalam bahasa Indonesia yang terdapat pada cerita pendek karangan Seno
Gumira Ajidarma yang berjudul Clara Atawa wanita yang diperkosa. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi tipe-tipe
majas serta prosedur penerjemahan yang digunakan oleh penerjemah dalam menerjemahkan majas dalam bahasa Indonesia
yang terdapat pada sebuah cerita pendek dari bahasa Indonesia ke Bahasa Inggris. Teori yang digunakan dalam
mengidentifikasi majas adalah Teori dari Wren dan Martin (2000). Kemudian, teori yang digunakan dalam mengkaji prosedur
penerjemahan dalam penelitian ini adalah teori dari Newmark (1988).Dalam mengkaji penelitian ini, penulis menggunakan
metode observasi non partisipan (non participial observational method) dan teknik catat yang merujuk pada teori Sudaryanto
(1993). Penulis tidak terlibat langsung dalam pengambilan data dan hanya mengamati aktifitas dan tidak ikut terlibat di
dalamnya. Untuk menganalisis data digunakan metode padan translasional (translational identity) dan data ditampilkan dalam
bentuk lisan dan tulisan.Dari hasil penelitian ditemukan lima tipe majs yang terdapat pada cerita pendek Clara Atawa wanita
yang diperkosa yaitu 1) Simile, 2) Metaphor, 3) Hyperbole, 4) Personification, 5) Metonymy. Serta ditemukan pula enam
prosedur penerjemahan yang digunakan dalam menerjemahan majas dalam bahasa Indonesia yaitu 1) Literal translation, 2)
Synonymy, 3) Shift or Transposition, 4) Modulation, 5) Reduction and Expansion dan 6) Couplet
Kata kunci: majas, cerita pendek, prosedur penerjemahan, konteks.
KUMPULAN ABSTRAK SKRIPSI
FAKULTAS ILMU BUDAYA
PROGRAM STUDI SASTRA INGGRIS
TAHUN 2020
829
ABD
c
CHILDREN’S NATURE OF SURVIVAL AS SEEN IN THE CORAL ISLAND BY ROBERT MICHAEL
BALLANTYNE AND LORD OF THE FLIES BY WILLIAM GOLDING: AN ARCHETYPAL CRITICISM
ABDILLAH HAPIZH ADDIEN NARDI 1510732035 Supervisor: Edria Sandika, S.S., M,Hum ENGLISH
DEPARTMENT FACULTY OF HUMANITIES ANDALAS UNIVERSITY 2019
ABSTRAK
Skripsi ini memaparkan hasil analisis mengenai novel karya Robert Michael Ballantyne yang berjudul The Coral Island dan
William Golding yang berjudul Lord Of the Flies. Penulis menganalisis perubahan sifat anak-anak sebagai karakter utama
dalam kedua novel setelah berbagai macam situasi dan kondisi yang mereka alami ketika terdampar di pulau tak berpenghuni.
Dalam menganalisis kedua novel, penulis menggunakan teori arketip yang dikemukakan oleh Carl G. Jung (Archetype Literary
Criticism). Setelah menganalisis The Coral Island dan Lord Of the Flies, dapat disimpulkan bahwa perubahan sifat yang terjadi
pada karakter utama disebabkan oleh berbagai situasi dan kondisi yang mereka hadapi sebagai anak-anak yang masih dalam
tahap perkembangan. Penulis melihat bagaimana situasi arketip mempengaruhi perjalanan dan perubahan peran karakter anak
dalam kedua novel ini. Ballantyne dan Golding memperlihatkan kemampuan anak-anak dalam bertahan hidup di alam liar dan
perubahan sifat alami anak-anak yang disebabkan oleh perjalanan dan petualangan tanpa adanya pantauan orang dewasa.
Kata kunci: simbol, arketip, karakter, perubahan sifat

829
ADI
r
REIMAGINING DANIEL DEFOE’S ROBINSON CRUSOE (1719) FROM THE ANIMAL PERSPECTIVE IN
ROBINSON CRUSOE/THE WILD LIFE (2016)
Adi Osman 1310732019, Supervisor Donny Eros, S.S, M.A English Department Faculty of Humanities Andalas
University Padang 2020
ABSTRAK
Skripsi ini menganalisis dan membandingkan Robinson Crusoe (1719) karangan Daniel Defoe dan film adaptasinya The Wild
Life (2016). Novel ini terkenal dengan cerita terdamparnya tokoh utama di sebuah pulau yang dinarasikan oleh Robinson
Crusoe, sementara itu, film The Wild Life menghadirkan kembali cerita itu dari sudut pandang binatang. Fokus penelitian ini
adalah perubahan elemen formal pada novel ke film adaptasinya. Setelah itu, skripsi ini mengurai elemen tambahan yang
dipakai film adaptasi ini untuk menyampaikan cerita Robinson Crusoe dalam perspektif binatang. Penelitian ini menggunakan
pendekatan teori adaptasi, elemen dasar fiksi, dan mise-en-scene. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa elemen formal pada
novel dihadirkan kembali oleh film dengan mengubah arahnya, seperti (1) perubahan sudut pandang orang pertama, dari
Robinson Crusoe menjadi Mak, (2) karakterisasi Robinson Crusoe dari yang tidak simpatik terhadap binatang menjadi
simpatik, (3) eksplorasi bagian terdampar di pulau pada novel oleh film, dan (4) menekankan tema kerjasama untuk bertahan
hidup daripada bertahan hidup dengan upaya sendiri, mengubah arah tema hubungan manusia dengan alam yang eksploitatif
menjadi saling menguntungkan, dan tema takdir tuhan tidak dihadirkan kembali oleh film ini. Selain itu, (5) binatang tidak lagi
dihadirkan sebagai makhluk tidak berdaya dan (6) untuk menghadirkan cerita Robinson Crusoe, film adaptasi ini
menambahkan beberapa elemen, seperti bentuk animal fantasy, konflik binatang, tema kolektivisme dan simpati terhadap
binatang.
Kata Kunci: Film Adaptasi, Formal Elemen, Kolektivisme

829
AFR
e
EXPRESSIVE ILLOCUTIONARY ACTS AS FOUND IN THREE BEAUTY VLOGGER’S VIDEO ON YOUTUBE
AFIRA NADA HAFSHAH 1610731016 Supervisor: Novalinda, S.S., M.Hum ENGLISH DEPARTMENT - FACULTY
OF HUMANITIES ANDALAS UNIVERSITY 2020
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tipe dan fungsi tindak tutur ilokusi ekspresif yang digunakan oleh tiga orang
Beauty Vloggers dalam video ulasan produk-produk kecantikan di YouTube. Data pada penelitian ini dikumpulkan dengan
cara mengunduh video di Youtube. Kemudian, video diobservasi serta mencatat semua tindak tutur ilokusi ekpresif yang
terdapat dalam video. Data yang ditemukan dianalisis menggunakan teori tindak tutur oleh Searle (1979), teori tipe-tipe tindak
tutur ekspresif oleh Ronan (2015), fungsi-fungsi dari tindak tutur ekspresif oleh Searle dan Vanderveken (1985), dan teori
konteks oleh Leech (1983) digunakan untuk mendeskripsikan tipe dan fungsi dari tindak tutur ekspresif yang diucapkan oleh
Beauty Vloggers di dalam video. Data hasil analisis disajikan secara deskriptif dan menggunakan tabel. Dari penelitian ini
peneliti menemukan sebanyak 83 tindak tutur ilokusi ekspresif yang digunakan oleh Beauty Vloggers dalam mengulas produk
kecantikan. Hasil penelitian menunjukan bahwa tipe dominan tindak tutur ekpresif adalah tipe persetujuan dengan persentase
43,37 %. Sementara fungsi dominan tindak tutur ekspresif yang ditemukan adalah fungsi memuji dengan persentase 40,96 %.
Ini terjadi karena di dalam tiga video ulasan produk kecantikan yang dipilih, tiga orang Beauty Vlogger ini mengakui,
menyukai, dan memberikan dukungan positive terhadap barang-barang yang diulas. Sehingga fungsi dominan yang dapat
ditemukan di dalam data secara keseluruhan adalah fungsi untuk memuji.
Kata kunci: tindak tutur ekspresif, tipe tindak tutur ekspresif, fungsi tindak tutur ekspresif,pragmatik, beauty vlogger.
829
ANA
a
AN ANALYSIS OF WOMEN’S LINGUISTIC FEATURES IN THREE MALE BEAUTY VLOGGERS’ SPEECH ON
YOUTUBE
ANAKKO KHAMI 1610731001 Supervisor: Dr. Rina Marnita AS, M.A ENGLISH DEPARTMENT – FACULTY OF
HUMANITIES ANDALAS UNIVERSITY PADANG 2020
ABSTRAK
Penelitian ini adalah tentang fitur-fitur bahasa perempuan yang ditemukan dalam ujaran tiga orang vlogger pria yang bicara
tentang kecantikan di channel YouTube mereka. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menemukan apakah terdapat fitur-fitur
bahasa perempuan dalam ujaran ketiga pria tersebut dan menjelaskan fungsi dari fitur -fitur bahasa perempuan yang muncul
pada ujaran mereka. Data penelitian diperoleh dari ujaran-ujaran yang dituturkan oleh ketiga vlogger pria dalam video mereka.
Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode observasi atau simak bebas libat cakap (Sudaryanto 1993). Bentuk
dan jenis fitur-fitur bahasa perempuan dianalisis menggunakan teori Lakoff (1975) dan fungsi dari setiap fitur ditentukan
berdasarkan teori Holmes (1992). Dari hasil analisis data, ditemukan 830 fitur-fitur bahasa perempuan yang dapat
dikategorikan atas 5 jenis, yaitu: 1) Lexical hedges and fillers, 2) Empty adjectives , 3) Precise color terms, 4) Intensifiers, dan
5) Emphatic stress. Intensifier dan Lexical hedges and fillers adalah dua fitur yang paling dominan digunakan. Kelima jenis
fitur bahasa perempuan tersebut memiliki beberapa fungsi utama, yaitu untuk: 1) menguatkan pernyataan, 2) menunjukan
keraguan, dan 3) meminta perhatian. Fungsi yang paling dominan adalah menguatkan pernyataan.
Kata kunci: fitur-fitur bahasa perempuan, vlogger-vlogger pria, sosiolinguistik.

829
ANN
t
THE REGISTER ANALYSIS OF SPORTS MEDICINE IN MEDICAL NEWS TODAY
Annisa Daslin 1610733016. Dosen Pembimbing: Ayendi, S.S., M.Pd., M.Hum. ENGLISH DEPARTMENT–FACULTY
OF HUMANITIES ANDALAS UNIVERSITY PADANG 2020
ABSTRAK
Penelitian ini menjelaskan tentang ragam bahasa yang ditemukan dalam koran Medical News Today. Tujuan dari penelitian ini
adalah untuk menentukan register bahasa yang digunakan penulis dan petinjau serta menjelaskaan penanda ragam bahasa yang
menjadi karakteristik pada beberapa artikel koran Medical News Today. Data dianalisis dengan menggunakan teori Biber and
Conrad (2009). Kemudian, metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi non-participant, pengumpulan data,
dan membuat catatan. Hasil dari penelitian akan disajikan secara deskriptif dan menggunakan tabel. Hasil analisis ini
menunjukan bahwa terdapat (18) kosakata yang memiliki makna yang berbeda berdasakan konteks, seperti; Burn, Shed,
Recovery, Fracture, Dislocation, Glycemic Index, Diet, BMI, Immunity, Workout, Energy, Strong, Recovery, Training, Warm-
Up, Circulation, Strain, And Fit. Sementara dari jenis penanda ragam bahasa yang digunakan dalam bidang kedokteran
olahraga, ditemukan sebanyak 19 kosa kata dalam bentuk kata benda seperti; internal training, injures, posterior cruciate
ligament or PCL, Collateral ligament injuries, patellofemoral pain syndrome, tendinitis, bursitis, osgood-schlatter disease,
arthritis, tenditis, weight loss, obesity, abnormal muscle, L-carnitine, mesomorph, cardio, stretching, and diabetes. Selanjutnya,
terdapat tiga jenis tujuan komunikatif dari artikel-artikel yang terdapat pada koran Medical News Today yaitu, 1) tujuan secara
spesifik, 2) tujuan umum, dan 3) tujuan factual. Dari hasil analisis register dan situasi kharakteristik dalam penulisan koran
kesehatan, ditemukan hampir setiap artikel mempunyai register yang berbeda dan tujuan penulisan yang berbeda.
Kata kunci: sociolinguistic, variasi bahasa, ragam bahasa, sports medicine

829
ANN
c
CRITICAL DISCOURSE ANALYSIS OF BARACK OBAMA FAREWELL SPEECH
ANNISA RHADIANI 1310731009 Supervisors: 1. Dr. Sawirman, M.Hum 2. Ayendi, S.S, M.Pd, M.Hum ENGLISH
DEPARTMENT FACULTY OF HUMANITIES ANDALAS UNIVERSITY PADANG 2020
ABSTRAK
Skripsi ini membahas tentang pidato perpisahan Barack Obama dengan menggunakan Teori Analisis Wacana Kritis oleh Van
Dijk. Skripsi ini mengkaji struktur Analisis Wacana Kritis yang muncul dalam Pidato Perpisahan Barack Obama yang terdiri
dari tiga struktur analisis yaitu makroanalisis, mikroanalisis dan suprastruktur. Dengan menggunakan metode deskriptif
kualitatif, penelitian ini mengkaji pemahaman tentang fitur linguistik yang muncul dengan menggunakan analisis wacana
Kritis. Hasil analisis dari penelitian ini mengungkap pendapat Barack Obama melalui teks pidato yang menerapkan gaya
sintaksis, semantik dan retorika. Dia ingin menyampaikan masalah krusial yang terjadi di Amerika khususnya tentang
demokrasi. Dalam pidatonya dia berusaha meyakinkan masyarakat Amerika untuk selalu menganut paham demokrasi,
kesetaraan, dan kebebasan diri meskipun dia bukan lagi presiden Amerika.
Kata kunci: Analisis wacana kritis, pidato, struktur wacana.
829
APR
t
The Acquisition of Speech Act of Complaint by Third-Year Students of International Management Department of
Andalas University in 2018
Apri Fianda 1510731018 Supervisor Hanafi, S.S, M.App.Ling, Ph.D NIP. 197712302002121004 English Department -
Faculty of Humanities Andalas University Padang 2020
ABSTRAK
Didalam skripsi ini dibahas pemahaman mahasiswa tahun ketiga Jurusan Manajemen Internasional di Universitas Andalas
pada tahun 2018 mengenai tindak tutur keluhan. Penelitian ini memiliki dua tujuan (1) untuk mengetahui komponen yang
digunakan dalam menyampaikan keluhan (2) untuk mengetahui hubungan strategi keluhan yang digunakan dengan faktor
sosial. Faktor sosial meliputi tingkat kekuasaan, keakraban dan impoisisi dalam keluhan. Data dalam penelitian ini diperoleh
dari mahasiswa tahun ke tiga Jurusan Manajemen Internasional di Universitas Andalas pada tahun 2018 sebanyak 20 orang.
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah Discourse Completion Test (DCT) yang terdiri atas sebelas situasi.
Setiap situasi dirancang berdasarkan keberagaman faktor sosial. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Peneliti
menemukan bahwa terdapat enam komponen keluhan yang digunakan oleh peserta. Komponen tersebut adalah opener,
orientation, act statement, justification, remedy dan closing. Kemudian, berdasarkan situasi yang diberikan peserta
memproduksi delapan strategi keluhan. Strategi tersebut adalah hint, annoyance, ill consequence, indirect accusation, direct
accusation, modified blame, explicit condemnation of the accused’s action and explicit condemnation of the accused’s person.
Pemilihan strategi tersebut dipengaruhi oleh faktor sosial. Penutur cenderung menggunakan strategi keluhan tidak langsung
ketika (1) mengeluh kepada mitra tutur yang memiki status sosial yang lebih tinggi, (2) keluhan memilik tingkat imposisi yang
tinggi. Penutur cenderung menggunakan strategi keluhan langsung ketika (1) memiliki hubungan yang dekat dengan mitra
tutur, (2) memilki status sosial yang sama dengan mitra tutur.
Kata kunci : Pemerolehan bahasa kedua, pragmatik interbahasa, tindak tutur, tindak tutur keluhan.

829
AST
d
DIRECTIVE SPEECH ACT USED BY ENGLISH TEACHERS IN MADRASAH SUMATERA THAWALIB
PARABEK
ASTRI SHABRINA 1610731024 Supervisor: Prof. Dr. Oktavianus, M. Hum. ENGLISH DEPARTMENT FACULTY
OF HUMANITY ANDALAS UNIVERSITY PADANG 2020
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tipe dan fungsi tindak tutur direktif yang digunakan oleh guru Bahasa Inggris
dalam berkomunikasi dengan peserta didik di Pondok Pesantren Madrasah Sumatera Thawalib Parabek. Data pada penelitian
ini dikumpulkan menggunakan metode observasi yang didukung oleh teknik rekam dan teknik catat. Data dianalisis
menggunakan metode padan pragmatik. Teori tindak tutur yang dikemukakan oleh Kreidler (1998) digunakan untuk
mengidentifikasi tipe tuturan-tuturan direktif yang digunakan oleh guru di dalam kelas. Teori yang dirumuskan oleh Bach dan
Harnish (1979) juga digunakan untuk mendeskripsikan fungsi dari tuturan-tururan tersebut. Hasil analisis data disajikan secara
deskriptif dan tabel. Dari penelitian ini ditemukan 81 tuturan direktif yang digunakan oleh guru kepada peserta didik. Tipe
tindak tutur direktif yang digunakan oleh guru yaitu perintah, permintaan dan saran. Tipe tindak tutur direktif yang paling
dominan ditemukan adalah tipe tindak tutur perintah dengan persentase 69, 14 %. Selanjutnya, fungsi tindak tutur direktif yang
digunakan oleh guru berupa fungsi permintaan, pertanyaan, perintah, larangan, pemberian izin, dan nasihat. Fungsi perintah
merupakan fungsi tindak tutur yang paling dominan digunakan oleh guru dengan persantase 59,26 %.
Kata kunci : tindak tutur direktif, tipe tindak tutur direktif, fungsi tindak tutur direktif, guru.

829
AYU
i
IMPOLITENESS STRATEGIES FOUND IN DR. PHIL TALK SHOW
AYU WANDIRA 1410732018 Supervisor: `1. Dr. Ike Revita, M.Hum. ENGLISH DEPARTMENT FACULTY OF
HUMANITIES ANDALAS UNIVERSITY 2020
ABSTRAK
Dalam skripsi ini dibahas kajian strategi ketidaksantunan yang digunakan oleh Phil McGraw dan bintang tamu dalam acara Dr.
Phil. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui jenis dan fungsi strategi ketidaksantunan yang digunakan oleh Phil
McGraw dan bintang tamu dalam acara Dr. Phil. Data dalam penelitian ini adalah berupa tuturan Phil McGraw dan bintang
tamu dalam acara Dr. Phil yang diambil dari saluran YouTube Dr.Phil. Data dikumpulkan menggunakan metode observasi.
Teori Culpeper digunakan untuk menganalisis jenis dan fungsi strategi ketidaksantunan. Hasil analisis dipaparkan
menggunakan tabel dan persentase. Dari hasil analisis ditemukan ada empat strategi yang digunakan oleh Phil McGraw dan
bintang tamu dalam acara Dr. Phil, yaitu (a) Bald on record impoliteness, (b) Negative impoliteness, (c) Positive impoliteness,
dan (d) Sarcasm or mock politeness. Bald on record impoliteness adalah jenis strategi yang paling banyak digunakan karena
Phil McGraw merupakan orang yang berwatak keras dan suka bicara langsung ke intinya serta bintang tamunya yang
dikategorisasikan sebagai remaja di mana di usia ini mereka terkadang berbicara semaunya saja tanpa berpikir terlebih dahulu.
Terdapat fungsi strategi ketidaksantunan yang digunakan oleh Phil McGraw dan bintang tamu di acara Dr.Phil, yaitu (a)
Affective impoliteness, (b) Entertaining impoliteness, (c) Coercive impoliteness. Affective impoliteness adalah fungsi yang
paling dominan yang digunakan oleh Phil McGraw dan bintang tamunya
Kata kunci: konteks, pragmatik, straegi ketidaksantunan, dan YouTube
829
ADE
i
IMPOLITENESS SRATEGIES FOUND IN DONALD TRUMP AND ALI KHAMENEI TWEET’S DURING
MILITARY CONFLICT US VS IRAN
Adek Afrisilia 1310731034 English Department - Faculty of Humanities Andalas University Padang 2020
ABSTRACT
This thesis is analise the political tweet of Donald Trump and Ali Khamenei during the military conflict betwen US and Iran by
refering to the super five strategies of impoliteness by Culpeper (1996). As the leader of a big nation who hand a high position
and power in the social life, both of them intend and expect act, speek and do anithing in a polite way. But the tweet deliver in
opositeway. The data of this research is the political tweet of Donald Trump and Ali Khamenei relate to the murder cas of the
general Qaseem Soleimani ( the leader of Quds Force of Iran). The tweet collect on january and analise descriptivly depend on
the context by using descriptive qualitative method . In this reaseacrh discover four impoliteness strategy that use on thw
tweets By refering to the super five strategies of impoliteness by Culpeper 1996, such as Bald and Record impoliteness,
Negative impoliteness, and Positive Impoliteness.
Keywords : Impoliteness Strategy, Political tweet, Power

829
CIN
i
IMPOLITENESS STRATEGIES AND RESPONSES TO THEM IN X-FACTOR GLOBAL ON YOUTUBE
CHANNEL: A CASE STUDY ON TWO COMPILATION OF AUDITION VIDEOS
Cindy Claudia 1510732007 Supervisor: Dhiant Asri, S.S., M.Hum NIP. 197905082007012001 English Department -
Faculty of Humanities Andalas University Padang 2020
ABSTRAK
Penulisan skripsi ini bertujuan untuk membahas strategi ketidaksantunan dan tanggapan terhadap ketidaksantunan yang
terdapat pada dua video X-Factor Global di kanal YouTube. Dua video tersebut merupakan video kompilasi pencarian bakat
menyanyi dari X-Factor dari tahun 2015 sampai dengan tahun 2018 yang menunjukkan adanya argumentasi dan luapan
kemarahan dari juri dan peserta. Data pada penelitian ini diambil dari ujaran juri dan peserta yang berinteraksi di dalam dua
video tersebut. Proses pengumpulan data dilakukan dengan mengunduh video dari YouTube untuk kemudian diidentifikasi
strategi ketidaksantunan dan tanggapan terhadap ketidaksantunan yang diujarkan oleh juri dan peserta. Data yang sudah
dikumpulkan, selanjutnya dianalisis dengan mengkategorikan ujaran ke dalam strategi ketidaksantunan dan tanggapan terhadap
ketidaksantunan. Data dianalisis dengan mengunakan teori strategi ketidaksantunan yang dikemukakan oleh Culpeper (1996),
teori tanggapan terhadap ketidaksantunan yang disampaikan oleh Culpeper, Bousfield & Wichmann (2003). Dua teori tersebut,
diaplikasikan kepada semua data dengan menggunakan interpretasi pemahaman konteks yang digagas oleh Leech (1983). Hasil
analisis data menunjukkan empat strategi ketidaksantunan yang digunakan oleh juri dan peserta, yaitu (1) ketidaksantunan
secara langsung, (2) ketidaksantunan positif, (3) ketidaksantunan negatif, dan (4) sindiran. Dari keempat strategi
ketidaksantunan yang ditemukan, ketidaksantunan negatif merupakan strategi yang paling banyak digunakan. Hasil penelitian
juga menunjukkan bahwasanya tidak ditemukannya strategi penundaan kesantunan yang dikarenakan tidak adanya kesesuaian
konteks untuk kemunculannya. Hasil analisis juga mengungkapkan adanya empat tanggapan terhadap ketidaksantunan,
yaitu(1)menerimaseranganmuka,(2)balasanofensif,(3)balasandefensif,dan (4) tidak ada respon. Balasan ofensif merupakan
tanggapan yang paling banyak digunakan untuk menunjukkan penolakanterhadap ujaran lawan tutur.
Kata Kunci : strategi ketidaksantunan, tanggapan ketidaksantunan, konteks, X- Factor Global.

829
DAH
t
THE 2016 YEAR STUDENTS’ SPEECH PERCEPTION OF FRICATIVES AT ENGLISH DEPARTMENT OF
ANDALAS UNIVERSITY
Dahliani Nst
ABSTRAK
Skripsi ini membahas tentang persepsi bunyi konsonan frikatif bahasa Inggris yang mana tidak ditemukan dalam bahasa
Indonesia. Penulis bertujuan untuk menjelaskan kemampuan persepsi dan faktor-faktor yang mempengaruhi kemampuan
persepsi mahasiswa Sastra Inggris tahun 2016 fakultas Ilmu Budaya Universitas Andalas terhadap bunyi konsonan frikatif.
Mereka berjumlah 20 orang yang terdiri dari 15 wanita dan 5 laki-laki. Kemampuan persepsi mereka dilihat dari bagaimana
mereka mengucapkan bunyi apa yang mereka dengar dari sebuah rekaman suara. Skripsi ini mengunakan beberapa teori untuk
membahas kemampuan persepsi, misalnya Contrastive Analysis Hypothesis (Lado1957), Markednessteori (Eackman 1977),
Similarity/Dissimilarity Speech Learning Model, Error Analysis (Flege, 1987, 1995, 2003), dan Interlanguage Phonology
(Selinker 1972). Hasil analisis menunjukkan bahwa ada 2 konsonan frikatif yang dipersepsikan secara tidak akurat dan
memiliki angka yang relatif tinggi yaitu palatal dan interdental. Palatal [ʒ] dipersepsikan sebagai [s] 48. 3% dan interdental [θ]
sebagai [t] 40 % Kedua konsonan frikatif itu tidak ditemukan dalam bahasa Indonesia. Hal ini yang menyebabkan ketidak
akurtan persepsi dari partisipant.
Kata Kunci: KonsonanFrikatif, PersepsiBunyi, PelajarBahasaAsing, Contrastive Analysis, Teori Markedness.
829
DIA
b
BLACK PEOPLE’S LACK OF INFORMAL EDUCATION AS REFLECTED IN THE COLOR PURPLE BY ALICE
WALKER
DIAN PERANDHA WULANDARI 13101731018 Supervisor 1 : Dra. Eva Najma, M.Hum. Supervisor 2 : Rika
Handayani, S.S, M.AAPD, M.Hum. ENGLISH DEPARTMENT - FACULTY OF HUMANITIES ANDALAS
UNIVERSITY PADANG 2020
ABSTRAK
Penelitian ini membahas dampak dari kurangnya pengetahuan masyarakat kulit hitam terhadap pendidikan informal yang
digambarkan dalam novel The Color Purple karya Alice Walker. Pada penelitian ini, penulis menggunakan teori Sosiologi
Sastra Alan Swingewood dan Diana Laurerson untuk memaparkan lebih dalam bagaimana hubungan keluarga dengan
kehidupan masyarakat yang tidak dapat dipisahkan dalam dunia pendidikan terutama pendidikan informal. Penulis
menjelaskan penyebab utama terjadinya kekurangan pendidikan informal seperti norma, bakat, kasih sayang yang didapatkan
oleh masyarakat kulit hitam. Dari hasil analisis ini, penulis menemukan dua faktor utama. Pertama, keluarga sebagai landasan
tempat utama pendidikan dan kedua adalah lingkungan masyarakat. Kedua bagian ini digambarkan dalam keluarga orang kulit
hitam yang mempunyai dampak-dapak negatif dari kekurangan pendidikan informal diantaranya adanya beberapa konflik
seperti terjadinya adanya penyimpangan rasa cinta dan saling memiliki mendukung satu sama lain, kurangnya rasa saling
menghargai antara sesama anggota keluarga, dan hilangnya peran orang tua dalam kehidupan orang kulit hitam terutama Celie
dan masyarakat.
Kata Kunci: Orang Kulit Hitam, Pendidikan, Pendidikan Informal, Kurangnya Pengetahuan Terhadap Pendidikan
Informal.

829
DIN
r
Representing Women's Voices: A Reader-Response Criticism to Maya Angelou's Selected Poems
DINA AMALIA 1610731005 Supervisor: Setiap Sandika, S.S, M.Hum ENGLISH DEPARTMENT- FACULTY OF
HUMANITIES ANDALAS UNIVERSITY PADANG 2020
ABSTRAK
Skripsi ini membahas tentang respon pembaca terhadap lima buah puisi karangan Maya Angelou yang berjudul Woman Work,
Still I Rise, Caged Bird, Phenomenal Woman, and When I Think About My Self. Tujuan penelitian ini adalah untuk
mengetahui apakah para pembaca merasa bahwa puisi-puisi Maya Angelou ini mewakili suara perempuan. Penulis juga ingin
mengetahui tingkat minat baca responden terhadap puisi. Data penelitian ini diambil dari jawaban-jawaban yang diberikan oleh
responden pada kuesioner yang telah dibagikan. Responden penelitian ini adalah mahasiswi jurusan Sastra Inggris Universitas
Andalas angkatan 2016. Dalam menganalisis data yang sudah didapat, penulis menggunakan perpaduan antara metode
kuantitatif dan kualitatif. Penelitian ini didasarkan oleh salah satu teori yang dikemukakan Wolfgang Iser, yaitu teori “gaps”.
Dari hasil penelitian ini ditemukan bahwa responden mampu mengisi ruang kosong atau “gaps” yang dimaksud oleh Iser
tersebut. Seluruh responden menyukai tema yang diangkat oleh Maya Angelou di dalam puisi-puisi ini dan setuju bahwa puisi-
puisi ini mewakili suara para wanita. Para responden bahkan merasa termotivasi dan tertarik untuk membaca puisi-puisi lain
karya Maya Angelou.
Keyword: Maya Angelou, Resepsi Sastra, Suara Wanita, Respon Pembaca, Puisi, Kuesioner.

829
EGA
a
AN ANALYSIS OF WOMEN’S LINGUISTIC FEATURES USED BY THREE HIJABI BEAUTY INFLUENCERS
ON YOUTUBE
EGA MAHARANI PUTRI 1610733022 Supervisor: Ayendi, S.S., M.pd., M.Hum. ENGLISH DEPARTMENT –
FACULTY OF HUMANITIES ANDALAS UNIVERSITY PADANG 2020
ABSTRAK
Penelitian ini membahas tentang fitur-fitur bahasa perempuan yang digunakan oleh tiga influencer kecantikan hijab yang
bernama Dina Torkia, Amena Khan, dan Manal Chinutay dalam tutorial hijab video mereka di YouTube. Penelitian ini
bertujuan untuk mengidentifikasi fitur-fitur bahasa perempuan dalam tuturan mereka lalu menjelaskan fungsi-fungsi dari setiap
fitur bahasa tersebut. Sumber data penelitian ini diperoleh dari ujaran-ujaran tiga influencer kecantikan hijab dalam video hijab
tutorial mereka yang terbanyak di tonton dari tahun 2013 hingga 2020. Data diperoleh dengan metode observasi non partisipan
(pengamat lengkap). Kemudian data dianalisis menggunakan teori fitur-fitur bahasa perempuan yang dikemukakan oleh Lakoff
(1975) dan teori fungsi fitur-fitur bahasa perempuan yang dikemukakan oleh Holmes (2013). Hasil analisis data disajikan
secara deskriptif dan disajikan menggunakan tabel. Dari penelitian ini, penulis menemukan sebanyak 730 fitur-fitur bahasa
perempuan yang dapat dikategorikan menjadi 7 tipe yaitu: (1) Precise color terms, (2) Empty adjectives, (3) Lexical hedges or
fillers, (4) Intensifiers, (5) Super-polite forms, (6) Avoidance of strong swear words, (7) Emphatic stress. Lexical hedges dan
intensifiers adalah fitur yang paling banyak muncul di dalam ujaran-ujaran ketiga influencer kecantikan berjilbab ini.
Kemudian, penulis menemukan 2 fungsi dari fitur-fitur bahasa perempuan di tuturan mereka yaitu: (1) Hedging devices dan (2)
Boosting devices. Hedging devices merupakan fungsi yang paling banyak muncul di dalam ujaran-ujaran ketiga influencer
kecantikan berjilbab ini.
Kata kunci: Fitur-fitur bahasa perempuan, influencer kecantikan hijab, fungsi fitur bahas perempuan.
829
FAN
o
OVERLAPPING TALK IN LAW COURT BETWEEN THE JUDGE AND DEFENDANT IN “CAUGHT IN
PROVIDENCE SHOW SEASON 1”
FANFAN INFANSYAH 1510731004 Supervisor HANAFI, S.S., M.App.Ling., Ph.D. ENGLISH DEPARTMENT -
FACULTY OF HUMANITIES ANDALAS UNIVERSITY PADANG 2020
ABSTRAK
Skripsi ini membahas tentang proses tumpang tindih yang dilakukan oleh terdakwa terhadap ucapan si hakim di pengadilan
dalam video Caught in Providence musim pertama. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tipe-tipe tumpang tindih, lalu
menyelidiki proses tipe-tipe tumpang tindih yang dilakukan oleh terdakwa. Pada penelitian ini, tumpang tindih ditemukan
dalam video Caught in Providence musim pertama. Ada 20 video yang dianalisa dalam penelitian ini. Semua percakapan di
dalam video dibuat dalam bentuk transkripsi simbol di aplikasi ELAN. Selanjutnya, penelitian ini menggunakan pendekatan
kualitatif untuk menganalisa data. Penelitian ini menggunakan teori Gail Jefferson (1984). Ada 96 data tumpang tindih dalam
penelitian ini diantaranya: Terminal onset (17 data), Latched onset (44 data), Item targetted onset (15 data), Thrust projecting
onset (13 data) and Mid utterance silent fillers onset (7 data). Tipe yang paling banyak digunakan dalam video-video tersebut
adalah Latched Onset karena terdakwa menunjukan respon cepat setelah hakim menyelesaikan ucapannya di dalam video
pengadilan tersebut. Tumpang tindih selalu terjadi di percakapan yang bersifat alamiah. Fungsi dari tumpang tindih yakni
untuk mengklarifikasi permasalahan oleh si penerima kepada pembicara utama. Terdakwa cenderung menunjukan respon cepat
untuk mengklarifikasi si hakim di pengadilan tentang pelanggaran yang terjadi. Si terdakwa mengklarifikasi pelanggarannya
sehingga dia mampu menghindari denda.
Kata Kunci: Analisis Percakapan, Tumpang Tindih, Caught in Providence musim pertama

829
FAT
i
ILLOCUTIONARY ACTS IN JUBILEE YOUTUBE CHANNEL
Fatika Andhini 1510732011 Supervisor: Dr. Ike Revita, M.Hum ENGLISH DEPARTMENT FACULTY OF
HUMANITIES ANDALAS UNIVERSITY 2020
ABSTRAK
Skripsi ini membahas tindak ilokusi yang digunakan oleh peserta diskusi pada video yang diunggah oleh akun Youtube
bernama Jubilee. Akun Youtube tersebut mengangkat tema isu sosial yang terbagi dalam beberapa seri. Salah satunya yaitu
Middle Ground. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi tipe and fungsi ilokusi yang digunakan oleh peserta diskusi
pada video yang diunggah akun Youtube Jubilee. Sumber data penelitian ini adalah empat video yang diambil dari daftar putar
Best Of dengan jumlah penonton terbanyak sampai dengan 9 Agustus 2019. Data dalam penelitian ini adalah percakapan yang
dilakukan peserta diskusi pada keempat video tersebut. Penelitian ini menggunakan metode observasi dengan teknik simak
bebas libat cakap dimana peneliti menyalin percakapan dengan bantuan terjemahan dalam bahasa Inggris pada Youtube.
Kemudian, peneliti melakukan pengamatan dengan memperhatikan konteks pada diskusi tersebut untuk menentukan tipe dan
fungsi ilokusi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa peserta diskusi menggunakan empat tipe tindak ilokusi. Keempat tipe
tersebut yaitu (1) asertif, (2) direktif, (3) komisif, (4) ekspresif. Dari keempat tipe tersebut, asertif merupakan tipe yang paling
sering digunakan karena penutur lebih cenderung mengucapkan ujaran yang mengandung penekanan atau penegasan. Selain
itu, penelitian ini juga menunjukkan tiga fungsi ilokusi yaitu (1) kompetitif, (2) konvivial, (3) kolaboratif. Dari ketiga fungsi
tersebut, fungsi kolaboratif merupakan yang paling banyak digunakan oleh peserta. Hal ini berkaitan dengan maksud dari
penutur dan tujuan sosial tidak saling bersinggungan.
Kata Kunci: tindak ilokusi, tipe, fungsi

829
FIA
s
SOCIAL DEIXIS IN THE MOVIE ENTITLED BEAUTY AND THE BEAST 2017
FIANI SOENDARI 1410731030 Supervisors : Prof. Dr. Oktavianus, M.Hum Dr. Rina Marnita AS, M.A ENGLISH
DEPARTMENT FACULTY OF HUMANITIES ANDALAS UNIVERSITY PADANG 2020
ABSTRAK
Skripsi ini membahas tentang penggunaan deiksis sosial dalam sebuah film yang berjudul Beauty and The Beast 2017 yang
disutradarai oleh Bill Condon. Tujuan penulisan skripsi ini adalah untuk mengidentifikasi tipe-tipe dan fungsi Deiksis Sosial
(Social Deixis) yang digunakan oleh tokoh utama dalam tuturannya berdasarkan konteks. Penelitian ini menggunakan teori
Levinson untuk menentukan tipe-tipe dan fungsi dari Deiksis Sosial. Kemudian dalam mendeskripsikan konteks digunakan
teori Leech (1983) untuk mengaitkan data dengan konteks tuturan. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif.
Pengumpulan data dilakukan dalam beberapa proses: (1) Menonton film terlebih dahulu, (2) mengelompokan Deiksis Sosial
berdasarkan tipe (3) menentukan fungsi dari Deiksis Sosial tersebut. Tipe dari sosial deiksis ini terbagi atas dua tipe : (1)
relational honorific dan (2) absolute honorific. Dari hasil analisis di temukan 38 kalimat yang mengandung deiksis sosial. Tipe
relational honorific adalah tipe yang paling banyak di temukan yang terdiri dari 30 kalimat address honorific, 7 kalimat
referent honorific dan untuk tipe bystander and situational honorific tidak di temukan pada film ini. Sedangkan untuk tipe
absolute honorific hanya di temukan 1 kalimat. Disamping itu, ditemukan juga 4 fungsi Deiksis Sosial, yaitu untuk
menunjukan status sosial sebanyak 11 kali, wewenang pekerjaan sebanyak 4 kali, hubungan kekerabatan 5 kali, dan keakraban
16 kali.
Kata kunci : deiksis, deiksis sosial, konteks, honorific
829
FAU
i
INDIRECT SPEECH ACT IN ADVERTISEMENT SELECTED VIDEOS ON “GRAMMARLY”YOUTUBE
CHANNEL
FAUZAN ALFARISI 1610733021 Supervisor Prof. Dr.Oktavianus, M.Hum. ENGLISH DEPARTMENT FACULTY
OF HUMANITIES ANDALAS UNIVERSITY PADANG 2020
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mendeteksi tindak tutur tidak langsung pada video iklan Grammarly di saluran YouTube.
Peneliti mengidentifikasi dan menganalisis yang melihat dua klasifikasi tindak tutur sebagai tindak tutur tidak langsung.
Kemudian, peneliti mengidentifikasi dan menganalisa penggunaan tindak tutur tidak langsung secara umum, diketahui sebagai
The Universal of Use Indirectness. Peneliti menggunakan metode deskriptif pada penelitian ini. Kemudian, peneliti
menggunakan metode simak dan teknik catat sebagai metode dan teknik pengumpulan data. Peneliti menganalisa data dengan
metode pada pragmatik. Peneliti menggunakan teori dari Mey (2001) klasifikasi tindak tutur yang merangkum dari beberapa
teori pendahulunya. Kemudian, peneliti menggunakan teori Thomas (1995) untuk menentukan penggunaan tindak tutur tidak
langsung secara umum. Hasil analisis data disajikan secara deskriptif dan table. Dari penelitian ini, peneliti menemukan 52
ujaran tindak tutur tidak langsung oleh penutur. Klasifikasi tindak tutur yang dideteksi sebagai tindak tutur tidak langsung
adalah asertif, direktif, komisif, ekspresif, dan deklaratif. Klasifikasi yang paling dominan ditemukan adalah asertif dengan
total 34 kali. Penggunaan tindak tutur tidak langsung secara umum berupa ketertarikan, meningkatkan kekuatan pesan
seseorang, tujuan yang bersaing, dan kesopanan. Penggunaan tindak tutur tidak langsung secara umum paling dominan adalah
kesopanan dengan total 47 kali. Klasifikasi asertif paling dominan dikarenakan penutur banyak menyampaikan secara tegas
kepercayaan ataupun ketidakpercayaanya kepada pendengarnya. Walaupun ujuaran tersebut disampaikan dengan percaya diri,
tetapi hal ini digunakan secara tidak langsung oleh penutur.
Kata kunci: Iklan, penggunaan sedunia tindak tutur tidak lansung, tindak tutur, tindak tutur tidak lansung.

829
FIA
s
SOCIAL DEIXIS IN THE MOVIE ENTITLED BEAUTY AND THE BEAST 2017
FIANI SOENDARI 1410731030 Supervisors : Prof. Dr. Oktavianus, M.Hum Dr. Rina Marnita AS, M.A ENGLISH
DEPARTMENT FACULTY OF HUMANITIES ANDALAS UNIVERSITY PADANG 2020
ABSTRAK
Skripsi ini membahas tentang penggunaan deiksis sosial dalam sebuah film yang berjudul Beauty and The Beast 2017 yang
disutradarai oleh Bill Condon. Tujuan penulisan skripsi ini adalah untuk mengidentifikasi tipe-tipe dan fungsi Deiksis Sosial
(Social Deixis) yang digunakan oleh tokoh utama dalam tuturannya berdasarkan konteks. Penelitian ini menggunakan teori
Levinson untuk menentukan tipe-tipe dan fungsi dari Deiksis Sosial. Kemudian dalam mendeskripsikan konteks digunakan
teori Leech (1983) untuk mengaitkan data dengan konteks tuturan. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif.
Pengumpulan data dilakukan dalam beberapa proses: (1) Menonton film terlebih dahulu, (2) mengelompokan Deiksis Sosial
berdasarkan tipe (3) menentukan fungsi dari Deiksis Sosial tersebut. Tipe dari sosial deiksis ini terbagi atas dua tipe : (1)
relational honorific dan (2) absolute honorific. Dari hasil analisis di temukan 38 kalimat yang mengandung deiksis sosial. Tipe
relational honorific adalah tipe yang paling banyak di temukan yang terdiri dari 30 kalimat address honorific, 7 kalimat
referent honorific dan untuk tipe bystander and situational honorific tidak di temukan pada film ini. Sedangkan untuk tipe
absolute honorific hanya di temukan 1 kalimat.
Kata kunci : deiksis, deiksis sosial, konteks, honorific

829
USW
t
THE STRUGGLE OF THE MAIN CHARACTER WITH PERSONALITY DISORDER AS SEEN IN GONE GIRL
BY GILLIAN FLYNN
USWATUL FITRI 1310732010 Supervisor: Dr. Maizufri, MS. Rika Handayani, S.S, M. AAPD, M. Hum. English
Department - Faculty of Humanities Andalas University Padang 2020
ABSTRAK
Skripsi ini memaparkan hasil analisis terhadap novel karya Gillian Flynn yang berjudul Gone Girl dengan menggunakan
pendekatan psikoanalisis. Fokus penelitian adalah pada masalah kepribadian tokoh utama perempuan dalam novel tersebut,
Amy Elliott Dunne, yang sejak awal diasumsikan memiliki gangguan kepribadian. Penelitian ini memakai teori psikoanalisis
yang ditemukan oleh Sigmund Freud tentang tiga zona psikis manusia (id, ego, superego), karakteristik psikopat oleh Martin
Kantor dan mekanisme pertahanan ego oleh Anna Freud. Metode penelitian terdiri dari tiga tahapan yaitu pengumpulan data,
analisis data dan penyajian hasil analisis secara deskriptif. Penelitian ini menghasilkan tiga kesimpulan. Pertama, gangguan
kepribadian yang dialaminya diakibatkan oleh represi yang dialami oleh Amy sejak lama. Kedua, Amy mengalami gangguan
kepribadian yang disebut Psychopathy Personality Disorder yang dikenali dengan ciri-ciri manipulatif, menarik, memiliki
kemampuan berbicara yang sangat baik, tidak dapat dipercaya, tidak setia, pembohong, agresif, tidak memiliki rasa bersalah,
melakukan tindak kriminal, dan tidak peduli terhadap hak orang lain. Ketiga, penulis menyimpulkan bahwa diari yang ditulis
oleh Amy yang digunakan untuk menjebak suaminya merupakan bagian dari mekanisme pertahanan ego yaitu projection,
dimana diari tersebut berisi tentang apa yang sebenarnya dirasakan oleh Amy itu sendiri namun dia memutarbalikkan fakta dari
apa yang sesungguhnya terjadi.
Kata Kunci: psikoanalisis, psychopathy personality disorder, projeksi, mekanisme pertahanan ego.
829
FRA
a
ALTERATION OF RACIAL DISCRIMINATION IN NOVEL INTO FILM THE HATE U GIVE BY ANGIE
THOMAS
FRANINTA EGIA D. R BR. SEMBIRING 1610731015 Supervisor: Edria Sandika, S.S., M.Hum ENGLISH
DEPARTMENT - FACULTY OF HUMANITIES ANDALAS UNIVERSITY PADANG 2020
ABSTRAK
Skripsi ini memaparkan hasil analisis komparatif antara The Hate U Give versi novel yang ditulis oleh Angie Thomas dan versi
film yang disutradarai oleh George Tillman dengan menggunakan judul yang sama. Isu yang dibahas adalah mengenai
perubahan hasil adaptasi dari novel ke film yang dimana mengubah penggambaran tentang diskriminasi ras, kekhususan
medium, dan pesan moral dari karya aslinya. Tujuan dari penelitian adalah untuk menjelaskan bahwa kedua karya memiliki
keunikan tersendiri dalam merepresentasikan cerita. Dalam menganalisis novel dan juga hasil adaptasi, penulis menggunakan
teori Adaptasi oleh Linda Hutcheon. Dengan menggunakan teori ini, penulis menemukan bahwa penggambaran dan pesan
mengenai diskriminasi ras yang disampaikan penulis berbeda dengan film. Perubahan dalam penggambaran diskriminasi ras
menyebabkan kedua medium memperlihatkan isu tersebut ditempat yang berbeda. Diskriminasi ras yang terdapat di dalam
film adaptasi memperlihatkan isu utama diawalan cerita sedangkan novel The Hate U Give memperlihatkan dipertengahan
cerita. Penulis juga menemukan bahwa perubahan tersebut memberi dampak yang besar terhadap pesan moral yang diterima
oleh pembaca maupun penonton. Novel menggunakan tokoh utama, Starr Carter, sebagai pembawa pesan moral yang
mendapatkan diskriminasi ras sedangkan film adaptasi menjadikan tokoh termuda, Sekani Carter, sebagai hasil dari
diskriminasi ras dan kebencian.
Kata kunci: Adaptasi, The Hate U Give, Kekhususan Medium, Diskriminasi Ras, Pesan Moral

829
FUT
l
LINGUISTIC DIFFICULTIES IN TRANSLATING THE ABSTRACTS OF LINGUISTIC THESES BY ENGLISH
DEPARMENT STUDENTS OF ANDALAS UNIVERSITY
FUTRI IRZA RAHAYU 1510732031 Pembimbing Drs.Rumbardi, M,Sc. FUTRI IRZA RAHAYU 1510732031
ENGLISH DEPARTMENT FACULTY OF HUMANITIES ANDALAS UNIVERSITY 2020
ABSTRAK
Dalam skripsi ini dibahas tentang hambatan, dan rintangan dalam menerjemahkan abstrak dari tesis linguistik dari Bahasa
Indonesia ke dalam Bahasa Inggris. Teori Larson (1984) mengenai faktor linguistik yang menyebabkan kesulitan dalam
menerjemah digunakan dalam penelitian ini. Penelitian ini bertujuan untuk menemukan bentuk-bentuk hambatan dalam
menerjemah, menjelaskan penyebab hambatan, serta mengukur kemampuan mahasiswa dalam menerjemahkan abstrak bahasa
Indonesia ke bahasa Inggris. Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan kualitatif yang dibantu dengan metode statistik
deskriptif. Sumber data penelitian ini adalah 2 abstrak tesis linguistik yang diterjemahkan dari bahasa Indonesia ke bahasa
Inggris oleh 10 mahasiswa jurusan Sastra Inggris angkatan 2016. Masing-masing mahasiswa menerjamahkan 2 abstrak. Data
skripsi ini dianalisis dengan menggunakan teori Larson (1984),. Lalu kesalahan penerjemahan diklasifikasikan menurut tipe-
tipe hambatan linguistik dan kesalahan yang paling banyak dideskripsikan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada 3
bentuk hambatan dalam menerjemahkan abstrak bahasa Indonesia ke dalam bahasa Inggris, yaitu: pemilihan kata, tata bahasa,
dan tulisan (wacana). Dari hasil penelitian ini, hambatan tata bahasa yang paling banyak ditemukan 51%. Kebanyakan yang
mengalami hambatan pada jenis ini adalah kata depan dan penyusunan kata. Selanjutnya hambatan pada pemilihan kata
sebanyak 42,18%. Sedangkan hambatan pada tulisan (wacana)6,64%.
Kata Kunci: hambatan, rintangan, terjemahan,

829
GIS
a
ANALYSIS OF PRESUPPOSITION IN “THE LORD OF THE RING: THE RETURN OF THE KING” MOVIE
Giska Diofanny 1510732013 Supervisor: Novalinda, S.S, M.Hum English Department Faculty of Humanities Andalas
University 2020
ABSTRACT
This research discusses the presupposition in The Lord of the Ring: The Return of the King movie based on the novel by J.R.R
Tolkien. The purpose of this research is to find out the presupposition found in the utterances of the main characters in The
Lord of the Ring: Return of the King movie they are are Gandalf, Frodo, Sam, Aragorn, Legolas, Gimli, Pippin, Merry, and
Smeagol. These presuppositions are classified into each type according to the theory of Yule (1996). The source of data in this
research are the utterances found in The Lord of the Ring: The Return of the King movie. The data were collected using the
non- participant observation method with note-taking technique. After that, the data were analyzed using the identity method
(pragmatic identity method). Then the data were analyzed using the theory of presupposition proposed by Yule (1996). The
result of analysis shows that 31 utterances contain the presupposition, 7 existential presupposition, 7 lexical presupposition, 5
factive presupposition, 3 non-factive presupposition, 4 counterfactual presupposition and 5 structural presupposition. The most
dominant types of presupposition in The Lord of the Ring: The Return of the King movie are existential and lexical
presupposition. It happens because this movie is a high fantasy movie, which means this movie presents the existence of
something that does not exist in the real world. The speakers need to convey the utterance that related to the existence of
something. And the speakers often express the unstated meaning to the listener.
Keywords: pragmatics, presupposition, types of presupposition, movie.
829
HES
l
LINGUISTIC FEATURES OF WOMAN LANGUAGE IN OPRAH’S 2020 VISION TOUR VISIONARIES ON AMY
SCHUMER INTERVIEW: A CASE STUDY
Hesty Z 1610731023 Supervisor: Dr. Ike Revita. M.Hum ENGLISH DEPARTMENT – FACULTY OF HUMANITIES
ANDALAS UNIVERSITY PADANG 2020
ABSTRAK
Kajian fitur bahasa perempuan yang digunakan oleh Amy Schumer yang diundang oleh Oprah sebagai tamu dalam acara
interview akan dibahas dalam penelitian ini. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui fitur bahasa perempuan dan fungsinya
yang digunakan oleh Amy Schumer. Data dikumpulkan dengan melalui pengamatan terhadap bahasa yang digunakan oleh
Amy Schumer. Teori fitur bahasa wanita yang dikemukakan oleh Lakoff (1975) dan teori fungsi fitur bahasa wanita yang
dikemukakan oleh Holmes (2013), digunakan untuk menganalisis data yang diperoleh. Hasil analisis disajikan secara
deskriptif. Amy Schumer menggunakan delapan fitur bahasa perempuan, yaitu: (1) lexical hedges hedges or fillers (38, 82%),
(2) tag question (1, 96%), (3) empty adjectives (6, 72%), (4) intensifier (37, 25%), (5) hypercorrect grammar (3, 92%), (6)
superpolite forms (5, 49%), (7) rising intonation on declarative (4, 31%), dan (8) avoidance of strong swear words (1, 96%).
Penelitian menunjukkan bahwa ciri bahasa perempuan yang dominan digunakan oleh Amy Schumer adalah lexical hedges or
fillers sebanyak 99 kali (38, 82%), karena Amy Schumer sering menunjukkan keraguan dan ketidakpastian dalam
mengungkapkan pernyataan. Fitur bahasa seperti tag question dan avoidance of strong swear words menunjukkan jumlah
persentase yang sama. Yaitu (1, 96%). Kedua fitur ini tidak begitu banyak digunakan oleh Amy Schumer karena Amy
Schumer tidak terlalu sering melemahkan pertanyannya kepada Oprah dengan menggunakan fitur bahasa tag question, dan
Amy Schumer juga tidak terlalu sering melemahkan pernyataannya dengan manggunakan fitur bahasa avoidance of strong
swear words. Fitur bahasa lainnya seperti lexical hedges or fillers (38, 82%) dan intensifier (37, 25%) menunjukkan jumlah
persentase yang hampir sama. Dari kedua fitur ini Amy lebih sering menggunakan fitur lexical hedges or fillers, karena Amy
lebih sering melemahkan dan meragukan pernyatannya dibandingkan Amy meyakinkan pernyataannya dengan menggunakan
fitur intensifier. Ditemukan dua fungsi fitur bahasa perempuan yang digunakan oleh Amy Schumer, yaitu: hedging sebanyak
129 kali (50, 58%) dan boosting sebanyak 126 kali (49, 41%). Dari kedua fungsi fitur bahasa perempuan ini menunjukkan
jumlah persentase yang hampir sama, tetapi pada penelitian ini fungsi yang sering digunakan oleh Amy Schumer adalah
hedging sebanyak 129 kali (50, 58%). Dapat disimpulkan bahwa Amy Schumer cenderung tidak yakin dan meragukan
ucapannya dengan menggunakan lexical hedges or fillers dan fungsi hedging.
Kata kunci: Fitur-fitur bahasa perempuan, sosiolinguitik, ucapan Amy Schumer

829
JIH
e
EXPRESSIVE UTTERANCES AS FOUND IN ELLEN DEGENERES SHOW
JIHAN ALIYANI 1610731022 Supervisor: Prof. Dr. Oktavianus, M.Hum English Department - Faculty of Humanity
Andalas University Padang 2020
ABSTRAK
Skripsi ini membahas tentang tipe dan fungsi tindak tutur ilokusi ekspresif yang digunakan oleh Ellen dengan Elias pada acara
Ellen DeGeneres Show yang diambil dari YouTube. Kemudian, tujuan penelitian ini untuk mengetahui apakah efek perlokusi
berhasil atau tidak dalam percakapan. Data pada penelitian ini dikumpulkan dengan cara mengunduh video di YouTube.
Penulis menyimak serta mencatat semua tindak tutur ilokusi ekpresif yang terdapat dalam video. Kemudian, data yang
ditemukan dianalisis menggunakan teori tindak tutur oleh Searle (1979), teori tipe-tipe tindak tutur ekspresif oleh Ronan
(2015), fungsi-fungsi dari tindak tutur ekspresif oleh Searle dan Vanderveken (1985), dan teori konteks oleh Leech (1983).
Teori tersebut digunakan untuk mendeskripsikan tipe dan fungsi dari tindak tutur ekspresif yang di ucapkan oleh Ellen dengan
Elias di dalam video. Data hasil analisis disajikan secara deskriptif dan menggunakan table. Dari penelitian ini ditemukan
sebanyak 82 tindak tutur ilokusi ekspresif yang digunakan oleh Ellen dan Elias pada percakapan mereka. Hasil dari penelitian
ini menunjukan bahwa tipe tindak tutur ekpresif yang paling dominan adalah tipe persetujuan dengan persentase 84,146%.
Sementara fungsi dominan tindak tutur ekspresif yang ditemukan adalah fungsi memuji dengan persentase 67,073%. Dari hasil
analisis tipe dan fungsi dari tindak tutur ekspresif, ditemukan bahwa hampir setiap percakapan berhasil menghasilkan tindakan
perlokusi.
Kata kunci: ucapan ekspresif, jenis ucapan ekspresif, fungsi ucapan ekspresif, pragmatis, Ellen DeGeneres Show.
829
MAI
t
THE OPPRESSION AMONG BLACK PEOPLE IN CURRENT TIME AS PORTRAYED IN ANGIE THOMAS’
NOVEL THE HATE U GIVE
THESIS SUPERVISOR Dr. Maizufri, M.S. MAISSA PUTRA 1510731009 ENGLISH DEPARTMENT FACULTY OF
HUMANITIES ANDALAS UNIVERSITY 2020
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran penindasan di antara orang kulit hitam seperti yang tercermin dalam
novel berjudul The Hate U Give karya Angie Thomas. Fokus penelitian skripsi ini adalah menganalis jenis-jenis penindasan
yang dilakukan oleh sesama orang kulit hitam yang berpengaruh terhadap kehidupan Starr. Penelitian ini mengaplikasikan
penindasan yang dikembangkan oleh Iris Young. Teori yang digunakan dalam menganalisis novel adalah sociological
approach oleh Alan Swingewood. Analisis dipaparkan dengan metode deskriptif. Hasil penelitian ini menarik kesimpulan
sebagai berikut: Angie Thomas mengkritik kondisi sosial yang mengungkapkan masalah sosial seperti penindasan yang dibagi
menjadi empat bagian, yaitu eksploitasi, ketidakberdayaan, imperialisme budaya dan yang terakhir adalah kekerasan. Ini juga
mengungkapkan kebutuhan pemerintah untuk menciptakan keadilan untuk menciptakan perdamaian antar sesama kulit hitam.
Kata kunci: kulit hitam, penindasan, pendekatan sosial.

829
MAU
s
Spatial and Temporal Deixis Analysis in Exclusive interview of Indonesia finance minister Sri Mulyani Indrawati
Maulidya Endani 1510731022 Supervisor: Prof. Dr. Oktavianus, M.Hum English Department Faculty of Humanities
Andalas University Padang 2019
ABSTRAK
Tesis in membicarakan penggunaan deiksis tempat dan waktu yang digunakan oleh Stephen Schwartz dan Sri Mulyani didalam
video wawancara eksklusif. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kategori deiksis tempat dan deiksis waktu serta
untuk mengetahui referensi dari deiksis tempat dan waktu dalam video tersebut pada tanggal 27 Maret 2018. Data yang di
gunakan diambil dari video yang berjudul Exclusive interview with Indonesia finance minister Sri Mulyani Indrawati’s video.
Data dikumpulkan dengan cara mengelompokkan deiksis tempat dan waktu yang ditemukan sesuai dengan kategori dari setiap
deiksis tempat dan deiksis waktu. Dalam proses penelitian penulis menggunakan teori yang berhubungan dengan deiksis
tempat dan waktu serta tipe tipe deiksis lainnya oleh Yule (1996), teori konteks oleh Cutting (2002) dan teori referensi oleh
Yule (1996). Dalam menganalisa data, Penulis menyertakan percakapan yang dibagi menjadi dialog dialog setiap pembicara.
Hasil penelitian ini adalah 35 data yang terdiri dari satu kategori deiksis spasial dan tiga kategori deiksis temporal. Data
tersebut adalah 6 kata diklasifikasikan sebagai proksimal, 13 data sebagai waktu sekarang, 12 data sebagai waktu lalu dan 4
data sebagai waktu di masa depan. Setiap kata deiktik memiliki fungsi yang berbeda berdasarkan konteks percakapan. Sebagai
hasil analisis, disimpulkan bahwa divideo wawancara, penggunaan temporal deiksis sama dominannya dengan spatial deiksis,
terutama kategori temporal deiksis waktu sekarang dan waktu lampau.
Kata Kunci: Deiksis tempat, deiksis waktu, video interview.

829
MEI
a
ADDRESS TERMS USED IN MAKINGREQUESTBY THIRD YEAR STUDENTSOF ENGLISH DEPARTMENTOF
ANDALAS UNIVERSITY IN 2019
MEIROSI CAHYANI PRIYATNA 1510732021 Supervisor: Hanafi, S.S.,M.App.Ling.,Ph.D. ENGLISH
DEPARTMENT - FACULTY OF HUMANITIES ANDALAS UNIVERSITY PADANG 2020
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahuiklasifikasi jeniskata sapaan (Wardaugh, 2006), dan fungsi menggunakan kata sapaan
dari teori Brown and Levinson (1987) saat membuat permintaan dipercakapan sehari-hari oleh mahasiswa tahun ketiga jurusan
Sastra Inggris Universitas Andalas. Data penelitian yang digunakan, berasal dari penelitian sebelumnya yang ditulis oleh Putri
Radhiatul Fajri (2020).Sebanyak 45 mahasiswa Sastra Inggris tahun ketiga di Universitas Andalas bersedia untuk menjadi
peserta pada penelitian ini. Studi ini menggunakan Written DCT (Discourse Completion Test) sebagai instrumen pengumpulan
data, dimana peserta diberi 12 situasi dalam bentuk tertulis yang berkaitan dengan aktitifitas seorang mahasiswa. Setiap situasi
dirancang berdasarkan faktor sosial yang berbeda. Kata sapaan adalah kata yang digunakan untuk memangil seseorang yang
diajak berbicara.Hasil penelitian menunjukkanada sembilan jenis kata sapaan yang ditemukan dalam penelitian, yaitu name
(54,7%),special nickname (5,5%), kinship (1,9%), Indonesian kinship (4,7%), Indonesian kinship plus name (8,3%),title
(16,9%), title plus name (1,1%), Indonesian title (4,1%), dan Indonesian title plus name(2,5%). Kemudian, ditemukan tiga
fungsi dalam menggunakan kata sapaan, yaitu: give deference(15%), attention- gainer(83,6%), dan soften the FTA(1,3%). Dari
dua belas situasi yang diberikan, mahasiswa tahun ketiga sastra inggris, hanya banyak menggunakan kata sapaan name disaat
membuat permintaan kepada teman dan title kepada dosen. Hal ini menunjukkan bahwa beberapa mahasiswa tahun ketiga
masih belum memperoleh kemampuan untuk menggunakan kata sapaan dengan baik.
Kata kunci: Kata sapaan, permintaan, kesantunan
829
NUR
e
EXPERIENCES AROUND THE CLAUSES: A TRANSITIVITY ANALYSIS OF THREE FAMOUS PEOPLE’S
SUICIDE NOTES A
NURUL HUDA RIDHWANI 1510731035 Supervisor: Dr. Sawirman, M.Hum ENGLISH DEPARTMENT FACULTY
OF HUMANITIES ANDALAS UNIVERSITY 2019
ABSTRAK
Empat surat bunuh diri yang ditulis oleh tiga orang terkenal, Jiah Khan, Kevin Carter, dan Virginia Woolf, dianalisis dalam
skripsi ini. Teori Linguistik Fungsional Sistemik terutama mengenai transitifitas yang dikembangkan oleh Halliday digunakan
untuk melihat makna ideasional keempat surat bunuh diri dengan mengidentifikasi elemen-elemen per-klausa. Penelitian ini
dilakukan dengan pendekatan kualitatif yang dibantu metode statistik deskriptif untuk melihat penyebaran dan fungsi dari
elemen transitifitas di dalam surat bunuh diri. Untuk menganalisis teks berdasarkan teori transitifitas, teks dibagi per-klausa
berdasarkan tipe proses, lalu masing-masing unsur proses, partisipan, dan elemen keadaan yang ada dihitung persentasenya.
Hasil penelitian menunjukan bahwa dari 170 total proses yang ditemukan, proses material (42.94%) adalah proses yang paling
mendominasi, diikuti proses mental (28.82%), proses relasional (19.41%), proses verbal (5.29%), proses tingkah laku (2.94%),
dan proses wujud (0.59%). Berbanding lurus dengan tipe proses, dari kedua tipe partisipan (yang secara langsung terlibat dan
secara tidak langsung terlibat) yang ada, aktor (22.88%) dan scope (15.36%) yang merupakan partisipan dari proses material
adalah yang paling mendominasi. Sedangkan eksisten (0.31%) yang merupakan partisipan dari proses wujud memiliki
frekuensi kemunculan yang paling rendah. Untuk elemen keadaan, lokasi yang terdiri atas tempat dan waktu adalah yang
paling mendominasi. Lokasi memiliki persentase sebesar 44% dari keseluruhan elemen keadaan yang ada. Lebih lanjut, surat
bunuh diri Jiah Khan dengan proses material sebagai proses yang paling dominan menggambarkan perilaku tidak
menyenangkan yang dial aminya, yang kemudian berujung kepada pengkhianatan, pengorbanan, kehancuran diri, kehilangan,
dan kesepian. Sedangkan surat bunuh diri Kevin Carter dengan proses relasional atributif sebagai proses paling dominan
menggambarkan penyesalan, tekanan, dan keputusasaan. Lalu, kedua surat bunuh diri Virginia Woolf sama-sama
menunjukkan bagaimana ia menyalahkan diri sendiri atas apa yang terjadi meskipun proses dominan antara kedua surat bunuh
dirinya berbeda.
Kata Kunci: transitifitas, makna ideasional, surat bunuh diri, proses, partisipan, sirkumstan.

829
POP
a
A STUDY OF CODE-MIXING AS FOUND ON INSTAGRAM ENDORSEMENT CAPTIONS BY THREE
INDONESIAN CELEBRITIES ON INSTAGRAM ( CELEBGRAM)
POPI ANGELA 1410731007 Supervisors: 1. Dr. Rina Marnita AS, MA 2. Al Maghvirah Chan, S.S, M. Hum ENGLISH
DEPARTMENT – FACULTY OF HUMANITIES ANDALAS UNIVERSITY PADANG 2019
ABSTRAK
Dalam skripsi ini dibahas tentang penggunaan campur kode (code-mixing) Indonesia- Inggris oleh tiga selebgram Indonesia
dalam unggahan endorsement mereka pada akun instagram. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi bentuk
campur kode yang digunakan berdasarkan kelas kata dalam Bahasa Inggris dan menentukan tipe campur kode yang digunakan.
Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode observasi dengan cara menangkap layar (screenshot) unggahan
endorsement dan menulis ulang data yang ditemukan pada unggahan setiap selebgram sesuai aslinya. Selanjutnya, data yang
sudah dikumpulkan dianalisis menggunakan teori Kolln & Funk (2012) untuk menentukan bentuk campur kode dan teori
Pieter Muysken (2000) untuk menentukan tipe campur kode. Hasil analisis ditemukan 92 kalimat Bahasa ndonesia yang
mengandung kata bahasa inggris. Bentuk campur kode kata Bahasa Inggris itu adalah kata dan frasa. Bentuk kata Bahasa
Inggris yang ditemukan terdiri atas: 1.) kata benda (noun); 2.) kata kerja (verb); 3.) kata sifat (adjective); 4.) kata keterangan
(adverb); dan 5.) Gabungan kata benda (compound noun). Sementara itu, bentuk frasa yang ditemukan adalah 1. frasa kata
benda (noun phrase), 2. frasa kata kerja (verb phrase); 3.) frasa kata sifat (adjective phrase); dan 4.) frasa preposisisi
(prepositional phrase). Bentuk campur kode yang paling banyak digunakan adalah bentuk kata benda (noun) yaitu 77 buah (49,
35%) dan frasa kata kerja (verb phrase) sebanyak 7 buah (4, 5%). Kemudian, bentuk campur kode yang paling sedikit
digunakan selain bentuk kata dan frasa adalah bentuk singkatan (0, 67%) dan ekslamasi (exclamation) 0, 67%. Selanjutnya,
hanya 2 dari 3 jenis campur kode Muysken yang ditemukan dalam penelitian ini yaitu insertion (64,1%) dengan diikuti 55 data
dan congruent lexicalization (35,9) dengan data sebanyak 33 data. Berdasarkan hal ini dapat disimpulkan bahwa ketiga
selebgram sering mencampur kode dalam bentuk kata benda (noun) bahasa inggris dan mereka juga cenderung melakukan
campur kode dalam bentuk insertion. Kosakata Bahasa Inggris yang digunakan dalam unggahan Endorsement mereka
merupakan kata-kata sederhana yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari.
Kata kunci: Campur kode, 3 selebgram Indonesia, bentuk campur kode, tipe campur kode.
829
RAN
o
OPRESSION AND ITS IMPACT ON INDIAN WOMEN AS REFLECTED IN THE TRAIL OF BROKEN WINGS BY
SEJAL BADANI
RANI SYAWALIAH FAHMI 1510731032 Supervisor I : Marliza Yeni, S.S, M.A Supervisor II : Seswita, S.Hum,
M.Hum ENGLISH DEPARTMENT FACULTY OF HUMANITIES – ANDALAS UNIVERSITY PADANG 2019
ABSTRAK
Skripsi ini membahas novel karya Sejal Badani yang berjudul The Trail of Broken Wings. Dalam novel ini penulis
menganalisis mengenai kekerasan tehadap perempuan India dan dampak yang ditimbulkan oleh tindakan kekerasan tersebut
terhadap psikologi perempuan. Dalam menganalisis novel ini, penulis menggunakan kritik sastra psikologi feminis yaitu teori
yang dipelopori oleh Karen Horney, Feminine Psychology. Dengan pendekatan yang digunakan dapat diperlihatkan bagaimana
kekerasan terhadap perempuan dan dampaknya terhadap psikologi perempuan dalam sebuah karya sastra yang mengusung
konsep budaya patriarki. Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode ekspresif yang berfokus pada sudut pandang
pengarang. Berdasarkan hasil dari analisis terhadap karya maka penulis menyimpulkan bahwa budaya patriarki menjadi
sumber terjadinya kekerasan terhadap perempuan dan tindakan kekerasan terhadap anak-anak memberikan dampak buruk
terhadap perkembangan psikologis anak saat tumbuh dewasa. Ranee, Marin, Sonya dan Trisha mengalami tindakan kekerasan
saat masih kecil sehingga saat tumbuh dewasa mereka berkembang dengan psikologis yang tidak normal. Hal ini diteliti
melalui 3 tipe pergerakan psikologis yaitu moving towards people, moving against people dan moving away from people.
Kata Kunci: Women, Oppression, Depression, India

829
JOS
p
PERJALANAN KEPAHLAWANAN DUA KEMBAR DALAM NOVEL MICHAEL SCOTT THE ALCHEMYST:
THE SECRETS OF IMMORTAL NICHOLAS FLAMEL: PENELITIAN DENGAN TEORI MONOMYTH CYCLE
JOSEPH CAMBELL
Ravi Friandika, Diah Tyahaya Iman, Marliza Yeni
ABSTRAK
Skripsi ini memaparkan hasil analisis dua orang tokoh kembar dalam novel bergenre fantasi karangan Michael Scott yang
berjudul The Alchemyst: The Secrets of Immortal Nicholas Flamel. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis tahapan
perjalanan kepahlawanan dua orang kembar yang berbeda jenis kelamin dan juga bagaimana Michael Scott menggambarkan
tokoh minornya dalam perspektif pemikiran biner patriarki. Penelitian ini menggunakan pendekatan arketip yang
dikembangkan oleh Joseph Campbell tentang monomyth cycle dan pemikiran biner patriarki oleh Hélène Cixous. Kesimpulan
dari penelitian ini adalah pengarang menggambarkan kedua tokoh utama melewati semua tahapan inti perjalanan
kepahlawanan, yaitu departure, initiation, dan return. Selain itu selama dalam perjalanan mereka berdua, Scott menggambarkan
bahwa karakter utama maupun minor melawan nilai-nilai tradisional dari pemikiran biner patriarki yang diusung oleh Hélène
Cixous.
Kata kunci: arketip, monomyth, pahlawan, pemikiran biner patriarki.

