PENDAHULUAN
melayarkan sebuah kapal dari suatu tempat ke tempa lainnya, dengan aman dan
ekonomis. Disebabkan pengaruh laut, misalnya ombak, arus dan angin maka jarak
yang terpendek belum tentu dapat ditempuh dalam waktu yang tersingkat. Dapat
saja terjadi bahwa jarak yang baik panjang ditempuh dalam waktu yang lebih
tujuan lain. Saat ini, pelatihan simulator yang diberikan oleh sekolah dan akademi
misi penuh, antarmuka ini terdiri dari tiruan realistis jembatan dan konsol kontrol
kapal, dan layar atau proyektor yang menyediakan tampilan virtual 360 derajat
penerbangan. Tanpa visualisasi waktu nyata, perangkat lunak simulasi juga dapat
autopilot.
2
1.2 Tujuan
Adapun tujuan dari Prakterk Kerja Lapangan (PKL 2) ini bertujuan :
1. Mengetahui cara pengoperasian alat-alat simulator kapal
2. Pengenalan alat-alat simulator kapal
3. Mengetahui peranan navigasi dalam dunia perikanan,
1.3 Manfaat
Adapun manfaat yang penulis dapatkan dari laporan ini adalah :
1. Mendapatkan pengetahuan tentang cara pengoperasian alat-alat simulator
kapal
2. Mendapatkan pengetahuan tentang bagaimana cara fungsi alat navigasi
3. Mahasiswa dapat mengetahui peranan navigasi dalam dunia perikanan,
1.4 Batasan Masalah
Adapaun batasan masalah yang diambil dari laporan ini adalah :
1. Bagaimana cara pengoperasian alat-alat simulator kapal ?
2. Pengenalan terhadap alat-alat navigasi di simulator kapal ?
3
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
berarti kapal atau kendaraan atau vehicle dan agere yang berarti mengarahkan
pelayaran.
diupayakan agar mampu mencakup seluruh perairan Indonesia yang dinilai riskan
terbentuk secara alami yang berada di luar kapal yang berfungsi membantu
tiap jenis tanda, gambar, suara, dan informasi dalam bentuk apapun melalui sistem
kawat, optik, radio atau sistem elektromagnetik lainnya dalam dinas bergerak
4
pelayaran adalah buku kepanduan bahari yang berisi petunjuk atau keterangan-
keterangan yang dipergunakan bagi para pelaut agar navigasi dapat dilakukan
pelayaran;
melayani umum;
• 1874 Bureau Hydrografie menjadi bagian ke-5 dari Department der Marine
Menurut Supriyono (2000), istilah Navigasi berasal dari bahasa latin Navis
diartikan sebagai:
1. Ilmu tentang cara menjalankan kapal laut atau kapal terbang;
5
point to another. The vehicle can be surface craft or ship, a submarine, an air
craft or space craft, yang artinya Ilmu pelayaran adalah suatu seni mengarahkan
suatu rakit atau kapal, dari tempat ke lain dengan aman dan efisien. Sedangkan
from place to another safely and efficiently yang artinya proses mengarahkan
bergeraknya kapal dari suatu titik ke titik yang lain. Vehicle dapat berupa perahu /
boleh jadi akan menimbulkan kerancuan. Oleh karena itu, agar dapat dipakai
sebagai panduan awal dalam belajar mata kuliah Navigasi, devinisi yang akan
digunakan selanjutnya yaitu bahwa navigasi adalah ilmu atau seni untuk
Menurut Yoyok (2002), tujuan dari ilmu pelayaran atau navigasi antara
lain:
permukaan bumi;
2. Mempelajari serta menempatkan rute jalan yang harus ditempuh agar kapal
3. Menentukan haluan antara tempat tolak dan tempat tiba yang diketahui sehingga
4. Menentukan tempat tiba bilamana titik tolak, haluan dan jauh diketahui.
6
2.2.1. Navigasi Darat
Navigasi darat adalah bagian dari ilmu untuk menentukan posisi suatu
objek dan arah perjalanan baik pada medan sebenarnya maupun pada peta.
