DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 1:
A.Syauqi 211110001
Adistya Yora 211110002
Aviqi Elsa Azzahra 211110004
Putri 211110019
Raditsyah 211110021
Rahmania Agrella 211110022
Randi Fadrian 211110024
Sarah Edisti 211110032
Saria Pebriani 211110033
Zacky Fajar Maulana 211110040
DOSEN PEMBIMBING:
Sari Arlinda, SKM, M.Kes
Puji syukur kami ucapkan kepada Allah Yang Maha Esa, karena atas
berkat rahmat dan karunia-Nya, makalah ini dapat terselesaikan dengan baik
yang “penyusunan laporan pemeriskaan dan tindakan sanitasi kapal dan
pesawat sesuai ihr di bandara, pelabuhan, dan lintas batas darat negara”
Meskipun banyak hambatan yang kami alami dalam proses
pengerjaannya,tapi kami berhasil menyelesaian makalah ini tepat pada
waktunya.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih jauh
dari kesempurnaan, untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran
yang bersifat membangun guna sempurnanya makalah ini. kami berharap
semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi kami khususnya dan bagi pembaca
pada umumnya
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................................................. i
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1
A. Latar Belakang ................................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................................... 2
C. Tujuan ............................................................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN ....................................................................................... 3
A. Penyusunan laporan pemeriksaan kapal ......................................................... 3
B. Penyusunan Laporan Pemeriksaan Pesawat ................................................... 4
C. Lintas Batas Darat ........................................................................................... 6
BAB III PENUTUP ............................................................................................... 8
A. Kesimpulan ..................................................................................................... 8
B. Saran ............................................................................................................... 8
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................. 9
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
perbatasan selain merupakan batas kedaulatan, juga merupakan wilayah yang
mencerminkan halaman depan suatu negara.
Secara letak geografis, posisi Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)
terletak diantara dua benua, mempunyai batas wilayah internasional dengan 10
negara tetangga. Dikawasan perbatasan darat Republik Indonesia (RI) berbatasan
dengan 3 negara yaitu Malaysia, Papua New Guinea,Republik Demokratik Timor
Leste. Sebagai negara kepulauan (Archipelagic state), RepublikIndonesia
mempunyai batas maritim berupa batas laut wilayah (teritorial), batas landas
kontinen dan batas Zone Ekonomi Eksklusif (ZEE) dengan 10 negara yaitu India,
Thailand, Malaysia,Singapura, Vietnam, Filiphina, Palau, Papua New Guinea,
Republik Demokratik Timor Leste danAustralia. Pada kawasan perbatasan laut
(maritim) pada umumnya berupa pulau-pulau terluar yangjumlahnya 92 pulau dan
termasuk pulau-pulau kecil
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
7. Dokumentasi:
• Buat laporan pemeriksaan dan tindakan sanitasi dengan detail yang mencakup
hasil pemeriksaan, tindakan yang diambil, dan rekomendasi.
• Pastikan laporan mencantumkan tanggal pemeriksaan dan tanda tangan
anggota tim pemeriksa.
8. Komunikasi:
Laporkan hasil pemeriksaan dan tindakan sanitasi kepada otoritas pelabuhan dan
otoritas kesehatan masyarakat setempat.
9. Tindak Lanjut:
Lakukan tindak lanjut untuk memastikan bahwa tindakan sanitasi yang
direkomendasikan telah dilaksanakan dengan benar.
10. Pelaporan kepada Otoritas Kesehatan Internasional:
Jika ada penyakit yang mencurigakan atau wabah yang terjadi di kapal, lakukan
pelaporan kepada otoritas kesehatan internasional sesuai dengan ketentuan IHR
2005.
11. Pelatihan dan Pembaruan:
Pastikan anggota tim pemeriksa mendapatkan pelatihan dan pembaruan secara
berkala mengenai pedoman IHR 2005 dan tindakan sanitasi kapal.
12. Penyimpanan Arsip:
Simpan laporan pemeriksaan dan tindakan sanitasi kapal secara aman dan dapat
diakses untuk keperluan audit dan pelacakan.
4
1. Identifikasi Petugas Sanitasi:
Pastikan bahwa ada petugas sanitasi yang terlatih dan bertanggung jawab untuk
melakukan pemeriksaan dan tindakan sanitasi pada pesawat yang tiba di bandara.
Persiapan Peralatan:
Pastikan peralatan sanitasi seperti alat pelindung diri (APD), disinfektan, sarung
tangan, masker, dan peralatan pembersih lainnya tersedia dan dalam kondisi baik.
2. Pemeriksaan Awal Pesawat:
Tim sanitasi harus melakukan pemeriksaan awal pesawat segera setelah mendarat.
Ini melibatkan pengecekan kebersihan umum pesawat dan identifikasi potensi
risiko penularan penyakit.
3. Identifikasi Penumpang atau Kru yang Sakit:
Petugas sanitasi harus memperhatikan tanda-tanda penyakit pada penumpang atau
kru yang tiba. Mereka harus siap untuk mengisolasi dan memberikan perawatan
medis segera jika diperlukan.