829
SHA
c
CULTURAL HEGEMONY IN J. K. ROWLING’S HARRY POTTER SERIES: A MARXIST READING
SHALIH DZAKIYYAH FARDA 1510731005 Supervisors: 1. Gindho Rizano, S.S, M.Hum 2. Edria Sandika, S.S,
M.Hum ENGLISH DEPARTMENT FACULTY OF HUMANITIES ANDALAS UNIVERSITY PADANG 2019
ABSTRAK
Skripsi ini membahas isu-isu politik dan hegemoni dalam seri Harry Potter, novel fantasi karya penulis Inggris, J. K. Rowling.
Terdapat dua kubu secara garis besar di dalam karya tersebut, yaitu golongan borjuis yang direpresentasikan oleh Kementrian
Sihir dan kaum darah-murni, serta golongan proletar yakni masyarakat dengan status darah beragam. Representasi ini secara
tidak langsung menjadi cerminan dari kehidupan nyata masyarakat Inggris. Serial ini dianalisis melalui perspektif Marxis
menggunakan teori hegemoni dari Antonio Gramsci, dilanjutkan lebih jauh dengan teori political unconscious dari Fredric
Jameson. Gramsci membahas bagaimana ideologi mampu mengontrol dan memengaruhi kehidupan masyarakat, sedangkan
Jameson menunjukkan bagaimana suatu karya dapat mengungkap “sejarah” dengan mengeksplorasi isu- isu dibalik teks
terkait. Penulis menemukan bahwa adanya ideologi mengenai keagungan darah-murni menyebabkan munculnya prasangka
terhadap kaum proletar, sehingga menimbulkan konflik kelas dan perlawanan dari golongan proletar. Kritik yang disampaikan
Rowling sebagai pengarang juga menunjukkan indikasi impuls-impuls utopia, yang memunculkan dualisme dalam diri Harry
Potter sebagai karakter utama sekaligus simbol perlawanan golongan proletar. Layaknya kondisi dalam serial ini, penulis juga
menemukan bahwa masyarakat Inggris memiliki isu yang persis: adanya sikap kebanggan terhadap keturunan dan
kebangsawanan dalam masyarakat kelas atas di Inggris yang menjadi landasan munculnya hegemoni yang menargetkan
masyarakat kelas pekerja.
Kata kunci: hegemoni, ideologi, perlawanan, konflik kelas.
829
SRI
f
FEMINIST MESSAGES: WOMEN’S OPPRESSIONS, EMPOWERMENT, AND IDENTITY AS SEEN IN HALF OF
YELLOW SUN BY CHIMAMANDA NGOZI ADICHIE
SRI WAHYUNI 1510732029 Supervisor: Dra. DIah Thayaya Iman, M.Litt., Ph.D ENGLISH DEPARTMENT
FACULTY OF HUMANITIES ANDALAS UNIVERSITY 2019
ABSTRAK
Skripsi ini memaparkan hasil analisis tentang tekanan yang dialami oleh tokoh utama perempuan, usaha-usaha yang dilakukan
untuk melawan tekanan yang dialami oleh tokoh utama perempuan tersebut, dan konflik-konflik yang dihadapi oleh
perempuan modern dan berpendidikan, seperti yang tergambar dalam novel Half of Yellow Sun karangan Chimamanda Ngozi
Adichie. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan mendeskripsikan tekanan-tekanan yang dialami oleh tokoh
utama perempuan, usaha-usaha yang dilakukan untuk melawan tekanan yang dialami oleh tokoh utama perempuan tersebut,
dan konflik-konflik yang dihadapi oleh perempuan modern dan berpendidikan di dalam novel. Penulis menggunakan teori
kritik sastra feminis dengan menerapkan perspektif Jane Freedman tentang pembebasan diri perempuan dari dominasi
patriarki. Kesimpulan dari penelitian ini adalah cara pengarang menggabarkan tokoh utama perempuan dalam menghadappi
tekanan-tekanan, usaha-usaha yang dilakukan untuk melawan, dan konflik yang dihadapi oleh tokoh utama perempuan modern
dan berpendidikan terhadap budaya tradisi Igbo.
Kata kunci: perempuan, tekanan, perlawanan, identitas, feminism

829
SUH
w
WOMEN’S LANGUAGE FEATURES FOUND IN HILLARY CLINTON’S SECOND PRESIDENTIAL DEBATE
VIDEO IN 2016
SUHAYZIL AZNI 1510731019 Supervisor: Dr. Rina Marnita AS. M.A. ENGLISH DEPARTMENT FACULTY OF
HUMANITIES ANDALAS UNIVERSITY PADANG 2019
ABSTRAK
Kajian fitur-fitur bahasa perempuan yang digunakan Hillary Clinton dalam merespon pertanyaan penonton dan lawan debatnya
dalam video debat presiden dibahas dalam penelitian ini. Penelitian ini bertujuan untuk menemukan fitur-fitur bahasa
perempuan dan fungsi dari fitur tersebut. Data dikumpulkan dengan menggunakan metode observasi yang didukung dengan
teknik simak bebas libat cakap (Sudaryanto, 1988). Teori fitur bahasa perempuan yang dikembangkan oleh Lakoff dan teori
fungsi penggunaan fitur bahasa perempuan yang dikembangkan oleh Holmes digunakan dalam penelitian ini. Hasil analisis di
sajikan dengan metode formal dan informal. Hasil analisis menunjukkan bahwa dalam merespon pertanyaan penonton dan
lawan debatnya Hillary Clinton menggunakan delapan fitur bahasa perempuan, yaitu lexical hedges (31,76%), tag questions
(0,58%), rising intonations (0,58%), empty adjectives (3,52%), intensifiers ( 36,47%), hypercorrect grammar (4,11%),
superpoltite forms (4,11%), dan emphatic stress (18,82%). Penelitian menunjukkan bahwa fitur bahasa perempuan yang paling
banyak digunakan oleh Hillary Clinton adalah intensifiers (36,47%). Sedangkan, ditemukan juga dua fungsi dari penggunaan
bahasa perempuan yaitu fungsi hedging (37,03%) dan fungsi boosting (62,97%). Fungsi yang paling sering muncul dalam
penelitian ini adalah fungsi boosting (62,97%). Dapat disimpulkan bahwa Hillary cenderung memperkuat ujarannya dengan
menggunakan intensifiers dan fungsi boosting untuk meyakinkan penonton dan rakyat Amerika bahwa ia pantas untuk dipilih
sebagai presiden.
Kata kunci: debat presiden, fitur-fitur bahasa perempuan, ujaran Hillary Clinton
829
SYA
p
PRONUNCIATION ERRORS COMMITTED BY TEN STUDENTS OF CLASS 2015 AT ENGLISH DEPARTMENT
OF ANDALAS UNIVERSITY
SYAHRUL RAMADHAN 1510732028 DOSEN PEMBIMBING Drs. Zulfakhri Dt. Majo Datuk, M.Hum Al Maghvirah
Chan, S.S, M.Hum ENGLISH DEPARTMENT FACULTY OF HUMANITIES ANDALAS UNIVERSITY 2019
ABSTRAK
Dalam skripsi ini dibahas tentang kesilapan dalam pelafalan bahasa Inggris yang dilakukan oleh 10 mahasiswa Sastra Inggris,
Universitas Andalas. Tujuan penulisan skripsi ini adalah untuk menemukan bentuk-bentuk kesilapan dalam pelafalan,
menjelaskan penyebab kesalahan tersebut serta mengukur kesadaran mahasiswa terhadap fonologi bahasa Inggris. Sumber data
penelitian ini adalah mahasiswa jurusan Sastra Inggris semester 7 angkatan 2015. Jumlah mahasiswa yang diuji dalam
penelitian ini adalah 10 mahasiswa. Cara pengumpulan data dalam penelitian ini adalah meminta mahasiswa tersebut untuk
membaca daftar kosakata bahasa Inggris lalu suara mereka direkam. Untuk mengetahui penyebab kesilapan dalam pelafalan
dan mengukur kesadaran mereka terhadap fonologi bahasa Inggris dan mahasiswa tersebut diberi sejumlah pertanyaan yang
dijawab secara langsung. Data skripsi ini dianalisis dengan menggunakan teori Dulay, Burt dan Krashen (1982) untuk
menemukan bentuk kesilapan dalam pelafalan, teori Ulrike Gut (2005) dan Peter Ladefoged (1993) untuk menjelaskan bentuk-
bentuk bunyi konsonan, teori Crystal (1995) untuk mejelaskan bentuk-bentuk bunyi vokal dan teori Tunmer dan Rohl (1991)
untuk mengukur tingkat kesadaran fonologi bahasa Inggris. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada 65 bentuk kesilapan
dalam pelafalan bahasa Inggris yang mana 30 bentuk kesalahan pada bunyi konsonan dan 35 bentuk kesilapan dalam pelafalan
pada bunyi vokal. 65 bentuk kesilapan dalam pelafalan tersebut diklasifikasikan ke dalam 3 tipe yaitu keterangan yang salah,
penghilangan dan penambahan. Seluruh kesilapan dalam pelafalan tersebut disebabkan oleh 3 jenis penyebab yait yaitu
kesalahan intralingual, pengaruh bahasa pertama dan gabungan kedua bentuk penyebab tersebut.
Kata Kunci: kesilapan dalam pelafalan, bunyi konsonan, bunyi vokal.
829
RIZ
e
EXPRESSIVE SPEECH ACTS FOUND IN AMERICAN TV SERIES ENTITLED 2 BROKE GIRLS SEASON 1
Rizki Kurniawan Putra 1310732015 Dr. Ike Revita,M.Hum. (SPV 1) Ayumi,S.S, M.Hum (SPV 2) ENGLISH
DEPARTMENT-FACULTY OF HUMANITIES ANDALAS UNIVERSITY PADANG 2020
ABSTRAK
Dalam skripsi ini dibahas penggunaan tindak tutur ekspresif oleh pemeran utama dalam seri TV Amerika 2 Broke Girls, yaitu
Max Black pada lima episode pertama musim pertama. Kajian ini bertujuan untuk menganalisis tipe-tipe tuturan ekspresif dan
mengidentifikasi fungsi-fungsi dari tuturan ekspresif Max Black. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik pengunduhan.
Data yang telah dikumpulkan selanjutya dianalisis berdasarkan teori yang dikemukakan Yule (1996:48) kemudian tipe tindak
tutur ekspresif oleh Ronan (2015: 35-41), dan menentukan fungsi tindak tutur ekspresif menggunakan teori yang dikemukakan
oleh Searle-Venderveken, (1985:211-216). Dari 75 data yang dianalisis, ditemukan 8 tipe tuturan ekspresif diantaranya
disagreement, non-directed complaints in exclamations, agreement, expressing sorrow, thanking, apologizing, volition,
greetings. Tipe tuturan ekspresif yang paling dominan muncul adalah disagreement. Hal ini menunjukkan bahwa Max Black
sering tidak setuju dengan rekan bisnisnya Caroline. Penulis menemukan 11 fungsi tuturan ekspresif diantaranya to complain,
to protest, to boast, to deplore, to compliment, to thank, to condole, to praise, to apologize, to greet, to welcome. Fungsi tuturan
ekspresif yang paling dominan adalah to complain yang mengindikasi adanya perasaan tidak puas dan tidak setuju terhadap
tuturan rekan bisnisnya Caroline.
Kata kunci : fungsi tindak tutur ekspresif , tindak tutur, tindak tutur ekspresif, tipe tindak tutur ekspresif, 2 Broke
Girls

829
MEL
t
THE STUDY OF SLANG USED BY BLACK AND WHITE AMERICAN DRAG QUEEN AS SEEN IN RUPAUL’S
DRAG RACE SEASON 09
MELATI SEKAR SARI 1610733004 Supervisor: Dr. Rina Marnita AS, MA ENGLISH DEPARTMENT - FACULTY
OF HUMANITIES ANDALAS UNIVERSITY PADANG 2020
ABSTRAK
Peneitian ini membahas tentang slang yang digunakan oleh kontestan acara RuPaul Drag Race (RPDR). Tujuan dari penelitian
ini adalah untuk mengidentifikasi konstruksi dari slang dan artinya. Serta menentukan klasifikasi sifat sosiologis slang dan
melihat kemungkinan pengaruh dari latar belakang ras kontestan terhadap klasifikasi slang yang mereka gunakan. Data dalam
penelitian ini dikumpulkan dengan menggunakan metode non-participant observation. Data dikumpulkan dengan melakukan
observasi terhadap 6 orang kontestan dalam tiga vidio Rupaul Drag Race di musim ke 9. Konstruksi dari slang ditentukan
dengan merujuk kepada teori Yule (2006) tipe-tipe word-formation sementara itu arti dari slang di rujuk kepada kamus
berbahasa inggris dan beberapa kamus slang Amerika. Sifat sosiologis slang dirujuk kepada klasifikasi Mattiello (2008)
sementara itu kemungkinan pengaruh dari latar belakang ras kontestant terhadap klasifikasi slang akan dijelaskan merujuk
kepada Filmer (2003). 89 slang ditemukan di dalam percakapan. Konstruksi dari slang bervariasi namun bentuk yang paling
sering muncul adalah etymology. Klasifikasi sifat sosiologis slang juga beragam; informality and debasement adalah jenis
yang paling dominan. Penelitian ini juga mengungkapkan bahwa kontestan dengan ras kulit putih lebih banyak menggunakan
slang di bandingkan dengan kontestan dengan ras kulit hitam.
Key Word: Slang, Word-formation, Klasifikasi, Ras, RPDR

829
SAV
t
TABOO WORDS FOUND IN EMINEM’S SONG LYRICS
Savira Aisyah Permata Sari 1410731002 ENGLISH DEPARTMENT FACULTY OF HUMANITIES ANDALAS
UNIVERSITY PADANG 2020
ABSTRAK
Dalam skripsi ini dibahas tentang kata tabu yang ditemukan dalam lirik lagu Eminem.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
menganalisis tipe-tipe kata tabu berdasarkan maknanya dan mengidentifikasi fungsi tabu yang ditemukan dalam lagu-lagu
Eminem yaitu The Ringer, Lucky You, Fall dan Kamikaze. Data dikumpulkan dengan menggunakan metode observasi dan
teknik catat. Data yang sudah dikumpulkan selanjutnya dianalisis dengan menggunakan teori tipe-tipe kata tabu oleh Jay
(1992) untuk menemukan maknanya digunakan teori oleh Leech (1981) dan fungsi penggunaan kat-kata tabu oleh Leech
(1974). Data selanjutnya dipresentasikan dalam bentuk narasi dan tabel. Dari 55 data yang dianalisis.Penulis menemukan 19
kata tabu untuk tipe epithets, 11 kata tabu untuk tipe insults dan slurs, 10 kata tabu untuk tipe obscenity, 5 kata tabu untuk tipe
vulgarity, 4 kata tabu untuk tipe scatalogy, 3 kata tabu untuk tipe cursing, 2 kata tabu untuk tipe profanity, 1 kata tabu untuk
tipe blasphemy. Tipe tabu yang paling dominan digunakan adalah tipe epithets. Hal tersebut menunjukkan Eminem lebih
sering menggunakan kata-kata umpatan untuk menunjukkan perasaannya yang ia tuangkan kedalam lagu-lagunya.Untuk
makna dari kata-kata tabu yang dianalisis penulis menggunakan conceptual meaning. Teori ini menunjukkan bahwa dari kata-
kata tabu yang dianalisis tersebut bisa ditemukan maknanya didalam sebuah kamus.Selanjutnya,penulis menemukan ada tiga
fungsi bahasa dalam penggunaan kata-kata tabu, yaitu informational sebanyak 25 data, ekspressive sebanyak 23 data dan
directive sebanyak 7 data. Fungsi yang paling dominan digunakan adalah fungsi informational. Hal ini dapat diartikan bahwa
Eminem cendrung untuk memberitahukan opininya tentang buruknya musik rap Amerika saat ini.
Kata kunci : Fungsi bahasa, kata tabu, lirik lagu Eminem, makna kata tabu, tipe tabu
829
SHE
m
MONSTROSITY AND HUMANITY IN FRANKENSTEIN BY MARY SHELLEY: A FORMALISTIC READING
SHERLY DWI PUTRI 1610731006 Supervisor: Gindho Rizano, S.S, M.Hum ENGLISH DEPARTMENT FACULTY
OF HUMANITIES ANDALAS UNIVERSITY PADANG 2020
ABSTRAK
Skripsi ini membahas isu tentang dua kepribadian bertentangan yang penulis acukan sebagai sisi monstrositas dan
kemanusiaan pada novel Frankenstein karya Mary Shelley. Penulis bertujuan untuk mengungkap kepribadian sebenarnya dari
tokoh-tokoh Frankenstein yang memiliki perbedaan spesies, manusia dan monster, dengan menemukan kesatuan organik karya
tersebut. Skripsi ini menggunakan teori kritik baru oleh Cleanth Brooks untuk menganalisa bagaimana Shelley menggunakan
elemen-elemen formal untuk menyampaikan kesatuan organik dari Frankenstein. Hasil analisis menunjukkan bahwa baik
karakter manusia maupun sang monster tidak dapat dinyatakan sepenuhnya baik atau jahat. Karakter manusia yang biasanya
disebut sebagai makhluk paling sempurna mampu untuk bertingkah laku dengan mengandalkan sisi monstrositasnya, dan sang
monster mampu untuk bertingkah laku dengan mengandalkan sisi kemanusiaannya.
Kata kunci: monstrositas, kemanusiaan, teori kritik baru, Cleanth Brooks, elemen formal, kesatuan organik.

829
SIT
t
THE ANALYSIS OF THE MAIN CHARACTER’S MALIGNANT NARCISSISM IN JOHN MAXWELL
COETZEE’S NOVEL DISGRACE
SITI IVADHEA HARRISA 1510732038 Supervisor: Marliza Yeni ,S.S., M.A. ENGLISH DEPARTMENT FACULTY
OF HUMANITIES ANDALAS UNIVERSITY PADANG 2020
ABSTRAK
Skripsi ini membahas novel karya John Maxwell Coetzee yang berjudul Disgrace. Topik yang diangkat adalah malignant
narcissism yang dialami oleh tokoh utama yang bernama David Lurie. Penelitian ini ditulis menggunakan pendekatan
psikologi sastra, khususnya analisis tokoh fiksional dengan memakai bahasa dan metode penelitian psikologi. Teori yang
dipakai adalah teori dasar psikoanalisis oleh Sigmund Freud dan teori psikoanalisis humanistik tentang gangguan kepribadian
oleh Erich Fromm. Hasil analisis menunjukkan bahwa Lurie mengalami gangguan kejiwaan yang disebut ‘malignant
narcissism’ yang disebabkan oleh dominansi id dan ketidaksempurnaan fase falus pada tahap psikoseksualnya. Lurie
mengalami gejala- gejala seperti superioritas dan kecendrungan mengagungkan diri sendiri, juga perilaku- perilaku antisosial
dan paranoia.
Kata kunci: psikoanalisis, gangguan kepribadian, malignant narcissism

829
SIT
w
WOMEN’S LINGUISTIC FEATURES: A CASE OF STUDY IN THREE NIGERIAN FEMALE BEAUTY
YOUTUBERS UTTERANCES
SITI HIDAYATI 1610731019 Supervisor: Dr. Ike Revita, M.Hum ENGLISH DEPARTMENT - FACULTY OF
HUMANITIES ANDALAS UNIVERSITY PADANG 2020
ABSTRAK
Penelitian ini fokus pada fitur-fitur bahasa perempuan yang digunakan oleh tiga beauty YouTubers perempuan Nigeria, yaitu
Jackie Aina, Nyma Tang, dan Dimma Ummeh. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi fitur-fitur bahasa perempuan
yang digunakan dalam video mereka. Teori fitur bahasa perempuan yang dikembangkan oleh Lakoff (1975) digunakan untuk
mengidentifikasi jenis fitur-fitur bahasa perempuan yang digunakan oleh ketiga Beauty YouTubers tersebut. Teori yang
dikembangkan oleh Holmes (2013) digunakan untuk menganalisis fungsi dari data- data yang ditemukan dalam penelitian ini.
Data-data tersebut diperoleh dengan melakukan pengamatan terhadap bahasa yang mereka gunakan. Hasil analisis disajikan
secara deskriptif dan menggunakan tabel. Dari hasil analisis menunjukkan bahwa terdapat 273 ujaran yang memuat 611 fitur-
fitur bahasa perempuan yang digunakan oleh tiga beauty YouTubers. Fitur-fitur tersebut dikelompokkan menjadi 9 tipe; (1)
lexical hedge or fillers, (2) tag questions, (3) empty adjectives, (4) precious color terms, (5) intensifier, (6) hypercorrect
grammar, (7) superpolite forms, (8) avoidance of strong swear words, dan (9) emphatic stress. Hasil penelitian menunjukan
bahwa fitur bahasa perempuan yang sering digunakan oleh tiga beauty YouTuber adalah lexical hedge or fillers sebanyak 325
kali (53,19%). Kemudian, ditemukan juga dua fungsi dari fitur-fitur bahasa perempuan, yaitu hedging sebanyak 330 kali (54%)
dan boosting sebanyak 281 kali (45,99%). Fungsi yang paling sering digunakan dalam penelitian ini adalah fungsi hedging
sebanyak 330 kali (54%). Dari penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa perempuan cenderung menunjukkan ketidakpastian
tentang apa yang mereka bicarakan dalam percakapan mereka sehingga mereka sering menggunakan lexical hedge or filler dan
fungsi hedging.
Key words: sociolinguistic, beauty YouTubers, woman linguistics features.
829
SIT
p
PERSUASIVE UTTERANCES IN SELECTED ENGLISH ADVERTISEMENT VIDEOS ON
‘INDONESIA.TRAVEL’ YOUTUBE CHANNEL
Siti Mardiyah 1610733001 Supervisor: Dr. Sawirman, M.Hum. ENGLISH DEPARTMENT- FACULTY OF
HUMANITIES ANDALAS UNIVERSITY 2020 2
ABSTRAK
Ujaran persuasif dalam iklan video bahasa Inggris dibahas dalam skripsi ini. Tujuan penelitian ini untuk mengidentifikasi
ujaran mode persuasif (modes of persuasion) dan strategi persuasif yang digunakan dalam saluran YouTube Indonesia.Travel.
Penelitian ini mengacu pada mode retorika persuasif klasik yang dikemukakan oleh Aristoteles (2008) dan strategi persuasif
yang dikemukakan oleh Johnstone (2008) untuk mengungkap ujaran persuasif yang digunakan dalam video tersebut. Dari 256
video yang telah dimuat pada Indonesia.Travel, 10 video dipilih sebagai sumber data. Sepuluh video tersebut menggunakan
bahasa Inggris. Pengumpulan data dilakukan dengan metode nonpartisipan (Mills et al., 2010) penelitian ini ditemukan 38
ujaran persuasif yang digunakan oleh penutur. Mode persuasif yang digunakan oleh penutur yaitu patos dan logos. Mode
persuasif patos paling dominan ditemukan dengan persentase 92%. Selain itu, ada tiga strategi persuasif yang ditemukan, yaitu:
1) kuasilogis ditemukan dalam 3 tuturan (8%), 2) presentational ditemukan dalam 33 tuturan (87%), dan 3) repetisi dalam 2
tuturan (5%). Dengan demikian strategi presentasional paling dominan ditemukan dengan persentase 87%. Dengan demikian,
patos dan presentasional paling banyak digunakan oleh penutur. Presentational digunakan untuk menekanan suatu ujaran, salah
satunya dengan repetisi dan ritme digunakan untuk membuat aliran kata ataupun suara dari penutur menjadi menarik untuk
para pendengarnya. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa patos dan presentational digunakan ketika penutur ingin
membujuk pendengarnya dengan menargetkan perasaan dan emosinya. Berdasarkan hasil penelitian, mode dan strategi
persuasif merupakan area penelitian yang menarik untuk diungkap oleh peneliti-peneliti berikutnya.
Kata kunci: Indonesia.travel, mode persuasif, strategi persuasif, ujaran persuasif.

829
SAN
a
Analysis of Lexical Cohesion Found in The Jakarta Post and The Jakarta Globe News Column
Sanela 1410732011 Supervisor: Ayendi, S.S, M.Pd, M.Hum English Department – Faculty of Humanities Andalas
University Padang 2020
ABSTRAK
Skripsi ini membahas jenis kohesi leksikal yang di temukan dalam teks berita koran online The Jakarta Post dan The Jakarta
Globe. Tujuan penulisan skripsi ini untuk menganalisis jenis kohesi leksikal yang digunakan dalam teks berita tersebut.
Pengumpulan data dilakukan dengan cara, penulis membaca teks terlebih dahulu, kemudian penulis memberi tanda pada
kalimat atau paragraf yang di temukan kohesi leksikalnya. Data dianalisis dengan menggunakan teori kohesi yang
dikemukakan oleh Halliday (2014). Berdasarkan hasil analisis, pada teks pertama The Jakarta Post ditemukan 33 butir
pengulangan, 6 butir kolokasi, 2 butir hiponimi, 2 butir sinonim, dan 1 butir meronimi. Sedangkan pada teks kedua The Jakarta
Post ditemukan 58 butir pengulangan, 3 butir hiponimi, 3 butir kolokasi, 1 butir antonim, dan 1 butir meronimi. Sementara itu,
pada teks ketiga dari The Jakarta Globe ditemukan 44 butir pengulangan, 3 butir kolokasi, 2 butir meronimi, dan 1 butir
hiponimi. Berikutnya pada teks keempat The Jakarta Globe ditemukan 13 butir pengulangan, 1 butir hiponim, dan 1 butir
kolokasi. Hasil akhir penelitian ini menyimpulkan bahwa pada teks The Jakarta Post di temukan lebih banyak penggunaan
jenis kohesi leksikal.
Kata kunci: teks, kohesi leksikal, The Jakarta Post, The Jakarta Globe.

829
WAR
a
A STUDY OF REGISTER OF “INSTYLE” WOMAN MAGAZINE
WARHAMNI 1510731041 Supervisor: Dr. Rina Marnita AS, M.A. ENGLISH DEPARTMENT - FACULTY OF
HUMANITIES ANDALAS UNIVERSITY 2020
ABSTRAK
Skripsi ini adalah tentang register yaitu kata-kata spesifik yang digunakan dalam artikel- artikel dunia mode dan kecantikan di
majalah InStyle.Tujuan dari kajian ini adalah menemukan kosakata yang spesifik dalam dunia mode dan kecantikan dan
menganalisis serta mendeskripsikan bagaimana proses morfologis terbentuknya kosakata-kosakata tersebut. Teori- teori yang
digunakan sebagai landasan dalam penelitian ini adalah teori register yang di kemukakan oleh Trudgill (1983) dan teori tentang
pembentukan kata yang dikembangkan oleh Ingo Plag (2003). Data diambil dari 61 artikel, yaitu 40 artikel tentang mode dan
21 artikel tentang kecantikan yang dipublikasikan oleh majalah InStyle edisi Januari. Hasil analisis menunjukkan bahwa
terdapat 59 kosakata yang spesifik tentang mode dan 26 kosakata yang spesifik tentang kecantikan. Secara morfologis,
kosakata tersebut terbentuk dari tiga tipe proses pembentukan kata yaitu derivasi (22%), penggabungan (76,3%), dan akronim
(1,69%). Penelitian ini juga menunjukkan bahwa penggabungan dua buah kata benda lebih dominan dari penggabungan kelas
kata lainnya.
Kata kunci: Register, pembentukan kata, majalah InStyle
829
YEL
p
PRAGMATICS ANALYSIS OF PRESUPPOSITION AS FOUND IN THE TAGLINE OF HORROR MOVIE
POSTERS
YELMI ROZA 1510731038 Supervisor: Ayumi, S.S., M.Hum. 197403152007012001 ENGLISH DEPARTMENT
FACULTY OF HUMANITIES ANDALAS UNIVERSITY PADANG 2020
ABSTRAK
Penelitian ini tentang Pragmatics Analysis of Presupposition as Found in the Tagline of Horror Movie Posters. Tujuan
penelitian ini untuk menemukan pemicu praanggapan dan tipe-tipe praanggapan dalam tagline poster film horor. Di dalam
penelitian ini, data dikumpulkan dengan cara mengunduh 14 tagline poster film horor. Selanjutnya, tagline yang ada
dipisahkan berdasarkan pemicu dan tipe-tipe praanggapan yang ada. Data penelitian ini dianalisis menggunakan dua teori yaitu
teori pemicu praanggapan yang dikembangkan oleh Karttunnen (1973) dan teori mengenai tipe-tipe praanggapan yang
dikembangkanYule (1996). Hasil penelitian disajikan dalam bentuk argumen dan tabel. Dari hasil analisis data ditemukan dari
42 pemicu pranggapan yang ada di dalam tagline poster film horror, 31 diantaranya definite descriptions yang juga merupakan
pemicu praanggapan yang paling dominan, 2 change of state verbs, 1 factive verbs, dan 1 counterfactual conditionals. Pemicu
praanggapan yang paling banyak ditemukan adalah definite descriptions, Sementara dari 6 tipe-tipe praanggapan yang ada,
hanya ditemukan 4 dari 6 tipe praanggapan di dalam poster film horor, yaitu 31 exitential presupposition yang juga merupakan
pemicu praanggapan yang paling dominan, 9 lexical presupposition, 1 factive presupposition, dan 1 counterfactual
presupposition. Tipe praanggapan yang paling dominan adalah existential presupposition. Berdasarkan hasil penelitian ini
dapat disimpulkan bahwa sebagian besar tagline dalam poster film horor menunjukkan keberadaan sesuatu hal dan juga
menggambarkan isi dari cerita film.
Kata kunci: film, praanggapan, pemicu praanggapan, tagline, tipe-tipe praanggapan

829
ZUL
t
THE PORTRAIT OF AMERICAN DREAM IN DEATH OF A SALESMAN AND YOU CAN’T TAKE IT WITH
YOU: A COMPARATIVE READING
ZULFAJRI 1310732025. Dra. Eva Najma, M.Hum (Supervisor I) Seswita, S.S, M.Hum (Supervisor II) ENGLISH
DEPARTMENT FACULTY OF HUMANITIES ANDALAS UNIVERSITY 2020
ABSTRAK
Skripsi ini menganalisis dua naskah drama Amerika yang berjudul Death of A Salesman oleh Arthur Miller dan You Can’t
Take It With You oleh dua penulis yakni George S. Kaufmann dengan Moss Hart dengan menggunakan teknik sastra
perbandingan. Penelitian ini berfokus pada representasi ideologi American Dream yang terdapat di dalam kedua naskah drama
ini. Penelitian ini menganalisis sastra sebagai refleksi dari kenyataan. Dalam menganalisis, teori yang dipakai adalah sosiologi
sastra dari Alan Swingewood. Dalam temuan analisis American Dream di dalam kedua naskah memang berbeda dalam me-
representasikannya. Situasi dan periode yang berbeda di Amerika adalah hal yang membuat perbedaan dalam representasi
American Dream. Hasil penelitian menunjukkan bahwa representasi American Dream dari kedua naskah tersebut mempunyai
beberapa makna, yakni pertama sebuah filosofi, American Dream menjadi filosofi bagi masyarakat Amerika untuk
keberlangsungan hidup di era modern pasca Perang Dunia ke-2. Kedua sebuah status, masyarakat Amerika mejadikan
American Dream sebagai status untuk memperjelas keberadaan mereka dan kepedulian mereka atas negara Amerika. dan
terakhir sebuah keinginan, American Dream menjanjikan peluang untuk bereksplorasi atas keinginan dan harapan bagi
masyarakat Amerika.
Kata Kunci: American Dream, refleksi, sosiologi sastra, sastra perbandingan, You Can’t Take It With You, Death of A
Salesman, representasi
KUMPULAN ABSTRAK SKRIPSI
FAKULTAS ILMU BUDAYA
PROGRAM STUDI SASTRA INGGRIS
TAHUN 2021
829
ALM
l
Linguistic Landscape: The Use of English Language for the Names and Labels of the Fashion Shop in Padang
Almira Isna 1410731035 Supervisor: Prof. Dr. Oktavianus, M.Hum. ENGLISH DEPARTEMENT – FACULTY OF
HUMANITIES ANDALAS UNIVERSITY PADANG 2021
ABSTRAK
In this study, the writer analyzes the use of English in the linguistic landscape of labels and names of fashion shop in Padang.
This research was conducted at the Transmart Mall and SPR Plaza. The method used is qualitative (Meloeng, Lexy, 2000 (as
cited in Rafsanjani, 2019, p.18)) and quantitative (Leedy, 1993 (as cited in Putra, 2019, p. 18)). The aims of this study was to
observe the use of English and the percentage on the label and the shop name in Padang. The results of this study are the
comparison value of English (Transmart Mall: SPR plaza) of 100 % : 41, 6 %, English-Indonesian (Transmart Mall: SPR
Plaza) of 0 % : 58, 4 % dan Indonesian (Transmart Mall: SPR Plaza) of 0 % : 0 %. The conclusion of this study, the highest
percentage of the use of English is the Transmart Mall.
Keyword : Linguistic landscape, Qualitative, Quantitative, Label, Names of fashion shop, SPR Plaza, Transmart,
Padang.

829
ULF
e
EXPRESSIVE SPEECH ACTS AS STYLISTIC DEVICES FOUND IN CLEVVER NEWS INTERVIEW ON
YOUTUBE
Ulfa Nelda Amalia 1410731015 Supervisor: Ayendi, S.S., M.Pd., M.Hum. ENGLISH DEPARTMENT- FACULTY OF
HUMANITIES ANDALASUNIVERSITY PADANG 2021
ABSTRAK
Dalam skripsi ini dibahas penggunaan tindak tutur ekspresif oleh Bretman Rock di dalam percakapan interviu pada Channel
Youtube Clevver News. Kajian ini bertujuan untuk menganalisis kebiasaan pilihan tipe-tipe tuturan ekspresif yang berfungsi
sebagai sarana gaya bahasa yang mencirikan karakter personal Bretman Rock. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik
pengunduhan. Data yang telah dikumpulkan selanjutya dianalisis berdasarkan teori yang dikemukakan Ronan (2015: 35-41),
dan teori karakterisasi untuk menentukan karakter pemeran utama oleh Culpeper (2001). Dari 48 data yang dianalisis,
ditemukan 8 tipe tuturan ekspresif diantaranya disagreement, non-directed complaints in exclamations, agreement, expressing
sorrow, thanking, volition, greetings. Tipe tuturan ekspresif yang paling dominan muncul adalah agreement.
Kata kunci: pragma-stilistika, tindak tutur ekspresif, karakterisasi.

829
AMA
t
The Perception of Totalitarianism and Authoritarianism in Various Andalas University Students: A Reader-Response
Criticism of George Orwell's Nineteen Eighty-Four
Amanda Aisyah Putri 1710732038 Supervised by: Edria Sandika, S.S., M.Hum. NIP. 198406212008121001 ENGLISH
DEPARTMENT - FACULTY OF HUMANITIES ANDALAS UNIVERSITY 2021
ABSTRAK
Penelitian ini mengkaji tanggapan pembaca terhadap novel Nineteen Eighty-Four karya George Orwell tentang persepsi
mereka tentang konsep totalitarianisme dan otoritarianisme dalam masyarakat modern saat ini berdasarkan novel tersebut.
Penelitian ini berfokus pada bagaimana pembaca novel memahami istilah totalitarianisme dan otoritarianisme setelah membaca
novel Nineteen Eighty-Four. Selain itu, penelitian ini juga menyelidiki jawaban pembaca atas alasan mengapa mereka
menghubungkan konsep-konsep tersebut dengan kehidupan mereka berdasarkan novel Nineteen Eighty-Four. Dalam
menganalisis tanggapan pembaca, saya menerapkan teori tanggapan pembaca yang hanya berfokus pada elemen ekstrinsik
objek, yaitu dalam hal ini pembaca..
Kata kunci: totalitarianisme, otoritarianisme, teori respon pembaca, George Orwell, Nineteen Eighty-Four, 1984.

829
ANN
m
MASCULINITY CRISIS IN J.M COETZEE’S NOVEL DISGRACE
Annisa Rizki Ananda 1610733006 Supervisor: Marliza Yeni, S.S, M.A. English Department - Faculty of Humanities
Andalas University Padang 2021
ABSTRAK
Skripsi ini membahas novel karya John Maxwell Coetzee yang berjudul Disgrace. Topik yang diangkat adalah krisis
maskulinitas yang diteliti melalui tokoh laki-laki khususnya David Lurie, dan Petrus sebagai pembanding. Penelitian ini ditulis
menggunakan pendekatan gender untuk menganalisis masalah maskulinitas dan krisisnya yang ditampilkan oleh penulis
menggunakan teori hegemoni maskulinitas oleh R.W Connell dan teori krisis maskulinitas oleh Arthur Brittan. Hasil analisis
menunjukkan bahwa Lurie mengalami pergeseran kuasa hingga mengalami krisis maskulinitas. Pergeseran kuasa tersebut
terjadi karena munculnya nilai-nilai maskulinitas yang sesuai dengan rezim penguasa di Eastern Cape dan menciptakan krisis
dalam diri David Lurie. Penyebab krisis maskulinitas tersebut adalah kejadian traumatik dan hadirnya hegemoni sosial yang
menyebabkan kekalahan Lurie terhadap Petrus.
Kata kunci: gender, laki-laki, maskulinitas, krisis maskulinitas
829
AYU
a
AN ANALYSIS OF SPEECH ACT OF COMPLAINING AS FOUND IN FOUR SELECTED BEAUTY VLOGGERS
VIDEO
Ayuna Aprilisya Amiadi 1610733017 Supervisor: Novalinda S.S., M.Hum NIP. 198004152005012001 English
Department - Faculty of Humanities Andalas University Padang 2021
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tindak tutur keluhan yang digunakan oleh empat Beauty Vloggers dalam video
ulasan kumpulan kuas. Data penilitian ini dikumpulkan dengan cara mengunduh video di YouTube. Kemudian vidio
diobservasi serta mencatat semua tindak tutur keluhan dari tiga Beauty Vloggers. Data dianalisis menggunakan metode padan
pragmatik. Teori yang dikemukakan oleh Trosborg (1994) digunakan untuk mengidentifikasi categori keluhan dan strategi
keluhan yang digunakan oleh Beauty Vloggers. Kemudian teori konteks oleh Leech (1983) digunakan untuk mendeskripsikan
fungsi dari tuturan keluhan yang diucapkan oleh Beauty Vloggers. Data hasil analisis disajikan secara deskriptif. Dari
penilitian ini ditemukan sebanyak 47 tuturan keluhan yang digunakan oleh empat Beauty Vloggers dalam mengulas kumpulan
kuas. Kategori keluhan yang paling dominan digunakan oleh empat Beauty Vloggers yaitu tuduhan. Sementara strategi yang
paling sering digunakan adalah tuduhan secara langsung. Empat Beauty Vloggers tersebut menggunakan keluhan secara
langsung untuk mengekspresikan keluhan mereka dan pendapat pribadi mereka secara jujur terhadap kumpulan kuas.
Kata kunci: tindak tutur keluhan, kategori keluhan, strategi keluhan, beauty vlogger.

829
AZW
l
LANGUAGE STYLES OF MAIN CHARACTERS WITH DIFFERENT SOCIAL CLASSES REFLECTED IN JEAN
AUSTEEN’S NOVEL “PRIDE AND PREJUDICE”
Azwandi Hanafi 1410732025 Dr. Rina Marnita AS, MA (SPV) ENGLISH DEPARTMENT - FACULTY OF
HUMANITIES ANDALAS UNIVERSITY PADANG 2021
ABSTRAK
Skripsi ini membahas tentang penggunaan gaya bahasa oleh empat tokoh utama dalam novel Pride and Prejudice karya Jane
Austen. Secara khusus mengkaji jenis gaya bahasa yang digunakan oleh karakter utama dan bagaimana gaya bahasa
mencerminkan kelas sosial karakter. Data diperoleh dengan mengamati bahasa dari empat karakter utama ketika mereka
berbicara dengan karakter lain. Ada 23 percakapan yang diamati, yang diambil dari 54 halaman novel. Jenis-jenis gaya bahasa
diidentifikasi dengan mengacu pada teori Martin Joos (1976) dan hubungan antara gaya bahasa dan kelas sosial penutur dikaji
dengan menggunakan teori William Labov (1966). Analisis data menunjukkan bahwa tokohutama menggunakan empat jenis
gaya bahasa, yaitu gaya formal, gaya konsultatif, gaya santai, dan gaya akrab. Tidak ada yang menggunakan gaya beku. Gaya
konsultatif tampaknya menjadi gaya yang paling dominan digunakan (34%). Ini mungkin karena formalitas percakapan, yang
terutama informal atau semiformal. Tokoh utama dari kelas atas menggunakan keempat jenis gaya bahasa tersebut sedangkan
yang berasal dari kelas menengah menggunakan tiga jenis gaya bahasa, yaitu gaya konsultatif, gaya kasual, dan gaya intim.
Hal ini disebabkan oleh fakta bahwa orang-orang dari kelas yang lebih tinggi, tidak seperti yang lebih rendah, dapat
menggunakan gaya bahasa yang berbeda dalam berbicara dengan orang-orang dari kelas yang berbeda.

829
CES
j
J.M. COETZEE’S YOUTH: THE STUDY OF ANXIETY AND DEFENSE MECHANISM
Cesy Claudia, Diah Tyahaya Iman
ABSTRAK
Skripsi ini membahas tentang masalah kecemasan dan mekanisme pertahanan dalam Youth, novel karya John Maxwell
Coetzee. Coetzee menggambarkan John sebagai seorang pemuda kulit putih di Afrika yang mencoba mengejar mimpinya
menjadi seorang penulis hebat yang menderita kecemasan dalam novel. John juga memiliki mekanisme pertahanan sebagai
cara untuk membuatnya merasa tidak terlalu terancam oleh masalah kecemasannya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
mengidentifikasi masalah kecemasan dan mekanisme pertahanan yang tergambar didalam Youth. Dalam melakukan penelitian
ini, peneliti menerapkan teori kecemasan dan mekanisme pertahanan sebagai bagian dari teori psikoanalisis Sigmund Freud.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dan menggunakan metode deskriptif untuk menyajikan hasil analisis. Hasil
penelitian ini menunjukkan bahwa Coetzee menggambarkan seorang pria kulit putih di Afrika yang menghadapi tiga jenis
masalah kecemasan: kecemasan neurotik, realistic, dan moral. Coetzee dengan jelas menggambarkan bagaimana mekanisme
pertahanan membuatnya merasa tidak terlalu terganggu oleh masalah kecemasannya. Saya berpendapat bahwa adanya
mekanisme pertahanan membantu mengurangi perasaan cemas. Mekanisme pertahanan yang terjadi adalah fantasi, proyeksi,
sublimasi, penghindaran, dan perbandingan sosial.
Kata kunci: Psikoanalisis, Kecemasan, Mekanisme Pertahanan
829
CHA
i
Impoliteness Strategies in Three Episodes of Kitchen Nightmares TV Shows
Chairunnisa Putri Zamora 1610731028 Supervisor: Mr. Hanafi, S.S., M.App.Ling, Ph.D. English Department Faculty
of Humanities – Andalas University Padang 2021 7
ABSTRACT
This thesis discusses about impoliteness strategies in Kitchen Nightmares Show. The thesis focuses on the utterance that
uttered by the owners of the restaurant. The research aims to find the types and the functions of impoliteness strategies that
found in Kitchen Nightmares videos. There are three videos that have been downloaded. The videos are analyzed by using
impoliteness strategies theory and function of impoliteness by Culpeper (1996) also context theory by Leech (1963). This
research found 27 impoliteness utterances that uttered by the owners in the three videos. All of the impoliteness strategies are
included in the data. There are two functions that found in the utterances. Based on this research, positive impoliteness become
the most dominant types used by the owners with eight data. Then, coercive impoliteness become the most dominant function
that used by the owners in the three videos.
Keyword: pragmatics, face, FSA&FTA, politeness, impoliteness, context.

829
DAV
e
EDWARD ABBEY’S ENVIRONMENTAL CONSCIOUSNESS DEPICTED IN HIS FIRE ON THE MOUNTAIN: AN
ECOCRITICAL READING
David 1610733026 Supervisor: Dra. Eva Najma, M. Hum. ENGLISH DEPARTMENT FACULTY OF HUMANITIES
ANDALAS UNIVERSITY PADANG 2021
ABSTRAK
Penelitian ini menganalisis kesadaran lingkungan yang tergambar pada novel Fire on the Mountain yang ditulis oleh Edward
Abbey. Penulis menggunakan teori sastra dan biografi dari Rene Wellek dan Austin Warren dan teori eko-kritik untuk
menjelaskan kesadaran lingkungan yang digambarkan di dalam novel. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dan
menggunakan metode deskriptif untuk menyajikan hasil dari analisis. Hasil penelitian pertama, adanya masyarakat yang
menyayangi alam, karena alam sebagai sumber kehidupan. Kedua, adanya masyarakat yang mengambil semua apa yang
disediakan oleh alam untuk memperkaya diri. Ketiga, saya menemukan adanya ideology Edward Abbey yaitu anarkisme dan
radikalisme.
Kata kunci: kesadaran lingkungan , alam, eko-kritik sastra

829
DEF
a
A TRANSITIVITY ANALYSIS OF JACINDA ANDERN’S WAR ON TERROR SPEECH
DEFIKA IRMA SURYANI 1710731008 Dr. Sawirman, M.Hum. ENGLISH DEPARTMENT FACULTY OF
HUMANITIES ANDALAS UNIVERSITY 2021
ABSTRAK
Penelitian ini adalah penelitian proses transitivitas dalam pidato Perdana Mentri Jacinda Andern perang melawan teror.
Penelitian ini menerapkan pendekatan kualitatif. Teori yang digunakan adalah teori transitivitas yang dikemukakan oleh
Halliday. Penemuan dari penelitian ini adalah dalam pidato Perdana Mentri Jacinda Andern perang melawan teror terdapat 85
proses transitivitas. Proses yang ditemukan adalah proses material (42.35%), proses mental (12.94%), proses behavioral
(1.18%), proses relasional (28.23%), proses verbal (10.59), dan proses wujud (4.71%) dengan proses material sebagai proses
dominan. Berbanding lurus dengan tipe proses, partisipan dominan adalah aktor dengan persentase sebesar 24.49% yang
merupakan partisipan dari proses material. Untuk elemen keadaan, lokasi yang terdiri dari tempat dan waktu adalah yang
paling mendominasi dengan persentase 55.55%. Dalam penelitian ini, proses material yang merupakan proses dominan terdiri
dari dua tipe. Tipe pertama adalah reportase mengenai kejadian terorisme di Christchurch dan tipe kedua berisi tentang respon
Perdana Mentri Jacinda Andern terhadap terorisme. Selain itu, salah satu pemilihan kata yang dipilih Perdana Mentri Jacinda
Andern pada proses verbal menyimpulkan bahwa Perdana Mentri Jacinda Andern menolak dan mengutuk terorisme.
Kata Kunci: transitivitas, Jacinda Andern, war on terror, speech
829
RAH
a
AN ANALYSIS OF TRANSLATION PROCEDURE OF COMPLEX NOUN PHRASE IN EDGAR ALLAN POE'S
SHORT STORY THE CASK OF AMONTILLADO INTO INDONESIAN
RAHYU N. 1410732008 ENGLISH DEPARTMENT FACULTY OF HUMANITIES ANDALAS UNIVERSITY 2021
ABSTRACT
This thesis discusses the translation procedure of complex noun phrases from the short story entitled The Cask of Amontillado
to Indonesian. This study aims to analyze the translation procedure used by Anton Kurnia in translating complex noun phrases
in the short story translation in Indonesian entitled Anggur Amontillado. Data collections complete by grouping complex noun
phrases in the original language text. The data that has been collected is then analyzed based on the theory proposed by
Greenbaum (2002) to analyze complex noun phrases and the theory of translation procedures by Newmark (1988). Of the 14
data analyzed, nine translation procedures were found: reduction and expansion, paraphrasing, couplet, modulation, shift or
transposition, naturalization, synonym, literal translation, and compensation. The dominant procedures found were reduction
and expansion. This procedure shows that the translator eliminates and replaces many words from the source language in the
target language, which categorizes as a reduction in reduction and expansion procedure. So that reduction and expansion are
the most common procedures.
Keywords: translation, translation procedure, noun phrase, complex noun phrase, short story

829
ELV
t
THE ACQUISITION OF VOICING CONTRASTS BY THE THIRD GRADERS AT THE STATE SENIOR HIGH
SCHOOL 1 PASAMAN
ELVIA Y. 1610732018 Dosen Pembimbing: Drs. Zulfakhri Dt. Majo Datuk, M.Hum. English Department Faculty of
Humanities Andalas University Padang 2021
ABSTRAK
Skripsi ini membahas tentang kontras suara yang dilakukan oleh Siswa kelas 3 di Sekolah Menengah Atas (SMA) N 1
Pasaman. Tujuan penelitian adalah untuk meganalisa proses kontras suara and mengidentifikasi sebab error. Untuk analisa
data, penulis memilih kata pasangan minimal yang terjadi dalam bunyi konsonan dan vowel. Peneliti menggunakan metode
Convenience Sampling yang mana pesertanya terdiri dari 10 orang. Penelitian ini menggunakan bebeapa teori diantaranya:
Susan & Gas (1994) Second Language Acquisition, Katamba (1998) Phonology, Selinker (2008) InterlanguagePhonology and
Contrastive Analysis, Harlig and Sprouse (2008) Language Transfer, Krashen (2009) Hypotheses about second language
acquisition, Eckman (1993) Markedness Theory, Ellis (2008) Error analysis. Penelitian ini menggunakan perangkat lunak Praat
sebagai alat penunjang. Berdasarkan analisis, terlihat bahwa peserta pria lebih banyak membuat kesalahan tutur dibandingkan
peserta wanita. Kesalahan tutur disebabkan oleh tiga factor dan dua tipe. Faktornya yaitu Intralingual, Interference, dan
development errorsedangkan tipenya yaitu misinformation error dan omissionerror.
Kata kunci:Voicing Contrast, Praat, Minimal Pair, Analisa Eror.

829
END
t
THE GENRE ANALYSIS OF EDITORIALS IN NEW YORK TIMES NEWSPAPER
Endila Novita Sari 1610731034 Supervisor Ayendi, S.S., M.Pd, M.Hum. English Department-Faculty of Humanities
Andalas University Padang 2021
ABSTRAK
Skripsi ini bertujuan untuk menemukan kategori struktur yang digunakan surat kabar editorial New York Times. Penelitian ini
juga bertujuan untuk mendeskripsikan fungsi dan penanda dari setiap struktur atau genre di setiap bagian editorial. Data
berisikan 15 editorial. Data diterbitkan selama Agustus 2020. Penulis menggunakan metode kualitatif untuk mendeskripsikan
persepsi, penelitian, dan pengalaman penulis dalam mengumpulkan dan menganalisis data. Penelitian ini mengaplikasikan
teori analisis genre dari Swales (1990) dan Bhatia (1993). Berdasarkan analisis data, penulis menemukan 4 struktur umum dan
1 struktur pilihan. Struktur umum berisikan penyajian kasus, penawaran argumen, pencapaian putusan, dan rekomendasi
tindakan. Penjelasan kasus (EC) merupakan struktur pilihan. Penyajian kasus (PC), penawaran argumen (OA), dan pencapaian
putusan (RV) memiliki persentase penuh (100%). Kemudian diikuti penjelasan kasus yang merupakan struktur pilihan hanya
memiliki 73,33%. Rekomendasi tindakan mempunyai persentase 60%. Penulis menemukan 8 susunan struktur dari penelitian
ini: PC-OA-EC-RV, PC-OA-EC-RV-RA, PC-OA-RV-RA, PC-OA-EC- RV, PC-OA-EC-RA-RV, PC-EC-O-RV-RA, and PC-
OA-EC-RV.Kedelapan susunan struktur tersebut memiliki persentase yang berbeda-beda.
Kata Kunci: Analisis Wacana, Analisis Genre, Surat kabar Editorial, Struktur Umum, Kategori Struktur, Teori
Bhatia.
829
FAD
a
AN ANALYSIS OF TRANSLATION PROCEDURES OF EXPRESSIVE UTTERANCES AS FOUND IN ALONG
FOR THE RIDE NOVEL FROM ENGLISH TO INDONESIA
Fadhila Setiawan 1610733014 Supervisor: Novalinda, S.S., M.Hum ENGLISH DEPARTMENT – FACULTY OF
HUMANITIES ANDALAS UNIVERSITY PADANG 2021
ABSTRAK
Skripsi ini membahas penerjemahan ungkapan ekspresif (expressive utterance) yang terdapat dalam novel Along for the Ride
karya Sarah Dessen yang diterjemahkan kedalam Bahasa Indonesia. Data dalam skripsi ini diambil dari novel yang berjudul
Along for the Ride karya Sarah Dessen dan versi terjemahannya. Terdapat 273 ungkapan yang termasuk kategori ungkapan
ekspresif dalam novel tersebut. Berdasarkan kemunculan, data direduksi menjadi 164 dimana 25% (N=41) dianalisis secara
detail. Ungkapan ekspresif dikategorikan menggunakan teori Searle and Austin dalam buku Kent Bach (1979). Untuk
menganalisis prosedur penerjemahan digunakan teori prosedur penerjemahan oleh Newmark (1988). Hasil analisis ditemukan
12 jenis ungkapan ekspresif yang digunakan dalam novel bahasa sumber, yaitu berharap, berterima kasih, memberi selamat,
meminta maaf, bersimpati, mengeluh, menyapa, protes, membual menyanjung, persetujuan dan seruan. Ungkapan ekspresif
yang dominan adalah seruan dan menyanjung. Disamping itu, ditemukan 7 prosedur penerjemahan dari 18 prosedur yang
dikemukakan oleh Newmark (1988), yaitu terjemahan harfiah, padanan budaya, modulasi, pengurangan, penambahan,
transposisi dan pemindahan. Prosedur penerjemahan yang sering digunakan adalah penerjemahan harfiah.
Kata kunci: pragmatik, tindak tutur ekspresif, prosedur penerjemahan, novel Along for the Ride

829
FAD
v
VIOLENCE AND POST-TRAUMATIC STRESS DISORDER IN HANNAH KENT’S BURIAL RITES
Fadilah Wipi 1610731008 Supervisor: Dr. Ferdinal, M.A. ENGLISH DEPARTMENT - FACULTY OF HUMANITIES
ANDALAS UNIVERSITY PADANG 2021
ABSTRAK
Skripsi ini membahas isu-isu tentang kekerasan dan gangguan stres pasca trauma yang digambarkan dalam novel Burial Rites
karangan Hannah Kent. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan teori psikoanalisis Sigmund Freud untuk menganalisis
kekerasan dan gangguan stres pasca trauma didalam novel ini. Melalui Burial Rites, Kent menggambarkan bahwa dampak
kekerasan yang dialami oleh seseorang tidak hanya melukai fisik namun juga psikis. Peneliti menemukan bahwa adanya
hubungan antara kekerasan dan gangguan stres pasca trauma yang di gambarkan oleh Kent di dalam novel ini. Kekerasan yang
pernah dialami oleh seseorang dalam hidupnya baik fisik maupun psikis dapat menimbulkan gangguan mental yang disebut
gangguan stress pasca trauma yang dapat membuat si penderitanya selalu mengalami ketakutan, mimpi buruk, kecemasan dan
hal lain yang mengganggu jiwa dan pikirannya.
Kata Kunci: Psikoanalisis, Kekerasan, Gangguan Stres Pasca Trauma.

829
FAN
h
Hedonism in Happiness by Aminatta Forna
Fanny Alisya Putri 1710732007 Supervisor: Drs. Ferdinal, M.A., Ph.D. ENGLISH DEPARTMENT - FACULTY OF
HUMANITIES ANDALAS UNIVERSITY PADANG 2021
ABSTRAK
Penelitian mengkaji hedonisme dalam Aminatta Forna's Happiness, hedonisme adalah suatu pandangan mengejar kesenangan
sebagai tujuan utama dalam kehidupan manusia. Tujuan dari penelitian tersebut adalah untuk mengkaji hedonisme yang
dilakukan oleh karakter hedonistik yang dipandang mengagungkan kesenangan pribadi demi mendapatkan kebahagiaan seperti
yang di gambarkan oleh Aminatta Forna pada elemen fiksinya. Selain itu, juga penelitian tersebut menunjukkan jenis-jenis
hedonisme, dampaknya, serta mengkaji sejauh mana hedonisme hadir sebagai tema novel. Dalam melakukan penelitian, saya
menerapkan pendekatan psikologi yang dikemukakan oleh Sigmund Freud yang memperkenalkan prinsip kesenangan dan
prinsip realita bersamaan dengan teori hedonisme oleh Dan Weijers yang terdiri dari tujuh konsep hedonism. Saya
menggunakan metode kualitatif untuk mengetahui bagaimana ide hedonisme disampaikan. Hasilnya, saya menemukan bahwa
penelitian ini menunjukkan terdapat lima dari tujuh jenis hedonisme yang ditemukan di dalam novel; Folk hedonism, Value
hedonism, Motivational hedonism, Egoistic hedonism, and Hedonistic Utilitarianism. Penelitian ini mengungkapkan
bagaimana representasi hedonisme dalam mencapai kepuasan pribadi yang terungkap melalui orang yang mencari kesenangan
di atas rasa sakit dengan cara yang dapat diterima atau tidak dapat diterima.
Kata kunci: Hedonisme, unsur fiksi, jenis, dampak, psikoanalisis, kebahagiaan
829
FAU
r
Racial Justice for Asian Americans Portrayed in James Dashner’s The Maze Runner
Fauzia Lisya Nifa 1710731007 Thesis Supervisor: Gindho Rizano, S.S., M.Hum. ENGLISH DEPARTMENT
FACULTY OF HUMANITIES ANDALAS UNIVERSITY 2021
ABSTRAK
Penelitian ini akan membahas masalah ras dalam novel Amerika berjudul The Maze Runner karya James Dashner. Penelitian
ini berfokus pada masalah rasial yang dialami oleh orang Asia Amerika dengan menggunakan Critical Race Theory. Secara
khusus, penelitian ini berfokus pada keadilan rasial bagi orang Amerika keturunan Asia. Penelitian ini akan membahas isu
diskriminasi rasial yang dialami oleh orang Amerika keturunan Asia selama tinggal di Amerika Serikat. Studi ini menemukan
bagaimana orang Amerika keturunan Asia bereaksi terhadap diskriminasi rasial dan bagaimana mereka menanggapinya. Studi
ini juga menemukan bagaimana Dashner menggambarkan karakteristik orang Asia- Amerika ke dalam karakter Asia-nya di
The Maze Runner dan menghubungkannya dengan kehidupan saat ini.
Kata kunci: Keadilan ras, Diskrimiasi ras, orang Asia-Amerika, Gambaran, Reaksi.

829
FIC
l
LANGUAGE USE REFLECTING RACISM IN TONI MORRISON'S NOVEL ‘THE SONG OF SOLOMON’
FICO TRIYULIANDO 1610733011 English Department-Faculty of Humanities Andalas University Padang 2021
ABSTRACT
This thesis is a study of the use of language in expressing racism in a literary work, especially the novel entitled The Song of
Solomon, by Toni Morrison. This study aims to identify linguistic units such as lexicon, phrases, and sentences that contain
elements of racism in the expressions of the main characters in the novel. Lexical meaning is determined by referring to
Longman's dictionary and syntactic meaning refers to Leech's (1974) semantic theory and context of conversation. The content
of the meaning of racism is also determined by referring to the theory of racism Clair and Denis (2015). Analysis of the data
resulted in 16 words and 13 sentences containing expressions of racism. Racism is generally expressed by the main character
to the interlocutor whose background is African-American.
Keywords: Racism, register, word meaning, The Song of Solomon novel.

829
IDO
t
Translation Strategies of Culturally-Bound Sentences Found in Little Women Novel from English to Indonesia
Idola Plasindo 1610733012 Supervisor: Novalinda, S.S., M.Hum. ENGLISH DEPARTMENT - FACULTY OF
HUMANITIES ANDALAS UNIVERSITY PADANG 2021
ABSTRAK
Skripsi ini membahas mengenai strategi penerjemahan untuk kalimat-kalimat terikat dengan budaya yang ditemukan pada
novel dari bahasa Inggris ke bahasa Indonesia. Adapun tujuan dari penelitian ini untuk menemukan istilah-istilah budaya yang
muncul pada kalimat dan strategi yang digunakan oleh penerjemah dalam menerjemahkan kalimat tersebut. Data untuk
penelitian ini diambil dari novel yang berjudul Little Women yang ditulis oleh Louisa May Alcott dan terjemahannya Gadis-
Gadis March oleh Annisa Cinantya Putri dan Widya Kirana. Dalam menganalisa data, peneliti menggunakan teori kategori
budaya dari Newmark (1988) dan teori strategi penerjemahan dari Baker (1992) dengan menerapkan metode padan
translasional dari Sudaryanto (1993). Ada 38 data yang terkumpul setelah direduksi, peneliti menemukan lima istilah budaya
seperti, organisasi sosial, budaya material, budaya sosial, ekologi, dan sikap dan kebiasaan. Enam strategi penerjemahan
diantaranya, terjemahan dengan paraphrasa menggunakan kata yang berkaitan, terjemahan menggunakan kata pinjaman,
terjemahan dengan paraphrasa menggunakan kata yang tidak berkaitan, terjemahan dengan kata yang lebih netral atau kurang
ekspresif, terjemahan dengan penggantian budaya, dan terjemahan dengan kata yang lebih umum (superordinat). Namun,
ketika menerjemahkan istilah budaya, terdapat beberapa kalimat yang tidak bisa diterjemahkan yang disebut dengan
ketidakterjemahan. Masalah ini dianalisa menggunakan teori ketidakterjemahan dari Baker (1992). Ditemukan
ketidakterjemahan yang dominan terjadi adalah karena masalah konsep spesifik budaya.
Kata kunci: budaya, ketidakterjemahan, strategi penerjemahan
829
IND
i
IMPOLITENESS IN SPEECH ACT OF REFUSAL IN FORMAL MEETING
INDENI NURHANIFAN FINTAQIY 1710732026 Supervisor: Dr. Ike Revita, M.Hum. ENGLISH DEPARTMENT -
FACULTY OF HUMANITIES ANDALAS UNIVERSITY PADANG 2021
ABSTRAK
Dalam skripsi ini penulis membahas tentang strategi ketidaksantunan dan fungsi ketidaksantunan yang terdapat dalam delapan
video rapat formal EWC663 di YouTube. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi jenis-jenis strategi ketidaksantunan
dan fungsi ketidaksantunan yang digunakan oleh pembicara saat melakukan penolakan dalam rapat formal. Teori
ketidaksantunan yang dikembangkan oleh Culpeper (1996) digunakan untuk mengidentifikasi jenis-jenis strategi
ketidaksantunan yang digunakan oleh pembicara saat melakukan penolakan dalam rapat formal tersebut. Teori yang
dikembangkan oleh Culpeper (2011) digunakan untuk menganalisis fungsi ketidaksantunan dari data-data yang ditemukan
dalam penelitian ini. Data-data dalam penelitian ini diperoleh dengan melakukan pengamatan terhadap bahasa yang mereka
gunakan dalam percakapan diwaktu rapat. Hasil analisis disajikan secara deskriptif dan dirangkum di dalam tabel. Dari hasil
pengumpulan data, penulis menemukan 36 ujaran tidak sopan yang digunakan oleh pembicara saat melakukan penolakan lalu
memilih (11) data ujaran yang mewakli seluruh jenis-jenis strategi ketidaksantunan yang diungkapkan oleh Culpeper (1996).
Jenis strategi tersebut dikelompokan menjadi 5 strategi; (1) bald on record impoliteness, (2) positive impoliteness, (3) negative
impoliteness, (4) off-record impoliteness, dan (5) withhold impoliteness. Hasil penelitian menunjukan bahwa strategi
ketidaksantunan yang sering digunakan oleh pembicara dalam rapat formal adalah bald on record impoliteness sebanyak 13
kali (37%). Fungsi yang paling sering digunakan dalam penelitian ini adalah fungsi coercive sebanyak 25 kali (69,44%).
Kata kunci: ketidaksantunan, strategi ketidaksantunan, fungsi ketidaksantuna

829
IND
t
THE LINGUISTIC FEATURES AND PERSUASION TECHNIQUES IN FAST-FOOD ADVERTISEMENTS
DURING COVID-19
INDRI PERTIWI 1710731010 Supervisor: Prof. Dr. Oktavianus, M.Hum. ENGLISH DEPARTMENT - FACULTY OF
HUMANITIES ANDALAS UNIVERSITY PADANG 2021
ABSTRAK
Penelitian ini membahas tentang fitur linguistik dan teknik persuasi iklan yang digunakan oleh iklan makanan cepat saji pada
masa covid-19. Data penelitian diperoleh dari enam belas video iklan dari sepuluh restoran cepat saji populer dan terbesar di
AS. Penelitian ini terbatas pada video iklan di saluran YouTube mereka yang diterbitkan selama Covid-19 dari tahun 2020
hingga 2021. Pengumpulan data diperoleh dengan menggunakan metode observasional non partisipan, dan metode catat. Data
dianalisis menggunakan teori fitur linguistik yang dikemukakan oleh Grey (2008), dan teori teknik persuasi yang dikemukakan
oleh Kleppner (1986). Hasil analisis disajikan secara deskriptif dan menggunakan tabel. Penulis menemukan 51 data fitur
linguistik yang dikategorikan menjadi dua bagian, yaitu fitur leksikal, dan fitur sintaksis. Klasifikasi yang ditemukan dalam ciri
leksikal adalah hiperbola, neologisme, kata musang, bahasa yang familiar, kosakata sederhana, pengulangan, eufemisme,
humor, potensi, dan dan glamorisasi. Fitur leksikal yang paling dominan ditemukan adalah potensi sebanyak 23 kali.
Klasifikasi yang ditemukan sebagai fitur sintaksis adalah kalimat pendek, frase kata benda panjang, ambiguitas, imperatif,
bahasa sederhana dan sehari-hari, present tense, paralelisme sintaksis, asosiasi, dan kalimat tidak lengkap. Fitur sintaksis yang
paling dominan ditemukan adalah kalimat pendek sebanyak 25 kali. Kemudian penulis menemukan 3 teknik persuasi dalam
video iklan, yaitu tahap pionir, tahap kompetisi, dan tahap retentive. Tahap retentive merupakan teknik yang paling banyak
terjadi pada video iklan.
Kata kunci: iklan, fitur linguistik, teknik persuasi, makanan cepat saji

829
JEH
t
THE ANALYSIS OF METAPHOR RELATED TO COVID-19 IN HEADLINE NEWS OF THE JAKARTA POST
Jehan Fabiola Mustika 1710731004 Supervisor: Prof. Dr. Oktavianus, M.Hum. ENGLISH DEPARTMENT FACULTY
OFHUMANITIES ANDALAS UNIVERSITY 2021
ABSTRAK
Penelitian ini membahas majas metafora yang terdapat pada artikel Jakarta Post yang berhubungan dengan Covid-19.
Penelitian ini terbatas pada berita utama dari Jakarta Post yang diterbitkan pada bulan Januari hingga Maret 2021. Penelitian
ini bertujuan untuk mengetahui tipe-tipe dan makna metafora yang terdapat pada artikel tersebut. Metode yang digunakan
dalam memperoleh data adalah metode observasional non partisipasi. Dalam menganalisis data, peneliti menggunakan teori
yang dikemukakan oleh Lakoff dan Johnson (2003) untuk menentukan tipe-tipe majas metafora dan maknanya. Penulis
menemukan 23 artikel yang berhubungan dengan Covid-19 pada berita utama artikel Jakarta Post. Kemudian setelah 23 artikel
tersebut dianalisis, hanya 12 artikel yang terdapat majas metafora dan 11 artikel tidak terdapat majas metafora
didalamnya.Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa ada 11 ungkapan yang berisi metafora struktur, 9 metafora ontologi,
dan 3 metafora orientasional. Dari hasil tersebut bisa disimpulkan bahwa terdapat 3 jenis metafora yang mana tipe majas
metafora stuktur adalah yang paling banyak ditemukan dan tipe majas metafora orientasional yang paling sedikit ditemukan.
Kata kunci: berita utama, metaphor, ontologi, orientasi, struktural, tipe and makna.
829
LUL
i
ILLOCUTIONARY FORCE BEHIND THE STATUS OF MARK MANSON IN TWITTER
Lulu Yohan Mirnanda 1710731018 Dosen Pembimbing : Dr. Ike Revita., M.Hum. ENGLISH DEPARTMENT –
FACULTY OF HUMANITIES ANDALAS UNIVERSITY PADANG 2021
ABSTRAK
Kajian tentang kekuatan ilokusi di balik status Mark Manson di Twitter-nya dibahas dalam penelitian ini. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui daya pragmatik dalam tweet Mark Manson dan maksud dari tweet tersebut. Pengumpulan data
dilakukan dengan menggunakan metode observasional dengan non partisipan menurut Sudaryanto (1993). Data dianalisis
dengan mengacu pada teori Illocutionary Force Indicatoring Devices (IFIDs) oleh Yule (1969) dan niat yang dikemukakan
oleh Dyer (2008). Hasil analisis disajikan secara deskriptif. Mark Manson menggunakan tiga jenis IFID, yaitu: Performative
Verb (22,72%), Stress (24,24%), Intonation (53,03%). Penelitian menunjukkan jenis IFID yang dominan digunakan oleh Mark
Manson adalah intonation sebanyak 35 kali (53,03%). Ia cenderung menggunakan tipe ini untuk memperkuat ekspresi dan
dapat dipahami oleh pemirsa. Selain itu, ada lima Intensi yang digunakan dalam tweet-nya, yaitu: The face of creativity
(12,12%), the face of kindness (15,15%), the face of beauty (6,07%), the face of expansion (51%), dan the face of receptivity
(15,15%). Intensi yang paling banyak digunakan adalah the face of expansion sebanyak 35 kali (53,03%), Ia cenderung
menggunakan intensi ini untuk memotivasi dan mengarahkan orang menuju versi yang lebih baik. Dapat disimpulkan bahwa
kekuatan ilokusi di balik status Mark Manson digunakan untuk membuat pemirsa mengerti dengan mendapatkan makna yang
jelas dari tweet dengan intonasi dan dapat memotivasi mereka dengan intensi the face of expansion.
Kata kunci: Kekuatan ilokusi di balik tweet Mark Manson, IFIDs, Intensi ucapan

829
LUS
t
THE EFFECTS OF ORTHOGRAPHY ON THE STUDENTS' SPEECH PERCEPTION AND PRODUCTION AT
ENGLISH DEPARTMENT OF ANDALAS UNIVERSITY: THE YEAR OF 2016
Lusita Insani Ali 1610733018 Supervisor Drs. Zulfakhri Dt. Majo Datuk, M.Hum. ENGLISH DEPARTMENT –
FACULTY OF HUMANITIES ANDALAS UNIVERSITY PADANG 2021
ABSTRAK
Dalam skripsi ini dibahas pengaruh ortografi terhadap persepsi dan produksi bunyi serta penyebabnya yang dihasilkan oleh 15
orang mahasiswa jurusan Sastra Inggris angkatan 2016, di Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Andalas. Pengumpulan data
dilakukan dengan membuat rekaman suara dari 15 mahasiswa yang dibagi dalam tiga strata, mereka diminta untuk membaca
kalimat yang memiliki bunyi frikatif dan merekamnya menjadi satu rekaman suara. Teori yang digunakan dalam skripsi ini
untuk membahas pengaruh dari ortografi Bahasa Inggris: O’Grady et al (1991) five types of English Orthography Problem,
Eckman (1977) Markedness differential hypothesis theory, dan (Selinker’s 1972) Interlanguage phonology. Hasil analisis
disajikan secara deskriptif dan menggunakan tabel. Dari penelitian ini ditemukan dua pengaruh ortografi terhadap persepsi dan
produksi bunyi yang dihasilkan mahasiswa yaitu bunyi yang akurat dan bunyi yang tidak akurat. Penelitian ini menemukan
permasalahan ortografi Bahasa Inggris pada satu bunyi yang dihasilkan dari dua atau beberapa huruf menghasilkan paling
banyak bunyi yang tidak akurat pada tingkat kemunculan 67%. Beberapa alasan yang menyababkan ortografi dapat
mempengaruhi persepsi dan produksi bunyi karena inkonsistensi dari ortografi Bahasa Inggris. Serta perbedaan ortografi antara
Bahasa ibu terhadap Bahasa kedua pada proses pemindahan bunyi yang dimarkahi dan tidak dimarkahi oleh pengaruh positive
dan negative transfer menghasilkan persepsi dan produksi bunyi yang bervariasi.
Kata kunci: Ortografi, Persepsi Bunyi, Produksi Ujaran, Teori Markedness, Fonologi Antarbahasa

829
MUH
r
REPAIR SEQUENCE IN THE TV SHOWS CAUGHT IN PROVIDENCE SEASON 3 EPISODE 1
Muhammad Andrey Kurniawan 1610731012 Supervisor Hanafi, S.S, M.App.Ling, Ph.D. English Department - Faculty
of Humanities Andalas University Padang 2021
ABSTRACT
This research discusses about repair sequence in a Caught in Providence season 3 episode 1. This research aims to find the type
of repair, sequence of repair, and the function of repair used by the speakers in courtroom. Data analysis is gathered by
downloading the video from YouTube. After that, the video is observed and everything related to type, sequence, and function
of repair is noted. The data is analyzed by using conversation analysis approach. The theory of repair proposed by Schegloff,
Jefferson, and Sacks (1977) is used to analyze the type and sequence of repair. After that, the function of repair is analyzed by
using the theory from Zhang (1998). The result of data is presented descriptively. Based on this research, there are 17 repairs
that is used by the speakers in Caught in Providence season 3 episode 1. The type of repair dominant used by speakers is self-
initiated self-repair. After that, the most used sequence of repair is same turn as trouble source. Afterwards, the most used
function of repair is abandonment.
Key words: conversation analysis, adjacency pair, repair.
829
MEL
t
TRANSLATION STRATEGIES OF ONOMATOPOEIA INTHE SECRET GARDEN NOVEL TO ITS INDONESIAN
TRANSLATION TAMAN RAHASIA
MELVA ANINDITA 1710732012 ENGLISH DEPARTMENT – FACULTY OF HUMANITIES ANDALAS
UNIVERSITY PADANG 2021
ABSTRAK
Dalam skripsi ini penulis membahas tentang onomatopoeia khususnya tipe dan strategi penerjemahannya yang terdapat dalam
novel berbahasa Inggris yang berjudul The Secret Garden karya Frances Hodgson Burnett, yang telah diterjemahkan kedalam
Bahasa Indonesia oleh Barokah Ruziati dan diterbitkan oleh Gramedia Pustaka Utama. Penelitian ini bertujuan untuk
mengidentifikasi dan menjabarkan onomatopoeia apa saja yang ada, tipe-tipenya dan mengetahui strategi yang digunakan
penerjemah untuk menerjemahkannya kedalam Bahasa Indonesia. Metode yang diterapkan dalam pengumpulan data
menggunakan metode observasi dan teknik catat. Analisis data menggunakan metode padan translational yaitu dengan
membandingkan bahasa sumber dengan bahasa target. Dalam menganalisis data penulis merujuk kepada teori Indah Lestari
(2020) untuk mengidentifikasi klasifikasi onomatopoeia, lalu mengelompokkan tipe-tipe onomatopoeia menggunakan teori
dari Hugh Bredin (1996) dan teori Baker (1992) untuk menganalisis strategi penerjemahannya. Dari hasil pengumpulan data,
penulis menemukan 38 onomatopoeia di dalam novel tersebut. Kemudian 38 data tersebut dianalisis; penulis menemukan 2
strategi penerjemahan yang digunakan penerjemah dari 8 strategi yang dikemukakan oleh Baker; yaitu Translation by a more
general word, Translation by more neutral word/less expressive, and cultural substitution. Penulis juga menemukan semua
klasifikasi onomatopoeia yang dikemukakan oleh Lestari. 3 klasifikasi tersebut adalah human sounds, animal sounds, and
natural sounds. Untuk tipe-tipenya penulis menemukan 2 tipe dari 3 tipe yang dikemukakan oleh Bredin, yaitu direct dan
associative onomatopoeia.
Kata kunci: Onomatopoeia, tipe-tipe onomatopoeia, strategi penerjemahan, penerjemahan onomatopoeia

829
MIT
m
Markedness in the Pronunciation Errors Committed by the English Department Students of Class of 2017 at Andalas
University
Mita Handayani 1610731033 Supervisor: Drs. Zulfakhri Dt. Majo Datuk, M.Hum. English Department- Faculty of
Humanities Andalas University Padang 2021
ABSTRAK
Skripsi ini membahas tentang kesilapan pelafalan konsonan frikatif [z], [v], [ʃ], [ʒ], [θ], [ð] dan huruf hidup [ə] dan [æ] bahasa
Inggris yang tidak ditemukan dalam Bahasa Indonesia. Partisipan dalam penelitian ini adalah mahasiswa Jurusan Sastra
Inggris, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Andalas angkatan 2017. Peserta dipilih dengan menggunakan penarikan sampel
strata acak dengan gender sebagai kriteria untuk strata. Berdasarkan metode tersebut, ada 14 peserta yang terpilih. Mereka
terdiri dari 7 laki-laki dan 7 perempuan. Lima belas kalimat digunakan untuk mengumpulkan data. Kemudian, kesilapan
pelafalan peserta dihubungkan dengan Markedness Differential Hypothesis (MDH) yang dikemukakan oleh Eckman (1977).
Hierarki hubungan pemarkahan antar konsonan frikatif diidentifikasi dengan menggunakan hierarki pemarkahan dari
Lombardi (1995, 1998). Sementara itu, hierarki hubungan pemarkahan antar vokal diidentifikasi dengan sonoritas pemarkahan
vokal dari De Lacy (2006). Beberapa teori lain yang juga digunakan untuk mendukung analisis dalam penelitian ini adalah
fonologi, bahasa antara, transfer bahasa, dan analisis kesilapan. Hasil analisis menunjukkan bahwa partisipan paling banyak
melakukan kesilapan pelafalan pada konsonan frikatif [z]. Mereka mensubstitusi [z] menjadi [s], 77.14%. Kemudian, dari dua
vokal [ə] dan [æ], [æ] adalah vokal yang paling banyak salah dilafalkan partisipan, 29.87%. Partisipan mensubstitusi vokal [æ]
menjadi [a] dan [e]. Berdasarkan analisis, disimpulkan bahwa konsonan frikatif [z], [v], [ʃ], [ʒ], [θ], [ð] dan huruf hidup [ə] dan
[æ] dianggap sebagai bunyi bermarkah oleh partisipan. Mereka cenderung mengganti pelafalan bahasa target dengan pelafalan
yang dekat dengan bahasa asli mereka. Hal ini terjadi karena konsonan frikatif dan vokal tersebut tidak ditemukan dalam
bahasa Indonesia.
Kata Kunci: pelafalan, frikatif, konsonan, vokal, segmen, pemarkahan
829
MUH
a
“AN ANALYSIS OF USING CODE MIXING ON DEDDY CORBUZIER’S VIDEO YOUTUBE CHANNEL”
MUHAMMAD BUDI MULYONO ( 1410731001) Supervisor : Dr. Ike Revita, S.S, M.Hum ENGLISH DEPARTMENT
HUMANITIES OF FACULTY ANDALAS UNIVERSITY 2021
ABSTRAK
Skripsi ini mendemonstrasikan penggunaan campur kode oleh Deddy Corbuzier dalam sebuah videonya di kanal youtube.
Penelitian ini mempunyai suatu tujuan untuk mencari bukti tipe-tipe dan juga menjelaskan fungsi-fungsi dari campur kode
yang Ia tuturkan. Pengambilan data dilakukan dengan teknik pengunduhan. Data dalam penelitian ini diambil dari teori campur
kode oleh Muysken(2000) tentang tipe campur kode dan teori Hoffman (1991) untuk menetapkan fungsi campur kode. Hasil
data mempertemukan 15 kalimat yang memuat tentang campur kode. Kemudian kalimat- kalimat tersebut dikelompokkan
berdasarkan jenis-jenis yang dikemukakan oleh Muysken (2000). (1) insertion, (2) alternation, dan (3) congruent lexicalization.
Jenis campurkode yang banyak dijumpai adalah alternation sebanyak 7 data (47%), kemudian di ikuti oleh insertion sebanyak
5 data (33%), jenis paling sedikit dijumpai adalah jenis congruent lexicalization sebanyak 3 data (20%). Fungsi campur kode
yang sering digunakan adalah (1) talking about particular topic (52%) sebanyak 9 data, kemudian di ikuti oleh (2) expressing
group identity (24%) sebanyak 4 data, (3) repetition used for clarification (12%) sebanyak 2 data, dan masing masing di ikuti
oleh interjections dan to soften or strengthen request or command (6%) hanya 1 data. Dari sini dapat disimpulkan bahwa
Deddy Corbuzier cenderung mencampur kode dengan jenis alternation. Ia juga menyisipkan kosakata Bahasa Inggris di video.
Sedangkan, talking about particular topic menjadi fungsi yang paling sering digunakan karena latar belakang masing-masing
penutur sering menggunakan bahasa inggris dalam kehidupan sehari-hari.
Kata kunci: campur kode, youtube, tipe campur kode , fungsi campur kode

829
MUH
p
PREFERENCE ORGANIZATIONS AS FOUND IN CAUGHT IN PROVIDENCE TV SHOW SEASON 1 EPISODE 1
Muhammad Faisal 1610732012 Supervisor: Hanafi, S.S., M.App.Ling., Ph.D. English Department - Faculty of
Humanities Andalas University Padang 2021
ABSTRACT
This research is aimed to describe and explain the preference organization of trials in a municipal courtroom. The data in this
research is collected by downloading, observing, and transcribing episode one from season one of Caught in Providence TV
show. The video of the episode is taken from the show’s official YouTube channel and it is transcribed and annotated by using
ELAN software. The data is analyzed by using theory of Conversation Analysis by Emanuel Schegloff (2004) and preference
organization by John Heritage (1984). These theories are used to analyze, identify, and explain preferred and dispreferred
response and preference organization that shapes conversation in trials of Municipal Court in Providence, Rhode Island, United
States. Based on this research, there are 53 preferred responses and 50 dispreferred responses found in all 13 cases in the video.
The unvarnished response is the most dominant type among preferred responses with 37,8% percentage while positioning
response is the most recurring type by all of the dispreferred response with 22,3% percentage. Among the responses toward the
sequences, admission responses toward accusation sequence are the most prominent with percentage of 19,4% that feature
various elements such as positioning, elaboration, default, and mitigation. This reflects that the defendants and the judge in the
courtroom firmly preserve and maintain the social solidarity among them during the trials process.
Keywords: Conversation Analysis, Preference Organization, ELAN, Caught in Providence, municipal court.

