Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH KEBAHARIAN

SARANA BANTU NAVIGASI PELAYARAN

Oleh :

Razan Muhammad Ihsan Hasibuan


6A/19

SD HANG TUAH 12 SURABAYA


TAHUN AJARAN 2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-Nya, penulis
dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul "Sarana Bantu Navigasi Pelayaran"
dengan tepat waktu. Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas Mata Pelajaran Kebaharian.
Selain itu, makalah ini bertujuan menambah wawasan tentang sarana bantu bagi para
pembaca dan juga bagi penulis. Penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu Siti selaku
guru Mata Pelajaran Kebaharian. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada semua pihak
yang telah membantu diselesaikannya makalah ini. Penulis menyadari makalah ini masih jauh
dari sempurna. Oleh sebab itu, saran dan kritik yang membangun diharapkan untuk
menyempurnakan makalah ini.

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................ i

DAFTAR ISI .......................................................................................................... 1

BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1

A. Latar Belakang ........................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah...................................................................................... 1

C. Tujuan ......................................................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN ....................................................................................... 2

A. Definisi......................................................................................................... 2

B. Jenis-jenis Sarana Bantu Navigasi Pelayaran ......................................... 3

C. Peralatan Keselamatan .............................................................................. 4

BAB III PENUTUP ............................................................................................... 6

A. Simpulan ..................................................................................................... 6

B. Saran ........................................................................................................... 6

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ 7

LAMPIRAN ........................................................................................................... 8

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sarana Bantu Navigasi Pelayaran berperan penting dalam dunia pelayaran


internasional maupun domestik. Sarana Bantu Navigasi Pelayaran juga membuka
akses dalam hubungan wilayah pulau, baik daerah yang sudah maju maupun sudah
terisolasi. Sebagai negara kepulauan Indonesia memang amat membutuhkan Sarana
Bantu Navigasi Pelayaran. Sarana Bantu Navigasi Pelayaran adalah peralatan atau
sistem yang berada di luar kapal yang didesain dan dioperasikan untuk meningkatkan
keselamatan dan efisiensi bernavigasi kapal atau lalu lintas kapal. ( PP No. 5 Tahun
2010) alur pelayaran adalah bagian dari perairan yang alami maupun buatan yang dari
segi kedalaman lebar dan hambatan pelayaran lainnya dianggap aman untuk di layari.
Kapal senantiasa berlayar di alur pelayaran sehingga musibah kecelakaan kapal
seperti tubrukan, kandas, tenggelam kemungkinan dapat terhindar di sekitar alur
pelayaran. Lokasi keberadaan kapal yang mengalami musibah dapat menimbulkan
gangguan keselamatan pelayaran bagi kapal- kapal lainnya sehingga perlu diadakan
pengangkatan dan atau usaha penyingkiran kerangka kapal.

B. Rumusan Masalah

1. Apa saja bentuk Sarana Bantu Navigasi Pelayaran?


2. Bagaimana fungsi dari Sarana Bantu Navigasi Pelayaran?
C. Tujuan
1. Menjelaskan bentuk-bentuk Sarana Bantu Navigasi Pelayaran.
2. Menjelaskan masing-masing fungsi Sarana Bantu Navigasi Pelayaran.