Navigasi darat di fokuskan pada kemampuan membaca dan memahami peta serta
kompas. Peta dan kompas adalah alat vital bagi navigasi darat. Navigasi Terestrial
suar, bangunan yang mencolok terlihat dari laut, dsb. Sebagai benda bantunya,
memberikan asumsi awal terhadap medan yang dilalui merupakan salah satu dari
keahlian dasar. Hal tersebut merupakan bakal awal dalam merencanakan dan
diperoleh, sistem penentuan posisi secara radio dibagi menjadi (3) jenis yaitu:
a. Sistem hyperbola dimana garis-garis posisi berbentuk lengkungan atau lengkung
hiperbola.
b. Sistem radial dimana garis-garis posisi berbentuk radial (asumuthal) misalnya:
directional dan non directional atau OMNI directional radio becons, serta
7
c. Sistem range measurement dimana garis-garis posisi berbentuk lingkaran kecil di
peta misalnya pengukuran jarak pada Radar atau GPS (Global Positioning
System)
Navigasi laut adalah ilmu yang mempelajari tentang cara atau bagaimana
Navigasi laut menggunakan alat seperti gps, peta laut, radar, echo sounder,
electronic chart, serta kompas. Dimana alat bantu tersebut mempunyai fungsi dan
bernavigasi, dan kapalnya itu sendiri, serta dengan memperhatikan keadaan alam
menggunakannya secara maksimal sesuai dengan keadaan yang ada serta harus
Lalu lintas pelayaran dewasa ini dipenuhi oleh kapal-kapal tradisional dan
pelayaran dari tahun ke tahun sistem navigasi elektronik harus dikembangkan dan
kemampuan para perwira navigator juga semakin tinggi. Peranan sistem navigasi
8
elektronik dalam penentuan posisi sangat potensial dan merupakan bagian dari
kegiatan tugas jaga seorang perwira di anjungan. Pengunaan alat-alat seperti gps,
peta laut, radar, echo sounder, electronic chart, serta kompas sangat penting dalam
dunia pelayaran. Dalam dunia penangkapan ikan, alat tersebut sangat besar
arah utara magnetis bumi yang disebabkan oleh sifat kemagnetisannya. Karena
sifat ini, maka dalam penggunaannya jauhkan kompas dari pengaruh benda-benda
yang terbuat dari baja atau besi, karena akan menyebabkan penunjukkan yang
Gyro compass
Gyroscope (gasing) berasal dari kata „gyros‟ yang artinya
berputar, dan „schopein‟ yang artinya melihat.
Pengertian secara umum, bahwa gyro-scope adalah benda yang menyerupai
roda yang berputar pada porosnya dengan kecepatan tinggi (6000
putaran per menit atau lebih) dan dapat bergerak bebas sekeliling 3
arah poros yang berdiri tegak lurus satu sama lain, dimana arah poros-poros
tersebut saling memotong di titik berat benda.
9
Gambar gyro compas
Syarat – syarat Gyrocompass
10
GPS (Global Positioning System) adalah sistem satelit navigasi dan
penentu posisi yang memberikan posisi dan kecepatan tiga dimensi dan
informasi waktu, secara kontinyu di seluruh dunia tanpa tergantung
kepada waktu dan cuaca (Abidin et al., 2009).
Gambar GPS
GPS (Global Positioning System)adalah sebuah sistem atau proses
untuk menentukan suatu posisi manapun diplanet bumi ini berdasarkan 4
faktor:latitude, longitude, altitudedantime.Istilah lengkap GPS adalah
NAVSTAR-GPS (Navigation System Timing And Ranging– GPS).
Dibangun oleh Departemen Pertahanan U.S.A dengan dua tipepelayanan:
(1) SPS (Standard Positioning Systemuntuk warga sipil), dan(2) PPS
(Precise Positioning Systemuntukmiliter). Satelit GPSpertama, diluncurkan
pada 22Februari 1978. Fungsi GPS selain untuk menentukan posisi dari
sesuatubenda/hal, GPS digunakan juga untuk menentukan variable-
variabelturunanseperti: (1) Kecepatan, (2) Percepatan (Akselerasi), (3)
Arah laju, dan (4)Ukuran Interval (i.e. Jarak, Selang Waktu)(Firdaus,
2010).GPS atau Global Positioning System, merupakan sebuah alat atau
sistem yang dapat digunakan untuk menginformasikan penggunanya
dimana dia berada (secara global) di permukaan bumi yang berbasiskan
satelit. Data dikirim dari satelit berupa sinyal radio dengan data digital.