829
EDR
c
CIVIL WAR AND IDEOLOGY CONFLICT AS SEEN IN ALEX IRVINE’S TRANSFORMERS: EXODUS
Edria Sandika, S.S., M.Hum. ENGLISH DEPARTMENT FACULTY OF HUMANITIES ANDALAS UNIVERSITY
PADANG 2021
ABSTRAK
Penelitian ini membahas representasi perang saudara dan konflik ideologis dalam Transformers: Exodus karya Alex Irvine.
Penelitian ini bertujuan untuk meneliti bagaimana konflik ideologi berkontribusi terhadap perang saudara yang terjadi dalam
novel, beserta pesan moral yang dapat diperoleh dari peristiwa tersebut. Penelitian ini menggunakan teori hegemoni oleh
Antonio Gramsci untuk mengamati peran beberapa ideologi terhadap kehidupan masyarakat di dalam novel, dan teori fitur
ideologi oleh Terry Eagleton untuk menganalisa bagaimana ideologi-ideologi tersebut berhasil mempengaruhi begitu banyak
orang. Sementara itu, pendekatan filsafat digunakan untuk menganalisa pelajaran moral dari perang saudara tersebut.
Penelitian ini menunjukkan adanya dua ideologi yang saling bertentangan antara dua kelompok yang terlibat dalam perang
saudara, Autobots dan Decepticons. Kedua ideologi tersebut muncul sebagai reaksi terhadap sebuah ideologi hierarkis yang
dipaksakan oleh institusi-institusi hegemonik yang berkuasa. Namun, keinginan bersama pemimpin kedua grup untuk
menghapus ideologi tersebut berubah menjadi perang saudara karena isu perebutan kekuasaan, konflik kelas, dan politik
identitas membuat kelompok yang mereka pimpin tidak dapat berkompromi. Selain itu, penelitian ini juga menemukan bahwa
novel ini mengandung pesan anti perang dan pelajaran moral tentang pentingnya toleransi, perdamaian, dan diplomasi.
Kata kunci: hegemoni, ideologi, politik, konflik, moral
829
NAD
r
READER’S RECEPTION TOWARD LOVE OBSESSION IN EDGAR ALLAN POE’S LIGEIA: A CASE STUDY OF
ENGLISH STUDENTS AT ANDALAS UNIVERSITY
NADA APRILIA FEBRIN 1610731009 Supervisor: Dr. Ferdinal, M.A. ENGLISH DEPARTMENT - FACULTY OF
HUMANITIES ANDALAS UNIVERSITY PADANG 2021
ABSTRAK
Skripsi ini membahas tanggapan pembaca terhadap tema obsesi cinta pada cerita Ligeia yang ditulis oleh penulis Amerika,
Edgar Allan Poe. Melalui teori reader-response Wolfgang Iser, penelitian ini menganalisis tanggapan pembaca dan nilai sebuah
karya sastra menurut pembaca dari karya sastra yang dibahas, yaitu cerita pendek, Ligeia, serta faktor-faktor yang menjadi
latar belakang dari respon yang diberikan pembaca. Hasil analisis, menunjukkan bahwa penerimaan pembaca terhadap cerita
dipengaruhi oleh kemampuan pembaca dalam memahami unsur bahasa dari karya sastra serta pengetahuan mereka terhadap
kosa kata dan pengalaman pribadi pembaca khususnya pengalaman mengenai hubungan cinta. Pada efek yang dirasakan
pembaca terhadap cerita Ligeia, hasil menunjukkan bahwa pembaca mendapatkan nilai positif dan mereka menilai karya ini
sebagai sebuah karya yang baru dan juga unik.
Kata Kunci: tanggapan pembaca, faktor, latar belakang, obsesi cinta, unik, pengalaman.

829
NAD
t
THE TRANSFORMATION OF MALEFICENT IN THE WOODS AND MALEFICENT THE MOVIE: A STUDY OF
ADAPTATION ON THE SLEEPING BEAUTY
NADEA ANNISA 1610733003
ABSTRAK
Sebuah adaptasi merupakan perpindahan suatu karya dari medium satu ke medium lainnya, sedangkan ekranisasi mengkaji
suatu perpindahan karya lebih spesifik, yaitu dari sebuah karya sastra ke film. Penelitian ini bertujuan melihat adanya
perubahan pada adaptasi dari dongeng sleeping beauty ke film Maleficent yang disutradarai oleh Robert Stromberg tahun
2014. Karakter Maleficent di film digambarkan berbeda dengan dongengnya. Di dalam film kekasaran Maleficent tidak
diperlihatkan. Oleh karena itu, digunakan teori ekranisasi yang merupakan pendekatan untuk mengurai permasalahan adaptasi
dalam karya sastra. Selain itu dalam penelitian ini dibahas mengapa perubahan tersebut dapat terjadi.
Keywords: Ekranisasi, Film, Dongeng, Karakter, Adaptasi

829
NUR
s
SUBTITLING STRATEGIES OF AMERICAN TV SERIES WHY WOMEN KILL
Nurul Fajri 1610732011 Supervisor: Novalinda, S.S., M.Hum. ENGLISH DEPARTMENT – FACULTY OF
HUMANITIES ANDALAS UNIVERSITY PADANG 2021
ABSTRAK
Penelitian ini membahas strategi subtitling serial televisi (serial TV) berbahasa Inggris yang diterjemahkan ke dalam bahasa
Indonesia. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui strategi subtitling apa saja yang diaplikasikan dalam
menerjemahkan setiap ujaran di dalam serial TV Amerika yang berjudul Why Women Kill. Penelitian ini juga dilakukan untuk
mengetahui pengaruh dari pengaplikasian strategi tersebut terhadap makna ujaran di dalam bahasa sasaran. Data penelitian ini
diambil dari episode pertama serial TV Why Women Kill yang diakses melalui layanan streaming Catchplay. Pengumpulan
data dilakukan dengan menggunakan metode pengamatan dan teknik catat. Setiap ujaran dan terjemahannya dicatat dan
dikelompokkan dalam bentuk tabel. Analisis strategi subtitling pada data didasari teori yang diusulkan oleh Henrik Gottlieb
dalam buku Dollerup & Loddegaard (1992), yang dikembangkan oleh Sugeng Hariyanto (2005). Analisis perubahan makna di
dalam bahasa sasaran didasari teori yang diusulkan oleh Abdul Chaer (1995). Dari hasil analisis data ditemukan bahwa
penerjemah mengaplikasikan 10 dari 11 strategi subtitling, yaitu: expansion, paraphrase, transfer, imitation, transcription,
dislocation, condensation, decimation, deletion, dan taming. Dalam menerjemahkan beberapa ujaran, ditemukan bahwa
pengaplikasian strategi subtitling menyebabkan perluasan, penyempitan, pergeseran, penghalusan, pengasaran, dan
penghilangan makna di dalam bahasa sasaran.
Kata kunci: penerjemahan, subtitle, subtitling, strategi subtitling.
829
RAH
t
The Effects of the Unconscious Motives on the Main Character in Fyodor Dostoevsky’s Notes from the Underground
Rahmadani Akbar 1510732014 Supervisors: Dra. EvaNajma,M.Hum., Rika Handayani, S.S, M.AAPD.,M.Hum.,
ENGLISH DEPARTMENT FACULTY OF HUMANITY ANDALAS UNIVERSITY 2021
ABSTRAK
Skripsi ini menganalisis psikologi karakter the Underground Man pada karya Fyodor Dostoevsky yang berjudul Notes from the
Underground. Penelitian ini bertujuan untuk menemukan bentuk motif-motif tidak sadar yang memengaruhi kepribadian
karakter utama pria dan dampak dari motif tidak sadar tersebut terhadap perilaku dan hubungan karakter utama dengan
lingkungannya. Penulis menerapkan metode close reading terhadap novel dalam pengumpulan data. Data tersebut kemudian
dianalisis menggunakan pendekatan psikoanalisis dengan menggunakan teori yang dikemukakan oleh Sigmund Freud yang
berfokus pada tiga zona fisik dari proses mental: id, ego, dan superego. Analisis ini juga menggunakan teori psikoanalitik
social oleh Karen Horney. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perilaku tidak wajar the Underground Man dipengaruhi oleh
tidak adanya rasa cinta dari keluarga dan hilangnya sosok ayah. Bentuk dari motif ini menyebabkan timbulnya kebencian the
Underground Man terhadap masyarakat, mengalami kecanggungan dan kecemasan sosial, penolakan kasih sayang, dan
mengisolasi dirinya dari lingkungan.
Kata kunci: psychoanalysis, motif – motif tidak sadar, id, ego, superego.

829
REN
m
Metaphors as Stylistic Device Used by linkin park in Its Album a thousand sunsCOVER
Reno Nofigusti 1610733007 Supervisor: Ayendi, S.S., M.Pd, M.Hum. NIP. 197610012007011003 English Department
Faculty of Humanities Andalas University Padang 2021
ABSTRACT
In this thesis, the writer discusses the types and their metaphorical themes in the stylistic device contained in the album a
thousand suns by linkin park. The purpose of this research is to identify metaphorical types and themes as stylistic devices for
linkin park in the lyrics of the album. The method used in this research is non-participant observation and note-taking
technique. The data were analyzed using the theory of Lakoff and Johnson (2003) and the theory of Crystal and Davy (1969) to
analyze the stylistic device. The results of this research are presented in a descriptive form and summarized in the table. The
writer founds thirty-eight (38) metaphors and then chooses twelve (12) metaphorical data that represent all types of metaphors
and themes that can be found within the album. Then the twelve (12) data were analyzed; the writer found all metaphor types
that are proposed by Lakoff and Johnson (1987) they are structural metaphor, orientational metaphor, and ontological
metaphor (entity and Substance metaphors, container metaphors, and personifications). The most types of metaphors found in
this research are personification. At the least metaphor found is entity and substance ontological metaphor.The song with the
most metaphors is waiting for the end, and the song with the least metaphor is fallout. The theme contained in the existing
metaphor, it is about the nuclear bomb carried out by the U.S. which is in accordance with the theme of this album socio-
political which occurred as a result of the nuclear bomb carried out by the U.S.
Keyword: Metaphor, stylistic device, theme expressed, types of metaphor.

829
RID
t
The Use of English Address Terms at American Court of Law as Seen in “Caught in Providence” TV Shows
Rida Amelia 1610731030 Supervisor: Hanafi, S.S., M.App.Ling., Ph.D. English Department Faculty of Humanities -
Andalas University Padang 2021
ABSTRACT
This research discusses the use of English address terms at American court of law as seen in Caught in Providence TV shows.
The aims of this research is to find out the types and functions of English address terms at American court of law as seen in the
selected episode of Caught in Providence TV shows. The data in this research were collected by downloading, transcribed the
conversation from the video, identified, categorized, and described the address terms found in the conversation from the video.
Transcription technique was used in collecting the data. The data were analyzed by using Braun’s theory (1988) for the types
of English address terms. Additionally, some online websites are used to identify the formal and informal English address
terms. Theory by Brown and Levinson, Brown and Ford are used to identify the function of English address terms. The result
shows that there are 40 English address terms found in the selected episode of Caught in Providence Episode 004 Season 006
video. There are also six types of English address terms found in the selected episode. The most dominant address terms that is
used by the Judge is name with the total of 20 address terms. Then, the most dominant address terms that is used by the
accused in addressing the Judge is abstract nouns with the total of eight address terms. Both of the address terms that is used by
the Judge and the accused indicate polite terms used to express respect and politeness to the addressee. Therefore, the function
of the address terms that is used by the Judge and the accused in the selected episode is to show their politeness.
Keywords: address terms, FTA, FSA, politeness, court
829
RID
p
POST-TRAUMATIC STRESS DISORDER AND DEFENSE MECHANISM IN LAURIE HALSE ANDERSON’S
SPEAK
Ridha Wahyuni Taher 1610732020 Supervisor: Dr. Maizufri, M.S. ENGLISH DEPARTMENT - FACULTY OF
HUMANITY ANDALAS UNIVERSITY PADANG 2021
ABSTRAK
Skripsi ini membahas isu-isu Post-Traumatic Stress Disorder (PTSD) yang ditampilkan dalam novel Speak (1999) karya
Laurie Halse Anderson. Penelitian ini dilakukan dengan metode kualitatif. Analisa berkonsentrasi pada aspek psikologis dari
Melinda Sordino yang menderita PTSD berdasarkan teori psikoanalisis oleh Sigmund Freud. Telah ditemukan ada beberapa
penyebab munculnya PTSD. Penyebab-penyebab tersebut juga memancing berkembangnya gejala-gejala PTSD. Untuk
mengatasi masalah-masalah tersebut, Melinda melakukan beberapa upaya untuk melindungi diri. Berdasarkan teori pertahanan
diri yang dikemukakan oleh Sigmund Freud, upaya-upaya tersebut diidentifikasi sebagai bentuk dari mekanisme pertahan diri.
Hasil dari penelitian menunjukkan gangguan yang muncul akibat beberapa hal tersebut telah mempengaruhi banyak aspek
dalam hidup Melinda, khususnya dalam perubahan kepribadian dan perilaku. Untungnya, mekanisme pertahanan yang ia
lakukan membantunya dalam mengatasi masalah-masalah tersebut sehingga kondisi hidupnya menjadi lebih baik.
Kata Kunci: Post-Traumatic Stress Disorder, mekanisme pertahanan, psikoanalisis

829
RIO
t
THE ANALYSIS OF TENSE, ASPECT, AND MODAL (TAM) IN THE BLEACHER REPORT NEWS TEXT
Rio Ariananda 1410732020 Ayendi, S.S., M.Pd, M.Hum. (SPV) ENGLISH DEPARTMENT - FACULTY OF
HUMANITIES ANDALAS UNIVERSITY PADANG 2021
ABSTRAK
Dalam skripsi ini dibahas penggunaan tense, aspek, dan modal beserta fungsi yang digunakan oleh jurnalis portal berita
olahraga Bleacher Report dalam tiga berita terpilih tentang Cristiano Ronaldo yang terinfeksi virus Corona yang diunggah
pada tanggal 20 Oktober 2020. Kajian ini bertujuan untuk menganalisis tipe-tipe tense, aspek, dan modal beserta fungsi yang
digunakan oleh jurnalis. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik mencatat ulang berita di portal berita Bleacher Report.
Data yang telah dikumpulkan selanjutnya dianalisis berdasarkan teori yang dikemukakan oleh Comrie (1986) untuk
menganalisis tipe dan fungsi tense, kemudian teori Comrie (1976) dan Cann (1993) untuk menganalisis tipe dan fungsi aspek,
dan teori Quirk (1980) dan Kreidler (1998) untuk analisis tipe dan fungsi modal. Dari 85 data yang dianalisis, ditemukan dua
tipe tense yaitu present tense dan past tense. Tipe tense yang paling dominan muncul adalah present tense. Hal ini
menunjukkan bahwa jurnalis Bleacher Report menuliskan berita lebih banyak melalui sudut pandang jurnalis itu sendiri
sehingga present tense menjadi yang dominan muncul. Penulis menemukan tiga tipe aspek yaitu simple, perfective,
progressive. Tipe aspek yang paling banyak digunakan jurnalis adalah simple. Hal ini dikarenakan banyak dari kalimat dan
klausa yang ditulis oleh jurnalis tidak menunjukkan spesifik waktu sebuah aksi dimulai dan berakhir sehingga dapat
dikategorikan sebagai simple aspect. Penulis juga menemukan 2 tipe modal yaitu ordinary dan auxiliary. Tipe modal yang
dominan ditemukan adalah ordinary yang menandakan jurnalis banyak menggunakan modal untuk mengantisipasi
kesalahpahaman dari pembaca.
Kata kunci: tense, aspek, modal, tipe tense, tipe aspek, tipe modal, Bleacher Report

829
RIZ
t
The Role of Women in Sula and Tanah Tabu Toward Nature : An Ecofeminism Reading
Rizka Maqhfira Medsi 1710733005 Supervisor : Dra. Eva Najma, M.Hum ENGLISH DEPARTMENT FACULTY OF
HUMANITIES ANDALAS UNIVERSITY PADANG 2021
ABSTRAK
Penelitian ini menganalisis peran perempuan di kehidupan sehari-hari didalam novel Sula oleh Toni Morrison dan Tanah Tabu
oleh Anindita Siswanto Thayf. Fokus penelitian ini adalah bagaimana penulis menggambarkan peran perempuan dan laki-laki
didalam kedua novel dan apa persamaan dan perbedaan antara peran perempuanpada novel Sula dan Tanah Tabu.Penulis
menggunakan metode kualitatif dan menerapkan teori Ekokritik oleh Greg Garrard dan Cheryl Glotfelty, Feminisme oleh
Simone De Beauvoir, dan konsep Ekofeminisme oleh Gretchen Legler. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada novel Sula,
penulis menggambarkan perempuan yang kuat dan tangguh dalam menjalani kehidupannya, dan peran laki-laki digambarkan
sebagai makhluk yang lemah dan selalu membutuhkan bantuan dari perempuan. Berbeda dengan novel Sula, Tanah Tabu
menggambarkan kebalikannya. Perempuan sebagai makhluk yang lemah dan selalu menjadi objek penyiksaan laki-laki,
sedangkan laki-laki digambarkan sebagai makhluk yang kuat dan dapat melakukan apa yang mereka mau di kehidupan sosial.
Perbedaan peranan perempuan pada kedua novel adalah Sula menggambarkan bahwa perempuan adalah sosok yang pemberani
dan dapat menentang patriarki yang merugikan mereka sedangkan pada novel Tanah Tabu, perempuan digambarkan sebagai
sosok yang lemah lembut dan penuh kehangatan. Mereka terlalu lemah untuk melawan penindasan yang dilakukan oleh laki-
laki sehingga mereka juga menjadi objek penyiksaan. Persamaan yang ditemukan pada kedua novel ini adalah Nel Wright dan
Mama Helda memiliki watak yang sama, keduanya selalu mematuhi semua peraturan yang ada dan menyadari peranan wanita
sesuai dengan sistem patriarki. Kedua, persamaan juga dapat dilihat dari karakter Mabel dan Sula yang sama-sama mendapat
respon yang buruk dari lingkungan sosialnya.
Kata kunci: peran perempuan dan laki-laki, sistem patriarki, alam, penyiksaan terhadap perempuan, ekofeminisme
829
RIZ
s
SPEECH ERRORS IN PRONUNCIATION AMONG TEN STUDENTS OF 2017 CLASS OF ENGLISH
DEPARTMENT OF ANDALAS UNIVERSITY
Rizka Rahmayani 1710732018 Supervisor Drs. Zulfakhri Dt. Majo Datuk, M.Hum NIP. 196309091989011001
ENGLISH DEPARTMENT FACULTY OF HUMANITIES ANDALAS UNIVERSITY PADANG 2021
ABSTRAK
Penelitian ini membahas kesilapan bicara dalam kinerja berbicara mahasiswa. Berbicara merupakan salah satu keterampilan
yang paling penting dalam pembelajaran bahasa. Namun, menguasai keterampilan berbicara tidaklah mudah karena melibatkan
proses yang kompleks yang membuat penutur terkadang tidak dapat menghasilkan pidato yang sempurna, terutama bagi
pembelajar bahasa asing. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis jenis, frekuensi kemunculan, dan penyebab kesilapan
bicara yang dilakukan oleh mahasiswa Jurusan Sastra Inggris angkatan 2017 Universitas Andalas. Partisipan dalam penelitian
ini adalah sepuluh mahasiswa yang dipilih dengan menggunakan purposive sampling. Data dari penelitian ini adalah semua
ucapan yang mengandung kesilapan bicara yang dihasilkan oleh mahasiswa. Data diperoleh dari video presentasi Seminar
Hasil mahasiswa di YouTube. Kemudian, data dianalisis dalam perspektif psikolinguistik, khususnya berdasarkan teori yang
dikemukakan oleh Clark dan Clark (1977) dan didukung oleh Fromkin (1971). Hasil analisis menunjukkan bahwa ada
sembilan jenis kesilapan bicara yang dilakukan oleh mahasiswa dalam ucapan mereka. Kesilapan-kesilapan tersebut adalah
silent pauses yang terjadi sebanyak 79 kali dari keseluruhan data, filled pauses terjadi 147 kali, repeats terjadi 58 kali, retraced
false starts terjadi 43 kali, unretracted false starts terjadi 25 kali, corrections terjadi 7 kali, stutters terjadi 42 kali, interjections
terjadi 11 kali, dan slips of the tongue terjadi 11 kali. Kesilapan yang paling sering terjadi adalah filled pauses (34,74%),
sedangkan jumlah kesilapan terendah adalah interjections (1,65%). Terjadinya kesilapan bicara disebabkan oleh kesulitan
kognitif dan faktor sosial. Kesulitan kognitif terdiri dari beberapa faktor: kurangnya kosa kata, kurangnya penguasaan tata
bahasa, dan kesulitan dalam pelafalan kata. Sedangkan faktor sosial terdiri dari dua penyebab utama, yaitu kecemasan
situasional dan keadaan sosial. Kecemasan situasional mahasiswa dipengaruhi oleh perasaan gugup/cemas, ragu-ragu dan takut
melakukan kesalahan, pengaruh media, kurang percaya diri, dan ketidakmampuan untuk tetap fokus. Kemudian, faktor sosial
dipengaruhi oleh keterbatasan waktu dan tekanan jika mendapat kritikan.
Kata Kunci: Berbicara, Kesalahan Bicara, Pembelajar Bahasa Asing, Perspektif Psikolinguistik

829
SAT
t
The Progressives Voices of Black American Women Poets as Portrayed in Nikki Giovanni and Audre Lorde’s Poems
SATRIA KUNTARA SANTOSO 1710733001 Thesis Supervisor : Gindho Rizano, S.S, M.Hum ENGLISH
DEPARTMENT - FACULTY OF HUMANITIES ANDALAS UNIVERSITY PADANG 2021
ABSTRAK
Penelitian ini membahas diskriminasi ras, kelas dan gender terhadap perempuan kulit hitam Amerika yang tercermin dalam
puisi pilihan Nikki Giovanni dan Audre Lorde. Puisi-puisi tersebut adalah "Nikki Rosa", "Woman" dan "A Poem For A Lady
Whose Voice I Like" oleh Nikki Giovanni dan "Power", "Black Unicorn" dan "A Woman Speaks" oleh Audre Lorde.
Penelitian ini mengungkapkan beberapa dampak diskriminasi gender dan ketidaksetaraan kelas sosial terhadap kehidupan
perempuan kulit hitam Amerika, seperti perempuan kulit hitam Amerika terpinggirkan, tersubordinasi dan menjadi sasaran
kekerasan dalam kehidupan sosial dan menerima stereotip negatif. Penulis menggunakan Critical Race Theory oleh Richard
Delgado dan Jean Stefancic, yang membahas puisi Giovanni dan Audre mewakili suara wanita kulit hitam Amerika sebagai ras
minoritas, warga kelas dua dan wanita kulit hitam lesbian di Amerika. Analisis penelitian ini menunjukkan bahwa perempuan
kulit hitam Amerika menghadapi tantangan yang signifikan untuk mendapatkan keadilan dan kesetaraan diantara orang kulit
putih di Amerika. Untuk menciptakan keadilan dan kesetaraan, perempuan kulit hitam Amerika harus memperjuangkan hak-
hak mereka.
Kata kunci: wanita kulit hitam Amerika, suara progresif, diskriminasi, ras, kelas, gender, teori critical race
829
SIT
s
SIBLING RIVALRY IN LITERARY DARWINISM’S PERSPECTIVE AS SEEN IN JOHN SHORS’ BENEATH A
MARBLE SKY
SITI MAULINA 1510732025 Supervisor: Gindho Rizano, S.S., M.Hum., ENGLISH DEPARTMENT FACULTY OF
HUMANITIES ANDALAS UNIVERSITY - PADANG 2021
ABSTRAK
Skripsi ini menyajikan hasil analisis mengenai sebuah novel yang berjudul Beneath a Marble Sky karya John Shors. Tujuan
dari penelitian ini ialah untuk menemukan motif-motif yang dimiliki manusia sebagai penjelasan mengenai kasus pertikaian
saudara. Serta kontribusi dari motif tersebut di dalam jiwa kakak-beradik akan keinginan mereka untuk bertahan hidup, di
dalam novel. Dalam menganalisa novel ini, penulis menggunakan teori sastra Darwin terutama mengenai human motives yang
dikemukakan oleh Joseph Carrol. Serta teori dari Herbert Spencer yaitu teori survival of the fittest. Setelah menganalisis
Beneath a Marble Sky, penulis menyimpulkan bahwa ditemukannya motif-motif manusia yang mendasari kakak-beradik
tersebut menganggap saudara mereka sebagai lawan dalam mendapatkan sumber kehidupan yang terbatas di sekitar mereka.
Hal ini secara alamiah berkaitan terhadap keinginan mereka untuk bertahan hidup. Shors memperlihatkan bagaimana kakak-
beradik dibentuk untuk bisa bertahan hidup dengan keberadaan motif-motif tertentu di dalam jiwa mereka. Saudara yang
memiliki motif yang sama akan menggiring yang lain untuk masuk ke dalam sebuah persaingan. Akhir dari pertikaian saudara
ini adalah ditemukan adanya saudara yang mampu menyeimbangkan motif yang ia miliki yang menyebabkan ia mampu
bertahan hidup. Namun, ditemukan pula saudara yang terkendalikan oleh motif yang ia miliki yang menyebabkan banyaknya
kerusakan terhadap kehidupan di sekitarnya. Terakhir, ditemukan pula saudara yang memilih untuk menjauhkan dirinya dari
motif-motif penyebab kerusakan yang ia miliki demi mengutamakan rasa kemanusiaan.
Kata kunci: pertikaian saudara, Darwin, motif dan suber kehidupan.

829
SUC
w
WILLIAM FAULKNER’S ENVIRONMENTAL AWARENESS IN HIS GO DOWN, MOSES
Suciati Agustin 1710732007 Supervisor: Dra. Eva Najma, M. Hum. ENGLISH DEPARTMENT - FACULTY OF
HUMANITIES ANDALAS UNIVERSITY PADANG 2021
ABSTRAK
Skripsi ini membahas kesadaran lingkungan William Faulkner yang tercermin dalam karyanya yang berjudul Go Down,
Moses. Kesadaran lingkungan tersebut digambarkan oleh Faulkner melalui Isaac McCaslin (Ike), tokoh utama cerita. Dalam
menganalisis karya ini, penulis menggunakan teori ekologi sastra khususnya Pastoral oleh Greg Garrad dan Land Ethic oleh
Aldo Leopold, serta didukung dengan pendekatan ekspressif oleh Abrams. Analisis ini didasarkan pada metode deskriptif
kualitatif yang data utamanya adalah novel Go Down, Moses dan data pendukung diambil dari biografi William Faulkner serta
tulisan-tulisan yang relevan dengan topik penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat tiga bentuk representasi
alam dalam novel ini yakni Classic pastoral (alam sebagai tempat relaksasi dan refleksi); Romantic pastoral (kehidupan
pedesaan yang kontras dengan kehidupan di perkotaan), dan American pastoral (alam sebagai sumber daya yang dimanfaatkan
untuk lahan pertanian). Kemudian ditemukan juga tiga bentuk kesadaran lingkungan William Faulkner yang diekspresikannya
di dalam novel ini, yakni: Pengertian tentang kesetaraan antara manusia dan alam; Mencintai dan menghormati alam; serta
Menyadari pentingnya melindungi dan melestarikan alam.
Kata Kunci: Kesadaran lingkungan, William Faulkner, Alam, Ike.
829
SYA
w
WOM EN’S LANGUAGE FEATURES IN REQUEST D E P IC TE D IN PRIDE AND PREJUDICE M O V IE
Syafda Dini Pratiwi 1710732009 Supervisor: Dr. Ike Revita, M.Hum. ENGLISH DEPARTMENT FACULTY OF
HUMANITIES ANDALAS UNIVERSITY PADANG 2021
ABSTRAK
Kajian fitur bahasa perempuan yang digunakan oleh karakter wanita di film Pride and Prejudice ketika melakukan permintaan
dibahas dalam penelitian ini. Penelitian ini bertujuan untuk menemukan fitur bahasa perempuan serta fungsinya yang
digunakan oleh karakter wanita di film Pride and Prejudice ketika melakukan permintaan. Data dikumpulkan dengan
menggunakan metode observasi simak bebas libat cakap yang dikemukakan oleh Sudaryanto (1993). Data dianalisa
menggunakan teori fitur bahasa perempuan yang dikemukakan oleh Lakoff (1975) dan teori fungsi fitur bahasa perempuan
yang dikemukakan oleh Holmes (2013). Hasil analisis ditampilkan secara deskriptif. Karakter wanita di film Pride and
Prejudice menggunakan delapan fitur bahasa wanita ketika meminta sesuatu, yaitu: (1). lexical hedges or fillers (17,54%), (2)
tag questions (7,01%), (3) ‘empty’ adjectives (2,63%), (4) intensifiers (14,03%), (5) ‘hypercorrect’ grammar (22,80%), (6)
‘superpolite’ forms (18,42%), (7) avoidance of strong swear words (3,50%), dan (8) emphatic stress (14,03%). Penelitian ini
menunjukkan fitur bahasa yang dominan digunakan oleh karakter wanita di film Pride and Prejudice ketika meminta sesuatu
ialah ‘hypercorrect’ grammar sebanyak 24 kali (22,80%). Mereka cenderung memperkuat kalimat permintaan mereka untuk
mendapatkan perhatian dari orang sekitar, namun tetap menggunakan kata yang sopan untuk didengar. Selain itu, penelitian ini
menemukan dua fungsi dari fitur bahasa yang digunakan oleh karakter wanita di film Pride and Prejudice ketika meminta
sesuatu, yaitu hedging devices (46,49%) dan boosting devices (53,50%). Fungsi yang dominan digunakan adalah boosting
devices sebanyak 61 kali (53,50%). Disimpulkan bahwa karakter wanita di film Pride and Prejudice ingin menekankan kalimat
permintaannya menggunakan fungsi boosting devices.
Kata Kunci: ujaran dari karakter wanita di film Pride and Prejudice, permintaan, fitur bahasa perempuan
829
SYA
p
POLITENESS OF REFUSAL FOUND IN THE INTERACTION OF YOUTUBER IN KEVIN HART’S WHAT THE
FIT PROGRAM IN LOL NETWORK CHANNEL
SYARAH FADHILLAH ANNISA 1610732007 Supervisor: Dr. Ike Revita, M. Hum ENGLISH DEPARTMENT
FACULTY OF HUMANITIES ANDALAS UNIVERSITY 2021
ABSTRACT
In this thesis, the writer discusses the types of politeness strategies found in refusal expression in the reality comedy show
called What The Fit. The objective of this research is to identify the politeness strategies uttered by the host and all participants
in the reality show. The data are taken from the conversation and interaction of the host and his participants by using the
observational method then analyzed by applying Brown and Levinson’s theory. The result of the analysis is presented with
explanation sentences and a table. From 40 conversations using refusal expression containing politeness, the writer found four
types of politeness. They are bald on record, positive politeness, negative politeness, and off record. The writer obtained 26
utterances using the bald on-record strategy, 8 utterances using positive politeness, 3 utterances using negative politeness, and
3 utterances using off- record. The results showed that bald-on record is more often used by the host and his participants in the
show. This research also discusses the factors that influenced the choice of politeness strategies.
Keywords: bald on-record, negative politeness, off-record, positive politeness, politeness strategy, pragmatic, What The
Fit

829
TED
f
FILM ADAPTATION OF ERNEST CLINE’S READY PLAYER ONE: THE FUNCTIONALITY OF EASTER EGG
Tedy Suryadi 1410732004 Supervisor I: Edria Sandika, SS, M. Hum Supervisor II: Donny Eros, SS, M.A. English
Department – Faculty of Humanities Andalas University Padang 2021
ABSTRAK
Skripsi ini menganalis dan membandingkan Ready Player One karya Ernest Cline (2011) dan film adaptasinya. Fokus
penelitian penulis adalah elemen sinemantik yang digunakan oleh sutradara untuk menyampaikan isi dari novel Ready Player
One. Skripsi ini juga menjabarkan perbedaan fungsi dari referensi budaya populer di Ready Player One dan juga adaptasinya.
Penelitian ini menggunakan beberapa pendekan teori adaptasi oleh Linda Hutcheon, dan teori mise-en-scene oleh John Gibbs.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Steven Spielberg sebagai sutradara mempunyai tiga motivasi, yakni dorongan ekonomi,
kendala hokum dan motif pribadi dan politik. Motivasi-motivasi ini bisa terlihat dalam perubahan yang terjadi di dalam film
bila dibandingkan dengan bukunya, seperti motifnya sendiri yakni memasarkan film-film lamanya dalam bentuk referensi dan
menambahkan keuntungan dengan mengekplorasi nilai pertermanan yang terkesan lebih klise tapi dapat dipahami oleh semua
umur daripada alasan-alasan pahit karakter melarikan diri dari kenyataan yang sedih dan gelap.
Kata Kunci : Film Adaptasi, Referensi Budaya Populer, Melarikan Diri.

829
WAR
a
AMERICAN SEGREGATION IN MODERN TIME REFLECTED IN NIC STONE’S DEAR MARTIN
Warid S Ilhamullah 1610732023 Supervisor: Dr. Maizufri, M.S. ENGLISH DEPARTMENT FACULTY OF
HUMANITIES ANDALAS UNIVERSITY PADANG 2021
ABSTRACT
This study aims to provide an overview of the segregation that occurs in modern times as reflected in the novel entitled Dear
Martin by Nic Stones. The focus of this thesis research is to analyze the types of modern-day segregation that occur in this
novel. The study also analyzed the impact of segregation on black people. This study applies the segregation topic developed
by Kenneth Clark. The theory used in analyzing the novel is the sociological approach by Alan Swingewood. The analysis is
presented by the descriptive method. After analyzing Dear Martin, the writer argues that segregation still occurs in modern
times even though the legal rules have been repealed. The segregation that the writer found is residential segregation and
school segregation. Black people in the novel tend to live in one environment and go to school according to the dominant race.
As a result, black people get labeled treatment and live in low-income conditions.
Keywords: Segregation, Black people, sociological approach
829
IKH
a
AN ANALYSIS OF TRANSLATION ACCURACY OF INDONESIAN SHORT STORY ENTITLED “INEM” INTO
ENGLISH
IKHSANUL WIRSA 1410731034 Thesis Supervisor: Drs. Rumbardi, M.Sc ENGLISH DEPARTMENT - FACULTY
OF HUMANITIES UNIVERSITY OF ANDALAS 2021
ABSTRAK
Skripsi ini membahas tentang penilaian akurasi penerjemahan dari suatu cerita pendek. Adapun tujuan dari penulisan skripsi
ini adalah untuk menilai akurasi penerjemahan dari cerita pendek berjudul “Inem” dari bahasa Indonesia ke bahasa Inggris dan
melihat akurasi terjemahan dari dimensi Field, Tenor, Mode dan Genre yang digagas oleh Juliane House. Data dari skripsi ini
adalah sebuah cerita pendek berjudul “Inem” karangan Pramoedya Ananta Toer yang ditulis dalam bahasa Indonesia kemudian
diterjemahkan oleh Willem Samuels ke dalam bahasa Inggris. Cerita pendek ini mengkisahkan tentang seorang anak gadis
yang dinikahkan oleh orang tuanya dalam usianya yang sangat muda. Cerita pendek ini dikemas dalam bentuk dialog yang
terbagi atas 8 wacana dan narasi monolog yang menjadi penjelasan dari setting setiap wacana dialog. Skripsi ini hanya
menganalisa wacana dialog saja karena inti dari cerita pendek ini adalah apa yang terjadi pada setiap wacana dialog. Data
tersebut kemudian dianalisa menggunakan model Translation Quality Assessment (TQA) yang digagas dan direvisi oleh
Juliane House (2015). Model ini memperkenalkan empat dimensi dalam menentukan akurasi penerjemahan, yaitu Field, Tenor,
Mode, dan Genre. Model ini memiliki keterikatan yang kuat dengan teori fungsionalitas yang diperkenalkan oleh Halliday
(1978). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Willem Samuels sebagai penerjemah tidak sepenuhnya akurat. Terdapat
beberapa kesalahan dalam mentransferkan ide-ide dalam cerita ke dalam terjemahan, bahkan dalam beberapa kasus terdapat
kesalahan yang cukup mampu untuk membuat terjemahan tersebut menjadi sebuah terjemahan yang buruk. Kesalahan-
kesalahan tersebut terdapat dalam setiap dimensi, baik Field, Tenor, Mode, maupun Genre.
Kata kunci: terjemahan, akurasi, makna, cerita pendek, kualitas

829
YAN
t
THE PROCEDURES USED IN TRANSLATING TAXATION TERMS FOUND IN ECONOMIC TEXT FROM
ENGLISH TO INDONESIAN
Yani Rifzawitri 1610733023 Supervisor: Novalinda, S.S., M.Hum ENGLISH DEPARTMENT - FACULTY OF
HUMANITIES ANDALAS UNIVERSITY PADANG 2021
ABSTRAK
Skripsi ini mengkaji tentang prosedur penerjemahan istilah-istilah perpajakan dari teks ekonomi berbahasa Inggris ke bahasa
Indonesia. Tujuan dari skripsi ini ialah untuk mengidentifikasi istilah-istilah pajak serta mengidentifikasi prosedur
penerjemahan yang digunakan penerjemah dalam menerjemahkan istilah perpajakan. Data diambil dari buku yang berjudul
Public Finance In Theory And Practice 5th Edition oleh Ricard A Musgrave dan Peggy B Musgrave serta terjemahannya
Keuangan Negara Dalam Teori Dan Praktek Edisi Ke Lima yang diterbitkan oleh Erlangga. Metode observasi dengan teknik
catat digunakan untuk mengumpukan data. Metode padan translational digunakan untuk menganalisis data. Kemudian, metode
infomal dan formal digunakan untuk menyajikan hasil analisis dalam penelitian ini. Teori yang dikemukakan oleh Newmark
(1988) digunakan untuk menganalisis prosedur penerjemahan yang digunakan dari bahasa sumber ke bahasa target. Hasil
analisis menunjukkan terdapat empat prosedur penerjemahan yaitu Transposition, Couplet, Transference, dan Literal
Translation. Prosedur yang paling dominan digunakan dalam menerjemahkan istilah perpajakan ialah transposition.
Kata kunci: Penerjemahan, prosedur penerjemahan, istilah perpajakan

829
YOH
a
ATTITUDES OF ENGLISH DEPARTMENT STUDENTS OF THE 2020 SOCIOLINGUISTICS CLASS TOWARD
SINGLISH
Yohana Christin F.N 1710732030 Thesis Supervisor: Dr. Rina Marnita AS, M.A. ENGLISH DEPARTMENT
FACULTY OF HUMANITIES ANDALAS UNIVERSITY 2021
ABSTRAK
Adanya variasi bahasa Inggris, Singlish, yang diucapkan di Singapura, telah menimbulkan berbagai persepsi dan sikap
masyarakat penuturnya terhadap variasi tersebut. Skripsi ini membahas tentang pengetahuan dan sikap bahasa orang diluar
masyarakat tersebut terhadap Singlish dengan sampel 20 orang mahasiswa Sastra Inggris angkatan 2017, Fakultas Ilmu
Budaya, Universitas Andalas yang telah mengambil kelas Sosiolinguistik. Data dikumpulkan menggunakan Metode Langsung
(Peter Garret, 2010) dengan mendistribusikan angket atau kuesioner kepada responden yang telah diperdengarkan rekaman
audio seseorang yang berbicara dalam Singlish. Tingkat pengetahuan terhadap Singlish diukur menggunakan Skala Likert dan
sikap terhadap Singlish ditentukan merajuk pada kategorisasi sikap yang dikemukakan oleh Arikunto (2010). Hasil dari
kuesioner menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan mahasiswa terhadap Singlish cukup baik (60%). Pengetahuan mereka
terbatas pada informasi Singlish sebagai sebuah variasi Bahasa Inggris. Kemudian, sikap mahasiswa terhadap Singlish
bervariasi, dimana bahwa 43,75% memiliki sikap positif, 36,35% bersikap netral, dan 20% bersikap negatif. Hal ini
menunjukkan bahwa sikap positif mereka tidak sejalan dengan tingkat pengetahuan mereka.
Kata kunci: sikap bahasa, mahasiswa sastra inggris, singlish.
829
YOL
n
NARCISSISTIC PERSONALITY OF MALE MAIN CHARACTERS IN OSCAR WILDE’S THE PICTURE OF
DORIAN GRAY AND J. M. COETZEE’S DISGRACE
Yolanda Putri Herawan 1610732015 Supervisor: Marliza Yeni, S.S., M.A ENGLISH DEPARTMENT FACULTY OF
HUMANITIES ANDALAS UNIVERSITY PADANG 2021
ABSTRAK
Skripsi ini membahas novel karya Oscar Wilde yang berjudul The Picture of Dorian Gray dan John Maxwell Coetzee yang
berjudul Disgrace. Topik yang diangkat adalah Gangguan Kepribadian Narsistik yang dialami oleh dua tokoh utama pria yang
bernama Dorian Gray dan David Lurie. Penelitian ini dilakukan menggunakan pendekatan psikologi sastra, khususnya analisis
tokoh fiksional dengan memakai bahasa dan metode penelitian psikologi. Teori yang digunakan adalah teori dasar
psikoanalisis dari Sigmund Freud tentang id, ego dan superego. Hasil analisis menunjukkan bahwa Gray dan Lurie mengalami
Gangguan Kepribadian Narsistik yang disebabkan oleh dominasi id yang berlebihan. Gejala yang ditunjukkan memiliki
persamaan, yakni merasa diri paling penting. Pada akhirnya, Gray menjadi seorang yang terlalu terobsesi pada dirinya sendiri,
sementara Lurie berubah menjadi pribadi yang lebih baik dan rendah hati.
Kata kunci: psikoanalisis, gangguan kepribadian narsistik, id, ego, superego

829
YOR
t
THE FIRST LANGUAGE INTERFERENCE AS FOUND IN ENGINEERING STUDENTS’ PRONUNCIATION AT
UNIVERSITI MALAYSIA PAHANG
Yora Sudelfi 1610733002 Dosen Pembimbing : Drs. Zulfakhri Dt. Majo Datuk, M.Hum English Department – Faculty
of Humanities Andalas University 2021
ABSTRAK
Skripsi ini membahas tentang kesalahan pelafalan Bahasa Inggris yang dilakukan oleh mahasiswa Jurusan Teknik Industri
Prodi Teknik tahun ketiga, Universitas Malaysia Pahang. Tujuan penulisan skripsi ini adalah menemukan bentuk kesalahan
pelafalan, serta menjelaskan penyebab dari kesalahan pelafalan tersebut. Dalam penelitian ini, penulis mengambil data dari
mahasiswa Teknik tahun ketiga, Universitas Malaysia Pahang. Jumlah mahasiswa yang dijadikan sampel penelitian adalah 15
orang dari 50 orang mahasiswa. Data dikumpulkan dengan cara merekam mahasiswa tersebut saat membaca daftar kalimat
bahasa Inggris yang diberikan oleh penulis. Kemudian penulis menganalisis data yang didapat dengan menggunakan teori
Dulay, Burt, and Krashen (dalam Ellis, 2008) untuk menemukan bentuk kesalahan pelafalan, teori Skandera and Barleigh
(2005) untuk menemukan bentuk konsonan pengganti dan untuk menjelaskan penyebab dari kesalahan tersebut menggunakan
teori Richard (dalam Ellis, 2008). Hasil penelitian dari kesalahan pelafalan menunjukan bahwa ada 2 bentuk konsonan
pengganti yaitu stopping dan devoicing. Di antaranya adalah bunyi /s/ menggantikan bunyi /z/, bunyi /t/ menggantikan bunyi
/θ/, dan bunyi /d/ menggantikan bunyi /ð/. Dari bunyi pengganti tersebut penulis menemukan ada 2 bentuk salah pengucapan,
yaitu addition (penambahan) dan misinformation (salah bentuk). Ada 2 penyebab dari kesalahan pelafalan tersebut yaitu
interference error dan intralingual error.
Kata kunci : Kesalahan Pelafalan, Konsonan, Vokal

829
YUL
t
THE PORTRAIT OF RACIAL DISCRIMINATION AGAINST BLACK AMERICAN PEOPLE IN ANGIE
THOMAS' THE HATE U GIVE
Yuliana Indri Yanti 1610731027 Supervisor: Dr. Ferdinal, M.A. NIP. 196607091992031002 ENGLISH DEPARTMENT
- FACULTY OF HUMANITIES ANDALAS UNIVERSITY PADANG 2021
ABSTRAK
Penelitian ini membahas isu tentang diskriminasi rasial terhadap orang kulit hitam Amerika yang digambarkan dalam novel
The Hate U Give (2017) karya Angie Thomas. Penulis bertujuan untuk menganalisis bagaimana novel tersebut merefleksikan
diskriminasi rasial di Amerika. Fokus penelitian ini adalah untuk mengungkapkan dampak diskriminasi rasial yang telah
merugikan orang kulit hitam Amerika dalamaspek kehidupan sosial, seperti dalam mendapatkan akses pendidikan yang bagus,
mendapatkan akses pekerjaan yang layak, dan dalam mendapatkan perlindungan hukum. Penelitian ini juga menyoroti isu
kebrutalan polisi yang menindas orang kulit hitam Amerika secara ganas. Hal ini disebabkan karena terdapat bias rasis yang
kuat dalam departemen kepolisian Amerika. Penelitian ini menggunakan teori sosiologi sastra dari Alan Swingewood yang
menyatakan bahwa karya sastra adalah representasi dari kehidupan sosial masyarakat pada saat karya sastra itu dibuat. Penulis
juga menggunakan teori rasisme sistemik dari Joe R. Feagin sebagai teori pendukung untuk mengungkapkan keberadaan
model rasisme struktural yang menindas orang kulit hitam Amerika. Hasil analisis menunjukan bahwa permasalahan hak dan
kesempatan yang sama masih sulit didapatkan oleh orang kulit hitam Amerika. Penderitaan yang dialami menimbulkan
semacam perjuangan. Orang kulit hitam Amerika menunjukkan perjuangan dalam melawan diskriminasi rasial, seperti
perjuangan untuk mendapatkan pendidikan yang bagus, menciptakan pekerjaan yang layak, dan sebuah pergerakan keadilan.
Kata kunci: diskriminasi rasial, orang kulit hitam Amerika, sosiologi sastra, rasisme sistemik, perjuangan.
829
YUN
a
A Sociolinguistic Analysis of Male and Female Students’ Emails to a Female Lecturer: A Case Study of English
Department Student, Andalas University, 2018.
YUNISA GUSMA DEVI 1610733020 Supervisor: Dr. Rina Marnita AS, M.A. NIP. 196503051990012001 ENGLISH
DEPARTMENT – FACULTY OF HUMANITIES ANDALAS UNIVERSITY PADANG 2021
ABSTRAK
Penelitian ini tentang penggunaan bahasa oleh mahasiswa laki-laki dan perempuan Jurusan Bahasa Inggris Universitas
Andalas, dalam berkomunikasi melalui email dengan seorang dosen wanita. Penelitian ini mengamati pilihan kata dan jenis
kalimat yang ditulis mahasiswa laki-laki dan perempuan di setiap komponen email. Selain itu penelitian ini juga mengkaji
kepatutan penggunaan bahasa yang digunakan dari aspek kesantunan dalam berkomunikasi dengan orang yang memiliki
kekuasaan dan kedudukan sosial yang lebih tinggi. Data dibatasi pada email yang ditulis kepada dosen perempuan sebanyak 26
mahasiswa, terdiri dari 13 laki- laki dan 13 perempuan. Format dan struktur email diidentifikasi mengacu pada College (2015),
sedangkan penggunaan bahasa dianalisis dari salam, isi, dan penutup. Ciri kebahasaan dalam email yang ditulis oleh laki-laki
dan perempuan mengacu pada Lakoff (1975; 2004), sedangkan kesesuaian penggunaan bahasa dikaji dari Brown dan Levinson
(1987). Temuan mengungkapkan bahwa, pertama, perempuan sedikit lebih baik dalam menulis email formal dengan format
yang lengkap. Kedua, baik pria maupun wanita menggunakan variasi salam, tubuh, dan pernyataan penutup yang sama. Ketiga,
hampir semua siswa (96%) menggunakan strategi kesantunan negatif meminimalkan pemaksaan.
Kata kunci: Penggunaan bahasa dalam email, bahasa laki-laki dan perempuan, posisi sosial dan solidaritas,
kesantunan

829
ZSY
t
Types and Uses of Slang in The Lyrics of Chris Brown’s Songs
Zsyal Sabila Fitri 1510731024 Supervisor Dr. Rina Marnita AS, M.A. English Department - Faculty of Humanities
Andalas University Padang 2021
ABSTRAK
Penelitian ini membahas penggunaan slang dalam 5 lagu pilihan Chris Brown berdasarkan dari banyak jumlah penonton
dengan menafsirkan maknanya, mengidentifikasi bentuknya, mengelompokkan jenis-jenis slang tersebut dan fungsi sosialnya.
Jenis-jenis slang dianalisis dengan menggunakan teori Eric Partridge (1954) dan arti kata slang mengacu pada Oxford
Dictionary, Urban Dictionary, dan Dictionary of American slang and Colloquial. Kelima lagu yang dipilih adalah ‘No
Guidance’, ‘With You’, ‘Freaky Friday’, ‘Ayo’, dan ‘Loyal’. Data penilitian ini dikumpulkan melalui observasi. Hasil
penilitian menunjukkan banyak sekali kata dalam lagu-lagu pilihan ini yang bisa dikatakan sebagai slang. Sebagian besar slang
yang terdapat dalam 5 lagu pilihan Chris Brown dapat dikategorikan sebagai Society Slang jika kita mengacu pada teori
Partridge. Fungsi sosial dari penggunaan bahasa gaul yang paling dominan adalah Emotive Function jika kita mengacu pada
teori Yanchun dan Yanhong.
Kata Kunci: Slang, Slang word, Jenis Slang, Fungsi Sosial Slang, Lagu.
KUMPULAN ABSTRAK SKRIPSI
FAKULTAS ILMU BUDAYA
PROGRAM STUDI SASTRA JEPANG
TAHUN 2017
895
AUL
p
PELANGGARAN PRINSIP KERJA SAMA DALAM DRAMA OUR HOUSE TINJAUAN PRAGMATIK
AULIA FAJRIANI 1210753021
ABSTRAK
Penelitian ini membahas tentang pelanggaran prinsip kerja sama yang terdapat dalam drama Our House. Prinsip kerja sama
merupakan kaidah dalam berkomunikasi, pelanggaran terhadap prinsip tersebut sering kali terjadi. Penelitian ini bertujuan (1)
mendeskripsikan bentuk pelanggaran prinsip kerja sama tuturan Sakura dalam drama Our House (2) mendeskripsikan fungsi
tindak tutur ilokusi dari tuturan Sakura yang melanggar prinsip kerja sama dalam drama Our House. Penelitian ini adalah
penelitian kualitatif bersifat deskriptif. Data penelitian ini diambil dari drama Our House. Tahap pengumpulan data peneliti
menggunakan Metode Simak dengan Teknik Sadap. Teknik Simak Bebas Libat Cakap dan Teknik Catat. Pada tahap analisis
menggunakan Metode Padan dan Teknik Pilah Unsur Penentu (PUP), pada tahap penyajian data hasil analisis data
menggunakan Metode informal. Teori yang digunakan adalah teori prinsip kerja sama Grice dan tindak tutur ilokusi Searle.
Hasil penelitian pelanggaran prinsip kerja sama dalam drama Our House ini ditemukan pelanggaran prinsip kerja sama maksim
kuantitas, maksim kualitas, maksim relevansi dan maksim cara/pelaksanaan. Fungsi tindak tutur ilokusi dari pelanggaran
prinsip kerja sama yang ditemukan dalam penelitian ini adalah direktif, ekpresif dan representatif.

Kata kunci: Prinsip kerja sama, fungsi, tindak tutur ilokusi

895
AFD
d
DEWA ENERU DALAM KOMIK ONE PIECE KARYA ODA EIICHIRO TINJAUAN ESTETIKA REPONSIF
Afdal Khairy
ABSTRAK
Skripsi ini membahas tentang perbandingan antara dewa Eneru dalam komik One Piece karya Oda Eiichiro sebagai respon dari
dewa Raijin dalam mitologi Jepang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan estetika responsif dari
Wolfgang Iser. Cara kerja teori ini adalah dengan menganalisis hubungan tokoh dalam karya dengan tokoh mitologi yang ada
di Jepang sebagai sumber respon yang mempengaruhi pengarang dalam membuat karya. Tujuan dari penelitian ini adalah
untuk menjelaskan persamaan, perbedaan, dan hubungan nya antara dewa Eneru dalam komik One Piece karya Oda Eiichiro
dan dewa Raijin dalam mitologi Jepang. Hasil dari penelitian ini ditemukan adanya keterkaitan antara tokoh dewa dalam
komik dengan tokoh dewa dalam mitologi Jepang sebagai dewa petir. Tokoh dewa dalam komik merupakan representasi dewa
petir dalam mitologi Jepang. Representasi tersebut merupakan respon pengarang terhadap mitologi yang berkembang dalam
masyarakatnya.Selain menggunakan konsep dewa petir yang ada dalam masyarakat Jepang, pengarang juga
menggunakankonsepdewa petir dari mitologi bangsa lain di dunia yang merupakan bentuk respon lain yang mempengaruhi
pengarang dalam membuat tokoh dewa dalam karyanya.

Kata kunci: Dewa, petir, mitologi, estetika responsive

895
MAH
a
ANALISIS PENGGUNAAN KATA SUGOI DALAM SERIAL ANIME FREE!
Mahdiyyah Afrizal
ABSTRAK
Kata adalah satuan gramatikal terkecil yang memiliki arti dan dapat dikelompokkan ke dalam sejumlah kelas berdasarkan
fungsi gramatikalnya.Salah satu kata dalam bahasa Jepanga dalah sugoi.Selain sebagai adjektiva, dalam kalimat kata sugoi
juga memiliki peran sebagai kelas kata lain. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penggunaan kata sugoi berdasarkan
kelas kata serta maknanya dalam kalimat bahasa Jepang yang terdapatdalam serial anime Free!. Penelitian yang dilakukan
adalah penelitian kualitatif deskriptif.Data dikumpulkan dengan menggunakan metode simak dengan teknik dasar sadap yang
berbentuk tulisan.Pada tahap analisis data, metode yang digunakan adalah distribusional dengan teknik dasar pilah unsure
penentu (PUP) dan dilanjutkan dengan teknik hubung banding.Data dianalisis menggunakan teori yang dikemukakan
Matsumura dan Hida-Asada.Hasil analisis data disajikan menggunakan metode formal dan informal. Berdasarkan analisis yang
telah dilakukan, diketahui bahwa kata sugoi memiliki tiga fungsi gramatikal, yaitu sebagai adjektiva, adverbial dan interjeksi,
kemudian memiliki tiga makna, yaitu: 1) menunjukkan suatu keadaan buruk atau menakutkan yang bersifat subjektif, 2)
menunjukkan derajat yang super atau melebihi rata-rata, 3) sebagai interjeksi yang menunjukkan perasaan kagum, terkejut, dan
takjub.

Kata kunci: Sugoi, kelas kata, makna


895
ALI
k
KEPRIBADIAN TOKOH SUGA MIZUHO DALAM KOMIK PIECE KARYA ASHIHARA HINAKO TINJAUAN
PSIKOLOGI SASTRA
Aliza Dwi Jennisha
ABSTRAK
Komik Piece merupakan salah satu komik karya Ashihara Hinako. Komik ini menceritakan seorang tokoh utama yang
bernama Suga Mizuho. Suga adalah perempuan yang sejak kecil sudah dianggap aneh oleh orang tuanya. Ia tidak pandai
bergaul dan suka berbohong untuk bertemu dengan lelaki yang disukainya di umur lima tahun dan di kelas 2 SMA. Tujuan
penelitian ini adalah menganalisis kepribadian salah satu tokoh utama bernama Suga Mizuho. Teori yang digunakan dalam
penelitian ini adalah teori Kepribadian oleh Sigmund Freud yang dibantu dengan analisis unsur intrinsik. Analisis unsur
intrinsik dibatasi oleh tokoh dan penokohan, latar, dan alur. Metode yang digunakan adalah metode kualitatif dengan hasil data
deskriptif berupa tulisan. Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa tokoh Suga Mizuho memiliki kepribadian yang labil.
Faktor penyebab kepribadian Suga yang labil dikarenakan oleh faktor internal dan eksternal. Faktor internal, yaitu sifat bawaan
lahir yang kurang memiliki rasa empati, dan faktor eksternal yaitu suasana keluarga yang tidak nyaman, serta pergaulan
dengan laki-laki si penjual dan Narumi Hikaru. Dampak dari kepribadian Suga yang labil berupa dampak terhadap diri sendiri
dan orang lain. Dampak terhadap diri sendiri yaitu Suga mengalami trauma akan salah naik bus, mengalami gejala neurosis,
dan gejala father complex, dan dampak terhadap orang lain yaitu kekhawatiran kedua orang tua dan kekecewaan teman
terhadap Suga.

Kata kunci : Kepribadian, Komik Piece, Psikologi Sastra, Sigmund Freud

895
AMA
m
MODALITAS DAROU DALAM ANIME HIMOUTO! UMARU CHAN EPISODE 1-6 TINJAUAN SINTAKMATIK
AMALIA PUTRI, 1310752002
ABSTRAK
Penelitian ini membahas mengenai analisis struktur kalimat yang mengandung modalitas darou dan makna yang ditimbulkan
dari kalimat yang di dalamnya mengandung modalitas darou. Penelitian ini menggunakan sumber data berupa anime Himouto!
Umaru Chan episode 1-6 dengan jenis penelitian kualitatif dan menggunakan telaah sintaksis dan semantik. Teori yang
digunakan dalam penelitian ini adalah teori Isao dan Takai dengan bantuan teori Matsuoka. Hasil penelitian yang berupa
analisis deskriptif menyimpulkan bahwa struktur modalitas darou yang ditemukan di antaranya Verba (Futsuu kei) + darou,
Nomina「だ」da + darou, I keiyoushi (Futsuu kei) + darou, Na keiyoushi (futsuu kei) + darou, Na keiyoushi (futsuu kei) +
darou, dan V/N (Futsuu kei) + ndarou di mana modalitas darou dapat melekat pada verba, nomina dan adjektiva serta dapat
bermakna dugaan/opini, mengecek keabsahan informasi, atau meminta persetujuan. Terdapat 26 data yang diteliti dalam
penelitian ini dan ditemukan bahwa sebanyak 16 data bermodalitas darou bermakna dugaan, 5 data bermodalitas darou
bermakna mengecek keabsahan informasi, dan 5 data bermodalitas darou bermakna meminta persetujuan.

Kata kunci: modalitas, darou, struktur, makna

895
AMA
m
MAJAS DALAM LIRIK LAGU SOUNDTRACK ANIME SAMURAI X (RUROUNI KENSHIN) ; TINJAUAN
STILISTIKA
Amaliyah Insani Ismael
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan menjelaskan jenis majas yang digunakan musisi pada lirik lagu dalam album
Rurouni Kenshin Complete Collection. Lirik lagu merupakan bentuk pengungkapan puisi karena kemiripan unsur-unsur
pembentukannya. Lirik lagu sama halnya dengan puisi, memiliki unsur yang menimbulkan efek estetika di dalamnya seperti
gaya bahasa, imaji, unsur retorik, rima, dan irama. Dengan demikian, lirik lagu dapat dikaji menggunakan teori dan metode
yang sama dengan puisi. Penelitian ini merupakan penelitian analitik yang bersifat deskriptif. Data diambil dari lirik lagu pada
soundtrack anime Samurai X dalam album Rurouni Kenshin Complete Collection. Pada tahap analisis data peneliti
menggunakan metode analisis stilistika Gorys Keraf yaitu gaya bahasa berdasarkan struktur kalimat, dan gaya bahasa
berdasarkan langsung-tidaknya makna. Pada tahap penyajian data, penulis menggunakan metode penyajian data secara
deskriptif. Berdasarkan analisis yang telah dilakukan, diketahui bahwa dalam lirik lagu soundtrack Samurai X terdapat bebagai
macam majas, yaitu klimaks, repetisi, hiperbol, simile, dan lainnya.
Kata Kunci : Majas, Lirik Lagu, Album Rurouni Kenshin, Stilistika
895
AUL
p
PSIKOPATI TOKOH ISHIGAMI DALAM NOVEL YOUGISHA X NO KENSHIN KARYA KEIGO HIDASHINO
Aulia Insany
ABSTRAK
Pada penelitian ini dibahas tentang gambaran karakter psikopat tokoh Ishigami dan menjelaskan karakter psikopat yang
dimiliki tokoh Ishigami yang terdapat dalam novel Yougisha X No Kenshin. Penelitian ini menggunakan pendekatan psikologi
sastra dan menggunakan teori Psychopath Check List-Revised (PCL-R) dari Robert D. Hare serta pendapat dari para ahli yang
berhubungan dengan psikopati. Berdasarkan analisis dapat diketahui cara pengarang menggambarkan karakter tokoh Ishigami
yang ahli matematika melalui kehebatannya dengan memecahkan setiap rumus matematika di dalam kamarnya. Sedangkan
karakter psikopat yang dimiliki Ishigami berdasarkan Psychopath Check List-Revised (PCL-R) yaitu fasih dalam berbicara,
menghargai diri yang berlebihan, pembohong yang patologis, licik dan manipulatif, kurangnya penyesalan dan rasa bersalah,
emosi dangkal, kejam dan kurangnya rasa empati, tidak bertanggung jawab atas tindakan sendiri, kebutuhan stimulasi dan
mudah bosan, tidak punya tujuan hidup jangka panjang, mengikuti kata hati, buruknya pengendalian prilaku, dan keragaman
kriminal.

Kata kunci: Psychopath Check List-Revised (PCL-R), psikopati, psikologi

895
CYN
p
PERUBAHAN SIKAP TOKOH SAKI DALAM NOVEL CINDERELLA TEETH KARYA SAKAKI TSUKASA
Cynthia Oktary
ABSTRAK
Novel Cinderella Teeth merupakan salah satu karya Sakaki Tsukasa. Novel ini menceritakan seorang tokoh utama yang
bernama Kano Sakiko. Saki mengalami pengalaman buruk dengan dokter gigi, membuatnya trauma terhadap dokter gigi. Akan
tetapi Saki dijebak oleh ibunya untuk bekerja menjadi seorang resep sionis di klinik gigi, Saki mulai memahami dan mengerti
bagaimana kedokteran gigi sebenarnya. Bertambahnya pengetahuan Saki terhadap dokter gigi, ketakutannya mulai hilang, dan
akhirnya Saki mau untuk melakukan perawatan gigi. Penelitian terhadap novel Cinderella Teeth ini menggunakan analisis
unsur intrinsic dan pendekatan psikologi sastra serta dibantu dengan psikologi social menggunakan metode kualitatif. Analisis
unsur intrinsic dibatasi oleh tokoh dan penokohan dan latar. Dengan pendekatan dan metode tersebut, peneliti dapat
menemukan bagaimana proses perubahan sikap dan faktor yang mempengaruhi perubahan sikap tokoh Saki. Berdasarkan
penelitian yang dilakukan dapat ditarik kesimpulan bahwa proses perubahansikap Saki terjadi melalui empat proses, yaitu
adopsi, integrasi, diferensiasi, dan trauma. Faktor penyebab perubahan sikap Saki dikarenakan oleh factor eksternal dan faktor
internal. Faktor eksternal yaitu jebakan Mama sehingga Saki bekerja di klinik gigi. Faktor internal adalah kemauan dari diri
Saki sendiri untuk memeriksakan giginya dan melakukan perawatan gigi.