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Definisi
Sarana Bantu Navigasi Pelayaran adalah sarana yang dibangun atau terbentuk
secara alamai yang berada di luar kapal yang berfungsi membantu navigator dalam
menentukan posisi atau haluan kapal serta memberitahukan bahaya atau rintangan
pelayaran untuk kepentingan keselamatan berlayar. Bab ini menguraikan jenis-jenis
utama sarana bantu navigasi yang dipakai dewasa ini dan menjelaskan tentang
penerapan dan kinerja teknologinya sistem identifikasi otomatis. (VTS) dicakup
dalam bab ini. IALA (International Association of Lighthouse Authorities)
mempertimbangkan jasa-jasa ini karena memenuhi defisni sarana bantu navigasi.
Konsep e-navigation mendapatkan momentum, pada MSC 81IMO di minta untuk
mempertimbangkan pengembangan dari suatu strategi e-navigation. IALA
(International Association of Lighthouse Authorities) telah mengenali enavigation
dalam perencanaan strateginya dan telah membentuk suatu komite e-navigation bagi
program pekerjaan 2006-2010. IALA (International Association of Lighthouse
Authorities) juga telah mengembangkan defines pekerjaan bagi e-navigation. E-
navigation merupakan kumpulan integrasi dan tampilan dari infromasi maritime di
atas kapal dan di darat dengan alat-alat elektronik untuk meningkatkan navigasi
tempat berlabuh ke tempat berlabuh dan jasa-jasa terkait lainnya, keselamatan dan
keamanan di laut dan perlindungan dari lingkungan laut.
Sarana Bantu navigasi pelayaran adalah sarana yang dibangun atau dibentuk
secara alami yang berada diluar kapal yang berfungsi membantu navigator dalam
menetukan posisi dan atau haluan kapal serta memberitahukan bahaya dan atau
rintangan pelayaran untuk kepentingan keselamatan berlayar (PP. No. 7 tahun 2005)
Rambu-rambu navigasi berfungsi untuk :
1. Digunakan oleh para navigator untuk menetukan posisi dan haluan kapal.
2. Memberitahukan tentang adanya bahaya atau rintangan pelayaran.
3. Menunjukkan batas-batas alur pelayaran yang aman.
4. Menandai garis-garis pemisah lalu lintas kapal.
5. Menunjukkan kawasan dan atau kegiatan khusus diperairan.

2
B. Jenis-jenis Sarana Bantu Navigasi Pelayaran
a. Rambu-rambu Navigasi Visual
Rambu navigasi visual merupakan suatu rambu-rambu navigasi pelayaran
yang dapat ditempatkan didarat atau diperairan pada siang hari dapat dikenali dari
warna, tanda puncak, bentuk bangunan, kode hurup dan angka sedangkan pada
malam hari dapat dilihat dengan irama cemerlang dan cahayanya. Rambu-rambu
navigasi pelayaran ini dapat berupa :
1. Menara Suar Yaitu sarana bantu navigasi pelayaran tetap yg bersuar dan
mempunyai jarak tampak lebih 20 mil laut yang dapat membantu para
navigator dalam menentukan posisi dan/atau haluan kapal, menunjukkan
arah daratan dan adanya Pelabuhan serta dapat dipergunakan sebagai tanda
batas wilayah Negara (undangundang no. 23 tahun 2008.
2. Rambu Suar Yaitu sarana bantu navigasi pelayaran tetap yg bersuar dan
mempunyai jarak tampak sama atau lebih dari 10 mil laut yang dapat
membantu para navigator adanya bahaya atau rintangan navigasi antara
lain karang, air dangkal, gosong (karang), dan bahaya terpencil serta
menentukan posisi dan haluan kapal serta dapat dipergunakan sebagai
tanda batas wilayah Negara.
3. Pelampung Suar Yaitu sarana bantu navigasi pelayaran apung yg bersuar
dan mempunyai jarak tampak sama atau lebih 4 mil laut yang dapat
membantu para navigator adanya bahaya atau rintangan navigasi antara
lain karang, air dangkal, gosong (karang), kerangka kapal dan untuk
menunjukkan perairan aman serta pemisah alur, dan dapat dipergunakan
sebagai tanda batas wilayah Negara
4. Tanda Siang (Day Mark) Yaitu sarana bantu navigasi pelayaran berupa
anak pelampung dan rambu siang yg dapat membantu para navigator
tentang adanya bahaya atau rintangan navigasi antara lain karang, air
dangkal, gosong (karang), kerangka kapal dan menunjukkan perairan yg
aman serta pemisah alur yg hanya dapat dipergunakan pada siang hari.
b. Rambu-rambu Navigasi Elektronik
Rambu-rambu navigasi pelayaran yang digunakan untuk menyampaikan
informasi melalui gelombang radio atau systemelektromagnetik dan digunakan
untuk menentukan arah dan haluan kapal.