Dimanapun berada, maka GPS bisa membantu menunjukan arah, selama
melihat langit. GPS (Global Positioning System) adalah sistem navigasi
yang berbasiskan satelit yang saling berhubungan yang berada di
orbitnya. Satelit-satelit itu milik Departemen Pertahanan Amerika Serikat
(Departemen of Defense) yang pertama kali diperkenalkan mulai tahun
1978 dan pada tahun 1994 sudah memakai 24 satelit.
11
Differensial GPS (DGPS) adalah metode lain yang dapat digunakan
untuk mereduksi pengaruh ionosfer. Walaupun DGPS dapat
menghasilkan akuarsi level sentimeter, tetapi metode ini hanya efektif
untuk skala lokal dalam jangkauan sekitar 50 km. Untuk skala regional
DGPS tidak dapat digunakan. Jika harus digunakan maka dibutuhkan
banyak GPS yang harus dioperasikan pada jarak sekitar 50 km, yang
tentunya koreksi ionosfer skala regional menggunakan DGPS menjadi
tidak efektif. Dengan alasan tersebut Wide Area Differential GPS
(WADGPS) dan Regional Area Differensial GPS menjadi semakin banyak
digunakan untuk mengatasi keterbatasan metode konvensional DGPS
(Buldan et al, 2006).
2.3.3 Radar
Detectionand Ranging, yang berarti deteksi dan penjarakan radio) adalah suatu
jarak dan membuat map benda-benda seperti pesawat terbang, berbagai kendaraan
12
Gambar Radar
untuk menentukan jangkauan, ketinggian, arah, atau kecepatan benda. Hal ini
Menurut Arso Martopo, Capt, (1992 : 49) adalah salah satu alat bantu
navigasi yang sangat potensial di atas kapal, baik dalam penentuan posisi maupun
mencegah terjadinya tabrakan dilaut. Radar akan sangat berguna pada saat cuaca
pelayaran seperti lampu suar, pelampung, bukit atau bangunan secara visual tidak
dapat.
Radar laut yang digunakan untuk mengukur bantalan dan jarak dari kapal
memperbaiki posisi mereka di laut ketika dalam jangkauan pantai atau referensi
komponen utama yang tersusun di dalam sistem radar, yaitu antena, transmitter
13
Antena
Antena yang terletak pada radar merupakan suatu antena reflektor berbentuk
piring parabola yang menyebarkan energi elektromagnetik dari titik fokusnya dan
du akutub (dwikutub). Input sinyal yang masuk dijabarkan dalam bentuk phased-
array (bertingkat atau bertahap). Ini merupakan sebaran unsur-unsur objek yang
gelombang elektromagnetik melalui reflektor antena. Hal ini dilakukan agar sinyal
objek yang berada didaerah tangkapan radar dapat dikenali. Pada umumnya,
memiliki tenaga yang cukup kuat, efisien, bisa dipercaya, ukurannya tidak terlalu
besar dan tidak terlalu berat, serta mudah dalam hal perawatannya.
Pada sistem radar, penerima sinyal (receiver) berfungsi sebagai penerima kembali
pantulan gelombang elektromagnetik dari sinyal objek yang tertangkap oleh radar
diinginkan, dapat memperkuat sinyal objek yang lemah dan meneruskan sinyal
objek tersebut ke pemroses data dan sinyal (signal and data processor), dan
14
Selain tiga komponen di atas, sistem radar juga terdiri dari beberapa komponen
Duplexer, berfungsi sebagai tempat pertukaran atau peralihan antara antena dan
penerima atau pemancar sinyal ketika antena digunakan dalam kedua situati
tersebut.
terbatas di dalam piringan antena. Tujuannya adalah untuk menangkap sinyal dari
benda yang melintas di daerah tangkapan antena yang bersudut 20o – 40o. Ketika
ada benda yang masuk ke dalam daerah tangkapan antena tersebut, maka sinyal
dari benda tersebut akan ditangkap dan diteruskan ke pusat sistem radar untuk
kemudian diproses sehingga benda tersebut nantinya akan tampak dalam layar
monitor/display.
