MAKALAH
NAVIGASI DI PELABUHAN PERIKANAN
Dosen Pengampu :
Ricky Winrinson Fuah, S.Pi., M.Si
Disusun Oleh :
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat
dan kasih karunia-Nya kami dapat menyusun dan menyelesaikan makalah yang
berjudul tentang “Navigasi Di Pelabuhan Perikanan” ini tepat pada waktunya.
Tak lupa juga berterima kasih kepada Bapak Ricky Winrinson Fuah, S.Pi.,
M.Si, selaku dosen pengampu mata kuliah Pelabuhan Perikanan yang memberikan
kami pembelajaran dalam mata kuliah ini dan selalu memberikan bimbingan dan
arahan dalam penyusunan makalah ini.
Kami menyadari mungkin makalah yang kami buat ini masih jauh dari kata
sempurna, oleh karena itu kami membutuhkan kritik dan saran yang membantu
dalam mengembangkan penulisan laporan kedepannya.
Tim Penyusun
ii
DAFTAR ISI
Isi Halaman
KATA PENGANTAR ............................................................................. i
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian
Di dalam Peraturan Pemerintah RI No: 81 tahun 2000 tentang kenavigasian,
diberikan pegertian sebagai berikut: alur pelayaran adalah bagian dari perairan yang
alami maupun buatan, yang dari segi kedalaman, lebar dan hambatan pelayaran
lainnya dianggap aman untuk dilayari. Sarana Bantu Navigasi Pelayaran (SBNP)
adalah sarana yang dibangun atau terbentuk secara alami yang berada diluar kapal,
yang berfungsi membantu navigator dalam menentukan posisi dan/atau haluan
kapal serta memberitahukan bahaya dan/atau rintangan pelayaran untuk
kepentingan keselamatan berlayar.
Navigasi adalah proses mengarahkan gerak kapal dari suatu titik ke titik yang
lain dengan lancar dan dapat menghindari bahaya atau rintangan pelayaran agar
dapat menyelesaikan perjalanan dengan selamat sesuai jadwal. Sedangkan sarana
alat bantu navigasi pelayaran (SBNP) adalah alat diluar kapal yang dirancang untuk
membantu navigator dalam menentukan posisi kapal arah yang aman atau untuk
memperingatkan akan bahaya-bahaya atau rintangan pelayaran. Sedangkan fungsi
SBNP diantaranya adalah untuk menandai alur pelayaran, menandai bahaya atau
rintangan pelayaran serta menentukan posisi kapal.
3.1 Kesimpulan
Distrik Navigasi adalah Unit Pelaksana Teknis di bidang kenavigasian di
lingkungan Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Departemen Perhubungan yang
berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Direktur Jenderal Perhubungan
Laut. Distrik Navigasi secara administratif dibina oleh Sekretaris Direktorat
Jenderal Perhubungan Laut, dan secara teknis operasional dibina oleh Direktur
Kenavigasian, selanjutnya Distrik Navigasi dipimpin oleh seorang Kepala yang
disebut Kepala Distrik Navigasi ( KADISNAV )
1. Penyusunan rencana dan program pengoperasian, serta pengawasan Sarana
Bantu Navigasi Pelayaran, Telekomunikasi Pelayaran, Kapal Negara
Kenavigasian, Fasilitas Pangkalan, Bengkel, Pengamatan Laut, dan Survei
Hidrografi serta pemantauan alur dan perlintasan;
2. Penyusunan rencana kebutuhan dan pelaksanaan pengadaan, penyimpanan,
penyaluran dan penghapusan perlengkapan dan peralatan untuk Sarana
Bantu Navigasi Pelayaran, Telekomunikasi Pelayaran, Kapal Negara
Kenavigasian, Fasilitas pangkalan, Bengkel, Pengamatan Laut, dan Survei
Hidrografi, serta pemantauan alur dan perlintasan
3. Pelaksanaan program pengoperasian dan pemeliharaan sarana bantu
navigasi pelayaran, telekomunikasi pelayaran, kapal negara kenavigasian,
dan fasilitas pangkalan serta bengkel;
4. Pelaksanaan pengamatan laut dan survei hidrografi, serta pemantauan alur
dan perlintasan
5. Pelaksanaan urusan logistik
6. Pelaksanaan analisis dan evaluasi pengoperasian, pengawakan dan
pemeliharaan sarana bantu navigasi pelayaran, telekomunikasi pelayaran,
kapal negara kenavigasian, fasilitas pangkalan, bengkel, pengamatan laut,
survei hidrografi, serta pemantauan alur dan perlintasan
7. Pelaksanaan urusan keuangan, kepegawaian, ketatausahaan,
kerumahtanggaan, hubungan masyarakat, pengumpulan dan pengolah data,
dokumentasi serta penyusunan laporan
8
DAFTAR PUSTAKA
Lubis, Ernani. 2000. Pengantar Pelabuhan Perikanan. Fakultas Perikanan dan Ilmu
Kelautan. IPB. Bogor.