Kata Kunci: Novel Cinderella Teeth, PsikologiSastra, Perubahan Sikap dan Faktor Perubahan Sikap

895
DIN
k
Kritik Terhadap Ryousai Kenbo dalam Cerpen Rikon No Ko Karya Yasunari Kawabata Pandangan Feminisme
Liberal
DINI ALVIONITA 1310751003
ABSTRAK
Feminis adalah sebuah posisi politik, perempuan adalah istilah biologis dan feminim adalah definisi dari karakter yang
dibentuk oleh kebudayaan. Feminisme liberal merupakan gerakan feminisme yang berdasarkan pada konsep liberal.
Maksudnya adalah laki-laki dan perempuan bebas memiliki hak dan kesempatan yang sama. Berbeda dengan feminisme
liberal, ryousai kenbo justru menjadikan perempuan sebagai pengasuh sesuai dengan slogannya istri yang baik dan ibu yang
bijaksana. Topik pada penelitian ini membahas tentang bentuk kritik yang terdapat dalam cerpen Rikon No Ko terhadap
pandangan ryousai kenbo yang memposisikan perempuan sebagai “pesuruh” kaum laki-laki. Kritik yang dimaksud melalui
sudut pandang feminisme liberal yang banyak bertolak belakang dengan ryousai kenbo. Feminisme liberal yang nampak pada
cerpen , yaitu tokoh perempuan menuntut kebesasan dan kesetaraan antara perempuan dan laki-laki Hasil dari penelitian ini,
diperoleh kesimpulan bahwa di dalam cerpen Rikon No Ko, tokoh perempuan merasa tidak membutuhkan laki-laki untuk
menjadi topangan hidup. Sebaliknya, tokoh laki-laki yang selalu ingin kembali ke tokoh perempuan setelah perceraian terjadi.
Baik feminisme liberal maupun ryousai kenbo memiliki paham yang berbeda namun dengan subjek yang sama yaitu
perempuan.

Kata kunci : Feminisme,Liberal, Perempuan, Ryousai Kenbo.


895
DEL
k
KANDOUSHI ARA DALAM NOVEL MAJO NO TAKKYUBIN TINJAUAN PRAGMATIK
Delima Sari
ABSTRAK
Kandoushi ialah kelas kata yang berdiri sendiri dan kemudian menunjuk pada ungkapan. Kandoushi juga menunjukkan
pendekatan interpersonal seperti mengatakan kegembiraan diri sendiri (Mizue, 2007) . Salah satukandoushiyang menyatakan
perasaan atau impresi adalah kandoushi ara.Penelitian ini meninjau tentang bagaimanakah penggunaan kandoushi ara dalam
novel Majo No Takkyubin sesuai dengan teori Leech tentang aspek-aspek tindak tutur. Penelitian ini menggunakan tinjauan
pragmatik. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif. Objek kajian yang diteliti adalah novel Jepang
bergenre anak-anak yang berjudul Majo No Takkyubin. Pengumpulan data pada penelitian ini adalah teknik simak dengan
teknik sadap dan teknik simak bebas libat cakap dan catat. Pada analisis data penelitian ini menggunakan metode Agih dan
teknik baca markah, sedangkan penyajian analisis data, digunakan metode Informal. Teori yang digunakan dalam penelitian ini
adalah teori Leech (1983) tentang aspek-aspek situasi tutur. Berdasarkan analisis yang peneliti lakukan, ditemukan bahwa
Kandoushi Ara dalam novel Majo No Takkyubin dapat digunakan dalam kalimat formal dan informal. Kandoushi Ara dalam
novel ini digunakan untuk menggambarkan ekspresi terkejut dan heran.

Kata Kunci: Kandoushi, Kandoushi Ara, Pragmatik.

895
FAH
g
Gangguan Kecemasan Tokoh Utama dalam Cerpen Aru Aho no Isshou; Tinjauan Psikologi Sastra
Fahmi Perdana Putra
ABSTRAK
Akutagawa Ryunosuke merupakan salah satu penulis terkenal dunia yang berasal dari Jepang. Namanya kemudian dijadikan
sebagai nama penghargaan di Jepang dibidang sastra. Salah satu hasil karyanya adalah cerpen berjudul Aru Aho no Isshou.
Cerpen ini menceritakan episode-episode kehidupan seorang lelaki yang berprofesi sebagi penulis. Sepanjang cerita terlihat
bahwa sang tokoh utama mengalami gangguan kecemasan. Sehinggga untuk menganalisis cerpen ini peneliti memilih untuk
menggunakan psikologi sastra, yaitu dengan teori kepribadian psikoanalisis Sigmund Freud dengan fokus teori kecemasan.
Dengan begitu bisa didapatkan hasil yang lebih jelas dan spesifik mengenai gangguan kecemasan yang dialami tokoh utama
dari cerpen Aru Aho no Isshou ini. Gangguan kecemasan yang dialami tokoh utama terjadi karena berbagai macam masalah
yang dialaminya. Sepanjang cerita juga terlihat adanya usaha tokoh utama melakukan mekanisme pertahanan dalam dirinya.
Hal ini dilakukannya untuk dapat bertahan dari gangguan kecemasan yang dialaminya tersebut. Namun usahanya tersebut
akhirnya gagal yang membuat dirinya mulai memikirkan untuk melakukan bunuh diri.

Kata kunci : Kecemasan, tokoh utama, Akutagawa Ryunosuke, psikologi sastra .

895
FAI
a
Analisis Aizuchi Ee Dalam Film Flying Colors Karya Nobutaka Tsubota : Tinjauan Pragmatik
Faisal Tanjung
ABSTRAK
Aizuchi merupakan respon, tanggapan, atau sisipan yang dilakukan ditengah pembicaraan lawan bicara. Kata aizuchi sendiri
berasal dari kata ai (bersama-sama,saling) dan tsuchi (memukul,menempa). Aizuchi juga merupakan suatu bentuk ekspresi
yang diucapkan saat berjalannya suatu percakapan. Hal ini membuat aizuchi menjadi aspek penting dalam percakapan bahasa
Jepang. Adapun rumusan masalah yang akan dibahas di dalam penelitian ini adalah bagaimana fungsi pragmatis aizuchi ee
yang terdapat dalam percakapan film Flying Colors karya Nobutaka Tsubota. Penelitian yang dilakukan bersifat deskriptif.
Pada tahap pengumpulan data penulis menggunakan metode simak dengan teknik yaitu teknik simak bebas libat cakap dan
teknik catat, pada tahap analisis data peneliti menggunakan metode padan pragmatik dengan teknik hubung banding
membedakan, sedangkan tahap penyajian analisis data digunakan metode informal. Dalam menganalisis data, peneliti
menggunakan teori Horiguchi. Berdasarkan analisis data tuturanaizuchi ee yang terdapat dalam film Flying Colors karya
Nobutaka Tsubota ditemukan beberapa fungsi pragmatis dari aizuchi ee, yaitu fungsi pragmatis sebagai kiite iru to iu shingou (
lawan tutur mendengarkan isi pembicaraan dari penutur), rikai shite iru to iu shingou (lawan tutur memahami/mengerti isi
pembicaraan) dan kanjyou no hyougen (ungkapan perasaan).

Kata Kunci : aizuchi, fungsi pragmatis, lawan tutur


895
FAU
p
PELANGGARAN MAKSIM SEBAGAI BENTUK IMPLIKATUR PERCAKAPAN DALAM DRAMA 5 JI KARA 9 JI
MADE
Fauziah
ABSTRAK
Penelitian ini membahas mengenai bentuk dan makna implikatur serta fungsi tindak tutur yang terdapat pada Drama 5 Ji Kara
9 Ji Made. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bentuk tuturan yang mengandung implikatur percakapan oleh tokoh
utama pada drama 5 Ji Kara 9 Ji Made, maksud yang ingin disampaikan penutur kepada lawan tutur melalui implikatur
percakapan tokoh utama pada drama 5 Ji Kara 9 Ji Made, dan fungsi tindak tutur dalam kalimat implikatur oleh tokoh utama
yang terdapat dalam drama 5 Ji Kara 9 Ji Made. Penelitian ini menggunakan tinjauan pragmatik. Sumber data dalam penelitian
adalah skrip drama 5 Ji Kara 9 Ji Made. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif. Pada tahap
pengumpulan data, peneliti menggunakan metode simak dengan teknik simak bebas libat cakap. Pada tahap analisis data
peneliti menggunakan metode padan pragmatis dengan teknik pilah unsur penentu. Tahap penyajian analisis data peneliti
menggunakan metode formal dan informal. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori implikatur Grice dan teori
fungsi tindak tutur oleh Searle. Berdasarkan analisis yang telah dilakukan, disimpulkan bahwa bentuk kalimat implikatur
adalah yang melakukan pelanggaran prinsip kerjasama. Makna dari kalimat implikatur dapat berupa memaafkan, meminta
maaf, menolak, memuji, memberikan informasi, menyatakan sesuatu, membantah, memutuskan, mengeluh, menunjukan
perasaan, berterima kasih, dan memutuskan pilihan. Fungsi tindak tutur dari kalimat implikatur yaitu fungsi asertif, fungsi
ekspresif, fungsi komisif dan fungsi deklarasi.

Kata kunci : Pragmatik, Implikatur, Implikatur Percakapan, Prinsip Kerjasama, Tindak Tutur

895
FIT
d
DEIKSIS SOSIAL DALAM DRAMA GREAT TEACHER ONIZUKA REMAKE 2012 EPISODE 1-2
Fitria Erma Dianti
ABSTRAK
Pembahasan dalam penelitian adalah mengenai penggunaan deiksis sosial dalam drama Great Teacher Onizuka Remake 2012
Episode 1-2. Deiksis sosial adalah kata-kata yang referennya dapat berubah sesuai dengan jarak sosial antara penutur dan
lawan tutur.Penelitian ini adalah penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif. Pada tahap pengumpulan data, peneliti
menggunakan metode simak dengan teknik simak bebas libat cakap. Pada tahap analisis data peneliti menggunakan metode
padan pragmatis dengan teknik pilah unsur penentu. Tahap penyajian analisis data peneliti menggunakan metode informal.
Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah Sosiopragmatik, Deiksis, Deiksis Sosial, Honorifik Jepang, dan Konsep Uchi
dan Soto. Berdasarkan hasil analisis data, dapat disimpulkan bahwa secara umum penggunaan deiksis sosial dalam drama
Great Teacher Onizuka Remake 2012 Episode 1-2 berdasarkan sistem honorifics di Jepang atau sering disebut dengan keigo.
Keigo di Jepang didasarkan pada konsep uchi dan soto. Dari 203 tuturan yang mengandung deiksis sosial dalam percakapan,
terdapat 125 tuturan yang menggunakan addresseehonorifics (teineigo), 73 tuturan menggunakan referent honorifics sebagai
sonkeigo (subject honorifications), dan 5 tuturan yang menggunakan referent honorifics sebagai kenjougo (object
honorifications). Addressee honorifics digunakan untuk menghormati lawan tutur, referent honorifics sebagai sonkeigo (object
honorifications) digunakan untuk menaikkan derajat lawan tutur, dan referent honorifics sebagai kenjougo (object
honorifications) digunakan untuk merendahkan diri di depan lawan tutur.

Kata kunci : deiksis sosial, honorifics Jepang

895
HER
p
PSIKOPATI TOKOH DOFLAMINGO DALAM KOMIK ONE PIECE KARYA ODA EIICHIRO
Herviani Wahyu Ulansari
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk membahas tentang psikopati tokoh Doflamingo dalam komik One Piece karya Oda Eiichiro.
Komik ini membahas tentang tokoh Doflamingo yang memiliki perilaku menyimpang yang dikategorikan kondisi kejiwaannya
terganggu. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menjelaskan psikopati yang di alami oleh Doflamingo dan faktor-faktor
penyebab psikopati yang dialaminya. Penelitian ini menggunakan pendekatan psikologi sastra dengan menggunakan teori dari
Dr. Robert D. Hare . Penelitian ini juga menggunakan pendapat para ahli yang berhubungan dengan psikopati untuk membantu
proses analisis. Berdasarkan analisis diketahui ada dua penyebab psikopati yang diderita oleh tokoh Doflamingo yaitu
gangguan tingkah laku (gangguan perkembangan masa kanka-kanak) dan lingkungan. Sedangkan karakter psikopat yang
dimiliki Doflamingo berdasarkan Psychopath Check List-Revised (PCL-R) yaitu Fasih/Memesona di permukaan, Menghargai
diri yang berlebihan, Pembohong yang patologis, Licik dan manipulatif , Kurangnya penyesalan dan rasa bersalah, Emosi
dangkal, Tidak berperasaan/kurangnya empati, Tidak bertanggung jawab atas perbuatan sendiri, Kebutuhan
rangsangan/gampang kebosanan, Buruknya pengendalian perilaku, Gaya hidup parasit, Dorongan hati,
Ketidakbertanggungjawaban, Masalah perilaku awal (perkembangan masa kecil, Pencabutan pembebasan yang bersyarat, dan
Keragaman kriminal.
Kata kunci: gangguan kejiwaan, psikologi, psikopati, psikopat
895
HIL
k
KETIADAAN KONSEP TATEMAE-HONNE PADA TOKOH NAKATA MAKIKO DALAM SERIAL KOMIK SEIGI
NO MIKATA KARYA HIJIRI CHIAKI
Hilda Khairunnisa
ABSTRAK
Pembahasan dalam penelitian ini adalah mengenai ketiadaan konsep tatemae-honne yang terdapat dalam serial komik Seigi no
Mikata karya Hijiri Chiaki. Tatemae-honne sendiri merupakan sebuah konsep yang telah menjadi tradisi dalam berkomunikasi
agar tidak menyinggung lawan bicara, sehingga keharmonisan dapat terjadi, karena orang yang menyatakan maksud
ucapannya secara gamblang dianggap tidak sopan atau kasar. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana
bentuk, dampak, dan menganalisis maksud dari ketiadaan tatemae-honne pada tokoh Nakata Makiko dalam komik Seigi no
Mikata karya Hijiri Chiaki. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan format deskriptif. Analisis data dilakukan
dengan menggunakan teori ekspresi dalam manga, teori kesantunan, serta analisis wacana. Temuan dari penelitian ini adalah
pada komik Seigi no Mikata terdapat beberapa peristiwa yang tidak memunculkan konsep tatemae-honne yang memiliki
dampak positif dan negatif. Karya ini juga mengungkapkan bahwa pengarang mengkritisi konsep tatemae-honne dengan
memperlihatkan berbagai kekurangan konsep itu sendiri.

Kata kunci: tatemae-honne, ketiadaan, Seigi no Mikata, Hijiri Chiaki, analisis wacana

895
IND
a
ANALISIS MAKNA TANDA DALAM IKLAN POCARI SWEAT JEPANG TINJAUAN SEMIOTIK
Indri Yani Dewi Husni
ABSTRAK
Pembahasan dalam penelitian ini tentang makna tanda-tanda Linguistik yang terdapat dalam iklan Pocari Sweat. Tanda yang
diteliti berupa tanda verbal dan tanda nonverbal. Analisis dilakukan menggunakan teori Roland Barthes yang mengembangkan
dua sistem “pertandaan bertingkat” yang disebut sistem “denotatif” dan “konotatif”. Objek penelitian ini adalah iklan Pocari
Sweat yang diunduh dari internet pada tanggal 15 Januari 2016. Penelitian ini terdiri dari tiga tahapan, yaitu peneliti
mengidentifikasi data yang diperlukan untuk penelitian, kemudian peneliti membagi data menjadi tiga bagian berdasarkan
scene yang telah ditentukan. Peneliti hanya sebagai pemerhati terhadap data yang muncul. Pada tahap terakhir peneliti
menggunakan teori semiotika Roland Barthes (1957) untuk melakukan analisa data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
terdapat banyak makna, ide, serta pesan yang ingin disampaikan produsen kepada konsumennya. Makna tanda dalam iklan ini
adalah keinginan kuat kalangan muda masyarakat Jepang dalam mencapai impian. Dengan menggunakan model iklan berupa
anak remaja yang memakai seragam sekolah, menginterpretasikan masyarakat Jepang yang masih berusia muda sebagai
sasaran utama penyampaian pesan iklan tersebut. Selain itu penggunaan tokoh wanita remaja Jepang sebagai model utama
iklan secara tidak langsung memperkuat daya jual iklan tersebut.

Kata kunci :Pocari Sweat, Iklan, Semiotika.

895
IDR
k
KATA TUNJUK ORANG DALAM ANIME KUROKO NO BASUKE KARYA TADATOSHI FUJIMAKI TINJAUAN
SOSIOLINGUISTIK
Idriza Chairani
ABSTRAK
Kata tunjuk atau pronomina demonstratif dalam bahasa Jepang disebut dengan shiji daimeishi. Terdiri dari ‘ko-so-a’ serta
bentuk tanya ‘do’. Fungsi shiji daimeishi adalah untuk menunjukkan objek yang menjadi bahan pembicaraan seperti orang,
tempat, benda, hal, dan lain-lain sebagainya. Penelitian ini menggunakan tinjauan sosiolinguistik. Penelitian ini bersifat
kualitatif deskriptif. Objek kajian yang digunakan sebagai data dalam penelitian ini, yaitu sebuah anime bergenre olahraga
dengan judul Kuroko No Basuke. Pada tahap pengumpulan data, peneliti menggunakan metode simak dan teknik dasar yang
digunakan, yaitu teknik sadap serta teknik lanjutan yaitu teknik simak bebas libat cakap dan teknik catat. Tahap analisis
peneliti menggunakan metode padan, yaitu metode padan pragmatis dengan teknik pilah unsur penentu. Pada tahap penyajian
hasil analias data, peneliti menggunakan metode informal. Teori yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu teori fungsi ko-so-
a oleh Yasuko Ichikawa (2005), serta teori variasi kata tunjuk orang dalam bahasa Jepang oleh Satoshi Kinsui (1989).
Selanjutnya, teori SPEAKING yang dikemukakan oleh Dell Hymes (1972) untuk membantu menganalisis penggunaan kata
tunjuk orang dalam anime Kuroko No Basuke. Berdasarkan analisis yang peneliti lakukan kata tunjuk orang yang peneliti
temukan dalam anime Kuroko No Basuke season ketiga adalah koitsu, koitsura, konna hito, sonna yatsu, soitsu, soitsura, ano
hito, ano hitora, ano hitotachi, aitsu, dan aitsura. Namun, dalam penelitian ini tidak ditemukan adanya kata tunjuk bentuk tanya
do.

Kata kunci: Kata Tunjuk, Kata Tunjuk Orang, Anime Kuroko No Basuke, Sosiolinguistik
895
ILV
k
KEISHIKI MEISHI MONO DALAM NOVEL 1Q84 KARYA HARUKI MURAKAMI TINJAUAN SINTAKMANTIK
Ilvi Rahmi
ABSTRAK
Penelitian ini adalah mengenai Keishiki Meishi Mono dalam bahasa Jepang ditinjau dari segi struktur dan maknanya. Keishiki
Meishi Mono merupakan bagian dari kelas kata nomina (meishi) dalam bahasa Jepang yang tidak mempunyai arti yang jelas
apabila berdiri sendiri dalam kalimat dan dapat mempengaruhi kata- kata yang berada sebelumnya. Penelitian ini merupakan
penelitian deskriptif yang bersifat kualitatif. Data yang digunakan pada penelitian ini diperoleh dari novel 1Q84 karya Haruki
Murakami. Pada tahap pengumpulan data digunakan metode simak dengan teknik sadap dan teknik simak bebas libat cakap
dan pada tahap analisis data digunakan metode agih dengan teknik bagi unsur langsung dan metode padan translasional. Pada
tahap penyajian hasil analisis data, digunakan metode informal. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori dari
Tomomatsu (1996) dan Sunagawa (1998). Berdasarkan analisis yang telah peneliti lakukan, terdapat beberapa kesimpulan dari
hasil penelitian ini bahwa struktur keishiki meishi mono dalam kalimat terdiri dari beberapa bentuk penggunaan, diantaranya
bentuk mono da, mono dakara, mono ka, mono nara, dan mono no. Pada bentuk mono dakara, mono ka, dan mono no dapat
digunakan setelah verba, adjektiva, dan nomina dalam bentuk biasa (futsuukei), namun pada bentuk mono da dapat digunakan
setelah verba, dan adjektiva dalam bentuk biasa (futsuukei), begitu juga pada bentuk mono nara hanya dapat digunakan setelah
verba dalam bentuk potensial (kanoukei) saja. Struktur keishiki meishi mono dalam kalimat menghasilkan beberapa makna.
Adapun makna yang dihasilkan diantaranya, mono da bermakna mengutarakan pendapat pribadi dan mengutarakan perasaan
emosi, mono dakara bermakna menyampaikan alasan pribadi, mono ka bermakna menunjukkan kesangsian atau keraguan,
mono nara bermakna menyatakan hal yang dianggap tidak mungkin dan mono no bermakna menyatakan pertentangan.
Kata kunci : Keishiki Meishi Mono, Struktur, Makna.

895
IND
m
MASALAH SOSIAL YANG DIHADAPI ORANG TUA TUNGGAL BESERTA SOLUSI YANG DITAWARKAN
DALAM DORAMA 37.5°C NO NAMIDA KARYA SUTRADARA FURUSAWA TAKESHI, FUJIO TAKASHI, DAN
MURAKAMI MAKITO
Indri Noviani
ABSTRAK
Penelitian ini membahas tentang masalah sosial orang tua tunggal dalam dorama 37.5°C No Namida karya Sutradara Furusawa
Takeshi, Fujio Takashi, dan Murakami Makito. Pendekatan penelitian adalah pendekatan sosiologi sastra dengan teori
pendukung mise-en-scene untuk menkaji film. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui masalah sosial yang dihadapi
orang tua tunggal serta solusi yang ditawarkan dalam dorama 37.5°C No Namida. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa
orang tua tunggal dalam dorama 37.5°C No Namida menghadapi lima masalah sosial, yaitu; terjebak dengan dua tanggung
jawab membesarkan anak dan mencari sumber pendapatan, jam kerja lebih panjang, lebih banyak masalah ekonomi yang
muncul, perubahan hidup yang lebih menekan, dan kurangnya dukungan sosial dalam menjalankan peran sebagai orang tua.
Sementara itu, solusi terdapat solusi baik dan solusi buruk yang ditawarkan dalam dorama, yaitu; mencari dukungan dari orang
lain, belajar dan beradaptasi dengan kehidupan baru, menjalin komunikasi dengan anggota keluarga, memanfaatkan waktu
yang ada sebaik mungkin, dan terakhir berupa solusi buruk yaitu mengambil jalan pintas dengan bunuh diri.

Kata kunci: orang tua tunggal, masalah, dorama, sosiologi sastra, mise-en-scene

895
INT
t
Tuturan Performatif dalam Teks Pidato Perdana Menteri Shinzo Abe
INTAN NAJMAH OEYOEN 1310751017
ABSTRAK
Tuturan performatif adalah sebuah ujaran yang kata kerjanya menjadi tindakan yang selalu ditampilkan dalam waktu sekarang,
dan akibat tenggang waktu lampau dapat mengubah makna ujaran tersebut. Tuturan performatif memiliki keterkaitan dengan
pragmatik dikarenakan makna yang dihasilkan pada ujaran tersebut memiliki makna eksternal yang masih berhubungan
dengan konteks pembicaraan. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan jenis-jenis tuturan performatif dalam teks pidato
Perdana Menteri Shinzo Abe. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif yang bersifat deskriptif dimana pengumpulan
data menggunakan metode simak dengan teknik sadap, lalu disempurnakan dengan teknik simak bebas libat cakap (SBLC).
Tahap analisis data menggunakan metode padan pragmatis. Tahap penyajian analisis data menggunakan metode informal.
Tuturan performatif dalam teks pidato Perdana Menteri Shinzo Abe dianalisis dengan menggunakan teori tindak tutur
performatif yang dikemukakan oleh Koizumi, dimana teori tersebut merujuk kembali pada teori Austin. Hasil analisis
menunjukkan kesimpulan bahwa tuturan performatif yang ditemukan pada data adalah; tuturan performatif yang tergolong
kalimat ekspresif yang merujuk pada kalimat yang menyatakan rasa terimakasih, penyesalan, dan permintaan maaf. Kemudian
tuturan performatif yang tergolong kalimat representatif yang bermaksud untuk melaporkan dan menyatakan. Lalu, ada pula
tuturan performatif yang tergolong ke dalam kalimat komisif dimana kalimat ini merujuk pada kalimat yang menyatakan
berjanji, bersumpah, dan berniat. Tuturan performatif terakhir tergolong pada kalimat deklaratif yang bermaksud untuk
menciptakan hal (status, keadaan, dan sebagainya) yang baru yaitu memutuskan.
Kata kunci : jenis tuturan performatif, teks pidato, Shinzo Abe
895
KHA
k
Kata Makian dalam Novel OutKarya Natsuo Kirino Tinjauan Sosiolinguistik
Khairunnisa’ UlHanifa 1210752014
ABSTRAK
Bahasa merupakan hal yang penting dalam berkomunikasi antara seseorang, seseorang dengan kelompok, dan kelompok
dengan kelompok. Dalam berkomunikasi seseorang tidak hanya memakai kata-kata sopan, namun juga memakai kata-kata
kasar. Pada penelitian ini, peneliti membahas tentang kata-kata makian. Dalam bahasa Jepang kata makian disebut sebagai
Boutoku. Boutoku adalah pemfitnahan dan mencela pada martabat seseorang yang dicela. Pendekatan yang digunakan oleh
peneliti adalah pendekatan kualitatif yang bersifat dekriptif. Pengumpulan data dilakukan dengan metode simak dan teknik
sadap, seterusnya dianalisis dengan menggunakan metode padan. Penyajian hasil analisis secara formal. Sumber data
diperolehdari novel Out KaryaNatsuoKirino.Tinjauan yang digunakan dalam penelitian adalah tinjauan sosiolingustik dengan
menggunakan teori Dell Hymes SPEAKING. Penggelompokkan kata makian menggunakan penggelompokkan I
DewaPutuWijana. Berdasarkan Hasil Analisis data terdapat kata makian dalam novel Out berupa baka, yarou, bakayarou,
babaa, boke, chikushou, hentai, shirobuta, gezuyarou, temee. Pada pengelompokkan Menurut I Dewa Putu Wijana dapat
dikelompokkan kebodohan, keabnormalan, ketidakberuntungan, sesuatu yang menjijikan, sesuatu yang terganggu kehidupan
manusia.

Kata Kunci: Kata Makian, Sosiolinguistik, Out

895
LUS
s
SIKAP TSUNDERE TOKOH AISAKA TAIGA DALAM KOMIK TORADORA KARYA TAKEMIYAYUYUKO
Lusi Rahmadani
ABSTRAK
Penelitian ini menggunakan objek penelitian komik yang berjudul Toradora. Toradora terdiri dari dua kata yaitu Tora dan dora.
Tora yang berarti tiger atau harimau, dan Dora yang berarti doragon atau naga.Tokoh dari komik Toradora yang akan diteliti
bernama Aisaka Taiga. Taiga memiliki masalah dalam berteman karena sifatnya yang terkenal kasar dan tidak acuh terhadap
orang lain, namun setelah dekat dengan Ryuuji sisi lain dari dirinya mulai terlihat ia mulai menunjukkan dirinya yang
penyayang.Sikap Aisaka Taiga disebut tsundere. Sikap yang awalnya tidak acuh dan kasar kemudian menjadi penuh dengan
kasih sayang namun menyembunyikan perasaannya tersebut dan kadang kala menyangkalnya disebut tsundere. Hal yang
menjadi permasalahan dalam komik Toradora adalah : sikap tsundere yang dimiliki oleh Aisaka Taiga. Kemudian penelitian
ini mengungkap permasalahan tersebut sebagai pengetahuan bagi pembaca dan bagi peneliti sendiri. Untuk menganalisa
permasalahan sikap Aisaka Taiga digunakan teori psikologi behaviorisme dari B.F Skinner. Metode yang digunakan adalah
metode kualitatif dan disajikan secara deskriptif. Berdasarkan penelitian ini ditemukan bahwa : tsundere yang dimiliki oleh
Taiga yaitu sikap ojou tsundere, apa yang diutarakannya tidak sesuai dengan yang dirasakannya.

Kata kunci : Tsundere, Komik , Taiga

895
FIT
n
NOVEL TSUMUJI DABURU KARYA MIYASHITA NATSU DAN SHOJI YUKIYA
M. Fitri Wulandari
ABSTRAK
Skripsi ini merupakan penelitian terhadap novel Tsumuji Daburu karya Miyashita Natsu dan Shoji Yukiya. Novel ini
merupakan kisah tentang sebuah keluarga yang terlihat harmonis seperti kebanyakan keluarga pada umumnya. Namun dibalik
keluarga yang harmonis tersebut, sang ibu ternyata memiliki sebuah rahasia yang disimpan dari kedua anaknya yaitu Yuichi
dan Madoka. Penelitian pada novel Tsumuji Daburu ini menggunakan tinjauan struktural. Penelitian ini menggunakan metode
kualitatif yang akan menghasilkan data deskriptif. Metode penelitian yang dilakukan adalah membaca dan memahami novel
secara keseluruhan, mengumpulkan dan mencatat data-data yang berhubungan dengan objek penelitian. Pada tahap analisis,
data dianalisis menggunakan tinjauan struktural untuk mengetahui unsur-unsur intrinsik dan keterkaitan antara sesama unsur
intrinsik yang membangun cerita secara keseluruhan. Hasil dari penelitian ini adalah keterkaitan antar unsur dan struktur,
memberi makna penuh terhadap pemahaman konflik berupa rahasia yang disimpan tokoh ibu dalam novel Tsumuji Daburu.
Rahasia tersebut ternyata berpengaruh terhadap jalan cerita secara keseluruhan dengan menampilkan sudut pandang cerita
berupa penggambaran masa lalu yang berpengaruh terhadap akhir cerita.

Kata Kunci: Novel, Struktural, Tokoh, Tsumuji Daburu


895
MAR
p
Penggunaan Sonkeigo dalam Anime Arslan Senki Suatu Tinjauan Sosiolinguistik
Maria Tressia Gozali
ABSTRAK
Sonkeigo adalah sebutan untuk ragam bahasa hormat Jepang yang digunakan dalam tuturan langsung untuk menghormati dan
meninggikan lawan bicara atau orang ketiga yang sedang dibicarakan. Sonkeigo memiliki keterkaitan dengan sosiolinguistik
dikarenakan latar belakang penutur dan lawan tutur turut mempengaruhi penggunaan sonkeigo. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui penggunaan sonkeigo yang terdiri dari bentuk, fungsi, dan faktor yang mempengaruhi penggunaan sonkeigo dalam
anime Arslan Senki. Penelitian ini menggunakan data yang diambil dari tuturan langsung yang terdapat dalam anime Arslan
Senki episode 1-5. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif yang bersifat deskriptif. Data disaring dengan menggunakan
metode simak, teknik simak, kemudian dilanjutkan dengan teknik simak bebas libat cakap (SBLC). Penggunaan berupa
bentuk, fungsi, dan faktor sonkeigo pada anime Arslan Senki dijabarkan dengan menggunaan teori SPEAKING dari Dell
Hymes. Teori yang digunakan untuk menganalisis bentuk sonkeigo adalah teori dari Oishi Shotaro dan dilengkapi dengan teori
dari Keigo no Shishin. Teori peran pemakaian keigo oleh Hinata Shigeo digunakan untuk fungsi sonkeigo. Lalu, untuk faktor
yang mempengaruhi digunakan parameter batasan penggunaan keigo yang dijabarkan oleh Nakao Toshio. Hasil analisis
menunjukkan kesimpulan bahwa bentuk-bentuk sonkeigo yang ditemukan adalah verba khusus, yaitu irassharu, nasaru,
ossharu, gozonjimasu, kudasaimasu, lalu bentuk umum, yaitu o/go + meishi/renyoukei + nasai, o/go + meishi/renyoukei + da,
o/go + meishi/renyoukei + ni naru, o/go + meishi/renyoukei + kudasai, kemudian kata benda pada sonkeigo, kata sifat pada
sonkeigo, dan nomina khusus sebagai sonkeigo untuk memanggil orang. Fungsi dari penggunaan sonkeigo pada anime Arslan
Senki adalah untuk menyatakan penghormatan, menyatakan keakraban, menjaga martabat, menyatakan rasa kasih sayang, dan
menyatakan sindiran dan olokan, serta faktor-faktor yang mempengaruhi penggunaan sonkeigo tersebut adalah faktor usia,
status, keakraban, dan pendidikan.

Kata kunci : Sonkeigo, fungsi, faktor, SPEAKING, Arslan Senki.

895
MUH
f
FUNGSI SHUUJOSHI 「わ」WA 「わよ」WA YO「わね」WA NE DALAM NOVEL SOTSUGYOUSHIKI WA
MAYONAKA NI KARYA AKAGAWA JIRO
MUHAMMAD NURFAJRI
ABSTRAK
Partikel adalah kelas kata yang termasuk dalam fuzokugo (tidak dapat berdiri sendiri) dan berfungsi sebagai penghubung kata
dalam kalimat. Partikel dalam bahasa Jepang terbagi atas empat jenis, yaitu kakujoshi, fukujoshi, setsuzokujoshi, dan
shuujoshi. Shuujoshi adalah partikel yang terletak di akhir kalimat. Partikel wa termasuk ke dalam jenis Shuujoshi. Penelitian
ini meneliti tentang fungsi shuujoshi wa , wayo, dan wane serta jenis-jenis tindak ilokusi yang terdapat pada tuturan yang
menggunakan shuujoshi wa , wa yo, dan wa ne dalam novel Sotsugyoushiki wa Mayonaka ni. Penelitian ini merupakan
penelitian kualitatif deskriptif. Data dikumpulkan dengan metode simak dengan teknik Simak Bebas Libat Cakap (SBCL).
Pada tahap analisis data, metode yang digunakan adalah Pilah Unsur Penentu (PUP). Teori yang digunakan dalam
menganalisis data antara lain teori Naoko (2004), Saegusa dan Nakanishi (2003) serta teori tindak tutur ilokusi Searle (1969).
Hasil analisis data disajikan menggunakan metode formal dan informal. Berdasarkan analisis yang dilakukan, peneliti
menemukan dua fungsi shuujoshi wa yang terdapat dalam novel Sotsugyoushiki wa Mayonaka ni yaitu, 1) untuk
menyampaikan maksud dan perasaan dengan cara memperlembut atau memperhalus suatu ucapan, 2) Digunakan untuk
menunjukkan keheranan. Shuujosh wa yo yang berfungsi untuk menyampaikan perasaan kepada lawan bicara dan keputusan
pembicara, Selanjutnya, shuujoshi wa ne berfungsi untuk mencari persetujuan dan konfirmasi. Jenis tindak tutur ilokusi yang
peneliti temukan berdasarkan teori Searle yaitu, 1) Tindak tutur ilokusi ekspresif berupa ekspresi lega, terkejut, senang,
khawatir dan kesal, 2) Tindak tutur ilokusi direktif berupa permintaan dan perintah, 3) Tindak tutur ilokusi representatif berupa
pernyataan.

Kata kunci: Partikel, Shuujoshi wa, Tindak tutur ilokusi


895
MIR
p
PENYEMPITAN MAKNA PADA GAIRAIGO YANG TERDAPAT DALAM SURAT KABAR ONLINE ASAHI
SHINBUN
Mira Tania
ABSTRAK
Gairaigo merupakan kosakata bahasa Jepang yang dipinjam dari bahasa asing, seperti bahasa Inggris, Belanda, Portugis,
Prancis, Jerman dan Indonesia. Dalam proses peminjaman tersebut, terjadi perubahan-perubahan dari bahasa asalnya seperti
perubahan fonologi, morfologi maupun semantik. Perubahan semantik adalah perubahan yang terjadi pada makna sebuah kata.
Penelitian ini meneliti tentang perubahan makna pada gairaigo yang dipinjam dari bahasa Inggris, namun hanya perubahan
makna menyempit saja. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif. Metode pemerolehan data yang
digunakan dalam penelitian ini adalah metode Simak Bebas Libat Cakap (TBLC), sedangkan teknik pemerolehan data yang
digunakan dalam penelitian ini yaitu Teknik Sadap. Dalam penelitian ini, data diambil dari surat kabar online Asahi Shinbun
rubrik woman edisi 8-25 Mei 2017. Data yang telah terkumpul kemudian dianalisis dengan cara membandingkan makna
gairaigo dengan makna asal katanya untuk menentukan perubahan makna yang terjadi pada gairaigo tersebut. Hasil
kesimpulan dalam penelitian ini yaitu, ada sebanyak 20 kosakata gairaigo yang mengalami penyempitan makna, yang dapat
diklasifikasikan menjadi dua golongan kelas kata yaitu, 18 kosakata gairaigo yang termasuk ke dalam kelas kata nomina, dan 2
kosakata gairaigo termasuk ke dalam kelas kata verba.

Kata kunci : Gairaigo, Semantik, Perubahan Makna, Penyempitan Makna

895
MON
p
PEMAKNAAN LIRIK LAGU “ANATA”, “NIJI”, DAN “WINTER FALL” KARYA HIDETO TAKARAI ANALISIS
SEMIOTIK
Monalisa
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap makna dari lirik lagu Hideto Takarai. Lirik lagu merupakan puisi yang
dinyanyikan. Lirik lagu merupakan bentuk pengungkapan puisi karena kemiripan unsur-unsur pembentukannya Lirik lagu
seperti halnya puisi tercipta dari hasil imajinasi, pemikiran dan perasaan manusia. Penelitian ini bertujuan mengungkap makna
lirik lagu berjudul “Anata”, “Niji”, dan “Winter Fall”. Pada tahap analisis data peneliti menggunakan dua metode analisis
semiotik Riffaterre yaitu analisis ketidaklangsungan ekspresi dan analisis pembacaan heuristik dan hermeneutik. Metode yang
digunakan adalah metode kualitatif yang disajikan secara deskriptif. Kesimpulan dari penelitian ini, lirik lagu “Anata”, “Niji”,
dan “Winter Fall” terdapat bentuk ketidaklangsungan ekspresi berupa penggantian arti, penyimpangan arti, dan penciptaan arti.
Sementara itu, makna dari ketiga lirik lagu tersebut menceritakan tentang perasaan cinta penyair yang begitu mendalam,
perasaan cinta yang menghadapi banyak rintangan, seperti ketidakpastian, rasa tidak percaya diri dan juga penyesalan.

Kata kunci : Anata, Niji, Winter Fall, Hideto Takarai, Semiotika

895
MUH
k
KEHIDUPAN SISWA SMA DALAM KOMIK DANSHI KOUKOUSEI NO NICHIJOU KARYA YAMAUCHI
YASUNOBU
Muhammad Hafiz
ABSTRAK
Pembahasan dalam skripsi ini adalah mengenai kegiatan-kegiatan siswa SMA di Jepang pada waktu senggang dalam komik
Danshi Koukousei No Nichijou karya Yamauchi Yasunobu. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
kualitatif dan menggunakan pendekatan sosiologi sastra menurut Ian Watt yang menyatakan sastra merupakan cerminan suatu
masyarakat. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh siswa SMA di Jepang pada
waktu senggang yang direfleksikan dalam komik Danshi Koukousei No Nichijou karya Yamauchi Yasunobu. Hasil dari
penelitian, diperoleh kesimpulan bahwa dalam komik Danshi Koukousei No Nichijou mencerminkan kegiatan yang dilakukan
oleh siswa SMA Jepang di dalam komik sama dengan kegiatan siswa SMA pada kenyataannya seperti bersosialisasi,membaca
novel, bermain video game, berkaraoke, berkumpul di rumah teman, kerja paruh waktu, ikut kegiatan suka relawan, dan pergi
liburan. Terdapat juga perbedaan kegiatan yang dilakukan siswa SMA dalam komik dengan kenyataan adalah tidak belajar,
tidak mengikuti kegiatan klub, tidak mengikuti juku, bermain tendang kaleng, menjadi penyiar radio, menjadi seorang pengisi
suara dan menjadi seorang pahlawan. Hampir semua kegiatan yang dilakukan siswa SMA dalam komik merupakan kegiatan
yang sifatnya menghibur.

Kata kunci: siswa SMA, waktu senggang, sosiologi sastra


895
RID
m
MASYARAKAT JEPANG PADA ZAMAN EDO DALAM KOMIK GINTAMA KARYA HIDEAKI SORACHI
M.Ridwan
ABSTRAK
Skripsi ini merupakan penelitian terhadap komik yang berjudul Gintama karya Hideaki Sorachi tentang masyarakat Jepang
pada zaman Edo. Penelitian ini menggunakan tinjauan Sosiologi Sastra oleh Ian Watt yang menyatakan sastra sebagai
cerminan masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji tentang persamaan dan perbedaan masyarakat Jepang pada
zaman Edo yang sebenarnya meliputi dalam segi pemerintahan, segi agama, segi seni dan kesusastraan. Kesimpulan dari
penelitian ini yaitu, persamaan antara zaman Edo dalam komik ini dengan zaman Edo sebenarnya yaitu sama-sama dipimpin
oleh keshogunan Tokugawa dan adanya antar golongan. Namun terdapat perbedaan pada zaman Edo dalam komik dengan
zaman Edo yang sebenarnya yaitu (1) Zaman Edo dalamkomik masyarakat Jepang membuka diri untuk budaya luar sedangkan
zaman Edo sebenarnya masyarakat Edo tertutup dengan budaya luar. (2) Zaman Edo dalam komik tidak adanya saling
menghargai antar golongan dan pemerintahan tapi zaman Edo sebenarnya masyarakat harus menghargai golongan tertinggi
dan pemerintahan.
Kata kunci :Gintama, sosiologisastra, zaman Edo

895
NIN
m
MAKNA LIRIK LAGU PADA ALBUM SMILE KARYA HIDETO TAKARAI; TINJAUAN SEMIOTIK
Nindy Virlisya
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bentuk ketidaklangsungan ekspresi dalam lirik lagu berjudul Eien, Revelation,
dan Hitomi no Jyuunin karya Hideto Takarai dan mendeskripsikan makna pada lirik lagu tersebut berdasarkan pembacaan
heuristik dan hermeneutik. Lirik lagu merupakan bentuk pengungkapan puisi karena kemiripan unsur-unsur pembentukannya.
Lirik lagu seperti halnya puisi, menggunakan bahasa yang dipadatkan, diberi irama dengan bunyi yang padu, dan pemilihan
kata-kata kias atau imajinatif. Dengan demikian, lirik lagu dapat dikaji menggunakan teori dan metode yang sama dengan
puisi. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif. Data diambil dari lirik lagu karya Hideto Takarai
yang berjudul Eien, Revelation, dan Hitomi no Jyuunin dalam album L`Arc~en~Ciel yang bertajuk SMILE. Pada tahap
analisis data peneliti menggunakan dua metode analisis semiotika Riffaterre yaitu analisis ketidaklangsungan ekspresi dan
analisis pembacaan heuristik dan hermeneutik. Pada tahap penyajian data, peneliti menggunakan metode penyajian data secara
deskriptif. Berdasarkan analisis yang telah dilakukan, diketahui bahwa dalam lirik lagu Eien, Revelation, dan Hitomi no
Jyuunin terdapat ketidaklangsungan ekspresi yaitu penggantian arti dan penyimpangan arti yang kemudian menjadi dasar
acuan dalam tahap pemaknaan pada pembacaan heuristik dan hermeneutik. Sehingga melalui pembacaan tersebut dapat
diketahui bahwa lirik lagu Eien dan Hitomi no Jyuunin bertemakan percintaan dan lirik lagu Revelation memiliki tema
keagamaan.
Kata kunci: Lirik Lagu, Album SMILE, Hideto Takarai, Semiotik

895
NOV
t
TRAUMA TOKOH MAKOTO DALAM NOVEL SEIBO KARYA AKIYOSHI RIKAKO
Novita Lestari
ABSTRAK
Novel Seibo merupakan salah satu karya Akiyoshi Rikako. Novel Seibo menceritakan tentang kekerasan seksual yang dialami
oleh Makoto dari teman masa kecilnya, sehingga mengakibatkan ia mengalami trauma yang mendalam dan sehingga ia
menjadi seorang pembunuh terhadap anak-anak yang nakal. Makoto menjadi seorang pembunuh karena ia tidak ingin hal yang
sama akan terjadi kembali terhadap anaknya, hasil dari pemerkosaan teman kecilnya. Oleh sebab itu, Makoto sangat
overprotective dalam melindungi anaknya. Penelitian ini menggunakan pendekatan psikologi sastra, serta teori bentuk gejala
Post Traumatic Stress Disorder (PTSD) oleh Veterans (2011). Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode
penelitian kualitatif untuk menganalisis bentuk gejala trauma tokoh Makoto berdasarkan kejiwaan sang tokoh. Berdasarkan
analisis dengan menggunakan teori gejala PTSD, ditemukan bahwa tokoh Makoto menunjukan tiga bentuk gejala (PTSD)
yaitu re-experiencing, arousal, avoidance. Bentuk gejala re-expriencing yang dialami Makoto selalu mengingat kejadian yang
tidak menyenangkan mengenai peristiwa yang ia alami, bertindak atau merasakan peristiwa trauma akan terulang kembali dan
merasa terganggu secara emosional ketika teringat akan trauma yang dialami. Arousal yang dialami Makotoadalah rasa takut
yang berlebihan terhadap anaknya dan memiliki kesulitan untuk berkonsentrasi. Avoidance yang dialami Makoto merasa masa
depanya pendek dan mati rasa tidak bisa merasakan cinta dan kasih sayang pasca trauma.
Kata Kunci : Trauma, PTSD, Novel Seibo, Psikologi Sastra
895
NUR
s
Strategi Penolakan Bahasa Jepang dalam Anime Orange
Nur Azizah
ABSTRAK
Dalam penelitian ini dibahas strategi penolakan dan faktor penyebab penggunaan strategi penolakan. Data diambil dari tuturan
langsung dalam anime Orange. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif yang bersifat deskripsif. Data disaring dengan
menggunakan metode simak, teknik sadap, kemudian dilanjutkan dengan teknik simak bebas libat cakap (SBLC). Penolakan
dianalisis menggunakan strategi penolakan dari Beebe, Takahashi dan Uliss – Weltz (1990) dan faktor penyebab penggunaan
strategi penolakan dijabarkan menggunakan teori SPEAKING dari Dell Hymes. Hasil dalam penelitian ini menunjukkan
bahwa terdapat dua strategi penolakan yang terdapat dalam anime Orange, yaitu strategi penolakan tidak langsung
(mengungkapkan alasan atau penjelasan, menurunkan beban lawan bicara, memberikan jawaban tidak spesifik dan
mengungkapkan janji dimasa depan) dan strategi penolakan langsung (menggunakan verba non-performatif). Selain itu,
ditemukan strategi penolakan yang tidak terdapat dalam teori Beebe, Takahashi dan Uliss – Weltz (1990), yaitu penolakan
dengan mengungkapkan penyesalan. Strategi penolakan tidak langsung dengan cara mengungkapkan alasan atau penjelasan
merupakan strategi yang paling sering muncul dalam percakapan. Faktor yang mempengaruhi penggunaan strategi penolakan
tidak langsung adalah faktor usia dan suasana hati lawan tutur. Sedangkan faktor yang mempengaruhi penggunaan strategi
penolakan langsung adalah faktor usia, keakraban dan situasi tuturan.
Kata kunci : Penolakan, strategi, faktor, SPEAKING, Orange.

895
RES
t
TRANSFORMASI DARI KOMIK GREAT TEACHER ONIZUKA KE DORAMA REMAKE: GREAT TEACHER
ONIZUKA 2012 ANALISIS EKRANISASI
RESSY RAIMONDA
ABSTRAK
Karya sastra di zaman sekarang sudah banyak tidak hanya berupa tulisan, dan lisan kini terdapat penggabungan tulisan dan
gambar yang dikenal dengan komik. Penelitian ini membahas komik Great Teacher Onizuka karya Toru Fujiwara dengan total
25 jilid, diubah menjadi bentuk baru (bertransformasi) menjadi sebuah dorama seri televisi (TV) dengan judul Dorama Remake
Great Teacher Onizuka 2012 yang disutradarai oleh Kazuhisa Imai dan tayang di Fuji TV sebanyak 11 episode. Skripsi ini
diteliti menggunakan metode kulitatif yang menghasilkan data deskriptif berupa dialog antar tokoh, dan dianalisis
menggunakan metode ekranisasi sehingga ditemukan penambahan, penggurangan, dan perubahan. Proses pembuatannya yang
awalnya kerja individual yaitu kerja seorang penulis berubah menjadi kerja kelompok antara sutradara, penulis naskah dan
elemen pendukung dalam Dorama Remake Great Teacher Onizuka 2012. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa komik
Great Teacher Onizuka tereprensentasi menjadi bentuk baru yaitu Dorama Remake: Great Teacher Onizuka 2012. Setelah data
dianalisis ditemukanlah penggurangan tokoh Nakajima, Hidero dan Ruruka dan penambahan tokoh Kuwae . Tema cinta tetap
menjadi ide pada kedua karya namun esensi persahabatan dan kekeluargaan semakin digambarkan dengan jelas bagi para
penonton. Hal ini terjadi untuk menghasilkan cerita yang lebih kompleks dan berkelanjutan sehingga dapat dinikmati oleh
penonton masa kini.
Kata Kunci : Remake,Great Teacher Onizuka, Manga, Dorama, Ekranisasi.

895
RAN
a
ANTISOSIAL TOKOH ROBERT HAYDN DALAM KOMIK UEKI NO HOUSOKU KARYA TSUBASA FUKUCHI
Randy Mahesa Putra
ABSTRAK
Komik Ueki no Housoku merupakan salah satu karya Fukuchi Tsubasa. Dalam komik Ueki no Housoku ini menceritakan
tentang pertarungan kekuatan Supranatural. Tokoh utama tambahan yang di analisis dalam komik ini adalah Robert Haydn.
Penelitian ini menggunakan pendekatan psikososial. Sikap antisosial adalah sikap yang melawan kebiasaan masyarakat dan
kepentingan umum. Sikap yang merugikan masyarakat, dapat mengganggu kesejahteraan masyarakat Berdasarkan analisis
dengan menggunakan teori antisosial, ditemukan bahwa tokoh Robert Haydn menunjukan bentuk antisosial berupa tindakan-
tindakan anarkis yang tidak bertanggung jawab, sebab antisosial tokoh Robert karena diskriminasi, penghianatan kepercayaan,
dan akibat antisosial tokoh Robert pada diri sendiri dengan tidak mempercayai semua orang, dan akibat terhadap orang yang
membuat Robert tidak memiliki perasaan kepada semua orang, dan juga berdampak pada lingkungan dengan menghancurkan
semua manusia di bumi.
Kata Kunci : Komik Ueki, Psikososial, Antisosial
895
REZ
i
INTERPRETASI MAKNA KANJI BERKARAKTER DASAR SHINNYOU
Rezi Wahyuni Kata
ABSTRAK
Shinnyou Kanji merupakan salah satu dari empat aksara Jepang. Kanji dibaca dengan dua cara, yaitu Onyomi dan Kunyomi.
Karakter dasar kanji disebut bushu. Bushu terdiri dari tujuh jenis dimana salah satunya disebut bushu nyou. Bushu nyou adalah
karakter dasar yang membentuk siku-siku dari bagian kiri ke bagian bawah pada sebuah kanji. Bushu nyou ini memiliki tiga
bentuk, termasuk bushu shinnyou. Bushu shinnyou memiliki makna ‘maju’. Penelitian ini membahas lebih lanjut mengenai apa
saja bentuknya, bagaimana pembentukannya dan bagaimana interpretasi dari kanji berkarakter dasar shinnyou yang terdapat
pada novel Omoide Toranpu karya Kuniko Mukouda (1980). Teori yang digunakan pada penelitian ini adalah teori semantik
oleh Alston, semiotik oleh Pierce, interpretasi oleh Kaelan serta teori pembentukan kanji rikusho. Metode yang digunakan
adalah metode kualitatif pendekatan deskriptif. Data dikumpulkan dengan metode simak dengan teknik dasar berupa teknik
sadap dan teknik lanjutan berupa teknik catat. Kemudian dilanjutkan menganalisis data menggunakan metode distribusional
dengan teknik dasar memakai teknik urai atau pilah unsur. Terakhir, data disajikan secara informal. Berdasarkan hasil analisis,
terdapat 21 kanji berkarakter dasar shinnyou yang terdapat pada sumber data. Terdapat satu kanji yang dibentuk secara kaii
moji, 12 kanji yang terbentuk secara keisei moji dan 8 kanji yang terbentuk secara keisei moji dan kaii moji. Berdasarkan hasil
interpretasi yang telah dilakukan, terdapat 11 kanji yang berhubungan langsung dengan karakter dasar shinnyou. Kanji-kanji
tersebut adalah Ko 込, Hen 返, Sou 送, Tou 逃, Tai 退, To 途, Tsuu 通, Shin 進, Tachi 達, Dou 道, dan Un 運. Lebihnya
sejumlah 10 kanji merupakan kanji yang berhubungan secara tidak langsung dengan karakter dasar shinnyou, yaitu kanji Hen
辺, Gei 迎, Kin 近, Tsui 追, Zou 造, Ren 連, I 違, Ka 過, Yuu 遊, dan Sen 選.
Kata kunci: Kanji, Keisei Moji, Kaii Moji, Karakter Dasar

895
RHO
k
Kehidupan Remaja Jepang dalam Novel Houkagou Ni Shisha Wa Modoru Karya Akiyoshi Rikako
Rhona Ayu Cesari, 1310751009
ABSTRAK
Novel ini menceritakan tentang bagaimana kehidupan remaja di Jepang. Kehidupan remaja Jepang ada dua yaitu kehidupan
remaja Jepang yang pasif dan kehidupan remaja Jepang yang aktif. Kehidupan remaja Jepang yang pasif ini hanya memiliki
satu teman sedangkan kehidupan yang aktif bertolak belakang dari kehidupan remaja yang pasif. Tujuan dari penelitian ini
adalah untuk menjelaskan dan menelusuri bagaimana kehidupan remaja di Jepang. Teori yang digunakan dalam penelitian ini
adalah teori George Simmel dan Ralf Dahrendorf pendekatan sosiologi sastra. Dalam penelitian ini membahas bagaimana
kehidupan remaja Jepang yang biasa saja dengan kehidupan remaja Jepang yang bebas. Dari penelitian ini dapat disimpulkan
bahwa dapat membedakan bagaimana kehidupan remaja di Jepang. Remaja di Jepang ada yang pasif dan aktif. Remaja yang
pasif memiliki sifat yang pendiam dan hanya memiliki satu teman, sedangkan remaja yang aktif ini memiliki banyak teman,
memiliki anggota band dan teman perempuan.
Kata kunci: Kehidupan remaja Jepang dan sosiologi sastra.

895
RIN
j
Joshi No yang Mengikuti Kakujoshi dalam Kalimat Bahasa Jepang yang Terdapat pada Novel 1Q84 Karya Haruki
Murakami
Rini Andriyani
ABSTRAK
Joshi atau partikel adalah kata bantu dalam bahasa Jepang yang menerangkan sebuah kata. Maka dari itu, joshi tidak bisa
berdiri sendiri dan memiliki makna apabila bergabung dengan kata lain dalam kalimat. Joshi yang dibahas pada skripsi ini
ialah joshi no. Joshi no memiliki banyak fungsi ketika mengikuti kata lain dalam kalimat. Namun, joshi no juga bisa mengikuti
joshi lain dalam kalimat, yakni kakujoshi. Maka dari itu, pembahasan pada skripsi ini yakni kakujoshi yang bisa diikuti joshi
no, serta struktur dan makna kalimat penggunaan joshi no yang mengikuti kakujoshi dan maknanya. Data pada penelitian
adalah joshi no yang mengikuti kakujoshi yang terdpat dalam kalimat pada novel 1Q84 (2009) karya Haruki Murakami.
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif yang bersifat deskriptif yang terdiri dari 3 tahap, yaitu pertama, metode dan
teknik pengumpulan data dengan menggunakan metode simak dengan teknik sadap dan teknik lanjutannya teknik catat. Kedua,
metode dan teknik analisis data menggunakan metode agih yang dalam pelaksanaannya menggunakan teori Isao Iori (2000)
dan Yamada Toshihiro (2004) dengan teknik Bagi Unsur Langsung (BUL). Ketiga, metode dan teknik penyajian hasil analisis
data menggunakan metode informal. Berdasarkan hasil analisis diperoleh kesimpulan bahwa joshi no dalam kalimat bisa
mengikuti lima kakujoshi, yakni joshi e,de,to,kara dan made. Struktur kalimat joshi no yang mengikuti kakujoshi ini ialah
untuk menjelaskan secara lebih detail nomina yang berada di depan kakujoshi. Makna gramatikal yang muncul ialah
penekanan pada nomina yang dituju joshi no.
Kata Kunci : Joshi, Kakujoshi, Struktur kalimat, makna.
895
RIS
p
Perjuangan Tokoh Chihiro dalam Manga Sen to Chihiro no Kamikakushi Karya Hayao Miyazaki
Risna Sary, 1310751008
ABSTRAK
Manga ini mengisahkan perjuangan Chihiro untuk menyelamatkan kedua orang tuanya. Perjuangan yang dilakukan Chihiro
agar bertahan hidup dan untuk menyelamatkan kedua orang tuanya yaitu dengan meminta pekerjaan kepada Yubaba. Hal inilah
yang menjadi perjuangan seorang tokoh. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menjelaskan dan menelusuri perjuangan-
perjuangan yang dihadapi tokoh yaitu perjuangan yang dilakukan Chihiro untuk mendapatkan pekerjaan di dunia dewa,
perjuangan Chihiro dalam menyelamatkan orang tuanya dengan bekerja di dunia dewa dan Perjuangan Chihiro menolong
sahabat. Membahas tentang perjuangan merupakan bagian dari pembahasan dalam ilmu psikologi kepribadian. Penelitian
menggunakan teori perjuangan oleh Alfred Adler. Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa perjuangan yang dihadapi
tokoh Chihiro untuk menyelamatkan kedua orang tuanya dilakukan dengan gigih, rajin bekerja penuh rasa tanggung jawab,
sehingga dapat membebaskan kedua orang tuanya dari dunia dewa.
Kata Kunci : Perjuangan, Manga Sen to Chihiro no Kamikakushi, Psikologi Sastra

895
ROB
r
Respon Tindak Tutur Pujian dalam Anime K-On
Robi’atul A.R
ABSTRAK
Penelitian ini membahas mengenai tindak tutur respon pujian bahasa Jepang yang terdapat alam anime K-On episode 1-13
yang ditinjau dari segi pragmatik. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif yang kemudian
disaring dengan menggunakan metode simak dengan teknik sadap, dilanjutkan dengan teknik simak bebas libat cakap (SBLC).
Tuturan respon pujian dianalisis menggunakan teori yang dikemukakan oleh Yokota(1996), Terao (1985), dan Saayan (2009).
Selanjutnya, untuk menganalisis faktor penyebab menggunakan teori SPEAKING yang dikemukakan oleh Dell Hymes. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa ditemukan tiga bentuk tuturan respon pujian, yaitu tuturan bentuk menerima, menolak, dan
menghindar. Dari ketiga bentuk tuturan respon pujian tersebut, masing-masing memiliki pola respon pujian. Namun, tidak
semua pola respon pujian ditemukan dalam anime K-On. Selain itu, faktor yang menyebabkan munculnya variasi respon
pujian adalah status sosial, latar tempat, suasana, jumlah partisipan, suasana hati, dan intonasi suara.
Kata kunci: Pragmatik, Respon pujian, SPEAKING, K-On, Tindak Tutur

895
SAN
t

TRANSFORMASI NOVEL HIDAMARI NO KANOJO KARYA KOSHIGAYA OSAMU KE FILM: ANALISIS


EKRANISASI
SANILA ALWIS
ABSTRAK
Hidamari no Kanojo adalah sebuah film yang disutradarai oleh Takahiro Miki. Film ini adalah hasil transformasi dari sebuah
novel yang berjudul yang sama, karya Koshigaya Osamu. Novel yang ditransformasikan ke film dianalisis menggunakan
analisis ekranisasi. Proses ekranisasi akan mengakibatkan pengurangan, penambahan serta perubahan variasi. Transformasi
tersebut telah menghasilkan isi cerita yang berbeda. Hal ini terjadi dikarenakan novel dan film adalah dua hal yang berbeda.
Pada novel cara menyampaikan cerita dengan menggunakan kata-kata sebagai medianya dan film menggunakan media audio
dan visual untuk menyampaikannya. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, disimpulkan bahwa analisis ekranisasi yang
dilakukan menyebabkan terjadinya beberapa pengurangan, penambahan, serta perubahan. Pengurangan terjadi pada tokoh dan
beberapa peristiwa. Untuk menyeimbangi pengurangan tersebut, maka terjadi lah penambahan pada tokoh dan peristiwa.
Kemudian dilakukan juga perubahan untuk menyesuaikan film yang akan disajikan untuk penonton. Perubahan juga
menjadikan unsur yang satu dengan yang lainnya berhubungan.
Kata Kunci: Hidamari no Kanojo, Film, Novel, Transformasi, Ekranisasi Film
895
SUC
k
KONFLIK BATIN TOKOH KOYAMA NOBUO DALAM NOVEL HŌKAGO NI SHISA WA MODORU KARYA
AKIYOSHI RIKAKO TINJAUAN UNSUR INTRINSIK
Suci Nurani
ABSTRAK
Hokago ni Shisa wa Modoru merupakan sebuah novel Jepang karya Akiyoshi Rikako. Novel ini menceritakan tenang pemuda
bernama Koyama nobuo yang bertukar tubuh dengan Takahashi Shinji. Penelitian terhadap novel Hōgako ni Shisa wa Modoru
ini menggunakan tinjauan unsur instrinsik novel. Penelitian ini dilakukan berdasarkan metode kualitatif yang menghasilkan
data deskriptif. Adapun langkah-langkah dalam metode ini terdiri dari pengumpulan data, analisis data, dan penyajian hasil
data. Hal ini bertujuan untuk menjelaskan tokoh-tokoh dan bentuk konflik batin yang membangun cerita. Dari penelitian pada
novel Hōgako ni Shisa wa Modoru dihasilkan bahwa konflik batin yang dialami oleh Koyama Nobuo ketika mencari
pembunuh dirinya. Dalam pencarian tersebut Koyama Nobuo menemukan bukti yang mengarah kepada orang yang berada
disekitarnya, teman baik, dan ibu kandung Koyama Nobuo.
Kata kunci : Hōkago ni Shisa wa Modoru, Koyama Nobuo, Konflik Batin

895
SON
l
LIRIK LAGU DALAM ALBUM: KAZE NO MICHI; ANALISIS STRATA NORMA ROMAN INGARDEN
SONI APRIANTO
ABSTRAK
Puisi adalah kata-kata yang indah dalam susunan terindah, dan melalui sebuah puisi diekspresikan pemikiran yang
membangkitkan perasaan. Lirik lagu merupakan bentuk pengungkapan puisi karena kemiripan unsur-unsur pembentuknya.
Lirik lagu diberi irama, dan juga pemilihan kata-kata imajinatif. Dengan demikian, lirik lagu dapat diteliti menggunakan teori
dan metode yang sama dengan puisi. Lirik lagu dalam album Kaze No Michi adalah sebuah karya sastra yang ditulis oleh Rimi
Natsukawa. Penelitian ini membahas tentang analisis dengan menggunakan strata norma Roman Ingarden pada lirik lagu Kaze
No Michi karya Rimi Natsukawa. Dalam penelitian yang dilakukan, yaitu strata norma terdiri beberapa lapis norma,
diantaranya; lapis bunyi, lapis arti, lapis satuan arti, lapis dunia, dan lapis metafisis. Lapis bunyi tidak digunakan dalam
penelitian ini, dikarenakan latar belakang peneliti yang bukan merupakan penutur asli Bahasa Jepang yang menyebabkan
kendala dalam menganalisis lapis bunyi. Pada penelitian ini, analisis strata norma yang digunakan pada lirik lagu album Kaze
No Michi, pengarang mengungkapkan isi perasaannya melalui gambaran alam dan anggota badan. Gambaran tersebut di tulis
ke dalam barisan-barisan lirik lagu yang disusun ke dalam sebuah album yang berjudul Kaze No Michi.
Kata Kunci: Kaze No Michi, Strata Norma, Lirik Lagu, Puisi,

895
SYA
p
PEMAKNAAN LIRIK LAGU MERRY GO ROUND, READY TO LOVE, DAN SWING OF LIE KARYA YUI
YOSHIOKA
Syaiful Ramadhan T
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap makna dari lirik lagu. Lirik lagu merupakan puisi yang dinyanyikan. Kemudian,
lirik lagu atau puisi disusun dengan untaian kata-kata indah yang memiliki makna di dalamnya. Puisi atau lirik lagu tercipta
dari hasil imajinasi, pemikiran dan perasaan manusia. Penelitian yang bertujuan mengungkap makna lirik lagu Merry Go
Round, Ready to Love, dan Swing of Lie ini menggunakan tinjauan semiotika dari Riffaterre yang membahas empat metode
pemaknaan yaitu ketidaklangsungan ekspresi, pembacaan heuristik dan hermeneutik, matriks dan intertekstual. Tetapi di dalam
penelitian ini hanya menggunakan dua metode proses pemaknaan yaitu dengan menganalisis bentuk ketidaklangsungan
ekspresi dan melalui pembacaan heuristik dan hermeneutik. Metode yang digunakan adalah metode kualitatif yang disajikan
secara deskriptif. Kesimpulan dari penelitian ini, lirik lagu Merry Go Round, Ready To Love, dan Swing Of Lie ini terdapat
bentuk ketidaklangsungan ekspresi berupa penggantian arti, penyimpangan arti, dan penciptaan arti. Sementara itu, makna dari
ketiga lirik lagu tersebut menceritakan tentang perasaan cinta penyair yang begitu mendalam, perasaan cinta yang menghadapi
banyak rintangan, seperti ketidakpastian, rasa tidak percaya diri dan juga kebohongan.
Kata kunci : Merry Go Round, Ready to Love, Swing of Lie, Yui Yoshioka, Semiotika
895
TRI
d
DONGENG TANABATA SAMA, TENNIN NYOUBOU, JAKA TARUB DAN KABA MALIN DEMAN: STUDI
SASTRA BANDINGAN
Tri Septia Arkhi
ABSTRAK
Jaka Tarub dan Kaba Malin Deman memiliki kemiripan dalam struktur ceritanya. Penelitian keempat dongeng ini, bukan untuk
megetahui mana yang asli dan pengaruhnya terhadap satu sama lain, tetapi lebih untuk menjelaskan hubungan dalam bentuk
persamaan dan perbedaan unsur intrinsik yang ada didalamnya. Peneliti mengkaji persamaan dan perbedaan dongeng Tanabata
Sama, Tennin Nyoubou, Jaka Tarub dan Kaba Malin Deman dengan menggunakan pendekatan sastra bandingan, yaitu dengan
membandingkan unsur intrinsiknya. Metode yang digunakan adalah metode kualitatif dan disajikan secara deskriptif. Hasil
dari penelitian ini adalah bahwa persamaan dan perbedaan yang terdapat dalam dongeng Tanabata Sama, Tennin Nyoubou,
Jaka Tarub dan Kaba Malin Deman terjadi karena dalam periode tertentu, kehidupan sosial dari masyarakat Jepang dengan
masyarakat Indonesia pernah berada dalam kondisi yang sama yaitu masyarakat feodal. Sedangkan perbedaan-perbedaan yang
ditemukan dipengaruhi oleh latar budaya dari masing-masing dongeng yang merupakan gambaran kehidupan dimana dongeng
tersebut lahir.
Kata Kunci: Unsur Intrinsik, Tema, Sastra Bandigan, Tanabata, Tennin Nyoubou, Jaka Tarub, Kaba Malin Deman
Dongeng Tanabata Sama, Tennin Nyoubou,

895
TAN
d
Deiksis Waktu dalam Komik Ao Haru Raido Tinjauan Pragmatik
Tania Matofani
ABSTRAK
Deiksis waktu adalah frasa atau kata yang merujuk pada waktu yang dimaksud penutur ketika peristiwa tutur terjadi. Deiksis
waktu memiliki keterkaitan dengan pragmatik dikarenakan penggunaan waktu yang dimaksud penutur dalam sebuah tuturan
berhubungan dengan konteks tuturan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bentuk dan menjelaskan penggunaan deiksis
waktu dalam komik Ao Haru Raido. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif yang bersifat deskriptif. Pengumpulan data
menggunakan teknik simak, dilanjutkan dengan teknik simak bebas libat cakap (SBLC), kemudian menggunakan metode
padan pragmatis. Deiksis waktu dalam komik Ao Haru Raido dianalisis dengan menggunakan teori deiksis yang dikemukakan
oleh Yule (2006:22) dilengkapi dengan teori dari Cummings (2007:35) dan Nakamura (1995:365) serta menggunakan teori
SPEAKING dari Hymes (2004:48-49). Hasil analisis menunjukkan bentuk-bentuk deiksis waktu yang ditemukan, yaitu sakki,
saikin, kinou, ano toki,ano hi,ano koro, mukashi, aru hi, ima, kyou, ashita dan itsuka. Penggunaan deiksis waktu pada komik
Ao Haru Raido adalah penggunaan yang merujuk bagian waktu yang besar dan penggunaan yang merujuk bagian waktu yang
kecil. Deiksis waktu yang digunakan pada bagian waktu yang besar yaitu, saikin, ano koro, mukashi, ima dan ashita. Deiksis
waktu yang digunakan pada bagian waktu yang kecil yaitu, sakki, kinou, ano toki, ano hi, aru hi, kyou, ashita dan itsuka.
Kata kunci : Pragmatik, deiksis waktu, SPEAKING.

895
TAR
p
Perilaku Tokoh Shiraishi Itsumi dalam Novel Ankoku Joshi Karya Akiyoshi Rikako
Tarida Hanim
ABSTRAK
Penelitian terhadap novel Ankoku Joshi adalah analisis mengenai perilaku beralasan tokoh utama Shiraishi Itsumi melalui
sudut pandang psikologi sosial. Peneliti tertarik meneliti perilaku beralasan tokoh Shiraishi Itsumi karena setiap perilaku yang
dilakukan Shiraishi Itsumi memiliki alasan tertentu dan perilakunya tersebut dilakukan berdasarkan dorongan dan dari apa
yang dilihatnya dari orang-orang terdekatnya. Perilaku beralasan ini diteliti menggunakan teori perilaku beralasan oleh
Fishbein dan Ajzen. Perilaku beralasan Fishbein dan Ajzen digunakan untuk mengetahui bentuk perilaku beralasan yang
dilakukan oleh tokoh Shiraishi Itsumi. Analisis struktural dirasa perlu untuk mendukung teori karena perilaku tokoh juga
dipengaruhi oleh lingkungan sekitar tokoh dan juga dipengaruhi oleh tokoh lain. Metode yang digunakan adalah metode
kualitatif yang bersifat deskriptif. Hasil dari penelitin ini, diperoleh kesimpulan bahwa perilaku beralasan Shiraishi Itsumi
diteliti dengan menggunakan dua model TRA yaitu model TRA lengkap dan model TRA tidak lengkap. Berdasarkan model
TRA lengkap yaitu 1). Itsumi saat mendirikan klub sastra dengan tujuan untuk mendekatkan dirinya dengan Hojo sensei, 2)
menambah anggota baru dalam klub sastra untuk membuat Itsumi menjadi tokoh utama yang bercahaya,3) melakukan balas
dendam untuk mengetahui siapa yang menghianatinya. Sedangkan berdasarkan model TRA tidak lengkap 1). perilaku Itsumi
pergi ke Bulgaria dengan tujuan untuk membuat ia selalu bisa berduaan dengan Hojo sensei.
Kata kunci : Ankoku Joshi, Perilaku, Psikologi sosial
895
TIK
p
PRAKTIK PERBUDAKAN TERSELUBUNG DALAM NOVEL KANI KOUSEN KARYA KOBAYASHI TAKIJI
Tika Andira
ABSTRAK
Penelitian ini membahas masalah praktik perbudakan terselubung dalam novel Kani Kousen karya Kobayashi Takiji. Adapun
praktik perbudakan terselubung yang dibahas pada penelitian ini berupa: bentuk praktik perbudakan, penyebab, serta
dampaknya terhadap kehidupan para buruh. Novel ini menjelaskan bagaimana modernisasi industri pasca Restorasi Meiji,
secara tidak langsung telah menjadi pemicu terjadinya suatu praktik perbudakan modern (terselubung). Perbudakan
terselubung yang dijelaskan dalam novel ini yaitu, perbudakan yang dilakukan oleh seorang mandor bernama Asakawa
terhadap para buruh yang bekerja di kapal Hakkoo Maru yang merupakan kapal pabrik tempat penangkapan dan pengolahan
kepiting kaleng pada zaman Taisho (1926). Penelitian ini menggunakan pendekatan sosiologi sastra serta teori perbudakan
untuk mengkaji bagaimana praktik perbudakan terselubung yang terdapat dalam novel Kani Kousen, mampu mencerminkan
realita sebenarnya yang terjadi pada buruh Jepang tahun 1920-an. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode
kualitatif yang disajikan secara deskriptif. Hasil penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa, praktik perbudakan
terselubung yang dialami para buruh dalam novel Kani Kousen, kondisinya memang sama dengan realita sebenarnya yang
dialami oleh para buruh Jepang tahun 1920-an. Adapun bentuk praktik perbudakan terselubung yang dialami para buruh dalam
novel Kani Kousen yaitu berupa: eksploitasi tenaga buruh, jam kerja yang melebihi batas normal, tindakan penganiayaan yang
meliputi: penganiayaan mental dan penganiayaan fisik, kondisi tempat tinggal buruh yang kumuh, upah kerja yang rendah,
makanan yang tidak layak konsumsi, pelayanan kesehatan yang tidak memadai, serta tidak adanya standar keamanan kerja.
Adapun faktor penyebabnya yaitu, kemiskinan, perampasan tanah milik masyarakat, serta ideology
Kata Kunci: Perbudakan Terselubung, Buruh Pabrik, Zaman Taisho, Kani Kousen, Sosiologi Sastra

895
UMI
m
Modalitas TAI dalam Anime Isshuukan Friends Episode 1-12 Kajian Sintakmatik
Umil Aulia
ABSTRAK
Modalitas merupakan kategori gramatikal yang digunakan pembicara dalam menyatakan suatu sikap terhadap sesuatu kepada
lawan bicara. Salah satu jenis modalitas dalam bahasa Jepang yaitu Modalitas tai. Modalitas tai termasuk dalam jenis modalitas
ganbou ( 願 望 ), yaitu modalitas yang menyatakan keinginan/ pengharapan seseorang pada suatu aktivitas. Tujuan dari
penelitian ini adalah untuk menganalisis struktur dan makna kalimat yang menggunakan modalitas tai. Data diperoleh dari
anime berjudul Isshukan Friends yang berjumlah 12 episode. Anime ini menceritakan tentang kisah seorang gadis bernama
Kaori yang mempunyai kebiasaan langka yaitu kehilangan ingatannya setelah satu minggu.
Penelitian ini menggunakan teori modalitas bahasa Jepang yang dikemukakan oleh Matsuoka dan Iori. Hasil dari penelitian
menyatakan modalitas tai dapat digunakan pada kalimat positif, negatif, dan kalimat tanya/ Interogatif. Berdasarkan kalimat
tersebut terdapat beberapa struktur penggunaan modalitas ~tai, yaitu pola ~たい、
~に~もらいたい、~と言っています、~たくない、~たいの、~たい~ がある. Makna yang diperoleh setelah penambahan
modalitas tai pada kalimat bahasa Jepang yaitu pola tai digunakan untuk menyatakan pengharapan/ keinginan subjek itu
sendiri, menyatakan keinginan orang lain dengan menggunakan kutipan tidak langsung, menyatakan makna negatif/
ketidakinginan untuk melakukan sesuatu, dan menanyakan keinginan orang lain.
Kata kunci : Modalitas TAI, Struktur, Makna, Anime Isshukan Friends.