Klasifikasi Radar
15
yang tidak termodulasi biasanya digunakan untuk mengetahui kecepatan
menerima sinyal. Radar ini memiliki suatu bagian yang disebut duplexer
tersebut terpisah. Kedua komponen itu dipisahkan oleh suatu jarak yang
16
Berdasarkan pemancarnya radar Bi/Multistatic dapat dibagi lebih lanjut
sudah terintegrasi dengan unit radarnya, Contoh dari radar ini cukup
Phased array
Dalam teori antena, phased array adalah sebuah array dari antena di mana
sehingga pola radiasi efektif array diperkuat dalam arah yang diinginkan dan
Over-the-horizon radar
atau BTH), adalah merupakan sebuah jenis sistem radar dengan kemampuan
untuk mendeteksi target pada jarak yang sangat panjang, biasanya sampai ribuan
kilometer.
Sistem radar
Ada tiga komponen utama yang tersusun di dalam sistem radar, yaitu antena,
17
Antena yang terletak pada radar merupakan suatu antena reflektor
radar memiliki du akutub (dwikutub). Input sinyal yang masuk dijabarkan dalam
unsur objek yang tertangkap antena dan kemudian diteruskan ke pusat sistem
RADAR.
sinyal objek yang berada didaerah tangkapan radar dapat dikenali. Pada
Transmitter juga memiliki tenaga yang cukup kuat, efisien, bisa dipercaya,
ukurannya tidak terlalu besar dan tidak terlalu berat, serta mudah dalam hal
perawatannya.
pendeteksian yang diinginkan, dapat memperkuat sinyal objek yang lemah dan
meneruskan sinyal objek tersebut ke pemroses data dan sinyal (signal and data
18
Selain tiga komponen di atas, sistem radar juga terdiri dari beberapa komponen
antena dan penerima atau pemancar sinyal ketika antena digunakan dalam
masing.
2.3.4 Pengertian Echosounder
19
Menurut Lurton (2002), multibeam echosounder pada mulanya terdiri dari
perpanjangan single-beam echosounder. Bukan transmisi dan menerima sinar
vertikal tunggal, multibeam sounder mengirimkan dan menerima seberkas beam
dengan lebar individu kecil (1-3º), di sumbu kapal. Yang terpenting, tentu saja,
adalah kemungkinan mengalikan jumlah pengukuran simultan kedalaman
(biasanya 100-200), menyapu koridor di sekitar jalan kapal (lebar total 150
mencakup hingga 7.5 kali kedalaman air). Kebanyakan Multibeam
Sounder menggunakan besar lebar sudut mereka untuk merekam gambar akustik
menggunakan prinsip yang sama sebagai side scan sonar. Tetapi kinerja yang
dihasilkan lebih buruk daripada dalam sistem (towfish), karena gerakan platform
dukungan dan karena insiden sudut tidak cukup merumput. Dengan sistem
tersebut, ahli geologi telah mengintegrasi pembuangan alat-alat yang memberikan,
pada saat yang sama, bathrymetry dan reflektivitas pengukuran. Pengumpulan
simultan seismik dan sedimen profiler data dapat membantu dalam menyediakan
penyelidikan yang sangat lengkap dan menyeluruh mengenai struktur sedimen.
Singlebeam echosounder menghasilkan sinar tunggal hanya satu yang
dikirim vertikal ke dalam air. Mereka sering digunakan untuk mendapatkan
kedalaman langsung di bawah kapal, sehingga dapat menghindari bias lebar-beam
yang disebabkan oleh lereng bawah air. Kedalaman ini digunakan baik untuk
keselamatan atau navigasi atau untuk pemetaan dasar laut. Kedalaman yang lebih
besar harus diperbaiki untuk pergerakan roll dan pitch kapal yang diamati oleh
macam yang sesuai dengan heave-roll-pitch sensor. (Xu, 2010).