3
c. Rambu-rambu Navigasi Audible
Rambu-rambu navigasi pelayaran audible digunakan untuk menyampaikan
informasi mengenai posisi sarana bantu navigasi pelayaran melalui suara dan
sarana bantu navigasi pelayaran ini dipasang didaerah berkabut dan jarak pandang
terbatas.
C. Peralatan Keselamatan
Peralatan keselamatan atau safety equipment merupakan peralatan penunjang
keamanan, keselamatan, serta perlindungan di lautan atau juga perairan. Kecelakaan-
kecelakaan yang terjadi umumnya menunjukan tidak ditaatinya konvensi pelayaran
baik internasional maupun nasional oleh perusahaan pelayaran di dalam negeri,
terutama SOLAS dan UU No. 17 Tahun 2008 tentang pelayaran. Keberadaan KLM
tersebut dalam upaya peningkatan keselamatan muatan dan awak kapal, maka maka
membutuhkan instrumen keselamatan yang selayaknya dimiliki oleh semua kapal,
khususnya KLM (Sulfadly, et al: 2012). Keselamatan jiwa di laut tidak saja
bergantung dari kapal, atau awak kapalnya, akan tetapi juga kesiapan dari peralatan
keselamatansafety equipmentuntuk dapat digunakan setiap saat, baik sebelum
berangkat maupun di dalam perjalanan. Kesiapan peralatan penolong diatur dalam
peraturan No. 4 SOLAS ’74, yang berbunyi :

a. Asas umum yang mengatur ketentuan tentang sekoci-sekoci penolong, rakit


penolong, dan alat-alat apung di kapal bahwa kesemuanya harus dalam keadaan
siap untuk digunakan dalam keadaan darurat.
b. Untuk dikatakan siap, sekoci penolong, rakit penolong, dan alat apung lainya
harus memenuhi persyaratan sebagai berikut :
1. Harus dapat diturunkan ke air dengan selamat dan cepat dalam keadaan
ekstrim yang tidak menguntungkan dan kemiringan 15˚
2. Embarkasi kedalam sekoci maupun rakit penolong harus berjalan secara tertib.
3. Tata susunan dari masing-masing sekoci, rakit penolong dan perlengkapan-
perlengkapandari alat apung lainnya, harus sedemikian rupa sehingga tidak
mengganggu operasi dari alat-alat tersebut.
c. Semua alat penolong harus dijaga supaya dalam keadaan baik dan siap digunakan
sebelum meninggalkan pelabuhan dan setiap saat selama pelayaran. Sesuai dengan
ketentuan konvensi internasional mengenai keselamatan jiwa di laut 1974

4
(SOLAS ’74), dan SK Dirjen Perhubungan Laut No. PY.66/1/2-2002 tentang
persyaratan peralatan keselamatan bagi KLM berukuran GT 500, diri terdiri dari:
1. koci penolong (Life boat)
2. Lampu skoci
3. Para chut signal
4. Hand flare
5. Smoke signal
6. Pelampung penolong (Life buoy)
7. Rompi renang (Life jacket)
8. Alat pelempar tali (Line throwing apparatus)
9. Baju tahan api
10. Fire hause box
11. Alat komunikasi

5
BAB III

PENUTUP

A. Simpulan
Tidak hanya di transportasi darat saja, transportasi laut tentunya juga memiliki
aturan untuk menjaga keselamatan dalam perjalanan. Sarana Bantu Navigasi
Pelayaran dirancang sesuai dengan fungsinya untuk menjaga keselamatan selama
perjalana di laut. Semua keamanan yang ada saat perjalanan di laut menjadi tanggung
jawab awak kapal, penumpang, dan juga pihak-pihak pelabuhan atau perusahaan
kapal tersebut.
B. Saran
Saat menyusun makalah macam-macam navigasi laut dan rambu-rambu di
laut, dibutuhkan pencarian dari sumber yang terpercaya agar menjadi salah
satusumber pengetahuan yang tepat bagi pembacanya.

6
DAFTAR PUSTAKA

https://www.google.com/search?q=MAKALAH+SARANA+BANTU+NAVIGASI+PELAY
ARAN&sxsrf=AJOqlzUI4iPELdjnLntN03QAWFjzuhKQQ:1679371493400&source=lnms&
tbm=isch&sa=X&ved=2ahUKEwjwlL2qkuz9AhWPTGwGHUtsAM4Q_AUoAXoECAIQA
w&biw=1366&bih=657&dpr=1

file:///C:/Users/user/Documents/24.Penyelenggaraan_Sarana.pdf

http://repository.unimar-amni.ac.id/2245/1/BAB%201.pdf

7
LAMPIRAN

SBNP Gambar
Sarana Bantu Navigasi
Visual

Sarana Bantu Navigasi


Elektronik

8
Sarana Bantu Navigasi
Audible

Alat Penyelamatan

Anda mungkin juga menyukai