895
VIV
p
PELANGGARAN MAKSIM PADA PRINSIP KESOPANAN DALAM KOMIK CRAYON SHINCHAN VOLUME 3
KARYA YOSHITO USUI
Vivi Erlinda
ABSTRAK
Penelitian ini membahas tentang pelanggaran maksim pada prinsip kesopanan yang terdapat dalam komik Crayon Shinchan
Volume 3. Prinsip kesopanan merupakan kaidah dalam berkomunikasi. Prinsip Kesopanan menekankan para peserta tutur
untuk selalu menjaga kesopanan bertutur dalam masyarakat. Pelanggaran terhadap prinsip tersebut sering kali terjadi. Tujuan
penelitian ini yaitu (1) mendeskripsikan bentuk pelanggaran maksim prinsip kesopanan dalam komik Crayon Shinchan
Volume 3 dan (2) mendeskripsikan tujuan tindak tutur ilokusi dari pelanggaran maksim prinsip kesopanan yang terdapat dalam
komik Crayon Shinchan Volume 3. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif bersifat deskriptif. Data penelitian ini diambil dari
komik Crayon Shinchan. Pada tahap pengumpulan data, peneliti menggunakan Metode Simak dengan Teknik Sadap, Teknik
Simak Bebas Libat Cakap dan Teknik Catat. Pada tahap analisis data menggunakan Metode Padan dan Teknik Pilah Unsur
Penentu (PUP). Kemudian pada tahap penyajian hasil analisis data menggunakan Metode Informal. Teori yang digunakan
adalah Prinsip Kesopanan Leech dan Tindak Tutur Ilokusi Searle. Hasil analisis penelitian pelanggaran maksim prinsip
kesopanan dalam komik Crayon Shinchan Volume 3 ini ditemukan pelanggaran maksim kebijaksanaan, pelanggaran maksim
kedermawanan, pelanggaran maksim penghargaan, pelanggaran maksim kesederhanaan, dan pelanggaran maksim kesimpatian.
Tidak ditemukan pelanggaran maksim permufakatan.
Kata kunci: pelanggaran, prinsip kesopanan, maksim, tujuan, tindak tutur ilokusi
895
WID
p
PERKEMBANGAN ANAK PADA TOKOH MADOKA DALAM NOVEL TSUMUJI DABURU KARYA
MIYASHITA NATSU DAN SHOJI YUKIYA
Widya Oktariza
ABSRTAK
Skripsi ini adalah penelitian tentang perkembangan anak pada tokoh Madoka dalam novel Tsumuji Daburu karya Miyashita
Natsu dan Shoji Yukiya. Novel ini menceritakan seorang tokoh utama yang bernama Komiya Madoka. Madoka seorang anak
yang kuat, manis dan juga ceria. Masalah yang terjadi dikeluarganya membuat Madoka berpikiran seperti layaknya orang
dewasa. Penelitian terhadap perkembangan anak pada tokoh Madoka dalam novel Tsumuji Daburu ini menggunakan analisis
unsur intrinsik dan pendekatan psikologi sastra serta dibantu dengan psikologi perkembangan kognitif menggunakan metode
kualitatif. Analisis unsur instrinsik dibatasi oleh tokoh dan penokohan dan latar. Dengan pendekatan dan metode tersebut
peneliti dapat menemukan bagaimana perkembangan anak pada tokoh Madoka dengan menggunakan tahap perkembangan
kognitif. Berdasarkan penelitian yang dilakukan dapat ditarik kesimpulan bahwa perkembangan anak pada tokoh Madoka
terjadi melalui dua tahap, yaitu tahap operasional konkret dan tahap operasional formal. Di mana Madoka memasuki tahap
perkembangan anak yang keempat yaitu tahap operasional formal sebelum waktunya.
Kata kunci: Novel, Tsumuji Daburu, Madoka, Psikologi Sastra, Perkembangan Anak

895
WIN
f
FUNGSI TINDAK TUTUR EKSPRESIF DALAM FILM STAND BY ME DORAEMON
Windi Arma Yani
ABSTRAK
Penelitian ini membahas tentang fungsi tindak tutur ekspresif yang terdapat dalam film Stand By Me Doraemon. Setiap orang
mempunyai maksud dan tujuan dalam menyampaikan tuturannya. Fungsi tindak tutur ekspresif bertujuan untuk memberikan
evaluasi atau penilaian tentang hal yang disebutkan dalam tuturannya. Tujuan penelitian ini adalah menegetahui fungsi tindak
tutur yang terdapat dalam film Stand By Me Doraemon. Penelitian ini menggunakan tinjauan pragmatik. Sumber data dalam
penelitian adalah film Stand By Me Doraemon. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif. Pada
tahap pengumpulan data, peneliti menggunakan metode simak dengan teknik simak bebas libat cakap. Pada tahap analisis data
peneliti menggunakan metode padan pragmatis dengan teknik pilah unsur penentu. Tahap penyajian analisis data peneliti
menggunakan metode formal dan informal. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori fungsi tindak tutur ekspresif
Yamaoka. Hasil analisis penelitian fungsi tindak tutur ekspresif dalam film Stand By Me Doraemon ditemukan 22 data fungsi
tindak tutur ekspresif, yaitu 8 fungsi emosi, 2 terimakasih, 4 fungsi permintaan maaf, 1 fungsi berkat, 3 fungsi dorongan atau
pengharapan, dan 4 fungsi keinginan atau tekad.
Kata kunci : Pragmatik, Fungsi Tindak Tutur, Fungsi Tindak Tutur Ekspresif

895
SAL
k
KANYOUKU YANG MENGGUNAKAN KATA KI (気) DALAM NOVEL KARYA IBUKI YUKI
Y.Z. Salwa Fauziah
ABSTRAK
Kanyouku adalah satuan ujaran yang mempunyai makna tersendiri yang berbeda dari setiap unsur kata pembentuknya dan
makna tersebut tidak dapat diartikan baik secara leksikal maupun gramatikal dari unsur pembentuknya. Dalam penelitian ini,
peneliti membahas tentang makna kanyouku yang menggunakan kata ki (気) dalam novel karya Ibuki Yuki, yaitu Kaze Machi
No Hito, Shijukunichi No Reshipi, dan Middo Naito Basu. Tujuannya adalah mengetahui klasifikasi kanyouku beserta jenis
maknanya. Metode dan teknik penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif yang bersifat deskriptif. Adapun tiga
tahapan dalam metode penelitian ini adalah yang pertama tahap pengumpulan data dengan metode simak, yaitu teknik dasar
dan teknik lanjutan. Teknik selanjutnya berupa teknik simak bebas libat cakap dan catat. Kedua adalah tahap analisis data
dengan cara menggunakan metode padan ortografis dan teknik pilah unsur penentu atau PUP. Terakhir yaitu penyajian data
secara informal. Teori yang digunakan adalah teori Inoue Muneo (1992). Inoue Muneo mengklasifikasikan makna kanyouku
berdasarkan jenis maknanya. Tahapan analisis dimulai dengan menganalisis kanyouku berdasarkan makna leksikal dan makna
idiomatikal. Dari hasil penelitian diperoleh kesimpulan bahwa makna kanyouku yang menggunakan kata ki (気) dalam novel
karya Ibuki Yuki menunjukkan makna perasaan atau emosi, makna keadaan tubuh, watak, sikap, makna perbuatan, aksi, dan
aktivitas, dan makna keadaan, tingkatan, dan nilai.
Kata Kunci: kanyouku, idiom, klasifikasi makna
895
YUR
p
PENGGUNAAN KANDOUSHI ARE (あれ) DALAM DETECTIVE CONAN MOVIE
Yurisma
ABSTRAK
Kandoushi merupakan kata yang digunakan untuk mengungkapkan suatu perasaan atau impresi. Kandoushi terdiri dari empat
jenis yaitu kandou, outou, yobikake dan aisatsugo. Salah satu jenis kandoushi berdasarkan fungsinya adalah kandou. Kandou
adalah kandoushi yang digunakan untuk menyatakan impresi atau emosi seperti rasa heran, terkejut, marah, kecewa dan
sebagainya. Kandou memiliki jenis yang beragam, salah satunya adalah kandou are. Penelitian ini menggunakan tinjauan
pragmatik. Sumber data dalam penelitian ini adalah Detective Conan Movie bagian 16-20. Penelitian ini bersifat kualitatif
deskriptif. Pada tahap pengumpulan data, peneliti menggunakan metode simak dengan teknik simak bebas libat cakap. Pada
tahap analisis data peneliti menggunakan metode padan yaitu metode padan pragmatis dengan teknik pilah unsur penentu. Pada
tahap penyajian analisis data, peneliti menggunakan metode informal. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori
kandoushi are yang dikemukakan oleh Minoru Oda (1994), serta teori SPEAKING yang dikemukakan oleh Dell Hymes (1972)
untuk menganalisis penggunaan kandoushi are dalam Detective Conan Movie bagian 16-20. Berdasarkan analisis yang telah
dilakukan, disimpulkan bahwa penggunaan kandoushi are yang terdapat dalam Detective Conan Movie dapat digunakan
dimana saja dan kapan saja baik dalam situasi formal maupun informal. Dapat juga digunakan oleh laki-laki dan perempuan,
serta digunakan oleh semua umur dan semua kalangan. Kandoushi are yang digunakan pada sumber data berfungsi untuk
mengungkapkan perasaan terkejut, perasaan cemas dan curiga terhadap situasi yang sedang terjadi. Kandoushi are juga
memiliki makna yang berbeda sesuai dengan intonasi dan ekspresi dari penutur. Tuturan disampaikan melalui jalur lisan, tidak
ada pelanggaran norma dalam peristiwa tutur dan tuturan disampaikan dalam bentuk percakapan.
Kata kunci : Kandoushi, Kandou Are, Pragmatik, SPEAKING
KUMPULAN ABSTRAK SKRIPSI
FAKULTAS ILMU BUDAYA
PROGRAM STUDI SASTRA JEPANG
TAHUN 2018
895
ADE
m
MOTIF PELAKU PEMBUNUHAN DALAM NOVEL YOUGISHA X NO KENSHIN KARYA KEIGO HIGASHINO
Ade Selvia Putri
ABSTRAK
Penelitian terhadap novel Yougisha X No Kenshin adalah analisis mengenai motif pelaku pembunuhan dalam sudut pandang
psikologi sastra. Peneliti tertarik meneliti motif pelaku pembunuhan yaitu Yasuko yang membunuh mantan suaminya bernama
Togashi karena kehidupannya diganggu oleh Togashi. Misato, anak dari Yasuko ikut membantu Yasuko membunuh Togashi
karena tidak ingin melihat ibunya menderita. Sementara itu, Ishigami melindungi Yasuko dan Misato karena Ishigami
mencintai Yasuko. Penelitian ini menggunakan pendekatan psikologi sastra serta Teori Hierarki Kebutuhan Dasar Abraham
Maslow. Metode yang digunakan dalam novel ini adalah metode kualitatif yang bersifat deskriptif. Setelah peneliti
menganalisis perilaku pelaku terdapat kebutuhan dasar yang tidak terpenuhi maupun pemenuhan kebutuhan dasar yang
terganggu oleh pihak lain, yang mana menyebabkan pelaku melakukan tindakan pembunuhan. Hasil penelitian yang telah
dilakukan menunjukkan bahwa, terdapat kebutuhan dasar pada diri Yasuko, Misato dan Ishigami sebagai pelaku pembunuhan
yang tidak terpenuhi, yaitu kebutuhan keamanan dan kebutuhan akan cinta dan keberadaan. Terganggunya kedua kebutuhan
tersebut adalah dasar motif sang pelaku melakukan pembunuhan.
Kata kunci :Yougisha X No Kenshin, Motif pelaku, Psikologi Sastra

895
FAU
f
Fungsi Tindak Tutur Deklaratif dalam Anime Gyakuten Saiban: Sono “Shinjitsu”, Igiari! Episode 2
Fauza Ariani
ABSTRAK
Tindak tutur deklaratif merupakan tindak tutur yang dimaksudkan penuturnya untuk merubah dunia melalui kata-kata.
Penelitian ini difokuskan kepada fungsi dari tindak tutur deklaratif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui fungsi-fungsi
tindak tutur deklaratif apa saja yang terdapat dalam anime Gyakuten Saiban: Sono “Shinjitsu”, Igiari! Episode 2. Penelitian ini
menggunakan data yang diambil dari sumber data berupa tuturan langsung yang terdapat dalam anime Gyakuten Saiban: Sono
“Shinjitsu”, Igiari! Episode 2. Konteks tindak tutur deklaratif pada anime Gyakuten Saiban: Sono “Shinjitsu”, Igiari! Episode 2
ini dijabarkan dengan menggunakan teori SPEAKING oleh Dell Hymes (1962). Teori yang digunakan untuk menganalisis
bentuk fungsi tuturan deklaratif adalah teori klasifikasi fungsi tindak tutur deklaratif oleh Yamaoka (2010). Hasil analisis
menunjukkan kesimpulan bahwa fungsi yang terdapat dalam anime Gyakuten Saiban: Sono “Shinjitsu”, Igiari! Episode 2
adalah fungsi permintaan persetujuan (menyetujui), fungsi menolak dan fungsi permintaan penentuan.
Kata Kunci : Tindak Tutur, Fungsi Tindak Tutur Deklaratif, Pragmatik

895
CIN
p
PENGGUNAAN KANDOUSHI DALAM TINDAK TUTUR EKSPRESIF PADA DRAMA BITAA BURADDO
KARYA SHUSUKE SHIZUKUI; TINJAUAN PRAGMATIK
Cindy Fenesha
ABSTRAK
Penelitian ini membahas penggunaan kandoushi dalam tindak tutur ekspresif pada drama Bitaa Buraddo dengan tinjauan
pragmatik. Tujuan penelitian ini adalah menjelaskan penggunaan kandoushi dengan menggunakan pendekatan kualitatif yang
bersifat deskriptif. Tahap pengumpulan data digunakan metode simak dengan teknik dasar yaitu teknik sadap serta teknik
lanjutanya yaitu teknik simak bebas libat cakap dan teknik catat. Tahap analisis data digunakan metode padan pragmatis
sedangkan pada tahap penyajian analisis data digunakan metode informal. Teori yang digunakan dalam penelitian ini yaitu
teori fungsi tindak tutur ekspresif oleh Yamaoka (2010) dan teori kandoushi oleh Masuoka dan Takubo (1989) dan kemudian
dianalisis menggunakan teori SPEAKING oleh Dell Hymes (1972). Hasil penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa
terdapat dua jenis penggunaan kandoushi dalam tindak tutur ekspresif pada drama Bitaa Buraddo yaitu kandoushi yang
menunjukkan ungkapan perasaan, jawaban, panggilan dan kandoushi yang digunakan sebagai salam ucapan tegur sapa.
Kandoushi yang menunjukkan ungkapan perasaan jawaban dan panggilan terdiri dari: 1) Kandoushi yang menunjukkan
keterkejutan terhadap keadaan yang tidak terduga, 2) Kandoushi yang menunjukkan perasaan terhadap hal yang dikatakan oleh
lawan bicara, 3) Kandoushi yang menunjukkan ketidaksetujuan terhadap ucapan lawan bicara, 4) Kandoushi yang
menunjukkan jawaban yang sedang dicari serta, 5) Kandoushi yang menunjukkan ungkapan saat meminta perhatian dan
memanggil lawan bicara. Sementara itu, kandoushi yang digunakan sebagai salam ucapan tegur sapa terdiri dari : 1) Kandoushi
yang menunjukkan ungkapan salam pertemuan, dan 2) Kandoushi yang menunjukkan ucapan terima kasih
Kata Kunci : Kandoushi, Tindak Tutur Ekspresif, Drama Bitaa Buraddo, Pragmatik
895
CLA
r
REFLEKSI NILAI-NILAI BUSHIDO DALAM KEHIDUPAN SAMURAI PEREMPUAN AIZU PADA KOMIK
MAKOTO NO KUNI KARYA KANNO AYA
Claudhia Maulani Wahyuningtyas
ABSTRAL
Pembahasan dalam skripsi ini adalah mengenai refleksi nilai bushido dalam kehidupan samurai perempuan Aizu pada komik
Makoto no Kuni karya Kanno Aya. Teori yang digunakan adalah Sosiologi Sastra oleh Watt yang menyatakan bahwa sastra
adalah cerminan masyarakat.Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif yang disajikan secara deskriptif,
dengan teknik yaitu menganalisis data yang berhubungan dengan nilai-nilai bushido dalam kehidupan samurai perempuan
Aizu pada komik Makoto no Kuni, kemudian membandingkannya dengan nilai-nilai bushido dalam kehidupan samurai
perempuan di masa feodal Jepang. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis nilai-nilai bushido yang terdapat di
kehidupan samurai perempuan Aizu dan menganalisis pandangan masyarakat terhadap samurai perempuan di Aizu yang
terdapat dalam komik.Hasil dari penelitian ini ditemukannya persamaan nilai-nilai bushido dalam kehidupan samurai
perempuan Aizu pada komik Makoto no Kuni dengan yang ada dalam kehidupan nyata para samurai perempuan. Seperti
kejujuran, keberanian dan ketabahan, kebajikan, kesopanan, ketulusan, tanggung jawab dan kesetiaan, kehormatan, dan juga
kendali diri. Kemudian ditemukan persamaan pandangan masyarakat Jepang pada komik Makoto no Kuni dengan pandangan
masyarakat Jepang terhadap samurai perempuan, yaitu pada masa itu masyarakat Jepang memuji tekad dan semangat para
samurai perempuan, tetapi di saat yang sama masyarakat masih meremehkan samurai perempuan karena status perempuan saat
itu ada di tempat yang rendah.
Kata kunci: komik, samurai perempuan, bushido, Makoto no Kuni, Sosiologi Sastra

895
DEA
k
KONFLIK KEPRIBADIAN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL JISATSU YOTEIBI KARYA AKIYOSHI RIKAKO;
TINJAUAN PSIKOLOGI SASTRA
Deaa Aisha Irzal
ABSTRAK
Skripsi ini membahas tentang konflik kepribadian tokoh utama yang bernama Watanabe Ruri dalam novel Jisatsu Yoteibi
karya Akiyoshi Rikako. Tokoh Ruri merupakan tokoh yang mengalami banyak konflik dalam kehidupannya. Konflik yang
terjadi berdampak kepada kepribadian Ruri. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan faktor apa saja yang
mempengaruhi kepribadian dan bentuk konflik kepriadian yang dialami oleh tokoh Watanabe Ruri. Teori yang digunakan
adalah psikoanalisis (id, ego, superego) dari Sigmund Freud. Metode yang digunakan yaitu metode deskritif analisis untuk
mendeskripsikan faktor yang memengaruhi kepribadian dan juga konflik kepribadian yang dialami oleh Ruri dalam novel ini.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa faktor yang memengaruhi kepribadian tokoh Ruri ada dua, yaitu: (1) Faktor
lingkungan dan (2) dari dalam diri sendiri. Lingkungan yang sangat berpengaruh terhadap kepribadian Ruri ada dua, yaitu dari
lingkungan keluarga dan lingkungan sekolah. Kedua faktor tersebut, menyebabkan Ruri mengalami konflik kepribadian
diantaranya yaitu: (1) Prasangka buruk, (2) Pendendam, dan (3) Pesimis. Pada situasi tersebut awalnya superego mampu untuk
mengendalikan id dan ego. Namun karena hasrat dari id begitu kuat hingga akhirnya superego tidak lagi mampu untuk
mengendalikan id dan ego.
Kata Kunci: Faktor, Konflik, Kepribadian, Psikoanalisis, Id, Ego, Supere

895
DIL
f
FUUSUI DALAM NOVEL JISATSU YOTEIBI KARYA AKIYOSHI RIKAKO
Dila Liana
ABSTRAK
Pembahasan dalam penelitian ini adalah mengenai fuusui dalam novel Jisatsu Yoteibi karya Akiyoshi Rikako. Peneliti
menjelaskan tentang fuusui yang muncul dalam novel ini sebagai pembangun plot cerita. Teori struktural difokuskan pada
tokoh dan penokohan, latar, tema, dan konflik utama dengan teori yang dikemukakan oleh Nurgiyantoro, sedangkan untuk
menjelaskan tahapan plot menggunakan teori yang dikemukakan oleh Freytag. Adapun konsep fuusui dijelaskan dengan
menggunakan teori Kobayashi. Metode yang peneliti gunakan adalah metode kualitatif yang bersifat deskriptif. Hasil analisis
data yang dilakukan, fuusui untuk proses persalinan berjalan lancar dan meningkatkan keberuntungan, fuusui memutuskan
hubungan antar tokoh, fuusui sebagai pelindung dan peruntungan kemenangan, fuusui menolak aura buruk yang masuk ke
dalam rumah, fuusui merubah kesialan menjadi keberuntungan dan fuusui melindungi rahasia. Jadi, dalam penahapan plot
fuusui digunakan untuk membangun plot cerita pada tahap exposition, rising action, climax, falling action, dan denoument.
Kata kunci: Fuusui, Jisatsu Yoteibi, Akiyoshi Rikako, Struktural, Tahapan Plot.
895
DIN
a
ANALISIS METAFORA DALAM LIRIK LAGU KALAFINA: TINJAUAN SEMANTIK
Dinda Mutiara
ABSTRAK
Dalam skripsi ini peneliti membahas gaya bahasa metafora dalam lirik lagu Kalafina yang ditinjau dari segi semantik dan
mengelompokkan metafora berdasarkan citraan. Metafora merupakan perbandingan antara dua hal atau benda yang
membandingkan suatu benda lain yang memiliki sifat sama untuk menciptakan suatu kesan mental yang hidup yang tidak
dinyatakan dengan kata- kata seperti pada perumpamaan. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif.
Data penelitian dibatasi pada album Kalafina yang berjudul THE BEST “BLUE”. Tahap pengumpulan data menggunakan
teknik Simak Bebas Libat Cakap dan dilanjutkan dengan teknik catat. Tahap analisis data digunakan metode padan referensial.
Selanjutnya pada tahap penyajian analisis data digunakan metode formal dan informal. Teori yang digunakan adalah konsep
analisis metafora Newmark dan untuk klasifikasi citraan menggunakan teori Ullmann. Hasil dari penelitian ini menunjukkan
wujud dari metafora dalam bahasa Jepang beserta maknanya. Dari lima lagu yang ditentukan, terdapat 17 data yang termasuk
metafora. Jenis citraan metafora yang terdapat pada lirik lagu Kalafina adalah metafora bercitra antropomorfik, metafora
bercitra abstrak ke konkret, dan metafora bercitra sinestesia. Makna yang terkandung pada lirik lagu Kalafina memiliki tema
tentang kehidupan, takdir, dan perasaan manusia.
Kata Kunci: Semantik, Gaya Bahasa, Metafora, Citraan, Lirik Lagu Kalafina.

895
FIV
m
METAFORA DALAM NOVEL SENSEIJUTSU SATSUJIN JIKEN KARYA SHIMADA SOJI (KAJIAN
STILISTIKA)
Fivin Ferdiana
ABSTRAK
Skripsi ini merupakan hasil penelitian terhadap novel Senseijutsu Satsujin Jiken karya Shimada Soji. Berdasarkan penelitian
ini, masalah yang diangkat adalah metafora yang ada pada novel Senseijutsu Satsujin Jiken. Penelitian ini bertujuan
mendeskripsikan contoh metafora dan efek yang ditimbulkan dari metafora tersebut dalam novel Senseijutsu Satsujin Jiken
karya Shimada Soji. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Data dalam penelitian ini berupa kata, kalimat,
ungkapan yang terindikasikan sebagai metafora dalam novel Senseijutsu Satsujin Jiken karya Shimada Soji. Teori yang
digunakan adalah kajian stilistika yang dikemukakan oleh Rene Wellek dan Austin Warren. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa penggunaan metafora mempersingkat narasi, adanya keestetikaan bahasa, memberi nilai rasa pada konotasi kata yang
ditulis, dan menciptakan gambaran cerita agar lebih hidup dan tidak membuat pembaca merasa bosan.
Kata kunci: sastra, metafora, novel, stilistika

895
LAT
k
KATA UMPATAN DALAM DRAMA DAN FILM ANI NI AISARESUGITE KOMATTEMASU: TINJAUAN
PRAGMATIK
Lathifah
ABSTRAK
Tinjauan pragmatik Pengkajian dalam penelitian ini tentang kata umpatan dalam drama dan film Ani ni Aisaresugite
Komattemasu. Kata umpatan biasanya digunakan untuk mengungkapkan kemarahan. Namun, kata umpatan juga bisa
digunakan untuk menunjukkan kedekatan dengan seseorang jika dilihat dari konteks tuturan. Tujuan dari penelitian ini adalah
untuk mengetahui tipe dari kata umpatan dilihat dari sudut pandang pragmatik. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif
yang bersifat deskriptif. Data pada penelitian ini diperoleh dari drama dan film Ani ni Aisaresugite Komattemasu. Penelitian
ini terdiri atas tiga tahap. Pertama, tahap pengumpulan data, peneliti menggunakan metode simak dengan teknik sadap, serta
teknik lanjutan yaitu teknik simak bebas libat cakap dan teknik catat. Kedua, pada tahap analisis data peneliti menggunakan
metode padan, yaitu metode padan pragmatis dengan teknik Pilih Unsur Penentu (PUP). Ketiga, pada tahap penyajian hasil
analisis data peneliti menggunakan metode informal. Teori yang digunakan pada penelitian ini adalah teori aspek-aspek situasi
tindak tutur yang dikemukakan oleh Leech dan teori Andersson dan Trudgill tentang tipe umpatan. Berdasarkan hasil analisis
data, ditemukan delapan tuturan umpatan yaitu baka, kuso, saitei, yarou, urusai, mendokusai, atama okashii dan kudaranai.
Hasil dari analisis ditemukan 3 umpatan expletive, 10 umpatan abusive, 6 umpatan humorous dan 4 umpatan auxiliary. Kata
umpatan digunakan untuk mengungkapakan kekesalan, kekecawaan, rasa jengkel, kemarahan, kebencian, keterkejutan,
keheranan, candaan, kekhawatiran, rasa senang kepada lawan tutur maupun pada diri penutur.
Kata kunci: Kata umpatan, aspek situasi tutur, Ani ni Aisaresugite Komattemasu,
895
MUH
d
Deiksis dalam Anime Shingeki no Kyojin season 1 episode 1-9 Kajian Sosiopragmatik
Muhammad Ayyash Bin Afrinaldi
ABSTRAK
Shingeki no Kyojin Deiksis adalah kata yang merujuk pada referen yang dimaksud oleh penutur atau lawan tutur dalam sebuah
peristiwa tutur. Deiksis memiliki kaitan dengan kajian sosiopragmatik. Hal ini dikarenakan penggunaan deiksis yang dirujuk
oleh penutur dan lawan tutur tidak terlepas dari konteks tuturan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bentuk deiksis serta
pengelompokan jarak dalam anime Shingeki no Kyojin. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif yang bersifat deskriptif.
Data disaring dengan menggunakan metode simak, teknik sadap, kemudian dilanjutkan dengan teknik simak bebas libat cakap
(SBLC) serta teknik catat, selanjutnya menggunakan metode padan pragmatis. Deiksis dalam anime Shingeki no Kyojin
dianalisis menggunakan teori yang dikemukakan Koizumi (2001:9-16) dilengkapi dengan teori Matsuoka (2000:3-5), teori
wilayah informasi Aiko (1990), teori kesopanan ide (1982) serta menggunakan teori SPEAKING dari Dell Hymes (1974).
Hasil analisis menunjukkan kesimpulan bahwa bentuk-bentuk deiksis yang ditemukan adalah deiksis persona, yaitu koitsu,
soitsu dan aitsu. Deiksis ruang, yaitu koko, soko dan asoko. Deiksis arah, yaitu kocchi, socchi dan acchi. Deiksis situasi atau
keadaan, yaitu konna, sonna dan anna. Penggunaan Deiksis dalam anime Shingeki no Kyojin berkaitandengan referen dan
jarak antara penutur dan lawan tutur serta konteks. Jarak antara penutur dan lawan tutur yaitu dekat, menengah dan
jauh.Wilayah informasi dan kesopanan juga memiliki pengaruh terhadap yang ditunjuk.
Kata kunci :Sosiopragmatik, deiksis,SPEAKING,

895
MUT
p
PENGGUNAAN KANDOUSHI AK DALAM ANIME K-ON SEASON ONE:TINJAUAN PRAGMATIK
MUTIARA PUTRI
ABSTRAK
Pembahasan dalam penelitian ini mengenai penggunaan kandoushi ak dalam anime K-ON season one dengan tinjauan
pragmatik. Kandoushi adalah salah satu kelas kata dalam bahasa Jepang yang digunakan untuk mengungkapkan perasaan atau
emosi. Kandoushi ak adalah kandoushi yang digunakan untuk mengungkapkan perasaan terkejut, terkesan, respon ketika
dipanggil dan membenarkan jawaban. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif yang bersifat deskriptif. Objek kajian
yang diteliti adalah kandoushi ak dalam sebuah anime yang berjudul K- ON season one yang terdiri dari 13 episode. Pada
tahap pengumpulan data peneliti menggunakan metode simak dengan teknik simak bebas cakap. Pada tahap analisis data
peneliti menggunakan metode padan. Metode padan yang digunakan adalah metode padan pragmatis karena mengganalisis
data terkait dengan konteks pembicaraan. Pada tahap penyajian analisis data, peneliti menggunakan metode informal. Teori
yang digunakan pada penelitian ini adalah teori yang dikemukakan oleh Matsumura (1995) , serta teori SPEAKING yang
dikemukakan oleh Hymes untuk menganalisis penggunaan kandoushi ak. Berdasarkan analisis yang dilakukan, kandoushi ak
dalam anime K-ON season one dapat digunakan di lingkungan sekolah, di rumah dan di tempat perbelanjaan, diwaktu pagi,
siang, atau malam hari. Kandoushi ak juga dapat dan dapat digunakan oleh siswa SMA ataupun pegawai toko. Kandoushi ak
digunakan untuk mengungkapkan perasaan terkejut, terkesan, sebagai respon dari jawaban dan untuk membenarkan perkataan
lawan bicara, dituturkan dalam tuturan ekspresif dan dengan intonasi yang berbeda sesuai dengan konteks dan ekspresi dari
penutur, disampaikan menggunakan jalur lisan dalam bentuk narasi.
Kata kunci : Kandou, kandoushi, kandoushi ak, Pragmatik.

895
NUR
t
TOKOH DAN PENOKOHAN YASUKO HANAOKA DALAM NOVEL YOUGISHA X NO KENSHIN KARYA
KEIGO HIGASHINO
Nurhasnah
ABSTRAK
Skripsi ini merupakan hasil penelitian terhadap novel Yougisha X No Kenshin, karya Keigo Higashino. Dalam penelitian ini,
masalah yang di angkat adalah tokoh dan penokohan Yasuko Hanaoka. Penelitian terhadap novel ini menggunakan teori
Nurgiyantoro dengan tinjauan structural dan dianalisis menggunakan Analisis Instrinsik. Analisis difokuskan pada tokoh dan
penokohan Yasuko Hanaoka. Metode yang digunakan adalah metode kualitatif dan disajikan secara deskriptif. Teknik yang
digunakan adalah pengumpulan data, analisis data terakhir adalah penyajian data. Pada penelitian yang dilakukan, diperoleh
kesimpulan bahwa tokoh Yasuko Hanaoka berdasarkan penamaan merupakan tokoh utama yang terdapat dalam novel
Yougisha X No Kenshin ini dilihat dari kemunculan pada cerita, tokoh Yasuko merupakan tokoh yang mendominasi.
Berdasarkan fungsi tokoh Yasuko Hanaoka merupakan tokoh protagonist dikarenakan tokoh Yasuko Hanaoka merupakan
tokoh yang banyak menerima simpati dan empati. Berdasarkan perwatakannya tokoh Yasuko Hanaoka merupakan tokoh bulat
dikarenakan tokoh Yasuko Hanaoka memiliki berbagai sisi kepribadian dan jati diri. Sedangkan berdasarkan criteria tokoh
Yasuko Hanaoka merupakan tokoh statis dikarenakan watak dan sifat tokoh Yasuko Hanaoka tidak mengalami perkembangan.
Kata kunci: Tokoh,Penokohan,Yougisha X No Kenshin, Instrinsik

895
NAB
t
Tindak Tutur Ekspresif Fungsi Mengeluh Dalam Anime Boku Dake Ga Inai Machi Episode 1-12
NABILA Z SULAIMAN
ABSTRAK
Skripsi ini membahas mengenai tindak tutur ekspresif fungsi mengeluh yang terdapat dalam anime Boku Dake Ga Inai Machi
Episode 1-12. Salah satu fungsi bahasa memiliki fungsi untuk menyampaikan aspirasi, ide, pendapat ataupun perasaan. Fungsi
ini dapat ditemukan dalam tindak tutur ekspresif yang memiliki tujuan untuk menyatakan sesuatu yang dirasakan oleh penutur,
seperti pujian, rasa terima kasih, ataupun mengeluh. Berkaitan dengan keluhan, penelitian ini meneliti strategi seperti apa yang
digunakan dalam Anime Boku Dake Ga Inai Machi Episode 1-12 dan penggunaan strategi mengeluh berdasarkan komponen
tutur. Penelitian ini menggunakan tinjauan pragmatik yang dikaitkan dengan teori strategi mengeluh oleh Anna Trosborg
(1995) dan teori aspek tuturan oleh Leech (1983). Metode yang digunakan adalah metode kualitatif. Berdasarkan hasil
penelitian ditemukan 14 data. Dari data keseluruhan tersebut dapat disimpulkan beberapa karakteristik yang ditemukan,
diantaranya keluhan implisit yang menggunakan hint (isyarat) yang berupa pertanyaan atau permintaan. Keluhan dengan
ungkapan kekesalan/ketidaksetujuan biasanya diikuti dengan ujaran yang tidak menyebutkan mitra tutur sebagai pihak yang
bersalah. Penutur hanya mengungkapkan ekspresi kekesalannya tanpa menyudutkan mitra tutur sebagai orang yang harus
bertanggung jawab. Keluhan tuduhan dibagi menjadi dua jenis, tuduhan langsung biasa diikuti dengan adanya ucapan yang
menyinggung mitra tutur sebagai pihak yang bersalah sementara tuduhan tidak langsung, tidak mengutarakan secara langsung
bahwa mitra tutur adalah orang yang bersalah. Keluhan dengan menyalahkan biasa diikuti dengan umpatan atau makian dan
mengucapkan secara jelas bahwa mitra tutur adalah pihak yang harus bertanggung jawab.
Kata kunci : pragmatik, tindak tutur ekspresif, mengeluh, strategi.

895
PUT
f
Fungsi Ilokusi dalam Anime Shuumatsu nani shitemasu ka? Isogashii desu ka? Sukutte moratte ii desu ka?
Putri Dayu Winanda
ABSTRAK
Pragmatik adalah ilmu yang mengkaji makna bahasa dihubungkan dengan situasi dan kondisi pada saat bahasa tersebut
digunakan. Tindak tutur dipelajari dalam pragmatik. Tindak tutur adalah jenis tindakan yang dapat diwujudkan oleh penutur.
Jenis tindak tutur salah satunya adalah ilokusi. Ilokusi berfungsi untuk menginformasikan sesuatu dan melakukan sesuatu
terhadap apa yang diinformasikan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menjelaskan bagaimana fungsi ilokusi dalam
Anime Shuumatsu nani shitemasu ka? Isogashii desu ka? Sukutte moratte ii desu ka?. Penelitian ini menggunakan metode
kualitatif. Pengumpulan data menggunakan metode simak, setelah itu dilanjutkan dengan teknik sadap, kemudian dilanjutkan
dengan teknik SLBC, lalu dilanjutkan menggunakan teknik catat, dan selanjutnya menggunakan metode padan pragmatis.
Fungsi ilokusi dalam Anime Shuumatsu nani shitemasu ka? Isogashii desu ka? Sukutte moratte ii desu ka? dianalisis dengan
menggunakan teori fungsi ilokusi yang dikemukan oleh Searle (1981). Hasil analisis menunjukkan fungsi-fungsi ilokusi yang
ditemukan, yaitu asertif, komisif, ekspresif, dan direktif, deklarasi. Fungsi ilokusi dalam Anime Shuumatsu nani shitemasu ka?
Isogashii desu ka? Sukutte moratte ii desu ka? adalah teruraikan bagaimana ilokusi digunakan dalam percakapan. Menjelaskan
penggunaan fungsi ilokusi, apakah satu kalimat bisa mempunyai beberapa fungsi ilokusi, dan apakah fungsi ilokusi akan
berbeda dengan bentuk kalimat.
Kata Kunci : Pragmatik, tindak tutur, ilokusi.

895
RYH
e
EKRANISASI NOVEL KIMI NO SUIZOU WO TABETAI KARYA SUMINO YORU KE FILM KARYA
TSUKIKAWA SHOU
R.Y. Hewiy
ABSTRAK
Amandha Penelitian mengenai ekranisasi didasari oleh adanya novel yang mendapatkan adaptasi menjadi film. Penelitian ini
membahas tentang ekranisasi novel Kimi no Suizou wo Tabetai. Novel Kimi no Suizou wo Tabetai merupakan novel karya
Sumino Yoru yang diadaptasi menjadi film oleh Tsukikawa Shou. Ekranisasi merupakan pelayarputihan atau
pemindahan/pengangkatan sebuah novel ke dalam film. Proses ekranisasi akan mengakibatkan adanya pengurangan,
penambahan, dan perubahan bervariasi. Sumber data pada penelitian ini adalah novel dan film Kimi no Suizou wo Tabetai.
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan ekranisasi baik dalam bentuk penciutan, penambahan, dan perubahan
bervariasi. Metode yang digunakan penelitian ini adalah metode kualitatif yang disajikan secara deskriptif. Berdasarkan
penelitian yang telah dilakukan, diperoleh kesimpulan bahwa ekranisasi pada novel Kimi no Suizou wo Tabetai menyebabkan
terjadinya beberapa perubahan, antara lain berupa penciutan, penambahan dan perubahan bervariasi. Perubahan-perubahan ini
terjadi pada unsur penokohan, latar tempat dan latar waktu, alur, serta sudut pandang. Setiap unsur karya sastra memiliki
keterkaitan satu sama lain. Hal ini menyebabkan perubahan yang terjadi akibat proses ekranisasi (penciutan, penambahan, dan
perubahan bervariasi) juga memiliki kaitan satu sama lain. Hubungan ini menyebabkan cerita yang disampaikan menjadi runtut
dan mudah dipahami.
Kata Kunci: Kimi no Suizou wo Tabetai, Novel, Film, Ekranisasi

895
RAH
p
POTRET KEMISKINAN MASYARAKAT JEPANG PASCA PERANG DUNIA II DALAM NOVEL SAGA NO
GABAI BAACHAN KARYA SHIMADA YOSHICI
Rahayu Yun Putri
ABSTRAK
Penelitian ini menganalisis potret kemiskinan masyarakat Jepang pasca Perang Dunia II dalam novel Saga No Gabai Baachan
karya Shimada Yoshici. Peneliti menjelaskan keadaan Jepang pasca Perang Dunia II, potret kemiskinan masyarakat Jepang
beserta dampak negatif dan positif yang ditimbulkan dari kemiskinan. Teori yang digunakan adalah teori Wallek Waren
mengenai Sosiologi Karya dengan menggunakan pendekatan Sosiologi Sastra. Metode penelitian yang dilakukan adalah
metode kualitatif dan disajikan dalam bentuk deskriptif. Hasil analisis adalah tentang keadaan Jepang pasca Perang Dunia II,
kemiskinan di Jepang serta dampak positif dan negatif dari kemiskinan. Dampak negatif dari kemiskinan yakni, kesulitan
memenuhi kebutuhan ekonomi dan adanya tindakan kriminal, sedangkan dampak positif dari kemiskinan yakni, mandiri,
kreatif, memanfaatkan alam sekitar dan juga menimbulkan rasa solidaritas.
Kata kunci: Sosiologi Sastra, Perang Dunia II, Kemiskinan, Dampak-Dampak Kemiskinan.

895
RAV
a
ANALISIS KANDOUSHI PADA DANSEIGO DALAM DRAMA SHIRITSU BAKAREA KOUKOU: TINJAUAN
SOSIOLINGUISTIK
Ravika Sawitri
ABSTRAK
Pembahasan dalam penelitian ini mengenai analisis kandoushi pada danseigo dalam drama Shiritsu Bakarea Koukou dengan
tinjauan sosiolinguistik. Danseigo merupakan ragam bahasa yang digunakan oleh pria. Tujuan penelitian ini adalah untuk
mengetahui penggunaan kandoushi pada danseigo dalam drama Shiritsu Bakarea Koukou. Penelitian ini merupakan penelitian
kualitatif yang bersifat deskriptif. Penelitian terdiri atas tiga tahap, yaitu pertama, tahap pengumpulan data menggunakan
metode simak dengan teknik dasar sadap, serta teknik lanjutan yaitu teknik simak bebas libat cakap (SBLC) dan teknik catat.
Kedua, tahap analisis data menggunakan metode agih dengan teknik baca markah. Ketiga, tahap penyajian hasil analisis data
menggunakan metode informal. Teori yang digunakan dalam menganalisis data, yaitu teori kandoushi oleh Terada Takanao
(Sudjianto, 2010:111), teori kandoushi sebagai pemarkah danseigo oleh Sudjianto (2010:114) dan Rustanti (2017:45) dan teori
SPEAKING oleh Dell Hymes (Chaer dan Agustina, 2010:48). Berdasarkan hasil analisis data, kandoushi pada danseigo yang
ditemukan yaitu, 1 kandoushi bentuk kandou berupa kandoushi kuso, 3 kandoushi bentuk yobikake berupa kandoushi oi, yai,
kora, dan 4 kandoushi bentuk outou berupa kandoushi ou, iya, un, dan hou. Kandoushi sebagai pemarkah danseigo digunakan
oleh pria dengan tingkatan umur dan latar belakang sosial yang berbeda di lingkungan sosial sekolah. Kandoushi yang
ditemukan dalam data tidak hanya digunakan kepada lawan tutur pria melainkan juga digunakan kepada lawan tutur wanita.
Kata kunci: Kandoushi, Danseigo, Shiritsu Bakarea Koukou, Sosiolinguistik.

895
RIA
m
MAKNA SIMBOL HEWAN DALAM KOMIK NANATSU NO TAIZAI KARYA NAKABA SUZUKI
Riamizar Rahmat
ABSTRAK
Penelitian ini membahas tentang makna simbol hewan yang menjadi tato pada tokoh dalam komik Nanatsu no Taizai karya
Nakaba Suzuki. Komik Nanatsu no Taizai menggunakan tujuh hewan sebagai penyimbolan dan penyebutan dosa. Simbol-
simbol hewan ini kemudian dijadikan tato oleh tujuh tokoh dalam komik Nanatsu no Taizai sebagai tanda pengenal dan simbol
dosa mereka masing-masing. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan mencari makna yang terdapat pada masing-
masing simbol hewan yang dijadikan tato oleh tokoh dalam komik Nanatsu no Taizai. Teori yang digunakan dalam penelitian
ini adalah teori semiotik Roland Barthes yang diketengahkan dengan mitos. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif
analisis untuk menjelaskan dan mencari mitos simbol hewan dalam komik Nanatsu no Taizai. Hasil dari penelitian ini dapat
disimpulkan bahwa makna simbol hewan yang menjadi tato pada tokoh dalam komik Nanatsu no Taizai bermakna, yaitu: (1)
Simbol naga bermakna keabadian, amarah dan kehancuran, (2) Simbol ular bermakna iri/kecemburuan dan keanggunan, (3)
Simbol rubah bermakna pencuri, ketamakan, dan energi regeneratif, (4) Simbol beruang grizzly bermakna kemalasan,
vakum/tidak aktif, dan figur penyembuh, (5) Simbol kambing bermakna nafsu birahi dan orang yang dipersalahkan, (6) Simbol
babi bermakna kerakusan, mengorbankan orang lain dan kehancuran, dan (7) Simbol singa bermakna kekuatan, matahari, dan
angkuh/kesombongan.
Kata kunci: Nanatsu no Taizai, Simbol Hewan, Makna, Mitos.
895
SAR
t
TIPE KEPRIBADIAN TOKOH FUKUI KIMIKO DALAM NOVEL KAZEMACHI NO HITO KARYA IBUKI YUKI
TINJAUAN PSIKOLOGI SASTRA
Sari Pratiwi
ABSTRAK
Penelitian ini mengenai kepribadian tokoh Fukui Kimiko dalam novel Kazemachi no Hito karya Ibuki Yuki. Novel Kazemachi
no Hito dipilih karena Ibuki Yuki menampilkan pribadi Fukui Kimiko sebagai orang yang riang gembira walaupun memiliki
masa lalu yang menyakitkan. Permasalahan utama dalam penelitian ini adalah tipe kepribadian yang dimiliki tokoh Fukui
Kimiko. Peneliti menggunakan teori kepribadian Gerart Heymans untuk menganalisis tipe kepribadian tokoh Fukui Kimiko.
Metode yang peneliti gunakan adalah metode kualitatif dan disajikan secara deskriptif. Langkah-langkah yang digunakan
dalam melakukan proses penelitian ini terdiri dari: pengumpulan data, analisis data dan penyajian data. Berdasarkan penelitian
ini ditemukan sifat dan perilaku yang terdapat dalam diri tokoh Fukui Kimiko, seperti 1) suka tertawa, 2) dapat dipercaya
dalam keuangan, 3) suka menolong, 4) ingatan baik, 5) suka membaca, 6) teliti, 7) cepat bertindak, 8) sibuk, dan 9) riang
gembira. Berdasarkan sifat dan perilaku tersebut maka tokoh Fukui Kimiko memiliki tipe kepribadian Gepasionir, yaitu
memiliki kuat emosionalitasnya, kuat fungsi sekundernya dan aktif aktivitasnya.
Kata kunci: Tipe Kepribadian, Tokoh, Kazemachi no Hito, Psikologi Sastra

895
SHE
t
TRAUMA TOKOH ARIMA KOUSEI DALAM KOMIK SHIGATSU WA KIMI NO USO KARYA NAOSHI
ARAKAWA
Sherlivonia Favridilla Putri
ABSTRAK
Komik Shigatsu wa Kimi no Uso merupakan salah satu karya Naoshi Arakawa. Komik Shigatsu wa Kimi no Uso menceritakan
seorang anak laki-laki berumur 14 tahun bernama Arima Kousei yang memiliki bakat luar biasa dalam memainkan piano.
Setelah ibunya meninggal, Kousei kehilangan kemampuan untuk mendengar suara piano saat ia berusia 11 tahun dan memilih
untuk berhenti memainkannya. Jika Kousei memainkan sebuah musik pada piano, suara piano tersebut tidak dapat terdengar
lagi seakan hilang tertelan kegelapan. Penelitian ini menggunakan psikologi sastra. Peneliti menggunakan teori bentuk gejala
Post Traumatic Stress Disorder (PTSD) oleh Veterans Healthcare Administration (2011). Metode yang digunakan pada
penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif. Dengan metode dan teori tersebut peneliti menganalisis bentuk gejala trauma
tokoh Kousei berdasarkan tingkah laku dan kejiwaan sang tokoh. Berdasarkan analisis dengan menggunakan teori gejala
PTSD, ditemukan bahwa tokoh Kousei menunjukkan tiga bentuk gejala PTSD yaitu, re-experiencing, avoidance dan arousal.
Bentuk gejala re-experiencing yang dialami Kousei adalah selalu memiliki ingatan yang tidak menyenangkan mengenai
peristiwa traumatik, terjadi gejala fisik seperti berkeringat dan jantung berdetak sangat kencang ketika teringat akan trauma
yang dialaminya. Gejala avoidance yang dialami Kousei adalah kehilangan minat atau tidak berpartisipasi dalam kegiatan yang
disukai, serta mengindari aktivitas yang bisa mengingatkannya kembali akan peristiwa traumatik. Gejala arousal yang dialami
Kousei adalah memiliki rasa takut yang berlebihan, dan juga selalu merasa diawasi.
Kata Kunci : Trauma, PTSD, Komik Shigatsu wa Kimi no Uso, Psikologi Sastra

895
SUS
k
KONDISI SOSIAL PERANG “TOBA- FUSHIMI” DALAM NOVEL OKEI KARYA MITSUGU SAOTOME
Suswita Rahmi
ABSTRAK
Novel Okei merupakan novel Jepang karya Mitsugu Saotome yang menceritakan perang Toba-Fushimi yang terjadi pada
zaman Meiji. Perang ini di sebabkan oleh masyarakat yang anti kepemimpinan Shogun. Penelitian ini menggunakan teori
Sosiologi Sastra. Dengan teori Sosiologi Sastra maka dapat diketahui bentuk-bentuk kondisi sosial yang terdapat di dalam
cerita novel. Metode penelitian yang dipakai adalah metode kualitatif, data dianalisis dengan Sosiologi Sastra, dan di sajikan
secara desriptif. Dari penelitian ini ditemukan kondisi sosial pada masa Tokugawa di zaman Edo dengan sosial saat perang
Toba-Fushimi. Dapat disimpulkan kondisi sosial pada masa Tokugawa di zaman Edo dengan kondisi sosial saat perang Toba-
Fushimi adalah kalangan masyarakat dan kalangan Samurai hidup saling berdampingan tetapi Samurai dilarang menikah
dengan masyarakat atau rakyat biasa. Sedangkan kondisi sosial pada masa Tokugawa dizaman Edo dengan kondisi sosial saat
perang Toba-Fushimi adalah pada masa Tokugawa di zaman Edo bangsa Jepang menutup diri terhadap Eropa, Tokugawa
memutus jalur-jalur perdagangan dengan luar negeri. Sedangkan pada saat perang Toba-Fushimi justru bangsa Eropa mudah
untuk pergi ke Jepang untuk menjalankan perdagangan di Jepang.
Kata kunci : kondisi sosial, perang, keshogunan, Okei
895
VIN
m
MEKANISME PERTAHANANTOKOH USOPP DALAM KOMIK ONE PIECE KARYA ODA EIICHIRO
Vinni Julia Sari
ABSTRAK
Mekanisme pertahanan adalah tindakan alam bawah sadar yang mengacu kepada proses alam bawah sadar seseorang yang
bertahan terhadap anxitas atau kecemasan. Terdapat sembilan jenis mekanisme pertahanan, yaitu Represi, Sublimasi, Proyeksi,
Pengalihan, Rasionalisasi, Reaksi Formasi, Regresi, Agresi dan Apatis, dan Fantasi dan Stereotype. Penelitian ini bersifat
kualitatif deskriptif. Teknik penelitian ini yaitu dengan cara mengumpulkan data dari objek material dan objek formal. Data
yang dikumpulkan dianalisis dengan cara menguraikan dan memberikan penjelasan mengenai fakta-fakta yang ada kemudian
diklarifikasi. Penyajian hasil analisis disajikan dalam bentuk data deskriptif yaitu menjelaskan pemecahan masalah. Teori yang
digunakan dalam penelitian ini, yaitu dari Sigmund Freud. Hasil analisis yang ditemukan, yaitu tokoh Usopp dalam komik One
Piece melakukan mekanisme represi, sublimasi, proyeksi, pengalihan, rasionalisasi, reaksi formasi, regresi, apatis, dan fantasi.
Kata kunci : Psikologi Sastra, Mekanisme Pertahanan, One Piece, Usopp.

895
WEL
a
ANALISIS FUKUSHI MOU PADA KALIMAT BAHASA JEPANG DALAM KOMIK SUKI DESU SUZUKI KUN
VOL 1-3 KARYA IKEYAMADA TSUYOSHI KAJIAN PRAGMATIK
Weli Sentia
ABSTRAK
Penelitian ini meneliti tentang fungsi Fukushi mou pada kalimat bahasa Jepang dalam komik Suki Desu Suzuki Kun. Fukushi
termasuk kelas kata yang tidak mengalami perubahan bentuk. Salah satu fukushi dalam bahasa Jepang yaitu mou, mou
termasuk jenis yousu fukushi yang menerangkan keadaan. Fukushi mou memiliki makna berbeda-beda tergantung konteks
kalimat. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif bersifat deskriptif. Metode yang digunakan yaitu metode simak dengan
teknik simak bebas libat cakap (SLBC). Pada tahap analisis data digunakan metode padan pragmatis dengan teknik pilah unsur
penentu (PUP). Berdasarkan aspek-aspek situasi tutur yang dikemukakan oleh Leech dan juga teori dari Yamamoto, Hirotase
dan Masayoshi, maka hasil penelitian ini peneliti menemukan 6 fungsi fukushi mou dari 16 data yang ditemukan dalam komik
suki desu Suzuki kun. Pertama, mengungkapkan waktu yang telah berlalu. Kedua, menjelaskan keadaan yang telah selesai
sebelumnya. Ketiga, memperkuat keadaan yang sudah tidak diragukan lagi. Keempat, menekankan perasaan tidak akan
mengulangi hal yang sama lagi. Kelima, mengekspresikan emosi dengan kuat. Keenam, menunjukkan keadaan yang benar-
benar terjadi pada saat itu.
Kata kunci: Fukushi, Mou, Leech

895
WIL
p
PENGGUNAAN DANSEIGO DALAM DRAM A YANKEE KUN TO MEGANECHAN: TINJAUAN
SOSIOLINGUISTIK
Wilda Sri Mona
ABSTRAK
Pembahasan pada skripsi ini mengenai penggunaan danseigo dalam drama Yankee Kun to Megane Chan dengan tinjauan
sosiolinguistik. Danseigo adalah ragam bahasa yang digunakan oleh pria. Tujuan penelitian ini menjelaskan pemarkah dan
penggunaan danseigo dalam drama Yankee Kun to Megane Chan. Pendekatan dalam penelitian ini adalah pendekatan
kualitatif yang bersifat deskriptif. Pada tahap pengumpulan data, penulis menggunakan metode simak dengan teknik dasar
teknik sadap, serta teknik lanjutan teknik simak bebas libat cakap dan teknik catat. Pada tahap analisis penulis menggunakan
metode agih dengan teknik baca markah, sedangkan pada tahap penyajian hasil analias data, penulis menggunakan metode
informal. Teori yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu teori pemarkah oleh Sudjianto dan Dahidi (2007) dan teori
penyimpangan danseigo oleh Kridalaksana (1986). Berdasarkan analisis yang penulis lakukan pada ninshou daimeishi penanda
danseigo yang digunakan yaitu ore boku, kimi, omae, aitsu, koitsu, dan soitsu; pada shuujoshi penanda gender danseigo yang
digunakan yaitu yo, na, sa, ze, zo,dan daro; pada kandoushi penanda gender danseigo yang digunakan yaitu oi, dan kora dan
selanjutnya pada doushi yang digunakan oleh pria yaitu kuu. Penggunaan danseigo tidak hanya digunakan oleh pria tetapi
banyak juga wanita yang menggunakan bahasa danseigo. Wanita yang menggunakan bahasa danseigo adalah wanita yang
berstatus agar terlihat kemaskulinan, kegarangan, dan ketegasannya sebagai seorang yankee.
Kata kunci: Bahasa gender, penggunaan danseigo, drama Yankee Kun to Megane Chan, sosiolinguistik
895
YAN
b
BUSHIDO DALAM NOVEL SHINSHU TENMA KYO KARYA YOSHIKAWA EIJI
Yana Ariyani
ABSTRAK
Pembahasan dalam penelitian ini adalah mengenai Bushido yang terdapat dalam novel Shinshu Tenma Kyo karya Yoshikawa
Eiji. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan sosiologi sastra. Metode penelitian ini adalah metode kualitatif dengan
penyajian hasil analisis dalam bentuk deskriptif. Konsep yang digunakan sebagai perbandingan adalah konsep Bushido oleh
Nitobe Inazo. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui nilai-nilai, etika dan ajaran moral dari teladan samurai yang
terdapat dalam novel Shinshu Tenma Kyo karya Yoshikawa Eiji. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa dalam novel
Shinshu Tenma Kyo karya Yoshikawa Eiji terdapat keseluruhan nilai-nilai kebajikan dalam Bushido yang ideal menurut
Nitobe Inazo. Nilai-nilai kebajikan tersebut berupa nilai keadilan (gi), keberanian (yu), kebajikan (jin), kesopansantunan (rei),
ketulusan hati (makoto), kehormatan (meiyo), dan kesetiaan (chugi). Selain itu, terdapat juga ajaran yang berasal dari tiga
sumber utama Bushido, yaitu yang berasal dari ajaran Buddhisme, Shintoisme, dan Konfusianisme.
Kata kunci: Bushido, sosiologi sastra, Shinshu Tenma Kyo, Yoshikawa Eiji

895
YEL
p
PENERAPAN PEMIKIRAN HOTOKE YANG TERCERMIN DALAM FILM ANO HI MITA HANA NO NAMAE
WO BOKUTACHI WA MADA SHIRANAI KARYA SUTRADARA NISHIURA MASAKI
Yelsi Rahmah Putri
ABSTRAK
Penelitian ini adalah mengenai penerapan pemikiran Hotoke yang tercermin dalam film Ano Hi Mita Hana no Namae wo
Bokutachi wa Mada Shiranai karya sutradara Nishiura Masaki. Penelitian ini menggunakan pendekatan sosiologi sastra serta
teori mise-en-scene sebagai teori pendukung dalam menganalisis sebuah film. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui
penerapan pemikiran Hotoke yang tercermindalam film Ano Hi Mita Hana no Namae wo Bokutachi wa Mada Shiranai.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan analisis deskriptif. Hasil dari penelitian ini adalah
cara berpikir masyarakat Jepang dipengaruhi oleh ajaran Budha yang dalam perkembangannya ajaran tersebut telah bercampur
dengan kepercayaan asli Jepang. Cara berpikir ini menghasilkan ajaran baru yang dinamakan ajaran Budha Jepang yang
meliputi dunia fenomena yang mutlak, paham keduniawian (genseshugi), menerima dan mengakui tabiat manusia yang alami,
mengutamakan cinta kasih (aijo) terhadap manusia, serta semangat toleransi (kanyou) dan memaafkan (yuwa).
Kata kunci: Hotoke, Anohana, mise-en-scene, sosiologi sastra, Nishiura Masaki.
KUMPULAN ABSTRAK SKRIPSI
FAKULTAS ILMU BUDAYA
PROGRAM STUDI SASTRA JEPANG
TAHUN 2019
895
AFI
o
ORANG TUA DAN ANAK DALAM FILM FLYING COLORS KARYA SUTRADARA DOI NOBUHIRO
Afiif Alhadi
ABSTRAK
Pembahasan dalam penelitian ini adalah mengenai hubungan orang tua dan anak dalam film Flying Colors karya sutradara Doi
Nobuhiro. Penelitian ini menggunakan pendekatan sosiologi sastra serta teori mise-en-scene sebagai teori pendukung dalam
menganalisis sebuah film. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui hubungan orang tua dan anak dalam film Flying Colors.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif yang bersifat deskriptif. Hasil penelitian ini adalah
bentuk keluarga Jepang yang tergambar pada film Flying Colors adalah bentuk keluarga batih. Tokoh ayah membuat peraturan
dalam mendidik anak di dalam keluarga. Anak laki-laki dididik oleh ayah sementara anak perempuan dididik oleh ibu.
Peraturan yang dibuat tersebut menghasilkan hubungan yang berbeda-beda antara orang tua dan anak. Ayah lebih cenderung
dekat dengan anak laki-laki sementara anak perempuan dekat dengan anak perempuan.
Kata Kunci: Flying Colors, Film, Orang Tua, Anak, Keluarga Jepang

895
AHM
i
IDIOM BAHASA JEPANG YANG MENGGUNAKAN NAMA HEWAN DAN PADANANNYA DALAM BAHASA
INDONESIA
Ahmad Siddiq Faruqi
ABSTRAK
Pada penelitian ini dibahas tentang makna idiom bahasa Jepang yang menggunakan nama hewan berkaki empat dan memiliki
padanan makna dalam idiom bahasa Indonesia. Idiom adalah dua kata atau lebih yang digabungkan menjadi satu, yang secara
keseluruhan memiliki makna tertentu. Dalam bahasa Jepang idiom disebut ‘kanyouku’. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui
struktur pembentuk idiom dan makna dari idiom bahasa Jepang dan padanan makna dalam idiom bahasa Indonesia. Penelitian
ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Terdapat tiga tahapan dalam penelitian ini, yang pertama tahap pengumpulan
data dengan metode Simak Bebas Libat Cakap (SBLC) dan teknik catat. Kedua tahap analisis data menggunakan metode
teknik Pilah Unsur Penentu (PUP). Ketiga tahap penyajian data menggunakan metode penyajian informal. Data idiom bahasa
Jepang diperoleh dari beberapa karya tulis seperti novel, cerpen, artikel dan website . Teori yang digunakan dalam penelitian
ini adalah teori pengklasifikasian idiom bahasa Jepang yang dikemukakan oleh Miyaji (1982), dan teori yang dikemukakan
oleh Chaer (1990) tentang makna idiom. Hasil penelitian menunjukan bahwa pengklasifikasian idiom bahasa Jepang yang
menggunakan hewan berkaki empat yaitu doushi kanyouku dan meishi kanyouku. Pada penelitian ini tidak ditemukan idiom
bahasa Jepang yang termasuk ke dalam pengklasifikasian keiyoshi kanyouku. Hasil penemuan padanan makna antara idiom
bahasa Jepang dan idiom bahasa Indonesia yaitu, ‘bekerja keras’, ‘orang tidak dikenal’, tidak berguna’, ‘semua orang’,
‘sempit’, ‘tidak berpendirian’, ‘komplotan’, ‘panjang dan lama’, ‘membutuhkan pertolongan’, ‘pura-pura malu’, dan ‘cocok’.
Kata kunci : idiom , Kanyouku, nama hewan, padanan

895
ABY
r
REFLEKSI NILAI AMAE DAN OMOIYARI DALAM MANGA AMAAMA TO INAZUMA KARYA AMAGAKURE
GIDO
Aby Kurnia Fahlevi
ABSTRAK
Pembahasan dalam penelitian ini adalah mengenai refleksi nilai amae dan omoiyari dalam manga Amaama to Inazuma karya
Amagakure Gido. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengungkapkan nilai-nilai amae dan omoiyari yang terdapat pada manga
tersebut. Pendekatan penelitian ini adalah pendekatan moral dan filosofis, serta nilai amae yang dikemukakan Dr. Takeo Doi
dan nilai omoiyari yang dikemukakan oleh Kazuya Hara. Metode yang digunakan adalah metode kualitatif yang bersifat
deskriptif dengan cara memberikan pemahaman dan penjelasan mengenai refleksi nilai amae dan omoiyari. Hasil dari
penelitian ini dapat disimpulkan bahwa terdapat beberapa bentuk dari nilai amae dan omoiyari yang ditunjukkan oleh tokoh
utama yang terdapat dalam manga tersebut. Nilai dan bentuk amae yang terdapat dalam manga tersebut adalah 1) Hubungan
antara orang tua kepada anak yang memperlihatkan nilai amae berupa kasih sayang dan perhatian orang tua terhadap anaknya.
2) Hubungan antara orang- orang sekitar kehidupan yang memperlihatkan sikap Kotori yang sangat perhatian kepada Kohei
dan Tsumugi. 3) Hubungan antara guru dan murid yang memperlihatkan nilai amae seorang murid yang mencari solusi dengan
berkonsultasi dengan Kohei gurunya. Nilai dan bentuk omoiyari yang terdapat dalam manga tersebut adalah, 1) Sikap omoiyari
antara orang-orang sekitar kehidupan yang memperlihatkan sikap Kotori empati terhadap Kohei dan Tsumugi dan juga
memperlihatkan sikap Yagi yang membantu Kohei dalam mengurus Tsumugi. 2) Sikap omoiyari antara teman yang
memperlihatkan sikap tanpa mengharapkan imbalan dari teman kantor Kohei kepadanya dan juga memperlihatkan sikap
pengorbanan diri dan suka rela dari teman-teman kelas Tsumugi dan Kotori. Kata Kunci: Amae, Omoiyari, Amaama to
Inazuma, Moral dan Filosofis

895
ALD
a
ANALISIS POSTER MANNER PERUSAHAAN TOKYO METRO TAHUN 2016 (TINJAUAN SEMIOTIK)
Aldhyta Sabrina Jayanthy
ABSTRAK
Penelitian ini meneliti tanda linguistik lingual dan nonlingual yang terdapat dalam poster manner perusahaan Tokyo Metro
pada tahun 2016. Analisis dilakukan dengan menggunakan teori Roland Barthes yang mengembangkan dua sistem tanda
bertingkat yang disebut sistem “denotasi” dan “konotasi”. Objek penelitian ini adalah poster manner dari perusahaan Tokyo
Metro tahun 2016 yang diunduh pada tanggal 08 april 2017 di website resmi perusahaan Tokyo Metro yaitu
www.metrocf.or.jp. Data akan dianalisis dengan menggunakan teknik SBLC dan metode padan. Pada tahap terakhir peneliti
menggunakan teori semiotik Roland Barthes untuk menganalisis data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa makna tanda
dalam poster manner ini adalah keinginan para pengguna kereta untuk mendapatkan kenyamanan diri sendiri namun tidak
mengganggu penumpang lainnya. Dengan menggunakan tema “kanji” yang ditulis dengan besar menginterpretasikan bahwa
dengan satu aksara kanji dapat terlihat oleh orang lain walaupun dari jarak yang jauh. Selain itu diluar kalimat yang dituliskan
dalam bahasa Jepang dan bahasa Inggris, penggunaan gambar yang menunjukkan tata cara masyarakat Jepang yang sedang
berkereta api secara tidak langsung memperkuat maksud dari aksara kanji tersebut.
Kata kunci : Kanji, Poster Manner, Semiotik, Tokyo Metro

895
ALV
k
KONFLIK INTERNAL TOKOH UTAMA DALAM CERPEN “HIFU TO KOKORO” KARYA DAZAI OSAMU
Alvina Ayu Marini
ABSTRAK
Penelitian ini mengkaji cerpen “Hifu To Kokoro” karya Dazai Osamu. Cerpen ini bercerita tentang tokoh utama wanita yang
terkena penyakit kulit. Penyakitnya ini cukup langka. Bentuknya seperti jerawat-jerawat kecil berwarna merah yang menyebar
ke seluruh badan. Penyakit kulit ini tidak gatal sama sekali. Namun, peristiwa ini membuat pertentangan dalam dirinya
sehingga menjadi konflik internal. Konflik Internal tokoh utama menjadi permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini.
Penelitian ini dianalisis dengan pendekatan struktural. Konsep konflik Burhan Nurgiyantoro juga digunakan dalam proses
penelitian. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif yang menampilkan hasil secara deskriptif. Hasil dari
penelitian ini didapatkan bahwa tokoh utama adalah tokoh yang mengalami beberapa konflik internal. Konflik–konflik internal
itu seperti perasaan ragu, benci, merasa bersalah, gelisah, malu dan kecewa.
Kata kunci: Hifu To Kokoro, Dazai Osamu, konflik internal, tokoh utama

895
ARG
i
IMPLIKATUR PELANGGARAN MAKSIM KUANTITAS DALAM ANIME NISEKOI KARYA NAOSHI KOMI
TINJAUAN PRAGMATIK
Arga Alvianda Rakaprama
ABSTRAK
Pembahasan penelitian ini adalah tentang pelanggaran maksim kuantitas yang terdapat dalam anime Nisekoi karya Naoshi
Komi. Bertujuan untuk mengetahui implikatur tuturan yang melanggar maksim kuantitas oleh tokoh-tokoh yang terdapat
dalam anime Nisekoi. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif bersifat deskriptif. Data dikumpulkan menggunakan
metode simak dengan teknik sadap dan simak bebas libat cakap (SBLC) untuk mendapatkan tuturan yang melanggar maksim
kuantitas. Pada tahap analisis data menggunakan metode padan pragmatis dengan teknik pilah unsur penentu (PUP). Pada
penyajian hasil analisis data menggunakan metode informal. Teori yang digunakan adalah prinsip kerjasama dan implikatur
percakapan menurut Grice dan aspek situasi tutur oleh Leech. Hasil penelitian menunjukan bahwa dalam anime Nisekoi karya
Naoshi Komi terdapat 24 data yang melanggar maksim kuantitas, masing-masing data tersebut memiliki implikatur percakapan
khusus tergantung konteks saat tuturan itu terjadi. Implikatur pelanggaran maksim kuantitas dalam anime Nisekoi yang paling
dominan adalah implikatur dengan tujuan memperjelas informasi kepada mitra tutur.
Kata Kunci: Implikatur, Prinsip Kerjasama, Pelanggaran Maksim, Nisekoi

895
ATI
t
TOKOH DAN PENOKOHAN “BOKU” DALAM TANPEN GAIDO KARYA OGAWA YOKO
Atika Suri
ABSTRAK
Kajian penelitian ini adalah mengenai tokoh dan penokohan Boku dalam tanpen Gaido karya Ogawa Yoko. Penelitian ini
menggunakan unsur instrinsik dan teori struktural dari Nurgiyantoro untuk menemukan tokoh dan penokohan. Tujuan
penelitian ini untuk mengetahui tokoh dan penokohan tokoh utama yang terdapat dalam tanpen Gaido karya Ogawa Yoko.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif yang disajikan secara deskriptif. Kesimpulan pada penelitian ini adalah
tokoh Boku merupakan tokoh utama dan protagonis. Kehidupan tokoh Boku dengan tokoh-tokoh lain tidak mengalami
masalah sehingga tokoh Boku bersifat netral, berbakti, berani dan suka menolong.
Kata kunci : Unsur instrinsik, struktural, tanpen, Ogawa Yoko
895
DEA
c
CAMPUR KODE PADA LIRIK LAGU PAPARAZZI OLEH GIRLS GENERATION TINJAUAN
SOSIOLINGUISTIK
Dea Sheila Arman
ABSTRAK
Pembahasan dalam penelitian ini adalah mengenai campur kode pada lirik lagu Paparazzi oleh Girls Generation. Tujuan dari
penelitian ini adalah untuk mengetahui bentuk campur kode dan faktor yang menyebabkan terjadinya campur kode dalam lirik
lagu Paparazzi. Untuk mengetahui bentuk campur kode digunakan teori yang dikemukakan Suwito, sedangkan untuk
mengetahui faktor penyebabnya terjadi campur kode digunakan teori menurut Suwito, Bhatia dan Ritchie. Metode yang
digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan
bentuk campur kode berupa kata, frasa, klausa, idiom, dan baster. Setelah itu juga ditemukan faktor yang mengakibatkan
terjadinya campur kode, yakni pesan-faktor intrinsik, motivasi gaya bahasa, untuk memperhalus ungkapan, keterbatasan kata,
akibat atau hasil yang dikehendaki. Faktor penyebab terjadinya campur kode yang dominan dalam lagu ini adalah motivasi
gaya bahasa.
Kata kunci: Campur Kode, lagu Paparazzi, Sosiolinguistik

895
DEN
a
ANALISIS PENGGUNAAN SHUUJOSHI NE DALAM ANIME AO HARU RAIDO TINJAUAN PRAGMATIK
Densy Lisafri Yolanda
ABSTRAK
Penelitian ini meneliti tentang fungsi shuujoshi ne berdasarkan aspek-aspek situasi tutur oleh Leech dalam serial anime Ao
Haru Raido. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan fungsi shuujoshi ne berdasarkan aspek-aspek situasi tutur
dalam anime Ao Haru Raido. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini diambil dari anime Ao Haru Raido. Penelitian
ini bersifat kualitatif deskriptif. Tahap Pengumpulan data menggunakan metode simak, teknik sadap, kemudian dilanjutkan
dengan teknik Simak Bebas Libat Cakap (SBLC) dan teknik catat. Pada tahap analisis data, metode yang digunakan adalah
metode padan pragmatis dengan teknik Pilah Unsur Penentu (PUP). Teori yang digunakan dalam menganalisis data antara lain
teori Naoko Chino (2004) dan Leech (1983). Hasil analisis data disajikan menggunakan metode informal. Berdasarkan aspek-
aspek situasi tutur, dari 6 fungsi shuujoshi ne yang dikemukakan oleh Chino ditemukan semua fungsi tersebut pada penelitian
ini. Keenam fungsi shuujoshi ne yang ditemukan dalam serial anime Ao Haru Raido ini diantaranya menyatakan pujian,
persetujuan, permintaan, konfirmasi, pendapat dan penonjolan yang tegas.
Kata Kunci: fungsi, aspek-aspek situasi tutur, shuujoshi ne.