20
Pada awalnya, echosounder lebih banyak digunakan untuk mengetahui
kedalaman perairan. Namun karena karakteristik dan prinsip dasarnya yang
mampu menentukan letak suatu benda di bawah air, maka echosounder juga
digunakan di bidang perikananuntuk menentkan lokasi ikan. Cara
kerja echosounder ini mirip dengan kelelawar, dimana echosounder memancarkan
gelombang suara dengan frekuensi tertentu dan menangkap gelombang pantulan
(echo) dari benda/medium.
2.3.1 Transmiter
Transmitter menghasilkan listrik dengan frekuensi tertentu, kemudian
disalurkan ke transduser. Tetapi suatu perintah dari kotak pemicu pulsa pada
recorder akan memberitahukan kapan pembentuk pulsa bekerja. Pulsa
dibangkitkan oleh oscillator kemudian diperkuat oleh power amplifier, sebelum
pulsa tersebut disalurkan ke transducer (Manik, 2009).
Transmitter berfungsi menghasilkan pulsa yang akan dipancarkan. Suatu
perintah dari kotak pemicu pulsa pada recorder akan memberitahukan kapan
pembentuk pulsa bekerja. Pulsa dibangkitkan oleh oscillator kemudian diperkuat
oleh power amplifier, sebelum pulsa tersebut disalurkan ke transducer (FAO,
1983).
Transmitter juga berfungsi untuk mentransmisikan sinyal dari alat ke
transducer, yang kemudian akan dipancarkan. Di dalam transmitter inilah energi
listrik diperkuat beberapa kali sebelum disalurkan ke transducer. Jadi selain
berperan sebagai penghubung, transmitter juga berperan sebagai penguat pulsa
listrik.
2.3.2 Transducer
Menurut Deo (2007), alat perum gema menggunakan prinsip pengukuran
jarak dengan memanfaatkan gelombang akustik yang dipancarkan
dari transduser. Transduser adalah bagian dari alat perum gema yang mengubah
energi listrik menjadi mekanik dan sebaliknya. Gelombang akustik tersebut
merambat pada medium air dengan cepat rambat yang relatif diketahui atau dapat
diprediksi hingga menyentuh dasar perairan dan dipantulkan kembali
ke transduser.
Alur perum gema menggunakan prinsip pengukuran jarak dengan
memanfaatkan gelombang akustik yang dipancarkan dari transduser. Transduser
adalah bagian dari alat perum gema yang mengubah energi listrik menjadi
mekanik (untuk membangkitkan gelombang suara) dan sebaliknya. Gelombang
akustik tersebut merambat pada medium air dengan cepat rampat yang relatif
diketahui atau dapat diprediksi hingga menyentuh dasar perairan dan dipantulkan
21
kembali ketransduser. Perum gema menghitung selang waktu sejak gelombang
dipancarkan dan diterima kembali (Poerbandono, 2005).
Dengan kata lain, transducer berperan sebagai penghasil sekaligus pemancar
gelombang suara ke dalam medium (air laut). Gelombang tersebut diperoleh
dengan mengubah energi listrik yang diperoleh dari transmitter. Pada kapal,
transducer ini dipasang di bagian lambung kapal secara tegak lurus dari
permukaan air dan menghadap ke arah dasar.
2.3.3 Receiver
Receiver adalah alat untuk menguatkan sinyal listrik yang lemah dari
transducer saat gema (echo) terjadi sebelum dialirkan ke recorder. Penguatan ini
dilakukan pada receiver dan jumlah penguatan dapat dibedakan oleh sensivitas
(kepekaan) atau volume control. Receiver berfungsi menerima pulsa dari objek
dan display atau recorder sebagai pencatat hasil echo. Sinyal listrik lemah yang
dihasilkan oleh transducer setelah echo diterima harus diperkuat beberapa ribu
kali sebelum disalurkan ke recorder. Selama penerimaan berlangsung keempat
bagian transducer menerima echo dari target, dimana target yang terdeteksi oleh
transducer terletak dari pusat beam suara dan echo dari target akan dikembalikan
dan diterima oleh keempat bagian transducer pada waktu yang bersamaan (Imron,
1997).