4. Pemeriksaan Kargo dan Bagasi:
Selain pemeriksaan penumpang, tindakan sanitasi juga harus mencakup
pemeriksaan kargo dan bagasi untuk mengidentifikasi potensi risiko penyebaran
penyakit melalui barang bawaan.
5. Pemeriksaan Kondisi Sanitasi Pesawat:
Tim sanitasi harus memeriksa kondisi sanitasi pesawat, termasuk toilet, area
umum, dan tempat-tempat lain di pesawat yang dapat menjadi sumber penularan
penyakit.
6. Pelaporan Hasil Pemeriksaan:
Hasil pemeriksaan dan tindakan sanitasi harus dilaporkan kepada otoritas
kesehatan setempat sesuai dengan prosedur yang ditetapkan dalam IHR 2005.
7. Tindakan Sanitasi:
Jika ditemukan masalah atau potensi risiko penularan penyakit, petugas sanitasi
harus mengambil tindakan yang sesuai, termasuk desinfeksi pesawat, isolasi
individu yang sakit, dan tindakan lain sesuai dengan pedoman IHR 2005.
8. Pelaporan Kepada Otoritas Nasional:
5
Otoritas kesehatan nasional harus segera diberitahu tentang tindakan yang diambil
dan hasil pemeriksaan.
9. Kerja Sama Internasional:
Bandara dan otoritas kesehatan setempat harus siap untuk bekerja sama dengan
otoritas kesehatan internasional jika terjadi wabah yang dapat mengancam
kesehatan masyarakat global.
C. Lintas Batas Darat
6
5. Tindakan Sanitasi:
Implementasikan tindakan sanitasi sesuai dengan hasil penilaian risiko. Ini dapat
mencakup isolasi penumpang yang sakit, disinfeksi, atau tindakan lainnya yang
diperlukan.
Pastikan bahwa tindakan sanitasi dilakukan dengan benar dan sesuai dengan
pedoman IHR 2005.
6. Laporan Pemeriksaan:
Buat laporan pemeriksaan yang mencakup semua hasil pemeriksaan, temuan, dan
tindakan sanitasi yang telah diambil.
Laporan harus mencakup informasi lengkap tentang kapal atau pesawat, kondisi
kesehatan penumpang, dan tindakan yang diambil.
7. Pemberitahuan Otoritas Kesehatan Terkait:
Segera berikan pemberitahuan kepada otoritas kesehatan setempat atau nasional
tentang temuan dan tindakan sanitasi yang telah diambil.
8. Koordinasi dan Pelaporan Lintas Batas:
Jika ada pergerakan lintas batas, koordinasikan dengan otoritas kesehatan di
negara tujuan untuk memastikan tindakan yang tepat diambil.
Laporkan hasil pemeriksaan kepada otoritas lintas batas sesuai dengan persyaratan
IHR 2005.
9. Penyimpanan Arsip:
Simpan laporan dan catatan terkait pemeriksaan dan tindakan sanitasi selama
jangka waktu yang ditentukan oleh regulasi yang berlaku.
10. Evaluasi dan Perbaikan:
Setelah tindakan sanitasi dilakukan, lakukan evaluasi untuk memastikan bahwa
risiko kesehatan telah diatasi dengan efektif, dan identifikasi area-area di mana
perbaikan dapat dilakukan.
7
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Penyusunan laporan pemeriksaan dan tindakan sanitasi kapal dan pesawat
di bandara, pelabuhan, dan lintas batas darat adalah langkah penting dalam
menerapkan Peraturan Kesehatan Internasional (IHR) untuk mencegah
penyebaran penyakit internasional. Petugas kesehatan yang memantau dan
melaporkan pemeriksaan yang akurat sangat penting dalam menjaga kesehatan
masyarakat global. Negara-negara memastikan anggota WHO harus bekerja sama
untuk penerapan IHR yang efektif di semua titik masuk internasional. Hal ini
merupakan upaya bersama dalam menjaga kesehatan dunia dan mencegah
penyebaran penyakit yang berpotensi merugikan masyarakat global
B. Saran
Setiap kapal dan pesawat hendaknya selalu memperhatikan kondisi
sanitasinya, karena apabila kondisi sanitasi yang buruk dan berisiko tinggi bisa
mengakibatkan sumber penularan penyakit. Agar menyediakan SOP sanitasi kapal
dan pesawat sebagai pedoman kepada dalam menjaga kebersihan serta
mengawasinya dalam penerapannya.
8
DAFTAR PUSTAKA
Peratura Menteri Dalam Negeri Nomor 18 Tahun 2007 Tentang Lintas Batas Negara
https://www.academia.edu/44895574/LAPORAN_INSPEKSI_SANITASI_BAN
DARA_S ANITASI_TRANSPORTASI_DAN_MATRA
http://hukor.kemkes.go.id/uploads/produk_hukum/PMK%20No.%2044%20ttg%2
0Pelabuh an%20dan%20Bandar%20Udara%20Sehat.pdf