895
DIC
p
PERJUANGAN TOKOH SAITAMA DALAM MANGA ONE PUNCH MAN KARYA YUSUKE MURATA
Dicky Malta Albuqori
ABSTRAK
Tujuan dari penelitian ini dilakukan untuk menjelaskan dan menelusuri perjuangan-perjuangan yang dihadapi tokoh Saitama
dalam komik yaitu perjuangan yang dilakukan untuk mendapatkan kekuatan dan mendapatkan pengakuan sebagai pahlawan.
Peneliti membahas tentang perjuangan merupakan bagian dari pembahasan dalam ilmu psikologi kepribadian. Penelitian ini
menggunakan teori perjuangan oleh Alfred Adler yang menyatakan ada satu daya motivasi yang mempengaruhi semua bentuk
perilaku dan pengalaman manusia ke arah yang diidealkan. Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa perjuangan yang
dihadapi tokoh Saitama untuk menjadi superhero dilakukan dengan sangat gigih, pekerja keras dan pantang menyerah sehingga
dia bisa mendapat pengakuan sebagai pahlawan.
Kata Kunci : Bentuk Perjuangan, Manga One Punch Man, Psikologi Sastra

895
DIT
d
Dialek Fukui dalam Film Chihayafuru
Dita Dwi Cynthia
ABSTRAK
Pada penulisan skripsi ini, penulis mengkaji tentang “Dialek Fukui dalam Film Chihayafuru”. Tujuan dari penelitian ini adalah
untuk mendeskripsikan kelas kata yang terdapat pada dialek Fukui dan bentuk-bentuk perubahan dialek Fukui serta
mengetahui padanannya dalam bahasa Jepang standar. Data yang di analisis berasal dari film Chihayafuru seri pertama dan
kedua, atau Chihayafuru:Kami no Ku dan Shimo no Ku. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif yang bersifat deskriptif.
Data dikumpulkan dengan menggunakan metode simak dengan teknik lanjutan teknik rekam, dan teknik catat, lalu data yang
diperoleh di analisis dengan menggunakan metode padan teknik pilah unsur penentu. Data dianalisis menggunakan teori kelas
kata Jepang (hinshi) oleh Masuoka (2008:8). Berdasarkan analisis data, dapat disimpulkan bahwa bentuk-bentuk dialek Fukui
yang muncul dalam film Chihayafuru adalah bentuk doushi atau kata kerja, hanteishi atau kopula, jodoushi atau verba bantu,
fukushi atau adverbia, joshi atau partikel, dan kandoushi atau interjeksi.
Kata kunci: Chihayafuru, Dialek Fukui, Kelas Kata
895
ELD
a
ASPEK HOJODOUSHI ~TE SHIMAU KALIMAT BAHASA JEPANG YANG TERDAPAT DALAM NOVEL
HAKASE NO AISHITA SUUSHIKI KARYA OGAWA YOKO
Eldwita Nofrelia
ABSTRAK
Penelitian ini mengenai aspek hojodoushi ~te shimau dalam novel Hakase no Aishita Suushiki karya Ogawa Yoko. Tujuan
penelitian ini adalah membahas aspek, struktur dan makna kalimat yang mengandung aspek hojodoushi ~te shimau, yaitu
berupa penyesalan dan penyelesaian suatu tindakan pada novel Hakase no Aishita Suushiki karya Ogawa Yoko. Kajian yang
digunakan pada penelitian ini adalah sintaksis mengenai aspek dan semantik mengenai makna gramatikal, serta menggunakan
konsep ~te shimau Isao. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan menggunakan teknik sadap dalam pengumpulan data,
didapatkan 34 data yang dilanjutkan dengan teknik simak bebas libat cakap dan teknik catat. Dalam menganalisis data,
digunakan metode agih untuk mengklasifikasikan data, dan melakukan penyajian hasil data secara informal. Hasil yang didapat
dalam penelitian ini yaitu jenis aspek hojoudoshi ~te shimau yang terbagi atas perfektif dan imperfektif. Lalu terdapat makna
~te shimau yang menyatakan penyesalan dan sesuatu yang telah dilakukan.
Kata kunci: Aspek, Novel Hakase no Aishita Suushiki, ~Te Shimau

895
ETI
p
PENGGUNAAN TINDAK TUTUR MAAF DALAM FILM TOMODACHI GAME TINJAUAN SOSIOLINGUISTIK
Eti Anova Dewi
ABSTRAK
Pada penelitian ini dibahas bentuk tindak tutur maaf dan penggunaan tindak tutur maaf pada film Tomodachi Game. Ungkapan
maaf dalam bahasa Jepang memiliki beberapa bentuk. Dari bentuk ungkapan tersebut terjadilah variasi bahasa dan penggunaan
dalam bentuk-bentuk ungkapan maaf yang berupa ungkapan warui, sumanai, sumimasen, gomen, dan gomennasai. Penelitian
ini merupakan penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif. Pada metode dan teknik penyedian data menggunakan metode
simak dan teknik catat untuk mengumpulkan data. Selanjutnya pada tahap analisi menggunakan metode padan dan teknik pilah
unsur penentu. Lalu pada tahap penyajian hasil analisis data menggunakan metode formal dan informal. Teori yang digunakan
dalam penelitian ini teori dari Ferguson (1987) untuk menganalisis variasi bahasa dan teori yang dikemukai oleh Owen (1982)
penggunaan sapaan maaf yang terdapat dalam variasi bahasa dapat ditinjau penggunaannya melalui teori variasi bahasa tiga
aspek menguraikan penggunaan bentuk ungkapan maaf dalam bahasa Jepang. Dari segi jenis kelamin penggunaan tindak tutur
maaf dalam bahasa Jepang yang terdapat dalam film Tomodachi Game adalah ungkapan warui dan sumanai. Selanjutnya dari
segi situasi penggunaan tindak tutur maaf yang terdapat dalam film ini adalah ungkapan gomennasai dan sumimasen.
Berdasarkan status sosial tindak tutur maaf yang dalam film Tomodachi Game adalah ungkapan gomen. Terdapat dua bentuk
penggunaan tuturan maaf pada film Tomodachi Game yaitu sebagai tindak perbaikan dan sebagai tindak penyelamatan wajah.
Fungsi tindak tutur maaf dalam film Tomodachi Game yaitu untuk mengakui tanggung jawab atau mengakui kesalahan,
meminta dimaafkan, menunjukkan sopan santun, meredakan kemarahan, dan mengatur orang-orang yang berbuat pelanggaran.
Kata kunci: film Tomodachi Game, tindak tutur maaf, variasi bahasa, sosiolinguistik.

895
FEB
k
KEMISKINAN MASYARAKAT JEPANG DALAM CERPEN KODOMOTACHI KARYA HAYASHI FUMIKO
FEBRI YULIANA PUTRI
ABSTRAK
Pembahasan dalam penelitian ini adalah mengenai kemiskinan masyarakat Jepang yang digambarkan dalam cerpen
Kodomotachi karya Hayashi Fumiko. Penelitian ini menggunakan konsep pendekatan sosiologi sastra Ian Watt yang berfokus
kepada sastra sebagai cerminan masyarakat. Selain itu, dalam penelitian ini juga digunakan konsep lima dimensi kemiskinan
Chambers yang saling berkaitan satu sama lain yaitu kemiskinan (poverty), ketidakberdayaan (powerless), kerentanan
menghadapi situasi darurat (state of emergency), ketergantungan (dependency), dan keterasingan (isolation). Metode yang
digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif dengan teknik close reading secara dialektik. Langkah-
langkah yang dilakukan dalam penelitian ini terdiri dari pengumpulan data, analisis data, dan merumuskan kesimpulan
berdasarkan hasil analisis data. Dalam penelitian ini, didapatkan kesimpulan bahwa cerpen Kodomotachi karya Hayashi
Fumiko menggambarkan kemiskinan masyarakat Jepang pada zaman Showa yang sesuai dengan lima dimensi kemiskinan
Chambers. Gambaran kemiskinan dan permasalahan sosial yang ada dalam cerpen Kodomotachi karya Hayashi Fumiko
merupakan cerminan dari kemiskinan masyarakat Jepang yang terjadi pada zaman Showa.
Kata kunci : Kemiskinan, Kodomotachi, Sosiologi Sastra,
895
FIT
k
KESETIAAN ANJING DALAM TANPEN INU TO FUE KARYA AKUTAGAWA RYUNOSUKE
Fitri Ramadhani
ABSTRAK
Pembahasan dalam skripsi ini mengenai kesetiaan anjing yang terdapat di dalam tanpen Inu to Fue karya Akutagawa
Ryunosuke. Penelitian ini menggunakan unsur intrinsik dan makna kata kesetiaan pada KBBI untuk mengungkapkan kesetiaan
di dalam tanpen ini. Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana unsur intrinsik yang terdapat dalam tanpen Inu
to Fue serta mengetahui bentuk kesetiaan anjing pada tanpen ini. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analisis untuk
mendeskripsikan kesetiaan anjing. Berdasarkan KBBI kesetiaan yaitu keteguhan hati, kepatuhan, ketaatan (persahabatan dan
perhambaan). Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa ketiga anjing tersebut merupakan anjing yang memiliki kesetiaan.
Karena ketiga anjing tersebut memenuhi dua poin yaitu kepatuhan dan ketaatan. Sedangkan keteguhan hati tidak dimiliki oleh
binatang seperti anjing. Karena anjing tidak berpikir dan tidak dapat mengendalikan dirinya.
Kata kunci: Kesetiaan, Anjing, Tanpen, Akutagawa Ryunosuke

895
GEG
p
Penggunaan Kata Nani(何)dalam Anime Danshi Koukousei no Nichijou
Ge Gardafigartno
ABSTRAK
Semantik Nani (何) adalah sebuah kata tanya yang digunakan untuk menanyakan hal yang tidak jelas. Penelitian ini bertujuan
untuk menjelaskan tentang penggunaan kata nani berdasarkan kelas kata dan makna yang terdapat dalam anime Danshi
Koukousei no Nichijou. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif bersifat deskriptif. Tahap pengumpulan data menggunakan
metode simak dengan teknik sadap, kemudian teknik simak bebas libat cakap (SBLC) dan teknik catat. Kemudian metode
analisis data menggunakan metode padan dengan teknik pilah unsur penentu (PUP), dan menggunakan metode penyajian
informal pada tahap penyajian hasil analisis data. Teori yang digunakan untuk menganalisis klasifikasi kelas kata dan makna
kata nani adalah teori yang dipaparkan oleh Matsumura (1995). Matsumura mengklasifikasikan kata nani sebagai pronomina
(daimeshi), adverbia (fukushi), dan interjeksi (kandoushi). Kesimpulan dari penelitian ini menunjukkan bahwa kata nani yang
ditemukan termasuk kelas kata (1) Pronomina (daimeishi) memiliki makna gramatikal apa dan siapa yang berfungsi untuk
menanyakan hal-hal yang tidak jelas, untuk menanyakan benda, orang, dan hal lainnya. (2) Adverbia (fukushi) memiliki
makna gramatikal mengapa dan bagaimana yang berfungsi untuk menanyakan sebab terjadinya suatu hal kepada lawan bicara.
(3) Interjeksi (kandoushi) memiliki makna gramatikal apa yang berfungsi untuk menunjukkan perasaan yang terkejut (tidak
percaya) karena suatu hal yang tidak terduga, makna gramatikal apa yang berfungsi untuk mengungkapkan perasaan tidak
khawatir atau tidak peduli, makna gramatikal apa yang berfungsi untuk mengungkapkan perasaan marah kepada lawan bicara.
Kata kunci : Danshi Koukousei no Nichijou, Nani,

895
GAG
k
Konflik Batin Tokoh Utama dalam Novel Tsumi No Hi Tinjauan Psikologi Sastra
Gaga Febriolin
ABSTRAK
Penelitian ini membahas tentang konflik batin tokoh utama Hinobe dalam novel Tsumi no Hikarya Abe Tomoji. Dalam
meneliti konflik batin dari Hinobe ini peneliti menggunakan tinjauan Psikoanalisis Sigmund Freud yakni tentang tiga aspek
kepribadian :Id,ego,dansuperego. Peneliti tertarik meneliti novel ini yaitu karena dalam cerita banyak terdapat unsur konflik
antar tokoh yang menyebabkan konflik untuk batin tokoh utama, dan juga novel ini terjadi pada masa perang dunia ke II di
Indonesia, namun tidak ada diceritakan tentang hal-hal yang menyinggung peperangan atau semacam kontak fisik yang berupa
kekerasan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menjelaskan konflik batin yang dialami oleh Hinobe selaku tokoh utama dan
mendeskripsikan secara terperinci mengenai konflik yang dialami tokoh utama. Hasil dari penelitian ini adalah adanya bentuk
konflik dalam diri Hinobe selaku tokoh utama dalam novel Tsumi no Hi, hal ini disebabkan karena aspek id,ego,dan superego
Hinobe yang tidak terorganisir dengan baik.
Kata kunci: Konflik Batin, Psikologi Sastra, Psikoanalisis Sigmund Freud
895
HAR
o
OTAKU DAN PERUBAHAN KARAKTER DALAM MANGA KAMI NOMI ZO SHIRU SEKAI
Harri Hardian
ABSTRAK
Pembahasan dalam penelitian ini adalah Otaku dan Perubahan Karakter dalam Manga Kami nomi zo Shiru Sekai karya
Wakaki Tamaki. Katsuragi Keima merupakan tokoh utama dalam komik kami nomi yang digambarkan sebagai seorang Otaku.
Otaku dikenal di Jepang sebagai tipe orang maniak terhadap sesuatu dengan berlebihan. Penelitian ini membahas tentang
Otaku dan juga perubahan karakteristik yang terjadi , karena Keima memiliki beberapa perubahan dalam idealismenya
mengenai dunia. Peneliti memutuskan untuk meniliti perubahan-perubahan tersebut dengan melihat perubahan-perubahan
kehidupan sosialnya. Hal ini membuat peneliti untuk meneliti beberapa poin berikut: Mencari tahu apakah Keima termasuk
otaku atau tidak, Keima mengalami perubahan karakter dan menjelaskan poin-poin yang menyebabkan perubahan tersebut.
Peneliti akan membahas permasalahan tersebut sebagai pengetahuan bagi peniliti maupun pembaca. Untuk menganalisis
permasalahan otaku, peneliti menggunakan Jurnal Debating Otaku in Contemporary Japan dengan metode penelitian Kualitatif
yang disajikan dengan data secara deskriptif. Penelitan mengenai perubahan idealisme dari Tokoh Keima, Peneliti
menggunakan teori Psikologi Perkembangan Kepribadian Hurlock untuk meneliti perubahan tokoh Keima. Hasil dalam
penelitian adalah: 1) Keima termasuk dalam Otaku post-modern yang tidak takut untuk memperlihatkan Kegemarannya. 2)
Perubahan karakteristik Keima terjadi karena dorongan moral, dan juga aktifitas sosial yang ada disekitarnya. 3) Pandangan
idealisme Keima mulai berubah ketika dia melihat orang-orang lainnya memiliki masalah-masalah tersendiri dengan
kehidupan dunia.
Kata kunci: Otaku, Karakter, Manga

895
INT
a
ANALISIS TOKOH DAN PENOKOHAN UCHIHA ITACHI DALAM KOMIK NARUTO KARYA KISHIMOTO
MASASHI
Intan Kurnia Sari
ABSTRAK
Penelitian ini mengenai tokoh dan penokohan Uchiha Itachi dalam komik Naruto. Uchiha Itachi adalah shinobi yang rela
berkorban demi dunia shinobi, desa Konoha , dan adiknya. Pengalaman hidup dan ajaran yang didapatkan membentuk Itachi
menjadi shinobi yang luar biasa. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis tokoh dan penokohan Uchiha Itachi yang
terdapat dalam komik Naruto. Teori yang digunakan untuk mencapai tujuan ini adalah teori struktural dari Nurgiyantoro.
Penelitian ini dibatasi pada tokoh dan penokohan. Metode yang digunakan penelitian ini adalah metode kualitatif yang
disajikan secara deskriptif. Kesimpulan pada penelitian ini adalah tokoh Itachi termasuk salah satu tokoh tambahan dan
protagonis dalam komik Naruto. Kehidupan tokoh Itachi dalam komik Naruto penuh dengan konflik sehingga membentuk
kepribadiannya. Ada dua kepribadian yang dimiliki tokoh Itachi, yaitu patriotisme dan penyayang.
Kata Kunci: Komik, Penokohan, Struktural

895
INT
a
ANALISIS KESANTUNAN UNGKAPAN MEMOHON (IRAI) DALAM ANIME AKAGAMI NO SHIRAYUKIHIME
Intan Zurfebri Aisyah
ABSTRAK
Pembahasan dalam penelitian ini adalah kesantunan penggunaan ungkapan memohon (irai) pada anime Akagami no
Shirayukihime dengan tinjauan pragmatik. Tujuan penelitian ini untuk menjelaskan penggunaan ungkapan memohon (irai)
dengan menggunakan pendekatan kualitatif yang bersifat deskriptif. Tahap pengumpulan data digunakan metode simak dengan
teknik dasar yaitu teknik sadap serta teknik lanjutannya yaitu teknik simak bebas libat cakap dan teknik catat. Tahap analisis
data digunakan metode padan dengan teknik dasar pilah unsur penentu sedangkan pada tahap penyajian analisis data
digunakan metode informal. Teori yang digunakan dalam penelitian ini yaitu bentuk ungkapan memohon (irai) menurut
Namatame dianalisis menggunakan teori SPEAKING oleh Dell Hymes dan faktor penentu tingkat kesantunan bahasa jepang
oleh Mizutani. Hasil penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa terdapat 15 bentuk ungkapan memohon. Hubungan
partisipan memberikan pengaruh terhadap bentuk ungkapan memohon yang digunakan. Semakin akrab penutur dan mitra tutur
maka bentuk tuturan yang digunakan adalah bentuk biasa. Begitupun semakin tinggi status sosial dan kedudukan mitra tutur
jika tidak akrab walaupun usianya lebih muda dari penutur maka tetap digunakan bentuk ungkapan memohon yang lebih
sopan.
Kata Kunci : Pragmatik, Kesantunan, Ungkapan memohon, Irai hyougen, Anime Akagami no Shirayukihime.
895
IFT
t
Tindak Tutur Penolakan dalam Film Chihayafuru Kami no Ku dan Shimo no Ku
Iftikhari R Amieni
ABSTAK
Dalam penelitian ini dibahas bentuk tindak tutur penolakan langsung dan tidak langsung yang menggunakan strategi
penolakan. Data diambil dari tuturan dalam film Chihayafuru Kami no Ku dan Shimo no Ku. Penelitian ini menggunakan
metode kualitatif yang bersifat dekskriptif. Data dikumpulkan dengan menggunakan metode simak untuk mendapatkan hasil
percakapan yang mengandung tindak tutur penolakan dalam film Chihayafuru Kami no Ku dan Shimo no Ku. Kemudian
strategi penolakan langsung dan tidak langsung yang terdapat pada tindak tutur penolakan tersebut dianalisis menggunakan
teori strategi penolakan dari Bebee, Takahashi dan Uliss – Weltz (1999). Hasil dalam penelitian ini menunjukkan bahwa tindak
tutur penolakan yang ditemukan dalam film Chihayafuru Kami no Ku dan Shimo no Ku tersebut menggunakan strategi
penolakan yang berbeda-beda, di antaranya tiga tindak tutur penolakan langsung yang pada ketiga data seluruhnya
menggunakan strategi penolakan langsung dengan verba non-performatif (遂行動詞を伴わない断わり Suikou doushi wo
tomonawanai kotowari) dan sepuluh tindak tutur penolakan tidak langsung menggunakan berbagai strategi penolakan, di
antaranya; satu data menggunakan strategi penolakan dengan pembelaan diri ( 自 己 防 衛 Jiko bouei), satu data menggunakan
strategi penolakan dengan memberikan jawaban yang tidak jelas atau ambigu (曖昧な答え Aimai na kotae), satu data
menggunakan strategi penolakan dengan cara mengungkapkan keinginan ( 願 望 Ganbou), dua data menggunakan strategi
penolakan untuk untuk mengintimidasi lawan tutur (脅し Odoshi), satu data menggunakan strategi penolakan menggunakan
penghindaran (回避 Kaihi), satu data menggunakan strategi penolakan dengan memberikan alasan berupa prinsip atau
keyakinan (信念 Shinnen), dan yang terakhir tiga data menggunakan strategi penolakan dengan menggunakan alasan atau
dengan berdalih (言い訳、理由 Iiwake, riyuu).
Kata kunci: Chihayafuru, tindak tutur, penolakan, strategi, Pragmatik.

895
IKR
g
GIONGO DAN GITAIGO DALAM NOVEL NAGAI NAGAI PENGIN NO HANASHI KARYA INUI TOMIKO
Ikrima Tunisah
ABSTRAK
Giongo dan Gitaigo merupakan istilah onomatope yang menggambarkan bunyi atau suara yang dikeluarkan oleh makhluk
hidup atau benda serta suara yang seolah-olah mengungkapkan perasaan. Adanya giongo dan gitaigo dalam suatu bacaan
sangat penting bagi pembaca, karena giongo dan gitaigo membantu penggambaran suatu benda agar terasa lebih hidup dan
konkret. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui giongo dan gitaigo yang terdapat dalam novel Nagai Nagai Pengin no
Hanashi karya Inui Tomiko. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif bersifat deskriptif. Pada tahap pengumpulan data
digunakan metode simak dengan teknik dasar sadap dan teknik lanjutannya, teknik simak bebas libat cakap. Selanjutnya, untuk
menganalisis data digunakan metode padan dengan teknik dasar, pilah unsur penentu dan teknik lanjutan menggunakan teknik
hubung banding memperbedakan. Teori yang digunakan pada penelitian ini adalah teori Hinata dan Hibiya. Hasil analisis
penelitian ditemukan dua puluh sembilan data giongo dan gitaigo yang ditemukan dalam novel Nagai Nagai Pengin no
Hanashi karya Inui Tomiko, dua belas data berupa giongo dan tujuh belas data berupa gitaigo. Ditemukan 4 klasifikasi giongo
menurut Hinata dan Hibiya, yaitu (1) suara binatang, (2) bunyi atau keadaan fenomena alam, (3) bunyi benda, (4) bunyi atau
suara manusia dan kegiatannya. Sedangkan ditemukan 4 klasifikasi gitaigo, yaitu (1) pergerakan benda, (2), keadaan atau sifat
benda, (3) gejala fisik manusia, dan (4) keadaan, kondisi psikologi dan indera manusia. Sedangkan klasifikasi yang tidak
ditemukan adalah kondisi kesehatan manusia dan situasi ada atau tidak adanya orang. Onomatope juga memiliki makna
denotatif dan makna konotatif, namun tidak ditemukan adanya onomatope yang memiliki makna denotatif dan makna konotatif
sekaligus.
Kata kunci : giongo, gitaigo, nagai nagai pengin no hanashi

895
INT
g
GAMBARAN IKUMEN DALAM MANGA AMAAMA TO INAZUMA KARYA AMAGAKURE GIDO
Intan Meuthia F.
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana gambaran Ikumen dalam manga Amaama To Inazuma karya Amagakure
Gido. Ikumen adalah istilah bahasa Jepang yang mempunyai makna yaitu ayah yang mengasuh anak dan juga mengerjakan
pekerjaan rumah tangga. Penelitian ini menggunakan pendekatan sosiologi sastra dari Ian Watt yaitu sastra sebagai cerminan
masyarakat. Kemudian metode yang digunakan adalah metode kualitatif dengan teknik pengumpulan data, lalu melakukan
studi kepustakaan, teknik analisis data, teknik penyajian hasil analisis data, dan kesimpulan. Hasil dari penelitian ini yaitu
gambaran ikumen yang terdapat dalam manga Amaama To Inazuma karya Amagakure Gido pada tokoh Kouhei dalam bentuk-
bentuk keterlibatan dalam mengasuh anak seperti memuji dan memarahi anak, bermain dengan anak, merawat anak yang sakit,
dan juga menghadiri kegiatan orangtua dan anak di sekolah. Selain keterlibatan dalam mengasuh anak juga melakukan
pekerjaan rumah tangga seperti memasak, menjemur pakaian, membersihkan rumah dan menjahit pakaian.
Kata Kunci: Amaama To Inazuma, Ikumen, Keluarga Jepang.

895
IRA
m
MAKNA LIRIK LAGU KARYA JUN MAEDA OWARI NO SEKAI KARA, KILLER SONG DAN MUTEKI NO
SOLDIER
Ira Puspita Dewi
ABSTRAK
Penelitian ini membahas tentang makna lirik lagu karya Jun Maeda dengan menggunakan tinjauan semiotik Michael Riffaterre
dengan pembacaan heuristik dan hermeneutik. Pembacaan heuristik adalah pembacaan tahap awal, yaitu pembacaan yang
sesuai dengan gramatikalnya. Kemudian dilanjutkan dengan pembacaan hermeneutik, yaitu pembacaan ulang dan diberikan
tafsiran berdasarkan konvensi sastranya. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif yang bersifat deskriptif. Metode
penelitian deskriptif adalah suatu metode penelitian yang didasarkan pada data deskripsi dari suatu kasus, keadaan, sikap,
hubungan, atau suatu sistem pemikiran pada suatu masalah yang menjadi objek penelitian. Data yang dikumpulkan, disusun
lalu dideskripsikan, dengan maksud untuk menemukan makna-maknanya kemudian dianalisis. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa adanya kesamaan makna dari ketiga lagu pada album Owari Hoshi No Love Song karya Jun Maeda, yaitu makna
penyesalan. Jun menyajikan bentuk makna ketiga lirik lagu miliknya ini ke dalam bentuk imajinasi sebuah cerita. Jun
menggambarkan bagaimana keadaan moral dan sosial masyarakat pada saat sekarang ini.
Kata kunci : semiotika, lirik lagu, penggambaran cerita

895
IRD
s
STRUKTUR SEMANTIS VERBA ‘JATUH’ DALAM BAHASA JEPANG: KAJIAN METABAHASA SEMANTIK
ALAMI (MSA)
Irda Liza Putri
ABSTRAK
Mengekspresikan semua makna yang dinyatakan dalam sebuah bahasa merupakan hal yang dapat dipelajari dari teori MSA.
MSA adalah teori yang dikemukakan oleh Anna Wierzbicka dan Goddard yang mulai dikembangkan pada tahun 1972. Teori
MSA memiliki lima konsep penting, namun dalam penelitian ini hanya menggunakan tiga konsep penting yaitu makna asali,
polisemi takkomposisi dan sintaksis universal. Elemen makna asali juga dikemukakan dalam bahasa Jepang oleh Masayuki
Onishi. Pada penelitian ini dibahas tentang struktur semantis dari verba ‘jatuh’ bahasa Jepang. Teori yang digunakan untuk
menganalisis struktur semantis verba ‘jatuh’ bahasa Jepang adalah Metabahasa Semantik Alami (MSA). Tujuan penelitian ini
adalah untuk mengetahui dan memahami verba bahasa Jepang yang dikategorikan ke dalam verba ‘jatuh’, menjelaskan
bagaimana makna asali dari verba ‘jatuh’ bahasa Jepang dan menjelaskan struktur semantis verba ‘jatuh’ bahasa Jepang.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif bersifat deskriptif. Terdapat tiga tahapan dalam penelitian ini. Pertama, tahap
pengumpulan data dengan metode simak dan teknik catat. Kedua, tahap analisis data menggunakan metode padan (teknik Pilah
Unsur Penentu) dan metode agih (teknik ubah wujud dan teknik sisip). Ketiga, tahap penyajian hasil analisis data
menggunakan metode formal dan metode informal. Data verba ‘jatuh’ bahasa Jepang dikumpulkan dari buku dan website.
Hasil penelitian ini ditemukan enam belas verba ‘jatuh’ bahasa Jepang. Verba ‘jatuh’ bahasa Jepang digolongkan ke dalam
elemen makna asali TERJADI (HAPPEN/OKORU) dengan pola sintaksis “sesuatu terjadi kepada X”.

895
JEH
p
Pembentukan Wakamono Kotoba pada Anime Shoukugeki no Souma Season 1
Jehan Irsyadila Putri
ABSTRAK
Penelitian ini menjabarkan tentang Pembentukan Wakamono Kotoba pada Anime Shoukugeki no Souma Season 1. Tujuan
penelitian ini adalah mengetahui proses pembentukan pada wakamono kotoba yang terdapat dalam anime Shoukugeki no
Souma Season 1. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif yang bersifat deskriptif. Pada tahap pengumpulan data
digunakan metode simak, teknik sadap, kemudian dilanjutkan dengan teknik simak bebas libat cakap (SBLC) serta teknik
catat. Pada tahap analisis data digunakan metode padan. Penyajian hasil analisis data dilakukan dengan menggunakan metode
informal. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori Yamaguchi (2007) dan Iino dkk (2003). Berdasarkan hasil
analisis, wakamono kotoba yang terdapat dalam anime Shoukugeki no Souma Season 1 terbentuk melalui proses:
penyingkatan, penggunaan onomatope, penggunaan bahasa asing sebagai kata pinjaman, penggunaan dialek dan perluasan
makna. Penyingkatan terdapat pada kata anta, yappa, zakenna. Onomatope berupa gitaigo terdapat pada kata shioshio dan
hetoheto. Penggunaan kata serapan yang dipinjam dari bahasa Asing terdapat pada kata sankyuu, tenshon, tafu. Penggunaan
dialek berupa dialek Kansai terdapat pada kata shiran. Kemudian perluasan makna ditemukan pada kata warui. Terdapat pula
kata yang pembentukannya terdiri atas lebih dari satu teori. Kata tersebut adalah maji, kuuki, gaki, meccha, koitsura, dan uzee.
Kata kunci :Morfologi, Pembentukan, Shokugeki no Souma, Wakamono Kotoba

895
MAS
p
POLA ASUH SINGLE MOTHER PADA TANPEN GAIDO KARYA OGAWA YOKO TINJAUAN SOSIOLOGI
SASTRA
Masyitha Putri Imana
ABSTRAK
Pembahasan dalam penelitian ini adalah mengenai pola asuh single mother pada tanpen Gaido karya Ogawa Yoko. Penelitian
ini menggunakan pendekatan sosiologi sastra Wellek dan Warren serta teori yang dikemukakan oleh Thomas Gordon untuk
menganalisis pola asuh. Permasalahan penelitian ini adalah bagaimana pola asuh single mother pada tanpen Gaido karya
Ogawa Yoko. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui pola asuh single mother pada tanpen Gaido karya Ogawa Yoko.
Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kualitatif bersifat deskriptif. Hasil penelitian ini yaitu pola asuh yang
diterapkan oleh tokoh Mama adalah pola asuh sistem otoriter, permisif, dan demokratis. Namun, pola asuh dominan yang
digunakan Mama adalah pola asuh demokratis. Pola asuh demokratis tersebut memiliki dampak positif terhadap sikap anaknya
yaitu, memiliki rasa tanggung jawab dan mandiri.
Kata Kunci: keluarga Jepang, Ogawa Yoko, pola asuh Thomas Gordon

895
MEL
k
KARAKTERISTIK PERSAHABATAN TOKOH UTAMA SHIGA HARUKI DAN YAMAUCHI SAKURA DALAM
NOVEL KIMI NO SUIZOU WO TABETAI KARYA SUMINO YORU
Melsi Cintia
ABSTRAK
Penelitian ini mengenai karakteristik persahabatan tokoh utama Shiga Haruki dan Yamauchi Sakura dalam novel Kimi no
Suizou wo Tabetai karya Sumino Yoru. Novel Kimi no Suizou wo Tabetai dipilih karena Sumino Yoru menampilkan dua
tokoh utama yang memiliki karakter yang saling berlawanan, tetapi saling berhubungan, mengagumi dan berteman dekat.
Meski memiliki sifat berlawan, namun itu semua menjadi keunikan tersendiri dalam suatu hubungan. Peneliti menggunakan
teori karakteristik persahabatan Davis untuk menganalisis karakteristik persahabatan dari tokoh Shiga Haruki dan Yamauchi
Sakura. Metode yang peneliti gunakan adalah metode kualitatif dan disajikan secara deskriptif. Langkah-langkah yang
digunakan dalam melakukan proses penelitian ini terdiri dari: pengumpulan data, analisis data dan penyajian data. Berdasarkan
penelitian ini ditemukan 7 karakteristik persahabatan yang terdapat antara hubungan tokoh Shiga Haruki dan Yamauchi
Sakura. seperti 1) kesenangan, 2) penerimaan, 3) saling membantu, 4) percaya, 5) pengertian, 6) menghargai, 7) spontanitas.
Semua itu tercermin pada interaksi dan hubungan antara tokoh Shiga Haruki dan Yamauchi Sakura.
Kata Kunci: Karakteristik Persahabatan, Kimi no Suizou wo Tabetai, Sumino Yoru, Tokoh

895
MER
k
KONDISI SOSIAL PEREMPUAN JEPANG DALAM NOVEL YAMA NO OTO
Mercy Agnariza
ABSTRAK
Penelitian ini menganalisis mengenai kondisi sosial perempuan Jepang yang tergambar dalam novel Yama no Oto karya
Yasunari Kawabata. Penelitian ini menjelaskan mengenai tokoh, penokohan, latar dan alur serta kondisi yang terjadi terhadap
perempuan di Jepang dalam novel Yama no Oto karya Yasunari Kawabata. Teori yang digunakan adalah teori sosiologi sastra
yang mengutamakan teks sastra sebagai fenomena pertama. Metode penelitian yang digunakan adalah analisis teks untuk
mengetahui strukturnya, kemudian dipergunakan untuk memahami fenomena sosial yang ada di luar. Hasil dari analisis yang
didapat terhadap kondisi sosial perempuan Jepang yang tergambar dalam novel Yama no Oto karya Yasunari Kawabata yaitu,
perempuan sudah diperbolehkan menerima keadilan meski masih dalam batasan yang telah ditetapkan. Tiga lingkup besar
yang ditemukan dalam kebebasan dan batasan kaum perempuan dalam novel tersebut yaitu lingkup rumah tangga, pekerjaan
dan organisasi sosial politik. Pertama, lingkup rumah tangga,perempuan Jepang digambarkan telah diberikan kebebasan untuk
menentukan pilihan hidup. Kedua, lingkup pekerjaan, perempuan Jepang sudah diberi kebebasan untuk bekerja di luar rumah,
meski pekerjaan yang diperbolehkan masih dalam batasan tertentu. Ketiga, lingkup organisasi sosial dan politik, perempuan
Jepang tidak diperbolehkan berpendapat mengenai perang. Pada novel tersebut menggambarkan perempuan Jepang yang
minim dalam mengenal organisasi- organisasi sosial dan politik. Penolakan terhadap perang, menyuarakan kekhawatiran atas
keikutsertaan para suami, juga dilarang. Resiko yang terjadi karena kebijakan pemerintah wajib diterima oleh perempuan
Jepang, karena jika adanya pemberontakan maka akan dikenakan sangsi dan hukuman.
Kata kunci: Kondisi Sosial, Unsur instrinsik, Perempuan Jepang, Yama no Oto.

895
MIN
p
PENGARUH FUDO TERHADAP KEHIDUPAN MASYARAKAT JEPANG DALAM TANPEN YUKI NO HANA
KARYA AKIYOSHI RIKAKO
Mina Muzdalifah
ABSTRAK
Pembahasan dalam tanpen ini adalah mengenai pengaruh Fudo terhadap kehidupan masyarakat Jepang yang digambarkan di
dalam tanpen Yuki no Hana karya Akiyoshi Rikako. Penelitian ini menggunakan pendekatan sosiologi sastra yang
dikemukakan oleh Wellek dan Werren dan hanya terfokus terhadap salah satu klasfikasi, yaitu sosiologi karya sastra. Selain itu
penelitian ini juga menggunakan konsep Fudo yang dikemukakan oleh Watsuji Tetsuro. Penelitian ini menggunakan metode
kualitatif. Langkah-langkah yang dilakukan dalam proses penelitian ini terdiri dari pengumpulan data, analisis data, penyajian
hasil data dan merumuska kesimpulan berdasarkan hasil analisis data yang diperoleh. Dalam penelitian ini diperoleh
kesimpulan bahwa tanpen Yuki no Hana karya Akiyoshi Rikako merupakan salah satu karya yang menggambarkan adanya
pengaruh Fudo yang dialami oleh masyarakat Jepang pada zaman Showa. Tanpen ini menggambarkan bahwa iklim dapat
merubah kehidupan masyarakat di suatu daerah.
Kata kunci : Fudo, Yuki no Hana, Iklim, Sosiologi Sastra

895
MIT
p
PEMBENTUKAN WAKAMONO KOTOBA DALAM ANIME AO HARU RAIDO; TINJAUAN MORFOLOGI
Mitra Julita Sari
ABSTRAK
Wakamono kotoba adalah bahasa gaul atau bahasa anak muda yang digunakan oleh anak muda Jepang dalam lingkungannya.
Wakamono kotoba berasal dari kata wakamono ‘anak muda’ dan kotoba ‘kata/bahasa’. Penelitian ini membahas tentang
wakamono kotoba dengan sumber data anime Ao Haru Raido. Tujuan dari penelitian ini adalah memaparkan pembentukan dan
jenis kelas kata wakamono kotoba yang terdapat dalam anime Ao Haru Raido. Metode yang digunakan dalam penelitian ini
adalah metode kualitatif yang bersifat deskriptif. Penelitian ini terdiri atas tiga tahap. Pertama, tahap penyediaan data, peneliti
menggunakan metode simak dengan teknik simak bebas libat cakap. Kedua, pada tahap analisis data peneliti menggunakan
metode padan dengan teknik pilah unsur penentu. Terakhir, pada tahap penyajian hasil analisis data peneliti menggunakan
metode informal. Teori yang digunakan adalah teori wakamono kotoba dari Harumi Tanaka (2007) dan pembagian kelas kata
menurut Murakami (2007). Berdasarkan analisis yang telah dilakukan, ditemukan 2 pembentukan wakamono kotoba yaitu 8
data shooryaku/penyingkatan diantaranya maji ‘benarkah’, kimoi ‘tidak enak hati’, kyara ‘karakter’, geesen ‘pusat permainan’,
baito ‘kerja paruh waktu’, uzai ‘menyebalkan/mengganggu’, ukeru ‘lucu’, zamamiro ‘mengejek/lihat sekeliling’ dan 3 data
bentuk jinbutsu zokugo/penamaan/julukan diantaranya baba ‘nenek/perempuan yang sudah tua’, gaki ‘bocah’, dan hetare
‘pengecut’. Adapun jenis kelas kata yang ditemukan yaitu fukushi 1 kata, keiyoushi 1 kata, meishi 6 kata, dan doushi 3 kata.
Kata Kunci : wakamono kotoba, kelas kata, morfologi

895
MUL
p
PEMBENTUKAN GAIRAIGO DALAM BAHASA JEPANG PADA MAJALAH BEAUTEEN
Mulya Sari
ABSTRAK
Penelitian ini merupakan penelitian mengenai pembentukan gairaigo dalam bahasa Jepang. Gairaigo adalah kata yang dipinjam
dari bahasa asing yang disesuaikan dengan kaidah bahasa Jepang sendiri. Tujuan dilakukan penelitian ini adalah untuk
mengetahui bagaimana pembentukan gairaigo yang dilihat dari kelas kata asalnya. Sumber data dalam penelitian ini diperoleh
dari majalah Beauteen edisi ke-72. Pada majalah tersebut data yang diambil hanya gairaigo yang berasal dari bahasa Inggris.
Data tersebut dianalisis menggunakan teori pembentukan kata yang dikemukakan oleh Tsujimura (1996). Pendekatan dalam
penelitian ini adalah kualitatif bersifat deskriptif. Terdapat tiga tahap dalam penelitian ini, yaitu tahap pengumpulan, analisis
data dan penyajian hasil analisis data. Pada tahap pengumpulan data digunakan metode simak dengan teknik sadap dan teknik
lanjutannya simak bebas libat cakap (SLBC) dan teknik catat. Pada tahap analisis data digunakan metode padan dengan teknik
pilah unsur penentu (PUP) dan hubung banding memperbandingkan (HBB) dan pada tahap penyajian hasil analisis data
menggunakan metode informal. Hasil dari penelitian ini adalah gairaigo yang ditambahkan dengan sufiks -na berasal dari kelas
kata adjektiva dan nomina. Gairaigo setelah mengalami proses afiksasi, dengan penambahan sufiks - na mengalami
pembentukan kata dan perubahan kelas kata menjadi adjektiva atau adjektiva nomina. Gairaigo yang ditambahkan dengan
sufiks -suru berasal dari kelas kata nomina dan verba. Setelah mengalami proses afiksasi, mengalami pembentukan kata dan
perubahan kelas kata menjadi verba.
Kata kunci : gairaigo, kata pinjaman, pembentukan kata, kelas kata asal

895
MUT
i
Implikatur dalam Strategi Penolakan Tidak Langsung pada Anime Gake no Ue no Ponyo Tinjauan Prgamatik
Mutia Hanifa
ABSTRAK
Dalam penelitian ini dibahas strategi penolakan tidak langsung dan implikatur yang terdapat dalam strategi penolakan. Data
diambil dari tuturan langsung dalam anime Gake no Ue no Ponyo. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif yang bersifat
deskriptif. Data disaring dengan menggunakan metode simak, teknik sadap, kemudian dilanjutkan dengan teknik simak bebas
libat cakap (SBLC). Strategi penolakan tidak langsung dianalisis menggunakan teori strategi penolakan dari Bebe, Takahashi
dan Uliss – Weltz (1990). Hasil dalam penelitian ini menunjukan bahwa terdapat enam jenis strategi penolakan tidak langsung
yang ditemukan dalam anime Gake no Ue no Ponyo berdasarkan teori strategi penolakan dari Beebe, Takahashi dan Uliss –
Welts (1990). Enam jenis strategi penolakan tidak langsung tersebut adalah 言い訳、理 由 iiwake, riyuu ‘berdalih, alasan’,
代案 daian ‘alternatif’, 罪の意識を相手に持 たせる tsumi no ishiki o aite ni motaseru ‘membuat lawan bicara merasa bersalah’,
依頼、依頼者への批判 irai, iraisha e no hihan ‘mengkritik lawan bicara’, 相手 の共感、同情に訴える aite no kyoukan, doujou
ni uttaeru ‘memperlihatkan simpati kepada lawan bicara dengan menawarkan bantuan’, dan 相手の肩の荷を 下ろす aite no kata
no ni o orosu ‘menurunkan beban lawan bicara’. Selain enam jenis strategi penolakan tersebut, ditemukan satu data penolakan
yang menggunakan dua strategi penolakan tidak langsung sekaligus dalam satu tuturan yaitu 言 い 訳 、 理 由 iiwake, riyuu
‘berdalih, alasan’ dan 将 来 約 束 shourai yakusoku ‘janji di masa depan’.
Kata kunci : penolakan, strategi, implikatur, pragmatik, Gake no Ue no Ponyo

895
MUH
a
ANALISIS SETSUZOKUJOSHI NONI DALAM ANIME ONE PIECE TINJAUAN SINTAKSIS
Muhammad Vadhel Alfaiz
ABSTRAK
One Piece Joshi noni dalam bahasa Jepang digunakan antara dua klausa untuk menun- jukkan bahwa mereka bertentangan
dalam arti, dan dapat juga digunakan diakhir klausa, untuk menunjukkan rasa ketidakpuasan. Kajian mengenai skripsi ini
tentang struktur klausa yang terbentuk, arti dan makna joshi noni klausa dalam anime One Piece karya Eichiiro Oda, dengan
menggunakan teori Koizumi (1995), Naoko (2004) dan Chandra (2009) dengan tinjauan Sintaksis. Penelitian ini adalah
penelitian kualitatif bersifat deskriptif. Pada tahapan pengumpulan data menggunakan metode simak dengan teknik sadap dan
teknik simak bebas libat cakap. Pada tahap analisis data digunakan metode agih dengan teknik bagin unsur langsung,
sedangkan pada tahap penyajian analisis data, digunan- kan metode informal dan metode formal. Kesimpulan dari penelitian
ini ditemukan 33 data yang menggunakan Joshi noni dalam anime One Piece karya Eichiiro Oda. Struktur penggunaan joshi
noni yaitu 1)berada di antara dua klausa 2) berada di akhir klausa. Penggunaanjoshi noni dapat diartikan dengan „walaupun‟
dan juga berarti „untuk‟. Makna joshi ada dua yaitu, 1) berada di antara klausa maka joshi noni bertentangan dalam arti, 2)
berada di akhir klausa makna joshi noni adalah ketidakpuasan.
Kata kunci: Joshi Noni, Klausa,

895
NAD
a
ALIH KODE DAN CAMPUR KODE DALAM DRAMA CHEF: MITSUBOSHI NO KYUSHOKU EPISODE 1-2
Nadea Rahma Putri
ABSTRAK
Pada penelitian ini dibahas alih kode dan campur kode dalam Drama Chef: Mitsuboshi no Kyushoku episode 1-2. Tujuan
penelitian ini adalah untuk menjelaskan bentuk alih kode dan campur kode beserta faktor penyebab terjadinya alih kode dan
campur kode dalam drama. Alih kode adalah peralihan pemakaian bahasa karena berubahnya situasi. Campur kode adalah
penggunaan satuan bahasa ke bahasa lain untuk memperluas gaya bahasa atau ragam bahasa. Penelitan ini merupakan
penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif. Pada metode dan teknik penyediaan data menggunakan teknik simak bebas libat
cakap. Selanjutnya, metode dan teknik analisis data menggunakan metode agih dengan teknik bagi unsur langsung beserta
metode padan berupa teknik pilah unsur penentu, lalu pada tahap metode dan teknik penyajian hasil analisis data menggunakan
metode informal. Teori yang digunakan pada penelitian ini adalah teori dari Suwito (1983). Hasil dalam penelitian ini
menunjukkan bahwa dalam drama Jepang Chef: Mitsuboshi no Kyushoku episode 1-2, terdapat dua bentuk alih kode dalam
penelitian ini, yaitu bentuk alih kode intern dan alih kode ekstern. Faktor penyebab terjadinya alih kode yaitu (1) pembicara
atau penutur (2) pendengar atau mitra tutur (3) pokok pembicaraan (topik). Bentuk campur kode dalam penelitian ini adalah
campur kode keluar. Faktor penyebab terjadinya campur kode, yaitu (1) latar belakang sikap penutur (2) latar belakang
kebahasaan.
Kata Kunci : Alih kode dan campur kode, Sosiolinguistik, drama Chef: Mitsuboshi no Kyushoku, Sosiolinguistik

895
NAD
t
TINDAK TUTUR EKSPRESIF MENGELUH DALAM ANIME AO NO EKUSOSHISUTO: TINJAUAN
PRAGMATK
Nadira Putri
ABSTRAK
Pembahasan pada penelitian ini tentang tindak tutur ekspresif mengeluh dengan tinjauan pragmatik. Tindak tutur ekspresif
mengeluh adalah tuturan ekspresif terjadi dikarenakan adanya salah satu pihak yang dirugikan. Tujuan penelitian ini adalah
untuk mengetahui bentuk tindak tutur ekspresif mengeluh dan strategi tindak tutur ekspresif mengeluh. Sumber data yang
digunakan dalam penelitian ini adalah anime Ao no Ekusoshisuto. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif.
Tahap pengumpulan data, peneliti menggunakan metode simak dengan teknik dasar menggunakan teknik sadap, sedangkan
teknik lanjutan menggunakan teknik Simak Bebas Libat Cakap (SBLC). Tahap analisis data, digunakan metode padan
pragmatis dengan teknik Pilah Unsur Penentu (PUP). Tahap penyajian hasil analisis data menggunakan metode penyajian
informal. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori aspek tindak tutur Leech (1999), bentuk tindak tutur menurut
Wijana dan Rohmadi (2009), sedangkan strategi mengeluh menggunakan teori Yamaoka (2010). Hasil penelitian ini
menunjukkan terdapat sembilan tindak tutur ekspresif mengeluh, diantaranya ada empat data yang merupakan tindak tutur
langsung dan lima data yang yang merupakan tindak tutur tidak langsung. Bentuk tindak tutur tersebut ditemukan tiga strategi
mengeluh yaitu menunjukkan kritikan terhadap tindakan mitra tutur yang telah membawa kerugian, menyebutkan hal yang
sebenarnya diharapkan dari mitra, dan menunjukkan perasaan yang dirasakan akibat kerugian yang ditimbulkan.
Kata Kunci: aspek tindak tutur, bentuk tindak tutur, strategi mengeluh, tindak tutur ekspresif

895
NUZ
m
MAKNA BUNGA DAFFODIL DALAM TANPEN YUKI NO HANA KARYA AKIYOSHI RIKAKO
Nuzul Hildayani
ABSTRAK
Pembahasan dalam penelitian ini adalah mengenai makna bunga daffodil yang digambarkan dalam tanpen Yuki no Hana karya
Akiyoshi Rikako. Penelitian ini menggunakan teori semiotika Charles Sanders Pierce yang terfokus pada konsep setigita
semiotika dalam mengungkapkan makna bunga daffodil di dalam tanpen. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah
kualitatif deskriptif dengan teknik close reading. Langkah-langkah yang dilakukan dalam penelitian ini terdiri dari
pengumpulan data, analisis data dan dilanjutkan dengan merumuskan kesimpulan. Berdasarkan analisis data, didapatkan hasil
kesimpulan bahwa makna bunga daffodil yang terdapat di dalam tanpen Yuki no Hana karya Akiyoshi Rikako adalah
menumbuhkan semangat baru bagi tokoh Watashi dan Otto.
Kata kunci : Bunga Daffodil, Semiotika Pierce, Akiyoshi, Tanpen

895
PUT
d
DAYA ILOKUSI TINDAK TUTUR DIREKTIF DALAM FILM FUNOUHAN
Putri Santini
ABSTRAK
Penelitian ini menganalisis bentuk daya ilokusi tindak tutur direktif menggunakan teori felicity conditions (kondisi kepatuhan).
Data diambil dari tuturan dalam film Funouhan. Penelitian ini merupakan metode kualitatif yang bersifat deskriptif. Data
dikumpulkan dengan menggunakan metode simak dengan teknik sadap untuk mendapatkan hasil percakapan yang
mengandung tindak tutur direktif yang terdapat dalam film Funouhan. Pada tahap analisis data menggunakan metode padan
pragmatis dengan teknik pilah unsur penentu (PUP). Pada penyajian hasil analisis menggunakan metode formal dan informal.
Untuk menentukan tindak tutur direktif pada data menggunakan teori penanda lingual oleh Namatame (1996), dan untuk
menganalisis daya ilokusinya menggunakan teori felicity conditions oleh Searle (1969). Berdasarkan analisis data, ditemukan 3
daya ilokusi tindak tutur direktif, yaitu daya ilokusi perintah, permintaan dan larangan. Data dengan daya ilokusi perintah
ditemukan sebanyak 4 data dengan penanda lingual perintah dan permintaan. Data dengan daya ilokusi permintaan ditemukan
sebanyak 3 data dengan penanda lingual perintah dan permintaan. Data dengan daya ilokusi larangan ditemukan sebanyak 5
data dengan penanda lingual perintah, permintaan dan larangan.
Kata kunci : Film Funouhan, daya ilokusi, tindak tutur dire

895
RAF
a
ANALISIS METAFORA PUISI KARYA ROKKASEN DALAM OGURAHYAKUNIN ISSHU TINJAUAN
SEMANTIK
Rafly Adithya Ismail
ABSTRAK
Kajian penelitian ini adalah mengenai gaya bahasa metafora yang terdapat pada puisi karya Rokkasen dalam Ogura Hyakunin
Isshu. Penelitian ini ditinjau dari segi semantik dan mengelompokkan berdasarkan jenis citraannya. Metafora merupakan
perbandingan antara dua hal atau benda yang membandingkan suatu benda lain yang memiliki sifat sama untuk menciptakan
suatu kesan mental yang hidup yang tidak dinyatakan dengan kata-kata seperti pada perumpamaan. Penelitian ini merupakan
penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif. Data penelitian dibatasi pada puisi karya Rokkasen. Pada penelitian ini data
dikumpulkan menggunakan metode simak dengan teknik dasar sadap dan teknik lanjutan Simak Bebas Libat Cakap dan
dilanjutkam dengan teknik catat. Pada tahap analisis data digunakan metode padan referensial. Selanjutnya pada tahap
penyajian analisis data digunakan metode formal dan informal. Makna metafora yang ditemukan dianalisis dengan teori
konseptual Lakoff dan Johnson sedangkan untuk jenis metafora digunakan teori citraan metafora Ullman. Hasil dari penelitian
ini menunjukkan wujud dari metafora dalam bahasa Jepang beserta maknanya. Dari lima puisi yang ditentukan, terdapat 9 data
yang termasuk metafora. Jenis metafora yang terdapat pada bait puisi Rokkasen adalah metafora antropomorfis, abstrak ke
konkret dan hewan. Sedangkan jenis makna yang terdapat pada bait puisi Rokkasen adalah struktural dan ontologis. Makna
yang terkandung pada bait puisi Rokkasen memiliki tema tentang religi, cinta dan pengalam hidup.
Kata Kunci: Semantik, Citraan Metafora, Hyakunin Isshu, Karya Rokkasen.

895
RAH
p
PESAN MORAL DALAM TANPEN INU TO FUE KARYA AKUTAGAWA RYUNOSUKE
Rahadian Abrar
ABSTRAK
Kajian penelitian ini adalah mengenai pesan moral yang terkandung di dalam tanpen Inu To Fue karya Akutagawa Ryunosuke.
Teori yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan unsur intrinsik dan teori moral yang dikemukakan oleh Nurgiyantoro
untuk mendapatkan pesan moral yang ingin disampaikan oleh pengarang. Moral merupakan seperangkat norma kolektif yang
harus dipatuhi orang agar sadar akan kebaikan atau kejahatan dan melakukan apa yang benar. Tujuan dari penelitian ini adalah
untuk mengetahui unsur intrinsik dan pesan moral yang terkandung di dalam tanpen ini. Metode yang digunakan adalah
deskriptif analisis untuk menjelaskan pesan moral yang ada di tanpen Inu To Fue. Unsur intrinsik yang terdapat pada tanpen
Inu To Fue adalah tokoh dan penokohan, alur, latar, dan tema. Hasil dari penelitian ini ditemukan bahwa pembagian moral
dalam penelitian ini terbagi atas dua, yaitu nilai moral religius : (a) sifat tidak serakah dan (b) body shaming atau menghina
fisik orang lain. Lalu nilai moral sosial kemasyarakatan : (a) berjuang demi mendapatkan apa yang diinginkan, (b) rasa
persaudaraan yang tinggi, (c) iri hati memicu terjadinya kejahatan, (d) jangan mudah percaya dengan orang lain, (e) body
shaming atau menghina fisik orang lain, dan (f) jangan takut dengan apapun jika merasa benar
Kata kunci : Akutagawa Ryunosuke, intrinsik, pesan moral, tanpen

895
RAH
i
INFERIORITY COMPLEX TOKOH ELLEN DALAM LIGHT NOVEL MAJO NO IE ELLEN NO NIKKI KARYA
FUMMY KAJIAN PSIKOLOGI SASTRA
Rahmat Muharram Pasaribu
ABSTRAK
Skripsi ini membahas tentang karakter inferiority complex Ellen dalam light novel Majo no Ie Ellen no Nikki karya Fummy.
Ellen merupakan tokoh utama yang mengalami gangguan fisik yang menyebabkan masalah dalam kehidupan sosial dan rumah
tangga. Permasalahan tersebut menyebabkan gangguan pada psikologi yang disebut inferiority complex. Penelitian ini
bertujuan untuk mendeskripsikan penyebab, gejala dan dampak inferiority complex yang dialami tokoh Ellen yang ditimbulkan
dari permasalahan Ellen. Teori utama yang menjadi acuan adalah teori inferiority complex dari Alfred Adler. Metode
penelitian yang digunakan yaitu metode deskriptif analisis untuk mendeskripsikan konflik kejiwaan yang dialami tokoh Ellen
dalam light novel ini. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa inferiority complex yang dialami Ellen disebabkan oleh: (1)
Gangguan fisik, (2) ditolak secara sosial, dan (3) perilaku orangtua yang buruk. Situasi lingkungan yang buruk menyebabkan
timbulnya gejala inferiority complex pada diri Ellen, gejala tersebut berupa: (1) isolasi, (2) menyalahkan dan menghina diri
sendiri, (3) menjadi pribadi kejam dan manipulatif. Inferiority complex tersebut berdampak pada diri Ellen, keluarga, dan
orang-orang disekitar Ellen.
Kata Kunci: masalah, inferiority complex, rendah diri

895
RIR
t
TEKNIK PENERJEMAHAN TINDAK TUTUR DIREKTIF PADA NOVEL LASKAR PELANGI KE DALAM
NOVEL NIJI NO SHOUNENTACHI
Riri Fitriani
ABSTRAK
Penelitian ini membahas teknik penerjemahan tindak tutur direktif pada novel Laskar Pelangi ke dalam novel Niji no
Shounentachi. Tindak tutur direktif merupakan tindak tutur yang meminta si pendengar untuk melakukan sesuatu. Sedangkan
teknik penerjemahan adalah suatu cara pengalihan pesan teks dari bahasa sumber (BSu) ke bahasa sasaran (BSa) yang
digunakan pada tataran mikro seperti, tataran kata, frasa, klausa, dan kalimat. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif
yang bersifat deskriptif. Teknik pengumpulan data menggunakan metode simak dengan teknik sadap dan catat. Teknik analisis
data menggunakan metode padan translasional dengan teknik pilah unsur penentu (PUP). Selanjutnya, teknik penyajian hasil
analisis data menggunakan metode informal. Teori yang digunakan adalah teori jenis tindak tutur direktif oleh Bach dan
Harnish (1979) dan teori teknik penerjemahan oleh Molina dan Albir (2002). Kesimpulan dari penelitian ini adalah
ditemukannya 17 data yang terbagi ke dalam 5 bentuk tindak tutur direktif, yaitu meminta, bertanya, menuntut, melarang, dan
menasihati. Semua data tersebut menggunakan 7 dari 18 teknik penerjemahan Molina dan Albir (2002), yaitu 1) amplifikasi
linguistik, 2) kalke, 3) kesepadanan lazim, 4) reduksi, 5) harfiah/literal, 6) adaptasi, dan 7) amplifikasi. Ketujuh teknik tersebut
dikelompokkan ke dalam teknik penerjemahan tunggal, yaitu data yang menggunakan satu teknik penerjemahan, teknik
penerjemahan kuplet, yaitu data yang menggunakan dua teknik penerjemahan sekaligus, dan teknik penerjemahan triplet, yaitu
data yang menggunakan tiga teknik penerjemahan.
Kata kunci : Bach dan Harnish, Laskar Pelangi, Molina dan Albir, tindak tutur direktif, teknik penerjemahan.

895
ROB
s
SHUUJOSHI「かな」KANA DAN「かしら」KASHIRA DALAM ANIME YAHARI ORE NO SEISHUN RABU KOME
WA MACHIGATTEIRU. ZOKU SUATU TINJAUAN SOSIOLINGUISTIK.
Robbi
ABSTRAK
Penelitian ini adalah mengenai shuujoshi「かな」kana dan「かしら」kashira dalam anime Yahari Ore no Seishun Rabu Kome wa
Machigatteiru. Zoku yang bertujuan untuk menjelaskan penggunaan shuujoshi「かな」kana dan「かしら」kashira yang terdapat
dalam anime tersebut. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif. Data yang ditemukan dalam
sumber data dikumpulkan menggunakan metode simak dengan teknik sadap dan simak bebas libat cakap (SLBC) untuk
mendapatkan tuturan yang mengandung shuujoshi「かな」kana dan「かし ら」. Selanjutnya data dianalisis menggunakan metode
padan dengan teknik pilah unsur penentu (PUP). Data disajikan menggunakan metode informal. Teori yang digunakan adalah
teori joshi menurut Chino serta teori SPEAKING menurut Dell Hymes. Hasil penelitian menunjukkan terdapat tiga
penggunaan shuujoshi「かな」kana dan 「かしら」kashira yaitu untuk menunjukkan ketidakpastian, menunjukkan pertanyaan pada
orang lain, dan menunjukkan harapan dan permohonan. Penggunaan shuujoshi「かな」kana dan「かしら」kashira dituturkan dalam
situasi tidak formal. Shuujoshi「かな」kana biasanya dituturkan laki-laki tapi pada data yang ditemukan terdapat penggunaan
oleh perempuan sedangkan shuujoshi「かしら」kashira yang biasanya dituturkan oleh perempuan tidak ditemukan penggunaan
oleh laki-laki.
Kata Kunci: Shuujoshi, Kana, Kashira, SPEAKING.

895
ROZ
n
NILAI GANBARU TOKOH NIIYAMA MIYUKI DALAM NOVEL SAIRENSU KARYA AKIYOSHI RIKAKO
Rozzy J. Nuria
ABSTRAK
Pembahasan dalam penelitian ini adalah nilai moral dalam novel Sairensu. Tujuan penelitian adalah menguraikan unsur
instrinsik pembangun moral di dalam novel Sairensu, mengkaji nilai ganbaru yang ada di dalam novel Sairensu berdasarkan
nilai moral yang dikemukakan oleh Nurgiyantoro yaitu hubungan manusia dengan diri sendiri dan hubungan manusia dengan
manusia lain dalam lingkup sosial termasuk dengan lingkungan alam. Kemudian teori menurut Allison Annie dan Duke yaitu
tentang nilai ganbaru. Metode penelitian yang digunakan yaitu kualitatif bersifat deskriptif. Hasil analisis data yang ditemukan
yaitu nilai ganbaru yang berwujud pantang menyerah, semangat berjuang, keteguhan, keuletan, kegigihan, bertahan dan
ketabahan. Serta ditemukannya nilai moral urban dan sub urban dalam penelitian ini.
Kata kunci: Nilai Ganbaru, Sairensu, Nurgiyantoro, Allison Annie, Nilai Ganbaru

895
SAR
t
TUTURAN DAN KINESIK PADA ANIME Yuuri!!! on ICE
Sari Hayati
ABSTRAK
Penelitian ini dibahas tuturan dan kinesik pada anime Yuuri!!! on ICE. Anime adalah istilah yang digunakan untuk
menyebutkan film animasi/kartun Jepang.Anime Yuuri!!! on ICE, disutradarai oleh Sayo Yamamoto, berisi 12 episode dengan
genre sport yang menceritakan seorang ice skater yang ingin menang di Final Grand Prix Ice Skating. Penelitian ini
menjelaskan tuturan yang diikuti dengan kinesik dalam anime Yuuri!!! on ICE. Penelitian ini merupakanpenelitian
kualitatif.Pada tahap pengumpulan data digunakan teknik catat dan teknik simak dilanjutkan dengan teknik simak bebas libat
cakap (SBLC).Selanjutnya, dalam tahap penganalisisan data, peneliti menggunakan metode padan, sedangkan untuk tekniknya
menggunakan teknik Hubung Banding (HB).Kemudian, pada tahap penyajian data menggunakan metode informal.Dalam
penelitian ini digunakan teori semiotik denotasi dan konotasi yang dikemukakan oleh Roland Barthes (1964), dan untuk
menganalisis makna tuturan yang diikuti oleh kinesik digunakan teori 70 Japanese Gesture oleh Hamiru Aqui (2002). Hasil
penelitian menunjukkan adanya kesesuaian antara maknatuturan dengan kinesik yang dilakukan penutur. Kinesik tersebut
adalah:yubi o sasucara untuk menunjuk “anda” memiliki makna perintah, hai / iiemengangguk ketika mengatakan “ya” dan
menggelengkan kepala ke samping ketika mengatakan “tidak” memiliki makna persetujuan dan penolakan, dogeza
(permintaan maaf yang serius) memiliki makna permohonan maaf, warau menutupi mulut ketika tertawa yang memiliki makna
perasaan gembira, peesu gerakan ini adalah pose yang umum digunakan untuk berfoto yang memiliki makna bahagia dan
onegai! /gomenmemiliki makna permintaan maaf.
Kata Kunci :Anime, kinesik, semiotik, tuturan, Yuuri!!! on ICE Pada

895
SUC
c
CITRA WANITA JEPANG DALAM NOVEL SAGA NO GABAI BAACHAN KARYA SHIMADA YOSHICHI
Suci Wahyuni
ABSTRAK
Penelitian ini mengkaji citra wanita dalam novel Saga no Gabai Baachan karya Shimada Yoshichi. Tujuan dari penelitian ini
adalah untuk mendeskripsikan gambaran wanita yang meliputi citra diri dan citra sosial wanita dalam novel Saga no Gabai
Baachan. Penelitian ini menggunakan Teori Feminisme. Metode yang digunakan adalah metode kualitatif dan disajikan secara
deskriptif. Hasil kesimpulan dari penelitian ini adalah citra diri yang ditunjukkan oleh tokoh-tokoh wanita dalam novel Saga no
Gabai Baachan, yaitu nenek Osano tercitra sebagai wanita mandiri, Yoshiko tercitra sebagai wanita yang bertanggungjawab,
Kisako tercitra sebagai wanita yang gigih. Adapun citra sosialnya, nenek Osano tercitra sebagai wanita yang baik, Yoshiko
sebagai wanita yang ramah, dan Kisako sebagai wanita yang suka menolong.
Kata kunci: Saga no Gabai Baachan, Shimada Yoshichi, Citra Diri, Citra Sosial, Feminis

895
SYU
i
IJIME DALAM MANGA KOE NO KATACHI KARYA OIMA YOSHITOKI
Syurma Deliya Sari
ABSTRAK
Pembahasan dalam penelitian ini adalah mengenai ijime dalam manga Koe no Katachi Karya Oima Yoshitoki. Kajian pada
manga ini menggunakan Sosiologi Sastra oleh Ian Watt mengenai sastra sebagai cerminan kondisi sosial budaya masyarakat.
Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji tentang fenomena ijime di Jepang dan bentuk tindakan ijime yang terdapat manga Koe
no Katachi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dan disajikan secara deskriptif, dengan
langkah membaca, dan memahami komik. Kemudian memilah data dan menganalisis menggunakan tinjauan sosiologi sastra
dan yang terakhir kesimpulan. Kesimpulan yang diambil pada penelitian ini adalah Nishimiya sebagai ijimerarekko (Korban
ijime) diceritakan bahwa dia tidak pernah membalas tindakan ijime dari ijimekko (pelaku ijime), melainkan dia memilih untuk
pindah sekolah daripada membalas ijime tersebut. Ketika Ishida duduk di bangku SMP dan SMA, ia mendapatkan tiga
ganjaran dari perbuatan masa lalunya yaitu, menjadi ijimerarekko, menjadi bahan gunjingan oleh teman-temannya dan putus
asa kepasda Nishimiya.
Kata Kunci : Manga, Koe no Katachi, Ijime, Sosiologi Sastra

895
TES
p
PRINSIP KESANTUNAN PADA UNGKAPAN PERINTAH DALAM ANIME TENKYOU NO ALDERAMIN
Tessya Arneadi
ABSTRAK
Pembahasan dalam penelitisn ini mengenai prinsip kesantunan pada ungkapan perintah dalam anime Tenkyou no Alderamin.
Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan ungkapan perintah dalam anime Tenkyou no Alderamin dan mendeskripsikan
prinsip kesantunan pada ungkapan perintah dalam anime Tenkyou no Alderamin. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif
bersifat deskriptif. Sumber data penelitian diambil dari anime Tenkyou no Alderamin. Penelitian ini terdiri atas tiga tahap.
Pertama, tahap pengumpulan data, peneliti menggunakan metode simak dengan teknik dasar sadap serta teknik lanjutan simak
bebas libat cakap dan teknik catat. Kedua, pada tahap analisis data menggunakan metode padan dan teknik pilah unsur penentu
(PUP). Ketiga, pada tahap penyajian data menggunakan metode informal. Teori yang digunakan adalah teori meirei Namatame
dan teori kesantunan Leech. Hasil dari penelitian ini ditemukan bentuk ungkapan perintah berupa penggunaan bentuk nasai, te
kudasai, e. ro, shiro dan youni. Prinsip kesantunan yang terdapat dalam ungkapan perintah berupa pematuhan dan pelanggaran
pada maksim kesantunan Leech yaitu maksim kebijaksanaan, maksim kedermawanan, maksim kesepakatan dan maksim
simpati.
Kata kunci: prinsip kesantunan, perintah, leech

895
MEL
k
KONFLIK INTERNAL TOKOH KANOJO DALAM TANPEN “INU O YAKU” KARYA NAKAZAWA KEI
Melda Viana
ABSTRAK
Pembahasan dalam penelitian ini adalah mengenai konflik internal tokoh Kanojo yang terdapat di dalam tanpen Inu O Yaku
karya Nakazawa Kei. Maksud kata tanpen dalam bahasa Indonesia adalah cerita pendek. Pendekatan penelitian yang
digunakan adalah pendekatan kualitatif yang menampilkan hasil secara deskriptif. Teori yang digunakan untuk menganalisis
penelitian ini adalah teori struktural. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana unsur intrinsik yang
terdapat dalam tanpen serta mengetahui konflik internal yang dialami oleh tokoh Kanojo. Unsur intrinsik pada tanpen yang
dibahas dalam penelitian menganalisis tentang tokoh dan penokohan, alur, latar, tema dan amanat, serta sudut pandang. Alur
yang digunakan adalah alur campuran. Dalam tanpen Inu O Yaku terdapat latar sosial dan latar fisik. Tema dari tanpen ini
adalah rasa penyesalan tokoh Kanojo karena telah membakar anjingnya sendiri. Sudut pandang yang digunakan pengarang
adalah orang ketiga serba tahu. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa tokoh Kanojo mengalami beberapa konflik
internal. Konflik-konflik internal itu adalah kebencian, rasa bersalah, penyesalan, takut, gelisah, dan eskapisme.
Kata kunci: Tanpen, Inu o Yaku, Nakazawa Kei, konflik internal

895
YUR
a
ANALISIS GIJINHOU DALAM LIRIK LAGU NEWS
Yurike Haruka Rivani
ABSTRAK
Gijinhou merupakan majas yang menggambarkan ciri manusia pada hal yang bukan manusia (benda mati), yang mana dalam
bahasa Indonesia disebut personifikasi. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis gijinhou (personifikasi) dalam lirik lagu
album NEWS yang ditinjau dari segi semantik dan dikaji makna serta fungsi dari gijinhou yang didapat. Penelitian ini
merupakan penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif. Data penelitian dibatasi pada album NEWS yang berjudul News Best,
Touch, dan Live. Tahap pengumpulan data menggunakan teknik Simak Bebas Libat Cakap (SBLC) dan dilanjutkan dengan
teknik catat. Pada tahap analisis data digunakan metode padan dengan teknik Pilah Unsur Penentu (teknik PUP), dengan daya
pilah ortografis dan referensial. Selanjutnya tahap penyajian analisis data disampaikan secara formal dan informal. Teori yang
digunakan adalah teori fungsi personifikasi yang dikemukakan oleh Dodson. Hasil yang didapatkan dari penelitian ini yaitu
wujud dari gijinhou atau personifikasi dalam bahasa Jepang beserta makna dan fungsinya. Dari 12 lagu yang ditentukan,
terdapat 14 data yang termasuk gijinhou. Fungsi personifikasi lirik lagu album NEWS adalah untuk memberi
motivasi/dorongan, untuk memperindah/menekankan, untuk menjelaskan sebab suatu hal, mendidik, dan untuk memberi
kejelasan. Jika dilihat dari makna, gijinhou lirik lagu album NEWS mengandung makna penyampaian perasaan pengarang,
nilai-nilai keindahan, serta pesan-pesan moral.
Kata Kunci: Fungsi, Gijinhou, Lirik Lagu NEWS , Majas, Semantik.