Split beam echosounder modern memiliki fungsi Time Varied Gain (TVG)
di dalam sistem perolehan data akustik. TVG berfungsi secara otomatis untuk
mengeliminir pengaruh attenuasi yang disebabkan oleh geometrical sphreading
dan absorpsi suara ketika merambat di dalam air (FAO,1983). Receiver
memisahkan dan mendeteksi dan memperkuat energy yang diterima dari sasaran.
Hasil deteksi sehubung getaran ini diperkuat kemidian disalurkan ke bagian
penguat gambar (Daulay, 2012).
Receiver digunakan untuk menangkap sinyal atau gelombang yang telah
dipantulkan oleh obyek (echo). Selain menangkap gelombang, receiver juga
memperkuat sinyal sebelum diteruskan ke recorder untuk diproses. Receiver juga
berfungsi memilih dan mengolah sinyal yang datang.
2.3.4 Recorder/Display Unit
Recorder berfungsi sebagai alat pencatat yang ditulis ke dalam kertas serta
menampilkan pada layar display CRT (Cathoda Ray Tube) berupa sinar osilasi
(untuk layar warna) ataupun berupa tampilan sorotan lampu neon (untuk echo
sounder tanpa rekaman), selain itu juga dapat berfungsi sebagai pemberi sinyal
untuk menguatkan pulsa transmisi dan penahanan awal penerimaan echo pada saat
yang sama (Imron, 1997).
22
Recorder berfungsi untuk merekam atau menampilkan sinyal echo dan juga
berperan sebagai pengatur kerja transmitter dan mengukur waktu antara
pemancaran pulsa suara dan penerimaan echo atau recorder memberikan sinyal
kepada transmitter untuk menghasilkan pulsa dan pada saat yang sama recorder
juga mengirimkan sinyal ke receiver untuk menurunkan sensitifitasnya (FAO,
1983). Recorder echosounder membuat gambar yang memperlihatkan kedalaman
ikan dan dasar laut. Gambar-gambar yang dibuat akan bergambar sehelai kertas
sehingga bias disimpulkan untuk dilihat kemudian (Varina et al.,2013).
Jadi, recorder atau display digunakan sebagai penampil data hasil
tangkapan sinyal dari receiver. Data atau informasi sinyal yang ditangkap
kemudian diubah sehingga bisa ditampilkan dan dibaca secara langsung.
Tampilan digital dari recorder atau display inilah yang bisa disimpan dan diolah
untuk kepentingan yang lebih lanjut.
23
Gambar Fish Finder
2.3.6 Ecdis
ECDIS atau “Electronic Chart Display and Information System” adalah
suatu alat yang fungsi dan systemnya dapat memberikan informasi tentang
sesuai aturan V/19 & V/27 dari konvensi SOLAS 1974 & amandemennya. Oleh
karena itu peralatan ECDIS ini harus memenuhi kriteria standart kinerja.
24
Gambar Ecdis
disesuaikan untuk digunakan bersama ECDIS namun harus ada persetujuan dari
IHO. Demikian juga halnya dengan RCDS ( Raster Chart Display System ),yang
fungsinya hampir sama dengan ECDIS dan bahkan juga telah disetujui oleh IMO
alarm yang langsung berhubungan dengan peta yang digunakan apabila misalnya
posisi atau haluan yang digunakan tidak tepat. Sedangkan RCDS atau RNC
dilengkapi dengan kertas peta (Chart paper) yang tidak dipunyai oleh ECDIS,
dimana ECDIS sendiri hanya menggunakan tampilan yang hampir sama dengan
peta. Spesifikasi dan kegunaan dari kedua jenis tersebut diatas hampir sama.
berkut:
25
3. Dapat memantau terus menerus dalam laut serta lekuk-lekuk dasar
kedalaman laut.
yang sibuk sekalipun demikian juga dengan daerah navigasi lainnya yang
baru.
1. Banyaknya informasi di layar yang perlu dicermati yang kadang bisa
2. Ukuran peta yang ditampilkan di layer kemungkin lebih kecil dari
aslinya.
belum dikuasai.
Control Officer sudah harus mempersiapkan diri dengan pengetahuan tentang alat
ini dari sekarang, dan bukan itu saja karena hamper semua kapal-kapal milik
nantinya jika para Nakhoda dan Perwira Indonesia jika di recruit atau ditempatkan
26