895
YOS
a
ANALISIS METAFORA DALAM LIRIK LAGU CLARIS
Yosie Andrean
ABSTRAK
Penenlitian ini mengenai analisis metafora dalam lirik lagu ClariS ditinjau dari segi semantik. Metafora merupakan majas
perbandingan yang membandingkan dua hal yang memiliki makna atau sifat kemiripan yang hampir serupa, tetapi tidak
menggunakan kata-kata pembanding. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif. Metode yang digunakan dalam
pengumpulan data adalah metode simak dengan teknik simak bebas libat cakap dan teknik catat. Pada tahap analisis data
menggunakan metode padan. Pada tahap penyajian data menggunakan metode formal dan informal. Teori yang digunakan
adalah teori metafora Ullman. Teori Ullman membagi metafora atas empat jenis, yaitu metafora antropomorfik, metafora
kehewanan, metafora abstrak ke konkret, dan metafora sinestesia. Hasil penelitian metafora pada lagu ClariS, hanya tiga jenis
metafora yang ditemukan yaitu, (1) 11 data metafora abstrak ke konkret, (2) 6 data metafora sinestesia, dan (3) 3 data metafora
antropomorfik.
Kata Kunci : Majas, Metafora, ClariS, Lirik lagu
KUMPULAN ABSTRAK SKRIPSI
FAKULTAS ILMU BUDAYA
PROGRAM STUDI SASTRA JEPANG
TAHUN 2020
895
AUL
a
ANALISIS PERUBAHAN SUDUT PANDANG PENCERITAAN PADA EKRANISASI TANIN NO KAO DARI
NOVEL KE FILM
Aulia Putri Amsa
ABSTRAK
Penelitian ini menganalisis mengenai perubahan sudut pandang penceritaan pada ekranisasi Tanin no Kao dari novel karya
Kobo Abe ke film karya Hiroshi Teshogahara. Penelitian ini menjelaskan mengenai unsur instrinsik novel Tanin no Kao,
bentuk ekranisasi, dan perubahan sudut pandang penceritaan. Teori yang digunakan adalah teori ekranisasi yang terdiri dari
penciutan, penambahan, dan perubahan bervariasi. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif dan disajikan
dalam bentuk deskriptif. Hasil dari analisis yang didapat yaitu, adanya beberapa proses penciutan, penambahan, dan perubahan
bervariasi. Adanya penciutan dari tokoh dan latar tempat. Pada novel dijelaskan bahwa dalam pembuatan topeng, tokoh si
‘Aku’ lebih berambisi dan dominan dalam narasi. Sedangkan dalam film, tokoh si ‘Aku’ tidak banyak aksi dan proses
pembuatan topeng dilakukan oleh dokter Hira. Adanya penambahan yaitu pada nama-nama tokoh. Pada novel menggunakan
‘aku’, ‘kamu’, dan dokter K. Sedangkan pada film, tokoh-tokoh tersebut menjadi, Mr. Okuyama dan Dokter Hira. Adanya
perubahan variasi dalam opening atau pembukaan. Pada novel dibuka menggunakan si tokoh ‘aku yang menyediakan buku.
Sedangkan dalam film, dimulai dengan pernyataan tentang replika bagian tubuh. Perubahan sudut pandang yang terjadi, yakni:
perubahan sudut pandang aku dalam menentukan pendapat, ekperimen sosial, kepribadian baru yang tercipta dari topeng,
obsesi liar tokoh ‘Aku’
Kata kunci: Ekranisasi, Unsur instrinsik, Tanin no Kao.

895
ADE
s
SATIRE DALAM TANPEN CHUUTOHANPANA MACHI KARYA HARADA MUNEMORI
Ade Novem
ABSTRAK
Dalam penelitian ini dijelaskan gaya bahasa satire yang terkandung dalam tanpen Chuutohanpana Machi karya Harada
Munemori. Untuk menganalisis unsur intrinsik dalam tanpen Chuutohanpana Machi digunakan teori Sudjiman dan untuk
meganalisis gaya bahasa satire yang disampaikan oleh pengarang menggunakan teori satire Abrams. Satire adalah gaya bahasa
sindiran yang menyindir kebodohan dan kelemahan manusia. Tujuan satire adalah agar diadakannya perbaikan baik etis
maupun estetis. Metode penelitian ini adalah metode kualitatif deskriptif dengan analisis pengontrasan agar mendapatkan gaya
bahasa satire berserta makna yang terdapat dalam tanpen Chuutohanpana Machi. Unsur intrinsik yang terdapat pada tanpen
Chuutohanpana Machi adalah tokoh dan penokohan, alur, latar, tema, dan amanat. Melalui analisis data ditemukan adanya
gaya bahasa satire tidak langsung yang merupakan sindiran yang disampaikan oleh pengarang secara tidak langsung kepada
pembaca dengan mendengarkan sindiran tidak langsung melalui cerita dari sebuah karya sastra.
Kata Kunci: unsur intrinsik, gaya bahasa, satire, tanpen.

895
AFR
t
TINDAKAN BERMOTIVASI TOKOH ONODA SAKAMICHI DALAM KOMIK YOWAMUSHI PEDARU KARYA
WATANABE WATARU
Afra Fatin Ridiamita
ABSTRAK
Di Jepang, salah satu komik popular yang bertema olahraga adalah Yowamushi Pedaru karya Watanabe Wataru. Yowamushi
Pedaru menceritakan seorang anak laki-laki yang bernama Onoda Sakamichi. Penelitian ini membahas tindakan bermotivasi
tokoh Onoda Sakamichi dalam bersepeda. Tujuan penelitian ini adalah menjelaskan unsur instrinsik tokoh Onoda Sakamichi,
menganalisis kebutuhan tokoh Onoda Sakamichi dengan teori hierarki kebutuhan Maslow, dan menjelaskan pengaruh
kebutuhan yang terpenuhi tokoh Onoda Sakamichi terhadap motivasinya bersepeda dalam komik Yowamushi Pedaru karya
Watanabe Wataru. Penelitian ini menggunakan teori hierarki kebutuhan Maslow tinjauan psikologi sastra pada tokoh Onoda
Sakamichi dalam komik Yowamushi Pedaru karya Watanabe Wataru. Berdasarkan analisis kebutuhan-kebutuhan tokoh Onoda
Sakamichi menurut teori hierarki kebutuhan Maslow, berikut kebutuhan-kebutuhan Onoda yang terpenuhi. kebutuhan
fisiologis, kebutuhan rasa aman, kebutuhan cinta dan rindu, kebutuhan harga diri, serta kebutuhan aktualisasi diri. Pengaruh
dari kelima kebutuhan Onoda berdasarkan teori hierarki kebutuhan Maslow terhadap motivasi bersepeda Onoda terbagi
menjadi pengaruh langsung, pengaruh tidak langsung, serta tidak memiliki pengaruh sama sekali.
Kata Kunci: Komik, Teori Maslow, Tindakan Bermotivasi

895
AHM
i
IRONI PENGELOLAAN LIMBAH DALAM SHOOTO-SHOOTO OOI DETEKOI! KARYA HOSHI SHINICHI
ANALISIS EKOLOGI SASTRA
Ahmad Beni Albari
ABSTRAK
Kajian mengenai penelitian ini adalah tentang bentuk ironi yang ditemukan dalam shooto-shooto Ooi detekoi! karya Hoshi
Shinichi. Masyarakat Jepang menjelang abad 21 yang terdapat dalam shooto-shooto Ooi detekoi! tersebut suka mencemari
lingkungan dengan sampah-sampahnya. Padahal, berdasarkan data yang didapatkan, masyarakat Jepang pada masa itu justru
telah lama berada dalam aturan pemerintah yang tegas soal pengelolaan sampah. Tujuan penelitian ini adalah menjelaskan
bentuk ironi pengelolaan limbah dalam shooto-shooto Ooi detekoi! karya Hoshi Shinichi yang dikaitkan dengan lingkungan
pengarang. Penelitian ini menggunakan teori ekologi sastra, yang mana sumber rujukan utamanya adalah buku Ekokritik Sastra
yang ditulis Endraswara (2016). Selain itu, penelitian ini menganalisis menggunakan unsur-unsur intrinsik dalam shooto-
shooto Ooi detekoi! dan penjabaran kondisi lingkungan pengarang untuk menemukan bentuk ironi yang terdapat antara kondisi
lingkungan pengarang dengan shooto-shooto Ooi detekoi!. Hasil dari penelitian memperlihatkan ironi pengelolaan limbah
yang terjadi di Jepang menjelang abad 21. Bentuk ironi tersebut adalah pencemaran lingkungan. Sebuah rantai sebab akibat
antara masyarakat, pabrik-pabrik besar dan masalah pengelolaan limbah. Masyarakat secara tidak sadar selalu melakukan
pencemaran lingkungan akibat ketergantungannya akan produk- produk pabrik sehingga menghasilkan jumlah limbah yang
tidak terkontrol. Jumlah limbah yang tidak terkontrol tersebut akhirnya mengakibatkan permasalahan lingkungan.
Kata kunci : ironi, ekologi sastra, shooto-shooto, ooi detekoi!

895
ANA
p
PESAN MORAL DALAM TANPEN OTSUBERU TO ZOU KARYA MIYAZAWA KENJI
Ananda Shabrina Yasykoer
ABSTRAK
Kajian penelitian ini adalah mengenai pesan moral dalam tanpen Otsuberu To Zou karya Miyazawa Kenji. Teori yang
digunakan dalam penelitian ini menggunakan teori filosofi dan moral oleh Immanuel Kant dan teori moral oleh Nurgiyantoro
untuk mendapatkan pesan moral yang ingin disampaikan oleh pengarang kepada pembaca. Menurut Kant, nilai moral bukan
sekedar sikap baik dan buruk, melainkan kesadaran atas segala tindakan yang dilakukan. Tujuan dari penelitian ini adalah
untuk mengetahui pesan moral yang terkandung di dalam tanpen ini. Metode yang digunakan ialah metode kualitatif dalam
bentuk deskriptif. Hasil dari penelitian ini ditemukan sembilan pesan moral, yaitu jangan terlalu percaya terhadap orang lain,
tidak serakah, selalu ada balasan bagi setiap perbuatan, tidak mencampuri masalah orang lain, besyukur kepada Tuhan Yang
Maha Esa, setia kawan, keuletan, dan bantuan yang akan selalu datang pada orang yang membutuhkan.
Kata kunci: Miyazawa Kenji, pesan moral, moral dan filosofis, tanpen

895
ARD
a
ALIH KODE DAN CAMPUR KODE DALAKOMIK KINIRO MOSAIC KARANGAN YUI HARA KAJIAN
SOSIOLINGUISTIK
Ardi Yarisyul Abdi
ABSTRAK
Pembahasan dalam penelitian ini adalah mengenai alih kode dan campur kode yang terdapat dalam volume satu, volume dua
dan volume tiga komik Kiniro Mosaic. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui jenis alih kode, campur kode dan
faktor penyebab terjadinya alih kode dan campur kode dalam komik ini. Untuk mengetahui alih kode dan campur kode
digunakan teori yang dikemukakan oleh Suwito, sementara itu untuk mengetahui faktor penyebabnya digunakan teori dari
Suwito dan Nababan. Metode yang dipakai dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif.
Hasil penelitian ini menunjukkan jenis alih kode dan campur kode berupa, campur kode ekstern, alih kode ekstern dan intern
sementara itu Hasil penelitian ini juga menunjukkan bentuk alih kode dan campur kode berupa, kata dan frasa. Setelah itu
ditemukan faktor penyebab terjadinya alih kode dan campur kode karena, faktor penutur, mitra tutur, kesantaiian informal dan
faktor pokok pembicaran.
Kata kunci : Sosiolinguistik, alih kode, campur kode, komik Kiniro Mosaic.

895
ARZ
p
PERUBAHAN SIFAT TOKOH SHERLY DALAM LIGHT NOVEL MOTOMOSU KARYA TAIKOBAN
Arzak Muraki ade
ABSTRAK
Penelitian ini membahas perubahan sifat tokoh utama dalam light novel MotoMosu karya Taikoban, tokoh utama mengalami
beberapa perubahan sifat hingga ia dewasa yang dikarenakan oleh peristiwa-peristiwa yang dialaminya. Tujuan penelitian ini
adalah mengalisis perubahan sifat yang terjadi pada tokoh utama dengan beberapa fase peristiwa.Teori yang digunakan pada
penelitian adalah teori tokoh dan penokohan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan data prime dan
sekunder yang disajikan secara deskriptif. Hasil penelitian ini adalah tokoh utama mengalami 3 fase yaitunya fase pertama
pertolongan oleh seseorang dengan nilai moral jangan mudah menyerah, fase kedua yaitunya pengkihanatan dengna nilai
moral jangan mudah percaya dengan omongan orang lain, dan fase ketiga yaitunya kelahiran dengan nilai moral jangan
melakukan melakukan hal yang merugikan diri sendiri.
Kata kunci :Light Novel, Penokohan, Perubahan sifat, motomosu

895
ASR
b
BENTUK KELUARGA DALAM TANPEN GIBUSU O URU HITO KARYA OGAWA YOKO
Asri Afifah
ABSTRAK
Kajian penelitian ini adalah bentuk keluarga yang terdapat di dalam tanpen Gibusu o Uru Hito karya Ogawa Yoko. Keluarga
Jepang mengalami perubahan karena penghapusan UUD tentang keluarga setelah Perang Dunia II berakhir dari keluarga
tradisional menjadi keluarga modern. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan metode kajian pustaka. Tujuan dari
penelitian ini adalah untuk mengetahui bentuk-bentuk keluarga Jepang yang terdapat dalam tanpen Gibusu o Uru Hito dengan
menggunakan pendekatan sosiologi sastra dan teori Yoshio Sugimoto yang membagi kategori keluarga menjadi empat aspek
keluarga. Berdasarkan hasil penelitian, ditemukan dua kategori dari empat kategori keluarga, yaitu keluarga batih dan keluarga
modern. Dalam tanpen Gibusu o Uru Hito ditemukan tiga bentuk keluarga, yaitu: keluarga batih, sibling household atau
keluarga yang terdiri dari saudara kandung saja, dan hitori gurashi atau hidup sendiri.
Kata kunci: Ogawa Yoko, keluarga Jepang, sosiologi sastra, Gibusu o Uru Hito

895
ATK
t
TANPEN HARU NO TORI KARYA KUNIKIDA DOPPO; TINJAUAN STRUKTURAL
Atikah Maulina
ABSTRAK
Kajian penelitian ini mengenai tinjauan struktural dengan menggunakan tanpen yang berjudul Haru no Tori karya Kunikida
Doppo. Tujuan dari penelitian ini mendeskripsikan unsur intrinsik dan hubungan antarunsur dalam tanpen Haru no Tori dengan
menggunakan metode kualitatif. Teori yang digunakan yaitu teori struktural yang meliputi tokoh dan penokohan, alur, latar,
sudut pandang, tema dan amanat, lalu menganalisis hubungan antarunsur tersebut. Berdasarkan hasil penelitian ini ditemukan
unsur intrinsik dalam tanpen ini yang terdiri dari dua tokoh utama yaitu tokoh Aku dan Rokuzoo serta dua tokoh tambahan
yaitu Taguchi dan Ibu Rokuzoo. Latar dalam tanpen ini meliputi latar tempat, waktu dan sosial. Alur yang digunakan adalah
alur tidak kronologis dengan sudut pandang penceritaan orang pertama. Tema dalam cerita ini adalah kebajikan. Selanjutnya
hubungan antar unsur yang terdapat dalam tanpen ini memperkuat tema dalam cerita karna tanpen ini mengajarkan bentuk
kebajikan yang harus dimiliki oleh setiap makhluk sosial.
Kata kunci: Struktural, Unsur Intrinsik, Haru no Tori
895
ELG
a
ANALISIS STRUKTURAL TANPEN AME NO NAKA NO FUNSUI KARYA MISHIMA YUKIO
Elga Afrianti
ABSTRAK
Kajian penelitian ini adalah mengenai analisis struktural Tanpen Ame No Naka No Funsui karya Mishima Yukio. Tujuan
penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan hubungan antarunsur intrinsik dalam Tanpen Ame No Naka No Funsui sehingga
mengetahui tema yang ingin disampaikan oleh pengarang. Analisis dari penelitian ini dilakukan dengan menggunakan kajian
struktural yang dikemukakan oleh Nurgiyantoro. Metode yang digunakan adalah metode studi pustaka, dan disajikan dengan
metode deskriptif kualitatif untuk menjelaskan struktur dari Tanpen Ame No Naka No Funsui. Hasil dari penelitian ini untuk
mengetahui hubungan antarunsur intrinsik yang mana terdiri dari: a) hubungan antartokoh, b) hubungan tokoh dan penokohan
dengan latar, c) hubungan tokoh dan penokohan dengan sudut pandang, d) hubungan tokoh dan penokohan dengan alur, dan e)
hubungan tokoh dan penokohan, latar, alur, sudut pandang dengan tema. Dari hubungan antarunsur intrinsik tersebut dapat
disimpulkan tema dari Tanpen Ame No Naka No Funsui yaitu “cinta palsu Akio terhadap Masako”.
Kata kunci : Mishima Yukio, Struktural, Intrinsik, Tema

895
DET
p
PENGGUNAAN PRONOMINA PERSONA BAHASA JEPANG DITINJAU DARI SEGI GENDER DALAM ANIME
VIOLET EVERGARDEN KARYA HARUKA FUJITA KAJIAN SOSIOLINGUISTIK
Deta Laura Sari
ABSTRAK
Pada penelitian ini dibahas mengenai penggunaan pronomina persona pertama dan kedua Bahasa Jepang yang ditinjau dari
segi gender dalam anime Violet Evergarden episode 1-10 karya Haruka Fujita. Tujuan penelitian ini adalah untuk
mendeskripsikan pronomina persona pertama dan kedua Bahasa Jepang beserta penggunaannya jika ditinjau dari gender dalam
anime. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif. Dalam pengumpulan data digunakan metode
simak dengan teknik simak bebas libat cakap. Metode untuk menganalisis data digunakan metode padan dengan teknik pilah
unsur penentu, kemudian dalam penyajian analisis data digunakan metode informal. Teori yang digunakan pada penelitian ini
adalah teori dari Tsujimura (1996) dan Toguji (2009). Hasil penelitian diperoleh bahwa pada anime Violet Evergarden episode
1-10 pada umumnya menggunakan pronomina persona pertama dan kedua yang dipengaruhi oleh gender, yaitu maskulinitas
dan femininitas. Dalam hal ini, terdapat pria dan wanita yang berbicara feminim dan maskulin. Bentuk pronomina persona
pertama dan kedua digunakan dalam situasi tidak formal yang menimbulkan maskulinitas, yaitu watakushi, ore, boku, kimi,
kisama, dan omae. Faktor yang mempengaruhinya yaitu informasi-sentris, penggunaan bahasa tidak formal, berprilaku tidak
formal, dan tidak memiliki perasaan sosial. Kemudian, bentuk pronomina persona pertama dan kedua digunakan dalam situasi
tidak formal yang dapat menimbulkan femininitas, yaitu watashi, dan anata. Faktor yang mempengaruhi yaitu memiliki
perasaan sosial, berprilaku sopan, dan menggunakan bahasa formal. Sementara itu, terdapat penggunaan pronomina persona
pertama dan kedua yang bersifat netral yaitu watakushi, watashi, anata digunakan dalam situasi formal, dan anta digunakan
dalam situasi formal maupun tidak formal.
Kata Kunci : pronomina persona pertama, pronomina persona kedua, gender, anime Violet Evergarden,
sosiolinguistik.

895
DIA
m
MAKNA KONOTATIF LIRIK LAGU DALAM ALBUM ANIPPUSU OLEH SEVEN OOPS: TINJAUAN
SEMANTIK
Dian Anggraini
ABSTRAK
Kajian penelitian ini mengenai makna konotatif lirik lagu dalam album Anippusu oleh Seven Oops yang ditinjau dari segi
semantik. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui makna dan jenis-jenis konotatif yang terkandung pada lirik lagu
dalam album Anippusu. Sumber data yang digunakan dalam penelitian makna ini adalah lirik lagu dalam album Anippusu oleh
Seven Oops. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif yang bersifat deskriptif. Ada tiga tahapan dalam
penelitian ini, pertama tahap pengumpulan data digunakan metode simak yang terdiri dari teknik dasar sadap dan teknik
lanjutan Simak Bebas Libat Cakap (SBLC) dan teknik catat. Kedua, tahap analisis data digunakan metode padan refensial.
Ketiga, tahap penyajian data digunakan metode informal. Teori yang digunakan adalah analisis imitokuchou (semantic feature)
oleh Sutedi dan pengklasifikasian jenis-jenis makna konotatif digunakan teori Hook. Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini
menunjukkan bahwa dalam album Anippusu yang digunakan sebagai sumber data, terdapat 15 lirik yang mengandung makna
konotatif. Jenis makna konotatif yang digunakan dalam album Anippusu ini adalah makna konotaitf positif dan makna
konotatif negatif. Makna yang termasuk dalam konotatif positif yang terkandung dalam lirik lagu membahas tentang perasaan,
keadaan hati, dan cinta. Kemudian makna konotatif yang termasuk dalam kontotatif negatif yang terkandung dalam lirik lagu
membahas tentang perasaan, emosi dan tentang kehidupan.
Kata kunci: Album Anippusu, Analisis Imitokuchou, Jenis Makna Konotatif, Makna Konotatif, Semantik.

895
ERN
f
FUNGSI DAN MAKNA KATA KYUU (急) DALAM KALIMAT BAHASA JEPANG YANG TERDAPAT DALAM
CERPEN KARYA MIYAZAWA KENJI, MORI OGAI DAN ITAKURA KATSUNOBU
Erni Nurhasanah
ABSTRAK
Pembahasan skripsi ini adalah mengenai fungsi dan makna kata kyuu dalam kalimat bahasa Jepang. Data diperoleh dari
beberapa cerpen karya Miyazawa Kenji berjudul Daigawa dan Kaze no Matasaburou, selanjutnya cerpen karya Mori Ogai
berjudul Maihime dan Itakura Katsunobu berjudul Haru no Yari Kara Kaette. Teori yang digunakan dalam penelitian ini
adalah teori mengenai kata kyuu yang dikemukakan oleh Yoshifumi Hida dan Asada Hideko (1994:133- 134). Penelitian ini
adalah penelitian kualitatif. Pada tahap pengumpulan data peneliti menggunakan metode simak dengan teknik dasar yang
digunakan yaitu teknik sadap dan dilanjutkan dengan teknik simak bebas libat cakap. Tahap analisis data menggunakan metode
agih dengan teknik dasar teknik bagi unsur langsung (BUL). Tahap penyajian data menggunakan metode formal dan informal.
Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan, kata kyuu memiliki beberapa fungsi dalam kalimat yaitu predikat, modifikator
predikat, objek, dan modifikator objek. Kemudian, kata kyuu memiliki beberapa makna yaitu: 1) menyatakan keadaan darurat,
2) menyatakan kejadian dalam waktu singkat, 3) menyatakan keadaan berubah dalam waktu singkat, dan 4) menyatakan
curam, dan terjal.
Kata kunci : kyuu, fungsi, makna
895
FEB
e
EKUIVALENSI TERJEMAHAN JEPANG-INDONESIA PADA FITUR TERJEMAHAN INSTAGRAM
Febri Rahmadani
ABSTRAK
Penerjemahan merupakan proses peralihan makna dari teks sumber ke bahasa sasaran. Penerjemahan yang baik adalah
penerjemahan yang mampu menyampaikan informasi yang dimaksud dalam bahasa sumber yang menghasilkan sebuah
terjemahan yang sepadan dan dimengerti. Akhir-akhir ini penerjemahan tidak hanya dilakukan secara manual dari manusia
saja, melainkan dengan memanfaatkan teknologi yang dapat menciptakan sebuah mesin penerjemahan otomatis. Salah satu
penerjemahan yang memanfaatkan teknologi adalah fitur penerjemahan otomatis yang ada pada Instagram. Penelitian ini
merupakan penelitian kualitatif dan kuantitatif yang bersifat deskriptif, mengenai ekuivalensi hasil terjemahan unggahan dari
aktor Jepang Yamazaki Kento pada akunnya @kentooyamazaki. Unggahan berbahasa Jepang dijadikan TSu dan hasil
terjemahan dijadikan TSa. Makna TSu dan TSa kemudian dibandingkan dengan menggunakan kamus untuk membantu
pencarian makna yang tepat pada tingkat leksikon dan menggunakan teori Baker untuk melihat ketidaksepadanan hasil
terjemahan. Hasil penelitian menunjukkan kesepadanan terjemahan sebanyak 73,44%, tidak sepadan sebanyak 11,70% dan
14,83% tidak diterjemahkan. Penyebab terjadinya ketidaksepadanan yaitu perbedaan personal dan interpersonal perspektif,
bahasa sumber dan bahasa sasaran membuat perbedaan makna, penggunaan kata pinjaman dalam teks sumber dan konsep
kebudayaan.
Kata Kunci : Ekuivalensi, Instagram, Leksikon, Nonekuivalensi.

895
FEL
j
JUKUGO DAN FUKUGOUGO KANJI 子 ‘KO’ YANG TERDAPAT DALAM NOVEL RYUUOU NO OSHIGOTO
KARYA SHIRATORI SHIRO
FELIXIUS FEBRYAN LASE
ABSTRAK
Jukugo merupakan kosakata yang terbentuk dari dua huruf kanji atau lebih. Fukugougo merupakan kosakata yang terbentuk
dari dua kata atau lebih. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis Jukugo dan Fukugougo dari Kanji 子 ‘ko’ dalam
novel Ryuuou no Oshigoto. Teori yang digunakan adalah teori Jukugo oleh Nomura (1989), teori Fukugougo oleh Shibatani
(1990) dan teori makna oleh Chaer (2003). Penelitian ini menggunakan metode distribusional, dengan teknik urai dan pilah
unsur langsung. Data disajikan secara informal. Hasil penelitian ini adalah bahwa makna jukugo dapat diketahui berdasarkan
pola dari jukugo tersebut. Kanji 子 ‘ko’ tidak hanya berfungsi sebagai makna dasar, tetapi juga berfungsi sebagai makna lain,
dan juga mempunyai makna yang berbeda tergantung dari kanji yang mengikutinya.
Kata kunci : Jukugo, Fukugougo, makna.

895
HAF
a
ANALISIS PENGGUNAAN KANDOUSHI YOBIKAKE DALAM SERIAL DRAMA OUROBOROS TINJAUAN
PRAGMATIK
Hafiz Aulia
ABSTRAK
Kandoushi merupakan kata digunakan untuk mengungkapkan suatu perasaan atau impresi. Kandoushi terbagi menjadi empat
jenis, yaitu kandou, outou, yobikake, aisatsugo. Yobikake merupakan kandoushi yang digunakan untuk mengungkapkan
panggilan, ajakan, imbauan, atau dapat juga diucapkan sebagai peringatan atau pemberitahuan terhadap orang lain. Kajian pada
penelitian ini mengenai penggunaan kandoushi yobikake dalam serial drama Ouroboros dengan tinjauan pragmatik. Penelitian
ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Pada tahap pengumpulan data digunakan metode simak dengan teknik simak
bebas libat cakap dan teknik catat. Tahap analisis data digunakan metode padan pragmatis dengan teknik pilah unsur penentu.
Selanjutnya pada tahap penyajian analisis data digunakan metode informal. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah
teori kandoushi yobikake yang dikemukakan oleh Terada dan dianalisis menggunakan teori aspek- aspek tindak tutur yang
dikemukakan oleh Leech. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa penggunaan kandoushi yobikake dapat digunakan oleh
laki-laki dan perempuan, serta digunakan semua umur dan semua kalangan. Kandoushi yobikake dapat juga digunakan dimana
saja dan kapan saja baik dalam situasi formal maupun informal. Penggunaan kandoushi yobikake dapat diklasifikasikan
sebagai bentuk tindak tutur direktif, ekspresif, representatif, dan deklarasi.
Kata kunci : aspek tindak tutur, kandoushi, pragmatik, yobikake.

895
IRM
m
MUENSHI DALAM TANPEN GIBUSU O URU HITO KARYA OGAWA YOKO
Irma Lini
ABSTRAK
Pembahasan dalam penelitian ini adalah mengenai muenshi dalam tanpen Gibusu o uru Hito karya Ogawa Yoko. Teori yang
digunakan dalam penelitian ini adalah sosiologi sastra oleh Rene Wellek. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji tentang
muenshi di Jepang dan muenshi yang terdapat dalam tanpen Gibusu o Uru Hito melalui tokoh Paman. Metode yang digunakan
dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dan disajikan secara deskriptif, dengan langkah menentukan objek, kemudian
mengumpulkan data berupa kata, kalimat atau paragraf yang berkaitan dengan muenshi. Selanjutnya melakukan studi
kepustakaan mencari dan membaca buku-buku sastra yang berkaitan dengan sosiologi sastra dan muenshi, menganalisis data,
dan terakhir adalah menarik kesimpulan. Kesimpulan yang diambil pada penelitian ini adalah terdapat lima faktor yang
menyebabkan tokoh Paman mengalami muenshi. Adapun faktor yang menyebabkan muenshi pada tanpen adalah faktor
keluarga, ekonomi, lemahnya interaksi sosial, perceraian, dan yang terakhir adalah hitori gurashi.
Kata Kunci : Tanpen, Muenshi, Gibusu o Uru Hito, Sosiologi Sastra.

895
IZZ
k
KETERKAITAN AIR MANCUR DENGAN PEREMPUAN DALAM TANPEN AME NO NAKA NO FUNSUI
KARYA MISHIMA YUKIO KAJIAN EKOFEMINISME SASTRA
Izzatul Novia
ABSTRAK
Kajian penelitian ini adalah mengenai keterkaitan air mancur dengan perempuan dalam tanpen Ame No Naka No Funsui karya
Mishima Yukio. Penelitian ini menggunakan konsep pendekatan ekofeminisme sastra yang dikemukakan oleh Rosemarie
Putnam Tong dan hanya fokus kepada salah satu alirannya yaitu ekofeminisme alam. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
mengetahui unsur intrinsik dan keterkaitan air mancur dengan perempuan yang terkandung dalam tanpen ini. Metode yang
digunakan adalah metode kualitatif. Langkah- langkah yang dilakukan dalam proses penelitian ini terdiri dari pengumpulan
data, analisis data, dan penyajian hasil data. Hasil penelitian ini ditemukan bahwa keterkaitan air mancur dengan perempuan
merupakan suatu bentuk penindasan yang dilakukan oleh kaum laki- laki. Kaum laki- laki sesuka hatinya menyamakan
perempuan dengan air mancur. Bentuk perlawanan yang dilakukan oleh perempuan hanya diam. Hal itu dikarenakan di negara
Jepang masih menganut sistem patriarki.
Kata Kunci: Air mancur, Ame No Naka No Funsui, Ekofeminisme Alam

895
JIH
a
ANALISIS TEKNIK PENERJEMAHAN TINDAK TUTUR EKSPRESIF DALAM NOVEL KIMI NO NAWA
Jihan Salsabila
ABSTRAK
Penelitian ini membahas mengenai teknik penerjemahan tindak tutur ekspresif pada novel Kimi no Nawa ke dalam novel Your
Name. Tindak tutur ekspresif adalah tindak tutur yang mengekspresikan dan mengungkapkan sikap psikologis penutur
terhadap lawan tutur. Teknik penerjemahan adalah prosedur untuk menganalisis dan mengklasifiksikan bagaimana
kesepadanan bekerja. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif. Teknik pengumpulan data menggunakan metode
simak dengan teknik sadap. Teknik analisis data menggunakan metode padan translasional dengan teknik hubung banding
menyamakan (HBS) dan hubung banding membedakan (HBB). Selanjutnya, teknik penyajian hasil analisis data menggunakan
metode informal. Teori yang digunakan adalah teori tindak tutur ekspresif menurut Searle (1975) dan teori teknik
penerjemahan menurut Molina dan Albir (2002). Hasil dari penelitian ini adalah ditemukannya 16 data yang terbagi ke dalam 6
bentuk tindak tutur ekspresif menurut Searle (1975), yaitu memuji, mengucapkan terima kasih, menyalahkan, mengeluh,
mengkritik, dan menyanjung. Seluruh data tersebut menggunakan 9 dari 18 teknik penerjemahan Molina dan Albir (2002),
yaitu 1) padanan lazim, 2) kreasi diskursif, 3) kalke, 4) reduksi, 5) harfiah, 6) reduksi, 7) partikulasi, 8) amplifikasi dan 9)
transposisi.
Kata kunci : Searle, Kimi no Nawa , Molina dan Albir, tindak tutur ekspresif, teknik penerjemahan.

895
KIA
f
FUKUSHI「やっと」YATTO DAN「ようやく」YOUYAKU DALAM ANIME NANATSU NO TAIZAI SEASON 1-3 SUATU
TINJAUAN SOSIOLINGUISTIK
Kiata Sadela
ABSTRAK
Topik penelitian ini adalah mengenai fukushi「やっと」yatto dan「よう やく」youyaku dalam anime Nanatsu no Taizai season 1-3
yang bertujuan untuk menjelaskan penggunaan fukushi 「 や っ と 」 yatto dan 「 よ う や く 」 youyaku yang terdapat dalam anime
tersebut. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif bersifat deskriptif. Data yang ditemukan dalam sumber data
dikumpulkan menggunakan metode simak dengan teknik sadap, teknik simak bebas libat cakap (SBLC) dan teknik catat untuk
mendapatkan tuturan yang mengandung fukushi 「 や っ と 」 yatto dan 「 よ う や く 」 youyaku. Selanjutnya data dianalisis
menggunakan metode padan dengan teknik pilah unsur penentu (PUP). Data disajikan dengan menggunakan metode informal.
Teori yang digunakan adalah teori fukushi menurut Kamiya dan teori SPEAKING menurut Dell Hymes. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa fukushi「やっと」yatto dan「よう や く」youyaku digunakan pada situasi yang berbeda. fukushi 「やっと」yatto
digunakan pada situasi informal, sedangkan fukushi 「 よ う や く 」 youyaku digunakan pada situasi yang formal. Selain
perbedaannya terletak pada situasi, topik pembicaraan dan status sosial juga mempengaruhi penggunaan fukushi ini.
Kata Kunci: Fukushi, Yatto, Youyaku, SPEAKING.

895
MAY
n
NILAI MORAL DONGENG DALAM KUMPULAN CERITA ANAK-ANAK SADAMOTO OGAWA MIMEI
DOUWA ZENSHUU 1
Maya Sari
ABSTRAK
Kajian penelitian ini mengenai nilai moral dongeng yang terdapat dalam kumpulan cerita anak-anak Sadamoto Ogawa Mimei
Douwa Zenshuu 1. Tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui unsur intrinsik dan nilai moral dongeng dalam kumpulan
cerita anak-anak Sadamoto Ogawa Mimei Douwa Zenshuu 1. Untuk menganalisis nilai moral digunakan teori nilai moral
menurut Nurgiyantoro, sedangkan untuk menganalisis unsur intrinsik digunakan konsep unsur intrinsik berupa tokoh dan
penokohan, alur, dan latar. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif analisis untuk menjelaskan nilai moral yang
terdapat dalam dongeng. Hasil penelitian ini ditemukan bahwa terdapat empat wujud nilai moral, yakni 1.Wujud nilai moral
dalam hubungannya dengan Tuhan yaitu nilai religi. 2.Wujud nilai moral dalam hubungannya dengan diri sendiri yaitu, (a)
penyesalan, (b) introspeksi diri, (c) berani, (d) rendah hati, (e) pantang menyerah, (f) kesombongan, (g) bekerja keras, dan (h)
mau mengakui kesalahan. 3.Wujud nilai moral dalam hubungannya dengan sesama manusia, yaitu (a) kejujuran, (b)
kepatuhan, (c) menghormati orang tua, (d) kepedulian, (e) body shaming, (f) kebijaksanaan, (g) kesetiaan, dan (h) kerukunan
dan 4.Wujud nilai moral dalam hubungannya dengan lingkungan yaitu merawat tanaman.
Kata kunci : Dongeng, intrinsik, mukashi banashi, nilai moral, Ogawa Mimei

895
MIA
n
NILAI MORAL ENRYO DALAM SHOOTO-SHOOTO ARUYORU NO MONOGATARI KARYA HOSHI SHINICI
Mia Agusni
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis nilai moral Enryo dalam shooto- shooto Aruyoru no Monogatari karya Hoshi
Shinichi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui nilai moral dalam shooto-shooto Aruyoru no Monogatari melalui
narasi dan percakapan antar tokoh. Analisis nilai moral enryo dilakukan dengan menggunakan teori Takeo Doi dan Wierzbicka
yaitu penggunaan konsep nilai enryo yang dijadikan sebagai salah satu nilai moral yang dipakai dan dipraktekkan oleh orang
Jepang dalam bersosialisasi, sedangkan unsur-unsur instrinsik yang digunakan adalah menurut Nurgiyantoro. Metode yang
digunakan adalah metode deskriptif untuk menjelaskan nilai enryo pada shooto-shooto Aruyoru no Monogatari. Hasil analisis
dari penelitian ini adalah enryo merupakan suatu sikap menahan diri atas keinginan diri sendiri atau karena orang lain. Faktor
yang menyebabkan enryo adalah rasa sungkan, malu, tenggang rasa dan lebih mengutamakan orang lain dari pada
menyampaikan keinginan diri sendiri.
Kata kunci : Hoshi Shinichi, Enryo, Shooto-shooto, Aruyoru no Monogatari.

895
MAH
p
PRINSIP KESANTUNAN MAKSIM PENGHARGAAN DALAM ANIME BOKUTACHI WA BENKYOU GA
DEKINAI (SEASON 1) TINJAUAN PRAGMATIK
Mahsa Illona Khairunnisa
ABSTRAK
Penelitian prinsip kesantunan pada tuturan yang mengandung maksim penghargaan dalam anime Bokutachi wa Benkyou ga
Dekinai (Season 1) bertujuan untuk mengetahui penerapan prinsip kesantunan maksim penghargaan dalam anime tersebut.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif. Ada tiga tahap yang dilakukan dalam penelitian ini, yaitu
tahap pengumpulan data menggunakan metode simak dengan teknik simak bebas libat cakap dan catat, kemudian tahap
analisis data menggunakan metode padan dan teknik pilah unsur penentu (PUP), dan tahap penyajian data menggunakan
metode informal. Hasil analisis data menggunakan teori prinsip kesantunan Leech, ditemukan enam belas tuturan maksim
penghargaan yang menunjukkan sepuluh buah pematuhan, empat buah pelanggaran, dan dua buah kegagalan pada maksim
penghargaan.
Kata kunci: prinsip kesantunan, maksim penghargaan, Leech, anime Bokutachi wa Benkyou ga Dekinai (Season 1)

895
MAU
a
ANALISIS STRUKTURAL TANPEN HAKUCHŪMU KARYA EDOGAWA RANPO
Maulana Ihsan
ABSTRAK
Kajian pada penelitian ini mengenai analisis struktural dengan menggunakan objek kajian tanpen yang berjudul Hakuchūmu
karya Edogawa Ranpo. Tujuan dari penelitian ini mendeskripsikan unsur instrinsik dan hubungan antarunsur dalam tanpen
Hakuchūmu. Metode yang digunakan dalam penelitian kualitatif ini adalah metode kajian pustaka. Teori yang digunakan yaitu
teori struktural yang meliputi tokoh dan penokohan, latar, alur, sudut pandang dan tema, yang kemudian menganalisis
hubungan antarunsur tersebut. Hasil dari penelitian menunjukan bahwa, unsur intrinsik dalam cerita ini yang terdiri dari tokoh
utama dalam tanpen Hakuchūmu ini yaitu Kare dengan tokoh tambahan Watashi. Latar dalam tanpen ini meliputi latar tempat,
waktu dan sosial. Alur yang digunakan adalah alur maju, dengan sudut pandang penceritaan orang pertama. Tema dalam cerita
ini mengenai pembunuhan, dan misteri yang terjadi akibat kecemburuan dan obsesi dari tokoh Kare terhadap istrinya.
Selanjutnya, hubungan antarunsur yang terdapat dalam tanpen ini memperkuat tema dalam cerita, karena pada akhir cerita
tidak dijelaskan bagaimana penyelesaian ceritanya yang membuat akhir cerita ini membuat pembaca hanya bisa menebak
sendiri bagaimana akhirnya.
Kata kunci: Struktural, Unsur intrinsik, Hakuchūmu

895
MIY
n
NILAI MORAL BUSHIDO DALAM SHOOTO-SHOOTO FUKU O KITA ZOU KARYA HOSHI SHINICHI
Miya Maharani
ABSTRAK
Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis nilai moral bushido dalam Shooto-Shooto Fuku o Kita Zou Karya Hoshi Shinishi.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui nilai moral bushido dalam Shooto-Shooto Fuku o Kita Zou melalui narasi
dan percakapan antar tokoh. Analisis nilai moral bushido dilakukan dengan menggunakan teori Inazo Nitobe yaitu nilai
bushido yang menjadi jiwa bangsa Jepang, sedangkan unsur- unsur instrinsik yang digunakan adalah menurut Nurgiantoro.
Metode yang digunakan adalah metode deskriptif untuk menjelaskan nilai Bushido pada Shooto-Shooto Fuku o Kita Zou.
Hasil analisis dari penelitian ini adalah Bushido merupakan cerminan aturan dari kehidupan bangsa Jepang. Tedapat 7 nilai
Bushido yaitu kejujuran( 義/Gi), keberanian( 勇/Yuu), kebajikan ( 仁/Jin), ketulusan hati ( 誠 /Makoto), kesopanan
(名誉/Meiyo), kesetiaan (忠義/Chugi), kehormatan (礼/Rei). bushido terdapat pada gajah yang dilakukan dalam keseharian.
nilai kesopanan (名誉/Meiyo) yang dimiliki gajah yaitu kesopanan dalam berbahasa dan kesopanan dalam berpakaian. nilai
kesopanan (名誉/Meiyo) menjadi nilai yang mendominan pada gajah.
Kata kunci : Hoshi Shinichi, Bushido, Shooto-Shooto, Fuku o Kita Zou.

895
MUH
k
Konflik Batin Tokoh Imamura Kazuki dalam Novel Zettai Seigi Karya Akiyoshi Rikako Kajian Psikologi Sastra
Muhammad Adam
ABSTRAK
Psikologi Sastra Novel Zettai Seigi merupakan salah satu karya Akiyoshi Rikako. Novel Zettai Seigi menceritakan tentang
konflik-konflik masa lalu yang terjadi antara tokoh Kazuki, Yumiko, Riho dan Reika dengan tokoh Noriko yang disebabkan
sifat Noriko yang menjunjung tinggi hukum dan keadilan. Penelitian ini membahas mengenai konflik batin tokoh Imamura
Kazuki yang terjadi dalam novel Zettai Seigi. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui bentuk, penyebab, dan dampak
konflik batin yang terjadi pada tokoh Imamura Kazuki. Penelitian ini menggunakan pendekatan psikologi sastra serta
menggunakan teori konflik yang dikemukakan oleh Kurt Lewin. Untuk membantu penganalisisan teks digunakan analisis
unsur instrinsik. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif untuk menganalisis bentuk konflik batin
tokoh Kazuki yang akan menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata. Hasil penelitian ini menunjukkan beberapa
kesimpulan. Pertama, bentuk konflik batin Kazuki pada novel Zettai Seigi terdiri atas approach-avoidance conflict dan
avoidance-avoidance conflict. Kedua, faktor penyebab konflik batin yang terdiri dari beberapa faktor personal yang juga
disebabkan oleh Noriko yang taat hukum. Ketiga, dampak konflik batin Kazuki menyebabkan perubahan sikap pada pribadi
Kazuki dalam menyikapi persoalan Noriko dan juga berdampak kepada orang lain berupa pembunuhan terhadap Noriko.
Kata Kunci: Konflik batin, Novel Zettai Seigi,

895
MUH
m
MAKNA SIMBOL WARNA DALAM DONGENG NIJINEKO NO HANASHI KARYA MIYAHARA KOUICHIRO
Muhammad Afif Pratama
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mencari makna simbol warna yang terdapat pada tokoh utama dongeng Nijineko No Hanashi
yaitu Nijineko. Ketujuh makna dari warna pada tokoh Nijineko dihubungkan dengan sifat tokoh utama dalam dongeng.
Penelitian ini menggunakan teori semiotika Roland Barthes untuk menghubungkan makna dengan mitos yang terdapat di
sekitar objek penelitian. Penelitian ini membuktikan bahwa simbol warna yang terdapat pada tokoh Nijineko memiliki makna
dan hubungan dengan sifat tokoh utama, yaitu (1) warna ungu memiliki makna kebangsawanan yang ditunjukan oleh Nijineko
yang diundang ke pesta perkawinan anak salah satu raja di Negeri Langit, (2) warna nila memiliki makna menangkal roh jahat
yang ditunjukan oleh Nijineko saat menyelamatkan pesta pernikahan dari kemarahan Kaminari-sama, (3) warna biru memiliki
makna kebebasan yang ditunjukan oleh Nijineko yang ingin bebas berpetualang dan tidak ingin bermalas-malasan di rumah,
(4) warna hijau memiliki makna yang sama dengan warna biru karena dianggap sama oleh masyarakat di Jepang, (5) warna
kuning memiliki makna keberanian yang ditunjukan oleh Nijineko saat menghadapi Kaminari-sama yang ditakuti oleh
penduduk Negeri Langit, (6) warna jingga memiliki makna keberuntungan yang ditunjukan oleh Nijineko saat dia
mendapatkan informasi terlebih dahulu sebelum menghadapi Kaminari-sama dan dipercayai olehnya bahwa dia bisa membaca
pikiran, (7) warna merah memiliki makna keberanian dan pengorbanan yang ditunjukan oleh Nijineko saat menawarkan
dirinya untuk menghadapi Kaminari-sama sendirian.
Kata Kunci: Nijineko No Hanashi, dongeng, makna, simbol warna, mitos.

895
MUH
m
MAKNA KAGI DALAM SHOOTO-SHOOTO AI NO KAGI KARYA HOSHI SHINICHI:ANALISIS STRUKTURAL
Muhammad Taufik Ardi
ABSTRAK
Penelitian ini menggunakan objek kajian berupa shooto-shooto dengan judul Ai no Kagi. Tujuan dari penelitian ini adalah
mengungkap makna kagi dengan meneliti unsur intrinsik dan hubungan antarunsur dalam shooto-shooto Ai no Kagi. Penelitian
ini menggunakan metode kualitatif deskriptif. Teori yang digunakan yaitu teori struktural yang meliputi tokoh dan penokohan,
latar, alur, sudut pandang dan tema, dan kemudian menganalisis hubungan antar unsur tersebut. Hasil dari penelitian ini
menunjukan bahwa, terdapat dua tokoh dalam shooto-shooto Ai no Kagi yaitu Kanojo sebagai tokoh utama dan Kare sebagai
tokoh sampingan. Latar dalam shooto-shooto ini meliputi latar tempat, waktu dan sosial. Alur yang digunakan adalah alur
maju, dengan sudut pandang penceritaan orang ketiga serba tahu. Tema dalam cerita ini mengenai pentingnya pengertian
antara orang-orang muda. Selanjutnya, hubungan antar unsur tersebut berkaitan satu dengan lainnya dan tidak dapat
dipisahkan, apabila salah satu unsur tidak terdapat dalam cerita, makna dalam cerita akan berkurang dan menjadi sulit
ditafsirkan. Setelah di deskripsikan semua unsur-unsur tersebut, dapat di simpulkan bahwa makna dari kagi adalah saling
pengertian satu sama lain.
Kata kunci: Struktural, Unsur intrinsik, Ai no Kagi, Makna Kagi, Shinichi Hoshi.

895
NUR
a
Analisis Tindak Tutur Komisif Dalam Anime Shingeki No Kyojin Karya Hajime Isayama
Nuradha Sholikhin
ABSTRAK
Penelitian ini membahas tindak tutur komisif dengan tujuan mengetahui fungsi tindak tutur komisif dan latar belakang
penggunaannya. Sumber data penelitian ini adalah anime Shingeki No Kyojin episode 1-10 season 1. Penelitian ini adalah
penelitian kualitatif bersifat deskriptif. Tahap pengumpulan data menggunakan metode simak, teknik sadap, kemudian
dilanjutkan dengan teknik simak bebas libat cakap (SBLC) dan teknik catat. Kemudian untuk metode analisis data digunakan
metode kontekstual dengan teknik cara-tujuan (means-end). Teori aspek-aspek situasi tutur dari Leech (1993) digunakan untuk
mengaintkan indentitas konteks-konteks yang ada dengan tujuan tuturan. Teori yang digunakan untuk menganalisis fungsi
tindak tutur komisif adalah teori yang dipaparkan oleh Koizumi, Leech dan Yule dengan merujuk kamus daijisen. Kesimpulan
dari penelitian ini, ditemukan fungsi tindak tutur komisif dengan latar belakang penggunaan yang berbeda-beda. 1) Tindak
tutur komisif berniat memiliki latar belakang pengunaan tuturan untuk menyampaikan keinginan penutur. 2) Tindak tutur
komisif berjanji dengan latar belakang pengunaan tuturan yaitu penutur ingin membuat lawan tutur merasa tenang dengan
menjanjikan sebuah tindakan. 3) Tindak tutur komisif menyarankan memiliki latar belakang untuk keamanan atau kebaikan
lawan tutur. 4) Tindak tutur komisif menolak digunakan dengan latar belakang untuk menyatakan penutur tidak setuju dengan
lawan tuturnya. 5) Tindak tutur komisif mengancam digunakan untuk membuat lawan tutur takut dengan penutur.
Kata kunci : tindak tutur, tindak ilokusi, tindak tutur komisif, pragmatic

895
NAB
i
INTERTEKSTUAL TANPEN CHUUMON NO OOI RYOURITEN KARYA MIYAZAWA KENJI DENGAN
MAHOUYASHIKI KARYA EDOGAWA RANPO
Nabil Adib Rafii
ABSTRAK
Kajian pada penelitian ini adalah hubungan intertekstual antara tanpen Chuumon No Ooi Ryouriten karya Miyazawa Kenji
dengan tanpen Mahouyashiki karya Edogawa Ranpo. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan sturktur formal
karya sastra dan hubungan intertekstual yang terdapat pada kedua tanpen. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu
metode kualitatif dan pengumpulan data menggunakan studi kepustakaan. Penelitian ini menggunakan struktur formalitas
sastra untuk mengetahui unsur-unsur intrinsik. Penelitian ini juga menggunakan teori intertekstual untuk mengetahui hubungan
intertekstual yang berupa transformasi dan juga hipogram yang dibagi menjadi empat bentuk oleh Endraswara yaitu ekspansi,
konversi, modifikasi dan ekserp. Berdasarkan hasil penelitian, struktur formalitas karya sastra kedua tanpen terdiri dari tokoh,
penokohan, latar tempat, latar waktu, latar sosial, tema dan plot. Hubungan intertekstual antara kedua tanpen adalah tanpen
Chuumon No Ooi Ryouriten merupakan Hipogram dan tanpen Mahouyashiki merupakan transformasi. Transformasi yang
terjadi meliputi transformasi pada tokoh dan penokohan, latar tempat, latar waktu, dan plot. Bentuk Hipogram yang ditemukan
pada penelitian ini yaitu ekspansi berupa penambahan jumlah pada tokoh, pengembangan pada latar dan alur, modifikasi yang
merupakan perubahan pada nama tokoh.
Kata Kunci : Mahouyashiki, Edogawa Ranpo, Chuumon No Ooi Ryouriten, Miyazawa Kenji, Intertekstual

895
NAD
i
ILOKUSI KANDOUSHI OUTOU DALAM DRAMA SEIGI NO MIKATA KARYA SATORU NAKAJIMA:
TINJAUAN PRAGMATIK
Nadia Fradita
ABSTRAK
Kandoushi merupakan kata yang digunakan untuk mengungkapkan suatu perasaan atau impresi. Kandoushi dalam bahasa
Indonesia adalah kata seru. Salah satu jenis kandoushi adalah outou. Outou adalah kandoushi yang menyatakan jawaban dan
termasuk juga tanggapan atau reaksi terhadap pendapat orang lain. Penelitian ini menggunakan tinjauan Pragmatik. Sumber
data yang digunakan dalam penelitian ini adalah drama Seigi no Mikata episode 1 sampai 10. Penelitian ini bersifat kualitatif
deskriptif. Pada tahap pengumpulan data, peneliti menggunakan metode simak dengan teknik simak bebas libat cakap. Pada
tahap analisis data peneliti menggunakan metode padan yaitu metode padan pragmatis dengan teknik pilah unsur penentu. Pada
tahap penyajian analisis data, peneliti menggunakan metode informal. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori
kandoushi outou yang dikemukakan oleh Terada Takano, serta teori aspek-aspek tindak tutur yang dikemukakan oleh Leech.
Berdasarkan analisis yang telah dilakukan, disimpulkan bahwa ilokusi kandoushi outou terdapat sebelas data. Empat data
termasuk ke dalam tindak representatif, enam data termasuk ke dalam tindak ekspresif dan satu data termasuk ke dalam tindak
deklaratif. Ilokusi kandoushi outou yang termasuk ke dalam tindak ekspresif merupakan data yang paling banyak dijumpai
pada penelitian ini. Semua kandoushi outou yang dikemukakan oleh Terada takano terdapat di dalam penelitian ini.
Kata Kunci : Kandoushi, Kandoushi Outou, Pragmatik, Ilokusi

895
NAD
r
REFLEKSI NILAI GANBARU PADA TANPEN NEKO KARYA OGAWA MIMEI
Nadya Cheivolia
ABSTRAK
Penelitian ini merupakan kajian terhadap tanpen Neko tentang nilai ganbaru yang direfleksikan secara apik oleh pengarang
melalui karakter binatang yaitu kucing. Tanpen adalah kesusasteraan Jepang berupa novel yang berjumlah beberapa halaman.
Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan konsep nilai ganbaru sebagai salah satu nilai moral yang
selalu dipakai dan dipraktikkan oleh orang Jepang, dan unsur intrinsik yang terdapat dalam buku Nurgiantoro. Tujuan
penelitian adalah untuk mengetahui refleksi nilai ganbaru yang ingin disampaikan oleh pengarang dan untuk mengetahui unsur
intrinsik sebagai unsur yang membangun sebuah tanpen. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif untuk menjelaskan
nilai ganbaru pada tanpen Neko. Unsur intrinsik tanpen Neko diantaranya adalah tema, tokoh dan penokohan, alur, latar, dan
sudut pandang. Hasil penelitian yang ditemukan dari konsep nilai ganbaru adalah (1.) pantang menyerah, (2.) melakukan yang
terbaik, (3.) bertahan, (4.) tabah, dan (5.) kerja keras.
Kata kunci: Ogawa Mimei, nilai ganbaru, intrinsik, tanpen.

895
NIS
m
MAKNA KUNCI DALAM SHOOTO-SHOOTO KAGI KARYA HOSHI SHINICHI
Nisa Ulfikriah
ABSTRAK
Penelitian ini menganalisis makna kunci dalam shooto-shooto Kagi karya Hoshi Shinichi. Tujuan dari penelitian ini adalah
untuk mengetahui makna kunci dalam shooto-shooto Kagi melalui lima buah tanda yang diambil dari narasi maupun
percakapan antar tokoh. Analisis tanda dilakukan dengan menggunakan teori semiotik Roland Barthes, untuk mengetahui
makna denotasi dan konotasi dari cerita pendek ini, sehingga menghasilkan mitos yang menjadi makna dari kunci dalam
shooto-shooto Kagi. Penelitian ini adalah penelitian studi pustaka, yang disajikan dengan metode deskriptif kualitatif untuk
mendeskripsikan makna kunci dalam shooto-shooto Kagi. Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa kunci dalam
shooto-shooto Kagi memiliki lima makna, yaitu (1) pemberi kekayaan, (2) pembawa kebahagiaan, (3) pendorong agar pantang
menyerah, (4) pembawa keberuntungan, dan (5) penyimpan banyak kenangan.
Kata kunci : Hoshi Shinichi, Kunci, Semiotik Roland Barthes, Shooto-shooto

895
NUR
i
IDIOM BAHASA JEPANG YANG MENGGUNAKAN LEKSEM MATA PADA NOVEL NIJUUSHI NO HITOMI
KARYA SAKAE TSUBOI
Nursya Eka Putri
ABSTRAK
Kajian dalam penelitian ini adalah mengenai makna idiom bahasa Jepang yang menggunakan leksem mata pada novel Nijuushi
no Hitomi karya Sakae Tsuboi. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif. Terdapat tiga tahapan
dalam penelitian ini, yang pertama tahap pengumpulan data dengan metode simak dimana untuk teknik dasar yang digunakan
dalam metode simak adalah teknik sadap kemudian dilakukan teknik lanjutan yang digunakan ialah teknik Simak Bebas Libat
Cakap (SBLC) dan teknik catat. Kedua tahap analisis data menggunakan metode padan refensial dan padan ortografis (tulisan)
dimana untuk teknik dasar digunakan metode teknik Pilah Unsur Penentu (PUP) kemudian untuk teknik lanjutan digunakan
metode Hubung Banding Menyamakan (HBS). Ketiga tahap penyajian data mengunakan metode penyajian informal. Teori
yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori pengklasifikasian idiom bahasa Jepang yang dikemukakan oleh Muneo
(1992). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengklasifikasian idiom bahasa Jepang menggunakan leksem mata yaitu
kankaku, kanjou wo arawasu kanyouku, karada, seikaku, teidou wo arawasu kanyouku, koui, dousa, koudou wo arawasu
kanyouku dan joutai, teido, kachi wo arawasu kanyouk). Makna idiom dalam bahasa Jepang yang menggunakan leksem mata
diantaranya: ‘awasi terus’, ‘terbelalak’, ‘melotot’, ‘mengedip’, ‘memalingkan pandangan’, ‘tampak’, ‘menoleh’, ‘mata
terpejam’, ‘menunduk’, ‘memandang’, ‘keadaan’, dan ‘menyadari’.
Kata Kunci : idiom bahasa Jepang, leksem mata, semantik.

895
RAB
s
SHUUDAN SHUGI PADA MANGA HAIKYUU KARYA HARUICHI FURUDATE
Rabby Irhamni Chairil
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk melihat apa saja shuudan shugi dalam manga Haikyuu karya Haruichi Furudate. Shuudan shugi
(prinsip berkelompok) merupakan istilah bahasa Jepang yang memiliki makna budaya berkelompok. Penelitian ini
menggunakan pendekatan Sosiologi Sastra sebagai cerminan masyarakat dari Ian Watt. Penelitian ini menggunakan metode
deskriptif yang bersifat kualitatif. Hasil penelitian ini yaitu adanya tiga jenis bentuk shuudan shugi, pertama dalam bentuk
shuudan shikou (kerangka berfikir kelompok) yaitu adanya sikap Kageyama, Tanaka, dan Yoshinoya yang memiliki pemikiran
kolektif untuk membantu Hinata dalam berlatih voli agar kekuatan timnya bisa seimbang satu sama lain. Kedua shuudan
seikatsu (kehidupan berkelompok) yaitu adanya aturan, sistem, dan pola yang harus dilakukan tim voli Karasuno untuk berlatih
lebih keras demi mewujudkan kemenangan dalam setiap pertandingan. Terakhir shuudan ishiki (kesadaran berkelompok) yaitu
adanya kesadaran Nishinoya dan Asahi yang mementingkan kepentingan kelompoknya daripada kepentingannya sendiri dan
menunjukkan sikap loyalitasnya kepada kelompoknya.
Kata kunci : Haikyuu, Shuudan Shugi, Kelompok Jepang, Sosiologi Sastra

895
RAH
b
BENTUK HUMOR PADA TINDAK TUTUR ILOKUSI DALAM KOMIK AHO-GIRL KARYA HIROYUKI KAJIAN
PRAGMATIK
Rahmi Aulia Rizky
ABSTRAK
Penelitian ini meneliti bentuk humor yang terdapat pada tindak tutur ilokusi dalam komik Aho-girl karya Hiroyuki. Data
penelitian ini adah berupa tuturan dari tokoh yang ada dalam komik Aho-girl volume 1 dan 2 yang merupakan tuturan ilokusi
yang berbentuk humor. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif. Metode penelitian ini adalah
metode simak bebas libat cakap (SBLC). Penelitian ini menggunakan teori tindak tutur ilokusi oleh Austin dan Searle.
Sedangkan teori humor yang digunakan adalah teori humor oleh A.A Berger. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa pada
tindak tutur ilokusi yang terdapat pada komik Aho-girl volume 1 dan 2 ditemukan 5 jenis tindak tutur ilokusi yaitu, asertif,
direktif, eksprsif, komisif dan deklaratif. Bentuk humor yang digunakan pada tindak tutur ilokusi tersebut terdapat 6 buah
bentuk humor yaitu, humor bentuk kesalahpahaman (missunderstanding), hinaan(insult), harfiah (literalness), bualan (bombast)
sindiran (allusions) dan ejekan (ridicule).
Kata kunci : tindak tutur, ilokusi, humor

895
RAS
a
ANALISIS BAHASA HORMAT (KEIGO) DALAM ANIME KIMETSU NO YAIBA
Rashifussalam
ABSTRAK
Kajian skipsi ini adalah mengenai bahasa hormat (keigo) yang terkandung dalam anime Kimetsu no Yaiba. Teori yang
digunakan adalah teori yang dikemukakan oleh Mizutani dalam bukunya yang berjudul How to be Polite in Japanese. Tujuan
dari analisis ini adalah untuk memahami bahasa hormat (keigo) dalam anime Kimetsu no Yaiba. Keigo adalah bahasa yang
digunakan untuk mengungkapkan rasa hormat kepada orang lain yang lebih tua dan orang yang tidak terlalu dekat dengan kita.
Keigo tidak hanya digunakan dalam kehidupan sehari-hari, namun juga digunakan di pelajaran, pekerjaan, dan bisnis. Kali ini
penulis memilih judul ‘analisis bahasa hormat (keigo) dalam anime Kimetsu no Yaiba’. Objek analisis adalah Sosiolinguistik.
Sumber data dari penelitian ini adalah anime kimetsu no yaiba. Objek utama dari penelitian ini adalah penggunaan keigo dalam
anime kimetsu no yaiba. Hasil dari analisis ini adalah ditemukan keragaman bahasa hormat (keigo) yaitu sonkeigo, kenjougo,
dan teineigo. sonkeigo digunakan untuk meninggikan lawan bicara, kenjougo digunakan untuk merendahkan diri sendiri, dan
teineigo digunakan untuk memperhalus bahasa.
Kata kunci: keigo, sosiolinguistik, Kimetsu no Yaiba, Mizutani.

895
RIO
t
Tokoh Oreki Houtarou dalam Light Novel Hyouka Karya Yonezawa Honobu
Rio Rahmansyah Basri
ABSTRAK
Oreki Houtarou Light novel adalah salah satu karya sastra berupa novel yang dibuat lebih menarik dengan target pembaca para
remaja. Light novel Hyouka menceritakan kehidupan SMA Oreki Houtarou di SMA Kamiyama. Penelitian ini berfokus pada
analisis tokoh Oreki Houtarou dan juga hubungan dengan tokoh-tokoh lainnya di dalam light novel Hyouka. Objek penelitian
adalah light novel Hyouka jilid pertama dengan judul yang sama, Hyouka. Teori yang digunakan penelitian ini adalah teori
struktural. Metode yang digunakan adalah metode analisis struktural dengan metode kualitatif dan disajikan secara deskriptif.
Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa Oreki Houtarou adalah tokoh utama dari light novel Hyouka. Oreki Houtarou
adalah orang yang memiliki sikap ‘menyimpan energi’ dan tidak mau berbeli-belit. Tokoh Oreki mengalami perubahan sikap
yang signifikan menjadi tokoh bulat setelah bertemu dengan Chitanda Eru. Perubahan sikapnya semakin berkembang ketika
klub sastra klasik yang ia masuki memiliki anggota lainnya yang merupakan teman masa kecil Oreki Houtarou yaitu Fukube
Satoshi dan Ibara Mayaka yang membantunya memecahkan misteri di sekolah Kamiyama. Sehingga tokoh Oreki Houtarou
dapat diklasifikasikan sebagai tokoh bulat. Berdasarkan perkembangan wataknya, Oreki dikategorikan sebagai tokoh
berkembang dengan sikapnya yang dari hanya menampilkan kehidupan yang abu- abu berubah menjadi tokoh yang sangat
penting di dalam cerita.
Kata Kunci : Hyouka, Light Novel, Tokoh

895
RIV
m
MAKNA HARIMAU DALAM TANPEN SANGETSUKI KARYA NAKAJIMA ATSUSHI
Rivaldy Eka Putra
ABSTRAK
Penelitian ini mwmbahas makna lambang harimau yang digunakanoleh para tokoh dalam tanpenSangetsukikarya Nakajima
Atsushi.TanpenSangetsuki menggunakan hewan harimau sebagai penyimbolan tokoh dan sifat tokoh.Simbol harimauini
kemudian digunakan oleh para tokoh dalam tanpen Sangetsuki sebagai representasi dari tokoh dan sifat tokoh yang terdapat di
dalam cerita.Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menemukan makna yang terkandung pada masing-masing
lambang harimau yang dijadikan lambang oleh tokoh-tokoh dalam tanpen Sangetsuki.Teori yang digunakan dalam penelitian
ini adalah teori semiotik Roland Barthes yang diarahkan dengan mitos.Metode yang digunakan adalah metode analisis
deskriptif untuk menjelaskan dan mencari mitos lambang harimau dalam tanpen Sangetsuki.Hasil penelitian ini dapat
disimpulkan bahwa makna lambang harimau yang merepresentasikan tokoh dalam tanpenSangetsukibermakna, yaitu: : (1)
Simbol julukan harimau bermakna jenius, ambisius, dan pantang menyerah. (2) Simbol harimau pemakan manusia mempunyai
makna bandit gunung/penjarah. (3) Simbol harimau buas bermakna peringatan. (4) Simbol menggila seperti harimau bermakna
keputusasaan dan kebimbangan.
Kata kunci: Sangetsuki, Simbol Harimau, Makna, Mitos.

895
ROZ
h
HOJODOUSHI ~TE IKU DALAM NOVEL SEIBO ( 聖母) KARYA AKIYOSHI RIKAKO
Roza Hidayah
ABSTRAK
Bahasa Jepang memiliki beberapa kelas kata, salah satunya yaitu hojodoushi (verba bantu). Hojodoushi ~te iku merupakan
salah satu verba bantu pada bahasa Jepang yang dipakai pada akhir kalimat (bunsetsu). Penelitian ini membahas tentang makna
yang terkandung dari hojodoushi ~te iku berdasarkan teori Sunagawa (1998:241), yang datanya diperoleh dalam novel Seibo
karya Akiyoshi Rikako. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Pada tahap pengumpulan data, peneliti menggunakan
Metode Simak yang dilanjutkan dengan Teknik Catat. Tahap analisis data menggunakan Metode Agih yang dilanjutkan
dengan teknik Bagi Unsur Langsung (BUL). Tahap penyajian hasil analisis data menggunakan Metode Informal. Kesimpulan
yang diperoleh peneliti mengenai makna hojodoushi ~te iku yaitu: 1) menjelaskan makna yang menyatakan perpindahan yang
menjauh, 2) menjelaskan makna yang menyatakan bergiliran, 3) menjelaskan makna yang menyatakan berkelanjutan, dan 4)
menjelaskan makna yang menyatakan hal yang menghilang.
Kata Kunci:Makna,Hojodoushi ~te iku, Seibo.

895
SAR
k
KLASIFIKASI FUNGSI DAN MAKNA TINDAK TUTUR ILOKUSI DALAM IKLAN LAYANAN MASYARAKAT
TERBITAN AC JAPAN TAHUN 2019
Sarah Ayuni
ABSTRAK
Pembahasan pada penelitian adalah tentang klasifikasi fungsi tindak tutur ilokusi dan makna tindak tutur ilokusi dengan
tinjauan pragmatik. Klasifikasi fungsi tindak tutur adalah pengelompokkan fungsi yang diungkapkan dengan adanya tujuan
kepada lawan tutur dengan menghasilkan suatu tindakan yang diinginkan oleh si penutur, sedangkan makna ilokusi adalah
maksud atau pengertian yang disampaikan oleh penutur kepada lawan tutur melalui seperangkat bunyi atau simbol sebuah
bahasa sesuai dengan aturan kebahasaan. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif. Tahap pengumpulan data,
peneliti menggunakan metode simak dengan teknik dasar menggunakan teknik sadap, sedangkan teknik lanjutan menggunakan
teknik Simak Bebas Libat Cakap (SBLC). Tahap analisis data menggunakan metode padan dengan teknik Pilah Unsur Penentu
(PUP). Teori yang digunakan dalam penelitian ini teori klasifikasi fungsi tindak tutur yang dikemukakan oleh Searle (1993).
Hasil dari penelitian ini terdapat tujuh analisis data yaitu fungsi tindak tutur ilokusi, yakni dua fungsi asertif, dua fungsi
komisif dan empat fungsi direktif. Klasifikasi fungsi tersebut ditemukan dua fungsi asertif yaitu mengeluh dan mengusulkan.
Dua fungsi komisif berupa menjanjikan dan menawarkan. Empat fungsi direktif yaitu satu fungsi menjanjikan, satu fungsi
memerintah dan dua fungsi memberi nasihat. Sedangkan makna dari tujuh data tersebut tiga diantaranya bermakna himbauan
pencegahan bencana. Satu data memiliki makna himbauan pencegahan kejahatan. Satu data bermakna himbauan untuk peduli
kepada sesama, Dua data memiliki maksud yang secara tidak langsung atau tersirat berupa menawarkan suatu produk atau
promosi kota tertentu melalui iklan layanan masyarakat.
Kata Kunci: Fungsi Tindak Tutur, Pragmatik, Tindak Ilokusi, Tindak

895
SHI
o
ON DAN GIRI DALAM SHOOTO - SHOOTO ARU YORU NO MONOGATARI KARYA HOSHI SHINICHI \
Shindy Agrifelisia
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis on dan giri yang terjadi di dalam shooto-shooto Aru Yoru No Monogatari karya
Hoshi Shinichi. Penelitian ini menganalisis on dan giri pandangan masyarakat Jepang. Teori yang digunakan adalah teori
sosiologi sastra yang dikemukakan oleh Wellek dan Warren. Metode yang digunakan oleh penulis adalah metode kualitatif
deskriptif. Hasil dari penelitian ini adalah on yang diberikan Sinterklas kepada para tokoh dan juga on yang diberikan oleh
keempat tokoh tergambar di dalam shooto-shooto. Namun, dari sekian banyak on yang ada, tidak satupun dari keempat tokoh
yang menerima on tersebut karena alasan giri. Giri terhadap nama sendiri terdapat pada keempat tokoh yang merasa malu
untuk menerima on dari Sinterklas. Giri terhadap dunia terjadi saat para tokoh menolak kebaikkan Sinterklas, jika mereka
menerimanya maka akan bingung harus membayar giri kemana. Dampak penolakan terhadap on merupakan perasaan hati yang
puas karena para tokoh tidak memiliki beban sosial.
Kata kunci : Sosiologi Sastra, Shooto-Shooto Aru Yoru No Monogatari, Hoshi Shinichi, On dan Giri

895
SRI
s
STRUKTUR PEMBENTUKAN KATA MAJEMUK BERUNSUR KATA 口 KUCHI ’MULUT’ DALAM BAHASA
JEPANG
Sri Lola Kurnia
ABSTRAK
Kajian penelitian ini mengenai kata majemuk yang salah satu unsur pembentuknya adalah kata 口 kuchi ‘mulut’ dalam bahasa
Jepang, terkhusus kata majemuk nomina. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori yang disampaikan Namiki
dan Kageyama tahun 2016 tentang struktur kepala kata dan juga teori yang disampaikan Akimoto tahun 1993 mengenai
struktur pembentukan kata majemuk. Namiki dan Kageyama menyatakan apabila suatu kata terdiri dari dua kata atau lebih
maka kata tersebut akan memiliki kepala, jika tidak maka kata itu akan termasuk ke dalam kata eksosentris. Tujuan dari
penelitian ini adalah untuk mengetahui struktur pembentukan kata majemuk yang salah satu unsur pembentuknya adalah kata
口 kuchi ‘mulut’. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif yang disampaikan dalam
bentuk deskriptif yaitu penggambaran hasil penelitian disampaikan dengan kata-kata. Hasil penelitian pada kata majemuk
berunsur kata 口 kuchi ‘mulut’ dalam bahasa Jepang adalah dalam membentuk kata majemuk nomina yang salah satu unsurnya
adalah kata 口 kuchi ‘mulut’ yang memiliki kepala kata, struktur pembentukan yang ditemukan adalah nomina+nomina,
adjektiva+nomina, nomina+adverbia dan nomina+adjektiva. Sedangkan dalam membentuk kata majemuk nomina yang salah
satu unsurnya adalah kata 口 kuchi ‘mulut’ yang tidak memiliki kepala kata atau eksosentris, struktur pembentukan yang
ditemukan adalah nomina+nomina, nomina+verba, nomina+adverbia dan adjektiva+nomina.
Kata Kunci: Morfologi, Kata Majemuk, Struktur Kata, Kepala Kata

895
WEL
h
HIKIKOMORI DALAM TANPEN UV KARYA ISHIZUKA HIROYUKI
Welia Anisa
ABSTRAK
Penelitian ini menganalisis mengenai hikikomori yang terdapat dalam tanpen UV karya Ishizuka Hiroyuki. Peneliti
menjelaskan pengertian hikikomori, penyebab hikikomori dan dampak yang ditimbulkan oleh hikikomori secara psikologis.
Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah Sosiologi Sastra yang dikemukakan oleh Ian Watt. Metode penelitian yang
digunakan adalah metode kualitatif dan disajikan dalam bentuk deskriptif. Hasil analisis dari penelitian ini adalah hikikomori
merupakan keadaan dimana seseorang menarik diri dari kehidupan sosial dan tidak berkomunikasi dengan siapapun. Faktor
yang menyebabkan tindakan hikikomori adalah kegagalan dan kesepian. sedangkan dampak dari hikikomori yaitu putus asa,
depresi, memandang semua hal negatif, skizofrenia, delirium dan rasa sakit terakumulasi.
Kata kunci : Sosiologi Sastra, UV, Ishizuka Hiroyuki, Hikikomori

895
WIL
b
BENTUK KELUARGA JEPANG DALAM TANPEN KANPEKINA BYOSHITSU KARYA OGAWA YOKO
Willa Wahyuni
ABSTRAK
Kajian penelitian ini adalah bentuk-bentuk keluarga Jepang di era modern yang terdapat dalam tanpen Kanpekina Byoshitsu
Ogawa Yoko. Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif dengan metode kajian pustaka. Tujuan dari penelitian ini yaitu
mengetahui bentuk-bentuk keluarga Jepang pada era modern yang terdapat dalam tanpen Kanpekina Byoshitsu karya Ogawa
Yoko. Penelitian ini menggunakan pendekatan Sosiologi Sastra serta teori Yoshio Sugimoto yang membagi empat aspek
keluarga Jepang. Berdasarkan hasil penelitian, ditemukan dua kategori dari empat aspek kategori yang dikemukakan oleh
Yoshio Sugimoto, yaitu keluarga batih dan keluarga modern yang menjalankan ideologi keluarga modern. Bentuk keluarga
Jepang era modern dalam tanpen Kanpekina Byoshitu karya Ogawa Yoko terdiri dari beberapa bentuk keluarga, yaitu :
keluarga batih, keluarga single parent, sibling household, hitori gurashi dan keluarga besar.
Kata kunci : Ogawa Yoko, keluarga Jepang, Sosiologi Sastra, Kanpekina Byõshitsu

895
WID
k
KONFLIK BATIN TOKOH NADESHIKO DALAM TANPEN MEGAMI NO BISHOU KARYA AKIYOSHI
RIKAKO
Wido Retno
ABSTRAK
Penelitian ini tentang konflik batin tokoh Nadeshiko dalam tanpen Megami No Bishou karya Akiyoshi Rikako. Tujuan
penelitian ini untuk mendeskripsikan konflik batin yang dialami oleh tokoh Nadeshiko, dengan menggunakan pendekatan
psikoanalisis (id, ego, superego) dari Sigmund Freud. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif untuk
menghasilkan data deskriptif dalam menganalisis konflik batin yang terjadi pada tokoh Nadeshiko. Hasil dari penelitian ini
didapatkan konflik batin tokoh Nadeshiko ada tiga, yaitu: (1) Perasaan Sedih (2) Kecewa (3) Gelisah. Konflik batin ini
menimbulkan dampak rasa lelah, tidak nyaman dan menjadikan pola pikir Nadeshiko lebih dewasa dari anak-anak seusianya.
Cara yang dilakukan Nadeshiko untuk mengatasi konflik batinnya adalah dengan menyadarkan sang Ayah agar memberikan
dukungan kepadanya.
Kata kunci: Megami No Bishou, Akiyoshi Rikako, Konflik batin, Psikoanalisis Sigmund Freud

895
YOL
k
KRITIK SOSIAL DALAM SHOOTO-SHOOTO KATA NO UE NO HISHO KARYA HOSHI SHINICHI DENGAN
TINJAUAN SOSIOLOGI SASTRA
Yola Oktavia
ABSTRAK
Penelitian ini menganalisis mengenai Kritik sosial yang terdapat dalam shooto- shooto Kata no Ue no Hisho karya Hoshi
Shinichi. Peneliti menjelaskan tentang Kritik Sosial yang terdapat didalam cerita serta kaitannya dengan sosial masyarakat
Jepang menggunakan pendekatan sosiologi sastra. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah Sosiologi Sastra yang
dikemukakan oleh Wellek and Warren, serta Kritik Sastra oleh Nurgiyantoro. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif
dengan kajian pustaka. Hasil yang didapat dalam penelitian ini adalah kritik pengarang terhadap perkembangan teknologi yang
sangat pesat membawa pengaruh positif maupun negatif tergantung kepada masing-masing orang, kemudiankritik pengarang
terhadap masalah moral disampaikan melalui kritikannya mengenai perilaku masyarakat Jepang yang suka memendam
perasaan mereka yang sebenarnya. Sehingga mereka harus menjaga sikap dan juga tutur kata. Namun melalui shooto-shooto
Kata no Ue no Hisho, pengarang mengkritik masyarakat Jepang agar menjadi pribadi yang berani mengemukakan pendapat
dan harus mencoba untuk jujur terhadap apa yang sedang mereka rasakan.
Kata Kunci : Kritik Sosial, Teknologi, Ekonomi, Sosiologi Sastra

895
ZEL
p
PERSONIFIKASI DALAM ANIME 5 CENTIMETER PER SECOND KARYA MAKOTO SHINKAI TINJAUAN
SEMANTIK
Zella Anjella Putri
ABSTRAK
Kajian penelitian ini mengenai personifikasi dalam anime 5 Centimeter Per Second karya Makoto Shinkai. Teori yang
digunakan dalam penelitian ini adalah teori yang disampaikan oleh Kenichi Seto dalam bukunya Nihongo no retorikku
(日本語のレトリック:2002), tentang pembagian gaya bahasa kiasan dan juga teori makna menurut Leech dalam bukunya
berjudul (The Study of Meaning:1981). Personifikasi menurut Kenichi Seto dalam bukunya adalah gaya bahasa untuk
mengekpresikan sesuatu selain manusia, semacam metafora yang menggambarkan kata-kata berpusat pada manusia. Setiap
kalimat personifikasi memiliki makna yang terkandung didalamnya. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui makna
tersirat di setiap kalimat personifikasi yang terdapat dalam anime 5 Centimeter Per Second karya Makoto Shinkai. Metode
penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif yang disampaikan dalam bentuk deskriptif yaitu
penggambaran hasil penelitian menurut kata-kata yang disampaikan. Hasil penelitian personifikasi yang terdapat dalam anime
5 Centimeter Per Second karya Makoto Shinkai terdapat 7 gaya bahasa personifikasi yang digunakan. Ada 7 klasifikasi makna
menutut Leech namun 3 makna yang terkandung dalam kalimat personifikasi dalam anime 5 Centimeter Per Second, berkaitan
dengan makna lain dari kata yang diucapkan (Makna Konotatif), kemudian penyampaian perasaan yang dirasakan oleh tokoh
(Makna Afektif), dan juga makna yang berisi penekanan (Makna Tematis).
Kata Kunci : Semantik, Gaya Bahasa, Personifikasi, Makna
KUMPULAN ABSTRAK SKRIPSI
FAKULTAS ILMU BUDAYA
PROGRAM STUDI SASTRA JEPANG
TAHUN 2021
895
ANG
c
CAMPUR KODE PADA MAJALAH FASHION SWEET MAGAZINE 2017.3; TINJAUAN SOSIOLINGUISTIK
Anggun Cahyani
ABSTRAK
Penelitian ini membahas tentang campur kode pada majalah Fashion sweet magazine 2017.3. Tujuan penelitian ini adalah
mendeskripsikan tipe pembentukan campur kode yang terdapat pada majalah sweet magazine, mendeskripsikan faktor
penyebab penggunaan campur kode yang terdapat dalam majalah sweet magazine. Untuk mengetahui tipe-tipe campur kode
menggunakan teori Hoffman (1991). Lalu untuk faktor penyebab penggunaan campur kode menggunakan teori Nerghes
(2011). Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Hasil akhir dari penelitian ini terdapat tiga tipe
campur kode yaitu inta- sentential mixing, intra-lexical mixing, involving a charge of pronunciation. Campur kode merupakan
pencampuran dua bahasa atau lebih dalam sebuah frasa, idiom, dan lain lain.Didalam penelitian ini terdapat 3 tipe campur
kodeInta-sentential Mixing, Intra-lexical Mixing, dan Involving a Change of Pronunciation pada penelitian ini terdapat 2 tipe
yaitu tipeInta-sentential Mixing yakni tipe campur kode yang terjadi dalam kalimat yaitu berupa frasa, klausa, idiom, dan lain-
lain. Dan tipe campur kodeIntra-lexical Mixing, terdapat pada data (2) ada penambahan prefiks atau sufiks dari bahasa lain
pada kata dari bahasa pertamanya.Pada kata„love’merupakan kata adjektiva, terdapat kata sifat nakeyoshi yang dimana
diakhiri dengan akhiran “な” dan frasa „beauty item‟ merupakan frasa nomina. Faktor penyebab penggunaan campur kode
yang terdapat dalam penelitian ini yaitu campur kode sebagai suatu strategi pemasaran, makna konotasi kultural, campur kode
untuk mengisi kekosongan leksikal.
Kata kunci: Campur kode, Sosiolinguistik.

895
AFD
p
PERUBAHAN STRUKTUR KELUARGA DALAM TANPEN HIYOKO TORAKKU KARYA OGAWA YOKO
Afdhal Zikri
ABSTRAK
Penelitian ini menganalisis mengenai perubahan struktur keluarga yang terdapat dalam tanpen Hiyoko Torakku karya Ogawa
Yoko. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan menggunakan metode kajian pustaka. Tujuan dari penelitian ini
adalah mengetahui perubahan struktur keluarga yang terdapat dalam tanpen Hiyoko Torakku karya Ogawa Yoko. Penelitian ini
menggunakan pendekatan sosiologi sastra dan teori Yoshio Sugimoto yang membagi keluarga menjadi empat tipe keluarga.
Hasil dari penelitian ini, terdapat tiga tipe keluarga dari empat tipe keluarga menurut Yoshio Sugimoto, yaitu: keluarga luas,
keluarga batih dan keluarga modern. Perubahan bentuk keluarga dalam tanpen ini dibedakan menjadi empat kategori yaitu:
keluarga batih, single parent family, sibling household dan hitorigurashi (hidup sendiri). Perubahan struktur keluarga dalam
tanpen ini terjadi akibat perceraian, kematian, adopsi dan memilih untuk tidak menikah. Dari penelitian ini didapatkan hasil
perubahan struktur keluarga Jepang dari keluarga tradisional menjadi keluarga modern.
Kata kunci : Ogawa Yoko, keluarga Jepang, Sosiologi Sastra, Hiyoko Torakku.

895
ANN
k
KEPRIBADIAN TOKOH BOKU DALAM TANPEN REN'AI SHŌSETSU (KARI) KARYA KATO SHIGEAKI
TINJAUAN PSIKOANALISIS
Annisa Alqurrata Aini
ABSTRAK
Penelitian ini membahas mengenai kepribadian tokoh Boku dalam Tanpen Ren'ai Shōsetsu (Kari) karya Kato Shigeaki.
Peneliti menggunakan teori psikoanalisis oleh Carl Gustav Jung untuk menganalisis proses pembentukan kepribadian Boku
dengan menggunakan metode kualitatif deskriptif. Pendekatan yang digunakan pada penelitian ini adalah psikologi sastra.
Berdasarkan penelitian ini ditemukan bahwa menurut teori psikoanalisis Carl Gustav Jung, kepribadian Boku berdasarkan
kesadaran dilihat dari fungsi jiwa adalah orang dengan kepribadian rasional pemikir, sedangkan dari sikap jiwa adalah orang
dengan kepribadian introvert. Berdasarkan ketidaksadaran dilihat dari ketidaksadaran pribadi adalah orang dengan kepribadian
rasional perasa, sedangkan berdasarkan ketidaksadaran kolektif bertipe archetypus.
Kata kunci : Kepribadian, Psikoanalisis, alam kesadaran, dan alam ketidaksadaran.

895
ANN
a
ANALISIS MAKNA POLISEMI VERBA DASU (出す) PADA NOVEL MADOGIWA NO TOTTO-CHAN KARYA
TETSUKO KUROYANAGI
Annisa Diva Murbarani
ABSTRAK
Polisemi disebut dengan tagigo dalam bahasa Jepang. Tagigo ialah kata yang mempunyai makna lebih dari satu dan pada tiap
makna tersebut ada keterkaitannya. Penelitian ini bertujuan untuk mencari makna terkandung di dalam verba dasu ( 出 す )
sebagai polisemi, pada novel Madogiwa no Totto-Chan karya Tetsuko Kuroyanagi. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif
yang memiliki sifat deskriptif. Pada tahap pengumpulan data menggunakan metode simak dengan teknik sadap, kemudian
teknik lanjutannya adalah teknik Simak Bebas Libat Cakap dan teknik catat. Kemudian untuk menganalisis data digunakan
metode padan translasional dengan teknik Pilah Unsur Penentu, dan digunakan metode penyajian informal pada tahap
penyajian hasil analisis data. Teori yang digunakan dalam proses menganalisis polisemi verba dasu ( 出 す ) pada novel
Madogiwa no Totto-Chan karya Tetsuko Kuroyanagi adalah teori yang dipaparkan oleh Moriyama (2012) dan Pateda (2001).
Berdasarkan analisis yang dilakukan menggunakan teori Moriyama (2012), disimpulkan terdapat enam makna verba dasu pada
novel Madogiwa no Totto-Chan karya Tetsuko Kuroyanagi, peneliti juga menyimpulkan tiga kondisi verba dasu secara
kontekstual menurut teori Pateda (2001).
Kata kunci: semantik, polisemi, verba dasu (出す), Madogiwa no Totto-chan.

895
ANN
h
Hubungan antara Hewan Peliharaan dengan Majikan dalam Tanpen Inu wo Yaku Karya Nakazawa Kei Kajian
Sosiologi Sastra
Annisa Megah Suryani
ABSTRAK
Kajian dalam skripsi ini mengenai hubungan antara hewan peliharaan dengan majikan dalam tanpen Inu wo Yaku karya
Nakazawa Kei. Penelitian ini dikaji menggunakan tinjauan sosiologi sastra dan menggunakan metode kualitatif yang
menghasilkan data deskriptif. Kajian dalam penelitian ini menggunakan temuan pada anthrozoologists, yaitu tiga dimensi
hubungan majikan dan hewan peliharaan. Dimensi hubungan tersebut berupa attachment, interaksi, dan human substitute.
Contoh attachment yaitu tokoh wanita itu merawat anjingnya, menitipkan anjingnya, dan merasa cemas ketika anjingnya sakit.
Interaksi yang terjalin adalah ketika dia memelihara anjingnya sejak anjingnya masih kecil, tokoh anjing tidak melupakan
tokoh wanita, serta anjing itu dapat memahami ekspresi orang lain. Penggambaran peran hewan peliharaan sebagai human
substitute dalam tanpen Inu wo Yaku ini seperti membawa tokoh anjing ke dokter untuk diobati karena sakit. Namun
demikian, berdasarkan tiga dimensi hubungan tersebut, terdapat contoh yang tidak sejalan dengan definisi masing-masing
dimensi. Contoh attachment yaitu tokoh wanita membunuh anjingnya sendiri, merasakan penyesalan dan tidak mendapatkan
tidur yang nyenyak. Interaksi terakhir adalah proses pembakaran anjingnya dalam keadaan hidup-hidup. Lalu dalam human
subtitute, tokoh wanita tidak menguburkan anjingnya dengan layak. Dengan demikian, bisa disimpulkan bahwa selain
memiliki hubungan baik, juga terdapat hubungan yang kurang baik antara hewan peliharaan dan majikan di dalam tanpen Inu
wo Yaku karya Nakazawa Kei.
Kata kunci: Inu wo Yaku, hewan peliharaan, majikan, sosiologi sastra, anthrozoologists

895
ANN
k
KARAKTER OKAMOTO DALAM TANPEN E NO KANASHIMI KARYA KUNIKIDA DOPPO
Annisa Metrizon
ABSTRAK
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui karakter yang dimiliki oleh tokoh Okamoto dalam tanpen E No Kanashimi.
Penelitian in bertujuan untuk mengetahui karakter dari Okamoto, dan menganalisis perubahan yang terjadi pada karakternya
dalam cerita, melalui narasi maupun percakapan antar tokoh. Analisis dilakukan dengan menggunakan teori struktural Robert
Stanton, untuk mengetahui karakter dari cerita tanpen ini. Penelitian ini adalah penelitian studi pustaka, yang disajikan dengan
metode deskriptif kualitatif untuk menjabarkan karakter yang dimiliki, serta perubahan yang terjadi dari karakter tokoh
Okamoto dalam tanpen E No Kanashimi. Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa perubahan karakter dari
Okamoto dalam tanpen E No Kanashimi terbagi dalam dua babak, yakni (1) Sebelum berteman dengan Shimura, di antaranya
(a) Arogan, (b) Ambisius, (c) Senang bersaing, (d) Pemurung, dan (2) Setelah berteman dengan Shimura, yakni (a) Tulus, (b)
Sensitif, (c) Kreatif.
Kata kunci : Tanpen, Kunikida Doppo, Karakter, Struktural Rober Stanton

895
ANN
m
MAKNA IGANU DALAM TANPEN IGANU NO AME KARYA KATO SHIGEAKI: TINJAUAN SEMIOTIKA
Annisa Muqaramah
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan makna iganu dalam tanpen Iganu no Ame karya Kato Shigeaki. Iganu dalam
tanpen digambarkan memiliki bentuk yang menyerupai kepala monyet dengan tiga mata dan memiliki mulut tanpa gigi dan
memiliki dua kaki lurus tanpa batang tubuh yang turun ke bumi dalam jumlah banyak seperti hujan, hingga dijadikan hidangan
oleh masyarakat Jepang. Penelitian ini menggunakan teori semiotika Charles Sanders Pierce yang terfokus pada konsep
segitiga semiotika dalam mengungkapkan makna iganu dalam tanpen Iganu no Ame karya Kato Shigeaki. Metode yang
digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif deskriptif. Langkah-langkah yang dilakukan dalam proses penelitian ini terdiri
dari pengumpulan data, analisis data, dan dilanjutkan dengan merumuskan kesimpulan berdasarkan hasil yang diperoleh dari
analisis data. Dalam penelitian ini, didapatkan hasil kesimpulan bahwa makna iganu dalam tanpen Iganu no Ame karya Kato
Shigeaki adalah iganu menimbulkan suasana haus darah hingga membuat orang-orang yang memakannya hilang akal.
Kata kunci: Iganu, Kato, Makna, Semiotika Pierce, Tanpen

895
ATI
u
UNSUR INTRINSIK PADA TANPEN INU O YAKU KARYA NAKAZAWA KEI
Atika Aprilia Fatma
ABSTRAK
Pembahasan dalam skripsi ini mengenai unsur intrinsik yang terdapat pada tanpen Inu O Yaku karya Nakazawa Kei. Tujuan
dari penelitian untuk menjelaskan fakta-fakta cerita, tema, dan sarana-sarana sastra pada tanpen Inu O Yaku. Metode penelitian
yang digunakan adalah metode penelitian deskriptif kualitatif. Penelitian ini menggunakan teori struktural dengan analisis
unsur intrinsik yang dikemukakan oleh Robert Stanton. Fakta-fakta cerita pada karya sastra berupa karakter, alur, dan latar.
Karakter pada tanpen dibagi menjadi dua, tokoh utama terdiri dari tokoh wanita dan tokoh anjing, lalu tokoh tambahan yaitu
pemilik penitipan, dokter hewan, dan gelandangan. Alur yang terdapat pada tanpen ini memiliki dua elemen dasar yaitu konflik
dan klimaks. Latar pada tanpen Inu O Yaku adalah latar dekor, waktu, dan sosial. Tema pada tanpen adalah perasaan bersalah
yang dirasakan tokoh wanita karena telah membunuh anjingnya. Sarana-sarana sastra pada karya sastra adalah judul, sudut
pandang, gaya dan tone, simbolisme, dan ironi. Judul tanpen Inu O Yaku relevan dengan isi karena Inu O Yaku berarti anjing
yang dibakar sehingga memiliki kerelevanan dengan isi cerita tentang tokoh wanita yang membakar anjingnya. Sudut pandang
pada tanpen ini adalah sudut pandang orang ketiga serba tahu. Gaya yang digunakan pengarang dalam menyampaikan cerita
adalah detail dan imaji penciuman atau smell imagery, lalu tone yang digunakan adalah tone dalam wujud perasaan ketakutan.
Simbol dari tanpen yaitu surat yang ditulis tokoh wanita yang merupakan simbol dari penyesalan. Ironi yang digunakan pada
tanpen hanya menggunakan Ironi dramatis. Berdasarkan analisis yang telah dilakukan, amanat dari tanpen Inu O Yaku adalah
berpikir dahulu sebelum berbuat dan jika melakukan kesalahan, berhenti mengeluh dan berusahalah untuk berubah menjadi
pribadi yang lebih baik.
Kata kunci: Struktural, Unsur Intrinsik, Nakazawa Kei, Inu O Yaku, Tanpen

895
AZU
a
ANALISIS TINDAK TUTUR DIREKTIF DALAM SERIAL ANIMASI HYOUKA KARYA TAKEMOTO
YASUHIRO TINJAUAN PRAGMATIK
Azura Syadri
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bentuk penggunaan tindak tutur direktif dan untuk mengetahui fungsi tindak tutur
direktif yang terdapat dalam anime Hyouka karya Takemoto Yasuhiro. Tindak tutur direktif adalah tindak tutur yang bertujuan
agar mitra tutur melakukan sesuatu sesuai apa yang dituturkan penutur Penelitian ini berbentuk kualitatif yang bersifat
deskriptif. Pada tahap pengumpulan data, peneliti menggunakan metode simak yang dilanjutkan dengan teknik simak bebas
libat cakap (SBLC). Pada tahap analisis data menggunakan metode metode padan ekstralingual dan teknik Pilah Unsur Penentu
(PUP). Selanjutnya, tahap penyajian hasil analisis data menggunakan metode informal. Teori yang digunakan dalam penelitian
ini adalah teori dari Namatame (1996) dan teori SPEAKING yang dikemukakan oleh Dell Hymes. Hasil penelitian ini
menunjukkan terdapat data tindak tutur direktif dalam serial animasi Hyouka, diantaranya ada 22 data yang merupakan 8 data
tindak tutur direktif jenis perintah, 5 data tindak tutur direktif jenis permintaan, 3 data tindak tutur direktif jenis larangan, 2
data tindak tutur direktif jenis izin, dan 2 data tindak tutur direktif jenis anjuran.
Kata Kunci: Hyouka, tindak tutur direktif, penanda lingual, pragmatic

895
BUN
p
PERUBAHAN WATAK TOKOH SHIGA HARUKI DALAM NOVEL KIMI NO SUIZO WO TABETAI KARYA
SUMINO YORU
Bunga Bulana Rahmi
ABSTRAK
Penelitian ini membahas perubahan watak tokoh Haruki dalam novel Kimi No Suizo Wo Tabetai karya Sumino Yoru. Tokoh
utama mengalami beberapa perubahan watak yang disebabkan oleh hadirnya Sakura. Sakura memiliki kepribadian yang
berlawanan dengan Haruki. Perlahan-lahan Sakura membawa Haruki pada kehidupan yang normal. Tujuan penelitian ini
adalah untuk menganalisis perubahan-perubahan yang terjadi pada Haruki menggunakan teori tokoh dan penokohan. Hasil
penelitian ini adalah Haruki mengalami tiga fase perubahan. Fase pertama, Haruki memiliki watak pendiam, tidak suka
berinteraksi dengan lingkungan. Fase kedua, Haruki mulai tertarik untuk mengenal orang lain dan lebih membuka diri dengan
dunia luar. Fase ketiga, Haruki merasa sedih karena tewas dibunuh dan menutup diri dan kembali pada kehidupan sebelum
mengenal Sakura.
Kata kunci: strukturalisme. Kimi No Suizo Wo Tabetai

895
DES
k
KESEPIAN MASYARAKAT JEPANG DALAM TANPEN KONPIREESHON KARYA YORU SUMINO
DESFRI ASTRIA
ABSTRAK
Pembahasan dalam penelitian ini adalah mengenai kesepian masyarakat Jepang digambarkan oleh tokoh Momo Matsuoka
dalam tanpen Konpireeshon karya Yoru Sumino. Penelitian ini menggunakan konsep pendekatan sosiologi sastra Rene Wellek
dan Austin Warren yang terfokus kepada sosiologi karya sastra. Selain itu, dalam penelitian ini juga digunakan faktor
penyebab kesepian oleh Rubenstein dan Shaver yaitu being unattached, alienation, being alone, forced isolation dan
dislocation. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif dengan teknik catat. Langkah-
langkah yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu pengumpulan data, analisis data, lalu merumuskan kesimpulan berdasarkan
hasil analisis data. Melalui analisis data, kesimpulan dalam penelitian ini menggambarkan kesepian masyarakat Jepang yang
digambarkan oleh tokoh Momo Matsuoka. Faktor penyebab kesepian tokoh Momo Matsuoka adalah tidak memiliki pasangan,
tidak memiliki teman dekat, dan perasaan kesepian akibat tiada sosok yang menyambut ketika pulang ke rumah.
Kata kunci: Kesepian, Momo Matsuoka, Konpireeshon

895
DES
p
POTRET REALITAS SOSIAL BUNUH DIRI DALAM NOVEL JISATSU YOTEIBI KARYA AKIYOSHI RIKAKO
Deswita Febriani
ABSTRAK
Penelitian ini membahas mengenai potret realitas sosial bunuh diri dalam novel Jisatsu Yoteibi karya Akiyoshi Rikako. Bunuh
diri sejatinya masih menjadi salah satu isu sosial dalam masyarakat Jepang. Banyaknya kasus bunuh diri yang terjadi di Jepang
memberikan inspirasi bagi Akiyoshi Rikako untuk menulis sebuah karya yang mengangkat isu bunuh diri di dalamnya, yaitu
novel Jisatsu Yoteibi. Tujuan dari penelitian ini adalah: (1) untuk mengetahui tipologi bunuh diri dan bagaimana potret bunuh
diri dalam masyarakat Jepang, (2) menganalisa tipologi bunuh diri yang ada di dalam karya, (3) mengetahui korelasi kasus
bunuh diri dalam novel dengan realitas bunuh diri dalam masyarakat Jepang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini
metode kualitatif yang disajkan secara deskriptif. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori bunuh diri oleh Emile
Durkheim untuk menganalisa tipologi bunuh diri dalam karya serta Teori Sosiologi Sastra dari Swingeswood dimana sastra
merupakan refleksi dari kehidupan masyarakat. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, kesimpulan yang didapatkan
adalah sebagai berikut: (1) Tipe bunuh diri yang ditemukan pada tokoh-tokoh dalam novel Jisatsu Yoteibi adalah tipe bunuh
diri egoistik, altrustik, anomik, dan fatalistik. (2) Adanya pembuktian bahwa sastra merupakan cerminan masyarakat, dimana
kasus-kasus bunuh diri yang ada di dalam karya merupakan refleksi masyarakat sendiri, antara lain: bunuh diri pada anak
akibat tekanan orang tua, bunuh diri karena masalah finansial, bunuh diri untuk mendapatkan uang asuransi, dan fenomena
lokasi favorit bunuh diri. Serta metode bunuh diri yang ditemukan yaitunya, gantung diri dan meracuni diri.
Kata kunci: Bunuh Diri, Sosiologi Sastra, Tipologi Bunuh Diri.

895
DEW
a
Analisis Wakamono Kotoba dalam Drama Kimi ni Todoke: Tinjauan Pragmatik
Dewi Florenita Sianipar
ABSTRAK
Wakamono Kotoba berasal dari kata wakamono yang artinya anak muda dan kotoba yang artinya bahasa, sehingga wakamono
kotoba adalah dialek nonformal berupa slang yang digunakan oleh kalangan remaja (khususnya perkotaan). Tujuan dari
penelitian ini adalah memaparkan bentuk dan penggunaan wakamono kotoba yang dikaji lebih lanjut dalam peristiwa tutur
dengan menggunakan drama Kimi ni Todoke. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif.
Tahap pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode simak dengan teknik simak bebas libat cakap (SLBC),
kemudian dilanjutkan dengan teknik catat. Selanjutnya, dalam menganalisis data menggunakan metode padan pragmatis
dengan teknik pilah unsur penentu (PUP) sebagai teknik dasar dan teknik hubung banding sebagai teknik lanjutan. Hasil
analisis data disajikan dengan metode informal. Teori yang digunakan adalah teori wakamono kotoba dari Harumi Tanaka
dibantu dengan teori fungsi pragmatis dan motivasi dari tiap wakamono kotoba oleh Akihiko Yonekawa serta dilanjutkan
dengan menggunakan teori SPEAKING oleh Dell Hymes. Berdasarkan analisis yang telah dilakukan, ditemukan 12 wakamono
kotoba yaitu こら kora (lihatlah), シュート shûto (tembak), マジ maji (serius), ったく ttaku (ya ampun), やべえ yabee (gawat),
すっげえ suggee (luar biasa), ジョーク jõku (canda), パス pasu (tidak perlu), これ、それ kore, sore (mari, lanjut), サンキュー sankyuu
(terima kasih), あんた anta (kamu), dan あほー ahoo (lugu) yang masing-masing dikaji lebih lanjut menggunakan peristiwa
tuturnya. Adapun penggunaan fungsi pragmatis dan motivasi dari tiap wakamono kotoba meliputi 7 fungsi yaitu 娯楽 goraku,
会話の測深 kaiwa no sokushin, 連帯 rentai, イメージ伝達 imeeji dentatsu, 隠ぺい inpei, 感傷 kanshou, dan 浄化 jouka.
Kata Kunci: Pragmatik, SPEAKING, Wakamono Kotoba

895
ALS
i
INTERAKSI TOKOH DAN LINGKUNGANNYA DALAM TANPEN SAKANA TO HAKUCHOU KARYA OGAWA
MIMEI
Elsi Yuli Astuti
ABSTRAK
Kajian dalam penelitian ini mengenai interaksi tokoh dan lingkungan dalam tanpen Sakana to Hakuchou karya Ogawa Mimei
dengan pendekatan ekologi sastra. TanpenSakana to Hakuchou merupakan salah satu tanpen karya Ogawa Mimei yang
menceritakan tentang bagaimana kehidupan ikan-ikan di lingkungannya pada pergantian musim dingin ke musim semi.
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif yang menampilkan hasil secara deskriptif. Teknik yang digunakan dalam
pengumpulan data menggunakan teknik perbandingan data. Hasil penelitian memperlihatkan bentuk interaksi tokoh yang
berhubungan dengan lingkungan di antaranya, perburuan yang dilakukan tokoh induk angsa dalam menangkap tokoh anak ikan
yang dijadikan santapan untuk anaknya, dan perburuan yang dilakukan manusia terhadap ikan sehingga terjadinya eksploitasi
dan kepunahan terhadap ikan-ikan.
Kata kunci : interaksi tokoh, lingkungan, ekologi sastra, Sakana to Hakuchou

895
FAC
n
NILAI MORAL DALAM TANPEN HOUSEKISHOU KARYA OGAWA MIMEI
Fachzi Ramadhan
ABSTRAK
Kajian penelitian ini mengenai nilai moral yang terdapat dalam tanpen Housekishou karya Ogawa Mimei. Tujuan dari
penelitian adalah untuk mengetahui nilai moral dalam tanpen Housekishou karya Ogawa Mimei. Untuk menganalisis nilai
moral, unsur intrinsik tanpen Housekishou dianalisis terlebih dahulu yaitu berupa tokoh dan penokohan, alur, dan latar, lalu
untuk nilai moral menggunakan teori Nurgiyantoro. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif analisis untuk
menjelaskan nilai moral yang terdapat dalam tanpen Housekishou. Hasil penelitian ini ditemukan bahwa terdapat empat wujud
nilai moral, yakni 1. Wujud nilai moral dalam hubungan manusia dengan diri sendiri yaitu (a) ambisius, (b) keuletan, (c)
penyesalan. 2. Wujud nilai moral dalam hubungan manusia dengan Tuhan yaitu, (a) pelanggaran aturan (b) insaf. 3. Wujud
nilai moral dalam hubungan manusia dengan manusia lain yaitu, (a) penipuan, (b) kepedulian, (c) kekikiran, (d) niat baik. 4.
Wujud nilai moral dalam hubungan manusia dengan lingkungan alam yaitu eksploitasi alam.
Kata kunci : Housekishou, nilai moral, Ogawa Mimei.

895
GIL
a
ANALISIS MAKNA GAIRAIGO DALAM SURAT KABAR ONLINE ASAHI SHINBUN
Gilang Rande Mahardika
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk meneliti makna gairaigo dalam surat kabar online asahi shinbun. Penelitian ini merupakan
penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif. Penelitian ini menggunakan teori perubahan makna oleh Suwandi (2008). Metode
pemerolehan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Simak Bebas Libat Cakap (TBLC), sedangkan teknik
pemerolehan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Teknik Sadap. Untuk mengaanalisis data menggunakan metode
Padan Intralingual dan Teknik PUP. Metode informal digunakan untuk penyajian hasil data. Dalam penelitian ini, data diambil
dari surat kabar online asahi shinbun rubrik sport edisi bulan Mei sampai Agustus 2021. Kamus yang digunakan adalah Oxford
Advanced Learner’s Dictionary dan kamus konsaizu katakana go jiten. Kamus Oxford Advanced Learner’s Dictionary
digunakan untuk mencari makna asal kata gairaigo, sedangkan untuk mencari makna kata gairaigo menggunakan kamus
konsaisu katakana go jiten. Kesimpulan dari penelitian ini adalah terdapat 22 kata gairaigo yang mengalami perubahan makna
menyempit, 2 kata gairaigo yang mengalami perluasan makna, kemudian 23 kata gairaigo yang tidak mengalami perubahan
makna.
Kata kunci : Gairaigo, Perubahan Makna, Semantik, Asahi Shinbun

895
HAS
m
MAJAS PERBANDINGAN DALAM LIRIK LAGU DI DALAM GAME PROJECT DIVA KARYA KZ LIVETUNE
Hasanah Putri Perdana
ABSTRAK
Penelitian ini membahas tentang majas perbandingan dalam lirik lagu di dalam game Project DIVA Karya kz Livetune. Majas
pada umumnya dipakai untuk menarik hati pembaca agar tidak bosan dan selalu memperoleh kesegaran dalam karya sastra tak
terkecuali syair atau lirik dalam sebuah lagu. Pembagian majas dalam bahasa Jepang terbagi menjadi 3 yaitu majas
pertentangan, majas perbandingan, dan majas perulangan. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui makna macam-macam
majas perbandingan dalam lirik lagu di dalam game Project DIVA karya kz Livetune. Penelitian ini menggunakan tinjauan
semantik. Sumber data dalam penelitian adalah lirik lagu dari game Project DIVA karya kz Livetune. Penelitian ini merupakan
jenis penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode simak
dengan teknik dasar. Metode simak dengan teknik dasar yang peneliti lakukan yaitu teknik sadap. Pada tahap analisis data,
metode yang digunakan adalah metode padan dengan teknik daya pilah sebagai pembeda larik tulisan. Teori yang digunakan
dalam penelitian ini adalah teori majas metafora dari Ulman dan personifikasi dari Sakamoto. Hasil dari analisis penelitian
majas perbandingan dalam lirik lagu di dalam game Project DIVA Karya kz Livetune adalah majas metafora terdiri dari 6 data,
yaitu: 5 metafora konkret ke abstrak dan 1 metafora sinetesis. Sedangkan lirik lagu dari majas personifikasi terdiri dari 7 data,
yaitu: 6 personifikasi frase kata kerja dan 1 personifikasi frase kata sifat. Secara keseluruhan, majas perbandingan dari lirik
lagu karya kz Livetune berjumlah 13 data.
Kata kunci: Semantik, Majas perbandingan, Metafora, Personifikasi, lirik lagu, kz Livetune

895
INS
s
SATIRE DALAM SHOOTO-SHOOTO AI NO KAGI KARYA HOSHI SHINICHI
Insanul Fikri
ABSTRAK
Penelitian ini membahas mengenai satire yang terdapat pada shooto-shooto Ai no kagi karya Hoshi Shinichi. Penelitian ini
merupakan penelitian kualitatif dengan menggunakan metode kajian pustaka. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui apa
saja satire dalam shooto-shooto Ai no Kagi dan dan apa makna satire dalam shooto-shooto Ai no Kagi. Analisis satire pada
shooto-shooto ini dilakukan dengan mengkaji unsur intrinsik. Penelitian ini menggunakan pendekatan stilistika dan teori satire
Abrams. Abrams membagi satire menjadi dua yaitu; satire langsung dan satire tidak langsung. Satire langsung terbagi menjadi
dua bentuk, yaitu: Satire Horatian dan Satire Juvelian. Hasil dari penelitian ini, unsur intrinsik yang terdapat dalam shooto-
shooto Ai no Kagi karya Hoshi Shinichi yaitu; latar, alur dan tema. Melalui analisis data di temukan, satire langsung dan satire
tidak langsung. Satire langsung berupa sindiran yang di sampaikan oleh pengarang kepada karakter yang terdapat dalam karya
ini.

895
JIH
a
Analisis Semiotika pada Poster Manner Oleh Perusahaan Tokyo Metro Tahun 2020
Jihan Fadila
ABSTRAK
Penelitian ini mengenai tanda lingual dan nonlingual yang terdapat di dalam poster manner perusahaan Tokyo Metro yang
terbit pada tahun 2020. Penelitian ini merupakan kajian semiotik. Metode yang digunakan dalam penelitian ini ialah metode
kualitatif yang menghasilkan data secara deskriptif. Data dianalisis dengan menggunakan metode padan ortografis dan
menggunakan teknik pilah unsur penentu. Peneliti menggunakan teori Roland Barthes untuk menganalisis data. Hasil
penelitian ini menunjukkan bahwa poster manner memiliki tema yang berbeda setiap tahunnya. Pada tahun 2020, Tokyo Metro
menerbitkan poster ilustratif dengan tema folklor Jepang. Ilustrator menghubungkan tata krama di kereta api dengan karakter
dalam cerita folklor. Pada poster, terdapat tanda lingual berupa kanji dan kalimat dalam bahasa Jepang serta tanda nonlingual
berupa warna-warna dominan dan karakter dalam cerita folklor yang diilustrasikan sebagai penumpang kereta api. Penggunaan
bahasa Inggris di dalam poster digunakan agar penumpang asing dapat memahami konteks di dalam poster tersebut.
Kata kunci : Semiotik, Poster Manner, Tokyo Metro, Folklor

895
MAY
a
ANALISIS BENTUK DAN MAKNA ONOMATOPE CHOU’ON DALAM KOMIK DETECTIVE CONAN KARYA
AOYAMA GOSHO
Maysharah Al Hafizah
ABSTRAK
Onomatope bunyi panjang, adalah onomatope yang menggunakan chou’on dalam penulisannya. Onomatope chou’on tidak
hanya dalam bentuk pemanjangan suara, namun juga terdapat penggabungan pemanjangan suara dengan bentuk lainnya.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengklasifikasikan bentuk dan makna onomatope chou’on menurut teori Akimoto
Mihara. Metode penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Penelitian ini menggunakan metode simak dengan
teknik sadap catat. Teknik dasarnya adalah teknik sadap, sedangkan teknik lanjutannya adalah teknik catat. Selanjutnya data
dianalisis menggunakan metode agih dengan teknik bagi unsur langsung, lalu data disajikan dengan metode informal. Hasil
penelitian analisis bentuk dan makna dan makna onomatope chou’on dalam komik detective conan yaitu ; dari 36 data
onomatope chou’on yang ditemukan terdapat (1) tiga belas data onomatope chou’on, (2) tiga belas data onomatope chou’on
yang mengalami penasalan, (3) lima data onomatope chou’on yang mengalami pemadatan, (4) dua data onomatope chou’on
yang mengalami perubahan sebagian bunyi dan penasalan. Klasifikasi onomatope berdasarkan makna yang ditemukan dalam
komik Detective Conan karya Aoyama Gosho, yaitu (1) makna tiruan fenomena alam, (2) pergerakan benda, (3) keadaan atau
perasaan manusia, (4) bunyi suara yang berasal dari benda. Analisis struktur silabel dari data yang diambil secara acak dari
seluruh data yang didapatkan untuk dianalisis dan dijelaskan struktur silebelnya, terdapat persamaan dan perbedaan struktur
silabel yang terjadi karena adanya perbedaan dan persamaan struktur mora yang membentuk kata onomtope.
Kata Kunci : Onomatope Chou’on, makna, Komik, Detective Conan.

895
MAR
s
SETSUBIJI 「接尾辞」JIN 「人」KA 「家」DAN SHA「者」DALAM ANIME GIN NO SAJI KAJIAN MORFOSEMANTIK
Mar’atus Sholiha
ABSTRAK
Penelitian ini membahas tentang setsubiji 「接尾辞」jin 「人」ka 「家」 dan sha「者」dalam anime Gin no Saji. Tujuan dari
penelitian ini yaitu untuk mengetahui kelas kata apa saja yang dapat melekat pada setsubiji 「接尾辞」jin 「 人 」 ka 「 家 」 dan
sha 「 者 」 dalam anime Gin no Saji dan makna gramatikalnya. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan metode
deskriptif. Metode yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah metode simak dengan teknik dasar sadap dan teknik
lanjutan catat. Analisis data menggunakan metode agih dengan teknik bagi unsur langsung. Metode yang digunakan untuk
menyajikan hasil analisis data adalah metode penyajian informal. Teori yang digunakan adalah teori setsuji「接辞」menurut
Suzuki (Renariah, 2005), teori hinshi 「品詞」 menurut Yuzawa (1970), dan teori makna leksikal dan makna gramatikal
menurut Hayatsu (2015). Hasil dari penelitian ini adalah ditemukannya data setsubiji「接尾辞」jin 「人」ka 「家」dan
sha「者」dalam anime Gin no Saji. Seluruh data tersebut melekat pada tiga dari sembilan kelas kata yang dikemukakan oleh
Yuzawa (1970), yaitu kelas kata doushi「動詞」, keiyoushi「形容詞」, dan meishi「名詞.
Kata Kunci : Morfosemantik, setsubiji, jin, ka, sha, kelas kata, makna gramatikal, Gin no Saji

895
MUL
a
ANALISIS MAKNA KANYOUKU DARI UNSUR ANGGOTA TUBUH DALAM DRAMA DOUKI NO SAKURA
Mukelni Ilmaskal
ABSTRAK
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif mengenai makna kanyouku dengan unsur anggota tubuh
dalam drama Douki no Sakura. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui makna leksikal dan makna idiomatikal dari
sebuah kanyouku, serta untuk mengklasifikasikan jenis kanyouku berdasarkan makna dan kelas kata pembentuknya. Dalam
pengumpulan data, metode yang digunakan ialah metode simak dengan teknik simak bebas libat cakap dan dilanjutkan dengan
teknik catat. Untuk menganalisis data digunakan metode padan dengan teknik pilah unsur penentu, dan hasil dari data disajikan
secara informal. Hasil dari penelitian ini diperoleh 12 data kanyouku yang maknanya menjelaskan tentang perbuatan, aksi, dan
kegiatan, 5 data kanyouku yang menjelaskan tentang keadaan tubuh, watak, dan sikap, dan 2 data kanyouku yang menyatakan
emosi atau perasaan, serta 1 data kanyouku yang menjelaskan tentang kehidupan masyarakat, dan kebudayaan. Dilihat dari
kelas kata pembentuknya, terdapat 18 data dengan jenis doushi kanyouku, dan 2 data jenis keiyoushi kanyouku.
Kata kunci : Makna leksikal, makna idiomatikal, jenis kanyouku

895
NUR
k
KARAKTERISASI TOKOH UTAMA AKU DALAM TANPEN AI NO GOTOKU ( 愛のごとく) KARYA YAMAKAWA
MASAO
Nuraida Zulrianti
ABSTRAK
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis karakterisasi tokoh utama Aku dalam tanpen Ai no Gotoku karya
Yamakawa Masao. Metode yang digunakan adalah metode telling dan metode showing. Penelitian ini adalah penelitian studi
pustaka dan disajikan dengan menggunakan metode deskriptif kualitatif untuk mendeskripsikan karakterisasi yang ada dalam
Tanpen Ai no Gotoku. Penelitian ini menggunakan teori struktural dari Burhan Nurgiyantoro dan Albertine Minderop.
Karakterisasi menurut Albertino Minderop adalah pelukisan karakter tokoh cerita seperti dalam tanpen Ai no Gotoku. Dalam
penelitian ini terdapat beberapa metode untuk menentukan karakterisasi yaitu melalui penampilan tokoh, tuturan pengarang,
dialog, situasi dan lokasi percakapan, jati diri tokoh yang dituju oleh penutur, tindakan para tokoh dan kualitas mental. Hasil
analisis karakterisasi tokoh Aku ada tujuh, yaitu : (1) disiplin dan pekerja keras, (2) misterius, (3) rasa penasaran, (4) sayang
keluarga, (5) tidak memiliki pendirian, (6) bertanggung jawab, dan (7) berusaha untuk mendekatkan diri kepada orang lain.
Kata kunci : Aku, Tanpen, karakter, Teori Struktural Burhan Nurgiyantoro, Teori Albertino Minderop, Karakterisasi.

895
NAB
d
Disharmonisasi Keluarga Misuzu Dalam Tanpen Iganu no Ame Karya Kato Shigeaki
Nabila Amira
ABSTRAK
Topik utama dari skripsi ini yaitu menjabarkan disharmonisasi yang terjadi pada Keluarga Misuzu dalam tanpen Iganu no Ame
karya Kato Shigeaki. Analisis dari data pada skripsi ini kemudian dijabarkan dengan metode deskriptif. Tujuan dari penelitian
ini adalah untuk mengetahui bentuk, penyebab serta dampak dari disharmonisasi pada keluarga Misuzu dalam tanpen Iganu no
Ame karya Kato Shigeaki. Penelitian ini menggunakan teori disharmonisasi keluarga oleh William J.Goode. Berdasarkan hasil
penelitian, diketahui bahwa bentuk disharmonisasi pada keluarga Misuzu adalah kegagalan peran serta kurangnya dukungan
emosional antar keluarga. Hal tersebut disebabkan oleh kecenderungan dominasi serta ketidakpekaan sosial yang dimiliki
anggota keluarga tertentu. Disharmonisasi berdampak paling besar kepada anak baik itu pada interpersonal dan intrapersonal.
Dampak tersebut dapat memicu perbuatan-perbuatan yang menyimpang secara norma dan etika masyarakat.
Kata kunci : Keluarga, sosiologi sastra, disharmonisasi keluarga, Iganu no Ame, Kato Shigeaki.

895
NUR
n
NILAI MORAL DALAM TANPENCHUUMON NO OOI RYOURITEN KARYA MIYAZAWA KENJI
Nurul Khairani Firnia
ABSTRAK
Kajian penelitian ini mengenai nilai moral dalam tanpen Chuumon no Ooi Ryouriten karya Miyazawa Kenji. Tujuan penelitian
ini adalah untuk mengetahui unsur intrinsik dan nilai moral yang terdapat dalam cerpen Chuumon no Ooi Ryouriten karya
Miyazawa Kenji. Untuk menganalisis unsur intrinsik digunakan teori Abrams dengan konsep unsur intrinsik sebagai unsur
pembangun cerita berupa tokoh dan penokohan, alur, latar, tema dan amanat sedangkan untuk menganalisis nilai moral
digunakan teori nilai moral menurut Hartoko. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif analisis untuk menjelaskan
nilai moral yang terdapat dalam cerita. Hasil penelitian ini ditemukan bahwa terdapat moral murni dan terapan. Nilai moral
murni berupa nilai bertawakal, kesetiaan, berakhlak baik, dan penyesalan. Nilai-nilai moral terapan berupa nilai menjaga lisan,
berpikir kritis, kerukunan, kesombongan, kepedulian, kesopanan, dan tolong-menolong.
Kata kunci: Chuumon no Ooi Ryouriten,instrinsik, Miyazawa Kenji,nilaimoral,tanpen

895
NIA
a
ANALISIS TINDAK TUTUR EKSPRESIF POSITIF DALAM DRAMA 3 NEN A KUMI (TINJAUAN PRAGMATIK)
Nia Kariyani
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bentuk tindak tutur ekspresif positif dan fungsinya dalam drama 3 Nen A Kumi
dengan tinjauan pragmatik. Tindak tutur ekspresif positif adalah tuturan ekspresif positif yang terjadi karena adanya efek atau
respon positif dari lawan tutur. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif. Pada tahap pengumpulan
data, peneliti menggunakan metode simak dengan teknik dasar sadap dan teknik lanjutan Simak Bebas Libat Cakap (SBLC).
Pada tahap analisis data menggunakan metode padan pragmatis dengan teknik pilah unsur penentu. Selanjutnya, tahap
penyajian hasil analisis data menggunakan metode informal. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori bentuk dan
fungsi tindak tutur ekspresif oleh Norrick (1978) dan Yamaoka (2010), serta teori aspek tindak tutur oleh Leech (1983). Hasil
penelitian ini menunjukkan terdapat data tindak tutur ekspresif positif dalam drama 3 Nen A Kumi, diantaranya ada 23 data
yang merupakan tindak tutur langsung dan 2 data yang merupakan tindak tutur tidak langsung. Pada tuturan langsung memiliki
enam fungsi tindak tutur eskpresif positif yaitu menyampaikan perasaan, terima kasih, permintaan maaf, berkat atau selamat,
dorongan, dan keinginan atau tekad. Sedangkan, pada tuturan tidak langsung memiliki satu fungsi sebagai ungkapan berkat
atau selamat. Kata Kunci: 3 Nen A Kumi, respon positif dari lawan tutur, fungsi tindak tutur ekspresif positif, aspek tindak
tutur

895
NUR
s
STRUKTUR NARATIF DALAM SHOOTO-SHOOTO KAGI KARYA HOSHI SHINICHI
Nur Adha Intan Putri
ABSTRAK
Penelitian ini membahas mengenai struktur naratif dalam shooto-shooto Kagi karya Hoshi Shinichi. Tujuan dari penelitian
adalah untuk mendeskripsikan pola struktur naratif dalam shooto-shooto Kagi karya Hoshi Shinichi. Untuk menganalisis
struktur naratif digunakan teori naratologi menurut Gerard Genette. Teori Genette dibagi menjadi lima bagian yaitu, urutan
naratif (order), durasi naratif (duration), frekuensi naratif (frequency), modus naratif (mood) dan suara naratif (voice). Metode
penelitian yang digunakan adalah deskriptif analisis untuk mendeskripsikan struktur naratif dalam shooto-shooto Kagi karya
Hoshi Shinichi. Berdasarkan hasil penelitian ditemukan pola struktur naratif shooto-shooto Kagi sebagai berikut. Pertama,
urutan naratif shooto-shooto Kagi disusun dengan pola urutan naratif yang akroni. Kedua, terdapat satu gerakan durasi naratif
yang digunakan, yaitu adegan. Ketiga, frekuensi naratif yang digunakan dalam shooto- shooto Kagi adalah representasi
anaforis. Keempat, modus naratif shooto-shooto Kagi adalah teknik narator di luar cerita, teknik fokalisasi yang digunakan
adalah fokalisasi nol. Kelima, suara naratif yang digunakan adalah narator berada di luar cerita namun bersifat mahatahu.
Kata kunci: Struktur naratif, naratologi, shooto-shooto, Kagi, Hoshi Shinichi

895
JAN
c
CITRA PADA TOKOH PEREMPUAN DALAM TANPEN AME NO NAKA KARYA SAEGUSA KAZUKO
Jannatul Putri
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan citra perempuan dalam tanpen Ame no Naka karya Saegusa Kazuko. Citra
perempuan terbagi menjadi citra diri dan citra sosial Selanjutnya untuk mendeskripsikan hasilnya digunakan metode kualitatif
deskriptif. Berdasarkan hasil penelitian ini dibagi menjadi dua yaitu, unsur intrinsik dan citra perempuan. Unsur Intrinsik
berupa tokoh utama dalam tanpen ialah Ibu dan Asuko, sedangkan tokoh tambahan adalah Ayah dan pasangan Asuko. Alur
dalam tanpen merupakan alur campuran dan berlatar di Jepang dengan latar sosial menengah. Sedangkan kesimpulan citra
perempuan pada tanpen, bahwa citra diri yang ditunjukkan oleh tokoh perempuan dalam tanpen Ame no Naka yaitu, tercitra
sebagai perempuan dewasa yang peduli dan mandiri. Citra sosial yang ditunjukkan oleh tokoh perempuan dalam tanpen tercitra
sebagai perempuan yang sabar dan tidak bergantung pada orang lain.
Kata kunci: Ame no Naka, citra tokoh, Saegusa Kazuko

895
RAG
t
THE MESSAGE OF LOVE IN TANPEN AI NO GOTOKU BY YAMAKAWA MASAO
Ragilang Agustian
ABSTRAK
The research of this study discusses the message of love in tanpen ai no gotoku by Yamakawa Masao. The approach of this
research is a qualitative approach that describes the resuls descriptively. The theory used in this research is structural theory.
The purpose of this research is to analyze the building element in tanpen and to analyze conflict stories in the tanpen ai no
gotoku by Yamakawa Masao, analyze the building blocks tanpen ai no gotoku by Yamakawa Masao, analyze what massage of
love you want to convey in tanpen ai no gotoku by Yamakawa Masao. The intrinsic elements of the tanpen discussed in the
research analyze characterizations, plot, background, themes, points of view. The groove used in this research is a mixed
groove. The background in this tanpen has a social background and a physical background. The theme of tanpen ai no gotoko
is loneliness and loss. The final result of this research is internal and external conflict. Internal conflict, namely loss, sadness,
regret. While external conflict is not wanting to hang out with other people, not loving other women. The massage to be
conveyed to tanpen Ai no Gotoku is family affection, loyalty in relationships, a sense of responsibility to the family, sincerity.
Keywords: tanpen, Ai no Gotoku, Yamakawa Masao, internal and external conflicts

895
RAH
c
CAMPUR KODE DALAM LIRIK LAGU DON’T LEAVE ME, LET GO DAN CRYSTAL SNOW PADA ALBUM
FACE YOUR SELF OLEH BOUDAN SHOUNENDAN TINJAUAN SOSIOLINGUISTIK
Rahmi Janur
ABSTRAK
Pembahasan dalam penelitian ini tentang campur kode dalam lirik lagu Don’t Leave Me, Let Go dan Crystal Snow pada album
Face Your Self oleh Boudan Shounendan. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif bersifat deskriptif dengan metode
simak bebas libat cakap, catat, hubung banding penyamaan dan informal. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui wujud
campur kode dan faktor penyebab campur kode dalam lirik lagu tersebut. Dengan menggunakan teori dari Suwito untuk
mengetahui wujud campur kode dan teori dari Bhatia dan Ritchie untuk mengetahui faktor yang menyebabkan terjadinya
campur kode, diperoleh hasil dari enam yaitu empat wujud campur kode berupa kata, frasa, idiom dan klausa. Sementara itu
faktor penyebab terjadinya campur kode yaitu pesan-faktor intrinsik, faktor-faktor situasional, peran peserta tutur, domain dan
motivasi gaya bahasa.
Kata Kunci : Campur kode, lirik lagu, Sosiolinguistik.

895
REZ
a
ANALISIS SUFIKS -SHI –SHA DAN -IN BAHASA JEPANG PADA KORAN MINAMI NIHON SHIMBUN KAJIAN
MORFOSEMANTIK
Rezki Anugrah Putra
ABSTRAK
Sufiks merupakan penambahan imbuhan yang terlekat pada belakang kata dasar. Sufiks juga merupakan bagian dari afiksasi.
Sufiks dalam bahasa Jepang ada banyak ragam macamnya. Adapun rumusan masalah yang dibahas dalam penelitian ini adalah
kelas kata dan makna kata yang dapat dilekati oleh sufiks (- 師) -shi, (-者) -sha, dan (-員) –in. Serta sufiks (-師) -shi, (-者) -
sha, dan (-員) -in dalam penggunaannya bisa saling menggantikan satu dengan lainnya yang terdapat didalam koran Minami
Nihon Shimbun edisi terbitan tanggal 22 dan 24 November 2019. Metode penelitian yang dilakukan metode kualitatif yang
bersifat deskriptif. Tahap pengumpulan data, peneliti menggunakan metode simak dengan teknik catat. Tahap analisis data,
peneliti menggunakan metode agih dengan teknik urai unsur terkecil. Tahap penyajian hasil analisis data, peneliti
menggunakan metode formal dan informal. Peneliti menggunakan teori Akimoto dan Tamura dalam menganalisis data. Hasil
analisis data yang dilekati oleh sufiks (-師) -shi, (-者) -sha, dan (-員) –in dalam Minami Nihon Shimbun edisi terbitan tanggal
22 dan 24 November 2019 menunjukkan kelas kata yang dilekati oleh sufiks tersebut berupa kelas kata benda dengan jenis
kata kango, dan makna kata setelah dilekati sufiks tersebut menyatakan makna profesi atau pekerjaan seseorang. Serta hasil
kata yang dilekati oleh sufiks (-師) -shi, (-者) -sha, dan (-員) –in menunjukkan masing-masing sufiks tersebut beberapa bisa
menggantikan satu sama dengan lainnya.
Kata kunci: morfologi, sufiks (-師) -shi, (-者) -sha, dan (-員) –in, koran Minami Nihon Shimbun.

895
RIZ
s
SHUUJOSHI 「ぞ」ZO DALAM KOMIK ONE PIECE KARYA ODA EIICHIRO TINJAUAN PRAGMATIK
Riza Fitra Harfiyandi
ABSTRAK
Penelitian ini menganalisis fungsi dan tindak tutur yang terdapat dalam tuturan shuujoshi zo yang muncul pada komik One
Piece volume 1 karya Oda Eiichiro. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif. Data dikumpulkan
menggunakan metode simak dengan teknik sadap dan teknik simak bebas libat cakap (SBLC) untuk mendapatkan tuturan yang
mengandung shuujoshi zo. Pada tahap analisis data menggunakan metode padan dengan teknik pilah unsur penentu (PUP).
Data disajikan menggunakan metode informal. Teori yang digunakan adalah teori joshi oleh Chino dan Chandra serta teori
tindak tutur oleh Searle. Berdasarkan analisis data, ditemukan 2 fungsi shuujoshi zo yaitu, menunjukkan suatu perintah atau
ancaman dan digunakan kaum lelaki terhadap orang yang akrab hubungannya atau lebih rendah kedudukannya untuk
mengambil perhatian atau penegas nada ucapan. Terdapat 4 tindak tutur ilokusi yang terjadi yaitu, tindak tutur ilokusi asertif,
tindak tutur ilokusi direktif, tindak tutur ilokusi komisif, dan tindak tutur ilokusi ekspresif. Shuujoshi zo dalam komik One
Piece ini digunakan oleh laki-laki.
Kata kunci: One Piece, Shuujoshi zo, Tindak tutur ilokusi

895
SEP
m
Mimpi Tokoh Hashimoto Jun dalam Tanpen Ren'ai shōsetsu (kari) karya Kato Shigeaki
Septi Vani Rahma
ABSTRAK
Pembahasan dalam skripsi ini yaitu tentang mimpi tokoh Hashimoto Jun dalam tanpen Ren'ai shōsetsu (kari) karya Kato
Shigeaki. Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif dengan metode kajian pustaka. Tujuan dari penelitian ini yaitu
mengetahui bagaimana mimpi dan pengaruhnya terhadap tokoh Hashimoto Jun dalam tanpen Ren'ai shōsetsu (kari) karya Kato
Shigeaki. Penelitian ini menggunakan teori mimpi oleh Sigmund Freud. Berdasarkan hasil penelitian, ditemukan bahwa mimpi
yang dialami oleh tokoh Hashimoto Jun terjadi karena penekanan, penyangkalan, dan pemenuhan harapan. Adapun pengaruh
mimpi terhadap tokoh Hashimoto Jun yaitu (1) kecanduan dalam mengkonsumsi minuman keras, (2) kecanduan
mengkonsumsi obat tidur, dan (3) kehidupan yang tidak normal.
Kata kunci : Kato Shigeaki, fenomena mimpi, mimpi manifes, laten, Ren'ai shōsetsu (kari)

895
SRI
j
JISHOU DAIMEISHI PADA RAGAM BAHASA PRIA DALAM DRAMA KYOU KARA ORE WA!
Sri Hamdayani
ABSTRAK
Penelitian ini menjelaskan tentang penanda jishou daimeishi ragam bahasa pria dalam drama Kyou Kara Ore Wa! episode 1-10
karya Fukuda Yuichi, mengunakan teori sosiolinguistik. Jishou daimeishi merupakan pronomina persona pertama yang dibagi
menjadi bentuk tunggal dan bentuk jamak. Tujuan penelitian ini mendeskripsikan jenis dan penggunaan berdasarkan peristiwa
tutur jishou daimeishi pada ragam bahasa pria dalam drama Kyou Kara Ore Wa!. Penelitian ini menggunakan pendekatan
kualitatif yang bersifat deskriptif. Pengumpulan data menggunakan metode simak dengan teknik dasar yaitu teknik sadap,
kemudian teknik lanjutan yakni teknik simak bebas libat cakap dan teknik catat. Analisis data menggunakan metode padan
ekstralingual dengan teknik pilah unsur penentu. Penyajian analisis data menggunakan metode penyajian informal. Teori yang
digunakan adalah teori penanda ragam bahasa pria menurut Sudjianto dan Dahidi (2019) dan teori SPEAKING oleh Dell
Hymes (2010). Berdasarkan hasil analisis data, jenis jishou daimeishi bentuk tunggal yang ditemukan yaitu washi, jibun, boku,
ore dan oresama, dan bentuk jamak yaitu wareware, bokura, bokutachi, orera, dan oretachi. Jishou daimeishi ragam bahasa pria
dapat digunakan dari orang yang memiliki status lebih tinggi, status lebih rendah, status sama, dan kepada orang asing dalam
situasi nonformal. Penggunaan lainnya adalah untuk menunjukkan kemarahan, keangkuhan, ketegasan, kemaskulinan,
kekuasaan, dan keakraban penutur dan lawan tutur.
Kata kunci: jishou daimeishi, ragam bahasa pria, sosiolinguistik.

895
TAU
r
RYAKUGO DALAM ANIME BARAKAMON
Tauliyah Hakim Mudaris
ABSTRAK
Kata dalam bahasa Jepang dapat mengalami beberapa bentuk perubahan, salah satunya dengan cara pemendekan kata atau
ryakugo. Penelitian ini merupakan suatu kajian morfologi, membahas tentang kelas kata yang mengalami ryakugo dalam
anime barakamon menggunakan teori Masuoka dan Takubo (2000:8) dan pembentukan ryakugo dalam anime barakamon
menggunakan teori Hida (2007:170). Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Tahap pengumpulan data menggunakan
metode simak, tahap analisis data menggunakan metode agih, dan tahap penyajian hasil analisis menggunakan metode
informal. Kesimpulan yang diperoleh peneliti yaitu kelas kata yang mengalami ryakugo adalah meishi (kata benda),
setsuzokushi (kata sambung), kandoushi (kata seru), jodoushi (kata kerja bantu), dann rentaishi (kata keterangan benda).
Pembentukan ryakugo dapat terjadi dalam bentuk geryaku (pemendekan bagian akhir kata), jouryaku (pemendekan bagian
awal kata), churyaku (pemendekan bagian tengah kata), pemendekan yang berasal dari kata gabungan, dan pemendekan yang
diambil dari huruf awal pada penulisan huruf alfabet.
Kata kunci: Ryakugo, Kata, Kelas Kata

895
TIA
d
Deiksis Persona dalam Anime Piano no Mori: The Perfect World of Kai Season 1 Episode 1-6 Tinjauan Pragmatik
Tiara Zen Deiksis
ABSTRAK
persona adalah kata tunjuk orang yang merujuk kepada peserta tutur dimana referennya berpindah-pindah. Deiksis persona
berkaitan dengan pragmatik, dikarenakan penggunaan deiksis persona oleh penutur dan lawan tutur dipengaruhi oleh konteks
tuturan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bentuk dan penggunaan deiksis persona dalam anime Piano no Mori: The
Perfect World of Kai season 1 episode 1-6. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif yang bersifat deskriptif. Dalam
pengumpulan data menggunakan metode simak dengan teknik simak bebas libat cakap (SBLC), kemudian teknik catat.
Selanjutnya, dalam menganalisis data menggunakan metode padan pragmatis. Deiksis persona dalam anime Piano no Mori:
The Perfect World of Kai dianalisis dengan menggunakan teori dari Koizumi (2001), teori konteks dari Saifudin (2018), dan
menggunakan teori SPEAKING dari Dell Hymes (dalam Chaer, 2004). Hasil dari analisis ditemukan deiksis persona pertama,
yaitu watashi, boku, ore, dan atashi. Deiksis persona kedua yaitu anata, kimi, dan omae. Deiksis persona ketiga yaitu kare,
kanojo, koitsu, aitsu, dan honnin. Penggunaan deiksis persona dipengaruhi oleh partisipant dan konteks sosial. Latar belakang
lingkungan tempat tinggal peserta tutur juga berpengaruh terhadap penggunaan deiksis persona.
Kata Kunci: Pragmatik, deiksis persona, konteks, SPEAKING.

895
VAN
n
Nilai Moral dalam Tanpen Oresama No Iu Toori Karya Kato Shigeaki
Vanny Sintia Mawaddah
ABSTRAK
Penelitian ini mengenai nilai moral yang terdapat dalam tanpen Oresama No Iu Toori karya Kato Shigeaki. Untuk
menganalisis nilai moral digunakan teori nilai moral, sedangkan untuk menganalisis unsur intrinsik digunakan teori
strukturalisme untuk menganalisis lebih dalam bagaimana relasi-relasi dalam suatu karya sastra melalui unsur intrinsik berupa
tokoh dan penokohan, alur, latar dan tema. Berdasarkan hasil penelitian, ditemukan bahwa terdapat tujuh nilai moral dalam
tanpen Oresama No Iu Toori yang terbagi menjadi tiga jenis wujud nilai moral ; yaitu pertama wujud nilai moral hubungan
manusia dengan Tuhan (Dewa), (a) kesempatan memperbaiki takdir, (b) bersyukur, (c) realistis dalam hidup. Kedua wujud
nilai moral hubungan manusia dengan diri sendiri, (a) semangat berjuang, (b) pantang menyerah, (c) mencari kebahagiaan.
Ketiga wujud nilai moral hubungan manusia dengan lingkungan alamnya yaitu peduli terhadap binatang.
Kata kunci : Tuhan, nilai moral, takdir, tanpen

895
YOF
p
PERKEMBANGAN KOGNITIF PADA TOKOH CHIBI DALAM NOVEL SUGU SOKO NO TAKARA MONO
KARYA YOSHIMOTO BANANA
YOFANE PERMATA LESTARI
ABSTRAK
Skripsi ini adalah penelitian terhadap perkembangan kognitif pada tokoh Chibi dalam novel Sugu Soko No Takara Mono yang
ditulis oleh Yoshimoto Banana. Novel ini menceritakan tentang seorang anak yang aktif dan ceria bernama Chibi. Penelitian
terhadap perkembangan kognitif pada tokoh Chibi dalam novel Sugu Soko No Takara Mono ini menggunakan metode
kualitatif dengan analisis intrinsik dan pendekatan psikologi sastra dengan dibantu teori psikologi perkembangan kognitif oleh
Jean Piaget. Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini yaitu tokoh Chibi telah memasuki tahap kedua dalam
perkembangan kognitif anak yaitu perkembangan tahap praoperasional.
Kata kunci: Novel, Sugu Soko No Takara Mono, Chibi, Psikologi Sastra, Perkembangan Kognitif.
895
WAH
r
REFLEKSI TOKOH UTAMA TERHADAP KEHIDUPAN PENGARANG DALAM TANPEN BOKU NO BOUSHI
NO OHANASHI DAN HITOFUSA NO BUDOU KARYA ARISHIMA TAKEO
Wahyuni Despita
ABSTRAK
Pembahasan dari skripsi ini yaitu menganalisis refleksi tokoh utama terhadap kehidupan pengarang dalam Tanpen Boku no
Boushi no Ohanashi dan Hitofusa no Budou karya Arishima Takeo. Penelitian ini merupakan penelitian studi pustaka dengan
menggunakan metode kualitatif. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kehidupan pengarang melalui tokoh utama
dalam Tanpen. Penelitian ini menggunakan pendekatan ekspresif oleh Abrams. Pendekatan ekspresif adalah pendekatakan
dalam kajian sastra yang menitikberatkan kajiannya pada ekspresi perasaan pengarang. Melalui pendekatan ekspresif ini
penulis bisa mengetahui ciri khas dari seorang pengarang dan bagaimana kehidupan pengarang juga pengalaman pengarang
yang di masukkan dalam karyanya. Berdasarkan hasil analisis data, ditemukan bahwa kehidupan Arishima Takeo terefleksikan
dalam Tanpen Boku no Boushi no Ohanashi dan Hitofusa no Budou. Hal ini dibuktikan dalam empat poin, yaitu: (1) mimpi
sebagai refleksi keinginan dari Arishima Takeo, (2) topi sebagai refleksi dari agama Kristen bagi Arishima Takeo, (3) tinggal
di Yokohama, (4) hidup di lingkungan orang Barat.
Kata kunci: Arishima Takeo, Pendekatan Ekspresif, Boku, Biografi, Tanpen

895
WID
d
DEIKSIS DALAM DRAMA RIKUOU KARYA KATSUO FUKUZAWA TINJAUAN PRAGMATIK
Widialesa Febreni
ABSTRAK
Penelitian ini tentang deiksis dalam drama Rikuou karya Katsuo Fukuzawa. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui
penggunaan deiksis persona, ruang dan waktu yang terdapat pada drama Rikuou, dengan menggunakan penelitian kualitatif
yang bersifat deskriptif. Dalam pengumpulan data digunakan metode simak dengan teknik simak bebas libat cakap dan metode
yang digunakan untuk menganalis data yaitu metode padan pragmatis. Deiksis dalam drama Rikuou dianalisis dengan
menggunakan teori dari Koizumi (2001), teori konteks dari Saifudin (2018) serta menggunakan teori referensi dari Lubis
(2011). Hasil analisis menunjukkan bentuk-bentuk deiksis yang ditemukan adalah deiksis persona yaitu watashi, boku, ore,
anata, kimi, omae, koitsu, aitsu, ano hito dan kare, konteks yang mempengaruhi penggunaan deiksis persona yaitu konteks
sosial dari segi situasi dan juga referensi eksofora. Deiksis ruang ditemukan kore, sore, are, koko, soko, asoko, konna, sonna,
anna dan kocchi/ kochira, konteks yang mempengaruhi penggunan deiksis ruang yaitu konteks fisik dan juga referensi
eksofora. Kemudian, deiksis waktu ditemukan kesa, kinou, ima, kyou, raigetsu dan ashita, konteks yang mempengaruhi
penggunaan deiksis waktu yaitu konteks pengetahuan bersama dan referensi yang mempengaruhi seimbang yaitu referensi
eksofora dan endofora. Maka dapat disimpulkan bahwa dalam penggunaan deiksis apabila konteks sosial dari segi situasi yang
lebih dominan maka referensi yang ditemukan yaitu referensi eksofora.
Kata Kunci : Pragmatik, deiksis, konteks, referensi, Rikuou

895
ZAT
s
SHUUJOSHI 「終助詞」 JOSEIGO 「女性語」WA「わ」 DALAM ANIME DATE A LIVE TINJAUAN
SOSIOLINGUISTIK
Zatia Hanifah
ABSTRAK
Penilitian ini adalah mengenai shuujoshi (終助詞) jōseigo (女性語) wa (わ) dalam anime Date A Live. Penelitian ini bertujuan
untuk menjelaskan tentang penggunaan shuujoshi (終助詞) joseigo (女性語) wa (わ) yang terdapat dalam anime tersebut.
Penelitian ini adalah penilitian kualitatif dengan metode deskriptif. Data dikumpulkan dengan menggunakan metode simak,
yang dilanjutkan dengan teknik dasar sadap dan teknik lanjutan adalah teknik catat. Analisis data dilakukan dengan
menggunakan metode padan dengan teknik pilah unsur penentu (PUP). Data akan disajikan dengan menggunakan metode
informal. Teori yang digunakan adalahteori shuujoshi (終助詞) dari Sudjianto (2007) dan teori SPEAKING yang dikemukakan
Dell Hymes. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa shuujoshi (終助詞) joseigo (女性語) wa (わ) pada sumber data
digunakan untuk menunjukkan perasaan, menyatakan pikiran dan keinginan, meminta persetujuan atau ketegasan lawan tutur,
dan untuk menyatakan ketegasan atau penekanan pada pendapat. Shuujoshi (終助 詞) joseigo (女性語) wa (わ) umumnya
terjadi pada situasi yang non formal dalam rentang usia yang sama.
Kata kunci : Shuujoshi, joseigo, wa, SPEAKING.

Anda mungkin juga menyukai